BUKU AJAR
Pertumbuhan & Perkembangan
Neonatus, Bayi, Balita dan Anak Pra Sekolah
Eko Mindarsih, S.SiT, M.Kes., Rr Dewi Ngaisyah, SKM, MKM
BUKU AJAR
Pertumbuhan dan Perkembangan
Neonatus, Bayi, Balita dan Anak Pra sekolah
Oleh :
Eko Mindarsih, S.SiT, M.Kes.
Rr Dewi Ngaisyah, SKM, MKM
i
Buku Ajar
Pertumbuhan Perkembangan
Neonatus, Bayi, Balita dan Anak Pra sekolah
©Mindarsih
Respati Press, Yogyakarta 2021
All right reserved
@Hak cipta dilindungi undang-undang
Dilarang memperbanyak, mencetak atau menerbitkan
sebagian isi atau seluruh buku dengan cara dan dalam bentuk
apapun juga tanpa seijin editor dan penerbit
viii + 130 halaman; 14,80 x 21,00 cm
Penulis:
Eko Mindarsih, S.SiT, M.Kes.
Rr Dewi Ngaisyah, SKM, MKM
Editor : Eko Mindarsih, S.SiT, M.Kes.
Rancang Sampul dan penata isi : Tri Mei Khasana, S.Gz., MPH
Diterbitkan pertama kali oleh:
Respati Press
Jalan Laksda Adi Sucipto Km.6,3 Depok, Sleman, DIY
Email: respatipress@respati.ac.id
Telp: (0274) 489780, 488781
Fax: (0274) 489780
Cetakan pertama, September 2021
ISBN: 978-623-6978-17-7
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT,
atas rahmad dan hidayah- Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan Buku yang berjudul “Buku Ajar Pertumbuhan
dan Perkembangan Neonatus, Bayi, Balita dan Anak Pra
sekolah”. Penulisan Buku ini bertujuan untuk memenuhi
kebutuhan referensi, yang mendukung proses belajar
mengajar baik untuk dosen maupun mahasiswa, menciptakan
suasana pembelajaran yang menyenangkan serta
meningkatkan motivasi mahasiswa dalam proses belajar
mengajar karena disusun secara sistematis sesuai dengan
tujuan pembelajaran.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Ketua LP3M Universitas Respati Yogyakarta yang selalu
memotivasi dan memberi kesempatan melaksanakan Tri
Dharma Perguruan Tinggi kepada penulis
2. Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Respati
Yogyakarta yang selalu memfasilitasi para dosen dalam
pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi.
3. Ketua Program Studi Kebidanan Program Diploma Tiga,
yang selalu memberikan motivasi dan memfasilitasi
pengembangan dosen.
4. Ketua Program Studi Gizi Program Sarjana, yang selalu
memberikan motivasi dan memfasilitasi pengembangan
dosen.
5. Bapak/Ibu Dosen dan tenaga kependidikan di Program
Studi Kebidanan Program Diploma Tiga dan Program
Studi Gizi Program Sarjana yang telah banyak
memberikan inspirasi kepada penulis.
iii
Penulis sangat berterima kasih untuk semua bantuan
dalam penyusunan buku ajar ini Harapan penulis semoga
buku ajar ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Masukan
dan saran yang bersifat membangun selalu penulis harapkan
untuk kesempurnaan dimasa yang akan datang.
Yogyakarta, Januari 2021
Penulis
iv
DAFTAR ISI
Kata Pengantar…………………………………….............................. iii
v
Daftar Isi ………………………...........................................................
1
BAB I. Konsep Pertumbuhan dan Perkembangan
Neonatus Bayi, Balita dan Anak 1
Prasekolah………………………………………………. 1
A. Pendahuluan………………………………………. 1
2
1. Diskripsi Bab………………………………... 2
2
2. Tujuan atau Sasaran Pembelajaran... 4
8
3. Kompetensi Khusus………………………. 12
B. Penyajian…………………………………………… 14
1. Pertumbuhan………………………………... 19
22
2. Perkembangan………………………………
22
3. Teori Perkembangan…………………….. 23
23
4. Ciri- Ciri Tumbuh Kembang…………… 25
5. Faktor Yang Mempengaruhi
Tumbuh Kembang…………………………
6. Aspek-aspek perkembangan yang
dipantau………………………………………..
C. Penutup………………………………………………
1. Evaluasi, Pertanyaan Diskusi, Soal
Latihan, Praktek atau Kasus…………...
2. Pertanyaan Diskusi………………………..
3. Soal Latihan..................................................
4. Umpan balik dan Tindak Lanjut..........
v
5. Glosarium...................................................... 25
28
BAB II. Tahapan Pertumbuhan dan Perkembangan.. 28
28
A. Pendahuluan………………………………………. 28
29
1. Diskripsi Bab………………………………... 29
2. Tujuan atau Sasaran Pembelajaran... 29
3. Kompetensi Khusus………………………. 35
B. Penyajian…………………………………………… 43
1. Periode pertumbuhan dan 49
perkembngan pada neonatus, bayi, 51
56
balita dan anak prasekolah…………..... 56
57
2. Prinsip pertumbuhan dan 57
59
perkembangan Neonatus, Bayi, 59
Balita dan Anak Usia Prasekolah…….
3. Tahapan pertumbuhan dan
perkembangan Neonatus, Bayi,
Balita dan Anak Usia Prasekolah…….
4. Gangguan tumbuh-kembang yang
sering ditemukan…………………………..
5. Stimulasi tumbuh kembang
neonatus, bayi, balita dan anak
prasekolah…………………………………….
C. Penutup………………………………………………
1. Evaluasi, Pertanyaan Diskusi, Soal
Latihan, Praktek atau Kasus…………...
2. Pertanyaan Diskusi………………………..
3. Soal latihan……………………………………
4. Umpan balik dan tindak lanjut……….
5. Glosarium……………………………………..
vi
BAB III. Pemantauan Tumbuh Kembang Neonatus, 62
Bayi, Balita Dan Anak Pra Sekolah……………
A. Pendahuluan………………………………………. 62
1. Diskripsi Bab………………………………... 62
2. Tujuan atau Sasaran Pembelajaran... 62
3. Kompetensi Khusus………………………. 63
B. Penyajian…………………………………………… 63
1. Indikator pemantauan tumbuh
kembang neonatus, bayi dan balita
dan anak prasekolah……………………... 63
2. Indikator Pertumbuhan fisik…………. 65
3. Perkembangan Motorik Kasar,
Motorik Halus, Berbicara Dan
Bahasa, Sosial……………………………….. 67
4. Pemeriksaan Antropometri pada
Anak…………………………………………….. 78
5. Pemeriksaan Fisik pada Balita……….. 85
C. Penutup……………………………………………… 88
1. Evaluasi, Pertanyaan Diskusi, Soal 88
Latihan, Praktek atau Kasus…………...
2. Pertanyaan Diskusi……………………….. 89
3. Soal Latihan………………………………….. 89
4. Umpan balik dan tindak lanjut………. 91
5. Glosarium…………………………………….. 91
BAB IV. Deteksi Dini Pertumbuhan dan
Perkembangan Neonatus, Bayi, Balita dan
Anak Prasekolah……………………………………… 94
A. Pendahuluan………………………………………. 94
vii
1. Deskripsi Bab……………………………….. 94
2. Tujuan atau Sasaran Pembelajaran... 94
3. Kompetensi Khusus………………………. 95
B. Penyajian…………………………………………… 95
1. Deteksi Dini Pertumbuhan dan
Perkembangan……………………………... 95
2. Deteksi Dini Gangguan
Pertumbuhan dan Penentuan Status
Gizi Anak………………………………………. 99
3. Deteksi Dini Gangguan
Perkembangan……………………………… 102
4. Deteksi dini penyimpangan mental
emosional…………………………………….. 121
5. Deteksi Dini Autis pada Anak
Prasekolah……………………………………. 122
6. Deteksi Dini gangguan pemusatan
Perhatian dan Hiperaktivitas
(GPPH) pada anak Prasekolah………. 124
7. Intervensi dan Rujukan Dini
Tumbuh Kembang Anak………………... 125
C. Penutup……………………………………………… 130
1. Evaluasi, Pertanyaan Diskusi, Soal 130
Latihan, Praktek atau Kasus…………...
2. Pertanyaan Diskusi……………………….. 131
3. Soal Latihan………………………………….. 131
4. Umpan balik dan Tindak Lanjut……... 133
5. Glosarium…………………………………….. 133
viii
BAB I
KONSEP PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
NEONATUS BAYI, BALITA DAN ANAK PRASEKOLAH
A. PENDAHULUAN
1. Diskripsi Bab
Bab ini memberikan bekal kemampuan
mahasiswa untuk menguasai konsep tumbuh
kembang neonatus bayi, balita dan anak prasekolah
yang diperlukan sebagai dasar dalam memberikan
pemahaman kepada mahasiswa tentang pertumbuhan
dan perkembanan yang sangat penting bagi neonatus
bayi, balita dan anak pra sekolah. Menanamkan
keyakinan pada mahasiswa agar mampu memantau
pertumbuhan dan perkembangan neonatus bayi, balita
dan anak pra sekolah. Dengan menguasai Bab ini
mahasiswa mampu melakukan penatalaksanaan pada
neonatus bayi, balita dan anak prasekolah dengan
pendekatan yang didasari konsep, sikap dan
keterampilan.
2. Tujuan atau Sasaran Pembelajaran
Pada akhir pembelajaran, mahasiswa mampu:
a. Menjelaskan Pertumbuhan
b. Menjelaskan Perkembangan
c. Menjelaskan Teori Perkembangan
d. Menjelaskan Ciri- Ciri Tumbuh Kembang
e. Menjelaskan Faktor Yang Mempengaruhi Tumbuh
Kembang
f. Aspek-aspek perkembangan yang dipantau
Pertumbuhan dan Perkembangan Neonatus, Bayi, Balita dan Anak Pra sekolah | 1
3. Kompetensi Khusus
Kompetensi khusus yang diharapkan dapat
dicapai oleh mahasiswa adalah memiliki sikap,
keterampilan umum, keterampilan khusus dan
pengetahuan dalam capaian pembelajaran sebagai
pemberi pelayanan (care provider), communicator,
serta mitra perempuan. Melakukan penatalaksanaan
pada neonatus, bayi, balita dan anak prasekolah yang
efektif dan efisien.
B. PENYAJIAN
1. Pertumbuhan
a. Pengertian
Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran
dan jumlah sel serta jaringan intraseluler, berarti
bertambahnya ukuran fisik dan struktur tubuh
sebagian atau keseluruhan, sehingga dapat diukur
dengan satuan panjang dan berat. (Kemenkes RI,
2016).
Pertumbuhan (growth) adalah perubahan
yang bersifat kuantitatif, yaitu bertambahnya
jumlah, ukuran, dimensi pada tingkat sel, organ,
maupun individu. Anak tidak hanya bertambah
besar secara fisik, melainkan juga ukuran dan
struktur organ-organ tubuh dan otak. Menurut
Hurlock EB dalam (Soetjiningsih dan Ranuh, 2016).
Pertumbuhan adalah perubahan dalam
besar, jumlah, ukuran, atau dimensi tingkat sel
organ, maupun individu yang bisa diukur dengan
ukuran berat (gram, pon, kilogram), ukuran
panjang (cm, meter), umur tulang, dan
2 | Pertumbuhan dan Perkembangan Neonatus, Bayi, Balita dan Anak Pra sekolah
keseimbangan metabolik (retensi kalsium dan
nitrogen tubuh) (Adriana, 2013).
Tumbuh normal adalah pertumbuhan yang
sesuai grafik pertumbuhan. Tumbuh normal
merupakan gambaran kondisi status gizi dan status
kesehatan yang optimal. Jika pertumbuhan berat
badan dapat dipertahankan normal, maka
panjang/tinggi badan dan lingkar kepala juga akan
normal. Pertumbuhan bersifat simultan namun
kecepatannya berbeda. Pada saat pertumbuhan
berat badan mengalami weight faltering, yaitu
kondisi dimana arah garis pertumbuhan kurang
dari yang diharapkan karena berat badan yang
stagnan atau rendahnya kenaikan berat badan anak
berdasar usia, saat itu juga panjang/tinggi badan
dan lingkar kepala mengalami deselerasi.
Penilaian pertumbuhan anak harus
dilakukan secara berkala. Banyak masalah fisik
maupun psikososial yang dapat mempengaruhi
pertumbuhan anak. Pertumbuhan yang terganggu
dapat merupakan tanda awal adanya masalah gizi
dan kesehatan.
Alat utama untuk mengevaluasi
pertumbuhan adalah grafik pertumbuhan Berat
Badan menurut Umur (BB/U), tabel kenaikan berat
badan (weight increment), grafik Panjang/Tinggi
Badan menurut Umur (PB/U atau TB/U), tabel
pertambahan panjang badan atau tinggi badan
(length/height increment), dan grafik Indeks Massa
Tubuh menurut Umur (IMT/U) dengan
mempertimbangkan umur, jenis kelamin, dan hasil
pengukuran berat badan dan panjang/tinggi badan
Pertumbuhan dan Perkembangan Neonatus, Bayi, Balita dan Anak Pra sekolah | 3
yang dilakukan secara akurat, (Permenkes RI,
2020).
2. Perkembangan
a. Pengertian
Perkembangan adalah bertambahnya
struktur dan fungsi yang lebih kompleks dalam
kemampuan gerak kasar, gerak halus, bicara,
bahasa, serta sosialisasi dan kemandirian
(Hockenberry , J.M. & Wilson, 2007).
Perkembangan adalah bertambahnya
kemampuan (skill) struktur dan hasil dari proses
pematangan/maturitas. Perkembangan
menyangkut berkembang sedemikian rupa
sehingga masing-masing dapat memenuhi
fungsinya. Termasuk juga perkembangan kognitif,
bahasa, motorik, emosi dan perkembangan prilaku
sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya.
Perkembangan merupakan progresif, terarah, dan
terpadu/kohelen. Progresif mengandung arti
bahwa perubahan yang terjadi mempunyai arah
tertentu dan cenderung maju ke depan, tidak
mundur kebelakang. Terarah dan terpadu
menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang pasti
antara perubahan yang terjadi saat ini, sebelumnya
dan berikutnya.
Perkembangan adalah Peningkatan
keterampilan dan kapasitas untuk berfungsi secara
bertahap dan terus-menerus. Perkembangan
berhubungan dengan perubahan secara kualitas,
diantaranya terjadi peningkatan kapasitas individu
untuk berfungsi yang dicapai melalui proses
4 | Pertumbuhan dan Perkembangan Neonatus, Bayi, Balita dan Anak Pra sekolah
pertumbuhan, pematangan, dan pembelajaran.
proses tersebut terjadi secara terus-menerus dan
saling berhubungan serta ada keterkaitan anatara
satu komponen dan komponen lain. (Supartini,
2012).
Perkembangan adalah suatu proses
bertambahnya kemampuan dalam struktur dan
fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang
teratur sebagai hasil dari proses pematangan. Anak
yang sehat akan berkembang sesuai dengan
pertumbuhannya. Perkembangan menyangkut
adanya proses pembelahan sel-sel, jaringan, organ
dan sistem organ pada tubuh yang berkembang
sedemikian rupa, sehingga dapat memenuhi
fungsinya masing-masing. Perkembangangan
tersebut meliputi emosi, intelektual, dan tingkah
laku sebagai hasil dari interaksi dengan
lingkungannya (Supariasa, IDN, 2016).
Perkembangan (development) adalah
bertambahnya skill (kemampuan) dalam struktur
dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola
yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil
dari proses pematangan. Disini menyangkut adanya
proses diferensiasi dari sel-sel tubuh, jaringan
tubuh, organ-organ, dan sistem organ yang
berkembang sedemikian rupa sehingga masing-
masing dapat memenuhi fungsinya. Termasuk juga
perkembangan emosi, intelektual, dan tingkah laku
sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya
(Soetjiningsih dan Ranuh, 2016).
Perkembangan adalah bertambahnya
struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks
Pertumbuhan dan Perkembangan Neonatus, Bayi, Balita dan Anak Pra sekolah | 5
dalam kemampuan gerak kasar, gerak halus, bicara
dan bahasa serta sosialisasi dan kemandirian.
Berbeda dengan pertumbuhan, perkembangan
merupakan hasil interaksi kematangan susunan
saraf pusat dengan organ yang dipengaruhinya,
misalnya perkembangan sistem neuromuskuler,
kemampuan bicara, emosi dan sosialisasi. Kesemua
fungsi tersebut berperan penting dalam kehidupan
manusia yang utuh. (Kemenkes RI, 2016).
Melihat pengertian di atas dapat
disimpulkan bahwa Perkembangan merupakan
hasil interaksi kematangan susunan saraf pusat
dengan organ yang dipengaruhinya, pada
perkembangan terjadi peningkatan keterampilan
dan kapasitas untuk berfungsi secara bertahap dan
terus-menerus, meliputi emosi, intelektual, dan
tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan
lingkungannya, termasuk bertambahnya fungsi
tubuh yang lebih kompleks dalam kemampuan
gerak kasar, gerak halus, bicara dan bahasa serta
sosialisasi dan kemandirian, sehingga
perkembangan ini berperan penting dalam ke-
hidupan manusia. Pertumbuhan lebih ditekankan
pada faktor kuantitaf, sedangkan perkembangan
lebih ditekankan pada faktor kualitatif.
Menurut Frankerburg (1981) yang dikutip oleh
Soetjiningsih, terdapat 4 aspek perkembangan
anak balita yaitu :
1) Kepribadian/ tingkah laku sosial (personal
social) yaitu aspek yang berhubungan dengan
kemampuan mandiri, bersosialisasi dan
berinteraksi dengan lingkungan.
6 | Pertumbuhan dan Perkembangan Neonatus, Bayi, Balita dan Anak Pra sekolah
2) Motorik halus (fine motor adaptive) yaitu aspek
yang berhubungan dengan kemampuan anak
untuk mengamati sesuatu, melakukan gerakan
yang melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu
dan otot-otot kecil, memerlukan koordinasi
yang cermat serta tidak memerlukan banyak
tenaga. Misalnya memasukkan manik ke botol,
menempel, menggunting.
3) Motorik kasar (gross motor) yaitu aspek yang
berhubungan dengan pergerakan dan sikap
tubuh yang melibatkan sebagian sebagian besar
bagian tubuh karena dilakukan dilakukan oleh
otot-otot yang lebih besar sehingga
memerlukan cukup tenaga. Misalnya berjalan,
berlari.
4) Bahasa (language) adalah aspek yang
berhubungan dengan kemampuan untuk
memberikan respons terhadap suara,
mengikuti perintah dan bicara spontan. Pada
masa bayi, kemampuan bahasa bersifat pasif
sehingga bila menyatakan perasaan Uraian
Materi atau keinginannya melalui tangisan dan
gerakan. Semakin bertambah usia, anak akan
menggunakan bahasa aktif yaitu dengan bicara.
Manusia adalah makhluk hidup yang selalu
mengalami perubahan dari waktu ke waktu
(Sudirjo, 2018). Pertumbuhan dan perkembangan
terjadi sepanjang kehidupan, namun setiap tahap
perkembangan mempunyai ciri-ciri tersendiri.
Perkembangan merupakan proses yang tidak
pernah berhenti, artinya akan selalu terjadi
Pertumbuhan dan Perkembangan Neonatus, Bayi, Balita dan Anak Pra sekolah | 7
sepanjang kehidupan. Fase perkembangan akan
selalu dialami oleh setiap individu mulai dari bayi
baru lahir, balita, anak, remaja, dewasa dan masa
tua. Keduamya akan selalu mengalami perubahan
ke fase selanjutnya, namun pertumbuhan menitik
beratkan pada perubahan fisik dan perkembangan
menitik beratkan pada perubahan psikisnya.
Pertumbuhan dan perkembangan berjalan tidak
bisa dipisahkan sehingga diantara keduanya akan
saling mempengaruhi. Pertumbuhan fisik akan
sangat mempengaruhi pertumbuhan psikisnya.
Perkembangan akan berlangsung dengan baik jika
didukung oleh pertumbuhan yang normal. Contoh
perkembangan adalah: kemampuan berdiri dan
berjalan, semakin meningkatnya kemampuan
berbicara, berimajinasi, berpikir, berbicara dll.
3. Teori Perkembangan
a. Perkembangan Psikososial (Erikson)
1) Tahap percaya tidak percaya (0-1 tahun)
Bayi sudah ternbentuk rasa percaya kepada
orang lain baik pada orang tua maupun pada
pengasuhnya ataupun tenaga kesehatan yang
merawatnya. Kegagalan pada tahap ini apabila
terjadi kesalahan dalam mengasuh dan
merawat maka akan timbul rasa tidak percaya.
2) Tahap kemandirian, rasa malu dan ragu (1-3
tahun)
Anak sudah mulai mandiri dalam tugas tumbuh
kembang seperti kemampuan motorik dan
bahas. Pada tahap ini jika anak tidak diberikan
kebebasan anak akan merasa malu.
8 | Pertumbuhan dan Perkembangan Neonatus, Bayi, Balita dan Anak Pra sekolah
3) Tahap inisiatif, rasa bersalah (4-6 tahun)
Anak akan mulai berinisiatif dalam belajar dan
mencari pengalaman baru secara aktif dalam
aktivitasnya. Apabila pada tahap ini dilarang
akan timbul rasa bersalah.
4) Tahap rajin dan rendah diri (6-12 tahun)
Anak selalu berusaha untuk mencari sesuatu
yang diinginkan atau prestasinya, sehingga
anak pada masa ini adalah rajin dalam
melakukan sesuatu. Apabila pada tahap ini
gagal anakl akan merasa rendah diri.
5) Tahap identitas dan kebingungan peran pada
masa adolesence. Anak mengalami perubahan
diri dan perubahan hormonal.
6) Tahap keintiman dan pemisahan terjadi pada
masa dewasa yaitu anak mencoba melakukan
hubungan dengan teman sebaya atau kelompok
masyarakat dalam kehidupan sosial.
7) Tahap generasi dan penghentian terjadi pada
masa dewasa pertengahan yaitu seseorang
ingin mencoba memperhatikan generasi
berikutnya dalam kegiatan aktivitasnya.
8) Tahap integritas dan keputusasaan terjadi pada
masa dewasa lanjut yaitu seseorang
memikirkan tugas-tugas dalam mengakhiri
kehidupan.
b. Perkembangan Psikoseksual(Sigmund Freud)
1) Tahap oral (0-1 tahun)
Pada masa ini kepuasan, kesenangan dan
kenikmatan dapat melalui dengan cara
menghisap, menggigit, mengunyah, atau
bersuara, ketergantungan sangat tinggi, dan
Pertumbuhan dan Perkembangan Neonatus, Bayi, Balita dan Anak Pra sekolah | 9
selalu minta dilindungi untuk mendapatkan
rasa aman. Masalah pada tahap ini adalah
menyapih dan makanan.
2) Tahap anal (1-3 tahun)
Kepuasan pada masa ini adalah pada
pengeluaran tinja. Anak akan menunjukkan
keakuannya, dan sikapnya sangat narsistik
yaitu cinta pada dirinya sendiri, dan sangat
egosentrik. Mulai mempelajari struktur
tubuhnya. Masalah pada masa ini adalah
obesitas, introvet, kurang pengendalian diri
dan tidak rapi.
3) Tahap oedipal atau phalik (3-5 tahun)
Kepuasan pada anak terletak pada autoerotik
yaitu meraba-raba, merasakan kenikmatan
dari beberapa dari daerah erogennya. Suka
pada lain jenis. Anak laki-laki cenderung suka
pada ibunya dan anak perempuan cenderung
suka pada ayahnya.
4) Tahap laten (5-12 tahun)
Kepuasan anak mulai terintegrasi, anak masuk
dalam masa pubertas, dan berhadapan
langsung pada tuntutan sosial seperti suka
pada kelompoknya atau sebaya, dorongan
libido mulai mereda.
5) Tahap genota; (>12 tahun)
Kepuasan anak pada fase ini kembali bangkit
dan mengarah pada perasaan cinta matang
terhadap lawan jenis.
c. Perkembangan kognitif (J.Piaget)
1) Tahap sensori motor (0-2 tahun)
Anak mempunyai kemampuan dalam
10 | Pertumbuhan dan Perkembangan Neonatus, Bayi, Balita dan Anak Pra sekolah
mengasimilasi dan mengakomodasi informasi
dengan cara melihat, mendengar dan
menyentuh dan aktivitas motorik. Semua
gerakan akan diarahkan kemulut, dengan
merasakan keingintahuan sesuatu dari apa
yang dilihat, didengar disentuh dan lain-
lainnya.
2) Tahap praoprasional (2-7 tahun)
Anak belum mampu mengoperasionalkan apa
yang dipikirkan melalui tindakan dalam
pikiran anak, perkembangan anak masih
bersifat egosentris. Pada mas ini pikiran
bersifat transduktif menganggap semuanya
sama. Seperti semua pria dikeluarga adalah
ayah, maka semua pria adalah ayah. Selain itu
ada pikiran animisme, yaituselalu
memperhatikan adanya benda mati. Seperti
anak jatuh dan terbentur batu, dia akan
menyalahkan batu tersebut dan memukulnya.
3) Tahap kongret (7-11 tahun)
Anak sudah memandang realistis dari
dunianya dan mempunyai anggapan yang
sama dengan orang lain, sifat egosentris sudah
hilang karena anak sudah mengerti tentang
keterbatasan diri sendiri. Anak sudah
mengenal konsep tentang waktu dan
mengingat kejadian yang lalu. Pemahaman
belum mendalam dan akan berkembang di
akhir usia sekolah (masa remaja).
4) Tahap formal operasional ( > 11 tahun)
Anak remaja dapat berfikir dengan pola yang
abstrak menggunakan tanda atau simbuln dan
Pertumbuhan dan Perkembangan Neonatus, Bayi, Balita dan Anak Pra sekolah | 11
menggambarkan kesimpilan yang logis.
Mereka dapat membuat dugaan dan
mengujinya dengan pemikiran yang abstrak,
teoritis dan filosofis. Pola berfikir logis
membuat mereka mampu berpikir tentang
apa yang orang lain juga memikirkannya, dan
berpikir untuk memecahkan masalah (Marmi
dan Kukuh Raharjo, 2014).
Tabel 1.1 Teori perkembangan pada masa balita
Masa Masa
Prasekolah
Teori Masa Bayi Prasekolah
Akhir
awal Inisiativ/ra
sa bersalah
Psikososial Percaya vs Otonomi vs
Fase Phalik
(E.Erikson) tidak ragu-
Pra
percaya ragu/malu operasional
Psikoseksual Fase Oral Fase Anal
(Sigmund
Freud)
Perkembangan Sensori Pra
kognitif motor operasional
(J.Piaget)
Sumber: Hurlock EB dalam (Sukesi, Setyani, 2016)
4. Ciri- Ciri Tumbuh Kembang
Terkadang di masyarakat kita, bayi yang gemuk
menjadi indikator sebagai bayi yang sehat. Padahal
belum tentu demikian. Bayi sehat cenderung memiliki
tahap pertumbuhan yang terus berkembang seiring
dengan pertambahan usia. Keadaan bayi yang sehat ini
bisa diketahui dengan berbagai hasil pengukuran.
12 | Pertumbuhan dan Perkembangan Neonatus, Bayi, Balita dan Anak Pra sekolah
Diantaranya adalah dari kenaikan BB dan TB hingga
kemampuan sosial dalam berinteraksi dengan orang
lain. Untuk menentukan apakah bayi dalam keadaan
yang sehat, kondisi bayi perlu diperhatikan dari
berbagai aspek. Proses tumbuh kembang anak
mempunyai beberapa ciri-ciri yang saling berkaitan.
Ciri ciri tersebut adalah sebagai berikut:
a. Perkembangan menimbulkan perubahan.
Perkembangan terjadi bersamaan dengan
pertumbuhan. Setiap pertumbuhan disertai dengan
perubahan fungsi. Misalnya perkembangan
intelegensia pada seorang anak akan menyertai
pertumbuhan otak dan serabut saraf.
b. Pertumbuhan dan perkembangan pada tahap awal
menentukan perkembangan selanjutnya. Setiap
anak tidak akan bisa melewati satu tahap
perkembangan sebelum ia melewati tahapan
sebelumnya. Sebagai contoh, seorang anak tidak
akan bisa berjalan sebelum ia bisa berdiri. Seorang
anak tidak akan bisa berdiri jika pertumbuhan kaki
dan bagian tubuh lain yang terkait dengan fungsi
berdiri anak terhambat. Karena itu perkembangan
awal ini merupakan masa kritis karena akan
menentukan perkembangan selanjutnya.
c. Pertumbuhan dan perkembangan mempunyai
kecepatan yang berbeda.
Sebagaimana pertumbuhan, perkembangan
mempunyai kecepatan yang berbeda- beda, baik
dalam pertumbuhan fisik maupun perkembangan
fungsi organ dan perkembangan pada masing-
masing anak.
d. Perkembangan berkorelasi dengan pertumbuhan.
Pertumbuhan dan Perkembangan Neonatus, Bayi, Balita dan Anak Pra sekolah | 13
Pada saat pertumbuhan berlangsung cepat,
perkembangan pun demikian, terjadi peningkatan
mental, memori, daya nalar, asosiasi dan lain-lain.
Anak sehat, bertambah umur, bertambah berat dan
tinggi badannya serta bertambah kepandaiannya.
e. Perkembangan mempunyai pola yang tetap.
Perkembangan fungsi organ tubuh terjadi menurut
dua hukum yang tetap, yaitu:
1) Perkembangan terjadi lebih dahulu di daerah
kepala, kemudian menuju ke arah kaudal/
anggota tubuh (pola sefalokaudal).
2) Perkembangan terjadi lebih dahulu di daerah
proksimal (gerak kasar) lalu berkembang ke
bagian distal seperti jari-jari yang mempunyai
kemampuan gerak halus (pola proksimodistal).
f. Perkembangan memiliki tahap yang berurutan.
Tahap perkembangan seorang anak mengikuti pola
yang teratur dan berurutan. Tahap-tahap tersebut
tidak bisa terjadi terbalik, misalnya anak terlebih
dahulu mampu membuat lingkaran sebelum
mampu membuat gambar kotak, anak mampu
berdiri sebelum berjalan dan sebagainya.
(Kemenkes RI, 2016).
5. Faktor Yang Mempengaruhi Tumbuh Kembang
Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan anak menurut (Kemenkes RI, 2016)
adalah
a. Faktor internal
Berikut ini adalah faktor-faktor internal yang
berpengaruh pada tumbuh kembang anak, yaitu
1) Ras/etnik atau bangsa
14 | Pertumbuhan dan Perkembangan Neonatus, Bayi, Balita dan Anak Pra sekolah
Anak yang dilahirkan dari ras/bangsa Amerika
tidak memiliki faktor herediter ras/bangsa
Indonesia atau sebaliknya.
2) Keluarga
Ada kecenderungan keluarga yang memiliki
postur tubuh tinggi, pendek, gemuk, atau
kurus.
3) Umur
Kecepatan pertumbuhan yang pesat adalah
pada masa prenatal, tahun pertama
kehidupan, dan pada masa remaja.
4) Jenis kelamin
Fungsi reproduksi pada anak perempuan
berkembang lebih cepat daripada laki-laki.
Akan tetapi setelah melewati masa pubertas,
pertumbuhan anak laki-laki akan lebih cepat.
5) Genetik
Genetik (heredokonstitusional) adalah bawaan
anak yaitu potensi anak yang akan menjadi
ciri khasnya. Ada beberapa kelainan genetik
yang berpengaruh pada tumbuh kembang
anak, contohnya seperti kerdil.
6) Kelainan kromosom
Kelainan kromosom umumnya disertai
dengan kegagalan pertumbuhan seperti pada
sindroma Down’s dan sindroma Turner’s.
b. Faktor eksternal
Berikut ini adalah faktor-faktor eksternal yang
berpengaruh pada tumbuh kembang anak.
1) Faktor prenatal
a) Gizi
Nutrisi ibu hamil terutama pada trimester
Pertumbuhan dan Perkembangan Neonatus, Bayi, Balita dan Anak Pra sekolah | 15
akhir kehamilan akan memengaruhi
pertumbuhan janin.
b) Mekanis
Posisi fetus yang abnormal bisa
menyebabkan kelainan kongenital seperti
club foot.
c) Toksin/zat kimia
Beberapa obat-obatan seperti
Aminopterin atau Thalidomid dapat
menyebabkan kelainan kongenital seperti
palatoskisis.
d) Endokrin
Diabetes mellitus dapat menyebabkan
makrosomia, kardiomegali, dan
hyperplasia adrenal.
e) Radiasi
Paparan radiasi dan sinar Rontgen dapat
mengakibatkan kelainan pada janin
seperti mikrosefali, spina bifida, retardasi
mental, dan deformitas anggota gerak,
kelainan kongenital mata, serta kelainan
jantung.
f) Infeksi
Infeksi pada trimester pertama dan kedua
oleh TORCH (Toksoplasma, Rubella,
Citomegali virus, Herpes simpleks) dapat
menyebabkan kelainan pada janin seperti
katarak, bisu tuli, mikrosefali, retardasi
mental, dan kelainan jantung kongenital.
g) Kelainan imunologi
Eritoblastosis fetalis timbul atas dasar
perbedaan golongan darah antara janin
16 | Pertumbuhan dan Perkembangan Neonatus, Bayi, Balita dan Anak Pra sekolah
dan ibu sehingga ibu membentuk antibody
terhadap sel darah merah janin, kemudian
melalui plasenta masuk ke dalam
peredaran darah janin dan akan
menyebabkan hemolysis yang selanjutnya
mengakibatkan hiperbilirubinemia dan
kerniktus yang akan menyebabkan
kerusakan jaringan otak.
h) Anoksia embrio
Anoksia embrio yang disebabkan oleh
gangguan fungsi plasenta menyebabkan
pertumbuhan terganggu.
i) Psikologi ibu
Kehamilan yang tidak diinginkan serta
perlakuan salah atau kekerasan mental
pada ibu hamil dan lain-lain.
2) Faktor persalinan
Komplikasi persalinan pada bayi seperti
trauma kepala, asfiksia dapat menyebabkan
kerusakan jaringan otak
3) Faktor pasca persalinan
a) Gizi
Untuk tumbuh kembang bayi, diperlukan
zat makanan yang adekuat.
b) Penyakit kronis atau kelainan kongenital
Tuberculosis, anemia, dan kelainan
jantung bawaan mengakibatkan retardasi
pertumbuhan jasmani.
c) Lingkungan fisik dan kimia
Lingkungan yang sering disebut melieu
adalah tempat anak tersebut hidup
berfungsi sebagai penyedia kebutuhan
Pertumbuhan dan Perkembangan Neonatus, Bayi, Balita dan Anak Pra sekolah | 17
dasar anak (provider). Sanitasi lingkungan
yang kurang baik, kurangnya sinar
matahari, paparan sinar radioaktif dan zat
kimia tertentu (Pb, Merkuri, rokok, dan
lain-lain) mempunyai dampak yang
negatif terhadap pertumbuhan anak.
d) Psikologis
Hubungan anak dengan orang sekitarnya.
Seorang anak yang tidak dikehendaki oleh
orang tuanya atau anak yang selalu
merasa tertekan, akan mengalami
hambatan di dalam pertumbuhan dan
perkembangan.
e) Endokrin
Gangguan hormon, misalnya pada
penyakit hipotiroid, akan menyebabkan
anak mengalami hambatan pertumbuhan.
f) Sosioekonomi
Kemiskinan selalu berkaitan dengan
kekurangan makanan serta kesehatan
lingkungan yang jelek dan tidaktahuan,
hal tesebut menghambat pertumbuhan
anak.
g) Lingkungan pengasuhan
Pada lingkungan pengasuhan, interaksi
ibu-anak sangat memengaruhi tumbuh
kembang anak.
h) Stimulasi
Perkembangan memerlukan rangsangan
atau stimulasi, khususnya dalam keluarga,
misalnya penyediaan mainan, sosialisasi
anak, serta keterlibatan ibu dan anggota
18 | Pertumbuhan dan Perkembangan Neonatus, Bayi, Balita dan Anak Pra sekolah
keluarga lain terhadap kegiatan anak.
i) Obat-obatan
Pemakaian kortikosteroid jangka panjang
akan menghambat pertumbuhan,
demikian halnya dengan pemakaian obat
perangsang terhadap susunan saraf yang
menyebabkan terhambatnya produksi
hormon pertumbuhan.
6. Aspek-aspek perkembangan yang dipantau
Pada usia tertentu anak akan mengalami
pertumbuhan dan perkembangan sesuai dengan
tahapan masing masing. Memang pertumbuhan dan
perkembangan setiap anak bisa tidak sama, mulai dari
tengkurap, duduk, merangkak, berjalan, berbicara dan
yang lainnya. Berikut ini adalah aspek-aspek
perkembangan yang dapat dipantau pada seorang anak
agar bisa terdeteksi saat ada keterlambatan. Semakin
cepat ditemukan keterlambatan akan semakin cepat
diberikan terapi dan akan semakin baik pula hasilnya.
a. Gerak kasar atau motorik kasar adalah aspek yang
berhubungan dengan kemampuan anak melakukan
pergerakan dan sikap tubuh yang melibatkan otot-
otot besar seperti duduk, berdiri, dan sebagainya.
b. Gerak halus atau motorik halus adalah aspek yang
berhubungan dengan kemampuan anak melakukan
gerakan yang melibatkan bagian-bagian tubuh
tertentu dan dilakukan oleh otot-otot kecil, tetapi
memerlukan koordinasi yang cermat seperti
mengamati sesuatu, menjimpit, menulis, dan
sebagainya.
Pertumbuhan dan Perkembangan Neonatus, Bayi, Balita dan Anak Pra sekolah | 19
c. Kemampuan bicara dan bahasa adalah aspek yang
berhubungan dengan kemampuan untuk
memberikan respons terhadap suara, berbicara,
berkomunikasi, mengikuti perintah dan
sebagainya.
d. Sosialisasi dan kemandirian adalah aspek yang
berhubungan dengan kemampuan mandiri anak
(makan sendiri, membereskan mainan selesai
bermain), berpisah dengan ibu/pengasuh anak,
bersosialisasi dan berinteraksi dengan
lingkungannya, dan sebagainya (Kemenkes RI,
2016).
20 | Pertumbuhan dan Perkembangan Neonatus, Bayi, Balita dan Anak Pra sekolah
Latihan
Latihan diberikan kepada setiap mahasiswa sesuai
materi pada Bab I secara terstruktur dan sistematis pada akhir
pertemuan sehingga mahasiswa memiliki penguasaan yang
baik terhadap BAB tentang konsep dasar asuhan kebidanan
pada neonatus bayi balita dan anak prasekolah dengan
pendekatan manajemen kebidanan didasari konsep-konsep,
sikap dan keterampilan dengan pokok bahasan asuhan
neonatus bayi balita dan anak pra sekolah. Adapun soal yang
digunakan untuk latihan adalah sebagai berikut:
1. Menjelaskan Pertumbuhan
2. Menjelaskan Perkembangan
3. Menjelaskan Teori Perkembangan
4. Menjelaskan Ciri- Ciri Tumbuh Kembang
5. Menjelaskan Faktor Yang Mempengaruhi Tumbuh
Kembang
6. Menjelaskan Aspek-aspek perkembangan yang dipantau
Ringkasan atau Poin-Poin Penting
1. Pertumbuhan
2. Perkembangan
3. Teori Perkembangan
4. Ciri- Ciri Tumbuh Kembang
5. Faktor Yang Mempengaruhi Tumbuh Kembang
6. Aspek-aspek perkembangan yang dipantau
Pertumbuhan dan Perkembangan Neonatus, Bayi, Balita dan Anak Pra sekolah | 21
C. PENUTUP
1. Evaluasi, Pertanyaan Diskusi, Soal Latihan, Praktek
atau Kasus
NO KOMPONEN NILAI BOBOT
1 Tugas 40%
Mahasiswa mampu menyelesaikan
tugas dan bekerjasama dalam
kelompok dalam bentuk membuat
makalah tentang pemantauan
pertumbuhan dan perkembangan.
Dimensi intrapersonalskill yang
sesuai:
a. Berpikir kreatif
b. Berpikir kritis
c. Berpikir analitis
d. Berpikir inovatif
e. Mampu mengatur waktu
f. Berargumentasi logis
g. Mandiri
h. Dapat mengatasi stress
i. Memahami keterbatasan diri.
j. Mengumpulkan tugas tepat
waktu
k. Kesesuaian topik dengan
pembahasan
Dimensi interpersonalskill yang
sesuai:
a. Tanggung jawab
b. Kemitraan dengan perempuan
c. Menghargai otonomi
22 | Pertumbuhan dan Perkembangan Neonatus, Bayi, Balita dan Anak Pra sekolah
NO KOMPONEN NILAI BOBOT
perempuan
d. Advokasi perempuan untuk
pemberdayaan diri
e. Memiliki sensitivitas budaya.
Values: 60%
a. Bertanggungjawab
b. Motivasi
c. Dapat mengatasi stress.
2 Ujian Tulis (MCQ)
2. Pertanyaan Diskusi
Mahasiswa dapat menerangkan kembali dan
memberi contoh konsep tumbuh kembang neonatus,
bayi, balita dan anak pra sekolah dalam tatap muka dan
dikusi. Kegiatan diskusi dilakukan dengan cara
membagi kelompok kecil. Setiap kelompok terdiri dari
8 mahasiswa sehingga terbentuk 5 kelompok. Masing-
masing kelompok memiliki 1 - 2 tema yang terdapat
dalam bab ini. Mahasiswa menyampaikan/
mempresentasikan dan mendiskusikan yang telah
dibuat dengan anggota kelompok yang lain kepada
dosen penanggung jawab. Mahasiswa menyerahkan
hasil diskusi yang telah dibuat kepada dosen
penanggung jawab masing-masing.
3. Soal Latihan
Pilih satu jawaban yang paling tepat!
Pertumbuhan dan Perkembangan Neonatus, Bayi, Balita dan Anak Pra sekolah | 23
1. Bertambahnya ukuran dan jumlah sel serta
jaringan intraseluler, yang berarti bertambahnya
ukuran fisik dan struktur tubuh sebagian atau
keseluruhan, sehingga dapat diukur dengan satuan
panjang dan berat adalah?
A. Pertumbuhan
B. Perkembangan
C. Ciri-ciri pertumbuhan
D. Ciri-ciri Perkembangan
2. Bertambahnya struktur dan fungsi tubuh yang
lebih kompleks dalam kemampuan gerak kasar,
gerak halus, bicara dan bahasa serta sosialisasi dan
kemandirian.
A. Pertumbuhan
B. Perkembangan
C. Ciri-ciri pertumbuhan
D. Ciri-ciri Perkembangan
3. Ciri-ciri pertumbuhan dan per kembangan pada
manusia adalah…
A. Pola pertumbuhan proximal distal
B. Perkembangan bisa di percepat/ diperlambat
C. Timbulnya ciri-ciri baru dan hilanngnya ciri
lama
D. Perkembangan memiliki tahap yang tak
berurutan
4. Faktor-faktor yang mempengaruhi tumbuh
kembang yang tidak bisa diubah adalah:
A. Genetik
B. Pola asuh
C. Lingkungan
D. Nutrisi
24 | Pertumbuhan dan Perkembangan Neonatus, Bayi, Balita dan Anak Pra sekolah
5. Yang merupakan ciri/prinsip dari tumbuh
kembang anak adalah....
A. Kecepatannya sama
B. Bersifat cephalocaudal
C. Pola perkembangan berbeda
D. Perkembangan pada setiap anak adalah sama
4. Umpan balik dan Tindak Lanjut
Dosen memberikan penilaian dari hasil latihan
dan diskusi dan menindaklanjuti dengan memberikan
masukan kepada mahasiswa terkait capaian
pembelajaran yang harus ia kuasai dalam bab ini.
5. Glosarium : Menurunnya oksigenisasi
Anoksia embrio janin melalui gangguan pada
plasenta atau tali pusat
Club foot.
: Kelainan pada bentuk kaki
Deselerasi bayi, di mana kaki bengkok
Eritoblastosis fetalis ke dalam seperti terkilir.
Growth : Penurunan kecepatan
Heredokonstitusional : Kondisi kelainan darah yang
dialami bayi baru lahir, yang
mana terjadi perbedaan
golongan darah antara ibu
dan si Anak
: Pertumbuhan
: Bawaan anak yaitu potensi
anak yang akan menjadi ciri
khasnya.
Pertumbuhan dan Perkembangan Neonatus, Bayi, Balita dan Anak Pra sekolah | 25
Hyperplasia : Penyakit keturunan yang
adrenal membuat penampilan fisik
Proksimal seorang wanita tampak lebih
Proksimodistal maskulin (ambigous genitalia).
Sefalokaudal : Lebih dekat dengan batang
tubuh atau pangka
Weight faltering
: Urutan pertumbuhan dimana
pertumbuhan dimulai pada
bagian tengah tubuh lalu
bergerak menuju kaki dan
tangan.
: Pertumbuhan yang terjadi dari
atas ke bawah, seperti
perkembangan fisik bayi dari
ujung kepala hingga ujung
kaki.
: Kondisi dimana arah garis
pertumbuhan kurang dari
yang diharapkan karena berat
badan yang stagnan atau
rendahnya kenaikan berat
badan anak berdasar usia
26 | Pertumbuhan dan Perkembangan Neonatus, Bayi, Balita dan Anak Pra sekolah
Daftar pustaka
Adriana, D. (2013). Tumbuh Kembang & Terapi Bermain Pada
Anak. Jakarta: Selemba Medika.
Baharudin. (2014). Pendidikan & psikologi perkembangan.
Jogjakarta: Arus media.
Hockenberry , J.M. & Wilson, D. (2007). Wong’s nursing care of
infant and children. Canada: Mosby Company.
Kemenkes RI. (2016). Pedoman Pelaksanaan Stimulasi,Deteksi
dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak di Tingkat
Pelayanan Kesehatan Dasar. Jakarta.
Marmi dan Kukuh Raharjo. (2014). Asuhan Neonatus Bayi
Balita dan Anak Pra Sekolah. Pustaka Pelajar: Yogyakarta.
Permenkes RI. (2020). Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor
2 tahun 2020 tentang Standar Pelayanan Antopometri
Anak. Jakarta.
Potter, P. (2010). Fundamental Of Nursing: Consep, Proses and
Practice. Jakarta : EGC.
Santrock, J. W. (2011). Perkembangan Anak. Jakarta: Erlangga.
Soetjiningsih dan Ranuh, I. N. G. (2016). Tumbuh Kembang
Anak. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.
Sudirjo, E. dan M. N. A. (2018). Pertumbuhan dan
Perkembangan Motorik. Sumedang : UPI Sumedang Pres.
Sukesi, Setyani, E. (2016). Asuhan Kebidanan, Neonatus, Bayi,
Balita dan Anak Prasekolah. Jakarta: Pusdik SDM
Kesehatan.
Supariasa, IDN, dkk. (2016). Penilaian Status Gizi. Jakarta: EGC.
Supartini, Y. (2012). Buku Ajar Konsep Dasar Keperawatan
Anak. Jakarta : EGC.
Yuniarti, S. (2015). Asuhan Tumbuh Kembang Neonatus Bayi:
Balita dan Anak Prasekolah. Bandung : PT Refika Aditama.
Pertumbuhan dan Perkembangan Neonatus, Bayi, Balita dan Anak Pra sekolah | 27
BAB II
TAHAPAN PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
A. PENDAHULUAN
1. Diskripsi Bab
Bab ini memberikan bekal kemampuan
mahasiswa untuk menguasai tahapan pertumbuhan dan
perkembangan neonatus, bayi, balita dan anak
prasekolah yang diperlukan sebagai dasar dalam
memberikan pemahaman terutama dalam memahami
tahapan pertumbuhan dan perkembangan yang sangat
penting bagi neonatus bayi, balita dan anak pra sekolah.
Menanamkan keyakinan pada mahasiswa untuk
memantau tahapan pertumbuhan dan perkembangan
neonatus bayi, balita dan anak pra sekolah. Dengan
menguasai bab ini mahasiswa mampu memberikan
penatalaksanaan pada neonatus bayi balita dan anak
prasekolah tentang tahapan pertumbuhan dan
perkembangan.
2. Tujuan atau Sasaran Pembelajaran
Pada akhir pembelajaran, mahasiswa mampu :
a. Menjelaskan periode pertumbuhan dan
perkembangan pada neonatus, bayi, balita dan anak
prasekolah
b. Menjelaskan prinsip pertumbuhan dan perkembangan
Neonatus, Bayi, Balita dan Anak Usia prasekolah
c. Menjelaskan tahapan pertumbuhan dan
perkembangan Neonatus, Bayi, Balita dan Anak Usia
prasekolah
d. Menjelaskan gangguan tumbuh-kembang yang sering
ditemukan
28 | Pertumbuhan dan Perkembangan Neonatus, Bayi, Balita dan Anak Pra sekolah
e. Menjelaskan stimulasi tumbuh kembang neonatus,
bayi, balita dan anak prasekolah
3. Kompetensi Khusus
Kompetensi khusus yang diharapkan dapat
dicapai oleh mahasiswa adalah memiliki sikap,
keterampilan umum, keterampilan khusus dan
pengetahuan dalam capaian pembelajaran sebagai
pemberi pelayanan (care provider), communicator, serta
mitra perempuan. Melakukan penatalaksanaan pada
neonatus, bayi, balita dan anak prasekolah yang efektif
dan efisien.
B. PENYAJIAN
1. Periode pertumbuhan dan perkembngan pada
neonatus, bayi, balita dan anak prasekolah
Tumbuh-Kembang anak berlangsung secara
teratur, saling berkaitan dan berkesinambungan yang
dimulai sejak konsepsi sampai dewasa.Tumbuh kembang
anak terbagi dalam beberapa periode. Berdasarkan
beberapa kepustakaan, maka periode tumbuh kembang
anak adalah sebagai berikut:
a. Masa prenatal atau masa intra uterin (masa janin
dalam kandungan).
1) Masa ini dibagi menjadi 3 periode, yaitu :
a) Masa zigot/mudigah, sejak saat konsepsi
sampai umur kehamilan 2 minggu.
b) Masa embrio, sejak umur kehamilan 2 minggu
sampai 8/12 minggu. Ovum yang telah dlbuahi
dengan cepat akan menjadl suatu organisme,
terjadi diferensiasi yang berlangsung dengan
cepat, terbentuk sistem organ dalam tubuh.
Pertumbuhan dan Perkembangan Neonatus, Bayi, Balita dan Anak Pra sekolah | 29
c) Masa janin/fetus, sejak umur kehamilan 9/12
minggu sampai akhir kehamilan. Masa ini
terdiri dari 2 periode yaitu:
(1) Masa fetus dini yaitu sejak umur
kehamilan 9 minggu sampai trimester
kedua kehidupan intra uterin. Pada masa
ini terjadi percepatan pertumbuhan,
pembentukan jasad manusia sempurna.
Alat tubuh telah terbentuk serta mulai
berfungsi.
(2) Masa fetus lanjut yaitu trimester akhir
kehamilan. Pada masa ini pertumbuhan
berlangsung pesat disertai perkembangan
fungsi-fungsi. Terjadi transfer
lmunoglobin G (lg G) dari darah ibu
melalui plasenta. Akumulasi asam lemak
esensial seri Omega 3 (Docosa Hexanic
Acid) dan Omega 6 (Arachldonlc Acid) pada
otakdanretina.
Periode yang paling penting dalam masa
prenatal adalah trimester pertama kehamilan. Pada
masa prenatal merupakan awal perkembangan
manusia dimulai sejak konsepsi, yaitu ketika ovum
dibuahi oleh sperma dan terbentuknya zigot hingga
lahirnya individu baru. Pada periode ini terjadi
perkembangan yang relative singkat, namun pada
periode inilah terjadi perkembangan yang sangat
cepat dalam diri individu.
Pada periode ini pertumbuhan otak janin
sangat peka terhadap pengaruh lingkungan janin.
Gizi kurang pada ibu hamil, infeksi, merokok dan
30 | Pertumbuhan dan Perkembangan Neonatus, Bayi, Balita dan Anak Pra sekolah
asap rokok, minuman beralkohol, obat-obat, bahan-
bahan toksik, pola asuh, depresi berat, faktor
psikologis seperti kekerasan terhadap ibu hamil,
dapat menimbulkan pengaruh buruk bagi
pertumbuhan janin dan kehamilan. Pada setiap ibu
hamil, dianjurkan untuk selalu memperhatikan
gerakan janin setelah kehamilan 5 bulan. Agar janin
dalam kandungan tumbuh dan berkembang
menjadi anak sehat, maka selama masa intra uterin,
seorang ibu diharapkan: Menjaga kesehatannya
dengan baik. Selalu berada dalam lingkungan yang
menyenangkan. Mendapat nutrisi yang sehat untuk
janin yang dikandungnya. Memeriksa kesehatannya
secara teratur ke sarana kesehatan. Memberi
stimulasi dini terhadap janin. Tidak mengalami
kekurangan kasih sayang dari suami dan
keluarganya. Menghindari stres baik fisik maupun
psikis. Tidak bekerja berat yang dapat
membahayakan kondisi kehamilannya.
b. Masa bayi (infancy) umur 0 - 11 bulan.
Pada masa ini terjadi adaptasi terhadap
lingkungan dan terjadi perubahan sirkulasi darah,
serta mulainya berfungsi organ-organ. Masa neonatal
dibagi menjadi 2 periode:
1). Masa neonatal dini,umur 0 - 7 hari.
2). Masa neonatal lanjut, umur 8 - 28 hari.
Hal yang paling penting agar bayi lahir
tumbuh dan berkembang menjadi anak sehat
adalah: Bayi lahir ditolong oleh tenaga kesehatan
yang terlatih, di sarana kesehatan yang memadai.
Untuk mengantisipasi risiko buruk pada bayi saat
Pertumbuhan dan Perkembangan Neonatus, Bayi, Balita dan Anak Pra sekolah | 31
dilahirkan, jangan terlambat pergi kesarana
kesehatan bila dirasakan sudah saatnya untuk
melahirkan.
Saat melahirkan sebaiknya didampingi
oleh keluarga yang dapat menenangkan perasaan
ibu. Sambutlah kelahiran anak dengan perasaan
penuh suka cita dan penuh rasa syukur.
Lingkungan yang seperti ini sangat membantu
jiwa ibu dan bayi yang dilahirkannya. Berikan ASI
sesegera mungkin. Perhatikan refleks menghisap
diperhatikan oleh karena berhubungan dengan
masalah pemberian ASI.
3). Masa post (pasca) neonatal, umur 29 hari sampai
11 bulan.
Pada masa ini terjadi pertumbuhan
yang pesat dan proses pematangan berlangsung
secara terus menerus terutama meningkatnya
fungsi sistem saraf. Seorang bayi sangat
bergantung pada orang tua dan keluarga sebagai
unit pertama yang dikenalnya. Beruntunglah bayi
yang mempunyai orang tua yang hidup rukun,
bahagia dan memberikan yang terbaik untuk
anak.
Pada masa ini, kebutuhan akan
pemeliharaan kesehatan bayi, mendapat ASI
eksklusif selama 6 bulan penuh, diperkenalkan
kepada makanan pendamping ASI sesuai
umurnya, diberikan imunisasi sesuai jadwal,
mendapat pola asuh yang sesuai. Masa bayi
adalah masa dimana kontak erat antara ibu dan
anak terjalin, sehingga dalam masa ini, pengaruh
ibu dalam mendidik anak sangat besar.
32 | Pertumbuhan dan Perkembangan Neonatus, Bayi, Balita dan Anak Pra sekolah
c. Masa anak dibawah lima tahun (anak balita, umur
12-59 bulan).
Pada masa ini, kecepatan pertumbuhan mulai
menurun dan terdapat kemajuan dalam
perkembangan motorik (gerak kasar dan gerak
halus) serta fungsi ekskresi. Periode penting dalam
tumbuh kembang anak adalah pada masa balita.
Pertumbuhan dasar yang berlangsung pada masa
balita akan mempengaruhi dan menentukan
perkembangan anak selanjutnya.
Setelah lahir terutama pada 3 tahun pertama
kehidupan, pertumbuhan dan perkembangan sel-
sel otak masih berlangsung; dan terjadi
pertumbuhan serabut serabut syaraf dan cabang-
cabangnya, sehingga terbentuk jaringan syaraf dan
otak yang kompleks. Jumlah dan pengaturan
hubungan-hubungan antar sel syaraf ini akan
sangat mempengaruhi segala kinerja otak, mulai
dari kemampuan belajar berjalan, mengenal huruf,
hingga bersosialisasi.
Pada masa balita, perkembangan
kemampuan bicara dan bahasa, kreativitas,
kesadaran sosial, emosional dan intelegensia
berjalan sangat cepat dan merupakan landasan
perkembangan berikutnya. Perkembangan moral
serta dasar-dasar kepribadian anak juga dibentuk
pada masa ini, sehingga setiap
kelalnan/penyimpangan sekecil apapun apabila
tidak dideteksl apalagi tidak ditangani dengan baik,
akan mengurangi kualitas sumber daya manusia
dikemudian hari.
d. Masa anak prasekolah (anak umur 60 - 72 bulan).
Pertumbuhan dan Perkembangan Neonatus, Bayi, Balita dan Anak Pra sekolah | 33
Pada masa ini, pertumbuhan berlangsung
dengan stabil. Terjadi perkembangan dengan
aktivitas jasmani yang bertambah dan
meningkatnya ketrampilan dan proses berfikir.
Memasuki masa prasekolah, anak mulai
menunjukkan keinginannya, seiring dengan
pertumbuhan dan perkembangannya.
Pada masa ini, selain lingkungan di dalam
rumah maka lingkungan di luar rumah mulai
diperkenalkan. Anak mulai senang bermain di luar
rumah. Anak mulai berteman, bahkan banyak
keluarga yang menghabiskan sebagian besar waktu
anak bermain di luar rumah dengan cara membawa
anak ke taman-taman bermain, taman-taman kota,
atau ke tempat-tempat yang menyediakan fasilitas
permainan untuk anak.
Sepatutnya lingkungan-lingkungan tersebut
menciptakan suasana bermain yang bersahabat
untuk anak (child friendly environment). Semakin
banyak taman kota atau taman bermain dibangun
untuk anak, semakin baik untuk menunjang
kebutuhan anak. Pada masa ini anak dipersiapkan
untuk sekolah, untuk itu panca indra dan sistim
reseptor penerima rangsangan serta proses
memori harus sudah siap sehingga anak mampu
belajar dengan baik. Perlu diperhatikan bahwa
proses belajar pada masa ini adalah dengan cara
bermain. Orang tua dan keluarga diharapkan dapat
memantau pertumbuhan dan perkembangan
anaknya, agar dapat dllakukan intervensl dini bila
anak mengalami kelainan atau gangguan
(Kemenkes RI, 2016).
34 | Pertumbuhan dan Perkembangan Neonatus, Bayi, Balita dan Anak Pra sekolah
2. Prinsip pertumbuhan dan perkembangan
Neonatus, Bayi, Balita dan Anak Usia Prasekolah
Prinsip-prinsip perkembangan adalah pola-pola
umum dalam suatu proses perubahan alamiah yang
teratur, universal dan berkesinambungan, yang
dimaksud dengan perubahan yang teratur adalah
pertumbuhan pada manusia yang berjalan normal
mengikuti tata urutan yang saling berkaitan. Prinsip-
prinsip Perkembangan Pertumbuhan dan perkembangan
manusia secara alamiah mengikuti pola teratur
berdasarkan prinsip atau hukum perkembangan
(Baharudin, 2014)
a. Prinsip Tumbuh kembang
Proses Tumbuh kembang anak juga mempunyai
prinsip-prinsip yang saling berkaitan. Prinsip
tersebut adalah sebagai berikut (Marmi dan Kukuh
Raharjo, 2014):
1) Tumbuh kembang adalah proses yang terus
menerus, dimulai sejak konsepsi sampai
maturitas atau dewasa. Setelah kelahiran
tumbang anak dengan mudah bisa diamati.
Perkembangan adalah merupakan proses
kematangan dan belajar. Kematangan merupakan
proses intrinsik yang terjadi dengan sendirinya,
sesuai dengan potensi yang ada pada individu.
Belajar merupakan perkembangan yang berasal
dari latihan dan usaha. Melalui belajar anak
memperoleh kemampuan menggunakan sumber
yang diwariskan dan potensi yang dimiliki anak.
2) Dalam periode tersebut terdapat adanya masa
percepatan atau perlambatan. Tiga periode
pertumbuhan percepatan:
Pertumbuhan dan Perkembangan Neonatus, Bayi, Balita dan Anak Pra sekolah | 35
a) Masa janin
b) Masa bayi (0-1 tahun)
c) Masa pubertas
3) Pola perkembangan dapat diramalkan.
Pola perkembangan anak adalah sama pada
semua anak. Akan tetapi kecepatannya berbeda
antara anak satu dengan anak yang lain. Dengan
demikian perkembangan seorang anak dapat
diramalkan. Perkembangan berlangsung dari
tahapan umum ke tahapan spesifik, dan terjadi
berkesinambungan. Contoh, anak akan belajar
duduk sebelum belajar berjalan.
4) Perkembangan erat hubungannya dengan
maturitas system susunan saraf pusat.
5) Aktifitas seluruh tubuh diganti respon individu
yang khas. Contoh bayi akan menggerakkan
seluruh tubuhnya bila melihat sesuatu yang
menarik.
6) Arah perkembangan anak adalah cephalocaudal.
7) Reflek primitiv sepert reflek menggenggam dan
melangkah akan menghilang sebelum gerakan
volunteer tercapai. Contoh, melangkah atau
berjalan akan menghilang pada usia 5-6 tahun.
Tumbuh kembang merupakan proses yang dinamis
dan terus menerus.
1) Prinsip tumbuh kembang menurut (Potter,
2010).
Perkembangan merupakan hal yang teratur dan
mengikuti rangkaian tertentu, perkembangan
merupakan hal yang kompleks, dapat diprediksi,
dengan pola konsisten dan kronologis dan
36 | Pertumbuhan dan Perkembangan Neonatus, Bayi, Balita dan Anak Pra sekolah
perkembangan adalah sesuatu yang terarah dan
berlangsung terus menerus, dalam pola sebagai
berikut
a) Cephalocaudal : merupakan rangkaian
pertumbuhan berlangsung terus dari kepala
ke arah bawah bagian tubuh. Contohnya bayi
biasanya menggunakan tubuh bagian atas
sebelum mereka menggunakan tubuh bagian
bawahnya (Santrock, 2011).
b) Proximodistal : perkembangan berlangsung
terus dari daerah pusat (proximal) tubuh ke
arah luar tubuh (distal). Contohnya, anak-
anak belajar mengembangkan kemampuan
tangan dan kaki bagian atas baru kemudian
bagian yang lebih jauh, dilanjutkan dengan
kemampuan menggunakan telak tangan dan
kakidanakhirnyajari-jari tangan dan kaki
c) Differentiation : yaitu ketika perkembangan
berlangsung terus dari yang mudah ke arah
yang lebih kompleks.
d) Sedangkan sequential yaitu perkembang yang
kompleks, dapat diprediksi, terjadi dengan
pola yang konsisten dan kronologis seperti
tengkurap-merangkak-berdiri- berjalan.
Setiap individu cenderung mencapai potensi
maksimum perkembangannya (Yuniarti,
2015).
2) Prinsip Perkembangan menurut Hurlock
Hurlock menjelaskan bahwa prinsip
perkembangan tersebut adalah:
a) Perkembangan melibatkan adanya
Pertumbuhan dan Perkembangan Neonatus, Bayi, Balita dan Anak Pra sekolah | 37
perubahan
Perkembangan selalu ditandai
adanya perubahan yang bersifat progresif,
yang bertujuan agar manusia dapat
menyesuaikan diri dengan tuntutan
lingkungan dengan cara realisasi diri dan
pencapaian kemampuan genetik. Perubahan
yang dimaksudkan disini termasuk
perubahan ukuran tubuh, bentuk tubuh dan
kemampuan, serta hilangnya ciri-ciri lama
untuk diganti dengan ciri-ciri baru.
b) Perkembangan awal lebih kritis dari
perkembagan selanjutnya
Perkembangan merupakan proses
yang berkelanjutan (continue), dimana
perkembangan sebelumnya mempengaruhi
perkembangan selanjutnya, maka kesalahan
atau gagguan pada awal perkembangan akan
terus mempengaruhi perkembangan-
perkembangan berikutnya.
c) Perkembangan merupakan hasil proses
kematangan dan belajar
Dalam kehidupan sering sulit
dibedakan antara perubahan yang
merupakan hasil belajar dengan perubahan
karena kematangan, hal ini dikarenakan
hasil antara keduanya sering terintegrasi.
Hanya dapat ditandai bahwa perubahan
karena belajar diperoleh melalui usaha sadar
atau latihan.
38 | Pertumbuhan dan Perkembangan Neonatus, Bayi, Balita dan Anak Pra sekolah
d) Pola perkembangan dapat diramalkan
Pola perkembangan manusia
mengikuti pola umum oleh karena itu
dengan melakukan pengamatan
longitudianal yakni sejak awal
perkembangan anak maka akan dapat
diramalkan pola perkembangan berikutnya,
baik yang menyangkut perkembangan fisik
maupun psikis.
e) Pola perkembangan memiliki karakteristik
yang dapat diramalkan
Tidak hanya pola perkembangan
saja yang dapat diramalkan, tetapi
karakteristik tertentu dari tingkat
perkembangan juga dapat diramalkan, baik
dalam hal ukuran, dan kapan kematangan
atau kapan masa peka (masa yang paling
tepat untuk mengembangkan kemampuan
tertentu). Apabila masa peka anak dapat
terpenuhi dan mendapat penangan yang
tepat maka anak akan berkembang dengan
baik pula.
f) Dalam perkembangan ditemui perbedaan
individual
Perkembangan manusia menikuti
pola umum, tetapi tempo dan irama
perkembangan bersifat individual, dalam
pengertian kecepatan, urutan
perkembangan, serta kualitas kemampuan
yang dapat dicapai setiap individu tidak
akan ada yang sama. Orangtua diharapkan
mampu memberikan perlakuan sesuai
Pertumbuhan dan Perkembangan Neonatus, Bayi, Balita dan Anak Pra sekolah | 39
dengan perkembangan anaknya.
g) Setiap periode perkembangan mengandung
harapan sosial
Manusia dapat mempelajari pola
perilalu dan keterampilan tertentu dengan
lebih baik dan berhasil pada usia tertentu
dibanding pada tingkat usia lain.
Berdasarkan hal tersebut, kelompok sosial
tertentu berharap setiap individu.
h) Setiap bidang perkembangan mengandung
bahaya sosial
Umumnya pola perkembangan anak
berjalan normal namun orangtua harus
selalu mewaspadai adanya gangguan baik
yang berasal dari diri anak ataupun
lingkungan. Gangguan dapat mempengaruhi
penyesuaian fisik, psikologis maupun sosial,
hal tersebut secara tidak langsung
mengakibatkan berubahnya pola
perkembangan anak.
i) Kebahagiaan bervariasi pada berbagai fase
perkembangan
Kebahagiaan merupakan hal yang
bersifat subyektif sehingga setiap individu
akan berbeda tingkat rasa bahagianya,
penyebab munculnya rasa bahagia, serta
waktunya. Membahagiakan seseorang pada
tahap tertentu belum tentu membuatnya
merasa bahagia pada tahap perkembangan
selanjutnya.
40 | Pertumbuhan dan Perkembangan Neonatus, Bayi, Balita dan Anak Pra sekolah
Proses tumbuh kembang anak mempunyai
beberapa ciri-ciri yang saling berkaitan. Ciri ciri tersebut
adalah sebagai berikut:
1) Perkembangan menimbulkan perubahan.
Perkembangan terjadi bersamaan dengan
pertumbuhan. Setiap pertumbuhan disertai dengan
perubahan fungsi. Misalnya perkembangan
intelegensia pada seorang anak akan menyertai
pertumbuhan otak dan serabut saraf.
2) Pertumbuhan dan perkembangan pada tahap awal
menentukan perkembangan selanjutnya. Setiap anak
tidak akan bisa melewati satu tahap perkembangan
sebelum ia melewati tahapan sebelumnya. Sebagai
contoh, seorang anak tidak akan bisa berjalan sebelum
ia bisa berdiri. Seorang anak tidak akan bisa berdiri jika
pertumbuhan kaki dan bagian tubuh lain yang terkait
dengan fungsi berdiri anak terhambat. Karena itu
perkembangan awal ini merupakan masa kritis karena
akan menentukan perkembangan selanjutnya.
3) Pertumbuhan dan perkembangan mempunyai
kecepatan yang berbeda.
Sebagaimana pertumbuhan, perkembangan
mempunyai kecepatan yang berbedabeda, baik dalam
pertumbuhan fisik maupun perkembangan fungsi
organ dan perkembangan pada masing-masing anak.
4) Perkembangan berkore/asi dengan pertumbuhan.
Pada saat pertumbuhan berlangsung cepat,
perkembangan pun demikian, terjadi peningkatan
mental, memori, daya nalar, asosiasi dan lain-lain.
Anak sehat, bertambah umur, bertambah berat dan
tinggi badannya serta bertambah kepandaiannya.
Pertumbuhan dan Perkembangan Neonatus, Bayi, Balita dan Anak Pra sekolah | 41