i
HALAMAN PENERBIT
ii
KATA PENGANTAR
iii
PRAKATA
Merdeka Belajar dirancang untuk mewujudkan
manajemen dan pembelajaran berbasis dunia kerja.
Pembelajaran kompetensi siap kerja dan berkarakter
dengan menyelenggarakan pembelajaran yang
berorientasi pada penguatan kompetensi sesuai
kebutuhan dunia kerja dan pengembangan karakter
yang sesuai nilai-nilai Pancasila. Semua mata
pelajaran dirancang mengikuti rumusan tersebut.
Pembelajaran kelas X jenjang Pendidikan
Menengah Kejuruhan yang disajikan dalam buku
Bahan Ajar Dasar-dasar Laboratorium Kesehatan
yang berfungsi untuk membekali pengetahuan dan
ketrampilan dasar bagi peserta didik untuk
mempelajari mata pelajaran setiap konsentrasi pada
kelas XI dan XII pada Program Keahlian Teknologi
Laboratorium Medik.
Mata pelajaran Dasar-dasar Laboratorium
Kesehatan mengajarkan tahapan-tahapan hardskill
iv
dan softskill dengan model pembelajaran discovery
learning, Project Based Learning atau model
pembelajaran lain yang sesuai.
Buku Bahan Ajar Dasar-dasar Laboratorium
Kesehatan ini menjabarkan usaha minimal yang harus
dilakukan peserta didik untuk mencapai kompetensi
yang diharuskan. Sesuai dengan pendekatan yang
digunakan dalam kurikulum Merdeka Belajar, peserta
didik diarahkan untuk mencari dan menemukan fakta
dan konsep secara mandiri atau tim dari sumber
belajar lain yang tersedia didunia maya dan searah
dengan pembentukan pelajar Pancasila.
Buku Bahan Ajar Dasar-dasar Laboratorium
Kesehatan ini sangat terbuka dan terus dilakukan
perbaikan dan penyempurnaan. Untuk itu, kami
mengundang para pembaca memberikan kritik, saran,
dan masukan untuk perbaikan dan penyempurnaan.
Atas kontribusi tersebut, kami ucapkan terima kasih.
Mudah-mudahan kita dapat memberikan yang terbaik
bagi kemajuan dunia pendidikan dalam rangka
v
mempersiapkan generasi pelajar Pancasila yang
merdeka belajarnya menuju seratus tahun Indonesia
Merdeka (2045).
vi
DAFTAR ISI BAHAN AJAR SMK 2021
Buku I
Cover ..............................................................
Preliminari Halaman
- Judul .......................................................... i
- Hak Cipta .................................................. ii
- Kata Pengantar ........................................... iii
- Prakata....................................................... iv
- Daftar Isi .................................................... vii
- Daftar Gambar ............................................ x
- Daftar Tabel ............................................... xiii
- Petunjuk Penggunaan Buku ......................... xiv
PENDAHULUAN ................................................ xvi
A. Rasional ..................................................... xvi
B. Cakupan atau Ruang Lingkup ...................... xviii
C. Tujuan Mata Pelajaran................................. xix
D. Strategi Pembelajaran ................................. xx
E. Media Pembelajaran .................................... xxi
F. Evaluasi Pembelajaran................................. xxi
Bab I Ruang Lingkup Laboratorium Kesehatan.... 1
A. Bidang layanan kesehatan ........................... 6
B. Kesehatan dan keselamatan kerja ................ 12
C. Limbah di laboratorium................................ 38
vii
Bab II Layanan Kesehatan................................. 45
A. Perkembangan layanan laboratorium medik.. 48
B. Doctorpreneur di laboratorium medik ........... 52
C. Peluang kerja.............................................. 54
Bab III Teknik Dasar Laboratorium Medik........... 60
A. Kompetensi dan standart kompetensi asisten
tenaga kesehatan SKKNI ............................. 63
B. Managemen Laboratorium Medik ................. 65
C. Konsep Good Laboratory Practise................. 72
D. Komunikasi yang baik di tempat kerja .......... 77
Bab IV Alat-alat Laboratorium Kesehatan............ 89
A. Macam-macam peralatan laboratorium......... 92
B. Fungsi alat laboratorium .............................. 95
C. Perawatan .................................................. 128
Index ............................................................... 148
Glorasarium ...................................................... 151
Referensi.......................................................... 153
Biodata Penulis ................................................. 158
Biodata Penelaah .............................................. 161
Biodata Editor (jika ada).................................... 162
Biodata Ilustrator…………………………………………….163
viii
DAFTAR GAMBAR
No Uraian Gambar Hal
1 Gambar 1.1. Peta konsep ruang lingkup 3
laboratorium kesehatan
2 Gambar 1.2. Contoh laboratorium Medik 10
https://www.quantumsaranamedik.com
diakses tanggal 29 Mei 2021 pukul 20.35
WIB
3 Gambar 1.3. Tanda bahaya 24
http://bilabil.com/simbol-bahan-kimia
diakses tanggal 4 Juni 2021 pukul 04.06
WIB
4 Gambar 1.4. Alat keselamatan kerja 27
http://bbppmbtph.tanamanpangan.perta
nian.go.id/index.php/informasi/512
diakses tanggal 30 Mei 2021 pukul 21.00
WiB
5 Gambar 1.5. Macam-macam jenis APAR 31
https://produksielektronik.com/jenis-alat-
pemadam-api-ringan-apar/
diakses tanggal 30 Mei 2021 pukul 23.15
WIB
6 Gambar 1.6. Cara menggunakan APAR 34
https://guardall.co.id/sop-pelatihan-
penggunaan-apar/diakses tanggal 28 Nei
2021 pukul 20.00 WIB
7 Gambar 1.7. Contoh limbah bekas benda 39
ix
tajam di laboratorium
8 Gambar 1.8. Contoh limbah infektius di 40
laboratorium
9 Gambar 2.1. Peta konsep layanan 46
kesehatan
10 Gambar 3.1. Peta konsep teknik dasar 61
laboratorium medik
11 Gambar 3.2. Prosedur di laboratorium 77
sesuai GLP
https://images.app.goo.gl/2XF8pVQ1Lws
ornZBA
diakses tanggal 5 Juni 2021 pukul 12.30
WIB
12 Gambar 3.3. Komunikasi tenaga 84
kesehatan kepada pasien
https://images.app.goo.gl/oY4LE2Jf2v9J
KTSf7
diakses tanggal 5 Juni 2021 pukul 15.00
WIB
13 Gambar 4.1. Peta konsep alat-alat di 90
laboratorium
14 Gambar 4.2. Alat gelas dan non gelas 120
https://academia.co.id/alat-laboratorium
diakses tanggal 3 Juni 2021 pukul 19.30
WIB
15 Gambar 4.3. Alat optik 121
https://academia.co.id/alat-laboratorium
x
diakses tanggal 3 Juni 2021 pukul 22.33
WIB
16 Gambar 4.4 Alat mekanik 123
https://academia.co.id/alat-laboratorium
diakses tanggal 4 Juni 2021 pukul 08.40
WIB
17 Gambar 4.5 Alat listrik 126
https://academia.co.id/alat-laboratorium
diakses tanggal 4 Juni 2021 pukul 15.55
WIB
18 Gambar 4.6. Alat ukur 127
https://academia.co.id/alat-laboratorium
diakses tanggal 4 Juni 2021 pukul 20.30
WIB
xi
No Uraian Tabel Hal
1 Tabel.3.1. Tabel verifikasi 85
xii
PETUNJUK PENGGUNAAN BUKU
xiii
PENDAHULUAN
A. Rasional
Dasar-dasar laboratorium kesehatan adalah mata
pelajaran yang berisi kompetensi-kompetensi yang
mendasari penguasaan keahlian Teknik Laboratorium
Medik dalam melakukan pelayanan prima dan
essential di laboratorium medik yang berkualitas. Pada
tingkat selanjutnya yang mengajarkan berbagai
muatan kompetensi yang melaksanakan pengukuran,
penetapan, dan pengujian terhadap bahan yang
berasal dari manusia untuk penentuan jenis penyakit,
penyebab penyakit, kondisi kesehatan dan faktor yang
dapat berpengaruh terhadap kesehatan perorangan
dan masyarakat.
Mata pelajaran dasar-dasar laboratorium
kesehatan berfungsi untuk peserta didik dalam
melakukan proses pengetahuan berkenaan dengan
materi pelajaran melalui berbagai aktivitas proses
xiv
belajar dalam melakukan persiapan sebelum tahap
pemeriksaan spesimen di laboratorium medik (pra
analitik). Dengan demikian peserta didik diarahkan
untuk menemukan sendiri berbagai fakta, membangun
sikap dan nilai-nilai baru secara mandiri. Membekali
peserta didik agar mampu menumbuhkan jiwa
wirausaha atau bekerja dalam jabatan-jabatan di
dunia usaha dan dunia kerja di bidang pekerjaan
laboratorium medik juga mendukung untuk
melanjutkan ke pendidikan tinggi vokasi dengan
jurusan yang sejenis.
Mata pelajaran dasar-dasar laboratorium
membentuk peserta didik memiliki keahlian pada
bidang Teknik Laboratorium Medik, meningkatkan
lebih lanjut kemampuan logika dan teknologi digital
(computational thinking), yaitu suatu cara berpikir
yang memungkinkan untuk menguraikan suatu
masalah menjadi beberapa bagian yang lebih kecil dan
sederhana, menemukan pola masalah, serta
menyusun langkah-langkah solusi mengatasi masalah.
Penguasaan kemampuan dasar-dasar pekerjaan sosial
xv
akan membiasakan peserta didik bernalar kritis dalam
menghadapi permasalahan, bekerja mandiri, serta
kreatif dalam menemukan solusi permasalahan
kehidupan.
B. Ruang Lingkup
Ruang lingkup materi yang akan dipelajari dalam
mata pelajaran ini adalah Good Laboratory Practice,
bekerja sesuai prosedur, menerapkan alat atau
instrument pemeriksaan, menerapkan penyimpanan
reagent dan bahan untuk pemeriksaan, melakukan
pengoperasian dan pemeliharaan alat, menerapkan
perawatan dan pensterilan peralatan serta bahan
laboratorium, menganalisis pembuatan dan
penggunaan larutan kerja, menganalisis dan
melakukan penanganan sampel untuk pemeriksaan
laboratorium medik.
Melalui lingkup materi tersebut diharapkan lahir
profil pelajar Pancasila yang beriman dan bertaqwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa dalam melaporkan hasil
pemeriksaan yang sebenarnya, berkebinekaan global
xvi
dapat berkomunikasi baik dengan pasien, mampu
berkerjasama dengan tim, mandiri dan bernalar kritis
dalam hal melakukan pekerjaan laboratorium sesuai
prosedur, dan kreatif dalam menangani terjadinya
masalah pemeriksaan laboratorium.
C. Tujuan Mata Pelajaran
Mata pelajaran dasar-dasar laboratorium
kesehatan bertujuan untuk membekali peserta didik
dengan dasar-dasar pengetahuan, keterampilan, sikap
(hardskill dan softskill) dan membangun pemahaman
tentang industri dan mengembangkan minat terkait
program keahliannya meliputi:
1. Memahami proses bisnis layanan laboratorium
medik yang meliputi: penerimaan klien, identifikasi
kebutuhan klien, perencanaan pemberian layanan,
pelaksanaan pemberian layanan, evaluasi
pemberian layanan.
2. Memahami perkembangan jenis-jenis layanan
laboratorium medik, perkembangan teknologi
xvii
fasilitas, dan peralatan layanan laboratorium
medik.
3. Memahami teknik dasar layanan laboratorium
medik.
4. Memahami profil doctorpreneur, job profile,
peluang usaha dan bekerja/profesi di bidang
layanan laboratorium medik;
5. Memahami peralatan laboratorium medik.
6. Memahami bahan yang digunakan di laboratorium
medik.
7. Memahami penanganan sampel di laboratorium
medik.
D. Strategi Pembelajaran
Masing-masing materi tersebut mengajarkan
tahapan-tahapan hardskill dan softskill dengan
pendekatan belajar Project Based learning atau model
pembelajaran lain yang sesuai yang akan membentuk
peserta didik ber-akhlak mulia, bersikap jujur dalam
menuliskan data atau melaporkan hasil analisis serta
mampu bernalar kritis, kreatif, mandiri dan bergotong
xviii
royong yang mudah dipahami dan diikuti oleh peserta
didik.
E. Media Pembelajaran
Media pembelajaran meliputi alat, bahan atau
segala sumber daya yang digunakan untuk
menyampaikan materi. Media pembelajaran Dasar-
dasar Laboratorium Kesehatan terdiri dari papan tulis,
LCD, layar, bahan tayang, buku ajar, peralatan media
elektronik, peralatan laboratorium medik, reagen,
media, serta sampel.
F. EVALUASI PEMBELAJARAN
Evaluasi pembelajaran dilakukan diawal dan
diakhir pembelajaran secara individu atau kelompok
meliputi aspek pengetahuan test dan non test
(metode tertulis, lisan), keterampilan (berupa unjuk
kerja, hasil project, portofolio dan presentasi) serta
sikap (observasi).
xix
BAB
I
Ruang Lingkup
Laboratorium Kesehatan
Tujuan Pembelajaran
Setelah menyelesaikan kegiatan pembelajaran
diharapkan siswa mampu:
1. Memahami dasar-dasar di laboratorium medik
2. Memahami perbedaan jenis-jenis layanan di
laboratorium medik
3. Memahami prosedur keselamatan kerja
4. Mendeskripsikan kecelakaan kerja dan cara
menanganinya di laboratorium medik
5. Memahami jenis-jenis limbah dan
menanganinya
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI 0
REPUBLIK INDONESIA, 2021
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI
DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
Buku Bahan Ajar Dasar-Dasar Laboratorium Kesehatan
SMK Kelas X Teknologi Laboratorium Medik
Penulis : Yuli Indrawati, S.Pd.Bio., dkk
ISBN :
1
RUANG LINGKUP BAB
LABORATORIUM KESEHATAN I
Sebelum kita mengetahui lebih jauh tentang isi
laboratorium kesehatan, Apakah yang kalian ketahui
tentang jenis pelayanan sebuah laboratorium
kesehatan ? Kemudian, apa yang terjadi jika pasien
1
ingin melakukan tes darah tanpa dilakukan di sebuah
laboratorium klinik ?
Laboratorium Klinik adalah laboratorium
kesehatan yang melaksanakan pelayanan pemeriksaan
spesimen klinik dengan memperhatikan keselamatan
kerja untuk mendapatkan informasi tentang kesehatan
perorangan terutama untuk menunjang upaya
diagnosis penyakit, dan memulihkan kesehatan.
2
PETA KONSEP
Untuk memudahkan dalam mempelajari materi
ini, silahkan kalian perhatikan peta konsep berikut ini:
Gambar : 1.1. Peta konsep Ruang lingkup
Laboratorium kesehatan
Apersepsi
Apa yang kalian bayangkan tentang
laboratorium? Pernah kalian datang ke laboratorium?
Ketika kalian sakit dan pergi ke rumah sakit atau ke
dokter, sebelum tindakan pengobatan biasanya
3
disarankan untuk melakukan pemeriksaan ke
laboratorium. Untuk menjawab beberapa pertanyaan
tersebut, maka tentu kalian harus memahami terlebih
dahulu apa itu laboratorium medik.
Sebelum kalian mempelajari tentang
laboratorium medik, ada baiknya mengetahui terlebih
dahulu beberapa istilah yang sering digunakan
layanan di laboratorium medik. Beberapa di
antaranya mungkin pernah kalian dengar dan kalian
ketahui artinya, beberapa juga mungkin pernah
dengar tetapi kalian tidak tahu artinya, atau mungkin
juga tidak pernah kalian dengar sama sekali.
Dapatkah kalian menyebutkan beberapa istilah
digunakan ..........................……........……………………
…..…………………..…………….…………………………….…....
.………………………………………...........................…..…..
Kalian, sekarang bandingkan jawaban di atas dengan
uraian materi berikut ini. Untuk itu, kita akan
lanjutkan pembahasan mengenai layanan kesehatan
yang sering digunakan di laboratorium medik.
4
Pendekatan Pembelajaran
Mengamati Peserta didik mengamati
Diskusi
Mencoba jenis pelayanan,
Menganalisis
keselamatan kerja dan
penanganan limbah di
laboratorium medik.
Peserta didik
mendiskusikan jenis
pelayanan, keselamatan
kerja dan penanganan
limbah di laboratorium
medik.
Peserta didik mencoba
mempelajari jenis
pelayanan, keselamatan
kerja dan penanganan
limbah di laboratorium
medik.
Peserta didik menganalisis
jenis pelayanan,
5
keselamatan kerja dan
penanganan limbah di
laboratorium medik.
Mengkomunikasikan Peserta didik
mengkomunikasikan jenis
pelayanan, keselamatan
kerja dan penanganan
limbah di laboratorium
medik.
Kata kunci : Pelayanan kesehatan, kesehatan dan
keselamatan kerja, limbah
Materi Pembelajaran
A. Bidang layanan kesehatan
Layanan laboratorium saat ini adalah sangat
penting untuk rumah sakit atau laboratorium klinik
khususnya bagi para dokter dalam menentukan jenis
dan cara pengobatan. Selain di rumah sakit, beberapa
laboratorium medik juga dikelola secara
mandiri/swasta. Fungsinya sama saja, hanya
6
pengelolaannya yang berbeda. Pelayanan
laboratorium kesehatan di Indonesia pada saat ini
diselenggarakan oleh berbagai jenis laboratorium pada
berbagai jenjang pelayanan, mencakup antara lain
laboratorium Puskesmas, laboratorium kesehatan
Daerah Tingkat II, laboratorium rumah sakit
pemerintah dan swasta, Balai Laboratorium Kesehatan
dan laboratorium kesehatan swasta.
Untuk mengetahui bagaimana peran layanan
laboratorium dalam dunia kesehatan, maka kalian
harus memahami terlebih dahulu tentang
Laboratorium klinik berdasarkan jenis pelayanannya
terbagi menjadi laboratorium klinik umum dan
laboratorium klinik khusus. Penjelasannya sebagai
berikut :
1) Laboratorium klinik umum adalah laboratorium
yang melaksanakan pelayanan pemeriksaan
spesimen klinik di bidang hematologi, kimia klinik,
mikrobiologi klinik, parasitologi klinik, dan
imunologi klinik. Contohnya adalah Laboratorium
Rumah Sakit.
7
Laboratorium klinik umum diklasifikasikan
menjadi :
a. Laboratorium klinik umum pratama, yaitu
laboratorium yang melaksanakan pelayanan
pemeriksaan spesimen klinik dengan kemampuan
pemeriksaan terbatas dengan teknik sederhana.
Contohnya Laboratorium Puskesmas
b. Laboratorium klinik umum madya, yaitu
laboratorium yang melaksanakan pelayanan
pemeriksaan spesimen klinik dengan kemampuan
pemeriksaan tingkat laboratorium klinik umum
pratama dan pemeriksaan imunologi dengan
teknik sederhana. Contohnya Laboratorium Rumah
Sakit type C
c. Laboratorium klinik umum utama, yaitu
laboratorium yang melaksanakan pelayanan
pemeriksaan spesimen klinik dengan kemampuan
pemeriksaan lebih lengkap dari laboratorium klinik
umum madya dengan teknik automatik.
Contohnya adalah Laboratorium Rumah Sakit
Type A dan B
8
2) Laboratorium klinik khusus adalah laboratorium
yang melaksanakan pelayanan pemeriksaan
spesimen klinik pada 1 (satu) bidang pemeriksaan
khusus dengan kemampuan tertentu.
Laboratorium klinik khusus diklasifikasikan
menjadi :
a. Laboratorium mikrobiologi klinik, yaitu
laboratorium yang melaksanakan pemeriksaan
mikroskopis, biakan, identifikasi bakteri, jamur,
virus, dan uji kepekaan.
b. Laboratorium parasitologi klinik, yaitu
laboratorium yang melaksanakan pemeriksaan
identifikasi parasit atau stadium dari parasit
baik secara mikroskopis dengan atau tanpa
pulasan, biakan atau imunoesai
c. Laboratorium patologi anatomi, yaitu
laboratorium yang melaksanakan pembuatan
preparat histopatologi, pulasan khusus
sederhana, pembuatan preparat sitologi, dan
pembuatan preparat dengan teknik potong
beku.
9
Gambar 1.2 Contoh Laboratorium Medik
Sumber: https://www.quantumsaranamedik.com
Selanjutnya pada pencatatan kegiatan pelayanan
dapat dilakukan dengan membuat : register
penerimaan specimen yang berisi data pasien, register
vesar berisi data-data pasien secara lengkap, catatan
kerja harian, data pemeriksaan (termasuk rujukan),
komunikasi pertukaran petugas, perawatan (kalibrasi),
dan stok alat dan reagen.
Pencatatan hasil pemeriksaan dalam
laboratorium medik termasuk dalam kategori analisa
kuantitatif, hasil yang diberikan dalam bentuk angka
digital dalam berbagai satuan ukuran tergantung
10
parameter yang diperiksa. Pelaporan hasil harus
mencantumkan beberapa option utama yaitu :
1. Identitas Pasien yang diperiksa
2. Nomor urut pemeriksaan laboratorium
3. Nama parameter yang diperiksa
4. Hasil yang diberikan terhadap sampel yang
dimaksud
5. Satuan internasional terhadap parameter tersebut
6. Nilai normal atau rujukan yang sesuai dengan
kelompok sampel
7. Nilai minimal hasil positif (cut off) pada beberapa
parameter tertentu
Sedangkan data pelengkap Hasil Laboratorium
adalah :
a. Data penyakit, misalnya Diagnosa, Follow up atau
prognose penyakit
b. Identitas Pemeriksa dan penanggung jawab hasil
c. Identitas atau Profil Laboratorium tempat
pemeriksaan dilakukan
Hasil pemeriksaan diberikan atau dilaporkan
setelah dilakukan validasi dari penanggung jawab
11
teknis di laboratorium, biasanya dilakukan oleh
seorang Dokter spesialis Patologi Klinik. Hasil bisa
diberikan kepada dokter yang meminta atau pun
melalui keluarga pasien yang diperiksa. Dan diarsipkan
secara kontinyu untuk ketelusuran hasil selanjutnya.
B. Kesehatan dan keselamatan kerja
Sebelum kita mengetahui lebih jauh tentang
kesehatan dan keselamatan kerja, pernahkah kalian
memperhatikan lingkungan disekitarmu ? Dapatkah
kalian mengetahui potensi yang dapat menimbulkan
masalah kesehatan dan keselamatan kerja? Untuk
menghindari adanya masalah kesehatan dan
keselamatan kerja sebaiknya lingkungan dimana
kalian tinggal ataupun bekerja harus senantiasa bersih
dan sehat.
Keselamatan dan kesehatan kerja merupakan
suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan
dan kesempurnaan baik jasmani maupun rohani.
Dengan keselamatan dan kesehatan kerja maka para
pihak diharapkan dapat melakukan pekerjaan dengan
12
aman dan nyaman untuk meminimalisir adanya
kecelakaan kerja yang mungkin timbul maka penting
bagi kalian untuk mempelajari bab ini.
Keselamatan dan kesehatan kerja difilosofikan
sebagai suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin
keutuhan dan kesempurnaan baik jasmani maupun
rohani tenaga kerja pada khususnya dan manusia
pada umumnya. Sedangkan pengertian secara
keilmuan adalah suatu ilmu pengetahuan dan
penerapannya dalam usaha mencegah kemungkinan
terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja.
Pelaksanaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja
(K3) adalah salah satu bentuk upaya untuk
menciptakan tempat kerja yang aman, sehat, bebas
dari pencemaran lingkungan, sehingga dapat
mengurangi dan atau bebas dari kecelakaan kerja dan
penyakit akibat kerja yang pada akhirnya dapat
meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja.
Untuk dapat melaksanakan keselamatan kerja di
laboratorium, anda perlu memahami beberapa hal
13
seperti pengetahuan tentang bahaya dari bahan kimia
ataupun specimen yang anda gunakan, serta
bagaimana cara mengelola bahan-bahan tersebut agar
dalam pemeriksaannya tidak menimbulkan bahaya
dan mengganggu kesehatan. Kalian juga harus
memahami cara penanganan kecelakaan pertama
yang diakibatkan oleh bahan- bahan kimia, serta alat-
alat laboratorium sebelum ditangani oleh petugas
medis. Satu hal lagi, kalian juga perlu memahami
tentang penggunaan alat pelindung diri yang biasa
digunakan di laboratorium, agar bekerja dengan
aman.
Begitupun jika kalian bekerja di laboratorium,
banyak risiko pekerjaan yang dapat mencelakakan
anda sebagai seorang petugas yang akan melakukan
pemeriksaan laboratorium. Hal ini mungkin terjadi,
karena ada banyak pereaksi kimia/reagen yang anda
gunakan saat bekerja. Beberapa zat kimia bahkan
terindikasi sangat beracun dan berbahaya. Untuk itu
sangat penting bagi kalian untuk mempelajari
bagaimana cara memperlakukan zat tersebut. Oleh
14
sebab itu, sangat penting bagi seorang ATLM untuk
memahami zat/bahan kimia yang akan anda gunakan
di laboratorium, baik dari risikonya maupun cara
pengelolaannya. Keselamatan kerja di laboratorium
sangatlah penting. Oleh karena itu, pada wadah atau
tempat bahan-bahan atau zat kimia diberi simbol-
simbol yang bertujuan untuk memberi keterangan
mengenai sifat dan bahaya zat tersebut. Diharapkan
kita dapat berhati-hati dalam penggunaan bahan-
bahan kimia tersebut demi keselamatan bersama.
Untuk itu, sebelum kita memasuki laboratorium, perlu
kita pahami simbol-simbol tanda bahaya tersebut
untuk menghindari kesalahan-kesalahan dan bahaya
yang tidak kita inginkan.
Bahan Kimia Berbahaya adalah bahan atau zat
kimia yang mempunyai sifat-sifat dapat
membahayakan kesehatan manusia seperti
keracunan, mengganggu pernafasan, mudah terbakar,
menyebabkan penyakit bahkan kematian.
Pengetahuan tentang sifat dari setiap bahan kimia
terutama yang sering digunakan di laboratorium
15
menjadi penting untuk dipahami agar petugas dapat
menghindari segala risiko yang mungkin terjadi. Selain
memahami tentang bahan kimia berbahaya, seorang
ATLM perlu juga memahami tentang simbol-simbol
hazard dari setiap bahan kimia. Simbol-simbol ini
dapat memudahkan petugas untuk mengenali sifat zat
kimia tersebut, untuk kemudian menyimpan dan
menempatkan zat tersebut sesuai dengan
klasifikasinya, serta memperlakukan bahan kimia
tersebut sesuai dengan sifat atau kekhususannya.
Juga dalam penanganan Limbah Laboratorium dapat
menjadi salah satu sumber penghasil limbah cair,
padat dan gas yang berbahaya bila tidak ditangani
secara benar. Karena itu pengolahan limbah harus
dilakukan dengan semestinya agar tidak menimbulkan
dampak negative.
Sarana utama untuk pencegahan kecelakaan,
cacat, dan kematian akibat kecelakaan kerja.
Keselamatan kerja yang baik adalah pintu gerbang
utama bagi keamanan tenaga kerja. Keselamatan
Kerja memiliki sifat sebagai berikut.
16
a. Sasarannya adalah lingkungan kerja.
b. Bersifat teknik.
Pengistilahan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
bermacam-macam, ada yang menyebutnya Hygene
Perusahaan dan Kesehatan Kerja (Hyperkes) dan ada
yang hanya disingkat K3, dan dalam istilah asing
dikenal Occupational Safety and Health.
Kesehatan Kerja Pengertian sehat senantiasa
digambarkan sebagai suatu kondisi fisik, mental dan
sosial seseorang yang tidak saja bebas dari penyakit
atau gangguan kesehatan melainkan juga
menunjukkan kemampuan untuk berinteraksi dengan
lingkungan dan pekerjaannya. Paradigma baru dalam
aspek kesehatan mengupayakan agar yang sehat
tetap sehat dan bukan sekadar mengobati, merawat,
atau menyembuhkan gangguan kesehatan atau
penyakit. Oleh karenanya, perhatian utama di bidang
kesehatan lebih ditujukan ke arah pencegahan
terhadap kemungkinan timbulnya penyakit serta
pemeliharaan kesehatan seoptimal mungkin. Status
17
kesehatan seseorang menurut Blum (1981) ditentukan
oleh empat faktor sebagai berikut:
a. Lingkungan, berupa lingkungan fisik (alami,
buatan), kimia (organik/anorganik, logam berat,
debu), biologik (virus, bakteri, mikroorganisme),
dan sosial budaya (ekonomi, pendidikan,
pekerjaan).
b. Perilaku yang meliputi sikap, kebiasaan, tingkah
laku.
c. Pelayanan kesehatan: promotif, perawatan,
pengobatan, pencegahan kecacatan, rehabilitasi.
d. Genetik, yang merupakan faktor bawaan setiap
manusia
Simbol-simbol tanda bahaya di Laboratorium
Kesehatan
Sebuah peringatan berupa tanda atau simbol pasti
pernah kita temui dimanapun entah itu
membahayakan tubuh atau merugikan aspek tertentu,
dalam kimia ada simbol-simbol yang membahayakan
dari bahan kimia tersebut.
18
Ketika kita mendapati simbol berbahaya tentang
bahan kimia maka kita bisa mencegah dan
menghindari hal-hal buruk atau membahayakan bagi
diri kita, orang lain, atau lingkungan.
Berbagai macam tanda bahaya di tempat kerja dan
makna dipaparkan pada tabel sebagai berikut:
Simbol Makna
Generic Caution (Peringatan peringatan yang
Umum) bersifat menyeluruh
Corrosive / Korosif zat atau bahan
yang dapat merusak
jaringan pada
mahluk hidup,
seperti: iritasi,
memar, atau
19
menyebabkan kulit
mengelupas
Oxidising (Mengalami peringatan dengan
Oksidasi) bahaya pada bahan-
bahan yang besifat
oksidator atau
mengalami oksidasi,
dengan kata lain
mudah terbakar
apabila ada kontak
dengan bahan
organik atau
preduksi
Hamful Irritant (Bahaya dan peringatan akan
Iritasi) bahaya dari bahan-
bahan kimia yang
20
menyebabkan
bahaya pada
kesehatan atau
menimbulkan iritasi,
menyebabkan luka
bakar maupun
gatal-gatal pada
kulit
Dangerous For the bahan kimia yang
Environment (Berbahaya bagi menyebabkan
ligkungan) kerusakan bagi satu
atau beberapa
komponen
lingkungan
High Voltage (Tegangan peringatan dan
Tinggi)
bahaya akan
tegangan suatu
listrik yang tinggi
21
Explosive (Bersifat Meledak) suatu bahan atau
barang yang dapat
meledak karena
suatu penyebab
atau yang paling
umum yaitu
percikan api
Flammable (Mudah terbakar) zat yang dapat
menyala sendiri,
sangat mudah
terbakar, sensiti
terhadap
kelembaban, atau
22
cairan yang mudah
terbakar
Toxic atau poison (Beracun) bahan yang bersifat
racun, jika terhirup,
terserap kulit, atau
tertelan akan
menyebabkan sakit
serius, bahkan yang
lebih parah bisa
menyebabkan
kematian
Carcinogen (Menyebabkan zat yang bisa
Kanker) menyebabkan
kanker, dan zat
akan merusak DNA
23
dalam sel
Biohazard (Berbahaya pada bahaya pada
Biologis) biologis yang
menyebabkab resiko
dari zat kimia dan
oranisme
Gambar 1.3. Tanda bahaya
Sumber : http://bilabil.com/simbol-bahan-kimia
24
Standar Alat Pelindung Diri di
Laboratorium Medik
Alat pelindung diri (APD) adalah seperangkat
perlengkapan yang berfungsi untuk melindungi
penggunanya dari bahaya atau gangguan kesehatan
tertentu, misalnya infeksi virus atau bakteri. Bila
digunakan dengan benar, APD mampu menghalangi
masuknya virus atau bakteri ke dalam tubuh melalui
mulut, hidung, mata, atau kulit.
Alat perlindungan diri yang digunakan harus
sesuai dengan ukuran tubuh pemeriksa, dilakukan
perawatan secara menyeluruh, dan
berkesinambungan.
Beberapa alat pelindungan diri yang sering
digunakan adalah:
1. Pelindung kepala berupa helm, topi, dan tutup
kepala. Alat pelindung kepala memiliki banyak
kegunaan, diantaranya digunakan untuk
melindungi kepala dari benturan, api, debu, uap,
dan iklim yang buruk.
2. Pelindung mata berupa google digunakan untuk
25
melindungi mata dari percikan bahan kimia dan
kemungkinan bakteri atau virus pathogen yang
mungkin dapat merusak mata.
3. Pelindung tangan berupa sarung tangan yang
berfungsi untuk melindungi tangan dari bahan
infeksius, benda runcing, bahan kimia, berbagai
kecelakaan lain yang mungkin akan timbul dan
dapat menyebabkan luka.
4. Pelindungan kaki berupa sepatu pelindung
berfungsi untuk melindungi kaki dari cedera akibat
kejatuhan benda berbobot besar, dan bahan kimia
yang akan melukai kaki.
5. Pelindung wajah dapat berupa face shield.
Pelindung wajah terbuat dari bahan plastik jernih
dan transparan. Jenis APD ini dapat menutupi
seluruh area wajah, mulai dari dahi hingga dagu.
Digunakan untuk melindungi wajah dari bakteri
atau virus yang mungkin akan masuk kedalam
wajah.
6. Pelindung tubuh berupa jas Laboratorium yang
melindungi tubuh dari paparan bakteri atau virus.
26
7. Pelindung atau penutup mulut dan hidung berupa
masker digunakan untuk melindungi saluran
pernafasan dari partikel-partikel kontaminan
berupa bahan kimia, debu, uap, gas, dan bakteri
atau virus pathogen lainnya.
Gambar 1.4. Alat Keselamatan kerja
Sumber:http://bbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.
go.id/index.php/informasi/512
27
Alat Pemadam Api Ringan (APAR) di
Laboratorium Kesehatan
Berdasarkan Bahan pemadam api yang
digunakan, APAR (Alat Pemadam Api Ringan) dapat
digolongkan menjadi beberapa Jenis. Diantaranya
terdapat 4 jenis APAR yang paling umum digunakan,
yaitu:
1. Alat Pemadam Api (APAR) Air / Water
APAR Jenis Air (Water) adalah Jenis APAR yang
disikan oleh Air dengan tekanan tinggi. APAR Jenis Air
ini merupakan jenis APAR yang paling Ekonomis dan
cocok untuk memadamkan api yang dikarenakan oleh
bahan-bahan padat non-logam seperti Kertas, Kain,
Karet, Plastik dan lain sebagainya (Kebakaran Kelas
A). Tetapi akan sangat berbahaya jika dipergunakan
pada kebakaran yang dikarenakan Instalasi Listrik
yang bertegangan (Kebakaran Kelas C).
2. Alat Pemadam Api (APAR) Busa / Foam (AFFF)
APAR Jenis Busa ini adalah Jenis APAR yang terdiri
dari bahan kimia yang dapat membentuk busa. Busa
AFFF (Aqueous Film Forming Foam) yang disembur
28
keluar akan menutupi bahan yang terbakar sehingga
Oksigen tidak dapat masuk untuk proses kebakaran.
APAR Jenis Busa AFFF ini efektif untuk memadamkan
api yang ditimbulkan oleh bahan-bahan padat non-
logam seperti Kertas, Kain, Karet dan lain sebagainya
(Kebakaran Kelas A) serta kebakaran yang
dikarenakan oleh bahan-bahan cair yang mudah
terbakar seperti Minyak, Alkohol, Solvent dan lain
sebagainya (Kebakaran Jenis B).
3. Alat Pemadam Api (APAR) Serbuk Kimia / Dry
Chemical Powder
APAR Jenis Serbuk Kimia atau Dry Chemical
Powder Fire Extinguisher terdiri dari serbuk kering
kimia yang merupakan kombinasi dari Mono-amonium
danammonium sulphate. Serbuk kering Kimia yang
dikeluarkan akan menyelimuti bahan yang terbakar
sehingga memisahkan Oksigen yang merupakan unsur
penting terjadinya kebakaran. APAR Jenis Dry
Chemical Powder ini merupakan Alat pemadam api
yang serbaguna karena efektif untuk memadamkan
29
kebakaran di hampir semua kelas kebakaran seperti
Kelas A, B dan C.
APAR Jenis Dry Chemical Powder tidak disarankan
untuk digunakan dalam Industri karena akan
mengotori dan merusak peralatan produksi di
sekitarnya. APAR Dry Chemical Powder umumnya
digunakan pada mobil.
4. Alat Pemadam Api (APAR) Karbon Dioksida /
Carbon Dioxide (CO2)
APAR Jenis Karbon Dioksida (CO2) adalah Jenis
APAR yang menggunakan bahan Karbon Dioksida
(Carbon Dioxide / CO2) sebagai bahan pemadamnya.
APAR Karbon Dioksida sangat cocok untuk Kebakaran
Kelas B (bahan cair yang mudah terbakar) dan Kelas C
(Instalasi Listrik yang bertegangan)
30