The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by smpn2kalikajar, 2022-10-11 22:48:29

POTONGAN KISAH PENANTIAN

POTONGAN KISAH PENANTIAN

Keywords: POTONGAN KISAH PENANTIAN

Untung Soleh

Ruang hening yang kau isi
dengan pecahan beling kenangan
memecah dinding bening
menggelinding jatuh berserakan
Detak-detik jarum di dinding
memicing melihat jatuh terpelanting
setelah gagal menyunting
terbanting kenyataan
Kau tadah semua kesamping
memperbaiki dengan exciting
membawa pergi dengan nyaring
menuju jalan hening

Potongan Kisah dalam Penantian | 141

Endah Triwiyati, Jullie Astutie, Hst, Elisa Dewi
Puspitasari, Anita Dhewayani

Dalam batas waktu aku terbelenggu, tiada mampu
mengungkap aksara kalbu. Aku tetap menunggu, walau
serpihan hati kini layu. Tiada bisa aku tepis bayanganmu.
Kucoba untuk kuat menahan segala rasa di jiwa, tetapi sia-
sia. Semua memupuskan segala rasa.

Ku tahu, ada jarak terbentang antara kita. Hanya
ikrar suci yang telah kau ucapkan, menjadi pengikat
kesetiaan. Walau rasa lelah karena penantian panjang,
berhasil mengusik kenyamanan kalbu. Hangatnya
kecupanmu di keningku kala itu, masih dapat kurasakan.
Buatku sulit melupakan senyum termanismu yang masih
terukir indah di pelupuk mata beningku.

Perlahan, kucoba berpaling hati, mencari jalan
walau tak pasti. Menyusuri waktu tanpa jeda, mengisi
kekosongan jiwa. Menghadap pada langit melepas dera
yang menghimpit karena di seluruh ruang selalu wajahmu
membayang. Masih bolehkah kutanam harap dari benih-
benih yang tertanam dalam senyap?

Mungkinkan asa akan terhapus oleh masa?
Peluang hadirmu kian jauh dari kata ada. Susah payah
kupupuk segala harap yang akhirnya sirna. Walau rasa ini
sungguh masih melekat di dada, kusampaikan dalam
setiap doa.

142 |

Menantimu berujung tanya. Hadirmu akankah
nyata? Membawa bahagia atau hanya khayalan belaka
yang menambah luka. Masih adakah aku di ruang
rindumu? Masihkah aku ratu di hatimu.

Menantimu menyakitkan sukma. Sakit yang
kunikmati sepenuh jiwa. Indahnya pedih menusuk relung
dada. Demi berharap seuntai akhir cerita cinta bahagia.
Puisi Januari, 26 Januari 2022

Potongan Kisah dalam Penantian | 143

Endah Triwiyati, Anita Dhewayani, Jullie Astutie, Rini
Astuti, Eros Rosidah, Hst, Untung Soleh, MissEl

Di Januari, ada sepotong kisah dalam warna
rahasia dengan gejolak rasa. Cerita tentang lara hati yang
telah lama menanti untuk bahagia. Saat mencoba bertahan
dalam kesabaran dan memegang teguh kepercayaan.
Langkah kaki tertahan di balik seringai senyuman tebing
bercadas dengan fatamorgananya.

Hati ini beku, hampa, tak mampu ungkap asa
dalam dada. Gejolak jiwa begitu membara merasuk
sukma, penuh ilusi-ilusi cinta. Akankah pengorbananku
sia-sia? Sarayu menusuk kulit di keheningan malam,
iringi lirih senandung sunyi. Terbayang dalam pejam,
sejuta asa padam. Aku diam meratap pilu, hanya
kesedihan dan hampa terus mengganggu.

Lagu sendu iringi hariku. Bolehkah kuhentikan
saja? Nada-nada baru yang mengalir di nadi, mengganti
sendu juga pilu. Aku akan tetap menunggu. Akan kujaga
asa akan hadirmu, karena mencintaimu adalah anugerah.
Penantian ini akan jadi sejarah.

144 |


Click to View FlipBook Version