gbh'flzli, & 9oa' Salolar,
dan syariat beliau tetap langgeng sampai HarifCamat' Dan yang
tersisa adalah puru *iioddii(pembaru) dari kalangan para ulama
yang menjehstur, ,yuriut kepada manusia dan mengaiar mereka
upu"yur,g tia* *"r"L ketahui. SesudahNabi Muhammad ,g, tidak
ua, iugi"rtusan Allah, yang ada hanyalah para muiaddid (pembaru)
Agama dari para ulama.
Nabi ffi bersabda,
.k"-; 4 \W:i {r ,FU ,f ,r\t uv $it ,# \-ar 3t
,,Sesungguhnya Atlah mengutus untuk umat ini di setiap ujung
seratus tahun (satu iWd) orang yang memPerbarui agamanya untuknya"'r
Nabi s juga bersabda, .rq;trr $'t tra;;ltwl
"sesungguhnya para ulama adalah pewaris para nabi'"2
Para ulama dari kalangan umat ini meneruskan tugas Rasu-
membimbing
lullah s dalam menjetaskur, dut menerangkan serta
setelah Nabi M. Hal ini tercantum di
*ury"*f.aU tidak aia nabi
dalam al-Qur'an, Allah tlt5 berfirman'
4'4t';v-, $ ifi,#5y
,,Alcnn tetapi dia adalah Rasul Altah dan penutuP Para nabi." (Al-
Ahzab:40).
Nabi M,iugabersabda,
#,d1t fe 6t ,&;'fii ,rk" ,i-Dtj ;:y.k €g dk fL
.,3X &;n
T;Di;lhi;iraiii;"wb!ir,alah;ynhai,'tid;kh;aa.lfan.moI-ilgeoohirrA"arnbuiuarDi-"ei"aimi*w-a-funifdiiiii,iidK'oa,t-laaiiibmti.,q"swolh-.-a',6{ha5ialh2air7hiaw:ibmadJyia,nBamhtakia"badnnmiotsao' Yl1eA8uhb7d4upz'ukHlaaurruoafleiiQrhaaham't#hi'-
dilI;Dwlina;irr;iaiw,;t_ian;Hoyia,.a3tst6;kai4a.1'hzn; aoTaaltne-iaTh;tiAraiibii'au;Da;lii,aii;;wki,"iutig;id;:a.,0K'.2lii"12l'q1n't!tqd*a"li-i,q'lMtBFmua"oib'rBa'ymdaaadbi-mldaaaa'lrg-hiH'hfaBta-dtaFsibtgasFdlaAallTbdauhhtla-aFaldait-q'buDhiaaai rmlad-laaa'
g{ahcflz,li, &9ow Sfui
"Sesungguhnya akan hadir sesudahku para pendusta sebanyak tiga
puluh, semuanya mengaku sebagai nabi, padahal aku adalah penutup
para nabi; tidak ada nabi sesudahku."l
Maka siapa yang meyakini bahwa sesudah Muhammad &
masih ada nabi, maka dia kafir; karena berarti dia mendustakan
Allah dan Rasulullah ffi, menyelisihi ijma' kaum Muslimin. Dari
sini maka para ulama menetapkan vonis kafir atas siapa yang
mengaku sebagai nabi sesudah Rasulullah SE, seperti Musailamah
al-Kadzdzab, al-Aswad al-Ansi dan orang-orang yang datang
kemudian yang mengaku sebagai nabi. Para ulama menetapkan
bahwa mereka kafir, dan para ulama juga menghukumi kafir
aliran Qadiyaniyah (Ahmadiah) yang meyakini kenabian Ghulam
Ahmad di Pakistan. Mereka adalah orang-orang kafir, keluar dari
Islam, karena mereka mengakui adanya rasul setelah Rasulullah
si, mereka kafir karena mereka meyakini bahwa Ghulam Ahmad
al-Qadiyani adalah seorang nabi, mereka disebut dengan eadiya-
niyah karena dinisbatkan kepadanya.
Rasulullah # adalah penutup para nabi, tidak ada nabi sesu-
dahnya. Ini adalah akidah yang wajib diyakini oleh setiap Muslim,
dia juga harus mendustakan siapa pun yang mengklaim kenabian
setelah diutusnya Rasulullah #. Adapun turunnya Nabi Isa ,,)sE di
akhir zaman, maka dia turun dengan syariat il.asulullah &, se-
hingga Nabi Isa tg 6d6luL pengikut Rasulullah #iyangberhukum
dengan syariat beliau si, Nabi Isa .Bw tidak membawa syariat baru,
dia termasuk pembaharu dan pengikut Muhammad t&,sehingga
saat dia turun di akhir zaman tidak bertentangan dengur, subdu
Nabi #,
4tfv .;
ut
"Aku adalah penutup para nabi."2 Dan Firman Allah clt5,
FdDTaaiitrqraiiwunmhaawy.udaaittaksDsa-TanSslaaoa'al'ueihlbhihHaAana,b,ttudnaaoDnY.4aaiw2nk5uhi2drdu;,ijsaaKhti-KtaTaahibrdimhzakdild-azFzaniib,taouKnlnei,thwanabaoll.-aMA2lZ-labFltagaitnahdiinmad,n',aBAlaBahbmambmasDdhazai!Sinak/lrZ'haaZaAalall,--
tami',no. L773.
Diriwayatkan oleh al-Bukhari, Kitab al-Manaqib, Bab Khatam an-Nabiyyin,
no. 3535; dan Muslim Kitab al-Fadha'il, Bab Dzikru Kaunihi * Khatai'an'-
.,!,KGrds^r-6rraDf.H, .
fAcrrT,&Ia-
ghhcnali,&9owSaluht,
4'';;;t;1v'$ jfr'#3*
"Akan tetapi dia adalah utusan Allah dan penutup nabi-nabi." (A1-
Ahzab:40), karena al-Masih akan turun ke bumi dan selama beliau
berada di bumi, beliau akan berhukum dengan syariat Rasulullah
M
O '#YJt 3r-i $aWiil Para rasul)
Nabi Muhammad M adalah sayyidul mursalin dan Rasul ter-
baik, sebagaimana beliau bersabda,
*is *Wt (Y"{ $t qrvl
"Aku adalah sayyid Bani Adam tanpa membanggal(an'"r
Beliau adalah sayyidpara rasul, dan beliau adalah Rasul yang
pating utama' Hal itularena Allah t]ts mengkhususkan beliau de-
risal ahnya kepada seluruh manusia, sedangkan
^ngfbuin.1aub.ir*suembealunm beliau hanya diutus kepada kaumnya saja secara
khusus, berbeda dengan Rasulullah #, Altah mengutusnya kepada
manusia seluruhnYa.
Keutamaan beliau atas para nabi juga terlihat di malam Isra'
di mana saat itu beliau shalat menjadi imam bagi mereka di Mas-
jidit Aqsha.2 Beliau kemudian naik ke langit ketujuh, dan derajat
ini tiaul diraih oleh nabi-nabi selainnya. Nabi ffi adalah nabi yang
paling utama secara mutlak.
Derajatparanabitidaksama/sebagianlebihutamadaripada
yang lain, sebagaimana Atlah tilt5 berfirman,
€;'e;.-,:" A6. e;k { ; e,6 iF
}63t'g)i
"i,
{'o.:li q:,'J.t1ti *}}i;; d,fut*t;i
'NDI;a;aimr;bi;wi.i;y,;aiy;yai;nah;,t;Knk;oalyta.nr2l:a2o2-/li2eqt2ih,i8"nM6;.md-uaisrnliisloma;siA,nh-nKbsyhjutaaa:tbdaD_atauarwilhw-uFaadda,aidtKssh'iAastab'aiblut,aHaBnsua'-rsbnauoiTnr'aaa4hn6fd+,7h3&Bi'ldaablqnfbilatT2inatn|knvhaaaydayaularri
hadits Abu Hurairah +&.
ffitlDadiinrbinwTyaa;yfdfaiat-rkiifarhn.arodili-ets,hAaKnl-ia;B"sbubk"ihnta4Mr;i;,aKi,l-iitkEa'!*oM"tanaabqrsibia.g'bl;i{nRsahsgultriBlaar,bgal,-Mnoi'r.a1i6'n2o, 'dan
thh'nili, & 9a,w Sal,aht,
"Rnsul-rasul itu Kami lebihkan sebagian dari merela atas sebagian
yang lain. Di antara mereka ada yang Allah berkata-kata langsung de-
ngannya dan sebagiannya Allah meninggiknnnya beberapa deraiat. Dan
Kami berikan kepada lsa putra Maryam beberapa mukjizat serta Kami
perkuat Dia dengan Ruhul Qudus." (Al-Baqarah: 253).
Para nabi berbeda-beda keutamaannya, namun kita tidak
boleh merendahkan nabi yang keutamaannya lebih rendah, kita
tidak patut menonjolkan sisi ini untuk merendahkannya, hal ini
tidak boleh, Nabi s bersabda, rqjll 3{ tSvt;r i
"langan membanding-bandingkan di antara para nabi."t
Nabi M juga bersabda, .t s,,,-Fy-& e:vwn
"langanlah kalian mengunggullunku atas Nabi Yunus bin Matta."2
Tidak boleh merendahkan nabi yang keutamaannya lebih
rendah, karena secara umum para nabi mempunyai keutamaan
dan kedudukan di sisi Allah tlt5, sekalipun benar bahwa sebagian
dari mereka lebih utama dari yang lain, namun hal ini tidak berarti
boleh merendahkan, karena semuanya mempunyai kedudukan di
sisi A1lah yang tidak dimiliki oleh selain para nabi.
O itva b1 ,F * 'J.t Aqii (Iman seorang hamba tidak sah
sebelum dia beriman kepada kerasulan beliau ffi)
Iman seorang hamba yang masih hidup tidak sah sehingga
Diriwayatkan oleh al-Bukhari, Kitab al-Ntushumat, Bab ma Yudzharu ft. al'
Asykhash,no.2412; dan Muslim,Kitab al-Fadha'il, Bab min Fadha'il Musa,
no.163/2374 dan lainnya: dari haditsAbu Sa'id al-I(hudri &.
d4Dtig:rFiw}aadLyhaa-t{k'it,a,!niB\aoblejifhrt'*Dalz-B*ikaurki'h4Yautr-ni},uHKsitra:bW6iA'ihiw,a'5ad'3iQtsba,alnul-loAa.n3nb-3iNy9aa5'b,;iBid*aa,bnLQMaauuYslaulimnllab,haKgi hrdfia{D;l,i
Abdin an Yaqula ana Khairan min Yunus bin Matta, no.2377: dari hadits
,t *6 # #.tIbnu Abbas cib dengan lafazh,
s. Gr b i*.'bi
'Tidak fatut bagi seorang hamba uitui Urnata bahwa aku (Muhamrnail tebih
baik dari Yunus bin Matta."
9hh%,aln &9arw Saluht,
dia beriman kepada kerasulan Nabi Muhammad ffi dan mengakui
kenabiannya. Hal ini merupakan bantahan terhadaP orang-orang
yahudi dan orang-orang Nasrani yang mengklaim bahwa mereka
adalah orang-orang beriman dan bahwa mereka adalah orang-
orang yang mengikuti para nabi, akan tetapi mereka mengingkari
kerasulan Nabi Muhammad M atau mengingkari keumuman ke-
rasulan beliau. Mereka berkata, Muhammad adalah nabi, namun
hanya untuk orang-orang Arab saja secara khusus, mereka meng-
ingkari keumuman kerasulan beliau. Ini merupakan kekufuran
kepada Allah tJl$,
b)1-*'"i ;+{ #, \4:!54 S, 5!.;t{ }Srii:rt
{@ \41\Afi1e{;1v;q;?#e
,'Maka demi Tuhanmu, mereka @ada hakikatnya) tidak beriman
hingga mereka menjadikan kamu hakim terhadap perkara yang merekn
prriititifrt on, kemudian merekn tidak merasa dalam hati merekn sesuatu
keberatan terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka menerima
dengan sepenuhnya. " (An-Nisa': 65).
v .,ui 'iU'"SjJ tgi U o6';r+S;a&3UJ y
{@ 5;'\^;
,,Dan Knmi tidak mengutus knmu, melainknn kepada umat manu-
sia seluruhnya sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi
peringatan, titapi kebanyalun manusia tiada mengetahui." (Saba': 28).
siapa yang tidak beriman kepada kerasulan Nabi Muhammad
#, maki dia tifir, sekalipun dia mengaku beriman kepada Nabi
Musa 2W atau kepada Nabi Isa .ly@, seperti orang-orang Yahudi
dan Nasrani. Hal ini sekaligus meruPakan bantahan terhadaP se-
ruan kepada penyatuan di antara agama-agama yang tiga; ajakan
ini berkata, semua agama adalah benar'
t44 ;U$y ifi 3'r' 1L--)gi qlr-S F
" Katakanlah,' W ahai manusia, sesungguhny a aku adalah utusan
Allah tcepada kalian semulnya'." (Al-A'raf: 158)'
ffiseruan yang mengatakan bahwa semua agama itu adalah
9(nh'n ah, & 9a,u, Sal-ht,
benar sama sekali tidak benar, karena Rasulullah diutus kepada
segenap alam dan manusia seluruhnya diperintahkan untuk meng-
ikuti beliau.
9--esial{"1C@*3r "f,6*iiiilcu,{5,3iitfi4\uWl&GxyLgt#;3tji.f,r.iFlq'L;L\1iJ$gyi-"Wiy7-'","rii;'iiyr,
^\"Kntal<nnlah, 'Hai manusia sesungguhnya aku adalah utusan Allah
kepadamu semua, yaitu Allah yang mempunyai kerajaan langit dan bumi,
tidak ada tuhan (yang berhak disembah) selain Dia, yang menghiduplun
dan mematikan, maka berimanlah kamu kepada Allah dan RasulNya, Nabi
yang Ummi yang beriman lcepada Allah dan kepada knlimat-kalimatNya
(kitab-kitabNya) dan ikutilah dia, supaya kamu mendapat petunjuk'."
(Al-A'raf:158).
Setelah Nabi Muhammad # diutus, tidak ada pilihan kecuali
mengikutinya. Siapa yang menyelisihinya dan tetap memegang
agamanya, baik agama Yahudi atau agama Nasrani, maka dia
kafir kepada Allah, sampai dia beriman kepada kerasulan Nabi
Muhammad M untuk seluruh manusia. Tidak cukup hanya dengan
beriman kepada kerasulan beliau saja, akan tetapi harus beriman
bahwa kerasulan beliau tersebut adalah kepada seluruh umat ma-
nusia; hal ini karena ada sebagian orang yang beranggapan bahwa
beliau memang seorang rasul, akan tetapi hanya kepada bangsa
Arab saja.
O 94-ri-l;; (dan mengakui kenabian beliau)
Kesaksian bahwa beliau adalah utusan Allah hadir setelah
kesaksian bahwa tiada tuhan yang haq selain Allah, keduanya
saling berkait, salah satunya tidak sah kecuali dengan yang lain.
O *w,'it t Bl, d ,-,:6t 3L .;;i Yi (Manusia tidak diberi ke-
putusan di Hari Kiamat kecuali setelah syafa'at beliau)
Hal ini adalah salah satu keutamaan Nabi M, yaitu bahwa
seseorang tidak beriman setelah beliau diutus kecuali bila dia ber-
iman kepada beliau dan mengakui keumtunan risalahnya. Di antara
keutamaan beliau adalah bahwa manusia tidak diberi keputusan
.-,!{.K6edvsJrrhsy6vHl},*
ghh'Ylaln&9aruSalahr,
(di Padang Mahsyar Hari Kiamat) kecuali dengan syafa'at beliau'
Hal ini seperti yartg telah dijelaskan sebelumnya, bahwa saat ma-
nusia berada dinaJang Mahsyar, mereka merurnggu dalam waktu
yang sangat 1ama, meieka mencari-cari orang yang bisa memberi
*".I"t u slafa'at di hadapan Allah di antara para nabi agat Allah
berkenanmenetapkan keputusanNya di antara para nabi sehingga
mereka bisa terbebas daii beban berat penantian. Mereka datang
kepada Nabi Adam, kemudian Nabi Nuh, kemudian Nabi lbrahim,
kemudian Nabi Musa, kemudian Nabi Isa, dan mereka semuanya
tidak berkenan, kemudian manusia datang kepada Nabi Muham-
mad ffi, maka beliau bangkit dan menghadap kepada Allah, beliau
berdoa dan merendahkan dtui di hadapanNya sehingga Allah mem-
perkenankan permohonan beliau untuk manusia'
Inilah Syafa'at al-lJzhmayang meruPakan salah satu keutama-
an Nabi M, di samping al-Maqam al-Mahmud (kedudukan terpuji)
di mana orang-orang terdahulu dan orang-orang yang datang be-
lakangan memuji beliau.
o #l O*i q..jti:i t+jr ,y\'Ji (Tidak ada umat yang masuk
surga kecuali sesudah umat beliau)
Umat Nabi Muhammad ffi adalah orang-orang yang men-
dahului masuk surga, sekaliptrn mereka adalah orang-orang yang
hadir belakangar,. iiduk ada umat yang masuk surga mendahului
umat beliau.l Manusia tidak masuk surga kecuali dengan syafa'at
Nabi M, beliaulah yang membuka pintu surga.2 Dan umat pertama
yang masuk surga adalah umatbeliau.
O -rsir )) bw (Beliau adalah pemilik panii al-hamd)
Panji adalah bendera yartg dipegang oleh panglima perang
atau pemimpin pasukan agarbala tentaranya berkumpul padanya.
Di Hari Kiamat panji akan dipegang oleh Nabi Muhammad 4&, dan
Diriwayatkan oleh ath-Thabrani dalam al-Ausath, no. .9!2,lb19 Abi Syaibah,
no. Sf7g, dari hadits Umar &, dan didhaiflcan oleh al-Albani dalam as-Silsilah
adh-Dha'ifah, no. 2329.
Diriwayatkan oleh at:Tirmidzi, Kitab al-Manaqib, qob-ft Fadhl an-Nabi *&no.
56i6,6ihudit" tbn, Abbas,#,, dan at-Tirmidzi berkata,'rlni adalah hadits
ii"uriiorli,, a- n"ait" ini didhaifl<an oleh al-Albani dalam takhrii al-Miryhah,
no.5762.
ghh cYl,aln & 9a,u, Salahr,
seluruh Rasul akan berada di bawah panji beliau g. Ini merupakan
keutamaan Nabi *g.t
O ,.;c;ir a;ilti (Al-Maqam al-Mahmudl
Telah dijelaskan pada pembicaraan tentang syafa'at agung.
O *3ju,]rt Gi4ti (Hauith mauntdl
Ini juga sudah dijelaskan sebelumnya.
O ;l$;3,i*itt iv1y'; (Beliau adalah imam para nabi dan
khatib mereka)
Nabi Muhammad *# adalah imam para nabi sebagaimana
beliau pernah shalat menjadi imam bagi para nabi di malam Isra',
beliau adalah yang paling depan dan khatib (juru bicara) mereka
saat mereka hadir menghadap Allah.
O #w *wi (Pemegang syafa'at bagi mereka)
Sebagaimana sudah dijelaskan tentang al-Maqam al-Mahmud.
O ;!r * Ui (Umat beliau adalah umat terbaik)
Sebagaimana Allah ul$ berfirman,
3r:4i 6K: ,r6i iy it:,^ii3ruiuil;$ -&,*,,4K5 b
'4.w(
"Dan demikian (pula) Kami telah menjadilun knmu (umat Islnm),
umat yang adil dan pilihan agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan)
manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan)
kamu." (Al-Baqarah: 143).
Umat ini akan dimintai kesaksian atas umat-umat sebelum-
nya bahwa nabi-nabi mereka telah menyampaikan risalah kepada
mereka, maka mereka akan bersaksi bahwa para rasul itu telah
menyampaikan risalah (menunaikan tugas mereka) kepada umat
masing-masing. Dari mana mengetahui hal itu? Mereka mengeta-
hui hal itu karena mereka membacanya di dalam kitab Allah dan
I Diriwayatkan oleh at-Tirmidzi, Kitab Tafsir al-Qur'an, Bab wa min Surah
Bani Israil no.3148; dan Ibnu Majah, Kitab az-Zuhd, Bab Dzikru asySyafa,ah,
no. 4308, dan lainnya: dari hadits Abu Sa'id al-Khudri &, dan diahahihkan
oleh al-Albani dalam Shahih lbnu Majah,no.4308.
,,trrd.-.6/6l
6-#W
%ah "n rli, & 9a,u, Salaht,
wahyuNya yang diturunkan. Kemudian Rasulullah ffi bersaksi
,r,tot umatini dan merekomendasikan mereka sehingga mereka
bisa menjadi saksi atas manusia dan Rasulullah ffi adalah saksi atas
mereka.l Allah cl$ berfirman,
;";+st:# -;u'6; b vli a K* 1#6Y
( orXi & iq3;i'KiK$fi.f 3'41$1;ti, ": [i n
"Dan Dia sekali-kali tidak menjadikan untukmu dalam agama suatu
lcesempitan. lkutilah agama bapak moyanSmu lbrahim. Dia telah menamai
knlian semua ororg-ororg Muslim dari dahulu, dan (begitu pula) dalam
al-Qur'an ini, supaya Rasul itu meniadi saksi atas dirimu dan supaya
kamu semua menjadi saksi atas segenaP manusia"' (Al-Hajj: 78)'
Hat ini karena keutamaan mereka, sehingga kesaksian mereka
atas umat-umat lain diterima di sisi Altah tLtF, semua ini membukti-
kan keutamaan umat ini, kesucian, dan iman mereka. Allah t)ts
berfirman,
,'Knmu adalah umat yang terbaik yang dilahirlan untuk mLnusia,
menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan
berimankepada Allah." (AIi Imran: L10).
Ini adalah kesaksian dari Allah slts atas kemuliaan umat ini'
Kemudian Allah tJtF menyebutkan sifat-sifat mereka,
{ i! 6};i; hAt * 6;ix t i. )ifiV i"!,)UY
"Menyuruh k pofu yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munglar,
dan beriman kpada Allah. "
Umat beliau adalah umat terbaik.
O d@,tj!t -,e;i p av-ril (Sahabat-sahabat beliau adalah
yang terbaik dari irara sahabat nabi-nabi *S)
t Diriwavatkan oleh al-Bukhari, Kitab at-Ta6sir Sur.at al-Baqarah, Bab a':{i$
41"47 '3* 3;li {'KJ c:t3i (Y it:,i 13H!,u,/rU'$'iG no' 4478: dari hadits
Abu Sa'iil al-Ktrudri &.
.'tt}rq'-,-'9fVH.
thbAbli,&9owSalaht
Sahabat-sahabat Nabi Muhammad ffi adalah pengikut para
nabi yang terbaik.
+V+t;*bl adalah jamak dari dm gu*a.Sahabat adalah orang
yang bertemu dengan Nabi S, berimari-kepada beliau dan wafat
di atas itu. Definisi ini mengeluarkan siapa yang beriman kepada
Nabi M di zaman Nabi i[E namun tidak bertemu dengan beliau
seperti an-Najasyi. An-Najasyi beriman kepada Nabi # dan meng-
ikuti beliau, hanya saja dia tidak bertemu dengan Nabi ffi sehingga
dia tidak disebut sahabat, akan tetapi dia termasuk tabi'in. Demi-
kian pula orang yang bertemu dengan Nabi ffi namun tidak ber-
iman kepada beliau, hal ini seperti orang-orang kafir yang melihat
Nabi ffi, hidup bersama beliau, namun mereka tidak beriman ke-
pada beliau, sekedar bertemu tidak cukup, harus ada iman kepada
beliau dan meninggal di atas itu.
Hal ini juga mengeluarkan siapa yang bertemu Nabi S, ber-
iman kepada beliau, namun dia murtad dan wafat di atas ifu, maka
persahabatannya dengan Nabi Mbatal, sekaligus seluruh amal
perbuatannya.
a; *fi3,Ci A{;V"}L'}3,i-:S . ) rF ie; *s; +iry
M{ @ 6'19q. &3()i $is \}$r, Qtrt 4
"Barangsiapa murtad di antara kamu dari agamanya, lalu dia mati
dalam lceknfiran, mala mereka itulah yang sia-sia amalannya di dunia dnn
di akhirat, dan mereka itulah penghuni nerala, mereka l@l(al di dalamnya."
(Al-Baqarah:217).
Dari sini maka ada orang-orang yang akan diusir dari haudh
Nabi ffi di Hari Kiamat, di mana beliau berkata,
,!li;;. t3:.t;i u ,rrr v ,:l ,'d!w .e.,t;ei e.,tt*bi ,+'ru
.p;!3i * :;{9 liiltrti p #y
"Yn Rabbi, sahabatku, sahabatku." Maka dilutakan bpada beliau,
"Sesungguhnya kamu tidak mengetahui apa yang merekn lakukan sesu-
dahmu, mereka terus murtad setelahmu."r
1 Diriwayatkan oleh al-Bukhari, Kitab ar-Riqaq, Bab ft al-Haudh,no. 6576; dan
9Ah %,rlb & 9ooo &alu,l"t,
Siapa yang murtad dari Islam, maka Persahabatannya dengln
Nabi ffi batil, uitat juga seluruh amal kebaikannya kecuali bila dia
bertaubat kepada Allah ik.
Maka sahabat-sahabat Nabi ffi adalah orang-orang yang ber-
temu dengan beliau dalam keadaan beriman kepada beliau, mereka
teguh di alas itu sampai wafat. Mereka ihrlah sahabat-sahabat Nabi
M]pari para sahabai nabi-nabi, mereka adalah yang terbaik. Hal
itu karena keutamaan Nabi mereka, Muhammad M dan juga ke-
utamaan umat ini atas umat-umat yang lainnya. Nabi ffi bersabda,
e*Grt F,$*G$ e,e9 dst*
"sebaik-baik generasi manusia adalah generasiku kemudian oranS-
orang sesudah merekn kemudian orang-orang sesudah mereka."l
Nabiffimenjadikangenerasibeliauadalahgenerasiterbaik
dan hal ini mencakup orang-orang awal dan orang-orang di akhir-
nya.
O a#t -& g1 Pit (Umat beliau ffi yang terbaik adalah
Abu Bakar arli-sh'iiddiq)
Derajat para sahabat Nabi ffi berbeda-beda, sebagian lebih
unggul aari yang lain dengan kepeloporannya dalam iman, jihad,
hij.uh, dan pembelaan (untuk Nabi). Allah ultS berfirman,
"Tidak sama di antara kamu orang yang menafkahkan (hartanya)
dan berperang sebelum penaklulan, mereka lebih tinggi derajatnya dari-
p'itaud. aAollarahnmg-eonrolargiiityuanngkempaednaamfkaashitnugn-m(haasirntagnmyae)redkaan(bbaelarpsearna)nygasnegsuledbaihh
baik. Dan Allah mengetahui apa yang knmu lceriakan." (Al-Hadid: 10).
Muslim, Kitab al-Fadha'il, Bab ltsbat Haudh Nabiyyina ua shifatuh, no.2297
dari hadits Ibnu Mas'ud & dengan riwayat semakna.
1 Diriwayatkan oleh al-Bukhari, Kitab asySyahadat, Bab laYaryhad ala Syaha-
iin fu*i idza Asyhad, no. ZGS2, dan Muslim, Kitab Fadha'il ash-Shahabah,
Bab'Fadhlu ash-Shahabah tsumma al-Ladzina Yalunahum tsumma al-La'dzina
Yalunahum, no. 2533: dari hadits Ibnu Mas'ud &.
,,thd--..66r.,
6J3W
9Al, cYlrli, & ?a,w Salaht,
Para sahabat berbeda-beda keutamaannya di antara mereka,
dilihat dari lebih dahulunya masuk Islam, jihad, hijrah, dan pem-
belaan mereka kepada Rasulullah # dan ilmunya. Mereka tidak
sama dalam semua itu, akan tetapi secara umum mereka adalah
umat terbaik, generasi termulia, walaupun satu dengan yang lain-
nya tidak sama dalam hal keutamaan. orang-orang Muhajirin dari
mereka (secara umum) lebih utama daripada orang-orang Anshar.
Allah dt$ berfirmary
;tGn:;'o;t +iV b*.: q6 i,ji crrllt;;4--b
{ @'oil+Ai { Ei',{;; fi :ufr:i qJi
"Bagi orang-orang fakir yang berhijrah yang diusir dari lampung
halaman dnn dari harta benda merela (karena) mencari l<arunia dari Ailah
dan keridhaanNya dan merekn menolong Allah dan RasulNya, mereka
itulah orang-orang yang benar. " (Al-Hasyr: 8).
Ayat ini adalah untuk orang-orang Muhajirin. Kemudian
Allahberfirmary
4. FtIfG g'oj:; N i,e i91V :tdi iiJ'".ii5 b
"Dan ornng-orang yang telah menempati kota Madinah dan telah
beriman sebelum l<edatangan merela (Muhojirin), merela mencintai orang
yang berhijrah kepada merela." (Al-Hasyr: 9).
Ayat ini tentang orang-orang Anshar.
Didahulukannya kaum Muhajirin atas kaum Anshar me-
nunjukkan keutamaan mereka. Hal semacam ini berlaku umum di
dalam al-Qur'an, di mana Allah elts menyebutkan kaum Muhajirin
sebelum kaum Anshar, seperti dalam Firman Allah dIS,
$ r.r!,ii3 O*+5t,y i,Ir*i 3iratiy
"Orang-orang terdahulu lagt pertama masuk lslam dari lulangan
orang-orang Muhajirin dan Anshar." (At-Taubah: 100), dan Firman
Allah dlt5,
{,r-,$r, O.*.{,:Jft1 tigX <.( rty
"Allah telah mengampuni Nabi, orang-orang Muhajirin dnn orang-
ffi,H,,Grd.-.6rrf"
90h "n ali, & 9ow Salaht,
orang Anshar." (At-Taubah: 11'7).
Didahulukannya kaum Muhajirin menetapkan keutamaan
mereka atas selain mereka.
Kemudian orang-orang Muhajirin sendiri, sebagian dari me-
reka lebih utama dari sebagian yang lain. Yang terbaik dari mereka
secara mutlak adalah Khulafa' Rasyidin yang empat, Abu Bakar,
IJmar, Utsman dan Ali. Mereka adalah para Khulafa' Rasyidin.
Sahabat Rasulullah ffi terbaik secara mutlak. Kemudian sesudah
mereka adalah sepuluh orang yang dijamin masuk surga, mereka
adalah para khalifah yang empat, ditambah dengan Thalhah, az-
Zubafu, Abdurrahman bin Auf, Sa'ad bin Abu Waqqash, Sa'id bin
zaid, danAbu ubaidah bin al-]arrah. Mereka adalah sepuluh orang
yang dijamin masuk slutr]ga, mereka dikenal demikian karena Nabi
ffi t"tur, menjamin surga bagi mereka saat mereka masih hidup,
sebagaimana dalam sebuah hadits, maka keutamaan keenam orang
tersebut hadir setelah empat Khulafa' Rasyidin.
Kemudian orang-orang yang masuk Islam di awal-awal lslam
lebih utama daripada orang-orang yang masuk Islam belakangan,
# c,b L lfa'tfi'ul\,i'^r7:,
i^$-i,irt; tifu''*;;rr*ts1\l-;3xjn\;r/l'
Ut:ti
<
"Tidak sama di antara knmu orang yang menaftahknn (hartanya)
dan berperang sebelum penaklulun, merekn lebih tingi deraiatnya dari-
pada orang-orang yang menaflahknn (hartanya) dan berperang sesudah
itu. Allah menjanjikan kepada masing-masing mereka (balasan) yang
lebih baik." (Al-Hadid: 10).
Dan Allah menetapkan bahwa kepeloporan dalam masuk
Islam mempunyai nilai utama,
4 t6'irt'ur45'u i,I'jli <rj;flr)Y
"Orang-orang terdahulu lagi pertama masuk lslam dari kalangan
orang-orang Muhajirin dan Anshar." (At-Taubah: 100).
Disusul oleh orang-orang yang ikut serta dalam Perang Badar,
kemudian orang-orang yang membai'at Nabi # di bawah pohon
(Bai'at ar-Ridhwan), mereka itu mempunyai keutamaan atas sahabat-
.'rtnrc'#rgHw
9lah cYl,oli, & 9a,u, 3aluht,
sahabat yang lainnya. Mereka mempunyai keutamaan besar: Per-
ttma, kepeloporan dalam Islam, lcedua,jihad dan hijratr, danlcetiga,
sebagian dari mereka mempunyai keistimewaan yang ditetapkan
oleh Nabi S secara khusus.
Sahabat Nabi # terbaik secara mutlak adalah para Khulafa'
Rasyidin yang empat. Irri adalah urutan Khulafa' Rasyidin dalam
keutamaan dan setelahnya adalah urutan mereka dalam khilafah.
Sebaik-baik khulafa' adalah Abu Bakar ash-Shiddiq, namanya ada-
lah Abdullahbin Utsman, sedangkan Abu Bakar adalah kunyahnya,
yang lebih dikenal daripada namanya. Abu Bakar adalah orang
pertama yang masuk Islam. Dukungan-dukungannya kepada Nabi
ffi terkenal, Abu Bakarlah yang menemani Nabi ffi saat hijrah dan
di dalam gua, yakni Nabi S memilihnya untuk menemaninya ber-
hijruh, Abu Bakar adalah or;u:rg yang bersama Nabi ffi di dalam gua,
O-E li<'-tjir;rA r!,ii :jG i-$ l)# {f }
{#i
"lilalau kamu tidak menolongnya (Muhammad), maka sungguh
Allah telah menolongnya (yaitu) ketika orang-orang kafir (musyrikin
Makkah) mengeluarlannya (dari Makkah) xdang dia salah seorang dari
dua orang." (At-Taubah: 40). Yaitu Rasulullah S dan Abu Bakar,
{:.17fr,-tt1iD
'Ketikaleeduanyaberada ilalam g1ta." Yakni, gua Tsur di Makkah,
4-**,At\fu-"Lb
"Saat dia berluta lcepada whabatnya. " Yakni, Abu Bakar,
4"6^1 SLdiJ{y
"langanlah bersedih, sesungguhnya Allah bersama kita." (At-Tau-
bah:40).
Demikian juga sikap Abu Bakar kepada Nabi # di Makkah
sebelum hijrah, pembelaannya terhadap beliau, pengorbanan diri
dan hartanya demi menolong Rasulullah M, dia selalu mendam-
pingi beliau dalam keadaan safar maupun tinggal serta dalam pe-
',6.tlJd-3.6Wr:I
g1ah "flili, & 9a,u, Saluht
perangan. saat Nabi M wafat dan orang-orang murtad dari Islam,
Abu Bakar memerangi mereka sehingga Allah memberikan keme-
rumgan kepada Islam setelah Rasulullah ffi. Keutamaan-keutamaan
Abu Bakar sangatlah besar dan Nabi ffi sangat mencintainya dan
sering menyaniungnya.
O 3::6t * F (Kemudian Umar al-Faruq)
Yang kedua adalah Umar al-Faruq. Dia adalah Umar bin al-
Khaththab bin Amr bin Nufail al-Adawi. umar berada di peringkat
kedua setelah Abu Bakar. Nabi ffi menjulukinya al-Faruq, karena
dengannya Atlah AY$farraqa (membedakan) antara yang haq dengan
yang batil. Di Makkah, saat itu kaum Muslimin dalam keadaan
lemah dan ditindas oleh orang-orang kafir, namun setelah Umar
masuk Islam, Altah tltS memuliakan Islam dengannya dan kaum
Muslimin membanggakannya karena kekuatan, keberanian dan
kewibawaannya. Umar bin al-Khaththab adalah khalifah kedua
setelah Abu Bakar dengan wasiat dari Abu Bakar .&.
O A:ltr r:''t:vj,L p (Kemudian Utsman Dzun Nurain)
Setelah Umar adalah Utsman bin Affan Dzun Nurain yang
telah berhijrah dua kali, pertama ke Habasyah dan kedua ke Madi-
nah. Utsman termasuk orang-orang yang masuk Islam angkatan
pertama, dinamakan Dzun Nurain karena dia menikahi dua putri
Rasulullah ffi, pertama Utsman menikahi Ruqayyah, putri Rasu-
tullah # yang wafat mendahuluinya, kemudian Nabi ffi menikah-
kan Utsman dengan Ummu Kultsum yang juga akhirnya mendahu-
luinya. Nabi M bersabda, !.lili! r.a+'31 4v ,5* ;tC
"Kalau aku mempunyai putri ketiga, niscaya aku akan menikahkan-
nya dengan Utsmzn."7
Utsman terkenal dengan infaknya di jalan Allah, dia menyiap-
1 Diriwayatkan oleh ath-Thabrani, no. 1061 dengan ,Y:._,.
..x\.t-r,.!, * d. JG I
"Kalau aku mempunyai sepuluh orang anak peremPuan niscaya aku akan
menikahkan mereka denganrnu." Dari jalan az'Zubur bin Bakkar.
9cah cYlnli, & 9ana, 3aluht,
kan pasukan perang Tabuk.r Utsman kemudian dipilih oleh dewan
syura yang dipilih oleh Umar bin al-Khaththab dengan tugas me-
milih khalifah setelahnya, maka mereka sepakat memilih Utsman.
Hal ini menunjukkan keutamaan Utsman. Di antara keutamaan
beliau yang besar adalah penyatuan mushaf kaum Muslimin. Yaitu
pada saat penaklukan meluas dan para sahabat menyebar di ber-
bagai kota, para qari (alli al-Qur'an) semakin bertambah banyak,
lalu terjadi perbedaan dalam qira'at al-Qur'an, maka Utsman me-
nyatukarurya di atas satu bacaan, selanjutrya beliau menulis mtrshaf
yang satu, yang dikenal dengan Mushaf Utsmani dan mengirim-
kannya ke berbagai kota, maka dengan itu Allah menangkal fitnah
perselisihan terhadap al-Qur'an yang agung. Hal itu termasuk
penjagaan dari Allah tils kepada al-Qur'an.
( @5,L4:i'u1 5Xiffiit6t F
" Sesungguhnya Kami-lah yang menurunlan adz-Dzilt (al-Qur' an)
dan se sungguhny a Knmi benar -benar menj agany a. " (Al-Hijr: 9).
Di antara keutamaan khalifah ar-Rasyid Utsman adalah apa
yang dia lakukan, yaitu pekerjaan mulia yang dengannya menoreh-
kan namanya pada mushaf yang dikenal dengan Mushaf Utsmani,
dengan itu Utsman menyatukan kaum Muslimin dan memadam-
kan perselisihan di antara mereka berkaitan dengan bacaan al-
Qur'an.
Utsman terbunuh sebagai seorang syahid yang terzhalimi,
dan Nabi ffi telah mengabarkan sebelumnya bahwa Utsman akan
gugur sebagai syahid karena ujian yang menimpanya.2 Apa yang
dikabarkan oleh Nabi {5 terbukti kebenarannya dan Utsman ter-
bunuh dalam keadaan teraniaya dan sebagai syahid.
Berikutrya adalah Ali bin Abi Thalib setelah Utsman, khalifah
keempat, sepupu Nabi ffi sekaligus menantunya, suami Fathimah
Diriwayatkan oleh at-Tirmidzi, Kitab al-Manaqib, Bab fi Manaqib (Itsman,
no. 3700; dan Ahmad,4/75 dari hadits Abdurrahman bin Ktrabbab .$, dan
didhaifkan oleh al-Albani dalam takhrij al-Mirykah no.6063.
Diriwayatkan oleh al-Bukhari, Kitab aWadha'il, Bab Manaqib Umar bin al-
Khaththab, no. 3639; dan Muslim, Kitab Fad.ha'il ash-Shahabah, Bab min
fadha'il Utsman bi.n Affan, no.2403 dan lainnya: dari hadits Abu Musa +*l.
',6.GJ\d3.-.W6r]l,'
thb cfl.aln & 9o,w Sol,aht
dan bapak dari al-Hasan, a1-Husain, dua cucu Rasulullah M dan
sayyid anak muda surga. Jihad, keberanian, ibadah, ilmu dan zu-
hudnya terkenal.
Mereka adalah para Khulafa' Rasyidin.
O qn * A b * Lsrt 4 (Berdasarkan ucapan Abdullah bin
Umar ed5)
Hadits ini adalah dalil atas keutamaan mereka, dan urutan
mereka dalam keutamaan adalah sebagaimana yang tersebut, yang
terbaik adalah Abu Bakar, kemudian LJmar, kemudian l-Itsman,
kemudian Ali. Para sahabat menyatakannya demikian di zaman
Nabi M danbeliau mengakui dan tidak memungkirinya.
O #,* V \t3rt c.:*3 (Diriwayatkan secara shahih dari Ali
4D
Ali bersaksi bahwa umat terbaik adalah Abu Bakar, kemu-
dian Umar, kemudian Ali diam untuk yang ketiga' Ada yang ber-
pendapat, yang ketiga adalah Utsman, dan ada yang berpendapat,
yang ketiga adalah Ali.
-65e. ,fti\.uObbFe#r"\s.-aAib;tdta(;,A4"b1MuaJarti.daU-hD.aYar{rid3taid,';a.m,kl:elprriewcr;a;ntLyaahvtkt,ae,:unrb'fidit +idriitarnN*atibd)'ia$f1kfi1pb-earirh,nswa:h:ai
terbenam atas seseorang setelah para nabi dan para rasul yang
lebih utama daripada Abu Bakar."ll
O ffi #l q ;r)t+Jq ,yi li (Abu Bakar adalah orang yang
paling berhak menjadi khalifah setelah Nabi ffi)
1 sanadnya dhaif. Diriwayatkan oleh Ahmad dalam Fadha'il ash-shahabah,
no. 135;ibnu Abi Ashim dalam Kitab as-Sunnah,no. L224; Abu Nu'aim 3/325:
dari hadits Abu ad-Darda' dengan sanad dhaif, dan di dalamnya terdapat
riwayat dengan 'dari' dari Baqiyyah dan Ibnu Juraij, padahal keduanya {a]ah
mudallis. Al--Haitsami menyebutkannya dalam al-Maima" 9/44 dari hadits
Abu ad-Darda' dan dia menisbatkannya kepada ath:Thabrani dalam al-Mulam
al-Kabir dan dia berkata, "Padanya terdapat Baqryyah, seorang rawi mudallis
dan sisa rawinya dinyatakan tsiqah." Di samping itu di dalamnya terdapat
Abdullah bin Sufyan al-Ktruza'i al-wasithi. Al-uqaili berkata, "Haditsnya tidak
dipegang." Silakan merujuk catatan atas atsar ini di takhrii Fadha'il ash-
Siaiabah milik Imam Atrmad karya Washiyullah bin Muhammad bin Abbas,
t/152-t53.
.-.:r6<GdM5J2hr6d-9,D-qX.
glah'Ylrln & 9ow Salahr,
kti adalah urutan mereka dalam perkara khilafah. Orang yang
paling berhak memangku kekhalifahan adalah Abu Bakar, pertama,
karena Abu Bakar adalah sahabat Nabi # terbaik secara mutlak.
Kedua, saat Rasulullah # sakit, beliau menunjuk Abu Bakar sebagai
imam kaum Muslimin dalam shalat, beliau bersabda,
W."/Urg -fi.{t:y
"Perintahkan Abu Balur agar shalat mengimami orang-orang."1
Pemilihan Abu Bakar sebagai imam dan selanjutnya dia ber-
diri di mihrab Rasulullah S menunjukkan bahwa dia adalah orang
yang paling berhak memangku kekhalifahan. Ini merupakan
isyarat dari Nabi # bahwa dialah yang paling berhak memangku
kekhalifahan sesudah beliau. Dari sini maka para sahabat berkata
kepada Abu Bakar saat membai'ahyu, "Rasulullah;W menerima
Anda untuk agama kami,lalu mengapa kami tidak menerima Anda
untuk agama kami?" Maka mereka membai'at Abu Bakar dan hal
ini dengan kesepakatan di antara mereka.
Q *tt *i4 (Karena keutamaan dan kepeloporannya)
Mereka semuanya ada, termasuk di dalamnya Abu Bakar,
IJmar, Utsman dan Ali serta para sahabat mulia lainnya. Sekalipun
demikian Nabi ffi tetap menunjuk Abu Bakar, dan saatbeliau diberi
masukan agar menunjuk orang lain, maka beliau tetap dalam pen-
diriannya menunjuk Abu Bakar.
O go.Vi *# ,* * iivU FV (Di samping adanya kese-
pakatan para sahabat,{5 untuk'mendahulukan beliau (sebagai
khalifah) dan membai'at beliau)
Kesepakatan para sahabat tersebut adalah di hari Saqifah
setelah wafat Rasulullah S untuk mengangkat Abu Bakar sebagai
khalifah dan membai'atbeliau setelah Rasulullah ffi. Mereka semua-
nya sepakat membai'at Abu Bakar, tanpa terkecuali orang-orang
Muhajirin dan Anshar.
1 Diriwayatkan oleh al-Bukhari, Kitab al-Adzan, Bab Innama Ju'ila al'Imam li
Yu'tamma bihi, no.678; dan Muslim, Kitab ash-Shalah, Bab Istihhlaf al-Imam
idza Aradha lahu Udzrun min Maradh au Safar, no. 418: dari hadits Aisyah ntb.
,,Grd*-.6fif.,
6Juffi'
g{ah'n db & 9ono Solroht,
O lJJ * fi;4 ilt * pJ; (Dan Allah tidak akan mengum-
pulkan para sahabat di atas kesesatan)
Lri berdasarkan sabda Nabi ffi, ,, pt ql.po i r)t
Jby>\-2 o-!ail?
L2, l,
"l)matku tidak akan bersepaknt di atas kesesAtan."
Di awal (pertemuan di Saqifah Bani Sa'idah tersebut) memang
terjadi perbedaan, namun mereka semuanya menarik diri, dan
akhirnya perbedaan tersebut berhasil dipadamkan, dan mereka
akhirnya sepakat memilih Abu Bakar *So.
O & * e* b 6l (Kemudian setelahnya adalah Umar)
Setelah Abu Bakar, kekhalifahan dipangku oleh Umar dengan
penunjukan dari Abu Bakar. Saat ajal menjemput Abu Bakar, beliau
menyerahkan khilafah kepada Umar. Bila seorang pemimpin
menyerahkan hak kepada seseorang sudahnya, maka dialah yang
berhak, sebagaimana yang dilakukan oleh Abu Bakar, karena ke-
utamaan Llmar, kepeloporan, kekuatan dan ketegasannya, bahwa
dia tidak pernah takut kepada celaan orang yang mencela, di sam-
ping para sahabat lainnya juga mendahlukan Umar setelah Abu
Bakar, dan juga berdasarkan wasiat dari Abu Bakar.
O # it i,6l (Kemuaian Utsman)
Khalifah ar-Rasyid ketiga adalah Utsman bin Affan, dan hal
itu berdasarkan kesepakatan anggota ahli syura yang ditetapkan
oleh Umar menjelang wafat. Umar menyerahkan perkara kekhali-
fahan kepada ahli syura agar mereka memilih khalifah sesudahnya.
Anggota ahli syura adalah enam orang, mereka adalah: Abdurrah-
man bin Auf, Thalhah, az-Zubair dan Sa'ad bin Abu Waqqash di
samping Utsman dan Ali. Mereka sepakat menunjuk Utsman bin
Affan, maka kaum Muslimin pun membai'at Utsman.
O &,y 6: Kemuaian Ali)
Manakala Utsman terbunuh dalam keadaan terzhalimi seba-
gai syahid, kaum Muslimin sepakat membai'at Ali bin Abi Thalib,
karena Ali adalah sahabat terbaik setelah tiga orang pendahulu-
nya. Ali memang berhak dan patut menjadi khalifah, namun di
zamannya terjadi fitnah-fitnah akibat perpecahan dan makar dari
f'ff^irz-vfvHI
glah "flili, * 9o,oo Sal-*"t,
para pengusung hawa nafsu dan musuh-musuh Islam, maka di
masa Ali terjadi peperangan-PePerangan dan perpecahan yang
banyak. Akan tetapi kekhalifahan Ali tidak diragukan, bahwa dia
adaiah khalifah kaum Muslimin setelah Utsman. Apa yang terjadi
di zamannya tidak menciderai kekhalifahannya, karena ia terjadi
di luar keinginannya. Ali sudah berupaya untuk memadamkan
fitnah-fitnah tersebut, beliau telah berjuang, memerangi Khawarij,
beliau sudah berusaha dan berupaya, akan tetapi tidak seperti yang
beliau harapkan. sahabat-sahabat Nabi H9 yang memerangi Ali
tidak menentang kekhalifahannya, orang-orang yang memerangi
Ali di perang Jamal dan di shiffin bersama Mu'awiyah tidak me-
nyangkal bahwa Ali adalah khalifah mereka. Mereka hanya ingin
menuntut balas atas darah Utsman. Inilah yang mereka tuntut,
mereka memerangi Ali bukan karena mereka menganggaPnya
bukan khalifah, akan tetapi karena mereka menginginkan qishash
atas darah Utsman.
Q d3t4r9t lt;iljt ri3; (Mereka itu adalah Khulafa' Rasyidin)
Mereka (ya.g empat orang) itulah orang-orang yang dimak-
sud oleh hadits,
'q#. b &#t G)::tgt,r;EJ #3 €-', W
"Berpeganglah kafua; kepada sunnahku dan sunnah Khulafa' Ra-
syidin yang diberi petunjuk sesudahku."
Khulafa' Rasyidin adalah empat orang tersebut: Abu Bakar,
LJmar, Utsman dan Ali. Nabi & menamakan mereka khulafa' seka-
ligus rasyidin dan memerintahkan agar umat Islam juga mengambil
sunnah-sunnah mereka.
o L li*i *q;. b iJi'i *,dt iti; (Nabi lE bersab da, "Ke-
khalifahan sesudahku akanberlangsilt g selama tiga puluh tahun"l
Nabi ffi mengabarkan bahwa khilafah setelah beliau akan
berlangsung selama tiga puluh tahun. Hal ini mencakup masa
kekhalifahan empat orang khulafa' tersebut, semuanya selama
tiga puluh tahun, setelah itu khilafah berganti meniadi kerajaan,
penguasa-penguasa setelah empat khulafa' tersebut adalah para
raja, yang terbaik dan teradil di antara mereka adalah Mu'awiyah
.t\d--.66tl"
6J3W
9Ah'n o.li, & 9o,w Salraht,
bin Abu Sufyan.
O {+j! ai::,,t1iiy:.5 (Kita (wajib) mempeniaksikan surga untuk
sepuluh orang)
Siapa yang mempersaksikan mereka masuk surga? (Dia ada-
lah) Rasulullah M, yang tidak bersabda dari hawa nafsu. Ini me-
netapkan keutamaan mereka, semuanya dari Quraisy, semuanya
dari kalangan Muhajirin. Ini merupakan keistimewaan besar di
samping keistimewaan-keistimewaan mereka yang lainnya, bahkan
keistimewaan terbesar.
Nabi M juga menjamin surga untuk selain mereka, seperti
Ukkasyah bin Mihshan, saat dia berkata,
&ai,it3,&,#.ii ar 8i ,rr' iy:u
"Ya Rasulullah, berdoalah kepada Allah agar menjadilan aku ter-
masuk dari mereka." Maka Nabi 1# menjawab, "KAmu termasuk dari
merel(i."
Yakni, termasuk tujuh puluh ribu orang yang masuk surga
tanpa hisab dan tanda azab.r
Nabi M juga mejamin surga untuk dua cucunya, al-Hasan dan
al-Husain, Nabi ffi bersabda,
,*tt ,fi lv ti-j b#Jv ,J^;Ji
"Al-Hasan dan al-Husin adalah dua pemulu annk mudn penduduk
surgA."
Beliau juga menjamin surga untuk Tsabit bin Qais bin Syam-
mas al-Anshari saat beliau bersabda kepadanya,
.zdt yi a,-i
" Kamu termasuk penghuni surga. "
Tsabit ini gugur sebagai syahid dalam perang Yamamah.
O {+i! * 8t n V U,i35 tSi"p" pun yang dipastikan masuk
surga oleh Nabi lfi)
Kita tidak boleh memastikan surga atau neraka kecuali untuk
ffil Takhriinya telah lewat sebelumnya.
9c"h'niln &9oto S"Aahr,
seseorang yang mendaPatkan jaminan dari Rasulullah M. Adapun
orang yang tidak dijamin oleh Rasulullah #[i, maka kita tidak boleh
memastikannya untuk siapa pun, kita tidak memastikan seseorang
masuk surga atau masuk neraka, akan tetapi kita berharap unfuk
orang-orang baik dan mengkhawatirkan orang-orang jahat. Ada-
pun memastikan surga atau neraka bagi orang tertentu, maka hal
tersebut memerlukan dalil dari al-Qur'an dan Sunnah Rasulullah
db
Kita juga tidak (boleh) memastikan mati syahid bagi sese-
orang, bahwa dia termasuk penghuni surga kecuali dengan dalil,
akan tetapi kita berharap untuk orang-orang baik, kita berharap
orang yang gugur di jalan Allah atau berjihad untuk meninggikan
kalimatNya mendapatkan derajat syahadah. Kita juga mengkhawa-
tirkan orang-orang yang berbuat dosa dan keburukan, sekalipun
kita tetap tidak memastikan mereka masuk neraka, karena ada
kemungkinan mereka bertaubat dan Allah mengamPuni mereka.
"Dari ahli kiblat." Yakni orang-orang yang shalat menghadap kiblat.
O # J:-t1t i (?;,, {1(Kecuali siapa yang dipastikan oleh
Rasulullah *ffi)
Karena masuk surga atau neraka termasuk perkara ghaib, di
mana ilmunya hanya dipegang oleh Allah *5 dan aPa yang Allah
sampaikan kepada Rasulullah St;. Adapun kita, maka tidak me-
ngetahui hal ghaib, kita tidak mengetahui bagaimana akhir hidup
seseorang, apakah baik atau sebaliknya, sekalipun dia terlihat me-
lakukan amal shalih dan ketaatan, namun kita tetap tidak bisa me-
mastikannya masuk surga, kita hanya bisa berharap dia akan meraih
surga dan berbaik sangka kepadanya. Dari sini maka Rasulullah
ffi bersabda,
"sesungguhnya salah seorang di antara kalian melakukan amalan
9Al, "Ylali, & 9a,w Saluht,
penghuni surga sehingga antara dirinya dengan surga hanya tinggal satu
hasta, namun takdir yang tertulis mendahuluinya sehingga dia melaku-
lun amalan penghuni nerala dan din pun masuk nerakn. Dan sesungguh-
nya salah seorang di antara lulian melakuknn amalan penghuni neralcn
sehingga antara dirinya dengan neraka hanya satu hasta, namun takdir
yang tertulis mendahuluinya sehingga dia melakulan amalan penghuni
surga dan dia pun masuk stffgA."r
Amal perbuatan dilihat dari penutupnya, sedangkan kita
tidak mengetahui penutup amal seseorang; laki-laki atau wanita
bersangkutan menutup hidupnya di atas apa. Akan tetapi tidak
ada penghalang bila kita berbaik sangka kepada seorang Muslim
dan berharap kebaikan baginya, dan (sebaliknya) berburuk sangka
kepada orang fasik dan pelaku dosa sekaligus mengkhawatirkan-
nya. Ini adalah sikap seorang Muslim yar.g benar dalam perkara
memastikan surga atau neraka.
O :qAt ,* ;ttti 4 *t CrJ (Namun kita berharap bagi
pelaku kebaikan dan mengkhawatirkan pelaku keburukan)
O &r1.'>{r)t v +F.ii ,..,{ Mt ,yi i.t:tti #it "KitA tidak
(boteh) ineitgtc.afilrkan seorung pun dah ahti kibtat karena suatu
dosa dan kita tidak (boleh) mengeluarkannya dari Islam karena
suatu perbuatan."
Ini adalah masalah takfir. Masalah besar lagi berbahaya seka-
ligus sangat penting, terlebih di zaman ini, di mana kebenaran
bercampur dengan kebatilan di depan mata banyak orang karena
kebodohan mereka. Banyaknya orang-orang yang mengaku ber-
ilmu namun mereka tidak mempelajari ilmu mereka dari para
ulama, mereka tidak menimba ilmu dari ahli ilmu, sehingga dalam
perkara ini mereka ngawur.
Siapa yang melakukan salah satu pembatal Islam seperti
syirik kepada Allah, sihir, memperolok-olok Agama atau meren-
dahkan al-Qur'an dan as-Sunnah, maka orang seperti ini tidak
diragukan kekufurannya. Siapa yarrg melakukan salah satu dari
1 Diriwayatkan oleh al-Bukhari, Kitab al-Qadar, Bab fi al-Qadar, no. 6594; dan
Muslim, Kitab abQadar, Bab Kaiftyah Khalqi al-Adarnift Bathni Ummihi wa
Kitabah Rizqihi wa Aialihi, no.2643: dari hadits Ibnu Mas'ud i*a.
',f,GfirJd--'.lhw/r '
thl,'Ylalb & 9",w S"lraht,
pembatal-pembatal Islam, maka kami menetaPkan kekufurannya/
diu kul.rur dan murtad dari Islam karena itu, karena dia melakukan
salah satu pembatal lslam yang menuntut kekufuran dan kemur-
tadannya.
Adapun orang yang dosanya di bawah kemurtadan, seperti
minum minuman keras, makan iba, zina dan mencuri, maka hal
ini merupakan dosa-dosa besar yang membinasakan sekaligus
berbahaya, akan tetapi kita tidak menghukum pelakunya kafir.
Kita berkata, dia tetap Mukmin dengan imannya namun fasik de-
ngan dosa besarnya, atau kita berkata, Mukmin dengan iman yang
tidak sempurna. Ini adalah akidah Ahlus Sunnah wal Jama'ah
bahwa pelaku dosa besar dari kalangan kaum Muslimin tidak
dikafirkan selama tidak sampai tingkatan syirik dan murtad, kita
menetapkan mereka fasik dan berkurang imannya. Hal ini menye-
lisihi golongan Khawarij dan Mu'tazilah yang mengkafirkan orang-
orang yang berbuat dosa besar yang bukan syirik. Mereka mene-
tapkan bahwa peminum khamar adalah kafir, pezina adalah kafir,
pemakan riba adalah kafir. Ini merupakan kesesatant, nA'udzu billah.
Ini adalah kesesatan yang nyata.
Mu'tazilah berkata, "Orang bersangkutan (yakni, yang mela-
kukan dosa besar) keluar dari Islam namun tidak masuk ke dalam
kekufuran, dia berada di satu kedudukan di antara dua kedudukan
(manzilah bainn manzilatain), bukan kafir dan bukan pula Mukmin.
Bila dia mati di atas itu, maka dia kafir dan kekal di dalam api
neraka sebagaimana yang dikatakan oleh Khawarij. Dua madzhab
ini sama-sama batil. Karena seorang Mukmin masih mempunyai
dasar iman sekalipun dia melakukan dosa besar, dan dosa besar
tersebut mengurangi imannya dan membuatnya fasik, tapi tidak
boleh dikafirkan. Ini adalah akidah Ahlus Sunnah wal ]ama'ah
dalam masalah besar ini.
Golongan Khawarij dan Mu'tazilah dalam masalah ini ber-
seberangan dengan Murji'ah, yang berkata, iman adalah aPa yang
ada di dalam hati, membenarkan di dalam hati. Amal perbuatan
tidak termasuk imary maka apa pun yang dilakukan oleh seseoranS/
dia tidak boleh dikafirkan selama hatinya beriman, karena iman
hanya membenarkan dalam hati semata. Apa pun yang dia kerja-
.'.!{tK,avds.--s-..gg6rqE:1r,*
thh cflr,li, & 9aru Salahr,
kan, sekalipun dia berdoa kepada selain Allah, melakukan syirik,
selama dia membenarkan dengan hatinya, beriman kepada Allah
dalam hatinya, maka dia tidak dikafirkaru kemaksiatan tidak ber-
dampak buruk terhadap iman. Inilah yang diucapkan oleh Murji'ah,
sebagaimana ketaatan tidak berguna di samping kekufuran. Iman
hanya di dalam hati, ia adalah sesuatu yang satu, tidak bertambah
dan tidak berkurang. Menurut mereka, iman Abu Bakar sama de-
ngan iman orang yang paling fasik. Ini adalah kesesatan. Na'udzu
billah.
Ahlus Sunnah wal Jama'ah memiliki jalan tengah di antara
dua aliran yang sama-sama tersesat tersebut. Ahlus Sunnah wal
]ama'ah menyatakan bahwa dosa besar berdampak buruk terhadap
imary mengurangi kesempurrunnnya, pelakunya adalah fasik dan
imannya berkurang, bukan sebagaimana yang dikatakan oleh
Murji'ah, namun dia tidak keluar dari Islam sebagaimana yang
diyakini oleh Khawarij dan Mu'tazilah. hrilah akidah yang shahih
yang sejalan dengan al-Qur'an dan as-Sunnah.
Dalam sebuahhadits (qudsi) shahih, Allah ffiberfirmary
F OW ;ii ;ii ;li * e tB U *rpt (i rrlt b L;i
iwl b 11* ;Y
"I(eluarlankh dan api n*ala pada Hari Kiamat siapa yang di dalam
hntinya masih tersisa iman selalipun hanya seberat biji sawi yang paling
paling paling ringln."
Dalam sebuah hadits lain,
Jv ,Atj;t 'il A.\ e ov F,Ar .j1 ul .i ,iu ,y; j. v
t|F:'$ipf,ujq:i::,tit4i;,irt$yjl;:,;ii:uto<Vo,eto,,)'riF.r,iiudibrVe:ijii?:yiL1i,tipl:*; ,;t,cit:tV'r)l;jOit*lVr3;,,*bLtqti;'*jtj6v':ti U $ ,!
,4;3vi
F ,uF
Lg ,iv
."r,, ,y.r\ ;;T i+:,og :l;i:>fu e;ldt
.ffi"Tidaklah seorang hamba mengucaplun, 'La ilaha illallah' kemu-
glah'Ybln &9an,S"luht
dian dia mati di atas itu kecuali dia masuk surga." Abtt Dzar berkata,
"Ya Rasulullah, meskipun dia berzina dan mencuri?" Nabi & menjawab,
"seknlipun berzina dan sekalipun dia mencuri." Abtt Dzar mengulangi-
nyu, "Ya Rasulullah, meskipun dia berzina dan meskipun dia mencuri? "
Nabi #!,E menjawab, "sekalipun berzina dan sekalipun mencuri." Abu
Dzar mengulanginya untuk yang ktiga lali, "Ya Rasulullah, meskipun
dia berzina dan mencuri? " Nabi i$ menjawab, " seknlipun berzina dan
sekalipun mencuri, dan sekalipun Abu Dzar tidak suka." Maka beliau
(Abu Dzarr) & bila meriwayatlun lata-lata ini, beliau mengulang-ulang
mengatakan, "sekalipun Abu Dzar tidak suka. "r
irq (Ofit"&witajii;b:gbreiJrptaensdda-p;tal' t3ib;)aghtwy. a,r;vhla,fii *" e VY ''t*.")tt 'U;t ,s!t
dan iihad tetap berlaku
yang disertai ketaatan kepada setiap pemimpin, baik pemimpin
itu baik ataupun pendosa, dan Shalat lum'at di belakang mereka
adalah boleh)
Di antara prinsip dasar akidah Ahlus Sunnah wal ]ama'ah
adalah kewajiban menaati para Pemimpin kaum Muslimin dan
haramnya memberontak terhadap mereka,iuga durhaka dan mem-
belot dari mereka dalam hal yang bukan kemaksiatan kepada Allah
d6, karena hal itu mengandung kesatuan kata dan persatuan kaum
Muslimin yang akan menjaga kekuatan mereka. Perpecahan hanya
akan merugikan kaum Muslimin dan membuat musuh mereka se-
makin kuat mencengkeram mereka, di samping dampak-dampak
buruk lainnya.
Di antara hak para pemimpin adalah mendirikan shalat di
belakang mereka, sekalipun mereka adalah orang-orang fasik,
maksudnya sekalipun mereka melakukan dosa-dosa besar yang
membuat mereka ditetapkan sebagai orang-orang fasik, selama
tidak mencapai tingkat kekufuran, selama mereka tidak keluar
dari Islam. Kekuasaan mereka atas kaum Muslimin tetap berlaku,
menaati mereka adalah wajib, hanya pelaku bid'ah yang menolak
shalat di belakang mereka. Ini karena Nabi M telah memerintahkan
1 Diriwayatkan oleh al-Bukhari, Kitab al-Libas, Bab ats-Tsiyab al-Bidh, no.5827;
dan Muslim, Kitab al-Iman, Bab man Mata la Yuryriku billahi Syai'an Dakhala
al-Jannah wa flMn Mata Muqrikan Dakhala an-Nar, no. 154 (94) dari hadits
Abu Dzar i*a.
'.fGfirJd.e-hrwl,
90ah cflzln & 9a,w Salalar,
kaum Muslimin agar satu kalimat dan bersatu di bawah kepemim-
pinan Ulil Amri, sekalipun dia fasik narnunbelum mencapai tingkat
kekufuran, sekalipun dia zhalim lagi lalim, merampas harta dan
menrrnpahkan darah, semua itu tetap tidak membolehkan menen-
tang dan memberontak mereka.
Para sahabat 4p shalat di belakangpara pemimpin yang
melakukan beberapa penyimpangan dan kemaksiatan yang tidak
mencapai tingkat kekufuran dan kesyirikan, seperti al-Walid bin
Uqbah, al-Hajjaj, al-Mukhtar bin Ubaid, Ibnu Ziyad dan lainnya,
dan tidak ada diriwayatkan dari seorang pun dari para sahabat dan
para imam yang menolak shalat di belakang mereka, lebih-lebih
untuk syiar-syiar Islam yang besar seperti shalat dua hari raya dan
Shalat ]um'at. Demikian pula haji, mereka tetap menunaikan haji
bersama mereka dan di bawah kepemimpinan mereka, inilah
petunjuk as-Salaf ash-Shalih sesuai dengan pesan Nabi ffi. Inilah
petunjuk beliau kepada umatnya, beliau mengabarkan bahwa
(kelak) akan terjadi banyak perselisihan,
*,W,t;srly*r 6P,tF.&nU
"Barangsiapa di antara knlian yang hidup xtelahku, niscaya dia alan
melihat perselisihan yang banyak, malu berpeganglah kpada sunnahku."
Beliau juga bersabda,
3* t* !:G'oV,*fu6fri &Ji
"Aku berwasiat kepada kalian agar mendengarkan dan menaati
(pemimpin) selalipun orang yang memimpin lulian adalah seorang hamba
sahaya."r
Dalam sebuah riwayat,
*: (*ul:';;k ,gg 3* ';tV
;z1e
"...seknlipun lulian iipi*pin oleh seorang sahaya Habasyah, yang
t Diriwayatkan oleh Muslim, Kitab al-Imarah, Bab Wuiub Tha'ah al-Umara',
no. 1838; dan Ibnu Majah, Kitab al-Jihad, Bab Tha'ah al-Umara', no. 2861:
dari hadits Ummu Hushain +iir,.
thh'Yl,ali, & 9uo S"lr&t
kep alany a seper ti kismis. " 1
Nabi ffi juga bersabda,
e;4. i *U&3i&s"li;Jr
U ,V |ib iu'bl) *av 6v*t 6F
G#tfl rr;tilt{:.s #,w ag
-, ,o 3 q. ryK*;,,+F. b
*:-r\t vt:$r,3 fW,byPL,W |
"Aku berwasiat kepada kalian agar kalian mendengarkan dan me'
naati sekalipun pemimpin knlian adalah sahaya. Siapa di antara kalian
yang hidup setelahku, maka dia akan melihat perselisihan yang banyak,
maka berpeganglah kepada sunnahku dan sunnah para Khulafa' Rnsyidin
sesudahku, peganglah ia dan gigitlah ia dengan gigi geraham, dan iauhilah
aj aran-aj aran agama yang diada-adaknn. "
Di antara bid'ah dan ajaran Agama yang dibuat-buat adalah
membangkang terhadap para pemimpin, menolak shalat di bela-
kang mereka dan penyimpangan-penyimpangan lainnya. Hal ini
termasuk bid'ah, karena sunnah (yang Nabi perintahkan) adalah
menaati mereka dan shalat di belakang mereka. Jika para pemim-
pin menuntut kaum Muslimin untuk berangkat berperang atau
menunjuk seseorang untuk berjihad, maka hal itu harus mereka
laksanakan sebagai bentuk ketaatan kepada pemimpin,
.t17,v ;:y*'t tits
" Bila kalian diminta untuk berangknt beriihnd, maka berangkatlah. "2
Demikian juga haji. Dulu para pemimpin menyelenggarakan
haji sementara mereka melakukan penyimpangan-Penyimpangan
yang tidak sampai kepada tingkat kekufuran, namun para sahabat
tidak berkata, "Haji bersama mereka tidak diterima." Mereka tidak
berkata demikian. Ini merupakan dalil dalam masalah besar ini.
Hal ini bertentangan dengan apa yang dipegang oleh aliran-aliran
sesat yang bermaksud mengacaukan barisan kaum Muslimin dan
Diriwayatkan oleh al-Bukhari, Kitab al-Adzan, Bab Imamah al-Abd wa al-
Maula, no. 693: dari hadits Anas bin Malik.+,.
Diriwayatkan oleh al-Bukhari, Kitab Jaza' ash-Shaid, Bab la Tahillu al-Qital
bi Makkah, no. 1834; dan Muslim, Kitab al-Haii, Bab Tahrim Makkah wa
Shaidiha, no. 1353 dan lainnya: dari hadits Ibnu Abbas 4r,.
.thd--.661,
ffiJg#.
glah'fltli, & 9ana, Saluht,
persatuan Islam (yang justru) dengan alasan membelanya. Padahal
pembelaan bukan demikian, ini bukan pembelaan, akan tetapi
bid'ah.
Kemudian wajib menasihati Ulil Amri dengan cara yang patut,
yang membuat mereka mencintai kebaikan dan memperingatkan
mereka dari keburukan. Menasihati adalah wajib dengan cara-cara
yang syar'i. Kita tidak mendiamkan kesalahan dan penyimpangan
mereka, sebaliknya mereka harus dinasihati dengan cara-cara
yang baik. As-Salaf ash-Shalih menasihati para pemimpin tanpa
mempublikasikan hal itu di depan runurn atau membicarakannya
dalam majelis-majelis atau selainnya, karena hal ini tidak termasuk
petunjuk as-Salah ash-Shalih, cara ini tidak membawa kebaikan,
sebaliknya keburukan semakin bertambah buruk. Nasihat disam-
paikan kepada mereka dengan cara rahasia antara pemberi nasihat
dengan pemimpin, inilah petunjuk dan manhaj as-Salaf ash-Shalih.
Bila mereka menerima, maka segala puji bagi Allah, bila tidak,
maka tanggung jawab sudah dilaksanakan dan mereka yang akan
memikulnya. Kemaslahatan terletak pada ketaatan kepada mereka
dan menyetujui mereka dalam perkara-perkara di mana mereka
tidak menyimpang dari kebenaran, hal ini akan membawa kepada
kemaslahatan besar, memikul sebagian kesalahan mereka dan
kekeliruan mereka termasuk memikul mudarat yang lebih ringan
guna menepis mudarat yang lebih berat, karena menentang mereka
dan menarik tangan dari ketaatan membawa kepada kerugian-ke-
rugian, pertumpahan darah, memecah-belah kekuatan umat dan
kemungkaran-kemungkaran yang justru lebih besar daripada apa
yarrg telah dilakukan oleh para pemimpin secara pribadi.
Itulah sebabnya, as-Salaf ash-Shalih menghindari penen-
tangan terhadap para pemimpin, mereka tetap shalat di belakang
mereka, berhaji bersama mereka, berjihad bersama mereka, padahal
perlu diketahui bahwa pasca Khulafa' Rasyidin dan Mu'awiyah
bin Abu Sufyan, muncullah para penguasa dengan apa yang ada
pada mereka, ada yang baik dan ada yang buruk, bahkan di antara
mereka ada yang lebih condong kepada keburukan, sekalipun
demikian kaum Muslimin tetap bersatu padu di sekitar mereka.
Inilah manhaj Ahlus Sunnah wal Jama'ah. Adapun manhaj aliran-
6#W,.G6--.661,
gAh "Yl,al, & 9an- Salroht,
aliran sesat, akan datang pembahasannya.
O t7v 3i oS tg.Gaik pemimpin itu orang baik maupun orang
pendosa)
Orang baik, yakni orang yang gemar berbuat kebaikan, yaitu
ketaatan, yu^g isiiqamah di atas ketaatan kepada Allah, bila ada
pemimpin yang demikian, maka inilah yang lebih baik dan lebih
,u-pr*u. b.u^g pendosa (durjana) adalah orang fasik, maksud-
nya adalah kefasikan yang belum mencapai tingkat kekufuran,
bukan kefasikan yangbermakna kekufuran. Adapun bila dia kafir,
maka tidak ada kewajiban taat kepadanya.
Oilr+ fiA;lr$tid;i (Shalat ]um'at di belakang mereka sah)
As-Salaf ash-shalih melaksanakan shalat di belakang Para
pemimpin mereka, di mana Para umara (pemimpin wilayah) juga
mengimami mereka shalat ]um'at dan dua hari raya bersama me-
reka, dan tidak diriwayatkan dari salah seorang mereka bahwa dia
menolak shalat dengan alasan pemimpinnya itu fasik atau zhalim;
karena para pemimpin tersebut menegakkan ketaatan kepada
Allah, maka mereka menaati Allah bersama mereka, shalat bersama
mereka. Shalat adalah ibadah, shalat bersama mereka mengandung
persatuan kalimat kaum Muslimin.
O &r .j1 ii1.j ,jti W .;rii,.)t{)l Pi U.iyr 4tD ,jti jti (Anas.i0p
berkata, "Tiga perkara termasuk daiar Iman: (Pertama), menahan
diri dari (memerangi) orang yang ffiengucapkan, 'La Ilaha lllah'.")
Siapa yang mengucaPkan,"LA ilaha illallah," maka dia wajib
dilindungi sehingga terbukti darinya sesuatu yang menyelisihi
kalimat tersebut, berupa bentuk-bentuk kemurtadan. Bila dia me-
lakukan salah satu bentuk kemurtadan setelah mengucapkan, "I'a
ilaha illallah," maka kita menghukuminya murtad. Adapun bila tidak
terlihat sesuatu padanya, maka dia adalah Muslim, dia memiliki
hak yang sama dengan kaum Muslimin lainnya, dan memikul
tanggung jawab kewajiban yang sama dengan kaum Muslimin.
Kita tidak mengorek apa yang ada di dalam hatinya, karena perkara
hati hanya hak Allah tlt$. Nabi s bersabda,
it;.et r.;rti r1$ .{rr .it ut tlq -g ,rrlr 36\'"1 oy\
.',!T.KG^dsr-gg.g.6frEr<, .
glab cYlzli, & 9rao Salu.lar
*fu &.q3,&,iyp:ry;irg;v, i,)
"Aku diperintahkan untuk memerangi manusia sehingga mereka
mengucaplan, 'La ilnha illallah'. Bila merelca telah mengucapkannya malu
berarti mereka telah melindungi darah dan harta mereka dariku kecuali
dengan alasan yang hnq, dan hisab merela terserah kepada Allah gg."r
Kita hanya mempunyai wewenang atas apa yang nampak.
O S;;; p>u)r b +f .i; yl tB ii (Kita tidak (boleh) meng-
kafirkanhya'karena suidt doia, dan kita iuga tiitak (boteh) menge-
luarkannya dai Islam karena suatu perbuatanl.
Hadits berikut ini adalah dhaif, namun sebagian darinya
sesuai dengan hadits-hadits shahih.
W,kr.;ur .it al1 v jti r.rr,;.jr ,Fi U&)u
"Tiga perkara termasuk dasar iman; Menahan diri dari siapa yang
mengucapkan Ia ilaha illallah."
Ini termasuk dasar imarL sehingga terlihat apa yang berten-
tangan dengan kalimat ini.
t# i?iL. Kita tidnk menglufirlannya larena suatu dosa). Yakni,
selami dia tidak menghalalkannya, yakni selama dosa tersebut di
bawah dosa syirik, maka kita tidak mengkafirkan pelakunya se-
lama tidak meyakininya halal. Misalnya memakan riba, ini adalah
dosa besar dan salah satu di antara kemaksiatan yang berat, tetapi
bila dia berkata, "Riba halal." Maka dia kafir, karena Allah meng-
haramkannya dan Rasulullah # juga mengharamkannya, umat
pun sepakat mengharamkannya. Adapun bila dia memakannya
namun tetap mengakuinya haram, maka dia fasik, demikian halnya
dengan pencuri, pemabuk dan pezina, kita tidak mengkafirkan-
nya, namun bila dia meyakini bahwa ia halal atau dia berkata, "Ia
halal." Maka kita mengkafirkannya, karena dia mendustakan Allah
dan Rasulullah ffi.
t \fi,Diriway4tkan oleh al-Bukhari, Kitab al-Iman, BabYjr1 ',JAsl ti;C aE*
$ ;ilaiili:,'2fi1i, no.25 dan Muslim, Kitab al-Iman, Bab al-Amr bi Qital ah-
Nas Hatta Yaqulu La llaha lllallah Muhammad Rasulullah, no.22 dari hadits
Ibnu Umar.
.6d,.66]L
ffi#w'
thbnbb&9owSalroht,
J"i pv-)r b +f i: Kita tidak mengeluarkannya dari lslam
karena'suatu perbuatan). Maksudnya, selain dari syirik.
o it+.!r q*l fl ,!.q .i, *'ht ,# $ oiu it4)t5 ((Kedua) tihad
tetap tegak si;at Allah !S mengutusku sampai akhir umatku
akan memerangi Dajjal)
Kalimat ini benar, jihad tetap tegak sampai akhir umat ini
memerangi Dajjal. Kata-kata ini ditegakkan oleh hadits-hadits
shahih.
o rrii\ir* 3q)ti I'v ii; ii .tv 3.;',li,{- i (la tidak dibatalkan
oleh kezhaliman pelaku kezhaliman dan tidak pula oleh keadilan
orant yang adil, (dan ketigd, beriman dengan takdir)
Iman kepada takdir sebagaimana telah dijelaskan termasuk
prinsip dasar imary dalam hadits ]ibril disebutkan, bY. .o^
sf.e?r tAL, LlS
"Hendaknya engkau beriman kepada qadar yang baik dan yang
buruk."7
O ;li;.tr * br 4y: fwi ,li 9t ui (Termasuk sunnah ada'
lah bersikap loyal dan mencintai para sahabat Rasulullah S)
Termasuk sunnah bersikap loyal dan mencintai para sahabat
Rasulullah ffi, mencintai mereka adalah secara mutlak (tanpa ke-
cuali), karena Allah tlts mengkhususkan mereka sebagai sahabat-
sahabat RasulNya. Mereka adalah orang-oran g y arrg mempelopori
masuk Islam dan berjihad bersama Rasulullah ffi, mereka adalah
orang-orang yang dilimpahi karunia oleh Allah ult5 berupa ilmu
dan amal, mereka adalah generasi terbaik setelah para nabi, umat
terbaik setelah NabiNya, Muhammad ffi. Maka wajib menghormati
mereka, dan tidak patut mencela salah seorang dari mereka. Bila
sebagian dari mereka mempunyai kesalahan, maka ia tidak patut
diungkit-ungkit, kita tidak mencari-cari kesalahan tersebut lalu
membeberkannya kepada masyarakat. Hal ini tidak boleh dilaku-
kan, karena mereka mempunyai keutamaan-keutamaan yang jauh
lebih besar dibandingkan kesalahan mereka, kebaikan-kebaikan
I Takhriinya telah lewat sebelumnya.
'6#S,.G6,.6d,
9(tb cn,ali, & 9a,w SaAaht
mereka menggugurkan kesalahan yang mereka lakukan. Kita di-
perintahkan untuk mencintai mereka, bersikap loyal kepada mereka
dan memuji mereka, kita dilarang untuk mencari-cari kesalahan
mereka atau merendahkan mereka.
Allah tllS berfirman tentang oranS-orang Muhajirin dan Anshar,
$, i; i,i"u;rt +i\ e*: n t;; Ali -uilifi ;yi;1-b
ibii: :t dt iii b"5tr::il@,'tb3il '44'j;lt.V{;ei't-di':ti;;;\''i;if6r '|ot)H2Lt#V)oi;
'tj'JW';av
.# 5:}iiai- ;,i
$& S; Z.^7L b'u( 5; b -:A {"
{@ <:'i';at$
"Bagi orang fakir yang berhijrah yang diusir dari kampung halaman
dan dari harta benda mereka (karena) mencari karunia dari Allah dan
keridhaanNya dan merekn menolong Allah dan RasulNya, mereka itulah
orang-orang yang benar (jujur dalam iman). Dan orang-oranT yang telah
menempati kota Madinah dan telah beriman sebelum kedatangan mereka
(kaum Anshar), mereka mencintai oranS yang berhijrah kepada mereka
(Muhajirin) dan mereka tiada menaruh keinginan dalam hati mereka
terhadap apa-apa yang diberikan kepada mereka (Muhaiirin), dan merekn
mengutamakan (orang-orang Muhaiiriil atas diri mereka sendiri, seknli-
pun mereka dalam kesusahan. Dan siapa yang dipelihara dari kekikiran
dirinya, makn mereka itulah orang orang yang beruntung." (Al-Hasyr:
8-e).
Dan Allah tJtS juga berfirman,
(#" K3 ;{i |6. {6 )K(
& i'i")'{, tii; 7i J;':.#Y
j;n;cW atis'-Ai
c ia\i;;$\'iibi;+.
d 4.&r2c;/i*,r9tlf\i1AJ2-4uuV.*,t6;iii5r\$i iii'^bi|'*';tKeliSbV.i$i ",-$i<"";;ii
{G}wfr,{,};i
"Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang ber-
.',t:,<}Gq65-4-v-26vdEI,<..
thh'nab &9a,u, Saluht,
sama dengannya adalah keras terhadap orang-orang knfir, tetapi berknsih
sayang sesama mereka. Kamu lihat mereka rukuk dan sujud mencari
karunia Allah dan keridhaanNya, tanda-tanda mereka tampak pada muka
merekn dari bekns sujud. Demikianlah sifat-sifut mereka dalam Taurat dan
sifat-sifut merekn dalam lnjil, yaitu seperti tanaman yang mengeluarknn
tunasnya maka tunas itu menjadikan tanaman itu kuat lalu menjadi
besarlah ia dan tegak lurus di atas pokoknya, tanaman itu menyenangkan
hati penanam-penanamnya, karena Allah hendak menjengkelkan hati
orang-orang kafir (dengan kekuatan orang-orang Mukmin). Allah men-
janjikan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang
shalih di antara merekn ampunan dan pahala yang besar. " (Al-Fath: 29).
Allah ultS juga berfirman,
i, *y, r|i^!;.3ii1ttll(r' c)*';ii3i r,,**i\?;'G;'y"rj'&li <ii;;, : li5'
wr_-y w li
(@ ?6tr;;i6:i;7'i
"Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk
lslam) dari golongan Muhajirin dan Anshar dan orang-orang yang
mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan mereka
pun ridha kepada Allah dan Allah menyediaknn bagi mereka surga-surga
yang mengalir sungai-sungai di dalamnya selama-lamanya, mereka kekal
di dalamnya. ltulah kemenangan yang besar." (At-Taubah: 100).
Dan Allah dl5 juga berfirman,
At;"$\ O-$i rrlf,tf_, A*$:SS:*tS'^i,\ <.v-r-i F
;";F 46* frri';3;i'd',t'Lv )-:;e e;:!ii );t1
{@ U;-3rzj*,,*L
"Sesungguhnya Allah telah menerima taubat Nabi, orang-orang
Muhajirin dan orang-orang Anshar yang mengikuti Nabi dalam masa
kesulitan, setelah hati segolongan dari mereka hampir berpaling, kemudian
Allah menerima taubat mereka itu. Sesungguhnya Allah Maha Pengasih
lagi Maha P eny ay ang kepada merekn. " (At-Taub ah: 117).
,.G6.-.66r"
.F"3KcsrausqEr*
9hh'fbli,&9auSalaht
Dan ayat-ayat yang memuii dan menyanjung mereka banyak
sekali.
Dalam sunnah, Nabi &bersabda dalam hadits shahih,
i i&W; +i fJnl J;X
,r.?; &rti ,s-,?i r-*i
'^;+,1tit e*i Sa gv
"langanlah kalian mencaci sahabat-sahabatku, demi Dzat yang
jiwaku ada di TanganNya, seandainya salah seorang di antara kalian
menginfal*nn emas sebesar gunung Uhud niscaya ia tidak dapat menan-
dingi (infak) satu mud mereka atau bahkan tidak iuga setengahnya."r
Seandainya seorang laki-laki yang bukan sahabat Nabi #
dari kalangan orang-orang beriman menginfakkan emas sebesar
gunung Uhud di jalan Allah, tanpa riya', tanpa sum'flh, dan ikhlas
karena wajah Allatu pahala dan keutamaannya tetap tidak menya-
mai satu mud infak makanan yang diinfakkan oleh seorang sahabat
bahkan tidak pula setengahnya. Emas sebesar gunung l-Inud tidak
menandingi satu mud, seperempat sha' yang disedekahkan oleh
seorang sahabat Rasulullah #, bahkan tidak juga setengahnya.
Adakah keutamaan yang lebih besar dari ini? Lalu ada orang yang
datang dan mencari-cari sebagian kekeliruan atau kesalahan para
sahabat lalu membeberkannya di mata masyarakat. hri benar-benar
sesuatu yang tidak patut.
Tidak boleh ikut campur tangan dalam perkara yang mereka
perselisihkan yang terjadi di zaman Ali bin Abi Thalib disebabkan
oleh fitnah. Bila fitnah telah ttba, na'udzu billah, maka bahayanya
besar. Fitnah telah memakan korban Utsman bin Affan ymtg terbu-
nuh secara zhalim sebagai syahid, Ali dibai'at namun keadaannya
sudah tidak kondusif akibat dari fibrah yang telah ditanamkan oleh
sebagian orang. Para musuh terus menghembuskan permusuhan
sehingga terjadilah peperangan akibat adu domba yang dilakukan
oleh mereka. Mereka membunuh Utsman lalu bersembunyi dalam
1 Diriwayatkan oleh al-Bukhari, Kitab Fadha'il Ashhab an-Nabi #, Bab Qaul
an-Nabi Lau Kuntu Muttahhidan Khalilan, no. 3673; dan Muslim., Kitab
Fadha'il ash-shahabah, Bab Tahrim sabb as-shahabah, no.2641, dan lainnya;
dari hadits Abu Sa'id al-Khudri #.
t'Trr#v-'gH.r
thh'Ytoti, & 9aao Salalab
pasukan Ali, kemudian mereka menyulut api PePerangan dalam
fpo,"rra.tuun.rggiay]uaamrnigakbla,elParbneurgaaantrgisoaSnhaharifbfdianat,rdi aaknkaallananintgenatyanap'ai Phmlaeirrfaeitkpnaearhaudsyaualhanhgteomrsraeennbgugt--
hembuskan p"r-rsuhan dan merekayasa perselisihan sehingga
terjadilah aPa Yang terjadi'
Sahabat yang terlibat di dalamnya bermaksud mendukung
kebenaran, a"r,gJt dasar beilitihad, dan mereka semuanya ber-
ijtihad,bisa benai, bisa pula salah' Bila salah' maka kesalahannya
memPunyai keutamaan-keutamaan
diampuni, dan mereka luga yang bisa melebur dan menutup ke-
dan keunggulan-keunggulin
ymue"gmpteurjnaydai idklre"ipmeleorpeokrua. ne[duanlatmla;Itsellaamh 'mmearikdahakiitmaetriedkaak,
salahan
mereka
boleh memperbincangkan secara mendalam tentang PePerangan-
peperangar, dut yan; terjadi kecuali dalam konteks memaklumi
up, yu"[ .r,e.eka latirtcan' Adapun dalam konteks menyalahkan'
maka hal ini tidak patut. Ahlus sunnah tidak masuk lewat celah
memahami apa yang dilakukan oleh para saha-
ini, karena mereka mereka tidak masuk ke dalam
bat bab ini kecuali
Rasulullah s,
terpaksa, karena yang lebih utama dan lebih baik adalah menahan
bab ini untuk membantah
diri. Namun siapa yalng terjun ke dalam tersesat, maka dia patut
kebatilan atau menaeuat oranS yang
berhati-hati, memahami apa yang mereka lakukan dan mengakui
keutamaan mereka, bahwi apa yang terjadi di antara mereka sudah
diampuni oleh Allah karena keutamaan-keutamaan dan kepelo-
po.un-k"peloporan mereka serta persahabatan mereka dengan
Rasulullah S.
Dari sini, maka saat Allah Utl, menyinggung kaum Muhajirin
dan kaum Anshar, Dia berfirman,
1ii e*\;\3 ;-p\gJ Oj;i.el-;'e i,V 455Y
@';, 3;; #.).d
,,Dan "tic:\ 3:c i.!$ fuo-fi c e473 L33
orang-orang yang datang sesudah mereka (Muhajirin dan
Anshar), mereknTerdoi,'yo Rnbb kami, ampunilah kami dan saudara-
saudara kami yang telah berintan lebih dtilu dari kami, dan janganlah
ffiEngknu membiarkan kedengkian dalam hati kami terhadap oranS-orang
thh'flr.li, & 9ana, Salaht
yang beriman, ya Rabb kami, sesungguhnya Engkau Maha Penyantun
lagi Maha Penyayang. " (Al-Hasyr: 10).
Ambillah ayat ini sebagai kaidah,letakkan ia di depan kedua
matamu dan jangan pernah menyimpang darinya;
fuo$ cHJi ,;-:r"\ 6ii.6rU" E*\;6 ;+tVJy
{@ y:3;;fr;e:'\F(t'^l.
'Ya Rabb kami, ampunilah kami dan saudara-saudara kami yang
telah beriman lebih dulu dari lami, dan janganlah Engkau membiarkan
lcedengkian dalam hati lumi terhadap orang-orang yang beriman, ya Rabb
kami, sesungguhnya Englau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang."
O pw -f)r (Menyebut kebaikan-kebaikan mereka)
Dan menahan diri dari perselisihan yang terjadi di antara
mereka, karena perselisihan tersebut terjadi atas dasar ijtihad, me-
reka berusaha mencari kebenarart, yang benar dari mereka men-
dapatkan dua pahala, dan apa yang salah dari mereka diampuni,
berdasarkan sabda Nabi ffi,
,)t*i a
& t'ti;:11 i4*ti
ttl) olatv r4*u €t-.i' ttL
.*1 u
"Bila seorang hakim menetapkan hukum lalu dia beriitihad, malu
bila dia benar, dia mendapatkan dua pahala, dan bila dia berijtihad lalu
salah, malu dia mendapatlun satu pahnls."t
Para sahabat adalah orang-orang yang lebih patut dengan
hadits ini.
O Ft;t iVtti (Meyakini keutamaan mereka)
Yakni, meyakini keutamaan pribadi mereka dan mengakui
jasa baik mereka, tidak cukup Anda membicarakan keutamaan
mereka saja atau menulisnya,lebih dari itu Anda wajib meyaki-
ninya dalam hati. Adapun Anda sekedar menulisnya atau sekedar
1 Diriwayatkan oleh al-Bukhari, Kitab al-I'tisham bi. abKitab wa as-Sunnah,
Bab Aira al-Hakim idza litahada fa Ashaba aw Akhtha'q, no. 1716 dari hadits
Amr bin al-Ash.le.
,t^d-lhdu-
6#sF'
gAhcn h,&9an,Salaht,
berbicara tanpa keyakinan dengan hati, maka ia tidak mencukupi.
@ Firman Atlah {dt.g, ey,-;:V <)i|fi"Dan orang-orang
yang datang sesudah merekn."
Ini adalah sikap orang-orang Mukmin terhadap sahabat-
sahabat Nabi mereka, bahwa mereka memohon ampunan kepada
Allah untuk mereka, mengakui kepeloporan mereka dalam Islam
dan iman mereka. ]uga memohon kepada Allah agar mengikis
kebencian dan kedengkian terhadap salah seorang dari sahabat-
sahabat Rasulullah ffi.
O Firman Altt ,ls, { "'*f-rK(8;i\$1,';'"-i|\i J;r33Y
"Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersania
dengannya adalah keras terhadap orang-orang knfir tetapi berkasih sayang
sesama mereka."
Ini adalah sifat mereka,
O s tz- ,z-i1i,;-tY "orAng-orang yang bersama dengannya. " Yakni,
{,i.1.
sahabat-sahabat beliau S9,
O {rKiS:f$b "adalahkeras terhadap orang-orang kafir."
Artinya, mereka adalah orang-orang yang bersikap tegas
terhadap orang-orang kafir, mereka tidak takut terhadap celaan
orang yang mencela, karena orang-orang kafir itu adalah musuh-
musuh Allah dan RasuNya. Mereka sangat membenci orang-orang
kafir, berlepas diri dari mereka dan berjihad melawan mereka
karena Allah,
@ 4 "'#.i\4fi "tetapi berknsih sayang sesama mereka."
Adapun di antara sesama mereka, maka mereka laksana satu
tubuh, seperti satu bangunan, sebagian menunjang sebagian yang
lainnya, sebagaimana perumpamaan yang dibuat oleh Rasulullah
dXE
lah diOan{ta'r'a#sKifa:tr+m}e$rek"Ka.amu lihat merekn rukuk dan sujud." Ini ada-
O ( -Ufi ti i n; q ilb "Tanda-tanda mereka tampak pada
muka mereka dari bekns sujud."
sifat para sahabat adalah banyaknya sujud sebagai ketaatan
kepada Allah lH, banyak shalat, banyak tahajjud di maram hari dan
berjihad di siang hari, jihad di jalan Allah.
e6d.-.66l,
.'FrKMs-+Vz qH-i.
glah 1lz.li, & 9aa, S"lraht,
#J*O $'*;itio " D emikianlah sifat - sifut mer elu dal am T Aur At' "
Allah tilt$ menyifati mereka di dalam kitab suci Taurat dengan
sifat-sifat tersebut, sifat-sifat tersebut bagi umat ini terhrlis di dalam
Taurat yang turun kepada Musa, sekalipun oranS-orang Yahudi
mengingkarinya dan menyelewengkannya, namun ia tetap ada,
karena Allah dJtS yang menurunkan Taurat telah memberitakannya.
(+fii,O iKtb"Dan sifut-sifat merela dalam lnjil." Yakni, Kitab
suci yang turun kePada Nabi Isa.
h,4.&tU-*;li {#5ffiri6iiF'A 6b"yaituos4e)ieKriilitanamaiyang mengeluarkan tunasnya maka tunas itu
menjadikan tanaman itu kuat lalu meniadi besarlah ia dan tegak lurus di
atas pokoknya, tanaman itu menyenangkan hati penanam-Penanamnya
karena Allah hendak menjengkelkan hati oranS'orang kafir (dengan ke'
kuatan orang- orang Mukmin). "
Islam tumbuh pertama kali dalam keadaan lemah, Para sa-
habat berjumlah sedikit, mereka ditindas, seperti tanaman di awal
pertumbuhannya, kemudian kekuatan mereka mulai menguat
seperti semakin kuatnYa tanaman.
A 4::i6iif:r-{.A\ "Yang mengeluarknn tunasnya, maka tunas itu
menjadikin tanamai itil kuat.' i.vbi adalah bibit tanaman'
O ( -;oJ l; {g' W:'1\"Y?ko menjadi besarlah ia dan tegak
lurus di aias pokoknya." Tegaklokoh di atas batangnya. Jpi adalah
jamak dari t,L; yaitu batang pohon. lni adalah seperti tanaman saat
ia menjadi kuat.
6$o 4 LIgt "Tanaman itu menyenangknn hati penanam-pena-
iinamnya."'K-arena kuat, berbuah dan sebagian menyatu dengan
sebagian yang lainnYa.
$(Ki'* 4.>@ " Kar ena Allah hendak meni englcelkan hati or ang-
orang l*fi.." UL"r"Uull jengkel orang-orang kafir dengan para saha-
bat. brang-orang kafir jengkel kepada para sahabat. Sebagian imam
berdalil kepada lyat ini atas kekufuran orang-orang Rafidhah yang
membenci para sahabat, karena Allah *berfirman,
orang Oka{f:irA."KIf*6?.".4;i_.,buk" Kk.aar enna All ah he ndak menj e ngkelkan hati or an g-
siapa yang jengkel terhadap
bahwa
.ffipara sahabat dan membenci mereka, maka dia kafir'
thh'Yl,aln & 9aru Saluht,
Q ;r);*l tii Y ,# #t jri; (Nabi ffi bersab da, ,,f anganlah
kalian mencaci s ahab at-sahab atku.")
Dan termasuk sahabat Nabi # bahkan termasuk yang paling
mulia dan paling istimewa adalah para istri Nabi &, dan mereki
juga termasuk keluarga (Ahlul Bait) Nabi #. Allah ffi menyebut-
kan istri-istri Nabi ffi dan memerintahkan mereka agar berdiam di
rumah, melarang mereka memperlihatkan kecantikannya, meme-
rintahkan mereka untuk menegakkan shalat, menunaikan zakat
dan menaati Allah dan RasulNya, lalu Allah berfirman,
{ @ W f,$i#,fi ;li %; i.rtr x| i}.rJltb
" Sesungguhnya Allah bermaksud menghilangkan dosa darimu,
ut ahai ahlul bait dan member sihkanmu seber sih-ber sihny a." (Al-Ahzab :
33).
Hal ini membuktikan bahwa istri-istri Nabi flg termasuk ahri
bait Rasulullah M.
O :*ytr vVii X br )y: 4t:i * ,*At i*:r ui (Termasuk
sunnah, memohon kepada Allah dls ssrnrta Dia meridhai istri-
istri Rasulullah S Ummahatul Mukminin)
Mereka adalah Ummahatul Mukminin (ibunda orang-orang
Mukmin). Hal ini termasuk hak-hak mereka, bahwa mereka adalah
ummahatul Mukminin, yakni dalam hal hak mendapat penghor-
matan, penghargaan dan larangan menikahi mereka setelah Rasu-
lullah ffi. Mereka adalah Ummahatul Mukminin (ibunda orang-
orang Mukmin) karena hal itu tersebut dalam al-eur'an,
4W #J:b "fu# u a":A\ Jj ?Ai b
"Nabi itu (hendaknya) lebih utama bagi orang-orang Mukmin dari
diri mereka sendiri, dan istri-istrinya adalah ibu-ibu merel<a." (Al-Ahzab:
6).
Mereka adalah ibu-ibu kaum Mukminin, yakni dalam hal hak
mendapat penghormatan, penghargaan dan larangan menikahi
mereka setelah Rasulullah &.
.lg U,iCij'W J l: ;;\ t,6 W 6 "H C(f"y
'ffl3#,.Grd--.hd,
9{ah cn ah, & 9ana, SaAalat,
{@ W$i"+i,a'F:L,:t
"Dan tidak boleh kamu menyakiti hati Rasulullah dan tidak pula
mengar.oini istri-istrinya selama-lamanya sesudah ia wafat. Sesungguh-
nya perbuatan itu adalah amat besar (dosanya) di sisi Allah." (Al-Ahzab:
s3).
Mengapa? Karena mereka adalah juga istri-istri Nabi ffi di
surga, Altah tltF telah memberi mereka pilihan antara ditalak oleh
Rasulullah ffi dan menikah dengan orang lain atau tetap bersama
Rasulullah ffi namun harus bersabar atas kemiskinan, kesulitan
dan kesusahan hidup, maka mereka memilih Allah, RasulNya dan
kehidupan akhirat serta bersabar atas keadaan mereka. Allah tlt$
membalas mereka dengan balasan tersebut dengan menjadikan
mereka sebagai istri RasulNya di dunia dan di akhirat dan men-
jadikan Rasulullah ffi hanya beristrikan mereka saja.
'",.# <,;J i; @\, Ai1fr 6 -1; i:r,uirqi 3i 3r1* y
6{ @ 16 $ l* {ii'o4',it4,;ss c $t
" Tidak halal bagimu mengawini perempuan-PeremPuan sesudah
itu dan tidak boleh (pula) mengganti merelcn dengan istri-istri (yang lain),
meskipun kecantilannya menarik hatimu l<ecuali peremPuan-PeremPuan
(hamba sahaya) yang kamu miliki. Dan Allah Maha mengauoasi segala
sesuatu, " (Al- Ahzab: 52).
Manakala mereka memilih Allah, RasulNya dan kehiduPan
akhirat, maka Altah tl$ membatasi RasulNya hanya pada mereka
dan menjadikan mereka sebagai istri beliau di akhirat kelak.
Dari sisi hijab, tidak adanya hubungan mahram dan larangan
berkhalwat dengan mereka, maka mereka sama dengan wanita-
wanita asing lainnya, dari sini maka Allah rJtS memerintahkan me-
reka untuk berhijab.
4''"*r* q W <a;'4fi iai aSJ 6:,;i S igi W-b
"Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuan-
mu dan istri-istri orang Mukmin, 'Hendaklah merelu mengulurkan jilbab-
nya lcc seluruh tubuh merela." (Al-Ahzab: 59).
.-,:st<^Ad.s-r5.6y06k1ETf<,-.
9Ah cYl,aln e 9a,u, Salaht,
Allah ellF memerintahkan mereka untuk berhijab dari kaum
laki-laki dari umat ini sekalipun mereka adalah ibu-ibu bagi me-
reka, karena mereka adalah ibu bukan dari sisi mahram sehingga
hijab boleh ditinggalkan dan khaltuat boleh dilakukan, dalam per-
kara-perkara ini mereka sama dengan wanita-wanita kaum Mus-
limin lainnya, mereka diperintahkan untuk berhijab dan dilarang
untuk berkhalwat dengan siapa pun.
Istri Nabi S pertama adalah Khadijah binti Khuwailid.
Nabi *x menikahinya di Makkah sebelum beliau diangkat sebagai
Rasul. Kemudian Allah rJtF menurunkan al-Qur'an kepada beliau
dan mengangkat beliau menjadi Rasul ffi. Saat Nabi # merasakan
beban berat pasca kedatangan malaikat yang menyampaikan wahyu
kepadanya, beliau mengkhawatirkan dirinya, karena beliau meng-
alami sesuatu yang tidak biasa dan tidak beliau kenal, maka beliau
khawatir, beliau berkata kepada Khadijah,
,|4 cy,iut aiH v +r; ,j6 :au ,# ti. ,* ii
./itt jt, * gS , jdt ;.;1,, ::,'. rr q*r ,egl
"Sungguh aku khawatir terhadap diriku." Maka Khadijah menja-
wab, "Tidak, Allah tidak akan menghinakanmu, karena sesungguhnya
engkau menyambung tali silaturahim, memuliakan tlmu, memikul beban
orang-orang miskin, dan membantu orang-orang yang terkena musibah."l
Khadijah terus menenangkan Nabi M sehingga beliau menjadi
tenang. Kemudian Khadijah berdiri di samping Nabi &, mendu-
kungnya dan membelanya sepanjang hidup di Makkah dari gang-
guan orang-orang kafir, dia selalu berdiri di samping beliau.
Rasulullah ffi sangat mencintai Khadijah, selama berumah
tangga dengannya, beliau tidak menikah dengan wanita lain, semua
putra-putri Nabi M adalah dari Khadijah, selain Ibrahim, dia dari
Mariah al-Qibthiyah, sahaya Rasulullah ffi. Nabi ffi acap kali me-
nyanjung Khadijah €s, setelah wafat, beliau memuliakan teman-
teman Khadijah dan memujinya setelah wafat, sampai-sampai se-
1 D_iriwaya&an oleh al-Bukhari, Kitab Bad'i al-wahyi, Bab s,no.3;dan Muslim,
Kitab al-Iman, Bab Bad'i al-wahyi ila Rasurultah M, no. 160 dari hadits
AisYah,g,,.
ghhllot &9uoSal"ht,
bagian istri Nabi ffi cemburu manakala beliau memuji Khadijah eF'.l
Kedua, Saudah binti Zam'ah. Nabi S menikahinya di Makkah
setelah Khadijah wafat' Dia adalah istri Nabi :[lE' dan saat beliau
hendak menalakny a, dia berkata,
"Aku menggugurlanhak (giliran)ku atasmu dan akan memberilan-
nya kepada Aisyah2 sehingga aku tetap meniadi istrimu."
Dia ingin tetap mendapatkan kehormatan sebagai Ummul
Mukminin, maka Nabi # tidak menalaknya. Nabi # wafat men-
dahuluinya, dan dia masih berstatus sebagai istri beliau.
Ketiga, Zainab binti Khuzaimah al-Hilaliyah. Nabi si me-
nikahinya dan tidak berlangsung lama hidup bersama Nabi ffi,
karena dia wafat mendahului beliau' Ada dua istri Nabi ffi yang
wafat saat beliau masih hidup, yaitu Khadijah dan Zainab ini.
Keempat, Aisyah ash-shiddiqah binti ash-Shiddiq. Nabi M
menikahinya setelah hijrah dan berumah tangga dengarurya dalam
usia sembilan tahun, beliau tidak menikahi seorang gadis selainnya.
Dia mempunyai keutamaan-keutamaan yang tidak didapatkan
oleh selainnya, salah satunya adalah bahwa wahyu turun kepada
beliau saat beliau berada di ranjangnya. Nabi M sangat mencintai-
nya, dia adalah wanita yang paling beliau cintai, sedangkan bapak-
nya adalah laki-laki yang paling beliau cintai. saat Nabi ffi sakit,
beliau meminta izin kepada istri-istrinya yang lain agar dirawat di
rumah Aisyah, maka mereka memberi izin. Nabi 1!s wafat sementara
kepala beliau di pangkuan Aisyah.3
Aisyah meriwayatkan hadits-hadits Nabi s dan hukum-
hukum syar'i dalam jumlah yang banyak, dia adalah wanita ahli
Diriwayatkan oleh al-Bukhari, Kitab Manaqib al-Anshar, Bab Tazwii an-Nabi
Khadi;iah wa Fadhtuha, no.3817; dan Muslim, Kitab F9dh9 .il ash-shahabah,
Bab Fad,ha'il Khadiiah ummul Mukminin, no.2437 dan lainnya dari hadits
Aisyah wr,.
Diriwayatkan oleh al-Bukh a'Ir, Kitab an-Nikah, Bab al-Mar'ah lahgbu Yaumaha
no.5212; dan Muslim,
li Dharratiha wa Kaifa Yuqsamu Dzalika, Kitab ar'
Radha', Bab Jawaz Hibatuha Naubataha li Dharratiha, no. L463 dan lainnya
dari hadits Aisyah #,.
Diriwayatkan oleh al-Bukhari, Kitab Fadha'il Ashhab an-Nabi, Bab Fadhlu
Aisyah', no.3774; dan Muslim, Kitab Fadha'il ash-shahabah, Bab Fadhlu
Aisyah, no.2443 dari hadits Aisyah 6r,.
gcah'fldln & 9am, Salaht,
fikih, salah seorang pemberi fatwa di kalangan para sahabat Nabi
M,para sahabat merujuk kepadanya dalam riwayat sekaligus dalam
fatwa.
Para ulama berbeda pendapat siapa yang lebih afdhnl. Khadijah
atau Aisyah? Yang benar adalah bahwa masing-masing mempunyai
keutamaan yang tidak dipunyai oleh yang lainnya, tidak ada ke-
unggulan yang mencolok bagi salah satu dari keduanya di atas
yang lain, karena masing-masing mempunyai keutamaan yang
setara dengan keutamaan yang lain. Khadijah mempunyai keung-
gulan dari sisi kepeloporannya dalam masuk Islam, dukungannya
kepada Nabi ffi di awal-awal Islam dan Khadijah adalah ibu dari
anak-anak beliau. Sedangkan Aisyah mempunyai keunggulan dari
sisi ilmu yang dia ambil dari Rasulullah M, pengajarannya kepada
umat terkait dengan perkara-perkara Agama mereka sehingga me-
reka menjadikarurya sebagai rujukan, di samping kedudukannya
yang dekat dengan Nabi ffi dan beliau sangat mencintainya. Hal
ini menunjukkan keutamaannya.
Kelima, Maimunah binti al-Harits al-Hilaliyah.
Keenam, Hafshah binti Umar bin al-Khaththab.
Ketujuh, Zainab binti Jahsy di mana Allah eltl;, menikahkan
Nabi M dengannya dari langit ketujuh, Allah r-lt5 sendiri yang me-
nikahkan beliau dengarurya. Allah uJtS berfirman,
denganny a. " (Al- Ahzab : 37).
Yang menikahkan beliau dengannya adalah Allah *r, sehing-
ga Zatnab ini berbangga di depan istri-istri Nabi ffi lainnya dengan
itu, dia berkata,
.qtp f cg ;y ht .;r3::,#toi';*S:
"Kalian diniknhknn oleh keluarga kalian, sedangkan aku, Allah me-
nikahknnku dari atas langit ketujuh.'t
t Diriwayatkan oleh al-Bukhari, Kitab at-Tauhid, Bab 4;tXi |E ,:{_L.L <,\4-,*
4 #i;;ii!.'';,>,no.7421 dan at-Tirmidzi, Kitab falslr al-Qur'i", AaO ffo
thh'Yl^aln & 9ua, 3al-hl
Kedelapan, Iuwairiyah binti al-Harits.
Kesembilan, Ummu Salamah.
Kesepuluh, Ummu Habibah Ramlah binti Abu Sufyan bin
al-Harits.
Kesebelas, Shafiyah binti Huyay bin Akhthab.
Dua dari istri beliau wafat mendahului beliau, sehingga saat
beliau wafat,beliau meninggalkan sembilan orang istri.
O ti ,9 b -i;;la;tiL4r (Yang suci lagi disucikan dari segala
keburukani
Hal itu karena Allah dts hanya memilih wanita-wanita paling
suci dan paling baik untuk NabiNya ffi. Allah dt5 berfirman,
'tH)\'qt - l+t "c;: 4I- <,j*fb'*#tt L# b
4,rtJt
\-'z-
"Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keii, dan
laki-laki yang keji adalahbuat wanita-wanita yang keji pula, dan wanita-
wanita yo"g Uoif adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik
adalah untuk wanita-wanita yang baik pula." (An-Nur: 26)'
Allah tltF tidak memilih untuk NabiNya ffi kecuali wanita-
wanita terbaik. Pemilihan Allah sltS terhadap mereka untuk Rasu-
lullah ffi menunjukkan keutamaan mereka atas wanita-wanita
lainnya dari umat ini.
O tliii E!;,-4; :;:At (Yang paling utama dari mereka ada-
lah Khadijah binti Khuwailid)
siapa istri Nabi Myxrgpaling utama? Khadijah atau Aisyah?
Ada dua pendapat r lang shahih adalah tidak memastikan dalam
hal ini, karena masing-masing memPunyai keutamaan yang tidak
dipunyai oleh yang lainnYa.
O tV ,9 ilt udial riqtat s$ir4-S1hi*d,diqa"y.a#nt'gi+Avllla(hoabrel.baAsiksaynadharaisthu--
Shiddiqih iutri
duhan keii dalam kitabNYa)
ffimin Surah al-Ahzab, no. 3213: dari hadits Anas +&'
ghh"n *, & 9ow &alu,kt,
Yaitu dalam FirmanNya,
"Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan
lakilaki yang keji adalahbuat wanita-wanita yang keji pula, dan wanita-
wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik
adalah untuk wanita-wanita yang baik pula. Mereka (yang dituduh) itu
bersih dari apa yang dituduhknn oleh mereka (yang menuduh itu). Bagi
mereka ampunan dan rizki yang mulia (surga)." (An-Nur: 25).
Maka siapa yang tidak membebaskan mereka dari segala
tuduhan keburukan, dia adalah kafir, karena dia mendustakan
Allah dan RasulNya serta kesepakatan kaum Muslimin. Manakala
ujian yang menimpa Aisyah semakin meningkat, dia berkata, "Aku
tidakmengirabahwa Allah akan menurunkan al-Qur'an yang akan dibaca
terkait dengan perkaraku, sebelumnya aku hanya mengira Rasulullah M,
mendapatlan mimpi yang dengannya Allah membebasknnku."l
Benar, Allah rlts menurunkan kebebasan dan keutamaannya
dalam al-Qur'an yang dibaca sampai Hari Kiamat.
FO 6Ftr bU X s; u itt u.iy.u.qriJ (Barangsiapa menuduh-
nya dari apa yang Allah telah membebaskannya darinya, maka
dia telah kafir kepada Allah Yang Mahaagung)
Karena itu artinya dia mendustakan Allah dan RasulNya
sebagaimana yang dilakukan oleh golongan Rafidhah, semoga
Allah menimpakan keburukan kepada mereka. Mereka menyulut
fitnah, mereka adalah orang-orang munafik, bukan kaum Muslimin,
mereka menampakkan Islam, padahal mereka adalah orang-orang
munafik yang berada di dasar paling bawah api neraka, mereka
menghembuskan berita palsu di antara mereka dan dalam buku-
buku mereka.
1 Diriwayatkan oleh al-Bukhari, Kitab asysyahadat, Bab ra'dit an-Nisa' Ba'dha-
hunna Ba'dha, no. 2661 dan Muslim, Kitab at-Taubah, Bab fi Hadits al-I/k wa
Qabul at-Taubah al-Qadzif, no.2770; dari hadits Aisyah *b,.
'tr!w',.6d.--66r,
9Ab cflali, & ?a,w Saluht,
O i*y;t JG u-1;t3 (Mu'awiyah adalah paman orang-orang
Mukmin)
Mu'awiyah bin Abu Sufyan memiliki keutamaan-keutamaan,
salah satunyi adalah bahwa beliau menyandang predikat sebagai
paman orang-orang Mukmin karena Ummu Habibah Ramlah binti
Abu sufyan adalah istri Nabi s, termasuk Ummahatul Mukmimin,
dan Mu awiyah adalah saudaranya, maka dia adalah Paman orang-
orang Mukmin dari sisi keutamaan, bukan dari sisi nasab.
Di antara keutamaan Mu'awiyah adalah bahwa Nabi ffi meng-
angkatnya menjadi penulis wahyu. Maka beliau salah satu penulis
*inyt di d"put Niui ffi' Allah tlt5 tidak memilih penulis wahyu
untuk Nabi # kecuali orang yang terpercaya' Mu'awiyah adalah
penulis wahyu. Mu'awiyah telah berjihad bersama Rasulullah ffi,
iu., *"*" gingkepemimpinan Syam di masa Umar bin al-Khath-
thab -*o.
Saat fitnah terjadi pada zamankekhalifahan Ali, Ali terbunuh
dan al-Hasan bin Ali dibai'at menjadi Khalifah setelah bapaknya,
dia melihatbahwa perkaranya tidak berada di tangannya, maka dia
pun menarik dirinya dan menyerahkan urusan kepada Mu'awiyah,
demi menjaga darah kaum Muslimin dan menyatukan kalimat
mereka, dan ini disebutkan oleh Rasulullah ffi dalam sebuah berita,
dan hal itu termasuk mukiizat beliau. Nabi ffi bersabda tentang al-
Hasan,
,,sesungguhnya cucuku ini adalah sayyid, dan Allah akan menda-
maikan dengannya di antara dua kelompok besar dari kaum Muslimin
(yang bertikni)."1
Mtrndumya al-Hasan dengan menyerahkan perkara kepemim-
^pIivnlaunslikmeipna, dsaehIvinlug'gaawikyuah.r*mMenugsalnimduinngbekresbaatiukaunnbtueksaMr bua'agwi kiyaauhm'
Selanjubrya Mu'a**iyah memimpin kaum Muslimin dengan penuh
hikmah dan kebijaian-kebijakan syar' i. Mu'awiyah memimpin
.ffir Diriwayatkan oleh al-Bukhari, Kitab ash-Shulhi, Bab Qaulu an-Nabi M lil
Hasan bin Ali,.. no.2704,dan lainnya: dari haditsAbu Bakrah
&.
€pq ehhcytatn&**@€ffip
dengan adil, Allah rlt$ memberinya akal, hikmah dan sikap kelem-
butan terhadap kaum Muslimin. Mu'awiyah menjadi duri di leher
aliran-aliran sesat, menusuk tenggorokan leher mereka dan me-
nutup jalan bagi mereka. Tahun di mana al-Hasan menyerahkan
kepemimpinan kepada Mu'awiyah disebut oleh kaum Muslimin
dengan Am al-lama'ah,karena pada tahun tersebut persatuan kaum
Muslimin terwujud dan kalimat mereka satu, dan hal itu berkat al-
Hasan **;, di mana beliau mendahulukan kemaslahatan kaum
Muslimin dan persatuan mereka atas kepentingan pribadinya,
padanya terwujud sabda sang kakek beliau, Nabi si,
d vi':t
"Dan Allah akan mendamaikan dengannya di antara dua keiompok
besar dari knum Muslimin."
O )t ;: i46; ((Beliau juga) penulis wahyu Allah...)
Mu'awiyah mempunyai keutamaan-keutamaan:
Pertama, beliau adalah sahabat Nabi ffi, jadi dia mempunyai
keutamaan sebagai sahabat.
Kedua, beliau adalah saudara Ummul Mukminin Habibah,
jadi dia adalah paman orang-orang beriman.
Ketiga, beliau telah berjihad bersama Rasulullah &.
Keempat, khalifah kaum Muslimin kedua, Umar bin al-Khath-
thab, mengangkatnya sebagai gubernur untuk sebuah wilayah
paling besar milik kaum Muslimin (kala itu), Syam. Dan Mu'awiyah
memimpinnya dengan kepemimpinan terbaik, sehingga masyara-
katnya sangat mencintainya karena itu.
Kelima, dengannya Allah tltF menyatukan kaum Muslimin,
dengannya Allah menepis fitnah yang sebelumnya menyala pasca
terbunuhnya Utsman sampai al-Hasan mengundurkan diri, di mana
sebelum itu fitnah berkobar di kalangan kaum Muslimin.
Keenam, beliau adalah penulis wahyu, Allah tidak akan me-
milih penulis wahyu untuk Rasulullah ffi kecuali orang yang ter-
Percaya.
'.fGfirdJ.-s.6lr#rf,'
glah'Yl,aln & 9aru Sol-,l"t,
o erui Pt *it ":Ai :*;-tt ;x\ v',t, gr-:lr 9t bi (rur'
masuk sunnah adalah mendengar dan menaati Para pemimpin
kaum Muslimin dan pemimpin daerah kaum Mukminin, yang
baik dari mereka maupun yang durjana (pendosa))
Ini menyempurnakan apa ya^g diucapkan penulis matan
sebelumnya, "BAhToa jihad dan haji tetap berlangsung bersama para Pe-
mimpin knum Muslimin, yang baik atau yang pendosa." Demikian juga
mendengar dan menaati para pemimpin. Nabi ffi bersabda,
3* i* j*v'ollyf-;rrs *t:,bre4&3i
" Aku berwasiat kepada knlian agar kalian bertakwa kepada Allah,
mendengar dan menaati, sekalipun kalian dipimpin oleh seorang sahaya."
Mendengar dan menaati pemimpin tersebut di dalam al-Qur'an,
4"K";'.ii,$63;1lt\;,"y\3'K\ti"6r$Giiiqv-Y
"Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul-
Nya, dan ulil amri (pemimpin) di antaraknmu." (An-Nisa': 59).
(Wajibnya) mendengar dan menaati para pemimpin meruPa-
kan akidah ANus Sunnah wal Jama'ah, sebaliknya tidak mendengar
dan tidak menaati adalah madzhab ahli bid'ah.
O bt':*;*tjrrU lL; (Selama mereka tidak menyuruh kepada
kemaksiatan kepada Allah)
Dalam bentuk melakukan hal yang diharamkan atau mening-
galkan hal yang diwajibkan. Bila mereka memerintahkan kepada
kemaksiatan, maka mereka tidak wajib ditaati dalam hal tersebut
dan mereka tetap ditaati pada selainnya. Hal ini tidak berarti bahwa
bila mereka memerintahkan kemaksiatan, maka kekuasaan mereka
menjadi batal atau boleh memberontak terhadap mereka. Tidak
demikian, akan tetapi kita menjauhi kemaksiatan yang mereka
perintahkan kepada kita dan kita tetap menaati mereka pada se-
lainnya yang bukan merupakan kemaksiatan.
O irt tp:; ,i. *\'11lU" i rl;i (Karena tidak ada ketaatan bagi
siapa pun dalam kemaksiatan kepada Allah)
Berdasarkan sabda Nabi M, 'atv
eefu i.a,gt )?;,;
.'rfcAfiqf-VHV
gAh cYlzl, & 9a,u, Salahr,
"Tidnk ada l<etaatanbagi makhluk dalam lcemalaiatan k pado Khaliq."t
Namun demikian, tidak berarti bahwa bila mereka memerin-
tahkan kepada kemaksiatan lalu kita boleh memberontak melawan
mereka, tidak demikian, akan tetapi kita menjauhi kemaksiatan dan
tetap menaatinya pada selainnya.
O ;ttt * *tt ijy+lr dj :iJ (Barangsiapa memegang khila-
fah dan orang-orang sepakat atasnya)
Khilafah atau kepemimpinan atau imamah dalarn Islam ter-
wujud dengan satu dari tiga perkara:
Pertama: Pemilihan dari ahlul halli wal aqdi sebagaimana yang
terjadi pada Abu Bakar, bai'atnya terlaksana dengan kesepakatan
ahlul halli wal aqdi.
Kedua: Bila pemimpin sebelumnya menyerahkannya kepada
seseorang sesudahnya, orang yang ditunjuk ini wajib ditaati dalam
hal ini sebagaimana yang dilakukan oleh Abu Bakar kepada Umar.
Ketiga: Bila yang bersangkutan menguasai kaum Muslimin
dengan senjatanya dan menundukkan mereka untuk menaatinya,
sebagaimana yang terjadi pada Abdul Malik bin Marwan dan raja-
raja kaum Muslimin lairurya yang menundukkan masyarakat lewat
pedang sehingga mereka pun patuh kepadanya. Maka kaum
Muslimin wajib menaatinya dalam hat itu demi menjaga persatuan
mereka dan menghindari pertumpahan darah dan perpecahan di
antara mereka. Dengan ketiga perkara ini kepemimpinan untuk
ulil amri menjadi terwujud.
O elt yi lti,4 #t ui (Termasuk sunnah adalah meniauhi
ahli bidrah) -
Yang dimaksud dengan sururah di sini adalah sunnah Rasu-
lullah M, yaitujalan hidup beliau yang mencakup perkataan t per-
buatan, dan ketetapan, bukan sunnah dalam arti sesuat, yang di
anjurkan, karena menjauhi ahli bid'ah adalah wajib, bukan sekedar
dianjurkan, akan tetapi wajib.
1 p_ilryayatkan oleh ath-Thabrani, LB/\?O, al-eudha,i dalam Musnad.nya, no.
*,873 dan lainnya: dari hadits Imran bin Hushain dan dishahihkan ot.t, ut-
Albani dalam Shahih al-tami', no. ? SZO.
#tF,hd.-.6/6L