The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by nurazizahlutfiyah27, 2021-11-27 00:49:53

BUKU_PENGANTAR_ILKOM_WM.pdf (1)

Buku Pengantar Ilmu Komunikasi

Keywords: Ilmu Komunikasi

Perpustakaan Nasional RI Katalog Dalam Terbitan
RAYUDASWATI BUDI

PENGANTAR ILMU KOMUNIKASI

Oleh : Rayudaswati Budi, S.Sos, M.Si
Cet. I - 2010
KRETAKUPA Print, Makassar

vi. 106 hal. : 23x15

ISBN : 978-602-976 92 1-0

Hak Cipta 2010, pada penulis

Dilarang mengutip sebagian atau seluruh isi buku ini
dengan cara apapun, termasuk dengan cara penggunaan
mesin foto copy tanpa izin penerbit

Layout & Desain Cover : Taufiq “IMAGI Design” Hidayat
Dicetak oleh Percetakan :
KRETAKUPA Print Makassar

Jl. Racing Centre (Komp. UMI)
Blok H/21, Makassar
Telp. 0411-443944, HP. 081342541747

102

RAYUDBAU

Rayudaswati Budi

ATIPengantar
AUSDWIILMU KOMUNIKASI

KRETAKUPA Print,
Makassar

3. BapakDrs.H.M.DahlanAbubakar(KepalaHumasUniversitasHasanuddin)
yang tiada hentinya memberi dukungan termasuk membantu penulis
dalam pengurusan ISBN dan percetakan. Juga kepada bapak Prof. Dr. H.
Hafied Cangara, M. Sc., Dr. Muh. Iqbal Sultan, M. Si., Dr. Muh. Najib, M.
Ed., M. Lib., Dr. Muh. Farid, M.Si., Dr. Jeanny Maria Fatima, M. Si., Drs.
Sudirman Karnay, M. Si. serta seluruh dosen penulis selama menempuh
pendidikan S1 dan S2 di Unhas yang menjadi motivator dan inspirator
penulis.

4. Suami tercinta Taufiq Hidayat yang dengan penuh perhatian dan
pengertian serta senantiasa selalu mendampingi dan menyemangati
penulis dalam penyusunan buku ini. “I love you honey !”

5. Kedua orangtua tercinta, ayah H. Budisterang (alm) dan ibu Hj. A.
Mas’Illang (alm.a) penulis ucapkan terima kasih banyak atas didikan dan
asuhannya semasa hidup, walau karya ini belum sempat kalian lihat.
Juga kepada kesembilan saudara tercinta, penulis juga ucapkan terima
kasih atas kasih sayang serta perhatian yang diberikan selama ini.

6. Pengurus Himpunan Mahasiswa Ilmu Komunikasi (HIMAKOM-UMI) atas
interaksi dan komunikasi, ketika penulis harus sejenak berpikir untuk

Amemberikan masukan terhadap program-program himpunan yang

berkaitan dengan akademik.

D7. Kepada siapa pun yang tak mungkin penulis sebutkan, terimakasih atas
kontribusinya, sehingga selesainya buku ini.

YUSemoga semua amal baik bapak/ibu/Sdr. mendapat balasan yang setimpal dari
UAllah SWT, Amin. Seperti pepatah mengatakan “tiada gading yang tak retak,”
A Btentunya penulisan buku ini jauh dari sempurna, untuk itu penulis menunggu
Rtegur sapa, saran, kritik yang membangun untuk penyempurnaan buku ini.

Makassar, 27 September 2010

Penulis,

Rayudaswati Budi

ii

Daftar Isi

KATA PENGANTAR 1
DAFTAR ISI 1
3
TIBAB I Sejarah, Definisi, dan Tingkatan Proses Komunikasi 6
A. Komunikasi dan Pertumbuhannya
B. Para Tokoh Pendiri Komunikasi 8
AC. Definisi Komunikasi 9
D. Tingkatan Proses Komunikasi 10

SWBAB II Fungsi dan Prinsip Komunikasi 12
A. Fungsi Komunikasi 15
B. Prinsip-prinsip Komunikasi

A C. Hakekat Komunikasi
IBAB III Proses dan Unsur-unsur Dasar Komunikasi
D A. Proses Komunikasi

U B. Unsur-Unsur Komunikasi
BAB IV Model Dasar Komunikasi

I. Pengertian dan Fungsi Model 22

A. Model Komunikasi Barnlund 23

B. Model Komunikasi Laswell 25

C. Model Sirkulasi Sirkuler dari Osgood dan Schramm 25

D. Model Komunikasi Gerbner 26

E. Model Komunikasi Riley& Riley 28

F. Model Komunikasi Newcomb 29

G. Model Komunikasi Shannon dan Weaver 29

H. Model Komunikasi Defleur 30

iii

II. Model-model Pengaruh Komunikasi 31
A. Model Stimulus-Response (S-R) 31
B. Model Pengaruh Psikologis TV dari Comstock 32
C. Model Komunikasi Dua Tahap Katz & Lazarfeld 33
D. Model Spiral Keheningan 34

BAB V Konsep dan Teori Informasi

A. Pandangan tentang Informasi 36

B. Teori Informasi 38

C. Sifat Informasi 39

D. Mengatasi Ketidakpastian dengan Redudancy 40

E. Jenis dan Kualitas Informasi 40

BAB VI Pesan dan Makna : Antara Wadah dan Isi 43
A. Makna tentang Makna 44
B. Teori Makna
46
ABAB VII Perbedaan Komunikasi Verbal dan Nonverbal 47
DA. Maksud dan Tujuan Pesan 47
UB. Perbedaan Simbolik 48
50
C. Mekanisme Proses 57

Y UD. Pertimbangan Perilaku
A BE. Jenis Komunikasi Nonverbal
RF. Fungsi Komunikasi Nonverbal
DAFTAR PUSTAKA

iv

Sejarah, Definisi danBAB
Tingkatan Proses 
KomunikasiTII
AA. Komunikasi dan Pertumbuhannya
SWIlmu komunikasi, seperti juga antropologi atau sosiologi, adalah

disiplin ilmu deskriptif. Dalam sejarah pertumbuhannya, ilmu
komunikasi berawal sejak retorika terlahir sebagai pengetahuan

A dan seni berbicara secara lisan, tatap muka dalam konteks publik
(lihat Effendy, 2000). Ilmu dan seni dalam menyampaikan pesan ini
Ikemudian berkembang bukan saja dalam tataran tatap muka dengan
publik, tapi juga melalui media massa. Di Eropa, ia berkembang
Dmenjadi publizistikwissenschaft atau publisitik, sedangkan di
U Amerika ia lebih dikenal sebagai communication science atau ilmu
komunikasi.

B. Para Tokoh Pendiri Komunikasi

Baru belakangan ini, utamanya setelah paruh berakhirnya Perang
Dunia II, bidang studi komunikasi relatif menemukan identitasnya
sendiri. Perkembangan sebe-lumnya masih terkait erat pada disiplin
ilmu-ilmu murninya, seperti sosiologi, psikologi, atau politik. Sebelum
itu, dapat dikatakan ilmu komunikasi masih mencari bentuknya.
Karena itu, perintis dan bapak ilmu komunikasi umumnya berasal
atau terkait dengan disiplin ilmu-ilmu murni itu.

Berikut ini uraian ringkas para tokoh peletak batu pertama ilmu
komunikasi di Amerika yang disarikan dari berbagai sumber :

1

Bab I: Sejarah, Definisi dan Tingkatan Proses Komunikasi

• John Dewey (Psikologi dan Filsafat): ia adalah ahli psikologi dan
filsafat. Sebagai pengajar dan peneliti di University of Michigan
(1884 -1894), Dewey menginginkan adanya surat kabar sebagai
alat perubahan sosial. Meskipun surat kabar yang diinginkan
Dewey tidak pernah terwujud dalam hidupnya, ia tidak sangsi
akan potensi surat kabar untuk membawa reformasi sosial.

• Charles H. Cooley (Sosiologi): lahir pada 1864. Cooley melihat
bahwa proses komunikasi antarpribadi merupakan basis
sosialisasi dari studi sosiologi. la meninggal pada 1920, dan
sepanjang kariernya melakukan observasi atas hal ini.

• Robert E. Park (Filsafat dan Sosiologi): sarjana pada 1887, menjadi
wartawan selama 11 tahun. Selama karier kewartawanannya,
ia menganalisis perilaku menyimpang pada masyarakat miskin
kota. la melihat bagaimana tipe jurnalistik memiliki kekuatan
untuk menciptakan perubahan sosial. Perhatiannya sangat besar
terhadap peranan berita dalam membentuk pendapat umum,
mendorongnya mengambil program master di bidang filsafat

Apada Harvard University dan melanjutkan program doktornya

di University of Berlin. Kembali ke Amerika, ia menjadi petugas

Dpublic relations untuk Congo Reform Association. Pada 1914,
Uia menjadi staf pengajar di University of Chicago dan memberi

perhatian mendalam pada riset terhadap isu-isu yang menjadi

Y Uprioritas penerbitan surat kabar, yang kemudian dikenal sebagai

studi Agenda Setting.

A B• George H. Mead (Filsafat dan Psikologi): ia banyak terpengaruh
RDewey dan Cooley dengan menempatkan komunikasi sebagai

basis sosialisasi. Melalui pendekatan ilmu jiwa sosial, Mead
mengakui komunikasi sebagai hal yang paling mendasar bagi
hubungan antarmanusia.

• Kurt Lewin (Psikologi): Lewin adalah ilmu wan Jerman keturunan
Yahudi, mengajar di Universitas Berlin. Ketika Nazi berkuasa
tahun 1933, ia melarikan diri dan masuk ke University of Iowa.
Wilbur Schramm adalah salah seorang muridnya. Lewin, yang
juga terpengrauh pemikiran Freud, dengan menggunakan

2

Pengantar Ilmu Komunikasi

studi eksperimen banyak mengkaji dinamika kelompok dalam
hubungannya dengan komunikasi. la juga menaruh perhatian
terhadap studi gatekeeping tentang pengendalian arus informasi
melalui saluran komunikasi hingga akhir hayatnya 1947.

• Nobert Weiner (Matematika): lahir pada 1894, meraih doktor
pada usia 19 tahun. Pada 1919, menjadi profesor matematika
di MIT. la juga tertarik mempelajari fisika, jaringan saraf, dan
kedokteran jiwa. Ketika PD II pecah, Weiner mengembangkan

TIteori Cybernetics. Dalam proyek itu ia bekerja sama dengan

Warren Weaver serta John Neuman dari Princeton University, yang
kelak mencetuskan komputer pertama ENIAC. Weiner meninggal

Apada 1964, mewarisi teori cybernetics yang membahas tentang

kelanjutan arus informasi dilihat dari segi recording, encoding,
storage, transmisi, dan diseminasi antara satu sistem dengan

SWsistem lainnya.
• Harold D. Laswell (Ilmu Politik): lahir pada 1902, di usia 16 tahun
menjadi mahasiswa University of Chicago. la banyak dipengaruhi

A John Dewey, George Mead, dan Robert Park. la adalah ahli
Iilmu sosial Amerika pertama yang tertarik pada bidang

psikoanalisis dari Sigmund Freud. Kontribusi Lasswell pada ilmu

D komunikasi banyak ditemukan dalam bukunya Propaganda and
U Communication in World History, yang memuat formulasi yang

kelak banyak digunakan dalam riset komunikasi massa: who,
says what, in with channel, to whom, with what effect.

• Paul F. Lazarsfeld (Matematika dan Sosiologi): lahir 1901, meraih
gelar doktor ilmu matematika dari University of Viena, Austria,
pada 1920. Ketika Nazi Jerman datang tahun 1933, ia keluar dari
Austria. Pada 1939, Lazarsfeld masuk ke Columbia University,
New York, sebagai profesor sosiologi. Seperti halnya Lewin,
Lazarsfeld terpengaruh pemikiran Freud yang menyebabkannya
tertarik melakukan studi terhadap sumber-sumber perilaku.
Ketika itu, radio menjadi kehidupan utama masyarakat Amerika
dan ia aktif melakukan riset di bidang khalayak dan efek dengan
metode survei dan interview. Kegiatan ini memberi kontribusi

3

Bab I: Sejarah, Definisi dan Tingkatan Proses Komunikasi

terhadap ilmu komunikasi dan menjadikan riset di bidang
komunikasi sebagai usaha yang melembaga. la memformulasi
teori komunikasi dua langkah (two-step-flow), bahwa pengaruh
media sangat kecil terhadap perilaku pemilihan dibanding
dengan saluran antarpribadi yang mengandalkan peran pemuka
pendapat (opinion leader).

• Carl I. Hovland (Psikologi Eksperimen): apabila pelopor
komunikasi sebelumnya banyak dipengaruhi pemikiran Eropa,
Hovland dapat dikatakan murni Amerika. Ketika PD II meletus,
ia dipanggil kantor penerangan AS untuk mempelajari pengaruh
film terhadap moral tentara. Hovland mengkaji pengaruh film
dari segi kredibilitas sumber, penyajian pesan dalam satu sisi
(one-side) atau dua sisi (two-side), aspek kekuatan dan efeknya
terhadap tentara. Kelak, eksperimen Hovland banyak memberi
manfaat dalam studi komunikasi persuasif.

• Claude E. Shannon (Elektronika): lahir 1916, meraih gelar
sarjana muda di Michigan dan meraih doktor dari MIT. Di sini,

Aia menjadi murid Norbert Weiner, walau tidak terlalu banyak

berhubungan dengan dosennya itu. Sebagai sarjana elektronika,

DShannon lebih banyak menghabiskan waktu di laboratorium Bell.
UKontribusi Shannon terhadap ilmu komunikasi adalah tulisannya

yang membicarakan teori informasi. Bersama Weaver, ia

Y Umengembangkan the Mathematical Theory of Communication,

memperkenalkan model komunikasi yang kelak banyak dikutip

A Bsarjana komunikasi dan dipandang sebagai model komunikasi
Rpertama yang dilukiskan secara visual.

• Wilbur Schramm (Kesusastraan): lahir pada 1908, memperoleh
gelar master dari Harvard University dan doktor bidang
kesusastraan Amerika dari University of Iowa. la mengajar mata
kuliah creative writing. Ketika PD II pecah, ia bekerja di kantor
penerangan angkatan perang AS, di mana ia bertemu Lasswell.
Empat tahun kemudian, ia pindah ke University of Ilionis,
mendirikan lembaga pendidikan dan riset komunikasi. Di sini,
Schramm pertama kali menerima mahasiswa program doktor

4

Pengantar Ilmu Komunikasi

dalam bidang komunikasi pada 1950. la mengabdi pada bidang
komunikasi hingga akhir hayatnya, 1987. Schramm adalah
orang pertama yang menjalin bidang-bidang ilmu sosial seperti
psikologi sosial, antropologi, ilmu politik, dan ekonomi untuk
pengembangan ilmu komunikasi.

• Everett M. Rogers (Sosilogi Pedesaan): meraih gelar master di
Iowa University dan melanjutkan studinya di bidang sosiologi.
Meraih doktor pada 1957, saat Scramm meluluskan doktor

TIangkatan pertama di bidang ilmu komunikasi. Disertasi Rogers

membicarakan difusi inovasi pada masyarakat pedesaan
Iowa. Pada 1964, ketika pindah ke Michigan University, Rogers

Abersama David K. Berlo - doktor komunikasi angkatan pertama

yang diluluskan Schramm pada 1957 - membina jurusan ilmu
komunikasi.

SWC. Definisi komunikasi
Komunikasi, sebagai kata yang abstrak, pada dasarnya sulit

A didefinisikan. Komunikasi memiliki sejumlah arti. Para pakar telah
membuat banyak upaya untuk mendefinisikan komunikasi. Namun,
Imenetapkan satu definisi tunggal terbukti tidak mungkin dan tidak
berguna, utamanya melihat pada berbagai ide yang dibawa dalam
Distilah itu. Definisi mana yang kita pilih, tergantung kegunaannya,
U dalam hal apa definisi itu kita perlukan.
Dalam tahap awal pembahasan ini, cobalah Anda kaji, manakah
di antara peristiwa di bawah ini yang merupakan obyek kajian ilmu
komunikasi?

1. Suatu petang Anda berdiri takjub di tepi padang ilalang dan
berkata,” Wahai rumput yang bergoyang, sungguh indah
pemandangan yang kau berikan padaku di petang ini...”

2. Suatu hari Anda berkunjung ke makam kakek Anda. Sambil
menabur bunga, lirih Anda berkata, ”Kakek, jika selama hidup
cucumu ini selalu membuatmu kesal, maafkanlah...”

3. Suatu malam Anda berdoa, ”Ya Allah, maafkanlah segala kesalahan
Ibu dan Bapakku...”

5

Bab I: Sejarah, Definisi dan Tingkatan Proses Komunikasi

4. Anda berkata pada kucing kesayangan, ”Pus, mari sini, biar aku
elus”. Kucing itu, sambil mengibas ekor, datang menghampiri.

5. Anda berkata kepada seorang teman, ”Wah, maaf, kemarin saya
lupa menelepon”.

6. Teman Anda tertawa-tawa. Kepada teman Anda yang menjadi
pasien RS Jiwa itu, Anda bertanya, ”Apa kabar, bagaimana
kesehatanmu?”

Manakah di antara peristiwa di atas yang menjadi obyek kajian ilmu
komunikasi? Untuk dapat mengidentifikasi hal ini, kita perlu memiliki
satu definisi komunikasi yang dapat kita pegang bersama. Definisi ini
kita perlukan guna memberi pengertian dan pembatasan tentang
komunikasi dan ilmu komunikasi yang kita maksud.

Komunikasi: Definisi dan Obyek Kajian
Untuk menyatukan pemahaman, mari kita definisikan komunikasi
sebagai usaha penyampaian pesan antarmanusia, dan karenanya,
kita nyatakan ilmu komunikasi sebagai ilmu yang mempelajari usaha

Apenyampaian pesan antar manusia. Syarat suatu ilmu, sebagaimana

disimpulkan pada bagian terdahulu, harus memiliki obyek kajian;

Ddi mana obyek kajian itu harus terdiri dari satu golongan masalah

yang sama sifatnya (Poedjawijatna, 1983; Hatta, 1987). Obyek Ilmu

UKomunikasi adalah komunikasi itu sendiri, yakni usaha penyampaian
Y Upesan antarmanusia.
A BKembali pada enam peristiwa di atas, berdasarkan definisi yang

kita gunakan, dapat kita nyatakan bahwa ilmu komunikasi hanya

Rmengkaji peristiwa nomor lima. Karena, hanya peristiwa nomor lima

yang mengkaji perilaku manusia (obyek materia), yakni dalam hal
penyampaian pesan antarmanusia (obyek forma). Ilmu komunikasi
tidak mengkaji penyampaian pesan kepada makhluk yang bukan
manusia, walau tidak dipungkiri bahwa manusia juga menyampaikan
”pesan” kepada makhluk yang bukan manusia - seperti kepada hewan
atau tumbuhan dan bahkan Tuhan - biarlah hal itu menjadi obyek
kajian ilmu yang lain.

Jika halnya demikian, bagaimanakah dengan peristiwa nomor 6?

6

Pengantar Ilmu Komunikasi

Bukankah penerima pesan, kawan yang sedang dirawat di rumah sakit
jiwa itu adalah manusia juga?

Tiga Kategori Definisi Komunikasi
Tahun 1976, Dance dan Larson mengumpulkan 126 definisi komunikasi
yang berlainan. Saat ini, jumlah itu telah meningkat lebih banyak lagi.
Namun, Dance dan Larson mengidentifikasi tiga dimensi konseptual
penting yang mendasari perbedaan dari ke-126 definisi temuannya itu;

TI(1) Tingkat observasi atau derajat keabstarakannya: yang bersifat umum,
misalnya definisi yang menyatakan bahwa komunikasi adalah proses
Ayang menghubungkan satu bagian dengan bagian lainnya dalam
kehidupan. Yang bersifat terlalu khusus, misalnya definisi yang
menyatakan bahwa komunikasi adalah alat untuk mengirimkan pesan

SWmiliter, perintah, dan sebagainya melalui telepon, telegraf, radio, kurir,
dan sebagainya.
(2) Tingkat kesengajaan: yang mensyaratkan kesengajaan, misalnya

A definisi yang menyatakan bahwa komunikasi adalah situasi-situasi
yang memungkinkan suatu sumber mentransmisikan suatu pesan
Ikepada seorang penerima dengan disadari untuk mempengaruhi
perilaku penerima. Sedangkan definisi yang mengabaikan kesengajaan,
Dmisalnya dari Code (1959), yang menyatakan komunikasi sebagai proses
U yang membuat sesuatu dari yang semula dimiliki oleh seseorang atau
monopoli seseorang menjadi dimiliki dua orang atau lebih.
(3) Tingkat keberhasilan dan diterimanya pesan: yang menekankan
keberhasilan dan diterimanya pesan, misalnya definisi yang menyatakan
bahwa komunikasi adalah proses pertukaran informasi untuk
mendapatkan saling pengertian. Sedangkan yang tidak menekankan
keberhasilan, misalnya definisi yang menyatakan bahwa komunikasi
adalah proses transmisi informasi (lihat Littlejohn, 2002).

Kata atau istilah “komunikasi” (Bahasa Inggris “communication”) berasal
dari Bahasa Latin “communicatus” yang berawal dari kata ”communico”
yang berarti “berbagi” atau “menjadi milik bersama”. Dengan demikian, 
kata komunikasi menurut kamus bahasa mengacu pada suatu upaya
yang bertujuan untuk mencapai kebersamaan(Stuart, 1983).

7

Bab I: Sejarah, Definisi dan Tingkatan Proses Komunikasi

Menurut  Webster New Collogiate Dictionary  dijelaskan bahwa
komunikasi adalah “suatu proses pertukaran informasi di antara
individu melalui sistem lambang-lambang, tanda-tanda atau
tingkah laku”. 

Berikut ini adalah bebarapa definsi tentang ilmu komunikasi yang
dikemukakan oleh para ahli sebagai berikut :

Hovland, Janis & Kelley Komunikasi adalah suatu proses melalui
mana seseorang (komunikator) menyampaikan stimulus (biasanya
dalam bentuk kata-kata) dengan tujuan mengubah atau membentuk
perilaku orang-orang lainnya (khalayak).

Berelson & Steiner Komunikasi adalah suatu proses penyampaian
informasi, gagasan, emosi, keahlian, dan lain-lain melalui penggunaan
simbol-simbol seperti kata-kata, gambar, angka-angka, dan lain-lain.

Harold Laswell Komunikasi pada dasarnya merupakan suatu proses
yang menjelaskan “siapa”  “mengatakan “apa”  “dengan saluran apa”,
“kepada siapa” , dan “dengan akibat apa”  atau “hasil apa”.(who says

Awhat in which channel to whom and with what effect).
DBarnlund Komunikasi timbul didorong oleh kebutuhan-kebutuhan

untuk mengurangi rasa ketidakpastian, bertindak secara efektif,

Umempertahankan atau memperkuat ego.
Y UWeaver Komunikasi adalah seluruh prosedur melalui mana pikiran

seseorang dapat mempengaruhi pikiran orang lainnya.

A BGode Komunikasi adalah suatu proses yang membuat sesuatu dari
Rsemula yang dimiliki oleh seseorang (monopoli seseorang) menjadi

dimiliki oleh dua orang atau lebih. 

Dari berbagai definisi tentang ilmu  komunikasi tersebut di atas,
terlihat bahwa para ahli memberikan definisinya sesuai dengan sudut
pandangnya dalamelihat komunikasi. Masing-masing memberikan
penekanan arti, ruang lingkup, dan konteks yang berbeda.Hal ini
menunjukkan bahwa, ilmu komunikasi sebagai bagian dari ilmu sosial
adalah suatu ilmu yang bersifat multi-disipliner. Definisi Hovland
Cs, memberikan penekanan bahwa tujuan komunikasi adalah

8

Pengantar Ilmu Komunikasi

mengubah atau membentuk perilaku. Definisi Berelson dan Steiner,
menekankan bahwa komunikasi adalah proses penyampaian, yaitu
penyampaian informasi, gagasan, emosi, keahlian, dan lain-lain.

Definisi Laswell, secara eksplisit dan kronologis menjelaskan tentang
lima komponen yang terlibat dalam komunikasi, yaitu :

- siapa (pelaku komunikasi pertama yang mempunyai inisiatif atau
sumber.

TI- mengatakan apa ( isi informasi yang disampaikan)

-   kepada siapa (pelaku komunikasi lainnya yang dijadikan sasaran
penerima)

- melalui saluran apa (alat/saluran penyampaian informasi)

A- dengan akibat/hasil apa (hasil yang terjadi –pada diri penerima)
SWDefinisi Laswell ini juga menunjukkan bahwa komunikasi itu adalah

suatu upaya yang disengaja serta mempunyai tujuan. Definisi Gode,
memberi penekanan pada proses penularanpemilikan, yaitu dari
yang semula (sebelum komunikasi) hanya dimiliki oleh satu orang

A kemudian setelah komunikasi menjadi dimiliki oleh dua orang atau
Ilebih. Definisi Barnlund, menekankan pada tujuan komunikasi, yaitu

untuk mengurangi ketidakpastian, sebagai dasar bertindak efektif,

Ddan untuk mempertahankan atau memperkuat ego.
U Berdasarkan definisi-definisi tentang komunikasi tersebut di atas,

dapat diperoleh gambaran bahwa komunikasi mempunyai beberapa
karakteristik sebagai berikut :

Komunikasi adalah suatu proses Komunikasi sebagai suatu proses
artinya bahwa komunikasi merupakan serangkaian tindakan atau
peristiwa yang terjadi secara berurutan (ada tahapan atau sekuensi)
serta berkaitan satu sama lainnya dalam kurun waktu tertentu.

Komunikasi adalah suatu upaya yang disengaja serta mempunyai
tujuan. Komunikasi adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara 
sadar, disengaja, serta sesuai dengan tujuan atau keinginan dari
pelakunya.

Komunikasi menuntut adanya partisipasi dan kerja sama dari

9

Bab I: Sejarah, Definisi dan Tingkatan Proses Komunikasi

para pelaku yang terlibat kegiatan komunikasi akan berlangsung
baik apabila pihak-pihak yang berkomunikasi  (dua orang atau lebih)
sama-sama ikut terlibat dan sama-sama mempunyai perhatian yang
sama terhadap topik pesan yang disampaikan.

Komunikasi bersifat simbolis Komunikasi pada dasarnya merupakan
tindakan yang dilakukan dengan menggunakan lambang-lambang.
Lambang yang paling umum digunakan dalam komunikasi antar
manusia adalah bahasaverbal dalam bentuk kata-kata, kalimat,
angka-angka atau tanda-tanda lainnya.

Komunikasi bersifat transaksional Komunikasi pada dasarnya
menuntut dua tindakan, yaitu memberi dan menerima. Dua tindakan
tersebut tentunya perlu dilakukan secara seimbang atau porsional.

Komunikasi menembus faktor ruang dan waktu Maksudnya adalah
bahwa para peserta atau pelaku yang terlibat dalam komunikasi tidak
harus hadir pada waktu serta tempat yang sama. Dengan adanya
berbagai produk teknologi komunikasi seperti telepon, internet,

Afaximili, dan lain-lain, faktor ruang dan waktu tidak lagi menjadi

masalah dalam berkomunikasi.

DD. Tingkatan Proses Komunikasi
UMenurut Denis McQuail, secara umum kegiatan/proses komunikasi
Y Udalam masyarakat berlangsung dalam 6 tingkatan sebagai berikut :
A BKomunikasi intra-pribadi (intrapersonal communication) Yakni

proses komunikasi yang terjadi dalam diri seseorang, berupa

Rpengolahan informasi melalui pancaindra dan sistem syaraf.Contoh

: berpikir, merenung, menggambar, menulis sesuatu, dll.

Komunikasi antar-pribadi (interpersonal communication) Yakni
kegiatan komunikasi yang dilakukan secara langsung antara
seseorang dengan orang lainnya.Misalnya percakapan tatap muka,
korespondensi, percakapan melalui telepon, dsbnya.

Komunikasi dalam kelompok (group communication) Yakni kegiatan
komunikasiyangberlangsungdiantarasuatukelompok.Padatingkatan
ini, setiap individu yang terlibat masing-masing berkomunikasi sesuai

10

Pengantar Ilmu Komunikasi

dengan peran dan kedudukannya dalam kelompok. Pesan atau
informasi yang disampaikan juga menyangkut kepentingan seluruh
anggota kelompok, bukan bersifat pribadi.Misalnya, ngobrol-ngobrol
antara ayah, ibu, dan anak dalam keluarga, diskusi guru dan murid di
kelas tentang topik bahasan, dsbnya.
Komunikasi antar-kelompok/asosiasi Yakni kegiatan komunikasi
yang berlangsung antara suatu kelompok dengan kelompok lainnya.
Jumlah pelaku yang terlibat boleh jadi hanya dua atau beberapa

TIorang, tetapi masing-masing membawa peran dan kedudukannya

sebagai wakil dari kelompok/asosiasinya masing-masing.
Komunikasi Organisasi Komunikasi organisasi mencakup kegiatan

Akomunikasi dalam suatu organisasi dan komunikasi antar organisasi.

Bedanya dengan komunikasi kelompok adalah bahwa sifat organisasi

SWorganisasi lebih formal dan lebih mengutamakan prinsip-prinsip
efisiensi dalam melakukan kegiatan komunikasinya.
Komunikasi  dengan masyarakat secara luas Pada tingkatan ini

A kegiatan komunikasi ditujukan kepada masyarakat luas. Bentuk
kegiatan komunikasinya dapat dilakukan melalui dua cara :
IKomunikasi massa Yaitu komunikasi melalui media massa seperti
radio, surat kabar,  TV, dsbnya. Langsung atau tanpa melalui media
UDmassa Misalnya ceramah, atau pidato di lapangan terbuka.

11

RAYUDBAU

12

TIIIBAB
Fungsi dan Prinsip
Komunikasi
AA. Fungsi Komunikasi
SWSecara umum fungsi Komunikasi adalah :

1. Dapat menyampaikan pikiran atau perasaan
2. Tidak terasing atau terisolasi dari lingkungan

A 3. Dapat mengajarkan atau memberitahukan sesuatu
4. Dapat mengetahui atau mempelajari dari peristiwa di
I lingkungan
5. Dapat mengenal diri sendiri
D 6. Dapat memperoleh hiburan atau menghibur orang lain.
U 7. Dapat mengurangi atau menghilangkan perasaan tegang
8. Dapat mengisi waktu luang

9. Dapat menambah pengetahuan dan merubah sikap serta

perilaku kebiasaan

10. Dapat membujuk atau memaksa orang lain agar berpendapat

bersikap atau berperilaku sebagaimana diharapkan.

Deddy Mulyana dalam bukunya Ilmu komunikasi suatu pengantar
mengutip Kerangka berpikir William I. Gorden mengenai fungsi-
fungsi komunikasi yang dibagi menjadi empat bagian. Fungsi-fungsi
suatu peristiwa komunikasi (communication event) tampaknya tidak
sama sekali independen, melainkan juga berkaitan dengan fungsi-
fungsi lainnya, meskipun terdapat suatu fungsi dominan. 

13

Bab II: Fungsi dan Prinsip Komunikasi

FUNGSI KOMUNIKASI SOSIAL komunikasi itu penting membangun
konsep diri kita, aktualisasi diri, kelangsungan hidup untuk
memperoleh kebahagiaan, terhindar dari tekanan.Pembentukan
konsep diriKonsep diri adalah pandangan kita mengenai siapa diri kita
dan itu hanya bisa kita peroleh lewat informasi yang diberikan orang
lain kepada kita.  Pernyataan eksistensi diri Orang berkomunikasi
untuk menunjukkan dirinya eksis. Inilah yang disebut aktualisasi diri
atau pernyataan eksistensi diri. Ketika berbicara, kita sebenarnya
menyatakan bahwa kita ada. 

FUNGSI KOMUNIKASI EKSPRESIF  Komunikasi ekspresif dapat
dilakukan sejauh komunikasi tersebut menjadi instrumen untuk
menyampaikan perasaan-perasaan  (emosi kita) melalui pesan-
pesan non verbal.  

FUNGSI KOMUNIKASI RITUAL Komunikasi ritual sering dilakukan
secara kolektif. Suatu komunitas sering melakukan upacara-upacara
berlainan sepanjang tahun dalam acara tersebut orang mengucapakan

Akata2 dan menampilkan perilaku yang bersifat simbolik. 
DFUNGSI KOMUNIKASI INSTRUMENTAL Komunikasi instrumental 

mempunyai beberapa tujuan umum: menginformasikan, mengajar,

Umendorong, mengubah sikap dan keyakinan dan mengubah

perilaku atau menggerakkan tindakan dan juga untuk menghibur

Y U(persuasif) Suatu peristiwa komunikasi sesungguhnya seringkali
A Bmempunyai fungsi-fungsi tumpang tindih, meskipun salah satu
Rfungsinya sangat menonjol dan mendominasi.

B. Prinsip – Prinsip Komunikasi

Prinsip-prinsip komunikasi seperti halnya fungsi dan definisi
komunikasi mempunyai uraian yang beragam sesuai dengan konsep
yang dikembangkan oleh masing-masing pakar. Istilah prinsip oleh
William B. Gudykunst disebut asumsi-asumsi komunikasi. Larry A.
Samovar dan Richard E.Porter menyebutnya karakteristik komunikasi.
Deddy  Mulyana, Ph.D membuat istilah baru yaitu prinsip-prinsip

14

Pengantar Ilmu Komunikasi

komunikasi. Terdapat 12 prinsip komunikasi yang dikatakan sebagai
penjabaran lebih jauh dari definisi dan hakekat komunikasi yaitu :

Prinsip 1 : Komunikasi adalah suatu proses simbolik.
Komunikasi adalah sesuatu yang bersifat dinamis, sirkular dan tidak
berakhir pada suatu titik, tetapi terus berkelanjutan.

Prinsip 2 : Setiap prilaku mempunyai potensi komunikasi.
Setiap orang tidak bebas nilai, pada saat orang tersebut tidak

TIbermaksud mengkomunikasikan sesuatu, tetapi dimaknai oleh orang

lain maka orang tersebut sudah terlibat dalam proses berkomunikasi.
Gerak tubuh, ekspresi wajah (komunikasi non verbal) seseorang
dapat dimaknai oleh orang lain menjadi suatu stimulus.

APrinsip 3 : Komunikasi punya dimensi isi dan hubungan.

Setiap pesan komunikasi mempunyai dimensi isi dimana dari dimensi

SWisi tersebut kita bisa memprediksi dimensi hubungan yang ada
diantara pihak-pihak yang melakukan proses komunikasi. Percakapan
diantara dua orang sahabat  dan antara dosen dan mahasiswa di

A kelas berbeda memiliki dimesi isi yang berbeda.
IPrinsip 4 : Komunikasi itu berlangsung dalam berbagai tingkat

kesengajaan.

DSetiap tindakan komunikasi yang dilakukan oleh seseorang bisa
terjadi mulai dari tingkat kesengajaan yang rendah artinya tindakan

U komunikasi yang tidak direncanakan (apa saja yang akan dikatakan
atau apa saja yang akan dilakukan secara rinci dan detail), sampai pada
tindakan komunikasi yang betul-betul disengaja (pihak komunikan
mengharapkan respon dan berharap tujuannya tercapai)

Prinsip 5 : Komunikasi terjadi dalam konteks ruang dan waktu.
Pesan komunikasi yang dikirimkan oleh pihak komunikan baik secara
verbal maupun non-verbal disesuaikan dengan tempat, dimana
proses komunikasi itu berlangsung, kepada siapa pesan itu dikirimkan
dan kapan komunikasi itu berlangsung.

Prinsip 6 : Komunikasi melibatkan prediksi peserta komunikasi.
Tidak dapat dibayangkan jika orang melakukan tindakan komunikasi
di luar norma yang berlaku di masyarakat. Jika kita tersenyum maka

15

Bab II: Fungsi dan Prinsip Komunikasi

kita dapat memprediksi bahwa pihak penerima akan membalas dengan
senyuman, jika kita menyapa seseorang maka orang tersebut akan
membalas sapaan kita. Prediksi seperti itu akan membuat seseorang
menjadi tenang dalam melakukan proses komunikasi.

Prinsip 7 : Komunikasi itu bersifat sistemik.
Dalam diri setiap orang mengandung sisi internal yang dipengaruhi
oleh latar belakang budaya, nilai, adat, pengalaman dan pendidikan.
Bagaimana seseorang berkomunikasi dipengaruhi oleh beberapa
hal internal tersebut. Sisi internal seperti lingkungan keluarga dan
lingkungan dimana dia bersosialisasi mempengaruhi bagaimana dia
melakukan tindakan komunikasi.

Prinsip 8 : Semakin mirip latar belakang sosial budaya semakin
efektiflah komunikasi.
Jika dua orang melakukan komunikasi berasal dari suku yang sama,
pendidikan yang sama, maka ada kecenderungan dua pihak tersebut
mempunyai bahan yang sama untuk saling dikomunikasikan. Kedua
pihak mempunyai makna yang sama terhadap simbol-simbol yang

Asaling dipertukarkan.
DPrinsip 9 : Komunikasi bersifat nonsekuensial.

Proses komunikasi bersifat sirkular dalam arti tidak berlangsung satu

Uarah. Melibatkan respon atau tanggapan sebagai bukti bahwa pesan

yang dikirimkan itu diterima dan dimengerti.

Y UPrinsip 10 : Komunikasi bersifat prosesual, dinamis dan transaksional.
A BKonsekuensi dari prinsip bahwa komunikasi adalah sebuah proses
Radalah komunikasi itu dinamis dan transaksional. Ada proses saling

memberi dan menerima informasi diantara pihak-pihak yang
melakukan komunikasi.

Prinsip 11 : komunikasi bersifat irreversible.
Setiap orang yang melakukan proses komunikasi tidak dapat
mengontrol sedemikian rupa terhadap efek yang ditimbulkan oleh
pesan yang dikirimkan. Komunikasi tidak dapat ditarik kembali, jika
seseorang sudah berkata menyakiti orang lain, maka efek sakit hati
tidak akan hilang begitu saja pada diri orang lain tersebut.

16

Pengantar Ilmu Komunikasi

Prinsip 12 : Komunikasi bukan panasehat untuk menyelesaikan
berbagai masalah.
Dalam arti bahwa komunikasi bukan satu-satunya obat mujarab yang
dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah.

C. Hakekat Komunikasi
Memahami komunikasi berarti memahami apa yang terjadi selama
komunikasi berlangsung, mengapa itu terjadi, manfaat apa yang

TIdirasakan, akibat-akibat apa yang ditimbulkannya, apakah tujuan

dari aktifitas berkomunikasi sesuai dengan apa yang diinginkan,
memahami hal-hal yang dapat mempengaruhi dan memaksimalkan

Ahasil-hasil dari kejadian tersebut.

Menurut Anwar Arifin (1988:17), komunikasi merupakan suatu

SWkonsep yang multi-makna. Makna komunikasi dapat dibedakan
berdasarkan:

Komunikasi sebagai proses sosial Komunikasi pada makna ini ada

A dalam konteks ilmu sosial. Dimana para ahli ilmu sosial melakukan
penelitian dengan menggunakan pendekatan komunikasi yang
Isecara umum menfokuskan pada kegiatan manusia dan kaitan pesan
dengan perilaku.  
DHarold D. Lasswell meneliti masalah identifikasi simbol dan image
U yang bertolak belakang dengan realitas/efek pada opini publik.
Berkaitan dengan efek-efek teknik propaganda pada perang dunia 1
(1927). Beliau seorang ahli politik, meneliti dengan cara meyebarkan
leaflet mengenai perang. 

Kurt Lewin meneliti fungsi-fungsi komunikasi pada kelompok sosial
informal. Lewin meneliti tipe-tipe gatekeeper yang dilakukan oleh
pemimpin-pemimpin autokratik, demokratik. Lewin juga meneliti
individu-individu yang ada pada kelompok-kelompok penekan dan
individu-individu yang berada pada kelompok (members group).
Soearang ahli psikologi. 

Carl Hovland meneliti kredibilitas sumber (komunikator) hubungannya
dengan efek persuasi (perubahan sikap). Hovland adalah peneliti

17

Bab II: Fungsi dan Prinsip Komunikasi

yang memperkenalkan penelitian-peneltian eksperimental dalam
komunikasi massa. Seorang ahli sosiologi, meneliti melalu pemutaran
film berbeda kepada 2 kelompok berbeda, dan melihat efek dari film
tersebut terhadap individu.  Kredibiltas terdiri dari:

1. Expert (ahli dalam bidang tersebut)
2. Competency (memiliki kompetensi)
3. Skill (harus memiliki kemampuan dalam bidang nya)
4. Trust (harus bisa di percaya)

Paul F.Lazarsfeld mengungkapkan hubungan antara status sosial,
ekonomi, mass media exposure dan pengaruh interpersonal atau
efek pengetahuan, sikap dan perubahan perilaku.

Teknik-teknik analisis yang digunakan oleh para peneliti tersebut
memberikan contoh bagaimana menjelaskan sistem komunikasi
dalam konteks proses sosial.

Komunikasi sebagai Peristiwa Dalam hal ini komunikasi mempunyai
pengertian, bahwa komunikasi merupakan gejala yang dipahami dari

Asudut bagaimana bentuk dan sifat terjadinya. Peristiwa komunikasi

dapat diklasifikasikan berdasarkan kriteria tertentu. Ada yang

Dmembedakan komunikasi massa dengan komunikasi tatap muka,
Ukomunikasi verbal dan non verbal, komunikasi yang menggunakan

media dan tanpa media.  

Y UKomunikasi sebagai Ilmu Struktur ilmu pengetahuan meliputi aspek
A Baksiologi, epistomologi dan ontologi. Aksiologi mempertanyakan

dimensi utilitas (faedah, peranan dan kegunaan). Epistomologi

Rmenjelaskan norma-norma yang dipergunakan ilmu pengetahuan

untuk membenarkan dirinya sendiri. Sedangkan ontologi mengenai
struktur material dari ilmu pengetahuan. 

Komunikasi sebagai kiat atau keterampilan Komunikasi dipandang
sebagai skill yang oleh individu dipergunakan untuk melakukan
profesi komunikasi. Perkembanagan dunia komunikasi di
Indonesia pada masa yang akan datang menunjukkan prospek
yang semakin cerah. Dengan demikian, masalah-masalah yang
berhubungan dengan profesi komunikasi tetap menjadi agenda

18

Pengantar Ilmu Komunikasi

penting.  Antara komunikasi dan bidang profesional terdapat kaitan
yang signifikan. Dalam menunjang suatu profesi atau karir yang
menuntut kemampuan pemahaman pada sifat dasar komunikasi,
berkomunikasi secara  kompeten dan efektif diperlukan dalam bidang
kemampuan berkomunikasi (speech communication), komunikasi
massa, komunikasi organisasi, komunikasi politik, public relations,
periklanan, penyiaran (broadcasting) dan pemasaran.  
Pengetahuan dan kemampuan komunikasi adalah dasar untuk

TIkualitas kepemimpinan. Merupakan hal pokok untuk hubungan

interpersonal, mempengaruhi dan perkembangan informasi
dalam organisasi. Komunikasi juga memainkan peran penting

Adalam perencanaan, pengambilan keputusan, pemikiran strategis,
AUSDWImemperoleh pengetahuan teknis dan menilai hasil.

19

RAYUDBAU

20

BAB Proses
dan
TIIIIUnsur-unsur
Dasar Komunikasi
AA. Proses Komunikasi
SWSecara linear proses komunikasi sedikitnya melibatkan empat elemen

atau komponen sbb:
1. Sumber/pengirim pesan/ komunikator yakni: seseorang atau

A sekelompok orang atau suatu organisasi/institusi yang mengambil
Iinisiatif menyampaiakan pesan

2. Pesan, berupa lambang atau tanda seperti kata-kata tertulis atau

D secara lisan, gambar, angka, gestura (gerakan).
3. Saluran, yakni sesuatu yang dipakai sebagai alat penyampaian/

U pengiriman pesan (misalnya telepon, radio, surat, surat kabar,
majalah, TV, gelombang udara dalam konteks komunikasi antar

pribadi secara tatap muka)

4. Penerima/komunikan, yakni seseorang atau sekelompok orang

atau organisasi/ institusi yang dijadikan sasaran penerima pesan.

Di samping keempat elemen tersebut di atas (lazim disebut sebagai
model S-M-C-R atau Source-Message-Channel-Receiver, ada 3 (tiga)
elemen atau faktor lainnya yang juga penting dalam proses komunikasi,
yakni :

1. Efek/akibat/ dampak/ hasil yang terjadi pada pihak penerima/
komunikan

21

Bab III: Proses dan Unsur-unsur Dasar Komunikasi

2. Umpan balik/ feedback, yakni tanggapan balik dari pihak
penerima/ komunikan atas pesan yang diterima.

3. Gangguan /noise, yakni faktor-faktor fisik atau psikologis yang
dapat mengganggu atau menghambat kelancaran proses
komunikasi.

Secara sederhana proses komunikasi dapat digambarkan sebagai
berikut :

Sumber/ pesan Penerima/ Efek/akibat/

penerima saluran Sumber hasil

a AMessages

Source/receiver Encoding Channel Decoding Source/receiver

Interpreting AYUDBUMessages Interpreting
RChannel
Decoding Encoding
Channel Channel

Keterangan :

Source : Sumber pengirim pesan

Encoding : Membentuk kode-kode pesan

Decoding : Memecahkan/membaca kode-kode pesan

Interpreting : Menginterpretasikan kode pesan

Messages : Pesan

Channel : Saluran

Receiver : Penerima pesan

Feedback : Umpan balik

22

Pengantar Ilmu Komunikasi

Proses komunikasi yang digambarkan diatas dapat dijelaskan

demikian : pertama, pihak sumber membentuk (encode) pesan dan

menyampaikannya melalui satu saluran tertentu ( misalnya melalui

surat, telepon, gelombang udara) jika komunikasi berlangsung

secara tatap muka. Kemudian pihak penerima mengartikan dan
menginterpretasikan pesan tersebut. Apabila ia (penerima) punya
tanggapan maka ia akan membentuk pesan dan menyampaikannya
kembali kepada sumber.

TITanggapan yang disampaikan penerima pesan kepada sumber disebut

sebagai umpan balik. Pihak sumber kemudian akan mengartikan dan
menginterpretasikan tanggapan tadi, dan kembali ia akan melakukan

Apembentukan dan penyampaian pesan baru. Demikianlah proses ini

terus berlanjut secara sirkuler, dimana kedudukan sebagai sumber dan
penerima berlaku secara bergantian.

SWMenurut Wilbur Schramm (1973), suatu proses atau kegiatan
komunikasi akan berjalan baik apabila terdapat overlaping of interest
(pertautan minat dan kepentingan) diantara sumber dan penerima

A pesan.
DIA
U referenceFFrraammeeooffM FraFmraemoefof B
Reference Reference
reference

Overlapping of Interest

A dan B : para pelaku komunikasi
M : message/pesan

Untuk terjadinya overlaping of interest dituntut adanya persamaan
(dalam tingkat yang relatif) dalam hal kerangka referensi (frame of
reference) dari kedua pelaku komunikasi (sumber, penerima). Yang
dimaksud dengan kerangka referensi disini, antara lain menunjukkan
pada tingkat pendidikan, pengetahuan, latar belakang budaya,

23

Bab III: Proses dan Unsur-unsur Dasar Komunikasi

kepentingan, orientasi. Semakin besar tingkat persamaan dalam hal
kerangka referensi, semakin besar pula overlaping of interest, dan
ini berarti akan semakin mudah proses komunikasi berlangsung.

Sebagai contoh : Si A seorang mahasiswa ingin berbincang-bincang
soal perkembangan nilai valuta asing dalam kaitannya dengan
pertumbuhan ekonomi. Bagi si A tentunya akan lebih mudah dan
lancar apabila pembicaraan mengenai hal tersebut dilakukan dengan
si B yang juga sama-sama mahasiswa. Seandainya si A membicarakan
hal tersebut dengan si C, seorang pemuda desa tamatan SD, tentu
proses komunikasinya tidak berjalan sebagaimana diharapkan si A,
karena antara si A dengan si C terdapat perbedaan yang menyangkut
tingkat pengetahuan, pengalaman, budaya, orientasi dan mungkin
juga kepentingannya.

Contoh di atas, memberikan gambaran bahwa proses komunikasi
akan berjalan baik atau mudah apabila diantara para pelaku
komunikasi yang terlibat terdapat banyak persamaan dalam

Ahal kerangka referensi. Namun demikian, tidak berarti bahwa

komunikasi baru terjadi apabila kerangka referensi dari masing-

Dmasing pelaku (sumber dan penerima) relatif sama. Artinya, apabila
Ukita ingin berkomunikasi dengan baik dengan seseorang maka kita

harus mengolah dan menyampaikan pesan dalam bahasa dan cara-

Y Ucara lain yang sesuai dngan tingkat pengetahuan, pengalaman,

orientasi dan latar belakang budayanya. Dengan kata lain pihak

A Bsumber perlu mengenali karakteristik individual, sosial dan budaya
Rdari pihak penerima.

Dalam praktek, komunikasi yang terjadi antara sumber dan
penerima ini sering tidak dapat berjalan dengan baik karena ada
gangguan (noise). Gangguan yang dimaksud disini umumnya
menunjukkan pada faktor-faktor fisik ataupun psikologis yang dapat
mempengaruhi penyampaian pesan. Suara gaduh atau bising,
gema suara yang timbul karena konstruksi ruangan, suhu udara
yang panas sehingga mempengaruhi tingkat konsentrasi, adalah
contoh-contoh fisik yang dapat menngganggu proses komunikasi.

24

Pengantar Ilmu Komunikasi

Sementara faktor-faktor psikologis yang dapat mengganggu proses
komunikasimisalnya rasa takut, „grogi“ atau „emosi“ (marah).

TIA M Bfeedback
A feedback
noise

ASWA dan B : pihak yang terlibat dalam kegiatan komunikasi
M : pesan
IBerdasarkan tingkat partisipasi para pelaku yang terlibat, proses
Dkomunikasi dapat dibagi dalam 2 (dua) jenis atau bentuk Komunikasi
U satu arah (one way communication) dan Komunikasi dua arah (two
way communication). Komunikasi satu arah adalah suatu bentuk

proses komunikasi dimana yang aktif terlibat hanyalah pihak sumber.

Pihak penerima pesan bersifat pasif dalam arti hanya menerima saja

semua pesan yang disampaikan sumber tanpa memberikan umpan

balik berupa tanggapan, reaksi atau pendapat atas pesan-pesan

yang diterimanya. Penyampaian pesan melalui media massa seperti

radio, TV, surat kabar, majalah, lazimnya disebut komunikasi satu

arah. Sementara itu pada komunikasi dua arah sumber dan penerima

masing-masing terlibat aktif dalam penyampaian pesan dan umpan

balik. Proses komunikasi antar pribadi, seperti percakapan secara tatap

muka antara dua orang atau lebih atau pembicaraan melalui telepon,

lazimnya bersifat dua arah.

25

Bab III: Proses dan Unsur-unsur Dasar Komunikasi

A. Unsur-unsur Komunikasi

Komunikasi telah kita definisikan sebagai usaha penyampaian pesan
antarmanusia. Dari definisi ini terlihat bahwa untuk dapat terjadi proses
komunikasi minimal terdiri dari tiga unsur utama: pengirim pesan,
pesan itu sendiri, serta target penerima pesan. Namun, komunikasi
bukan semata terdiri atas tiga unsur itu. Perhatikan kasus berikut ini!

Surat bagi Kekasih
Anda menuntut ilmu di negeri seberang, rindu pada kekasih. Karena
keterbatasan dana, Anda putuskan menggunakan surat sebagai
medium pengantar pesan. Kekasih menerima surat Anda. la pun
sama rindunya, membalas surat Anda sambil menangis. Tanpa sadar,
ia meneteskan air mata, jatuh pada surat yang ditulisnya. Anda
menerima surat itu. Namun, pada bagian tertentu, tulisan kekasih
Anda tidak terbaca, luntur terkena tetesan air matanya.

AKasus di atas mengindikasikan adanya unsur-unsur komunikasi sebagai

berikut :

D(a) Anda sebagai penyampai pesan,
U(b) Pesan yang Anda sampaikan,

(c) Surat sebagai medium pengantar pesan,

Y U(d) Kekasih Anda sebagai penerima pesan,

(e) Efek atau pengaruh pesan yang membuat kekasih Anda

A Bmenangis,
R(f) Jawaban kekasih Anda yang ditulis dengan menggunakan surat

sebagai medium,
(g) Adanya gangguan pada tulisan di surat itu karena terteteskan air

matanya, serta
(h) Anda yang menerima jawaban dari kekasih.

Berikut ini adalah pembahasan atas masing-masing unsur tersebut:
1. Pengirim Pesan: Komunikator

Pengirim pesan yang dimaksud di sini adalah manusia yang

26

Pengantar Ilmu Komunikasi

mengambil inisiatif dalam berkomunikasi; disini kita sebut komunikator.
Pesan disampaikan komunikator untuk mewujudkan motif komunikasi.
Karena itu, komunikator kita definisikan sebagai manusia berakal budi
yang berinisiatif menyampaikan pesan untuk mewujudkan motif
komunikasinya. Lebih jauh tentang motif komunikasi akan dibahas
kemudian.

Dilihat dari jumlahnya, komunikator dapat terdiri dari :
(a) satu orang,

TI(b) banyak orang dalam pengertian lebih dari satu orang, serta

(c) massa.

AApabila lebih dari satu orang - yakni banyak orang - di mana mereka

relatif saling kenal sehingga terdapat ikatan emosional yang kuat dalam

SWkelompoknya, maka kumpulan banyak orang ini kita sebut kelompok
kecil. Apabila lebih dari satu orang - atau banyak orang - relatif tidak
saling kenal secara pribadi dan karenanya ikatan emosionalnya kurang
kuat, maka kita sebut sebagai kelompok besar atau publik.

A Namun, apabila banyak orang - atau lebih dari satu orang ini - memiliki
Itujuan yang sama dan untuk mencapai tujuan tersebut terdapat

pembagian kerja di antara para anggotanya, maka wadah kerja sama

Dyang terbentuk sebagai kesatuan banyak orang ini lazim kita sebut
U organisasi. Organisasi dilihat dari tujuan pendiriannya, ada yang

bermotif komersial mengejar laba (misalnya dalam bentuk badan
hukum perseroan terbatas) atau bermotif ideal yang bersifat nirlaba
(misalnya lembaga swadaya masyarakat). Jadi, selain komunikator
dapat berupa banyak orang dalam bentuk kelompok kecil dan
kelompok besar, juga dapat berbentuk organisasi. Misalnya, dalam
tataran komunikasi massa, komunikator biasanya adalah organisasi
penerbitan, yakni tim redaksi surat kabar.

Sementara itu, sebagai bentuk ”banyak orang” lainnya, massa
mengandung dua pengertian. Apabila banyak orang berada di satu
tempat yang sama, kemudian terjadi peristiwa yang menyebabkan
menurunnya kesadaran masing-masing individu sehingga menimbulkan
”jiwa massa”- yaitu ketika satu orang berteriak ”pukul” dan semua

27

Bab III: Proses dan Unsur-unsur Dasar Komunikasi

orang memukul; satu orang teriak ”bakar” dan semua tanpa pikir
membakar; satu orang teriak ”bunuh” dan semua pun membunuh
- maka ini adalah massa dalam pengertian pertama, yang dianut
ilmu jiwa sosial. Massa dalam pengertian kedua adalah banyak
orang yang tersebar dalam area geografis relatif luas, tidak harus
berada di tempat yang sama, namun memiliki minat dan perhatian
yang sama. Untuk menjangkau massa dalam pengertian kedua ini,
agar pesan dapat diterima dalam waktu yang relatif sama, maka
media yang digunakan disebut media massa. Disini, massa yang
dimaksud cenderung pada pengertian kedua, kecuali disebutkan
lain.
Pada buku lain, pengirim pesan atau komunikator biasa disebut
pengirim saja atau disebut juga sumber. Sebagian buku juga
menyebut pengirim sebagai encoder. Dalam buku ini, encoder
tidak didefinisikan sebagai manusia yang berinisiatif mengirimkan
pesan guna mewujudkan motif komunikasinya.
Encoder, disini diartikan sebagai alat penyandi; dan encoding

Aadalah proses penyandian, yang disandikan adalah pesan. Kelak

kita akan membicarakan lebih jauh tentang proses penyandian

D(encoding) dan alat penyandi (encoder) ini saat mengupas pesan
RAYU BUdibagianlain.

28

Pengantar Ilmu Komunikasi

Satu Banyak orang Kelompok
orang Homogen, saling kenal Kecil

Banyak BIkaantaynakEomraosnigonal kuat Kelompok
Besar/ publik
Komunikator
Heterogen, tidak saling kenal
SWATIMassa Orang
Motif Ideal :
Ikatan Emosional rendah Organisasi LSM, Yayasan
Banyak orang Motif Komersil:
Perseroan Terbatas
Punya Tujuan sama,

Ada pembagian kerja
Banyak orang

Di tempat dan waktu sama

Peristiwa

- menurunkan kesadaran individu
Banyak orang

- menimbulkan jiwa massa
Tersebar dalam area geografis luas
A IDengan demikian, komunikator dapat terdiri dari satu orang,
D banyak orang (kelompok kecil, kelompok besar/publik, organisasi),

U dan massa sebagaimana terlihat pada gambar di atas.
Komunikator Dilihat dari Jumlahnya

1. Penerima Pesan: Komunikan

Kembali pada kasus di awal bagian ini. Dalam kasus itu, ketika
kekasih Anda menerima pesan yang Anda sampaikan melalui
surat, kekasih Anda berperan sebagai penerima pesan.

Disini, penerima pesan kita sebut komunikan. Komunikan kita
definisikan sebagai manusia berakal budi, kepada siapa pesan
komunikator ditujukan. Dalam proses komunikasi, utamanya
dalam tataran antarpribadi, peran komunikator dan komunikan
bersifat dinamis, saling berganti. Ketika kekasih Anda menulis
surat sebagai jawaban atas surat Anda, ia telah bertindak sebagai

29

Bab III: Proses dan Unsur-unsur Dasar Komunikasi

komunikator-2. Ketika Anda menerima surat yang ditulis kekasih, dari
kacamata kekasih Anda itu, Anda adalah komunikannya, sehingga
Anda kita sebut komunikan-2, demikian seterusnya.

Dalam komunikasi yang dinamis, peran ini saling dipertukarkan. Karena
itu, uraian tentang komunikator juga berlaku pada unsur komunikan,
bahwa komunikan dapat terdiri dari satu orang, banyak orang
(kelompok kecil, kelompok besar, termasuk dalam wujud organisasi),
dan massa. Karenanya pula, dilihat dari jumlah komunikator dan
komunikannya, maka proses komunikasi dapat terjadi dalam sembilan
kemungkinan, yaitu:

- antara satu orang dengan satu orang (saya dengan Anda),

- antara satu orang dengan banyak orang (saya dengan satu kelas
siswa)

- antarasatuorangdenganmassa(sayabertindakselakukomunikator
massa yang menyampaikan pesan melalui media massa).

A- antara banyak orang dengan satu orang (sekelompok siswa
berbicara kepada saya),

D- antara banyak orang dengan banyak orang (sekelompok siswa
dengan kelompok lainnya), d

U- antara banyak orang dengan massa (sekelompok polisi menca-
Y Unangkan antikorupsi, menyampaikan pesan melalui media
A Bmassa).
R- antara massa dengan satu orang (khalayak pembaca media massa

mempertanyaan penyataan saya di media massa).

- antara massa dengan banyak orang (khalayak media massa
mempertanyakan sikap sekelompok polisi yang katanya anti-
korupsi)

- antara massa dengan massa (sebagian khalayak massa pembaca
Tempo yang setuju atas suatu pemberitaan, sementara sebagian
khalayak lainnya tidak setuju atas pemuatan berita di majalah
itu).

30

Pengantar Ilmu Komunikasi

Jumlah kemungkinan di atas akan makin beragam manakala kita lebih

jauh mengurai unsur ”banyak orang” atas kelompok kecil, kelompok

besar/publik, dan organisasi. Misal, komunikasi antara satu orang

dengan organisasi terjadi ketika seorang pelanggan (komunikator)

mengajukan ketidakpuasannya atas kinerja produk suatu organisasi
produsen (komunikan) yang baru ia beli. Maka, manakala perusahaan
produsen tersebut melalui petugas humasnya memberikan jawaban
atas ketidakpuasan konsumen, terjadilah komunikasi antara organisasi

TI(produsen) selaku komunikator dengan satu orang (pelanggan) selaku

komunikan. Lebih jauh tentang manusia komunikan akan dibahas pada
bagian lain.
SWAKomunikator
AUDIKomunikan Satu orang
Banyak orang

Massa
Satu orang
Banyak orang
Massa

Proses Komunikasi dilihat dari Kemungkinan
jumlah Komunikator dan Komunikan

Seperti yang kita pahami, bahwa komunikan disebut juga penerima.
Dalam konteks komunikasi massa, komunikan lazim disebut khalayak,
tujuan (destination), pemirsa, pendengar, pembaca, target sasaran.
Dalam komunikasi pemasaran disebut target pasar atau target konsumen.
Sebagian buku lain menyebutkan bahwa penerima adalah decoder. Namun
dalam pembahasan ini, decoder tidak diartikan sebagai manusia kepada
siapa pesan komunikator ditujukan, melainkan adalah alat penyandi balik;
dan decoding adalah proses penyandian balik, yang disandibalikkan adalah

31

Bab III: Proses dan Unsur-unsur Dasar Komunikasi

pesan. Kelak kita akan membicarakan lebih jauh tentang proses
penyandian balik (encoder) dan alat penyandi (decoder) ini.

1. Pesan
Pesan pada dasarnya bersifat abstrak. Untuk membuatnya konkret
agar dapat dikirim dan diterima oleh komunikan, manusia dengan
akal budinya menciptakan sejumlah lambang komunikasi berupa
suara, mimik, gerak-gerik, bahasa lisan, dan bahasa tulisan. Pesan
bersifat abstrak; komunikan Anda tidak akan tahu apa yang ada
dalam benak Anda sampai Anda mewujudkannya dalam salah
satu bentuk atau kombinasi lambang-lambang komunikasi ini.
Karena itu, lambang komunikasi disebut juga bentuk pesan, yakni
wujud konkret dari pesan, berfungsi mewujudkan pesan yang
abstrak menjadi konkret.

Suara, mimik, dan gerak gerik lazim digolongkan dalam
pesan nonverbal, sedangkan bahasa lisan dan bahasa tulisan
dikelompokkan dalam pesan verbal.

AAwalnya manusia berkomunikasi hanya dengan mimik dan

gerak gerik serta suara yang relatif tanpa makna, kecuali untuk

Dmempertegas mimik dan gerak gerik. Pesan disampaikan
Ukomunikator kepada komunikan untuk mewujudkan motif

komunikasi: apa yang ia pikir dan rasakan. Karena itu, pesan kita

Y Udefinisikan sebagai segala sesuatu, verbal maupun nonverbal, yang

disampaikan komunikator kepada komunikan untuk mewujudkan

A Bmotif komunikasinya.
RPenekanan terhadap motif komunikasi dianggap penting, karena

pembahasan ini menganut pandangan bahwa obyek kajian ilmu komunikasi
adalah penyampaian pesan secara sengaja, walau derajat kesengajaan itu
sulit ditentukan. Selain bentuk pesan, pemahaman atas makna pesan dan
penyajian pesan juga penting untuk dikaji. Makna pesan terkait dengan
makna denotatif, yakni makna formal yang biasanya tertera sebagaimana
di kamus, sedangkan makna konotatif terkait dengan konotasi dari
lambang komunikasi yang digunakan. Selain itu, cara penyajian dan teknik
penyajian pesan juga merupakan sesuatu yang mutlak diperhatikan agar

32

Pengantar Ilmu Komunikasi

Suara

Nonverbal Mimik

Bentuk Pesan Lambang komunikasi Gerak-gerik

TIPenyajian Pesan Denotatif Verbal Gerak-gerik
Konotatif Gerak-gerik
Pesan Makna Pesan

A Dimensi Pesan Cara Penyajian
Struktur Penyajian
1. Saluran Komunikasi dan Media Komunikasi

SWSaluran komunikasi adalah jalan yang dilalui pesan komunikator
untuk sampai ke komunikannya. Terdapat dua jalan agar pesan
komunikator sampai ke komunikannya, yaitu tanpa media

A (nonmediated communication yang berlangsung face-to-face,
tatap muka) atau dengan media. Media yang dimaksud di sini
Iadalah media komunikasi. Media merupakan bentuk jamak dari
medium. Medium komunikasi kita artikan sebagai alat perantara
D yang sengaja dipilih komunikator untuk menghantarkan pesannya
U agar sampai ke komunikan. Jadi, unsur utama dari media
komunikasi adalah pemilihan dan penggunaan alat perantara yang

dilakukan komunikator dengan sengaja. Artinya, hal ini mengacu

kepada pemilihan dan penggunaan teknologi media komunikasi.

Dalam komunikasi tatap muka, saluran atau jalan yang dilalui pesan

komunikator untuk sampai ke komunikannya adalah gelombang

cahaya atau gelombang suara. Dengan pengertian media di atas,

yaitu alat perantara yang sengaja dipilih komunikator untuk

menghantarkan pesan komunikator agar sampai ke komunikannya,

maka gelombang cahaya dan gelombang suara tidak termasuk

media komunikasi, melainkan alternatif saluran komunikasi,

karena manusia tidak melakukan pemilihan dengan sengaja atas

gelombang cahaya dan suara.

33

Bab III: Proses dan Unsur-unsur Dasar Komunikasi

Media komunikasi dilihat dari jumlah target komunikannya dapat
dibedakan atas media massa dan nonmedia massa. Media massa
dilihat dari waktu terbitnya dapat dibedakan atas media massa
periodik dan media massa nonperiodik. Periodik berarti terbit
teratur pada waktu-waktu yang telah ditentukan sebelumnya.
Media massa periodik dapat dibedakan atas yang elektronik
(radio, TV) dan non-elektronik atau cetak (surat kabar, majalah).
Media massa nonperiodik dimaksudkan pada media massa yang
bersifat eventual, tergantung pada event tertentu. Setelah event
usai, selesai pulalah penggunaannya. Untuk itu, media massa
non-periodik dapat dibedakan atas manusia (juru kampanye atau
sales promotion girl) dan benda (poster, spanduk, leaflet, baligo).
Kembali kepada nonmedia massa. Dilihat dari sifatnya, dapat
dibedakan atas nonmedia massa manusia (kurir pembawa pesan)
dan nonmedia massa benda. Nonmedia massa benda dapat
dibedakan atas yang elektronik (telepon, faks) dan yang non-
elektronik (surat). Perkembangan teknologi komunikasi terkini,

Ayakni teknologi komputer dengan internetnya, melahirkan media

yang bersifat multimedia. Dikatakan multimedia karena hampir

Dseluruh bentuk media komunikasi yang telah dikenal umat

manusia menyatu dalam elektronik digitalnya. Di internet kita

Udapat menemukan surat elektronik, i-phone (telepon internet),

surat kabar/majalah elektronik, radio internet, TV internet,

Y Ubahkan kegiatan tatap muka melalui internet (video conference).
A BKembali pada komunikasi langsung tatap muka. Pada dasarnya,
Ryang dilakukan adalah aktivitas komunikasi. Aktivitas komunikasi

tatap muka ini bentuknya bermacam-macam, mulai dari
perbincangan, wawancara, konseling, rapat, seminar, lokakarya,
hingga pameran di mana target komunikan (calon konsumen) dapat
berbincang langsung tatap muka dengan wakil dari perusahaan
guna membicarakan produk yang dipamerkan. Gambar berikut
mengurai berbagai bentuk media dan saluran komunikasi yang
kita singgung di atas.

34

Pengantar Ilmu Komunikasi

- Pertemuan tatap muka - Forum

- Diskusi panel - Rapat (dengan berbagai

Langsung Aktivitas jenisnya)

tatap muka - Ceramah - Simposium

Saluran Komunika Elektron Radio, TV,
si Peri-oKdoiknferensi pers ik F-ilSmeminar
ATIkomunikasi
Dengan Media Komuni Cetak Surat Kabar,
media Massa kaNsion Komuni KomMunaijkaalashi
periodik/ MKoakmnausuisniai
Non Eventual SPG, Juru kampanye
Media kasi Komunikasi
Massa
KBoemnudani Spanduk, Leaflet,Umbul2,
kasi Booklet,Baligo

Manusia KKuormir/uMniassangg Komunikasi
kasi er
Komuni Telepon/fax
Bkeansdia Elektron Komunikasi

Komuni ik KSoumruatnikasi
Non-

KoEmlekutnrionik
SW1. Efek Komunikasi
Efek komunikasi kita artikan sebagai pengaruh yang ditimbulkanSaluran dan Media Komunikasi
pesan komunikator dalam diri komunikannya. Terdapat tiga

A tataran pengaruh dalam diri komunikan, yaitu kognitif (seseorang
Imenjadi tahu tentang sesuatu), afektif (sikap seseorang terbentuk,

misalnya setuju atau tidak setuju terhadap sesuatu), dan konatif

D (tingkah laku, yang membuat seseorang bertindak melakukan
sesuatu). Lebih jauh tentang efek komunikasi dan komunikasi

U efektif akan kita bahas di Bagian-10.
Umumnya, kita mengenal tiga bidang studi utama di bawah
program studi ilmu komunikasi, yaitu periklanan, kehumasan,
dan jurnalistik. Ilmu komunikasi, sebagaimana diutarakan,
mempelajari penyampaian pesan antarmanusia. Bagaimana cara
menyampaikan pesan agar ide, barang, atau jasa yang dijual laku
sebanyak-banyaknya; maka hal ini dipelajari dalam bidang studi
periklanan/advertising. Bagaimana cara menyampaikan pesan
agar publik internal maupun eksternal memberikan dukungan
yang positif dan terus-menerus kepada organisasi; hal ini dipelajari
dalam bidang studi humas/public relations.

Bagaimana cara menyampaikan pesan melalui media massa agar

35

Bab III: Proses dan Unsur-unsur Dasar Komunikasi

dipahami sebagaimana adanya; maka hal ini dipelajari dalam bidang
studi jurnalistik/ journalistic.

Efek Kognitif — Tahu
Afektif — Sikap: setuju/tidak setuju

Konatif — Tingkah laku nyata

Efek Komunikasi

1. Umpan Balik

Umpan balik dapat kita maknai sebagai jawaban komunikan
atas pesan komunikator yang disampaikan kepadanya. Dalam
komunikasi yang dinamis, sebagaimana diutarakan, komunikator

Adan komunikan terus-menerus saling bertukar peran. Karenanya,

umpan balik pada dasarnya adalah pesan juga, yakni ketika

Dkomunikan berperan sebagai komunikator-2. Karenanya,

pembahasan tentang umpan balik pada dasarnya sama dengan

Upembahasan kita tentang pesan.
RAY BUPesan
Komunikator Komunikan

Komunikan-2 Komunikator 2

feedback

36

BAB

TIIV
Model Dasar
Komunikasi
AI. Pengertian dan Fungsi Model

Apa yang dimaksud dengan model? Apakah model sama atau

SWberbeda dengan teori? Dalam buku-buku dan jurnal jurnal
komunikasi, masih banyak ditemui kerancuan tentang penggunaan
konsep teori dan model. Akibatnya pembaca menjadi sulit untuk

A membedakan yang mana yang disebut teori dan yang mana yang
disebut sebagai model. Bahkan tidak jarang ditemui teori X disebut
Isebagai model x atau sebaliknya. Meskipun penjelasan dan batasan
tentang kedua konsep tersebut masih merupakan sesuatu yang
Ddapat diperdebatkan, untuk keperluan buku ini uraian tentang
U teori dan model yang diberikan oleh Littlejohn (1983) dan Hawes
(1975) akan dijadikan sebagai patokan.

Menurut Littlejohn (1983: 12) “In a broad sense the term model
can apply to any symbolic representation of a thing, process, or
idea” (dalam pengertian luas pengertian model menunjukkan
setiap representasi simbolis dari suatu benda, proses atau
gagasan/ide). Pada level konseptual model merepresentasikan
ide-ide dan proses. Dengan demikian model bisa berbentuk
gambar-gambar grafis, verbal atau maternatika. Biasanya model
dipandang sebagai analogi dari beberapa fenomena. fcrbcdaan
antara teori dan model menurut Littlejohn dan Hawes (1983)
adalah, teori merupakan penjelasan (explanation), sedangkan
model hanya merupakan representasi (representation). Dengan
demikian, model komunikasi dapat diartikan sebagai representasi

37

Bab IV: Model Dasar Komunikasi

dari suatu peristiwa komunikasi. Melalui model komunikasi bisa
dilihat faktor-faktor yang terlibat dalam proses komunikasi. Akan
tetapi, model tidak berisikan penjelasan mengenai hubungan
dan interaksi antara faktor-faktor atau unsur-unsur yang menjadi
bagian dari model. Penjelasannya diberikan oleh teori. Ini berarti
terdapat kaitan antara teori dan model.Menurut Deutsh (1966),
model dalam konteks ilmu pengetahuan sosial, mempunyai empat
(4) fungsi. Pertama, fungsi mengorganisasikan. Artinya, model
membantu kita mengorganisasikan sesuatu hal dengan cara
mengurutu­ rutkan serta mengaitkan satu bagian/sistem dengan
bagian sistem lainnya, sehingga kita memperoleh gambaran
yang menyeluruh, tidak sepotong-­sepotong. Aspek lainnya dari
fungsi pertama ini adalah, bahwa model memberikan gambaran
umum tentang suatu hal dalam kondisi-kondisi tertentu. Kedua,
model membantu menjelaskan. Meskipun model pada dasarnya
tidak berisikan penjelasan, namun model membantu kita dalam
menjelaskan tentang suatu hal melalui penyajian informasi
yang sederhana. Tanpa model, informasi tentang suatu hal akan

Atampak rumit atau tidak jelas. Ketiga, fungsi “heuristik”. Artinya

melalui model, kita akan dapat mengetahui sesuatu hal secara

Dkeseluruhan. Karena, model membantu kita dengan memberikan
Ugambaran tentang komponen-komponen pokok dari sebuah

proses atau sistem. Keempat, fungsi prediksi. Melalui model, kita

Y Udapat memperkirakan tentang hasil atau akibat yang akan dapat

dicapai.

A BOleh karena itu, dalam dunia ilmiah model ini sangat penting,
Rkarena dapat dipergunakan sebagai dasar bagi para peneliti

dalam merumuskan hipotesis, yakni pernyataan-pernyataan yang
berisikan penjelasan mengenai kemungkinan adanya hubungan
sebab-akibat antara satu faktor dengan faktor-faktor lainnya.

Komunikasi adalah suatu proses yang dinamis dan melibatkan
banyak unsur atau faktor. Kaitan antara satu unsur/faktor dengan
unsur/faktor lainnya dapat bersifat struktural atau fungsional.
Dengan demikian, model-model komunikasi juga memberikan
gambaran kepada kita tentang struktur dan hubungan fungsional

38

Pengantar Ilmu Komunikasi

dari unsur-unsur/ faktor-faktor yang ada dalam sistem. Pengertian
struktur menunjuk pada tatanan kedudukan dan garis hubungan
antara satu unsur/faktor dengan unsur-unsur/faktor-faktor lainnya
yang ada dalam sebuah sistem. Pengertian struktur menunjuk pada
tatanan kedudukan dan garis hubungan antara satu unsur/faktor
dengan unsur-unsur/faktor-faktor lainnya dalam sebuah sistem.
Pengertian fungsional menunjuk pada tugas dan peran dari setiap
unsur/faktor dalam sebuah sistem. Oleh karena itu, melalui model,
kita akan dapat memahami secara mudah dan komprehensif

TImengenai struktur dan fungsi dari unsur-unsur/faktor-faktor yang

terlibat dalam proses komunikasi, baik dalam konteks individual, di
antara dua orang atau lebih, kelompok/organisasi ataupun dalam

Akonteks komunikasi dengan masyarakat secara luas.

Sebagai pengantar, contoh-contoh model komunikasi yang akan

SWdibahas dalam Bab ini hanyalah terbatas pada beberapa model
yang tergolong kelompok model-model dasar dan kelompok model
pengaruh personal, penyebaran dan dampak komunikasi massa.
Model-model dasar yang akan diuraikan adalah: (1) model komunikasi

A intrapribadi dan komunikasi antarpribadi dari Barnlund, (2) model
komunikasi klasik dari Lasswell, (3) model komunikasi sirkuler dari
IOsgood dan Schramm, (4) model komunikasi dari Webner, (5) model
komunikasi dari Riley & Riley, (6) model ABX Newcomb, (7) model
Dkomunikasi dari Shannon dan Weaver, dan (8) model komunikasi
U DeFleur. Model-model pengaruh personal, penyebaran dan dampak
komunikasi yang akan dibahas adalah: (1) model S-R dari DeFleur, (2)
model pengaruh psikologis TV dari Comstock, (3) model komunikasi
massa dua tahap dari Katz dan Lazarfeld, serta (4) model “spiral
keheningan” dari Noelle-Neumann.
A. Model Komunikasi Barlund
Dean Barlund, seorang ahli komunikasi Amerika Serikat membuat
dua model komunikasi, yaitu: model komunikasi intrapersonal
(intrapribadi) dan model komunikasi antarpribadi. Gambaran
mengenai kedua model tersebut adalah sebagai berikut:

39

Bab IV: Model Dasar Komunikasi

1. Model Komunikasi Intrapribadi (Intrapersonal Communication
Model)
Komunikasi intrapribadi sebagaimana telah dijelaskan di bagian
depan adalah komunikasi yang terjadi dalam diri seseorang.
Pengertian komunikasi di sini menunjuk pada proses pengolahan
dan pembentukan informasi melalui sistem syaraf dan otak
manusia sehubungan dengan adanya stimulus yang ditangkap
melalui panca indra. Proses berpikir (mencerna dan memahami
suatu simbol), serta melakukan reaksi atas suatu stimulus,
adalah bagian dari proses komunikasi yang terjadi dari dalam diri
manusia. Jalannya proses komunikasi intrapribadi ini, menurut
Barnlund dapat digambarkan sebagai berikut:

AYUDBAUKeterangan:

P = Person (orang)

RD = Decoding (pemecahan arti kode)

E = Encoding (pembentukan kede)
Cpu = Public cues (isyarat publik)
Cpr = Private cues (isyarat pribadi)
Cbeh-nv = Nonverbal behavioral cues (isyarat tingkah laku nonverbal)
+, 0 = Valensi positif, netral, negatif.

Gambar model di atas menjelaskan bahwa pada dasarnya tingkah
laku nonverbal seseorang apakah bervalensi positif, netral, atau
negatif, dipengaruhi oleh isyarat-isyarat pribadi dan publik yang

40

Pengantar Ilmu Komunikasi

dialami atau sampai kepada dirinya. Rasa gembira karena baru
mendapat kiriman uang, atau perasaan senang karena habis
makan goreng ayam yang enak, adalah contoh isyarat pribadi yang
bervalensi positif (Cpr+). Ruangan kuliah yang dingin karena ber-
AC, atau tempat duduknya yang rapi, bersih, dan empuk, adalah
contoh-contoh isyarat publik yang bervalensi positif (Cpu+).
Apabila contoh­contoh di atas dialami oleh seorang mahasiswa
yang akan kuliah maka begitu masuk dan duduk di ruang kuliah
kemungkinan ia akan tampak ceria, mengangguk-anggukkan

TIkepalanya tanda gembira, atau bersiul kecil pertanda senang

(Cbeh-nv+).
Dalam kenyataannya, seseorang tentu saja akan mengalami

Aberbagai isyarat (baik pribadi, ataupun publik) yang bervalensi

positif, netral maupun of gatif. Namun, menurut model ini,
semua isyarat ini setelah di-decode, akan membentuk (encode)

SWsuatu isyarat tingkah laku nonverbal tertentu (positif, netral atau
negatif).

A 2. Model Komunikasi Antarpribadi (Interpersonal Communication
UDIModel)

M = Message (pesan)
Cbeh-v = Verbal Behavioral Cues (Isyarat tingkah laku verbal)

41

Bab IV: Model Dasar Komunikasi

Proses komunikasi antarpribadi seperti digambarkan dalam model di
atas, pada dasarnya merupakan kelanjutan daripada proses komunikasi
intrapribadi sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya. Ada dua elemen
tambahan, yakni pesan (M) dan isyarat tingkah laku verbal (Cbeh-v).

Dengan demikian pola dan bentuk komunikasi yang terjadi antara dua
orang dipengaruhi oleh hasil proses komunikasi intrapribadi yang terjadi
dalam dirinya masing-masing.

B. Model Laswell

Harold D. Lasswell, adalah seorang ilmuwan politik yang juga tertarik
mendalami komunikasi. Bidang studi yang ditekuninya terutama yang
menyangkut propaganda dan komunikasi politik. Karena kontribusinya
yang besar terhadap perkembangan ilmu komunikasi, sebagaimana telah
dijelaskan dalam Bab 1, oleh Wilbur Schramm dipandang sebagai salah
seorang dari empat tokoh yang mendapat sebutan The Founding Fathers.

AMenurut Lasswell, persoalan komunikasi menyangkut 5 (lima) pertanyaan

sederhana sebagai berikut:

DWHO? (siapa?)

SAYS WHAT? (mengatakan apa?)

UIN WHICH CHANNELS? (melalui saluran apa?)
YTO WHOM? (kepada siapa?)
UWITH WHAT EFFECT? (dengan akibat apa?)
A BFormula Lasswell tersebut di atas secara sederhana dapat digambarkan dalam
Rmodel sebagai berikut.
1 2 4 5 6

Siapa Mengatakan Dengan Kepada Dengan
apa saluran apa siapa akibat apa

Gambar 3.3.

42


Click to View FlipBook Version