134 de Schiller, S. and J. M. Evans. 1998. ‚Sustainable urban development: Design guidelines for warm humid cities.‛ Urban Design International 3(4): 165-184. Eliasson, I. 2000. ‚The use of climate knowledge in urban planning.‛ Landscape and Urban Planning 48(1-2): 31- 44. Ervianto, W. I. (2015). Capaian green construction dalam proyek bangunan gedung menggunakan model assessment green construction. Konferensi Nasional Teknik Sipil, 9, 1–8. Ezzati, M. and D.M.Kammen. 2001. ‚Quantifying the effects of exposure to indoor air pollution from biomass combustion on acute respiratory infections in developing countries.‛ Environmental Health Perspectives 109:481-488. Fanger, O. 1970. Thermal Comfort Analysis and Applications in Environmental Engineering. New York, McGraw Hill. Fisher-Hoch, S.P., J. Tobin, et al. 1981. ‚Investigation and control of an outbreak of Legionnaires disease in a district central hospital.‛ The Lancet 317(8226):932- 936. Frick, H., Suskiyatno, FX Bambang. 2007. Dasar-dasar Arsitektur Ekologis. Semarang: Kanisius.
135 Garvin, S.L., M Phillipson, et al. 1998. Impact of Climate Change on Buildings. Watford, BRE. Givoni, B. 1976. Man, climate and architecture. Barking, Essex, Applied Science Publishers. Givoni, B. 1998. Climate Considerations in Building and Urban Design. New York, Van Nostrand Reinhold. Golany, G. S. 1996. ‚Urban design, morphology and thermal performance.‛ Atmospheric Environment 30(3): 455- 465. Grandjean, E. 1986. Fitting the Task to The Man. 4th edition. London : Taylor & Francis Hedges, L.J. and D.J. Roser. 1991. ‚Incidence of Legionella in the urban environment in Australia.‛ Water Research 25(4):393-399. Huntington, E. 1924. Civilization and Climate. London, Oxford University Press. Husnah, S. E. (2022). Manajemen dan Tata Kelola Lingkungan: Implementasi SDGs dalam KLHS. Publica Indonesia Utama. Idealistina, F. 1991. Dalam Karyono. Penelitian Kenyamanan Termis di Jakarta sebagai acuan Suhu Nyaman
136 Manuasia Indonesia. Jurnal Dimensi Teknik Arsitektur Vol. 29, No. 1, Juli 2001: 24-33. ISO, International Standar 7730-1994. 1994. Moderate Thermal Environments-Determination of the PMV and PPD Indices and Specification of the Conditions for Thermal Comfort, ISO, Geneva. Jaber, J.O. and S.D. Probert. 2001. ‚Energy demand, poverty and the urban environment in Jordan.‛ Applied Energy 68(2): 119-134. Jitkhajornwanich, K. and A.C.Pitts. 2002. ‚Interpretation of thermal responses of four subject groups in transitional spaces of buildings in Bangkok.‛ Building and Environment 37(11):1193-1204. Larson, B.A. and S. Rosen. 2002. ‚Understanding household demand for indoor pollution control in developing countries.‛ Social Science and Medicine 55(4):571-584. Karyono, T. H. 2016. Arsitektur Tropis. Jakarta: Erlangga. Kroemer,K., Kroemer, H. and Kroemer –Elbert, K. 1994. Ergonomics, How To Design for Ease & Efficiency. New Jersey : Prentice Hall. Englewoods Clifts. Kryter, K.D. 1985. The Effects of Noise an Man. 2nd edition. London : Academic Press.
137 Kroeling, P. 1988. ‚Health and well-being disorders in airconditioned buildings; comparative investigations of the ‘Building Illness’ syndrome‛. Energy and Buildings 11 (1-3): 277-282. Lippsmeier, G. 1969. Building in The Tropics. Munchen : Calwey Verlag. Mangunwijaya. 1997. Pengantar Fisika Bangunan. Jakarta : Penerbit Djambatan. Manuaba, 1993. Pengaturan Suhu Tubuh dan Water Intake. Bunga Rampai Ergonomi. Bagian Faal FK Unud Nityasa, N, P, N. 1999. Lebar Tritisan yang efektif meningkatkan kenyamanan rumah sederhana di Kawasan Cemara Giri Dalung, Badung (tesis). Denpasar: Universitas Udayana. Nugraha, A. A., Handayani, I. G. A. K. R., & Najicha, F. U. (2021). Prinsip Partisipasi Dalam Pengadaan Tanah Untuk Kepentingan Umum Terkait Tata Kelola Lingkungan. Jurnal Hukum De’rechtsstaat, 7(2), 185–198. Nurmianto, E. 1996. Ergonomi, Konsep Dasar dan Aplikasi. Jakarta : Penerbit Guna Widya. Olgyay, V. 1963. Design with climate: bioclimatic approach to architectural regionalism, Princeton University Press.
138 Pretlove, S. and T. Oreszczyn. 1998. ‚Climate change: impact on the environmental design of buildings.‛ Building Services Engineering Research and Technology 19(1): 55-58. Priyono, J. 2007. Kenyamanan Fisiologis. Available at http: //sutikno.org. Acessed Juny 01, 2009. Raw, G.J. 1992 Sick Building Syndrome: A review of Evidence on Causes and Solutions. HSE Report No.42/1992. London: HMSO. Rifqi rafsanjani, Y. s. 2021. Penerapan Konsep Arsitektur Tropis Pada Bangunan Pendidikan ‚Studi Kasus Menara Phinisi Unm‛. Journal of Architectural Design and Development, 2(1), 20-30. doi:10.37253/jad.v2i1.4341 Sanders, M.S. and McCormic, E.J. 1987. Human Factors in Engineering ang Design. USA : McGraw Hill-Book Company. Santosa, M. A., & Quina, M. (2014). Gerakan Pembaruan Hukum Lingkungan Indonesia dan Perwujudan Tata Kelola Lingkungan yang Baik dalam Negara Demokrasi. Jurnal Hukum Lingkungan Indonesia, 1(1), 23–54. Satwiko, P. 2004. Fisika Bangunan. Edisi 1. Yogyakarta : Andi Offset.
139 Sedarmayanti. 1996. Tata Kerja dan Produktivitas Kerja. Bandung : Penerbit Mandar Maju. Subroto, T. Y. W. (2019). Koeksistensi alam dan budaya dalam arsitektur. ARTEKS: Jurnal Teknik Arsitektur, 3(2), 5–8. SNI 03 – 6572. 2001. Tata Cara Perancangan Sistem Ventilasi dan Pengkondisian Udara pada Bangunan Gedung. Badan Standarisasi Nasional. Steemers, K. 2003. ‚Energy and the city: density, buildings and transport.‛ Energy and Buildings 35(1): 3-14. Svensson, M. K. and I. Eliasson. 2002. ‚Diurnal air temperatures in built-up areas in relation to urban planning.‛ Landscape and Urban Planning 61(1): 37-54. Saunders, T. 2002. The Boiled Frog Syndrome: Your health and the built environment. London, John Wiley. Shove, E. 2003. Comfort, cleanliness and convenience: the social organisation of normality. Oxford, Berg. Sujadnya, IGM Oka. 1998. Kenyamanan ‚Bale Meten‛ serta Faktor yang Mempengaruhinya di Desa Gianyar (tesis). Denpasar: Universitas Udayana. Talarosha, B. 2005. Menciptakan Kenyamanan Thermal Dalam Bangunan. Jurnal Sistem Teknik Industri, 6(3), 148-158.
140 Tayyari, F. and Smith, J.L. 1997. Occupational Ergonomics Principles and Applications. New York : Chapment & Hall. Ulum, M. C., & Ngindana, R. (2017). Environmental Governance: Isu Kebijakan dan Tata Kelola Lingkungan Hidup. Universitas Brawijaya Press. Wargocki, P., J. Sundell, et al. 2002. ‚Ventilation and Health in non-industrial indoor environments: report from a European Multidisciplinary Scientific Concensus Meeting (EUROVEN).‛ Indoor Air 12(2): 113-128. Wignjosoebroto, S. 2008. Ergonomi, Studi Gerak dan Waktu. Teknik Analisis Untuk Peningkatan Produktivitas Kerja. Ed. Petama Cet. Keempat. Surabaya : Penerbit Guna Widya. Zacharias, J., T. Stathopoulous, et al. 2001. ‚Microclimate and downtown open space activity.‛ Environment and Behaviour 33(2): 296-315 Zahnd, M. 2009. Pendekatan Dalam Perancangan Arsitektur. Yogyakarta : Penerbit Kanisius.
141 Ni Putu Suda Nurjani adalah dosen di Fakultas Teknik Universitas Mahendradatta Denpasar, kelahiran April 1987. Pendidikan SD di selesaikan di SD 1 Kaba-Kaba. Terlahir sebagai alumni SMPN 3 Mengwi dan SMAN 1 Kuta Utara. Pendidikan sarjana teknik diselesaikan di Universitas Udayana Bali pada tahun 2008. Melanjutkan ke program studi Magister Arsitektur konsentrasi Perencanaan Manajemen Pemberdayaan Desa dan Kota pada tahun 2013-2015. Studi S3 diselesaikan pada tanggal 27 Juli 2020 pada Program Studi Doktor Ilmu Teknik Universitas Udayana. Menempuh pendidikan program profesi insinyur pada tahun 2023. Memulai karier dalam dunia praktisi mulai tahun 2008-2011 di PT Graha Ayanna. Bekerjasama dengan CV. Dasa Cipta Utama, dan B-Lasting Company dalam pembangunan The Layar Designer Villas and Spa pada tahun 2010-2012. Berperan aktif dalam team penyuluhan dan evaluasi Sekolah Adiwiyata Tingkat Provinsi Bali tahun 2015. Aktif Mengajar di Fakultas Teknik Universitas Mahendradatta Bali. Terdaftar sebagai anggota ikatan arsitek Indonesia (IAI), ikatan peneliti lingkungan binaan Indonesia (IPLBI). Berbagai penelitian telah diterbitkan oleh penulis. Penulis Buku Konsep Dasar Alterasi ruang Rumah Tradisional Masyarakat Canggu. Penelitian dalam bidang permukiman diantaranya, identifikasi Pembentukan Struktur Ruang Rumah Tinggal Desa Julah, Kecamatan Tejakula, Kabupaten Buleleng. Publikasi tingkat
142 internasional juga telah ditungkan dalam jurnal berindex Scopus yang berjudul How Traditional Balinese Houses Can Adjust and Cater for International Tourist in the Canggu Area, Bali Indonesia?. Publikasi pada Jurnal International Terindex yang berjudul Morphology of Backpacker Dormitory Inside Traditional Balinese House, Canggu Village, Bali, Indonesia, dan berbagai tulisan yang telah terindex SINTA. Putu Gde Ery Suardana dilahirkan di Denpasar, tanggal 24 Januari 1962, dari pasangan perawat rumah sakit, Nyoman Pasek dan Ni Made Marthi. Menyelesaikan pendidikan di SD Dwijendra, tercatat sebagai alumni SMP Dwijendra 1 dan SMA Negeri Denpasar. Pendidikan Sarjana Teknik Arsitektur diselesaikan di Fakultas Teknik Universitas Udayana tahun 1988. Melanjutkan pendidikan ke program studi magister Ergonomi pada tahun 2001. Studi S3 diselesaikan pada tahun 2012 pada Program Doktor Ilmu Kedokteran konsentras Ergonomi Universitas Udayana. Karir kerja dimulai pada 1 April 1991 sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil dpk pada Universitas Dwijendra (Undwi) Denpasar sampai sekarang. Pernah mengajar pada program S1 Fakultas Ilmu Kesehatan Masyarakat serta program magister S2 Ergonomi Universitas Udayana. Di bidang profesi, di mulai pada tahun 1988 yang bergabung dengan Studio 35 menyelesaikan beberapa pekerjaan perencanaan rumah tinggal dan bangunan pemerintah, menjadi konsultan perencana pembangunan Fakultas Kedokteran
143 Universitas Udayana. Terdaftar sebagai anggota Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Bali dan Persatuan Ergonomi Indonesia (PEI). Menulis buku tentang arsitektur tradisional: Asta Kosala Kosali dan Bumi: Landasan Filosofi – Etis – Ritual – Konsep Perwujudan. Berperan aktif di bidang sosiial kemasyarakatan sebagai Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa, Tim Penilai Lomba Desa dan Kelurahan Kota Denpasar dan Tim Penilai Lomba Telajakan Kota Denpasar. Sebagai Tim Profesi Ahli (TPA) serta Tim Penilai Kinerja Bangunan Gedung Hijau (BGH) Kota Denpasar.
144