The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Buku ini dibuat untuk memenuhi tugas akhir mata kuliah Apresiasi Bahasa dan Seni mahasiswa Offering F, departemen Bahasa Indonesia, Fakultas Sastra, Universitas Negeri Malang (UM).

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by ariflmns42, 2022-12-23 00:43:31

Eksotik Kumbara Sastra

Buku ini dibuat untuk memenuhi tugas akhir mata kuliah Apresiasi Bahasa dan Seni mahasiswa Offering F, departemen Bahasa Indonesia, Fakultas Sastra, Universitas Negeri Malang (UM).

Keywords: Apresiasi Bahasa dan Seni,Sastra,Bahasa,Unik

Apresiasi Bahasa Oleh Nabila Berliana Lukcy W.W
Podcast Rintik Sendu Berjudul “I don’t think i’m pretty, but..”

https://www.youtube.com/watch?v=gt8IybQuwJA&t=131s
Bahasa adalah hasil dari pemikiran manusia yang berupa bunyi dan

diungkapkan melalui alat ucap. Bahasa menjadi alat untuk menyampaikan
maksud, mengutarakan gagasan dan menajdi alat bagi manusia untuk
berkomunikasi dengan sesama di dalam kehidupan masyarakat. Banyak sekali
penggunaan kata yang tidak sesuai dengan kaidah yang ada pada kata-kata
yang dilontarkan anak muda jaman sekarang.

Di indonesia para anak muda merubah bentuk bahasa Indonesia dari
bentuk kata aslinya yang mana bahasa tersebut disebut sebagai bahasa gaul
atau bahasa yang sedang nge-trent. Bahkan bukan hanya merubah bentuk
bahasa aslinya saja generasi muda jaman sekarang ini sering menyisipkan
bahasa asing seperti bahasa Inggris, bahasa Korea dan lainnya dalam
melakukan komunikasi dengan sesamanya. Bahasa gaul yang tidak asing lagi

49


didengar yaitu seperti kata kuy, gercep, rebahan, santuy, keknya, dan sabi yang
akhir-akhir ini sering digunakan anak muda. Penggunaan bahasa gaul ini bukan
hanya terjadi di lingkungan sosial saja, tetapi bisa kita lihat di media sosial
seperti Whatsapp, Instagram, Facebook, Twitter dan media sosial lainnya
hampir seluruh anak muda Indonesia menggunakan bahasa gaul.

Hal itu sudah menunjukkan bahwa bahasa gaul lebih diprioritaskan
oleh anak muda Indonesia dibandingkan dengan penggunaan bahasa Indonesia
yang sesuai dengan kaidah kebahasaan. Tujuan dari penggunaan bahasa itu
sendiri adalah untuk mempererat hubungan komunikasi. Bahasa gaul ini hanya
digunakan oleh anak muda kepada teman seusianya yang memiliki tingkat
keakraban yang tinggi, jika dengan orang yang lebih tua mereka menggunakan
bahasa yang baik dan santun. Contoh dari bahasa gaul yaitu gercep merupakan
singkatan dari ‘gerak cepat’ yang dipersingkat menjadi gercep.

Menurut saya, dengan maraknya penggunaan bahasa gaul yang sering
digunakan oleh anak muda zaman sekarang ini tidak selalu memberikan
pengaruh negatif, dengan penggunaan bahasa gaul menjadikan anak muda
lebih berkreatif dalam berbahasa dan bisa memperkuat tingkat keakraban
dalam membangun komunikasi. Namun, disisi lain jika bahasa gaul terus
menerus digunakan oleh generasi muda, dapat menyebabkan generasi muda
sulit untuk berkomunikasi dengan menggunakan bahasa yang formal karena
mereka sudah terbiasa menggunakan bahasa gaul. Maka dari itu kita sebagai
generasi muda indonesia, tidak masalah menggunakan bahasa gaul jika itu
bertujuan untuk memperkuat keakraban dalam hubungan tetapi, kita harus
melihat situasi dan dengan siapa kita berkomunikasi.

50


Apresiasi Bahasa Oleh Naza CesyaPurnomo

https://youtu.be/rELPNcbSDnY

Konten tersebut berisi beberapa kompilasi video saat sang
pemilik channel bermain salah satu aplikasi yaitu Ome Tv. Ome Tv
adalah sarana atau media chat dimana kita dapat berhubungan dengan
orang dari beberapa daerah terlebih luar negeri. Berinteraksi serta
bertatap muka dengan orang lain secara random.

Dalam unggahan video youtube melalui chanel yang bernama
AnangWaw, menunjukkan percakapan dua orang yaitu warga
Yogyakarta dengan salah satu orang asli Jakarta Selatan. Pada video
tersebut menunjukkan bahwa si perempuan memakai logat jakselnya,
dan si pria langsung menyadari logat tersebut. Hal ini menunjukkan
bahwa istilah logat serta Bahasa Jaksel telah dikenal oleh masyarakat
dan menjadi mindset tersendiri bagi mereka.

Bahasa Jaksel ini booming pada tahun 2018. Bahasa yang
digunakan oleh anak-anak Jakarta Selatan. Bahasa Jaksel ada
dikarenakan jumlah penduduk usia produktif serta sekolah di Jakarta
Selatan lebih banyak dari wilayah lain. Sehingga, masyarakatnya

51


mayoritas tidak gaptek atau lebih melek teknologi. Serta sebagian besar
dari masyarakatnya adalah pengguna sosial media. Hal inilah yang
memengaruhi mereka mempunyai wawasan tinggi soal bahasa
terutama Bahasa Inggris/slang. Mayoritas penduduk juga
berkebangsaan Chinese atau berdarah China, bukan orang asli
Indonesia. Sehingga beberapa dari mereka sudah terbiasa dengan
bahasa yang telah mereka gunakan yaitu Bahasa Inggris. Hal ini
berpengaruh kepada asli penduduk sekitar sehingga ikut memakai
Bahasa Inggris dalam perkataannya.

Mereka yang menggunakan Bahasa Jaksel kebanyakan akan
dicap sebagai orang gaul. Mereka sering menyisipkan Bahasa Inggris
kedalam ungkapannya. Ini yang membuat stigma beberapa orang luar
daerah Jakarta Selatan menganggap bahwa setiap orang yang
menggunakan Bahasa Indonesia campuran Bahasa Inggris atau Bahasa
Slang adalah Bahasa Jaksel. Seolah mempunyai bahasa tersendiri.

Si pria meminta untuk si perempuan jaksel ini mengajarinya
beberapa Bahasa Jaksel. Seperti mempunyai masalah hidup pada saat
umur 20 an adalah quarter life crisis. Inilah contoh dari Bahasa Jaksel
yang disebutkan oleh si perempuan.

Pada komentar konten youtube tersebut banyak yang
beranggapan bahwa rakyat Jakarta Selatan memang cenderung asik.
Stigma para penonton ini muncul mungkin karena mereka cukup
nyambung dalam mengobrol dan memang sedikit menggunakan
Bahasa Inggris. Penggunaan kata ganti “Lo, Gue” dalam percakapan
ini ikut digunakan oleh sang pria Yogyakarta karena ia sedang
mengobrol dengan si perempuan yang asli Jakarta. Pada komentar lain
juga memerintahkan Anang sang pemilik kanal youtube tersebut untuk
membuat konten lagi bersama perempuan tersebut karena asik.

52


Apresiasi Bahasa Oleh Nihrul Bahy Muhammad

Komentar pada Konten “Filsafat Stoicism”
Karya Channel Youtube Ardhianzy

Filsafat Stoicism adalah
aliran filsafat yang dicetuskan oleh
filsuf Citium: Zeno pada tahun 301
SM. Kemudian, aliran ini
dikembangkan oleh Seneca,
Epictetus dan Marcus Aurelius.

Pada prinsipnya, Stoicism ini
memberikan pandangan terhadap
sikap kita sebagai manusia dalam
menghadapi hidup. Stoicism
memberikan dua pandangan
terhadap hidup, yakni apa yang dapat
dikendalikan (internal) dan yang
tidak dapat dikendalikan (Eksternal). Pada prinsip tersebut, Stoicism melatih
untuk lebih memfokuskan terhadap apa yang dapat dikendalikan, yakni diri
kita secara emosional dan rasional (self mastering), dan tidak serta merta
mengesampingkan apa yang di luar kendali kita, seperti memanfaatkan apa
yang ada di sekitar kita.

Selanjutnya, pada kolom komentar channel di atas, dikatakan bahwa
telah ada konsep islam yang relevansinya sama─pandangan dalam menjalani
hidup─dengan aliran Stoicism tersebut, yakni konsep qonaah. Qonaah sendiri
dalam islam adalah sikap rela dan menerima apa yang ada dan merasa cukup

53


atas apa yang telah diusahakan, serta menghindari sikap merasa kurang dan
tidak puas.

Pada komentar yang dilontarkan oleh Putra tersebut, juga dikatakan:
anak-anak generasi sekarang lebih ngerasa keren kalo istilah tersebut dari
Eropa atau Barat. Anggapan tersebut, dilontarkan berdasarkan pandangannya
terhadapa gaya hidup anak muda di masa kini. Gaya hidup tersebut
kebanyakan dipengaruhi dari Eropa atau Barat, dan yang menjadi rujukan
adalah tokoh-tokoh yang memiliki popularitas, sehingga bukan hal yang
mustahil jika anak muda di masa kini lebih memilih istilah-istilah dari Eropa
maupun Barat, agar terlihat lebih keren, dan istilah qonaah sendiri dianggap
kuno, padahal ada kesamaan dalam pengertian, konsep dan prinsipnya.

Berbicara tentang gaya hidup, ada istilah baru yang disematkan pada
generasi muda─yang dinilai kreatif. namun, diberi tekanan timbul rasa
minder─dengan istilah generasi stroberi. Ada juga yang mendefinisikan istilah
generasi stroberi tersebut, lebih dilekatkan pada anak muda yang gaya-gayaan.
Namun, nyalinya ciut, jika diberi tekanan. Definisi dari penyebutan tersebut
dipadankan dengan buah stroberi yang tampak bagus, namun rapuh jika
digencet atau ditekan.

Filsafat Stoicism tersebut, bisa jadi menjadi media untuk
bertransformasi yang diterapkan oleh generasi stroberi untuk membangun diri
dengan mental yang lebih kuat, dan landasan untuk bisa fokus
mengembangkan kreativitas tanpa mengesampingkan kritik-kritik yang
dibutuhkan. Namun, tidak semua anak muda dinilai berhasil menerapkan
prinsip-prinsip Stoicism tersebut, bahkan ada yang hanya menyematkan
prinsip tersebut, sekedar untuk gaya-gayaan. Sehingga, sebagian pemuda
dinilai stuck dalam fase-fase yang tidak menguntungkan (zona nyaman), dan
pengembangan diri tidak tercapai.

54


Apresiasi Bahasa Oleh Nisa’ A’raaf Sona Mutiara Fath
Film “Bumi Manusia”

Film berjudul Bumi Manusia ini merupakan film yang diangkat
melalui sebuah novel yang berjudul Bumi Manusia milik Pramoedya,
yang disutradarai oleh Hanung Bramantyo. Film ini mengisahkan
tentang percintaan seorang pemuda pribumi yang bernama Minke
dengan perempuan berdarah indo-belanda yang bernama Annaliese
yaitu seorang anak Nyai, yang pada masa itu sebutan ‘Nyai’ merupakan
perempuan jalang, yang terjadi pada zaman penjajahan abad ke-20.
Film ini terbit pada tanggal 5 Agustus 2019 dengan durasi 180 menit,

55


film yang bukan hanya menceritakan sebuah kisah sejarah, namun juga
menceritakan tentang kehidupan tokoh Minke yang merupakan

seorang anak bangsawan, dan perlawanan antara kaum pribumi Jawa
dengan tentara Belanda.

Aktor dan aktris yang berperan menjadi tokoh dalam film ini
juga berhasil dalam membawakan campuran tiga bahasa, yaitu bahasa
Indonesia, bahasa Jawa, dan bahasa Belanda. Penggunaan bahasa
Belanda dalam film ini tidak membuat penonton bingung karena
terdapat subtitle yang ditampilkan saat tokoh berbicara menggunakan
bahasa Jawa atau Belanda tersebut. Penggunaan tiga bahasa ini sangat
menggambarkan masyarakat pribumi dahulu, karena mereka hidup
bersamaan dengan para penjajah belanda dan juga ada sekolah belanda
yang sehingga mereka akan belajar dan menggunakan bahasa belanda
untuk berkomunikasi dengan orang belanda. Penggunaan bahasa
indonesia juga biasa digunakan oleh orang belanda saat berbicara
dengan masyarakat pribumi atau sebaliknya. Sedangkan penggunaan
bahasa jawa hanya digunakan masyarakat pribumi untuk berinteraksi
dengan sesama masyarakat pribumi.

Hal inilah yang menjadi alasan untuk mengapresiasi film Bumi
Manusia dari segi bahasanya. Karena bahasa yang digunakan oleh
tokoh dalam film tersebut merupakan bahasa campuran yang bisa
dilakukan oleh masyarakat indonesia kebanyakan. Penjajahan menjadi
salah satu alasan mengapa orang pribumi atau masyarakat Indonesia
lainnya mampu berbahasa asing salah satunya yaitu bahasa Belanda.
Belanda merupakan negara yang lama menjajah Indonesia, oleh sebab
itulah masyarakat pada zaman penjajahan belanda bisa berbahasa
belanda. Untuk penggunaan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan
masyarakat Indonesia dan salah satu cara untuk berinteraksi atau

56


berkomunikasi dengan orang Belanda yang tinggal di pribumi Masa
itu. Sedangkan masyarakat pribumi Jawa sudah pasti kebanyakan
menggunakan bahasa Jawa dalam kesehariannya.

Apresiasi Bahasa Oleh Nur Aviva Sari

Novel Marmut Merah Jambu karya Raditya Dika.

Novel Marmut

Merah Jambu

merupakan novel

bergenre komedi yang

ditulis oleh seorang

komika terkenal

bernama Raditya Dika.

Diterbitkan perdana

pada tahun 2010, novel

ini terdiri dari beberapa chapter yang memuat unsur komedi di

dalamnya, mulai dari narasi, ilustrasi, sampai dialog. Kutipan dialog

yang tertera pada gambar di atas merupakan salah satu contoh dialog
dari chapter yang berjudul “Panduan Menghadapi Cewek Sehari-hari”.

Pada dialog tersebut secara singkat menceritakan tentang
seorang cewek SMA yang menyukai seorang cowok kelas tiga dari
sekolahnya, kemudian dengan heboh menceritakan hal tersebut kepada
teman-temannya. Makna dari dialog tersebut disampaikan secara unik
oleh penulis kepada pembaca melalui unsur pembangun dialog yang
unik. Keunikan tersebut dapat dilihat dari pengetikan dialog yang
menyelipkan penggunaan huruf kapital di dalamnya, sampai kalimat
keterangan yang disisipkan untuk menguatkan visualisasi dialog pada
pembaca.

57


Penggunaan huruf kapital pada dialog menunjukkan secara
tersurat tentang kehebohan khas seorang cewek ketika sedang
berbincang dengan temannya tentang rasa sukanya kepada seorang
cowok. Pengetikan menggunakan huruf kapital tersebut menyuratkan
intonasi berbicara dengan nada sedikit tinggi dibandingkan dengan
nada berbicara secara normal pada umumnya.

Selain menggunakan huruf kapital, kehebohan itu juga
ditunjukkan dengan pemilihan kata di dalamnya. Contohnya saja
seperti kata “GETHO” yang berasal dari kata “gitu”. Diketik dengan
huruf kapital kemudian mengalami perubahan bentuk kata, “GETHO”
dalam dialog ini kemudian dimaknai sebagai cara bicara seorang cewek
yang kelewat heboh dan berlebihan sampai mengubah pengucapan kata
“gitu”. Perubahan bentuk kata itu kemudian juga memunculkan kesan
lucu karena memiliki keunikan dan memunculkan makna tertentu.

Pencantuman kalimat keterangan untuk memperkuat visualisasi
dialog juga menambah kesan lucu. Contohnya seperti kalimat “berdiri,
nari tor-tor, kadang keluar busa dari mulut”. Kalimat keterangan
tersebut bertujuan untuk menggambarkan kehebohan teman si cewek
ketika merespon ceritanya. Menggunakan perumpamaan tari tor-tor
dan busa yang keluar dari mulut, visualisasi kehebohan tersebut
kemudian memunculkan kesan humor melalui unsur berlebih-
lebihannya itu dan keunikan dari pemilihan perumpamaan untuk
memvisualisasikan kehebohan yang ingin disampaikan dalam dialog
tersebut.

58


BAB II
KUMPULAN APRESIASI
SENI RUPA

59


Apresiasi Seni Rupa Oleh Fauziah Azizah R.A
Lagu Il Sogno – Isyana Sarasvati ft. DeadSquad

Sumber : https://youtu.be/MZrvJ_yuksl
Lagu Il Sogno diciptakan sekaligus dinyanyikam oleh Isyana Sarasvati.

Isyana Sarasvati merupakan seorang penyanyi asal Indonesia yang mengawali
karirnya di dunia musik pada tahun 2014 dengan genre lagu pop. Lagu Il Sogno
menggambarkan tentang sebuah mimpi dan cara meraih mimpi tersebut. Hal
ini sesuai dengan judul lagu tersebut yakni “Il Sogno” berasal dari bahasa Italia
yang bearti mimpi.

Berbeda dengan genre lagu yang mengembangkan namanya, lagu Il
Sogno merupakan lagu yang dinyanyikannya dengan suara angleic ala opera
seriosa yang dipadukan dengan musik orchestra. Musik diperkuat dengan
sentuhan rock dan death metal dari DeadSquad. DeadSquad ini sendiri
merupakan salah satu grup musik asal Jakarta yang mula dibentuk pada tahun
2006 sebagai Project Band.

Sebelumnya, lagu Il Sogno pernah dinyanyikan sendiri oleh Isyana
Sarasvati pada tahun 2019 sebagai single pada album Lexicon. Pertemuannya
dengan DeadSquad pada konser IDGAF akhirnya berujung pada diskusi

60


kolaborasi. Dengan tema yang lebih brutal, kombinasi karakter vokal milik
isyana dan widi beradu sempurna seakan mengajak pendengar ke perjalanan
rohani yang penuh adrenalin dan endhorphin secara bersamaan.

Dalam lagu Il Sogno, Isyana dan DeadSquad berani menabrakkan
karakter vokal Isyana dengan nada seriosa dengan vokalis DeadSquad,
Agustinus Widi yang growl sehingga lagu tersebut bisa menyatu. Perpaduan
musik seriosa dan metal tersebut membawa warna baru dalam dunia
permusikan.

61


Apresiasi Seni Rupa Oleh Galih Kurnia Majid
Lukisan para pejuang Karya Affandi

Affandi adalah seorang pelukis kelahiran Cirebon tahun 1907. Ia adalah
anak dari R. Koesoema. Di usia 26 tahun, Affandi menikah dengan Maryati,
gadis kelahiran Bogor dan dikaruniai dua orang anak, yaitu Kartika Affandi
dan Juki Affandi.

Di awal kehidupannya, sebelum menjadi pelukis, Affandi bekerja sebagai
guru, tukang parkir, dan membuat baliho. Tapi itu tidak berlangsung lama.
Anggota dari kelima grup bandung tersebut adalah: Hendra Gunawan, Barli,
Sudarsono dan Wahdi dipimpin langsung oleh Affandi Koesoema. Semuanya
kemudian menjadi seniman Indonesia yang karyanya diakui.

Pada tahun 1943 Affandi mengadakan one man show pertamanya yang
dihadiri oleh pejabat pemerintah seperti Ir Soekarno, Dr. Moh Hatta, ki Hajar
Dewantara dan kyai Haji mas Mansyur. Seperti di Eropa, Amerika, Asia dan

62


Australia. Affandi adalah seorang yang rendah hati dan sangat sederhana,
bahkan disebut pelukis kerbau karena tidak pernah membaca teori tentang
karya seni. Affandi pernah berkata: “Saya suka melukis karena saya tidak bisa
mengarang dengan baik dan saya tidak bisa berbicara dengan baik”, yang jelas
menunjukkan bahwa Affandi menggunakan lukisan secara eksklusif sebagai
media untuk menyampaikan ekspresi batinnya. Maka tak heran jika karya-
karya Affandi selalu mendapat apresiasi tinggi dari para kolektor lukisan.

Lukisan Affandi berjudul Para Pejuang. Dilukis dengan cat minyak pada
tahun 1972, lukisan ini menggambarkan semangat para pahlawan yang ingin
mencapai kemerdekaan Indonesia dengan mengorbankan jiwa dan raganya.
Lukisan ini memiliki nilai sejarah dan kepentingan yang tinggi dan karya ini
terinspirasi dari semangat baja para pejuang Indonesia.

Warna-warna cerah dan goresan yang unik membentuk kombinasi yang
sempurna dalam sebuah karya yang bernilai seni. Ini adalah koleksi
kebanggaan yang tak ternilai bagi siapa saja yang mengoleksi lukisan-lukisan
indah ini. Dalam lukisan ini terlihat jelas perjuangan para pahlawan yang
memperjuangkan Indonesia.

Dan dalam gambar tersebut semangat para pahlawan membara seperti api.
Dan tak lupa lukisan itu memperlihatkan batang bambu runcing, bendera
merah putih dan ikat kepala sebagai ciri khas prajurit Indonesia.

63


Apresiasi Seni Rupa Oleh Hanin Mahdiyyah Yahya

Self portrait with necklace of thorn and the humming bird

Frida Kahlo merupakan seorang
seniman perempuan yang berasal dari Mexico.
Ia memulai karirnya melukis setelah ia
mengalami kecelakaan hebat. Kebanyakan dari
lukisanya ialah mengambarkan realitas dirinya
dengan menggabungkan simbol-simbol yang
berasal dari luka fisik dan luka batinnya.

Lukisan Frida Kahlo juga dipengaruhi budaya
Mexico yang kental, dapat dilihat dari
penggunaan warna-warna yang cerah dan juga simbolis yang dramatis. Seperti
contohnya, ia sering menggunakan simbolis monyet dalam lukisanya. Salah
satu lukisan Frida Khalo yang terkenal yaitu Self portrait with necklace of
thorn and the humming bird yang dibuat pada tahun 1940 setelah ia bercerai
dengan dengan suaminya, Diego Rivera.

Pada lukisan self portrait with necklace of thorn and the humming bird
digambarkan dirinya sedang menggunakan kalung duri dan burung kolibri
yang menggantung, kemudian disisi kananya terdapat seekor monyet dan di
sisi kirinya terdapat seekor kucing hitam. Lukisan ini bisa dimaknai sebagai
kepedihannya terhadap kehidupannya dengan Diego Rivera yang berujung
pada perceraian. Selain itu juga bisa dimaknai tentang kehidupan Frida Kahlo
yang cukup menyedihkan. Ia adalah orang yang mengidap penyakit polio dan
juga pernah mengalami kecelakaan sehingga tubuhnya sering mengalami sakit.

Pada lukisan di atas, Frida Kahlo menggambarkan dirinya dengan
ekspresi yang datar dan mata memandang lurus kedepan hal ini bisa dimaknai

64


sebagai kepribadian Frida Kahlo yang optimis dan tegar dalam menghadapi
masalah yang menghampiri hidupnya.

Kepedihan pada diri Frida Kahlo pada lukisan di atas bisa dilihat pada
kalung duri yang melilit di lehernya. Kalung duri itu bisa dimaknai sebagai
perceraian Frida Kahlo dengan suaminya dan juga bisa dimaknai tentang
kehidupnya yang cukup pedih sehingga pada lukisan tersebut digambar darah
yang menandakan bentuk rasa sakit terhadap apa yang dialaminya.

Pada kalung duri terdapat burung kolibri yang digambarkan kaku
seperti burung yang mati. Burung kolibri biasanya digambarkan berwarna-
warni namun, dalam lukisan di atas burung kolibri digambarkan berwarna
hitam. Pada tradisi Mexico, burung kolibri dipercaya sebagai lambang
kekuatan dan kebebasan. Burung kolibri yang digambarkan kaku tergantung
bisa dimaknai sebagai keadaaan diri Frida Kahlo yang sering mengalami
kesakitan karena setelah kecelakaan hebat yang dialami membuat tubuhnya
tidak bisa sempurna, ia sering mengalami rasa sakit yang ekstrem pada
tubuhnya sehingga harus terbaring berbulan-bulan di atas ranjang.

Selanjutnya pada kiri Frida Kahlo terdapat kucing hitam yang seperti
mengintai. Di Mexico mempercayai bahwa kucing hitam merupakan lambang
kesiaalan dan kematian. Hal tersebut memiliki hubungan dengan keadaan
Frida Kahlo yang seperti dekar dengan kematian. Dan monyet merupakan
hewan peliharaannya yang diberikan oleh Diego Rivera.

Keindahan pada lukisan tersebut terletak pada warna yang
mendramatisir dan juga symbol-simbol yang digambarkan membuat makna
yang terkandung dalam lukisan tersebut terlihat sangat realistis, selain itu
lukisan orang yang melihat lukisan tersebut dan dapat memaknai akan ikut
merasakan kesedihan yang dialami oleh Frida Kahlo.

65


Apresiasi Seni Rupa Oleh Hanin Takhsya

Lukisan B.J Habibie

Judul: Kesederhanaan dalam Warna HItam dan Putih
Pelukis: Muhammad Thamsil(Acil)

Lukisan yang bertemakan kesederhanaan dalam warna hitam dan putih
ini mengambil sosok almarhum Habibie untuk menjadi objek utamanya.
Seperti yang kita ketahui sendiri bahwa almarhum Habibie sendiri memiliki
sifat yang selain sangat pintar dalam bidangnya tersendiri, almarhum tetap
beribadah meski masa remajanya dihabiskan dalam kawasan yang minoritas,
serta berjiwa toleran yang sangat tinggi, selalu jujur dan teguh pada
pendiriannya. Almarhum memberikan kesan tersendiri pada hati setiap
masyarakat Indonesia.

Penggunaan warna hitam dan putih menjadikan lukisan ini seperti foto
pada zaman dahulu yang memfokuskan pada banyangannya agar tau objek dari
foto tersebut. Tetapi walaupun seperti itu warna hitam dan putih tersebut seperti
mempunyai kelebihannya sendiri, warna hitam dan putih selalu mempunyai
daya tariknya sendiri. Warna hitam putih adalah warna yang netral, kebanyakan
orang-orang menggunakan warna tersebut dikarenakan mudah dipadupadankan

66


dengan warna lain, selain itu warna tersebut tidak merusak mata, terkesan tidak
norak, dan kita akan memusatkan perhatian pada lukisan tersebut.

Selain itu, teknik-teknik yang digunakan oleh si pelukis patut kita
kagumi. Sepertinya si pelukis menggunakan teknik blending, blending adalah
teknik yang menggabungkan 2 atau lebih warna sekaligus diatas kanvas.
Dengan tujuan untuk mendapatkan efek gradasi yang umumnya digunakan
untuk keperluan shading dan highlight. Terlihat dalam lukisan tersebut
sepertinya banyak menggunakan teknik shading tersebut untuk membuat
banyangan yang akan tampak lebih hidup dan teknik ini dapat dilakukan
dengan metode kuas basah ataupun kering. Namun disayangkan saya kurang
tahu jenis cat apa yang dipakai oleh si pelukis.

Lukisan tersebut juga tidak memberikan kesan monoton yang akan
membuat orang-orang menjadi bosan akan lukisan tersebut, dengan detail-
detail lukisan seperti itu akan membuat penikmat lukisan terbawa dalam
kesederhanaan yang di maksud pelukis, dan akan meneliti lukisan dari
senyuman kecil yang hangat dari almarhum Habibie tersebut yang tetap
menawan meskipun termakan oleh usia. Dengan mata teduhnya yang menyorot
akan sesuatu, hingga pundak kokohnya, serta jangan lupakan peci yang selalu
ia pakai saat moment tertentu ataupun pada saat biasanya. Membuat lukisan itu
berkesan teduh pula.

Serta memfokuskan kita dalam satu obejk yaitu Habibie sendiri,
dikarenakan hanya terdapat satu objek dalam lukisan tersebut, serta tidak ada
objek lainnya seperti bendera merah putih ataupun semacam hanya garis-garis
abstrak yang tercantum disitu pun tidak ada. Bahkan warna lain pun tidak
dikarenakan sesuai dengan tema yang telah dicantumkan si pelukis. Itulah yang
membuat kita fokus dengan satu objek yang ada dalam lukisan tersebut.

67


Apresiasi Seni Rupa Oleh Idha Ambarsari
Lagu Sang Dewi Yang Dinyayikan Oleh Lyodra Ginting

Sumber: https://youtu.be/c_Tv_VukoB0
Lagu Sang Dewi merupakan lagu yang diciptakan oleh Andi Rianto

bersama Titi DJ. Lagu ini dirilis pada tahun 2001 dan pertama kali dinyayikan
oleh Titi DJ. Titi DJ sendiri merupakan salah satu penyanyi, penulis lagu,
produser, model, dan aktris berkebangsaan Indonesia. Sebagai Penyanyi
dirinya dijuluki sebagai Diva Pop Indonesi.

Saat lagu Sang Dewi pertama kali dirilis, lagu ini banyak mendapat
pujian dari banyak orang, karena melodi dan gabungan vokal Titi DJ yang
membuat lagu ini menjadi lagu yang sangat bagus.

Lalu pada tahun 2022 lagu Sang Dewi di remake untuk menjadi Ost
dari film Sayap-Sayap Patah, lagu ini tak lagi dinyanyikan oleh Titi DJ
melainkan dibawakan ulang oleh Lyodra Ginting. Lyodra Ginting merupakan
juara satu pada ajang pencarian bakat Indonesian Idol tahun 2020. Lyodra

68


sndiri lahir di Medan 21 Juni 2003. Setelah kemenangannya dalam Indonesian
Idol, karir Lyodra semakin melambung.

Dirinya kini sudah memilii album yang berjudul Lyodra. Lalu setelah
banyak merilis lagu, dirinya dipilih oleh Andi Rianto untuk membawakan lagu
Sang Dewi. Alasan Andi Rianto memilih Lyodra adalah karena menurutnya
vokal Lyodra sangat cocok untuk membawakan lagu Sang Dewi.

Dalam proses pembawaan ulang lagu tersebut Andi Rianto banyak
merubah instrument pada lagu tersebut, semula lagu Sang Dewi hanya
bernuansa pop. Lalu saat diremake, Andi Rianto memadukan nuansa pop dan
orkestra yang membuat lagu tersebut menjadi terlihat megah dan menjadi
mahakarya yang luar biasa. Hal itu juga dilakukan untuk menyesuaikan
karakter vokal dari Lyodra agar sesuai saat menyayikan lagu tersebut.

Melodi klasik yang tercipta dari lagu Sang Dewi dipadukan dengan
vokal dari Lyodra yang merdu serta kemampuan nada tinggi yang baik,
membuat lagu ini semakin terkesan mewah. Lyodra juga banyak
menambahkan Ad Lip sehingga menciptakan nuansa lagu yang indah.

Dan dapat dilihat bahwa melody dari lagu tersebut setelah diremake
menjadi lebih beragam, Andi Rianto sendiri ikut ambil peran untuk memainkan
piano mengirini Lyodra.

Setelah dirilis, lagu ini menjadi lebih dikenal oleh banyak orang
terutama para kaum muda. Hal ini dikarenakan music yang disajikan mudah
untuk didengar dan diresapi melodinya. Dengan instrument yang megah
namun menenangkan kini lebih digemai daripada instrument yang terkesan
ramai dan energik.

69


Apresiasi Seni Rupa Oleh Isabella Anjani

Apresiasi Lagu Rumpang Karya Nadin Amizah

Pagi tadi aku masih menangis Aku takut sepi tapi yang lain tak
Ada rasa yang tak kunjung mati berarti
Ada seseorang di atasku
Menahan semua rasa malu

Sempat ku berpikir masih bermimpi Katanya mimpiku 'kan terwujud
24/7 tanpa henti Mereka lupa tentang mimpi buruk
Matahari dan bulan saksinya Tentang kata maaf, sayang aku harus
Ada rasa yang tak mau hilang pergi

Aku takut sepi tapi yang lain tak Sudah kuucap semua pinta
berarti Sebelum ku memejamkan mata
Tapi selalu saja kamu tetap harus
pergi

Katanya mimpiku 'kan terwujud Banyak yang tak ku ahli
Mereka lupa tentang mimpi buruk Begitu pula menyambutmu pergi
Tentang kata maaf, sayang aku harus Banyak yang tak ku ahli
pergi Begitu pula menyambutmu pergi
Banyak yang tak ku ahli
Sudah kuucap semua pinta Begitu pula menyambutmu tak
Sebelum ku memejamkan mata kembali
Tapi selalu saja kamu tetap harus
pergi Katanya, mimpiku, akan terwujud
Mereka, berbohong, mimpiku tetap
semu

Sempat ku berpikir masih bermimpi
Bertahun berlanjut tanpa henti
Kulitmu yang memudar saksinya
Tetap rasaku tak pernah hilang

Lagu yang diciptakan dan dinyanyikan oleh Nadin Amizah ini
memang tidak menggunakan diksi yang tinggi, tetapi banyak sekali makna

70


tersirat yang terkandung di dalamnya. Seperti pada judulnya, lagu ini
menceritakan tentang kesedihan si Penyanyi yang merasa rumpang, layaknya
ada kekosongan dalam dirinya, karena kehilangan sosok yang ia kasihi. Dapat
dilihat dari bait di bawah ini:
Sempat ku berpikir masih bermimpi
Bertahun berlanjut tanpa henti
Kulitmu yang memudar saksinya
Tetap rasaku tak pernah hilang

Meskipun banyak kiasan pada tiap baitnya, lagu ini tidak akan susah
untuk dipahami. Seperti sebuah ruang yang tertutup kelambu; terlihat jelas,
namun ada sesuatu di baliknya.

Selain lirik dan melodinya yang indah, telinga kita juga akan
dimanjakan oleh suara lembut milik Nadin yang menambah nilai keindahan
untuk lagu ini. Tempo petikan gitarnya yang cepat dan dipadukan dengan
nyanyian yang lambat mengalun menambahkan kesan tak biasa pada lagu ini.

Pada bagian bridge menuju penghujung lagu, iringan musik berubah
menjadi hanya dua petikan saja dan diikuti dengan dua lirik lagu yang
berbunyi, “Banyak yang tak ku ahli, begitu pula menyambutmu pergi.” lalu
dilanjut dengan lirik, “Katanya mimpiku akan terwujud, mereka berbohong,
mimpiku tetap semu.” yang berhasil memberikan kesan suasana seperti sedang
benar-benar mengantar seseorang menuju perpisahan dan mengatakan kalimat
perpisahan untuk terakhirnya.

71


Apresiasi Seni Rupa Oleh Kresna Aji Mahardika
APERSIASI MONUMEN JUANG ‘45

Sumber: https://ongistravel.com/monumen-monumen-bersejarah-yang-

berada-di-malang/

Malang adalah kota yang menyimpan banyak sejarah di dalamnya.
Sejarah-sejarah ini sering kali dilupakan oleh generasi muda yang kelak akan
memimpin bangsa ini. Untuk membangkitkan rasa patriotisme generasi muda
Malang, dibangunlah monumen-monumen bersejarah yang diletakkan di
beberapa tempat di Kota Malang. Salah satu dari monumen itu ialah, Monumen
Juang ’45. Monumen Juang ’45 berletak di Jalan Kertanegara, di depan stasiun
Kota Baru Malang dan sudah berdiri sejak 20 Mei 1975. Bangunan ini berada
di atas kolam yang dikelilingi air mancur di sekitarnya. Ukuran dari monumen
ini 10 x 40 meter dengan panjang pondasi 6,90 meter, panjang patung 3,30

72


meter, daan tinggi 2 meter. Monumen Juang ‘45 berbentuk patung berwarna
tembaga dan dibuat dari semen dengan 19 patung kecil dan 1 patung raksasa
berukuran besar.

Monumen Juang ’45 melambangkan perjuangan rakyat Indonesia,
kususnya rakyat Malang dalam mengusir penjajah. Di monumen ini, penjajah
dianalogikan sebagai buto (raksasa dalam bahasa Jawa), karena susahnya para
pejuang mengusir para penjajah di negeri ini hingga berabad-abad lamanya.
Dalam monumen ini juga terdapat patung-patung kecil yang menggambarkan
para rakyat jelata yang berjuang hingga titik darah penghabisan. Pada sisi-sisi
monumen ini terdapat relief yang melambangkan perjuangan di masa perang
kemerdekaan dari tahun 1945 sampai dengan 1949 di Kota Malang.

Di sisi utara terdapat relief yang menggambarkan kekejaman penjajah
Jepang dan Belanda, Di sisi barat dan selatan menggambarkan pertempuran
rakyat Indonesia melawan penjajah, dan Pada sisi timur terdapat relief
Sukarno-Hatta dan teks proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia. Selain
patung dan relief, monumen ini juga dikelilingi dengan delapan pagar pada
bagian tepi. Pagar ini menyiratkan simbol-simbol budaya Jawa di dalamnya.

73


Apresiasi Seni Rupa Oleh Larasati Vernandya Raharjo
Lagu Asmalibrasi – Soegi Bornean

Sumber : https://youtu.be/cQGfLDnmWS8
Soegi Bornean adalah band yang berasal dari kota Semarang

beranggotakan 3 orang yakni Fanny Soegi sebagai vokalis, Damar dan Ilyas
sebagai gitaris, diciptakan oleh Dimec Tirta dan Erick. Grup band Soegi
Bornean diambil dari kata harfiah Jawa “Sugih” yang berarti kaya, dan
Bornean diambil dari daerah asal sang vokalis yang merupakan keturunan
tanah Kalimantan.

Pada lagu Asmalibrasi ini adalah single kedua dari Soegi Bornean
ytang rilis pada tanggal 21 Juli 2019. 'Asmalibrasi', adalah satu di antara lagu
mereka yang saat ini populer dan menjadi sound di berbagai media sosial,
terutama TikTok. Menariknya, lagu ini bernuansa kebudayaan Indonesia
dengan perpaduan budaya Jawa dan Kalimantan.

Judul Asmalibrasi adalah singkatan dari Asmara Terkalibrasi. Lagu ini
menceritakan tentang hubungan seseorang yang ingin lanjut ke jenjang yang
lebih serius. Menurut pandangan saya dalam mengapresiasi lagu Asmalibrasi
adalah lagu ini memiliki konsep yang unik karena menggunakan bahasa daerah
dan ,menggabungkan dua budaya yakni Jawa dan Kalimantan. Lagu ini juga
emiliki aransemen lagu yang membuat pikiran tenang dan suara vokalis yang

74


sangat berkarakter. Interpretasi lagu yakni pemilihan kata atau diksinya juga
tidak kalah bagus karena menggunakan kata-kata yang puitis.

Pada penggalan lirik “Jadikan hanya aku satu-satunya”, artinya
menunjukkan betapa cintanya seseorang kepada pasangannya, dan tidak ingin
kehilangan, setiap lirik dari lagu ini memiliki makna yang sangat mendalam
sehingga perlu diapresiasi. Penggalan lirik lainnya yaitu ”Laras rasa nihil
ragu, biar biarlah merayu di ruang biru Bias kita jadi taksu gairah kalbu
mendayu, Sabda diramu”, artinya sudah tak ada keraguan jika memang
begini keadaannya, sehingga ingin segera menuju jenjang yang lebih serius.

Dengan keyakinan yang mereka miliki, mereka mulai mengikat janji
untuk melangkah menuju hubungan yang lebih serius. Frasa pendukung
selanjutnya adalah “laras rasa nihil ragu”. Semakin yakin dengan perasaan
dan tidak ada sedikit celah untuk meragukan hubungan mereka. Dalam liriknya
juga tertulis “dan jadikan ku kidung setia”, artinya si penulis berharap
pasangannya akan menjadi sosok yang setia menemani di sepanjang hidupnya,
menjadi seorang penghibur, dan hidup dalam kebahagiaan selamanya.

Kesimpulannya, Lagu ini memiliki makna tentang sepasang kekasih
yang mencoba melanjutkan ke tahap yang lebih serius yaitu pernikahan. Pada
lirik lagu Asmalibrasi juga memiliki makna dan menggunakan kata kiasan
yang jarang dipakai oleh umum. Sehingga menarik dan unik untuk diapresiasi.

75


Apresiasi Seni Rupa Oleh Leonnicha Putri Maharani
Perpustakaan Proklamator Bung Karno

Perpustakaan adalah tempat, gedung, atau ruang yang disediakan untuk
memelihara dan menyimpan koleksi buku. Perpustakaan Proklamator Bung
Karno adalah salah satu perpustakaan nasional Indonesia yang menyimpan
banyak koleksi buku. Kurang lebih terdapat 68.000 judul buku dengan 171.000
eksemplar. Selain itu terdapat 4500 koleksi langka yang tersimpan di
perpustakaan ini. Perpustakaan Bung Karno terletak di Jalan Kalasan No. 1,
Bendogerit, Kec. Sananwetan, Kota Blitar, Jawa Timur. Masih satu kawasan
dengan Makam Bung Karno. Perpustakaan ini ramai dikunjungi setiap harinya,
baik oleh wisatawan lokal maupun mancanegara.

Perpustakaan Bung Karno diresmikan pada tanggal 3 Juli 2004 oleh
Presiden Megawati Soekarnoputri. Dari segi kenyamanan, tempat ini sangatlah
nyaman, terdapat dua gedung yang dihubungkan oleh jembatan di lantai dua.
Tempatnya luas dengan fasilitas yang baik, terdapat tangga dan lift yang
membantu para pengunjung untuk naik ke lantai dua, terdapat juga tempat
duduk untuk membaca, baik secara kelompok maupun mandiri, setiap ruangan
terjaga kebersihannya, terdapat air conditioner untuk menjaga kesejukan
ruangan, selain itu terdapat layanan digital untuk mengetahui lokasi buku tanpa
harus mencari di semua tempat. Tatanan buku di perpustakaan Bung Karno

76


sangat rapi dengan nomor yang selalu urut sehingga membuat pembaca tidak
sulit untuk menemukan buku yang dicari.

Pada gedung A lantai satu timur terdapat banyak koleksi buku tentang
Bung Karno, koleksi referensi dan terdapat majalah, koran dan tabloid. Naik
ke gedung A lantai dua timur, banyak sekali koleksi buku umum, ada juga
novel-novel remaja dan masih banyak lagi. Selain koleksi buku, terdapat
koleksi nonbuku yang ada di gedung A lantai satu barat, berisi lukisan Bung
Karno, beberapa peninggalan Bung Karno, foto-foto Bung Karno sejak masih
kecil hingga menjadi presiden. Di perpustakaan Bung Karno juga menyimpan
teks pidato Bung Karno yang masih asli. Selain beberapa koleksi diatas, ada
juga koleksi anak-anak yang terdapat dalam gedung B.

Perpustakaan ini dibuka untuk umum, semua orang bisa melihat
koleksi buku disini, namun untuk peminjaman, sementara hanya untuk
masyarakat yang berdomisili di Blitar dan sudah memiliki kartu anggota.
Membuat kartu anggota di perpustakaan ini sangatlah mudah dan tidak
membutuhkan waktu yang lama. Pelayanan di perpustakaan Bung Karno
sangat baik dan sangat membantu.

Untuk jam pelayanan pada perpustakaan ini juga sangat baik yaitu
setiap hari dari jam delapan pagi sampai jam empat sore, namun khusus di hari
jum’at sampai jam setengah lima dan dihari sabtu dan minggu hanya sampai
jam tiga sore. Sehingga kapanpun ingin datang, perpustakaan Bung Karno
akan selalu buka. Selain itu perpustakaan Bung Karno juga mempunyai
website dan sosial media sehingga memudahkan wisatawan luar kota yang
ingin berkunjung, dan memudahkan informasi.

Perpustakaan Proklamator Bung Karno patut diapresiasi karena

banyaknya koleksi penting dan bersejarah, selain itu dapat membangun rasa

nasionalisme. Sangat cocok menjadi media referensi dan informasi dengan

lokasi yang strategis.

77


Apresiasi Seni Rupa Oleh Lila Almira Damayanti

Pantai Flores, lukisan naturalisme karya Basuki Abdullah.
Lukisan karya Basuki Abdullah ini menggambarkan panorama pantai

indah yang terletak di Flores. Tak bisa kita pungkiri bahwa keindahan alam di
Indonesia ini sangat banyak dan luas. Tidak bisa kita gambarkan
keseluruhannya dengan sangat lengkap dan detail.

Karya ini menggunakan perspektif mata burung atau sudut pandang
tinggi dalam penggambarannya. Pada sudut pandang ini, kita seolah-olah
berada di atas dan memandang objek yang ada di bawah kita. Sama seperti
sudut pandang burung ketika ia terbang. Dilukis menggunakan cat minyak,
membuat warna-warna di dalamnya menjadi lebih hidup. Penggunaan warna
yang cenderung cerah memberikan kesan semangat dan bahagia dalam lukisan
ini.

Penggambaran pohon yang terlihat realitis membuat seolah lukisan ini
tampak nyata, meskipun dalam penggambaran pohon tersebut tidak terlihat
sangat detail. Penggunaan warna dan efek bayangan yang tercipta karena
cahaya terhalang oleh pohon juga menambah kesan nyata dalam lukisan ini.

78


Bukit berjajar yang semakin jauh semakin memudar warnanya sangat
menggambarkan jika pelukis membuat lukisan ini seolah pengamat lukisan
sedang benar-benar berada pada sudut pandang yang sama. Penggambaran
tentang latar belakang yang memumar juga memberikan kesan sebuah
pandangan yang luas dalam satu lukisan. Di balik jajaran bukit tersebut
terdapat gunung tinggi berwarna biru dan diselimuti oleh awan-awan putih
yang membuat pemandangan semakin menarik.

Awan-awan yang melayang di udara nampak berwarna putih serta
langit yang berwarna biru terang menandakan cuaca yang cerah, meskipun
tidak terlihat matahari dalam lukisan tersebut. Lautan biru dengan ombak yang
tidak besar namun memiliki arus yang cukup kuat. Seseorang berdiri di atas
ampan dengan merentangkan tangannya seolah ia sedang menikmati indahnya
alam ciptaan Tuhan, bersama dengan seorang lainnya.

Lukisan ini sangat indah. Penggambaran yang dibuat senatural
mungkin dengan apa yang dilihat oleh mata, membuat penikmat lukisan dapat
ikut merasakan keindahan alam yang tercipta. Lukisan dengan pemandangan
laut yang berbeda dari kebanyakan, yang hanya menggambarkan laut, langit
serta ombak, menambah keunikan dari lukisan ini. Rimbunnya pohon,
hijaunya daun, biru laut dan biru langit yang menyatu, tebing yang kokoh
sangat serasi bila dipadukan.

Secara keseluruhan lukisan ini mengajak penikmatnya untuk
mengagumi sebuah karya Tuhan, serta mengagumi keindahan alam Indonesia.
Luasnya negara Indonesia dan hal-hal menarik yang tidak bisa kita nikmati
secara langsung, bisa kita nikmati melalui lukisan ini. Selain itu, sebagai
penikmat lukisan kita juga bisa menambah rasa cinta kita terhadap tanah air
Indonesia.

79


Apresiasi Seni Rupa Oleh Luluk Rohmatul Ulya
Instrumen My Neighbor Totoro oleh Aun J-Classic Orchestra

Sumber: https://sptfy.com/Mw5Z
My Neighbor Totoro adalah sebuah judul film anime Jepang garapan
Studio Ghibli yang rilis tahun 1988 dan mendulang kesuksesan besar hingga
saat ini. Menceritakan tentang kakak beradik yang berteman dengan makhluk
halus dan tak lain adalah tetangga mereka sendiri, kisah ini sukses memukau
banyak penonton. Selain storyline dan kualitas animasinya yang sangat
mumpuni, theme song film ini sangat indah sehingga beberapa musisi
mengkovernya dengan berbagai versi.
Salah satu musisi yang mengkover theme song berjudul “Tonari no
Totoro” adalah grup musik asal Jepang, Aun J-Classic Orchestra. Alunan
merdu nan rancak ini dihasilkan dari berbagai alat musik, baik tradisional
maupun moderen. Beberapa yang dominan di dalam karya ini adalah seruling
berjenis shinobue yang khusus mengasilkan nada tinggi dan seruling berjenis
shakuhachi dengan nada yang relatif lebih rendah. Alat musik lain yang
dominan adalah perkusi yang terdiri dari wooden drum, taiko, dan wadaiko.
Rangkaian perkusi inilah yang mendukung nuansa semangat dan
menggembirakan dalam karya ini.

80


Selain itu, karya ini juga didukung beberapa alat musik seperti kecapi
atau shamisen, harpischord (sejenis alat musik tuts dengan suara yang
dihasilkan seperti senar yang dipetik), dan cello. Perpaduan kesemua alat
musik ini terdengar sangat indah dan menjakan telinga. Atmosfer yang diusung
sejalan dengan keceriaan tokoh-tokoh di dalam animenya.

Dalam audio berdurasi 4 menit 12 detik ini, pendengar akan disuguhi
pembukaan berupa kecapi selama beberapa detik dan langsung disambut
seruling bernada tinggi serta iringan drum yang langsung membawa nuansa
semangat. Satu menit pertama pendengar akan disuguhi liukan indah sang
maestro dalam alunan seruling. Iringan tipis-tipis dari kecapi dan harpischord
juga terdengar merdu.

Pada menit-menit awal, pendengar akan disajikan suasana alami khas
nuansa hutan melalui alat musik petik dan disusul bunyi seruling. Irama ini
senada dengan film yang banyak menggunakan latar pepohonan sebagai lokasi
berlangsungnya adegan. Alat musik yang paling dominan dan memegang
peran penting dalam keindahan instrumen ini adalah seruling. Seruling ini
banyak melambangkan makna keindahan, keharmonisan, dan keselarasan.
Selain itu, seruling memang alat musik yang dapat dipadukan dengan alat
musik lain dengan baik. Sekalipun seruling memiliki irama yang mengalun
lembut, namun dalam instrumen ini, seruling dipadukan dengan irama drum
yang bertempo tinggi dan tetap terasa pas.

Kesimpulannya, karya ini merupakan sebuah karya luar biasa yang
menggabungkan alat musik modern dan tradisional dengan begitu indah.
Nuansanya sejalan dengan filmnya yang menceritakan persahabatan penuh
misteri, keajaiban, dan keceriaan antara kakak beradik dengan makhluk
berbulu menggemaskan bernama Totoro.

81


Apresiasi Seni Rupa Oleh Lusi Rahma Sasabila
Lukisan Girl with a Pearl Earring Karya Johannes Vermeer

Lukisan Girl With a Pearl Earring karya Johannes Vermeer di buat pada
tahun 1665 dan disimpan di Mauritshuis, Den Haag, Belanda. Lukisan ini
menggambarkan sosok gadis yang sedang memakai turban berwarna biru dan
emas serta anting mutiara besar, yang diyakini sebagai putri sulung Vermeer.
Karena komposisi dan subjeknya yang mirip dengan karya Leonardo da Vinci,
ia juga dijuluki “Mona Lisa of the North”.

Girl With a Pearl Earring adalah salah satu dari empat puluh gambar
perempuan diciptakan oleh Vermeer. Vermeer menghargai peran perempuan
sebagai pembawa cara hidup idealis, memastikan bahwa rumah dan
membesarkan anak adalah nilai-nilai Kristiani. Itulah mengapa perempuan
berperan penting dalam melestarikan tradisi dan nilai-nilai moral dari generasi
ke generasi.

Penggambarannya memiliki karakteristik potret klasik atau tronie.
Istilah yang populer pada Zaman Keemasan Belanda, tronie adalah lukisan

82


tunggal yang dimaksudkan sebagai studi, sering digambarkan oleh seniman
dengan pakaian "eksotis".

Pada tahun 1994, Vermeer mendapat manfaat dari restorasi yang
memungkinkan untuk menghargai karakteristiknya dengan lebih baik, tetapi
juga untuk mendapatkan pemahaman tentang teknik yang digunakan oleh
Vermeer.

Pada lukisan ini mewakili seseorang gadis remaja, dengan latar
belakang hitam pekat. Dengan bahunya menghadap ke kiri bingkai, dia
ditampilkan tiga perempat ke belakang. Kepalanya menoleh ke kiri, tiga
perempat wajahnya menghadap ke depan. Dia melihat ke samping ke arah
penonton dan sepertinya berbicara kepadanya dengan mulut setengah terbuka,
bibirnya merah dan penuh. Kepalanya ditutupi sorban biru tua dengan kain
kuning yang menggantung di punggungnya. Karena keeksotisan tersebut,
karya tersebut awalnya diberi judul La Jeune Fille au turban4. Selain itu, dia
memakai manik-manik di cuping telinga kirinya (terlihat dalam pose ini), yang
memberi kain itu nama resminya saat ini - meskipun jenis jimat telinga yang
tepat masih diperdebatkan. Wanita muda itu mengenakan mantel yang
mencolok, dan kain tebal itu memiliki beberapa lipatan berwarna oker gelap,
bahkan cokelat, dengan aksen kerah putih.

Cahaya terang yang datang dari sisi kiri lukisan hampir menyinari sang
model dari depan. Dia menciptakan permainan bayangan yang berbeda di
punggungnya dan di punggungnya di sisi kanan karya. Dalam bayang-bayang,
pantulan gemilang dari permata itu menonjol.

83


Apresiasi Seni Rupa Oleh Mahabah Fajar Aprilia

Instrumen Mozart

Musik merupakan irama yang mampu membuat pendengarya merasakan
getaran, sentuhan, dan kenikmatan. Diantara beragamnya jenis musik, penulis
akan mengapresiasi musik Mozart. Musik Mozart (Serenade) yaitu musik yang
dapat mempengaruhi perkembangan intelektual dan kreativitas bagi yang
mendengarkannya diantaranya dapat meningkatkan kemampuan verbal,
emosional, dan kecerdasan spasial, memperbaiki konsentrasi dan memori,
menginspirasi otak kanan dalam proses kreatif, memperkokoh kemampuan
berpikir intuitif, mendorong relaksasi, memperbaiki gerakan tubuh dan
koordinasi, dan meningkatkan ketenangan atau suasana hati dan memelihara
motivasi.

Meskipun musik ini tidak memiliki lirik atau biasa disebut musik
instrument, namun kegunaanya justru lebih banyak dibanding musik yang
memiliki lirik. Tidak hanya sebagai hiburan, musik mozart mampu menjadi
salah satu musik yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran.

84


Disamping itu, musik mozart mampu menyeimbangkan kinerja orak kanan
dan otak kiri. Musiknya yang terdengar simpel dan tidak bergemuruh membuat
pendengar merasa lebih nyaman dan konsentrasi.

Musik mozart juga terkesan mewah saat didengarkan, lantunan piano yang
dimainkan dengan halus dan nyaman didengar, membuat hati menjadi lebih
nyaman dan santai. Meskipun sederhana, namun makna yang dirasakan setiap
orang akan berbeda-beda sesuai dengan kondisi perasaannya setiap individu.

Itulah mengapa, kebanyakan orang menyukai musik dalam menjalankan
aktivitas maupun dalam beistirahat, karena setiap nadanya ada makna
tersendiri. Musik ini mampu menjadi teman bagi penghafal quran disalah satu
pondok pesantren. Setiap sebelum melakukan hafalan, para santri
mendengarkan musik ini agar tenang dan lebih fokus. Setelah beberapa menit
kemudian ketika dirasa sudah fokus, baru memulai hafalan itu.

85


Apresiasi Seni Rupa Oleh Mamluatul Hikmah

Sungai Musi merupakan sungai yang membelah kota Palembang di
provinsi Sumatera Selatan. Dengan panjang sekitar 750 km, sungai terpanjang
di Pulau Sumatera ini menjadi kebanggaan para Wong Kito Galo, julukan
untuk warga Palembang. Sejak zaman Kerajaan Sriwijaya, Sungai Musi
terkenal dengan sebagai serana utama transportasi kerajaan dan masyarakat.
Hal ini berlanjut hingga masa pemerintahan Kesultanan Palembang
Darussalam. Bahkan hingga kini Sungai Musi masih menjadi alternatif jalur
transportasi ke daerah tertentu. Pada awalnya jembatan ini dinamakan
Jembatan Bung Karno. Menurut sejarawan Djohan Hanafiah, pemberian nama
itu sebagai bentuk penghargaan kepada Presiden RI pertama tersebut. Bung
Karno dengan sungguh-sungguh berupaya memperjuangkan keinginan warga
Palembang untuk memiliki sebuah jembatan di atas Sungai Musi. Namun sejak
tahun 1970, aktivitas turun naik, bagian tengah jembatan ini sudah tidak lagi
bisa kita lihat.

86


Jika membahas mengenai Kota Palembang, salah satu topik
pembicaraan yang selalu seru untuk dibicarakan adalah mengenai Jembatan
Ampera. Jembatan yang merupakan salah satu ikon wisata Palembang ini
berdiri kokoh dengan warnanya yang merah terang membelah Sungai Musi.
Sebagai simbol kemasyuran perdagangan di Sumatera, jembatan ini tak hanya
penting untuk urusan logistik dan transportasi, tapi juga jadi favorit untuk
hunting foto. Keindahan dan pesona Jembatan Ampera yang memukau setiap
mata, merupakan alasan utama jika Jembatan Ampera sangat cocok sebagai
lokasi hunting foto favorit. Apabila kalian memiliki hobi fotografi, pastinya
momen senja di jembatan tempat ini tak akan terlewatkan.

Cahaya lampu yang memantul di permukaan Sungai Musi, sayang jika
dilewatkan begitu saja. Perpaduan cahaya, suasana remang malam, hingga
terpaan angin yang meniup rambut menghasilkan atmosfer tersendiri bagi
pecinta fotografi. Salah satu spot terbaik untuk merasakan indahnya Jembatan
Ampera seutuhnya, yakni dari Plaza Benteng Kuto Besak. Di depan Plaza ini,
Jembatan Ampera terlihat jelas dan menawan. Ada pula mobil dan becak hias
yang jadi pelengkap foto yang mengagumkan. Selain itu, atmosfer romantis
yang muncul di tempat ini sulit untuk disangkal. Selain di depan plaza, spot
keren lain yang bisa dipilih untuk hunting foto adalah area lapangan terbuka
tepat di depan benteng. Di malam hari gemerlap lampu-lampu mobil yang
melintasi jembatan menambah keindahan. Bagi pejalan, kita biasanya
menikmati keindahan Jembatan Ampera dari kejauhan di sekitar halaman
dekat dengan Benteng Kuto Besak.

87


Apresiasi Seni Rupa Oleh M. Arif Rahman Hakim
Pemaknaan pada Lukisan “The Persistence of Memory” karya Salvador
Dali

Lukisan, sebagai bentuk dari karya 2 dimensi dari kegiatan kegiatan
melukis, dapat pula didefinisikan sebagai suatu pengembangan yang lebih
kompleks dari aktivitas menggambar. Umumnya, seorang pelukis akan
menyiratkan pesan-pesan dan makna tertentu pada gambar yang ia lukis
layaknya penyair yang menyiratkan makna pada majas-majas dalam syairnya.
Tak terkecuali pada interpretasi pesan yang terkandung dalam lukisan “The
Persistence of Memory” karya Salvador Dali.

Pada seni lukis sendiri, terdapat pula berrbagai aliran seni yang dapat
mnejadi suatu identitas pelukis dalam karakteristik lukisannya. Diantaranya
adalah Ekspressionisme, Fauvisme, Abstraksionisme, Futurisme, Dadaisme,
Gotik, Impressionisme, Klasikisme, Naturalisme, Kubisme, Romantisme,
Pointilisisme, Kontruktivisme, Romantisme, Realisme dan Surealisme.

88


The Persistence of Memory sendiri, merupakan sebuah mahakarya dari
seni lukis Salvador Dali, pelukis ekstrensik berkebangsaan
Spanyol pada tahun 1931. Pada lukisan-lukisannya, Dali, memiliki aliran
surealisme yang kental akan gaya ilusi dan imajinya. Itu lah mengapa tak
sedikit orang yang menyebut Dali dengan julukan Pelukis Alam Mimpi. Aliran
tersebut, memiliki kontradiksi antara konsep mimpi dengan konsep kenyataan
(realitas). Gambar yang terproyeksikan akan menunjukkan objek nyata dalam
situasi/kondisi yang seperti pada alam bawah sadar atau mimpi manusia—
bersifat penuh ilusi.

Pada karya tersebut, Salvador Dali memberikan tiga buah gambar jam
yang tiap dari jam itu meleleh dengan posisi yang berbeda. Ini lah mengapa
pada lukisan tersebut unsur-unsur imaji sangat kental di dalamnya. Jam yang
pada dunia nyata (realita) memiliki sifat material yang kaku, lalu tiba-tiba Dali
menyuguhkannya pada karya seninya selayaknya benda yang lembek dan
lunak.

Begitu pula pada gradasi warna yang ditorehkan Dali pada karyanya.
Tiap ilustrasi bangun datar dan ruang pada lukisan memiliki banyak sekali
gradasi arah pencahayaan yang berbeda-beda pada satu tempat latar yang
sama. Tentu, dalam hal ini, ciri itu akan menolak hukum dari realitas pada
dunia nyata.

Banyak sekali pemaknaan-pemaknaan yang timbul dari pengkajian
para penganalisis terkait pesan yang dibahasakan Dali pada lukisannya. Ada
yang beranggapan, bahwa pada The Persistence of Memory, dipengaruhi juga
oleh faktor-faktor yang muncul dari suasana usai Perang Dunia I dan resesi di
dalam gejolaknya. Sehingga, masyarakat yang terlibah beralih pandang
sebelum krisis akibat perang. Dali pun menjelaskan penggambaran tersebut
pada jam-jam yang meleleh di lukisannya.

89


Tak hanya itu, selain adanya penggambaran tentang kerinduan
masyarakat terkait kondisi dari tempo waktu yang telah usai, ada pula
penganalisis yang berasumsi bahwa penggambaran ketiga jam tersebut adalah
manifestasi tentang pentingnya sebuah waktu. Menurut Dr. Muhammad Rapi,
dosen seni rupa UNM, penggambaran jam pada lukisan tersebut berartikan
sebagai gambaran orang-orang yang tidak memanfaatkan waktunya, yakni
yang tidak tepat waktu dalam mengerjakan tugas dalam waktunya yang hanya
saja digambarkan pada wadah sureal milik Dali. Sehingga, pada interpretasi
tersebut banyak kesempatan-kesempatan hidup yang semula jelas adanya tiba-
tiba meleleh dan semakin abstrak bentuknya.

Melalui mahakaryanya tersebut, Salvador Dali telah membahasakan
pesan-pesan yang dapat diterjemahkan melalui banyak sudut pandang para
penganalisis. Tentu, dengan tak lupa dengan wadah sureal sebagai wadah ciri
khasnya. Pelukis tersohor abad kedua puluh tersebut mampu membawa para
penikmat seni pada wahana sureal yang penuh makna dalam bingkai ilusi dan
dunia mimpi.

90


Apresiasi Seni Rupa Oleh Mariska Adelia Purwitasari
KARYA SENI LUKIS ‘MALAIKATKU’

Lukisan adalah karya seni lukis yang pembuatannya memoleskan
warna menggunakan kuas maupun alat lukis lain pada media kanvas. Bahan
dan alat yang digunakan untuk melukis adalah kanvas, buku gambar, kuas
lukis, pisau palet, palet, cat minyak, cat air, dan cat akrilik. Hal ini dilakukan
oleh seorang pelukis yang mengandalkan corak warna pilihannya dan cita rasa
yang ingin ia gambarkan melalui lukisannya. Hasil dari seni lukis dapat
berwujud manusia, hewan, tumbuhan, dan pemandangan, bahkan lukisan ada
yang berwujud abstrak yang berpatok pada wujud manusia, hewan, tumbuhan,
dan pemandangan.

Seperti halnya lukisan di atas yang berjudul ‘malaikatku’ karya Aris
Koneng yang berwujud manusia. Seniman asal Jember yang berdomisili di
Bali ini mengatakan bahwa karya-karya lukis yang ia hasilkan selalu
sederhana. Baik dari segi tema, corak warna, dan teknik lukisnya, semua itu
sederhana. Ia tidak pernah menjelaskan definisi ‘sederhana’ baginya.

Pada lukisan ‘malaikatku’ di atas digambarkan seorang anak kecil yang
sedang dalam posisi duduk jongkok. Seorang anak kecil yang mengenakan
kaos polo berwarna ungu yang lusuh dan memudar menjadi merah muda,

91


celana pendek berwarna oranye yang lusuh dan memudar menjadi sedikit
kuning, dan yang mendukung penampilan kusam itu adalah tatapannya.
Sebuah tatapan yang menunjukkan tidak mampu melakukan apa-apa di dunia
yang kejam ini. Tatapan bingung. Tatapan susah. Tatapan anak kecil yang
menderita karena kelaparan tetapi tidak tahu bagaimana solusinya, ingin
mengadu namun takut tidak ada yang iba kepadanya, ingin menunjukkan
protesnya namun tidak memiliki kekuatan menahan kata-kata dunia yang akan
menghujam perasaannya, sehingga tatapan kusam itu terkesan pasrah.

Rambut kumal yang sudah lama tidak tersentuh air dan shampo
membuat modelnya menjadi ikal. Pergelangan kakinya yang terikat lilitan
rantai seakan menyuarakan bahwa anak kecil ini tidak bisa bebas layaknya
anak kecil seusianya yang biasanya bebas bermain tanpa merasakan beban.
Tubuhnya yang kurus seakan menggambarkan bahwa anak kecil tersebut
kelaparan, namun tidak ada yang bisa dilakukannya selain menahan rasa lapar,
atau bahkan menunggu ada orang baik hati yang memberikan makan dan
minum secara gratis. Aris Koneng juga menggunakan latar gelap dari
perpaduan warna abu-abu, cokelat, kuning, dan biru yang mendukung
gambaran perasaan menderita anak kecil itu.

92


Apresiasi Seni Rupa Oleh M. Reyhan Arif

Monumen Tugu Kota Malang
Monumen Tugu Kota Malang merupakan salah satu ikon kota Malang.

Pada awalnya, area ini merupakan taman dan tidak terdapat tugu. taman ini di
bangun oleh Gubernur Pemerintah Hindia Belanda yang pada masa itu di
pimpin oleh Jenderal Pieter Zoen Coen sebagai pelengkap halaman gedung
dengan model yang sederhana dan konsep yang terbuka tanpa dibatasi pagar.

Setahun setelah kemerdekaan Indonesia tepatnya pada tahun 1946
masyarakat kota Malang mendesak agar mengubah struktur pemerintahan
daerahnya dengan menjadikan orang Indonesia sebagai pimpinannya.
Sekaligus diletakkan batu pertama pertanda dibangunnya Monumen tugu yang
diresmikan dan ditanda tangani oleh Presiden Soekarno.

Kemudian pada agresi militer 1 tahun 1947, Militer Belanda berhasil
menguasai kota Malang dan mengubah fungsi tugu malang yang awalnya
digunakan sebagai taman bermain dialihfungsikan menjadi Tugu
Kolonialisme. Tentara belanda juga meletakkan bendera Belanda dan mahkota
kerajaan Belanda di puncak tugu. Setahun setelahnya Belanda menghancurkan
tugu ini dan lima tahun kemudian, pada tahun 1953, pemerintah kota Malang

93


berhasil kembali membangun monumen tugu malang dan diresmikan kembali
oleh Presiden Soekarno.

Monumen ini merupakan simbol sebagai wujud Indonesia telah bebas
dari dominasi Belanda selama kurang lebih 100 tahun lamanya. Bentuk tugu
pada monumen ini berbentuk runcing, yang dapat dimaknai sebagai simbol
bersenjata yang digunakan pertamakali oleh bangsa Indonesia untuk melawan
Belanda dalam merebut kemerdekaan Indonesia.Dibalut dengan tangga yang
berjumlah 4 dengan 5 sudut, bintang dengan 8 tingkat dan 17 pondasi.

Bentuk ini melambangkan tanggal kemerdekaan Indonesia yaitu 17
Agustus tahun 1945. Terdapat juga Rantai dan Bunga Teratai yang masing-
masing melambangkan, rantai yang melambangkan persatuan dan kesatuan
indonesia yang tidak dapat dipisahkan oleh penjajah, sedangkan bunga teratai
melambangkan keberanian dan kesucian.

Hingga saat ini, Tugu kota malang masih dikelilingi dengan taman
yang cantik dengan hiasan bunga trembesi, serta menjadi ikon Kota Malang.
Terdapat pula pagar kokoh yang mengelilinginya. Dan ada pula kursi sebagai
tempat duduk untuk menikmati indahnya Monumen Tugu Malang dengan
angin yang sejuk yang ada di Kota Malang.

94


Apresiasi Seni Rupa Oleh M. Irfan Diaz Mahardika

Lukisan penyantap kentang atau atau dalam bahasa Belanda De
aardappeleters merupakan lukisan pada tahun 1885 karya Vincent Van Gogh
seorang pelukis asal Belanda yang menggambarkan keluarga petani yang
bekerja keras untuk mendapatkan makanan mereka dengan cara yang jujur.
Lukisan tersebut dilukis di Nuenen, Belanda pada bulan April.

Lukisan penyantap kentang merupakan lukisan minyak diatas kanvas yang
memiliki ukuran 82 cm x 1,14 m. Van Gogh memulai pengerjaan lukisan
tersebut ketika tinggal bersama orang tuanya di Nuenen, sebuah pedesaan di
Belanda dengan banyak penduduk yang berprofesi sebagai petani. Pedesaan
itu menjadi tempat yang sempurna untuk menggambarkan kehidupan petani
dan menjadi subjek yang menarik bagi Van Gogh.

Van Gogh melakukan banyak pengamatan dengan mengunjungi pondok de
Groot berulang kali untuk mendapatkan gambar keluarga petani saat makan
malam. Van Gogh memperhatikan sketsa secara detail seperti jam, rak sendok,
sepotong roti, dan tangan di atas teko untuk mempersiapkan lukisan tersebut.
dan hasil akhir menunjukkan lima orang anggota keluarga yang berkumpul di
meja makan dengan menyantap kentang dan meminum kopi.

95


Lukisan tersebut memiliki nuansa pemandangan yang gelap dan suram,
menggambarkan kondisi keluarga petani yang sederhana dan apa adanya
dengan hanya diterangi lampu minyak. Lukisan tersebut juga bertampang
buruk dan bertekstur kasar, dengan tangan mereka yang keriput, wajahyang
kurus, mata gelap, dan ekspresif. Menggambarkan kehidupan keluarga petani
yang bekerja keras mengolah lahan pertanian mereka sendiri demi
mendapatkan makanan untuk keluarga mereka dengan cara yang jujur. Sosok-
sosok itu dilukis dengan warna tanah menggambarkan sesuai kondisi aslinya
dan supaya terlihat alami.

Sebelumnya lukisan tersebut mendapat penolakan dari banyak orang dan
penghinaan kritis terhadap eksekusi teknis lukisan itu, hingga membuat Van
Gogh mengalami krisis gangguan kesehatan mental. Setelah melewati
gangguan kesehatan mental, Van Gogh mulai merencanakan versi terbaru
lukisan Penyantap Kentang atau The Potato Eaters. Van Gogh membuat sketsa
versi kedua dengan beberapa persamaan dari sketsa awal, namun Van Gogh
tidak pernah melanjutkan rencananya untuk lukisan versi kedua pada akhir juli
1890 karena kesehatan mentalnya yang semakin memburuk dan beliau
meninggal dunia dua hari setelahnya. Kemudian, lukisan Penyantap Kentang
atau The Potato Eaters dianggap sebagai salah satu karya Van Gogh yang
paling terkenal dan menjadi pembenaran atas klaimnya bahwa lukisan itu
adalah hal terbaik yang dilakukan Van Gogh.

96


Apresiasi Seni Rupa Oleh M. Ananda Satrio Wibowo
Lukisan Penyerahan Pangeran Diponegoro kepada Jenderal De
Kock Karya Nicolaas Pinemen

Penyerahan Pangeran Diponegoro kepada Jenderal De Kock (bahasa
Belanda: De onderwerping van Diepo Negoro aan luitenant-generaal
baron De Kock) adalah sebuah lukisan yang dilukis oleh seniman Belanda,
Nicolaas Pieneman, antara tahun 1830 dan 1835. Lukisan tersebut ada
dalam koleksi Rijksmuseum di Amsterdam, Belanda. Lukisan tersebut
menggambarkan penangkapan pemimpin pemberontakan Jawa,
Diponegoro, oleh pasukan kolonial dibawah komando Letnan Jenderal
Hendrik Mercus de Kock. Akan tetapi, sang Pelukis nampaknya tidak
pernah mengetahui secara langsung peristiwa tersebut dan bahkan tidak
pernah berkunjung ke Nusantara.

Pada lukisan tersebut, nampaknya pelukis ingin memberikan perspektif
atau pandangan bangsanya kepada masyarakat Hindia Belanda saat itu.
Dari penamaan lukisan tersebut, dapat kita lihat bahwa pelukis ingin
memberikan kesan bahwa peristiwa penangkapan Pangeran Diponegoro
adalah sebuah penyerahan diri dan bukanlah jebakan Belanda untuk
menangkap Diponegoro. Hal ini tentunya berbanding terbalik dengan fakta
sejarah Indonesia dalam peristiwa Perang Jawa dan penangkapan Pangeran
Diponegoro oleh Belanda. Dalam lukisan tersebut, dapat dilihat bahwa

97


Pangeran Diponegoro dilukiskan lebih rendah dibandingkan orang
Belanda. Diponegoro juga terlihat menghadap ke depan dan tangan kirinya
terbuka yang menandakan pasrah. Terdapat pula bendera Belanda di atas
gedung yang menandakan posisi Belanda lebih tinggi dibandingkan orang
pribumi. Para pribumi dalam lukisan tersebut juga dilukiskan dengan
mengenakan pakaian turban dan seperti orang Timur Tengah. Nampak
sekali pelukis tidak pernah mengunjungi dan bertemu orang Indonesia.
Pelukis berpikir bahwa orang Indonesia itu seperti orang Timur Tengah.

Pada lukisan di atas, Pelukis seolah menegaskan bahwa bangsanya,
Belanda, lebih superior dan terhormat dibandingkan bangsa Indonesia. Hal
ini dipengaruhi latar belakang peristiwa sejarah. Jenderal De Kock saat itu
memang menganggap peristiwa jebakan Belanda kepada Pangeran
Diponegoro adalah sebagai bentuk kemenangan. Perang Jawa saat itu
dianggap berakhir karena Pangeran Diponegoro menyerahkan diri kepada
Belanda. Pelukis menggambarkan hal tersebut dengan jelas melalui judul
yang diusung. Dapat diketahui pada lukisan tersebut betapa angkuh dan
manipulatifnya bangsa Belanda waktu itu. Belanda dengan terang-terangan
menganggap orang pribumi sebagai budak dan orang yang lemah sehingga
mudah ditindas. Padahal pada kenyataannya, bangsa Belandalah yang jutru
licik dan pengecut karena telah menipu Pangean Diponegoro untuk
mengakhiri Perang Jawa. Perang Jawa yang saat itu menyulitkan
pemerintah Belanda membuat Belanda berpikir dengan sangat licik.
Belanda secara sengaja menggiring opini dan sejarah demi menjaga nama
baik bangsanya dan membuat bangsa Indonesia terlihat lemah. Belanda
ingin menegaskan betapa kuasanya mereka atas jajahannya. Mereka
dengan bangga menutupi kegagalan pemerintah Belanda atas Perang Jawa
dengan menangkap Diponegoro. Kemudian, mereka melukiskan peristiwa
itu sebagai bentuk penyerahan diri Diponegoro kepada Belanda.

98


Click to View FlipBook Version