The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Ebook yang berisi layanan informasi dan beberapa koleksi yang ada di Museum Adityawarman

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by Afadilla Zahra, 2022-12-13 13:42:38

Ebook Museum Adityawarman

Ebook yang berisi layanan informasi dan beberapa koleksi yang ada di Museum Adityawarman

Layanan Informasi di
Museum
Adityawarman

JL. DIPONEGORO NO. 10, BELAKANG TANGSI, PADANG
BARAT, PADANG, INDONESIA

https://museumadityawarman.sumbarprov.go.id

BUKU INFORMASI

MUSEUM ADITYAWARMAN

TIM PENULIS:



AFADILLA ZAHRA ALIZA
ARRIVAL FAJRI

FADYA RAHMADANY BUDIMAN
IRFAN HIDAYAT

SITI SOFYAH APRILIA





PERPUSTAKAAN DAN ILMU INFORMASI
BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2022

Kata Pengantar



Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT. Karena
atas ridho dan karunia-Nya lah penysunan buku Museum
Adityawarman dapat diselesaikan dengan baik dan sesuai waktu
yang telah ditentukan.

Buku panduan dan sejarah museum ini merupakan acuan bagi
pengunjung museum atau pembaca yang dapat menambah
pengetahuan mengenai budaya, sejarah Sumatera Barat
beserta koleksi-koleksi yang ada di dalamnya.

Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada dosen pengampu
mata kuliah Sumber dan Layanan Informasi yaitu ibu Jeihan
Nabila , S.IIP.,M.I.Kom. yang telah mengarahkan serta
membantu kami dalam bimbingan untuk penyusunan buku ini.
Buku ini dharapkan dapat memberikan informasi yang
komperehensif serta pengetahuan baru mengenai budaya,
sejarah, dan berbagai macam koleksi tentang Sumatera Barat
kepada masyarakat ataupun pengunjung Museum
Adityawarman.
Diharapkan dengana danya buku ini dpat memberikan manfaat
kepada masyarakat luas khususnya pengunjung museum. Buku
ini dapat dikatakan masih jauh dari kata sempurna oleh karena
itu saran dan kritik yang dapat membangun nilai-nilai dari buku
sangat kami harapkan agar kesempurnaan bisa hadir di buku
ini.

Padang, 29 November 2022



Kelompok 4

i

DAFTAR ISI

Kata Pengantar......................................................................i
Daftar Isi................................................................................ii
Tentang Museum Adityawarman.......................................1
Sejarah Singkat.....................................................................2
Visi dan Misi Museum Adityawarman................................4
Alamat dan Rute...................................................................5
Jam Buka................................................................................6
Alur Layanan.........................................................................7
.
Layanan-Layanan di Museum Adityawarman

1.Layanan Kunjungan...................................................................8
2.Layanan Informasi.....................................................................9
3.Layanan Edukasi.......................................................................11
4.Layanan Pameran....................................................................11
5.Layanan Fasilitas......................................................................12
6. Layanan Aduan........................................................................15
Sumber Informasi Tertulis......................................................15
Sumber Informasi Digital........................................................17
Koleksi-Koleksi Museum Adityawarman
1.Arkeologi....................................................................................19
2.Biologika.....................................................................................36
3.Filologi.........................................................................................43
4.Etnografika.................................................................................52
5.Geologika...................................................................................64
6.Historika.....................................................................................76
7.Keramalogika.............................................................................81
8.Seni Rupa....................................................................................87
9.Teknologika................................................................................96
10.Numismatika............................................................................105
Daftar Pustaka..........................................................................114

ii

Tentang museum adityawarman

Museum adityawarman merupakan tujuan wisata dengan rating
4.4 yang diberikan pengunjung, "Wisata edukasi pendidikan
pengenalan budaya adat istiadat sumatera barat" mungkin anda
juga tertarik untuk mencoba mengunjungi tempat ini. Museum
Adityawarman merupakan salah satu museum terpenting yang
mengangkat sejarah masyarakat Minangkabau dan peninggalan
kebudayaan mereka sejak masa prasejarah hingga era modern.

Disini kita dapat mengenal ber
bagai pernak-pernik kehidupan

masyarakat Minang dari koleksi yang dimilikinya. Museum
Adityawarman terletak di Jalan Diponegoro No. 10 Kelurahan
Belakang Tangsi, Kecamatan Padang Barat, Kota Padang. Berdiri
di tengah lahan seluas 2,6 hektar, museum dengan luas
bangunan sekitar 2.855 meter persegi ini dibangun dengan
mengambil inspirasi arsitektur dari rumah bagonjong atau rumah
gadang yang merupakan ciri khas gaya arsitektur tradisional
Minangkabau. Terdapat lebih dari 6000 koleksi peninggalan
budaya, yang terbagi menjadi 10 kategori koleksi.

Museum Adityawarman, semenjak peralihan lembaga yang
menaunginya, yaitu pada tahun 2014 yang diresmikan pada
bulan Maret 2015, Museum Adityawarman di bawah lembaga
Pendidikan membuat pihak museum berkonsentrasi kepada
pendidikan yang dapat disampaikan pada pameran yang terdapat
museum. Sehingga adanya pengalihan konsentrasi museum dari
yang pertama sebagai tempat pariwisata dan pembelajaran
budaya masyarakat sekarang lebih kepada sarana pendidikan
yang dapat digunakan oleh semua golongan masyarakat.

1

Gambar 1.
Tampak depan museum

ISumber internet

SEJARAH

Museum Adityawarman adalah museum budaya provinsi
Sumatra Barat yang terletak di Kota Padang. Museum ini
diresmikan pada 16 Maret 1977 mengambil nama besar salah
seorang raja Malayapura pada abad ke- 14, Adityawarman yang
sezaman dengan Kerajaan Majapahit. Museum ini memiliki
julukan Taman Mini ala Sumatra Barat. Konstruksi museum
dikerjakan pada 1974. Bangunan museum berada di areal lebih
kurang 2,6 hektare dengan luas bangunan sekitar 2.854,8 meter
persegi. Peresmian museum ditandai oleh Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan Republik Indonesia Prof. Dr. Syarif Thayeb.
Selanjutnya, museum ini diberi nama Museum Negeri
Adityawarman Sumatra Barat berdasarkan Surat Keputusan
Menteri No.093/0/1979 tanggal 28 Mei 1979. Sebagai museum
budaya, Museum Adityawarman menyimpan dan melestarikan
benda-benda bersejarah, seperti cagar budaya Minangkabau
dan sekitarnya beserta beberapa cagar budaya nasional. Salah
satu di antaranya adalah bangunan yang berarsitektur Minang,
bernama Rumah Bagonjong atau Baanjuang.

2

Koleksi utama yang terdapat di Museum Adityawarman
dikelompokkan ke dalam sepuluh macam jenis koleksi, meliputi
geologika/geografika, biologika, etnografika, arkeologika,
historika, numismatika/heraldika, filologika, keramologika, seni
rupa, dan teknalogika.. Koleksi lain yang dimiliki oleh museum
ini adalah benda purbakala peninggalan Kerajaan Dharmasraya,
yaitu berupa duplikat patung Bhairawa dan patung
Amoghapasa.

Ruang utama museum menampilkan diaroma yang
mempresentasikan sistem adat yang dimiliki oleh masyarakat
Minang dengan penjelas tersturktur mengenai hubungan
kekerabatan dalam adat Minangkabau. Berbeda dari daerah-
daerah lainnya di Indonesia yang pada umumnya memegang
sistem kekerabatan patrilineal, Minangkabau sendiri
menggunakan sistem matrilineal sehingga perempuan
memegang pengaruh kuat di Minangkabau.

Aktivitas perempuan Minang dipaparkan dengan apik di area
museum. Mulai dari mengasuh anak, memasak untuk keluarga
dan lingkungan lebih luas, sampai tradisi lisan yang berupa
pantun sebagai sarana ibu menanamkan nilai kehidupan bagi
anak. Kesenian banyak ditampilkan dalam upacara-upacara
adat, salah satunya adalah upacara pernikahan. Di salah satu
sudut museum terdapat ruang peragaan pelaminan pernikahan
adat Minang. Tentu sajaruangan ini menjadi salah satu yang
paling diminati oleh pengunjung. Selain itu, di bagian ruangan
lain terdapat koleksi-koleksi benda bersejarah dan budaya dari
Suku Mentawai. Meskipun masih sama-sama dalam satu
daerah, yakni Sumatra Barat, Suku Mentawai menerapkan adat
istiadat yang sama sekali berbeda yakni menerapkan sistem
kekerabatan patrilineal.

3

Visi dan Misi Museum Adityawarman



VISI
Mewujudkan Museum Nagari sebagai salah satu objek

wisataAStreajakrtaifhbdaagni sBeumduaay
ala, pEidsuankamtifa,sRyeakrraekaatti.f serta





MISI
a. Mengaplikasikan peran museum sebagai pelestarian
benda-benda peninggalan sejarah dan budaya Sumatera
Barat.
b. Mengkomunikasikan koleksi sebagai bukti sejarah
budaya Minangkabau (Sumatera Barat).
c. Menyelenggarakan kegiatan edukatif dan rekreatif
yang atraktir.
e. Memberikan pengalaman menyenangkan bagi
pengunjung.
f. Memberikan pengalaman prima bagi pengunjung





4

Alamat Rute Museum Adityawarman

Berikut alamat lengkap dan rute petunjuk arah menuju
lokasi ke Museum Adityawarman terdekat, silahkan
kunjungi di Jl. Diponegoro No.10, Belakang Tangsi, Kec.
Padang Bar., Kota Padang, Sumatera Barat 25114,
Indonesia

Anda dapat menggunakan t
ransportasi baik kendaraan

umum, mobil pribadi atau sepeda motor untuk menuju
lokasi. Dengan mengikuti petunjuk arah pada maps
berikut.

Gambar 2. Peta
Sumber Internet

5

Kontak Museum

Berikut kontak atau nomor telp untuk Museum
Adityawarman, silahkan hubungi melalui +62 751
31523

Silahkan kunjungi website di:
http://www.museumadityawarman.org/kontak

Informasi kontak untuk tempat ini mungkin dapat
berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan
sebelumnya.


1.Layanan Kunjungan Museum Adityawarman

Jam Buka Museum

Hari Jam

Kamis 07.30 - 15.00

Jumat 07.30 - 15.00

Sabtu 09.00 - 17.00

Minggu 09.00 - 17.00

Senin Tutup

Selasa 07.30 - 15.00

Rabu 07.30 - 15.00

6

Gambar 3.
Alur Layanan Pengunjung Museum

Sumber pribadi

7

1. Layanan Kunjungan

Layanan yang diberikan kepada pengunjung yang ingin
diarahkan untuk mengetahui dan mempelajari lebih dalam
mengenai koleksi-koleksi di museum tersebut, Misalnya,
adanya kunjungan mahasiswa, kemudian petugas pemandu
mengantarkan keruangan yang direkomendasikan. Pemandu
museum adalah orang yang bertugas memberikan bimbingan
dan petunjuk kepada pengunjung museum. Profesi ini adalah
garda terdepan yang berhubungan langsung dengan
pengunjung sehingga harus mempunyai kemampuan
komunikasi yang baik.

Layanan kunjungan dimulai dari pengunjung yang datang
membeli karcis, kemduian pengunjung mengisi buku
kunjungann dan petugas pemandu mengantarkan keruangan
yang direkomendasikan, setelah itu pengunjung akan
mendapatkan data dan informasi dari hasil pengamatan
mengenai museum tersebut. Jika kunjungan telah selesai
pengeunjung bisa membrikan kritik dan saran.

8

2. Layanan Informasi

Pada layanan ini memberikan informasi dalam bentuk
koleksi, serta beberapa fasilitas yang ada di museum dan
lebih jelasnya menyampaikan informasi sejarah dan
kebudayaan yang ada di Sumatera Barat. Museum tidak
hanya sekedar menjadi tempat untuk mendidik masyarakat,
tetapi menjadi tempat pembelajaran, yang termasuk
didalamnya tempat dimana pengunjung dapat memperoleh
pengalaman.

Museum Adityawarman memberikan pelayanan
informasi kepada masyarakat berupa informasi informasi
tertulis seperti poster, papan penunjuk arah, denah tata
letak museum, spanduk yang berisi informasi mengenai
museum Adityawarman, juga terdapat museum rendang,
dan pusat peragaan IPTEK .

9

Gambar 4
Papan petunjuk arah

Sumber Pribadi

10

Gambar 5

Denah Museum Adityawarman

Sumber pribadi

3. Layanan Edukasi

Museum Adityawarman menyediakan layanan edukasi berupa

tour gaide untuk pengunjung yang berombongan atau wisatawan

asing dan juga terdapat informasi dari setiap koleksi-koleksi

berupa informasi tentang sejarah, tradisi, dan kebudayaan

Minangkabau serta informasi lain terkait dengan fungsi dan

tujuan museum.

4. Layanan Pameran
Pameran adalah suatu kegiatan yang dilakukan dengan

memberikan gagasan dari Sang seniman kepada publik melalui
media karya seninya. Melalui kegiatan tersebut, diharapkan akan
terjadi komunikasi antara seniman yang diwakilkan oleh karya
seninya dengan publik sebagai apresiator. Adalah salah satu
bentuk layanan Informasi yang ada dimuseum, untuk
menunjukkan beberapa koleksi kepada publik secara terbuka
dengan tujuan untuk bertukar informasi dari koleksi itu baik
dibidang budaya, sejarah, politik, sosial dan lain sebagainya.

. 11

5. Layanan fasilitas

Musueum Adityawarman menyediakan layanan fasilitas
dalam rangka memaksimalkan fungsi museum kepada
masyarakat, Museum Adityawarman menyediakan layanan
seperti ruang pameran, akses digital (QR Code, aplikasi,
website, dan media sosial), sewa pakaian adat, dan fasilitas
lain seperti toilet, mushola, taman bermain, dan lain
sebagainya

QR-QODE

12

13

14

6. Layanan Aduan

Pengunjung dapat menyampaikan kritik maupun sarannya
kepada petugas museum ataupun melalui kontak yang tersedia
pada laman website:
https://museumadityawarman.sumbarprov.go.id/.

1.Sumber Informasi Tertulis

NO Sumber Informasi Keterangan

1 Papan Petunjuk Sumber informasi ini berfungsi
Arah sebagaipenunjuk arah suatu tempat,
misalnya arah masuk, keluar, toilet,
mushola, pos security, dan lain
sebagainya.

2 Poster Cara Sumber informasi ini berguna untuk
Penggunaan QR menunjukkan tata cara mengetahui
Code keterangan koleksi secara digital dengan
menggunakan barcode.

3 Spanduk Berisi informasi tentang alur layanan
informasi museum dan juga informasi
mengenai beberapa petuah adat yang
disampaikan oleh tokoh-tokoh
Minangkabau.

Sumber informasi ini berfungsi sebagai

pemberi keterangan terkait dengan

4 Papan Informasi koleksi yang ada, misalnya keterangan
Koleksi mengenai nama, asal, fungsi, dan

keterangan lain yang dapat

mendeskripsikan koleksi tersebut.

5 Peta Peta disini berfungsi untuk
menunjukkan penyebaran rendang di
seluruh dunia.

15

Contoh peta di Museum Adityawarman
Peta Ragam Randang

Peta Penyebaran Randang

16

2. Sumber Informasi Digital

QR Code
Museum Adityawarman menyediakan QR Code untuk
setiap koleksi yang ada di museum. Namun, QR code ini
sudah tidak dapat digunakan lagi karena adanya
perubahan pada domain website yang terhubung pada QR
tersebut. melalui hasil wawancara yang dilakukan pada
tanggal 20 September 2022, link website yang beralamat
http://museumadityawarman.org sudah diganti dengan
alamat website yang baru yaitu
https://museumadityawarman.sumbarprov.go.id/.
Narasumber pun menambahkan bahwa hal ini terjadi
karena adanya penyesuaian terhadap aturan dari Kominfo
yang mengharuskan alamat website berasal dari
Pemerintah.

17

Aplikasi Mobile
Aplikasi ini berisi jenis-jenis koleksi yang
ada di museum lengkap dengan foto-foto
koleksinya. Aplikasi ini tersedia di
Playstore maupun di Appstore, akan tetapi
setelah dilakukan observasi aplikasi ini
sudah tidak berfungsi lagi sejak diupdate
pada 22 September 2020.

Website
Website ini berisi mengenai profil, visi misi, struktur
organisasi, kurator, data pengunjung, 10 jenis koleksi
museum, khasdigma, artikel, event event yang
diselenggarakan oleh museum, dan informasi
mengenai kontak museum. Website Museum
Adityawarman dapat diakses melalui alamat
https://museumadityawarman.sumbarprov.go.id/.

18

KOLEKSI-KOLESI MUSEUM
ADITYAWARMAN

Arkeologika

Gelang Batu

Gelang merupakan salah satu bentuk perhiasan wanita
sejak mulai zaman batu sampai sekarang. Bahan dari
gelang ini pada zaman bau terbuat dari bentuk bulat
seperti lingkaran tangan.warna keputihan komdisi
gelang ini sudah patah empat bagian.

19

Nama Umum : Gelang Batu

Nama Daerah : Gelang Batu

No. Reg : 01

No. Inv.B : 04.01

No. Inv.L : 04.78

Jenis : Arkeologika

Sub Jenis :0

Bahan : Batu

Didapat Dari : Ganti Rugi

Diterima Pada Tanggal : Nov 30, -0001

Kondisi Benda : Rusak

Lokasi Benda : Gudang, Lantai 2

Bahan dan Ukuran : Diameter Alas:6 cm,

Didapat : Jawa Barat

Dibuat : Jawa Barat

Dilihat : 1039 x

20

Kapal Lonjong

Kapal Lonjong salah satu
bentuk senjata pada zaman
neolitikum. Terbuat dari
batu Kalodon warna hitam
dan licin. Bagian pangkal
tebal agak melengkung,
bagian ujungnya melebar,
mata tipis. Digunakan untuk
mengolah tanah.

Nama Umum : Kapal Lonjong
Nama Daerah : Kapal Lonjong

No. Reg : 05
No. Inv.B : 04.05
No. Inv.L : 04.70
: Arkeologika
Jenis
Sub Jenis :0
: Batu
Bahan : Ganti Rugi
Didapat Dari : Nov 30, -0001
Diterima Pada Tanggal : Baik
Kondisi Benda : Gudang, Lantai 2
Lokasi Benda : Panjang:16 cm,
Lebar:6 cm,
Bahan dan Ukuran : Jayapura
: Jayapura
Didapat : 1156 x
Dibuat
Dilihat

21

BELIUNG PERSEGI

Salah satu bentuk senjata pada
zaman Neolitikum adalah beliung
persegi. Terdiri dari mata dan
tangkai. Mataterbuat dari batu
andesit.
Bentuk empat persegi panjang.
Bagian pangkal agak lonjong.
Tangkai dari kayu dililit. Dengan
rotan. Digunakan sebagai alat
untuk menolong kayu pada zaman
Neolitikum

Nama Umum : Beliung Persegi

Nama Daerah : Beliung Persegi

No. Reg : 07

No. Inv.B : 04.07

No. Inv.L : 6494

Jenis : Arkeologika

Sub Jenis :0

Bahan : Batu

Didapat Dari : Ganti Rugi

Diterima Pada Tanggal : Nov 30, -0001

Kondisi Benda : Baik

Lokasi Benda : Gudang, Lantai 2

Bahan dan Ukuran : Panjang:12 cm,
Panjang Untai:38 cm,

Lebar:5 cm,

Didapat : Payakumbuh

Dibuat : Payakumbuh

Dilihat : 1299 x

22

TENGKORAK MANUSIA PURBA

Para Ahli arkeologi telah menemukan tulang
kerangka manusia purba didaerah trinil.
Salah satunya tengkorak manusia pada
zaman Meolitikum. Pihak museum
adityawarman bekerja sama dengan balai
Arkeologi bandung untuk membuat
replikanya, dengan cara mula-mula dibuat
negatif cetakan menggunakan silikon RTV
505 dan catalis kemudian dilapisi dengan
vaselin supaya tidak lengket, untuk
pengerjaannya diperlukan alat-alat
kedokteran gigi serta kuas kecil kemudian
cetakan diisi dengan resin, catalis dan gips.
Setelah selesai dicetak diberi vaselin dan
warna sesuai kebutuhan

Nama Umum : Tengkorak manuisa purba

Nama Daerah : Tengkorak manusia purba

No. Reg : 1972

No. Inv.B : 04.31

No. Inv.L : 04.07

Jenis : Arkeologika

Sub Jenis :0

Bahan : Silikon dan gips

Didapat Dari : Ganti Rugi

Diterima Pada Tanggal : Nov 13, 1995

Kondisi Benda : Baik

Lokasi Benda : Gudang, 0

Bahan dan Ukuran : Panjang:22 cm , Tinggi:12
cm ,

Didapat : Bandung

Dibuat : Bandung

Dilihat : 695 x

23

RAHANG OMOCTUS

Salah satunya kerangka tersebut
adalah Rahang Homouctus. Pihak
museum adityawarman bekerja
sama dengan balai Arkeologi
bandung untuk membuat
replikanya, dengan cara mula-mula
dibuat negatif cetakan
menggunakan silikon RTV 505 dan
catalis kemudian dilapisi dengan
vaselin supaya tidak lengket, untuk
pengerjaannya diperlukan alat-alat
kedokteran gigi serta kuas kecil
kemudian cetakan diisi dengan
resin, catalis dan gips.

Nama Umum : Tempat tembakau
Nama Daerah : Tempat tembakau

No. Reg : 1976
No. Inv.B : 04.35
No. Inv.L : 04.16
: Arkeologika
Jenis
Sub Jenis :0
: Bambo dan Kayu
Bahan
Didapat Dari : Ganti Rugi
Diterima Pada Tanggal : Nov 13, 1995
Kondisi Benda
Lokasi Benda : Baik
: Gudang, 0
Bahan dan Ukuran : Panjang:12.5 cm ,
Tinggi:4 cm ,
Didapat : Bandung
Dibuat : Bandung
Dilihat
: 709 x

24

ALAT BARU MESOLITIK

Kebudayaan Mesolitikum termasuk juga dalam
zaman prasejarah, peninggalan zaman
mesolitikum ini banyak ditemui di Sumatera,
Jawa, Kalimantan, Sulawesi, kehidupan zaman
ini masih berburu dan menangkap ikan dan
sebagian telah mempunyai tempat tinggal,
bekas tinggalan zaman ini dikenal denagan
kyokenmoddinger, kemudian kapak genggam
pebble, kapak pendek, flakes baik yang tebuat
dari batu maupun tulang dan biasanya
ditemukan di gua-gua, bentuk nya beragam
biasanya berukuran kecil-kecil baik sebagi
senjata, maupun alat untuk meramu dan
memotong, koleksi replika lat batu mesolitik
dibuat oleh Tim balar Bandung.

Nama Umum : Replika Alat batu mesolitik
Nama Daerah : Replika Alat batu Mesolitik

No. Reg : 1954
No. Inv.B : 04.13
No. Inv.L : 04.35
: Arkeologika
Jenis
Sub Jenis :0
: Resin, caltalis, gip
Bahan
Didapat Dari : Ganti Rugi
Diterima Pada Tanggal : Nov 13, 1995
Kondisi Benda
Lokasi Benda : Baik
Bahan dan Ukuran : Gudang, Lantai 2
: Panjang:6,5 cm, Lebar:4 cm,
Didapat
Dibuat : Bandung
Dilihat : Balar Bandung

: 536 x

25

• SERPIH SANGIRAN

Daerah sangiran, ngandong, Pacitan di Jawa
Timur kaya dengan peninggalan Zaman pra
sejarah, alat-alat ini merupakan hasil
kebudayaan Homo Soloensis dan Homo
Wajakensis, dari alat tinggalan ini banyak
sedikitnya kita mengenal penghidupan
manusia zaman ini, alat serpih dengan
beragam bentuk dan bahan ini digunakan
unutuk berburu, menangkap ikan, meramu
umbi-umbian, dan lain-lain, tidak digunakan
untuk bercocok tanam, penghidupan manusia
zaman plaeolitikum masih nomaden dan
foodgathring, replika serpih sangiran ini
dibuat oleh tim balar Bandung

Nama Umum : Replika serpih sangiran
Nama Daerah : Replika serpih sangiran

No. Reg : 1957
No. Inv.B : 04.16
No. Inv.L : 04.28
: Arkeologika
Jenis
Sub Jenis :0
: Resin, Catalis dan gip
Bahan
Didapat Dari : Ganti Rugi
Diterima Pada Tanggal : Nov 13, 1995
Kondisi Benda
Lokasi Benda : Baik
: Gudang, 0
Bahan dan Ukuran : Panjang:7 cm, Lebar:4

Didapat cm,
Dibuat : Balar Bandung
Dilihat
: Bandung
: 481 x

26

• RAHANG

Para ahli Arkeolog Indonesia telah
banyak menemukan kerangka manusia
purba pada masa Neoliticum di daerah
Trinil. Salah satu adalah rahang. Pihak
Museum Adityawarman bekerja sama
Balai Arkeolog Bandung untuk membuat
replikanya. Mula-mula dibuat negatif
cetakan dengan mempergunakan silikon
RTV 505 dan catalis, kemudian dilapisi
vaselin supaya tidak lengket, untuk
pekerjaan replika ini diperlukan alat
kedokteran dokter gigi dan kuas kecil,
setelah itu diisi dengan isian, catalis dan
gips. Setelah selesai diberi vaselin dan
warna sesuai kebutuhan dan terbentuk
replika yang diinginkan

Nama Umum : Rahang
Nama Daerah : Rahang

No. Reg : 1978
No. Inv.B : 04.037
No. Inv.L : 04.018
: Arkeologika
Jenis
Sub Jenis :0
: Gips, Silikon
Bahan : Ganti Rugi
Didapat Dari : Nov 13, 1995
Diterima Pada Tanggal
Kondisi Benda : Baik
Lokasi Benda : Gudang, 0
: Panjang:16 cm , Lebar:11
Bahan dan Ukuran
cm ,
Didapat : Bandung
Dibuat : Bandung
Dilihat
: 355 x

27

• OTAK HOMOSAPEIN
Para ahli Arkeolog Indonesia telah banyak
menemukan kerangka manusia purba pada
masa Neoliticum di daerah Trinil. Salah satu
adalah Otak Homosapein. Pihak Museum
Adityawarman bekerja sama Balai Arkeolog
Bandung untuk membuat replikanya. dan
Mula-mula dibuat negatif cetakan dengan
mempergunakan silikon RTV 505 catalis,
kemudian dilapisi vaselin supaya tidak
lengket, untuk pekerjaan replika ini
diperlukan alat kedokteran dokter gigi dan
kuas kecil, setelah itu diisi dengan isian,
catalis dan gips. Setelah selesai diberi
vaselin dan warna sesuai kebutuhan dan
terbentuk replika yang diinginkan

Nama Umum : Otak Homosapein
Nama Daerah : Otak Homosapein

No. Reg : 1979
No. Inv.B : 04.038
No. Inv.L : 04.020
: Arkeologika
Jenis
Sub Jenis :0
: Gips, Silikon
Bahan : Ganti Rugi
Didapat Dari : Nov 13, 1995
Diterima Pada Tanggal
Kondisi Benda : Baik
Lokasi Benda : Gudang, 0
: Panjang:17 cm ,
Bahan dan Ukuran Tinggi:11 cm ,
: Bandung
Didapat : Bandung
Dibuat
Dilihat : 409 x

28

• ARCA DEWI DIRGA
Sebelum Islam berkembang di Indonesia,
kerajaan yang berada di Nusantara ini
menganut agama Budha dan Hindu.
Dalam pemujaan ini dibuatlah sebuah
patung bernama dewi dirga. Dewi dirga itu
istri dari dewa siwa. Arca ini berkembang
pada masa klasik Hindu-Budha. Terbuat
dari perunggu dicampur logam lalu
dipanaskan dengan soda tinggi sehingga
mencair dan dituangkan pada cetakan
yang berbentuk dewi dirga. Digunakan
sebagai pemujaan bagi orang-orang yang
beragama Hindu

Nama Umum : Arca Dewi Dirga
Nama Daerah : Arca Dewi Dirga

No. Reg : 1983
No. Inv.B : 04.042
No. Inv.L : 04.005
: Arkeologika
Jenis
Sub Jenis :0
: Perunggu
Bahan : Ganti Rugi
Didapat Dari : Sep 08, 1995
Diterima Pada Tanggal
Kondisi Benda : Baik
Lokasi Benda : Gudang, 0
: Tinggi:11 cm ,
Bahan dan Ukuran Diameter Alas:6.2 cm ,
: Payakumbuh
Didapat : Payakumbuh
Dibuat
Dilihat : 574 x

29

• PATUNG BATU

Pada masa lalu atau zaman pra sejarah

yaitu pada zaman neoliticum manusia

belum tahu tentang keagaman,

sehingga mereka menyembah roh-roh

leluhur yang sudah meninggal sehingga

mereka disebut paham animesme dan

dinamisme. Untuk memuja tersebut

mereka membuat sebuah patung.

Patung ini terbuat dari batu kali yang

diukir dan dibentuk seperti seorang

yang sedang duduk diberi ukiran garis-

garis dan garis lengkung. Pada bagian

kepala memakai mahkota seakan –

akan memangku anak serta memakai

kalung. Batu ini dipakai sebagai alat

pemujaaan di kuburan.

Nama Umum : Patung batu

Nama Daerah : Patung batu

No. Reg : 4501

No. Inv.B : 04. 73

No. Inv.L : 04.47

Jenis : Arkeologika

Sub Jenis :
Prasejarah/megalitikum

Bahan : batu

Didapat Dari : Ganti Rugi

Diterima Pada Tanggal : Oct 04, 1978

Kondisi Benda : Baik

Lokasi Benda : Gudang, Lantai 2

Bahan dan Ukuran : Tinggi:15,3 cm ,

Didapat : Riau

Dibuat : Riau

Dilihat : 319 x

30

• CETAKAN PERUNGGU

Sebuah cetakan terbuat dari perunggu,
bentuk bundar mempunyai tangkai
terdiri 2 bagian. Bagian pertama
berfungsi sebagai cetakan dengan
hiasan ukiran daun. Sedangkan bagian
kedua sebagai penutup. Benda yang
dicetaka terlebih dahulu dilebur dengan
suhu tinggi kemudian dimasukan
kedalam cetakan tadi dengan teknik
tuang. Digunakan saebagai cetakan
tutup gelas atau pending serta ikat
kepala.

Nama Umum : Cetakan perunggu
Nama Daerah : Cetakan perunggu

No. Reg : 4509
No. Inv.B : 04.81
No. Inv.L : 04.06
: Arkeologika
Jenis
Sub Jenis :0
: perunggu
Bahan : Ganti Rugi
Didapat Dari : Sep 08, 1995
Diterima Pada Tanggal
Kondisi Benda : Baik
Lokasi Benda : Gudang, Lantai 2
: Tinggi:4 cm , Diameter Mulut:10
Bahan dan Ukuran
cm ,
Didapat : 50 kota
Dibuat : 50 kota
Dilihat : 728 x

31

• REPLIKA PRASASTI PAGARUYUNG



Aslinya prasasti Pagaruyung Iini berasal dari Dusun Kapalo Bukit
Gombak, Batusangkar. Dalam beberapa literatur sebelumnya
disebut sebagai Prasasti Bukit Gombak II, oleh Kantor BPCB
Batusangkar dinamai kembali dengan sebutan Prasasti
Pagaruyung I sesuai dengan lokasi penempatannya sekarang.
Untuk koleksi Museum dibuatkan replika prasati ini.Prasasti
ditulis dengan aksara Sanskerta dan bahasa Melayu Kuno
berangka tahun dalam bentuk candrasengkala “1278 Saka”
tercantum pada baris ke-19, “Wasur mmuni Bhuja Stjalam”.
Menilik isi dari prasasti ini dapat gambaran bahwa tahun 1278
Saka, Raja Adityawarman memperlihatkan kegiatanya dalam
bidang seni bangunan yaitu dengan didirikanya bihara yang
lengkap dengan segala sarana yang dibutuhkan orang. Prasasti
ditulis dengan aksara Sanskerta dan bahasa Melayu Kuno
berangka tahun dalam bentuk candrasengkala “1278 Saka”
tercantum pada baris ke-19, “Wasur mmuni Bhuja Stjalam”.
Menilik isi dari prasasti ini dapat gambaran bahwa tahun 1278
Saka, Raja Adityawarman memperlihatkan kegiatanya dalam
bidang seni bangunan yaitu dengan didirikanya bihara yang
lengkap dengan segala sarana yang dibutuhkan orang.Prasasti
ini ditulis oleh seorang pendeta/guru Dharmmaddhwaja yang
tinggal di negeri Swarna Bhumi, yang dinobatkan sebagai

Sutathagata bajradhaiya atau Sang Budha yang luhur, kokoh dan
kuat

32

Nama Umum : Replika Prasati
Pagaruyung I
Nama Daerah
: Replika Prasati
No. Reg Pagaruyung I
No. Inv.B : 5277
No. Inv.L : 04. 90
: 04.101
Jenis : Arkeologika
Sub Jenis : Seni Pahat
: Fiberglas
Bahan : Ganti Rugi
Didapat Dari
Diterima Pada : Jan 01, 1970

Tanggal : Baik
Kondisi Benda : Gudang, Lantai 2
Lokasi Benda
: Lebar:125 cm,
Bahan dan Tinggi:202 cm,
Ukuran
: Aslinya di
Didapat Pagaruyung

Dibuat : BPCB
Batusangkar
Dilihat
: 113 x

33

• REPLIKA MENHIR : Replika Menhir
Menhir merupakan peninggalan tradisi
Megalitik yang banyak terdapat di
Sumatera Barat seperti di Kab. Tanah
Datar, 50 Kota. Yang terbanyak terdapat
di Mahat Kab. 50 Kota dengan berbagai
bentuk dan ukuran. Semula menhir ini
berfungsi sebagai tempat pemujaan
kepada roh leluhur oleh sebab itu banyak
menhir ini yang lekukannya menghadap
kea rah gunung.Replika menhir ini tiruan
dari menhir yang terdapat diBatusangkar.
Terbuat dari semen putih /gips melalui
teknik cetak. Bentuk agak segi tiga,
bagian ujung melengkung, kedua sisi
terdapat hiasan ornament/ukiran motif

kaluak. Menhir ini berfungsi sebagai
nisan kubur.

Nama Umum

Nama Daerah : Replika Menhir

No. Reg : 5272

No. Inv.B : 04.85

No. Inv.L : 04.63

Jenis : Arkeologika

Sub Jenis : Seni Lukis

Bahan : Semen putih/ Gips

Didapat Dari : Ganti Rugi

Diterima Pada Tanggal : Dec 12, 1986

Kondisi Benda : Rusak

Lokasi Benda : Gudang, Lantai 2

Bahan dan Ukuran : Panjang:72 cm, Tinggi:90
cm, Tebal:23 cm,

Didapat : Aslinya di Belubus, 50 Kota

Dibuat : Padang

Dilihat : 106 x

34

• ARCA DHIYANI BUDHA

Arca Dhiyani Budha terbuat dari perunggu
yang dilapisi emas kertas. Menurut Dra.
Suwati Sulaiman, ahli Arkeologi klasik
dalam kunjungan di Museum
Adityawarman bahwa patung ini
mempunyai ciri-ciri memakai aksobya
berbentuk teratai merupakan fragmen
yang belum dapat diungkapkan sikapnya.
Mulut dan hidung mirip orang India. Ada
dugaan dibuat di Sumatera Barat.
Ditemukan di sebuah Sungai di Peisisr
Selatan.

Nama Umum : Arca Dhiyani Budha
Nama Daerah : Arca Dhiyani Budha

No. Reg : 5236
No. Inv.B : 04.83
No. Inv.L : 04.303
: Arkeologika
Jenis : Zaman Klasik Budha
Sub Jenis : Perunggu
: Sumbangan
Bahan : Jan 01, 1970
Didapat Dari : Baik
Diterima Pada Tanggal : Gudang, Lantai 2
Kondisi Benda : Panjang:-, Panjang Untai:-,
Lokasi Benda Lebar:-, Tinggi:10 cm, Tebal:-,
Diameter Alas:-, Diameter
Bahan dan Ukuran Mulut:-, Berat:-,
: Pesisir Selatan
Didapat : Pesisir Selatan
Dibuat : 220 x
Dilihat

35

BIOLOGIKA

• TANDUK RUSA

Menjangan adalah hewan mamalia pemamah biak
(Ruminan) termasuk mamalia Cervidal. Salah satu
cirinya adanya tanduk rusa/antler pada rusa jantan,
beratnya berkisar 30-250 kg mereka umumnya
luwes, badan kompak, panjang kaki kuat, cocok
untuk medan hutan kasar, pelompat perenang,
tanduk rusa ini berasal dari mentawai terdiri
tengkorak kepala dan tanduk rusa, tanduk rusa
sebelah kiri bercabang dibagaian ujungnya,
kerangka kepala berwarna hitam biasanya
digunakan sebagai hiasan dinding, dan tanduknya
kadangkala digunakan sebagai tempat gantungan
kopiah .

Nama Umum : Tanduk rusa
Nama Daerah : Tanduk rusa

No. Reg : 2000
No. Inv.B : 02.17
No. Inv.L : 02.21
: Biologika
Jenis
Sub Jenis :0
: tidak ada info tentang ini
Bahan
Didapat Dari : Ganti Rugi
Diterima Pada Tanggal : Feb 01, 1976
Kondisi Benda
Lokasi Benda : Baik
: Gudang, 0
Bahan dan Ukuran : Panjang:52 cm, Berat:30-250

Didapat kg,
Dibuat : Mentawai
Dilihat : Mentawai

: 738 x

36

• TIRAM

Sekelompok kerang-kerangan dengan
cangkang berkapur relatif pipih
merupakan sumber seng, zat besi.
Kalsium, Vitamin A, B12, tiram kanan
rendah energi, lebih bernutrisi ketikan
dimakan mentah, hidup dilaut, isinya
dapat dimasak, dan kulitnya digunakan
sebagi hiasan, tiram ini isinya sudah
dibuang tinggal kulitnya, sepasang kulit
tiram ini berwarna putih bagian dalam
mengkilat dapat dijadikan hiasan ruanagn
atau dapat dibentuk berbagai asesoris dan
hisan lainya.

Nama Umum : Tiram
Nama Daerah : Tiram
: 1997
No. Reg : 02.14
No. Inv.B : 02.19
No. Inv.L : Biologika

Jenis :0
Sub Jenis : Cangkang berkapur

Bahan : Ganti Rugi
Didapat Dari : Sep 02, 1982
Diterima Pada Tanggal
Kondisi Benda : Baik
Lokasi Benda : Gudang, 0
Bahan dan Ukuran : Panjang:30.5 cm,

Didapat : Maluku
Dibuat : Maluku
Dilihat : 667 x

37

• TELUR BURUNG KASUARI
Burung kasuari betina berukuran lebih
besar dan bewarna lebih terang dari jantan.
Tinggi Burung Kasuari 1,3 – 1,8 meter,
beratnya 60 – 70 kg. Jumlah telur setiap
museum 2-6 butir, lebih sering 2-4 butir.
Betina meletakkan 3-6 te;ur bewarna
kehijauan dalam sarang yang terbuat dari
dedaunan pada pangkal pohon. Kemudian
betina pergi kehutan meninggalkan
pejantan yang akan mengerami, menjaga
anak-anak dari musuh selama 7 minggu
sampai menetas. Koleksi telur burung
kasuari ini bagian atas dan bawahnya
berlubang, tidak ada isinya, kulit luar polos
dapat sebagai hiasan.

Nama Umum : Telur Burung Kasuari
Nama Daerah : Telur Burung Kasuari

No. Reg : 1995
No. Inv.B : 02.13
No. Inv.L : 02.20
: Biologika
Jenis
Sub Jenis :0
: Kerabang/Kulit Telur
Bahan
Didapat Dari : Ganti Rugi
Diterima Pada Tanggal : Sep 21, 1987
Kondisi Benda
Lokasi Benda : Baik
Bahan dan Ukuran : Gudang, 0
: Tinggi:14,5 cm,
Didapat
Dibuat : Maluku
Dilihat : Maluku
: 753 x

38

• BURUNG ENGGANG
Hewan yang dilindungi tersebut
yang telah diawetkan atau ofset
dapat menjadi koleksi museum
diantaranya adalah burung
enggang. Burung enggang atau
rangkong sejenis burung yang
menpunyai paruh berwarna kuning
muda, bulu berwarna hitam,
makanan utamanya buah-buahan,
kadal, tikus, serangga.

Nama Umum : Burung Enggang
Nama Daerah : Burung Enggang

No. Reg : 1986
No. Inv.B : 02.03
No. Inv.L : 02.16
: Biologika
Jenis
Sub Jenis :0
: Ofset/diawetkan
Bahan
Didapat Dari : Ganti Rugi
Diterima Pada Tanggal : Nov 13, 1996
Kondisi Benda
Lokasi Benda : Baik
Bahan dan Ukuran : Gudang, 0
: Panjang:73 cm ,
Didapat
Dibuat : Padang
Dilihat : Padang
: 1250 x

39

•OWA

Di Kepulauan Mentawai hidup beberapa jenis

hewan yang dilindungi seperti burung beo, Owa,

Ungko, hewan ini sering diburu masyarakat baik

untuk diperdagangkan maupun dikonsumsi.

Owa, umgko sejenis kera Arboreal yang

termasuk kedalam suku hylobatidal, menyebar

di Semenanjung malaya dan Sumatera. Owa

jantan yang terkecil ukurannya sekitar 5,8 kg,

sementara betinanya sekitar 5,4 kg. Warna

rambut ditubuhnya bervariasi mulai dari

bungalan coklat kekuningan pucat, jingga

kemerahan, coklat kemerahan. Bagi masyarakat

mentawai tengkorak owa bekas dikonsumsi

digantungkan di uma, banyak sedikitnya

tengkorak yang tergantung di Uma

memnandakan kepintaran pemilik rumah

dalam berburu biasanya dilakukan oleh kaum

laki-laki.

Nama Umum : Owa

Nama Daerah : Owa

No. Reg : 1985

No. Inv.B : 02.02

No. Inv.L : 02.13

Jenis : Biologika

Sub Jenis :0

Bahan : Ofset/diawetkan

Didapat Dari : Ganti Rugi

Diterima Pada Tanggal : Nov 08, 1996

Kondisi Benda : Baik

Lokasi Benda : Gudang, 0

Bahan dan Ukuran : Tinggi:46 cm ,

Didapat : Padang

Dibuat : Padang

Dilihat : 1166 x

40

• TUPAI
Segolongan mamalia kecil yang
mirip dengan bajing, mempunyai
ciri-ciri kaki empat, bulu hitam,
ekor agak panjang. Tupai
pemangsa buah-buahan, lincah
memanjat pohon mencari
buah2an untuk dimakan. Tupai
ini elah diawetkan dapat menjadi
koleksi Museum termasuk jenis
biologika.

Nama Umum : Tupai

Nama Daerah : Tupai

No. Reg : 1984

No. Inv.B : 02.01

No. Inv.L : 02.31

Jenis : Biologika

Sub Jenis :0

Bahan : Ofset/Diawetkan

Didapat Dari : Sumbangan

Diterima Pada Tanggal : Feb 08, 2005

Kondisi Benda : Baik

Lokasi Benda : Gudang, 0

Bahan dan Ukuran : Panjang:27 cm ,

Didapat : Padang

Dibuat : Padang

Dilihat : 1152 x

41

• BURUNG BEO
Beo adalah burung peliharaan yang sangat
digemari orang karena kepandaiannya
berbicara. Burung ini hidup dihutan basah,
bukit, dataran rendah, ketinggian 1000-2000
meter diatas permukaan laut. Beo menyukai
buah-buahan yang berdaging tebal dan tidak
keras dan juga minum sari bunga, untuk
kebutuhan protein burung beo makan
serangga seperti belalang, jangkrik, capung,
telur semut dan bertelur dua sampai tiga
butir setiap musim. Burung ini termasuk
gagah dan tampan suara keras dan pandai
berbicara oleh sebab itu banyak dipelihara
orang.

Nama Umum : Burung Beo
Nama Daerah : Burung Beo

No. Reg : 1990
No. Inv.B : 02.07
No. Inv.L : 02.33
: Biologika
Jenis
Sub Jenis :0
: Diawetkan/Ofset
Bahan
Didapat Dari : Sumbangan
Diterima Pada Tanggal : Dec 29, 2005
Kondisi Benda
Lokasi Benda : Baik
Bahan dan Ukuran : Gudang, 0
: Panjang:37 cm ,
Didapat
Dibuat : Padang
Dilihat : Padang

: 789 x

42

FILOLOGI

• AZIMAT

Naskah ini merupakan kumpulan teks yang disambung menggunakan
lem sehingga membentuk naskah gulungan panjang. Tulisan pada teks
merupakan hasil fotocopy yang kemudian ditimpal kembali dengan
tinta. Terdapat cukup banyak ilustrasi dalam teks, beberapa di
antaranya ilustrasi berbentuk pedang, tongkat dan panah.
Naskah ini juga berisikan teks-teks yang memuat tentang azimat, doa
dan mantra yang memiliki kegunaan- kegunaan khusus. Dalam teks
juga disebutkan mahar nubuwah yang dituliskan dalam bentuk
ilustrasi, kemudian kunci perempuan, tangkal maling dan sebagainya.

Nama Umum : Azimat
Nama Daerah : Azimat

No. Reg : 1876
No. Inv.B : 07.01
No. Inv.L : 07.78
: Filologika
Jenis : Naskah
Sub Jenis : Kertas Eropah /Kertas Karton
: Ganti Rugi
Bahan : Oct 05, 2011
Didapat Dari : Baik
Diterima Pada Tanggal : Gudang, Lantai 2
Kondisi Benda : Panjang:634 cm, Lebar:6.8 cm,
Lokasi Benda : Guguak Kab. 50 Kota
Bahan dan Ukuran : Kab. 50 Kota
: 1013 x
Didapat
Dibuat 43
Dilihat

• AL-QURAN
Naskah berisikan teks Al Qur’an tulisan tangan terbuat
dari kertas Eropa terdiri dari 464 halaman. Ditulis dengan
tinta hitam, bahasa Arab dan tiap halamn terdiri dari 15
baris. Bagian awal teks naskah hilang, sehingga teks di
mulai dari bagian pertengahan surat al-Maidah dan
beberapa bagian akhir teks naskah juga hilang, sehingga
teks diakhiri dengan surat al-Takwir. Terdapat ilustrasi
berbentuk bulat dengan tinta merah, coklat dan biru pada
pinggiran naskah. Pada permulaan ayat sebelum bismillah
terdapat keterangan jumlah ayat pada surat dan tempat
turunnya ayat (Makiyah dan Madaniyah)“Surat al-
Muddatsir lima puluh enam ayat dan dia turun di
Makkah”. Keterangan fisik : Naskah dalam keadaan kurang
baik. Banyak bagian kertas pada naskah yang robek,
kerobekan itu ada yang membuat teksnya korup (rusak).
Namun naskah telah direstorasi dengan dilampisi
menggunakan tisu Jepang.

44

Nama Umum : Al Qur'an
Nama Daerah : Al Qur'an

No. Reg : 1878
No. Inv.B : 07.03
No. Inv.L : 07.24
: Filologika
Jenis : Naskah
Sub Jenis : Kertas Eropa
: Ganti Rugi
Bahan : Jan 22, 1996
Didapat Dari : Baik
Diterima Pada Tanggal : Gudang, Lantai 2
Kondisi Benda : Panjang:42,5 cm,
Lokasi Benda Lebar:26,8 cm,
: Kab. 50 Kota
Bahan dan Ukuran : Kab. 50 Kota
: 1020 x
Didapat
Dibuat
Dilihat

45

• NAZAM DUA SEJALAN
Naskah ini berisikan teks tentang kanak-kanak dibuat dengan kertas

print book terdiri terdiri dari 28 halaman yang tulisannya dengan
tulisan cetak dengan Melayu/Jawi. Setiap halaman terdiri dari 20 baris,

tanpa sampul. Naskah berisikan teks tentang kanak-kanak. Teks
dimulai dengan cerita kanak-kanak di dalam surga, kemudian

dilanjutkan kepada kanak-kanak keluar dari surga, hingga kepada
kanak-kanak mencari ayah dan ibunya serta cerita kanak-kanak
ketika bertemu dengan ibunya. Naskah ini dinamakan “Nazam Dua
Sejalan” karena mengisahkan tentang kanak-kanak dan kebahagian
dunia akhirat yang disajikan dalam bentuk nazam. Naskah merupakan
cetakan ke-11 yang dicetak atas nafkah H M S Sulaiman Bukittinggi.

Pengarang dari Labai Sidi Rajo Sungai Puar

46


Click to View FlipBook Version