3 untuk Kelas XII
SMA/SMK
• Khairil Anwar
• Mudarris Sultoni
• Suroso Imam
• Sugiyanto
• Muhtaris Syafi’i
• Hari Cahyono
• Zulchan Sholeh
• AH. Mursyid
• Hulilatur Rahniah
• Kamilatul Badriyah
PT Wangsa Jatra Lestari
Solo
untuk Kelas XII SMA/SMK
Penulis : Khairil Anwar, Mudarris Sultoni,
Suroso Imam, Sugiyanto,
Muhtaris Syafi’i, Hari Cahyono,
Zulchan Sholeh, AH. Mursyid,
Hulilatur Rahniah, Kamilatul Badriyah
Editor : Hartanto
Perancang kulit : Agung W.
Perancang tata letak isi : Agung W.
Penata letak isi : Tim Layout
Ilustrator : Bowo
Tahun terbit : 2012
Diset dengan Power Mac G5, font: Times 11 pt
Preliminary :x
Halaman Isi : 118 hlm.
Ukuran Buku : 17,6 x 25 cm
ISBN 978-979-084-810-8 (no. jil. lengkap)
978-979-084-813-9 (jil. 3)
SKU 141105.003
Ketentuan Pidana Sanksi Pelanggaran © Hak cipta dilindungi oleh
undang-undang.
Pasal 72
Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002 All rights reserved.
Perubahan atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1987
tentang Hak Cipta Penerbit
PT Wangsa Jatra Lestari
1. Barang siapa dengan sengaja dan tanpa hak mengumumkan Jl. Pajang - Kartasura KM 8, Solo
atau memperbanyak suatu ciptaan atau memberi izin untuk itu, - Indonesia
dipidana dengan pidana penjara paling sedikit 1 (satu) bulan Tel. 62 271 744068 Faks. 62 271 744124
dan/atau denda paling sedikit Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah), E-mail: [email protected]
atau pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda
paling banyak Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah). Dicetak oleh percetakan
PT Wangsa Jatra Lestari
2. Barang siapa dengan sengaja menyerahkan, menyiarkan,
memamerkan, mengedarkan, atau menjual kepada umum sesuatu
ciptaan barang atau hasil pelanggaran Hak Cipta atau Hak Terkait
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dipidana dengan pidana
penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak
Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).
iii
Kata Pengantar
Ø
_<ão}8 p ú9tfæ ue qA< gA<ã |;eã ufe 9j2eã
2Q hwBeãp ÕwJeãpÁã9~tE êäæ ûZa p ufa o}9eã2Q r =tÏ~e
kfApu~fQêãûîfI9j2îiäm9~A än~çmpänç~ç1
9Ræ äiã Á GRjî-ã uæä2Iã p ueã 2Q p
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang. Segala puji bagi Allah, berkat taufik dan hidayah-Nya
buku ini dapat terselesaikan dengan baik. Selawat dan salam semo-
ga terlimpah dan tercurah kepada junjungan kita, Nabi Muhammad
saw., keluarga, dan para sahabatnya yang dengan risalah Islam-Nya
telah menuntun manusia dari jalan kegelapan menuju jalan yang
terang benderang.
Buku ini kami tulis bersama kelompok Musyawarah Guru Mata
Pelajaran Baca Tulis Al-Qur’an (MGMP Baca Tulis Al-Qur’an) Ka-
bupaten Bondowoso. Buku ini merupakan kelanjutan dari penulisan
buku Pemahaman Baca Tulis Al-Qur’an 1 untuk kelas X SMA/SMK.
Tilawah Al-Qur’an merupakan salah satu sarana untuk mendekatkan
diri dan meningkatkan kekhusyukan beribadah kepada Allah Swt.
Membaca Al-Qur’an dengan tartil adalah fardhu ’ain hukumnya
bagi setiap muslimin dan muslimat.
Itu sebagaimana firman Allah Swt
wîî~îî%=îî% lü=îîî^eã gîîî%<p ÁÁÁ
”... dan bacalah Al-Qur’an dengan tartil,” (Q.S. al-Muzzam-
mil: 4).
Bacaan Al-Qur’an para siswa, khususnya siswa tingkat Sekolah
Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK),
pada umumnya belum terarah dan belum sesuai dengan kaidah-kai-
dah yang tertera dalam disiplin ilmu qiraat. Itu terlebih terjadi dalam
hal menulis huruf-huruf Al-Qur’an. Pada kenyataannya, kompetensi
atau keterampilan menulis huruf-huruf Al-Qur’an di kalangan siswa,
baik dari tingkat pendidikan dasar hingga pendidikan menengah
maupun sekolah umum hingga sekolah kejuruan, masih menduduki
tingkatan yang sangat rendah.
iv
Apalagi, di dalam membaca dan menulis huruf-huruf Al-Qur’an
terdapat sejumlah thariq (jalur atau metode dan cara membaca)
yang berbeda-beda. Satu thariq dengan thariq lainnya mempunyai
sejumlah perbedaan dalam membacanya dan harus diterapkan secara
berbeda pula. Dalam upaya menanggapi kondisi riil kemampuan
para siswa tersebut, khususnya siswa kelas XII, kami bersama para
guru yang tergabung dalam kelompok MGMP Baca Tulis Al-Qur’an
Kabupaten Bondowoso berusaha membantu dan memberikan solusi
kepada para siswa.
Langkah yang kami lakukan adalah menyusun buku Pemahaman
Baca Tulis Al-Qur’an 3 untuk siswa kelas XII SMA/SMK. Buku
ini merupakan kelanjutan buku Pemahaman Baca Tulis Al-Qur’an
2 untuk siswa kelas XI SMA/SMK. Buku ini merupakan panduan
baca tulis Al-Qur’an yang disusun guna membantu para siswa dan
para pengajar mata pelajaran muatan lokal membaca dan menulis
Al-Qur’an. Buku ini sekaligus ditujukan untuk mempermudah
dan memperbaiki metode/cara membaca serta menulis Al-Qur’an
(thariqotu qiroati wakitabatil Qur’an).
Buku ini kami susun berdasarkan Peraturan Bupati Bondowoso
Nomor 28 Tahun 2011 Tanggal 13 Juli 2011 tentang Maksud,
Tujuan, dan Fungsi Kurikulum Muatan Lokal Wajib Baca Tulis
Al-Qur’an. Pendidikan baca tulis Al-Qur’an adalah salah satu
upaya untuk mewujudkan visi misi pembangunan Kabupaten
Bondowoso. Pendidikan baca tulis Al-Qur’an juga merupakan
media pembelajaran nilai-nilai agama Islam. Pendidikan ini
diharapkan dapat menumbuhkembangkan kemampuan peserta didik
dalam membaca dan menulis Al-Qur’an. Selain itu, pendidikan
ini diharapkan mampu mendorong, membimbing, dan membina
kemauan serta kegemaran siswa untuk membaca Al-Qur’an.
Kaum muslimin dan muslimat, khususnya para pelajar
SMA/SMK, yakinlah bahwa mempelajari Al-Qur’an sangatlah
mudah. Tidak ada kesulitan untuk mempelajari bahasanya, huruf-
hurufnya, ayat-ayatnya, isinya, dan bahkan mengamalkan serta
mengajarkannya. Kemudahan-kemudahan tersebut telah dijanjikan
oleh Allah Swt. melalui firman-Nya dalam Surah al-Qamar Ayat
17.
=a9ioigtY=a;felü=^eã äm=B}9^îep
”Dan sesungguhnya Kami mudahkan Al-Qur’an untuk pela-
jaran, maka adakah orang yang mengambil pelajaran,” (Q.S.
al-Qamar: 17).
Buku ini insyaAllah akan membantu dalam upaya mempermudah
mempelajari dan memahami bacaan Al-Qur’an serta kaidah-kaidah
ilmu tajwidnya. Apabila dalam buku ini terdapat kesalahan, para
ahli ilmu qiraat dan para pembaca kami harap berkenan memberikan
kritik dan saran membangun.
Akhirnya, penulis bersama kelompok MGMP Baca Tulis
Al-Qur’an Kabupaten Bondowoso berharap semoga Allah Swt.
membimbing dan meridai langkah-langkah kita dalam upaya
menjaga Al-Qur’an agar tetap dibaca serta ditulis dengan baik dan
benar. Selain itu, mudah-mudahan buku ini bermanfaat. Amin.
Bondowoso, April 2012
Tim penulis
vi
Kata Sambutan
Sambutan Kepala Dinas Pendidikan
Kabupaten Bondowoso
Puji syukur ke hadirat Allah Swt. atas limpahan rahmat-Nya
yang telah memberi kita ilmu yang bermanfaat bagi hidup dan
kehidupan, shalawat serta salam semoga selalu tercurah ke haribaan
junjungan nabi besar kita, Muhammad saw., yang telah membawa
kita dari alam kegelapan ke alam yang terang benderang.
Dalam rangka mewujudkan masyarakat Kabupaten Bondowoso
yang beriman, berdaya, dan bermartabat, perlu penyelenggaraan
pendidikan bermutu yang dapat memberikan pelayanan dan
kemudahan bagi setiap warga masyarakat.
Masyarakat Kabupaten Bondowoso mayoritas beragama Islam
yang religius dan sangat kuat kehidupan beragamanya. Akan tetapi,
masih banyak peserta didik di satuan pendidikan umum yang belum
mampu membaca dan menulis huruf Al-Qur’an. Oleh karena itu,
perlu kiranya ada pelajaran muatan lokal Wajib Baca Tulis Al-
Qur’an bagi peserta didik yang beragama Islam sebagaimana yang
dituangkan dalam Peraturan Bupati Nomor 28 Tahun 2011.
Membaca adalah memahami isi dari apa yang ditulis, baik
dengan mengucapkan secara lisan maupun cukup dalam hati.Adapun
menulis adalah suatu kete ampilan, proses, dan kegiatan berpikir
untuk membuat huruf, angka, dan sebagainya dengan menggunakan
pena, pensil, atau peralatan lainnya. Dengan demikian, pembelajaran
Baca Tulis Al-Qur’an merupakan suatu kegiatan membelajarkan
peserta didik dalam membaca dan menulis Al-Qur’an secara teoretis
dan praktis untuk dipahami dan diamalkan dalam kehidupan sehari-
hari.
Ucapan terima kasih saya sampaikan kepada segenap pihak,
khususnya tim MGMP Pendidikan Agama Islam yang telah
berupaya meluangkan waktu dan pikiran dengan sepenuh hati untuk
menyelesaikan buku ini. Semoga Allah Swt. memberi rida dan
barokah kepada kita semua.
Akhir kata, semoga buku ini dapat menjadikan putra dan putri
kita bisa lebih mencintai Al-Qur’an dan memperdalam ketakwaan
kepada Allah Swt. Amin ya robbal alamin.
Dra. Hj. Endang Hardiyanti, M.M.
NIP. 19610325 198703 2 002
vii
Analisis Program Pengajaran
SMT Standar Kompetensi 1. Kompetensi Dasar
I 2.
Memahami dan Siswa mampu menjelaskan
II menerapkan hukum dan menunjukkan hukum
bacaan idghom. bacaan idghom.
Siswa mampu menerapkan
Mengetahui dan mema 1. hukum bacaan idghom dalam
hami seni kaligrafi 2. bacaan surah Al-Qur’an.
Islam.
Siswa mampu menjelaskan
3. pengertian kaligrafi dengan
baik dan benar.
Membaca dan 1. Siswa mampu mengetahui
menghafal Al-Qur’an 2. sejarah perkembangan
surah-surah pendek kaligrafi.
pilihan dengan baik 1. Siswa mampu mengenal dan
dan benar (tartil) 1. 2. mengetahui jenis-jenis khoth
atau tulisan kaligrafi Islam.
Memahami dan
menerapkan bacaan Membaca Al-Qur’an surah-
musykilat dan bacaan surah pendek.
ghorib dalam Al- Menghafal Al-Qur’an surah-
Qur’an. surah pendek.
Menulis kaligrafi 1. Siswa mampu menjelaskan
Islam. 2. bacaan musykilat dan bacaan
ghorib dalam Al-Qur’an.
3. Siswa mampu menerapkan
bacaan musykilat dan bacaan
Membaca dan 1. ghorib dalam Al-Qur’an.
menghafal Al-Qur’an 2.
surah-surah pendek Siswa mampu menulis huruf
pilihan dengan baik hijaiyah dalam khoth naskhi,
dan benar (tartil) 2. riq’i, dan tsuluts.
Siswa mampu menulis ayat-
ayat Al-Qur’an dalam khoth
naskhi, riq’i, dan tsuluts.
Siswa mampu membuat
kaligrafi Islam sederhana.
Membaca Al-Qur’an surah-
surah pendek.
Menghafal Al-Qur’an surah-
surah pendek.
viii
Daftar Isi
Kata Pengantar iii
Sambutan Kepala Pendidikan Kabupaten Bondowoso vi
Analisis Program Pengajaran vii
Daftar Isi viii
Semester 1
Pelajaran 1 Hukum Bacaan Idghom
A. Pengertian Idghom 2
B. Pembagian Idghom 2
C. Perbedaan Masing-Masing Idghom 4
D. Idghom Shogir dan Idghom Kabir 5
E. Idghom Kamil dan Idghom Naqish 7
Tips 8
Khazanah 9
Latihan Soal 10
Pelajaran 2 Mengenal Kaligrafi Islam
A. Pengertian Kaligrafi 16
B. Sejarah Kaligrafi 16
C. Kaligrafi Masuk Indonesia 17
D. Macam-Macam Khoth Kaligrafi 18
Tips 25
Khazanah 26
Latihan Soal 27
Pelajaran 3 Surah-Surah Pendek Al-Qur’an 1
A. Surah al-Insyiraah 32
B. Surah adh-Dhuhaa 34
C. Surah al-Lail 37
D. Surah asy-Syams 42
Tips 46
Khazanah 46
Latihan Soal 48
Soal Semester Ganjil 51
ix
Semester 2
Pelajaran 4 Bacaan Musykilat dan Bacaan Ghorib dalam
Al-Qur’an
A. Pengertian 58
B. Jenis-Jenis Bacaan Ghorib 58
Tips 68
Khazanah 68
Latihan Soal 69
Pelajaran 5 Menulis Kaligrafi Islam
A. Penulisan Huruf Hijaiyah dalam
Kaligrafi 74
B. Contoh Kaligrafi Islam Sederhana 79
C. Latihan Menulis Kaligrafi 80
Tips 81
Khazanah 81
Latihan Soal 82
Pelajaran 6 Surah-Surah Pendek Al-Qur’an 2
A. Surah ath-Thaariq 84
B. Surah al-Buruuj 89
C. Surah al-Infithaar 96
Tips 102
Khazanah 102
Latihan Soal 103
Soal Semester Genap 107
Daftar Pustaka 115
Glosarium 117
1Pelajaran
Hukum Bacaan Idghom
Sumber : www.walpaperislamic.com
Gambar 1.1
Hukum membaca Al-Qur’an dengan fasih dan benar adalah wa-
jib. Untuk membacanya dengan benar perlu pemahaman ilmu taj-
wid. Seseorang yang membaca Al-Qur’an tanpa didukung oleh ilmu
tajwid bisa salah dalam bacaannya. Sebagai contoh adalah bacaan
idghom. Oleh karena itu, agar bacaan kita benar, pada bab ini akan
dibahas salah satu hukum tajwid, yaitu bacaan idghom, baik penger-
tian maupun macam-macamnya.
Standar Kompetensi
Memahami dan menerapkan hukum bacaan idghom.
Kompetensi Dasar
1. Siswa mampu menjelaskan dan menunjukkan hukum bacaan idghom.
2. Siswa mampu menerapkan hukum bacaan idghom dalam bacaan surah Al-
Qur’an.
Pemahaman BTQ SMA 3
A. Pengertian Idghom
xéFeãð xéFeã dä58ãIdghom menurut bahasa adalah (memasukkan
s esuatu ke dalam sesuatu).
Adapun secara istilah, idghom ialah ã89Fi %ä*eäa GY=<äæ _Ëneã
(mengucapkan dua huruf menjadi satu huruf. Huruf yang kedua menjadi ber-tasydid).
Berdasar definisi di atas, diketahui bahwa idghom dapat terjadi antara dua huruf
yang sama, sejenis, atau berdekatan, baik makhroj maupun sifatnya. Idghom pada huruf
yang sama disebut idghom mutamatsilain, idghom pada dua huruf yang sejenis disebut
idghom mutajanisain, dan idghom pada huruf yang berdekatan disebut dengan idghom
mutaqoribain.
B. Pembagian Idghom
Sebagaimana disebut, idghom dibagi menjadi tiga bagian, yaitu:
1. Idghom Mutamatsilain
Mutamatsilain artinya dua hal yang sama. Idghom mutamatsilain adalah
ä-=6ipÖZIläY=2eã_Z&}lãqs (bertemunya dua huruf yang sama, baik
makhroj maupun sifatnya).
Dengan demikian, idghom mutamatsilain terjadi apabila ada dua huruf yang sama,
åbaik makhroj maupun sifatnya, bertemu. Misalnya, ba’ sukun Ä Å bertemu dengan ba’
å 8 8 ! !Ä Å, dal sukun Ä Ådengan dal Ä Å, kaf sukun Ä Å dengan kaf Ä Å,dan sebagainya.
Cara membacanya ialah dengan memasukkan suara huruf yang pertama ke dalam
huruf yang kedua sehingga menjadi satu huruf dalam pengucapan, bukan dalam
p enulisan. Cara memasukkan hurufnya dilakukan dengan men-tasydid-kan huruf kedua.
Kemudian, apabila proses idghom terjadi pada huruf yang mempunyai sifat qolqolah
maka suara qolqolah-nya tidak tampak. Contoh:
ÄåÅ bertemu ÄåÅ = !äJRæ å=Mã
8 8Ä Å bertemu Ä Å = ãqf589]
! !Ä Å bertemu Ä Å = kba<9}
dan sebagainya.
Hukum Bacaan Idghom
Pengecualian
Hukum idghom mutamatsilain tidak berlaku ketika huruf wawu bertemu
d engan wawu dan ya’ bertemu dengan ya’.
Contohnya:
p bertemu p = ãp=æäIp ãp=çIã
ú |bertemu = läa hq} ò
cfs u~eäiAdapun untuk lafal pada
ÄÙàÀÙßá Ö]ä<ãÅ u~nËfA 4Q cfs u~eäi &QûnUã ãùi maka boleh
dua bacaan:
cfs u~eäia. dibaca izhar, yaitu
cftîî~eäib. dibaca idghom, yaitu
Akan tetapi, lebih utama dibaca izhar.
2. Idghom Mutajanisain
Mutajanisain artinya dua hal yang sejenis. Idghom mutajanisain adalah
ÖZI[f&5ãp ä-=6i ;6%ãäiqs (bertemunya dua huruf yang sama
makhrojnya, tetapi berbeda sifatnya). Huruf-huruf yang termasuk ke dalam idghom
( Í : 8 É $ å hÀ Àmutajanisain, antara lain
Delapan huruf tersebut berasal dari tiga kelompok makhroj huruf yang berbeda,
yaitu:
a. huruf mim dan ba’ berasal dari makhroj asy-syafatain (dua bibir);
b. huruf ta’, tho’, dan dal berasal dari makhroj lisan, tepatnya pada ujung lidah yang
bertemu dengan pangkal gigi seri atas;
c. huruf dzal, zho’, dan tsa’ berasal dari makhroj lisan, tepatnya pada ujung lidah
yang bertemu dengan ujung gigi seri atas.
Cara membacanya adalah dengan memasukkan suara huruf yang pertama ke
dalam huruf yang kedua sehingga menjadi satu huruf dalam pengucapan, bukan dalam
p enulisan. Cara memasukkan hurufnya adalah dengan men-tasydid-kan huruf yang
kedua. Jadi, huruf yang pertama diabaikan pengucapannya dan diganti oleh huruf yang
kedua. Apabila proses idghom ini terjadi pada huruf qolqolah atau hams maka kedua
sifat tersebut tidak akan tampak. Hal itu terjadi karena makhroj dan sifatnya telah
d ilebur ke dalam huruf yang kedua.
Pemahaman BTQ SMA 3
Contoh-contoh hukum idghom mutajanisain:
8 bertemu $ = k%9Q lãp
$ bertemu 8 = äjb%qQ8 #ç~-ã
É bertemu $ =
$ bertemu É = #ËBæ oze
: bertemu Í = ÖZîîyäÊ #eä]
( bertemu : =
å bertemu h = ãqjfÎ:ã
ce:+tf}
änRièa<ã
3. Idghom Mutaqoribain
Mutaqoribain artinya dua hal yang berdekatan. Idghom mutaqoribain adalah
$äZJeã ð äZf&5ãp ,=6jeã ð läY=<ã å<ä^%äiqs
(bertemunya dua huruf yang berdekatan makhrojnya, tetapi sifatnya berlainan).
Cara membacanya tidak berbeda dengan idghom mutajanisain, yaitu dengan
memasukkan suara huruf yang pertama ke dalam huruf yang kedua sehingga menjadi
satu huruf dalam pengucapan, bukan dalam penulisan. Cara memasukkan hurufnya
dilakukan dengan men-tasydid-kan huruf yang kedua. Jadi, pengucapan huruf yang
pertama diganti dengan pengucapan huruf yang kedua. Apabila proses idghom ini
terjadi pada huruf qolqolah atau hams, kedua sifat ini tidak tampak. Hal itu terjadi
karena makhroj dan sifatnya telah dilebur ke dalam huruf yang kedua.
Contoh-contoh hukum idghom mutaqoribain:
\ bertemu ! = kb^fîî6m keã
d bertemu <= å< g]
: $bertemu k%;6îî%ã
=
C. Perbedaan Masing-Masing Idghom
Tiga jenis idghom tersebut mempunyai perbedaan, baik dari segi makhroj, sifat,
maupun hukum membacanya. Untuk menjelaskan hal tersebut, berikut ini ditampilkan
tabel tentang perbedaan yang dimaksud.
Hukum Idghom Makhroj Sifat Hukum Membacanya
Mutamatsilain sama sama wajib
Hukum Bacaan Idghom
Mutajanisain sama berbeda jaiz
Mutaqoribain berdekatan berbeda jaiz
D. Idghom Shogir dan Idghom Kabir
Masing-masing hukum idghom di atas (mutamatsilain, mutajanisain, dan mu-
taqoribain) terbagi dalam dua bagian, yaitu idghom shogir dan idghom kabir.
1. Idghom Shogir
Terjadinya idghom shogir adalah
äa=2&i%ä*eãp änaäA dpvã X=<ã läa ã:äY
(apabila huruf pertama mati, sedangkan huruf yang kedua dalam keadaan berharo-
kat).
Dinamakan idghom shogir karena terjadinya peng-idghom-an hanya memerlukan
sedikit proses (qillatul amal), yaitu:
a. qolb adalah proses menukar suara huruf pertama (yang mati) ke dalam huruf kedua
(yang berharokat);
b. idkhol adalah proses memasukkan huruf pertama ke dalam huruf kedua, baik dari
segi makhroj maupun sifatnya.
Kedua proses tersebut hanya terjadi pada idghom mutajanisain dan mutaqoribain.
Pada idghom mutamatsilain, proses qolb tidak terjadi karena dua huruf yang berhada-
pan sudah sama.
Di dalam idghom shogir juga tidak terdapat proses iskan. Proses iskan adalah pro-
ses penyukunan huruf hidup yang akan di-idghom-kan karena huruf pertama sudah
dalam keadaan mati.
2. Idghom Kabir
Ga=2&i läY=<ã läa lãTerjadinya idghom kabir adalah (apabila kedua
huruf yang di-idghom-kan dalam keadaan berharokat).
Dinamakan idghom kabir karena terjadinya peng-idghom-an memerlukan banyak
proses (katsrotul amal), yaitu:
a. iskan adalah proses penyukunan huruf hidup yang akan di-idghom-kan;
b. qolb adalah proses menukar suara huruf pertama dengan huruf kedua;
c. idkhol adalah proses memasukkan huruf pertama ke dalam huruf kedua, baik dari
segi makhroj maupun sifatnya.
Ketiga proses di atas hanya terjadi pada idghom mutajanisain dan idghom mu-
taqoribain, sedangkan untuk idghom kabir hanya dalam qiraat Imam Abu Amr al-
Bashri Riwayat as-Susi. Akan tetapi, kebanyakan kita (di Indonesia) tidak perlu me-
Pemahaman BTQ SMA 3
makai idghom kabir ini. Hal itu disebabkan manhaj qiraat yang dianut kebanyakan
umat Islam Indonesia adalah qiraat Imam Ashim Riwayat Hafs yang menyatakan
b ahwa idghom kabir dibaca izhar, bukan idghom.
Untuk menambah wawasan, berikut ini diberikan contoh-contoh penerapan idghom
shogir dan idghom kabir pada masing-masing idghom (mutamatsilain, mutajanisain,
dan mutaqoribain).
a. Idghom Mutamatsilain
1) Idghom Mutamatsilain Shogir
: bertemu := ès::ã
8 bertemu 8= ãqf589]
2) Idghom Mutamatsilain Kabir îs = qs uîîmã
P = r9nQ SZF}
îs bertemu
P bertemu
b. Idghom Mutajanisain h = änRièa<ã
1) Idghom Mutajanisain Shogir Í = ãqjfÎ:ã
= xäF} oiå;R}
å bertemu = ämä&tæ k}=i
: bertemu
2) Idghom Mutajanisain Kabir h
å
å bertemu
h bertemu
c. Idghom Mutaqoribain ! = kb^fîî6m keã
1) Idghom Mutaqoribain Shogir < = å< g]
\ bertemu
d bertemu
Hukum Bacaan Idghom
2) Idghom Mutaqoribain Kabir \ = k&f] cfs
< = 3}< g*ja
! bertemu
d bertemu
E. Idghom Kamil dan Idghom Naqish
Hukum idghom apabila dilihat dari segi teknik pengucapannya terbagi men-
jadi dua, yaitu idghom kamil dan idghom naqish.
1. Idghom Kamil
Idghom kamil disebut juga idghom tam, yaitu apabila huruf pertama
masuk ke dalam huruf kedua, baik zat (makhroj) maupun sifatnya sehingga
menghasilkan pengucapan dengan tasydid yang sempurna.
Contoh-contoh bacaan idghom kamil (tam):
$ bertemu É< = ÖZykäÊtæ$< o8ip
l bertemu = ãqjfÎ:ã
: bertemu
Í=
Dalam contoh-contoh di atas, suara huruf ta’, nun, dan dzal hilang
sama sekali, sedangkan huruf tho’, ro’, dan zho’ diucapkan dengan su-
ara ber-tasydid yang sempurna.
2. Idghom Naqish
Idghom naqish adalah apabila huruf pertama hanya zatnya yang masuk
ke dalam huruf kedua, sedangkan sifatnya tidak. Sifat huruf pertama tetap
ada dan itu mengakibatkan pengucapan tasydid tidak sempurna karena terse-
lubung dengan sifat huruf pertama yang diucapkan secara bersamaan.
Contoh bacaan idghom naqish:
É bertemu $ = #ËBæ oze
Dalam contoh di atas, sifat ithbaq huruf tho’ tetap ada dan diucapkan
di samping tasydid dan sebagai bukti terjadinya idghom, sifat qolqolah-nya
hilang.
Demikian beberapa penjelasan sekitar idghom, untuk huruf-huruf mati
yang belum mempunyai ketentuan khusus dibaca izhar. Selain itu, hendaklah
berhati-hati saat mengucapkan izhar huruf-huruf berikut
L bertemu É= =kË&#NMYãÏãoãQ:jäpYYã
L bertemu $=
Í bertemu $=
Pemahaman BTQ SMA 3
Skema Hukum Bacaan Idghom
häU8vã häb1ã
Gæ<ä^&Uã o~Bmä.&Uã o~f)äj&Uã
Rçbeã RVJeã Rçbeã RVJeã Rçbeã RVJeã
!äJRæ å=Mã
3}< g*ja å<g] xäF}oiå;R} k%9Qlãp qs uîîmã
Tips Doa Rabitah (Ikatan) Hati
Hati ini telah bersatu
Berkumpul di perut bumi-Mu
Hati ini telah berpadu
Bersatu memikul beban dakwah-Mu
Hati ini telah mengikat setia
Untuk mendaulat untuk mendukung
Syariat-Mu di alam maya
Maka, Ya Allah eratkanlah
Ikatan yang ada
Kekalkanlah kemesraan yang ada
Tunjukkanlah jalan yang benar
Tunjukkan dengan cahaya-Mu
Tiada malam terangi alam-Mu
Hidup suburkanlah dengan ma’rifat-Mu
Tapi, jika ingin mematikannya
Matikanlah sebagai syuhada’
Dalam perjuangan menegakkan
Agama yang mulia
Hukum Bacaan Idghom
Khazanah
Cara Belajar secara Islam
Saya sangat terheran dengan cerita sahabat Rasulullah.
Bagaimana mungkin Sayidina Abu Hurairah dapat menghafal ribuan
hadits, Sayidina Ustman dapat mengkhatamkan Al-Qur’an dalam
shalat tahajudnya, Sayidina Ali menguasai berbagai ilmu hikmah
yang diamalkan dalam kehidupannya, dan Sayidina Khalid bin
Walid dapat menang dalam berbagai peperangan. Banyak keajaiban
yang dimiliki sahabat Rasulullah. Apa yang dilakukan oleh mereka,
tidak lagi dilakukan di zaman ini. Apa yang mereka ketahui dan
tidak kita ketahui?
Guru saya, Abuya, mengatakan bahwa saat ini banyak ilmu dari
zaman Rasulullah, Salafussoleh, dan Tabit Tabiin yang telah hilang.
Banyak hal yang terlihat kecil dan tidak diamalkan oleh orang-orang
zaman sekarang, padahal sebenarnya besar pengaruhnya dalam
proses mencari ilmu. Hal itu telah diketahui dan menjadi amalan
orang-orang saleh di zaman Rasulullah dan sesudahnya. Hal-hal itu
adalah sebagai berikut.
1. Niat menuntut ilmu untuk mencari keridaan Allah. Dengan cara
ini, Allah akan memberikan jalan keluar dari setiap langkah
yang buntu.
2. Patuh kepada guru, tidak durhaka kepada guru dan orang tua,
serta tidak berbuat jahat kepada siapa pun atau apa pun. Contoh
kisah seseorang yang durhaka kepada gurunya, antara lain
Tsa’labah yang tidak patuh kepada Rasulullah dan Qarun yang
tidak mau mengikuti Nabi Musa. Mereka akhirnya meninggal
dalam keadaan jauh dari Allah. Na’udzubillahi min dzalik.
3. Tidak berbuat aniaya kepada siapa pun atau apa pun. Menganiaya
kawan atau makhluk hidup lain akan membuat hati menjadi
mati dan mudah melakukan dosa berikutnya.
4. Menghindari dosa-dosa besar dan kecil. Berbohong akan
m enjauhkan kita dari kebenaran. Menjaga pandangan mata
akan menjaga pula amal baik kita. Ada sebuah kisah tentang
seorang saleh yang langsung lupa hafalan Al-Qur’annya karena
tidak menjaga pandangan matanya terhadap wanita.
5. Mengamalkan ilmu yang telah dimiliki secara terus-menerus.
Dengan mengamalkan ilmu, kita akan mudah melakukan
p enghayatan dan insya Allah akan mendapatkan ruh dari apa
yang telah kita lakukan. Setiap perbuatan yang kita lakukan
tentu saja memiliki ruh. Selain itu, berarti kita juga melakukan
dua amalan, yaitu mengamalkan ilmu dan berusaha istiqomah.
6. Memenuhi adab dan tata cara mencari ilmu, antara lain
mengawalinya dengan berdoa, sebaiknya menghadap kiblat, men-
dengarkan dengan tertib, dan tidak memotong perkataan guru.
10 Pemahaman BTQ SMA 3
Latihan Soal
A. Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, d, atau e pada jawaban yang paling
benar!
1. Arti idghom secara bahasa adalah ....
a. mendengung
b. memasukkan sesuatu ke dalam sesuatu
c. membaca secara dengung
d. membacanya diganti dengan huruf tertentu
e. membacanya secara panjang
2. Arti idghom secara istilah adalah ....
a. mengucapkan satu huruf menjadi dua huruf
b. mengucapkan huruf diganti dengan huruf lain
c. mengucapkan dua huruf menjadi satu huruf
d. mengucapkan beberapa huruf menjadi satu huruf
e. mengucapkan satu huruf sudah termasuk huruf yang lain
3. Cara menulis hukum bacaan idghom adalah dengan ....
a. huruf yang kedua diberi syakal sesuai dengan aslinya
b. huruf ditulis apa adanya
c. huruf yang pertama di-tasydid-kan
d. huruf yang kedua di-tasydid-kan
e. kedua huruf diberi tasydid
4. Hukum bacaan idghom bisa terjadi apabila ....
a. ada dua huruf yang sama persis
b. ada dua huruf idghom mutamatsilain, mutajanisain, dan mutaqoribain yang
sejenis
c. ada dua huruf yang berdekatan makhroj dan sifatnya
d. ada dua huruf yang sama persis serta berdekatan makhroj dan sifatnya
e. ada dua huruf yang sama persis, sejenis, dan berdekatan makhroj atau sifatnya
5. Pembagian idghom ada tiga macam, yaitu ....
a. idghom mufamatsilain, mutajanisain, dan mutaqoribain
b. idghom mutamatsilain, mutajanisain, dan mutajaribain
c. idghom mutamatsilain, mutajanisain, dan mutaqoribain
d. idghom mutamatsilain, muntajanisain, dan mutaqoribain
e. idghom mutarotsilain, mutajanisain, dan mutaqoribain
Hukum Bacaan Idghom 11
6. Arti idghom mutamatsilain secara bahasa adalah ....
a. dua hal yang sama
b. dua hal yang sejenis
c. dua hal yang berdekatan
d. dua hal yang seimbang
e. dua hal yang mirip
7. Arti idghom mutamatsilain secara istilah adalah ....
a. bertemunya dua huruf yang sama, baik makhroj maupun sifatnya
b. bertemunya dua huruf yang sama makhroj-nya, tetapi beda sifatnya
c. bertemunya dua huruf yang berdekatan makhroj-nya, tetapi berbeda sifatnya
d. bertemunya dua huruf yang berbeda, baik makhroj maupun sifatnya
e. bertemunya dua huruf yang tidak sama, baik makhroj maupun sifatnya
8. Hukum bacaan idghom mutamatsilain tidak berlaku apabila ....
a. huruf mim bertemu dengan mim
b. huruf ba’ bertemu dengan ba’
c. huruf wawu bertemu dengan wawu
d. huruf ta’ bertemu dengan dal
e. huruf qof bertemu dengan kaf
9. Arti idghom mutajanisain secara bahasa adalah ....
a. dua hal yang sama
b. dua hal yang sejenis
c. dua hal yang berdekatan
d. dua hal yang seimbang
e. dua hal yang mirip
10. Arti idghom mutajanisain secara istilah adalah ....
a. bertemunya dua huruf yang sama, baik makhroj maupun sifatnya
b. bertemunya dua huruf yang sama makhroj-nya, tetapi beda sifatnya
c. bertemunya dua huruf yang berdekatan makhroj-nya, tetapi berbeda sifatnya
d. bertemunya dua huruf yang berbeda, baik makhroj maupun sifatnya
e. bertemunya dua huruf yang tidak sama, baik makhroj maupun sifatnya
11. Arti idghom mutaqoribain secara bahasa adalah ....
a. dua hal yang sama
b. dua hal yang sejenis
c. dua hal yang berdekatan
d. dua hal yang seimbang
e. dua hal yang mirip
12 Pemahaman BTQ SMA 3
12. Arti idghom mutaqoribain secara istilah adalah ....
a. bertemunya dua huruf yang sama, baik makhroj maupun sifatnya
b. bertemunya dua huruf yang sama makhroj-nya, tetapi beda sifatnya
c. bertemunya dua huruf yang berdekatan makhroj-nya, tetapi berbeda sifatnya
d. bertemunya dua huruf yang berbeda, baik makhroj maupun sifatnya
e. bertemunya dua huruf yang tidak sama, baik makhroj maupun sifatnya
13. Apabila huruf ba’ bertemu dengan ba’, disebut ....
a. idghom mutaqoribain
b. idghom mutamatsilain
c. idghom iqlab
d. idghom mutajanisain
e. idghom bi ghunnah
14. Apabila huruf ta’ bertemu dengan dal, maka hukum bacaannya adalah ....
a. idghom mutaqoribain
b. idghom mutamatsilain
c. idghom iqlab
d. idghom mutajanisain
e. idghom bighunnah
15. Huruf qof yang bertemu dengan kaf, maka hukum bacaannya adalah ....
a. idghom mutaqoribain
b. idghom mutamatsilain
c. idghom bila ghunnah
d. idghom mutajanisain
e. idghom bighunnah
16. Pengertian idghom soghir adalah ....
a. apabila huruf pertama mati dan huruf yang kedua berharokat
b. apabila huruf pertama mati dan huruf yang kedua mati
c. apabila huruf pertama hidup dan huruf yang kedua berharokat
d. apabila huruf pertama hidup dan huruf yang kedua mati
e. apabila huruf pertama mati dan huruf yang kedua berharokat fathah
17. Pengertian idghom kabir adalah ....
a. apabila huruf pertama mati dan huruf yang kedua berharokat
b. apabila huruf pertama mati dan huruf yang kedua mati
c. apabila huruf pertama hidup dan huruf yang kedua berharokat
d. apabila huruf pertama hidup dan huruf yang kedua mati
e. apabila huruf pertama mati dan huruf yang kedua berharokat fathah
Hukum Bacaan Idghom 13
18. Idghom kamil disebut juga dengan idghom ....
a. mutaqoribain
b. mutamatsilain
c. mutajanisain
e. tam
d. naqish
19. Hukum idghom jika dilihat dari teknik pengucapannya dibagi menjadi ....
a. idhom kamil dan naqish
b. idghom kabir dan shoghir
c. idghom mitslain dan mutajanisain
d. idghom mimi dan tam
e. idghom mutamatsilain dan mutaqoribain
20. Berikut ini adalah contoh dari idghom naqis, kecuali ....
a. #ËBæ oze
b. =ËMã ojY
c. k&NYã ã:äY
d. #ÏQ pã
e. ÖZyäÊ $8p
B. Jawablah pertanyaan berikut dengan baik dan benar!
1. Apakah pengertian idghom mutamatsilain secara bahasa dan istilah? Jelaskan dengan
disertai contohnya!
2. Apakah pengertian idghom mutajanisain secara bahasa dan istilah? Jelaskan dengan
disertai contohnya!
3. Apakah pengertian idghom mutaqoribain secara bahasa dan istilah? Jelaskan dengan
disertai contohnya!
4. Apakah idghom kamil itu? Jelaskan dengan disertai contohnya!
5. Apakah idghom naqish itu? Jelaskan dengan disertai contohnya!
14 Pemahaman BTQ SMA 3
Kisah Teladan
Keutamaan Surah al-Faatihah
Nama-nama lain Surah al-Faatihah adalah Fatihatul-Kitab, Ummul Kitab, Ummul-
Qur’an, as-Sab’ul-Matsani, al-Qur’anul-’Azhim, asy-Syifa, dan Assaul-Qur’an.
Imam Ahmad bin Hambal r.a. meriwayatkan dari Abu Hurairah r.a., dia berkata,
Rasulullah saw. menemui Ubai bin Ka’ab, tetapi dia sedang shalat. Rasul berkata,
”Hai Ubai.” Ubai melirik, tetapi tidak menyahut. Nabi berkata, ”Hai Ubai!” Lalu Ubai
mempercepat shalatnya, kemudian beranjak menemui Rasulullah saw. Ubai sambil
berkata, ”Asalamu’alaika, ya Rasulullah.” Rasul menjawab, ”Wa’alaikassalam. Hai Ubai,
mengapa kamu tidak menjawab ketika kupanggil?” Ubai menjawab, ”Wahai Rasulullah,
sesungguhnya aku sedang shalat.”
Nabi bersabda, ”Apakah kamu tidak menemukan dalam ayat yang diwahyukan Allah
Ta’ala kepadaku yang menyatakan, ’Penuhilah seruan Allah dan seruan Rasul apabila
menyeru kamu kepada sesuatu yang memberi kehidupan kepadamu,’” (al-Anfaal: 24).
Ubai menjawab, ”Ya Rasulullah, saya menemukan dan saya tidak akan mengulangi hal
itu.” Rasul bersabda, ”Sukakah kamu bila kuajari sebuah surah yang tidak diturunkan surah
lain yang serupa dengannya di dalam Taurat, Injil, Zabur, dan al-Furqan?” Ubai menjawab,
”Saya suka, wahai Rasulullah.”
Rasulullah saw. bersabda, ”Sesungguhnya aku tidak mau keluar dari pintu ini sebelum
aku mengajarkannya.” Ubai berkata, ”Kemudian Rasulullah memegang tanganku sambil
bercerita kepadaku. Aku memperlambat jalan karena khawatir beliau akan sampai di pintu
sebelum menuntaskan pembicaraannya.” Ketika kami sudah mendekati pintu, aku berkata,
”Ya Rasulullah, surah apakah yang dijanjikan itu?” Beliau bertanya, ”Apa yang kamu baca
dalam shalat?” Ubai berkata, ”Maka aku membacakan Ummul-Qur’an kepada beliau.”
Beliau bersabda, ”Demi yang jiwaku dalam genggaman-Nya, Allah tidak menurunkan
surah yang setara dengan itu, baik dalam Taurat, Injil, Zabur, maupun al-Furqan. Ia
merupakan tujuh ayat yang dibaca berulang-ulang.”
Sumber: 1001 Kisah Teladan
2Pelajaran
Mengenal Kaligrafi Islam
Sumber : www.walpaperislamic.com
Gambar 2.1
Al-Qur’an merupakan kitab suci bagi umat Islam yang memi-
liki banyak keistimewaan dibanding kitab suci agama lain. Salah
satu keistimewaan Al-Qur’an adalah khoth atau tulisannya yang
memiliki gaya atau seni yang bermacam-macam. Seni tulisan huruf
Al-Qur’an itulah yang kemudian dikenal dengan nama seni kaligrafi
Islam. Seni tersebut terus berkembang hingga saat ini. Dalam bab
ini, kita akan mengenal lebih jauh tentang keberadaan seni kaligrafi
Islam dan hal-hal yang berkaitan dengannya.
Standar Kompetensi
Mengetahui dan memahami seni kaligrafi Islam.
Kompetensi Dasar
1. Siswa mampu menjelaskan pengertian kaligrafi dengan baik dan benar.
2. Siswa mampu mengetahui sejarah perkembangan kaligrafi.
3. Siswa mampu mengenal dan mengetahui jenis-jenis khoth atau tulisan
k aligrafi Islam.
16 Pemahaman BTQ SMA 3
A. Pengertian Kaligrafi
Kaligrafi berasal dari bahasa Yunani, kallos yang berarti indah dan graphe
yang berarti tulisan. Syaikh Syamsuddin al-Akhfani (dalam Irsyad al-Qoshid, 2000)
menjelaskan bahwa kaligrafi adalah suatu ilmu yang memperkenalkan bentuk-bentuk
huruf tunggal, letak-letaknya, dan cara-cara merangkainya menjadi sebuah kalimat
yang tersusun atau sesuatu yang ditulis di atas garis-garis, bagaimana cara menulisnya
dan menentukan yang tidak perlu ditulis, serta menggubah ejaan yang perlu digubah
dan menentukan cara menggubahnya.
Menurut Didin Sirojuddin (2006: 3), kaligrafi Islam adalah seni menulis huruf
Arab dengan indah yang isinya mengenai ayat-ayat Al-Qur’an atau hadits. Jadi, dapat
disimpulkan, kaligrafi Islam adalah seni menulis huruf Arab dengan indah, meliputi
merangkai susunan huruf-huruf tunggal, letak-letaknya, dan cara-cara merangkainya
menjadi sebuah kalimat tersusun yang berisi ayat-ayat Al-Qur’an dan hadits.
Sementara itu, Abdul Rahman menjelaskan bahwa khoth adalah rangkaian huruf-
huruf hijaiyah yang memuat ayat-ayat Al-Qur’an atau hadits maupun kalimat hikmah.
Rangkaian huruf-huruf itu dibuat dengan proporsi yang sesuai, baik jarak maupun
ketepatan sapuan hurufnya.
B. Sejarah Kaligrafi
Banyak pendapat yang mengemukakan tentang siapa yang awalnya menciptakan
kaligrafi. Untuk mengungkap hal tersebut, cerita-cerita keagamaanlah yang paling
tepat dijadikan pegangan. Para pakar Arab mencatat bahwa Nabi Adam a.s. adalah
orang yang pertama kali mengenal kaligrafi. Pengetahuan tersebut datang dari Allah
Swt. sebagaimana firman-Nya dalam Surah al-Baqarah Ayat 31yang artinya, ”Dan Dia
m engajarkan kepada Adam nama-nama seluruhya ....”
Di samping itu, masih ada cerita-cerita keagamaan lain, misalnya, banyak yang
percaya bahwa bahasa atau sistem tulisan berasal dari dewa-dewa. Hal itu salah satu-
nya ditunjukkan dengan adanya kata devanagari yang berasal dari bahasa Sanskerta.
Devanagari berarti bersangkutan dengan kota para dewa. Perkembangan selanjutnya
mengalami perubahan akibat pergeseran zaman dan perubahan watak manusia.
Akhirnya, muncul tafsiran-tafsiran baru tentang asal usul tulisan indah atau
kaligrafi yang lahir dari ide ”gambar” atau ”lukisan” yang dipahat atau dicoretkan pada
benda-benda tertentu, seperti daun, kulit, kayu, tanah, dan batu. Hanya gambar-gambar
yang mengandung lambang-lambang dan perwujudan dari keadaan-keadaan tertentu
serta diasosiasikan dengan bunyi ucap sajalah yang dapat diusut sebagai awal pemben-
tukan kaligrafi. Dari situlah, tercipta sistem atau aturan tertentu untuk membacanya.
Demikian pula sistem tulisan primitif Mesir Kuno atau sistem yang dikembangkan oleh
kelompok-kelompok masyarakat primitif.
Kaligrafi Mesir Kuno yang disebut hieroglyph berkembang menjadi hieratik dan
digunakan oleh pendeta-pendeta Mesir untuk keperluan keagamaan. Dari huruf hieratik
itulah muncul huruf demotik yang digunakan oleh rakyat umum selama beberapa
ribu tahun. Bentuk tulisan yang ditemukan tahun 3200 SM di lembah Sungai Nil itu
tidak berupa kata-kata. Hurufnya terputus-putus seperti paku, tetapi disederhanakan
Mengenal Kaligrafi Islam 17
dalam bentuk-bentuk gambar. Tulisan-tulisan tersebut merupakan simbol-simbol yang
m engandung isyarat atau maksud. Kaligrafi bentuk itulah yang diduga sebagai cikal
bakal kaligrafi Islam.
C. Kaligrafi Masuk Indonesia
Peradaban Islam mulai muncul di permukaan ketika terjadi hubungan timbal
balik antara peradaban orang-orang Arab dan non-Arab. Pada mulanya, Islam
tidak memerlukan suatu bentuk kesenian. Akan tetapi, seiring waktu, kaum
muslimin menjadikan karya-karya seni sebagai media untuk mengekspresikan
pandangan hidup mereka. Mereka membangun bentuk-bentuk seni yang kaya
sesuai dengan perspektif kesadaran nilai Islam. Selain itu, mereka secara
p erlahan mengembangkan gaya sendiri dan menambah sumbangan kebudayaan
di bidang kesenian. Salah satu bentuk karya seni kaum muslimin adalah seni
kaligrafi.
Kaligrafi atau biasa dikenal dengan nama khoth tumbuh dan berkembang
dalam budaya Islam. Kaligrafi menjadi alternatif ekspresi menarik yang
m engandung unsur penyatu yang kuat. Kaligrafi dapat berkembang pesat dalam
kebudayaan Islam karena perkembangan ajaran agama Islam melalui kitab suci
Al-Qur’an serta keunikan dan kelenturan huruf-huruf Arab.
Khoth sebagai suatu bentuk seni yang memiliki aturan khas, kini telah
tumbuh secara lepas, terpadukan, dan mempunyai makna tersendiri, misalnya
pada bagian-bagian bangunan. Salah satu fakta yang memesona dalam sejarah
seni dan budaya Islam ialah keberhasilan bangsa Arab, Persia, Turki, dan India.
Mereka berhasil menciptakan bentuk-bentuk dan gaya tulisan kaligrafi dalam
berbagai variasi, antara lain kufi, riq’i, diwani, tsuluts, dan naskhi.
Di Indonesia, kaligrafi hadir sejalan dengan masuknya agama Islam melalui
jalur perdagangan pada abad ke-7. Seni kaligrafi kemudian menyebar ke pelosok
nusantara sekitar abad ke-12. Pusat-pusat kekuasaan Islam, seperti di Sumatra,
Jawa, Madura, dan Sulawesi menjadi kawah candradimuka bagi eksistensi
kaligrafi dalam perjalanannya dari pesisir/pantai merambah ke pelosok-pelosok
daerah.
Pada masa permulaan Islam di Indonesia, penampilan kaligrafi atau khoth
dapat dikatakan kurang menonjol. Hal itu disebabkan oleh penerapan kaligrafi
(dekorasi) yang sangat terbatas. Karya-karya arsitektur pada masa permulaan
Islam, seperti masjid-masjid di Banten, Cirebon, Demak, dan Kudus tidak
b anyak memberikan peluang yang berarti bagi penerapan kaligrafi. Di samping
itu, dalam fungsi dekoratifnya, kaligrafi sering dipadukan dengan motif hias
tradisional dan kadang dipadukan dengan aksara Jawa dalam bentuk candra
sangkala (sebagai petunjuk angka tahun berdirinya suatu bangunan). Oleh
k arena itu, kaligrafi Islam tidak dapat berdiri sendiri sebagai cabang seni rupa.
18 Pemahaman BTQ SMA 3
Pada masa itu, sebagian besar karya kaligrafi lebih mementingkan nilai-nilai
fungsional daripada nilai estetis. Dengan kata lain, nilai-nilai keindahan tulisan
itu sendiri sebagai karya seni menjadi terabaikan.
Belakangan ini, tampak gejala penggarapan kaligrafi, baik secara kaidah khothiyah
maupun yang ”lebih bebas”, ke dalam lukisan. Kaligrafi murni mengalami bentuk
pengungkapan baru ke dalam komposisi huruf yang diramu dengan motif dekorasi. Hal
itu misalnya dapat dilihat pada munculnya kembali penggunaan bahan kaca sebagai
medium seni lukis. Salah satu hasil karya yang ada adalah seni kaligrafi yang berbentuk
tokoh wayang atau tokoh cerita dalam agama Islam dengan gaya khas Cirebon. Namun,
manifestasi kaligrafi Islam masih tidak beranjak dari konsepsi masa awal Islam, yaitu
mengisi bidang gambar yang tersedia. Hanya, keterikatan itu tidak sekuat pada masa
awal Islam dulu.
Angin baru ditiupkan oleh A. Sadali A.D. Pirous (Bandung), Amri Yahya
(Yogyakarta), dan Amang Rahman (Surabaya). Mereka dengan kemampuan tekniknya
berhasil melahirkan karya-karya seni lukis kaligrafi yang berkarakter. Kaligrafi
yang hadir dalam karya pelukis-pelukis tersebut menjadi ekspresi yang larut dalam
mediumnya. Unsur-unsur garis, bentuk, warna, tekstur, dan unsur bentuk lainnya
m ampu mencuatkan nilai-nilai baru dalam seni lukis kaligrafi di Indonesia sebagai
kaligrafi kontemporer.
Kehadiran seni lukis kaligrafi di Yogyakarta sebagai karya ”pemberontakan”
terhadap kaidah-kaidah khothiyah merupakan bentuk kebangkitan kembali seni kaligrafi,
baik pada seniman maupun penikmatnya. Eksperimen-eksperimen yang dilakukan oleh
para tokoh pembaru dalam seni lukis kaligrafi untuk menemukan cara-cara baru dalam
mengekspresikan semangat islami melalui tulisan indah itu adalah tanda-tanda yang
memberikan harapan besar bagi seni Islam yang sangat dihormati tersebut.
D. Macam-Macam Khoth Kaligrafi
Perlu kita ketahui bahwa khoth hanyalah seni dari model huruf Arab, jadi bukan ba-
gian dari agama. Oleh karena itu, dalam menulis atau melukis kaligrafi Islam, kita tidak
wajib menggunakan khoth yang dikarang atau dibuat oleh seniman-seniman terdahulu.
Yang terpenting dalam menulis dan melukis kaligrafi adalah tidak mengubah makna
dari kaidah huruf dan bahasa Arab. Jadi, Anda boleh berkreasi dengan huruf-huruf Arab
tersebut, asal tidak sampai mengubah makna dan artinya.
Jadi, apabila ingin membuat atau menulis kaligrafi Islam dengan mengambil
cuplikan dari Al-Qur’an atau hadits, sebaiknya Anda memahami arti dari kalimat yang
akan Anda tulis tersebut. Itu perlu dilakukan agar Anda tidak menghilangkan atau
m enambah huruf yang berakibat rusaknya makna dari ayat tersebut. Dengan memahami
arti dan makna dari ayat-ayat yang kita tulis, selain akan menghasilkan karya yang
indah, semoga kita dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari sebagai
peningkatan amal dan ibadah.
Untuk mengenal khoth kaligrafi Islam, ada berbagai khoth yang telah dibukukan
oleh para seniman kaligrafi. Berikut ini adalah beberapa khoth yang biasa digunakan
para seniman kaligrafi dalam menulis huruf-huruf Al-Qur’an.
Mengenal Kaligrafi Islam 19
1. Khoth Kufi
Khoth kufi merupakan kaligrafi Islam tertua dan sumber seluruh kaligrafi Islam.
Khoth ini dinamakan kufi karena berasal dari Kota Kufah, kemudian menyebar ke
seluruh Jazirah Arab. Masyarakat Arab berusaha mengolah dan mempercantik gaya
kufi dengan menyisipkan unsur-unsur ornamen sehingga lahirlah beragam corak kufi
baru. Cara menulisnya pun tidak lagi terbatas dengan bambu, tetapi juga dengan pena,
penggaris, segitiga, dan jangka. Khoth kufi pernah menjadi satu-satunya tulisan yang
digunakan untuk menyalin mushaf Al-Qur’an. Dengan kufi pula ayat-ayat Al-Qur’an
dipatri pada dinding-dinding masjid, istana, dan nisan-nisan. Setelah itu, kufi berubah
menjadi seni yang berdiri sendiri sebagai alat ekspresi para seniman kaligrafi. Meskipun
cenderung kaku dengan banyaknya sudut yang menjadi karakternya, kufi sangat lentur
dan mudah diolah karena lebih bergantung pada alat-alat bantu, seperti penggaris. Jadi,
siapa pun dapat menulis kufi.
Contoh kaligrafi khoth kufi:
20 Pemahaman BTQ SMA 3
2. Khoth Naskhi
Khoth naskhi adalah tulisan yang sampai ke wilayah Arab Hijaz dalam bentuknya
yang paling akhir, setelah lepas dari bentuknya yang kuno sebelum masa kenabian.
Selanjutnya, gaya tulisan yang semakin sempurna tersebut digunakan untuk urusan
a dministrasi perkantoran dan surat-menyurat di zaman kekuasaan Islam. Pada abad
ke-3 dan 4, pola-pola naskhi bertambah indah berkat kodifikasi yang dilakukan oleh
Ibnu Muqlah (272−328 H). Para ahli sejarah beranggapan bahwa Ibnu Muqlah adalah
peletak dasar khoth naskhi dalam bentuknya yang sempurna di zaman Bani Abbas.
Di zaman kekuasaan Atabek Ali (545 H), usaha memperindah khoth naskhi
m encapai puncaknya. Oleh karena itu, terkenallah gaya yang disebut naskhi atabeki
yang banyak digunakan untuk menyalin mushaf Al-Qur’an di abad pertengahan Islam
dan menggeser posisi khoth kufi yang banyak digunakan sebelumnya. Khoth ini disebut
naskhi karena para khothot (pembuat atau penulis khoth) menulis mushaf Al-Qur’an
dan berbagai buku dengan menggunakan gayanya.
Naskhi adalah tulisan yang sangat lentur dengan banyak putaran dan hanya
memiliki sedikit sudut yang tajam, seperti sudut-sudut kufi. Sekarang, huruf-huruf
naskhi menyebar ke aneka penerbitan untuk mencetak buku, koran, dan majalah, bahkan
meluas menjadi huruf-huruf komputer. Dibandingkan dengan gaya lain, naskhi lebih
mudah digunakan untuk mengajari membaca para pemula. Ada kesepakatan bahwa
naskhi membantu penulis menggoreskan penanya dengan cepat dibandingkan kaligrafi
bergaya rumit, misalnya tsuluts. Tsuluts rumit karena huruf-hurufnya kecil dan perte-
muan goresan-goresan memanjangnya terlihat jelas. Selain itu, naskhi didukung oleh
harmoni huruf-huruf dan keindahan posturnya.
Contoh khoth naskhi:
Mengenal Kaligrafi Islam 21
3. Khoth Riq’ah (Riq’i)
Riq’ah adalah salah satu gaya khoth ciptaan masyarakat Turki Usmani. Muhammad
Tahir Kurdi menyebutkan bahwa penggagas dan peletak dasar-dasar kaidah khoth
riq’ah adalah Mumtaz Bek, seorang konsultan di zaman Sultan Abdul Majid Khan
(sekitar 1280 M). Posisi khoth riq’ah berada di antara khoth diwani dan khoth siyaqat.
Mumtaz Bek juga dikenal sangat masyhur dalam bidang khoth diwani. Tujuan awal
diciptakannya tulisan ini adalah untuk mempersatukan seluruh kaligrafi bagi seluruh
pegawai kerajaan. Jadi, mereka hanya menulis dengan satu gaya khoth dalam semua
tata pergaulan resmi yang diterapkan untuk kantor-kantor pemerintahan.
Penciptanya menamakan riq’ah yang menurut kamus-kamus bahasa berarti
potongan daun untuk menulis. Khoth riq’ah ini tidak berhubungan dengan khoth riq’ah
kuno yang pernah digunakan di seluruh kantor administrasi negara. Beberapa sultan
Usmani, seperti Sulaiman al-Kanuni dan Abdul Hamid I sangat memperhatikan dan
sering menulis dengan khoth riq’ah.
Spesifikasi khoth riq’ah terdapat pada huruf-hurufnya yang pendek dan bisa ditulis
lebih cepat daripada khoth naskhi. Khoth riq’ah sederhana dan tidak memiliki struktur
yang rumit. Oleh karena itu, pada kehidupan modern ini, khoth naskhi khusus digunakan
untuk mencetak teks buku, surat kabar, dan majalah. Adapun khoth riq’ah khusus
d igunakan untuk catatan tangan atau dikte. Di bidang advertising atau untuk penulisan
judul-judul surat kabar, khoth riq’ah sering digunakan karena dapat mencakup kata-
kata panjang dengan goresan-goresan yang tidak banyak memakan tempat.
Saat tidak menggunakan pena tipis tebal, khoth riq’ah berfungsi untuk menulis
catatan harian, seperti pelajaran dan kuliah, surat-menyurat, dan reportase para juru
tulis atau wartawan. Kecepatan gerak riq’ah dapat disamakan dengan stenografi dalam
tulisan latin. Hal itu memungkinkan karena spesifikasi hurufnya pendek dan ada
beberapa huruf yang diringkas seperti sin tanpa gigi, alif dan lam tanpa tarwis, serta
lengkungan-lengkungan sederhana pada ya’, jim, qaf, dan nun.
Keringkasan riq’ah dapat juga dilihat pada struktur dan komposisinya, yaitu huruf
dan kata yang bertumpang tindih untuk memperpendek jarak tulisan bagi kata-kata
yang panjang. Mode ini banyak digunakan, terutama untuk judul-judul koran dan
u ngkapan iklan. Huruf alif, misalnya, dipendekkan dan posisinya di bawah atau di atas
huruf-huruf lain. Begitu pula penumpangan awal kata di atas ujung kata sebelumnya
supaya tulisan tampil lebih ringkas.
Contoh khoth riq’ah:
22 Pemahaman BTQ SMA 3
4. Khoth Diwani
Diwani adalah salah satu gaya khoth yang diciptakan oleh masyarakat Turki
Usmani. Peletak dasar-dasar kaidah dan ukuran huruf-hurufnya adalah Ibrahim Munif.
Tulisan ini mulai populer setelah penaklukkan Kota Konstantinopel oleh Sultan
M uhammad al-Fatih pada tahun 875 H. Penamaan diwani diambil karena dinisbahkan
pada kantor-kantor pemerintahan, tempat tulisan tersebut digunakan. Dari dewan-
d ewan pemerintahan itulah, khoth tersebut menyebar ke seluruh kalangan masyarakat.
Karakter diwani dikenal dengan putarannya sehingga tidak satu pun huruf yang tidak
mempunyai lengkungan. Goresannya yang lentur dan lembut memudahkan diwani
b eradaptasi dengan tulisan apa pun. Hal itu pula yang memudahkan para pembuat
kaligrafi menulis dengan diwani.
Contoh khoth diwani:
Mengenal Kaligrafi Islam 23
5. Khoth Diwani Jali
Khoth diwani jali merupakan salah satu gaya kaligrafi yang dibuat oleh masyarakat
Turki Usmani. Khoth ini hasil olahan seorang pembuat kaligrafi, Syahlan Pasha. Gaya
ini dianggap sebagai hasil pengembangan dari khoth diwani ‘adi. Jali artinya jelas.
Khoth diwani ‘adi maupun diwani jali sama-sama disebut khoth humayuni dan khoth
muqaddasi.
Humayuni maksudnya adalah raja-raja Humayun, sedangkan muqaddasi artinya
disucikan karena gaya ini khusus dipakai untuk menulis para sultan dan sultan dipercaya
sebagai bayang-bayang Tuhan di bumi. Diwani jali yang semula banyak digunakan
u ntuk menulis naskah, sertifikat, dan korespondensi antarnegara oleh para sultan
Turki Usmani, berkembang dan semakin halus menjadi tulisan hias pada abad ke-19
dan 20. Itu terutama terjadi di tangan para pembuat kaligrafi modern, seperti Syeikh
M uhammad Abdul Aziz al-Rifa’i dari Mesir, Syeikh Nasib Makarim di Lebanon, dan
Hasyim Muhammad al-Baghdadi di Irak.
Keindahan gaya ini tambah sempurna di tangan para master kaligrafi mutakhir,
seperti Sayid Ibrahim dari Mesir, Muhammad Sa’ad Haddad dan Mus’ad Musthafa
Khudir al-Bursaid dari Mesir, Muhammad Sadiq al-Khayyat dari Syiria, serta Jawad
Sabti al-Najvi, Muhammad Izzat Kirkukli, Jasim al-Najvi, dan Walid al-’Azmi dari
Irak. Kelebihan dan karakter khas diwani jali dari diwani ’adi adalah pada penyematan
tanda syakal dan hiasan titik yang memenuhi ruang tulisan dengan bentuk titik segi
empat (seperti titik-titik untuk tsuluts). Keindahannya justru tidak tampak tanpa
susunan geometris komponen-komponen yang padat tersebut. Oleh karena itu, diwani
jali ditulis dengan waktu yang agak lama.
Contoh khoth diwani jali:
6. Khoth Tsuluts
Khoth ini dinamakan khoth tsuluts karena ditulis dengan kalam yang ujung
p elatuknya dipotong dengan ukuran sepertiga (tsuluts) goresan kalam. Ada pula yang
24 Pemahaman BTQ SMA 3
menamakannya khoth Arab karena gaya ini merupakan sumber pokok aneka ragam
kaligrafi Arab yang banyak jumlahnya setelah khoth kufi. Untuk menulis dengan khoth
tsuluts, pelatuk kalam dipotong dengan kemiringan kira-kira setengah lebar pelatuk.
Ukuran ini sesuai untuk khoth tsuluts adi dan tsuluts jali. Khoth tsuluts banyak digunakan
untuk dekorasi dinding dan berbagai media karena kelenturannya serta dianggap paling
sulit dibandingkan gaya-gaya lain, baik dari segi kaidah maupun proses penyusunannya
yang menuntut harmoni dan keseimbangan.
Contoh khoth tsuluts:
7. Khoth Farisi (Ta’liq)
Dikatakan khoth farisi karena memang berasal dari bangsa Persia. Dalam menyusun
atau membuat khoth farisi, diperlukan tangan yang terampil dan tidak kaku karena
b anyak menarik garis semilengkung yang panjang.
Ta’liq artinya menggantung karena tulisan gaya ini terkesan menggantung. Tulisan
ini pertama kali dikembangkan oleh orang-orang Persia (Iran). Ta’liq disebut juga
farisi. Tulisan ini termasuk gaya tulisan yang sederhana dan digunakan sejak awal abad
ke-9. Abdul Hayy, seorang pembuat kaligrafi, adalah orang yang telah berperan besar
di awal perkembangan tulisan ini. Dia termotivasi oleh Shah Ismail sebagai peletak
dasar-dasar tulisan ta’liq. Gaya ini disukai oleh orang-orang Arab dan merupakan gaya
tulisan kaligrafi asli bagi orang Persia, India, dan Turki.
Seorang pembuat kaligrafi Persia, Mir Ali Sultan al-Tabrizi, kemudian
mengembangkan gaya ini lebih halus dan variatif menjadi nasta’liq. Nasta’liq berasal
dari kata nasakh dan ta’liq. Meski demikian, para pembuat kaligrafi Turki dan Persia
tetap menggunakan tulisan ini pada momen-momen penting. Ta’liq dan nasta’liq biasa
digunakan untuk penulisan literatur dan syair-syair tentang kepahlawanan, bukan untuk
penulisan Al-Qur’an.
Mengenal Kaligrafi Islam 25
Contoh khoth farisi:
Tips Doa Mohon Jodoh dan Keturunan yang Baik
G)<qeã R5 #mãp ã8=Y ém<;%v å< ...
Artinya: ”Ya Tuhanku, janganlah Engkau membiarkan aku hidup
seorang diri dan Engkaulah pewaris yang paling baik,” (Q.S. al-
Anbiyaa’: 89).
xäQ9eã S~jA cmã Öç~Ê Ö}<: cm9e oi # èså< ...
Artinya: ”Ya Tuhanku, berilah aku dari sisi-Mu seorang anak yang
baik. Sungguh Engkau Maha Mendengar doa,” (Q.S. Ali-’Imraan:
38).
Penjelasan:
Doa di atas sangat baik dibaca oleh orang-orang yang belum
mempunyai keturunan dan pasangan hidup. Selain itu, doa tersebut
sangat baik dibaca oleh setiap muslim agar diberi keturunan yang
saleh dan salihah.
Dua ayat di atas merupakan doa Nabi Zakaria a.s. agar diberi
keturunan sebagai pelanjut perjuangannya menegakkan agama
Allah. Kisah Nabi Zakaria a.s. bisa dilihat dalam Al-Qur’an Surah
al-Anbiyaa’Ayat 89−90 dan Surah Ali-’Imraan.
26 Pemahaman BTQ SMA 3
Khazanah
Keutamaan Membaca dan Mendengar Al-Qur’an
Membaca
Membaca Al-Qur’an termasuk amal yang sangat mulia dan Allah menjanjikan pahala
yang berlipat ganda bagi yang melakukannya. Seorang mukmin akan menjadikan Al-Qur’an
sebagai sebaik-baik bacaan di kala senang dan susah. Malah, membaca Al-Qur’an tidak saja
menjadi amal ibadah, tetapi juga menjadi penawar/obat bagi jiwa. (Q.S. Fushshilat: 44)
Di manakah letak keutamaan atau kelebihan martabat orang yang membaca Al-
Qur’an?
• Rasulullah menyatakan dengan empat perumpamaan. Perumpamaan orang
mukmin yang membaca Al-Qur’an adalah seperti bunga utrujjah (baunya
h arum dan rasanya lezat). Orang mukmin yang tak suka membaca Al-Qur’an
seperti buah kurma (baunya tidak begitu harum, tetapi manis rasanya). Orang
m unafik yang membaca Al-Qur’an ibarat sekuntum bunga (berbau harum, tetapi
p ahit rasanya). Orang munafik yang tak suka membaca Al-Qur’an tak ubahnya
seperti buah hanzalah (tidak berbau dan rasanya pahit sekali). (H.R. Bukhari
dan Muslim)
• Ada dua golongan manusia yang sungguh-sungguh setan dengki kepadanya,
yaitu orang yang diberi oleh Allah kitab suci Al-Qur’an ini, dibacanya siang
dan malam, dan orang yang dianugerahi Allah kekayaan harta, siang dan
m alam kekayaannya itu digunakannya untuk segala sesuatu yang diridai Allah.
(H.R. Bukhari dan Muslim)
• Rahmat Allah Swt. terhadap orang yang membaca Al-Qur’an sangat besar
s ebagaimana dijelaskan dalam hadits, ”Kepada kaum yang suka berjemaah di
rumah-rumah ibadah, membaca Al-Qur’an secara bergiliran, dan mengajar-
kannya kepada sesama akan turunlah kepadanya ketenangan dan ketenteraman,
akan terlimpah kepadanya rahmat dan mereka akan dijaga oleh malaikat, dan
Allah akan selalu mengingat mereka.” (Muslim dari Abu Hurairah)
• Allah menjanjikan pahala yang berlipat ganda bagi orang yang membaca Al-
Qur’an sebagaimana yang dikatakan oleh Ali bin Abi Thalib, ”50 x kebajikan
dari tiap-tiap huruf yang diucapkannya, yaitu orang yang membaca Al-Qur’an
dalam shalat; 25 x kebajikan, yaitu membaca Al-Qur’an di luar shalat dengan
berwudu; 10 x kebajikan, yaitu membaca Al-Qur’an di luar shalat dengan tidak
berwudu.”
Mendengarkan
Mendengarkan orang membaca Al-Qur’an pahalanya sama dengan orang yang memba-
canya. Ayat yang menjelaskan pahala orang yang mendengarkan bacaan Al-Qur’an terdapat
dalam Surah al-A’raaf Ayat 204.
Mengenal Kaligrafi Islam 27
Semakin sering orang membaca dan mendengarkan bacaan Al-Qur’an, semakin tertarik
hatinya pada Al-Qur’an. Jika dibaca dengan lidah yang fasih serta suara yang baik dan
m erdu, Al-Qur’an akan lebih berpengaruh pada jiwa yang mendengarkannya. Keadaan orang
mukmin tatkala mendengarkan bacaan Al-Qur’an digambarkan dalam Surah al-Anfaal Ayat
2. Rasulullah pun sangat suka mendengarkan bacaan Al-Qur’an dari orang lain.
Latihan Soal
A. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, d, atau e pada jawaban yang paling
benar!
1. Kaligrafi berasal dari bahasa .... d. Arab
a. Persia e. Yunani
b. Inggris
c. Prancis
2. Kallos artinya adalah .... d. goresan
a. indah e. baik
b. serasi
c. tulisan
3. Graphe artinya adalah .... d. goresan
a. indah e. baik
b. serasi
c. tulisan
4. Kaligrafi adalah suatu ilmu yang memperkenalkan bentuk-bentuk huruf tunggal, letak-
letaknya, dan cara-cara merangkainya menjadi sebuah kalimat tersusun. Pengertian
tersebut adalah pendapat dari ....
a. Didin Sirojudin d. Muhammad Latif
b. Syaikh Syamsuddin al-Akhfani e. Muammar Z.A.
c. Al-Akhfani
5. Istilah berikut disamakan dengan istilah kaligrafi, yaitu ....
a. koth d. hot
b. khoth e. hith
c. hat
6. Di bawah ini merupakan macam-macam kaligrafi, kecuali ....
a. naskhi d. riq’i
b. diwani e. arabi
c. tsuluts
28 Pemahaman BTQ SMA 3
7. Khoth yang paling sering digunakan atau diterapkan oleh kebanyakan orang adalah ....
a. naskhi d. riq’i
b. diwani e. raihani
c. tsuluts
8. Yang merupakan khoth ciptaan masyarakat Turki Usmani adalah ....
a. naskhi d. riq’i
b. diwani e. raihani
c. tsuluts
9. Khoth di bawah ini merupakan kaligrafi Arab tertua dan sumber seluruh kaligrafi Arab,
yaitu ....
a. kufi d. riq’i
b. diwani e. raihani
c. tsuluts
10. Tsuluts artinya adalah .... d. satu
a. sepertiga e. dua
b. seperempat
c. setengah
11. d. khoth kufi
e. khoth raihani
Khoth di atas tergolong jenis khoth ....
a. khoth naskhi
b. khoth tsuluts
c. khoth riq’i
12. Khoth tersebut adalah jenis ....
a. khoth naskhi d. khoth kufi
b. khoth tsuluts e. khoth raihani
c. khoth riq’i
Mengenal Kaligrafi Islam 29
13. Khoth tersebut adalah jenis ....
a. khoth naskhi d. khoth kufi
b. khoth tsuluts e. khoth raihani
c. khoth riq’i
14. Khoth tersebut adalah jenis ....
a. khoth naskhi d. khoth kufi
b. khoth tsuluts e. khoth farisi
c. khoth riq’i
15. Khoth di samping adalah jenis ....
a. khoth naskhi d. khoth kufi
b. khoth tsuluts e. khoth farisi
c. khoth riq’i
Khoth di samping adalah jenis ....
16. d. khoth diwani
a. khoth naskhi e. khoth farisi
b. khoth tsuluts
c. khoth riq’i
30 Pemahaman BTQ SMA 3
17. Khoth di samping adalah jenis ....
a. khoth diwani jali d. khoth diwani
b. khoth tsuluts e. khoth farisi
c. khoth riq’i
18. Khoth di samping adalah jenis ....
a. khoth diwani jali d. khoth diwani
b. khoth raihani e. khoth tsuluts
c. khoth riq’i
19. Khoth yang merupakan salah satu gaya kaligrafi buatan masyarakat Turki Usmani dan
hasil olahan Syahlan Pasha adalah jenis ....
a. khoth diwani jali d. khoth diwani
b. khoth raihani e. khoth tsuluts
c. khoth riq’i
20. Tulisan dalam Al-Qur’an yang sering kita baca setiap hari tergolong khoth jenis ....
a. khoth diwani jali d. khoth diwani
b. khoth raihani e. khoth tsuluts
c. khoth naskhi
B. Jawablah pertanyaan berikut dengan baik dan benar!
1. Apa pengertian kaligrafi menurut Syaikh Syamsuddin al-Akhfani?
2. Kapan masuknya dan menyebarnya kaligrafi ke Indonesia?
3. Sebutkan macam-macam khoth!
4. Mengapa bisa dikatakan khoth kufi?
5. Apa yang dimaksud dengan khoth naskhi?
3Pelajaran
Surah-Surah Pendek
Al-Qur’an 1
Sumber : www. Islamic_center.com
Gambar 3.1
Mengingat sangat pentingnya membaca Al-Qur’an bagi setiap
muslim dalam melaksanakan kewajiban dari Allah Swt., pemaha-
man dalam membaca maupun mengartikan ayat-ayat Al-Qur’an
sangat diperlukan. Selain itu, setiap muslim harus mengetahui hu-
kum-hukum bacaan dalam ilmu tajwid seperti yang telah dipelajari
pada bab sebelumnya.
Standar Kompetensi Membaca dan menghafal Al-Qur’an surah-surah pendek pilihan dengan baik dan
Kompetensi Dasar benar (tartil).
1. Membaca Al-Qur’an surah-surah pendek.
2. Menghafal Al-Qur’an surah-surah pendek.
32 Pemahaman BTQ SMA 3
Pada bab ini, kita akan mempelajari surah-surah pendek. Surah yang akan dipe-
lajari adalah Surah al-Insyiraah hingga Surah asy-Syams. Kita juga akan mempelajari
cara membaca yang baik dan benar sesuai dengan ilmu tajwid yang sudah dipelajari
pada bab-bab sebelumnya. Setiap surah akan dilengkapi dengan arti surah, arti per kata,
kategori ayat, pokok-pokok isi kandungan surah, dan analisis hukum bacaan.
A. Surah al-Insyiraah
1. Muqoddimah
Surah al-Insyiraah terdiri atas delapan ayat dan termasuk golongan surah mak-
kiyah. Surah ini diturunkan sesudah Surah adh-Dhuhaa. Kata al-insyiraah memiliki
makna melapangkan.
2. Bacaan Surah al-Insyiraah
Ø& !=tÎO^mã ø;eã Ø% !<>p cnQ änRMpp Ø$ !<9I ce0=Fmkeã
)ã=B}=BReãSilã Ø(ã=B}=BReãSiläYÚ#!=a:ceänRY<p
Artinya: á+ èU=Y cæ<1ãp ê* èJmäY#U=Y ã:äY
1. Bukankah Kami telah melapangkan dadamu (Muhammad)?
2. dan Kami telah menghilangkan daripadamu bebanmu,
3. yang memberatkan punggungmu*?
4. dan Kami tinggikan bagimu sebutan (nama)mu**.
5. Maka sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan,
6. sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.
7. Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sung-
guh-sungguh (urusan) yang lain***,
8. dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap.
* Yang dimaksud dengan beban di sini adalah kesusahan-kesusahan yang diderita
Nabi Muhammad saw. dalam menyampaikan risalah.
** Meninggikan nama Nabi Muhammad saw. di sini maksudnya adalah meninggikan
derajat dan mengikutkan namanya dengan nama Allah dalam kalimat syahadat,
menjadikan taat kepada nabi termasuk taat kepada Allah.
*** Sebagian ahli tafsir menafsirkan bahwa apabila Nabi Muhammad saw. telah se-
lesai berdakwah, dia diperintah beribadah kepada Allah dan apabila telah selesai
mengerjakan urusan dunia, dia diminta mengerjakan urusan akhirat. Selain itu, ada
yang mengatakan bahwa apabila telah selesai mengerjakan shalat, berdoalah.
Surah-Surah Pendek Al-Qur’an 1 33
3. Pokok Isi Kandungan Surah al-Insyiraah
Pokok isi kandungan Surah al-Insyiraah adalah penegasan tentang nikmat-nikmat
Allah Swt. yang diberikan kepada Nabi Muhammad saw. dan pernyataan Allah bah-
wa di samping kesukaran ada kemudahan. Oleh karena itu, nabi diperintah agar tetap
melakukan amal saleh dan bertawakal kepada Allah.
4. Mufrodat/Kosakata
0=Fm Kami telah melapangkan !=a: sebutan (nama)mu
!<9I dadamu =BReã Si sesudah kesulitan
änRMpp dan Kami telah
ã=B} ada kemudahan
menghilangkan #U=Y kamu telah selesai (dari
!<>p bebanmu suatu urusan)
O^mã memberatkan
!=tÎ punggungmu èJmäY kerjakanlah dengan sungguh-
änRY<p dan Kami tinggikan sungguh (urusan) yang lain
èU=Y hendaknya kamu berharap
5. Analisis Hukum Bacaan dalam Surah al-Insyiraah
Bunyi Ayat Cara Baca Hukum Alasan
Bacaan
!<9I ce0=Fmkeã Alam nasyrah laka - mim mati bertemu
shadrak - izhar dengan nun
syafawi
- ada dal yang
- qolqolah berharokat sukun
sughro
nun mati bertemu
!<>p cnQ änRMpp Wa wadha’naa ikhfa’ haqiqi dengan kaf
anka wizrak
nun mati bertemu
!=tÎO^mã |;eã Alladzii anqadha ikhfa’ haqiqi dengan qof
dhahrak
!=a: ce änRY<p Wa rafa’naa laka
dzikrak
34 Pemahaman BTQ SMA 3
ã=B} =BReã Si läY Fa inna ma’al - ghunnah - nun yang ber-
’usri yusraa tasydid
- izhar
ã=B}=BReã Silã Inna ma’al ’usri qomariyah - alif lam bertemu
yusraa dengan ’ain
- ghunnah
èJmäY#U=Y ã:äY Faidzaa faraghta - nun yang ber-
fanshab - izhar tasydid
qomariyah
- alif lam bertemu
ikhfa’ haqiqi dengan ’ain
nun mati bertemu
dengan shod
èU=Y cæ<1ãp Wa ilaa rabbika
farghab
B. Surah adh-Dhuhaa
1. Muqoddimah
Surah adh-Dhuhaa terdiri atas sebelas ayat dan termasuk golongan surah makkiyah.
Surah ini diturunkan sesudah Surah al-Fajr. Surah ini diberi nama adh-Dhuhaa yang
berarti waktu matahari sepenggalahan naik.
2. Bacaan Surah adh-Dhuhaa
Ú&2]äipcæ<cQ8päiØ%û.îîAã:ã g~eãpØ$ûîî2Neãp
ê( ûM=&îîY cæ< c~ËR} XqBep #1pvã oi ce R5 Õ=5wep
*ú9tYväM!9-pp )úpäîîYäj~&îî}!9.}kîîeã
- =tn% wY gyùBeãäiãpÚ, =t^% wY k~&îî~eãäiäîY Ú+ ûnUäîY wyùQ!9-pp
Artinya: á.(92Y cæ< ÖjRnîîæ äiãp
1. Demi waktu matahari sepenggalahan naik,
2. dan demi malam apabila telah sunyi (gelap).
3. Tuhanmu tiada meninggalkan kamu dan tiada (pula) benci kepadamu,*
4. dan sesungguhnya hari kemudian itu lebih baik bagimu daripada yang sekarang
(permulaan).**
5. Dan kelak Tuhanmu pasti memberikan karunia-Nya kepadamu, lalu (hati) kamu
menjadi puas.
Surah-Surah Pendek Al-Qur’an 1 35
6. Bukankah Dia mendapatimu sebagai seorang yatim, lalu Dia melindungimu.
7. Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang bingung,*** lalu Dia memberikan
petunjuk.
8. Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang kekurangan, lalu dia memberikan
kecukupan.
9. Sebab itu, terhadap anak yatim janganlah kamu berlaku sewenang-wenang.
10. Dan terhadap orang yang minta-minta, janganlah kamu menghardiknya.
11. Dan terhadap nikmat Tuhanmu, hendaklah kamu siarkan.
* Maksudnya, ketika turunnya wahyu kepada Nabi Muhammad saw. terhenti untuk
sementara waktu, orang-orang musyrik berkata ”Tuhannya (Muhammad) telah
meninggalkannya dan benci kepadanya.” Oleh karena itu, turunlah ayat ini untuk
membantah perkataan orang-orang musyrik itu.
** Maksudnya, akhir perjuangan Nabi Muhammad saw. akan menjumpai kemenangan-
kemenangan, sedangkan permulaannya penuh dengan kesulitan-kesulitan. Ada
pula sebagian ahli tafsir yang mengartikan dengan kehidupan akhirat beserta segala
kesenangannya.
*** Yang dimaksud dengan bingung di sini ialah kebingungan untuk mendapatkan
kebenaran yang tidak bisa dicapai oleh akal, lalu Allah menurunkan wahyu kepada
Nabi Muhammad saw. sebagai jalan untuk memimpin umat menuju keselamatan
dunia dan akhirat.
3. Pokok Isi Kandungan Surah adh-Dhuhaa
Pokok isi kandungan Surah adh-Dhuhaa adalah bahwa Allah Swt. tidak akan
m eninggalkan Nabi Muhammad serta isyarat dari Allah bahwa kehidupan nabi beserta
dakwahnya akan bertambah baik dan berkembang. Selain itu, ada larangan menghina
anak yatim dan menghardik orang yang meminta-minta serta perintah menyebut-nyebut
nikmat yang diberikan Allah sebagai tanda bersyukur.
4. Mufrodat/Kosakata
ûîî2Neãp demi waktu matahari úpäîîY lalu Dia melindungimu?
sepenggalahan naik !9-pp dan mendapatimu
g~eãp dan demi malam väM seorang yang bingung
û.îîA apabila telah sunyi (gelap) ú9tY lalu Dia memberikan
cQ8p meninggalkan kamu
petunjuk
2] äip dan tiada (pula) benci
kepadamu wyùQ seorang yang kekurangan
36 Pemahaman BTQ SMA 3
R5 lebih baik ûnUäîY lalu Dia memberikan
XqBep dan kelak kecukupan
c~ËR} memberikan karunia
ûM=&îîY lalu (hati) kamu menjadi =t^% wY maka janganlah kamu
berlaku sewenang-wenang
puas
gyùBeãäiãp dan orang yang minta-
!9.} mendapatimu minta
äj~&îî} seorang yatim
=tn% wY janganlah kamu
menghardiknya
(92Y hendaklah kamu siarkan
5. Analisis Hukum Bacaan dalam Surah adh-Dhuhaa
Bunyi Ayat Cara Baca Hukum Alasan
Bacaan
ûîî2Neãp Wadh-dhuhaa alif lam bertemu
idghom dengan dhod
syamsiyah
harokat fathah
û.îîA ã:ã g~eãp Wal-laili idzaa mad thobi’i bersama dengan alif
sajaa
2] äip cæ<cQ8päi Maa wadda’aka mad thobi’i harokat fathah
1pvã oi ce R5 Õ=5wep rabbuka wamaa bersama dengan alif
qalaa - idghom bila
cæ< c~ËR} XqBep ghunnah - dhommah tanwin
ûM=&îîY Walal aakhiratu bertemu dengan
khairul laka - izhar lam
úpäîîY äj~&îî} !9.} kîîeã minal uulaa qomariyah
- alif lam bertemu
Walasaufa - izhar safawi dengan hamzah
yu’thiika
rabbuka - ikhfa’ - mim sukun
fatardhaa haqiqi bertemu dengan
ya’
Alam yajidka
yatiiman fa - fathah tanwin
aawaa bertemu dengan fa’
Surah-Surah Pendek Al-Qur’an 1 37
ú9tY väM !9-pp Wawajada ikhfa’ haqiqi fathah tanwin
ka dhaallan bertemu dengan fa’
fahadaa
ûnUäîY wyùQ!9-pp Wawajada ikhfa’ haqiqi fathah tanwin
ka ’aailan fa- bertemu dengan fa’
aghnaa
=t^% wY k~&îî~eãäiäîY Fa ammal - ghunnah - mim yang ber-
sya'tima fala tasydid
- izhar
taqhar qomariyah - alif lam bertemu
dengan ya’
=tn% wY gyùBeãäiãp Wa ammas - ghunnah
saa’ila falaa - mim yang ber-
- idghom tasydid
tanhar syamsiyah
- alif lam bertemu
(92Y cæ< ÖjRnîîæ äiãp Wa ammaa - izhar halqi dengan sin
bini’mati
ghunnah - nun mati bertemu
dengan ha’
mim yang ber-
tasydid
rabbika
fahaddits
C. Surah al-Lail
1. Muqoddimah
Surah al-Lail terdiri atas 21 ayat dan termasuk golongan surah makkiyah. Surah ini
diturunkan sesudah Surah al-A’laa. Nama al-Lail (demi waktu malam) pada surah ini
diambil dari kata al-lail yang terdapat pada ayat pertama surah ini.
2. Bacaan Surah al-Lail
& ù*îîmvãp =îa;eã _îf5 äip %ûf.% ã:ã <ätneãp Ø$ ûFV} ã:ã g~eãp
) ûnB2îîeäæ \9Ip Ø( û^%ãpûËQã oiäiäîY Ú# .Fe kb~îRAlã
,ûnB<äæå;ap+ûnV&Aãpg6îîæIoiäiãp *ú=B~fer=B~nBY
/ú9tfeänî~fQlã .ú8=%ã:ãøuîîeäiunQ(V}äip-ú=BRfer=B~nBY
1 ûÏf% ã<äm kb%<;m äY Ú0 1pvãp Õ=5we änîîe lãp
38 Pemahaman BTQ SMA 3
4û^%vãätçn.~Ap 3ûeq%på;aú;eã û^EvãvãätfJ}v
6 ú?.îî% ÖjRm oir9nQ91v äip Ù5 ûa?&î} uîîeäiû%Ò} ú;eã
á8ûM=}XqBep 72Qvãuîæ<u-p xäV&îîævã
Artinya:
1. Demi malam apabila menutupi (cahaya siang),
2. demi siang apabila terang benderang,
3. demi penciptaan laki-laki dan perempuan,
4. sesungguhnya usaha kamu memang berbeda-beda.
5. Adapun orang yang memberikan (hartanya di jalan Allah) dan bertakwa,
6. dan membenarkan adanya pahala yang terbaik (surga),
7. maka Kami kelak akan menyiapkan baginya jalan yang mudah.
8. Dan adapun orang-orang yang bakhil dan merasa dirinya cukup,*
9. serta mendustakan pahala terbaik,
10. maka kelak Kami akan menyiapkan baginya (jalan) yang sukar.
11. Dan hartanya tidak bermanfaat baginya apabila ia telah binasa.
12. Sesungguhnya kewajiban Kamilah memberi petunjuk,
13. dan sesungguhnya kepunyaan Kamilah akhirat dan dunia.
14. Maka Kami memperingatkan kamu dengan neraka yang menyala-nyala,
15. tidak ada yang masuk ke dalamnya kecuali orang yang paling celaka,
16. yang mendustakan (kebenaran) dan berpaling (dari iman).
17. Dan kelak akan dijauhkan orang yang paling takwa dari neraka itu,
18. yang menafkahkan hartanya (di jalan Allah) untuk membersihkannya,
19. padahal tidak ada seseorang pun memberikan suatu nikmat kepadanya yang harus
dibalasnya,
20. tetapi (dia memberikan itu semata-mata) karena mencari keridaan Tuhannya Yang
Mahatinggi.
21. Dan kelak dia benar-benar mendapat kepuasan.
* Yang dimaksud dengan merasa dirinya cukup ialah tidak memerlukan lagi perto-
longan Allah dan tidak bertakwa kepada-Nya.
Surah-Surah Pendek Al-Qur’an 1 39
3. Pokok Isi Kandungan Surah al-Lail
Surah al-Lail menceritakan bahwa usaha setiap manusia berlainan sehingga balas-
annya pun berlainan. Orang yang suka berderma, bertakwa, dan membenarkan adanya
pahala yang baik akan dimudahkan oleh Allah. Baginya, berbuat kebaikan akan mem-
bawa kebahagiaan di akhirat. Orang yang tidak percaya pada pahala, dia akan mudah
melakukan kejahatan yang akan membawa kesengsaraan di akhirat. Harta bendanya
tidak akan memberi manfaat kepadanya. Orang yang bakhil merasa dirinya cukup dan
mendustakan adanya pahala.
4. Mufrodat/Kosakata
g~eãp demi malam ú 8=% telah binasa
kb%<;m äY maka, Kami
ûFV} menutupi (cahaya siang)
memperingatkan kamu
<ätneãp demi siang
ûf.% terang benderang ã<äm neraka
ûÏf% yang menyala-nyala
_îf5 penciptaan ätfJ}v tidak ada yang masuk ke
=îa;eã laki-laki dalamnya
û*îîmvãp dan perempuan
û^Evã orang yang paling celaka
kb~îRA usaha kamu ûeq%p dan berpaling (dari iman)
ätçn.~Ap dan kelak akan dijauhkan
.Fe memang berbeda-beda
dari neraka itu
ûËQã yang memberikan
û^%vã orang yang paling takwa
\9Ip dan membenarkan û%Ò} yang menafkahkan
ûa?&î} untuk membersihkannya
ûnB2îîeäæ pahala yang terbaik 91v äip padahal tidak ada seseorang
(surga)
pun
r=B~nBY maka Kami kelak akan
menyiapkan baginya r9nQ di sisinya
ú?.îî% yang harus dibalasnya
g6îîæ yang bakhil
40 Pemahaman BTQ SMA 3
ûnV&Aãp dan merasa dirinya cukup xäV&îîævã tetapi (dia memberikan itu
semata-mata)
å;ap serta mendustakan
ú=BRfe (jalan) yang sukar 2Qvã Yang Mahatinggi
XqBep dan kelak
uîîeäi hartanya ûM=} mendapat kepuasan
5. Analisis Hukum Bacaan dalam Surah al-Lail
Bunyi Ayat Cara Baca Hukum Alasan
Bacaan
ûFV} ã:ã g~eãp Wal-laili idzaa harokat fathah
yaghsyaa mad thabi’i bersama dengan
alif
ûf.% ã:ã <ätneãp Wan nahaari idzaa idghom
tajallaa syamsiyah alif lam bertemu
dengan nun
û*îîmvãp =îa;eã _îf5 äip Wamaa - idghom - alif lam bertemu
khalaqadz-dzakara syamsiyah dengan dzal
wal untsaa - izhar - alif lam bertemu
qomariyah dengan hamzah
.Fe kb~îRAlã Inna sa’yakum
lasyattaa - ghunnah - nun yang ber-
tasydid
û^%ãpûËQã oiäiäîY Fa ammaa man - izhar
a’thaa wat taqaa syafawi - mim mati
bertemu dengan
ûnB2îîeäæ \9Ip Wa shaddaqa - ghunnah lam
bilhusna
- izhar halqi - mim yang ber-
ú=B~fe r=B~nBY Fasanuyassiruhuu tasydid
lilyusraa izhar
qomariyah - nun mati
ûnV&Aãpg6îîæoiäiãp Wa ammaa bertemu dengan
mam bakhila - ghunnah hamzah
wastaghnaa - iqlab alif lam bertemu
dengan ha’
- mim yang ber-
tasydid
- nun mati bertemu
dengan ba’
Surah-Surah Pendek Al-Qur’an 1 41
ûnB<äæ å;ap Wakadzaba izhar alif lam bertemu
bilhusnaa qomariyah dengan ha’
ú=BRfe r=B~nBY Fasanuyassiruhuu izhar halqi nun sukun bertemu
lil ‘usraa dengan ha’
ghunnah
ú8=% ã:ã uîîeäi unQ (V} äip Wamaa yughnii nun yang ber-
‘anhu maaluhuu - ghunnah tasydid
- izhar - nun yang ber-
idzaa taraddaa
qomariyah tasydid
ú9tfe änî~fQ lã Inna ‘alainaa - ikhfa’ - alif lam bertemu
lalhudaa
haqiqi dengan hamzah
1pvãp Õ=5we änîîe lãp Wa innalana lal - ikhfa’
aakhirata wal - nun sukun
haqiqi bertemu dengan
uulaa izhar dzal
qomariyah
ûÏf% ã<äm kb%<;m äY Fa andzartukum - fathah tanwin
naaran taladhaa izhar bertemu dengan
qomariyah ta’
û^Evãvã ätfJ}v Laa yashlaahaa
illal asyqaa - izhar halqi alif lam bertemu
dengan alif
ûeq%p å;a ú;eã Alladzii kadzaba - izhar halqi
wa tawallaa alif lam bertemu
- idghom dengan alif
û^%vãätçn.~Ap Wa bighunnah
sayujannabuhal - kasrah tanwin
- ikhfa’ bertemu dengan
atqaa haqiqi ’ain
ûa?&î} uîîeäiû%Ò} ú;eã Alladzii yu’tii - nun sukun
maalahuu bertemu dengan
dal
yatazakkaa
- nun sukun
r9nQ91v äip Wamaa li ahadin bertemu dengan
‘indahuu min nun
ú?.îî% ÖjRm oi ni’matin tujzaa - kasrah tanwin
bertemu dengan
ta’