The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by army.dinasty, 2022-07-05 02:33:57

ALL MODUL 2 KEARIFAN LOKAL

ALL MODUL 2 KEARIFAN LOKAL

1

Kata Pengantar

Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas limpahan berkat dan rahmat-Nya, kami dapat
menyelesaikan Modul Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Nilai-Nilai RAISE PPPK Petra.
Modul ini disusun untuk memenuhi kebutuhan guru dan peserta didik di dalam proses pembelajaran.
Modul ini diharapkan dapat mempermudah peserta didik untuk memahami proyek yang akan dilakukan.
Modul ini memuat proyek dari berbagai mata pelajaran yang sudah terintegrasi di dalamnya. Proyek yang
dilakukan oleh peserta didik ini merupakan kolaborasi dari semua mata pelajaran. Pelaksanaan proyek
yang dilakukan oleh peserta didik ini merupakan pemaknaan dari apa yang telah mereka pelajari atau
mereka dapatkan dalam setiap mata pelajaran.
Modul ini mengangkat tema “Kearifan Lokal” dengan topik “Sidoarjo Sensorium Exhibition.” Modul ini
terdiri dari tiga bagian yaitu informasi umum, komponen inti dan lampiran. Dalam setiap bagian tersebut
memuat point-point penting yang secara garis besarnya meliputi, alur kegiatan proyek, pelaksanaan
proyek, asesmen, hingga pengayaan dan remedial.
Kurikulum merdeka ini menjadi salah satu dasar atau acuan yang memberikan kesempatan bagi kami SMP
Kristen Petra Acitya untuk melakukan penyusunan Modul Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan
Nilai-Nilai RAISE PPPK Petra. Atas semangat dan kerja sama tim penyusun modul yang luar biasa,
sehingga dapat terselesaikannya modul ini.
Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh anggota tim penyusun modul yang telah berkontribusi
dalam penyusunan modul ini. Harapan kami modul ini dapat bermanfaat bagi pendidik dan peserta didik
di dalam proses pembelajaran, sehingga tujuan pencapaian Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan
Nilai-Nilai RAISE PPPK Petra dapat terpenuhi.

Kepala SMP Kristen Petra Acitya

Eva Zahora, S.Si., M.M

i

DAFTAR ISI

Kata Pengantar............................................................................................................................................................................i
DAFTAR ISI .............................................................................................................................................................................ii
SEKILAS MENGENAI PROJECT PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA........................................iii
PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN ..................................................................................................................................1
PENGEMBANGAN KARAKTER DAN CHRISTIAN LIVING ............................................................................ 12
PKN DAN SEJARAH INDONESIA............................................................................................................................... 20
BAHASA INDONESIA ...................................................................................................................................................... 28
MATEMATIKA DASAR .................................................................................................................................................... 44
BAHASA INGGRIS ............................................................................................................................................................. 56
FISIKA .................................................................................................................................................................................... 69
LIFE SCIENCE..................................................................................................................................................................... 82
GEOGRAFI ........................................................................................................................................................................... 98
EWH ...................................................................................................................................................................................... 106
SENI BUDAYA................................................................................................................................................................... 115
ART AND CRAFT ............................................................................................................................................................. 128
URBAN FARMING ........................................................................................................................................................... 136
FOOD TECHNOLOGY .................................................................................................................................................. 143
STEM ..................................................................................................................................................................................... 150
PENDIDIKAN JASMANI, KESEHATAN DAN OLAHRAGA............................................................................ 150
ICT.......................................................................................................................................................................................... 160

ii

SEKILAS MENGENAI PROJECT PENGUATAN PROFIL PELAJAR
PANCASILA

Profil pelajar Pancasila menjadi jawaban dari kekhawatiran akan tantangan di masa depan.
Perubahan yang pesat perlu diwaspadai oleh semua pihak baik masyarakat maupun pemerintah.
Pemerintah mencoba mencari cara untuk mengantisipasi hal tersebut melalui beberapa sektor. Salah satu
sektor yang diperbaiki oleh pemerintah adalah pendidikan. Hal ini diharapkan mampu menyiapkan
generasi penerus dalam menghadapi tantangan masa depan.

Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan merumuskan visi dan misi yang
digunakan dalam menghadapi tantangan masa depan. Hal ini dituangkan dalam Permendikbud nomor 22
tahun 2022 tentang Rencana Strategis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2020 – 2024. Di
dalamnya menjelaskan tentang profil pelajar Pancasila yang diterapkan pada kurikulum merdeka.
Kurikulum ini dirancang oleh pemerintah sebagai antisipasi dari tren global terkait kemajuan pesat
teknologi, pergeseran sosio-kultural, perubahan lingkungan hidup, dan perbedaan dunia kerja masa
depan.

Pelajar Pancasila adalah perwujudan pelajar Indonesia sebagai pelajar sepanjang hayat yang
memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, dengan enam ciri utama:
beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia, berkebinekaan global, bergotong royong,
mandiri, bernalar kritis, dan kreatif. Dimensi-dimensi tersebut menunjukkan bahwa Profil Pelajar
Pancasila tidak hanya fokus pada kemampuan kognitif, tetapi juga sikap dan perilaku sesuai jati diri sebagai
bangsa Indonesia sekaligus warga dunia.

iii

PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN

1

MODUL PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA
DAN NILAI-NILAI RAISE PPPK PETRA

Oleh:
Caren Veronica Yemima Gultom, S.Si-Teol. M.M, Christian Education, SMP Kristen Petra Acitya

Dimitri Januar Bawole,S.Si-Teol, Christian Education, SMP Kristen Petra Acitya

A. Informasi Umum
1. Sarana dan Prasarana

e-module, internet, laptop/gadget

2. Target Peserta Didik
Reguler (tidak ada kesulitan dalam memahami materi ajar)

3. Tema Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
“Kearifan Lokal”

4. Topik Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
“Sidoarjo Sensorium Exhibition”

B. Komponen Inti
1. Deskrispsi Projek

Suatu bangsa akan besar apabila memiliki generasi muda yang memiliki kualitas yang unggul dan
semangat kuat untuk memajukan budaya daerah yang didasari dengan keimanan dan akhlak mulia.
Pelajar Indonesia sebagai generasi muda penerus bangsa diharapkan tidak hanya dapat mengikuti
perkembangan zaman dan teknologi yang ada, namun, seiring dengan perjalanan pendidikannya,
peserta didik juga diharapkan dapat memiliki semangat yang kuat untuk melestarikan dan
memperkenalkan budaya daerah yang menjadi identitas dari daerah dengan tetap berlandaskan
pada nilai-nilai Pancasila, serta mengintegrasikannya dalam setiap kegiatan yang mereka lakukan.
Tema yang diangkat dalam projek merupakan salah satu dari tujuh tema yang dirumuskan dalam
Naskah Profil Pelajar Pancasila yaitu “Kearifan Lokal” dengan topik “Sidoarjo Sensorium
Exhibition”. Pada projek ini budaya daerah difokuskan pada salah satu daerah yaitu daerah
Sidoarjo dengan mempertimbangkan bahwa sebagian besar peserta didik tinggal di daerah
Sidoarjo. Projek ini dibuat agar dapat membentuk peserta didik dengan karakter Pancasila yang
mengenal, menghargai dan melestarikan budaya Sidoarjo tempat mereka tinggal.

2

2. Dimensi Profil Pelajar Pancasila dan integrasi nilai-nilai RAISE
a. Dimensi Profil Pelajar Pancasila
1. Berkebinekaan global
2. Bernalar kritis

b. Integrasi nilai-nilai RAISE
Respect dan Advance

c. Subelemen Profil Pelajar Pancasila dan nilai-nilai RAISE
a. Subelemen Profil Pelajar Pancasila
1. Mengenal dan menghargai budaya daerah
2. Melestarikan budaya daerah
3. Mengkreasikan budaya daerah

b. Subelemen nilai-nilai RAISE
1. Respect : Menghargai dan melestarikan
2. Advance : Mempelajari dan mengkreasikan

Tabel Dimensi dan Subelemen Profil Pelajar Pancasila

Dimensi Profil Subelemen Tingkat pencapaian Fase Aktivitas terkait
Pelajar Pancasila D (SMP)

Berkebinekaan Mengenal dan Mengidentifikasi budaya 1,2,3,5,6,7,8,9
Global menghargai budaya daerah Sidoarjo yang 2,3,5,6,7,8,9
menjadi identitas nilai –
daerah nilai yang ada di masyarakat

Melestarikan budaya Menganalisis perkembangan
daerah budaya dan nilai – nilai di
masyarakat daerah Sidoarjo
dan dampaknya dalam cara
hidup masyarakat daerah
Sidoarjo

Bernalar Kritis Mengkreasikan Menyajikan perkembangan 10,11,12,13,14,15,16
budaya daerah budaya dan nilai – nilai yang
ada melalui penggambaran
visual

3

c. Tujuan Projek
Pada akhir projek ini, peserta didik diharapkan dapat mengenal budaya – budaya daerah
terutama daerah tempat mereka tinggal yaitu daerah Sidoarjo, menghargai budaya –
budaya daerah Sidoarjo, mampu melestarikan dan memperkenalkan budaya – budaya
daerah Sidoarjo. Peserta didik juga diharapkan dapat mengetahui perkembangan budaya
– budaya daerah Sidoarjo yang ada serta nilai – nilai yang terkandung dalam budaya
tersebut. Selain itu peserta didik juga diharapkan dapat mengembangkan budaya yang ada
sehingga semakin dikenal dan lestari.

d. Alur Kegiatan Projek
Adapun alur kegiatan projeknya secara umum adalah sebagai berikut:

Pengenalan Peserta didik mengamati lingkungan daerah rumah – Asesmen Diagnostik
Pengenalan terhadap relasi manusia dan alam sebagai bagian karya dari ciptaan Tuhan.
Pengenalan terhadap tanggung jawab manusia terhadap dalam memelihara dan melestarikan alam (mandat budaya)

Kontekstualisasi Peserta didik memahami pentingnya menjaga lingkungan hidup, terkhususnya dalam konteks kota Sidoarjo.
Peserta didik mensyukuri pembuatan “Telur Asin” sebagai bagian dari mengelola ciptaan Tuhan.

Proses pembuatan karya “Sidoarjo Sensorium Exhibition” --> Asesmen Formatif.
Aksi

Unjuk kebolehan hasil karya "Sidoarjo Sensorium Exhibition"--> Asesmen Sumatif
Peserta didik bersama guru melakukan evaluasi dan refleksi dari aksi nyata yang dilakukan.

Refleksi

Menuliskan refleksi mengenai pengetahuan apa saja yang diperoleh selama projek ini.

Tindak Lanjut

e. Pertanyaan Pemantik
1. Mengapa lingkungan hidup penting bagi manusia?
2. Mengapa manusia perlu bersyukur terhadap ciptaan Tuhan lainnya?
3. Bagaimana melaksanakan mandat budaya dalam kehidupan sehari-hari?

4

f. Pelaksanaan Projek
A. Pertemuan ke-1
⮚ Persiapan:
- Guru menyiapkan formulir asesmen diagnostik
- Guru melampirkan materi di Learning Management System (LMS)
- Guru mempelajari terlebih dahulu materi yang akan disampaikan
⮚ Pelaksanaan:
- Guru memberikan pertanyaan pemantik serta memberikan formulir
asesmen diagnostik terhadap peserta didik.
- Guru memberikan pertanyaan pemantik dan/atau studi kasus.
- Guru menjelaskan materi yang sudah disiapkan.
⮚ Materi:
Aku Bagian dari Langit dan Bumi
Sebuah rancangan agung yang Allah buat di alam semesta ini adalah menempatkan
manusia sebagai pengelola dunia ciptaan-Nya. Tugas ini menempatkan manusia
sebagai ciptaan yang memiliki tanggung jawab terhadap Allah Sang Pencipta. Namun,
manusia telah menyalahgunakan kepercayaan yang Allah berikan kepadanya.
Pelanggaran yang mereka lakukan menjadi awal pemberontakan manusia terhadap
Tuhan dan sejak itu hubungan manusia dengan Allah mengalami kerusakan,
ketidakharmonisan, dan berdampak pada alam semesta. Hal ini disuarakan oleh Nabi
Yesaya dalam Kitab Yesaya 24.

Pemeliharaan Allah atas alam semesta dapat kita saksikan melalui kehadiran Tuhan
Yesus ke dunia. Teks Yohanes 3:16 menyatakan kehendak Allah Sang Pemelihara
alam semesta. Teks ini menggambarkan bahwa keselamatan yang Allah lakukan
merupakan keselamatan yang menyeluruh. Pertama, Kasih Allah diberikan kepada
dunia. Kedua, Kasih Allah yang besar itu dinyatakan melalui Tuhan Yesus. Ketiga,

Kasih Allah merupakan undangan bagi setiap manusia. Allah menempatkan
manusia kembali pada kedudukannya yang diberi tanggung jawab merawat dan
memelihara keberlangsungan ciptaan sejak mulanya. Allah memanggil manusia untuk
mengisi dunia dengan kebenaran dan kedamaian bagi keberlangsungan hidup seluruh
ciptaan. Proses inilah yang kemudian sebagai mandat budaya (atau mandat

5

penciptaan), di mana setelah penciptaan, Allah memberikan mandat bagi manusia
untuk mengelola dan memelihara ciptaan-Nya.
B. Pertemuan ke-2
⮚ Persiapan:

- Guru melampirkan materi di Learning Management System (LMS)
- Guru mempersiapkan video dalam curah gagasan.
⮚ Pelaksanaan:
- Guru menampilkan video mengenai lumpur lapindo di Sidoarjo.
- Peserta didik berdiskusi dari video tersebut.
- Guru memberikan penjelasan mengenai kerusakan alam dan tanggung

jawab manusia.
- Peserta didik membaca teks Mazmur 104:24-30.
- Peserta didik mengidentifikasi makna Mazmur 104:24-30 dalam perannya

sebagai pelaksana mandat budaya.

⮚ Materi :
Tanggung jawab Memelihara Alam

Ada sebuah lembaga kristiani yang namanya Young Evangelicals for
Climate Action memiliki program Fellows di mana mahasiswa mengembangkan
rencana proyek selama musim panas dan melaksanakannya di kampus mereka
selama tahun ajaran. Mereka memasang panel surya di kampus, memulai program
membuat pupuk kompos dari sisa-sisa makanan dan sampah basah lainnya,
mengatur program daur ulang, dan melibatkan legislator mereka. Banyak
perguruan tinggi Kristen berpartisipasi dengan memasang panel surya atau atap
putih, menjalankan program pertanian berkelanjutan, dan memimpin bantuan
misi dan berbagai kegiatan lainnya, yang mencakup aksi untuk keberlanjutan bumi
dan alam ciptaan Allah. Kegiatan ini juga dapat ditiru oleh remaja kristen di
Indonesia. Sekolah dan guru dapat memprakarsai upaya ini dengan melibatkan

6

gereja dan kelompok pemuda gereja. Di Indonesia kita mengenal banyak orang
yang melakukan upaya-upaya luar biasa dalam mencegah kerusakan alam,
memeliahara serta, melestarikan alam dan lingkungan hidup. Ada hadiah
KALPATARU yang diberikan pada orang-orang yang telah berjasa dalam
memelihara serta melestarikan alam.

Penyebab utama kerusakan alam lingkungan hidup adalah: keserakahan
manusia, sedangkan bentuk kerusakan dapat terjadi karena bencana alam, maupun
karena perbuatan manusia. Bencana alam misalnya tsunami, gunung meletus,
gempa bumi, dll. Kerusakan lingkungan hidup karena perbuatan manusia adalah
sebagai berikut pencemaran udara (polusi), penebangan hutan secara
serampangan dan meluas yang mengakibatkan erosi dan banjir bandang, limbah
beracun yang berasal dari pabrik dan industri, pengerukan yang dilakukan oleh
perusahaan pertambangan seperti pertambangan batu bara, timah, bijih besi, dan
lain-lain telah menimbulkan lubang-lubang, dan cekungan yang besar di
permukaan tanah sehingga lahan tersebut tidak dapat digunakan lagi sebelum
direklamasi. Penebangan-penebangan hutan untuk keperluan industri, lahan
pertanian, dan kebutuhan-kebutuhan lainnya telah menimbulkan kerusakan
lingkungan kehidupan yang luar biasa. Kerusakan lingkungan kehidupan yang
terjadi menyebabkan timbulnya lahan kritis, ancaman terhadap kehidupan flora,
fauna dan kekeringan.

C. Pertemuan ke-3 dan Pertemuan ke-4
⮚ Persiapan :
- Guru menyiapkan rubrik penilaian
- Peserta didik mempersiapkan karya yang telah disediakan
⮚ Pelaksanaan:
Pada pertemuan tiga dan empat siswa diminta untuk mempersiapkan, mempresentasikan,
melaksanakan, serta mengevaluasi kegiatan Sidoarjo Sensorium Exhibition.
Pra-Sidoarjo Sensorium Exhibition
- Peserta didik diminta untuk membentuk kelompok (untuk jumlah dan pemilihan
kelompok perlu berkoordinasi dengan mata pelajaran lainnya).
- Guru memberikan waktu kepada peserta didik untuk berdiskusi atau curah
gagasan untuk merancang projek dalam tiap-tiap kelompok.

7

- Masing-masing kelompok mempresentasikan ide dan diberikan masukkan serta
apresiasi oleh guru dan kelompok lainnya.

- Peserta didik merancang projek tersebut.
Sidoarjo Sensorium Exhibition (selama projek berlangsung)

- Peserta didik menampilkan hasil karya.
- Guru memberikan apresiasi dan evaluasi.
- Masing-masing kelompok memberikan apresiasi dan masukkan terhadap

masing-masing karya dari teman-temanya.
Pasca Sidoarjo Sensorium Exhibition

- Peserta didik secara individu membuat refleksi singkat dari projek yang telah
berlangsung.

g. Assesmen
⮚ Assesmen diagnostik: Lembar observasi lingkungan sekitar
⮚ Assesmen formatif: Proses pembuatan karya Sidoarjo Sensorium Exhibition
⮚ Assesmen sumatif: Unjuk karya sidoarjo sensorium exhibition

h. Pengayaan dan remidial

Materi pengayaan diperuntukkan bagi peserta didik CIBI. Peserta didik CIBI akan
menonton salah satu film dokumenter berjudul Semesta
(https://www.youtube.com/watch?v=Mag6fUpBjp4). Film ini dokumenter ini bercerita
mengenai tujuh tokoh inspiratif yang dari berbagai macam latar belakang dalam
menanggulangi perubahan iklim dengan cara mereka masing-masing.

1. Peserta didik CIBI diminta untuk menonton keseluruhan film tersebut.
2. Peserta didik CIBI menganalisis latar belakang ketujuh tokoh tersebut serta peran

dari tiap-tiap tokoh tersebut

8

3. Dari ketujuh tokoh yang ada dalam film tersebut, peserta didik CIBI memilih
salah satu tokoh inspiratif dan membuat rangkuman atau refleksi bagaimana peran
agama atau kepercayaan lokal dalam menanggulangi perubahan iklim yang terjadi
dari perspektif salah satu tokoh tersebut.

i. Refleksi peserta didik dan guru
⮚ Sebelum kegiatan:
1. Apakah alam itu penting bagi manusia?
2. Apakah saya sudah menjaga dan mengelola alam dengan baik?
3. Apakah saya sudah menunjukkan rasa syukur terhadap ciptaan Tuhan?
⮚ Sesudah kegiatan:
1. Apa saja yang saya pelajari setelah melakukan kegiatan ini?
2. Apakah pembelajaran ini dapat meningkatkan rasa keingintahuan untuk menjaga
dan merawat alam?
3. Apa aksi nyata yang bisa saya lakukan secara konsisten untuk menjaga dan
mengelola lingkungan hidup?

9

3. Lampiran
1. Lembar Kerja Peserta Didik
Lembar Kerja Peserta Didik 1

10

2. Bahan Referensi Peserta Didik dan Guru
David Wallace-Wells, The Uninhabitable Earth: Life After Warming (Tim Duggan Books: 2020)
Bart D. Ehrman, The New Testament: A Historical Introduction to the Early Christian Writings 2nd Edition
(Oxford University Press: 2000)
Stephen L. Harris, The Old Testament: An Introduction to the Hebrew Bible 2nd Edition (McGraw-Hill:
2008)
https://www.youtube.com/watch?v=Mag6fUpBjp4 (Film Semesta)
https://www.youtube.com/watch?v=x1svHM5ouYQ (16 Tahun Menjadi Misteri, Flashback Tragedi
Lumpur Lapindo)
https://www.nxterra.orfaleacenter.ucsb.edu/wp-content/uploads/2019/08/Assignment-
Climate-Change-and-Religion-Day-1-Lesson-Plan-Amanda-Baugh.pdf

Alkitab (Lembaga Alkitab Indonesia/LAI)
https://religiouseducation.net/resources/web-resources
https://www.tandfonline.com/toc/urce20/current#.VQ8hFxDF_0o
https://religiouseducation.net/forms/journal/
www.sabda.org
3. Glosarium
Tanggung Jawab: Keadaan wajib untuk menanggung segala sesuatunya.
Mandat Budaya: Mandat yang diberikan oleh Tuhan bagi manusia untuk mengelola dan merawat

ciptaan Tuhan (Kejadian 1:28)

4. Daftar Pustaka
Di Huma Jiwaku 1 (Buku Paket PAK PPPK Petra)
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti untuk SMP Kelas VII (Buku Merdeka Belajar)
Buku Panduan Guru Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti untuk SMP Kelas VII (Buku
Merdeka Belajar)

11

PENGEMBANGAN KARAKTER DAN CHRISTIAN LIVING

MODUL PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA
DAN NILAI-NILAI RAISE PPPK PETRA

Oleh:
Ursulani Bonatiur Nainggolan S.Pd, Character Building & Christian Living SMP Kristen Petra Acitya

Wahyu Priyono M.Psi, Character Building & Christian Living, SMP Kristen Petra Acitya

A. Informasi Umum

12

1. Sarana dan Prasarana
e-module, internet, laptop/gadget

2. Target Peserta Didik
Reguler (tidak ada kesulitan dalam memahami materi ajar)

3. Tema Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
“Kearifan Lokal”

4. Topik Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
“Sidoarjo Sensorium Exhibition”

B. Komponen Inti
1. Deskrispsi Projek

Suatu bangsa akan besar apabila memiliki generasi muda yang memiliki kualitas yang unggul dan
semangat kuat untuk memajukan budaya daerah yang didasari dengan keimanan dan akhlak mulia.
Pelajar Indonesia sebagai generasi muda penerus bangsa diharapkan tidak hanya dapat mengikuti
perkembangan zaman dan teknologi yang ada, namun, seiring dengan perjalanan pendidikannya,
peserta didik juga diharapkan dapat memiliki semangat yang kuat untuk melestarikan dan
memperkenalkan budaya daerah yang menjadi identitas dari daerah dengan tetap berlandaskan
pada nilai-nilai Pancasila, serta mengintegrasikannya dalam setiap kegiatan yang mereka lakukan.
Tema yang diangkat dalam projek merupakan salah satu dari tujuh tema yang dirumuskan dalam
Naskah Profil Pelajar Pancasila yaitu “Kearifan Lokal” dengan topik “Sidoarjo Sensorium
Exhibition”. Pada projek ini budaya daerah difokuskan pada salah satu daerah yaitu daerah
Sidoarjo dengan mempertimbangkan bahwa sebagian besar peserta didik tinggal di daerah
Sidoarjo. Projek ini dibuat agar dapat membentuk peserta didik dengan karakter Pancasila yang
mengenal, menghargai dan melestarikan budaya Sidoarjo tempat mereka tinggal.

2. Dimensi Profil Pelajar Pancasila dan integrasi nilai-nilai RAISE
a. Dimensi Profil Pelajar Pancasila
1. Berkebinekaan global
2. Bernalar kritis

b. Integrasi nilai-nilai RAISE
Respect dan Advance

13

c. Subelemen Profil Pelajar Pancasila dan nilai-nilai RAISE
a. Subelemen Profil Pelajar Pancasila
1. Mengenal dan menghargai budaya daerah
2. Melestarikan budaya daerah
3. Mengkreasikan budaya daerah

b. Subelemen nilai-nilai RAISE
1. Respect : Menghargai dan melestarikan
2. Advance : Mempelajari dan mengkreasikan

Tabel Dimensi dan Subelemen Profil Pelajar Pancasila

Dimensi Profil Subelemen Tingkat pencapaian Aktivitas terkait
Pelajar Fase D (SMP)

Pancasila

Mengenal dan Mengidentifikasi budaya 1,2,3,5,6,7,8,9
menghargai budaya daerah Sidoarjo yang
menjadi identitas nilai –
daerah nilai yang ada di
masyarakat

Berkebinekaan Menganalisis
Global perkembangan budaya
dan nilai – nilai di
Melestarikan budaya masyarakat daerah 2,3,5,6,7,8,9
daerah Sidoarjo dan dampaknya
dalam cara hidup
masyarakat daerah
Sidoarjo

Bernalar Kritis Mengkreasikan Menyajikan 10,11,12,13,14,15,16
budaya daerah perkembangan budaya
dan nilai – nilai yang ada
melalui penggambaran
visual

c. Tujuan Projek

Pada akhir projek ini, peserta didik diharapkan dapat mengenal budaya – budaya daerah

terutama daerah tempat mereka tinggal yaitu daerah Sidoarjo, menghargai budaya –

budaya daerah Sidoarjo, mampu melestarikan dan memperkenalkan budaya – budaya

daerah Sidoarjo. Peserta didik juga diharapkan dapat mengetahui perkembangan budaya

14

– budaya daerah Sidoarjo yang ada serta nilai – nilai yang terkandung dalam budaya
tersebut. Selain itu peserta didik juga diharapkan dapat mengembangkan budaya yang ada
sehingga semakin dikenal dan lestari.

d. Alur Kegiatan Projek
Adapun alur kegiatan projeknya secara umum adalah sebagai berikut:

•Pengenalan etika berelasi dalam keluarga & lingkungan sekitarnya
Pengenalan

•Peserta didik memahami & mengidentifikasi etika berelasi dalam lingkungan keluarga
•Peserta didik memahami & mengidentikasi etika berelasi dalam lingkungan sekolah & masyarakat.
Kontekstualisasi

• Peserta didik mampu menganalisis etika berelasi dalam lingkungan keluarga, sekolah & bermasyarakat.
•Peserta didik mampu memaknai perbedaan kebiasaan/perilaku yang terdapat dalam keluarga & masyarakat dengan membuat
Aksi komitmen diri untuk menjaga terciptanya keharmonisan dalam kehidupan bermasyarakat

•Assesmen sumatif unjuk kebolehan hasil karya "Sidoarjo Sensorium Exhibition".
•Peserta didik bersama guru melakukan evaluasi dan refleksi dari aksi nyata yang dilakukan.

Refleksi

•Menuliskan refleksi mengenai pengetahuan apa saja yang diperoleh selama projek ini.
Tindak Lanjut

e. Pertanyaan Pemantik
1. Sebutkan jenis kebiasaan/perilaku yang terbangun dalam lingkungan keluargamu,
sekolah & masyarakat?
2. Bagaimana pola kebiasaan/perilaku tersebut terbentuk?
3. Bagaimana cara kamu memaknai perbedaan kebiasaan/perilaku yang terdapat dalam
keluargamu & lingkungan sekitarmu?

15

f. Pelaksanaan Projek
A. Pertemuan ke-1
➢ Persiapan:
Guru menyediakan slide presentasi mengenai etika berelasi dalam lingkungan
keluarga.
➢ Pelaksanaan:
1. Siswa memperhatikan & memahami materi etika berelasi dalam lingkungan
keluarga
2. Siswa mengindentifikasi kebiasaan/perilaku dalam keluarga mereka masing-
masing.
➢ Materi:
“Aku & keluargaku”
➢ Tugas: Peserta didik menganalisis kebiasaan/perilaku dalam keluarga masing-
masing.

B. Pertemuan ke-2
➢ Persiapan:
Guru menyediakan slide presentasi mengenai etika berelasi dalam lingkungan
sekolah & masyarakat.
➢ Pelaksanaan:
Siswa memperhatikan & memahami materi etika berelasi dalam lingkungan
sekolah & masyarakat.
➢ Materi :
Aku & lingkungan sekitarku.

C. Pertemuan ke3 & 4
➢ Persiapan :
Guru memberikan panduan pertanyaan bagi siswa untuk mengindentifikasi
kebiasaan/perilaku dalam lingkungan masyarakat sekitar seperti:
a) Sebutkan perilaku/kebiasaan dalam lingkungan sekolah & masyarakat sekitarmu?
b) Aturan & norma apa saja yang menjadi perhatianmu saat berada di lingkungan
sekolah & masyatakat?
c) Bagaimana komitmenmu untuk menjaga terciptanya keharmonisan di dalam
kehidupan bermasyarakat?

16

➢ Pelaksanaan:
Guru menyiapkan panduan kegiatan komitment siswa sebagai pribadi yang hadir dalam
kehidupan bermasyarakat.
a) Siswa merangkum panduan point-point pertanyaan yang akan dikemas dalam
bentuk poster.
b) Siswa mensubmit poster ke dalam LMS & memposting di media sosial instagram

➢ Tugas: Peserta didik membuat poster dengan tema “My Culture & Me”.

g. Assesment
Assesmen sumatif: Unjuk karya poster dengan tema “My Culture & Me”.

h. Pengayaan dan remidial
Materi pengayaan diperuntukkan bagi peserta didik CIBI. Peserta didik CIBI akan

menginvestigasi berbagai macam gangguan malnutrisi. Instruksi yang diberikan terkait
proyek membuat presentasi serupa dengan instruksi untuk peserta didik tipikal.
a. Peserta didik CIBI diarahkan untuk mendiskusikan macam-macam perubahan fisika

dan perubahan kimia dalam kehidupan sehari – hari. Jelaskan pendapatmu mengapa
peristiwa tersebut termasuk perubahan fisika atau perubahan kimia? Bagaimana cara
membedakan peristiwa yang termasuk perubahan fisika atau perubahan kimia?
b. Peserta didik menggali informasi dengan memanfaat sumber-sumber rujukan cetak di
perpustakaan sekolah atau sumber-sumber rujukan elektronik di internet. Namun,
sumber-sumber rujukan yang menjadi acuan harus kredibel (dapat dipercaya). Guru
mengajarkan dan memberikan contoh mengenai sumber-sumber rujukan yang
kredibel.
c. Setiap anggota kelompok diminta menuliskan informasi-informasi atau ide-ide
penting yang mereka temukan secara mandiri terlebih dahulu. Peserta didik kemudian
akan menyampaikan atau mempresentasikan temuan atau ide tersebut dengan anggota
kelompok yang lain.
d. Peserta didik kemudian mendiskusikan rancangan, mengolah berbagai informasi dan
ide yang masuk sehingga mencapai kesepakatan tentang bentuk presentasi yang dipilih
dan konten-konten yang akan dicantumkan dalam karya tersebut. Setiap peserta didik
memberikan kontribusi dalam proses pencarian informasi maupun proses pengerjaan
karya tersebut.

17

i. Refleksi peserta didik dan guru

⮚ Sebelum kegiatan:
Apakah saya sudah memahami etika berelasi dalam lingkungan keluarga &
masyarakat sekitar ?

⮚ Sesudah kegiatan:
Apa langkah konkrit & komitment untuk untuk menjaga terciptanya keharmonisan
di dalam kehidupan bermasyarakat?

3. Lampiran

a) Lembar Kerja Peserta Didik

Lembar Kerja Peserta Didik “Aku & Lingkungan Sekitarku”

Nama Siswa :

Kelas/No Absen :

No. Aspek Perilaku/kebiasaan

1 Perilaku/kebiasaan dalam lingkungan sekolah

2 Perilaku/kebiasaan dalam lingkungan masyarakat.

3 Aturan & norma apa saja yang menjadi perhatianmu
saat berada di lingkungan sekolah & masyatakat

4 Komitmenmu untuk menjaga terciptanya
keharmonisan di dalam kehidupan bermasayarakat

18

b) Daftar Pustaka
➢ Bahri & Subhani. 2017. Komunikasi Lintas Budaya. Unimal Press : Kampus Bukit Indah
Lhokseumawe.
➢ Mukhlis & Muqim. 2013. Psikologi Lintas Budaya “Fenomena Perilaku Masyarakat dalam
Konteks Lokalitas” UIN-MALIKI Press: Malang.

19

PKN DAN SEJARAH INDONESIA

20

MODUL PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA
DAN NILAI-NILAI RAISE PPPK PETRA

Oleh:
Amadeus Adiwijaya. S.Hum., Civics, SMP Kristen Petra Acitya
Ruth Madeleine Rubba, S.Pd, Civics, SMP Kristen Petra Acitya

A. Informasi Umum
1. Sarana dan Prasarana

e-module, internet, laptop/gadget

2. Target Peserta Didik
Reguler (tidak ada kesulitan dalam memahami materi ajar)

3. Tema Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
“Kearifan Lokal”

4. Topik Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
“Sidoarjo Sensorium Exhibition”

B. Komponen Inti
1. Deskrispsi Projek

Suatu bangsa akan besar apabila memiliki generasi muda yang memiliki kualitas yang unggul dan
semangat kuat untuk memajukan budaya daerah yang didasari dengan keimanan dan akhlak mulia.
Pelajar Indonesia sebagai generasi muda penerus bangsa diharapkan tidak hanya dapat mengikuti
perkembangan zaman dan teknologi yang ada, namun, seiring dengan perjalanan pendidikannya,
peserta didik juga diharapkan dapat memiliki semangat yang kuat untuk melestarikan dan
memperkenalkan budaya daerah yang menjadi identitas dari daerah dengan tetap berlandaskan
pada nilai-nilai Pancasila, serta mengintegrasikannya dalam setiap kegiatan yang mereka lakukan.
Tema yang diangkat dalam projek merupakan salah satu dari tujuh tema yang dirumuskan dalam
Naskah Profil Pelajar Pancasila yaitu “Kearifan Lokal” dengan topik “Sidoarjo Sensorium
Exhibition”. Pada projek ini budaya daerah difokuskan pada salah satu daerah yaitu daerah
Sidoarjo dengan mempertimbangkan bahwa sebagian besar peserta didik tinggal di daerah
Sidoarjo. Projek ini dibuat agar dapat membentuk peserta didik dengan karakter Pancasila yang
mengenal, menghargai dan melestarikan budaya Sidoarjo tempat mereka tinggal.

21

2. Dimensi Profil Pelajar Pancasila dan integrasi nilai-nilai RAISE
a. Dimensi Profil Pelajar Pancasila
1. Berkebinekaan global
2. Bernalar kritis

b. Integrasi nilai-nilai RAISE
Respect dan Advance

c. Subelemen Profil Pelajar Pancasila dan nilai-nilai RAISE
a. Subelemen Profil Pelajar Pancasila
1. Mengenal dan menghargai budaya daerah
2. Melestarikan budaya daerah
3. Mengkreasikan budaya daerah

b. Subelemen nilai-nilai RAISE
1. Respect : Menghargai dan melestarikan
2. Advance : Mempelajari dan mengkreasikan

Tabel Dimensi dan Subelemen Profil Pelajar Pancasila

Dimensi Profil Subelemen Tingkat pencapaian Aktivitas terkait
Pelajar Fase D (SMP)

Pancasila

Berkebinekaan Mengenal dan Mengidentifikasi budaya 1,2,3,5,6,7,8,9
Global menghargai budaya daerah Sidoarjo yang 2,3,5,6,7,8,9
menjadi identitas nilai –
daerah nilai yang ada di
masyarakat
Melestarikan budaya
daerah Menganalisis
perkembangan budaya dan
nilai – nilai di masyarakat
daerah Sidoarjo dan
dampaknya dalam cara
hidup masyarakat daerah
Sidoarjo

22

Bernalar Kritis Mengkreasikan Menyajikan perkembangan 10,11,12,13,14,15,16
budaya daerah budaya dan nilai – nilai
yang ada melalui
penggambaran visual

c. Tujuan Projek
Pada akhir projek ini, peserta didik diharapkan dapat mengenal budaya – budaya daerah
terutama daerah tempat mereka tinggal yaitu daerah Sidoarjo, menghargai budaya –
budaya daerah Sidoarjo, mampu melestarikan dan memperkenalkan budaya – budaya
daerah Sidoarjo. Peserta didik juga diharapkan dapat mengetahui perkembangan budaya
– budaya daerah Sidoarjo yang ada serta nilai – nilai yang terkandung dalam budaya
tersebut. Selain itu peserta didik juga diharapkan dapat mengembangkan budaya yang ada
sehingga semakin dikenal dan lestari.

d. Alur Kegiatan Projek
Adapun alur kegiatan projeknya secara umum adalah sebagai berikut:

Pengenalan Pengenalan tentang daerah dalam kerangka NKRI
Pengenalan tentang otonomi daerah
Mengenal dan mengeksplorasi berbagai macam potensi daerah di Indonesia

Kontekstualisas Peserta didik mengidentifikasi berbagai macam potensi daerah di Indonesia
i Peserta didik menganalisis perbedaan potensi daerah di Indonesia secara spasial
peserta didik mengenal dan mengeksplorasi potensi di tempat tinggalnya

Peserta didik membuat poster berisi infografis "Aku dan Daerahku"
Presentasi hasil karya "Aku dan Daerahku"

Aksi

Refleksi Assesmen sumatif untuk presentasi hasil karya "Aku dan Daerahku"
Peserta didik melakukan evaluasi dan refleksi dari aksi nyata yang dilakukan

Sidoarjo Sensorium Exibition

Tindak Lanjut

23

e. Pertanyaan Pemantik
1. Apa saja potensi di daerahmu yang kamu ketahui?
2. Bagaimana caramu untuk mengembangkan potensi daerahmu agar mendatangkan
kesejahteraan bagi masyarakat?
3. Jelaskan pendapatmu mengenai hal positif dengan adanya perbedaan potensi di setiap
daerah di Indonesia?

f. Pelaksanaan Projek
A. Pertemuan ke-1
⮚ Persiapan:
1. Guru menyediakan slide presentasi mengenai daerah dalam kerangka NKRI
2. Guru sudah mempelajari tentang daerah dalam kerangka NKRI

⮚ Pelaksanaan:
1. Guru dapat memberikan beberapa pertanyaan berupa:
a. Sebutkan kota atau daerah favoritmu di Indonesia! Berikan alasanmu
b. Bagaimana pendapatmu tentang daerah-daerah di Indonesia?
c. Hal apa yang bisa kamu lakukan memajukan daerahmu?
2. Peserta didik dapat melakukan brainstorming secara kelompok dan
mendiskusikan hasil pembahasan secara bersama.
3. Peserta didik diberi penjelasan mengenai otonomi daerah yang menjadi acuan
untuk dapat mengembangkan suatu daerah.

⮚ Materi:
⮚ Dalam perkembangannya, mengingat luasnya wilayah negara, urusan

pemerintahan yang semakin kompleks, dan jumlah warga negara yang makin
banyak dan heterogen maka dilaksanakan azas otonomi dan tugas perbantuan.
Pasal 18, 18A, dan 18B UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945
menegaskan bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah negara
kesatuan dengan sistem pemerintahan daerah yang berasaskan desentralisasi,
dekonsentrasi dan tugas pembantuan. Majelis Permusyawartan Rakyat Republik
Indonesia (MPR RI) menyatakan bahwa ada tujuh prinsip yang menjadi
paradigma dan arah politik yang mendasari pasal-pasal 18, 18A, dan 18B, yaitu
sebagai berikut.

a. Prinsip daerah mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan
menurut asas otonomi dan tugas pembantuan.

24

b. Prinsip menjalankan otonomi seluas-luasnya
c. Prinisp kekhususan dan keragaman daerah.
d. Prinsip mengakui dan menghormati kesatuan masyarakat hukum adat
beserta hak-hak tradisionalnya.
e. Prinisip mengakui dan menghormati pemerintahan daerah yang bersifat
khusus dan istimewa.
f. Prinsip badan perwakilan dipilih langsung dalam suatu pemilihan umum.
g. Prinsip hubungan pusat dan daerah dilaksanakan secara selaras dan adil

⮚ Tugas: Peserta didik menganalisis daerah favoritenya dan mendeskripsikan hal
yang dapat dilakukan untuk daerahnya

B. Pertemuan ke-2

⮚ Persiapan:
1. Guru dan peserta didik masing-masing mencari informasi terkait daerah
istimewa di Indonesia
2. Guru menyediakan materi mengenai daerah istimewa di Indonesia

⮚ Pelaksanaan:
1. Peserta didik membaca dan menganalisis mengenai daerah istimewa di
Indonesia
a. Mengapa daerah tersebut bisa menjadi daerah istimewa di Indonesia?
b. Bagaimana perbedaan antara daerah istimewa dengan daerah biasa di
Indonesia?
2. Guru menjelaskan mengenai undang-undang dan landasan mengapa
terdapat daerah istimewa di Indonesia

⮚ Materi :
Di indonesia, beberapa daerah mendapatkan julukan daerah istimewa.
Penyantapan istilah ini juga telah diatur dalam undang-undang negara.m
Tepatnya, undang-undang republik indonesia tahun 1945 pasal 18 b paragraf 1.
Menyatakan bahwa negara mengakui dan menghormati satuan pemerintah daerah
yang unik atau khusus yang diatur dengan undang-undang. Lima daerah di
indonesia memiliki status otonomi khusus atau unik. Termasuk daerah khusus (di)
yogyakarta, pemerintah aceh, daerah istimewa (dki) jakarta, dan provinsi papua
dan provinsi papua barat.
Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta terletak pada: tata cara pengisian
jabatan, kedudukan, tugas dan wewenang Gubernur dan wakilnya; kelembagaan

25

pemerintah daerah Istimewa Yogyakarta; Kebudayaan; Pertanahan dan Tata
Ruang. Mengenai keistimewaan yang paling utama adalah mengenai pengangkatan
Gubernur dan Wakil Gubernur. Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
bertahkta selama 5 Tahun dan tidak terikat pada ketentuan 2 kali periodisasi masa
jabatan, sehingga Gubenur dan Wakil Gubernur bisa menjabat lebih dari 10
tahun. Hal ini bertujuan untuk selalu melakukan evaluasi terhadap kinerja
Pemerintahan Daerah Istimewa Yogyakarta. Di satu sisi sistem pemerintahan
tetap mempertahankan model monarki dan disisi yang lain sistem demokrasi tetap
bisa dijalankan secara konstitusional.
C. Pertemuan ke-3
⮚ Persiapan :
1. Peserta didik diminta untuk menuliskan hasil identifikasi perilaku lingkungan masyarakat
sekitar yang dibuat pada saat kelas BK sebelum kegiatan ini.
2. Peserta didik diminta untuk melakukan identifikasi potensi di tempat tinggalnya yang
dapat dikembangkan, khususnya di Kabupaten Sidoarjo
⮚ Pelaksanaan:
1. Guru bersama peserta didik menganalisis potensi di daerah Sidoarjo yang bisa
dikembangkan untuk kesejahteraan masyarakat lokal
2. Peserta didik menganalisis potensi di lingkungan tempat tinggalnya, untuk nantinya
membuat sebuah infografis mengenai ”Aku dan Daerahku”
D. Pertemuan ke-4
⮚ Peserta didik merancang dan membuat hasil karya Sidoarjo sensorium exhibition
⮚ Hasil karya peserta didik disimulasikan terlebih dahulu untuk mendapatkan feedback.
g. Assesmen
⮚ Asesmen diagnostik: PH
⮚ Asesmen formatif: Peserta didik membuat infografis mengenai potensi yang ada di
wilayah tempat tinggalnya untuk nantinya dapat dikembangan agar dapat
mendatangkan kesejahteraan bagi masyarakat sekitar dengan judul “Aku dan
Daerahku”
⮚ Asesmen sumatif: Unjuk karya sidoarjo sensorium exhibition
h. Pengayaan dan remidial
Materi pengayaan diperuntukkan bagi peserta didik CIBI. Peserta didik CIBI akan
melakukan kampanye ajakan bagi remaja untuk memanfaatkan masa muda yang penuh

26

energi untuk aktif terlibat dalam pengembangan daerah yang dimulai dari lingkungan di
sekitarnya

1. Peserta didik CIBI diarahkan untuk mendiskusikan hubungan antara dirinya
dengan daerah lingkungan tempat tinggalnya, sebagai contoh: Mewawancarai
pejabat di lingkungan tempat tinggalnya

2. Peserta didik menggali informasi dengan memanfaat sumber-sumber rujukan cetak di
perpustakaan sekolah atau sumber-sumber rujukan elektronik di internet. Namun,
sumber-sumber rujukan yang menjadi acuan harus kredibel (dapat dipercaya). Guru
mengajarkan dan memberikan contoh mengenai sumber-sumber rujukan yang
kredibel.

3. Setiap anggota kelompok diminta menuliskan informasi-informasi atau ide-ide
penting yang mereka temukan secara mandiri terlebih dahulu. Peserta didik kemudian
akan menyampaikan atau mempresentasikan temuan atau ide tersebut dengan anggota
kelompok yang lain.

4. Peserta didik kemudian mendiskusikan rancangan, mengolah berbagai informasi dan
ide yang masuk sehingga mencapai kesepakatan tentang bentuk presentasi yang dipilih
dan konten-konten yang akan dicantumkan dalam karya tersebut. Setiap peserta didik
memberikan kontribusi dalam proses pencarian informasi maupun proses pengerjaan
karya tersebut.

10. Refleksi peserta didik dan guru

⮚ Sebelum kegiatan:
1. Apakah saya sudah mengenal lingkungan tempat tinggalku? Siapa Ketua RT saya? Siapa
Ketua RW saya
2. Seberapa kenalkah saya dengan kota/kabupaten tempat saya berada? Apa ikonnya? Apa
potensi daerahnya?

⮚ Sesudah kegiatan:
1. Apa yang kamu rasakan setelah mengenal lingkungan tempat tinggalmu?
2. Apakah kegiatan yang dilakukan bisa membuatmu semangat dalam mengembangkan
potensi-potensi daerah yang masih belum optimal menjadi inovasi-inovasi baru?
3. Bagaimana komitmenmu untuk terus dapat menanamkan semangat cinta dan rasa
bangga kepada kota/kabupaten tempatmu berada?

11. Daftar Pustaka
https://www.youtube.com/watch?v=J1CdSg2hIdQ

27

BAHASA INDONESIA

28

MODUL PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA
DAN NILAI-NILAI RAISE PPPK PETRA

Oleh:
Antonius Deni, S.Pd., Bahasa Indonesia, SMP Kristen Petra Acitya
Devina Alianto, S.Pd., M.Pd,. Bahasa Indonesia, SMP Kristen Petra Acitya
Selvia Putri Kumalasari, S.Pd., M.Pd., Bahasa Indonesia, SMP Kristen Petra Acitya
Yoanda Anestine Ratu Cantya, S.Pd., Bahasa Indonesia, SMP Kristen Petra Acitya

A. Informasi Umum
1. Sarana dan Prasarana
e-module, internet, laptop/gawai

2. Target Peserta Didik
Reguler (tidak ada kesulitan dalam memahami materi ajar)

3. Tema Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
“Kearifan Lokal”

4. Topik Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
“Sidoarjo Sensorium Exhibition”

B.Komponen Inti
1. Deskripsi Projek
Suatu bangsa akan besar apabila memiliki generasi muda yang memiliki kualitas yang unggul dan
semangat kuat untuk memajukan budaya daerah yang didasari dengan keimanan dan akhlak mulia.
Pelajar Indonesia sebagai generasi muda penerus bangsa diharapkan tidak hanya dapat mengikuti
perkembangan zaman dan teknologi yang ada, namun, seiring dengan perjalanan pendidikannya,
peserta didik juga diharapkan dapat memiliki semangat yang kuat untuk melestarikan dan
memperkenalkan budaya daerah yang menjadi identitas dari daerah dengan tetap berlandaskan
pada nilai-nilai Pancasila, serta mengintegrasikannya dalam setiap kegiatan yang mereka lakukan.
Tema yang diangkat dalam projek merupakan salah satu dari tujuh tema yang dirumuskan dalam
Naskah Profil Pelajar Pancasila yaitu “Kearifan Lokal” dengan topik “Sidoarjo Sensorium
Exhibition”. Pada projek ini budaya daerah difokuskan pada salah satu daerah yaitu daerah
Sidoarjo dengan mempertimbangkan bahwa sebagian besar peserta didik tinggal di daerah

29

Sidoarjo. Projek ini dibuat agar dapat membentuk peserta didik dengan karakter Pancasila yang
mengenal, menghargai dan melestarikan budaya Sidoarjo tempat mereka tinggal.
2. Dimensi Profil Pelajar Pancasila dan integrasi nilai-nilai RAISE
a. Dimensi Profil Pelajar Pancasila

1. Berkebinekaan global
2. Bernalar kritis

b. Integrasi nilai-nilai RAISE
Respect dan Advance

c. Sublemen Profil Pelajar Pancasila dan nilai-nilai RAISE
a. Subelemen Profil Pelajar Pancasila
1. Mengenal dan menghargai budaya daerah
2. Melestarikan budaya daerah
3. Mengkreasikan budaya daerah

b. Subelemen nilai-nilai RAISE
1. Respect : Menghargai dan melestarikan
2. Advance : Mempelajari dan mengkreasikan

Tabel Dimensi dan Subelemen Profil Pelajar Pancasila

Dimensi Profil Subelemen Tingkat pencapaian Fase Aktivitas terkait
Pelajar Pancasila D (SMP) 1,2,3,5,6,7,8,9

Berkebinekaan Mengenal dan Mengidentifikasi budaya 2,3,5,6,7,8,9
Global menghargai budaya daerah Sidoarjo yang
menjadi identitas nilai –
daerah nilai yang ada di masyarakat

Melestarikan budaya Menganalisis perkembangan
daerah budaya dan nilai – nilai di
masyarakat daerah Sidoarjo
dan dampaknya dalam cara
hidup masyarakat daerah
Sidoarjo

30

Bernalar Kritis Mengkreasikan Menyajikan perkembangan 10,11,12,13,14,15,16
budaya daerah budaya dan nilai – nilai yang
ada melalui penggambaran
visual

c. Tujuan Projek
Pada akhir projek ini, peserta didik diharapkan dapat mengenal budaya – budaya daerah
terutama daerah tempat mereka tinggal yaitu daerah Sidoarjo, menghargai budaya –
budaya daerah Sidoarjo, mampu melestarikan dan memperkenalkan budaya – budaya
daerah Sidoarjo. Peserta didik juga diharapkan dapat mengetahui perkembangan budaya
– budaya daerah Sidoarjo yang ada serta nilai – nilai yang terkandung dalam budaya
tersebut. Selain itu peserta didik juga diharapkan dapat mengembangkan budaya yang ada
sehingga semakin dikenal dan lestari.

d. Alur Kegiatan Projek
Adapun alur kegiatan proyeknya secara umum adalah sebagai berikut:

Pengenalan Pengenalan tentang teks prosedur (pengertian, ciri-ciri, dan jenis-jenis teks prosedur).
Memahami struktur dan kebahasaan teks prosedur.
Eksplorasi berbagai macam jenis teks prosedur melalui tayangan video.

Peserta didik memahami pengertian, ciri-ciri, dan jenis-jenis teks prosedur.
Peserta didik menganalisis struktur dan kebahasaan teks prosedur.

Kontekstualisasi

Membuat teks prosedur sesuai dengan topik yang dipilih.

Presentasi hasil teks prosedur --> Assesmen Formatif.
Aksi

Assesmen sumatif unjuk kebolehan hasil karya "Sidoarjo Sensorium Exhibition".
Peserta didik bersama guru melakukan evaluasi dan refleksi dari aksi nyata yang dilakukan.

Refleksi

Menuliskan refleksi mengenai pengetahuan apa saja yang diperoleh selama proyek ini.

Tindak Lanjut

31

e. Pertanyaan Pemantik
1. Apa yang kamu ketahui mengenai teks prosedur?
2. Mengapa kita harus memelajari teks prosedur?
3. Jelaskan pendapatmu mengenai fungsi dari langkah-langkah atau cara dalam teks
prosedur!

f. Pelaksanaan Projek
A. Pertemuan ke-1

⮚ Persiapan:
1. Guru menyiapkan materi, slide presentasi mengenai teks prosedur
(pengertian, ciri-ciri, dan jenis-jenis).
2. Guru sudah mempelajari tentang pengertian, ciri-ciri, dan jenis-jenis teks
prosedur.

⮚ Pelaksanaan:
1. Guru dapat memberikan beberapa pertanyaan berupa:
a. Menurut pendapatmu apa yang dimaksud dengan teks proseedur?
b. Hal-hal apa saja yang melibatkan teks prosedur dalam kehidupan sehari –
hari?
c. Menurut pendapatmu apa manfaat dari teks prosedur?
2. Peserta didik dapat melakukan brainstorming secara kelompok dan
mendiskusikan hasil pembahasan secara bersama.
3. Peserta didik diberi penjelasan mengenai pengertian, ciri-ciri, dan jenis-jenis
teks prosedur.

⮚ Materi:
a. Pengertian Teks Prosedur
Teks prosedur adalah teks yang berisi tujuan serta langkah-langkah yang harus
diikuti agar suatu pekerjaan dapat dilakukan . Langkah-langkah dalam teks
prosedur tidak dapat diacak atau dibolak -balik, jadi harus dilakukan secara
berurutan.
b. Ciri-Ciri Teks Prosedur
Teks prosedur dibuat untuk menginstruksikan suatu langkah-langkah dalam
membuat atau melakukan sesuatu. Adapun ciri-ciri teks prosedur adalah
sebagai berikut :
a) panduan langkah-langkah yang harus dilakukan

32

b) aturan atau batasan dalam hal bahan/kegiatan dalam melakukan kegiatan
c) isi kegiatan yang dilakukan secara urut
c. Jenis-Jenis Teks Prosedur
a) Teks Prosedur Membuat Sesuatu
Teks prosedur berisi cara membuat sesuatu. Proses membuat tersebut
berdasarkan kreativitas seseorang. Kreativitas seseorang berbeda-beda. Oleh
karena itu, benda atau karya yang dihasilkan setiap orang pun berbeda. Teks
prosedur membuat sesuatu berisi alat dan bahan serta langkah-langkah
membuat suatu barang atau benda. Barang dan benda yang dihasilkan berupa
kerajinan atau makanan.
b) Teks Prosedur Memainkan Alat/ Sesuatu
Teks prosedur memainkan sesuatu bertujuan memandu seseorang untuk
mampu memainkan sebuah alat secara tepat. Teks prosedur jenis ini berisi
langkah-langkah urut dalam memainkan alat.
c) Teks Prosedur Melakukan Sesuatu
Teks prosedur melakukan sesuatu bertujuan memandu seseorang dalam
melakukan suatu kegiatan secara tepat dan urut. Langkah yang urut akan
menunjang tercapainya tujuan teks prosedur tersebut. Contoh teks prosedur
melakukan sesuatu, misalnya cara bermeditasi.
⮚ Tugas: *Tugas ini sebagai asesmen formatif
Peserta didik mengklasifikasikan jenis-jenis teks prosedur.

B. Pertemuan ke-2
⮚ Persiapan:
1. Guru menyiapkan materi, slide presentasi mengenai stuktur teks prosedur.
2. Guru sudah memelajari mengenai stuktur teks prosedur.
⮚ Pelaksanaan:
1. Peserta didik membaca dan menganalisis mengenai contoh teks prosedur yang
ditayangkan oleh guru. Guru memulai diskusi dengan beberapa pertanyaan
berupa:
a. Apa saja stuktur teks prosedur?
b. Bagaimana jika salah satu struktur dalam teks prosedur tersebut tidak ada?
2. Guru menjelaskan mengenai struktut teks prosedur.

33

⮚ Materi : Struktur Teks Prosedur
Strukturnya merupakan salah satu aspek penting teks prosedur. Teks prosedur
mempunyai struktur yang membedakannya dengan jenis teks lain. Struktur teks
prosedur terdiri atas tiga bagian, yaitu tujuan (goal), bahan (materials), dan
langkah-langkah (step). Bagian bahan (materials) bersifat pilihan atau tidak wajib
hadir. Dengan kata lain, tidak semua teks prosedur memerlukan kehadiran bagian
bahan yang menjabarkan bahan yang dibutuhkan untuk melakukan atau membuat
sesuatu.
a. Tujuan
Bagian ini berisi tujuan kegiatan. Tujuan teks prosedur akan menunjukkan kepada
pembaca atau pendengar capaian yang akan dicapai setelah mengikuti alur
informasi yang dikemas dalam sebuah teks prosedur. Bagian ini sering dikemas
dalam bentuk kalimat pengantar yang ditempatkan pada bagian awal dari teks
prosedur.
b. Bahan-bahan atau perlengkapan
Bagian ini berisi penjabaran langkah-langkah untuk mencapai tujuan. Bahan dan
alat harus diperinci dengan ukuran yang akurat.
c. Langkah-langkah
Bagian ini berisi penjabaran langkah -langkah untuk mencapai tujuan
kegiatan.Tujuan tersebut dicapai berdasarkan berbagai bahan atau perlengkapan
yang tersedia. Langkah-langkah harus dilakukan secara urut dan sistematis agar
tujuan dapat tercapai. Bagian ini merupakan inti dari teks prosedur yang berisi
tindakan yang harus diikuti oleh pengguna teks untuk mencapai tujuan. Bagian ini
terdapat pada semua jenis teks prosedur. Perlu diingat, bahwa ketidak urutan
langkah-langkah mengakibatkan suatu kegagalan dalam mencapai tujuan teks
prosedur.
d. Penutup
Penutup berisi kesimpulan, penekanan isi, atau ucapan selamat kepada pembaca.
Penutup dalam teks prosedur bersifat pilihan/opsional. Artinya, penutup dalam
teks prosedur dapat ada atau tidak ada.

⮚ Tugas: *Tugas ini sebagai asesmen formatif
Peserta didik mengidentifikasi struktur teks prosedur.

34

C. Pertemuan ke-3
⮚ Persiapan:
1. Guru menyiapkan materi, slide presentasi mengenai kebahasaan teks prosedur.
2. Guru sudah memelajari mengenai kebahasaan teks prosedur.
⮚ Pelaksanaan:
1. Peserta didik membaca dan menganalisis mengenai contoh teks prosedur yang

ditayangkan oleh guru. Guru memulai diskusi dengan beberapa pertanyaan berupa:
a. Apa yang kalian ketahui mengenai kebahasaan dalam teks prosedur?
b. Mengapa teks prosedur (membuat sesuatu) memerlukan aturan atau takaran

dalam rincian bahan dan alatnya?
c. Jelaskan pendapatmu mengapa teks prosedur menggunakan kalimat imperatif?
2. Guru menjelaskan mengenai kebahasaan teks prosedur.
➢ Materi: Kebahasaan Teks Prosedur
Setiap teks memiliki unsur kebahasaan. Bagaimana penggunaan unsur kebahasaan pada
teks prosedur? Unsur kebahasaan teks prosedur meliputi hal-hal berikut ini.
a. Menggunakan Penomoran
Teks prosedur menggunakan penomoran untuk menjelaskan berbagai bahan yang
digunakan dalam petunjuk membuat sesuatu. Teks prosedur juga menggunakan
penomoran untuk menjelaskan langkah kegiatan membuat atau melakukan sesuatu.
Tujuan penomoran dalam teks prosedur adalah memudahkan pembaca atau pendengar
melakukan atau membuat sesuatu agar dilakukan secara runtut.
b. Penggunaan kalimat perintah (imperative)
Kalimat imperatif adalah kalimat perintah. Kalimat perintah dalam teks prosedur
digunakan untuk memaparkan langkah-langkah. Perhatikan contoh kalimat berikut:
Kupaslah kulit wortel dan potonglah dengan bentuk dadu. Kalimat imperatif pada
langkah-langkah tersebut dapat diubah menjadi kalimat deklaratif. Kalimat deklaratif
disebut juga kalimat berita. Perhatikan kalimat berikut: Tape singkong dihaluskan,
dicampur dengan gula dan ragi instan.
c. Penggunaan kata ganti
Penggunaan kata ganti berkaitan dengan partisipan yang digunakan. Pada teks prosedur,
terkadang penulis menggunakan Anda, kamu, kita, atau kata ganti lainnya.
d. Penggunaan konjungsi (penghubung)

35

Konjungsi disebut juga kata sambung/hubung. Konjungsi pada teks prosedur untuk
menyatakan syarat, urutan langkah, dan sebagainya, misalnya kemudian, lalu, setelah itu,
sebelum, jika, seandainya, dan sebagainya.
e. Penggunaan kata yang menunjukkan ukuran
Pada teks prosedur membuat sesuatu, ketepatan ukuran bahan (materials) menjadi faktor
penting dalam keberhasilan prosedur yang dilakukan. Jadi, selain prosedurnya harus tepat,
ukuran bahan juga harus tepat.Perhatikan bahan membuat dorayaki berikut ini.
- 300 gr tepung terigu serbaguna
- 6 sdm gula pasir
- 2 sdt baking powder
- 1 sdt garam
- 4 butir telur ayam, kocok lepas
- 75 g mentega tawar, lelehkan
- 250 ml susu cair
- 1 sdt margarin untuk mengoles
Pada penjelasan tentang bahan tersebut terdapat keterangan ukuran, seperti gr, sdm
(sendok makan), ml, dan sdt (sendok teh). Pada teks prosedur membuat lainnya, kalian
dapat menemukan keterangan ukuran yang berbeda, misalnya cc, 1, cm, dan sebagainya.
➢ Tugas: *Tugas ini sebagai asesmen formatif
Peserta didik menganalisis kebahasaan yang digunakan dalam teks prosedur.

D. Pertemuan ke-4
⮚ Persiapan:
1. Guru menayangkan beberapa contoh video teks prosedur.
2. Guru sudah memelajari isi video teks prosedur.
⮚ Pelaksanaan:

1. Peserta didik mengamati video teks prosedur yang telah ditayangkan oleh guru.
2. Guru dan peserta didik berdiskusi mengenai video teks prosedur yang telah

ditayangkan.
3. Guru meminta peserta didik untuk membuat teks prosedur berdasarkan topik

yang dipilih.
➢ Tugas: *Tugas ini sebagai asesmen formatif

Peserta didik membuat teks prosedur berdasarkan topik yang telah dipilih

36

E. Pertemuan ke-5, 6, dan 7
⮚ Peserta didik merancang dan membuat hasil karya Sidoarjo sensorium exhibition
⮚ Hasil karya peserta didik disimulasikan terlebih dahulu untuk mendapatkan feedback

g. Assesmen
⮚ Asesmen diagnostik: kuis (pemahaman dalam bentuk pre-test)
⮚ Asesmen formatif: Mengklasifikasikan jenis-jenis teks prosedur dan menganalisis
struktur dan kebahasaan pada teks prosedur yang sudah disediakan oleh guru.
⮚ Asesmen sumatif: Unjuk karya “Sidoarjo Sensorium Exhibition.”

h. Pengayaan dan remedial
Materi pengayaan diperuntukkan bagi peserta didik. Peserta didik akan mengembangkan
konsep yang sudah dibuat. Materi remidi diperuntukkan bagi peserta didik. Peserta didik
akan memperbaiki konsep yang telah dibuat. Instruksi yang diberikan terkait proyek
membuat presentasi serupa dengan instruksi untuk peserta didik tipikal.
1. Peserta didik diarahkan untuk merevisi isi teks prosedur yang telah dibuat berdasarkan
saran dan masukan dari guru.
2. Peserta didik menggali informasi dengan memanfaatkan sumber-sumber rujukan
cetak di perpustakaan sekolah atau sumber-sumber rujukan elektronik di internet.
Namun, sumber-sumber rujukan yang menjadi acuan harus kredibel (dapat
dipercaya). Guru mengajarkan dan memberikan contoh mengenai sumber-sumber
rujukan yang kredibel.
3. Setiap anggota kelompok diminta menuliskan informasi-informasi atau ide-ide
penting yang mereka temukan secara mandiri terlebih dahulu. Peserta didik kemudian
akan menyampaikan atau mempresentasikan temuan atau ide tersebut dengan anggota
kelompok yang lain.
4. Peserta didik kemudian mendiskusikan perbaikan konsep dari berbagai informasi dan
ide yang masuk sehingga mencapai kesepakatan tentang bentuk konsep yang akan
dipresentasikan. Setiap peserta didik memberikan kontribusi dalam proses pencarian
informasi maupun proses pengerjaan karya tersebut.

i. Refleksi peserta didik dan guru
⮚ Sebelum kegiatan:
1. Apakah saya sudah memahami tentang teks prosedur?

37

2. Apakah penting memahami teks prosedur dalam kehidupan sehari-hari
3. Kegiatan apa saja yang dapat dibuat menjadi teks prosedur?

⮚ Sesudah kegiatan:
1. Apa yang kamu pelajari dalam kegiatan ini?
2. Apa kegiatan ini menambah wawasanmu tentang teks prosedur?
3. Bagaimana cara mengklasifikasikan jenis teks prosedur?

3. Lampiran
1. Lembar Kerja Peserta Didik
A. Lembar Kerja Peserta Didik 1
Klasifikasikan teks prosedur berikut ini berdasarkan jenis-jenisnya lalu sertakan
alasanmu!

No Teks Prosedur Jenis teks Alasan
Prosedur

1 Komputer merupakan salah satu perangkat elektronik yang
sering digunakan untuk memudahkan pekerjaan manusia.
Sebelum digunakan, komputer ini harus dioperasikan terlebih
dahulu. Dalam pengoperasian komputer, kita harus mengikuti
setiap prosedur bagaimana cara menghidupkan komputer
dengan benar. Untuk menghidupkan komputer dengan benar,
ikutilah langkah-langkah berikut.
1. Buka penutup layar monitor, CPU, keyboard dan
printer.
2. Pastikan sakelar yang menyediakan arus listrik
terhubungkan dengan kabel power ke stabilizer atau
CPU komputer.
3. Tekan tombol power pada CPU dan tombol power
monitor.
4. Komputer akan booting, tunggu proses ini sampai
selesai.
5. Setelah selesai proses booting, komputer siap
digunakan.

2 Nasi goreng adalah salah satu menu kegemaran banyak orang

dan cukup mudah untuk dibuat di rumah. Berikut cara untuk

membuat nasi goreng sendiri!

Bahan-bahan yang perlu disiapkan untuk satu porsi nasi goreng.
1. Nasi yang sudah dingin
2. Bawang putih 3 siung
3. Cabai rawit 3 buah
4. Telur satu butir
5. Bawang merah 3 siung
6. Garam dan penyedap

38

7. Kecap
8. Minyak goreng
9. Daun bawang (opsional)

Cara memasak:

1. Haluskan bawang putih, cabai rawit, dan tumis dengan
irisan bawang merah dan telur hinggawangi!

2. Masukkan nasi, aduk hingga merata, kemudian
masukkan bumbu penyedap, garam, dan kecap
secukupnya!

3. Nasi goreng siap dihidangkan selagi hangat, semakin
nikmat dengan taburan bawang goreng dan kerupuk.

3 Memainkan alat musik tradisional angklung adalah hal yang
gampang-gampang susah. Berikut ini cara yang benar
memainkan angklung.
1. Tabung bambu yang tinggi ada di sebelah kanan
pemain dan yang pendek di sebelah kiri pemain.
2. Tangan kanan memegang bagian bawah angklung dan
tangan kiri memegang simpul atas angklung. Kedua
tangan posisinya lurus.
3. Tangan kanan bertugas menggetarkan angklung dari
kanan ke kiri.
4. Kemudian angklung sudah siap untuk dimainkan.

4 Sebelum presentasi, pastikan bahwa anda dapat menggunakan
proyektor dengan benar. Berikut ini cara mengoperasikan
proyektor.
1. Hubungkan kabel proyektor dengan stop kontak.

2. Buka penutup lensa serta tekan tombol power selama

dua detik. Tunggu selama 10 hingga 30 detik sampai
display tampil sepenuhnya.

3. Nyalakan laptop. Dan hubungkan laptop dengan

proyektor.

4. Tekan tombol source input.

5. Proyektor siap untuk digunakan.

5 Layang-layang adalah mainan tradisional yang masih
menyenangkan untuk dimainkan hingga saat ini. Berikut cara
membuat layang-layang.
Bahan:
● Bilah bambu berukuran 90 cm
● Bilah bambu berukuran 50 cm
● Kertas minyak
● Pewarna atau spidol
● Lem kertas
● Pita
● Benang
Alat:
● Gunting
● Pisau

39

● Penggaris

Cara membuat:

1. Buat kerangka layang-layang dengan menggunakan

dua bilah bambu yang tadi telah disiapkan.

2. Letakkan dua bilah bambu secara menyilang,

pastikan panjang sisi kiri dan kanan sama
panjangnya.

3. Ikat kedua bilah bambu dengan benang jahit, dan

belah ujung bambu agar nanti lebih mudah saat
mengikat tali.

4. Hubungkan ujung-ujung kerangka layang-layang

dengan benang yang sudah disediakan.

5. Siapkan kertas minyak dan tempelkan di atas bilah

bambu tersebut.

6. Ambil spidol dan buatlah pola sesuai selera

kemudian gunting sesuai pola yang telah digambar.

7. Buatlah rumbai-rumbai dengan menggunakan pita

kemudian pasangkan di ujung layang-layang.

8. Gunakan lem untuk merekatkan kertas pada

kerangka layang-layang.

9. Layang-layang siap untuk diterbangkan.

B. Lembar Kerja Peserta Didik 2
Identifikasilah struktur teks prosedur berikut ini dengan baik dan benar!

No Teks Prosedur Struktur Alasan
Teks
Prosedur

1 Komputer merupakan salah satu perangkat elektronik yang
sering digunakan untuk memudahkan pekerjaan manusia.
Sebelum digunakan, komputer ini harus dioperasikan terlebih
dahulu. Dalam pengoperasian komputer, kita harus mengikuti
setiap prosedur bagaimana cara menghidupkan komputer
dengan benar.

2 Untuk menghidupkan komputer dengan benar, ikutilah
langkah-langkah berikut.
1. Buka penutup layar monitor, CPU, keyboard dan
printer.
2. Pastikan sakelar yang menyediakan arus listrik
terhubungkan dengan kabel power ke stabilizer atau
CPU komputer.
3. Tekan tombol power pada CPU dan tombol power
monitor.
4. Komputer akan booting, tunggu proses ini sampai

40

selesai.
5. Setelah selesai proses booting, komputer siap

digunakan.

3 Nasi goreng adalah salah satu menu kegemaran banyak orang
dan cukup mudah untuk dibuat di rumah. Berikut cara untuk
membuat nasi goreng sendiri!

4 Bahan-bahan yang perlu disiapkan untuk satu porsi nasi goreng.
1. Nasi yang sudah dingin
2. Bawang putih 3 siung
3. Cabai rawit 3 buah
4. Telur satu butir
5. Bawang merah 3 siung
6. Garam dan penyedap
7. Kecap
8. Minyak goreng
9. Daun bawang (opsional)

5 Cara memasak:
1. Haluskan bawang putih, cabai rawit, dan tumis dengan
irisan bawang merah dan telur hingga wangi!
2. Masukkan nasi, aduk hingga merata, kemudian
masukkan bumbu penyedap, garam, dan kecap
secukupnya!
3. Nasi goreng siap dihidangkan selagi hangat, semakin
nikmat dengan taburan bawang goreng dan kerupuk.

6 Berikut ini cara yang benar memainkan angklung.
1. Tabung bambu yang tinggi ada di sebelah kanan pemain
dan yang pendek di sebelah kiri pemain.
2. Tangan kanan memegang bagian bawah angklung dan
tangan kiri memegang simpul atas angklung. Kedua
tangan posisinya lurus.
3. Tangan kanan bertugas menggetarkan angklung dari
kanan ke kiri.
4. Kemudian angklung sudah siap untuk dimainkan.

7 Berikut ini cara mengoperasikan proyektor.
1. Hubungkan kabel proyektor dengan stop kontak.
2. Buka penutup lensa serta tekan tombol power selama
dua detik. Tunggu selama 10 hingga 30 detik sampai
display tampil sepenuhnya.
3. Nyalakan laptop. Dan hubungkan laptop dengan
proyektor.
4. Tekan tombol source input.
5. Proyektor siap untuk digunakan.

8 Layang-layang adalah mainan tradisional yang masih
menyenangkan untuk dimainkan hingga saat ini.

9 Berikut cara membuat layang-layang.
Bahan:
● Bilah bambu berukuran 90 cm
● Bilah bambu berukuran 50 cm

41

● Kertas minyak
● Pewarna atau spidol
● Lem kertas
● Pita
● Benang

Alat:

● Gunting
● Pisau
● Penggaris

10 Cara membuat:
1. Buat kerangka layang-layang dengan menggunakan dua
bilah bambu yang tadi telah disiapkan.
2. Letakkan dua bilah bambu secara menyilang, pastikan
panjang sisi kiri dan kanan sama panjangnya.
3. Ikat kedua bilah bambu dengan benang jahit, dan belah
ujung bambu agar nanti lebih mudah saat mengikat tali.
4. Hubungkan ujung-ujung kerangka layang-layang dengan
benang yang sudah disediakan.
5. Siapkan kertas minyak dan tempelkan di atas bilah
bambu tersebut.
6. Ambil spidol dan buatlah pola sesuai selera kemudian
gunting sesuai pola yang telah digambar.
7. Buatlah rumbai-rumbai dengan menggunakan pita
kemudian pasangkan di ujung layang-layang.
8. Gunakan lem untuk merekatkan kertas pada kerangka
layang-layang.
9. Layang-layang siap untuk diterbangkan.

C. Lembar Kerja Peserta Didik 3

1. Carilah satu teks prosedur tentang cara membuat atau melakukan sesuatu yang ada di
internet!

2. Analisislah penggunaan kebahasaan pada teks prosedur tersebut dengan baik dan benar!

2. Bahan Referensi Peserta Didik dan Guru
- Kadariyah, Neneng. 2017. Modul 1 Indahnya Negeriku Bahasa Indonesia Paket B Setara SMP/MTs.

Jakarta: Direktorat Pembinaan Pendidikan Keaksaraan Ditjen Pendidikan Anak Usia Dini dan
Pendidikan Masyarakat-Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Diakses melalui
https://emodul.kemdikbud.go.id/B-BId1/mobile/index.html
- Santoso., Apriyanto Dwi, dkk. 2020. PR Bahasa Indonesia untuk SMP/MTs Kelas VII
Semester 1. Yogyakarta. Intan Pariwara.

42

- Subarna, Rakhma., Sofie Dewayani., dan Cicilia Erni Setyowati. 2021. Bahasa Indonesia Buku
Siswa SMP Kelas VII. Jakarta: Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset, dan Teknologi
Republik Indonesia.

- Waluyo, Budi. 2018. Bahasa dan Sastra Indonesia 1 untuk Kelas VII SMP dan MTs.
Solo: Tiga Serangkai

3. Glosarium
➢ Konjungsi adalah kata atau ungkapan penghubung antarkata, antarfrasa, antarklausa, dan

antarkalimat.
➢ Imperatif adalah bersifat memerintah atau memberi komando; mempunyai hak memberi

komando; bentuk perintah untuk kalimat atau verba yang menyatakan larangan atau keharusan
melaksanakan perbuatan.
➢ Prosedur adalah tahap kegiatan untuk menyelesaikan suatu aktivitas; metode langkah demi
langkah secara pasti dalam memecahkan suatu masalah.

4. Daftar Pustaka
Kadariyah, Neneng. 2017. Modul 1 Indahnya Negeriku Bahasa Indonesia Paket B Setara SMP/MTs.
Jakarta: Direktorat Pembinaan Pendidikan Keaksaraan Ditjen Pendidikan Anak Usia Dini
dan Pendidikan Masyarakat-Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Diakses melalui
https://emodul.kemdikbud.go.id/B-BId1/mobile/index.html
Santoso., Apriyanto Dwi, dkk. 2020. PR Bahasa Indonesia untuk SMP/MTs Kelas VII Semester 1.
Yogyakarta: Intan Pariwara.
Subarna, Rakhma., Sofie Dewayani., dan Cicilia Erni Setyowati. 2021. Bahasa Indonesia Buku
Siswa SMP Kelas VII. Jakarta: Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset, dan Teknologi
Republik Indonesia.
Waluyo, Budi. 2018. Bahasa dan Sastra Indonesia 1 untuk Kelas VII SMP dan MTs. Solo: Tiga
Serangkai.

43

MATEMATIKA DASAR

44

MODUL PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA
DAN NILAI-NILAI RAISE PPPK PETRA

Oleh:
Octaviana Ayu Harini. S. Pd., Matematika, SMP Kristen Petra Acitya
Maria Ceacilia Angela. S. Si., Matematika, SMP Kristen Petra Acitya
Hendra Adi Bagas Pamungkas. S. Pd., Matematika, SMP Kristen Petra Acitya
Stefani Dwiana Putri. S. Pd., Matematika, SMP Kristen Petra Acitya

A.Informasi Umum
1. Sarana dan Prasarana
e-module, kertas, alat tulis, kalkulator, internet, laptop/gadget

2. Target Peserta Didik
Reguler (tidak ada kesulitan dalam memahami materi ajar)

3. Tema Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
“Kearifan Lokal”

4. Topik Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
“Sidoarjo Sensorium Exhibition”

A.Komponen Inti
1. Deskrispsi Projek
Suatu bangsa akan besar apabila memiliki generasi muda yang memiliki kualitas yang unggul dan
semangat kuat untuk memajukan budaya daerah yang didasari dengan keimanan dan akhlak mulia.
Pelajar Indonesia sebagai generasi muda penerus bangsa diharapkan tidak hanya dapat mengikuti
perkembangan zaman dan teknologi yang ada, namun, seiring dengan perjalanan pendidikannya,
peserta didik juga diharapkan dapat memiliki semangat yang kuat untuk melestarikan dan
memperkenalkan budaya daerah yang menjadi identitas dari daerah dengan tetap berlandaskan
pada nilai-nilai Pancasila, serta mengintegrasikannya dalam setiap kegiatan yang mereka lakukan.
Tema yang diangkat dalam projek merupakan salah satu dari tujuh tema yang dirumuskan dalam
Naskah Profil Pelajar Pancasila yaitu “Kearifan Lokal” dengan topik “Sidoarjo Sensorium
Exhibition”. Pada projek ini budaya daerah difokuskan pada salah satu daerah yaitu daerah
Sidoarjo dengan mempertimbangkan bahwa sebagian besar peserta didik tinggal di daerah
Sidoarjo. Projek ini dibuat agar dapat membentuk peserta didik dengan karakter Pancasila yang
mengenal, menghargai dan melestarikan budaya Sidoarjo tempat mereka tinggal.

45

2. Dimensi Profil Pelajar Pancasila dan integrasi nilai-nilai RAISE
a. Dimensi Profil Pelajar Pancasila
1. Berkebinekaan global
2. Bernalar kritis

b. Integrasi nilai-nilai RAISE
Respect dan Advance

c. Subelemen Profil Pelajar Pancasila dan nilai-nilai RAISE
a. Subelemen Profil Pelajar Pancasila
1. Mengenal dan menghargai budaya daerah
2. Melestarikan budaya daerah
3. Mengkreasikan budaya daerah

b. Subelemen nilai-nilai RAISE
1. Respect : Menghargai dan melestarikan
2. Advance : Mempelajari dan mengkreasikan

Tabel Dimensi dan Subelemen Profil Pelajar Pancasila

Dimensi Profil Subelemen Tingkat pencapaian Fase Aktivitas terkait
Pelajar Pancasila D (SMP) 1,2,3,5,6,7,8,9

Mengenal dan Mengidentifikasi budaya 2,3,5,6,7,8,9
menghargai budaya daerah Sidoarjo yang
menjadi identitas nilai – nilai 10,11,12,13,14,15,16
daerah yang ada di masyarakat 46

Berkebinekaan Menganalisis perkembangan
Global budaya dan nilai – nilai di
masyarakat daerah Sidoarjo
Melestarikan budaya dan dampaknya dalam cara
daerah hidup masyarakat daerah
Sidoarjo

Bernalar Kritis Mengkreasikan Menyajikan perkembangan
budaya daerah budaya dan nilai – nilai yang
ada melalui penggambaran
visual


Click to View FlipBook Version