The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Globalisasi telah menjadi pendorong utama transformasi dalam pembangunan internasional. Melalui globalisasi, perdagangan internasional telah meningkat secara signifikan, membuka peluang akses pasar global bagi berbagai negara. Investasi asing langsung juga telah menjadi semakin penting, memungkinkan aliran modal, teknologi, dan pengetahuan lintas batas. Namun, globalisasi juga memunculkan tantangan, seperti ketidaksetaraan ekonomi antara negara-negara dan masalah-masalah lingkungan global. Oleh karena itu, penting bagi komunitas internasional untuk mengelola dampak globalisasi dengan bijak dan memastikan bahwa transformasi pembangunan internasional diarahkan menuju inklusi, keberlanjutan, dan kesejahteraan bersama.

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by penamudamedia, 2024-06-03 01:03:26

Globalisasi dan Transformasi Pembangunan Internasional

Globalisasi telah menjadi pendorong utama transformasi dalam pembangunan internasional. Melalui globalisasi, perdagangan internasional telah meningkat secara signifikan, membuka peluang akses pasar global bagi berbagai negara. Investasi asing langsung juga telah menjadi semakin penting, memungkinkan aliran modal, teknologi, dan pengetahuan lintas batas. Namun, globalisasi juga memunculkan tantangan, seperti ketidaksetaraan ekonomi antara negara-negara dan masalah-masalah lingkungan global. Oleh karena itu, penting bagi komunitas internasional untuk mengelola dampak globalisasi dengan bijak dan memastikan bahwa transformasi pembangunan internasional diarahkan menuju inklusi, keberlanjutan, dan kesejahteraan bersama.

Globalisasi dan Transformasi Pembangunan Internasional Copyright© PT Penamudamedia, 2024 Penulis: Honest Dody Molasy ISBN: 978-623-8586-46-2 Desain Sampul: Tim PT Penamuda Media Tata Letak: Enbookdesign Diterbitkan Oleh PT Penamuda Media Casa Sidoarium RT 03 Ngentak, Sidoarium Dodeam Sleman Yogyakarta HP/Whatsapp : +6285700592256 Email : [email protected] Web : www.penamuda.com Instagram : @penamudamedia Cetakan Pertama, Mei 2024 x + 162, 15x23 cm Hak cipta dilindungi oleh undang-undang Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku tanpa izin Penerbit


v KATA PENGANTAR lobalisasi telah menjadi istilah yang tak terhindarkan dalam pembicaraan tentang perubahan dunia modern. Fenomena ini telah mempercepat integrasi ekonomi, sosial, dan politik di seluruh dunia, membawa dampak yang mendalam bagi pembangunan internasional. Dalam buku ini, kami mengajak Anda untuk menjelajahi kompleksitas globalisasi dan transformasi pembangunan internasional. Melalui penggabungan analisis mendalam dengan contoh kasus yang relevan, buku ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang komprehensif tentang bagaimana globalisasi telah membentuk dan mengubah lanskap pembangunan internasional. Dari meningkatnya perdagangan internasional hingga arus modal global, kami menelusuri berbagai aspek globalisasi dan dampaknya terhadap negara-negara di seluruh dunia. Namun, kami juga menyadari bahwa globalisasi tidak datang tanpa tantangan. Ketidaksetaraan ekonomi, ketidakstabilan politik, dan kerentanan lingkungan adalah beberapa dari banyak isu yang membutuhkan perhatian serius dalam G


vi konteks transformasi pembangunan internasional. Oleh karena itu, buku ini juga mengeksplorasi upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk mengelola dampak negatif globalisasi dan mempromosikan pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan. Kami berharap buku ini dapat memberikan wawasan yang berharga dan memicu diskusi yang mendalam tentang topik yang relevan dan penting ini. Semoga buku ini menjadi sumber inspirasi bagi pembaca untuk lebih memahami peran globalisasi dalam membentuk masa depan pembangunan internasional. Salam, Honest Dody Molasy


vii DAFTAR ISI Kata Pengantar.............................................................................v Daftar Isi .....................................................................................vii Bab 1 - Sejarah dan Definisi Pembangunan Internasional...........1 A. Pengantar Sejarah Pembangunan Internasional........................ 3 B. Definisi Esensial Pembangunan Internasional............................19 RANGKUMAN .......................................................................................32 EVALUASI ...............................................................................................33 Bab 2 - Konsep dan Teori dalam Pembangunan Internasional..35 A. Konsep Dasar Pembangunan Internasional...............................37 B. Teori Analisis Pembangunan Internasional ................................45 RANGKUMAN .......................................................................................57 EVALUASI ...............................................................................................58


viii Bab 3 - Peran Negara dalam Pembangunan Internasional....... 59 A. Dinamika Peran Negara sebagai Pemain Utama...................60 B. Dampak Kebijakan Negara dalam Pembangunan Internasional....................................................................................63 RANGKUMAN.......................................................................................70 EVALUASI ...............................................................................................71 Bab 4 - Governance sebagai Kunci Sukses Pembangunan ....... 73 A. Pentingnya Tata Kelola Efektif....................................................74 B. Faktor-faktor Determinan Keberhasilan Governance dalam Pembangunan .................................................................................78 RANGKUMAN.......................................................................................83 EVALUASI ...............................................................................................84 Bab 5 - DAC dan ODA dalam Pembangunan Internasional ..... 87 A. Peran DAC dalam Mendorong Pembangunan.........................88 B. ODA sebagai Instrumen Utama dalam Mendukung Pembangunan .................................................................................93 RANGKUMAN.......................................................................................98 EVALUASI ...............................................................................................99


ix Bab 6 - Motif dan Karakteristik Negara Donor dan Penerima. 101 A. Analisis Motif Negara Donor .................................................... 102 B. Karakteristik Negara Penerima dalam Menerima Bantuan Pembangunan .............................................................................. 107 RANGKUMAN .................................................................................... 113 EVALUASI ............................................................................................ 114 Bab 7 - Bantuan Multilateral: IFIs dan PBB.............................. 115 A. Kontribusi IFIs dalam Mendukung Pembangunan .................. 117 B. Peran PBB dalam Program Bantuan Multilateral.................. 119 RANGKUMAN .................................................................................... 123 EVALUASI ............................................................................................ 124 Bab 8 - Privatisasi Bantuan melalui MNCs dan NGOs............ 125 A. Implikasi Privatisasi Bantuan melalui MNCs ........................... 126 B. Peran NGOs dalam Mendukung Program Pembangunan .. 131 RANGKUMAN .................................................................................... 135 EVALUASI ............................................................................................ 136


x Bab 9 - Globalisasi dan Pembangunan Internasional............ 139 A. Dampak Globalisasi terhadap Pembangunan...................... 140 B. Tantangan dan Peluang dalam Dinamika Globalisasi dan Pembangunan Internasional ...................................................... 145 RANGKUMAN.................................................................................... 152 EVALUASI ............................................................................................ 153 Daftar Pustaka ......................................................................... 154 Glosarium ................................................................................ 158 Tentang Penulis ....................................................................... 162


Globalisasi dan Transformasi Pembangunan Internasional - 1 Bab 1 Sejarah dan Definisi Pembangunan Internasional


2 - Honest Dody Molasy etelah mempelajari bab ini, mahasiswa akan memiliki pemahaman yang mendalam tentang sejarah dan definisi pembangunan internasional. Mereka akan dapat mengidentifikasi perkembangan sejarah penting yang telah membentuk konsep pembangunan internasional dari masa ke masa. Selain itu, mereka akan memahami berbagai pendekatan dan definisi yang digunakan dalam pembangunan internasional, serta konteksnya dalam konteks globalisasi saat ini. Dengan pemahaman tentang sejarah pembangunan internasional, mahasiswa dapat melihat bagaimana pemikiran dan praktek pembangunan telah berkembang seiring waktu dan bagaimana hal itu memengaruhi negara-negara dan masyarakat di seluruh dunia. Mereka juga akan mampu mengidentifikasi tantangan dan peluang yang dihadapi dalam upaya mempromosikan pembangunan yang berkelanjutan dan inklusif di tingkat global. Selain itu, pemahaman yang mereka peroleh akan membantu mahasiswa mengaitkan konsep dan teori pembangunan internasional dengan realitas praktis di lapangan, memungkinkan mereka untuk mengembangkan wawasan yang kritis dan berpikiran terbuka terhadap isu-isu yang kompleks dan relevan dalam pembangunan internasional saat ini. S


Globalisasi dan Transformasi Pembangunan Internasional - 3 A. Pengantar Sejarah Pembangunan Internasional Sejarah pembangunan internasional melibatkan serangkaian peristiwa, teori, dan praktik yang telah membentuk pandangan kita tentang bagaimana negara-negara dan masyarakat di seluruh dunia berkembang dan berinteraksi. Berikut adalah beberapa poin penting dalam sejarah pembangunan internasional: (Purnomo et al., 2017) 1. Era Kolonialisme Era kolonialisme adalah periode penting dalam sejarah pembangunan internasional yang ditandai oleh dominasi dan eksploitasi oleh negara-negara Eropa terhadap wilayah jajahan di berbagai belahan dunia. Negara-negara kolonial, seperti Inggris, Prancis, Spanyol, Belanda, dan Portugal, menjajah berbagai wilayah di Afrika, Asia, Amerika, dan Pasifik. Selama periode ini, sumber daya alam yang melimpah di wilayah jajahan dieksploitasi secara besar-besaran untuk memenuhi kebutuhan industri dan ekonomi di negara-negara kolonial. Tanah, mineral, hasil pertanian, dan komoditas lainnya dieksploitasi tanpa memperhatikan kesejahteraan atau kepentingan masyarakat lokal. Selain itu, era kolonialisme juga ditandai oleh eksploitasi tenaga kerja lokal. Kolonisator Eropa memanfaatkan tenaga kerja dari penduduk asli untuk


4 - Honest Dody Molasy memenuhi kebutuhan tenaga kerja di sektor pertanian, pertambangan, dan industri lainnya. Pekerja lokal sering kali diperlakukan secara tidak manusiawi, dipaksa untuk bekerja dalam kondisi yang tidak aman dan dengan upah yang rendah. Praktikpraktik ini mengakibatkan penderitaan dan penindasan terhadap masyarakat lokal, serta berkontribusi pada pembangunan ekonomi negaranegara kolonial. Selain itu, dampak sosial dan budaya dari kolonialisme juga sangat signifikan. Kolonisator sering kali memaksakan nilai-nilai, bahasa, dan norma-norma mereka kepada masyarakat lokal, mengancam keberlangsungan budaya dan identitas mereka. Proses ini juga sering kali disertai dengan penindasan budaya dan agama asli, yang mengarah pada konflik sosial dan kehilangan warisan budaya yang berharga. Secara keseluruhan, era kolonialisme memiliki dampak yang mendalam dan kontroversial dalam sejarah pembangunan internasional. Meskipun beberapa negara kolonial mengklaim bahwa mereka membawa kemajuan dan peradaban ke wilayah jajahan mereka, kenyataannya adalah bahwa pembangunan ekonomi dan sosial sering kali terjadi atas biaya dan penindasan masyarakat lokal. Periode ini memberikan landasan penting untuk memahami ketidaksetaraan global dan tantangan pembangunan


Globalisasi dan Transformasi Pembangunan Internasional - 5 yang masih dihadapi oleh banyak negara-negara di dunia saat ini. 2. Pasca-Perang Dunia II Pasca-Perang Dunia II, dunia menyaksikan upaya besar untuk memulihkan perdamaian dan mempromosikan pembangunan internasional sebagai respons terhadap kehancuran yang disebabkan oleh perang. Periode ini ditandai dengan munculnya berbagai organisasi internasional yang didedikasikan untuk mempromosikan pembangunan ekonomi dan sosial di negara-negara yang kurang berkembang. Salah satu pencapaian terpenting pasca-Perang Dunia II adalah pendirian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada tahun 1945. PBB menjadi forum utama bagi negara-negara untuk berdiskusi dan menyelesaikan masalah internasional, termasuk pembangunan. Melalui berbagai badan dan programnya, seperti UNESCO, UNICEF, dan UNDP, PBB berusaha untuk meningkatkan kesejahteraan sosial, mengatasi ketimpangan, dan mempromosikan pembangunan berkelanjutan di seluruh dunia. Selain itu, Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia juga didirikan pada tahun 1944, meskipun keduanya mulai beroperasi secara resmi pada tahun 1945. IMF bertujuan untuk mempromosikan stabilitas moneter dan pertumbuhan ekonomi yang seimbang di tingkat global, sementara Bank Dunia (World Bank) berfokus pada pemberian pinjaman dan bantuan


6 - Honest Dody Molasy teknis kepada negara-negara yang membutuhkan untuk proyek-proyek pembangunan ekonomi dan sosial. Upaya-upaya ini mencerminkan kesadaran masyarakat internasional tentang perlunya kerjasama global dalam mempromosikan pembangunan yang berkelanjutan dan mengatasi ketidaksetaraan ekonomi antara negara-negara kaya dan miskin. Meskipun telah ada kritik terhadap efektivitas dan keadilan distribusi sumber daya oleh organisasiorganisasi ini, mereka tetap menjadi pemain penting dalam arena pembangunan internasional hingga saat ini.. 3. Teori Pembangunan Pada abad ke-20, muncul berbagai teori pembangunan yang mencoba untuk menjelaskan dinamika pembangunan di negara-negara berkembang. Tiga teori utama yang banyak dibahas adalah teori modernisasi, teori dependensi, dan teori ketergantungan. Teori modernisasi menekankan pada perubahan sosial, politik, dan ekonomi yang diperlukan untuk mencapai kemajuan dan pembangunan di negaranegara berkembang. Teori ini melihat modernisasi sebagai proses menuju masyarakat yang lebih maju dan berkembang, dengan penekanan pada pertumbuhan ekonomi, industrialisasi, dan pengadopsian nilai-nilai dan institusi Barat.


Globalisasi dan Transformasi Pembangunan Internasional - 7 Di sisi lain, teori dependensi menyoroti hubungan asimetris antara negara-negara maju dan negaranegara berkembang. Teori ini menekankan bahwa negara-negara berkembang terjebak dalam ketergantungan ekonomi terhadap negara-negara maju melalui perdagangan yang tidak seimbang, investasi asing, dan kontrol atas sumber daya alam. Sementara itu, teori ketergantungan menggambarkan bagaimana negara-negara berkembang bergantung pada negara-negara industri maju untuk teknologi, modal, dan akses pasar. Teori ini menyoroti bahwa hubungan ekonomi internasional sering kali tidak adil dan memperkuat struktur kekuasaan yang tidak merata antara negara-negara. Ketiga teori ini memberikan pandangan yang berbeda tentang cara memahami dan mendorong pembangunan di negara-negara berkembang. Sementara teori modernisasi menekankan pada proses internal transformasi sosial dan ekonomi, teori dependensi dan ketergantungan menyoroti faktorfaktor eksternal yang mempengaruhi pembangunan di negara-negara berkembang. Meskipun berbagai pendekatan ini memiliki kelebihan dan kelemahan mereka sendiri, mereka tetap memberikan wawasan penting tentang dinamika pembangunan internasional. (Hermawanto & Anggraini, 2020)


8 - Honest Dody Molasy 4. Era Globalisasi Era globalisasi, yang dipercepat oleh kemajuan teknologi dan integrasi ekonomi, telah membawa perubahan yang mendalam dalam pembangunan internasional. Fenomena ini telah mempengaruhi cara negara-negara berinteraksi dan berkembang secara ekonomi, sosial, dan politik. Salah satu aspek utama dari era globalisasi adalah pembukaan pasar internasional. Perdagangan bebas dan investasi asing telah menjadi lebih mudah diakses, memungkinkan perusahaan dan negaranegara untuk berpartisipasi dalam ekonomi global. Hal ini telah menciptakan peluang baru untuk pertumbuhan ekonomi dan pembangunan di berbagai negara. Selain itu, globalisasi juga memfasilitasi aliran modal, teknologi, dan ide di seluruh dunia. Investasi asing langsung (FDI) dan transfer teknologi telah memainkan peran penting dalam menggerakkan pertumbuhan ekonomi di negara-negara berkembang, sementara akses yang lebih mudah terhadap informasi dan ide-ide baru telah mempercepat inovasi dan pembangunan di berbagai sektor. Namun, era globalisasi juga telah menghadirkan tantangan. Ketidaksetaraan ekonomi antara negaranegara telah meningkat, dengan beberapa negara mendapatkan manfaat lebih dari globalisasi daripada yang lain. Selain itu, masalah seperti kerentanan


Globalisasi dan Transformasi Pembangunan Internasional - 9 terhadap krisis keuangan global, peningkatan perdagangan ilegal, dan dampak lingkungan global juga merupakan bagian dari realitas globalisasi yang kompleks. Dalam konteks pembangunan internasional, penting untuk memahami dan mengelola dampak positif dan negatif dari era globalisasi. Ini membutuhkan kerja sama internasional yang lebih erat, kebijakan yang bijaksana, dan strategi pembangunan yang inklusif untuk memastikan bahwa semua negara dan masyarakat dapat mengambil manfaat dari proses globalisasi ini. 5. Agenda Pembangunan Berkelanjutan Agenda Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals - SDGs) yang dicanangkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah menjadi panduan utama untuk pembangunan internasional di abad ke-21. Dengan 17 tujuan dan 169 target, SDGs memberikan kerangka kerja yang komprehensif untuk mempromosikan pertumbuhan ekonomi yang inklusif, perlindungan lingkungan, dan kesetaraan sosial di seluruh dunia. Salah satu fokus utama dari SDGs adalah pengentasan kemiskinan. Tujuan pertama SDGs adalah untuk mengakhiri kemiskinan dalam semua bentuk dan di mana saja, memastikan bahwa semua orang memiliki akses yang sama terhadap kesempatan dan sumber daya yang diperlukan untuk hidup yang


10 - Honest Dody Molasy layak. Selain itu, SDGs juga menekankan pentingnya pengentasan kelaparan, peningkatan kesehatan dan pendidikan, serta peningkatan akses terhadap air bersih dan sanitasi. Ketahanan lingkungan juga menjadi fokus krusial dalam SDGs. Tujuan-tujuan seperti perlindungan keanekaragaman hayati, mitigasi perubahan iklim, dan pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan bertujuan untuk menjaga keseimbangan ekosistem bumi dan memastikan bahwa pembangunan saat ini tidak merusak kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhan mereka. Selain itu, SDGs menempatkan kesetaraan gender sebagai prioritas penting. Dengan tujuan untuk mencapai kesetaraan gender dan memberdayakan semua perempuan dan anak perempuan, SDGs menuntut perlakuan yang adil dan kesempatan yang sama bagi semua individu, tanpa memandang jenis kelamin atau latar belakang. Agenda Pembangunan Berkelanjutan merupakan komitmen global untuk mencapai pembangunan yang berkelanjutan dan inklusif di seluruh dunia. Melalui kerja sama internasional yang kuat, implementasi yang efektif dari SDGs dapat membawa perubahan positif yang signifikan dalam upaya mencapai kesejahteraan bersama dan menjaga planet kita untuk generasi yang akan datang.


Globalisasi dan Transformasi Pembangunan Internasional - 11 Memahami sejarah pembangunan internasional membantu kita mengidentifikasi pola-pola penting, belajar dari kesalahan masa lalu, dan merencanakan langkahlangkah menuju masa depan yang lebih inklusif, berkelanjutan, dan adil bagi semua negara dan masyarakat di seluruh dunia. Sejarah indonesia dalam pembangunan internasional Sejarah Indonesia dalam konteks pembangunan internasional mencakup berbagai periode dan peristiwa yang membentuk peran dan kontribusi negara ini dalam arena internasional. Berikut adalah beberapa poin penting dalam sejarah Indonesia dalam pembangunan internasional: (Sujati, 2018) 1. Era Kolonialisme Era kolonialisme di Indonesia memiliki dampak yang mendalam terhadap perkembangan negara ini dalam konteks pembangunan internasional. Sebagai koloni Belanda yang strategis, Indonesia memiliki peran penting dalam perdagangan global, khususnya dalam sektor rempah-rempah yang sangat diminati oleh pasar Eropa pada masa itu. Sebagai produsen utama rempah-rempah seperti cengkeh, pala, lada, dan kayu manis, Indonesia menjadi salah satu tujuan utama eksploitasi Belanda dalam hal sumber daya alam. Eksploitasi ini tidak hanya membawa keuntungan ekonomi bagi penjajah,


12 - Honest Dody Molasy tetapi juga memperkaya kolonialisme Belanda sambil merampas kekayaan alam dan kebudayaan Indonesia. Selain aspek ekonomi, era kolonialisme juga membentuk dinamika politik dan sosial Indonesia. Pemerintahan kolonial Belanda memengaruhi struktur politik dan administratif, serta sistem pendidikan dan hukum di Indonesia. Penindasan politik dan ekonomi yang dilakukan oleh penjajah Belanda menciptakan ketidaksetaraan sosial yang mendalam di dalam masyarakat Indonesia. Dalam konteks pembangunan internasional, era kolonialisme menciptakan kerentanan ekonomi dan ketergantungan terhadap kepentingan luar negeri, yang kemudian menjadi tantangan utama bagi pembangunan Indonesia pasca-kemerdekaan. Peran Indonesia dalam konteks pembangunan internasional dipengaruhi oleh warisan dan pengalaman kolonial ini, sementara negara ini terus berjuang untuk membangun kembali ekonomi, politik, dan sosialnya setelah memperoleh kemerdekaan pada tahun 1945. 2. Kemerdekaan dan Diplomasi Setelah meraih kemerdekaan pada tahun 1945, Indonesia memasuki periode yang ditandai oleh aktifitas diplomasi yang kuat di tingkat internasional. Negara ini dengan cepat terlibat dalam upaya untuk memperjuangkan kemerdekaan dan kedaulatan bagi negara-negara berkembang, serta memainkan peran


Globalisasi dan Transformasi Pembangunan Internasional - 13 penting dalam mendukung solidaritas antara bangsabangsa Asia dan Afrika. Salah satu langkah penting dalam diplomasi Indonesia pasca-kemerdekaan adalah pendirian Gerakan Non-Blok pada tahun 1955. Sebagai salah satu pendiri gerakan ini, Indonesia bersama negara-negara lain yang tidak terikat pada blok politik Barat atau Timur, memperjuangkan kemerdekaan, perdamaian, dan keadilan di tingkat global. Gerakan Non-Blok memberikan platform bagi negara-negara berkembang untuk bersatu dalam mendukung aspirasi mereka dalam politik internasional. Selain itu, Indonesia juga memainkan peran sentral dalam Konferensi Asia-Afrika yang diadakan di Bandung pada tahun 1955. Konferensi ini, yang dikenal sebagai Konferensi Asia-Afrika Bandung, dihadiri oleh sejumlah negara baru merdeka dari Asia dan Afrika. Indonesia, bersama dengan India, Mesir, dan negara-negara lainnya, menekankan pentingnya perdamaian, kerjasama ekonomi, dan penolakan terhadap kolonialisme dan imperialisme. Partisipasi aktif Indonesia dalam diplomasi internasional pasca-kemerdekaan tidak hanya mencerminkan perjuangan negara ini untuk memperoleh pengakuan dan dukungan di tingkat global, tetapi juga menunjukkan komitmen Indonesia terhadap prinsip-prinsip perdamaian, keadilan, dan kesejahteraan bagi negara-negara berkembang.


14 - Honest Dody Molasy Melalui perannya dalam Gerakan Non-Blok dan Konferensi Asia-Afrika, Indonesia memainkan peran penting dalam membentuk agenda pembangunan internasional dan memperkuat solidaritas antara negara-negara yang sedang berkembang. 3. Periode Pembangunan Pada periode 1960-an hingga 1990-an, Indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi yang signifikan, terutama di bawah kepemimpinan Presiden Soeharto. Era ini sering disebut sebagai periode pembangunan ekonomi Indonesia yang pesat, yang ditandai oleh berbagai proyek pembangunan infrastruktur dan ekonomi yang besar. Dalam rangka mendukung upaya pembangunan ini, Indonesia menerima bantuan dari berbagai organisasi internasional, termasuk Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional (IMF). Bantuan pembangunan dari Bank Dunia dan IMF digunakan untuk mendukung proyek-proyek pembangunan infrastruktur yang luas, seperti pembangunan jalan, pelabuhan, bandara, dan pembangkit listrik. Selain itu, bantuan juga dialokasikan untuk sektor-sektor ekonomi lainnya, seperti pertanian, industri, dan pendidikan, dengan tujuan meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Namun, sementara periode ini menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang pesat, juga terjadi peningkatan ketergantungan pada utang luar negeri.


Globalisasi dan Transformasi Pembangunan Internasional - 15 Kebijakan ekonomi yang diterapkan pada masa itu, seperti kebijakan pembangunan infrastruktur yang besar-besaran dan subsidi yang besar bagi sektorsektor tertentu, menyebabkan pertumbuhan ekonomi yang tidak seimbang dan meningkatnya ketimpangan ekonomi di dalam negeri. Selain itu, bantuan pembangunan dari Bank Dunia dan IMF juga sering kali dikritik karena adanya kondisi-kondisi yang terlampir dalam pemberian bantuan, seperti kebijakan liberalisasi ekonomi dan pemangkasan belanja publik, yang sering kali menimbulkan dampak sosial yang tidak diinginkan. Meskipun demikian, periode pembangunan ini tetap menjadi bagian penting dalam sejarah pembangunan ekonomi Indonesia, membawa perubahan signifikan dalam infrastruktur dan ekonomi negara tersebut. Seiring waktu, dampak positif dan negatif dari kebijakan pembangunan ini terus menjadi bahan perdebatan dan evaluasi dalam upaya mencapai pembangunan yang berkelanjutan dan inklusif di Indonesia.. 4. Krisis Moneter 1997-1998 Krisis moneter Asia pada tahun 1997-1998, yang sering disebut sebagai Krisis Finansial Asia, merupakan salah satu peristiwa paling bersejarah dalam ekonomi Indonesia. Krisis ini dimulai dari krisis mata uang di Thailand pada Juli 1997 dan


16 - Honest Dody Molasy dengan cepat menyebar ke negara-negara lain di Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Krisis tersebut memiliki dampak yang sangat serius pada ekonomi Indonesia. Rupiah mengalami devaluasi yang sangat tajam, inflasi meroket, dan sektor keuangan mengalami goncangan hebat. Banyak perusahaan dan bank Indonesia mengalami kesulitan keuangan, bahkan beberapa di antaranya bangkrut. Akibatnya, banyak warga Indonesia kehilangan pekerjaan dan daya beli mereka menurun secara signifikan. Sebagai tanggapan terhadap krisis, pemerintah Indonesia dan Bank Indonesia mengambil langkahlangkah darurat untuk mencoba menstabilkan ekonomi, seperti menaikkan suku bunga, mengurangi pengeluaran pemerintah, dan menerapkan kebijakan makroprudensial. Namun, upaya ini tidak cukup untuk mengatasi krisis secara efektif. Dalam upaya untuk mendapatkan bantuan keuangan dan restrukturisasi ekonomi, Indonesia kemudian meminta bantuan dari Dana Moneter Internasional (IMF) dan negara-negara donor lainnya. IMF menyusun paket bantuan keuangan yang disertai dengan sejumlah syarat, termasuk kebijakan reformasi struktural ekonomi yang keras, privatisasi sektor publik, dan pembatasan subsidi. Paket bantuan ini bertujuan untuk memulihkan kepercayaan


Globalisasi dan Transformasi Pembangunan Internasional - 17 investor dan memperbaiki fundamenta ekonomi Indonesia. Meskipun bantuan dari IMF dan negara-negara donor lainnya membantu Indonesia untuk menstabilkan ekonominya, namun juga menimbulkan dampak sosial yang serius, seperti peningkatan pengangguran dan kemiskinan. Krisis moneter ini juga menandai titik balik penting dalam sejarah ekonomi Indonesia, memicu reformasi ekonomi yang luas dan perubahan struktural yang mendalam dalam sistem keuangan dan regulasi ekonomi negara tersebut. 5. Era Reformasi Pasca jatuhnya rezim Soeharto pada tahun 1998, Indonesia memasuki periode yang ditandai oleh reformasi politik, ekonomi, dan sosial yang signifikan, yang sering disebut sebagai Era Reformasi. Periode ini membawa perubahan besar dalam arah dan prioritas pembangunan Indonesia, serta memengaruhi peran negara ini dalam konteks pembangunan internasional. Salah satu fokus utama pemerintah Indonesia selama Era Reformasi adalah pemberantasan kemiskinan. Pemerintah mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap layanan dasar seperti pendidikan, kesehatan, dan perumahan. Program-program bantuan sosial diperkenalkan untuk membantu kelompok-kelompok


18 - Honest Dody Molasy yang rentan, serta untuk mengurangi kesenjangan sosial dan ekonomi di antara masyarakat. Pengembangan infrastruktur juga menjadi prioritas penting selama Era Reformasi. Pemerintah Indonesia meluncurkan berbagai proyek pembangunan infrastruktur besar, termasuk jalan tol, pelabuhan, bandara, dan proyek energi, untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan konektivitas antarwilayah. Infrastruktur yang lebih baik diharapkan dapat meningkatkan daya saing Indonesia dalam pasar global dan mempercepat pembangunan di berbagai sektor ekonomi. Selain itu, perlindungan lingkungan juga menjadi perhatian selama Era Reformasi. Kesadaran akan pentingnya konservasi lingkungan dan penanganan perubahan iklim meningkat di kalangan masyarakat dan pemerintah. Langkah-langkah diambil untuk mengurangi deforestasi, meningkatkan pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan, dan memperkenalkan kebijakan pro lingkungan dalam pembangunan. Peran Indonesia dalam konteks pembangunan internasional selama Era Reformasi mencerminkan komitmen negara ini terhadap prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan dan inklusif. Melalui langkah-langkah ini, Indonesia berusaha untuk menjadi pemain yang lebih aktif dan bertanggung jawab dalam upaya mencapai tujuan pembangunan


Globalisasi dan Transformasi Pembangunan Internasional - 19 global, sambil terus memperjuangkan kesejahteraan dan keadilan bagi rakyatnya sendiri. Sebagai negara kepulauan yang besar dan berpenduduk padat, Indonesia memiliki peran penting dalam sejarah pembangunan internasional. Melalui partisipasi aktif dalam diplomasi, kerja sama internasional, dan upaya pembangunan domestik, Indonesia terus berkontribusi pada upaya untuk mencapai pembangunan yang berkelanjutan dan inklusif di tingkat global. B. Definisi Esensial Pembangunan Internasional Esensial dari pembangunan internasional meliputi beberapa elemen kunci yang sangat penting dalam mencapai kemajuan global yang berkelanjutan dan inklusif. Berikut adalah beberapa hal yang dianggap esensial dalam pembangunan internasional: (Santoso, 2018) 1. Kerjasama Internasional Kerjasama internasional adalah pondasi yang krusial dalam pembangunan global. Dalam dunia yang semakin terhubung dan kompleks ini, tantangantantangan yang dihadapi oleh negara-negara tidak lagi terbatas oleh batas-batas geografis. Oleh karena itu, kerjasama antar negara menjadi sangat penting dalam mengatasi masalah bersama, mempromosikan per-


20 - Honest Dody Molasy damaian, keamanan, dan meningkatkan kesejahteraan bagi seluruh warga dunia. Salah satu alasan utama mengapa kerjasama internasional menjadi esensial adalah karena adanya tantangan bersama yang memerlukan solusi kolektif. Misalnya, isu perubahan iklim tidak hanya memengaruhi satu negara atau satu wilayah, tetapi dampaknya merambah ke seluruh penjuru dunia. Dalam menghadapi tantangan semacam ini, negaranegara harus bekerja sama secara aktif untuk mengurangi emisi gas rumah kaca, mengadaptasi perubahan iklim, dan melindungi lingkungan hidup. Selain itu, kerjasama internasional juga memainkan peran krusial dalam memperkuat perdamaian dan keamanan. Konflik bersenjata dan ketegangan geopolitik sering kali menjadi ancaman bagi stabilitas regional dan global. Melalui diplomasi, mediasi, dan kerja sama keamanan, negara-negara dapat bekerja bersama untuk mencegah eskalasi konflik, memfasilitasi proses perdamaian, dan membangun kepercayaan di antara mereka. Selanjutnya, kerjasama internasional juga membantu meningkatkan kesejahteraan dan keadilan bagi semua warga dunia. Banyak masalah global seperti kemiskinan, kelaparan, dan ketidaksetaraan sosial ekonomi tidak dapat diselesaikan oleh satu negara saja. Dengan bekerja bersama dalam kerangka kerja internasional, negara-negara dapat berbagi


Globalisasi dan Transformasi Pembangunan Internasional - 21 sumber daya, teknologi, dan pengetahuan untuk mengurangi kesenjangan antar negara dan di dalam negara, serta meningkatkan akses terhadap layanan dasar seperti pendidikan, kesehatan, dan sanitasi. Dalam keseluruhan, kerjasama internasional adalah pilar utama dalam membangun dunia yang lebih damai, adil, dan berkelanjutan. Dengan berkolaborasi secara aktif, negara-negara dapat menghadapi tantangan-tantangan global dengan lebih efektif dan memajukan kesejahteraan bagi semua warga dunia. 2. Keadilan dan Kesetaraan Prinsip-prinsip keadilan dan kesetaraan adalah fondasi yang krusial dalam pembangunan internasional. Keadilan berarti bahwa semua individu dan negara memiliki hak yang sama untuk mendapatkan akses terhadap kesempatan, sumber daya, dan manfaat dari proses pembangunan. Sementara itu, kesetaraan menegaskan bahwa perbedaan-perbedaan dalam hal hak, perlakuan, dan peluang harus diminimalkan, baik di antara negara-negara maupun di dalam negara. Pentingnya keadilan dan kesetaraan dalam konteks pembangunan internasional menjadi semakin penting dalam menghadapi ketidaksetaraan yang semakin membesar di dunia ini. Ketimpangan ekonomi, sosial, dan politik tidak hanya merugikan individu dan komunitas yang terpinggirkan, tetapi


22 - Honest Dody Molasy juga menghambat pertumbuhan ekonomi dan stabilitas sosial di tingkat global. Oleh karena itu, memastikan bahwa semua negara dan individu memiliki akses yang sama terhadap kesempatan dan sumber daya adalah langkah penting dalam mencapai pembangunan yang berkelanjutan dan inklusif. Di tingkat global, keadilan dan kesetaraan berarti memberikan perhatian yang sama terhadap kepentingan dan aspirasi semua negara, terlepas dari ukuran, kekayaan, atau kekuatan politik mereka. Ini membutuhkan kerjasama internasional yang adil dan berdasarkan prinsip-prinsip demokrasi dan kedaulatan negara. Negara-negara yang lebih maju harus berkomitmen untuk membantu negara-negara berkembang dalam upaya mereka untuk mengatasi kemiskinan, ketidaksetaraan, dan ketimpangan struktural lainnya. Di dalam negara, keadilan dan kesetaraan mengacu pada perlakuan yang adil dan setara terhadap semua warga, tanpa memandang latar belakang sosial, ekonomi, atau budaya mereka. Ini mencakup memastikan bahwa semua individu memiliki akses yang sama terhadap layanan dasar seperti pendidikan, kesehatan, perumahan, dan pekerjaan. Selain itu, upaya harus dilakukan untuk mengurangi kesenjangan ekonomi dan sosial, serta memperjuangkan hak-hak asasi manusia dan kesetaraan gender.


Globalisasi dan Transformasi Pembangunan Internasional - 23 Secara keseluruhan, prinsip-prinsip keadilan dan kesetaraan adalah fondasi yang penting dalam pembangunan internasional yang berkelanjutan dan inklusif. Dengan memprioritaskan keadilan dan kesetaraan dalam setiap aspek pembangunan, dunia dapat bergerak menuju masyarakat yang lebih adil, harmonis, dan berkelanjutan bagi semua warga. 3. Pengembangan Berkelanjutan Pengembangan berkelanjutan adalah prinsip yang menjadi landasan kritis dalam pembangunan internasional. Hal ini memperhitungkan dampak dari kegiatan pembangunan terhadap lingkungan, ekonomi, dan masyarakat saat ini serta masa depan. Prinsip ini menekankan pentingnya mengintegrasikan keberlanjutan dalam setiap keputusan dan tindakan pembangunan, dengan memastikan bahwa kebutuhan generasi sekarang terpenuhi tanpa mengorbankan kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri. Dari segi lingkungan, pembangunan berkelanjutan menghargai perlindungan dan pelestarian alam serta ekosistem yang ada. Ini berarti mengelola sumber daya alam secara bertanggung jawab, membatasi polusi dan degradasi lingkungan, serta mengurangi emisi gas rumah kaca untuk mengatasi perubahan iklim. Pendekatan ini juga mendorong penggunaan energi terbarukan dan teknologi ramah


24 - Honest Dody Molasy lingkungan untuk memperpanjang masa depan lingkungan hidup kita. Dari segi ekonomi, pembangunan berkelanjutan berarti menciptakan pertumbuhan yang inklusif dan berkelanjutan yang memberdayakan masyarakat dan mengurangi ketimpangan. Hal ini mencakup mengembangkan sektor ekonomi yang berkelanjutan, menciptakan lapangan kerja yang layak, dan memastikan akses yang adil terhadap sumber daya ekonomi bagi semua lapisan masyarakat. Selain itu, pendekatan berkelanjutan juga mempertimbangkan dampak pembangunan terhadap stabilitas ekonomi jangka panjang, dengan menghindari hutang yang tidak berkelanjutan dan spekulasi yang merugikan. Dari segi sosial, pembangunan berkelanjutan menempatkan kesejahteraan dan keadilan sosial sebagai prioritas utama. Ini mencakup memastikan bahwa semua individu memiliki akses yang sama terhadap layanan dasar seperti pendidikan, kesehatan, dan perumahan. Hal ini juga melibatkan promosi hak-hak asasi manusia, kesetaraan gender, dan keadilan sosial yang mendasar bagi semua warga masyarakat. Sehingga, pengembangan berkelanjutan adalah pendekatan yang holistik dan berkelanjutan dalam pembangunan internasional. Dengan memperhitungkan kebutuhan dan kesejahteraan generasi saat ini


Globalisasi dan Transformasi Pembangunan Internasional - 25 dan masa depan, kita dapat menciptakan dunia yang lebih berkelanjutan, adil, dan sejahtera bagi semua. 4. Pemberdayaan Masyarakat Pemberdayaan masyarakat adalah aspek kunci dalam pembangunan internasional yang berkelanjutan dan inklusif. Hal ini mengacu pada proses di mana individu dan kelompok masyarakat, terutama mereka yang rentan dan terpinggirkan seperti perempuan, anak-anak, penyandang disabilitas, dan masyarakat adat, diberdayakan untuk mengambil peran aktif dalam pembangunan dan mengambil kontrol atas kehidupan mereka sendiri. Prinsip ini menegaskan pentingnya meningkatkan akses terhadap pendidikan, kesehatan, pekerjaan yang layak, dan partisipasi dalam pengambilan keputusan bagi semua anggota masyarakat. Pertama-tama, pemberdayaan masyarakat melibatkan peningkatan akses terhadap pendidikan. Melalui pendidikan yang berkualitas dan inklusif, individu dapat memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan pemahaman yang mereka butuhkan untuk berpartisipasi secara efektif dalam masyarakat dan ekonomi yang semakin kompleks. Ini juga memungkinkan mereka untuk menjadi agen perubahan yang aktif dalam proses pembangunan. Selanjutnya, akses terhadap layanan kesehatan yang berkualitas merupakan bagian penting dari pemberdayaan masyarakat. Dengan memberikan


26 - Honest Dody Molasy akses yang adil dan merata terhadap layanan kesehatan dasar seperti pemeriksaan kesehatan, vaksinasi, dan perawatan medis, individu dapat menjaga kesehatan mereka sendiri dan keluarga mereka, serta meningkatkan produktivitas dan kualitas hidup secara keseluruhan. Selain itu, pemberdayaan masyarakat juga mencakup penciptaan peluang pekerjaan yang layak dan berkelanjutan. Ini termasuk memberikan akses terhadap pelatihan kerja, kewirausahaan, dan modal usaha bagi mereka yang ingin memulai usaha sendiri. Dengan cara ini, individu dapat mengembangkan kemandirian ekonomi mereka sendiri dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi yang inklusif. Terakhir, pentingnya partisipasi dalam pengambilan keputusan tidak dapat diabaikan dalam pemberdayaan masyarakat. Masyarakat harus diberikan kesempatan untuk berpartisipasi dalam proses pembuatan kebijakan yang memengaruhi kehidupan mereka, baik di tingkat lokal, nasional, maupun internasional. Ini melibatkan penciptaan mekanisme partisipatif yang transparan dan inklusif, di mana suara semua anggota masyarakat didengar dan dihargai. (Hadiarianti, 2019) Secara keseluruhan, pemberdayaan masyarakat merupakan elemen penting dalam upaya menuju pembangunan internasional yang berkelanjutan dan


Globalisasi dan Transformasi Pembangunan Internasional - 27 inklusif. Dengan memberikan akses yang adil terhadap pendidikan, kesehatan, pekerjaan, dan partisipasi dalam pengambilan keputusan, kita dapat memastikan bahwa tidak ada yang tertinggal dalam perjalanan menuju masa depan yang lebih baik bagi semua 5. Pengurangan Kemiskinan Pemberdayaan masyarakat adalah aspek kunci dalam pembangunan internasional yang berkelanjutan dan inklusif. Hal ini mengacu pada proses di mana individu dan kelompok masyarakat, terutama mereka yang rentan dan terpinggirkan seperti perempuan, anak-anak, penyandang disabilitas, dan masyarakat adat, diberdayakan untuk mengambil peran aktif dalam pembangunan dan mengambil kontrol atas kehidupan mereka sendiri. Prinsip ini menegaskan pentingnya meningkatkan akses terhadap pendidikan, kesehatan, pekerjaan yang layak, dan partisipasi dalam pengambilan keputusan bagi semua anggota masyarakat. Pertama-tama, pemberdayaan masyarakat melibatkan peningkatan akses terhadap pendidikan. Melalui pendidikan yang berkualitas dan inklusif, individu dapat memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan pemahaman yang mereka butuhkan untuk berpartisipasi secara efektif dalam masyarakat dan ekonomi yang semakin kompleks. Ini juga


28 - Honest Dody Molasy memungkinkan mereka untuk menjadi agen perubahan yang aktif dalam proses pembangunan. Selanjutnya, akses terhadap layanan kesehatan yang berkualitas merupakan bagian penting dari pemberdayaan masyarakat. Dengan memberikan akses yang adil dan merata terhadap layanan kesehatan dasar seperti pemeriksaan kesehatan, vaksinasi, dan perawatan medis, individu dapat menjaga kesehatan mereka sendiri dan keluarga mereka, serta meningkatkan produktivitas dan kualitas hidup secara keseluruhan. Selain itu, pemberdayaan masyarakat juga mencakup penciptaan peluang pekerjaan yang layak dan berkelanjutan. Ini termasuk memberikan akses terhadap pelatihan kerja, kewirausahaan, dan modal usaha bagi mereka yang ingin memulai usaha sendiri. Dengan cara ini, individu dapat mengembangkan kemandirian ekonomi mereka sendiri dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi yang inklusif. Terakhir, pentingnya partisipasi dalam pengambilan keputusan tidak dapat diabaikan dalam pemberdayaan masyarakat. Masyarakat harus diberikan kesempatan untuk berpartisipasi dalam proses pembuatan kebijakan yang memengaruhi kehidupan mereka, baik di tingkat lokal, nasional, maupun internasional. Ini melibatkan penciptaan mekanisme partisipatif yang transparan dan inklusif,


Globalisasi dan Transformasi Pembangunan Internasional - 29 di mana suara semua anggota masyarakat didengar dan dihargai. Secara keseluruhan, pemberdayaan masyarakat merupakan elemen penting dalam upaya menuju pembangunan internasional yang berkelanjutan dan inklusif. Dengan memberikan akses yang adil terhadap pendidikan, kesehatan, pekerjaan, dan partisipasi dalam pengambilan keputusan, kita dapat memastikan bahwa tidak ada yang tertinggal dalam perjalanan menuju masa depan yang lebih baik bagi semua 6. Inovasi dan Teknologi Inovasi dan teknologi memainkan peran penting dalam memajukan pembangunan internasional menuju masa depan yang lebih berkelanjutan dan inklusif. Penggunaan teknologi canggih tidak hanya meningkatkan efisiensi dalam berbagai sektor kunci seperti pertanian, energi, dan pendidikan, tetapi juga memfasilitasi akses terhadap informasi dan komunikasi di seluruh dunia. Salah satu dampak positif dari inovasi dan teknologi adalah peningkatan produktivitas dan efisiensi dalam sektor pertanian. Teknologi pertanian canggih, seperti sistem irigasi cerdas, pemantauan tanah secara real-time, dan penggunaan pupuk dan pestisida yang tepat dosis, dapat membantu petani meningkatkan hasil panen mereka, mengurangi


30 - Honest Dody Molasy kerugian, dan meningkatkan ketahanan pangan secara keseluruhan. Selain itu, inovasi dan teknologi juga memiliki potensi besar untuk memperbaiki akses terhadap energi yang bersih dan terjangkau. Penemuan dan pengembangan energi terbarukan, seperti tenaga surya, angin, dan biomassa, membantu mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil yang merusak lingkungan dan memberikan akses energi yang lebih terjangkau bagi masyarakat yang tidak memiliki akses listrik. Di sektor pendidikan, teknologi telah membuka pintu bagi akses terhadap pendidikan yang berkualitas di seluruh dunia. Melalui platform pembelajaran online, aplikasi edukasi, dan sumber daya digital lainnya, siswa di daerah terpencil atau kurang berkembang dapat mengakses materi pembelajaran yang relevan dan bermanfaat. Ini membantu mengurangi kesenjangan pendidikan antara wilayah perkotaan dan pedesaan, serta memungkinkan individu untuk mengembangkan keterampilan yang diperlukan untuk bersaing di pasar kerja global. Selain itu, teknologi informasi dan komunikasi (TIK) memfasilitasi akses terhadap informasi dan komunikasi di seluruh dunia. Melalui internet dan perangkat mobile, individu dapat terhubung dengan pasar global, mencari informasi kesehatan, dan berpartisipasi dalam komunitas online. Ini membantu


Globalisasi dan Transformasi Pembangunan Internasional - 31 mengurangi kesenjangan informasi dan mempercepat pertukaran pengetahuan dan ide di antara masyarakat global. (Widianti, 2022) Akhirnya, inovasi dan teknologi memegang peran kunci dalam memajukan pembangunan internasional. Dengan memanfaatkan potensi teknologi untuk meningkatkan efisiensi, aksesibilitas, dan inklusivitas, kita dapat menciptakan dunia yang lebih berkelanjutan, adil, dan sejahtera bagi semua. Oleh karena itu, penting bagi negara-negara dan masyarakat internasional untuk terus mendorong inovasi dan investasi dalam teknologi sebagai bagian integral dari upaya pembangunan global. Melalui penerapan prinsip-prinsip ini dan upaya bersama dari seluruh masyarakat internasional, pembangunan internasional dapat menjadi lebih inklusif, berkelanjutan, dan berdaya guna bagi semua negara dan individu.


32 - Honest Dody Molasy RANGKUMAN Pengantar Sejarah Pembangunan Internasional memberikan pemahaman tentang evolusi dan signifikansi pembangunan global dari masa kolonialisme hingga era modern. Sejarah ini mencerminkan perubahan paradigma dan kompleksitas hubungan internasional dalam upaya mempromosikan pertumbuhan ekonomi, kesejahteraan sosial, dan perdamaian global. Esensial Pembangunan Internasional menguraikan prinsip-prinsip krusial seperti kerjasama internasional, keadilan, pengembangan berkelanjutan, pemberdayaan masyarakat, pengurangan kemiskinan, dan pemanfaatan inovasi teknologi. Prinsip-prinsip ini memandu agenda pembangunan global untuk mencapai tujuan inklusifitas, keberlanjutan, dan kesejahteraan bagi seluruh manusia.


Globalisasi dan Transformasi Pembangunan Internasional - 33 EVALUASI 1. Apa yang dimaksud dengan era kolonialisme dalam konteks pembangunan internasional, dan bagaimana dampaknya terhadap negara-negara yang menjadi koloni? 2. Jelaskan peran utama organisasi internasional seperti PBB dan IMF dalam mempromosikan pembangunan ekonomi dan sosial di negara-negara berkembang pasca-Perang Dunia II. 3. Apa perbedaan antara teori pembangunan modernisasi, dependensi, dan ketergantungan, dan bagaimana teoriteori ini mempengaruhi pendekatan terhadap pembangunan internasional? 4. Bagaimana globalisasi dan perkembangan teknologi memengaruhi pembangunan internasional dalam beberapa dekade terakhir? 5. Mengapa pengurangan kemiskinan dan pemberdayaan masyarakat dianggap sebagai aspek penting dalam pembangunan internasional, dan bagaimana implementasinya dapat meningkatkan kesejahteraan global?


34 - Honest Dody Molasy


Globalisasi dan Transformasi Pembangunan Internasional - 35 Bab 2 Konsep dan Teori dalam Pembangunan Internasional


36 - Honest Dody Molasy engan mempelajari Konsep dan Teori dalam Pembangunan Internasional, mahasiswa memperoleh wawasan mendalam yang memungkinkan mereka memahami berbagai dimensi dan kompleksitas pembangunan global. Pada bagian Konsep Dasar Pembangunan Internasional (2.1), mahasiswa tidak hanya menggali pemahaman tentang tujuan dan prinsip-prinsip fundamental yang menjadi landasan bagi upaya pembangunan di tingkat global, tetapi juga mengeksplorasi beragam aspek ekonomi, sosial, dan politik yang mempengaruhi proses pembangunan tersebut. Mereka mengidentifikasi faktor-faktor kunci yang perlu dipertimbangkan dalam merancang kebijakan dan strategi pembangunan yang efektif dan inklusif. Sementara itu, dalam Teori Analisis Pembangunan Internasional (2.2), mahasiswa melangkah lebih jauh dengan mempelajari kerangka kerja konseptual yang digunakan untuk menganalisis dan memahami berbagai dinamika pembangunan di tingkat global. Mereka mengeksplorasi berbagai teori yang berkembang dalam bidang ini, seperti teori modernisasi, dependensi, ketergantungan, dan teori pembangunan lainnya. Melalui pemahaman mendalam terhadap teori-teori ini, mahasiswa dapat mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi, ketimpangan sosial, dan tantangan pembangunan lainnya di berbagai konteks internasional. Dengan demikian, pembelajaran tentang Konsep Dasar Pembangunan Internasional dan Teori Analisis Pembangunan Internasional membekali mahasiswa dengan pengetahuan, D


Globalisasi dan Transformasi Pembangunan Internasional - 37 keterampilan, dan pemahaman yang mereka butuhkan untuk menjadi pemikir kritis, pemimpin yang berpengaruh, dan pembuat kebijakan yang efektif dalam upaya memajukan pembangunan berkelanjutan di tingkat global. A. Konsep Dasar Pembangunan Internasional Konsep Dasar Pembangunan Internasional mencakup serangkaian prinsip, tujuan, dan aspek penting yang menjadi dasar dalam upaya mempromosikan pertumbuhan dan kesejahteraan di tingkat global. Ini meliputi pemahaman tentang pentingnya pembangunan yang berkelanjutan, inklusif, dan adil bagi semua negara dan individu di seluruh dunia. Definisi pembangunan internasional Definisi pembangunan internasional dapat dipahami lebih rinci dengan mempertimbangkan pandangan beberapa ahli dalam bidang ini. Pertama, menurut Amartya Sen, seorang ekonom dan penerima Nobel, pembangunan internasional tidak hanya mencakup pertumbuhan ekonomi, tetapi juga melibatkan perluasan kebebasan individu, termasuk akses terhadap pendidikan, kesehatan, dan keadilan sosial. Pandangan Sen menekankan pentingnya melihat pembangunan sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas hidup manusia secara holistik.


38 - Honest Dody Molasy Kedua, Jeffrey Sachs, seorang ahli ekonomi terkemuka dalam bidang pembangunan, memandang pembangunan internasional sebagai upaya untuk mengatasi ketidaksetaraan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Menurut Sachs, pembangunan internasional harus mencakup strategi yang fokus pada pengentasan kemiskinan, pemberantasan penyakit, dan pengembangan infrastruktur dasar seperti air bersih dan sanitasi. Selanjutnya, Amartya Kumar Nanda, seorang ilmuwan politik dan pakar pembangunan, menekankan pentingnya aspek politik dalam pembangunan internasional. Baginya, pembangunan internasional tidak hanya tentang pertumbuhan ekonomi atau kesejahteraan sosial, tetapi juga tentang penguatan institusi demokratis, perlindungan hak asasi manusia, dan kestabilan politik yang mendasar bagi kemajuan jangka panjang. Selain itu, Rostow, dalam teori tahapan pertumbuhan ekonomi, menggambarkan pembangunan internasional sebagai serangkaian tahap yang melewati perubahan struktural ekonomi dari masyarakat tradisional menjadi masyarakat modern yang industri. Pendekatan ini menekankan pentingnya pertumbuhan ekonomi sebagai kunci bagi kemajuan pembangunan. Terakhir, Joseph Stiglitz, seorang ekonom dan penerima Nobel, menyoroti pentingnya distribusi yang adil dalam pembangunan internasional. Baginya, pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan harus disertai


Globalisasi dan Transformasi Pembangunan Internasional - 39 dengan pengurangan ketidaksetaraan ekonomi dan peningkatan akses terhadap kesempatan bagi semua lapisan masyarakat. Pandangannya menekankan perlunya kebijakan yang fokus pada inklusivitas dan keadilan sosial dalam upaya pembangunan internasional. Dengan demikian, definisi pembangunan internasional menurut para ahli melibatkan aspek ekonomi, sosial, politik, dan distribusi yang adil, serta menekankan pentingnya melihat pembangunan secara holistik dan inklusif. (Kuncoro, 2018) Tujuan pembangunan internasional Tujuan pembangunan internasional melibatkan upaya untuk mencapai berbagai hasil yang dapat meningkatkan kesejahteraan dan kemajuan sosial di seluruh dunia. Berikut adalah beberapa tujuan utama dari pembangunan internasional: (Sudiar, 2019) 1. Pengentasan Kemiskinan Salah satu tujuan utama pembangunan internasional adalah untuk mengurangi tingkat kemiskinan secara signifikan di seluruh dunia. Hal ini mencakup pengembangan program-program yang dirancang untuk meningkatkan akses terhadap pendapatan, pekerjaan layak, layanan dasar seperti pendidikan dan kesehatan, serta bantuan sosial bagi mereka yang membutuhkan.


40 - Honest Dody Molasy 2. Peningkatan Standar Hidup Pembangunan internasional bertujuan untuk meningkatkan standar hidup dan kualitas kehidupan masyarakat di seluruh dunia. Hal ini mencakup upaya untuk memastikan akses yang lebih baik terhadap air bersih, sanitasi, perumahan yang layak, infrastruktur dasar, dan layanan publik lainnya yang esensial bagi kehidupan yang layak. 3. Pengembangan Ekonomi Pembangunan internasional bertujuan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif di negara-negara berkembang. Ini melibatkan pengembangan kebijakan yang merangsang investasi, peluang bisnis, dan pengembangan sektor-sektor ekonomi yang potensial untuk menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan pendapatan penduduk. 4. Pengentasan Ketimpangan Salah satu tujuan penting pembangunan internasional adalah mengurangi ketimpangan ekonomi, sosial, dan politik di antara negara-negara dan di dalam negara. Ini melibatkan peningkatan akses terhadap sumber daya, peluang, dan hak asasi manusia bagi semua individu, serta memperkuat kapasitas institusi untuk mengatasi ketidaksetaraan.


Click to View FlipBook Version