Nanang Abdul Jamal,M.Pd.,
Ahmad Wahyudi, M.Pd
Setelah diketahui nilai kategori tinggi, sedang,
rendah. Maka akan diketahui persentasenya dengan
rumus:
Keterangan :
P f 100%
N
Keterangan :
P = Prosentase
f = Frekuensi
N = Jumlah subjek
Maka analisis hasil presentasi angket variabel Y
adalah sebagai berikut:
Tebel Katetegorisasi Skor Angket variabel Y
No Kategori Normal Frekuensi Persentase
1 Tinggi 87 ≤ X 0 0%
2 Sedang 51 ≤ X < 23 100 %
87
3 Rendah X < 51 0 0%
Jumlah 23 100%
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa dari
23 sampel penelitian tidak ada sampel yang menjawab
tinggi (0 %) dan sebanyak 23 sampel yang menjawab
sedang (100%), serta tidak ada sampel penelitian yang
menjawab rendah (0%). Dari data tersebut maka dapat
dipahami bahwa kategori variabel Y dapat dikatakan
sedang.
Metodologi Penelitian 93
Nanang Abdul Jamal,M.Pd.,
Ahmad Wahyudi, M.Pd
c. Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis adalah Pemaparan tentang
pengujian hipotesis penelitian yang telah di ajukan.
Pengujian hipotesis pada dasarnya tidak berbeda dengan
pemaparan hasil temuan penelitian masing-masing variabel.
Hipotesis penilitian dapat dikemukakan kembali, termasuk
hipotesis Nol nya, dan masing-masing di ikuti dengan
pengujian serta penjelasan atas hasil pengujian itu secara
jelas.
Contoh Pengujian Hipotesis penelitian Kuantitatif
Pengujian hipotesis penelitian dilakukan Setelah
pengumpulan data-data penelitian terkumpul dan
selanjutnya data-data penelitian yeng terkumpul tersebut
akan dilakukan analisi penelitian. Proses analisis penelitian
ini sangat penting dilakukan mengingat data-data yeng
diperoleh dari proses pengumpulan data masih berupa data
mentah dan harus diolah dan diberikan interpretasi, sehingga
hipotesis yang diajukan dapat diuji kebenarannya.
Adapun contoh uji hipotesis dibawah ini dengan
menggunakan rumus Poduct Moment.
Selanjutnya proses analisa yang akan penulis lakukan
adalah dengan memasukkan terlebih dahulu rata-rata yang
ada kedalam tabel berikut
Tabel Kerja Untuk Mencari Hubungan
No .y
1 58 58 3364 3364 3364
2 57 54 3249 2916 3078
3 55 55 3025 3025 3025
4 58 58 3364 3364 3364
5 58 58 3364 3364 3364
94 Metodologi Penelitian
Nanang Abdul Jamal,M.Pd.,
Ahmad Wahyudi, M.Pd
6 56 55 3136 3025 3080
7 60 60 3600 3600 3600
8 56 55 3136 3025 3080
9 55 52 3025 2704 2860
10 57 55 3249 3025 3135
11 58 58 3364 3364 3364
12 58 58 3364 3364 3364
13 52 52 2704 2704 2704
14 55 53 3025 2809 2915
15 58 57 3364 3249 3306
16 55 54 3025 2916 2970
17 52 52 2704 2704 2704
18 53 52 2809 2704 2756
19 55 54 3025 2916 2970
20 58 57 3364 3249 3306
21 57 55 3249 3025 3135
22 58 58 3364 3364 3364
23 58 58 3364 3364 3364
Jumlah
N = 23 x y x 2 y2 xy
73237
1297 1278 71144 72172
Berdasarkan data penghitungan di atas diperoleh hasilnya
berikut ini :
N : 23 x 2 = 73237
x : 1297 y2 = 71144
y : 1278 xy = 72172
Selanjutnya data tersebut di atas dimasukkan kedalam
rumus Product Moment sebagai berikut :
Metodologi Penelitian 95
Nanang Abdul Jamal,M.Pd.,
Ahmad Wahyudi, M.Pd
rxy= N. xy x. y
N. x2 x2 N. y2 y2
= 23(72172) 12971278
23(73237) 12972 23(71144) 12782
= 1659956 1657566
1684451 1682209 1636312 1633284
= 2390
2242 3028
= 2390
6788776
= 2390
2605
= 0,917
Hasil perhitungan di atas diperoleh harga 0.917.
setelah nilai harga di temukan maka langkah selanjutnya
mencari taraf signifikan variabel dengan mengkonsultasikan
nilai r product moment pada taraf signifikan 5%, yang lebih
dahulu dicari nilai df dengan df
sebesar 21, maka dapat diperoleh harga titik r sebagai berikut:
pada taraf signifikan 5% = 0.433
Dengan demikian r dari hasil hitung, (0.433) lebih besar
dari r pada tabel, baik pada teraf signifikan 5%. Atau dapat di
formulasikan sebagai berikut 0.433 <0.917.
Sedangkan untuk mengetahui derajat keeratan
hubungan antara kedua variabel tersebut, hasil dari analisis
data kemudian dikonsultasikan denagan tabel interprestasi “r”
product moment berikut ini :
96 Metodologi Penelitian
Nanang Abdul Jamal,M.Pd.,
Ahmad Wahyudi, M.Pd
Interprestasi Nilai”r” Product Moment
Besarnya Interprestasi
(rxy)
0,00-0.20 Antara variabel X dan variabel Y memang
terdapat korelasi, akan tetapi korelasi itu
sangat lemah atau rendah sehingga korelasi
itu di abaikan (dianggap tidak ada korelasi
antara variabel dan variabel ,
0,20-0,40 Antara variabel dan terdapat korelasi
yang lemah atau rendah
0,40-0,60 Antara variabel dan terdapat korelasi
yang sedang atau cukupan
0,60-0,90 Antara variabel dan terdapat korelasi
yang kuat atau tinggi
0,90-1,00 Antara variabel dan terdapat korelasi
yang sangat kuat dan sangat tinggi.
Berdasarkan tabel interprestasi “r” product moment
tersebut, besarnya yaitu terdapat korelasi yang positif
antara variabel dan diperoleh r hitung 0.917 terletak
antara 0.90-1.00 yang memiliki tingkat iinterprestasi sangat
kuat atau sangat tinggi.
2. Pembahasan
Pembahasan dalam sebuah penelitian didasarkan atas
temuan-temuan yang telah dilakukan oleh peneliti dan
mempunyai arti yang penting bagi seluruh kegiatan penelitian.
Pada bagian pembahasan peneliti harus mendiskusikan antara
hasil penelitian dengan teori yang telah dikemukakan pada bab
sebelumnya.
Pada pembahasan berisi jawaban masalah penelitian, atau
menunjukkan bagaimana tujuan penelitian dicapai,
Metodologi Penelitian 97
Nanang Abdul Jamal,M.Pd.,
Ahmad Wahyudi, M.Pd
menafsirkan temuan-temuan penelitian, mengintegrasikan
temuan penelitian ke dalam pengetahuan yang telah mapan,
dan memodifikasi teori yang ada atau menyusun teori baru,
dan menjelaskan implikasi implikasi lain dari hasil penelitian,
termasuk keterbatasan temuan-temuan penelitian.
Dalam membuat pembahasan penelitian hendaknya
peneliti membandingkan hasil penelitian yang ditemukan
dengan penelitian relevan yang telah di cantumkan pada bab
sebelumnya, karena pembandingan penelitian yang telah
dilakukan dengan penelitian relevan akan mampu memberikan
taraf kredibilitas yang tinggi terhadap hasil penelitian. Suatu
hasil dari sebuah penelitian akan menjadi lebih dapat dipercaya
bila didukung oleh hasil penelitian orang lain yang telah
dilakukan sebelumnya. Dalam hal ini sebaiknya tidak hanya
hasil penelitian yang mendukung penelitian saja yang dibahas,
namun akan lebih menarik jika didalamnya dicantumkan juga
hasil penelitian orang lain yang berbeda, dan pada saat yang
sama peneliti mampu memberikan penjelasan teoritis ataupun
metodologis bahwa hasil penelitiannya memang lebih akurat.
I. Penutup
1. Kesimpulan
Kesimpulan dalam penelitian berisikan tentang ringkasan
ringkasan dari hasil penelitian yang telah dilakukan yang bersifat
konseptual dan harus berkaitan langsung dengan rumusan
masalah dan tujuan penelitian. Dengan kata lain kesimpulan
dalam sebuah penelitian itu berkaitan secara substantif dengan
hasil-hasil penelitian yang mengacu pada tujuan yang telah
ditetapkan sebelumnya. Kesimpulan penelitian juga dapat ditarik
dari hasil pembahasan yang benar-benar relevan dan mampu
memperkaya temuan penelitian yang diperoleh.
98 Metodologi Penelitian
Nanang Abdul Jamal,M.Pd.,
Ahmad Wahyudi, M.Pd
2. Saran
Sebuah penelitian hendaknya tidak terlepas dari konteks
hasil penelitian. Saran hendaknya tidak keluar dari batas-batas
lingkup dan implikasi penelitian. Dalam hal ini membuat saran
perlu memperhatikan. Pertama, kepada siapa sasaran
disampaikan. Kedua, perbaikan apa yang harus dijalankan, Ketiga,
dirumuskan secara konkrit, jelas lugas dan santun. Keempat, tidak
menyimpang dari temuan dan bersifat spesifik.
Metodologi Penelitian 99
Nanang Abdul Jamal,M.Pd.,
Ahmad Wahyudi, M.Pd
100 Metodologi Penelitian
Nanang Abdul Jamal,M.Pd.,
Ahmad Wahyudi, M.Pd
Metodologi Penelitian 101
Nanang Abdul Jamal,M.Pd.,
Ahmad Wahyudi, M.Pd
PENELITIAN KUALITATIF
A. Rancangan Penelitian Kualitatif
Rancangan penelitian merupakan gambaran-gambaran
penting tentang penelitian yang akan dilakukan, di dalam
rancangan penelitian meliputi tentang penjelasan bentuk
penelitian, jenis penelitian dan sifat penelitian. Selain itu dalam
rancangan penelitian juga menjelaskan tentang variabel-variabel
yang dilibatkan dalam sebuah penelitian hubungan-hubungan
antara variabel-variabel tersebut. Dalam sebuah penelitian
rancangan penelitian juga diartikan sebagai strategi mengatur
latar penelitian agar seorang peneliti dapat memperoleh data
secara valid sesuai dengan karakteristik variabel dalam tujuan
penelitian.
Rancangan penelitian yang dipilih dalam Penelitian
eksperimen yakni yang paling memungkinkan peneliti untuk
mengendalikan variabel variabel lain yang patut diduga dapat
berpengaruh terhadap Variabel terikat. Pemilihan rancangan
penelitian dalam penelitian eksperimen selalu harus mengacu
pada hipotesis yang akan diuji.
B. Definisi oprasional Variabel dan Variabel penelitian Kualitatif
1. Difinisi Oprasional Variabel
Definisi Operasional adalah definisi yang didasarkan atas
sifat-sifat hal yang didefinisikan yang dapat diamati dan
diobservasi serta dapat diukur.
Definisi operasional variabel penelitian menjelaskan
tentang variabel yang hendak diteliti serta memberikan
penjabaran penjabaran terkait tentang teori variabel tersebut
dan menjelaskan tentang indikator-indikator yang akan
digunakan dalam sebuah penelitian. Sehingga indikator-
indikator variabel tersebut dapat dijadikan tolak ukur untuk
102 Metodologi Penelitian
Nanang Abdul Jamal,M.Pd.,
Ahmad Wahyudi, M.Pd
menentukan dalam alat pengumpul data penelitian.
Perumusan indikator indikator dalam variabel penelitian harus
didasarkan pada teori-teori yang telah diambil dari beberapa
referensi yang telah dimuat dalam landasan teori.
Definisi operasional variabel merupakan definisi yang
didasarkan atas sifat-sifat yang harus didefinisikan dan yang
dapat diamati. Secara tidak langsung definisi operasional
variabel akan menuju alat pengambilan data yang cocok
digunakan atau untuk mengacu Bagaimana mengukur suatu
variabel.
Penyusunan definisi operasional variabel dalam
penelitian perlu dilakukan, teramatinya konsep atau konstruk
yang diselidiki akan memudahkan pengukurannya. Selain itu,
susunan definisi operasional variabel memungkinkan orang
lain melakukan hal yang serupa, sehingga apa yang dilakukan
oleh peneliti terbuka untuk diuji kembali oleh orang lain.
2. Variabel Penelitian
Variabel adalah “sesuatu sifat yang dapat memiliki
bermacam nilai atau sesuatu yang bervariasi”. Atau dapat di
pahami bahwa definisi operasional variabel adalah petunjuk
yang menjelaskan gambaran suatu variabel yang akan diteliti
atau diobservasi. Variabel penelitian berupa sifat atau nilai dari
manusia dengan variasi tertentu.
Hal yang dikaji dalam suatu penelitian disebut sebagai
faktor atau disebut juga sebagai variabel. Dalam penelitian ada
yang hanya mengkaji satu variabel secara mendalam, dan ada
juga yang mengkaji dua atau lebih variabel. Sebenarnya apa
yang disebut sebagai variabel atau faktor itu? Dalam bahasa
sehari-hari, yang disebut dengan variabel itu adalah faktor
yang memiliki variasi dalam pengukurannya. Variabel berupa
Metodologi Penelitian 103
Nanang Abdul Jamal,M.Pd.,
Ahmad Wahyudi, M.Pd
suatu gejala, fenomena, objek tertentu, kondisi atau keadaan,
peristiwa atau hal-hal yang apabila diukur memiliki variasi.
C. Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah sekumpulan pihak-pihak yang
akan dijadikan sebagai responden atau sampel yang akan di ambil
data penelitiannya. Subjek penelelitian membahas tentang
karakteristikdari subjek yang digunakan dalam penelitian
termasuk di dalamnya tentang penjelasan mengenai populasi, dan
sampel peneltian. Dalam bukunya Suharsimi Arikunto
berpendapat bahwa subyek penelitian berarti orang atau siapa saja
yang menjadi sumber penelitian.
D. Sumber data Penelitian Kualitatif
Data dalam penelitian merupakan kumpulan bahan
keterangan dari hasil pencatatan peneliti baik berupa fakta
maupun angka yang dapat dijadikan bahan untuk menyusun
sebuah informasi.
Sumber data dalam penelitian adalah subyek dari mana data
penelitian diperoleh. Selanjutnya darin sumber data penelitian
dapat di ambil kesimpulan dari sebuah peristiwa penelitian.
Dalam penelitian kualitatif sumberdata penelitian dikelompokan
menjadi beberapa bagian utama, yakni sumber data primer dan
sumber data sekunder.
1. Sumber Primer
Sumber primer dalam penelitian adalah data-data yang
diperoleh oleh peneliti langsung dari sumber aslinya, baik data
yang diperoleh melaui metode melalui wawancara, metode
observasi maupun laporan dalam bentuk dokumen tidak resmi
yang kemudian diolah oleh peneliti untuk ditarik kesimpulan”.
104 Metodologi Penelitian
Nanang Abdul Jamal,M.Pd.,
Ahmad Wahyudi, M.Pd
Contoh Sumber primer dalam penelitian adalah sebagai
berikut; Guru, orangtua, pejabat daerah, mahasiswa dan lain-
lain sesuai dengan karakter dan objek penelitian yang diteliti.
2. Sumber Sekunder
Sumber sekunder dalam penelitian kualitatif disebut
sumber tambahan, sumber pendukung dan sumber penunjang
dalam penelitian. Sumber data sekunder merupakan salah satu
dari sumber tidak langsung dapat memberikan informasi data
tambahan pada pengumpul data penelitian, misalnya lewat
orang lain atau dokumen-dokumen penunjang yang berkaitan
dengan objek penelitian.
E. Metode Pengumpulan data Penelitian Kualitatif
Metode penelitian pada penelitian kualitatif lapangan
merupakan penjabaran rinci tentang langkah-langkah yang akan
ditempuh dalam melakukan penelitian untuk menjawab
permasalahan yang ditetapkan, mulai dari penentuan jenis dan
sifat penelitian, sumber data penelitian teknik pengumpulan data
penelitian, penjamin keabsahan data penelitian, teknik analisis
data penelitian, serta pendekatan-pendekatan jika diperlukan.
Penentuan metode penelitian sangat tergantung dengan topik dan
karakteristik kajian.
Adapun beberapa metode pengumpulan data penelitian
kualitatif adalah sebagai berikut :
1. Observasi
Metode Observasi dalam penelitian adalah cara yang
digunakan peneliti dalam pengumpulan data penelitian yang
dilakukan dengan proses pengamatan mendalam, den disertai
pencatatan-pencatatan terhadap keadaan atau perilaku objek
sasaran yang diteliti.
Metodologi Penelitian 105
Nanang Abdul Jamal,M.Pd.,
Ahmad Wahyudi, M.Pd
Metode observasi merupakan cara pengamatan yang
dilakukan peneliti dengan melakukan aktifitas proses pada objek
pengamatan dengan cara merasakan, melihat sebuah fenomena
dan memahami pengetahuan dari hasil pengamatan yang telah
diketahui sebelumnya.
Contoh lembar observasi :
No Aspek yang diamati Skor nilai
12345
1 Memperhatikan penjelasan
guru
2 Mengajukan pertanyaan dan
menjawab pertanyaan
3 Mengerjakan tugas
4 Berdiskusi dan bekerja sama
dalam kelompok
5 Mengemukakan hasil diskusi
6 Aktif dan partisipatif dalam
kelompok
7 Berani mengemukakan hasil
review pelajaran yang telah
dilaksanakan
8 Siswa berani memecahkan
masalah dan pertanyaan-
pertanyaan
Jumlah Skor
Persentase
2. Wawancara
Wawancara adalah cara tindakan pengumpulan data yang
dilakukan oleh dua orang atau lebih dengan berhadapan secara
langsung untuk menggali informasi sesuai dengan kebutuhan
dengan objek yang diwawancarai.
106 Metodologi Penelitian
Nanang Abdul Jamal,M.Pd.,
Ahmad Wahyudi, M.Pd
Metode wawancara merupakan proses interaksi antara
pewawancara dengan responden wawancara atau informan
untuk mendapatkan data. Jika ditinjau dari pelaksanaan
metodenya wawancara dibedakan menjadi tiga bagian
diantaranya:
a. Wawancara bebas,
Wawancara bebas adalah cara wawancara yang dilakukan
oleh pewawancara dengan cara bebas menanyakan apapun saja
kepada objek wawancara sesuai dengan data yang ingin di dapat.
b. Wawancara terpimpin
Wawancara terpimpin adalah cara wawancara yang
dilakukan oleh pewawancara dengan membawa item pertanyaan
lengkap dan terinci untuk ditanyakan kepada sumber data
penelitian.
c. Wawancara bebas terpimpin,
Wawancara bebas terpimpin adalah kolaborasi cara
mewawancarai dengan metode bebas dan terpimpin. Dalam
proses wawancara dengan metode bebas terpimpin ini
pewawancara membawa pedoman item pertanyaan dan
merupakan garis besar tentang hal-hal yang dapat ditanyakan
kepada objek wawancara.
F. Instrumen Penelitian Kualitatif
1. Kisi-kisi wawancara
Kisi-kisi wancara adalah sejumlah penjelasan tentang
garis besar item pertanyaan wawancara yang akan dilakukan
dan gunakan untuk mendapatkan data hasil wawancara
terhadap sumber wawancara. Kisi-kisi wawancara mencakup
sejumlah nama informan atau nama sumber data wawancara
Metodologi Penelitian 107
Nanang Abdul Jamal,M.Pd.,
Ahmad Wahyudi, M.Pd
beserta dengan keterangan lengkapnya, , nomor soal, indikator,
sub indikator dan item pertanyaan wawancara itu sendiri. Kisi-
kisi wawancara dibuat untuk mempermudah peneliti untuk
mengambil data penelitian.
Adapun contoh kisi-kisi wancara adalah sebagai berikut:
No Aspek Indikator Pertanyaan
1 Pengembangan Perencanaan 1.Menurut Bapak apa
dimensi fitrah nilai penting sebuah
beragama perencanaan dalam
dalam proses mempersiapkan
pembelajaran proses
pembelajaran?
2. Bagaimana
perencanaan
pembelajaran yang
Bapak lakukan
sebelum memulai
proses
pembelajaran?
3. Langkah-langkah
apa saja yang bapak
lakukan untuk
mengembangkan
fitrah beragama
siswa di sekolah?
4. Bagaimana cara
bapak menanamkan
nilai-nilai kebenaran
kepada peserta
didik?
Pelaksanaan 1. Bagaimana cara
bapak agar peserta
didik dapat
memahami,
menghayati
108 Metodologi Penelitian
Nanang Abdul Jamal,M.Pd.,
Ahmad Wahyudi, M.Pd
dan mengamalkan
materi-materi
pembelajaran
di kehidupan sehari-
hari?
Evaluasi 2. Selama
menyampaikan
materi pembelajaran,
pernahkah bapak
memperkenalkan
kepada siswa contoh-
contoh masalah yang
berhubungan
langsung dengan
masalah-masalah
keagamaan yang ada
di masyarakat?
1. Bagaimana Bapak
melakukan
penilaian terhadap
siswa yang telah
mengikuti mata
pelajaran?
2. Manurut Bapak apa
standar
pengembangan
dimensi fitrah
beragama dalam
proses
pembelajaran PAI
dikatakan berhasil?
2 Faktor Pembawaan 1. Menurut Bapak
pendukung mengapa
pengembangan pembawaan
dimensi fitrah menjadi faktor yang
beragama mendukung sebuah
dalam proses
pembelajaran pembelajaran?
Metodologi Penelitian 109
Nanang Abdul Jamal,M.Pd., Kepribadian 2. Menurut Bapak
Ahmad Wahyudi, M.Pd Keluarga
Pendidik
PAI Lingkungan
mengapa
kepribadian siswa
menjadi faktor yang
mendukung sebuah
proses
pembelajaran?
3. Menurut Bapak
mengapa keluarga
menjadi faktor yang
mendukung sebuah
proses
pembelajaran?
4. Menurut Bapak
mengapa
pendidi/guru
menjadi faktor yang
mendukung sebuah
proses
pembelajaran?
5. Menurut Bapak
mengapa
lingkungan menjadi
faktor yang
mendukung sebuah
proses
pembelajaran?
2. Teknik Penjamin Keabsahan Data
Teknik Penjamin keabsahan data Dalam penelitian
kualitatif merupakan cara-cara yang dilakukan oleh seorang
peneliti untuk mengetahui derajat kepercayaan credibility
dalam proses pengumpulan data penelitian. Dalam penelitian
Kualitatif penjamin keabsahan data biasanya dilakukan peneliti
dengan menggunakan teknik atau cara dengan memanfaatkan
sesuatu yang di luar sumber data sebagai pembanding. Seperti:
110 Metodologi Penelitian
Nanang Abdul Jamal,M.Pd.,
Ahmad Wahyudi, M.Pd
Pertama, membandingkan data dari metode yang sama
dengan sumber yang berbeda dengan memanfaatkan teori lain
untuk memeriksa data dengan tujuan penjelasan banding.
Kedua, membandingkan Sumber data yang sama dari
observasi dengan data dari wawancara.
Ketiga, membandingkan apa yang dikatakan orang di
depan umum dengan apa yang dikatakan secara pribadi dan
memanfaatkan peneliti atau pengamat lain untuk meluruskan
dalam pengumpulan data. Adapun teknik penjamin keabsahan
data penelitian kualitatif adalah sebagai berikut :
a. Uji Kredibilitas
Uji kredibilitas data penelitian kualitatif merupakan cara
untuk menguji data hasil penelitian sebelum hasil penelitian
disimpulkan. Uji kredibilitas data merupakan uji terhadap
tingkat kepercayaan dari data penelitian yang telah
dihasilkan pada saat proses penelitian kualitatif
dilaksanakan oleh peneliti. Uji kredibilitas penelitian
kualitatif juga mempunyai tujuan untuk menguji kebenaran
dari temuan hasil penelitian. Dalam uji kredibilitas
penelitian kualitatif setidaknya ada beberapa hal yang harus
dilakukan oleh peneliti, dia antaranya adalah sebagai
berikut ;
1) Melakukan perpanjangan pengamatan dilapangan
Perpanjangan pengamatan dilapangan maksudnya
ialah peneliti yang sedang melakukan penelitian
hendaknya kembali lagi untuk melakukan pengamatan
secara mendalam dan melakukan proses wawancara dan
observasi hasil data temuan terhadap informan
wawancara yang sebelumnya telah dimintai tanggapan
atas data penelitian yang telah di hasilkan. Hal ini
bertujuan agar antara peneliti dengan responden
Metodologi Penelitian 111
Nanang Abdul Jamal,M.Pd.,
Ahmad Wahyudi, M.Pd
wawancara dapat menjalin hubungan semakin akrab dan
dapat menggali informasi secara detail dan mendalam
terkait masalah penelitian yang diteliti. Dalam upaya
melakukan perpanjangan pengamatan dilapangan ini
juga bertujuan untuk croscek kembali data yang telah
dihasilkan adalah data yang benar atau keliru.
2) Meningkatkan ketekunan dalam proses penelitian
dilaksanakan
Menigkatkan ketekunan
3) Melakukan uji triangulasi data
4) Melakukan analisis kasus negatif
5) Melakukan chek terhadap data hasil penelitian
b. Uji Transferabilitas
Uji trasferabilitas penelitian kualitatif adalah uji
validitas eksternal di dalam penelitian kualitatif. Uji
transferabilitas dilakukan oleh peneliti dengan tujuan untuk
mengetahui derajad ketepatan suatu alat ukur untuk dapat
diterapkankannya suatu hasil penelitian pada populasi
dimana sampel penelitian di ambil. Dalam bukunya
Moleong (2016: h.324) menjelaskan bahwa uji transferabilitas
penelitian kualitatif merupakan persoalan empiris yang
tergantung pada kesamaan konteks pengirim dan penerima.
Dalam pelaksanaan uji transferabilitas ini peneliti dituntut
untuk memberikan uraian-uraian yang sangat rinci, jelas,
sistematis terhadap hasil penelitian yang akan diperoleh.
Hal ini bertujuan agar penelitian yang diperoleh dapat
diphami dengan mudah oleh orang laindan hasil dari
penelitiannya bisa diterapkan pada populasi dimana sampel
penelitian ini diperoleh.
Seperti telah dikemukakan bahwa, transferability ini
merupakan validitas eksternal dalam penelitian kuantitatif.
112 Metodologi Penelitian
Nanang Abdul Jamal,M.Pd.,
Ahmad Wahyudi, M.Pd
Validitas eksternal menunjukkan derajat ketepatan atau dapat
diterapkannya hasil penelitian ke populasi di mana sampel
tersebut diambil.
Nilai transfer ini berkenan dengan pertanyaan, hingga mana
hasil penelitian dapat diterapkan atau digunakan dalam
situasi lain. Bagi peneliti naturalistic, nilai transfer bergantung
pada pemakai, hingga manakala hasil penelitian tersebut
dapat digunakan dalam konteks dan situasi sosial lain.
Peneliti sendiri tidak menjamin “validitas eksternal” ini.
Oleh karena itu, supaya orang lain dapat memahami
hasil penelitian kualitatif sehingga ada kemungkinan untuk
menerapkan hasil penelitian tersebut, maka peneliti dalam
membuat laporannya harus memberikan uraian yang rinci,
jelas, sistematis, dan dapat dipercaya. Dengan demikian
maka pembaca menjadi jelas atas hasil penelitian tersebut,
sehingga dapat memutuskan dapat atau tidaknya untuk
mengaplikasikan hasil penelitian tersebut di tempat lain.
Bila pembaca laporan penelitian memperoleh
gambaran yang sedemikian jelasnya, “ semacam apa” suatu
hasil penelitian dapat diberlakukan( transferability), maka
lapran tersebut memenuhi standar transferabilitas ( Sanafiah
Faisal, 1990).
c. Dependeabilitas
Dalam penelitian kuantitatif, dependability disebut
reabilitas. Suatu penelitian yang reliable adalah apabila
orang lain dapat mengulang/ mereaplikasi proses penelitian
tersebut. Dalam penelitian kualitatif, uji dependability
dilakukan dengan melakukan audit terhadap keseluruhan
proses penelitian. Sering terjadi peneliti tidak melakukan
proses penelitian ke lapangan, tetapi bisa memberikan data.
Peneliti seperti ini perlu diuji dependabilitynya. Kalau
Metodologi Penelitian 113
Nanang Abdul Jamal,M.Pd.,
Ahmad Wahyudi, M.Pd
proses penelitian tidak dilakukan tetapi datanya ada, maka
penelitian tersebut tidak reliable atau dependable.Untuk itu
pengujian dependability dilakukan dengan cara melakukan
audit terhadap keseluruhan proses penelitian. Caranya
dilakukan oleh auditor yang independen, atau pembimbing
untuk mengaudit keseluruhan aktivitas peneliti mulai
menentukan masalah/ fokus, memasuki lapangan,
menentukan sumber data, melakukan analisis data,
melakukan uji keabsahan data, sampai membuat
kesimpulan harus dapat ditunjukkan oleh peneliti. Jika
peneliti tidak mempunyai dan tidak dapat menunjukkan
“jejak aktivitas lapangannya”, maka dependabilitas
penelitiannya patut diragukan ( Sanafiah Faisal, 1990).
d. Konfirmabilitas
Pengujian konfirmability dalam penelitian kuantitatif
disebut dengan uji obyektivitas penelitian. Penelitian
dikatakan obyektif bila hasil penelitian telah disepakati
banyak orang. Dalam penelitian kualitatif, uji konfirmability
mirip dengan uji dependability, sehingga pengujiannya dapat
dilakukan secara bersamaan. Menguji konfirmability berarti
menguji hasil penelitian, dikaitkan dengan proses yang
dilakukan. Bila hasil penelitian merupakan fungsi dari
proses penelitian yang dilakukan, maka penelitian tersebut
telah memenuhi standar konfirmability. Dalam penelitian
jangan sampai proses tidak ada, tetapi hasilnya ada.
G. Teknik Analisis Data Penelitian Kualitatif
Teknik analisis data adalah cara yang dilakukan peneliti
untuk mengolah data hasil penelitian sesuai dengan jenis
penelitiannya. Taknik analisis data merupakan cara memproses
data yang telah didapatkan dari penelitian untuk dijadikan
114 Metodologi Penelitian
Nanang Abdul Jamal,M.Pd.,
Ahmad Wahyudi, M.Pd
informasi. Teknik analisis data merupakan Proses
penyederhanaan data hasil penelitian ke dalam bentuk yang lebih
mudah dibaca, dipahami dan diinterpretasikan. Teknik analisis
data juga bertujuan agar hasil penelitian yang dilakukan mudah
dipahami dan apat dijadikan masukan dan tindak lanjut dari hasil
penelitian.
Pemilihan jenis analisis data dalam penelitian sangat
ditentukan oleh jenis data yang dikumpulkan dan tetap
berorientasi pada tujuan penelitian yang hendak dicapai atau
hipotesis penelitian yang akan di uji. Maka dalam menganalisis
data harus dilakukan dengan tepat dan disertai dengan alasan
yang tepat juga.
Contoh teknik analisi data penelitian kualitatif adalah
teknik analisis data model Milles dan Huberman tahapan teknis
analisis tersebut yaitu, “data reduction, data display, dan
conclution/verification.
1. Data Reduction
Reduction data adalah proses pemilihan data hasil penelitian
dan pemusatan perhatian untuk menyederhanakan, abtrasi dan
tranformasi data-data kasar yang diperoleh dari hasil wawancara
dan observasi pada proses penelitian berlansung. Data reduksi
penelitian ini diperoleh dari hasil wawancar yang dilakukan oleh
peneliti kepada informan atau sumber data penelitian,
selanjutnya setelah data data wawancara diperoleh oleh peneliti
maka peneliti kemudian menyederhanakan data-data hasil
wawancara tersebut untuk kemudian dikembangkan secara
tersusun untuk menarik kesimpulan.
2. Data Display
Data display adalah pengembangan sebuah diskripsi data
informasi dari responden atau sumber data tersusun untuk
Metodologi Penelitian 115
Nanang Abdul Jamal,M.Pd.,
Ahmad Wahyudi, M.Pd
menarik kesimpulan dan mengambil tindakan selanjutnya. Data
display juga merupakan data yang penulis dapatkan dari data
kasar (data reduksi) yang kemudian peneliti simpulkan melalui
pengembangan data-data hasil wawancara yang telah
disederhanakan.
3. Verification
Verification adalah penarikan kesimpulan data-data hasil
penelitian setelah di ambil dari data kasar (reduksi data)
kemudian dikembangakan melalui data display yang mencari
makna dari setiap gejala yang diperoleh selama melakukan
penelitian.
Teknik analisis model ini memiliki tahapan-tahapan yakni
dengan dimulai dari pengumpulan data penelitian, di mana data
yang diperoleh dari lapangan jumlahnya sangat banyak dan
beragam, maka perlu untuk dilakukan reduksi data, yaitu meneliti
secara mendalam, memilih dan memfokuskan data yang akan
digunakan dan diambil sebagai data hasil penelitian. selanjutnya
setelah data di reduksi data dikembangkan menjadi kesimpulan
(data display) setelah itu dilakukan penarikan kesimpulan
(verification).
H. Hasil dan Pembahasan
Pada penelitian kualitatif hasil dan Pembahasan memuat
uraian tentang data dan temuan yang diperoleh dengan
menggunakan metode dan prosedur yang diuraikan dalam
metode pengumpulan data. Terdiri atas paparan data yang
disajikan dengan topik sesuai dengan pertanyaan-pertanyaan
peneliti dan hasil analisis data. Paparan Data tersebut diperoleh
dari pengamatan apa yang terjadi dan atau hasil hasil wawancara
apa yang dikatakan serta deskripsi informasi lainnya misalnya
yang berasal dari dokumen foto rekaman video dan hasil
116 Metodologi Penelitian
Nanang Abdul Jamal,M.Pd.,
Ahmad Wahyudi, M.Pd
pengukuran. Hasil analisis data yang merupakan temuan
penelitian disajikan dalam bentuk pola tema kecenderungan dan
motif yang muncul dari data. Disamping itu temuan dapat berupa
penyajian kategori sistematis klasifikasi dan tipologi.
Sedangkan pembahasan memuat gagasan peneliti, terkait
antara pola-pola kategori-kategori dan dimensi-dimensi posisi
temuan atau teori terhadap teori dan temuan temuan sebelumnya
serta penafsiran dan penjelasan dari temuan atau teori yang
diungkapkan dari lapangan grand teori.
I. Penutup
1. Kesimpulan
Kesimpulan dalam penelitian berisikan tentang ringkasan
ringkasan dari hasil penelitian yang telah dilakukan yang bersifat
konseptual dan harus berkaitan langsung dengan rumusan
masalah dan tujuan penelitian. Dengan kata lain kesimpulan
dalam sebuah penelitian itu berkaitan secara substantif dengan
hasil-hasil penelitian yang mengacu pada tujuan yang telah
ditetapkan sebelumnya. Kesimpulan penelitian juga dapat ditarik
dari hasil pembahasan yang benar-benar relevan dan mampu
memperkaya temuan penelitian yang diperoleh.
2. Saran
Sebuah penelitian hendaknya tidak terlepas dari konteks
hasil penelitian. Saran hendaknya tidak keluar dari batas-batas
lingkup dan implikasi penelitian. Dalam hal ini membuat saran
perlu memperhatikan. Pertama, kepada siapa sasaran
disampaikan. Kedua, perbaikan apa yang harus dijalankan, Ketiga,
dirumuskan secara konkrit, jelas lugas dan santun. Keempat, tidak
menyimpang dari temuan dan bersifat spesifik.
Metodologi Penelitian 117
Nanang Abdul Jamal,M.Pd.,
Ahmad Wahyudi, M.Pd
118 Metodologi Penelitian
Nanang Abdul Jamal,M.Pd.,
Ahmad Wahyudi, M.Pd
Metodologi Penelitian 119
Nanang Abdul Jamal,M.Pd.,
Ahmad Wahyudi, M.Pd
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
A. Penelitian Tindakan Kelas
Penelitian tindakan kelas adalah sebuah jenis penelitian
partisipations action research pada tingkatan terkecil. Penelitian
tindakan kelas merupakan penelitian kasuistik. Kondisi dan
situasi dalam kelas sangat menentukan arah penelitian yang
menggunakan pendekatan PTK. Penelitian ini melibatkan
partisipasi aktif antar peneliti dengan objek penelitian.
Pendekatan yang digunakan pada penelitian tindakan kelas
adalah pendekatan deskriptif kualitatif yaitu penelitian yang
menggambarkan bagaimana suatu model pembelajaran
diterapkan dan bagaimana hasil yang diharapkan dapat tercapai.
Dengan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau yang dikenal
dengan Classroom Action Research, yang berarti action research
(penelitian dengan tindakan) yang dilakukan dikelas
pembelajaran.
Dalam bukunya Arikunto, dkk (2010 : 2) menjelaskan
pengertian Penelitian tindakan kelas (PTK) secara lebih sistematis
yaitu: (1) penelitian adalah kegiatan mencermati suatu objek
dengan menggunakan cara dan aturan tertentu untuk menemukan
data akurat tentang hal-hal yang dapat meningkatkan mutu objek
yang diamati, (2) tindakan adalah gerakan (siklus-siklus kegiatan
untuk siswa) yang dilakukan dengan sengaja dan terencana
dengan tujuan tertentu, dan (3) kelas adalah tempat dimana
terdapat sekelompok siswa yang dalam waktu bersamaan
menerima pelajaran dari guru yang sama. Yang dimaksud dengan
PTK adalah pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah
tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah
kelas secara bersamaan. Penelitian tindakan kelas termasuk
penelitian kualitatif (qualitatif research). “Penelitian kualitatif
adalah penelitian yang menggunakan latar alamiah, dengan
120 Metodologi Penelitian
Nanang Abdul Jamal,M.Pd.,
Ahmad Wahyudi, M.Pd
maksud menafsirkan fenomena yang terjadi dan dilakukan
dengan jalan melibatkan berbagai metode yang ada”. Denzin dan
Lincoln (dalam Lexy J.Moleong 2004:5)
Beberapa deskripsi digunakan untuk menemukan prinsip-
prinsip dan penjelasan yang mengarah pada penyimpulan.
Beberapa ahli yang mengemukakan model penelitian tindakan
dengan bagan yang berbeda, namun secara garis besar terdapat
empat tahapan yang lazim dilalui, yaitu: (1) perencanaan, (2)
pelaksanaan, (3) pengamatan, dan (4) refleksi (Arikunto dkk , 2010
: 16).
B. Sistematika Penelitian Tindakan Kelas
1. Pendahuluan
Pendahuluan dalam penelitian tindakan kelas merupakan
bab pertama yang mengantarkan pembaca untuk dapat
pertanyaan apa yang ingin disampaikan dalam penelitian,
untuk apa penelitian dilaksanakan dan apa tujuannya. Oleh
sebab itu dalam penelitian tindakan kelas isi dari pendahuluan
menguraikan tentang latar belakang masalah, identifikasi
masalah, batasan masalah rumusan, masalah dan tujuan
penelitian dan penelitian yang relevan.
a. Latar belakang masalah
Latar belakang masalah pada penelitian tindakan kelas
menjelaskan tentang kondisi yang terjadi pada lingkup
pendidikan atau kelas teliti. Kemudian peneliti menjabarkan
tentang kondisi yang ada di sana dan mencoba untuk
mengkomparasikan metode atau cara yang akan digunakan
dalam penelitian tindakan kelas sehingga dalam latar belakang
masalah terlihat jelas bahwa masalah yang timbul dalam
permasalahan yang terjadi di kelas akan diuji untuk diatasi
dengan menggunakan metode yang lain.
Metodologi Penelitian 121
Nanang Abdul Jamal,M.Pd.,
Ahmad Wahyudi, M.Pd
b. Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah dalam penelitian tindakan kelas
merupakan inventarisasi masalah-masalah yang ada pada latar
belakang masalah. Masalah yang berada pada suatu
konsentrasi tertentu yang dipengaruhi atau berhubungan
dengan berbagai faktor tertentu. Sebab itu identifikasi masalah
dalam latar belakang masalah terlebih dahulu harus dikenali
melalui hubungan dengan berbagai faktor lainnya.
c. Batasan Masalah
Batasan masalah dalam penelitian tindakan kelas
merupakan sebuah batasan yang dipilih dari identifikasi
masalah. Batasan masalah dalam penelitian ini bertujuan untuk
membatasi tidak melebar nya suatu variabel penelitian yang
dapat menyulitkan dalam menentukan variabel penelitian.
Dalam batasan masalah juga dapat memilih masalah penelitian
yang bersifat penting, terkini serta mendesak untuk dipecahkan
dan dapat dilaksanakan, ketersediaan waktu, komponen biaya
dan daya dukung lainnya.
d. Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada penelitian tindakan kelas
merupakan sebuah pertanyaan untuk menyatakan secara
tersurat pertanyaan-pertanyaan yang hendak dicari
jawabannya. Rumusan masalah dalam penelitian tindakan
kelas harus lengkap dan rinci mengenai ruang lingkup masalah
yang akan diteliti. Rumusan masalah ini juga harus disusun
secara, singkat, jelas dan dituangkan dalam bentuk kalimat.
Rumusan masalah dalam penelitian tindakan kelas baik
yang menampilkan variabel variabel yang diteliti baik dari jenis
sifat hubungan antara variabel tersebut dan subjek penelitian.
122 Metodologi Penelitian
Nanang Abdul Jamal,M.Pd.,
Ahmad Wahyudi, M.Pd
Selain daripada itu rumusan masalah hendaknya dapat diuji
secara empiris.
e. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Penelitian dalam penelitian tindakan kelas bertujuan
untuk mengungkapkan sasaran atau yang ingin dicapai dalam
penelitian. Tujuan penelitian peneliti harus mengklasifikasikan
secara jelas apa yang hendak dilakukan.
f. Penelitian yang Relevan
Penelitian relevan dalam penelitian tindakan kelas ialah
upaya untuk membandingkan sebuah penelitian yang telah
dilakukan dengan penelitian yang akan dilakukan seorang
peneliti mengetahui posisi dari penelitian tersebut.
2. Landasan Teori
Landasan teori dalam penelitian tindakan kelas ialah
merupakan teori-teori yang harus dicantumkan dalam sebuah
penelitian sehingga dapat mempermudah peneliti untuk
menjabarkan tentang variabel penelitian. Penjelasan terkait
variabel-variabel penelitian dapat dilakukan dengan
mendefinisikan dan menguraikan variabel penelitian
mendalam dengan menggunakan berbagai sumber dan
referensi, sehingga ruang lingkup dan kedudukannya terarah,
dengan kata lain peneliti tindakan kelas tidak hanya mengutip
tapi lebih penting dapat menangkap intisari dari teori tersebut.
Bahan-bahan dalam penelitian tindakan kelas dapat
diambil dari berbagai sumber seperti buku penelitian disertasi
tesis laporan penelitian laporan seminar atau diskusi ilmiah
terbitan terbitan resmi pemerintah atau lembaga-lembaga lain.
Namun demikian landasan teori yang diambil tindakan kelas
lebih baik diambil dari teks buku sumber kepustakaan yang
dapat dipergunakan sebagai penunjang.
Metodologi Penelitian 123
Nanang Abdul Jamal,M.Pd.,
Ahmad Wahyudi, M.Pd
3. Metodologi Penelitian
Metodologi penelitian pada penelitian tindakan kelas
merupakan bagian dari metode penelitian yang mencakup
definisi operasional variabel, setting penelitian, cek penelitian,
penelitian, pengumpulan data, dan analisis data, indikator
keberhasilan.
a. Definisi Operasional Variabel
Definisi operasional variabel dalam penelitian Tindakan
kelas menjelaskan tentang variabel variabel penelitian yang
akan diteliti sub variabel indikator-indikator yang didasarkan
pada Grand teori yang digunakan.
Penyusunan definisi operasional variabel perlu dilakukan
karena konsep atau konstruk yang diselidiki akan
memudahkan penelitian. Pengukurannya disamping itu
penyusunan definisi operasional variabel memungkinkan
orang lain melakukan hal yang serupa sehingga apa yang
dilakukan oleh peneliti terbuka untuk diuji kembali oleh orang
lain.
b. Setting Penelitian
Setting penelitian dalam penelitian tindakan kelas
menjelaskan jenis penelitian, tempat penelitian lokasi sekolah,
kondisi, tempat penelitian.
c. Subjek Penelitian
Subjek penelitian pada penelitian tindakan kelas
dijelaskan secara lugas dan mencakup jumlah, di kelas berapa,
bagaimana karakteristik tersebut seperti jumlah siswa laki-laki
ataupun perempuan, latar belakang kemampuan siswa,
kesulitan atau kendala-kendala yang dialami siswa dalam
124 Metodologi Penelitian
Nanang Abdul Jamal,M.Pd.,
Ahmad Wahyudi, M.Pd
pembelajaran, serta latar belakang sosial ekonomi yang
memungkinkan relevan dengan permasalahan.
d. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian pada penelitian tindakan kelas
tentang tindakan tiap siklus penelitian, pada setiap siklus
berupa kegiatan perencanaan, pelaksanaan,, pengamatan
refleksi. Tindakan kelas refleksi pada siklus pertama dijadikan
sebagai acuan untuk perencanaan tindakan Pada siklus
selanjutnya.
e. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data pada penelitian tindakan kelas
di Uraikan dengan jelas jenis data yang akan dikumpulkan
berkenaan dengan baik proses maupun dampak tindakan
perbaikan yang dilakukan. Adapun data dalam teknik
pengumpulan data penelitian tindakan kelas data yang
dihasilkan bersifat kualitatif dan kuantitatif.
Kumpulan data yang digunakan harus diuraikan dengan
jelas baik fungsi maupun langkah-langkah seperti observasi
aktivitas di kelas bagaimana, partisipatif, penggambaran
interaksi di dalam kelas, pengukuran hasil belajar berbagai
prosedur asesmen dan sebagainya.
f. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian pada penelitian tindakan kelas
digunakan untuk mengukur variabel yang akan diteliti.
Kemudian menjelaskan secara rinci Bagaimana instrumen
tersebut dirancang dan disusun sesuai indikator yang telah
ditetapkan sehingga dapat disajikan dalam bentuk matriks atau
kisi-kisi instrumen penelitian.
Metodologi Penelitian 125
Nanang Abdul Jamal,M.Pd.,
Ahmad Wahyudi, M.Pd
g. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data menguraikan tentang bagaimana
cara atau prosedur yang dilakukan oleh peneliti dalam menguji
data baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Dalam teknik
analisis data penelitian tindakan kelas harus disesuaikan
dengan jenis data dan tujuan penelitian.
h. Indikator Keberhasilan
Pada penelitian tindakan kelas indikator keberhasilan
menjadi tolak ukur acuan peneliti dalam setiap proses siklus
tindakan, indikator keberhasilan biasanya tunjukkan melalui
angka-angka keberhasilan yang telah, seperti angka kriteria
ketuntasan minimal atau KKM dijadikan acuan latihan
tindakan kelas.
4. Hasil Penelitian dan Pembahasan
a. Deskripsi lokasi penelitian
Deskripsi lokasi penelitian merupakan penjabaran dari
profil daerah yang sedang di teliti secara objektif, terutama
aspek-aspek yang relevan dengan penelitian yang dilakukan.
1) Deskripsi Data
Deskripsi data dalam penelitian ialah menjelaskan
tentang hasil dari pengamatan, observasi data, analisis data,
dan refleksi dari setiap kegiatan setiap siklus penelitian.
Adapun penyajian data penelitian tindakan kelas
sistematikanya sebagai berikut:
a) Kondisi awal
Kondisi awal penelitian tindakan kelas menjabarkan
tentang kondisi permasalahan yang terjadi sebelum dilakukan
penelitian disebuah sekolah. Misalkan nilai siswa yang rendah
126 Metodologi Penelitian
Nanang Abdul Jamal,M.Pd.,
Ahmad Wahyudi, M.Pd
dan tidak mencapai KKM, siswa yang belajarnya kurang
interaktif dal lain sebagainya.
b) Siklus I
Siklus pertama dalam penelitian tindakan kelas
mendeskripsikan tahapan-tahapan dalam penelitian dalam
siklus, seperti sebagai berikut:
(1) Perencanaan
Tahap perencanaan kegiatan penelitian Tindakan
Kelas adalah upaya untuk menyusun, rancangan dan
menentukan langkah-langkah yang akan dilakukan dalam
tindakan. Perencanaan tersebut meliputi pengkajian
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar, penyusunan
RPP, penetapan target keberhasilan pembelajaran dan
membuat instrument pengamatan untuk merekam fakta
yang terjadi selama proses pembelajaran.
(2) Pelaksanaan
Tahap peleksanaan dalam penelitian tindakan kelas
mencakup semua kegiatan yang dilakukan dalam
penelitian seperti kegiatan-kegiatan sebagai berikut :
(a) Kegiatan Awal
Kegiatan awal dalam penelitian menjelaskan
langkah-langkah awal saat proses penelitian
dilaksanakan .
Contoh kegiatan awal Pada saat pembelajaran
akan dimulai guru membuka pembelajaran dengan
mengucap salam, guru mengecek kehadiran siswa.
Apersepsi, guru mengingatkan kembali materi pelajaran
pada pertemuan sebelumnya. Sebelum guru
melanjutkan materi pelajaran selanjutnya, selama 5
menit guru mengulas materi yang lalu dengan
Metodologi Penelitian 127
Nanang Abdul Jamal,M.Pd.,
Ahmad Wahyudi, M.Pd
memberikan pertanyaan, agar siswa mengingat kembali
materi yang telah dipelajari pada pertemuan yang lalu.
(b)Kegiatan Inti
Contoh kegiatan inti : Guru menjelaskan materi
secara singkat tentang hal-hal yang berkaitan dengan
pengertiana amanah, makna amanah dan contoh
amanah. Guru membagi siswa menjadi 5 kelompok
secara heterogen.
Guru memberikan tugas berupa lembar kerja
kelompok kepada setiap kelompok untuk dikerjakan
bersama-sama. Setelah menyelesaikan tugas kelompok,
masing-masing kelompok mengutus satu siswa maju
kedepan kelas untuk menjelaskan hasil kerja
kelompoknya.
Setelah selesai mengerjakan mengoreksi hasil
pekerjaan siswa, guru bersama siswa bersama-sama
mengakumulasikan skor yang diperoleh kelompok dan
individu. Guru memberikan apresiasi kepada kelompok
dengan nilai terbaik. Pada tahap konfirmasi guru
bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui
siswa dan meluruskan kesalahpahaman siswa dalam
memahami materi yang telah dipelajari.
(c) Kegiatan Penutup
Contoh kegiatan penutup : Guru bersama siswa
menyimpulkan kembali materi yang telah dipelajari,
seperti menyebutkan pengertian jujur dan makna jujur.
Guru memberikan tugas individu secara tertulis. Guru
bersama siswa menutup pembelajaran dengan berdoa
dan mengucapkan salam.
128 Metodologi Penelitian
Nanang Abdul Jamal,M.Pd.,
Ahmad Wahyudi, M.Pd
(3) Pengamatan tindakan
(4) Refleksi
1. Mendeskripsikan hasil analisis tindakan dan
membandingkan dengan indikator keberhasilan yang
telah di tetapkan
2. Diskripsi ini merupakan kajian analisis kristis terhadap
indikator keberhasilan dengan hasil tindakan serta
pengembangannya konsep teori serta rencana tindak
lanjut pada siklus berikutnya.
c) Siklus 2 (seperti siklus I)
d) Siklus 3 ( seperti siklus 2)
e) Siklus berikutnya (jika Ada)
b. Pembahasan
Pembahasan pada penelitian tindakan kelas berisi tentang
pembehasan tiap siklus dan pembahasan hasil penelitian.
2) Pembahasan tiap siklus
Pembahasan tiap siklus penelitian tindakan kelas
menyajikan hasil tiap penelitian pada setiap siklusnya.
Kemudian peneliti menjelaskan kemajuan dari pelaksanaan
pembelajar pada siklus pertama ke siklus selanjutnya dengan
menggunakan grafik, tabel dan sebagainya. Jika diperlukan
pembahsan hasil penelitian yang mengalami peningkatan dari
siklus kesiklus dilakukan dengan statistik inferensial.
3) Analisis hasil penelitian
Pembahsan atas hasil penelitian tindakan kelas yang telah
dikemukakan mempunyai arti penting bagi keseluruhan
kegiatan penelitian. Pada pembahasan berisi menjawab
masalah penelitian, atau menunjukkan bagaimana tujuan
penelitian dicapai, menafsirkan hasil penelitian,
Metodologi Penelitian 129
Nanang Abdul Jamal,M.Pd.,
Ahmad Wahyudi, M.Pd
mengintegrasikan hasil penelitian kedalam pengetahuan yang
telah mapan.
Dalam bagian pembahasan penelitian tindakan kelas
tidak berhenti pada hasil, akan tetapi harus menjawab
bagaimana, mengapa.
5. Penutup
a. Kesimpulan
Kesimpulan penelitian tindakan kelas dapat bersifat
konseptual dan harus terkait langsung dengan rumusan
masalah yang peneliti ajukan serta harus berkesesuaian dengan
tujuan penelitian. Dengan kata laian kesimpulan penelitian
tindakan kelas secara subtantif dengan hasil-hasil penelitian
yang mengacu kepada tujuan yang telah ditetapkan
sebelumnya.
Kesimpulan dalam penelitian tindakan kelas juga dapat
ditarik dari pembahsan namun yang harus benar-benar relevan
dan mampu memperkaya temuan penelitian yang diperoleh.
b. Saran
Sebuah penelitian hendaknya tidak terlepas dari konteks
hasil penelitian. Saran hendaknya tidak keluar dari batas-batas
lingkup dan implikasi penelitian. Dalam hal ini membuat saran
perlu memperhatikan. Pertama, kepada siapa sasaran
disampaikan. Kedua, perbaikan apa yang harus dijalankan,
Ketiga, dirumuskan secara konkrit, jelas lugas dan santun.
Keempat, tidak menyimpang dari temuan dan bersifat spesifik.
130 Metodologi Penelitian
Nanang Abdul Jamal,M.Pd.,
Ahmad Wahyudi, M.Pd
Metodologi Penelitian 131
Nanang Abdul Jamal,M.Pd.,
Ahmad Wahyudi, M.Pd
CONTOH HASIL PEMBAHASAN
Lampiran 1 contoh Hasil Penelitian dan Pembahasan penelitian
kuantitatif menggunakan SPSS
A. Temuan Khusus
1. Uji Persyaratan Analisis.
Uji persyaratan analisi Penelitian ini menggunakan rumus
statistik parametris dengan menggunakan teknik analisis One
Sampel T-Tes. Kedua teknik ini baru dapat dilakukan apabila telah
memenuhi beberapa persyaratan yaitu sebagai berikut:
a. Uji Validitas
Analisis uji validitas dalam penelitian bertujuan untuk
menguji asumsi bahwa aspek kecermatan pengukuran Suatu alat
ukur yang valid yang tidak hanya mampu menghasilkan data
yang tepat akan tetapi juga harus memberikan gambaran yang
cermat mengenai data tersebut. Suatu skala atau instrumen
pengukur dapat dikatakan mempunyai validitas yang tinggi
apabila instrumen tersebut menjalankan fungsi ukurnya, atau
memberikan hasil ukur yang sesuai dengan maksud dilakukannya
pengukuran tersebut. Pengujian validitas ketiga data penelitian
dilakukan dengan menggunakan SPSS.
Taraf signifikansi yang digunakan sebagai dasar menolak
atau menerima keputusan valid atau tidaknya suatu koefisien
korelasi adalah = 0,05. Sebagai dasar pengambilan keputusan:
Terima: H0 jika nilai signifikansi probabiliti > = 0,05, H1 jika nilai
signifikansi probabiliti < =0,05. Hasil perhitungan uji validitas
telah Peneliti sajikan pada tabel rangkuman berikut:
132 Metodologi Penelitian
Nanang Abdul Jamal,M.Pd.,
Ahmad Wahyudi, M.Pd
Tabel
Rangkuman validitas keseluruhan item soal variabel
Variabel bebas
0.414* Valid
0.380* Valid
0.289* Tidak
Valid
0.440* Valid
0.399* Valid
0.415* Valid
0.373* Valid
0.527** Valid
0.200 Tidak
Valid
0.449* Valid
0.463* Valid
0.369* Valid
0.453* Valid
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai signifikansi
probabiliti untuk variabel terikat lebih besar dari nilai signifikansi
= 0,05 diambil sebagai batas toleransi kesalahan. Berdasarkan
landasan pengambilan keputusan di atas dinyatakan valid dan
ada dua intrumen angket yang dinyatakan tidak valid. Maka
langkah selanjutnya untuk instrumen penelitian yang tidak valid
untuk dijadikan alat pengumpul data kemudian dikonsultasikan
atau tidak digunakan sebagai intrumen angket pengumpul data
penelitian. Sehingga setelah dua angket yang dinyatakan tidak
valid tersebut di atas di hapus maka data dalam penelitian ini
adalah valid dan dapat dijadikan instrumen pengambil data.
Metodologi Penelitian 133
Nanang Abdul Jamal,M.Pd.,
Ahmad Wahyudi, M.Pd
b. Uji Normalitas
Analisis uji normalitas dalam penelitian bertujuan untuk
menguji asumsi bahwa distribusi data sampel mendekati atau
membentuk korelasi normal. Pengujian normalitas ketiga data
penelitian dilakukan dengan menggunakan SPSS uji Kolmogorov-
Semirnov atau Uji K-S. Taraf signifikansi yang digunakan sebagai
dasar menolak atau menerima keputusan normal atau tidaknya
suatu koefisien korelasi adalah = 0,05. Hipotesis yang dibentuk
untuk uji normalitas ini adalah sebagai berikut:
Ho = Data berdistribusi normal (Koefesien korelasi berarti),
H1= Data tidak berdistribusi normal (Koefisien korelasi tidak
berarti)
Sebagai dasar pengambilan keputusan: Terima: H0 jika nilai
signifikansi probabiliti > = 0,05, H1 jika nilai signifikansi
probabiliti < =0,05.
Hasil perhitungan uji normalitas dapat dilihat pada tabel
berikut:
Tabel
Uji Normalitas Ketiga Variabel Penelitian
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 29
Normal Mean .0000000
Parametersa Std. Deviation 6.91058958
Most Extreme Absolute .191
.075
Differences Positive
Negative -.191
Kolmogorov-Smirnov Z 1.028
Asymp. Sig. (2-tailed) .241
a. Test distribution is Normal.
134 Metodologi Penelitian
Nanang Abdul Jamal,M.Pd.,
Ahmad Wahyudi, M.Pd
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai signifikansi
probabiliti untuk variabel bebas sebesar 0,241, yang lebih besar
dari nilai signifikansi = 0,05 diambil sebagai batas toleransi
kesalahan. Berdasarkan landasan pengambilan keputusan di atas,
Ho diterima dan H1 ditolak. Dengan demikian dapat simpulkan
bahwa data variabel dalam penelitian ini membentuk korelasi
normal.
c. Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan dengan menggunakan statistik
program SPSS yang gunanya untuk melihat apakah data
penelitian berasal dari variansi yang sama (homogen). Dasar dalam
pengambilan keputusan sebagai berikut :
Terima: H0 apabila nilai signifikansi probabiliti > = 0,05,
H1 apabila nilai signifikansi probabiliti < = 0,05
Hasil analisis uji homogenitas dapat dilihat pada tabel
berikut :
Tabel
Rangkuman Uji Homogenitas
Test of Homogeneity of Variances
Hasil Belajar
Levene Statistic df1 df2 Sig.
1.801 6 19 .153
Dari data di atas menunjukkan bahwa nilai signifikansi
variabel sebesar 0.153 , hal ini berarti nilai signifikansi variabel )
dan y > = 0,05. Dari dasar pengambilan keputusan di atas, dapat
disimpulkan bahwa hipotesis Ho diterima dan H1 ditolak. Maka
dengan penerimaan hipotesis Ho dapat disimpulkan bahwa data
distribusi dari jawaban instrumen berasal dari sampel yang
homogen.
Metodologi Penelitian 135
Nanang Abdul Jamal,M.Pd.,
Ahmad Wahyudi, M.Pd
d. Pemeriksaan Linieritas Garis Regresi x terhadap y
Pemeriksaan linieritas ini dilakukan untuk melihat apakah
data variabel bebas cenderung membentuk garis linier terhadap
variabel terikat. Keputusan tentang linier atau tidaknya garis
regresi dimaksud diperiksa pada taraf signifikansi 0,05. Jika nilai
signifikansi lebih besar dari 0,05 maka hal ini berarti garis
regresi linier, tetapi jika nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05
berarti garis regresi tidak linier.
Rangkuman hasil perhitungan pemeriksaan linieritas garis
regresi dapat dilihat pada tabel berikut.
Hasil Pemeriksaan Linieritas
ANOVA Table
Sum of Mean Sig.
Squares df Square F
Variabel Betwee (Combined) 816.717 9 90.746 1.725 .152
terikat 1 113.189 2.152 .159
variabel * n Linearity 113.189
bebas Groups Deviation 8 87.941 1.672 .170
from 703.528
Linearity
Within Groups 999.283 19 52.594
Total 1816.000 28
Pada Tabel memperlihatkan angka signifikansi masing-
masing hubungan variabel bebas dan variabel terikat sebesar 0,170
lebih besar dari alpha 0,05. Karena itu dapat disimpulkan bahwa
variabel bebas membentuk garis linier terhadap variabel terikat.
2. Analisis Data Penelitian
Data penelitian ini meliputi dua variabel yaitu variabel
bebas ) dan variabel terikat (y). Dari pemeriksaan yang telah
dilakukan terhadap instrumen dan tersebar kepada 29 responden.
136 Metodologi Penelitian
Nanang Abdul Jamal,M.Pd.,
Ahmad Wahyudi, M.Pd
Hasil perhitungan statistik dasar dua data variabel dapat dilihat
pada tabel berikut :
Deskriptif Data Penelitian
Statistics
Variabel bebas Variabel
terikat
N Valid 29 29
Missing 0 0
Mean 47.66 75.00
Median 47.00 75.00
Std. Deviation 2.807 8.053
Variance 7.877 64.857
Minimum 42 60
Maximum 53 90
Sum 1382 2175
Dari data di atas dapat dipaparkan sebagai berikut:
a. Variabel bebas
Berdasarkan data yang Peneliti dapatkan dari hasil
penyabaran angket dapat Peneliti sajikan dalam tabel berikut:
Metodologi Penelitian 137
Nanang Abdul Jamal,M.Pd.,
Ahmad Wahyudi, M.Pd
Tabel
Data Hasil Angket tentang variabel bebas
Nama Item soal Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
A 5434444334 3 5 4 50
B 4533454433 4 5 4 51
C 4434344534 3 4 4 49
D 3443455434 3 4 4 50
E 4433554444 3 4 3 50
F 4433445343 4 5 4 50
G 5444445334 4 5 4 53
H 4334545433 4 4 5 51
I 4435544344 3 4 4 51
J 3443443454 2 3 3 46
K 4535452344 2 4 4 49
L 5434343334 3 3 4 46
M 4444443433 3 4 3 47
N 5435334243 3 4 3 46
O 4344333344 2 5 4 46
P 3352344233 2 4 4 42
Q 3433444223 3 3 4 42
R 3443535334 3 4 4 48
S 4333434442 4 4 5 47
T 4443434433 3 4 4 47
U 4334335343 3 3 4 45
V 5443443344 3 4 5 50
W 4444333233 4 3 5 45
X 5345444332 3 4 3 47
Y 4534335443 3 4 4 49
Z 3533532343 2 5 4 45
AA 3 4 3 4 3 4 3 2 3 3 3 5 3 43
AB 4 5 4 3 3 5 4 3 5 3 4 4 3 50
AC 5 3 4 5 4 4 4 3 3 2 3 4 3 47
Dari 13 butir angket yang telah dianalisis diketahui
bahwa distribusi skor jawaban menyebar dari skor terendah
42, skor tertinggi 53, skor rata-rata (mean) 47.66, nilai tengah
138 Metodologi Penelitian
Nanang Abdul Jamal,M.Pd.,
Ahmad Wahyudi, M.Pd
(median) sebesar 47.00, dan simpangan baku diperoleh (standar
deviation) sebesar 2.807. Karena skor rata-rata, nilai tengah,
dan angka yang sering muncul dari variabel evaluasi proses
pembelajaran ) hampir sama (tidak jauh berbeda), maka
data tersebut dapat dianggap normal.
b. Variabel terikat
Berdasarkan data yang Peneliti dapatkan dari hasil
penyabaran angket dapat Peneliti sajikan dalam tabel berikut:
Tabel
Nilai hasil belajar (varibel terikat)
No Nama Responden Hasil belajar
1A 70
2B 70
3C 80
4D 77
5E 80
6F 75
7G 90
8H 70
9I 75
10 J 75
11 K 70
12 L 77
13 M 75
14 N 65
15 O 70
16 P 80
17 Q 60
18 R 90
19 S 80
Metodologi Penelitian 139
Nanang Abdul Jamal,M.Pd., 60
Ahmad Wahyudi, M.Pd 75
73
20 T 60
21 U 73
22 V 85
23 W 80
24 X 85
25 Y 85
26 Z 80
27 AA
28 AB
29 AC
Statistik
Statistics
Variabel bebas
N Valid 29
Missing 0
Mean 75.00
Median 75.00
Std. Deviation 8.053
Variance 64.857
Minimum
Maximum 60
90
Sum 2175
Dari data variabel terikat setelah diambil melalui legger
dapat diketahui bahwa nilai terendah 60 dan nilai tertinggi 90.
Berdasarkan data hasil belajar responden tersebut didapatkan
skor rata-rata (mean) sebesar 75.00 nilai tengah (median) 75.00,
dan simpangan baku (standar deviasi) sebesar 8.053. Hasil
140 Metodologi Penelitian
Nanang Abdul Jamal,M.Pd.,
Ahmad Wahyudi, M.Pd
perhitungan tersebut juga menunjukkan bahwa antara skor
mean, median tidak jauh berbeda. Hal itu berarti hasil belajar
responden cenderung membentuk korelasi normal.
Berdasarkan hasil legger yang penulis dapatkan tersebut
maka dapat penulis kategorikan yaitu baik, cukup, kurang.
Dengan menggunakan teori sebagai berikut :
Indikator Penilaian Hasil Belajar
Nilai angka Huruf Keterangan
86-100 A Baik sekali
75-85 B Baik
60-74 C Cukup
50-59 D Kurang
Jumlah interval untuk variabel terikat penelitian ini
adalah 3 yakni baik, cukup, kurang. Setelah diketahui nilai
intervalnya maka data dari interval di atas dimasukkan dalam
tabel distribusi frekuensi sebagai berikut:
Distribusi Frekuensi Hasil belajar
No Interval Kelas Frekuensi Kategori Persentase
1. 75-85 17 Baik 58.62%
2. 60-74 12 Cukup 41.38%
3. 50-59 0 Kurang 0%
Jumlah 29 100%
Berdasarkan tabel distribusi frekuensi di atas dapat
diketahui bahwa dari hasil nilai legger yang penulis ambil dari
29 responden sebanyak 17 responden hasil belajarnya baik
(58.62%) dan 12 responden hasil belajarnya cukup (41.38%)
serta tidak ada responden yang hasil belajarnya kurang. Dari
data tersebut maka dapat diketahui bahwa variabel terikat
adalah baik.
Metodologi Penelitian 141
Nanang Abdul Jamal,M.Pd.,
Ahmad Wahyudi, M.Pd
3. Pengujian Hipotesis
a. Pengaruh variabel bebas dengan variabel terikat
Pengujian dilakukan dengan menggunakan teknik one
sampel T-tes SPSS dengan dasar pengambilan keputusan sebagai
berikut:
1) Jika nilai Sig. (2-tailed) <0.05 maka terdapat pengaruh yang
signifikan antara evaluasi proses pembelajaran dengan hasil
belajar.
2) Jika nilai Sig. (2-tailed) >0.05 maka tidak terdapat pengaruh
yang signifikan antara evaluasi proses pembelajaran dengan
hasil belajar.
Selanjutnya Hasil pengujian hipotesis ini terangkum pada
tabel berikut:
Tabel
Rangkuman Hasil Analisis One Sampel T-Tes SPSS Variabel
bebas dengan Variabel terikat
Independent Samples Test
Levene's
Test for
Equality t-test for Equality of Means
95%
Std. Confidence
Erro Interval of
Sig. r the
(2- Mean Diffe Difference
taile Differ renc Upp
F Sig. t df d) ence e Lower er
142 Metodologi Penelitian