CERITA INSPIRASI
SMP SANTO CAROLUS
Karya Pendidikan Agama Katolik
Literasi Karakter Peserta didik
Cerita Inspirasi SMP Santo Carolus
i
Damianus Kusviantono
(Guru Agama Katolik)
Tim perancang sampul :
1. Aletta Laudy 8C/01
2. Andrea Alexandra 8C/02
3. Felicitas Verene Tan 8C/12
4. Jennifer Angelina Tjitradi 8C/17
5. Jessica Celine Wuli 8C/18
6. Margarita Hartanti 8C/25
7. Rafael Jonathan Kurniawan 8C/29
Tim Redaksi :
1. Jennifer Angelina Tjitradi 8C/17
2. Jessica Celine Wuli 8C/18
3. Damianus Kusviantono,M.Pd
Editor:
Damianus Kusviantono, M.Pd
Diterbitkan oleh :
ii
DAFTAR ISI
1.Hal Judul (i)
2. Daftar Isi (iii)
3.Pengantar (vi)
Damianus Kusviantono
4. Komentar setelah membaca buku Cerita Isnpirasi SMP
Santo Carolus (xv)
5. Ad Maiorem Dei Gloriam (1)
Rafaelia Callista Hindra 9B/31
6. SMP Santo Carolus menyiapkan diriku menjadi
pemimpin (7)
Maydwinar Grachessian
7. Serunya kompetisi E-Sport MLBB (13)
Reagen 9C/13
8. Misa jumat pertama yang selalu
kurindukan (18)
Nickolas Christian Budi 9B/28
9. Hidup doa dalam keluargaku
berbuah manis dalam pelayanan (23)
Zertio Constantine
iii
10. Meneruskan semangat perjuangan
RA Kartini (26)
Elleonora Veronica Wirontono 9B/10
11. Beristirahatlah dalam damai Papaku (33)
Erlangga 9C/26
12. Yesus menyelamatkanku dari gempa (37)
Jessica 9C/17
13. SMP Santo Carolus tetap memfasilitasi siswa-siswi
saat Pandemi Covid-19 (43)
Keshia 9C/19
14. Bunda Elisbaeth Gruyters (50)
Damianus Kusviantono
15. Ibu bangga karena kemampuanku menggambar (51)
Celine 9C/03
16. Merayakan ulang tahun adik di Panti asuhan (58)
Aring 8C/24
17. Saya mau menjadi garam dan terang bagi sesama
dengan babtisanku (62)
Chika 8C/18
18. Berawal dari coba-coba akhirnya suka (66)
Caca 8B/33
19. Meraih Impian (70)
Berli 8B/28
iv
20. Perjuangan menjadi atlet bulutangkis (76)
Patrcia 9C/27
21. Indahnya berbagi di panti asuhan (83)
Calvin 8B/04
22. Usaha tidak akan mengkhianati hasil (88)
Nita 8A/03
23. Bunda Elisabeth Gruyters (96)
Damianus Kusviantono
24. Pengalaman kalah dalam
lomba Twibbon (97)
Genevieve
25. Ibu inspirasi hidup yang penuh kasih (101)
Leo 7B/25
26. Trust the process (107)
Jenni 8C/17
v
PENGANTAR
SMP Santo Carolus Surabaya adalah Sekolah di
bawah naungan Yayasan Tarakanita dan merupakan mitra
kerasulan dari Suster-suster Cinta Kasih Carolus Borromeus
yang memiliki komitmen : 1) Pendidikan membantu
terbentuknya manusia yang memiliki pribadi yang utuh dan
berbelarasa, 2) Mengupayakan perkembangan dan kemajuan
generasi muda melalui karya Pendidikan.
Adapun upaya untuk mewujudkan komitmen
tercrmin dalam Visi dan Misi Yayasan Tarakanita . Visi dan
Misi Yayasan Tarakanita sebagai berikut :
Visi Yayasan Tarakanita adalah Yayasan Tarakanita,
sebagai Yayasan Pendidikan Katolik yang dijiwai oleh
semangat Konggregasi Suster-Suster Cinta kasih St. Carolus
Borromeus, bercita-cita menjadi penyelenggara karya
pelayanan pendidikan menekankan terbentuknya pribadi
manusia yang cerdas, utuh, dan berbelarasa.
vi
Misi Yayasan Tarakanita :
1. Ambil bagian dalam misi pendidikan Gereja Katolik.
2. Mengupayakan agar di sekolah-sekolah, keunggulan
akademik sungguh dikejar, dan kualitas
pembelajaran serta pelatihan peserta didik senantiasa
ditingkatkan, sehingga peserta didik terbentuk
menjadi pribadi yang cerdas, mandiri, kreatif dan
terampil.
3. Berperan serta mengembangkan penegakan hak asasi
manusia dan memperjuangkan keadilan termasuk
keadilan gender.
4. Melakukan koordinasi dan menciptakan iklim yang
kondusif di sekolah-sekolah yang dikelolanya guna
terselenggaranya proses pembelajaran sehingga
terbentuk manusia dengan kepribadian yang utuh
(memiliki integritas diri).
5. Mengupayakan agar di sekolah-sekolah
diselenggarakan pendidikan tentang religiositas dan
pendidikan nilai (sikap jujur, adil dan berwawasan
kebangsaan).
vii
6. Mengupayakan agar sekolah-sekolah
mengembangkan semangat persaudaraan sejati
dalam masyarakat yang majemuk.
7. Ikut serta dalam perjuangan menegakkan keadilan,
menciptakan perdamaian dunia, dan menjaga
keutuhan ciptaan.
8. Menciptakan iklim religius dan mengembangkan
semangat kasih yang berbela rasa dalam seluruh
proses pembelajaran.
9. Memperhatikan, mengembangkan dan
memberdayakan para pendidik dan tenaga
kependidikan agar karya pendidikan dapat terus
berlangsung dan berkembang.
Dalam proses pembelajaran pembentukkan karakter
peserta didik dilakukan melalui strategi yaitu
1) pembelajaran karakter yang terintegrasi
2) kegiatan pembiasaan dan 3) kegiatan ekstrakurikuler
sehingga peserta didik tarakanita memiliki karekater, cerdas
dan berintegritas.
viii
Buku ini dipersembahkan dan didedikasikan bagi
para Suster-Suster Cinta Kasih Carolus Borromeus, para
pembaca: Pendidik, orang tua, guru yang setia dan selalu
memberikan kesempatan pada anak-anak (peserta didik)
untuk mengalami kasih Allah dan menyalurkan kasihNya
sebagai citra Allah yang unik. siswa – siswi serta pemerhati
Pendidikan.
Buku yang berjudul : Cerita Inspirasi SMP Santo
Carolus“ membantu pembaca dengan mudah mengenal
gerak hidup dan nilai-nilai yang dihidupi Siswa-siswi SMP
Santo Carolus di Surabaya. Buku ini lahir dari dan melalui
proses kegiatan Pembelajaran Mata Pelajaran Pendidikan
Agama Katolik dan Budi Pekerti. Saya selaku Guru Agama
Katolik dan Budi Pekerti memberikan ruang kreativitas dan
menyalurkan talenta peserta didik untuk mengaktualisasikan
diri dan menampilkan karyanya sehingga dapat
menginspirasi peserta didik lainnya (remaja pada umumnya).
Buku cerita inspirasi SMP Santo Carolus ini mengisahkan
tentang pengalaman rohani, suka dan duka cita, cinta dan
harapan , iman, cita-cita serta perjuangan siswa-siswi SMP
Santo Carolus yang kesemuanya itu mereka maknai dalam
hidupnya.
ix
Dari cerita siswa-siswi SMP Santo Carolus itu
pembaca dapat menemukan nilai-nilai yang dihidupi dari
nilai-nilai Cc5 Plus (Compassion, Celebration, Competence,
Conviction, Creativity, Community, Keadilan Perdamaian
dan Keutuhan Ciptaan (KPKC), Kejujuran, dan Kedisiplinan
yang terus menerus dilakukan sehingga menjadi habitus
dalam dirinya.
Melalui buku Cerita Inspirasi SMP Santo Carolus ini
pula pembaca khususnya remaja diajak untuk berani
menjadi pelopor kebaikan di tengah-tengah masyarakat .
Disini ditampilkan remaja (peserta didik) sebagai tokoh
inspirasi teman sebanyanya atau pun siapa saja untuk menjadi
tokoh dan agen perubahan dikalangan remaja kendati dirinya
sedang berjuang untuk menemukan jatidirinya dalam tugas
perkembangan dirinya.
Menyadari anak-anak berjuang menghadapi
tantangan maka saya sebagai Guru Agama Katolik dan Budi
Pekerti bersama Komunitas Guru di SMP Santo Carolus
selalu berdoa bersama Bunda Elisabeth Gruyters dalam doa
harian sebelum melaksanakan karya layanan Pendidikan.
Demikianlah doa yang kami daraskan dalam komunitas SMP
Santo Carous setiap hari selama proses pembelajaran.
x
“O Pecinta hatiku” (EG 31)
“ O Pecinta hatiku yang manis
Berilah aku bagian dalam dukamu
Semoga hatiku bernyala-nyala karena cinta
Buatlah aku cakap dalam pengabdianmu
Tetapi tidaklah bermanfaat bagiku saja
pun juga bagi keselamatan sesama, amin
Sebagai Guru Agama Katolik dan Budi Pekerti aku
selalu mengajak anak-anak untuk memiliki kemampuan
berefleksi terhadap apa yang dilakukannya. Sekaligus
menemukan kebermaknaannya dari setiap peristiwa
hidupnya dalam berinteraksi dengan Tuhan dan sesamanya.
Kemampuan anak-anak untuk menemukan kebermaknaan itu
sesungguhnya membantu mereka untuk mengenal,
menyadari rencana dan kehendak Allah dalam dirinya .
Menutup pendahuluan ini saya menuliskan Kembali
apa yang pernah disampaikan oleh Yohanes Paulus II Ketika
meresmikan Tahun Jubelium Penebusan, tanggal 25 Maret
1983, sebagai berikut :
Yesus Kristus, Putra Allah yang hidup, buatlah …supaya
kami semua semakin mencintai Engkau, sebagaimana
kami menghidupi dalam diri kami misteri kehidupanMu.
xi
Sejak di kandang, lahir hingga sengsara, wafat dan
kebangkitan. Sertailah kami melalui misteri -misteri ini,
sertailah kami dalam Roh Kudus. Bantulah kami
mengubah arah ancaman dan kejahatan yang semakin
meningkat, yang menimpa dunia sekarang ini. Angkatlah
manusia kembali!
Lindungilah bangsa-bangsa dan rakyatnya! Ya Yesus
Kristus, tunjukkanlah betapa lebih besarnya di dalam
manusia dan dunia karya penebusanMu!
Besar harapan saya para pembaca , Suster, Romo,
siswa dan siswi dan orang tua siswa dan siswi SMP Santo
Carolus , pemerhati Pendidikan, berkenan memberikan
komentar yang memotivasi bagi peserta didik atas penerbitan
buku : Cerita Inspirasi SMP Santo Carolus”.
Tiada gading yang tak retak, kami menyadari masih
banyak keterbatasan dalam karya kami, namun kami tetap
mau memberikan yang terbaik dan terus mengupayakan yang
terbaik dalam karya layanan kami di bidang Pendidikan,
khususnya saya sebagai Guru Mata Pelajaran Agama Katolik
dan Budi Pekerti .
Semoga nama Tuhan dimuliakan dan sesama di abdi
dengan tulus ikhlas.
xii
KOMENTAR PEMBACA BUKU CERITA ISNPIRASI
SMP SANTO CAROLUS
1. Ungkapan hati, pikiran, perasaan dan emosi yang
disampaikan dalam tulisan oleh siswa siswi SMP
Katolik St. Carolus ini menurut saya sangat indah.
Keindahan itu ada karena pengalaman2 konkret
yang dialami oleh siswa siswi itu sendiri tertuang
dalam tulisan ini. Bacaan ini mudah dicerna sesuai
dengan kemampuan akademik mereka dan memberi
refleksi yang baik untuk mereka bahkan orang
dewasa sekalipun. Kisah2 pendek tetapi sangat
mengena. Proficiat untuk para penulis khususnya
siswa siswi SMPK St. Carolus. Tuhan memberkati.
(Romo Stefanus Setyo Kumoro Aji, SVD, Romo
Kepala Paroki Gereja Gembala Yang Baik, Surabaya)
2. Bersama guru agamanya, anak anak SMP
St. Carolus menulis pengalaman hidup mereka,
termasuk suka-duka, kecemasan dan harapan
mereka sebagai seorang pelajar dan anak didik.
Menuliskan pengalaman adalah dokumen yang
terbaik dalam sejarah hidup kita. Dan bagi seorang
guru, anak didik yang berani menuliskan
pengalaman hidupnya merupakan pendidikan
karakter. Dengan kata lain, Guru hendak
mengajarkan kepada mereka sebuah pendididikan
yang berbasis kebebasan. Kebebasan berekspresi
dan mengeluarkan isi pikiran mereka. Paulo Freire
penulis buku " Pendidikan yang Membebaskan"
pernah mengatakan bahwa pendidikan itu sejatinya
membebaskan. Membebaskan dalam arti, anak anak
xiii
didik tidak takut menuliskan karyanya, mereka
memiliki kepercayaaan diri untuk
mendokumentasikan pemikirannya dengan
terhindar dari rasa takut dan rasa tertekan. Penulis
kitab Amsal mengatakan " arahkanlah perhatianmu
kepada didikan, dan telingamu kepada kata-kata
pengetahuan" (Ams 23: 12). Karena pendidikan itu
perlu. Senada dengan hal tersebut, penulis
Kebijaksanaan Salomo berkata "Sebab permulaan
kebijaksanaan ialah keinginan sejati akan didikan,
dan mencari didikan adalah kasih kepadanya" (Keb.
Salomo 6: 17 ). Dan dalam suratnya kepada orang
Ibrani, penulis mengajak “hai anakku, janganlah
anggap enteng didikan Tuhan, dan janganlah putus
asa apabila engkau diperingatkan-Nya" (Ibr 11: 5 ).
Karya pendidikan itu adalah karya Allah. Semoga
lenyaplah kebodohan dan kebutaan manusia yang
tak beriman dari muka bumi ini". (St. Arnoldus
Janssen). Proficiat bagi guru pembimbing dan bagi
anak-anak didik SMP St. Carolus Surabaya. (P.
Lucius Tumanggor SVD, Romo Rekan di Paroki
Gembala Yang Baik, Surabaya)
3. Kisah yang disajikan para siswa menunjukkan pada
kita bahwa diam-diam Tuhan bekerja dalam bathin
mereka melalui berbagai pengalaman refleksi hidup;
perjuangan, penderitaan, kegagalan, keberhasilan,
maupun suka cita yang dialami para siswa. Proficiat
atas cerita inspirasi ini, semoga upaya penanaman
dasar hidup baik terus dihidupi SMP Santo Carolus.
( Arya Saputra, MM , Kabiro Personalia Kantor Pusat
Yayasan Tarakanita)
xiv
4. "Pengalaman-pengalaman kecil yang dituturkan
dengan apik menghasilkan refleksi yang keren.
Bergaullah dengan sebanyak mungkin orang karena
dengan begitu duniamu akan luas."" (R. V. Banu
Hastha Kunjana, M.Pd., Kadivpen Wilayah
Yogyakarta, Tarakanita)
5. Karya yang luar biasa dan sarat makna, melalui
kisah yang disajikan anak-anak menunjukkan
kepada kita bahwa Tuhan selalu hadir dan menyapa
melalui pengalaman sehari-hari, Tuhan sedang
merenda hidup mereka. Semoga kebiasaan untuk
berefleksi diri akan membentuk sebuah pribadi
yang senantiasa sadar bahwa dirinya hidup karena
cinta Allah semata. (Novi Tribawanti,S,Pd, Kepala
Sekolah SMP Santo Carolus, Surabaya)
6. "Sebuah bunga rampai kisah nyata kehidupan yang
sangat inspiratif. Disampaikan dengan gaya
bertutur lugas, apa adanya dan mudah dicerna,
sesuai usia para penulis, tetapi menjadi inspirasi
untuk semua kalangan usia. Resapi baik-baik
refleksi dari setiap cerita nya" (dr. Sahata PH
Napitupulu, SpM(K), Wakil Ketua FKKSKM )
7. Buku ini bisa mengajak anak untuk lebih peka
terhadap setiap kejadian yang mereka alami.
Mereka diajak untuk merenung dan bersyukur atas
segala Berkat yang telah Tuhan Bri. Bagus. Semoga
bisa menjadi pembelajaran pada anak-anak untuk
bisa jujur dengan diri sendiri melalui media literasi,
yaitu menulis dan membaca. (Adriana Nunuk
Restanti, S.E., Sekretaris FKKSKM)
xv
8. Saya sangat menikmati membaca buku ini, karena
melalui buku ini saya menjadi tahu pengalaman
berproses siswa-siswi SMP Santo Carolus Surabaya
di masa remaja mereka dalam mencari jati diri.
Kumpulan cerita dalam buku ini sangat
menginspirasi dan kiranya dapat saling menguatkan,
dan mengingatkan bahwa dalam lika liku hidup
selalu ada jatuh bangun, tetaplah yakin dan
berpegang teguh padaNya, niscaya semua dapat
teratasi dan dilalui dengan baik. Buku ini seakan
mengajak para remaja untuk mengisi masa muda
mereka dengan kegiatan yang positif, berprestasi
,dan kepedulian terhadap sesama. (Katarina Santi
Dewi, S.T. Orang tua siswa)
9. Pembuatan kisah inspiratif ini menjadi sarana bagi
kami (murid-murid SMP Santo Carolus) untuk
merenungkan, merefleksikan, dan mensyukuri
segala hal yang terjadi pada kehidupan kami. Tidak
hanya suka saja, tetapi juga duka dan perjuangan
yang telah kami lalui selama ini. Saya berharap
dengan adanya kisah inspiratif ini dapat menjadi
inspirasi bagi semua pembaca agar tetap berjuang
dan dengan penuh semangat dalam melewati
rintangan kehidupan. (Rafaelia Callista Hindra,
Siswi Kelas IX, SMP Santo Carolus)
xvi
10. Buku ini bisa menunjukkan nilai daya juang,
ungkapan syukur dan kerinduan untuk mengikuti
misa Jumat Pertama setelah sekian lama tidak
mengikuti misa Jumat Pertama karena adanya
Pandemi Covid 19, kami akhirnya dapat mengikuti
misa Jumat Pertama. Nah, Teman-teman saya
berharap dengan adanya kisah inspiratif ini dapat
menjadi inspirasi bagi teman-teman agar tetap
bersyukur, berjuang dan mempunyai rasa rindu
dalam mengikuti misa Jumat Pertama atau kegiatan
Gereja yang dapat kita lakukan. (Nickolas Christian
Budi, Siswa Kelas IX, SMP Santo Carolus)
11. Kami selaku siswa-siswi kelas IX sangat bersyukur
dan mengucapkan terima kasih kepada sekolah
karena telah memfasilitasi kami untuk bisa
menceritakan dan berbagi segala pengalaman kami.
Kami menjadi sadar bahwa kami bukan satunya yg
punya masalah di sini, tiap orang memiliki masalah.
Namun, dengan bantuan dari sekolah, lingkungan,
dan sesama, masalah ini dapat diatasi. Buku ini bagus
sekali dibaca sebagai energi motivasi bagi kami
terutama sebagai pelajar untuk selalu memiliki daya
juang, pantang menyerah, dan semangat yang tinggi
dalam menjalani kehidupan. Buku ini juga
menyadarkan kami bahwa segala kesuksesan, dan
keberhasilan yang kami capai merupakan suatu
berkat dan tidak lepas dari tangan Tuhan (
Keshia Wahjudi, Siswi Kelas IX SMP Santo Carolus)
xvii
12. Setiap kisah yang tertuang di dalam buku ini sangat
inspiratif dan meningkatkan motivasi saya untuk
selalu berusaha dan tidak lupa untuk mengandalkan
Tuhan di dalam setiap kegiatan. Setiap kisah yang
dialami oleh siswa-siswi mampu untuk membuka
hati saya sebagai pembaca untuk mempererat
hubungan saya dengan Tuhan. Mantappp...(
Elleonora Veronica Wirontono , Siswi Kelas IX, SMP
Santo Carolus)
13. Setelah membaca buku ini, saya jadi mengetahui
pengalaman pribadi teman-teman dan kakak- kakak
kelas yang sangat menginspirasi saya untuk menjadi
pribadi yang lebih baik lagi. (Jessica Celine Wuli
8C/18)
14. Setelah membaca buku inspirasi ini, saya tertarik
dengan suatu cerita yaitu dari Erlangga. Ia bercerita
tentang kehilangan seorang papa. Hal ini
mengingatkan saya akan kakek saya yang juga telah
meninggalkan saya tahun 2018 lalu. Waktu itu saya
juga merasa sangat sedih. Namun seperti yang kita
tahu, tidak ada orang di dunia ini yang tak
merasakan kehilangan. Hal ini membuat saya
semakin sadar bahwa kehilangan bukanlah akhir
segalanya, Saya tidak perlu menangisi kehilangan,
justru saya harusnya bahagia karena dia yang telah
pulang itu sudah bahagia bersama Bapa di Surga.
Saya juga harus tetap menjalani hidup saya dan
tidak menyerah dalam kesedihan karena perjalanan
hidup masih panjang. Saya berharap semoga setiap
orang yang membaca kisah kisah inspirasi ini juga
mendapatkan sesuatu yang berharga dan dapat
berkembang melaluinya. Sekian terima kasih
(Christofer Sebastian 9A/09 )
xviii
15. Dengan adanya buku ini, saya rasa saya bisa
belajar untuk terbuka pada sesama, dan semua
masalah akan bisa terselesaikan, asalkan ada
perjuangan dan percaya pada Tuhan. .. (Jennifer
Angelina T , Siswa 8C)
xix
SMP SANTO CAROLUS
Cerdas Berintegritas
Damianus Kusviantono
Buku yang berjudul : “ Cerita Inspirasi SMP Santo Carolus
“ adalah buku karya literasi dari siswa -siswi SMP Santo Carolus
Surabaya, berisikan sharing mereka tentang sikap belarasa
(Compassion) , ungkapan rasa syukur (celebration), daya juangnya
(conviction), mengaktualisasikan diri dalam proses pembelajaran
Agama Katolik (competence) , menampilkan karyanya berupa buku
(creativity), semangat persaudaraannya (community) ada semua
dalam buku ini.
Maka senada dengan Kemendikbud (2016), literasi adalah
kemampuan mengakses, memahami, dan menggunakan sesuatu
secara cerdas melalui berbagai aktivitas, antara lain membaca,
melihat, menyimak, menulis, dan berbicara. Oleh karenanya,
dengan karya literasi dari siswa dan siswi SMP Santo Carolus,
Surabaya ini diharapkan mampu mendorong, memotivasi peserta
didik untuk terus berkarya, mampu menemukan kebermaknaan
dan berefleksi dalam proses pembelajaran Agama Katolik dan
dalam hidupnya sehari-hari sehingga mereka pada akhirnya
outputnya mampu menemukan jati dirinya sebagai remaja yang
dapat berperan dalam keluarga, masyarakat dan Gereja.
Seperti Bunda Elisabeth Gruyters yang telah memberi
dasar yang baik, maka saya pun ikut serta meneruskan karya ini.
Inilah jejak dan semangat Bunda Elisabeth Gruyters yang terus -
menerus saya hidupi dan upayakan sebagai Guru Agama Katolik.
Semoga nama Tuhan dimuliakan dan sesama diabdi dengan tulus
ikhlas.
Selamat membaca dan berefleksi bersama siswa dan siswi
SMP Santo Carolus Surabaya.
xx
Ad Maiorem Dei Gloriam
Oleh: Rafaelia Callista Hindra (Feli) 9B/31
Paskah 2022 telah tiba, maksudku telah terlewat. Jika
ditanya apa yang istimewa ya serangkaian misa mulai dari
Minggu Palma, Kamis Putih. Jumat Agung, Sabtu Suci,
hingga Minggu Paskah. Namun ada yang lebih istimewa,
yaitu kegiatan-kegiatan ‘di balik layar’ dari misa itu sendiri
karena cukup banyak yang harus disiapkan terutama
misdinar. Meskipun hanya menjadi sebagian kecil dari misa,
tapi ternyata peran misdinar cukup banyak. Hal ini baru
kusadari setelah mengikuti kepengurusan misdinar dan
kepanitiaan misdinar Paskah 2022. Dari pada openingnya
terlalu lama langsung aku ceritakan saja ya!
Kamis, 17 Februari 2022 adalah hari di mana ketua
panitia menghubungi untuk meminta kesediaanku menjadi
anggota panitia. Tanpa berpikir panjang, tawaran itu langsung
kusetujui, karena aku sangat bersemangat. Rasanya wow
keren sekali bisa jadi panitia di misdinar, hal ini tidak pernah
1
terbayangkan olehku sebelumnya. Bagaimana tidak, aku
hanyalah salah seorang anak dari misdinar baru tahun 2018
(angkatan terakhir sebelum pandemi) yang tiba-tiba saja
diajak bergabung menjadi pengurus misdinar, sekarang
malah panitia. Saat diajak menjadi panitia adalah Oktober
2021 tepatnya ketika aku masih kelas 8, bagian yang cukup
lucu adalah kakak-kakak misdinar yang kebanyakan mengira
aku sudah SMA meskipun bertubuh mungil.
Selama menjadi panitia, banyak hal yang harus
disiapkan. Seperti pelatihan, alat liturgi, konsumsi, alat
kesehatan, dan lain sebagainya. Rapat demi rapat kujalani.
Untungnya saat itu sekolah offline belum full day sehingga
tidak terlalu melelahkan untuk mengimbangi antara misdinar
dengan sekolah.
Sampai pada minggu-minggu tersibuk, yaitu mulai
Sabtu Palma. 9 April 2022 tepatnya pukul 09.00, aku datang
ke gereja untuk membersihkan alat-alat liturgi dilanjutkan
dengan latihan ke-3 untuk misa Sabtu Suci. Setelah selesai,
tentunya aku langsung pulang. Kemudian sorenya aku
kembali ke gereja lagi untuk bertugas sebagai sie konsumsi
dan kesehatan. Saya diminta mengambil konsumsi di gerbang
samping gereja. Saya tunggu hingga hampir setengah jam,
tidak kunjung datang juga konsumsinya.
2
Saya kebingungan, mengapa konsumsinya belum
datang padahal sudah mendekati jam misa. Akhirnya aku
kembali untuk menemui rekan-rekan aku lainnya. Rupanya,
konsumsi sudah ada yang menerima. Terjadi miskomunikasi
karena aku tidak mengenali siapa yang mengantar, begitu
juga sebaliknya. Rasanya lelah sekali sudah menunggu lama,
tetapi ya sudah, mau bagaimana lagi.
Setelah itu, hampir setiap hari aku datang ke gereja.
Entah untuk rapat ataupun menyiapkan hal-hal yang
diperlukan. Kira-kira begini kegiatanku selama 12-17 April:
• Selasa, 12 April 2022 19.00 : Gladi bersih misa Sabtu
Suci.
• Rabu, 13 April 2022 17.00 : Latihan final misa Sabtu
Suci.
• Kamis, 14 April 2022 09.00 : Membersihkan alat
liturgi.
• Jumat, 15 April 2022 18.00 : Misa Jumat Agung.
• Sabtu, 16 April 2022 09.00: Latihan final Misa
Minggu Paskah.
• Sabtu, 16 April 2022 17.30 : Tugas Misdinar.
• Minggu, 17 April 2022 10.00 : Tugas Misdinar.
3
Wih, Selasa-Minggu ke gereja. Meskipun tampaknya
kegiatan hanya itu-itu saja, tetapi butuh perjuangan dan niat
juga untuk bolak-balik ke gereja.
Apalagi saat gladi bersih misa Sabtu Suci. Lelahnya
bukan main. Gladi bersih tidak kunjung selesai juga karena
banyak perubahan, para asisten imam yang membantu
mengatur pun tampak agak bingung, apalagi aku dan rekan-
rekanku. Setelah selesai gladi bersih, aku dan rekan-rekanku
berkumpul di Sakristi untuk membicarakan latihan final serta
perubahan-perubahan pada tata gerak. Keesokan harinya,
latihan final diadakan. Latihan berjalan dengan sangat lancar,
ya bagaimana tidak lancar, sudah latihan final.
Di hari Kamisnya, aku bangun pagi lagi untuk ke
gereja ikut membersihkan alat liturgi. Dilanjutkan dengan
Jumat Agung, aku mengikuti misa. Hal yang membanggakan
adalah mamiku bertugas sebagai lektor. Mantap, keren sekali
bisa membaca passio sebagai narator yang tekasnya panjang
sekali itu.
Setelah Jumat Agung mami yang bertugas, Sabtu
Suci giliran aku dong. Saya bertugas membawa navikula.
Rasanya seperti lagu Jatuh Cinta dari Titiek Puspa, berjuta
rasanya. Rasa senang dan gugup bercampur menjadi satu.
Tetapi misa berjalan dengan sangat cepat, seperti baru mulai
tiba-tiba sudah selesai saja. Meskipun terasa sangat cepat,
4
tetapi ternyata sudah 2 jam lebih. Lega rasanya setelah selesai
bertugas. Tapi aku masih tugas Minggu Paskah, tata geraknya
tidak serumit Sabtu Suci, tetapi aku takut lupa dengan tata
geraknya. Untungnya, saat bertugas untuk Minggu Paskah
jam 10.00 aku dan rekanku bisa bertugas dengan
baik. Sebagai kegiatan penutup tentunya diadakan rapat
evaluasi pada 24 April 2022. Berbagai evaluasi aku dan
rekanku sampaikan untuk perbaikan kedepannya. Momen
menyenangkannya adalah makan bersama setelah pembagian
konsumsi. Aku ingat betul saat itu dapat konsumsi mie.
Rasanya enak walaupun saat itu aku kepedasan.
Begitulah pengalaman singkat aku selama Paskah 2022.
Sebenarnya tidak singkat juga sih. Di penghujung cerita ini,
izinkan aku menyampaikan perasaanku. Jujur saja aku sangat
lelah karena harus bolak-balik ke gereja. Tetapi rasa lelah itu
hilang karena aku merasa enjoy akan kegiatan-kegiatanku.
Rekan-rekanku juga sangat menyenangkan. Semoga kalian
semua yang membaca cerita ini menjadi semakin semangat
dalam melayani Tuhan dan juga sesama. Terima kasih sudah
membaca sampai akhir, semoga Tuhan selalu memberkati
dan melindungi kalian dan keluarga kalian.
5
Refleksi
Setelah saya membuat cerita pengalaman ini, saya semakin
menyadari bahwa Allah menghendaki saya selalu taat dan
semangat dalam melayani Tuhan maka saya menanggapi
dengan cara menguatkan komitmen terhadap tugas yang telah
dijadwalkan dan setia melayani dengan hati yang tulus.
6
SMP ST CAROLUS
MENYIAPKAN DIRIKU MENJADI PEMIMPIN
Oleh Maydwinar Grachessian
Halo semuanya! Perkenalkan nama saya Maydwinar
Grachessian yang biasa dipanggil Grace. Saya merupakan
salah satu siswa di SMP Santo Carolus Surabaya, yang juga
merupakan Ketua OSIS di SMP Santo Carolus Surabaya.
Selama hampir kurang lebih 3 tahun bersekolah di sekolah
tercinta ini, banyak sekali cerita mengesankan yang saya
alami. Namun, sebagai bagian dari angkatan yang kerap
disebut sebagai “Angkatan Pandemi”, banyak juga tantangan
serta rintangan tak terlupakan yang harus saya hadapi.
Sejak saya masuk di bangku kelas 7 pada tahun 2020,
saat itu merupakan saat dimana angka kasus virus Covid-19
sedang meningkat dimana-mana. Hal tersebut menyebabkan
seluruh kegiatan masyarakat Indonesia terpaksa dilakukan
dari rumah begitupun dengan kegiatan sekolah.
7
Sama halnya dengan banyak pelajar lain di Indonesia,
saya juga melakukan kegiatan pembelajaran secara daring.
Tentunya hal ini bukan merupakan suatu hal yang mudah
untuk dihadapi, banyak adaptasi yang harus saya lakukan
untuk bisa menyesuaikan diri dengan situasi pada saat itu.
Namun, saya bisa merasakan bahwa walaupun kami terhalang
adanya pandemi Covid-19, sekolah saya terus mengupayakan
agar para peserta didiknya bisa terus berekspresi untuk
mengembangkan bakat dan minatnya masing masing.
Perjalananku dimulai saat saya berada di bangku
kelas 7, dari awal saya sudah memiliki dan menentukan target
yang harus saya capai selama bersekolah disini. Dan untuk
mencapai semua target tersebut, saya banyak belajar, berlatih,
dan berusaha agar bisa memenuhi target yang aku buat. Saya
mulai belajar untuk menjadi siswa yang aktif saat kegiatan
pembelajaran, belajar berpikir kritis, belajar berbicara
didepan umum, dan masih banyak pembelajaran lain yang
saya lakukan. Namun, semua tak berjalan semulus apa yang
dibayangkan. Saya juga banyak mengalami jatuh dan bangun
dalam berusaha mencapai impian saya. Tapi kegagalan-
kegagalan yang saya alami tidak saya jadikan alasan untuk
menghentikan semangat saya dalam mewujudkan tujuan
saya.
8
Semenjak di bangku sekolah dasar, saya memang
sudah tertarik untuk menjadi bagian dari kepengurusan OSIS.
Sehingga di kelas 7, saya langsung berusaha untuk bisa
mendaftar menjadi anggota OSIS. Setelah mengikuti
beberapa tahap seleksi, sungguh diluar dugaan, Puji Tuhan,
akhirnya saya berhasil menjadi Wakil Ketua OSIS I di masa
kepengurusan OSIS SMP Santo Carolus Surabaya periode
2020/2021. Dari OSIS inilah, saya mendapat banyak sekali
kesempatan untuk bisa mencari dan menggali kemampuan
saya sedalam dalamnya. Sungguh tak terhitung betapa
banyaknya kisah kisah menarik yang saya alami selama
menjadi pengurus OSIS. Karena disini lah, saya banyak
dibina dan dibantu untuk bisa terus mengembangkan bakat
saya.
Tidak hanya itu saja teman teman, selama masa
pandemi ini, sekolahku sangat mendukung dan memfasilitasi
saya untuk mengembangkan segala bakat dan minat yang
saya miliki. Mulai dari mengikuti kegiatan kegiatan kegiatan
webinar/pelatihan hingga mengikuti berbagai macam lomba
di banyak bidang. Sungguh merupakan suatu hal yang patut
saya syukuri, karena dari sekolah inilah saya bisa
mendapatkan jutaan pengalaman berharga yang mungkin
tidak semua orang akan dapatkan.
9
Nah, semenjak banyak mengikuti webinar, pelatihan,
serta banyak lomba lomba, saya mulai tertarik untuk
berkelana di bidang Public Speaking. Terlebih, saya juga
merupakan bagian dari kepengurusan OSIS, maka skill Public
Speaking adalah salah satu skill yang harus saya kuasai.
Banyak sekali pengalaman positif yang saya alami
selama masa pandemi ini. Jika banyak orang berkata bahwa
Covid akan menghambat kita untuk mengembangkan bakat
dan minat kita, saya rasa hal itu tidak berlaku bagi saya.
Walaupun sedang berada di era Pandemi Covid 19 yang
merajalela, saya bisa tetap mengembangkan bakat dan minat
saya dengan baik. Justru saya merasa, pada masa pandemi
inilah saya bisa mengoptimalkan kemampuan yang saya
miliki untuk terus belajar dan mencari pengalaman sebanyak-
banyaknya. Berbagai kesempatan terus saya dapatkan untuk
bisa mengembangkan bakat dan minat saya dalam bidang
Public Speaking. Entah bagaimana, saya banyak mendapat
kesempatan untuk bisa mengembangkan bakat Public
Speaking saya ini melalui berbagai ajang perlombaan serta
pelatihan. Banyak proses sudah saya lalui, banyak rintangan
juga sudah saya jalani.
10
Tapi hal tersebut tidak mencukupkan saya untuk bisa
terus berusaha mengeksplor talenta yang saya miliki.
Di masa pandemi ini, saya juga sudah berhasil meraih
cukup banyak prestasi. Seperti Juara 2 Lomba VLOG KPKC
Tarakanita Nasional, Juara Non Rangking Lomba MC,
Juara 1 Lomba baca puisi, Semifinalis olimpiade IPU S2LC,
Nominasi most favorite Video EF Speech Competition, dan
lain lainnya. Tiada kata selain bersyukur yang bisa saya
ucapkan ketika bisa berhasil meraih prestasi dan bisa
membanggakan nama baik sekolah saya sendiri. Rasa bangga
pun membelenggu pada diri saya sendiri. Tapi prestasi yang
saya miliki ini tidak akan bisa memuaskan saya, karena
dasarnya saya harus terus merasa lapar dan haus akan
prestasi prestasi lainnya. Banyaknya prestasi yang saya
dapatkan akan terus saya jadikan motivasi untuk bisa terus
berkembang menjadi lebih baik lagi kedepannya.
Pandemi bukanlah penghalang untuk bisa terus
mengembangkan dan mengeksplor diri. Selama kita mau
untuk terus berjuang dan berusaha, maka kita pasti bisa
mewujudkan apa yang kita inginkan. Mungkin saat ini
memang banyak rintangan yang kita hadapi sehingga segala
sesuatunya terasa berat untuk dijalani, tapi percayalah bahwa
11
kita mampu untuk melewati ini semua bersama sama. Ingat,
bahwa tidak ada hasil yang menghianati usaha.
Berdoa, belajar, dan berusaha harus kita jadikan
pedoman hidup kita agar kita bisa menjadi pribadi yang lebih
baik. Kalimat yang dapat saya berikan untuk menutup
rangkaian cerita saya disini adalah, “There are no one who
doesn’t have a hard time.” Maka, semangat selalu teman
teman semuanya ! Saya yakin bahwa kita semua pasti bisa
menciptakan pengalaman dan cerita berkesan masing-
masing. Semoga cerita yang saya berikan ini, bisa menjadi
inspirasi juga bahan refleksi untuk kita semuanya. Terima
kasih !
REFLEKSI:
Setelah saya mensharingkan cerita inspiratif tentang cerita
saya semakin menyadari bahwa Allah menghendaki saya
selalu menanggapi panggilanNya untuk ikut serta dalam
karya keselamatanNya melalui kegiatan atau talenta yang
saya lakukan maka saya menanggapi dengan cara selalu
bersyukur pada Tuhan atas segala berkat dan rahmatNya,
rajin : berdoa, membaca firman, selalu beribadah dan
mengeksplor bakat dan kemampuan yang saya miliki.
12
Serunya kompetisi E-sport MLBB di Clasmeet
oleh Reagan 9C / 31
Nama saya Reagan Garcia Santoso kelas 9C/31. Pada
kesempatan ini, saya menceritakan, bagaimana serunya
kegiatan classmeeting di sekolahku. Di sekolahku SMP
Santo Carolus Surabaya ketika Guru dan OSIS mengadakan
Classmeeting semua murid berperan aktif mengikuti lomba
yang diadakan. Mulai dari kelas 7A, 7B, 7C, 8A, 8B, 8C, 9A,
9B, dan 9C. Semua mengikuti kegiatan classmeeting dengan
penuh semangat dan dalam suasana yang menyenangkan.
Pada saat tahun ajaran 2021/2022, saya berada di
kelas 8, yaitu kelas 8C. Classmeeting yang diadakan oleh
OSIS terdapat 3 lomba. 3 lomba tersebut adalah Rally Games,
E-sport MLBB, dan menulis kreatif. Saat saya berada di kelas
8C, saya mengikuti classmeeting pada lomba E-sport MLBB.
Pada saat itu, saya mengikuti kegiatan lomba dengan 4 teman
saya yaitu Vino, Ruben, Ken-ken, dan Calvin. Kami berempat
mewakili dari kelas 8C dan kami berlatih agar kami dapat
meraih juara dan membanggakan kelas 8C .
13
Classmeeting yang diadakan saat itu pada tanggal 13
- 14 Juni 2022. Saya dan teman – teman saya juga berdoa pada
saat pertandingan belum dimulai, agar kegiatan dan
pertandingan lomba classmeeting E-sport MLBB berjalan
dengan lancar tanpa kendala apapun. Dalam lomba E-sport
MLBB kelas kami diharuskan melawan kelas 7B dan kami
menang . Namun kami sadar kami tidak boleh sombong atas
kemenagan awal ini. Dan selanjutnya pertandingan hari ke 2,
14 Juni 2022. Bertemu dengan kelas 9A dan hasilnya kami
kalah. Kami cukup frustasi, karena kami dikalahkan pada
saat itu. Namun, ada perebutan juara 3 yang dilaksanakan
oleh kelas kami melawan kelas 8B. Semangat kami kembali
lagi, dan kami akan berjuang keras untuk setidaknya
mendapatkan juara 3. Namun, awalnya kami berpikir kami
akan kalah, karena mengetahui kemampuan dari kelas lawan
kami yaitu kelas 8B. Di lain sisi, saya berjuang untuk
memperebutkan kemenangan melawan teman saya. Tetapi,
saya tetap fokus dan berjuang keras untuk mendapatkan juara
3 tersebut, karena itu adalah hasil terakhir yang bisa kami
dapatkan. Hasil akhir kelas kami melawan kelas 8B dalam
memperebutkan juara 3 adalah, kelas kami memenangkan
pertandingan tersebut.
14
Meskipun hasilnya tidak cukup memuaskan, kami
tetap bersyukur atas hasil yang kami terima.
Beralih ke Tahun ajaran 2022/2023, saya kelas 9,
yaitu kelas 9C. Kegiatan classmeeting diselenggarakan oleh
guru dan OSIS pada tanggal 15 Agustus 2022. Kegiatan
classmeeting ini diselenggarakan untuk memeriahkan dan
merayakan Hari Ulang Tahun Indonesia ke 77. Kegiatan
classmeeting diisi 4 lomba. 4 lomba tersebut adalah Fun
games, Badminton hantu, E-sport MLBB, dan Fashion Week.
Kegiatan classmeeting kali ini, saya ingin mencoba kembali
untuk mengikuti lomba E-sport MLBB. Namun, saya
mengikuti kegiatan lomba kali ini dengan teman yang
berbeda. Yang mengikuti kegiatan lomba classmeeting di
bidang lomba E-sport MLBB adalah Saya, Surya, Jeremy,
Samuel, dan Vino. Saya mengikuti kegiatan lomba E-sport
adalah karena saya ingin mendapatkan hasil yang lebih
memuaskan dari kelas 8. Saya ingin meraih juara 1 bersama
teman saya di kelas 9C. Saya ingin membanggakan kelas 9C,
dengan memenangkan lomba E-sport MLBB dengan teman –
teman saya. Saya akan tetap berjuang sebaik dan semampu
saya.
15
Tiba saatnya lomba E-sport MLBB dilaksanakan di
kelas moving class IPA, dan di kelas 7C, seperti biasa saya
dan teman saya berdoa sebelum memulai pertandingan
pertama kami. Kelas saya melawan 7B, dan kami menjadi
pemenangnya. Kami tidak boleh sombong dan tetap rendah
hati. Pada akhirnya jam pukul 09.45, kegiatan lomba MLBB
dilanjutkan oleh OSIS. Lanjutan pelaksanaan lomba
dilakukan di hall lt.1, dan lomba classmeeting yang lain sudah
selesai. Pada saat itu, teman – teman kelas kami mendukung
kami untuk meraih juara 1. Kali ini, kelas kami melawan
kelas 9B yang kemampuan nya tdiak perlu diragukan. Saya
sedikit gelisah, karena apakah akan berakhir sama dengan
kelas 8 atau tidak. Diluar hal itu, saya tetap fokus untuk
bermain yang terbaik untuk saya dan teman – teman saya.
Pertandingan ke 2 kami berakhir dengan kelas kami menang.
Pertandingan selanjutnya adalah kelas kami berada di final
memperebutkan juara 1 melawan kelas 8B. Pertandingan
final berakhir dengan kelas kami menang, meraih juara 1.
Sungguh kami sangat bangga dan senang, berkesan atas
prestasi yang tim kami raih.
16
Refleksi :
Setelah tim kami memenangkan lomba E-Sport MLBB kami
semakin menyadari bahwa Allah menghendaki kami untuk
memanfaatkan waktu yang ada agar kami berprestasi, maka
kami menanggapi dengan cara kami harus memiliki nilai
hidup : penuh rasa syukur, memiliki kebanggaan atas prestasi
yang telah dicapai , tidak mudah menyerah, berjuang keras,
bersyukur, mendukung teman yang lain, tidak sombong,
serta rendah hati ketika kami berhasil.
17
MISA JUMAT PERTAMA
YANG SELALU KURINDUKAN
Oleh Nickolas Christian Budi 9B/28
Pada hari Jumat tanggal 5-8-2022 saya Nickolas
Christian Budi 9B/28 bersama teman-teman sekolah SMP
Santo Carolus Surabaya dan bapak/ ibu guru mengikuti Misa
Jumat Pertama di Gereja Gembala Yang Baik Surabaya.
Kegiatan Misa Jumat Pertama yang merupakan hari
kerinduan Tuhan Yesus yang dinyatakan kepada St.
Margaret, bahwa setiap hari Jumat pertama setiap bulan
dikhususkan untuk devosi dan adorasi kepada Hati Kudus
Yesus juga menjadi kerinduan bagi diriku.
Kami sebagai siswa SMP Santo Carolus Surabaya
mengikuti kegiatan Perayaan Ekaristi Jumat Pertama setiap
bulan. Bersama seluruh umat Katolik sedunia menghormati
atau berdevosi terhadap Hati Kudus Yesus Yang Penuh Cinta.
18
Ketika itu Romo Stefanus Setyo Kumoro Aji, SVD dalam
kotbahnya menyampaikan “ bahwa kita harus memperhatikan
orang lain atau sesama , teman-teman yang membutuhkan
pertolongan kita, janganlah bersikap cuek dan egois yang
hanya memikirkan diri sendiri.Marilah kita menguatkan iman
dan berbelas kasih kepada sesama, seperti yang Tuhan Yesus
ajarkan selalu mengasihi meskipun kita selalu berdosa.
Kurangnya devosi/ ekspresi kasih kepada Hati Kudus Yesus
menjadi sebab bagi jatuhnya seseorang kepada dosa yang
serius, sebab ia tidak memberikan perhatian yang cukup dan
tidak cukup terdorong untuk mempunyai kasih kepada
Kristus, padahal kasih inilah yang mempersatukan jiwa
manusia dengan Tuhan. Kita tidak akan sungguh dibentuk
menjadi gambaran Tuhan, atau bahkan menginginkan untuk
dibentuk menjadi serupa dengan-Nya, jika kita tidak
merenungkan kasih yang telah ditunjukkan oleh
Kristus.untuk maksud inilah maka Tuhan Yesus menyatakan
kehendak-Nya agar devosi dan perayaan Hati Kudus Yesus
diadakan dan disebarluaskan di Gereja.
Buah dari iman dan devosi yang mencakup Misa,
Komuni, pengakuan dosa, Yesus juga menjanjikan berkat-
berkatNya termasuk doa yang dikabulkan dan dosa yang
diampuni.
19
Lebih dari belas kasihan HatiKu, Aku berjanji kepadamu
bahwa kasihKu yang kuat akan mengabulkan kepada semua
orang yang akan menerima Komuni pada Jumat Pertama,
selama sembilan bulan berturut-turut, rahmat pertobatan
terakhir: mereka tidak akan mati dalam ketidaksenangan, atau
tanpa menerima sakramen; dan HatiKu akan menjadi
perlindungan aman mereka di jam-jam terakhir itu. "
Tentu saja pesan dari kotbah , Romo Stefanus Setyo
Kumoro Aji, SVD , yang akrab dipanggil dengan sapaan
Romo Aji meneguhkan diriku untuk selalu meneladani Yesus
yang HatiNya penuh kasih terhadap sesama.
Pada Misa Jumat Pertama, kami datang kepada
Yesus , kepada hatiNya yang Mahakudus dan berlutut di
hadapan-Nya yang hadir di Tabernakel, agar untuk
mempersembahkan duka cita atas begitu banyaknya
penghinaan yang di tujukan kepada Hati Kudus-Nya di dalam
Sakramen Maha Kudus. Komuni pada hari itu
dipersembahkan untuk membuat silih terhadap segala bentuk
penghinaan yang diterima Kristus dalam Sakramen Maha
Kudus, dan semangat kasih yang sama harus menghidupkan
segala tindakan kita sepanjang hari.
20
Meskipun ekspresi kasih ini diadakan sekali sebulan
(pada hari Jumat Pertama) namun di SMP Santo Carolus
Surabaya, latihan- latihan rohani ini tidak terbatas hanya
sebulan sekali pada hari itu. Yesus layak dihormati setiap
saat. Dengan demikian mereka yang terhalang untuk
merayakan Misa Hati Kudus Yesus pada hari Jumat
pertama, dapat melakukannya pada hari- hari lainnya pada
bulan itu.
Setelah misa Jumat Pertama selesai, kami kembali ke
sekolah untuk mengikuti proses belajar lagi. Sungguh suatu
kenikmatan tersendiri dapat kegereja bersama teman-teman
dan sukacita yang saya rasakan sungguh luar biasa., terima
kasih Tuhan Yesus. Misa Jumat Pertama selalu aku rindukan
karena begitu indah dan kasih Allah dalam hidupku. Ayo
teman-teman mengikuti dan menghayati kasih dan cinta
Yesus yang telah ditujukkan dalam Hati Yesus yang
mahakudus dalam Misa Jumat Pertama.
21
REFLEKSI:
Setelah saya mengikuti Perayaan Ekaristi Jumat Pertama di
Gereja Katolik Gembala Yang Baik Surabaya, saya semakin
menyadari bahwa Karya Penyelamatan Allah kepada manusia
sungguh nyata.Maka saya menanggapi Allah dengan cara
selalu bersyukur, berdoa, rajin ke Gereja dan ikut mewartakan
Karya Penyelamatan Allah dan aktif dalam kegiatan
pelayanan di Gereja serta membantu sesama yang
membutuhkan.
22
HIDUP DOA DALAM KELUARGAKU
BERBUAH MANIS DALAM PELAYANAN
Oleh Zertio Constantine, 9B/34.
Perkenalkan namaku Zertio Constantine ,
kelas 9B/34. Pada kesempatan ini ijinkan saya
mensharingkan tentang hidup doa dalam keluarga kami.
Awal mula keluargaku membiasakan doa rosario terus
menerus pada saat awal-awal pandemi melanda. Mengapa
kami memutuskan untuk berdoa rosario? Karena pada saat
itu agar keluarga kami dijauhkan atau dilindungi dari virus
covid-19. Nah dari situ Orang tuaku mengajak untuk doa
rosario, biasanya dimulai dari jam 19:00 , kadang-kadang
jam 20:00 bahkan kadang pula pk 21:00 pokoknya tidak lupa
untuk doa rosario. Sampai sekarang pun keluargaku masih
melakukan doa rosario agar tetap selalu diberkati Tuhan
Yesus, diberi kesehatan .
23
Selain doa Rosario setiap malam , kami sekeluarga
juga mengikuti misa jumat pertama atau misa harian, Kami
selalu mengikuti Misa Harian Bersama Mama, kakak, dan
adik saya. Papa saya tidak ikut karena masih belum pulang
dari kerja. Alasan saya ikut misa harian ini untuk menerima
tubuh dan darah Kristus yang paling utama, yang kedua kami
mempersiapkan diri untuk persiapan menerima Sakramen
krisma. Dalam keluarga dan Bersama keluargaku kami juga
rajin berdoa malaikat Tuhan jam 6 pagi, jam 12 siang, dan
jam 6 sore .
Dari ketekunan doa dalam keluarga itulah kami
terdorong untuk berperan dalam Gereja. . Keluargaku juga
aktif mengikuti kegiatan di lingkungan, seperti doa
lingkungan, latihan koor , demikian juga sekarang aku lagi
berperan di rekat, adikku berperan di BIAK dan sebagai
pemazmur , dulu kakak juga sempat berperan di OMK ,
sedangkan Papaku aktif bertugasTatib di dalam Gereja.
Oh ya teman-teman …selama persiapan menerima
sakramen krisma . Tempat krisma saya di aula sekolah SD
saya dulu. Krisma dimulai dari jam 10 pagi sampai jam
setengah 12 siang. Kegiatan krisma ini sama seperti komuni,
memberi materi lalu test dan diulangi terus. 3 Minggu lalu ada
test krisma disuruh untuk menghafalkan dengan materi
24
Malaikat Tuhan, 10 Perintah Allah, 5 Perintah Gereja,
Jawaban Misa, Hukum Kasih, 7 Dosa Pokok, 7 Sakramen,
Aku Percaya, Cara Sederhana Mengaku Dosa, Doa Tobat dan
masih banyak lagi. Itu semua saya hafalkan langsung semua
karena kalau sudah cepat selesai atau sudah lolos smua itu
sudah bagus karena tidak menunda-nunda lagi. Dan 3 Minggu
lalu itu aku sudah selesai semua untuk testnya jadi langsung
lolos. Lalu Minggu kemarin karena sudah selesai semua
untuk testnya, sehingga melanjutkan lagi untuk materinya.
Materinya yaitu sakramen. Untuk test tertulis nya ini masih
belum tahu kapan dimulainya karena masih belum ada info
yang diberi oleh pembinanya.
Aku sungguh bersyukur karena orang tuaku sangat
peduli terhadap perkembangan imanku dan kami anak-
anaknya juga mau merawat dan memupuk iman kami seturut
kehendak Allah.
Refleksi:
Setelah mensharingkan pengalaman imanku , aku semakin
menyadari bahwa Allah menghendaki doa kami berbuah
dalam karya pelayanan di gereja maka kami menanggapi
dengan cara berperan dalam Gereja sesuai dengan talenta
yang kami miliki.
25
MENERUSKAN SEMANGAT PERJUANGAN
RA KARTINI
Elleonora Veronica Wirontono, 9B/10.
Perkenalkan saya Elleon, kelas 9B/10. Pada
kesempatan ini saya ingin menceritakan salah satu
pengalaman saya pada saat mengikuti lomba Pidato. Lomba
classmeeting yang saya ikuti pada saat itu adalah lomba
pidato dalam rangka Hari Kartini. Saya yang tidak pernah
menekuni hal semacam itu tentu menganggap bahwa hal ini
adalah sebuah tantangan bagi saya. Karena, saya tidak pernah
ditunjuk untuk lomba semacam ini. Hanya sebagai informasi
saja, saya mengikuti lomba pidato ini berdasarkan arahan dari
wali kelas saya (dalam artian dipaksa karena tidak ada yang
mau mengikuti lomba pidato). Saya sebagai murid yang
berbakti maka menyetujui gagasan tersebut,
Tema pidato yang diberikan adalah tentang
emansipasi wanita. Emansipasi wanita adalah situasi
menuntut adanya kesetaraan hak dan kewajiban antara laki-
laki dan perempuan.
26
Dengan pertimbangan bahwa di masa lampau,
perempuan sering kali diremehkan dan dicaci maki atas
segala keputusan terkait pendidikan atau masa depan yang
lebih cerah. Tentunya, dengan perjuangan Raden Ajeng
Kartini, para perempuan di Indonesia dapat menikmati
adanya kesetaraan gender atau Gender Equality (Equity) yang
menuntut persamaan hak antara laki-laki dan
perempuan. Mengangkat tema yang berat seperti itu juga
menjadi beban bagi saya. Memang sih ..tema yang diberikan
sangat berbobot sehingga harus dibawakan dengan penuh
wibawa. Saya tidak membuat banyak persiapan, baik dalam
script maupun dalam pengeditan video. Karena seperti yang
sudah saya katakan di awal, saya juga memiliki banyak
kegiatan yang harus diselesaikan dalam waktu bersamaan .
Untuk script atau naskah, saya mencicil sedikit demi sedikit.
Misalnya, hari pertama saya membuat paragraf pertama dan
menghafalkan paragraf tersebut beserta dengan emosinya.
Tentu tidak mudah, apalagi ini adalah kali
Puji Tuhan, saya dapat menyelesaikan semuanya
dengan baik pada akhirnya. pertama.
27
Walaupun ini hanyalah lomba antar kelas namun saya tetap
ingin membuktikan bahwa diri saya dapat menaklukkan
lomba ini dengan baik di tengah gempuran tugas-tugas lain
yang begitu padat. Tentu, di dalam pikiran saya, ingin
menyalin pidato-pidato di internet. Saya sempat mencari
beberapa pidato terkait emansipasi wanita di internet.
Dikarenakan, saya sudah agak buntu pada saat itu dalam
mencari kata-kata atau bahasan yang berbobot dan sesuai
dengan topik yang diberikan yakni emansipasi wanita.
Pada hari ketiga setelah diumumkan mengenai
informasi lomba, saya sempat berpikir untuk menyalin pidato
di internet saja dan mengganti kata-katanya agar tidak terlihat
mencontek dari internet. Walaupun terdengar mudah, saya
tetap ragu-ragu untuk mengambil keputusan tersebut.
Akhirnya, saya melihat di google drive pengumpulan video,
sudah banyak siswi yang mengumpulkan video pidato. Dan
video pidato mereka semua sangat bagus dan berbobot.
Melihat naskah teman-teman, emosi saya semakin terpacu
untuk memenangkan lomba ini walaupun hanyalah lomba
antar kelas. Saya merasa tertantang oleh hasil-hasil peserta
yang lain. Saya juga sempat merasa insecure karena peserta-
peserta yang lain menghasilkan pidato yang sangat berbobot
dan memiliki emosi yang on point.
28
Akhirnya, saya memutuskan untuk membuat ulang
naskah pidato saya. Karena, saya ingin berpartisipasi dengan
sehat dalam lomba ini. Melihat usaha para peserta membuat
semangat saya semakin membara. Saya menyadari, dengan
saya membuat naskah pidato sendiri, akan jauh lebih mudah
dalam menghayati apa yang ingin disampaikan dalam video.
Contohnya : “Wanita selalu dipandang sebelah mata oleh
sebagian masyarakat. Wanita juga dijadikan objek
diskriminasi, di mana ada saja wanita yang mendapat
perlakuan tak adil dari sebagian masyarakat. Wanita dianggap
lemah, dianggap remeh, dianggap tak pernah memiliki
kemampuan yang lebih dari laki-laki, dan masih banyak
pandangan lainnya dari berbagai aspek, yang seharusnya tak
patut diterima oleh seorang wanita. Berbagai cemooh dan
cibiran diterima apabila wanita berani melangkah se-inci
lebih maju daripada laki-laki. Pandangan yang selalu
dinormalisasikan adalah pandangan di mana laki-laki
memiliki derajat serta otoritas lebih tinggi dibanding seorang
wanita. Pandangan ini seakan-akan mengajarkan bahwa
wanita akan selalu menjadi ekor dari laki-laki dan laki-laki
menjadi pemimpinnya, seolah-olah wanita tak bisa berjalan
apabila tak ada laki-laki.
29
Konstruksi sosiologis di masa silam, menjadikan
wanita-wanita tidak bebas dalam mengekspresikan dirinya
sendiri. Cibiran ini dan itu akan diterima oleh kaum wanita
apabila berusaha untuk sukses dan menggapai cita-citanya.”
Hal tersebut membuat saya semakin merasakan betapa
pedihnya menjadi perempuan pada zaman penjajahan. Di
mana, sebagai perempuan, mereka tidak dapat merasakan apa
yang namanya pendidikan. Mereka harus bekerja di rumah
saja. Tidak dapat berpartisipasi lebih dalam dunia pendidikan
dan hal-hal yang berbobot. Saya menjalani beberapa proses
dan sampailah saya kepada tahap pembuatan video.
Walaupun script sudah saya hafalkan, membuat video adalah
proses yang paling sulit dibandingkan dengan yang lain. Saya
mengambil sekitar 20 kali take untuk menghasilkan hasil
yang paling maksimal. Entah salah dalam penyebutan kata,
atau hanya sekedar lupa apa yang akan dibicarakan
selanjutnya. Namun hal tersebut mengajarkan saya betapa
pentingnya proses dalam suatu hal.
Pada akhirnya, saya berhasil membuat videonya.
Namun, saya tetap harus mengedit video tersebut dengan
baik. Menambahkan lagu, mengedit latar belakang, dan lain-
lain.
30