H. PEMBAHASAN
Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak asing dengan benda ini dimana
sering disebut dengan besi berani atau besi sembrani. Magnet sering kita temui di alat-
alat rumah tangga, alat-alat elektronik dan juga alat alat otomotif. Pada dasarnya
magnet mempunyai kemampuan untuk menarik benda lain terutama yang berbahan
dasar logam. Akan tetapi tidak semua jenis logam bisa tertarik oleh magnet.
Dari hasil percobaan dan jawaban pertanyaan maka kita dapat melihat
bahwa magnet ternyata mempunyai medan magnet disekitarnya yang tidak terlihat.
Untuk melihat bentuk medan magnet disekitar magnet maka kita menggunakan serbuk
besi yang ditaburkan pada karton yang dibawahnya sudah ditaruh magnet batang.
Setelah diatas karton ditaburi dengan serbuk besi maka terlihat serbuk besi
membentuk pola disekitar magnet. Seperti bentuk pada gambar berikut.
Disitu terlihat secara jelas bahwa serbuk besi berkumpul pada 2 kutub magnet dan
menyebar membentuk garis garis medan magnet disekitar magnet.
Setiap magnet pasti mempunyai 2 kutub yang berbeda, kutub utara dan
kutub selatan. Hal ini sesuai dengan teori bahwa Setiap magnet bagaimanapun
bentuknya selalu memiliki dua kutub, kutub utara dan kutub selatan, dimana di tempat
ini gaya yang dikerahkan oleh magnet adalah yang paling besar. Dua kutub magnet
yang sejenis akan saling tolak-menolak dan kutub magnet yang tidak sejenis akan
saling tarik-menarik (Tipler, 2001).
Kutub magnet ini juga terpengaruh medan magnet yang besar yaitu medan
magnet bumi. Dimana magnet bumi ini akan mempengaruhi magnet lain karena
kekuatan magnet bumi yang besar. Kutub utara magnet bumi terletak pada kutub
selatan bumi, begitu juga sebaliknya kutub selatan magnet bumi terletak di kutub utara
bumi. Oleh karena itu sebuah magnet batang yang kita gantung bebas akan mengarah
ke utara dan selatan. Hal ini karena kutub magnet yang berlawanan akan tarik menarik
karena posisi kutub magnet bumi seperti penjelasan tadi maka dapat kita simpulkan
bahwa kutub magnet yang menghadap ke utara adalah kutub utara magnet batang
sedangkan yang mengarah ke selatan berarti kutub selatan magnet batang. Hal inilah
yang mendasari cara kerja kompas sebagai penunjuk arah.
Dari medan magnet yang terbentuk disekitar magnet kita dapat melihat
bahwa bentuk medan magnet mengarah dari kutub utara magnet ke kutub selatan
magnet. Dan dari serbuk besi yang terbentuk juga terlihat bahwa titik yang membentuk
garis garis rapat adalah titik yang medan magnetnya kuat, sedangkan daerah disamping
kutub magnet membentuk garis yang jarang, ini menunjukkan medan magnet yang
lemah. Bentuk garis medan magnet ini tidak terpengaruh saat magnet batang diputar ke
berbagai arah.
Berdasarkan teori bahwa Dua kutub magnet yang sejenis akan saling tolak-
menolak dan kutub magnet yang tidak sejenis akan saling tarik-menarik. Kita coba
untuk mempraktekkannya. Dengan mendekatkan 2 ujung magnet yang berbeda
danternyata saling tarik menarik. Sedangkan pada saat ujung yang sama didekatkan
saling tolak menolak dan menjauh.
I. KESIMPULAN
Magnet adalah benda atau bahan yang mempunyai medan magnet. Sifat
kemagnetan akan menarik benda benda lai disekitarnya terutama yang terbuat dari
logam, akan tetapi tidak semua logam bisa tertarik magnet. Magnet mempunyai bentuk
medan magnet yang terlihat dari bentuk garis-garis gaya magnet. Garis gaya magnet
mengalir dari kutub utara ke kutub selatan. Garis gaya magnet yang terkumpul
menunjukkan medan magnet yang kuat, garis gaya magnet yang jarang menunjukkan
medan magnet yang lemah. Kutub utara dan selatan magnet terpengaruh kutub magnet
bumi. Kutub magnet yang sama akan tolak menolak jika didekatkan dan kutub magnet
yang berbeda akan tarik menarik jika didekatkan.
J. DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2020, Pengertian Medan Magnet (Online), Kelaspintar.id, Available at :
https://www.kelaspintar.id/blog/edutech/pengertian-medan-magnet-6328/ diakses 28
Mei 2022
Aprilliasari Rizky, 2016, Percobaan Pengaruh Listrik Statis dalam
https://rapriliasarii.blogspot.com/2016/01/laporan-praktikum-percobaan -pengaruh.html
diakses 27 Mei 2022.
Gischa S., 2020, Teori Dasar Kemagnetan : Sifat dan Medan Magnet (Online), Jakarta :
Kompas.com, Available at : https://www.kompas.com/skola/read/2020/04/13/ 12000
0469/ teori- dasar- kemagnetan -sifat-dan-medan-magnet?page=all diakses 26 Mei
2022.
Halliday, Resnick, 1984, Fisika Jilid 1(Terjemahan), Jakarta: Penerbit Erlangga
Nanang Ajim, 2018, Laporan Percobaan Medan Magnet (Online), Available at:
https://www.mikirbae.com/2018/10/laporan-percobaan-medan-magnet.html diakses 26
Mei 2022
Paul, A Tipler, 2001, Fisika Untuk Sains dan Teknik (Online) Jakarta : Erlangga, Available at
http://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/1668/3/093611021_Bab2.pdf diakses 27 Mei
2022
Peter Soedojo, 2004, Fisika Dasar, (Online) Yogyakarta : Andi Offset Available at :
http://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/1668/3/093611021_Bab2.pdf diakses 27 Mei
2022
Rhani A.R.M., 2022, Pengertian Medan Magnet, Sejarah, dan Penerapannya dalam
Kehidupan sehari-hari (Online), Zenius.net, Available at :
https://www.zenius.net/blog/medan-magnet-dan-penerapannya diakses 29 Mei 2022.
Rumanta, Maman, dkk. (2021). Praktikum IPA di SD. Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas
Terbuka.
Trisnawati N.L.P., 2016, Kajian Teoritik Pengaruh Medan Magnet Terhadap Jumlah Leukosit
Tikus Putih (Rattus Norvegicus), Karya Tulis Ilmiah (online), Denpasar, Jurusan Fisika
Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Udayana, Available at :
https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_penelitian_1_dir/ec3ed77f97e64120eef9b681cac
71f08.pdf diakses 27 Mei 2022.
K. KESULITAN YANG DIALAMI:
Untuk mendapatkan magnet batang yang berukuran sedang mengalami
kesulitan yang didapatkan magnet batang kecil. Untuk melihat garis gaya magnet yang
terbentuk dari ujung-ujung magnet yangberbeda atau sama sangat sulit karena saat
kutub yang sama didekatkan magnet cenderung menjauh atau terpental salah satu.
Sedangkan pada kutub yang berbeda sulit untuk membuat jarak agar reaksi serbuk besi
terlihat, karena magnet akan langsung menempel dengan erat.
L. SARAN DAN MASUKAN
Usahakan menggunakan magnet batang yang relatif besar dan juga serbuk besi
yang banyak untuk melihat garis medan magnet dan juga bentuk medan magnet agar
lebih jelas.
M. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM
Tahap Awal / Pembukaan
Mempersiapan alat dan bahan
Serbuk besi ditaburkan pada kertas yang
dibawahnya sudah diletakkan magnet
Bentuk medan magnet pada magnet batang
Bentuk medan magnet pada saat kutub yang
sama di dekatkan
Bentuk medan magnet saat dua kutub magnet
yang berbeda didekatkan
MANDIRI IV
ALAM SEMESTA
A. JUDUL PERCOBAAN
Percobaan Gerhana
B. TUJUAN PERCOBAAN
Membuktikan terjadinya gerhana
C. ALAT DAN BAHAN
1. Bola ping pong
2. Statis berkawat runcing 3 buah
3. Bola plastik dengan diameter 10 cm
4. Lampu senter
5. spidol
D. LANDASAN TEORI
Bulan merupakan satelit bumi dimana keberadaannya selalu mengitari bumi.
Hampir semua planet di galaksi kita ini mempunyai satelitnya masing- masing.
Bahkan beberapa planet di tata surya memiliki satelit alam yang jumlahnya lebih dari
satu. Dan satelit yang dimiliki planet bumi hanya berjumlah satu, yakni yang kita
kenal dengan sebutan bulan ini. Selain menjadi satelit bumi, bulan ini juga berperan
sebagi sumbel cahaya alami bagi bumi pada waktu malam hari dimana pada waktu
malam hari matahari tidak kelihatan sinarnya untuk menerangi bumi. Maka dari itu
sumber cahaya alami yang kita miliki adalah bulan dan juga bintang- bintang yang
bertebaran di langit. Sebenarnya bulan ini tidak bisa mengeluarkan cahayanya sendiri,
karena bulan bukan termasuk bintang. Cahaya yang bersumber dari bulan merupakan
cahaya dari matahari yang mengenai bulan, sehingga bulan tampak seperi bercahaya
pada waktu malam hari. sedangkan pada siang hari, bulan yang disinari oleh matahari
terlalu kalah dengan sinar matahari yang mengenai bumi sehingga bulan tersebut
menjadi tidak kelihatan ( Anonim, 2017).
Gerhana merupakan fenomena yang hampir selalu terjadi setiap tahunnya,
salah satunya adalah gerhana bulan. Gerhana bulan terjadi saat sebagian atau
keseluruhan penampang bulan tertutup oleh bayangan bumi, itu terjadi apabila bumi
berada diantara matahari dan bulan pada satu garis lurus yang sama, sehingga sinar
matahari tidak dapat mencapai bulan karena sinar matahari terhalang oleh bumi
dimana bulan terletak dibelakang bumi dan bumi berada diantara bulan dan matahari
(Hanum, 2018).
Gerhana secara bahasa diartikan sebagai suatu kejadian dimana tertutupnya
sumber cahaya oleh benda lain. Para ilmuwan falak telah menerangkan bahwa
gerhana berlaku apabila terjadi persilangan antara orbit Bumi, Bulan dan Matahari.
Dilihat dari segi astronomi gerhana merupakan tertutupnya arah pandang pengamatan
benda langit oleh benda langit lainnya yang lebih dekat dengan pengamat. Gerhana
juga bisa diartikan sebagai berkurangnya ketampakan benda atau hilangnya benda dari
pandangan ( Izzuddin, 2012).
Gerhana Matahari digolongkan menjadi tiga jenis, yaitu gerhana Matahari total
(GMT), gerhana Matahari cincin (GMC) dan gerhana Matahari sebagian (GMS), yang
setidaknya terjadi sebanyak 2 atau 5 kali dalam setahun (Aculinin & Smicov, 2006),
dan bertahan dengan durasi selama 3 jam atau lebih (Reda, 2015) dalam (Gandini,
2017).
Gerhana matahari terjadi apabila kedudukan bulan terletak di antara bumi dan
matahari. Oleh karena itu cahaya matahari yang menyinari bumi akan terhalang oleh
bulan. Meskipun ukuran bulan jauh lebih kecil di bandingkan dengan matahari,
namun bayangan bulan mampu melindungi cahaya matahari sepenuhnya. Pada saat
terjadi gerhana matahari, bulan berada pada fase baru dan berada dekat dengan bidang
ekliptika. Apabila peristiwa ini terjadi secara bersamaan, maka posisi matahari, bulan
dan bumi terletak pada suatu garis lurus. Pada keadaan semacam ini bayang-bayang
bulan akan jatuh pada permukaan bumi dan cahaya matahari akan tertutup oleh
bayang-bayang itu (Djumhana, 2021).
Proses terjadinya gerhana bulan ini lebih lama jika dibandingkan dengan
matahari, meskipun perbedaan waktunya hanya beberapa menit saja. Seperti halnya
gerhana matahari, proses terjadinya gerhana bulan ini sebagai berikut:
1. Dimulai ketika bulan yang bersinar terang tiba-tiba tertutup sedikit demi sedikit
oleh bayangan hitam. Bayangan hitam tersebut tidak lain dan tidak bukan adalah
bayangan dari bumi sendiri.
2. Setelah itu lama-kelamaan bulan yang bulat tadi akan tertutup semakin lama
semakin banyak hingga bulan hanya terlihat sebagian dan semakin lama bumi
akan terlihat meyabit.
3. Setelah mulai menjadi menyabit, lama- kelamaan bulan akan tampak menghilang
karena tertutup penuh oleh bayangan bumi. Ketika saat inilah kita tidak dapat
melihat bulan dan bulan seperti menghilang.
4. Setelah bulan tertutup semua dan tampak seperti menghilang, kemudian kita akan
menyaksikan bulan kembali muncul dari arah yang pertama kali bulan itu
menghilang. Munculnya bulan ini dimulai dari bentuk bulan tersebut sabit,
setelah itu bulan tersebut semakin lama akan semakin kelihatan dan menjadi
setengah, dan semakin lama akan semakin utuh sehingga tampak lagi seperti
semula. (Halliday, and Resnick, 1984).
Bumi dan bulan adalah benda langit yang tidak memiliki cahaya sendiri. Jika
bulan atau bumi terkena cahaya matahari, maka pada bagian belakang bulan atau
bumi akan terbentuk bayangan. Karena ukuran matahari jauh lebih besar dari pada
ukuran bulan atau bumi, maka terbentuk dua macam bayangan berbentuk kerucut,
yaitu umbra dan penumbra.
a. Umbra atau bayangan inti adalah bayangan dibagian tengah yang sangat gelap.
b. Penumbra atau bayangan semu adalah bayangan samar-samar disekeliling umbra.
(Raylus, dkk., 2016).
E. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Menuliskan bulan pada bola pingpong, matahari pada senter dan gambar bola plastik
sebagai globe (bumi)
2. Masing –masing alat atau bahan diatur pada sebuah garis lurus dengan posisi
diurutkan dan tegak dari kiri matahari, bumi dan bulan, dengan cara diturutkan dan
diikatkan pada statis berkawat runcing.
3. Alat/bahan tersebut disusun dalam ruang gelap.
4. Senter/matahari dinyalakan dan diamati bayangan yang dihasilkan
5. Dengan cara yang sama lalu merubah posisi bulan (bola pingpong)
F. HASIL PENGAMATAN
Umbra
penumbra
Saat senter yang diasumsikan sebagai matahari disorotkan pada bola pingpong (bulan)
maka terbentuk bayangan bulan pada globe (bumi). Dimana terlihat bayangan bulan
menutupi sebagian dari bumi. Membentuk bagian umbra dan penumbra dimana
dikatakan pada teori bahwa,
a. Umbra atau bayangan inti adalah bayangan dibagian tengah yang sangat gelap.
b. Penumbra atau bayangan semu adalah bayangan samar-samar disekeliling umbra.
Pada percobaan selanjutnya adalah dengan meletakkan posisi senter pada
depan bumi dan disorotkan kebumi dan bulan dibelakang bumi. Pada percobaan ini
senter yang diumpamakan adalah matahari disinarkan ke globe (bumi) dan bola
pingpong (bulan) menunjukkan bahwa bola pingpong pada daerah yang gelap dan
tertutup bayangan globe. Ini membuktikan peristiwa gerhana bulan dimana sinar
matahari tertutup bayangan bumi, dan bulan terletak pada daerah yang gelap karena
tertutup bayangan bumi.
UMBRA
PENUMBRA
Peristiwa gerhana bulan terjadi pada malam hari karena posisi matahari, bumi, dan
bulan pada posisi garis lurus dimana bulan terletak dibelakang bumi. Karena sinar
bulan berasal dari pemantulan sinar matahari maka pada saat terjadi gerhana bulan sinar
matahari yang sampai pada bulan tertutup oleh bayangan bumi. Hal ini terjadi karena
evolusi bulan mengelilingi bumi pada fase bulan berada di belakang bumi.
Seperti halnya pada gerhana matahari, gerhana bula juga terdapat daerah
umbra dan penumbra. Pada daerah umbra, bulan akan tertutup sepenuhnya dan daerah
itu akan mangalami gerhana matahari total. Sedangkan pada daerah penumbra masih
terlihat sedikit bagian bulan akan tetapi terlihat gelap. Gerhana bulan terjadi pada saat
bulan posisi bulan purnama.
G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1. Apa yang disebut dengan gerhana?
Jawab :
Gerhana secara bahasa diartikan sebagai suatu kejadian dimana tertutupnya sumber
cahaya oleh benda lain. Para ilmuwan menerangkan bahwa gerhana berlaku apabila
terjadi persilangan antara orbit Bumi, Bulan dan Matahari. Dilihat dari segi
astronomi gerhana merupakan tertutupnya arah pandang pengamatan benda langit
oleh benda langit lainnya yang lebih dekat dengan pengamat. Gerhana juga bisa
diartikan sebagai berkurangnya ketampakan benda atau hilangnya benda dari
pandangan
2. Bagaimana terjadinya gerhana matahari dan gerhana bulan? Jelaskan!
Jawab:
Gerhana matahari terjadi apabila kedudukan bulan terletak di antara bumi dan
matahari. Oleh karena itu cahaya matahari yang menyinari bumi akan terhalang oleh
bulan.
Gerhana bulan terjadi saat sebagian atau keseluruhan penampang bulan tertutup oleh
bayangan bumi, itu terjadi apabila bumi berada diantara matahari dan bulan pada satu
garis lurus yang sama, sehingga sinar matahari tidak dapat mencapai bulan karena
sinar matahari terhalang oleh bumi dimana bulan terletak dibelakang bumi dan bumi
berada diantara bulan dan matahari
3. Apakah yang disebut umbra dan penumbra?Jelaskan!
Jawab :
a. Umbra atau bayangan inti adalah bayangan dibagian tengah yang sangat gelap.
b. Penumbra atau bayangan semu adalah bayangan samar-samar disekeliling umbra.
H. PEMBAHASAN
Pada percobaan kali ini membuktikan adanya peristiwa gerhana matahari.
Daerah yang tertutup bayangan bulan membentuk bagian umbra dan penumbra dimana
dikatakan pada teori bahwa,
a. Umbra atau bayangan inti adalah bayangan dibagian tengah yang sangat gelap.
b. Penumbra atau bayangan semu adalah bayangan samar-samar disekeliling umbra
Pada wilayah bumi yang masuk dalam penumbra gerhana matahari yang
terjadi adalah gerhana matahari sebagian. Matahari masih terlihat akan tetapi sebagian
karena tertutup bayangan bulan. Sedangkan pada wilayah bumi yang masuk bagian
umbra akan mengalami gerhana matahari total. Matahari tidak terlihat sama sekali
tertutup bayangan bulan secara total.
Gerhana matahari terjadi apabila kedudukan bulan terletak di antara bumi dan
matahari. Oleh karena itu cahaya matahari yang menyinari bumi akan terhalang oleh
bulan. Meskipun ukuran bulan jauh lebih kecil di bandingkan dengan matahari, namun
bayangan bulan mampu melindungi cahaya matahari sepenuhnya. Pada saat terjadi
gerhana matahari, bulan berada pada fase baru dan berada dekat dengan bidang
ekliptika. Apabila peristiwa ini terjadi secara bersamaan, maka posisi matahari, bulan
dan bumi terletak pada suatu garis lurus. Pada keadaan semacam ini bayang-bayang
bulan akan jatuh pada permukaan bumi dan cahaya matahari akan tertutup oleh bayang-
bayang itu (Djumhana, 2021).
Pada percobaan kedua yaitu membuktikan adanya peristiwa gerhana bulan.
Peristiwa gerhana bulan terjadi pada malam hari karena posisi matahari, bumi, dan
bulan pada posisi garis lurus dimana bulan terletak dibelakang bumi. Karena sinar
bulan berasal dari pemantulan sinar matahari maka pada saat terjadi gerhana bulan sinar
matahari yang sampai pada bulan tertutup oleh bayangan bumi. Hal ini terjadi karena
evolusi bulan mengelilingi bumi pada fase bulan berada di belakang bumi.
Seperti halnya pada gerhana matahari, gerhana bula juga terdapat daerah
umbra dan penumbra. Pada daerah umbra, bulan akan tertutup sepenuhnya dan daerah
itu akan mangalami gerhana matahari total. Sedangkan pada daerah penumbra masih
terlihat sedikit bagian bulan akan tetapi terlihat gelap. Gerhana bulan terjadi pada saat
bulan posisi bulan purnama.
Sesuai dengan teori gerhana bulan yang dikemukakan oleh para ahli, bahwa
gerhana bulan terjadi pada malam hari dengan beberapa fase. Proses terjadinya gerhana
bulan ini lebih lama jika dibandingkan dengan matahari, meskipun perbedaan waktunya
hanya beberapa menit saja. Seperti halnya gerhana matahari, proses terjadinya gerhana
bulan ini sebagai berikut:
1. Dimulai ketika bulan yang bersinar terang tiba-tiba tertutup sedikit demi sedikit
oleh bayangan hitam. Bayangan hitam tersebut tidak lain dan tidak bukan adalah
bayangan dari bumi sendiri.
2. Setelah itu lama-kelamaan bulan yang bulat tadi akan tertutup semakin lama
semakin banyak hingga bulan hanya terlihat sebagian dan semakin lama bumi
akan terlihat meyabit.
3. Setelah mulai menjadi menyabit, lama- kelamaan bulan akan tampak menghilang
karena tertutup penuh oleh bayangan bumi. Ketika saat inilah kita tidak dapat
melihat bulan dan bulan seperti menghilang.
4. Setelah bulan tertutup semua dan tampak seperti menghilang, kemudian kita akan
menyaksikan bulan kembali muncul dari arah yang pertama kali bulan itu
menghilang. Munculnya bulan ini dimulai dari bentuk bulan tersebut sabit,
setelah itu bulan tersebut semakin lama akan semakin kelihatan dan menjadi
setengah, dan semakin lama akan semakin utuh sehingga tampak lagi seperti
semula. (Halliday, and Resnick, 1984).
I. KESIMPULAN
Gerhana matahari terjadi saat siang hari dengan posisi matahari, bumi, dan
bulan pada garis lurus dan bulan terletak antara bumi dan matahari. Daerah yang
tertutup bayangan bulan membentuk bagian umbra dan penumbra dimana dikatakan
pada teori bahwa,
a. Umbra atau bayangan inti adalah bayangan dibagian tengah yang sangat gelap.
b. Penumbra atau bayangan semu adalah bayangan samar-samar disekeliling umbra
Gerhana bulan terjadi pada malam hari dimana bulan tertutup bayangan bumi
posisi bumi terletak antara bulan dan matahari. Proses terjadinya gerhana matahari dan
gerhana bulan dikarenakan peristiwa evolusi bulan yang mengelilingi bumi.
J. DAFTAR PUSTAKA
Anonim , 2017, Gerhana Bulan: Pengertian, Proses, dan Jenisnya, ilmugeografi.com,
Available at : https://www.smpn1wates.sch.id/gerhana-bulan-pengertian-proses-
dan-jenisnya/ diakses 29 Mei 2022.
Djumhana, Nana, 2021, Pembelajaran 4. Bumi dan Alam Semesta, Modul Pendidikan
Profesi Guru (PPG). Modul 3. Ilmu Pengetahuan Alam, https://cdn-
gbelajar.simpkb.id, Available at : https://cdn-
gbelajar.simpkb.id/s3/p3k/PGSD/IPA/Bahan%20Paparan/
Modul%20Bahan%20Belajar%20-%20PGSD-
IPA%20%202021%20Pembelajaran%204/ diakses 28 Mei 2022.
Gandini, Ryantika, 2016, Analisis Perubahan Radiasi Matahari Menggunakan Model
Jagannathan-Aplin Pada Gerhana Matahari Total 9 Maret 2016 Dan
Pengaruhnya Terhadap Cuaca Di Bangka Tengah, repository.upi.edu,
Universitas Pendidikan Indonesia, Available at : http://repository.upi.edu
/25843/4/S_FIS_1200477_ Chapter1.pdf diakses 28 Mei 2022.
Hanum, I., 2018, Gerhana Bulan, Makalah Fisika, e print umm.ac.id Available at :
https://eprints.umm.ac.id/25382/2/jiptummpp-gdl-hanumindir-36262-2-babi.pdf
diakses 30 Mei 2022.
Halliday, Resnick, 1984, Fisika Jilid 1(Terjemahan), Jakarta: Penerbit Erlangga
Izzuddin, A., 2012, Ilmu Falak Praktis, Semarang: PT. Pustaka Rizki Putra.
Raylus, C., dkk., 2016, Pembelajaran Gerhana Bulan Berbasis Multimedia, Bandung :
Jurusan Teknik Informatika Sekolah Tinggi Teknologi Adisutjipto, Available at
: http://elib.stta.ac.id/fileta/abstrakTA/05030044_ABSTRAK.pdf diakses 29
Mei 2022.
Rumanta, Maman, dkk. (2021). Praktikum IPA di SD. Jakarta: Pusat Penerbitan
Universitas Terbuka.
K. KESULITAN YANG DIALAMI:
Posisi percobaan pada tempat yang masih kurang gelap sehingga terbentuknya
bagian umbra dan penumbra masih kurang maksimal. Senter yang digunakan kurang
terang sehingga bayangan masih terlihat samar-samar.
L. SARAN DAN MASUKAN
Usahakan menggunakan senter yang besar dan terang sehingga pengamatan
bisa maksimal. Dan juga usahakan dilakukan pada ruangan yang gelap sehingga
bayangan bisa terbentuk sempurna.
M. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM
Tahap Awal / Pembukaan
Mempersiapan alat dan bahan
Sinari bagian bumi dengan posisi bulan
dibelakang bumi
Sinari bulan dengan posisi bumi dibelakang
bulan