The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by Ali Achmadi, 2023-11-19 17:47:36

P5_My Idea Journey 2

P5_My Idea Journey 2

151 “Yeaaaay…Alhamdulillah” gumamku Laki-laki itu semakin mendekat ke arahku, mendekat…semakin dekat…dan ternyata laki-laki itu adalah ayahku. Senang rasanya hatiku, ternyata ayahku pahlawanku. Sebelum ayahku sampai ke tempatku, tiba-tiba dia dicegat oleh penculik yang lain, tapi ayahku melawannya hingga penculik itu pun babak belur. Namun, datanglah penculik yang badannya lebih kekar dan kuat aku panggil aja si Buum. Buum langsung menangkap ayahku, tapi…ayahku memang hebat, Buum yang badannya besar, bisa babak belur juga. Dalam hatiku “ Alhamdulillah ya Allah” Tapi, muncul lagi orang ke tiga dia dipanggil Tiger Man, dia agak susah dikalahkan, ayahku terjatuh dan terjatuh lagi. “Awas kamu Tiger Man, rasakan ini, Ciaaaaaaaaat……” ayahku semakin bersemangat. Ayah langsung menghampiriku, namun belum sampai sudah dihadang lagi. Dalam hatiku berkata “ Duhh, kapan habisnya nih penculik, banyak bener dahh” Hatiku semakin gelisah, aku takut ayahku kenapa-napa. Saat ayahku terpojok, terdengar suara sirine mobil polisi “ ninuninuninu….tetteeeeeeet” suara sirine Si penculik itu pun lari tunggang langgang. Aku langsung memeluk ayahku yang terluka. Keluargaku pun datang, mereka langsung membawa kami ke rumah sakit. Ayahku Pahlawanku…I love you ayah…


152 Menonton Piala Dunia By: Keanu Nugroho Tadili Terlihat Aldi dan Andra sedang menunggu pesawat di Bandara Soeta, jari jemari mereka terlihat lihai memainkan game online, di sela-sela main game, mereka pun menyeruput mie instan. “Lama banget pesawatnya.” kata Andra “ Sabar aja Andra” jawab Aldi Beberapa hari yang lalu, memang mereka berencana untuk menonton piala dunia di Qatar. Mereka adalah Aldi, Andra, dan Ratu pergi bersama-sama menuju Qatar. Di pesawat Perhatian…perhatian… kepada seluruh penumpang Batik Air, untuk segera mengenakan sabuk pengaman, karena pesawat akan segera tinggal landas. Begitulah seruan dari seorang pramugari. Setelah mengenakan sabuk pengamannya, mereka mengobrol tentang piala dunia yang akan mereka saksikan dan negara jagoan mereka. Aldi suka negara Argentina, Andra suka negara Prancis, sedangkan Ratu suka negara Brazil. Sesampainya di stadion, mereka langsung memesan tiket. Sesampainya di dalam stadion, “Woooow, besar bangeeet” gumam Ratu. Saat itu yang sedang bermain adalah Brazil VS Korea. Di menit ke-10, Brazil mendapatkan gol, lalu di menit ke-30 pun mereka mencetak gol. Tim Brazil semakin di atas angin.


153 Besoknya, Brazil VS Kroasia, saat ini Brazil terkena pelanggaran, tapi di menit ke-30 Brazil pun dapat mencetak gol, tapi Kroasia menyusul di menit ke-80 lewat tendangan pinalti, skor menjadi 1-1. Namun, di detik-detik terakhir, Kroasia pun bisa mengalahkan Brazil. Brazil pun kalah. Keeseokan harinya, giliran jagoan Andra yang akan bertanding yaitu Prancis VS Maroko, di awal pertandingan skor tidak bergerak, barulah di menit ke-20 Prancis mencetak gol, tapi di menit ke-45, Maroko membalasnya, terciptalah skor 1-1. Di menit ke-80 Prancis mencetak gol yang ke-2. Tidak sampai di situ, tidak lama kemudian tercetaklah gol yang ke-3. Akhirnya Prancis menjadi pemenang di pertandingan tersebut. Andra pun sangat senang karena jagoannya menjadi pemenang. “Yeaaaaay, jagoan aku akhirnya menang” teriak Andra sambil jingkrak-jingkrak. “Jangan sombong” timpal Ratu Tibalah saat yang ditunggu-tunggu, yaitu final antara Argentina dan Prancis, wah ini jagoannya Aldi dan Andra yang bertanding. Baru di menit ke-20 Messi mencetak gol, skor untuk Argentina 1-0. Di menit ke-45 Diomario mencetak gol, skor menjadi 2-0. Aldi dan teman-teman merasa senang. Di menit 49 Mbappe mencetak gol , menit ke-51 Mbappe juga mencetak gol, sekarang skor menjadi 2-2. Di menit ke-59 Messi mencetak gol skor menjadi 3-2. Di menit ke-61 Mbappe menyamakan skor menjadi 3-3. Wasit menyuruh tendangan pinalti. Hasil akhir ternyata Argentina menjadi pemenang, dengan skor 4-2. Andra sebagai pendukung Prancis tidak terima dengan hasilnya, Andra mengajak Aldi untuk by one, Andra menang by one, sekarang Aldi yang gak terima, mereka hampir saja bertengkar. Namun, Ratu segera melerainya, ia mengatakan bahwa


154 itu hanyalah permainan saja, menang dan kalah tidak jadi soal. Merekapun berbaikan dan mereka kembali ke Indonesia.


155 Arti Sebuah Persahabatan By: Khaifa Mutiara Karimullah Ada tiga orang sahabat yang baik, yakni Sinta, Mita, dan Laura. Mereka bertiga selalu bersama. Sinta selalu mengajak kedua temannya itu untuk main di rumahnya. Pada suatu hari, mereka main di rumah Sinta. Seperti biasa, Sinta langsung mengeluarkan mainannya, ada masak-masakan, ada boneka, ada perabotan rumah tangga juga. Mereka memilih untuk main masak-masakan. Ketika sedang asyik bermain, tibatiba….prang…..sebuah piring jatuh. Sinta marah karena itu adalah mainan piring-piringan dari Jepang. Sinta marah-marah sama Laura. Laura pun berusaha minta maaf kepada Sinta, namun Sinta tetap tidak mau meaafkan Laura. Akhirnya Laura dan Mita pun pulang ke rumah mereka masing-masing. Sinta masuk ke kamarnya sambil menangis, ibu berusaha menenangkan Sinta. Ibu bilang, gak apa-apa karena temannya tidak sengaja menjatuhkan gelas itu. Ibu juga bilang, bahwa persahabatan lebih mahal daripada harga sebuah gelas. Akhirnya Sinta pun mengerti. “ Sekarang, Sinta mandi dulu ya” kata mama “ Iya ma” jawab Sinta Terdengar suara Hp bunyi, ternyata papa yang nelpon. Papa bilang bahwa mereka akan pulang kampung besok, agak dadakan sih. Ayah mendapatkan jatah libur selama seminggu, jadi mau digunakan pulang kampung ke rumah kakek dan nenek. “ Asyik, aku pulang kampung” kata Sinta


156 “ Sinta, beresin baju buat pulang kampung besok ya” suruh mama “ Baik ma” jawab Sinta Keesokan harinya Sinta dan keluarga sudah siap untuk berangkat ke kampung, dari mulai baju, makanan, sampai bantal guling pun gak ketinggalan, he…he…he… Dari kejauhan “ Sintaaaaa tungguuuu” kata Laura dan Mita Mereka berdua berlari menghampiri Sinta. “ Ini untuk kamu di jalan, dan ini untuk kakek dan nenek kamu” kata Laura “ Apa ini”? Sinta kebingungan melihat dua bungkusan itu. Pas dilihat, satu bungkus berisi jajanan sepeti chiki, minuman dingin dan lain-lain. Bungkusan satu lagi berisi kue bolu pisang buatan mamanya Laura. “ Aduh, makasih ya teman-teman” kata Sinta terharu Mereka pun berpelukan satu sama lain, Sinta senang sekali memiliki sahabat seperti Laura dan Mita yang sangat perhatian sama dia. Ternyata dia baru paham apa arti dari sebuah persahabatan.


157 Ucup dan Kucing Kesayangannya By :Maulana Aufa Adibrata Muhammad Yusuf Kamil yang biasa dipanggil Ucup, dia anak yang pendiam dan jarang main di luar. Dia biasanya menyendiri di rumahnya, dia minder karena dia bicaranya gagap. Mamanya sudah berusaha membujuk Ucup untuk bermain di luar, tapi dia tetep tidak mau main di luar. Suatu hari, sayup-sayup terdengar suara kucing yang mengeong. Ucup mencari-cari sumber suara itu. Ucup terus berjalan mendekati sumber suara, semakin terdengar jelas sekarang. Ternyata, dia melihat seekor kucing yang kakinya terjepit di antara besi sebuah pagar. “Kasian sekali kucing ini” ujar Ucup sambil mendekati kucing itu. Terlihat kucing itu meminta bantuan, mukanya memelas dan suaranya parau. Ucup gak tega melihatnya. Dia langsung menolong kucing itu. Agak susah memang mengeluarkan kucing itu dari pagar itu. Namun, karena Ucup berusaha keras dan ikhlas menolongnya, dia pun bisa menolong kucing itu. Sesampainya di rumah “Ma, bolehkah aku memelihara kucing?” tanya Ucup dengan wajah yang penuh harap. “Kucing dari mana Ucup? tanya mama. “Tadi aku nemu di depan pagarnya pak Slamet, dia terjebak di antara besi ma” jawab Ucup “Boleh ya ma” bujuk Ucup.


158 “Ya udah, tapi harus dirawat betul-betul ya” kata mama. Ucup pun merawat kucing itu. Ternyata kaki kucing itu patah dan harus dibawa ke dokter. Ucup tidak mau meminta uang ke mama untuk membawa kucing itu ke dokter. Akhirnya Ucup menabung. Setelah uangnya terkumpul, dibawalah kucing itu ke dokter. Ucup melihat perkembangan yang baik pada kucing itu, tidak lama kucing itu pun sembuh dan menjadi teman Ucup setiap hari.


159 Penyesalan Fakhri By: M. Fabian Firmansyah Di sebuah desa yang sangat asri, di sana masih terdapat sawah-sawah yang hijau, sungai yang masih jernih, dan udara yang sejuk. Ada tiga anak yang hobynya bermain di sawah. Setiap pulang sekolah mereka selalu ke sawah, sampai-sampai kulit mereka hitam terkena panasnya sinar matahari. “Sebelah sana yuk, di sawahnya pak Mamat. Di sana banyak belutnya” ajak Fakhri. “Jangan, nanti pak Mamat marah-marah, kayak gak tau aja kalau pak Mamat udah marah, hiiiiiih sereeeeem” jawab Ammar. “Kalau gitu, kita di mana nyari belutnya?” tanya Aufa “Gak tau nih bingung” jawab Fakhri Mereka pun terus berjalan menapaki pematang sawah, sesekali kaki mereka kejeblos sawah. Mereka pun tertawa. “Yah, udah sore, pulang aja yuk” ajak Aufa “Iya yuk, ntar emak aku marah-marah kalau aku kesorean, lagian kan kita mau ngaji” ajak Ammar. Mereka pun pulang ke rumah masing-masing dan segera pergi mengaji. Keesokan harinya, mereka pergi ke sawah lagi, sekarang mereka membawa layang-layang. Mereka pun main layang-layang. Setelah main layang-layang, mereka pun ke sungai dekat sawahsawah itu. Terlihat air sangat jernih.


160 “Eh, kata bapakku, jangan berenang di…”kata Ammar Byuuuuuuurrrrrrr…… Belum selesai Ammar berbicara, Fakhri sudah lompat ke air. “Tolong….tolong…” teriak Fakhri minta tolong. Ternyata air tempat Fakhri lompat, adalah air yang sangat dalam. Dia kesulitan berenang. Aufa dan Ammar yang melihat kejadian itu pun panik. “Gimana nolonginnya Ammar” kata Aufa panik. “Aku gak tau, aku gak jago renang” jawab Ammar. “Tapi kasian Fakhri” kata Aufa. “Tapi, kalau kita tolongin, kita juga akan tenggelam” jawab Ammar. “ Aduhhh, gimana ini?” Aufa kebingungan. Akhirnya… Byurrrrrrrrr Aufa pun melompat ke air, dia menggapai tangan Fakhri Dan happpp….tangan Fakhri digenggam Aufa. Ammar yang sedari tadi melihat mereka, segera mencari bantuan. Dia berteriak-teriak. “Tolong…tolong…tolong…” teriak Ammar Pak Mamat datang menghampiri mereka. “Ada apa, ada apa?” tanyanya.


161 Dilihatnya Fakhri dan Aufa terduduk lemas di pinggir kali. Alhamdulillah mereka selamat. Fakhri berjanji tidak akan sembarangan main di kali lagi.


162 Akibat dari Mengantuk By: M. Muflih Hauzan Faiq, Umar, dan Ammar bekerja di tempat yang sama, yakni di sebuah gedung yang terdapat di sebuah kota kecil di kabupaten Bekasi. Gedung itu adalah gedung kuno peninggalan kerajaan Belanda. Gedung itu dinamakan Gedung Juang. Faiq dan Umar di sana menjadi guide atau pemandu wisata sedangkan Ammar bertugas menjaga CCTV. Meskipun gedungnya tidak terlalu besar dan megah, tapi ada saja orang yang datang ke sana. Mereka sangat tertarik dengan gedung itu, karena di sana ada kerangka dinosaurus. Gak tau dari mana dinosaurus itu. Pada suatu hari, Ammar ketiduran karena dia tidak minum kopi katanya. Ketika sedang tidur, secara tidak sengaja, dia menyenggol tombol tanda bahaya. Teeeett teeeet teeeeeet…… Alarm tanda bahaya pun berbunyi, semua panik, semua berlari menuju pintu keluar. Ammar pun keluar dari ruang kerjanya. Dia langsung berlari ke tempat dinosaurus. “Tidak mungkin” gumam Ammar Ammar melihat dinosaurus itu bergerak gerak, matanya merah, mulutnya menganga. Dinosaurus itu melihat ke arah Ammar, ia pun ketakutan, dia lari sekuat tenaga. Tapi dinosaurus itu sangat besar, dinosaurus bisa menangkap kaki Ammar. Ammar pun ketakutan, dia berteriak. “Tolong….tolong…tolong” teriak Ammar.


163 Tapi tidak ada seorang pun yang mendengar teriakan Ammar, semua berlari menyelamatkan diri masing-masing. Tinggal Ammar di gedung itu, dia ketakutan, karena tidak ada yang menolongnya. Dinosaurus yang sedang memegang kaki Ammar tertawa. “Ha…ha…ha…, tinggal kamu sendiri, kamu akan aku jadikan santapan malamku, ha…ha…ha…” kata dinosaurus. Ammar semakin gemeteran, apalagi ia mendengar dinosaurus bisa berbicara. Baru kali ini dia melihat ada hewan yang bisa berbicara. “Tolong…tolong…tolong” kata Ammar “Ammar…Ammar bangun, kamu mimpi apa masih pagi-pagi udah teriak aja” kata Umar. Ammar pun terbangun ternyata Ammar bermimpi bertemu dengan dinosaurus. ‘Hahhhhhh, untung hanya mimpi, alhamdulillah “ kata Ammar dalam hati.


164 Cerita Gamer Cilik By: Muhammad Syafiq Al Faqih Pada suatu hari, ada tiga gamer minecraft yang bernama Faqih, Hammam, dan Keanu. Nama chanel mereka, Faqih ( Frost Emerald), kalau Hammam ( Forst Diamon), sedangkan Keanu ( Frost Gobem). Ketiga gamer itu sedang bermain minecraft java, mereka mencari kayu untuk membuat peralatan. Setelah mencari kayu, mereka membuat rumah di pohon untuk sementara. Rumah itu ada di sebuah desa di minecraft java. Mereka memilih tinggal di desa tersebut. Mereka pun membuat peternakan dan perkebunan. Ketiga gamer itu merasa bosan bermain minecraft. Keesokan harinya mereka tidak bermain minecraft, melainkan bermain stumbee guys. Mereka bekerjasama untuk mendapatkan crown. Di tengah permainan, mereka bertemu Mr. Stumbee yang matanya menyemburkan darah, belum apa-apa mereka berhenti bermain stumbee guys. Tiba-tiba subscibernya ada yang komen katanya…he..he..he… Keesokan harinya, mereka bosan tidak bermain stumbee guys lagi, tapi bermain roblox. Tapi lama kelamaan mereka bosan juga, Cuma main game saja. Akhirnya mereka memutuskan untuk jalanjalan keluar rumah. Mereka pergi ke rumah Daffa. Sesampainya di rumah Daffa, mereka pun bermain di lapangan dekat rumah Daffa. Sore hari, kami pun pulang ke rumah masing-masing. Faqih dan keluarga berencana untuk pulang kampung esok hari, Hammam dan Keanu akan ikut bersama keluarga Faqih.


165 Keesokan harinya, mereka bersiap-siap untuk berangkat. Pertama-tama mereka ke terminal Bekasi, mencari mobil “Putra Belitung”. Setelah menemukannya, kami semua naik dan mencari tempat duduk yang nyaman.Mereka berangkat pada pukul 10.00, mereka sampai pelabuhan pada pukul 18.00. Sesampainya di pelabuhan, mereka menaiki kapal yang sangaaaaat besar, Hammam dan Keanu sangat takjub melihatnya. Kalau Faqih sih sudah terbiasa, gak kaget lagi. Mereka menyebrangi lautan yang sangaaaaat luas, kami pun melihat betapa besarnya ciptaan Allah Yang Maha Kuasa. Mereka sampai di seberang lautan pada jam 20.00, mereka melanjutkan perjalanan darat, mereka sampai lokasi pada jam 04.00. Setelah sampai, mereka beristirahat sebentar sambil menunggu adzan Shubuh, setelah shalat berjama’ah, mereka pun sarapan bersama-sama. Setelah itu, mereka langsung mengunjungi kebun jeruk milik kakekku. Mereka membantu kakek memanen jeruk, Hammam dan Keanu sangat bersemangat, karena baru pertama kali mereka melihat kebun jeruk serta memanennya. Setelah memanennya, mereka mencoba makan jeruk tersebut. Faqih makan yang rasanya asam, Hammam mendapatkan jeruk yang manis, sedangkan Keanu mendapatkan jeruk yang tidak ada rasanya, mereka tertawa melihat ekspresi wajah Keanu yang lucu ketika mendapatkan jeruk itu. Ternyata main di luar rumah, lebih menyenangkan dibandingkan main game terus ya…cobain aja dehhhh….


166 Kucing Baru Anisa By : Shareefa Mizua Yumna Anisa sedang belajar bersama teman-temannya. Rumah mereka sebenarnya berdekatan, rumah Anisa ada di antara rumah Nayya dan Rara. Mereka selalu mengerjakan tugas bersama-sama baik itu PR atau tugas kelompok. “ Yesss aku nomor terakhir” kata Anisa “ Iiih kamu kok cepet banget kerjanya, udah mau selesai aja, ajarin dooong” kata Rara. “ Aku juga udah nomor 9” tukas Nayya “ Sini aku ajarin” kata Anisa Anisa dan Nayya pun mengajari Rara. Rara pun mengerti maksud dari pelajaran tersebut. Sekarang dia sudah paham banget tentang materi tersebut. Setelah mengerjakan tugas, mereka langsung bermain. Nayya memperlihatkan jepit rambut barunya. “ Coba tebak, aku beli di mana?” tanya Anisa “ Aku tahu, pasti di Jakarta ya” sahut Anisa “ Betullll” jawab Nayya Anisa pamit sebentar untuk ke kamar mandi, ketika Anisa di kamar mandi, tiba-tiba dia mendengar ada yang bertengkar. Setelah selesai, Anisa langsung menghampiri kedua temannya itu. “ Ada apa? Kenapa kalian tiba-tiba bertengkar?” tanya Anisa “ Rara ngambil jepitan aku Nis” tuduh Nayya


167 “ Bukan aku, aku gak tahu” elak Rara “ Nah terus siapa yang ngambil kalau bukan kamu, Anisa kan ke kamar mandi” kata Anisa menenangkan. “ Gini aja, gimana kalau kamu cek saku rok kamu Nay” suruh Anisa Ternyata benar saja, jepitan itu ada di sakunya Nayya. Nayya minta maaf kepada Rara, karena telah menuduh yang enggak- enggak. “ Heyy lihat ada kucing masuk” kata Rara “ Eh bulunya bagus tuh, cuman kurang terawatt” kata Anisa “Ambil aja Nis, kata Nayya “ Ah takut ada yang punya” jawab Anisa “ yang punya sudah meninggal sekeluarga, tinggal kucing saja yang masih ada” kata Nayya “Kamu tahu dari mana Nayya?” tanya Anisa “ Iya, aku tahu dari mamaku” jawab Nayya Anisa langsung minta izin sama ibu untuk memelihara kucing itu, dan ibu membolehkannya. Yang penting kata ibu harus dirawat dengan benar. Anisa langsung memandikan kucing itu. Setelah dimandikan, sangat terlihat kucing itu memang kucing yang lucu dan gagah.


168 Sahabat Sejati By; Umar Abdulah Halo, namaku Raka, aku sekarang sudah kelas 4, umurku 10 tahun. Aku punya teman dekat namanya Arka dan Cakra, mereka tinggal di samping rumahku. Sekolahku di SDIT Abu Bakar Ash Shidiq. Aku sekolah di sana bersama Arka dan Cakra, umur mereka sama denganku. Keseharianku di pagi hari saat libur Saat pagi hari aku bangun jam 04.15, lalu pada pukul 06.10 pagi, aku keluar untuk olahraga bersama Arka dan Cakra. Kami berkeliling sambil lari pelan bersama, kami dikasih uang jajan untuk membeli makanan saat istirahat nanti. Kami istirahat di sebuah taman, di sana banyak orang yang berjualan. Karena selain kami, ada banyak orang yang juga suka berolahraga di hari libur dan istirahat di sini juga. Kebanyakan mereka juga membawa uang seperti kami untuk membeli makan jika istirahat. Kami juga suka melakukan banyak hal saat olahraga, kami sering melakukan banyak permainan seperti perosotan, ayunan, panjat pinang dan flying fox di taman siswa. Keseharianku saat di sekolah Pada pagi hari jam 06.30, aku sudah ada di sekolah karena kami akan mulai pelajaran pukul 07.00, jadi aku berangkat ke sekolah jam 06.20. Di sana aku akan ngobrol dengan teman-temanku sebelum waktu pelajaran, karena jika sudah pelajaran, kami harus duduk rapi dan tertib.


169 Jika sudah pukul 09.45, kami boleh istirahat sampai jam 10.00, setelah itu, memulai pelajaran lagi hingga jam 12.00 karena ada istirahat siang. Pukul 15.00, aku langsung pulang, kecuali hari Rabu, aku harus piket untuk membersihkan kelas. Di suatu hari, ayahku sedang kesulitan keuangan karena kantor ayahku kebakaran, jadi ayahku harus libur dulu di rumah. Aku sedih mendengar hal itu, aku pun berangkat ke sekolah dengan wajah tidak seperti biasanya. Arka bertanya kepadaku, aku awalnya tak ingin bercerita, tapi dia memaksaku, akhirnya aku pun memberi tahunya. Cakra yang mendengar ceritaku langsung mengejekku, Arka menenangkanku agar aku tak bersedih. Perpisahanku dengan sahabatku Kebakaran beberapa hari yang lalu, menyebabkan ayahku harus bekerja ke tempat yang lain. Aku sangat sedih mendengar hal itu, karena aku harus berpisah dengan sahabat-sahabatku. Pada hari Sabtu, aku berpamitan kepada Arka, aku memberikan dia sebuah foto, yang isinya adalah foto kami berdua saat olahraga di taman. Dia pun memberikan sebuah foto kami berdua ketika di sekolah. Keesokan harinya, aku berangkat ke bandara. Aku menunggu pesawat bersama keluargaku. Tiba-tiba Arka datang untuk memberikan salam perpisahan, kami pun menangis bersama, aku pun pergi dan melambaikan tangan kepadanya. Keseharianku di tempat baruku Sekarang, aku sudah kelas 5 SD, di sini aku memiliki teman baik yang bernama Faqih dan Fauzan. Mereka adalah saudara kembar, mereka sahabatku di sini. Tapi, setiap minggu aku selalu berkirim kabar kepada Arka. Tahu gak teman-teman aku ada di mana?…sekarang aku ada di Aceh.


170 Kembali bertemu Arka Tak terasa, 2 tahun sudah berlalu, tibalah saatnya aku pulang kembali ke rumah lama kami. Sesampainya di rumah lamaku, aku langsung minta izin kepada orang tuaku untuk menemui sahabatku. Aku langsung ke tempat janjian aku dengan sahabatku Arka, yaitu di taman. Aku langsung sembunyi di semak-semak, maksudku aku ingin mengagetkan sahabatku itu. Dari kejauhan aku melihat Arka clingak clinguk mencariku, lucu juga sih, he…he…he…Arka sangat kaget, tapi bercampur senang, karena kami sudah berkumpul lagi. Aku bercerita banyak tentang pengalamanku pergi ke Aceh. Berkumpulnya semua sahabatku Aku sering menghubungi kedua sahabat Acehku, yakni Faqih dan Fauzan. Aku mendapat kabar bahwa mereka pun akan pindah ke sini, tak terkira senangnya hatiku mendengar kabar itu. Tidak sampai di situ, ternyata Faqih dan Fauzan pindah ke sekolah tempat aku sekolah, bukan SD tentunya, melainkan SMP. Kami pun menghabiskan waktu kami bersama, bermain, berangkat sekolah, pulang sekolah, kami selalu bersama. Aku senang sekali, aku dapat berkumpul dengan ketiga sahabatku ini, saling membantu satu sama lain. Aku sangat menikmati arti dari sebuah persahabatan. Teman-teman jaga selalu persahabatan kalian ya….


171 Hadiah untuk Umi By: Zahran Mubarok Hari Minggu di desa Pukaci, masih banyak orang yang bekerja di sawah ataupun tempat lainnya. Di sekolah Bu Dewi menjelaskan kepada Aisyah dan teman-temannya, bahwa hari ayah dicetuskan pada tahun 2004, dan mulai diperingati dua tahun kemudian, yakni tahun 2006. Di rumah, Zahran termenung sendirian melihat uang yang tergeletak di meja belajarnya sejumlah Rp.9.000,00. Dia berpikir keras uang segitu dibeliin apa. Lagian dia juga kepikiran, hari ayah bertepatan dengan hari ulang tahun umi. “Cuman segini” gumam Zahran “Aha…aku punya ide. Aku akan menyisihkan uang jajanku buat beli kado” kata Zahran dengan mata berbinar. Dia tersenyum lebar. Setiap hari Zahran nabung. Dia dikasih uang jajan sebanyak Rp10.000,00 dia tabungin Rp5000,00. Setiap hari dikumpulin, ternyata uang yang terkumpul lumayan banyak. Tapi Zahran masih termenung, uang itu akan dibeliin apa. “Kamu mau ngasih apa Zahran, ke abi kamu?” tanya Arkan. “Aku gak tau, umiku juga ulang tahun tanggal segitu” kata Zahran “Gimana kalau beliin peci buat abi kamu.” Usul Arkan “Gak tau Arkan, aku juga mau ngadoin umi aku, karena umi aku ulang tahun di hari ayah. Uangku sepertinya gak cukup buat beli dua


172 hadiah. Aku mau nabungin semua uangku buat beli hadiah kayaknya” jawab Zahran. Semua sahabat-sahabat Zahran merasa kasian, akhirnya setiap jam istirahat, Zahran ditraktir teman-temannya, supaya Zahran bisa menabungkan uangnya buat beli hadiah. Zahran terharu dengan kebaikan teman-temannya. Tibalah hari yang ditunggu, Zahran membuka tabungannya. Ada Rp 64.000,00. Dia bersyukur uangnya lumayan banyak terkumpul. Dia juga berterimakasih kepada teman-temannya, karena sudah membantunya. Zahran langsung pergi ke toko Haromah. Di sana harganya murah-murah. Zahran mengambil peci dan jilbab yang harganya masing-masing Rp.30.000,00. Zahran membungkus kado itu dengan kertas yang berwarna pink dan cokelat. Jumlah total yang ia bayar Rp 64.000,00. Setibanya di rumah, Zahran mengetuk pintu. Yang membuka pintu uminya. “Happy birthday umi” kata zahran sambil memeluk umi. “Terimakasih anak umi yang sholeh” jawab umi sambil mencium Zahran. “Nah, ini hadiah buat abi” kata Zahran “Wah, abi kan gak ulang tahun” jawab abi “Kan hari ini hari ayah bi” kata Zahran. Mereka bertiga pun berpelukan bahagia…


Click to View FlipBook Version