The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by tyasdzawili, 2022-12-14 00:29:58

LAPRAK_JARKOM_210631100129_TYAS DZAWIL ISTIQOMAH_clone

LAPRAK_JARKOM_210631100129_TYAS DZAWIL ISTIQOMAH

LAPORAN AKHIR
PRAKTIKUM JARINGAN KOMPUTER

NAMA Disusun Oleh:
NIM
DOSEN PENGAMPU : TYAS DZAWIL ISTIQOMAH
ASISTEN : 210631100129
: MUHLIS TAHIR, S.Pd., M.Tr.Kom
: NADIA LINA ISWANTI

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN INFORMATIKA
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA
2022

i


LEMBAR PENGESAHAN PRAKTIKUM

JARINGAN KOMPUTER

NAMA : TYAS DZAWIL ISTIQOMAH
NIM : 210631100129
KELAS : 3D

Dengan rincian kegiatan praktikum :

No Hari/Tanggal Modul Paraf Asisten

1 Rabu, 24 Agustus 2022 Modul I

2 Rabu, 07 September2022 Modul II

3 Rabu, 21 September 2022 Modul III

4 Rabu, 05 Oktober 2022 Modul IV

5 Rabu, 19 Oktober 2022 Modul V

6 Rabu, 02 November 2022 Modul VI

7 Rabu, 09 November 2022 Modul VII

8 Rabu, 22 November 2022 Modul VIII

Nilai Akhir:_______________ Bangkalan, 14 Desember 2022
Asisten Praktikum,
Mengetahui,
Dosen Pengampu,

MUHLIS TAHIR, S.Pd., M.Tr.Kom Nadia Lina Iswanti
NIP. 199105242020121012 NIM. 200631100138

ii


KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT. Karena atas
kehendak limpahan rahmat taufik serta hidayahnya pratikan dapat menyelesaikan
Laporan Akhir Praktikum Jaringan Komputer. Laporan yang praktikan susun
dengan sistematis dan sebaik mungkin bertujuan untuk memenuhi praktikum mata
kuliah jaringan komputer.
Dalam proses pengerjaan laporan akhir ini, praktikan melakukan berbagai
macam percobaan yang tidak lupa mendapat bimbingan, arahan dan pengetahuan
hingga praktikan dapat mampu menyelesaikan laporan akhir ini dengan baik. Maka
dari itu dengan terselesaikannya laporan akhir ini praktikan mengucapkan banyak
terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam penyusunan laporan akhir ini,
khususnya kepada :
1. Kepada Bapak Muhlis Tahir, S.Pd., M.Tr.Kom selaku dosen pengampu

mata kuliah jaringan komputer.
2. Kepada Kak Nadia Lina Iswanti selaku asisten praktikum jaringan

komputer.
3. Kepada kedua orangtua dan teman-teman yang selalu mendoakan

kelancaran dalam menyelesaikan laporan praktikum akhir ini.
Demikian laporan ini praktikan buat, mohon kritik dan saran atas kekurangan
dalam penyusunan laporan akhir ini. Semoga laporan akhir ini dapat bermanfaat
bagi semua pihak dan bagi saya sendiri selaku praktikan.

Lamongan, 14 Desember 2022

Tyas Dzawil Istiqomah

iii


DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN PRAKTIKUM............................................................ ii
KATA PENGANTAR............................................................................................ iii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iv
LAPORAN RESMI MODUL 1 ...............................................................................1
LAPORAN RESMI MODUL 2 .............................................................................20
LAPORAN RESMI MODUL 3 .............................................................................32
LAPORAN RESMI MODUL 4 .............................................................................53
LAPORAN RESMI MODUL 5 .............................................................................74
LAPORAN RESMI MODUL 6 .............................................................................93
LAPORAN RESMI MODUL 7 ...........................................................................107
LAPORAN RESMI MODUL 8 ...........................................................................115
PENUTUP LAPORAN AKHIR ..........................................................................133
DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................134
BIODATA ............................................................................................................135

iv


LAPORAN
PRAKTIKUM JARINGAN KOMPUTER

Penyusun:
Tyas Dzawil Istiqomah (210631100129)

LABORATORIUM KOMPUTASI JARINGAN KOMPUTER
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA
2022

1


MODUL 1
IP SUBNETTING & TCP IP

Nama/ NIM : Tyas Dzawil Istiqomah/ 210631100129
Hari/ Tanggal : Rabu, 24 Agustus 2022
Hasil Praktikum :

1.1Tujuan
Setelah mempelajari materi dalam bab ini, mahasiswa diharapkan mampu :
1. Mengetahui jenis-jenis kabel jaringan
2. Memahami Konsep penghitungan subnet jaringan komputer
3. Mengkonfigurasi TCP/IP pada cisco packet tracer

1.2 Landasan / Dasar Teori

A. Media Transmisi
Media transmisi adalah media yang dapat digunakan untuk mengirimkan
informasi dari suatu tempat ke tempat yang lain. Media transmisi
dibedakan menjadi dua, yaitu:
a. Media transmisi berkabel, yaitu media transmisi yang
menghubungkan pengirimdan penerima secara fisik berupa kabel.
Media transmisi berkabel ini dibedakan menjadi:

• Twisted Pair

• Coaxial

• Fiber Optik

b. Media transmisi tanpa kabel/nirkabel
• Gelombang Mikro
• System Satelit
• Infra Merah
• Sinar Laser

2


Twisted Pair
Kabel twisted pair (pasangan berpilin) merupakan sebuah bentuk kabel
dimana dua konduktor digabungkan yang bertujuan untuk mengurangi atau
meniadakan interferensi elektromagnetik dari luar seperti radiasi
elektromagnetik dari kabel unshielded twisted pair (UTP), dan crosstalk
(cakap silang) diantara pasangan kabel yang berdekatan. Kabeltwisted pair
lebih tipis, lebih mudah putus, dan mengalami gangguan lain sewaktu kabel
kusut. Akan tetapi, keunggulan kabel twisted pair ini terhadap jaringan
secara keseluruhan yaitru apabila sebagian kabel twisted pair rusak, maka
tidak semua jaringanakan terhenti seperti yang mungkin terjadi pada kabel
coaxial. Contoh dari twisted pair ini adalah Unshielded Twisted Pair (UTP)
dan Shielded Twisted Pair (STP).

a. Unshielded Twisted Pair (UTP)
Unshielded Twisted Pair atau disingkat UTP adalah salah satu jenis
kabel jaringan yang menggunakan bahan dasar tembaga yang tidak
dilengkapi dengan shield/pelindung internal. UTP merupakan jenis
kabel yang paling umum dan sering digunakan di dalam jaringan lokal
(LAN) karena harganya yang cukup murah, fleksibel dan memiliki
kinerjayang relatif bagus.

Tabel 1. Kategori Kabel UTP

KATEGORI KEGUNAAN
Category 1 (Cat1) Komunikasi suara analog, hanya cocok untuk suara saja.

Category 2 (Cat2) Transmisi suara maupun data digital hingga 4megabit
per detik

Category 3 (Cat3) Transmisi data digital hingga 10 megabit per detik

Category 4 (Cat4) Transmisi data digital hingga 16 megabit per detik
Category 5 (Cat5) Transmisi data digital hingga 100 megabit per detik

Enhanced Category5

(Cat5e) Transmisi data digital hingga 250 megabit per detik

3


Diantara semua kabel di atas, kabel Enhanced Category 5 (Cat5e) dan
Category 5 (Cat5) merupakan kabel UTP yang paling populer yang banyak
digunakan dalam jaringan berbasis teknologi Ethernet. Konektor yang biasa
digunakan adalah RJ45.

Gambar 1. Unshielded Twisted Pair (UTP)
Terdapat 2 buah strategi pengkabelan kabel UTP Category 5 ini, yaitu:

• Kabel Straight

Digunakan untuk menghubungkan client ke hub atau router.

4


• Gambar 2. Kabel Straight Kabel Crossover

Digunakan untuk menghubungkan client ke client atau dalam kasus
tertentu digunakanuntuk menghubungkan hub ke hub.

Gambar 3. Kabel Crossover

B. Subnetting
a. Subnetting dan Netmask Kelas A

1. Diketahui suatu IP 10.0.0.0/16

2. Menghitung jumlah subnet Netmasknya /16 : 255.255.0.0

Bilangan biner = 11111111.11111111.00000000.00000000

Jumlah subnet : 2n -> n = jumlah bit yang aktif dimluai dari octet kedua
(angka1)

: 28 = 256 subnet

3. Mengitung julah host per subnet Jumlah host = 2x – 2 -> x = sisa bit (bit
0) Jumlahhost = 216 – 2 = 65534 host

4. Blok subnet : 256 – 255 = 1 Blok subnetnya : 0,1,2,3,4, dst.

5. Tabel Pembagian Subnet Kelas A

Subnet 10.0.0.0 10.1.0.0 … 10.254.0.0 10.255.0.0
Host Pertama 10.0.0.1 10.1.0.1 … 10.255.0.1 10.255.0.1

Host Terakhir 10.0.255.254 10.1.255.254 … 10.254.255.254 10.255.255.254
Broadcast 10.0.255.255 10.1.255.255 … 10.254.255.255 10.255.255.255

5


b. Subnetting dan Netmask Kelas B
1. Diketahui suatu IP 172.16.0.0/25

Menghitung jumlah subnet
Netmasknya /25 : 255.255.255.128
Bilangan biner = 11111111.11111111. 11111111.10000000
Jumlah subnet : 2n -> n = jumlah bit yg aktif dimluai dari octet ketiga
(angka 1)

: 29 = 512 subnet

2. Mengitung julah host per subnet Jumlahhost = 2x – 2 -> x = sisa bit

(bit 0) Jumlah host = 27 – 2 = 126 host
3. Blok subnet : 256 – 128 = 128Blok subnetnya : 0,128

4. Tabel Pembagian Subnet Kelas B

Subnet 172.16.0.0 172.16.0.128 172.16.1.0 … 172.16.255.128
Host Pertama 172.16.0.1 172.16.0.129 172.16.1.1 … 172.16.255.129
Host Terakhir 172.16.0.126 172.16.0.254 172.16.1.126 … 172.16.255.254
Broadcast 172.16.0.127 172.16.0.255 172.16.1.127 … 172.16.255.255

c. Subnetting dan Netmask Kelas C
1. Diketahui suatu IP 192.168.1.0/26
2. Menghitung jumlah subnet

Netmasknya /2 : 255.255.255.192
Bilangan biner = 11111111.11111111. 11111111.11000000
Jumlah subnet : 2n -> n = jumlah bit yang aktif dimluai dari octet ke 4
(angka 1)

: 22 = 4 subnet

3. Mengitung julah host per subnet Jumlah host = 2x – 2 -> x = sisa bit
(bit 0)
Jumlah host = 26 – 2 = 62 host

4. Blok subnet : 256 – 192 = 64 Blok subnetnya : 0,64,128,192

6


5. Tabel Pembagian Subnet Kelas C

Subnet 192.168.1.0 192.168.1.64 192.168.1.128 192.168.1.192
192.168.1.129 192.168.1.193
Host Pertama 192.168.1.1 192.168.1.65 192.168.1.190 192.168.1.254
192.168.1.191 192.168.1.255
Host Terakhir 192.168.1.62 192.168.1.126

Broadcast 192.168.1.63 192.168.1.127

d. Subnetting dan Netmask Menggunakan VLSM
1. Diketahui IP 192.168.0.0/27
2. Ip addres tersebut akan dibagi dalam 3 jaringan Lan 1 : 100 host

Lan 2 : 50 host
Lan 3 : 10 host
3. Urutkan jaringan dari host yang paling besar sampai dengan host

yang palingterkecil.

- Lan 1 : 100 host

- Lan 2 : 50 host

- Lan 3 : 10 host

4. buat urutan desimal seperti berikut :
27 26 25 24 23 22 21 20

128 64 32 16 8 4 2 1
Hitung jumlah range IP dan prefix LAN 1
a. Menghitung jumlah host
100 < 2n – 2 (100 adalah jumlah host LAN1, n adalah pangkat yang
diambildari urutan desimal) 100 < 27 – 2
100 < 128 – 2
100 < 126 (126 adalah jumlah host LAN 1)
b. Menghitung prefix
Prefix = 32 – n (32 adalah jumlah maksimal bit dari netmask, n
adalah pangkatyang diambil dari urutan desimal)
Jadi prefix = 32 – 7 = 25 (25 adalah prefix LAN1, netmasknya
=255.255.255.128 /25)

7


6. Hitung jumlah range IP dan prefix LAN 2
a. Menghitung jumlah host

50 < 2n – 2 (50 adalah jumlah host LAN2, n adalah pangkat yang
diambildari urutan desimal) 50 < 26 – 2
50 < 64 – 2
50 < 62 (62 adalah jumlah host LAN2)
b. Menghitung prefix
Prefix = 32 – n (32 adalah jumlah maksimal bit dari netmask, n adalah
pangkatyang diambil dari urutan desimal)
Jadi prefix = 32 – 6 = 26 (26 adalah prefix LAN2, netmasknya
=255.255.255.192 /26)
7. Hitung jumlah range IP dan prefix LAN 3
a. Menghitung jumlah host
10 < 2n – 2 (10 adalah jumlah host LAN3, n adalah pangkat yang
diambildari urutan desimal) 10 < 24 – 2
10 < 16 – 2
10 < 14 (14 adalah jumlah host LAN3)
b. Menghitung prefix
Prefix = 32 – n (32 adalah jumlah maksimal bit dari netmask, n adalah
pangkatyang diambil dari urutan desimal)
Jadi prefix = 32 – 4 = 28 (28 adalah prefix LAN3, netmasknya =
255.255.255.240 /28)
8. Buat table pembagian IP Address

C. TCP/IP
TCP/IP memiliki beberapa elemen umum yaitu sebagai berikut.
a. IP Address
Merupakan sebuah struing unik dalam angka decimal yang dibagi
dalam empat segmen. Tiap-tiap segmen bias ditulisi angka yang
terdiri dari 0 hingga 255 yangmerepresentasikan 8 bit alamat tiap
segmen atau 32 bit untuk keseluruhannya.

8


b. Netmask atau Subnet Mask
Adalah tanda yang fungsinya membagi alamat IP yang menunjukkan
subnetwork. Misal IP kelas C, netmask standart adalah 255.255.255.0

c. Network Address
Mepresentasikan porsi jaringan dari alamat IP, misalnya host
12.128.1.2 dijaringan kelas A memiliki network address 12.0.0.0.
Host jaringan yang menggunakan IP pribadi seperti 192.168.1.100
akan menggunakan networkaddress 192.168.1.0. Network address
tersebut menjelaskan bahwa jaringan termasuk dibagian kelas C
192.168.1

d. Broadcast Address
Merupakan alamat IP yang memungkinkan data jaringan dikirimkan
secara simultan ke semua host disebuah subnetwork. Broadcast
Addres standart untuk jaringan IP adalah 255.255.255.255. Namun
broadcast ini tidak bisa digunakan karena terblok oleh router. Alamat
broadcast biasanya diset auntuk subnetwork tertentu saja missal IP
192.168.1.1 akan memiliki alamat broadcast 192.168.1.255.

e. Gateway Address
Merupakan alamat IP yang harus dilewati oleh semua komputer di
jaringan yangingin berkomunikasi dengan host di jaringan lain.

f. Name Server Address
Menunjukkan IP address dari domain name service yang bertujuan
menerjemahkan nama hostname ke alamat IP.
Remote System
Remote system merupakan sistem yang mengendalikan atau
mengakses mesin/komputer dari jarak jauh atau dengan
menggunakan komputer lainnya. Remote system ini mempermudah
kita dalam bekerja, jika pada suatu saat kita tidak dapat bekerja pada
mesin/ komputer tersebut. Secure Shell merupakan suatu protokol
yang mendukung sistem remote system ini.

9


Secure Shell (SSH)
Secure Shell (SSH) yang fungsi utamanya adalah untuk mengakses
mesin secararemote ini merupakan suatu protokol yang memfasilitasi
sistem komunikasi yangaman diantara dua sistem yang menggunakan
arsitektur client/server, serta memungkinkan seorang user untuk
login ke server secara remote. Mode teks ataupun mode grafis
merupakan bentuk akses remote yang bisa diperoleh dengan
menggunakan SSH.
Cara kerja dari SSH yaitu mengenkripsi data selama proses
komunikasi yang terjadi antara server dan client sehingga
menyulitkan user lain yang tidak diinginkan yang berusaha
mendapatkan account dan password sehingga merusakserver yang
ada. Enkripsi merupakan proses atau mekanisme untuk
mengamankan informasi dengan cara membuat informasi tersebut
tidak dapat dibaca tanpa bantuan pengetahuan atau alat khusus
SSH dirancang untuk menggantikan service-service pada sistem
UNIX/LINUX yang menggunakan sistem plaint-text seperti telnet,
ftp, rlogin, rsh, rcp. Fungsi ftp digantikan oleh sftp (secure ftp),
sedangkan fungsi rcp (remote copy) digantikan oleh scp (secure
copy).

1.3 Alat Dan Bahan
Alat dan bahan adalah hal yang harus ada dan dibutuhkan demi kelancaran
pelaksanaan praktikum.
1. Alat
Dalam pelaksanaan praktikum alat digunakan sebagai media penunjang
kegiatan, dapat berupa perangkat lunak (software) dan perangkat keras
(hardware)
a. Perangkat Lunak (software) : Cisco
b. Perangkat Keras (hardware) : Pc / Labtop
2. Bahan
a. Modul 1 : TCP/IP dan SUBNETING

10


1.4 Langkah Langkah Percobaan
1. Pertama pastikan kita sudah menginstal aplikasi Cisco terlebih dahulu,
setelah itu kita buka aplikasi softwarenya.

129_TYAS DZAWIL ISTIQOMAH
2. Ini addalah tampilan utama dari aplikasi cisco.

129_TYAS DZAWIL ISTIQOMAH

3. Setelah itu, mulai kita buat skema topologinya. Yang pertama kita klik
dibagian router kiri bawah unuk menambahkan routernya.
129_TYAS DZAWIL ISTIQOMAH

11


4. Kemudian kita klik dibagian kiri bawah juga untukk menambahkan pc nya.
129_TYAS DZAWIL ISTIQOMAH

5. Setelah menambahkan router dan pc kita tambahkan juga switch lalu kita
sambungkan dengan kabel. Kita klik bagian kabel di bagian kiri bawah juga
hingga hasilnya seperti berikut.
129_TYAS DZAWIL ISTIQOMAH

6. Disetiap PC atau Router harus diberikan IP Address dan dengan nomor
yang berbeda. Cara menambahkannya yaitu klik kanan kemudian klik
Dekstop dan klik IP Configuration. Berikut rincian IP Address yang saya
pakai :
PC 5 menggunakan alamat IP Address 192.168.12.4
PC 6 menggunakan alamat IP Address 192.168.12.3
PC 7 menggunakan alamat IP Address 192.168.12.2
PC 8 menggunakan alamat IP Address 192.168.129.4
PC 9 menggunakan alamat IP Address 192.168.129.3
PC 10 menggunakan alamat IP Address 192.168.129.2

12


129_TYAS DZAWIL ISTIQOMAH

7. Lalu kita ketikkan IP Address yang akan kita masukkan. Kemudian kita
klik maka subnet masknya akan otomatis.

129_TYAS DZAWIL ISTIQOMAH
8. Setelah itu kita setting router, kita pilih config, GigabitEthernet

0/0/0, kita masukkan IP Addressnya dan kita on kan.

129_TYAS DZAWIL ISTIQOMAH
13


9. Dan kita setting RIP dengan mengcopy GigabitEthernet 0/0/0 lalu
kita add.

129_TYAS DZAWIL ISTIQOMAH

10. Setelah semuanya sudah diberikan alamat kita bisa menguji coba dengan
mengirimkan pesan dengan klik gambar pesan pada tampilan aplikasi
cisco.

129_TYAS DZAWIL ISTIQOMAH
11. Misalkan kita kirimkan pesan dari PC 7 ke router 3, jika pesan success

maka akan tampil seperti berikut.
129_TYAS DZAWIL ISTIQOMAH

14


1.5 Hasil dan Analisa Percobaan
129_TYAS DZAWIL ISTIQOMAH

129_TYAS DZAWIL ISTIQOMAH

Analisa :
Pada percobaan modul ini saya membuat skema topologi jaringan pada aplikasi
Cisco. Dengan menggunkan IP Address kelas A dan B. Dengan menggunakan
6 PC, 2 Swicth dan 2 Router. Setiap client yang di hubungkan menggunakan
tipe kabel Stright. Kemudian dari Swicth ke Router juga menggunakan tipe
kabel Stright. Ketika menghubungkan antar Router menggunakan tipe kabel
Cross.
1.6 Tugas/Soal
1. Tentukan tipe koneksi masing-masing kabel dalam gambar berikut

ini:

15


2. Diketahui suatu IP 10.10.0.0/16 (Kelas A). Hitunglah jumlah subnet, host
per subnet, blok subnet dan buat tabelnya.

3. Diketahui suatu IP 172.16.5.0/27 (Kelas B). Hitunglah jumlah subnet, host
per subnet, bloksubnet dan buat tabelnya.

4. Diketahui suatu IP 192.168.100.0/24 (Kelas A). Hitunglah jumlah subnet,
host per subnet, blok subnet dan buat tabelnya.

5. Dengan menggunakan metode VLSM dan IP192.168.1.0/25 hitunglah
jumlah host persubnet, prefix per jaringan dan buat tabelnya untuk LAN1
50 Host, LAN2 20 Host, LAN3 115 Host.

Jawab :

1. Kabel A,B,D,E,F,G,H Menggunakan tipe kabel Straight sedangkan kabel C

dan I menggunakan tipe kabel Cross.

2. ip address = 10.10.0.0 /16

Netmask = 11111111. 11111111.00000000.0000000 (diambil dari

prefix 16)

Subnet = 255.255.0.0 (angka binner dari masing masing octet)
= 28 (8 diambil dari bit 1 yang aktif dimulai dari octetsetelah

octet 1)

= 256

Host subnet = 216 - 2 (16 diambil dari sisa bit 0) *dikurangi 2 untuk

broadcast dan network id

= 65534
Blok subnet = 256 – 255

= 1 ( 0,1,2,3,4, dst)

Subnet 10.10.0.0 10.10.1.0 10.10.2.0 10.10.255.0

Host 10.10.0.1 10.10.1.1 10.10.2.1 10.10.255.1
pertama 10.10.0.254 10.10.1.254 10.10.2.254 10.10.255.254
Host 10.10.0.255 10.10.1.255 10.10.2.255 10.10.255.255
terakhir
Broadcast

16


3. ip address = 172.16.5.0 /27
Netmask = 11111111. 11111111. 11111111.11100000 (diambil dari
prefix 27)

= 255.255.255.224 (angka binner dari masing masing octet)

Subnet = 211 (11 diambil dari bit 1 yang aktif dimulai dari octet

setelah octet 2)

= 2048

Host subnet = 25 -2 (5 diambil dari sisa bit 0) *dikurangi 2 untuk
broadcast dan network id)

= 30
Blok subnet = 256 – 224

= 32 (0,32,64,128,dst)

Subnet 172.16.5.0 172.16.5.32 172.16.5.64 172.16.5.128

Host 172.16.5.1 172.16.5.33 172.16.5.65 172.16.5.129

pertama

Host 172.16.5.30 172.16.5.62 172.16.5.126 172.16.5.253

terakhir

Broadcast 172.16.5.31 172.16.5.63 172.16.5.127 172.16.5.254

4. ip address = 198.168.100.0 /24

Netmask = 11111111. 11111111. 11111111. 00000000 (diambil dari

prefix 24)

Subnet = 255.255.255.0 (angka binner dari masing masing octet)
= 20 (0 diambil dari bit 1 yang habis dimulai dari octetsetelah

octet 3)

=1
Host subnet = 28 (8 diambil dari sisa bit 0)

= 256
Blok subnet = 256 – 0

= 256

17


Subnet 198.168.100.0 198.168.100.0
Hostpertama 198.168.100.1 198.168.100.1
Hostterakhir 198.168.100.254 198.168.255.254
Broadcast 198.168.100.225 198.168.255.225

5. ip address = 192.168.1.0 /25Lan 1 dengan 50 host, Lan 2 dengan 20 host,
Lan 3 dengan 115 host
LAN 3= 115 Host
LAN 1 = 50 Host
LAN 2= 20 Hoast
128 64 32 16 8 4 2 1
LAN 3
a. jumlah host
115 <2n -2 = 115<128-2
= 126 jumlah host Lan 3
b. prefix
32-n = 32-7= 25
Netmasknya = 255.255.255.128/25
LAN 1
a. jumlah host
50<2n -2 = 50<64-2
= 62 jumlah host Lan 1
b. prefix
32-n = 32-6= 26
Netmasknya = 255.255.255.192/26
LAN 2
a. jumlah host
20 <2n -2 = 20<32-2
= 30 jumlah host Lan 2
b. prefix
32-n = 32-5= 27
Netmasknya = 255.255.255.224/27

18


Tebel pembagian Hostpertama Hostakhir Broadcast Prefix
Subnet

3 192.168.0.0 192.168.0.1 192.168.0.126 192.168.0.127 /25
1 192.168.0.128 192.168.0.129 192.168.0.190 192.168.0.191 /26
2 192.168.0.192 192.168.0.193 192.168.0.206 192.168.0.207 /27

1.7 Kesimpulan
Media transmisi adalah media yang dapat digunakan untuk mengirimkan
informasi dari suatu tempat ke tempat yang lain. Mediatransmisi dibedakan
menjadi dua, yaitu: media transmisi berkabel dan nirkabel. Kabel twisted pair
(pasangan berpilin) merupakan sebuah bentuk kabel dimana dua konduktor
digabungkan yang bertujuan untuk mengurangi atau meniadakan interferensi
elektromagnetik dari luar seperti radiasi elektromagnetik dari kabel
unshielded twiste pair (UTP), dan crosstalk (cakap silang) diantara pasangan
kabel yang berdekatan. Contoh dari twisted pair ini adalah Unshielded Twisted
Pair (UTP) dan Shielded Twisted Pair (STP). TCP/IP memiliki beberapa
elemen umum yaitu : IP Address, Netmask atau Subnet Mask, Network
Address, Broadcast Address, Gateway Address, Name Server Address.

1.8 Lampiran

Gambar 1.1 Proses Pelaksanaan Praktkum.
19


LAPORAN
PRAKTIKUM JARINGAN KOMPUTER

Penyusun:
Tyas Dzawil Istiqomah (210631100129)

LABORATORIUM KOMPUTASI DAN JARINGAN
KOMPUTER PENDIDIKAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA

2022

20


MODUL I I
CRIMPING KABEL

Nama/ NIM : Tyas Dzawil Istiqomah/ 210631100129
Hari/ Tanggal : Rabu, 07 September 2022
Hasil Praktikum :

1.1Tujuan

Setelah mempelajari materi dalam bab ini, mahasiswa diharapkan mampu :
1. Mengetahui jenis-jenis kabel jaringan
2. Memahami Langkah-langkah Crimping
3. Mampu melakukan crimping

1.2 Landasan / Dasar Teori
A. KRIMPING KABEL

Crimping merupakan proses dimana sebuah kabel jaringan mampu menjadi
sebuah kabel jaringan yang utuh atau sempurna, atau crimping juga disebut
cara membuat kabel jaringan.
Crimping kabel di bedakan menjadi dua tipe kabel yaitu :

• Kabel Cross
• Kabel Straight

1. Kabel Cross

Untuk tipe cross itu digunakan untuk menyambungkan langsung antar
dua PC, atau yang umumnya digunakan untuk menyambungkan antar
hub. (misalnya karena colokan di hubnya kurang).

21


Urutan pemasangan kabel UTP tipe cross :

2. Kabel Straight
Kabel straight biasanya digunakan ketika untuk menghubungkan
komputerjaringan yang memakai hub atau client ke hub. Kabel straight
adalah istilah untuk kabel yang menggunakan standar yang sama pada
kedua ujung kabelnya, bisa EIA/TIA 568A atau EIA/TIA 568B pada
kedua ujung kabel. Sederhananya, urutan warna pada kedua ujung kabel
sama. Pada kabel straight, pin 1 di salah satu ujung kabel terhubung ke
pin 1 pada ujung lainnya, pin 2 terhubung ke pin 2 di ujung lainnya, dan
seterusnya.

22


Urutan pemasangan kabel UTP tipe straight:

Kabel UTP

Definisi kabel UTP adalah suatu jenis kabel yang dapat dipakai untuk
membuat jaringan komputer, berupa kabel yang di bagian dalamnya
berisikan 4 pasang kabel. Kabel Twisted Pair Cable ini terbagi kedalam
2 jenis diantaranya, Shielded dan Unshielded. Shielded adalah jenis dari
kabel UTP yang memiliki selubung pembungkus, sedangkan unshielded
adalah jenis yang tidak mempunyai selubung pembungkus. Untuk
koneksinya kabel jenis ini memakai konektor RJ-45 atau RJ-11. Fungsi
kabel UTP yaitu dapat digunakan sebagai kabel untuk jaringan Local
Area Network (LAN) pada sistem network/jaringan komputer, dan
umumnya kabel UTP memiliki impedansi kurang lebih 100 ohm, dan
juga dibagi menjadi kedalam beberapa kategori berdasarkan
kemampuannya sebagai penghantar data.

23


B. Konektor RJ45

Konektor RJ 45 digunakan untuk menghubungkan kabel dengan port yang
menggunakan port RJ 45. Konektor jenis ini sangat sering kita jumpai
karena banyak perangkat jaringan yang menggunakan port RJ 45 contohnya
seperti LAN Card, router, switch dan lain-lain. Konektor RJ 45 tidak lepas
dengan kabel UTP. Sebelum memasang konektor RJ 45, kabel UTP
biasanya disusun terlebih dahulu sesuai pin nya, susunan pin pada kabel
tergantung dari jenis kabel yang akan digunakan, apakah menggunakan
kabel straight atau menggunakan kabel crossover.
C. Crimping Tool

Crimping tools adalah peralatan yang digunakan untuk mengcrimping
RJ45yang sudah terpasang kabel UTP dengan benar. Fungsinya adalah : a.
Digunakan untuk memotong kabel.
b. Digunakan untuk mengelupas kabel.
c. Digunakan untuk mengcrimping RJ-45.
D. LAN Tester

24


Lan Cable tester adalah alat untuk memeriksa kesempurnaan pemasangan
kabel konektor LAN (RJ45). Fungsinya agar bisa mengetahui kabel LAN
yang ingin kita pakai itu sudah sempurna atau tidak 5. 2 buah laptop pastikan
2 buah laptop memiliki lan card. lan card adalah ‘pintu’ ke jaringan dari
komputer. setiap jenis aktivitas jaringan memerlukan lan card – internet,
jaringan printer, menghubungkan komputer bersama-sama. saat ini banyak
perangkat berisi kartu jaringan: televisi untuk aplikasi mereka gratis,
pemutar blu-ray, ponsel, telepon voip desk, bahkan lemari es. lan card
adalah perangkat keras, yang dapat ditambahkan ke komputer atau mereka
dapatdiintegrasikan ke dalam perangkat keras utama computer.
E. Hub

Hub merupakan perangkat keras yang sangat penting dalam jaringan
komputer, Hub sangat mempengaruhi proses koneksi antar komputer
sehingga jika Hub mengalami kerusakan maka seluruh jaringan komputer
akan terputus dan terganggu. Hub berfungsi sebagai peragkat keras
penerima sinyal dari sebuah komputer dan merupakan titik pusat yang
menghubungkan ke seluruh komputer dalam jaringan tersebut. Hub juga
berperan sebagai penguat sinyal kabel UTP, konsentrator dan penyambung.

1.3 Alat Dan Bahan
Alat dan bahan adalah hal yang harus ada dan dibutuhkan demi kelancaran
pelaksanaan praktikum.

1. Alat
a. Crimping Tool
b. LAN Tester
Bahan
2. RJ 45
a. Kabel UTP
b. Modul 2 : Crimping Kabel
c.

25


1.4 Langkah Langkah Percobaan
1. Pertama kita kupas terlebih dahulu kabel UTP nya diperkirakan cukup untuk
dimasukkan kedalam konektor RJ-45. Kita kupas sampai terlihat bagian
dalam kabel menggunakan tang crimping.

2. Setelah kulit kabel dikupas kita susun urutan warna kabelnya, jika kita
membuat kabel cross maka susunan ujung A kita menggunakan urutan kabel
straight (putih-orange, orange, putih-hijau, biru, putih-biru, hijau, putih-
coklat, coklat) dan ujung B kita menggunakan urutan kabel cross (putih-
hijau, hijau, putih-orange, biru, putih-biru, orange, putih-coklat, coklat).
Jika kita membuat kabel straight maka urutan warna ujung A dan ujung B
itu sama yaitu (putih-orange, orange, putih-hijau, biru, putih-biru, hijau,
putih-coklat, coklat). Setelah semua warnanya diurutkan maka kita rapikan
ujung kabel menggunakan tang crimping hingga sama rata.

26


3. Kemudian kita masukkan dan dorong kuat kabel kedalam ujung konektor
RJ-45, setelah itu kita crimping sambil didorong hingga berbunyi.

4. Setelah semua ujung kabel tercrimping, kita bias mengecek apakah kabel
kita telah benar pemasangannya. Penggujiannya menggunakan LAN Tester,
caranya dengan memasukkan kabel UTP pada alat penguji dan tekan tombol
ON nya. Lalu amati apa yang terjadi. Jika nyala lampu sesuai dengan gambar
dibawah ini, kabel yang kita cramping telah benar.

27


1.5 Hasil dan Analisa Percobaan

Analisa :
Pada percobaan crimping kabel diatas dapat dianalisa bahwa lampu pada LAN
tester menyala semua sehingga dapat dikatakan crimping kabel telah berhasil.
Pada kabel straight lampu akan menyala secara berurutan karena susunan ujung
kabel A dan ujung kabel B itu sama yaitu (putih-orange, orange, putih-hijau,
biru, putih-biru, hijau, putih-coklat, coklat), pada kabel cross lampu akan
menyala secara acak dikarenakan antara ujung kabel A (putih-orange, orange,
putih-hijau, biru, putih-biru, hijau, putih-coklat, coklat) dan ujung kabel B
(putih-hijau, hijau, putih-orange, biru, putih-biru, orange, putih-coklat, coklat)
susunan warnanya tidak sama.
1.6 Tugas/Soal
1. Sebutkan dan jelaskan jenis kabel UTP.
2. Jelaskan tentang Medium Dependent Interface (automatic medium

dependent interface crossover - Auto-MDIX ).

Jawaban :
1. Terdapat beberapa jenis kategori kabel UTP ini yang menunjukkan

kualitas, jumlah kerapatan lilitan pairnya, semakin tinggi katagorinya
semakin rapat lilitannya dan parameter lainnya seperti berikut ini:

28


a. Kabel UTP Category 1
Digunakan untuk komunikasi telepon (mentransmisikan data kecepatan
rendah), sehingga tidak cocock untuk mentransmisikan data.

b. Kabel UTP Category 2
Mampu mentransmisikan data dengan kecepatan sampai dengan 4
Mbps (Megabits per second)

c. Kabel UTP Category 3
Digunakan pada 10BaseT network, mampu mentransmisikan data
dengan kecepatan sampai 1Mbps. 10BaseT kependekan dari 10 Mbps,
Baseband, Twisted pair.

d. Kabel UTP Category 4
Sering digunakan pada topologi token ring, mampu mentransmisikan
data dengan kecepatan sampai 16 Mbps

e. Kabel UTP Category 5 mampu mentransmisikan data dengan kecepatan
sampai 100 Mbps,

f. Kabel UTP Category 5e mampu mentransmisikan data dengan kecepatan
sampai 1000 Mbps (1Gbps), frekwensi signal yang dapat dilewatkan
sampai 100 MHz.

g. Kabel UTP Category 6
Mampu mentransmisikan data dengan kecepatan sampai 1000 Mbps
(1Gbps), frekwensi signal yang dapat dilewatkan sampai 200 MHz.
Secara fisik terdapat separator yg terbuat dari plastik yang berfungsi
memisahkan keempat pair di dalam kabel tersebut.

h. Kabel UTP Category 7 gigabit Ethernet (1Gbps), frekwensi signal 400
MHz

2. MDIX merupakan fitur pada switch yang membuat kita dapat
menggunakan patch cable (straight-through) daripada kabel crossover

29


untuk koneksi antar switch. Fitur dari Auto MDI/MDIX ini akan
mendeteksi tipe kabel yang terkoneksi secara otomatis dan
membuatnya bekerja. Auto MDIX merupakan fitur yang
mengeliminasi kebutuhan kabel crossover ketika menghubungkan dua
buah port yang mirip (Lapisan OSI) secara bersamaan. Fitur ini
biasanya diaktifkan secara default pada kebanyakan switch. Sebuah
MDI (Medium Dependent Interface) mendeskripsikan interface (fisik
dan elektrik) pada sebuah jaringan komputer dari sebuah implementasi
lapisan fisik ke medium fisik yang digunakan untuk membawa
transmisi. Pada interface jaringan terbaru, port auto-MDIX mendeteksi
apakah koneksi membutuhkan kabel crossover, dan dengan otomatis
memilih konfigurasi MDI atau MDIX untuk menghubungkansecara
tepat.

1.7 Kesimpulan
Crimping merupakan proses dimana sebuah kabel jaringan mampu

menjadi sebuah kabel jaringan yang utuh atau sempurna, atau crimping juga
disebut cara membuat kabel jaringan. Untuk cramping kabel UTP paling
penting adalah pada pengurutan kabel dan penekanan pada saat di Crimp,
sampai ujung kabel benar benar menyentuh konektor RJ-45. Yang dimaksud
tentang kabel UTP Straight adalah kabel yang memiliki cara pemasangan
yang sama antara ujung satu dengan ujung yang lainnya, fungsinya untuk
menghubungkan 2 device yang berbeda. Sedangkan kabel UTP Cross adalah
kabel yang memiliki susunan berbeda antara ujung satu dengan ujung dua
fungsinya untuk menghubungkan 2 device yang sama.

30


1.8 Lampiran
Gambar 1.1 Proses Pelaksanaan Praktkum

31


LAPORAN
PRAKTIKUM JARINGAN KOMPUTER

Penyusun:
Tyas Dzawil Istiqomah (210631100129)

LABORATORIUM KOMPUTASI DAN JARINGAN
KOMPUTER PENDIDIKAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA

2022

32


MODUL III
ROUTING

Nama/ NIM : Tyas Dzawil Istiqomah/ 210631100129
Hari/ Tanggal : Rabu, 21 September 2022
Hasil Praktikum :

1.1Tujuan
Setelah mempelajari materi dalam bab ini, mahasiswa diharapkan mampu :
1. Memahami konsep routing jaringan
2. Mengkonfigurasi routing pada sebuah jaringan
3. Troubleshoot Routing Jaringan

1.2 Landasan / Dasar Teori

a. Pengertian

Dalam proses pengiriman data dari satu komputer ke komputer lain maka
akan menciptakan sebuah jalur yang dilalui data tersebut agar bisa sampai
ke komputer tujuan, jalur yang dipilih tersebut dinamakan rute.
Mekanisme yang mengatur pengiriman paket data yang di transmisikan
dari satu network ke network yang lain dinamakan Routing. Perangkat
yang bisa melakukan routing atau menyimpan tabel routing dinamakan
router. Router mempunyai banyak gateway karena fungsi dari router
adalah menghubungkan banyak jaringan yang berbeda.
b. Konsep Dasar Routing

Fungsi utama dari router adalah merutekan paket (informasi). Sebuah
router memiliki kemampuan routing, artinya router dapat mengetahui ke
mana rute perjalanan informasi (paket) akan dilewatkan sesuai dengan
tabel routing yang dimilikinya. Jadi router bisa membedakan apakah
informasi (paket) ditujukan untuk host yang satu network yang sama

33


ataukah berada di network berbeda. Jika paket tersebut ditujukan untuk
host yang masih dalam satu jaringan maka routerakan mencegah paket
tersebut dikirimkan keluar jaringan. Jika host yang dituju berbeda jaringan
maka router akan meneruskannya ke jaringan tersebut.
1.3 Alat Dan Bahan
3. Alat
Dalam pelaksanaan praktikum alat digunakan sebagai media penunjang
kegiatan, dapat berupa perangkat lunak (software) dan perangkat keras
(hardware)
c. Perangkat Lunak (software) : Cisco Paket Tracker
d. Perangkat Keras (hardware) : Pc / Laptop
4. Bahan
a. RJ 45
b. Kabel UTP
c. Modul 3 : Routing

1.4 Langkah Langkah Percobaan
1. Konfigurasi Routing Static dengan GUI
1. Buatlah topologi sederhana di cisco packet tracer
129_TYAS DZAWIL ISTIQOMAH

34


2. Konfigurasi Router 0 pada Interface FastEhternet 0/0

129_TYAS DZAWIL ISTIQOMAH
3. Konfigurasi Router 0 pada Interface FastEthernet 1/0

129_TYAS DZAWIL ISTIQOMAH
4. Konfigurasi Router 1 pada Interface FastEthernet 0/0

129_TYAS DZAWIL ISTIQOMAH
35


5. Konfigurasi Router 1 pada Interface FastEthernet 1/0

129_TYAS DZAWIL ISTIQOMAH
6. Konfigurasi IP Address pada PC 0

129_TYAS DZAWIL ISTIQOMAH
7. Konfigurasi IP Address pada PC 1

129_TYAS DZAWIL ISTIQOMAH

36


8. Sehingga interface pada Router dan PC memiliki IP Address berikut :

129_TYAS DZAWIL ISTIQOMAH
9. Konfigurasi routing pada Router 0

Network : jaringan yang dituju
Mask : subnet mask dari jaringan
Next Hop : gateway atau gerbang yang dilalui pada router 1 untuk
menujuke jaringan 192.168.3.0/24

129_TYAS DZAWIL ISTIQOMAH

37


10. Konfigurasi Routing pada Router 1
Network : jaringan yang dituju
Mask : subnet mask dari jaringan
Next Hop : gateway atau gerbang yang dilalui pada router 0 untuk
menujuke jaringan 192.168.2.0/24
129_TYAS DZAWIL ISTIQOMAH

11. Tes koneksi dari PC 0 ke PC 1 dengan perintah PING
129_TYAS DZAWIL ISTIQOMAH

38


12. Tes koneksi dari PC 1 ke PC 0 dengan perintah PING
129_TYAS DZAWIL ISTIQOMAH

b. Konfigurasi Routing Dinamis dengan CLI
1. Buatlah topologi jaringan di cisco packet tracer seperti berikut :
129_TYAS DZAWIL ISTIQOMAH

2. Konfigurasi interface fa0/0 pada Router 0
129_TYAS DZAWIL ISTIQOMAH

3. Konfigurasi interface fa1/0 pada Router 0
129_TYAS DZAWIL ISTIQOMAH

39


4. Konfigurasi interface fa0/0 pada Router 1
129_TYAS DZAWIL ISTIQOMAH

5. Konfigurasi interface fa1/0 pada Router 1
129_TYAS DZAWIL ISTIQOMAH

6. Konfigurasi IP Address pada PC 0
129_TYAS DZAWIL ISTIQOMAH

7. Konfigurasi IP Address pada PC 1
129_TYAS DZAWIL ISTIQOMAH

40


8. Sehingga interface pada Router dan PC memiliki IP Address berikut :
129_TYAS DZAWIL ISTIQOMAH

9. Konfigurasi Routing RIP di Router 0
129_TYAS DZAWIL ISTIQOMAH

10. Konfigurasi Routing RIP di Router 1
129_TYAS DZAWIL ISTIQOMAH

11. Tes koneksi dengan perintah ping dari PC 0 ke PC 1
129_TYAS DZAWIL ISTIQOMAH

41


12. Tes koneksi dengan perintah ping dari PC 1 ke PC 0
129_TYAS DZAWIL ISTIQOMAH

1.5 Hasil dan Analisa Percobaan

129_TYAS DZAWIL ISTIQOMAH

Analisa :
Pada percobaan diatas merupakan konfigurasi routing static GUI. Saat kita
melakukan konfigurasi harus diketik secara manual untuk menghubungkan
seluruh jaringan yang berbeda agar saling terhubung satu sama lain.

42


129_TYAS DZAWIL ISTIQOMAH

Analisa :
Pada percobaan diiatas merupakan konfigurasi routing static CLI. Di aplikasi
CLI tidak ada tombol dan menu, untuk menghubungkannya harus diiketikkan
dan hanya user yang dapat menggunakannya.
1.6 Tugas/Soal
1. Lakukan routing dinamis RIP menggunakan Cisco Packet Tracer berbasis

CLI /Text ! (network ID ada 2 digit nim belakang)
2. Lakukan routing statis menggunakan Cisco Packet Tracer berbasis GUI !

(network ID ada 2 digit nim belakang)
3. Buatlah tabel routing dari Latihan 1 dan 2 !
4. Uji coba koneksi antar PC yang berbeda jaringan yang membuktikan

bahwasemua PC sudah terhubung ke jaringan ! (Screen Shoot)

43


Jawaban :
1. Routing Dinamis CLI

a. Pertama kita buat topologinya
b. Konfigurasikan Interface fa0/0 pada Router 0

c. Konfigurasikan Interface fa1/0 pada Router 0

44


d. Konfigurasikan Interface fa0/0 pada Router 1
e. Konfigurasikan Interface fa1/0 pada Router 1
f. Konfigurasikan IP Addres pada PC 0

45


g. Konfigurasikan IP Addres pada PC 1
h. Sehingga interface pada Router dan PC memiliki IP Address berikut :
i. Konfigurasi Routing RIP di Router 0
j. Konfigurasi Routing RIP di Router 1

46


Click to View FlipBook Version