The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian sumber daya manusia, materi, dan keuangan dalam suatu organisasi dengan tujuan mencapai tujuan yang ditetapkan. Buku ini mengulas prinsip-prinsip dasar manajemen yang penting untuk memahami dan mengimplementasikan fungsi manajemen.

Dalam buku ini, pembaca akan diperkenalkan pada konsep-konsep dasar dalam manajemen, seperti perencanaan strategis, pengorganisasian struktur organisasi, kepemimpinan, pengambilan keputusan, dan pengendalian kinerja. Buku ini juga membahas berbagai teori dan pendekatan manajemen yang telah berkembang seiring waktu, seperti manajemen ilmiah, teori sistem, dan manajemen berbasis nilai.

Dengan pemahaman yang kuat tentang dasar-dasar manajemen, pembaca akan dapat mengembangkan keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan untuk menjadi seorang manajer yang efektif. Bulku ini juga memberikan contoh nyata dan studi kasus yang mengilustrasikan penerapan konsep dan teori manajemen dalam berbagai situasi dan konteks organisasi.

Penulis buku ini berharap bahwa pembaca akan mendapatkan pemahaman yang mendalam tentang dasar-dasar manajemen dan mampu mengaplikasikan prinsip-prinsip tersebut dalam peran manajerial mereka. Diharapkan buku ini dapat menjadi sumber referensi yang berharga bagi para mahasiswa, praktisi, dan siapa pun yang tertarik dalam mempelajari dan memahami manajemen secara menyeluruh.

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by penamudamedia, 2024-02-06 07:48:02

Dasar Manajemen

Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian sumber daya manusia, materi, dan keuangan dalam suatu organisasi dengan tujuan mencapai tujuan yang ditetapkan. Buku ini mengulas prinsip-prinsip dasar manajemen yang penting untuk memahami dan mengimplementasikan fungsi manajemen.

Dalam buku ini, pembaca akan diperkenalkan pada konsep-konsep dasar dalam manajemen, seperti perencanaan strategis, pengorganisasian struktur organisasi, kepemimpinan, pengambilan keputusan, dan pengendalian kinerja. Buku ini juga membahas berbagai teori dan pendekatan manajemen yang telah berkembang seiring waktu, seperti manajemen ilmiah, teori sistem, dan manajemen berbasis nilai.

Dengan pemahaman yang kuat tentang dasar-dasar manajemen, pembaca akan dapat mengembangkan keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan untuk menjadi seorang manajer yang efektif. Bulku ini juga memberikan contoh nyata dan studi kasus yang mengilustrasikan penerapan konsep dan teori manajemen dalam berbagai situasi dan konteks organisasi.

Penulis buku ini berharap bahwa pembaca akan mendapatkan pemahaman yang mendalam tentang dasar-dasar manajemen dan mampu mengaplikasikan prinsip-prinsip tersebut dalam peran manajerial mereka. Diharapkan buku ini dapat menjadi sumber referensi yang berharga bagi para mahasiswa, praktisi, dan siapa pun yang tertarik dalam mempelajari dan memahami manajemen secara menyeluruh.

DASAR MANAJEMEN


DASAR MANAJEMEN


DASAR MANAJEMEN Copyright© PT Penamudamedia, 2024 Penulis: Dr. Ugung Dwi Ario Wibowo, M.Si., Psikolog., Imam Faisal Hamzah, S.Psi., M.A., Ishak, S,Ag,MA., Muhammad Arif, S.E., M.M., Hayatul Khairul Rahmat, S.Sos., M.Han., Nur Aini Anisa, S.Pd., M.Pd., Farah Putri Wenang Lusianingrum, M.Sc., Ir. Johan Alfian Pradana, I Gusti Agung Prabandari Tri Putri, S.E., M.M ., Dr. Aan Rukmana, M.A., M.M. Editor: Teguh Prasetyo, S.Kom.I., M.PSDM ISBN: 978-623-88927-2-3 Desain Sampul: Tim PT Penamuda Media Tata Letak: Enbookdesign Diterbitkan Oleh PT Penamuda Media Casa Sidoarium RT 03 Ngentak, Sidoarium Dodeam Sleman Yogyakarta HP/Whatsapp : +6285700592256 Email : [email protected] Web : www.penamuda.com Instagram : @penamudamedia Cetakan Pertama, Januari 2024 x + 161, 15x23 cm Hak cipta dilindungi oleh undang-undang Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku tanpa izin Penerbit


v Kepada para pembaca yang budiman, Dengan senang hati dan rasa rendah hati, saya mempersembahkan buku "Dasar Manajemen" ini kepada Anda. Buku ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang komprehensif mengenai prinsip-prinsip dasar dalam dunia manajemen, yang dapat menjadi landasan yang kuat bagi setiap individu yang tertarik untuk mempelajari dan mengembangkan kemampuan manajerial mereka. Manajemen merupakan aspek penting dalam kehidupan kita sehari-hari, baik dalam lingkungan kerja maupun dalam kehidupan pribadi. Dengan pemahaman yang baik tentang konsep-konsep dasar manajemen, kita dapat menjadi pemimpin yang efektif, mampu mengelola tim dengan baik, mengambil keputusan yang tepat, dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Buku ini dirancang secara sistematis dan mudah dipahami, dengan bahasa yang sederhana dan contoh-contoh praktis yang relevan. Setiap bab di dalamnya mengupas berbagai topik penting, seperti perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, pengambilan keputusan, dan pengendalian. Selain itu, buku ini juga memberikan wawasan tentang perkembangan terkini dalam dunia manajemen yang relevan dengan era digital yang terus berkembang.


vi Saya berharap buku "Dasar Manajemen" ini dapat menjadi panduan yang berharga bagi siapa pun yang ingin memperdalam pemahaman mereka tentang manajemen dan menerapkannya dalam kehidupan nyata. Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung pembuatan buku ini, serta kepada Anda, para pembaca, yang telah memberikan kesempatan bagi buku ini untuk berada di tangan Anda. Selamat membaca dan semoga buku ini dapat memberikan manfaat yang berharga bagi perjalanan Anda dalam memahami dan menguasai dasar-dasar manajemen. Salam, Penulis Buku


vii KATA PENGANTAR................................................................ v DAFTAR ISI ........................................................................ vii BAB 1 - HAKIKAT MANAJEMEN .............................................. 1 A. Hakikat Manajemen ........................................................2 B. Sejarah Manajemen .........................................................5 C. Definisi Manajemen.........................................................8 D. Konsep Manajemen ....................................................... 10 E. Fungsi Manajemen ........................................................ 12 F. Bidang-bidang Manajemen dalam Organisasi Bisnis ......... 15 BAB 2 - ORGANISASI BISNIS ................................................. 21 A. Organisasi..................................................................... 22 B. Organisasi Bisnis ........................................................... 23 C. Bantuk-Bantuk Organisasi Bisnis .................................... 25 D. Pengelolaan Organisasi Bisnis ........................................ 28 BAB 3 - FUNGSI PENGENDALIAN ........................................ 30 A. Pengertian Manajemen Pengendalian ............................. 30 B. Fungsi Pengendalian Manajemen ................................... 32 C. Implementasi Pengendalian Manajemen......................... 37


viii BAB 4 - FUNGSI PENGARAHAN ............................................. 61 A. Pengertian ....................................................................61 B. Tujuan Pengarahan........................................................63 C. Elemen Pengarahan dalam Manajemen...........................63 D. Peran Komunikasi dalam Pengarahan .............................64 BAB 5 - FUNGSI PENGORGANISASIAN ................................... 68 A. Pengertian Fungsi Pengorganisasian ...............................68 B. Tujuan Fungsi Pengorganisasian.....................................71 C. Unsur-Unsur dalam Fungsi Pengorganisasian ..................72 D. Prinsip-prinsip Pengorganisasian....................................73 E. Langkah-langkah Pengorganisasian ................................77 F. Tahapan Pengorganisasian.............................................79 G. Manfaat Fungsi Organizing dalam Manajemen.................80 BAB 6 - MANAJEMEN SISTEM INFORMASI ............................. 81 A. Pengertian Teknologi Informasi......................................82 B. Pengertian Data.............................................................83 C. Pengertian Informasi .....................................................84 D. Konsep Sistem...............................................................84 E. Konsep Sistem Informasi................................................86 F. Jenis -Jenis Sistem Informasi ..........................................87 G. Manajemen Sistem Informasi .........................................88


ix BAB 7 - MANAJEMEN PEMASARAN ...................................... 92 A. Definisi Pemasaran........................................................ 93 B. Kebutuhan, Keinginan, dan Permintaan.......................... 94 C. Produk dan Jasa............................................................. 96 D. Nilai, Kepuasan, dan Mutu ............................................. 98 E. Bauran Pemasaran/ Marketing Mix ............................... 100 F. Produk (Product)......................................................... 100 BAB 8 - MANAJEMEN OPERASI ............................................ 105 A. Konsep Dasar Manajemen Operasi................................ 105 B. Beberapa Tokoh Berkontribusi dalam Manajemen Operasi .................................................................................. 106 C. Kerangka Kerja 5W+1H Manajemen Operasi.................. 106 D. Aktivitas Manajemen Operasi di Organisasi ................... 108 E. Model Umum Manajemen Operasi................................ 109 F. Obyek dari Manajemen Operasi.................................... 110 G. Aktivitas Manajemen Operasi dari Riset Terbaru............ 111 H. Temuan Riset Internasional Manajemen Operasi Abad Ini .................................................................................. 112 BAB 9 - PERENCANAAN DALAM MANAJEMEN ...................... 115 A. Konsep Dasar Perencanaan .......................................... 115 B. Sifat Perencanaan........................................................ 117 C. Tipe-Tipe Perencanaan dalam Manajemen .................... 119 D. Tahapan dalam Proses Perencanaan ............................. 121 E. Perencanaan dalam Manajemen yang Efektif................. 123


x BAB 10 - KENDALA MANAJEMEN ORGANISASI ..................... 127 A. Kendala Perencanaan (planning) .................................. 128 B. Kendala Pengorganisasian (Organizing)......................... 131 C. Kendala Pelaksanaan (Actuating) .................................. 133 D. Kendala Pengawasan (Controlling)................................ 137 E. Kendala Kepemimpinan (Leadership) ........................... 138 DAFTAR PUSTAKA ............................................................. 140 TENTANG PENULIS ............................................................ 154


Dasar Manajemen 1 Ugung Dwi Ario Wibowo ETERBATASAN kemampuan manusia membuat manusia melakukan upaya agar terdapat simplifikasi tugas dan pekerjaan agar kebutuhan dan tujuannya terpenuhi. Ada upaya untuk membagi pekerjaan, tugas, dan tanggung jawab, sehingga terbentuk ikatan-ikatan formal dan kerjasama di dalamnya. Sehingga, dilakukanlah suatu pengaturan agar organisasi bisa berjalan dengan sistematis dan terukur, dengan upaya yang disebut manajemen. K 1


2 Dasar Manajemen Manajemen sebagai suatu ilmu sosial terapan senantiasa dinamis dan berkembang. Manajemen (atau pengelolaan) merupakan administrasi organisasi, baik bisnis, organisasi nirlaba, atau badan pemerintah melalui administrasi bisnis, manajemen nirlaba, atau sub-bidang ilmu politik administrasi publik. Dalam hal ini manajemen sebagai proses pengelolaan sumber daya bisnis, pemerintah, dan organisasi lainnya. Manajemen dan organisasi bukan merupakan tujuan, melainkan hanya alat untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Dalam organisasi bisnis, tujuan yang diinginkan yaitu keuntungan (profit), sementara itu dalam organisasi publik tujuan yang diharapkan yaitu pelayanan (service). Tujuan-tujuan tersebut harus ditetapkan secara jelas, terukur, bisa dicapai, realistis, dan timely, sehingga bisa berurutan dan berimbang sesuai kepentingan manajemen. Untuk itu, perlu diketahui terlebih dahulu hakikat manajemen. Manajemen sebagai ilmu dan proses akan membicarakan tentang mengapa dan bagaimana manusia bekerja dan bekerjasama. Manusia sebagai objek aktif pelaku dalam manajemen perlu dibahas dalam memahami hakikat manajemen. Oleh karena itu, hakikat manajemen akan dibahas dalam tiga hal yaitu: hakikat manusia, hakikat bekerja, dan hakikat tujuan manajemen. 1. Hakikat Manusia Manusia sebagai makhluk yang memiliki potensi fisikal, intelektual, emosional, dan spiritual, idealnya bisa menggunakan kecerdasan holistiknya tersebut dalam berperilaku dan berkegiatan untuk memenuhi


Dasar Manajemen 3 kebutuhan lahiriyah dan batiniyahnya. Manusia dengan kebutuhan jasmaninya memerlukan kebutuhan hewani untuk bertahan hidup dan menemukan kenikmatankenikmatannya. Manusia dengan kebutuhan ruhaninya memerlukan keseimbangan hidup yang rasional dan proporsional untuk melangsungkan kehidupan dan menemukan kebahagiaan yang diinginkannya. Di sinilah bertemunya individu dengan sosialnya dengan cara berinteraksi dan berafiliasi. Secara psikologika, manusia dengan kemampuan berpikirnya merupakan dasar dari perilaku manajemen dalam suatu organisasi. Sebagaimana ungkapan filsuf dari Perancis bernama Descartes: Cogito Ergo Sum yang g_gcfcec [lnc ‚[eo \_ljcecl g[e[ [eo [^[‛, ^cg[eh[c bahwa satu-satunya hal yang pasti di dunia ini adalah keberadaan manusia itu sendiri pada saat fungsi berpikir bisa dikelola dengan optimal. Manusia sebagai makhluk psikososial yang bisa mengatur dan bisa diatur dalam suatu circle. Hakikat manusia di sini akan mengambil peran psikososialnya untuk kemudian memilih opsi-opsi yang ada untuk memenuhi keinginan dan kebutuhannya.. Secara psikospiritual, hakikat manusia sebagai makhluk tertinggi ciptaan Allah juga memiliki fungsi beribadah kepada Allah dan fungsi menjadi pemimpin bagi diri maupun orang lain untuk mengelola bumi secara rahmatan lil aalamiin. Dalam hal ini, apapun kegiatan manusia seharusnya digunakan untuk dua fungsi tersebut.


4 Dasar Manajemen 2. Hakikat Bekerja Untuk memenuhi kebutuhannya, manusia bekerja baik secara individu maupun bekerjasama secara kelompok. Dalam berbagai teori, terutama menurut teori barat manusia bekerja secara umum untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhannya yang disebut needs. Berbagai teori tentang needs (kebutuhan mendasar) yang menggambarkan alasan mengapa manusia bekerja, di antaranya h__^’m bc_l[l]bs nb_ils (Abraham Maslow), two-factor theory of motivation-hygiene (Frederick Herzberg), ERG theory atau teori exixtance-relatednessgrowth (Alderfer), human motivation theory (David McClelland), dan lain sebagainya. Intinya, semua teori tersebut menjelaskan mengapa manusia memiliki kebutuhan ataupun kepuasan dalam bekerja. Mengambil contoh dari teori Maslow, yang menyusun hierarkhi pentingnya tingkat kebutuhan untuk menjadi motif dan mendorong seseorang dalam bekerja. Kebutuhan paling bawah atau utama yaitu seseorang bekerja karena kebutuhan fisik-biologisnya, kemudian bila sudah terpenuhi, maka muncul kebutuhan di atasnya yaitu kebutuhan rasa aman. Selanjutnya, setelah mendapatkan rasa aman dan nyaman, barulah seseorang menggunakan pekerjaan sebagai upaya membangun relasi sosialnya. Di tingkatan berikutnya, menurut Maslow pekerjaan merupakan sarana bagi manusia untuk memiliki harga diri dan status sosial, serta yang paling tinggi yaitu bekerja sebagai aktualisasi diri untuk mendapatkan kebahagiaan. Bagaimana bekerja merupakan upaya manusia untuk memenuhi kebutuhan primer, kebutuhan sekunder,


Dasar Manajemen 5 dan kebutuhan tertiernya, maka hakikat kerja dalam manajemen yaitu dapat memperlakukan dan mengatur manusia untuk bekerja dan bekerjasama. 3. Hakikat Manajemen Manajemen menjadi suatu konsep agar manusia bersedia bekerja dan bekerjasama secara sistematik dan bertanggungjawab. Kelompok atau masyarakat yang bekerjasama melakukan kegiatan manajemen untuk mencapai tujuan yang diharapkan, sehingga masyarakat dalam perspektif manajemen dijuluki ini pula sebagai managerial society (masyarakat manajerial). Manajemen menjadi esensial dibutuhkan dalam kerjasama karena manajemen mampu mengoptimasi dan mengintegrasi setiap Langkah-langkah individual menjadi usaha bersama untuk mencapai tujuan bersama yang diharapkan. Dengan manajemen, penggunaan semua sumber daya menjadi efisien (low waste) dan pencapaian tujuan menjadi efektif (high attainment). Intisari manajemen yaitu mencapai tujuan yang optimal dengan meningkatkan daya guna dan hasil guna dari potensi-potensi yang dimiliki manusia. Setelah memahami hakikat manajemen, perlu memahami lebih dekat tentang sejarah, definisi, dan konsep manajemen berikut ini. Organisasi bisnis yang bekerja dalam kegiatan ekonomi dan organisasi publik yang bekerja dalam pelayanan dituntut mengikuti transformasi di era digital yang lebih tinggi. Kesuksesan organisasi bisnis dalam mencapai tujuannya


6 Dasar Manajemen tidak akan terlepas dari kemampuannya melakukan manajemen yang tepat. Praktik manajemen pun mengalami perubahan untuk mengikuti kebutuhan dunia bisnis yang terus bertransformasi dan beradaptasi sesuai dengan tuntutan zaman. Sejarah manajemen cukup panjang dan di antaranya terbagi dalam fase-fase perkembangan penting sebagai berikut: 1. Fase awal manajemen, yaitu pada masa peradaban kuno di bagian barat Mesopotamia dan tulisan Mesir Kuno sekitar tahun 1200 sebelum masehi. Pada artefak tersebut menunjukkan bagaimana suatu pengetahuan tentang penggunaan manajemen dalam mengelola suatu kerajaan dan mengelola politik. Setelah itu bukti-bukti dari masa Yunani Kuno dan Romawi menunjukkan bagaimana praktikpraktik manajemen digunakan untuk mengelola persidangan, pemerintahan, ketentaraan, koloni dan otoritas, serta dalam mengelola kelompok-kelompok kecil dalam masyarakat seperti gereja dan perdagangan. 2. Fase pemikiran awal, yaitu saat Adam Smith menerbitkan doktrin ekonomi klasik yang berjudul ‚The Wealth Nation‛ j[^a tahun 1776, yang mengemukakan keunggulan ekonomis yang akan diperoleh organisasi dari pembagian kerja. Setelah itu terjadi peristiwa yang dikenal dengan revolusi industri, di mana tenaga manusia mulai tergantikan oleh mesin dan berpindahnya kegiatan produksi di rumah ke pabrik-pabrik. Revolusi industri ini ini mengakibatkan para manajer dan mandor saat itu membutuhkan teori yang dapat membantu mereka merencanakan, mengorganisasi, dan memimpin


Dasar Manajemen 7 para buruh dan proses produksi. Setelah masa itu juga muncul tokoh terkenal bidang manajemen awal yaitu Robert Owen di Skotlandia yang dianggap bapak manajemen personalia, Charles Babbage di Britania Raya yang menggaungkan prinsip pembagian kerja, dan Max Webber di Jerman yang mengemukakan manajemen birokrasi.. 3. Fase manajemen ilmiah, yaitu dimulai saat Frederick Taylor seorang insinyur dan industrialis asal Amerika mengeluarkan karya ilmiah yang berjudul ‚The Principle of Scientific Management‛ j[^[ n[boh 1911. Artikel Taylor tersebut memuat tentang prinsip-prinsip fundamental sebagai landasan pendekatan ilmiah terhadap manajemen. Taylor menyarankan agar penempatan tenaga kerja harus dilakukan secara hati-hati, cermat, dan tepat agar tercapai produktivitas, sehingga perlu dilakukan suatu pengelolaan kerekayasaan pekerjaan dan pelatihan terhadap tenaga kerja agar bisa bekerja sebaik mungkin. Itulah mengapa Taylor dijuluki bapak manajemen ilmiah. 4. Fase manajemen modern, yaitu dimulai saat Henry Fayol seorang industrialis dan teoris administrasi asal Spanyol menulis sebuah buku yang berjudul ‚Administration Industrielle et Generale‛ j[^[ tahun 1916, yang baru dikenal masyarakat luas setelah buku tersebut diterbitkan dalam Bahasa Inggris pada tahun 1929. Di buku tersebut dikenalkan tentang 14 prinsip manajemen, beserta peninggalan Fayol yang paling terkenal yaitu tentang lima fungsi utama manajemen yaitu merencanakan, mengorganisasi, memerintah, mengkoordinasi, dan


8 Dasar Manajemen mengontrol. Itulah mengapa Fayol dijuluki bapak manajemen modern. Selanjutnya, perkembangan manajemen bisnis saat ini mengalami berbagai disrupsi yang diistilahkan revolusi industri 4.0 di mana organisasi bisnis harus berkompetisi dengan menggunakan internet of things, artificial intelligence, human-machine interface, dan teknologi robotik/otomasi. Kajian tentang manajemen makin mendapat tantangan dengan berbagai situasi terbaru di dunia yang mengalami volatility (perubahan drastis), uncertainty (ketidakpastian), complexity (kompleksitas) dan ambiguity (ketidakjelasan) atau yang sering disingkat dengan istilah VUCA. Sebagaimana perkembangan dunia dari masa ke masa memicu konsep dan gagasan baru dalam bidang manajemen. Manajemen yang konvensional sudah tergantikan dengan manajemen yang berbasis teknologi digital dan konsep berpikir yang lebih global. Banyak teoris yang berusaha menjelaskan tentang istilah manajemen. Dalam Wikipedia, beberapa teoris fundamental mendefinisikan dan membatasi makna manajemen yang dijabarkan sebagai berikut: 1. Henri Fayol (1841–1925) menyatakan tentang manajemen s[cno ‚to manage is to forecast and to plan, to organize, to command, to co-ordinate, and to control‛ (g[h[d_g_h berarti memperkirakan, merencanakan, mengorganisasi, memerintahkan, mengoordinasikan, dan mengendalikan).


Dasar Manajemen 9 2. Fredmund Malik (1944–) mendefinisikan manajemen m_\[a[c ‚the transformation of resources into utility‛ (transformasi sumber daya menjadi utilitas). Manajemen dimasukkan sebagai salah satu faktor produksi–bersama dengan mesin, material, dan uang. 3. Ghislain Deslandes (1970-) mendefinisikan manajemen sebagai kekuatan yang rentan, berada di bawah tekanan untuk mencapai hasil dan diberikan dengan tiga kekuatan yaitu kendala, peniruan, dan imajinasi, yang beroperasi pada tingkat subjektif, antarpribadi, institusional, dan lingkungan. 4. Peter Drucker (1909–2005) memandang tugas dasar manajemen ada dua: pemasaran dan inovasi. Meskipun demikian, inovasi juga terkait dengan pemasaran (inovasi produk merupakan isu utama pemasaran strategis). Drucker mengidentifikasi pemasaran sebagai esensi kunci keberhasilan bisnis, namun manajemen dan pemasaran secara umum dipahami sebagai dua cabang pengetahuan administrasi bisnis yang berbeda. Selain berdasarkan beberapa definisi manajemen tersebut di atas, ada beberapa karakteristik yang bisa menggambarkan tentang manajemen, yaitu: 1. Berorientasi pada tujuan. Setiap organisasi bisnis memiliki tujuan yang ditetapkan pada saat awal terbentuk organisasi tersebut. Tugas manajemen yaitu menciptakan proses untuk mencapai tujuan yang ditetapkan. 2. Bersifat luas, yaitu semua kegiatan yang terlibat dalam pengelolaan organisasi merupakan hal yang umum dan wajar di berbagai bidang.


10 Dasar Manajemen 3. Bersifat multidimensi, yaitu ada di berbagai dimensi kehidupan. 4. Proses yang berkelanjutan. Sebagai suatu proses dan fungsi yang berkelanjutan, meliputi perencanaa, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan yang dilakukan sepanjang waktu dan bahkan berulang. 5. Sebagai kegiatan kelompok, melibatkan banyak orang dengan Kerjasama yang kompleks dan dalam prosesnya hampir mustahil bisa dilakukan secara individual. 6. Kekuatan yang tidak berwujud. Maksudnya energi kelompok yang dilakukan merupakan kekuatan yang tidak berwujud, namun hasilnya bisa dilihat dan dirasakan secara fungsional. Manajemen masih tetap mendudukkan diri sebagai suatu ilmu yang memiliki empat konsep manajemen yang secara umum bisa ditinjau dari aspek penting berikut ini: 1. Manajemen sebagai Ilmu Pengetahuan Menurut Gulick (2017) manajemen sebagai ilmu pengetahuan yang sah dalam upaya memahami mengapa dan bagaimana orang bekerja sama secara sistematis untuk mencapai tujuan bersama dan membuat sistem kerja sama lebih berguna bagi umat manusia. Ini juga mengandung maksud bahwa manajemen menjadi rujukan atau dasar ilmiah dalam memecahkan masalah dan mengambil keputusan di dalam suatu organisasi formal maupun non-formal. Ilmu manajemen membantu manusia bekerja sama secara objektif, terukur, dan bisa dievaluasi.


Dasar Manajemen 11 2. Manajemen sebagai Seni Manajemen dalam hal ini dimaksudkan bukan hanya sebatas teori, melainkan suatu ilmu yang bergerak secara fleksibel seperti sebuah seni tantangan dalam menyelesaikan suatu pekerjaan yang proses dan hasilnya tidak bisa diprediksi. Seperti dikemukakan oleh Follett (dalam J[hm_, 2019) \[bq[ g[h[d_g_h m_\[a[c mo[no ‚the art of getting things done trough people‛ (m_hc ohnoe g_hdapatkan sesuatu melalui - bekerjasama dengan - orang lain). Pada saat diimplementasikan di dunia nyata organisasi, ilmu manajemen menjadi sangat lentur sesuai dengan situasi dan kondisi di lapangan yang nantinya proses beserta hasil yang didapatkan bisa menggambarkan suatu arah yang progresif, regresif, ataupun stagnan. 3. Manajemen sebagai Proses Manajemen sebagai proses mengandung arti berbagai cara pengelolaan yang dilakukan dalam suatu rentang waktu dalam mencapai hasil atau tujuan yang diinginkan. Proses dalam rentang waktu tertentu ini berkaitan dengan fungsi-fungsi manajemen di dalam suatu organisasi atau industri seperti: perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan. 4. Manajemen sebagai Profesi Manajemen sebagai profesi merujuk pada profesi manajer, supervisor, atau staf manajemen yang bekerja secara profesional dalam suatu perusahaan atau lembaga tertentu, dengan transaksi imbal balik mendapatkan kompensasi atas pekerjaan dan keahlian yang diberikan. Suatu profesi pasti menuntut adanya pengetahuan, keterampilan, dan sikap tertentu, salah satunya yaitu


12 Dasar Manajemen managerial skills atau keahlian manajerial. Keahlian manajerial di sini dibagi menjadi 3 level yaitu: manajemen tingkat puncak, manajemen tingkat menengah, dan manajemen tingkat bawah. Manajemen tingkat puncak lebih dituntut kompetensi konseptual, sementara manajemen tingkat bawah lebih dituntut kompetensi teknis. Setelah memahami hakikat dan konsep manajemen, dua hal yang perlu diketahui untuk memahami dasardasar manajemen yaitu fungsi-fungsi manajemen dan bidang-bidang manajemen yang sering digunakan untuk mengkaji dan mempelajari tentang manajemen secara komprehensif. Salah satu hal yang juga mendasari manajemen yaitu fungsi-fungsi manajemen. Beberapa teoris manajemen mengemukakan pengkategorian fungsi yang berbeda-beda. H_hls F[sif ^[f[g \oeohs[ s[ha \_ldo^of ‚General and Industrial Management‛ g_hd_f[me[h fcg[ `ohamc jlcg_l manajemen yang terdiri dari planning, organizing, commanding, coordinating, dan controlling. Luther Halsey Gullick seorang tokoh manajemen dari Columbia University menjelaskan fungsi manajemen dengan akronim POSDCORB yang terdiri dari planning, organizing, staffing, directing, coordinating, reporting, dan budgeting. S_g_hn[l[ cno H[lif^ Kiihnm ^[h Cslcff O’Dihh_f ^[f[g bukunya yang berjudul ‚Principle of Management‛ g_g\[ac fungsi manajemen terdiri dari planning, organizing, staffing, directing, dan controlling (POSDC). Louis Alexander Allen ^[f[g \oeohs[ ‚Management and Organization‛ g_g\[ac


Dasar Manajemen 13 fungsi manajemen dengan akronim POLC yang terdiri planning, organizing, leading, dan controlling. Pendapat paling banyak yang digunakan yaitu pendapat George R. Terry (dalam Sudaryono dkk, 2020), yang menyatakan fungsi dasar manajemen dengan akronim POAC yaitu terdiri planning, organizing, actuating dan controlling. POAC merupakan standar internasional de facto yang telah diterima secara universal sebagai teori di balik keberhasilan penerapan manajemen dan pelaksanaan proyek. Berikut ini secara singkat penjelasan tentang keempat fungsi tersebut: 1. Planning (Fungsi Perencanaan) Fungsi perencanaan merupakan fungsi yang fundamental, karena akan menentukan kesuksesan fungsi m_f[hdonhs[. S_\[a[cg[h[ j_j[n[b: ‚those who fail to plan, plan to fail‛ (mc[j[ s[ha a[a[f g_l_h][h[e[h, ^c[ sedang merencanakan kegagalan). Fungsi ini merupakan suatu kegiatan memilih dan menghubungkan fakta-fakta dan asumsi-asumsi mengenai masa yang akan datang dengan memvisualisasikan dan merumuskan aktivitas-aktivitas yang dianggap perlu dalam suatu garis waktu yang realistis untuk mencapai hasil atau tujuan yang diinginkan. Ada beberapa pendekatan dalam perencanaan yaitu: perencanaan strategis, perencanaan taktis, dan perencanaan operasional. 2. Orgainizing (Fungsi Pengorganisasian) Fungsi ini merupakan lanjutan setelah perencanaan telah matang dan siap untuk dieksekusi dengan sumber daya manusia yang dimilikinya. Fungsi pengorganisasian merupakan suatu proses penentuan pengelompokan,


14 Dasar Manajemen dan pengaturan bermacam-macam aktivitas yang diperlukan untuk mencapai tujuan, menempatkan orangorang pada setiap aktivitas, menetapkan wewenang yang secara relatif didelegasikan kepada setiap individu yang akan melakukan aktivitas-aktivitas tersebut. Selama tahap pengorganisasian, diusahakan untuk menciptakan lingkungan kerja yang kondusif bagi produktivitas, misal mempertimbangkan kesesuaian jobfit, memberi jumlah pekerjaan yang sesuai dengan jumlah waktu yang tepat untuk menyelesaikan pekerjaan mereka, dan lain sebagainya. 3. Actuating (Fungsi Penggerakan/Pengarahan) Fungsi penggerakan/pengarahan ini membutuhkan kemampuan para manajer atau pimpinan untuk melakukan pengarahan kepada departemen atau kelompoknya untuk melakukan segala sesuatu sesuai rencana yang telah diorganisasikan sebelumnya. Tujuan dari fungsi penggerakan/pengarahan di antaranya: menciptakan kerjasama yang efisien, mengembangkan kemampuan dan keterampilan bawahan, menumbuhkan rasa memiliki dan menyukai pekerjaan, mengusahakan suasana lingkungan kerja yang motifatif dan prestatif, serta membuat organisasi berkembang secara dinamis. 4. Controlling (Fungsi Pengawasan/Pengendalian) Pengawasan/pengendalian adalah proses mengevaluasi pelaksanaan rencana dan melakukan penyesuaian untuk memastikan bahwa tujuan organisasi tercapai. Proses pengawasan melalui tahapan sebagai berikut: mengukur hasil, membandingkan hasil yang dicapai


Dasar Manajemen 15 dengan hasil yang diinginkan, serta memperbaiki penyimpangan yang ditemukan. Kegiatan pengawasan sering dimaknai secara negatif, dianggap menghambat, membatasi, mencari kesalahan, dan menginterogasi. Padahal fungsi pengawasan berupaya untuk menilai hasil yang telah dicapai dan melihat setiap penyimpangan dari standar yang ditetapkan agar proses yang berlangsung on the strack (selalu di jalur yang benar). Peran menajer sangat penting dalam keempat proses dan fungsi manajemen tersebut. Pertama-tama para manajer perlu mengembangkan sebuah rencana, kemudian mengatur sumber daya mereka dan mendelegasikan tanggung jawab kepada karyawan sesuai dengan rencana tersebut, kemudian memimpin orang lain untuk melaksanakan rencana tersebut secara efisien, dan akhirnya mengevaluasi efektivitas rencana tersebut saat sedang dilaksanakan dan membuat penyesuaian yang diperlukan. Keempat fungsi manajemen tersebut di atas akan dijelaskan pada bab terpisah dalam buku ini. Terdapat enam tools of management (perangkat manajemen) yang menjadi unsur-unsur manajemen dalam organisasi bisnis yang terdiri dari: men, money, methods, materials, machine, dan market yang disingkat 6M. 1. Men (manusia), yaitu tenaga kerja dalam berbagai level yang bekerja secara konseptual hingga teknikal.


16 Dasar Manajemen 2. Money (biaya), yaitu sejumlah uang yang dibutuhkan untuk mengerjakan semua proses sejak perencanaan hingga mencapai tujuan yang diharapkan. 3. Materials (perlengkapan material), yaitu bahan dan perlengkapan yang akan digunakan untuk mencapai tujuan yang diharapkan. 4. Methods (metode), yaitu cara-cara khusus yang diterapkan sebagai strategi untuk mencapai tujuan yang diharapkan. 5. Machines (mesin), yaitu peralatan dan mesin yang digunakan untuk mencapai tujuan yang diharapkan. 6. Market (pasar), yaitu konsumen sasaran untuk menjual barang dan jasa yang dihasilkan/ditawarkan. Keenam tools of management tersebut bisa digambarkan dalam segi enam sebagai berikut:


Dasar Manajemen 17 Setiap unsur-unsur manajemen tersebut kemudian berkembang menjadi bidang-bidang manajemen dalam organisasi bisnis, yang mendasari konsep jenis-jenis manajemen sebagai berikut: manajemen sumber daya manusia (unsur men), manajemen permodalan (unsur materials), manajemen keuangan (unsur money), manajemen produksi (unsur mesin), dan manajemen operasional (unsur methods). Keenam unsur manajemen tersebut, saat ini berkembang menjadi bidang-bidang manajemen menjadi: 1. Manajemen Produksi. Secara umum, manajemen produksi bertugas mengubah input menjadi output. Di dalam manajemen produksi juga memperhatikan faktorfaktor produksi yang ada, seperti: bahan baku, mutu bahan, tempat produksi, sampai dengan produk yang dihasilkan. Seorang manajer menjadi penentu bagaimana produksi sudah berjalan sesuai perencanaan atau belum. 2. Manajemen Sumber Daya Manusia. Manajemen sumber daya manusia atau manajemen personalia bertugas untuk menerapkan prinsip ‚nb_ lcabn g[h ch nb_ lcabn place‛ (menempatkan orang yang tepat pada posisi yang tepat). Kekeliruan dan kesalahan dalam perekrutan, penyeleksian, dan penempatan akan berakibat nirprestasi seseorang, maka manajemen sumber daya manusia menjadi faktor penting dalam upaya mencapai kualitas suatu organisasi bisnis. 3. Manajemen Keuangan. Kegiatan ekonomi merupakan unsur penting dalam suatu organisasi bisnis, sehingga manajemen keuangan menjadi sangat penting untuk mencari cara bagaimana untuk mendapatkan pemasukan dan menggunakannya atau mengolahnya menjadi


18 Dasar Manajemen produktif. Manajemen juga harus bisa merencanakan, memeriksa, mengelola, menganggarkan, mencari modal, dan menyimpan modal atau keuangan secara aman dan sehat. Pencatatan dan penghitungan keuangan digunakan untuk melihat posisi keuntungan atau kerugian dalam organisasi bisnis, sehingga kegiatan ini harus dijalankan secara berkesinambungan dan terintegrasi dengan semua bagian. 4. Manajemen Pemasaran. Manajemen pemasaran berfungsi untuk mencari cara agar produk dan jasa bisa dipasarkan sampai ke konsumen. Misalnya dengan menggunakan strategi promosi yang terencana dan terukur agar konsumen tertarik membeli atau menggunakan produk/jasa yang ditawarkan. Manajemen harus selalu menganalisi dan mengevaluasi efektivitas dan efisiensi setiap cara dan Langkah yang dilakukan, dan mencari cara baru atau alternatif bila terbukti tidak efektif dan efisien dengan cara sebelumnya. 5. Manajemen Sistem Informasi. Era digital dan global menuntut pengelolaan system informasi yang cepat, akurat, dan terintegrasi. Informasi berupa dokumen, teknologi, kepersonaliaan, prosedur akuntansi, biaya produksi, taktik bisnis memerlukan manajemen informasi yang sistematis. Semua data tersebut akan digunakan untuk acuan dan rujukan bagi organisasi bisnis melakukan analisis data dan mengambil keputusan dan kebijakan bisnis. Tanpa data yang akurat, operasional dan strategi bisnis menjadi lemah dan beresiko terhadap kegagalan dan kerugian yang lebih besar. Manajemen juga harus mengalokasikan biaya yang mencukupi untuk sumber daya manusia yang handal dan keandalan sarana dan prasarana teknologi


Dasar Manajemen 19 informasi. Apalagi di era kompetisi bisnis yang terbuka dan up to date seperti saat ini. 6. Manajemen Strategi. Manajemen strategi merupakan suatu upaya untuk mengambil keputusan secara cepat, tepat, dan akurat dengan menggunakan data yang valid dalam mencapai tujuan yang diharapkan atau target yang dicanangkan. Dinamika bisnis membuat strategi harus disusun ulang dan diinovasi sedemikian rupa agar bisa memenangkan persaingan bisnis atau untuk bertahan dalam situasi sulit. Untuk itu perlu dipilih orang-orang tertentu untuk menginisiasi perubahan, mengintegrasikan semua bidang, dan mendiseminasi kebijakan secara menyeluruh atas strategi yang dipilih. Misalnya, dalam bidang sumber daya manusia disusun human resourse business partner (HRBP) untuk membantu organisasi menyusun dan mengimplementasikan strategi baru. 7. Manajemen Operasi. Organisasi bisnis tidak semata-mata berpusat pada proses produksi, melainkan juga operasionalnya. Manajemen operasi meliputi kegiatan pemeliharaan dan pengembangan hasil produksi, agar kemudian bisa mendatangkan keuntungan. Jadi, semua faktor produksi seperti bahan baku dan tenaga kerja kemudian dikelola agar bisa menghasilkan luaran yang produktif dan berkualitas. 8. Manajemen Pendidikan. Manajemen pendidikan berupaya untuk meningkatkan mutu tenaga kerja yang dimiliki organisasi bisnis, melalui berbagai jenis pendidikan, bisa berupa pendidikan formal, pelatihan, pengembangan, mentoring, coaching, dan metode lain yang dianggap tepat dan objektif. Sehingga pengetahuan, ketrampilan, dan sikap yang dimiliki tenaga kerja bisa


20 Dasar Manajemen mencapai kompetensi untuk mendukung pekerjaan yang dilakukan saat ini dan juga dipersiapkan untuk karir di masa yang akan datang.


Dasar Manajemen 21 Imam Faisal Hamzah TEVE Jobs, Steve Wozniak, dan Ronald Wayne, tiga orang pemuda yang terobsesi dengan komputer. Semula Jobs dan Wozniak melakukan usahanya secara sederhana dengan menawarkan personal komputer dari satu Perusahaan ke Perusahaan lain. Hingga kemudian bekembang menjadi sebuah korporasi. Mulailah Apple yang dikembangkan oleh berkembang menjadi sebuah Perusahaan korporasi besar. Di perjalanannya, Wayne dan Wozniak memilih untuk mundur sehingga hanya Jobs yang menjalankan Apple Computer. S 2


22 Dasar Manajemen Singkat cerita, adanya konflik internal, sehingga Jobs akhirnya keluar dari perusahaan yang didirikannya sendiri. Jobs membuat Perusahaan computer baru yang Bernama Next. Meskipun setelah berapa lama, Jobs pun kembali lagi ke Apple. Berbeda dengan Jobs, Bills Gates dan Paul Alen, dua pemuda yang juga terbosesi dengan program computer. Gates dan Alen memberikan nama usaha mereka sebagai Microsoft. Mereka menjual program computer Bernama MS-DOS ke IBM-PC. Seiring berkembangnya MS-DOS tersebut, Microsoft pun mulai mengembangkan Windows yang akhirnya bekembang hingga sekarang. Apa perbedaan cerita kedua Perusahaan raksasa di bidang computer tersebut? Jobs sempat dikeluarkan oleh Perusahaan yang didirikannya sendiri, sedangkan Gates sekarang tetap menjadi pemilik meskipun tidak lagi berperan sebagai CEO. Hal ini menunjukan bagaimana suatu organisasi bisnis bekerja. Seorang pendiri Organisasi bisnis belum tentu memiliki perusahaannya sendiri seumur hidupnya. Bagaimana hal ini bisa terjadi? Tentu banyak faktor. Sebelum membahas mengenai apa itu organisasi bisnis, maka perlu dijelaskan terlebih dahulu mengenai apa itu organisasi? Esensi organisasi adalah interaksi antara individu untuk meraih beberapa tujuan yang spesifik (Hafidhuddin & Tanjung, 2006). Apakah sesederhana itu? Barangkali definisi dari Robbins (1994) dapat lebih menjelaskan apa itu organisasi, di mana organisasi merupakan ‚e_m[no[h (entity) sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang relative terus-menerus


Dasar Manajemen 23 untuk mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok nodo[h.‛ Robbins lebih lanjut menjelaskan bahwa kesatuan memiliki arti bahwa organisasi berisi seseorang atau sekelompok orang, koordinasi berarti oraganisasi membutuhkan manajemen, batasan yang relatif dapat diidentifikasi bermakna bahwa anggota organisasi memiliki batasan untuk mengidentifikasi siapa yang menjadi anggota dan bukan anggota, bekerja atas dasar yang relatif terus-menerus yaitu kontribusi para anggota dalam organisasi secara relatirf teratur, dan tujuan bermakna adanya kesepakatan umum tentang misi organisasi. Organisasi bisnis menurut Harto, dkk. (2021) merupakan organisasi yang menjalankan kegiatan ekonomi yang bertujuan mendapatkan keuntungan. Bisnis sendiri berasal dari kata business ^[f[g \[b[m[ Ihaalcm s[ha \_l[lnc "mc\oe‛. Wahjono, dkk. (2020) menyampaikan bahwa bisnis sendiri memiliki dua unsur, yaitu ada barang atau jasa yang ditawarkan dan laba atau keuntungan. Bisnis memiliki beberapa fungsi, Hasibuan dan Arnesih (2023) mengemukakannya sebagai berikut : 1. Form Utility terkait sebuah bisnis yang memproduksi barang atau jasa sesuai kebutuhan konsumen. 2. Place utility terkait dengan aktivitas bisnis untuk mendistribusikan barang atau jasa kepada konsumen agar terjangkau. 3. Possessive utility terkait dengan penjualan produk barang atau jasa kepada konsumen yang membutuhkan.


24 Dasar Manajemen 4. Time utility terkait dengan waktu yang tepat untuk mengeluarkan barang atau jasa agar bermanfaat. Di sini jelas bahwa organisasi bisnis memiliki tujuan komersil untuk mendapatkan suatu keuntungan material. Organisasi bisnis dapat diserupakan dengan badan usaha. Wahydi (2019) mengemukakan bahwa badan usaha merupakan kesatuan organisasi dan ekonomi yang melakukan usaha pelayanan pada masyarakat dengan tujuan memeroleh keuntungan. Berbeda dengan bentuk organisasi lainnya. Nugroho (2017) membedakan antara organisasi bisnis, organisasi publik, dan nirlaba sebagai berikut : Tabel 1. Perbedaan dan persamaan Organisasi Bisnis, Organisasi Publik, maupun Organisasi Nirlaba (Nugroho, 2017). Persamaan dan Perbedaan Organisasi Bisnis/ Perusahaan Organisasi Publik Organisasi Nirlaba Departemen Produksi, Pemasaran, SDM, Keuangan, dan lain sebagainya Mirip dengan departemen/ kementrian yang ada di suatu negara Mirip dengan Perusahaan tetapi disesuaikan dengan lingkup yayasan Struktur Organisasi Formal ada Ada Ada Tugas, peran, dan fungsi Ada Ada Ada Keberadaan pemimpin Ada Ada Ada


Dasar Manajemen 25 Organisasi Bisnis memiliki bentuk-bentuk, menurut Wahjono, dkk. (2020) membagi ke dalam tiga bentuk, yaitu : 1. Perseorangan, yaitu suatu bisnis yang dijalankan oleh satu orang saja. 2. Perkongsian, yaitu suatu bisnis yang dijalankan oleh dua orang atau lebih dari itu yang biasanya dilegalkan secara hukum. 3. Korporasi, yaitu suatu bisnis yang berbadan hukum secara formal di mana kewenangan dan tanggung jawabnya tergantung pada investasi ke Perusahaan. Masing-Masing bentuk organisasi bisnis itu memiliki kelebihan dan kekurangan. Wahjono, dkk. (2020) sebagai berikut : Tabel 2. Kelebihan dan kekurangan bisnis perseorangan, perkongsian, dan korporasi (Wahjono, dkk., 2020) Bentuk Organisasi Bisnis Kelebihan Kelemahan Usaha Perorangan Bisnis cenderung mudah untuk dimulai dan diakhiri karena hanya dijalankan oleh satu orang. Selain itu pengusaha dapat meninggalkan warisan dan tidak adanya pajak Bisnis yang dijalankan sendiri cenderung memiliki tanggung jawab yang tidak terbatas, sumber keuangan maupun pertumbuhan


26 Dasar Manajemen khusus. yang terbatas, dan membutuhkan komitmen waktu yang tinggi. Hal tersebut berdampak pada kesulitan mengelola bisnis. Usaha Perkongsian Bisnis yang dijalankan dua orang atau lebih dapat berbagi dalam pengelolaan, lebih bertahan lama, sumber keuangan yang lebih banak, dan tidak ada pajak khusus. Tanggung jawab yang tidak terbatas, berbagi keuntungan, perbedaan dapat terjadi antar rekan Kongsi, dan susah untuk keluar dari perkonsgsian. Usaha Korporasi Tanggung jawab terbatas, dapat mengumpulkan investasi, ukuran Perusahaan dapat tidak terhingga, bertahan lama, kepemilikan dapat berganti karena adanya pemisahan kepemilikan dan manajemen Perlu biaya pendiran yang besar, banyak dokumendokumen yang dibutuhkan (kertas kerja, akte, proposal), Pajak ganda (Perseroan dan individu), susah keluar dari


Dasar Manajemen 27 bisnis, dan kemngkinan terjadinya konflik antara pemili dengan pihak manajemen Di Indonesia sendiri, organisasi bisnis dapat berbentuk Perseroan Terbatas (PT), PT Persero, PT Terbuka (Tbk.), Firma (Fa.), Unit Dagang (UD), Comanditer Venootshaap (CV). Perusahaan Jawatan (Perjan), Perusahaan Umum (Perum), dan koperasi. Perseroan Terbatas (PT), misalnya, merupakan badan usaha yang menekankan adanya pemisahan antara pendiri dan pemilik dalam hal hak, kewajiban, dan kekayaan (Fuad, dkk., 2006). Perseroan terbatas pun memiliki beberapa bentuk, diantaranya PT Terbuka (Tbk.), PT Tertutup, PT Asing, PT Perseorangan. Perseroan terbuka menjual saham melalui pasar modal kepada masyarakat luas (familiar dengan istilah gopublic), sebaliknya PT Tertutup sahamnya hanya berasal dari kalangan tertentu, misalnya keluarga, atau sekelompok orang saja (Hidayat, dkk., 2021). Firma merupakan badan usaha yang didirikan oleh beberapa orang dalam satu nama yang disepakati bersama (Sridadi, 2009). Lebih lanjut, Sridadi menjelaskan bahwa Firma lebih menekankan pada orang atau person dibandingkan modal. Berbeda lagi dengan CV (Commanditer Vennootschap) atau Persekutuan Komanditer merupakan badan usaha yang didirikan oleh bebera orang atau disebut sebagai sekutu yang memberikan sejumlah uang untuk digunakan dalam aktivitas usaha (Fuad, dkk., 2006).


28 Dasar Manajemen Perkembangan selanjutnya, ada bentuk lain dalam organisasi bisnis, misalnya waralaba. Di mana Waralaba, pemilik usaha atau bisnis bersifat semi-mandiri yang kemudian membeli royalty dan iurian ke Perusahaan induk sehingga memeroleh sejumlah fasilitas bisnis dan bahkan format maupun sistem bisnis pemilik Perusahaan induk (Zimmerer & Scarborough, 2005). Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pengelolaan organisasi bisnis, meliputi pengelolaan organisasi, pengelolaan Sumber daya manusia, pengelolaan keuangan (Margie, dkk., 2020), marketing (Zimmerer & Scarborough, 2005), dan infrastruktur maupun teknologi (Soeharso, 2020). Pertama pengelolaan produksi, di mana produksi dapat diartikan sebagai aktivitas untuk menciptakan dan menambah guna (utility) sebuah produk. Gitosudarmo (2014) mengemukakan bahwa kunci pengelolaan produksi meliputi jumlah, mutu atau kualitas, waktu, dan harga. Kedua, pengelolaan sumber daya manusia. Sumber daya manusia, merupakan representasi dari faktor fisik dan kemampuan serta kehendak manusia dalam rangka performasi satu atau lebih tugas dalam sebuah organisasi (Suhariadi, 2013). Selanjutnya Suhariadi juga mengemukakan pengelolaan sumber daya manusia atau manajemen sumber daya manusia merupakan pendayagunaan manusia untuk pencapaian tujuan organisasi yang meliputi pengembangan, penilaian, kompensasi, dan pengelolaan individu maupun kelompok. Modal manusia merupakan salah satu yang terpenting, Soeharso (2020) mengemukakan setidaknya SDM perlaku memiliki kompetensi di empat tahap, yaitu individu, kelompok, organisasi, dan sosial maupun lingkungan.


Dasar Manajemen 29 Ketiga, pengelolaan keuangan dapat diartikan sebagai fungsi untuk memeroleh berbagai sumber keuangan secara efisien dan mengalokasikan uang tersebut secara tepat untuk mencapai tujuan bisnis yang telah ditetapkan (Margie, dkk., 2020). Lebih lanjut Margie, dkk. Mengemukakan bahwa manajemen keuangan terkait dengan aktivitas perolehan dana, pengelolaan, dan penggunaan dana sesuai tujuan perusahaan secara menyeluruh. Keempat, pemasaran (marketing) merupakan proses untuk memunculkan barang atau jasa sesuai dengan keinginan pelanggan dan menyampaikannya, termasuk di dalamnya memanangkan dan mempertahankan para pelanggan (Zimmerer & Scarborough, 2005). Organisasi Bisnis dapat melakukan riset pasar uantuk mengetahui keinginan pelanggan terhadap sebuah produk. Kelima, pengelolaan infrastruktur dan teknologi. Tidak bisa dipungkiri bahwa perkembangan dunia bisnis saat ini dipengaruhi denganhadirnya teknologi, khususnya teknologi informasi. Pemasalah online atau E-commerce misalnya, yang telah merubah cara bertransaksi jual beli yang semula dilakukan secara tatap muka kini dapat dilakukan melalui media internet. Teknologi menjadi kunci utama dalam hal ini (Zimmerer & Scarborough, 2005).


30 Dasar Manajemen Ishak,S.Ag,MA Dalam bukunya Pengantara Manajemen Muslicah Erma g_hs_\one[h g_haolomc ‛to manage‛ (2020:1) m_\[a[c \_hnoe kata kerja dari kata manajemen. Muslicah Erma mengutip pendapat Stonner manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan usaha–usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya– sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan. (2020:1). 3


Dasar Manajemen 31 Terry (2005: 1) memberi pengertian manajemen yaitu suatu proses atau kerangka kerja, yang melibatkan bimbingan atau pebgarahan suatu kelompok orang-orang kearah tujuan-tujuan organisasional atau maksudmaksud yang nyata. Hal tersebut meliputi pengetahuan tentang apa yang harus dilakukan, menetapkan cara bagaimana melakukannya, memahami bagaimana mereka harus melakukannya dan mengukur efektivitas dari usaha-usaha yang telah dilakukan. Dengan demikikan disimpulkan bahwa manajemen merupakan usaha yang dilakukan secara bersama-sama untuk menentukan dan men capai tujuan-tujuan organisasi dengan pelaksanaan fungsi-fungsi perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pelaksanaan (ac tuating), dan pengawasan (controlling). Manajemen merupakan sebuah ke giatan; pelaksanaannya disebut manajing dan orang yang melakukannya disebut manajer. Controling diartikan pengendalian atau pengawasan. Thomas Sumarsan menjelaskan pengendalian manajemen adalah suatu rangkaian tindakan dan aktivitas yang terjadi pada seluruh kegiatan organisasi dan berjalan secara terusmenerus. Pengendalian manajemen bukanlah suatu sistem terpisah dalam suatu organisasi, melainkan harus dianggap sebagai bagian penting dari setiap sistem yang dipakai manajemen untuk mengatur dan mengarahkan kegiatannya. (2020:4).Artinya manajemen se bagai wujud pencapaian tujuan dalam merancang dan melaksanakan metode pengen dalian, memantau serta mengevaluasi pengendalian. Supriyatin pengendalian manajemen sebagai proses perpaduan antara formulasi strategis dan pengendalian tugas.(2016:4). Formulasi strategis merupakan proses me


32 Dasar Manajemen mutuskan tujuan organisasi dan strategis untuk mencapai tujuan-tujuan. Sementara pengendalian tugas sebagai proses untuk memastikan bahwa tuagas yang spesifik dilaksanakan se cara efektif dan efesien. Dalam bukunya Anthony (2007:12) mendefenisikan bahwa pengendalian manajemen sebagai proses di mana manajer memastikan bahawa sumber daya diperoleh dan digunakan secara efektif dan efesien dalam pencapaian tujuan organisasi. Dasar inilah dalam konteks proses pengendalian dalam ilmu manajemen merupakan perilaku yang di praktikkan dengan terwujud dalam sebuah interaksi antara para manajer dan bawahannya.Disinilah perlu manajer menujjukaan kemampuan teknis, gaya kepemimpinan, kemampuan interpersonal, pengalaman, pen dekatan untuk pemecahan masalah sebagai sistem yang digunakan dalam sistem pengendalian ma najemen. Sistem pengendalian manajemen dapat dikategorikan dan masuk ke dalam bagian dari pengetahuan perilaku terapan atau yang seringkali disebut dengan applied behavioral science. Pengendalian manajemen merupakan usaha yang tersistematis dari perusahaan untuk mencapai tujuannya dengan cara membandingkan prestasi kerja dengan rencana dan membuat tindakan yang tepat untuk mengoreksi perbedaan yang penting. Pengendalian manajemen harus diterapkan pada semua unsur manajemen, seperti personel atau staf, aktivitas, penggunaan sumber daya, hingga proses eksekusi dan evaluasi. Perusahaan besar maupun bisnis kecil rumahan harus menerapkan sistem ini jika ingin berkembang dan sukses. Sistem Pengendalian Manajemen merupakan bagian


Dasar Manajemen 33 dari sistem perencanaan dan pengendalian manajemena dalah suatu sistem untuk membantu manajemen puncak dalam melaksanakan fungsi perencanaan dan pengendalian. Pengendalian manajemen, dan pengendalian tugas (Supriyono, 2000:5).Pengendalian manajemen memusatkan pada fungsi-fungsi organisasi. Terdapat perbedaan pendapat di antara beberapa penulis sis tem pengendalian manajemen (SPM) mengenai lingkup SPM, di antaranya (Supriyono, 2000: 14 - 16) : 1. Pengendalian manajemen merupakan bagian dari proses perencanaan dan pengendalian (Anthony, Dearden, dan Govin darajan). Menurut mereka, pengendalian manajemen adalah proses yang digunakan para manajer untuk mempengaruhi para anggota organisasinya agar mengimplementasikan stra tegi-strategi organisasi. 2. Pengendalian manajemen merupakan salah satu fungsi manajemen (William Newman). Newman berpendapat bahwa pengendalian manajemen adalah salah satu tahap pokok pengelolaan, bersa ma-sama dengan perencanaan, peng organisasian, dan pengarahan. 3. Pengendalian manajemen mencakup pengendalian strategi dan pengendalian operasional (Maciarello dan Kirby). Mereka berpendapat bahwa seluruh organisasi dapat dipandang sebagai suatu sistem pengendalian, yang mencakup pengendalian stra tegi dan pengendalian operasi. Fungsi pengendalian ini menunjukkan membantu pelaksanaan strategi, strategi sebagai wujud kunci keberhasilan yang menjadi titik pusat dari sistem pengendalian.Artinya semua sistem mempunyai masukan, proses transformasi dan keluaran.Adkon (2016:49-50) mengutip pendapat Fayol menegaskan bahwa keterkaitan antara fungsi pengendalian


34 Dasar Manajemen tidak terlepas dari pengendalian organisasi sebagai alat mekanis untuk mencapi tujuan,menurutnya ada empat belas yang dapat digunakan secara universal yaitu : 1. Pembagian kerja,spesialisasi menambah hasil kerja dengan cara membuat pekerja lebih efesien. 2. Wewenang,manajer harus dapat memberi perintah mem berikan hak ini kepadanya akan tetapi wewenang berjalan seiring dengan tanggung jawab. 3. Disipiln, para pegawai harus mentaati dan menghormati peraturan yang mengatur organisasi. 4. Kesatuan komando, setiap pegawai seharusnya menerima perintah hanya dari seorang atasan. 5. Kesatuan arah, setiap kelompok aktivitas organisasi yang mempunyai tujuan sama harus dipimpin oleh seorang manajer dengan menggunakan sebuah rencana. 6. Mendahulukan kepentingan umum diatas kepentingan individu. 7. Remunerasi,para pekerja harus digaji sesuai dengan jasa yang mereka berikan. 8. Sentralisasi 9. Rantai scalar, garis wewenang dari manajemen puncak sampai ketingkat yang paling rendah merupakan rantaiI scalar. Komunikasi harus mengikuti rantai ini. 10. Tata tertib,orang dan bahan harus ditempatkan pada waktu tempat dan waktu yang tepat. 11. Keadilan, para manajer harus selalu baik dan jujur terhadap bawahan. 12. Stabilitas masa kerja pegawai, manajemen harus menyediakan perencanaan personalia yang teratur dan memastikan bahwa untuk mengisi kekosongan harus selalu ada pengganti.


Dasar Manajemen 35 13. Inisiatif, para pegawai yang diizinkan menciptakan dan melaksanakan rencana-rencana akan berusaha keras. 14. Esrit de corps,mendorong team spirit akan membangun keselarasan dan persatuan di dalam organisasi. Konsep diatas memberikan pemahaman tentang proses manajemen dari fungsi pengendalian sebagai wujud pemahaman atas suatu organisasi atau perusahaan.Berbagai prinsip tujuan ini sebagai sistem pengendalian kegiatan pencapaian tujuan yang telah dite tapkan.Dengan demikian proses dari fungsi pengendalian yaitu fungsi mengawasi (monitoring),membandingkan (comparing), dan mengoreksi (correcting),kinerja.(Stepen P.Robbins:2010,182). Korelasinya seorag manajer dapat merancang sistem manjemen pengendalian efektif, maka diindentifikasi bidangbidang strategik satuan kerja atau organisasi.T.Handoko memberikan tawarab pentingnya pengawasan/pengendalian dengan memperhatikan faktor-faktor sebagai berikut : 1. Perubahan lingkungan organisasi, fungsi ini manajer mendeteksi perubahan-perubahan yang berpengaruh pada barang dan jasa organisasi,sehingga mampu menghadapi tantangan atau memanfaatkan kesempatan yang diciptakan perubahan-perubahan yang terjadi. 2. Peningkatan kompleksitas organisasi,memerlukan pelaksanaan fungsi pengendalian dengan lebih efesien dan efektif. 3. Kesalahan-kesalahan, fungsi ini menunjukkan sistem pengawasan memungkinkan manajer mendeteksi kesalahan-kesalahan sebelum menjadi kritis. 4. Kebutuhan manajer untuk mendelegasikan wewenang, manajer mendelegasikan wewenang kepada bawahannya.(2013:364)


36 Dasar Manajemen Dari pandangan diatas maka fungsi pengendalian ini tidak terlepas dari fungsi manajemen secara keselurahan,untuk itu penulis menjabarkan dalam gambar berikut ini : Gambar 1. Proses Fungsi Pengendalian Fungsi pengedalian juga berhubungan erat dengan fungsi manajemen seperti yang ditunjukkan pada gambar diatas.Pengendalian membantu penilaian pada perencanaan, pengorganisasian, penyusunan personalia, dan pengarahan


Dasar Manajemen 37 yang telah dilaksanakan secara efektif. Mengutip pendapat Sudaryono bahwa pengendalian ini didasari oleh aktivitas manajemen yaitu manajemen fungsional dan manajemen proyek. Manajemen fungsional melibatkan sejumlah orang untuk pekerjaan tertentu secara terkoordinasi dan berulang serta dilakukan oleh seorang dalam suasana yang sama. Manajemen proyek mencakup pengkoordinasian pelaksanaan pekerjaan dalam kurun waktu tertentu oleh suatu tim yang masing-masing anggota sebelumnya tidak pernah atau sering melakukan kerjasama (2017:74). Dengan demikian fungsi pengendalian sebagai bentuk memantau kegiatan-kegiatan untuk memastikan kegiatan itu dicapai sesuai dengan yang direncanakan dan mengoreksi setiap penyimpangan yang berat.Oleh karenanya seorang manejerial memiliki kemampuan yang luas secara profesi dan kompetensi sebagai seni proses pengendalian dalam pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya secara efektif dan efesien untuk mengatur dan mencapai tujuan tertentu. Pengendalian manajemen diperlukan untuk mengendalikan strategi yang diimpelementasikan dalam fungsi pengendalian. Sesung guhnya implementas pengendalian manajemen bertujuan untuk mengarah kan dan menjamin bahwa strategi yang dioperasionalkan mengarah tujuan bersama. Selanjutnya penulis akan menjabarkan beberapa bentukbentuk implementasi pengendalian manajemen terdiri dari : 1. Penetapan Tujuan (Objective Setting) Strategi bagian dalam pencapian tujuan organisasi merupakan alat dari unsur pengendalian, secara


38 Dasar Manajemen implementasinya seorang manajer berperan sebagai akselator dan dinamisator untuk meraih tujuan yang dapat tercapai secara efesien dan efektif.Setiap organisasi atau perusahaan menetapkan tujuan-tujuan tertentu yang ingin mereka capai memanejemeni secara tepat untuk memfungsikan secara operasional, menejerial dan pencapaian tujuan. Sebelum menetapkan tujuan (Objective Setting) organisasi atau perusahaan menetapkan terlebih dahulu visi,misi dan nilai-nilai.Penetapan tujuan bentuk proses memutuskan apa yang akan ingin dicapai.Titik tolak penetapan tujuan yaitu pengembangan rencana tindakan,sebagai sasaran atau target yang akan dicapai melalui kegiatan-kegiatan yang dilakukan, sebab merupakan kepentingan semua bagian organisasi atau perusahaan. Akdon (2016:95-101),menetapkan tujuan visi yang merupakan proses manajemen saat ini yang menjangkau ke depan.Visi merupakan gambaran masa depan (future) yang realistic dan ingin diwujudkan dalam kurun waktu tertentu.Artinya pernyataan visi perlu diekspresikan dengan baik agar mampu menjadi tema yang mempersatukan semua unit dalam organisasi, menjadi media komunikasi dan motivasi semua pihak, serta sumber kreativitas dan inovasi organisasi.Sedangkan misi adalah pernyataan mengenai hal-hal yang harus dicapai organisasi bagi pihak-pihak yang berkepentingan masa depan. Misi mencerminkan tentang segala sesuatu penjelasan tentangg bisnis/produk atau pelayanan yang ditawarkan yang sangat diperlukan oleh masyarakat untuk mencapai misi.Dengan kata lain misi menjelaskan tentang pekerjaan atau tugas pokok yang diemban suatu organisasi yang diinginkan dalam kurun waktu tertentu.


Dasar Manajemen 39 Sedangkan nilai-nilai didefenisikan dalam kontesk ini adalah aturan-aturan sebagai pedoman yang dibuat atau dianut oleh suatu organisasi yang mengikat angotanya untuk berperilaku sesuai dengan nilai-nilai yang dianut konsisten dangan peraturan-peraturan. T.Handoko (2013:112),menyebutkan ada lima tipe penetapan tujuan yang diperinci sebagai berikut : a. Tujuan kemasyarakatan(sociatel goals),masyarakat pada umumnya sebagai contoh memproduksi barang dan jasa, mempertahankan pesanan, mengembangkan dan memelihara nilai-nilai budaya dan sebagainya.Kategori ini berkenaan dengan kelas-kelas organisasi luas yang memenuhi kebutuhan-kebutuhan masyarakat. b. Tujuan keluaran (output goals),public dalam hubungannya dengan organisasi, kategori ini berkenaan dengan jenis-jenis keluaran tertentu dalam bentuk fungsi-fungsi konsumen. c. Tujuan sistem(system goals), pernyataan atau cara pelak sanaan organisasi, tidak tergantung pada barang atau jasa yang diproduksi atau tujuan yang diambil. d. Tujuan produk (product goals), atau lebih tepat tujuan karakteristik produk. e. Tujuan turunan (derived goals),tujuan digunakan organisasi untuk meletakkan kekuasaannya dalam pencapaian tujuan-tujuan lain. Selanjutnya ada lima (Murhaban dan Adnan:2020,15) elemen kebijakan dan prosedur yang didesain dan dibuat Committee of Sponsoring Organization (COSO) untuk menentukan penetapan tujuan pengendalian manajamen


40 Dasar Manajemen yang dijalankan akan dapat dicapai lima element pengendalian tersebutadalah : a. Lingkungan pengendalian atau (control environment). b. Penilaian risiko manajemen atau (management risk assess ment). c. Sistem komunikasi dan informasi (Information and communi cation system). d. Aktifitas pengendalian (control activities). e. Monitoring Maksudnya adalah pengendalian harus tertuju kearah tercapainya tujuan dengan melaksanakan perbaikan untuk menghindari suatu penyimpanganpenyimpangan dari perencanaan. Sistem pengendalian manajemen yang efektif harus memotivasi manajer dan karyawan untuk mengerahkan upaya ke arah pencapian tujuan organisasi melalui berbagai penghargaan terkait dengan pencapaian atau penetapan tujuan tersebut. 2. Perumusan Strategi (Strategy Formulation) Pengendalian manajemen sangat penting untuk pembuatan strategi dan mendukung penerapan strategi yang disengaja, menentukan tindakan operasional yang diperlukan untuk menerapkan strategi ini, meng klarifikasi harapan bersama, mengidentifikasi prioritas untuk peningkatan operasional, menetapkan target dan meminimalisasi konflik yang dapat memengaruhi kinerja saat ini dan selanjutnya. Strategi atau strategis digunakan didalam kedua istilah,maka ada kemungkinan timbul kebingungan. Perbedaannya adalah bahwa peru musan strategi merupakan proses untuk memutuskan strategi baru,


Click to View FlipBook Version