The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Modul Pedoman Dokumen Administratif BLUD Puskesmas

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by jhonroysiagian, 2023-02-16 06:14:03

Modul Pedoman Dokumen Administratif BLUD Puskesmas

Modul Pedoman Dokumen Administratif BLUD Puskesmas

Penanggung Jawab Penqumpul Data Penanggung jawab UKBM Langkah-langkah Keqiatan Monitoring dan Evaluasi Sistem Informasi Puskesmas Sumber Daya lvl a n usia Bidan, Perawat dan Dokter 6. Pencapaian desa/ kelurahan STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat) dan PH Judul Pencapaian desa/kelurahan STBM dan PHBS Dimensi Mutu Kesinambungan Pelayanan Tujuan Tergambarnya kinerja UPT Puskesmas dalam mewuiudkan desa/kelurahan STBM Definisi Operasional Desa yang melaksanakan kegiatan STBM 5 (lima) pilar yaitu: - Stop Buang Air Besar sembarangan - Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) - Pengelolaan air minum/makanan rumah tangga - Pengelolaan sampah rumah tangga - Pengelolaan limbah cair rumah tangga Dan melaksanakan kegiatan PHBS Frekuensi Penqumoulan Data Setiap l tahun Periode Analisa Setiap l tahun Indikator SPM Persentase desa/kelurahan STBM dan PHBS Numerator Jumlah desa/kelurahan yang melaksanakan kegiatan STBM dan PHBS Denumerator Jumlah seluruh desa/kelurahan yang ada di wilayah kerja Puskesmas Sumber Data Laporan keslinq, laporan PHBS Standart l5o/o Penanggung Jawab Penqumpul Data Penanggung jawab kesehatan lingkungan, penanggung iawab Promosi Kesehatan Langkah-langkah Keqiatan Monitoring dan Evaluasi Sistem Informasi Puskesmas Sumber Daya Manusia Bidan, Perawat dan Dokter BS t7 n KLB Luar Biasa) < 24 Judul Penanqqulanqan KLB < 24 iam Dimensi N4utu Kesinambunqan Pelayanan Tu'iuan Terqambarnya kineria UPT Puskesmas dalam Standar Pelayanan Minimal BLUD trrt"r"* @


menanqqulanqi Keiadian Luar Biasa < 24 jam Definisi Operasional Penanggulangan Kejadian Luar Biasa penyakit menular (Difteri, DBD, Campak, Tetanus,dll) kurang dari 24 jam sejak laporan W1 diterima sampai penyelidikan dengan catatan selain formulir W1 dapat juga berupa faximili, email, telepon, dll. Penanggulangan berupa upaya untuk menemukan penderita atau tersangka penderita, penatalaksanaan penderita, pencegahan peningkatan, perluasan dan menqhentikan suatu KLB. Frekuensi PenqumDulan Data Setiap 1 bulan Periode Analisa Setiap 1 tahun Indikator SPM Persentase Keiadian Luar Biasa ditangani < 24 l'e,m Numerator Jumlah Kejadian Luar Biasa ditangani < 24 jam dalam perlode satu tahun Denumerator Jumlah seluruh Kejadian Luar Biasa yang ada di wilayah keria Puskesmas dalam perlode tahun yang sama Sumber Data Laporan KLB, Standa rt 90o/o Penanggung Jawab Penqumpul Data Penanggung jawab surveilans Langkah-langkah Keqiatan Monitoring dan Evaluasi Sistem Informasi Puskesmas Sumber Daya Manusia Bidan, Perawat dan Dokter 18. Case Fatality Rate DtlD (Demam Berdarah Dengue) Judul case Fatality Rate DBD Dimensi Mutu Kesinambunqan Pelayanan Tujuan Tergambarnya kinerja UPT Puskesmas dalam menurunkan CFR DBD Definisi Operasional Penderita DBD yang meninggal dibanding seluruh jumlah penderita DBD yang ditemukan dan ditangani. Diagnosis DBD menurut krlteria WHO sebagai berikut: Kriteria Klinis 1. Demam tinggi mendadak tanpa sebab yang jelas berlangsung terus menerus 2-7 hari 2. Terdapat manlfestasi perdarahan ditandai dengan: - Uji bendung positif - ftekie, ekimosis, purpura - Perdarahan mukosa, epistaksis, perdaraha4 ggq!-


- Hematemesis dan atau melena 3. Pembesaran hati 4. Syok, ditandai dengan nadi cepat dan lemah sampai tak teraba, penyempitan tekanan nadi (20 mmHg), hipotensi sampai tidak terukur, kaki tangan dingin, kulit lembab, waktu pengisian kapiler memanjang (> 2 detik) dan pasien tampak gelisah Kriteria Laboratorium 1. Trombositopenia (100.000/ul atau kurang) 2. Adanya kebocoran plasma karena peningkatan permeabilitas kapiler, dengan manifestasi sebagai berikut: - Peningkatan hematokrit >- 20o/o dad. nilai standar - Penurunan hematokrit > 200lo setelah mendapat terapi cairan - Efusi pleura/perikardial, asites, hipoproteinemia Diagnosis ditegakkan dengan dua kriteria klinis pertama ditambah satu kriteria laboratorium. Frekuensi Penqumpulan Data Setiap 1 bulan Periode Analisa SetiaD I tahun Indikator SPM Persentase Case FataliW Rate DBD Numerator Jumlah penderita DBD yang meninggal dalam periode satu tahun Denumerator Jumlah seluruh penderita DBD yang ditemukan dan ditangani yang ada di wilayah kerja Puskesmas dalam oeriode tahun yano sama Sumber Data Laporan surveilans DBD Sta nda rt Kuranq dari 0,5olo Penanggung lawab Penqumpul Data Penanggung jawab P2 DBD Langkah-langkah Keqiatan Monitoring dan Evaluasi Sistem Informasi Puskesmas Sumber Daya Manusia Bidan, Perawat dan Dokter 19. Fasilitas memiliki pelayanan kesehatan dan fasilitas pelayanan kesehatan tradisional kes dan fasyankestrad memiliki Tergambarnya kinerja UPT Puskesmas dalam memenuhi ntauan iin tenaqa fasvankes dan Standar Pelayanan l,linimal BLUD euskesmas ![


Definisi Operasional Fasilitas pelayanan kesehatan (klinik, Rumah Sakit) memiliki ijin operasional yang masih berlaku dan fasilitas pelayanan kesehatan tradisional memiliki ijin termasuk oenyehat tradisional memiliki STPT atau SIPT Frekuensi PenqumDulan Data Setiap 1 tahun Periode Analisa Setiap 1 tahun Indikator SPM Persentase fasyankes dan fasyankestrad yang memiliki iiin Numerator Jumlah fasyankes dan fasyankestrad memiliki 'rjin dalam periode satu tahun Denumerator lumlah seluruh fasyankes dan fasyankestrad dalam periode tahun yanq sama Sumber Data Laporan pendataan fasyankes da n fasyankestrad Standart 100o/o Penanggung Jawab Penoumoul Data Penanggung jawab jejaring dan jaringan Langkah-langkah Keqiatan Monitoring dan Evaluasi Sistem Informasi Puskesmas Sumber Daya Manusia Bidan, Perawat dan Dokter Standar Pelayanan l4inimal BLUD euskesmas ![


BAB III RENCANA PENCAPAIAN SPM A. RENCANA PENCAPAIAN INDIKATOR SPM Jadwal rencana pencapaian indikator SPM dibuat berdasarkan dokumen Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten JKL tahun 2016-2021 untuk mencapai target sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan 43 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan. 1 Pelayanan kesehatan ibu hamil (K4) ... o/o ... o/o .,, o/o ... o/o .. o/o 2 Pelayanan Kesehatan Ibu Bersalin ... o/o ... o/o .. o/o ,,. o/o .. o/o 3 Pelayanan Kesehatan Bayi Baru Lahir (KN LenokaD) ... o/o ... o/o .. o/o ... o/o ,.. o/o 4 Pelayanan Kesehatan Balita (0-59 bulan) ,,, o/o ... o/o .. o/o ... o/o .,, o/o 5 Pelayanan kesehatan pada usia pendidikan dasar (penjaringan oada kelas 1 dan 7) ... o/o ... o/o ... o/o ... o/o ... o/o 6 Pelayanan kesehatan pada usia produktif ( 15-59 thn) ... o/o ... o/o ... o/o .. o/o ... o/o 7 Pelayanan kesehatan pada usia laniut (>60 th) ... o/o ,.. o/o ... o/o .. o/o ... o/o 8 Pelayanan kesehatan penderita hioertensi ... o/o ... o/o ... o/o ... o/o ... o/o 9 Pelayanan kesehatan penderita Diabetes f4ellitus ... o/o ,., o/o ... o/o .., o/o ... o/o 10 Pelayanan kesehatan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) berat .. o/o ... o/o ... o/o ... o/o ... o/o 11 Pelayanan kesehatan orang terduoa Tuberkulosis fiBC) .. o/o ., o/o ... o/o ... o/o ... o/o L2 Pelayanan kesehatan orang denqan risiko terinfeksi HIV ... o/o .. o/o ... o/o ... o/o ... o/o 13 Kepuasan masyarakat terhadap Delavanan Duskesmas ,,, o/o ... o/o .. o/o ... o/o ,. o/o 14 Pencapaian desa/kelurahan UCI ... o/o ... o/o .. o/o ... o/o .. o/o 1i Pencapaian desa/kelurahan siaga AKif PURI ... o/o ... o/o .. o/o ... o/o .., o/o 16 PencaDaian desa/kelurahan STB14 ... o/o ... o/o .. o/o ... o/o .,, o/o t7 Penanqqulanqan KLB < 24 tam ... o/o ... o/o .. o/o ... o/o ... o/o 18 cFR Demam Berdarah Denque <...o/o <,..o/o <...o/o <...o/o <...o/o 19 Fasyankes dan fasyankestrad memiliki iiin ... o/o ,,, o/o ... o/o ... o/o ... o/o Tabel 2. Rencana Pencapaian Indikator Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan Kabupaten lKL. Standar Pelayanan Minimal BLUD euskesras !! No Indikator Capaian Pkm 2OXX 2oxx 20xx 2oxx 20xx


B. STRATEGI PENCAPAIAN SPM BERDASARKAN RET{CANA STRATEGIS Strategi pencapaian SPM dilaksanakan melalui program kegiatan yang disusun dalam Rencana strategis puskesmas. Keseuaian Rencana strategis puskesmas dengan SPM sebagaimana dalam Lampiran. C. RENCANAANGGARAN BIAYA 20)0( 1 Pelayanan kesehatan ibu hamil Rupiah 2 Pelayanan kesehatan bu bersalin Rupiah 3 Pelayanan kesehatan bayi baru lahir Rupiah 4 Pelavanan kesehatan balita Rupiah 5 Pelayanan kesehatan pada usia oendidikan dasar Rupiah 6 )elavanan kesehatan Dada usia Droduktif Rupiah 7 Pelayanan kesehatan pada usia lanjut Rupiah 8 Pelayanan kesehatan penderita hipertensi Rupiah 9 Pelayanan kesehatan penderita Diabetes N4elitus Rupiah 10 Pelayanan Kesehatan orang dengan canqquan iiwa berat Rupiah 11 Pelavanan kesehatan oranq dengan TB Rupiah t2 )elayanan kesehatan orang dengan risiko :erinfeksi HIV Rupiah JUI'ILAH Tabel 3. Rencana Anggaran Biaya Berdasarkan .lenis Pelayanan Dasar 2OXX 7oxx I Belanja Pegawai /Jaspel dan Honor rPNS) 2 Belanja Barang dan Jasa iJasoel non PNS) 3 Belania Modal Jumlah Tabel 4. Rencana Anggaran Biaya Berdasarkan Jenis Belanja NO SATUAN (RD) 20)x


BAB V PENUTUP Standar Pelayanan Minimal (SPM) disusun untuk memberikan panduan arah kebijakan pelayanan kesehatan di Puskesmas untuk dapat terlaksananya kebijakan dalam Standar Pelayanan Minimal perlu mendapat dukungan dan partisipasi seluruh pegawai/karyawan Puskesmas serta perhatian dan dukungan Pemerintah Daerah baik bersifat materiil, administratif maupun politis. Standar Pelayanan Minimal puskesmas ini akan direvisi apabila terjadi perubahan terhadap peraturan perundang-undangan yang terkait dengan pola tata kelola puskesmas sebagaimana disebutkan di atas, serta disesuaikan dengan fungsi, tanggung jawab, dan kewenangan organ puskesmas serta perubahan lingkungan.


LANflPIRAN


El."(E l(U tflo- lolllco l(! IE l.IEl. lcll! t>- llgloJ lololcIlI z (9 LIJ YdoYozl-{ :z UJ :zE ao =f€ t, - EE= Ef O,' E pb o=o-E \r :zE lgI -o= (u (,c OJo o- 'tr .oE _o'= ol Eo -EF 6c=F.-lo ni P- .s ii cll, o! ACb9o-E :zu)- :ZE :=c ctE lB= =E-oc .-(, Ei. (!]Plo E€E v, c= :iO,tr &Ee C(I, c C, E5OJ -v. (rJ : E-.= Cl! Oo) v.c -lE8E = ctr -Yc 39 N \r LN E=<dV(j, EP (ll 5cc ciE(tE+9.vi! .g(t (J o. zdqq c, oFYozt{ Y E4o 'E= E! -E -o: =to HE col (,(, rEii -c- dJ c: (,lo oc :2(E h4 >i r.g loag oJ{2 oJ o- =-o : oo=LIJ Y thf o. FYdoEz! u.t o LIJ YzJo uJ(,z UI o. Ed (,o c, ooF &, >i, << : o-= : '> ttt ziSsEa SEE 9., o BJqIf Y}.O-


z l-l (9 UI YdoYoz C- ,! 9E I E= (u >- -o o-- (u Clll (o:6 s) lY c C= C' :89 i'-:l= qill'= O-orV - l!- .o i= 6o,9 (JOE .F co :z (, to qJ o. E(ol -v. loU =c,l ql c !tr cLlD =cL .sEl!u) Ea E cl r- = orF-3 3E- ts'!q (uE F gF.! o;(u CLCUI .! toJ (o -o >\^ 3= c, th= sii c(o OEACb9o-E c.- l!C CD(o ECn ruc !,|E 3€tsq EE -lE6r< 9-o- -YE 89 E IE ,lJ or l! tfoJl, lz(u E. EE>f !l) 8.8 l!J! 9oii --Pc 8Ef; c(o +ts i3]|o .F CL '6r c L)=o9 ER -o E' gE lo0, CE Ee(ulE cL> (,Eof o- ofJ@E .E=c l!c .Q OJ olEDc li \o N @ or ,--. C) F,l f\ E=<dY(9 EP CC -(tlE s E E.s. -?69 E 38.E9 z :zc lo^ E9>-- (!E' 83 o,H:! ts(9 or ue r crof cL co :z N sl. zd tAq 4, oYozti co :z :8(9 lE tslo co ru aoE (uf cL -c) N =ro =(oo l!c(o (ocL _c(! (,, .:z l,(, oJc -Y q,) c)9z .o3 ag.= dlg o! lno to=IE coc .o (oott(u :zc .o atl^ >.c s-g 0J= o-! toc


o!3 !'oEO 5a oB 3oqod_E =: o tt. o, l!) o, o, xn 9d =.o, H6 or= ox do vo f o, o, fEo., oo, c tn. o, Et -g oroo seg x-doi iD 6ror=== a=u ,-O-AE$q --d Jes(Df E.s ool f. o. fo, (o- sb o, o' (,1 5 t{zIx{ovtoFz or! x(D = !.t Eq -r ot o,(D =63o- oo 3E9oxd' =E 9d = o.r HX 9.oJ of ^- 6E c=, o,, vlI, fc 9. o o-x-r) a, o br' : ae E*E dor- :.J E -cQ !!- o, or'<o, PEJ ! O' t1 a2 6g6)x v>. rE cL! oo(rf o, a, rn9 6', :i Eg o,x= E -T dEE d+< forg d'3 3 E o, CL o, -EE=-<(n(4(r! (D aD lD < Or 'T rD aD aD $E d *E;agE sEg* *.g-* ON \o r- @r- !ts orts Ul l- ArzIx -{oFxm 6) liz E! ooq= x- =' 8,6 El- dEf il.l fErD3q (DfcFof 'o 'u a-(D F2. H= rOx o, o, fc=d=Eo vl -(D o. o -o qo,- o, =o, o, f3=0 _o- (Do ! (Df.f r-o xo, o, f -Eo o, f o- c -oCP Aui =(D ool -O .? -O, =(, :,oc3=Eoof o- E -ooo=o, (D o,- o- (DCx(, 9..) (o, 2Tor€ (, or 9=;E<f -EE' (^ -' =ro >3 .Di- do EBof- ts'9 -o, f =T' dqlut cLo of E_ g' 9s^-OJO, s.= 6' o, 3P =' (n >scdf l oOJ _o a. o) o) -o, l=2. 3 9r @t-C0!c3E


t5!3 .Eoo=o, l,o o. (D o, a -tG' o-= o, l -g-qT U) ._J t{z0tix{oF6DoFz o- 'o OrO fa -o(D T=(! ili lnao o- o o., a --{ @= o (o @ '02 69oxF> =E E o=(D=-O !orfti IJ = tsqfi do Lo Iy EFf-fE s^ ) -o HEo, --{ - _..1 C u)l t --{ ! o =iEJ= UH d(D (o o, !N OI NJ (N NJ AN (, Nl N) l.J tsNJ z0x -{ovxmo -{z Ea) (Do OE _dE o,- =r -o-@ae=4c lh. 5e or(i dqE6::t -J o,l .+ o,(--J f.< --ol ro (o -- l(Drct f Ed-=C= --l'o Iiari C, ;i- ui o, =o a)=ot = *(D oxo, r=r rqs (o !a ro (o q, (o oroof.< o, l!)= q;q J ;i(/I E JE{ }ES dts or= Hd =JEEod o l-o oo, J.< o, f (o #q sE -ar 6(D = ut\ trE3 (D3oJc= f!6q;i' r, oriI =Q olx or= ad ur =t-6' 3 ro(o o, ll,l l.o= -g (Do3 o, o o- oooo '71 al oo, -o .Dd o, f o) l3 l.3 !r@t-C0!c .Df o, E


(,!3 qd O- o, c.< (o o, orf.o E= BA x-o C=6-E q. iri ul=r ,.-\ o --1 -r tI' o, (l) !oJ o, r.o= r-Oc o, (O= o., fxr-@NAo3 -oofo o, E o, o, f o. (D U\ o,-e. c o, Jo=Co o \o @ zI l-{xoF (, t,Fz !>o:l fLo l.c)F o(r, cr- E6orcr lo-ri q,fl -=o, f 3= o, ll)= (ocdf (oofxr-g, N-', A -E (Dof oJo o- o o, Co N t= 6P AE .:12 !-.! @ o 3E=,69 o-l oCq(/, O.,E o-tE -E =.: i (D (D o,, =f - dE; E xr -) 3xr3 HE F' ) El3 ':l(/,o.o or3 ES 9oJOI ur (, +(JJ (, Lr.) N-' U) o(, (O NJ @N zIxovxmaz E 6'F P d. o, i- E-< =. (o o, rnotlf o, --1- :jC- $B6- x-o E=6-q a. ir, tn= z.\ o "l -i oo o, v= ro i( -E o(D qE q3 o, 'c, o, =(DI gsJ= JIl, o, o, =rf < isE 1, =.oaDab -ggs E :' gl(o ; A 3'E_ fi _asi; (^ f .x a -'-= or I .D _a o,?46; iiqg:d o,< go, =-o dq =t o-o orl Eti o, l: *6ot- Jo, =..< =s. ui o,, 39 :lfuE; T= r) o,-c ! o, '0-@tn _o- EoIt o, = (Df r) o, ^- CE A, f -9-G' U) g:C fa) :y ot lxor -o -roJ 5J(Dor6a _o- =' \ht-C d6' EEEO'J 5-g-@U1 _cL ln=n \n=d o, _o OJ l OJ -=t.3 or_ @t-Co!co3 o) E


an!3 cr o- -o oo(D d,B g '-o,d =- loEO'J f- Lo.D Lo(, c(Do,= to, =: o, €f q'O 6gQro 6) o- -9 oo =ii EX --r o, ai= *xo(D H'O =o, ag q.o --t <!o a) ()o _'Tt o, oF o, oo@o 5 (, I\J l-l zIx -{oF ttoFz oEr) ooo, d3- -ror=9B (O =2 .'r or(D f3 E5of ors 8E6)(a p -o = <o, (D =,= *Q os d_e o, o, ;;' f E ir -P6 <g ?d =' aF 9. .)oo -Tt o, oqF(I, oI@I pIp o, (DEof CL o =. o,-c o, ! Or ur A 69=2 EE (D -L a) aD(!(Do, il E E= -ilEE oorJ ==o0 6) =E =.00a3 <:lgor-<4= >'-E +s{ r E 6qi6 9=f e{ +3E 8 UI f& o x=o2 o, A' ^.a 6'f f'- o) E,B_ o6 xxco, oa o- (D o, c (D PA OA \o uJ @(, !(, OI UJ zIx{oFxm 6)z 2<c=Cf ro o, fc3 o, foo 6) @o o, (,,)'E i'o, 7+ 9. E(D (l -J =do, (c)=3of roo o, = =. oC-o1o r-O= _o- (D =. Too !o, .D' -a P jtr-ii = aots9 i mu6 [e n; E,q, d d' !!I-(o 3silE '\, = =:u ffiE o, -oo=q _o- -o, fm E. o- o3oo 9.g@I g-o oo:3o =. - o, o., f iri f o, x i( o., -c o, (nl oo, -o .D o, =o, == =. 3 9r @t-C0 _9c lD3 o, E


(t!3 r', -E -_o -o =.(Dof(D HE (/} frET o, o =i o, <f f <-f qdH G6' **Bs+ gdgg cfl-a EE dB O.Joro, o (D< f.= o, -h a6=Y, lu --. o, o, f or (n zIxoF anovz fT, J..D ffc.< lo ord o, f3 o, ^- o, f o, =oOl :J -E dq:: u) =.(D 3E !?. rD do, E.< -o, =ro rO @ 8E6)^ IZ _o- = < ,(^ o ;H =- =6q _aa tc)= E -T ^rPo F4e xoJ g +oJ o, ==c 9. o, (oA @5 !+ ora Ln.A 55 Ld+ N5 t{zq l-{xoF^moz -?or= =Ydl. <o{, l. (Df f(o o, _: a6 o, -o ^-o or- o=o o, f 3ofo =. l l!) =' lh ! (D ^- th;= ='? OrO 7if O, r.r- fo a=' (/)(o o-\ o,, = = lll Eox 9. c3oJ o-z (oY o., >6=. o, =. q,B u=='-\E(D ^- ;: o, o, o, x- c o, f ! (Dd o, =o, f03 4QE5.+E oo, == -E (D o, o, a o, fof o. (D =. o, -Ef T' g6a 60r! = -o oxi (, Ll_ :*6-J O, O == 3 (Do -E(ox E' zi o=c o, f ro 7(= -O nda 4*+ o.rgo o, !Lo j 69 =:-^l E a'g 6a5g OE (oo d- 3 o, f oOJ _o .D OJ o) f OJ l= =. f !l@t-C0 .Eco3 o, E


6!3 6, tD a,' q(o 2o.l =0, A x-' Ul oE q9(D ()J IL o, odx = s= olo, 3 o-r =i o, - -= 3 !=: (D :Jo, o, -r ._J z0x -.1oFqqDFz :! x- x -T1 P(D(Do, s) u\ ah th :aD(D=j lo o, o a q'q': 4---(D e S o.E- =-dP 3 '= =4 =' N(, N.) NJ NJ No EE6)^ E; ET O f E -E !qaD^iaD(D q:,d"; E {-9 ' ild o, -r,o -ul -o (D tl, aD o, o, ui =JO -lorl 6f 9. Yn olfD f o, .o=o (D =. =: = f A-i g a:; =or:1 -o, 5' E:-< E X -E i o i --o fiE 4=q d g E3 H =xn o, -' UJ t,l N(,I r- (rt our zIx -{oFxmo{z -go3qf (l, l! (D :fof o, dg 9. a o, !o3q3 o, o, f o, o, f o, if(Dt3o 9.. of 13orf .< o_ oo, x'o, ol J.+or.D=o, (oo x- (! (DJ o, o=otD -o -Er o 3f s.o(D=' or o, =.q (o- =) E(, C- !1 - (Df 55Eg=oof oJlo o, _o .D 6t It, l o,a=f,3 9l @t-Co!c3 o, E


!vooF3!mzom t-ozEC0!co^m(rt 3q: t!3 -0x (D(D! xb dg =J-tr= co ^-< (Il(I) qil o, or -to=o oo, E@ zIxoFo (,Fz =Ec -oo o, o, f o, =-tr C-o3 o, NJ 5 !z696)x v>?6 aq+EEE€ a[= (.'I (o ql @ (,l ! LNol gI gI ut FI zI l-{xDoFxmo l-az eoF o'rits -;IJ=>(-o +o, r-= S==o, z-0.D -El mLo=l Hts =bz= --{ - -tr od=. c ! oc(ooE q. o o, f o, f 5e6 sm< - FJl. >o, (-l id Eeze -E O,, m_ 5(! m:i 4* z-= --l o, >=- !xoo. oJ(D ^i Oi =u1 or= =r o-5 sd aI od E-E e6' o=oJf ! (D q, l o, :f NJ 5 o, 3 f-odoUro, O, O, d3 .rv =O6(D =' o, -oo' fx2 a o) ! OJ ) OJ== =. 3 9r @t-Co -oc (D3 o, E


o ! 3 z I x o v t 6 7 z N @ N ! N ol N(, l-a EEox!D rE Ul,-E (/)Orui rEq o,fo ilo,? l(l, orl, o-o o, f rD 1t! ^v E$J=C .'.' -o, =. ut o ln0 3 -o=c C z\+ qz= o o6i ilEc,g o f,o 5!Cr!-s> l(D o, o f i1 .ri'f f f.!i o, -lO O!f f e.E o 3 orJ{X O,J o, of f or @ o\ ! Ol o\ Ol ut ol 5 ol (, tJ ol or o l-l z I x o F x m 6) l-a 2 :! (! EBJ=E.r -o, =, utl (D o o, =ot, (DJ o, (), J -0> co- (, o, o.= qd o, l: ',Ea x o _oE>EO_ !Lo qt BF a ll) tr. q 2A 6' CL o is (D (D o o. o, E .E, (D tno f,o l (o xo xo o - xo 3 E t. ^-o -o 9_ o, =6' vo d o FE o, f z o f tj E o 9. g *. - 3^(Dl! ro: (oc fo, o, =t iloftD LEiio, ooo, o, E- gts oQO,J orc o, f I' o, !!. o f I l ,,l fl ;l aDt I o, I fl rl3l -l r-l ct ol .ol cl lDl itorl (nl E @ !>x c E, t'!r lizCl ilE; 3EE lf;; '3: EEm> EE E' F{


(!3 (o F{ z E, xoF6 ttvz t?o= i(cEpo-(D Eg(vfo=-ocaE o, f (,o N az 6g6)x ,>ri RP3 o-c =9Ao *nt C(D o, EE B c --t o,Ao (^X- -.:x = g m'H CL q t-! (L aD Eiril Q od C -s .+ = -TO, tEog o, OJ o= (D E' ofcf \J(, !N ._J ..Jo Or \o zIxoFxmot{z -o T, c(Dga co ==- go, EE =o, =-d-(D v\ (Dfo, o, !-EorD =a6(D th) Bg ffor €s(D_ la =(, ?-oJ (l,, o, f ! (Dof o.r o u, =--0aEoc== ! (Doo, oo ct o, 6E(Dfc= 6'B EBficF" -+ o, Z. t/7o o, o, o, !, q, o ilfo I -l =l d o, I ol .<t o, I flo, I fl =l fl =1;l t-l o pl ct aDt rl ol E


wwsgxsmd @MTE NVONVMAX NW@dW


f![ serrrrtrnd on']g ueouenax uerodrl 'r!dueHal eueurle6eqes seuse{snd Onlg ue6uenex uerode'l ueunsn^ued qoluo3) 'LlPiaep qeluuaurad qalo uelderalrp 6ue,( ueteoEuebuad uep ueeuelualed uralsts ue6uep tensas leuotseledo ueJodel uep uere66ue lsestleal uelodel ednjaq ue6uenal t$lalord/stsou6oJd upunsnluaur elueq rde1a1 ue6uenal ueJodel uauodrrJol S unsn^uau, lepq lnqasral nreq uepeg/seulo slu)al eueqelad }un eleut on-18 ue)deleueur ueIP uep lnluaqtp nleq uepeS/seuro stu)af eues)elad ltun leq ureleo 'uebuena) ueJodel sele uelele] .l upp lselrnlf ueqeqnrad uetode-i .q lleuorserad6 uerodel'l tue.rebouy rsesrreau ;:ill?l ': :sele utpJal ue6uena) ueJodel ueuodulo),; S .Od)S uebupnal ueJodel uep qelauaur snJeq pnqeutp ue6uenal uejodq uebuenal uelodel uauoduJol S ueunsnluad ulelep eleul lsuelunle selrlua ue>ledntaul uelnq ueppg/seuto stu)te1 eueqelad lrun ueleuarelto 'qeleep qeluuaiued eped ueldetalrp 6ue{ rsuelunle ualsrs ueEuap rensas ueEuenal uerodel lenqueu snJpq Onlg ue)deJauaul ue>1e 6ueI qeraeo uepeg/seuto stulal eueqeled ltun elpda) .ue6uena1 ue:ode; uauodruol I lenquJau uele 6uel uelodelad seltlue tpefuau uele elutlueu Onlg euarel lpMe ue6uena) ueJodq re6eqas lnqas.ra1 onlg Llap lenqrp 6uei( ueEuenal uerodel 'uebuenal uerodq uauodruol S lenquraul qelaeO ulnuln ueuele-l uepeg ueldeleuau lnlun 1e:els nles qeles qelaeq ulnurg ueuelel uepeg 6ue1ua1 8I0Z unqel 6/ JouroN ua6eN lrleleo ualuaN uejnlere6 ueouap rensa5 61'119 ue6uenay uelodpl uielep utulallal elutrqle eped 6uel On'lg Euelunle uep ue6uenal lqesue{ depeqtal >1edr.Uep reAunduau rur leq enpa) 'epe 6ue,( spl ue)leeJueuaul upbuap )apuad elbuet tselsalul ue)n)ielau undneu uedullluau ue6uap urpueul eJelas sel uee;o;a6uad ue6ueuaalal !l!l!u,eLu e6n[ 6p1g se]lul 'r.lpleep sel al nlnqep qtqapal rolastp eduel eluqaloradrp 6uel ueledepuad 6uns6ue; etelas ueleun66uau uep eultJeuaul ledep ure; elelue lnqasrel ue6upnal uee;o;e6uad seltltqtqal1 .tse$a^ul uee;o;a6uad uep ,6ue1ntd -6ue1n uee;ola6uad 'sel uee;o;a6uad ,e[uelaq uep ueledepuad uee;o;a6uad ure; erelue 'ue6uena>1 uee;o;a6uad sellltqtqau ue1Jaqtp unup ueuelel uepeg ue6uenay ueelola6uad e;o6 uelde.rauatu 6ue{ selqua ,e^u)tlsualelel ue6uap rensag HVUIVO ].{nHn NVNVAIr| NVOV8 NV9NVnI)| NWOdln NVNnSnANId AI SV8


($qao) /snp.rns etuqa€ qeuJnt eluursl lasv efuelag 9ZZ e^rurel deFI psv e[uepg sz7 uebuuer UPP '!se6UI 'uept e(ueFg bzz ueunoue€ uep 6unpa9 etueF€ EZZ u!sa!{ uep uelelerad e(ueF€ zz.z qPUPI erueFS tzz lvoow vtN\nl8 zz eser uep 6uereg e(uela8 zlz PMe6Ad e(uela8 tIz ISWIdO VtNlrBB vtN!nl8 z uePdepuad qelurnf qes oue^ qeDeo rEV uetdepuad ulerursl ttI uolqes!olo 6ue,( qeJaeo uee,kFt ueeppouad llseH uqed?Puod €II qeraeo lsnqEa! usledepuad ztI qeraeo le[ed uePdepuad III Hvtlvo nsv NvI-vdvoNld II NVIVdVONId I s b E z I Cdu) q!s!ps tdd) !s6rtPau ('od, ueqeqruad q€laFs ueie66uv ue!ern 0urualau apo)t )xoz ulSNlslo Ie ulHxfdls 9NVA NnHVI )nt-Nn NVUV9gNV ISVSnV3U NrSodlat ''' svNS3)Snd ''' HVJ-NIUll,'lld EE seusatsnd on'tg ueouenax ueiodEl


@[ seusalsn6 q11g ueouenay uerodel eluurgl )apuad ot6uPt 6uqn oinht ro eurualo ugledepuad lPted 6uqnH eieE buetnH e6q leqH ueouqlqrad 6uelnH lapuad el6uPt ueqr(e^.ra, NVBIIVM)I r_lsv rv10JqelurnI ulPlursl lasv pntn^ua€ lel psv leuo6eradouoN delat lasv e6gal leqrd ue6uap uee{rula)l r6nd queg uelntunl ueqr6el uernsouv uelen[uad 6ueurd ueqrbef P^uurq lasv qelulnt dqal lasv uqnsniuad rsenuJnIv uee0aouad Lletep ls)tulsuo) e,tuurq dqal FsV ueouuef uep Ee6uI 'uelef uPun6ueg uep 6unpa9 u6ah uep uqelelad qPUe-l dqat psv qeurnt uaueurEd EeFa^uI ueueturad uoN lsglsa^ul 6ue(ued o16uet rseFa ul qelurnt eluursl rerusl lasv ueerpasrad 6uelnU )iapuad ot6uet lselsa^ul se)l erelas uep se, reruel ]asv llsv I-XX0Z NflHVI NVo )c(02 UlSt/,llsl0 IE Uld !DW]N '''''' svwsl)snd '" " HV1NIU3N3d z cod) )c(02 NVIWN


![ sersalsn6 q11g ue6uenay uaodel sv]-Inrl lv10r selrnll svln)l NVSITV AI) ]vrot qPlunI laoaN ren] 6uqnH ua6aN urPteo 6uEnH 6ue[ued P)t6uef ueq![e.!aay qPlurnI 6ue(ued ol6uet 6uslnH retuet uet6pg ( ot) I-)CXoZ (od) )(x0z NVIWN


!fl se,usarFnd on'tg ue6uena) ue.rode'l or - r.lsH30/snlduns NV838'MO1 ulel-urEr-l ueqa€ 6ue1nr6 ueqp ua6 ueqag Besuouv uep uPlnsn^uad ueqaS esef uep 6uere€ ueqag O'l - reme6ed ueqa€ lserado ueqeS NV838 NVIVdVONId 'lV10J_ o'I - qes 6ue ovd ulel-ulrl Ol - qeJaeo leted ueledepuad o'l - (ovd) HWSvo I'lsv NvlvdvoN3d ('du) xx0z ('du) I-XX0Z NVIV8N )O(02 Ul8t4:lS3O I€ NVO I-XXoZ U38t^l3S3O It UIHyUdIS 9NV lOOIUld )in]-Nn IVNOISWIdO N\rdOd\n ''' svwsr)snd


!![ r"r.rrtrnd on']g ue6uena) uerodsl UIH)V Svrn)l e^uutEl ls)laiql )19 ueerpssJad qaro) dqal last qa.lo) oxdd )u svfin)3 (gNudn)) stgar ts>Euo>t o't rsll30/sntduns lV/tAV SV-UnXl ('du) )cx0z ('du) I -)O(02 NVI\IdN )C{02 U38t'llslo Ie NVo I-XX0Z UlSt'l3SlO I€ UIH)wls 9NV lOOIUld )nlNn sv-un)l:I. NVHVEnuld Nwod\n ''' svwsl)snd


pl sersalsnd on-lg uebuenax ue.rode'l 'uerenla6uad qnrn;as reAerqueu Inlun dnlnr ueleLaq aporJad ueeuuauad qqpde reue6uauJ rseuJoJur ue)erpaluar\1 'I :uebuap e^uunurn eped " elo)/ualednqe) qelurJaurad upp plusnsnql eped " elo)/ualednqP) qeluuaurad ueleqasa) seuro rp lrlrlod undneuJ 'lersos '1Luouo1a uesnlndal lreq uesnlnda) lenquJaut uep se}lrqelunle relruau uelep uerodel PUn66uad erPd r6eq leejueurJaq 6ueA rseu.uolur uelrfeAuaur qplepe upbupna1 uerodel ueunsn^uad uenfn] 'lnqas.ral ueren;abuad ueqaq 6un66ueuau lnlr uele uelrsr.unserp 6ue1ep uele 6uer{ rse:aua6 qeyede uep uelrselolerp 6ue{ uelen;a6uad qnln;as reAerqu:au Inlun dn>1nr uerode; apouad eped qeraep qeluuauad ueeurr:auad qeyede rnqela6uaur lnlun uerode; eun66uad ered nlueqtua6 (tl1 t n be p uou en ua fu e1u ) rseraua6r eluy u ebuequ rasay'9 'ue6uepun-6uepunrad ue:n1e:ad eped eAuueleelal uep eAuepedal ueleler.radrp 6ue,( eAep raquns uee;o;a6uad uelep selrlue ueqeruef-Eun66ueyad se]e qnrnlaAuaur uep elnqral ere)as rnqelaEuau lnlun Ieq rlrluaur lele.relseu emqeq ue6uequruad ueyesepJaq leleleAseu epedal rn[n[ uep elnqral 6uel ueEuenal tseuJloJut ueltlaqrua6 rsueredsue.rl'g '1e>lereAseu ueburluada) lnlun qeraep qeluuauad eupp selnla uep 'ueqrfemal '1ase qnrn;as sele uerlepue6ued uep ueelola6uad 'ueeueruatad rs6un1 uelqepnuau e66u1qas ueJodelad apor:ad ue;ep selqua uelerba>1 ueeueqelad rsen;eaabuau 1n1un ue6uena>1 uerodel eun66uad eted nluequa4 uauafeue6'7 '1rpor:ad ereras ueldelalrp qe;a1 6ue{ uenfn1 rederuau uplep selrlua epedal uele{euadrp 6uel ue>1e[rqa1 ueeuesle;ad epas e,(ep requrns ueelola6uad uelqeme[6un66uepadura6 sellrqelun)v 'I :ueburguadal 1n1un uelode;ad apouad nlens eped rnqn.rlsral uep stleuJapts ereras ue1er6a1 ueeuesle;ad ule;ep rederrp 6uel grseq eyes up)n)eltp qelal 6ue{ eledn-eledn ue4rode;ar.u 1n1un ueqrlernal telunduau selrlua derlas 'u e6u epu n-6u epunrad uernlerad depeqral eluueleelal uelnluauauJ nluequreu uep eLaurl tsuatsue uep selr^rUaJe re;ruaur 'ue6uenal tstpuo) le;1uaru 'ueldelallp qelal 6uel ue.re66ue ue6uap e[ue;aq uep ueledepuad rsesr;eal uel6urpueqr.uau lngun ueleunbtp ue6uenal uerodel 'ue:ode;ad apouad nles euelas seltlua qalo uelnleltp 6uel rqesuerl qnJnlas uep ue6uenel rsrsod reuabuatu uenagat 6uel tseu oJut uelerpa{uau lnlun qelepe ue6uena>1 ue:ode; ueunsn{uad pns1e4 ue6uenay uerodel ueunsnlua6 uen[n1 uep pnslehl .V NVnlnHVONtd I SV8 (XIef,) ue6uenay uerode-1 ssle uelelef,


!l[ srr.r,trnd onlg ueouenex uerodp'l 'qeraeo ue6uena) ueelols6uad ueuopad 6uelual IIOZ unqel IZ rorloN tra6aN rupleo ueluaN uernluad ue6uep elurlelenpal qPqnrp qelel 6ue^ gggT unrlel €I routoN ua6aN ureleo rreluaN uplnlpred'Il 'qeraeo ue6uenay rsPturo]ul ujelsrs Euelual ol0z unqel sg Jou.toN qpluueued ue.lnle.lad.ol 'qereeo/ere6eN llllil buereg ueelole6uad Euelual tIoZ unqel /Z rouroN qelurraurad uernleJad ue6uap qeqntp qelal eueute6eqas qeJaeo/ere6eN )lllN bueJeg ueelolaEuad 6ue1ua1 gggT unr.lel g loutoN tleluuauled uelnlelad .6 'qelutJauled tsueJsul eLaut) uep ue6uena) ueJodelad 6ueluat 9OOZ unqel g louroN qelutraued uetnlprad .g 'qelaeg ue6uena) ueelola6uad 6ue1ua1 6197 unqel zI joruoN qeluuaurad ueJnlered ueouap qeqntp qelal eueuteoeqas qplaeo ue6uena) upelolaouad ouelual SOOZ unqel gS rouroN qeluuauad uelnlerad ./ 'ueqeluuaurad lsuelunlv repupls 6ue1ua1 g1g7 unqel IZ qelurraurad uelnlelad uebuap qpqntp qelal eupute6eqas ueqeluuaulad rsuelun)v repuels buelual sooz unqel ,z rouoN qelutreuad uernlerad .g 'tleJaeo ueqeluuauJad 6ue1ua1 9197 unqel EZ :outo11 6uepu6-6uepu1 qpqntp r.lelel eueutebeqes qeree6 ueqeluuaua6 6ue1ua1 t00Z unqel ZE louroN 6uepu61-6uepu1 .g 'ere6aN uebupna) qeMef 6un66ue1 uep ueelola6uad ueequauad 6ue1ua1 9gg7 unqel SI .rotuop 6uepu1-6uepup .9 'ere6ap ueeleqepuaqrad 6ue1ua1 9967 unqel I .rouop 6uepup-6uepu61 .g 'erebal uebuenay Euegual E00Z unqpl /I ronroN 6uepul-6uepu1 .7 'e:e6ap ueEuena;1 .rn1e6uaut 6ue,( uer6eq e{usnsnq>1 '5}6I ptsauopul >llqndau .rese6 6uepul-6uepu1 .1 :i{elepe " elo)/ualednqe) qeluuautad "" sprlsalsnd !p ueouenel uetode; ueunsn,(uad urnlnq uesepue-l ue6uenaX uerodel ueunsnlua6 unlnH uesepuEl 'euep splnla uep ueqrfema1 '1ase 'e[ue;aq 'ueledepuad leue6uau tseuroJut ueyerpaluau "' eloy/ualednqe) qelutreulad !p Od)S ue6uenal uelode; 'lnqasal uen[nl-uen[nl tqnuaurau ]nlun ./ 'ue:ode;ad apouad eue;as uelnleltp 6uel ueler6al leqr>1e rebeqas 'ueun:nuad nele uelteua) rulelebuau qelpde ,... elo)/ualednqe) qeluuauled !p OdS ueEuenal rsrsod ueqeqntad leuabuaul lseulloJut uelerpalua4 .9 'er(uueeuuauad Jaquns-Jequrns uebuap uelteryaq "' eloy/ualednqey qelutraulad !p O6yS rsrpuo) uep ue6uenal rstsod reua6uau tsputJoJut ueletpa^ual4 'S 'e{use1 ueqnlnqal rdn>1nruau.r uep eluueler6al qnlnles teuppuau ... eloy/ualednqey qeluueuad !p Od)S eueurebeq reua6uaur tseuuo1ut uelerpalua6 .9 'tpdpltp qelal 6ue,( ;rseq-pseq pyas... eloy/ualednqey qeluuauad e16ue:aq urelep Od)S rp ue1er6a1-ue1er6aq ue;ep ueleunErp 6uer( rruouola elep .raquns qe;unI reua6uauJ tseu.toJut uelerpaluap .g ' ue6uepun-6uepuruad uetnletad uep ueldelalrp 6ueA ue.re66ue ue6uap rensas qe;a1 elurselo;e uep tuouo)a elep raqurns qaloladuau eler qelede reua6uaul tseuroJut ue>1erpalua61 .7


EEI sersalsna on']g ue6uena) uerode'l ue;ndursay dru-nNtd seltnlf ueqeqnra6 uelodel sod-so6 uese;afua6 .6 ;euorseladg uetodel sod-so6 uese;e[ua6 .3 ereral sod-so6 uese;afua6 .g uete66uy tspstleau uelodel sod-so6 ueselafued .V NV9NVnil NVdOd\n sod-sod NVS\nlNld rsuelunlv uelefrqay uedelaua6 '6 ue6uenay uerode-1 ueunsnlua6 tJesepue6 6ue,( uelnln6ua6 stse€ .J ue6uenay uetodel ueunsnlua6 uesppuep 6uel rsuelunly stseg .g A qeg : AI qe8 lsuelun)v sslllu3 .v ISNVINn)V N\rrvfl8l) : III qeg "" seulsalsnd e;o1a6ua6 ueunsns uep rsesrue6t6 JnUnl1S .g "" seulelsnd unun uPlequeg .v "" svNslsnd ]Houd : II qe8 elBeua$rs 'J uln)nH reseo .g uebuena;1 ue:ode'i ueunsniua6 uen[n1 uep pn$le4 .V NVNINHVON]d : I qEg :1n1uaq re6eqas eltlpuJapts ue6uap unsnsrp ue6uenay uelodel sele uelele3 v)IlvHllsrs'f, 'rsuelunlV uele[rqey uep ua$ts 6ue1ua1 .." unqel ...' rotloN .... elo)llpM/tledng uernlerad.gl 'qerae6 ue6uenay uee;o1a6ua6 1o1od-1o1o6 6uelual .... unqel ..'. louloN .... qelae6 uplnlelad.Sl .qeJeeo ulnuJn ueuelel uepeg 6ue1ua1 XXOZ unqel 6l loutoN r:a6ag ue;eq tratua6 uejnlered.rl qeraeg qplutJaula6 eped lenqv slseqJag tsuelunlv Jepuels uederaua6 6ue1ua1 g1g7 unqef t9 .roruo1r1 ua6ap ueleq Ualua6 uelnlelad.El 'qeree6 ltlt6 Eueteg ueelo;a6ua6 ueuropad 6ueluag 9167 unqel 6I .ror.uo1; ua6ap ueleq Ualua4 uernleJad.Zl


![ sersalsnd ontg ueouena) ueiodsl 'er(erq uenlueuad lnseuJal'eluuere66ue6uad undneu ueEuenal ueelola6uad ulelep elusnsnq) uptensa^ued lp^ueq uelnlelau snreq seursalsnd lenquau )nseuJal laq!qau qrqal ue6uap le)eje^seu epedal ueleLlasal ueuer(elad ue)uaquaur ledep :e6e (6p19) qerepo unurn ueue{e1 uepeg lpefuaur e^usnlels uqn[erp ledep rurl '" elo)/ualednqe) ue6unloull rp ueleqasa) seuro rp (q1661) qerae6 srqaf eueqelad lrun reoeqes P^ueq e^uleMe eped 6uel seurse)snd 'qeraeo urnurn ueue^e-l uepeg ue6uena) ueelolaEuad elod qelepe pnqeurp 6ueA ueelolabuad elod'pluueue^elad 6ueprq urelep elulpuorseiado ueleroal uelEuequrabuau uep r.rpues e^uup6uenal elols6uau )nlun 1e1e:e,(seur ueuelelad ue)uaqurau rs6unJ uep sebnl 6ue{ qeraep 1e16uerad selrgrqlslag 6uo:opuau.r lnqasJal uernleJad 'qeJaep rp lrlqnd rsesrue6ro uelep uesnlndal ue;rque6uad ueuarsueleprle) sel6ueurau lnlun ue)pns)eurp lnqasJal ueJnleJad 'Lleleeo unuJn ueuer(e1 uepeg 6ue1ua1 BIOZ unqef 6/ JoruoN uabaN ueleo ualua6 uernlerad er(u1rqla1 rJesepuaur lnqasJal ue6uepunrad uernlered'ueqeluuauJad rsuelunlv repupls 6uelual 0IOZ unqel Il rouroN qeluuaulad ueJnleJad e6n[ uep S0OZ unqel €Z JotuoN r.]eluueued uernlerad selv ueqeqnrad Euelual ZIOZ unqel tl rouroN qeluuaurad uernlerad 'unu6 ueuelel uepeg ue6uenay uee;o;abua6 6uelual SOOZ unqel EZ .rorxoN qelurrauJed ueJnlerad urelep Jnlerp qeJaeO unun ueue{e1 uepeg lrelJal uernlerad ue16uepa5 'qeree6 ueqeluuaua6 6ue1ua1 tIOZ unqel 97 :onrop 6uepug -6uepu;1 uelnlepaquraur qeJaep rurouolo uep rsesrlerluasap eluepy 'rueqor uep rueuse[ ereras leqas 6ueA lelerelseu i.lelo 6unlnprp e;rqede lreq uebuap upunbuequad ueluele[uau esrq uele ere6au qenqas ernqeq 1e6ur6ua6 '1e1ere{seu lnlun Ireqral 6uel ueleqasal ueue{e;ad ueluaquiaur esrq le6e rqeuaqrp n;e;as 1n1un n;lad ueleqasel 6ueprq elrqede uelue:aq6uau lppll 'upleLlasel bueplqlp leuolseu uen[n1 eped uqqererp npad seusalsnd rp ueleqasal ueere66ualaluad uep ueun6uequad euaJpl '1e1e:elseu qnJnlas epedal uplpqasal ueuele;ad ueluaqueur 1n1un se6n1 uequabuau uep leuorseN uelpqase) uraprs reluer eleur urelep eEequal ue>1edruau seuiselsnd '(seusalsn6) lelereAse4 ueleqasa) lesnd l.lelepe 1e>1e:erGeu epedal ueleqasal ueue{e;ad ue)uaquaur ue;ep 6urluad lebues ue:ad reAunduraur 6ueA ueleqasal ueuele;ad eueJes nles qeleg '1e1e:elseu qalo uqqnlnqrp 1e,(ueq 6ur;ed 6uel ueue{e;ad Inluaq nlps qeles ueledn:au uplpqasel 6ueplq !p ueue{e1a6 6ue1e1ag rqel 'I "" seuelsnd untun uereqrue9 'v "" SVlllSDlSnd IIJOUd II svg


!![ seusalsn6 6119 ue6uenay uerodel Jouas selull ueDlelabbuauJ e^ednleq seuJsa)snd lul leq uleleo 'ueleqasa) ueseMeMraq ueunbuPquad lere66uad lesnd lebeqas lsbunJ.laq seusalsnd 'e :ulel ereluP lnqasral burluad tsounl 'lPuolseu ueleqasa) ueunbuPquad uenfnl e^uredelJal 6unlnpuau uJelPp 6utluad 6ue,( ts6unl lllllulaui seuselsnd 'elo) uelPqasol uJalsrs uep leuolseu ueteqasel ualsls ulelep butluad lebues 6uel uelnpnpa) reAunduraur leleleAsPul ueleqesal lesnd lesep uelefiqe) uelJesppraq seursa)snd ""' eloy/ualednqe) ueleLlasa) seutq sebnl uetbeqas ue)eueqelau spusalsnd 'stulal eues)elad lrun re6eqaS 'ueleueral qe,(e;tm uerbeqas !p ueleqase)i ueun6ueqr.uad uele:e66ua1ai(uau qervte[ 6un66ueyaq 6uel "" ueleqasa) seuto slulal eueqe;ad ltun qelepe "" seu.lsa)snd "" seursalsnd qerefa5 '7 '61'119 uelderauau lnlun Euo.roprp seusa)snd eleul 'ueleqasal ueuerte;ed ue)euJelnlp q11g uederauad qeraeq u-rnu1 ueue,{e1 uepeg 6ue1ua1 SIOZ unqPl 6/ .roruo11 ua6ap uele6 ueluey{ ueJn}elad (9) lele IE lesPd ue) esPpJag '1eqas 6ueA tsltaduo) 'P uep lue1n1ede1 uep uelrpea) sesv 'l lleletelseu tlaq e,(e6 'q 'ueuelel uebuequa6uad uep seJtnutluo) 'e :rur 3n1uaq re6eqas 1eq-1eq uel6uequryadutau snleq lnqaslal ue)deloltp uep ue1;nsntp 6uei ueue,(e; ;r:eI 'qeraep eledal uernlelad ueouap qe.raep eleda) qalo ueldelaltp uerpnura) uep 'eAuuebueuaalal ue6uap tensas uelPqesay seut6 66y5 eleda>1 rnlelaur "' elolrleg/rledng epedal seusalsnd eleda) qalo ue1;nsn1p ueue{e1 Jlel 'ueuer(e; lrun rad PIPrq ueounltqlad lesep sele unsnslp 6ue,{ 1t:e1 1n1uaq uelep ueldelalrp lnqasrol upluaqrp 6uert ueuele; eseflEueteq sPle uelequll 'uelueqlp 6ueI ueuelel esev6ueleq sete uelequll le6eqas le)elelseu epedel Juel p6untuau ledep On1g tpe[uer.u qe1a1 6uel seuisa)snd 'ue1de1a1rp qela1 6uer( ueuelelad uelerbal uep lempe[ uetensasa) ueledn:au 'n11em 1edal 'a 16119 rsbunl uep sebnl bue[unuau lnlun ele]redlp ledep uep uelre)raq 'ue;e[as 6ue,( ue1er6a1 ueledntau 'uPllPpuetp ledep uep ue^alau 'p leluuegeeluetuad le:l6ull uep uendueual !enses ;euotsel'er(uuetederuad 1e16ur1 6unlrqrp ledep 6uel e1e,{u ue1er6a1 uelednlaut 'ledertp 1ede6 'f, lue>1de1a1rp qe;a1 6ue{ repuels uebuap re;rurp ledep er{uuetederuad 6uel ue1et6a1 uelednJetu 'ln1nla1 'q 16119 rs6unl uep se6n1 er(upn[nr,ua1 6uefunuaru 6uel ueueAeled ueler6al ueleueln6uau Ue uelep 'ueue,{elad stua[ eped snloi 'e : nlre{'uelererkrad tqnuauau snJeq lnqaslal leututtu ueuer(e1ad tepuel5 'ueue{e; uelledepuau )nlun ueLlppnuel euas er{etq 'ueuer(e; ueeJelasal uep ueelerauad'ueuer(e1 se1;en1 uelEuequtpadruaul snteq'eluue6ueuamal uebuap rensas " e1o1r;em/rlednq qalo ue>1de1a1tp 6uel leututtu ueueAelad Jepuep uoleunE6uatu qqlg tpe[uau qela1 6ueA seusa]snd


!fl ser.n 1.nd ontg ueouena) uerode'l ,,ueuelN uep qeuleu uebuaO epuv luelelaN detg tuey,, "" sPusa)snd uPue^el lfuer ,,!ue) uen[n1 qelepe epuv ueleqese) ,, "' seuse)snd ouoN repue$ renses nlnulaq 6ue{ lesep ueleqasal ueueleled uelllaquet^l '€ le)elelseu ueleLlesa) ueuelelad uelleullldo6uaN'z ersnueur elep raquns selllen) ue)lelbuluaN 'I : qelepe "" seuJsa)snd lslN Jerlas dnprr.l Inlun ulpueu 6uer( 1e>1ereAse6l e^upnfnMia1.. :qelepP qetaeo Pleda) lsl^ lensas "" seuJsa)snd lsln lslht uep lsl^ '€ 'rsPrlsrurupe uep uenulauad 6uenl 1n1un enpal reluel 'lelere^seur depeqlal ueuei(elad 6uen,l 1n1un eurPUad leluPl 'leluel enp uep urplel Ztt.l "" "" seusalsnd ueun6uPq senl lul lPeS'(6uelo " tedues )epll nll npler* 6uel seleqJel 6uel ;tuoslad euarel) gy nete VD uep urnun ueleqo6uad :urel erelue 'ue.r6old uetEeqas e,(ueq ueleuesle;tp 6uel uep "' unqel rseradoraq te;nu '7tu "'senlas qeuel !p lllplaq "" seulsa)snd 'lelelelseu ueelep.raqulad uep ueleqasal lsou.told eyas pserq Jenl uelpetal ue6ue;n66ueuad uep t6o;orulaptda uelrpr;aAuad 'ue1n[n.t ueleqasel ueueie;ad 'tesep ueleqasal ueuelelad dnleluau 6uel ueleqasa>1 ueunbuequed labrel uPp e0aury rolelrpul uoldelallp qPlal 'elol/uelednqe) rp uelerlasal 6ueptq ;euru;tu ueueAPlad repuP1s leua6ueul uPleqesal 6ueprq ue6uepun-6uepun.ra6 uelnleled ueliesepleq'e{u1nfue1a5 'lelereAseu ueleqasa) ueuelelad uep ue6uelotad ueleqasal ueue,(e;ad >1n1ueq tuelep ue6unqr.ueursa)Jaq uep nped.ral'qnlnla,{uatu eleras euepad 1e16ur1 ueleqasal ueueAe;ad uelele6bua;aluaul sPusa)snd lul leLl ue;e6 'eu:eyad eleJp ueleqase>1 ueuer(eled lesnd ueledn:aul seulsa)snd 'l 'ueleqesa) uel6o.td ueeueqeled neJueurau uep uele.reboualaiuau 'ueldelauaru lnll euas ueeAerquad Inseural ueleqasal ue6urluadal uel6uenladuau uelep ;q1e ue.radraq'1eqas dnplq )nlun lelPlelseul uep ulpuas t.ttp tue,(e;aul uendureural uep ueneual 'uelepesal tltltuaul lele.relseu uep e6:en1a1 'lelerelseu elnuad puJplnlel ue6uetotad .re6e elednlaq setusalsnd rur leq uele6 'lelerelseu ueer(ep.raquad lesnd uelednlaul seulsalsnd 'q 'ueqrlnuad uep ueqnqua{uad uelreqebuaur eduel lleAuad ueqe6aruad uep ueteqasal ueereqrlauad ueleureln6uaul eyas eAue[ra1 qeAeprrr rp ueunEuequad uer6ord derles ueere66uala,(uad ltep uPleqasal leduep ueyode;au uep nelueuaui JlUe UI! seusalsnd 'ueleqasal ueseMeMlaq ueunbuequad uele.reb6ualaluau re6e Plue0a) qeIPltM lp eqPsn elunp uep


Budaya Kerjaflata Nilai "RAJIN (Ramah, Aman, Jujur, Inisiatif, Nyaman) " Kegiatan Utama Puskesmas .... Sebagai suatu unit pelayanan kesehatan di Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota ..... sefta sesuai dengan tupoksi dari Puskesmas, dimana Puskesmas mengemban tugas sebagai pelayanan umum kepada masyarakat yang tercermin dalam kegiatan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) yang bersifat preventif dan pelayanan khusus berupa kegiatan Upaya Kesehatan Perorangan yang bersifat kuratif. Kegiatan yang dilaksanakan yaitu: 1. Upava Kesehatan Masyarakat a. Esensial 1) Upaya Promosi Kesehatan 2) Upaya Kesehatan Lingkungan 3) Upaya KIA (Kesehatan Ibu dan Anak) dan KB 4) Upaya Pelayanan Gizi 5) Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit b. Pengembangan 1) Pelayanan Perkesmas 2) Pelayanan Kesehatan Jiwa 3) Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut 4) Pelayanan Kesehatan Tradisional 5) Pelayanan Kesehatan Olahraga 6) Pelayanan Kesehatan Indera 7) Pelayanan Kesehatan Lansia 8) Pelayanan Kesehatan Kerja 9) Kesehatan Matra 2. Upaya Kesehatan Peroranoan a. Pelayanan Pemeriksaan Umum b. Pelayanan Kegawatdaruratan c. Pelayanan Kefarmasian d. Pelayanan Laboratorium e. Pelayanan KIA-KB bersifat UKP f. Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut g. Pelayanan Gizi bersifat UKP 5. Jumlah Pegawai No Indikator 20xx-1 2OXX PNS Non PNS Non 1 Dokter Umum 2 Promkes 3 Kesllnq 4 Glzi


No Indikator 2oxx-1 2OXX PNS Non PNS Non 5 Rekam lt4edik 6 Keuangan 7 Administrasi 8 Perawat 9 Bidan 10 Dokter Giqi 11 Perawat Giqi L2 Apoteker 13 Asisten Apoteker t4 Analls Kesehatan 15 Pendukunq lainnya Jumlah 6. Alamat dan Letak Puskesmas Puskesmas .... terletak di ll. .... No. .... Kelurahan..., Kecamatan ...., kode pos ......, telepon ......., ......., Provinsi ...... a. Jarak Puskesmas .... dengan : . Kelurahan terjauh yaitu ......, ..... kfil . Ibu ...., ..... km . RSUD ...., ..... kITr . RSUD ...., ..... km . Puskesmas ...., ..... km . Puskesmas....,.....km . Kelurahan....,..... km . Kelurahan....,..... km b. Wilayah kerja Puskesmas .... berbatasan dengan : . Sebelah timur . Sebelah utara . Sebelah selatan . Sebelah barat :Kelurahan...... :Kelurahan...... : Kelurahan...... :Kelurahan...... Laporan Keuangan eluo eusresmas @


Wilayah kerja Puskesmas .... ada 2 kelurahan : 1) Kelurahan...... 2) Kelurahan...... 3) Sarana Penunjang di wllayah kerja a) Sarana Pendidikan _ PAUD - Taman kanak-kanak CIK) - Sekolah Dasar (SD/ MI) - Sekolah Menengah Pertama (SMP/ MTs) - Sekolah Menengah Atas (SMA) - Perguruan Tinggi - Pondok Pesantren b) Tempat-tempat umum - Pasar - Supermarket Mini - Tempat Pengelolaan Makanan (TPM) - Hotel - Stasiun c) Sarana kesehatan - Dokter Praktek Swasta - Bidan Praktek Swasta - Klinik Swast - Rumah Sakit d) Sarana lbadah - Gereja - Masjid - Mushola e) Perkantoran d. Karakteristik Wilayah Wilayah kerja Puskesmas .... merupakan daerah perkotaan yang mayoritas masyarakatnya sebagai pegawai dan karyawan perusahaan. Transportasi antar kelurahan dapat dilalui oleh semua kendaraan baik roda 2 ataupun roda 4. Luas Wilayah kurang lebih ... km2 yang terbagi ke dalam ... (...) kelurahan seperti terlihat pada tabel dan gambar berikut: Tabel 2. Luas Wilayah Kerja Puskesmas .... NO 1 2 JUMLAH Laporan Keuangan aLUO er.rcr.", @! KELURAHAN LUAS WILAYAH (km2)


Data Kependudukan Jumlah penduduk Wilayah Puskesmas .... Tahun 20XX adalah ...... jiwa yang terdiri dari: - Laki-laki - Perempuan Secara umum profil penduduk dari wilayah puskesmas .... adalah sebagai berikut: Jumlah KK - Jumlah Masyarakat Miskin - Jumlah Rumah lumlah Kelurahan ODF - lumlah Ibu Hamil - Jumlah Bayi - Jumlah anak balita (1-4 Tahun) - Angka Kematian Ibu - Angka Kematian Bayi - Jumlah Balita Gizi Buruk - Jumlah PUS - lumlah KB Aktif - Jumlah Peserta JKN penduduk ...... jiwa) Profil penduduk berdasarkan tingkat Pendidikan - I rdak/ belum tamat SD SD/MI SLTP/14Ts SLTA/MA Akademi/PT Pasca Sarjana Jiwa liwa ...... KK ...... Jiwa ...... Rumah ...... Orang ...... Bayi ...... Balita ...... Bayi ::: ...... Orang ......(...o/o dari Jml ',:,', l:n'"0'n'' o"''n"' Laporan Keuangan AIUO er.f"r..i![


Struktur Organisasi dan Susunan Pengelola Puskesmas .... tlx ,.acrlo uraarr aE xllltxad tinatL t oara ,tlrf rA3 rrarariata rdaH.rrAl . tltAvriA tlriBtaU..,l . xtatal^i GtGt ararl . ElAlArqrG r^t . xtttrial G6 trgar . 'lrlt^tat tatl&iat . llulltrra ltr^t aatll . ,|ll Yrit,. Ia3lrllaX rlra aatl9alr to . ,ITAVAA ,Llo! tilx tlx . ,tt YaIx at'..l^llr . ,at rAra^ra ll^ia Y ll Iallral . irarrlli a{, Yr,- tat}tltl . llr^Valrll ,.ta(lc^rl^tr OArl tlE.rotnura ttirrtt . llr^Yal lietl W^tlrl talalratl,l aaattltatat . nr^tailllal.rqt artlf . rat rlia rarxal^ra 6G, . xta?Ai^l ttL,larari n otou! r4iIrai?tt . tatltlt^I tarra t/li . iar^YrMr l.taLlltrrra . l.r^YriA.al.t{ t rl . xaaY^,lAI rataltaLi . 'luYA t l.trrialai Laporan Keuangan aLuo eusksmas @


B, BAB III KEBI]AKAN AKUNTANSI Entitas Akuntansi Kebijakan akuntansi yang terkait dengan entitas akuntansi meliputi beberapa asumsi yang mendasarinya. Asumsi-asumsi tersebut adalah: 1. Kemandirian Entitas Asumsi kemandirian entitas, yang berarti entitas akuntansi dianggap sebagai unit yang mandiri dan mempunyai kewajiban untuk menyajikan laporan keuangan sehingga tidak terjadi kekacauan antar unit pemerintahan dalam pelaporan keuangan. Salah satu indikasi terpenuhinya asumsi ini adalah adanya kewenangan yang diberikan kepada entitas untuk menyusun anggaran dan melaksanakannya dengan tanggung jawab penuh. Entitas bertanggungjawab atas pengelolaan aset dan sumber daya di luar neraca untuk kepentingan yurisdiksi tugas pokoknya, termasuk atas kehilangan atau kerusakan aset dan sumber daya dimaksud, utang-piutang yang terjadi akibat pembuatan keputusan entitas, serta terlaksana tidaknya program dan kegiatan yang telah ditetapkan. 2. Kesinambungan Entitas Laporan keuangan disusun dengan asumsi bahwa entitas akan berlanjut keberadaannya dan tidak bermaksud untuk melakukan likuidasi. 3. Keterukuran Dalam Satuan Uang Laporan keuangan harus menyajikan setiap kegiatan yang diasumsikan dapat dinilai dengan satuan uang. Hal ini diperlukan agar memungkinkan dilakukannya analisis dan pengukuran dalam akuntansi. Satuan uang yang digunakan adalah rupiah. Basis Akuntansi yang Mendasari Penyusunan laporan Keuangan Basis akuntansi yang dlgunakan adalah basis kas untuk pengakuan pendapatan, belanja dalam laporan realisasi anggaran dan basis akrual untuk pengakuan aset, kewajiban, dan ekuitas dana dalam neraca. Basis kas untuk laporan realisasi anggaran berarti pendapatan diakui pada saat kas diterima oleh kas daerah atau bendahara penerimaan, seda belanja diakui pada saat kas dikeluarkan dari kas daerah atau bendahara pengeluaran. Pemerintah daerah tidak menggunakan istilah laba, melainkan menggunakan sisa perhitungan anggaran (lebih/kurang) untuk setiap tahun anggaran. Sisa perhitungan anggaran tergantung pada selisih realisasi penerimaan pendapatan dengan pengeluaran belanja. Basis akrual untuk neraca berarti bahwa aset, kewajiban, dan ekuitas dana diakui dan dicatat pada saat terjadinya transaksi, atau pada saat kejadian atau kondisi lingkungan berpengaruh pada keuangan entitas, bukan pada saat kas diterima atau dibayar oleh kas daerah. Laporan Keuangan BLuD Pustesras @


c. Basis Pengukuran yang Mendasari Penyusunan Laporan Keuangan Pengukuran adalah proses penetapan nilai uang untuk mengakui dan memasuklian setiap pos dalam laporan keuangan. Pengukuran pos-pos dalam laporan keuangan menggunakan nilai perolehan historis. Aset dicatat sebesar pengeluaran lias dan setara kas atau sebesar nilai wajar dari imbalan yang diberikan untuk memperoleh aset tersebut. Kewajiban dicatat sebesar nilai nominal. Penerapan Kebijakan Akuntansi Berkaitan dengan Ketentuan yang ada dalam SAP 1. Pendapatan Pendapatan adalah semua penerimaan pada Rekening Kas Umum Daerah atau bendahara penerimaan yang menambah ekuitas dana lancar dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan yang menjadi hak pemerintah daerah dan tidak perlu dibayar kembali oleh pemerintah daerah. Pendapatan diakui pada saat diterimanya kas oleh bendahara penerimaan atau pada Rekening Kas Umum Daerah. Akuntansi pendapatan dilaksanakan berdasaikan azas bruto, yaitu dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah netto (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran). 2. Belanja Belanji adalah semua pengeluaran dari Rekening Bendahara Pengeluaran/ Kas Umum Daerah yang mengurangi ekuitas dana lancar dalam periode tahun anggaran bersangkutan yang tidak akan dlperoleh pembayarannya kembali oieh pemerintah daerah. Belanja diakui pada saat teljadinya pengeluaran dari Bendahara Pengeluaran atau Rekening Kas Umum Daerah' 3. Kas Kas adalah uang tunai dan saldo simpanan di bank yang setiap saat dapat digunakan untuk memblayai kegiatan pemerintahan. Kas diakui pada saat kai diterima oleh bendahara penerimaan/Rekening Kas Umum Daerah dan pada saat dikeluarkan oleh bendahara pengeluaran/Rekening Kas Umum Daerah. Kas dan setara kas dicatat sebesar nilai nominal. 4. Piutang piutangldalah hak pemerintah untuk menerima pembayaran dari entitas lain termasuk wajib pajak/bayar atas kegiatan yang dilaksanakan oleh pemerintah. Fiutang dikelompokkan menjadi Bagian Lancar Tagihan ienjualan Angsuran, Bagian Lancar Pinjaman kepada BUMN/D, Bagian Lanlar Tuntuian Perbendaharaanffuntutan Ganti Rugi, Piutang Pajak, Piutang Retribusi, Piutang Denda, dan Piutang Lainnya. Piutang diakui sebesar nilai nominal dari piutang. 5. Persediaan Persediaan adalah aset lancar dalam bentuk barang atau perlengkapan yang dimaksudkan untuk mendukung kegiatan operasional pemerintah, dan fuOorun x"*nSun sf-UO errt"* p[


barang-barang yang dimaksudkan untuk dijual dan/atau diserahkan dalam rangka pelayanan kepada masyarakat. Persediaan merupakan aset yang berwujud: a. Barang atau perlengkapan (supplies) yang digunakan dalam rangka kegiatan operasional pemerintah. b. Bahan atau perlengkapan (supplies) yang digunakan dalam proses produksi. c. Barang dalam proses produksi yang dimaksudkan untuk d'tjual atau diserahkan kepada masyarakat. d. Barang yang disimpan untuk dijual atau diserahkan kepada masyarakat dalam rangka kegiatan pemerintahan. Pada akhir periode akuntansi, persediaan dicatat berdasarkan inventarisasi fisik. Inventarisasi fisik terhadap persediaan dapat berupa penghitungan, pengukuran atau penimbangan barang pada akhir masa pembukuan untuk menghitung jumlah suatu persediaan. Berdasarkan jumlah tersebut diperoleh suatu nilai rupiah persediaan yang bersangkutan untuk dimasukkan ke dalam pembukuan. Inventarisasi fisik dilakukan pada setiap akhir periode akuntansi. Aset Tetap Aset tetap adalah aset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan untuk digunakan dalam kegiatan pemerintah daerah. Aset tetap diklasifikasikan berdasarkan kesamaan dalam sifat atau fungsinya dalam aktivitas operasi entitas. Klasifikasi aset tetap adalah sebagai berikut: a. Tanah Tanah yang dikelompokkan sebagai aset tetap ialah tanah yang diperoleh dengan maksud untuk dipakai dalam kegiatan operasional pemerintah dan dalam kondisi siap dipakai. b. Peralatan dan Mesin Peralatan dan mesin mencakup mesin-mesin dan kendaraan bermotor, alat elektonik, dan seluruh inventaris kantor, dan peralatan lainnya yang nilainya signifikan dan masa manfaatnya lebih dari 12 (dua belas) bulan f. dan dalam kondisi siap pakai. Gedung dan Bangunan Gedung dan bangunan mencakup seluruh gedung dan bangunan yang diperoleh dengan maksud untuk dipakai dalam kegiatan operasional pemerintah dan dalam kondisi siap dipakai. Jalan, Irigasi, dan Jaringan Jalan, irigasi, dan jaringan mencakup jalan, irigasi, dan jaringan yang dibangun oleh pemerintah serta dimiliki dan/atau dikuasai oleh pemerintah dan dalam kondisi siap dipakai. Aset Tetap Lainnya Aset tetap lainnya mencakup aset tetap yang tidak dapat dikelompokkan ke dalam kelompok aset tetap di atas, yang diperoleh dan dimanfaatkan untuk kegiatan operaslonal pemerintah dan dalam kondisi siap dipakai. Konstruksi dalam Pengerjaan d. Laporan Keuangan aluo Rusresmas @


a. b. c. d. Konstruksi dalam pengerjaan mencakup aset tetap yang sedang dalam proses pembangunan namun pada tanggal laporan keuangan belum selesai seluruhnya. Untuk dapat diakui sebagai aset tetap, suatu aset harus berwujud dan memenuhi kriteria sebagai berikut: Mempunyai masa manfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan. Biaya perolehan aset dapat diukur secara andal. Tldak dimaksudkan untuk d'rjual dalam operasi normal entitas. Diperoleh atau dibangun dengan maksud untuk digunakan. Aset tetap dinilai dengan harga perolehan. Apabila penilaian aset tetap dengan menggunakan harga perolehan tidak memungkinkan maka nilai aset tetap didasarkan pada nilai wajar pada saat perolehan. Pengeluaran Setelah Perolehan Pengeluaran setelah perolehan awal suatu aset tetap yang memperpanjang masa manfaat atau yang kemungkinan besar memberi manfaat ekonomis di masa yang akan datang dalam bentuk kapasitas, mutu produksi, atau peningkatan standar kinerja, harus ditambahkan/dikapitalisasi pada nilai tercatat aset yang bersangkutan. Ekuitas Ekuitas dana adalah pos pada neraca pemerintah yang menampung selisih antara aset dan kewajiban pemerintah. Pos Ekuitas Dana terdiri dari tiga kelompok, yaitu : a. Ekuitas Dana Lancar. b. Ekuitas Dana Investasi. c. Ekuitas Dana Cadangan. Ekuitas Dana Lancar merupakan selisih antara aset lancar dengan kewajiban jangka pendek. Kelompok Ekuitas Dana Lancar antara lain terdiri dari Cadangan Piutang dan Cadangan Persediaan. Ekuitas Dana Investasi merupakan selisih antara investasi jangka panjang, aset tetap dan aset lainnya dengan kewajiban jangka panjang. Pos ini antara lain terdiri dari : a. Diinvestasikan dalam Investasi Jangka Panjang. b. Diinvestasikan dalam Aset Tetap. c. Diinvestasikan dalam Aset Lainnya. d. Dana yang Harus Disediakan untuk Pembayaran Utang Jangka Panjang. Ekuitas Dana Cadangan mencerminkan kekayaan pemerintah yang dicadangkan untuk tujuan tertentu sesuai dengan peraturan perundangundangan. 7. 8. Laporan Keuangan aluo eusksmas @


BAB IV PENJELASAN POS.POS LAPORAN KEUANGAN A. PENJELASAN POS-POS TAPORAN REAIISASI 1. Pendapatan Puskesmas .... Pemerintah Kabupaten/Kota .... memiliki pendapatan senilai Rp...... Pendapatan tersebut merupakan Pendapatan Asli Daerah yang terdiri dari: a. Pendapatan Retribusi Daerah b. Lain-lain PAD yang sah Pendapatan retibusi daerah senilai Rp...... dengan rincian sebagai berikut: Tabel Perbandingan Anggaran dan Realisasi Pendapatan Asli Daerah Tahun 20f( Pendapatan Asli Daerah Anggaran (Rp.) Realasasi (Rp.) o/o Pendapatan Retribusi Daerah JUMLAH Pendapatan retribusi daerah adalah retribusi pelayanan kesehatan berupa penerimaan yang berasal pungutan atas pelayanan kesehatan yang diberikan secara langsung kepada masyarakat yang membutuhkan. c. Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah senilai Rp...... Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah berupa Pendapatan Dana Kapitasi JKN dan Dana Klaim Non-Kapitasi JKN. 2. Belanja Puskesmas.... Pemerintah Kabupaten/Kota .... memiliki belanja senilai Rp...... Belanja tersebut terdiri dari Belanja Tidak Langsung dan Belanja Langsung. Belanja 11dak Langsung berupa gaji PNS adalah sebagai berikut : Tabel Perbandingan Anggaran dan Realisasi Belanja Tidak Langsung Tahun 20XX Belanja Anqqaran (Rp.) Realisasi (Ro.) o/o Belania Peqawai Jumlah Laporan Keuangan OLUO errt"rrai@


Selanjutnya rincian Belanja Langsung adalah sebagai berikut: Tabel Perbandingan Anggaran dan Realisasi Belanja Langsung Tahun 20XX Belanja di Puskesmas .... Pemerintah Kabupaten/Kota .... diklasifikasikan menjadi belanja operasi dan belanja modal. Perincian belanja operasi adalah sebagai berikut: Tabel Perbandingan Anggaran dan Realisasi Belanja Operasi Tahun 20XX Belanja modal merupakan belanja yang digunakan untuk pengadaan barang daerah yang memiliki masa manfaat ekonomi lebih dari satu Tahun Anggaran, yang terdiri darl tanah, peralatan, mesin, jalan, irigasi, jaringan, bangunan dan aset lainnya yang dikategorikan menambah aset daerah. Jumlah realisasi pengeluaran belanja modal tahun anggaran 20)C( mencapai nilai total Rp...... Rinciannya dapat dijelaskan melalui tabel sebagai berikut inl: Tabel Realisasi Anggaran Belanja Modal Tahun Anggaran 20)C( No Belanja Anggaran (Rp.) Realisasi (Rp.) o/o 1. Belanja Pegawai 2. Belanja Barang dan Jasa 3. Belania Modal Jumlah No Belanja Operasi Anqqaran (Rp. ) Realisasi (Ro.) o/o 1. Belanja Pegawai 2. Belanja Barang dan Jasa Jumla h No Belanja l4odal Anggaran (Rp.) Realisasi (Rp.) o/o 1. Belanja Modal Tanah 2. Belanja Modal Peralatan dan Mesin 3. Belanja Modal Gedung dan Banqunan 4. Belanja Modal lalan, Iriqasi dan Jarinqan Laporan Keuangan eLUo Puskesmas ![


No Belanja Modal Anggaran (Rp.) Realisasi (Rp.) o/o 5. Belanja Modal Aset TetaP Lainnya Jumlah PENJELASAN POS-POS NERACA 1. Kas dan Setara Kas Kas dan setara kas terdiri dari saldo uang tunai dan simpanan di bank yang setiap saat dapat digunakan untuk membiayai kegiatan Puskesmas. Puskesmas .... Pemerintah Kabupaten/Kota .... memiliki saldo kas sebesar Rp... per 31 Desember 20XX. 2. Piutang Piutang merupakan tagihan Puskesmas kepada pihak lain sehubungan dengan transaksi di masa yang lalu. Puskesmas Pemerintah Kabupaten/Kota .... mempunyai piutang senilai Rp.. per 31 Desember 20)C(. 3. Persediaan Persediaan merupakan aset lancar dalam bentuk barang atau perlengkapan yang dimaksudkan untuk mendukung kegiatan operasional pemerlntah dan barang-barang untuk dijual ataupun diserahkan dalam rangka pelayanan kepada masyarakat. Persediaan di Puskesmas .... Pemerintah Kabupaten/Kota .... adalah persedlaan obat senilai Rp... per 31 Desember 20)C(. b. Peralatan dan Mesin Peralatan dan Mesin yang dimiliki adalah senilai Rp... terdiri dari: Tabel Daftar Peralatan dan Mesin Per 31 Desember 20XX No Uraia n Saldo 20)C(-1 (Rp.) I'lutasi Saldo 20)Cx (Rp.) Selama Tahun 20xx (Rp.) Pengadaan Penghapusan A B c D E F=(c+D)-(E) 1 Alat-alat Besar 2 Alat-alat Angkutan B,


No Uraian Saldo 20)0(-1 (Rp.) Mutasi Saldo 20)fr (Rp.) Selama Tahun 20XX (Ro.) Pengadaan Penghapusan A B c D E F=(C+D)-(E) 3 Alat Bengkel Dan Alat Ukur 4 Alat Pertanian 5 Alat Kantor Dan Rumah Tanqqa 6 Alat Studio Dan Alat Komunikasi 7 Alat - Alat Kedokteran 8 Alat Laboratorium Rincian detil peralatan dan mesin seperti terlampir dalam lampiran Daftar Inventarisasi Aset. c. Gedung dan Bangunan Nilal Gedung dan Bangunan adalah senilai Rp... yang terdiri dari: Tabel Daftar Gedung dan Bangunan Per 31 Desember 20)C( Selama Tahun Anggaran 20XX belum terdapat penambahan aset Gedung dan Bangunan pada Puskesmas.... d. Jalan Irigasi Jaringan Nilai lalan Irigasi jaringan adalah senilai Rp... e. Konstruksi dalam Penge{aan Nilai Kontruksi dalam Pengerjaan adalah senilai Rp... f. Akumulasi Penyusutan Nilai Akumulasi Penyusutan Aset Tetap per 31 Desember 20)X adalah Rp... Akumulasi Penyusutan Aset Tetap merupakan alokasi sistematis atas nilai suatu aset tetap yang disusutkan selama masa manfaat aset yang bersangkutan selain untuk Tanah dan Konstruksi dalam Pengerjaan. 5. Aset Lainnya Aset lain-lain adalah senilai Rp... No Uraian Saldo 20rc(-1 (Rp.) Mutasi Selama Tahun 20)O( (Ro.) Saldo 20XX (Rp.) Penqadaan Penqhapusan A B c D E F=(C+DXE) 1 Gedung dan Banqunan Jumlah Laporan Keuangan elUO erstesrai@


6. Kewajiban Kewajiban yang terdapat di Puskesmas .... Pemerintah Kabupaten/Kota .... merupakan Utang Perhitungan Plhak Ketiga senilai Rp... 7. Ekuitas Saldo Ekuitas Dana per 31 Desember 20)fr sebesar Rp... Ekuitas Dana merupakan kekayaan bersih UPTD Puskesmas.... C. PENJELASAN POS-POS LAPORAN OPERASIONAL (LO) 1. Pendapatan Jumlah Pendapatan LO Puskesmas .... per 31 Desember 20)C( sebesar Rp... dengan rincian sebagai berikut: Tabel Pendapatan LO Puskesmas .... Per 31 Desember 20)fr a. Retribusi Daerah - Pendapatan Retribusi Daerah sebesar Rp... berasal dari Retribusi Pelayanan Kesehatan Masyarakat (PAD). - Sebesar Rp... Pendapatan Non Kapitasi. - Sebesar Rp... Pendapatan Pasien Kamkesda/Lainnya b. Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah (Kapitasi) sebesar Rp... berasal dari Pendapatan Dana Kapitasi JKN. 2. Beban Jumlah beban Puskesmas .... per 31 Desember 20XX sebesar Rp... Beban merupakan penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa dalam periode pelaporan yang menurunkan ekuitas, yang dapat berupa pengeluaran atau konsumsi aset atau timbulnya kewajiban. Beban UPTD Puskesmas .... per 31 Desember 20XX adalah sebagai berikut: a. Beban Pegawai Beban Pegawai Puskesmas .... sebesar Rp... yang terdiri dari Beban Pegawai Tidak Langsung dan Beban Pegawai Langsung seperti tampak pada tabel berikut: Tabel Beban UPTD Puskesmas .... Per 31 Desember 20XX Beban Peqawai Jumlah (Rp.) Beban Peoawai Tidak Lanqsunq PENDAPATAN lumlah (Rp.) Retribusi Oaerah Lain-lain Pendaoatan Asli Daerah yano Sah Pendapatan Lainnya Jumlah Laporan Keuangan aLUO eusksmas ![


Beban Peqawai Lanqsunq lumlah b. Beban Barang dan lasa Beban Barang dan Jasa sebesar Rp... setelah dikoreksi dengan Beban Persedian Puskesmas .... per 31 Desember 20)fr sebesar Rp... c. Beban Penyusutan dan Amortisasi Beban Penyusutan dan Amortisasi UPTD Puskesmas .... per 31 Desember 20XX sebesar Rp... d. Beban Penyisihan Piutang Lain-lain Beban Penyisihan Piutang lain-lain merupakan beban untuk mencatat estimasi atas resiko kemungkinan piutang tidak tertagih yang ditentukan oleh kualitas piutang berdasarkan umur piutang dan upaya penagihan dalam suatu periode. Jumlah Beban Penyisihan Piutang per 31 Desember 20XX sebesar Rp... e. Beban Lain-lain Beban lain-lain Puskesmas .... per 31 Desember 20)fr sebesar Rp... D. PENJELASAN LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS Ekuitas akhir Puskesmas .... per 31 Desember 20)C( menunjukkan surplus sebesar Rp... Perubahan tersebut dikarenakan adanya surplus LO sebesar Rp... nilai RK PPKD sebesar Rp... koreksi nilai Aset tetap sebesar Rp... koreksi persediaan GFK sebesar Rp... dan koreksi lainnya sebesar Rp... Rincian Perubahan Ekuitas Puskesmas .... per 31 Desember 20)C( terlihat pada tabel berikut: Tabel 4.10 Perubahan Ekuitas Puskesmas Untuk Periode Y Per 31 Desember 20XX Puskesmas .... Laporan Perubahan Ekuitas Berakhir 31 Desember 20)X-1 Dan 31 Desember 20)fr Ekuitas Awal Surplus/Defisit Lo Koreksi Lebih (Kurang) Ekuitas RK PPKD Koreksi Aset Tetap 20)0(-1 (Rp.) Laporan Keuangan aLUo euskesmas ![


- Ura ian 20xX-1 (Rp.) 20x,x (Rp.) Koreksi Persediaan GFK Koreksi Lainnya Ekuitas Akhir \


BAB V PENUTUP Laporan Keuangan merupakan rangkaian Informasi terkini atas kondisi riil aspek keuangan Tahun Anggaran 20XX yang penyusunannya didasarkan pada Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan dan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah serta Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan daerah yang disempurnakan oleh Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah serta Kebijakan Akuntansi Pemerintah Daerah sepefti tertuang di dalam Peraturan Kepala Daerah tentang Sistem dan Kebijakan Akuntansi.


Click to View FlipBook Version