The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Mengembalikan Kemasyhuran Arun

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by andrebay10, 2022-02-12 02:11:44

Buku Perta Arun Gas

Mengembalikan Kemasyhuran Arun

PERTAMINA

PERTA ARUN GAS

MENGEMBALIKAN KEMASYHURAN

TEUKU KHAIDIR & ARIF WIDODO 1

PERTA ARUN GAS | MENGEMBALIKAN KEMASYHURAN ARUN

2

PERTAMINA

PERTA ARUN GAS

MENGEMBALIKAN KEMASYHURAN

ARUN

TEUKU KHAIDIR & ARIF WIDODO
2021

PERTA ARUN GAS | MENGEMBALIKAN KEMASYHURAN ARUN

Mengembalikan Kemasyhuran Arun
Jalan membangun Arun yang penuh liku dan kini kembali
menuju dunia

Teuku Khaidir & Arif Widodo
Cover & Desain:
Bintang Satu Cipta
Cetakan I - 2021
Hak cipta dilindungi undang-undang

PT Perta Arun Gas
www.pertaarungas.pertamina.com

Head office
Gedung Patra Jasa Lantai 1
Jl. Jendral Gatot Subroto Kav 32 - 34
Jakarta Selatan 12950
Indonesia
Plant Site
Jl. Medan - Banda Aceh, Blang Lancang
Kecamatan Muara Satu
Kota Lhokseumawe
Aceh 24353
Indonesia

iv

MENGEMBALIKAN KEMASYHURAN

ARUN

PERTA ARUN GAS | MENGEMBALIKAN KEMASYHURAN ARUN

GUBERNUR ACEH

Harapan dari Aceh

Saya menyambut baik kehadiran buku yang mengisahkan
perjalanan PT Perta Arun Gas (PAG), perusahaan yang
melakukan regasifikasi di Arun, Lhokseumawe. Buku ini
menggambarkan dengan jelas awal kegiatan regasifikasi di
kilang eks LNG Arun yang diharapkan dapat memberi dampak
positif bagi perekonomian Lhokseumawe secara khusus dan
perekonomian Aceh pada umumnya.

Dilihat dari perjalanan perusahaan, seperti yang ditulis
di buku ini, Pemerintah Aceh dari awal sangat antusias
mendorong proyek regasifikasi di Arun bersama Pemerintah
Pusat agar dapat dimanfaatkan sebesar-besarnya bagi
kemakmuran rakyat Aceh.

Ada beberapa pertimbangan, mengapa Pemerintah Aceh
mendukung dibangunnya proyek regasifikasi. Pertama, karena
seluruh sarana dan fasilitas telah tersedia di Arun, yaitu aset
eks PT Arun NGL yang sangat lengkap. Kedua, sejak cadangan
gas Arun menipis dan produksi LNG dihentikan pada tahun
2014, sejak itu perekonomian Lhokseumawe menurun tajam.
Proyek regasifikasi kemudian menjadi harapan bagi Aceh
untuk membangkitkan kembali perekonomian.

Dengan hadirnya proyek regasifikasi, maka dapat menjadi
daya tarik bagi investor untuk membangun industri di Aceh
karena gas sebagai sumber energi sudah tersedia. Ditambah
dengan adanya PAG, saat ini sudah ada dua unit pembangkit
tenaga listrik (powerplant) milik PLN di area eks kilang Arun

vi

KATA PENGANTAR

yang telah memanfaatkan bahan bakar gas dari hasil
regasifikasi PAG.

PAG juga telah menyiapkan berbagai rencana
pengembangan usaha yang akan dilakukan di Arun, yang
tentunya juga menumbuhkan harapan baru bagi Aceh untuk
meningkatkan perekonomian.

Di sisi lain, usaha regasifikasi yang dijalankan PAG telah
mengalami pertumbuhan yang positif. Dengan demikian,
Pemerintah Aceh berharap bisnis ini mampu membawa
banyak manfaat bagi masyarakat Aceh.

Dengan adanya PAG di dalam Kawasan Ekonomi Khusus
Arun, Lhokseumawe, semoga Arun kembali masyhur di mata
dunia.

Selamat atas penerbitan Buku Perta Arun Gas:
Mengembalikan Kemasyhuran Arun yang penuh inspirasi.

Nova Iriansyah
Gubernur Aceh

vii

PERTA ARUN GAS | MENGEMBALIKAN KEMASYHURAN ARUN

WALIKOTA LHOKSEUMAWE

Semangat untuk Aceh

Dalam usia yang relatif muda, PT Perta Arun Gas (PAG)
telah menunjukkan partisipasinya sebagai perusahaan yang
berkembang bersama masyarakat sekitar. Berbagai program
pemberdayaan masyarakat telah dilakukan dan hingga saat
ini masih terus berlangsung.

Bagi saya, ini tentu sangat menggembirakan. Sebagai
perusahaan yang beroperasi di tengah-tengah lingkungan
masyarakat, sudah seharusnya ikut berkembang bersama
masyarakat Arun, lokasi yang menjadi tempat operasi
perusahaan.

Masyarakat telah merasakan dampak dari keberadaan
perusahaan. Perusahaan merekrut karyawan yang sebagian
besar adalah penduduk Aceh, sehingga peran perusahaan
untuk membuka lapangan pekerjaan seluas-luasnya telah
diwujudkan dan saya percaya, di masa mendatang pun
perusahaan akan memberi prioritas dan kesempatan
pertama kepada penduduk Aceh untuk bekerja dan meniti
karir di PAG.

Perusahaan juga mengembangkan berbagai pelatihan
untuk membina dan mengembangkan ekonomi masyarakat
melalui berbagai program pertanian, budidaya ikan dan
wirausaha, juga program pendidikan untuk anak sekolah.

Program ini juga sudah dirasakan manfaatnya oleh
masyarakat. Diantaranya adalah petani buah naga,
masyarakat yang membuat kerupuk opak dan kerupuk ikan

viii

KATA PENGANTAR

yang menjadi binaan perusahaan, yang telah menikmati
panen dan memetik hasil dari penjualan.

Mereka membagi pengalaman dan keterampilannya
kepada masyarakat lain sehingga diharapkan semakin
banyak masyarakat menikmati keberhasilan. Bila hal ini
dilakukan secara berkesinambungan, akan terjadi dampak
ekonomi yang luar biasa.

Keberhasilan pemberdayaan masyarakat oleh perusahaan
telah ditandai dengan dibukanya Desa Agrowisata Buah Naga.
Desa ini merupakan apresiasi untuk petani buah naga yang
berhasil, sekaligus menjadi inspirasi bagi petani lain. Bagi Aceh,
desa agrowisata ini menjadi ikon baru Lhokseumawe yang
diharapkan dapat ikut memacu pariwisata.

Usaha-usaha yang membawa peningkatan ekonomi
untuk masyarakat adalah yang sangat dibutuhkan oleh Arun,
Lhokseumawe dan Aceh pada umumnya. Saya menaruh
harapan yang besar bahwa perusahaan ini dapat memberi
kontribusi yang besar bagi perkembangan ekonomi untuk
masyarakat Aceh.

Selamat atas penerbitan Buku Perta Arun Gas:
Mengembalikan Kemasyhuran Arun, harapannya Arun kembali
masyhur di mata dunia. Buku ini telah membangkitkan
semangat tak hanya bagi perusahaan, tapi juga bagi
masyarakat Aceh.

Suaidi Yahya
Walikota Lhokseumawe

ix

PERTA ARUN GAS | MENGEMBALIKAN KEMASYHURAN ARUN

PERTAMINA

Tetap Eksis dan Bertumbuh

Gas Alam merupakan salah satu sumber energi utama
dunia yang berlimpah. Saat ini, gas alam berkontribusi
sekitar 23% dari sumber-sumber energi primer dunia.
Bahan bakar ini pun memainkan peran yang signifikan di
berbagai sektor, seperti industri, pembangkit listrik, komersil
maupun rumah tangga. Di era transisi energi global ini, gas
alam pun menjadi semakin penting karena kebanyakan
negara ingin mengurangi ketergantungan pada sumber-
sumber energi yang mahal dan kurang ramah lingkungan,
seperti minyak bumi.

Puji syukur, Indonesia dikaruniai cadangan gas alam
yang besar. Bahkan dipercaya memiliki cadangan gas
terbesar ketiga di wilayah Asia Pasifik dan berkontribusi
untuk 1,5% dari total cadangan gas dunia. Kebanyakan
pusat-pusat produksi gas Indonesia berlokasi di lepas
pantai, salah satu yang paling besar adalah di Arun, Aceh.

Pertamina sebagai satu-satunya BUMN yang
diamanahkan untuk mengelola energi nasional juga
menaruh perhatian tinggi pada pengembangan bisnis
gas, mengingat peranannya di masa depan sebagai

x

KATA PENGANTAR

sumber energi primer yang bersih, menggantikan peran
sumber energi dari minyak bumi dan batu bara. Tercakup
di dalamnya adalah pelaksanaan pengelolaan bisnis
Liquefied Natural Gas (LNG) dan Liquefied Petroleum Gas
(LPG) berdasarkan penunjukan/penugasan dari SKK Migas
serta penjualan Compressed Natural Gas (CNG) untuk
kebutuhan transportasi.

Pada segmen bisnis LNG di Indonesia, Pertamina
berperan dalam 2 aspek bisnis. Pertama, sebagai salah
satu pemilik bisnis LNG hilir, Pertamina mengelola bisnis
Floating Storage and Regasification Unit (FSRU) Jawa
Barat di Teluk Jakarta. Selain itu, Pertamina juga berperan
sebagai operator Arun Regasification & Terminal LNG.

Kedua, Pertamina berperan sebagai penjual LNG
untuk kontrak-kontrak existing dari kilang Badak - Bontang,
termasuk kontrak perpanjangan pembeli Jepang. Bahkan
sejak 1977, Pertamina telah mengembangkan pasar
LNG dengan mengoperasikan Kilang LNG Arun - Aceh
dan Badak - Bontang. Penjualan LNG Indonesia telah
merambah pasar ekspor ke Jepang, Korea dan Taiwan.

xi

PERTA ARUN GAS | MENGEMBALIKAN KEMASYHURAN ARUN

Agar bisnis regasifikasi dan terminal-terminal LNG
dikelola lebih maksimal, Pertamina mendirikan PT Perta Arun
Gas (PAG) untuk mengoperatori bisnis tersebut. Kehadiran
PAG sebagai perusahaan yang bergerak di bidang
regasifikasi bukanlah sekadar satu-satunya perusahaan
yang mempunyai fasilitas regasifikasi di wilayah Aceh dan
Sumatera Bagian Utara. Sejak awal didirikan, Pemerintah
dan Pertamina mengharapkan perusahaan ini menjadi
perusahaan regasifikasi kelas dunia.

Harapan tersebut diwujudkan PAG yang hingga saat
ini mampu mengembangkan bisnisnya dengan sangat
baik. Perkembangan bisnis yang telah dicapai tidak hanya
karena faktor geografis perusahaan yang sangat strategis
dan mempunyai jalur transportasi laut yang dapat dengan
mudah menerima dan menyalurkan pasokan LNG serta
didukung oleh fasilitas dermaga yang sangat memadai
saja. Komitmen tim manajemen dan para perwira Perta
Arun Gas mengelola bisnis ini juga menjadi penentu
keberhasilan.

Karena itu, saya sangat mengapresiasi PAG, yang
merupakan anak perusahaan Pertamina Gas (Pertagas)
di bawah subholding gas ini, mengurai kiprahnya di
bisnis regasifikasi sejak awal berdiri hingga sekarang
dalam sebuah buku. Semoga buku ini dapat memberikan
gambaran komprehensif kepada seluruh stakeholder
tentang PAG dan bahwa regasifikasi menjadi salah satu
bisnis andalan di masa transisi energi global saat ini.

Saya berharap ke depannya PAG semakin eksis di bisnis

xii

KATA PENGANTAR

regasifikasi sehingga dapat meningkatkan daya saing
perusahaan, baik di tingkat nasional maupun internasional.
Tentunya mendukung tercapainya aspirasi Pertamina
menjadi perusahaan global energi terdepan dengan nilai
pasar US$ 100 miliar pada tahun 2024.

Nicke Widyawati
Direktur Utama PT Pertamina (Persero)

xiii

PERTA ARUN GAS | MENGEMBALIKAN KEMASYHURAN ARUN

PERTAMINA

PERTA ARUN GAS

Membangun Ekonomi Aceh

Sebagai manusia yang lahir dan besar di tanah Rencong
Aceh, saya tahu betul kejayaan Arun di masanya dan saya
juga memahami betul bagaimana bangganya seorang putra
Aceh dapat bekerja dan menjadi bagian dari PT Arun NGL di
kala itu. Karena itu saya merasa bahagia dan bersyukur atas
rahmat Allah SWT yang memberikan kesempatan kepada
saya untuk dapat berkontribusi kembali membangun Aceh
sebagai President Director PT Perta Arun Gas (PAG) di akhir
masa tugas karier saya di Pertamina.

Kesempatan inilah yang saya pergunakan untuk
melakukan sesuatu bagi tanah kelahiran saya yaitu dengan
kembali menghidupkan Kilang Arun yang mulai redup. Dengan
demikian saya dapat menaruh harapan kepada PAG agar
dapat mengembalikan kemasyhuran Arun di mata dunia.
Sebuah kehormatan bagi saya pula dapat menjadi bagian
dari sejarah LNG global dalam kesuksesan revitalisasi LNG
plant menjadi LNG regasification yang pertama dan satu-
satunya di dunia.

Pengalaman saya berkiprah di PAG selama 4 tahun
membuat saya benar-benar memahami Aceh dengan
seluruh potensi dan dinamikanya. Persoalan demi persoalan
kami hadapi bersama, mulai dari tantangan operasional
hingga berbagai masalah yang melibatkan berbagai elemen
masyarakat, sampai-sampai sebagian orang memanggil
saya dengan sebutan Abu, yang merupakan julukan

xiv

KATA PENGANTAR

kehormatan bagi orang yang “berani” di Aceh.
Buku ini merupakan bukti atas kisah sukses sinergi

berbagai pihak dalam membangun ekonomi Aceh dan
mewujudkan kemandirian energi nasional. Dimulai dari
masalah besar yaitu krisis listrik di Aceh dan Sumatera Utara,
kini PAG telah berkontribusi untuk dapat menjadi solusi
atas isu tersebut. Bahkan telah berkembang dengan efek
domino ekonomi yang diciptakan sehingga dapat menerangi
tidak hanya rumah-rumah warga tapi juga mimpi-mimpi
masyarakat. Ekspansi bisnis pun telah dilakukan dengan
merambah pasar global dengan berperannya Arun sebagai
salah satu LNG Hub di kawasan Asia.

Banyak gagasan yang telah dilakukan oleh PAG dan
semuanya diuraikan dalam buku ini. Termasuk bagaimana
kita semua berjuang untuk dapat mengakomodir berbagai
kepentingan yang dihadapi mulai dari level pemerintah
daerah, pemerintah pusat, swasta dan masyarakat.
Perjuangan tersebut saat ini dilanjutkan oleh Bapak Arif
Widodo dan seluruh insan PAG.

Akhir kata, kami ucapkan selamat membaca dengan
harapan buku ini tidak hanya menjadi kisah tapi juga motivasi
seluruh insan dan generasi dalam mengelola potensi dan
sumber daya negeri yang kita miliki.

Teuku Khaidir
President Director PT PERTA ARUN GAS (2013-2017)

xv

PERTA ARUN GAS | MENGEMBALIKAN KEMASYHURAN ARUN

PERTAMINA

PERTA ARUN GAS

Arun Kembali Mendunia

Di masa pendirian PT Perta Arun Gas (PAG), dinamika
dengan masyarakat, sumber daya manusia dan konstruksi
menjadi masalah utama, seperti yang dialami perintis
perusahaan ini yaitu Bapak Teuku Khaidir.

Setelah perusahaan beroperasi dan berjalan dengan baik,
tantangan berikutnya adalah bagaimana mengembangkan
perusahaan agar tetap eksis dan bertumbuh.

Apalagi pada saat ini, beberapa sumur gas di Aceh
sedang digali potensi cadangannya. Adanya potensi
ini menjadi tantangan bagi perusahaan untuk semakin
mengembangkan diri. Bertumbuhnya perusahaan eksplorasi
yang mencari gas di Aceh, bagi kami bukanlah persaingan,
sebaliknya justru menjadi potensi yang menguntungkan bagi
perusahaan.

PAG memiliki lahan yang sangat luas di Lhokseumawe.
Lahan ini bisa dijadikan sebagai load base bagi perusahaan
eksplorasi gas yang saat ini sedang mencari gas di Aceh.

PAG juga melihat potensi yang bisa dikembangkan
bersama Pemerintah Daerah. Regasifikasi menghasilkan
energi dingin hingga minus 165 derajat Celcius. Energi ini bisa
dimanfaatkan untuk tempat penyimpanan ikan, yang perlu
dibekukan sebelum didistribusikan ke dalam negeri maupun
ke luar negeri.

PAG juga mempunyai dermaga yang terletak di jalur laut
tersibuk di Asia, yaitu Selat Malaka. Banyak kapal-kapal yang

xvi

KATA PENGANTAR

melintas., termasuk kapal tanker bermuatan LNG. Ini adalah
potensi yang luar biasa besarnya, karena PAG dapat menjual
jasa pemanasan tangki LNG pada kapal agar kapal bisa
segera siap untuk diisi LNG.

Di Indonesia, PAG adalah perusahaan pertama yang
menjalankan regasifikasi di darat. PAG memiliki sumber daya
manusia dengan pengalaman di bidang gas dan regasifikasi
yang unggul.

Dengan kemampuan itu, PAG tengah menjajaki peluang
pasar untuk menjalankan proyek-proyek regasifikasi di
dunia. PAG menyiapkan sumber daya manusia untuk
mengoperasikan proyek regasifikasi, antara lain PAG telah
memasuki pasar Kuwait.

Selain itu, masih banyak potensi lain dari Arun yang akan
dikembangkan PAG. Seluruh rencana pengembangan usaha
PAG, dituangkan di dalam buku ini. Tujuannya agar bisa
menjadi referensi bagi usaha sejenis, yang ingin melakukan
pengembangan usaha agar perusahaan dapat tetap
bertahan dan bertumbuh.

Pada kesempatan ini, kami juga memohon dukungan
kepada semua pihak agar usaha-usaha pengembangan
yang dilakukan PAG dapat berjalan dengan baik, sehingga
Arun bisa kembali menuju dunia, seperti kemasyhuran yang
pernah dialami di masa lalu. Selamat membaca.

Arif Widodo
President Director PT PERTA ARUN GAS

xvii

PERTA ARUN GAS | MENGEMBALIKAN KEMASYHURAN ARUN

Daftar Isi

Pengantar vi Harum di Sudut Arun 2
Nova Iriansyah, 12
Gubernur Aceh Petro Dollar City 20

Pengantar viii Habis Arun 26
Suaidi Yahya, Terbitlah Gelap 34
Walikota Lhokseumawe 46
Sekoci untuk Arun 54
Pengantar x
Nicke Widyawati, Pelita untuk Aceh 66
Direktur Utama
PT Pertamina (Persero) Kado yang Tertunda 82

Pengantar Penulis xiv Mengukir Milestone 96
Teuku Khaidir Perusahaan
President Director 105
PT Perta Arun Gas Membangun dengan 128
2013-2017 Komitmen

Pengantar Penulis xvi Mengubah Ancaman
Arif Widodo Menjadi Peluang
President Director
PT Perta Arun Gas Tumbuh Bersama
Masyarakat

Di Balik Layar

Penutup

xviii

Jalan membangun Arun
yang penuh liku dan

kini kembali menuju dunia

PERTA ARUN GAS | MENGEMBALIKAN KEMASYHURAN ARUN

Harum
DI SUDUT ARUN

Buku Ibnu Perut bumi yang terletak di desa
Sutowo:
Saatnya Saya Arun, Lhoksukon, Aceh Utara, seperti terasa
Bercerita! bergolak. Semburan gas membuncah hebat
Mengungkap dari dalam tanah. Suaranya bergemuruh.
ihwal Hari itu, Kamis 18 November 1971, kemudian
penemuan dicatat sebagai hari yang penting bagi
gas dan penemuan gas di Indonesia.
penjualan gas
pertama di Bob Graves, pimpinan eksplorasi Mobil
Indonesia. Oil Indonesia yang telah menandatangani
Kontrak Bagi Hasil dengan Pertamina sejak
1968, menemukan semburan gas yang luar
biasa besarnya ketika melakukan pengujian
kandungan lapisan di sebuah sumur di Arun.

2

HARUM DI SUDUT ARUN

Monumen Lapangan Gas Arun. Monumen yang didirikan
di tempat gas Arun pertama kali ditemukan di Desa Arun pada
18 November 1971.

Gas itu merupakan campuran gas dengan kondensat, cairan
hidrokarbon ringan, yang diperkirakan terpendam di dalam
bumi selama 10-20 juta tahun. Gas itu ditemukan setelah
dilakukan pada titik pengeboran ke-14 di dua blok di Aceh,
Sumatera bagian utara.

Sebelumnya, perusahaan minyak Standard Oil Company
of New York yang pernah beroperasi di Sumatera, telah
mendeteksi bahwa di Aceh terdapat kandungan gas yang
besar jumlahnya. Atas dasar itu, pencarian oleh Mobil Oil
yang dikoordinasikan oleh Pertamina Unit I, dikonsentrasikan
di desa Arun. Desa ini terletak di Kecamatan Tanah Luas,

3

PERTA ARUN GAS | MENGEMBALIKAN KEMASYHURAN ARUN

Matangkuli, Syamtalira Bayu dan sekitarnya—seluruhnya
berada di Kabupaten Aceh Utara.

Temuan Bob Graves persis di hari eksplorasi yang ke-73 itu,
disampaikan kepada Pimpinan Pertamina Ibnu Sutowo. Seperti
dikisahkan di dalam buku Ibnu Sutowo: Saatnya Saya Bercerita
yang ditulis oleh Ramadhan KH (2008), atas temuan gas itu,
Ibnu mengaku sangat bergembira. “Hari itu merupakan hari
bersejarah dan sangat berarti bagi perkembangan industri gas
di Indonesia,” kata Ibnu Sutowo di dalam buku itu.

Dalam laporan yang disampaikan Bob Graves kepada
Ibnu Sutowo, disebutkan bahwa sumur yang dibornya itu
merupakan salah satu sumber gas terbesar di dunia, yang
kemudian diketahui memiliki cadangan sebesar 17,1 triliun kaki
kubik. Besarnya cadangan ini menempatkan Indonesia sebagai
penghasil gas terbesar di dunia di masanya.

Setahun setelah penemuan gas Arun, atau pada tahun
1972, ditemukan sumber gas alam lepas pantai di ladang North
Sumatra Offshore (NSO) yang terletak di Selat Malaka, lepas
pantai Bireuen, Lhoukseumawe, Aceh Utara dan Aceh Timur.

Lapangan ini dipisahkan ke dalam 2 blok yakni North
Sumatera Bee (NSB) yang kemudian dikenal sebagai Blok B
di onshore dan North Sumatera Offshore (NSO). NSB sebagai
lapangan pertama dan utama terletak di Kabupaten Aceh Utara.

Menurut Nanang Untung, Senior Vice President Gas &
Power Pertamina (2011-2012), ketika itu gas adalah komoditi
yang baru bagi dunia, juga Indonesia. Gas menjadi primadona
sekaligus menjadi tantangan. “Karena di masa itu gas belum
banyak digunakan oleh masyarakat. Gas baru digunakan oleh
perusahaan-perusahaan besar di negara maju. Sebaliknya,

4

HARUM DI SUDUT ARUN

Lapangan gas Arun yang ditemukan
Bob Graves pada 1971, menyimpan
cadangan gas sebanyak 17,1 triliun
kaki kubik. Arun menjadi pemasok
gas utama dunia di masanya.

SUMATERA

SELAT MALAKA

ACEH ARUN
UTARA

LHOKSEUMAWE

gas mempunyai nilai ekonomi tinggi dan dapat menjadi
penyumbang devisa yang besar bagi Indonesia,” katanya.

Sejak penemuan gas itu, terjadi kesibukan di Pertamina.
Perusahaan migas nasional yang didirikan pada Agustus 1968
itu, mulai aktif melakukan penjualan gas dan mempelajari
kemungkinan mengangkutnya ke luar negeri. Penjualan
dilakukan secara gencar, dengan mendatangi langsung calon
pembeli antara lain di Amerika Serikat dan Jepang.

Pucuk dicinta ulam pun tiba. Dua tahun setelah penemuan
gas Arun, pada tahun 1973 Pertamina memperoleh kontrak
penjualan gas cair (liquified natural gas, LNG). Kontrak pertama
dengan Pacific Indonesia LNG Co, perusahaan yang dibentuk
oleh Pacific Lightning Corp California.

5

PERTA ARUN GAS | MENGEMBALIKAN KEMASYHURAN ARUN

Kapal tanker Burmah Oil London. Untuk mengirim LNG ke negeri

pemesannya di luar negeri, Pertamina menyewa kapal tanker dari

Burmah Oil London. KOMPAS/MARKUS DUAN ALLO (MK)

Di tahun yang sama, Pertamina juga menandatangani
kontrak penjualan LNG dengan perusahaan-perusahaan
Jepang. Kontrak penjualan itu ditandatangani antara Pertamina
dengan The Industrial Bank of Japan, Kyushu Electric, Kansai
Electric, Chubu Electric dan Far East Oil Trading.

Kontrak dengan perusahaan-perusahaan Jepang menjadi
kontrak penjualan LNG terbesar saat itu, dengan penjualan 7,5
juta ton setiap tahun atau setara dengan 180 ribu barrel minyak
mentah setiap hari. Kontrak mengikat untuk 20 tahun.

Untuk mengangkut LNG dari Indonesia, Pertamina
menyewa tanker LNG dari Burmah Oil Company, London,
untuk masa kontrak 25 tahun. Kapal-kapal tanker itu, sekali
angkut bisa membawa LNG sebanyak 125.000 meter kubik.

6

HARUM DI SUDUT ARUN

Pelayaran dari Indonesia ke Jepang pulang pergi misalnya,
ditempuh dalam waktu sekitar dua minggu.

Setelah kontrak penjualan LNG diraih, Pertamina
mempersiapkan perusahaan operator pengolahan gas alam
menjadi gas cair (liquified natural gas, LNG). Gas perlu diubah
menjadi LNG agar memudahkan untuk pengangkutan.

Untuk membangun seluruh fasilitas dengan nilai investasi
awal US$6 miliar itu, Pertamina menandatangani kontrak
dengan Bechtel Inc dari San Fransisco untuk desain, rekayasa
dan konstruksi untuk dua pabrik pencairan gas, yakni di Arun,
Aceh; dan Bontang, Kalimantan Timur.

Di Arun, kemudian dikenal sebagai kilang PT Arun Natural
Gas Liquefaction (NGL), sedangkan di Bontang adalah kilang
PT Badak NGL.

***

PT Arun NGL didirikan pada 16 Maret 1974. Perusahaan
ini baru diresmikan oleh Presiden Soeharto pada tanggal
19 September 1978 setelah berhasil mengekspor kondensat
pertama ke Jepang pada 14 Oktober 1977.

Pemilik perusahaan ini adalah Pertamina dengan
kepemilikan saham 55%, Mobil Oil Indonesia Inc dengan
kepemilikan saham 30% dan Japan Indonesia LNG Co dengan
kepemilikan saham 15%. Mobil Oil mempunyai teknologi dan
pengalaman yang cukup dalam industri migas, sehingga dengan
pola kerja sama ini, Indonesia dapat menyerap alih teknologi
dan pengetahuan. Japan Indonesia LNG Co adalah wadah yang
mewakili pembeli dari Jepang. Dengan diwadahinya perwakilan

7

PERTA ARUN GAS | MENGEMBALIKAN KEMASYHURAN ARUN

Kunjungan calon pembeli gas di istana. Presiden Soeharto dan
Dirut Pertamina Ibnu Sutowo menerima kunjungan calon pembeli
gas dari Jepang, yakni Sumio Higashi dari Far East Oil Trading dan
Kasuo Hayashi dari Petroleum Producers Association of Japan.

KOMPAS/PAT HENDRANTO

para pembeli, diharapkan Indonesia bisa lebih mengenal
kebutuhan yang diinginkan konsumen.

Ladang gas Arun dikembangkan dan dikelola oleh Mobil
Oil Indonesia, yang bertindak sebagai kontraktor bagi hasil
Pertamina dengan tujuan menjadikan sumber gas itu sebagai
bahan baku untuk kilang LNG. Sumber gas terletak di ladang
berupa karang batu kapur di kedalaman 3 km di bawah
permukaan tanah dengan panjang 18,5 km, lebar 5 km dan
tebalnya mencapai 300 m.

Kilang LNG Arun terletak di Blang Lancang, Kecamatan

8

HARUM DI SUDUT ARUN

Muara Satu, Lhokseumawe, berada di atas Buku Memoar
area seluas 271 ha. Kilang ini dioperasikan Ir RIJ Soetopo:
oleh perusahaan patungan PT Arun NGL Bangun, Jatuh,
dengan nakhoda berada di dalam kendali Bangun Lagi
Pertamina, sebagai perusahaan dengan Bersama
mayoritas saham kepemilikan. Pertamina.
Mengungkap
Dalam mempersiapkan kilang dan potret sumber
rencana pengoperasiannya, salah satu kendala daya manusia
yang dihadapi adalah sumber daya manusia. saat gas mulai
Saat itu belum banyak tenaga ahli Indonesia diusahakan di
yang berkecimpung di sektor migas, apalagi Indonesia.
pengelolaan gas alam.

Hal ini diungkap di dalam buku Memoar
Ir RIJ Soetopo: Bangun, Jatuh, Bangun
Lagi Bersama Pertamina (2012) yang ditulis
sendiri oleh RIJ Soetopo, Direktur PT Arun
(1976) dan karir terakhir di Pertamina sebagai
Direktur PPDN Pertamina. “Jumlahnya
memang melimpah, tapi kualifikasinya tidak
memenuhi standar yang diminta,” tulis RIJ
Soetopo di dalam bukunya.

Bechtel Inc sebagai kontraktor yang
membangun kilang LNG Arun, meminta
persyaratan tertentu untuk pekerjaan
pembangunan kilang dan persyaratan standar
untuk pengoperasiannya kelak.

Untuk mengatasi masalah sumber daya,
kebutuhan tenaga untuk proyek LNG Arun
diambil dari tenaga-tenaga yang sudah

9

PERTA ARUN GAS | MENGEMBALIKAN KEMASYHURAN ARUN

Teuku berpengalaman, namun masih perlu disiapkan
Zulkarnain dan ditambah pelatihan khusus bagi mereka
Yusuf, Direktur yang diseleksi, untuk memenuhi standar yang
Utama diminta oleh Bechtel.
Perusahaan
Daerah Jika standar yang diminta itu tidak dapat
Pembangunan dipenuhi, Bechtel cenderung menggunakan
Aceh (2005- tenaga skilled dari luar Indonesia, terutama
2012). dari Korea dan Filipina.
Pertamina
memilih Teuku Zulkarnain Yusuf, Direktur
tenaga lokal Utama Perusahaan Daerah Pembangunan
untuk bekerja Aceh (2005-2012), mengakui bahwa
di bidang gas. meski Indonesia masih belajar dalam hal
pengelolaan gas alam, namun pada saat itu
Pertamina lebih memilih untuk merekrut
tenaga kerja Indonesia dengan prioritas orang
Aceh. “Ini keputusan yang berani, mengingat
gas adalah sesuatu yang baru bagi kita,” ujar
Teuku Zulkarnain Yusuf.

Proyek pembangunan kilang LNG Arun
dimulai pada tahun 1974. Lokasinya berada
di Lhokseumawe, persis di bekas lapangan
udara peninggalan zaman Jepang. Tempat
itu dikelilingi tambak-tambak ikan. Jumlah
penduduknya sudah banyak, namun daerah
itu terkesan sangat terisolasi karena minimnya
fasilitas komunikasi antardaerah dan
antarkomunitas.

Pesawat televisi belum ada. Telpon sangat
terbatas. Satu-satunya media komunikasi

10

HARUM DI SUDUT ARUN

hanyalah radio. Tapi dari tempat yang terisolasi ini, tersimpan
cadangan gas 17,1 triliun kaki kubik—terbesar di masanya—
yang mengharumkan nama Arun dan menempatkan Indonesia
sebagai pemasok gas terbesar di dunia.

***

11

PERTA ARUN GAS | MENGEMBALIKAN KEMASYHURAN ARUN

Petro
DOLLAR CITY

Kesibukan terlihat di lobi kantor kilang

PT Arun NGL di Blang Lancang, Lhokseumawe. Di sebuah
sudut, tampak beberapa pria—sebagian orang asing—terlihat
membahas sesuatu, sambil duduk di sofa. Seorang lagi berdiri
di meja resepsionis, berbincang dengan wanita berbusana jas
kerja dan berhijab—fasih berbahasa Inggris, sesekali terdengar
logat Aceh yang khas.

Begitulah suasana kantor PT Arun NGL, yang mengalami
puncak kejayaan pada tahun 1980-1990-an, seperti digambarkan
Hari Karyuliarto, Direktur Gas Pertamina (2012-2014). “Kalau
saya berkunjung ke Arun, saya dijemput menggunakan mobil
dinas direksi Toyota Land Cruiser antipeluru, mewah sekali,”
kata Hari mengenang.

12

PETRO DOLLAR CITY

Kilang Arun. Berlokasi di Desa Blang Lancang, Kecamatan
Muara Satu.

PT Arun NGL, perusahaan patungan Pertamina, Mobil Oil
Indonesia dan Japan Indonesia LNG Co, mulai membangun
kilang pada 1974. Cadangan gas alam sebesar 17,1 triliun kaki
kubik yang ditemukan di ladang gas Arun pada 1971, dieksplorasi
dan diubah menjadi gas cair (liquefied natural gas, LNG) di
kilang PT Arun NGL selama 40 tahun dan berakhir pada 2014.

Dalam kurun waktu itu, dilakukan pembangunan
besar-besaran untuk memenuhi kontrak pembelian LNG.
Pembangunan 6 unit pengolahan (train) pencairan gas alam di

13

PERTA ARUN GAS | MENGEMBALIKAN KEMASYHURAN ARUN

kilang LNG Arun dilakukan melalui beberapa tahapan, yaitu
train 1, 2 dan 3 (Arun Project 1) dibangun pada awal tahun 1974
dan selesai pada akhir tahun 1978 oleh Bechtel Inc.

Train 4 dan 5 (Arun Project II) dibangun Februari 1982 dan
selesai pada akhir tahun 1983 yang dikerjakan oleh Chiyoda dan
train 6 (Arun Project III) dibangun pada bulan November 1984
dan selesai pada September 1986 yang dikerjakan oleh Japan
Gas Corporation (JGC).

Selanjutnya pada Februari 1987, dilakukan pembangunan
kilang LPG yang dinamakan Arun LPG Project, dikerjakan oleh
Japan Gas Corporation (JGC). Pekerjaan pembangunan kilang
ini selesai pada tahun 1989.

Untuk pekerjaan pemrosesan gas alam menjadi gas cair
(LNG), dipercayakan kepada Air Products Corporation Inc.
Perusahaan ini yang merancang unit proses LNG Arun dan
garansi teknikal dari Mobil Oil Inc.

Selain memproduksi gas cair dan kondensat, PT Arun NGL
juga memproduksi LPG dan sulfur. Selama masa produksinya,
telah dilakukan pengapalan LNG ke negara pemesannya di
Jepang dan Korea Selatan sebanyak 4.269 kargo, dengan nilai
sekali pengapalan mencapai US$10 juta. Nilai yang besar itu
sekaligus menempatkan Arun dalam jajaran produsen gas
terbesar di dunia.

Arun dapat menguasai pasar gas dunia karena pada saat
itu pemain gas masih sangat sedikit. Gas menjadi bahan bakar
yang eksklusif. Teknologi pengolahan gas masih tergolong
baru. Berdirinya PT Arun NGL—dan juga PT Badak NGL di
Bontang—, menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara
yang mempelopori penggunaan gas untuk industri di masa itu.

14

PETRO DOLLAR CITY

Tak heran bila PT Arun NGL kerap Samsul
menjadi tempat belajar bagi negara-negara lain Rizal, Rektor
yang ingin membangun industri LNG. Salah Universitas
satunya adalah LNG Woodside dari Australia, Syiah Kuala
yang melakukan studi awal dan berbagi Banda Aceh.
pengalaman di kilang Arun, terutama untuk Bekerja sama
masalah operasi dan keselamatan kilang. dengan PT Arun
NGL mencetak
Kilang LNG Arun dijadikan tempat studi tenaga ahli
bagi Woodside, antara lain karena PT Arun migas.
NGL mempunyai reputasi internasional
dalam keandalan sistem operasi dan program
keselamatan kilang (safety). Keunggulan ini
mencerminkan reputasi PT Arun NGL sebagai
kilang LNG yang mumpuni, meningkatkan
kepercayaan konsumen dan membuka
peluang untuk kerja sama yang lebih luas.

Menurut Samsul Rizal, Rektor Universitas
Syiah Kuala Banda Aceh, keunggulan dan
daya saing PT Arun NGL di masa itu karena
kemampuannya mencetak tenaga ahli. Pada
saat itu pemerintah mencanangkan program
industrialiasi di Aceh Utara. “Tantangannya,
pada saat itu tidak banyak sarjana
engineering, khususnya teknik mesin dan
kimia di Aceh,” ujar Samsul Rizal.

Untuk mengatasi kebutuhan itu, PT Arun
NGL dan Universitas Syiah Kuala Banda
Aceh melakukan kerja sama untuk mencetak
tenaga ahli di bidang migas, dengan membuka

15

.PERTA ARUN GAS | MENGEMBALIKAN KEMASYHURAN ARUN

Fakultas Teknik Mesin dan Teknik Kimia pada 1977. PT Arun
NGL mensponsori dengan mendatangkan dosen dari Institut
Teknologi Sepuluh November (ITS) untuk menjadi dosen terbang
ke Banda Aceh. “Lulusannya diserap untuk bekerja di PT Arun
NGL. Saya juga pernah kerja praktek semasa mahasiswa, Mobil
Oil Indonesia mengutamakan seluruhnya putra daerah untuk
bekerja dan disekolahkan,” kata Samsul Rizal.

Berbagai beasiswa dikucurkan untuk mahasiswa berprestasi
di Universitas Syiah Kuala Banda Aceh, IAIN Ar-Raniry
Banda Aceh, Universitas Malikussaleh Lhokseumawe, STAIN
Lhokseumawe dan Politeknik Lhokseumawe.

PT Arun NGL juga membiayai di bidang pendidikan
melalui program community development yakni mendirikan
Sekolah Menengah Paloh, untuk selanjutnya sekolah tersebut
diserahkan kepada Pemerintah. Program lainnya adalah
mendirikan Sekolah Menengah Atas di Desa Kandang, atas
kerja sama PT Arun NGL dan Mobil Oil Indonesia.

***

Selama masa produksi sampai 2014, LNG dan kondensat
yang dihasilkan Arun telah terjual dengan nilai miliaran dolar
AS. Nilai ini merupakan sumbangan yang besar untuk devisa
negara dan pendapatan daerah Aceh.

PT Arun NGL membiayai di bidang pendidikan melalui
program community development, selanjutnya sekolah
tersebut diserahkan kepada Pemerintah.

16

PETRO DOLLAR CIY

Seperti dikutip dari buku LNG Strategi Buku Aknasio
Bisnis Energi dan Pembangunan yang ditulis Sabri: LNG
oleh Aknasio Sabri (2008), President Director Strategi Bisnis
PT Arun NGL (2004-2008), kehadiran PT Energi dan
Arun NGL berimplikasi positif dan membawa Pembangunan.
multiplier effect. Mengungkap
kehadiran PT
Pabrik-pabrik baru bermunculan karena Arun NGL yang
tersedia sumber bahan baku yang diproduksi mengubah
PT Arun NGL. Pabrik-pabrik itu adalah wajah Aceh.
Pabrik Pupuk Aceh Asean Fertilizer (AAF),
Pabrik Pupuk Iskandar Muda (PIM), Pabrik
Kertas Kraft Aceh (KKA) dan Pabrik Humpuss
Aromatik.

Kehadiran perusahaan-perusahaan
berskala nasional hasil multiplier effect
itu menimbulkan berbagai manfaat sosial-
ekonomi bagi Pemerintah Daerah Aceh,
diantaranya pemasukan pajak, retribusi
dan penyerapan tenaga kerja. Efek lainnya
adalah mendorong lahirnya berbagai aktivitas
bisnis lain seperti kontraktor, pembangunan
perumahan, pertokoan, perdagangan,
penjualan makanan dan minuman, toko
pakaian dan bisnis lainnya.

Kehadiran proyek LNG Arun
telah mendorong perkembangan dan
pertumbuhan ekonomi Aceh secara umum
dan Aceh Utara pada khususnya. Tak heran
bila Lhokseumawe pernah mendapat

17

PERTA ARUN GAS | MENGEMBALIKAN KEMASYHURAN ARUN

Aknasio Sabri, julukan sebagai Kota Petro Dollar karena
President pertumbuhan ekonominya yang melesat.
Director PT “Bahkan meninggalkan kabupaten lain di
Arun NGL Nangroe Aceh Darussalam,” tulis Aknasio
(2004-2008). Sabri di dalam bukunya itu.
Lhokseumawe
pernah Lhokseumawe ketika itu menjadi
mendapat kota yang sibuk. Banyak pendatang yang
julukan sebagai mencari kerja. Mobil dan sepeda motor baru
Kota Petro berseliweran di jalan raya.
Dollar.
Salah satu landmark Lhokseumawe
adalah Cunda Plaza, pusat perbelanjaan
terbesar dan terlengkap di Aceh. Setiap hari,
bangunan 4 lantai itu dipadati masyarakat
yang ingin membeli pakaian dan kebutuhan
sehari-hari. Toko-toko tak pernah sepi, selalu
dipadati pembeli. Apa saja yang dijual, diserbu
pembeli.

Kehadiran proyek raksasa PT Arun NGL
telah mengubah Lhokseumawe menjadi kota
yang hingar bingar dan menjadi impian bagi
banyak orang di Aceh. Gaya hidup masyarakat
bertumbuh secepat pertumbuhan ekonominya
yang mengangkasa dan menjadikan
Lhokseumawe sebagai kota industri dan
bisnis.

Dari hasil LNG, berbagai jenis usaha dan
industri tumbuh subur di Lhokseumawe.
Bahkan Zona Industri Lhokseumawe menjadi
zona industri terbesar di Nusantara, yang

18

PETRO DOLLAR CIY

memperkuat julukannya sebagai Petro Dollar City, meskipun
tidak tepat karena Lhokseumawe tidak hidup dari minyak
melainkan dari gas. Namun julukan itu sudah terlanjur melekat
dan terus dikenang hingga sekarang.

***

19

PERTA ARUN GAS | MENGEMBALIKAN KEMASYHURAN ARUN

HABIS

Arun
TERBITLAH GELAP

Salah satu keindahan Arun dan landmark Lhokseumawe

di masa lalu adalah api dari gas yang terbakar, menari-nari
menjilat langit. Nyala api yang sekaligus menjadi lambang
kedigdayaan Arun itu berasal dari 6 cerobong train di kilang
raksasa PT Arun NGL. Nyala api pertanda terjadinya aktivitas
pengilangan gas alam yang diubah menjadi gas cair (LNG).

Namun secara lambat laun, api gas alam yang menyala
sejak 1978 itu bagai kehabisan tenaga. Api seperti beringsut
dari langit, tidak lagi mampu menyentuh angkasa. Api yang
beranjak padam itu ditandai dengan menyusutnya cadangan
gas sebanyak 17,1 triliun kaki kubik—sesuai prediksi akan
habis setelah ditambang selama 40 tahun. Puncaknya adalah
pengapalan LNG terakhir ke Korea Selatan, Oktober 2014.

20

HABIS ARUN TERBITLAH GELAP

Pengapalan terakhir. Kapal Hanjien Pyeong Taek, melakukan
pengapalan LNG terakhir dari PT Arun NGL ke Korea Selatan.

Pada pengiriman LNG yang terakhir itu, dilakukan acara
adat peusijuek kepada nahkoda asal Negeri Ginseng, sebagai
doa keselamatan sekaligus perpisahan. “Tapi pada acara itu
saya tidak hadir. Saya merasa tidak ada yang harus berpisah,”
ujar Hari Karyuliarto, Direktur Gas Pertamina (2012-2014).

Sejak itu, tidak ada aktivitas berarti di perusahaan yang
didirikan oleh Pertamina, Mobil Oil Indonesia dan Japan
Indonesia LNG Co. Kantor PT Arun NGL mendadak senyap.
Aktivitas di sumur-sumur gas maupun kilang seakan berhenti
berdenyut, seiring menipisnya cadangan gas di perut bumi Arun.

Jumlah karyawan dikurangi secara drastis. Dalam
setahun terakhir, arus mudik mengalir deras, meninggalkan

21

PERTA ARUN GAS | MENGEMBALIKAN KEMASYHURAN ARUN

Lhokseumawe. “Perumahan karyawan pun seperti rumah
hantu, karena banyak yang tak berpenghuni,” ujar Hari
Karyuliarto, mengenang.

Daniel Purba, Komisaris PT Arun NGL 2013-2014, juga
punya kenangan yang mendalam. Daniel Purba pernah kerja
praktek di PT Arun NGL pada tahun 1986. Arun sangat sibuk,
dipadati pekerja lokal dan tenaga asing. “Setelah Arun berhenti
beroperasi, orang-orang seperti menghilang. Mobil dan truk
hampir tak terlihat lagi di jalan-jalan,” kata Daniel Purba.

***

Arun tak hanya meninggalkan kenangan yang mendalam
bagi mereka yang pernah bekerja di PT Arun NGL. Arun juga
meninggalkan kenangan bagi dunia bahwa Indonesia pernah
menjadi pemasok gas global yang terbesar. Arun menyisakan
“warisan” dalam jumlah raksasa, yaitu fasilitas dan peralatan
yang sebagian besar tidak lagi digunakan setelah PT Arun NGL
berhenti memproduksi LNG pada Oktober 2014.

Berdasarkan informasi yang dikutip dari website Direktorat
Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan RI, tercatat
sebanyak 8.549 item aset eks PT Arun NGL diinventarisasi. Aset
itu selanjutnya dikelola oleh Lembaga Manajemen Aset Negara
(LMAN), sebuah Badan Layanan Umum di bawah Direktorat
Jenderal Kekayaan Negara (DJKN).

Kegiatan inventarisasi aset kilang LNG Arun bertujuan
untuk memastikan keberadaan aset berikut kondisinya.
Setelah aset diterima oleh LMAN, selanjutnya dioptimalkan
pengelolaannya. Inventarisasi dilakukan pada 2016-2017.

22

HABIS ARUN TERBITLAH GELAP

Aset eks Arun. Sekolah yang menjadi salah satu aset eks PT Arun

NGL, dikelola LMAN. DIREKTORAT JENDERAL KEKAYAAN NEGARA

Aset terdiri dari fasilitas produksi, fasilitas perkantoran
hingga fasilitas community. Aset itu tersebar di beberapa lokasi
di Kabupaten Aceh Utara dan Bireuen dengan jumlah aset yang
terbanyak berada di Lhokseumawe.

Lokasi produksi PT Arun NGL berada di Blang Lancang, Kota
Lhokseumawe. Aset Cluster III eks PT Exxon Mobil Oil berada di
Matangkuli, Kabupaten Aceh Utara. Perumahan PT Arun NGL
terletak di Jalan Medan-Banda Aceh, Kota Lhokseumawe. Fasilitas
Water Intake di Peusangan, Kabupaten Bireuen.

Perumahan karyawan termasuk salah satu aset yang bernilai,
yaitu sebuah kompleks yang dilengkapi rumah ibadah, rumah
sakit, sekolah (SD, SMP), mess, pasar tradisional, lapangan golf,
Gelanggang Olah Raga (GOR), ruang pertemuan, kolam renang
serta helipad. Bahkan dahulu ada bioskop dan restoran.

23

PERTA ARUN GAS | MENGEMBALIKAN KEMASYHURAN ARUN

Jejak metropolis. Bangunan Cunda Plaza, menggambarkan
Lhokseumawe yang pernah menjadi kota metropolis.

Fasilitas lain yang bernilai tinggi adalah pelabuhan beserta
perlengkapannya. Selain itu, tentu saja peralatan yang ada
di lokasi produksi, yaitu peralatan yang berkaitan langsung
dengan kegiatan pengolahan gas diantaranya adalah tangki
LNG, power generator, pompa, jetty dan peralatan kerja
lainnya.

Tangki LNG sangat bernilai. Harga tangki baru saat ini
ditaksir sekitar Rp 2 triliun per unit. Arun memiliki 5 unit
tangki LNG. Ketika diinventarisasi, sebagian besar aset itu
kondisinya sudah tidak terawat.

Setelah gas dari lapangan Arun menurun secara drastis
diikuti kebijakan pemerintah yang membatasi pasokan gas,
Lhokseumawe tak lagi diandalkan sebagai daerah industri.
Pabrik Pupuk Iskandar Muda tidak dapat beroperasi secara

24

HABIS ARUN TERBITLAH GELAP

maksimal karena kebijakan pemerintah tersebut. Begitu pula
dengan Pabrik Pupuk Asean Aceh Fertilizer dan Pabrik Kertas
Kraft Aceh, kedua pabrik ini memilih untuk menutup usahanya.

Cunda Plaza yang pernah menjadi simbol kemakmuran
dan gaya hidup masyarakat Lhokseumawe, secara drastis
kehilangan pembeli dan penghuninya. Gedung empat lantai itu
kini menyisakan reruntuhan, yang menggambarkan serpihan
kejayaan Lhokseumawe di masa lalu.

Dengan menipisnya produksi gas Arun, menghilang pula
hingar bingar Lhokseumawe. Api dari cerobong kilang memang
masih terlihat menjilat langit, tapi denyut kesibukan kotanya
hampir tidak bisa dirasakan lagi.

***

25

PERTA ARUN GAS | MENGEMBALIKAN KEMASYHURAN ARUN

SEKOCI UNTUK

Arun

Panglima Jenderal Moeldoko, yang baru dilantik
TNI Jenderal
Moeldoko sebagai Panglima TNI, Agustus 2013, belum
memenuhi genap sebulan, terbang dari Jakarta menuju
undangan Lhokseumawe, September 2013. Panglima
PT Arun NGL, Moeldoko datang memenuhi undangan PT
hadir di Arun NGL. Dalam pertemuan itu, hadir
Lhokseumawe, Gubernur Aceh Zaini Abdullah, DPRD Aceh,
2013. Menteri Pertahanan Poernomo Yusgiantoro
dan perwakilan tokoh masyarakat.

Pertemuan ini dinilai penting, termasuk
bagi TNI, sehingga Panglima Moeldoko
merasa terpanggil untuk hadir. Pada
pertemuan itu, dibahas pemanfaatan aset eks

26

SEKOCI UNTUK ARUN

Kilang Arun dari udara. Salah satu sudut kawasan pantai,
dipergunakan untuk pangkalan militer Angkatan Laut.

Arun, diantaranya beberapa aset di dekat pantai, yang dapat
dipergunakan untuk memperkuat pangkalan militer Angkatan
Laut. “Berulangkali Pak Moeldoko menyampaikan ucapan
terima kasih atas aset yang akan diserahkan untuk TNI,” ujar
Salis Aprilian, Senior Vice President Engineering and Operation
Management Direktorat Gas Pertamina (2013-2014), yang ikut
menghadiri pertemuan.

Menjelang berakhirnya produksi LNG, PT Arun NGL
melakukan berbagai diskusi untuk membahas pemanfaatan aset
Arun. Aset yang terkait dengan fasilitas umum, misalnya rumah
sakit, dapat dipergunakan untuk kepentingan masyarakat,
sehingga aset ini direncanakan untuk diserahkan kepada
Pemerintah Aceh.

27

PERTA ARUN GAS | MENGEMBALIKAN KEMASYHURAN ARUN

Salis Apriian, Begitu pula dengan sekolah-sekolah,
Senior Vice aset ini diserahkan dan dikelola oleh
President Dinas Pendidikan Kota Lhokseumawe.
Engineering Bandara selanjutnya diserahterimakan
and Operation kepada Pemerintah Aceh. Bandara di Aceh
Management Utara adalah bandara yang dibangun oleh
Direktorat Gas ExxonMobil.
Pertamina
(2013-2014). Setelah seluruh aset Arun diinventarisasi
Membahas pada 2017, selanjutnya aset-aset yang
pemanfaatan menyangkut fasilitas umum diserahkan
aset Arun. kepada Pemerintah Aceh. Aset dan fasilitas
yang berada di pantai, diserahkan kepada TNI
AL untuk memperkuat pangkalan militer.

Untuk aset berupa fasilitas dan peralatan
produksi, tetap dipertahankan sebagai aset
Arun. Misalnya power generator, tangki
LPG, tangki LNG, pipa-pipa dan jetty, seiring
rencana melanjutkan kegiatan usaha gas
dengan memanfaatkan aset Arun. “Hal ini
sudah diwacanakan menjelang berakhirnya
kegiatan produksi LNG PT Arun NGL,” kata
Salis Aprilian.

***

Aset fasilitas dan peralatan produksi, tetap
dipertahankan sebagai aset Arun, hal ini terkait
dengan rencana merevitalisasi aset eks Arun.

28

SEKOCI UNTUK ARUN

Tangki LNG Arun. Arun mempunyai 5 tangki LNG. Saat
diinventarisasi, kondisinya relatif baik kecuali satu unit tangki yang
mengalami kerusakan.

Akhir tahun 2008, dimulailah skenario merevitalisasi PT
Arun NGL dengan cara memodifikasi peralatan dan fasilitas
yang ada. “Salah satu acuannya adalah kajian yang dilakukan
oleh Pertamina dan perusahaan riset Jepang pada 2007,” ujar
Hari Karyuliarto, Direktur Gas Pertamina (2012-2014).

Kajian itu menelaah aset yang tersedia berikut latar
belakang dan kondisinya. Misalnya waktu pembuatan, jenis
material dan estimasi usia pakainya. Salah satu aset yang
menjadi perhatian adalah kondisi tangki. Berdasarkan kajian
itu, diketahui bahwa sebagian besar tangki masih dalam kondisi
baik. Hanya satu tangki yang ditemukan rusak dengan indikasi
bocor dan bisa diperbaiki.

29

PERTA ARUN GAS | MENGEMBALIKAN KEMASYHURAN ARUN

Banda Arun

Aceh Lhokseumawe MALAYSIA

ACEH

Medan Selat Malaka

Danau Kuala Lumpur
Toba
Posisi Arun di
Lhokseumawe SUMATERA SINGAPURA
sangat strategis, UTARA
karena terletak
di mulut Selat INDONESIA
Malaka, jalur yang
dilalui kapal-kapal
tanker.

Selain itu, di dalam kajian juga disebutkan bahwa kapasitas
tangki sudah tidak sesuai lagi dengan kondisi aktual atau out of
date. Kapasitas tangki dinilai terlalu kecil untuk ukuran pada
saat ini, tetapi bukan berarti tidak bisa dipakai.

Power generator juga terlihat kuno karena teknologinya
tertinggal. Konsumsi pemakaian bahan bakarnya boros bila
dibandingkan dengan power generator yang beredar pada saat
itu, sehingga pemakaiannya kurang efektif. Namun secara
keseluruhan, seluruh aset produksi yang tersedia masih bisa
digunakan seperti tangki LNG, tangki LPG, pelabuhan, power
generator dan lain sebagainya.

Dengan kondisi aset itu, salah satu usulan yang
diwacanakan adalah memanfaatkan tangki-tangki menjadi
tempat penyimpanan LNG (LNG Hub). Posisi Arun sangat
strategis karena berada di dekat Selat Malaka, kawasan yang

30

SEKOCI UNTUK ARUN

menjadi lalu-lalang tanker, baik kapal pengangkut minyak
maupun LNG. Arun bisa menjadi tempat persinggahan untuk
membawa dan menyimpan LNG untuk dibawa oleh kapal-kapal
yang melintasi Selat Malaka.

Menurut Hari Karyuliarto, dasar pemikiran membangun
LNG Hub adalah adanya potensi permintaan LNG oleh
negara-negara tetangga. Saat musim dingin terutama di Korea,
permintaan LNG melonjak. Harga LNG di musim dingin
selisihnya bisa mencapai US$3/mmbtu.

“Jadi kalau beli di musim panas, kita simpan kemudian kita
jual di musim dingin, kalau kita untung US$3, nilainya besar
sekali. Itu ibarat setelah beli lalu bisa ditinggal tidur, karena
untung sudah di depan mata. Untungnya bisa digunakan untuk
membiayai kegiatan operasi selama setahun,” katanya.

Pemikiran lainnya adalah dampak dari penutupan kilang
LNG Arun yang sangat mempengaruhi perekonomian Aceh,
terutama Lhokseumawe. Masyarakat kehilangan pendapatan.
Rumah-rumah makan, penjahit, toko-toko dan berbagai jenis
usaha lainnya tidak bisa hidup.

Semangat menjaga ekonomi Aceh itulah yang menjadi
dasar pemikiran penting, bahwa aset Arun harus dapat
dimanfaatkan kembali. Dari aset eks Arun, usaha gas harus
dapat tetap dirajut. “Arun harus tetap hidup. Arun tidak mati,
melainkan hanya perlu bertransformasi,” ujar Hari Karyuliarto.

Dampak dari penutupan kilang LNG Arun
sangat mempengaruhi perekonomian Aceh,
terutama Lhokseumawe.

31

PERTA ARUN GAS | MENGEMBALIKAN KEMASYHURAN ARUN

Iqbal Hasan Pemikiran untuk pemanfaatan aset eks
Saleh, Arun terus berlanjut. PT Arun NGL dan
President Departemen Tenaga Kerja mendengungkan
Director rencana menghadapi berakhirnya produksi
PT Arun LNG. Untuk merealisasikannya, Iqbal Hasan,
NGL (2012- President Director PT Arun NGL (2012-2013)
2013). Studi ditunjuk sebagai lead untuk memikirkan
pemanfaatan skenario kelanjutan kilang Arun.
aset Arun.
Selanjutnya dilakukan skimming. Pada
intinya, manajemen tidak ingin kilang Arun
berhenti beroperasi. Inginnya kegiatan tetap
berlanjut. Karena kalau berhenti, aset-aset
yang ada tidak bisa membawa manfaat bagi
masyarakat. “Ini adalah inti utamanya,”
katanya.

Selama setahun, dilakukan pembahasan
mengenai berbagai kemungkinan yang dapat
dilakukan untuk memanfaatkan aset Arun.
Berbagai studi juga dilakukan, termasuk
kemampuan sumber daya manusia yang
tersedia. “Hasilnya, yang kita usulkan
adalah kilang LNG Arun dikonversi menjadi
regasifikasi LNG,” kata Iqbal Hasan Saleh.

Menurut Fuad Bukhari, Vice President
Director PT Arun NGL (2008-2013)
yang mengalami masa-masa menjelang
berakhirnya PT Arun NGL, mengatakan
bahwa merevitalisasi aset Arun melalui proyek
regasifikasi memberi banyak manfaat bagi

32


Click to View FlipBook Version