The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Laporan-Perekonomian-Provinsi-Jawa-Tengah-Mei-2020

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by arief.dwisantoso, 2021-05-10 22:00:38

Laporan-Perekonomian-Provinsi-Jawa-Tengah-Mei-2020

Laporan-Perekonomian-Provinsi-Jawa-Tengah-Mei-2020

LAPORAN PEREKONOMIAN
PROVINSI JAWA TENGAH

MEI 2020



KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan karunia-
Nya ”Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Tengah Mei 2020” dapat dipublikasikan. Buku
ini menyajikan berbagai informasi mengenai perkembangan beberapa indikator
perekonomian daerah khususnya bidang moneter, perbankan, sistem pembayaran, dan
keuangan daerah, yang selain digunakan untuk memenuhi kebutuhan internal Bank
Indonesia juga sebagai bahan informasi bagi pihak eksternal.
Selanjutnya, kami mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah
memberikan data dan informasi yang diperlukan bagi penyusunan buku ini. Harapan kami,
hubungan kerja sama yang baik selama ini dapat terus berlanjut dan ditingkatkan lagi pada
masa yang akan datang. Kami juga mengharapkan masukan dari berbagai pihak guna lebih
meningkatkan kualitas buku kajian ini sehingga dapat memberikan manfaat yang lebih
besar bagi pihak-pihak yang berkepentingan.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa melimpahkan berkah dan karunia-Nya serta
kemudahan kepada kita semua dalam upaya menyumbangkan pemikiran dalam
pengembangan ekonomi regional khususnya dan pengembangan ekonomi nasional pada
umumnya.

Semarang, Mei 2020
KEPALA PERWAKILAN BANK INDONESIA

PROVINSI JAWA TENGAH

Ttd

Soekowardojo
Direktur Eksekutif

iii

Daftar Isi

Kata Pengantar iii BAB I
Daftar Isi
Daftar Grak iv PERKEMBANGAN
Daftar Tabel
Tabel Indikator vii EKONOMI MAKRO 03
Ringkasan Eksekutif
xii REGIONAL

xiv 1.1Perkembangan Ekonomi Makro Regional
01 Triwulan I 2020

1.1.1Perkembangan Ekonomi Sisi Pengeluaran 04

1.1.2Perkembangan Ekonomi Sisi Lapangan Usaha 16

1.2Tracking Perkembangan Ekonomi Makro 23

Regional Triwulan II 2020

1.2.1Tracking Perkembangan Ekonomi Triwulan I 23

2020 Sisi Pengeluaran

1.2.2Tracking Perkembangan Ekonomi Triwulan I 24

2019 Sisi Lapangan Usaha

BAB II 29
29
KEUANGAN PEMERINTAH 30
31
2.1. Gambaran Umum APBD 2020
2.2. Realisasi APBD Triwulan I 2020
2.2.1. Realisasi Pendapatan Triwulan I 2020
2.2.2. Realisasi Belanja Triwulan I 2020

iv

LAPORAN PEREKONOMIAN
PROVINSI JAWA TENGAH

MEI 2020

BAB III BAB IV

PERKEMBANGAN STABILITAS KEUANGAN DAERAH,
INFLASI DAERAH PENGEMBANGAN AKSES KEUANGAN
DAN UMKM

3.1. Inasi Secara Umum 35 4.1. Kondisi Umum Perbankan Jawa Tengah 51
3.2. Inasi Berdasarkan Kelompok 36 4.1.1. Perkembangan Bank Umum 52
3.2.1. Kelompok Makanan, Minuman, dan 37 4.1.2. Perkembangan Kinerja Bank Perkreditan Rakyat 55
Tembakau (BPR) Provinsi Jawa Tengah
3.2.2. Kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan 37 4.2. Risiko Ketahanan Sistem Keuangan Daerah di Jawa 57
Bahan Bakar lainnya Tengah
3.2.3. Kelompok Transportasi 38 4.2.1. Ketahanan Lapangan Usaha Jawa Tengah Triwulan 57
3.2.4. Kelompok Penyediaan Makananan dan 38 IV 2019
Minuman 4.2.2. Kerentanan Sektor Rumah Tangga 58
3.2.5. Kelompok Perawatan Pribadi dan Jasa 39
Lainnya BAB V
3.3. Inasi Kota – Kota di Provinsi Jawa Tengah 39
3.3.1. Disagregasi Inasi Kota Semarang 40 PENYELENGGARAAN
3.3.2. Disagregasi Inasi Kota Surakarta 40 SISTEM PEMBAYARAN DAN
3.3.3. Disagregasi Inasi Kota Cilacap 41 PENGELOLAAN UANG RUPIAH
3.3.4. Disagregasi Inasi Kota Kudus 42
3.3.5. Disagregasi Inasi Kota Tegal 43 5.1. Perkembangan Transaksi Sistem Kliring Nasional Bank 65
3.3.6. Disagregasi Inasi Kota Purwokerto 43 Indonesia (SKNBI)
3.4. Tracking dan Proyeksi Inasi 44 5.2. Perkembangan Pengelolaan Uang Rupiah 66
3.4.1. Inasi April 2020 44 5.3. Perkembangan Transaksi Penukaran Valuta Asing 68
3.4.2. Inasi Mei 2020 45 5.4. Perkembangan Elektronikasi dan Keuangan Inklusif 69
3.4.3. Proyeksi Inasi Provinsi Jawa Tengah 45
Triwulan II 2020
3.5. Program Pengendalian Inasi Daerah 46

v

LAPORAN PEREKONOMIAN
PROVINSI JAWA TENGAH

MEI 2020

BAB VI 75
78
KETENAGAKERJAAN 78
DAN KESEJAHTERAAN 80
81
6.1. Ketenagakerjaan 82
6.2. Tingkat Pengangguran Terbuka
6.3. Nilai Tukar Petani
6.4. Tingkat Kemiskinan
6.5. Pembangunan Manusia
6.6. Pemerataan Kesejahteraan Penduduk

BAB VII

PROSPEK PEREKONOMIAN DAERAH

7.1. Kondisi Perekonomian Global 87

7.2. Prospek Pertumbuhan Ekonomi Triwulan III 2020 dan 87

Tahun 2020

7.2.1. Prospek Pertumbuhan Ekonomi Sisi Pengeluaran 88

7.2.2. Prospek Pertumbuhan Ekonomi Sisi Lapangan Usaha 89

7.3. Prospek Inasi Triwulan III 2020 dan Keseluruhan Tahun 90

2020

vi

Grafik

Grak 1.1 Pertumbuhan Ekonomi Jawa Tengah 03 Grak 1.20 Pertumbuhan Kredit Investasi dan Suku Bunga 09

Grak 1.2 Pertumbuhan Ekonomi Jawa Tengah, Jawa, 03 Kredit Investasi

dan Nasional Grak 1.21 Perkembangan SBT Realisasi Investasi (SKDU) 10

Grak 1.3 Struktur Perekonomian Kawasan Jawa 03 dan Pertumbuhan PDRB Investasi

berdasarkan Provinsi Grak 1.22 Perkembangan SBT Realisasi Investasi 10

Grak 1.4 Pertumbuhan Tahunan Kredit Perbankan dan 04 Berdasarkan Sektor Usaha (hasil SKDU)

Pertumbuhan Ekonomi18 Grak 1.23 Hasil Liaison Pada Komponen Investasi 10

Grak 1.5 Pertumbuhan Tahunan Outow Uang Kartal, 04 Grak 1.24 Likert Scale Investasi (Hasil Liaison) 10

Rata-Rata Perputaran Kliring Harian, dan Pertumbuhan Grak 1.25 Realisasi Penanaman Modal Asing dan Dalam 11

Ekonomi Negeri

Grak 1.6 Pertumbuhan Konsumsi Rumah Tangga 06 Grak 1.26 Pertumbuhan PDRB Ekspor Luar Negeri 11

Grak 1.7 Perkembangan Inasi dan Pertumbuhan 06 Grak 1.27 Perumbuhan Ekspor Luar Negeri Jawa Tengah per 11

Konsumsi Rumah Tangga Jenis Komoditas

Grak 1.8 Pergerakan Masyarakat di Pusat Belanja Ritel 06 Grak 1.28 Komposisi Ekspor Luar Negeri Nonmigas 11

Grak 1.9 Pergerakan Masyarakat di Perkantoran 06 Berdasarkan Komoditas

Grak 1.10 Indeks Keyakinan Konsumen 07 Grak 1.29 Pertumbuhan Nilai Ekspor TPT 12

Grak 1.11 Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini 07 Grak 1.30 Pertumbuhan Volume Ekspor TPT 12

Grak 1.12 Perkembangan Kredit Konsumsi, DPK 07 Grak 1.31 Pertumbuhan Nilai Ekspor Kayu 12

Perorangan, dan Pertumbuhan Konsumsi Rumah Tangga Grak 1.32 Pertumbuhan Volume Ekspor Kayu 12

Grak 1.13 Perkembangan Kredit Konsumsi berdasarkan 07 Grak 1.33 Struktur Ekspor Nonmigas Berdasarkan Negara 13

Jenis Konsumsi Tujuan

Grak 1.14 Pertumbuhan Konsumsi LNPRT 08 Grak 1.34 Pertumbuhan Ekspor Nonmigas Berdasarkan 13

Grak 1.15 Pertumbuhan Konsumsi Pemerintah 08 Negara Tujuan

Grak 1.16 Pertumbuhan Realisasi Belanja Pemerintah 08 Grak 1.35 Pertumbuhan PDRB Impor Luar Negeri 13

Provinsi Jawa Tengah Grak 1.36 Perkembangan Impor Jawa Tengah 14

Grak 1.17 Pertumbuhan Giro Pemerintah dan PDRB 08 Grak 1.37 Pertumbuhan Impor Migas dan Nonmigas Jawa 14

Konsumsi Pemerintah Tengah

Grak 1.18 Pertumbuhan Pembentukan Modal Tetap 09 Grak 1.38 Struktur Impor Nonmigas Jawa Tengah 14

Bruto Berdasarkan Jenis Pengeluaran

Grak 1.19 Pertumbuhan PDRB Investasi, PDRB 09 Grak 1.39 Perkembangan Nilai Impor Provinsi Jawa Tengah 14

Konstruksi, dan Konsumsi Semen Berdasarkan Jenis Pengeluaran

vii

Grafik

Grak 1.40 Pertumbuhan Nilai Impor Berdasarkan 14 Grak 1.57 Perkembangan Kapasitas Produksi 20

Jenis Penggunaan Terpakai Subsektor Industri Pengolahan (Hasil SKDU)

Grak 1.41 Pertumbuhan Nilai Impor Berdasarkan 15 Grak 1.58 Pertumbuhan PDRB Perdagangan Besar- 21

Komoditas Eceran dan Reparasi Mobil-Sepeda Motor

Grak 1.42 Pertumbuhan Impor Provinsi Jawa Tengah 15 Grak 1.59 SBT Kegiatan Usaha, Likert Scale 21

Berdasarkan Negara Asal Penjualan Domestik, Pertumbuhan PDRB Perdagangan

Grak 1.43 Pangsa Negara Asal Impor Jawa Tengah 15 Grak 1.60 Indeks Penjualan Riil (Hasil SPE) dan 21

Grak 1.44 Perkembangan Nilai Impor Provinsi Jawa 15 Pertumbuhan PDRB Perdagangan

Tengah Berdasarkan Negara Asal Grak 1.61 IPR Perrdagangan Eceran berdasarkan 21

Grak 1.45 Pertumbuhan PDRB Net Ekspor 16 Kelompok Komoditas

Antardaerah Grak 1.62 Pertumbuhan PDRB Transportasi dan 22

Grak 1.46 Indeks Penjualan Riil 16 Pergudangan; serta Informasi dan Komunikasi

Grak 1.47 Pertumbuhan PDRB Pertanian, Kehutanan, 18 Grak 1.63 Pertumbuhan PDRB Administrasi 22

dan Perikanan Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib;

Grak 1.48 Curah Hujani di Jawa Tengah 18 dan Konsumsi Pemerintah

Grak 1.49 Perkembangan Luas Tanam dan Panen 18 Grak 1.64 Pertumbuhan PDRB Konstruksi 22

Padi di Jawa Tengah Grak 1.65 SBT Kegiatan Usaha, SBT Kegiatan 22

Grak 1.50 Pertumbuhan Luas Tanam dan Luas Panen 18 Investasi Bangunan dan Pertumbuhan Konsumsi

Padi di Jawa Tengah Semen

Grak 1.51Perkembangan Hasil Produksi Padi di Jawa 18 Grak 2.1 APBD Provinsi Jawa Tengah T.A. 2019 dan 30

Tengah T.A. 2020

Grak 1.52 Perkembangan SBT Realisasi Kegiatan 18 Grak 2.2 Realisasi APBD Provinsi Jawa Tengah 30

Usaha (SKDU) dan Pertumbuhan PDRB Pertanian Triwulan I 2019 dan Triwulan I 2020

Grak 1.53 Pertumbuhan dan NPL Kredit Pertanian 19 Grak 2.3 Realisasi Pendapatan Daerah Triwulan I 30

Grak 1.54 Pertumbuhan PDRB Industri Pengolahan 19 (2018-2020)

Grak 1.55 SBT Kegiatan Usaha, Likert Scale 20 Grak 2.4 Realisasi Belanja Daerah Triwulan I 2020 30

Penjualan Domestik, dan Pertumbuhan PDRB Industri Grak 2.5 Kontribusi Pos Pendapatan Daerah Triwulan 31

Pengolahan I 2020

Grak 1.56 Pertumbuhan Kredit Industri Pengolahan 20 Grak 2.6 Perbandingan Pos Pendapatan Daerah 31

Triwulan I 2019 dan Triwulan I 2020

viii

LAPORAN PEREKONOMIAN
PROVINSI JAWA TENGAH

MEI 2020

Grak 2.7 Kontribusi Pos Belanja Daerah Triwulan I 2020 32 Grak 4.4 Perkembangan Pertumbuhan Aset Perbankan Jawa 52

Grak 2.8 Perbandingan Pos Belanja Daerah Triwulan I 32 Tengah

2019 dan Triwulan I 2020 Grak 4.5 Perkembangan Rasio Loan to Deposit Ratio (LDR) 52

Grak 3.1 Perkembangan Inasi Jawa Tengah dan 35 Perbankan Jawa Tengah

Nasional Grak 4.6 Perkembangan Pertumbuhan Indikator Perbankan 52

Grak 3.2 Perkembangan Inasi Tahunan Provinsi di 35 Jawa Tengah

Kawasan Jawa Grak 4.7 Perkembangan DPK Perbankan Umum Jawa Tengah 53

Grak 3.3 Inasi Tahunan Provinsi di Jawa 31 Grak 4.8 Perkembangan Pertumbuhan Tabungan Perbankan di 54

Grak 3.4 Inasi Bulanan Provinsi di Jawa 31 Jawa Tengah Berdasarkan Kelompok Nilai

Grak 3.5 Perkembangan Andil Inasi Tahunan – 37 Grak 4.9 Andil Pertumbuhan Tabungan Perbankan di Jawa 54

Kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau Tengah Berdasarkan Kelompok Nilai

Grak 3.6 Perkembangan Andil Inasi Tahunan – 38 Grak 4.10 Perkembangan Pertumbuhan Deposito Perbankan 54

Kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahan Bakar di Jawa Tengah Berdasarkan Kelompok Nilai

Lainnya Grak 4.11 Andil Pertumbuhan Deposito Perbankan di Jawa 54

Grak 3.7 Perkembangan Andil Inasi Tahunan – 38 Tengah Berdasarkan Kelompok Nilai

Kelompok Transportasi Grak 4.12 Pangsa Kredit Perbankan Jawa Tengah 54

Grak 3.8 Perkembangan Andil Inasi Tahunan – 38 Berdasarkan Lapangan Usaha

Penyediaan makanan dan minuman Grak 4.13 Perkembangan Pertumbuhan Kredit Perbankan 55

Grak 3.9 Perkembangan Andil Inasi Tahunan – 39 Jawa Tengah Berdasarkan Sektor

Kelompok Perawatan Pribadi dan Jasa Lainnya Grak 4.14 Perkembangan Rasio NPL Kredit Perbankan Jawa 55

Grak 3.10 Inasi Tahunan Triwulan I 2020 pada Seluruh 39 Tengah Berdasarkan Sektor

Kota Pantauan di Jawa Tengah Grak 4.15 Perkembangan Pertumbuhan Aset BPR di Jawa 55

Grak 3.11 Perkembangan Inasi Tahunan Kota 39 Tengah

Pantauan di Jawa Tengah Grak 4.16 Perkembangan Pertumbuhan DPK BPR di Jawa 56

Grak 4.1 Perkembangan Pertumbuhan Kredit 51 Tengah

Perbankan di Pulau Jawa Grak 4.17 Pangsa Dana Pihak Ketiga BPR di Jawa Tengah 56

Grak 4.2 Perkembangan Rasio Non-Performing Loan 51 Grak 4.18 Perkembangan Pertumbuhan Kredit BPR di Jawa 56

(NPL) Kredit Perbankan di Pulau Jawa Tengah

Grak 4.3 Perkembangan Pertumbuhan DPK Perbankan 52 Grak 4.19 Pangsa Kredit BPR di Jawa Tengah 56

di Jawa Tengah Grak 4.20 Pangsa Penyaluran Kredit BPR di Jawa Tengah 56

ix

Grafik

Grak 4.21 Perkembangan Pertumbuhan Kredit BPR di 57 Grak 4.35 Perkembangan NPL Kredit Kendaraan 61

Jawa Tengah Bermotor di Jawa Tengah

Grak 4.22 Perkembangan NPL BPR di Jawa Tengah 57 Grak 4.36 Pangsa Kredit Kendaraan Bermotor di 61

Grak 4.23 Perkembangan Pertumbuhan Ekonomi, 57 Jawa Tengah

Kredit, dan Risiko Subsektor Pertanian, Perburuan, Grak 5.1 Perkembangan Rata-Rata Perputaran 65

Kehutanan, dan Perikanan Kliring Harian di Jawa Tengah

Grak 4.24 Perkembangan Pertumbuhan Ekonomi, 57 Grak 5.2 Pertumbuhan Tahunan Rata-Rata 65

Kredit, dan Risiko Subsektor Industri Pengolahan Perputaran Kliring dan SBT SKDU

Grak 4.25 Perkembangan Pertumbuhan Ekonomi, 58 Grak 5.3 Pangsa Volume Transaksi SKNBI 65

Kredit, dan Risiko Subsektor Perdagangan Besar & Berdasarkan Daerah Pengiriman

Eceran Grak 5.4 Pangsa Nominal Transaksi SKNBI 65

Grak 4.26 Perkembangan Pertumbuhan Ekonomi, 58 Berdasarkan Daerah Pengiriman

Kredit, serta Risiko Subsektor Konstruksi Grak 5.5 Perkembangan Rata-Rata Penarikan Cek 66

Grak 4.27 Perkembangan Pertumbuhan DPK, dan Bilyet Giro Kosong Harian di Jawa Tengah

Perseorangan, dan Bukan Perseorangan Jawa Tengah 59 Grak 5.6 Perkembangan Pola Penarikan dan Setoran 67

Grak 4.28 Perkembangan Dana Pihak Ketiga Jawa 59 Uang Kartal melalui Bank Indonesia di Jawa Tengah

Tengah Berdasarkan Komponennya Grak 5.7 Perkembangan Pola Penarikan dan Setoran 67

Grak 4.29 Perkembangan Pertumbuhan Kredit Rumah 60 Uang Kartal Berdasarkan Wilayah

Tangga Jawa Tengah Grak 5.8 Perkembangan Penarikan dan Pemusnahan 67

Grak 4.30 Perkembangan Pangsa Kredit Rumah 60 Uang Tidak Layak Edar

Tangga Jawa Tengah Grak 5.9 Frekuensi dan Nominal Kas Keliling 67

Grak 4.31 Perkembangan Pertumbuhan Kredit 61 Grak 5.10 Temuan Uang Palsu Berdasarkan Wilayah 67

Pemilikan Rumah di Jawa Tengah Grak 5.11 Persentase Temuan Uang Palsu 68

Grak 4.32 Pangsa Kredit Pemilikan Rumah di Jawa 61 Berdasarkan Pecahan

Tengah Grak 6.1 Indeks Kondisi Ketenagakerjaan dan 75

Grak 4.33 Perkembangan NPL Kredit Pemilikan 61 Penghasilan Saat ini

Rumah di Jawa Tengah Grak 6.2 Indeks Kondisi Ketenagakerjaan, 75

Grak 4.34 Perkembangan Pertumbuhan Kredit 61 Penghasilan, dan Kegiatan Usaha 6 bulan yang Akan

Kendaraan Bermotor di Jawa Tengah Datang

x

LAPORAN PEREKONOMIAN
PROVINSI JAWA TENGAH

MEI 2020

Grak 6.3 Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin Jawa 80
Tengah
Grak 6.4 Perkembangan IPM Jawa Tengah dan Nasional 82
Grak 6.5 Perkembangan Koesien Gini Jawa Tengah dan 83
Nasional
Grak 6.6 Perbandingan Ketimpangan Jawa Tengah dan 83
Nasional berdasarkan daerah
Grak 7.1 Outlook Pertumbuhan Ekonomi Jawa Tengah 87
Grak 7.2 Proyeksi Inasi Tahun 2020 90

xi

Tabel

Tabel 1.1 Pertumbuhan Ekonomi Provinsi di Kawasan 03 Tabel 3.5 Perkembangan Inasi Tahunan Kota 40
Semarang Berdasarkan Kelompok 41
Jawa (%, yoy) Tabel 3.6 Perkembangan Inasi Tahunan Kota 42
Surakarta Berdasarkan Kelompok 42
Tabel 1.2 PDRB Provinsi Jawa Tengah ADHB menurut 05 Tabel 3.7 Perkembangan Inasi Tahunan Kota Cilacap 43
Berdasarkan Kelompok 43
Pengeluaran (Rp Miliar) Tabel 3.8 Perkembangan Inasi Tahunan Kota Kudus 53
Berdasarkan Kelompok 55
Tabel 1.3 PDRB Provinsi Jawa Tengah ADHK 2010 05 Tabel 3.9 Perkembangan Inasi Tahunan Kota Tegal 59
Berdasarkan Kelompok 60
menurut Pengeluaran (Rp Miliar) Tabel 3.10 Perkembangan Inasi Tahunan Kota 76
Purwokerto Berdasarkan Kelompok 76
Tabel 1.4 Pertumbuhan Tahunan PDRB Provinsi Jawa 05 Tabel 4.1 Perkembangan Jaringan Kantor Perbankan
di Jawa Tengah 77
Tengah menurut Pengeluaran (%, YOY) Tabel 4.2 Pengelompokkan Kredit Berdasarkan Nilai
Tabel 4.3 Pengelompokan Tabungan Perseorangan 77
Tabel 1.5 PDRB Provinsi Jawa Tengah ADHB 2010 16 Berdasarkan Nilainya
Tabel 4.4 Perkembangan Rasio Non-Performing Loan
menurut Lapangan Usaha (Rp Miliar) Kredit Rumah Tangga Jawa Tengah
Tabel 6.1. Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas Menurut
Tabel 1.6 PDRB Provinsi Jawa Tengah ADHK 2010 17 Jenis Kegiatan Utama (juta orang)
Tabel 6.2. Jumlah Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas
menurut Lapangan Usaha (Rp Miliar) Yang Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan Utama,
(juta orang)
Tabel 1.7 Pertumbuhan Tahunan PDRB Provinsi Jawa 17 Tabel 6.3. Jumlah Penduduk Umur 15 Tahun ke Atas
Yang Bekerja Menurut Status Pekerjaan, Febrauri
Tengah menurut Lapangan Usaha (%, YOY) 2016 – Februari 2018 (juta orang)
Tabel 6.4. Jumlah Penduduk Umur 15 Tahun ke Atas
Tabel 2.1 Perbandingan APBD Provinsi Jawa Tengah 29 Yang Bekerja Menurut Jumlah Jam Kerja (juta orang)

Tahun 2019 dan Tahun 2020

Tabel 2.2 Anggaran dan Realisasi APBD Jawa Tengah 29

2020 (Rp Miliar)

Tabel 2.3 Realisasi Pendapatan Triwulan I - 2019 dan 31

Triwulan I - 2020

Tabel 2.4 Realisasi Belanja Triwulan I 2019 dan 31

Triwulan I 2020

Tabel 3.1 Tabel Komoditas Utama Penyumbang Inasi 36

Bulanan

Tabel 3.2 Tabel Komoditas Utama Penyumbang Deasi 36

Bulanan

Tabel 3.3 Tabel Inasi Tahunan Kota Jawa Tengah 36

Tabel 3.4 Perkembangan Inasi Tahunan Jawa Tengah 36

Berdasarkan Kelompok

xii

LAPORAN PEREKONOMIAN
PROVINSI JAWA TENGAH

MEI 2020

Tabel 6.5. Jumlah Penduduk Umur 15 Tahun ke Atas Yang 78
Bekerja Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan (juta
orang) 79
Tabel 6.6. NTP Jawa Tengah dan Komponen Penyusunnya 79
Tabel 6.7. NTP Jawa Tengah per Subsektor 79
Tabel 6.8. Indeks yang Diterima berdasarkan Subsektor 80
Tabel 6.9. Indeks yang Dibayar berdasarkan Subsektor 81
Tabel 6.10 Garis Kemiskinan Jawa Tengah Menurut Daerah 82
Tabel 6.11 Perbandingan IPM Provinsi di Kawasan Pulau
Jawa 82
Tabel 6.12 IPM Jawa Tengah Menurut Komponen 83
Tabel 6.13 Perbandingan Koesien Gini Provinsi Peers 88
Tabel 7.1 Outlook Pertumbuhan Ekonomi Sisi Penggunaan 89
Tabel 7.2 Outlook Pertumbuhan Ekonomi Sisi Lapangan
Usaha

xiii

xiv TABEL INDIKATOR
PROVINSI JAWA TENGAH

LAPORAN TABEL INDIKATOR EKONOMI PROVINSI JAWA TENGAH
PEREKONOMIAN
PROVINSI JAWA TENGAH A. PDRB & Inflasi

INDIKATOR 2017 2018 2018 2019 2020
I II III IV I II III 2019
EKONOMI MAKRO REGIONAL *) IV I
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (%, YOY)
PERTUMBUHAN BERDASARKAN SEKTOR 5,26 5,37 5,43 5,21 5,28 5,32 5,15 5,56 5,66 5,34 5,41 2,60
- PERTANIAN, KEHUTANAN, DAN PERIKANAN
- PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 1,66 0,69 4,30 3,26 2,13 2,63 1,13 4,81 -1,62 1,56 1,36 -2,57
- INDUSTRI PENGOLAHAN 5,19 1,85 5,69 2,17 0,24 2,45 5,94 3,14 2,46 2,04 3,36 5,93
- PENGADAAN LISTRIK DAN GAS 4,33 4,77 4,35 3,98 4,31 4,35 3,64 3,67 6,18 5,28 5,19 2,45
- PENGADAAN AIR, PENGELOLAAN SAMPAH, LIMBAH DAN DAUR ULANG 5,22 4,11 5,16 5,85 6,25 5,36 6,21 4,81 4,83 6,05 5,48 4,60
- KONSTRUKSI 6,51 7,11 5,76 4,05 2,74 4,88 2,61 5,35 4,68 5,01 4,42 3,04
- PERDAGANGAN BESAR-ECERAN DAN REPARASI MOBIL-SEPEDA MOTOR 7,13 6,56 5,34 7,57 4,85 6,07 5,31 3,45 5,67 5,43 4,95 1,31
- TRANSPORTASI DAN PERGUDANGAN 6,01 5,16 5,34 5,81 6,47 5,70 6,80 6,64 6,68 4,05 5,98 1,73
- PENYEDIAAN AKOMODASI DAN MAKAN MINUM 6,30 4,90 8,62 6,50 10,07 7,55 9,92 8,32 8,27 7,56 8,49 3,06
- INFORMASI DAN KOMUNIKASI 6,45 10,24 8,29 7,32 6,95 8,17 12,59 19,40 18,84 10,78 9,14 3,98
- JASA KEUANGAN DAN ASURANSI 13,27 17,19 11,83 11,56 9,53 12,39 12,15 12,41 11,52 10,49 11,62 11,27
- REAL ESTATE 5,17 6,37 3,61 1,75 2,73 3,58 2,64 0,18 4,19 6,70 3,51 9,77
- JASA PERUSAHAAN 6,48 6,72 5,69 5,26 4,69 5,58 4,27 6,26 6,22 5,38 5,53 3,82
- ADMINISTRASI PEMERINTAHAN, PERTAHANAN DAN JAMINAN SOSIAL WAJIB 8,72 11,14 11,04 9,48 6,47 9,48 8,76 9,66 13,53 10,24 10,54 5,35
- JASA PENDIDIKAN 2,57 4,08 4,27 2,62 6,62 4,43 2,13 3,82 3,01 3,07 3,71 1,94
- JASA KESEHATAN DAN KEGIATAN SOSIAL 6,97 7,08 6,26 7,87 9,75 7,76 7,35 7,19 5,78 8,96 7,59 4,56
- JASA LAINNYA 8,60 8,82 5,99 8,84 11,49 8,80 9,01 7,89 5,11 5,12 6,72 9,29
PERTUMBUHAN BERDASARKAN PERMINTAAN 8,98 9,22 9,93 8,92 9,71 9,45 9,68 9,99 9,32 7,19 9,02 4,93
- KONSUMSI RUMAH TANGGA
- KONSUMSI LNPRT 4,62 4,67 5,13 4,29 4,71 4,69 4,79 5,16 4,18 4,36 4,62 3,46
- KONSUMSI PEMERINTAH 4,43 4,62 6,71 9,20 9,87 7,62 12,41 12,89 7,51 8,15 10,90 -1,88
- PMTB 3,07 5,11 2,44 1,77 3,17 2,98 1,92
- EKSPOR LUAR NEGERI 7,50 6,60 8,48 9,69 5,95 7,68 5,71 5,56 6,23 0,10 3,98 0,16
- IMPOR LUAR NEGERI 13,54 13,69 15,31 12,53 7,12 12,02 6,92 4,14 5,49 2,98 4,85 4,62
- NET EKSPOR ANTARDAERAH 9,58 18,51 45,75 47,81 21,73 32,61 3,45 -2,50 18,78 -0,62 4,92 -0,56
- PERUBAHAN INVENTORI 0,60 18,92 53,02 46,07 137,59 48,66 6,13 -11,24 -19,64 -10,10 -9,33 -0,95
EKSPOR 4,97 0,26 1,84 181,17 153,84 5,92 4,82 -3,40 -39,23 -0,14 -11,75 1,75
- NILAI EKSPOR NON MIGAS (USD JUTA) 1,22 -17,08 -17,13 -13,78 -5,13
- VOLUME EKSPOR NON MIGAS (RIBUOTN)
IMPOR 7.186 1.975 1.903 2.153 2.036 8.068 2.116 1.956 2.101 2.052 8.224 2.100
- NILAI IMPOR NON MIGAS (USD JUTA) 2.906 714 710 793 805 3.022 767 762 850 834 3.212 857
- VOLUME IMPOR NON MIGAS (RIBU OT N)
INDEKS HARGA KONSUMEN 6.889 2.022 2.311 2.585 2.733 9.652 2.280 2.201 2.214 2.082 8.777 1.869
PROVINSI JAWA TENGAH 5.003 1.179 1.242 1.443 1.577 5.441 1.357 1.336 1.331 1.352 5.376 1.309
KOTA PURWOKERTO
KOTA SURAKARTA 129,34 130,94 131,85 131,69 132,98 132,98 133,32 135,16 135,81 136,71 136,71 104,47
KOTA SEMARANG 128,05 129,19 130,53 130,30 131,87 131,87 131,99 133,63 134,10 134,88 134,88 103,88
KOTA TEGAL 126,21 127,76 128,86 127,98 129,30 129,30 130,05 131,89 131,83 133,10 133,10 103,76
KOTA KUDUS 129,13 130,71 131,45 131,57 132,70 132,70 132,95 134,87 135,78 136,59 136,59 104,88
KOTA CILACAP 127,43 128,62 130,17 129,95 131,35 131,35 131,44 133,53 133,77 134,71 134,71 104,55
LAJU INFLASI TAHUNAN (%, YOY) 136,67 138,90 139,55 139,44 140,92 140,92 141,29 142,75 144,33 145,17 145,17 103,81
PROVINSI JAWA TENGAH 133,45 135,58 136,35 136,12 137,73 137,73 138,27 139,93 139,93 140,75 140,75 103,03
KOTA PURWOKERTO
KOTA SURAKARTA 3,71 3,39 2,72 2,79 2,82 2,82 1,82 2,52 3,13 2,80 2,80 3,25
KOTA SEMARANG 3,91 3,17 2,59 2,83 2,98 2,98 2,17 2,37 2,92 2,28 2,28 2,81
KOTA TEGAL 3,10 2,83 2,37 2,68 2,45 2,45 1,79 2,35 3,01 2,94 2,94 2,24
KOTA KUDUS 3,64 3,45 2,82 2,74 2,77 2,77 1,71 2,60 3,20 2,93 2,93 3,64
KOTA CILACAP 4,03 3,78 3,12 2,98 3,08 3,08 2,19 2,58 2,94 2,56 2,56 3,53
4,17 3,54 2,57 2,90 3,11 3,11 1,72 2,29 3,51 3,02 3,02 2,66
*Mulai tahun 2014 perhitungan IHK menggunakan SBH 2012 4,41 3,82 2,77 3,03 3,21 3,21 1,98 2,63 2,80 2,19 2,19 2,15
Sumber: BPS Provinsi Jawa Tengah

TABEL INDIKATOR xv
PROVINSI JAWA TENGAH

B. Perbankan dan Sistem Pembayaran LAPORAN
PEREKONOMIAN
2018 2019 2020 PROVINSI JAWA TENGAH
II III II III 2019
INDIKATOR 2017 I 2018 I IV I
IV

PERBANKAN **) 262,97 270,39 279,53 282,04 285,67 285,67 288,89 305,82 309,81 305,63 305,63 310,74
DANA PIHAK KETIGA (RP TRILIUN) 32,77 39,99 40,68 39,06 35,10 35,10 38,28 41,57 40,19 38,81 38,81 40,75
- GIRO
- TABUNGAN 138,37 135,66 142,07 144,28 152,72 152,72 148,23 154,72 159,31 168,29 168,29 166,91
- DEPOSITO 91,83 94,74 96,78 98,70 97,84 97,84 102,37 109,54 110,30 98,53 98,53 103,08
KREDIT (RP TRILIUN) 282,12 287,54 293,08 300,57
- MODAL KERJA 258,42 260,10 268,37 272,37 279,82 279,82 151,16 154,93 157,80 299,05 299,05 160,80
- KONSUMSI 138,34 138,00 145,53 149,63 153,09 153,09 160,87 160,87
- INVESTASI 47,05 47,82 48,80 51,22
LOAN TO DEPOSIT RATIO (%) 41,83 42,50 43,31 41,60 43,45 43,45 83,91 84,79 86,47 50,44 50,44 88,55
NPL GROSS (%) 78,26 79,59 79,53 81,14 83,28 83,28 97,66 94,02 94,60 87,74 87,74 96,73
98,27 96,19 96,01 96,57 97,95 97,95 97,85 97,85
2,48 2,38 2,88 4,80
2,22 2,43 2,43 2,59 2,45 2,45 4,17 4,17

**Data Perbankan merupakan data bank umum yang ada di Jawa Tengah (Lokasi Bank Pelapor)

C. Sistem Pembayaran 2017 I 2018 2018 I 2019 2020
II III IV II III 2018
INDIKATOR IV I

SISTEM PEMBAYARAN 709 653 714 702 645 2.715 574 621 609 621 2.410 636
TRANSAKSI KLIRING 18.110 17.035 18.382 17.601 16.074 69.092 14.214 15.172 14.503 15.370 58.915 15.077
- RATA-RATA HARIAN NOMINAL TRANSAKSI (RP MILIAR)
- RATA-RATA HARIAN VOLUME TRANSAKSI (LEMBAR) 76,39 20,97 24,38 24,77 17,73 87,85 21,90 28,54 21,02 17,62 89,08 24,38
TRANSAKSI KAS (RP TRILIUN) 60,34 11,34 29,85 11,41 16,81 69,40 11,04 18,61 14,63 19,86 64,14 12,44
-INFLOW
-OUTFLOW



RINGKASAN
UMUM

xviii RINGKASAN
UMUM

LAPORAN Perkembangan Ekonomi Makro Daerah
PEREKONOMIAN
PROVINSI JAWA TENGAH Penyebaran wabah COVID-19 telah membuat pemerintah di
seluruh dunia mengeluarkan kebijakan untuk membatasi aktivitas
di luar rumah warga negaranya. Kebijakan tersebut berdampak
kuat pada keseimbangan internal maupun keseimbangan
eksternal seluruh negara. Selanjutnya berdampak pada
perekonomian nasional dan Jawa Tengah sehingga menyebabkan
perekonomian Jawa Tengah tidak tumbuh sesuai kapasitasnya.
Pertumbuhan ekonomi Provinsi Jawa Tengah pada triwulan I 2020
tercatat sebesar 2,60% (yoy). Capaian tersebut jauh lebih rendah
dibandingkan pertumbuhan pada triwulan sebelumnya (5,34%;
yoy). Kinerja perekonomian Jawa Tengah tersebut berada di bawah
pertumbuhan ekonomi nasional dan Kawasan Jawa yang tercatat
masing-masing sebesar 2,97% (yoy) dan 3,42% (yoy).

Ditinjau dari sisi pengeluaran, perlambatan pertumbuhan ekonomi
Jawa Tengah pada triwulan I 2020 berasal dari komponen
konsumsi rumah tangga dan investasi. Sementara konsumsi
pemerintah dan ekspor luar negeri mengalami akselerasi dari
triwulan sebelumnya. Impor luar negeri Jawa Tengah masih tercatat
tumbuh negatif, meskipun dengan tingkat pertumbuhan yang
lebih rendah dibanding tiga triwulan sebelumnya.

Dari sisi lapangan usaha, perlambatan pertumbuhan terjadi pada
seluruh sektor utama yaitu industri pengolahan, pertanian,
perdagangan, dan konstruksi. Lebih lanjut, lapangan usaha lainnya
juga terdampak penyebaran wabah COVID-19 antara lain
transportasi dan pergudangan, penyediaan akomodasi dan makan
minum, serta jasa perusahaan. Namun demikian, beberapa
lapangan usaha mengalami peningkatan pertumbuhan seperti
pertambangan dan penggalian, informasi dan komunikasi, serta
jasa kesehatan dan kegiatan sosial.

Memasuki triwulan II 2020, konsumsi rumah tangga masih
dipengaruhi pembatasan aktivitas sosial yang semakin meningkat
sejak April 2020. Pertumbuhan konsumsi rumah tangga
diperkirakan akan menjadi yang terendah dalam historis
perekonomian Jawa Tengah pada periode bulan puasa dan Idulfitri.
Dengan pangsa lebih dari 60%, deselerasi pada komponen
pengeluaran tersebut diprakirakan menjadi penyebab perlambatan
pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah secara keseluruhan.

Kinerja investasi diprediksi tumbuh melambat pada triwulan II
2020, seiring penundaan beberapa pembangunan yang ada di
Jawa Tengah. Penundaan pembangunan infrastruktur strategis
pun terpaksa dilakukan terutama pada triwulan II 2020 karena
terbatasnya pergerakan penduduk.. Dari sisi investasi swasta, hasil

RINGKASAN xix
UMUM

liaison selama April 2020 menunjukkan tendensi investasi Perkembangan Inflasi Daerah LAPORAN
yang menurun dimana LS dari 0,80 menjadi 0,38. Hal ini PEREKONOMIAN
mengindikasikan penyebaran virus COVID-19 berdampak Inflasi Provinsi Jawa Tengah pada triwulan I 2020 tercatat PROVINSI JAWA TENGAH
luas terhadap pengembangan dunia usaha di Jawa Tengah. sebesar 3,25% (yoy), meningkat dibandingkan triwulan
Beberapa korporasi di bidang jasa keuangan dan kayu olahan sebelumnya yang tercatat sebesar 2,93% (yoy). Kelompok
menunda sejumlah investasi yang direncanakan karena makanan, minuman, dan tembakau menjadi kontributor
wabah COVID-19. utama pendorong laju inflasi tahunan Jawa Tengah pada
triwulan I 2020. Peningkatan laju inflasi tahunan utamanya
Pertumbuhan ekspor luar negeri Jawa Tengah di triwulan II juga dicatatkan oleh kelompok perawatan pribadi dan jasa
tahun 2020 diperkirakan melambat. Kondisi global semakin lainnya serta Kelompok penyediaan makan dan minum.
melemah sejak Penyebaran virus COVID-19 di akhir Desember Sementara kelompok pendidikan, kelompok transportasi,
2020. Hal ini ditunjukkan dari Purchasing Manager Index dan kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan
(PMI) sektor Manufaktur yang menurun semakin dalam pada rumah tangga lainnya mengalami perlambatan laju inflasi.
April 2020 dibanding triwulan I 2020 pada negara-negara Perlambatan laju Inflasi paling tinggi bersumber dari
tujuan ekspor dari Jawa Tengah seperti Eropa (33,4) dan AS kelompok pendidikan yang pada triwulan laporan mengalami
(36,1). Fase kontraksi pada kedua tujuan ekspor Jawa Tengah deflasi.
tersebut diperkirakan masih akan terjadi pada Mei 2020.
Meskipun demikian, beberapa negara tujuan ekspor Jawa Peningkatan inflasi tahunan di Jawa Tengah pada triwulan I
Tengah terutama di Eropa telah melonggarkan kebijakan 2020 berlangsung pada seluruh kota pantauan di Jawa
lockdown sejak Mei 2020. Kondisi yang diharapkan dapat Tengah dengan intensitas yang bervariasi. Peningkatan
meningkatkan ekspor Jawa Tengah pada Juni 2020 sehingga tekanan harga tertinggi terjadi di Kota Tegal yang
menahan penurunan ekspor lebih jauh. mencatatkan peningkatan laju inflasi dari sebesar 2,63%
(yoy) pada triwulan IV 2019, menjadi sebesar 3,53% (yoy)
Keuangan Pemerintah pada triwulan I 2020. Secara keseluruhan, perkembangan
inflasi tahunan pada seluruh kota pantauan di Jawa Tengah
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi sejalan dengan tren peningkatan di kawasan Jawa.
Jawa Tengah mengalami peningkatan di tahun 2020.
Anggaran pendapatan pemprov Jawa tengah meningkat Inflasi tahunan Jawa Tengah pada triwulan II 2020
sebesar 7,44% dibandingkan tahun 2019. Sementara diperkirakan akan lebih rendah dibandingkan triwulan I 2020.
anggaran belanja mengalami peningkatan sebesar 4,90% Melambatnya laju inflasi diperkirakan bersumber dari
dibandingkan tahun 2019. kelompok makanan, minuman, dan tembakau. Namun
terdapat risiko inflasi bersumber dari kelompok barang dan
Realisasi pendapatan daerah pada triwulan laporan tercatat jasa perawatan pribadi dan jasa lainnya. Beberapa faktor yang
sebesar 15,21%, lebih rendah dibandingkan dengan periode menahan laju inflasi kelompok makanan, minuman, dan
yang sama pada tahun lalu yang mencapai 19,23%. tembakau ini adalah masuknya musim panen komoditas
Menurunya realisasi pendapatan daerah bersumber dari pangan utama, yaitu beras. Diperkirakan pada bulan Mei
menurunnya realisasi anggaran perimbangan dikarenakan hingga Juni menjadi puncak musim panen di Provinsi Jawa
adanya kebiijakan rasionalisasi dan refocusing anggaran dari Tengah, sehingga pasokan beras diperkirakan akan
kementerian keuangan. meningkat. Sementara di sisi lain, daya beli masyarakat
tertekan karena menurunnya pendapatan.
Realisasi belanja mengalami penurunan yang bersumber dari
penurunan penyerapan belanja tidak langsung. Komponen Stabilitas Keuangan Daerah, Pengembangan
belanja yang mendorong rendahnya penyerapan belanja Akses Keuangan, dan UMKM
tidak langsung adalah penurunan belanja hibah yang cukup
signifikan dibandingkan tahun lalu. Stabilitas sistem keuangan di Jawa Tengah masih relatif
terjaga, walaupun kinerja intermediasi perbankan di Jawa
Tengah mengalami penurunan sejalan dengan kinerja

xx RINGKASAN
UMUM

LAPORAN perekonomian yang tumbuh melambat. Ditinjau dari sisi menggunakan QR Code dengan QR Code Indonesia Standard
PEREKONOMIAN lapangan usaha, perlambatan pertumbuhan bersumber dari (QRIS). Posisi akhir Maret 2020 telah terdapat 261.944
PROVINSI JAWA TENGAH pelemahan kinerja lapangan usaha perdagangan besar & merchant di Provinsi Jawa Tengah yang memiliki QRIS.
eceran. Namun demikian, kinerja penyaluran kredit lapangan
usaha utama lainnya yaitu lapangan usaha industri Penyaluran bansos secara non tunai telah disalurkan kepada
pengolahan serta pertanian, kehutanan, dan perikanan 1,36 juta KPM PKH dan 7,7 juta KPM Program Sembako
tercatat mengalami perbaikan ditopang oleh peningkatan (sebelumnya bernama BPNT) sesuai prinsip 6T (tepat waktu,
penyerapan kredit modal kerja. tepat sasaran, tepat jumlah, tepat kualitas, tepat harga, dan
tepat administrasi) selama triwulan berjalan.
Rumah Tangga memegang peranan besar terhadap
perekonomian di Jawa Tengah, baik terhadap komponen Ketenagakerjaan dan Kesejahteraan
pembentukan konsumsi Produk Domestik Regional Bruto,
maupun terhadap penghimpunan dana pihak ketiga serta Kondisi ketenagakerjaan di Jawa Tengah pada triwulan I 2020
penyerapan kredit pada sistem keuangan di Jawa Tengah. masih cukup baik meski wabah COVID-19 mulai masuk Jawa
Pada triwulan laporan, penyaluran kredit rumah tangga masih Tengah pada Maret 2020. Berdasarkan Survei Konsumen
bertumbuh dan mayoritas digunakan untuk membiayai Bank Indonesia, kondisi ketenagakerjaan di Jawa Tengah
multiguna, Kredit Pemilikan Rumah (KPR), dan Kredit pada triwulan I 2020 mengalami peningkatan, yang
Kepemilikan Kendaraan Bermotor (KKB), dengan kualitas ditunjukkan indeks ketersediaan lapangan kerja meningkat
kredit yang relatif terjaga. dari 116,62 menjadi 116,83.

Penyelenggaraan Sistem Pembayaran dan Dengan penyebaran COVID-19 yang semakin masif di
Pengelolaan Uang Rupiah Indonesia pada April 2020, kondisi ketenagakerjaan
menurun. Hasil diskusi dengan Dinas Tenaga Kerja dan
Perkembangan indikator sistem pembayaran di Jawa Tengah Transmigrasi Provinsi Jawa Tengah mencatat bahwa sejumlah
pada triwulan I 2020 sejalan dengan kinerja Jawa Tengah perusahaan terkena dampak COVID-19 sejak April 2020.
yang mengalami pelemahan. Nilai transaksi melalui SKNBI Sebagian besar korporasi berupaya untuk tidak melakukan
menunjukkan kontraksi secara triwulanan, namun meningkat PHK dengan merumahkan sebagian pegawainya. Terdapat
secara tahunan. Pertumbuhan triwulanan mengalami pula kebijakan perusahaan yang melakukan pengurangan
kontraksi 7,63% (qtq) dibandingkan triwulan sebelumnya, upah demi menghindari PHK. Melihat kondisi korporasi pada
sementara pertumbuhan tahunan mengalami peningkatan April 2020, Bank Indonesia melakukan simulasi yang
sebesar 14,39% (yoy). menunjukkan potensi penambahan tingkat pengangguran
paling tidak sebesar 0,35% terhadap angkatan kerja di Jawa
Aliran uang di Jawa Tengah mencatatkan posisi net inflow Tengah.
sebesar Rp11,93 triliun seiring dengan kembali masuknya
aliran uang ke perbankan setelah periode Natal dan Tahun Namun demikian, kondisi tersebut diharapkan pulih pasca
Baru. Hal ini berbanding terbalik dengan triwulan sebelumnya wabah COVID-19 mereda baik di tingkat global maupun
yang mengalami net outflow sebesar Rp2,23 triliun. nasional. Pada Mei 2020, konsumen memperkirakan bahwa
dalam 6 bulan mendatang atau perkiraan COVID-19 mereda
Transaksi menggunakan Uang Kertas Asing (UKA) di KUPVA baik kegiatan usaha, ketersediaan lapangan pekerjaan,
BB mengalami penurunan dari sisi pembelian UKA secara maupun penghasilan akan membaik. Indeks perkiraan
triwulanan dan tahunan, seiring dengan menurunnya ketersediaan lapangan kerja dan penghasilan telah berada
transfer dana dari Luar Negeri ke Jawa Tengah. Untuk pada level optimis dengan masing-masing sebesar 110,4 dan
memperluas implementasi Gerakan Nasional Non Tunai 123,5. Tingkat optimisme yang meningkat ini tidak terlepas
(GNNT), sesuai ketentuan Bank Indonesia, per tanggal 1 dari pelonggaran kebijakan pembatasan sosial yang terjadi di
Januari 2020 pedagang di seluruh Indonesia wajib negara terdampak termasuk Indonesia.

RINGKASAN xxi
UMUM

Nilai Tukar Petani (NTP) pada Maret 2020 mengalami Sistem Informasi Logistik Daerah (SISLOGDA) untuk sinergi LAPORAN
penurunan dibandingkan Desember 2019. Penurunan NTP informasi pasokan pangan hulu-hilir, kebijakan pasar murah, PEREKONOMIAN
pada Maret 2020 terutama didorong kenaikan biaya yang operasi pasar, dan sidak lapangan di tingkat masyarakat PROVINSI JAWA TENGAH
dibayar petani lebih tinggi dibanding kenaikan penghasilan ketika terjadi gejolak harga. TPID Jawa Tengah juga berupaya
yang diterima petani. Kenaikan biaya tercermin dari inflasi meningkatkan kelembagaan petani dengan penyusunan
perdesaan pada Maret 2020 yang tercatat sebesar 0,44% skema Rice Market Center serta untuk mendorong
(mtm), inflasi perdesaan tertinggi ketiga se-Indonesia. peningkatan kapasitas produksi petani.
Kenaikan harga kebutuhan di desa terutama terjadi pada
kelompok makanan, minuman, dan tembakau.

Prospek Perekonomian Daerah

Pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah triwulan III 2020
diperkirakan mulai membaik dibanding triwulan II 2020.
Ditinjau dari sisi pengeluaran, akselerasi pertumbuhan pada
triwulan III 2019 terutama didorong oleh meningkatnya
kinerja investasi dan ekspor antardaerah. Penyebaran COVID-
19 diperkirakan mereda sehingga pembatasan sosial lebih
longgar pada triwulan III 2020. Sementara pada sisi lapangan
usaha, peningkatan diperkirakan terjadi pada lapangan usaha
industri pengolahan dan perdagangan besar dan eceran;
reparasi mobil dan sepeda motor.

Secara keseluruhan, perekonomian Provinsi Jawa Tengah
pada 2020 diperkirakan akan bergerak di bawah
kapasitasnya sehingga lebih rendah dibandingkan 2019.
Penyebaran COVID-19 yang meluas di domestik maupun
global berdampak besar terhadap ekonomi Jawa Tengah
pada tahun 2020 yang diperkirakan tumbuh pada rentang
1,4%-2,4% (yoy). Perkiraan tersebut lebih rendah
dibandingkan pertumbuhan tahun 2019 yang sebesar 5,41%
(yoy). Pelemahan pertumbuhan ekonomi terutama didorong
penurunan pertumbuhan konsumsi rumah tangga, investasi,
dan ekspor luar negeri. Dari sisi lapangan usaha, perlambatan
ekonomi diperkirakan terjadi pada lapangan usaha utama
yaitu industri pengolahan, konstruksi, dan perdagangan.

Inflasi tahunan Jawa Tengah pada triwulan III 2020
diperkirakan mengalami peningkatan. Faktor utama yang
diperkirakan mendorong peningkatan laju inflasi berasal dari
kelompok makanan; kelompok air, listrik, gas, dan bahan
bakar lainnya; serta kelompok transportasi. Koordinasi
kebijakan Pemerintah dan Bank Indonesia dalam
pengendalian inflasi perlu terus diperkuat terutama dalam
menghadapi sejumlah risiko terkait gangguan pasokan dan
distribusi domestik. Diseminasi dan sosialisasi penggunaan



BAB

I

PERKEMBANGAN
EKONOMI MAKRO REGIONAL

Penyebaran wabah COVID-19 membuat perekonomian Provinsi Jawa Tengah
triwulan I 2020 tumbuh melambat dibandingkan triwulan IV 2019.

Pada triwulan I 2020, perlambatan terjadi pada konsumsi rumah tangga dan investasi.
Pembatasan sosial domestik dan global berpengaruh dominan terhadap aktivitas
perekonomian di Jawa Tengah.
Lapangan usaha utama Jawa Tengah mengalami perlambatan yaitu industri pengolahan,
perdagangan, pertanian, dan konstruksi. Perlambatan terutama disebabkan tingkat
permintaan yang rendah dan tidak optimalnya kapasitas produksi akibat pembatasan
sosial.



PERKEMBANGAN 03
EKONOMI MAKRO REGIONAL

1.1. PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO Perlambatan pertumbuhan yang terjadi di Jawa Tengah LAPORAN
REGIONAL TRIWULAN I 20201 sejalan dengan perekonomian kawasan Jawa yang tercatat PEREKONOMIAN
juga melambat. Dampak penyebaran COVID-19 PROVINSI JAWA TENGAH
Penyebaran wabah COVID-19 telah membuat menyebabkan seluruh provinsi di Jawa tumbuh melambat.
pemerintah di seluruh dunia mengeluarkan kebijakan Bahkan, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta mengalami
untuk membatasi aktivitas di luar rumah warga pertumbuhan negatif (-0,17%, yoy). Sementara, Provinsi DKI
negaranya. Kebijakan tersebut berdampak kuat pada Jakarta mencatat pertumbuhan tertinggi di antara provinsi
keseimbangan internal maupun keseimbangan eksternal lainnya di Jawa dengan tumbuh 5,06% (yoy). Sementara
seluruh negara. Selanjutnya berdampak pada perekonomian provinsi lainnya yaitu Banten tumbuh 3,09% (yoy), Jawa Barat
nasional dan Jawa Tengah sehingga menyebabkan tumbuh 2,72% (yoy) dan Jawa Timur tumbuh 3,04% (yoy).
perekonomian Jawa Tengah tidak tumbuh sesuai
kapasitasnya. Pada triwulan I 2020, perekonomian Provinsi Jawa Tengah
menyumbang 8,72% terhadap perekonomian Nasional, atau
Pertumbuhan ekonomi Provinsi Jawa Tengah pada 14,31% terhadap perekonomian kawasan Jawa. Nilai ini
triwulan I 2020 tercatat sebesar 2,60% (yoy). Capaian mengalami peningkatan dibandingkan periode sebelumnya.
tersebut jauh lebih rendah dibandingkan pertumbuhan pada Dengan sumbangan tersebut, Jawa Tengah menjadi provinsi
triwulan sebelumnya (5,34%; yoy). Kinerja perekonomian penyumbang keempat terbesar dalam perekonomian
Jawa Tengah tersebut berada di bawah pertumbuhan nasional maupun kawasan Jawa, setelah DKI Jakarta, Jawa
ekonomi nasional dan Kawasan Jawa yang tercatat masing- Timur, dan Jawa Barat. Perekonomian kawasan Jawa secara
masing sebesar 2,97% (yoy) dan 3,42% (yoy). Lebih lanjut, dominan masih disumbang oleh Provinsi DKI Jakarta dan Jawa
secara triwulanan, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Timur dengan kedua daerah ini mencapai pangsa 55,1%.
Jawa Tengah mencatatkan pertumbuhan sebesar -0,90%
(qtq), atau menurun signifikan dibanding triwulan yang sama
tahun sebelumnya yang tumbuh 1,75% (qtq).

8% 7,0 %, YOY
6
4 6,0
2
0 5,0
-2
-4 4,0

I 3,0

2,0

1,0

II III IV I II III IV I II III IV I 0,0 II III IV I II III IV I II III IV I
2017 2018 2019 2020 I 2017 2018 NASIONAL 2019 2020

PERTUMBUHAN TRIWULANAN (QTQ) PERTUMBUHAN TAHUNAN (YOY) JATENG JAWA

Sumber: BPS Provinsi Jawa Tengah, diolah Sumber: BPS, diolah

Grafik 1.1 Pertumbuhan Ekonomi Jawa Tengah Grafik 1.2 Pertumbuhan Ekonomi Jawa Tengah, Jawa, dan Nasional

Tabel 1.1 Pertumbuhan Ekonomi Provinsi di Kawasan Jawa (%, yoy)

IV 30,31 7,14 22,14 14,19 1,50 24,72 PROVINSI TW III 2019 TW IV 2019
2019
% % % % % % DKI JAKARTA 5.89 5.96
BANTEN 5.41 5.90
I 30,61 6,93 22,20 14,31 1,45 24,49 JABAR 5.15 4.11
2020 JATENG 5.64 5.34
% % % % % % DIY 6.01 6.16
JATIM 5.32 5.54
DKI BANTEN JABAR JATENG DIY JATIM JAWA 5.51 5.34
Sumber: BPS, diolah

Sumber: BPS, diolah

Grafik 1.3 Struktur Perekonomian Kawasan Jawa berdasarkan Provinsi

1. Perkembangan Ekonomi Jawa Tengah diambil dari Berita Resmi Statistik (BRS) Pertumbuhan Ekonomi Jawa Tengah dengan menggunakan tahun dasar 2010 berbasis SNA
2008 yang dikeluarkan BPS Provinsi Jawa Tengah. Apabila terdapat perbedaan angka pertumbuhan tahunan yang tertera pada BRS periode saat ini dengan perhitungan
ADHK periode sebelumnya, yang menjadi acuan dalam penulisan LPP adalah angka PDRB ADHK berdasarkan BRS pada saat periode terkini. Hal ini dimungkinkan mengingat
besaran PDRB tahun 2019, 2018, dan 2017 masih bersifat sementara.

04 PERKEMBANGAN
EKONOMI MAKRO REGIONAL

LAPORAN 15 %, YOY %, YOY 6 100 %YOY %YOY 6
PEREKONOMIAN
PROVINSI JAWA TENGAH 5 80
11
60 5
4

40

3 4
7
20
2
0 3

3 1 -20
I IV I
II III IV I II III IV I II III -40 2
2017 2018 2019 2020 I II III IV I II III IV I II III IV I

2017 2018 2019 2020

KREDIT PERBANKAN PDRB - SKALA KANAN NPL-SKALA KANAN OUTFLOW UANG KARTAL PDRB - SKALA KANAN NILAI RATA-RATA PERPUTARAN KLIRING HARIAN

Sumber: Bank Indonesia, BPS Provinsi Jawa Tengah, diolah Sumber: Bank Indonesia, BPS Provinsi Jawa Tengah, diolah

Grafik 1.4 Pertumbuhan Tahunan Kredit Perbankan dan Grafik 1.5 Pertumbuhan Tahunan Outflow Uang Kartal, Rata-Rata
Pertumbuhan Ekonomi Perputaran Kliring Harian, dan Pertumbuhan Ekonomi

Kegiatan ekonomi dapat tercermin dari beberapa sarana COVID-19 antara lain transportasi dan pergudangan,
pendukung, seperti aliran uang beredar. Terhambatnya penyediaan akomodasi dan makan minum, serta jasa
aktivitas ekonomi tercermin dari meningkatnya aliran uang perusahaan. Namun demikian, beberapa lapangan usaha
masuk ke perbankan. Selama triwulan I 2020, terjadi net mengalami peningkatan pertumbuhan seperti
inflow sebesar Rp11,93 triliun dimana angka tersebut lebih pertambangan dan penggalian, informasi dan komunikasi,
tinggi dibanding net inflow pada periode yang sama pada serta jasa kesehatan dan kegiatan sosial.
tahun 2019 yang sebesar Rp10,86 triliun.

Di sisi lain, kebutuhan pembiayaan masih tinggi dalam 1.1.1 Perkembangan Ekonomi Sisi Pengeluaran
perekonomian Jawa Tengah. Di tengah perlambatan
ekonomi, penyaluran kredit di Jawa Tengah justru mengalami Berdasarkan sisi pengeluaran, perekonomian Jawa
peningkatan. Pada triwulan laporan, pertumbuhan kredit Tengah pada triwulan I 2020 masih didominasi oleh
perbankan yang disalurkan di Jawa Tengah tercatat 9,27% konsumsi rumah tangga dengan pangsa 62,30%.
(yoy), lebih tinggi dibanding triwulan sebelumnya yang Pembentukan modal tetap bruto (PMTB) atau investasi juga
sebesar 6,41% (yoy). Peningkatan kredit terjadi sebagai memberikan kontribusi signifikan, yaitu sebesar 30,95%.
bentuk ekspansi usaha yang direncanakan dilakukan ke Lebih lanjut, pangsa pengeluaran impor luar negeri sebesar
depannya dimana iklim usaha masih belum menurun 13,51%, ekspor luar negeri sebesar 9,50%, konsumsi
signifikan pada triwulan I 2020. pemerintah sebesar 4,96%, dan net ekspor antardaerah
sebesar 2,14%. Pangsa impor luar negeri, sebagai elemen
Ditinjau dari sisi pengeluaran, perlambatan pertumbuhan pengurang dalam perekonomian Jawa Tengah, juga
ekonomi Jawa Tengah pada triwulan I 2020 berasal dari berkontribusi cukup besar, yaitu 13,51%. Pangsa impor luar
komponen konsumsi rumah tangga dan investasi. Sementara negeri mendukung pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah
konsumsi pemerintah dan ekspor luar negeri mengalami karena lebih rendah dibanding rata-rata periode yang sama
akselerasi dari triwulan sebelumnya. Impor luar negeri Jawa dalam tiga tahun terakhir (15,72%).
Tengah masih tercatat tumbuh negatif, meskipun dengan
tingkat pertumbuhan yang lebih rendah dibanding tiga Pertumbuhan ekonomi yang melambat pada periode
triwulan sebelumnya. Sebagai komponen pengurang PDRB, laporan terutama didorong oleh penurunan kinerja
peningkatan pertumbuhan impor menahan perekonomian konsumsi rumah tangga dan investasi. Sementara itu,
Jawa Tengah untuk tumbuh lebih tinggi. konsumsi pemerintah dan ekspor luar negeri mengalami
peningkatan pertumbuhan dibanding triwulan sebelumnya.
Dari sisi lapangan usaha, perlambatan pertumbuhan terjadi Sedangkan, impor luar negeri yang merupakan komponen
pada seluruh sektor utama yaitu industri pengolahan, pengurang PDRB menunjukkan pertumbuhan negatif
pertanian, perdagangan, dan konstruksi. Lebih lanjut, melanjutkan tren pada periode tiga triwulan terakhir.
lapangan usaha lainnya juga terdampak penyebaran wabah

2. Pertumbuhan kredit pada Bab I menggunakan lokasi proyek Jawa Tengah, yang berarti
kredit yang disalurkan oleh bank se-Indonesia ke debitur atau proyek di Jawa Tengah.

PERKEMBANGAN 05
EKONOMI MAKRO REGIONAL

Tabel 1.2 PDRB Provinsi Jawa Tengah ADHB menurut Pengeluaran (Rp Miliar) LAPORAN
PEREKONOMIAN
KOMPONEN PENGELUARAN 2018* 2018* 2019** 2019** 2020** PROVINSI JAWA TENGAH
I
KONSUMSI RUMAH TANGGA I II III IV 764.808 I II III IV 821.948
KONSUMSI LNPRT 14.492 16.443 213,219
KONSUMSI PEMERINTAH 185.074 190.091 193.483 196.161 98.717 198.652 205.112 206.664 211.520 4,020
INVESTASI 3.418 3.793 3.990 4.196 103.440
EKSPOR LUAR NEGERI 3.630 3.651 413.749 4.207 4.050 449.486 16,982
IMPOR LUAR NEGERI 15.460 37.792 123.868 16.376 37.729 128.555 105,913
NET EKSPOR ANTARDAERAH 93.577 21.619 23.847 110.438 234.981 105.188 23.332 26.002 115.849 203.947
PERUBAHAN INVENTORI 29.182 32,511
PDRB 47.989 101.074 108.660 32.329 70.600 31.599 109.855 118.594 31.547 35.171 46,232
*Angka Sementara **Angka Sangat Sementara 18.601 64.725 17.202 51.454 53.403 11.362
Sumber : BPS Provinsi Jawa Tengah, diolah 29.090 33.267 10.262 1.268.455 15.058 29.422 35.988 1.362.457 7,325
7.617 -5.414 3.020 8,485
304.939 56.169 66.100 320.636 8.490 49.719 49.370 -6.910 342,223
327.899 343.548
19.629 22.109 12.153 4.939

6.895 8.104 5.243 4.539

315.858 327.021 339.605 351.406

Tabel 1.3 PDRB Provinsi Jawa Tengah ADHK 2010 menurut Pengeluaran (Rp Miliar)

KOMPONEN PENGELUARAN 2018* 2018* 2019** 2019** 2020**
I
KONSUMSI RUMAH TANGGA I II III IV 556.541 I II III IV 582.253
KONSUMSI LNPRT 9.551 10.593 147,357
KONSUMSI PEMERINTAH 135.931 138.997 140.425 141.189 142.435 146.169 146.301 147.349 63.771 2,544
INVESTASI 2.278 2.479 61.331 2.593 2.681
EKSPOR LUAR NEGERI 9.794 2.392 2.402 285.045 2.718 2.600 298.877 10,439
IMPOR LUAR NEGERI 23.638 10.242 23.661 88.741 70,554
NET EKSPOR ANTARDAERAH 65.883 13.188 14.712 74.418 84.578 70.442 14.016 15.852 76.634 22,315
PERUBAHAN INVENTORI 20.558 21.527 138.817 21.329 21.394 125.871 31,645
PDRB 29.986 70.280 74.464 37.424 31.824 73.210 78.592 33.644 65.845 20,076
19.510 13.012 74.611 20.268 12.994 7.897
20.244 22.250 -2.743 8.323 19.792 26.226 -2.365 4,817
4.525 236.097 4.734 248.704 992.106 246,458
228.492 33.699 37.707 941.164 240.219 29.911 30.491

20.650 21.438 19.593 12.989

3.446 3.095 2.909 2.619

235.495 241.079 248.495 254.687

Tabel 1.4 Pertumbuhan Tahunan PDRB Provinsi Jawa Tengah berdasarkan ADHK menurut Pengeluaran (%, YOY)

KOMPONEN PENGELUARAN 2018* 2018* 2019** 2019** 2020**
I
KONSUMSI RUMAH TANGGA I II III IV 4,69 I II III IV 4,62
KONSUMSI LNPRT 7,62 10,90 3.46
KONSUMSI PEMERINTAH 4,67 5,13 4,29 4,71 2,98 4,79 5,16 4,18 4,36 -1.88
INVESTASI 4,62 9,87 7,68 13,85 8,15 3,98 1.92
EKSPOR LUAR NEGERI 5,66 6,71 9,20 1,44 11,77 13,64 8,23 0,10 4,85 0.16
IMPOR LUAR NEGERI 6,60 5,95 32,61 4,57 2,98 4,92 4.62
NET EKSPOR ANTARDAERAH 13,27 3,57 3,25 7,10 49,00 6,92 6,28 7,75 (0,62) (9,33) -0.56
PERUBAHAN INVENTORI 18,51 21,73 4,66 3,75 (10,10) (11,75) -0.95
PDRB 18,83 8,48 9,69 142,01 5,31 6,13 4,17 5,54 (0,14) (5,13) 1.75
*Angka Sementara **Angka Sangat Sementara 0,26 153,84 3,89 (13,78) 5,41 2.60
Sumber : BPS Provinsi Jawa Tengah, diolah 5,34 14,85 12,40 5,26 4,62 (2,23) 17,87 5,34
5,13
45,75 47,81 (11,24) (19,14)

52,39 45,56 (5,12) (39,41)

1,84 172,37 (15,58) (15,40)

5,41 5,21 5,52 5,64

1.1.1.1 Pengeluaran Konsumsi triwulanan, konsumsi rumah tangga triwulan laporan hanya
tumbuh tipis 0,01% (qtq), menurun dibandingkan
Secara agregat, pengeluaran konsumsi domestik Jawa pertumbuhan pada periode yang sama tahun sebelumnya
Tengah mencatatkan perlambatan pertumbuhan pada yaitu 0,88% (qtq).
triwulan laporan. Pembatasan sosial yang mulai
diberlakukan sejak akhir triwulan I 2020 membuat Perlambatan konsumsi rumah tangga terutama disebabkan
pertumbuhan konsumsi rumah tangga menjadi lebih rendah pembatasan aktivitas masyarakat sebagai bentuk kebijakan
dibanding triwulan sebelumnya. Sementara, konsumsi dalam menghadapi penyebaran COVID-19. Himbauan untuk
pemerintah menjadi komponen yang mengalami tetap di rumah cenderung dipatuhi masyarakat sehingga
peningkatan. tempat-tempat umum menjadi minim aktivitas seperti pusat
perbelanjaan dan perkantoran. Sejak konferensi pers oleh
Konsumsi rumah tangga sebagai komponen Presiden Republik Indonesia pada 15 Maret 2020 hingga akhir
pengeluaran dengan pangsa terbesar tumbuh 3,46% Maret 2020,
(yoy) pada triwulan I 2020, melambat dibandingkan
triwulan IV 2019 yang sebesar 4,36% (yoy). Secara

06 PERKEMBANGAN
EKONOMI MAKRO REGIONAL

LAPORAN 6% 6 %, YOY %, YOY 106
PEREKONOMIAN 5
PROVINSI JAWA TENGAH 4 104
3
2 4 102
1
- 100
(1)
2 98
I
96

II III IV I II III IV I II III IV I - 94
2020 I II III IV I II III IV I II III IV I

2017 2018 2019 2017 2018 2019 2020

PERTUMBUHAN TRIWULANAN PERTUMBUHAN TAHUNAN INFLASI PDRB KONSUMSI NTP

Sumber: BPS Provinsi Jawa Tengah, diolah Sumber: BPS Provinsi Jawa Tengah, diolah

Grafik 1.6 Pertumbuhan Konsumsi Rumah Tangga Grafik 1.7 Perkembangan Inflasi dan Pertumbuhan Konsumsi
Rumah Tangga

60% % 15 Mar 20: Konferensi 60% % 15 Mar 20: Konferensi 13 Apr 20: Penetapan
40% Pers Covid-19 Sbg 40% Pers Covid-19 Sbg Bencana Nasional
20% Bencana Non Alam 20% Bencana Non Alam
14-Mar-20 28-Mar-20
0% Baseline 0% Baseline
-20% -20%
-40% 13 Apr 20: Penetapan -40%
-60% Bencana Nasional -60%

15-Feb-20 29-Feb-20 11-Apr-20 25-Apr-20 9-May-20 15-Feb-20 29-Feb-20 14-Mar-20 28-Mar-20 11-Apr-20 25-Apr-20 9-May-20

Sumber: Google Mobility Report Sumber: Google Mobility Report

Grafik 1.8 Pergerakan Masyarakat di Pusat Belanja Ritel Grafik 1.9 Pergerakan Masyarakat di Perkantoran

penurunan pergerakan masyarakat Jawa Tengah di pusat Berdasarkan survei tersebut, optimisme rumah tangga
perbelanjaan dan perkantoran terjadi hingga sebesar 22,2% terhadap kondisi ekonomi rumah tangga triwulan laporan
dari aktivitas masyarakat biasanya (Grafik 1.8 dan Grafik 1.9). menurun. Perkembangan tersebut ditunjukkan oleh nilai
Meski masyarakat masih dapat melakukan konsumsi melalui Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) triwulan I 2020 yang
transaksi daring, nilainya tidak lebih tinggi dibandingkan sebesar 131,77; lebih rendah dari IKK triwulan IV 2019
perilaku konsumsi pada periode normal. Kegiatan dengan sebesar 134,67. Penurunan optimisme terhadap keyakinan
tingkat konsumsi tinggi pun menjadi berkurang seperti acara terhadap ekonomi rumah tangga ini terjadi pada kedua
resepsi pernikahan, konser musik, dan perjalanan bisnis komponen utamanya yaitu indeks kondisi ekonomi saat ini
maupun rekreasi. Selain itu, pola konsumsi masyarakat yang (IKE) dan indeks ekspektasi konsumen (IEK). IKE pada
melemah di awal tahun karena tidak adanya periode hari triwulan I 2020 yaitu sebesar 122,27, lebih rendah dibanding
besar keagamaan. Secara historis, masyarakat menahan indeks triwulan sebelumnya (122,40), sedangkan IEK
konsumsi untuk menghadapi periode konsumsi tinggi pada menurun dari 146,94 menjadi 141,27. Komponen IKE yang
triwulan berikutnya yaitu saat bulan puasa dan Idulfitri. Hasil mengalami penurunan optimisme yaitu kondisi kegiatan
Focus Group Discussion (FGD) menunjukkan bahwa usaha saat ini dan penghasilan saat ini dimana pembatasan
berdasarkan jenis konsumsi, pelemahan pengeluaran sosial tidak hanya membuat aktivitas konsumsi yang
konsumsi rumah tangga terjadi pada hampir seluruh menurun, akan tetapi juga aktivitas produksi. Kondisi
komponen kebutuhan kecuali kesehatan dan pendidikan. penghasilan masyarakat juga tercermin dari Nilai Tukar Petani
Pangsa konsumsi rumah tangga yang hampir mencapai 60% (NTP) yang menggambarkan kondisi pendapatan masyarakat
dari total PDRB menyebabkan pelemahan kinerja konsumsi pada bidang pertanian. NTP pada triwulan I 2020 sebesar
rumah tangga berpengaruh besar terhadap perlambatan 103,15, lebih rendah dari triwulan sebelumnya 104,14.
ekonomi Jawa Tengah secara keseluruhan di triwulan I 2020.
Penurunan kinerja konsumsi rumah tangga ini juga
Pelemahan konsumsi rumah tangga ini terkonfirmasi dari terkonfirmasi dari hasil Survei Penjualan Eceran Bank
hasil Survei Konsumen yang dilakukan oleh Bank Indonesia. Indonesia. Berdasarkan survei tersebut, indeks penjualan suku

PERKEMBANGAN 07
EKONOMI MAKRO REGIONAL

160 INDEKS 150 INDEKS LAPORAN
PEREKONOMIAN
150 140 PROVINSI JAWA TENGAH

140 130

130

120

120

110 110

100 100

90 II III IV I II III IV I II III IV I II III IV 90 II III IV I II III IV I II III IV I II III IV
I 2016 2017 2018 2019 I 2016 2017 2018 2019

INDEKS KEYAKINAN KONSUMEN (IKK) INDEKS KONDISI EKONOMI SAAT INI (IKE) INDEKS KONDISI EKONOMI SAAT INI (IKE) KETERSEDIAAN LAPANGAN KERJA
INDEKS EKSPEKTASI KONSUMEN (IEK) PENGHASILAN SAAT INI KONSUMSI BARANG-BARANG KEBUTUHAN TAHAN LAMA

Sumber: Bank Indonesia, diolah Sumber: Bank Indonesia, diolah

Grafik 1.10 Indeks Keyakinan Konsumen Grafik 1.11 Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini

16 %, YOY %, YOY 6 25 %, YOY

14 20
12 5

15

10

10

84

6 5

4 II III IV I II III IV I II III 3 0 II III IV I II III IV I II III IV I
I 2017 2018 2019 IV I I 2017 2018 2019 2020

2020

KREDIT KONSUMSI PDRB KONSUMSI - SKALA KANAN DPK PERORANGAN KKB KPR KMG

Sumber: Bank Indonesia, BPS Provinsi Jawa Tengah, diolah Grafik 1.13 Perkembangan Kredit Konsumsi berdasarkan Jenis Konsumsi

Grafik 1.12 Perkembangan Kredit Konsumsi, DPK Perorangan, dan
Pertumbuhan Konsumsi Rumah Tangga

cadang, bahan bakar kendaraan, dan rekreasi mengalami perbankan Jawa Tengah pada triwulan laporan yang tumbuh
penurunan. Komponen penjualan terakhir menjadi meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya.
komponen yang mengalami penurunan paling dalam dari Pertumbuhan DPK oleh golongan nasabah perorangan
66,62 pada triwulan IV 2019 menjadi 51,73 pada triwulan menunjukkan peningkatan dari 7,14% (yoy) menjadi 8,22%
laporan. (yoy) pada periode laporan. Di sisi lain, penyaluran kredit
konsumsi di Jawa Tengah oleh perbankan tumbuh meningkat
Faktor kestabilan harga juga mendukung penurunan kinerja 9,10% (yoy), meningkat dibanding pertumbuhan pada
konsumsi masyarakat. Pada triwulan I 2020 Jawa Tengah triwulan IV 2019 sebesar 5,02% (yoy). Peningkatan kredit
mencatatkan inflasi sebesar 3,25% (yoy), lebih tinggi konsumsi terjadi sebelum wabah COVID-19 meluas dimana
dibanding triwulan sebelumnya yang sebesar 2,81% (yoy). rumah tangga memanfaatkan kredit multi guna untuk
Peningkatan inflasi terutama terjadi pada bahan makanan meningkatkan kualitas rumah tangga. Perilaku masyarakat
yang menjadi komponen konsumsi utama rumah tangga. Di secara historis berupaya meningkatkan kualitas kebutuhan
sisi lain, pembatasan aktivitas sosial di luar rumah mendorong rumah tangganya seperti rumah tinggal pada saat sebelum
konsumsi listrik rumah tangga yaitu meningkat 7,60% (yoy) Idulfitri. Hal ini mendorong peningkatan pendanaan
pada triwulan I 2020 atau lebih tinggi dibanding triwulan beberapa bulan sebelum Idulfitri dilaksanakan.
sebelumnya 6,34% (yoy).
Konsumsi lembaga nonprofit yang melayani rumah
Kinerja konsumsi yang melambat juga terindikasi dari kinerja tangga (LNPRT) pada triwulan I 2020 tumbuh -1,88%
Dana Pihak Ketiga (DPK) milik perseorangan. Pembatasan (yoy), lebih rendah dibandingkan pertumbuhan
sosial membuat masyarakat tidak mampu melakukan belanja triwulan IV 2019 yang tercatat 8,15% (yoy). Perlambatan
di rumah seperti biasanya. Konsumsi diutamakan hanya pertumbuhan pada triwulan laporan terutama akibat base
untuk kebutuhan pangan. Konsumsi kebutuhan lainnya effect kegiatan kampanye Pemilihan Legislatif (Pileg) yang
relatif sedikit dan lebih banyak melalui transaksi digital, intens terjadi pada triwulan I 2019. Selain itu, pengeluaran
sembari menunggu wabah COVID-19 mereda. Hal tersebut lembaga lainnya seperti organisasi masyarakat dan lembaga
tercermin dari dana pihak ketiga (DPK) rumah tangga di

08 PERKEMBANGAN
EKONOMI MAKRO REGIONAL

LAPORAN 20 %, YOY 15 % % 80
PEREKONOMIAN
PROVINSI JAWA TENGAH 10 10 60
40

5 20

00

- -5 -20
-40

-10 -60

(10) -15 -80
I II III IV I II III IV I II III IV I I II III IV I II III IV I II III IV I

2017 2018 2019 2020 2017 2018 2019 2020

PERTUMBUHAN TRIWULANAN (QTQ) PERTUMBUHAN TAHUNAN (YOY) PERTUMBUHAN TRIWULANAN (QTQ) - SKALA KANAN PERTUMBUHAN TAHUNAN (YOY)

Sumber: BPS Provinsi Jawa Tengah, diolah Sumber: BPS Provinsi Jawa Tengah, diolah

Grafik 1.14 Pertumbuhan Konsumsi LNPRT Grafik 1.15 Pertumbuhan Konsumsi Pemerintah

sosial masyarakat juga mengalami penurunan. Aktivitas sebelumnya. Realisasi belanja barang yang bersumber dari
pemberian bantuan sosial belum efektif dilakukan selama APBN juga mengalami peningkatan dari -12,02% (yoy) pada
triwulan I 2020 karena meningkatnya penyebaran COVID-19 triwulan IV 2019 menjadi -7,15% (yoy) pada triwulan
di Jawa Tengah baru dimulai sejak pertengahan Maret 2020. laporan. Beberapa alokasi untuk kebutuhan modal
Pembatalan kegiatan perayaan keagamaan umat Muslim dan pembangunan, dialihkan untuk kebutuhan sosial dan barang
Hindu yang seharusnya dilakuan di akhir Maret 2020, juga yang menunjang penanganan COVID-19. Peningkatan
turut mempengaruhi konsumsi LNPRT. realisasi belanja pada triwulan laporan juga tercermin dari
penurunan simpanan giro pemerintah yang terdapat di
Berbeda dengan sisi swasta, pengeluaran konsumsi perbankan yang berada di Jawa Tengah, yaitu menjadi
pemerintah mengalami peningkatan pertumbuhan tumbuh sebesar -1,23% (yoy), lebih rendah dibanding
pada triwulan I 2020. Konsumsi pemerintah tumbuh 1,92% 24,43% (yoy) pada triwulan sebelumnya. Penurunan jumlah
(yoy), lebih tinggi dibanding triwulan sebelumnya yang dana pemerintah yang berada di perbankan menandakan
tumbuh 0,10% (yoy). Secara triwulanan, komponen pemerintah telah lebih aktif dalam melakukan pengeluaran
pengeluaran ini tercatat tumbuh -55,88% (qtq) pada triwulan belanja pemerintah sejak awal tahun.
laporan, lebih tinggi dibanding pertumbuhan triwulan yang
sama tahun sebelumnya sebesar -56,67% (qtq). Seperti halnya konsumsi LNPRT, sumbangan konsumsi
pemerintah tidak terlalu besar terhadap pertumbuhan
Perkembangan konsumsi pemerintah mengindikasikan hal ekonomi, namun komponen pengeluaran ini memberikan
positif bagi kondisi fiskal Jawa Tengah. Peningkatan yang dampak secara tidak langsung yang dapat menopang
terjadi disebabkan belanja pegawai, belanja barang, dan konsumsi rumah tangga di tengah pandemik COVID-19.
belanja sosial mengalami peningkatan. Belanja barang yang Anggaran bantuan sosial yang diberikan Pemerintah Daerah
bersumber dari APBD Provinsi Jawa Tengah tumbuh 44,67% Jawa Tengah dapat membantu masyarakat yang tidak dapat
(yoy), lebih tinggi dibanding 3,07% (yoy) pada triwulan memperoleh penghasilan karena dampak pembatasan sosial.

100 %, YOY 30 %, YOY %, YOY 15
80
60 20 10
40
20 10 5
0
-20 00
-40
-60 -10 -5
-80
I -20 -10

II III IV I II III IV I II III IV I -30 -15
2020 I II III IV I II III IV I II III IV I

2017 2018 2019 2017 2018 2019 2020

APBD-BELANJA PEGAWAI APBD-BELANJA BARANG GIRO SEKTOR PEMERINTAH PDRB KONSUMSI PEMERINTAH - SKALA KANAN

Sumber: Biro Keuangan Provinsi Jawa Tengah, diolah Sumber: Laporan Bank Umum, BPS Provinsi Jawa Tengah, diolah

Grafik 1.16 Pertumbuhan Realisasi Belanja Pemerintah Provinsi Grafik 1.17 Pertumbuhan Giro Pemerintah dan PDRB Konsumsi

Jawa Tengah Pemerintah

PERKEMBANGAN 09
EKONOMI MAKRO REGIONAL

1.1.1.2 Pengeluaran Investasi 35 %, YOY LAPORAN
30 PEREKONOMIAN
Selain konsumsi rumah tangga, investasi menjadi 25 PROVINSI JAWA TENGAH
komponen yang terpengaruh kondisi wabah COVID-19. 20
Pada triwulan I 2020, investasi yang tercermin dari 15 II III IV I II III IV I II III IV I
Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) hanya tumbuh tipis 10 2017 2018 2019 2020
sebesar 0,16% (yoy), lebih rendah dibanding triwulan lalu
yang tumbuh 2,98% (yoy). Secara triwulanan, investasi 5 KONSUMSI SEMEN
tercatat tumbuh negatif 7,93% (qtq), lebih dalam dibanding 0
triwulan I 2019 yang tercatat tumbuh -5,34% (qtq). -5
Perlambatan kinerja ini diindikasikan terjadi baik di investasi -10
bangunan maupun nonbangunan. -15

Melambatnya pertumbuhan investasi pada triwulan laporan I
terutama dipengaruhi oleh momentum peningkatan
pembangunan infrastruktur tertahan penyebaran wabah PDRB INVESTASI PDRB KONSTRUKSI
COVID-19. Beberapa proyek infrastruktur pemerintah seperti
peningkatan konektivitas jalur darat dan proyek bendungan Sumber: ASI, BPS Provinsi Jawa Tengah
di Jawa Tengah yang telah berjalan, terpaksa ditunda
pengerjaanya karena adanya pembatasan aktivitas sosial. Grafik 1.19 Pertumbuhan PDRB Investasi, PDRB Konstruksi,
Selain itu, beberapa proyek yang tidak termasuk proyek dan Konsumsi Semen
strategis terpaksa dibatalkan. Pengalihan alokasi anggaran
dilakukan untuk mengatasi secepatnya penyebaran COVID- Kinerja investasi yang melambat juga diindikasikan dalam
19 di Jawa Tengah. Hal ini dikonfirmasi oleh melambatnya bentuk nonbangunan, yang tercermin dari impor barang
realisasi belanja modal di Anggaran Pendapatan dan Belanja modal yang mengalami pertumbuhan negatif 30,51% (yoy),
Negara (APBN) yang mengalir ke Provinsi Jawa Tengah lebih rendah dari pertumbuhan -24,19% (yoy) pada triwulan
triwulan I 2020. Realisasi belanja modal tersebut menurun sebelumnya. Melambatnya impor barang modal terutama
drastis hingga -37,96% (yoy) atau lebih rendah dibanding berupa impor mesin, perlengkapan transportasi, dan bahan
pencapaian triwulan sebelumnya sebesar -9,14% (yoy). bakar industri.

Melemahnya kinerja investasi juga tercermin pertumbuhan Selain itu, kebutuhan pembiayaan untuk kegiatan investasi
PDRB lapangan usaha konstruksi yang juga melambat mengalami perlambatan pada triwulan I 2020. Pertumbuhan
menjadi 1,31% (yoy) pada triwulan laporan, lebih rendah dari kredit yang disalurkan bank umum untuk kegiatan investasi di
triwulan IV 2019 (5,43%; yoy). Realisasi pengadaan semen Jawa Tengah mengalami perlambatan menjadi 13,72% (yoy),
juga mengalami penurunan hingga -7,90% (yoy) dimana dari tumbuh 16,04% (yoy) pada triwulan sebelumnya.
pada triwulan sebelumnya masih tumbuh positif 0,60% (yoy). Padahal rata-rata tertimbang suku bunga kredit investasi
telah mengalami penurunan dari 9,67% menjadi 9,47%
pada periode laporan, menyesuaikan penurunan suku bunga
kebijakan Bank Indonesia. Penundaan investasi banyak
dilakukan oleh swasta melihat kondisi COVID-19 telah
menyebar hampir ke seluruh negara di dunia. Penundaan
proses impor barang modal pun harus terjadi karena negara
asal barang impor melakukan kebijakan lockdown.

Pada sisi swasta, melemahnya kegiatan investasi
terkonfirmasi dari hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU)

12 % 25 %, YOY % 12

10 20 12

8

6 15 11

4 10 11

2 5 10

-

(2) - 10

(4) (5) 9

(6)

(8) (10) 9

(10) (15) II III IV I II III IV I II III 8
I II III IV I II III IV I II III IV I I 2017 2018 2019 IV I

2017 2018 2019 2020 2020

PERTUMBUHAN TRIWULANAN (QTQ) PERTUMBUHAN TAHUNAN (YOY) RRT SUKU BUNGA KREDIT INVESTASI - SKALA KANAN KREDIT INVESTASI

Sumber: BPS Provinsi Jawa Tengah, diolah Sumber: Laporan Bank Umum

Grafik 1.18 Pertumbuhan Pembentukan Modal Tetap Bruto Grafik 1.20 Pertumbuhan Kredit Investasi dan Suku Bunga Kredit
Investasi

10 PERKEMBANGAN
EKONOMI MAKRO REGIONAL

LAPORAN20 %, SBT %, YOY 12 3 %, SBT
PEREKONOMIAN 2
PROVINSI JAWA TENGAH18 10 1
PERTANIAN0
PERTAMBANGAN168-1
INDUSTRI-2
PENGOLAHAN146-3
PENGADAAN-4
LISTRIK124
KONSTRUKSI
PERDAGANGAN102
T RANSPORTASI
AKOMODASI80
DAN RESTORANIV I
INFORMASI DAN6
KOMUNIKASI2020
4

2

- IV I II III
I II III IV I II III 2019

2017 2018 PMTB - SKALA KANAN

SBT REALISASI INVESTASI (SKDU) TRIWULAN IV 2019 TRIWULAN I 2020

Grafik 1.21 Perkembangan SBT Realisasi Investasi (SKDU) dan Sumber: Biro Keuangan Provinsi Jawa Tengah, diolah
Pertumbuhan PDRB Investasi
Grafik 1.22 Perkembangan SBT Realisasi Investasi Berdasarkan

Sektor Usaha (hasil SKDU)

yang dilakukan Bank Indonesia. Berdasarkan hasil SKDU, pemerintah dalam mengembangkan infrastruktur untuk
Saldo Bersih Tertimbang (SBT) realisasi investasi pada triwulan meningkatkan kapasitas industri di Jawa Tengah. Pelaku
laporan tercatat 1,30%; lebih rendah dibandingkan triwulan usaha meyakini pasca COVID-19 berakhir, penjualan produk
sebelumnya yang sebesar 10,11%. Hasil survei menunjukkan dari Jawa Tengah akan meningkat. Meski tidak melakukan
bahwa perlambatan terjadi pada hampir di seluruh lapangan investasi yang besar, pihak swasta berupaya
usaha seperti pertanian, industri pengolahan, konstruksi, mempertahankan keberlangsungkan usaha sembari
perdagangan, transportasi, dan komunikasi. menunggu berakhirnya kondisi COVID-19 baik pada area
domestik maupun global.
Perlambatan kegiatan investasi juga tercermin dari hasil
kegiatan liaison pada triwulan laporan. Nilai likert scale (LS) Perilaku wait and see investor sebagaimana disebutkan di
realisasi investasi triwulan laporan sebesar 0,80, menurun atas, tercermin dari perlambatan realisasi penanaman
dibanding LS triwulan sebelumnya sebesar 0,97. Beberapa modal yang terjadi sejak triwulan II 2019. Perlambatan
investasi yang telah dilakukan perusahaan tekstil pada tahun realisasi penanaman modal terjadi pada investasi yang
2019 hingga awal tahun 2020, tidak dapat menghasilkan berasal dari pihak asing maupun dari dalam negeri. Pada
nilai tambah sesusai harapan dikarenakan menurunnya triwulan I 2020 penanaman modal asing di Jawa Tengah
permintaan. Selain tekstil, beberapa kontak liaison di bidang adalah sebesar USD244,60 juta; atau tumbuh negatif
jasa keuangan dan kayu olahan menunda sejumlah investasi 67,59% (yoy), lebih rendah dibanding triwulan IV 2019
yang direncanakan karena wabah COVID-19. yang tumbuh -31,73% (yoy). Sementara itu, nilai
penanaman modal dalam negeri pada triwulan laporan
Meskipun terdapat pelemahan kegiatan investasi, optimisme sebesar Rp4,19 triliun; terkontraksi 46,54% (yoy),
pelaku usaha terhadap kondisi perekonomian ke depan masih mengalami perbaikan dibanding triwulan sebelumnya
terjaga dengan baik. Produk industri Jawa Tengah masih yang sebesar -89,34% (yoy).
sangat diminati masyarakat global. Hal ini didukung peran

IV 1,2 LS
2019 1,0
0,8
I 0,6
2020 0,4
0,2
0,0 II III IV I II III IV I II III IV I
2017 2018 2019 2020
I

NAIK TETAP TURUN

Sumber: Bank Indonesia, diolah Sumber: Bank Indonesia, diolah

Grafik 1.23 Hasil Liaison Pada Komponen Investasi Grafik 1.24 Likert Scale Investasi (Hasil Liaison)

PERKEMBANGAN 11
EKONOMI MAKRO REGIONAL

350 %,YOY 18 %YOY %YOY 5.000 LAPORAN
300 16 4.000 PEREKONOMIAN
PROVINSI JAWA TENGAH
250 14

200 12
10 3.000
150
8
100 2.000

50 6

0 4 1.000
2

-50 00
-2
-100

-150 -4 -1.000
I II III IV I II III IV I
I II III IV I II III IV I II III IV I
2017 2018 2019 2020
2018 2019 2020

PMA PMDN PERT. EKSPOR NONMIGAS PERT. EKSPOR MIGAS-RHS

Sumber: Badan Koordinasi Penanaman Modal, diolah Sumber: BPS Provinsi Jawa Tengah

Grafik 1.25 Realisasi Penanaman Modal Asing dan Dalam Negeri Grafik 1.27 Perumbuhan Ekspor Luar Negeri Jawa Tengah per Jenis
Komoditas

1.1.1.3 Ekspor dan Impor Luar Negeri mencapai 45,83%, serta kayu dan barang dari kayu (SITC 24,
1.1.1.3.1 Ekspor Luar Negeri 63, dan 82) dengan pangsa 18,98%. Selain kedua komoditas
tersebut, ekspor bahan makanan (SITC 0), ekspor permesinan
Di tengah penyebaran wabah COVID-19 secara global, dan alat transportasi (SITC 7), serta ekspor kimia (SITC 5) juga
ekspor luar negeri Jawa Tengah mampu tumbuh 4,62% turut berperan walaupun dengan pangsa masing-masing
(yoy) pada triwulan I 2020. Kinerja ekspor luar negeri yang berada di bawah 10%. Komposisi ini relatif persisten
mengalami peningkatan jika dibandingkan triwulan selama beberapa tahun terakhir.
sebelumnya yang tumbuh -0,62% (yoy). Secara triwulanan,
ekspor luar negeri pada triwulan I 2020 tumbuh positif 4,31% Sebagai komoditas ekspor dengan nilai pangsa terbesar di
(qtq), atau lebih baik dibanding pertumbuhan pada triwulan Jawa Tengah, ekspor TPT menjadi pendorong utama
yang sama tahun sebelumnya (-0,92%; qtq). Peningkatan penurunan ekspor nonmigas. Pada triwulan I 2020, ekspor
kinerja ekspor didorong peningkatan ekspor migas dari Jawa TPT tercatat tumbuh -6,54% (yoy), lebih rendah dibanding
Tengah, melanjutkan kinerja tinggi sejak triwulan III 2019. triwulan sebelumnya (3,79%; yoy). Penurunan tersebut
Sedangkan, ekspor nonmigas justru mengalami penurunan terutama berasal dari berkurangnya ekspor tekstil berupa
yang didorong terganggunya rantai pasokan global. benang dan kain yang tumbuh -25,73% (yoy) pada triwulan
Beberapa produk ekspor luar negeri Jawa Tengah laporan, lebih rendah dibanding pertumbuhan triwulan IV
membutuhkan bahan baku dari luar negeri terutama 2019 (-7,93%; yoy). Selain itu, ekspor pakaian jadi juga
Tiongkok yang terkena wabah COVID-19 sejak akhir tahun melemah dengan tumbuh -0,04% (yoy) dimana pada
2019. Di sisi lain, sebagian negara tujuan ekspor membatasi triwulan sebelumnya berhasil tumbuh positif 7,72% (yoy).
masuknya barang dagangan untuk mengendalikan Produk-produk TPT Jawa Tengah terhambat proses ekspor
penyebaran virus. yang menerapkan kebijakan baru pencegahan COVID-19 dan
kebijakan lockdown di negara tujuan ekspor terutama Eropa
Ekspor luar negeri nonmigas Jawa Tengah didominasi oleh sejak Maret 2020.
ekspor komoditas tekstil dan produk tekstil atau TPT (SITC
kode 26, 65, dan 84) dengan pangsa pada triwulan laporan

50 % IV 47,26 19,13 7,41 2,89 2,20 21,12
40 2019
30 % % % % % %
20
10 I 45,83 18,98 6,22 2,05 5,40 5,40
2020
- % % % % % %
(10)
(20) II III IV I II III IV I II III IV I
(30) 2017 2018 2019 2020

I

PERTUMBUHAN TRIWULANAN (QTQ) PERTUMBUHAN TAHUNAN (YOY) TPT (SITC 65,84) MEBEL DAN KAYU OLAHAN (SITC 24,63,82) BAHAN MAKANAN (SITC 0)
KIMIA (SITC 5) PERMESINAN DAN ALAT TRANSPORTASI (SITC 7) LAINNYA

Sumber: BPS Provinsi Jawa Tengah Sumber: Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, diolah

Grafik 1.26 Pertumbuhan PDRB Ekspor Luar Negeri Grafik 1.28 Komposisi Ekspor Luar Negeri Nonmigas Berdasarkan
Komoditas

12 PERKEMBANGAN
EKONOMI MAKRO REGIONAL

LAPORAN 1.200 USD JUTA %, YOY 45 200 JUTA TON % YOY 40
PEREKONOMIAN 40
PROVINSI JAWA TENGAH 1.000 35 30
30
800 25 100 20
20
600 15 10
10
400 II III IV I II III IV I II III 5 - II III IV I II III IV I II III 0
I 2017 0 I 2017
-5 -10
2018 2019 -10 2018 2019
-15 -20

IV I -30
2020 IV I

2020

NILAI EKSPOR PERTUMBUHAN TAHUNAN VOLUME EKSPOR PERTUMBUHAN TAHUNAN

Sumber: Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, diolah Sumber: Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, diolah

Grafik 1.29 Pertumbuhan Nilai Ekspor TPT Grafik 1.30 Pertumbuhan Volume Ekspor TPT

Hasil liaison Bank Indonesia menunjukkan bahwa tingkat baik dibanding triwulan sebelumnya sebesar -16,20% (yoy).
permintaan produk TPT masih cukup baik bahkan Sementara ekspor komoditas barang olahan kayu dan gabus
kecenderungan yang terus meningkat. Kebutuhan akan tumbuh 0,06% (yoy). Meski tumbuh tipis, pertumbuhan
sandang tetap ada meski terjadi wabah COVID-19. Sebagai ekspor barang olahan kayu dan gabus pada triwulan I 2020
salah satu kebutuhan pokok manusia, perkembangan mode masih lebih baik dibanding -11,95% (yoy) pada triwulan
sandang menjadi salah satu faktor peningkatan permintaan sebelumnya.
produk TPT. Namun, penyesuaian proses ekspor dan
kebijakan lockdown negara tujuan, menjadi kendala utama Ditinjau lebih jauh, ekspor komoditas kayu dan barang dari
penurunan ekspor TPT pada triwulan I 2020. Penurunan kayu terutama ditujukan untuk negara kawasan Eropa
terbesar terjadi pada wilayah tujuan utama ekspor TPT Jawa (25,36%), Amerika Serikat (25,25%), Jepang (9,77%),
Tengah yaitu Amerika Serikat dan kawasan Eropa. Sementara, Tiongkok (9,47%), Taiwan (4,85%), serta ASEAN (5,97%).
ekspor ke Jepang relatif masih terjaga. Pelaku usaha masih Pada triwulan laporan, perbaikan ekspor komoditas ini terjadi
optimis bahwa penurunan ekspor pada triwulan I 2020 beberapa negara seperti Amerika Serikat, Jepang, Taiwan,
bersifat hanya penundaan dimana penjualan akan bergeser dan ASEAN. Sementara, untuk pasar Tiongkok dan Eropa
pada saat wabah COVID-19 telah mereda. mengalami penurunan pengiriman ekspor kayu, olahan kayu,
dan furnitur.
Berbeda dengan TPT, kinerja ekspor kayu dan barang dari
kayu Jawa Tengah pada triwulan laporan mengalami Dari total ekspor luar negeri, mitra dagang utama Jawa
perbaikan dibandingkan triwulan lalu, meski masih tumbuh Tengah untuk ekspor nonmigas masih belum mengalami
negatif. Secara nilai, ekspor komoditas tersebut masih perubahan dibandingkan periode sebelumnya. Meskipun
mencatatkan pertumbuhan negatif 2,85% (yoy), lebih baik begitu, terjadi penurunan pangsa ekspor pada negara
dibanding pertumbuhan triwulan sebelumnya sebesar dengan dampak COVID-19 yang tinggi seperti Eropa dan
-8,10% (yoy). Perbaikan kinerja tersebut terjadi pada ekspor Tiongkok. Pangsa ekspor tujuan Eropa dan Tiongok pada
komoditas kayu dan olahan kayu dan gabus. Secara nilai, triwulan I 2020 masing-masing sebesar 16,74% dan 6,90%,
ekspor komoditas kayu tumbuh sebesar -13,46% (yoy), lebih turun dari pangsa pada triwulan sebelumnya yang sebesar
16,92% dan 8,40%. Tujuan ekspor dengan pangsa terbesar

500 USD JUTA %,YOY 20 360 JUTA TON %,YOY 20

10 330
400 300 10

0 270
0
300
-10 240

210 -10
180

200 -20 150 II III IV I II III IV I II III -20
I II III IV I II III IV I II III IV I I 2017 2018 2019 IV I

2017 2018 2019 2020 2020

NILAI EKSPOR PERTUMBUHAN TAHUNAN VOLUME EKSPOR PERTUMBUHAN TAHUNAN

Sumber: Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, diolah Sumber: Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, diolah

Grafik 1.31 Pertumbuhan Nilai Ekspor Kayu Grafik 1.32 Pertumbuhan Volume Ekspor Kayu

PERKEMBANGAN 13
EKONOMI MAKRO REGIONAL

50 %, YOY LAPORAN
PEREKONOMIAN
40 PROVINSI JAWA TENGAH

IV 34,31 7,03 9,48 8,40 16,92 23,87 30
2019
% % % % % %

20

10

0

-10

I 36,23 6,13 11,51 6,90 16,74 22,49 -20
2020
% % % % % % -30
I
II III IV I II III IV I II III IV I
2017 2018 2019 2020

AS ASEAN JEPANG TIONGKOK EROPA LAINNYA AS TIONGKOK EROPA JEPANG ASEAN

Sumber: Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, diolah Sumber: Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, diolah

Grafik 1.33 Struktur Ekspor Nonmigas Berdasarkan Negara Tujuan Grafik 1.34 Pertumbuhan Ekspor Nonmigas Berdasarkan Negara Tujuan

yaitu Amerika Serikat dengan pangsa 36,23%. Sementara, mengalami tumbuh negatif, tingkat pertumbuhan yang lebih
terjadi peningkatan pangsa ekspor ke Jepang di tengah tinggi mendorong masih tingginya defisit neraca
penurunan ekspor ke Eropa dan Tiongkok, dengan pangsa perdagangan luar negeri Jawa Tengah. Secara triwulanan,
pada triwulan I 2020 sebesar 11,51. impor luar negeri mencatatkan pertumbuhan sebesar -5,94%
(qtq), lebih tinggi dibanding triwulan yang sama tahun 2019
Ekspor nonmigas ke Amerika Serikat yang merupakan negara yang tumbuh -14,96% (qtq).
tujuan dengan pangsa terbesar mengalami perlambatan
pada triwulan laporan dengan tumbuh 9,25% (yoy), lebih Pada triwulan laporan, kinerja impor luar negeri terutama
rendah dibanding triwulan IV 2019 (11,33%; yoy). didorong oleh peningkatan impor migas dan nomigas. Impor
Pertumbuhan ekspor nonmigas Jawa Tengah ke Tiongkok migas Jawa Tengah pada triwulan laporan mencatatkan
dan Eropa juga menunjukkan pelemahan, yaitu masing- pangsa sebesar 33,93% dari total impor Jawa Tengah,
masing menjadi tumbuh -14,95% (yoy) dan -1,47% (yoy), sedangkan pangsa impor komoditas nonmigas yaitu 66,07%.
lebih rendah dibanding 7,57% (yoy) dan 7,36% (yoy) pada Impor komoditas migas masih memiliki peran signifikan
triwulan sebelumnya. Sementara ekspor nonmigas ke negara terhadap total impor di Jawa Tengah. Hal tersebut terkait
mitra dagang utama lain seperti Jepang mengalami perbaikan dengan pemenuhan kebutuhan bahan baku industri
meski masih kontraksi dengan tumbuh -6,38% (yoy), lebih pengilangan minyak di Cilacap, yang merupakan salah satu
baik dibanding triwulan IV 2019 tumbuh -22,64% (yoy). kilang minyak terbesar di Indonesia dengan kapasitas
produksi 348.000 barel/hari. Unit pengolahan ini bernilai
1.1.1.3.2 Impor Luar Negeri strategis karena memasok 33,3% kebutuhan BBM nasional,
atau 60% kebutuhan BBM di Pulau Jawa.
Kinerja impor luar negeri Jawa Tengah mengalami
peningkatan pada triwulan I 2020, meskipun masih Impor luar negeri Jawa Tengah untuk komoditas migas
tumbuh negatif seperti triwulan sebelumnya. Pada mengalami peningkatan secara nominal pada triwulan I
periode laporan, impor luar negeri Jawa Tengah tercatat 2020. Pada periode laporan, impor migas tercatat tumbuh
tumbuh sebesar -0,56% (yoy), lebih tinggi dibanding triwulan 6,03% (yoy), lebih tinggi dibanding pertumbuhan impor
sebelumnya yang tumbuh sebesar -10,10% (yoy). Walaupun migas triwulan IV 2019 sebesar -5,71% (yoy). Penambahan
impor migas dilakukan untuk memenuhi kebutuhan
60 % domestik dikarenakan produksi kilang minyak di Cilacap tidak
setinggi triwulan sebelumnya.
50

40

30

20 Harga minyak dunia menunjukkan penurunan di awal 2020.
Rata-rata harga minyak WTI dan Minas masing-masing turun
10 menjadi USD45,97 dan USD51,39 per barel, dibandingkan
triwulan sebelumnya yang sebesar USD56,95 dan USD62,05
0 per barel. Penurunan harga minyak di awal tahun disebabkan
pandemi COVID-19 yang membuat banyak negara harus
-10

-20

-30
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

2016 2017 2018 2019

PERTUMBUHAN TAHUNAN (YOY) PERTUMBUHAN TRIWULANAN (QTQ)

Sumber : BPS Provinsi Jawa Tengah

Grafik 1.35 Pertumbuhan PDRB Impor Luar Negeri

14 PERKEMBANGAN
EKONOMI MAKRO REGIONAL

LAPORAN 4,500 USD JUTA 100 %, YOY
PEREKONOMIAN
PROVINSI JAWA TENGAH 4,000 80

3,500 60

3,000 40

2,500 20

2,000 0

1,500 -20

1,000

500 -40

0 -60 II III IV I II III IV I II III IV I
I II III IV I II III IV I II III IV I I 2017 2018 2019 2020

2017 2018 2019 2020 NONMIGAS MIGAS TOTAL

NONMIGAS MIGAS

Sumber : BPS Provinsi Jawa Tengah, diolah Sumber : BPS Provinsi Jawa Tengah, diolah

Grafik 1.36 Perkembangan Impor Jawa Tengah Grafik 1.37 Pertumbuhan Impor Migas dan Nonmigas Jawa Tengah

3.000 USD JUTA

2.500

IV 57,32 30,60 12,08 2.000
2019
% % %

1.500

1.000

I 57,67 31,05 11,27 500
2020
% % % -
I
II III IV I II III IV I II III IV I
2017 2018 2019 2020

BAHAN BAKU BARANG MODAL BARANG KONSUMSI BAHAN BAKU BARANG MODAL BARANG KONSUMSI

Sumber: Badan Pengelola Keuangan Daerah Provinsi Jawa Tengah, diolah Sumber: Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, diolah

Grafik 1.38 Struktur Impor Nonmigas Jawa Tengah Berdasarkan Jenis Grafik 1.39 Perkembangan Nilai Impor Provinsi Jawa Tengah
Pengeluaran Berdasarkan Jenis Pengeluaran

menerapkan lockdown dan pembatasan kegiatan di luar terutama dalam bentuk komoditas bahan makanan untuk
rumah. Selain itu, perang dagang antar negara penghasil industri dan bahan setengah jadi berupa serta ataupun bahan
minyak meningkatkan ketidakpastian di pasar komoditas. kimia. Kinerja industri makanan dan farmasi mengalami
peningkatan di tengah pandemi, mendorong peningkatan
Sejalan dengan impor migas yang tumbuh meningkat, pada kebutuhan bahan baku untuk berproduksi.
triwulan laporan komoditas nonmigas mencatatkan
peningkatan pertumbuhan. Pada triwulan I 2020, impor Sementara itu, penurunan impor barang modal dan konsumsi
nonmigas Jawa Tengah tercatat tumbuh negatif 18,02% didorong perlambatan aktivitas investasi dan konsumsi rumah
(yoy), lebih tinggi dibanding triwulan sebelumnya yang tangga akibat wabah COVID-19. Impor barang modal turun
tumbuh 19,27% (yoy). Impor komoditas nonmigas Jawa 30,61% (yoy), semakin dalam dibanding triwulan
Tengah dapat dikatakan cukup produktif. Impor tersebut sebelumnya -24,19% (yoy). Hal tersebut juga tercermin dari
utamanya ditujukan untuk kegiatan produktif, yaitu bahan melemahnya impor komoditas mesin dan alat transportasi
baku dengan pangsa mencapai 57,67% dari total impor yang tumbuh -27,90% (yoy) pada periode laporan, turun
nonmigas Jawa Tengah, dan impor barang modal dengan dibanding triwulan IV 2019 (-23,40%; yoy). Berdasarkan
pangsa 31,05%. Sementara itu, impor barang konsumsi komoditasnya, perlambatan impor permesinan terutama
memiliki pangsa 11,27%. Komposisi ini tidak banyak berubah
dalam beberapa periode terakhir. 160 %, YOY

140

120

Secara nilai, meningkatnya pertumbuhan impor nonmigas 100
triwulan laporan terutama didorong oleh akselerasi impor
bahan baku. Sementara impor barang modal dan barang 80
konsumsi mengalami perlambatan. Impor barang baku yang
memiliki pangsa terbesar mencatatkan pertumbuhan sebesar 60
-10,61% (yoy), meningkat dari triwulan sebelumnya yang
tumbuh -18,03% (yoy). Peningkatan impor tersebut 40

20

0

-20

-40

-60 II III IV I II III IV I II III IV I
I 2018 2019 2020

2017 BAHAN BAKU BARANG KONSUMSI

BARANG MODAL

Sumber: Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, diolah

Grafik 1.40 Pertumbuhan Nilai Impor Berdasarkan Jenis Penggunaan

PERKEMBANGAN 15
EKONOMI MAKRO REGIONAL

60 %, YOY %, YOY 160 300 %, YOY LAPORAN
250 PEREKONOMIAN
140 200 PROVINSI JAWA TENGAH
40 120

100 150
20 80

0 60 100
40 50
0
-20 20 -50
0

-40 -20
-40

-60 -60 -100
I I
II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I
2017 2018
2017 2018 2019 2020 2019 2020

TPT (SITC 65) BAHAN MAKANAN (SITC 0) MESIN (SITC 7)-SKALA KANAN AMERIKA SERIKAT ASEAN TIONGKOK EROPA JEPANG

Sumber: Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, diolah Sumber: Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, diolah

Grafik 1.41 Pertumbuhan Nilai Impor Berdasarkan Komoditas Grafik 1.42 Pertumbuhan Impor Provinsi Jawa Tengah Berdasarkan
Negara Asal

3,000 USD JUTA

IV 5,88 10,69 44,11 5,96 6,75 26,61 2,500
2019
% % % % % %

2,000

1,500

1,000

I 6,83 11,62 34,64 5,96 11,13 29,82 500
2020
% % % % % %

- II III IV I II III IV I II III IV I
I 2017 ASEAN 2018 2019 2020

AS ASEAN TIONGKOK EROPA JEPANG LAINNYA AMERIKA SERIKAT TIONGKOK EROPA JEPANG

Sumber: Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, diolah Sumber: Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, diolah

Grafik 1.43 Pangsa Negara Asal Impor Jawa Tengah Grafik 1.44 Perkembangan Nilai Impor Provinsi Jawa Tengah
Berdasarkan Negara Asal

berupa mesin industri dan perlengkapan, mesin listrik, dan mitra dagang impor utama Jawa Tengah. Sementara itu,
mesin perkantoran termasuk pemrosesan data. impor negara mitra dagang alternatif mengalami
pertumbuhan yaitu Jepang (8,24%, yoy), Amerika Serikat
Selanjutnya, impor barang konsumsi yang memiliki pangsa (5,44%, yoy), dan ASEAN (3,82%, yoy).
terkecil terhadap total impor Jawa Tengah, tercatat
mengalami perlambatan. Pada triwulan laporan, impor 1.1.1.4 Net Ekspor Antardaerah
barang konsumsi tercatat tumbuh 3,75% (yoy), lebih rendah
dibanding triwulan IV yang tumbuh 8,90% (yoy). Pada triwulan laporan, pertumbuhan net ekspor
Perlambatan impor barang konsumsi utamanya dipengaruhi antardaerah melambat dengan tumbuh sebesar -0,95%
oleh penurunan impor bahan pangan, makanan jadi, dan (yoy), menurun dibanding triwulan IV 2019 yang
perlengkapan kendaraan. Pembatasan aktivitas di luar rumah tumbuh -0,14% (yoy). Perbaikan tersebut diindikasikan
membuat konsumsi lebih terbatas dibanding periode-periode berasal dari perlambatan ekspor antardaerah yang lebih
sebelumnya. tinggi dibanding perlambatan impor antardaerah.

Secara keseluruhan, impor nonmigas Jawa Tengah terutama Sebagai salah satu daerah dengan produksi pertanian dan
berasal dari Tiongkok dengan pangsa 34,64% dimana angka industri yang tinggi, Jawa Tengah menjadi sumber kebutuhan
tersebut turun signifikan dibanding triwulan sebelumnya konsumsi maupun produksi di daerah lain. Namun, kondisi
yang mencapai 44,11%. Kebijakan lockdown pemerintah penyebaran COVID-19 dan penurunan produksi pertanian
Tiongkok lebih awal dibanding negara lainnya mendorong mempengaruhi kinerja ekspor antardaerah. Pembatasan
pergeseran sumber impor. Para importir mencari alternatif sosial tidak hanya membatasi konsumsi masyarakat Indonesia
negara impor ke negara yang selama ini telah menjadi mitra namun juga produktivitas dalam bekerja. Hal ini tercermin
dagang seperti Jepang (11,13%) dan ASEAN (11,62%), dari lemahnya Indeks Penjualan Riil (IPR) di daerah mitra
maupun Amerika Serikat (6,83%). Pada periode laporan, dagang daerah Jawa Tengah yaitu Jawa Bara dan Jawa Timur.
perlambatan pertumbuhan impor luar negeri terutama IPR Jawa Barat menurun dari 1,54% (yoy) menjadi -4,62%
bersumber dari Tiongkok (-31,88%, yoy) yang merupakan (yoy) sedangkan IPR Jawa Timur melambat dari

16 PERKEMBANGAN
EKONOMI MAKRO REGIONAL

LAPORAN 600 % 60 %YOY
PEREKONOMIAN 500 I
PROVINSI JAWA TENGAH 400 50
300
200 40
100
30
-
(100) 20
(200)
10

0

-10

-20

II III IV I II III IV I II III IV I -30 II III IV I II III IV I II III IV I
2020 I 2017 2018 2019 2020

2017 2018 2019 IPR JATIM

PERTUMBUHAN TRIWULANAN (QTQ) PERTUMBUHAN TAHUNAN (YOY) IPR JATENG IPR JABAR IPR DKI

Sumber: BPS Provinsi Jawa Tengah Sumber: Bank Indonesia, diolah

Grafik 1.45 Pertumbuhan PDRB Net Ekspor Antardaerah Grafik 1.46 Indeks Penjualan Riil

12,99% (yoy) menjadi 8,52% (yoy). Kedua provinsi tersebut 1.1.2 Perkembangan Ekonomi Sisi Lapangan Usaha
merupakan daerah yang menerapkan kebijakan membatasi
aktivitas sosial untuk mencegah penyebaran COVID-19. Perekonomian Jawa Tengah bersumber dari tiga
Sementara itu, daerah dengan kasus COVID-19 tertinggi di lapangan usaha utama, yaitu industri pengolahan
Indonesia yaitu DKI Jakarta melakukan kebijakan lebih ketat (34,44%); perdagangan besar-eceran dan reparasi mobil-
terhadap aktivitas masyarakat. Mengingat daerah tersebut sepeda motor (13,62%); serta pertanian, kehutanan dan
bukan merupakan produsen bahan makanan utama maka perikanan (13,44%). Komposisi ini tidak banyak mengalami
kebutuhan didatangkan dari daerah lain termasuk Jawa perubahan dari periode sebelumnya.
Tengah. Hal ini mendorong IPR DKI Jakarta mengalami
peningkatan di tengah wabah COVID-19 dari -3,13% (yoy) Pada triwulan I 2020, perlambatan pertumbuhan ekonomi
menjadi 0,25% (yoy) pada triwulan I 2020. Jawa Tengah terjadi pada blapangan usaha utama Provinsi
Jawa Tengah, yaitu industri pengolahan, pertanian,
Di sisi lain, impor antardaerah ke Jawa Tengah cenderung konstruksi, dan perdagangan besar dan eceran. Sektor
melemah karena aktivitas masyarakat yang terbatas. Tidak lainnya seperti penyediaan akomodasi dan makan minum,
hanya aktivitas yang lebih banyak dilakukan di rumah, namun transportasi dan pergudangan, jasa perusahaan, dan
kegiatan-kegiatan yang melibatkan orang banyak menjadi administrasi pemerintahan turut terdampak penyebaran
dibatalkan seperti resepsi pernikahan, konser musik, maupun COVID-19. Di sisi lain, lapangan usaha pertambangan dan
event kejuaran olahraga. Kebutuhan akan bahan makanan informasi dan komunikasi mampu tumbuh lebih baik
dan lainnya sangat tinggi pada kegiatan tersebut. dibanding triwulan sebelumnya.

Tabel 1.5 PDRB Provinsi Jawa Tengah ADHB 2010 menurut Lapangan Usaha (Rp Miliar)

LAPANGAN USAHA 2018* 2018* 2019** 2019** 2020**
IV I
178,359 I II III IV 184,253
38,348 32,321 33,728 46,010
A PERTANIAN. KEHUTANAN. DAN PERIKANAN 8,323 45,904 47,057 51,293 39,999 8,677
B PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 436,477 8,270 8,557 468,992
C INDUSTRI PENGOLAHAN 112,127 1,225 8,548 8,352 1,294 117,858
D PENGADAAN LISTRIK DAN GAS 321 744 112,495 120,364 791 323
E PENGADAAN AIR. PENGELOLAAN SAMPAH. LIMBAH DAN DAUR ULANG 187 312 116,613 119,520 344 210
F KONSTRUKSI 136,154 190 210 147,206
G PERDAGANGAN BESAR DAN ECERAN; REPARASI MOBIL DAN SEPEDA MOTOR 36,001 172,954 313 325 187,181 35,531
H TRANSPORTASI DAN PERGUDANGAN 44,477 34,940 38,472 46,613
I PENYEDIAAN AKOMODASI DAN MAKAN MINUM 10,414 39,593 44,919 196 195 47,275 43,869 10,912
J INFORMASI DAN KOMUNIKASI 10,132 39,507 10,417 11,380 43,670 10,993
K JASA KEUANGAN DAN ASURANSI 11,564 43,964 10,414 35,463 38,331 11,388 49,587 13,412
L REAL ESTATE 37,488 11,997 12,827 39,406 10,670
M.N JASA PERUSAHAAN 9,599 21,450 47,087 47,900 10,331 22,920
O ADMINISTRASI PEMERINTAHAN. PERTAHANAN DAN JAMINAN SOSIAL WAJIB 5,474 9,636 5,825
P JASA PENDIDIKAN 1,289 5,022 5,582 11,030 11,043 5,829 5,712 1,471
Q JASA KESEHATAN DAN KEGIATAN SOSIAL 9,216 34,653 1,355 1,461 36,436 8,848
R.S.T.U JASA LAINNYA 14,927 57,041 8,519 10,849 11,018 9,557 62,940 15,918
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 3,002 11,301 14,686 16,693 12,295 3,340
5,237 20,201 2,946 12,293 12,470 3,234 22,177 5,613
320,636 1,268,455 5,318 5,627 1,362,457 342,223
327,899 9,542 9,898 343,548

5,721 5,789

1,439 1,458

9,320 9,041

15,490 16,070

3,048 3,068

5,596 5,635

339,605 351,406

*Angka Sementara **Angka Sangat Sementara
Sumber : BPS Provinsi Jawa Tengah, diolah

PERKEMBANGAN 17
EKONOMI MAKRO REGIONAL

Tabel 1.6 PDRB Provinsi Jawa Tengah ADHK 2010 menurut Lapangan Usaha (Rp Miliar) LAPORAN
PEREKONOMIAN
LAPANGAN USAHA 2018* 2018* 2019** 2019** 2020** PROVINSI JAWA TENGAH
IV I
A PERTANIAN, KEHUTANAN, DAN PERIKANAN 121.557 I II III IV 123.214
B PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 25.825 20.856 21.557 29,971
C INDUSTRI PENGOLAHAN 5.331 30.762 32.447 33.776 26.229 5,633
D PENGADAAN LISTRIK DAN GAS 322.201 5.317 5.440 338.938
E PENGADAAN AIR, PENGELOLAAN SAMPAH, LIMBAH DAN DAUR ULANG 81.876 1.029 5.457 5.343 1.085 83,794
F KONSTRUKSI 270 659 81.795 86.199 688 274
G PERDAGANGAN BESAR DAN ECERAN; REPARASI MOBIL DAN SEPEDA MOTOR 166 262 84.665 86.278 287 173
H TRANSPORTASI DAN PERGUDANGAN 98.394 168 174 103.262
I PENYEDIAAN AKOMODASI DAN MAKAN MINUM 25.521 136.588 265 272 144.758 24,916
J INFORMASI DAN KOMUNIKASI 34.902 24.594 26.906 35,675
K JASA KEUANGAN DAN ASURANSI 32.121 35.067 173 173 36.316 34.848
L REAL ESTATE 8.378 30.667 33.470 8,627
M,N JASA PERUSAHAAN 7.840 45.501 8.371 24.899 26.864 9.011 50.789 8,358
O ADMINISTRASI PEMERINTAHAN, PERTAHANAN DAN JAMINAN SOSIAL WAJIB 11.874 25.636 8.039 8.684 26.535 13,713
P JASA PENDIDIKAN 6.497 17.798 12.324 36.464 36.912 13.120 18.782 7,146
Q JASA KESEHATAN DAN KEGIATAN SOSIAL 4.522 6.510 6.933 4,759
R,S,T,U JASA LAINNYA 3.609 4.584 8.719 8.748 4.765 3.990 1,011
918 24.138 1.011 25.034 6,091
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 6.492 36.286 959 8.311 8.436 6.691 39.041 9,623
*Angka Sementara **Angka Sangat Sementara 9.406 5.975 10.249 2,319
Sumber : BPS Provinsi Jawa Tengah, diolah 2.163 8.188 9.203 12.601 12.745 2.274 8.738 4,373
4.118 15.937 2.122 4.414 17.376 246,458
236.097 941.164 4.168 6.422 6.670 248.704 992.106
240.219
4.692 4.741

1.009 1.010

6.204 6.163

9.618 9.971

2.167 2.175

4.383 4.411

248.495 254.687

Tabel 1.7 Pertumbuhan Tahunan PDRB Provinsi Jawa Tengah berdasarkan ADHK menurut Lapangan Usaha (%, YOY)

LAPANGAN USAHA 2018* 2018* 2019** 2019** 2020**
IV I
A PERTANIAN, KEHUTANAN, DAN PERIKANAN 2,62 I II III IV 1,36
B PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 2,12 2,45 3,36 -2.57
C INDUSTRI PENGOLAHAN 0,24 4,35 1,13 4,65 -1,55 1,56 5,19 5.93
D PENGADAAN LISTRIK DAN GAS 4,31 5,36 5,94 2,04 5,48 2.45
E PENGADAAN AIR, PENGELOLAAN SAMPAH, LIMBAH DAN DAUR ULANG 6,25 4,88 4,16 3,14 2,46 5,28 4,42 4.60
F KONSTRUKSI 2,74 6,07 6,21 6,05 4,95 3.04
G PERDAGANGAN BESAR DAN ECERAN; REPARASI MOBIL DAN SEPEDA MOTOR 4,85 5,77 2,61 4,53 6,78 5,01 5,98 1.31
H TRANSPORTASI DAN PERGUDANGAN 6,56 7,55 5,31 5,43 8,49 1.73
I PENYEDIAAN AKOMODASI DAN MAKAN MINUM 10,07 8,17 6,80 4,81 4,83 4,05 9,14 3.06
J INFORMASI DAN KOMUNIKASI 6,95 12,39 9,92 7,56 11,62 3.98
K JASA KEUANGAN DAN ASURANSI 9,53 3,58 5,99 5,35 4,68 10,78 3,51 11.27
L REAL ESTATE 2,73 5,58 12,15 10,49 5,53 9.77
M,N JASA PERUSAHAAN 4,69 9,48 2,64 3,45 5,55 6,70 10,54 3.82
O ADMINISTRASI PEMERINTAHAN, PERTAHANAN DAN JAMINAN SOSIAL WAJIB 6,47 3,58 4,27 5,38 3,71 5.35
P JASA PENDIDIKAN 5,74 7,76 8,76 6,55 6,59 10,24 7,59 1.94
Q JASA KESEHATAN DAN KEGIATAN SOSIAL 9,75 8,80 2,98 3,07 6,72 4.56
R,S,T,U JASA LAINNYA 11,49 9,45 7,35 8,32 8,27 8,96 9,02 9.29
9,71 5,31 9,01 5,12 5,41 4.93
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 5,26 9,68 9,39 10,33 7,19 2.60
*Angka Sementara **Angka Sangat Sementara 5,13 5,34
Sumber : BPS Provinsi Jawa Tengah, diolah 12,41 11,52

0,18 4,47

6,26 6,22

9,66 13,53

4,68 4,16

7,19 6,82

7,89 5,11

9,99 9,32

5,52 5,64

1.1.2.1 Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan produksi padi yang tidak setinggi tahun sebelumnya. Kondisi
kemarau panjang di tahun 2019 menyebabkan proses tanam
Lapangan usaha pertanian, kehutanan, dan perikanan padi tidak berlangsung optimal. Hal ini menyebabkan luas
tumbuh -2,57% (yoy), berbalik arah dari triwulan IV panen padi mengalami penurunan drastis. Meski padi
2019 yang tercatat tumbuh 1,56% (yoy). Secara mengalami penurunan, komoditas lainnya masih tumbuh
triwulanan, lapangan usaha ini tumbuh 14,27% (qtq), lebih positif. Tidak hanya tanaman pangan selain padi seperti
rendah dibandingkan triwulan yang sama pada tahun jagung dan kedelai, produksi tanaman sayur-sayuran dan
sebelumnya sebesar 19,12% (qtq). buah-buahan masih cukup baik selama triwulan I 2020.

Kinerja lapangan usaha pertanian yang tumbuh melambat Berdasarkan monitoring BMKG selama triwulan I 2020, curah
pada triwulan laporan terutama dipengaruhi oleh subsektor hujan di Jawa Tengah tercatat mengalami peningkatan yang
tanaman pangan terutama komoditas padi. Berdasarkan hasil
FGD, perlambatan di triwulan I 2020 disebabkan oleh

18 PERKEMBANGAN
EKONOMI MAKRO REGIONAL

LAPORAN 30 % 6.000 mm %, YOY 40
PEREKONOMIAN 20 5.000 20
PROVINSI JAWA TENGAH 10 4.000
3.000 0
- II III IV I II III IV I II III IV I 2.000 II III IV I II III IV I II III
(10) 2020 1.000 2017 -20
(20)
(30) 0 -40
I
I -60

2017 2018 2019 2018 2019 -80

-100
IV I

2020

PERTUMBUHAN TRIWULANAN (QTQ) PERTUMBUHAN TAHUNAN (YOY) CURAH HUJAN PERTUMBUHAN CURAH HUJAN - SKALA KANAN

Sumber: BPS Provinsi Jawa Tengah Sumber: BMKG, diolah

Grafik 1.47 Pertumbuhan PDRB Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan Grafik 1.48 Curah Hujani di Jawa Tengah

signifikan dibanding triwulan sebelumnya. Curah hujan 45,36% (yoy). Dengan penurunan luas panen tersebut,
meningkat hingga 26,91% (yoy), lebih tinggi dari -40,30 produksi padi selama triwulan I 2020 diperkirakan turun
pada triwulan sebelumnya. Kondisi tersebut sangat baik pada 52,37% (yoy). Angka produksi padi yang diperkirakan
masa periode tanam komoditas tanaman pangan. Meskipun menurun menjadi ±2,0 juta ton GKG, lebih rendah dari
demikian, curah hujan yang tinggi berpotensi menurunkan triwulan I 2019 yang sekitar 3,7 juta ton GKG. Sejalan dengan
produksi tanaman bumbu-bumbuan di Jawa Tengah yang penurunan produksi padi akibat menurunnya luas panen,
menjadi lumbung nasional. sejak Januari 2020 komoditas beras mencatatkan inflasi
secara bulanan. Dengan peningkatan inflasi tersebut, level
Pada triwulan laporan, hasil panen komoditas padi yang harga yang beredar di masyarakat pada triwulan I 2020
merupakan komoditas pertanian utama Jawa Tengah meningkat dibanding periode yang sama pada 2019 atau
mengalami penurunan. Luas panen padi pada triwulan I 2020 tercatat inflasi sebesar 0,30% (yoy).
diperkirakan menjadi sekitar 349,2 ribu hektar, atau menurun
dari perkiraan luas panen triwulan yang sama tahun Perkembangan di lapangan usaha ini juga terkonfirmasi dari
sebelumnya seluas 629,2 ribu hektar. Data perkiraan dinas hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) Bank Indonesia,
pertanian menunjukkan penurunan luas panen sebesar yang menunjukkan adanya penurunan kegiatan usaha di

900.000 HEKTAR 60,00 %, YOY

800.000 40,00

700.000

600.000 20,00

500.000 0,00

400.000

300.000 -20,00

200.000

100.000 -40,00

0 -60,00
I II III IV I II III IV I II III IV I
I II III IV I II III IV I II III IV I
2017 2018 2019 2020
2017 2018 2019 2020

LUAS TANAM LUAS PANEN

Sumber: Dinas Pertanian TPH Provinsi Jawa Tengah Grafik 1.50 Pertumbuhan Luas Tanam dan Luas Panen Padi di Jawa Tengah

Grafik 1.49 Perkembangan Luas Tanam dan Panen Padi di Jawa Tengah

5,000 RIBU TON %, YOY 50 12 %,YOY %9
40 10 8
4,000 30 7
20 8 6
10
3,000 0 65
-10
-20 4 4
-30 3
-40
2,000 -50 22
-60
1,000 01
IV I 0
2020
-2 -1

- -4 -2
I I II III IV I II III IV I II III IV I

II III IV I II III IV I II III 2017 2018 2019 2020
2017
2018 2019

PRODUKSI PADI PERTUMBUHAN PRODUKSI PADI - SKALA KANAN PERTUMBUHAN TAHUNAN (YOY) SBT KEGIATAN USAHA - SKALA KANAN

Sumber: Dinas Pertanian TPH Provinsi Jawa Tengah, diolah Sumber: Bank Indonesia, BPS Provinsi Jawa Tengah, diolah

Grafik 1.51 Perkembangan Hasil Produksi Padi di Jawa Tengah Grafik 1.52 Perkembangan SBT Realisasi Kegiatan Usaha (SKDU)
dan Pertumbuhan PDRB Pertanian

PERKEMBANGAN 19
EKONOMI MAKRO REGIONAL

8 % YOY LAPORAN
PEREKONOMIAN
40 %, YOY % 14 PROVINSI JAWA TENGAH

35 12 6
30
25 10 4

20 8 2

15 6 -

10 4 (2)
5
02

-5 0 (4)
I II III IV I II III IV I II III IV I I

2017 2018 2019 2020 II III IV I II III IV I II III IV I
2020
2017 2018 2019

PERTUMBUHAN KREDIT PERTANIAN NPL PERTANIAN - SKALA KANAN PERTUMBUHAN TRIWULANAN (QTQ) PERTUMBUHAN TAHUNAN (YOY)

Grafik 1.53 Pertumbuhan dan NPL Kredit Pertanian Sumber: BPS Provinsi Jawa Tengah

Grafik 1.54 Pertumbuhan PDRB Industri Pengolahan

sektor pertanian. Dari hasil SKDU, SBT di sektor pertanian pelemahan. Hal tersebut diindikasikan oleh perlambatan
tercatat turun dari 2,44% pada triwulan IV 2019 menjadi - pertumbuhan konsumsi rumah tangga Jawa Tengah dari
0,12% pada periode laporan. Meskipun kinerja sektor 4,36% (yoy) menjadi 3,46% (yoy) pada periode laporan.
pertanian mengalami penurunan, penyaluran kredit Pelemahan kinerja industri pengolahan nonmigas ini juga
perbankan ke sektor pertanian tercatat meningkat. Pada sesuai dengan pola konsumsi pada awal tahun, dimana
triwulan laporan, penyaluran kredit ke sektor pertanian Jawa permintaan barang dan jasa oleh masyarakat cenderung
Tengah tumbuh 28,63% (yoy), lebih tinggi dari triwulan melemah. Permintaan global akan produk nonmigas Jawa
sebelumnya (22,33%, yoy). Tengah sebenarnya masih kuat, namun karantina yang
dilakukan negara tujuan ekspor membuat produk ekspor
1.1.2.2 Industri Pengolahan tertunda pengirimannya. Hal ini tercermin dari pelemahan
ekspor luar negeri nonmigas Jawa Tengah yang menurun
Sebagai lapangan usaha dengan pangsa terbesar, hingga 0,70% (yoy).
penurunan kinerja industri pengolahan menjadi
penyebab utama perlambatan ekonomi di Jawa Tengah Perkembangan industri pengolahan secara keseluruhan
pada triwulan I 2020. Pada periode awal tahun, kinerja sejalan dengan hasil kegiatan liaison yang dilakukan Bank
industri pengolahan tercatat tumbuh melambat dari 5,28% Indonesia, yang juga menunjukkan perlambatan penjualan
(yoy) pada triwulan IV 2019 menjadi 2,45% (yoy) pada ekspor di sektor industri pengolahan. Likert scale penjualan
triwulan I 2020. Secara triwulanan, lapangan usaha ini ekspor industri pengolahan melambat dari 0,57 pada
tercatat mengalami pertumbuhan -2,79% (qtq), lebih rendah triwulan IV 2019 menjadi 0,29 pada triwulan laporan.
dibandingkan pertumbuhan pada periode triwulan I 2019 Penjualan domestik pun diindikasikan melambat dari LS yang
sebesar -0,10% (qtq). Berdasarkan rilis BPS, penurunan sebesar 0,36 pada triwulan I 2020 dimana artinya penjualan
kinerja industri pengolahan terjadi hampir di seluruh industri pengolahan masih tumbuh positif namun lebih
subkategori kecuali pengolahan tembakau dan pengilangan rendah dibanding triwulan sebelumnya. Seluruh subsektor
migas. pelaku usaha mengkonfirmasi terdapat penurunan kecuali
pengolahan tembakau. Produk industri dari sektor tekstil,
Lapangan usaha industri pengolahan menjadi salah satu pakaian jadi, kayu olaha, furnitur, dan mesin menyatakan
sektor yang terdampak dengan adanya wabah COVID-19. penurunan penjualan. Sementara peningkatan penjualan
Pembatasan aktivitas masyarakat tidak hanya menurunkan pada pengolahan tembakau karena permintaan produk
dari sisi permintaan produk industri, akan tetapi juga aktivitas rokok yang relatif stabil sepanjang tahun meski kenaikan
produksi menjadi tidak optimal karena pembatasan jam kerja cukai rokok telah terjadi beberapa kali.
operasional. Pada industri pengolahan nonmigas secara
umum terpengaruh pelemahan permintaan domestik dan Kinerja industri pengolahan juga terkonfirmasi dari hasil
global. Laju konsumsi rumah tangga nasional hanya tumbuh Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) Bank Indonesia.
sebesar 2,84% (yoy) pada triwulan I 2020, jauh lebih rendah Berdasarkan survei tersebut, terindikasi adanya penurunan
dibanding triwulan sebelumnya (4,97%, yoy). Permintaan SBT kegiatan usaha dari -0,13% menjadi -9,90% pada
dari dalam provinsi sendiri ditengarai juga menunjukkan triwulan I 2020. Selain itu, kapasitas produksi terpakai di

20 PERKEMBANGAN
EKONOMI MAKRO REGIONAL

LAPORAN 10 % 1,5 30 %YOY 16
PEREKONOMIAN
PROVINSI JAWA TENGAH 14

5 20 12
1,0
10
0
0,5 10 8

-5 6

0,0 04
-10

2

-15 -0,5 -10 0
I II III IV I II III IV I II III IV I I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

2017 2018 2019 2020 2016 2017 2018 2019

SBT KEGIATAN USAHA PERTUMBUHAN TAHUNAN (YOY) LIKERT SCALE PENJUALAN DOMESTIK - SKALA KANAN PERTUMBUHAN KREDIT INDUSTRI PENGOLAHAN

Sumber: Bank Indonesia, BPS Provinsi Jawa Tengah, diolah Grafik 1.56 Pertumbuhan Kredit Industri Pengolahan

Grafik 1.55 SBT Kegiatan Usaha, Likert Scale Penjualan Domestik,
dan Pertumbuhan PDRB Industri Pengolahan

industri pengolahan juga turun dari 73,57% pada triwulan IV dan Tiongkok. Persiapan ekspansi tersebut ditunjukkan
2019 menjadi 73,30% pada triwulan laporan. Penurunan dengan meningkatkan permodalan melalui peningkatan
kapasitas produksi terpakai yang paling besar terjadi pada kredit yang pada triwulan I 2020 tumbuh 10,94% (yoy), lebih
subsektor pengolahan tekstil dan pakaian jadi serta produk tinggi dibanding triwulan sebelumnya 2,78% (yoy). Namun,
kulit dan barang dari kulit. Lebih lanjut, indikator industri permodalan yang meningkat gagal menjadi momentum
pengolahan nonmigas lainnya yaitu Prompt Manufacturing peningkatan nilai tambah bagi industri karena dampak
Index (PMI) yang dihasilkan dari SKDU menunjukkan COVID-19 lebih besar dari perkiraan semula. Nilai produksi
penurunan yang cukup dalam menjadi 43,62%, dari triwulan tidak mampu tumbuh sesua harapan karena tingkat
IV 2019 sebesar 53,50%. Penurunan tersebut terjadi pada permintaan yang melemah.
seluruh komponen PMI yaitu penerimaan barang pesanan
input, jumlah tenaga kerja, volume produksi, volume 1.1.2.3 Perdagangan Besar-Eceran dan Reparasi
persediaan barang jadi, dan volume total pesanan. PMI Mobil-Sepeda Motor
dengan nilai di bawah 50% mengindikasikan kondisi industri
pengolahan memasuki fase kontraksi sehingga produksi Sejalan dengan kondisi perekonomian Jawa Tengah
berpotensi mengalami pertumbuhan negatif. yang melambat, lapangan usaha perdagangan besar-
eceran dan reparasi mobil-sepeda motor mencatatkan
Sebelum wabah COVID-19 menyebar luas hingga saat ini, perlambatan pertumbuhan menjadi 1,73% (yoy), lebih
sektor industri pengolahan di Jawa Tengah sedang rendah dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh
mempersiapkan untuk ekspansi dalam memanfaatkan 4,05% (yoy). Secara triwulanan, lapangan usaha ini tercatat
meredanya ketegangan hubungan dagang Amerika Serikat tumbuh -1,76% (qtq), menurun dibanding pertumbuhan
triwulan I 2019 yang sebesar 0,47% (qtq).
MAKANAN, DAN MINUMAN
T EMBAKAU Selain lapangan usaha industri pengolahan yang terdampak
besar dari COVID-19, kinerja lapangan usaha perdagangan
TEKSTIL DAN PAKAIAN JADI juga mencatatkan penurunan di triwulan laporan. Produk
KULIT, BARANG DARI KULIT hasil industri mengalami penurunan disertai produksi
pertanian yang tidak optimal menjadikan lapangan usaha
KAYU perdagangan tidak tumbuh sebagaimana historisnya yang
KERTAS DAN BARANG CETAKAN tumbuh rata-rata 5,89% (yoy) dalam tiga tahun terakhir.
Penutupan pusat perbelanjaan yang tidak hanya terjadi di
KIMIA, OBAT-OBATAN Jawa Tengah namun juga di daerah tujuan dagang seperti DKI
KARET & PLASTIK Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Timur, semakin menekan
kinerja perdagangan. Pembatasan aktivitas masyarakat di luar
LOGAM, BARANG ELEKTRONIK rumah membuat penjualan turun meski rumah tangga masih
MESIN DAN PERLENGKAPAN memiliki tabungan untuk berbelanja.
FURNITUR

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
TRIWULAN IV 2019 TRIWULAN I 2020

Sumber: BPS Provinsi Jawa Tengah

Grafik 1.57 Perkembangan Kapasitas Produksi Terpakai Subsektor
Industri Pengolahan (Hasil SKDU)

PERKEMBANGAN 21
EKONOMI MAKRO REGIONAL

10 % 1.1.2.4 Lapangan Usaha Lainnya LAPORAN
8 PEREKONOMIAN
6 Selain ketiga lapangan usaha utama Jawa Tengah yang telah PROVINSI JAWA TENGAH
4 dijelaskan sebelumnya, beberapa lapangan usaha turut
2 II III IV I II III IV I II III IV I mengalami perlambatan pertumbuhan pada triwulan
0 2020 laporan. Lapangan usaha transportasi dan pergudangan
-2 tumbuh melambat dari 7,56% (yoy) pada triwulan IV 2019
-4 menjadi 3,06% (yoy) pada triwulan laporan. Perlambatan
I pertumbuhan lapangan usaha ini sejalan dengan terbatasnya
mobilitas masyarakat di tengah wabah COVID-19. Kinerja
2017 2018 2019 sektor tranportasi baik darat, laut, dan udara mengalami
penurunan.
PERTUMBUHAN TRIWULANAN (QTQ) PERTUMBUHAN TAHUNAN (YOY)
Selain transportasi dan pergudangan, lapangan usaha
Sumber: BPS Provinsi Jawa Tengah penyediaan akomodasi dan makanan minuman juga
terdampak aktivitas masyarakat yang rendah. Lapangan
Grafik 1.58 Pertumbuhan PDRB Perdagangan Besar-Eceran dan usaha tersebut hanya tumbuh tipis 3,98% (yoy), padahal
pada triwulan sebelumnya tumbuh tinggi 10,78% (yoy).
Reparasi Mobil-Sepeda Motor Tingkat hunian hotel di Jawa Tengah menurun drastis sejak
pertengahan Maret 2020. Begitu juga dengan restoran yang
10 %, YOY penjulannya menjadi terbatas seiring pembatasan sosial.

8

6

4

2

0

-2

-4 IV I
I II III IV I II III IV I II III 2020

2017 2018 2019

SBT KEGIATAN USAHA PERTUMBUHAN TAHUNAN (YOY)

Sumber: BPS Provinsi Jawa Tengah, Bank Indonesia, diolah 260 INDEKS %, YOY 10,00

Grafik 1.59 SBT Kegiatan Usaha, Likert Scale Penjualan Domestik,

Pertumbuhan PDRB Perdagangan

Kinerja lapangan usaha perdagangan yang melambat sejalan 240
dengan perlambatan pertumbuhan penyaluran kredit di 8,00
lapangan usaha ini. Pada triwulan I 2020, penyaluran kredit
perdagangan tercatat tumbuh 3,98% (yoy), lebih rendah dari 220
pertumbuhan triwulan IV 2019 sebesar 6,08% (yoy). Wabah
COVID-19 yang menyerang negara Tiongkok terlebih dahulu 200 6,00
di bulan Desember 2019, membuat sejumlah pedagang
menahan untuk ekspansi usaha. Hal ini disebabkan Tiongkok 180 4,00
tidak hanya sekedar barometer perdagangan dunia namun
juga salah satu mitra dagang utama Jawa Tengah. 160
2,00

140

120 0,00
I II III IV I II III IV I II III IV I

2017 2018 2019 2020

INDEKS PENJUALAN RIIL PERTUMBUHAN PDRB PERDAGANGAN

Sumber: Bank Indonesia, BPS Provinsi Jawa Tengah, diolah

Grafik 1.60 Indeks Penjualan Riil (Hasil SPE) dan Pertumbuhan
PDRB Perdagangan

Hasil SKDU yang dilakukan Bank Indonesia mengindikasikan 500 INDEKS TRIWULAN IV 2019
pelemahan kinerja perdagangan pada periode laporan. SBT 400 TRIWULAN I 2020
kegiatan usaha sektor perdagangan menurun dari 5,79% 300
pada triwulan IV 2019 menjadi -2,20% pada triwulan I 2020. 200
Perlambatan kinerja perdagangan juga tidak terjadi pada 100
perdagangan eceran. Hasil Survei Penjualan Eceran (SPE) Bank
Indonesia menunjukkan indeks penjualan riil mengalami 0
peningkatan 3,3% (yoy) pada triwulan I 2020, lebih tinggi
dibanding -9,2% (yoy) pada triwulan sebelumnya. Hasil FGD SUKU CADANG
juga menkonfirmasi bahwa penjualan eceran tetap tumbuh AKSESORIS
terutama di pusat perdagangan ritel yang besar. Peningkatan
belanja terjadi untuk meningkatkan stok bahan makanan dan MAKANAN, MINUMAN
makanan jadi di rumah selama pembatasan sosial terjadi. DAN TEMBAKAU
BAHAN BAKAR

KENDARAAN BERMOTOR
PERALATAN DAN

KOMUNIKASI DI TOKO
PERLENGKAPAN

RUMAH TANGGA
LAINNYA

BARANG BUDAYA
DAN REKREASI

BARANG LAINNYA
SANDANG

Grafik 1.61 IPR Perrdagangan Eceran berdasarkan Kelompok Komoditas

22 PERKEMBANGAN
EKONOMI MAKRO REGIONAL

LAPORAN 20 %YOY 15 %YOY
PEREKONOMIAN
PROVINSI JAWA TENGAH 18

16 10

14 5

12

10 0

8

6 -5

4 -10

2

0 -15
I II III IV I II III IV I II III IV I I II III IV I II III IV I II III IV I

2017 2018 2019 2020 2017 2018 2019 2020

PERTUMBUHAN TRANSPORTASI DAN PERGUDANGAN (%, YOY) PERTUMBUHAN INFOKOM (%, YOY) PERTUMBUHAN PENGELUARAN KONSUMSI PEMERINTAH
PERTUMBUHAN PENYEDIAAN AKOMODASI & MAMIN (%, YOY) PERTUMBUHAN LAPANGAN USAHA ADMINISTRASI PEMERINTAH, PERTAHANAN, DAN JAMINAN SOSIAL WAJIB

Sumber: BPS Provinsi Jawa Tengah Sumber: BPS Provinsi Jawa Tengah

Grafik 1.62 Pertumbuhan PDRB Transportasi dan Pergudangan; serta Grafik 1.63 Pertumbuhan PDRB Administrasi Pemerintahan,

Informasi dan Komunikasi Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib; dan Konsumsi

Pemerintah

9 %, YOY 3% %, YOY 35

8 30

7 25
2 20

6 15

5 10
15
4

3 0

2 0 -5
-10

1 -15

0 -1 II III IV I II III IV I -20
I II III IV I II III IV I II III IV I I II III IV I

2017 2018 2019 2020 2017 2018 2019 2020

LS PENJUALAN SEKTOR BANGUNAN PERTUMBUHAN KONSUMSI SEMEN - SKALA KANAN
LS KAPASITAS UTILISASI BANGUNAN

Sumber: BPS Provinsi Jawa Tengah Sumber : Bank Indonesia, BPS Provinsi Jawa Tengah, diolah

Grafik 1.64 Pertumbuhan PDRB Konstruksi Grafik 1.65 SBT Kegiatan Usaha, SBT Kegiatan Investasi Bangunan

dan Pertumbuhan Konsumsi Semen

Lapangan usaha administrasi pemerintahan, pertahanan dan Lapangan usaha informasi dan komunikasi menjadi sektor
jaminan sosial wajib turut terdampak wabah COVID-19. Pada yang mengalami peningkatan pertumbuhan di tengah
triwulan I 2020 lapangan usaha ini tumbuh 1,94% (yoy), lebih penyebaran COVID-19 yang semakin meluas. Pada triwulan I
rendah dibanding triwulan IV 2019 yang tumbuh 3,07% 2020 mengalami pertumbuhan 11,27% (yoy). Angka
(yoy). Penurunan kinerja lapangan usaha ini disebabkan tersebut lebih tinggi dibanding triwulan sebelumnya yang
pelonggaran kebijakan pemerintah dalam hal layanan sebesar 10,49% (yoy). Pertumbuhan tersebut didorong
masyarakat seperti perpanjangan surat izin mengemudi dan tingginya aktivitas digital dari dalam tempat tinggal
pembayaran pajak kendaraan. masyarakat. Kebutuhan akan hiburan hingga aktivitas belanja
daring menjadikan pengeluaran untuk internet mengalami
Lapangan usaha konstruksi yang merupakan lapangan usaha peningkatan yang pesat. Namun, mengingat pangsa
dengan pangsa terbesar keempat di Jawa Tengah juga ekonomi yang tidak terlalu besar, lapangan usaha informasi
mencatatkan pelemahan kinerja pada triwulan I 2020. Pada dan komunikasi hanya menyumbang 0,58% terhadap
periode laporan, lapangan usaha konstruksi tumbuh pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah di triwulan I 2020. Selain
melambat dari 5,43% (yoy) pada triwulan IV 2019 menjadi itu, perkembangan teknologi yang diikuti dengan
tumbuh sebesar 1,31% (yoy). Melambatnya kinerja meningkatnya kesadaran teknologi masyarakat mendorong
konstruksi tercermin dari likert scale penjualan domestik yang penggunaan teknologi informasi dalam kegiatan usaha
menurun menjadi sebesar 0,00 dari 0,50 di triwulan IV 2019. semakin masif dalam beberapa periode terakhir. Hal tersebut
Perlambatan pada triwulan laporan terutama dipengaruhi dapat terlihat dari maraknya perkembangan e-commerce,
oleh melambatnya konstruksi bangunan proyek pemerintah dan start up company yang berbasis teknologi informasi.
yang ditunda hingga wabah COVID-19 mereda.

PERKEMBANGAN 23
EKONOMI MAKRO REGIONAL

1.2 TRACKING PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL TRIWULAN II 2020 LAPORAN
PEREKONOMIAN
Pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah diperkirakan secara agregat belum mampu mengangkat konsumsi rumah PROVINSI JAWA TENGAH
mengalami perlambatan pada triwulan II 2020 tangga menjadi normal seperti historisnya.
dibandingkan triwulan sebelumnya. Dari sisi
pengeluaran, pelemahan perekonomian triwulan II 2019 Perkiraan perlambatan konsumsi rumah tangga pada
bersumber dari konsumsi rumah tangga, investasi, dan triwulan II 2020 sesuai dengan hasil Survei Konsumen yang
ekspor luar negeri. Kinerja konsumsi rumah tangga dilakukan Bank Indonesia. Berdasarkan hasil survei tersebut,
diperkirakan akan melemah meski terdapat beberapa hari penurunan konsumsi juga ditunjukkan dari indeks keyakinan
besar keagamaan nasional seperti Paskah, Nyepi, Waisak, konsumen (IKK) yang memasuki fase pesimis atau nilai indeks
bulan puasa, dan hari raya Idulfitri. Selain itu, kegiatan di bawah 100. IKK Jawa Tengah pada bulan Mei 2020 sebesar
investasi akan masih akan terbatas mengingat berbagai 85,5, atau jauh lebih rendah dibanding 131,77 pada triwulan I
penelitian mengungkapkan puncak wabah COVID-19 2020. Penurunan IKK tersebut terutama didorong kondisi
berlangsung pada periode ini. Kinerja ekspor luar negeri juga yang dirasakan konsumen di triwulan II 2020 yang tidak lebih
diperkirakan akan menurun karena COVID-19. Sementara itu, baik dibanding triwulan I 2020. Indeks penghasilan
berdasarkan lapangan usaha, perlambatan pertumbuhan konsumen menurun dari 126,82 pada triwulan I 2020
ekonomi diperkirakan terjadi pada lapangan usaha utama menjadi 61,5 pada Mei 2020. Begitu pula dengan komponen
yaitu industri pengolahan, perdagangan, serta konstruksi. lainnya yang berada pada level pesimis yaitu indeks
Kondisi COVID-19 yang belum berakhir membuat sektor- ketersediaan lapangan kerja (34,8) dan konsumsi barang
sektor utama belum dapat berproduksi secara optimal. tahan lama (87,6). Penurunan pendapatan juga terjadi pada
Dengan kondisi terkini, pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah masyarakat yang bekerja di sektor pertanian. Pendapatan
triwulan II 2020 diproyeksikan berada di kisaran 0,1%-1,1% masyarakat yang bekerja pada sektor pertanian juga
(yoy). mengalami penurunan. Nilai Tukar Petani (NTP) pada April
2020 turun dari 103,15 pada triwulan I 2020 menjadi 100,51
1.2.1 Tracking Perkembangan Ekonomi pada April 2020. Penurunan NTP terjadi pada setiap subsektor
Triwulan II 2020 Sisi Pengeluaran seperti tanaman pangan, peternakan, dan perikanan.

Pada triwulan II 2020, konsumsi rumah tangga masih Pada periode mendatang, konsumen optimis kondisi lebih
dipengaruhi pembatasan aktivitas sosial yang semakin baik dibanding triwulan II 2020. Indeks ekspektasi konsumen
meningkat sejak April 2020. Pertumbuhan konsumsi (IEK) berada pada level optimis pada Mei 2020 yaitu 109,8.
rumah tangga diperkirakan akan menjadi yang terendah Konsumen optimis kondisi lapangan kerja dan penghasilan
dalam historis perekonomian Jawa Tengah pada periode akan lebih baik ke depannya pasca wabah COVID-19 berakhir
bulan puasa dan Idulfitri. Dengan pangsa lebih dari 60%, dimana masing-masing indeksnya 123,5 dan 110,4. Namun,
deselerasi pada komponen pengeluaran tersebut akan konsumen masih pesimis kegiatan usaha akan membaik ke
mendorong perlambatan pertumbuhan ekonomi Jawa depannya. Indeks perkiraan kegiatan usaha berada pada level
Tengah secara keseluruhan. 95,4 pada Mei 2020.

Pengeluaran konsumsi rumah tangga diperkirakan Penurunan konsumsi rumah tangga juga ditunjukkan dari
tumbuh lebih rendah pada triwulan II 2020. Permintaan lemahnya pertumbuhan kredit konsumsi. Kredit konsumsi
domestik pada tahun 2020 diperkirakan akan mengalami tumbuh sebesar 5,04% (yoy) per April 2020 atau lebih rendah
pelemahan, seiring pembatasan sosial yang membuat dibanding triwulan I 2020 sebesar 9,19% (yoy). Perlambatan
aktivitas produksi tidak optimal. Penurunan pendapatan penyaluran kredit konsumen terjadi pada seluruh
harus dihadapi rumah tangga di Jawa Tengah karena komponennya yaitu kredit kepemilikan rumah (KPR) yang
penurunan penjualan, pemangkasan upah, dan pemutusan melambat menjadi 4,18% (yoy), kredit multiguna melambat
hubungan kerja. Meski pemerintah berinisiatif untuk menjadi 8,79% (yoy), bahkan kredit kendaraan bermotor
membantu penghasilan masyarakat melalui bantuan sosial, mengalami kontraksi sebesar 0,23% (yoy).

24 PERKEMBANGAN
EKONOMI MAKRO REGIONAL

LAPORAN Pada sisi pemerintah, konsumsi diperkirakan akhir Desember 2020. Hal ini ditunjukkan dari Purchasing
PEREKONOMIAN mengalami peningkatan pada triwulan II 2020. Manager Index (PMI) sektor Manufaktur yang menurun
PROVINSI JAWA TENGAH Penanganan COVID-19 menjadi prioritas pemerintah semakin dalam pada April 2020 dibanding triwulan I 2020
saat ini. Tidak hanya penanganan di bidang kesehatan akan pada negara-negara tujuan ekspor dari Jawa Tengah seperti
tetapi juga menjaga daya beli masyarakat melalui bantuan Eropa (33,4) dan AS (36,1). PMI dengan level di bawah 50
sosial. Re-alokasi anggaran dilakukan untuk menyediakan mengindikasikan fase kontraksi pada sektor manufaktur. Fase
pos anggaran khusus penanganan wabah COVID-19. kontraksi pada kedua tujuan ekspor Jawa Tengah tersebut
Program jaring pengaman sosial (social safety net) Pemerintah diperkirakan masih akan terjadi pada Mei 2020. BPS mencatat
Pusat disalurkan juga untuk wilayah Jawa Tengah berupa perkembangan ekspor Jawa Tengah yang menurun drastis
Program Keluarga Harapan (PKH) kepada keluarga penerima pada April 2020 dimana ekspor total turun 21,50% (yoy).
manfaat (KPM), kartu sembako selama 9 bulan, kartu Kondisi tersebut didorong penurunan ekspor nonmigas yang
prakerja, bantuan biaya listrik selama 3 bulan, insentif tumbuh -22,39% (yoy). Meskipun demikian, beberapa
perumahan, serta dukungan logistik sembako dan kebutuhan negara tujuan ekspor Jawa Tengah terutama di Eropa telah
pokok. Proses pencairan anggaran pun relatif lebih cepat melonggarkan kebijakan lockdown sejak Mei 2020. Kondisi
dibanding biasanya yang tercermin dari giro pemerintah yang yang diharapkan dapat meningkatkan ekspor Jawa Tengah
tumbuh -10,50% (yoy), lebih rendah dibanding triwulan pada Juni 2020 sehingga menahan penurunan ekspor lebih
sebelumnya (1,23% (yoy). jauh.

Kinerja investasi diprediksi tumbuh melambat pada Impor luar negeri akan menurun pada triwulan II 2020.
triwulan II 2020, seiring penundaan beberapa Berdasarkan data BPS, total impor luar negeri Jawa
pembangunan yang ada di Jawa Tengah. Re-alokasi Tengah tercatat tumbuh 33,08% (yoy) pada April 2020.
anggaran dilakukan mengorbankan belanja modal yang Pertumbuhan negatif tersebut terjadi pada seluruh
nonstrategis di Jawa Tengah demi penanganan COVID-19 di komponen impor yaitu bahan baku, barang modal, dan
bidang kesehatan, jaring pengaman sosial, dan insentif bagi barang konsumsi. Di sisi lain, impor dari Tiongkok mengalami
pelaku sektor UMKM dan informal. Penundaan perkembangan positif untuk industri di Jawa Tengah. Jika
pembangunan infrastruktur strategis pun terpaksa dilakukan dilihat secara bulanan, impor dari Tiongkok tumbuh 50,50%
terutama pada triwulan II 2020 seperti pembangunan jalan (mtm). Meredanya penyebaran COVID-19 di Tiongkok
tol Solo-Yogya. Dari sisi investasi swasta, hasil liaison selama menyebabkan keran impor dari Tiongkok kembali terbuka
April 2020 menunjukkan tendensi investasi yang menurun sehingga diharapkan mampu menahan penurunan impor
dimana LS dari 0,80 menjadi 0,38. Hal ini mengindikasikan lebih dalam.
penyebaran virus COVID-19 berdampak luas terhadap
pengembangan dunia usaha di Jawa Tengah. Beberapa 1.2.2 Tracking Perkembangan Ekonomi
perusahaan yang bergerak di bidang tekstil dan pakaian jadi Triwulan II 2019 Sisi Lapangan Usaha
yang telah melakukan investasi pada tahun 2019 hingga awal
tahun 2020 namun tidak produktif dikarenakan menurunnya Dari sisi lapangan usaha, perlambatan ekonomi Jawa
permintaan. Selain tekstil, beberapa kontak liaison di bidang Tengah pada triwulan II 2020 diperkirakan berasal dari
jasa keuangan dan kayu olahan menunda sejumlah investasi lapangan usaha industri pengolahan, perdagangan
yang direncanakan karena wabah COVID-19. Penurunan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor;
investasi pada triwulan II 2020 tercermin dari kredit investasi serta konstruksi. Kinerja industri pengolahan memiliki
yang mengalami perlambatan dengan tumbuh 9,86% (yoy) pangsa terbesar, yaitu lebih dari 30%, diperkirakan belum
pada April 2020, lebih rendah dari triwulan I 2020 yang akan bangkit pada triwulan II 2020, puncak penyebaran
sebesar 13,72% (yoy). COVID-19 yang terjadi pada periode ini. Sejalan dengan hal
tersebut, kinerja lapangan usaha perdagangan diperkirakan
Pertumbuhan ekspor luar negeri Jawa Tengah di turut melambat. Lapangan usaha konstruksi diperkirakan
triwulan II tahun 2020 diperkirakan melambat. Kondisi belum akan banyak perubahan karena masih tertundanya
global semakin melemah sejak kemunculan virus COVID-19 di sejumlah pembangunan.

PERKEMBANGAN 25
EKONOMI MAKRO REGIONAL

Kinerja lapangan usaha industri pengolahan pada desain konstruksi juga masih dimungkinkan untuk mencegah LAPORAN
triwulan II 2020 diperkirakan masih akan melemah. dampak lingkungan dari posisi tol yang berada di pinggir laut. PEREKONOMIAN
Melemahnya permintaan ekspor pada awal tahun akibat Penurunan kontruksi tercermin dari kredit konstruksi yang PROVINSI JAWA TENGAH
perlambatan pertumbuhan ekonomi global akibat melambat dari 10,91% (yoy) pada triwulan I 2020 menjadi
penyebaran virus COVID-19 diperkirakan akan berlanjut 10,09% pada April 2020.
hingga Mei 2020. Pembatasan sosial yang diberlakukan akan
mempengaruhi kondisi permintaan domestik produk hasil
industri Jawa Tengah. Sejumlah korporasi juga telah
melakukan pengurangan tenaga kerja sejak April 2020 untuk
menjaga kondisi keuangan perusahaan tidak semakin
memburuk.

Perlambatan kegiatan usaha industri pengolahan
diindikasikan oleh penyaluran kredit perbankan ke sektor ini
yang tercatat melambat menjadi tumbuh 9,12% (yoy)
padaApril 2020, lebih rendah dibanding 10,94% (yoy) pada
triwulan I 2020. Hasil SKDU Bank Indonesia juga
menunjukkan bahwa pelaku usaha memperkirakan kegiatan
usaha di lapangan usaha industri pengolahan belum
ekspansif pada triwulan II 2020. Hal ini tercermin dari
perkiraan Prompt Manufacturing Index (PMI) hasil SKDU
menunjukkan usaha sektor industri pengolahan pada
triwulan II 2020 diperkirakan masih berada pada fase
kontraksi yaitu sebesar 49,95%.

Sejalan dengan kinerja industri pengolahan,
pertumbuhan lapangan usaha perdagangan besar dan
eceran, reparasi mobil dan sepeda motor diproyeksikan
masih mengalami perlambatan pada triwulan II 2020.
Perlambatan tersebut didorong oleh masih berlakunya
pembatasan sosial sehingga aktivitas konsumsi masyarakat
belum akan lebih membaik. Komoditas perdagangan yang
masih berjalan normal hanya pada bahan makanan dan
makanan jadi. Namun, untuk komoditas sekunder maupun
tersier masih belum akan bangkit pada triwulan II 2020. Salah
satu komoditas dengan nilai perdagangan yang besar yaitu
kendaraan bermotor terindikasi mengalami penurunan pada
April 2020.

Selanjutnya, pertumbuhan lapangan usaha konstruksi
diprediksi mengalami perlambatan pada triwulan II
2020, seiring dengan terhambatnya proses pelaksanaan
pembangunan infrastruktur strategis di Jawa Tengah. Seperti
pembangunan tol Semarang-Demak yang masih terganjal
pembebasan lahan. Kondisi geografis membuat pengadaan
tanah diharuskan pengambilan disposal dari laut. Perubahan



BAB

II

KEUANGAN PEMERINTAH

Postur Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Pemerintah Provinsi Jawa
Tengah mengalami peningkatan. Namun demikian, realisasi penyerapan anggaran
tersebut pada triwulan laporan tidak lebih baik dari tahun sebelumnya.

Anggaran pendapatan Pemprov. Jawa Tengah meningkat 7,44% dbandingkan tahun 2019. Seiring dengan
itu anggaran belanja juga meningkat sebesar 4,90% dibandingkan tahun 2019.
Realisasi pendapatan daerah pada triwulan laporan sebesar 15,21%, lebih rendah dibandingkan dengan
periode yang sama pada tahun lalu yang mencapai 19,23%.
Realisasi belanja daerah pada triwulan laporan sebesar 9,31% dari pagu anggaran tahun 2020. Realisasi
tersebut lebih rendah daripada realisasi pada tahun 2019 yang mencapai 10,20%.


Click to View FlipBook Version