EKONOMI PEMBANGUNAN
EKONOMI PEMBANGUNAN
Ekonomi Pembangunan Copyright© PT Penamudamedia, 2024 Penulis: Alamsyah Agit, SE., M.Si., Winda, S.E., M.Si., Hamzah, S.E., Pretty Naomi Sitompul, S.E., M.Si., Yasmin, S.E., M.Sc., Jusmawandi, S.Sos., M.Si., Dr. Ir. Ahfandi Ahmad, SP., MSi., IPM., ASEAN Eng., Hajbudin Hekmatiar, SST., Lestari Sihite, S.E., M.Si., Risma Niswati Tarman, S.T., M.T., Nawang Aviani, S.S.T., M.A.P. ISBN: 978-623-8586-26-4 Desain Sampul: Tim PT Penamuda Media Tata Letak: Enbookdesign Diterbitkan Oleh PT Penamuda Media Casa Sidoarium RT 03 Ngentak, Sidoarium Dodeam Sleman Yogyakarta HP/Whatsapp : +6285700592256 Email : [email protected] Web : www.penamuda.com Instagram : @penamudamedia Cetakan Pertama, April 2024 x + 147, 15x23 cm Hak cipta dilindungi oleh undang-undang Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku tanpa izin Penerbit
v Kata Pengantar Hormat kami, Dengan penuh kebanggaan, kami mempersembahkan buku ini tentang Ekonomi Pembangunan. Buku ini bertujuan untuk memberikan pemahaman mendalam tentang teori, kebijakan, dan praktik ekonomi pembangunan yang menjadi kunci dalam memahami proses pertumbuhan ekonomi dan pengentasan kemiskinan. Ekonomi pembangunan memegang peran vital dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat, mengurangi kesenjangan ekonomi, dan menciptakan kondisi yang mendukung pertumbuhan berkelanjutan. Melalui buku ini, kami mengajak pembaca untuk menjelajahi konsep-konsep kunci dalam ekonomi pembangunan, mulai dari strategi pertumbuhan ekonomi hingga peran sektor publik dan swasta dalam pembangunan. Dengan pemahaman yang kokoh tentang ekonomi pembangunan, diharapkan pembaca dapat memahami tantangan dan peluang dalam mengembangkan ekonomi suatu negara, merancang kebijakan yang efektif, dan membangun masyarakat yang lebih sejahtera. Kami berharap buku ini dapat menjadi panduan yang bermanfaat bagi para mahasiswa, praktisi pembangunan, pembuat kebijakan, dan siapa pun yang tertarik dalam memahami dinamika ekonomi pembangunan. Terima kasih
vi kepada semua yang telah mendukung dan berkontribusi dalam penyusunan buku ini. Semoga buku ini memberikan wawasan yang berharga dan menjadi sumber inspirasi dalam upaya mencapai pembangunan ekonomi yang inklusif, berkelanjutan, dan progresif bagi semua.
vii Daftar Isi KATA PENGANTAR........................................................................................................v DAFTAR ISI .................................................................................................................. vii BAB 1 - KONSEP DASAR PEMBANGUNAN EKONOMI.........................................1 A. Definisi Pembangunan Dan Ekonomi.......................................................1 B. Aspek-Aspek Penting dalam Pembangunan Ekonomi ..................... 4 C. Urgensi dan Pentingnya Pembangunan Ekonomi ............................. 6 BAB 2 - FAKTOR PERTUMBUHAN EKONOMI ...................................................... 9 A. Sumber Daya Manusia (SDM)..................................................................10 B. Sumber Daya Alam (SDA)..........................................................................12 C. Kemajuan IPTEK ............................................................................................14 D. Tingkat Inflasi dan Suku Bunga.............................................................. 17
viii BAB 3 - TEORI-TEORI PEMBANGUNAN EKONOMI.............................................19 A. Teori Pembangunan Adam Smith..........................................................20 B. Teori Pembangunan Ricardian ...............................................................23 C. Teori Pembangunan Malthus ..................................................................24 D. Teori Pembangunan Mill ...........................................................................25 E. Teori Pembangunan Marxis .....................................................................26 F. Teori Pembangunan Schumpeter.......................................................... 27 G. Teori Pembangunan Keynes ....................................................................28 BAB 4 - STRATEGI PEMBANGUNAN EKONOMI ................................................30 A. Pengertian Strategi Perencanaan Pembangunan...........................30 B. Tujuan dan Manfaat Strategi Pembangunan Ekonomi .................33 C. Paradigma Baru dalam Pembangunan................................................35 BAB 5 - SUMBER-SUMBER PENDAPATAN NEGARA ....................................... 37 A. Penerimaan Perpajakan............................................................................39 B. Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) ...........................................51 C. Hibah ................................................................................................................56
ix BAB 6 - PEMBANGUNAN EKONOMI VS EKSPLOITASI SDA ..........................58 A. Pengertian Pembangunan Ekonomi .....................................................59 B. Tujuan Pembangunan Ekonomi...............................................................61 C. Apa itu Eksploitasi SDA?..........................................................................64 D. Eksploitasi Hutan dan Dampaknya ......................................................65 BAB 7 - KEPENDUDUKAN DAN TENAGA KERJA ................................................ 70 A. Pengertian Kependudukan...................................................................... 70 B. Teori Kependudukan.................................................................................. 75 C. Penduduk dan Pembangunan Ekonomi ...............................................77 D. Angkatan Kerja, Pembangunan dan Kesempatan Kerja .............. 78 BAB 8 - EKONOMI KERAKYATAN ..........................................................................82 A. Pandangan Ekonomi Dunia ......................................................................82 B. Masalah Ketimpangan Ekonomi ............................................................85 C. Pemikiran Bung Hatta Dan Konsep Ekonomi Kerakyatan ........... 87 D. Implementasi Ekonomi Kerakyatan di Indonesia...........................92
x BAB 9 - MENINGKATKAN POTENSI SDM SUATU NEGARA.........................106 A. Manfaat Sumber Daya Manusia...........................................................106 B. Cara Meningkatkan Potensi SDM........................................................108 BAB 10 - TANTANGAN DAN HAMBATAN PEMBANGUNAN EKONOMI SUATU NEGARA .....................................................................................112 A. Menghadapi Tantangan Pembangunan Ekonomi...........................113 B. Faktor-Faktor Penghambat Pembangunan Ekonomi Suatu Negara.............................................................................................................115 BAB 11 - KEBIJAKAN PEMBANGUNAN ................................................................119 A. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005 - 2025.................................................................................................................121 A. RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG NASIONAL (RPJPN) 2025 -2045...................................................................................................122 DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................130 TENTANG PENULIS..................................................................................................140
1 KONSEP DASAR PEMBANGUNAN EKONOMI A. Definisi Pembangunan Dan Ekonomi Kegiatan ekonomi merupakan salah satu bagian penting dalam kehidupan manusia, kegiatan ini memberikan ruang kepada manusia untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, sebagaimana konsep dari kegiatan perekonomian adalah untuk memenuhi kebutuhan manusia yang tidak terbatas dengan menggunakan sumber daya yang terbatas. Kegiatan ekonomi dalam prosesnya terdiri dari tiga kegiatan utama yakni produksi, konsumsi, dan distribusi. Produksi menggambarkan proses penciptaan barang menggunakan berbagai sumber daya, atau menambah nilai guna pada suatu barang melalui pengolahan kembali. Konsumsi menggambarkan proses dimana seorang individu menghabiskan nilai guna atau menggunakan barang secara
2 maksimal sesuai dengan nilainya. Sementara distribusi menggambarkan proses penyaluran barang yang melibatkan banyak faktor seperti logistik dan kualitas infrastruktur, sehingga dalam kegiatan perekonomian terdapat banyak faktor penting yang menentukan keberhasilan dari kegiatan tersebut. Kegiatan ekonomi melibatkan dua pelaku utama yakni produsen dan konsumen, yang saling membutuhkan satu sama lain, sebagaimana produsen menciptakan barang untuk dijual kepada konsumen. Selain itu, untuk suatu kegiatan ekonomi dapat terlaksana dengan adanya faktorfaktor produksi, dalam proses produksi sumber daya seperti modal, sumber daya manusia, dan peralatan adalah faktor yang dibutuhkan untuk kegiatan produksi. Sementara dalam hal konsumsi, terdapat banyak preferensi konsumsi dalam memilih suatu produk, seperti kemampuan finansial, selera, kualitas barang dan popularitas barang dan jasa tersebut. Selain untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, perekonomian sesungguhnya memiliki cakupan yang sangat luas, berbagai permasalahan seperti kemiskinan, pengangguran, kenaikan harga dan banyak lainnya kerapkali menyebabkan adanya krisis ekonomi pada suatu wilayah, yang berdampak pada kondisi dan kesejahteraan masyarakat pada wilayah tersebut. Dengan demikian hal ini merupakan bentuk-bentuk isu ekonomi yang terus-menerus diupayakan untuk terselesaikan melalui berbagai strategi dan perumusan kebijakan-kebijakan yang diharapkan mampu membawah dampak positif terhadap perekonomian secara umum dan dapat menyelesaikan isu-isu perekonomian yang sedang terjadi.
3 Perekonomian tentu bukan merupakan suatu proses yang kondusif atau bersifat stagnant (tidak berubah) dalam waktu yang lama, berbagai jenis sektor dan bidang usaha akan terus berkembang dan bermunculan dikarenakan kebutuhan yang semakin beragam. Proses perekonomian yang menunjukkan adanya peningkatan ke arah yang lebih baik dikenal dengan istilah pembangunan ekonomi. Pembangunan ekonomi merupakan upaya yang dilakukan suatu wilayah untuk meningkatkan kondisi ekonomi, sosial dan politik untuk menuju pada kesejahteraan yang lebih baik. Dalam prosesnya terdapat banyak faktor yang menjadi indikator ukuran seperti peningkatan standar kehidupan, berkurangnya tingkat kemiskinan, terciptanya lapangan kerja, semakin baiknya kualitas infrastruktur, dan adanya percepatan pengembangan ekonomi (Siwu, 2017). Pembangunan ekonomi merupakan gambaran akan perjalan suatu wilayah untuk memperbaiki kondisi perekonomiannya secara umum, pembangunan ekonomi dalam prosesnya melibatkan banyak aspek secara umum yang dapat mengarah pada peningkatan kondisi perekonomian, hal ini dapat berupa strategi atau perumusan kebijakan untuk mendorong kegiatan perekonomian pada wilayah tersebut. Beberapa strategi yang umumnya dilakukan adalah peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan dan kesehatan, mendorong peningkatan minat berwirausaha dan inovasi, membangun infrastruktur yang memadai, serta merumuskan kebijakan ekonomi yang dapat menunjang pembangunan dan stabilitas (Pelsa & Balina, 2022).
4 B. Aspek-Aspek Penting dalam Pembangunan Ekonomi Pembangunan ekonomi melibatkan banyak aspek untuk mendapatkan hasil yang maksimal, dalam prosesnya, strategi dan kebijakan yang dirumuskan oleh pemerintah harus sejalan dengan kecenderungan para pelaku ekonomi sehingga dapat memberikan dampak yang signifikan terhadap pembangunan ekonomi. Secara umum strategi dan kebijakan yang dirumuskan seharusnya dapat mengakomodir berbagai sektor ekonomi terutama sektor yang produktif, dengan demikian maka pembangunan ekonomi akan dapat dicapai dengan lebih cepat, beberapa aspek penting dalam pembangunan ekonomi dijelaskan oleh (Ihnatenko et.al, 2022): 1. Sumber Daya Manusia: Investasi pada faktor yang dapat menunjang kualitas sumber daya manusia mampu memberikan dampak yang sangat besar terhadap proses pembangunan ekonomi. Dari segi pendidikan, sumber daya manusia yang memiliki keterampilan dan kompetensi memiliki potensi yang sangat tinggi untuk meningkatkan produktivitas, menciptakan inovasi, serta membangun daya saing ekonomi. Sementara dalam aspek kesehatan, sama halnya dengan pendidikan, sumber daya manusia yang memiliki kesehatan prima mampu bekerja dengan lebih maksimal, focus, dan berpotensi untuk memiliki tingkat produktivitas yang lebih tinggi. 2. Infrastruktur: Infrastruktur mengcakup banyak hal, semua komponen infrastruktur memiliki peran penting terhadap pembangunan ekonomi, infrastruktur yang
5 baik seperti transportasi, listrik, air bersih, serta jaringan telekomunikasi dengan kondisi yang baik berpotensi untuk memaksimalkan berjalannya kegiatan perekonomian yang berdampak pada pembangunan ekonomi, infrastruktur yang baik juga mampu meningkatkan produktivitas, mengefisienkan biaya produksi, serta menarik investasi. 3. Inovasi dan Teknologi: Pembangunan ekonomi tidak memiliki kondisi yang selalu sama, dalam artian bahwa seiring dengan perubahan zaman proses ekonomi juga akan ikut berubah, sehingga untuk terus mencapai pembangunan ekonomi yang optimal maka diperlukan adanya inovasi dan adopsi teknologi baru. Langkah ini dapat mendorong peningkatan efisiensi produksi, penciptaan spesialisasi dan lapangan kerja baru, serta membuka peluang bisnis baru. Selain itu, langkah untuk mencapai inovasi seperti investasi dalam hal riset dan pengembangan didukung oleh faktor lain seperti pengembangan infrastruktur dan teknologi diasumsikan mampu menciptakan daya saing ekonomi. 4. Manajemen Sumber Daya Alam: Tidak hanya mengenai maksimalisasi produktivitas namun juga bagaimana ekosistem tidak mengalami kerusakan dalam prosesnya, hal ini berkaitan erat dengan keberlanjutan hidup generasi, dan bagaimana sumber daya alam dapat terus memberikan berbagai bahan baku sebagai bahan produksi. Lingkungan yang tercemar atau adanya eksploitasi sumber daya alam berpotensi untuk menghilang suatu komoditas barang dan suatu bidang pekerjaan.
6 5. Kebijakan-Kebijakan: Kebijakan ekonomi merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kondisi perekonomian, kebijakan fiskal, moneter, dan perdagangan yang tepat mendorong pembangunan lingkungan ekonomi yang stabil dan kondusif dikarenakan dapat mengurangi inflasi, mengendalikan defisit anggaran dan mendorong peningkatan investasi serta konsumsi secara umum. Selain itu, kebijakan pembangunan regional juga sangat berdampak terhadap disparitas ekonomi dan tingkat kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh. Gambaran ini menunjukkan bahwa pembangunan ekonomi merupakan suatu hal yang dapat dicapai dengan adanya harmonisasi dari berbagai faktor yang berhubungan dengan perekonomian secara umum. Selain itu, pembangunan ekonomi juga merupakan tujuan dari suatu wilayah dikarenakan oleh banyaknya manfaat yang diberikan dengan adanya tingkat pembangunan ekonomi yang tinggi. Pembangunan ekonomi juga dapat merefleksikan kondisi masyarakat pada suatu wilayah terutama berkaitan dengan kualitas hidup dan kesejahteraan mereka. C. Urgensi dan Pentingnya Pembangunan Ekonomi Pembangunan ekonomi memiliki peran penting terhadap suatu wilayah, dengan adanya pembangunan ekonomi yang tinggi maka potensi untuk berkembangnya suatu wilayah juga ikut meningkat, gambaran ini memberikan indikasi yang menyatakan bahwa semakin tinggi pembangunan ekonomi pada suatu wilayah, maka
7 potensi untuk meningkatnya perekonomian secara umum juga tinggi, peningkatan ini tentu mengarah pada kegiatan produksi, konsumsi dan distribusi. Terdapat banyak manfaat yang menunjukkan pentingnya pembangunan ekonomi, hal ini umumnya berkaitan tidak hanya pada wilayah yang bersangkutan, namun juga pada bagaimana wilayah tersebut dapat memiliki daya saing yang tinggi yang dicapai melalui pembangunan ekonomi, adapun urgensi pembangunan ekonomi diantaranya adalah untuk (Bagianto & Zulkarnaen, 2020; Lee, 2020): 1. Meningkatkan Kesejahteraan Hidup: Pertumbuhan ekonomi yang terjadi secara berkelanjutan dapat mendorong adanya peningkatan pendapatan perkapita, mengurangi kemiskinan, dan adanya kemampuan masyarakat untuk mengakses berbagai kebutuhan yang dapat meningkatkan standar kehidupan. 2. Mendorong Pertumbuhan: Pembangunan ekonomi dalam kondisi stabil memiliki potensi untuk menciptakan lapangan kerja baru, memperluas peluang usaha dan spesialisasi usaha, serta mendorong inovasi. Semua ini memiliki pengaruh terhadap lingkungan dan iklim bisnis pada suatu wilayah. 3. Pengentasan Kemiskinan: Pembangunan ekonomi memiliki potensi untuk menciptakan lapangan kerja, sehingga akses terhadap pekerjaan, pendapatan, dan layanan-layanan dasar seperti pendidikan dan kesehatan dapat mendorong suatu wilayah untuk mengurangi atau mengatasi isu-isu kemiskinan.
8 4. Penguatan Ketahanan Ekonomi: Perekonomian memiliki berbagai isu termasuk isu global yang dapat mempengaruhi perekonomian pada suatu wilayah, wilayah dengan perekonomian yang kuat memiliki kemampuan untuk bertahan dari berbagai isu-isu perekonomian seperti krisis finansial, perubahan iklim bisnis, dan bencana alam. 5. Peningkatan Kualitas Hidup: Peningkatan kualitas infrastruktur merupakan salah satu pencapaian pembangunan ekonomi, namun dampak berkelanjutan dari adanya infrastruktur yang memadai adalah semakin baiknya akses terhadap faktor-faktor yang dapat meningkatkan kualitas hidup seperti pendidikan dan kesehatan. 6. Pengurangan Ketimpangan: Peningkatan akses terhadap peluang ekonomi, pemberdayaan masyarakat, dan peningkatan akses dan kesetaraan untuk memperoleh sumber daya dan peluang merupakan manfaat yang tercipta dari pembangunan ekonomi, yang dalam prosesnya mampu mengurangi ketimpangan sosial dan ekonomi antar kelompokkelompok masyarakat. Semua aspek ini menunjukkan bahwa pembangunan ekonomi merupakan suatu hal yang urgen untuk diupayakan oleh berbagai wilayah, tidak hanya untuk memperbaiki kondisi perekonomian namun juga bagi kesejahteraan dan peningkatan kualitas hidup masyarakat secara umum yang pada akhirnya akan memiliki potensi untuk menciptakan daya saing.
9 FAKTOR PERTUMBUHAN EKONOMI ndikator terpenting yang sering digunakan untuk mengukur keberhasilan pembangunan ekonomi suatu daerah adalah pertumbuhan perekonomian daerah tersebut. Pada dasarnya sumber daya manusia yang berkualitas dikaitkan dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi. Meningkatnya aktivitas ekonomi di suatu wilayah untuk meningkatkan akumulasi modal merupakan salah satu aspek dari menurunnya perekonomian. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu faktor terpenting yang perlu diperhatikan. Kuncoro (2013). Pengungkit pertumbuhan ekonomi adalah peningkatan kapasitas produksi agar sesuai dengan kurva output yang ditetapkan oleh produk bruto dalam negeri (PDB) atau bruto daerah (PDRB) di suatu wilayah tertentu. Selain itu, I
10 pertumbuhan ekonomi juga memperkuat kemampuan suatu negara dalam memberikan berbagai manfaat ekonomi kepada warganya. Pertumbuhan kekuatan tersebut di atas dimungkinkan oleh kemajuan teknologi, kolaborasi, dan ideologi, serta adaptasi terhadap berbagai kondisi yang ada. Kuncoro (2013). A. Sumber Daya Manusia (SDM) Sumber daya dapat diartikan sebagai kemampuan atau penilaian individu dalam mengiden-tifikasi, dan menavigasi area yang ditentukan. Fondasi umat manusia harus memiliki dua unsur penting: pengetahuan dan teknologi untuk pemanfaatannya, serta kemauan untuk menggunakannya. Selain itu, ingatan manusia juga mengacu pada kombinasi kemampuan mental dan fisik seseorang. Pelaku dan karakteristiknya ditentukan oleh genetika dan lingkungan, tindakannya didorong oleh keinginan untuk memenuhi kepuasan dirinya. Wilson 2021). Kemampuan setiap orang ditentukan oleh kapasitas mental dan fisiknya. Sumber daya manusia adalah salah satu aspek terpenting dalam bisnis apa pun. Handal atau peralatan canggih tidak akan ada tanpa sumber daya manusia yang aktif. Kapasitas mental diartikan sebagai kemampuan belajar sejak lahir (modal dasar), sedangkan pembelajaran dan pendidikan adalah sarana untuk memperoleh keterampilan. Kriteria keberhasilannya adalah Intelligence Quotient (IQ) dan Emotional Quality (EQ). Wilson (2021). Ekonomi sumber daya manusia merupakan salah satu cabang ilmu ekonomi yang mengkaji bagaimana daya
11 manusia dapat dimanfaatkan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi. Ekonom pribadi menerapkan teori ekonomi pada analisis sumber daya manusia (Ananta, Aris, 1990). Ekonomi sumber daya manusia terkait dengan berbagai topik, melalui perencanaan sumber daya manusia, ekonomi tenaga kerja, dan ekonomi kependudukan. Wilson (2021). Secara umum, teori-teori terkait sumber daya manusia masih bertumpu pada pemikiran tradisional dan teori mikro dan makroekonomi lama. Teori-teori ini mengikuti model klasik dan dipengaruhi oleh teori-teori yang diciptakan oleh Adam Smith, yang berfokus pada distribusi sumber daya manusia dalam perekonomian di mana mereka berada. Teori ini mengemukakan bahwa manusia merupakan faktor produksi utama yang menentukan kesejahteraan. Hal ini didasarkan pada kenyataan bahwa tanah tidak ada artinya tanpa adanya sumber daya manusia yang diperlukan untuk mengolahnya. (Wilson, 2021). Resesi adalah suatu proses di mana kapasitas produktif suatu perekonomian menurun seiring waktu untuk menghasilkan output yang lebih tinggi. Informasi lebih rinci mengenai pertumbuhan ekonomi juga diperoleh dari Sukirno yang menyatakan bahwa ‚pertumbuhan ekonomi adalah suatu ukuran yang menunjukkan seberapa besar perubahan perekonomian dalam beberapa tahun terakhir dibandingkan dengan periode saat ini, dan perubahan tersebut dinyatakan dalam persentase perubahan pendapatan nasional pada periode tertentu dibandingkan dengan periode sebelumnya.‛ Harrod-Domar dapat digunakan sebagai penentu perkembangan dan pertumbuh-
12 an sumber daya manusia dalam suatu model dimana pengaruh pemodelan fisik sangat penting. Sukirno (2016). Penduduk hanyalah salah satu sumber daya, namun kapasitasnya dapat meningkat jika modal fisiknya cukup kuat, hal ini ditunjukkan dengan sumber daya manusia yang dihasilkan pada tingkat mikro. Sumber daya manusia merupakan individu yang bekerja sebagai pegawai dalam suatu organisasi, baik perusahaan maupun lembaga, dan merupakan aset yang harus dikembangkan dan diperkuat. Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor yang sangat penting atau bahkan menjadi faktor utama dalam suatu organisasi, baik itu sebuah institusi maupun perusahaan. Sumber daya manusia juga memegang peranan penting dalam menilai pertumbuhan perusahaan, dalam hal ini sumber daya manusia adalah individu-individu yang bekerja dalam organisasi sebagai alat yang membantu organisasi mencapai tujuannya. Wilson (2021). Namun jika melihat ciri-ciri manusia dalam skala makro, mereka digambarkan sebagai pengikut. Suatu populasi terdiri dari sekelompok makhluk humanoid yang mengikat suatu bangsa pada aturan yang ada dan terus berkomunikasi. Terakhir, investasi manusia dan fisik mempunyai dampak negatif terhadap pertumbuhan ekonomi. Menurut UNDP, pembangunan manusia bisa berjalan lancar jika pertumbuhan ekonomi tidak menghambatnya. Syamsuddin (2016). B. Sumber Daya Alam (SDA) Hubungan antara sumber daya alam dan pertumbuhan ekonomi tidak jauh berbeda karena ketersediaan sumber
13 daya alam relatif terbatas dibandingkan dengan kebutuhan manusia yang tidak terbatas dalam hal ini, ilmu ekonomi merupakan disiplin ilmu yang mempelajari bagaimana individu atau masyarakat mengambil keputusan dalam pengelolaan sumber daya. alam yang terbatas untuk memenuhi kebutuhan manusia yang tidak terbatas. Ilmu ekonomi juga mempelajari proses dimana individu atau masyarakat membuat keputusan tentang penggunaan sumber daya tersebut. Selain itu, ilmu ekonomi juga diartikan sebagai suatu disiplin ilmu yang mampu memberikan informasi lebih banyak dan berguna untuk pengambilan keputusan baik bagi individu maupun pemerintah (Sugiyanto, 2016). Secara umum, setiap keputusan pemerintah mengenai pemanfaatan sumber daya alam selalu memiliki beberapa tujuan, seperti pertumbuhan ekonomi, pelestarian keindahan lingkungan, pemerataan pendapatan, kekayaan dan kekuasaan, serta keinginan untuk tidak bergantung pada kekuatan asing. Lebih jauh lagi, dalam masyarakat yang menganut sistem demokrasi, semua pilihan penting dan konsekuensinya harus dikomunikasikan dengan jelas kepada publik. Oleh karena itu, ilmu ekonomi dapat dengan jelas didefinisikan sebagai ilmu yang berkaitan dengan perencanaan dan evaluasi kebijakan sumber daya alam. Sugiyanto (2016). Hubungan antara pertumbuhan ekonomi dan sumber daya alam tidak sama dengan hubungan antara pertumbuhan ekonomi dan ketersediaan sumber daya yang digunakan dalam proses produksi. Semakin cepat pertumbuhan ekonomi maka semakin banyak sumber daya
14 yang dibutuhkan untuk proses produksi, yang pada akhirnya mengurangi ketersediaan sumber daya alam di bumi, karena sumber daya tersebut harus diambil dari sumber daya alam. Pernyataan tersebut sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Adam Smith yang sebenarnya berarti ketersediaan sumber daya alam terbatas, oleh karena itu sumber daya alam tersebut membatasi potensi pertumbuhan ekonomi suatu negara dalam arti sumber daya alam hanya dapat dimanfaatkan dalam kondisi yang menguntungkan, tapi tidak sepenuhnya. digunakan Sugiyanto (2016). Sehingga dapat disimpulkan bahwa semakin cepat perkembangan ekonomi negara-negara berkembang, karena merasa terbelakang dibandingkan negara-negara lain dan ingin mengentaskan kemiskinan di negara-negara tersebut, berarti semakin banyak sumber daya alam beserta cadangannya yang diambil oleh negara-negara tersebut. tanah sumber daya alam menurun, yang dapat dikatakan terdapat hubungan positif antara jumlah barang sumber daya alam dengan pertumbuhan ekonomi, namun sebaliknya terdapat hubungan negatif antara pertumbuhan ekonomi dengan ketersediaan sumber daya alam bumi. Sugiyanto (2016). C. Kemajuan IPTEK Pertumbuhan ekonomi suatu negara tidak lagi hanya bergantung pada faktor-faktor produksi tradisional, seperti tambahan modal dan tenaga kerja, tetapi juga dipengaruhi oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek). Faktor ini mendorong negara untuk memproduksi
15 barang dan jasa dengan lebih efisien dan meningkatkan daya saing perusahaan. Untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, perhatian harus diberikan pada strategi kebijakan yang mendorong inovasi, termasuk mengarahkan posisi ilmu pengetahuan dan teknologi, ilmu pengetahuan dan inovasi dalam APBN. Jingan (2016). Alokasi anggaran untuk penelitian dan pengembangan atau belanja dan pengembangan (GERD) dinyatakan dalam persentase terhadap PDB nasional dan mencakup empat bidang: penelitian dan pengembangan pemerintah, penelitian dan pengembangan akademik, penelitian dan pengembangan industri, dan administrasi sipil. Organisasi kegiatan penelitiannya meliputi penelitian dasar, penelitian terapan, dan pengembangan eksperimental. Jingan (2016). Keterkaitan antara perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan pembangunan ekonomi terjadi ketika teknologi yang dihasilkan dapat mendukung kegiatan perekonomian. Di sisi lain, perkembangan ekonomi dan meningkatnya persaingan juga menciptakan kebutuhan akan teknologi baru. Untuk menciptakan ‚simbiosis timbal balik‛ antara pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan pembangunan ekonomi, maka pengembangan teknologi harus diarahkan pada kebutuhan atau permasalahan (needs) yang nyata. Jingan (2016). Pemerintah bekerja sama dengan pihak swasta untuk membantu semua pihak, termasuk usaha mikro dan kecil, melakukan kegiatan implementasi dan pemeliharaan untuk meningkatkan sumber daya manusia digital dan mengembangkan infrastruktur digital. Langkah-langkah ini
16 mendorong pertumbuhan ekonomi, menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan ekspor. Jingan (2016). Ekonom seperti Abramovitz, Kendrick, dan Solow memodelkan kemajuan teknologi menggunakan fungsi produksi dalam upaya mengukur kontribusi kemajuan teknologi terhadap pertumbuhan ekonomi. Teori ini sering disebut sebagai kemajuan teknologi konkrit, mengambil kemajuan teknologi netral dari Hicks, Solow merumuskan fungsi produksi. Fungsi produksi ini berarti bahwa kemajuan teknologi bersifat organisasional dan dampaknya terhadap produktivitas tidak memerlukan perubahan input yang besar. Kelemahan metode ini adalah meremehkan peran investasi dan melebih-lebihkan peran perkembangan teknologi dalam proses pertumbuhan. Jingan (2016). Pada tahun 1960, Solow mengubah pendekatan berdasarkan kemajuan teknologi yang tidak berwujud dan berasumsi bahwa modal bersifat homogen dan kemajuan teknologi berasal dari luar. Kemajuan teknologi meningkatkan produktivitas mesin-mesin yang diproduksi pada suatu periode tertentu dibandingkan mesin-mesin pada periode sebelumnya. Namun pengembangan tersebut tidak meningkatkan produktivitas mesin yang ada. Perkembangan teknis dapat dilihat pada mesin-mesin baru. Jingan (2016). Upaya negara berkembang untuk mempercepat proses industrialisasi seringkali terhambat oleh faktor struktural seperti manajemen teknologi, keterampilan tenaga kerja, infrastruktur fisik, dan ilmu pengetahuan dan teknologi, oleh karena itu semua pihak yang terlibat dalam proses industrialisasi, termasuk ilmuwan, industrialis, dan pemerintah, harus melakukan hal tersebut.Perhatian
17 Faktor-faktor struktural ini harus dikaji lebih intensif guna membangun perekonomian industri dan berdaya saing internasional, perencanaan pembangunan strategis yang mendukung proses penting pembangunan negara. Jingan (2016). D. Tingkat Inflasi dan Suku Bunga Beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi suatu negara antara lain inflasi dan suku bunga. Inflasi adalah kenaikan harga barang dan jasa secara keseluruhan selama periode waktu tertentu. Pada saat yang sama, bunga adalah biaya yang harus dibayar peminjam untuk pinjaman yang diterima, dan biaya pemberi pinjaman untuk investasinya. Kuncoro (2013). Inflasi erat kaitannya dengan pertumbuhan ekonomi, karena jika inflasi terus berlanjut maka akan berdampak negatif terhadap pertumbuhan ekonomi, misalnya jika inflasi terlalu tinggi pada saat harga pasar naik maka akan sangat sulit bagi produsen untuk memasarkan produknya, karena pada saat harga naik, maka akan sangat sulit bagi produsen untuk memasarkan produknya. sangat sulit bagi produsen untuk memasarkan produknya, karena ketika harga naik maka inflasi sangat tinggi, karena jika inflasi terus berlanjut maka akan berdampak negatif terhadap pertumbuhan ekonomi. konsumen besar akan mengurangi konsumsinya, bahkan mungkin mengarahkannya pada konsumsi yang lebih murah dan mensubstitusi produkproduk yang merugikan produsen, dan perputaran uang di masyarakat melambat sehingga pendapatan masyarakat
18 menurun yang merupakan tanda penurunan perekonomian. Kuncoro (2013). Hal ini sejalan dengan teori Iskandar Putong yang menyatakan bahwa inflasi dapat berakibat buruk karena masyarakat tidak dapat mentoleransi harga yang tetap, dengan adanya inflasi maka masyarakat harus mengeluarkan uang lebih banyak untuk mendapatkan apa yang diinginkannya. Pada saat yang sama, terdapat siklus dimana perusahaan mengalami resesi yang berdampak langsung pada penurunan pendapatan baik bagi perusahaan maupun pekerja. (Putong, 2003). Pengaruh inflasi terhadap pertumbuhan ekonomi menunjukkan adanya pengaruh yang berlawanan antara inflasi dan pertumbuhan ekonomi. ketika inflasi meningkat, pertumbuhan ekonomi melambat, dan ketika inflasi melambat, pertumbuhan ekonomi meningkat. Bachrawi. (2004). Pada saat yang sama, ketika suku bunga rendah, lebih banyak dana mengalir dan pertumbuhan ekonomi meningkat. Sebaliknya, ketika suku bunga tinggi, aset rendah, sehingga memperlambat pertumbuhan ekonomi. Pengaruh suku bunga terhadap pertumbuhan ekonomi berpengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi. Bachrawi (2004).
19 TEORI-TEORI PEMBANGUNAN EKONOMI alah satu cara untuk mengukur apakah perekonomian suatu negara lebih baik dan lebih berkembang daripada sebelumnya adalah dengan melihat pembangunan yang dilakukan pada wilayah/negara tersebut. Hal ini berarti suatu negara dapat dikatakan mengalami pembangunan dalam perekonomian ketika negara tersebut mengalami proses kenaikan pendapatan total serta pendapatan per kapita yang diikuti dengan perbaikan kualitas hidup dan pemerataan pendapatan sehingga kesejahteraan masyarakat dapat meningkat. Pembangunan ekonomi selalu berkaitan dengan pertumbuhan ekonomi, bahkan tidak dapat dipisahkan. Pertumbuhan ekonomi berpotensi untuk mempercepat pembangunan ekonomi, dan sebaliknya, kemajuan dalam pemS
20 bangunan ekonomi dapat memfasilitasi pertumbuhan ekonomi. Adanya pertumbuhan ekonomi dalam suatu negara dapat berarti terjadi pembangunan ekonomi pada negara tersebut. Meskipun antara pembangunan dan pertumbuhan ekonomi tidak dapat dipisahkan, namun ada hal yang mendasar yang dapat membedakan antara pembangunan ekonomi dan pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi bersifat kuantitatif yang selalu diukur dengan angka pertumbuhan ekonomi, sementara pembangunan ekonomi tidak hanya melihat peningkatan pendapatan nasional atau penambahan produksi, melainkan harus ada perbaikan kelembagaan, kondisi ekonomi, dan struktur masyarakat. Terealisasinya harapan pembangunan ekonomi suatu negara tidak terlepas dari peran masyarakat baik secara langsung maupun tidak langsung. Masyarakat turut berkontribusi dalam pendapatan nasional dan yang dapat memberdayagunakan sebagian penduduk suatu negara. Bangun (2021) A. Teori Pembangunan Adam Smith Adam Smith berpendapat setiap orang jika dibiarkan bebas akan berusaha memaksimalkan kesejahteraan dirinya sendiri, karena itu jika semua orang dibiarkan bebas akan berusaha memaksimalkan kesejahteraan mereka secara agregat Jingan (2016). Pada dasarnya dalam memaksimalkan kesejahteraan diri sendiri, seseorang tidak bermaksud memajukan kepentingan publik ataupun menciptakan kesejahteraan yang menyeluruh, mereka hanya bermaksud mendapatkan keuntungan untuk diri sendiri, ketika
21 kesejahteraan diri sendiri terakumulasi maka akan menciptakan kesejahteraan secara agregat dan terciptalah barang dan jasa yang menguntungkan produsen dan konsumen. Adam Smith sangat menentang campur tangan pemerintah dalam persoalan ekonomi, menurutnya didalam perdagangan bebas permintaan dan penawaran adalah ‚tangan tak terlihat‛ yang akan menstimulus pasar menuju keseimbangan secara otomatis. Harga berperan penting dalam memberikan informasi kepada para konsumen dan perusahaan tentang sumber daya apa yang ‚bernilai‛ dan mendorong aktor-aktor ekonomi tersebut untuk mengambil keputusan yang paling efisien untuk memanfaatkan sumber daya tersebut. Bagi Smith, kemampuan untuk menggunakan sumber daya secara efisien inilah yang akan menjadi penentu utama kesejahteraan suatu negara. Nicholson (2002) Perekonomian akan tumbuh dan berkembang ketika penduduk juga mengalami peningkatan karna dapat memperluas pasar dan mendorong terjadinya spesialisasi dan diversifikasi. Ketika hal ini tejadi maka semakin banyak barang atau jasa yang dihasilkan unutk memenuhi kebutuhan penduduk dalam negara tersebut dan akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi Adam Smith meletakkan pemikiran ekonominya dalam buku The wealth of nation, pembagian kerja merupakan salah satu pemikiran Adam Smith yang dibahas pada buku tersebut. Menurutnya pembagian kerja merupakan awal dan permulaan dari pertumbuhan ekonomi karena mampu meningkatkan produktivitas tenaga kerja. Peningkatan produktivitas ini terjadi karena faktor-faktor pendorong
22 yaitu meningkatnya keterampilan pekerja, penghematan waktu dalam memproduksi barang, serta penemuan mesin yang hemat tenaga. Pembagian kerja dibatasi luas pasar, semakin besar luas pasar yang dapat dijual, semakin besar keuntungan dari perdagangan dan pembagian kerja. Selain itu,semakin besar insentif untuk inovasi, karena potensi pengembalian jauh lebih besar. Todaro & Smith (2010) Namun sebelum pembagian kerja, terlebih dahulu harus dilakukan pemupukan modal. Menurut Smith cara yang paling cepat dalam pemupukan modal adalah dengan cara menabung yang masyarakat sisihkan dari total pendapatannya. Tetapi hanya kaum kapitalis dan dan tuan tanah yang mampu menabung karna hampir semua tabungan diperoleh dari investasi dan sewa tanah. Proses pertumbuhan menurut Adam Smith bersifat kumulatif. Pemupukan modal meningkat akibat dari kemajuan di berbagai bidang seperti pertanian, manufaktur, perniagaan yang juga akan meningkatkan kemajuan di bidang teknik, peningkatan penduduk, perluasan pasar, pembagian kerja, dan kenaikan keuntungan secara terus-menerus yang Smith sebut dengan situasi progresif. Jingan (2016) Asumsi Smith pada persaingan sempurna menjadi kelemahan dalam teorinya karena kebijakan pasar bebas dari persaingan sempurna tidak ditemukan pengaplikasiannya di dalam perekonomian mana pun sehingga asumsi ini tidak realistis. Selain itu Smith juga menganggap hanya kapitalis dan tuan tanah yang mampu menabung, padahal dalam masyarakat maju, sumber utama tabungan seringkali berasal dari para penerima pendapatan.
23 B. Teori Pembangunan Ricardian David Ricardo mengungkapkan pemikiran ekonomi dalam bukunya the prinsiples of political economics and taxation dan membangun teorinya tentang keterkaitan antar tiga kelompok dalam perekonomian, yaitu tuan tanah, kapitalis, dan buruh. Menurut teorinya, hasil produksi yang diperoleh kemudian dibagi kepada tiga kelompok tersebut, dimana tuan tanah mendapatkan uang sewa, kapitalis mendapatkan provit, serta buruh mendapatkan upah atas faktor produksi yang dikeluarkan. Berbeda dengan Adam Smith, menurut David Ricardo pertumbuhan penduduk yang terus bertambah maka di negara tersebut akan semakin banyak orang yang membutuhkan pekerjaan. Semakin banyak tenaga kerja maka menyebabkan upah menurun dan perekonomian cenderung menjadi stagnan. Proses pemupukan modal menurut Ricardo adalah penyisihan kekayaan atau pendapatan disisihkan yang tergantung pada dua faktor yaitu kemampuan untuk menabung dan kemauan untuk menabung. Sisa kelebihan dari pendapatan dikurangi biaya hidup merupakan surplus, makin besar surplus maka semakin tinggi pula kemampuan seseorang untuk menabung. Modal dapat ditambah dengan cara meningkatkan produksi atau dengan mengurangi konsumsi, dapat pula dengan peningkatan teknologi. Jingan (2016) Ricardo juga menjelaskan salah satu pemikirannya yaitu The law of diminishing return. Jika satu unit input ditambahkan secara konsisten dalam jumlah yang sama,
24 sementara input lainnya tetap, awalnya akan terjadi tambahan output yang semakin meningkat. Namun, setelah mencapai titik tertentu tambahan output yang diperoleh akan semakin berkurang. C. Teori Pembangunan Malthus Gagasan tentang pembangunan ekonomi Thomas Robert Malthus dituangkan dalam bukunya Principle of political economy. Salah satu teori dari Malthus yang paling terkenal yaitu teori kependudukan. Menurutnya, pertumbuhan penduduk yang besar yang tidak diikuti dengan pertumbuhan pemuas kebutuhan (pangan) yang sama maka akan menyebabkan kelangkaan. Oleh karena itu Malthus berpendapat satu-satunya cara untuk menghindari kondisi ini adalah dengan melakukan pengendalian moral dan membatasi jumlah keturunan mereka. Todaro & Smith (2010) Ketika pendapatan sangat rendah , gizi menjadi sangat buruk sehingga masyarakat menjadi rentan terhadap penyakit menular yang mematikan, kehamilan dan menyusui menjadi masalah dan pada akhirnya kelaparan bisa terjadi. Pertumbuhan penduduk yang cepat bersama dengan sumber-sumber yang terbatas akan menyebabkan berlakunya hukum hasil yang menurun (the law of diminishing marginal return) di sektor pertanian dan akhirnya mengakibatkan keadaan stagnasi. Yasin dkk (2016). Sumber akumulasi modal menurut Malthus berasal dari laba, laba diperoleh dari tabungan pemilik modal. Namun,
25 Malthus menganggap bahwa pekerja terlalu miskin untuk menabung. Tabungan yang dimaksud Malthus disini adalah tabungan yang disisihkan dari keuntungan yang meningkat, dan bukan dari pengurangan konsumsi, lebih lanjut menurutnya tabungan yang terlalu ditekan akan merusak motif ke arah produksi. Jingan (2016) D. Teori Pembangunan Mill John Stuart Mill menyampaikan gagasan melalui bukunya principles of political economy with some of their application to social philosophy. Mill menganggap pembangunan ekonomi sebagai fungsi dari tanah, tenaga kerja, dan modal. Tanah dan tenaga kerja adalah dua faktor produksi yang asli, sementara itu modal adalah persediaan yang dikumpulkan dari produk-produk tenaga kerja sebelumnya. Jingan (2016) Sejalan dengan pemikiran Malthus, Mill juga percaya bahwa semakin banyak penduduk dalam suatu negara, maka semakin banyak pula tenaga kerja pada negara tersebut. Untuk mengatasi hal ini, Mill mengusulkan pembatasan penduduk melalui pembatasan kelahiran daripada harus pengendalian moral agar sumberdaya yang ada dapat dinikmati. Teori ini juga dapat diterapkan di negara-negara terbelakang yang jumlah populasinya terus meningkat. Menurut Mill modal adalah pengeluaran. Karna meskipun modal adalah hasil dari tabungan, modal tersebut dipergunakan. Jika ingin mengumpulkan modal maka harus
26 menghemat konsumsi saat ini demi kepentingan konsumsi masa depan serta meningkatkan sisa hasil usaha. E. Teori Pembangunan Marxis Marxisme adalah pemahaman yang berasal dari Karl Marx pengarang Das capital yang bertujuan untuk memperjuangkan kaum ploletar untuk melawan kesewenangan kaum borjuis, paham ini yang kemudian mencetuskan ideologi komunisme. Menurut Marx, struktur kelas masyarakat terbagi menjadi kelas ‚kapitalis‛ (pemilik modal) dan ‚buruh‛ (bukan pemilik modal). Karena produksi mengalami perubahan yang konstan, evolusi masyarakat terjadi ketika kekuatan produksi bertentangan dengan struktur kelas masyarakat yang ada. Jingan (2016) Nilai lebih menurut Marx merupakan kelebihan tenaga kerja yang diberikan tenaga kerja tanpa menerima imbalan. Nilai lebih ini kemudian dinikmati kapitalis dalam bentuk keuntungan, sewa, dan bunga dan menganggap tenaga buruh sama seperti komoditi lainnya yang akhirnya mendesak lahirnya perjuangan kelas. Nilai lebih inilah yang digunakan kapitalis untuk akumulasi modalnya dengan cara memperpanjang jam kerja dan mengurangi upah. Persaingan kapitalis untuk pengembangan pasarnya yang kemudian akan membuat sistem kapitalis ini jatuh dan mengalami krisis. Ketika kapitalis terus memaksimalkan keuntungan dengan mengambil nilai lebih serta meningkatkan kecepatan produksi melalui pengurangan upah dan memperpanjang jam kerja di waktu yang sama semakin banyak peralatan canggih yang ditemukan sebagai
27 upaya menghemat buruh dan menurunkan biaya produksi akan mengakibatkan keuntungan semakin menurun bahkan tidak lagi menguntungkan. Konflik akan terus terjadi karena kapitalis yang kuat akan mengambil alih kapitalis yang lebih lemah, maka menurut Marx harus dilakukan transformasi revolusioner dari masyarakat kapitalis ke masyarakat sosialis yang dinilai akan melenyapkan kemiskinan. Masyarakat akan menyumbang kepada pendapatan nasional menurut kemampuannya dan menerima sesuai dengan kebutuhannya. F. Teori Pembangunan Schumpeter Joseph Alois Schumpeter menjelaskan teori pertumbuhan ekonominya dalam buku Theory of Economic Development. Schumpeter berpendapat bahwa dalam pasar persaingan sempurna, terdapat siklus sirkuler di mana tidak ada laba, suku bunga, tabungan, investasi, atau pengangguran terpaksa yang terus berulang. Daripada kapitalis, Schumpeter memberikan peranan inovator kepada pengusaha. Untuk menjalankan fungsi ekonominya pengusaha perlu memiliki pengetahuan teknologi agar dapat memproduksi komoditas baru. Mereka juga memerlukan kemampuan untuk mengatur faktorfaktor produksi dalam bentuk modal pinjaman kredit bank. Inovasi yang berhasil di suatu bidang akan merangsang inovasi lain di bidang terkait. Tetapi penyebaran suatu inovasi tidak pernah mencapai seratus persen. Jingan (2016)
28 Karena diasumsikan bahwa investasi didanai melalui kredit bank, maka investasi meningkatkan pendapatan uang dan harga, yang mengakibatkan ekspansi kumulatif di seluruh perekonomian. Inovasi sangat diperlukan untuk memaksimalkan keuntungan namun ketika inovasi menjadi sesuatu hal yang rutin maka inovasi akan dianggap tak ubahnya seperti kebiasaan sehari-hari bagi perusahaan industri. G. Teori Pembangunan Keynes Pendapatan nasional adalah hasil dari total keseluruhan pekerjaan di suatu negara. Semakin besar pendapatan nasional di negara tersebut, semakin besar pula volume pekerjaan yang dihasilkan, begitupun sebaliknya. Volume pekerjaan terkait dengan permintaan efektif yang menentukan tingkat keseimbangan antara pekerjaan dan pendapatan. Jingan (2016) Keynes berpendapat kenaikan investasi akan menyebabkan kenaikan pendapatan yang akan memunculkan permintaan yang lebih banyak atas barang konsumsi, yang nantinya akan meningkatkan pendapatan dan pekerjaan. Dalam karangan Keynes Ecocomic possibilities for our grand children mengungkapkan syarat pokok kemajuan ekonomi antara lain: 1. Kemampuan kita mengendalikan produk 2. Kebulatan tekad menghindari perang dan perselisihan sipil
29 3. Kemauan untuk mempercayai ilmu pengetahuan, mempedomani hal-hal yang benar-benar sesuai dengan ilmu pengetahuan 4. Tingkat akumulasi yang ditentukan oleh margin antara produksi dan konsumsi. Berbeda dengan Adam Smith yang sangat menentang campur tangan pemerintah dalam perekonomian, Keynes justru mempromosikan ekonomi campuran, dimana sektor pemerintah dan swasta memegang peranan penting dalam perekonomian. Hal ini sekaligus mengakhiri ekonomi laises-feire yang berkeyakinan perekonomian dapat berjalan sendiri tanpa campur tangan pemerintah.
30 STRATEGI PEMBANGUNAN EKONOMI A. Pengertian Strategi Perencanaan Pembangunan Strategi perencanaan pembangunan yaitu suatu pendekatan terstruktur untuk mengidentifikasi, merencanakan, dan melaksanakan kegiatan pembangunan dengan tujuan mencapai pertumbuhan ekonomi, peningkatan kesejahteraan sosial, dan pembangunan yang berkelanjutan. Menurut Walt W. Rostow – dalam bukunya yang berjudul ‚The Stages of Economic Growth: A non-Communist Manifesto‛ (Jhingan 2016), dikatakan bahwa strategi pembangunan harus difokuskan pada pemacu pertumbuhan di setiap tahap, mulai dari masyarakat tradisional hingga mencapai tahap konsumsi masyarakat. Komponen utama dari strategi yang dapat digunakan dalam perencanaan pembangunan, yaitu (Mulyani 2017):
31 1. Penyusunan Visi dan Misi Pembangunan a. Melakukan identifikasi tujuan jangka panjang yang hendak dicapai melalui pembangunan, b. Membuat misi yang jelas dalam mencapai tujuan tersebut, dimana hal tersebut mencerminkan prioritas dan nilai-nilai masyarakat. 2. Analisis Situasi pada saat ini a. Menggunakan analisis SWOT (Stengths, Weaknesses, Opportunities, Threats) untuk melihat dan memahami kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman dalam pembangunan ekonomi, b. Menggunakan data dan statistik, serta melakukan analisis untuk memahami situasi saat ini secara objektif. 3. Penetapan Prioritas dan Sasaran a. Penetapan prioritas dapat dilakukan berdasarkan analisis situasi saat ini dan masukan atau pendapat dari masyarakat, b. Menyusun sasaran yang spesifik, terukur, dapat dicapai, relevan, dan terikat waktu (SMART). 4. Partisipasi Masyarakat a. Melibatkan anggota masyarakat dalam proses perencanaan untuk memastikan bahwa pembangunan merupakan gambaran kebutuhan dan keinginan masyarakat itu sendiri, b. Mengadakan forum diskusi, survei, dan pertemuan untuk mendapatkan masukan dari masyarakat.
32 5. Pengembangan Strategi dan Kebijakan a. Membuat strategi yang efektif dalam mencapai sasaran yang akan ditetapkan b. Mengembangkan kebijakan-kebijakan yang dapat mendukung pelaksanaan strategi tersebut. 6. Penganggaran dan Pendanaan a. Mengidentifikasi sumber daya keuangan yang tersedia dan diperlukan untuk implementasi pembangunan, b. Membuat penganggaran yang realistis dan sesuai. 7. Implementasi a. Membuat rencana aksi secara mendetail untuk mengimplementasikan strategi dan kebijakan, b. Melakukan koordinasi antar Lembaga atau departemen untuk memastikan implementasi yang efektif. 8. Monitoring dan Evalusi a. Menetapkan indicator kinerja untuk mengukur kemajuan, b. Melakukan monitoring dan evalusi secara berkala untuk memastikan seluruh pembangunan berjalan sesuai rencana dan membuat penyesuaian jika diperlukan. 9. Pembangunan Berkelanjutan a. Memastikan bahwa strategi pembangunan mempertimbangkan aspek keberlanjutan untuk menjaga kesejahteraan generasi saat ini dan masa depan,
33 b. Mengintegrasikan prinsip ekonomi, lingkungan, sosial, dan politik dalam semua aspek pembangunan. 10. Kolaborasi dan Kemitraan a. Membangun kemitraan dengan sector-sektor swasta, organisasi non-pemerintah, dan Lembaga internasional untuk mendukung pembangunan, b. Memanfaatkan kolaborasi untuk membagi sumber daya, pengetahuan, dan bidang keahlian. B. Tujuan dan Manfaat Strategi Pembangunan Ekonomi Tujuan dan manfaat strategi pembangunan ekonomi sangat penting dalam menunjang pertumbuhan ekonomi dan kemajuan suatu negara. Strategi pembangunan ekonomi dirancang untuk memecahkan berbagai masalah ekonomi yang dihadapi oleh suatu negara, contohnya masalah pengangguran, inflasi, kemiskinan, dan ketimpangan pendapatan. Tujuan utama dari strategi pembangunan ekonomi adalah untuk menciptakan kondisi yang memungkinkan terjadinya peningkatan kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh. Berikut tujuan dan manfaat dari strategi pembangunan Ekonomi (Arsyad 2020): 1. Tujuan Strategi Pembangunan Ekonomi a. Peningkatan Produk Domestik Bruto (PDB), untuk meningkatkan ekonomi negara yang diukur melalui PDB yang merupakan tujuan utama yang dapat mencerminkan pertumbuhan ekonomi. b. Penurunan Angka Kemiskinan, yaitu untuk mengurangi tingkat kemiskinan dengan meningkatkan akses
34 penduduk terhadap pekerjaan yang layak dan pendapatan stabil. c. Pemerataan Pendapatan, yaitu untuk mengurangi kesenjangan pendapatan antar individu dan wilayah pada suatu negara agar tercipta masyarakat yang adil dan merata. d. Pengembangan Infrastruktur, yaitu membangun dan meningkatkan infrastruktur seperti jalan, sekolah, jembatan, dan fasilitas Kesehatan untuk mendukung aktivitas ekonomi dan meningkatkan kualitas hidup. e. Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), yaitu melalui pendidikan dan pelatihan untuk mengembangkan keterampilan dan meningkatkan produktivitas tenaga kerja. f. Diversifikasi Ekonomi, yaitu mengurangi ketergantungan terhadap sektor tertentu (contoh: minyak dan gas) dan mendorong pertumbuhan di sektor lain untuk menstabilitaskan ekonomi yang lebih besar. 2. Manfaat Strategi Pembangunan Ekonomi a. Peningkatan Standar Hidup, yaitu melalui pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, maka dapat meningkatkan standar hidup masyarakat dengan menyediakan lebih banyak akses pada barang dan jasa b. Stabilitas Ekonomi, melalui strategi pembangunan ekonomi yang efektif, maka suatu negara dapat mengelola fluktuasi ekonomi dan mengurangi dampak krisis ekonomi
35 c. Peningkatan Kesempatan Kerja, dengan adanya investasi pada sector-sektor ekonomi, maka akan tercipta lapangan kerja baru yang dapat membantu mengurangi angka pengangguran. d. Kemandirian Ekonomi, dengan melakukan diversifikasi ekonomi dan pengembangan sectorsektor unggulan, maka suatu negara dapat mengurangi ketergantungannya pada impor dan akan meningkatkan ketahanan ekonomi. e. Peningkatan Kompetisi dan Inovasi, melalui strategi pembangunan yang mempromosikan investasi dan kompetisi, maka dapat mendorong inovasi dan efisiensi dalam perekonomian. f. Pembangunan Sosial, pembangunan ekonomi beriringan dengan pembangunan sosial, seperti dalam meningkatkan akses ke pendidikan dan layanan Kesehatan, yang dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat. C. Paradigma Baru dalam Pembangunan Paradigma baru dalam pembangunan merujuk pada perubahan signifikan dalam pendekatan dan strategi yang digunakan dalam perencanaan, implementasi, dan evaluasi pembangunan. Beberapa paradigma baru dalam pembangunan seperti: pertumbuhan dengan distribusi, kebutuhan pokok (basic needs), pembangunan mandiri (self-reliant development), pembangunan mandiri, pembangunan berkelanjutan (Kuncoro 2006).
36 1. Strategi Pertumbuhan dengan distribusi Syarat utama dalam strategi pertumbuhan dengan distribusi adalah memusatkan orientasi pada sumber daya manusia, atau orientasi populisme dalam pembangunan, yaitu dengan meningkatkan kesempatan kerja, investasi modal manusia, perhatian pada petani kecil, sektor informal dan pengusaha ekonomi lemah. 2. Strategi Kebutuhan Pokok Konsep kebutuhan pokok harus dipandang sebagai dasar utama dalam strategi pembangunan ekonomi dan sosil, agar setiap kelompok sosial yang paling lemah mendapat manfaat dari setiap program pembangunan melalui strategi kebutuhan pokok yang mencakup kebutuhan minimum konsumsi (pangan, sandang, perumahan) dan jasa umum (Kesehatan, transportasi umum, air, fasilitas Pendidikan). 3. Strategi Pembangunan Mandiri Strategi pembangunan mandiri berhubungan dengan strategi pertumbuhan dengan distribusi, akan tetapi strategi ini meiliki pola motivasi dan organisasi yang berbeda, yaitu lebih ditekankan pada usaha-usaha mandiri dengan sedikit atau tanpa integrasi dari luar. 4. Strategi Pembangunan Berkelanjutan Fokus utama dari strategi ini adalah pada pembangunan yang memenuhi kebutuhan saat ini tanpa mengorbankan kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhan masyarakat itu sendiri. Hal ini mencakup aspek ekonomi, sosial dan politik, serta lingkungan.
37 SUMBER-SUMBER PENDAPATAN NEGARA alam menjalankan roda pemerintahan dan pembangunan nasional, setiap negara membutuhkan sumber-sumber penerimaan yang memadai. Sumbersumber penerimaan negara merupakan arus pendapatan yang diterima oleh pemerintah dari berbagai sektor untuk membiayai pengeluaran negara dalam rangka mencapai tujuan pembangunan nasional. Ketersediaan sumber-sumber penerimaan yang cukup dan berkelanjutan menjadi faktor krusial yang menentukan kemampuan suatu negara dalam menyelenggarakan layanan publik, infrastruktur, serta berbagai program pembangunan lainnya (Bahl & Linn, 1992). Secara umum, sumber-sumber penerimaan negara dapat dikategorikan menjadi dua kelompok utama, yaitu penerimaan domestik dan penerimaan luar negeri. Penerimaan domestik D
38 mencakup berbagai jenis penerimaan yang bersumber dari dalam negeri, seperti penerimaan pajak, penerimaan bukan pajak, dan penerimaan dari sumber daya alam. Di antara sumber-sumber penerimaan domestik tersebut, penerimaan pajak merupakan sumber penerimaan utama bagi sebagian besar negara. Penerimaan pajak terdiri dari berbagai jenis pajak, seperti pajak penghasilan, pajak pertambahan nilai, pajak bumi dan bangunan, serta jenis-jenis pajak lainnya. Selain penerimaan pajak, penerimaan bukan pajak juga memegang peranan penting dalam mendukung penerimaan negara. Penerimaan bukan pajak meliputi penerimaan dari berbagai jenis retribusi, denda, serta penerimaan dari badan usaha milik negara (BUMN) dan badan usaha milik daerah (BUMD) (Junaedi & Salistia, 2019). Di sisi lain, penerimaan luar negeri mencakup penerimaan dari bantuan luar negeri, pinjaman luar negeri, serta investasi asing langsung. Bantuan luar negeri dapat berupa bantuan hibah atau pinjaman lunak dari negara-negara donor atau lembaga keuangan internasional seperti Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional (IMF) (Todaro & Smith, 2020). Pinjaman luar negeri juga dapat diperoleh dari pasar keuangan internasional melalui penerbitan obligasi pemerintah atau pinjaman bilateral antar negara. Investasi asing langsung juga menjadi sumber penerimaan penting bagi negara-negara berkembang dalam mendorong pertumbuhan ekonomi (UNCTAD, 2021). Kombinasi sumber-sumber penerimaan yang optimal dan berkelanjutan menjadi kunci bagi setiap negara dalam membiayai kebutuhan pembangunan nasional. Oleh karena itu, pemahaman yang mendalam tentang berbagai sumber
39 penerimaan negara, baik dari sektor domestik maupun luar negeri, menjadi sangat penting dalam upaya mengoptimalkan potensi penerimaan negara dan mencapai tujuan pembangunan yang berkelanjutan. A. Penerimaan Perpajakan Penerimaan perpajakan adalah salah satu aspek terpenting dalam keuangan negara, yang menjadi tulang punggung bagi pembangunan dan pelayanan publik. Pajak menjadi sumber pendapatan utama bagi pemerintah untuk membiayai berbagai program dan proyek yang diperlukan untuk kesejahteraan masyarakat. Di satu sisi, penerimaan perpajakan mencerminkan tingkat kepatuhan warga negara terhadap kewajiban mereka untuk membayar pajak, sementara di sisi lain, hal ini juga mencerminkan efisiensi dan keadilan sistem perpajakan yang diterapkan oleh pemerintah. Semua pemerintah mengumpulkan pendapatan mereka dari berbagai sumber, tetapi ada beberapa sumber pajak yang menjadi andalan, yaitu pajak penghasilan, pajak penjualan, dan pajak bumi bangunan. Pembagian basis pajak yang menjadi sumber pendapatan pemerintah tidaklah sembarangan; sebagian bersifat ekonomis dan sebagian lagi bersifat politis dan administratif. Dasar pemikiran yang mengikat kedua komponen tersebut sangat penting untuk memahami struktur pajak yang membagi tanggung jawab diberbagai tingkat pemerintahan khususnya, tanggung jawab untuk mengumpulkan pendapatan bagi setiap tingkat untuk melaksanakan tanggung jawab yang ditugaskan. Pembagian ini berfungsi sebagai kondisi
40 yang diperlukan untuk meningkatkan kinerja setiap tingkat pemerintahan dengan memastikan keselarasan tanggung jawab fiskal yang tepat, yang umumnya dikenal sebagai federalisme fiskal. Meskipun ada yang mempertanyakan apakah penyelarasan ini dapat meningkatkan kinerja, sebagian besar orang akan setuju bahwa hal ini memberikan otonomi yang cukup besar kepada masingmasing yurisdiksi mengenai berapa banyak pendapatan yang dapat dikumpulkan oleh setiap tingkat pemerintahan dari sumber tertentu (basis pendapatan) dan bagaimana pendapatan tersebut dibelanjakan (Khan, 2019). Bagian berikut ini memberikan gambaran singkat mengenai sumber-sumber utama yang digunakan pemerintah untuk mengumpulkan pendapatan pajak-pendapatan, penjualan, dan properti. 1. Pajak Penghasilan (PPh) Pajak penghasilan merupakan salah satu jenis pajak yang paling penting dalam sistem perpajakan di berbagai negara. Pajak ini dikenakan atas penghasilan yang diterima oleh wajib pajak, baik orang pribadi maupun badan usaha. Dalam konteks ekonomi modern, pajak penghasilan berfungsi sebagai instrumen utama bagi pemerintah dalam mengumpulkan dana untuk membiayai berbagai program pembangunan dan pelayanan publik. Lebih dari sekadar alat pengumpul pendapatan, pajak penghasilan juga memainkan peran penting dalam menjaga stabilitas ekonomi dan keadilan sosial. Konsep dasar di balik pajak ini adalah prinsip kontribusi yang adil, yang mengamanatkan bahwa setiap individu atau entitas