6. Tabel pengamatan cermin cekung Jarak bayangan (s’) cm
No Jarak benda (s) cm 20
23
1. 25 26
2. 30 29
3. 35 31
4. 40
5. 45
G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1. Tentukan jarak fokus (f) lensa cembung yang anda gunakan dalam percobaan !
Diketahui : s = 20
s’= 227
=+
=+
=+ =
= = 18,5 cm= 0,19 m
2. Tentukan kekuatan lensa (p) yang anda pergunakan dalam percobaan!
p = = 5 dioptri
3. Tentukan jarak fokus (f) cermin cekung yang anda gunakan dalam percobaan !
=+
=+= =
= 11
H. PEMBAHASAN
Dari hasil percobaan yang dilakukan dan hasil tabel pengamatan yang
diperoleh, didapatkan bahwa lensa cembung membentuk bayangan yang jelas dan
terang pada layar dengan jarak yang berbeda-beda. Pada jarak benda 20 cm dari lensa
maka bayangan yang terbentuk pada jarak 240 cm dari lensa. Sedangkan pada jarak 25
cm bayangan terbentuk pada jarak 145 cm dari lensa. Semakin jauh jarak benda dengan
lensa maka jarak bayangan akan semakin dekat dengan lensa. Bayangan yang terbentuk
pada layar bersifat nyata dan terbalik. Bayangan yang maya akan terbentuk tegak.
Dari perhitungan titik fokus lensa cembung menunjukkan bahwa fokus lensa
cembung yang digunakan adalah 19 cm atau 0,19 m, dan kekuatan lensa cembung
adalah 5 dioptri.
Cermin cembung yang digunakan membentuk bayangan yang maya terbalik
diperbesar. Setiap jarak mempengaruhi bentuk bayangan yang muncul pada layar.
Semakin dekat jarak benda dengan cermin cekung maka bayangan yang terbentuk akan
semakin besar.
Dari perhitungan titik fokus cermin cembung yang kita gunakan adalah 100
cm atau 1 m dan berada didepan cermin, karena berada di depan cermin maka nilai titif
fokus adalah negatif (-). Dari jarak benda terhadap cermin yang berbeda-beda maka
bayangan yang jelas terlihat jaraknya terhadap cermin juga berbeda-beda. Akan tetapi
perbedaannya jarak tersebut tidak terlalu banyak. Dikarenakan fokus cermin yang
sama. Sehingga bayangan jelas dan terang yang terbentuk juga punya jarak yang tidak
terlalu berbeda pada setiap pengulangan yang dilakukan.
I. KESIMPULAN
Dari hasil pengamatan dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa, lensa
cembung membentuk bayangan maya terbalik dan jika bayangannya nyata akan
berbentuk tegak. Lensa yang kita gunakan mempunyai titik fokus 0,19 m dan kekuatan
lensa sebesar 5 dioptri. Untuk cermin cekung yang kita gunakan memepunyai titik
fokus 100 cm pada depan cermin dan bersifat real atau positif. Bayangan yang dibentuk
oleh cermin cekung bisa bermacam macam tergantung posisi benda terhadap cermin.
Bayangan bisa bersifat maya terbalik diperkecil atau maya terbalik diperbesar, semakin
dekat dengan cermin bayanganya semakin besar.
J. DAFTAR PUSTAKA
Giancoli,C.Douglas, 2001, Fisika Jilid I, Jakarta: Erlangga.
Nisa, N., 2019, Cermin dan Lensa, Available at: http://nnisannisa1412.blogspot.
com/2019/11/ cermin-dan-lensa.html diakses 25 Mei 2022.
Tipler, Paul, A ,2001, Fisika Untuk Sains dan Teknik (Online) Jakarta : Erlangga,
Available at
http://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/1668/3/093611021_Bab2.pdf diakses 27
Mei 2022
Purwoko, 2007, Fisika, Jakarta: Ghalia Indonesia.
Ishaq, M., 2007. Fisika Dasar. Yogyakarta: Graha Ilmu
Rumanta, Maman, dkk. (2021). Praktikum IPA di SD. Jakarta: Pusat Penerbitan
Universitas Terbuka.
Slamet, A., dkk. (2008). Praktikum IPA. Jakarta: Dirjen Dikti Depdiknas.
Soedojo, Peter, 2004, Fisika Dasar, (Online) Yogyakarta : Andi Offset Available at :
http://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/1668/3/093611021_Bab2.pdf diakses 27
Mei 2022
Soejoto dan Sustini, E. (1993). Petunjuk Praktikum Fisika Dasar. Dirjen Dikti
Depdiknas.
K. KESULITAN YANG DIALAMI:
Sumber benda yang berupa lilin memerlukan tempat yang tenang dan tidak
berangin pada saat angin lilin sering mati. Keadaan tempat yang terang juga
mempengaruhi bayangan sulit untuk diamati. Keterbatasan alat menyebabkan saat
pengukuran hanya menggunakan penggaris biasa sehingga kurang detail dan pas.
L. SARAN DAN MASUKAN
Sebaiknya tempat percobaan ditempat yang gelap atau kurang pencahayaan
sehingga bayangan mudah terlihat dan diamati. Serta penggunaan meja optik sangat
membantu pada saat pengukuran.
M. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM
Tahap Awal / Pembukaan
Mempersiapan alat dan bahan sesuai
petunjuk modul.
Tahap Pelaksanaan Melakukan prosedur percobaan :
Percobaan Lensa Cembung
Mengukur jarak benda dan jarak bayangan
pada lensa cembung
Percobaan cermin cekung
Mengukur jarak benda dan jarak bayangan
pada cermin cekung.
Tahap Akhir Percobaan
Lakukan pencatatan pada tabel pengamatan
BIMBINGAN X
KELISTRIKAN
A. JUDUL PERCOBAAN
Muatan Listrik
B. TUJUAN PERCOBAAN
1. Menunjukan adanya muatan listrik pada sebuah benda, akibat yang timbul dari
sifat muatan.
2. Memperlihatkan adanya gaya elektrostika dua benda bermuatan.
C. ALAT DAN BAHAN
1. Bola pingpong 2 buah.
2. Benang jahit secukupnya.
3. Lembaran wool dan nilon.
4. Tas plastik.
5. Isolasi.
6. Sisir plastik.
7. Potongan kertas yang kecil-kecil.
D. LANDASAN TEORI
Sejarah kelistrikan diawali dengan diamatinya bahan ambar atau resin
dalam bahasa yunani disebut elektron. Ketika batu ambar digosok dengan kulit
binatang berbulu maka batu ambar tersebut dapat enarik benda-benda halus dan
ringan dimana setelah menempel maka akan ditolak kembali oleh batu ambar tersebut.
Hal yang sama ternyata terjadi pula pada kaca yang digosok dengan kain sutera
(Soedojo, 2004).
Setiap benda tersusun atas sejumlah besar atom yang membentuk pola
susunan tertentu. Sebuah atom tersusun atas inti atom dan elektron (untuk atom
Hidrogen hanya ada satu proton dan satu elektron). Proton bermuatan positif, elektron
bermuatan negatif dan neutron tidak bermuatan (netral) (Wulandari, 2016)
Setiap atom mempunyai suatu inti kecil yang padat yang terdiri dari proton
bermuatan positif dan neutron yang tidak bermuatan. Jumlah proton didalam suatu inti
sama dengan nomor nomor atom z dari inti tersebut. Disekitar inti ada muatan negatif
yang sama banyaknya. Elektron dan proton merupakan partikel yang sangat berbeda,
proton memiliki masa 2000 kali masa elektron tetapi muatan elektron dan proton sama
besar dan berlawanan tanda ( Paul dan Tipler, 2001).
Listrik merupakan suatu muatan yang terdiri dari muatan positif dan muatan
negatif, dimana sebuah benda akan dikatakan memiliki energi listrik apabila suatu
benda itu mempunyai perbedaan jumlah muatan. Energi listrik banyak di gunakan
untuk berbagai peralatan atau mesin. Energi listrik tidak dapat dilihat secara langsung
namun dampak atau akibat dari energi listrik dapat dilihat seperti sinar atau cahaya
bola lampu (Viana, 2013)
Listrik statis dapat ditimbulkan oleh dua benda yang memiliki muatan
listrik berbeda. Muatan listrik pada benda timbul karena adanya perpindahan elektron
dari satu benda ke benda lain. Terdapat 2 muatan listrik yaitu muatan positif dan
muatan negatif. Pengertian lainnya, listrik statis adalah ketidakseimbangan muatan
listrik dalam atau pada permukaan benda. Muatan listrik tetap ada sampai benda
kehilangannya dengan cara sebuah arus listrik melepaskan muatan listrik. Listrik statis
kontras dengan arus listrik, yang mengalir melalui kabel atau konduktor lainnya dan
mentransmisikan listrik (Nugraha, 2019)
Listrik statis adalah suatu kumpulan muatan listrik dalam jumlah tertentu
yang tidak mengalir atau tetap (statis), tapi jika terjadi pengosongan muatan akan
memakan waktu yang cukup singkat. Atau definisi listrik statis yang lainnya yaitu
suatu fenomena kelistrikan yang dimana muatan listriknya tidak bergerak dan
biasanya terdapat pada benda yang bermuatan listrik.
Dapat dikatakan juga listrik statis timbul karena adanya fenomena dimana
benda-benda yang memiliki aliran listrik saling berpautan tanpa adanya sumber daya
listrik atau dengan kata lain benda tersebut dapat menghasilkan proton maupun
elektron tanpa menggunakan elemen pembangkit energi listrik. Listrik statis dapat
ditimbulkan oleh dua benda yang memiliki muatan listrik berbeda (Anonim, 2015 ).
Muatan listrik pada benda dipengaruhi oleh atom penyusunnya yang
membentuk ion. Proses ionisasi terjadi karena beberapa hal seperti karena induksi,
pengaruh energi luar baik melalui gesekan, pemanasan, dan sebagainya.
Pada tahun 1785 Charles Augustin de Coulomb telah melakukan
pengamatan secara kuantitatif terhadap gaya antar muatan listrik dengan neraca
puntiran. Dari hasil percobaan tersebut ia menemukan hubungan antara gaya tarik
atau gaya tolah antar dua muatan dengan besar muatan masing-masing serta jarak
antar keduanya. Hukum ini terkenal dengan sebutan Hukum Coulomb yang
menyatakan bahwa Besarnya gaya tarik atau gaya tolak antar dua titik bermuatan
sebanding dengan besarnya muatan masing-masing benda dan berbanding terbalik
dengan kuadrat jaraknya (Anonim, 2018).
Satuan muatan ”Coulomb (C)”, muatan proton adalah +1,6 x 10-19C,
sedangkan muatan elektron -1,6x 10-19C. Prinsip kekekalan menjadi- kan muatan
selalu konstan. Bila suatu benda diubah menjadi energi, sejumlah muatan positif dan
negatif yang sama akan hilang (Rumanta, 2019).
Sebatang plastik digosokkan pada kain beberapa saat. Dekatkan batang plastik pada
potongan kertas kecil. Yang terjadi potongan kertas kecil akan menempel ke batang
plastik.
Material yang kehilangan elektron menjadi bermuatan positif dan material
mendapatkan elektron menjadi bermuatan negatif. Sisir dan rambut merupakan listrik
netral (jumlah muatan positif dan negatifnya sebanding) sebelum digosok. Karena
jumlah muatan positif dan negatifnya sama. Setelah digosok, sisir mempunyai muatan
negatif berlebih ketika didekatkan ke serpihan kertas akand apat menarik serpihan
kertas tersebut ( Anonim, 2012).
E. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Menggantungkan sebuah bola pinpong pada bagian pinggir meja dengan
menggunakan benang dan isolasi. Menggosokan tas plastik pada baju beberapa
kali, kemudian mendekatkannya pada bola pingpong dan mengamati apa yang
terjadi?
2. Menggosokan sisir pada rambut beberapa kali, kemudian mendekatkannya pada
potongan-potongan kertas yang terletak diatas meja dan mengamati apa yang
terjadi?
3. Membiarkan percobaan 2 dalam waktu yang cukup lama dan mengamati apa yang
terjadi?
4. Mengikatkan kedua buah bola pingpong pada benang kemudian
menggantungkannya kebagian pinggir meja (ditempelkan menggunakan isolasi).
Setelah itu mendekatkan pada kedua buah bola tetapi jangan sampai bersentuhan.
Serta mengamati apa yang terjadi?
5. Menggosokan bola kiri dan kanan dengan kain wool, setelah itu mendekatkan
keduanya dan mengamati yang terjadi?
6. Melengkapi tabel dengan hasil pengamatan pada lembar kerja.
F. HASIL PENGAMATAN
1. Terjadi tarik menarik antara tas plastik dengan bola ping pong
2. Potongan kertas tertarik dan menempel pada sisir
3. Kertas tidak tertarik sisir lagi karena muatan listrik dalam sisir sudah hilang
4. Tidak terjadi apa-apa pada bola ping pong
5. Bola ping pong saling menolak
6. Tabel pengamatan :
Bola pingpong kiri Bola pingpong kanan digosok dengan
digosok dengan Wool Nilon Plastik
Wool Tolak menolak Tarik menarik Tarik menarik
Nilon Tarik menarik Tolak menolak Tarik menarik
plastik Tarik menarik Tarik menarik Tolak menolak
G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1. Mengapa pada langkah (6) antara 2 bola tidak ada interaksi?
2. Apakah bola pingpong pada langkah (6) memliki muatan yang sejenis atau
berlawanan?
3. Jika terdapat 4 buah benda masing-masing A, B, C, dan D. Bila diketahui
benda A menarik benda B, B menarik C, sedangkan C menarik D. Bila A
bermuatan negatif, tentukan muatan benda B, C, dan D
4. Apa yang dapat anda simpulkan dari interaksi muatan yang sejenis maupun
muatan yang berlawanan?
Jawab :
1. Dua bola pingpong tidak ada interaksi atau tolak menolak karena kedua bola
memiliki muatan yang sama. Jika keduanya digosokkan dengan bahan yang
sama.
2. Muatan yang sama akan menyebabkan tidak ada interaksi atau saling tolak
menolak
3. Jika A bermuatan negatif (-) maka B bermuatan positif (+), C bermuatan
negatif (-) dan D bermuatan positif (+)
4. Jika dua benda mempunyai muatan yang sama maka dua benda tersebut akan
tolak menolak sedangkan jika muatannya berbeda akan tarik menarik
H. PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil pengamatan menunjukkan bahwa bola ping pong dan
plastik yang sudah digosokkan baju terjadi tarik menarik diantara keduanya. Hal ini
menunjukkan adanya listrik statis. Dimana sesuai dengan teori bahwa listrik statis
merupakan energi yang dimiliki oleh benda bermuatan listrik. Muatan listrik bisa
negatif atau positif. Listrik statis merupakan bentuk listrik yang dihasilkan bila
beberapa benda digosokkan satu sama lain.
Pada langkah kedua yaitu sisir yang digosokkan pada rambut dan
didekatkan pada potongan kertas terjadi potongan kertas tertarik pada sisir palstik. Hal
ini menunjukkan adanya muatan listrik pada sisir setelah digosokkan pada rambut
kering. Dan juga menunjukkan perbedaan muatan listrik diantara kertas dan sisir.
Karena kedua benda tersebut mengandung listrik statis yang muatannya berbeda.
Karena setiap benda memiliki muatan yang berbeda-beda pula saat digosokkan benda-
benda lain. Hal ini sama dengan pernyataan Nugraha (2019) bahwa Muatan listrik
pada benda dipengaruhi oleh atom penyusunnya yang membentuk ion. Proses ionisasi
terjadi karena beberapa hal seperti karena induksi, pengaruh energi luar baik melalui
gesekan, pemanasan, dan sebagainya.
Pengaruh listrik statis ini tidak bertahan lama pada benda setelah
digosokkan dengan benda lain. Oleh karena itu pada langkah ketiga sisir sudah tidak
menarik potongan kertas. Hal ini disebabkan karena muatan listrik statis pada sisir
sudah hilang. Material yang kehilangan elektron menjadi bermuatan positif dan
material mendapatkan elektron menjadi bermuatan negatif. Sisir dan rambut
merupakan listrik netral (jumlah muatan positif dan negatifnya sebanding) sebelum
digosok. Karena jumlah muatan positif dan negatifnya sama. Setelah digosok, sisir
mempunyai muatan negatif berlebih ketika didekatkan ke serpihan kertas akand apat
menarik serpihan kertas tersebut ( Anonim, 2012).
Pada langkah ke empat 2 bola pingpong tidak menunjukkan reaksi apa-apa
karena kedua bola tidak mengandung listrik statis, sebelum digosokkan dengan benda
lain. Karena listrik statis akan muncul jika benda digosokkan dengan benda lain.
Setelah bola pingpong di gosok dengan bahan yang sama maka bola akan saling tolak
menolak karena kedua benda memiliki muatan listrik yang sama.
Listrik statis dapat ditimbulkan oleh dua benda yang memiliki muatan
listrik berbeda. Muatan listrik pada benda timbul karena adanya perpindahan elektron
dari satu benda ke benda lain. Terdapat 2 muatan listrik yaitu muatan positif dan
muatan negatif. Pengertian lainnya, listrik statis adalah ketidakseimbangan muatan
listrik dalam atau pada permukaan benda. Muatan listrik tetap ada sampai benda
kehilangannya dengan cara sebuah arus listrik melepaskan muatan listrik. Listrik statis
kontras dengan arus listrik, yang mengalir melalui kabel atau konduktor lainnya dan
mentransmisikan listrik (Nugraha, 2019)
Pada langkah ke enam bola pingpong digosokan pada benda dengan jenis
yang berbeda-beda. Dari pengamatan jika benda yang digosokkan sama maka bola
akan tolak menolak sedangkan jika digosok dengan benda atau bahan yang berbeda
maka benda akan tarik menarik. Hal ini dikarenakan benda yang sama akan memiliki
muatan yang sama, dan muatan listrik akan tariki menarik jika muatannya berbeda.
Muatan ion negatif akan tarik menarik dengan muatan ion positif.
I. KESIMPULAN
Listrik statis pada benda akan muncul jika benda tersebut digosokan pada benda
atau bahan lain. Muatan listrik yang sama akan memunculkan reaksi tolak menolak,
sedangkan muatan listrik yang berbeda akan memunculkan reaksi tarik menarik.
J. DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2012, Praktikum Gaya Listrik Statis (Online), Jakarta, Available at :
http://sekeping-episode-kehidupan.blogspot.com/2012/11/praktikum-gaya-
listrik-statis.html diakses 28 Mei 2022.
Anonim, 2015, Pengertian Listrik Statis Dan Contohnya Penjelasan Terlengkap (online),
Available at : https://www.pengertianku.net/2015/10/pengertian-listrik-statis-dan-
contohnya.html diakses 28 Mei 2022
Anonim, 2018, Muatan Listrik Statis (Online) Available at : https://rajamuhammad625.
wordpress. com/pelajaran/kimia/listrik-statis/ diakses 27 Mei 2022
Nugraha, A. T, 2019, Medan Elektromagnetik (Online), Surabaya Available at
https://lecturer.ppns.ac.id/anggaratnugraha/2019/09/19/pengertian-listrik-statis-
rumus-contoh-listrik-statis-beserta-penjelasannya
lengkap/#:~:text=Listrik%20statis%20terjadi%20ketika%20benda,menggunakan%20
elemen%20pembangkit%20energi%20listrik diakses 29 Mei 2022
Paul, A Tipler, 2001, Fisika Untuk Sains dan Teknik (Online) Jakarta : Erlangga, Available at
http://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/1668/3/093611021_Bab2.pdf diakses 27 Mei
2022
Peter Soedojo, 2004, Fisika Dasar, (Online) Yogyakarta : Andi Offset Available at :
http://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/1668/3/093611021_Bab2.pdf diakses 27 Mei
2022
Raprilliasari, 2016, Percobaan Pengaruh Listrik Statis (Online) Available at
https://rapriliasarii.blogspot.com/2016/01/laporan-praktikum-percobaan-
pengaruh.html diakses 27 Mei 2022.
Rumanta, Maman, dkk. (2021). Praktikum IPA di SD. Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas
Terbuka.
Viana, D. 2013. Pengembangan Multimedia Interektif Model Tutorial pada Materi Listrik Statis
dan Listrik Dinamis SMP/MTs. Jurnal Pembelajaran Fisika (Online) Available at
https://node2.123dok.com/dt03pdf/123dok/000/176/176666.pdf. Diakses 28 Mei 2022
Wulandari Sari R., 2016, Pengembangan Modul Interaktif Dengan Program Lcds Untuk Materi
Pokok Listrik Statis Sekolah Menengah Atas, Skripsi, (Online) Bandar Lampung
Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung, Available at :
https://node2.123dok.com/dt03pdf/123dok/000/176/176666.pdf.pdf diakses 28 Mei
2022
K. KESULITAN YANG DIALAMI:
Pada saat pelaksanaan praktikum terkadang terdapat angin yang
mempengaruhi gerak tarik menarik atau tolak menolak pada bola pingpong, sehingga
sulit untuk mengetahui pengaruh diantara kedua bola pingpong.
L. SARAN DAN MASUKAN
Pelaksanaan percobaan disarankan pada tempat tertutup dan hindari angin atau
penggunaan kipas angin di ruangan. Saat menggosokkan sisir pada rambut usahakan
rambut dalam keadaan benar-benar kering.
M. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM
Tahap Awal / Pembukaan
Mempersiapan alat dan bahan
Tahap Pelaksanaan Melakukan prosedur percobaan :
1. Menggosokkan sisir pada rambut
yang kering beberapa waktu
2. Mendekatkan pada potongan kertas
Menggantungkan 2 buah bola pingpong
Digosokkan dengan plastik
Melakukan pengamatan
Bola digosokkan pada kain woll
Dilakukan pengamatan
Digosokkan pada kain nylon
Dilakukkan pengamatan
Digosokkan pada plastik
Dilakukan pengamatan
Tahap Akhir Percobaan
Lakukan pencatatan pada tabel pengamatan
LAPORAN MANDIRI
PRAKTIKUM IPA DI SD (PDGK 4107)
DISUSUN OLEH :
NAMA : SINDU ARIF RIZAI
NIM : 858728861
JURUSAN/ SEMESTER : PGSD SI (BI) / 1
MASA REGISTRASI : 2022.1
UPBJJ SURABAYA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2022.1
LEMBAR DATA
DATA MAHASISWA
Nama : SINDU ARIF RIZAI
NIM/ID Lainnya : 858728861
Program Studi : PGSD SI (BI)
Nama Sekolah : SDIE HIDAYATUL UMMAH
DATA TUTOR (PGSD)
Nama(Gelar) : Dra. Rina Restanti, M.Pd
Nip/Id Lainnya : 196904041994032015
Instansi Asal : SMAN 3 Taruna Angkasa Madiun
Nomor Hp : 081359313699
Alamat Email : [email protected]
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama Mahasiswa : SINDU ARIF RIZAI
NIM : 858728861
Program Studi : PGSD SI (BI)
Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum ini merupakan hasil karya saya
sendiri dan saya tidak melakukan plagiarisme atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak
sesuai dengan etika yang berlaku dalam keilmuan. Atas pernyataan ini saya siap menerima
tindakan/sanksi yang diberikan kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan pelanggaran
akademik dalam karya saya ini atau ada klaim atas karya saya ini.
Magetan, 13 Juni 2022
Yang membuat pernyataan
SINDU ARIF RIZAI
MANDIRI 1
SIMBIOSIS
A. JUDUL PERCOBAAN
Simbiosis Mutualisme
B. TUJUAN PERCOBAAN
Mengidentifikasi simbiosis mutualisme di lingkungan sekitar
C. ALAT DAN BAHAN
1. Alat-alat tulis
2. Lembar pengamatan
3. Alam sekitar
D. LANDASAN TEORI
Hidup bersama, atau yang dalam bahasa Yunani disebut Simbiosis
merupakan semua jenis interaksi biologis jangka panjang dan dekat antara dua organisme
biologis yang berbeda. Pada dasarnya, setiap hubungan antara dua populasi spesies
(kelompok organisme) yang hidup bersama adalah simbiosis, terlepas dari apakah
spesies itu bermanfaat, berbahaya, atau tidak berpengaruh pada satu sama lain. Makhluk
hidup yang melakukan ini disebut simbion (Arisworo, 2006).
Definisi ini bervariasi diantara para ilmuwan dengan beberapa anjuran bahwa
simbiosis hanya mengacu pada mutualisme yang persisten, sementara yang lain berpikir
bahwa hal itu harus diterapkan pada semua jenis interaksi biologis yang terus-menerus
dengan kata lain termasuk yang saling menguntungkan, yang hanya menguntungkan satu
pihak namun tidak merugikan yang lainnya, ataupun yang menguntungkan satu pihak
dan merugikan pihak lainnya.( Furqonita, 2007).
Simbiosis atau interaksi antara dua individu yang berlainan spesies bisa
ditemukan dalam suatu ekosistem. Simbiosis bisa dikelompokkan berdasarkan untung
dan rugi antara spesies-spesies yang bersimbiosis. Beberapa jenis simbiosis yaitu
simbiosis mutualisme merupakan interaksi di antara dua spesies yang saling
menguntungkan, simbiosis komensalisme merupakan interaksi dua spesies yang tidak
saling menguntungkan ataupun merugikan dan simbiosis parasitisme (Brotowidjoyo
1987).
Setelah perdebatan selama 130 tahun, buku teks biologi dan ekologi saat ini
pun akhirnya menggunakan definisi “de Bary” atau definisi yang lebih luas lagi dimana
simbiosis berarti semua interaksi spesies, atau dengan kata lain bukan lagi semata
hubungan mutualisme. Berangkat dari penggunaan definisi di atas, maka simbiosis pun
dibagi ke dalam tiga jenis, yakni Simbiosis Mutualisme, Simbiosis
Komensalisme dan Simbiosis Parasitisme. (Rumanta, 2021).
Ada tiga jenis simbiosis yang harus kita ketahui, yakni :
1) Simbiosis Mutualisme. Merupakan hubungan antar makhluk hidup yang saling
menguntungkan. Misalnya, kerjasama antara lebah dengan bunga.
2) Simbiosis Parasitisme. Hubungan antar makhluk hidup dimana yang satu mengalami
keuntungan, yang satu mengalami kerugian. Misalnya, benalu yang hidup pada
tumbuhan mangga. Benalu akan menyerap sari-sari makanan dari pohon mangga,
sehingga benalu dapat tumbuh subur dan pohon mangga akan dirugikan.
3) Simbiosis Komensalisme. Hubungan antar makhluk hidup dimana satu diuntungkan
sedang yang lainnya tidak. Misalnya, pada ikan hiu dengan ikan remora. Pada saat
ikan hiu memperoleh makanan, sisa-sisa makanan tersebut akan dimakan oleh ikan
remora. Ikan remora mendapatkan keuntungan dari ikan hiu, sedangkan ikan hiu tidak
dirugikan dengan keberadaan ikan remora (Suhartanti, 2008).
E. PROSEDUR PERCOBAAN
10. Persiapkan alat dan bahan yang diperlukan.
11. Pergilah ke lingkungan sekitar tempat tinggal anda, jika ada pergilah ke kebun
atau hutan terdekat
12. Cobalah identifikasi beberapa simbiosis mutualisme yang terjadi antara hewan
dengan tumbuhan, hewan dengan hewan, atau antara tumbuhan dengan tumbuhan
13. Temukan setidaknya 5 hubungan yang terjadi
14. Tuliskan hasil identifikasi anda pada lembar kerja
15. Jenis keutungan apa yang diperoleh oleh setiap spesies anggota simbiosis
tersebut?Jelaskan!
16. Tuangkan hasilnya dengan melengkapi table pengamatan
F. HASIL PENGAMATAN
JENIS Pihak 1 yang Pihak II yang diuntungkan
diuntungkan
NO HUBUNGAN Jenis Jenis Jenis
SIMBIOSIS makhluk keuntungan Jenis makhluk hidup
hidup
keuntungan
1. Mutualisme Bunga Membantu Kupu-kupu Makanan
penyerbukan berupa
nektar
2. Mutualisme Bunga Membantu Lebah Mendapatkan
penyerbukan makanan
Mendapatkan
3. Mutualisme Tanaman Terbebas dari Semut Rangrang makanan dan
Mlinjo hama (Oecophylla smaradigna) tempat
tinggal
Membantu Ular sawah Mendapatkan
4. Mutualisme Manusia mengendalikan makanan
hama tikus
Mendapatkan Mendapatkan
makanan dari
enzim yang sisa makanan
Rayap membantu yang tidak
bisa dicerna
5. Mutualisme (Isoptera) proses Flagellata
rayap
pencernaan
saat memakan
kayu
G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
Di dalam tubuh kita, sebenarnya banyak terjadi simbiosis, coba anda sebutkan beberapa
contoh simbiosis mutualisme yang ada di tubuh kita! Jelaskan keuntungan bagi
organisme tersebut dan apa pula keuntungan bagi tubuh kita.
Jawab :
Contoh simbiosis yang terjadi dalam tubuh kita adalah :
Bakteri Lactobacillus Acidophilus. Bakteri ini mendapatkan kentungan
dengan hidup dan menetap di dalam usus halus manusia. Adapun manusia
mendapat keuntungan dengan keberadaan bakteri ini sebab membantu proses
pencernaan.
Bakteri Escherichia Col!. Mendapat keuntungan dengan berhabitat dan
menjalankan kehidupannya dalam usus besar manusia. Adapun manusia mendapat
keuntungan dengan adanya bakteri ini karena membantu proses pembusukan sisa
makanan di usus besar
H. PEMBAHASAN
Dari hasil pengamatan didapatkan bahwa disekitar kita banyak kita temukan
hubungan antar makhluk hidup. Hal ini terjadi karena pada dasarnya semua yang ada
dialam saling berhubungan dan membuat suatu jaringan dan hubungan interaksi
diantara satu dengan lainnya. Interaksi antar spesies inilah yang dikatakan sebagai
simbiosis. Simbiosis yang kita amati pada praktikum kali ini adalah simbiosis
mutualisme, yaitu hubungan antara dua spesies yang saling menguntungkan antara satu
dengan lainnya.
Ada beberapa hubungan yang saling menguntungkan antara dua spesies
yang kita temukan disekitar kita. Diantaranya hubungan antara bunga dan kupu-kupu.
Kupu-kupu hinggap di bunga dengan tujuan mencari makan dari nektar yang ada pada
bunga tersebut. Secara tidak langsung serbuk sari bunga tersebut menempel pada kaki
kupu-kupu. Saat berpindah ke bunga lain serbuk sari tersebut jatuh pada putik bunga
lain sehingga terjadilah penyerbukan. Hal ini membantu bunga untuk melakukan
perkembang biakan secara generatif.
Seperti halnya pada kupu-kupu, lebah juga melakukan hal yang sama. Pada
kali ini kami menemukan lebah lanceng yang mengambil nektar dari bunga air mata
pengantin. Lebah ini mendapatkan makanan dan si bunga terbantu proses
penyerbukannya.
Simbiosis yang kita temukan selanjutnya adalah hubungan atara pohon
melinjo dan semut rangrang. Semut rangrang membuat rumah atau sarang engan
menyatukan daun melinjo. Semut rangrang memakan hama dari jenis serangga lain
yang mengganggu tanaman melinjo sedangkan tanaman melinjo menyediakan rumah
atau sarang untuk semut rangrang. Maka keduanya akan saling menguntungkan dan
tidak ada yang dirugikan.
Hubungan selanjutnya adalah hubungan antara petani dan ular sawah.
Terkadang petani akan membiarkan jika menemukan ular disawahnya. Karena si ular
tersebut sebagai kontrol untuk hama tikus di sawah. Ular mendapatkan makanan berupa
tikus sedangkan petani sawahnya terbebas dari hama tikus.
Hubungan selanjutnya yang kita temukan adalah Rayap dan flagellata.
Flagellata adalah probia yang berada pada tubuh rayap. Flagellata ini mengeluarkan
enzym yang membantu rayap dalam mencerna kayu sebagai makanan rayap. Flagellata
mendapatkan keuntungan dengan mendapatkan makanan dari sisa-sisa makanan rayap
yang tidak tercerna oleh rayap.
I. KESIMPULAN
Hubungan simbiosis mutualisme saling menguntungkan antara dua spesies yang
terlibat didalamnya. Hubungan ini terjadi karena kedua spesies tersebut membutuhkan
antara stu dnegan lainya dan tidak mendapatkan kerugian diantaranya.
J. DAFTAR PUSTAKA
Brotowidjoyo, M.D, 1987, Parasit dan parasitisme. Jakarta: Media Sarana Press.
Arisworo, D. Yusa. Dan Sutresna, N. 2006. Ilmu Pengetahuan Alam (Fisika, Biologi,
Kimia). Bandung: Grafindo Media Pratama.
Furqonita, Deswaty. 2007. “Seri Ipa Biologi SMP Kelas 8”. Jakarta : Yudisthira
Rumanta, Maman, dkk. (2021). Praktikum IPA di SD. Jakarta: Pusat Penerbitan
Universitas Terbuka.
Suhartanti, Dwi, dkk. (2008). Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta: Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional.
K. KESULITAN YANG DIALAMI:
Pada saat membuat dokumentasi tentang pengamatan simbiosis penulis
mengalami kesulitan karena gerak serangga atau hewan yang diamati sangat cepat dan
dinamis. Disamping itu penulis harus bisa memperkirakan waktu yang tepat saat obyek
pengamatan terlibat dalam hubungan simbiosis mutualisme.
L. SARAN DAN MASUKAN
Disarankan untuk melakukan pengamatan pada pagi hari saat serangga
beraktifitas mencari makan dan pengamatan harus benar-benar sabar dalam mengamati
agar obyek tidak terganggu dengan adanya kita selaku pengamat. Dan juga pastikian
sebelumnya bahwa obyek ada sehingga kita tidak perlu mencari terlebih dahulu karena
akna mempengaruhi lama pengamatan.
M. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM
Tahap Awal / Pembukaan
Menyiapkan alat dan bahan serta lembar
pengamatan simbiosis mutualisme
Proses Kegiatan
Melakukan pengamatan pada alam sekitar
hubungan simbiosis mutualisme di alam dan
mengambil gambar atau foto
Hubungan Kupu-kupu dan bunga
Hubungan lebah dan bunga
Hubungan tanaman dengan semut rangrang
Hubungan petani dan ular sawah
Hubungan rayap dan Flagellata
Tahap Akhir
Hasil pengamatan jenis-jenis simbiosis
mutualisme yang terdapat dialam disekitar kita
di dokumentasikan dan dicatat dalam tabel
pengamatan.
MANDIRI II
PENCERNAAN MAKANAN
A. JUDUL PERCOBAAN
PENCERNAAN MAKANAN
B. TUJUAN PERCOBAAN
Dapat mengurutkan bagian dari sistem pencernaan
C. ALAT DAN BAHAN
1. Gambar system pencernaan
2. Alat tulis
D. LANDASAN TEORI
Makanan yang masuk ke dalam tubuh akan diolah melalui proses pencernaan.
Sistem pencernaan merupakan sistem yang memproses mengubah makanan dan
menyerap sari makanan yang berupa nutrisi-nutrisi menjadi zat-zat makanan yang
dibutuhkan oleh tubuh (Sasrawan, 2012). Sistem pencernaan juga akan memecah
molekul makanan yang kompleks menjadi molekul yang sederhana dengan bantuan
enzim sehingga mudah dicerna oleh tubuh. Dalam tubuh terdapat kelenjar pencernaan.
Misalnya, hati dan kelenjar pankreas. Kelenjar pencernaan membantu alat-alat
pencernaan dalam mencerna makanan
Proses pencernaan makanan pada tubuh manusia dapat dibedakan atas dua
macam, yaitu :
1. Proses pencernaan secara mekanik
Proses pencernaan mekanik merupakan proses perubahan makanan dari bentuk
besar atau kasar menjadi bentuk kecil dan halus. proses pencernaan mekanik pada
umumnya dilakukan dengan menggunakan gigi.
2. Proses pencernaan secara kimiawi
Proses pencernaan kimiawi merupakan proses perubahan makanan dari zat yang
kompleks menjadi zat-zat yang lebih sederhana dengan menggunakan enzim.
Enzim adalah zat kimia yang dihasilkan oleh tubuh yang berfungsi mempercepat
reaksi-reaksi kimia dalam tubuh. Proses pencernaan makanan pada manusia
melibatkan alat-alat pencernaan makanan. Alat-alat pencernaan manusia adalah
organ organ tubuh yang berfungsi mencerna makanan yang akan dimakan. Alat
pencernaan dapat dibedakan atas saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan.
Kelenjar pencernaan menghasilkan enzim-enzim yang membantu proses
pencernaan kimiawi. Kelenjar-kelenjar pencernaan manusia terdiri dari kelenjar air
liur, kelenjar getah lambung, hati (hepar), dan pancreas (Tim Bina Karya Guru,
2008)
Alat-alat Pencernaan pada Manusia
a. Mulut
Proses pencernaan dimulai sejak makanan masuk ke dalam mulut. Di dalam mulut
terdapat alat-alat yang membantu dalam proses pencernaan, yaitu gigi, lidah, dan
kelenjar ludah (air liur). Di dalam rongga mulut, makanan mengalami pencernaan
secara mekanik dan kimiawi (Sasrawan, 2012). Beberapa organ di dalam mulut,
yaitu :
1. Gigi
Gigi berfungsi untuk mengunyah makanan sehingga makanan menjadi halus.
Keadaan ini memungkinkan enzim-enzim pencernaan mencerna makanan lebih
cepat dan efisien. Berdasarkan bentuk dan fungsinya, gigi dibedakan menjadi
tiga. Ketiga gigi tersebut yaitu gigi seri, gigi taring, dan gigi geraham. Gigi seri
untuk memotong makanan, gigi taring untuk mengoyak makanan, dan gigi
geraham untuk mengunyah makanan.
2. Lidah
Lidah berfungsi sebagai alat pengecap yang dapat merasakan manis, asin, pahit,
dan asam. Lidah akan merespon rasa ditempat yang berbeda-beda. Rasa asin
terletak di bagian tepi depan lidah, rasa manis di bagian ujung lidah, rasa asam
di bagian samping lidah, rasa pahit bagian belakang lidah.
3. Air Liur
Makanan di dalam mulut akan dibasahi oleh air liur agar makanan menjadi licin
dan mudah ditelan. Air liur mengandung enzim ptialin atau amilase. Enzim ini
berfungsi untuk mencerna zat tepung (amilum) secara kimiawi menjadi zat gula.
Itulah sebabnya, saat mengunyah nasi dalam waktu lama akan merasakan
manis. (Purnomo, dkk., 2009).
b. Kerongkongan
Kerongkongan merupakan saluran penghubung antara rongga mulut dan lambung
yang panjangnya kira-kira 20 cm. Makanan akan didorong menuju lambung oleh
dinding kerongkongan. Gerakan mendorong seperti ini disebut gerak peristaltik.
c. Lambung
Di dalam lambung terjadi pencernaan secara mekanik dan kimiawi. Lambung
berbentuk seperti kantong. Bagian dalam dinding lambung berlipat-lipat yang
berguna untuk mengaduk makanan. Dinding lambung menghasilkan asam klorida
yang berguna untuk membunuh kuman-kuman yang masuk bersama makanan.
Selain itu, di dalam lambung terdapat enzim pepsin dan renin. Enzim pepsin
berguna untuk mengubah protein menjadi asam amino. Sedangkan enzim renin
berguna untuk mengendapkan protein susu menjadi kasein.
d. Usus halus
Usus halus terdiri dari usus dua belas jari, usus kosong, dan usus penyerap.
Makanan dicerna secara kimiawi didalam usus dua belas jari. Pencernaan itu
dilakukan oleh getah empedu dan getah pankreas. Getah empedu dihasilkan oleh
hati. Fungsi dari getah empedu untuk mencerna lemak. Enzim yang dihasilkan
getah pankreas sebagai berikut:
1. Enzim amilase, berfungsi untuk mengubah zat tepung menjadi gula.
2. Enzim tripsin, berfungsi untuk mengubah protein menjadi asam amino.
3. Enzim lipase, berfungsi untuk mengubah lemak menjadi asam lemak.
Pada usus kosong makanan akan diurai proteinnya oleh enzim erepsin. karbohidrat
yang terkandung dalam makanan tersebut akan diurai oleh enzim maltase, sukrose,
dan laktose. Selanjutnya pada usus penyerap di dalam dinding usus penyerap
berupa jonjot-jonjot yang terdapat ujung pembuluh darah. Melalui pembuluh darah
inilah terjadi penyerapan sarisari makanan. Sari-sari makanan masuk dalam aliran
darah dan diedarkan ke seluruh tubuh.
e. Usus besar
Usus besar terdiri atas usus besar naik, usus besar melintang, dan usus besar turun.
Di dalam usus besar hanya terjadi penyerapan air dan garam. Di dalam usus besar
sisa makanan akan dibusukkan oleh bakteri pembusuk. Hasilnya berupa bahan
padat, cair, dan gas.
f. Anus
Anus merupakan bagian akhir dari saluran pencernaan berupa lubang keluaran. Sisa
proses pencernaan makanan dari usus besar dikeluarkan melalui anus (Kartika,
2016).
PROSEDUR PERCOBAAN
o Perhatikan gambar sistem pencernaan !
o Urutkan sistem pencernaan mulai dari mulut !
o Tulis bagian bagiannya pada lembar kerja !
o Simpulan apa yang dapat diambil dari percobaan ini?
E. HASIL PENGAMATAN
Bagian Bagian utama saluran pencernaan pada manusia adalah:
a. Rongga mulut
b. Kerongkongan
c. Lambung
d. Usus besar
e. Usus halus
f. Anus
F. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1. Sebutkan Bagian dari sistem pencernaan yang mengeluarkan enzim
Jawaban:
Mulut, lambung, usus halus
2. Enzim apa saja yang dihasilkan oleh organ tersebut
Jawaban:
a. Mulut : enzim amilase dan ptialin
b. Lambung : enzim pepsin dan renin
c. Usus halus : enzim tripsin, lipase, maltase, sukrase, dan laktase
3. Enzim enzim tersebut dapat mengubah zat makanan apa saja dan menjadi apa?
Uraikan dengan penjelasan !
Jawaban:
Amilase, berfungsi untuk mengubah zat tepung menjadi gula.
Enzim tripsin, berfungsi untuk mengubah protein menjadi asam amino.
Enzim lipase, berfungsi untuk mengubah lemak menjadi asam lemak.
Enzim pepsin, berfungsi mengubah protein menjadi asam amino
Enzim renin, berfungsi untuk mengendapkan protein susu menjadi kasein
Maltase enzim ini memiliki fungsi untuk menghancurkan maltosa.
Laktase berfungsi untuk memecah gula laktosa.
Sukrase berfungsi untuk memecah sukrosa menjadi gula sederhana,
seperti fruktosa dan glukosa.
G. PEMBAHASAN
Sistem pencernaan manusia dimulai dari memasukkan makanan ke dalam
mulut dan berakhir di anus sebagai tempat pembuangan sisa-sisa makanan. Mencerna
adalah memecah bahan makanan yang molekulnya berukuran besar menjadi molekul
yang lebih kecil sehingga memungkinkan diserap oleh usus halus. Mencerna makanan
bertujuan untuk menghancurkan makanan supaya menjadi lebih lembut. Makanan itu
akan diubah menjadi energi.
Setelah mengamati gambar sistem pencernaan di poster‚ praktikan mendapati
urutan-urutan organ sistem pencernaan dimulai dari rongga mulut kemudian ke
kerongkongan dilanjutkan ke lambung‚ setelah dari lambung makanan menuju usus
halus‚ dari usus halus proses pencernaan makanan dilanjutkan ke usus besar. Setelah
proses pencernaan selesai‚ sisa hasil pemrosesan makanan dibuang melalui anus.
Organ pencernaan pertama adalah rongga mulut. Di dalam rongga mulut
terdapat gigi‚ lidah‚ dan kelenjar ludah. Gigi manusia berfungsi untuk memotong dan
menghaluskan makanan. Di dalam gigi manusia terdapat tiga macam gigi‚ yaitu gigi
seri‚ taring‚ dan geraham. Gigi orang dewasa berjumlah 32 buah yang terletak 16
buah gigi di rahang atas dan 16 buah gigi di rahang bawah. Di rahang atas terdiri dari
4 buah gigi seri‚ 2 buah gigi taring‚ 4 buah geraham depan‚ dan 4 buah geraham
belakang. Di rahang bawah rahang atas terdiri dari 4 buah gigi seri‚ 2 buah gigi
taring‚ 4 buah geraham depan‚ dan 4 buah geraham belakang. Gigi orang dewasa
disebut gigi tetap karena tidak akan diganti seumur hidup. Dan gigi anak disebut gigi
sulung atau gigi susu karena warnanya seperti air susu. Gigi susu berjumlah 20 buah.
Selain gigi di dalam mulut juga terdapat organ lain yaitu lidah. Lidah berfungsi untuk
membantu mengaduk makanan di dalam rongga mulut‚ membantu membersihkan
mulut‚ membantu bersuara dan bicara‚ membantu mendorong makanan dalam proses
penelanan.
Di dalam mulut terdapat kelenjar pencernaan yang disebut dengan kelenjar
ludah. Kelenjar ini menghasilkan enzim pencernaan di dalam mulut yang disebut
enzim ptialin. Enzim adalah zat kimia yang dapat mengubah zat makanan.
Gambar 1. Mulut
Setelah dari mulut‚ makanan yang telah hancur masuk ke kerongkongan yang
berbentuk saluran. Saluran ini menuju ke lambung. Dalam kerongkongan terdapat
gerak perilstatik, dimana otot tenggorokan melakukan gerakan meremas makanan
yang masuk dari mulut. Di sinilah pencernaan secara mekanik kedua dilakukan.
Gambar 2. Tenggorokan
Lambung merupakan tempat mencerna makanan yang dibantu dengan enzim-
enzim sehingga berbentuk bubur. Enzim itu dihasilkan oleh dinding lambung. Di
dalam lambung terjadi pencernaan secara mekanik dan kimiawi. Lambung
berbentuk seperti kantong. Bagian dalam dinding lambung berlipat-lipat yang
berguna untuk mengaduk makanan. Dinding lambung menghasilkan asam klorida
yang berguna untuk membunuh kuman-kuman yang masuk bersama makanan.
Selain itu, di dalam lambung terdapat enzim pepsin dan renin. Enzim pepsin
berguna untuk mengubah protein menjadi asam amino.
Gambar 3. Lambung
Setelah dari lambung makanan masuk ke usu halus yang panjang dan berliku-
liku. Disini makanan dicerna lagi dan dengan enzim dan kelenjar pankreas. Enzim
yang dihasilkan oleh kelenjar pankreas yaitu enzim tripsin‚ amilase‚ dan lipase.
Alat pencernaan hati juga menghasilkan zat yang disebut empedu. Dalam usus
halus pencernaan selesai. Lalu sari-sari makanan diserap oleh usus halus. Dalam
perjalanan di usus halus makanan akan melewati usus dua belas jari baru akan masuk
pada usus halus. Usus halus ada dua bagian yaitu jejenum dan ileum.
Gambar 4. Usus Halus
Tidak semua makanan dapar diserap oleh tubuh. Sisanya masuk ke usus besar.
Di usus besar terdapat penyerapan air mineral dan terjadi pembusukan makanan
dengan bantuan bakteri pembusuk. Lalu sisa makanan dibuang keluar tubuh melalui
rektum dan berujung dikeluarkan melalui anus.
H. KESIMPULAN
Makanan yang telah dimakan akan diuraikan dalam sistem pencernaan
menjadi sumber energi, komponen penyusun sel dan jaringan, dan nutrisi yang
dibutuhkan oleh tubuh. Salah satu sistem kompleks dalam tubuh adalah sistem
pencernaan. Sistem pencernaan merupakan sistem yang memproses mengubah
makanan dan menyerap sari makanan yang berupa nutrisi-nutrisi yang dibutuhkan
oleh tubuh. Sistem pencernaan juga akan memecah molekul makanan yang kompleks
menjadi molekul yang sederhana dengan bantuan enzim sehingga mudah dicerna oleh
tubuh.
I. DAFTAR PUSTAKA
Purnomo, Sudjino, Trijoko, Suwarno Hadisusanto. 2009. BIOLOGI kelas XI untuk SMA
dan MA. Jakarta: Intan Pariwara.
Kartika, Galuh, 2016. Pengaruh Media Pembelajaran Berbasis Multimedia Terhadap
Motivasi Dan Hasil Belajar Materi Sistem Pencernaan Manusia: Studi
Eksperimen Pada Siswa Kelas V Mi Miftahul Huda Pandantoyo. Jurnal
Dinamika Penelitian. http://ejournal.iain-tulungagung.ac.id/index
.php/dinamika/article/view/139 diakses 15 Mei 2022.
Rumanta, Maman, dkk. (2021). Praktikum IPA di SD. Jakarta: Pusat Penerbitan
Universitas Terbuka.
Sasrawan, H. (2012). Sistem Pencernaan Pada Manusia. Dalam
http://hedisasrawan.blogspot.co.id/2012/10/sistem-pencernaan-padamanusia-
materi_25 diakses pada 14 mei 2022
Tim Bina Karya Guru, 2008. IPA SD untuk Sekolah Dasar kelas V, Jakarta : Erlangga
J. KESULITAN YANG DIALAMI :
Dalam pembuatan gambar sistem pencernaan memerlukan kemampuan untuk
menggambar dan menduplikasi dari gambar poster atau gambar yang didapatkan dari
sumber internet
K. SARAN DAN MASUKAN :
Perlu banyak literatur yang diperhatikan dalam mempelajari sistem
pencernaan makanan pada manusia. Harus diperhatikan secara detail sistem pencernaan
makanan beserta bagian bagian didalamnya dan fungsinya dalam mencerna makanan.
M. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM
Tahap Awal / Pembukaan
Menyiapkan gambar / poster tentang sistem
pencernaan makanan dan alat tulis untuk
mencatat hasil pengamatan sistem
pencernaan makanan pada manusia
Proses Kegiatan
Menggambar pada kertas kosong tentang
pencernaan makanan sesuai dengan sumber
gambar yang didapatkan dari internet atau
dari poster sistem pencernaan.
Gambar alat pencernaan mulut
Gambar alat pencernaan tenggorokan
Gambar alat pencernaan lambung
Gambar alat pencernaan usus dua belas jari,
usus buntu dan usus halus
Tahap Akhir Gambar Alat pencernaan usus besar
Hasil pengamatan dari poster / sumber
gambar internet yang digambar ulang pada
kertas lain.
MANDIRI III
KEMAGNETAN
A. JUDUL PERCOBAAN
Bentuk Medan Magnet
B. TUJUAN PERCOBAAN
Menunjukan bentuk medan magnet sebuah magnet batang dengan serbuk-serbuk
besi.
C. ALAT DAN BAHAN
1. Karton putih 1 lembar / kertas putih.
2. Magnet batang 1 buah.
3. Serbuk-serbuk besi secukupnya.
D. LANDASAN TEORI
Kata magnet berasal dari bahasa Yunani magnitis lithos yang berarti batu.
Magnesian adalah nama sebuah wilayah di Yunani pada masa lalu yang kini bernama
Manisa (sekarang berada di wilayah Turki). Di wilayah tersebut banyak kandungan
magnet yang ditemukan sejak zaman prasejarah. Magnet terbuat dari logam seperti
besi dan baja. Magnet memiliki berbagai bentuk dan dinamakan sesuai bentuknya,
sepertimanget U dan magnet batang (Aprilliasari,2016)
Pengetahuan mengenai magnetisme bermula dari pengamatan pada batu
(magnetit) tertentu yang menarik serpihan besi yang kecil. Perkataan magnetisme
berasal dari daerah Magnesia di Asia, yaitu nama tempat di mana batu tersebut
ditemukan “Magnet alami” yang lain adalah bumi sendiri, yang aksi pengarahannya
pada sebuah jarum kompas magnetik telah dikenal sejak zaman purbakala (Halliday,
and Resnick, 1984).
Setiap magnet bagaimanapun bentuknya selalu memiliki dua kutub, kutub
utara dan kutub selatan, dimana di tempat ini gaya yang dikerahkan oleh magnet
adalah yang paling besar. Dua kutub magnet yang sejenis akan saling tolak-menolak
dan kutub magnet yang tidak sejenis akan saling tarik-menarik (Tipler, 2001).
Magnet merupakan benda yang dapat menarik benda disekitarnya karena
memiliki sifat kemagnetan atau magnetis. Kemagnetan atau magnetis adalah
kemampuan benda untuk menarik benda-benda lain yang ada di sekitarnya. Gaya
magnet dapat menyebabkan tertariknya benda-benda di sekitarnya. Kekuatan magnet
menarik benda-benda tertentu disebut gaya magnet. (Gischa, 2020)
Medan magnet adalah daerah atau wilayah yang dipengaruhi oleh gaya
magnet. Medan magnet tidak dapat kita lihat, tetapi dapat digambarkan. Besar medan
magnet tergantung pada kekuatan magnet. Medan magnet dapat ditunjukan dengan
menggunakan serbuk besi yang ditaburkan di atas kertas dan dapat pula menggunakan
kompas.
Medan magnet didefinisikan sebagai ruang disekitar penghantar yang
mengangkut arus. Secara kuantitatif, medan magnet dinyatakan sebagai induksi
magnetik. Hubungan medan magnet (B) dan garis-garis induksi adalah : 1. Arah
medan magnet (B) disuatu titik ditentukan oleh garis singgung dari garis-garis induksi
pada titik tersebut. 2. Jumlah garis-garis induksi persatuan luas penampang yang
tegak lurus garis-garis induksi tersebut adalah sebanding dengan besarnya medan
magnet. Semakin rapat garis-garis induksi, medan magnetnya semakin besar.
Sedangkan semakin renggang garis-garis induksi, maka medan magnetnya semakin
kecil. Seperti medan listrik (E), maka vektor medan magnet B adalah sangat penting,
dan garis-garis induksi hanyalah sekedar memberikan sebuah representasi grafik
mengenai cara B berubah diseluruh bagian ruang tertentu (Trisnawati, 2016)
Menurut Nanang A. 2018 bahwa arah medan magnet yang berupa garis-garis
yang menghubungkan kutub-kutub magnet disebut dengan garis gaya magnet. Garis
gaya magnet memiliki ciri antara lain sebagai berikut :
a. Garis gaya magnet memiliki arah meninggalkan kutub utara dan menuju kutub
selatan.
b. Garis gaya magnet selalu tidak berpotongan.
c. Daerah yang garis-garis gaya magnetiknya rapat menunjukkan medan magnetik
yang kuat, sedangkan daerah yang garis-garis gaya magnetiknya kurang rapat
menunjukkan medan magnetik yang lemah
Garis gaya magnet memiliki sifat dan pola, dimana sifat-sifat garis gaya
magnet memiliki kecenderungan untuk berkontraksi secara longitudinal yaitu mereka
yang lebih dekat dengan kutub maka mereka juga memiliki kecenderungan untuk
melakukan tekanan lateral atau ke samping yang membuat saling tolak menolak.
Adapun dalam pola garis gaya magnet yang dihasilkan maka akan tergantung kepada
jenis magnet yang digunakannya (Anonim, 2020).
Konsep medan magnet ini biasanya digambarkan dengan garis-garis gaya
magnet yang keluar masuk bagian kutub utara atau selatan magnet. Semakin rapat
garis gaya magnet, semakin kuat juga medan magnet tersebut. Sebaliknya, jika garis
medan magnet terlihat renggang, maka bisa disimpulkan kalau medan magnetnya
lemah (Rhani, 2022).
E. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Letakan sebuah magnet batang di atas meja
2. Peganglah selembar kertas karton putih di atas meja tersebut.
3. Taburkan serbuk besi secara merata di atas karton, kemudian ketuklah karton itu
secara perlahan beberapa kali.
4. Amatilah dan gambarkan pola yang dibentuk serbuk besi itu.
5. Dari hasil percobaan itu buatlah kesimpulan medan magnet.
F. HASIL PENGAMATAN
1. Gambar medan Magnet batang
Serbuk besi yang didekatkan pada magnet batang membentuk garis-garis dengan
pola seperti gambar. Hal ini karena garis-garis gaya magnet yang keluar masuk
bagian kutub utara atau selatan magnet. Semakin rapat garis gaya magnet, semakin
kuat juga medan magnet tersebut. Sebaliknya, jika garis medan magnet terlihat
renggang, maka bisa disimpulkan kalau medan magnetnya lemah (Rhani, 2022).
2. Garis gaya magnet memiliki sifat dan pola, dimana sifat-sifat garis gaya magnet
memiliki kecenderungan untuk berkontraksi secara longitudinal yaitu mereka yang
lebih dekat dengan kutub maka mereka juga memiliki kecenderungan untuk
melakukan tekanan lateral atau ke samping yang membuat saling tolak menolak.
Adapun dalam pola garis gaya magnet yang dihasilkan maka akan tergantung
kepada jenis magnet yang digunakannya
3. Menurut Nanang A. 2018 bahwa arah medan magnet yang berupa garis-garis yang
menghubungkan kutub-kutub magnet disebut dengan garis gaya magnet. Garis gaya
magnet memiliki ciri antara lain sebagai berikut :
a. Garis gaya magnet memiliki arah meninggalkan kutub utara dan menuju kutub
selatan.
b. Garis gaya magnet selalu tidak berpotongan.
c. Daerah yang garis-garis gaya magnetiknya rapat menunjukkan medan
magnetik yang kuat, sedangkan daerah yang garis-garis gaya magnetiknya
kurang rapat menunjukkan medan magnetik yang lemah
G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1. Apa yang dimaksud dengan magnet?
Jawab:
Magnet adalah suatu obyek yang mempunyai suatu medan magnet. Magnet
merupakan benda yang dapat menarik benda disekitarnya karena memiliki sifat
kemagnetan atau magnetis
Magnet ialah sejenis logam yang juga dikenali dengan nama besi berani. Magnet
mempunyai medan magnet dan dapat menarik butir-butir besi lain ke arahnya.
2. Apakah sebuah magnet selalu memiliki kutub utara dan kutub selatan? Jelaskan!
Jawab:
Ya, Setiap magnet mempunyai satu kutub selatan dan satu kutub utara. Sesuai
dengan teori magnet Bumi yang mempunyai kutub utara dan kutub selatan.
3. Jelaskan 3 macam aturan untuk melukis garis-garis medan magnetik!
Jawab :
- Garis gaya medan magnet tidak pernah berpotongan antara satu dengan yang
lainnya
- Garis gaya magnet selalu keluar dari kutub utara magnet dan masuk kutub
selatan magnet.
- Tempat dengan garis gaya magnet yang rapat menunjukkan medan magnetik
yang kuat, sedangkan tempat dengan garis gaya magnet yang jarang
menunjukkan medan magnetik yang lemah.
4. Gambarkan garis medan magnet sesuai dengn posisi magnet!