The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Tugas UAS - Mnj Pemasaran - Paper 1 sd 13

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by tiaraninurrizq, 2022-07-04 10:31:43

Modul UAS Manajemen Pemasaran

Tugas UAS - Mnj Pemasaran - Paper 1 sd 13

Keywords: Manajemen Pemasaran

sebelumnya (akselerasi pembelian) atau membeli kuantitas tambahan. Akan tetapi,
penjulan dapat jatuh pascapromosi.

Sejumlah manfaat promosi penjualan mengalir ke produsen dan konsumen. Produsen
dapat menyesuaikan variasi jangka pendek dalam persediaan dan permintaan serta
menguji seberapa tinggi harga resmi yang dapat dikenakan karena mereka selalu dapat
mendiskonnya. Promosi mendorong konsumen mencoba produk baru dan menimbukan
format eceran yang lebih beragam, seperti penetapan harga murah setiap hari dan
penetapan harga promosi. Bagi pengecer, promosi dapat meningkatkan penjualan kategori
komplementer (promosi adonan kue dapat meningkatkan penjualan frosting adonan
lapisan kue) dan juga mendorong peralihan toko. Promosi penjualan juga bermanfaat
dalam me mpromosikan kesadaran konsumen yang lebih bear terhadap harga. Selain itu,
dengan promosi penjualan, produsen terbantu dalam menjual lebih banyak dari biasanya
pada harga resmi dan menerapkan program ke berbagai segmen konsumen. Pemasar jasa
juga menerapka promosi penjualan untuk menarik pelanngan bar dan menanamkan
loyalitas.

2.3 Iklan Vs Promosi

Satu decade yang lalu, rasio iklan dalam promosi penjualan adalah sekitar 60:40. Saat
ini, di banyak perusahaan barang kemasan konsumen, promosi penjualan menduduki
sekitar 75% anggaran gabungan (sekitar 50% adalah promosi dagang dan 25% adalah
promosi konsumen). Pengeluaran promosi penjulan meningkat sebagai presentase
pengeluaran anggaran setiap tahun selama hampir 2 dekade, meskipun pertumbuhannya
melambat dalam tahun tahun terakhir.

Beberapa factor memberi andil dalam pertumbuhan peat ini, terutama di pasar
konsumen. Promosi menjadi lebih diterima oleh manajemen puncak sebagai sarana
penjualan yang efektif; jumlah merek meningkat; pesaing sering menggunakan promosi;
banyak merek yang dianggap sama; konsumen lebih berorientasi pada harga;
perdagangan menuntut lebih banyak kesepakatan dari produsen; dan efisiensi iklan
menurun.

Namun, pertumbuhan cepat promosi penjualan ini menciptakan kerumunan. Harga
murah terus menerus, kupon, kesepakatan, dan premi dapat mengurangi niki produk
dalam pikiran pembei. Jadi terdapat resiko sat menempatkan merek terkenal dalam
promosi lebih dari 30% sepanjang waktu. Produsen mobil beralih ke pembiayaan 0% dan
rabat tunai yang bear untuk mendorong penjualan pada era ekonomi yang marak pada
tahun 2000-2001, tetapi sejak saat itu mulai mengalami kesulitan untuk mengalihkan
konsumen dari diskon. Merek lebih arag menawarkan kesepakatan karena sebagai besar
kesepaakatan hanya mensubsidi pengguna saat ini.

Pembeli merek yang setia cenderung untuk tidak mengubah pola pembelian mereka
akibat persaingan promosi. Iklan tampil lebih efektif untuk memperdalam loyalitas
merek, meskipun promosi bernilai tambah dapat dibedakan dengan promosi harga. Jens
promosi penjualan tertentu mungkin dapat benar-benar meningkatkan citra merek

Promosi harga mungkin tidak membentuk total volume kategori pemasaran. Salah satu
studi terhadap lebih dari 1.000 promosi menyimpukan bahwa 16% yang menghasilkan.
Pesaing bangsa kecil menemukan manfaat menggunakan promosi penjualan karena
mereka tidak mampu menyamai anggaran iklan yang bear; atau merangsang percobaan
konsumen tapa menawarkan insentif. Persaingan harga sering digunakan oleh merek kecil
yang berusaha memperbesar pangsanya, tetapi kurang efektif baiK pemimpin kategori
yang pertumbuhan tergantung periuasan seluruh kategori.

Hasilnya adalah banyak perusahaan barang kemasaan konsumen merasa terpaksa
menggunakan lebih banyak promosi penjualan daripada yang dinginkan. Perusahaan
menyalahkan penggunaan promosi yang besar-besaran yang mengakibatkan penurunan
loyalitas merek, peningkatan sensitivitas harga konsumen, dilusi citra kualitas merek, dan
focus pada perencanaan pemasaran jangka pendek. Salah satu tinjauan efektivitas
promosI menyimpulkan “ Ketika kelemahan strategis promosi dimasukkan, yaitu
hilangnya kendali terhadap perdagangan dan melihat konsumen untuk hanya membeli
berdasarkan kesepakatan, kasus in menarik untuk mengevaluasi ulang praktik dan sistem
insentif saat ini yang bertanggung jawab untuk tren ini”.

2.4 Keputusan Utama Dalam Strategi Promosi

Dalam menggunakan promosi penjualan, perumusan harus menentukan tujuannya,
memilih alat, menggembangkan program, menguji program, mengimplementasikan dan
mengendalikannya, serta mengevaluasi hasilnya.

Tujuan penjualan ditentukan dari tujuan promosi yang lebih luas, yang diturunkan dari
tujuan pemasaran dasar bagi produk. Bagi konsumen, tujuan meliputi mendorong
pembelian unit yang berukuran lebih besar, meningkatkan percobaan di antara
nonpengguna, dan menarik konsumen yang beralih dari merek pesaing. Idealnya, promosi
terhadap konsumen akan memberikan pengaruh penjualan jangka pendek dan juga
pengaruh ekuitas merek jangka panjang. Bagi pengecer, tujuan meliputi membujuk
pengecer untuk menjual barang baru dan tingkat persediaan yang lebih tinggi, mendorong
pembelian pada musin sepi, mendorong penyimpenan barang yang berhubungan,
mengurangi promosi kompetitif, membangun loyalitas merek, dan membuka jalan untuk
masuk ke garasi eceran baru. Bagi tenaga penjualan, tujuan meliputi mendorong dukungan
produk atau model baru, mendorong lebih banyak pencarian calon pelanggan, dan
mendorong penjualan musim sepi.

Melihat alat promosi konsumen, perencanaan promosi harus memperhatikan jenis
pasar, tujuan promosi penjualan, kondisi persaingan, dan efisiensi biaya setiap alat.
Promosi produsen, misalnya dalam industri mobil, rabat, hadiah untuk motivasi uji
kendara dan pembelian, serta kredit penukaran mobil yang bernilai tinggi. Promosi
pengecer meliputi potongan harga, iklan fitur, upon pengecer, dan kontes atau premi bagi
pengecer.

Kita juga dapat membedakan antara promos penjualan yang merupakan pembenmtukan
waralaba konsumen dan yang tidak. Bentuk pertama meneruskan pesan penjualan beserta
kesepakatan, seperti sampel gratis, sering memberikan penghargaan, kupon jika memasukkan
pesan penjualan, dan premi jika berhubungan dengan produk. Alt promosi penjualan yang
umumnya tidak membangun merek mencangkup kemasan harga murah, premi konsumen yang
tidak berhubungan dengan produk, kontes dan undian, penawaran pengembalian dana konsumen,
dan insentif dagang. Promosi membangun waralba konsumen menawarkan yang terbaik dari kedua
sisi-membangun ekuitas merek sambil menggerakkan produk.

Promosi penjualan tampaknya akan sangat efektif jika digabungkan dengan iklan. Dalam salah
studi, promosi harga saja hanya mengahsilkan tingkatan volume penjualan sebesar 15%. Jika
digabungkan dengan iklan fitur, volume penjualan meningkat 19%; ketika digabungkan dengan
iklan fitur dan tampilan titik pembelian, volume penjualan meningkat 24%. Melihat alat promosi
dagang, produsen menggunakan sejumlah alat promosi dagang. Produsen mengalokasikan dana
promosi pada promosi perdagangan untuk :

1) membujuk pengecer atau pedagang agar menjual merek.
2) membujuk pengecer atau pedagang grosir untuk menjual lebih banyak unit dibandingkan

jumlah normal.
3) mendorong pengecer mempromosikan merek dengan menampilkan, memajang, dan

menurunkan harga.
4) merangsang pengecer dan petugas penjualan mereka mendorong produk.

Kekuatan pengecer yang besar yang semakin tinggi meningkatkan kemampuan
mereka meminta promosi dagang dengan mengorbankan promosi konsumen dan iklan.
Wiraniaga perusahaan dan manajer mereknya seringkal memilih kali lebih memilh
promosi dagang. Eiraniaga mengatakan pengecer local tidak akan menyimpan produk
perusaan di rak, kecuali mereka mendapatkan lebih banyak uang promosi dagang,
sementara manajer merek ingin mengekuarkan dana terbatas untuk promosi konsumen
dan iklan.

Produsen menghadapi beberapa tantangan dalam mengelola promosi dagang. Pertama,
produsen sering mengalmi kesultan dalam mengawasi pengecer guna mesastikan produk
mereka insentif. Kedua, beberapa pengecer melakukan pembelian forward -yaitu
membeli jumlah yang lebih besar sepanjang period kesepakatan dibandingkan jumlah
yang dapat mereka jual dengan segera. Kebanyakan pengecer merespon insentif diskon
10% dengan membeli persedian selama 12 minggu atau lebih lama. Produsen harus
menjadwalkan lebih banyak daripada yang diperlukan dalam sebuah wilayah di mana
produsen mena warkan kesempatan, dan mengirimkan kelebihannya ke toko mereka di
wilayah yang tidak disepakati. Produsen mengalami pembelian forward dan pengalihan
dengan membatasi dan menghasilkan lebih sedikit dari pesanan penh dalam usaha me
mperlancar produksi.

Secara keseluruhan, banyak produsen merasa bahwa promosi dagang merupakan
mimpi buruk. Promosi dagang mengandung berlapis-lapis kesempatan, rumit untuk
diukur, dan sering mengakibatkan hilangnya pendapatan.Melihat alat promosi tenaga
penjualan dan bisnis, perusahaan menghasillkan miliaran dolar untuk bisnis dan alt tenaga
kerja penjuanjualan untuk mengumpulkan petunjuk bisnis, memberi kesan dan
penghargaan kepada pelanggan, serta memotivasi tenaga penjualan untuk melakukan
usaha yang lebih bear. Mereka umumnya mengembangkan anggaran untuk alat promosi
yang cukup konstan dari tahun ke tahun. Bagi banyak bisnis baru yang ingin
mengesankan pemirsa sasaran, terutama dalam dunia B2B, pemeran dagang merupakan
alat penting, tetapi biaya per kontrak menduduki biaya tertinggi dari sumua opsi
komunikasi.

Mengembangkan program dalam merencanakan program promosi penjualan pemasar
semakin membaurkan beberapa media ke dalam konsep kampaye total. Dalam
memutuskan untuk menggunakan insentif teertentu, mula-mula pemasar harus
menentukan ukuran insentif. Jumlah minimum diperlukan agar promosi itu berhasil.
Kedua, manajer pemasaran harus menentukan persyaratan untuk partisipasi. Intensif
dapat ditawarkan kepada semua orang atau komplek tertentu. Ketiga, pemasar harus
memutuskan durasi promosi. Menurut salah seorang periset, frekuensi optimal adalah
sekitar tiga minggu per kuartal, dan durasi optimal adalah panjang rata-rata siklus
pembelian. Keempat, pemasar harus memilih sarana distribusi kupon potongan 15%
dapat didistribusikan dalam kemasan, di dalam toiko, lewat surat, atau dalam iklan.
Kelima, manajer menasaran harus menentukan waktu promosi. Terakhir, pemasar
diharapkan mampu menetapkan total an ggaran promosi penjualan. Biaya promosi
tertentu terdiri dari biaya administrative (mencetak, mengirim, dan mempromosikan
kesepakatan) dan biaya insentif (biaya premi atau potongan sen, termasuk biaya
penukaran), dikaitkan oleh jumlah unit yang diperkirakan akan terjual. Biaya kesempatan
kupon akan menunjukkan bahwa hanya sebagaian kecil konsumen yang akan
menukarkan kupon.

Pengujian awal, pengimplemtasian, pengendalian, dan pengevaluasian program
sebagian besar program promosi penjualan dirancang berdasarkan pengalaman,

pengkajian awal dapat menentukan apakah sarana itu sudah tepat, ukuran insentif sudah
optimal, dan metode presentasi sudah efisien. Konsumen dapat diminta menilai atau
member peringkat berbagai kemungkinan kesepakatan, atau uji percobaan dilanjutkan
dalam wilayah geografis terbatas.

Manajer pemasaran harus mempersiapkan implementasi dan rencana kendali yang
mencangkup waktu tunggu dan waktu penjualan bagis setiap promosi perorangan. Waktu
tunggu (lead time) adalah waktu yang diperlukan untuk menyiapkan program sebelum
meluncurkannya. Waktu penjualan ( sell - in time) dimulai dengan peluncuran promosi
dan berakhir ketika sekitar 95% barang yang disepakati berada di tangan
konsumen.Produsen dapat mengevaluasi program dengan amenggunakan data penjualan,
survey konsumen, dan eksperimen. Data (pemindai) penjualan membantu menganalisis
jenis orang yang memanfaatkan promosi, apa yang mereka beli sebelum promosi, dan
bagaimana perilaku amereka sebelumnya terhadap merek itu dan merek lain. Promosi
penjualan paling berhasil mengungkapkan berapa banyak orang yang memanfaatkannya,
dan bagaimana promosi mempengaruhi perilku pilhan merek selanjutnya. Eksperimen
memvariasikan atribut semacam tu sebagai nilai insentif, durasi, dan media distribusi.
Misalkan, kupon dapat dikirimkan ke nseparuh rumah tangga dalam panel konsumen.
Data pemindai dapat melacak apakah kupon mendorong lebih banyak orang membeli
produk dan kapan.

Biaya tambahan di luar biaya promosi tertentu mencakup risiko bahwa promosi dapat
mengurangi loyalitas merek jangka panjang. Kedua, promosi dapat lebih mahal daripada
kelihatannya. Beberapa promosi tak diragukan lagi diditribusikan kepada konsumen yang
salah. Ketiga adalah biaya pelaksanaan produksi khusus, usaha ekstra tenaga penjualan,
dan kebutuhan akan penawaran. Terakhir, promosi tertentu mengganggu pengecer, yang
mungkin menuntut insentif dagang tambahan atau menolk bekerja sama.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Jadi promosi penjualan itu adalah sebuah strategi yang dilakukkan oleh produsen

untun menarik konsumen agar tertarik untuk mengkonsumsi barangnya. Dalm strategi
promosi kita harus memikirkan langkah-langkah yang tepat untuk mempromosikan
produk yang akan dijual , salah satunya dengan menggunakan iklan dan menentukan rasio
yang tepat antara promosi dagang dan promosi konsumen. Selain itu sebagai produsen kita
juga harus bisa memberikan keputusan-keputusan yang tepat tentang bagaimana klan dan
promosi dibuat, bagaimana cara melindungi produk agar tetap banyak jumlah konsumen
yang memakainya dan tidak memberatkan para pengecer untuk membeli produk tersebut.

PAPER 12
PERSONAL SELLING

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Dalam sebuah perusahaan, divisi sales (penjualan) menjadi sebuah ranah

tersendiri, dan pada umumnya selalu berkaitan dengan bagaimana sebuah perusahaan
akan menjual barang-barang hasil produksinya. Meski hal tersebut terdengar sepele,
namun kata ‘sales (penjualan)’ itu sendiri tidak semudah kelihatannya, sebab akan
melibatkan banyak implementasi konsep dan kerja sales (penjualan) itu sendiri.

1.2 Rumusan Masalah
1. Pengertian manajemen penjualan
2. Jenis- jenis penjualan
3. Faktor-faktor mempengaruhi penjualan
4. Peran Personal Selling
5. Ciri Personal Selling
6. Pengertian kepuasan pelanggan dan faktor nya

1.3 Tujuan Penulisan
• Mengetahui arti manajemen penjualan
• Mengetahui jenis-jenis penjualan
• Memahami faktor yang mempengaruhi penjualan
• Memahami peran dan ciri Personal Selling
• Mengetahui arti kepuasan pelanggan dan faktornya

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Penjualan

Sebenarnya definisi penjualan ini cukup luas, beberapa ahli menyebutnya
sebagai ilmu dan beberapa yang lain menyebutnya sebagai seni ada pula yang
memasukkan masalah etik dalam penjualan. Pada pokoknya, istilah, menjual memiliki
arti seperti yang di kemukakan oleh Basu Swastha DH (1998; 8)

Dalam bukunya Manajemen Penjualan adalah Menjual adalah ilmu dan seni
mempengaruhi pribadi yang dilakukan oleh penjual untuk mengajak orang lain agar
bersedia membeli barang atau jasa yang ditawarkannya. Manajemen Penjualan - Jadi,
adanya penjualan dapat tercipta suatu proses pertukaran barang atau jasa antara penjual
dengan pembeli.
2.2 Jenis-jenis penjualan

Tugas-tugas wiraniaga sering; digolongkan menurut jenis hubungan pembeli yang
terlibat dalam penjualan. Dalam hal ini, jenis-jenis penjualan dapat dikelompokan
menjadi beberapa bagian seperti yang dikemukakan oleh Basu Swastha DH (1998; 11)
sebagai berikut :
• Trade Selling
• Missionary Selling
• Technical Selling
• New Businner Selling
• Responsive selling
A. Trade Salling

Trade selling dapat terjadi bilamana produsen dan pedagang besar mempersilahkan
pengecer untuk berusaha memperbaiki distributor produk--produk mereka. Hal ini
melibatkan para penyalur dengan kegiatan promosi, peragaan. persediaan daur produk
baru. Jadi titik beratnya adalah pada penjualan melalui penyalur dari pada penjualan ke
pembeli akhir.
B. Missionary Selling

Dalam missionary selling, penjualan berusaha ditingkatkan dengan mendorong
pembeli untuk membeli barang-barang dari penyalur perusahaan. Di sini wira niaga lebih

cenderung pada penjualan untuk penyalur.Jadi wiraniaga sendiri tidak menjual secara
langsung produk yang ditawarkan, misalnya penawaran obat kepada dokter.
C. Technical Selling

Technical selling berusaha meningkatkan penjualan dengan pemberian saran dan
nasehat kepada pembeli akhir dari barang dan jasanya. Dalam hal ini, tugas utama
wiraniaga adalah mengidentifikasikan dan menganalisis masalah--masalah yang dihadapi
para pembeli, serta menunjukkan bagaimana produk atau jasa yang ditawarkan dapat
mengatasi masalah tersebut.
D. New Bussines Selling

New Business Selling berusaha membuka transaksi baru dengan merubah calon
pembeli menjadi pembeli. Jenis penjualan ini sering dipakai oleh perusahaan asuransi.
E. Responsive Selling

Setiap tenaga penjualan diharapkan dapat memberikan reaksi terhadap permintaan
pembeli. Dua jenis penjualan utama di sini adalah route driving dan retailing. Para
pengemudi yang mengantarkan susu, roti, gas untuk keperluan rumah tangga. Para
pelayan toko serba ada, toko pakaian, toko spesial, merupakan contoh dari jenis penjualan
ini. Jenis penjualan seperti ini tidak akan menciptakan penjualan yang terlalu besar
meskipun layanan yang baik dan hubungan pelanggan yang menyenangkan dapat
menjurus kepada pembelian ulang.
2.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi penjualan

Dalam praktek penjualan itu dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti yang
dikemukakan oleh Basu Swastha DH (1998; 29) sebagai berikut:
• Kondisi dan kemampuan penjual
• Kondisi pasar
• Kondisi organisasi perusahaan
• Faktor lain
A. Kondisi dan Kemampuan Penjual

Transksi jual-beli atau pemindahan hak milik secara komersial atas barang dan
jasa itu pada prinsipnya melihatkan dua pihak, yaitu penjual sebagai pihak pertama dan
pembeli sebagai pihak kedua.Di sini, penjual harus meyakinkan kepada pembelinya agar

dapat berhasil mencapai sasaran penjualan yang diharapkan.Untuk maksud tersebut
penjual harus memahami beberapa masalah penting yang sangat berkaitan, yakni :
• Jenis dan karakteristik barang yang ditawarkan
• Harga produk
• Syarat penjualan

Masalah-masalah tersebut biasanya manjadi pusat perhatian pembeli sebelum
melakukan pembelian. Selain itu manajer perlu memperhatikan jumlah serta sifat-sifat
tenaga penjualan yang akan dipakai. Dengan tenaga penjualan yang baik dapatlah
dihindari timbulnya kemungkinan rasa kecewa pada para pembeli dalam pembeliannya.
Adapun sifat-sifat yang perlu dimiliki oleh seorang tenaga penjual antara lain : sopan,
pandai bergaul, pandai berbicara, mempunyai kepribadian yang menarik, sehat jasmani,
jujur, mengetahui cara-cara penjualan dan sebagianya.

B. Kondisi Pasar

Pasar, sebagai kelompok pembeli atau yang menjadi sasaran dalam penjualan,
dapat pula mempengaruhi kegiatan penjualannya.
Adapun faktor-faktor kondisi pasar yang perlu diperhatikan adalah :

• Jenis pasarnya, apakah pasar konsumen, pasar industri, pasar penjual, pasar
pemerintah ataukah pasar internasional

• Kelompok pembeli atau segmen pasar
• Daya belinya
• Frekwensi pembeliannya
• Keinginan dan kebutuhannya
C. Modal

Akan lebih sulit bagi penjual untuk menjual barangnya apabila barang yang dijual
tersebut belum dikenal oleh calon pembelinya atau apabila lokasi pembeli jauh dari
tempat penjual.Dalam keadaan seperti ini, penjual harus memperkenalkan terlebih dahulu
atau membawa barangnya ke tempat pembeli.Untuk melaksanakan maksud tersebut
diperlukan adanya saran serta usaha, seperti alat transportasi, tempat peragaan baik
didalam perusahaan maupun di luar perusahaan, usaha promosi dan sebagainya.Semua

ini hanya dapat dilakukan apabila penjual memiliki sejumlah modal yang diperlukan
untuk itu.
D. Kondisi Organisasi Perusahaan

Pada perusahaan besar, biasanya masalah penjualan ini ditangani oleh bagian
tersendiri (bagian penjualan) yang dipegang orang-orang tertentu atau ahli dibidang
penjualan. Lain halnya perusahaan kecil dimana masalah penjualan ditangani oleh orang
yang juga melakukan fungsi lain. Hal ini disebabkan karena jumlah tenaga kerjanya lebih
sedikit, sistem organisasinya lebih sederhana, masalah-masalah yang dihadapi serta
sarana yang dimilikinya juga tidak jumlah tenaga kerjanya lebih sedikit, sistem
organisasinya lebih sederhana, masalah-masalah yang dihadapi serta sarana yang
dimilikinya juga tidak sekompleks perusahaan besar. Biasanya masalah penjualan ini
ditangani sendiri oleh pimpinan dan tidak diberikan kepada orang lain.
E. Faktor Lain
Faktor-faktor lain, seperti : periklanan, peragaan, kampanye, pemberian hadiah, sering
mempengaruhi penjualan. Namun untuk melaksanakannya, diperlukan sejumlah dana
yang tidak sedikit. Bagi perusahaan yang bermodal kuat, kegiatan ini secara rutin dapat
dilakukan.Sedangkan bagi perusahaan yang kecil yang mempunyai modal relatif kecil,
kegiatan ini lebih jarang dilakukan.Ada penguasaha yang berpegang pada suatu prinsip
bahwa paling penting membuat barang yang baik. Bilamana prinsip tersebut
dilaksanakan, maka diharapkan pembeli akan membeli lagi barang yang sama. Namun,
sebelum pembeliannya dilakukan, sering pembeli harus dirangsang daya tariknya,
misalnya dengan memberikan bungkusan yang menarik atau dengan cara promosi
lainnya.

2.4 PERSONAL SELLING
Personal selling merupakan bentuk promosi yang membawa unsur manusia dalam

transaksi pemasaran. Dalam penjualan, personal selling memiliki peran dalam strategi
produk, harga, distribusi dan promosi. Peran personal selling dalam strategi produk Di
masa lalu, penjual dan manajer penjualan memiliki masukan yang terbatas dalam
keputusan pengembangan produk. Tetapi di bawah konsep pemasaran, penjualan personil
menentukan produk yang diinginkan dengan mengutamakan manfaat, dan memberikan
bimbingan selama tahap pengembangan produk. Mereka berpartisipasi dalam pengujian

produk dan uji pemasaran. Masukan mereka sangat berharga ketika datang ke keputusan
bauran produk karena keakraban dengan pasar.Saran tenaga penjualan juga dapat
bermanfaat terhadap pencarian produk. Misalnya, mereka mungkin dapat menyarankan
pemasok luar yang dapat memberikan produk tertentu di bawah pengaturan label pribadi
untuk melengkapi bauran produk dan membuat perusahaan menjadi batas penuh vendor
tanpa benar-benar setiap produk item yang dijual di pabrik sendiri.
• Peran personal selling dalam strategi harga

Penjual dan manajer dapat membantu untuk memberi harga dalam berbagai
cara. Mereka memastikan strategi harga yang kompetitif dan reaksi pasar mengukur
tingkat harga alternatif, mereka dapat menyarankan manajemen senior dalam keputusan
harga, atau mereka bisa untuk diberikan beberapa pertimbangan dalam menyesuaikan
harga dengan kondisi pasar.

Harga produk individu ditetapkan sesuai dengan salah satu dari dua pendekatan.
metode yang paling sering digunakan adalah metode biaya-plus, di mana markup untuk
keuntungan ditambahkan ke biaya produk. Seperti metode penetapan harga "berbasis
biaya" sering pemberi kerja karena kesederhanaan mereka. manajer penjualan terlibat
tidak hanya dalam menetapkan harga dengan tetap sesuai biaya penjualan di bawah
kendali sehingga markup tidak menempatkan item kerugian harga.
• Peran personal selling dalam strategi distribusi

Tenaga penjualan memiliki koneksi lebih dekat dengan komponen distribusi bauran
pemasaran. saluran distribusi adalah rute dengan judul pada produk mengambil dari
produsen ke pengguna akhir. Pengalihan kepemilikan ini dapat terjadi dalam dua cara:
langsung maupun tidak langsung. Dalam kasus distribusi langsung, perusahaan atau
penyedia barang langsung berhubungan dengan konsumen. distribusi tidak langsung
melibatkan penggunaan perantara (grosir dan pengecer) yang membeli dan menjual
kembali barang dagangan.
• Peran personal selling dalam strategi promosi

Elemen terakhir dari bauran pemasaran adalah promosi, presentasi pesan informatif
dan persuasif dengan target pasar perusahaan dalam upaya untuk merangsang penjualan.
personal selling merupakan unsur yang sangat penting dari upaya ini, bekerja sama
dengan iklan, promosi penjualan, dan hubungan masyarakat. Iklan adalah alat jangka

panjang yang dirancang untuk menciptakan kesadaran produk perusahaan dan manfaat
utama mereka. sedangkan iklan dan promosi penjualan membuka jalan bagi personal
selling dan bertindak dalam kapasitas mendukung, tenaga penjualan masih memiliki
perintah batas bawahlangsung sendiri. Seperti yang telah dikatakan berkali-kali, "tidak
ada yang terjadi sampai seseorang menjual sesuatu".

2.5 CIRI PERSONAL SELLING
Personal selling merupakan aspek penting dari strategi promosi perusahaan.

Ketika digunakan dengan benar dan dilakukan dengan baik, itu adalah faktor utama dalam
generasi volume penjualan. Ini adalah bagian dari promosi yang membawa unsur manusia
dalam transaksi pemasaran. Hal ini juga meningkatkan kepercayaan pelanggan kepada
supplier, memungkinkan pembeli untuk segera bertindak, dan menyederhanakan
penanganan masalah pelanggan. Ini adalah peran dan sifat fungsi bisnis yang harus
diawasi manajer penjualan.
• Manusia Elemen penting

Orang-orang penjualan dan pelanggan berurusan dengan saling bertatap muka.
Sebuah kemitraan dibuat yang berlangsung lama. Misalnya, sistem komputer penjual
akan terlibat dalam pemasangan sistem dan modifikasi sistem selanjutnya lama setelah
pesanan pembelian telah ditandatangani. Keakraban, berkembang antara penjual dan
pelanggan. Penjual menjadi perusahaan bagi pelanggan. Pembeli tidak berurusan hanya
denganorganisasi bisnis mati, tapi dengan manusia dari perusahaan yang yang mereka
tahu dan lihat kepribadiannya. Sejak pribadi kontak yang terlibat, itu lebih sulit bagi
pembeli untuk mengabaikan atau menghapus pengaruh penjualan.
• Mendorong kepercayaan pelanggan

Karena penawaran pelanggan dengan pemasok melalui seseorang, ada potensi besar
untuk membangun kepercayaan pelanggan di pemasok produk, personel, dan prosedur.
Tentu saja, perwakilan penjualan dapat menggunakan kesempatan ini dalam banyak hal,
seperti membuat janji pengiriman yang tidak bisa disimpan atau produk yang keliru.
• Mendorong pelanggan untuk segera bertindak

Tidak seperti cara lain dalam promosi, personal selling dapat bekerja untuk tindakan
yang diinginkan oleh pelanggan segera, di sini dan sekarang. Penjualan dapat memesan,

berkomitmen untuk rencana pembelian untuk kuartal berikutnya, memutuskan untuk
mempromosikan produk di toko, dan sebagainya. Personal selling membuat lebih sulit
bagi pelanggan untuk menunda atau melupakan komitmen yang dijanjikan di masa depan.
Ini memberikan kesempatan bagi tenaga penjual untuk mendapatkan keputusan yang
ingin dilakukan di tempat.
• Pelanggan diperlakukan sebagai individu

Perwakilan penjualan melakukan kontak pribadi dengan pelanggan memungkinkan
untuk menyesuaikan presentasi penjualan dan untuk menangani masalah pembeli dan
keluhan secara individual. Saran dan masalah solusi yang tidak masuk akal untuk satu
pelanggan mungkin akan tepat sasaran bagi orang lain. Dalam arti luas, ini adalah aspek
layanan personal selling, untuk mengidentifikasi kebutuhan setiap pelanggan dan masalah
dan untuk menanggapi mereka secara individu. Ini adalah nilai tambah atau manfaat
tambahan yang orang penjualan dapat berikan.

2.6 Pengertian kepuasan pelanggan
Merupakan faktor terpenting dalam berbagai kegiatan bisnis.Kepuasan pelanggan

adalah tanggapan konsumen terhadap evaluasi ketidaksesuaian yang dirasakan antara
harapan yang sebelumnya dengan kinerja produk yang dirasakan.

2.7 Faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan pelanggan
A. Faktor internal

Yang relatif dapat dikendalikan perusahaan, misalnya karyawan yang kasar, jam
karet, kesalahan pencatatan transaksi.
B. Faktor eksternal

Yang diluar kendali perusahaan, seperti cuaca, gangguan pada infrastruktur
umum, aktivitas kriminal, dan masalah pribadi.

BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
• Manajemen penjualan adalah sebuah lini kerja yang berkaitan dengan pengawasan,

pengarahan, dan perencanaan personal selling.
• Personal selling memiliki peran dan cirri.
• Pengertian kepuasaan pelanggan dan faktor mempengaruhi kepuasaan pelanggan.
• Kepuasan pelanggan adalah faktor penting dalam kegiatan bisnis.

3.2 Kritik dan Saran
Melalui kesempatan ini ada beberapa saran yang akan kami sampaikan, saran

tersebut sebagai berikut:
• Personal selling harus lebih memahami siapa pesaing,apa strategi pesaing,kelemahan

dan kelebihan pesaing.
• Kualitas atau mutu produk yang di jual harus di perhatikan untuk kepuasan pelanggan.

Kami juga ingin menyampaikan bahwa dalam memgerjakan makalah ini masih
banyak kekurangan untuk itu kritik yang membangun kami harapkan, agar makalah ini
bisa menjadi lebih baik.Semoga makalah tentang Manajemen penjualan, Personal selling
dan Kepuasan pelanggan bermanfaat bagi kita semua.

PAPER 13
PUBLICITY YANG MEMPENGARUHI PERUSAHAAN

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan zaman mengakibatkan perubahan lingkungan bisnis yang pada
akhirnya menimbulkan persaingan dalam industri yang semakin ketat. Jika dulu
produsen yang memegang kendali, sekarang dengan adanya revolusi informasi dan
perekonomian yang semakin terbuka, batas antarnegara maupun regional semakin
menghilang sehingga konsumen semakin menguasai pasar dan dapat dengan leluasa
menentukan jenis, tempat perolehan serta harga dari produk dan jasa yang diinginkan.

Hal ini menyebabkan industri-industri saling bersaing untuk menjadi yang utama
dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Dalam hal kompetisi, globalisasi
ekonomi tidak hanya menambah jumlah pesaing di pasar, namun juga menyebabkan
bervariasinya persaingan di pasar; hanya perusahaan-perusahaan yang memiliki kinerja
baik yang dapat berhasil dalam menciptakan keuntungan jangka panjang.

Dengan melihat kondisi pasar Indonesia saat ini dan perlunya tindakan antisipasi
dalam menghadapi perubahan yang ada, maka perusahaan perlu menuangkan sebuah
strategi dalam menjalankan usahanya agar dapat terus bertahan di era persaingan yang
semakin kompetitif.

Dalam menghadapi persaingan dalam dunia bisnis diperlukan suatu strategi yang
tepat guna memenangkan persaingan tersebut. Strategi di tingkat operasional akan
memegang kendali utama terlaksananya tujuan perusahaan dalam mencari keuntungan.
Memberikan perhatian kepada lingkungan merupakan cara terbaik untuk merumuskan
strategi yang akan diterapkan guna menghadapi persaingan.

Lingkungan Internal berkaitan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki
oleh perusahaan. Lingkungan eksternal adalah lingkungan umum serta lingkungan
industri di luar internal perusahaan yang merupakan suatu peluang atau hambatan bagi
perusahaan. Lingkungan tidak hanya semata-mata merefleksikan lingkungan ekologi,

tetapi juga menjelaskan gambaran keseluruhan terhadap kekuatan lingkungan eksternal.
Hal tersebut dapat berdampak pada aktivitas organisasi dari segala aspek.

1.2 RUMUSAN MASALAH
A. Apa definisi lingkungan bisnis?

B. Bagaimana analisis terhadap lingkungan umum?

C. Apa pengaruh lima kekuatan terhadap probabilitas?

D. Bagaimana analisis pesaing, kluster dan konsep persaingan?

1.3 TUJUAN
A. Pengertian lingkungan bisnis!
B. Mengetahu tujuan publicity!
C. Seberapa penting publicity pada perusahaan!

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi
Lingkungan bisnis adalah segala sesuatu yang mempengaruhi aktivitas bisnis

dalam suatu lembaga organisasi atau perusahaan. Di bawah ini adalah contoh dalam
lingkungan bisnis.

1) Lingkungan Makro, merupakan tempat di mana perusahaan harus memulai
pencariannya atas peluang dan kemungkinan ancaman. Lingkungan ini terdiri dari
semua pihak dan kekuatan yang mempengaruhi operasi dan prestasi perusahaan.
Perusahaan perlu untuk memahami kecenderungan akan lingkungan saat ini.

Lingkungan makro perusahaan terdiri dari enam kekuatan utama, yaitu :

A) Lingkungan demografi, memperlihatkan pertumbuhan penduduk dunia yang tinggi,
perusahaan distribusi, umur, etnis, dan pendidikan, jenis rumah tangga baru, pergeseran
populasi secara geografi, dan perpecahan dari pasar masal menjadi pasar-pasar mikro.

B) Lingkungan ekonomi, memperlihatkan suatu perlambatan dalam pertumbuhan
pendapatan riil, tingkat tabungan yang rendah dan hutang yang tinggi, dan perubahan
pola pengeluaran konsumen.

C) Lingkungan alam, memperlihatkan kekurangan potensial dari bahan baku tertentu,
biaya energi yang tidak stabil, tingkat populasi yang meningkat, dan gerakan “hijau”
yang berkembang untuk melindungi lingkungan.

D) Lingkungan teknologi, memperlihatkan perubahan teknologi yang semakin cepat,
kesempatan inovasi yang tak terbatas, anggaran riset dan pengembangan yang tinggi,
konsentrasi pada perbaikan kecil daripada penemuan besar, dan pengaturan yang
meningkat terhadap perubahan teknologi.

E) Lingkungan politik, memperlihatkan pengaturan bisnis yang substansial, peranan
badan pemerintah yang kuat, dan pertumbuhan kelompok kepentingan umum.

2. Lingkungan budaya, memperlihatkan kecenderungan jangka panjang menuju realisasi
diri, kepuasan langsung, dan orientasi yang lebih sekuler.

A) Lingkungan mikro, dimana perusahaan dapat melakukan aksi – reaksi terhadap
faktor – faktor penentu Opportunty (peluang pasar) dan juga Threat (ancaman dari luar).

Faktor – faktor yang mempengaruhi, lingkungan mikro :
A) Pemerintah
B) Pemegang saham
C) Kreditor
D) Pesaing
E) Publik
F) Perantara
G) Pemasok
H) Konsumen
2.3 Pengertian Lingkungan Bisnis

Lingkungan bisnis adalah keseluruhan hal-hal atau keadaan ekstern badan usaha
atau industri yang mempengaruhi kegiatan organisasi atau kekuatan atau institusi diluar
organisasi bisnis yang dapat mempengaruhi kinerja bisnis.

Dewasa ini, terminologi “lingkungan“tidak hanya semata-mata merefleksikan
lingkungan ekologi, tetapi juga konsep umum yang menjelaskan gambaran keseluruhan
konsep terhadap kekuatan lingkungan eksternal. Hal tersebut dapat berdampak pada
aktifitas organisasi dari segala aspek. Begitu halnya juga dengan istilah “bisnis” yang
membentuk tipe organisasi, apakah berbentuk perusahaan berorientasi laba, badan
pemerintah, atau pun lembaga nirlaba. Oleh karena itu, istilah “lingkungan bisnis”
memiliki arti yang luas karena menunjukkan seluruh pengaruh eksternal terhadap

organisasi. Wilson (1992) mengemukakan bahwa lingkungan bisnis memiliki tiga
konsep yang luas :

A. Fakta objektif realitas yang diukur dan didefinisikan.

B. Fakta subjektif merupakan karakteristik khusus tergantung dari interprestasi dan
persepsi individu.

C. Pembagian antara organisasi dan lingkungan tidak jelas, dan lingkungan tercipta dan
didefinisikan oleh individu.

Sangatlah penting bagi seseorang yang menekuni bisnis, baik yang sedang mempelajari
bisnis maupun manager yang sudah berpengalaman, untuk menganalisis lingkungan
organisasinya dengan alasan-alasan sebagai berikut:

a. Kaidah lingkungan bisnis secara fundamental berpengaruh terhadap aktifitas bisnis,
misalnya terhadap pasar, teknologi dan tenaga kerja.

b. Aktifitas operasional seperti peluncuran produk baru, rekrutmen staf, dan kajian
teknologi manufaktur membutuhkan identifikasi faktor-faktor lingkungan dan
perusahaan dalam rangka untuk memastikan kesuksesan bisnis.

c. Laba dan organisasi yang baik merupakan hal yang penting dalam kaitannya dengan
kondisi lingkungan.

d. Rencana stratejik harus turut mempertimbangkan kemungkinan adanya perubahan
dalam lingkungan bisnis.

B. Analisis terhadap lingkungan umum

Analisis lingkungan eksternal bertujuan untuk mengetahui ancaman dan
peluang. Ancaman adalah suatu kondisi dalam lingkungan umum yang dapat
menghambat usaha-usaha perusahaan untuk mencapai daya saing strategis.

Sedangkan peluang adalah kondisi dalam lingkungan umum yang dapat
membantu perusahaan mencapai daya saing strategis. Proses yang dilakukan secara
kontinyu untuk melakukan analisis lingkungan eksternal adalah dengan melakukan
pemindaian (scanning), pengawasan (monitoring), peramalan (forecasting), dan
penilaian (assessing).

1. Pemindaian

Melalui pemindaian perusahaan mengidentifikasi tanda-tanda awal dari
perubahan potensial dalam lingkungan umum, dan mendeteksi perubahan-perubahan
yang sedang terjadi. Pemindaian lingkungan merupakan hal penting dan menentukan
bagi perusahaan-perusahaan yang bersaing dalam lingkungan yang sangat tidak stabil.

2. Pengawasan

Melalui pengawasan perusahaan mendeteksi perubahan dan trend-trend
lingkungan melalui pengawasan yang berkelanjutan. Kritikal bagi pengawasan yang
berhasil adalah kemampuan untuk mendeteksi makna dalam peristiwa-peristiwa
lingkungan yang berbeda.

3. Peramalan

Pada peramalan, analis mengembangkan proyek-proyek yang layak tentang apa
yang mungkin terjadi, dan seberapa cepat, perubahan-perubahan dan trend-trend itu
dideteksi melalui pemindaian dan pengawasan.

4. Penilaian

Tujuan penilaian adalah untuk menentukan waktu dan signifikansi efek-efek dari
perubahan-perubahan dan trend-trend lingkungan terhadap manajemen strategis suatu
perusahaan. Selangkah lebih maju tujuan penilaian adalah untuk menspesifikasi
implikasi pemahaman tersebut pada organisasi. Tanpa penilaian perusahaan dibiarkan
dengan data-data yang menarik, tapi tidak diketahui relevansi kompetitifnya.

Lingkungan umum adalah suatu lingkungan dalam lingkungan eksternal
organisasi yang menyusun faktor-faktor tersebut pada dasarnya diluar dan terlepas dari
operasi perusahaan. Faktor-faktor tersebut antara lain :

1. Faktor ekonomi

Factor ekonomi mengacu pada sifat, cara dan arah dari perekonomian dimana
suatu perusahaan akan atau sedang berkompetisi. Indicator dari kesehatan
perekonomian suatu Negara antara lain adalah tingkat inflasi, tingkat suku bunga,
deficit atau surplus perdagangan, tingkat tabungan pribadi dan bisnis, serta produk
domestic bruto.

2. Faktor sosial

Faktor sosial yang mempengaruhi suatu perusahaan mencakup keyakinan, nilai,
sikap, opini yang berkembang, dan gaya hidup dari orang-orang di lingkungan mana
perusahaan beroperasi. Faktor-faktor ini biasanya dikembangkan dari kondiasi cultural,
ekologis, pendidikan, dan kondisi etnis.

3. Faktor politik dan hukum

Faktor politik dan hukum mendefinisikan parameter-parameter hokum dan
bagaimana pengaturan perusahaan harus beroperasi. Kendala politik diberlakukan
terhadap perusahaan melalui keputusan perdagangan yang wajar, program perpajakan,
penentuan upah minimum, kebijakan polusi dan harga serta banyak tindakan lainnya
yang bertujuan untuk melindungi karyawan, konsumen, masyarakat umum dan

lingkungan. Beberapa tindakan politik dan hukumjuga didesain untuk member manfaat
dan melindungi perusahaan.

4. Faktor teknologi

Kemajuan teknologi secara dramatis telah mengubah produk, jasa, pasar,
pemasok, distributor, pesaing, pelanggan, proses manufaktur, praktik-praktik pemasaran
dan posisi persaingan. Kemajuan teknologi dapat menciptakan pasar baru,
perkembangan produk, dan lain sebagainya. Perubahan teknologi dapat mengurangi
atau menghilangkan perbedaan biaya antar perusahaan, menciptakan proses produksi
yang lebih singkat, menciptakan kelangkaan pada tenaga tehnikal serta mampu merubah
nilai-nilai dan harapan parastakeholders.

5. Faktor demografi

Yang perlu diperhatikan oleh perusahaan menyangkut factor demografi ini
diantaranya adalah ukuran populasi, struktur umum, distribusi geografis, pencampuran
etnis serta distribusi pendapatan.

Lingkungan industri adalah tingkatan dari lingkungan eksternal organisasi yang
menghasilkan komponen yang secara normal memiliki implikasi yang relative lebih
spesifik dan langsung terhadap operasional perusahaan.

3. Faktor-Faktor Yang Menentukan Kondisi Lingkungan
Disebut sebagai lingkungan kegiatan usaha :

1. Lingkungan pasar :

A) Para pelanggan, pelanggan (Customer) berbeda dengan konsumen (Consumer),
seorang dapat dikatakan sebagai pelanggan apabila orang tersebut mulai membiasakan
diri untuk membeli produk atau jasa yang ditawarkan oleh badan usaha. Kebiasaan

tersebut dapat dibangun melalui pembelian berulang-ulang dalam jangka waktu tertentu.
Dalam menjalankan bisnisnya, produsen harus bisa menjaga hubungan baik dengan
pelanggan atau customer, karena pelanggan dapat memberikan keuntungan bagi
perusahan.

B) Perusahaan yang meyediakan bahan mentah, perusahaan ini dapat menyuplai bahan-
bahan pokok yang dibutuhkan dalam proses produksi.

C) Para pekerja dalam perusahaan, para pekerja yang terampil dan tekun dapat
menghasilkan keuntungan tersendiri bagi suatu perusahaan.

D) Perusahaan pesaing maupun yang bukan pesaing,

2. Lingkungan bukan pasar :

A) Kegiatan ekonomi pada keseluruhan, mencangkup seluruh kegiatan dalam suatu
perusahaan, mulai dari memprodiksi hingga distribusi.

B) PP/UU, adalah peraturan mengenai kegiatan ekonomi yang diatur dalam Undang-
Undang dan Peraturan Pemerintah.

C) Kestabilan politik, merupakan faktor penunjang dalam kegiatan ekonomi.

4. Unsur-Unsur Lingkungan Bisnis
Ada lima macam lingkungan yang mempengaruhi aktivitas bisnis yaitu :

1. Lingkungan fisik meliputi tanah, iklim, topografi, udara, air, dan infrastruktur. Setiap
perusahaan selalu akan menggantungkan pada sumber-sumber tersebut.

2. Lingkungan perekonomian menerangkan tentang system pasar dalam dimana sumber-
sumber diolah, diproduksi, dan didistribusikan kepada masyarakat. Lingkungan

perekonomian mempengaruhi kegiatan usaha perusahaan yang menghasilkan dan
mendistribusikan barang atau jasa.

3. Lingkungan pemerintah seperti bantuan pemerintah yang diberikan di bidang bisnis
untuk mengembangkan perusahan kecil maupun perusahaan besar. Misalnya fasilitas
dan prasarana dibangun di daerah-daerah, seperti : jalan-jalan, pembangkit tenaga
listrik, dan sebagainya.

4. Lingkungan hukum merupakan latar belakang hukum dan peraturan dimana
perusahaan-perusahaan menjalankan operasinya, termasuk masalah etika tidak dapat
diabaikan dalam pengembangan bisnis.

5. Lingkungan internasional menyangkut hubungan-hubungan internasinal dengan
negara-negara lain dan perusahaan-perusahaan asing. Aliran dana ke luar negeri untuk
membiayai impor dan pemasukan kedalam negeri dari hasil ekspor pembayaran
internasional dan mutinasional untuk menunjang pengembangan bisnis di Indonesia,
dapat dianggap sebagai lingkungan internasional.

5. Hubungan/Dampak Perusahaan dan Lingkungan
Tanggung jawab Sosial Perusahaan atau Corporate Social Responsibility

(selanjutnya dalam artikel akan disingkat CSR) adalah suatu konsep bahwa organisasi,
khususnya (namun bukan hanya) perusahaan adalah memiliki suatu tanggung jawab
terhadap konsumen, karyawan, pemegang saham, komunitas dan lingkungan dalam
segala aspek operasional perusahaan.

CSR berhubungan erat dengan “pembangunan berkelanjutan“, di mana ada
argumentasi bahwa suatu perusahaan dalam melaksanakan aktivitasnya harus
mendasarkan keputusannya tidak semata berdasarkan faktor keuangan, misalnya
keuntungan atau deviden melainkan juga harus berdasarkan konsekuensi sosial dan
lingkungan untuk saat ini maupun untuk jangka panjang.

6. Tanggung Jawab Sosial dan Etika Bisnis

Sebuah perusahaan bergerak karena beraksinya sumber daya manusia bersama-
sama sumberdaya yang lain. Agar aksi manajemen perusahaan berjalan selamat perlu
memperhatikan etika bisnis dan tanggung jawab sosial. Etika dan tanggung jawab sosial
perupakan rem perusahaan agar berkerja tidak bertabrakan dengan pemegang
kepentingan perusahaan, seperti pelanggan, pemerintah, pemilik, kreditur, pekerja dan
komunitas atau masyarakat. Hubungan yang harmonis dengan pemegang kepentingan
akan menghasilkan energi positif buat kemajuan perusahaan.

Etika bisnis merupakan studi yang dikhususkan mengenai moral yang benar dan
salah. Studi ini berkonsentrasi pada standar moral sebagaimana diterapkan dalam
kebijakan, institusi, dan perilaku bisnis. Etika bisnis merupakan studi standar formal dan
bagaimana standar itu diterapkan ke dalam system dan organisasi yang digunakan
masyarakat modern untuk memproduksi dan mendistribusikan barang dan jasa dan
diterapkan kepada orang-orang yang ada di dalam organisasi.

Kepada Siapa Tanggung Jawab Tersebut :

1. Pelanggan (Customers)
2. Pekerja (Employees)
3. Kreditur (Creditors)
4. Lingkungan (Environment)
5. Masyarakat (Communities)

Tanggung Jawab Sosial Kepada Pelanggan :

1) Bagaimana Memastikan Tanggung jawab Bisnis :

• Tetapkan kode etika.
• Monitor keluhan pelanggan.
• Memperoleh umpan balik pelanggan

2) Bagaimana memastikan tanggung jawab Pemerintah :

• Peraturan Keamanan Produk.
• Peraturan Periklanan.
• Peraturan Persaingan Industri.

Tanggung Jawab Sosial Kepada Pekerja :

1) Keamanan Pekerja (Employee Safety)

• Memastikan Tempat kerja yang aman bagi pekerja.

2) Perlakuan pekerja

• Memastikan tidak ada diskriminasi.
• Menjalin hubungan yang harmonis antara pemilik dan pekerja

7. Komponen Analisis Lingkungan Bisnis

1. Scanning : mengidentifikasi petunjuk awal dari perubahan dan kecenderungan
lingkungan bisnis.

2. Monitoring : mendeteksi arti melalui observasi terus-menerus atas perubahan dan
kecenderungan lingkungan bisnis.

3. Forcasting : Mengembangkan proyeksi atas hasil yang diantisispasi berdasarkan
perubahan dan kecenderungan yang dimonitor.

4. Assesing : Menentukan waktu dan pentingnya perubahan dan kecenderungan
lingkungan bisnis untuk strategi perusahaan dan manajemennya.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
1) Lingkungan Bisnis Adalah faktor-faktor yang berada diluar jangkauan perusahaan
yang dapat menimbulkan suatu peluang atau ancaman. Lingkungan bisnis adalah segala
sesuatu yang mempengaruhi aktivitas bisnis dalam suatu lembaga organisasi atau
perusahaan.

2) CSR berhubungan erat dengan “pembangunan berkelanjutan“, di mana ada
argumentasi bahwa suatu perusahaan dalam melaksanakan aktivitasnya harus
mendasarkan keputusannya tidak semata berdasarkan faktor keuangan, misalnya
keuntungan atau deviden melainkan juga harus berdasarkan konsekuensi sosial dan
lingkungan untuk saat ini maupun untuk jangka panjang

3.2 Saran
1. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
2. Segala kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan agar kami dapat
memperbaiki segala kekurangan dalam penulisan makalah ini.

DAFTAR PUSTAKA

boyd, walker, larreche (1998)

Philip dan Duncan (2007)

Sulastri, Atty Srie.(2006).kewirausahaan.Jakarta: Grafindo Media Pratama

William J Stanton(1997).

Wy. Stanton(1997)

https://srinurdianti26.wordpress.com/2013/10/19/konsep-pemasaran-dan-strategi-
pemasaran/
http://ssbelajar.blogspot.co.id/2014/04/orientasi-perusahaan-terhadap-pasar.html
http://ssbelajar.blogspot.co.id/2014/04/kebutuhan-pelanggan.html
http://ssbelajar.blogspot.co.id/2014/04/pemasaran-terpadu.html
http://ssbelajar.blogspot.co.id/2014/04/profitabilitas.html.
Boone, Louis E. Kurtz, David L. 2008. Pengantar Bisnis Kontemporer, buku 1.
Jakarta:
Salemba Empat
Kotler Philip, Manajemen Pemasaran (Analisis, Perencanaan, dan Pengendalian),
Terjemahan Drs. Jaka Wasana MSM, Institut dan Pembinaan Manajemen, Jilid I,
Edisi Kelima, Erlangga, Cetakan Ketujuh, Jakarta, 1996
Tjiptono, Fandy, Strategi Pemasaran, Edisi Kedua, ANDI, Yogyakarta, 1997
https://www.sepengetahuan.co.id/2017/11/pengertian-strategi-pemasaran-
tujuan-fungsi- jenis.html
http://ptpn10.co.id/blog/penerapan-strategi-stp-segmenting-targeting-and-

positioning-untuk- mereduksi-bargaining-position-of-supplier-petani-bagi-
pengembangan-tebu-di-madura- bagian-i

https://www.gomarketingstrategic.com/4-strategi-produk-dan-cara-menciptakan-
peluang- produk/
http://www.beeaccounting.com/blog/3-strategi-penetapan-harga-yang-wajib-
anda-ketahui/

https://distribusipemasaran.com/strategi-distribusi-launching-produk-baru/

https://sleekr.co/blog/strategi-promosi-bisnis-gratis/
Basu Swasth & Ibnu Sukotjo.2002.Pengantar Bisnis Modern.Yogyakarta:Liberty

Competitiveness and Globalization.Thomson International Student Edition USA
(Hitt et al)PearceII.

Formulation,Implementation and Control. Mc Graw-Hill International
edition.USA (P and R)

Hitt,MichaelA,R.DuaneIreland, and Robert E.Hoskisson.2005.Strategic
Management-

John.A and Richard B. Robinson.2003.Strategic Management-

Madura Jeff.2001.Pengantar Bisnis.Jakarta.Salemba Empat

Madura Jeff.2007.Introduction To Business.Jakarta.Salemba Empat

Paulus Sukardi & Evi Thelia Sari.2007.Bisnis Internasional.Yogyakarta:Graha
Ilmu.

Kotler Philip, Manjemen Pemasaran, Edisi Ketiga belas, Jilid 1, penerbit
Erlangga, Jakarta, Indonesia, 2008

http://leon306.blog.friendster.com/2008/10/analisis-pasar-konsumen/

http://hartantyoriko.blogspot.com/2011/04/analisis-pasar-bisnis.html

https://www.google.com/search?q=menganalisis-pasar konsumen&rlz=1c1HOPT

Kotler, P. 2003. Marketing Inside From A to Z. Jakarta: Erlangga. Kotler, P. 1997.
Manajemen Pemasaran. Jakarta: PT Prenhallindo.
http://kopicampur.blogspot.com/2012/12/segmentasi-pasar-menetapkan-target-

dan.html.

http://tugastugas.tumblr.com/post/53113610704/makalah-segmentasi-pasar
http://marwajunia.blogspot.com/2013/10/segmentation-targeting-positioning.html
http://mimijawa.blogspot.com/2011/03/manajemen-penjualan.html
http://tahirpalupi.blogspot.com/2012/01/makalah-bauran-pemasaran.html

Dilworth, James B. 1992. Operations Management: Design, Planning,
and Control for

Manufacturing and Services. McGraw Hill.

Fogarty, Hoffmann, dan Stonebroker. 1989. Production and Operations
management. South- Western Publishing.

http://sariyatiningsih.blogspot.co.id/2014/11/perencanaan-produk.html (22 Feb
16,11:18)

http://iwandah.blogspot.co.id/2010/03/makalah-pemasaran-produk.html (22 Feb
16, 11:18)

Kismono, Gugup.,2001, Bisnis Pengantar, Edisi Pertama, BPFE, Yogyakarta

Bp Djatmiko, Kuliah Pengantar Bisnis UEU, 2011-2012

http://organisasi.org/definisi-pengertian-harga-tujuan-metode-pendekatan-
penetapan-harga-manajemen-pemasaran

http://organisasi.org/tujuan_strategi_penetapan_harga_bagi_perusahaan_bisnis_
motif_penentu

Kotler, P and Keller, K, L. (2016). Marketing Management. New Jearsey.
Pearson education Inc

Pengertian Saluran Distribusi Menurut Para Ahli Terbaru | Definisi Saluran Distribusi Menurut
Para Ahli (creatormedia.my.id)
https://creatormedia.my.id/pengertian-saluran-distribusi-menurut-para-ahli-terbaru/

5 Alternatif Strategi Distribusi - Ilmu Ekonomi ID (ilmu-ekonomi-id.com)
https://www.ilmu-ekonomi-id.com/2017/07/5-alternatif-strategi-distribusi.html

Place dan Promotion | teori dasar marketing (jurokusai.blogspot.com)
https://jurokusai.blogspot.com/2012/04/place-dan-promotion.html

Drs. Danang Suntoyo, S. (2012). Dasar-dasar Manajemen Pemasaran Konsep Strategi, dan
Kasus. Yogyakarta: CAPS.
Lupiyoadi, R. (2001). Manajemen Pemasaran Jasa Teori dan Praktik. Depok: Salemba
Empat.
Prof. Dr.Sofjan Assauri, M. (2017). Manajemen Pemasaran Dasar, Konsep, & Strategi.
Jakarta: PT.Rajagrafindo Persada.
Tjiptono, F. (1997). Strategi Pemasaran. Yogyakarta: ANDI Yogyakarta.

Tjiptono, F., & Chandra, G. (2012). Pemasaran Strategi Edisi 2. Yogyakarta:
Andi Yogyakarta.

Apriadi. 2009. “Pengertian, Jenis dan Fungsi Iklan” (Online).
http://triantoroblogs.blogspot.com/2009/10/pengertian-fungsi-iklan.html (Diunduh pada
tanggal 7 Oktober 2012).

Edward. 2011. “Definisi Periklanan Menurut Beberapa Ahli ” (Online).
http://oaththinking.blogspot.com/2011/04.html. (Diunduh pada tanggal 7 Oktober 2012).

Kumpulanistilahcom. 2010. “Syarat – Syarat Iklan” (Online). http://id.shvoong.com.
(Diunduh pada tanggal 7 Oktober 2012).

Melati, Dwinda Aulia. 2010. “Teori Iklan” (Online). http://www.blogtopsites.com.html
(Diunduh pada tanggal 7 Oktober 2012).

Soal dan jawaban :

Paper 8

1. Apa pengertian dari Place/Saluran Distribusi menurut Philip Kotler ? - Menurut
Philip Kotler (2007:122), Saluran Distribusi adalah suatu perangkat organisasi yang
tergantung yang tercakup dalam proses yang membuat produk atau jasa menjadi
untuk digunakan atau dikonsumsi oleh konsumen atau pengguna bisnis.

2. Sebutkan fungsi saluran distribusi menurut Kotler ?
- Adapun fungsi-fungsi saluran distribusi menurut Kotler (1997 : 531-532) adalah:

a) Information.
b) Promotion
c) Negotiation
d) Ordering
e) Payment
f) Title
g) Physical Possesion
h) Financing
i) Risk Taking

3. Apa yang dimaksud dengan saluran satu tingkat ? Apakah berfungsi baik untuk
produsen di bidang pakaian ?
- a) Saluran Satu Tingkat (One Level Channel)
Produsen – Pengecer – Konsumen
Saluran satu tingkat berisi satu perantara penjualan yaitu pihak pengecer
(retailer). Pengecer membeli produk dari produsen dan kemudian
menjualnya kepada pelanggan. Saluran distribusi satu tingkat berfungsi

paling baik bagi produsen yang bergerak di bidang barang belanjaan
seperti pakaian, sepatu, perabot rumah tangga, mainan dan lain-lainnya.

4. Faktor-faktor apa saja yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan saluran
distribusi ?
- a) Jenis dan Sifat Produk
b) Sifat Konsumen Potensial
c) Sifat Persaingan yang ada
d) Saluran itu sendiri
e) Sifat atau Keadaan Perusahaan Sendiri

5. Sebutkan contoh Distribusi Intensif dan Distribusi Ekslusif ? a)
Distribusi Intensif
Misalnya denan menjual rokok di seluruh tempat, melalui pengecer yang lebih
dari satu juta, untuk menciptakan sebuah merek supaya dapat dikenal dan mudah
didapat.
b) Distribusi Ekslusif
Contoh penerapan strategi ekslusif ini bisa dilihat dalam industri mobil baru dan
merk pakaian wanita. Dengan menggunakan strategi ini, produsen berharap dapat
melakukan penjualan yang lebih terkendali sehingga dapat mengawasi kebijakan-
kebijakan yang dilakukan oleh perantara dalam menentukan harga, promosi,
kredit dan jasa-jasa lain.

Paper 9

1. Apa yang dimaksud dengan promosi ?
- promosi adalah sutu bentuk komunikasi pemasaran yang dimana komunikasi

pemasarn itu adalah aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan

informasi, mempengaruhi atau membujuk, dan atau mengingatkan pasar
sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli
dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan.

2. Sebutkan Faktor-faktor yang mempengaruhi promosi ?
- A. Faktor Produk
B. Faktor Pasar
C. Faktor Pelanggan
D. Faktor Anggaran

3. Apa yang dimaksud dengan Pull Strategy dalam Faktor Pelanggan ? - Pull Strategy,
yaitu aktivitas promosi produsen kepada konsumen akhir dengan tujuan agar
mereka mencarinya pada perantara, yang kemudiann perantara memesan produk
yang dicari konsumen kepada produsen.

4. Sebutkan Kegiatan promosi yang dilakukan suatu
perusahaan menggunakan bauran promosi?
- A. Advertising
B. Personal Selling
C. Promosi Penjualan
D. Publisitas

5. Apa yang dimaksud dengan Advertising dan media apa saja
yang digunakan dalan advertising ?

- Advertensi, merupakan suatu bentuk penyajian dan promosi dari gagasan,
barang atau jasa yang dibiayai oleh suatu sponsor tertentu yang bersifat non

personal. Media yang sering digunakan dalam advertensi ini adalah radio,
televisi, majalah, surat kabar, dan billboard.

Paper 10

1. Jelaskan pengertian iklan menurut PPPI (Persatuan Perusahaan Periklanan
Indonesia)
Jawab :
Periklanan adalah segala bentuk pesan tentang suatu produk yang disampaikan
melalui suatu media, dibiayai oleh pemrakarsa dan ditujukan untuk sebagian atau
seluruh masyarakat.

2. Apa saja syarat – syarat pembuatan iklan?
Jawab :
➢ Bahasa iklan
a. Menggunakan pilihan kata yang tepat, menarik, sopan dan logis
b. Ungkapan atau majas yang digunakan untuk memikat dan sugestif
c. Disusun secara singkat dan menonjolkan bagian-bagian yang
dipentingkan
➢ Isi iklan
a. Objektif dan jujur
b. Singkat dan jelas
c. Tidak menyinggung golongan tertentu atau produsen lain
d. Menarik perhatian banyak orang

3. Sebutkan dan jelaskan fungsi dari iklan!
Jawab :
➢ Menginformasikan : Iklan membuat konsumen sadar akan adanya produk
baru, memberikan informasi mengenai merk tertentu, dan menginformasikan
karakteristik serta keunggulan suatu produk.

➢ Membujuk : Tujuan ini sangat penting pada tahap persaingan, dimana
perusahaan ingin membangun permintaan selektif untuk produk tertentu.

➢ Mengingatkan : Iklan dapat membuat konsumen tetap ingat pada
merk/produk perusahaan. Ketika timbul kebutuhan yang berkaitan dengan
produk tertentu, konsumen akan mengingat iklan tentang produk tertentu

➢ Memberikan nilai tambah : Iklan memberikan nilai tambah terhadap produk
dan merk tertentu dengan cara mempengaruhi persepi konsumen.

➢ Mendukung usaha promosi lainnya : Dapat digunakan sebagai alat
pendukung usaha promosi lainnya seperti sebagai alat untuk menyalurkan
sales promotion, pendukung sales representative, meningkatkan hasil dari
komunikasi pemasaran lainnya.

4. Beberapa iklan menggunakan comparative advertising, tujuannya untuk?
Jawab :
memberikan perbandingan atribut dari dua atau lebih merk/produk secara eksplisit
dengan pesaing.

5. Iklan dibagi menjadi 3 jenis, yaitu?
Jawab :
➢ Iklan komersial (Comercial Advertising)
Iklan komersial adalah iklan yang bertujuan untuk mendukung pemasaran atau
mempromosikan suatu produk atau jasa yang dihasilkan dari
perusahaan/industri maupun personal.
➢ Iklan korporat atau iklan perusahaan (Corporate Advertising)
Iklan korporat bertujuan untuk membangun citra suatu perusahaan yang pada
akhirnya diharapkan juga membangun citra positif produk-produk atau jasa
yang diproduksi oleh perusahaan tersebut.
➢ Iklan layanan masyarakat (Public Service Advertising)
Iklan layanan masyarakat merupakan bagian dari kampanye sosial marketing
yang bertujuan menjual gagasan atau ide untuk kepentingan atau pelayanan
masyarakat.

Paper 11

1. Jelaskan pengertian Sales Promotion?
Jawab :
Promosi penjualan ( sales promotion ) adalah suatu kegiatan atau bahan inti dalam
kampanye pemasaran, teridri dari koleksi alat insentif, sebagian besar jangka
pendek yang dirancang untuk menstimulasi pembelian yang lebih cepat atau lebih
bear atas produk atau jasa tertentu oleh konsumen atau perdagangan.

2. Apa perbedaan iklan dengan promosi?
Jawab :
Iklan menawarkan alasan untuk membeli, sedangkan promosi penjulan
menawarkan insentif untuk membeli. Promosi penjulan mencakup alat untuk
promosi konsumen. (sampel, kupon, penawaran pengembalian barang tunai,
potongan harga, premi, hadiah, penghargaan pembelian dan demonstrasi) ;
promosi dagang (potongan harga, insentif untuk iklan dan tampilan, serta barang
gratis) dan promodi bisnis dan tenaga penjulan (pameran dagang dan konvensi,
kontes wiraniaga, dan iklan khusus.

3. Apa tujuan promosi?
Jawab :
Promosi mendorong konsumen mencoba produk baru dan menimbukan format
eceran yang lebih beragam, seperti penetapan harga murah setiap hari dan
penetapan harga promosi.

4. Produsen mengalokasikan dana promosi pada promosi perdagangan untuk?
Jawab :
• membujuk pengecer atau pedagang agar menjual merek.
• membujuk pengecer atau pedagang grosir untuk menjual lebih banyak unit
dibandingkan jumlah normal.

• mendorong pengecer mempromosikan merek dengan menampilkan, memajang, dan
menurunkan harga.

• merangsang pengecer dan petugas penjualan mereka mendorong produk.

5. Dalam memutuskan untuk menggunakan insentif teertentu, mula-mula pemasar
harus menentukan ukuran insentif, yaitu?
Jawab :
• Jumlah minimum diperlukan agar promosi itu berhasil.
• Manajer pemasaran harus menentukan persyaratan untuk partisipasi.
• Pemasar harus memutuskan durasi promosi.
• Pemasar harus memilih sarana distribusi kupon potongan 15% dapat
didistribusikan dalam kemasan, di dalam toiko, lewat surat, atau dalam iklan.

Manajer menasaran harus menentukan waktu promosi. Terakhir, pemasar diharapkan
mampu menetapkan total an ggaran promosi penjualan

Paper 12

SOAL

1. Apa yang dimaksud penjualan ?
2. Sebutkan jenis-jenis penjualan menurut Basu Swastha DH!
3. Apa saja Faktor-faktor yang mempengaruhi penjualan ?
4. Jelaskan bagaimana peran personal selling dalam strategi distribusi ?
5. Sebutan faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan pelanggan? Jelaskan!

JAWABAN

1. Suatu kegiatan yang bertujuan untuk mencari pembeli, mempengaruhi serta
memberikan petunjuk agar pembeli dapat menyesuaikan kebutuhannya dengan produksi

yang ditawarkan serta mengadakan perjanjian mengenai harga yang menguntungkan
untuk kedua belah pihak.

2. • Trade Selling
• Missionary Selling
• Technical Selling
• New Businner Selling
• Responsive selling

3. • Kondisi dan kemampuan penjual
• Kondisi pasar
• Kondisi organisasi perusahaan
• Faktor lain

4. Saluran distribusi adalah rute dengan judul pada produk mengambil dari produsen ke
pengguna akhir. Pengalihan kepemilikan ini dapat terjadi dalam dua cara yaitu langsung
maupun tidak langsung. Dalam kasus distribusi langsung, perusahaan atau penyedia
barang langsung berhubungan dengan konsumen. distribusi tidak langsung melibatkan
penggunaan perantara (grosir dan pengecer) yang membeli dan menjual kembali barang
dagangan.

5. A. Faktor internal
Yang relatif dapat dikendalikan perusahaan, misalnya karyawan yang kasar, jam

karet, kesalahan pencatatan transaksi.
B. Faktor eksternal
Yang diluar kendali perusahaan, seperti cuaca, gangguan pada infrastruktur

umum, aktivitas kriminal, dan masalah pribadi.

Paper 13

SOAL

1. Apa yang dimaksud lingkungan bisnis ?
2. Sebutkan dan jelaskan enam kekuatan utama lingkungan makro perusahaan !
3. Sebutkan Faktor – faktor yang mempengaruhi, lingkungan mikro !
4. Sebutkan Komponen Analisis Lingkungan Bisnis !
5. Sebutkan lima macam lingkungan yang mempengaruhi aktivitas bisnis !

JAWAB
1. Lingkungan bisnis adalah keseluruhan hal-hal atau keadaan ekstern badan usaha atau
industri yang mempengaruhi kegiatan organisasi atau kekuatan atau institusi diluar
organisasi bisnis yang dapat mempengaruhi kinerja bisnis.

2. Enam kekuatan yaitu :
A) Lingkungan demografi, memperlihatkan pertumbuhan penduduk dunia yang tinggi,
perusahaan distribusi, umur, etnis, dan pendidikan, jenis rumah tangga baru, pergeseran
populasi secara geografi, dan perpecahan dari pasar masal menjadi pasar-pasar mikro.
B) Lingkungan ekonomi, memperlihatkan suatu perlambatan dalam pertumbuhan
pendapatan riil, tingkat tabungan yang rendah dan hutang yang tinggi, dan perubahan pola
pengeluaran konsumen.
C) Lingkungan alam, memperlihatkan kekurangan potensial dari bahan baku tertentu,
biaya energi yang tidak stabil, tingkat populasi yang meningkat, dan gerakan “hijau” yang
berkembang untuk melindungi lingkungan.
D) Lingkungan teknologi, memperlihatkan perubahan teknologi yang semakin cepat,
kesempatan inovasi yang tak terbatas, anggaran riset dan pengembangan yang tinggi,
konsentrasi pada perbaikan kecil daripada penemuan besar, dan pengaturan yang
meningkat terhadap perubahan teknologi.

E) Lingkungan politik, memperlihatkan pengaturan bisnis yang substansial, peranan
badan pemerintah yang kuat, dan pertumbuhan kelompok kepentingan umum.
F) Lingkungan budaya, memperlihatkan kecenderungan jangka panjang menuju realisasi
diri, kepuasan langsung, dan orientasi yang lebih sekuler.

3. Faktor tersebut yaitu :
A) Pemerintah
B) Pemegang saham
C) Kreditor
D) Pesaing
E) Publik
F) Perantara
G) Pemasok
H) Konsumen

4. Komponen tersebut yaitu :
1.Scanning : Mengidentifikasi petunjuk awal dari perubahan dan kecenderungan
lingkungan bisnis.
2.Monitoring : Mendeteksi arti melalui observasi terus-menerus atas perubahan dan
kecenderungan lingkungan bisnis.
3. Forcasting : Mengembangkan proyeksi atas hasil yang diantisispasi berdasarkan
perubahan dan kecenderungan yang dimonitor.

4. Assesing : Menentukan waktu dan pentingnya perubahan dan kecenderungan
lingkungan bisnis untuk strategi perusahaan dan manajemennya.

5. Lingkungan-lingkungan tersebut yaitu :

1. Lingkungan fisik meliputi tanah, iklim, topografi, udara, air, dan infrastruktur. Setiap
perusahaan selalu akan menggantungkan pada sumber-sumber tersebut.

2. Lingkungan perekonomian menerangkan tentang system pasar dalam dimana sumber-
sumber diolah, diproduksi, dan didistribusikan kepada masyarakat. Lingkungan
perekonomian mempengaruhi kegiatan usaha perusahaan yang menghasilkan dan
mendistribusikan barang atau jasa.

3. Lingkungan pemerintah seperti bantuan pemerintah yang diberikan di bidang bisnis
untuk mengembangkan perusahan kecil maupun perusahaan besar. Misalnya fasilitas dan
prasarana dibangun di daerah-daerah, seperti : jalan-jalan, pembangkit tenaga listrik, dan
sebagainya.

4. Lingkungan hukum merupakan latar belakang hukum dan peraturan dimana
perusahaan-perusahaan menjalankan operasinya, termasuk masalah etika tidak dapat
diabaikan dalam pengembangan bisnis.

5. Lingkungan internasional menyangkut hubungan-hubungan internasinal dengan
negara-negara lain dan perusahaan-perusahaan asing. Aliran dana ke luar negeri untuk
membiayai impor dan pemasukan kedalam negeri dari hasil ekspor pembayaran
internasional dan mutinasional untuk menunjang pengembangan bisnis di Indonesia,
dapat dianggap sebagai lingkungan internasional.


Click to View FlipBook Version