The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by diah1657, 2021-06-14 07:57:39

Portofolio Biologi Diah Eka D XI IPA 2

Portofolio Biologi Diah Eka D XI IPA 2

d) Uji Lemak Warna Kertas Koran Perubahan Warna setelah
ditetesi pada kertas koran
No. Bahan Makanan Putih buram
yang diuji/warna Putih buram Transparan
Putih buram
1. Minyak goreng Putih buram Transparan
Putih buram
2. Mentega Tidak transparan
3. Telur
4. Susu Transparan
5. tempe Tidak transparan

7. Pembahasan :
Pada praktikum ini menggunakan reagen yang digunakan untuk mrngetahui kandungan

pada makanan. Reagen tersebut yaitu :
a) Benedict yaitu reagen yang digunakan untuk menguji kandungan glukosa pada bahan
makanan dan menghasilkan reaksi warna merah bata, ketika reagen benedict dicampur
dan dipanaskan dengan glukosa akan menerima elektron dan mengalami reduksi sehingga
terjadilah perubahan warna.
b) Iodin/Lugol yaitu reagen yang digunakan untuk menguji kandungan karbohidrat
(amilum) pada bahan makanan dan menghasilkan reaksi warna biru kehitaman setelah
ditetesi iodin/lugol, semakin gelap warnanya berarti makanan tersebut banyak
mengandung karbohidrat.
c) Biuret yaitu reagen yang digunakan untuk menguji kandungan protein pada bahan
makanan dan menghasilkan reaksi warna ungu, hal ini terjadi karena ada ikatan protein
dengan biuret.
d) Kertas koran yaitu bahan penguji pada kandungan lemak, menggunakan kertas koran
karena mudah meyerap air/minyak. Pengujian lemak yang dilakukan dengan bahan
makanan yang ditumbuk dan dioleskan pada kertas koran setelah itu dipanaskan sehingga
kandungan airnya mengering, apabila ada noda transparan maka mengandung lemak.

8. Pertanyaan :
1) Apakah warna yang terjadi pada bahan makanan yang mengandung karbohidrat setelah
diuji dengan :

101

a) Larutan benedict?

b) Larutan iodin/lugol?

2) Apakah warna yang terjadi pada bahan makanan yang mengandung protein setelah diuji

dengan biuret?

3) Jelaskan perbandingan kandungan karbohidrat pada ke 5 bahan makanan yang diuji!

4) Jelaskan perbandingan kandungan lemak pada ke 5 bahan makanan yang diuji!

5) Jelaskan proses pencernaan karbohidrat, protein dan lemak!

Jawaban :

1) Apa yang terjadi :

a) Bahan makanan yang diuji dengan larutan benedict akan mengalami perubahan

warna menjadi merah bata apabila makanan tersebut mengandung glukosa, tetapi

jika makanan tidak mengandung karbohidrat tidak akan ada perubahan warna

yang dihasilkan.

b) Bahan makanan yang diuji dengan larutan iodin/lugol akan mengalami

perubahan warna menjadi biru kehitaman apabila makanan tersebut mengandung

karbohidrat (amilum).

2) Bahan makanan yang mengandung protein jika diuji dengan larutan biuret akan

mengalami perubahan warna menjadi warna ungu.

3) 5 bahan makanan yang diuji memiliki kandungan karbohidrat yang sama, karena semua

bahan makanan diuji dengan larutan biuret dan sama-sama menghasilkan warna biru

kehitaman.

4) 5 bahan makanan yang diuji memiliki kandungan lemak, hanya 3 bahan makanan yang
meninggalkan noda transparan pada kertas buram yaitu minyak goreng, mentega dan
susu.

5) Proses pencernaan karbohidrat, protein dan lemak
a) Proses pencernaan karbohidrat yaitu setelah dicerna akan diserap oleh dinding
usus halus dalam bentuk monosakarida yang kemudian dibawa oleh aliran darah
menuju ke hati dan sebagiannya dibawa ke sel jaringan tertentu, juga mengalami
proses metabolisme lebih lanjut.
b) Proses pencernaan protein yaitu diubah menjadi asam amino oleh beberapa
reaksi hidrolisis serta enzim-enzim lainnya yang bekerja pada proes hidrolisis
protein yaitu pepsin, tripsin, kemotripsin, karboksi peptidase, dan amino
peptidase. Protein kemudian dipecah menjadi asam amino dan langsung
digunakan oleh jaringan tubuh.
c) Proses pencernaan lemak yaitu menhidrolisis menjadi asam lemak dan gliserol
dengan bantuan enzim lipase dan mengalami proses langsung dengan saluran
pencernaan sebelumdiserap usus, asam lemak akan bereaksi dengan garam
empedu dan membentuk senyawa.

102

9. Kesimpulan :
Bahan makanan yang ditetesi dengan larutan benedict setelah dipanaskan akan berwarna

merah bata. Berdasarkan dari praktikum yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa :
1) Bahan makanan yang mengandung glukosa adalah jagung dan roti.
2) Bahan makanan yang mengandung karbohidrat (amilum) yang dicampur dengan
iodin/lugol berubah warna menjadi biru kehitaman yaitu nasi, roti, kentang, ubi dan
jagung.
3) Bahan makanan yang mengandung protein yang dicampur dengan larutan biuret
berubah warna menjadi ungu yaitu tempe, tahu, telur, susu dan kacang. Serta yang
memiliki kandungan protein paling rendah adalah susu.
4) Bahan makanan yang mengandung lemak yang akan meninggalkan noda transparan
pada koran yaitu minyak goreng, mentega dan susu.

10. Daftar Pustaka :
a) Irnaningtyas. 2014. Biologi untuk SMA/MA Kelas XI. Penerbit Erlangga, Jakarta.
b) https://www.academia.edu/31352541/Laporan_Praktikum_Uji_Makanan_Karbohidrat_Pr
otein_Lemak_dan_Glukosa
c) https://www.amongguru.com/macam-macam-zat-makanan-dan-fungsinya-pada-
manusia-dilengkapi-gambar/
d) https://images.app.goo.gl/BUzcDjFL56f97beM9
e) https://images.app.goo.gl/EcjP93QFo1iz4edG7
f) https://images.app.goo.gl/eVA5kZhNaevFBsyB8
g) http://kumpulanmateribiologisahabat.blogspot.com/2016/03/laporan-praktikum-
biologi-uji-kandungan.html?m=1
h) https://www.slideshare.net/muhnooradnassaid/laporan-hasil-praktikum-uji-zat-
makanan

9. Lampiran :

103

104

BAB VII
SISTEM PERNAPASAN

A. JURNAL BELAJAR

“Jurnal Belajar Biologi 1 (Pertemuan 1)”
Proses pembelajaran biologi pertemuan hari ini tanggal 28 Januari 2021, bu puspa mengawali
pembelajaran pertama pada bab baru. Materi pertama pada bab ini yaitu tentang “Sistem Pernafasan Pada
Manusia”, materi yang akan dibahas pada hari ini yaitu tentang pengertian dan fungsi pernafasan pada
manusia. Fungsi sistem pernafasan dibagi menjadi menjadi 9 bagian yng sangat penting untuk manusia.
Sebelum ditutup bu puspa meminta kita untuk men-screenshot layar pertemuan hari ini untuk dimasukkan
ke jurnal belajar.
Kesan pada pembelajaran kali ini adalah menyenangkan karena dapat melihat teman-teman lagi
walaupun tidak secara langsung dan senang karena sudah selesai ulangan kemudian masuk ke bab baru.
Pesan pada pembelajaran kali ini adalah tetap disiplin walaupun masih diawal mulai pembelajaran
akan terasa malas karena masih ingin libur, tetapi kita harus semangat untuk terus belajar serta tidak
menunda-nunda dalam mengerjakan tugas yang diberikan. Tetap jaga kesehatan dan tetap menerapkan
3M.

SCREENSHOT SAAT MENGIKUTI PEMBELAJARAN DARING

105

“Jurnal Belajar Biologi 2 (Pertemuan 2)”
Proses pembelajaran biologi pertemuan hari ini tanggal 2 Februari 2021, bu puspa mengawali
pembelajaran kedua pada bab baru. Kami melanjutkan pembelajaran yaitu tentang alat-alat pernafasan
pada manusia sampai materi transpor dan pertukaran gas. Penjelasan yang pertama adalah alat-alat
pernafasa dibagi menjadi 5 bagian yaitu hidung, laring, trakea, bronkus dan pulmo atau paru-paru. Setelah
itu lanjut penjelasan tentang mekanisme pernafasan yang dibagi menjadi 2 bagian yaitu inspirasi dan
ekspirasi. Lanjut lagi ke penjelasan tentang pengendalian kecepatan dalam pernafasan yang memiliki 7
faktor yang memengaruhi frekuensi pernafasan. Dan materi yag terakhir dibahas adalah tentang transpor
dan pertukaran gas yang dibagi menjadi pertukaran oksigen dan karbondioksida, transpor oksigen dan
transpor karbondioksida. Sebelum ditutup bu puspa meminta kita untuk men-screenshot layar pertemuan
hari ini untuk dimasukkan ke jurnal belajar.
Kesan pada pembelajaran kali ini adalah menyenangkan karena dapat melanjutkan materi yang
sebelumnya dan semakin tau tentang materi sistem pernafasan manusia seperti transpor yangs ebelumnya
saya tidak pernah mendengarnya.
Pesan pada pembelajaran kali ini adalah tetap disiplin walaupun masih diawal mulai pembelajaran
akan terasa malas karena masih ingin libur, tetapi kita harus semangat untuk terus belajar serta tidak
menunda-nunda dalam mengerjakan tugas yang diberikan. Tetap jaga kesehatan dan tetap menerapkan
3M.

SCREENSHOT SAAT MENGIKUTI PEMBELAJARAN DARING

(Mohon maaf bu saya tidak sempat foto menggunakan handphone dan akhirnya saya menggunakan
screenshoot laptopnya yang ternyata apabila difoto hasilnya blur bu).

106

“Jurnal Belajar Biologi 3 (Pertemuan 3)”
Proses pembelajaran biologi pertemuan hari ini tanggal 4 Februari 2021, bu puspa mengawali
pembelajaran ketiga pada bab baru. Kami melanjutkan pembelajaran yaitu tentang volume dan kapasitas
paru-paru, bahaya rokok bagi kesehatan, pengaruh pencemaran terhadap tubuh manusia, gangguan-
gangguan pada sistem pernafasan dan teknologi pada sistem pernafasan. Penjelasan yang pertama adalah
volume dan kapasitas paru-paru yang dibagi menjadi 6 bagian. Penjelasan kedua adalah tentang bahaya
rokok bagi kesehatan yang dibagi menjadi bahaya perokok aktif dan pasif. Penjelasan ketiga tentang
pengaruh pencemaran terhadap tubuh manusia yang diakibatkan secara alamiah dan apa saja substansi
pencemaran udara. Penjelasan selanjutnya tentang gangguan-gangguan pada sistem pernafasan yang
terbagi menajdi 12 bagian. Dan yang terakhir tentang teknologi pernafasan yang dibagi menjadi 4 bagian.
Sebelum ditutup bu puspa meminta kita untuk men-screenshot layar pertemuan hari ini untuk dimasukkan
ke jurnal belajar.
Kesan pada pembelajaran kali ini adalah menyenangkan karena dapat melanjutkan materi yang
sebelumnya dan semakin tau tentang materi sistem pernafasan manusia seperti gangguan-gangguan dan
teknologi pada sistem pernaasan.
Pesan pada pembelajaran kali ini adalah tetap disiplin walaupun masih diawal mulai pembelajaran
akan terasa malas karena masih ingin libur, tetapi kita harus semangat untuk terus belajar serta tidak
menunda-nunda dalam mengerjakan tugas yang diberikan. Tetap jaga kesehatan dan tetap menerapkan
3M.

SCREENSHOT SAAT MENGIKUTI PEMBELAJARAN DARING

107

“Jurnal Belajar Biologi 4 (Pertemuan 4)”
Proses pembelajaran biologi pertemuan hari ini tanggal 9 Februari 2021, bu puspa mengawali
pembelajaran keempat pada bab baru. Kami melanjutkan pembelajaran yaitu tentang praktikum yang
akan kita lakukan tetaapi berdasarkan studi literatur diinternet. Bu puspa menjelaskan apa-apa saja yang
harus kami lakukan dan bagaimana cara kami mengerjakannya. Banyak yang belum paham terutama
bagian lembar pengesahan karena kami banyak yang belum pernah membuat lembar pengesahan.
Kemudian bu puspa menjawab beberapa pertanyaan tema-teman yang masih bingung mengenai tugas
tersebut. Sebelum ditutup bu puspa meminta kita untuk men-screenshot layar pertemuan hari ini untuk
dimasukkan ke jurnal belajar.
Kesan pada pembelajaran kali ini adalah menyenangkan karena dapat melanjutkan untuk membuat
laporan praktikum berdasarkan studi literatur dan menambah wawasan baru mengenai pembuatan lembar
pengesahan.
Pesan pada pembelajaran kali ini adalah tetap disiplin walaupun masih diawal mulai pembelajaran
akan terasa malas karena masih ingin libur, tetapi kita harus semangat untuk terus belajar serta tidak
menunda-nunda dalam mengerjakan tugas yang diberikan. Tetap jaga kesehatan dan tetap menerapkan
3M.

SCREENSHOT SAAT MENGIKUTI PEMBELAJARAN DARING

(Mohon maaf bu saya tidak sempat foto menggunakan handphone dan akhirnya saya menggunakan
screenshoot laptopnya yang ternyata apabila difoto hasilnya blur bu).

108

B. TUGAS-TUGAS

LAPORAN HASIL ANALISIS

PENCEMARAN UDARA AKIBAT GUNUNG BERAPI

1. Judul :
Penemaran Udara yang Diakibatkan oleh Gunung Merapi

2. Tujuan :
Lapora ini dibuat bertujuan untuk :
a) Mengetahui penyebab pencemaran udara akibat gunung berapi.
b) Mengetahui cara mengatasi pencemaran udara akibat gunung berapi.
c) Mengetahui dampak yang ditimbulkan dari gunung berapi.

3. Hasil Analisis :
a) Peristiwa Pencemaran
Menurut penelitian, seluruh gunung berapi didunia hanya mampu mengeluarkan
0,13 sampai 0,44 miliar ton CO2 per tahunnya. Jumlah ini tidak sebanding dengan
emisi karbon dioksida yang dihasilkan oleh manusia melalui kendaraan bermotor
dan pabrik-pabrik, kendaraan bermotor hanya menyumbangkan emisi karbon
hingga 2 miliar per tahunnya. Ketika gunung berapi mengalami erupsi dan
menyemburkan abu vulkanik, abu biasanya bersifat toksik yaitu berupa H2O,
CO2, CO, NO2, H2S dan HF serta pada tempat-tempat terdekat terdapat gas SO2
yang mengakibatkan hujan asam. Ukuran butir-butir dari abu vulkanik sangat
bervariasi dan berbeda. Pada tahun 2014 saat itu Kota Padang Panjang, Sumatra
Barat ditutupi kabut yang tebal juga abu vulkanik yang diduga berasal dari daerah
tetangga yang berdampak juga pada kota Padang Panjang. Kabut yang begitu
tebal membuat jarak pandang menjadi berkurang apalagi pada saat pagi dan sore
hari. Pemerintah Kota Padang Panjang menghimbau untuk semua warganya
apabila beraktivitas diluar rumah untuk selalu menggunakan masker dan berhati-
hati karena kabut yang tebal da juga ada guyuran abu vulkanik. Kepala Kantor
Lingkungan Hidup Kota Padang Panjang juga mengatakan bahwa belum adanya
pihak yang mengetahui sejauh apa efek dari kabut asap tersebut karena belum
adanya alat untuk mengukur penemaran udara dan hanya dimiliki oleh BPBD

109

Provinsi. Selain itu Kepala Dinas Kesehatan Kota Padang Panjang mengatakan
bahwa kabut ini diduga adalah kiriman dari provinsi tetangga. Pencemaran udara
yang diakibatkan gunung berapi ini menimbulkan penyakit seperti penyakit
pernafasan pada manusia, penyakit kulit dan gangguan pada mata. Cara
pencegahan terjangkitnya atau mengurangi terkena penyakit tersebut yaitu selalu
menggunakan masker saat keluar rumah untuk menghindari masuknya abu
vulkanik ke dalam paru-paru, memanikan semua alat pendingin ruangan (kipas,
tutup jendela, tutup pintu) untuk menghindari abu vulkanik masukkedalam rumah,
dan gunakanlah kacamata dan jaket supaya tidak terjadi infeksi pada mata dan
kulit apabila terlalu sering terkena abu vulkanik.

b) Penyebab Pencemaran
Pencemaran ini disebabkan akibat polusi atau kabut yang dihasilkan pada saat
gunung berapi sedang meletus. Dari beberapa waktu gunung berapi yang aktif
berpotensi meletus dan menyebabkan kabut yang tebal sehingga menutupi
pandangan dan juga abu vulkanik yang dapat mengakibatkan banyak penyakit
apabila terkena atau terhirup manusia, serta dapat mengakibatkan hujan asam.

c) Akibat Pencemaran
Pencemaran ini dapat mengakibatkan masalah kesehatan bahkan kematian.
Kematian yang terjadi ini diakibatkan karena kabut yang tebal dan membuat jarak
pandang berkurang dapat menyebabkan kecelakaan, selain abu vulkanik juga
dapat masuk ke dalam paru-paru dan menyebabkan sesak nafas, ISPA, dan
penyakit pernafasan lainnya, serta penyakit kulit dan gangguan pada mata apabila
terkena abu vulkanik secara terus menerus.

d) Refleksi
Saya menjadi paham dan mengerti ternyata gunung berapi juga memiliki dampak
buruk terhadap kesehatan organ pernafasan manusia dan kesehatan lainnya seperti
gangguan pada mata dan penyakit kulit pada masyarakat yang tinggal disekitar
gunung berapi yang masih aktif. Yang awalnya saya kira abu vulkanik hanya
memberikan dampak positif ternyata ada dampak negatifnya dan itu sangat
merugikan serta berbahaya.

e) Tindak Lanjut
Dilihat dari akibat yang ditimbulkan pemerintah lebih baik mengambil langkah
cepat apabila adanya potensi gunung berapi akan meletus untuk memberitau
masyarakat agar cepat mencari tempat yang selamat. Namun, masyarakat juga
tetap bersikeras untuk tetap tinggal dirumah mereka daripada harus mengungsi.

110

Pemerintah juga harus dengan memberikan bantuan berupa masker agar tidak
terkena abu vulkanik yang dapat mengakibatkan sesak nafas dan bantuan berupa
makanan.
4. Daftar Pustaka
a) Bisnis.com. 2014 “Gunung Marapi Meletus Kualitas Udara Mulai Tercemar”
(online : https://m.bisnis.com/amp/read/20140227/78/206448/gunung-marapi-
meletus-kualitas-udara-mulai-tercemar , diakses tanggal 13 Februari 2021).
b) Bulelengkab.go.id. 2019 “Sumber dan Penyebab Pencemaran Udara” (online :
https://bulelengkab.go.id/detail/artikel/sumber-dan-penyebab-pencemaran-udara-
97 , diakses tanggal 13 Februari 2021).
c) Slideshare.net. 2014 “Pencemaran Lingkungan Akibat Letusan Gunung Api”
(online : https://www.slideshare.net/mobile/amythafp/pencemaran-lingkungan-
akibat-letusan-gunung-api , diakses tanggal 13 Februari 2021).
d) Sehatq.com. 2019 “Ini 3 Penyakit Akibat Pencemaran Gunung Meletus yang
Harus Diwaspadai” (online : https://www.sehatq.com/artikel/letusan-gunung-
meletus-picu-berbagai-penyakit , diakses tanggal 14 Februari 2021).

111

BAB VIII
SISTEM EKSRESI

A. JURNAL BELAJAR

“Jurnal Belajar Biologi 1 (Pertemuan 1)”
Proses pembelajaran biologi pertemuan hari ini tanggal 18 Februari 2021, Bu Puspa mengawali
pembelajaran pertama pada bab baru yaitu tentang Sistem Ekskresi. Bu Puspa meberikan powerpoint
materi baru untuk kami pelajarin dan Bu Puspa juga memberitahukan bahwa akan ada pertemuaan daring
dan setiap anak menjelaskan kembali materi yang sudah dibagi. Pada pukul 08.25 Bu Puspa memberikan
link meet, karena waktu pembelajaran akan habis Bu Puspa hanya menjelaskan sedikit meteri untuk
sistem ekskresi dan membahas tentang ulangan harian yang telah dilaksanakan. Sebelum ditutup bu puspa
meminta kita untuk men-screenshot layar pertemuan hari ini untuk dimasukkan ke jurnal belajar.
Kesan pada pembelajaran kali ini adalah saya merasa takut dan gugup karena Bu Puspa akan
memanggil acak murid untuk menjelaskan bagian-bagian sistem ekskresi yang sudah dibagi oleh Bu
Puspa, tetapi saya lega karena diundur dan akan dilakukan pada pertemuan selanjutnya.
Pesan pada pembelajaran kali ini adalah tetap disiplin dan mengerjakan sesuai intruksi guru walaupun
kadang terasa malas, tetapi kita harus semangat untuk terus belajar serta tidak menunda-nunda dalam
mengerjakan tugas yang diberikan. Tetap jaga kesehatan dan tetap menerapkan 3M.

SCREENSHOT SAAT MENGIKUTI PEMBELAJARAN DARING

112

“Jurnal Belajar Biologi 2 (Pertemuan 2)”
Proses pembelajaran biologi pertemuan hari ini tanggal 23 Februari 2021, pada hari ini cuaca sedang
mendung sehingga jaringan internet sedikit buruk. Pada pertemuan hari ini Bu Puspa akan memanggil
murid dengan acak untuk menjelaskan sistem ekskresi yang pertama yaitu tentang ginjal. Kemudian yang
pertama kali dipanggil adalah Stephanie dari xi ipa 1, tetapi Stephanie salah mempelajari materi sehingga
Bu puspa menggil murid yang lain yaitu Irva dari xi ipa 1 untuk menjelaskan, kemudian Irva mulai
menjelaskan tentang pengertian dan sedikit fungsi ginjal. Kemudian dilanjukan dengan Hisyam dari xi ipa
1 menjelaskan tentang struktur bagian dalam ginjal, dilanjukan dengan Faradila dari xi ipa 2 menjelaskan
tentang fungsi ginjal, kemudian dilanjutkan dengan Luqman dari xi ipa 2 menjelaskan tentang bagian
dalam ginjal terutama nefron, dilanjutkan lagi oleh Jovanka dari xi ipa 1 melengkapi fungsi ginjal tetapi
ada yang tertinggal dan kemudian ditambahkan oleh Mutiara dari xi ipa 2, Mutiara juga menjelaskan
tentang bagian parenkim dari ginjal, dan yang terakhir dipanggil adalah Onov dari xi ipa 2 untuk
mengulangi apa saja fungsi dari ginjal. Bu Puspa mengingatkan pada pertemuan selanjutnya masih
membahas tentang materi ginjal. Sebelum ditutup bu puspa meminta kita untuk men-screenshot layar
pertemuan hari ini untuk dimasukkan ke jurnal belajar.
Kesan pada pembelajaran kali ini adalah saya merasa lega karena pada pertemuan hari ini materi yang
dibahas bukan materi saya tetapi saya juga sedikit sedih karena telah mempelajari tentang materi kulit
tetapi tidak dibahas pada hari ini.
Pesan pada pembelajaran kali ini adalah tetap disiplin dan mendengarkan pada saat murid lain sedang
menjelaskan walaupun bukan bagian materinya tetap harus memahami dan memperhatikan. Tetap jaga
kesehatan dan tetap menerapkan 3M.

SCREENSHOT SAAT MENGIKUTI PEMBELAJARAN DARING

113

“Jurnal Belajar Biologi 3 (Pertemuan 3)”
Proses pembelajaran biologi pertemuan hari ini tanggal 25 Februari 2021, pada hari ini kami akan
melanjutkan materi tentang ginjal yang sebelumnya telah dijelaskan oleh beberapa murid dari xi ipa 1 dan
xi ipa 2. Materi tentang ginjal yang dibahas pertama pada hari ini dijelaskan oleh Dayang dari xi ipa 2
yaitu tentang proses pembentukan urine yang terdiri dari proses filtrasi glomerulus, reabsorpsi dan
augmentasi. Pada saat giliran murid lain, Bu Puspa sedikit kesal karena banyak yang kurang memahami
materi bagian tentang ginjal dan hanya berbicara sebentar saja dengan memberikan materi yang setengah-
setengah. Kemudian Bu Puspa memberikan kita nasehat karena kami terlihat seperti tidak peduli dengan
tugas-tugas kami. Setelah itu, Bu Puspa memperjelas materi yang sudah disampaikan hari ini. Sebelum
ditutup bu puspa meminta kita untuk men-screenshot layar pertemuan hari ini untuk dimasukkan ke jurnal
belajar.
Kesan pada pembelajaran kali ini adalah saya merasa takut karena Bu Puspa tidak pernah marah
seperti ini dan saya juga merasa kecewa dengan diri saya sendiri kearena belum bisa memberikan yang
terbaik dalam mengerjakan tugas karena akhir-akhir ini saya suka sakit.
Pesan pada pembelajaran kali ini adalah tetap semangat dan semoga semua murid XI IPA 1 dan XI
IPA 2 dapat memperbaiki diri agar bisa menjadi yang lebih baik lagi dari yang sekarang, baikm dalam
absen ataupun dalam pengumpulan tugas. Tetap jaga kesehatan dan tetap menerapkan 3M.

SCREENSHOT SAAT MENGIKUTI PEMBELAJARAN DARING

114

“Jurnal Belajar Biologi 4 (Pertemuan 4)”
Proses pembelajaran biologi pertemuan hari ini tanggal 2 Maret 2021, pada pertemuan hari ini masih
melanjutkan materi tentang ginjal karena materi ginjal sangat banyak dan yang dijelaskan masih ada yang
kurang. Yang pertama menjelaskan adalah Khairunnusa dari xi ipa 1 menjelaskan materi tentang hormone
ADH yang ada didalam faktor internal dalam pembentukan urine, fungsi hormone ADH adalah untuk
mengatur keluarnya urine, kemudian dibantu oleh Dayang dari xi ipa 2 menjelaskan tentang faktor lain
dari pembentukan urine yaitu hormone insulin yang menurunkan kadar glukosa darah, dilanjutkan oleh
Stephanie dari xi ipa 2 menjelaskan tentang sistem renin-angiostensin-aldosteron. Materi yang dibahas
selanjutnya adalah tentang faktor eksternalpembentukan urine, yang pertam dijelaskan oleh Hisyam dari
xi ipa 1 tentang jumlah jumlah air yang diminum, kemudian dilanjutkan oleh Cindy dari xi ipa 1 tentang
suhu lingkungan, kemudian Gizela dari xi ipa 2 tentang konsumsi alkohol. Materi terakhir yaitu tenyang
karakteristik urine yang dijelaskan oleh Irva dari xi ipa 1 dan tentang komposisi urine yang dijelaskan
oleh Jeremy dari xi ipa 2. Setelah semuanya selesai menjelaskan Bu Puspa kemudian memperjelas lagi
tentang materi yang sudah dijelaskan dan mempersilahkan apabila ada yang ingin bertanya. Sebelum
ditutup bu puspa meminta kita untuk men-screenshot layar pertemuan hari ini untuk dimasukkan ke jurnal
belajar.
Kesan pada pembelajaran kali ini adalah saya merasa senang karena di materi ini saya semakin paham
tentang ginjal terutama pembentukan urine, selain itu saya senang karena materi tentang ginjal telah
selesai dan akan lanjut ke materi yang lain.
Pesan pada pembelajaran kali ini adalah tetap disiplin dan mendengarkan pada saat murid lain sedang
menjelaskan walaupun bukan bagian materinya tetap harus memahami dan memperhatikan. Tetap jaga
kesehatan dan tetap menerapkan 3M.

SCREENSHOT SAAT MENGIKUTI PEMBELAJARAN DARING

115

“Jurnal Belajar Biologi 5 (Pertemuan 5)”
Proses pembelajaran biologi pertemuan hari ini tanggal 9 Maret 2021, pada pertemuan hari ini kami
melanjutkan ke materi selanjutnya yaitu materi tentang kulit. Materi pertama disampaikan oleh Cleonny
dari xi ipa 1 tentang fungsi-fungsi dari kulit, kemdian dilanjutkan oleh Bagas dari xi ipa 2 menambahkan
sedikit materi dari yang disampaikan oleh Cleonny, selanjutnya Jeremy dari xi ipa 2 menjelaskan tentang
struktur kulit terutama bagian epirdermis (6 karakteristik epidermis dan 5 lapisan epidermis), kemudian
Nafiadara dan Jovanka dari xi ipa 1 memperjelas poin-poin dari setiap lapisan epidermis, dilanjutkan
Faradiba dari xi ipa 2 menjelaskan dermis yang terdiri dari lapisan papilar dan retikuler, serta dipertegas
dan dijelaskan cara mengingat dan membedakan lapisan dermis oleh Oniel dari xi ipa 2. Selanjutnya
Azizah dari xi ipa 1 menjelaskan tentang struktur kulit hipodermis (bagian bawah dari kulit), kemudian
dilanjutkan oleh Valentino dari xi ipa 1 menjelaskan tentang kelenjar keringat (sudorifera), kemudian Tan
Rendy dari xi ipa 1 menjelaskan tentang kelenjar mnyak (sebaseus). Setelah itu, Bu Puspa memberitau
akan diadakan ulangan harian apabila semua materi telah selesai dengan jumlah 25 soal (ginjal 10 soal,
kulit 8 soal dan hati 7 soal). Sebelum ditutup bu puspa meminta kita untuk men-screenshot layar
pertemuan hari ini untuk dimasukkan ke jurnal belajar.
Kesan pada pembelajaran kali ini adalah saya merasa sedikit sedih karena tidak kebagian untuk
menyampaikan materi tentang kulit dan juga jaringan saya yang tidak stabil.
Pesan pada pembelajaran kali ini adalah tetap disiplin dan mendengarkan pada saat murid lain sedang
menjelaskan walaupun bukan bagian materinya tetap harus memahami dan memperhatikan. Tetap jaga
kesehatan dan tetap menerapkan 3M.

SCREENSHOT SAAT MENGIKUTI PEMBELAJARAN DARING

116

“Jurnal Belajar Biologi 6 (Pertemuan 6)”
Proses pembelajaran biologi pertemuan hari ini tanggal 16 Maret 2021, pada pertemuan hari ini saya
tidak dapat mengikuti pembelajaran karena saya sedang sakit, rasanya saya ingin sekali mengikuti
pembelajaran hari ini tetapi tubuh saya tidak kuat dan memutuskan untuk tidak mengikuti pembelajaran
hari ini.
Kesan pada pembelajaran kali ini adalah saya merasa sedih karena tidak dapat mengikuti
pembelajaran pada hari ini dan tidak dapat melihat teman-teman hari ini.
Pesan pada pembelajaran kali ini adalah saya harus tetap semangat dan mencari tau materi yang
dibahas hari ini walaupun tidak dapat mengikuti pembelajaran hari ini. Tetap jaga kesehatan dan tetap
menerapkan 3M.

“Jurnal Belajar Biologi 7 (Pertemuan 7)”
Proses pembelajaran biologi pertemuan hari ini tanggal 18 Maret 2021, pada pertemuan hari ini tidak
ada daring tetapi melanjutkan tugas yang diberikan Bu Puspa yang dikumpulkan diclassroom.
Kesan pada pembelajaran kali ini adalah saya merasa sedih karena walaupun tidak daring saya tidak
bisa mengerjakan tugas dan mengumpulkan tepat waktu karena saya drop lagi.
Pesan pada pembelajaran kali ini adalah saya tetap semangat dan melanjutkan mengerjakan tugas
wakaupun akan terlambat karena kondisi saya yang kurang fit. Tetap jaga kesehatan dan tetap
menerapkan 3M.

117

B. TUGAS-TUGAS
ANALISIS SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA

 Ginjal

Ren atau Ginjal adalah salah satu organ yang sangat penting dalam tubuh. Ginjal
letaknya di belakang peritoneum sehingga disebut sebagai organ retroperitoncal. Ginjal
dexter letaknya sedikit lebih rendah daripada sinistra akibat adanya lobus hepatis yang
besar. Masing-masing ginjal memiliki fasies anterior, fasies inferior, margo lateralis,
margo medialis, ekstremitas superior dan ekstremitas inferior.

 Ginjal memiliki beberapa struktur yaitu:
1. Korteks (Cortex) adalah bagian ginjal yang paling luar. Bagian tepinya
dikelilingi oleh kapsul ginjal dan jaringan lemak untuk melindungi bagian-
bagian dalam ginjal.
2. Medula adalah jaringan ginjal yang halus dan dalam. Fungsi dari medula
adalah untuk mengangkut cairan ke ginjal dan bergerak menjauh dari
nefron menuju bagian-bagian yang mengumpulkan dan mengangkut
keluarnya urine dari ginjal.
118

3. Pelvis adalah jalur untuk jalannya cairan ke kandung kemih. Pelvis

berbentuk seperti corong di bagian paling dalam. Di dalam pelvis juga

terdapat arteri yang membawa darah yang kaya akan oksigen dari jantung

ke ginjal untuk melakukan proses filtrasi Sedangkan vena membawa darah

yang sudah disaring dari ginjal kembali ke jantung.

 Ginjal memiliki beberapa fungsi yaitu:
1. Membantu keseimbangan air dalam tubuh, yaitu mempertahankan tekanan
osmotik ekstraseluler.
2. Mengekskresikan kelebihan gula dalam darah.
3. Mengatur konsentrasi garam dalam darah dan keseimbangan asam basa
dalam darah.
4. Mempertahankan pH plasma darah pada kisaran 7,4 melalui pertukaran
ion hidtronium dan hidroksil. Yang mengakibatkan urine bersifat asam
pada pH 5 atau alkalis pada pH 8.
5. Mengekskresikan zat-zat yang merugikan bagi tubuh, (seperti : urea,
amoniak, garam anorganik, kreatinin, bakteri, asam urat, dan juga obat-
obatan).

 Proses ginjal dalam menyaring darah dibagi menjadi beberapa tahap yaitu :
1. Tahap Pertama adalah penyaringan (filtrasi) darah yang dilakukan oleh
glomerulus pada darah yang mengalir dari aorta melalui arteri memuju ke
badan Malpighi. Kemudian zat sisa hasil penyaringan ini disebut urine
primer yang berisi air,glukosa, garam dan urea. Zat ini akan masuk dan
disimpan sementara dalam kapsul bowman.
2. Tahap kedua Setelah urine primer disimpan sementara di kupsul
Bowman, kemudian menuju saluran pengumpul. Dalam perjalanannya
menuju Saluran pengumpul, proses pembentukan urine masuk ke dalam
reabsorpsi. Zat-zat yang masih dapat digunakan seperti glukosa, asam
amino dan garam tertentu akan kembali diserap oleh tubulus progsimal
dan lengkung henle. Penyerapan kembali dari urine primer akan
menghasilkan urine sekunder. Urine sekunder memiliki ciri berupa
kandungan kadar ureanya yang tinggi.
3. Tahap ketiga pengeluaran zat augmentasi ini menghasilkan urine
sekunder yang dihasilkan tubulus proksimal dan lengkung henle akan
mengalir menuju tubulus distal. Urine sekunder akan melalui pembuluh
kapiler darah untuk melepaskan zat-zat yang sudah tidak lagi berguna
bugi tubuh. Selanjuinya, terbentuklah urine yang sesungguhnya.
4. Tahap Keempat Ketika kandung kemih memenuhi kapasitas, sinyal yang
dikirim ke otak memberitau seseorang untuk segera buang air kecil.

119

Ketika kandung kemih kosong, urine mengalir keluar dari tubuh melalui
uretra, yang terletak di bagian bawah kandung kemih.

 Beberapa macam penyakit ginjal yaitu :
1. Kista ginjal adalah kantung yang berisi cairan yang terbentuk di dalam
ginjal. Kista ginjal dapat menyebabkan masalah yang serius pada fungsi
ginjal. Umumnya, jenis sakit ginjal yang satu ini jarang menimbulkan
komplikasi atau disebut sebagai kista ginjal sederhana.
2. Batu ginjal adalah endapan keras yang terbentuk dari zat yang ada di
urine. Penyakit yang dikenal sebagai kencing batu ini memiliki ukuran
yang kecil hingga mencapai beberapa inci. Batu ginjal biasanya tidak
menimbulkan gejala, tetapi dapat menyebabkan masalah saluran kemih,
seperti infeksi dan penyumbatan aliran kecing.
3. Glomerulonefritis (gangguan pada glomerulus) adalah kondisi ketika
peradangan terjadi pada ginjal. Organ ginjal memiliki filter kecil yang
terdiri atas pembuluh darah kecil dan bertugas untuk menyaring darah
ketika kelebihan cairan, elektrolit, dan limbah. Penyaring tersebut
kemudian membawa limbah kedalam urine. Apabila rusak, maka fungsi
ginjal akan terganggu dan dapat berujung pada gagal ginjal.
4. Gagal ginjal Kronis adalah salah satu penyakit gangguan pada ginjal yang
telah berlangsung selama lebih dari tiga bulan. Kondisi ini dapat terjadi
karena ginjal tidak lagi dapat menyaring kotoran dan tidak bisa
mengendalikan jumlah air, garam, dan kalsium dalam darah.
5. Gagal ginjal akut adalah penyakit pada ginjal yang tidak untuk mampu
membuang limbah metabolisme dari dalam tubuh dan menyeimbangkan
air serta elektrolit. Ginjal yang biasanya membuang limbah metabolisme
dari dalam tubuh dan memprodiksi urine. Apalagi ginjal akut terjadi,
penumpukan limbah akan terjadi akibat tidak disekresikan dengan baik.

 Hati

120

Hati adalah sebuah kelenjar yang “terbesar” di dalam tubuh manusia, yang
terletak dalam rongga perut bagian sebelah kanan, tepatnya di bawah diafragma hati
termasuk sistem ekskresi karena hati membantu fungsi ginjal dengan cara memecah
beberapa senyawa yang bersifat racun dan menghasilkan amonia, urea, dan asam urat
dengan memanfaatkan pitrogen dari asam amino Proses pemecahan senyawa racun oleh
hati disebut proses detoksifikasi.

 Hati memiliki beberapa struktur yaitu :
1. Vena hepatica
2. Saluran hepatica
3. Lobus kiri
4. Jaringan ikat
5. Kantung empedu
6. Saluran cairan empedu

 Hati memiliki beberapa fungsi yaitu :
1. Menghasilkan angiotensinogen, hormone yang akan diaktifkan oleh enzim
renin ginjal dan berperan dalam peningkatan tekanan darah.
2. Menghasilkan empedu yang berupa cairan berwarna hijau, terasa pahit,
berjunlah sekitar 0,5L setiap hari. Empedu mengandung kolesterol, garam
empedu, lesitin, serta pigmen bilirubin dan biliverdin yang berwarna hijau
kebiruan.
3. Degradasi hormone insulin dan beberapa hormone lainnya.
4. Menghasilkan enzim glutamate-oksaloasetat transferase, glutamate.
5. Menyimpan glikogen,lemak, zat besi, zat tembaga, serta vitamin A, D,
B12.
6. Mengaktifkan vitamin D yang dilakukan Bersama-sama dengan ginjal.
7. Menghasilkan trombopoietin, hormone glikoprotein yang mengendalikan
produksi keping darah oleh sumsum tulang belakang.
8. Menyimpan glikogen,lemak, zat besi, zat tembaga, serta vitamin A, D,
B12.
9. Menghasilkan alburmin adalah kornponen plasma darah.
10. Degradasi ammonia menjadi urea.
11. Menghasilkan enzim arginase yang mengubah arginin menjadi ornitin dan
urea.
12. Fagosit bakteri yang dilakukan oleh makrofag sel Kupffer.

 Beberapa macam gangguan hati yaitu :
1. Penyakit hati atau liver yang disebabkan oleh infeksi virus, Amocha
penyebab disentri, cacing. plasmodium penyebab malaria dan Toxoplasma
sp.

121

2. Sirosis hati adalah berubahnya sel-sel hati menjadi jaringan ikat fibrosa,
sehingga kehilangan fungsinya. Dan disebabkan oleh minuman keras,
serta hepatitis B dan hepatitis C.

3. Hemokromatosis adalah kelainan secara genetic yang menyebabkan tubuh
terlalu banyak menyerap zat besi dari makanan.

 Kulit

Kulit adalah suatu organ terberat dan terbesar dari tubuh. Kulit tipis terletak pada
kelopak mata, penis, labium minus dan kulit bagian medial lengan atas. Sedangkan kulit
tebal terdapat pada telapak tangan, telapak kaki, punggung, bahu dan bokong. Secara
embriologis kulit berasal dari dua lapis yang berbeda, lapisan luar adalah epidermis yang
merupakan lapisan epitel berasal dari ectoderm sedangkan lapisan dalam vang berasal
dari mesoderm adalah dermis atau korium yang merupakan suatu lapisan jaringan ikat.

 Struktur bagian-bagian lapisan kulit yaitu :
1. Epidermis adalah salah satu lapisan anatomi kulit. Epidermis adalah
struktur kulit terluar pada tubuh manusia dan selalu mengalami regenerasi
karena peluruhan sel-sel kulit mati setiap hari. Perlu diketahui bahwa
manusia menghasilkan sekitar 500 Juta sel kulit mati tiap harinya yang
menyebabkan lapisan kulit paling luar ini dipenuhi oleh 25-30 lapisan
kulit mati. Di sinilah fungsi epidermis bekerja.
 Adapun beberapa fungsi epidermis yang utama yaitu :
a) Membentuk sel-sel kulit baru. Sel kulit diproduksi di
baguan dasar epidermis, sel-sel kulit yang baru terbentuk
akan terdorong mencapai lapisan kulit paling luar dalam
waktu satu bulan untuk menggantikan sel-sel kulit mati.
b) Memberi warna pada kulit karena epidermis mengandung
melanosit atau sel yang memproduksi melanin alias pigmen

122

pemberi warma kulit. Fungsi melanin adalah melindungi
kulit dari paparan sinar ultraviolet (UV).
c) Melindungi lapisan kulit di bawahnya. Lapisan kulit
epidermis memproduksi keratinosit, yang berfungsi
melindungi tubuh dari bakteri, parasit, virus, hingga panas
yang menjadi psnyebeb kulit kering.

 Lapisan kulit epidermis terbagi menjadi lima sublapisan kulit,
yaitu :
a) Stratum kormeum, lapisan kulit epidermis paling atas yang
memproduksi keratin.
b) Stratum spinosum, keratinosit yang terbentuk akan
berikatan dengan sambungan interseluler yang dimaksud
desmosom.
c) Stratum granulosum, tempat bagi sel-sel kulit
menghasilkan lemak dan molekul lainnya.
d) Stratum germinativum (stratum basal), tempat produksi
keratinos utama.
e) Stratum lacidum, lapisan kulit yang berfungsi
memproduksi keratin lebih banyak.

2. Dermis adalah lapisan kulit yang letaknya dibawah epidermis. Dermis
memiliki lapisan kulit yang paling tebal karena terdapat pembuluh darah
dan saraf, kelenjar keringat dan kelenjar minyak (kelenjar sebasea), folikel
rambut, hingga saluran limfe. Dermis sebagian besar terdiri dari sejenis
protein yang disebut kolagen. Fungsi kolagen adalah membuat kulit
terlihat kenyal dan kencang.

 Dermis memiliki beberapa fungsi yaitu :
a) Melawan infeksi. Pembuluh limfatik di lapisan kulit dermis
adalah bagian penting sistem imunitas tubuh untuk
menghalangi terjadinya infeksi.
b) Merasakan sakit dan sentuhan. Pada lapisan dermis,
terdapat ujung-ujung saraf dengan reseptor yang berfungsi
mengirimkan sinyal kepada otak untuk merasakan sensasi
sentuhan, sakit, gatal, panas, dingin, dan lain-lain.
c) Menumbuhkan rambut. Folikel rambut yang berada di
lapisan kulit dermis berfungsi untuk memproduksi sel-sel
rambut yang akan tumbuh di kulit kepala, wajah, dan
seluruh tubuh.
d) Memproduksi keringat dan minyak. Keringat dibutuhkan
untuk menurunkan suhu tubuh dan minyak agar kulit tetap
terasa lembap dan lembut.

123

e) Mengalirkan darah yang menutrisi kulit. Selain
mengalirkan nutrisi dan oksigen, pembuluh darah di lapisan
dermis juga membantu mengatur suhu tubuh. Jika kulit
terlalu panas, pembuluh darah akan melebar melepaskan
panas. Saat kedinginan, pembuluh darah akan mengerut
untuk menyimpan panas.

3. Hipodermis adalah lapisan kulit paling bawah atau paling dalam. Pada
lapisan subkutan, terdapat jaringan lemak, jaringan penghubung, dan
elastin (sejenis protein yang membantu jaringan kulit kembali ke bentuk
semula setelah mengalami peregangan). Fungsi lapisan lemak pada
hipodermis adalah melindungi tubuh dari panas dan dingin, sebagai
cadangan energi dan sebagai bantalan yang melindungi tulang, otot, dan
organ dalam tubuh. Selain mengandung lemak, di lapisan kulit hipodermis
juga terdapat banyak pembuluh darah.

 Kulit memiliki beberapa fungsi yaitu :
1. Sebagai alat transportasi pembuangan keringat.
2. Sebagai alat peraba/perasa.
3. Sebagai pelindung organ tubuh lainnya dari bbrbagai ancaman masalah
kulit baik dari pancaran radiasi dari sinar matahari.
4. Mengendalikan dan mengatur suhu tubuh.
5. Tempat menyimpan lemak.

 Kulit memiliki beberapa kelenjar yaitu :
1. Kelenjar minyak (kelenjar sebaseus) adalah kelenjar kecil di kulit yang
bentuknya menyerupai karung. Fungsi nya untuk melepaskan sebum
(minyak) ke folikel rambut serta melapisi dan melindungi batang rambut
agar tetap lembap. Kelenjar sebaseus terletak pada lapisan kulit dermis.
2. Kelenjar keringat adalah kelenjar yang menghasilkan keringat yang
dikeluarkan oleh lapisan subkulit kecil (stratum korneum) ke permukaan
kulit.
 Terdapat dua jenis kelenjar keringat, yaitu :
a) Kelenjar ekrim, yakni kelenjar keringat utama pada kulit
manusia yang menghasilkan cairan encer dan tidak berbau,
sebagian besar terdiri dari air dan natrium klorida. Kelenjar
keringat ini bisa ditemukan di dahi, serta telapak tangan
dan kaki.
b) Kelenjar apokrin, yakni kelenjar keringat yang lebih besar.
Umumnya dapat ditemukan pada area tubuh yang terdapat
folikel rambut, seperti area ketiak dan kemaluan. Kelenjar
keringat ini mampu menghasilkan cairan yang berbau.

124

 Beberapa macam gangguan kulit yaitu :
1. Kalvus adalah penyakit mata ikan yang diakibatkan oleh virus atau bakteri
dan gesekan terus-menerus.
2. Kadas atau kurap adalah penyakit munculnya bercak merh akibat infeksi
jamur.
3. Jerawat adalah suatu radang atau pori-pori tersumbat akibat infeksi
bakteri, perubahan hormonal atau kotoran.
4. Eksem atau dermatitis adalah suatu penyakit radang kulit akibat faktor
keturunan, emosi dan stress atau kontak dengan senyawa alergen.
5. Vitiligo adalah penyakit gangguan pigmentasi kulit.
6. Athlete’s foot adalah suatu penyakit infeksi jamur yang berada dijari-jari
kaki.

125

BAB IX
SISTEM KOORDINASI

A. JURNAL BELAJAR

“Jurnal Belajar Biologi 1 (Pertemuan 1)”
Proses pembelajaran biologi pertemuan hari ini tanggal 25 Maret 2021, Bu Puspa mengawali
pembelajaran pertama pada bab baru yaitu tentang Sistem Koordinasi. Pertemuan pagi ini diawali dengan
berdoa yang dipimpin oleh Ilham dari xi ipa 1. Selanjutnya, Bu Puspa memberikan kalimat-kalimat
motivasi untuk kami serta memberi arahan kepada kami karena sebentar lagi kami akan naik ke kelas 12.
Kemudian Bu Puspa melanjutkan masuk ke materi yaitu tentang struktur dari sel saraf, sebelumnya Bu
Puspa memberikan bayangan terlebih dahulu untuk materi ini sehingga kami dapat lebih mudah dalam
memahaminya. Struktur sel saraf terbagi menjadi beberapa bagian seperti Badan sel yang dijelaskan oleh
Khairunnisa xi ipa 1, Dendrit yang dijelaskan oleh Bagas xi ipa 2, dan Akson yang dijelaskan oleh Cleonny
xi ipa 2. Lalu ada beberapa tambahan penjelasan untuk bagian-bagian dari sel saraf seperti Sinapsis yang
dijelakan oleh Jeremy xi ipa 2, bagian Akson yang dijelaskan oleh Jovanka xi ipa 1, dan Sel Schwann yang
dijelaskan oleh Irva xi ipa 1. Setelah itu, Bu Puspa bertanya mengenai impuls karena sebelumnya pada saat
penjelasan fungsi dari bagian sel saraf banyak yang menyebutkan tentang impuls. Kemudian Mutiara dari
xi ipa 2 menjawab bahwa impuls merupakan rangsangan yang dapat membentuk gerakan berupa gerak
sadar maupun tak sadar, kemudian diperjelas oleh Ilham dari xi ipa 1. Setelah materi struktur selesai,
dilanjutkan dengan penjelasan oleh Bu Puspa mengenai Impuls Saraf yang menghasilkan gerak sadar dan
tidak sadar, kemudian penjelasan dari Stephanie xi ipa 1 mengenai Mekanisme Penghantaran Impuls dan
diperjelas oleh Bu Puspa. Karena waktu pelajaran Biologi telah habis maka materi akan dilanjutkan di
pertemuan selanjutnya. Sebelum ditutup bu puspa meminta kita untuk men-screenshot layar pertemuan hari
ini untuk dimasukkan ke jurnal belajar.
Kesan pada pembelajaran kali ini adalah menyenangkan karena teman-teman aktif dalam pembelajaran
dan juga saya menjadi termotivasi untuk sengat belajar untuk meningkatkan nilai saya kedepannya.
Pesan pada pembelajaran kali ini adalah tetap disiplin dan mengerjakan sesuai intruksi guru walaupun
kadang terasa malas, tetapi kita harus semangat untuk terus belajar serta tidak menunda-nunda dalam
mengerjakan tugas yang diberikan. Tetap jaga kesehatan dan tetap menerapkan 3M.

126

SCREENSHOT SAAT MENGIKUTI PEMBELAJARAN DARING

“Jurnal Belajar Biologi 2 (Pertemuan 2)”
Proses pembelajaran biologi pertemuan kedua hari ini pada tanggal 8 April 2021, Bu Puspa mengawali
pembelajaran pada bab baru yaitu tentang Sistem Koordinasi. Pada hari ini kami tidak melakukan
pembelajaran daring hanya diberi tugas saja karena adanya workshop guru-guru dan pertemuan Bu Puspa
dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia yaitu Bapak Nadiem Makarim. Pertemuan
kali ini dimulai sedikit terlambat dan Bu Puspa lupa mengirimkan link pertemuan ke kelas XI IPA 2. Hari
ini kami tidak membahas pelajaran tetapi hanya berbincang mengenai kesempatan special yang didapat
oleh Ibu Puspa. Beliau menceritakan bagaimana pertemuannya dengan “Mas Menteri” dan juga
menyampaikan apa yang telah disampaikan oleh Mas Menteri. Tidak lupa, Ibu Puspa memberi pesan
kepada kami, bila ingin melakukan sesuatu biasakanlah diawali dengan niat dan jangan lupa untuk meminta
doa restu dari orang yang lebih tua dari kita terutama kedua orang tua kita. Dan juga, beliau berpesan agar
jangan mau untuk tetap di tempat yang sama tanpa ada pergerakan untuk maju, karena jika tidak berusaha
untuk maju, kemampuan yang kita miliki tidak akan terasah dan berkembang, serta beranilah untuk
bermimpi setinggi mungkin. Di akhir pertemuan bu Puspa menyampaikan kepada para pengurus kelas
untuk membimbing murid-murid yang belum mengumpulkan tugas mandiri. Sebelum ditutup bu puspa
meminta kita untuk men-screenshot layar pertemuan hari ini untuk dimasukkan ke jurnal belajar.
Kesan pada pembelajaran kali ini adalah menyenangkan karena banyak sekali makna dari pesan Bu
Puspa yang pastinya akan bermanfaat untuk kami. Serta pengalaman Ibu Puspa saat bertemu dengan “Mas
Menteri” akan menjadi motivasi kami untuk selalu belajar dan berjuang.

127

Pesan pada pembelajaran kali ini adalah kita kedepannya dapat menerapkan hal-hal yang sudah
disampaikan Bu Puspa, serta tetap disiplin dan mengerjakan sesuai intruksi guru walaupun kadang terasa
malas, tetapi kita harus semangat untuk terus belajar serta tidak menunda-nunda dalam mengerjakan tugas
yang diberikan. Tetap jaga kesehatan dan tetap menerapkan 3M.

SCREENSHOT SAAT MENGIKUTI PEMBELAJARAN DARING

“Jurnal Belajar Biologi 3 (Pertemuan 3)”
Proses pembelajaran biologi pertemuan ketiga hari ini tanggal 15 April 2021, Bu Puspa mengawali
pembelajaran pada bab baru yaitu tentang Sistem Koordinasi. Pada pukul 08.14 Bu Puspa memberikan link
meet, kemudian Bu Puspa menginformasikan kepada siswa siswi yang belum mengerjakan tugas. Setelah
itu, Bu Puspa memulai pembelajaran materi pada hari ini yaitu materi lanjutan yang pertemuan sebelumnya
telah kami bahas. Ibu Puspa memanggil satu per satu murid yang belum mengumpulkan tugas untuk
menjelaskan, namun yang telah menyelesaikan hanya beberapa saja, seperti Afriyan dan Aurel dari xi ipa
1. Afriyan kemudian menjelaskan tentang SST dan dilanjutkan dengan Aurel yang menjelaskan tentang
Sistem Endokrin. Penjelasan dari Afriyan dinilai sangat bagus oleh Bu Puspa, kemudian Bu Puspa
menjelaskan kembali mengenai beberapa hal, seperti SST letaknya berada di luar SSP, serta SST dibagi
menjadi 2 jenis yaitu sensorik dan motorik, sensorik sebagai penerima respons dan motorik sebagai pemberi
respons. Setelah itu, Aurel menjelaskan tentang Sistem Endokrin, namun penjelasannya tidak sampai
selesai karena waktu pelajaran Biologi akan selesai. Di akhir pertemuan, Bu Puspa mengingatkan kepada
yang belum menyelesaikan tugas agar segera menyelesaikannya Karena di pertemuan selanjutnya akan
ditunjuk untuk menjelaskan materi selanjutnya. Sebelum ditutup bu puspa juga meminta kita untuk men-
screenshot layar pertemuan hari ini untuk dimasukkan ke jurnal belajar.

128

Kesan pada pembelajaran kali ini adalah menyenangkan karena dapat menegtahui lebih detail lagi
mengenai SST dan sistem endokrin.

Pesan pada pembelajaran kali ini adalah tetap disiplin dan mengerjakan sesuai intruksi guru walaupun
kadang terasa malas, tetapi kita harus semangat untuk terus belajar serta tidak menunda-nunda dalam
mengerjakan tugas yang diberikan. Tetap jaga kesehatan dan tetap menerapkan 3M.

SCREENSHOT SAAT MENGIKUTI PEMBELAJARAN DARING

“Jurnal Belajar Biologi 4 (Pertemuan 4)”
Proses pembelajaran biologi pertemuan keempat hari ini tanggal 27 April 2021, Bu Puspa mengawali
pembelajaran pada bab baru yaitu tentang Sistem Koordinasi. Pada pukul 08.00 Bu Puspa memberikan link
meet, kemudian Bu Puspa meminta kepada Ilham xi ipa 1 untuk memimpin berdoa. Setelah itu, Bu Puspa
memulai materi tentang sistem indra, yang terbagi menjadi 5 yaitu indra penglihatan (mata), indra pembau
(hidung), indra pengecap (lidah), indra pendengar (telinga) dan indra peraba (kulit). Pada hari hanya
membahas indra pembau (hidung), indra pengecap (lidah), dan indra penglihatan (mata) karena waktu nya
yang tidak cukup. Sebelum ditutup bu puspa juga meminta kita untuk men-screenshot layar pertemuan hari
ini untuk dimasukkan ke jurnal belajar.
Kesan pada pembelajaran kali ini adalah menyenangkan karena dapat lebih mengetahui secara detail
tentang indra pembau (hidung), indra pengecap (lidah), dan indra penglihatan (mata) terutama pada materi
yang sebelumnya tidak tau.
Pesan pada pembelajaran kali ini adalah tetap disiplin dan mengerjakan sesuai intruksi guru walaupun
kadang terasa malas, tetapi kita harus semangat untuk terus belajar serta tidak menunda-nunda dalam
mengerjakan tugas yang diberikan. Tetap jaga kesehatan dan tetap menerapkan 3M.

129

SCREENSHOT SAAT MENGIKUTI PEMBELAJARAN DARING

“Jurnal Belajar Biologi 5 (Pertemuan 5)”
Proses pembelajaran biologi pertemuan keempat hari ini tanggal 29 April 2021, Bu Puspa mengawali
pembelajaran pada bab baru yaitu tentang Sistem Koordinasi. Pada pukul 07.30 Bu Puspa memberikan link
meet, kemudian kami berdoa bersama sebelum memulai pembelajaran. Setelah itu, Bu Puspa melanjutkan
materi kemarin tentang indra pembau (hidung), indra pengecap (lidah), dan indra penglihatan (mata). Pada
hari ini akan membahas tentang indra pendengar (telinga) dan indra peraba (kulit), yang pertama pengertian
kemudian fungsi dan kaitannya dengan sistem koordinasi. Setelah selesai, Bu Puspa membahas mengenai
Napza yaitu tentang pengertian, dampaknya. Kemudian Bu Puspa memberikan tugas tentang cara
mensosialisasikan pencegahan narkoba dalam lingkungan sekitar atau pada remaja seusia kita, karya ini
dibuat dalam bentuk poster atau video ataupun cerita dan lain lainnya, Bu Puspa memberikan kebebasan
untuk mengerjakan tugas ini. Kemudian Bu Puspa juga mengingatkan bahwa kita akan melaksanakan
ulangan untuk bab koordinasi pada tanggal 5 Mei 2021. Sebelum ditutup bu puspa juga meminta kita untuk
men-screenshot layar pertemuan hari ini untuk dimasukkan ke jurnal belajar.
Kesan pada pembelajaran kali ini adalah menyenangkan karena dapat lebih mengetahui secara detail
tentang indra pembau (hidung), indra pengecap (lidah), dan indra penglihatan (mata) terutama pada materi
yang sebelumnya tidak tau.
Pesan pada pembelajaran kali ini adalah tetap disiplin dan mengerjakan sesuai intruksi guru walaupun
kadang terasa malas, tetapi kita harus semangat untuk terus belajar serta tidak menunda-nunda dalam
mengerjakan tugas yang diberikan. Tetap jaga kesehatan dan tetap menerapkan 3M.

130

SCREENSHOT SAAT MENGIKUTI PEMBELAJARAN DARING
131

B. TUGAS-TUGAS

ANALISIS SISTEM HORMON SEBAGAI SISTEM KOORDINASI PADA MANUSIA

 Fungsi Hormon Sebagai Sistem Koordinasi pada Manusia.
Fungsi sistem hormon yang berinteraksi dengan sistem saraf sebagai berikut :
1. Mengatur aktivitas tubuh.
2. Mengatur siklus tidur dan nutrisi.
3. Mengatur perkembangan seksual dan siklus reproduksi.

 Karakteristik Hormon Sebagai Sistem Koordinasi pada Manusia.
Karakteristik kelenjar hormon sebagai berikut :
1. Tidak memiliki saluran dan menyekresikan hormon langsung ke dalam cairan
disekitar sel.
2. Menyekresikan lebih dari satu jenis hormon, kecuali kelenjar paratiroid.
3. Memiliki sejumlah sel sekretori yang dikelilingi banyak pembulu darah dan
ditopang oleh jaringan ikat.
4. Masa aktif kelenjar hormon dalam menghasilkan hormon berbeda-beda.
5. Sekresi hormon dapat distimulasi atau dihambat oleh kadar hormon lainnya dan
senyawa nonhormon dalam darah serta implus saraf.

 Struktur Hormon Sebagai Sistem Koordinasi pada Manusia.
Struktur sistem hormon terdiri dari beberapa kelenjar yaitu :
1. Kelenjar Hipofisis.
Kelenjar hipofisis bertugas sebagai mengatur pengeluaran hormon lainnya.
Hipofisis terdapat di bagian dasar otak di bawah hipotalamus. Besarnya kira-kira
sebesar kacang tanah dan terdiri atas 3 lobi, yaitu: lobus anterior, lobus
intermediet, dan lobus posterior.
a) Lobus anterior, Lobus anterior menghasilkan bermacam-macam hormon
yang berperan sebagai hormon pengatur beberapa hormon yang lain.
Hormon yang dihasilkan lobus anterior antara lain:
 Hormon Somatotrof (STH/Growth Hormone) : Hormon ini
merangsang pertumbuhan tubuh, terutama bagian epifisis dari
tulang pipa. Kekurangan hormon ini dapat mengakibatkan
kekerdilan (dwarfisme), sedangkan kelebihan hormon ini dapat
mengakibatkan pertumbuhan raksasa (gigantisme). Bila kelebihan
hormon ini terjadi pada saat sudah dewasa, dapat mengakibatkan

132

penebalan tulang-tulang wajah, tengkorak, tangan, dan kaki.
Keadaan ini disebut akromegali.
 LTH (Luteotropic Homone/prolaktin/hormon laktogen) : Berfungsi
untuk merangsang sekresi air susu dari glandula mammae (
kelenjar air susu).
 ACTH (Andrenocorticotrophic Hormone/Adrenotropin) : Hormon
ini mengendalikan sekresi hormon dari bagian korteks adrenal
(anak ginjal).
 Gonadotropin, yang terdiri atas:

1) FSH (Follicle Stimulating Hormone). Terdapat pada wanita
dan pria. Pada wanita berfungsi untuk merangsang
pertumbuhan folikel di dalam ovarium. Pada pria
mempengaruhi proses spermatogenesis di dalam tubulus
seminiferus dari testis.

2) LH (Luteinizing Hormone/ICSH = Interstitial Cel
Stimulating Hormone). Terdapat pada wanita dan pria.
Pada wanita, LH merangsang pemasakan folikel ovarium
dan juga ovulasi. Sedang pada pria, ICTH bertugas
merangsang sel interstitial Leydig di dalam testis agar
menghasilkan testosteron yang bertanggungjawab untuk
pemeliharaan karakter seksual sekunder.

b) Lobus intermediet. Pada manusia, bagian intermedietnya rudimenter (tidak
berkembang). Satu-satunya fungsi yang diketahui dari bagian ini adalah
sekresi melanocyte stimulating hormone (MSH/intermedin). Pada amfibia
hormon ini berperan pada melanofora, menyebabkan penyebaran granula-
granula melanin pada sel-sel melanofora dan menggelapkan kulit tubuh
amfibia. Fungsi bagian intermediet pada manusia belum diketahui dengan
baik.

c) Lobus posterior,Lobus posterior menghasilkan beberapa hormon, yaitu:
 Oksitosin, yang berfungsi merangsang kontraksi uterus menjelang
kelahiran.
 Vassopresin (antidiuretik hormon = ADH), berperan dalam
membantu pengeluaran air tubuh dengan jalan mengatur reabsorbsi
air pada tubulus ginjal. Bila kadar hormon ini naik tekanan
osmosis darah naik, sehingga reabsorbsi air meningkat. Hormon
vasopresin merangsang pembuluh darah menciut (vasokonstriksi)
sehingga tekanan darah naik. Pengeluaran hormon
vasopresin(ADH) yang berlebihan mengakibatkan gejala anuria
(sulit kencing/kencing sedikit), sedangkan bila kekurangan ADH
menyebabkan diabetes insipidus (kencing terlalu banyak /
poliuria).

133

2. Kelenjar Thiroid (kelenjar gondok).
Hormon yang dihasilkan adalah tiroksin, yang dibentuk dari asam amino tirosin
dan yodium. Fungsi hormon tiroksin adalah untuk:
a) Mempengaruhi metabolisme sel.
b) Mempengaruhi pertumbuhan, perkembangan, dan diferensiasi jaringan
tubuh.
c) Kelebihan hormon (hipertiroidisme) ini akan menyebabkan penyakit yang
disebut morbus Basedowi, yaitu meningkatnya metabolisme,
meningkatnya denyut jantung, gugup, emosional, pelupuk mata terbuka
lebar dan bola mata terbelalak (eksoftalmus). Bila terjadi pada masa
pertumbuhan akan menyebabkan gigantisme atau pertumbuhan terlalu
cepat sehingga terbentuk tubuh raksasa.
d) Kekurangan hormon tiroksin (hipotiroidisme) akan menyebabkan
terhentinya pertumbuhan. Pada anak akan menyebabkan kretinisme
(kekerdilan). Pada usia dewasa, hipotiroidisme akan menyebabkan
menurunnya metabolisme, dan akan mengakibatkan aktivitas peredaran
darah menurun, tonus otot menurun, terjadi miksedema, yaitu menebal dan
menggelembungnya kulit.
e) Kekurangan yodium dapat menyebabkan terganggunya pembentukan
hormon tiroksin dengan gejala timbulnya penyakit gondok.

3. Kelenjar Parathiroid (kelenjar anak gondok).
Terdapat pada sebelah dorsal kelenjar tiroid. Menghasilkan parathormon yang
berfungsi untuk mempertahankan kadar Ca dan P di dalam darah. Kekurangan
hormon ini menyebabkan gejala kejang otot.

4. Kelenjar Suprarenalis (kelenjar adrenal/anak ginjal).
Terletak diatas ginjal. Dapat dibedakan atas dua bagian, yaitu:
a) Bagian korteks : yaitu lapisan luar yang menghasilkan
hormon kortison (kortiko steroid atau kortikoid). Kekurangan hormon
kortison dapat menimbulkan penyakit Addison yang mempunyai gejala
kulit menjadi merah, badan lemah, berat badan turun, tekanan darah
rendah, dan dapat menimbulkan kematian.
b) Bagian medula : merupakan lapisan dalam. Menghasilkan
hormon epinefrin atau adrenalin.

Pengaruh hormon ini terhadap tubuh adalah:
a) Memacu aktivitas jantung, dan menyempitkan pembuluh darah pada kulit
dan membran mukosa.

134

b) Mengendurkan otot bonkioli, sehingga melapangkan pernapasan.
c) Memacu pengubahan glikogen menjadi glukosa (glikogenolisis) dalam sel

hati, sehingga kadar gula darah meningkat.

5. Kelenjar Pankreas.
Pankreas bagian luar menghasilkan enzim pencernaan (eksokrin), sedang bagian
dalam yang merupakan kelenjar endokrin adalah kelenjar pulau-pulau
Langerhans. Hormon yang dihasilkan adalah insulin dan glukagon. Insulin
berfungsi untuk mengubah glukosa menjadi glikogen (gula otot). Bersama-sama
adrenalin, insulin bertugas menjaga kadar gula darah agar tetap.

6. Kelenjar Epifisis.
Hormon yang dihasilkan sampai saat ini belum jelas pengaruhnya terhadap tubuh.

7. Kelenjar Timus (kelenjar kacangan).
Merupakan tempat penimbun hormon pertumbuhan atau somatotrof. Kelenjar ini
hanya berfungsi pada masa pertumbuhan saja.

8. Kelenjar Gonad (kelenjar kelamin).
Dapat dibedakan atas kelenjar kelamim pria dan kelenjar kelamin wanita.
a) Kelenjar kelamin pria (testes). Hormon yang dihasilkan ialah hormon
kelamin laki-laki atau androgen. Selain itu juga menghasilkan
spermatozoa. Androgen yang terpenting ialah testosteron, yang terutama
berfungsi untuk menumbuhkan ciri sekunder pria dan proses
spermatogenesis (pembentukan sperma).
b) Kelenjar kelamin perempuan (ovarium).Dapat menghasilkan ovum dan
hormon kelamin perempuan, yaitu:
 Estrogen, dihasilkan oleh folikel de Graaf.
 Progesteron, dihasilkan oleh korpus luteum. Berfungsi untuk :
1) Mengatur pertumbuhan plasenta.
2) Menghalangi produksi FSH.
3) Bersama laktogen akan memperlancar produksi ASI (Air
Susu Ibu) setelah bayi lahir.
4) Mempertahankan penebalan endometrium

9. Lambung dan Usus.
Lambung menghasilkan hormon gastrin, yang berfungsi untuk memacu sekresi
getah lambung. Duodenum menghasilkan

135

hormon sekretin dan kolesistokinin (sebelumnya disebut pancreozymin), yang
berfungsi untuk:

a) Sekretin : merangsang pankreas untuk mensekresikan natriumbikarbonat
dan enzim-enzim pencernaan.

b) Kolesistokinin : merangsang kantong empedu untuk mengeluarkan
empedu.

136

ANALISIS STRUKTUR DAN FUNGSI KELIMA INDERA MANUSIA YANG
MENYUSUN SISTEM KOORDINASI

A. Indera Penglihatan (Mata).
Mata merupakan sistem optik yang memfokuskan berkas cahaya pada

fotoreseptor dan mengubah energi cahaya menjadi implus saraf yang kemudian oleh otak
diubah menjadi sensian penglihatan. Beberapa aksesori mata, seperti alis, orbita, kelopak
mata, otot mata dan air mata.

 Struktur mata
1) Lapisan luar bola mata, seperti tunika fibrosa, sklera, dan kornea (untuk
mentransmisikan dan memfokuskan cahaya).
2) Lapisan tengah bola mata, seperti koroid, badan siliari, iris (bagian yang
berwarna, mengendalikan diameter pupil), dan pupil (ruang terbuka yang
dilalui cahaya).
3) Lensa memiliki struktur bikonveks yang bening.
4) Rongga mata, ruang anterior berisi aqueous humor (mengandung nutrisi
untuk lensa dan kornea) dan ruang posterior berisi vitreous humor
(mempertahankan bentuk bola mata dan posisi retina terhadap kornea).
5) Retina, lapisan paling dalam, tersusun dari:
a) Bagian luar, terpigmentasi dan menyimpan vitamin A.

137

b) Bagian dalam, terdapat sel batang (berpigmen rodopsin, tidak
sensitif terhadap warna) dan sel kerucut (berpigmen iodopsin,
sensitif terhadap warna).

c) Lutea makula.
d) Fovea sentralis (bintik kuning). Jika bayangan benda tepat jatuh di

bintik kuning, bayangan akan terlihat jelas.
e) Saraf mata, terhubung di sisi superior kelenjar hipofisis.
f) Bintik buta, bagian yang tidak mengandung fotoreseptor.

 Mekanisme Melihat
1) Cahaya yang dipantulkan oleh benda ditangkap mata, menembus kornea
dan pupil.
2) Intensitas cahaya diatur oleh pupil, lalu cahaya diteruskan menembus
lensa mata ke retina.
3) Daya akomodasi mata mengatur cahaya agar tepat jatuh di bintik kuning
retina.
4) Impuls cahaya disampaikan saraf optik ke otak.
5) Cahaya akan diinterpretasikan sehingga kita bisa mengetahui apa yang
kita lihat.
a) Titik jauh: jarak benda terjauh yang masih dapat dilihat dengan
jelas.
b) Titik dekat: jarak benda terdekat yang masih dapat dilihat dengan
jelas.

 Adaptasi Terhadap Gelap dan Terang
Adaptasi terhadap gelap dan terang adalah penyesuaian penglihatan secara

otomatis terhadap intensitas cahaya yang memasuki retina saat bergerak dari
tempat gelap ke tempat terang, atau sebaliknya. Dalam cahaya terang, semua
rodopsin akan terurai dengan cepat dan hanya tersisa sedikit. Berpindah tempat
dari terang ke gelap akan membutuhkan waktu untuk menyintesis ulang rodopsin
agar dapat melihat jelas pada kondisi gelap. Sintesis rodopsin dan iodopsin perlu

138

vitamin A. Pupil akan melebar dalam ruang gelap dan menyempit dalam ruang
terang.

 Gangguan/Kelainan Mata
1) Miopia (rabun dekat).
2) Hipermetropia (rabun jauh).
3) Presbiopia.
4) Kebutaan.
5) Kerabunan.
6) Rabun senja.
7) Buta warna.
8) Katarak.
9) Astigmatisma.
10) Mata juling (strabismus).

B. Indera Pendengar (Telinga)
Telinga merupakan indera yang berupa sel-sel berbentuk rambut. Fungsi sel

rambut untuk menerima rangsangan getaran dan mengubahnya menjadi implus sensorik
yang kemudia ditransmisikan ke pusat pendengaran.

 Struktur Telinga
1) Telinga bagian luar :
139

a) Pinna atau aurikula (daun telinga).
b) Membran timpanum (gendang telinga).
2) Telinga bagian tengah :
a) Tabung eustachius (penghubung antara telinga dengan faring).
b) Osikel auditori terdiri dari tulang pendengaran maleus (martil),

inkus (landasan) dan stapes (sanggurdi).
3) Telinga bagian dalam :

a) Labirin tulang, terbagi menjadi :
- Vestibula (mengandung reseptor keseimbangan tubuh).
- Kanalis semisirkulasi (tiga saluran setengah lingkaran).
- Koklea (mengandung reseptor pendengaran).

b) Labirin membranosa, terbagi menjadi :
- Utrikulus.
- Sakulus yang dihubungkan oleh duktus endolimfa.

 Struktur koklea (rumah siput)
1) Koklea berupa saluran spiral yang terbagi menjadi tiga daerah, yaitu :
a) Skala vestibuli yang terletak dibagian dorsal.
b) Skala media terletak dibagian tengah.
c) Skala timfani terletak dibagian ventral.
2) Antara satu skala dengan skala lainnya dapat dipisahkan oleh :
a) Membran vestibularis : memisahkan skala vestibuli dengan skala
media.
b) Membran tektoral : memisahkan skala media dengan skala timfani.
c) Membran basalaris : memisahkan skala timfani dengan skala
vestibuli.

 Struktur organ corti
Organ corti terdapat pada skala media yang terdiri atas :
1) Sel-sel rambut saraf pendengaran yang terdapat didalam selaput dasar.

140

2) Membran tektoralis atau selaput atas yang terletak diatas sel-sel rambut,

adalah penerus getaran dari fenestra ovali ke sel-sel rambut melalui cairan

limfe yang terdapat pada skala media.

3) Organ keseimbangan yang terdiri dari kanalis semi sirkulasi (Saluran

setengan lingkaran), sakulus dan utrikulus.

4) Rangsangan getaran yang diterima ujung saraf pendengaran yang masing-

masing diteruskan ke otak oleh saraf koklea.

 Mekanisme Mendengar
Gelombang bunyi ditangkap daun telinga  ke kanal auditori eksternal 
membantuk getaran pada membran timpanum  ke osikel auditori  ke fenestra
vestibuli  terbentuk gelombang tekanan pada perilimfa skala vestibuli  ke
skala timpani  getaran pada membran basilar  sel-sel rambut melengkung 
memicu impuls saraf  ke serabut saraf vestibulokoklear (CN VIII)  ke
korteks auditori di otak  bunyi diinterpretasikan.

 Peranan Telinga dalam Keseimbangan
1) Ekuilibrium statis yaitu kesadaran akan posisi kepala terhadap gaya
gravitasi jika tubuh diam. Reseptor yang berperan adalah makula (terdiri
dari sel penunjang dan sel rambut) yang terletak pada dinding utrikulus
dan sakulus. Kumpulan rambut membentuk masa gelatin yang
mengandung otolit. Jika posisi kepala tegak lurus, otolit berada di puncak
sel rambut. Jika kepala miring arah otolit berubah dan sel rambut
melengkung  aktivasi sel reseptor  ke saraf vestibulokoklear.
2) Ekuilibrium dinamis yaitu kesadaran akan posisi kepala saat merespons
gerakan. Reseptor yang berperan adalah ampula yang berisi krista, pada
duktus semisirkular. Krista terdiri atas sel penunjang dan sel rambut yang
menonjol membentuk lapisan gelatin kupula.

 Gangguan/Kelainan Telinga
1) Tuli (tuna rungu).
2) Furunkulosis.
3) Otitis media.
4) Mastoiditis.

C. Indera Pembau (Hidung)

Hidung memiliki kemoreseptor olfaktori untuk menerima rangsangan berupa
bau atau zat kimia yang berbentuk gas. Di bagian langit – langit rongga hidung, yang
dinamakan dengan sel olfaktori. Pada ujung sel reseptor ada rambut – rambut halus atau

141

silia. Selaput lendir yang memiliki fungsi untuk pelembab. Di dalam hidung, udara
pernapasan diatur sesuai dengan suhu dan kelembapannya serta disaring kotorannya oleh
rambu – rambu hidung.

 Struktur Hidung
1) Sel epitel.
2) Saraf pembau (sel olfaktori).

 Epitelium olfaktori mengandung
1) sel penunjang.
2) Sel basal.
3) Sel olfaktori.

 Mekanisme mencium bau
Gas masuk ke hidung  larut pada selaput mukosa  merangsang silia sel
reseptor  rangsangan diteruskan ke otak untuk diolah  jenis bau dapat
diketahui.

 Gangguan/Kelainan Hidung
1) Hiposmia dan anosmia.
2) Hiperosmia.
3) Sinusitis.
4) Polip.

142

D. Indera Pengecap (Lidah)
Lidah memiliki kemoreseptor berupa kuncup pengecap yang terdapat pada papila

lidah langit-langit lunak, epiglotis, dan faring. Permukaan lidah yang kasar disebabkan
adanya tonjolan yang dinamakan dengan papila. Papila ini memiliki fungsi untuk pusat
pengecap.

 Bentuk papila
1) Filiformis (kerucut).
2) Fungiformis (bulat).
3) Sirkumvalata (menonjol dan tersusun seperti huruf V).
4) Foliata (seperti daun).

 Area kepekaan rasa pada lidah
1) Rasa manis terletak di ujung lidah.
2) Rasa asin terletak pada reseptor banyak di bagian samping.
3) Resa asam terletak di bagian samping lidah agak ke belakang.
4) Rasa pahit terletak di bagian belakang pangkal lidah.

 Gangguan/Kelainan Lidah
1) Fissure tongue adalah keadaan ketika lidah memiliki celah-celah dengan
kedalaman 2-5 mm. Celah tersebut biasanya terletak di 1/3 bagian tengah
lidah.
2) Coated tongue adalah keadaan ketika permukaan lidah tertutup dengan
selaput putih. Selaput ini merupakan hasil dari penumpukan bakteri,
jamur, serta sel-sel mati yang terjebak dalam tonjolan papila lidah.
143

3) Hairy tongue dapat terjadi akibat pertumbuhan bakteri dan jamur di lidah
yang tidak terkontrol dengan baik.

4) Depapillated tongue adalah keadaan ketika ukuran papila mengalami
penyusutan, permukaan lidah mengilap, dan tidak menetap atau bisa
berpindah posisinya.

5) Geographic tongue, disebut juga sebagai benigna migratory glossitis,
adalah kondisi saat terjadi pengecilan papila lidah dan tampak bercak
merah membentuk seperti pulau.

6) Kanker lidah biasanya diawali dengan terbentuknya benjolan kecil
berwarna putih atau seperti luka sariawan.

7) Glossitis adalah kondisi pembengkakan pada lidah. Penyakit lidah ini
membuat papil atau bintik-bintik kecil di lidah semakin tidak terlihat,
licin, halus, dan kemerahan.

8) Burning tongue, atau biasa juga dikenal sebagai sindrom mulut terbakar,
adalah salah satu penyakit lidah yang sering terjadi pada wanita yang
telah menopause.

144

E. Indera Peraba (Kulit)
Kulit memiliki fungsi sebagai alat peraba. Hal tersebut disebabkan kulit memiliki

ujung – ujung saraf sebagai mekanoreseptor.

 Struktur Kulit
1) Lapisan epidermis. Terdiri dari :
a) Lapisan kulit ari.
b) Lapisan malpighi.
2) Lapisan dermis. Terdiri dari :
a) Kelenjar keringat.
b) Kelenjar minyak.
c) Pembuluh darah.
d) Pembuluh saraf.
e) Kandung rambut.
3) Lapisan jaringan ikat di bawah kulit. Terdiri dari :
a) Jaringan lemak.

 Reseptor sensor pada kulit
1) Korpuskula Paccini, mendeteksi tekanan yang dalam (kuat) dan getaran.
2) Korpuskula Meissner, mendeteksi sentuhan.
3) Cakram Merkel, mendeteksi sentuhan dan sebagai reseptor raba yang
beradaptasi lambat.
4) Korpuskula Ruffini, reseptor tekanan dan tegangan di sekitar jaringan ikat.
5) Ujung bulbus Krause, mendeteksi tekanan sentuhan, kesadaran posisi, dan
gerakan.
6) Ujung saraf bebas, mendeteksi rasa nyeri, sentuhan ringan, dan suhu
(panas/dingin).

145

 Gangguan/Kelainan Kulit
1) Lentigo dapat ditandai dengan adanya bercak-bercak hiperpigmentasi pada
kulit yang berwarna coklat kehitaman.
2) Kanker kulit adalah pertumbuhan sel-sel yang bersifat ganas.
3) Eksim dapat ditandi dengan kulit yang meradang dan mengalami iritasi.
Radang ini pada umumnya terjadi pada bagian tangan dan kaki.
4) Scabies adalah merupakan penyakit yang diakibatkan oleh reaksi alergi
terhadap tungau.
5) Kusta adalah merupakan penyakit infeksi kronis pada kulit yang
disebabkan oleh bakteri Mycobacterium leprae.
6) Jerawat adalah merupakan kondisi abnormal pada kulit yang diakibatkan
dari produksi kelenjar minyak yang berlebihan.

146

SISTEM KOORDINASI

Lakukan analisis terhadap struktur, fungsi dan penggelompokan :
a) Sel saraf (Neuron).

 Struktur sel saraf (Neuron) sebagai berikut :
a. Dendrit, merupakan percabangan dari badan sel yang terlihat seperti
tonjolan bercabang. Berfungsi untuk menerima dan menghantarkan
rangsangan dari badan sel.
b. Badan sel, merupakan bagian terbesar dari sel saraf yang mengandung
banyak komponen penting seperti sitoplasma, nukleus (inti sel) dan
nukleolus (anak inti). Berfungsi untuk menerima rangsangan dari dendrit
kemudian meneruskan rangsangan ke akson (neurit).
c. Akson (neurit), merupakan serabut sel saraf panjang yang trlihat seperti
penjuluran dari badan sel. Berfungsi untuk menghantarkan implus dari
badan sel menuju efektor seperti sel otot atau sel kelenjar.
d. Selaput Mielin, merupakan selaput pembungkus neurit. Berfungsi untuk
melindungi sel saraf dari kerusakan dan mencegah bocornya impuls serta
mempercepat hantaran impuls yang masuk. Selubung mielin diproduksi
oleh sel glial.
e. Sel Schwann, merupakan sel yang mengelilingi selubung mielin.
Berfungsi untuk mempercepat jalannya impuls, menyediakan nutrisi bagi
neuri dan membantu regenerasi dari neurit.
f. Nodus Ranvier, merupakan bagian antar dua segmen selubung mielin.
Berfungsi sebagai loncatan impuls saraf agar sampai lebih cepat ke tempat
tujuan.
g. Sinapsis, merupakan celah yang terdapat pada pertemuan satu neuron
dengan neuron lainnya. Berfungsi untuk menyediakan koneksi antar
neuron sehingga memungkinkan terjadinya pertukaran informasi antar
neuron tersebut.

147

 Fungsi sel saraf (Neuron) yaitu :
a. Menghantarkan implus listrik dari suatu rangsangan (stimulus).
b. Sebagai alat komunikasi.
c. Pengendali atau pengatur kerja.
d. Pusat pengendali tanggapan.

 Pengelompokan sel saraf (Neuron) terbagi menjadi :
a. Sel saraf (neuron) berdasarkan fungsinya :
1. Sel saraf Sensorik merupakan jenis sel saraf yang berfungsi untuk
menghantarkan impuls dari reseptor di tubuh ke sistem saraf pusat
(otak dan sumsum tulang belakang). Sel saraf ini sering juga
disebut dengan sel saraf indra.
2. Sel Saraf Motorik merupakan jenis sel saraf yang berfungsi untuk
menghantarkn impuls dari sel sistem saraf pusat ke sel otot atau
kelenjar sehingga tubuh akan menanggapi rangsangan tersebut
dengan bergerak atau menghasilkan suatu produk sekresi. Sel saraf
motorik biasanya mempunyai dendrit yang pendek dengan akson
yang sangat panjang.
3. Sel saraf konektor / intermediet / asosiasi ini merupakan jenis sel
saraf yang berfungsi untuk menghubungkan sel saraf motor dengan
sel saraf sensori atau berhubungan dengan sel saraf lain yang
terdapat di dalam sistem saraf pusat. Serabut saraf, akso dan
dendrit dari sel ini bergabung dalam satu selubung dan akan
membentuk urat saraf sedangkan badan selnya berkumpul di satu
tempat untuk membentuk ganglion saraf.

b. Sel saraf (neuron) berdasarkan jumlah prosesnya :
1. Neuron unipolar mempunyai satu tonjolan yang kemudian
bercabang dua dekat dengan badan sel. Satu cabang menuju ke
perifer sedangkan cabang yang lain berjalan menuju SSP.
Contohnya neuron sensorik saraf spinal.
2. Neuron bipolar mempunyai dua tonjolan satu akson dan satu
dendrit. Contohnya neuron bipolar antara lain adalah sel batang
dan kerucut retina.
3. Neuron multipolar mempunyai beberapa dendrit dan satu akson
yang dapat bercabang-cabang banyak sekali. Salah satu contoh sel
jenis ini adalah neuron motorik yang berasal dari kornu ventral
medula spinalis dengan aksonnya yang menjulur sampai ke otot
rangka.

148

b) Sistem Saraf Pusat (SSP) dan Sistem Saraf Tepi (SST).
1) Sistem Saraf Pusat (SSP)
 Struktur Sistem Saraf Pusat (SSP) sebagai berikut :
a. Otak (serebral).
1. Otak terdiri dari 100 milyar neuron yang terhubung oleh
sinapsis membentuk anyaman kompleks. Neuron di otak
berkomunikasi satu sama lainnya secara kimiawi atau
berupa muatan listrik yang memungkinkan kita dapat
mengalami emosi, berpikir dan mengingat, mengetahui dan
mengatur keadaan tubuh sendiri dan lingkungannya, serta
secara sadar mengontrol gerakan tubuh.

b. Sumsum tulang belakang (medula spinalis).
1. Berbentuk silinder langsing yang memanjang dari batang otak
medulla oblongata hingga ruas ke-2 tulang pinggang. Panjang
medulla spinalis sekitar 45 cm dengan diameter 2 cm. Berfungsi
untuk mengendalikan berbagai aktivitas reflex dalam tubuh,
komunikasi antar otak dengan semua bagian tubuh, serta
menghantarkan rangsangan koordinasi antara otot dan sendi ke
cerebellum.
2. Impuls sensor dari reseptor dihantarkan ke sumsum tulang
belakang melalui tanduk dorsal. Impuls motor keluar dari
sumsum tulang belakang melalui tanduk ventral menuju
efektor. Tanduk dorsal terdapat badan sel saraf penghubung
(asosiasi konektor) yang akan menerima impuls dari sel saraf
sensor dan akan menghantarkannya ke saraf motor. Medula
spinalis bagian luar bewarna putih, sedangkan bagian dalam
berwarna abu-abu dan berbentuk seperti huruf H.

149

 Fungsi Sistem Saraf Pusat (SSP) yaitu :
a. Memegang segala kendali dan pengaturan atas kerja jaringan saraf
hingga kepada sel saraf.

 Pengelompokan Sistem Saraf Pusat (SSP) terbagi menjadi :
a. Sistem Saraf Pusat (SSP) berdasarkan jarigan yang melapisi :
1. Pia mater merupakan lapisan paling dalam, halus, tipis, dan
terdapat bayak pembuluh darah.
2. Araknoid merupakan lapisan tengah, terdapat sedikit
pembuluh darah, dan terdapat cairan serebrospinalis. cairan
ini berfungsi sebagai bantalan dan sebagai media
penukaran nutrien dan zat sisa antara darah.
3. Dura mater merupakan lapisan terluar, tebal, kuat, dan
melekat pada kranium.

2) Sistem Saraf Tepi (SST)
 Struktur Sistem Saraf Tepi (SST) sebagai berikut :
a. Saraf kranial terdiri dari 12 pasang saraf yang berasal dari jaringan
otak.

150


Click to View FlipBook Version