RANGKUMAN PANDUAN PROGRAM PENDANAAN INTERNAL DAN EKSTERNAL
PENGEMBANGAN INOVASI
UNIVERSITAS INDONESIA TAHUN 2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan atas ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan perkenan-
Nya maka Panduan program pendanaan baik internal maupun eksternal Direktorat Inovasi
dan Science Techno Park Universitas Indonesia Tahun 2022 ini dapat disusun dan
diterbitkan.
Penyusunan rangkuman panduan ini dimaksudkan agar pelaksanaan program-program
pendanaan Penelitian dan Inovasi dapat berjalan dengan lancar serta dapat menjadi dasar bagi
para Peneliti maupun Dosen di lingkungan Universitas Indonesia dalam mempersiapkan,
menyusun dan melaksanakan keikutsertaan pelaksanaan program baik program internal
maupun eksternal dari Kementerian maupun lembaga terkait. Program-program unggulan
dari Kementerian disusun dengan berbagai skema pengembangan inovasi diantaranya PRN,
Konsorsium COVID-19, RISPRO LPDP, Matching Fund dalam bentuk pemberian
pendanaan yang harapannya inovasi tersebut dapat memberikan kontribusi bagi masyarakat
Indonesia. Selain itu Program Pendanaan Perancangan dan Pengembangan Purwarupa (P5),
P4 serta UI Incubate merupakan program unggulan dari Universitas Indonesia yang dapat
membantu serta mendukung penelitian dan inovasi yang dimiliki oleh sivitas akademika dan
menginkubasi perusahaan rintisan.
Dalam rangka mendukung pelaksanaan Program Prioritas Nasional yang telah ditetapkan
pada Rencana Induk Riset Nasional, maka Universitas Indonesia sebagai lembaga yang
melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi turut serta mendukung dan menciptakan
program-program sesuai dengan tujuan pelaksanaan Program Prioritas Nasional. Program ini
bertujuan untuk menciptakan iklim inovasi di lingkungan kampus serta mendorong peneliti
dan dosen untuk melakukan inovasi berkelanjutan sehingga setiap produk yang diciptakan
dapat bermanfaat secara luas bagi masyarakat Indonesia.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam
penyusunan panduan ini. Semoga Program-program dari Direktorat Inovasi dan Science
Techno Park Tahun 2022 ini dapat memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat Indonesia.
Jakarta, 31 Januari 2022
Direktur Inovasi dan Science Techno Park
Ahmad Gamal, S.Ars., M.Si., MUP., Ph.D.
Page | 1
EXECUTIVE SUMMARY
Revolusi industri dan persaingan global merupakan salah satu tantangan besar bagi Indonesia.
Saat ini Indonesia dituntut untuk melakukan transformasi di berbagai sektor untuk memenuhi
kompetisi global. Kementerian, Lembaga serta Perguruan Tinggi telah melakukan berbagai
upaya untuk melakukan transformasi serta inovasi untuk mendukung pertumbuhan
pembangunan dan ekonomi melalui penciptaan riset dan inovasi berkelanjutan dengan
memberikan pendanaan bagi peneliti/dosen.
Program pendanaan eksternal merupakan Program yang dirancang oleh Kementerian baik
Kemendikbudristek, BRIN maupun LPDP sedangkan program pendanaan internal merupakan
program yang dirancang oleh UI dalam bentuk pemberian pendanaan bagi sivitas akademika.
Salah satu program pendanaan eksternal yaitu program Matching Fund yang dirancang
Kemendikbudristek dalam rangka percepatan hilirisasi produk inovasi. Program ini
mempertemukan peneliti dan DUDI dengan luaran yang berkontribusi terhadap 8 IKU. Total
pendanaan yang diberikan maksimal 5 miliar dalam 1 (satu) tahun anggaran. Bukan hanya
itu, BRIN yang merupakan Lembaga yang berfungsi sebagai payung bagi pelaksanaan riset di
Indonesia juga memberikan pendanaan dengan berbagai skema yang diperuntukkan untuk
peneliti/dosen, Badan Usaha maupun ormas dengan luaran purwarupa, KI serta Publikasi.
Program tersebut diantaranya PRN dan Konsorsium COVID-19. Selain itu, LPDP melalui
program RISPRO kompetisi, Kebijakan dan Invitasi yang diharapkan dapat menghasilkan
produk siap komersialisasi maupun naskah kebijakan yang siap digunakan. Pendanaan yang
diberikan maksimal 500juta untuk kebijakan dan maksimal dua miliar bagi produk/teknologi.
Pendanaan LPDP dibuka sepanjang tahun dengan jangka waktu pendanaan multi years.
Universitas Indonesia melalui DISTP memiliki program perancangan dan pengembangan
purwarupa (P5) dengan sasaran program bagi dosen UI. Program ini diharapkan dapat
mencapai target luaran purwarupa TKT 7 atau siap komersialisasi dan menghasilkan HKI.
Pendanaan P5 berasal dari Damas Universitas Indonesia. Fokus bidang inovasi diantaranya
Kesehatan, rekayasa, energi dan transportasi. Selain Program P5, DISTP juga memfasilitasi
kebutuhan industri untuk mempertemukan industri dengan peneliti melalui skema penugasan
(P4). Sumber pendanaan pada program ini dari mitra industri dengan total anggaran
menyesuaikan kebutuhan pengembangan. Program ini disasar pada dosen/peneliti yang
berasal dari fakultas berbeda multidisiplin. Program-program di atas merupakan salah satu
upaya yang dilakukan untuk dapat meningkatkan produktivitas inovasi sehingga dapat
memberikan kontribusi pada pertumbuhan pembangunan dan ekonomi di Indonesia.
Page | 2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ..................................................................................................................... 1
Executive Summary .............................................................................................................. 2
Daftar Isi ................................................................................................................................ 3
Daftar Lampiran.................................................................................................................... 4
Daftar Tabel ........................................................................................................................... 4
Daftar Bagan .......................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN .................................................................................................................... 5
A. Latar Belakang.................................................................................................................... 5
B. Maksud dan Tujuan ............................................................................................................ 6
C. Skema Program................................................................................................................... 7
D. Jangka Waktu Pendanaan ................................................................................................... 7
BAGIAN I: PENDANAAN EKSTERNAL.......................................................................... 10
BAB I PENDANAAN BRIN ................................................................................................. 10
1.1. Riset dan Inovasi Penanganan COVID-19 (Konsorsium Covid-19) ............................ 10
1.2. Prioritas Riset Nasional ................................................................................................ 12
1.3. Pusat Kolaborasi Riset ................................................................................................. 18
1.4. Hari Layar...................................................................................................................... 21
1.5. Pendanaan Ekspedisi dan Eksplorasi ............................................................................ 24
1.6. Pengujian Produk Inovasi Kesehatan ........................................................................... 28
BAB II RISPRO LPDP.......................................................................................................... 31
2.1. RISPRO Komersial ....................................................................................................... 31
2.2. RISPRO Kebijakan atau tata kelola ............................................................................... 34
2.3. RISPRO LPDP Invitasi .................................................................................................. 37
BAB III PENDANAAN KEMENDIKBUDRISTEK .......................................................... 44
3.1. Matching Fund................................................................................................................ 44
BAGIAN II: PENDANAAN INTERNAL............................................................................ 55
BAB IV PENDANAAN INTERNAL UNIVERSITAS INDONESIA ............................... 55
4.1. Program Pendanaan Perancangan dan Pengembangan Purwarupa (P5) ..................... 55
4.2. Program Penugasan Pengembangan Produk (P4) ....................................................... 67
Page | 3
DAFTAR TABEL
Tabel 1: List Topik/Produk PRN 2020-2024 ........................................................................ 15
Tabel 2: Indikator Kinerja Utama Matching Fund ............................................................... 45
Tabel 3: Fokus Bidang Kesehatan dan Farmasi .................................................................... 56
Tabel 4: Fokus Bidang Rekayasa........................................................................................... 57
Tabel 5: Fokus Bidang Energi ............................................................................................... 57
Tabel 6: Fokus Bidang Transportasi ...................................................................................... 58
Tabel 7: Standar Biaya Keluaran Riset Terapan (SBK Riset Terapan) ............................... 60
Tabel 8: Biaya Luaran Tambahan ......................................................................................... 61
Tabel 9: Jadwal Pelaksanaan P5 ........................................................................................... 62
DAFTAR BAGAN
Bagan 1: Tahapan Seleksi Program Pendanaan Eksternal ...................................................... 8
Bagan 2: Alur Pendanaan Internal dan Eksternal ................................................................... 9
Bagan 3: Alur Pengusulan Proposasl Matching Fund .......................................................... 49
Bagan 4: Seleksi dan Pelaksanaan Kegiatan P4 ................................................................... 74
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1: Format Penulisan Proposal Riset dan Inovasi Penanganan COVID-19
(Konsorsium Covid-19) ........................................................................................................... 75
Lampiran 2: Format Penulisan Proposal Prioritas Riset Nasional...............................................81
Lampiran 3: Format Penulisan Proposal Pusat Kolaborasi Riset ................................................86
Lampiran 4: Format Penulisan Proposal Hari Layar .....................................................................90
Lampiran 5: Format Penulisan Proposal Pendanaan Ekspedisi dan Eksplorasi ......................106
Lampiran 6: Format Penulisan Proposal Pengujian Produk Inovasi Kesehatan ......................109
Lampiran 7: Format Penulisan Proposal RISPRO LPDP ...........................................................111
Lampiran 8: Format Penulisan Proposal Matching Fund ..........................................................131
Lampiran 9: Format Penulisan Proposal P5 .................................................................................134
Lampiran 10: Format Penulisan Proposal P4 ...............................................................................143
Page | 4
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Revolusi industri 4.0, modernisasi serta adanya persaingan global merupakan salah satu
tantangan besar bagi pembangunan di Indonesia. Indonesia bukan hanya dituntut untuk
memenuhi kebutuhan dalam negeri, namun juga dituntut untuk dapat melakukan
transformasi dalam rangka memenuhi kompetisi persaingan global. Oleh karena itu,
Kementerian, Universitas, Lembaga serta Industri bersama-sama melakukan berbagai
upaya untuk mendukung terciptanya riset dan Inovasi berkelanjutan.
Pada tahun 2020, Indonesia menempati peringkat ke-85 dalam indeks Inovasi Global
(GII) dari negara di dunia. Peringkat tersebut tidak berubah dibandingkan dengan tahun
2019 dan 2018. Padahal perkembangan riset dan Inovasi di Indonesia menjadi hal
penting, sebab Riset dan Inovasi menjadi salah satu pendongkrak pertumbuhan
ekonomi.
Perguruan Tinggi memiliki kekuatan untuk menjadi penggerak pertumbuhan riset dan
inovasi melalui ilmu pengetahuan dan Teknologi yang dimiliki dengan mensinergikan
Sumber Daya Manusia yang handal. Melalui Rencana Strategis UI Tahun 2020-2024,
Universitas Indonesia mengambil peran sebagai leading University untuk menjawab
berbagai tantangan global dan mengambil peran dalam penyelesaian permasalahan
bangsa.
Universitas Indonesia melalui Direktorat Inovasi dan Science Techno Park telah
melakukan berbagai upaya strategis untuk mendorong terciptanya Invensi yang dapat
berkontribusi positif bagi masyarakat Indonesia. Program-program unggulan untuk
menciptakan purwarupa dalam skema Program pendanaan, Perancangan dan
Pengembangan Purwarupa (P5) memberikan kesempatan kepada para dosen maupun
inventor untuk dapat meningkatkan Technology Readiness Level sampai dengan TRL 7
atau siap untuk dilakukan hilirisasi melalui lisensi maupun Perusahaan Rintisan.
Selain itu, DISTP juga memiliki Program Penugasan Pengembangan Produk (P4)
dengan konsep demand pull yang memfasilitasi proses ideasi dengan industri serta
Page | 5
mempertemukan kebutuhan industri dengan inventor yang berkompeten di bidangnya
hingga sampai dalam tahap hilirisasi.
Selain Program Internal, DISTP memfasilitasi peneliti untuk mengikuti program-
program pendanaan eksternal dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan
Teknologi (Kemendikbudristek), Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) maupun
Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP). Program-program tersebut dalam satu
skema pendanaan BRIN diantaranya Prioritas Riset Nasional, Konsorsium Riset dan
Inovasi, Pusat Kolaborasi Riset, Hari Layar, Pendanaan Ekspedisi dan Eksplorasi,
Pengujian Produk Inovasi Kesehatan. Pendanaan RISPRO LPDP baik Invitasi,
RISPRO komersial dan Kebijakan. Serta Program Matching Fund dari
Kemendikbudristek.
DISTP memiliki peran untuk dapat menjadi lembaga yang memfasilitasi peneliti dari
hulu ke hilir dengan harapan setiap inovasi yang mendapatkan pendanaan dapat tepat
guna di masyarakat Indonesia. Selain itu, DISTP berperan memberikan pendampingan
baik dari sisi administrasi keuangan maupun substansi proposal melalui pelatihan dan
workshop. Pelatihan tersebut bukan hanya diperuntukkan bagi peneliti yang
mendapatkan pendanaan, namun juga bagi peneliti yang gagal dalam seleksi
penerimaan proposal, sehingga harapannya akan ada output peningkatan kualitas
proposal untuk dapat diikutsertakan pada pendanaan selanjutnya.
Kami berharap dengan adanya panduan ini dosen maupun peneliti dapat memahami
bisnis proses yang terjadi di DISTP dari tahap persiapan, seleksi hingga pelaksanaan
kegiatan baik program-program internal maupun fasilitasi pendanaan eksternal dari
Kementerian atau Lembaga.
B. Maksud dan Tujuan
1. Maksud Kegiatan
Maksud dari rangkuman panduan pelaksanaan Program Pendanaan internal dan
eksternal Universitas Indonesia adalah untuk dijadikan dasar dan acuan bagi
semua pihak dalam persiapan, perencanaan, penyusunan, pelaksanaan dan
pelaporan program pendanaan.
Page | 6
2. Tujuan
Tujuan penyusunan rangkuman panduan ini adalah:
a. Meningkatkan kualitas proposal pengajuan pada setiap program pendanaan;
b. Sebagai acuan dalam pelaksanaan aktivitas kegiatan;
c. Untuk mengetahui pelaksanaan program pendanaan dari tahap persiapan,
pelaksanaan hingga pelaporan;
d. Untuk menghindari kesalahan/keraguan dalam proses pelaksanaan kegiatan.
C. Skema Program
Program-program inovasi tahun 2022 merupakan program penelitian dan
pengembangan yang berfokus pada peningkatan Teknologi Readiness Level (TRL)
yang melibatkan peneliti/dosen multi disiplin serta mitra industri yang diharapkan hadir
dari hulu hingga ke hilir pengembangan produk dengan skema:
1. Program Pendanaan Perancangan dan Pengembangan Purwarupa (P5)
2. Program Penugasan Pengembangan Produk (P4).
3. Program Pendanaan Eksternal (K/L)
D. Jangka Waktu Pendanaan
Jangka waktu pendanaan pada Program internal P5 dan P4 dilaksanakan selama 1 (satu)
tahun anggaran. Program-program eksternal dari Kementerian/Lembaga yang berasal
dari Kemendikbudristek dan dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN)
dilaksanakan selama 1 (satu) tahun anggaran. Sedangkan untuk program-program dari
Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) dilaksanakan selama 12 (dua belas)
bulan multi years.
Page | 7
E. Tahapan Seleksi Program Pendanaan Eksternal
PERSIAPAN ADMINISTRASI PROPOSA
Registrasi Akun Permintaan Admin Lembag
tandatangan Melakukan:
Contoh: pimpinan lembaga
pendanaan- pada dokumen 1. Verifikasi
risnov.brin.go.id proposal usulan Status Pengus
penelitian
risprolpdp.kemenk 2. Pencatatan
eu.go.id Maksimal h-3 Daftar Usulan
sebelum program
ditutup
Peneliti 2 (dua) hari kerja DISTP
DISTP
Tahapan Seleksi
AL SELEKSI OLEH PIHAK EKSTERNAL
ga Seleksi Program Administrasi dan
Daftar ke Online Substansi
Sistem Pendanaan DIKBUD/BRIN
sul Eksternal Lembaga Mengisi Seleksi Program
n Form Penilaian
Institusi Pada Administrasi dan
Peneliti Web E-Rispro Substansi
Program LPDP
Bagan 1
Program Pendanaan Eksternal
Page | 8
F. Alur Pendananaan Internal dan Eksternal
Peneliti Dan
Mitra Industri
TAHAPAN PERSIAPAN PROGRAM
Submit Proposal Seleksi Proposal Pengumuman Penerbitan SK
Usulan Ke Sistem Usulan Penerima penetapan
Pendanaan penerima
Seleksi
Administrasi
Seleksi Substansi
LOLOS
Mengikuti Program
Pendampingan Dan
Konsultasi Ahli DISTP
Tidak Lolos
Program Eksternal
Bagan 2
Alur Pendanaan Internal dan E
PELAKSANAAN PROGRAM
Pengurusan Pencairan Dana Monev Tahap I Monev Akhir
Kontrak Tahap I
Perjanjian
Perjanjian Utama Submit Dokumen Submit Dokumen Submit Dokumen
(UI-Peneliti) 1. Proposal Pencairan Tahap 1. Laporan
2. RAB II ke Sistem.
Pengurusan PKS 3. SPTJM 1. Laporan Akhir
Pengembangan 2. Rekapitulasi
Kemajuan
(UI-Mitra) 2. SPTB Penggunaan
3. Rekapitulasi Dana
Sudah Ada 3. Surat
PKS Penggunaan Pernyataan
Dana Pengembalian
Submit PKS ke Dana
DISTP
Belum Ada Pencairan Dana
PKS Tahap II
Submit Dokumen
Kelengkapan
Pembuatan PKS
Mitra:
1. Legal
Standing
Mitra Industri
2. Ruang
Lingkup
Pekerjaan
Page | 9
Peneliti DISTP, ADPPRI, DKS, BLLH
Eksternal
BAGIAN I : PENDANAAN EKSTERNAL
BAB I
PENDANAAN BADAN RISET DAN INOVASI NASIONAL (BRIN)
1.1. Riset dan Inovasi Penanganan COVID-19 (Konsorsium Covid-19)
A. Definisi Program
Program Pendanaan Riset dan Inovasi untuk Penanganan Corona Virus Disease
2019 (COVID-19) merupakan program pendanaan penelitian kepada berbagai
institusi, lembaga, dan industri yang mempunyai R&D untuk secara kolaboratif
melaksanakan kegiatan riset dalam upaya pencegahan, deteksi, penyebaran,
dan/atau penanggulangan wabah COVID-19 dan sejenisnya di Indonesia. Program
dibuka sepanjang tahun dengan seleksi secara periodik. Informasi lebih lanjut dapat
mengunjungi laman resmi pada: https://pendanaan-risnov.brin.go.id/.
Bidang Prioritas Riset Covid-19:
1. Vaksin
2. Skrining dan Diagnosis
3. Obat dan Terapi
B. Pengusul:
1. Pengusul adalah periset dari Lembaga Riset, PT, Badan Usaha, Organisasi
Masyarakat.
2. Pendidikan ketua tim periset adalah S3.
3. Periset maksimal terlibat dalam 2 usulan proposal. 1 sebagai ketua dan 1
sebagai anggota dalam satu program yang sama.
4. Ketua Tim Periset memiliki rekam jejak yang sesuai dengan kegiatan yang
diusulkan.
C. Substansi:
1. Proposal yang diajukan bersifat original.
2. Usulan proposal riset harus sesuai dengan kompetensi ketua dan tim periset
(rekam jejak periset).
Page | 10
D. Administrasi:
1. Proposal disusun sesuai sistematika proposal yang telah ditentukan.
2. Dokumen pengesahan harus lengkap dan asli.
3. Kekayaan Intelektual hasil dari Konsorsium Covid-19 akan diatur dalam
perjanjian antara BRIN dan Penerima Dana.
4. Proposal yang diusulkan wajib mendapat persetujuan secara legal dari kepala
institusi pengusul yang dibuktikan dengan adanya tandatangan kepala institusi,
cap institusi, atau tandatangan elektronik dalam Lembar Pengesahan.
5. Dalam penyusunan Rencana Anggaran Biaya agar menghitung pajak lembaga
sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. Contoh PPN 10%
dan/atau PPh23 (badan).
E. Sistematika Proposal Riset Konsorsium
1. Judul, sesuai Lampiran dengan target produk bagi tercapainya bidang prioritas
Riset Covid-19.
2. Abstrak, Ringkasan metodologi pencapaian produk pada bidang prioritas yang
diaju, maksimal 1 halaman.
3. Pendahuluan, terdiri dari latar belakang, rumusan masalah dan hipotesis solusi,
state of the arts dan kebaruan (jika ada, dituliskan track record tim periset
dalam pelaksanaan riset yang telah dilakukan sesuai judul), tujuan dan sasaran
riset untuk mendukung prioritas bidang yang ditargetkan.
4. Peta Jalan dan Nilai Strategis, berisi peta jalan keseluruhan dalam jangka
waktu tertentu untuk menghasilkan output besar dalam peta jalan integrasi
terdeskripsi dengan jelas, output setiap tahun dan produk akhir/output besar
tergambar dalam peta jalan. Nilai Strategis dari riset integrasi ini
dideskripsikan dengan singkat, padat dan jelas dalam format infografis, tabel,
dan/atau format peta jalan.
5. Metodologi, metodologi keseluruhan meliputi tahapan Pekerjaan keseluruhan
yang tercakup di dalamnya dalam kerangka untuk mencapai produk
akhir/output besar di akhir peta jalan. Ditambahkan deskripsi secara detail
metodologi tahun pertama.
6. Jangka Waktu Pelaksanaan Riset, jangka waktu pelaksanaan riset dapat
diusulkan sesuai dengan perencanaan program. Maksimal 3 tahun.
Page | 11
7. Luaran, output dapat berupa prototype yang dapat disertai dengan kepemilikan
HKI dan/atau publikasi ilmiah. Perincian output juga dituliskan dengan jelas
jumlah dan mutunya untuk setiap tahun kegiatan. Selain itu ditambahkan
dengan Indikator Kinerja Riset sesuai format.
8. Jadwal Kegiatan, jadwal kegiatan selama satu tahun (tahun berjalan) dituliskan
dengan jelas sesuai pekerjaan di tahun pertama, jadwal kegiatan jelas
kaitannya dengan tahapan pekerjaan di metodologi, jadwal tahun jamak secara
keseluruhan ditambahkan terpisah.
9. Anggaran, Struktur anggaran harus sejalan dengan pekerjaan yang timbul dari
metodologi serta jadwal kegiatan dalam mendukung tercapainya luaran di
tahun pertama. Jika mengajukan tahun jamak, anggarannya ditambahkan
terpisah setelah tabel anggaran tahun pertama untuk tahun selanjutnya.
10. Daftar pustaka, Daftar pustaka yang relevan dan mutakhir, hanya daftar
pustaka yang disitasi dalam proposal yang dicantumkan. Daftar Pustaka
disusun berdasarkan sistematika penulisan American Psychological
Association (APA)
1.2. Prioritas Riset Nasional
A. Definisi Program
Pendanaan Prioritas Riset Nasional (PRN) adalah pendanaan riset yang diberikan
kepada institusi/lembaga tertentu untuk melaksanakan PRN yang merupakan
implementasi dari Rencana Induk Riset Nasional (RIRN).
Pendanaan PRN 2022-2024 meliputi 9 bidang fokus riset yaitu:
1. Pangan
2. Energi
3. Kesehatan
4. Transportasi
5. Rekayasa Keteknikan
6. Pertahanan dan Keamanan
7. Kemaritiman
8. Sosial Humaniora, Pendidikan, Seni, dan Budaya
9. Multidisiplin dan Lintas Sektoral
Page | 12
Untuk detil produk dan target masing-masing bidang fokus riset dapat dilihat pada
lampiran Permenristekdikti No.38 Tahun 2019. Pendanaan PRN dapat diakses oleh
semua periset Warga Negara Indonesia (WNI) yang berasal dari Lembaga Riset,
Perguruan Tinggi (PT), Badan Usaha, dan Organisasi Kemasyarakatan dengan
mekanisme yang telah diatur. Pendanaan dapat digunakan untuk belanja bahan,
perjalanan yang terkait langsung dengan riset dan honor tenaga lapangan. Program
dibuka sepanjang tahun dengan seleksi secara periodik. Informasi lebih lanjut dapat
mengunjungi laman resmi pada: https://pendanaan-risnov.brin.go.id/.
B. Pengusul
1. Pengusul adalah periset dari Lembaga Riset, PT, Badan Usaha, Organisasi
Masyarakat.
2. Pendidikan ketua tim periset adalah S3.
3. Periset maksimal terlibat dalam 2 usulan proposal. 1 sebagai ketua dan 1
sebagai anggota dalam satu program yang sama.
4. Ketua Tim Periset memiliki rekam jejak yang sesuai dengan kegiatan yang
diusulkan.
C. Substansi:
1. Proposal yang diusulkan harus sesuai dengan fokus, tema, topik riset
berdasarkan Permenristekdikti No 38 tahun 2019.
2. Proposal yang diajukan bersifat original.
3. Usulan proposal riset harus sesuai dengan kompetensi ketua dan tim periset
(rekam jejak periset).
D. Administrasi:
1. Proposal disusun sesuai sistematika proposal yang telah ditentukan.
2. Dokumen pengesahan harus lengkap dan asli.
3. Kekayaan Intelektual hasil dari Program Flagship PRN akan diatur dalam
perjanjian antara BRIN dan Penerima Dana.
4. Proposal yang diusulkan wajib mendapat persetujuan secara legal dari kepala
institusi pengusul yang dibuktikan dengan adanya tandatangan kepala
institusi, cap institusi, atau tandatangan elektronik dalam Lembar
Pengesahan.
Page | 13
5. Melampirkan Daftar Riwayat Hidup peneliti, perekayasa, atau dosen dalam
konsorsium yang sesuai dengan topik yang diusulkan.
6. Dalam penyusunan Rencana Anggaran Biaya agar menghitung pajak
lembaga sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. Contoh PPN
10% dan/atau PPh23 (badan).
E. Sistematika Proposal Riset PRN
1. Judul, judul PRN sesuai Lampiran B dengan target produk bagi tercapainya
produk PRN yang ditarget, baik produk riset dan inovasi PRN.
2. Abstrak, Ringkasan metodologi pencapaian produk target PRN yang diaju,
maksimal 1 halaman.
3. Pendahuluan, terdiri dari latar belakang, rumusan masalah dan hipotesis
solusi, state of the arts dan kebaruan (jika ada, dituliskan track record tim
periset dalam pelaksanaan PRN yang telah dilakukan sesuai judul), tujuan
dan sasaran riset untuk mendukung produk PRN yang ditargetkan.
4. Peta Jalan dan Nilai Strategis, berisi peta jalan keseluruhan dalam jangka
waktu tertentu untuk menghasilkan output besar dalam peta jalan integrasi
terdeskripsi dengan jelas, output setiap tahun dan produk akhir/output besar
tergambar dalam peta jalan. Nilai Strategis dari riset integrasi ini
dideskripsikan dengan singkat, padat dan jelas dalam format infografis, tabel,
dan/atau format peta jalan.
5. Metodologi, metodologi keseluruhan meliputi semua WBS dan WP (jika
ada), tahapan Pekerjaan keseluruhan yang tercakup di dalamnya dalam
kerangka untuk mencapai produk akhir/output besar di akhir peta jalan.
Ditambahkan deskripsi secara detail metodologi tahun pertama.
6. Jangka Waktu Pelaksanaan Riset, jangka waktu pelaksanaan riset dapat
diusulkan sesuai dengan perencanaan program. Maksimal 3 tahun.
7. Luaran, output dapat berupa produk/prototype/model yang dapat disertai
dengan kepemilikan HKI dan/atau publikasi ilmiah. Perincian output juga
dituliskan dengan jelas jumlah dan mutunya untuk setiap tahun kegiatan.
Selain itu ditambahkan dengan Indikator Kinerja Riset sesuai format.
8. Jadwal Kegiatan, jadwal kegiatan selama satu tahun (tahun berjalan)
dituliskan dengan jelas sesuai pekerjaan di tahun pertama, jadwal kegiatan
Page | 14
jelas kaitannya dengan tahapan pekerjaan di metodologi, jadwal tahun jamak
secara keseluruhan ditambahkan terpisah.
9. Anggaran, Struktur anggaran harus sejalan dengan pekerjaan yang timbul
dari metodologi serta jadwal kegiatan dalam mendukung tercapainya luaran
di tahun pertama. Jika mengajukan tahun jamak, anggarannya ditambahkan
terpisah setelah tabel anggaran tahun pertama untuk tahun selanjutnya.
10. Daftar pustaka, Daftar pustaka yang relevan dan mutakhir, hanya daftar
pustaka yang disitasi dalam proposal yang dicantumkan. Daftar Pustaka
disusun berdasarkan sistematika penulisan American Psychological
Association (APA)
F. List Topik/Produk PRN 2020-2024
Tabel 1. List Topik/Produk PRN 2020-2024
BIDANG FOKUS TOPIK SESUAI KELOMPOK MAKRO RISET
Pangan 1. Bioteknologi Modern dan Teknologi Pendukung Varietas
Energi Unggul Baru Padi Produktivitas Tinggi (RM-SDA)
2. Bioteknologi Modern dan Teknologi Pendukung Varietas
Unggul Baru Jagung Potensi Hasil Tinggi (RM-SDA)
3. Bioteknologi Modern dan Teknologi Pendukung Varietas
Unggul Baru Kedelai Potensi Hasil Tinggi (> 3,5 ton/ha) (RM-
SDA)
4. Perbenihan Modern Kelapa Sawit Mendukung Peremajaan dan
Peningkatan Nilai Tambah Sawit Rakyat (RM-SDA)
5. Pemuliaan dan Produksi Benih Bawang Merah dan Bawang
Putih Berproduktivitas Tinggi (RM-SDA)
6. Pemuliaan dan Produksi Benih Cabai Berproduktivitas Tinggi
(RM-SDA)
7. Bioteknologi Modern dan Teknologi Pendukung Produksi
Benih/Bibit Sapi Potong Unggul (RM- SDA)
8. Bioteknologi Modern untuk Pembentukan Galur Ayam Lokal
Unggul dan Teknologi Pendukung Produktivitas Tinggi serta
Tahan Penyakit (RM-SDA)
I.Teknologi Produksi Bahan Bakar Bioenergi (Biodiesel,
Bioetanol, Bioavtur, Biohidrogen, Biometan) dan Kilang Hayati
(RM-SDA)
II.Teknologi Produksi Bahan Bakar Bioenergi (Biodiesel,
Page | 15
Kesehatan Bioetanol, Bioavtur, Biohidrogen, Biometan) dan Kilang Hayati
(RM-SDA)
Transportasi III.Teknologi Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Skala Komersial
Rekayasa Keteknikan (RTT)
IV.Teknologi Pembangkit Listrik Panas Bumi (RMM)
Pertahanan Dan Keamanan V.Teknologi dan Manajemen Penyimpanan Energi (Baterai
Lithium, Baterai Nikel, Sistem Pengisian Daya, Penyimpanan
Daya Kepadatan Tinggi, Pengisian Daya Secara Cepat untuk
Kendaraan Listrik) (RTT)
1. Produksi Bahan Baku Obat Amoksisilin (RM- SDA)
2. Produksi Bahan Baku Obat Parasetamol (RM- SDA)
3. Pengembangan Insulin (RM-SDA)
4. Produksi Bahan Baku Obat Herbal Terstandar & Fitofarmaka
(RM- SDA)
5. Pengembangan Vaksin Rekombinaan HPV (Virus Papiloma
Manusia) (RM-SDA)
6. Produksi Bahan Baku Obat Radioisotop dan Radiofarmaka
(RTM)
7. Pengembangan Implan Tulang (RTM)
8. Pengembangan Implan Gigi (RTM)
9. Pengembangan Bahan Baku Biologi Berbasis Sumber Daya
Alam dan Sel Punca (RTT)
1. Teknologi Perkeretaapian (RMM)
2. Teknologi Pesawat N- 219 Amfibi (RMM)
3. Teknologi Kendaraan Listrik (RMM)
1. Teknologi Pengemasan Makanan Olahan (RTM)
2. Teknologi Bangunan Tahan Gempa, Tahan Api, Cepat Bangun,
dan Murah (RTM)
3. Big Data dan Komputasi Awan, Internet untuk Segala,
Kecerdasan Buatan (RTT)
4. Bahan Baku dan Material untuk Kosmetik dan Kesehatan (RM-
SDA)
5. Material Serat, Tekstil dengan Fungsi Khusus dan Tekstil Hijau
(RM- SDA)
6. Teknologi Mesin Produksi Tekstil, Makanan dan Minuman,
Farmasi dan Kesehatan, serta Komunikasi (RTM)
1. Teknologi Pesawat Udara Tanpa Awak (RMM)
2. Teknologi Roket (RTT)
3. Teknologi Radar Pertahanan (RTT)
4. Teknologi Sistem Pemantauan Radiasi untuk Keselamatan dan
Page | 16
Kemaritiman Keamanan (RTM)
Sosial Humaniora 1. Teknologi Kapal Laut (RMM)
2. Pemanfaatan sumber daya laut untuk ketahanan pangan (RM-
Multidisiplin
SDA)
1. Pengukuran, Pemetaan Perubahan Struktur Sosial, Penyiapan
Sumber Daya Manusia Sesuai Kebutuhan, dan Transformasi
Proses Bisnis Pada Era Industri 4.0. (RT-SDA)\
2. Riset Kebijakan Sistem Politik, Demokrasi Serta Otonomi
Daerah Dan Desa (RT-SDA)
3. Studi Kebijakan Pembangunan Sosial Ekonomi Inklusif dan
Pembangunan Maritim (RT-SDA)
4. Kajian Inovasi dan Pengkayaan Seni serta Industri Kreatif,
Pelestarian dan Perlindungan Nilai-Nilai Budaya, Kearifan
Lokal, Bahasa, dan Pemenuhan Hak Asasi Manusia dan
Penguatan Masyarakat Sipil (RT-SDA)
5. Kajian Penguatan Peran Indonesia di Tingkat Regional dan
Global (RT-SDA)
1. Teknologi Satelit Konstelasi Komunikasi Orbit Rendah (RRT)
2. Penginderaan Jauh untuk Kawasan Konservasi, Pencegahan
Pencemaran, Kebencanaan dan Pemanfaatan Sumber Daya
Alam (RTM)
3. Penginderaan Jauh untuk Kawasan Konservasi, Pencegahan
Pencemaran, Kebencanaan dan Pemanfaatan Sumber Daya
Alam (RTM)
4. Revitalisasi Ketahanan Pangan dan Gizi (Stunting) (RT- SDA)
5. Eksplorasi, Konservasi, Valuasi, Pemetaan, Perlindungan,
Preservasi, dan Pemanfaatan Sumberdaya Hayati berkelanjutan
Termasuk Hilangnya Biodiversitas, Identifikasi (Konvensional
dan Molekuler) dan Taksonomi Sumber Daya Hayati Daratan
dan Kelautan (RM-SDA)
Page | 17
1.3. Pusat Kolaborasi Riset
A. Definisi Program
Fasilitasi Pembentukan Pusat Kolaborasi Riset merupakan skema pendanaan untuk
membentuk dan mengembangkan kolaborasi riset pada topik spesifik, seperti Pusat
Kolaborasi Riset Stem Cell, Pusat Kolaborasi Riset Herbal Berbahan Baku Biota Laut,
dan lain sebagainya.
Pusat kolaborasi riset dapat didirikan di Perguruan Tinggi dan rumah sakit yang bekerja
sama dengan pusat riset BRIN dalam bidang yang relevan. Pendanaan dapat diberikan
selama 3-7 tahun dan dapat diperpanjang berbasis evaluasi tahunan dan pada akhir
periode.
Ada 2 jenis Pusat Kolaborasi Riset, yaitu pusat kolaborasi riset science, dan pusat
kolaborasi riset industri. Pusat kolaborasi riset industri harus melibatkan industri di dalam
kolaborasi tersebut. Mitra Perguruan Tinggi/ rumah sakit mitra wajib berkontribusi
minimal 5 orang periset S3, 5 orang mahasiswa S2 dan S3, dan fasilitas sekretariat.
Target luaran tahunan adalah Kekayaan intelektual (KTI bereputasi global, paten,
PVT,...), mahasiswa selesai S3, dan teknologi kunci/ produk di akhir kontrak.
Penerimaan proposal dibuka sepanjang tahun dengan seleksi dilakukan secara periodik.
Informasi lebih lanjut dapat mengunjungi laman resmi pada: https://pendanaan-
risnov.brin.go.id/.
Dana dapat digunakan untuk:
1. Honorarium untuk periset dari non BRIN
2. Bahan untuk Penelitian
3. Perjalanan terkait riset langsung
Dana tidak dapat digunakan untuk:
1. Pembelian Mesin dan Peralatan
2. Pembelian Lahan
3. Pembuatan atau Sewa bangunan
4. Pekerjaan sipil
5. Perjalanan tidak terkait riset
6. Biaya Publikasi
7. Biaya Seminar
Page | 18
Catatan: Sarana prasarana riset dapat menggunakan milik BRIN atau menginformasikan
kepada BRIN agar dapat dipertimbangkan pengadaannya.
B. Pengusul
1. Pusat Riset berada pada Perguruan Tinggi atau rumah sakit
2. Memiliki sumberdaya manusia dengan kompetensi riset pada bidang yang spesifik
C. Substansi
1. Pusat kolaborasi Riset yang dikembangkan harus bekerja sama dengan pusat riset
di BRIN pada bidang yang relevan
2. Program dan kegiatan yang disusun harus sesuai potensi yang dimiliki oleh Pusat
kolaborasi Riset dan permasalahan nasional yang dihadapi saat ini
3. Periode kontrak minimal 3 tahun dan dapat diperpanjang berbasis evaluasi tahunan
dan akhir periode
4. Indikator evaluasi berbasis luaran kekayaan intelektual, KTI di jurnal bereputasi,
dan mahasiswa S3 yang dihasilkan
5. Program dan kegiatan yang direncanakan atau akan dilakukan harus berorientasi
pada peningkatan penguasaan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta
peningkatan pertumbuhan ekonomi;
6. Surat dukungan pendirian Pusat Kolaborasi Riset dari pimpinan tertinggi perguruan
tinggi
7. Surat dukungan dari Pusat Riset BRIN yang akan bekerjasama
8. Penilaian: Rekam jejak dari SDM S3 yang akan terlibat pada topic spesifik minimal
5 orang dari Perguruan tinggi/ Industri, dan SDM BRIN S3 minimal 5 orang yang
terlibat
D. Administrasi
1. Proposal disusun sesuai sistematika proposal yang telah ditentukan;
2. Dokumen pengesahan harus lengkap dan asli;
3. Proposal yang diusulkan wajib mendapat persetujuan secara legal dari kepala
institusi pengusul yang dibuktikan dengan adanya tandatangan kepala institusi, cap
institusi, atau tandatangan elektronik dalam Lembar Pengesahan;
4. Melampirkan Daftar Riwayat Hidup peneliti, perekayasa, atau dosen sesuai dengan
usulan;
Page | 19
5. Proposal dilengkapi dengan borang dan data pendukung isian borang yang telah
diisi lengkap;
6. Dalam penyusunan Rencana Anggaran Biaya agar menghitung pajak lembaga
sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. Contoh PPN 10% dan/atau
PPh23 (badan).
E. Sistematika Penyusunan Proposal Fasilitasi Pembentukan Pusat Kolaborasi Riset
1. Judul, berbasis pada output akhir yang akan dikeluarkan dan sesuai tema dan
spesialiasi dari Pusat Riset, terdapat pada halaman sampul dan lembar pengesahan,
serta sesuai dengan lampiran II dan III;
2. Abstrak, merupakan ringkasan program dan kegiatan yang diusulkan, maksimal 1
halaman;
3. Pendahuluan, terdiri dari latar belakang, rumusan masalah dan hipotesis solusi,
state of the arts dan keunggulan, serta tujuan keseluruhan dari proposal tersebut;
4. Peta Jalan dan Nilai Strategis, berisi peta jalan keseluruhan dalam jangka waktu
tertentu untuk menghasilkan output yang terdeskripsi dengan jelas; output setiap
tahun dan produk akhir/output besar tergambar dalam peta jalan. Nilai Strategis
dari keunggulan riset dideskripsikan dengan singkat, padat dan jelas dalam format
infografis, tabel, dan/atau format peta jalan;
5. Metodologi, meliputi semua tahapan pekerjaan yang akan dilakukan dalam rangka
menjalin Kerjasama untuk menjadikan Pusat Kolaborasi Riset yang unggul dan
produktif dalam kerangka untuk mencapai hasil akhir/output di akhir peta jalan.
Ditambahkan deskripsi secara detil metodologi tahun pertama;
6. Jangka Waktu Pelaksanaan, dapat diusulkan sesuai dengan perencanaan program
dan kegiatan dari masing-masing Pusat Riset;
7. Luaran, merupakan output yang didefinisikan dengan jelas, dapat berupa produk/
HKI/ prototipe/ model, yang dapat disertai jumlah dan mutunya untuk setiap tahun
kegiatan;
8. Jadwal Kegiatan, selama satu tahun (12 bulan) dituliskan dengan jelas sesuai
pekerjaan di tahun pertama, jelas kaitannya dengan tahapan pekerjaan di
metodologi, dan untuk jadwal tahun jamak secara keseluruhan;
9. Anggaran, dengan format struktur anggaran harus sejalan dengan pekerjaan yang
timbul dari metodologi serta jadwal kegiatan dalam mendukung tercapainya luaran
di tahun pertama. Jika mengajukan tahun jamak, anggarannya ditambahkan terpisah
Page | 20
setelah tabel anggaran tahun pertama untuk tahun selanjutnya. Pendanaan bebas
digunakan untuk pembiayaan apa saja dalam rangka menjalin Kerjasama dan
peningkatan kapasitas Pusat Kolaborasi Riset, kecuali untuk pengadaan sarana
prasarana/alat ataupun belanja modal dan honorarium.
1.4. Hari Layar
A. Definisi Program
Fasilitasi Pendukung Hari Layar dimaksudkan untuk memberikan akses yang terbuka dan
inklusif bagi para periset, dosen dan mahasiswa untuk memanfaatkan fasilitas kapal riset
BRIN guna melakukan akuisisi data dan/atau koleksi spesimen yang memerlukan kapal
riset BRIN.
Tujuan dari kegiatan Fasilitasi Pendukung Hari Layar adalah terlaksananya riset
multidisiplin dalam menghasilkan temuan ilmiah yang signifikan dalam mengungkap
keanekaragaman hayati dan non-hayati dalam skala makro, mikro dan molekuler dan
pemanfaatannya secara berkelanjutan, seperti untuk melakukan riset pesisir, lautan dan
samudera oleh para periset dan mitranya dalam bidang pemetaan dan geosains kelautan,
oseanografi dan sains atmosfer, biologi laut dan perikanan. Informasi lebih lanjut dapat
mengunjungi laman resmi pada: https://pendanaan-risnov.brin.go.id/.
Fasilitasi Pendukung Riset Hari Layar ini meliputi:
1. Biaya pelayaran
2. Biaya akomodasi dan makan periset di dalam kapal
3. Biaya penggunaan dan layanan teknisi/operator peralatan riset yang terpasang dan
merupakanbagian integral dari Kapal Riset
4. Biaya situasi darurat terkait pandemi COVID-19 sesuai dengan ketentuan
Fasilitasi Hari Layar ini tidak termasuk:
1. Biaya transportasi dan perjalanan dinas dari tempat asal ke pelabuhan dan
sebaliknya
2. Uang harian perjalanan periset selama berlayar
3. Biaya pemrosesan data dan/atau koleksi spesimen
4. Biaya pengiriman data dan/atau koleksi spesimen dari pelabuhan ke laboratorium di
luar fasilitas BRIN.
Page | 21
B. Pengusul
1. Periset dapat mengusulkan proposal Fasilitasi Hari Layar secara individu maupun
sebagai tim riset, untuk mengikuti satu atau beberapa leg dengan justifikasi ilmiah.
2. Ketua tim riset (principal investigator) adalah periset dengan afiliasi institusi
riset/perguruan tinggi Indonesia dan berkewarganegaraan Indonesia (WNI) serta
memiliki kualifikasi pendidikan minimal S3.
3. Jumlah anggota tim riset sesuai dengan kebutuhan dan peran yang jelas. Tim riset
dapat melibatkan kolaborasi lintas institusi riset dan perguruan tinggi dalam dan
luar negeri, serta mitra masyarakat yang relevan.
4. Seorang periset maksimal terlibat dalam 2 (dua) ajuan proposal Fasilitasi Hari
Layar per tahun (1 posisi sebagai ketua dan 1 posisi sebagai anggota, atau sebagai
anggota di 2 proposal).
5. Pegawai yang berstatus sebagai pegawai tugas belajar, postdoctoral fellow di
luar/dalam negeri dan/atau dalam masa cuti di luar tanggungan negara tidak dapat
mengusulkan proposal.
C. Substansi
1. Kegiatan Hari Layar yang diusulkan dalam proposal dilakukan untuk memperoleh
data, sampel dan/atau spesimen dalam rangka pengungkapan dan riset ilmiah.
2. Kegiatan Hari Layar yang diusulkan dalam proposal berhubungan dengan kegiatan
riset dan inovasi yang sedang dijalankan baik bersumber dari pendanaan BRIN
ataupun lainnya.
3. Target pemanfaatan spesimen/ paket data hasil hari layar jelas dinyatakan dengan
jelas, terukur dan sesuai dengan tujuan penelitian.
4. Ketua dan tim penelitian memiliki peran, kesesuaikan kepakaran/keahlian dan
rekam jejak yang relevan yang tergambar dengan jelas dalam CV dan susunan
organisasi pelaksana penelitian.
5. Kesesuaian proposal yang diajukan dengan rekam jejak penelitian sebelumnya.
D. Administrasi
1. Proposal disusun sesuai sistematika proposal yang telah ditentukan
2. Dokumen pengesahan harus lengkap dan asli
3. Proposal yang diusulkan wajib mendapat persetujuan secara legal dari kepala
institusi pengusul yang dibuktikan dengan adanya tandatangan kepala institusi, cap
institusi, atau tandatangan elektronik dalam Lembar Pengesahan.
Page | 22
E. Sistematika Penyusunan Proposal Fasilitasi Pendukung Hari Layar
1. Abstrak
Uraian singkat dan komprehensif tentang latar belakang permasalahan, motivasi dan
metode riset, serta hipotesis riset akan dilakukan (maksimal ½ halaman).
2. Latar Belakang
Memberikan informasi terkait pentingnya atau urgensi dari kegiatan Hari Layar
Armada Kapal Riset yang diusulkan, relevansi dengan roadmap penelitian yang
sedang dilakukan, dan manfaat dari hasil kegiatan Hari Layar Armada Kapal Riset
(maksimal 1 halaman). Jelaskan kaitan pentingnya antara pengambilan sampel
dengan kegiatan penelitian yang sedang dilakukan.
3. Metodologi
Memberikan informasi terkait metode pengambilan data dan/atau spesimen
(termasuk cara membawa dan memanfaatkan data dan/atau koleksi spesimen yang
didapat, sarana prasarana yang diperlukan). Kompetensi atau keahlian SDM yang
diperlukan untuk kegiatan pengambilan data dan/atau koleksi spesimen. Aspek
legalitas dan perizinan, termasuk entitas yang memberikan izin.
4. Hasil Yang Diharapkan
Hasil yang diharapkan dari kegiatan Hari Layar Armada Kapal Riset
5. Jadwal Kegiatan
Jadwal kegiatan esensial penelitian meliputi kegiatan pengambilan data dan/atau
koleksi spesimen, analisis dan penulisan publikasi internasional (maksimal ½
halaman).
No. Kegiatan Bulan ke-
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1
2
Page | 23
6. Analisis Risiko Kegiatan Lapangan
Berisi rencana kerja, identifikasi dan pengendalian risiko, fasilitas rumah
sakit/pertolongan terdekat, dan kontak darurat setiap personil.
7. Tim Peneliti
Nama Pendidikan Kepakaran Peran dalam SCOPUS Profile
Kegiatan Riset (url)
8. Referensi
Yang relevan dan mutakhir, hanya daftar pustaka yang disitasi dalam proposal yang
dicantumkan. Referensi disusun berdasarka sistematika American Pyscological
Association (APA)
1.5. Pendanaan Ekspedisi dan Eksplorasi
A. Definisi Program
Pendanaan Ekspedisi dan Eksplorasi merupakan pendanaan yang dapat diakses oleh
semua periset dari Lembaga Riset, Perguruan Tinggi (PT), Badan Usaha, dan Organisasi
Kemasyarakatan, baik dari negara Indonesia maupun negara asing yang bekerja sama
dengan lembaga riset di Indonesia dalam rangkaian pelaksanaan riset melalui
pengambilan data dan/atau koleksi spesimen di lapangan. Penerima manfaat diberlakukan
wajib serah dan wajib simpan sesuai dengan peraturan yang berlaku. Penerimaan
proposal dilakukan sepanjang tahun. Seleksi dilakukan secara periodik. Informasi lebih
lanjut dapat mengunjungi laman resmi pada: https://pendanaan-risnov.brin.go.id/.
B. Lingkup pendanaan
Dana dapat digunakan untuk:
1. Perjalanan Dinas Biasa ke lokasi Ekspedisi/ Eksplorasi
2. Tenaga Lapangan (kuli panggul dan sejenisnya)
Page | 24
3. Jasa Pengiriman sampel/ spesimen ke Kampus BRIN Cibinong atau Kampus BRIN
Karangsambung – Kebumen Jateng
Dana tidak dapat digunakan untuk:
1. Honor Periset
2. Pembelian Mesin dan Peralatan
3. Biaya Publikasi
4. Biaya Seminar
5. Pembelian Lahan
6. Pembuatan atau Sewa bangunan
7. Pekerjaan sipil
8. Perjalanan tidak terkait riset
C. Pengusul
1. Ketua Periset (principal investigator) diprioritaskan warga negara Indonesia yang
memiliki kualifikasi pendidikan S3.
2. Ketua Periset dapat berasal dari BRIN, Perguruan tinggi, atau lembaga Penelitian
lainnya di Indonesia.
3. Keanggotaan tim riset dapat merupakan kolaborasi lintas institusi, perguruan tinggi,
mitra masyarakat yang relevan termasuk periset asing.
4. Jumlah anggota tim riset sesuai dengan kebutuhan dan peran yang jelas. Seorang
periset maksimal terlibat dalam 2 (dua) ajuan proposal Pendanaan Ekspedisi dan
Eksplorasi per tahun (1 posisi sebagai ketua dan 1 posisi sebagai anggota, atau
sebagai anggota di 2 proposal).
5. Pengusul sudah memiliki pendanaan untuk melakukan riset di laboratorium
masing-masing terkait dengan kegiatan diusulkan. Bagi pengusul yang belum
memiliki pendanaan untuk melakukan riset di laboratorium terkait dengan kegiatan
yang diusulkan akan menjadi waiting list.
6. Pegawai yang berstatus sebagai pegawai tugas belajar, post-doctoral fellow di
luar/dalam negeri dan/atau dalam masa cuti di luar tanggungan negara tidak dapat
mengusulkan proposal.
Page | 25
D. Substansi
1. Kegiatan Ekspedisi dan atau Eksplorasi yang diusulkan dalam proposal dilakukan
untuk memperoleh data, sampel dan/atau spesimen dalam rangka pengungkapan
dan riset ilmiah.
2. Kegiatan Ekspedisi dan atau Eksplorasi yang diusulkan dalam proposal
berhubungan dengan kegiatan riset dan inovasi yang sedang dijalankan baik
bersumber dari pendanaan BRIN ataupun lainnya.
3. Target pemanfaatan spesimen/ paket data hasil ekspedisi dan atau eksplorasi jelas
dinyatakan dengan jelas dan dapat terukur, dan sesuai dengan tujuan penelitian.
4. Ketua dan tim riset memiliki peran, kesesuaikan kepakaran/keahlian dan rekam
jejak yang relevan dan tergambar dengan jelas dalam CV dan susunan organisasi
pelaksana penelitian.
E. Administrasi
1. Proposal disusun sesuai sistematika proposal yang telah ditentukan
2. Dokumen pengesahan harus lengkap dan asli
3. Proposal yang diusulkan wajib mendapat persetujuan secara legal dari kepala
institusi pengusul yang dibuktikan dengan adanya tandatangan kepala institusi, cap
institusi, atau tandatangan elektronik dalam Lembar Pengesahan.
4. Dalam penyusunan Rencana Anggaran Biaya agar menghitung pajak lembaga
sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.
F. Sistematika Penyusunan Proposal Pendanaan Ekspedisi dan Eksplorasi
1. Abstrak
Uraian singkat dan komprehensif tentang latar belakang permasalahan, motivasi
dan metode riset, serta hipotesis riset akan dilakukan (maksimal ½ halaman).
2. Latar Belakang
Memberikan informasi terkait pentingnya atau urgensi dari kegiatan Pendanaan
Ekspedisi dan Eksplorasi yang diusulkan, relevansi dengan roadmap riset yang
sedang dilakukan, dan manfaat dari hasil kegiatan Pendanaan Ekspedisi dan
Eksplorasi (maksimal 1 halaman).
3. Metodologi
Memberikan informasi terkait metode pengambilan data dan/atau spesimen
(termasuk cara membawa dan memanfaatkan data dan/atau koleksi spesimen yang
Page | 26
didapat, sarana prasarana yang diperlukan). Kompetensi atau keahlian SDM yang
diperlukan untuk kegiatan pengambilan data dan/atau koleksi spesimen. Aspek
legalitas dan perizinan, termasuk entitas yang memberikan izin.
4. Hasil Yang Diharapkan
Hasil yang diharapkan dari kegiatan Pendanaan Ekspedisi dan Eksplorasi
5. Jadwal Kegiatan
Jadwal kegiatan esensial riset meliputi kegiatan pengambilan data dan/atau
koleksi spesimen, analisis dan penulisan publikasi internasional (maksimal ½
halaman).
Bulan ke-
No. Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1
2
6. Analisis Risiko Kegiatan Lapangan
Berisi rencana kerja, identifikasi dan pengendalian risiko, fasilitas rumah
sakit/pertolongan terdekat, dan kontak darurat setiap personil.
7. Tim Peneliti Kepakaran Peran dalam SCOPUS
Nama Pendidikan Kegiatan Riset Profile (url)
8. Rincian Anggaran Biaya
Page | 27
Anggaran yang dibutuhkan untuk menjalankan kegiatan Pendanaan Ekspedisi dan
Eksplorasi.
9. Referensi
Yang relevan dan mutakhir, hanya daftar pustaka yang disitasi dalam proposal
yang dicantumkan. Referensi disusun berdasarka sistematika American
Pyscological Association (APA)
1.6. Pengujian Produk Inovasi Kesehatan
A. Definisi Program
Skema Program Fasilitasi Pengujian Produk Inovasi Kesehatan merupakan program
Fasilitasi dari BRIN untuk pengujian kandidat produk inovasi kesehatan yang terbuka
bagi periset BRIN dan instansi eksternal baik yang berasal dari Lembaga Riset,
perguruan tinggi maupun industri yang mempunyai R&D. Objek yang dapat difasilitasi
dalam Program Fasilitasi Pengujian Produk Inovasi Kesehatan merupakan kandidat-
kandidat yang telah terbukti secara ilmiah dari:
1. Obat;
2. Fitofarmaka;
3. Vaksin;
4. Alat kesehatan.
Penerimaan Proposal dibuka sepanjang tahun dengan seleksi dilakukan secara periodik.
Informasi lebih lanjut dapat mengunjungi laman resmi pada: https://pendanaan-
risnov.brin.go.id/.
B. Pengusul
1. Periset BRIN,
2. Lembaga Riset,
3. Perguruan tinggi,
4. Industri yang mempunyai R&D.
C. Persyaratan
Pengajuan Proposal disertai:
1. Dokumen Publikasi yg mendukung kandidat
2. Hak Kekayaan Intelektual
Page | 28
D. Persyaratan Administrasi:
1. Proposal yang diusulkan wajib mendapat persetujuan tertulis dari kepala institusi
pengusul yang dibuktikan dengan adanya pengesahan tanda tangan kepala institusi
dan cap lembaga dalam lembar pengesahan lengkap dan asli.
2. Penulisan proposal mengikuti sistematika atau format yang sudah ditetapkan.
3. Ketua tim pengusul berasal dari lembaga pengusul.
E. Sistematika Penyusunan Proposal
Proposal ditulis pada kertas A4 dengan huruf Times New Roman ukuran font 12 dan
jarak baris 1,5 spasi. Format yang disajikan dalam proposal adalah sebagai berikut:
1. HALAMAN SAMPUL/COVER (lihat Lampiran 2)
Judul harus berisi Jenis Kandidat apa yang akan difasilitasi dalam pengujian produk
inovasi kesehatan (jelas dan spesifik).
2. HALAMAN PENGESAHAN (lihat Lampiran 3)
3. DAFTAR ISI
4. RINGKASAN/ABSTRAK (maksimum satu halaman)
Tuliskan secara ringkas kegiatan yang akan dilaksanakan dengan menjelaskan hal-
hal yang akan dilakukan/dikembangkan dan latar belakangnya dan tujuan, termasuk
dijelaskan letak strategisnya kegiatan yang diusulkan guna mengatasi permasalahan
yang dihadapi. Juga harus dijelaskan tahap-tahap pengembangan teknologi dan/atau
kegiatan yang akan dilakukan, luaran, kegunaan hasil, dan metodologi yang
digunakan.
5. BAB 1. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Latar belakang memuat informasi dasar perlunya dilaksanakan kegiatan yang
diusulkan, masalah yang dihadapi pada saat ini dan relevansinya dengan
kebutuhan masyarakat pengguna/ industri, serta menjelaskan bagaimana
kegiatan yang diusulkan dapat membantu penanggulan masalah kesehatan di
Indonesia. Jelaskan urgensi dilakukannya kegiatan riset dan inovasi yang
diusulkan. Lengkapi latar belakang dengan uraian ringkas tentang referensi
yang diacu.
1.2. Tujuan
Page | 29
Jelaskan tujuan pelaksanaan kegiatan dan rancangan capaian kajian/teknologi
dalam jangka pendek, menengah, dan panjang.
1.3. Potensi Kandidat
Jelaskan potensi dan manfaat dari kandidat produk inovasi kesehatan yang
diusulkan.
6. BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA DAN DESKRIPS KANDIDAT
2.1. Tinjauan Pustaka
Tuliskan telaah pustaka yang relevan dengan penelusuran terhadap
penelitian-penelitian yang dilakukan sebelumnya, seperti hasil penelitian
sebelumnya, Jurnal, tesis, disertasi. Jelaskan persamaan dan perbedaan antara
teknologi yang akan dikembangkan dengan teknologi yang ada atau pernah
dikembangkan.
2.2. Deskripsi Kandidat
Deskripsikan hal-hal yang sudah dicapai saat ini dan penelitian-penelitian
yang telah dilakukan untuk kandidat yang akan diusulkan dengan jelas dan
rinci.
7. BAB 3. METODOLOGI
3.1. Metodologi Pengujian
Tuliskan dan deskripsikan dengan jelas dan sistematis capaian ilmiah yang
telah dilakukan kepada kandidat pengujian produk inovasi Kesehatan yang
diusulkan.
8. DAFTAR PUSTAKA
Tuliskan literatur-literatur yang digunakan. Hanya pustaka yang dikutip dalam
usulan riset dan inovasi yang dicantumkan dalam Daftar Pustaka.
9. LAMPIRAN
A. Dokumen Persyaratan
Dokumen-Dokumen yang dipersyarakat pada Poin 2 Pedoman Fasilitasi
Pengujian Produk Inovasi Kesehatan. Dokumen dapat berupa hasil pindai
(scan) dokumen asli dan dapat dilengkapi dengan alamat website yang dapat
menginformasikan keabsahan dokumen.
Page | 30
BAB II
PENDANAAN RISET INOVATIF PRODUKTIF (RISPRO) LPDP
A. Definisi Program
Riset Inovatif Produktif (selanjutnya disebut Pendanaan RISPRO) adalah program pendanaan
riset baik kompetitif maupun inisiatif yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan daya
saing bangsa melalui komersialisasi produk/teknologi atau implementasi kebijakan/tata kelola
atau publikasi. Khusus untuk Pendanaan RISPRO Kompetitif, diklasifikasikan untuk dua
skema riset, yaitu:
1. RISPRO Komersial, adalah pendanaan riset yang bersifat kompetisi, memiliki luaran
produk/teknologi siap untuk dikomersialisasikan, memiliki mitra fabrikan yang akan
mengomersialisasikan hasil riset, dan diharapkan dapat mengantarkan prototipe menjadi
produk/teknologi baru yang sesuai standar industri atau memiliki sertifikasi.
2. RISPRO Kebijakan atau Tata Kelola adalah pendanaan riset yang bersifat kompetisi,
memiliki luaran berupa kebijakan atau model, dan memiliki mitra yang akan
mengimplementasikan hasil riset. PENGUSUL RISPRO kelompok periset yang sekurang-
kurangnya berjumlah tiga orang termasuk ketua yang bernaung di bawah kementerian/
lembaga, pemerintah daerah, perguruan tinggi, industri, atau organisasi kemasyarakatan
yang memiliki lembaga penelitian atau pengembangan atau sejenisnya dan memenuhi
kriteria Pendanaan RISPRO.
Panduan Program Pendanaan RISPRO LPDP dapat diunduh pada:
https://risprolpdp.kemenkeu.go.id/upload/pedoman_rispro_kompetisi.pdf.
B. Institusi Pengusul Rispro
Kementerian/lembaga, pemerintah daerah, perguruan tinggi, industri, atau organisasi
kemasyarakatan yang memiliki lembaga penelitian atau pengembangan, atau sejenisnya.
2.1. Pendanaan Rispro Komersial
A. Luaran
Pendanaan RISPRO Komersial, terdiri dari:
1. Produk atau teknologi;
2. Kekayaan Intelektual (KI); dan
3. publikasi ilmiah.
Page | 31
B. Kriteria
1. RISPRO Komersial yang diusulkan harus dilakukan dalam wilayah Negara
Kesatuan Republik Indonesia;
2. RISPRO Komersial yang diusulkan telah diseleksi sesuai ketentuan LPDP oleh
institusi yang menaungi Pengusul RISPRO dan mendapat persetujuan atau
pengesahan;
3. Pengusul RISPRO Komersial terdiri dari periset-periset multidisiplin;
4. Pengusul RISPRO Komersial diketuai oleh periset bergelar minimal doktor atau
berkualifikasi setara (sesuai dengan standar Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia) dan memiliki rekam jejak riset sesuai dengan usulan RISPRO;
5. Ketua periset tidak sedang menempuh studi lanjut atau kegiatan akademik lain
seperti program academic recharging, postdoc, dan lainnya;
6. Pengusul RISPRO Komersial harus memiliki Mitra RISPRO Komersial dalam
waktu tertentu dan berkontribusi dalam bentuk penyertaan dana dan/atau bentuk
lain, yang dapat dinilai dengan uang (cash/in-kind) sekurang-kurangnya senilai
10% (sepuluh persen) dari besaran dana yang diusulkan ke LPDP;
7. Komitmen Mitra RISPRO Komersial harus dituangkan dalam surat pernyataan
kesanggupan kontribusi Mitra RISPRO Komersial
8. Setiap Periset hanya boleh mendapatkan pendanaan RISPRO satu kali dalam kurun
waktu yang sama baik sebagai ketua periset maupun anggota;
9. RISPRO yang diusulkan harus memiliki studi kelayakan komersialisasi terkait
produk atau teknologi yang dihasilkan;
10. RISPRO yang diusulkan harus memiliki dokumen pendaftaran Kekayaan
Intelektual (KI) yang relevan;
11. RISPRO yang diusulkan telah mencapai nilai Tingkat Kesiapterapan Teknologi
(TKT) 5 atau lebih yang dibuktikan dengan dokumen lembar penilaian sendiri (self
assessment) tentang tingkat kesiapterapan berdasarkan instrumen yang berlaku
pada kementerian penyelenggara urusan pemerintahan di bidang riset, teknologi
dan pendidikan tinggi, disertai dokumen pendukung pemenuhan indikator TKT.
MITRA industri, UMKM, koperasi, start-up company atau badan usaha dibawah
perguruan tinggi, yang memiliki komitmen untuk melakukan komersialisasi luaran
RISPRO baik secara langsung maupun tidak langsung dalam waktu tertentu dan
berkontribusi dalam bentuk penyertaan dana dan/atau bentuk lain yang dapat diukur
dengan uang (cash/in-kind).
Page | 32
C. Besaran Dan Ketentuan Pendanaan
1. Besaran Pendanaan RISPRO Komersial dengan luaran berupa produk atau
teknologi untuk dikomersialisasikan setinggi-tingginya sebesar Rp2.000.000.000
(dua miliar rupiah) per judul per tahun.
2. Besaran Pendanaan RISPRO diatur per komponen sebagai berikut:
a. Biaya Langsung sekurang-kurangnya 95% (sembilan puluh lima persen) dari
Besaran Pendanaan yang terdiri dari Biaya Langsung Personil (Gaji dan/atau
Honorarium dan Biaya Langsung Nonpersonil yang disusun berdasarkan
aktivitas riset untuk mencapai luaran riset sesuai dengan aturan yang berlaku.
b. Biaya Tidak Langsung setinggi-tingginya 5% (lima persen) dari Besaran
Pendanaan yang terdiri dari biaya monitoring internal, biaya administrasi,
dan/atau biaya-biaya lain (seperti biaya untuk pengembangan institusi) guna
mendukung pelaksanaan kegiatan riset sesuai dengan aturan yang berlaku.
3. Besaran Pendanaan RISPRO yang dianggarkan oleh Pengusul RISPRO sudah
termasuk pajak.
4. Besaran Pendanaan RISPRO Komersial dapat dialokasikan untuk:
a. Honorarium tim periset;
b. Upah tenaga kerja;
c. Pembelian/pengadaan barang/bahan habis pakai seperti bahan baku atau
komponen produksi atau alat tulis kantor;
5. Penyelenggaraan atau keikutsertaan dalam Focus Group Discussion
(FGD)/capacity building/pelatihan, survei, sosialisasi, seminar, diseminasi, dan
eksebisi atau pameran
6. Perjalanan dalam negeri;
7. Honorarium konsultasi tenaga ahli atau nara sumber atau responden;
8. Pendaftaran/pengurusan sertifikasi produk atau teknologi seperti pengurusan
Kekayaan Intelektual (KI) dan Standar Nasional Indonesia (SNI);
9. Pendaftaran artikel ilmiah untuk diterbitkan dalam jurnal nasional atau
internasional; dan
10. Penggandaan, penjilidan, atau pencetakan untuk pelaporan.
11. Sewa peralatan laboratorium;
12. Sewa lahan/binatang dalam rangka observasi atau pengujian;
13. Jasa pengujian laboratorium atau industri;
Page | 33
14. Tes pasar;
15. Pembelian/pengadaan infrastruktur produksi seperti mesin dan peralatan;
16. Pendaftaran/pengurusan ijin terkait dengan pendirian industri, produksi, distribusi,
dan komersialisasi produk atau teknologi; dan
17. Perjalanan luar negeri dapat dilakukan hanya 1 (satu) kali/1 (satu) tahun Pendanaan
RISPRO, untuk mengikuti seminar/konferensi/eksibisi terkait dengan luaran riset
yang telah didaftarkan kekayaan intelektualnya.
2.2. Pendanaan Rispro Kebijakan Atau Tata Kelola
A. Luaran
Luaran utama Pendanaan RISPRO Kebijakan atau Tata Kelola, terdiri dari:
1. Naskah akademik kebijakan;
2. Buku model/tata kelola; dan
3. Publikasi ilmiah.
B. Kriteria
1. RISPRO yang diusulkan harus dilakukan dalam wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia;
2. RISPRO yang diusulkan telah diseleksi sesuai ketentuan LPDP oleh institusi yang
menaungi Pengusul RISPRO dan mendapat persetujuan atau pengesahan;
3. Pengusul RISPRO terdiri dari periset-periset multidisiplin;
4. Pengusul RISPRO diketuai oleh periset bergelar minimal doktor atau berkualifikasi
setara (sesuai dengan standar Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia) dan
memiliki rekam jejak riset sesuai dengan usulan RISPRO;
5. Ketua periset tidak sedang menempuh studi lanjut atau kegiatan akademik lain
seperti program academic recharging, postdoc, dan lainnya;
6. Pengusul RISPRO harus memiliki Mitra RISPRO Kebijakan/Tata Kelola dalam
waktu tertentu dan berkontribusi dalam bentuk penyertaan dana dan/atau bentuk
lain, yang dapat dinilai dengan uang (cash/in-kind) sekurang-kurangnya senilai
10% (sepuluh persen) dari besaran dana yang diusulkan ke LPDP;
7. Komitmen Mitra RISPRO Kebijakan/Tata Kelola harus dituangkan dalam surat
pernyataan kesanggupan kontribusi Mitra RISPRO Kebijakan/Tata Kelola;
8. Setiap Tim Periset hanya boleh mendapatkan pendanaan RISPRO satu kali dalam
kurun waktu yang sama baik sebagai ketua periset maupun anggota;
Page | 34
9. RISPRO yang diusulkan harus memiliki studi kelayakan implementas
kebijakan/model/tata kelola yang dihasikan;
10. RISPRO yang diusulkan harus memiliki dokumen publikasi ilmiah internasional
bereputasi atau nasional terakreditasi yang relevan dari Pengusul RISPRO;
11. RISPRO yang diusulkan telah mencapai nilai Tingkat Kesiapterapan Teknologi
(TKT) 5 atau lebih yang dibuktikan dengan dokumen lembar penilaian sendiri (self
assessment) tentang tingkat kesiapterapan berdasarkan instrumen yang berlaku
pada kementerian penyelenggara urusan pemerintahan di bidang riset, teknologi
dan pendidikan tinggi, disertai dokumen pendukung pemenuhan indikator TKT.
C. Mitra
Kementerian/lembaga, pemerintah daerah, kelompok profesi, industri, UMKM, koperasi,
start-up company, atau badan usaha di bawah perguruan tinggi, yang memiliki komitmen
untuk melakukan implementasi luaran RISPRO baik secara langsung maupun tidak
langsung dalam waktu tertentu dan berkontribusi dalam bentuk penyertaan dana, dan/atau
bentuk lain yang dapat diukur dengan uang (cash/in-kind).
D. Besaran Dan Ketentuan Pendanaan
1. Besaran Pendanaan RISPRO Kebijakan/Tata Kelola dengan luaran berupa konsep
ketentuan peraturan perundang-undangan atau model pemberdayaan masyarakat
atau tata kelola untuk diimplementasikan setinggi-tingginya sebesar Rp500.000.000
(lima ratus juta rupiah) per judul per tahun.
2. Besaran Pendanaan RISPRO diatur per komponen sebagai berikut:
a. Biaya Langsung sekurang-kurangnya 95% (sembilan puluh lima persen) dari
Besaran Pendanaan yang terdiri dari Biaya Langsung Personil (Gaji dan/atau
Honorarium dan Biaya Langsung Nonpersonil yang disusun berdasarkan
aktivitas riset untuk mencapai luaran riset sesuai dengan aturan yang berlaku.
b. Biaya Tidak Langsung setinggi-tingginya 5% (lima persen) dari Besaran
Pendanaan yang terdiri dari biaya monitoring internal, biaya administrasi,
dan/atau biaya-biaya lain (seperti biaya untuk pengembangan institusi) guna
mendukung pelaksanaan kegiatan riset sesuai dengan aturan yang berlaku.
3. Besaran Pendanaan RISPRO yang dianggarkan oleh Pengusul RISPRO sudah
termasuk pajak
4. Besaran Pendanaan RISPRO Kebijakan atau Tata Kelola dapat dialokasikan untuk:
Page | 35
a. Honorarium tim periset;
b. Upah tenaga kerja;
c. Pembelian/pengadaan barang/bahan habis pakai seperti bahan baku atau
komponen produksi atau alat tulis kantor;
d. Penyelenggaraan atau keikutsertaan dalam Focus Group Discussio
(FGD)/capacity building/pelatihan, survei, sosialisasi, seminar, diseminasi,
dan eksebisi atau pameran;
e. Perjalanan dalam negeri;
f. Honorarium konsultasi tenaga ahli atau nara sumber atau responden;
g. Pendaftaran/pengurusan sertifikasi produk atau teknologi seperti pengurusan
Kekayaan Intelektual (KI) dan Standar Nasional Indonesia (SNI);
h. Pendaftaran artikel ilmiah untuk diterbitkan dalam jurnal nasional atau
internasional; dan Penggandaan, penjilidan, atau pencetakan untuk pelaporan.
i. Pembelian/pengadaan referensi atau data
j. Pendaftaran/pengurusan sertifikasi produk atau teknologi seperti pengurusan
Kekayaan Intelektual (KI) dan Standar Nasional Indonesia (SNI); dan
k. Perjalanan luar negeri dapat dilakukan hanya 1 (satu) kali/1 (satu) tahun
l. Pendanaan RISPRO, untuk mengikuti seminar/konferensi/eksibisi terkait
dengan luaran riset yang dihasilkan, atau artikel ilmiah untuk diterbitkan
dalam jurnal nasional atau internasional.
5. Pendanaan RISPRO tidak dapat digunakan untuk hal-hal sebagai berikut:
a. Pembelian lahan/tanah;
b. Pembelian kendaraan operasional;
c. Pembangunan gedung;
d. Jaminan dan pinjaman kepada pihak lain;
e. Hibah atau bantuan berbentuk uang tunai kepada pihak lain atau masyarakat;
f. Pembelian/pengadaan alat komunikasi termasuk pulsa; dan
g. Penggunaan lainnya yang tidak mendapat persetujuan LPDP
Page | 36
2.3. Rispro LPDP Invitasi
A. Definisi dan Tujuan
Pendanaan RISPRO Invitasi adalah skema Pendanaan RISPRO Inisiatif berdasarkan tema
yang telah ditetapkan oleh LPDP melalui mekanisme undangan. PENGUSUL RISPRO
INVITASI individu/kelompok periset yang bernaung di bawah pusat unggulan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan sains, perguruan tinggi klaster riset mandiri, atau perguruan
tinggi/lembaga penelitian yang menerima undangan Pendanaan RISPRO Invitasi.
Pendanaan RISPRO Invitasi bertujuan untuk mendanai riset-riset dengan tema tertentu
yang berpotensi menghasilkan:
1. Kekayaan intelektual dan/atau prototipe produk/teknologi tepat guna atau laik
industri/komersial dalam rangka meningkatkan daya saing.
2. Publikasi ilmiah nasional atau intemasional dalam rangka meningkatkan jumlah
publikasi ilmiah nasional dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Sasaran Pendanaan RISPRO Invitasi adalah:
1. Individu/kelompok dengan rekam jejak hasil riset yang sesuai dengan tema invitasi;
2. Pusat unggulan ilmu pengetahuan, teknologi, dan sains, perguruan tinggi klaster
riset mandiri; dan/ atau;
3. Perguruan tinggi/lembaga penelitian yang memiliki riset unggulan yang sesuai
dengan tema invitasi.
Panduan Program Pendanaan RISPRO LPDP dapat diunduh pada laman:
https://risprolpdp.kemenkeu.go.id/upload/pedoman_rispro_invitasi.pdf.
B. Kriteria
1. Pengusul diutamakan diketuai oleh periset bergelar doktor atau berkualifikasi setara
(sesuai dengan Standar Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia).
2. Ketua periset tidak sedang menempuh studi lanjut atau kegtatan akademik lain
seperti program academic recharging, postdoc, dan lainnya.
3. Riset dilakukan dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Page | 37
C. Jangka Waktu
1. Jangka waktu Pendanaan RISPRO Invitasi selama-lamanya 3 (tiga) tahun per
proposal dan dapat diperpanjang paling lama 2 (dua) tahun berdasarkan hasil
evaluasi dan rekomendasi reviewer.
2. Pendanaan RISPRO Invitasi untuk tahun lanjutan berdasarkan hasil evaluasi tahun
sebelumnya.
D. Besaran Dan Komponen Dana
1. Besaran Pendanaan RISPRO Invitasi diusulkan per tahun untuk selama-lamanya 3
(tiga) tahun sesuai dengan kebutuhan dan kewajaran pendanaan, serta luaran yang
akan dihasilkan.
2. Komponen Pendanaan RISPRO Invitasi diatur sebagai berikut:
a. Biaya Langsung dengan nilai sekurang-kurangnya 95% (sembilan puluh lima
persen) dari total nilai Pendanaan RISPRO Invitasi yang terdiri dari Biaya
Langsung Personil dan Biaya Langsung Nonpersonil yang disusun
berdasarkan aktivitas riset untuk mencapai luaran riset sesuai dengan
ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
b. Biaya Tidak Langsung dengan nilai setinggi-tingginya 5% (lima persen) dari
total nilai Pendanaan RISPRO Invitasi yang terdiri dari biaya monitoring
internal, biaya administrasi, dan/atau biaya-biaya lain (seperti biaya
pengembangan institusi) untuk mendukung pelaksanaan kegiatan riset sesuai
dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
c. Total Biaya Langsung Personil maksimum sebesar 30% (tiga puluh persen)
dari total Pendanaan
E. Ketentuan Pendanaan
Pendanaan RISPRO Invitasi dapat digunakan untuk hal-hal sebagai berikut:
a. Gaji/honorarium tim periset.
b. Upah tenaga kerja.
c. Pembelian/pengadaan barang/bahan habis pakai seperti bahan baku atau komponen
produksi dan atau referensi/data/buku dan alat tulis kantor.
d. Pembelian/pengadaan/penyewaan peralatan laboratorium/ lahan/binatang dalam
rangka observasi atau pengujian, termasuk jasa pengujian laboratorium, industri
dan tes pasar.
Page | 38
e. Pembelian/pengadaan alat produksi seperti mesin dan peralatan.
f. Penyelenggaraan atau keikutsertaan dalam Focus Group Discussion
(FGD)/capacity building/pelatihan, survei, sosialisasi, seminar, diseminasi, dan
eksebisi atau pameran.
g. Perjalanan dalam negeri.
h. Honorarium konsultasi tenaga ahli, narasumber, evaluator atau responden.
i. Pendaftaran/pengurusan sertifikasi produk atau teknologi seperti pengurusan paten
atau hak cipta (Kekayaan Intelektual lainnya) dan Standar Nasional Indonesia
(SNI), termasuk pendaftaran/pengurusan ijin terkait dengan pendirian industri,
produksi, distribusi, dan komersialisasi atau implementasi produk atau teknologi.
j. Pendaftaran artikel ilmiah untuk diterbitkan dalam jurnal nasional atau
internasional.
k. Penggandaan, penjilidan, atau pencetakan untuk pelaporan. Buku Panduan
Pendaftaran.
l. Perjalanan luar negeri paling banyak 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun Pendanaan
RISPRO Invitasi untuk mengikuti seminar/konferensi/eksibisi terkait dengan luaran
riset yang telah didaftarkan sebagai paten atau hak cipta (Kekayaan Intelektual
lainnya) atau publikasi artiklel ilmiah yang telah mendapat persetujuan LPDP.
Pendanaan RISPRO Invitasi tidak dapat digunakan untuk hal-hal sebagai berikut:
a. Pembelian lahan/tanah.
b. Pembelian kendaraan operasional.
c. Pembangunan gedung/kantor.
d. Jaminan dan pinjaman kepada pihak lain.
e. Hibah atau bantuan berbentuk uang tunai kepada pihak lain atau masyarakat.
f. Penggunaan lainnya yang tidak relevan dengan pencapaian luaran Pendanaan
RISPRO Invitasi.
F. Pencairan Dana
1. Pencairan Pendanaan RISPRO Invitasi dilakukan dalam 2 (dua) tahap, yang terdiri
dari tahap pertama sebesar 60% (enam puluh persen) dan tahap kedua sebesar 40%
(empat puluh persen) dari besaran Pendanaan RISPRO Invitasi sesuai perjanjian.
2. Pencairan Pendanaan RISPRO Invitasi didasarkan atas kemajuan capaian kinerja
riset dan atau realiasi penggunaan dana yang diatur dalam perjanjian.
Page | 39
3. Sisa lebih dana yang telah dicairkan dan belum dipergunakan hingga berakhirnya
perjanjian dikembalikan kepada LPDP.
G. Pendaftaran
1. Pendaftaran Pendanaan RISPRO Invitasi dilakukan secara daring oleh Pengusul
yang sebelumnya telah mendapatkan surat undangan dari LPDP.
2. Pendaftaran dapat diakses pada laman www.lpdp.kemenkeu.go.id/rispro.
H. Seleksi
1. Seleksi Pendanaan RISPRO Invitasi terdiri dari: a. Seleksi administrasi; dan b.
Seleksi substansi.
2. Seleksi administrasi adalah penilaian terhadap kelengkapan persyaratan Pengusul
dan dokumen yang dilakukan oleh LPDP.
3. Seleksi substansi adalah verifikasi terhadap relevansi atau tingkat ketersiapan
teknologi hasil riset sebelumnya dan/atau penilaian terhadap kualitas, luaran,
kemutakhiran, dan rekam jejak riset, serta penilaian terhadap kebutuhan dan
kewajaran pendanaan riset, yang dilakukan oleh reviewer.
4. Seleksi substansi dapat dilakukan dengan 2 (dua) cara sebagai berikut: i. Paparan,
dan ii. Visitasi (bila diperlukan).
5. Seleksi substansi dilakukan oleh reviewer yang ditugasi oleh LPDP, dengan rincian
sebagai berikut: i. Penilaian paparan dilakukan sekurang-kurangnya oleh 3 (tiga)
orang reviewer per proposal; dan ii. Penilaian visitasi melibatkan sekurang-
kurangnya oleh 1 (satu) orang reviewer per proposal.
6. Seleksi substansi dengan cara visitasi dilakukan jika diperlukan atau sesuai dengan
kebutuhan LPDP atau reviewer.
I. Penilaian
1. Penilaian administrasi pada seleksi administrasi didasarkan pada kelengkapan
dokumen Pengusul yang meliputi:
a. Dokumen lembar pengesahan proposal riset yang ditandatangani oleh
pimpinan institusi yang menaungi Pengusul;
b. Dokumen lembar penilaian mandiri (self assessment) tentang tingkat
ketersiapan teknologi riset yang diusulkan mengacu pada instrumen
pengukuran Tingkat Kesiapterapan Teknologi (TKT) sebagaimana diatur
Page | 40
dalam Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi yang
berlaku;
c. Dokumen proposal riset, yang sekurang-kurangnya memuat tentang urgensi
riset, kebaruan riset, nilai strategis riset, peta jalan riset, metode riset, target
luaran riset per tahun, dan rencana kebutuhan pendanaan riset per tahun.
d. Dokumen surat pernyataan tentang kesediaan untuk menandatangani Surat
Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak (SPTJM) terhadap penggunaan dana dan
pencapaian luaran riset apabila riset didanai.
2. Penilaian substansi pada seleksi substansi dengan cara paparan didasarkan pada
penilaian 4 (empat) aspek sebagai berikut:
a. Kualitas riset, yang meliputi peta jalan riset dan kelayakan pelaksanaan riset;
b. Luaran riset, yang meliputi nilai strategi riset, potensi
komersialisasi/industrialisasi produk/teknologi;
c. Kemutakhiran riset, yang meliputi kepustakaan yang digunakan, state of the
art, metode/pendekatan; dan
d. Rekam jejak riset, yang meliputi produktivitas riset sebelumnya, relevansi
keilmuan ketua periset, dan nilai tambah lainnya.
e. Skor/nilai minimum kelulusan seleksi substansi dengan cara paparan adalah
500 (lima ratus) yang merupakan skor rata-rata hasil penilaian reviewer.
f. Penilaian substansi pada seleksi substansi dengan cara visitasi didasarkan pada
rekomendasi reviewer yang ditugaskan oleh LPDP untuk melakukan visitasi.
J. Monitoring
1. Monitoring dilakukan untuk memantau kemajuan kegiatan atau capaian kinerja
riset dan realisasi penggunaan dana riset sebagai bahan masukan perbaikan
pelaksanaan riset.
2. Monitoring diselenggarakan sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam masa 1 (satu)
tahun Pendanaan RISPRO Invitasi baik oleh LPDP atau instansi penerima
Pendanaan RISPRO Invitasi.
3. Monitoring yang diselenggarakan oleh LPDP dapat melibatkan reviewer atau pihak
lain (tenaga ahli/narasumber/evaluator).
4. Monitoring yang dilaksanakan oleh penerima Pendanaan RISPRO Invitasi dapat
melibatkan reviewer atau pihak lain (tenaga ahli/narasumber/evaluator) dari dalam
atau luar lingkungan institusi penerima Pendanaan RISPRO Invitasi
Page | 41
5. Hasil monitoring yang dilaksanakan oleh penerima Pendanaan RISPRO Invitasi
dilaporkan kepada LPDP.
6. LPDP dapat memutuskan perjanjian secara sepihak sewaktu-waktu berdasarkan
pertimbangan hasil monitoring.
K. Pelaporan
1. Laporan Pendanaan RISPRO Invitasi dapat diklasifikasikan menjadi 2 (dua) jenis,
yang terdiri dari Laporan Kemajuan dan Laporan Akhir.
2. Laporan Kemajuan merupakan dokumen laporan tentang kemajuan terhadap
capaian indikator kinerja dan realisai penggunaan dana riset yang diatur dalam
perjanjian, yang dilaporkan oleh Buku Panduan Pendaftaran - 8 - institusi penerima
Pendanaan RISPRO Invitasi sesuai dengan tahapan pencairan Pendanaan RISPRO
Invitasi sekaligus sebagai persyaratan pada setiap tahapan pencairan Pendanaan
RISPRO Invitasi, kecuali pencairan dana tahap pertama).
3. Laporan Akhir merupakan dokumen laporan tentang capaian indikator kinerja dan
realisasi penggunaan dana riset yang diatur dalam perjanjian, yang dilaporkan oleh
institusi penerima Pendanaan RISPRO Invitasi, yang disampaikan paling lambat 30
(tiga puluh) hari kerja terhitung sejak tanggal berakhirnya perjanjian
4. Laporan Kemajuan dan Laporan Akhir dapat disusun dalam bentuk hardcopy atau
softcopy dan disampaikan kepada LPDP sesuai dengan alamat atau media yang
diatur dalam perjanjian.
L. Kekayaan Intelektual Dan Alih Teknologi/Pemanfaatan Hasil Rispro Invitasi
1. Institusi penerima Pendanaan RISPRO Invitasi mendaftarkan kekayaan intelektual
dari hasil riset ke Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual atau lembaga lain yang
berwenang.
2. Kekayaan intelektual yang timbul atau diperoleh dari Pendanaan RISPRO Invitasi
merupakan milik Pemerintah yang berada pada LPDP dan diserahkan/dilimpahkan
kepemilikan dan pengelolaannya kepada institusi penerima Pendanaan RISPRO
Invitasi.
3. Institusi penerima Pendanaan RISPRO Invitasi melakukan alih
teknologi/pemanfaatan hasil riset kepada industri, masyarakat, atau pihak lain yang
berminat memanfaatkan hasil riset.
Page | 42
4. LPDP dapat memfasilitasi institusi penerima Pendanaan RISPRO Invitasi dalam
rangka alih teknologi hasil riset.
5. LPDP dapat memperoleh manfaat ekonomi dari alih teknologi/pemanfaatan hasil
riset yang nilainya disesuaikan dengan kesepakatan antara institusi penerima
Pendanaan RISPRO Invitasi dengan industri, masyarakat, atau pihak lain yang
berminat memanfaatkan hasil riset.
6. Manfaat ekonomi yang diterima oleh LPDP dari alih teknologi/pemanfaatan hasil
riset merupakan hibah tak terikat.
M. Sanksi
1. LPDP dapat memberikan sanksi berupa pemberhentian Pendanaan RISPRO Invitasi
atau pemutusan perjanjian secara sepihak, apabila terbukti melakukan atau terdapat
kondisi sebagai berikut:
a. Penyalahgunaan Pendanaan RISPRO Invitasi;
b. Ketua Penerima Pendanaan RISPRO terlibat kasus hukum
c. Pemalsuan dokumen dan atau tindakan plagiarisme;
d. Tidak dapat memenuhi persyaratan pencairan Pendanaan RISPRO Invitasi;
e. Tidak dapat mencapai kinerja riset sebagaimana tertuang dalam perjanjian.
Page | 43
BAB III
PENDANAAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN KEBUDAYAAN RISET DAN
TEKNOLOGI
3.1. Matching Fund
A. Tujuan Program
Program Matching Fund ini bertujuan untuk membangun ekosistem Merdeka Belajar-
Kampus Merdeka sebagai upaya untuk menyelesaikan berbagai isu sosial, tantangan
DUDI dan masyarakat, serta masalah perguruan tinggi melalui kemitraan perguruan
tinggi dengan DUDI.
B. Deskripsi Program
Program Matching Fund adalah program pendanaan dari Direktorat Jenderal Pendidikan
Tinggi yang melibatkan insan perguruan tinggi dan DUDI untuk bersama- sama terlibat
dalam membentuk ekosistem Kampus Merdeka–Merdeka Belajar. Setelah perguruan
tinggi dan DUDI menyepakati kemitraan melalui Kedaireka, termasuk kesepakatan
pendanaan bersama, dosen perguruan tinggi dapat mengajukan proposal matching fund
kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Rancangan Program yang diusulkan
melalui Matching Fund dapatdisusun untuk 2 tahun dengan pendanaan yang diberikan per
tahun. Pendanaan tahun berikutnya didasarkan pada evaluasi hasil pelaksanaan tahun
pertama.
Pada tahun anggaran 2021, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengalokasikan
anggaran Rp250.000.000.000,- (dua ratus lima puluh miliar rupiah) untuk Program
Matching Fund. Setiap perguruan tinggi dapat mengusulkan lebih dari satu proposal
kerjasama/kemitraan untuk mendapat dana dari Program Matching Fund. Pola kemitraan
yang dapat diusulkan:
1. Satu Perguruan Tinggi dengan satu DUDI;
2. Satu Perguruan Tinggi dengan beberapa DUDI;
3. Beberapa Perguruan Tinggi dengan satu DUDI; dan/atau
4. Beberapa Perguruan Tinggi dengan beberapa DUDI.
Panduan Program Pendanaan Matching Fund dapat diunduh pada laman:
http://dikti.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/2021/01/Panduan-Program-Matching-
Fund-2021.pdf
Page | 44
C. Sasaran Program
Perguruan tinggi negeri maupun perguruan tinggi swasta di bawah binaan Direktorat
Jenderal Pendidikan Tinggi (Universitas, Institut dan Sekolah Tinggi) yang bekerja sama
dengan DUDI, mencakup antara lain: UMKM, Koperasi, Industri, StartUp Company,
BUMN, LSM, Kementerian atau lembaga pemerintah lain melalui Kedaireka. Penerima
manfaat terbesar dari program ini harus perguruan tinggi dan masyarakat di Indonesia.
D. Ruang Lingkup
Ruang Lingkup dari kerjasama yang dapat didanai dari program ini adalah sebagai
berikut:
1. Kerjasama penelitian untuk menghasilkan produk/purwarupa/teknologi untuk dapat
dikomersialisasikan (termasuk mini-plant atau teaching factory), atau untuk
mengatasi masalah spesifik yang dihadapi masyarakat atau DUDI/mitra;
2. Kegiatan pelatihan, pembinaan, dan bentuk jasa lainnya dari perguruan tinggi untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat atau untuk meningkatkan perekonomian
masyarakat bekerja sama dengan DUDI/mitra melalui kegiatan CSR industri dan
kegiatan lainnya;
3. Startup yang dibangun oleh perguruan tinggi bekerja sama DUDI maupun oleh
mahasiswa bekerja sama dengan alumni dan/atau DUDI di bawah supervisi dosen;
4. Penguatan atau pembentukan research center bersama DUDI untuk menjadi pusat
kajian atau riset bagi kepentingan: i) pengembangan DUDI, ii) penyelesaian
pemasalahan DUDI, iii) menyelesaikan permasalahan bangsa, dan atau iv)
meningkatkan daya saing bangsa;
5. Pembukaan program studi baru (program sarjana) yang dibangun bersama DUDI
dengan bidang keilmuan yang spesifik dan relevan dengan kebutuhan DUDI.
E. Indikator Kinerja Utama
Tabel 2. Indikator Kinerja Utama Matching Fund
Aspek Indikator Kinerja
Utama
1 Persentase Lulusan program sarjana yang berhasil
mendapatkan pekerjaan, studi lanjut atau menjadi wiraswasta
Page | 45
Kualitas dengan pendapatan cukup
Lulusan
2 Persentase mahasiswa program sarjana yang menghabiskan
Kualitas Dosen paling
tidak 20 sks di luar kampus atau meraih prestasi minimal
Kualitas tingkatnasional
Kurikulum
dan 3 Persentase dosen yang berkegiatan tridharma di kampus lain,
Pembelajaran di QS 100, bekerja sebagai praktisi di dunia industri, atau
membina mahasiswa yg berhasil meraih prestasi minimal
tingkat nasional dalam 5 tahun terakhir
4 Persentase dosen berkualifikasi doktor, memiliki
sertifikasi kompetensi/profesi yg diakui industri
dan dunia kerja, atau berasal
dari kalangan praktisi profesional, dunia industri, atau dunia
kerja
5 Jumlah luaran penelitian dan pengabdian kepada masyarakat
perdosen, yang berhasil mendapatkan rekognisi internasional
atau
diterapkan oleh masyarakat
6 Persentase program studi program sarjana yang melaksanakan
kerjasama dengan mitra
7 Persentase mata kuliah program studi program sarjana yang
menggunakan pendekatan pemecahan kasus (case method)
atau
project-based learning sebagai bobot evaluasi
8 Persentase program studi program sarjana yang memiliki
akreditasiatau sertifikasi internasional yang diakui pemerintah
Page | 46
A. Pendanaan
Dukungan dana yang diberikan oleh DUDI akan didampingi dengan sejumlah dana yang
diberikan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam program Matching Fund
dengan proporsi:
1. Jumlah dana yang sama yang bersumber dari DUDI dan Direktorat Jenderal
Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (rasio 1:1) bagi
kerjasama yang manfaatnya terbatas untuk kepentingan industri dan perguruan
tinggi
2. Jumlah dana yang bersumber dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi,
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dapat lebih besar dari dana yang
bersumber dari DUDI maksimal tiga kali lipatnya (rasio 3:1) bagi kerjasama yang
memberikan manfaat besar bagi masyarakat luas atau berkontribusi terhadap
pemecahan masalah strategis nasional. Jumlah dana bantuan dari Kemendikbud
yang dapat diberikan maksimal 5 miliar rupiah per usulan program.
B. Komponen Biaya
Komponen biaya program matching fund yang dapat diajukan adalah sebagai berikut:
1. Honorarium (maksimum 30%)
Komponen biaya ini dapat dialokasikan untuk gaji/honorarium tim peneliti dan tim
pelaksana program dari pihak perguruan tinggi, sedangkan tim dari mitra dihitung
sebagai sumber dana mitra. Satuan biaya mengacu pada standar biaya umum atau
ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
2. Biaya Operasional
Komponen biaya ini dapat dialokasikan untuk pembiayaan operasional pelaksanaan
program diantaranya:
a. Pembelian/pengadaan barang/bahan penelitian (seperti bahan baku atau
komponen produksi);
b. Pengadaan peralatan yang diperlukan, biaya pengujian/analisis, penyewaan
peralatan;
c. Penyelenggaraan Workshop, Lokakarya, Focus Group Discussion (FGD),
Peningkatan Kapasitas (capacity building), Pelatihan, Survey, Seminar dan
Diseminasi hasil kegiatan
d. Perjalanan dalam negeri dan/atau luar negeri untuk pelaksanaan program;
e. Upah/honorarium tenaga kerja lapangan, tenaga ahli/profesional, narasumber,
Page | 47