Setelah itu, saya mengikuti event di Nganjuk pada
tanggal 7 - 12 Juli 2022, Tanggal 6 saya dan teman club saya
yang ikut event Nganjuk langsung berangkat untuk mencari
hotel terlebih dahulu, sesampainya di Nganjuk jam setengah
12 siang dan check in jam 12.00. Jadi saya dan teman saya
harus menunggu jam check in. Setelah jam 12 siang, kami
mencari kamar untuk ditempati dan menata barang yang
sudah kami bawa. Setelah selesai menata barang, kami
mencari makanan untuk makan siang dan kami beres beres,
kemudian istirahat. Keesokannya saya masih belum main
saya main pada hari Selasa. Jadi saya dan teman saya yang
masih belum main, kita mensupport teman kita yang sedang
bermain pada hari itu. SIngkat cerita, saya kalah melawan
selsi josika dari jaya raya solo, ganda mix menang sekali, lalu
kalah dan ganda putri kalah pada babak pertama. Saya
menyadari bahwa chemistry diantara saya dan partner ganda
mix maupun ganda putri belum kompak karena belum lama
untuk bermain ganda. Karena saya dan partner saya harus
membangun chemistry lagi, dengan terus berlatih ganda. Dan
rencana saya saat ini adalah untuk terus berlatih bulutangkis,
menguatkan tangan, meningkatkan kecepatan kaki dan ingin
mengikuti event di Kediri Desember nanti.
81
Refleksi :
Setelah saya menetapkan diri untuk merintis menjadi atlet
bulu tangkis saya semakin menyadari Allah begitu baik pada
saya karena telah memberikan talenta yang istimewa bagi
saya, maka saya menanggapi dengan cara terus berlatih dan
pantang menyerah sampai saya menjadi atlet bulu tangkis
yang berprestasi,dan saya percaya campur tangan Tuhan
Yesus dalam menyertai perjuangan saya.
82
INDAHNYA BERBAGI
DI PANTI ASUHAN
oleh Calvin 8B / 04
Pada hari ulang tahun saya ke 10 pada tanggal 7
Maret tahun 2019 saya pergi ke Panti Asuhan bersama orang
tua saya dan sepupu sepupu saya. Sepupu sepupu saya ada 4
yang bernama Gaby, Felish, Messi, dan Grace. Sebelum pergi
ke Panti Asuhan kami membeli makanan cepat saji untuk
anak anak di Panti Asuhan tersebut. Sesampainya di Panti
Asuhan, kami segera menurunkan makanan makanan yang
tadi sudah kami beli. Setelah menurunkan makanan, kami
menunggu agar orang panti asuhan membuka pagar. Kami
pun disambut ramah setelah dibukakan pagar oleh orang
disana dan beberapa anak yang masih kecil. Saya merasa
kasihan kepada mereka yang masih kecil-kecil karena tidak
merasakan memiliki orang tua yang lengkap dan mereka tetap
tabah.
Setelah kami disambut kami pun diajak ke dalam
untuk bertemu dengan pemilik panti tersebut dan
menjelaskan bahwa anak-anak di panti ini ada sekitar 20
hingga 30-an.
83
Ada yang masih bayi, balita, anak-anak, remaja,
hingga yang paling tua adalah yang masih belum lulus kuliah.
Yang masih bersekolah, disekolahkan di sekolah yang dekat
dengan panti asuhan tersebut. Sekolahnya juga untuk orang
Kristen. Setelah lulus mereka pun dilepas dari panti asuhan
untuk hidup lebih mandiri, yaitu mencari kerja dan mendanai
diri sendiri dari hasil pekerjaan itu. Jumlah bayi disana adalah
1, jumlah balita sekitar 5, jumlah anak anak sekitar 17, dan
jumlah remaja hingga dewasa adalah sekitar 7. Sepupu
sepupu saya pun gemas dengan bayi yang ada disitu. Dan
rupanya disana semua anaknya beragama Kristen karena
panti asuhan tersebut memang untuk orang Kristen.
Kami pun diajak menuju kamar para anak anak biasa
berkumpul. Disana kami disambut oleh anak anak yang sudah
berkumpul disana. Setelah kami disambut anak-anak tersebut
pun melihat makanan yang kami bawa. Jadi langsung saja
kami membagi bagikan makanan kepada anak-anak tersebut.
Setelah membagi bagikan makanan semua anak mulai makan
dan kami pun juga ikut makan karena kebetulan pada saat itu
sudah waktunya untuk makan siang. Sebelum makan, kami
meminta agar anak anak tersebut baris berbaris secara teratur
untuk menerima makanan yang kami bawa itu satu per satu.
Setelah semua sudah menerima makanan mereka pun mulai
duduk untuk makan.
84
Tetapi, sebelum makan ada 1 anak yang menawarkan diri
untuk memimpin doa sebelum makan. Setelah semua selesai
berdoa kami pun mulai memakan makanan yang kami bawa.
Setelah selesai memakan makanan yang kami bawa tersebut
anak yang tadi memimpin doa pun berdoa doa penutup
setelah makan. Setelah acara makan makan selesai kami
mengajak anak anak tersebut untuk duduk rapi di karpet.
Setelah menunggu anak anak untuk duduk rapi di karpet kami
pun mulai memperkenalkan diri satu per satu mulai dari orang
tua saya, om dan tante saya hingga kita anak anak. Setelah
kami memperkenalkan diri satu per satu, pemilik panti
menyuruh anak anak itu untuk berdiri dan memperkenalkan
diri mereka satu per satu. Mereka memperkenalkan diri
mereka dengan menyebutkan identitas lengkap beserta umur
dengan cara bersalaman kepada kita dan menyebutkan nama
dan umur mereka, dimulai dari kanan mereka bersalaman
kepada orang tua saya lalu om tante saya dan terakhir saya
beserta sepupu sepupu sepupu saya.
Setelah kami semua berkenalan kami pun bermain
bersama anak anak tersebut. Kami bermain monopolli, kartu,
dan ada sepupu saya bermain kejar kejaran bersama anak
anak yang masih kecil. Setelah selesai bermain kami
berbincang bincang bersama mereka mengenai sekolah,
teman teman mereka, dll.
85
Anak yang masih bayi terlihat senang ketika kami
bercanda canda kepada bayi tersebut. Anak anak disana pun
sangat menyayangi yang masih bayi tersebut. Mereka juga
berkata bahwa mereka sangatlah akrab terhadap satu dengan
yang lain tidak memandang umur dan mereka juga saling
melindungi apabila keluar dari rumah untuk berolahraga, dan
juga saat kerja bakti membersihkan rumah mereka sangat
bertanggung jawab terhadap rumah tersebut dan mereka
dengan senang hati dan penuh tanggung jawab membersihkan
rumah tersebut. Setelah makan mereka juga langsung
membuang bungkus makanan ke tempat sampah dan kalau
memakai piring mereka langsung menyuci piring piring
tersebut sendiri. Setelah selesai berbincang bincang bersama
mereka kami pun berdiri dan berkumpul di hadapan mereka
semua untuk berpamit pulang dari mereka, karena pada saat
itu sudah agak sore jadi kami harus pulang. kami pun pamit
dan mereka mengantar kami keluar dengan ramah dan
berharap lain waktu akan datang untuk bermain main lagi
bersama mereka disana.
Pada hari itulah saya menyadari pentingnya berbagi
kepada orang orang yang membutuhkan bantuan dari kita,
dan walaupun sedikit mereka tetap bersyukur dan bersukacita
terhadap kedatangan kami.
86
Sepupu sepupu saya pun juga merasa kasihan
terhadap anak anak disana, merasa ingin berbagi lebih kepada
orang orang yang membutuhkan, dan bersyukur karena masih
memiliki orang tua yang lengkap, bisa memberi kebutuhan
kebutuhan pokok yang cukup dan masih bisa menikmati
kebahagiaan bersama orang tua.
Refleksi :
Setelah kami mengunjungi saudara-saudara di Panti Asuhan
kami semakin menyadari bahwa Allah menghendaki kepada
kami untuk memiliki kasih yang besar dan kemauan untuk
berbagi pada mereka, maka kami menanggapi dengan cara
bersyukur atas kebaikan orang tua , mau berbagi dengan
sesame khususnya yang lebih membutuhkan sehingga
semakin banyak orang mengalami dan merasakan
kebahagiaan seperti yang kami alami.
87
USAHA TIDAK AKAN MENGKHIANATI HASIL
oleh Nita 8A / 03
Malam itu, aku sedang menonton TV. Aku merasa
bosan dengan acara TV yang ku tonton. Aku mengganti
channel TV. Hingga aku melihat ada pertandingan bulu
tangkis. Aku pun menonton pertandingan tersebut, dan aku
merasa kagum dengan keahlian atlet. Tak terasa pertandingan
itu telah berakhir. Aku menjadi ingin bermain bulu tangkis
dan ingin menjadi hebat seperti atlet tersebut. Aku pun
bertanya – tanya “Siapa wanita itu, dia hebat sekali dalam
bermain bulu tangkis”. Tiba – tiba ibu datang dan duduk di
sebelahku.
Aku pun bertanya pada ibuku mengenai perempuan
tersebut. “Ibu, siapa kedua wanita itu? Dia sangat hebat dalam
bermain bulu tangkis tersebut” ujarku. Ibu pun tertawa kecil
dan menjawabku. “Dia adalah Apriyani Rahayu dan Siti
Fadiah Silva Ramadhanti” ujar ibuku.
88
Aku pun kagum dengan kedua wanita tersebut. Aku
bertanya pada ibuku “Ibu bisakah aku menjadi seperti
mereka?”. Ibuku langsung tertawa dan mengelus kepalaku
serta berkata “Bisa saja sayang asalkan kamu mau berjuang
dan harus memiliki semangat seperti mereka, tapi sebelum
kamu menjadi seperti mereka kamu harus mempelajari dasar
– dasar dalam bermain bulu tangkis apa kamu sanggup
mempelajari semua dasar – dasar bermain bulu tangkis?”.
Aku pun mengangguk dengan penuh semangat. Ibuku
langsung memelukku dan berkata “Besok siang kamu belajar
bulu tangkis sama ayah, tapi kamu harus istirahat terlebih
dahulu karna udah jam 22.00 malam, besok kamu harus
sekolah biar kamu gak ngantuk ketika di sekolah dan sebelum
tidur jangan lupa berdoa agar lancar besok latihan bermain
bulu tangkis kepada Tuhan Yang Maha Esa”. “Ok Ibu,
selamat malam”.
Aku bergegas menuju kamar dan segera berdoa
mengucap syukur dan memohon kepada Tuhan agar Tuhan
melancarkan latihanku besok siang. Ketika aku sudah selesai
berdoa aku segera beristirahat. Ibu datang ke kamarku dan
mencium keningku dan mematikan lampunya. Keesokan
paginya ibu datang membangunkanku dan menyuruhku
segera mandi kemudian makan.
89
Aku pun bergegas bangun dan bersiap – siap mandi
tapi tak lupa aku berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa agar
kegiatan hari ini berjalan dengan lancar. Setelah selesai
mandi aku bergegas makan. Kemudian aku pamit dengan
ibuku “Aku berangkat ke sekolah dulu ya bu” ujarku. “Iya
nak hati – hati di jalan”. Dan segera berangkat ke sekolah.
Singkat cerita Pembelajaran sekolah pun telah berakhir dan
aku menunggu untuk dijemput pulang dan segera berlatih
bulu tangkis dengan ayahku. Aku pun sampai di rumah dan
segera berganti baju dan berlatih bermain bulu tangkis.
Aku pun dkenalkan dan diajari mengenai
apangannya, cara servis, cara memukul kok, dan cara
mendapatkan poin. Ketika aku belajar servis aku selalu gagal
dan hampir merasa putus asa, kesal. Yang hampir membuat
ku tidak menyukai permainan bulu tangkis. Ketika aku
hampir putus asa, ibu ku datang dan memelukku serta berkata
“Nak kamu kenapa keliatan lesu begitu?” tanya ibuku. “Aku
tidak bisa bermain bulu tangkis ibu, aku bahkan payah dalam
percobaan pertama aku selalu gagal” ujar ku menjawab
pertanyaan dari ibu ku dengan terisak – isak. Lantas ibuku
menenangkanku dan memelukku serta berkata “Nak di dunia
ini tidak ada kata tidak bisa. Semua memang memerlukan
waktu.”
90
“Ingat perkataan ibu ini usaha tidak akan
mengkhianatin hasil. Jika kamu belajar dengan sangat tekun
maka ibu yakin kamu akan berhasil bermain bulu tangkis”.
Seketika tumbuh semangat kembali yang membuatku
bertekad untuk mengusai permainan bulu tangkis. Ibuku
menghapus air mata yang jatuh di pipiku tadi. Setelah ibu
menghapus air mataku, aku pun segera menuju kamar dan
berdoa kepada Tuhan agar aku paham mengenai permainan
bulu tangkis ini. Dan aku pun tidur siang. Hingga tak terasa
waktu telah menunjukan pukul 17.00 sore aku pun
dibangunkan oleh ibuku dan aku bergegas mandi dan makan
malam.
Setelah selesai aku pun belajar untuk pelajaran besok
dan menyiapkan buku – buku yang perlu dibawa untuk
pembelajaraan besok pagi. Setelah belajar materi untuk besok
aku pun belajar mengenai pertandingan bulu tangkis melalui
google dan youtube. Waktu berlalu sangat cepat yang
menunjukan pukul 21.00 malam. Ibuku lantas mendekatiku
dan menyuruhku tidur dan berdoa sebelum tidur. Aku lantas
melakukan apa yang di sampaikan oleh ibuku.
Keesokan paginya aku dibangunkan oleh ibuku pukul
04.30 pagi. Aku pun bergegas mandi. Sementara aku sedang
mandi ibuku sedang menyiapkan makan pagi serta bekal
untuk dibawa oleh aku, kakakku, dan ayahku.
91
Setelah mandi aku berganti baju dan pergi menuju
meja makan untuk sarapan bersama ayah, ibu, kakakku.
Setelah selesai sarapan aku pergi ke sekolah bersama
kakakku. Kami berdua diantar oleh ayah kami ke sekolah
kami masing – masing. Kakakku di antar ke SMA Untung
Suropati Sidoarjo, dan aku di antar ke SMP Santo Carolus
Surabaya. Ketika selesai mengantarkan aku dan kakakku,
ayahku pergi ke tempat kerja. Sedangkan ibuku berada di
rumah untuk beres – beres di rumah.
Ketika aku sampai di sekolah aku melakukan
pengecekan suhu, cuci tangan, menyapa guru – guru yang
biasa berada di depan ruang TU untuk menyapa murid –
murid yang datang, dan pergi ke kelasku. Aku pun masuk ke
kelasku dan bertemu dengan teman – temanku. Di sana teman
– temanku tidak banyak yang hadir karna masih terlalu pagi
pukul 06.10 pagi. Biasanya jam segitu yang datang hanya
Jimmy, Michelle, Catarina, Mario, Endra, dan Kenneth.
Aku pun menunggu hingga pelajaran pun tiba. Pada jam
pertama ini merupakan pembinaan kelas, ketika pembinaan
diumumkan bahwa aka nada ekstra yang diadakan. Ekstra
yang diadakan ada futsal, bulu tangkis, mandarin, sains club,
desain grafis, dan paduan suara. Ketika mendengar ada ekstra
bulu tangkis aku pun menjadi gembira karena aku sangat
ingin mempelajari permainan bulu tangkis.
92
Hingga waktu pulang pun tiba aku segera pulang
menuju rumah dan mengatakan pada ibuku bahwa aka ada
ekstra bulu tangkis dan jika ingin mengikuti ekstra maka
harus mengisi form mengenai ekstra tersebut. Lantas ibu
menjawabku “Wah bagus itu nak, kamu ingin berlatih bulu
tangkis kan, kenapa tidak ikut saja? Agar kamu bisa lebih
mengerti mengenai permainan bulu tangkis”. “Iyah bu, aku
juga berpikiran untuk mengikuti kegiatan ekstra bulu tangkis
ini tetapi aku ingin minta ijin sama ibu dulu untuk mengikuti
ekstra ini, tapi sebelum mengikuti ekstra ini kita harus ngisi
form ini terlebih dahulu” ujarku kepada ibu.
“Kamu bisa mengikuti ekstra ini asalkan kamu niat dan tekun
dalam mengikuti ekstra bulu tangkis ini” ujar ibu. Aku pun
mengiyakan jawaban ibu dengan penuh semangat, dan segera
mengisi form kegiatan ekstra dan aku memilih pada hari
selasa pukul 14.00 siang. Setelah selesai mengisi form ini aku
langsung pergi belajar bermain bulu tangkis ini lewat
youtube, sambal menunggu ayah pulang ke rumah.
Tak terasa ayah sudah pulang ke rumah aku memberikan
waktu untuk ayahku beristirahat sejenak agar tidak capek
ketika mengajariku bermain bulu tangkis ini.
93
Setelah ayahku beristirahat ayahku pergi memanggilku dan
mengajari aku bermain bulu tangkis ini. Tiba – tiba aku
terkejut karna aku berhasil dalam melakukan servis dan
berhasil menangkis semua serangan dari ayahku. Aku pun
berlari kepada ibu dan berkata “Ibu aku berhasil dalam
melakukan servis dan menangkis semua serangan dari ayah”.
Ibuku tersenyum kepadaku lalu memelukku dan berkata
“Wah adek hebat sekali benar kan kata ibu kerja kerasmu
tidak akan mengkhianatin hasil”. Aku pun tersenyum bangga
menanggapi jawaban dari ibuku. Kakak bahkan
mengucapkan selamat kepadaku karena telah berhasil
memainkan permainan bulu tangkis ini. Aku pun melanjutkan
latihanku bersama dengan ayahku hingga pada pukul 18.00
malam. Setelah selesai latihan aku pergi mandi dan makan
malam yang telah disiapkan oleh ibuku. Aku makan sangat
banyak karena aku merasa sangat lapar setelah selesai latihan.
Aku pergi untuk menyiapkan buku – buku untuk
besok dengan hati yang gembira. Setelah menyiapkan buku –
buku untuk besok aku pergi belajar bersama dengan ibuku.
Aku selalu diajari oleh ibuku karena ibuku sangat pintar
dalam mata pelajaran apapun itu dan ibuku paling pintar
dalam mata pelajaran matematika dan kimia. Ibu sangat
mengajariku dan kakak dengan baik yang membuat kami bisa
mengerti materi yang diajarkan oleh guru kami.
94
Aku dan kakakku belajar hingga waktu menunjukkan
pukul 21.30. Lantas aku dan kakak pergi bersiap untuk
beristirahat. Tapi sebelum kami tidur di kamar kami masing
– masing kami berdoa terlebih dahulu kepada Tuhan. Aku
pun tak lupa berterima kasih kepada Tuhan karena telah
membantu dan membimbingku selama aku latihan bermain
bulu tangkis. Setelah aku mengusai permainan bulu tangkis
aku mencoba kemampuanku ketika ekstra bulu tangkis. Dan
ketika aku mencoba bermain bulu tangkis aku bisa menangkis
beberapa serangan dari lawan walaupun tidak semuanya kena
karena jauh dari jangkauan ataupun karena prediksi yang
tidak tepat.
Refleksi :
Setelah aku berlatih bulutangkis saya semakin menyadari
bahwa Allah begitu baik telah memberikan talenta bagi
diriku, maka saya menanggapi dengan cara terus berlatih dan
pantang menyerah, selalu melihat tokoh idolaku atlet bulu
tangkis sehingga selalu ingat dan memotivasi dirku dan
utamnya saya tidak lupa untuk mengucap syukur atas
kebaikan Allah dalam hidupku
95
BUNDA ELISABETH GRUYTERS
"Apa yang dapat aku kerjakan adalah meneruskan
karya Allah dengan tekun sambil berdoa terus
menerus dan selalu berusaha melibatkan diri di
dalamnya" (EG 24)
Sebagai Guru Agama Katolik, seperti apa yang
direfleksikan Bunda Elisabeth Gruyters dalam karya dan
misinya aku pun merasakan getaran dan dengan ketekunan dan
kesetianku terhadap panggilan hidupku kulanjutkan karya dan
misi Bunda Elisabeth Gruyters melalui pembelajaran Agama
Katolik dan Budi Pekerti.
Aku pun berharap Bunda Elisabeth Gruyters senang
melihat ketekunan dan kesetiaanku dalam melaksanakan
panggilan hidupku. 29 Tahun 5 bulan aku mengabdi di Yayasan
Tarakanita. Inilah persembahan hidupku dalam karya dan
pelayananku. Dalam buku Cerita inspirasi SMP Santo Carolus
aku dan murid-muridku meneruskan karya dan misi Bunda
Elisabeth Gruyters . Biarlah nama Tuhan selalu dimuliakan dan
sesama diabdi dengan tulus ikhlas.
96
PENGALAMAN KALAH
DALAM LOMBA TWIBBON
oleh Genevieve 9B / 14
Pada tanggal 13 April 2022 lalu, sekolah kami yaitu
Santo Carolus Surabaya, mengadakan sosialisasi untuk lomba
Paskah dan lomba Kartini. Sekolah kami mengadakan
beberapa lomba untuk merayakan paskah dan kartini, ada
lomba menghias telur paskah, lomba lektor, lomba mazmur,
lomba kahoot, lomba pidato, lomba fashion week, dan salah
satunya adalah lomba twibbon. Pada saat itu saya tertarik
pada digital design, bahkan mengikuti ekstrakurikuler desain
grafis. Maka saya memutuskan untuk mengikuti lomba
twibbon. Beberapa teman saya, pada saat itu juga mengikuti
lomba twibbon, seperti Eiffel dari kelas 9B dan Nia dari kelas
8.
Sebelumnya, saya sudah pernah mengikuti lomba
yang berhubungan dengan desain grafis, yaitu lomba
membuat poster tentang PPKM pada saat natal dan tahun
baru.
97
Pada saat itu, saya pun tidak memenangkan lomba
tersebut. Karena saya sudah pernah kalah di lomba
sebelumnya, saya sangat ingin untuk memenangkan lomba
tersebut, saya pun membuat design dengan penuh semangat
dan ceria. Saya pun menanyakan kepada teman teman saya,
Monica dari kelas 9C dan Line dari kelas 9A tentang pendapat
mereka dengan twibbon yang akan saya kumpulkan untuk
lomba. Saya pun mengganti konsep, gambaran, dan warnanya
beberapa kali, seperti konsepnya yang akan saya gunakan
tidak cocok dengan nuansa paskah, warna yang saya pilih
terlalu cerah, warna yang akan saya gunakan terlalu gelap,
dan lain lain. Saya pun memutuskan untuk tidak
memikirkannya beberapa hari untuk mencari ide, dan setelah
beberapa hari akhirnya saya mendapatkan ide untuk twibbon
saya.
Saya memutuskan untuk membuat twibbon dengan
tema hand-drawn, saya pun menggambar sebuah kelinci,
sebuah basket yang isinya terdapat telur telur, 1 buah telur
yang akan dipegang oleh kelincinya, dan bolongan untuk
fotonya berbentuk 2 buah telur yang digabungkan. Saya pun
memutuskan untuk menambahkan tulisan “Happy Easter”
dan tanggal berapa paskah terjadi, dan tidak lupa dengan ayat
yang berisi tentang paskah.
98
Pada saat itu, saya mengganti warnanya sekitar 3 kali,
karena warna yang pertama terlalu cerah, dan yang kedua
terlalu “gelap” untuk nuansa paskah yang seharusnya ceria.
Karena saya tidak sengaja menggabungkan layer gambar nya,
jadi saya harus menggambar ulang beberapa elemen nya,
kalau tidak salah saya menggambar ulang kelinci dan telur
nya. Karena ada rasa ketidak puasan dengan gambar saya,
saya pun menggambar ulang lagi, seperti keranjang dan
bolongan untuk foto. Tidak jarang juga, saya harus mengganti
font pada twibbon saya. Saya juga tidak jarang mengganti
posisi elements, tulisan, dan bolongan untuk foto.cSaya pun
juga mencoba beberapa foto teman saya, Monica dari kelas
9C dan Line dari kelas 9A untuk di pakaikan twibbon nya,
saya pun tidak segan segan untuk menggunakan foto idola
saya untuk twibbon, seperti Huening Bahiyyih dari Kep1er,
Jonghyeon dari Nu’est, dan Lee Know dari Stray kids. Saya
mencoba beberapa foto teman dan idola saya, agar elemen
elemen yang saya pakai tidak menutupi wajah wajah yang
akan menggunakan twibbon saya.
Saya meminta pendapat dari beberapa teman online
saya. Setelah saya puas dengan hasil twibbon yang saya buat,
saya akhirnya mengumpulkan twibbon saya pada tanggal 16
April 2022, saat mengumpulkan saya sudah sangat puas
99
dengan hasil twibbon saya. Saya pun merasa lumayan percaya
diri untuk setidaknya memenangkan juara ke 3.
Akhirnya tiba pada tanggal 27 april 2022, yakni
pengumuman hasil lomba lomba. Pada saat itu, saya pun deg
degan dengan hasil lomba tersebut. Setelah diumumkan
beberapa lomba, akhirnya tiba pada pengumuman pemenang
lomba membuat twibbon paskah. Pada saat itu, jantung saya
serasa ingin lepas. Dan, akhirnya hasil pemenang
diumumkan, saat itu saya tidak mendapat juara sama sekali.
Saya pun merasa kecewa dengan diri saya sendiri. Tetapi,
tidak apa apa karena lomba tersebut dapat saya jadikan
sebagai pelajaran dan kapan kapan saya akan mencoba lagi
dan akan mengikut lomba dengan sepenuh hati saya.
Refleksi:
Setelah saya mengikuti lomba Twibbon dan hasilnya kalah
saya semakin menyadari bahwa Allah menghendaki saya agar
tidak mudah putus asa dalam menggapai cita-cita. Maka saya
menanggapi dengan cara terus berlatih agar semakin terampil
, menguasai tekniknya dan memahami temanya agar semua
yang diolah dalam twibbon itu apik dan indah seperti yang
diharapkan juri.
100
IBU INSPIRASI HIDUP YANG PENUH KASIH
oleh Leo 7B / 25
Mulai kecil, saya sering melihat ibu dan ayah saya
berbelanja keperluan panti asuhan. Saya sering diajak
berbelanja oleh ibu dan ayah, ke pasar atau supermarket,
mulai dari sembako, alat-alat tulis ataupun peralatan rumah
tangga. Ibu saya punya beberapa panti asuhan yang sering
dikunjungi oleh kami sekeluarga, salah satunya adalah Panti
Asuhan Santa Beatrix di Juanda Waru Sidoarjo. Jika saya,
ibu, ayah atau ketiga kakak saya berulang tahun, biasanya
kami merayakan di Panti Asuhan Santa Beatrix. Kami
bergembira bersama makan kue tar, makan nasi kuning
tumpeng, kue kue yang lezat, es krim bersama saudara-
saudara di Beatrix.
Ketika saya kelas 3 SD, Suster Maria menelpon ibu
saya, Suster Maria itu kepala Panti Asuhan Santa Beatrix.
Suster Maria berkata pada ibu saya, anak anak Panti
membutuhkan laptop dan hp, juga kipas angin besar untuk di
ruangan belajar, saya diajak oleh ibu saya ke Plaza Marina
beli dua laptop merek Lenovo dan beli dua Hp merek Xiaomi.
101
Ibu saya bilang, “Nak....rejeki yang ibu dapatkan, sebagian
bukan hak kita, bukan hak kamu juga Leo. Sebagian rejeki
yang kita dapatkan adalah milik anak anak panti asuhan,
saudara-saudaramu juga Leo. Kalau kita banyak berbagi,
nanti Tuhan akan mengembalikan rejeki berlipat ganda, kamu
dan kakak-kakakmu ibu ayah nenek kakek akan sehat panjang
umur, jauh dari segala mara bahaya, jauh dari segala godaan
setan.”
Saya sangat paham arti berbagi atau bersedekah,
karena ibu saya sangat sering melakukannya. Ibu saya dari
keluarga kaya, ibu saya anak tunggal, warisannya banyak,
tetapi ibu saya hidupnya sangat sederhana. Jarang beli
pakaian, jarang beli sepatu, jarang beli tas. Ibu saya kalau ada
rejeki biasanya uangnya dipakai untuk beli logam mulia,
emas batangan Antam atau Deposito berjangka di beberapa
Bank, Ibu saya orangnya hemat dan tidak boros, Ibu saya
sering memberi uang pada siapa saja yang membutuhkan,
misalnya Pak Parkir, Pak Sampah, Pemulung, Penjual Koran,
dll.
Karakter dan kepribadian ibu saya, saya pakai untuk
landasan atau contoh hidup saya, saya akan mencontohnya,
saya akan menerapkannya pada kehidupan saya dari kecil
remaja sampai saya dewasa.
102
Saya akan selalu berbagi pada saudara-saudara yang
membutuhkan, Panti asuhan di malang, kepalanya namanya
Suster Marieta, suka telpon ibu saya, Suster Marieta bilang
butuh sabun cuci piring, rinso, beras, gula, saya sering dengar
ibu saya ditelpon Suster Marieta.
Setelah itu ibu saya pamit saya ke ATM, transfer
Suster Marieta, pernah juga Suster Maria dari Panti Asuhan
Beatrix bilang ibu saya butuh beberapa sepeda, ibu saya
memberikannya juga. Saya juga diajak ke Toko elektronik
Hartono, beli kipas angin ruangan yang besar terus ibu dan
saya waktu itu pulang sekolah mengantar ke Panti Asuhan
Santa Beatrix.
Tiap Natal, selalu kami sekeluarga ke Panti Asuhan
Santa Beatrix. Kami merayakan Natal bersama saudara-
saudara disana, ibu saya sudah menyiapkan kado yang sangat
banyak untuk saudara-saudara Panti dan untuk semua Suster
disana. Kami akan membuka kado bersama, makan enak
bersama, ada kue, es krim dan aneka permen yang sangat
lezat-lezat semua. Ibu saya sering sekali berkata kalimat ini
sejak saya kecil: "Berikanlah sedekah Nak. Karena sedekah
itu ibarat sungai yang mengalir. Kamu hanya akan terus
memperoleh manfaat dari air bersihnya."
103
Ibu saya juga berkata: "Berbagi adalah bentuk lain
dari rasa bersyukur, berbagilah dengan sesama tanpa
mengharapkan apapun Nak. Berbagi tidak harus berupa
materi atau harta benda seperti uang, makanan dan lainnya.”
Kami juga bisa berbagi kebaikan dan kebahagian berupa
tenaga, ilmu, pikiran, doa. Mulai kecil melayani di gereja
sebagai paduan suara Biak (Bina Iman Anak Katolik) dan
sebagai pengiring pemain keyboard, Tuhan Allah memberi
saya talenta bisa bermain piano dan keyboard juga bernyanyi,
saya ingin melayani Tuhan Allah dan sesama, saat ini saya
sedang ikut pembekalan untuk menjadi Misdinar di Gereja
Gembala Yang Baik (GYB).
Ibu saya memberi saya inspirasi, ibu saya
mempunyai banyak rumah. Salah satunya di Perumahan
Delta Sari Indah AW - 7 Waru, rumah itu dikelolah oleh ketua
wilayah VAP yaitu Bapak Elmon. Oleh Bapak Elmon rumah
saya itu dipakai untuk acara Biak, Rekat, atau acara-acara
keagaamaan lainnya.
Demikian juga Ayah melayani sejak sebelum nikah,
ayah saya ikut paduan suara dan pengiring musik gitar, tiga
kakak perempuan saya semua melayani Tuhan, mereka
semua menjadi paduan suara dan misdinar. Nenek saya juga
rajin mengikuti semua kegiatan di lingkungan dan wilayah.
104
Setiap kali ibu saya dapat uang dari menjual lukisannya selalu
sebagian, dibuat sedekah, apalagi kalau pameran diluar
negeri. Kalau pameran diluar negeri biasanya untungnya
lumayan besar, kalau sudah dapat hasil, kami berbelanja
untuk saudara-saudara di Panti Asuhan.
Seperti biasanya ibu selalu membawa sembako, alat
tulis dan kebutuhan lainnya, setiap kali mau berkunjung ke
Panti Asuhan, malam sebelumnya ibu selalu telpon Suster
Kepala, ditanya ibu saya, butuh apa saja. Setelah itu ibu saya
belanja sesuai dengan kebutuhan panti. Saya selalu ingat
selalu kalimat yang sering diulang - ulang oleh ibu saya yaitu:
"Bersedekahlah atau Berbagilah maka seribu kebaikan akan
datang kepadamu. Nak kalau kamu rajin berbagi maka kamu
jarang sakit, kamu selalu sehat, panjang umur dan dijauhkan
dari segala marah bahaya. Tuhan akan selalu menjaga dan
melindungi kamu dimanapun kamu berada". Hidup ini sangat
berarti ketika kita bisa berbagi kebahagiaan dengan orang
lain, terutama dengan orang-orang yang kita sayangi. Kita
jangan pernah merasa malu ketika hanya mampu memberi
sedikit untuk bersedekah, karena selalu ada kebaikan dalam
berbagi, tidak peduli seberapa kecil yang kita berikan.
105
Ibu saya adalah inspirasi saya dalam berbagi, ibu
sering membagi - bagikan uang kepada siapa saja, sering
mulai saya kecil melihat ibu menyiapkan uang lumayan
banyak, campur ada dua puluh ribuan, lima puluh ribuan dan
seratus ribuan. Uang tersebut diberikan kepada pak parkir di
gereja , Pak parkir di jalan waktu kita berhenti beli makanan,
penjual koran atau pemulung. Ibu saya juga berteman dengan
banyak pemulung di rumah, ibu sering sekali memberi
mereka sembako.
Refleksi :
Setelah saya melihat keteladanan Ibu dan ayah saya, saya
semakin menyadari bahwa Allah menghendaki saya memiliki
hati yang penuh belas kasih terutama yang miskin dan
tersisih. Maka saya menanggapi dengan cara mau berbagi
dengan sesame, ikut aktif sebagai anggota paduan suara di
gereja, menjadi misdinar. dan lain-lainnya dan tidak lupa
selalu bersyukur atas kebaikan dan kemurahan Tuhan Yesus
dalam hidup sehari-hari.
106
TRUST THE PROCESS
oleh Jenni 8C / 17
Haloo teman-teman semua, Inilah cerita isnpirasi
yang dapat ku bagikan . Saya mulai menggambar saat umur 4
tahun. Tapi karena saya masih kecil, saya belum mengerti
apa-apa tentang menggambar. Jadi bisa dibilang, dulu saya
anggap menggambar itu mudah. Faktanya, menggambar itu
bukan hal yang mudah, tetapi membutuhkan bertahun-tahun
lamanya untuk berproses.
Awalnya, saya bisa dibilang biasa saja. Saya tidak
ada niatan untuk menggambar setelah saya berumur 5 tahun.
Sekitar umur 8 atau 9, mama saya mengikutkan saya les
menggambar. Saya senang-senang saja saat les, les
menggambar menurut saya seru, karena ada teman-teman
dekat saya saat itu. Karena teman-teman saya mulai
menjauhkan diri dari saya, entah kenapa, setelah beberapa
bulan, orang tua saya mengeluarkan saya dari les
menggambar, karena bagi mereka itu boros uang. Mereka
juga menyadari bahwa saya bisa belajar sendiri di rumah.
Setelah itu, saya mulai mengenal sosial media. Lalu saya
mulai dengan membuat akun saya, dan membuat akun ini
107
tentunya ada tujuan. Yaitu untuk mempublikasikan hasil
karya saya, dan membuat hati orang-orang senang. Saat mulai
menggambar, motivasi saya benar-benar kurang, karena
jarang mendapat ide dan semangat dari orang tua saya, karena
mereka sibuk bekerja setiap hari. Saya juga sering tidak
percaya diri karena gambar saya sering dijelek-jelekkan
kakak saya. Sering sekali malam hari saya habiskan dengan
menangis atau mempertanyakan pilihan saya untuk
menggambar. Tapi, saya tidak peduli, dan memilih untuk
berusaha memperbaiki dan meningkatkan kemampuan
menggambar. Bagaimana? Saya positif thinking saja. Jadi,
saya mulai belajar menggambar sendiri.
Mulailah ada ketertarika saya pada menggambar
digital , perlu waktu untuk berpindah dar menggambar media
ke menggambar digital. Sekarang, saya sangat senang
terhadap proses yang saya lalui, karena orang tua saya
mengakui kemampuan saya dalam menggambar setelah
beberapa tahun lamanya. Dari sini, saya bisa belajar untuk
trust the process. Jadi, apapun yang teman-teman, dan bapak
ibu guru lakukan, percayailah proses, dan jangan sekali-kali
tidak mempercayai diri sendiri, karena itu justru akan
merugikan diri sendiri.
108
Kini dengan keterampilanku menggambar digital aku
dan beberapa temanku yang memiliki keterampilan
menggambar digital dapat memperlancar tugas yang
diberikan oleh Ibu dan Bapak Guru. Secara khusus saya dan
beberapa teman membantu membuat cover di Buku Inspirasi
SMP Santo Carolus di buku ini.
Saya sungguh bersyukur pada Allah karena telah
memberikan talenta yang bermanfaat bagi sesama. inilah
hasil jerih payah dan semangat yang tak pernah menyerah
untuk tujuan yang baik yang perlu diperjuangkan. Saya
percaya Tuhan Yesus menyertai kita selalu.
Refleksi :
Setelah saya menampilkan gambar digitalku saya semakin
menyadari bahwa Allah menghendaki saya untuk terus
mengasah keterampilanku dalam menggambar digital, maka
saya menangapi dengan cara melatih terus dan aktif
mengikuti lomba atau pun membuat karya-karya untuk
dipamerkan sehingga semakin dikenal gambar digital yang
saya buat. Semuanya berkat Tuhan Yesus yang penuh
kebaikan dan kemurahan dalam hidup saya.
109
Foto 1: Kontributor Penulisan Buku Cerita Inspirasi
SMP Santo Carolus, 14 Desember 2022
110
111