The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Liputan KONPERNAS Komisi PSE KWI
tahun 2022 di Denpasar

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by fransiskamaha, 2023-01-03 21:33:09

Majalah Sadhana (Edisi Khusus tahun 2022)

Liputan KONPERNAS Komisi PSE KWI
tahun 2022 di Denpasar

EDISI KHUSUS No. 283 Tahun 2022 Sadhana 101

161 target dan 241 indikator? Bagaimana mencapai target
bagaimana membuat indikatornya? Dan kuesioner potensi
lokal desa?

Jawaban
Saat ini kerjasama dengan kemendag dan kemendesa, dan memiliki
indikator baru 319 menjadi 289 pada edisi yang kedua. Kemendag
dan kemendesa masih pakai yang lama. Akan ada surat SKP tentang
indikator ini. Dari kemendag memiliki KLHS yang menjadi nafas
RPMJD supaya konsen dengan lingkungan dan indikatornya
ada didalamnya, nanti ada SK untuk revisinya. Soal data karena
semangat SDGs inklusif no left behind. Upaya soal data menjadi
luar biasa, pada 2017 pertama kali ada keterpilihan, ada diantara
yang baru adalah difability, soal kemiskinan yang difabel juga ada.
Semangat SDGs inklusif no left behind harus lewat data.

5. Rm Yance – Pangkal Pinang
Road map pemerintah untuk energi terbarukan? sedangkan

Baterai dan panel mahal dan bagaimana partisipasi kita?

Jawaban
Potensi Indonesia luar biasa, Geothermal kita terbesar didunia. Kita
memiliki 17 ribu pulau yang dapat dibangun panel. Dalam industri
otomotif potensi luar biasa, beberapa grup seperti tesla akan masuk
di batang, hyundai di cikarang, LG juga membangun industri bateri
di Indonesia. Tantangan listrik di Indonesia mengalami over supply
karena covid permintaan listrik menurun dan sekarang ada upaya
penggantian kompos gas menjadi kompor listrik dan penggunaan

MELIBATKAN - MENGEMBANGKAN - MENCERDASKAN

102 Sadhana EDISI KHUSUS No. 283 Tahun 2022

batubara akan ditutup pada tingkat internasional dan nasional.

Tanya Jawab Materi ZOOM dengan CU SS

Pertanyaan Termin-1
1. Rm Robert - Ruteng
Dari sharing dari CU SS banyak konsep besar lahir dari PSE. Tetapi

ada CU yang sudah dibesarkan PSE meninggalkan PSE. Apa kita CU
SS yang masih terus setia didampingi oleh PSE KEuskupan?

2. Rm. A. Suyadi – KAJ
Apakah CU berperan dalam siklus pendataan dan pemberdayaan,

peran marketplace atau support laba atau dampingan masyarakat.
Juga aplikasi CU sendiri atau kerjasama dengan provider lain?

3. Rm. Leo- sanggau
Ada CU yang besar di Sanggau dari CU SS sungguh sangat modern

pasti orangnya sudah ahli. Pembelajaran ini sungguh sangat mudah,
Bagaimana peran dinas pertanian setempat terkait pertanian organik
ekologis?

Tanggapan
n Itulah hebatnya bekerjasama dengan PSE. Sampai sekarang pemerintah

kabupaten tetap mendukung meski secara teknik kerjasama sangat
terbatas. Untuk pertanian organik belum semua pelatih konsen
didinas pertanian kerjasama yang diupayakan melibatkan dinas
pertanian untuk dijadikan pelatih.

MELIBATKAN - MENGEMBANGKAN - MENCERDASKAN

EDISI KHUSUS No. 283 Tahun 2022 Sadhana 103

n CU SS konsen dengan nilai-nilai kehidupan, apa yang dikerjakan CU
SS masuk lewat Pendidikan anggota, setiap tahun ada pelatihan secara
gratis. Nilai-nilai kehidupan juga sampai pada anggota, PSE sebagai
kompas moral CU, anggota CU SS jumlah anggota yang Katolik
dengan yang non Katolik: 40: 60 %. Di Toraja ada 3 Koperasi besar
yang CU didirikan oleh orang-orang Katolik.

n Tantangan, semakin besar CU semkin banyak tantangan. Yang paling
berat adalah merubah pola pikir dan perilaku anggota.

n Smart CU difasilitasi uskup Cina (Transaksi ada sekian persen untuk
pengembangan. Tdk ada potongan lain)

n Rm fredy, saya bertemu dengan orang Katolik di Jakarta yang
memiliki perusahaan yang membantu menyiapkan program untuk
CU SS. Sistem dari vendor ada pembagian keuntungan 50% ke Cu
50% ke 50 ke penyedia sistem/layanan. Sistem dibiayai oleh anggota
sendiri.

n Penjualan anggota diminta menetapkan harga harus membayar
potongan sedikit untuk biaya

Pertanyaan termin - 2
1. Rm Catur
Mengucapkan terima kasih, pada CU SS 2 tahun yang lalu PSE

mengadakan di Toraja ada 1 pengalaman yang menggairahkan. Ikut
pelatihan. Pemberdayaan, Pendidikan terbukti pandemic kemarin
dengan usaha baru justru menyelamatkan CU. CU lain simpan
pinjam kredit macet/jadwal ulang. Membuat jejaring toko-toko
pertanian dana yang mandek ikut mengembangkan. Begitu banyak
dana yg dikeluarkan untuk Pendidikan anggota. CU yang didampingi
sungguh mengikuti Gerakan CUSS

MELIBATKAN - MENGEMBANGKAN - MENCERDASKAN

104 Sadhana EDISI KHUSUS No. 283 Tahun 2022

2. Rm Robert
Kl saya melihat jawaban CU SS kerja sama yang baik dengan PSE

krn unsur kepercayaan. Berkaitan dengan pengalaman koperasi di
keuskupan tidak ada kerjasama dengan PSE mungkin ada kita yang
membuat kerjasama itu mengikat,

3. Rm Surip
Saya tertarik dengan biaya pembinaan hampir 2M, apakah biaya

pelatihan dibebankan kepada anggota, apakah dari CU? Sharing awal
CU mendampingi kelompok tantangan sampai berhasil itu apa?

Tanggapan

n Ikatan itu ikatan animasi, PSE pada waktu hanya memberi 20 jt
diusulkan ke APP nas waktu lokakarya pendirian dihadiri PSE KWI
Rm Bijanto dan PSE membuat animasi dan forum yg dibuat PSE
pertemuan aktivis. Orang yang terlibat di CU hrs mengenal prinsip-
prinsip yg sdh diajarkan Di toraja ada setrum pertanian milik PSE
yang bisa digunakan CU.

n Keseriusan kita. Tantangan kita orang pikir koperasi banyak
duit, berapa pola pikir masyarakat sangat jauh. 2-3 tahun disadari
pendidikan jalan masuknya. Setiap tahun digelontorkan dana untuk
Pendidikan anggota. Jika ada pelatihan anggota membayar 2 hari
pendidikan membayar 60rb. Seluruh pendidikan lanjutan dibiayai
oleh CU

n Bagaimana mendorong CU lewat Pendidikan. Dengan pemberdayaan
duit CU tdk kemana-kemana. 2010 menggalakkan pemberdayaan.
Jadi usaha produktif. Semua transaksi sdh digital. Sct.

MELIBATKAN - MENGEMBANGKAN - MENCERDASKAN

EDISI KHUSUS No. 283 Tahun 2022 Sadhana 105

Pertanyaan Termin-3

1. Pastor Cakra-KA. Makassar
Di Makassar ada 3 CU yang diinisiasi oleh PSE, tahun 2006 CUSS,

tahun 2007 CU Mekar Kasih dan Mentari Kasih. CU menjadi
kekuatan dalam pengembangan sosial ekonomi di Makassar. CU
menjadi perpanjangan tangan implementasi pemberdayaan umat di
Paroki. CU sangat terbantu dengan adanya sistem yang dibangun
oleh PSE. Sentrum juga sangat membantu CU. CU dan aktivis
berkolaborasi antara kel. tani dan ternak.

2. Rm Yance
Ada banyak CU yg dilahirkan PSE merasa sudah hebat dan berpisah

dari Keuskupan. Di Pangkal Pinang. Dalam AD/ART tertulis
penasehat ada uskup vikjen dan Rama yang bertugas sebagai di ketua
PSE sebagai pengawas CU.

3. Rm Paul
Anggota CU SS 42. Apakah semuanya aktif atau tidak sampai

demikian
Pemberdayaan berarti kredit produktif apakah hanya kredit produktif

apakah konsumtif lebih sedikit, 1-2M untuk Pendidikan kalau
mengeluarkan akan kembali. Apakah staf hanya orang orang Katolik,
apakah pengurus dan staf ada yg lain.

4. Rm. Miler - Merauke
Menarik bahwa masing-masing punya wilayah sendiri-sendiri,

apakah memang tidak ada pendobelan anggota dari ketiga CU ini?

MELIBATKAN - MENGEMBANGKAN - MENCERDASKAN

106 Sadhana EDISI KHUSUS No. 283 Tahun 2022

Praktek baik bahwa dalam AD/ART ditentukan bahwa pengawas PSE
sehingga itu lebih membatasi apakah itu satu kebijakan Bp Uskup
hanya 3 CU ini sehingga juga bisa menjadi pembelajaran bagi CU yg
lain.

.

5. Simon Petrus Agats
Dp Agats CU sdh berusia 11 tahun, mendengar kel binaan 641

woo sekali, kelompok binaan blm ada 51. Ada tip dan trik yg di CU
SS dalam mengembangkan kelompok, Kaitan dengan materi Mgr
Turang, Rm Andang iman sebagai dasar, dari 16 thn pengalaman CU
SS mendampingi umat, ada sukses story ada terjadi perubahan hidup
mereka bisa menyelesaikan persoalan hidup.

Tanggapan
n Anggota CU SS yang tidak aktif jarang ke kantor tidak punya

pinjaman. Mereka keluar kota, ada sekitar 100 anggota tidak aktif
tidak bisa dihubungi. Membuat berita acara mengeluarkan mereka.
n Untuk pinjaman selalu menggunakan pinjaman produktif. Kendalanya
tidak mudah mengajak masyarakat untuk berusaha. Selain pinjaman
produktif juga pinjaman kesejahteraan untuk membeli tanah dan juga
pinjaman konsumtif tetapi hanya dibatasi 40 juta untuk pesta adat.
n Sukses di anggaran dasar ada ASG. CU lahir dari Rahim PSE. Pengurus
dan pengawas tidak serta merta mengatakan harus katolik. Tetapi
153 katolik staf. Tetapi dibuat sistem siapa yang akan dipilih untuk
menjadi Pengurus dan Pengawas harus menjadi anggota Komite.
n Tidak ada pendobelan anggota 7 tahun yg lalu verifikasi anggota.
Tidak boleh lebih 1 CU

MELIBATKAN - MENGEMBANGKAN - MENCERDASKAN

EDISI KHUSUS No. 283 Tahun 2022 Sadhana 107

n CU SS tidak akan melupakan sejarah lahir dari PSE tantangan
terbesar. PSE kompos moralnya CU.

n Strategi tentang kelompok binaan: Dengan menjadi kelompok binaan
mereka merasakan manfaat, pemberdayaan akan terus diusahakan.

n PSE dibantu bisa menjadikan LKM menjadikan corong dalam
pemberdayaan masyarakat

n Ramah lingkungan: Transformasi digital sangat penting tidak perlu
khawatir dalam transformasi digital, tidak terlalu mahal dan bisa
terjangkau.

n Diharapkan ada dampak perubahan, dampak iman. Kekuatan
mendalami ASG aktif dalam kegiatan.

Tanggapan Rm Ewal
Ucapan terima kasih dari KWI kepada CUSS karena bisa berbagi
pengalaman dari Konpernas PSE sharing praktik baik yang telah dibuat
oleh CU SS.

Tanggapan Ketua CU SS
Ucapan terima kasih boleh berbagi pengalaman dan semoga apa yang telah
disampaikan berguna dan kerjasama tetap terjaga.

TANYA JAWAB
(Materi Mgr Petrus Turang)

1. RD Marianus D. Welan – KPSE Larantuka
Mohon penegasan Monsinyur tentang muatan LKM (Lembaga

Keuangan Mikro)

MELIBATKAN - MENGEMBANGKAN - MENCERDASKAN

108 Sadhana EDISI KHUSUS No. 283 Tahun 2022

Jawaban
Mengenai LKM berkaitan dengan BPR (Bank Perkreditan Rakyat) yang
dikembangkan oleh beberapa keuskupan untuk bagaimana mengatur
keuangan dengan melibatkan banyak orang. LKM yang hampir tidak
pernah berkembang. Perhatian pada keuangan setelah adanya penyadaran
tetapi tidak berkembang dengan baik. Pengembangan dengan perjumpaan
perlu dilakukan untuk penyadaran

2. Rm. Bangun – KPSE Ketapang
Semangat inklusif dulu sangat terasa dan sekarang banyak tantangan.

Tema ekologis sangat inklusif tetapi implementasi sangat sulit.
Pendapat Mgr untuk semangat inklusif pada zaman ini?

Jawaban
Bicara soal inklusif dalam arti tertentu pertama-tama melibatkan seluruh
umat untuk memahami secara benar kerasulan sosial ekonomi itu
bagaimana. Kerjasama antar komisi perlu untuk membangun habitus
kalau tidak dipahami maka perlu diberikan penyadaran. Kalau misalnya
habitus bisa terbentuk maka bisa berkelanjutan, tapi yang paling utama
adalah spiritual sosial artinya kita bergerak bersama dan setara uskup,
imam bergerak dan saling peduli. Membangun kebiasaan perlu self giving
yaitu sikap berkorban. Ini perlu penyadaran terus-menerus dan waktu.
Paling utama adalah pemahaman dan kesadaran sehingga orang yang
terlibat dalam jejaring menjadi besar dan berkembang.

3. Rm John – Manado
Gerakan komisi pada tataran konsep sudah bagus, tapi begitu banyak

MELIBATKAN - MENGEMBANGKAN - MENCERDASKAN

EDISI KHUSUS No. 283 Tahun 2022 Sadhana 109

sekali yang berkaitan dengan implementasinya bagaimana?

Jawaban
Panggilan utama di dalam untuk rasul PSE dan mereka benar-benar
penggerak sosial dan ekonomi dan bukan hanya katolik dan karena
inklusif juga berperan diluar. Tiga langkah penting menggerakkan sosial-
ekonomi langkah pertama, literasi sosial (ekonomi dan sosial) langkah
kedua menurun, semangatnya (habitus) langkah ketiga berkelanjutan

4. Rm Paul – Ambon
PSE adalah pengembangan sosial ekonomi kenapa dipakai kata

pengembangan?

Jawaban
Pengembangan adalah development tentu ada tantangan. Kita kesulitan
sekarang karena manusia cenderung individual dan tampil diri sendiri.
banyak orang katolik pikir diri sendiri. kita bekerja bukan satu arah yang
tertutup tetapi arah yang bisa menyelaraskan diri dengan perkembangan
zaman. Pengembangan juga harus terbuka dalam jejaring dengan berbagai
pihak. PSE adalah milik bersama.

5. Ibu Triza – SGPP KWI
Bagaimana pengembangan kesetaraan gender dalam PSE?

Jawaban
Di komisi PSE sebenarnya banyak perempuan dan yang paling penting
dalam kesetaraan gender sebenarnya adalah kemampuan yang dimiliki
dan kontribusi untuk pengembangan.

MELIBATKAN - MENGEMBANGKAN - MENCERDASKAN

110 Sadhana EDISI KHUSUS No. 283 Tahun 2022

6. Rm Ewal – PSE KWI
Bagaimana sebaiknya gerakan PSE kedepannya? apakah masih

relevan melakukan animasi-animasi?

Jawaban
Buah dari penyadaran animasi dari PSE membuahkan hal-hal luar
biasa seperti keterbukaan serta berbagi dan secara kuantitatif dana
APP naik itu menunjukkan kesadaran itu berkembang. Bentuk
solidaritas tentu siapa yang membutuhkan dana yang di KWI
tentu mendapat bagian, tetapi ada tata kelola atau ketentuan yang
dipersiapkan, disini muncul persoalan dari bentuk pertanggung
jawaban. Bagaimana pendapat Mgr terhadap ini? Koordinasi dan
kunjungan ke keuskupan untuk mengetahui kondisi, apa yang
terjadi dan kesulitan apa yang dialami.

7. Rm Miller - Merauke
Tentang CU yang mengembangkan umat, tapi sekarang

CU banyak yang berkolaborasi dan sekarang banyak iman
mendirikan CU dan banyak juga yang tidak berkembang.
Fenomena itu perlu disikapi sehingga tidak merugikan. Apakah
perlu dirancang kebijakan pendirian CU? Seperti acuan atau
prosedur

Jawaban
PSE tidak memiliki hak untuk membentuk ketentuan CU
karena ada yang mengaturnya. Perlu membangun jejaring untuk
memberikan penyadaran, setiap masyarakat berhak membangun

MELIBATKAN - MENGEMBANGKAN - MENCERDASKAN

EDISI KHUSUS No. 283 Tahun 2022 Sadhana 111

finansial. PSE di keuskupan harus tetap melihat dan penyadaran
agar pendirian CU berjalan dengan baik. ini sarana pembangunan
sosial-ekonomi yang baik tetapi perlu diberikan perhatian berupa
pendidikan yang baik. Persoalan yang terjadi adalah satu orang
menjadi anggota di beberapa CU, untuk gali tutup lobang dan yang
paling bagus tiap orang hanya memiliki CU, walaupun kecil tapi
kuat memberdayakan masyarakat setempat.

8. Rm Kanis - KPSE Maumere
Bagaimana memahami di tingkat KWI ada 2 lembaga PSE

dan KARINA yang dibentuk juga oleh para uskup? Kami
perlu mendapat gambaran mengenai perlu tidak ada caritas
di keuskupan dan sekarang ada 24 lembaga keuskupan.
Bagaimana tanggapan uskup?

Jawaban
Itu sudah terjadi dan sudah diterima sebagai hal yang baik, dan
sebaiknya dibuat satu saja PSE dan Caritas dilebur di dalamnya.
Caritas umumnya tidak memiliki legalitas, di tempat lain mungkin
ada, tetapi yang tidak ada digabung saja. Dari dulu komisi PSE
adalah caritas Indonesia tetapi sejak berjalan LPPS mengambil
caritas Indonesia sehingga dengan hubungan yang lain mereka
yang kerja, tetapi perannya awal adalah PSE. kita usahakan supaya
tidak ada benturan. Banyaknya bencana di Indonesia sehingga
para uskup membentuk yayasan KARINA dengan tugas mengatur
kemanusian.

MELIBATKAN - MENGEMBANGKAN - MENCERDASKAN

112 Sadhana EDISI KHUSUS No. 283 Tahun 2022

9. Rm Robert – KPSE Ruteng
Dulu misionaris memulai karya sosial-ekonomi dengan

membuka sentra pelatihan dan sangat membantu umat
(petani, tukang) ternyata kehidupan ekonomi yang mengikuti
pelatihan itu sangat bagus. Mungkin ini bisa menjadi model
yang bisa dikembangkan PSE di keuskupan.

Jawaban
Setiap ketua komisi PSE yang baru perlu mendapatkan pelatihan
agar paham tentang kerasulan dan kerjasama yang lebih konkret.
Pada tahun 2006, saya juga pernah ikut pelatihan 2 minggu di bina
swadaya tentang persoalan PSE dan itu sangat membantu.



10. Rm Lewi – Papua Barat
Mgr Datus mengatakan kerja saja di PSE dan membubarkan

LPPS dan meminta konsentrasi saja PSE. Pada saat covid kami
mendapat dukungan karina 100 juta dan PSE mengerjakannya
dan membuat laporan dengan baik.

11. Dony – KARINA
Inti pelayanan sosial gereja, bagaimana menghadirkan sosial

gereja di masyarakat miskin? dan dari materi kemarin konsisten
sesuai dengan tema konpernas, pak budi tentang kondisi global
dan Indonesia, Rm andang tentang pelayanan berakar pada
iman, dan hari Mgr Turang ajaran sosial gereja. Pertanyaan
penting Rm andang menanyakan bagaimana menghadirkan
hasil pelayanan kualitatif bukan soal hal kuantitatif dan hal
utamanya berupa penyadaran kita dan itu menghantarkan kita
kepada hal-hal seperti APP, HPS dan LKM dan kesejajaran

MELIBATKAN - MENGEMBANGKAN - MENCERDASKAN

EDISI KHUSUS No. 283 Tahun 2022 Sadhana 113

merupakan hal yang penting. Bagaimana mengukur hal-hal
yang kualitatif ini? Agar pencapaiannya bisa dirasakan seperti
kesadaran-kesadaran itu.

Jawaban
Semua ikut terlibat untuk mengerjakan, bahu membahu dan sama-
sama merasakan persoalan ekonomi dan itu merupakan hasil paling
kualitatif

12. Bp. Edi Loke
Bagaimana mendokumentasikan hal yang dibicarakan ini

bisa sampai kepada umat? Saat ini proses yang terjadi tidak
didokumentasikan dengan baik, padahal ini sangat baik, dan
sangat perlu hal ini direfleksikan secara nyata seperti di majalah
sadana. Publikasi praktek baik di keuskupan-keuskupan bisa
dirasakan oleh umat.

13. Todo Agustinus – PSE Caritas KAM
Perlu dicari kompendium agar diterbitkan kembali dan juga

materi PSE lainnya, agar mengenal karya-karya pastoral yang
pernah dilakukan, dulu juga ada retret untuk pengurus PSE
yang baru, dan itu hal yang baik untuk dilakukan kembali.

14. Rm. Bangun - Ketapang
Konpernas di lampung Mgr mengatakan untuk CU kita sebagai

kompas moral untuk gerakan APP dan APS. Paus Fransiskus
mengeluarkan Laudato Si dan kita sudah bergerak lama untuk
HPS.

MELIBATKAN - MENGEMBANGKAN - MENCERDASKAN

114 Sadhana EDISI KHUSUS No. 283 Tahun 2022

PERTANYAAN PANDUAN PEMETAAN ISU REGIO
1. Bagaimana implementasi hasil Konpernas 2017 tentang

“Melindungi dan mengelola sumber ekonomi masyarakat”.
Cerita sukacita dan tantangan yang dialami, tata kelola
kerasulan 3 pilar PSE (APP-HPS-LKM)
2. Bagaimana pengembangan kerasulan PSE di masa yang
akan datang dengan memperhatikan implementasi Laudato
Si, Pembangunan berkelanjutan dengan kondisi Indonesia
(gerakan transformasi pembangunan yang inklusif, sosial-
ekonomi-lingkungan), mewujudkan gerakan/habitus sosial –
ekonomi ekologis di Keuskupan/paroki). Bagaimana kolaborasi
multipihak dan berbagai ide/gagasan studi hari ini?

1. REGIO SUMATERA
LUTERA – Lumbung Sejahtera
Sharing implementasi hasil konpernas 2018 tentang melindungi

dan mengelola sumber ekonomi masyarakat.

PSE KAM menerima dana dari PSE KWI sebesar 1.200.000.000
untuk mendukung program 3 tahun di desa wisata di
sibaganding. Dana yang terpakai sekitar 978.000.000. Tingkat
keberhasilan mencapai 90%.

Desa yang terlibat awalnya ada 3. Namun, ada 2 desa yang
tidak melanjutkan Kegiatan Sebagai desa wisata. Jadi hanya 1
desa, yakni desa sibaganding Parapat yang terlibat aktif dalam
optimalisasi desa wisata.

MELIBATKAN - MENGEMBANGKAN - MENCERDASKAN

EDISI KHUSUS No. 283 Tahun 2022 Sadhana 115

Apa yang dibuat?
1) Tanaman kopi untuk meningkatkan pendapatan petani di

sekitar desa wisata.
2) Tanaman bunga krisan untuk meningkatkan pendapatan

petani kopi karena ditanam di sela tanaman kopi.
3) Advokasi kesamaan harga jual kopi di warung pinggir danau

toba.
4) Persoalan hutan kemasyarakatan (HKM). Masyarakat

mendapat hak olah tanah milik hutan di sekitar hutan.

Tantangan yang dihadapi:
1) Orang muda tidak terlibat aktif dalam program.
2) Kurangnya SDM yang profesional.

Keberhasilan:
Adanya sinergitas antara pengurus desa dengan kelompok PSE.

Proses Pengembangan Kerasulan PSE dalam Menghidupkan
Laudato Si:
PSE di regio sumatera menjunjung tinggi semangat Laudato Si. Hal
itu tampak nyata dalam Kegiatan yang dinyalakan dan digerakkan
oleh PSE Keuskupan yang turun langsung ke paroki untuk memulai
Kegiatan yang dapat Membantu perekonomian umat; Misalnya di
Keuskupan padang, ada program Hutan Rakyat berbasis Karet. Selain
karet unggul, ditanam juga tanaman yang memiliki nilai ekonomi
tinggi, seperti kayu gaharu, kayu meranti, kayu rotan dan tanaman
obat-obatan. Di sibolga, adanya penanaman pohon di lahan kosong
milik paroki-paroki. Di Palembang, adanya pembukaan lahan
kebun karet dan ternak sapi. Di tanjung karang, adanya peternakan

MELIBATKAN - MENGEMBANGKAN - MENCERDASKAN

116 Sadhana EDISI KHUSUS No. 283 Tahun 2022

sapi. Di pangkal pinang, adanya proses pemanfaatan kotoran ternak
dan Manusia untuk menghasilkan biogas.

Usulan
1) Proyek ini perlu kita lanjutkan dengan memperhatikan

transparansi penggunaan dana, akuntabilitas dan kredibilitas.
2) Harapannya Komisi PSE KWI memfasilitasi PSE Keuskupan

agar dapat membuat proposal dan pelaporannya dengan baik.

2. REGIO KALIMANTAN
Pertanyaan I
Program Pernas Tahun 2018 sudah berjalan
Pengalaman Pilot Project:
a. Monitoring dan Evaluasi belum berjalan
b. Tools/instrument masih harus diperkuat oleh tim KWI

Hambatan -hambatan / kendala
a. Kurang adanya monitoring dan evaluasi terhadap dana-dana

yang sudah diberikan
b. Terkadang masih ada laporan-laporan yang belum transparan
c. Masih kurang adanya monitoring dan evaluasi terhadap

Penggunaan dana App (maka perlu diadakan system atau
regulasi untuk cara pemberian dana APP)
d. Kesulitan melakukan pembinaan kelompok secara
berkelanjutan

Pertanyaan II
1) Melakukan Pilot Project secara regio

MELIBATKAN - MENGEMBANGKAN - MENCERDASKAN

EDISI KHUSUS No. 283 Tahun 2022 Sadhana 117

2) Melakukan penguatan SDM dengan cara membuat pelatihan-
pelatihan

3) Sosialisasi Gerakan Kalimantan Baru, Agar semakin dikenal
umat yang akan dituangkan melalui program-program
kedepannya

3. REGIO MAM
Cerita Sukacita
v 3 pilar PSE menjadi satu kesatuan dan mampu melibatkan

umat
v Komisi PSE sinergi dengan komisi-komisi lain di Keuskupan
v Dukungan para pastor paroki yang mendukung gerakan APP
v Terbentuk relawan-relawan dari staf CU
v APP menjadi kekuatan
v Membentuk Tim APP-HPS dan LKM
v Terbentuk forum LKM
v Mendorong CU untuk mendukung kelompok-kelompok tani

bawang, kelompok tenun dan nelayan
v kerjasama dengan Pemerintah
v LKM membantu CU dan menjadi sarana dalam PSE
v mendorong umat untuk bergabung dengan CU

Tantangan
n Rangkap Tugas
n Wilayah pelayanan luas
n biaya yang besar untuk kunjungan ke wilayah
n Tidak memiliki staf PSE
n pandemi

MELIBATKAN - MENGEMBANGKAN - MENCERDASKAN

118 Sadhana EDISI KHUSUS No. 283 Tahun 2022

Rencana Pengembangan kedepan
n Komisi PSE tetap menjadi penggerak untuk menghasilkan

aksi-aksi nyata
n melibatkan para pihak (lintas komisi, lintas iman)
n pemanfaatan dana APP untuk usaha-usaha produktif
n Tata kelola yang jelas
n program yang profitis

Usulan
1) Pilot Project Regio MAM
2) Pembangunan sentrum di masing-masing Keuskupan

4. REGIO PAPUA
1) Keuskupan Timika :

v Bagi tugas SKP dan PSE, SKP fokus pada pemetaan
(batas wilayah kampung), PSE mengelola sumber-sumber
ekonomi masyarakat lokal, Kerjasama dengan PT Freeport
(pertanian, perikanan budidaya tangkap, keterampilan
mekanik motor tempel pembuatan viber, kelistrikan
menggunakan dana kampung, penguatan ekonomi rumah
tangga) Gerakan ini sampai dengan hari ini masih tetap
jalan.

v Beberapa paroki sudah mengembangkan Buah Merah,
tanah-tanah Gereja produksi dan harga bisa ditekan.

v Prinsip Gerakan Tungku Api, punya rumah sendiri, punya
kandang sendiri, punya kebun sendiri, punya kolam
sendiri.

v Upacara Adat dengan Uskup terkait aksi Jual Tanah, “siapa

MELIBATKAN - MENGEMBANGKAN - MENCERDASKAN

EDISI KHUSUS No. 283 Tahun 2022 Sadhana 119

jual tanah adat makan”.
v Dengan pemerintah agak susah untuk mendapat legalitas

tanah masyarakat,
v Penguatan kepala desa dan aparat kampung untuk

mengelola sumber-sumber ekonomi masyarakat lokal.
v Bahkan sekarang Kerjasama dengan dinas perkebunan

penanaman kelapa di sepanjang bibir pantai.
v “Meno engkau tidak bisa bantu orang kalau engkau tidak

punya uang”
v PT didirikan untuk membantu operasional mendukung

kegiatan-kegiatan PSE, sebagai salah satu sumber “Bisnis
dan Pemberdayaan”
v Hampir semua dinas menjadi mitra kerja, kadang-kadang
jalan bersama. Saling support bersama mitra-mitra yang
ada. Bukan hanya Freeport tapi juga Pemda. Logo dalam
baliho Pemda, Freeport dan Keuskupan.
v Dengan kegiatan ini, masyarakat mendapat penghasilan
harian dari kebun mereka sendiri.

2) Keuskupan Agats :
Pasca pertemuan di Lombok: RPJMK di stasi Paroki Jamas:

perjuangkan bersama masyarakat kampung. Pemerintah
daerah menyerahkan program ke semua kampung. Program
yang disusun bersama masyarakat tidak bisa ditanggapi baik.
v Di Paroki Senggo, Kayu Gaharu, Pembibitan dan

Penanaman, bersama SKP melakukan pemetaan dan
pembuatan noken gaharu dan noken tebu rawa.
v Di Paroki sawaerma, lakukan kegiatan inventarisasi
kearifan lokal: Dapat surat dari bupati, tetapi terhambat

MELIBATKAN - MENGEMBANGKAN - MENCERDASKAN

120 Sadhana EDISI KHUSUS No. 283 Tahun 2022

karena 2018, muncul KLB. Uskup memerintahkan
seluruh komisi, fokus ke KLB. Tetapi data sudah ada.
v Kegiatan KLB: As-Atat: melakukan kegiatan
pendampingan, pembukaan kebun masyarakat, lahan
pekarangan masyarakat, pemberian makan minum.
Sampai saat ini, pemerintah response. Lewat kementerian
sosial: ayam petelur, kios, buka kolam ikan jumbo.
Perhatian dari pemerintah pusat sangat baik. Kios
sembako untuk masyarakat, ayam petelur untuk gizi anak
anak.
v LKM: Komisi PSE dan CU Ndar Sesepok bekerjasama
kios dan pendampingan kelompok ikan asin di kampung
Omor.
v APP bersama lintas komisi bersama Komisi Kitab Suci
dan Komisi Kateketik
v Saat ini dibantu solar cell di beberapa titik, penampung
air. Lanjut dengan WWF – bicara tentang ekologis isinya
tentang climate change.
v PT HAS dan CV didirikan untuk membantu operasional
mendukung kegiatan-kegiatan PSE
v Bantuan dari Kemensos, 6 kios, 11 titik ayam petelur
v Sebagai animator, motivator dan fasilitator. Bahkan
sampai implementor.

3) Merauke
v SKP menjalankan pemetaan. Fokus suku Yei, daerah yang
diserang oleh investor untuk kebun sawit.
v Dibangun kios
v Pelatihan pelatihan : pembuatan bonggol pisang sebagai

MELIBATKAN - MENGEMBANGKAN - MENCERDASKAN

EDISI KHUSUS No. 283 Tahun 2022 Sadhana 121

tepung
v Pelatihan pupuk organic untuk mama mama
v Membina kelompok sayur sayuran: ada pembinaan

masyarakat di bidang pertanian. Bahkan mengambil hasil
masyarakat, dijual di gereja.
v Perubahan kepemimpinan merubah cara kerja komisi
komisi.
v Ada tantangan dalam pelaporan. Ketika tahun 2019
mengalami kesulitan dapat tantangan untuk mendapatkan
laporan.
v Ada beberapa kios yang tetap dikunjungi.. Apakah mereka
harus kembalikan itu atau tidak. Butuh pelatihan pelatihan
lagi.
v Dana tersebut diambil dari APP. Laporan menjadi
tantangan bagi kita.
v Wilayah keuskupan Merauke: waktu Gerakan tungku api,
agar masyarakat yang sudah memiliki tanah harus dikelola
secara baik. Koordinasi dengan ketahanan pangan untuk
dapatkan bibit. Ada beberapa kelompok yang dibantu
bibit…
v Masyarakat kurang mampu mengolah kebun… Tradisi
meramu dan bercocok tanam, butuh proses.
v Ada 3 titik kios: SP 9 dikelola stasi, dewan paroki: apakah
dana dikembalikan atau tidak.
v Lintas komisi mengalami kesulitan
v Dengan pemda banyak peluang, komunikasi orang katolik
yang aktif di gereja menjadi peluang.
v Dengan bank Papua, memberikan 10 juta tanpa jaminan.

MELIBATKAN - MENGEMBANGKAN - MENCERDASKAN

122 Sadhana EDISI KHUSUS No. 283 Tahun 2022

v HPS berkoordinasi dengan Pemda.
v Pernah mengirim Beras 20 ton ke Timika.
v Prinsip kerja dengan pemerintah, kita harus merendah

karena pemerintah agak sedikit sombong.

4) Keuskupan Manokwari-Sorong
v Klinik penghasilan luar biasa, dampingi terus, dari 6 klinik
hasil produk dari Delsos.
v Klinik memberikan bantuan dana kepada PSE saat
dibutuhkan
v Asrama
v Usaha ikan, (hasil dikumpul, supaya harga sama)
v Program Pala, dialihkan untuk dana covid-19.
v Kader Kesehatan di beberapa kampung, khususnya di
daerah Maybrat.
v Keterbatasan staf di Komisi PSE, hanya 2 orang.

5. REGIO NUSRA
Implementasi hasil Konpernas 2017 tentang “Melindungi dan

Mengelola Sumber-sumber Hak Hidup Masyarakat Lokal” di
Regio Nusra; cerita sukacita dan tantangan yang dialami

1) Maumere:
Sebelum Konpernas 2017, di tingkat Regio Nusra sudah

dibicarakan tema-tema seputar perlindungan hak hidup
masyarakat lokal, dalam beberapa kesempatan pertemuan
Regio. Selanjutnya tema itu diperdalam lagi dalam Konpernas
2017 tersebut. Tentang 3 pilar Kerasulan PSE, untuk APP,

MELIBATKAN - MENGEMBANGKAN - MENCERDASKAN

EDISI KHUSUS No. 283 Tahun 2022 Sadhana 123

Keuskupan Maumere sudah menjalankan peran animasi,
melalui pertemuan-pertemuan bersama pastor paroki yang
diteruskan kepada umat di paroki-paroki. Hasilnya semakin
baik dari tahun ke tahun. Itu berarti kesadaran orang tentang
ber-APP semakin baik. Dalam kaitannya dengan program pilot
project, sosialisasi APP pun dibuat dalam kelompok-kelompok
dampingan dan itu diteruskan meskipun program sudah
selesai. HPS diselenggarakan di tingkat keuskupan berdasarkan
tema-tema yang diberikan dari KWI. Gereja yang menginisiasi,
pihak pemerintah selalu dilibatkan dalam kegiatan ini. LKM
mungkin pilar yang kurang mendapat perhatian dan belum
ada program khusus kecuali pendampingan CU Bahtera
Sejahtera. Selain itu PSE juga sudah membentuk Koperasi
Pemasaran Petani Kakao “ROMEO” yang sudah berjalan 2
tahun. Kendalanya adalah manajemen yang belum mantap

2) Ruteng:
APP: selalu membuat katekese yang berkaitan dengan APP dan

temanya selalu berkaitan dengan program tahunan pastoral
Ruteng sehingga komisi-komisi terkait selalu terlibat. Setiap kali
ada kegiatan-kegiatan pemberdayaan yang menggunakan dana
APP, selalu dijelaskan bahwa dana ini berasal dari umat sendiri
yang kembali kepada mereka melalui pemberdayaan. Dengan
itu kontribusi umat dalam APP pun semakin meningkat
sangat signifikan. Ada pembagian porsi pemanfaatan dana APP
untuk Caritas, Puspas dan PSE yang dibuat oleh Panitia APP
Keuskupan. Dengan begitu semua komisi merasa dilibatkan
dalam urusan APP. HPS: dilaksanakan di tingkat kevikepan
masing-masing dengan penentuan tempat yang diatur secara

MELIBATKAN - MENGEMBANGKAN - MENCERDASKAN

124 Sadhana EDISI KHUSUS No. 283 Tahun 2022

bergilir di paroki-paroki supaya umat di paroki-paroki tahu dan
paham tentang HPS. LKM: perkembangan koperasi-koperasi
agak lambat karena pendidikan pemberdayaan kurang. Karena
itu PSE fokus mendampingi panitia pendidikan koperasi-
koperasi untuk memusatkan perhatian pada pemberdayaan
sehingga anggota tahu bagaimana memanfaatkan dana koperasi
untuk usaha-usaha produktif, yang pada gilirannya menjadi
daya tarik bagi umat-umat lain untuk ikut bergabung dalam
koperasi.

3) Kupang:
Berkaitan dengan implementasi hasil konpernas, Regio Nusra

punya kesepakatan BELARASA. Di Kupang hal itu sudah
dilakukan meskipun belum menyentuh seluruh paroki karena
sumber daya yang terbatas. APP: melakukan animasi dan
motivasi. Fasilitator utamanya adalah Bapa Uskup. Komisi
PSE dalam kerja sama dengan komisi kateketik dan Kitab
Suci membuat bahan sosialisasi dalam bentuk katekese offline
maupun online, untuk disampaikan kepada umat. Komisi
menyiapkan bahan, urusan perbanyakan bahan diserahkan
kepada paroki-paroki masing-masing. Pemasukan dana APP
Keuskupan Agung Kupang cukup besar, tetapi PSE sama sekali
tidak mengelola dana itu sehingga menjadi kesulitan tersendiri
bagi PSE untuk mengakses dana tersebut. Dana APP dikelola
oleh Ekonom Keuskupan. HPS: perayaan dilakukan tiga tahun
sekali. Ada juga perayaan HPS tingkat wilayah Kabupaten dan
menggandeng pemerintah dan dijalankan bersama dengan
kegiatan Pesparani sehingga melibatkan semua umat, bahkan
seluruh golongan se-Kabupaten. LKM: di Kupang, hampir

MELIBATKAN - MENGEMBANGKAN - MENCERDASKAN

EDISI KHUSUS No. 283 Tahun 2022 Sadhana 125

setiap paroki memiliki koperasi dan diinisiasi oleh PSE, namun
dalam perkembangan selanjutnya, setelah menjadi besar,
banyak koperasi melepaskan diri dari PSE. Peran PSE saat ini,
memberi penguatan kepada koperasi-koperasi yang ada dan
memotivasi umat untuk terlibat dalam koperasi.

4) Denpasar:
PSE dulu punya banyak divisi yang dipegang oleh orang-

orang berkompeten, tetapi sejak Uskup meleburkan semuanya
dalam PSE, orang-orang tersebut hampir tidak lagi melibatkan
diri. Koperasi-koperasi yang tumbuh, hampir semuanya lahir
dari paroki-paroki, bukan inisiatif PSE. PSE berperan dalam
program-program pendampingan koperasi terutama dalam
kaitan dengan pengembangan eco-enzym. Kegiatan-kegiatan
kerasulan PSE yang ada di Keuskupan berkaitan dengan
tiga pilar APP: bahan pendalaman iman disusun dalam
kerja sama dengan komisi kateketik dan kerasulan Kitab
Suci. Penggandaan bahan dibiayai oleh PSE sekalipun PSE
tidak langsung mengelola keuangan APP. Ada 26 proyek di
Keuskupan Denpasar yang memanfaatkan dana APP dan HPS
Nasional, tetapi ada 7 proyek yang mandek karena berbagai
hambatan. Monitoring program dijalankan dengan baik oleh
PSE HPS: untuk tingkat keuskupan pernah dirayakan satu kali,
selanjutnya di masing-masing paroki perayaan HPS dilakukan.

5) Weetabula:
APP: Bahan animasi APP dibuat dalam kerja sama dengan

komisi kateketik, Kitab Suci dan Keluarga. Penggandaan
bahan diserahkan kepada paroki-paroki, dan paroki-paroki

MELIBATKAN - MENGEMBANGKAN - MENCERDASKAN

126 Sadhana EDISI KHUSUS No. 283 Tahun 2022

memodifikasi lagi bahan tersebut sesuai dengan situasi masing-
masing paroki. Dana yang terkumpul diserahkan kepada
ekonom dan ekonom yang mengelola. HPS: perayaan sudah
dilakukan 4 kali di tingkat keuskupan
LKM: PSE belum banyak berkecimpung di situ karena koperasi
tumbuh dari umat sendiri dan cukup banyak koperasi dari luar
yang masuk.

6) Larantuka:
APP: bahan dipilih sendiri sesuai tahun pastoral. Komisi-

komisi lain juga dilibatkan, juga imam-imam muda pun
dilibatkan dalam menyiapkan bahan katekese. Implementasi
Konpernas 2017 dilakukan oleh PSE dalam kerjasama dengan
komisi-komisi lain, terutama dalam budidaya sorgum. Ada
lima kelompok yang didampingi untuk menerapkan pertanian
organik selaras alam. Kendalanya adalah pemasaran hasil
pertanian ini. PSE coba mencari bentuk lain, yakni anggota
kelompok sendiri yang menjual hasil mereka. HPS: PSE
yang menginisiasi dengan melibatkan pemerintah dan LSM.
LKM: CU Sinar Saron didirikan oleh PSE, tetapi setelah
berkembang, PSE mundur. KBG jadi fokus pastoral. Karena
itu PSE mendampingi koperasi-koperasi (UBSP) kecil di KBG,
juga di kelompok-kelompok dampingan. PSE Larantuka juga
mengembangkan “kios berjalan”.

7) Atambua:
APP: bahannya disusun di Puspas bersama dengan komisi-

komisi terkait. Setelah bahan tersusun, dibuat animasi kepada
fasilitator dari paroki-paroki sehingga katekese APP dapat

MELIBATKAN - MENGEMBANGKAN - MENCERDASKAN

EDISI KHUSUS No. 283 Tahun 2022 Sadhana 127

berjalan dengan baik. Kesadaran umat dalam ber-APP semakin
meningkat. Dana APP sepenuhnya diurus oleh ekonom.
Implementasi program besar: PSE Atambua mendampingi
paroki-paroki sesuai kebutuhan mereka. HPS: perayaan dibuat
per-dekenat dengan melibatkan pemerintah setempat. Dua
tahun terakhir diserahkan kepada paroki-paroki masing –
masing.
LKM: CU Kasih Sejahtera tumbuh dari PSE.

8) Ende:
PSE Ende fokus mendampingi kelompok-kelompok petani

untuk mengembangkan pertanian organik. Komisi PSE sendiri
memang punya anggota komisi yang ditetapkan keuskupan,
tetapi ada anggota lain yang bergabung karena misi PSE yang
sejalan dengan kerja-kerja mereka. Ada kegiatan-kegiatan
yang didukung dengan pendanaan APP dan HPS, tetapi ada
juga kegiatan yang didanai oleh lembaga-lembaga mitra yang
punya program sejalan. PSE juga memanfaatkan lahan milik
keuskupan sebagai tempat belajar pertanian organik bagi umat
dan orang muda. PSE juga mengembangkan pasar online
dalam kerja sama dengan KOMSOS.
PSE harus mendapat ruang yang lebih luas dan fleksibel yang
bukan saja mengelola program-program pendampingan, tetapi
juga mengelola pendanaan APP. Dalam pendampingan, PSE
bekerjasama dengan KOMSOS untuk edukasi pertanian
organik. Bahan animasi APP disiapkan oleh PSE dalam kerja
sama dengan Komisi Kateketik dan Kerasulan Kitab Suci,
sedangkan penggandaan dan pelaksanaan katekese diserahkan

MELIBATKAN - MENGEMBANGKAN - MENCERDASKAN

128 Sadhana EDISI KHUSUS No. 283 Tahun 2022

kepada paroki-paroki masing-masing. Dana APP dikelola oleh
panitia APP Keuskupan dengan alokasi-alokasi yang diatur
untuk dikirim kepada Panitia APPN, untuk membantu kegiatan
pastoral, untuk kevikepan-kevikepan dan paroki, dan untuk
komisi PSE sendiri yang dipakai untuk pendanaan program-
program pendampingan. Perayaan HPS dilakukan 3 tahun
sekali di tingkat keuskupan dan dua tahun lainnya dirayakan di
tingkat paroki dengan mengusung tema yang ditetapkan oleh
PSE KWI. Sehubungan dengan LKM, ada banyak koperasi
dan CU yang beroperasi di wilayah Keuskupan Agung Ende,
hanya satu CU yang lahir dari rahim Komisi PSE yang hingga
kini dapat dikatakan tetap membawa nama keuskupan dan
masih memiliki hubungan kerja sama dengan Komisi PSE.

Bagaimana Implementasi Laudato Si dan kerja sama dengan
berbagai pihak di masa mendatang?

Regio Nusra bersepakat untuk menjadikan LAUDATO
SI sebagai gerakan bersama di Nusra dalam tema besar:
MEWUJUDKAN GERAKAN SOSIAL DAN EKONOMI
EKOLOGIS. Untuk mengusung ini, kami bersepakat:
menjadikan metode abcd sebagai bentuk pendekatan
dalam animasi dan pemberdayaan masyarakat. Selanjutnya
pemanfaatan dana-dana APP dan HPS dikonsentrasikan
untuk program-program yang mengimplementasikan Laudato
Si. Pemanfaatan dana APP bukan lagi bersifat hibah, tapi
dikembalikan untuk diakses pada kelompok pemberdayaan
lainnya.

MELIBATKAN - MENGEMBANGKAN - MENCERDASKAN

EDISI KHUSUS No. 283 Tahun 2022 Sadhana 129

6. REGIO JAWA
Implementasi:
Pemulihan ekonomi berkelanjutan Melindungi dan Mengelola

Sumber Ekonomi Masyarakat”, 3 pilar ; APP. HPS dan LKM.

1) Pilar HPS: selain ceremony juga ada 2 pendekatan yang
dilakukan urban farming melalui sekolah, hidroponik, tani
organik dan pengolahan lahan sempit di rumah dan pengolahan
lahan paroki yang mangkrak . Konservasi Pangan Inisiasi Jali
sebagai bahan pangan lokal dengan didukung subsidi dana
APP Nasional Rp 1.062.504.000 petani pedesaan: melalui
kelompok tani melalui bedeng-tanaman (malang, bandung,
Surabaya)

2) Pilar APP: Pendampingan UMKM ( KAJ melalui pelatihan
dan mentoring, KAS melalui kegiatan bazar dan pemulihan
UMKM, Surabaya mendukung Gerakan gubernur pemulihan
UMKM). Kebijakan Dana APP dan HPS KAJ dikelola oleh
tim DSS (PSE bukan lagi eksekutor, tapi animator, fasilitator
dan provokator), Kebijakan baru KAS dana APP tidak utk
karitatif untuk pemberdayaan UMKM.

3) Pilar LKM: Pendampingan CU di satu sisi menumbuhkan
habitus baru berkaitan dengan kesadaran pengembalian kredit
yg semakin baik tetapi juga ada ketidak harmonisan antara CU
dengan PSE (Malang)

Habitus Baru
(Sharing Bogor)
n Membuat “Gerakan Kolekte Sampah” bersinergi dengan

MELIBATKAN - MENGEMBANGKAN - MENCERDASKAN

130 Sadhana EDISI KHUSUS No. 283 Tahun 2022

Pemerintah, Tokoh Agama dan Perusahaan Swasta di Kota
Bogor dan juga bekerjasama dengan kementerian dalam
Negeri, kementerian Manves dan UNDP.
n Perusahaan yang sudah diajak kerjasama perusahaan MAYORA.
n Gereja berperan untuk mengedukasi dan mensosialisasikan
ke umat. Umat diajak untuk memilah sampah rumah tangga
dan dibawa ke Gereja. Pihak Gereja telah menyiapkan tempat.
Sampah yg dikumpulkan umat dijual dan hasil penjualan
menjadi hasil kolekte dari umat,
n Tgl 21 Februari diluncurkan Bersama dengan pemerintah.
Dan Gerakan sudah ada payung hukum.
n Gerakan Kolekte Sampah dikota Bogor dijadikan pilot project
oleh keuskupan Bogor.

TANGGAPAN NARASUMBER
1. RP L. Andang Binawan, SJ
n Analogi: mulai dari sepasang orang tua yang ingin agar

anaknya mengikuti kursus di luar sekolah. Lalu mereka
berunding kira-kira kursus apa yang paling cocok untuk
anak. Pertimbangannya: biaya, kemampuan anak, konteks
masalah. Kira-kira tujuan orang tua mengkursuskan anaknya
untuk sebuah keterampilan adalah bukan pertama-tama soal
keterampilan sepakbola agar terbentuk keterampilan motorik
terbentuk. Yang kedua kerjasama dengan pelatih. Tolak ukur
pelatih dan orangtua berbeda.
n Perumpamaan ini berlaku untuk Gereja. Gereja ibarat orangtua
dan yang diluar adalah pelatih. Parameternya adalah bukan soal
keuntungan finansial, tetapi pertumbuhan iman. Ke “dalam”

MELIBATKAN - MENGEMBANGKAN - MENCERDASKAN

EDISI KHUSUS No. 283 Tahun 2022 Sadhana 131

perlu banyak menggunakan istilah-istilah yang menguatkan
nilai iman.
n Sikap dasar akan berbeda. Kita berusaha terus agar program
berjalan tapi analisis sulit untuk diukur.
n Posisi PSE adalah sebagai orangtua, bukan sebagai pelatih.
n Inilah pastoral-gembala termasuk bukan hanya memberi
menjaga mengarahkan tetapi memberi makan yang baik.
Memberi makan iman termasuk dalam kegiatan PSE.
n Beberapa hal yang tadi disampaikan sangat bagus, namun
harus dimasukkan perspektif tersebut
n Soal keterlibatan – pentingnya melibatkan komisi dan seksi
yang lain di paroki. Sinergi itu penting. Ada 4 kategori
kerjasama : 1). Komunikasi-hanya saling berbagi info, saling
tahu saja; 2) Koordinasi-berusaha menyamakan langkah-
langkah agar bisa jalan bersama tahu dia kerja apa dan saya apa;
3). Kolaborasi-bekerjasama sekedarnya, arah bisa berbeda dan
4). Sinergi (sinergon) dengan ke khas’an masing-masing tetapi
satu tujuan. Kerjasama dengan Pemerintah itu bisa menjadi
baik, tetapi harus hati-hari supaya tidak sekedar “demi proyek”.
n Kita memang perlu menggerakkan. Penggerak perlu cerewet.
Menggerakkan dan mengingatkan.

2. Setyo Budiantoro
n PSE KWI perlu membuat check list – tidak perlu rigid ,

misalnya soal prinsip inklusif, atau sesuai dengan muatan lokal,
semangat, keterlibatan gender, kemajemukan, anak muda,
keterlibatan stakeholder dan soal keberlanjutan.
n Monev, transpirasi, leveling dalam kategori kerjasama

MELIBATKAN - MENGEMBANGKAN - MENCERDASKAN

132 Sadhana EDISI KHUSUS No. 283 Tahun 2022

parameter-parameter itu akan nada gambaran agar checklist
nya makin banyak.
n Good Practice – memanfaatkan teknologi digital, knowledge
management
n Masing-masing regio – problem lokal apabila memang di
wilayah tertentu problemnya masih persoalan malnutrisi,
stunting atau basic needs, memenuhi kebutuhan hidup dulu.
n Pembuatan roadmap – perlu melihat perencanaan pemerintah,
sehingga bisa sinergi. Dan upaya membangun orkestrasi.
n Dalam kacamata Bappenas – pelibatan dalam proses perencanaan
SGDs. Menjadi leverage, menjadi katalis seringkali yang
menentukan keaktifan kita.Persistensi, kegigihan dan sesuatu
yang berbeda mesti dilakukan.
n Melihat peluang yang ada
n Terminology; gunakan terminology yang inklusif.
n Basic needs di NTT. TTS jadi model
n Stakeholder dan proposal sustainability
n Kelompok tani berdasarkan tema dan dengan tema akan
melibatkan banyak orang.

MELIBATKAN - MENGEMBANGKAN - MENCERDASKAN

EDISI KHUSUS No. 283 Tahun 2022 Sadhana 133

RANGKUMAN
DISKUSI PER REGIO

Hal-hal yang Perlu Ditingkatkan dari 3 Pilar Pse Di Masa
Depan

No. TIGA PILAR & Hal – Hal Yang Perlu Diperhatikan Ke Depan
AREA Penting

1 APP Masih banyak PSE kesulitan mengakses
dana APP keuskupan, karena dikelola
langsung oleh ekonom/keuskupan
tanpa peran PSE

Harapan agar pemanfaatan dana APP
bukan lagi bersifat hibah dan karitatif,
tapi untuk usaha produktif dengan
sistem bergulir dengan mekanisme
yang jelas.

Ada tantangan dalam pelaporan
pengelolaan dana APP: transparansi dan
MELIBAaTkKuAnNta-bMilEitNaGsEMBANGKAN - MENCERDASKAN

134 Sadhana EDISI KHUSUS No. 283 Tahun 2022

2 HPS Masih kurang adanya monitoring dan
evaluasi terhadap Penggunaan dana
APP yang sudah diberikan ke Keuskupan
(maka perlu diadakan system atau
regulasi untuk cara pemberian dana
APP)

Refleksi iman dalam implementasi
program pemberdayaan perlu dilakukan.

Level kerjasama: komunikasi –
koordinasi – kolaborasi – Sinergi

Dana HPS fokus untuk implementasi
Laudato Si

3 LKM 1 Masih banyak PSE yang belum
memberikan perhatian khusus pada
LKM atau belum melakukan kegiatan
khusus terkait pilar LKM.

2 Perkembangan koperasi/CU melambat
karena kurang pendidikan di bidang
pemberdayaan bagi para anggotanya.

3 Koperasi yang dibangun PSE setelah
besar memisahkan diri dari PSE.

4 Implementasi 1 Ada pengalaman penguatan kepala desa

Gerakan dan aparat kampung untuk mengelola

Melindungi sumber-sumber ekonomi masyarakat

dan Mengelola lokal.

Sumber

Ekonomi

Masyarakat

MELIBATKAN - MENGEMBANGKAN - MENCERDASKAN

EDISI KHUSUS No. 283 Tahun 2022 Sadhana 135

2 Masih ada kesulitan untuk mendapat
legalitas tanah masyarakat dari
Pemerintah setempat,

3 Masih ada kesulitan melakukan
pembinaan kelompok secara
berkelanjutan

4 Orang muda belum terlibat aktif dalam
program.

5 Monitoring dan Evaluasi belum berjalan
untuk pilot project untuk itu, tools/
instrument masih harus diperkuat oleh
tim KWI

6 Pilot Proyek kita lanjutkan dengan
memperhatikan transparansi
penggunaan dana, akuntabilitas dan
kredibilitas.

5 Gerakan 1 Inisiatif Pertanian organik/
Ekologis berkelanjutan sudah ada dan bertumbuh

2 Sudah ada gerakan pengolahan sampah
dan bertambah

3 Terlibat dalam Rencana Aksi SDGs
Kabupaten Kota

4 Perlu kerendahan hati untuk
membangun Kerjasama dengan
pemerintah. Ini tantangan tersendiri

6 Tata Kelola 1 Road map Regio dan keuskupan sangat

Kerasulan PSE penting. Bahkan RoadMap Keuskupan

perlu melihat perencanaan pemerintah

MELIBATKAN - MENGEMBANGKAN - MENCERDASKAN

136 Sadhana EDISI KHUSUS No. 283 Tahun 2022

2 Check List tema penting untuk
pengarusutamaan (inklusif, gender,
anak muda, keberlanjutan, dll)

3 Pentingnya program Capacity Building
4 Pentingnya Kerjasama: lintas

keuskupan, lintas komisi
5 Bermitra dengan pemangku kepentingan

terkait
6 Usaha produktif untuk dukung karya

pelayanan PSE
7 Mendirikan PT/CV untuk operasional

mendukung kegiatan-kegiatan PSE
(sebagai salah satu sumber “Bisnis dan
Pemberdayaan”).
8 Keterbatasan staf Komisi PSE (SDM
Kurang profesional)
9 Perubahan kepemimpinan merubah cara
kerja komisi komisi.
10 Pendokumentasian Good Practices
karya-karya PSE untuk pembelajaran
bersama
11 Komisi PSE KWI memfasilitasi PSE
Keuskupan agar dapat membuat
proposal dan pelaporannya dengan baik.
12 Memperhatikan prioritas isu strategis
setiap regio

MELIBATKAN - MENGEMBANGKAN - MENCERDASKAN

EDISI KHUSUS No. 283 Tahun 2022 Sadhana 137

SHARING
LEMBAGA MITRA

1. CARITAS INDONESIA
(Donatus Akur)

l Bersyukur bisa ikut berproses dalam kegiatan pernas PSE.
l Tujuan kita berkarya sosial di tengah masyarakat mengatasi

persoalan hidup di masyarakat.
l Terima kasih juga kepada PSE Keuskupan dalam gerak

Bersama kita menangani pandemic covid 19 di Keuskupan.
Keuskupan sangan responsive dalam penanganan
pandemic covid 19.
l Senang bisa bersinergi dengan PSE, SGGP dan KKP.
Bangga menjadi bagian dari Gereja Katolik yang dapat berkarya
di tengah-tengah masyarakat menghadirkan wajah Gereja

MELIBATKAN - MENGEMBANGKAN - MENCERDASKAN

138 Sadhana EDISI KHUSUS No. 283 Tahun 2022

2. KOMISI KEADILAN DAN PERDAMAIAN
(RP Eko Aldilanto, O.Carm)

l Dalam konteks karya tidak banyak berbeda dengan karya
PSE.

l KKP memiliki 4 pilar (Lingkungan Hidup, Migran –
Perantau, Advokasi dan Pendidikan GAT)

l Mengajak teman-teman di Keuskupan untuk
mengupayakan keadilan, perdamaian.

l Tindakan nyata karya PSE adalah spiritualitas kepedulian.
l KKP juga mengajak seluruh umat di bumi untuk tidak

melakukan kekerasan
l KKP kerjasama dengan kementerian KKPA, Lingkungan

hidup, Sosial dan Agama.
l Kekhasan KKP membantu keuskupan dalam pengurangan

kasus PMI.
l Kerjasama dengan PSE KWI dalam penanganan masalah

buruh Migran dengan program pemberdayaan ekonomi
buruh migran.

3. SEKRETARIAT GENDER DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN
(Triza Yusnio)

l Senang dapat ikut berproses dalam pertemuan beberapa
hari ini.

l Harapannya dapat bersinergi antar Komisi : Kerjasama
KWI dan Keuskupan, Workshop Rumpun masyarakat
dengan tema “Menghormati dan memberdayakan
martabat perempuan”

MELIBATKAN - MENGEMBANGKAN - MENCERDASKAN

EDISI KHUSUS No. 283 Tahun 2022 Sadhana 139

Catatan :
v Gender tidak sama dengan seksi. Gender adalah

pemberdayaan laki-laki dan perempuan secara sosial. Seksi
adalah perbedaaan laki-laki dan perempuan berdasarkan
biologis (Illich 1993)
v Gender adalah perbedaan – perbedaaan peran, status,
tanggung jawab, fungsi perilaku laki-laki dan perempuan
yang merupakan konstruksi (rekayasa) sosial. Gender
bukan didasarkan pada perbedaan biologis (kemen PPPA)
v Kesetaraan Gender: Kesamaan (equality) yaitu keadaan
tanpa diskriminasi (sebagai akibat dan perbedaan jenis
kelamin) dalam memperoleh kesempatan, pembangunan,
sumber-sumber dan pembangunan serta akses terhadap
pelayanan.
v Keadilan Gender : Gambaran keseimbangan yang adil
dalam pembagian beban tanggung jawab dan manfaat
antara laki-laki dan perempuan
v Visi: Terciptanya keselamatan yang terwujud melalui relasi
perempuan dan laki-laki sebagai citra Allah yang setara
dan bersama-sama bertanggungjawab atau terwujudnya
kembali keutuhan ciptaan-Nya.

MELIBATKAN - MENGEMBANGKAN - MENCERDASKAN

140 Sadhana EDISI KHUSUS No. 283 Tahun 2022

(RD Ewaldus)

TATA KELOLA PEMANFAATAN
DANA APP DAN HPS

n Presentasi brosur APP dan HPS. Brosur sudah ada sejak
lama. Mohon masukan tentang brosur tersebut apakah perlu
diperbaiki lagi atau tidak.

n Keuskupan dapat mengajukan proposal ke Komisi PSE KWI.
Yang perlu diperhatikan tentang pelaporan kegiatan. Karena
masih ada beberapa keuskupan yang belum membuat laporan
kegiatan.

n Yang dipertimbangkan
1) Komunitas membuat proposal secara bersama
2) apa yang menjadi kendala MONEV

MELIBATKAN - MENGEMBANGKAN - MENCERDASKAN

EDISI KHUSUS No. 283 Tahun 2022 Sadhana 141

Tanggapan
1. Rm Kanis

l Panduan pengajuan proposal ke APP sudah dijelaskan,
yang perlu dijelaskan jika ada kelompok yang mengajukan
kelompok apakah ada batasan jumlah anggota di setiap
kelompok?

l Metode ABCD perlu dijelaskan jika tidak menjadi
prasyarat baru dalam pengajuan proposal.

l Apakah program pilot project masih bisa diajukan dan di
replika di daerah lain di keuskupan?

Tanggapan Rm Ewal
n Untuk Pilot project karena besarnya dana yang dikeluarkan

maka plafon yang diberikan harus mendapat persetujuan dari
sidang Uskup. Pengurus menyampaikan ke Presidium tentang
pilot project yang akan dikabulkan.
n Proposal yang diajukan jika berkaitan dengan program Arah
dasar Komisi pasti akan diperhatikan.
n Jumlah anggota kelompok tidak dibatasi.

2. Rm Lewi
Proposal regular yang dikabulkan sebesar Rp. 30.00.000,-

untuk program yang berkelanjutan dana tersebut tentu tidaklah
cukup. Apakah dapat mengajukan proposal lagi untuk kegiatan
yang sama agar kegiatan dapat berkelanjutan?

3. Rm Steph
v Alangkah baiknya jika brosur APP dan HPS di revisi lagi

MELIBATKAN - MENGEMBANGKAN - MENCERDASKAN

142 Sadhana EDISI KHUSUS No. 283 Tahun 2022

terutama sasaran penerima manfaat. Tugas Ketua Komisi
PSE Keuskupan adalah merekomendasi proposal yang akan
diajukan ke KWI, baik jika dalam brosur disertakan format
rekomendasi. Selain itu juga tugas Ketua Komisi PSE
Keuskupan adalah monitoring baik juga disertakan format
monitoring yang sungguh-sungguh melakukan memonitor
kegiatan yang diajukan.

v Untuk yang akan datang proposal yang diajukan harus sesuai
dengan Arah dasar Komisi PSE maka panduan pengajuan
proposal harus disesuaikan dengan prioritas Ardas baru.


Tanggapan – Rm Ewal
n Plafon pengabulan proposal diperlukan. Kita juga harus

memperhatikan saudara kita yang membutuhkan. Asas
solidaritas dan subsidiaritas sangat diperlukan dalam mengelola
dana APP.
n Karena dana yang disetor ke KWI 30% dan masih ada 70%
yang ditinggal di keuskupan, maka keuskupan mestinya juga
memaksimalkan dana yang ada di setiap keuskupan.

Rm Fredy
v Panduan pengajuan proposal harus di rubah. Disesuaikan

dengan kategori program/kegiatan yang akan dibantu oleh
Komisi PSE KWI.
v Dana dari Komisi PSE sebagai pemicu, artinya swadaya setiap
keuskupan sangat diperlukan dalam setiap program/kegiatan
yang akan dilaksanakan.

MELIBATKAN - MENGEMBANGKAN - MENCERDASKAN

EDISI KHUSUS No. 283 Tahun 2022 Sadhana 143
v Usul perlu dibedakan kategori bantuan.
Rm Ubin
v Ada dana yang ditinggal di Paroki, maka dalam mengajukan

proposal swadaya Paroki sangat diperlukan
v Rekomendasi dari Ketua PSE sangat diperlukan.
v Perlu Animasi Ekologi ke Keuskupan-keuskupan.

MELIBATKAN - MENGEMBANGKAN - MENCERDASKAN

144 Sadhana EDISI KHUSUS No. 283 Tahun 2022

KEPUTUSAN KONPERNAS
XXV, 30 Mei – 4 Juni 2022

1. Menetapkan bahwa Rencana Strategis (RenStra) Komisi
PSE KWI 2022-2025 ialah “MEWUJUDKAN GERAKAN
SOSIAL EKONOMI BERKEADILAN EKOLOGIS”.

2. Menetapkan bahwa RenStra tersebut menjadi gerakaan
bersama atau arus utama program kerja dan kegiatan Komisi
PSE Keuskupan sesuai dengan konteks keuskupan masing-
masing.

3. Meminta kepada Pengurus Komisi PSE KWI 2022-2025
untuk membuat kebijakan dan menyusun buku panduan
pelaksanaan RenStra.

4. Meminta kepada Pengurus Komisi PSE KWI 2022-2025
melaksanakan tugas monitoring dan evaluasi berkala untuk
memastikan RenStra diimplementasikan dengan baik oleh
Komisi PSE Keuskupan-keuskupan.

MELIBATKAN - MENGEMBANGKAN - MENCERDASKAN

EDISI KHUSUS No. 283 Tahun 2022 Sadhana 145

5. Mengusulkan nama-nama untuk menjadi Anggota Badan
Pengurus Komisi PSE KWI periode 2022-2025 kepada
Presidium KWI.

RENCANA STRATEGIS KOMISI PSE KWI 2022-2025
1. TUJUAN STRATEGIS

l Tujuan strategis Komisi PSE KWI 2023 - 2025 adalah
“Mewujudkan Gerakan Sosial Ekonomi Berkeadilan
Ekologis”.

l Indikator terwujudnya gerakan sosial ekonomi berkeadilan
ekologis berdasarkan ASG adalah: [a] Program-program
pengembangan ekonomi mesti memperhatikan
keutuhan ciptaan dan irama-irama alam. Sebab sumber
daya alam terbatas dan beberapa di antaranya tidak
dapat diperbaharui (SRS 26, 34); [b] Ekonomi yang
menghormati lingkungan hidup, tidak menempatkan
laba sebagai satu-satunya tujuan atau ditentukan oleh
kekuatan pasar (CA 40); [c] Bumi yang telah diciptakan
Allah mesti digunakan secara bijaksana oleh semua orang,
saling berbagi secara merata sesuai dengan keadilan dan
cinta kasih demi kesejahteraan semua, tanpa terkecuali
(GS 69); [d] Ekonomi yang menghargai lingkungan
sekaligus menghormati penduduk asli (tanah dan kearifan
dalam mengelola lingkungannya) dan khususnya orang-
orang yang paling miskin. Mereka harusnya dilibatkan
dalam proses pembangunan. [e] Prinsip yang menyangkut
tujuan universal harta benda juga berlaku secara wajar
pada air. Air simbol pemurnian (Mzm 51:4; Yoh 13:8)

MELIBATKAN - MENGEMBANGKAN - MENCERDASKAN

146 Sadhana EDISI KHUSUS No. 283 Tahun 2022

dan simbol kehidupan (Yoh 3:5; Gal 3:27). Hak atas air
bersih yang aman adalah sebuah hak yang universal dan
tidak dapat dicabut. [f ] Salah satu rujukkan utama untuk
setiap penerapan Ilmu Pengetahuan (IP) dan Teknologi
ialah penghargaan terhadap manusia dan makhluk lainnya
(SRS 34). (lih. KASG, Bab 10, hal 309-332)

2. ORIENTASI STRATEGIS (OBJECTIVES)
l BIDANG KERJA UTAMA APP:
Meningkatkan pemahaman dan kesadaran umat tentang
APP dan tata kelolanya demi pengembangan iman dan
pemberdayaan sosial ekonomi yang berkeadilan ekologis
dengan melibatkan multi pihak demi kesejahteraan
bersama.

l BIDANG KERJA UTAMA HPS:
Meningkatkan kesadaran, solidaritas, subsidiaritas, dan

aksi nyata ekologis demi ketersediaan pangan yang sehat
dan berkelanjutan.

l BIDANG KERJA UTAMA LKM:
Meningkatkan peran pendampingan PSE terhadap

lembaga keuangan seperti Credit Union (CU), Koperasi,
dan bentuk lembaga keuangan lainnya untuk mewujudkan
solidaritas, subsidiaritas, dan kesejahteraan bersama.

l TATA KELOLA KELEMBAGAAN:
Meningkatkan kapasitas penggerak kerasulan sosial

MELIBATKAN - MENGEMBANGKAN - MENCERDASKAN

EDISI KHUSUS No. 283 Tahun 2022 Sadhana 147

ekonomi yang berkeadilan ekologis agar mampu
mengembangkan tata kelola pelayanan PSE yang efektif,
efisien, transparan, akuntabel, dan berkelanjutan.

3. MATRIK RENSTRA Komisi PSE 2022-2025:

A. BIDANG KERJA UTAMA: AKSI PUASA PEM-
BANGUNAN (APP)

ORIENTASI SASARAN INDIKATOR/TARGET/HASIL

Tujuan strategis: Mewujudkan Gerakan Sosial Ekonomi Berkeadilan Ekologis

Meningkatkan 1. Ketua PSE dan Tim a. Tersedianya materi tentang APP
pemahaman dan di tingkat Keuskupan dan panduan tata kelola pemanfaatan
kesadaran umat dan Paroki memiliki dana APPN dari K.PSE KWI. (1x.
tentang APP dan pemahaman, sikap batin, 2022/2023).
tata kelolanya demi dan keterampilan praktis
pengembangan iman tentang APP dan tata b. Adanya sosialisasi tentang APP
dan pemberdayaan kelolanya. dan tata kelolanya secara berjenjang:
sosial ekonomi yang Tim APP Keuskupan, Paroki/ Stasi/
berkeadilan ekologis Lingkungan (37 Keuskupan/K, (1x.
dengan melibatkan 2023).
multi pihak demi
kesejahteraan
bersama.

2. Umat beriman semakin a. Tersedianya bahan animasi
bertumbuh dan berbuah tematis APP tahunan (leaflet, poster,
dalam mewujudkan pendalaman iman oleh K.PSE KWI
gerakan sosial ekonomi dan keuskupan. (37K, 1 x setahun).
yang berkeadilan ekologis.
b. Adanya pembekalan bagi
fasilitator tingkat Paroki oleh tim APP
Keuskupan. (37K, 1x setahun)

c. Terlaksananya animasi APP di
tingkat komunitas basis/ lingkungan
dll. (37K selama masa puasa, 2023-
2025).
Dana solidaritas APP umat meningkat,
5 – 10 % setiap tahun.

MELIBATKAN - MENGEMBANGKAN - MENCERDASKAN

148 Sadhana EDISI KHUSUS No. 283 Tahun 2022

3. Pemanfaatan Dana a. Adanya kebijakan pemanfaatan
Solidaritas APPN dan dana APP 2023-2025 dari K.PSE KWI/
Keuskupan mendukung Keuskupan yang berbasis ekologis. (K.PSE
terwujudnya gerakan PSE yang KWI dan 37 K memiliki kebijakan).
berkeadilan ekologis
b. Setiap Keuskupan memiliki program
unggulan / prioritas / fokus berbasis
ekologis. (37 K, memiliki minimal 1 program
dalam jangka waktu 2023-2025.

c. Meningkatnya program kegiatan animasi
dan pemberdayaan ekonomi berbasis
ekologis. (37 K, memiliki renstra 3 tahun
atau program tahunan)

d. Ada monitoring dan evaluasi program
dari Ketua/tim Keuskupan atau dari Komisi
PSE KWI. (37 K. minimal 1 x setahun).

e. Ada LPJ program kegiatan dan
keuangan yang akuntabel dan tepat waktu
bagi penerima dana APPN. (Tidak ada
LPJ lalai pada akhir tahun program selama
2023-2025).

f. Adanya peningkatan kehidupan ERT
keluarga yang memanfaatkan dana APP,
(minimal 10% dari sebelum menerima dana
bantuan).

B. BIDANG KERJA UTAMA: HARI PANGAN SEDUNIA
(HPS)

ORIENTASI SASARAN INDIKATOR/TARGET

Tujuan Strategis: Mewujudkan Gerakan Sosial Ekonomi Berkeadilan Ekologis

Meningkatkan 1. Ketua PSE dan Tim a. Tersedianya materi tentang
kesadaran, solidaritas, di tingkat Keuskupan HPS dan panduan tata kelola
subsidiaritas, dan aksi dan Paroki memiliki pemanfaatan dana HPS dari K.PSE
nyata ekologis demi pemahaman, sikap batin, KWI. (1 x setahun (2022-2025)
ketersediaan pangan dan keterampilan praktis
yang sehat dan tentang HPS dan tata b. Adanya sosialisasi tentang HPS
berkelanjutan kelolanya. dan tata kelolanya untuk semua
Ketua PSE Keuskupan/ Paroki dan
tim. (1 x setahun, 37 Keuskupan (K).
2022-2025).

MELIBATKAN - MENGEMBANGKAN - MENCERDASKAN

EDISI KHUSUS No. 283 Tahun 2022 Sadhana 149

2. Iman umat Katolik a. Tersedianya bahan animasi
semakin bertumbuh dan tematis HPS tahunan (leaflet, poster,
berbuah dalam mewujudkan dan pendalaman iman oleh tim
ketersediaan pangan, K.PSE KWI dan keuskupan. (1 x
solidaritas pangan, dan setahun, di 37 K, 2022-2025).
pangan berkelanjutan
b. Adanya pembekalan bagi
fasilitator tingkat Paroki oleh tim HPS
Keuskupan. (1 x setahun, di 37 K,
2022-2025).

c. Terlaksananya animasi HPS di
tingkat komunitas basis/lingkungan
dll. (1 x setahun, di 37 K. 2022-2025

3. Pemanfaatan dana HPS d. Naiknya Kolekte dana solidaritas
mendukung kesadaran HPS (setiap tahun di 37 K
dan aksi nyata HPS: mengadakan kolekte HPS).
ketersediaan pangan,
solidaritas pangan dan a. Ada Panduan Pemanfaatan dana
pangan berkelanjutan. HPS 2023-2025 dari K.PSE KWI/
Keuskupan yang berbasis ekologis.
(KWI dan 37 K memiliki SOP)

b. Setiap Keuskupan memiliki
program unggulan/prioritas (PU)
berbasis ekologis. (37 K, 1 PU setiap
tahun atau 1 PU dalam 2025-2025).

c. Meningkatnya program kegiatan
animasi dan pemberdayaan pangan
berbasis ekologis. (37 K, memiliki
renstra 3 tahun atau program
tahunan)

d. Ada monev program dari Ketua /
tim Keuskupan atau dari Komisi PSE
KWI. (37 K. minimal 1 x setahun).

e. Adanya LPJ bagi pemanfaat dana
HPS KWI/Keuskupan.

MELIBATKAN - MENGEMBANGKAN - MENCERDASKAN

150 Sadhana EDISI KHUSUS No. 283 Tahun 2022

C. BIDANG KERJA UTAMA: LEMBAGA KEUANGAN
MIKRO (LKM)

ORIENTASI SASARAN INDIKATOR/TARGET

Tujuan Strategis: Mewujudkan Gerakan Sosial Ekonomi Berkeadilan Ekologis.

Meningkatkan peran 1. Adanya tim a. Terbentuknya tim LKM PSE KWI
pendampingan pendampingan LKM untuk 2023-2025.
PSE terhadap LKM Komisi PSE KWI yang
(Credit Union) untuk melibatkan PT Katolik. b. Tersedianya modul-modul
mewujudkan solidaritas, pendampingan oleh tim K. PSE KWI.
subsidiaritas, dan (2 - 4 modul/th, 2023-2025).
kesejahteraan bersama.
c. Terlaksananya pendampingan oleh
tim K.PSE KWI kepada Forum CU
Keuskupan. (min. 3 x dalam 2023-
2025).

2. Terbentuknya forum a. Keuskupan memiliki forum CU yang
LKM tingkat Keuskupan diwadahi oleh Komisi PSE-Caritas
(terbentuk min. 30 forum, selama
2023-2025)

b. Terlaksananya penguatan iman/
moral dan peningkatan kapasitas
penggerak dan pelaku manajemen CU
melalui forum CU Keuskupan. (min.
3 x pertemuan setiap tahun dalam
2023-2025).

D. TATA KELOLA KELEMBAGAAN K. PSE

ORIENTASI SASARAN INDIKATOR/TARGET

Tujuan Strategis: Mewujudkan Gerakan Sosial Ekonomi Berkeadilan Ekologis.

Meningkatkan 1. Pengurus dapat a. Adanya SK Pengurus dan tim Kerja/Ahli
kapasitas penggerak menjalankan tugas Komisi PSE KWI 2022-2023. (Okt. 2022)
kerasulan sosial dan tanggung
ekonomi agar mampu jawabnya dalam b. Adanya Program Kerja tahunan,
mengembangkan tata menjalankan mandat
kelola pelayanan PSE Konpernas XXV c. Adanya rapat pengurus 3 - 4 kali
yang efektif, efisien, (2022-2025). setahun
transparan, akuntabel,
dan berkelanjutan.

MELIBATKAN - MENGEMBANGKAN - MENCERDASKAN


Click to View FlipBook Version