The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Metodologi penelitian merupakan buku yang membahas tentang dasar-dasar cara melakukan penelitian. buku ini secara singkat menerangkan tentang pengertian dan contoh-contoh dalam mengambil data penelitian.

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by Nanang A Jamal, 2021-09-23 01:44:14

METODOLOGI PENELITIAN

Metodologi penelitian merupakan buku yang membahas tentang dasar-dasar cara melakukan penelitian. buku ini secara singkat menerangkan tentang pengertian dan contoh-contoh dalam mengambil data penelitian.

Keywords: ebook metodologi penelitian

Nanang Abdul Jamal,M.Pd.,
Ahmad Wahyudi, M.Pd

yang dilibatkan dalam sebuah penelitian hubungan-hubungan
antara variabel-variabel tersebut. Dalam sebuah penelitian
rancangan penelitian juga diartikan sebagai strategi mengatur
latar penelitian agar seorang peneliti dapat memperoleh data
secara valid sesuai dengan karakteristik variabel dalam tujuan
penelitian.

Rancangan penelitian yang dipilih dalam Penelitian
eksperimen yakni yang paling memungkinkan peneliti untuk
mengendalikan variabel variabel lain yang patut diduga dapat
berpengaruh terhadap Variabel terikat. Pemilihan rancangan
penelitian dalam penelitian eksperimen selalu harus mengacu
pada hipotesis yang akan diuji.

C. Variabel dan Definisi Oprasional Variabel penelitian
Kuantitatif
1. Difinisi Oprasional Variabel
Definisi Operasional adalah penjabaran tentang variabel
yang didasarkan atas sifat-sifat hal yang didefinisikan yang
dapat diamati dan diobservasi serta dapat diukur.
Definisi operasional variabel penelitian menjelaskan
tentang variabel yang hendak diteliti serta memberikan
penjabaran penjabaran terkait tentang teori variabel tersebut
dan menjelaskan tentang indikator-indikator yang akan
digunakan dalam sebuah penelitian. Sehingga indikator-
indikator variabel tersebut dapat dijadikan tolak ukur untuk
menentukan dalam alat pengumpul data penelitian.
Perumusan indikator indikator dalam variabel penelitian harus
didasarkan pada teori-teori yang telah diambil dari beberapa
referensi yang telah dimuat dalam landasan teori.
Definisi operasional variabel merupakan definisi yang
didasarkan atas sifat-sifat yang harus didefinisikan dan yang
dapat diamati. Secara tidak langsung definisi operasional

Metodologi Penelitian 43

Nanang Abdul Jamal,M.Pd.,
Ahmad Wahyudi, M.Pd

variabel akan menuju alat pengambilan data yang cocok
digunakan atau untuk mengacu Bagaimana mengukur suatu
variabel.

Penyusunan definisi operasional variabel dalam
penelitian perlu dilakukan, teramatinya konsep atau konstruk
yang diselidiki akan memudahkan pengukurannya. Selain itu,
susunan definisi operasional variabel memungkinkan orang
lain melakukan hal yang serupa, sehingga apa yang dilakukan
oleh peneliti terbuka untuk diuji kembali oleh orang lain.

2. Variabel Penelitian
Hal yang dikaji dalam suatu penelitian disebut sebagai

faktor atau disebut juga sebagai variabel. Dalam penelitian ada
yang hanya mengkaji satu variabel secara mendalam, dan ada
juga yang mengkaji dua atau lebih variabel. Sebenarnya apa
yang disebut sebagai variabel atau faktor itu? Dalam bahasa
sehari-hari, yang disebut dengan variabel itu adalah faktor
yang memiliki variasi dalam pengukurannya. Variabel berupa
suatu gejala, fenomena, objek tertentu, kondisi atau keadaan,
peristiwa atau hal-hal yang apabila diukur memiliki variasi.

Ada sejumlah batasan atau definisi variabel penelitian.
Ary dkk, (2010) mendefinisikan variabel sebagai berikut, “A
variable is a construct or a characteristic that can take on different
values or scores”. Beberapa contoh variabel misalnya, berat
badan, tinggi, status sosial, jenis kelamin, skor atau prestasi
belajar, motivasi, dan sebagainya. Konsep-konsep tersebut
memiliki variasi atau perbedaan satu sama lainnya. Ukuran
berat badan seseorang berbeda satu sama lain, juga tinggi
badan memiliki parameter atau ukuran yang berbeda-beda.

Demikian halnya, status sosial seseorang di masyarakat
sangat bervariasi dan seterusnya. Kita sebagai peneliti
melakukan pengkajian terhadap variabel tersebut dengan cara

44 Metodologi Penelitian

Nanang Abdul Jamal,M.Pd.,
Ahmad Wahyudi, M.Pd

mendeskripsikan secara mendalam, misalnya kajian secara
mendalam terkait dengan cara belajar seseorang, atau mungkin
juga kita mencari hubungan antar dua atau lebih variabel
penelitian, misalnya hubungan antara variabel motivasi, jenis
kelamin, dan prestasi belajar, atau mungkin kita ingin mengkaji
pengaruh suatu variabel tertentu terhadap variabel lain,
misalnya pengaruh variasi pemberian balikan terhadap prestasi
belajar siswa dan seterusnya.

Fraenkel, Wallen, & Hyun (2012) menjelaskan
pengertian variabel sebagai berikut, “A variable is a concept- a
noun that stands for variation within a class of objects.” Menurut
pendapat mereka, bahwa suatu variabel adalah suatu konsep-
konsep objek yang memiliki variasi dalam kelompok objek.
Pengertian ini sejalan dengan batasan yang dikemukakan oleh
Ary dkk tersebut. Variabel atau faktor penelitian memiliki
peranan sangat penting dalam suatu penelitian, dalam hal ini
khusus penelitian pendidikan. Arti variabel atau faktor itu
sendiri bervariasi. Arti variabel secara umum adalah segala
sesuatu yang akan menjadi objek pengamatan dalam
penelitian. Ada juga yang menganggap variabel sebagai gejala
yang bervariasi. Hal yang penting kita cermati bahwa variabel
atau variabel penelitian merupakan faktor-faktor yang berperan
dalam peristiwa atau gejala yang akan diteliti.

Identifikasi variabel sebenarnya akan dengan mudah
dilakukan oleh peneliti setelah mengambil suatu kesimpulan
teoritis berdasarkan penelaahan kepustakaan. Ini dikerjakan
pada saat peneliti memberikan latar belakang mengapa
penelitian itu dilakukan. Variabel dalam suatu penelitian
ditentukan oleh landasan teoritis yang mendasarinya. Apabila
landasan teoritis penelitian berbeda, maka variabel dalam
penelitian itu juga berbeda.

Metodologi Penelitian 45

Nanang Abdul Jamal,M.Pd.,
Ahmad Wahyudi, M.Pd

Jumlah variabel dalam suatu penelitian sangat ditentukan
oleh kecanggihan rancangan penelitiannya. Makin sederhana
suatu rancangan penelitian akan melibatkan lebih sedikit
variabel dalam penelitian, dan sebaliknya makin canggih suatu
rancangan penelitian akan melibatkan lebih banyak variabel di
dalamnya. Misalnya daam suatu rancangan penelitian,
hipotesis yang dirumuskan dinyatakan sebagai berikut, “Ada
perbedaan prestasi belajar antara siswa yang diajar dengan
metode diskusi dan metode ceramah”. Hipotesis ini hanya
melibatkan dua variabel utama, yaitu metode mengajar dan
prestasi belajar. Peneliti bisa saja menambahkan variabel dalam
rancangan penelitian itu, misalnya dengan melibatkan variabel
IQ dan jenis kelamin.

Perhatian utama penelitian pendidikan terletak pada
pembahasan dan analisis terhadap hasil pengukuran.
Pembahasan hasil penelitian ini akan menjadi lebih efektif
apabila peneliti atau pembahas memiliki kriteria yang tepat
terhadap hasil. Kriteria ini berupa batasan operasional tentang
hasil. Batasan operasional ini adalah suatu bukti tentang
variabel- variabel yang diteliti dan akan diterima oleh peneliti
atau guru atau oleh siapa pun yang melakukan penelitian dan
kepedulian dengan bidang pendidikan.

Vockell & Asher (1995) mengemukakan
bahwa,“Operational definitions are the evidence that a teacher or
researcher is willing to accept to incicate that something of conceptual
interest (such an educational context or an instructional outcome)
exists or is occurring”. Pembatasan terhadap variabel penelitian
di samping mempermudah alat ukurnya, peneliti akan mudah
mengumpulkan datanya. Dengan ungkapan lain, melalui
batasan atau mendefinisian hal-hal yang diteliti, maka peneliti
tidak akan terjebak dalam hal-hal yang tidak ada kaitannya
relevan dengan penelitiannya.

46 Metodologi Penelitian

Nanang Abdul Jamal,M.Pd.,
Ahmad Wahyudi, M.Pd

Variabel adalah sesuatu sifat yang dapat memiliki
bermacam nilai atau sesuatu yang bervariasi. Atau dapat di
pahami bahwa definisi operasional variabel adalah petunjuk
yang menjelaskan gambaran suatu variabel yang akan diteliti
atau diobservasi. Variabel penelitian berupa sifat atau nilai dari
manusia dengan variasi tertentu.

Dalam penelitian variabel dibagi menjadi beberapa
variabel, yakni :
a. Variabel Bebas

Variabel bebas disebut juga dengan variabel stimulus
atau masuakan, dilakukan oleh seseorang dalam
lingkungannya yang dapat mempengaruhi perilaku hasil.
Variabel bebas adalah variabel yang menyebabkan atau
mempengaruhi, yaitu faktor-faktor yang diukur,
dimanipulasi, atau dipilih oleh peneliti untuk menentukan
hubungan antara fenomena yang diobservasi atau diamati
(Tuckman, 1998). Jika seorang peneliti mengkaji hubungan
anatara dua variabel, misalnya variabel waktu untuk belajar
(A) dan prestasi belajarnya yang dicapai oleh pebelajar (B),
maka pertanyaan atau masalah yang diajukan,
“Bagaimanakah prestasi belajar yang dicapai apabila waktu
yang dipakai untuk belajar lebih banyak atau lebih sedikit?”

Berdasarkan rumusan masalah penelitian tersebut,
banyak atau sedikitnya waktu belajar yang dipakai oleh
pebelajar diidentifikasi sebagai variabel bebas (independent
variable). Variabel ini (waktu belajar) dimanipulasi atau
diubah untuk menyebabkan terjadinya perubahan pada
variabel lainnya (prestasi belajar). Variabel independen ini
merupakan suatu kondisi yang mendahului, yaitu suatu
keadaan yang diperlukan sebelum hasil yang diinginkan
terjadi. Dengan pendek kata, variabel bebas atau independen

Metodologi Penelitian 47

Nanang Abdul Jamal,M.Pd.,
Ahmad Wahyudi, M.Pd

adalah penyebab yang diduga (presumed cause)
menyebabkan perubahan dalam hasil.

Variabel bebas adalah “variabel yang mempengaruhi
atau menjadi penyebab bagi variabel lain.
Contoh variabel bebas dalam penelitian :
Judul penelitian : Pengaruh kepemimpinan kepala sekolah
terhadap kinerja guru di sekolah ABC.

Dalam judul di atas variabel yang dapat
mempengaruhi adalah kepemimpinan kepala sekolah, maka
dalam penelitian ini variabel bebasnya adalah kepala
sekolah yang dapat mempengaruhi kinerja guru di sekolah
ABC.
Judul Penelitian : Hubungan Kedisiplinan belajar Siswa
dengan Hasil Belajar di ABC.

Dalam judul di atas variabel yang dapat
mempengaruhi adalah Kedisiplina belajar siswa, maka
dalam penelitian ini variabel bebasnya adalah Kedisiplina
belajar siswa yang dapat mempengaruhi Hasil Belajar Siswa
di sekolah ABC.

b. Variabel Terikat
Variabel terikat adalah variabel dependen adalah

suatu variabel respons atau hasil. Variabel ini adalah aspek
perilaku yang diamati dari organisme yang telah diberi
stimulasi. Variabel terikat atau tergantung adalah faktor-
faktor yang diobservasi dan diukur untuk menentukan
adanya pengaruh variabel bebas, yaitu faktor yang muncul,
atau tidak muncul, atau berubah sesuai dengan yang
diperkenalkan oleh peneliti itu.

Banyaknya variabel dalam suatu penelitian tergantung
pada kecermatan peneliti dalam menjabarkan variabel-
variabel itu ke dalam subvariabel atau variabel yang lebih

48 Metodologi Penelitian

Nanang Abdul Jamal,M.Pd.,
Ahmad Wahyudi, M.Pd

perinci. Semakin lebih perinci peneliti menjabarkan variabel
dalam penelitiannya, semakin banyak data terkumpul dan
alat ukurnya serta semakin halus datanya. Dalam suatu
penelitian, peneliti menduga terdapat pengaruh metode
mengajar dan tingkat kecerdasan terhadap prestasi belajar
siswa.

Sebagaimana dikemukakan di atas, variabel banyak
sedikitnya waktu yang dikonsumsi atau dimanfaatkan oleh
pebelajar diindetifikasi sebagai variabel bebas, sedangkan
prestasi belajar yang dicapai oleh pebelajar diidentifikasi
sebagai variabel terikat. Waktu belajar adalah variabel yang
akan berubah sebagai hasil variasi pada variabel bebas.
Variabel prestasi belajar ini tergantung pada hasil variabel
bebas. Artinya, variabel ini merepresentasikan hasil atau
akibat suatu perubahan yang terjadi pada variabel bebas.
Secara singkat, kita katakan bahwa variabel ini
merepresenstasikan dampak yang diduga (presumed effect)
sebagai akibat variabel bebas. Variabel terikat selalu diukur,
dan bukan dimanipulasi. Variabel terikat ini dapat kita
amati melalui hasil yang ditimbulkan oleh adanya perlakuan
atau pemberian treatment terhadap suatu keadaan, objek,
orang, dan segala sesuatu yang dapat diobservasi.

Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau
disebabkan oleh variabel lain, namun suatu variabel tertentu
dapat sekaligus menjadi variabel bebas dan variabel terikat.
Contoh variabel terikat dalam penelitian :
Judul penelitian : Pengaruh kepemimpinan kepala sekolah
terhadap kinerja guru di sekolah ABC.

Dalam judul di atas variabel yang dipengaruhi adalah
kinerja guru, maka dalam penelitian ini variabel terikatnya
adalah kinerja guru yang dapat dipengaruhi oleh
kepemimpinan kepala sekolah di sekolah ABC.

Metodologi Penelitian 49

Nanang Abdul Jamal,M.Pd.,
Ahmad Wahyudi, M.Pd

Judul penelitian : hubungan Kedisiplinan Belajar Siswa
dengan Hasil belajar di sekolah ABC.

Dalam judul di atas variabel yang dipengaruhi hasil
belajar, maka dalam penelitian ini variabel terikatnya adalah
hasil belajar yang dapat dipengaruhi oleh Kedisiplinan
Belajar siswa di sekolah ABC.

c. Variabel Moderator
Variabel moderator adalah medeskripsikan tipe atau

jenis variabel independen khusus, atau variabel independen
kedua yang dipilih oleh peneliti untuk kepentingan
penelitiannya, yaitu untuk menentukan apakah variabel
tersebut dapat mempengaruhi hubungan antara variabel
independen utama dan variabel terikat. Variabel moderator
ini adalah faktor-faktor atau aspek-aspek yang diukur,
dimanipulasi, atau dipilih oleh peneliti untuk menentukan
apakah variabel tersebut mengubah hubungan antara
variabel bebas dan variabel terikat.

Sebagai ilustrasi misalnya, kita ingin meneliti
pengaruh atau dampak strategi pembelajaran (variabel A)
terhadap hasil belajar (variabel B). Jika kita juga
mempertimbangkan variabel lain (variabel C) yang kita
duga dapat memengaruhi dampak variabel A terhadap
variabel B, maka variabel lain (C) tersebut kita identifikasi
sebagai variabel moderator.

Contoh variabel Moderator

Hipotesis: perbedaan prestasi belajar antara pembaca yang

cermat dan kurang cermat semakin tinggi setelah mereka

menerima pembelajaran tertulis daripada pembelajaran

lisan.

Variabel bebas : pembelajaran tertulis dan lisan.

50 Metodologi Penelitian

Nanang Abdul Jamal,M.Pd.,
Ahmad Wahyudi, M.Pd

Variabel moderator : pembaca cermat dan kurang cermat.

Variabel terikat : prestasi belajar.

Hipostesis: kecermatan membaca siswa perempuan lebih

baik daripada siswa laki-laki setelah mereka mendapat

pembelajaran membaca cepat dan lambat.

Variabel bebas : pembelajaran membaca cepat dan

lambat.

Variabel moderator : siswa perempuan dan laki-laki.

Variabel terikat : kecermatan.

d. Variabel Kontrol
Di samping variabel- variabel atau faktor tersebut di

atas, peneliti juga bekerja dengan variabel- variabel seperti
variabel kendali (kontrol) dan intervening. Seluruh variabel
dalam suatu situasi (a situasional variable) atau dalam diri
seseorang (dispositional variable) tidak dapat dikaji secara
bersamaan waktunya. Variabel-variabel tersebut harus
dinetralisasikan untuk menjamin bahwa variabel-variabel itu
tidak akan memiliki dampak yang berbeda atau moderate
terhadap variabel-variabel yang dicari hubungannya. Variabel
ini yang dinetralisasi inilah yang diindentifikasi sebagai
variabel control atau kendali.

Variabel kendali atau kontrol adalah variabel yang
diusahakan untuk dinetralisasi oleh peneliti. Dampak variabel
control atau variabel kendali ini dilakukan dengan cara
melakukan eliminasi (pembatasan), menyamakan kelompok,
dan randomisasi atau pengacakan. Dalam penelitian tersebut
di samping strategi pembelajaran dan tingkat kecerdasan,
peneliti mempertimbangkan juga tingkat usia, misalnya
diambil kelompok umur tertentu, maka umur dalam
penelitian ini dianggap sebagai variabel kendali.

Metodologi Penelitian 51

Nanang Abdul Jamal,M.Pd.,
Ahmad Wahyudi, M.Pd

Apabila peneliti memperhitungkan pula jenis kelamin,
walaupun tidak diutamakan dalam penelitiannya, maka jenis
kelamin ini dianggap sebagai variabel moderator. Di samping
variabel kendali dan moderator, ada variabel rambang, yaitu
variabel yang pengaruhnya diabaikan dalam penelitian
karena tidak menimbulkan perbedaan yang berarti.

e. Variabel Intervening

Variabel-variabel yang dijelaskan di atas, variabel

bebas, terikat, moderator, dan kontrol semuanya bersifat

konkret. Variabel bebas, moderator, dan kendali dapat kita

manipulasi. Variasi hasil yang kita amati atau variabel

perlakuan berupa variabel terikat. Apa yang kita coba ingin

temukan dengan memanipulasi variabel- variabel konkret

tersebut tidaklah sifat nyata, tetapi hanya dapat kita duga.

Apa yang ita duga memiliki dampak inilah yang kita

indentifikasi sebagai variabel intervening. Variabel

intervening adalah variabel yang tidak pernah diamati dan

hanya disimpulkan berdasarkan variabel terikat dan bebas.

Contoh variabel intervening

Hipotesis: Pada siswa yang memiliki minat yang meningkat

terhadap tugas yang diberikan, unjuk kerja terhadap tugas

yang diukur meningkat.

Variabel bebas : minat terhadap tugas

Variabel intervening : belajar

Variabel terikat : unjuk kerja tugas

Hipotesis: Para siswa yang sering diberi latihan pemecahan

masalah menunjukkan sikap lebih kritis daripada siswa yang

tidak diberi latihan pemecahan masalah.

Variabel bebas : Pembelajaran latihan pemecahan

masalah.

52 Metodologi Penelitian

Nanang Abdul Jamal,M.Pd.,
Ahmad Wahyudi, M.Pd

Variabel intervening : Kepercayaan diri.

Variabel terikat : Sikap kritis

D. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel Penelitian
1. Populasi Penelitian
Populasi adalah sekumpulan data dari keseluruhan subyek
penelitian yang mempunyai karakteristik yang sama dan menjadi
objek sampel yang menjadi dasar penarikan data kesimpulan dari
data induk hasil penelitian. Populasi merupakan keseluruhan
objek penelitian yang akan dijadikan target penelitian. Selain itu
populasi juga disebutkan sebagai subyek atau sasaran dalam
suatu penelitian yang memiliki karakteristik tertuntu untuk
dijadikan sumber penelitian.
Populasi adalah merupakan keseluruhan jumlah orang atau
subjek penelitian dalam lingkup wilayah penelitian yang akan
diteliti. Misal jika seorang peneliti ingin melakukan penelitian
terhadap semua elemen orang yang berada dalam wilayah
penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi.
Dengan demikian populasi yang dimaksudkan dalam
penelitian ini adalah keseluruhan subjek yang akan menjadi titik
perhatian dalam pelaksanaan penelitian. Contoh populasi, jika
peneliti ingin melakukan penelitian terhadap tingkat
kesejahteraan masyarakat di suatu wilayah tertentu maka yang
menjadi populasi adalah seluruh masyarakat yang mendiami
wilayah tertentu tersebut.
Contoh gambar Populasi:

Metodologi Penelitian 53

Nanang Abdul Jamal,M.Pd.,
Ahmad Wahyudi, M.Pd

2. Sampel Penelitian
Sampel adalah sebagian dari jumlah subjek populasi atau

sekelompok orang atau individu yang telah diseleksi dari
keseluruhan individu penelitian dalam jumlah yang lebih banyak.
Sampel juga merupakan bagian dari jumlah populasi penelitian
yang sengaja diambil untuk mewakili keseluruhan populasi
penelitian yang akan di jadikan sampel penelitian.

Pendapat lain disebutkan Sampel adalah bagian atau wakil
jumlah populasi yang akan di teliti”. Berdasarkan beberapa
pengertian jelaslah bahwa sampel dalam penelitian ini adalah
sebagian jumlah dari populasi penelitian yang mencakup untuk
mewakili populasi dalam jumlah yang lebih banyak dan
diharapkan dapat mewakili seluruh anggotanya.

Selanjutnya jumlah sampel yang akan di ambil dari populasi
dilakukan berdasarkan pertimbangan dalam menetapkan sampel.
Penetapan jumlah sampel yang dianggap memiliki sifat yang
sama dan homogenik dan jumlahnya lebih dari 100, maka untuk
pengambilan sampel dapat diambil antara 10% sampai dengan
25% atau lebih dari jumlah Populasi penelitian. Namun apabila
jumlahnya populasi penelitian kurang dari 100 maka sebaiknya
jumlah populasi diambil semua untuk penelitian.

54 Metodologi Penelitian

Nanang Abdul Jamal,M.Pd.,
Ahmad Wahyudi, M.Pd

3. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel adalah cara sistematis yang

dilakukan oleh peneliti dalam menentukan pengambilan contoh
anggota populasi dalam mendapatkan data penelitian. Teknik
pengambilan sampel merupakan suatu cara yang digunakan
peneliti dalam mengambil sampel penelitian agar lebih
refresentatif darn mewakili populasi yang ada.

Adapun teknik pengambilan sampel terdiri dari beberapa
macam, yakni :

a. Cluster Sampling
Cluster sampling merupakan cara pengambilan sampel

penelitian dengan membentuk beberapa clauster penelitian dari
populasi. Cluster Sampling digunakan peneliti untuk
menentukan area sampel mana yang akan diteliti dan untuk
menentukan orang mana yang akan dijadikan sumber data
dalam penelitian.

Maka pengambilan sampel dalam Caluster Sampling ini
di dasarkan pada daerah populasi yang telah dibentuk
beberapa cluster yang ditetapkan. Mengingat setiap populasi
yang ditetapkan memiliki karakteristik yang berbeda dan tidak
sama maka pengambilan sampelnya menggunakan cluster
sampling.

Contoh Cluster sampling

Metodologi Penelitian 55

Nanang Abdul Jamal,M.Pd.,
Ahmad Wahyudi, M.Pd

b. Simple Random sampling
Simple Random sampling adalah cara yang dilakukan

dalam pengambilan sampel penelitian dari populasi dengan
cara acak tanpa menbeda-bedakan strata yang terdapat dalam
populasi penelitian. Definisi lain dari Simple random sampling
adalah pengambilan sampel penelitian populasi dalam jumlah
banyak dan di ambil sebagian secara acak dan tidak membeda-
bedakan strata populasi penelitian.
Contoh gambar Simple Random Sampling:

c. Cluster Random Sampling
Cluster random sampling adalah cara pengambilan

sampel penelitian dengan jumlah populasi yang banyak.
Caluster random sampling dilakukan dengan cara peneliti
membagi populasi menjadi beberapak kelompok yang terpisah
yang kemudian dari beberapa kelompok yang dipisah ini di
ambil sampel penelitian secara acak atau random.

56 Metodologi Penelitian

Nanang Abdul Jamal,M.Pd.,
Ahmad Wahyudi, M.Pd

Contoh gambar

d. Stratifiet Sampling
Stratifiet sampling adalah sebuah proses pengambilan

sampel penelitian populasi dengan cara membagi populasi
dalam jumlah kelompok yang strata, kemudian memilih
sampel penelitian secara acak pada setiap stratum dan
menggabungkan keseluruhan untuk ditafsirkan para meter
populasinya.

Contoh gambar

e. Systematik Sampling
Systematik sampling adalah cara atau proses

pengambilan sampel penelitian dalam populasi dengan
melakukan selang interval tertentu secara berurutan. Contoh

Metodologi Penelitian 57

Nanang Abdul Jamal,M.Pd.,
Ahmad Wahyudi, M.Pd

jika jumlah populasinya berjumlah 1000 orang dan akan
mengambil sampelnya sebanya 250 orang maka kemungkinan
sampel yang terpilih adalah ¼ sampel dari jumlah populasi.

Contoh gambar

f. Voluntary Response Sampling
Voluntari response Sampling penelitian adalah cara

pengambilan sampel data penelitian non probabilitas.
Voluntary response sampling merupakan sampel-sampel
penelitian yang sifatnya suka rela, atau voluntary response
sampling adalah sampel penelitian yang berasal dari orang-
orang yang mengajukan dirinya untuk menjadi sampel
penelitian. Voluntary response sampling ini biasa dilakukan
oleh seseorang karena orang tersebut tertarik dengan topik
penelitian yang dilakukan.

58 Metodologi Penelitian

Nanang Abdul Jamal,M.Pd.,
Ahmad Wahyudi, M.Pd

Contoh gambar voluntary response sampling:

g. Snowbal Sampling
Snowball Sampling Adalah suatu metode pengambilan

sampel pada penelitian dengan tujuan untuk mendapatkan
data dengan cara mengidentifikasi, memilih sampel dalam
suatu jaringan atau antar hubungan yang menerus.

Contoh gambar Snowball Sampling

E. Teknik Pengumpulan Data penelitian Kuantitatif
Teknik pengumpulan data dalam penelitian adalah

sekumpulan cara-cara yang digunakan oleh peneliti dalam
mendapatkan data-data variabel penelitian. Dalam penelitian
kuantitatif teknik atau cara pengumpulan data biasanya
menguraikan cara yang digunakan, kualifikasi dan jumlah
petugas yang terlibat dalam penelitian.

Kemudian Untuk memperoleh data yang objektif atau valid
dalam penelitian kuantitatif teknik pengumpulan data

Metodologi Penelitian 59

Nanang Abdul Jamal,M.Pd.,
Ahmad Wahyudi, M.Pd

menggunakan beberapa metode dalam pengumpulan data sebagai
berikut :
1. Dokumentasi

Dokumentasi adalah bentuk cara atau teknik
pengambilan data atau sumber-sumber yang khusus dengan
melakukan penyedian dokumen-dokumen penting yang
berkaitan dengan sumber khusus yang akan diambil.
Dokumentasi juga dapat dilakukan dengan cara melakukan
proses pencatatan, perekaman, dan sumber-sumber dari buku
yang tepat. Contoh dari dokumentasi adalah pencatatan yang
berasal dari buku, perundang-undangan, artikel, dan hal-hal
yang secara langsung berkaitan dengan kebutuhan yang
dibutuhkan.

2. Angket
Angkaet atau juga disebut Quisinert adalah sejumlah

beberapa pertanyaan tertulis yang dibuat oleh peneliti yang
digunakan untuk memperoleh informasi data penelitian dari
responden penelitian dalam arti laporan tentang pribadinya atau
hal-hal yang diketahui. Angket juga merupakan salah satu alat
pengumpulan data pada penelitian Kuantitaif dengan
memberikan pertanyaan singkat sesuai dengan indikator
variabel penelitian dan kemudian pertanyaan tersebut dijawab
oleh responden. Angket di lakukan dengan tujuan untuk
memperoleh informasi-informasi penelitian.

Dalam penelitian Angket atau queisioner diserbarkan oleh
peneliti kepada sampel penelitian untuk memperoleh data
tentang variabel penelitian. Dalam penelitian Angket dibedakan
menjadi beberapa jenis sebagai berikut :
a. Dilihat dari bentuknya angket

1) Kuesioner pilihan ganda, yang dimaksud adalah sama
dengan kuesioner tertutup.

60 Metodologi Penelitian

Nanang Abdul Jamal,M.Pd.,
Ahmad Wahyudi, M.Pd

2) Kuesioner isian, yang dimaksud adalah kuesioner terbuka.
3) Check list, sebuah daftar pertanyaan item angket dengan

memberikan keleluasaan pada sampel responden, di mana
sampel responden tinggal membubuhkan tanda check (√)
pada kolom yang sesuai dengan dirinya atau apa yang
menggambarkan yang sesungguhnya.
4) Rating scale, (skala bertingkat), yaitu sebuah pernyataan
diikuti oleh kolom-kolom yang menunjukkan tingkatan-
tingkatan jawaban, misalnya mulai dari sangat sesuai,
sesuai, kurang sesuai dan tidak sesuai.

b. Dilihat dari jawaban yang diberikan
1) Angket langsung
Angket langsung adalah angket atau quisioner yang
berupa pertanyaan penelitian yang diberikan langsung
kepada responden tersebut. Angket langsung ini memiliki
tujuan untuk mengetahui informasi yang langsung dari
responden penelitian.
Contoh :
“Penelitian dengan judul “Pengaruh pendapatan terhadap
daya beli masyarakat masa pandemi covid di suku anak
dalam pedalaman Propinsi Riau”
Dalam hal ini peneliti ingin mengtahui tentang
pendapatan seseorang yang memiliki pengaruh dengan daya
beli masyarakat tentu untuk memperoleh data tentang
pendapatan dan daya beli otomatis responden yang diberi
item pertanyaan adalah responden yang merasakan dan
memiliki pendapatan tersebut karena ini berkaitan langsung
dengan responden tersebut.

Metodologi Penelitian 61

Nanang Abdul Jamal,M.Pd.,
Ahmad Wahyudi, M.Pd

Contoh angket langsung :

ALAT PENGUMPUL DATA (APD)

KEBIASAAN BELAJAR SISWA

A. Identitas Siswa

1. Nama :

2. Kelas :

3. No. Absen :

B. Petunjuk Pengisian

1. Tulislah Nama secara lengkap, kelas dan no. absen Anda.

2. Bacalah tem pernyataan di bawah dengan secara teliti, dan

jawablah dengan jujur sesuai dengan diri anda masing-

masing.

3. Pilihlah salah satu jawaban yang paling sesui dengan diri

anda dengan memberi tanda silang (√) pada jawaban yang

paling sesuai.

C. Keterangan:

SS=Sangat Sesuai, S=Sesuai,KS= Kurang Sesuai TS=Tidak

Sesuai

D. Pernyataan

NO PERNYATAAN SS S KS TS

1 Saya membuat urutan-urutan

pelajaran yang akan saya

pelajari

2 saya meluangkan waktu untuk

belajar agar bisa mendapat hasil

belajar yang maksimal

3 saya membuat jadwalkegiatan

belajar, dan melaksanakan sesuai

jadwal yang saya buat tersebut

4 Saya menggunakan waktu untuk

belajar 2 jam dalam sehari

62 Metodologi Penelitian

Nanang Abdul Jamal,M.Pd.,
Ahmad Wahyudi, M.Pd

5 Saya membaca buku minimal 5
halaman setiap hari

6 Dalam membaca buku pelajaran,
saya mencatat inti materi yang
saya baca

7 Kebiasaan saya selalu meringkas
materi pelajaran yang saya
pelajari di buku harian

8 Ketika guru menjelaskan materi
pelajaran, saya mencatat intisari
penjelasan yang diajarkan guru
saya

9 Saya menenayakan ulang materi
yang belum saya pahami

10 Saya selalu mengulang pelajaran
di rumah

11 Saat mengulang pelajaran, saya
membacanya dengan berulang
ulang

12 Saya terkadang tidak mengulang
pelajaran yang tadi diajarkan
oleh guru

13 saya mengenyampingkan hal-hal
yang tidak berhubungan dengan
materi yang saya pelajari

14 Dalam keadan yang bising saya
merasa tergangu dalam belajar

15 Saya sering mengalami kesulitan
dalam memahami kandungan
bacaan pada situasi-situasi
tertentu

Metodologi Penelitian 63

Nanang Abdul Jamal,M.Pd.,
Ahmad Wahyudi, M.Pd

2) Angket tidak langsung
Angket tidak langsung adalah angket atau quisioner

adalah angket atau quisioner yang berupa pertanyaan
penelitian yang diberikan tidak langsung kepada responden
yang ingin dicari informasi datanya. Angket tidak langsung
memiliki tujuan untuk mengetahui informasi tentang orang
lain akan tetapi informasi yang digali melalui responden lain.
Atau secara singkat angket tidak langsung adalah proses
pemberian pertanyaan kepada orang lain untuk mengetahui
informasi orang lain.
Contoh :
“Pengaruh kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja
guru di sekolah Negeri ABC”

Dalam hal ini peneliti ingin mengtahui tentang
kepemimpinan kepala sekolah yang dimiliki oleh kepala
sekolah terhadap kinerja guru, tentu untuk memperoleh data
tentang kepemimpinan kepala sekolah maka peneliti
memberikan pertanyaan-pertanyaan penelitian kepada para
guru dan staf sekolah dan tidak langsung memberikan
pertanyaan quisioner kepada kepala sekolah karna
penelitiannya berkaitan dengan kepemimpinannya.

64 Metodologi Penelitian

Nanang Abdul Jamal,M.Pd.,
Ahmad Wahyudi, M.Pd

Contoh angket tidak langsung

ALAT PENGUMPUL DATA (APD)

PERAN GURU

A. Identitas Responden

1. Nama :

2. Kelas :

3. No. Absen :

B. Petunjuk Pengisian
1. Tulislah nama lengkap, kelas dan nomor absen
anda.
2. Bacalah pernyataan di bawah secara teliti dan jujur
dan berikan jawab yang sesuai dengan keadaan
yang sebenarnya.
3. Pilihlah salah satu jawaban yang paling sesuai
dengan cara memberi tanda silang (√) pada
jawaban yang Anda anggap paling sesuai.

C. Keterangan:
S S= Sangat Sesuai S = Sesuai KS = Kurang Sesuai

D. Pernyataan

No Pernyataan SS S KS

1 Dalam proses pembelajaran, saya

mendapat pelajaran yang positif

dari guru

2 Guru saya selalu menjadi contoh

yang baik pada siswa

3 Dalam keseharian di rumah Guru

saya selalu dapat menjadi

tauladan untuk ditiru

4 Guru saya selalu berperan sebagai

penyemanagat dan motivator

siswa

Metodologi Penelitian 65

Nanang Abdul Jamal,M.Pd.,
Ahmad Wahyudi, M.Pd

5 Guru saya dapat menjadi sosok
motivator dalam mengapai
impian dan cita-cita

6 Ketika di saat-saat tertentu guru
saya selalu menguatkan siswanya
untuk selalu berusaha keras
dalam segala sesuatu

7 Terhadap kesalahan saya, guru
selalu mengarahkan saya untuk
berbuat yang lebih baik

8 Guru selalu menasehati saya
ketika saya melakukan kesalahan

9 Guru saya dapat menjadi inpirasi
saya dalam mengapai cita-cita

10 Guru saya selalu memberi
dorongan kepada saya agar selalu
rajin dalam belajar

11 Guru saya selalu memberikan
metode belajar yang
menyenangkan bagi siswa

12 Guru saya memberi peluang
tambahan ilmu yang bermanfaat
bagi siswa

13 Guru saya selalu membimbing
dalam berbuat sesuatu

14 Saat dalam kesulitan, guru saya
selalu memberi bimbingan
kepada saya

15 Guru saya selalu menjadi
pengarah dalam hal kebaikan

c. Dilihat dari cara menjawab

1) Angket Tertutup

Angket tertutup adalah angket atau pertanyaan-

pertanyaan penelitian yang disajikan oleh peneliti dalam

bentuk sedemikian rupa dan responden penelitian diminta

untuk memilih jawaban yang sesuai dengan karakter yang

mengambarkan dirinya sendiri.

66 Metodologi Penelitian

Nanang Abdul Jamal,M.Pd.,
Ahmad Wahyudi, M.Pd

Contoh angket tertutup

ALAT PENGUMPUL DATA (APD)

A. Identitas Siswa

1. Nama :

2. Kelas :

3. No. Absen :

B. Petunjuk Pengisian

1. Tulislah terlebih dahulu nama, kelas dan no. absen

Anda.

2. Bacalah setiap pernyataan di bawah secara teliti dan

jujur sebelum Anda menjawab.

3. Pilihlah salah satu jawaban dengan cara memberi

tanda silang (√) pada jawaban yang Anda anggap

paling sesuai.

4. Keterangan:

S S= Sangat Setuju S = Setuju TS = Tidak Setuju R =

Ragu-ragu

5. Pernyataan

No Pernyataan SS S TS R

1 Apakah anda setuju dengan

orangtua adalah pengaruh

terbesar terhadap akhlak anak

?

2 Apakah anda setuju

pendidikan orangtua dapat

menjadi acuan anak dalam

belajar ?

3 Apakah anda setuju dengan

orangtua yang acuh kepada

anak dapat menyebabkan

anak menjadi pemarah ?

4 Apakah anda setuju dengan

ibu yang baik anak

menjadikan anaknya baik ?

Metodologi Penelitian 67

Nanang Abdul Jamal,M.Pd.,
Ahmad Wahyudi, M.Pd

5 Apakah anda setuju dengan

ayah yang baik akan

menjadikannya anak yang

baik ?

6 Apakah anda setuju dengan

ibu lebih mempengaruhi anak

daripada ayah ?

7 Apakah anda setuju bahwa

lingkungan dapat

mempengaruhi akhlak anak ?

8 Apakah anda setuju bahwa

tabiah anak tidak bisa

dirubah ?

9 Apakah anda setuju dengan

keluarga yang broken home

menyebabkan anak menjadi

nakal ?

10 Apakah anda setuju dengan

kasih sayang ibu dapat

menjadikan anak lembut

hatinya ?

11 Apakah anda setuju dengan

perbuatan marah anak dapat

menjadikan anak pendendam

?

12 Apakah anda setuju dengan

tingkat ekonomi orangtua

akan mengakibatkan anak

minder ?

13 Apakah anda setuju dengan

kebiasaan dapat menjadikan

anak disiplin ?

14 Apakah anda setuju dengan

sikap adil orangtua dapat

meningkatkan keharmonisan

dalam keluarga ?

15 Apakah anda setuju dengan

baik buruknya orangtua akan

menjadi baik buruknya anak ?

68 Metodologi Penelitian

Nanang Abdul Jamal,M.Pd.,
Ahmad Wahyudi, M.Pd

2) Angket Terbuka

Angket terbuka adalah angket atau pertanyaan-

pertanyaan penelitian yang diajukan oleh peneliti sedemikian

rupa dan responden penelitian diminta untuk memilih

beberapa jawaban yang sesuai dengan karakter responden

tersebut.

Contoh angket terbuka

No Soal angket Jawaban

1 Apakah anda memiliki waktu

khusus untuk belajar ?

2 Berapa lama waktu khusu yang

anda perlukan untuk belajar ?

3 Apakah cukup waktu tersebut

digunakan untuk belajar ?

4 Apa tanggapan anda terhadap

tugas yang diberikan guru

sebelum jam pembelajaran

berahir ?

F. Instrumen Penelitian

Instrument penelitian merupakan alat bantu yang dipilih

dan digunakan peneliti dalam melakukan kegiatan untuk

mengumpulkan data agar kegitan penelitian menjadi sistematis

dan dipermudah olehnya. Adapun contoh instrumen penelitian

adalah sebagai berikut :

1. Kisi-kisi Angket
Kisi-kisi angket merupakan gambar ringkas secara

umum tentang angket atau quisioner yang akan gigunakan
dalam penelitian. Kisi-kisi angket penelitian berupa penjelasan
tentang nomor kuisioner, variabel penelitian, indikator dari
variabel penelitian, sub indikator, dan sekala penilaian angket.

Metodologi Penelitian 69

Nanang Abdul Jamal,M.Pd.,
Ahmad Wahyudi, M.Pd

Contoh kisi-kisi instrumen angket penelitian:

Contoh 1

No Variabel Indiktor Sub Indikator No
soal
Akhlak Amanah Menjaga titipan
1
1 Terpuji Melaksanakan 2

tanggung jawab 3
4
Menjaga rahasia
5
Al„adl Memenuhi
6
Hak Allah
7
Memenuhi hak Diri
8
Sendiri
9
Memenuhi
10
hak orang lain
11
Menjunjung

Kebenaran

Memberikan

kesamaan Hak

Sabar Sabar meninggalkan

larangan agama

Sabar mejalankan

perintah agama

Sabar menerima

cobaan dari Allah

SWT

Contoh 2 Indikator Sub Indikator No soal
No Variabel Pembuatan Jadwal 1
1 Kebiasaan jadwal dan pelajaran
pelaksanaa Waktu belajar 2
belajar

70 Metodologi Penelitian

Nanang Abdul Jamal,M.Pd.,
Ahmad Wahyudi, M.Pd

nnya Target belajar 3
Mengulang Membuat 4
i bahan ringkasan
pelajaran belajar 5
Ringkasan
Konsentrasi materi yang 6
belum 7
Mengerjaka dipahami 8
n tugas Pengulangan 9
materi belajar 10
Fokus belajar
Kesulitan
belajar
PR
Tepat waktu

2. Skala Pengukuran Instrumen
Sekala pengukuran instrumen dalam penelitian adalah

uapaya untuk menentukan acuan panjang pendeknya interval
yang ada dalam penelitian. Dalam penelitian Skala pengukuran
mempunyai beberapa bentuk. Adapun bentuk skala
pengukuran peneltian adalah sebagai berikut:
b. Skala Likert

Skala likert dalam penelitian merupakan sebuah skala
pengkuran psikometrik yang umumnya dala penelitian
digunakan pada alat pengumpul data angket atau quisioner.
Dalam skla Likert penelitian angket dibuat dengan memiliki
beberapa alternatif jawaban yang dapat dijawab oleh
responden sesuai dengan kondisi dirinya sendiri. Biasanya
dalam sekala Likert mempunya beberapa alternatif jawaban
yaitu : Sangat sesuai, Sesuai, ragu-ragu, tidak sesuai, dan
sangat tidak sesuai. Skor untuk pernyataan positif adalah :

Metodologi Penelitian 71

Nanang Abdul Jamal,M.Pd.,
Ahmad Wahyudi, M.Pd

sangat sesuai = 5, sesuai = 4, Ragu-ragu = 3, Tidak sesuai = 2,
Sangat Tidak sesuai = 1.

Dalam penggunaan pengukuran dengan Skala likert
berisi pernyataan yang sistematis untuk menunjukkan sikap
seorang responden terhadap pernyataan itu. Indeks ini
mengasumsikan bahwa masing-masing kategori jawaban ini
memiliki intensitas yang sama.
Contoh pegukuran Skala Likert
No PERTANYAAN SS S RR TS STS
1 Pada saat anda sedang berada

di dalam mobil Bus menuju
perjalanan pulang, tiba-tiba ada
seorang ibu hamil yang naik
kedalam bus yang ada berada di
dalamnya, namun karena
tempat duduk Bus nya penuh
maka anda dengan sukarela
mempersilahkan ibu yang
sedang hamil tersebut untuk
duduk di tempat anda duduk
tadi
2 Ketika anda sedang makan
dirumah makan. Ada melihat
seorang anak kecil dengan
mengendong karung barang
rongsokan melintas di depan
warung makan yang anda
sedang makan disana,
kemudian anda memanggil
anak kecil tersebut dan
membelikan makan anak
tersebut.

72 Metodologi Penelitian

Nanang Abdul Jamal,M.Pd.,
Ahmad Wahyudi, M.Pd

SS : sangat sesuai, S : sesuai, RR : Ragu-ragu, Ts : Tidak Sesuai,
STS : Sangat Tidak Sesuai

c. Skala Guttman
Skala guttman adalah sekala pengukuran dalam

penelitian untuk mengukur hanya suatu dimensi dari
variabel-veriabel penelitian yang memiliki banyak dimensi.
Skala pengukuran guttman ini juga disebut sebagai skala
scalogram yang mempunyai nilai sangat baik untuk
menyakinkan seorang peneliti tentang kesatuan dimensi dan
sikap atau sikap yang diteliti atau lebih sering disebut dengan
attribut universal (menyeluruh).

Contoh skala guttman

1 Apakah anda memiliki anak yang sedang kuliah ?

a. ya (1)

b. tidak (0)

2 Apakah anda memiliki Surat Izin Mengemudi ?

a. ya (1)

b. tidak (0)

3 Apakah anda memiliki izin Mendirikan Usaha ?

a. ya (1)

b. tidak (0)

4 Apakah anda memiliki izin tinggal dari kelurahan

a. ya (1)

b. tidak (0)

5 Apakah anda memiliki E-Ktp

a. ya (1)

b. tidak (0)

Metodologi Penelitian 73

Nanang Abdul Jamal,M.Pd.,
Ahmad Wahyudi, M.Pd

d. Semantik Diferensial
Sematik diferensial adalah skala pengukuran dengan

jenis pertanyaan survey yang diberikan kepada responden
penelitian untuk mengetahui rata-rata pendapatannya pada
skala linier antara dua titik. Dalam skala ini pengukuran
mempunyai tiga ukuran yakni ukuran potensi, evaluasi dan
aktivitas.

Contoh skala Semantik Diferensial:

Berilah tanda Ceklis pada jawaban yang tepat menurut

anda

1). Kontrol pendidikan orangtua terhadap pergaulan

anak-anak di rumah :

Ketat 5 4 3 2 1 Longgar

Sering 5 4 3 2 1 Tidak

dilaksanakan dilakukan

Lemah 5 4 3 2 1 Kuat

Positif 5 4 3 2 1 Negatif

Buruk 5 4 3 2 1 Baik

Demokrasi 5 4 3 2 1 Otoriter

Memberi 5 4 3 2 1 Mendominasi

e. Rating scale
Rating Scale adalah pengukuran alat pengumpul data

penelitian yang digunakan dalam observasi dengan tujuan
untuk menjelaskan, menggolongkah, menilai suatu individu
atau situasi sebuah pereistiwa. Pengukura rating scal
merupakan alat pengumpul data yang berupa daftar
pertanyaan yang berisi tentang tingkah laku atau sifat yang
harus dicatat secara bertingkat. Rating scale juga berarti data
mentah yang biasanya diperoleh oleh peneliti dalam
penelitian kualitatif dan kuantitatif, rating scale merupakan

74 Metodologi Penelitian

Nanang Abdul Jamal,M.Pd.,
Ahmad Wahyudi, M.Pd

bentuk skala data bertingkat sehingga terdapat dapat
menunjukkan tingkatan instrumen penelitian yang di buat.

Adapun ciri-ciri skala pengukuran rating scale adalah
sebagai berikut :
1) Dapat digunakan untuk mengumpulkan informasi

komparatif tentang subjek penelitian.
2) Rating scale lebih memberikan informasi yang dapat

dibandingkan dari pada jawaban iya atau tidak.
3) Opsi jawaban instrumen dibuat secara bertingkat.
4) Lebih fleksibel.
5) Dapat menterjemahkan opsi jawaban responden.

Contoh pengukuran skala rating scale :

N Pernyataan tentang Alternatif jawaban

o keharmonisan keluarga SB B CB KB STB

1 Terjadi komunikasi antar

anggota keluarga

2 Rasa keakraban antar anggota

keluarga

3 Komunikasi antar ibu dan

ayah yang baik

4 Duduk bersama keluarga di

waktu-waktu tertentu

5 Pemberian nasehat orangtua

kepada anak

SB : Sangat Baik, B : Baik, CB : Cukup Baik, KB : Kurang Baik,

STB : Sangat Tidak Baik

3. Uji Coba Instrumen
Uji coba istrumen merupakan pengujian istrumen

penelitian sebelum melakukan penelitian. Instrumen penelitian
dilakukan lebih dahulu uji coba untuk mendapatkan instrumen

Metodologi Penelitian 75

Nanang Abdul Jamal,M.Pd.,
Ahmad Wahyudi, M.Pd

yang sahih dan handal (valid dan reliable). Validitas yaitu untuk
melihat sejauh mana suatu alat ukur mampu mengukur apa yang
harus diukur dan reliabilitas (keterhandalan), yaitu sejauh mana
suatu alat pengukur mampu memberikan hasil pengukuran yang
konsisten dalam waktu dan tempat yang berbeda.

Prosedur pelaksanaan uji coba instrumen adalah: (1)
penentuan responden uji coba, (2) pelaksanaan uji coba, (3)
analisis hasil uji coba. Kemudian setelah intrumen diuji coba
Peneliti menggunakan item angket terpakai sebagai data analisis
mencari hubungan ketiga variabel tersebut.

1. Responden Uji Coba.
Responden uji coba diambil dari populasi telah dijadikan

sampel penelitian yang selanjutnya hasil data yang teruji akan
dijadikan data analisis penelitian. Jumlah seluruh responden uji
coba sampel sebanyak yang dapat dianggap memadai sebagai
uji coba.

2. Pelaksanaan Uji Coba.
Uji coba instrumen ini dilaksanakan terhadap para

responden penelitian dengan mendatanginya secara langsung
dan menyerahkan angket untuk diisi dan kemudian akan
dibawa kembali oleh peneliti.

3. Analisis Data Hasil Uji Coba.
Uji coba penelitian ini dilaksanakan adalah untuk

mengetahui dan memilih butir-butir instrumen yang sahih dan
handal. Dengan adanya uji coba akan diperoleh butir-butir
instrumen yang memenuhi syarat sehingga layak dijadikan alat
ukur dalam mengumpulkan data.

76 Metodologi Penelitian

Nanang Abdul Jamal,M.Pd.,
Ahmad Wahyudi, M.Pd

a. Uji Validitas
Validitas dalam penelitian mempunyai arti sejauh

mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam
melakukan fungsinya. Validitas adalah kejituan dan
kehandalan dalam pengumpulan data sebagai tolak ukur
untuk mengungkapkan data yang diperolehdari lapangan
untuk mengetahui valid dan tidaknya suatu data penelitian.
Suatu instrumen penelitian dikatakan valid apabila dapat
mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat.
Tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukkan sejauh
mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari
gambaran tentang variabel yang dimaksud.

Uji validitas penelitian dilakukan dengan tujuan untuk
menguji suatu alat ukur pengumpulan data yang akan
digunakan dalam penelitian merupakan alat ukur yang
teruji valid dan tidak hanya dapat menghasilkan data tepat
akan tetapi dapat memberikan gambaran yang cermat
mengenai data penelitian tersebut. Suatu skala atau
instrumen pengukur dapat dikatakan memiliki tingkat
kevalidtan yang tinggi jika instrument penelitian dapat
menjalankan fungsi ukurnya dan memberikan hasil ukur
sesuai dengan pengukuran tersebut.

Uji kevalitad suatu alat ukur dalam penelitian dengan
berpatokan pada taraf signifikansinya. Adapun signifikasi
pengukuran suatu alat ukur yang digunakan dalam
penelitian sebagai dasar menolak atau menerima keputusan
valid atau tidaknya suatu koefisien korelasi adalah  = 0,05
atau derajak kesalahannya 5%. Oleh sebab itu Sebagai dasar
pengambilan keputusan validitas alat ukur berdasarkan nilai
signifikasinya, jika nilai signifikansi probabiliti >  = 0,05
maka ditolat dan jika nilai signifikansi probabiliti <  =0,05
maka diterima.

Metodologi Penelitian 77

Nanang Abdul Jamal,M.Pd.,
Ahmad Wahyudi, M.Pd

Contoh rumus untuk menguji validitas

Menggunakan rumus product moment:

 XY

 X 2 Y 2 
 rry 

Keterangan :

 xy = Jumlah Perkalian variabel x dan variabel y

 x = Jumlah Sekor x

 y = Jumlah Sekor y

Contoh pengujian Validitas soal angket:

Data hasil penyebaran angket

N Resp Skor item untuk butir soal no : Sko

o onde 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 1 1 1 1 1 r
n 0 1 2 3 4 5 Tot
al

1 WJ 2 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 2 1 2 37

2 KAR 2 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 2 1 2 37

3 NIK 3 2 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 2 1 2 37

4 SRN 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 1 2 39

5 WRT 2 3 3 3 2 2 3 1 3 3 3 3 2 1 2 36

Data Perhitungan Hasil Angket Item soal Nomer 1

No Responden X Y XY
74
1 2 37 4 1369 74
111
2 2 37 4 1369 78
72
3 3 37 9 1369 409

4 2 39 4 1521

5 2 36 4 1296

Jumlah 11 186 25 6924

78 Metodologi Penelitian

Nanang Abdul Jamal,M.Pd.,
Ahmad Wahyudi, M.Pd

∑ : 11
∑ : 186
∑ : 25
∑ : 6924
∑ : 409

Dari hasil tersebut kemudian dihitung dengan
menggunakan rumus product moment.



√∑



0.98

Setelah nilai di dapat kemudian di konsultasikan

dengan kreteria butir soal sebagai berikut :

0.800-1.00 Sangat Tinggi

0.600-08.00 Tinggi

0.400-0.600 Sedang

0.200-0.400 Rendah

0.000-0.0200 Sangat Rendah

Berdasarkan nilai di atas, nilai untuk nomer 1 terletak
pada 0.800-1.000(sangat tinggi) sehingga butir soal item
nomer 1 dapat digunakan untuk alat pengumpulan data.

Selanjutnya jika uji validitas di peroleh hasil di
bawah nilai R produk moment seperti 0.200 maka soal
angket tersebut dalam kategori rendah dan tidak bisa
digunakan untuk mengambil data penelitian.

Metodologi Penelitian 79

Nanang Abdul Jamal,M.Pd.,
Ahmad Wahyudi, M.Pd

b. Uji Reliabilitas
Reliabilitas menunjukkan pada sutu pengertian bahwa

suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan
sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut
sudah baik. Alat ukur dikatakan reliabel apabila mempunyai
nilai ketetapan, keajekan atau adanya unsur konstan dalam
alat ukur tersebut. Artinya alat ukur tidak mengalami
perubahan jawaban apabila diuji coba atau diteskan kepada
responden secara terus-menerus.

Selanjutnya untuk mengetahui realibilitas instrumen
yang digunakan, hasil jawaban pada tiap-tiap butir angket
diuji dengan menggunakan rumus Spearman Brown sebagai
berikut:

Keterangan :

: Korelasi antara skor-skor belahan tes.
: Koefisien reliabilitas yang sudah di sesuaikan

Contoh perhitungan uji reliabilitas:

Butir Angket Item nomor soal Ganjil

No No Item Ganjil Jumlah

Responden 1 3 5 7 9 11 13 15

1 2 3 2 3 3 3 2 2 20

2 2 3 2 3 3 3 2 2 20

3 3 3 2 3 3 3 2 2 21

4 2 3 3 3 3 3 3 2 22

5 2 3 2 3 3 3 2 2 20

∑ 103

80 Metodologi Penelitian

Nanang Abdul Jamal,M.Pd.,
Ahmad Wahyudi, M.Pd

Butir Angket Item nomor soal Genap

No No Item Ganjil Jumlah

Responden 2 4 6 8 10 12 14

1 3 3 2 2 3 3 1 17

2 3 3 2 2 3 3 1 17

3 2 3 2 2 3 3 1 16

4 2 3 3 2 3 3 1 17

5 3 3 2 1 3 3 1 16

∑ 83

Tabel Ketuntasan Reliabilitas Angket

No X Y X2 Y2 XY

Responden 340
34
1 20 17 400 289 336
374
2 20 17 400 289 320
1710
3 21 16 441 256

4 22 17 484 289

5 20 16 400 256

Jumlah 103 83 2125 1379

Dari tabel di atas diperoleh nilai :
∑ : 103
∑ : 83
∑ : 2125
∑ : 1379
∑ : 1710

hasil perhitungan ini langkah selanjutnya
adalah dengan melakukan perhitungan rumus
product moment sebagai berikut :

Metodologi Penelitian 81

Nanang Abdul Jamal,M.Pd.,
Ahmad Wahyudi, M.Pd


√∑





0.99
Setelah hasil perhitungan menggunakan rumus

Product Moment langkah selanjutnya adalah
melakukan perhitungan menggunakan rumus
Spearman Brown sebagai berikut :

()

= 0.99
Hasil perhitungan dan analisa dari hasil uji coba

di atas dengan menggunkan rumus Spearman Brown,
diperoleh hasil pengujian sebesar 0.99 dengan tingkat
interprestasinya masuk pada kreteria yang sangat
tinggi. Dengan demikian soal angket dikatakan reliabel
dan dapat dipergunakan untuk malakukan penelitian.

82 Metodologi Penelitian

Nanang Abdul Jamal,M.Pd.,
Ahmad Wahyudi, M.Pd

c. Uji Homogenitas
Uji homogenitas suatu penelitian termasuk dalam

salah satu uji persyaratan analisis data penelitian, uji
homogenitas ini dimaksudkan untuk menguji terhadap
variasi variasi dua variabel penelitian atau lebih dan untuk
menguji apakah data kedua variabel bersifat homogen atau
tidak. Uji homogenitas dilakukan peneliti untuk melihat
apakah data yang diperoleh memiliki variasi yang homogen
atau tidak. Uji homogenitas ini menggunakan tehnik Chi
Kuadrat Bartlett, dan penghitungannya dapat menggunakan
program SPSS dengan langkah-langkah yang telah
ditentukan untuk pengujian homogenitasnya.

Uji homogenitas dapat dilakukan dengan
menggunakan statistik program SPSS yang gunanya untuk
melihat apakah data penelitian berasal dari variansi yang
sama (homogen). Dengan Dasar dalam pengambilan
keputusan sebagai berikut Terima: H0 apabila nilai
signifikansi probabiliti >  = 0,05, dan tolak H1 apabila nilai
signifikansi probabiliti <  = 0,05.

Langkah-langkah uji Homogenitas menggunakan
SPSS.
1) Klik Compare Means > One –way Anova
2) Selanjutnya masukkan data-data angka dari veriabel

peneltian yang di ujikan dalam kolom dependen List:
pada contoh Depaden Test: tes awal dan tes ahir.
3) Selanjutnya masukkan variabel yang membedakan ke
kelompok faktor.
4) Klik menu options
5) Klik menu oke

Metodologi Penelitian 83

Nanang Abdul Jamal,M.Pd.,
Ahmad Wahyudi, M.Pd

d. Uji linieritas
Uji normalitas juga termasuk dalam uji persayaratan

analisis penelitian. Uji normalitas adalah salah satu uji yang
dilakukan peneliti terhadap dua variabel atau lebih untuk
diketahui data kedua variabel tersebut merupakan data
linier atau tidak. uji linieritas dilakukan disebabkan
pentingnya peneliti mengetahui adakah sifat linier pada
hubungan variabel x dan variabel y mempengaruhi tinkat
valid dan tidak nya model regresi yang dihasilkan. Uji
linieritas penelitian dapat dilakukan dengan menggunakan
program SPSS dengan langkah-langkah yang telah
ditentukan untuk pengujian linieritasnya.

Langkah-langkah uji linieritas dengan aplikasi SPSS
1) Klik menu Variabel View kemudian masukkan nama

sesuai variabel peneltian
2) Masukkan data-data angka tiapvariabel penelitian

kedalam kolom yang muncul
3) Klik menu analize, lalu klik menu Compare means, dan

pilih Means
4) Setelah di klik akan muncul kotak kolom dengan nama

Means, kemudian masukkan data veriabel dependen list
pada kolom dependen dan data variabel independen list
pada kolom data independent.
5) Selanjutnya klik menu Options pada Statistics kemudian
pilih menu Test Of Linierity kemudian klik Continue
6) Klik menu oke dan akan muncul data output Anova
Tabel.

G. Teknik Analisis Data Penelitian Kuantitatif
Teknik Analisis data penelitian adalah Proses

penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca

84 Metodologi Penelitian

Nanang Abdul Jamal,M.Pd.,
Ahmad Wahyudi, M.Pd

dan diinterpretasikan. Untuk kegiatan analisis data kuantitatif
maka dilakukan dengan analisis statistik.

Pemilihan jenis analisis data sangat ditentukan oleh jenis
data yang dikumpulkan pada penelitian dengan tetap berorientasi
pada tujuan yang hendak dicapai atau hipotesis penelitian yang
akan di uji. Oleh sebab itu yang harus diperhatikan dalam analisis
data adalah ketepatan teknik analisis nya, bukan kecanggihan nya.
Dalam hal ini, pemilihan teknik analisis data tertentu harus
disertai dengan alasan yang tepat.

Contoh-contoh rumus teknik analisis data penelitian
kuantitatif:

Rumus Product Moment

∑ ∑∑

√{ ∑ ∑ }{ ∑ ∑}

Keterangan :

 xy = Jumlah Perkalian x dan y

 x = Jumlah Sekor x

 y = Jumlah Sekor y

rYX = keofisien korelasi antar gejala x dan y

n = Jumlah Sample

Rumus Chi Kuadrat

x2  ( f0  fh )2

fh

Keterangan
x2 : Chi kuadrat
f0 : Frekuensi yang diperoleh
fh : Frekuensi yang diharapkan

Metodologi Penelitian 85

Nanang Abdul Jamal,M.Pd.,
Ahmad Wahyudi, M.Pd

Rumus Regresi Linier sederhana SPSS (untuk dua variabel
penelitian)
Dasar pengambilan keputusan Uji regresi Linier sederhana
2. Membandingkan nilai t Hitung dengan t tabel
3. Membandingkan nilai signifikasi dengan nilai probabilitas

0,05. Atau derajad kesalahan 5%. Penelitian dikatakan
mempunyai pengaruh jika nilai signifikasi tidak lebih dari
nilai probabilitas 0,05, dan variabel tidak mempunyai
pengaruh jika nilai signifikasi lebih tinggi dari nilai
probabilitas 0,05.
4. Langkah-langkah Uji Regresi Linier Sederhana
a. Tampilkan program SPSS
b. Pada kolom View tulis nama sesuai nama variabel

penelitian
c. Lalu klik Menu Analyze > Regresions > Linier
d. Masukkan data variabel penelitian ke kolom Dependen

untuk data variabel dependen, masukkan data independent
kedalam kolom data independent
e. Selanjutnya pilih menu “Metod” lalu Enter
f. Klik Menu statistik dan berikan tanda centang pada
menu Estimates dan Model Fit, kemudian klik Continue
g. Kemudian baca tabel yang muncul sesuai dengan
pengambilan keputusan pada Uji Linier Sederhana

Rumus Uji Regresi Linier Berganda (untuk menguji 3 variabel
penelitian atau lebih)
Dasar pengambilan keputusan Uji regresi Linier sederhana

1. Membandingkan nilai t Hitung dengan t tabel
a. Apabila nilai Sig,t <0.005 maka hipotesis penelitian di
terima ( terdapat hubungan atau pengaruh)
b. Apabila nilai Sig.t > 0.005 maka hipotesis penelitian di

86 Metodologi Penelitian

Nanang Abdul Jamal,M.Pd.,
Ahmad Wahyudi, M.Pd

tolak (tidak terdapat hubungan atau pengaruh)

H. Hasil dan Pembahasan Penelitian Kuantitatif
1. Hasil Penelitian
Hasil penelitian adalah kumpulan penjabaran dari data-
data penelitian yang telah diperoleh oleh peneliti. Hasil
penelitian juga membahasa tentang beberapa yang mencakup
hal berikut ini :
a. Deskripsi Lokasi Penelitian
Deskripsi lokasi penelitian merupakan penjabaran dari
profil daerah yang sedang di teliti secara objektif, terutama
aspek-aspek yang relevan dengan penelitian yang
dilakukan.
b. Deskripsi Data
Deskripsi data dalam penelitian ialah menjelaskan
tentang hasil dari penelitian yang telah di olah secara
statistik deskriptif, seperti distribusi frekuensi yang disertai
grafik, nilai rerata, simpangan baku, persentase hasil
penelitian dan lain sebagainya.

Contoh deskripsi data :
Berdasarkan angket penelitian yang disebar kepada

responden dengan ketentuan ketentuan penilaian
Jawaban A diberi sekor 5, Jawaban B diberi sekor 4,
Jawaban C diberi sekor 3. Maka diperoleh nilai sesuai
dengan tabel berikut:

Metodologi Penelitian 87

Nanang Abdul Jamal,M.Pd.,
Ahmad Wahyudi, M.Pd

Hasil Angket Variabel X

Selanjutnya data di atas dianalisis untuk mencari
nilai baik, cukup dan kurang dari variabel X, dengan
terlebih dahulu mencari mean () dan standar deviasinya

().
Menghitung mean () hipotetik, dengan rumus

   1

2
imax  imin k

  1 4  223

2
  69

Keterangan

 = Rerata hipotetik

88 Metodologi Penelitian

Nanang Abdul Jamal,M.Pd.,
Ahmad Wahyudi, M.Pd

imac = Skor maksimal item
imin = Skor minimal item

k = Jumlah item

Menghitung standar deviasi (), dengan rumus :

  1
6 imax  imin

  1 60  52

6

 18

Keterangan :
 = Rerata hipotetik
imac = Skor maksimal Subjek
imin = Skor minimal subjek

Setelah diketahui nilai mean dan standar deviasi nya,
kemudian langkah selanjutnya adalah Kategori
pengukuran pada subyek penelitian dibagi menjadi tiga
yaitu tinggi, sedang dan rendah. Untuk mencari skor
kategori diperoleh dengan pembagian sebagai berikut:
a. Tinggi
= Mean + SD ≤ X
= 69 + 18 ≤ X
= 87 ≤ X
b. Sedang
= Mean – 1.SD ≤ X < Mean + 1.SD
= 69 – 1.(18) ≤ X < 69 + 1.(18)
= 51 ≤ X < 87

c. Rendah
= X < Mean – 1. SD
= X < 69 – 1.18

Metodologi Penelitian 89

Nanang Abdul Jamal,M.Pd.,
Ahmad Wahyudi, M.Pd

= X < 51

Setelah diketahui nilai kategori tinggi, sedang,
rendah. Maka langkah selanjutnya mencari persentasenya
dengan rumus:
Keterangan :

P  f 100%
N

Keterangan :
P = Prosentase
f = Frekuensi
N = Jumlah subjek

Maka analisis hasil presentasi angket kebiasaan belajar
adalah sebagai berikut:

Kategorisasi Skor Angket Variabel X

No Kategori Normal Frekuensi Persentase

1 Tinggi 87 ≤ X 0 0%

2 Sedang 51 ≤ X < 23 100 %

87

3 Rendah X < 51 0 0 %

Jumlah 23 100%

Berdasarkan tabel kategorisasi di atas dapat diketahui
bahwa dari 23 penelitian tidak ada yang menjawab dengan
skor tinggi (0 %) dan sebanyak 23 responden penelitian
menjawab sedang (100%), serta tidak ada responden yang
menjawab rendah (0%). Dari data tersebut maka dapat
dipahami bahwa kategorisasi variabel X adalah sedang.

Selanjutnya adapun data tentang variabel Y adalah
sebagai berikut.

90 Metodologi Penelitian

Nanang Abdul Jamal,M.Pd.,
Ahmad Wahyudi, M.Pd

Hasil Angket variabel Y

Selanjutnya data di atas dianalisis untuk mencari nilai
baik, cukup dan kurang dari variabel X, dengan terlebih
dahulu mencari mean () dan standar deviasinya ().
Menghitung mean () hipotetik, dengan rumus

   1

2
imax  imin k

  1 4  223

2
  69

Keterangan

 = Rerata hipotetik
imac = Skor maksimal item
imin = Skor minimal item

Metodologi Penelitian 91

Nanang Abdul Jamal,M.Pd.,
Ahmad Wahyudi, M.Pd

 k = Jumlah item

Menghitung standar deviasi (), dengan rumus :

 1
 6 imax  imin

  1 60  52

6

 18

Keterangan :
 = Rerata hipotetik
imac = Skor maksimal Subjek
imin = Skor minimal subjek

Setelah mengetahui nilai mean dan standar deviasi
dari hasil angket tersebut, maka langkah selanjutnya adalah
Kategori pengukuran pada subyek penelitian dibagi
menjadi tiga yaitu tinggi, sedang dan rendah. Untuk
mencari skor kategori diperoleh dengan pembagian sebagai
berikut:
a. Tinggi
= Mean + SD ≤ X
= 69 + 18 ≤ X
= 87 ≤ X
b. Sedang
= Mean – 1.SD ≤ X < Mean + 1.SD
= 69 – 1.(18) ≤ X < 69 + 1.(18)
= 51 ≤ X < 87
c. Rendah
= X < Mean – 1. SD
= X < 69 – 1.18
= X < 51

92 Metodologi Penelitian


Click to View FlipBook Version