6. Tabel pengamatan cermin cekung  Jarak bayangan (s’) cm
     No Jarak benda (s) cm                     20
                                               23
    1. 25                                      26
    2. 30                                      29
    3. 35                                      31
    4. 40
    5. 45
G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
       1. Tentukan jarak fokus (f) lensa cembung yang anda gunakan dalam percobaan !
           Diketahui : s = 20
                          s’= 227
          =+
          =+
           =+ =
           = = 18,5 cm= 0,19 m
2. Tentukan kekuatan lensa (p) yang anda pergunakan dalam percobaan!
   p = = 5 dioptri
3. Tentukan jarak fokus (f) cermin cekung yang anda gunakan dalam percobaan !
      =+
=+=   =
= 11
H. PEMBAHASAN
                Dari hasil percobaan yang dilakukan dan hasil tabel pengamatan yang
     diperoleh, didapatkan bahwa lensa cembung membentuk bayangan yang jelas dan
     terang pada layar dengan jarak yang berbeda-beda. Pada jarak benda 20 cm dari lensa
     maka bayangan yang terbentuk pada jarak 240 cm dari lensa. Sedangkan pada jarak 25
     cm bayangan terbentuk pada jarak 145 cm dari lensa. Semakin jauh jarak benda dengan
     lensa maka jarak bayangan akan semakin dekat dengan lensa. Bayangan yang terbentuk
     pada layar bersifat nyata dan terbalik. Bayangan yang maya akan terbentuk tegak.
                Dari perhitungan titik fokus lensa cembung menunjukkan bahwa fokus lensa
     cembung yang digunakan adalah 19 cm atau 0,19 m, dan kekuatan lensa cembung
     adalah 5 dioptri.
                Cermin cembung yang digunakan membentuk bayangan yang maya terbalik
     diperbesar. Setiap jarak mempengaruhi bentuk bayangan yang muncul pada layar.
     Semakin dekat jarak benda dengan cermin cekung maka bayangan yang terbentuk akan
     semakin besar.
                Dari perhitungan titik fokus cermin cembung yang kita gunakan adalah 100
     cm atau 1 m dan berada didepan cermin, karena berada di depan cermin maka nilai titif
     fokus adalah negatif (-). Dari jarak benda terhadap cermin yang berbeda-beda maka
     bayangan yang jelas terlihat jaraknya terhadap cermin juga berbeda-beda. Akan tetapi
     perbedaannya jarak tersebut tidak terlalu banyak. Dikarenakan fokus cermin yang
     sama. Sehingga bayangan jelas dan terang yang terbentuk juga punya jarak yang tidak
     terlalu berbeda pada setiap pengulangan yang dilakukan.
I. KESIMPULAN
                Dari hasil pengamatan dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa, lensa
     cembung membentuk bayangan maya terbalik dan jika bayangannya nyata akan
     berbentuk tegak. Lensa yang kita gunakan mempunyai titik fokus 0,19 m dan kekuatan
     lensa sebesar 5 dioptri. Untuk cermin cekung yang kita gunakan memepunyai titik
     fokus 100 cm pada depan cermin dan bersifat real atau positif. Bayangan yang dibentuk
     oleh cermin cekung bisa bermacam macam tergantung posisi benda terhadap cermin.
     Bayangan bisa bersifat maya terbalik diperkecil atau maya terbalik diperbesar, semakin
     dekat dengan cermin bayanganya semakin besar.
J. DAFTAR PUSTAKA
Giancoli,C.Douglas, 2001, Fisika Jilid I, Jakarta: Erlangga.
Nisa, N., 2019, Cermin dan Lensa, Available at: http://nnisannisa1412.blogspot.
        com/2019/11/ cermin-dan-lensa.html diakses 25 Mei 2022.
Tipler, Paul, A ,2001, Fisika Untuk Sains dan Teknik (Online) Jakarta : Erlangga,
Available                                                                 at
http://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/1668/3/093611021_Bab2.pdf diakses 27
Mei 2022
Purwoko, 2007, Fisika, Jakarta: Ghalia Indonesia.
Ishaq, M., 2007. Fisika Dasar. Yogyakarta: Graha Ilmu
Rumanta, Maman, dkk. (2021). Praktikum IPA di SD. Jakarta: Pusat Penerbitan
        Universitas Terbuka.
Slamet, A., dkk. (2008). Praktikum IPA. Jakarta: Dirjen Dikti Depdiknas.
Soedojo, Peter, 2004, Fisika Dasar, (Online) Yogyakarta : Andi Offset Available at :
        http://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/1668/3/093611021_Bab2.pdf diakses 27
        Mei 2022
Soejoto dan Sustini, E. (1993). Petunjuk Praktikum Fisika Dasar. Dirjen Dikti
        Depdiknas.
K. KESULITAN YANG DIALAMI:
                Sumber benda yang berupa lilin memerlukan tempat yang tenang dan tidak
     berangin pada saat angin lilin sering mati. Keadaan tempat yang terang juga
     mempengaruhi bayangan sulit untuk diamati. Keterbatasan alat menyebabkan saat
     pengukuran hanya menggunakan penggaris biasa sehingga kurang detail dan pas.
L. SARAN DAN MASUKAN
                Sebaiknya tempat percobaan ditempat yang gelap atau kurang pencahayaan
     sehingga bayangan mudah terlihat dan diamati. Serta penggunaan meja optik sangat
     membantu pada saat pengukuran.
M. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM
Tahap Awal / Pembukaan
                                                                   Mempersiapan alat dan bahan sesuai
                                                                   petunjuk modul.
Tahap Pelaksanaan        Melakukan prosedur percobaan :
Percobaan Lensa Cembung
                         Mengukur jarak benda dan jarak bayangan
                         pada lensa cembung
Percobaan cermin cekung
                         Mengukur jarak benda dan jarak bayangan
                         pada cermin cekung.
Tahap Akhir Percobaan
                         Lakukan pencatatan pada tabel pengamatan
BIMBINGAN X
KELISTRIKAN
A. JUDUL PERCOBAAN
     Muatan Listrik
B. TUJUAN PERCOBAAN
       1. Menunjukan adanya muatan listrik pada sebuah benda, akibat yang timbul dari
          sifat muatan.
       2. Memperlihatkan adanya gaya elektrostika dua benda bermuatan.
C. ALAT DAN BAHAN
       1. Bola pingpong 2 buah.
       2. Benang jahit secukupnya.
       3. Lembaran wool dan nilon.
       4. Tas plastik.
       5. Isolasi.
       6. Sisir plastik.
       7. Potongan kertas yang kecil-kecil.
D. LANDASAN TEORI
                   Sejarah kelistrikan diawali dengan diamatinya bahan ambar atau resin
       dalam bahasa yunani disebut elektron. Ketika batu ambar digosok dengan kulit
       binatang berbulu maka batu ambar tersebut dapat enarik benda-benda halus dan
       ringan dimana setelah menempel maka akan ditolak kembali oleh batu ambar tersebut.
       Hal yang sama ternyata terjadi pula pada kaca yang digosok dengan kain sutera
       (Soedojo, 2004).
                   Setiap benda tersusun atas sejumlah besar atom yang membentuk pola
       susunan tertentu. Sebuah atom tersusun atas inti atom dan elektron (untuk atom
       Hidrogen hanya ada satu proton dan satu elektron). Proton bermuatan positif, elektron
       bermuatan negatif dan neutron tidak bermuatan (netral) (Wulandari, 2016)
                   Setiap atom mempunyai suatu inti kecil yang padat yang terdiri dari proton
       bermuatan positif dan neutron yang tidak bermuatan. Jumlah proton didalam suatu inti
       sama dengan nomor nomor atom z dari inti tersebut. Disekitar inti ada muatan negatif
       yang sama banyaknya. Elektron dan proton merupakan partikel yang sangat berbeda,
proton memiliki masa 2000 kali masa elektron tetapi muatan elektron dan proton sama
besar dan berlawanan tanda ( Paul dan Tipler, 2001).
            Listrik merupakan suatu muatan yang terdiri dari muatan positif dan muatan
negatif, dimana sebuah benda akan dikatakan memiliki energi listrik apabila suatu
benda itu mempunyai perbedaan jumlah muatan. Energi listrik banyak di gunakan
untuk berbagai peralatan atau mesin. Energi listrik tidak dapat dilihat secara langsung
namun dampak atau akibat dari energi listrik dapat dilihat seperti sinar atau cahaya
bola lampu (Viana, 2013)
            Listrik statis dapat ditimbulkan oleh dua benda yang memiliki muatan
listrik berbeda. Muatan listrik pada benda timbul karena adanya perpindahan elektron
dari satu benda ke benda lain. Terdapat 2 muatan listrik yaitu muatan positif dan
muatan negatif. Pengertian lainnya, listrik statis adalah ketidakseimbangan muatan
listrik dalam atau pada permukaan benda. Muatan listrik tetap ada sampai benda
kehilangannya dengan cara sebuah arus listrik melepaskan muatan listrik. Listrik statis
kontras dengan arus listrik, yang mengalir melalui kabel atau konduktor lainnya dan
mentransmisikan listrik (Nugraha, 2019)
            Listrik statis adalah suatu kumpulan muatan listrik dalam jumlah tertentu
yang tidak mengalir atau tetap (statis), tapi jika terjadi pengosongan muatan akan
memakan waktu yang cukup singkat. Atau definisi listrik statis yang lainnya yaitu
suatu fenomena kelistrikan yang dimana muatan listriknya tidak bergerak dan
biasanya terdapat pada benda yang bermuatan listrik.
            Dapat dikatakan juga listrik statis timbul karena adanya fenomena dimana
benda-benda yang memiliki aliran listrik saling berpautan tanpa adanya sumber daya
listrik atau dengan kata lain benda tersebut dapat menghasilkan proton maupun
elektron tanpa menggunakan elemen pembangkit energi listrik. Listrik statis dapat
ditimbulkan oleh dua benda yang memiliki muatan listrik berbeda (Anonim, 2015 ).
            Muatan listrik pada benda dipengaruhi oleh atom penyusunnya yang
membentuk ion. Proses ionisasi terjadi karena beberapa hal seperti karena induksi,
pengaruh energi luar baik melalui gesekan, pemanasan, dan sebagainya.
            Pada tahun 1785 Charles Augustin de Coulomb telah melakukan
pengamatan secara kuantitatif terhadap gaya antar muatan listrik dengan neraca
puntiran. Dari hasil percobaan tersebut ia menemukan hubungan antara gaya tarik
atau gaya tolah antar dua muatan dengan besar muatan masing-masing serta jarak
antar keduanya. Hukum ini terkenal dengan sebutan Hukum Coulomb yang
       menyatakan bahwa Besarnya gaya tarik atau gaya tolak antar dua titik bermuatan
       sebanding dengan besarnya muatan masing-masing benda dan berbanding terbalik
       dengan kuadrat jaraknya (Anonim, 2018).
                   Satuan muatan ”Coulomb (C)”, muatan proton adalah +1,6 x 10-19C,
       sedangkan muatan elektron -1,6x 10-19C. Prinsip kekekalan menjadi- kan muatan
       selalu konstan. Bila suatu benda diubah menjadi energi, sejumlah muatan positif dan
       negatif yang sama akan hilang (Rumanta, 2019).
       Sebatang plastik digosokkan pada kain beberapa saat. Dekatkan batang plastik pada
       potongan kertas kecil. Yang terjadi potongan kertas kecil akan menempel ke batang
       plastik.
                   Material yang kehilangan elektron menjadi bermuatan positif dan material
       mendapatkan elektron menjadi bermuatan negatif. Sisir dan rambut merupakan listrik
       netral (jumlah muatan positif dan negatifnya sebanding) sebelum digosok. Karena
       jumlah muatan positif dan negatifnya sama. Setelah digosok, sisir mempunyai muatan
       negatif berlebih ketika didekatkan ke serpihan kertas akand apat menarik serpihan
       kertas tersebut ( Anonim, 2012).
E. PROSEDUR PERCOBAAN
       1. Menggantungkan sebuah bola pinpong pada bagian pinggir meja dengan
           menggunakan benang dan isolasi. Menggosokan tas plastik pada baju beberapa
           kali, kemudian mendekatkannya pada bola pingpong dan mengamati apa yang
           terjadi?
       2. Menggosokan sisir pada rambut beberapa kali, kemudian mendekatkannya pada
           potongan-potongan kertas yang terletak diatas meja dan mengamati apa yang
           terjadi?
       3. Membiarkan percobaan 2 dalam waktu yang cukup lama dan mengamati apa yang
           terjadi?
       4. Mengikatkan kedua buah bola pingpong pada benang kemudian
           menggantungkannya kebagian pinggir meja (ditempelkan menggunakan isolasi).
           Setelah itu mendekatkan pada kedua buah bola tetapi jangan sampai bersentuhan.
           Serta mengamati apa yang terjadi?
5. Menggosokan bola kiri dan kanan dengan kain wool, setelah itu mendekatkan
    keduanya dan mengamati yang terjadi?
6. Melengkapi tabel dengan hasil pengamatan pada lembar kerja.
F. HASIL PENGAMATAN
1. Terjadi tarik menarik antara tas plastik dengan bola ping pong
2. Potongan kertas tertarik dan menempel pada sisir
3. Kertas tidak tertarik sisir lagi karena muatan listrik dalam sisir sudah hilang
4. Tidak terjadi apa-apa pada bola ping pong
5. Bola ping pong saling menolak
6. Tabel pengamatan :
Bola pingpong kiri Bola pingpong kanan digosok dengan
digosok dengan Wool                           Nilon                Plastik
Wool                   Tolak menolak          Tarik menarik        Tarik menarik
Nilon                  Tarik menarik          Tolak menolak Tarik menarik
plastik                Tarik menarik          Tarik menarik        Tolak menolak
G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
          1. Mengapa pada langkah (6) antara 2 bola tidak ada interaksi?
          2. Apakah bola pingpong pada langkah (6) memliki muatan yang sejenis atau
               berlawanan?
          3. Jika terdapat 4 buah benda masing-masing A, B, C, dan D. Bila diketahui
               benda A menarik benda B, B menarik C, sedangkan C menarik D. Bila A
               bermuatan negatif, tentukan muatan benda B, C, dan D
          4. Apa yang dapat anda simpulkan dari interaksi muatan yang sejenis maupun
               muatan yang berlawanan?
          Jawab :
          1. Dua bola pingpong tidak ada interaksi atau tolak menolak karena kedua bola
               memiliki muatan yang sama. Jika keduanya digosokkan dengan bahan yang
               sama.
          2. Muatan yang sama akan menyebabkan tidak ada interaksi atau saling tolak
               menolak
          3. Jika A bermuatan negatif (-) maka B bermuatan positif (+), C bermuatan
               negatif (-) dan D bermuatan positif (+)
          4. Jika dua benda mempunyai muatan yang sama maka dua benda tersebut akan
               tolak menolak sedangkan jika muatannya berbeda akan tarik menarik
H. PEMBAHASAN
                   Berdasarkan hasil pengamatan menunjukkan bahwa bola ping pong dan
       plastik yang sudah digosokkan baju terjadi tarik menarik diantara keduanya. Hal ini
       menunjukkan adanya listrik statis. Dimana sesuai dengan teori bahwa listrik statis
       merupakan energi yang dimiliki oleh benda bermuatan listrik. Muatan listrik bisa
       negatif atau positif. Listrik statis merupakan bentuk listrik yang dihasilkan bila
       beberapa benda digosokkan satu sama lain.
                   Pada langkah kedua yaitu sisir yang digosokkan pada rambut dan
       didekatkan pada potongan kertas terjadi potongan kertas tertarik pada sisir palstik. Hal
       ini menunjukkan adanya muatan listrik pada sisir setelah digosokkan pada rambut
       kering. Dan juga menunjukkan perbedaan muatan listrik diantara kertas dan sisir.
       Karena kedua benda tersebut mengandung listrik statis yang muatannya berbeda.
       Karena setiap benda memiliki muatan yang berbeda-beda pula saat digosokkan benda-
       benda lain. Hal ini sama dengan pernyataan Nugraha (2019) bahwa Muatan listrik
       pada benda dipengaruhi oleh atom penyusunnya yang membentuk ion. Proses ionisasi
       terjadi karena beberapa hal seperti karena induksi, pengaruh energi luar baik melalui
       gesekan, pemanasan, dan sebagainya.
                   Pengaruh listrik statis ini tidak bertahan lama pada benda setelah
       digosokkan dengan benda lain. Oleh karena itu pada langkah ketiga sisir sudah tidak
       menarik potongan kertas. Hal ini disebabkan karena muatan listrik statis pada sisir
       sudah hilang. Material yang kehilangan elektron menjadi bermuatan positif dan
       material mendapatkan elektron menjadi bermuatan negatif. Sisir dan rambut
       merupakan listrik netral (jumlah muatan positif dan negatifnya sebanding) sebelum
       digosok. Karena jumlah muatan positif dan negatifnya sama. Setelah digosok, sisir
       mempunyai muatan negatif berlebih ketika didekatkan ke serpihan kertas akand apat
       menarik serpihan kertas tersebut ( Anonim, 2012).
                   Pada langkah ke empat 2 bola pingpong tidak menunjukkan reaksi apa-apa
       karena kedua bola tidak mengandung listrik statis, sebelum digosokkan dengan benda
       lain. Karena listrik statis akan muncul jika benda digosokkan dengan benda lain.
       Setelah bola pingpong di gosok dengan bahan yang sama maka bola akan saling tolak
       menolak karena kedua benda memiliki muatan listrik yang sama.
                   Listrik statis dapat ditimbulkan oleh dua benda yang memiliki muatan
       listrik berbeda. Muatan listrik pada benda timbul karena adanya perpindahan elektron
dari satu benda ke benda lain. Terdapat 2 muatan listrik yaitu muatan positif dan
       muatan negatif. Pengertian lainnya, listrik statis adalah ketidakseimbangan muatan
       listrik dalam atau pada permukaan benda. Muatan listrik tetap ada sampai benda
       kehilangannya dengan cara sebuah arus listrik melepaskan muatan listrik. Listrik statis
       kontras dengan arus listrik, yang mengalir melalui kabel atau konduktor lainnya dan
       mentransmisikan listrik (Nugraha, 2019)
                   Pada langkah ke enam bola pingpong digosokan pada benda dengan jenis
       yang berbeda-beda. Dari pengamatan jika benda yang digosokkan sama maka bola
       akan tolak menolak sedangkan jika digosok dengan benda atau bahan yang berbeda
       maka benda akan tarik menarik. Hal ini dikarenakan benda yang sama akan memiliki
       muatan yang sama, dan muatan listrik akan tariki menarik jika muatannya berbeda.
       Muatan ion negatif akan tarik menarik dengan muatan ion positif.
I. KESIMPULAN
              Listrik statis pada benda akan muncul jika benda tersebut digosokan pada benda
     atau bahan lain. Muatan listrik yang sama akan memunculkan reaksi tolak menolak,
     sedangkan muatan listrik yang berbeda akan memunculkan reaksi tarik menarik.
J. DAFTAR PUSTAKA
     Anonim, 2012, Praktikum Gaya Listrik Statis (Online), Jakarta, Available at :
                http://sekeping-episode-kehidupan.blogspot.com/2012/11/praktikum-gaya-
                listrik-statis.html diakses 28 Mei 2022.
     Anonim, 2015, Pengertian Listrik Statis Dan Contohnya Penjelasan Terlengkap (online),
                 Available at : https://www.pengertianku.net/2015/10/pengertian-listrik-statis-dan-
                 contohnya.html diakses 28 Mei 2022
     Anonim, 2018, Muatan Listrik Statis (Online) Available at : https://rajamuhammad625.
                 wordpress. com/pelajaran/kimia/listrik-statis/ diakses 27 Mei 2022
     Nugraha, A. T, 2019, Medan Elektromagnetik (Online), Surabaya Available at
                 https://lecturer.ppns.ac.id/anggaratnugraha/2019/09/19/pengertian-listrik-statis-
                 rumus-contoh-listrik-statis-beserta-penjelasannya
                 lengkap/#:~:text=Listrik%20statis%20terjadi%20ketika%20benda,menggunakan%20
                 elemen%20pembangkit%20energi%20listrik diakses 29 Mei 2022
     Paul, A Tipler, 2001, Fisika Untuk Sains dan Teknik (Online) Jakarta : Erlangga, Available at
                 http://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/1668/3/093611021_Bab2.pdf diakses 27 Mei
                 2022
Peter Soedojo, 2004, Fisika Dasar, (Online) Yogyakarta : Andi Offset Available at :
                 http://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/1668/3/093611021_Bab2.pdf diakses 27 Mei
                 2022
     Raprilliasari, 2016, Percobaan Pengaruh Listrik Statis (Online) Available at
                 https://rapriliasarii.blogspot.com/2016/01/laporan-praktikum-percobaan-
                 pengaruh.html diakses 27 Mei 2022.
     Rumanta, Maman, dkk. (2021). Praktikum IPA di SD. Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas
               Terbuka.
     Viana, D. 2013. Pengembangan Multimedia Interektif Model Tutorial pada Materi Listrik Statis
               dan Listrik Dinamis SMP/MTs. Jurnal Pembelajaran Fisika (Online) Available at
               https://node2.123dok.com/dt03pdf/123dok/000/176/176666.pdf. Diakses 28 Mei 2022
     Wulandari Sari R., 2016, Pengembangan Modul Interaktif Dengan Program Lcds Untuk Materi
               Pokok Listrik Statis Sekolah Menengah Atas, Skripsi, (Online) Bandar Lampung
               Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung, Available at :
               https://node2.123dok.com/dt03pdf/123dok/000/176/176666.pdf.pdf diakses 28 Mei
               2022
K. KESULITAN YANG DIALAMI:
                Pada saat pelaksanaan praktikum terkadang terdapat angin yang
     mempengaruhi gerak tarik menarik atau tolak menolak pada bola pingpong, sehingga
     sulit untuk mengetahui pengaruh diantara kedua bola pingpong.
L. SARAN DAN MASUKAN
                Pelaksanaan percobaan disarankan pada tempat tertutup dan hindari angin atau
     penggunaan kipas angin di ruangan. Saat menggosokkan sisir pada rambut usahakan
     rambut dalam keadaan benar-benar kering.
M. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM
Tahap Awal / Pembukaan
                                                                   Mempersiapan alat dan bahan
Tahap Pelaksanaan  Melakukan prosedur percobaan :
                       1. Menggosokkan sisir pada rambut
                            yang kering beberapa waktu
                       2. Mendekatkan pada potongan kertas
Menggantungkan 2 buah bola pingpong
Digosokkan dengan plastik
Melakukan pengamatan
Bola digosokkan pada kain woll
Dilakukan pengamatan
Digosokkan pada kain nylon
Dilakukkan pengamatan
Digosokkan pada plastik
Dilakukan pengamatan
Tahap Akhir Percobaan
                       Lakukan pencatatan pada tabel pengamatan
LAPORAN MANDIRI
PRAKTIKUM IPA DI SD (PDGK 4107)
      DISUSUN OLEH :
NAMA  : SINDU ARIF RIZAI
NIM   : 858728861
JURUSAN/ SEMESTER : PGSD SI (BI) / 1
MASA REGISTRASI : 2022.1
                      UPBJJ SURABAYA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
                 UNIVERSITAS TERBUKA
                         TAHUN 2022.1
LEMBAR DATA
DATA MAHASISWA
Nama               : SINDU ARIF RIZAI
NIM/ID Lainnya     : 858728861
Program Studi      : PGSD SI (BI)
Nama Sekolah       : SDIE HIDAYATUL UMMAH
DATA TUTOR (PGSD)
Nama(Gelar)        : Dra. Rina Restanti, M.Pd
Nip/Id Lainnya     : 196904041994032015
Instansi Asal      : SMAN 3 Taruna Angkasa Madiun
Nomor Hp           : 081359313699
Alamat Email       : [email protected]
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama Mahasiswa  : SINDU ARIF RIZAI
NIM             : 858728861
Program Studi   : PGSD SI (BI)
Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum ini merupakan hasil karya saya
sendiri dan saya tidak melakukan plagiarisme atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak
sesuai dengan etika yang berlaku dalam keilmuan. Atas pernyataan ini saya siap menerima
tindakan/sanksi yang diberikan kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan pelanggaran
akademik dalam karya saya ini atau ada klaim atas karya saya ini.
                Magetan, 13 Juni 2022
                Yang membuat pernyataan
                SINDU ARIF RIZAI
MANDIRI 1
SIMBIOSIS
A. JUDUL PERCOBAAN
     Simbiosis Mutualisme
B. TUJUAN PERCOBAAN
     Mengidentifikasi simbiosis mutualisme di lingkungan sekitar
C. ALAT DAN BAHAN
         1. Alat-alat tulis
         2. Lembar pengamatan
         3. Alam sekitar
D. LANDASAN TEORI
                 Hidup bersama, atau yang dalam bahasa Yunani disebut Simbiosis
   merupakan semua jenis interaksi biologis jangka panjang dan dekat antara dua organisme
   biologis yang berbeda. Pada dasarnya, setiap hubungan antara dua populasi spesies
   (kelompok organisme) yang hidup bersama adalah simbiosis, terlepas dari apakah
   spesies itu bermanfaat, berbahaya, atau tidak berpengaruh pada satu sama lain. Makhluk
   hidup yang melakukan ini disebut simbion (Arisworo, 2006).
                 Definisi ini bervariasi diantara para ilmuwan dengan beberapa anjuran bahwa
   simbiosis hanya mengacu pada mutualisme yang persisten, sementara yang lain berpikir
   bahwa hal itu harus diterapkan pada semua jenis interaksi biologis yang terus-menerus
   dengan kata lain termasuk yang saling menguntungkan, yang hanya menguntungkan satu
   pihak namun tidak merugikan yang lainnya, ataupun yang menguntungkan satu pihak
   dan merugikan pihak lainnya.( Furqonita, 2007).
                 Simbiosis atau interaksi antara dua individu yang berlainan spesies bisa
   ditemukan dalam suatu ekosistem. Simbiosis bisa dikelompokkan berdasarkan untung
   dan rugi antara spesies-spesies yang bersimbiosis. Beberapa jenis simbiosis yaitu
   simbiosis mutualisme merupakan interaksi di antara dua spesies yang saling
   menguntungkan, simbiosis komensalisme merupakan interaksi dua spesies yang tidak
   saling menguntungkan ataupun merugikan dan simbiosis parasitisme (Brotowidjoyo
   1987).
Setelah perdebatan selama 130 tahun, buku teks biologi dan ekologi saat ini
   pun akhirnya menggunakan definisi “de Bary” atau definisi yang lebih luas lagi dimana
   simbiosis berarti semua interaksi spesies, atau dengan kata lain bukan lagi semata
   hubungan mutualisme. Berangkat dari penggunaan definisi di atas, maka simbiosis pun
   dibagi ke dalam tiga jenis, yakni Simbiosis Mutualisme, Simbiosis
   Komensalisme dan Simbiosis Parasitisme. (Rumanta, 2021).
                 Ada tiga jenis simbiosis yang harus kita ketahui, yakni :
   1) Simbiosis Mutualisme. Merupakan hubungan antar makhluk hidup yang saling
       menguntungkan. Misalnya, kerjasama antara lebah dengan bunga.
   2) Simbiosis Parasitisme. Hubungan antar makhluk hidup dimana yang satu mengalami
       keuntungan, yang satu mengalami kerugian. Misalnya, benalu yang hidup pada
       tumbuhan mangga. Benalu akan menyerap sari-sari makanan dari pohon mangga,
       sehingga benalu dapat tumbuh subur dan pohon mangga akan dirugikan.
   3) Simbiosis Komensalisme. Hubungan antar makhluk hidup dimana satu diuntungkan
       sedang yang lainnya tidak. Misalnya, pada ikan hiu dengan ikan remora. Pada saat
       ikan hiu memperoleh makanan, sisa-sisa makanan tersebut akan dimakan oleh ikan
       remora. Ikan remora mendapatkan keuntungan dari ikan hiu, sedangkan ikan hiu tidak
       dirugikan dengan keberadaan ikan remora (Suhartanti, 2008).
E. PROSEDUR PERCOBAAN
          10. Persiapkan alat dan bahan yang diperlukan.
          11. Pergilah ke lingkungan sekitar tempat tinggal anda, jika ada pergilah ke kebun
          atau hutan terdekat
          12. Cobalah identifikasi beberapa simbiosis mutualisme yang terjadi antara hewan
          dengan tumbuhan, hewan dengan hewan, atau antara tumbuhan dengan tumbuhan
          13. Temukan setidaknya 5 hubungan yang terjadi
          14. Tuliskan hasil identifikasi anda pada lembar kerja
          15. Jenis keutungan apa yang diperoleh oleh setiap spesies anggota simbiosis
          tersebut?Jelaskan!
          16. Tuangkan hasilnya dengan melengkapi table pengamatan
F. HASIL PENGAMATAN
JENIS                Pihak 1 yang                       Pihak II yang diuntungkan
                     diuntungkan
NO HUBUNGAN Jenis                       Jenis                                                Jenis
        SIMBIOSIS makhluk           keuntungan          Jenis makhluk hidup
                             hidup
                                                                                        keuntungan
1. Mutualisme  Bunga                 Membantu           Kupu-kupu       Makanan
                                    penyerbukan                          berupa
                                                                         nektar
2. Mutualisme  Bunga                 Membantu           Lebah           Mendapatkan
                                    penyerbukan                           makanan
                                                                        Mendapatkan
3. Mutualisme  Tanaman Terbebas dari                    Semut Rangrang  makanan dan
               Mlinjo               hama                (Oecophylla smaradigna) tempat
                                                                        tinggal
                                            Membantu    Ular sawah      Mendapatkan
4. Mutualisme Manusia mengendalikan                                       makanan
                                            hama tikus
                                    Mendapatkan                         Mendapatkan
                                                                        makanan dari
                                    enzim yang                          sisa makanan
               Rayap                membantu                             yang tidak
                                                                        bisa dicerna
5. Mutualisme  (Isoptera)           proses              Flagellata
                                                                            rayap
                                    pencernaan
                                    saat memakan
                                    kayu
G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
     Di dalam tubuh kita, sebenarnya banyak terjadi simbiosis, coba anda sebutkan beberapa
     contoh simbiosis mutualisme yang ada di tubuh kita! Jelaskan keuntungan bagi
     organisme tersebut dan apa pula keuntungan bagi tubuh kita.
                Jawab :
       Contoh simbiosis yang terjadi dalam tubuh kita adalah :
 Bakteri Lactobacillus Acidophilus. Bakteri ini mendapatkan kentungan
            dengan hidup dan menetap di dalam usus halus manusia. Adapun manusia
            mendapat keuntungan dengan keberadaan bakteri ini sebab membantu proses
            pencernaan.
             Bakteri Escherichia Col!. Mendapat keuntungan dengan berhabitat dan
            menjalankan kehidupannya dalam usus besar manusia. Adapun manusia mendapat
            keuntungan dengan adanya bakteri ini karena membantu proses pembusukan sisa
            makanan di usus besar
H. PEMBAHASAN
                   Dari hasil pengamatan didapatkan bahwa disekitar kita banyak kita temukan
     hubungan antar makhluk hidup. Hal ini terjadi karena pada dasarnya semua yang ada
     dialam saling berhubungan dan membuat suatu jaringan dan hubungan interaksi
     diantara satu dengan lainnya. Interaksi antar spesies inilah yang dikatakan sebagai
     simbiosis. Simbiosis yang kita amati pada praktikum kali ini adalah simbiosis
     mutualisme, yaitu hubungan antara dua spesies yang saling menguntungkan antara satu
     dengan lainnya.
                   Ada beberapa hubungan yang saling menguntungkan antara dua spesies
     yang kita temukan disekitar kita. Diantaranya hubungan antara bunga dan kupu-kupu.
     Kupu-kupu hinggap di bunga dengan tujuan mencari makan dari nektar yang ada pada
     bunga tersebut. Secara tidak langsung serbuk sari bunga tersebut menempel pada kaki
     kupu-kupu. Saat berpindah ke bunga lain serbuk sari tersebut jatuh pada putik bunga
     lain sehingga terjadilah penyerbukan. Hal ini membantu bunga untuk melakukan
     perkembang biakan secara generatif.
                   Seperti halnya pada kupu-kupu, lebah juga melakukan hal yang sama. Pada
     kali ini kami menemukan lebah lanceng yang mengambil nektar dari bunga air mata
     pengantin. Lebah ini mendapatkan makanan dan si bunga terbantu proses
     penyerbukannya.
                   Simbiosis yang kita temukan selanjutnya adalah hubungan atara pohon
     melinjo dan semut rangrang. Semut rangrang membuat rumah atau sarang engan
     menyatukan daun melinjo. Semut rangrang memakan hama dari jenis serangga lain
     yang mengganggu tanaman melinjo sedangkan tanaman melinjo menyediakan rumah
atau sarang untuk semut rangrang. Maka keduanya akan saling menguntungkan dan
     tidak ada yang dirugikan.
                   Hubungan selanjutnya adalah hubungan antara petani dan ular sawah.
     Terkadang petani akan membiarkan jika menemukan ular disawahnya. Karena si ular
     tersebut sebagai kontrol untuk hama tikus di sawah. Ular mendapatkan makanan berupa
     tikus sedangkan petani sawahnya terbebas dari hama tikus.
                   Hubungan selanjutnya yang kita temukan adalah Rayap dan flagellata.
     Flagellata adalah probia yang berada pada tubuh rayap. Flagellata ini mengeluarkan
     enzym yang membantu rayap dalam mencerna kayu sebagai makanan rayap. Flagellata
     mendapatkan keuntungan dengan mendapatkan makanan dari sisa-sisa makanan rayap
     yang tidak tercerna oleh rayap.
I. KESIMPULAN
              Hubungan simbiosis mutualisme saling menguntungkan antara dua spesies yang
     terlibat didalamnya. Hubungan ini terjadi karena kedua spesies tersebut membutuhkan
     antara stu dnegan lainya dan tidak mendapatkan kerugian diantaranya.
J. DAFTAR PUSTAKA
     Brotowidjoyo, M.D, 1987, Parasit dan parasitisme. Jakarta: Media Sarana Press.
     Arisworo, D. Yusa. Dan Sutresna, N. 2006. Ilmu Pengetahuan Alam (Fisika, Biologi,
              Kimia). Bandung: Grafindo Media Pratama.
     Furqonita, Deswaty. 2007. “Seri Ipa Biologi SMP Kelas 8”. Jakarta : Yudisthira
     Rumanta, Maman, dkk. (2021). Praktikum IPA di SD. Jakarta: Pusat Penerbitan
              Universitas Terbuka.
     Suhartanti, Dwi, dkk. (2008). Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta: Pusat Perbukuan
              Departemen Pendidikan Nasional.
K. KESULITAN YANG DIALAMI:
              Pada saat membuat dokumentasi tentang pengamatan simbiosis penulis
     mengalami kesulitan karena gerak serangga atau hewan yang diamati sangat cepat dan
     dinamis. Disamping itu penulis harus bisa memperkirakan waktu yang tepat saat obyek
     pengamatan terlibat dalam hubungan simbiosis mutualisme.
L. SARAN DAN MASUKAN
              Disarankan untuk melakukan pengamatan pada pagi hari saat serangga
     beraktifitas mencari makan dan pengamatan harus benar-benar sabar dalam mengamati
     agar obyek tidak terganggu dengan adanya kita selaku pengamat. Dan juga pastikian
     sebelumnya bahwa obyek ada sehingga kita tidak perlu mencari terlebih dahulu karena
     akna mempengaruhi lama pengamatan.
M. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM
Tahap Awal / Pembukaan
                                                              Menyiapkan alat dan bahan serta lembar
                                                              pengamatan simbiosis mutualisme
Proses Kegiatan
                              Melakukan pengamatan pada alam sekitar
                              hubungan simbiosis mutualisme di alam dan
                              mengambil gambar atau foto
Hubungan Kupu-kupu dan bunga
Hubungan lebah dan bunga
Hubungan tanaman dengan semut rangrang
Hubungan petani dan ular sawah
Hubungan rayap dan Flagellata
Tahap Akhir
                                Hasil pengamatan jenis-jenis simbiosis
                                mutualisme yang terdapat dialam disekitar kita
                                di dokumentasikan dan dicatat dalam tabel
                                pengamatan.
MANDIRI II
PENCERNAAN MAKANAN
A. JUDUL PERCOBAAN
     PENCERNAAN MAKANAN
B. TUJUAN PERCOBAAN
     Dapat mengurutkan bagian dari sistem pencernaan
C. ALAT DAN BAHAN
       1. Gambar system pencernaan
       2. Alat tulis
D. LANDASAN TEORI
                Makanan yang masuk ke dalam tubuh akan diolah melalui proses pencernaan.
     Sistem pencernaan merupakan sistem yang memproses mengubah makanan dan
     menyerap sari makanan yang berupa nutrisi-nutrisi menjadi zat-zat makanan yang
     dibutuhkan oleh tubuh (Sasrawan, 2012). Sistem pencernaan juga akan memecah
     molekul makanan yang kompleks menjadi molekul yang sederhana dengan bantuan
     enzim sehingga mudah dicerna oleh tubuh. Dalam tubuh terdapat kelenjar pencernaan.
     Misalnya, hati dan kelenjar pankreas. Kelenjar pencernaan membantu alat-alat
     pencernaan dalam mencerna makanan
                Proses pencernaan makanan pada tubuh manusia dapat dibedakan atas dua
     macam, yaitu :
      1. Proses pencernaan secara mekanik
          Proses pencernaan mekanik merupakan proses perubahan makanan dari bentuk
          besar atau kasar menjadi bentuk kecil dan halus. proses pencernaan mekanik pada
          umumnya dilakukan dengan menggunakan gigi.
      2. Proses pencernaan secara kimiawi
          Proses pencernaan kimiawi merupakan proses perubahan makanan dari zat yang
          kompleks menjadi zat-zat yang lebih sederhana dengan menggunakan enzim.
          Enzim adalah zat kimia yang dihasilkan oleh tubuh yang berfungsi mempercepat
          reaksi-reaksi kimia dalam tubuh. Proses pencernaan makanan pada manusia
          melibatkan alat-alat pencernaan makanan. Alat-alat pencernaan manusia adalah
          organ organ tubuh yang berfungsi mencerna makanan yang akan dimakan. Alat
          pencernaan dapat dibedakan atas saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan.
          Kelenjar pencernaan menghasilkan enzim-enzim yang membantu proses
pencernaan kimiawi. Kelenjar-kelenjar pencernaan manusia terdiri dari kelenjar air
     liur, kelenjar getah lambung, hati (hepar), dan pancreas (Tim Bina Karya Guru,
     2008)
Alat-alat Pencernaan pada Manusia
a. Mulut
    Proses pencernaan dimulai sejak makanan masuk ke dalam mulut. Di dalam mulut
    terdapat alat-alat yang membantu dalam proses pencernaan, yaitu gigi, lidah, dan
    kelenjar ludah (air liur). Di dalam rongga mulut, makanan mengalami pencernaan
    secara mekanik dan kimiawi (Sasrawan, 2012). Beberapa organ di dalam mulut,
    yaitu :
    1. Gigi
         Gigi berfungsi untuk mengunyah makanan sehingga makanan menjadi halus.
         Keadaan ini memungkinkan enzim-enzim pencernaan mencerna makanan lebih
         cepat dan efisien. Berdasarkan bentuk dan fungsinya, gigi dibedakan menjadi
         tiga. Ketiga gigi tersebut yaitu gigi seri, gigi taring, dan gigi geraham. Gigi seri
         untuk memotong makanan, gigi taring untuk mengoyak makanan, dan gigi
         geraham untuk mengunyah makanan.
    2. Lidah
         Lidah berfungsi sebagai alat pengecap yang dapat merasakan manis, asin, pahit,
         dan asam. Lidah akan merespon rasa ditempat yang berbeda-beda. Rasa asin
         terletak di bagian tepi depan lidah, rasa manis di bagian ujung lidah, rasa asam
         di bagian samping lidah, rasa pahit bagian belakang lidah.
    3. Air Liur
         Makanan di dalam mulut akan dibasahi oleh air liur agar makanan menjadi licin
         dan mudah ditelan. Air liur mengandung enzim ptialin atau amilase. Enzim ini
         berfungsi untuk mencerna zat tepung (amilum) secara kimiawi menjadi zat gula.
         Itulah sebabnya, saat mengunyah nasi dalam waktu lama akan merasakan
         manis. (Purnomo, dkk., 2009).
b. Kerongkongan
    Kerongkongan merupakan saluran penghubung antara rongga mulut dan lambung
    yang panjangnya kira-kira 20 cm. Makanan akan didorong menuju lambung oleh
    dinding kerongkongan. Gerakan mendorong seperti ini disebut gerak peristaltik.
c. Lambung
    Di dalam lambung terjadi pencernaan secara mekanik dan kimiawi. Lambung
    berbentuk seperti kantong. Bagian dalam dinding lambung berlipat-lipat yang
    berguna untuk mengaduk makanan. Dinding lambung menghasilkan asam klorida
    yang berguna untuk membunuh kuman-kuman yang masuk bersama makanan.
    Selain itu, di dalam lambung terdapat enzim pepsin dan renin. Enzim pepsin
    berguna untuk mengubah protein menjadi asam amino. Sedangkan enzim renin
    berguna untuk mengendapkan protein susu menjadi kasein.
d. Usus halus
    Usus halus terdiri dari usus dua belas jari, usus kosong, dan usus penyerap.
    Makanan dicerna secara kimiawi didalam usus dua belas jari. Pencernaan itu
    dilakukan oleh getah empedu dan getah pankreas. Getah empedu dihasilkan oleh
    hati. Fungsi dari getah empedu untuk mencerna lemak. Enzim yang dihasilkan
    getah pankreas sebagai berikut:
    1. Enzim amilase, berfungsi untuk mengubah zat tepung menjadi gula.
    2. Enzim tripsin, berfungsi untuk mengubah protein menjadi asam amino.
    3. Enzim lipase, berfungsi untuk mengubah lemak menjadi asam lemak.
    Pada usus kosong makanan akan diurai proteinnya oleh enzim erepsin. karbohidrat
    yang terkandung dalam makanan tersebut akan diurai oleh enzim maltase, sukrose,
    dan laktose. Selanjutnya pada usus penyerap di dalam dinding usus penyerap
    berupa jonjot-jonjot yang terdapat ujung pembuluh darah. Melalui pembuluh darah
    inilah terjadi penyerapan sarisari makanan. Sari-sari makanan masuk dalam aliran
    darah dan diedarkan ke seluruh tubuh.
e. Usus besar
    Usus besar terdiri atas usus besar naik, usus besar melintang, dan usus besar turun.
    Di dalam usus besar hanya terjadi penyerapan air dan garam. Di dalam usus besar
    sisa makanan akan dibusukkan oleh bakteri pembusuk. Hasilnya berupa bahan
    padat, cair, dan gas.
f. Anus
    Anus merupakan bagian akhir dari saluran pencernaan berupa lubang keluaran. Sisa
    proses pencernaan makanan dari usus besar dikeluarkan melalui anus (Kartika,
    2016).
PROSEDUR PERCOBAAN
       o Perhatikan gambar sistem pencernaan !
       o Urutkan sistem pencernaan mulai dari mulut !
       o Tulis bagian bagiannya pada lembar kerja !
       o Simpulan apa yang dapat diambil dari percobaan ini?
 E. HASIL PENGAMATAN
       Bagian Bagian utama saluran pencernaan pada manusia adalah:
       a. Rongga mulut
       b. Kerongkongan
       c. Lambung
       d. Usus besar
       e. Usus halus
       f. Anus
 F. PERTANYAAN-PERTANYAAN
       1. Sebutkan Bagian dari sistem pencernaan yang mengeluarkan enzim
          Jawaban:
          Mulut, lambung, usus halus
       2. Enzim apa saja yang dihasilkan oleh organ tersebut
          Jawaban:
          a. Mulut : enzim amilase dan ptialin
          b. Lambung : enzim pepsin dan renin
          c. Usus halus : enzim tripsin, lipase, maltase, sukrase, dan laktase
       3. Enzim enzim tersebut dapat mengubah zat makanan apa saja dan menjadi apa?
          Uraikan dengan penjelasan !
          Jawaban:
          Amilase, berfungsi untuk mengubah zat tepung menjadi gula.
          Enzim tripsin, berfungsi untuk mengubah protein menjadi asam amino.
          Enzim lipase, berfungsi untuk mengubah lemak menjadi asam lemak.
          Enzim pepsin, berfungsi mengubah protein menjadi asam amino
          Enzim renin, berfungsi untuk mengendapkan protein susu menjadi kasein
          Maltase enzim ini memiliki fungsi untuk menghancurkan maltosa.
          Laktase berfungsi untuk memecah gula laktosa.
Sukrase berfungsi untuk memecah sukrosa menjadi gula sederhana,
        seperti fruktosa dan glukosa.
G. PEMBAHASAN
                Sistem pencernaan manusia dimulai dari memasukkan makanan ke dalam
       mulut dan berakhir di anus sebagai tempat pembuangan sisa-sisa makanan. Mencerna
       adalah memecah bahan makanan yang molekulnya berukuran besar menjadi molekul
       yang lebih kecil sehingga memungkinkan diserap oleh usus halus. Mencerna makanan
       bertujuan untuk menghancurkan makanan supaya menjadi lebih lembut. Makanan itu
       akan diubah menjadi energi.
                Setelah mengamati gambar sistem pencernaan di poster‚ praktikan mendapati
       urutan-urutan organ sistem pencernaan dimulai dari rongga mulut kemudian ke
       kerongkongan dilanjutkan ke lambung‚ setelah dari lambung makanan menuju usus
       halus‚ dari usus halus proses pencernaan makanan dilanjutkan ke usus besar. Setelah
       proses pencernaan selesai‚ sisa hasil pemrosesan makanan dibuang melalui anus.
                Organ pencernaan pertama adalah rongga mulut. Di dalam rongga mulut
       terdapat gigi‚ lidah‚ dan kelenjar ludah. Gigi manusia berfungsi untuk memotong dan
       menghaluskan makanan. Di dalam gigi manusia terdapat tiga macam gigi‚ yaitu gigi
       seri‚ taring‚ dan geraham. Gigi orang dewasa berjumlah 32 buah yang terletak 16
       buah gigi di rahang atas dan 16 buah gigi di rahang bawah. Di rahang atas terdiri dari
       4 buah gigi seri‚ 2 buah gigi taring‚ 4 buah geraham depan‚ dan 4 buah geraham
       belakang. Di rahang bawah rahang atas terdiri dari 4 buah gigi seri‚ 2 buah gigi
       taring‚ 4 buah geraham depan‚ dan 4 buah geraham belakang. Gigi orang dewasa
       disebut gigi tetap karena tidak akan diganti seumur hidup. Dan gigi anak disebut gigi
       sulung atau gigi susu karena warnanya seperti air susu. Gigi susu berjumlah 20 buah.
       Selain gigi di dalam mulut juga terdapat organ lain yaitu lidah. Lidah berfungsi untuk
       membantu mengaduk makanan di dalam rongga mulut‚ membantu membersihkan
       mulut‚ membantu bersuara dan bicara‚ membantu mendorong makanan dalam proses
       penelanan.
                Di dalam mulut terdapat kelenjar pencernaan yang disebut dengan kelenjar
       ludah. Kelenjar ini menghasilkan enzim pencernaan di dalam mulut yang disebut
       enzim ptialin. Enzim adalah zat kimia yang dapat mengubah zat makanan.
Gambar 1. Mulut
         Setelah dari mulut‚ makanan yang telah hancur masuk ke kerongkongan yang
berbentuk saluran. Saluran ini menuju ke lambung. Dalam kerongkongan terdapat
gerak perilstatik, dimana otot tenggorokan melakukan gerakan meremas makanan
yang masuk dari mulut. Di sinilah pencernaan secara mekanik kedua dilakukan.
                      Gambar 2. Tenggorokan
        Lambung merupakan tempat mencerna makanan yang dibantu dengan enzim-
  enzim sehingga berbentuk bubur. Enzim itu dihasilkan oleh dinding lambung. Di
  dalam lambung terjadi pencernaan secara mekanik dan kimiawi. Lambung
  berbentuk seperti kantong. Bagian dalam dinding lambung berlipat-lipat yang
  berguna untuk mengaduk makanan. Dinding lambung menghasilkan asam klorida
  yang berguna untuk membunuh kuman-kuman yang masuk bersama makanan.
  Selain itu, di dalam lambung terdapat enzim pepsin dan renin. Enzim pepsin
  berguna untuk mengubah protein menjadi asam amino.
Gambar 3. Lambung
         Setelah dari lambung makanan masuk ke usu halus yang panjang dan berliku-
liku. Disini makanan dicerna lagi dan dengan enzim dan kelenjar pankreas. Enzim
yang dihasilkan oleh kelenjar pankreas yaitu enzim tripsin‚ amilase‚ dan lipase.
         Alat pencernaan hati juga menghasilkan zat yang disebut empedu. Dalam usus
halus pencernaan selesai. Lalu sari-sari makanan diserap oleh usus halus. Dalam
perjalanan di usus halus makanan akan melewati usus dua belas jari baru akan masuk
pada usus halus. Usus halus ada dua bagian yaitu jejenum dan ileum.
                            Gambar 4. Usus Halus
         Tidak semua makanan dapar diserap oleh tubuh. Sisanya masuk ke usus besar.
Di usus besar terdapat penyerapan air mineral dan terjadi pembusukan makanan
dengan bantuan bakteri pembusuk. Lalu sisa makanan dibuang keluar tubuh melalui
rektum dan berujung dikeluarkan melalui anus.
H. KESIMPULAN
                Makanan yang telah dimakan akan diuraikan dalam sistem pencernaan
       menjadi sumber energi, komponen penyusun sel dan jaringan, dan nutrisi yang
       dibutuhkan oleh tubuh. Salah satu sistem kompleks dalam tubuh adalah sistem
       pencernaan. Sistem pencernaan merupakan sistem yang memproses mengubah
       makanan dan menyerap sari makanan yang berupa nutrisi-nutrisi yang dibutuhkan
       oleh tubuh. Sistem pencernaan juga akan memecah molekul makanan yang kompleks
       menjadi molekul yang sederhana dengan bantuan enzim sehingga mudah dicerna oleh
       tubuh.
I. DAFTAR PUSTAKA
Purnomo, Sudjino, Trijoko, Suwarno Hadisusanto. 2009. BIOLOGI kelas XI untuk SMA
        dan MA. Jakarta: Intan Pariwara.
Kartika, Galuh, 2016. Pengaruh Media Pembelajaran Berbasis Multimedia Terhadap
Motivasi Dan Hasil Belajar Materi Sistem Pencernaan Manusia: Studi
Eksperimen Pada Siswa Kelas V Mi Miftahul Huda Pandantoyo. Jurnal
Dinamika           Penelitian.  http://ejournal.iain-tulungagung.ac.id/index
.php/dinamika/article/view/139 diakses 15 Mei 2022.
Rumanta, Maman, dkk. (2021). Praktikum IPA di SD. Jakarta: Pusat Penerbitan
       Universitas Terbuka.
Sasrawan, H. (2012). Sistem Pencernaan Pada Manusia. Dalam
        http://hedisasrawan.blogspot.co.id/2012/10/sistem-pencernaan-padamanusia-
        materi_25 diakses pada 14 mei 2022
Tim Bina Karya Guru, 2008. IPA SD untuk Sekolah Dasar kelas V, Jakarta : Erlangga
J. KESULITAN YANG DIALAMI :
                Dalam pembuatan gambar sistem pencernaan memerlukan kemampuan untuk
     menggambar dan menduplikasi dari gambar poster atau gambar yang didapatkan dari
     sumber internet
K. SARAN DAN MASUKAN :
                Perlu banyak literatur yang diperhatikan dalam mempelajari sistem
     pencernaan makanan pada manusia. Harus diperhatikan secara detail sistem pencernaan
     makanan beserta bagian bagian didalamnya dan fungsinya dalam mencerna makanan.
M. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM
Tahap Awal / Pembukaan
                            Menyiapkan gambar / poster tentang sistem
                            pencernaan makanan dan alat tulis untuk
                            mencatat hasil pengamatan sistem
                            pencernaan makanan pada manusia
Proses Kegiatan
                            Menggambar pada kertas kosong tentang
                            pencernaan makanan sesuai dengan sumber
                            gambar yang didapatkan dari internet atau
                            dari poster sistem pencernaan.
                            Gambar alat pencernaan mulut
Gambar alat pencernaan tenggorokan
Gambar alat pencernaan lambung
Gambar alat pencernaan usus dua belas jari,
usus buntu dan usus halus
Tahap Akhir  Gambar Alat pencernaan usus besar
             Hasil pengamatan dari poster / sumber
             gambar internet yang digambar ulang pada
             kertas lain.
MANDIRI III
KEMAGNETAN
A. JUDUL PERCOBAAN
       Bentuk Medan Magnet
B. TUJUAN PERCOBAAN
       Menunjukan bentuk medan magnet sebuah magnet batang dengan serbuk-serbuk
       besi.
C. ALAT DAN BAHAN
       1. Karton putih 1 lembar / kertas putih.
       2. Magnet batang 1 buah.
       3. Serbuk-serbuk besi secukupnya.
D. LANDASAN TEORI
                Kata magnet berasal dari bahasa Yunani magnitis lithos yang berarti batu.
       Magnesian adalah nama sebuah wilayah di Yunani pada masa lalu yang kini bernama
       Manisa (sekarang berada di wilayah Turki). Di wilayah tersebut banyak kandungan
       magnet yang ditemukan sejak zaman prasejarah. Magnet terbuat dari logam seperti
       besi dan baja. Magnet memiliki berbagai bentuk dan dinamakan sesuai bentuknya,
       sepertimanget U dan magnet batang (Aprilliasari,2016)
                Pengetahuan mengenai magnetisme bermula dari pengamatan pada batu
       (magnetit) tertentu yang menarik serpihan besi yang kecil. Perkataan magnetisme
       berasal dari daerah Magnesia di Asia, yaitu nama tempat di mana batu tersebut
       ditemukan “Magnet alami” yang lain adalah bumi sendiri, yang aksi pengarahannya
       pada sebuah jarum kompas magnetik telah dikenal sejak zaman purbakala (Halliday,
       and Resnick, 1984).
                Setiap magnet bagaimanapun bentuknya selalu memiliki dua kutub, kutub
       utara dan kutub selatan, dimana di tempat ini gaya yang dikerahkan oleh magnet
       adalah yang paling besar. Dua kutub magnet yang sejenis akan saling tolak-menolak
       dan kutub magnet yang tidak sejenis akan saling tarik-menarik (Tipler, 2001).
                Magnet merupakan benda yang dapat menarik benda disekitarnya karena
       memiliki sifat kemagnetan atau magnetis. Kemagnetan atau magnetis adalah
       kemampuan benda untuk menarik benda-benda lain yang ada di sekitarnya. Gaya
magnet dapat menyebabkan tertariknya benda-benda di sekitarnya. Kekuatan magnet
menarik benda-benda tertentu disebut gaya magnet. (Gischa, 2020)
         Medan magnet adalah daerah atau wilayah yang dipengaruhi oleh gaya
magnet. Medan magnet tidak dapat kita lihat, tetapi dapat digambarkan. Besar medan
magnet tergantung pada kekuatan magnet. Medan magnet dapat ditunjukan dengan
menggunakan serbuk besi yang ditaburkan di atas kertas dan dapat pula menggunakan
kompas.
         Medan magnet didefinisikan sebagai ruang disekitar penghantar yang
mengangkut arus. Secara kuantitatif, medan magnet dinyatakan sebagai induksi
magnetik. Hubungan medan magnet (B) dan garis-garis induksi adalah : 1. Arah
medan magnet (B) disuatu titik ditentukan oleh garis singgung dari garis-garis induksi
pada titik tersebut. 2. Jumlah garis-garis induksi persatuan luas penampang yang
tegak lurus garis-garis induksi tersebut adalah sebanding dengan besarnya medan
magnet. Semakin rapat garis-garis induksi, medan magnetnya semakin besar.
Sedangkan semakin renggang garis-garis induksi, maka medan magnetnya semakin
kecil. Seperti medan listrik (E), maka vektor medan magnet B adalah sangat penting,
dan garis-garis induksi hanyalah sekedar memberikan sebuah representasi grafik
mengenai cara B berubah diseluruh bagian ruang tertentu (Trisnawati, 2016)
         Menurut Nanang A. 2018 bahwa arah medan magnet yang berupa garis-garis
yang menghubungkan kutub-kutub magnet disebut dengan garis gaya magnet. Garis
gaya magnet memiliki ciri antara lain sebagai berikut :
a. Garis gaya magnet memiliki arah meninggalkan kutub utara dan menuju kutub
     selatan.
b. Garis gaya magnet selalu tidak berpotongan.
c. Daerah yang garis-garis gaya magnetiknya rapat menunjukkan medan magnetik
     yang kuat, sedangkan daerah yang garis-garis gaya magnetiknya kurang rapat
     menunjukkan medan magnetik yang lemah
         Garis gaya magnet memiliki sifat dan pola, dimana sifat-sifat garis gaya
magnet memiliki kecenderungan untuk berkontraksi secara longitudinal yaitu mereka
yang lebih dekat dengan kutub maka mereka juga memiliki kecenderungan untuk
melakukan tekanan lateral atau ke samping yang membuat saling tolak menolak.
Adapun dalam pola garis gaya magnet yang dihasilkan maka akan tergantung kepada
jenis magnet yang digunakannya (Anonim, 2020).
Konsep medan magnet ini biasanya digambarkan dengan garis-garis gaya
       magnet yang keluar masuk bagian kutub utara atau selatan magnet. Semakin rapat
       garis gaya magnet, semakin kuat juga medan magnet tersebut. Sebaliknya, jika garis
       medan magnet terlihat renggang, maka bisa disimpulkan kalau medan magnetnya
       lemah (Rhani, 2022).
E. PROSEDUR PERCOBAAN
  1. Letakan sebuah magnet batang di atas meja
  2. Peganglah selembar kertas karton putih di atas meja tersebut.
  3. Taburkan serbuk besi secara merata di atas karton, kemudian ketuklah karton itu
       secara perlahan beberapa kali.
  4. Amatilah dan gambarkan pola yang dibentuk serbuk besi itu.
  5. Dari hasil percobaan itu buatlah kesimpulan medan magnet.
F. HASIL PENGAMATAN
     1. Gambar medan Magnet batang
         Serbuk besi yang didekatkan pada magnet batang membentuk garis-garis dengan
         pola seperti gambar. Hal ini karena garis-garis gaya magnet yang keluar masuk
         bagian kutub utara atau selatan magnet. Semakin rapat garis gaya magnet, semakin
         kuat juga medan magnet tersebut. Sebaliknya, jika garis medan magnet terlihat
         renggang, maka bisa disimpulkan kalau medan magnetnya lemah (Rhani, 2022).
     2. Garis gaya magnet memiliki sifat dan pola, dimana sifat-sifat garis gaya magnet
         memiliki kecenderungan untuk berkontraksi secara longitudinal yaitu mereka yang
         lebih dekat dengan kutub maka mereka juga memiliki kecenderungan untuk
melakukan tekanan lateral atau ke samping yang membuat saling tolak menolak.
         Adapun dalam pola garis gaya magnet yang dihasilkan maka akan tergantung
         kepada jenis magnet yang digunakannya
     3. Menurut Nanang A. 2018 bahwa arah medan magnet yang berupa garis-garis yang
         menghubungkan kutub-kutub magnet disebut dengan garis gaya magnet. Garis gaya
         magnet memiliki ciri antara lain sebagai berikut :
           a. Garis gaya magnet memiliki arah meninggalkan kutub utara dan menuju kutub
                selatan.
           b. Garis gaya magnet selalu tidak berpotongan.
           c. Daerah yang garis-garis gaya magnetiknya rapat menunjukkan medan
                magnetik yang kuat, sedangkan daerah yang garis-garis gaya magnetiknya
                kurang rapat menunjukkan medan magnetik yang lemah
G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
      1. Apa yang dimaksud dengan magnet?
          Jawab:
          Magnet adalah suatu obyek yang mempunyai suatu medan magnet. Magnet
          merupakan benda yang dapat menarik benda disekitarnya karena memiliki sifat
          kemagnetan atau magnetis
          Magnet ialah sejenis logam yang juga dikenali dengan nama besi berani. Magnet
          mempunyai medan magnet dan dapat menarik butir-butir besi lain ke arahnya.
      2. Apakah sebuah magnet selalu memiliki kutub utara dan kutub selatan? Jelaskan!
          Jawab:
          Ya, Setiap magnet mempunyai satu kutub selatan dan satu kutub utara. Sesuai
          dengan teori magnet Bumi yang mempunyai kutub utara dan kutub selatan.
      3. Jelaskan 3 macam aturan untuk melukis garis-garis medan magnetik!
          Jawab :
          - Garis gaya medan magnet tidak pernah berpotongan antara satu dengan yang
               lainnya
          - Garis gaya magnet selalu keluar dari kutub utara magnet dan masuk kutub
               selatan magnet.
          - Tempat dengan garis gaya magnet yang rapat menunjukkan medan magnetik
               yang kuat, sedangkan tempat dengan garis gaya magnet yang jarang
               menunjukkan medan magnetik yang lemah.
4. Gambarkan garis medan magnet sesuai dengn posisi magnet!
