dengan prinsip-prinsip hak asasi manusia HAM, atau Islam itu fanatik
dan agresif. Umat Islam umumnya hanya bisa dengan terbata-bata
membela diri. Mereka mencoba menafsirkan kembali Islam, sekedar
musuh-musuhnya puas, dan kritikan mereda.
Akhirnya mereka mengaburkan pemikiran islam dengan
mengatakan, perintah memotong tangan pencuri itu hanya metaforis.
Mereka katakan juga, bahwa sekarang ini warisan harus dibagi sama,
karena wanita muslim sekarang sudah sama derajatnya dengan pria.
Tentang polygami, mereka katakan, sebenarnya di Qur'an diharamkan,
karena manusia tidak mungkin berlaku adil. Dan tentang jihad,
mereka katakan jihad itu hanya dilakukan bila ummat Islam diserang
(defensif).
Sungguh amboi, betapa jauhnya tafsiran-tafsiran katanya
"modern" ini dengan ajaran Islam yang murni. Karena dalam Sunnah-
nya, Rasulullah saw telah menunjukkan sendiri bahwa ia memotong
tangan pencuri bahkan memperingatkan Fathimah anaknya tentang
hukuman ini, bahwa ia Rasulullah menikahi banyak istri (polygami), dan
bahwa Rasulullah saw menyeru jihad yang dilakukan ummat Islam
melawan Persia atau Romawi, sama sekali bukan jihad ketika ummat
Islam diserang. Dan ajaran Islam merupakan risalah terakhir yang
Agent Of Change │ 143
diturunkan Allah di muka bumi, sehingga tetap berlaku hingga hari
kiamat.
Maka betapa anehnya tafsiran-tafsiran baru, yang mungkin
dilakukan dengan niat baik, namun hasilnya malah justru memporak-
porandakan ajaran Islam yang murni. Kesalahan tafsir yang fatal ini
terjadi, karena ummat Islam memisahkan antara fikrah (pemikiran) dan
thariqah (metode). Karena semua hukum yang dihujjat tadi, memang
tak bisa jalan sendiri-sendiri, melainkan hanya berfungsi dalam
rangkaian metode yang tepat, dalam suatu negara yang islami.
Spiral kemunduran berputar semakin cepat. Ummat yang
masih tersisa ghirahnya (semangat). Maka tak heran, ummat Islam
sekarang hanya sensitif bila sisa-sisa rasa agamanya diganggu. Mereka
menjadi bersikap menunggu (re-aktif) dan tidak berani memulai (pro-
aktif). Mereka justru menghindari untuk dikenal sebagai muslim,
karena ini berarti harus menghadapi berbagai pertanyaan yang tidak
bisa dijawabnya. Dan di masyarakat di mana muslim mayoritas,
mereka hanya sensitif bila ada kristenisasi, namun cuek bila budaya
sekuler liberal diberlakukan di atasnya. Bahkan mereka marah, bila ada
orang yang berbeda madzhab sholat agak lain dengan mereka
(misalnya tidak baca qunut), namun tenang-tenang saja, ketika harus
Agent Of Change │ 144
bermuamalah dengan riba, atau harus mendidik anak dengan pola
pendidikan dan kurikulum sekuler.
Ummat Islam jadi tersudut di pojok defensif (bertahan). Jarang
dari mereka yang berani mengambil inisiatif untuk menelanjangi
konspirasi berbagai ideologi rusak yang didasarkan pada mitos
pemikiran yang merusak, mitos pertumbuhan kapitalisme (dalam
ekonomi), maupun mitos HAM (dalam sosial) membongkar konsprasi
itu semua. Tidak ada lagi dakwah offensif sebagaimana yang dilakukan
Rasulullah dan para pengikutnya terdahulu. Hasilnya memang tepat
seperti yang diinginkan musuh-musuh Islam dalam rangkaian sebuah
syair :
“ Islam kini tinggal ahlaq - tanpa jihad,
Islam kini tinggal ibadah (ritual) - tanpa syari'ah,
Islam kini boleh menyinari rumah, tapi bukan pasar, pabrik atau bank,
Islam kini boleh menguasai masjid, tapi tidak menguasai kantor,
Islam kini boleh bicara tentang akherat, tapi tidak tentang negara,
Islam yang boleh disanjung adalah Islamnya para pertapa shufi, dan
bukan Islamnya umara' yang zuhud, ulama faqih yang zuhud, aghniya'
yang zuhud, atau mujahidin yang zuhud. Islam yang tidak mampu
menolong ummatnya sendiri, baik di Bosnia, Suriah, Palestina,
Agent Of Change │ 145
Chechnya, rohingnya, uighur, atau di negeri Afika, apalagi menolong
dunia dari disorientasi kehidupan, dari AIDS, kesenjangan ekonomi, dari
kerusakan lingkungan, dari kesewenang-wenangan para kapitalis di
era globalisasi.
dan Qur'an boleh didendangkan di MTQ, dan bukan di Pengadilan,
dan Qur'an boleh di amalkan di pesantren, bukan di kantor
pemerintahan,
dan Qur'an boleh untuk menghitung pembagian zakat, namun bukan
untuk membagi kekayaan alam negeri ini dengan adil”.
Inilah, Islam semakin jauh dari kehidupan, dan Ummat Islam
semakin mundur, meskipun kadang mereka merasa "ada
kebangkitan”. Namun mereka bingung, ketika ketidakadilan tetap saja
langgeng, dan korupsi, kolusi serta manipulasi malah justru makin
menjadi jadi. Ibarat orang yang sudah sakit parah, Ummat Islam tidak
disembuhkan, tidak dioperasi atau dikasih antibiotik, namun hanya
dikasih valium. "Obat Valium". Dan inilah realita yang sangat pahit.
Adakah obatnya? Pasti, untuk setiap penyakit, Allah telah menyiapkan
obatnya. Masalahnya hanya apakah kita cukup tekun berikhtiar serta
belajar dari ayat-ayat baik kauni maupun qur'ani, sehingga
penyelidikan kita akhirnya sampai ke sana.” (Akhir Tulisan “diagnosis
kemunduran ummat” dari Prof. Dr. Fahmi Amhar).
Agent Of Change │ 146
Kepada para pemuda muslim yang telah mengetahui semua
tentang ghazwul fikri, bagaimana cara kerja, sasaran, dan dampaknya,
maka mulai dari sekarang, kita tingkatkan pemahaman keislaman
secara kaffah (menyeluruh). Jangan pernah ragu-ragu untuk
menampakkan identitas keislaman diri anda, kita tunjukan bahwa kita
adalah agent muslim yang sejati. Disaat barat bangkit dan melahirkan
para intelektual muda dizamannya, sehingga renaissance berawal, dan
pada ujungnya mereka menumbangkan peradaban islam dengan
pemikiran dan intelektual mereka.
Maka sekaranglah saatnya kita sebagai agent intelektual
pemuda muslim dengan pemikiran islam, kita menunjukan kemurnian
pemikiran islam dihadapan peradaban mereka, menjadi garda
terdepan dalam menangkal Ghazwul fikr. Dan jangan lupa agar selalu
berpegang teguh kepada Al-Qu’ran dan sunnah Rasulullah Saw, karena
itulah kekuatan utama umat muslim.
Dari sahabat irbadh As-Sariyyah r.a dia berkata: pada suatu hari
Rasulullah saw shalat berjamaah bersama kami lalu beliau memberi
kami nasihat yang sangat mengesan, sehingga air mata kami berlinang,
dan hati kami tergetar, kemudian seorang sahabat berkata : Wahai
Rasulullah saw, seakan-akan ini adalah nasehat seorang yang hendak
Agent Of Change │ 147
berpisah, maka apakah yang engkau wasiatkan (pesankan) kepada
kami? Beliau saw menjawab “Aku berpesan kepada kalian agar
senantiasa bertaqwa kepada Allah, dan senantiasa mendengar dan
taat pada pemimpin/khalifah, walaupun dia seorang budak habbasyah,
karena barang siapa yang berumur panjang setelah aku wafat, niscaya
ia akan menemui banyak perselisihan. Maka hendaklah kalian
berpegang teguh dengan sunnahku dan sunnah para Khulafa’ Ar
rasyidin yang telah mendapat petunjuk. Berpegang eratlah kalian
dengannya, dan gigitlah dengan gigi geraham kalian. Jauhilah oleh
kalian urusan-urusan yang diada-adakan, karena setiap usursan yang
diada-adakan ialah bid’ah, dan setiap bid’ah adalah sesat ” (HR. Abu
Dawud, At Tirmidzi).
Agent Of Change │ 148
Generasi Terasing (Ghuraba’)
Sebagai akhir dari chapter yang ke empat ini, kita membahas
sedikit dari hadits Rasulullah Saw tentang generasi dari ummat islam
yang teguh menjalankan sunnah beliau, disaat yang lain mayoritas
meninggalkanya atau bahkan merusak kemurnian ajaran islam. Mereka
yang selalu melakukan perbaikan ditengah kerusakan yang terjadi,
serta melakukan perubahan ditengah ummat yang jauh dari agamanya,
dan Rasulullah saw menyebutnya sebagai generasi yang asing atau
terasingkan inilah generasi Al-Ghuraba (The Stranger).
Kualitas generasi umat muslim baik generasi awal maupun
generasi akhir zaman dari ummat ini bisa dilihat dari keteguhan mereka
memegang prinsip ajaran sunnah dari Rasulullah saw, mereka taat
menjalankan apa yang menjadi perintah dan larangan beliau. Begitu
juga dengan islam pada awalnya adalah suatu ide ajaran yang dinilai
sangat asing pada awalnya, pada fase dakwah Rasulullah saw di
mekkah, para pengikut Rasulullah saw menjadi sahabat nabi yang
dikenal dengan generasi As Sabiqunnal Awwallun adalah mereka yang
pertama memeluk islam, dan menjalankan serta menyebarkan syariat
islam ke seluruh daerah arab.
Para sahabat dinilai asing dan aneh dengan pemikiran yang
diemban, sikap, bahkan tingkah laku yang di syariatkan Rasulullah saw,
Agent Of Change │ 149
disamping itu para sahabat mendapat celaan, hinaan bahkan
perlawanan yang dihadapkannya, namun mereka tetap berpegang
teguh di atas manhajnya, dan hal ini kembali terulang ketika kita
sebagai generasi pemuda akhir zaman yang memegang prinsip, dan
menjalankan syariat islam seolah olah menjadi kelompok terasingkan
oleh zaman.
Seperti salah satu hadis tentang Al Ghuraba Rasulullah saw
bersabda : “Islam datang dalam keadaan asing dan ia akan kembali
menjadi asing sebagaimana kedatangannya, maka beruntunglah
orang-orang yang terasingkan itu.” (HR. Muslim).
Lalu siapakah orang-orang yang terasing (ghuroba) yang
beruntung itu? Mari kita simak hadits-hadits yang menjelaskan hal ini.
“Orang-orang yang shalih, yang jumlahnya sedikit di tengah-tengah
manusia buruk yang jumlahnya banyak. Orang yang mendurhakai
mereka jumlahnya lebih banyak, daripada yang mentaati mereka.”
(Silsilah al-Ahadits al-Shahihah, no. 1619).
Kemudian dari hadits yang lain riwayat Ath Thabrani,
Rasulullah saw bersabda, “Islam muncul pertama kali dalam keadaan
terasing dan akan kembali terasing sebagaimana awalnya, maka
berbahagialah orang-orang yang terasing tersebut”. Para sahabat
Agent Of Change │ 150
bertanya, “Wahai Rasulullah, siapa al-ghuraba ini? Rasulullah SAW.
Bersabda, “Mereka adalah orang yang melakukan perbaikan ketika
manusia sudah rusak” (H.R ath-Thabrâni dalam al kabir).
Dari beberapa hadits di atas dapat disimpulkan bahwa al-
ghuroba (Strange) adalah mereka orang-orang shalih berpegang teguh
dengan keislamanya yang hidup di tengah-tengah masyarakat yang
mayoritasnya orang-orang yang rusak bahkan merusak agama. Mereka
adalah orang-orang yang tetap berpegang teguh dengan agamanya
tatkala kebanyakan orang meninggalkan agamanya. Mereka adalah
orang yang komitmen terhadap sunnah Nabi-Nya, tatkala kebanyakan
orang mencampakannya.
Orang yang mendurhakai mereka lebih banyak daripada orang
yang menaati mereka. Orang yang murka kepada mereka lebih banyak
daripada orang yang ridho kepada mereka. Mereka diasingkan oleh
masyarakat, atau mereka terasingkan di tengah-tengah masyarakat.
Terasa berat oleh mereka tatkala berpegang teguh di atas agamanya.
Terasa panas oleh mereka tatkala menjalankan sunnah layaknya
sedang menggenggam bara api karena fitnah, celaan, pandangan sinis
dan berbagai statemen-statemen negatif, seperti : julukan ekstrimis,
fundamentalis, bahkan tuduhan terorris yang dilontarkan kepadanya.
Agent Of Change │ 151
Sebagaimana Hadits dari Anas bin Malik r.a bahwa Rasulullah
saw bersabda, “Akan datang suatu masa ketika itu orang yang tetap
bersabar di antara mereka di atas ajaran agamanya bagaikan orang
yang sedang menggenggam bara api.” (HR. Tirmidzi)
Akan tetapi mereka tetap berpegang teguh walaupun terasa
panas, karena mereka tahu bahwa itu adalah jalan keselamatan. Inilah
suatu kabar gembira dan janji dari Rasulullah saw mengenai generasi
yang terasingkan (The Stranger). Di tengah kehidupan sekuler saat ini
perlu diketahui bahwa paham sekulerisme bukan melarang adanya
agama, melainkan agama harus dipisah dari aturan kehidupan publik,
agama menjadi bahan yang bersifat privat.
Akibatnya semakin jauhnya ummat dari islam dan sunnah
Rasulullah saw berupa syariat ditinggalkan sehingga krisis multidimensi
tak kunjung usai. Inilah akar permasalahan sistem kapitalis disertai
kehidupan yang sekuler orang-orang yang berkomitmen terhadap islam
dinilai seakan-akan menjadi Asing karena pandangaan hidupnya
berbeda dengan meyoritas orang dan sistem yang mencengkramnya.
Disinilah dibutuhkan generasi muda untuk perbaikan ummat. Relevansi
perjuangan para pemuda muslim untuk merubah kerusakan yang
terjadi saat ini, inilah yang dinamakan dengan Dakwah Islam dari
Agent Of Change │ 152
generasi muda islam, walau aktivitas seperti ini dipandang asing
(strange) oleh teman-teman pemuda yang lainya, tapi ingat “Orang
asing” (Al Ghuraba) inilah yang akan mendapatkan pertolongan Allah,
dan mendapat keberuntungan sebagaimana janji Allah diatas dengan
balasan Surga.
Sebuah berita gembira dari Rasulullah saw, untuk generasi
ummat akhir zaman, yakni berlipat gandanya pahala senilai lima puluh
kali dari para sahabat. maukah kawan pemuda mendapatkannya?,
Dalam sebuah kesempatan Rasulullah saw, bersabda kepada para
sahabat : “Sesungguhnya akan ada di belakang kalian hari-hari penuh
kesabaran (ujian), mereka yang berpegang teguh dengan al haq
(kebenaran) pada hari itu sama seperti yang kalian alami pada hari ini,
baginya pahala lima puluh orang dari kalian (sahabat).” (HR. Ath-
Thabrani dalam Al-Mu’jamul Kabir).
Merekalah orang-orang yang jauh dari kehidupan Rasulullah
Saw, dan tidak pernah berjumpa dengan beliau, akan tetapi mereka
dengan keimanannya merasa terpanggil untuk melanjutkan kehidupan
islam yang pernah dirintis oleh beliau Saw, dengan menegakkan
sunnah beliau dimuka bumi ini, dengan menerapkan syariat islam
secara kaffah, sehingga kita mendapatkan gelar sebagai saudaranya
Agent Of Change │ 153
Rasulullah saw. Dan semoga Allah subhanahu wata’ala
mengistiqomahkan pemuda-pemuda yang berjuang di atas agama ini,
di atas jalan sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.
Agent Of Change │ 154
CHAPTER V
“Agent Of Change”
***
“Kami meraih kemenangan bukan setelah pertempuran, kami meraih
kemenangan jauh sebelum itu.. Kami telah meraih kemenangan
semenjak kami bermimpi..”
“Kekuatan itu.., Kami menamakannya “Kemenangan Mimpi”
Tutur seorang pemuda yang berjanggut lebat itu kepada seorang
pasukannya, seraya menatap Gerbang Konstantinopel dihadapannya”
***
Fragmen kisah diatas di ambil dari buku Wienneto La Mimfito
(Kemenangan Mimpi) fragmen tersebut merupakan kata-kata setelah
kemenangan dari seorang penakluk terbesar yang pernah lahir dari
generasi ummat ini, dia adalah agent pemuda muslim di zamannya.
dialah Muhammad Al-Fatih seorang pemuda yang menanamkan visinya
sebagai seorang penakluk Konstantinopel pada usia 21 tahun.
(Lihat Kisah Lengkapnya dalam Buku “Muhammad Al-Fatih 1453” –
Karangan Felix Siauw).
Agent Of Change │ 155
Menjadi Agent Muslim
Melihat potret generasi muda zaman now saat ini
menghadirkan kepiluan tersendiri. Penetrasi budaya barat telah
berhasil menundukan sebagaian besar generasi muda kaum muslimin,
hingga menjadikan cara berfikir barat termanifestasi dalam sikap dan
perilaku nyata keseharianya. Padahal pemuda merupakan sebuah
sosok yang mempunyai peranan penting dan sangat strategis dalam
sebuah kemajuan peradaban. Jika kita mengkaji sejarah perjuangan
bangsa manapun, maka pemuda senantiasa memegang peranan yang
sangat menentukan.
Atas kondisi pemuda saat ini, menjadi tanggung jawab para
pemuda islam untuk melakukan perubahan dalam membangkitkan
kaum muslim di tengah keterpurukanya. Namun untuk membangkitkan
ummat yang sedang tidur ini, tidak cukup hanya bermodal
membangkitkan kesadaran ummat dengan menyodorkan fakta
kerusakan realitas negeri yang terjadi, namun yang lebih dari suatu
kesadaran berfikir, adalah memberikan pemikiran yang solutif atau
jalan keluar dari keterpurukan yang terjadi. Inilah solusi perubahan
yang ditawarkan seorang agent yang akan dibahas pada chapter ini.
Agent Of Change │ 156
Seperti yang di ungkapkan dalam tulisan syaikh Ahmad
Athiyaat dalam kitab At-Thariq, “Sesungguhnya, manusia tidak akan
berfikir tentang perubahan, kecuali jika ia menyadari bahwa di sana
ada realitas yang rusak, buruk, atau paling sedikit tidak sesuai dengan
apa yang ia kehendaki. Agar di sana terjadi kesadaran (untuk berubah),
maka harus ada penginderaan terhadap rusaknya realitas. Hanya saja,
sekedar sadar terhadap kerusakan atau realitas yang rusak, tidak
cukup untuk melakukan perubahan. Di samping sadar terhadap
kerusakan realitas hidupnya, harus ada pula kesadaran terhadap
realitas pengganti (realitas yang dicita-citakan) yang digunakan untuk
mengganti realitas yang rusak tersebut”. (Syaikh Ahmad ‘Athiyaat, At
Thariiq, hal. 21-22).
Para agent pemuda ini harus berani tampil dalam menganalisa
dan menguaraikan permasalahan yang mengakar dan mendasar
sehingga dapat memberikan solusi tuntas secara menyeluruh dalam
perpesktif islam sebagai jalan metode dalam memberikan perubahan
menyeluruh. Perubahan bukan hanya membutuhkan semangat dan
tekad yang besar, namun juga memiliki pemikiran mendasar akan
problem ummat dan negeri saat ini dan solusi pemecahannya. Maka
sudahlah tentu islam yang harus menjadi jalan hidup (way of life) dan
dasar perubahan. Dengan menjadikan islam sebagai landasan berpikir,
Agent Of Change │ 157
maka tumbuh pemuda-pemuda yang dalam jiwa dan pikiranya
berkiblat pada islam, memberikan solusi menyeluruh dengan islam.
Para pemuda yang tidak saja baik dalam aktivitasnya, namun shahih
dalam berjuang (dakwah).
Pemuda seperti inilah yang akan bergerak dan memperbanyak
diri ditengah masyarakat untuk menyeru dan mengajak masyarakat
hingga mereka menjadi bagian aktif dari perjuangan mengembalikan
kehidupan islam. Pemuda pejuang islam menjadi garda terdepan dalam
mengantarkan ummat menuju gerbang kebangkitan dan kemuliaan
dengan jalan hidup islam. Hingga tegaknya kembali peradaban islam
dengan nuansa kebudayaan kehidupan islam dalam seluruh aspek
kehidupan.
Mahasiswa merupakan komunitas intelektual yang sangat
potensial dan produktif untuk-dan pasti akan menjadi pemimpin masa
depan negeri ini. Dalam sejarahnya, mahasiswa selalu menjadi aktor
dari sebuah gerakan sosial dan perubahan terhadap sistem tatanan
yang buruk dengan melakukan pembelaan terhadap segala bentuk
ketidakadilan. Mahasiswa merupakan sejarah dari sebuah perjuangan
yang membawa bekal moralitas dan intelektualitas.
Agent Of Change │ 158
Di era kehidupan liberal ini dinamika kehidupan berbangsa dan
bernegara sudah sangat jauh berubah dibanding beberapa dekade
terakhir. Sayangnya mahasiswa bukannya mere-definisi ulang dirinya,
justru terjerembab ke dalam era globalisasi yang sangat praktis.
Lihatlah, banyak mahasiswa yang apatis bergaya hedonist glamour.
Para mahasiswa saat ini jarang sekali berfikir visioner, bertindak dan
merefleksikan apa yang telah dilakukan. Mereka menjadi terombang
ambing bak ‘air mengalir’ di ruang kehidupannya.
Dalam konteks perubahan, selayaknya seorang agent atau
aktivis gerakan mahasiswa menjadi isu penting untuk di bahas karena
hampir disetiap perubahan sistem kehidupan selalu saja melibatkan
mereka di dalamnya. Tidak hanya itu, kebijakan-kebijakan yang tidak
memihak pada rakyat kecil selalu saja mahasiswa tampil menjadi
pahlawan masyakarat untuk menuntut pemerintah mengubah
kebijakan-kebijakan tersebut. Terbukti sepanjang tahun reformasi
gerakan mahasiswa cukup menjadi sorotan di media-media nasional
dan lokal menentang kebijakan-kebijakan penguasa misalnya saja soal
kenaikan harga BBM. Namun tidak sedikit kemudian gerakan
mahasiswa terjebak dengan cara menyampaikan aspirasi mereka yang
mengunakan kekerasan. Karena dampak aktivitas fisik ini ternyata
berdampak negatif pula pada rakyat, misalnya fasiltas-fasiltas umum
Agent Of Change │ 159
yang rusak atau aktivitas-aktivitas masyakarat secara umum was-was
dan terganggu dengan gaya mahasiswa seperti ini.
Jika kita mendefiniskan gerakan mahasiswa di Indonesia adalah
kegiatan ke-mahasiswaan yang ada di dalam maupun di luar perguruan
tinggi yang dilakukan untuk meningkatkan kecakapan, intelektualitas
dan kemampuan kepemimpinan para aktivis yang terlibat di dalamnya,
maka tidak selayaknya kemudian para mahasiswa yang tergabung
dalam gerakan mahasiswa menggunakan sifat kekerasannya (fisik)
menjadi sebuah jalan yang lumrah untuk menyampaikan pendapat
atau aspirasinya. Itu pula yang membedakan gerakan mahasiswa
berbeda dengan gerakan preman yang mengunakan otot sebagai
bentuk ciri khas gerakannya. Walhasil, kita tidak bisa menyalahkan jika
mahasiswa menggunakan kekerasan dalam menyampaikan
pendapatnya di sebut gerakan preman, karena intelektualitas telah
hilang yang kalah dengan emosi mereka.
Lahirnya aktivis gerakan-gerakan mahasiswa berindentitas yang
katanya “Agent of Change” tapi mengambil jalan kekerasan dalam
mengusung perubahan, tidak bisa di pandang sepele atau biasa saja,
karena ini akan berakibat fatal bagi perubahan itu sendiri. Hal tersebut
dapat mendeskriditkan negatif peran gerakan mahasiswa mengusung
Agent Of Change │ 160
perubahan. Yang paling nampak dari itu semua adalah hilangnya
dukungan masyarakat terhadap mereka (mahasiswa) untuk mengusung
perubahan dengan metode kekerasan.
Perubahan tidak akan terjadi tanpa dukungan masyakarat, hal
itu sangat mustahil karena gerakan mahasiswa adalah salah satu
komponen kecil dari masyarakat, dan komponen yang lebih besar dari
itu yang masyakarat itu sendiri, jadi perubahan tanpa dukungan
komponen yang lebih besar bisa kita katakan itu sangat mustahil. Itulah
kenapa penting dan sangat pentingnya meraih dukungan masyarakat
dalam mengusung revolusi perubahan.
Aktivis muslim ideologis !
Rekan-rekan pemuda mahasiswa.. Allah Swt sejatinya tidak
memberikan gelar mahasiswa kepada kita semua dengan tanpa arah
dan tujuan. Anugerah intelektual yang kita miliki merupakan alat
menganalisis setiap masalah yang ada di masyarakat negeri ini.
Idealisme kita, merupakan aset yang amat berharga sehingga kita bisa
bertahan di dalam jalan perjuangan ini. Inilah perjuangan untuk
melindungi negeri ini, dari usaha-usaha penjajahan sumber daya alam
gaya baru pada sektor sektor strategis negeri ini. Perjuangan untuk
Agent Of Change │ 161
mengusir para penjajah imperialisme dari negeri-negeri muslim lainya.
Perjuangan ini hanya bisa digalakkan dan dipelopori oleh seorang agent
yakni para pemuda maupun mahasiswa muslim, perjuangan yang
panjang ini hanya bisa dimenangkan jika para pemuda menggunakan
islam sebagai solusi atas setiap permasalahan yang menimpa negeri ini.
Hanya dengan menerapkan islam sebagai rahmat bagi sekian alam.
Jika kita telah memahami hakikat penjajahan adalah dirampas
hak milik kita atas kedaulatan, kekayaan oleh penjajah. Penjajah adalah
mereka yang berusaha agar kita menerapkan Ideologi sekuler liberal.
Maka sudah saatnya kita sadar dan bangun dari tidur panjang ini.
Sudah saatnya kita mulai menyadarkan saudara-saudara kita dan
rakyat yang masih memiliki keikhlasan didalam dirinya untuk berjuang
bersama-sama meraih kemerdekaan hakiki.
Sejarah telah membuktikan bahwa perjuangan bangsa ini melawan
penjajahan selalu diawali oleh pergerakan pemudanya. Pergerakan
Budi Oetomo 1928, Tumbangnya Orde Lama 1966, Reformasi 1998
adalah bentuk perjuangan mahasiswa terhadap penjajahan
Kapitalisme. Tentu saja keberhasilan mereka menumbangkan rezim
tercatat dengan tinta emas. Sayangnya mereka gagal melawan
penjajahan abad 21 yakni Penjajahan Neo-Imperealismenya.
Agent Of Change │ 162
Untuk itu Gerakan Mahasiswa sejatinya membentuk jaringan
mainstream mahasiswa muslim dan mengajak kepada seluruh
mahasiswa untuk Bersatu, Bergerak, menegakkan Ideologi Islam.
sebuah pergerakan mahasiswa berbasis intelektual, mahasiswa yang
menjadikan Islam sebagai ideologi dan metode shahih untuk meraih
tujuan.
Karena Islam merupakan sebjuah ajaran yang diturunkan langung oleh
Sang Pencipta manusia. Zat yang paling mengerti bagaimana cara
mengatur ciptannya. Islam sebagai sebuah Ideologi memiliki fakta
historis yang menakjubkan. Islam telah diterapkan hampir mencapai
1400 tahun. Kekuasaan islam pernah mencapai 2/3 dunia dan para
Khalifah-nya mampu memberikan kesejahteraan yang luar biasa.
Bahkan seorang intelektual barat, Bernard Lewis dalam bukunya What
Went Wrong mengatangan;
“Islam merupakan kekuatan militer yang paling besar didunia dan
kekuatan ekonominya adalah kekuatan ekonomi terdepan didunia.
Islam telah mencapai tingkat tertinggi selama ini dalam sejarah
manusia. Dalam seni dan ilmu pengetahuan”.
Agent Of Change │ 163
Adapun metode yang harus diadopsi oleh seorang agent
muslim dalam melakukan aktivitas perjuangan dakwah mereka,
harusnya menempuh metode yang di contokan Rasulullah Saw, dalam
menegakkan dan mendakwahkan Islam untuk melakukan perubahan-
perubahan. Ada 2 tahapan yang bisa dilakukan dalam merangkai
sebuah perubahan bersama ummat menuju tegaknya peradaban islam.
Pertama; mendidik kader dakwah yang hanya mengemban Islam
sebagai ideologi dan mencampakkan ideologi-ideologi lain yang
bertentangan dengan islam. Kedua; tahap berinteraksi dengan umat
yakni tahapan untuk meraih dukungan umat (rakyat) dengan jalan
memahamkan atau memberikan edukasi terhadap ummat terhadap
ajaran islam mereka, kemudian memberikan solusi setiap
permasalahan hanya dengan solusi Islam. Tahapan ini mewujud pada
kegiatan-kegiatan berupa forum diskusi, seminar, atau kegiatan terjun
langsung di masyarakat, dll.
Untuk memahamkan Islam secara menyeluruh pada
masyarakat, setelah berinteraksi dengan mereka, dalam kegiatan
interaksi atau edukasi tersebut kita pun perlu untuk mengubah
pemikiran-pemikiran yang ada pada masyarakat, perasaan-perasaan
yang diadopsi mereka dan tentu saja aturan-aturan yang diterapkan
masyarakat untuk diubah menjadi berdasarkan pemahaman Islam.
Agent Of Change │ 164
Untuk menerapkan Islam secara kaaffah, maka perlu juga untuk
membentuk aliansi-aliansi dan forum silaturahmi yang didalamnya
menggandeng tokoh-tokoh yang berpengaruh di masyarakat,
organisasi yang berpengaruh di masyarakat, dimana hubungan
silaturrahim terjaga dan ini yang turut menjaga usaha dakwah Islam di
masyarakat, selain itu adanya pembentukan jaringan ini akan turut
membantu usaha sosialisasi bahwa Islam memiliki solusi dalam setiap
permasalahan manusia.
Dalam penerapannya pembinaan dakwah Islam bertujuan
untuk membentuk tiga hal pada diri setiap individu pemuda muslim,
yaitu terbentuknya kepribadian Islam (shakshiyyah Islamiyyah),
penguasaan akan pengetahuan-pengetahuan Islam berkaitan dengan
pemecahan masalah kehidupan (tsaqafah Islamiyyah), dan penguasaan
ilmu sains dan teknologi. Sehingga hal ini membentuk kepribadian
Islam yang bercirikan pola pikir dan pola sikap yang Islami. Pendidikan
inipun akan mengimbangi kecerdasan intelektual setiap mahasiswa
dengan semakin tingginya kecerdasan emosional dan kecerdasan
spiritual, dan dua kecerdasan yang terakhir inilah yang jarang kita
terima di dalam kuliah ataupun sekolah. Dan proses berkelanjutan
seperti ini akan melahirkan individu-individu yang bertakwa kepada
Allah, yang membangun ilmu sains dan teknologinya berdasarkan
Agent Of Change │ 165
aturan yang telah diberikan sang pencipta untuk mereka dan dengan
motivasi yang luar biasa.
Maka dengan metode dakwah seperti inilah yang nantinya
akan terlahir seorang agent dengan jiwa aktivis pemuda muslim,
mereka menjadi pejuang ideologis yang membentuk suatu gerakan
untuk melawan segala macam bentuk kezoliman dan kemungkaran
maksiat di kehidupan mereka, tentu hal tersebut dilakukan secara
intelektual tanpa kekerasan atau tindakan vandalism.
Inilah kemuliaan sebagai agent pengemban dakwah islam yang
luar biasa dalam usaha meletakkan pondasi awal dunia ini menuju
perubahan ke arah kebangkitan islam. Hal tersebut, tepat dikatakan
oleh seorang mujtahid abad ini dengan pesannya;
“Berpikir tentang perubahan tidak akan disukai oleh orang-orang
lemah semangatnya dan tidak akan diterima oleh orang malas. Sebab,
perubahan itu sendiri harganya sangat mahal” (Taqiyudin An-Nabhani).
Agent Of Change │ 166
Perubahan Menuju Islam
Pernahkah kita sebagai pemuda muslim membayangkan bahwa
pada satu masa yang panjang, kaum Muslim di seluruh dunia pernah
bersatu padu dalam satu barisan ukhuwah ummat?
Pada kenyataannya, dalam rentang sejarah ummat muslim
memang pernah bersatu dalam kurun waktu 13 Abad lamanya. Sejarah
tersebut berawal dari kepemimpinan Rasulullah Muhammad saw pada
622 M di Madinah, dan berakhir pada Kekhilafahan Utsmaniyyah tahun
1924 M di Turki.
Adakah bayangan dibenak para pemuda dan mahasiswa kini,
bagaimana kekuatan ummat muslim saat mereka bersatu?. Allah
limpahkan berkah pada mereka dan kebaikan dunia-akhirat, kekuatan
yang tiada bandingannya dan kehormatan serta kemuliaan, disegani
lawan dan disukai kawan. Dengan pemimpin yang satu, kepemimpinan
yang satu, bendera yang satu, aturan yang satu, perasaan yang satu,
dan komando yang satu.
Masa-masa kegemilangan ukhuwah kaum muslim tersebut,
dalam sejarahnya disaat masa Khilafah Islam mewujud, dengan
Khalifah sebagai pemimpin yang melindungi ummat Muslim. Pada
masa itu darah dan kehormatan kaum Muslim dilindungi oleh Khalifah,
Agent Of Change │ 167
begitupun dengan darah dan harta kaum kafir dzimmi didalamnya
(kaum kafir non muslim yang damai yang hidup di negara Islam,
mereka membayar jizyah dan tunduk pada aturan syariah Islam).
Khalifah adalah pemimpin kaum Muslim atau pengganti
kepemimpinan sepeninggal Rasulullah saw, yang bertindak
berdasarkan Islam, seorang pemimpin bagi kaum Muslim seluruh dunia
yang berdasar pada Al-Qur’an dan As-Sunnah. Adapun Khilafah
menurut pendapat Syaikh Taqiyudin An-Nabhani “Khilafah adalah
kepemimpinan umum bagi kaum muslimin seluruhnya didunia untuk
menegakkan syariah islam dan mengemban dakwah islam keseluruh
dunia”.
Kita pahami bahwa Rasulullah meninggalkan pada kita 2 hal
yang kita takkan tersesat bila kita berpegang teguh pada keduanya, dan
2 hal itu adalah Al-Qur’an dan As-Sunnah. Maka harusnya Al-Qur’an
tidak hanya dijadikan panduan bagi pemimpin semata, tapi juga jadi
panduan dalam sistem kepemimpinan kaum Muslim. Hanya dengan
pemimpin amanah yaitu Khalifah dan sistem kepemimpinan amanah
yakni Khilafah kehormatan kaum Muslim akan terjaga mulia.
Kabar baiknya, Rasulullah mengabarkan bahwa Khilafah dan
Khalifah yang berdasar manhaj kenabian ini akan bangkit sekali lagi.
Agent Of Change │ 168
“adalah Kenabian itu ada di tengah-tengah kamu sekalian, yang ada
atas kehendak Allah, lalu Allah mengangkatnya bila Dia berkehendak
mengangkatnya. Kemudian akan ada Khilafah yang menempuh jejak
Kenabian, yang ada atas kehendak Allah, lalu Allah mengangkatnya
bila Dia berkehendak mengangkatnya. Lalu akan ada kekuasaan yang
menggigit, yang ada atas kehendak Allah, lalu Allah mengangkatnya
bila Dia berkehendak mengangkatnya. Lalu akan ada kekuasaan yang
memaksa (diktator), yang ada atas kehendak Allah, lalu Allah
mengangkatnya, bila Dia berkehendak mengangkatnya. Kemudian
akan ada Khilafah yang menempuh jejak Kenabian. Kemudian beliau
(Nabi) diam”. (HR Ahmad).
Pemimpin dan sistem Kepemimpinan yang amanah
Islam berbeda dengan agama-agama yang lain yang pernah
diturunkan oleh Allah Swt, karena Islam diturunkan sempurna dan
menyeluruh, termasuk dalam hal megatur pemimpin dan sistem
kepemimpinan. Karena mengusung kesatuan kepemimpinan politik dan
spiritual inilah maka Islam dapat tersebar dengan luasan yang
fenomenal dalam tempo yang relatif singkat dibandingkan peradaban
pendahulunya seperti kerajaan Persia dan imperium Romawi.
Agent Of Change │ 169
Karena itu pula Michael H. Hart dalam bukunya “The 100 – a
Ranking of Most Influential People in History”, menilai Nabi
Muhammad Saw dengan tulisannya; “he was the only man in history
who was supremely succesfull on both the religious and secular level“,
dengan menuliskan dua alasan: “Muhammad, however, was
responsible for both the theology of Islam and its main ethical and
moral principles”. “Furthermore, Muhammad (unlike Jesus) was a
secular as well as a religious leader. In fact, as the driving force behind
the Arabs conquest, he may well rank as the most influential political
leaders of all time”.
Pemimpin di dalam Islam sangatlah penting, bahkan diwajibkan
dalam perkara agama. Rasul bersabda, “Tidak halal bagi tiga orang
yang berada di sebuah tempat di muka bumi ini melainkan mereka
menunjuk seorang pemimpin di antara mereka.” (HR Ahmad). Bila
dalam safar saja diwajibkan adanya pemimpin, apalagi perkara yang
lebih besar yaitu urusan ummat seluruhnya. Namun di dalam Islam,
Allah tidak hanya mewajibkan pada kaum Muslim untuk sekedar
memiliki pemimpin yang amanah, namun juga sistem yang amanah
dimana pemimpin itu memimpin dengannya.
Agent Of Change │ 170
Rasul sendiri tatkala memimpin kaum Muslim bertindak
sebagai kepala negara yang amanah, dengan mengatur sistem
ekonomi, politik, pendidikan, peradilan dan keamanan dalam dan luar
negeri, termasuk mengirim surat pada Kaisar Romawi dan Kisra Persia
pada waktu itu, dan kesemuanya berdasarkan sistem syariah Islam.
Rasulullah pun telah memberikan batasan, bagaimana
penguasa dan kepemimpinan ini diatur dalam Islam melalui lisannya
yang mulia, “Dahulu Bani Israil selalu dipimpin dan dipelihara
urusannya oleh para nabi. Setiap nabi meninggal, digantikan oleh nabi
berikutnya. Sesungguhnya tidak ada nabi sesudahku. Tetapi nanti akan
ada banyak khalifah. Para Sahabat bertanya, “Apa yang engkau
perintahkan kepada kami?” Beliau menjawab, “Penuhilah baiat yang
pertama, dan yang pertama saja. Berikanlah hak mereka,
sesungguhnya Allah akan memintai pertanggungjawaban terhadap
urusan yang dibebankan kepada mereka” (HR Bukhari dan Muslim).
Demikianlah Rasulullah saw berpesan, bahwa yang kelak akan
melanjutkan kepemimpinan dan pemeliharaan atas ummat adalah
pemimpin yang disebut Khalifah, dan Khalifah inilah yang akan menjaga
amanah untuk menerapkan sistem amanah berdasar Al-Qur’an dan As-
Sunnah sebagaimana diperintahkan dalam QS An-Nisaa [4]: 59.
Agent Of Change │ 171
Maka setelah wafatnya Rasulullah, Abu Bakar menjabat
sebagai Khalifah kaum Muslim, dilanjutkan dengan Umar bin
Khaththab, Utsman bin Affan dan Ali bin Abu Thalib, keempatnya
dikenal sebagai Khulafaur Rasyidin, Para Khalifah yang ditunjuki Allah.
Dan sistem kepemimpinan ini disebut dengan nama Khilafah.
Keberadaan Khalifah sebagai pemimpin yang satu bagi kaum
muslim, inilah yang selalu dijaga oleh kaum muslim semenjak wafatnya
Rasulullah sampai pada tahun 1924 saat Khilafah diruntuhkan di Turki
dan Khalifah diturunkan dan diasingkan.
Menurut sejarah-wan barat sendiri mengaku bagaimana
peranan yang sangat luar biasa yang diberikan para khalifah-khalifah di
saat zaman kejayaan islam, menurut Will Durant dalam bukunya The
Story Of Civilization, dia menuturkan.
“Para Khalifah telah memberikan keamanan kepada manusia hingga
batas yang luar biasa besarnya bagi kehidupan dan usaha keras
mereka. Para khalifah itu juga telah menyediakan berbagai peluang
bagi siapapun yang memerlukannya, dan memberikan kesejahteraan
selama berabad-abad dalam keluasan wilayah yang belum pernah
tercatat fenomena seperti itu setelah masa mereka, kegigihan dan
kerja keras mereka menjadikan pendidikan menyebar luas, sehingga
Agent Of Change │ 172
berbagai ilmu, sastra, falsafah, dan seni mengalami kejayaan yang
sangat luar biasa, yang menjadikan Asia Barat sebagai bagian dunia
yang paling maju peradabanya selama lima abad” (Will Durant, The
Story Of Civilization, XIII/151).
Dari fakta yang menerangkan kita lalu memahami bahwa,
seluruh kaum Muslim diwajibkan dalam Islam untuk memiliki
pemimpin yang amanah, selain itu Islam juga mewajibkan adanya
sistem yang amanah. Tapi pemimpin Islam diwajibkan untuk
menjalankan sistem amanah juga, yaitu yang berdasarkan Al-Qur’an
dan As-Sunnah.
Agent Of Change │ 173
Gerakan Dakwah Pemuda
Islam adalah wahyu yang turun dari langit untuk menjadi
petunjuk bagi manusia di bumi. Oleh karena itu, ia turun sebagai suatu
pemikiran-pemikiran yang mengandung pandangan-pandangan dan
solusi-solusi tentang berbagai persoalan kehidupan yang tercantum di
dalam al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah Saw.
Dan sebagai pemikiran langit, Islam dijamin keunggulannya
oleh oleh Allah SWT yang Maha Mengetahui lagi Maha Tinggi.
“Dialah yang telah mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk
(al-Qur’an) dan agama yang benar untuk Dia menangkan agama itu
atas segala agama, walaupun orang-orang musyrik tidak menyukai.”
(Qs. at-Taubah : 33).
Dimana letak keunggulan-keunggulan pemikiran akidah Islam,
pada tulisan sub Chapter terakhir ini kita mencoba menguraikannya.
Keunggulan Islam atas pemahaman atau ideology-ideologi lain selain
islam. Syariah Islam mengandung hukum-hukum Islam terhadap
masalah-masalah aqidah dan ibadah yang mengatur hubungan
manusia dengan Allah SWT sebagai sang pencipta, agar jelas keyakinan
manusia kepada-Nya dan agar benar tatacara beribadah kepada-Nya.
Syariah Islam juga mengandung hukum-hukum Allah SWT tentang
akhlak, pakaian, dan makanan yang mengatur hubungan manusia
Agent Of Change │ 174
dengan dirinya sendiri. Juga syariah Islam mengandung hukum-hukum
muamalah seperti jual beli, sewa menyewa, akad perusahaan, dan
berbagai masalah ekonomi baik mikro maupun makro; hukum-hukum
berkaitan dengan masalah politik ketatanegaraan serta pertahanan dan
keamanan; hukum-hukum yang berkaitan dengan sanksi-sanksi atas
pelanggaran hukum dan tata cara peradilan; yang kesemuanya itu
mengatur hubungan manusia yang satu dengan manusia lainnya dalam
pergaulan di masyarakat. Kelengkapan syariah Islam itu ditegaskan oleh
Allah SWT dalam firman-Nya:
“Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah
Kucukupkan nikmat-Ku, dan telah Kuridlai Islam itu jadi agama
bagimu.” (Qs. al-Mâ’idah [5]: 3).
Keunggulan Islam Dari Pemikiran “Buatan” Manusia. Bila
dibandingkan dengan pemikiran-pemikiran ideologi yang dibuat oleh
manusia, seperti ideologi Sosialisme Komunisme, Sekularisme
liberalisme, maupun ide-ide produk manusia lainnya, Islam jelas
berbeda dengan pemikiran-pemikiran tersebut. Sebab, Islam berasal
dari Sang Pencipta semesta alam. Dialah Allah Sang Pencipta yang
maha mengetahui dan memahami karekteristik manusia. Sedangkan
manusia penuh dengan keterbatasan, termasuk dalam memahami
dirinya sendiri sekalipun.
Agent Of Change │ 175
Oleh karena itu, tak seorang yang mampu membuat sistem
yang bersifat menyeluruh, sempurna dan rinci untuk mengatur
kehidupan manusia layaknya aturan yang diturunkan oleh Sang
Pencipta Manusia dan Alam Semesta kepada manusia. Karena
kekurangan manusia yang punya sifat-sifat yang jauh dari
kesempurnaan, tidak jarang manusia saling berbeda pandangan dan
memiliki sudut pandang yang berbeda dalam menilai dan memahami
sesuatu.
Oleh karena itu, para generasi pemuda muslim yang meyakini
kebenaran Allah dan rasul-Nya tak perlu lagi ragu untuk mengambil
pemikiran Islam sebagai pemikiran dan pemahaman kajian mereka,
menjadi gerak dalam langkah pergerakanya yang akan berguna baginya
untuk memandu pandangan, sikap, dan perilakunya dalam menghadapi
berbagai dinamika kehidupan. Karena Islam adalah pemikiran yang
tertinggi dan tidak ada yang melebihnya.
Gerakan Pemikiran Tanpa Kekerasan !
Gerakan pemikiran atau dikenal dengan Dakwah Fikriyah
adalah aktivitas dakwah untuk mengubah pola pikir masyarakat, yakni
kegiatan yang bergerak dibidang pemikiran untuk mengubah pola pikir
masyarakat yang awalnya tidak berpikir secara Islam menjadi pola pikir
secara Islami. Karena pemikiran hanya bisa diubah dengan memberikan
Agent Of Change │ 176
pemikiran yang baru karena faktanya pemikiran hanya bisa diubah
dengan pemikiran pula, bukan dengan aktivitas yang lain aktivitas fisik
atau kekerasan. Dengan dakwah pemikiran, ummat diajak untuk
berfikir mengenai realitas yang sedang terjadi terhadap umat Islam.
Sehingga kemudian mereka menjadi sadar bahwa ternyata memang
sedang ada masalah yang terjadi, khususnya masalah yang menimpa
umat Islam.
Dakwah atau kegiatan seperti inilah yang menjadi fokus arus
mainstream dilakukan pemuda dan mahasiswa, bukan dengan jalan
kekerasan anarkis yang tidak pernah dicontohkan oleh Rasulullah saw
dalam berdakwah, Arus gerakan dakwah dikalangan pemuda dan
mahasiswa dengannya memberikan pemahaman kepada ummat
tentang pentingnya islam, menyadarkan umat akan berbagai macam
kerusakan akidah dan pemikiran yang berkembang di tengah-tengah
ummat, dengan metode dakwah seperti ini para pemuda dan
mahasiswa mengajak ummat bersama-sama berjuang untuk
melanjutkan kehidupan islam.
Tanpa adanya dakwah yang fokus kepada dakwah pemikiran,
yakni aktivitas dakwah yang berusaha untuk membangkitkan taraf
berfikir ummat, yang kemudian menyebabkan mereka memiliki
Agent Of Change │ 177
kesadaran terhadap realitas atau fakta yang sedang terjadi, maka
ketiadaan kesadaran akan menjadikan kondisi umat Islam semakin
berbahaya. Kenapa bisa dikatakan semakin berbahaya? Karena
ketiadaan kesadaran bahwa sesuatu sedang menimpa umat Islam akan
menjadikan umat ini tidak akan bergerak karena merasa tidak ada
masalah apa-apa terhadap Islam dan umat nya.
Sejatinya, Umat sekarang ini sedang sakit terutama generasi
mudanya. Namun, masih banyak kaum muslim sadar bahwa dirinya
sedang sakit. Karena tidak adanya kesadaran bahwa sedang sakit
tersebut, maka tidak ada yang mau meminum obat untuk
menyembuhkan penyakitnya tersebut. dan tentu hal ini adalah wajar.
Seseorang yang sedang tidak merasa sedang sakit, tentu tidak akan
mau meminium obat, karena merasa dirinya sehat atau baik-baik saja.
Kalau boleh menggunakan salah satu dari empat (4) type manusia yang
dibuat oleh hujjatul Islam yakni Imam al-Ghazali bahwa “Rojulun Laa
Yadri wa Laa Yadri Annahu Laa Yadri” (Seseorang pemuda yang Tidak
Tahu, dan dia Tidak Tahu kalau dirinya Tidak Tahu). Yakni bisa kita
samakan dengan seseorang pemuda yang tidak sadar bahwa dia
sedang sakit.
Agent Of Change │ 178
Disinilah kembali pentingnya dakwah Fikriyah, dakwah untuk
menyadarkan umat ini bahwa umat ini sedang sakit. Dan kembali
menyampaikan kepada ummat untuk kembali kepada islam sebagai
obat untuk menyembuhkan penyakit tersebut.
Masalah jauhnya kehidupan ajaran islam dari kehidupan
masyarakat, inilah masalah penderitaan yang seharusnya disadari oleh
para pemuda sebagai agent muslim. Dengan adanya kesadaran
tersebut, maka para generasi muda islam ini akan bergerak untuk
mendakwahkan islam ke tengah-tengah masyarakat, yakni dengan
berjuang agar umat ini kembali menjadi umat yang terbaik “khoiru
ummah”.
Oleh karenanya, itulah mengapa pentingnya dakwah yang
fokus kepada perubahan pemikiran, yang dengan perubahan pemikiran
tadi, akan menumbuhkan kesadaran pada diri umat untuk mau
bergerak. “Kedzaliman itu bukanlah faktor pendorong terjadinya
perubahan mendasar (revolusi), tetapi kesadaran akan adanya
kedzalimanlah yang mendorong hal tersebut (revolusi)” (Syaikh Ahmad
‘Id ‘Athiyaat, al-Thariiq).
Apa yang harus disadarkan? Ada empat hal. Pertama,
menyadarkan umat ini bahwa sedang ada masalah. Kedua,
Agent Of Change │ 179
menyadarkan meraka apa masalahnya. Ketiga, menyadarkan mereka
tahu solusi atas masalah tersebut. keempat, menyadarkan mereka
bagaimana cara melaksanakan solusi atas masalah tersebut.
Kesimpulannya, pemuda yang sebagai harapan ummatlah yang
menjadi garda terdepan dalam memberikan penyadaran, bahwa umat
Islam sekarang sedang memiliki masalah, apa masalahnya, yakni tidak
adanya kehidupan Islam disetiap sendi kehidupan manusia. Maka solusi
atas masalah tersebut kembali kepada Islam yakni dengan cara
menerapkan syariah Islam secara kaffah melanjutkan kembali
kehidupan islam. Dengan metode seperti itulah yang bisa mengobati
keterputukan kondisi ummat sekarang seperti pesan Imam Malik bin
Annas rahimahullah untuk umat akhir zaman ini, “Tidak akan baik
generasi akhir ummat ini, kecuali dengan sesuatu yang berhasil
memperbaiki generasi awalnya” (Malik bin Annas).
Inilah upaya untuk memperbaiki generasi akhir ummat ini,
seharusnya pemuda mengambil peran aktif dalam aktivitas yang mulia
ini. Aktivitas dakwah yang fokus untuk merubah pola fikir masyarakat
untuk membangkitkan taraf berfikir mereka sehingga masyarakat
memiliki kesadaran untuk hidup di bawah aturan syariah Islam.
Agent Of Change │ 180
Beyond The Inspiration
“Dan Allah telah menjanjikan pula kemenangan-kemenangan yang lain
atas negeri-negeri yang kamu belum dapat menguuasainya yang
sungguh Allah telah menetapkan-Nya. Dan adalah Allah maha kuasa
(Maha menetapkan) atas segala sesuatu” (QS, Al-Fath 21:48).
Janji Allah bagaikan peneduh ditengah teriknya ujian dan
tantangan dakwah, Bisyarah Rasulullah saw bagaikan mata air di
tengah kekeringan harapan akan makian manusia, keyakinan janji Allah
dan RasulNya, adalah inspirasi terbesar bagi setiap insan yang
merindukan kebangkitan islam. Karena bagi mereka, Hanya Allah dan
RasulNya yang benar dan selain itu hanyalah fatamorgana kehidupan.
Bisyarah adalah sebuah kabar gembira yang Allah turunkan
kepada hambanya, baik melalui Al-Qur’an ataupun melalui ucapan
Rasulullah saw. Bisyarah adalah perlambang janji Allah dan menjadi
penyemangat kaum muslimin selama berabad-abad lamanya,
keyakinan akan janji Allah ini terpatri kuat didalam jiwa kaum muslim
dan menjadi harapan ditengah-tengah keputusasaan, menjadi
pengingat dalam kealpaan dan menjadi sumber energi yang tidak
terbatas sampai kapan pun. Melalui bisyarah inilah kaum muslim
berjuang dan menoreh tinta emas dalam sejarah peradaban dunia.
Agent Of Change │ 181
Janji Allah berupa kemenangan kaum muslim atas umat-umat
lainya menjadi energi pendorong kaum muslim dalam mewujudkan
bisyarah dan membuktikan nubuwah Rasulnya. Janji Allah dan
Rasulullah saw inilah yang mendorong kaum muslim pada generasi
awal termotivasi untuk meraih izzul islam wal muslimin (kemuliaan
islam dan kaum muslimin). Bahkan, bisyarah ini pernah diberitakan
saat kaum muslim dalam keadaan lemah dan terjepit, seperti pada saat
menjelang terjadinya perang Khandaq (perang parit) yang lebih dikenal
dengan perang Ahzab (perang gabungan) ketika bangsa-bangsa arab di
jazirah arabia bersekutu dengan kaum yahudi untuk menyerang
madinah secara bersama-sama.
Pada saat itu, seorang sahabat Nabi dari Persia, Salman Al-
Farisi mengusulkan untuk membuat parit yang mengelilingi kota demi
melindungi madinah dari serangan musuh. Usulanya ini diterima oleh
Rasul, dan kaum muslimin pun segera bergotong royong membuat
parit sepanjang 8 kilometer dengan lebar 5 meter dan kedalaman
sekira 3 meter. Namun, para sahabat mengalami kendala ketika
menemukan batu besar yang menghalangi usaha mereka menggali
parit. Para sahabat mengalami kesulitan untuk menghancurkan batu
yang sangat keras itu. Akhirnya, Rasulullah saw langsung turun untuk
menghancurkan batu besar tersebut. Rasul mengayunkan pemukul ke
Agent Of Change │ 182
atas batu besar itu sebanyak tiga kali. Setiap kali Rasul menghantamkan
pemukul batunya, setiap kali itu pula keluar percikan api cahaya dari
hasil gesekan pemukul dan batu itu, hingga rasul pun menggumamkan
takbir yang diikuti oleh para sahabat.
Kemudian, Rasul memberitahukan kepada para sahabatnya
bahwa ketika sinar api cahaya yang keluar dari batu besar itu berupa
tanda akan datangnya kemenangan, beliau saw bersabda: “ Sinar
pertama, denganya Allah akan menaklukkan Yaman untukku. Sinar
kedua, denganya Allah akan menaklukkan Syam dan negeri sebelah
barat untukku. Sinar yang ketiga, dengannya Allah akan menaklukkan
negeri sebelah timur untukku.” (Sirah Nabawiyah Ibnu Hisyam).
Melalui bisyarah inilah, kaum muslim termotivasi untuk meraih
izzul islam wal muslimin, sekaligus menyebarluaskan islam sebagai
rahmatan lil ‘alamin (keselamatan bagi seluruh alam). Dan terbukti
selang beberapa tahun seluruh wilayah Yaman tunduk pada masa
kepemimpinan Khalifah Abu Bakar Ash-Shidiq ra. Wilayah Syam dan
negeri-negeri bagian barat atau pantai utara Afrika yang sebelumnya
merupakan koloni Imperium Romawi, tunduk pada massa
kepemimpinan Khalifah Umar bin Khathab ra. Bahkan, negeri-negeri
sebelah timur pun seperti Imperium Persia tunduk pada masa Umar ini.
Sedangkan wilayah timur lainya, dari mulai Asia tengah hingga ke Asia
Agent Of Change │ 183
timur dan selatan, tunduk pada masa kepemimpinan Khalifah Utsman
bin Affan ra.
Bahkan, Rasulullah saw telah mengindikasikan kemenangan
Islam di wilayah timur itu melalui tangan seseorang sahabat, yaitu
Sa’ad bin Abi Waqash. Beliau saw bersabda: “Ya Allah, kabulkanlah doa
Sa’ad dan tepatkanlah lemparan panahnya” (HR. Tirmidzi dan Hakim).
Pada tahun 634, pasukan islam dibawah kepemimpinan
panglima perang Sa’ad bin Abi Waqash berhasil mengalahkan
imperium persia. Padahal, saat itu pasukan persia memiliki armada
perang yang luar biasa besar dan dipimpin oleh panglima perangnya
yang terkenal, yaitu Rustum. Sedangkan pada saat yang sama,
panglima Islam Sa’ad memimpin pasukan dalam keadaan sakit-sakitan,
demam dan bisul-bisul hingga untuk berdiri dan memantau jalanya
peperangan saja, Sa’ad memerlukan bantuan dari prajuritnya. Namun,
panglima Sa’ad tetap memegang amanah kepemimpinan pasukan dari
khalifah Umar bin Khathab ra. Sekaligus tetap termotivasi untuk
mebuktikan bisyarah dan nubuwah Rasulullah saw tersebut.
Pada saat pasukanya terhalang banjir di Sungai Dajlah ketika
mengejar pasukan persia yang melarikan diri, Sa’ad memerintahkan
pasukannya untuk tetap menyebrang. Dia, yakin akan datangnya
Agent Of Change │ 184
nashrullah (pertolongan Allah), Sa’ad pun berdoa dengan tulus
menengadahkan kedua telapak tanganya. “Dari Allah kami mencari
pertolongan, dan hanya kepada-Nya kami bergantung. Allah adalah
pelindung dan pemelihara kami. Demi Allah! Dia pasti akan menolong
hambanya, dia pasti akan menampakkan agamanya, dan dia pasti
akan menghinakan musuh-musuhnya. Tidak ada daya dan kekuatan
kecuali dari Allah! Yang Mahakuasa dan Mahabesar”.
Pertolongan Allah seketika datang tepat pada waktunya,
pasukan Sa’ad seorang demi seorang dapat menyebrang sungai Tigris
hingga para sejarahwan muslim menggambarkan peristiwa itu dengan
menakjubkan. Pasukan berkuda Sa’ad bi Abi Waqash berjalan diatas air
yang tengah meluap. Pertolongan Allah ini tidak hanya sampai disana,
Allah pun memberikan kemenangan besar kepada Sa’ad bin Abi
Waqash dengan terbunuhnya panglima Rustum dan jatuhnya kota Al-
Madain, ibu kota Imperium Persia ke tangan pasukan Islam.
Janji Allah akan kemenangan pasukan islam pun berhasil
diwujudkan oleh panglima Thariq bin Ziyad pada tahun 711 saat
memimpin 12.000 pasukan islam dari Afrika Utara menuju Andalusia
yang menanti pembebasan Islam. Pada saat Thariq mendaratkan
pasukannya, dia langsung memerintahkan awak kapalnya untuk segera
membakar kapal-kapal yang mereka tumpangi, hingga dipastikan
Agent Of Change │ 185
mereka tidak mungkin kembali pulang. Dengan penuh semangat,
Thariq memotivasi pasukannya untuk berjuang dan berjihad
mewujudkan kebenaran janji Allah dan Rasul-Nya, lalu membebaskan
bumi Andalusia dari kekuasaan Raja Roderick dan kerajaan Visigoth
(Gothic).
Salah satu khutbah Thariq untuk membakar semangat
pasukannya yang luar biasa, dicatat oleh sejarahwan;
“Kita datang ke tempat ini, bukan untuk kembali pulang. Namun,
kedatangan kita ke tempat ini demi untuk meraih dua kemenangan,
hidup penuh kemuliaan atau mati dalam kesyahidan. Kini, lautan ada
dibelakang kalian, sedangkan musuh ada di hadapan kalian. Tidak ada
tertinggal pada diri kalian kecuali kebenaran dan kesabaran”.
Apabila kita memerhatikan berbagai kejadian di atas, nyatalah
bahwa janji Allah dan Bisyarah Rasulullah saw adalah kepastian bagi
para sahabat dan kaum mukmin. Ternyata, kaum muslim terdahulu
selalu mengukir keistimewaan-keistimewaan, suatu hal yang
tampaknya sangat heroik dan di luar akal pikiran manusia. Sebuah
keyakinan yang menghasilkan suatu keajaiban. Hal inilah yang
dilakukan oleh para sahabat ketika mereka memercayai janji Allah dan
bisyarah yang telah disampaikan oleh Rasulullah saw.
Agent Of Change │ 186
Bagi para sahabat, bisyarah Rasulullah saw adalah kenyataan
yang pasti, sejelas penglihatan mereka dengan mata. Bahkan, lebih
yakin daripada mata mereka. Inilah yang menghasilkan energi dan
usaha-usaha serta pencapaian yang luar biasa pada para sahabat.
sebagai pemuda yang menjadi ummat mutaakhir (akhir zaman) dalam
mengakses keajaiban, energi dan pencapaian istimewa sebagaimana
generasi para sahabat. Tentu kita sebagai pemuda muslim dapat
melakukanya jika kita tetap berpegang teguh terhadap dua perkara
yang diwasiatkan Rasulullah kepada kita umat muslim. Dan inilah yang
dapat memuliakan ummat islam semua. Sebagaimana ucapan sahabat
Umar bin Khathab ra, saat beliau membebasakan bumi Al-Quds
Palestina di bawah naungan kekuasaan islam ;
“Sesungguhnya kita dahulu adalah kaum yang hina, kemudian Allah
muliakan dengan Islam. Maka jika kita mencari kemulian selain
daripadanya, niscaya Allah akan kembali menghinakan kita.”
See Beyond the Eyes Can See !
Demikianlah bagaimana islam dipegang oleh Rasulullah saw
dan para Sahabatnya, dan seluruh generasi terbaik setelahnya.
Termasuk Islam yang dipegang oleh para pemimpin dan panglima besar
islam semisal Umar bin Khathab, Khalid bin Walid, Thariq bin Ziyad,
Agent Of Change │ 187
dan Sa’ad bin Abi Waqash, Salahuddin Al-Ayubi dan Muhammad Al-
fatih. Islam yang bukan hanya hiasan dan asesoris kehidupan,
melainkan islam yang meng-inspirasi hidup, islam yang mencerahkan
dan membangkitkan, islam yang sempurna. Mereka menjadikan islam
lebih dari sekedar inspirasi kehidupan.
Islam diterapkan oleh Rasulullah saw, bukanlah islam yang
menganggap bahwa Allah hanya pantas dimuliakan di masjid atau pada
bulan Ramadhan saja. Bukan pula islam yang menaruh Allah hanya
pada ranah individual, sedangkan dalam ranah sosial kenegaraan, Allah
dipinggirkan. Islam yang diterapkan Rasulullah saw adalah islam yang
total, baik dalam kehidupan pribadi maupun dalam sosial kenegaraan,
Allah yang disembah Rasul dan para sahabat serta generasi terbaik
berikutnya bukan hanya ditaati di masjid dan pada bulan Ramadhan,
namun dia ditaati dimanapun dan kapanpun.
Kunci keberhasilan Rasulullah saw dalam membina generasi-
generasi terbaik adalah dengan menghujamkan akidah yang kuat
kepada kaum muslim. Akidah yang diperoleh dengan jalan berpikir
sehingga memuaskan akal dan menentramkan hati, serta berdasarkan
bukti-bukti yang sangat nyata. Dengan akidah seperti ini, terciptalah
keyakinan yang jazm (pasti) akan Allah sebagai tuhan dan satu-satunya
sesembahan. Sehingga para sahabat sangat fundamental dalam ber-
Agent Of Change │ 188
Islam, yaitu menjadikan halal-haram sebagai standar perbuatan, dan
keridhaan mereka hanya kepada Allah. Ketakutan mereka hanya
kepada Allah. Semuanya hanya kepada Allah swt.
Inilah takdir Allah bagi setiap insan yang telah bersyahadat
yaitu menjalani hidupnya sesuai dengan perintah Allah semata,
mengelola bumi dan manusia seperti yang dia perintahkan dalam Al-
Quran dan Sunnah Rasulnya. Dengan akidah yang kuat dan keterikatan
pada aturan Allah maka seorang muslim dan para generasi muda islam
akan memahami bahwa hanya Allah yang berhak mengatur manusia
karena dialah yang paling mengetahui yang baik bagi manusia. Dengan
logika ini, maka dengan setiap kerusakan yang kita lihat di dunia ini,
pastilah ulah tangan manusia yang enggan menjalankan perintah Allah
dalam setiap sendi kehidupanya.
Sesungguhnya tidak ada cara lain, bagi orang yang berfikir
sehat, dan tidak ada pilihan lain bagi orang mukmin bahwa satu-
satunya solusi bagi keterpurukan ummat saat ini adalah
menegembalikan akidah islam dan syariat islam dalam tubuh ummat
agar mereka bangkit sebagaimana Rasulullah membangkitkan umat
muslim. Penerapan hukum Al-Qur’an dan As-sunnah seharusnya
menjadi harga mati orang-orang yang memahami akidah dan syariat
islam.
Agent Of Change │ 189
Dengan kepemimpinan islam ini, dilahirkan generasi-generasi
muda pejuang yang memegang teguh islam. Yang menjadikan bisyarah
Rasulullah saw, menjadi inspirasi sekaligus motivasi mereka. Bersama
kepemimpinan inilah, islam disebarkan keseluruh dunia. Dalam
kepemimpinan inilah orang-orang pemuda semisal Muhammad Al-
Fatih dilahirkan dan dibesarkan. Dengan kepemimpinan di tanganya
saat beliau berusia 21 tahun, Konstantinopel sebagai ibu kota Romawi
timur Byzantium dibebaskan oleh kaum muslim.
Walhasil, inilah sesunggunhya Beyond the Inspiration. Meyakini
janji Allah bahkan sebelum semua itu terjadi kita lihat dengan mata
kita. Meyakini janji Allah lebih dari yang lainya. Meyakini Allah yang
telah menjajikan kepada kita akan kebangkitan kaum muslim yang
kedua, dengan kembalinya khalifah yang berdasarkan manhaj
kenabian. Maka sesungguhnya tiada perkataan yang lebih mulia
dibandingkan dengan muslim yang mendakwahkan islam dan berupaya
untuk meninggikan kalimat Allah lewat penerapan islam sempurna.
Akhirnya, bila dalam pembebasan Konstantinopel kaum muslim
harus bersabar sekitar 825 tahun dan dalam rentan waktu itu, ulama’
tidak henti-hentinya menyemangati, mendorong, bahkan terjun ke
medan jihad untuk menggapai bisyarah janji Rasulullah saw, dan
akhirnya semua keberanian, ketaatan dan kesabaran terakumulasi
Agent Of Change │ 190
pada seorang Muhammad Al-fatih. Allah pun mengizinkan kaum
muslim menyaksikan kebenaran bisyarah penaklukkan Konstantinopel
tersebut melalui pemuda 21 tahun itu.
Sesuai dengan bisyarah dari Rasulullah saw, hadist tentang
penaklukkan kota Konstantinopel dan Kota Roma dari sahabat Abdullah
bin Amru bin Ash berkata, “ketika kami duduk di sekeliling Rasulullah
saw untuk menulis, tiba-tiba beliau saw ditanya tentang kota manakah
yang akan ditaklukkan terlebih dahulu, Konstantinopel atau Roma?
Rasulullah saw menjawab, “Kota heraklius ditaklukkan terlebih dahulu
(Maksudnya Konstantinopel).”(HR. Ahmad).
“Kalian pasti akan membebaskan Konstantinopel, sehebat-
hebat pemimpin, adalah pemimpinya, dan sekuat-kuat pasukannya
adalah pasukannya.” (HR. Ahmad).
Ketika buku ini ditulis pada tahun 2016, setidaknya 563 tahun
telah berlalu semenjak Muhammad Al-fatih membebaskan
Konstantinopel. Dan masih ada bisyarah Rasul tentang pembebasan
Romawi Barat yang dilambangkan dengan kota Roma ibu kota Italia
saat ini. Karena itu, bagi kaum pemuda muslim yang meyakini janji
Allah, pembebasan Roma sebernarnya telah terjadi karena Rasul telah
menyampaikannya. Kenyataannya hanya tinggal menunggu waktu saja.
Agent Of Change │ 191
Pertanyaannya adalah: “Siapa yang lebih dahulu akan merealisasikan
bisyarah itu!”.
Niscaya, suatu saat nanti akan ada seorang pemuda menjadi
agent pembebas yang akan memasuki gerbang kota Roma sambil
menggenggam bendera putih bertuliskan kalimat syahadat. Dia
berjalan perlahan menuju tengah kota dengan keimanan dan
kerendahan hati. Lisannya basah oleh kalimat zikir dan ucapan syukur
atas nikmat yang diterima dari tuhannya, dan dia pun berkata: “
Alhamdulilah, inilah janji Rasul-ku dan Tuhan-ku kepada-ku dan seluruh
ummat muslim, sungguh aku telah melihat hal ini jauh sebelum mataku
melihatnya. Maka sabda Rasul telah aku genapkan, dan janji Allah
telah aku buktikan”.
Pada yang sama dia melihat panji Rasulullah saw, yang
berwarna hitam dan putihnya berkibar gagah diseluruh bumi dari timur
hingga baratnya. Insya Allah akan ada seorang agent yang akan
memimpin pasukan sekualitas Muhammad Al-fatih dan pasukan-nya.
“Allah telah memperlihatkan kepadaku bagian timur dan barat dari
bumi, dan kekuasaan ummatku akan mencakup seluruh wilayah yang
aku lihat itu”.
*****
Agent Of Change │ 192