RENCANA STRATEGIS(RENSTRA)
GKI DI TANAH PAPUA
KLASIS MALAMOI
TAHUN 2022-2027
“Menjadi Gereja Pembawa Keadilan,
Kedamaian, dan Kesejahteraan”
TIM PENYUSUN RENSTRA/P4G KLASIS MALAMOI
JULI 2022
RENCANA STRATEGIS
(RENSTRA)
P4G GKI DI TANAH PAPUA
KLASIS MALAMOI 2022-2027
“Menjadi Gereja Pembawa Keadilan,
Kedamaian dan Kesejahteraan”
TIM PENYUSUN RENSTRA/P4G KLASIS MALAMOI
JULI 2022
ii
KATA PENGANTAR
KETUA BADAN PEKERJA BAKAL KLASIS MALAMOI
Dalam rancangan Tuhan Yesus Kristus Kepala Gereja Kristen Injili Di Tanah
Papua Bakal Klasis Malamoi Hadir untuk menyatakan Injil Kebenaran Allah
yang menyelamatkan serta memelihara domba-domba milik Allah di 9 Wilayah
Pelayanan yang dipercayakan Tuhan. Hendaklah kita panjatkan Pujian dan
Syukur bagi Tuhan Yesus Kristus Kepala Gereja Kristen Injili Di Tanah Papua
yang oleh perkenaan-Nya telah dijalani 5 tahun, terhitung sejak 2017 Bakal
Klasis Malamoi menyatakan wujud dari Persekutuan, Kesaksian, Pelayanan
Kasih dan Penatalayanan. Dengan terus berkomitment membenahi dan menata
segenap aspek Pelayanan dengan latar konteks yang variatif dan masalah-
masalah yang muncul baik internal maupun eksternal memberi warna dalam
tugas pelayanan, serta berbagai Potensi pendukung yang turut memberi
dampak dalam pelayanan secara umum, semuanya diberi perhatian secara
proporsional agar terwujudnya Visi Teologi Kerajaan Allah.
Dibentuk dan diangkatnya Tim Penyusun Renstra (Rencana Strategi) dan
P4G(Pokok-Pokok Program Pelayanan) bekerja menyiapkan dan menyusun
Rencana Strategi baik dalam kesejajaran dengan Renstra dan P4G Sinode GKI Di
Tanah Papua serta mengaplikasikannya dalam Bakal Klasis Malamoi maupun
mengangkat dan mengedepankan Pengelolaan dan pemanfataan secara terpadu
dan kontinyu berbagai Potensi alamiah GKI Di Tanah Papua di Bakal Klasis
Malamoi menuju Kemandiriannya. Kiranya Produk Renstra P4G Bakal Klasis
Malamoi mengawal langkah kemandirian Klasis Malamoi, ibarat Biduk
ditengah laut mengantar sampai ke dermaga tujuan, selalu Motto : “Berlari
sampai keTujuan” kiranya memacu kinerja dan tanggung jawab Pelayanan yang
dilaksanakan bersama menyambut Kemandirian Klasis Malamoi. Semoga
Tuhan Memberkati.
Wadwei Nasmud Siwi Vave
BADAN PEKERJA BAKAL KLASIS MALAMOI
KETUA
PDT. E. H. SARWOM, S.Th
iii
Kata Pengantar
Tim Penyusun Renstra/P4G Klasis Malamoi 2022-2027
Puji dan syukur kepada Tuhan Yesus Kristus kepala gereja, atas bimbingan dan
tuntunan-Nya penyusunan Renstra P4G Klasis Malamoi dapat diselesaikan dengan baik. Tim
Penyusun Menyampaikan ucapan Terima Kasih kepada semua Pihak yang tiada hentinya
memberikan dukungan terhadap pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab yang
dipercayakan, Badan Pekerja Bakal Klasis Malamoi, Pemerintah Kabupaten Sorong dan
semua Pihak yang turut berkontribusi demi kelancaran Pekerjaan Tim Penyusun. Doa Kami
Tuhan Yesus Kepala Gereja Memberkati dan melimpahkan segala kebaikan dalam kehidupan
Bapak/Ibu/Saudara/i sekalian.
Penyusunan Renstra P4G Klasis Malamoi mengacu pada Renstra Sinode GKI Di Tanah
Papua tahun 2022-2027 sebagai dasar utama, dengan memberi perhatian pada 3 (tiga) cara
berpikir yang digunakan dalam penyusunan Renstra ini. Pertama ‘Cara berpikir Teologis,
karena Renstra yang disusun ini adalah Renstra gereja. Kedua ‘Cara berpikir Strategis, Karena
Renstra adalah bagian dari Manajemen Strategis. Ketiga ‘Cara berpikir Kontekstual karena
program yang disusun dalam Renstra adalah untuk menjawab kebutuhan dan masalah
dalam konteks jemaat dan klasis. Dalam menyusun Renstra Sinode GKI Di Tanah Papua
tahun 2022 – 2027, mengacu pada TAP VI/SS – XVI/ Sentani / 2011 tentang Visi, Misi dan
Renstra GKI Di Tanah Papuamenuju tahun 2036. Dalam Renstra tersebut rumusan Visi tidak
menghilangkan Visi teologis Kerajaan Allah. Redaksi lengkapnya berbunyi sebagai berikut : “
Dalam terang Visi teologis Kerajaan Allah, kita rumuskan Visi GKI menuju tahun 2036, Visi
antara yaitu : “Menjadi gereja Pembawa Keadilan, Kedamaian dan Kesejahteraan” sedangkan
Misinya adalah :
1. Menjalankan Tri tugas panggilan gereja berdasarkan Alkitab.
2. Menambahkan Cinta kebersamaan dalam kehidupan gereja dan masyarakat.
3. Mengembankan cinta kasih kepada Tuhan, sesama dan ciptaan.
Road Map Perjalanan bersama dalam satu Rumah Besar GKI Di Tanah Papua menggiring
10 Pokok Program dan 8 sasaran strategis yang harus dipedomani untuk perjalanan 5 tahun
kedepan Tahun pertama (2022 – 2023) fokus sebagai tahun pembaruan, tahun kedua
(2023 / 2024 ) fokus sebagai tahun pemberdayaan, Tahun ketiga (2024 / 2025 ) fokus sebagai
tahun kesehatian, tahun ke empat (2025 / 2026 ) fokus sebagai tahun kepeduliaan dan tahun
kelima ( 2026/2027) fokus sebagai tahun Kesaksian. Semua yang dikerjakan bersama dengan
berpedoman pada Renstra dan P4G adalah agar terwujudnya Visi dan Misi bersama bagi
perubahan yangbermakna bagi hormat dan kemuliaan Tuhan.
Salam dan hormatTIM
PENYUSUN
iv
DAFTAR ISI
Halaman judul......................................................................................................
Kata Pengantar Ketua BP Basis Malamoi ........................................................... iii
Kata Pengantar Tim Penyusun Restra GKI Di Tanah Papua ............................. iv
Daftar Isi.................................................................................................................. v
SK Tim Penyusun Renstra-P4G Klasis Malamoi 2022-2027 ............................... vii
BAB I : Pendahuluan
A. Bersama Sebagai Bakal Klasis ................................................. 9
B. Batas Wilayah Pelayanan ........................................................ 10
C. Asset dan Potensi BKM .......................................................... ... 10
D. Perkembangan Keuangan BKM ............................................... 11
a. Realisasi Penerimaan SWJ 20% Malamoi 2018-2020 ....... 11
b. Realisasi SWJ 40% ke Sinode Tahun 2018-2020 .............. . 12
c. Realisasi Penerimaan Perpuluhan Tahun 2018-2020 ..... . 13
d. Database Jemaat Se-BKM .................................................... 14
E. Realisasi Program Kegiatan Tahun 2018-2020 ....................... 23
BAB II : Dasar Penyusunan Renstra
A. Dasar Renstra GKI Di Tanah Papua 2022-2027 (Sinodal) ...... 26
B. Dasar Renstra/P4G Klasis Malamoi 2022-2027 (Klasiskal)..... 28
C. Prospektive ................................................................................... 30
BAB III : Kondisi Eksternal dan Tugas Panggilan GKI DTP
A. Kondisi Eksternal dan Tren Ke Masa Depan....................... 31
B. Tugas dan Panggilan GKI Di Tanah Papua di Tengah
Perubahan Zaman ................................................................ 34
BAB IV : Visi dan Misi
A. Visi dan Misi Teologis............................................................... 36
B. Visi dan Misi 2022-2027 ............................................................. 37
BAB V : Nilai-Nilai dan Strategi Utama
A. Nilai-nilai .................................................................................... 38
B. Strategi Utama 2022-2027 .......................................................... 39
BAB VI : Sasaran Strategis dan Fokus Pelayanan
A. Sasaran Strategis......................................................................... 40
B. Fokus Pelayanan........................................................................ 41
C. Pemaparan Program Prioritas Bidang-Bidang
Klasis Malamoi ............................................................................ 42
BAB VII : Pokok-Pokok Program Panggilan Pelayanan (P4G)
A. Pokok-Pokok Program .............................................................. 56
1. Bidang Persekutuan........................................................... 87
2. Bidang Pelayanan ................................................................. 156
3. Bidang Kesaksian ................................................................. 165
4. Bidang Penata Layanan. ................................................... 174
B. Mekanisme Penjabaran di Lingkunagan Klasis & Jemaat .......... 193
v
BAB VIII: Monitoring dan Evaluasi 194
A. Monitoring.......................................................................................... 194
B. Evaluasi .............................................................................................
195
BAB IX : Penutup 195
A. Komitmen ........................................................................................ 196
B. Konsistensi ........................................................................................ 198
C. Kolaborasi ........................................................................................
DOKUMENTASI ...........................................................................................................
vi
GEREJA KRISTEN INJILI DI TANAH PAPUA
Anggota Persekutuan Gereja-Gereja Di Indonesia
BAKAL KLASIS MALAMOI
Alamat : Jln. Klamono Perumahan Pemda Km. 24 Kabupaten Sorong
SURAT KEPUTUSAN
Nomor : 183/G-13/IV/2022
Lampiran : 1 (satu) Lembar
Tentang : PENGANGKATAN DAN PENGESAHAN TIM PENYUSUNAN
RENSTRA DAN PROGRAM P4G KLASIS GKI MALAMOI
TAHUN 2022-2027 DAN 2028-2037
BADAN PEKERJA BAKAL KLASIS GKI MALAMOI
MENIMBANG a: . Bahwa dalam rangka Kegiatan mempersiapkan Bakal Klasis Malamoi
menuju Sidang Sinode GKI Di Tanah Papua ke-XVIII di Waropen tahun
MENGINGAT 2022, dan penentuan terakhirnya untuk menjadi Klasis Malamoi Mandiri
secara definitif, maka telah dibentuk Tim Penyusunan Restra dan Program
MEMPERHATIKAN P4G Klasis GKI Malamoi Tahun 2022-2027 dan 2028-2037, dan Tim
MENETAPKAN dimaksud ini perlu diangkat dan disahkan dengan Surat Keputusan.
Pertama
Kedua b. Bahwa Pengangkatan dan Pengesahan tersebut perlu diatur dan ditetapkan
Ketiga dengan Surat Keputusan Badan Pekerja Bakal Klasis GKI Malamoi.
a:. Ketetapan Sidang Sinode XIV GKI tahun 2000 di Sorong, Nomor :
VI/TAP/SS-XIV/2000, tanggal 20 Nopember 2000, tentang : Perubahan
Keenam Tata Gereja, Gereja Kristen Injili di Tanah Papua Tahun 1956;
Sidang Sinode XVII tahun 2017 di Sorong, Raker Am Sinode III tahun 2019
di Jayapura, Raker Am Sinode IV tahun 2021 di Maybrat.
b. Tata Gereja Kristen Injili Di Tanah Papua, Tahun 2000;
c. Peraturan Tentang Jemaat Klasis dan Sinode GKI, Bab III, pasal 12
butir 10.
H: asil Keputusan Rapat Pembentukan Tim Penyusunan Restra dan ProgramP4G
Klasis GKI Malamoi Tahun 2022-2027 dan 2028-2037 di Ruang
Pertemuan Kantor Bakal Klasis Malamoi pada tanggal 08 April 2022.
MEMUTUSKAN
:
M:engangkat dan Mengesahkan Tim Penyusunan Restra dan Program P4G
Klasis GKI Malamoi Tahun 2022-2027 dan 2028-2037, dengan susunan
keanggotaan Tim sebagaimana tercantum dalam Surat Keputusan ini.
M:engamanatkan kepada Tim tugas dan tanggung jawab guna Kelayakan
Kemandirian Bakal Klasis Malamoi dengan bertanggung jawab langsung kepada
Badan Pekerja Bakal Klasis GKI Malamoi
K:eputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan, dengan ketentuan akan
diadakan perbaikan dan perubahan sebagaimana mestinya,
apabila terdapat kekeliruan dalam Surat Keputusan ini.
DITETAPKAN DI : MALAMOI
PADA TANGGAL : 26 APRIL 2022
BADAN PEKERJA BAKAL KLASIS GKI MALAMOI
Ketua Sekretaris
Pdt. ELIEZER H. SARWOM, S.Th Pdt. PAULUS SAFISA, Sm.Th
NPP. 01 19631993 1431 NPP. 01 19631995 1435
Tembusan Kepada Yth.
Anggota BPAM Sinode GKI Di Tanah Papua Wil.VII, di Sorong.
vii
Lampiran Surat Keputusan BP Bakal Klasis Malamoi
Nomor : 183/G-13/IV/2022
Tentang : Pengangkatan dan Pengesahan Tim Penyusunan Restra dan Program P4G Klasis GKI Malamoi
Tahun 2022-2027 dan 2028-2037
SUSUNAN TIM PENYUSUNAN RESTRA DAN PROGRAM P4G
KLASIS GKI MALAMOI TAHUN 2022-2027 DAN 2028-2037
I. PELINDUNG, PENASIHAT/PENGARAH :
- BPAM SINODE GKI DI TANAH PAPUA WILAYAH VII
- BADAN PEKERJA KLASIS GKI SORONG
- BPPG KLASIS GKI SORONG
- BADAN PEKERJA BAKAL KLASIS GKI MALAMOI
II. TIM KERJA : : Pdt. AGNES T. KIPPUW, S.Th
1. K E T U A : Pdt. ALEX J. WATTIMURI, S.Th
2. SEKRETARIS : Pdt. ANTHONIA MALIBELA, S.Th
3. BENDAHARA
4. BIDANG PERSEKUTUAN : 1. Pdt. WIESYE WATTIMURY, M.Th
5. BIDANG PELAYANAN : 2. Pdt. YAFET MARASIAN, S.Th
6. BIDANG KESAKSIAN : 3. Pdt. WELMINA SAUYAI, S.Th
7. BIDANG PENATALAYAN : 4. Pdt. BERNARD KOLIS, S.Si.Teol
8. BIDANG ANGGARAN : 5. Pdt. JEFERSON P. WANGGAI, S.Si,Teol
6. Pdt. PITERSINA KOFARIT, S.Si.Teol
7. Pdt. Y. KLASJOK, S.SI TEOL
8. IBU PENINA MAINOLO/MALAK
1. Pnt. Dr. MAEKEL MIGINSUBU, S.Kep.M.Kes
2. Pdt. HENRA MARYA JORIS, M.Si
3. Pdt. PERMINA JIKWA, M.Mis
4. Pdt. WEMPI MLASMENE, Sm.Th
5. Pdt. TATY HETTY HELNY TAMPINONGKOL, S.Th
6. Sdr. YONGKI ULIMPA, ST
7. Pdt. ESAU A. ULIMPA, S.Si.Teol
1. Pdt. JEFERSON UAGA, S.Th
2. Pdt. THOMSON ELIAS, M.Th
3. Pdt. SAUL WARIKAR, S.Th
4. Pdt. J. GALUS, S.Si.Teol
5. BPK. BERNARD RUMPAISUM, SH
6. BPK. SIMON MOBILALA
7. IBU NORMAWATI LADY
8. Pdt. MEITRY MASPAITELLA, S.Si.Teol
9. Pdt. YANITA MOBILALA, S.Th
1. Pdt. DEMIANUS OSOK, S.Th
2. Pdt. AGOSTHINA RIEUWPASSA, S.Th
3. Pdt. BERLINDA HADI, S.Th
4. Pdt. PDT. ASNATH C. MARA, S.Si.Teol
5. Pdt. EDUARD WONATOREY, S.Pd.K
6. Pnt. JULIUS BALINSA, S.Pd
7. Drs.OLDEN MACPAL, M.Si
8. Pdt. EVELIN ULIMPA, S.Th
1. IBU ARI WIJAYANTI
2. IBU KARMILA SADUK
3. IBU JULIANA HETHARIA, S.Pd
4. BPK. H. HUWAE
5. PNT. PAJALA, SE
DITETAPKAN DI : MALAMOI
PADA TANGGAL : 26 APRIL 2021
BADAN PEKERJA BAKAL KLASIS GKI MALAMOI
Ketua Sekretaris
Pdt. ELIEZER H. SARWOM, S.Th Pdt. PAULUS SAFISA, Sm.Th
NPP. 01 19631993 1431
NPP. 01 19631995 1435 viii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Bersama Sebagai Bakal Klasis
Terbentuknya Bakal Klasis Malamoi terlepas dari Klasis Sorong adalah sebagai
berikut:
1. Secara geografis wilayah pelayanan Klasis Sorong dalam menjangkau jemaat-
jemaat terpencil di wilayah pedalaman (gunung, lembah dan pantai) cukup jauh
maka pemekaran Klasis merupakan salah satu solusi untuk menjawab pelayanan
yang cepat, tepat dan menjawab kebutuhan anggota jemaat.
2. Dalam merancangkan program dan kegiatan pelayanan gerejawi yang menyentuh
kebutuhan riil warga jemaat sesuai dengan karakteristik anggota jemaat menurut
hemat kami belum dilakukan secara maksimal oleh Badan Pekerja Klasis GKI
Sorong karena wilayah pelayanan meliputi wilayah perkotaan yang sudah
heterogen warga jemaatnya bila dibandingkan dengan warga jemaat yang
berdomisili di wilayah pedalaman maka diperlukan Klasis yang berada di
wilayah/lokasi terpencil agar program dan kegiatan pelayanan yang digumuli
tentunya memperhatikan karakteristik dan kebutuhan warga jemaatnya yang
mayoritas masih berpendidikan terbatas.
3. Dalam mengantisipasi perkembangan pembangunan baik yang dilakukan oleh
pemerintah maupun swasta di semua sektor tentunya berdampak pada mental
dan moral masyarakat sekitarnya termasuk warga GKI maka Klasis GKI Sorong
sangat berkepentingan untuk menyiapkan anggota jemaatnya baik dari sisi
mental, moral serta sumber daya manusia untuk berkompetisi membangun diri dan
lingkungannya agar maju dan mandiri dengan warga masyarakat pada umumnya.
Memperhatikan perkembangan pelayanan Denominasi Gereja di luar GKI di Tanah
Papua yang telah melakukan kegiatan yang profokatif terhadap anggota jemaat
GKI di daerah terpencil serta pengaruh agama lain selain Agama Kristen maka
Badan Pekerja Klasis GKI Sorong mempunyai komitmen untuk menyiapkan
pelayanan di semua sektor kehidupan berjemaat dan bermasyarakat dengan baik,
benar dan bertanggung jawab agar tidak dipengaruhi oleh aliran dan atau agama
apapun.
Berdasarkan hal tersebut, maka melalui Ketetapan Sidang IX Klasis GKI Sorong
Nomor 05/TAP/SK-IX/2001 tanggal 9 Juni 2001, ditetapkan pemekaran Klasis Sorong
menjadi 2 (dua), yaitu Klasis Sorong dan Klasis Mamosa (Makbon, Moraid, dan
Sausapor). Seiring dengan perkembangannya, nama Bakal Klasis Mamosa berubah
9
menjadi Bakal Klasis Malamoi. Hal-hal yang telah dikerjakan menuju proses
pemandirian adalah:
1. Telah dilaksanakan study kelayakan oleh Departemen Litbang Sinode GKI Di
Tanah Papua pada tanggal 10 Juli 2021;
2. BP BKM telah mengerjakan Sarana dan Prasarananya berupa (pelepasan
Hak Atas Tanah Adat) untuk Kantor Klasis dan 2 (dua) rumah jabatan;
3. Menyiapkan lahan 35 hektar untuk menunjang ekonomi Klasis ke depan, dan
dimulai dengan menerima sebidang Tanah dari Pemerintah Kabupaten
Sorong melalui Bupati Dr. J. Kamuru, SH, M.Si yaitu sebidang tanah seluas 2
hektar untuk Kantor (telah diresmikan dan difungsikan) serta 2 (dua) rumah
Jabatan (sementara hampir rampung).
B. BATAS WILAYAH PELAYANAN
Bakal Klasis GKI Malamoi berada pada wilayah pelayanan sebagai berikut:
1. Sebelah Utara berbatasan dengan Lautan Pasifik
2. Sebelah Selatan berbatasan dengan Persiapan Klasis Klabra
3. Sebelah Timur berbatasan dengan Bakal Klasis Tambrauw
4. Sebelah Barat berbatasan dengan Klasis Sorong
10
C. ASSET DAN POTENSI BAKAL KLASIS MALAMOI
a. Sebuah Gedung Kantor dan Dua Rumah Pejabat Klasis Malamoi Megah dibangun bagi
Kemuliaan Tuhan Yesus Kristus diatas tanah ukuran 100 x 200 M2 atau seluas 2 hektar
yang terletak di Jalan Sorong Klayil. Didalam luasan tanah 2 hektar diperuntukan
untuk :
1. Luas Tanah 50 x 70 M2 tersebut dibangun Kantor Klasis Malamoi berukuran 15 x 36
M2 dengan desain Modern berlantai 2 (dua) dengan nilai Dana yang dianggarkan
dan telah realisasi oleh Pemerintah Kabupaten Sorong pada Tahun Anggaran 2020
sebesar Rp. 5.500.000.000,-. Sedangkan pada Tahun Anggaran 2021 mendapat
tambahan dana sebesar Rp. 2.500.000.000,- telah diresmikan dan
dioperasionalisasikan. Pembangunan Kantor ini dikerjakan oleh PT. ANDREANA
PAPUA .
2. Selain itu Luas Tanah 60 x 40 M2 tersebut dibangun juga Rumah Pejabat Klasis
Malamoi. Tiap Kapling Tanah berukuran 15 x 25 M2 untuk 3 rumah tersebut
dengan Type 150 bagi Rumah Jabatan Ketua Klasis dan Type 120 untuk Rumah
Jabatan Sekretaris dan Bendahara Klasis. Dana yang telah dianggarkan dan akan
realisasi dari Pemerintah Provinsi Papua Barat pada Tahun Anggaran 2021 dan
2022 sebesar Rp. 3.000.000.000,-, Progres Pekerjaan 2 Rumah Jabatan Klasis
Malamoi sementara dikerjakan dan progres pekerjaan sudah 90% dari total
pekerjaan. Pekerjaan Pembangunan 2 (dua) Rumah Jabatan ini juga dikerjakan
oleh PT. ANDREANA PAPUA .
3. Selain itu Fasilitas Kantor Klasis Malamoi dan 3 Rumah Jabatan bagi Pejabata Kalsis
Malamoi. Juga peruntukan tanah seluas 10 x 40 untuk fasilitas pendukung seperti :
Jalan, Ruang Terbuka Hijau (RTH), Taman dan Fasilitas Umum lainnya.
D. PERKEMBANGAN KEUANGAN BAKAL KLASIS MALAMOI
Sejak Oktober 2017 dengan dilantiknya Anggota BP Bakal Klasis Malamoi di Jemaat
GKI Eklesia Klasaman, secara Administrasi Keuangan baru berjalan pada bulan January
2018, sehingga ada beberapa Jemaat yang terlanjur menyetor melalui Klasis GKI Sorong.
Sementara gambaran secara umum realisasi Setoran SWJ dari Jemaat-Jemaat yang
berada dalam Wilayah Pelayanan Bakal Kilasis Malamoi sejak tahun 2018 sw/d 2021
dapat dilihat dari data dan grafiknya menurut tahun Anggaran Pelayanan sebagai
berikut ini :
11
a. REALISASI PENERIMAAN SWJ 20% KLASIS TAHUN 2018 S/D 2020
Tahun 2018
Realisasi Penerimaan 20% Tahun 2018
Januari 80.704.800 Mei 75.927.776 September 72.424.892
Februari 89.400.507
75.374.212 Juni 74.125.792 Oktober 85.494.764
Maret 77.439.320
April 75.216.168 Juli 70.469.720 November
83.019.567 Agustus 94.014.440 Desember
Rp953.611.958,-
Tahun 2019 Realisasi Penerimaan 20% Tahun 2019
Januari 132.340.908 Mei 100.993.336 September 88.470.620
Februari 84.720.400
82.576.840 Juni 72.051.738 Oktober 120.936.740
Maret 92.785.900
April 73.855.472 Juli 78.122.257 November
87.671.368 Agustus 81.360.780 Desember
Rp1.095.886.359,-
Tahun 2020 Realisasi Penerimaan 20% Tahun 2020
Januari 150.540.304 Mei 54.339.109 September 86.561.738
Februari 66.877.277
90.791.280 Juni 80.035.833 Oktober 83.161.439
Maret 77.546.871
April 84.379.756 Juli 88.270.162 November
59.628.031 Agustus 68.713.693 Desember
Rp990.845.493,-
REALISASI PENERIMAAN 20% BASIS
MALAMOI 2018-2021
160000000 2018
140000000 2019
120000000 2020
100000000 2021
80000000
60000000
40000000
20000000
0
b. REALISASI PENERIMAAN SWJ 40% KE SINODE TAHUN 2018 S/D 2020
Tahun 2018
Realisasi Penerimaan 40% Tahun 2018
Januari 177.872.120 Mei 126.532.800 September 134.590.800
Februari 163.357.600
147.889.280 Juni 138.720.200 Oktober 149.418.040
Maret 134.944.720
April 121.433.000 Juli 142.213.600 November
133.602.360 Agustus 159.413.320 Desember
Rp1.729.987.840,-
12
Tahun 2019 Realisasi Penerimaan 40% Tahun 2019
Januari 255.087.584 Mei 190.850.553 September 173,123,476-
Februari 133,754,554-
159.753.080 Juni 138.163.076 Oktober 166,322,878-
Maret 155,093,742-
April 135.941.000 Juli 147.957.992 November
165.784.240 Agustus 162,721,560- Desember
Rp1.193.537.525,-
Tahun 2020 Realisasi Penerimaan 40% Tahun 2020
Januari 287/288.200 Mei 104.310.420 September 171.503.317
Februari 123.378.690
173.161.880 Juni 153.581.266 Oktober 160.389.607
Maret 146.230.343
April 157.653.648 Juli 170.609.132 November
120.227.063 Agustus 130.744.429 Desember
Rp1.899.077.995,-
300000000 REALISASI PENERIMAAN 40% KE SINODE
250000000 BASIS MALAMOI 2018-2021
200000000
150000000 2018
100000000 2019
2020
50000000 2021
0
c. REALISASI PENERIMAAN PERPULUHAN TAHUN 2018 S/D 2020
Tahun 2018
Realisasi Penerimaan Perpuluhan Tahun 2018
Januari 51,990,000 Mei 62,238,800 September 68.277.745
Februari 92,126,400
60,575,000 Juni 66,021,200 Oktober 67,084,200
Maret 85,701,000
April 41,746,000 Juli 67,355,000 November
Tahun 2019 47,160,600 Agustus 78,614,750 Desember
Rp788.890.695,-
Realisasi Penerimaan Perpuluhan Tahun 2019
Januari 118,489,400 Mei 77,073,000 September -
Februari -
71,575,000 Juni 80,191,000 Oktober -
Maret -
April 52,218,800 Juli 77,524,000 November
100,908,000 Agustus - Desember
13
Rp577.979.200,-
Tahun 2020 Realisasi Penerimaan Perpuluhan Tahun 2020
Januari 135,388,800 Mei 50,688,000 September 121,940,500
Februari 93,729,000
103,375,000 Juni 87,105,504 Oktober 116,684,444
Maret 107,983,600
April 71,787,000 Juli 99,221,000 November
76,116,000 Agustus 87,838,600 Desember
Rp1.151.857.448,-
150000000 REALISASI PENERIMAAN PERPULUHAN
130000000 BASIS MALAMOI 2018-2021
110000000
2018
90000000 2019
70000000 2020
50000000 2021
30000000
10000000
-10000000
E. DATABASE JEMAAT-JEMAAT SE-BAKAL KLASIS MALAMOI
NO URAIAN TAHUN SAAT INI KET.
2018 2021 14
I DATA JEMAAT
1. JEMAAT MANDIRI 56 63
2. BAKAL JEMAAT 21 15
3. POS PELAYANAN 25 41
II TENAGA PELAYAN ORGANIK 39 Orang 36 Orang
1. PENDETA 13 Orang 17 Orang
2. GURU JEMAAT 3 Orang 3 Orang
3. PELAYAN UMUM NON ORGANIK 10 Orang Tidak ada
4.VIKARIS
III ANGGOTA JEMAAT 17.841 Jiwa 18.518 Jiwa
1. JUMLAH ANGGOTA JEMAAT SE BKM 8.965 Jiwa 9.505 Jiwa
- LAKI-LAKI 8.876 Jiwa 9.013 Jiwa
- PEREMPUAN
2. PENDIDIKAN ANGGOTA JEMAAT 7 jiwa 7 jiwa
- S3 100 jiwa 100 jiwa
- S2
NO URAIAN TAHUN SAAT INI KET.
2018 2021
- S1
- SLTA 1.089 jiwa 1.089 jiwa
- SMP 4.001 jiwa 4.001 jiwa
- SD 2.347 jiwa 2.347 jiwa
2.264 jiwa 2.264 jiwa
IV MATA PENCARIAN 882 jiwa 882 jiwa
- PNS,TNI,POLRI 849 jiwa 849 jiwa
- KARYAWAN SWASTA 1.216 jiwa 1.216 jiwa
- PETANI DLL
V STRUKTUR UMUR ANGGOTA JEMAAT 3.330
- USIA 0 SAMPAI DENGAN 12 TAHUN 4.536
- USIA 12 SAMPAI DENGAN18 TAHUN 3.448
- USIA 18 SAMPAI DENGAN 25 TAHUN 6.400
- USIA 25 SAMPAI DENGAN 60 TAHUN 919
- USIA LANJUT / LANSIA
PERKEMBANGAN JEMAAT-JEMAAT
BKM 2018
3. POS 1. JEMAAT
PELAYANAN MANDIRI
24% 55%
2. BAKAL
JEMAAT
21%
PERKEMBANGAN JEMAAT-JEMAAT
BKM 2021
3. POS 1. JEMAAT
PELAYANAN MANDIRI
34% 53%
2. BAKAL
JEMAAT
13%
15
PERTUMBUHAN WARGA JEMAAT BKM
2018-2021
2018 2021 17841 18518
8876 9013
8965 9505
LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH
Beberapa data Asset Gereja ditingkat Jemaat dalam Basis Malamoi yang dirampung
serta direlise tahun-tahun sebelumnya menjadi dokument penting daya dukung
pelayanan di Klasis Malamoi tampak sebagai berikut :
16
17
18
19
20
21
22
E. REALISASI PROGRAM KEGIATAN TAHUN 2018 S/D 2020
Berdasarkan Surat Keputusan BP Am Sinode GKI Di Tanah Papua nomor. 0110/G-15.a/VII/2017
tanggal 20 Juli 2017 tentang Pengesahan Bakal Klasis Malamoi dalam Struktur GKI Di Tanah Papua.
Nomor 0114.G-11.a/VII/2017 tanggal 07 Juli 2017 tentang Pengangkatan dan Pengesahan Badan
Pekerja Bakal Klasis Malamoi Periode 2017-2022. Dengan susunan sebagai berikut :
1. Pdt. Eliezer Herman Sarwom, S.Th (Ketua)
2. Pdt. Paulus Safisa, SmTh (Sekretaris)
3. GrJ. Bernadus Ferdinandus, S.Pd, M.Pd (Bendahara)
4. Pnt, Dr. Salmon Samory, S.Sos, M.si (Anggota)
5. Pnt. Leonard Mainolo, S.Ip (Anggota)
Tindak lanjutnya adalah Badan Pekerja Bakal Klasis Malamoi membentuk alat kelengkapan
pelayanan di tingkat Klasis berupa Komisi-komisi dan unit-unit kerja yang lainnya untuk
mengerjakan bersama Program dan Kegiatan Pelayanan yang mengacu pada Ketetapan Sidang XII
Klasis Sorong No : 02/TAP/SK-XII/2017 tanggal 6 Juni 2017 Tentang P4G Klasis Sorong. Maka demi
melangkah ke depan sebagai Klasis Mandiri proses bersama kurang lebih lima tahun sebagai Bakal
Klasis perlu dilihat secara cermat, baik capaian maupun kendala dan tantangannya. Sehingga apa
yang menjadi capaian sebagai keberhasilan maupun kendala-kendala yang dihadapi menjadi
referensi penting untuk merumuskan strategi serta menetapkan program dan kegiatan pelayanan
lima tahun mendatang sebagai Klasis Mandiri.
Adapun Pelaksanaan Program dan kegiatan oleh Komisi-Komisi sesuai urutan prioritas
1. Pembinaan Jemaat
2. Pendidikan
3. EKUBANG
4. Pekabaran Injil
5. Hukum,Diakonia dan KPKC
6. LITBANG
Semua mengacu pada Hasil Sidang Keputusan dan Ketetapan Sidang XII Klasis Sorong sebagai
Klasis induk dengan memilah program prioritas dan kegiatan sesuai kebutuhan pada Bakal Klasis
Malamoi. Hal ini tergambar pada penjabaran Program dan Kegiatan maupun laporan evaluasi
program dan kegiatan yang disampaikan pada Rapat Kerja Bakal Klasis Malamoi setiap tahunnya.
1.1. Program dan Capaian Komisi Pembinaan Jemaat.
1.1.1 Program Bidang Pembinaan Jemaat
Jumlah Program dan kegiatan Bidang Pembinaan Jemaat adalah : 4 Program dan 52
kegiatan.
1.1.2 Capaian Bidang Pembinaan Jemaat
Berdasarkan laporan evaluasi Komisi Pembinaan Jemaat terlihat baik dari sisi realisasi
program dan kegiatan yang sudah dilaksanakan hampir secara keseluruhan. Ada
kebutuhan urgen terkait dengan masalah persekutuan
1.2. Program dan Capaian Bidang Pendidikan
1.2.1. Program Bidang Pendidikan
Jumlah Program dan kegiatan Bidang Pendidikan adalah : 4 Program dan 31 kegiatan.
23
1.2.2. Capaian Bidang Pendidikan
Sesuai laporan evaluasi Komisi pendidikan program dan kegiatan sudah dilaksanakan.
Ada kebutuhan urgen ke depan terkait dengan kualitas pendidikan pada sekolah-sekolah YPK
1.3. Program Dan Capaian Bidang EKUBANG
1.3.1. Program Bidang EKUBANG
Jumlah Program dan kegiatan Bidang EKUBANG adalah : 3 program dan 24 kegiatan.
1.3.2. Capaian Bidang EKUBANG
Bidang Ekubang meliputi 3 Sub Bidang yakni Sub Bidang Ekonomi, Sub Bidang Keuangan
dan Sub Bidang Pembangunan.
Berdasarkan laporan evaluasi komisi EKUBANG kebanyakan program belum terlaksana
terutama program terkait sumber-sumber penerimaan Inkonvensional gereja. Sehingga ke
depan perlu ciptakan usaha-usaha sebagai sumber-sumber penerimaan gereja di aras
Klasis
1.4. Program Dan Capaian Bidang Pekabaran Injil
1.4.1. Program Bidang Pekabaran Injil
Jumlah Program dan kegiatan Bidang Pekabaran Injil adalah : 3 program dan 16 kegiatan.
1.4.2. Capaian Bidang Pekabaran Injil
Berdasarkan laporan evaluasi Komisi Pekabaran Injil terlihat bahwa program-program
dan kegiatan PI sudah terlaksana. Yang menjadi kebutuhan ke depan adalah menata
strategi pekabaran injil secara berimbang ke dalam ke luar, di pusat kota dan pinggiran.
1.5. Program Dan Capaian Bidang Hukum, Diakonia Dan KPKC
1.5.1. Program Sub Bidang Hukum
1.5.2. Program Sub Bidang Diakonia
Jumlah Program dan kegiatan Sub Bidang Diakonia adalah 5 Program dan 21 kegiatan
1.5.3. Program Sub Bidang KPKC
1.5.4. Capaian Sub Bidang Hukum ( belum ada Komisi Hukum)
1.5.5. Capaian Sub Bidang Diakonia
1.5.6. Capaian Sub Bidang KPKC (Belum ada komisi KPKC)
1.6. Program Dan Capaian Bidang LITBANG
1.6.1. Program Bidang LITBANG
Jumlah Program dan kegiatan Bidang LITBANG adalah : 6 program dan 17 kegiatan.
1.6.2. Capaian Bidang LITBANG
Berdasarlkan laporan evaluasi Komisi LITBANG tergambar bahwa komisi telah
melaksanakan program-program dan kegiatan.
24
F. MELANJUTKAN SEBAGAI KLASIS MALAMOI
Perjalanan bersama sebagai Bakal Klasis kurang lebih lima tahun dengan apa yang sudah
dikerjakan bersama dengan hasil hasil yang sudah dicapai bersama sebagaimana yang
digambarkan di atas menjadi pembelajaran sekaligus evaluasi. Pula dari gambaran umum pada
bagian-bagian sebelumnya ada banyak potensi yang menjadi kekuatan untuk melangkah sebagai
Klasis Mandiri oleh berkat, anugerah serta pimpinan Tuhan Yesus Kristus sebagai Kepala Gereja.
Membangun kemitraan dan sinergitas yang kuat dengan pemerintah, adat serta lembaga-lembaga
terkait lainnya adalah hal yang turut menopang perjalanan Klasis Malamoi ke depan untuk
menujudkan Visi Gereja Kristen Injili Di Tanah Papua “Terwujudnya Tanda-tanda Kerajaan Allah”
25
BAB II
DASAR PENYUSUNAN RENSTRA
A. Dasar Renstra GKI di Tanah Papua 2022-2027 (SINODAL)
1. Berdasarakan hasil kajian yang dilakukan terhadap faktor esternal dan internal GKI
Di Tanah Papua, terhadap 8 (delapan) Faktor yaitu 1) Fokus kepeda jemaat, 2)
Kepemimpinan, 3) Pengelolaan Lembaga yang baik (Good Gavernance), 4)
Manajemen Sumber Daya, 5) Mengelola Perubahan
6) Penyelenggarakan Persekutuan, 7) Penyelenggaran Kesaksian,
8) penyelenggaran Pelayana, dari 8 indikator tersebut terdapat 35 varibel secara
rinci dapat dilihat pada table dilampiran 1 (satu).
Hasil kompilasi dari TOWS/SWOT analysis yang didapatkan dari penyebaran3.0000
kuesioner, diskusi kelompok fokus (focus group discussion) dan wawancara
mendalam (in depth interview) kepada pemangku kepentingan GKIDi Tanah Papua,
diketahui
1. Kekutan yang dimiliki GKI Di Tanah Papua sebanyak 583 kekuatan
2. Kelamahan yang ada pada GKI Di Tanh Papua sebanyak 697 kelemahan
3. Peluang untuk GKI Di Tanah Papua sebanyak 501 peluang
4. Ancaman untuk GKI Di Tanah Papua sebanyak 505 ancaman
Dari data yang ada dianalisa menggunakan Eksternal Strategies Factors Analysis
Summery (ESFAS) danInternal Strategies Factors Analysis Summery(ISFAS) dapat
dilihat pada table berikut :
NO FAKTOR YANG DI NILAI NILAI (SKALA
0-5)
1 Fokus pada Jemaat 2,30
2 Kepemimpinan 2,36
3 Pengelolaan Lembanga yang baik (Good Gavernance) 2,70
4 Manajemen Sumber Daya 2,94
5 Mengelola Perubahan 2, 57
6 Penyelenggaraan Persekutuan 3,26
7 Penyelenggaraan Kesaksian 2,89
8 Penyelenggaran Pelayanan 2,67
Rata-rata 2,71
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa angka rata-rata penilaian pemangku
kepentingan terhadap kinerja GKI Di Tanah Papua di tahun 2021 ini adalah
2,71dari skala 0-5. Ini menunjukkan masih dibawah angka cukup (3). Untuk
lebihmemaknai angka-angka tersebut, berikut adalah bentuk grafik-nya.
26
2. Rencana Strategis (Renstra) GKI Di Tanah Papua mendasarkan kepada tugas
dan panggilan Gereja sebagai persekutuan yang batu penjurunya ialah
YesusKristus sendiri (Efesus 2:20).
3. Dinamika perubahan dan perkembangan zaman yang cepat dan pesat telah
menghadirkan era keterbukaan informasi dan era digital bagi semua
organisasi publik serta organisasi keagamaan. Dinamika dimaksud turut
mendorong GKI Di TP melakukan penataan pelayanan di lingkup internal
dengan melakukan penyesuaian yang terbuka terhadap sistem perencanaan
kelembagaan. Kemudian diproses sesuai mekanisme pengambilan kebijakan
melalui Ketetapan Sidang Sinode GKI TP XVI tahun 2011 di Sentani dengan
Ketetapan Nomor: VI/TAP/SS-XVI/GKI/2011 tentang Visi, Misi dan Rencana
Strategis GKI di Tanah Papua menuju tahun 2036.
4. GKI Di TP telah memiliki tradisi merumuskan Pokok-Pokok Program
Pelayanan Gereja (P4G) sebagai dokumen Rencana Strategis (Renstra) yang
mengatur tentang penjabaran program dan kegiatan yang akan digunakan
selama 5 (lima) tahun. Untuk menjaga keberlanjutan tradisi perumusan P4G
dan capaian-capaian kinerja GKI Di Tanah Papua, maka dokumen Renstra
GKI Di TP tahun 2022-2027 juga mengacu kepada kinerja GKI Di TP lima
tahun terakhir (2017-2021).
5. Renstra GKI Di TP 2022-2027 juga mengacu kepada visi dan misi teologis
GKIDi TP, yaitu visi “Kerajaan Allah” dan misi “Menghadirkan Tanda-
tanda Kerajaan Allah.” Untuk kepentingan operasionalisasi dalam strategi
dan program 2022-2027 juga mengacu kepada dokumen Visi Misi GKI
Di TP Menuju 2036, dengan visi: “Menjadi Gereja Pembawa Keadilan,
Kedamaiandan Kesejahteraan”
27
B. Dasar Renstra/P4G KLASIS MALAMOI 2022-2027 (KLASIKAL)
1. Bahwa Renstra / P4G yang diimplementasikan menjawab berbagai
Program dan Kegiatan yang terarah dan berkesinambungan telah
dikerjakan bersama Klasis Sorong sejak Periodisasi 2012 hingga
sekarang dan saat menjalani Tanggung Jawab Persiapan Kemandirian
Klasis Malamoi merupakan bagian utuh dari perjalanan gumul 5 Tahun
kedepan.
2. Berdasarkan Hasil Ketetapan Sidang Klasis Sorong ke-12 di Jemaat GKI
Bethel Mawolokmai Nomor : 02/TAP/SK-XII/2017 Tanggal 07 Juni 2017
Tentang : Pokok-Pokok Program Panggilan Pelayanan Gereja (P4G)
Klasis Sorong Periode 2017-2021.
3. Badan Pekerja Bakal Klasis Malamoi sebagai pengemban Amanat
Sidang Klasis Sorong ke-XII Tahun 2017 mempertimbangkan
pentingnya penyusunan Renstra/P4G Klasis Malamoi menuju Sidang
Klasis I mengangkat dan mengesahkan Tim Penyusunan Renstra dan
P4G Klasis Malamoi dengan Surat Keputusan Nomor: 183/G-13/IV/2022
Tentang : Pengangkatan dan Pengesahan Tim Penyusun Renstra dan
P4G Klasis Malamoi Tahun 2022-2027.
4. Penyusunan Renstra dan P4G Klasis Malamoi pada hakikatnya
mengacu pada Renstra/P4G Sinode GKI Di Tanah Papua sebagai usulan
ke SS-XVIII di Klasis 1000 Bakau Waropen serta Kajian terhadap
berbagai Produk Hasil Sidang-sidang Jemaat Se-Bakal Klasis Malamoi
yakni Survey tidak langsung juga Survey langsung ke Jemaat-Jemaat
dalam rangka Kajian Potensial Program dan Kegiatan berdasarkan
Potensi, juga masalah-masalah Kejemaatan konteks wilayah Pelayanan
Bakal Klasis Malamoi serta berbagai Peluang pengembangan
kehidupan Persekutuan, Kesaksian, Pelayanan dan Penatalayanan
secara Holistik. Hasil Kerja Tim Penyusun kemudian dikaji dan
diberikan bobot pada Seminar dan Diskusi terbuka pada tanggal 05 Juli
2022 di Jemaat GKI Pengharapan Wasirisin.
C. Progres Pelaksanaan Program dan Kegiatan Periode 2018-2022
Bakal Klasis Malamoi melaksanakan 3 kali Rapat Kerja yakni Tahun 2018, 2019
dan 2021 yang secara esensial menuangkan kedalam penjabaran Program dan
Kegiatan berdasarkan Renstra/P4G Sinode GKI Di Tanah Papua dan P4G
bersama Klasis Sorong. Progres Pelaksanaan Program dan Kegiatan tertuang
sebagai berikut :
1. Komisi Pembinaan Jemaat
2. Komisi Pekabaran Injil
3. Komisi Pendidikan
4. Komisi Diakonia Hukum, HAM dan KPKC
5. Komisi Litbang
6. Komisi Ekubang
28
D. Bidang Umum
Dalam Bidang Umum Bakal Klasis Malamoi antara lain : Tata Usaha,
Personalia, Hukum, Aset, KPKC (Keadilan Perdamaian dan Keutuhan Ciptaan)
dan Tata Laksana Kantor. Berdasarkan Penilaian terhadap Laporan Umum BP
BKM selama Periodisasi Pelayanan 2018-2021 memperlihatkan adanya
kemajuan yang dari data yang ada tampak secara perlahan ada peningkatandan
pertumbuhan terutama dalam penataan organisasi dan mekanisme kerja serta
pelayanan dalam gereja.
Identifikasi terhadap Progres di Bidang Umum dengan sumber ukur dari
Pelaksanaan Pokok-Pokok Panggilan Pelayanan Gereja ( P4G) 2017-2021 serta
respon cepat dan tanggap terkait Program-program bersifat Partisipatif yang
dianggap urgen serta mendesak untuk dilakukan dengan mengacu pada Visi
Misi GKI Di TP juga Visi dan Misi Bakal Klasis Malamoi, yang berorientasi
kepada Jemaat sebagai basis pelayanan. Analisis Progres di Bidang Umum
periode 2017-2021, berikut ini sejumlah Program dan Kegiatannya :
1. Sub Bidang Tata Usaha
Sub Bidang Tata usaha melakukan tugas-tugas penataan administrasi
gereja dan pelayanan, dengan indikator capaian sebagai berikut:
1.1.Program untuk melakukan Amandemen “Tata Gereja, 17 Peraturan dan
Pedoman tahun 2000” dalam realisasinya telah dibentuk Panitia
Amandemen serta telah melakukan tugas dan tanggungjawab dengan baik
dan diharapkan dapat ditetapkan pada sidang sinode XVIII tahun 2022.
1.2.Program Kegiatan Rapat Kerja Am Sinode yang direncanakan dilaksanakan
4 (empat) kali dalam 5 (lima ) tahun sesuai P4G Tahun 2017-2022 telah
dilaksanakan 4 (empat) kali dalam lima tahun dengan memerhatikan
kebutuhan dan urgensi masalah, sehingga dapat dikatakan mencapai target
dari sisi pelaksanaan dan koordinasi serta sinergitas.
1.3.Dalam perjalanan 5 tahun terakhir telah terjadi penambahan15 Bakal
Klasis yang diusulkan untuk ditetapkan menjadi Klasis definitif pada
sidang sinode XVIII tahun 2022. Hal ini merupakan pencapaian target dan
sasaran sebesar 65%.
1.4.Program tatalaksana administrasi terdiri dari 3 (tiga) kegiatan yaitu
penerbitan, pengadaan dan penjemataan kode, nomor dan surat menyurat
telah dikerjakan meskipun belum maksimal dan belum mencapai target.
1.5.Program penyeragaman kode dan nomor kode surat menyurat gereja di
semua lingkup terdiri dari 3 (tiga) kegiatan yaitu pembinaan, pelatihan dan
penulisan pedoman adminitrasi gereja juga telah dilakukan melalui
program partisipasi dan program yang di rencanakan dan telah
dilaksanakan.
1.6.Program pelatihan dan sosialisasi tentang pentingnya data statistik jemaat
telah dilakukan dan ditangani oleh Litbang Sinode GKI Di TP dengan
mendata warga GKI dan telah mengeluarkan database GKI Di TP, hal ini
menjadi apresiasi kita semua.
29
1. Bidang Personalia.
Dalam Bidang personalia pada kurun waktu 2018-2021 Bakal Klasis Malamoi
merima serta menempatkan baik Pegawai Organik dan Non Organik di dalam
Jemaat-Jemaat dan melaksanakan merotasi beberapa POG dan PNOG,
melengkapi Data-data Kepegawaian, kelengkapan BPJS Kesehatan dan
kerjasama Jemaat-jemaat di dalamnya para Pnt dan Sym dalam MOU bersama
BPJS Ketenagakerjaan. Melaksanakan Pemberiaan SK BPAS GKI DTP tentang
kenaikan pangkat, golongan dan Gaji bagi pegawai organik. Bagi beberapa
Tenaga POG yang menjalani Masa Pensiun telah dilaksanakan Ibadah Syukur
dan menyerahkan SK Pensiun bagi yang bersangkutan.
2. Hukum, HAM dan KPKC.
Pada bidang Hukum, HAM dan KPKC melalui Komisi Diakonia, Hukum, HAM
dan KPKC baik pendampingan dan Konsultasi Hukum bagi warga Jemaat dan
selama masa awal C-19 dengan Petunjuk Sinode GKI DTP melaksanakan
Program Proteksi bagi warga Jemaat berdampak langsung dan tidak langsung
Pandemik Covid 19.
3. Aset.
Dalam bagian Asset perlu mendapat perhatian dan pengawasan yang serius agar
penanganan semua Asset mulai dari pendataan sampai dengan pemeliharaan milik
Gereja ditangani secara baik. Baik Asset bergerak maupun yang tidak bergerak pada aras
Klasis dan Jemaat perlu mendapat perhatian serius secara bersama. Demikian halnya
juga penanganan dokumen-dokumen gereja yaitu Pengurusan akta tanah di
semua lingkup, telah dilakukan sesuai dengan kewenangan yang diberikan.
Pendataan aset-aset dan harta milik gereja berupa pemutakhiran data terus
dikerjakan. Peningkatan status harta milik gereja. Pengurusan surat pelepasan
tanah adat, surat hibah, menjadi sertifikat.
C. PROSPEKTIVE
Dari semua Progres perkembangan Pelayanan maupun Keuangan di Bakal
Klasis Malamoi menjadi bekal terbaik meniti langkah bersama secara Optimis
dengan komitment penataan dan pengelolaan segala Sumber Daya GKI DTP di
Bakal Klasis Malamoi secara maksimal untuk menjawab berbagai Program serta
Kegiatan di dalam Lingkup Klasis Malamoi. Sinergitas internal seluruh pelayan
dan warga jemaat merupakan kekuatan dan daya dorong yang kuat bagi
perkembangan Klasis Malamoi. Kesemuanya pada akhirnya pastilah atas
pimpinan, tuntunan dan berkat serta rahmat dari Allah Bapa, Putera dan Roh
Kudus.
Optimisme Klasis Malamoi 2022-2027 untuk semua peluang pelaksanaan
Program dan Kegiatan di dasarkan pada :
1. Daya dukung Potensi Jemaat 121
2. Daya Dukung Tenaga Pelayan dan Warga Jemaat
3. Daya Dukung Potensi SDA di 9 Lingkungan Pelayanan
30
BAB –III
KONDISI EKSTERNAL DAN TUGAS PANGGILAN
GKI DI TANAH PAPUA
A. Kondisi Eksternal dan Tren ke Depan
Berdasarkan analisis lima tahun terakhir (2017-2021) dan melengkapi hasil
identifikasi tren perubahan global, nasional, kehidupan umat beragama, serta
perkembangan situasi Papua yang tercantum dalam Visi, Misi GKI di TP tahun
2011-2036, beberapa hal berikut ini adalah kondisi yang perlu mendapat
perhatianserius GKI Di TP dalam melangkah lima tahun ke depan.
1. Percepatan Penggunaan Teknologi Informasi
Gelombang era industri 4.0 yang ciri utamanya adalah penggunaan
teknologi informasi berbasis internet memberikan pengaruh sangat kuat bagi
kehidupan masyarakat dan umat di dalam kehidupan sehari-hari. Tuntutan
untuk hidup yang lebih efisien dan efektif memanfaatkan peralatan
komunikasi berbasis internet menjadi semakin kuat. Hal ini memberikan
pengaruh kepada pola pikir, perilaku dan bahkan budaya terutama di
daerah perkotaan. Banyak hal yang menjadi sangat transparan, egaliter,
cepat, dan tanpa batas-batas struktural serta teritorial negara. Tuntutan agar
mengoptimalkan pola kerja berbasis digital (digitisasi) menjadi suatu
keharusan bagi hampir semua Lembaga baik pemerintah, bisnis, maupun
Lembaga nirlaba serta komunitas- komunitas, termasuk Lembaga Gereja di
dalamnya. Pengembangan sampai kepada proses layanan keluar berbasis
digital (digitalisasi) tidak dapat dibendung lagi. Di berbagai wilayah yang
telah memiliki kelengkapan infrastuktur dan kemampuan ekonomi yang
kuat, proses tansformasi digital telah berjalan. Hal ini melahirkan smart city
dan smart life, dimana kehidupan menjadi lebih efisien, efektif dan banyak
kemudahan berbasis digital.
2. Kecenderungan Pola Pikir dan Perilaku di Era Global
Dampak Globalisasi membawa perubahan banyak aspek, bahkan sampai
kepada pola pikir masyarakat dan umat dimana adanya kesadaran tentang
interdisipliner dan intergenerasi. Persoalan kehidupan tidak dapat
dipecahkan hanya dengan keilmuan tunggal, tetapi membutuhkan
multidisiplin berbagai ilmu. Analisis komprehensif sebagai suatu keharusan
untuk menghasilkan solusi bagi suatu masalah dan pertimbangan utuh
dalam pengambilan keputusan. Dalam melaksanakan suatu pekerjaan
membutuhkan keterlibatan semua generasi. Dengan dominasi tiga generasi
saat ini yakni generasi X (lahir1964-1994), Generasi Y (lahir 1995-2010), dan
generasi Z (lahir sesudah 2010) maka dibutuhkan suatu kombinasi tim kerja
ketiga generasi ini untuk dapat menghadirkan karya-karya yang berhasil.
Sinergitas ketiga generasi ini akan melahirkan output, outcome dan impact
yang jauh lebih besar daripada yangdilakukan hanya oleh satu generasi saja.
31
3. Post Modernism dan Post Truth
Tanda-tanda Post modernism adalah adanya percampuran budaya dan
penolakan narasi besar serta menguatnya narasi-narasi kecil. Orang
cenderungmempertanyakan otoritas yang memegang kebenaran. Organisasi
yang birokratis dan rumit cenderung digantikan dengan semangat
kesetaraan. Ada kecendrungan juga orang semakin ahistoris termasuk tidak
lagi menghargai kesejarahan dan tradisi baku, resmi dan formal serta
digantikan dengan penciptaan sejarah serta tradisinya sendiri. Orang juga
cenderungmempercayai kebenarannya sendiri yang bersumber dari berbagai
informasi yang sangat terbuka di era digital. Hal-hal yang diviralkan melalui
media social menjadi basis orang untuk memilih kebenarannya sendiri, dan
meninggalkan sumber-sumber kebenaran baku.
4. Desakan akan Adaptasi, Inovasi dan Kolaborasi
Untuk dapat melahirkan karya-karya yang dapat memenuhi kebutuhan dan
keinginan masyarakat maka setiap individu dan Lembaga dituntut untuk
melakukan adaptasi terhadap segala yang berkembang, inovasi dengan
semangat menghadirkan sesuatu yang baru, dan kolaborasi untuk
mensinegikan berbagai potensi. Adaptasi dan inovasi membutuhkan
kapasitas dan kapabilitas yang harus dikembangkan secara terus menerus.
Juga membutuhkan nilai-nilai yang tetap menjaga semangat dasar dan
panggilan Lembaga dalam karya dan pelayanan. Kolaborasi menjadi suatu
tuntutan olehkarena sinergitas Bersama pihak lain akan semakin memperkuat
kapasitas dankapabilitas bersama.
5. Pandemi Covid-19
Sejak awal tahun 2020 Corona Virus Diseases 19 (Covid-19) yang sudah
menjadi pandemi dan menyerang paru-paru manusia serta mengakibatkan
kematian sangat banyak telah menyerang hampir seluruh negeri di dunia ini.
Indonesia mengalami dampak yang sangat luar biasa dimana per tanggal 21
November 2021 total penduduk yang terinfeksi covid-19 sebanyak 4.253.412
orang dan yang berhasil sembuh sebanyak 4.101.547 orang. Angka kematian
akibat covid-19 di Indonesia ada 143.739 orang. Vaksinasi tahap pertama
yang sudah dilakukan pemerintah sampai hari ini mencapai 143.418.286
orang, sedangkan tahap kedua mencapai 89.220.341 orang. Pemerintah
menargetkan sampai Februari 2022 bisa mencapai kekebalan komunitas
dimana 70 persen penduduk Indonesia sudah divaksinasi tahap kedua.
Meskipun demikian belum ada jaminan seratus persen kapan pandemic
akan berakhir. Dampak pandemi selain terhadap kesehatan masyarakat juga
terhadap pelambatan ekonomi. Yang lebih mengkhawatirkan adalah
dampak Pendidikan terhadap anak-anak dan pengabaikan terhadap kaum
disabilitas.
6. Perubahan Iklim
Perusakan alam yang terus menerus mengakibatkan perubahan iklim yang
sangat nyata dan dirasakan oleh hampir seluruh negeri. Bencana banjir
dialami oleh negeri yang maju dan memiliki infrastruktur pengendalian
banjir yang mencukupi. Suhu udara rata-rata lebih panas di berbagai belahan
bumi. Perubahan musim terjadi dimana-mana dan tidak dapat diprediksi.
32
Fenomena ini kemungkinan besar akan lebih buruk di masa depan oleh
karena berbagai upaya pemulihan alam tidak sebanding dengan perilaku
merusak alam dimana-mana.
7. Dinamika Politik Indonesia dan Kemajuan Ekonomi
Indonesia sebagai negeri mayoritas muslim yang sangat tidak mudah dalam
mengelolanya telah mendapatkan pengakuan dan hormat yang sangat riil
dari berbagai pemimpin dunia, Hal ini didasarkan atas keberhasilan dalam
pembangunan infrastruktur, pengembangan ekonomi sampai kepada
pengelolaan dinamika politik yang sehat. Ada banyak faktor internal yang
dapat merongrong Indonesia, ditambah lagi ada pendemi covid-19 yang
menghantam tanpa dapat dihindari, namun semua indikator menunjukkan
Indonesia berhasil mengatasi semua tantangan yang ada dan menjadikan
contoh dan inspirasi bagi negara-negara lain. Namun demikian masih ada
tantangan-tantangan riil yang terus dihadapi antara lain: radikalisme dan
ekstremisme agama, separatisme di beberapa daerah, korupsi yang masih
merajalela, serta persoalan hukum dan HAM.
8. Kondisi Masyarat di Daerah 3 T (Terdepan, Terpencil, dan Tertinggal)
Daerah tertinggal adalah daerah kabupaten yang wilayah serta
masyarakatnyakurang berkembang dibandingkan dengan daerah lain dalam
skala nasional. Ada setidaknya 62 daerah dari 542 daerah yang ada di
Indonesia memiliki wilayah yang masuk dalam kategori terdepan, terpencil
dan tertinggal. Hal ini sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 63 Tahun
2020 tentang Penetapan Daerah Tertinggal Tahun 2020-2024. Kriteria daerah
tertinggal adalah: ekonomi masyarakat, sumberdaya manusia, sarana dan
prasarana, kemampuan keuangan daerah, aksesibilitas, dan karakteristik
daerah. Keterbatasan pembangunan infrastruktur dan pembangunan di
berbagai sektor mengakibatkan perkembangan pendidikan, kesehatan,
pemenuhan sandang, pangan serta perumahan masyarakat menjadi sangat
tertinggal. Daerah tertinggal yang ditetapkan pemerintah paling banyak
adalah di wilayah Papua dan Papua Barat.
33
B. Tugas dan Panggilan GKI Di Tanah Papua di Tengah Perubahan Zaman
Untuk menegaskan tugas dan panggilan GKI Di TP terutama di tengah
perubahan zaman yang sangat cepat agar tetap mampu menjawab tantangan
yang ada, makahal-hal berikut perlu mendapatkan perhatian secara khusus.
1. Sebagai Lembaga yang mendasarkan diri kepada Firman Tuhan
berdasarkan Alkitab, GKI Di TP memiliki tugas dan panggilan untuk
mewujudkan visi teologi: “Kerajaan Allah” dan visi tahun 2036 berdasarkan
Ketetapan Nomor: VI/TAP/SS-XVI/GKI/2011 di Sentani tentang Visi, Misi
dan Rencana Strategis GKI Di Tanah Papua menuju tahun 2036: “Menjadi
Gereja Pembawa Keadilan, Kedamaian dan Kesejahteraan.” Dalam
mewujudkan kedua visi di atas GKI Di TP dituntut untuk terus
mempertimbangkan dengan sangat serius berbagaidinamika dan perubahan
yang terjadi, juga memerlukan sosialisasi nilai-nilai yang dapat menjadi
pedoman dalam arak-arakan bersama untuk melangkah ke masa depan.
2. Dinamika perubahan yang ada memunculkan berbagai tantangan yang
harus dihadapi sekaligus memunculkan banyak peluang yang dapat
dimanfaatkan untuk menjadikan GKI Di TP selalu relevan dan mampu
menghadirkan tanda-tanda kerajaan Allah di dunia ini. Untuk melengkapi
berbagai keberhasilan perjalanan lima tahun terakhir yang dicapai GKI Di TP,
beberapa hal yang perlu mendapatkan penekanan dalam lima tahun ke depan
adalah kesadaran dan kepedulian terhadap:
2.1 Penguatan spiritualitas yang mampu menjawab tantangan di era
industri 4.0, sekaligus kepedulian terhadap masyarakat di wilayah 3 T
(Terdepan, Terpencil, dan Tertinggal),
1.2 Penguatan kapasitas dan kapabilitas warga jemaat dalam
memanfaatkanteknologi informasi berbasis digital,
1.3 Pemeliharaan ekologi dan pemanfaatan Sumber Daya Alam secara
bertanggungjawab,
1.4 Menghadirkan keberpihakan nyata terhadap kaum yang tertinggal,
disabilitas dan para korban bencana,
1.5 Memberdayakan dan mengutus sebanyak mungkin anggota jemaat
untuk menjadi berkat di berbagai medan pelayanan di luar Gedung
Gereja.
34
3. Sesuai dengan tri tugas panggilan Gereja: Bersekutu, Bersaksi dan Melayani
GKI Di Tanah Papua perlu menegaskan ulang tentang pengorganisasian
yang secara eksplisit ketiga tugas di atas sekaligus beradaptasi terhadap
berbagai aspirasi dan perubahan yang semakin cepat, masif serta merasuk
ke segala bidang kehidupan. Tuntutan akan efisiensi dan efektivitas
hendaknya terus diupayakan dan bersamaan dengan itu tetap
mengedepankan nilai-nilai pastoral untuk memberdayakan semua pihak
yang turut ambil bagian dalampelayanan GKI Di Tanah Papua.
35
BAB IV
VISI DAN MISI
A. Visi dan Misi Teologis GKI Di Tanah Papua
Visi adalah cita-cita, harapan, dan sesuatu yang di idam-idamkan oleh GKI Di
Tanah Papua untuk dapat terwujud di masa depan.
Misi adalah sesuatu yang harus dilakukan untuk mewujudkan visi sekaligus
sebagai amanat agung, tugas suci dan tanggung jawab GKI Di Tanah Papua.
Sesuai dengan Ketetapan Sidang Sinode XVI di Sentani Nomor: VI/TAP/SS-
XVI/GKI/2011 tentang Visi, Misi dan Rencana Strategis GKI di Tanah Papua
menuju tahun 2036, dan Ketetapan Sidang Sinode XVII di Waisai Nomor:
X/TAP/SS-XVII/GKI/2017 tentang P4G Tahun 2017-2021, agar tetap menjaga
kesinambungan pelayanan sekaligus fokus terhadap periode kerja 2022-2027,
maka perlu penegasan ulang tentang Visi dan Misi Teologis sebagai payung Visi
dan Misi GKI di Tanah Papua tahun 2022-2027.
1. Visi Teologis GKI di Tanah Papua: “Kerajaan Allah.”
2. Misi Teologis GKI di Tanah Papua: “Menghadirkan tanda-tanda
KerajaanAllah.”
B. Visi dan Misi GKI Di Tanah Papua 2022-2027
Di bawah terang visi dan misi teologis di atas, dalam rangka melanjutkan upaya
mewujudkan visi GKI Di Tanah Papua tahun 2036, maka visi dan misi 2022-2027
GKI Di Tanah Papua adalah:
1. Visi GKI Di Tanah Papua Tahun 2022-2027:
“Menjadi Gereja Pembawa Keadilan, Kedamaian dan Kesejahteraan.”
Menjadi = suatu keadaan, sekaligus proses tiada henti menuju ke suatu
keadaan tertentu. Gereja = Eklesia, perkumpulan orang yang dipanggil dan
dip[ilih Tuhan keluar dari kegelapan kepada terang (Efesus 5:8). Pembawa =
subyek yang aktif memegang atau mengangkat sesuatu sambil berjalan atau
bergerak dari satu tempaty ke tempat lain. Keadilan = Adanya kondisi
yang
36
(1) sama berat; tidak berat sebelah; tidak memihak, (2) berpihak kepada
yang benar; berpegang pada kebenaran, (3) sepatutnya; tidak sewenang-
wenang. Kedamaian = Adanya kondisi yang (1) tidak ada perang; tidak ada
kerusuhan; aman, (2) tenteram; tenang, dan (3) rukun; tidak bermusuhan.
Kesejahteraan =“Aman, Sentosa, Makmur, dan selamat” secara: (1) spiritual
(pemulihan, penyembuhan, sukacita, dan damai sejahtera), (2) material
(Kesehatan, ekonomi dan keuangan, pekerjaan, karier, dan harta benda), (3)
sosial (persaudaraan, pergaulan sosial, jodoh, rumah tangga, dan anak-
anak).
2. Misi GKI di Tanah Papua 2022-2027:
“Menjalankan Tritugas Panggilan Gereja, dengan Semangat
Kebersamaandan Cinta Kasih.”
2.1 Menjalankan Tri Tugas Panggilan Gereja (bersekutu, bersaksi,
danmelayani) berbasis pada Alkitab.
2.2 Meningkatkan kecintaan semangat kebersamaan di kalangan jemaat
danmasyarakat.
2.3 Menumbuhkembangkan cinta kasih kepada Allah, sesama dan
keutuhanciptaan.
Visi dan Misi di atas harus terus disosialisasi secar terus menerus dan konsisten
kepada seluruh pemangku kepentingan agar menjadi pemersatu dalam ara-arakan
bersama GKI Di Tanah Papua menjalankan semua program tahun 2022-202
37
BAB V
NILAI-NILAI DAN STRATEGI UTAMA
A. Nilai- Nilai GKI Di Tanah Papua
Nilai-nilai (Values) adalah prinsip-prinsip dan ide bersama yang menuntun
pikiran serta tindakan setiap individu di dalam organisasi. Nilai-nilai adalah
jugagambaran karakter atau ciri khas suatu organisasi.
Nilai-nilai harus ditunjukkan secara konsisten oleh GKI Di TP sebagai institusi
didalam: menjalankan misinya, mengambil keputusan, dan bertindak. Nilai-nilai
harus juga ditunjukkan secara konsisten oleh warga jemaat GKI Di TP di dalam:
menjalankan misinya, mengambil keputusan, memberikan pelayanan,
bertindak,dan berinteraksi dengan pihak lain.
Sesuai dengan dokumen Ketetapan Sidang Sinode XVI di Sentani Nomor:
VI/TAP/SS-XVI/GKI/2011 tentang Visi, Misi dan Rencana Strategis GKI di Tanah
Papua menuju tahun 2036, nilai-nilai GKI Di Tanah Papua dapat disingkat
menjadi PK4, yaitu: Persekutuan, Kebersamaan, Ketekunan, Kesetiaan, dan
Ketaatan Iman.
Nilai-nilai yang telah ditetapkan harus terus disosialisasi dan dihidupi secara
konsisten agar menjadi laku hidup (way of life) seluruh warga jemaat GKI Di
Tanah Papua. Sesuai dengan perkembangan realitas yang ada, dimana
memerlukan penyederhanaan dari nilai-nilai agar memudahkan sosialisasi dan
implementasi, maka nilai-nilai GKI Di Tanah Papua 2022-2027 adalah:
1. Kesehatian
2. Ketekunan
3. Kesetiaan, dan
4. Ketaatan Iman
Dengan keempat nilai-nilai di atas, maka GKI Di TP sebagai institusi bersama-
sama setiap warga jemaat GKI Di TP akan memiliki kekuatan yang menopang
sinergitas semua potensi dan sumber daya yang dimiliki dalam mewujudkan
visi:“Menjadi Gereja Pembawa Keadilan, Kedamaian, dan Kesejahteraan.
Diperlukan tindak lanjut yang konkret untuk dapat menerapkan keempat nilai-
nilai di atas sehingga menjadi kebiasaan dan akan membentuk budaya kerja
yang positif untuk menjalankan misi dan mendukung terwujudnya visi GKI Di
TP.
38
B. Strategi Utama GKI Di TP 2022-2027
Strategi adalah langkah-langkah kunci dan utama untuk dapat menjalankan misi
dan mewujudkan visi.
Strategi utama yang sudah ditetapkan sesuai dokumen Ketetapan Sidang Sinode
XVI di Sentani Nomor: VI/TAP/SS-XVI/GKI/2011 tentang Visi, Misi dan Rencana
Strategis GKI di Tanah Papua menuju tahun 2036, yaitu strategi lima tahap
masing-masing lima tahun yang dilakukan secara menyeluruh, paralel dengan
penekanan pada fokus yang berbeda, yaitu:
1. Tahap Konsolidasi Eksistensi ( Tahun 2012-2017)
2. Tahap Memperkuat Sinergi ( Tahun 2017-2022 )
3. Tahap Mendorong Inovasi ( Tahun 2022-2027 )
4. Tahap Optimalisasi Transformasi ( Tahun 2027-2032 )
5. Tahap Reformulasi Multidimensi ( Tahun 2032-2037 )
Menurut strategi pentahapan di atas, maka tahun 2022-2027 difokuskan pada
tahap 3, yaitu “mendorong inovasi.” Sesuai dengan kondisi internal, eksternal
dan tren yang ada, maka strategi ini masih sangat relevan. Tuntutan akan
adaptasi, inovasi, dan kolaborasi dapat didorong dengan mengacu pada strategi
“Mendorong Inovasi.”
39
BAB VI
SASARAN STRATEGIS DAN FOKUS SETIAP TAHUN
PELAYANAN
A. Sasaran Strategi
Untuk memudahkan dalam penjabaran ke dalam pokok program yang konkret,
maka perlu ada sasaran strategis yang ingin dicapai dalam lima tahun ke depan
(2022-2027) dan pembagian fokus setiap tahunnya.
Mengacu kepada semua keberhasilan lima tahun terakhir, dan hal-hal yang
masih harus dilakukan untuk menjawab aspirasi pemangku kepentingan, di
tengah situasi serta kondisi yang ada, maka sasaran strategis 2022-2027 GKI Di
Tanah Papua adalah :
a. Bidang Persekutuan:
1. Terpenuhinya kebutuhan spiritualitas warga yang terimbas
gelombangindustri 4.0
2. Terpenuhinya kebutuhan spiritualitas warga di wilayah 3 T
(Terdepan,Terluar, dan Tertinggal).
b. Bidang Pelayanan:
3. Terwujudnya pemeliharaan ekologi dan pemanfaatan sumberdaya alam
secara bertanggungjawab.
4. Terwujudnya keberpihakan nyata terhadap kaum yang
tertinggal,disabilitas dan para korban bencana,
c. Bidang Kesaksian:
5. Terwujudnya pemberdayaan dan pengutusan sebanyak mungkin
anggotajemaat untuk menjadi berkat di berbagai medan pelayanan di luar
Gereja.
6. Terwujudnya partisipasi aktif dalam gerakan oekumene dan aktif di
dalamdialog antar-iman.
d. Bidang Penatalayanan:
7. Terwujudnya penguatan kapasitas dan kapabilitas warga jemaat
dalammemanfaatkan teknologi informasi berbasis digital,
8. Terwujudnya profesionalisme manajemen dan kepemimpinan di
semualingkup GKI Di Tanah Papua.
40
B. Fokus Pelayanan
Di dalam semangat implementasi tahapan “mendorong inovasi” dan
mengupayakan tercapainya sasaran strategis di atas, serta agar lebih
mengoptimalkan seluruh sumber daya yang dimiliki GKI Di TP, maka fokus
pelayanan yang dapat digunakan sebagai tema kerja tahunan GKI Di Tanah
Papua 2022-2027 adalah:
1. Tahun 2022/2023: Tahun Pembaruan
2. Tahun 2023/2024: Tahun Pemberdayaan
3. Tahun 2024/2025: Tahun Kesehatian
4. Tahun 2025/2026: Tahun Kepedulian
5. Tahun 2026/2027: Tahun Kesaksian
Yang dimaksud dengan Tahun Pembaruan adalah penekanan kepada
implementasi hasil-hasil keputusan sidang sinode yang menekankan semangat
pembaruan untuk menghadirkan berbagai inovasi dalam persekutuan,
pelayanan, kesaksian dan penatalayanan GKI Di TP.
Yang dimaksud dengan Tahun Pemberdayaan adalah penekanan kepada
peningkatan kapasitas dan kapabilitas pelayan, dan anggota jemaat untuk
memenuhi kualifikasi yang memadai sesuai tuntutan zaman.
Yang dimaksud dengan Tahun Kesehatian adalah penekanan kepada sinergitas
pikiran, hati dan tindakan di dalam melaksanakan semua keputusan Gereja dan
melahirkan budaya baru berbasis nilai-nilai Kesehatian, Ketekunan, Kesetiaan
danKetaatan Iman.
Yang dimaksud dengan Tahun Kepedulian adalah penekanan kepada gerakan
belas kasih kepada pihak-pihak yang terpinggirkan dan terabaikan, serta kepada
alam ciptaan.
Yang dimaksud dengan Tahun Kesaksian adalah penekanan kepada
memancarkan kabar baik dengan hasil karya nyata dan dengan keteladanan
kepada semua pihak.
Dengan fokus pelayanan di setiap tahun kerja, diharapkan visi: “Menjadi Gereja
Pembawa Keadilan, Kedamaian, dan Kesejahteraan” akan semakin terwujud.
41
C. PEMAPARAN PROGRAM PRIORITAS BIDANG-BIDANG KLASIS MALAMOI
a. BIDANG PERSEKUTUAN
Memulai pekerjaan pelayanan dalam 1 periode tertentu adalah sebuah keniscayaan, apalagi,
pekerjaan yang akan dilakukan adalah pekerjaan pelayanan yang disadari bersumber pada
Tuhan Yesus Kristus. Pekerjaan yang sungguh-sungguh dijalani dalam relasi dan
persekutuan dengan Dia, tentu akan mempeoleh hasil yang baik. Tetapi bukan berarti tanpa
perencanaan yang baik, sebab, pelayanan yang dijalankan bukan tidak mungkin akan
membawa kita berjumpa dengan tantangan dalam pelayanan. Sehingga dengannya, perlu
adanya sebuah rencana strategis (Renstra) yang dibuat sebagai pedoman dalam pelaksanaan
pelayanan perperiode tetapi juga pertahun. Dengannya maka, dalam periapan melaksanakan
pelayanan di periode yang baru sebagai Klasis mandiri maka, Klasis Malamoi juga
menyusun rencana strategis dengan mengacu pada renstra Sinode GKI Di Tanah Papua
tanpa mengabaikan realitas yang ada dilapangan.
Ada sekurang-kurangnya 5 issu strategis yang mendasari program dan kegiatan yang
hendak dilaksanakan ditahun pelayanan 2022-2027 antara lain:
1. Tuntutan perkembangan zaman dan kurangnya perhatian Gereja bagi kaum disabilitas
dan anak-anak jalanan/pengguna aibon/miras dan broken home
2. Materi metode dan pola pelayanan yang perlu ditingkatkan dengan lebih kreatif dan
berinovasi sesuai kebutuhan zaman dengan tidak mengabaikan pedoman pelayanan dan
Tata Gereja GKI Di Tanah Papua
3. Kualitas ibadah jemaat yang harus ditingkatkan
4. Memaksimalkan pemahaman dan perwujudan persekutuan
5. Menjawab kebutuhan spiritual baik jemaat kotawi yang terimbas gelombang industry
tetapi juga kebutuhan spiritual jemaat 3T
Dengan isu-isu strategis maka Bidang Persekutuan meramunya dalam beberapa Program
prioritas dengan kegiatan-kegiatan yang dibagi sesuai tema tahunan.
Tahun Pembaharuan 2022-2023
Tahun pembaharuan adalah masa dimana setiap Klasis dan Jemaat menata Kembali setiap
program dan kegiatan pelayanan dengan berfokus pada implementasi dari hasil Sidang
Sinode GKI Di TP yang menekankan semangat pembaharuan untuk menghadirkan berbagai
inovasi dalam persekutuan, pelayanan, kesaksian dan penatalayanan GKI Di TP. Sehingga
dengannya, pada tahun pelayanan pertama ini kita akan mendapati program dan kegiatan
yang dilaksanakan berkaitan dengan konsolidasi, sosialisasi, bahkan pembentukan komisi
baru serta penguatan kapasitas di masing-masing komisi yang ada. Berikut ini akan
dijabarkan setiap program dan kegiatan yang akan dilaksanakan disepanjang tahun 2022-
2023 dengan tujuan pencapaian pelayan dan warga jemaat mengalami pembaharuan pola
pikir, kerja dan pelayanan. Di tahun pertama ini, pada bidang persekutuan, memiliki 2
pokok program. Pokok program pertama yaitu konsolidasi dengan 9 sub pokok program dan
34 Kegiatan dan Pokok Program kedua adalah penguatan kapasitas dan kapabilitas karakter
spiritualitas Kristen dengan 73 kegiatan.
1. Program konsolidasi
Konsolidasi adalah upaya untuk membangun pemahaman bersama antara Gereja dan Jemaat
dalam melaksanakan tugas bersama,. dan karena tahun 2022-2023 adalah awal pelaksanaan
kerja dan pelayanan dalam Klasis Mandiri Malamoi dengan 2 sasaran strategis yaitu
Pertama: Terpenuhinya kebutuhan spiritualitas warga yang terimbas gelombang industry 4.0
(wilayah perkotaan dan kedua, terpenuhinya kebutuhan spiritualitas warya di 3T (terluar
tertinggal dan terdepan, maka program konsolidasi yang dilaksanakan meliputi;
42
1.1.Penjemaatan dan Sosialisasi
Penjemaatan dan sosialisasi merupakan hal penting yang wajib dilaksanakan. Sebab
penjemaatan dan sosialisasi merupakan bagian penting dari penyamaan persepsi program
dan kegiatan berdasarkan hasil Sidang Sinode, dan Sidang Klasis yang akan pula
dilaksanakan di tingkat-tingkat jemaat. Dengannya maka, BPK lewat Komisi dan Bidang
yang ada berkewajiban melaksanakan bagian ini sebelum pelaksanaan Sidang-sidang
Jemaat. Penjemaatan dan sosialisasi yang dilakukan meliputi: Penjemaatan Renstra dan
serta sosialisasi program dan kegiatan masing-masing komisi dan bidang.
1.2.Konven / Temu Raya/ Loka Karya
Konven/Temu raya adalah sebuah wadah perjumpaan komunitas baik itu para pelayan
Firman ( Pdt/Grj/Vic) tetapi juga Majelis, Ketua KSP dan BPU. Konven/ Temu Raya ini
dimaksudkan sebagai ruang diskusi untuk membahas pergumulan bersama dengan terus
membangun motivasi serta menemukan solusi dengan tetap berpedoman pada Tata Gereja
GKI Di TP, Pedoman Pelayanan dan Aturan-aturan dalam GKI Di TP. Konven/ Temu
Raya/ Loka Karya ini juga bertujuan memberikan pemahaman yang baik dan benar tentang
tugas-tugas gereja, dan pelayanan kepada setiap pelayan yang ada. Dengannya maka
konven/ temu ray aini juga termuat dalam kegiatan baik itu pada Program Konsolidasi tetapi
juga pada program kedua yaitu penguatan kapasitas dan kapabilitas.
1.3.Pembentukan Komisi & Pembentukkan Jaringan
Ada kurang lebih 4 Komisi baru yang akan menambah 6 komisi yang sudah ada
sebelumnya, dan untuk dapat memaksimalkan pelaksanaan kegiatan pelayanan dari program
yang baru ini maka perlu diadakan pembentukan komisi baik tingkat Klasis maupun jemaat
diawali sosialisasi Program dan kegiatan.
1.4.Data base
Data base yang dimaksud di sini adalah pendataan jumlah jiwa sesuai Kelompok Bidang
yang ada agar tersedia data valid baik itu tingkat Klasis maupun jemaat. Dengan adanya
data valid maka dengannya juga bisa mengontrol tingkat pertumbuhan tetapi juga
penurunan dari anggota jemaat sehingga mudah untuk dijadikan evaluasi bersama
2. Program Penguatan Kapasitas Dan Kapabilitas Karakter Spiritualitas
Kristen
Program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan pemberdayaan pelayan dan warga
jemaat. Peningkatan kualitas seseorang atau suatu kelompok dapat dilakukan melalui cara
memperhatikan kebutuhan dan latar belakang kelompok tersebut. Dengannya maka Klasis
Malamoi GKI Di TP hendak menempatkan peningkatan kualitas dan kapabilitas karakter
spiritualitas Kristen sebagai sebuah cara untuk mendapatkan hasil terbaik dalam dan dari
proses pelayanan dimana setiap kelompok benar-benar dilatih, dibina dan dipersiapkan
secara baik. Dengannya maka SDM gereja yang berkualitas serta pengembangan atau
peningkatan kualitas SDM haruslah menjadi prioritas, sehingga dengannya maka Gereja
pun menempatkan kegiatan-kegiatan berikut sebagai bagian dari penguatan kapasitas dan
kapabilitas.
2.1.Pelatihan Untuk Para Pendeta, Guru Jemaat, Majelis Jemaat, BPU dan Pengajar dan Warga
Jemaat
2.1.1. Pelatihan,
Pelatihan Kepada Pdt/Grj/Majeli/BPU/Pengasuh/Pengajar
Pelatihan, pembinaan dan penyegaran yang ditujukan kepada pdt/grj/ majelis / BPU dan
pengajar ini bermaksud agar para pelayan dan badam pelayan yang ada di dalam jemaat
mengalami penguatan kapasitas dan kapabilitas karakter spiritualitas Kristen. Sehingga
dengannya kegiatan pelatihan yang akan dilaksanakan di sepanjang tahun 2022-2023
kepada Pdt/Grj/Majelis jemaat/BPU/Pengajar dan warga gereja adalah:
Pelatihan dasar-dasar doa dan puasa
Pelatihan public speaking
43
Pelatihan spiritual bagi warga dalam Lembaga pemasyarakatan
Pelatihan clinical pastoral education
Pelatihan pendampingan community development
Pelatihan liturgi ibadah kreatif
Pelatihan bentuk-bentuk tata ibadah dan nyanyian penyembahan dalam ibadah
Pelatihan dan pendampingan community development
PAR
Pelatihan atau kursus yang diberikan kepada para pengasuh dan pengajar ini merupakan
kegiatan dan pelatihan rutin tahunan yang wajib diikuti oleh para calon dan
pengasuh/pengajar yang hendak mengajar atau mengasuh ASM. Dengan mengikuti
pelatihan atau kursus ini, pengasuh dan pengajar diharapkan memiliki kapasitas, kapabilitas,
kreatif dan mampu berinovasi dalam pengajaran dengan tidak mengabaikan aturan,
pedoman dan pengajaran GKI Di TP
Kursus dasar
Kursus lanjutan Pengajar
Kursus kepemimpinan pengajar
Kursus berteologi pengajar
Pelatihan doa dan puasa
PAM
Pelatihan yang dilaksanakan dan diikuti oleh PAM adalah bagian dari pembentukan
karakter pemuda Kristen sebagai pemimpin gereja masa depan. Sehingga dengannya para
pemuda dan pemudi Kristen dibentuk dalam hal organisasi, kepemimpinan, karakter,
spiritualitas
Pelatihan advocasi dan manajemen conflik
Pendidikan politik dan HAM
MPO
LDKPG
LKPK
Pelatihan doa dan puasa
PW
Pelatihan membuat renungan
Pelatihan manajemen kepemimpinan
Pelatihan membaca Alkitab dengan mata baru
Pelatihan pastoral konseling
Pelatohan doa dan puasa
PKB
Pelatihan membuat renungan
Pelatihan manajemen kepemimpinan
Pelatihan pastoral konseling
Pelatihan doa dan puasa
44
2.1.2. Pembinaan
Pembinaan adalah sebuat bentuk penguatan kapasitas dan kapabilitas agar pelayan dan
warga gereja dapat dibentuk menjadi pelayan dan warga gereja yang berkarakter Kristus.
Dengannya kegiatan pembinaan yang dilaksanakan meliputi:
Pembinaan Profesi
Pembinaan tentang Dogma utama GKI Di TP
Pendampingan dan pembinaan pada Kaum Disabilitas, anak jalanan, miras, aibon dan
broken home
Bulan Pembinaan Jemaat
Pembinaan Multimedia Gereja
Syukur HUT
Festival Nyanyian
Pentas Ayat Hafalan
Anak dan LAI
Anak dan Penginjilan
Pemberdayaan Profesi
Camp pengajar, remaja dan tanggung
Camp kerja
Porseni
Camp Pemuda sejati
Pembuatan sanggar Klasis
2.1.3. Penyegaran
Kegiatan penyegaran bagi Pdt/Grj/ BPU dan Pengar ini dimaksud untuk memberikan
motivasi dalam melaksanakan pelayanan. Kegiatan penyegaran ini adalah kegiatan rutin
yang dilaksanakan setiap tahun berjalan dari tahun 2023-2027. Kegiatan penyegaran ini
termuat dalam
Retreat,
Konven,
Temu Raya
Temu karya
Tahun Pemberdayaan 2023-2024
Tahun pemberdayaan adalah tahun dimana para pelayan dan jemaat sudah mengalami
peningkatan kapasitas dan kapabilitas sehingga dengannya mampu memenuhi kualifikasi
yang memadai sesuai tuntutan zaman. Karena itu, program dan kegiatan yang dilaksanakan
ditahun kedua ini selain program dan kegiatan rutin tetapi juga merupakan program dan
kegiatan berkelanjutan untuk terus meningkatkan kapasitas dan kapabilitas pelayan dan
warga jemaat.
TAHUN KETIGA 2024- 2025 : TAHUN KESEHATIAN
Sebagaimana Visi dan Misi Teologi Gereja Kristen Injili Di Tanah Papua,dengan Visi
Teologis : “ Kerajaan Allah “ , dan Misi Teologis : “ Menghadirkan Tanda-Tanda Kerajaan
Allah ”, demi mewujudkannya di dalam P4G atau Renstra GKI di Tanah Papua di Tahun
2022-2027 dalam jangka menegah maka Visi yang menuntun popok-pokok program
pelayanan gereja GKI Di Tanah Papua serta di Klasis Malamoi yakni : “ Menjadi Gereja
Pembawa Keadilan , Kedamaian , dan Kesejahteraan dan Misi GKI Di Tanah Papua 2022-
2027 adalah : “ Menjalankan Tritugas Panggilan Geraja,dengan Semangat Kebersamaan
dan Cinta Kasih . “
Berdasarkan Visi dan Misi diatas maka Tahun Ketiga dengan Tema : “ Tahun Kesehatian “ ,
dimana Penekanan Tahun ini adalah : “ Adanya Sinergitas Pikiran , Hati dan Tindakan di
45
dalam Melaksanakan Keputusan Gereja dan Melahirkan Budaya Baru Berbasis Nilai-Nilai
Kesehatian, Ketekunan , Kesetiaan dan Ketaatan Iman.
Di Tahun pertama mendapat penekanan tentang Implementasi dari hasil-hasil keputusan
Sidang Sinode yang sudah di perbaharui dengan berbagai Inovasi Persekutuan, Pelayanan,
Kesaksian dan Penatalayanan GKI Di TP Dan di Tahun kedua mendapat penekanan kepada
Pemberdayaan melalui peningkatan kapasitas dan kapabilitas Pelayan, dan anggota Jemaat
agar tetap memenuhi kwalifikasi yang memenuhi tuntutan perkembangan Zaman, maka
Tema Tahun Ketiga menjadi Tahun dimana semua sinergitas secara Lembaga dan
SDM,Pelayan dan Warga GKI Di TP gerakkan demi menyatakan Nilai-Nilai kesehatian,
Ketekunan, Kesetiaan, dan Ketaatan Iman. dengan Rencana Strategis dan Pokok-Pokok
Program Pelayanan Gereja yang di susun dalam bentuk Program dan Kegiatan sebagai
Rancangan kerja di Tahun 2025 sebagai berikut :
TAHUN KE EMPAT 2025- 2026 : TAHUN KEPEDULIAN
Setelah melewati Pokok-Pokok Program Pelayanan Gereja dari Tahun Pertama sampai
dengan Tahun ke Tiga dalam Tahun periode 2022-2027 dengan Program dan Kegiatan di
dalam GKI Di Tanah Papua sebagai bagian dari di wududkannya ‘’ Kerajaan ALLAH
‘’Yang Hadir di Tengah Dunia dan Menjadi Milik Semua Ciptaan-Nya, sebagai VISI
Teologis GKI Di TP dan dalam implementasi dari Misi teologi bagaimana GKI Di Tanah
Papua hadir menyatakan Tanda-Tanda Kerajaan Allah sebagai Pembawa
Keadilan,Kedamaian,dan kesejahteraan dalam menjalankan Tugas Tri Panggilan Gereja
dalam Semangat Kebersamaan dan Cinta Kasih.
Tema tahun keempat di Tahun 2026 adalah ‘’ TAHUN KEPEDULIAN “ Yang menitik
beratkan Program dan Kegiatan Pelayanan Gereja Kepada Gerakan Belas kasihan Bagi
Pihak-Pihak Yang Terpinggirkan dan Terabaikan,serta Kepada Alam Ciptaan.Sehingga di
dalam Rencana Pokok-Pokok Program dan Kegiatan yang terdapat di dalam Tahun ke
empat ini menjadi Wujud adanya Keseimbangan dan Pemerataan di dalam Penataan
Pelayanan GKI Di Tanah Papua,baik itu Sumber Daya Manusianya,Alam Semestanya
sehingga tidak terlihat ada yang Terpinggirkan dan Terabaikan di Tahun Kepedulian ini.
TAHUN KE LIMA 2026-2027 :TAHUN KESAKSIAN
Merupakan Tahun terakhir Rencana Strategis ( RESTRA ) dan Pokok-Pokok Program
Pelayanan Gereja ( P4G ) GKI Di Tanah Papua yang menjabarkan Hasil Keputusan Sidang
Sinode XVIII Tahun 2022 di Waropen dalam Periode Tahun 2022-2027.
Tahun trakhir dengan Tema ‘’ KESAKSIAN ‘’ , yang menekankan kepada Hasil dari
Pemberitaan tentang Kabar Baik,melalui karya nyata dan keteladanan dari semua
pihak,sehingga semua yang di gumuli dari tema Tahun pertama tentang
PEMBAHARUAN,Tema Tahun kedua PENBERDAYAAN,Tema Tahun Ke tiga
KESEHATIAN,Tema Tahun ke Lima KEPEDULIAN dan Tema terakhir menjadi Tahun
Kesaksian untuk menujukan karya yang nyata dari Kabar Baik Oleh GKI Di Tanah Papua
serta menyiapkan Renstra dan P4G GKI Di Tanah Papua untuk Periode lima Tahun berikut.
b. BIDANG KESAKSIAN
TAHUN 2022-2023 “Tahun Pembaharuan”
Yang menjadi Program Prioritas pada tahun 2022-2023, dengan Tema
Pembaharuan, adalah pada program sarana dan Prasarana, dengan 4 kegiatan.
Yaitu : Menyiapkan dan membentuk Tim Multimedia (Website Klasis, Channel
Youtube, Facebook dan Instagram) Klasis Malamoi. Dasar berpikirnya adalah : Di
era modern saat ini, media mengalami perkembangan yang cukup pesat yang dapat
memengaruhi setiap lapisan masyarakat tanpa mengenal batas usia.. Media Digital
sudah menjadi atmosfir kedua kita. Hal tersebut mengindikasikan bahwa media
cukup berperan penting dalam kehidupan masyarakat di era ini. Sebenarnya ini
adalah hal yang lumrah terjadi sebab dunia selalu mengalami transformasi. Entah
46
itu transformasi dalam bidang industri, perekonomian, pendidikan bahkan media
dan teknologi informasi. Saat ini dunia dikatakan telah memasuki era baru yang
dikenal dengan era revolusi industri 4.0. Era ini dikenal karena memiliki ciri khas
dalam media digital dan internet. Oleh karena itu, Gereja perlu terlibat dalam
Pekabaran Injil, dengan media digital. Pembentukan Tim KKR Klasis Malamoi,
sebagai Instrumen Penting yang akan mengiring proses pekabaran Injil dalam jenis-
jenis Ibadah tertentu, sehingga pada akhirnya kita kedapatan memiliki Tim KKR
yang solid dan berkualitas. Pembentukan Tim Pencinta lingkungan hidup Klasis
Malamoi, merupakan bagian yang penting, sebagai manifestasi perwujudan gereja
yang peduli terhadap persoalan lingkungan hidup. Dan kemudian Pembangunan
rumah panti asuhan berbasis asrama Klasis Malamoi, merupakan upaya yang harus
dilakukan gereja untuk dapat menyelematkan generasi emas di Tanah papua
Tahun 2023-2024 “Tahun Pemberdayaan”
Pada tahun 2023-2024, dengan tema pemberdayaan, maka program
Prioritasnya adalah, pada program Peningkatan Kapasitas dengan 7 kegiatan.
Pendidikan : Beberapa Point penting pada bidang ini adalah, Pendidikan
literasi pada anak-anak usia PAUD sampai dengan Sekolah Dasar. Dasar
pemikirannya adalah, bahwa Pemberian materi literasi pada anak usia dini akan
membuat lahirnya anak-anak yang cerdas membaca dan menulis. Tapi juga cerdas
dalam akademik, intelegensi, dan emosional serta spiritual. Seorang anak yang
terbiasa menulis dan membaca akan membuat dirinya lebih kreatif dan berpikir
sangat logis dan kritis serta dapat memecahkan setiap persoalan yang dihadapinya
Pendidikan Hukum dan HAM ( Para Legal) untuk masyarakat awam, dsar
berpikirnya adalah, pentingnya peran paralegal dalam kasus non-litigasi bentuk
bantuan hukum yang diberikan paralegal seperti konsultasi, negosiasi, mediasi,
bahkan pendampingan korban. “Jadi peran paralegal adalah untuk membantu
masyarakat yang bermasalah dengan hukum Paralegal hanya boleh masuk dalam
ranah non litigasi jika permasalahan yang terjadi di desa-desa dapat diselesaikan
oleh paralegal maka akan membantu peran negara. Dengan demikian maka layanan
untuk mendapatkan akses keadilan bukanlah semata-mata bersifat formalistik tetapi
selesai dengan berkualitas sehingga kita sangat membutuhkan paralegal yang
berkualitas,”
5. Pendidikan Informasi dan Teknologi ( IT), pendidikan politik untuk Pemuda
dan Remaja Gereja
6. Kesehatan : Penekanan pada bidang ini adalah pencegahan bahaya HIV AIDS,
NARKOBA dan kesehatan Lingkungan
7. Ekonomi kerakyatan :tujuan dari bidang ini, agar terciptanya UMKM dalam
kehidupan Bermasyarakat dan berjemaat. Dalam upaya mewujudkan
Kemandirian Teologi dalam Dana. Untuk itulah maka diperlukan pelatihan
ketrampilan (soft skill), melalui kerjasama dengan Balai Latihan Kerja dan
Industri, tetapi juga pemerintah melalui dinas-dinas terkait
Dengan dasar berpikir bahwa pekabaran Injil, akan lebih lagi menemukan nilainya,
pada saat dia membuka dirinya dalam proses pelatihan yang interdisipliner dan
multidisipliner Ilmu. yang berbasis bidang ilmu Pendidikan, kesehatan dan
ekonomi kerakyatan. Dengan harapan akan tercipta out put penginjilan yang
mandiri secara Teologi, Daya dan Dana
47
Tahun 2024-2025 “Tahun Kesehatian”
Tahun 2024-2025, dengan tema Kesehatian, maka program Prioritasnya
adalah, menjalin kemitraan dengan 7 kegiatan, yang meliputi kerjasama antar umat
beragama, kerjasama inter denominasi gereja, kerjasama media komunikasi dan
kerjasama dengan pemerintah daerah semua upaya membangun kerjasama
bertujuan untuk tetap mempertahankan sikap moderasi beragama. Kemitraan ini
juga terjalin dengan Organisasi social kemasyarakatan dan Lembaga kultur
masyarakat Papua, sebagai Upaya menjaga keamanan dan statibilitas kehidupan
social.
Tahun 2025-2026 “Tahun Kepedulian”
1. Pada Program Peningkatan Kapasitas melalui 7 kegiatan pelatihan penginjilan
berbasis Teologi Lingkungan ( Ekoteologi). Kegiatan Pelatihan dilaksanakan
dengan melibatkan dinas lingkungan hidup, tetapi juga dengan Lembaga Sosial
pemerhati lingkungan Hidup. Dengan tujuan agar peserta Pelatihan dapat
memahami keterkaitan antara Teologi dan Ekologi, seminar wawasan
kebangsaan, untuk memperteguh semangat Bineka Tunggal Ika
Program ini jugalah yang menjadi prioritas pada tahun 2025-2026, dengan dasar
berpikir bahwa, lingkungan alam, adalah juga bagian dari ciptaan Tuhan yang
memiliki Nilai dan harus dijaga kelestariannya, terlebih khusus dalam hubungannya
dengan pemanasan Global yang melanda bumi yang tentunya akan berpangaruh
bagi kehidupan manusia. Untuk itulah konsep EkoTeologi, haruslah dikembangkan
dalam pemikiran dan tindakan.
Tahun 2026-2027 “Tahun Kesaksian”
Pada tahun 2026-2027, terdapat 2 program Prioritas yaitu :
1. Pada Program Sarana dan Prasarana, dengan 6 kegiatan yaitu, dilaksanakan
kegiatan sensus jiwa Jemaat di Pos PI, Peningkatan status Pos PI menjadi Bakal
Jemaat, peresmian bakal jemaat di Pos PI dan penetapan Bakal Jemaat menjadi
Jemaat, Penginjilan lewat media (chanel Youtube Klasis Malamoi, TV Lokal, dan
Radio) danTersedianya Panti Asuhan klasis Malamoi
2. Pada Program Kemitraan, dengan 4 kegiatan, Kunjungan mitra ke medan
pekabaran Injil. Kunjungan lintas Iman antara umat beragama,Kunjungan lintas
denominasi gereja, Aksi cinta lingkungan hidup ( penghijauan, penanaman
mangrove)
c. BIDANG PELAYANAN
Dalam melaksanakan visi dan misi GKI Di TP tentu ada upaya mendorong
sehingga program dan kegiatan gereja harus relevan. Menuju tahun 2036 ada
beberapa tahapan yang perlu untuk dikerjakan dan Periodisasi tahun 2022 – 2027
adalah Tahapan Mendorong Inovasi. Karena itu Gereja hari ini, tidak hanya
memenuhi kebutuhan rohani warga gereja namun juga menunjukan keberpihakkan
pada dunia sosial dan alam semesta.
Bidang Pelayanan memberi perhatian terhadap dua (2) sasaran strategis, yaitu :
1. Terwujudnya pemeliharaan ekologi dan pemanfataan sumberdaya alam secara
bertanggungjawab.
48
2. Terwujudnya keberpihakkan nyata terhadap kaum yang tertinggal, disabilitas
dan para korban bencana.
ISU-ISU PENTING DALAM PENYUSUNAN PROGRAM
Beberapa isu-isu strategis yang mendasari penyusunan program pada Bidang
Pelayanan adalah sebagai berikut :
1. Kurangnya kesadaran tentang perubahan besar yang terjadi di sekitar warga
gereja sehingga warga gereja tidak dapat menutup diri dan acuh;
2. Ketidakmampuan menyesuaikan diri dari warga gereja dalam menyikapi
perkembangan;
3. Kurangnya tenaga ahli sesuai disiplin ilmu yang mampu menjawab kebutuhan;
4. Tidak ada kelompok-kelompok peduli yang bergerak pada bidang Ekologi &
penanganan konflik warga gereja;
5. Kurangnya perhatian gereja terhadap lingkungan dan kaum tertinggal;
6. Perubahan Iklim dan bencana alam;
7. Kapasitas dan Kapabilitas yang perlu ditingkatkan bagi Pelayan Firman dan
tenaga konseling.
Berdasarkan dua (2) sasaran strategis serta beberapa isu-isu penting yang mewarnai
pekerjaan pada Bidang Pelayanan maka dapat dilihat pada penjelasan di bawah ini
uraian pokok program lima Tahun.
Program Dan Kegiatan Tahun Pertama 2022 – 2023 : Tahun Pembaruan
Yang dimaksud dengan Tahun Pembaruan adalah penekanan kepada implementasi
hasil-hasil keputusan sidang sinode yang menekankan semangat pembaruan untuk
menghadirkan berbagai inovasi dalam persekutuan, pelayanan, kesaksian dan
penatalayanan GKI Di Tanah Papua.
Berdasarkan beberapa isu yang ada, sehingga di tahun pertama ini penting untuk tidak
sekadar merekrut warga gereja. Namun untuk menjawab berbagai kebutuhan gereja
pada ranah sosial maka perekrutan mereka yang akan melayani pada aras Klasis harus
memiliki spesifikasi ilmu yang dibutuhkan sesuai kebutuhan pada Bidang Pelayanan.
Selanjutnya dilakukan berbagai konsolidasi dan sosialisasi yang berperan penting
untuk memberi kesadaran dan menyatukan persepsi tentang apa yang sementara
terjadi yang juga harus menjadi perhatian gereja, hal ini dilakukan pada semua aras
sampai pada jemaat-jemaat se-Klasis Malamoi. Sehingga di tahun pertama ini ada
enam (6) program dan sebelas (11) kegiatan untuk menghadirkan semangat
pembaharuan serta meningkatkan kapasitas dan kapabilitas.
Program Dan Kegiatan Tahun Kedua 2023 – 2024 : Tahun Pemberdayaan
(Kemandirian Individu)
Yang dimaksud dengan Tahun Pemberdayaan adalah penekanan kepada peningkatan
kapasitas dan kapabilitas pelayan dan anggota jemaat untuk memenuhi kualifikasi
49
yang memadai sesuai tuntunan zaman. Secara berkesinambungan akan diberi
penekanan dan penegasan kepada peningkatan kapasitas dan kapabilitas sehingga
beberapa isu yang telah dicakapkan pada tahun pertama dapat terakomodir. Para
pelayan yang bekerja pada aras Klasis Malamoi akan membentuk kelompok binaan
dan berupaya agar warga gereja dan jemaat yang juga adalah masyarakat dapat
memiliki pengetahun dan dilatih untuk melihat dan menemukan potensi yang dapat
dijadikan peluang serta menyatakan keberpihakkan gereja dan juga memberikan ruang
dan media bagi beberapa kaum yang selama ini mungkin jarang mendapatkan
perhatian dari gereja. Demikian juga bahwa secara internal di dalam pelayanan, Para
Pelayan Firman (Pdt, Grj, Gri dan Majelis Jemaat) juga mendapatkan perhatian untuk
terus mengembangkan potensi diri menjadi pelayan dan tenaga konseling yang handal
untuk menguatkan warga gereja. Pada tahun kedua ini ada 18 Program dan 31
kegiatan yang dilaksanakan.
Program Dan Kegiatan Tahun Ketiga 2024 – 2025 : Tahun Kesehatian (Sehati)
Yang dimaksud dengan Tahun Kesehatian adalah penekanan kepada sinergitas
pikiran, hati dan tindakan di dalam melaksanakan semua keputusan Gereja dan
melahirkan budaya baru berbasis nilai-nilai Kesehatian, Ketekunan, Kesetiaan dan
Ketaatan Iman. Ketika tenaga yang memiliki kapasitas telah tersedia, jemaat-jemaat
pun dibangun untuk maju bersama dan melaksanakan perintah Tuhan dengan benar
dalam konsep “Tanda-Tanda Kerajaan Allah dapat diwujudnyatakan”. Oleh sebab itu pada
tahun ketiga ini dilaksanakan pendampingan kepada jemaat (sinergitas pikiran) untuk
melihat peluang-peluang yang dapat meningkatkan ekonomi (perubahan perilaku
yang diharapkan yaitu dari konsumen menjadi produsen), penetapan wilayah jemaat
yang dikonserfasi alamnya. Hal yang tidak kalah pentingnya dilakukan pada bidang
pelayanan adalah bahwa gereja harus memberi perhatian nyata dalam bentuk
pendampingan kepada warga gereja yang memiliki persoalan hukum. Oleh sebab itu
gereja membangun mitra bersama beberapa OPD terkait atau bahkan Lembaga yang
memiliki perhatian yang sama. Serta tetap memberi penguatan kapasitas kepada para
Pelayan Firman. Tahun ketiga ini ada 11 program dan 11 kegiatan yang ditetapkan
untuk dilaksanakan.
Program Dan Kegiatan Tahun Keempat 2025 – 2026 : Tahun Kepedulian
(Melibatkan Diri Dalam Kondisi Di Sekitar Kita)
Yang dimaksud dengan Tahun Kepedulian adalah penekanan kepada gerakan belas
kasih kepada pihak-pihak yang terpinggirkan dan terabaikan, serta kepada alam
ciptaan. Beberapa hal ini sebenarnya sudah mulai terlaksana di tahun sebelumnya,
ketika Klasis Malamoi telah memiliki tenaga sesuai disiplin ilmu. Sehingga pada tahun
ini yang terjadi adalah memberi perhatian jika ditemukan ada kendala serta dilakukan
pengembangan dan penetapan (pendampingan akan tetap secara continue
dilaksanakan). Setelah itu untuk hasil yang ada, melalui Klasis dengan mitra gereja
dilakukan upaya untuk memperkenalkan setiap hal dan barang. Semua hal yang
dihasilkan dapat digunakan secara umum bagi warga gereja dan masyarakat. Tahun
keempat ini ada 5 program dan 5 kegiatan yang akan dilaksanakan.
50