Digital Marketing 141 webnya, blog, bahkan media sosialnya yang disebut sebagai affiliate marketer (affiliator). B. Cara Kerja Affiliate Marketing Affiliator tentunya tidak memiliki produk/jasa yang dia promosikan untuk dijual nantinya, affiliator hanya membantu merchant untuk menjual produk/jasa mereka, dan tentunya affiliator akan mendapatkan komisi atas penjualan dari hasil usahanya untuk mempromosikan produk/jasa tersebut. Jika ingin menjadi seorang affiliator dalam affiliate marketing, maka harus mendaftarkan diri terlebih dahulu ke perusahaan web afiliasi, seperti: Amazon Assosiates, Hostinger Affiliate Program, ShareASale Affiliate, Shoppe Affiliate Program, Tokopedia Affiliate Program, Affiliate TikTok, dan banyak web afiliasi lainnya. Setelah melakukan pendaftaran, affiliator tersebut akan mendapatkan link afiliasi dari merchant. Selanjutnya affiliator mempromosikan link tersebut di sosial media, blog atau forum online lainnya di mana besar kemungkinan banyak dilihat oleh followernya. Maka apabila follower melakukan pembelian melalui link yang dipromosikan tadi, maka affiliator akan mendapatkan komisi dengan jumlah yang bervariasi tergantung produk atau jasa yang dipromosikan tadi. C. Jenis-Jenis Affiliate Marketing Lebih lanjut mengenai pemasaran afiliasi ini ada beberapa jenis, diantaranya: 1. Influencer Seseorang dikatakan influencer apabila mempunyai kemampuan membuat perubahan dalam perilaku orang lain yang dipengaruhinya. (Grenny et al., 2013).
142 Digital Marketing Jadi bisa dikatakan bahwa influencer itu adalah kemampuan mempengaruhi orang lain untuk mengikutinya, dan memberikan dampak atau pengaruh terhadap orang lain. Orang yang mengikuti influencer disebut juga sebagai follower (pengikut). Untuk mengetahui berapa jumlah follower biasanya dapat dilihat dari sosial media, web, blog, atau situs online lainnya. Dengan kemampuan tersebut, influencer juga bisa mengarahkan follower kepada produk atau jasa yang mereka promosikan sehingga akan bisa mempengaruhi keputusan pembelian dari followernya tersebut. Maka dari itu banyak merchant yang berusaha berafiliasi dengan para influencer seperti selebriti, atlet, politikus, pakar dalam suatu bidang dan juga penggiat sosial media ini. 2. Blogger Blogger adalah sebutan kepada orang yang aktif menjalankan dalam sebuah situs blog. Perlu diketahui bahwa blog tidak hanya bisa dalam bentuk tulisan, tapi juga bisa berbentuk multimedia seperti video atau podcast. Untuk blog itu sendiri ada banyak yang memiliki pengunjung, apakah karena tertarik dengan tulisan si blogger atau isi konten dari blogger itu sendiri. Untuk pemasaran afiliasi biasanya para blogger menyediakan link di postingannya yang akan mengarahkan para pengunjung ke toko online di mana dia adalah affiliator dari web toko online tersebut. Saat ada pengunjung yang mengklik link tersebut atau bahkan sampai melakukan pembelian, maka si blogger akan mendapatkan komisi. 3. Media Massa Pemasaran afiliasi juga bisa dilakukan oleh media massa, melalui promosi seperti iklan di televisi, di surat kabar, majalah, bahkan media daring. Namun perlu biaya yang besar apabila menggunakan media massa
Digital Marketing 143 untuk memasarkan produk. Kita ambil contoh iklan pada televisi, itu dibutuhkan biaya 14-100 juta dengan durasi sekitar 30 detik. Besaran biaya juga tergantung dari brand televisi tersebut, semakin terkenal brand televisi, maka semakin mahal biaya promosinya. Selain itu besaran biaya iklan juga tergantung waktu iklannya, ada yg day time, prime time (Panca, 2023). Namun keunggulannya adalah pemasaran yang lebih luas apabila dibandingkan influencer dan blogger. Karena hampir rata-rata orang memiliki televisi di rumahnya. D. Sistem Pembayaran Affiliate Marketing Komisi tentunya yang paling diharapkan oleh affiliator, maka ada beberapa bentuk sistem pembayaran dari merchant kepada affiliatornya, diantaranya (Wisnu, 2023): 1. Pay-Per-Sale Affiliator akan mendapatkan komisi setiap kali seseorang membeli produk/jasa setelah promosi yang dilakukan oleh affiliator atas produk/jasa tersebut, dan orang melakukan pembelian berdasarkan link afiliasi website atau blog. Biasanya komisi berkisar dari 5-10% tergantung dari produk/jasa yang terjual. Masing-masing merchant juga mempunyai tingkat komisi yang berbeda-beda, di mana hal ini dapat diketahui saat melakukan pendaftaran pada program afiliasi masing-masing merchant. 2. Pay-Per-Click Affiliator akan mendapatkan komisi ketika seseorang mengklik tautan link afiliasi (biasanya di situs blog atau tautan teks dalam sebuah email atau artikel), meskipun orang yang mengkilik tautan link afiliasi tersebut pada akhirnya tidak melakukan pembelian. Biasanya komisi ini tidak sebesar persentase komisi pada bentuk yang pertama, karena tanpa diikuti dengan
144 Digital Marketing pembelian produk/jasa. Namun dengan kesepakatan tertentu dengan merchant bisa diberikan komisi tambahan apabila diikuti dengan pembelian oleh pengunjung yang mengklik tautan link tersebut. 3. Pay-Per-Lead Pada bentuk ini, affiliator akan mendapatkan komisi setiap prospek (calon pembeli) yang diarahkan oleh affiliator kepada situs website merchant. Hal ini biasanya dilakukan dengan cara menyediakan formulir di website atau blog affiliator, di mana calon pembeli melakukan pendaftaran untuk mendapatkan informasi lebih lanjut dari merchant. Maka komisi akan didapatkan setelah calon pembeli mengisi formulir tersebut. Hampir sama dengan bentuk Pay-Per-Click di mana komisi tetap didapatkan meskipun calon pembeli tidak jadi melakukan pembelian, namun beberapa merchant biasanya memberikan target jumlah calon pembeli yang mengisi formulir. 4. Pay-Per-Impression Affiliator akan mendapatkan komisi berdasarkan berapa kali link afiliasi di lihat oleh pengunjung, terlepas dari apakah mereka mengklik tautan tersebut atau tidak. Biasanya ini dapat dilihat dari iklan banner yang ditempatkan di website dengan traffic yang tinggi. Bentuk pemberian komisi ini juga banyak dilakukan, terutama di situs website dengan banyak pengunjung tiap harinya. Tapi tentu saja besaran komisi juga tidak sebanyak Pay-Per-Sale apabila tidak diikuti dengan pembelian. Merchant melihat berapa orang yang memperhatikan produk/jasa yang dipromosikan oleh affiliator, untuk mengetahui lebih lanjut dan menganalisa, kenapa pengunjung tidak melakukan pembelian, apa yang kurang dari produknya, sehingga bisa melakukan perbaikan atas produk dan jasanya.
Digital Marketing 145 E. Kelebihan dan Kekurangan Affiliate Marketing Cara kerja pemasaran afiliasi bisa dibilang sangat gampang, dengan hanya melakukan pendaftaran, mendapatkan link afiliasi, promosi dan mendapatkan komisi, maka dari itu ada beberapa kelebihan dari pemasaran afiliasi ini, diantaranya: 1. Modal relatif kecil Sebagai affiliator, pemasaran afiliasi tidak memerlukan modal yang besar, bahkan tidak memerlukan modal sama sekali, karena afiliator dapat memasarkan produknya di sosial medianya saja, sehingga ini merupakan potensi pendapatan yang menjanjikan bagi affiliator. 2. Mudah untuk memulai Bagi merchant, cara ini sangat mudah untuk digunakan, dan sangat efektif di zaman 5.0 sekarang ini, apalagi untuk pemain baru (new producer) dalam memasarkan produk yang belum diketahui oleh banyak orang, sehingga dengan pemasaran ini banyak produk baru, terutama produk dalam negeri yang berkualitas bermunculan dan diketahui. 3. Keuntungan maksimal Pengiklanan tradisional tentunya membutuhkan biaya yang besar juga, namun dengan pemasaran afilasi ini, di mana biaya promosi kecil, ini akan memaksimalkan keuntungan. 4. Fleksibel Sistem ini tidak mengikat antara merchant dengan affiliator, sehingga bisa dilakukan kapan dan di mana saja, sehingga ada kebebasan dari affiliator untuk berkreativitas dalam memasarkan produk/jasa dari merchant.
146 Digital Marketing Selain kebaikan yang didapatkan dari pemasaran afiliasi ini, terdapat juga beberapa kekurangan, diantaranya: 1. Pendapatan tidak tetap Butuh etos kerja yang tinggi agar affiliator dapat mendapatkan komisi yang besar, karena dari pengertian pemasaran afiliasi ini sendiri dapat diketahui bahwa pendapatan affiliator tidak lah tetap, tergantung berapa pengikut yang membeli/mengklik tautan/mengisi formulir (sesuai kesepakatan merchant dengan affiliator berdasarkan sistem pembayaran). Maka dari itu, dibutuhkan kerja keras serta kesabaran dalam menjalankan pemasaran afiliasi ini. 2. Persaingan dengan afiliator lain Karena sifatnya yang fleksibel tidak menutup kemungkinan bahwa merchant juga bermitra dengan affiliator lain diproduk/jasa yang sama yang di promosikan. Sehingga tentunya akan ada persaingan dalam merebut calon pembeli, serta akan ada perbandingan antara affiliator satu dengan yang lain. 3. Ketidaksesuaian produk Kadang produk/jasa yang affiliator promosikan, tidak sesuai/ketidakcocokan produk dengan dirinya. Bisa dicontohkan pada produk kosmetik di mana produk tersebut ternyata tidak cocok dengan fisik dirinya, namun tetap harus dipromosikan. Atau affiliator yang tidak memahami dengan yang dia produk promosikan, sehingga affiliator akan kesulitan dalam memasarkan produk tersebut.
Digital Marketing 147 BAB 12 Anggaran Pemasaran Digital udah menjadi hal yang sangat lumrah bahwa keputusan apapun yang diambil oleh perusahaan akan bermuara pada anggaran dan penggunaan sumber daya yang efektif. Oleh karena itu, perusahaan perlu untuk memperhatikan berbagai macam saluran, jumlah, prosedur, dan faktor yang dapat mempengaruhi jumlah dan keefektifan anggaran pemasaran digital. A. Anggaran berdasarkan saluran pemasaran digital Pemasaran digital merupakan istilah yang mengarah pada berbagai strategi yang digunakan untuk mempromosikan bisnis, organisasi, atau website melalui kanan daring. Dalam hal penganggaran yang dilakukan untuk pemasaran digital, semuanya dilakukan berdasarkan kanal pemasaran digital manakah yang ingin di investasikan. Ada beberapa saluran yang bisa digunakan untuk perusahaan. Tentunya, anggaran di setiap opsi saluran pemasaran secara digital akan memiliki nilai yang berbeda. Pemasar seringkali
148 Digital Marketing g_haauh[e[h ‚paid, owned, dan earned media‛ uhtue mendeskripsikan investasinya pada pemasaran digital (Chaffey and Smith, P, 2008). Namun dalam bagian ini, kita akan membahas investasi yang dilakukan menggunakan paid media di setiap kanal pemasaran. 1. Search Engine Marketing (SEM). Saluran pemasaran ini dilakukan untuk mendapatkan visibilitas di mesin pencari untuk menarik pengguna agar meng-klik situs web saat mereka mengetikkan sebuah kata kunci tertentu. Dua teknik yang bisa dilakukan oleh perusahaan adalah menggunakan pay-per-click (PPC) dan search engine optimization (SEO). Pengiklan menempatkan iklan di platform seperti Google atau Facebook dan kemudian dikenakan biaya setiap kali pengguna meng-klik iklan. 2. Pemasaran Media Sosial. Iklan berbayar di media sosial termasuk di dalam paid media pada saluran pemasaran media sosial. Langkah ini dilakukan perusahaan untuk mendapatkan visibilitas melalui konten yang dibagikan oleh feed media sosial. Pemasaran ini dapat dilakukan pada berbagai platform seperti Facebook, Instagram, Twitter, LinkedIn, atau TikTok untuk memperoleh calon pelanggan. 3. Display Advertising. Paid media yang dilakukan pada pemasaran ini dengan memanfaatkan format iklan online seperti banner dan video di sebuah situs web untuk meningkatkan kesadaran merek dan mempromosikan PPC ke landing page perusahaan. Karena iklan display sering ditampilkan di situs pemilik website, iklan ini biasanya dianggap sebagai investasi terpisah dari PPC. 4. Digital PR. Saluran berbayar pada Digital PR dilakukan dengan memaksimalkan penyebutan (mention) hal-hal positif tentang perusahaan, merek, dan produk
Digital Marketing 149 perusahaan oleh orang lain di luar perusahaan, terutama media yang terkenal atau influencer seperti selebriti. Penyebutan yang dilakukan ini dapat muncul di situs web, blog, jejaring sosial, dan podcast yang diakses oleh target audiens. 5. Digital Partnerships. Pemasaran dengan digital partnership dilakukan dengan membuat dan mengelola kerjasama jangka panjang dengan pihak ketiga untuk mempromosikan layanan online perusahaan. Kerjasama yang dilakukan tidak terbatas pada pencantuman produk, merek, dan layanan di situs web pihak ketiga, namun juga melalui konten-konten yang dibuat untuk dimunculkan pada situs web. Salah satu bentuk paid media pada tipe ini adalah pemasaran afiliasi yang didasarkan pada komisi kepada pihak afiliator. 6. Digital Messaging. Secara tradisional, pemasaran dengan pesan digital atau digital messaging dilakukan dengan mengirimkan pesan kepada orang-orang yang telah berlangganan (subscribe) pemberitahuan dan pembaharuan tentang produk atau jasa yang ditawarkan oleh perusahaan melalui email. Pemasaran email, yang mana masih digunakan hingga saat ini merupakan media digital untuk pemasaran yang umum digunakan karena efektif secara biaya. B. Berapa banyak anggaran untuk Pemasaran Digital Jumlah dana yang dikeluarkan untuk pemasaran digital sangat bervariasi, mulai hampir tidak ada hingga miliaran rupiah. Jika prioritas perusahaan adalah untuk pertumbuhan bisnis, maka akan ada anggaran yang didedikasikan untuk mencapai pertumbuhan yang maksimal dalam waktu yang minimum.
150 Digital Marketing Ada empat prinsip utama dalam perumusan anggaran, yaitu optimalisasi saluran, optimalisasi website, memaksimalkan penggunaan saluran gratis, dan memahami siklus anggaran perusahaan (Kingsnorth, 2022). Prinsipprinsip ini akan membantu perusahaan dalam mengalokasikan anggaran secara efektif. Tidak ada formula khusus yang menjanjikan atau menggaransi akan sebuah kesuksesan dalam anggaran yang dibuat. Akan tetapi ada data historis yang dapat dijadikan petunjuk seberapa banyak alokasi anggaran yang efektif, misalnya anggaran untuk SEO sekitar 8-10%, SEM sekitar 20-25%, Email marketing sekitar 4- 5%, dan media sosial 2-4%. Anggaran dalam skala perusahaan, survei yang dilakukan Deloitte di tahun 2022 menjelaskan bahwa total anggaran di perusahaan untuk pemasaran digital sekitar 11.8%. The US Small Business Adminitration and Couselors merekomendasikan beban untuk pemasaran diangka 2-10% pendapatan perusahaan, dan beberapa studi lain mengusulkan antara 5 dan 10% pendapatan untuk belanja iklan untuk mendapatkan laba atas investasi tertinggi. Sekitar 20% anggaran pemasaran digunakan untuk pembiayaan teknologi marketing. Dan sekitar 45% ditujukan untuk paid media. Karena kecepatan perkembangan teknologi digital, ada kebutuhan akan pendekatan yang lebih responsif dan gesit dalam perencanaan strategi anggaran (Harden and Heyman, 2009). C. Prosedur Penganggaran Pemasaran Digital Bagi pemasar digital yang ingin memaksimalkan anggaran pemasaran yang tersedia, memikirkan alokasi anggaran adalah suatu keharusan baginya (Hannah, 2023). Namun, sebenarnya berapa banyak yang harus Anda keluarkan untuk pemasaran? Berikut beberapa prosedur yang bisa dilakukan oleh sebuah bisnis.
Digital Marketing 151 1. Menghitung pengeluaran pemasaran yang tersedia Sebagian besar ahli pemasaran digital merekomendasikan kira-kira 7-10% dari pendapatan keseluruhan bisnis pada pemasaran digital. Tentu saja, ada perbedaan yang besar di setiap bisnis perihal besaran uang yang dikeluarkan untuk pemasaran. Bisnis yang lebih besar yang dapat menghasilkan pendapatan yang lebih besar dapat menghabiskan anggaran yang lebih besar untuk pemasaran digital mereka dibandingkan bisnis yang lebih kecil. Perlu diperhatikan bahwa strategi jumlah berdasarkan persentase atas pendapatan ini merupakan salah satu strategi yang bagus untuk menjaga kesehatan finansial perusahaan, sehingga tidak berlebihan (overspend) dalam mengalokasikan anggaran untuk pemasaran. 2. Menentukan tujuan dari pemasaran digital Seluruh tim perlu menyetujui tujuan bisnis sebelum dapat memutuskan bagaimana menggunakan anggaran pemasaran. Tentu saja sebuah bisnis ingin memastikan bahwa sasaran pemasaran sejalan dengan rencana pertumbuhan bisnis secara keseluruhan. Sasaran ini akan membantu perusahaan mengetahui saluran atau tipe pemasaran digital mana yang akan didanai. Misalnya, pemasaran konten adalah cara yang bagus untuk membangun kepercayaan secara online, tetapi jika bisnis ingin meningkatkan penjualan, iklan media sosial mungkin merupakan pilihan yang lebih baik. Berapa banyak anggaran yang dianggarkan untuk pemasaran mungkin tergantung pada saluran pemasaran digital yang dipilih. SEO, misalnya, tidak mengharuskan untuk mengeluarkan uang untuk iklan, tetapi PPC membutuhkannya.
152 Digital Marketing Pastikan untuk menempatkan setiap tujuan sesuai dengan urutan kepentingannya. Tergantung pada tujuan yang ingin dicapai, sebuah bisnis mungkin ingin menghabiskan 50% dari pengeluaran pemasaran digital untuk SEO, 25% untuk media sosial, dan 25% lainnya untuk PPC. Hal ini sangat penting agar sebuah bisnis dapat melihat seberapa baik pemasaran digital yang dilakukan, dan juga dapat berpengaruh besar pada pengeluaran pemasaran. Jika upaya yang dilakukan berjalan dengan baik, perusahaan dapat dengan mudah menggunakan data ini untuk menunjukkan bahwa pemasaran digital sepadan dengan biayanya. Bahkan mungkin bisa memberi lebih banyak kekuatan di masa depan ketika akan menegosiasikan anggaran yang baru. 3. Mereview hasil dari periode sebelumnya Seberapa baik upaya pemasaran digital yang dilakukan di masa lalu juga dapat membantu membuat rencana untuk masa depan. Jika sebuah bisnis pernah mencoba pemasaran digital sebelumnya, penting untuk melihat kembali apa yang berhasil dan apa yang tidak. Pengamatan berdasarkan hasil di masa lalu juga dapat membantu dalam memprediksi seberapa baik upaya pemasaran yang telah dilakukan dan memperkirakan berapa banyak yang akan hasilkan. Misal, perusahaan menghabiskan Rp100.000.000 untuk pemasaran media sosial pada kuartal terakhir, dan menghasilkan pendapatan Rp200.000.000, perusahaan mungkin ingin berinvestasi lebih banyak di saluran pemasaran tersebut di masa mendatang. Dengan pemahaman tentang seberapa efektif tiap saluran, manajer dapat menentukan berapa anggaran yang dialokasikan.
Digital Marketing 153 4. Memilih saluran pemasaran digital untuk promosi perusahaan Seperti yang telah kita bahas di atas, bagaimana perusahaan mengalokasikan anggaran pemasaran digital tergantung pada saluran yang telah diinvestasikan. Pertimbangan yang mendalam perlu dilakukan saat proses pengalokasian anggaran. Berapa banyak anggaran yang akan dikeluarkan tergantung pada audiens yang ingin dijangkau, seberapa kompetitif industri, berapa lama promosi akan berjalan, dan masih banyak lagi. Semakin rinci pertimbangannya, semakin akurat anggaran dan semakin kecil kemungkinan akan dikagetkan dengan biaya tak terduga. Untuk memahami semua yang perlu diperhitungkan saat membuat anggaran pemasaran digital, mari pertimbangkan apa saja yang perlu dipertimbangkan dalam membuat anggaran PPC yang masuk ke dalam tipe Search Engine Marketing (SEM). Misalnya, toko laptop ingin menggunakan iklan google (google ads). Mereka memilih kata kuh]c ‚f[jtij‛. K[t[e[hf[b, \c[y[ j_r efce untuk setiap kata kunci adalah Rp500. Artinya jika ada 10.000 orang yang meng-klik pada iklannya, mereka akan diberikan tagihan sebesar Rp5.000.000. Namun, bagi sebagian bisnis, nilai ini dirasa terlalu tinggi untuk sebuah saluran. Sehingga, dengan layanan yang diberikan google, mereka dapat menentukan anggaran harian maksimal yang dapat mereka keluarkan. Misalnya, untuk toko laptop tersebut menganggarkan Rp50.000 untuk PPC di google ad, maka ketika iklan telah di klik oleh 100 orang, iklan tidak akan muncul pada hari tersebut. 5. Faktor Biaya Agensi dan Produksi Jika dalam saluran pemasaran digital bisnis dapat memilih menggunakan satu saluran dan mengabaikan
154 Digital Marketing yang lain, namun akan sulit dilakukan dalam pengalokasian anggaran untuk agensi dan produksi. Hal ini terjadi karena biaya tersebut berguna untuk menggambarkan anggaran dan biaya yang dibutuhkan untuk melakukan sebuah pemasaran digital secara akurat. Biaya-biaya tersebut antara lain (1) Upah untuk anggota tim, (2) Biaya agensi dan freelance, (3) Riset pasar, (4) Software atau aplikasi, (5) Peralatan pendukung lainnya. Semua biaya-biaya tersebut diperlukan untuk mencapai tujuan dari pemasaran digital yang dibuat, dan perlu dimasukkan dalam anggaran. 6. Sisakan ruang untuk biaya tambahan Sepanjang kuartal, semester atau tahun, mungkin ada hal-hal yang memerlukan pengeluaran ekstra di luar biaya yang sudah dianggarkan. Misalnya, pemasaran digital yang sedang dikerjakan perlu mempekerjakan pekerja lepas tambahan untuk memenuhi tuntutan jumlah konten per periode. Contoh lainnya, promosi yang sedang dilakukan dengan satu channel kemudian pengelola atau manajer menginginkan menambah saluran baru untuk membantu mengoptimalkan promosi. Dengan memberikan sedikit ruang ekstra ke dalam anggaran, pemasar bisa memanfaatkan setiap peluang yang muncul dengan tiba-tiba tanpa diprediksi sebelumnya. 7. Finalisasi Anggaran Langkah terakhir dari proses penganggaran untuk pemasaran digital adalah finalisasi anggaran yang telah di rancang. Langkah ini dapat dilakukan dengan menyampaikan anggaran yang dibuat kepada Manajer tingkat atas atau kepada pihak dengan jabatan lebih tinggi atau kepada pemilik jika skala usahanya masih
Digital Marketing 155 kecil. Tujuannya adalah untuk mendapatkan umpan balik dan juga persetujuan. Sebagai pembuat anggaran, perlu disampaikan pula data dan alasan dari pemilihan item-item yang ada di anggaran. Dengan memberikan data dan alasan ini akan memberikan nilai tambah dan memudahkan pimpinan dalam pengambilan keputusan. D. Faktor-faktor yang mempengaruhi Biaya Pemasaran Digital Dalam menjalankan prosedur penganggaran untuk pemasaran digital, pemasar perlu untuk memahami beberapa faktor yang mempengaruhi besaran biaya yang akan dikeluarkan (Anne-Gaëlle, 2022). Faktor-faktor tersebut antara lain: 1. Industri tempat bisnis berada. Industri dari sebuah bisnis menjadi faktor dari jumlah biaya yang dikeluarkan untuk sebuah anggaran pemasaran digital. Pada industri yang relatif mudah untuk pemain baru masuk (misal fotografi) mungkin akan lebih banyak biaya yang dibutuhkan untuk pemasaran digital dibandingkan bisnis yang susah bagi pemain baru (misal layanan keuangan). Hal ini disebabkan oleh persaingan yang ketat di bisnis yang pertama, sehingga saluran pemasaran digital yang dipilih juga semakin banyak, yang kemudian mempengaruhi jumlah yang dibutuhkan untuk promosi melalui iklan online. 2. Ukuran perusahaan. Pemasaran digital yang ideal juga dipengaruhi oleh ukuran sebuah bisnis, yang mana akan menentukan anggaran yang mampu dan perlu untuk dibayarkan untuk media digital. Pilihan-pilihan media digital yang ada dapat dijadikan sebagai komplemen maupun pengganti dari pemasaran offline yang mungkin sudah dilakukan oleh sebuah bisnis. Pilihan yang paling sesuai dengan bisnis kecil dan bisnis startup adalah fokus
156 Digital Marketing ke media yang telah dimiliki (owned media), misalnya website bisnis, atau sosial media milik perusahaan (misal. Facebook, Instagram) atau bisa juga fokus ke earned media, misal review di google. Sedangkan bagi perusahaan yang lebih besar dapat menggunakan berbagai media lainnya, misalnya dua media sebelumnya diperkuat dengan paid media yang membutuhkan investasi lebih banyak dibandingkan dua media yang lain. 3. Kompleksitas strategi. Kompleksitas strategi pemasaran digital sebuah bisnis akan tercermin dengan jelas pada anggaran pemasaran digital. Sebagai contoh, menjalankan PPC yang agresif akan membutuhkan pengeluaran pemasaran digital yang lebih tinggi. Rencana yang agresif membutuhkan usaha dan kerja ekstra dari para profesional. Demikian pula, persyaratan untuk beberapa layanan seperti SEO, PPC, pemasaran konten, pemasaran email, dan sebagainya dapat menghasilkan pengeluaran pemasaran yang lebih besar karena peningkatan jumlah layanan. Menciptakan strategi bisnis dan pemasaran adalah kegiatan mendasar bagi sebagian besar bisnis karena mereka berusaha merencanakan arah masa depan mereka untuk bersaing di pasar. Bagi sebagian besar organisasi, strategi pemasaran digital yang jelas dan selaras dengan strategi bisnis dan pemasaran sangat berharga, karena tanpanya, bisnis akan menggunakan pemasaran digital tanpa arah, yang mengarah pada pemborosan sumber daya dan kehilangan peluang. 4. Biaya iklan. Menyeimbangkan jumlah atau banyaknya iklan di setiap halaman website menjadi keputusan yang sulit. Di satu sisi, terlalu banyak iklan yang mengganggu, dapat menciptakan pengalaman yang buruk bagi pengunjung situs, sementara terlalu sedikit dapat membatasi pendapatan.
Digital Marketing 157 5. Audiens atau konsumen. Di era digital, tindakan dan perilaku pelanggan sangat mudah dilacak dan diukur, sehingga pemasar digital harus mengetahui cara mengukur perilaku pelanggan dalam kaitannya dengan tujuan pemasaran dengan cara yang sangat tepat. Memahami sifat individu pelanggan merupakan hal yang mendasar dalam praktik dan perencanaan pemasaran. Sehingga penting bagi pemasar digital untuk mengetahui variabel perilaku dari konsumen dan memahami cara memodelkan perilaku konsumen. Komponen yang bermanfaat untuk mulai mengidentifikasi target pasar konsumen adalah dengan mempertimbangkan variabel demografis, seperti usia, jenis kelamin, ras, pendapatan, pendidikan, dan lain sebagainya. Selain itu, variabel lain seperti persepsi, kepercayaan, sikap, dan niat konsumen untuk membeli produk atau layanan. 6. Pemilihan saluran pemasaran digital. Dengan meningkatnya investasi di media digital, menjadi lebih penting bagi pemasar untuk memahami urutan titik kontak media di berbagai saluran yang memengaruhi pembelian. Memutuskan pengeluaran optimal untuk teknik komunikasi atau tipe saluran yang berbeda akan menjadi pendekatan yang berulang, karena hasil dari masa lalu kemudian dianalisis dengan membandingkan efektivitas sebuah saluran dengan biaya dan disesuaikan di periode yang akan datang. Pemasar dapat menganalisis proporsi anggaran promosi yang dihabiskan untuk saluran yang berbeda dan kemudian membandingkannya dengan kontribusi dari pembelian pelanggan yang berasal dari saluran asli.
158 Digital Marketing E. Strategi untuk Mendapatkan ROI Terbaik Dari Anggaran Pemasaran Digital Anda Dalam perspektif Return on Investment (ROI), pengukuran jangka panjang dari pemasaran digital sebuah bisnis adalah mengukur biaya untuk mendapatkan pelanggan. Hal ini bisa diukur dengan unit penjualan atau nilai seumur hidup (lifetime value) dari seorang pelanggan terhadap organisasi atau bisnis. Sebagai contoh, dalam memutuskan sebuah investasi dalam pemasaran digital, bisnis dihadapkan dengan dua pilihan, media dengan biaya besar, katakanlah Rp.10.000.000 selama satu tahun atau pilihan kedua adalah Rp.1000 per klik dengan dibatasi 100 klik perhari. Maka perlu dianalisis, nilai manfaat dari keduanya. Jika diasumsikan hasil yang diperoleh hampir sama, maka Rp 10.000.000 yang mungkin terlihat besar, dapat diuraikan dalam setahun (sekitar Rp 27.400 per hari), ternyata lebih kecil dibandingkan dengan Rp 100.000 per hari (Rp 1000 x 100 klik). Besarnya pilihan kedua adalah karena ada kemungkinan dari banyaknya audiens yang mengklik iklan namun tanpa ada transaksi apapun, sehingga biaya PPC terus bertambah.
Digital Marketing 159 BAB 13 Kekuatan dan Kelemahan Pemasaran Digital emasaran digita mempunyai kekuatan yang signifikan bagi kalangan pebisnis, namun hal itu tidak lepas dari kelemahan tertentu. Pada sub bab ini, akan menggali lebih detail mengenai beberapa kekuatan dan kelemahan pemasaran digital yang perlu diketahui. Dalam cakupan yang lebih luas, aspek-aspek ini dapat memberikan pemahaman bagi suatu bisnis untuk mempertimbangkan dalam keputusan yang lebih baik. Serta aspek ini dapat membantu dalam optimalisasi strategi pemasaran mereka. Berikut ini merupakan aspek yang perlu diketahui: A. Kekuatan Pemasaran Digital 1. Jangkauan global dan target audience Pemasaran digital memungkinkan bisnis dalam menjangkau audiens secara global dengan cepat (Cahyani, Pancawati and Fitriyani, 2021). Melalui media internet, kampanye pemasaran memudahkan untuk diakses oleh setiap orang dari berbagai negara dalam waktu yang relatif singkat (The Hub Ops, 2023) . Selain itu didukung platform seperti situs web, media sosial
160 Digital Marketing maupun iklan online kegiatan bisnis dapat secara efektif memperluas jangkauan geografis. Melalui platform yang disediakan tersebut pebisnis dapat menarik perhatian pelanggan potensial dari segala penjuru. Salah satunya yaitu dengan adanya pemasaran melaui E-WoM (Nuzula and Wahyudi, 2022). Kondisi ini memberikan peluang bagi pebisnis untuk pertumbuhan dan ekspansi di pasar internasional. Dalam pemasaran digital, perusahaan atau pebisnis dapat menggunakan alat dan teknologi yang ada untuk memilah-milah audiens mereka berdasarkan berbagai katagori. Audiens akan dikatagorikan seperti usia, lokasi geografis, minat, perilaku online dan lain-lain. Kemampuan ini memungkinkan perusahaan untuk menyesuaikan dan menyampaikan pesan yang relevan dan menarik kepada audiens yang paling berpotensi tertarik dengan produk atau layanan mereka (Ryan, 2014). Hasilnya adalah penggunaan anggaran pemasaran yang lebih efisien dan peningkatan konversi pelanggan. 2. Kemampuan mengukur dan menganlisis hasil Pemasaran digital merupakan alat analitik digital yang canggih untuk melacak kinerja. Kemampuan mengukur dan menganalisis hasil adalah salah satu kekuatan utama pemasaran digital (Bala and Verma, 2018). Pemasaran digital menyediakan berbagai alat analitik yang canggih untuk melacak dan memahami kinerja kampanye. Contohnya, platform media sosial seperti Facebook dan Twitter, serta alat analitik seperti Google Analytics, menyediakan beragram metrik dan statistik yang dapat digunakan untuk memonitor dan menganalisis berbagai aspek pemasaran seperti jumlah pengunjung, tingkat interaksi dan banyak lagi. Menggunakan alat-alat tersebut dapat mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan dan meoptimalkan strategi pemasaran mereka.
Digital Marketing 161 Pemasaran digital memberikan akses ke berbagai data yang dapat digunakan untuk membuat keputusan yang lebih cerdas. Data yang dikumpulkan dari alat analitik, perilaku pengguna dan interaksi online dapat memberikan wawasan berharga tentang preferensi dan kebutuhan pelanggan (Ciampi et al., 2021). Melalui analisis data tersebut, perusahaan dapat mengidentifikasi tren, memahami preferensi pelanggan serta mengoptimalkan strategi pemasaran mereka berdasarkan wawasan yang diperoleh (Association American Marketing, 2023) 3. Fleksibilitas dan skalabilitas Pemasaran digital memungkinkan perusahaan untuk mengubah dan menyesuaikan kampanye dengan cepat sesuai kebutuhan. Berbeda dengan pemasaran tradisional yang mungkin memerlukan waktu dan biaya yang lebih besar untuk mengubah strategi atau materi iklan, pemasaran digital memungkinkan perusahaan untuk dengan mudah mengedit dan memperbarui kampanye mereka secara real-time (Astuti and Amanda, 2020). Misalnya, perusahaan dapat memperbarui pesan iklan, mengubah target audience, atau menguji variasi iklan dengan cepat untuk melihat mana yang memberikan hasil terbaik. Fleksibilitas ini memungkinkan perusahaan untuk menyesuaikan kampanye mereka secara efektif dan secara proaktif merespons perubahan pasar atau kebutuhan pelanggan (Purwanti and Lupiana, 2023). Pemasaran digital memberikan fleksibilitas untuk memperluas atau mengurangi anggaran pemasaran sesuai kebutuhan. Dalam pemasaran tradisional, perubahan anggaran pemasaran seringkali sulit dilakukan dan memerlukan waktu yang lama. Namun, dengan pemasaran digital, perusahaan dapat dengan mudah menyesuaikan anggaran mereka dengan cepat
162 Digital Marketing dan efisien (Constantinides, 2002). Misalnya, jika suatu kampanye pemasaran digital memberikan hasil yang baik, perusahaan dapat dengan mudah meningkatkan anggaran untuk memperluas kampanye tersebut. Sebaliknya, jika suatu kampanye tidak memberikan hasil yang diharapkan, perusahaan dapat mengurangi anggaran atau mengalihkannya ke kampanye lain yang lebih efektif (Martin Thomas, 2017). Kemampuan untuk mengelola anggaran pemasaran dengan fleksibilitas membantu perusahaan mengoptimalkan penggunaan sumber daya mereka dan meningkatkan efisiensi. 4. Interaksi dan keterlibatan yang lebih baik Pemasaran digital memungkinkan perusahaan untuk membangun hubungan langsung dengan pelanggan melalui saluran digital seperti media sosial, email, atau pesan langsung. Dengan menggunakan saluran ini, perusahaan dapat berinteraksi secara langsung dengan pelanggan mereka, menjawab pertanyaan, memberikan dukungan, atau mengumpulkan umpan balik. Interaksi langsung ini membantu memperkuat hubungan antara perusahaan dan pelanggan, membangun kepercayaan, dan meningkatkan loyalitas pelanggan (Phua, Jin and Kim, 2017). Selain itu, melalui interaksi langsung ini, perusahaan juga dapat memahami kebutuhan dan preferensi pelanggan dengan lebih baik, sehingga mereka dapat menyediakan produk atau layanan yang lebih sesuai. Pemasaran digital memungkinkan perusahaan untuk mendorong partisipasi dan keterlibatan pelanggan melalui konten yang menarik. Perusahaan dapat menggunakan berbagai jenis konten seperti artikel, video, gambar, atau kuis yang dirancang untuk menarik perhatian dan memotivasi pelanggan untuk berinteraksi (Chaffey and Chadwick, 2019). Misalnya, perusahaan dapat mengadakan kontes di media sosial yang
Digital Marketing 163 mendorong pelanggan untuk berbagi pengalaman atau membuat konten kreatif terkait merek. Dengan melibatkan pelanggan secara aktif, perusahaan dapat membangun keterlibatan yang lebih tinggi, menciptakan pengalaman yang lebih berarti, dan meningkatkan kesadaran merek. B. Kelemahan Pemasaran Digital 1. Persaingan yang sengit Pemasaran digital telah membuka peluang bisnis yang luas, dan sebagai akibatnya, banyak perusahaan yang berkompetisi di ruang digital yang sama. Persaingan yang sengit ini dapat mengakibatkan penurunan perhatian pelanggan, kesulitan dalam membangun loyalitas merek, dan perluasan upaya pemasaran yang lebih intensif (Ismail, 2017). Dalam lingkungan pemasaran digital yang penuh dengan pesaing, sulit bagi perusahaan untuk membedakan diri mereka sendiri. Banyak perusahaan menggunakan strategi pemasaran yang serupa dan menawarkan produk atau layanan yang serupa (Kotler, 2011). Hal ini dapat menyebabkan kebingungan di kalangan konsumen dan membuat sulit bagi perusahaan untuk menonjol dan menarik perhatian pelanggan potensial. 2. Ketergantungan pada teknologi dan perubahan yang cepat Pemasaran digital merupakan bidang yang terus berkembang dengan cepat. Perubahan tren, algoritma platform, perilaku konsumen, dan teknologi baru dapat mempengaruhi strategi pemasaran dan memerlukan adaptasi yang cepat (Haleem et al., 2022). Perusahaan harus mampu bergerak dengan cepat dan responsif terhadap perubahan tersebut agar tidak tertinggal oleh pesaing dan tetap relevan dalam pikiran konsumen. Namun, perubahan yang cepat juga dapat menjadi
164 Digital Marketing tantangan karena memerlukan sumber daya yang cukup dan upaya yang konsisten untuk terus mempelajari dan menerapkan perkembangan terbaru dalam pemasaran digital (Fradinata, 2021). 3. Keterbatasan interaksi personal Dalam pemasaran digital, interaksi dengan pelanggan terjadi melalui saluran digital seperti email, pesan teks, media sosial, atau situs web. Tidak ada komunikasi langsung tatap muka antara perusahaan dan pelanggan (Liu, Perry and Gadzinski, 2019). Keterbatasan ini dapat mengurangi tingkat interaksi personal dan dapat membuat pengalaman pelanggan terasa lebih impersonal. Ketika pelanggan tidak dapat berkomunikasi langsung dengan perusahaan, mereka mungkin merasa kurang terhubung secara emosional atau memiliki kesulitan dalam menyampaikan masalah atau kebutuhan mereka dengan tepat (Appel et al., 2020). Perusahaan perlu mengatasi kesulitan ini dalam membangun kepercayaan tanpa adanya interaksi personal yang langsung. Pelanggan mungkin merasa ragu-ragu atau kurang percaya pada perusahaan yang hanya berinteraksi melalui saluran digital. 4. Risiko keamanan dan privasi Pemasaran digital melibatkan penggunaan data pelanggan yang berharga, seperti informasi pribadi, preferensi, dan perilaku. Risiko keamanan muncul ketika data tersebut terancam dibobol atau dicuri oleh pihak yang tidak berwenang (Katsikeas, Leonidou and Zeriti, 2020). Potensi pelanggaran data dan serangan siber dapat merugikan perusahaan dan pelanggan secara finansial dan merusak reputasi perusahaan. Serangan siber dapat mengakibatkan kerugian keuangan, kehilangan data sensitif, atau bahkan akses ilegal ke akun pelanggan (Milafebina, Lesmana and Syailendra, 2023). Pemasaran digital seringkali melibatkan pengumpulan dan penggunaan data pelanggan. Namun, kekhawatiran
Digital Marketing 165 privasi pelanggan dapat mempengaruhi kepercayaan mereka terhadap perusahaan. Pelanggan khawatir bahwa data pribadi mereka mungkin disalahgunakan, dijual kepada pihak ketiga, atau digunakan tanpa izin (Ashsifa, 2020). Ketika pelanggan merasa bahwa privasinya tidak terjaga, mereka mungkin enggan untuk berinteraksi atau berbagi informasi dengan perusahaan.
166 Digital Marketing BAB 14 Potensi Pemasaran Digital Bagi Bisnis otensi pemasaran digital bagi bisnis saat ini sangatlah besar. Di era teknologi saat ini, platform digital telah menjadi sarana yang efektif untuk menghubungkan perusahaan dengan konsumen potensial. Pemasaran digital menawarkan banyak peluang bagi bisnis untuk menjangkau banyak konsumen potensial dengan cara yang lebih efisien dan efektif daripada metode tradisional. Bisnis dapat menggunakan pemasaran digital untuk meningkatkan visibilitas mereka di platform online sehingga calon konsumen dapat menemukannya dengan lebih mudah. Kemampuan untuk menjangkau target audiens secara tepat sasaran adalah salah satu keuntungan utama dari pemasaran digital. Selain itu, keuntungan lain dari menggunakan media sosial atau website sebagai saluran promosi adalah lebih hemat biaya daripada strategi promosi konvensional seperti iklan cetak atau billboard. Selanjutnya, potensi interaksi langsung antara pelanggan dan brand melalui media sosial memberikan nilai tambah dalam membangun hubungan jangka panjang.
Digital Marketing 167 Gambar 1. Tren Pengguna Internet di Indonesia Tahun 2023 Indonesia, sebagai salah satu negara dengan jumlah penduduk terbesar di dunia, semakin mengalami perkembangan yang sangat pesat dalam penggunaan teknologi digital. Menurut laporan datareportal.com "Digital Indonesia 2023", jumlah pengguna internet Indonesia terus meningkat pesat, mencapai 212,9 juta (77% dari total populasi) pada Januari 2023. Selain itu, penggunaan perangkat mobile meningkat sebesar 353,8 juta (128% dari total populasi), dan 167 juta orang yang aktif menggunakan media sosial mencapai 60,4% dari total populasi (Hootsuite, 2023). Dengan proyeksi ini, para pelaku industri dapat lebih memahami perubahan perilaku konsumen dan membuat penyesuaian yang tepat dalam mengembangkan rencana pemasaran. Dalam rangka memanfaatkan peluang yang ditawarkan oleh pertumbuhan teknologi digital di Indonesia, pemasar dan bisnis diharapkan dapat mengembangkan strategi pemasaran yang lebih efektif dan efisien di masa depan, serta memanfaatkan platform teknologi digital untuk menjangkau khalayak yang lebih luas. Pemasaran digital memiliki potensi besar bagi bisnis untuk mencapai target pasar yang lebih luas dan meningkatkan keuntungan (Adithia & Jaya, 2021). Berikut adalah beberapa potensi pemasaran digital bagi bisnis.
168 Digital Marketing A. Jangkauan yang Lebih Luas Melalui pemasaran digital, bisnis dapat menjangkau audiens di seluruh dunia. Bisnis dapat mencapai pelanggan potensial di berbagai lokasi geografis tanpa batasan fisik. Ini membuka peluang baru untuk pertumbuhan bisnis dan ekspansi pasar. Berikut adalah beberapa cara dimana pemasaran digital memungkinkan jangkauan global: 1. Website dan SEO (Search Engine Optimization): Dengan memiliki situs web yang dioptimalkan untuk mesin pencari (SEO), perusahaan dapat menarik pengunjung dari berbagai negara. Dengan menerapkan teknik SEO yang baik, situs web dapat muncul di hasil penelusuran dalam berbagai bahasa dan lokasi serta memungkinkan bisnis menjangkau audiens global. 2. Media Sosial: Platform media sosial seperti Facebook, Instagram, Twitter, dan LinkedIn memiliki pengguna yang tersebar di seluruh dunia. Perusahaan dapat menggunakan media sosial untuk mempromosikan produk atau layanan mereka kepada audiens internasional (Arianto, 2020). Dengan membuat konten yang relevan dan menargetkan iklan dengan tepat, perusahaan dapat menjangkau calon pelanggan di berbagai negara. 3. Periklanan Online: Melalui periklanan online, seperti iklan Google AdWords atau iklan media sosial berbayar, bisnis dapat menargetkan audiens global. Strategi pemasaran perusahaan dapat memanfaatkan opsi penargetan geografis yang disediakan oleh platform periklanan untuk menjangkau pelanggan yang berlokasi di berbagai negara. 4. Konten Multibahasa: Dalam pemasaran digital, perusahaan dapat membuat dan mendistribusikan konten dalam berbagai bahasa untuk menjangkau
Digital Marketing 169 audiens yang berbicara bahasa yang berbeda di seluruh dunia. Dengan menerjemahkan dan menyajikan konten yang relevan dalam bahasa yang dipahami oleh target pasar, perusahaan dapat berkomunikasi dengan lebih efektif dan meningkatkan keterlibatan pelanggan internasional. 5. E-commerce dan Pengiriman Internasional: Jika bisnis menjalankan toko online, mereka dapat menawarkan pengiriman internasional sehingga konsumen dari berbagai negara dapat membeli produk mereka. Dengan mengintegrasikan opsi pembayaran internasional dan pengiriman global yang dapat diandalkan, bisnis dapat membuka pintu bagi pelanggan dari seluruh dunia untuk membeli produk mereka. B. Targeting yang Tepat Dengan menggunakan alat pemasaran digital seperti iklan berbayar dan kampanye email, perusahaan dapat mengidentifikasi dan menargetkan demografi, minat, perilaku, atau preferensi tertentu dari audiens mereka. Hal ini membantu perusahaan mendapatkan konsumen yang lebih relevan dan berpotensi menghasilkan tingkat konversi yang lebih tinggi. Berikut adalah beberapa cara untuk melakukan targeting yang tepat dalam pemasaran digital: 1. Segmentasi Demografis: Memahami demografi target audiens, seperti usia, jenis kelamin, wilayah tempat tinggal, pendapatan, atau pekerjaan, dapat membantu perusahaan membuat pesan dan penawaran yang sesuai. Platform media sosial dan alat periklanan digital biasanya menyediakan opsi penargetan berdasarkan demografi. 2. Minat dan Perilaku: Sangat penting untuk mengetahui bagaimana audiens target bertindak dan apa yang
170 Digital Marketing mereka inginkan. Perusahaan dapat menggunakan data minat yang diperoleh dari platform media sosial atau alat analitik untuk menargetkan iklan atau konten yang relevan dengan minat dan perilaku target audiens. 3. Remarketing: Remarketing adalah aktivitas yang menargetkan orang-orang yang telah berinteraksi dengan perusahaan sebelumnya, seperti mengunjungi situs web atau meninggalkan pembelian di keranjang belanja tanpa menyelesaikan pembelian. Dengan menggunakan teknik remarketing, perusahaan dapat memposting iklan untuk mengingatkan pelanggan dan mendorong mereka untuk kembali dan melakukan pembelian. Melalui kombinasi strategi ini, perusahaan dapat menjangkau audiens yang lebih luas dengan kampanye pemasaran digital yang lebih efektif. Dengan targeting yang tepat, perusahaan dapat menghemat pengeluaran pemasaran, meningkatkan konversi, dan membangun hubungan yang lebih baik dengan pelanggan. C. Interaksi Langsung Dengan Pelanggan Perusahaan dapat berinteraksi langsung dengan pelanggan potensial atau yang sudah ada melalui media sosial, email, atau chat online. Hal ini memungkinkan perusahaan untuk memberikan dukungan pelanggan secara real-time, menjawab pertanyaan, mengumpulkan umpan balik, dan membangun hubungan yang lebih dekat dengan pelanggan. Ini membantu meningkatkan kepuasan pelanggan dan membangun loyalitas. Berikut adalah beberapa cara dimana pemasaran digital memungkinkan interaksi langsung dengan pelanggan: 1. Media Sosial: Perusahaan dapat berinteraksi dengan pelanggan secara langsung melalui komentar, pesan pribadi, atau tanggapan terhadap postingan di platform
Digital Marketing 171 seperti Facebook, Instagram, Twitter, dan LinkedIn. Bisnis dapat memanfaatkan platform media sosial ini untuk menjawab pertanyaan pelanggan, memberikan dukungan, atau merespons masukan pelanggan dengan cepat 2. Chat Online: Fitur chat online pada situs web atau aplikasi bisnis memungkinkan pelanggan untuk berkomunikasi secara langsung dengan tim penjualan. Dengan chat online, pelanggan dapat dengan cepat dan mudah mengajukan pertanyaan, meminta informasi lebih lanjut, atau mengungkapkan masalah mereka. 3. Email: Email adalah salah satu metode komunikasi yang efektif untuk berinteraksi dengan pelanggan. Perusahaan dapat menggunakan email untuk mengirimkan informasi produk, penawaran khusus, atau konten yang relevan kepada pelanggan. Pelanggan juga dapat menanggapi email dengan pertanyaan, umpan balik, atau permintaan dukungan. 4. Ulasan dan Testimoni: Dalam pemasaran digital, bentuk interaksi langsung yang penting adalah ulasan dan testimonial pelanggan. Perusahaan dapat meminta pelanggan untuk meninggalkan ulasan atau testimoni tentang pengalaman mereka dengan barang atau jasa yang ditawarkan oleh perusahaan. Ini memberikan kesempatan bagi perusahaan untuk menanggapi dan berterima kasih atas umpan balik pelanggan, serta membangun kepercayaan dengan calon pelanggan. 5. Survei dan Kuis: Survei dan kuis online dapat digunakan oleh perusahaan untuk berinteraksi secara langsung dengan pelanggan dan mengetahui preferensi, kebutuhan, dan harapan mereka. Selain itu, survei dan kuis ini dapat memberikan peluang bagi pelanggan untuk memberikan umpan balik positif yang dapat membantu perusahaan meningkatkan produk atau layanan yang mereka tawarkan.
172 Digital Marketing Interaksi langsung dengan pelanggan melalui pemasaran digital memungkinkan perusahaan untuk merespons dengan cepat, memberikan dukungan yang personal, dan membangun hubungan yang lebih dekat. Ini juga memberikan peluang bagi perusahaan untuk mendengarkan umpan balik pelanggan, meningkatkan kepuasan pelanggan, dan memperoleh wawasan berharga tentang kebutuhan dan preferensi pelanggan. D. Pengukuran yang lebih Akurat Pemasaran digital memungkinkan perusahaan untuk menganalisis dan mengukur kinerja kampanye dengan lebih akurat. Alat analitik memungkinkan perusahaan untuk melacak jumlah pengunjung, dan konversi dari kampanye pemasaran mereka. Dengan menggunakan data ini, perusahaan dapat mengoptimalkan strategi pemasaran dan mengambil keputusan berdasarkan informasi yang kuat. Berikut adalah beberapa aspek yang relevan dengan analitik dan pengukuran dalam pemasaran digital: 1. Analisis Situs Web: Melalui alat analitik seperti Google Analytics, bisnis dapat melacak lalu lintas situs web, perilaku pengunjung (Sari et al., 2021), sumber lalu lintas, konversi, dan banyak lagi. Data ini memberikan gambaran tentang kinerja situs web dan membantu mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan, seperti laman yang paling banyak dikunjungi, tingkat konversi, atau tingkat peningkatan bounce rate. 2. Kinerja Media Sosial: Platform media sosial memberikan metrik dan analitik yang memungkinkan bisnis untuk melacak kinerja kampanye mereka. Misalnya, jumlah tayangan, jumlah interaksi, pertumbuhan pengikut, dan demografi pengguna dapat memberikan wawasan tentang sejauhmana konten dan kampanye sosial media
Digital Marketing 173 Anda efektif dalam menjangkau dan terlibat dengan audiens. 3. Email Marketing: Analisis email marketing melibatkan melacak tingkat pembukaan, tingkat klik, tingkat konversi, dan tingkat unsubscribe. Dengan memahami respons pelanggan terhadap kampanye email, perusahaan dapat menyesuaikan konten, waktu pengiriman, atau segmentasi pelanggan untuk meningkatkan efektivitas kampanye email. Melalui analitik dan pengukuran dalam pemasaran digital, perusahaan dapat mengetahui tentang kinerja kampanye, preferensi pelanggan, dan peluang perbaikan. Dengan mendasarkan keputusan pada data yang relevan, perusahaan dapat meningkatkan efektivitas pemasaran mereka, mengoptimalkan pengeluaran, dan mencapai hasil yang lebih baik secara keseluruhan. E. Biaya yang lebih Efisien Pemasaran digital seringkali lebih terjangkau dibandingkan dengan metode pemasaran tradisional seperti iklan cetak atau televisi (Azmi Fadhilah & Pratiwi, 2021). Kampanye pemasaran digital yang tepat dapat memberikan hasil yang signifikan dengan anggaran terbatas, terutama untuk bisnis kecil dan menengah. Berikut adalah beberapa keuntungan utama: 1. Biaya yang Lebih Rendah: Pemasaran digital seringkali lebih terjangkau daripada strategi pemasaran tradisional. Misalnya, biaya iklan online seperti iklan pencarian berbayar (pay-per-click) atau iklan media sosial seringkali lebih murah dibandingkan dengan iklan cetak atau iklan televisi. Selain itu, perusahaan dapat menghemat pengeluaran pemasaran dengan mengatur anggaran yang sesuai dan mengontrol biaya secara lebih efektif.
174 Digital Marketing 2. Fleksibilitas dan Skalabilitas: Pemasaran digital memberikan fleksibilitas yang lebih besar dalam hal waktu, ruang, dan konten. Bisnis dapat dengan mudah mengubah atau memodifikasi kampanye, menguji variasi iklan, atau menyesuaikan pesan sesuai dengan tanggapan pelanggan. Selain itu, pemasaran digital juga memungkinkan skalabilitas yang lebih baik. Bisnis dapat mengubah skala kampanye mereka dengan cepat, baik itu meningkatkan atau mengurangi, sesuai dengan kebutuhan dan anggaran yang tersedia. Secara keseluruhan, pemasaran digital memberikan keuntungan biaya dan efisiensi yang signifikan bagi bisnis. Dengan mengoptimalkan pengeluaran, menargetkan audiens yang relevan, mengukur kinerja kampanye, dan berinteraksi langsung dengan pelanggan, perusahaan dapat mencapai hasil yang lebih baik dengan penggunaan sumber daya yang lebih efisien. Pemasaran digital menjadi semakin penting bagi bisnis untuk bersaing dan berkembang di era digital saat ini. Pemasaran digital telah menjadi bagian penting dalam strategi pemasaran bisnis modern. Perusahaan yang dapat memanfaatkan potensi pemasaran digital memiliki keuntungan kompetitif yang signifikan dalam menjangkau audiens yang lebih luas, membangun merek yang kuat (Rohmawati et al., 2021), dan meningkatkan kinerja bisnis secara keseluruhan.
Digital Marketing 175 Daftar Pustaka Adithia, S., & Jaya, M. P. P. (2021). Strategi Pemasaran Digital Produk Minuman Kopi di Masa Pandemi. Journal of Research on Business and Tourism, 1(1), 37–46. https://doi.org/10.37535/104001120213 Arianto, B. (2020). Pengembangan UMKM Digital di Masa Pandemi Covid-19. ATRABIS: Jurnal Administrasi Bisnis, 6(2), 233–247. https://doi.org/10.38204/atrabis.v6i2.512 Azmi Fadhilah, D., & Pratiwi, T. (2021). Strategi Pemasaran Produk UMKM Melalui Penerapan Digital Marketing. Coopetition : Jurnal Ilmiah Manajemen, 12(1), 17–22. https://doi.org/10.32670/coopetition.v12i1.279 Ariata, C. (2022) 10 Digital Marketing Tools Untuk Memulai Bisnis Online. Available at: https://www.hostinger.co.id/tutorial/marketing-tools (Accessed: 23 July 2023). Ayesha, I. et al. (2022) Digital Marketing (Tinjauan Konseptual). Edited by M.M. Riyanto Wujarso, S.E., Ak. PT. GLOBAL EKSEKUTIF TEKNOLOGI. Anne-Gaëlle, S. (2022) Digital Marketing Cost: How to Calculate Your Budget for 2023, Sortlist. Available at: https://www.sortlist.com/blog/digital-marketing-cost/ (Accessed: 29 June 2023). Appel, G. et al. (2020) ‘Tb_ `utur_ i` si]c[f g_^c[ ch g[re_tcha’, Journal of the Academy of Marketing Science, 48, pp. 79– 95. Asbsc`[, I. (2020) ‘P_ha[rub T_]bhifiay A]]_jt[h]_ Mi^_f (TAM) terhadap Kepuas Pelanggan dan Niat Pengguna Mobile B[hecha s_][r[ B_re_f[hdut[h’, International Journal of Business, 3(1). Available at:
176 Digital Marketing https://doi.org/https://doi.org/10.33365/tb.v3i1.644. Association American Marketing (2023) What is Digital Marketing? Astuti, M. and Amanda, A.R. (2020) Pengantar Manajemen Pemasaran. Yogyakarta: Deepublish. B[f[, M. [h^ V_rg[, D. (2018) ‘A ]rctc][f r_vc_w i` ^cact[f g[re_tcha’, International Journal of Management, IT & Engineering, 8(10), pp. 321–339. Bhosale, V., Pralhad Raverkar, D., Bhosale, V. S., Raverkar, D. P., Tamondkar, T., & Professor, A. (2020). IMPORTANCE OF DIGITAL MARKETING IN THE NEW AGE. International Journal of Advance and Innovative Research, 7(1). https://www.researchgate.net/publication/344851786 Barnard, M. (2013). Graphic design as communication. Routledge. BCCampus. Email Marketing. https://opentextbc.ca/foundationsdigitalmarketing/chapt er/email-marketing/. Diakses 10 Juli 2023 pukul 12.50 Convince&Convert. (2019). 13 Email Marketing Statistics That are Shaping 2019 and Beyond. Convince&Convert Chaffey, D. and Smith, P, R. (2008) eMarketing eXcellence : planning and optimizing your digital marketing. 3 edition. Butterworth-Heinemann. C[by[hc, E.N., P[h][w[tc, D. [h^ Fctrcy[hc, E. (2021) ‘ANALISIS INSTAGRAM SEBAGAI SOCIAL MEDIA MARKETING DI INDUSTRI PERHOTELAN’, Jurnal Ilmiah Hospitality, 10(1). Available at: https://doi.org/https://doi.org/10.47492/jih.v10i1.642. Cb[``_y, D. [h^ Cb[^wc]e, F.E. (2019) ‘Dcact[f M[re_tcha’, ch. Pearson UK, p. 545. Ciampi, F. et al. (2021) ‘Exjfircha tb_ cgj[]t of big data analytics capabilities on business model innovation: The g_^c[tcha rif_ i` _htr_jr_h_urc[f irc_ht[tcih’, Journal of
Digital Marketing 177 Business Research, 123, pp. 1–13. Cihst[htchc^_s, E. (2002) ‘Tb_ 4S W_\-M[re_tcha Mcx gi^_f’, Electronic Commerce Research and Applications, 1(1), pp. 57–56. Available at: https://doi.org/https://doi.org/10.1016/S1567- 4223(02)00006-6. CIO. (2012). Creating a Business Model for E-Commerce. www.cioindex.com/estrategy_tags/tagid/1222/selectedmo dule/1400/reftabid/301/tag/internet-business-models-fore-commerce.aspx. Chaffey, D., & Smith, P. R. (2017). Digital Marketing Excellence: Planning, Optimizing and Integrating Online Marketing, Fifth Edition. In Digital Marketing Excellence: Planning, Optimizing and Integrating Online Marketing, Fifth Edition. https://doi.org/10.4324/9781315640341 Chattopadhyay, P. (2020). The role of Affiliate Marketing in Digital Space: A Conceptual Approach. International Journal for Modern Trends in Science and Technology, 6(5). https://doi.org/10.46501/ijmtst060509 Content Rules: How to Create Killer Blogs, Podcasts, Videos, Ebooks, Webinars (and More) that Engage Customers and Ignite Your Business. (2011). Journal of Product & Brand Management, 20(6). https://doi.org/10.1108/10610421111166667 Chaffey, D., & Ellis-Chadwick, F. (2019). _Digital Marketing Strategy: An Integrated Approach to Online Marketing_. Pearson. Chandra Hendriyani, Selvia Putri Dwiyanti, tetty Herawaty, Budiana Ruslan. 2020, Analisis penggunaan whatsapp business untuk meningkatkan penjualan dan kedekatan dengan pelanggan di PT saung Angklung Udjo. Jurnal Pemikiran dan Penelitian Administrasi Bisnis dan Kewirausahaan Vol. 5 No. 2.
178 Digital Marketing Didip Diandra, Paidi, 2022. Peran Aplikasi Whatsapp dalam Pemasaran: state of the art. Jurnal Manajemen dan Bisnis Madani Vol.4 No. 2 Diamond Stephanie. (2019). Digital Marketing All in One. John Wiley & Sons, Inc. https://hub.wiley.com/community/support/dummies, diakses 10 Juli 2023 pukul 11.02 Dessy Andamisari. 2021. Penggunaan Status Whatsapp sebagai Digital marketing Warga Kecamatan Medan Satria Bekasi di Era New Normal. Jurnal lugas Vol.5 No. 1. Ferdinand Setiawan, 2019. Strategi marketing Menggunakan Whatsapp dan cara Efektif Menggunakannya, Universitas 17 Agustus 1945 Fradinata, E. (2021) Strategi Perusahaan. Edited by Z. Marli Kesuma and P. Asadini. Aceh: Syiah Kuala University Press. Firdaus Adhy (2022). E-Mail Marketing. In Riyanto Wujarson (Ed) Digital Marketing (Tinjauan Konseptual) (pp 105-113) PT Global Eksekutif Teknologi. www.globaleksekutifteknologi.co.id Forneris Julia. The Disadvantages of Email Marketing. https://smallbusiness.chron.com/pros-cons-emailmarketing-1448.html, diakses 26 Juli 2023 Brown, B. C. (2014). Complete Guide to Affiliate Marketing on the Web. Atlantic Publishing Group Incorporated. https://books.google.co.id/books?id=nqBGAQAACAAJ Gcf\_rt N_stir. 2023. ‚Nug\_r i` Eg[cf Us_rs Wirf^wc^_ 2022/2023: D_giar[jbc]s & Pr_^c]tcihs‛. https://financesonline.com/number-of-email-users/, diakses 5 Juli 2023 pukul 19.25 Goldschmidt, S., Junghagen, S., & Harris, U. (2003). Strategic Affiliate Marketing. Edward Elgar Publishing,
Digital Marketing 179 Incorporated. https://books.google.co.id/books?id=1- bFs6jRwmQC Grenny, J., Patterson, K., Maxfield, D., McMillan, R., & Switzler, A. (2013). Influencer: The New Science of Leading Change, Second Edition. McGraw Hill LLC. https://books.google.co.id/books?id=u9ARS3k1uvEC Glenister, G. (2021). Influencer Marketing Strategy How to create successful influencer marketing. In Kogan Page Limited (Vol. 7, Issue 2). Goyal, H., & kapoor, K. (2022). Search Engine Optimization with Google. International Journal for Research in Applied Science and Engineering Technology, 10(12). https://doi.org/10.22214/ijraset.2022.47904 Hudak Martin, Kianickova Eva, Madlenak Radovan. 2017. The Importance of Email Marketing In E-Commerce. Procedia Engineering 192 (2017) 342 – 347. doi: 10.1016/j.proeng.2017.06.059 Handayani, P. (2021). _Panduan Praktis Content Marketing: Strategi Efektif untuk Bisnis Anda_. PT Elex Media Komputindo. Haryanti, Sri, Bambang Mursito & Sudarwati. (2019). ANALISIS STRATEGI PEMASARAN DIGITAL UNTUK MENINGKATKAN PENJUALAN PRODUK BATIK PADA PT. DANAR HADI SURAKARTA. JURNAL ILMIAH EDUNOMIKA Vol 3, No 01 (2019): EDUNOMIKA, Vol. 03, No. 01, Februari 2019. DOI: 10.29040/jie.v3i01.443 Hannah, H. (2023) How to Create a Digital Marketing Budget, Thought Leaders. Available at: https://clutch.co/agencies/digitalmarketing/resources/digital-marketing-budget (Accessed: 2 July 2023). Harden, L. and Heyman, B. (2009) Digital engagement: Internet marketing that captures customers and builds intense
180 Digital Marketing brand loyalty. AMACOM Div American Mgmt Assn. Hemann, C., & Burbary, K. (2018). _Digital Marketing Analytics: Making Sense of Consumer Data in a Digital World_. Que Publishing. Hootsuite. (2023). Hootsuite (We are Social): Indonesian Digital Report 2023. https://andi.link/hootsuite-we-are-socialindonesian-digital-report-2023/ Haleem, A. et al. (2022) ‘Artificial intelligence (AI) applications for marketing: A literature-\[s_^ stu^y’, International Journal of Intelligent Networks, 3(119–132). Available at: https://doi.org/https://doi.org/10.1016/j.ijin.2022.08.005. Haekal, M.M. (2023a) Panduan Lengkap YouTube Marketing untuk Mengembangkan Bisnis Anda [Edisi 2023]. Available at: https://www.niagahoster.co.id/blog/youtube-marketing/ (Accessed: 23 July 2023). Haekal, M.M. (2023b) Strategi Instagram Marketing yang Wajib Anda Coba di 2023 [Terlengkap]. Available at: https://www.niagahoster.co.id/blog/instagrammarketing/ (Accessed: 23 July 2023). Hermawan, A. (2012). Komunikasi Pemasaran (1st ed.). erlangga. Isg[cf, A.R. (2017) ‘Tb_ ch`fu_h]_ i` j_r]_cv_^ si]c[f g_^c[ g[re_tcha []tcvctc_s ih \r[h^ fiy[fty’, sia Pacific Journal of Marketing and Logistics, 29(1), pp. 129–144. Available at: https://doi.org/http://dx.doi.org/10.1108/APJML-10- 2015-0154. Iswandi, H. (2021). Peran dan Pengaruh Tampilan Desain pada Periklanan. Besaung : Jurnal Seni Desain Dan Budaya, 3(3), 100–109. https://doi.org/10.36982/jsdb.v3i3.493 Lauer, D. A., & Pentak, S. (2011). Design basics. Cengage Learning. Stevenson, A. (2010). Oxford dictionary of English. Oxford
Digital Marketing 181 University Press, USA. K[tsce_[s, C., L_ihc^iu, L. [h^ Z_rctc, A. (2020) ‘R_vcsctcha international marketing strategy in a digital era: Ojjirtuhctc_s, ]b[ff_ha_s, [h^ r_s_[r]b ^cr_]tcihs’, International Marketing Review, 37(3), pp. 405–424. Available at: https://doi.org/https://doi.org/10.1108/IMR02-2019-0080. K[hh[h, P. K., & Lc, H. ‚Afc]_.‛ (2017). Dcact[f g[re_tcha: A framework, review and research agenda. International Journal of Research in Marketing, 34(1). https://doi.org/10.1016/j.ijresmar.2016.11.006 Kishore Babu, M., & Naveen Kumar, B. (2020). Marketing Made Simple : A Step-by-Step Story Brand Guide for Any Business. Indian Journal of Marketing, 50(5–7). https://doi.org/10.17010/ijom/2020/v50/i5-7/153073 Kotler, P. (2011) Manajemen Pemasaran. 13th edn. Edited by M. Adi and H. Wibi. Jakarta: Erlangga. Kotler, P., Kartajaya, H., & Setiawan, I. (2020). _Marketing 4.0: Moving from Traditional to Digital_. John Wiley & Sons. Kotler, P (2002) Manajemen Pemasaran, Edisi Millenium, PT Prehalindo Jakarta Kingsnorth, S. (2022) Digital marketing strategy: an integrated approach to online marketing. Kogan Page Publishers. Khoiroh, Siti Muhimatul dkk (2019). PENGARUH DIGITAL MARKETING, PROFITABILITY, LITERASI KEUANGAN, DAN PENDAPATAN TERHADAP KEPUTUSAN INVESTASI LAT (LOBSTER AIR TAWAR) DI INDONESIA. Teknika : Engineering and Sains Journal. Volume 3, Nomor 2, Desember 2019, 71-76 Kotler, P., & Armstrong, G. (2018). Principles of Marketing, Seventeenth Edition. In Pearson. Kalyanam, K., & McIntyre, S. (2002). The E-marketing mix: A
182 Digital Marketing contribution of the E-tailing wars. Journal of the Academy of Marketing Science, 30(4), 487–499. https://doi.org/10.1177/009207002236924 Kurniawan, S. (2020) Panduan Facebook Marketing Lengkap Bagi Bisnis Anda. Available at: https://www.niagahoster.co.id/blog/facebook-marketinglengkap/ (Accessed: 23 July 2023). Lazuardi, D. (2022) 15 Jenis Email Marketing Terbaik Untuk Pertahankan Pelanggan. Available at: https://inmarketing.id/jenis-email-marketing.html (Accessed: 23 July 2023). Lianovanda, D. (2022, July 8). Mengenal Affiliate Marketing, Cara Kerja dan Tips Menjalankannya. Lcu, S., P_rry, P. [h^ G[^zchsec, G. (2019) ‘Tb_ cgjfc][tcihs i` digital marketing on WeChat for luxury fashion brands in Cbch[’, Journal of Brand Management, 26, pp. 395–409. M[rtch Tbig[s, K. (2017) ‘Dig[chs i` Dcact[f M[re_tcha Cb[hh_fs ch tb_ Sb[rcha E]ihigy’, Journal of Marketing Channels, 24(1–2), pp. 27–38. Available at: https://doi.org/https://doi.org/10.1080/1046669X.2017.134 6977. Milafebina, R., Lesmana, I.P. and Syailendra, M.R. (2023) ‘P_rfch^uha[h D[t[ Prc\[^c t_rb[^[j K_\i]ir[h Data Pelanggan E-]igg_r_h]_ ^c Ih^ih_sc[’, Jurnal Tana Mana, 4(1). Available at: https://doi.org/https://doi.org/10.33648/jtm.v4i1.331. Mas Panda. Apa itu Autoresponder? Mengapa Penting untuk Strategi Email Marketing Anda?. https://pandagila.com/apa-autoresponder-penting-untukemail-marketing, diakses 25 Juli 2023 pukul 20.15. Manurung, M.T., Okti Trihastuti Dyah Retnaningrum and Sigit Suacb[rti (2022) ‘P_f[tcb[h P_g\u[tan Curriculum Vitae Menggunakan Aplikasi CANVA Bagi Mahasiswa Tingkat
Digital Marketing 183 Aebcr Uhcv_rsct[s Wc^y[ Hus[^[ S_g[r[ha’, JURPIKAT (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat), 3(2), pp. 400– 412. doi:10.37339/jurpikat.v3i2.1013. Nuzuf[, I.F. [h^ W[byu^c, L. (2022) ‘Tb_ Ih`luence of Perceived Risk, Perceived Quality, Brand Attitude, and E-WoM on Pur]b[s_ Iht_htcih’, Expert Journal of Business and Management, 10(2), pp. 51–64. Available at: https://business.expertjournals.com/23446781-1006/. Phua, J., Jin, S.V. and Kim, J. (2017) ‘Gr[tc`c][tcihs i` uscha Facebook, Twitter, Instagram, or Snapchat to follow brands: The moderating effect of social comparison, trust, tie strength, and network homophily on brand identification, brand engagement, brand commitment, and membership int_htci’, Telematics and Informatics, 34(1), pp. 412–424. Available at: https://doi.org/https://doi.org/10.1016/j.tele.2016.06.004. Purw[htc, A.E. [h^ Lujc[h[, F. (2023) ‘P_r[h Scst_g Ih`irg[sc Pemasaran dalam Mengelola Proses Pemasaran Melalui Digital Marketcha’, Jurnal Ilmiah Manajemen, Ekonomi dan Bisnis, 2(2). Available at: https://doi.org/https://doi.org/10.51903/jimeb.v2i2.607. Priansa Donni Juni & Suryawardani B. 2020. Effect of E-Marketing and Social Media Marketing on E-commerce Shopping Decisions. Jurnal Manajemen Indonesia (Vol. 20(1), pp 76-82. DOI: https://doi.org/10.25124/jmi.v20i1.2800 Panda, M., & Mishra, A. (2021). DIGITAL MARKETING. https://www.researchgate.net/publication/358646409 Pamungkas, R.B. (2023) Panduan TikTok Ads Terlengkap untuk Bisnis Anda di 2023. Available at: https://www.niagahoster.co.id/blog/panduan-tiktok-ads/ (Accessed: 23 July 2023).
184 Digital Marketing Patel, N. (2017). _Content Marketing Playbook: Master the Art of Content Marketing_. CreateSpace Independent Publishing Platform. Prasetyaningrum, N.E. et al. (2022). PELATIHAN DESAIN KONTEN PROMOSI DIGITAL, PENTINGNYA HAK CIPTA DALAM DESAIN GRAFIS, DAN CARA MENGHITUNG RENCANA ANGGARAN BIAYA DESAIN GRAFIS PADA SISWA SMK PGRI SUKOHARJO. Jurnal Pengabdian Masyarakat Tunas Membangun, 2(2), 1–11. Panca, A. (2023, January 27). Update Kisaran Biaya Pasang Iklan di TV Nasional. . Ryan, D. (2014) Understanding Digital Marketing: Marketing Strategies for Engaging the Digital Generation. 3rd edn. Kogan Page Publishers. Rohmawati, T., Selvia, E., Monica, E., Welizaro, R., & Saputra, H. (2021). Teknologi Pemasaran Digital untuk Branding. Journal of Information System, Applied, Management, Accounting and Research, 5(3), 638–643. https://doi.org/10.52362/jisamar.v5i3.479 Sari, D. K. S., Pebrianggara, A., & Oetarjo, M. (2021). Buku Ajar Digital Marketing. UMSIDA Press. https://press.umsida.ac.id/index.php/umsidapress/article /view/978-623-6081-38-9/983 Saputra, D. H., Sutiksno, D. U., Kusuma, A. H. P., Romindo, Wahyuni, D., Purnomo, A., & Simarmata, J. (2020). Digital Marketing: Komunikasi Bisnis Menjadi Lebih Mudah. In Hukum Perumahan (Issue February 2021). Singh, A., & Singh, S. (2018). _Content Marketing Strategies for Engaging the Digital Generation_. Palgrave Macmillan. Smith, J. (2019). _The Ultimate Guide to Content Marketing Strategy_. Palgrave Macmillan. Sabbagh,Foued. 2021. Email Marketing: The Most Important Advantages and Disadvantages. Journal of Economics and
Digital Marketing 185 Technology Research ISSN 2690-3695 (Print) ISSN 2690- 3709 (Online) Vol. 2, No. 3, 2021 www.scholink.org/ojs/index.php/jet Simone, Sonia. 2014. 5 Way to Make Your Email Marketing Work Better. In Email Marketing How to Push Send and Grow Your Business. Copyright © 2014 Copyblogger Media, LLC Suryana, & Perdana, Y. (2020). Bisnis Digital cara mudah bisnis di era industri 4.0 (1st ed.). Salemba empat. Turban, E., Gehrke, D., & Systems, M. F. (2000). Determinants of e-commerce Website. Tuten, Tracy L and Solomon, M.R. (2018) Social Media Marketing. 3rd edn. California: SAGE Publications, Inc. The Hub Ops (2023) No Title. Available at: https://www.linkedin.com/pulse/power-digitalmarketing-driving-success-age-the-hub-ops/ (Accessed: 5 July 2023). Tarigan, J., & Sanjaya, R. (2013). Creative Digital Marketing (Vol. 1). Elex Media Komputindo. Wisnu. (2023, March 6). Affiliate Marketing: Pengertian, JenisJenis, dan Cara Menjalankannya. Wahdaniah, Infra & Afrina Sari. (2020). Pembeli adalah Raja: Strategi Komunikasi Pemasaran Konvensional Warung Spesial Sambal Menghadapi Persaingan Pasar Modern. Journal of Servite Volume 2 No. 1, June 2020, P 37 – 46. DOI: https://doi.org/10.37535/102002120204 Wati, Andy Prasetyo. Jefry Aulia Marth & Aniek Indrawati. (2020). Digital Marketing. Malang: Edulitera. Wijayanti, N.N. (2021) Tutorial LinkedIn Ads : Marketing Ampuh Untuk B2B. Available at:
186 Digital Marketing https://www.niagahoster.co.id/blog/linkedin-ads/ (Accessed: 23 July 2023). Yasmin, A., Tasneem, S., & Fatema, K. (2015). Effectiveness of Digital Marketing in the Challenging Age: An Empirical Study. The International Journal of Management Science and Business Administration, 1(5), 69–80. https://doi.org/10.18775/ijmsba.1849-5664- 5419.2014.15.1006 Zaki, A., & SmitDev. (2008). 7 CMS Pilihan Untuk Internet Marketing (1st ed.). Elex Media Computindo. Website: https://machung.ac.id/artikel-prodi-dkv/peran-desain-grafisdalam-pemasaran-digital/ https://flux-design.us/pentingnya-desain-grafis-untuk-pemasaran/ https://www.nataconnexindo.com/blog/pentingnya-desain-grafisuntuk-meningkatkan-sales-melalui-digital-marketing https://www.nataconnexindo.com/blog/8-jenis-desain-grafisyang-wajib-diketahui-dalam-digital-marketing https://www.nataconnexindo.com/blog/tips-desain-grafis-untukstrategi-digital-marketing https://dataindonesia.id/digital/detail/pengguna-whatsapp-globalcapai-245-miliar-hingga-kuartal-i2023 https://qontak.com/blog/whatsapp-marketing/ https://mashmoshem.co.id/whatsapp-marketing-adalah/ https://sendpulse-com.translate.goog/support/glossary/whatsappmarketing?_x_tr_sl=en&_x_tr_tl=id&_x_tr_hl=id&_x_tr_pto=tc https://dailysocial.id/post/tips-whatsapp-marketing
Digital Marketing 187 Tentang Penulis Qiny Shonia Az Zahra. Penulis menyelesaikan studi S1 di prodi Manajemen, konsentrasi Manajemen Operasional, FE Universitas Siliwangi pada tahun 2015. Setelah bekerja selama setahun di sektor perbankan konvensional, penulis mulai tertarik mendalami Ekonomi Syariah. Pada 2016 melanjutkan studi S2 di pasca sarjana Ekonomi Islam UIN SGD Bandung dan lulus pada 2018 silam. Selain aktif sebagai Dosen di Prodi Ekonomi Syariah, Fakultas Agama Islam, Universitas Siliwangi sejak 2019-sekarang, passion-nya dalam menulis mengantarkan esainya menjadi penutup Narasi Praktik Baik Penggiat Literasi Nusantara Kemendikbud, yakni dalam buku Realitas Virtual Era Revolusi Industri 4.0 (2018), Dakwah Literasi Digital (2018), Literasi Dalam Saku (2018), dan Keliyanan Literasi (2018). Karya lain yang telah terbit: Manajemen Bisnis Kontemporer: Konsep Syariah (Media Sains, 2022), Pengantar Ekonomi Islam (Penamuda Media, 2023), Pemasaran Syariah: Teori dan Aplikasi dalam Ekonomi Islam (Media Sains, 2023), Manajemen Bisnis Halal (Penamuda Media, 2023). Email penulis: [email protected] [email protected] Solehatin Ika Putri, S.E., M.M. merupakan seorang Dosen Tetap Program Studi Manajemen Pemasaran (D3), Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Penulis lulus jenjang S1 dengan gelar Sarjana Ekonomi di Jurusan Manajemen Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, pada tahun
188 Digital Marketing 2013. Setelah lulus, kemudian bekerja pada salahsatu perusahaan swasta di Banten yang bergerak dalam bidang manufaktur dan pada tahun 2015 penulis melanjutkan studi S2 di Program Studi Manajemen Bisnis Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung – Jawa Barat dan lulus pada tahun 2017 dengan gelar Magister Manajemen. Book chapter yang telah ditulis diantaranya berjudul Manajemen Pemasaran, Pemasaran Terpadu, Pengantar Manajemen, Organisasi dan Etika Binsis. Mona Tiorina Manurung, S.E., M.M. Penulis yang akrab disapa Mona ini lahir di Semarang, 31 Agustus 1990. Penulis telah menyelesaikan pendidikan S1 Manajemen (konsentrasi SDM) di Universitas Diponegoro pada tahun 2012 kemudian melanjutkan studi S2 Magister Manajemen (konsentrasi Strategik) di Universitas Diponegoro. Saat ini penulis berprofesi sebagai akademisi di salah satu Perguruan Tinggi Swasta di kota Semarang. Penulis memiliki ketertarikan mendalam di bidang digital marketing dan UMKM. Penulis berharap melalui tulisan di buku ini bisa memberi ilmu dan manfaat bagi para pembaca khususnya wirausaha pemula yang ingin belajar tentang pemasaran digital. Gilang Kharisma Putra, lahir di Kabupaten Blora 16 Maret 1994, menamatkan program Sarjana Manajemen pada 2018 dari Universitas Semarang, serta program Magister Manajemen pada 2020 dari almamater yang sama yaitu Universitas Semarang. Saat ini aktif sebagai dosen program studi Manajemen Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Selamat Sri dengan mengampu mata kuliah seperti: metodologi penelitian, seminar manajemen, statistika 1, statistika
Digital Marketing 189 2, kewirausahaan, manajemen operasional 1, manajemen operasional 2 dll. Selain mengajar, juga merupakan kepala Gugus Penjaminan Mutu Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Selamat Sri. Pada Semester Genap tahun tahun ajar 2022-2023 terpilih menjadi salah satu Dosen Pendamping Lapangan Kampus Mengajar batch 5, program nasional bagian dari Merdeka Belajar Kampus Merdeka dibawah naungan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Daniel Cassa Augustinus adalah seorang pendidik yang berkecimpung di dunia pemasaran pariwisata. Dalam berbagai pengajaran dan penelitian, dia menggeluti bidang perilaku konsumen dan pemasaran yang secara spesifik mengambil pariwisata sebagai objek ketertarikan. Dengan pengalaman lebih dari 10 tahun di bidang pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, Daniel mengabdikan ilmu dan pengetahuan yang dimiliki untuk kemajuan pariwisata Indonesia dan secara spesifik Provinsi Sumatera Utara. Ardiaz Ajie Aryandika, S.Kom,. MBA. Penulis adalah Dosen di Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro. Penulis juga merupakan praktisi dibidang Startup Teknologi, Teknologi Pendidikan dan Bisnis. Topik Pengajaran & Keahlian : Bisnis, Model Bisnis, Digital Marketing, Social Media Ads, Marketing Management, ECommerce & Information System Management. Penulis dapat dihubungi melalui email di [email protected]
190 Digital Marketing Widiastuti. Penulis merupakan dosen di Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Darma Persada, menyelesaikan studi S1 di IKIP Negeri Jakarta tahun 1988, dan menyelesaikan Magister Manajemen di Universitas Krinadwipayana Jakarta (2004). Wiratha, MM. Penulis adalah dosen Program Studi Manajemen Perbankan Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, UIN Imam Bonjol Padang sejak tahun 2016. Lahir di Bukitinggi, 25 Januari 1990. Lulusan S2 Magister Manajemen Universitas Andalas Padang. Selain aktif melaksanakan pengajaran dan pendidikan, penulis juga aktif dalam penelitian-penelitian, serta pengabdian masyarakat. Juga aktif di organisasi kedaerahan. Dan untuk buku Financial Technology ini adalah salah satu mata kuliah yang penulis ampu. Naufal Afif, S.A., M.Sc., lahir di Lumajang (Jawa Timur). Saat ini adalah staf pengajar di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) dan sekaligus Kepala Laboratorium Pusat Data dan Pasar Modal FEB UNIMMA. Selain menjadi tenaga pengajar di FEB UNIMMA, juga sebagai tutor online di Universitas Terbuka dan juga asisten penelitian di FEB Universitas Gadjah Mada. Secara internal, Saya tergabung di dalam Pokja K_wcr[us[b[[h ^[h Sg[rt C_ht_r (SME’s [h^ Ehtr_jr_h_ursbcj Center) sebagai bagian dari kecintaannya pada dunia usaha. Menyelesaikan Sarjana Akuntansi (S.A.) dari Fakultas Ekonomi