The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Fasilitasi_Pengembangan_Desa_Tangguh_Ben

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by mikaprastamarx, 2019-09-25 06:07:12

Fasilitasi_Pengembangan_Desa_Tangguh_Ben

Fasilitasi_Pengembangan_Desa_Tangguh_Ben

7

Tabel 2.4 Rekapitulasi Dampak Negatif, Dampak Positif, dan Tindakan PRB

BENCANA TAHUN SKALA DAMPAK NEGATIF DAMPAK POSITIF TINDAKAN PRB
TSUNAMI 1994 3 90% Rumah warga dan Munculnya kegiatan Pendirian Posko
Fasilitas Umum di ekonomi alternatif selain Tanggap Darurat
BANJIR 2003, 2004, 2 sebagian dusun Ringinsari sebagai nelayan
2005, 2008, 41 Korban Jiwa Relokasi mengobati Relokasi Warga
dan 2010, trauma warga Pasca Tanggap
2011 Gangguan psikologis Darurat
masyarakat Relokasi meningkatkan
99% Alat penangkap ikan PHBS warga Sosialisasi
rusak / hilang penyadaran
Kerugian sektor ekonomi Masyarakat lebih masyarakat untuk
akibat gagal panen tanggap terhadap pengelolaan
ancaman banjir lingkungan sungai
Menimbulkan wabah Melakukan
penyakit seperti DBD dan sudetan sejaih 100
disentri m dengan lebar 3
m.

(Sumber: Analisis Forum PRB Pesanggaran, 2014)

Setelah identifikasi skala dampak selesai, langkah selanjutnya adalah menilai persentase
kecenderungan kejadian dengan rumus yang telah dijelaskan sebelumnya. Sehingga menghasilkan tabel
sebagai berikut.

Tabel 2.5 Kecenderungan Potensi Bencana 20 Tahun Terakhir

Skala Dampak Bencana %Potensi Kejadian Kecenderungan
3 Tsunami 5% Kejadian
2
1 Banjir Tinggi
1 Gempabumi
Gelombang Ekstrim dan Abrasi 30% Tinggi/Meningkat

0% Rendah

0% Rendah

(Sumber: Analisis Forum PRB Pesanggaran, 2014)

Keterangan: : < 15%
Menurun : 15% - 30%
Tetap : >30%
Meningkat

Catatan: khusus untuk ancaman tsunami harus diberi tingkat kecenderungan tinggi,
memperhatikan fenomena yang terjadi pada skala nasional dalam 20 tahun terakhir.

8

Berdasarkan hasil pemetaan diketahui bahwa bencana tsunami yang berpotensi di Desa
Pesanggaran diperkirakan akan memberi dampak maksimal pada area Desa seluas 767,25 Ha atau
sebesar 28,6 % dari total luas Desa, dampak tersebut masuk dalam kategori sedang. Sementara banjir
diperkirakan akan memberi dampak masksimal pada area seluas 34,88 Ha atau 1,3% dari luas Desa,
dampak ini masuk dalam skala rendah. Sementara kejadian gempabumi dan abrasi belum diketahui area
yang terpapar dikarenakan belum pernah terjadi hingga mengancam kehidupan dan penghidupan.

Langkah Berikutnya adalah penentuan indeks bahaya/ancaman (H) dengan melakukan
tabulasi silang (cross tab) antara kecenderungan kejadian dengan area terpapar.

GEMPABUMI BANJIR
ABRASI

TSUNAMI

Gambar 2.2 Indeks Bahaya Desa Pesanggaran (Sumber: Analisis Forum PRB Pesanggaran, 2014)

Dari gambar 2.2 dapat disimpulkan bahwa ancaman tsunami memiliki tingkat bahaya tinggi dan
banjir memiliki tingkat bahaya sedang.

B. PENENTUAN KEJADIAN
Berdasarkan penilaian bahaya di Desa Pesanggaran tersebut, terlihat bahwa ancaman tsunami

merupakan bahaya dengan skala tinggi. Oleh karena itu, dalam penyusunan rencana kontinjensi Desa
Pesanggaran ini diputuskan bahwa bahaya ancaman tsunami merupakan prioritas untuk dibuat rencana
kontinjensi Desa Pesanggaran yang pertama.

9

BAB III
PENGEMBANGAN SKENARIO

A. Pengembangan Skenario Kejadian
Pada dini hari ± pkl. 02.00 bukan pada hari libur terjadi gempabumi dengan kekuatan 7,7 SR di

laut selatan pulau Jawa dengan jarak 30 km laut, dengan kedalaman 15 km. Diperkirakan akan
menimbulkan tsunami di kawasan pesisir pantai Desa Pesanggaran, tinggi gelombang 10-11 mdpl,
dengan durasi 2 jam. Mengancam 8,9 km2 wilayah Desa Pesanggaran bagian selatan.
B. Pengembangan Skenario Dampak

Pengembangan skenario dampak merupakan asumsi dampak terhadap aspek-aspek kehidupan
akibat bencana tsunami sesuai kesepakatan penetapan skenario kejadian pada subbab sebelumnya.
Skenario dampak terfokus pada aspek-aspek terdampak yang harus segera dipulihkan dalam upaya
tanggap darurat. Dengan mengetahui wilayah terdampak, selanjutnya dapat dilakukan analisis dampak
pada aspek kehidupan/penduduk, aspek sarana dan prasarana, aspek ekonomi, dan aspek lingkungan.
Berdasarkan peta ancaman tsunami Desa Pesanggaran, diperkirakan 8,9 km2 wilayah Desa Pesanggaran
terdampak tsunami.
1. Aspek Kehidupan/Penduduk

Asumsi dampak pada aspek kehidupan/penduduk dapat berupa kematian/ sulit diketemukan,
mengungsi, dan pindah/ selamat. Perhitungan asumsi aspek kehidupan/penduduk tergantung pada
tingkat kerentanan dan kapasitas penduduk, struktur fisik bangunan rumah, serta pola permukiman
penduduk di Kampung Baru, Dusun Ringin Sari RW 9 dan 10.

Tabel 3.1 Asumsi Dampak pada Aspek Kehidupan/Penduduk

Jumlah Dampak (jiwa)
terancam
Wilayah Kelompok Korban Meninggal/ Mengungsi Pindah/
Terdampak Berdasarkan usia (jiwa) Sulit diketemukan selamat
21 Luka Luka Luka Tidak
Kampung Baru, Bayi 5 Ringan Luka 5
Ringinsari (RW 9, (0-<1tahun) 163 Sedang Berat
10, 11) Balita 13 3 3 32
(1 - <5 tahun) 68 5
5-6 tahun 129 7 0 47 2
361 24 10
7-15 tahun 18 15 11 84
24 32 5 7
16-21 163 8
7 17 24 173 148
56 24 10 1
17 58 21 403

22-59 502 28 118 48 128

>60 tahun 59 33 2 5 10

Jumlah Total 1.303 128 227 184 213

10

Jumlah Dampak (jiwa)
terancam
Wilayah Kelompok Korban Meninggal/ Mengungsi Pindah/
Terdampak Berdasarkan usia (jiwa) Sulit diketemukan selamat
Luka Luka Luka Tidak
1.303 Ringan Luka
Sedang Berat

1.303

Sumber: Data Pendamping Lapangan KB Desa Pesanggaran

2. Aspek Sarana dan Prasana
Sarana dan prasarana menjadi prioritas untuk dipulihkan fungsinya sesegera karena terkait

fungsinya sebagai aspek pendukung penyelamatan jiwa dan pemenuhan kebutuhan dasar.

Tabel 3.2 Asumsi Dampak pada Aspek Sarana dan Prasarana

No. Jenis Kerusakan Jumlah Tingkat Kerusakan
1. Jalan aspal Terancam
Parah Sedang Ringan Tidak Rusak
3 km 3 km -
-- -
-
2. Pos marinir 72 32 -
-
3. Hellipad 11 -- -
-
4. Rumah penduduk 282 202 80 - -
-
5. Gapura 11 -- -
-
6. Pos kamling 11 -- -
-
7. Masjid/mushola 32 1- -
1
8. Pura 1- 1-
10
9. Gereja 11 -- -
-
10. SD 1- 1- -
-
11. TK 11 --
11
12. TPQ 22 --

13. Sirine 11 --

14. Gardu listrik 22 --

15. Balai pertemuan 1- 1-

16. Tiang listrik 50 30 10 -

17. Makam 0,5 ha 0,5 ha --

18. Alat pemakaman 22 --

19. Lapangan tembak 33 --

20. Sumur bor 44 --

Jumlah 364,5 255 97 3

11

3. Aspek Ekonomi
Dampak aspek ekonomi berkaitan dengan terganggunya kegiatan perekonomian/perdagangan

masyarakat yang menjadi tulang punggung ekonomi masyarakat.

Tabel 3.3 Asumsi Dampak pada Aspek Ekonomi

No. Jenis Kerusakan Jumlah Tingkat Kerusakan
1. TPI Terancam
Parah Sedang Ringan Tidak Rusak
1 1 -
--

2. Gudang ikan 2 2- --

3. Gudang lobster 2 2- --

4. Perahu nelayan 50 30 - - 20

5. Warung 38 38 - --

6. Gudang tambak 4 4- --

7. Tambak udang 8 ha 8 ha - --

8. Sapi 86 11 - - 75

9. Kambing 31 - - - 31

10. Sawah pasang surut 10 ha 10 ha - --

Jumlah 232 106 - - 126

4. Aspek Lingkungan
Dampak aspek lingkungan berkaitan dengan lingkungan yang mendukung keberlangsungan

kehidupan masyarakat, dan rusak akibat ancaman tsunami.

Tabel 3.4 Asumsi Dampak pada Aspek Lingkungan

No. Jenis Kerusakan Jumlah Tingkat Kerusakan
1. Hutan mangrove Terancam
Parah Sedang Ringan Tidak Rusak
60 ha 60 ha -
--

2. Bantaran Sungai Gangga 2,6 km 2,1 km 0,5 km --

3. Bantaran Sungai Baru 3 km 2,1 km 0,9 km --

Jumlah 65,6 64,2 1,4 --

12

BAB IV
KEBIJAKAN DAN STRATEGI

Pemerintah Desa Pesanggaran perlu menyusun kebijakan dan strategi tanggap darurat supaya
perencanaan yang tercantum dalam rencana kontinjensi dapat berjalan menjadi operasi yang baik.
Adapun kebijakan dan strategi tersebut dipaparkan sebagai berikut.

A. Kebijakan
Bencana tsunami merupakan bencana dengan dampak yang sangat besar dan luas, tidak hanya

berdampak pada satu wilayah desa, akan tetapi dapat berdampak pada beberapa wilayah desa dan
kecamatan. Sehingga dapat dipastikan bahwa status darurat tsunami minimal berada pada level daerah.
Sehingga dalam tanggap darurat tsunami di Desa Pesanggaran, pemerintah desa mengeluarkan
kebijakan yang bersifat kuratif untuk mencegah dampak yang lebih luas dan menangani korban secepat
mungkin. Kebijakan ini dilakukan sebelum organisasi tanggap darurat (OTD/ICS) tingkat daerah bekerja.
Adapun kebijakan yang disusun ialah:
1. Penyelamatan warga terdampak secara cepat dan tepat;
2. Menentukan masa tanggap darurat selama 3 hari;
3. Memenuhi kebutuhan dasar pengungsi secara maksimal baik nutrisi dan makanan, pakaian,

kesehatan, air dan sanitasi;
4. Memenuhi kebutuhan pendidikan bagi pengungsi usia sekolah 2 hari setelah kejadian;
5. Bekerjasama dengan pemerintah daerah untuk masa darurat selanjutnya; dan
6. Memulihkan pelayanan publik 2 hari setelah kejadian.

B. Strategi
Strategi untuk melaksanakan kebijakan pemerintah desa antara lain:

1. Pengaktifan Tim Reaksi Cepat (TRC) Desa Pesanggaran dan bekerjasama dengan Tim Gerak
Cepat (TGC) Puskesmas Pesanggaran;

2. Menetapkan masa tanggap darurat tsunami selama 3 hari dengan melalui penerbitan Surat
Keputusan Kepala Desa Pesanggaran, dan Organisasi Tanggap Darurat (OTD/ICS) Desa
Pesanggaran diaktifkan terhitung mulai status tanggap darurat ditetapkan;

3. Bekerjasama dengan Pemerintah Kecamatan Pesanggaran selama masa tanggap darurat tsunami;

13

4. Bekerjasama dengan Koramil, Polsek, Marinir Lampon, Puskesmas Pesanggaran dan Relawan
Desa Pesanggaran untuk kegiatan SAR;

5. Bekerjasama dengan Puskesmas Pesanggaran untuk pemenuhan layanan kesehatan dan SAR;
6. Mengerahkan seluruh sumberdaya yang ada sesuai perencanaan baik dari pemerintah desa,

masyarakat, dan swasta untuk memenuhi kebutuhan dasar pengungsi secara cepat, baik nutrisi dan
makanan, pakaian, kesehatan, air dan sanitasi;
7. Bekerjasama dengan UPTD Pendidikan Pesanggaran, dan beberapa sekolah di desa Pesanggaran
untuk pemenuhan layanan pendidikan pengungsi usia sekolah;
8. Segera bergabung dengan Organisasi Tanggap Darurat (OTD/ICS) tingkat daerah begitu OTD/ICS
daerah terbentuk dan bekerja; dan
9. Mengaktifkan kembali kantor pemerintahan desa untuk pelayanan publik dalam jangka waktu
minimal 2 hari pascatsunami.

14

BAB V
PERENCANAAN SEKTORAL

Terdapat tujuh sektor yang direncanakan dalam rencana kontinjensi untuk ancaman tsunami di
Desa Pesanggaran, yaitu; 1. Sektor SAR, 2. Sektor TEA/Huntara, 3. Sektor Makanan dan Nutrisi, 4.
Sektor Kesehatan dan Psikososisal, 5. Sektor Air dan Sanitasi, 6. Sektor Pendidikan, 7. Sektor Sarana
dan Prasarana,.

A. Perencanaan Sektor Pencarian dan Penyelamatan (SAR)
1. Situasi Sektor

Kejadian tsunami diasumsikan berdampak pada aspek kehidupan masyarakat Desa
Pesanggaran yang telah diasumsikan berdasarkan tingkat kerentanan dan kapasitas
masyarakat yaitu jumlah jiwa terancam sebanyak 1.303 jiwa, meninggal/sulit diketemukan
128 jiwa, luka-luka 222 jiwa, mengungsi 902 jiwa, pindah/selamat 148 jiwa. Seperti
tercantum dalam tabel berikut.

2. Sasaran
Adapun sasaran kegiatan pencarian dan penyelamatan (SAR) antara lain sebagai

berikut.
a. Pengaktifan Tim Reaksi Cepat (TRC);
b. Terpenuhinya personil SAR;
c. Terkoordinasinya kegiatan SAR;
d. Terpenuhinya peralatan SAR;
e. Terselamatkannya masyarakat terdampak dan dievakuasi ke TEA;
f. Adanya pengelompokan korban (triage) sehingga memudahkan tindakan pelayanan

kesehatan yang sesuai; dan
g. Adanya data yang valid tentang jumlah korban dari TRC untuk OTD.

3. Kegiatan

Tabel 5.2 Jenis Kegiatan Sektor SAR

No. Jenis Kegiatan Pelaku Jangka Waktu Durasi
Penanggungjawab Pelaksanaan (hari ke-) (hari)

Instansi Mulai Berakhir

15

No. Jenis Kegiatan Pelaku Jangka Waktu Durasi
Penanggungjawab Pelaksanaan (hari ke-) (hari)

Instansi Mulai Berakhir

1 Mengaktifkan tim rekasi TRC Desa Ketua TRC

cepat (TRC) Pesanggaran

2 Koordinasi dengan instansi Marinir, Koramil, Danmarinir, Hari H Hari H 1 Hari
lain dan penyediaan Polsek, TRC, Danramil, Kapolsek,

peralatan SAR TGC Ketua TRC, ketua

puskesmas Psg TGC

3 Mobilisasi kegiatan SAR Marinir, Koramil, Danmarinir, Hari H Hari H+2 3 Hari

Polsek, TRC, Danramil, Kapolsek,

TGC Ketua TRC, ketua
puskesmas Psg TGC

4 Pengelompokan korban Puskesmas Puskesmas Hari H Hari H+2 3 Hari

untuk diberikan tindakan
penyelamatan yang sesuai

(Triage)

5 Assessment TRC, TGC Ketua TRC, ketua Hari H Hari H+2 3 Hari
puskesmas Psg TGC

6 Penyelenggaraan ketertiban Polsek Kapolesk Hari H Hari H 1 Hari

dan keamanan di jalur
evakuasi

7 Melaporkan hasil kajian TRC, TGC Ketua TRC, ketua Hari H Hari H+2 3 Hari

kepada Organisasi Tanggap puskesmas Psg TGC
Darurat

4. Kebutuhan Sektor dan Sumberdaya

Tabel 5.3 Kebutuhan

No. Jenis Sumbedaraya Satuan Kebutuhan Jumlah
1 Personil SAR orang 100 100

2 Peralatan unit 20 3
Mobil ambulance desa + bahan bakar
buah 20 -
Tandu
Pasang 500 -
Sarung tangan buah 500 500
Masker biasa buah 4 HT -
Alat komunikasi Unit 11
Tenda pleton Lembar 20 20
Peta evakuasi Buah 33
Gergaji mesin Buah 50 50
Tali Unit 55
Mobil pick up buah 20 20
Senter buah 128 -
Kantong mayat unit 22
Tabung oxygen
Total Biaya (Rp)

16

n Sumberdaya Sektor SAR

Ketersediaan Kesenjangan Harga (Rp)

Lokasi Jumlah Strategi Pemenuhan -
- -
Puslatpur (25 org), polsek (5 -
org), koramil (5 org), relawan -
desa (20 org), puskesmas (5 -
org), relawan masy (40 org) -
3.000.000
Puskesmas 17 Mobil warga difungsikan -
sebagai ambulan desa -
- -
20 Membuat tandu -
- sederhana -
Puskesmas -
500 - -
- -
Puslatpur -- 3.000.000

FPRB 4 HT Pembelian oleh Forum
warga
warga --
warga
warga --

- --
Puskesmas
) --

--

--

128 Pengadaan Pemda

--

17

B. Perencanaan Sektor Tempat Evakuasi Akhir (TEA)/Huntara
1. Situasi Sektor

Kejadian tsunami diasumsikan berdampak pada aspek kehidupan sebagai berikut.
Total pengungsi di TEA = 1.124 jiwa

2. Sasaran

a. Terpenuhinya Sarana Tempat Evakuasi Akhir
b. Terpenuhinya Perlengkapan pendukung Tempat Evakuasi Akhir
c. Terpenuhinya kebutuhan pakaian bagi para pengungsi
d. Terjaganya keamanan dan ketertiban di TEA

3. Kegiatan

Tabel 5.4 Jenis Kegiatan Sektor TEA/Huntara

No. Jenis Kegiatan Pelaku Jangka Waktu Durasi
Pelaksanaan (hari)

Instansi Penanggungjawab (hari ke-)

Mulai Berakhir

Mengkondisikan gedung Pemerintah Kepala Desa, Hari H Hari H 1 Hari
1 serbaguna, pendapa desa, dan Desa, petugas Kepala SD 5 Psg

SDN 5 Pesanggaran untuk SDN 5 Psg

TEA

Penyediaan perlengkapan Pemerintah Kepala Desa, Hari H Hari H+2 3 Hari

2 pendukung TEA Desa, petugas Kepala SD 5 Psg

SDN 5 Psg
masyarakat

3 Penggalangan bantuan OTD, Kepala Desa Hari H Hari H+2 3 Hari

pakaian layak pakai pemerintah
desa,

masyarakat

Pendataan dan pendistribusian Sekretariat OTD Ketua Tim Hari H Hari H+2 3 Hari

4 bantuan pakaian layak pakai Sekretariat OTD

5. Operasi ketertiban dan Polsek, Polsek Psg Hari H Hari H + 2 3 Hari

keamanan TEA Pemdes,
Koramil

4. Kebutuhan Sektor dan Sumberdaya

Tabel 5.5 Kebutuhan S

No. Jenis Sumbedaraya Satuan Kebutuhan Kete

1. Personil urusan TEA orang Jumlah
orang 15 15
Personil Kemananan dan buah
Ketertiban TEA buah 55
2 Terpal 12 m x 12 m unit
liter 14 14
3. Lampu penerangan buah
10 -
4. Genset (+ roll kabel) Pasang
5 Solar Pasang 22
6. Pengeras suara / megaphone Pasang 20 -
7. Pakaian; buah 22
buah
Bayi= 21 21 -

Anak-anak = 63 63 -

Remaja dan dewasa = 1.040 1.040 -

8. Selimut 566 -

9 Police line 3-
Total biaya (Rp)

18

Sumberdaya Sektor TEA Kesenjangan Harga (Rp)

ersediaan

Lokasi Jumlah Strategi Pemenuhan -
- - -
Relawan, FPRB, -
Pemdes - - 180.000
-
Polsek, Koramil 150.000
-
FPRB, - -
masyarakat
10 x Swadaya desa
- 18.000
-
FPRB - Swadaya desa

- 20 x 7.500 -

FPRB -

- 21 Bantuan, donatur -
- 63 masyarakat, swasta -
- 1.040 -
- 566 Bantuan, donatur -
Polsek Psg - masyarakat, swasta -

Bantuan, donatur
masyarakat, swasta

Bantuan, donatur
masyarakat, swasta

-

330.000

19

C. Perencanaan Sektor Makanan dan Nutrisi
1. Situasi Sektor

Kejadian tsunami diasumsikan berdampak pada aspek kehidupan sebagai berikut.
Total pengungsi di TEA =1.124 jiwa

Asumsi jumlah kebutuhan pangan untuk pengungsi dan personil Organisasi Tanggap Darurat
adalah 1.124 orang +174 orang= 1.300 porsi sekali makan.

2. Sasaran

a. Menjamin tersedianya dan tercukupinya makanan untuk pengungsi dan personil operasi
tanggap darurat

b. Pendistribusian bantuan makanan yang tepat sasaran dan merata bagi pengungsi.
c. Terpenuhinya standar kebutuhan makanan dan nutrisi bagi pengungsi sesuai kelompok usia.
d. Terpenuhinya standar kebutuhan makanan dan nutrisi untuk kelompok rentan.
e. Menjaga kesehatan dan daya tahan tubuh pengungsi untuk mencegah timbulnya korban baru

akibat penyakit yang ditimbulkan dari kejadian tsunami.

20

3. Kegiatan

Tabel 5.6 Jenis Kegiatan Sektor Makanan dan Nutrisi

No. Jenis Kegiatan Pelaku Jangka Waktu Durasi
Pelaksanaan (hari)
Instansi Penanggungjawab
(hari ke-) 1 hari
1. Mengumpulkan bantuan nasi Masyarakat Divisi Operasi OTD Mulai Berakhir

Hari H Hari H

bungkus dari swadaya Desa dan Pemdes

masyarakat desa Pesanggaran Pesanggaran Pesanggaran

yang tidak terdampak tsunami

sebanyak 1.300 porsi sekali

makan

2. Mendistribusikan bantuan nasi Organisasi Divisi Operasi OTD Hari H Hari H 1 hari
Hari H Hari H 1 hari
bungkus kepada pengungsi Tanggap dan Relawan

dan personil operasi TD secara Darurat (OTD)

merata

Berkoordinasi dengan Organisasi Divisi Operasi OTD

3. masyarakat yang tidak Tanggap dan Relawan Dapur

terdampak tsunami dalam Darurat (OTD), Umum, PKK

menyediakan peralatan dapur PKK

umum dan pendirian 5 dapur

umum

4. Pengumpulan logistik dapur Organisasi Divisi Operasi OTD Hari H Hari H 1 hari

umum Tanggap dan Relawan Dapur Hari Hari 2 hari
H+1 H+2
Darurat (OTD), Umum, PKK
Hari Hari 2 hari
PKK H+1 H+2

5. Menyediakan makanan pokok Organisasi Divisi Operasi OTD Hari Hari 2 hari
H+1 H+2
dan minuman bagi pengungsi Tanggap dan Relawan Dapur

dan personil OTD, sesuai Darurat (OTD), Umum, PKK

dengan standar minimal PKK

pemenuhan gizi dan

kebutuhan kelompok rentan

6. Menyediakan makanan dan Organisasi Divisi Operasi OTD

minuman tambahan untuk Tanggap dan Relawan Dapur

peningkatan stamina dan daya Darurat (OTD), Umum, PKK

tahan tubuh pengungsi dan PKK

personil OTD

7. Pendistribusian makanan dan Organisasi Divisi Operasi OTD

minuman pokok maupun Tanggap dan Relawan Dapur

tambahan kepada pengungsi Darurat (OTD), Umum, PKK

dan personel OTD PKK

4. Kebutuhan Sektor dan Sumberdaya

Tabel 5.7 Kebutuhan Sumberda

No. Jenis Standar (SPM) Satuan Kebutuhan
Sumbedaraya

1. Personel 45:1 orang 1.300:45=28 Jum
50

2. Bahan makanan 0,3x1orangx1hari kg 1.300x2x0,3=780 -
pokok 1.300x3x1.000x2= -
7800.000
a. Beras

b. Sayur mayur 1000x1orangx1 Rp
kali makan

c. Lauk pauk 2.000x1orangx1 Rp 1.300x3x2.000x2= -
kali makan 15.600.000

3. Makanan tambahan

a. Kacang hijau 1.000x1orangx1 Rp 1.300x1x1.000= -
b. Buah-buah kali makan Rp 1.300.000 -
-
1.000x1 orang 1.300x1x1.000=
1.300.000 -
c. Susu formula 200x1bayix3hari gram
untuk bayi 21x200=4.200 (21
kotak
d. Susu ibu 200x1bayix3hari gram susu@200gram)
hamil
10x200=200 (10
kotak

21

aya Sektor Makanan dan Nutrisi

Ketersediaan Jumlah Kesenjangan Harga (Rp)
- -
mlah Lokasi Strategi Pemenuhan
- -
Bid. DU -
FPRB=9 -
PKK=39,
Relawan 1.300.000
Desa=2 1.300.000

- 780 Swadaya masyarakat, 315.000
donatur desa 350.000

- 7.800.000 Penggalangan bantuan
bahan sayur mayur dari
masyarakat Psg dan pelaku
usaha

- 15.600.000 Penggalangan bantuan
bahan lauk pauk dari
masyarakat Psg dan pelaku
usaha

- 1.300.000 Dana swadaya desa
Pesanggaran

- 1.300.000 Dana swadaya desa
Pesanggaran

- 21xRp.15.000 Dana swadaya Desa Psg
= Rp315.000

- 10xRp.35.000 Dana swadaya Desa Psg
= Rp350.000

No. Jenis Standar (SPM) Satuan Kebutuhan
Sumbedaraya
2x1bayix3hari kotak susu@200gram) Jum
e. Biskuit bayi 21x8.000=Rp. -
Milna 3 lembar per hari lembar 168.000 -
-
4. Peralatan makan 1 orang 1 sendok buah 1.300x2x3=7800
a. Kertas (78 pack)
minyak 1kg per sekali kg 1.300x1= 1.300
makan untuk buah (110 lusin)
b. Sendok 1.300 orang 2x3x1=6
plastik
1 botol per bayi 21x1=21 -
c. karet gelang
1 gelas 1 orang buah 1.250 50
d. botol bayi
1 kantong isi 30 kantong (1.250:30)x3x2=252 -
e. gelas plastik bungkus (6 pack)

f. kantong Total Biaya (Rp)
plastik

Ketersediaan Jumlah Kesenjangan 22
mlah Lokasi Strategi Pemenuhan
Harga (Rp)
- 21x8.000=Rp. Dana swadaya Desa Psg
168.000 168.000

- 78xRp. Dana swadaya Desa Psg 702.000
9.000=Rp 220.000
90.000
702.000 262.500
180.000
- 110x2.000=R Dana swadaya Desa Psg 57.000
p. 220.000 4.944.500

6x15.000=Rp. Dana swadaya Desa Psg

90.000

- 21x12.500= Dana swadaya Desa Psg
Rp.262.500 Dana swadaya Desa Psg
Panti PKK Desa Dana swadaya Desa Psg
Psg 1.200x1.500=
- Rp. 180.000

6x9.500=
Rp. 57.000

23

D. Perencanaan Sektor Kesehatan dan Psikososial
1. Situasi Sektor

Kejadian tsunami diasumsikan berdampak pada kesehatan dan psikososial yaitu:

Tabel 5.8 Situasi Sektor Kesehatan dan Psikososial

No. Jenis Gangguan Kesehatan Strategi Penanganan Jumlah (jiwa)
280
1 Penyakit kulit Phbs / pengobatan di tempat 300
140
2 Ispa Pengobatan di posko 200
250
3 Diare Pengobatan di posko/ rujuk
70
4 Penyakit darah tinggi Pengobatan di posko/ dirujuk

5 Luka luka: Penanganan di posko/ puskesmas
Berat =
Sedang =
Ringan =

6 Patah tulang Penanganan di posko/ di rujuk

2. Sasaran

1 Adanya pos kesehatan
2 Tersedianya tenaga kesehatan dan tenaga Psikososial yang optimal dan merata
3 Tersedianya SDM kesehatan dan Psikososial yang Profesional
4 Tersedianya rumah sakit rujukan

3. Kegiatan
Tabel 5.9 Kebutuhan Sumberdaya Sektor Kesehatan dan Psikososial

No. Jenis Kegiatan Pelaku Jangka Waktu Durasi
Pelaksanaan (hari ke-) (hari)
Instansi Penanggungjawab
Mulai Berakhir 3 hari

1 Pendirian posko keshatan Puskesmas Puskesmas, Marinir Hari H Hari H + 2 3 hari
3 hari
Lampon 3 hari
3 hari
Tenda PPGD Puskesmas Puskesmas Hari H Hari H + 2 3 hari
Hari H Hari H + 2
Ambulance Puskesmas Puskesmas Hari H Hari H + 2 3 hari
Hari H Hari H + 2
Tempat tidur penderita Puskesmas Puskesmas, PMI Hari H Hari H + 2 3 hari

Peralatan medis Puskesmas Puskesmas

2 Pendataan korban & Puskesmas, Puskesmas
perkiraan kebutuhan yankes OTD

3 Pengendalian penyakit Dinas Puskesmas Hari H Hari H + 2

menular kesehatan &
puskesmas

4 Sistem rujukan Puskesmas Puskesmas Hari H Hari H + 2

4. Kebutuhan Sektor dan Sumberdaya
Tabel 5.10 Kebutuhan Sumberdaya

No. Jenis Sumbedaraya Standar Satuan Kebut
(SPM)

1 Personil 23
a.Dokter 2 org 2
b.Perawat 10 org 10

c.Bidan 5 org 5
d.Ass.Apoteker 1 org 1
e.Admin 1 org 1
f.Psikolog 1 org 1

g.Ahli gizi 1 org 1
h.Sopir 2 org 2
2 Peralatan
Tensimeter, senter , stetoscope 11
Surgical set 22
Humidifier Oxigen 22
Suktion 11

bidai 33
Strekcer 11
3 Obat obatan

24

a Sektor Kesehatan dan Psikososial

tuhan Ketersediaan Kesenjangan
Jumlah Strategi Pemenuhan
Jumlah Lokasi

2 PKM/Dinkes - -

6 PKM/Dinkes 4 Bekerjasama dg Dinas

Kesehatan Kab.

5 PKM/Dinkes - -

1 PKM/Dinkes - -

1 PKM/Dinkes - -

PKM/Dinkes 1 Bekerjasama dg Dinas

Kesehatan Kab.

1 PKM/Dinkes - -

2 PKM/Dinkes - -

1 PKM/Dinkes - -

2 PKM/Dinkes - -

2 PKM/Dinkes - -

0 PKM/Dinkes 1 Bekerjasama dg Dinas

Kesehatan Kab.

3 PKM/Dinkes - -

1 PKM/Dinkes - -

No. Jenis Sumbedaraya Standar Satuan Kebut
(SPM)
Antipiretik
Anti diare 2 kaleng 2
Aminopillin
Aminopillin Inj 7 bok 7
Amoxillin 500 mg
Antasida doen 2 kaleng 2
Benang jahit
Betadin 1 L 100 ampul 100
Chlorampenicol TM
Ciprofloksacin 500 mg 7 bok 7
CTM
dexamethason 2 kaleng 2
Gentamycin SK
Gliseril guaiakolat 2 bok 2
H2o2
Hand scoon 3 Btl 3
Hidrocortison SK
Jarum jahit 100 tube 100
Kapas 1 kg
Kassa pembalut 7 bok 7
kotrimoxazolle
2 kaleng 2

2 kaleng 2

100 tube 100

2 kaleng 2

2 fls 2

2 box 2

100 tube 100

2 box 2

2 rol 2

100 box 100

7 box 7

25

tuhan Ketersediaan Kesenjangan

Jumlah Lokasi Jumlah Strategi Pemenuhan
2 PKM/Dinkes - -
7 PKM/Dinkes - -
2 PKM/Dinkes - -
100 PKM/Dinkes - -
7 PKM/Dinkes - -
2 PKM/Dinkes - -
2 PKM/Dinkes - -
3 PKM/Dinkes - -
100 PKM/Dinkes - -
7 PKM/Dinkes - -
2 PKM/Dinkes - -
2 PKM/Dinkes - -
100 PKM/Dinkes - -
2 PKM/Dinkes - -
2 PKM/Dinkes - -
2 PKM/Dinkes - -
100 PKM/Dinkes - -
2 PKM/Dinkes - -
2 PKM/Dinkes - -
100 PKM/Dinkes - -
7 PKM/Dinkes - -

No. Jenis Sumbedaraya Standar Satuan Kebut
(SPM)
ledokain
masker 1 box 1
metronedasole
oralit 10 Box 10
Pembalut wanita
Pempers bayi 77
plaster
Spuit 3 cc 10 10
Spuit 5 cc
Tetracyclin 250 mg 160 160
Vit B Complek
Plastik obat 500 buah 500
Analgetik
ATS 22
Larutan Infus
Set infus 1 box 1

11

2 kaleng 2

22

50 bok 50

2 kaleng 2

50 Amp 50

100 btl 100

100 buah 100

Total Biaya (Rp)

26

tuhan Ketersediaan Kesenjangan

Jumlah Lokasi Jumlah Strategi Pemenuhan
1 PKM/Dinkes - -
10 PKM/Dinkes - -
7 PKM/Dinkes - -
10 PKM/Dinkes - -
160 PKM/Dinkes - -
500 PKM/Dinkes - -
2 PKM/Dinkes - -
1 PKM/Dinkes - -
1 PKM/Dinkes - -
2 PKM/Dinkes - -
2 PKM/Dinkes - -
50 PKM/Dinkes - -
2 PKM/Dinkes - -
50 PKM/Dinkes - -
100 PKM/Dinkes - -
100 PKM/Dinkes - -

0

27

5. Perencanaan Sektor Air dan Sanitasi
1. Situasi Sektor

Kejadian tsunami diasumsikan berdampak pada aspek kehidupan sebagai berikut.

Total pengungsi di TEA = Total RW 9 + Total RW 10
= 260+864
= 1.124 jiwa

2. Sasaran

1. Terpenuhinya kebutuhanair bersih
2. Tersedianya sarana MCK
3. Terpenuhinya peralatan mandi
4. Penyebaran informasi upaya menjaga kebersihan lingkungan TEA

3. Kegiatan

Tabel 5.11 Jenis Kegiatan Sektor Air dan Sanitasi

No. Jenis Kegiatan Pelaku Jangka Waktu Durasi
Pelaksanaan (hari ke-) (hari)
1. Penyediaan air bersih Instansi Penanggungjawab 3 hari
Mulai Berakhir
2. Sanitasi a. PAM Desa Pemdes
a. Penyediaan Pesanggar Pesanggaran Hari H H+2
MCK an
b. Pengelolaan
sampah b. Sumur
warga

Warga sekitar Pemdes Hari H H+2 3 hari
TEA Pesanggaran Hari H H+2 3 hari

Dinas Kebersihan Pemdes
Desa/Pasar Pesanggaran

4. Kebutuhan Sektor dan Sumberdaya

Tabel 5.12 Kebutuhan Sum

No. Jenis Sumbedaraya Standar (SPM) Satuan

1. personil orang 1

2. Air minum liter 1
1
a. Air mentah untuk 3liter per hari untuk 1 orang
minum 1 kubik kayu untuk merebus 3000 kubik 1
liter air 4
b. Kayu bakar untuk
merebus air buah 5
buah 1
d. Panci besar untuk 1 panci besar menampung 50 liter
merebus air unit 1

e. Teko air

3. Sanitasi

a. MCK 1/30 orang

b. Alat mandi per KK 1 set:1 sabun mandi, 3 sikat gigi, 1 set 2
pasta gigi ukuran sedang, 1 botol
kecil sampo, 1 handuk kecil, 1 sachet
detergen sedang (20.000)

4. Truck pengelolaan sampah

Total b

28

mberdaya Air dan Sanitasi

Kebutuhan Ketersediaan Kesenjangan Harga
(Rp)
Jumlah Lokasi Jumlah Strategi Pemenuhan
-
10 4 FPRB Bidang LH 6 Pemdes, Relawan,
warga sekitar TEA

1.300x3x3= 15.000 PAM Desa Psg -- -
11.700 - - 140.000
a. 2 Bekerjasama dengan
11.700:3.000= Panti PKK PRKH -
4 Panti PKK c. 2 Dana swadaya desa -
-
55 -

10 10 --

1.300:30= 44 3 Balai Desa Psg - - -
2 - - -
30 SDN 5 Psg - - -
-
30 Ringin Mulyo - - 5.660.000
283 - 01/01 283 Pengadaan dg dana
Ringin Sari 05/05 swadaya desa dan -
donatur 5.800.000
-
-
1 Dinas Kebersihan -
Pasar

biaya

29

F. Perencanaan Sektor Pendidikan

1. Situasi Sektor
Kejadian tsunami diasumsikan berdampak pada aspek kehidupan sebagai berikut.

Tabel 5.13 Situasi Sektor Pendidikan

No. Dusun Jumlah Pengungsi Usia Sekolah Jumlah Total
(RW, RT) TK SD (orang)
7 20 27
1 Ringinsari (RW 9, RT 1 dan 2)
15 61 76
2 Ringinsari (RW 10)
22 81 103
Jumlah

2. Sasaran

1. Tersedianya sekolah lapang
2. Tersedianya tenaga pengajar yang profesional
3. Terpenuhinya kebutuhan belajar mengajar
4. Terselenggaranya kegiatan belajar mengajar

3. Kegiatan

Tabel 5.14 Jenis Kegiatan Sektor Pendidikan

No. Jenis Kegiatan Pelaku Jangka Waktu Durasi
Pelaksanaan (hari ke-) (hari)
1. Menyiapkan tim Instansi Penanggungjawa 1 hari
pelayanan pendidikan b Mulai Berakhir 1 hari
UPTD Pendidikan H+1 H+1 4 hari
2. Penentuan sekolah Kec Pesanggaran Ka.
lapang UPTDPendidikan H+1 H+1
UPTDPendidikan Kec Pesanggaran
3. Kegiatan pembelajaran Kec Pesanggaran H+2 H+5
Ka.
UPTDPendidikan UPTDPendidikan
Kec Pesanggaran Kec Pesanggaran

Ka.
UPTDPendidikan
Kec Pesanggaran

4. Kebutuhan Sektor dan Sumberdaya

Tabel 5.15 Kebutuhan S

No. Jenis Sumbedaraya Standar Satuan Kebutuhan Ke

(SPM)

Jumlah

1. Tenaga pendidik SD 20:1 orang 5 5
Pesanggaran

3. ATK SD

- kertas rim 1 -

- spidol boardmarker unit 6 -

- penghapus unit 6 -

- kapur tulis kotak 2 -

- white board unit 6 -

- black board unit 6 -

4. Tenaga pendidik TK 20:1 orang 2 3

5. ATK TK rim 2 -
- kertas unit 22 -
- lem -
- gunting 24 -
- penggaris 24 -
- pensil 24 -
- spidol boardmarker 4
- kertas warna unit 12 Total baiya (R






























Click to View FlipBook Version