The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by tanziltc, 2018-05-31 13:43:44

Hebatnya Puasa Daud

Hebatnya Puasa Daud

p Hebatnya Puasa Daud p

Melihat usaha barunya berkembang, Asmuni menco-
ba membuat terobosan baru. Ia menghubungi saudaranya
yang tinggal di Jember untuk diajak kerja sama membuka
usaha rongsok. Gayung pun bersambut. Dan, sejak itulah
ia memiliki dua usaha rongsok yang ditangani bersama
adiknya itu.

Melihat keberhasilan Asmuni seperti sekarang ini,
rasanya tidak percaya kalau kemudian ia berkata bahwa apa
yang ia dapatkan saat ini berkat kerja keras dan riyadhah-
nya yang rajin puasa Daud.

“Orang melihat kalau saya ini pekerja ulet. Padahal,
saya juga rajin berdoa. Dan yang tidak ka­lah penting, saya
puasai usaha saya ini dengan puasa Daud,” katanya. Asmuni
melakukan puasa Daud sejak mondok di pesantren dulu.
“Sejak saya mondok di Banyuwangi dulu, saya sudah puasa
Daud. Tapi, baru sekarang ini sepertinya saya merasakan
hasilnya.”

Melihat sudah sekian lamanya Asmuni melakukan
puasa Daud, maka tidak heran kalau kondisinya masih tam-
pak segar bugar meski tubuhnya dalam kondisi berpuasa.
Tidak terkecuali pada saat memberi komando karyawan-
nya itu. Ia juga turut sibuk mencatat beberapa barang-ba-
rang yang diangkut ke truk. Meski demikian, tak tampak
rona kelelahan di wajahnya yang berparas keras tegas se-
bagaimana layaknya orang Madura.

Kini, Asmuni benar-benar sukses dengan usaha
rongsoknya. Gudangnya besar dan luas. Begitu pun dengan

151

p Hebatnya Puasa Daud p

rumahnya yang tampak mentereng di antara tumpukan
barang-barang bekas dagangannya. Bah­kan, Asmuni masih
berkeinginan untuk membuka cabang lagi. “Kerja keras,
yakin, dan jangan lupa rajin puasa Daud. Kata kiai saya,
puasa Daud itu merupakan puasa yang sangat disukai Allah
Swt. Kalau mau disukai Allah Swt, berpuasa Daud-lah.”

12. Kisah Mahasiswa Miskin Peraih Cumlaude

Di salah satu daerah di ujung timur Kabupaten
Sumenep, tepatnya di pulau Madura, hiduplah seorang
pemuda bernama Mursyid. Mursyid lahir dari pasangan
keluarga dengan tingkat ekonomi rendah. Ayah dan ibunya
seorang petani.

Meskipun hidup di tengah-tengah keluarga sederha-
na, Mursyid dididik dengan pengetahuan agama yang cu-
kup ketat. Apalagi di sekitarnya berdiri beberapa pesantren
yang sangat giat mengajarkan ilmu-ilmu agama kepada be-
berapa santri. Dalam silsilah keluarga, Mursyid juga terma-
suk keluarga salah satu pesantren meskipun keluarganya
sendiri tidak memiliki pesantren yang menampung bebe-
rapa santri.

Sejak kecil, Mursyid memiliki cita-cita menjadi
seorang guru agama yang benar-benar menguasai literatur
agama dengan baik. Itu sebabnya ia tekun belajar. Semen-
jak lulus dari sekolah Aliyah atau setingkat SMA, Mursyid
memiliki cita-cita untuk melanjutkan kuliah. Akan tetapi

152

p Hebatnya Puasa Daud p

karena faktor ekonomi, ia hampir saja tidak bisa mewujud-
kan cita-citanya kalau tidak dibantu oleh beberapa keluar-
ganya yang lain.

Ada beberapa alasan yang menjadikan keluarga
Mursyid yang lain bersedia membantunya untuk bisa
melanjutkan kuliah. Di satu sisi, Mursyid termasuk orang
yang cerdas. Dalam usianya yang relatif muda, ia mampu
menguasai kitab-kitab agama dan salah satunya adalah
kitab sastra Arab atau balaghah yang waktu itu sangat se-
dikit orang yang bisa menguasainya dengan baik.

Sementara kelebihan Mursyid yang lain adalah ia
orang yang sangat supel, mudah bergaul, ramah, dan
humoris. Itulah kelebihan lain yang dimiliki Mursyid, yang
di mata keluarganya dinilai sebagai salah satu faktor yang
dapat mengantarkannya menjadi seorang ahli agama yang
mumpuni dan diterima banyak masyarakat.

Mendapatkan bantuan dari keluarganya untuk bisa
kuliah, membuat Mursyid tak menyia-nyiakan kesempatan
itu. Ia berusaha untuk tekun belajar. Ia merasa malu jika
tidak bisa memberikan hasil terbaik bagi keluarganya yang
sudah bersedia membantu membiayai semua keperluan
kuliahnya. Hasil kerja Mursyid pun tidak sia-sia. Saat tiba
waktu kelulusan, ia keluar sebagai salah satu mahasiswa
yang lulus dengan predikat cumlaude.

Predikat tertinggi itu merupakan satu prestasi yang
tak ternilai bagi Mursyid, apalagi ia waktu itu kuliah di salah

153

p Hebatnya Puasa Daud p

satu perguruan tinggi pesantren. Untuk mendapatkan
predikat tersebut, mahasiswa di perguruan tinggi itu
tidak bisa hanya mengandalkan nilai-nilai mata kuliahnya
semata. Di samping itu, mereka juga harus menguasai
dan memiliki keahlian dalam membaca kitab kuning klasik
dengan baik. Inilah yang membuat prestasi cumlaude
sangat sulit diperoleh oleh beberapa teman mahasiswa
Mursyid lainnya.

Tetapi, berkat kerja keras dan keuletannya, Mursyid
akhirnya bisa mendapatkan predikat itu. Sebuah prestasi
yang membuat keluarga yang membiayainya tidak merasa
rugi. Keberhasilan Mursyid meraih predikat itu memang
terwujud setelah mela­lui kerja keras dan perjuangan yang
sangat panjang. Salah satu jenis perjuangannya adalah
puasa Daud.

Menurut Mursyid, dia sadar bahwa kerja keras dan
memeras otak semata sangat tidak mungkin bisa mengan-
tarkan seseorang meraih kesuksesan.

“Tenaga dan otak manusia ada batasnya. Karena
itu, harus diimbangi dengan riyadhah lainnya. Orang dulu
menyebutnya tapa. Selama saya kuliah dulu, saya tidak
pernah absen melakukan puasa Daud, shalat tahajud, dan
berdoa tentunya. Dan, saya merasa kalau puasa Daud-lah
yang mengantarkan saya hingga seperti ini.”

Apa yang dilakukan Mursyid sebenarnya meru­pakan
amanah yang pernah disampaikan oleh mendiang ayahnya.

154

p Hebatnya Puasa Daud p

“Sebelum saya berangkat mondok, almarhum ayah saya
memang sudah pernah berpesan agar saya melakukan
riyadhah puasa Daud agar usaha saya lancar dan berhasil.
Dan, ternyata memang terbukti. Saya merasa tidak terlalu
menghadapi kesulitan saat kuliah, saat membuat skripsi,
apalagi saat saya diuji untuk membaca beberapa kitab
yang bagi sebagian orang dianggap sangat sulit.”

Saat ini, Mursyid mem­ ang berhasil mewujudkan
cita-citanya. Ia diangkat menjadi guru agama di salah satu
sekolah dekat rumahnya dan menjadi guru ngaji kitab
keliling di masyarakat. Karena ke­cerdasan dan kealimannya
juga, Mursyid pun diambil sebagai menantu oleh salah
seorang pengasuh pondok pesan­tren di sana. Anugerah itu
diperoleh Mursyid berkat usaha keras dan juga riyad­hah
yang pernah dia lakukan, termasuk puasa Daud.

13. Kisah Pemuda Kuliah Biaya Sendiri

Adalah Sarwin yang saat ini kuliah di Fakultas
Ushuluddin Jurusan Psikologi Islam IAIN Raden Fatah
Palembang. Setelah menyelesaikan pendidikan di Madrasah
Aliyah dan sempat “nyantri” di Pondok Pesantren Mambaul
Furqon Bogor untuk menghafal Al-Qur’an. Ia melanjutkan
pendidikan di IAIN Raden Fatah Palembang.

Kuliah di Fakultas Ushuluddin Jurusan Psikologi Islam
IAIN Raden Fatah Palembang memang tidaklah semudah
membalikkan telapak tangan. Ia dituntut harus hidup man-

155

p Hebatnya Puasa Daud p

diri dan jauh dari keluarganya di Desa Gasing Kabupaten
Banyuasin. Selain hidup mandiri, Sarwin juga harus mam-
pu membiayai kuliah sendiri.

Alhamdulillah, selama kurang lebih sudah satu tahun
ia menjalankan puasa Daud. Ajaib memang, setelah melak-
sanakan puasa Daud, semua hambatan dan rintangan un-
tuk meraih cita-citanya menjadi sarjana mulai sirna.

Karena ketekunannya berpuasa Daud, Sarwin dimu-
dahkan Allah Swt untuk membiayai kuliahnya. Ia telah di-
beri kelebihan mampu menghafal al-Qur’an dan mengajar
di salah satu pesantren yang ada di kota Palembang.

Dari hasil mengajar di pesantren inilah, Sarwin me-
nutupi kebutuhan minimalnya. Mulai dari membeli buku,
alat-alat tulis, dan sebagainya. Dan sampai saat, alhamdu-
lillah belum ada kendala untuk meraih cita-citanya.

14. Orang yang Berpuasa Daud
Adalah Orang Pilihan

Efran Endari (40 tahun) salah seorang pengurus
PW Nahdlatul Ulama Provinsi Sumatera Selatan. Ia mulai
mendapat ijazah puasa Daud pada Senin tanggal 12 Mu-
harram 1429 H di bawah bimbingan al-Mukarram KH. Ach-
mad Chalwani Nawawi di Pondok Pesantren An-Nawawi
Berjan Purworejo Jawa Tengah.

156

p Hebatnya Puasa Daud p

Menurut Efran, puasa Daud merupakan suatu ama-
lan yang dapat dilakukan oleh siapa saja, yang telah aqil
baligh, maka disunnahkan untuk dapat melaksanakan pua-
sa Daud. Terlebih bila seorang telah dekat dan ingin selalu
dekat dengan Allah, maka wajib hukumnya untuk menam-
bah amaliah ibadahnya, yang akan menjadikan seseorang
tersebut selangkah  lebih tinggi (maqam)-nya dibanding
orang lain.

Sebelum melakukan puasa Daud, seyogianya sese-
orang memang benar-benar dan bersungguh-sungguh
dalam beribadah dan tidak ada tujuan atau penghara-
pan  selain ridha Allah Swt. Menurut Efran, orang yang
berpuasa Daud adalah orang yang terpilih dari pilihan
orang-orang baik, dan untuk dilaksanakan puasa sunnah
tersebut sebaiknya diperoleh dengan berijazah atau telah
mendapat restu dari seseorang yang lebih tahu atau pa-
ham  dan telah melaksanakan puasa Daud tersebut baik
dalam pengamalannya dan keabsahan sanad gurunya.

Jadi sungguh naif bila seseorang sudah menjalani
syariat dan bertariqat, namun belum melaksanakan ibadah
puasa Daud, namun puasa Daud bukanlah suatu hal yang
diharuskan. Puasa Daud adalah salah satu dari ibadah yang
disukai oleh Rasulullah Saw.

Dalam melaksanakan puasa Daud, terdapat berbagai
manfaat, antara lain;

1. Dalam melaksanakan ibadah wajib, misalnya, shalat
fardhu yang dilakukan merasa lebih khidmat dan

157

p Hebatnya Puasa Daud p

mampu untuk meredam atau mengurangi rasa ke-aku-
an, karena proses wushul dapat dilakoni sesuai kadar
yang diperoleh.

2. Mampu mengurangi nafsu yang ada dalam diri, serta
berusaha memperbaiki akhlak dalam bermasyarakat.

3. Menambah kehati-hatian dalam melaksanakan sesuatu,
baik bersifat pribadi maupun untuk khalayak ramai.

4. Dapat menyeimbangkan kadar pola makan serta mem-
bantu proses jantung yang setiap detik bekerja dalam
diri kita.

5. Dapat meninggkatkan ketajaman atau kepekaan terha-
dap sesuatu yang bersifat abstrak (hati) serta kita dapat
menghubungkan sesuatu tersebut dalam hal muamalah.

6. Karena dalam ridha Allah maka insya Allah yang diper-
oleh atau buah dalam beribadah hanya Allah yang lebih
tahu.

Selain manfaat yang diperoleh, juga dapat kami ra-
sakan kekuasaaan Allah dalam mengajarkan serta menguji,
sampai di mana hamba yang telah melakukan puasa Daud
tersebut, dapat bertahan.

Dalam praktiknya banyak para ikhwan atau masyara-
kat umum belum mampu bertahan atas cobaan Allah
tersebut. Sesungguhnya puasa Daud tersebut dapat ber-
tahan atau dilakoni karena kita berserah kepada Allah Swt
dengan laa haula walaa quwwata illaa billaah (makhluk le-
mah dan dhaif). Serta keberkahan dan doa dari guru yang
mengijazahkan puasa Daud tersebut.

158

p Hebatnya Puasa Daud p

Pandangan keliru dari orang-orang yang tidak suka
atau belum kenal dengan puasa Daud adalah;

1. Puasa Daud akan menjadikan seseorang tersebut ter-
jangkit penyakit poligami, dikarenakan Nabi Daud As
memiliki istri sejumlah 99 orang.

2. Puasa Daud akan mengurangi kadar ibadah, karena
badan orang yang melakoni puasa Daud tersebut lemah
dan loyo.

3. Puasa Daud tersebut dapat merendahkan seseorang
dalam hal bermasyarakat, karena dalan suatu jamuan
makan mereka tidak ikut nimbrung serta seolah-olah
lebih alim.

15. Kisah Pemuda Terbebas dari Hutang

Manto (nama samaran) saat ini berprofesi sebagai
supir pribadi. Sebelum menjadi supir pribadi, ia pernah
tercatat salah seorang tenaga kependidikan di salah satu
pondok pesantren di kawasan Tanjung Api-Api Kabupaten
Banyuasin, Sumatera Selatan. Ketika menjadi tenaga
kependidikan di pesantren ia pernah mengalami masalah
keuangan.

Di ceritakan, pada saat itu, Manto selain mengab-
dikan dirinya di pesantren juga mencari keberuntungan
menjadi teknisi listrik. Karena keahliannya di bidang itu, ia
mencoba menawarkan jasa untuk memasang jaringan lis-

159

p Hebatnya Puasa Daud p

trik ke rumah-rumah penduduk sangat banyak. Sehingga
menyebabkan Manto kebanjiran order.

Entah mengapa, ternyata uang muka yang disetor-
kan oleh masyarakat yang berminat memasukkan jaring-
an listrik itu kemudian disalahgunakan oleh Manto. Uang
setoran bukannya untuk disetorkan pada perusahaan lis-
trik negara (PLN), tetapi dipergunakan untuk hal-hal yang
bersifat konsumtif. Akibatnya, jangan kan listrik di rumah-
rumah masyarakat menyala, ia malah ditagih pelanggan-
nya. Untuk menutupi hutang-hutang pada pelanggan,
Manto kemudian menjual motor dan harta benda lainnya.
Itupun belum sepenuhnya tertutupi, sehingga ia diberi ke-
sempatan untuk menyicil hutang-hutangnya.

Entah kebetulan atau tidak, ia disarankan oleh salah
seorang ustadz untuk berpuasa Daud. Dan alhamdulillah,
setelah menjalani puasa Daud kurang lebih satu tahun,
semua hutangnya telah lunas dan saat ini ia enjoy menjalani
profesi baru sebagai supir pribadi.

16. Kisah Penderita Stroke

Sudah beberapa tahun belakangan ini, Ibu Jum
dengan usia 52 tahun ini sudah dapat menikmati hidupnya
kembali setelah dokter menyatakan bahwa ia telah bebas
dari stroke yang pernah dideritanya. Kurang lebih 15 tahun
lampau, Ibu Jum ini menderita stroke yang membuat
seluruh aktivitasnya sempat terganggu.

160

p Hebatnya Puasa Daud p

Setiap harinya, ketika gejala strokenya kambuh, ia
hanya bisa berbaring lemas di tempat tidur. Kedua mata
menerawang kosong pada sekitarnya. Berbagai terapi
penyembuhan dan segala obat sudah pernah dilakoni.
Namun sayangnya tidak membuahkan hasil.

Meskipun berbagai cara sudah pernah ditempuh oleh
Ibu Jum, namun ia tak pernah sekali lalai dalam ibadah,
dalam ibadahnya ia tak lelah berdoa kepada Tuhan, untuk
diberi kesehatan dan dikembalikan dalam keadaan seperti
sedia kala. “Saya yakin, apa yang saya terima saat itu
adalah ujian dari Allah Ta’ala,” katanya sambil tersenyum.
Dan barangkali karena keyakinannya itulah, Ibu Jum masih
bertahan.

Allah Swt memang Maha Pemurah. Dia pasti akan
mengabulkan doa hambanya yang bersabar dan bersyukur.
Sama seperti yang terjadi pada Ibu Jum. Setelah pernah di
buat khawatir dan takut oleh penyakit stroke yang di de-
ritanya, jalan terang kemudian terbentang di hadapannya.
Ia menyaksikan salah satu acara dakwah di Televisi yang
membahas tentang manfaat dan keajaiban puasa bagi ke-
sehatan.

Dengan berdasarkan keinginan dan tekat yang kuat
untuk bisa kembali sembuh. Ibu Jum melaksanakan pe-
rintah yang ada acara televisi tersebut yaitu berpuasa. Na-
mun, ketika itu belum masuk bulan Ramadhan, Ibu Jum
memilih puasa Daud seperti yang dianjurkan.

161

p Hebatnya Puasa Daud p

Awalnya, Ibu Jum tidak bilang ke orang sekitar bahwa
dirinya berpuasa. Jika ada orang yang memberi makanan,
maka ia biarkan sampai adzan maghrib, baru ia makan.
Karena kebiasaan baru Ibu Jum itu, keluarga sempat
khawatir. “Dulu, keluarga saya sempat khawatir, dikiranya
saya sudah mau meninggal karena jarang sekali kelihatan
makan,” ucapnya.

Pertama kali melakukan ibadah puasa Daud, berbagai
cobaan memang datang silih berganti. Tetapi, Ibu Jum tak
mau menyerah. Dia bertekat untuk terus melakukan puasa
Daud dengan harapan dapat terbebas dari penyakitnya itu.
Dan keajaiban terjadi. Selama 5 bulan melakukan puasa
Daud, keluhan Ibu Jum sedikit berkurang. Dan yang paling
mengejutkannya lagi, setelah satu tahun berpuasa Daud,
ternyata dokter yang memeriksanya menyatakan bahwa
dirinya positif sembuh.

“Dokter saya juga sempat kaget. Dia bertanya obat
apa yang saya minum. Saya hanya bilang kalau saya puasa
Daud. Nah, baru setelah itu keluarga yang lain juga tahu.”
Sampai saat ini, Ibu Jum yang bertempat tinggal di Kota
Gresik-Jawa Timur ini masih terus mengamalkan puasa
Daud. Karena menurutnya, manfaat yang paling terasa
dalam hidupnya sampai saat ini adalah dalam kesehatan.
Jarang sekali mengalami sakit yang mengharuskan dirinya
berobat ke dokter. “Paling sekadar masuk angin, flu, dan
batuk. itu semalam saja sudah sembuh.”

162

p Hebatnya Puasa Daud p

Subhanallah. Tak perlu diragukan lagi bahwa ibadah
puasa memang memiliki pengaruh yang cukup besar
dalam kesehatan. Rasulullah Saw bersabda; “Berpuasalah,
karena puasa itu menyehatkan.” Dari berbagai penelitian
yang pernah dilakukan, ibadah puasa memang benar
memberikan efek yang luar biasa bagi kesehatan bagi
para pelakunya. Salah satunya adalah dapat mengurangi
risiko stroke. Penjelasannya sangat sederhana. Ketika kita
berpuasa, maka kolesterol dalam darah bisa terkontrol
secara baik dan optimal.

Dalam ilmu kesehatan, kadar kolesterol darah yang
tinggi dalam waktu yang panjang akan menyumbat saluran
pembuluh darah dalam bentuk atherosclerosis (penga-
puran atau pengerasan pembuluh darah). Bila itu terjadi di
otak, maka akan berakibat terjadinya stroke, dan bila ter-
jadi di daerah sekitar jantung akan menyebabkan penyakit
jantung. 

17. Kisah Pemilik Warung Penderita Penyakit
Jantung

Puasa, baik puasa wajib seperti puasa Ramadhan dan
juga puasa sunnah seperti puasa Daud, memi­liki manfaat
bagi tubuh, yaitu dapat meningkatkan daya tahan tubuh.
Mekanismenya antara lain de­ngan terjadinya pengurangan
konsumsi kalori yang akan membuat laju metabolisme
energi menjadi berkurang. Buktinya, suhu tubuh orang

163

p Hebatnya Puasa Daud p

yang se­dang berpuasa akan menurun, dan itu menunjukkan
adanya pengurangan konsumsi oksigen.

Puasa juga dapat mengurangi produksi senyawa ok-
sigen yang bersifat racun (radikal bebas oksigen). Menurut
penelitian, sekitar 3 persen dari oksigen yang digunakan
sel akan menghasilkan radikal bebas oksigen, dan itu akan
menambah tumpukan oksigen racun, seperti anion su-
peroksida (02-) dan hidrogen peroksida (H202), yang se-
cara alamiah terjadi dalam tubuh.

Kelebihan radikal bebas oksigen akan mengurangi
aktivitas kerja enzim sehingga menyebabkan terjadinya
mutasi dan kerusakan dinding sel. Ada sekitar 50 penyakit
degeneratif, termasuk penyakit jantung dan stroke, yang
disebabkan dan diperparah oleh adanya senyawa radikal
bebas ini.

Sebuah hasil penel­itian di Indonesia juga menun-
jukkan bahwa puasa dapat menekan laju produksi radikal
bebas sekitar 90 persen, dan meningkatkan anti oksidan
sekitar 12 pers­ en. Jadi, dengan ber­puasa, berarti kita dapat
meningkatkan daya ta­han tubuh seseorang.

Manfaat puasa terhadap penyakit jantung juga dira-
sakan sendiri oleh Sugi (37 tahun), warga asli Lamongan
yang merantau dan menetap di Salatiga. Awalnya, Sugi ti-
dak menduga bahwa dirinya akan mengidap gejala-gejala
penyakit jantung. Kehidupan sehari-harinya berjalan biasa-
biasa saja. Aktivitasnya sebagai pemilik warung makanan

164

p Hebatnya Puasa Daud p

juga masih bisa dilakukan tanpa ada hambatan yang ber-
arti.

Petaka itu baru diketahui setelah berkali-kali ia
merasa sering sesak napas disertai dengan rasa nyeri di
dadanya. Semula, Sugi tidak curiga dan menganggap bahwa
apa yang saat itu ia rasakan hanyalah gejala penyakit biasa.
“Dulu, saya menduga kalau itu akibat kecapekan saja”,
kenang Sugi.

Tetapi, kecurigaan Sugi semakin besar, terutama saat
rasa nyeri dan sesaknya lebih sering terjadi. Waktu itu, Sugi
mencoba memeriksakan diri ke dokter spesialis penyakit
dalam. Dari hasil pemeriksaan itulah, kemudian diketahui
kalau dirinya mengalami kelainan pada beberapa bagian
jantungnya dan kelainan itu berpotensi pada terjadinya
penyakit jantung.

Sepulang dari dokter, Sugi merasa kalau masalah
yang menyerang jantungnya itu disebabkan karena dirinya
seorang perokok berat. Dalam satu hari, ia bisa menghabis-
kan tiga hingga empat bungkus. Maka, sejak itulah Sugi
mencoba mengurangi rokoknya, meskipun oleh dokter di-
sarankan agar berhenti total. Meskipun sudah mengurangi
jumlah rokoknya dan tetap mengonsumsi beberapa obat­-
obatan resep dokter, namun rasa nyeri di dada Sugi tetap
tidak kunjung mereda.

Bahkan, ia pernah pingsan sesaat setelah dadanya
tiba-tiba merasa sesak sehingga ia merasa kesulitan untuk

165

p Hebatnya Puasa Daud p

bernapas. Beruntunglah waktu itu ia segera tertolong dan
menjalani opname selama beberapa hari di rumah sakit.

Sejak Sugi tahu kalau dirinya ber­potensi terserang
penyakit jantung, ia menjadi orang yang jarang sekali
makan. Kekhawatirannya yang berlebihan membuat Sugi
ekstra hati-hati, sekalipun terhadap makanan yang tidak
membahayakan. Dalam sehari, Sugi terbiasa tidak makan
dan hanya minum air putih atau buah-buahan. “Saat itu,
saya benar-benar takut dan trauma. Nafsu makan seperti
hilang sampai-sampai tubuh saya kurus banget”, jelasnya.

Melihat kondisi Sugi seperti itu, istrinya men­ yarankan
dari pada jarang makan mending diniat­kan puasa seka-
lian. Dan, barangkali karena petunjuk Allah Swt juga, Sugi
menerima saran istrinya dengan senang hati.

Menurut Sugi, ia seperti mendapatkan jalan keluar
dari rasa trauma dan kekhawatirannya dengan pendapat
istrinya yang menyuruhnya berpuasa. Sugi tidak ingin ber-
tanya lebih jauh lagi dan dia langsung menyanggupi saran
istrinya begitu saja. “Semula saya hanya ingin berpuasa
Senin dan Kamis. Tapi, karena hampir setiap hari saya ja-
rang makan, jadilah puasa Daud”, terang Sugi.

Dengan niat yang kuat serta harapan yang besar bagi
kesembuhannya, Sugi menjalani hari-harinya dengan ber-
puasa. Di tengah-tengah berpuasa, ia juga masih sempat
membantu istrinya mempersiapkan keperluan di warung
makannya yang ia rintis sejak beberapa tahun yang lalu.

166

p Hebatnya Puasa Daud p

Waktu demi waktu dilalui oleh Sugi: Dan, tanpa te-
rasa ia sudah melakukan puasa Daud dengan cukup rutin.
Menurut Sugi, selama berpuasa sangat jarang ia menga-
lami keluhan-keluhan sebagaimana dulu yang sering ia ra-
sakan.

Keadaan itu kontan membuat Sugi penasaran dan
ingin memeriksakannya kembali ke dokter. Pada suatu
malam, Sugi mengajak istrinya menemui dokter yang biasa
memeriksa dirinya. ”Saya benar-benar terkejut. Begitu juga
dengan Pak Rahmat (dokter Sugi, red). Setelah diperiksa,
ternyata kondisi jantung saya benar-benar normal kembali
dan seperti tidak pernah mengalami masalah,” kenang Sugi
dengan bangga.

Dan, sejak Sugi mengetahui hal itu, ia semakin
antusias melakukan puasa Daud. Bahkan, istri dan anak-
anaknya juga diajak untuk berpuasa. “Sampai sekarang
keluarga saya sehat-sehat semua. Mungkin berkat puasa
Daud ini,” kata Sugi.

18. Kisah Penderita Diabetes

Adalah Ahmad lahir dari sebuah keluarga yang cukup
kaya di kawasan Kota Ponorogo. Sejak kecil, Ahmad me-
mang sudah terbiasa dengan kehidupan yang serba enak.
Makanannya terjamin, baik dari segi kuantitas dan kuali-
tasnya. Di rumahnya, ia hanya tinggal memanggil pemban-
tu dan bisa memesan makanan apa saja yang ia suka.

167

p Hebatnya Puasa Daud p

Di tengah-tengah keluarganya, Ahmad memang ter-
masuk anak yang sangat dimanja. Maklum, ia anak tung-
gal. Orang tuanya termasuk pasanga­ n keluarga yang sangat
sulit mendapatkan anak. Itu sebabnya, ketika ayah Ahmad
tahu istrin­ ya hamil, seluruh per­hatian ia curahkan untuk
anak semata wayangnya itu. Berbagai kebutuhan­sejak ia
masih bayi tidak pernah kekurangan. Itu sebabnya, Ahmad
tumbuh menjadi bayi yang gemuk dan menggemaskan
hingga ia tumbuh menjadi remaja.

Pada saat Ahmad menginjak usia remaja, ia tumb­ uh
menjadi sosok yang benar-benar memanfaatkan kekayaan
orang tuanya. Ia benar-benar menikmati kekayaannya de-
ngan kebiasaan yang sulit dikenda­likan.

Senang makan dan jajan. Jika keinginan makannya
sudah muncul, ia bisa menghabiskan ratusan ribu dalam
beberapa saat. Meski demikian, kedua orang tuanya tetap
bersyukur karena uang yang me­reka berikan kepada Ah-
mad tidak digunakan untuk berfoya-foya sebagaimana
anak remaja tajir lainnya.

Namun, siapa sangka bahwa pada suatu saat Ahmad
akan dihadapkan pada kenyataan yang meng­haruskan
dirinya tidak bisa lagi leluasa memanfaatkan kekayaannya.
Kejadian itu terjadi sekitar tahun 2004 silam. Ahmad yang
berbadan tambun tiba-tiba sakit. Tubuhnya lemas dan ia
sering mengeluh kalau kepalanya pusing dan pandangan-
nya berkunang­-kunang.

168

p Hebatnya Puasa Daud p

Khawatir dengan keadaan anaknya, orang tua Ah-
mad kemudian membawa Ahmad ke dokter untuk diperik-
sa. Setelah melalui beberapa pemeriksaan yang intensif,
barulah kemudian diketahui kalau Ahmad ternyata sudah
positif menderita diabetes tipe 2, sebuah penyakit yang
membutuhkan perawatan ekstra dan cukup melelahkan.

Mengetahui anaknya menderita diabetes, orang tua
Ahmad pun dirundung kesedihan. Hari-harinya tak lagi ce-
ria seperti biasanya. Anak satu-satunya yang begitu me-
reka banggakan ternyata memendam suatu petaka yang
sangat mengerikan. Terlebih ibu Ahmad sendiri. Semakin
lama tubuh perempuan itu bertambah kurus memikirkan
Ahmad, anak semata wayangnya yang amat ia sayang.

Keadaan itu sontak membuat Ahmad ikut bersedih.
Sekalipun ia teramat dimanja dalam keluarg­ anya, namun
ia sama sekali tidak pernah berbuat hal yang tidak-tidak
sehingga dapat membuat terpukul orang tuanya, apalagi
ibunya. “Saya tidak tega melihat keadaan ibu yang set­iap
hari selalu memikirkan keadaan saya”, papar Ahmad.

Berbagai macam cara sudah ditempuh oleh orang
tua Ahmad. Sampai pada suatu ketika, ayah Ahmad datang
membawa seorang tabib. “Saya tidak tahu dari mana ayah
mendatangkan tabib itu. Tapi menurut ayah, tabib itu
sangat ter­sohor.”

Setelah bertanya banyak hal kepada Ahmad, tabib
itu tidak memberikan resep apa-apa. Menurut Ahmad,

169

p Hebatnya Puasa Daud p

tabib itu hanya menyarankan agar dirinya rajin berpuasa.
Waktu itu, ia tidak tahu puasa apa yang harus dilakukan
untuk membebaskan dirinya dari penyakit diabetes yang
dideritanya.

Bahkan, ketika si tabib menyarankan untuk melaku-
kan puasa Daud, Ahmad sempat bingung dan bertanya
tentang istilah puasa Daud yang baru pertama kali ia men-
dengarnya. “Sempat juga saya terkejut mendengar istilah
puasa Daud. Apalagi pada saat tabib menjelaskan pelaksa-
naannya yang sehari puasa, sehari tidak. Terus terang saya
sempat ragu untuk melakukan ibadah puasa itu. Apalagi
saya memang senang jajan dan doyan makan”, kata Ahmad
sambil tertawa.

Tetapi, demi kesembuhan dan kesehatannya, Ahmad
mencoba memberanikan diri melakukan saran tabib itu.
Ia melakukan puasa Daud mes­ki awal-awalnya masih
sering bolong-bolong. Namun, lam­ a-kelamaan Ahmad
ak­hirnya terbiasa dengan puasa Daud dan bahkan ia sudah
melakukan ibadah puasa itu selama empat tahun lebih.

“Sungguh mengejutkan,” kata Ahmad, “Saya men-
coba memeriksakan diri setelah kurang lebih satu tahun
melakukan puasa Daud dan dokter menyatakan bahwa
diabetes saya sudah sembuh. Saya masih ingat, waktu itu
dokter mengatakan kalau ia sendiri sangat heran dan ter-
kejut. Padahal, menurut dokter, kalau seseorang sudah ter-
jangkit diabetes, maka akan sangat sulit untuk sembuh dan
sehat sep­ erti semula. Ini benar-benar anugerah.”

170

p Hebatnya Puasa Daud p

Saat ini, Ahmad memang sudah terbebas dari dia-
betesnya. Tetapi, ia sendiri masih tetap mela­kukan puasa
Daud. “Biar kesehatan saya terus terjaga,” kata Ahmad.

Bagi orang sehat, puasa Daud akan mengurangi risiko
terkena penyakit diabetes tipe 2. Mekanismenya adalah
pengurangan konsumsi kalori secara fisiologis akan me-
ngurangi sirkulasi hormon insulin dan kadar gula darah. Ini
akan meningkatkan sensitivitas hormon insulin dalam me-
normalkan kadar gula darah dan menurunkan suhu tubuh.
Pengontrolan gula darah yang baik akan mencegah penya-
kit diabetes tipe 2, yang disebabkan hormon insulin tidak
sensitif lagi mengontrol gula darah.

19. Kisah Sutrisno Penderita Tumor

Peristiwa yang satu ini pernah dialami oleh Sutrisno
(40 tahun), warga Jember, Jawa Timur. Sutrisno tidak
pernah menyangka bahwa rasa sakit yang sering dialami
di pelipisnya adalah benih-benih tumor ganas yang sangat
mengancam keselamatan jiwanya.

Semula, pria kelahiran Madura ini mengira kalau rasa
sakit itu hanyalah rasa sakit biasa sebagaimana seringkali
dialami banyak orang. “Kata orang Madura itu bebegur,
(sejenis pembeng­kakan di pelipis, red)”.

Karena tidak memiliki kecurigaan apa-apa, Sutrisno
membiarkan saja rasa sakit itu. Kalau kebetulan pelipisnya

171

p Hebatnya Puasa Daud p

terasa sakit, Sutrisno hanya mengolesinya dengan minyak
angin atau balsem sebagaimana biasanya orang-orang
sering melakukan. Tetapi, lama-kelamaan rasa sakit itu
sering sekali ia rasakan dan bahkan rasa sakitnya semakin
bertambah dari sebelum-sebelumnya.

“Pernah tetangga saya menyarankan agar diperiksa,
siapa tahu tumor kata mereka. Tetapi, saya sendiri tidak
yakin. Apalagi saya tidak memiliki keturunan penyakit
tumor,” kata Tris, begitu ia biasa dipanggil.

Setelah rasa sakit di pelipisnya tak kunjung reda dan
malahan semakin bertambah-tambah, Sutrisno pun men-
coba memeriksakan diri ke dokter. Ia sengaja mendatangi
dokter yang menangani penyakit dalam karena ia sendiri
khawatir, jangan-jangan dugaan tetangganya bahwa dia
mengidap tomor benar-benar kenyataan.

“Saya terkejut saat dokter mengatakan kalau di peli-
pis saya memang ada bibit-bibit tumor ganas. Saya lupa na-
manya. Maklum, bukan anak sekolahan,” kata Tris.

Meskipun menurut dokter di pelipis Sutrisno ter-
dapat bibit tumor, namun ia tidak memberitahu­kan hal itu
kepada keluarganya. Sutrisno khawatir keluarganya akan
shock. Ia memilih mencari peng­obatan sendiri secara diam-
diam. Apalagi menur­ut Sutrisno, waktu itu bibit tumornya
masih kecil dan bisa disembuhkan. Sebagai langkah antisi-
pasi, Sutrisno mencoba bertanya kepada dokter yang per­
nah mendiagnosanya tentang pantangan-pantangan yang

172

p Hebatnya Puasa Daud p

harus ia hindari. Selebihnya, la sendiri mencari pengobatan
di luar.

“Kalau pakai obat dokter terus, saya tidak mampu
membelinya. Apalagi pekerjaan saya hanya sebagai tukang
cukur, mana cukup.”

Oleh sebab itu, Sutrisno rajin mengunjungi beberapa
kiai yang ia yakini mampu memberikan solusi bagi masalah
yang dihadapinya. Dari beberapa kiai yang ia datangi, ham-
pir semuanya memberikan saran yang sama, yakni puasa,
lebih tepatnya puasa Daud. Awalnya, Sutrisno tidak yakin
dengan saran kiai itu. Ia baru merasa benar-benar yakin ke-
tika sudah mengunjungi kurang lebih sepuluh kiai. “Heran
saya, semua kiai menyarankan agar saya melakukan puasa
Daud.”

Berharap dirinya bisa sembuh dan terbebas dari ba-
yang-bayang penyakit tumor, Sutrisno akhirnya melakukan
saran para kiai itu untuk melakukan puasa Daud. Beberapa
bulan setelah melakukan puasa Daud, hasilnya memang
tidak langsung terasa. Tetapi menurut Sutrisno, rasa sakit-
nya tidak separah sebelum-sebelumnya. Namun, Sutrisno
tidak putus asa. Ditambah dengan doa, Sutrisno yakin bah-
wa puasa Daud yang dilakukannya akan memberikan hasil
seperti yang ia harapkan.

“Saya baru tahu manfaat puasa Daud itu ketika saya
pernah periksa lagi ke dokter dan dokter mengatakan
kalau bibit tumor ganas di pelipis saya sudah hilang.

173

p Hebatnya Puasa Daud p

harus ia hindari. Selebihnya, la sendiri mencari pengobatan
di luar.

“Kalau pakai obat dokter terus, saya tidak mampu
membelinya. Apalagi pekerjaan saya hanya sebagai tukang
cukur, mana cukup.”

Oleh sebab itu, Sutrisno rajin mengunjungi beberapa
kiai yang ia yakini mampu memberikan solusi bagi masalah
yang dihadapinya. Dari beberapa kiai yang ia datangi, ham-
pir semuanya memberikan saran yang sama, yakni puasa,
lebih tepatnya puasa Daud. Awalnya, Sutrisno tidak yakin
dengan saran kiai itu. Ia baru merasa benar-benar yakin ke-
tika sudah mengunjungi kurang lebih sepuluh kiai. “Heran
saya, semua kiai menyarankan agar saya melakukan puasa
Daud.”

Berharap dirinya bisa sembuh dan terbebas dari ba-
yang-bayang penyakit tumor, Sutrisno akhirnya melakukan
saran para kiai itu untuk melakukan puasa Daud. Beberapa
bulan setelah melakukan puasa Daud, hasilnya memang
tidak langsung terasa. Tetapi menurut Sutrisno, rasa sakit-
nya tidak separah sebelum-sebelumnya. Namun, Sutrisno
tidak putus asa. Ditambah dengan doa, Sutrisno yakin bah-
wa puasa Daud yang dilakukannya akan memberikan hasil
seperti yang ia harapkan.

“Saya baru tahu manfaat puasa Daud itu ketika saya
pernah periksa lagi ke dokter dan dokter mengatakan
kalau bibit tumor ganas di pelipis saya sudah hilang.

173

PENUTUP

Pada bagian penutup ini saya hanya ingin mene-
gaskan kembali bahwa puasa Daud merupakan
salah satu puasa yang paling utama. Puasa Daud
ini merupakan salah satu dari bermacam puasa sunnah
dengan cara pelaksanaannya dilakukan secara berselang-
seling, hari ini puasa, besok tidak, kemudian lusa puasa,
begitu seterusnya.

Puasa ini dapat dilakukan sepanjang tahun (jika
sanggup), selain hari-hari di mana dilarang untuk berpuasa,.
Tidak banyak Muslim yang sanggup melaksanakan puasa
ini, dikarenakan butuh keistiqamahan yang sangat besar,
keseriusan, konsentrasi, dan komitmen yang tinggi untuk
menjalankannya. Nabi Daud As menjadikan puasa yang

175

p Hebatnya Puasa Daud p

ia lakukan sebagai proses pengkontrolan diri, tazkiyah 
dan taqarrub ilallaah (mendekatkan diri kepada Allah Swt).

Dari beberapa sumber dikatakan bahwa puasa Daud
merupakan puasa sunnah yang memiliki derajat lebih
tinggi dibandingkan puasa sunnah lainnya, misalnya, puasa
senin-kamis, puasa tiga hari dalam sebulan (yang pahalanya
seperti puasa sepanjang masa), dan puasa arafah (yang
ganjarannya akan dihapuskan seluruh dosa kecil selama
setahun sebelumnya) dan Allah Ta’ala mencintai orang-
orang yang berpuasa Daud.

Hal ini diperkuat dengan riwayat dari Abdullah bin
Amr bin al-Ash, ia berkata bahwa Rasulullah Saw menga-
takan padanya; “Sebaik-baik shalat di sisi Allah adalah
shalatnya Nabi Daud As. Dan sebaik-baik puasa di sisi

Allah adalah puasa Daud. Nabi Daud dahulu tidur di

pertengahan malam dan beliau shalat di sepertiga malam-

nya dan tidur lagi di seperenamnya. Adapun puasa Daud
yaitu puasa sehari dan tidak berpuasa di hari berikutnya”
(HR. Bukhari). “Kerjakanlah puasa yang paling afdhal di sisi
Allah, itulah puasa Daud. Beliau berpuasa sehari dan ber-
buka (tidak berpuasa) sehari.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh Alexis
Carrel (seorang dokter peraih salah satu Nobel) didapatkan
bahwa seseorang yang melakukan puasa secara rutin,
maka dapat menjadikannya lebih awet muda baik secra
fisik, mental, dan spiritual. Hal ini sejalan dengan sabda
Rasulullah Saw yang menyatakan; “Berpuasalah kamu
sekalian, maka niscaya kamu akan sehat” (HR. Muslim).

176

p Hebatnya Puasa Daud p

Demikian, ternyata puasa Daud memang hebat.
Karena bagi yang melakukan puasa Daud terkandung ra-
hasia yang hebat karena memiliki berbagai manfaat ke-
sehatan secara fisik maupun kesehatan psikis. Bagi yang
ingin melaksanakan puasa Daud hendaknya mempersiap-
kan semua yang berkaitan dengan itu, misalnya, persiapan
mental, persiapan spiritual, persiapan finansial, dan per-
siapan kebutuhan material.

Untuk itu, sudah saatnya puasa sunnah Daud dipa-
hami dan diamalkan dengan pola out bond ruhaniah. Se-
hingga hasilnya benar-benar optimal, yakni melahirkan
manusia mulia yang tahan banting, tidak mengeluh, dan
tidak putus asa untuk terus berusaha berbuat sesuatu yang
bermanfaat bagi umat manusia. 

Begitu hebatnya puasa Daud, sehingga bagi mereka
yang mengerjakan puasa Daud secara istiqamah dan
kontinyu akan memberikan dampak yang luar biasa, di
antaranya, mencerdaskan jiwa, spiritual dan akal manusia.

Dalam hal kecerdasan jiwa, ternyata dalam diri ma-
nusia memiliki jiwa yang amat rapuh, yang mudah terjang-
kiti berbagai penyakit jiwa yang menyusahkan. Jiwa yang
sakit akan menjadi tempat yang subur bagi syaitan. Sehing-
ga sang pemilik jiwa malas berpikir, tidak berperasaan dan
berbuat yang buruk-buruk dan mencelakai dirinya sendiri
dan orang lain dengan gairah-gairah yang menyenangkan
hawa nafsu.

177

p Hebatnya Puasa Daud p

Puasa Daud menjadi sarana hebat untuk melakukan
pembersihan jiwa. Ketika manusia berhasil menghentikan
kobaran gairah nafsu, maka manusia akan mengetahui
kelemahan-kelamahan dan penyakit jiwa yang dimilikinya
dan kemudian akan lebih mudah untuk melakukan per-
baikan segala kekurangan yang ada pada dirinya, sehingga
dengan penyembuhan diri yang dilakukannya akan mem-
buat jiwanya sehat.  Jiwa yang sehat akan menjadi tempat
yang sering disinggahi oleh para malaikat, sehingga yang
dirasakannya adalah bisikan-bisikan hati yang selalu baik,
benar, menyenangkan dan membahagiakan.

Berkaitan dengan kecerdasan spiritual, seorang in-
telektual Muslim M. Quraish Shihab menjelaskan, puasa,
termasuk puasa Daud, akan meningkatkan kesadaran dan
menghiasi diri dengan kecerdasan spiritual dan emosional.
Kecerdasan spiritual melahirkan iman dan kepekaan men-
dalam. Sedangkan kecerdasan emosi, mampu mengendali-
kan nafsu dan bukan membunuh nafsu.

Selanjutnya, M. Quraish Shihab mengatakan, emosi
dan nafsu diperlukan setiap manusia untuk membangun
dunia sesuai tuntunan Allah Swt. Melalui kecerdasan itu,
manusia dapat mengarahkan emosi atau nafsu ke arah
positif sekaligus mengendalikannya agar tak terjerumus ke
dalam kegiatan negatif.

Psikolog Universitas Indonesia (UI) Arief Witjaksono
menyatakan setuju jika puasa mampu mengendalikan
emosi seseorang. Baginya, perintah agama memang ber-

178

p Hebatnya Puasa Daud p

tujuan agar pemeluknya dapat mengekang hawa nafsu. Se-
hingga, bila itu dijalankan maka mampu mengontrol ber-
bagai penyakit hati dan emosinya stabil.

Ia menambahkan, saat puasa orang menyadari ten-
tang apa yang boleh dan tak boleh dilakukan. Maka dari
itu, semangat spiritualnya meningkat dan dapat merasa
lebih tenang. Arief mengatakan, bila manusia terbiasa ber-
buat baik dan menjalankannya secara tepat, maka dapat
terbawa sehingga memberikan aura positif ke setiap orang.

Kemudian kecerdasan akal. Otak adalah titik sentral
di dalam rongga tubuh manusia untuk berpikir, belajar,
dan bekerja. Ini berarti selama lambung kosong, sewaktu
mengerjakan ibadah puasa Daud, cara berpikir menjadi
lebih cemerlang. Dengan mengendalikan makan, akan ter-
cipta konsentrasi dan pemusatan pikiran yang berarti me-
ningkatkan IQ.

Sewaktu perut kenyang, banyak darah yang tersalur
untuk melakukan proses pencernaan. Selagi seseorang
puasa dan ketika perut kosong, maka volume darah di
bagian pencernaan dapat dikurangi dan dipakai untuk
kebutuhan lain terutama untuk melayani otak. Orang yang
terlalu kenyang mudah diserang rasa kantuk, letih, dan
konsentrasi kemampuan berpikir menjadi kurang. Dalam
sebuah pepatah disebutkan bahwa ilmu dan akal tidak
mungkin bersama dengan lambung yang penuh makanan.

Bila perut manusia dipenuhi oleh makanan yang ber-
lebihan, maka sel-sel akan kebanjiran zat makanan, beraki-

179

p Hebatnya Puasa Daud p

bat urat saraf menjadi lembab, kerja otak terhambat, dan
terjadi kemunduran intelektual, seperti menjadi pelupa,
daya nalar melemah, dan sebagainya.

Sebaliknya, kalau perut dan lambung diberikan wak-
tu sesaat untuk membersihkan bermacam-macam kotoran
yang telah bermukim di dalamnya, maka kerja otak ber-
tambah giat dan cepat sehingga menimbulkan daya yang
sanggup memecahkan persoalan tanpa rasa letih. Cara
berpikir yang penuh energi ini menghasilkan buah berbagai
disiplin ilmu pengetahuan. Pepatah mengatakan, “Apabila
jiwa lapar maka seluruh anggota tubuh menjadi kenyang
dan bila jiwa kenyang maka seluruh anggota tubuh men-
jadi lapar.”

Teguh AS Ranakusuma, Guru Besar dalam Bidang
Neurologi di FKUI Jakarta, menyatakan, sel otak dan sel
pembuluh darah merupakan dua organ yang memiliki
kecerdasan tinggi. Menurutnya, tak salah bila puasa di-
katakan bisa mencerdaskan otak, karena berdasarkan pen-
emuan terbaru, ternyata puasa dapat memperbarui semua
sistem organ dalam tubuh, termasuk otak. “Puasa dengan
niat baik dan bersungguh-sungguh, mampu perbarui fung-
si organ termasuk otak,” jelas Teguh AS Ranakusuma. Ia
menjelaskan, pada saat puasa, manusia memerlukan ban-
yak energi terutama ke otak. Hanya saja, bila setiap orang
berpikir tentang puasa, maka otak pun dapat bertahan
dengan energi seadanya. Keinginan seseorang untuk ber-
puasa, yang dikirim ke otaknya, dapat membuat seseorang
mampu dan lebih jernih dalam berpikir. 

180

‫‪AMALAN DAN IJAZAH‬‬
‫‪PUASA DAUD‬‬

‫)‪1. Membaca Ummul Qur’an QS. Al-Fatihah (3X‬‬

‫ِااملَْغْهَّسيررِِْبِدِحنَايااللِْلم َامِهل ْغا‪٣‬لِرّ َُّرضََصممْاوا َحلَِ ِ ِطبِنكااللَعْيََُّرلمَْويِِْحْمِسهي َتاِْممِقل ِّيدَويَ‪١‬لم ِاانا‪٦‬لحْلَ‪َّْ ٤‬م رِضإُِاديَّ َِلّاصلهايل َََِكِنط َنَراْ‪٧‬ع ِّذُبَّبِل ُيدالَْنََعوإِاأَليََّاْنِم َعَيك َْمنن َ َ ْتس‪٢‬تَا ِلعَع َّريلَ ُْميْن َحِه ِ ْمن‪٥‬‬
‫الل ُه لا إِ هَ َل ِإلا ُه َو الْ َي ُّح الْ َق ُّيو ُم لا) ت‪َX‬أْ‪ُ (3‬خ‪sُ i‬ذ‪ُr‬ه‪Kِ u‬س َن‪ٌ t‬ة‪َ ya‬و‪A‬لا‪ca‬نَ ْ‪a‬و ٌ‪b‬م َه‪ُ m‬ل‪َ e‬ما‪2. M‬‬

‫‪181‬‬


















Click to View FlipBook Version