The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Buku pedoman OSN ini dipergunakan untuk siswa sekolah dasar kelas 4 dan 5

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by pututirta21, 2022-04-13 02:09:48

IPA-Seri_A_Makhluk Hidup dan Lingkungannya

Buku pedoman OSN ini dipergunakan untuk siswa sekolah dasar kelas 4 dan 5

Keywords: ONS,IPA

Buku Pembinaan OSN
D. Tingkatan Organisasi Dalam Ekosistem
1. Individu
Individu adalah satu makhluk hidup, misalnya seekor semut,
seekor burung dan sebuah pohon.
2. Populasi
Populasi adalah kumpulan individu sejenis yang dapat
berkembangbiak serta berada pada tempat yang sama dan dalam
kurun waktu yang sama. Contoh populasi adalah sekelompok
semut di atas meja.
3. Komunitas
Komunitas adalah kumpulan beberapa macam populasi yang
menempati daerah yang sama pada waktu yang sama, contohnya
komunitas hutan jati, padang rumput dan hutan pinus.
4. Ekosistem
Ekosistem adalah kesatuan komunitas dan lingkungannya
yang membentuk suatu hubungan timbal balik di antara
komponen-komponennya. Komponen suatu ekosistem mencakup
seluruh makhluk hidup dan makhluk tidak hidup yang terdapat di
dalamnya.
5. Bioma
Bioma adalah suatu ekosistem darat yang khas dan luas
cakupannya. Contoh : Bioma Gurun, Bioma Hutan Hujan Tropis,
Bioma Tundra
6. Biosfer
Biosfer adalah berbagai bioma di permukaan bumi yang
saling berhubungan dan membentuk sistem yang lebih besar lagi.

93

Buku Pembinaan OSN
E. Keseimbangan Ekosistem

Keseimbangan ekosistem adalah suatu kondisi dimana
interaksi antara komponen-komponen di dalamnya berlangsung
secara harmonis dan seimbang. Keseimbangan ekosistem tersebut
berdampak signifikan pada keselarasan serta kesejahteraan hidup
manusia dan makhluk hidup lainnya. Sayangnya mencermati
keadaan yang terjadi dewasa ini bisa kita simpulkan bahwa telah
terjadi perubahan lingkungan secara besar-besaran yang
berdampak pada kehidupan manusia yang tidak lagi selaras.
Penyebab terganggunya keseimbangan lingkungan tersebut ada
beragam.

Gambar 2. 2. Faktor Perusak Keseimbangan Lingkungan
Secara umum penyebab terganggunya keseimbangan ekosistem
atau lingkungan dibagi ke dalam 2 garis besar yakni:

94

Buku Pembinaan OSN
1. Faktor alam
Misalnya terjadi banjir, terjadinya gempa bumi, gunung

meletus, bencana tsunami, dan masih banyak lainnya. Bencana
yang terjadi secara alamiah ini akan memicu kacaunya
keseimbangan ekosistem yang berdampak pada kacaunya
interaksi komponen-komponen di dalam ekosistem tersebut.

2. Faktor manusia
Tindakan yang dilakukan oleh manusia bisa memicu

terganggunya keseimbangan di dalam lingkungan ekosistem.
Tindakan yang dilakukan manusia ini bisa memicu terjadinya
bencana alam seperti: banjir, longsor, perubahan iklim yang
ekstrim dan masih banyak lagi lainnya. Ada beberapa kegiatan
manusia yang menyebabkan terganggunya keseimbangan
ekosistem antara lain:

a. Kegiatan penebangan pohon juga pembakaran hutan. Dua
kegiatan ini bisa menimbulkan kerusakan yang sangat
serius bagi ekosistem. Tak hanya menyebabkan banjir
juga longsor, berkurangnya pohon yang merupakan paru-
paru dunia ini akan membuat iklim di bumi terganggu.
Penebangan pepohonan akan membuat tanah tidak lagi
terkunci secara benar sehingga mudah longsor dan udara
tidak lagi bisa didaur ulang sehingga kadar oksigen
semakin berkurang.

b. Perburuan hewan yang tak terkendali. Manusia
membutuhkan hewan baik sebagai bahan makanan
maupun sebagai sarana rekreasi

95

Buku Pembinaan OSN
c. Kegiatan pemakaian pupuk yang berlebihan. Aktifitas

pertanian manusis juga terkadang bisa mengganggu
keseimbangan alam.
d. Kegiatan pembuangan sampah dan limbah. Ratusan miliar
manusia di dunia ini, setiap melakukan kegiatan pasti
menghasilkan sampah dan limbah.
e. Kegiatan yang mencemari lingkungan. Cakupan poin ini
adalah pencemaran terhadap tanah, udara, suara, dan
juga pencemaran terhadap air. Pencemaran tanah terjadi
dengan cara menciptakan limbah yang tak bisa diurai
hingga ribuan tahun lamanya, misalnya saja plastik.
Pencemaran suara misalnya oleh suara bising yang
merusak pendengaran organisme. Pemcemaran air
misalnya dengan masuknya bahan padat maupun cair di
dalam air yang membahayakan organisme di dalam air.
Sedangkan pencemaran udara adalah masuknya berbagai
polutan ke udara baik itu dari asap kendaraan, debu juga
jelaga.
Semua kegiatan tersebut di atas, dalam batas waktu tertentu
akan menyebabkan terganggunya keseimbangan ekosistem yang
berujung pada sistem kehidupan oranisme termasuk manusia yang
juga akan ikut terganggu. Upaya-upaya untuk menjaga
keseimbangan ekosistem mutlak dilakukan.

96

Buku Pembinaan OSN
F. Hubungan Saling Ketergantungan Dalam Ekosistem
(Interdependensi)

Gambar 2. 3. Interaksi dalam ekosistem
Saling ketergantungan antara komponen penyusun ekosistem
tersebut terbagi menjadi:

1. Saling ketergantungan antara komponen biotik dan
komponen abiotik
Peran dan fungsi komponen biotik dan komponen abiotik

dalam suatu ekosistem telah banyak dibahas di bagian depan bab
ini. Selanjutnya, pada subbab ini akan dibahas tentang hubungan
saling ketergantungan antardua komponen penyusun ekosistem
tersebut. Sebagai contoh adalah aktivitas cacing tanah yang dapat
menyuburkan tanah karena pada saat berada dalam tanah, cacing
meninggalkan bekas berupa rongga udara. Rongga udara tersebut
dapat membantu tumbuhan dalam memperoleh oksigen untuk
bernapas.

97

Buku Pembinaan OSN
Selain contoh di atas, ada beberapa contoh yang lain,
misalnya, bintil akar kacang tanah yang mengandung bakteri
Rhizobium yang dapat membantu menyuburkan tanah karena
dapat menangkap nitrogen, oksigen yang dihasilkan pada
fotosintesis yang menyejukkan udara, dan air yang sangat
diperlukan oleh tumbuhan dalam proses fotosintesis. Selain itu,
keberadaan air banyak dipengaruhi oleh tumbuhan karena
tumbuhan dapat menahan keberadaan air tanah. Dapatkah kalian
menyebutkan contoh yang lain
2. Saling ketergantungan antarkomponen biotik
Saling ketergantungan antarkomponen biotik ini terjadi
antara makhluk hidup yang satu dengan makhluk hidup yang lain
dalam suatu ekosistem. Saling ketergantungan antarkomponen
biotik ini dibagi lagi menjadi saling ketergantungan antara
makhluk hidup yang sejenis dan saling ketergantungan antara
makhluk hidup yang tidak sejenis.
a. Saling ketergantungan antara makhluk hidup sejenis

(interspesies)
Contoh saling ketergantungan yang terjadi antara makhluk
hidup yang sejenis, misalnya, adanya ketergantungan orang utan
kepada induknya, bayi kepada ibunya, dan kerja sama semut dalam
memperoleh makanan. Selain itu, saling ketergantungan
antarmakhluk hidup sejenis ini terjadi pada saat akan melakukan
perkawinan, hewan jantan memerlukan hewan betina, demikian
juga hewan betina memerlukan hewan jantan.
b. Saling ketergantungan antara makhluk hidup yang

berbeda jenis (antarspesies).

98

Buku Pembinaan OSN
Saling ketergantungan antara produsen, konsumen, dan

decomposer. Dalam suatu ekosistem terjadi ketergantungan antara
produsen, konsumen, dan pengurai. Peristiwa makan dan dimakan
terjadi antara produsen, konsumen, dan pengurai yang selanjutnya
membentuk rantai makanan.

Gambar 2. 4. Pembagian Rantai Makanan
Beberapa ahli ekologi membagi 3 jenis rantai pokok di dalam
sistem rantai makanan, antara lain sebagai berikut:
1) Rantai Pemangsa

Rantai ini merupanan dasar utama dimana tumbuhan
hijau berlaku sebagai produsen. Peraluhan energinya
dimulai dari organisme herbivora atau penyantap
tumbuhan mengkonsumsi tanaman. Organisme

99

Buku Pembinaan OSN
herbivora ini disebut juga dengan nama konsumen
tingkat I. Selanjutnya, organisme yang menyantap
tumbuhan tersebut dimangsa oleh organisme lainnya
yang disebut karnivora. Si karnovora tersebut kemudian
dinamai Konsumen tingkat II. Selanjutnya adalah
organisme yang memangsa karnivora maupun herbivora
yakni omnivore dan dikenal dengan nama lain Konsumen
tingkat III.
2) Rantai Parasit
Siklus rantai yang satu ini diawali dari organisme yang
besar sampai organisme yang hidup sebagai parasit
dengan mengambil makanan dari inang-nya. Contoh
rantai makanan yang satu ini adalah cacing pita, jamur,
benalu dan juga bakteri.

Gambar 2. 5. Rantai makanan parasite

100

Buku Pembinaan OSN
3) Rantai Saprofit
Rantai yang satu ini diawali dari matinya suatu organisme
dan kemudian berujung pada daur ulang atau penguraian
oleh jasad renik. Contohnya adalah jamur dan juga
bakteri. Masing-masing rantai tidak berdiri sendiri
melainkan saling berkesinambungan satu sama lain.

G. Rantai Makanan Menjadi Jaring Makanan
Melihat pola di atas, bisa kita simpulkan bahwa rantai

makanan adalah peristiwa dimana terjadi perpindahan energi atau
makanan dari yang satu ke mahluk hidup lainnya dalam suatu
urutan tertentu. Berikut contoh rantai makanan yang sederhana:

Gambar 2. 6. Rantai makanan menjadi jaring makanan
Dari gambar di atas kita bisa melihat terjadi sejumlah peristiwa
antara lain:

1) Rerumputan atau tumbuhan dimakan oleh organisme tikus.
2) Selanjutnya, tikus dimangsa oleh sang ular.
3) Kemudian ular tersebut dimangsa oleh burung elang.
4) Saat sang elang meninggal, ia akan mati dan kemudian

membusuk. Pada proses tersebut ia akan diuraikan oleh

101

Buku Pembinaan OSN
mikroorganisme seperti bakteri dan kemudian diserap lagi
oleh tanah tempat tanaman seperti rerumputan tumbuh.
Peristiwa-peristiwa tersebut di atas adalah rantai makanan.
Dalam urutan tersebut kita bisa dengan mudah mengidentifikasi
yang mana konsumen tingkat I yakni tikus, konsumen tingkat ke-II
yakni ular, dan konsumen tingkat ke-III yakni elang.

Berikut contoh jaring-jaring makanan:

Gambar 2. 7. Jaring-jaring Makanan
Ada banyak contoh rantai makanan lainnya. Dengan
demikian bisa disimpulkan bahawa terdapat ragam jenis rantai
102

Buku Pembinaan OSN
makanan. Apabila rantai makanan yang satu berkaitan dengan
rantai makanan lainnya maka akan terbentuk sesuatu yang dikenal
dengan istilah jaring-jaring makanan. Dalam jaring-jaring
makanan, tidak ada lagi urutan yang runut seperti pada rantai
makanan. Coba cermati gambar yang ada di atas, dimana konsumen
tingkat pertama tidak hanya satu, demikian selanjutnya.

H. Piramida Makanan
Piramida makanan adalah piramida yang menggambarkan

jumlah berat dan energi mulai dari produsen sampai konsumen
puncak. Piramida ini dibuat dengan satu asumsi bahwa pada saat
terjadi peristiwa makan dan dimakan telah terjadi perpindahan
energi dari makhluk hidup yang dimakan ke makhluk hidup
pemakannya. Misalnya, dari produsen ke konsumen I, dari
konsumen I ke konsumen II, dari konsumen II ke konsumen III, dan
seterusnya.

Gambar 2. 8. Piramida makanan
Akan tetapi, harus diingat bahwa tidak semua energi dari
makhluk hidup yang dimakan akan berpindah ke makhluk hidup

103

Buku Pembinaan OSN
pemakan sehingga terbentuk piramida makanan yang semakin ke
atas semakin mengecil.

1. Tingkat Tropik dan Piramida Makanan
Pada rantai piramida makanan telah kita ketahui bahwa

tingkat tropik yang terdiri atas produsen, konsumen tingkat I,
konsumen tingkat II, dan seterusnya. Produsen yang bersifat
autotrof selalu menempati tingkatan tropik utama, herbivora
menempati tingkat tropik kedua, karnivora menduduki tingkat
tropik ketiga, dan seterusnya. Setiap perpindahan energi dari satu
tingkat tropik ke tingkat tropik berikutnya akan terjadi pelepasan
sebagian energi berupa panas sehingga jumlah energi pada rantai
piramida makanan untuk tingkat tropik yang semakin tinggi,
jumlahnya semakin sedikit. Maka terbentuklah piramida
ekologi/piramida makanan.

Salah satu jenis piramida ekologi adalah piramida makanan
jumlah yang dilukiskan dengan jumlah individu. Piramida makanan
jumlah pada suatu ekosistem menunjukkan bahwa produsen
mempunyai jumlah paling besar dan konsumen tingkat II jumlah
lebih sedikit dan jumlah paling sedikit terdapat pada konsumen
tingkat terakhir.

Selain energi dalam bentuk piramida makanan, tubuh
organisme juga memerlukan air, oksigen, dan mineral. Jaring-jaring
makanan muncul dengan diawali terjadinya proses perputaran zat
dari tubuh organisme menuju tanah dan reaksi kimia. Proses ini
sering disebut dengan daur biogeokimia.

104

Buku Pembinaan OSN
2. Piramida Ekologi
Piramida ekologi adalah gambaran susunan antar trofik

dapat disusun berdasarkan kepadatan populasi, berat kering,
maupun kemampuan menyimpan energi pada tiap trofik. Struktur
trofik dapat disusun secara urut sesuai hubungan makan dan
dimakan antar trofik yang secara umum memperlihatkan bentuk
kerucut atau piramida makanan. Piramida ekologi ini berfungsi
untuk menunjukkan gambaran perbandingan antar trofik pada
suatu ekosistem. Pada tingkat pertama ditempati produsen sebagai
dasar dari piramida ekologi, selanjutnya konsumen primer,
sekunder, tersier sampai konsumen puncak.

a. Ketika organisme autotrof (produsen) dimakan oleh
herbivora (konsumen I), maka energi yang tersimpan
dalam produsen (tumbuhan) berpindah ke tubuh
konsumen I

b. Tingkat taraf trofi 1: organisme dari golongan produsen
(produsen primer)

c. Tingkat taraf trofi 2: organisme dari golongan herbivora
(konsumen primer)

d. Tingkat taraf trofi 3: organisme dari golongan karnivora
(konsumen sekunder)

e. Tingkat taraf trofi 4: organisme dari golongan karnivora
(konsmakannya) dan konsumen II akan mendapatkan
energi dari memakan konsumen I, dan seterusnya. Setiap
tingkatan pada rantai makanan itu disebut taraf trofi.

Di dalam rantai piramida makanan tersebut, tidak seluruh
energi dapat dimanfaatkan, tetapi hanya sebagian yang mengalami

105

Buku Pembinaan OSN
perpindahan dari satu organisme ke organisme lainnya, karena
dalam proses transformasi dari organisme satu ke organisme yang
lain ada sebagian energi yang terlepas dan tidak dapat
dimanfaatkan. Misalnya, tumbuhan hijau sebagai produsen
menempati taraf trofi pertama yang hanya memanfaatkan sekitar
1% dari seluruh energi sinar matahari yang jatuh di permukaan
bumi melalui fotosintesis yang diubah menjadi zat organik.

Jika tumbuhan hijau dimakan organisme lain (konsumen
primer), maka hanya 10% energi yang berasal dari tumbuhan hijau
dimanfaatkan oleh organisme itu untuk pertumbuhannya dan
sisanya terdegradasi dalam bentuk panas terbuang ke atmosfer.
Selama keadaan produsen dan konsumen-konsumen tetap
membentuk piramida makanan , maka keseimbangan alam dalam
ekosistem akan terpelihara.

Anak yang sehat tercukupi kebutuhan gizinya dan seimbang.
Ibarat sebuah piramida makanan, ada jenis makanan di bagian
terbawah yang mesti dikonsumsi lebih banyak karena manfaatnya
lebih besar, dan makin ke atas makin kurang manfaatnya. Apa saja
jenis makanan tersebut?

Dr Alfon dalam penyuluhan di hadapan ibu-ibu di Desa Banua
Gea, Nias, Sumatera Utara, Selasa (14/5/2013) lalu,
mengungkapkan bahwa anak-anak dari kecil mesti terpenuhi
gizinya supaya tumbuh sehat. Kecukupan gizi tersebut bisa dikenali
lewat piramida gizi seimbang yang bisa dibagi menjadi tiga bagian,
yakni bagian bawah, tengah, dan atas dengan kategori fungsi
makanan masing-masing.

106

Buku Pembinaan OSN
Di bagian bawah ada sumber zat tenaga atau karbohidrat. Ini

dianjurkan untuk dikonsumsi lebih banyak karena untuk
beraktivitas. Makanan ini bisa diperoleh dari beras, jagung, mi,
kentang, singkong, roti, dan sagu.

Di bagian tengah piramida, ada sumber zat pengatur yakni
vitamin dan mineral. Bisa diperoleh melalui konsumsi sayuran dan
buah-buahan seperti kangkung, bayam, kacang panjang, pisang,
jeruk, dan mangga.

Di bagian atas, ada sumber makanan zat pembangun dari
protein dan lemak. Jenis makanan ini bisa diperoleh dari lauk pauk,
yakni ikan, tempe, tahu, udang, daging, dan telur.

Sementara di ujung piramida makakan, ada makanan ringan
dengan kandungan gula dan garam yang dianjurkan untuk
dikonsumsi seadanya, tidak boleh terlalu banyak. Seperti permen,
es krim, dan makanan ringan lainnya.

Kecukupan makanan itu mesti diikuti oleh pola makan sehat,
yakni tiga kali sehari pagi, siang, dan malam. Bagaimana kalau
sudah mengikuti pola makan ini tapi anak masih tidak tumbuh
normal? Maka, mungkin ada yang salah dari pemberian jenis
makanannya. Karena apabila gizi tidak cukup, maka akan
terhambat pertumbuhannya.

Macam-macam piramida ekologi :
a. Piramida jumlah merupakan jumlah organisme yang

berada di dalam suatu daerah (areal) tertentu yang
dikelompokkan dan dihitung berdasarkan taraf trofi.
b. Piramida biomassa/berat merupakan taksiran berat
organisme yang mewakili setiap taraf trofi dengan cara

107

Buku Pembinaan OSN
tiap-tiap individu ditimbang dan dicatat jumlahnya dalam
suatu ekosistem.
c. Piramida energi menggambarkan banyaknya energi yang
tersimpan dalam 6 tahun yang digunakan senyawa
organik sebagai bahan makanan.
I. Hubungan interaksi antar makhluk hidup (interspesies)

Gambar 2. 9. Simbiosis
Hubungan interaksi antar makhluk hidup tersebut ada beberapa
bentuk, yaitu:

1. Simbiosis,
Simbiosis adalah hidup bersama antara dua makhluk hidup

yang berbeda jenis. Simbiosis dapat dibedakan menjadi beberapa
macam, diantaranya :
108

Buku Pembinaan OSN
a. Simbiosis mutualisme, yaitu interaksi antara dua individu
ataupun populasi yang saling menguntungkan. Misalnya,
simbiosis antara jenis jamur tertentu dan jenis alga
tertentu membentuk likenes, antara bunga dengan kupu-
kupu.
b. Simbiosis parasitisme, yaitu interaksi dua
individu/populasi di mana salah satu individu untung,
sedang simbion pasangannya rugi. Contohnya, benalu
yang tumbuh pada ranting pohon mangga, cacing perut
dan cacing tambang yang hidup di dalam usus manusia.
c. Simbiosis komensalisme, yaitu interaksi antara
individu/populasi yang satu untung sedangkan
individu/populasi lainnya tidak untung dan juga tidak
rugi. Contohnya: interaksi antara ikan remora kecil yang
menempel pada ikan

2. Antibiosis,
Antibiosis yaitu: interaksi antarmakhluk hidup, salah satu

makhluk hidup mengeluarkan zat antibiotic yang dapat
menghambat perkembangan makhluk hidup yang lain.Contohnya
jamur yang mengeluarkan racun yang menghambat atau bahkan
mematikan makhluk hidup lainnya

3. Netralisme,
Netralisme yaitu interaksi antar individu yang saling lepas

atau tidak saling mempengaruhi. Contoh : kambing dengan kucing.
4. Predatorisme
Predstorisme adalah hubungan antara makhluk hidup

pemangsa dengan yang dimangsa. Contoh hubungan ini adalah

109

Buku Pembinaan OSN
kucing memangsa tikus atau burung elang yang memangsa ular dan
masih banyak lagi lainnya

5. Kompetisi
Kompetisi adalah hubungan saling bersaing antarmakhluk

hidup dalam mendapatkan makanan. Contoh pola hubungan ini
adalah binatang domba, zebra, sapi, kuda juga rusa yang hidup di
ekosistem dan saling bersaing mendapatkan rumput sebagai
makanan.

6. Aleopati,
Aleopati adalah hubungan antara populasi dimana populasi

yang satu menghasilkan sejumlah zat yang bisa menghalangi
tumbuh dan kembangnya populasi lainnya. Contoh hubunga ini
adalah pohon walnut yang jarang ditumbuhi tanaman lainnya di
sekitar ia tumbuh sebab ia menghasilkan zat yang bersifat racun
atau toksik. Pola hubungan ini disebut juga dengan nama anabiosa

J. Perubahan Lingkungan
Perubahan lingkungan mempengaruhi berbagai aspek

kehidupan. Perubahan yang terjadi pada lingkungan hidup
manusia menyebabkan adanya gangguan terhadap keseimbangan
karena sebagain dari komponen lingkungan menjadi berkurang
fungsinya. Perubahan lingkungan dapat terjadi karena campur
tangan manusia dan dapat pula karena faktor alami. Dampak dari
perubahannya belum tentu sama, namun akhirnya manusia juga
yang harus menanggung serta mengatasinya.

110

Buku Pembinaan OSN
1. Perubahan Lingkungan karena Campur Tangan Manusia
Perubahan lingkungan karena campur tangan manusia

contohnya penebangan hutan, pembangunan pemukiman,
penerapan intensifikasi pertanian dan teknologi. Penebangan
hutan yang liar mengurangi fungsi hutan sebagai penahan air.
Akibatnya, daya dukung hutan menjadi berkurang. Selain itu,
penggundulan hutan dapat menyebabkan terjadinya banjir dan
erosi. Akibat lain adalah munculnya harimau, babi hutan, dan ular
di tengah pemukiman manusia karena semakin sempitnya habitat
hewan-hewan tersebut.

Pembangunan pemukiman pada daerah-daerah yang subur
merupakan salah satu tuntutan kebutuhan akan papan. Semakin
padat populasi manusia, lahan yang semula produktif menjadi
tidak atau kurang produktif.

Pembangunan jalan kampung dan desa dengan cara
betonisasi mengakibatkan air sulit meresap ke dalam tanah.
Sebagai akibatnya, bila hujan lebat memudahakan terjadinya
banjir. Selain itu, tumbuhan disekitarnya menjadi kekurangan air
sehingga tumbuhan tidak efektif melakukan fotosintesis. Akibat
lebih lanjut, kita merasakan panas akaibat tumbuhan tidak secara
optimal memanfaatkan CO2, peran tumbuhan sebagai produsen
terhambat.

Penerapan intensifikasi pertanian dengan cara panca usaha
tani, di satu sisi meningkatkan produksi, sedangkan di sisi lain
bersifat merugikan. Misalnya, penggunaan pupuk dan pestisida
dapat menyebabkan pencemaran. Contoh lain pemilihan bibit
unggul sehingga dalam satu kawasan lahan hanya ditanami satu

111

Buku Pembinaan OSN
macam tanaman, disebut pertaniai tipe monokultur, dapat
mengurangi keanekaragaman sehingga keseimbangan ekosistem
sulit untuk diperoleh. Ekosistem dalam keadaan tidak stabil.
Dampak yang lain akibat penerapan tipe ini adalah terjadinya
ledakan hama.

Teknologi dan keseimbangan lingkungan, dengan
berkembangnya ilmu dan teknologi (IPTEK), kemampuan manusia
untuk mengeksploitasi lingkungannya semakin mudah. Dengan
bantuan ilmu dan teknologi, manusia dapat menciptakan alat dan
bahan yang dapat mempermudah kerjanya. Contohnya
pembabatan hutan, pengolahan lahan pertanian, pemberantasan
hama, penggunaan pupuk buatan dan lain-lain yang semuanya
bertujuan untuk meningkatkan produktivitas ekosistem dapat
dicapai dengan mudah.

Di sisi lain, ternyata kemudahan dan kesejahteraan itu dapat
mengubah pola hidup manusia menjadi lebih konsumtif. Maka
dengan demikian peningkatan populasi manusia, peningkatan
kebutuhan hidup, kemudahan mengeksploitasi lingkungan, serta
perubahan pola tingkah laku manusia akan meningkatkan tekanan
terhadap daya dukung lingkungan. Hal inilah yang akan
menyebabkan krisis lingkungan. Maka, jelaslah bahwa peranan
manusia dalam pengubahan lingkungan sangat dominan.

2. Perubahan Lingkungan karena Faktor Alam
Tentu Anda masih ingat beberapa bencana alam yang terjadi

di Indonesia. Bencana alam yang terjadi di Indonesia diantaranya
adalah Tsunami yang terjadi di Aceh dan Pangandaran. Coba

112

Buku Pembinaan OSN
sebutkan oleh Anda contoh bencana alam lainnya yang
mengakibatkan perubahan lingkungan di Indonesia?
Perubahan lingkungan secara alami disebabkan oleh
bencana alam. Bencana alam seperti kebakaran hutan di musim
kemarau menyebabkan kerusakan dan matinya organisme di
hutan tersebut. Selain itu, terjadinya letusan gunung menjadikan
kawasan di sekitarnya rusak.

K. Pelestarian Lingkungan Hidup Dan Tak Hidup
Pelestarian lingkungan hidup adalah usaha untuk melindungi

kemampuan lingkungan hidup terhadap tekanan perubahan
dan/atau dampak negatif yang ditimbulkan oleh suatu kegiatan
agar tetap mampu mendukung perikehidupan manusia dan
makhluk hidup lainnya.

1. Usaha Pelestarian Tanah dan Hutan
Usaha yang dilakukan dalam pelestarian tanah, antara lain

melalui tata guna lahan, penggunaan pupuk, dan pembuatan
terasering. Usaha pelestarian hutan, antara lain melalui peraturan
Tebang Pilih Tanam Indonesia (TPTI), reboisasi, dan penghijauan.

2. Usaha Pelestarian Sumber Daya Air
Pelestarian sumber daya air dilakukan dengan cara

pencegahan pengamatan pintu-pintu air, pengurangan perusakan
air, penyediaan peresapan air, dan usaha penghematan air. Upaya
untuk mengurangi pencemaran sungai dilakukan melalui Program
Kali Bersih (Prokasih), seperti terhadap Sungai Ciliwung,
Bengawan Solo, Citarum, dan sebagainya.

113

Buku Pembinaan OSN
3. Usaha Pelestarian Sumber Daya Udara

Pencegahan pencemaran udara dilakukan terhadap pabrik-
pabrik dengan melakukan penyaringan terhadap pembuangan gas.
Juga digalakkan penanaman di jalur hijau jalan raya dan hutan kota
sebagai paru-paru kota, wilayah yang padat kendaraan bermotor,
diadakan uji emisi buangan gas berkala terhadap setiap kendaraan
bermotor.

4. Usaha Pelestarian Keanekaragaman Hayati
Selain mengupayakan pelestarian hutan, usaha pelestarian

keanekaragaman hayati berarti juga melestarikan beberapa
varietas asli tanaman.

114

Buku Pembinaan OSN
LATIHAN

MARI MENJAWAB

1. Putu Adit mengadakan pengamatan di sawah. Dalam
pengamatannya dia menulis 5 ekor burung pipit, 3 ekor tikus,
seekor ular, padi sebanyak 250 batang, rumput 25 batang, 4 ekor
belalang, 3 ekor katak, 4 ekor jangkrik, 6 bongkah batu, selokan air,
5 batang pisang, 6 batang ketela pohon, petani yang sedang
menyiangi rumput yang tumbuh di lumpur sawah.

a. Sebutkan komponen-komponen ekosistem sawah tersebut!
b. Berapakah banyaknya individu yang ada di sawah?
c. Berapakah populasi yang terbentuk?
d. Sebutkan anggota komunitas sawah tersebut!

2. Hama tikus merupakan masalah bagi petani karena banyak
kegagalan panen yang disebabkan oleh hama tikus. Oleh karena itu
petani melakukan berbagai upaya untuk menanggulangi hama
tikus. Salah satunya menggunakan pestisida,dengan cara ini hama
tikus dapat ditanggulangi sehingga hasil petani meningkat

a. Menurut kamu tepatkah cara petani tersebut dikaitkan
dengan keseimbangan ekosistem, berikan alasannya!

b. Bagaimana cara menanggulangi hama tikus dengan tidak
merusak keseimbangan ekosistem.

115

Buku Pembinaan OSN
3. Eksploitasi besar-besaran pada hutan menyebabkan
berkurangnya daerah resapan air, menyebabkan terjadinya erosi,
dan berkurangnya persediaan oksigen.

a. Bagaimana keseimbangan ekosistem yang ada di kawasan
tersebut

b. Bagaimana penanggulangan rusaknya ekosistem

Pernyataan untuk soal no. 4 dan 5
Hasil pencatatan lingkungan biotik dan abiotik di suatu tempat
adalah: padi, tanah, tikus, ular, elang, belalang, katak, rumput, batu,
air, semut, pohon, harimau, rusa, bakteri, kucing, tikus, ayam,
cacing, teratai, jagung, pasir, cacing, jangkrik, anggrek,

4. Berdasarkan data di atas:
a. Susunlah rantai makanan yang mungkin terjadi?
b. Susunlah jaring-jaring makanan yang mungkin terjadi!
c. Sebutkan anggota komunitas yang ada di sawah, di kebun
dan di hutan!
d. Sebutkan anggota ekosistem yang ada di sawah!

5. Sebutkan jenis-jenis simbiosis yang mungkin terjadi!

6. Berikut ini ditunjukkan daftar makhluk hidup dan
hubungan makanan diantara mereka.

1. KOT memiliki klorofil atau zat hijau daun
2. POW memakan KOT
3. SAT memakan POW dan juga KOT

116

Buku Pembinaan OSN
4. ROP memakan POW
a. Mengacu pada daftar di atas, Jaya dapat menyimpulkan
bahwa KOT adalah .... dan ROP adalah ....
b. Gambarlah jejaring makanan untuk menunjukkan
hubungan terkait makanan makhluk hidup di atas.

7. Penebangan ilegal hutan menyebabkan berkurangnya
daerah resapan air, terjadinya erosi, dan berkurangnya persediaan
oksigen.

a. Bagaimana keseimbangan ekosistem yang ada di kawasan
hutan tersebut?

b. Bagaimana cara menanggulangi rusaknya ekosistem hutan
tersebut!

8. Perhatikan gambar di bawah ini!

Gambar diatas adalah kondisi Tukad Badung yang mengalami
pencemaran. Tingkat pencemaran sungai tersebut tergolong tinggi.
Kondisi airnya kotor, berwarna gelap, berlumpur tebal, dipenuhi
sampah dan bau karena limbah rumah tangga dan dunia usaha.
Pertanyaan:
Bagaimana cara mengatasi pencemaran tukad Badung tersebut?

117

Buku Pembinaan OSN
9. Setiap tahun, Pak Wayan selalu menghitung hama wereng
yang ditemukan di sawahnya. Selama beberapa tahun Pak Wayan
secara terus menerus menggunakan pestisida tertentu untuk
memberantas hama tersebut. Jumlah hama wereng yang dicatat
oleh Pak Wayan disajikan dalam grafik di bawah ini.

Berdasarkan hasil pengamatan di atas, Pak Wayan berkesimpulan
bahwa pestisida tersebut sangat efektif dalam membasmi hama di
awal-awal penggunaan namun secara bertahap pestisida ini
menjadi tidak efektif lagi untuk tahun-tahun berikutnya.
Berdasarkan informasi di atas, jawablah pertanyaan di bawah ini.
a. Berdasarkan data di atas, tahun berapakah pestisida pertama

kali digunakan oleh Pak Wayan?
b. Kapan pestisida tersebut sudah tidak efektif lagi dalam

memberantas hama wereng? Tuliskan alasanmu.
c. Penggunaan pestisida tidak baik bagi lingkungan. Sebutkan

kerugian dari penggunaan pestisida bagi lingkungan.
d. Jelaskan cara pengendalian hama wereng tersebut yang ramah

lingkungan?

118

Buku Pembinaan OSN
10. Perhatikan rantai makanan berikut ini.

Pada saat ini ular telah menjadi menu favorit di restoran tertentu,
sehingga banyak petani berburu ular sawah. Hal ini akan
menyebabkan populasi ular menurun didaerah pesawahan.
Memperhatikan rantai makanan pada ekosistem sawah di atas, apa
yang akan terjadi pada populasi hewan-hewan tersebut, jika
restoran seperti di atas makin banyak?

11. Berikut ini adalah beberapa aktivitas manusia yang berkaitan
dengan lingkungan:
1. Mengubah hutan menjadi pemukiman ;
2. Pertanian dengan sistem tumpang sari;
3. Penyeragaman jenis tanaman;
4. Membuat sengkedan di lereng.

Aktivitas yang mengancam pelestarian lingkungan adalah…

12. Reklamasi pada dasarnya proses pembuatan daratan baru
di lahan yang tadinya tertutup air, seperti misalnya bantaran
sungai atau pesisir.

119

Buku Pembinaan OSN

Reklamasi teluk Benoa (gambar A) yang dicanangkan pemerintah
Provinsi Bali bertujuan untuk menambah luas geografis Pulau Bali,
destinasi pariwisata, penciptaan lapangan kerja. Namun banyak
elemen masyarakat Bali menolak rencana reklamasi Teluk Benoa
yang dilaksanakan dengan metode timbun tersebut.

5. Menurut pendapatmu setuju atau tidak setujukah kamu
terhadap rencana reklamasi Teluk Benoa tersebut. Sebutkan
alasan kamu!

6. Ekosistem apa saja yang akan mengalami perubahan dan
sebutkan alasanmu!

7. Adakah pengaruh reklamasi Teluk Benoa bagi daerah lain di
luar teluk Benoa?

8. Apa saja pengaruh positif dan negatif dari adanya reklamasi
Teluk Benoa terhadap kehidupan masyarakat di sekitarnya?

120

Buku Pembinaan OSN

BAB VI. KEPENDUDUKAN DAN

MASALAH LINGKUNGAN

Kompetensi
Memprediksi pengaruh kepadatan populasi manusia terhadap
lingkungan

Indikator
1. Mengidentifikasi hubungan dinamika penduduk dengan
lingkungan
2. Menganalisis pertumbuhan penduduk di suatu daerah
3. Memperkirakan hubungan populasi penduduk dengan
kebutuhan air bersih dan udara bersih
4. Memperkirakan hubungan populasi penduduk dengan
kebutuhan pangan
5. Memperkirakan hubungan populasi penduduk dengan
ketersediaan lahan
6. Menjelaskan konsekuensi penebangan hutan dan
pengaruhnya terhadap kerusakan lingkungan serta upaya
mengatasinya
7. Menjelaskan pengaruh aktifitas manusia terhadap
pencemaran air, udara dan tanah dan upaya mengatasinya.
8. Mengusulkan cara penanggulangan pencemaran dan
kerusakan lingkungan akibat peningkatan jumlah penduduk

121

Buku Pembinaan OSN
A. Dinamika Penduduk

Dinamika suatu populasi di sebabkan oleh tiga faktor utama
yaitu ; Laju Kelahiran/Natalitas (Bird Rate/Natality), Laju
Kematian/Mortalitas (Death Rate/Mortality), Perpindahan
Penduduk/Migrasi (Number of Population Movement/Migration)
dimana perpindahan migrasi terdiri Imigrasi (Immigration) yaitu
penduduk yang masuk ke wilayh tertentu dan yang keluar disebut
Emigrasi (Emmigration).

1. Natalitas (Natality)
Natalitas dimaknai sabagai jumlah anak yang lahir setiap

1000 orang per tahun. Untuk mencari nilai laju kelahiran dapat
ditemukan dengan rumus sbg berikut

Rumus kelahiran :
Keterangan :

CBR =Cure Birth Rate ( Rata-rata kelahiran )
L = Jumlah kelahiran akhir tahun
P = Penduduk pertengahan tahun
Kriteria laju kelahiran
a. Laju kelahiran Tinggi jika hasilnya > 30
b. Laju kelahiran sedang jika hasilnya 20 – 30
c. Laju kelahiran rendah jika hasilnya < 20

122

Buku Pembinaan OSN
2. Mortalitas (Mortality)
Hampir sama dengan natalitas, laju kematian/mortalitas

dimaknai sebagai jumlah kematian dalam 1000 orang penduduk
per tahun. Untuk mencari laju kematian gunakanlah rumus berikut
Rumus kematian :

Keterangan
CDR = Cure Death Rate
M = Jumlah kematian akhir tahun
P = Penduduk pertengahan tahun
Kriteria laju kematian
a. Laju kematian Tinggi jika hasilnya > 18
b. Laju kematian sedang jika hasilnya 14 – 18
c. Laju kematian rendah jika hasilnya < 14

3. Migrasi (Migration)
Merupakan perpindahan penduduk dari satu tempat ke

tempat yang lain. Hal ini dipengaruhi oleh :
a. Kesulitan ekonomi atau gaji yang rendah (Difficult
economy/low earnings)
b. Situasi sosial-budaya (Sociocultural Situation)
c. Fasilitas pendidikan (Education Facilities)
d. Kesempatan Kerja (Working Opportunities)
e. Kesempatan Karir dan pendidikan layak (Opportunities
to get better career and education)
f. Sarana Kehidupan yang Lengkap (Better living facilities)

123

Buku Pembinaan OSN
Migrasi dapat dimasukkan ke dalam beberapa kategori,
yaitu; Emigrasi (Emmigation), perpindahan dengan meninggalkan
suatu tempat untuk menetap di tempat yang lain. Imigrasi
(Immigration), perpindahan dengan menempati suatu tempat baru
secara tetap. Transmigrasi (Transmigration), perpindahan dari
suatu tempat padat penduduk (densely populated), ke tempat yang
lebih sedikit penduduk (lesser populated).Urbanisasi
(Urbanization), Perpindahan penduduk dari desa ke kota.
Remigrasi (Remigration), Perpindahan penduduk kembali pada
tempat asalnya.

B. Kepadatan Populasi Penduduk
Populasi merupakan suatu jumlah penduduk yang menempati

suatu wilayah dan waktu tertentu. Maka, untuk mencari nilai suatu
populasi dapat kita cari dangan rumus sbg berikut.
Keterangan :

P : pertumbuhan atau pertambahan
jumlah penduduk
l : total kelahiran
m : total kematian
i : total imigran atau pendatang dari luar daerah
e : total emigran atau penduduk yang pergi
Pokok-pokok permasalahan yang berhubungan dengan
kepadatan populasi (Issues Related to Population Density). Adanya
penduduk yang semakin padat maka dapat mempengaruhi
beberapa hal sbg berikut :

124

Buku Pembinaan OSN
1. Kesejahteraan (Welfare)
Usaha pemerintah Indonesia untuk menjaga kesejahteraan
penduduk dengan pertumbuhan yang semakin meningkat saat ini
seperti, Membangun fasilitas kesehatan (Healthcare services) dan
kesejahteraan keluarga (Family welfare) seperti UPGK (Usaha
Perbaikan Gizi Keluarga) dan BKIA (Balai Kesehatan Ibu dan Anak).
Meningkatkan pendapatan per kapita (improve per capita income).
Peningkatan Fasilitas pendidikan (Education services) seperti
program wajib belajar 9 tahun, pendidikan paket A, dan program
dana BOS (Biaya Operasional Sekolah). Pembangunan fasilitas
tempat tinggal (Housing services) seperti pembangunan rumah
susun rakyat dan perumahan murah. Keamanan publik harus
ditingkatkan apabila jumlah penduduk semakin meningkat karena
semakin ketatnya persaingan kerja dan menipisnya fasilitas
kehidupan serta ketersediaan sumber daya alam sehingga dapat
memicu tindak kriminal.

2. Permasalahan Ekonomi dan Sosial (Economic and Social
Issues)
Imigrasi besar-besaran yang terjadi di kota Jakarta

menyebabkan terjadinya kerusakan lingkungan dan gangguan
fasilitas publik karena para imigran biasa menempati tempat-
tempat illegal untuk tinggal baik di pinggir rel, jalan, dibawah
jembatan layang atau jembatan penyebrangan. Kondisi ini akan
menggangu keadaan sosial penduduk di sekitar serta menggangu
kestabilan ekonomi karena beberapa fasilitas seperti transportasi
dan pasar tergangangu.

125

Buku Pembinaan OSN
3. Ketersediaan Lahan (Land Availability)

Semakin tinggi populasi maka ketersediaan lahan akan
semakin sedikit. Hal ini dapat memicu tindak criminal, kerusakan
lingkungan, ketersediaan sumber daya alam, sumber mata air serta
kebersihan udara semakin menurun. Berapa usaha pemerintah
adalah pembangunan rumah susun dan peneydiaan perumahan
murah.

4. Ketersediaan Sumber Makanan (Food Availability)
Ketersediaan sumber makanan akan semakin menurun dan

kebutuhan makanan oleh penduduk semakin meningkat apabila
populasi penduduk semakin meningkat pula. Hal ini dapat
menyebabkan gangguan kesehatan suatu populasi penduduk
karena ketersediaan makanan semakin menurun. Beberapa usaha
pemerintah adalah intensifikasi pengan sehingga ketersediaan
bahan makanan pokok dapat dijaga.

5. Ketersediaan Air dan Udara Bersih (Availability of Clean
Water and Fresh Air )
a. Kebutuhan Air Bersih (The Need of Clean Water)
Air merupakan sumber kehidupan dan kebutuhan pokok

manusia. Kebutuhan air akan semakin meningkat seiring jumlah
penduduk yang meningkat sementara ketersediaan air semakin
menurun karena jumlah penduduk yang semakin meningkat. Maka,
beberapa usaha pemerintah untuk menjaga ketersediaan air
adalah dengan membangun PAM (Perusahaan Air Minum) yang
menyediakan air bersih hasil pengolahan kapada masyarakat. Kita
pun dapat berpartisipasi dalam menjaga ketersediaan air bersih
dengan cara

126

Buku Pembinaan OSN
1) Memelihara daerah resapan air di daerah hulu dengan
kegiatan penghijauan
2) Bersama-sama memelihara sempadan sungai dari
sampah

b. Kebutuhan Udara Bersih (The Need of Fresh Air)
Meningkatnya jumlah penduduk turut meningkatkan jumlah
kendaraan, pabrik industri dan aktifitas yang dapat menyebabkan
polusi udara. Beberapa langkah untuk menjaga ketersediaan udara
bersih adalah

1) Menanam pohon atau tanaman
2) Menghentikan penebangan liar
3) Mengurangi penggunaan kendaraan pribadi.

Gunakanlah kendaraan umum atau sepeda.
4) Pabrik industri harus menyediakan penyaring udara

C. Kerusakan Lingkungan
Kerusakan lingkungan yang dapat terjadi jika populasi

penduduk semakin bertambah adalah
a. Perusakan hutan yang tidak terkontrol (Uncontrolled
Deforestation)
b. Kerusakan tanah (soil destroyed) karena pembangunan,
sampah, dan bahan /pupuk kimia yang digunakan
masyarakat.
c. Punahnya salah satu organisme karena penggunaan
pestisida berlebihan (Using pestisides)

127

Buku Pembinaan OSN
d. Banyaknya sampah dapat menimbulkan dampak kesehatan

seperti mewabahnya penyakit kolera, tipes dan disentri
e. Polusi udara oleh Karbon Dioksida (CO2) dan Karbon

Monooksida (CO) dari kendaraan atau mesin bermotor
f. Polusi udara Sulfur Dioksida (SO2) dan Natrium Dioksida

(NO2)
g. Polusi tanah dan air oleh residu sampah

D. Penanggulangan Kerusakan Lingkungan Melalui
Pengendalian Jumlah Penduduk
Meledaknya populasi penduduk berakibat kepada kerusakan

lingkungan. Beberapa cara yang dilakukan untuk mengendalikan
jumlah penduduk untuk menanggulangi kerusakan lingkungan
yaitu :

1. Program KB (Keluarga Berencana), dimana melalui Keluarga
Berencana (Family Planning Programm) ditujukan untuk
menekan angka kelahiran serta memberikan fasilitas untuk
meningkakan kesejahteraan keluarga.

2. Program NKKBS (Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera)
yang diharapkan dapat terbentuknya suatu catur warga atau
terbentuknya keluarga yang terdiri dari 4 orang anggota
keluarga. Tujuannya agar tercapai kualitas hidup dan
pendidikan keluarga, ketercukupan tempat tinggal dan
makanan, dan terciptnya keluarga harmonis.

3. Program transmigrasi, yang dimaksudkan untuk menekan
kepadatan penduduk disuatu wilayah dan meningkatkan
populasi suatu wilayah penduduk yang lain.

128

Buku Pembinaan OSN
4. Program ruralisasi yaitu suatu program mengembalikan
penduduk perkotaan ke pedesaan melalui penciptaan
lapangan pekerjaan yang merata di pedesaan

129

LATIHAN Buku Pembinaan OSN

MARI MENJAWAB

1. Perhatikan grafik di bawah ini yang menggambarkan dinamika
penduduk pada suatu daerah perkotaan, berdasarkan grafik di
bawah ini jelaskan yang akan terjadi dengan jumlah penduduk
daerah tersebut ! Kemukakan alasannya !

25 Lahir
20
15 Mati
10
Imigrasi
5
0 Emigra
si
Lahir
Mati Imigrasi Emigrasi

2. Seiring dengan pertambahan jumlah penduduk maka akan
meningkatkan penggunaan oksigen dan air. Sementara itu
pemerintah dan pemerhati lingkungan menghimbau semua warga
untuk menanam pohon yang juga akan meningkatkan penggunaan
okseigen dan air untuk kelangsungan hidupnya. Bagaimana
pendapatmu tentang dua hal itu ! Jelaskan !

130

Buku Pembinaan OSN
3. Sebuah keluarga dengan anggota 5 orang. Setiap hari
menghabiskan beras 2,5 kg. Jika keluarga tersebut mempunyai
lahan 10 are, dimana setiap 4 bulan sekali panen dengan hasil beras
bersih 2 kwintal. Hasil panen terakhir mulai dinikmati pada tanggal
1 Januari 2012. Tanggal berapakah beras tersebut habis ?
Kemukakan pendapatmu tentang persoalan di atas !

4. Jika di tahun kemuadian keluarga di atas bertambah menjadi
8 orang dewasa, berapa luas lahan yang diperlukan untuk
memenuhi kebutuhan pangan selanjutnya ?

5. Kerusakan hutan Indonesia bertambah setiap tahunnya.
Pada tahun 2010 tahun luas hutan Indonesia yang rusak adalah
12%. Pada tahun 2011 hutan yang rusak menjadi 14%. Kerusakan
kemudian meningkat pada tahun 2012 menjadi 17%, pada tahun
2013 kerusakan meningkat menjadi 21%. Jika tidak ditanggulangi
dengan baik maka hutan Indonesia akan habis pada tahun….

6. Pada suatu desa pada pertengahan tahun 2012 jumlah
penduduknya adalah 7.500 jiwa. Pada akhir tahun tercatat jumlah
bayi yang lahir adalah 50 orang. Hitunglah angka kelahiran anak di
desa tersebut tahun 2012.

7. Petani di sekitar Danau Batur selain bermata pencaharian
sebagai nelayan ada juga yang berprofesi sebagai petani sayur.
Para petani biasa menyemprot tanaman dengan pestisida
menggunakan pupuk kimia serta mencuci sisa pesisida sekitar

131

Buku Pembinaan OSN
danau. Jelaskan pencemaran apa saja yang dapat terjadi akibat
perilaku petani tersebut !
8. Menurut kamu bagaimanakah cara yang paling aman
menanggulangi pencemaran yang timbul akibat ulah manusia ?
Sebutkan dan jelaskan !

9. Pada suatu desa pada pertengahan tahun 2012 jumlah
penduduknya adalah 5.400 jiwa. Pada akhir tahun tercatat jumlah
bayi yang mati adalah 60 orang. Hitunglah angka kelahiran anak di
desa tersebut tahun 2011.

10. Kecendrungan pertumbuhan penduduk suatu negara
tergantung pada angka kelahiran, kematian dan angka migrasi. Jika
pertumbuhan penduduk disimbulkan dengan “P”, kelahiran
disimbulkan dengan “l”, kematian di simbulkan dengan “m”,
imigrasi disimbulkan dengan “i”dan emigrasi disimbulkan dengan
“e”. Buatlah sebuah rumusan yang bisa menghitung pertumbuhan
penduduk negara tersebut !

11. Kemukakan alasan mengapa Keluarga Berencana dengan
semboyan “cukup 2 anak laki perempuan sama saja” layak
dilaksanakan untuk mengendalikan ledakan penduduk !

12. Basuki Cahya Purnama yang meminpin Jakarta
mengeluarkan kebijakan membiayai rumah susun kepada para
penduduk Jakarta yang tinggal di daerah bantaran sungai.
Penduduk bantaran sungai tersebut hanya mau tinggal sebentar

132

Buku Pembinaan OSN
saja di rumah susun kemudian menjualnya kembali kepada pihak
lain. Mereka lebih memilih menjual rumahnya untuk mendapatkan
uang bayaran puluhan juta dan tinggal kembali di bantaran sungai.
Dari ilustrasi di atas, jelaskan apa alasan dari tindakan Basuki
Cahya Purnama menyediakan rumah susun bagi para penduduk
yang tinggal di bantara sungai ? Menurut pendapatmu tindakan
apa yang akan dilakukan oleh Basuki Cahya Purnama untuk
mensukseskan program tersebut ?

13. Pada data kependudukan suatu daerah diperoleh angka
kelahiran 60, angka kematian 45, imigrasi 30 dan emigrasi 25.
Berapakah pertumbuhan penduduk daerah tersebut ?

14. Pembangunan di daerah perkotaan pada suatu kabupaten
membuka lapangan pekerjaan yang tinggi dan menjanjkan
kesejahteraan. Sehingga penduduk pedesaan kabupaten tersebut
yang daerahnya masih alami ber-urbanisasi ke perkotaan. Jika
kamu sebagai seorang bupati atau walikota daerah tersebut
tindakan apakah yang akan kamu lakukan ?

15. Agar penduduk suatu negara hidup sejahtera maka
peningkatan jumlah penduduk harus disertai peningkatan
produksi pangan. Jelaskan pendapatmu !

16. Sebuah kota dengan jumlah penduduk 10.000 jiwa pada
tahun 2010 memerlukan air 12.000 liter setiap hari. Jika kamu di
berikan tugas merancang program penyediaan air bagi kota

133

Buku Pembinaan OSN
tersebut pada tahun 2015 dengan jumlah penduduk 15.000 jiwa,
berapakah jumlah air yang harus tersedia setiap hari di kota
tersebut ?

17. Perhatikan table di bawah ini !

Makanan 12 3 45
8 16 32
Pertumbuhan 24
penduduk

Tabel di atas sesuai dengan pendapat Robert Maltus bahwa
pertumbuhan makanan setara dengan deret hitung dan
pertumbuhan penduduk setara dengan deret ukur. Jika pendapat
tersebut dan benar benar terjadi maka jelaskan akibat yang akan
terjadi antara pertumbuhan penduduk dengan ketersediaan
makanan ?

18. Pertambahan jumlah penduduk akan mempunyai dampak
positif dan negatif. Sebutkan dan jelaskan!

19. Peningkatan populasi penduduk secara tidak langsung akan
berpengaruh terhadap rendahnya mutu pendidikan di suatu
negara. Jelaskan mengapa demikian!

20. Jika jumlah penduduk usia sekolah dasar di suatu kabupaten
84.000 jiwa. Jika kamu ditugaskan merancang pembangunan
sekolah dasar di kabupaten tersebut. Berapa sekolah dasar yang

134

Buku Pembinaan OSN
harus dibangun jika jumlah siswa setiap kelas adalah 28 orang dan
jumlah ruang kelas pada satu sekolah adalah ...

21. Perhatikan grafik di bawah ini yang menggambarkan
dinamika penduduk pada suatu daerah perkotaan, berdasarkan
grafik tersebut jelaskan sebab angka kematian di kota tersebut
tinggi ? Kemukakan alasannya !

25 Lahir
20 Mati
15 Imigrasi
10 Emigrasi

5 Mati Imigrasi Emigrasi
0

Lahir

22. Berdasarkan grafik pada nomor 21 di atas, jelaskan apakah
sebab dari angka emigrasi di kota tersebut tinggi ?

23. Biaya pengolahan sampah setiap kg adalah Rp. 100, setiap
keluarga menghasilkan rata-rata 5 kg sampah setiap hari. Jika pada
suatu kota terdiri dari 1500 keluarga. Berapa biaya yang
diperlukan untuk mengolah sampah dalam satu bulan ?

24. Jika dalam satu liter bahan bakar yang digunakan kendaraan
bermotor menghasilkan 2 liter gas karbon dioksida dan 4 liter uap
air. Maka berapa liter gas karbon dioksida dihasilkan jika kota
tersebut setiap hari menghabiskan bahan bakar 500.000 liter ?

135

Buku Pembinaan OSN
25. Terkait dengan soal nomor 24, bagaimana tindakan kamu
sebagai siswa yang peduli terhadap lingkungan agar gas karbon
dioksida yang dihasilkan kota tersebut menurun ?

26. Jika kemampuan suatu pohon untuk menyerap karbon
dioksida dan merubahnya menjadi oksigen adalah 24 liter setiap
hari. Maka berapa pohonkah yang harus tersedia di kota tersebut
untuk mengolah gas karbon dioksida sebanyak 12.000 liter yang
dihasilkan kota tersebut setiap hari ?

27. Jika setiap 1.000.000 kiloliter karbondioksida menyebabkan
kenaikan suhu bumi 10 C. Jika kemampuan setiap pohon mengolah
gas karbondioksida adalah 25 liter setiap hari, maka berapa pohon
yang harus ada di permukaan bumi ?

28. Apakah tujuan dari program transmigrasi ! Jelaskan !

29. Transmigrasi adalah jalan keluar untuk memeratakan
penduduk di Indonesia sehingga Pulau Jawa dan Pulau Bali dengan
penduduk padat dipindahkan secara sukarela untuk tinggal di
daerah atau pulau lain yang penduduknya masih jarang. Akan
tetapi banyak trasmigran yang kembali pulang kampung. Sebutkan
penyebab kegagalan para transmigran sehingga mereka pulang
kembali ! Jelaskan jawabanmu !

30. Pemerintah suatu kota mempunyai rencana membangun
rumah susun, kepada keluarga terlantar. Luas setiap kamar adalah

136

Buku Pembinaan OSN
berukuran 4 m x 4 m. Jika panjang pondasi rumah susun adalah 20
m dengan lebar 12 m dan rumah tersebut rencananya akan di
bangun 4 lantai maka berapa keluarga terlantar yang dapat
ditampung ? Gambarkan sketsa rumah tersebut !

137

BAB VII. Buku Pembinaan OSN

KELANGSUNGAN

HIDUP ORGANISME

Kompetensi
1. Mengidentifikasi penyesuaian diri Tumbuhan dan hewan
dengan lingkungan tertentu untuk mempertahankan hidup.
2. Memahami proses terjadinya seleksi alam.
3. Mengidentifikasi cara perkembangbiakan tumbuhan dan
hewan.

Indikator
1. Mengidentifikasi cara perkembangbiakan tumbuhan secara
vegetatif dan generatif.
2. Mengidentifikasi ciri khusus hewan dan perilakunya
beradaptasi.
3. Mengidentifikasi cara hewan berkembangbiak.
4. Mengidentifikasi hewan yang beradaptasi
5. Mengidentifikasi cara tumbuhan berkembangbiak.
6. Mendeskripsikan cara burung puyuh mehindar dari
predatornya.
7. Mejelaskan perbuatan manusia yang dapat menyebabkan
kepunahan organisme.

138

Buku Pembinaan OSN
A. Cara Hewan Menyesuaikan Diri Dengan Lingkungan
Adaptasi adalah kemampuan makhluk hidup untuk
menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Ada banyak bentuk
adaptif tubuh makhluk hidup supaya dapat bertahan hidup, bentuk
adaptif ini dapat berupa struktur tubuh, warna tubuh, fungsi alat
tubuh dan lain-lain, yang semuanya bertujuan untuk membantu
bertahan hidup.
Berdasarkan penjelasan tersebut ada tiga macam cara hewan
menyesuaikan diri dengan lingkungannya, yaitu secara morfologi,
fisiologi, dan perilaku.
1. Penyesuaian diri secara morfologis, artinya hewan
mempunyai bentuk tubuh yang sesuai dengan
lingkungannya. Penyesuaian diri secara morfologis adalah
hal yang mudah dilihat. Misalnya; kucing mempunyai kuku
dan gigi yang runcing untuk menangkap dan mengoyak
daging atau ular memiliki rahang yang elastis sehingga
mampu menelan mangsa secara utuh, serta katak memiliki
lidah yang dapat dijulurkan untuk menangkap mangsa.
2. Penyesuaian secara fisiologis, artinya hewan mempunyai
fungsi alat tubuh yang sesuai dengan lingkungannnya.
Penyesuaian secara fisiologis biasanya sukar dilihat dengan
mata telanjang. Misalnya hewan herbivora mempunyai
macam-macam enzim yang tidak dipunyai oleh hewan
carnivora. Pencernaan ayam memiliki enzim amilase untuk
mencerna karbohidrat yang terdapat pada biji-bijian yang
dimakannya serta taring ular mengeluarkan bisa.

139

Buku Pembinaan OSN
3. Penyesuaian diri melalui perilaku, yaitu hewan bertingkah

laku tertentu untuk menyesuaikan diri dengan
lingkungannya. Penyesuaian diri melalui perilaku mudah
untuk dilihat. Bentuk penyesuaian diri secara perilaku ini
bersifat sementara karena berkaitan dengan kondisi atau
keadaan lingkungan. Sebagai contoh, kerbau berkubang saat
tengah hari akibat suhu udara yang panas, bunglon
melakukan perubahan warna kulitnya untuk menghindari
musuhnya.
Dari beberapa penjelasan di atas, tahukah kalian tujuan
hewan melakukan penyesuaian diri dengan lingkungannya?
Tujuan hewan melakukan penyesuaian diri dengan lingkungannya
adalah untuk mencari makan dan melindungi diri dari musuh. Jika
keduanya dipenuhi maka hewan tersebut akan dapat bertahan
hidup. Jika salah satu dari kedua-duanya tidak dipenuhi, hewan
tersebut akan mati atau punah.

B. Penyesuaian Hewan untuk Memperoleh Makanan
Hewan membutuhkan energi untuk melangsungkan

hidupnya. Energi ini diperoleh dari makanannya. Hewan
mempunyai alat tubuh yang sesuai untuk mendapatkan makanan
dari lingkungannya. Banyak macam bentuk penyesuaian diri
hewan untuk memperoleh makanan dari lingkungannya. Kalian
akan mempelajari beberapa di antaranya adalah sebagai berikut.

1. Bentuk gigi
Berdasarkan makanannya, hewan dikelompokkan menjadi

herbivora, carnivora, dan omnivora. Bentuk gigi hewan-hewan

140

Buku Pembinaan OSN
tersebut berbeda-beda. Hewan pemakan daging (carnivora)
seperti harimau, singa, anjing laut,ikan hiu, hyena, dan serigala
memiliki taring yang tajam. Gigi ini digunakan untuk menangkap
dan mengoyak mangsanya.

Gambar 4.1. Gigi Tajam

2. Bentuk Paruh dan Kaki Unggas
Hewan unggas banyak sekali kita jumpai di mana-mana,

diantaranya adalah ayam, itik, bebek, burung, dan angsa. Setiap
hewan tersebut memiliki bentuk paruh yang beraneka ragam
tergantung dari jenis makanan dan lingkungannya. Disamping
paruh masing-masing jenis unggas tersebut memiliki bentuk kaki
yang berbeda-beda. Bentuk kaki yang berbeda-beda tersebut
sangat berhubungan dengan jenis makanannya. Berdasarkan
bentuknya kaki burung dapat dibedakan menjadi 5 yaitu; kaki
pemangsa, kaki pejalan, kaki perenang, kaki pemanjat, dan kaki
bertengger. Berikut ini kita pelajari bersama beberapa perbedaan
bentuk paruh dan kaki dari hewan tesebut.

141

Buku Pembinaan OSN
Tabel 4. 1 bentuk paruh burung/unggas

No. Contoh Jenis Ciri-ciri

burung/unggas makanan

1. Ikan, Paruh seperti sudu dan

cacing pangkalbergerigi berguna

untukmenyaringmakanan

dari air dan lumpur

2. Ular, Paruh tajam, kuat,

ayam, runcing, danagak

Kelinci membengkok untuk

mengoyakmakanan yang

berupadaging

3. Biji-bijian Paruh pendek, tebal, dan

runcinguntuk memecah

biji-bijian, sepertipadi

Pipit

4.. Serangga Paruh runcing agak

panjang untukmemahat

kayu pohon

danmenangkap serangga

Pelatuk di dalamnya

5. Ikan Paruh panjang

danberkantongbesar

142


Click to View FlipBook Version