Gambar. 10.5 Ravine Hotel Panchgani
(Sumber : www.ravinehotel.com)
5) Jungle Hotel yaitu hotel resort yang terletak di area hutan,
mengandalkan unsur natural, beruansa natural dan terpadu
erat dengan lingkungan hutan dan alam. Ditujukan bagi
pengunjung yang suka dengan petualangan dikarenakan
banyak sarana yang disediakan seperti jungle trekking, sight
seeing tour, forest safari, hunting, outdoor games, hiking bill
climbing mountain bike dan cross counter.
Gambar. 10.6 Lapa Rios Lodge Costa Rica
(Sumber : www.thesuitelife.com)
Kepariwisataan Kelas X Semester Genap 89
3. Menurut Ukuran
a. Small Hotel
Small hotel adalah hotel kecil dengan jumlah kamar di bawah 150
kamar
b. Medium Hotel
Medium hotel adalah hotel dengan ukuran sedang, dapat
dikategorikan menjadi 2, yaitu :
Average hotel : jumlah kamar antara 150 sd. 299
kamar.
Above average hotel : jumlah kamar antara 300 sd. 600
kamar.
c. Large Hotel
Large hotel adalah hotel dengan klasifikasi sebagai hotel besar
dengan jumlah kamar diatas 600 (enam ratus) kamar
4. Menurut Sistem Harga Kamar
a. European Plan yaitu hotel yang menerapkan sistem harga kamar
saja, tanpa makan pagi/siang/malam. Sehingga wisatawan yang
tinggal tidak mendapat layanan lain selain kamar (room only).
Keistimewaannya:
Praktis, banyak digunakan oleh hotel-hotel
Memudahkan system billing (pembayaraan saat check out)
b. American Plan yaitu hotel yang menerapkan sistem harga kamar
termasuk makan pagi(breakfast), sehingga wisatawan akan
mendapatkan layanan makan pagi pada hari keesokannya.
American Plan dibagi menjadi dua bagian, yaitu :
1. Modified American Plan yaitu hotel yang menerapkan sistem
harga kamar termasuk 2 kali makan, di mana salah satu di
antaranya harus makan pagi (breakfast), seperti :
Kamar + makan pagi + makan siang
Kamar + makan pagi + makan malam
2. Full American Plan yaitu hotel yang menerapkan sistem harga
kamar termasuk 3 kali makan, yaitu makan pagi, makan siang,
Kepariwisataan Kelas X Semester Genap 90
dan makan malam. Sistem ini sangat cocok untuk wisatawan
termasuk yang menginap dengan tujuan meeting/konvensi.
c. Continental Plan/Bermuda Plan yaitu hotel yang menrapkan
sistem harga kamar di mana harga kamar tersebut sudah
termasuk dengan kontinental breakfast.
5. Menurut Musim
a. Seasonal Hotel yaitu hotel yang dibuka dan kamar-kamarnya
disewakan pada musim tertentu. Hotel seperti ini biasanya
dibangun di negara-negara yang memiliki 4 musim.
b. Year Round Hotel yaitu hotel yang dibuka dan beropersi
sepanjang tahun, biasanya dibangun di negara-negara yang
hangat/tropis.
6. Menurut Tipe Tamu atau Pelanggan
a. Hotel Keluarga adalah hotel yang kebanyakan tamunya
merupakan keluarga. Hotel seperti ini biasanya dilengkapi dengan
berbagai sarana rekreasi, restoran dengan konsep keluarga,
tempat tidur yang lega, serta berbagai macam sarana untuk
aktivitas semua anggota keluarga.
b. Official Hotel adalah hotel yang kebanyakan tamunya merupakan
orang-orang dari instansi pemerintah atau swasta, dari dinas atau
jawatan tertentu. Kebanyakan berupa guest house atau hotel
khusus yang dimiliki Pemerintah Daerah, BUMN, maupun
perusahaan swasta.
c. Hotel Untuk Tamu Rombongan adalah hotel yang kebanyakan
tamunya merupakan grup atau rombongan. Mereka datang
bersama-sama untuk melakukan study tour atau wisata. Hotel
jenis ini mempunyai beberapa pilihan kamar. Masing-masing
kamar dapat diisi enam orang atau lebih karena kamarnya lebih
luas dengan tempat tidur lebih dari dua. Hotel ini biasanya berada
di daerah tujuan wisata, tetapi dapat juga berada di suatu kota.
d. Walk-in Hotel adalah hotel yang tamunya tidak perlu melakukan
reservasi terlebih dahulu. Tamu dapat langsung datang ke
Kepariwisataan Kelas X Semester Genap 91
konter Front Office, bertanya apakan masih ada kamar, fasilitas,
kondisi, dan harga kamar. Jika tamu sepakat dengan tarif dan
kondisi kamar maka tamu dapat langsung check-in. Hotel ini
biasanya tidak berbintang, atau setidaknya bukan hotel
berbintang lima. Letaknya bisa di dalam kota, tidak terlalu besar,
dengan harga yang relatif lebih murah karena layanan dan
fasilitasnya yang terbatas.
e. Traveller Hotel. Tamu hotel ini adalah orang-orang yang sedang
melakukan suatu rangkaian perjalanan, baik untuk bisnis,
keperluan pribadi, maupun hanya untuk istirahat sebentar. Ada
yang menyebutkannya sebagai hotel transit, karena hanya untuk
beristirahat sebentar sebelum melanjutkan perjalanan. Hotel ini
memiliki fasilitas yang tidak lengkap, walau memiliki standar
kelengkapan minimal di kamar. Tamu mungkin tidak merasa perlu
untuk duduk santai dan berlama-lama di bar. Tenaga mereka
simpan untuk berburu target perjalanan.
f. Hotel Wisatawan, yang kebanyakan resor, walau mungkin juga
berada di dalam kota. tergantung jenis wisata yang ada di sekitar
hotel. Sarana yang diberikan hotel ini bervariasi, mulai dari yang
paling sederhana, hanya menyediakan akomodasi saja, ada yang
akomodasi dan makan pagi sederhana, roti atau telur dengan teh
atau kopi, sampai ke resort hotel berbintang lima yang dilengkapi
dengan fasilitas mewah dan rekreatif.
g. Businessman Hotel, yang kebanyakan tamunya datang untuk
berbisnis. Kebanyakan berada di tengah kota besar, kota
metropolitan, kota dagang, dan di area yang memungkinkan
orang menjalankan bisnis dengan lancar. Karakteristik hotel ini
bervariasi, mulai yang sederhana (sekelas hotel melati), yang
sedang seperti traveller hotel, sampai business hotel berbintang
empat atau lima. Yang membedakan adalah fasilitas, besar-
kecilnya hotel, prestise, layanan, dan tarif.
h. Individual Hotel adalah hotel yang kebanyakan tamunya adalah
individu, bukan grup atau keluarga. Hotel semacam ini
mirip traveller hotel, business hotel, atau city hotel. Biasa
Kepariwisataan Kelas X Semester Genap 92
digunakan oleh para pedagang, salesman, atau orang yang
sedang melakukan perjalanan dan singgah untuk beristirahat.
Yang dimaksud individu tidak berarti sendiri, tetapi menunjukkan
bahwa mereka melakukan reservasi sendiri, terkadang walk-in.
Tamu yang datang bisa memerlukan satu, dua, atau tiga kamar
tetapi belum mencapai angka lima belas, yang diorganisasikan
dengan itinerary atau ciri khas dari tamu rombongan.
i. Incentive Hotel adalah hotel yang kebanyakan tamunya adalah
para karyawan atau anggota organisasi yang mendapatkan
semacam hadiah atau bonus untuk melakukan tour, wisata, atau
kunjungan ke perusahaan yang ada di kota lain.
j. Long Staying Hotel adalah bentuk residential hotel seperti
kondominium atau apartemen atau hotel tertentu, yang tamunya
rata-rata tinggal cukup lama, lebih dari satu bulan. Hotel jenis ini
mempunyai sarana kitchenette di kamar, tempat cuci dan seterika
sendiri, memiliki lebih dari satu ruangan dalam satu kamar.
7. Menurut Lama Tamu atau Pelanggan Menginap
a. Transient Hotel merupakan hotel yang dirancang untuk tamu yang
meneruskan perjalanan menuju tempat lain. Di sana tamu hanya
tinggal sebentar, sekedar istirahat, biasanya tamu tinggal satu
atau dua hari saja.
b. Resident Hotel merupakan jenis hotel yang biasanya menerima
tamu untuk menginap dalam waktu yang lama, misalnya minimal
selama satu bulan.
c. Semi Resident Hotel merupakan hotel yang menerima tamu untuk
tinggal harian, di samping itu juga untuk tamu yang ingin menetap
lebih lama.
8. Menurut Wujud Fisik
a. Produk nyata (tangible)
1) Lokasi
Lokasi yang yang dibutuhkan oleh wisatawan adalah lokasi
yang strategis dan memiliki nilai-nilai ekonomis yang tinggi,
Kepariwisataan Kelas X Semester Genap 93
seperti lokasi yang dekat dengan bandar udara, stasiun kereta
api, pelabuhan, pusat bisnis, atraksi wisata sehingga
memberikan kemudahan tamu untuk mengakses aktivitas lain
di luar hotel.
2) Fasilitas
Fasilitas adalah penyediaan perlengkapan phisik yang dapat
memenuhinkebutuhan dan keinginan tamu serta dapat
mempermudah tamu melaksanakan aktivitas selama tinggal di
hotel. Fasilitas itu dapat berupa :
Kamar dengan perlengkapannya seperti air conditioning,
colour TV with in house movie and international chanel,
safe deposit box, hot and cold water, minibar, international
direct dialing telephone, private bathroom with bathtub and
shower, tea & coffee making facility, hair dryer.
Kamar untuk orang cacat/disable room
Kamar bebas asap rokok dengan kelengkapannya
Restoran dan bar dengan berbagai jenis produk makanan
dan minuman
Pelayanan makan dan minuman di dalam kamar
Pusat bisnis dan sekretaris
Pusat kebugaran
Kolam renang
Ballroom/aula
Safe deposit box/brankas
Laundry dan dry cleaning/binatu
Fasilitas hiburan, seperti musik, karaoke
Fasilitas taman bermain untuk anak-anak/children play
ground
Baby sitting/layanan pengasuhan anak
Hotel transportation/kendaraan antar jemput
Valet parking service/pelayanan memarkirkan kendaraan
Area parkir yang luas
Kepariwisataan Kelas X Semester Genap 94
Foreign exchange facilities/fasilitas penukaran mata uang
asing
Beauty salon/salo
Drug store/toko yang menjual kebutuan sehari-hari
House clinic/klinik kesehatan
b. Produk tidak nyata (intangible)
Produk tidak nyata adalah segala sesuatu yang berkaitan
pelayanan dan pembentukan citra suatu produk dan hotel. Di
dalam bisnis perhotelan intangible diberikan bersamaan dengan
penjualan produk tangible. Rasa bersahabat, sopan santun,
keramahtamahan dan rasa hormat dari seluruh karyawan
merupakan salah satu contoh produk intangible yang sederhana
tetapi sangat berdampak pada pembentukan citra hotel. Agar
fasilitas yang disediakan oleh hotel dapat berfungsi, maka disertai
dengan pelayanan, adapun pelayanan tersebut dapat berupa:
corak/gaya pelayanan yang diberikan oleh para karyawan,
pelayanan dapat juga berupa waktu buka restoran, pelayanan
kebersihan kamar, pelayanandan penyajian makanan dan
minuman di restoran. Pada era ini persaingan bisnis perhotelan
yang paling ketat adalah kemampuan hotel untuk memberikan
pelayanan yang terbaik.
b) Losmen (Hotel Melati)
Bangunan yang dipergunakan untuk usaha pelayanan akomodasi
dengan fasilitas kurang memadai.
Gambar. 10.7 Hotel Camelia 95
(Sumber : www.booking.com)
Kepariwisataan Kelas X Semester Genap
c) Motel ( Motor Hotel )
Bangunan yang di gunakan untuk usaha pelayanan akomodasi seperti
perhotelan dengan sarana tambahan berupa garasi di setiap kamar.
Biasanya motel ini bertingkat dua, bagian atas sebagai kamar untuk
beristirahat sedangkan bagian bawah sebagai berupa garasi motor atau
mobil. Fasilitas yang disediakan antara lain pompa bensin dan bengkel
mobil atau motor. Nama lain untuk motel adalah moberge, motorlodge,
motor court, dan motor inn.
Gambar. 10. 8 Arizona Motor Hotel
(Sumber : www.tripadvisor.com)
d) Cottages
Bangunan yang dipergunakan untuk usaha pelayanan akomodasi
dengan fasilitas tambahan lain, berupa rental sepeda secara gratis untuk
kegiatan bersepeda di sekitar cottages.
Gambar. 10.9 Ubud Cottages 96
(Sumber : www.tiket.com)
Kepariwisataan Kelas X Semester Genap
e) Inn
Bangunan yang dipergunakan untuk usaha pelayanan akomodasi
dengan fasilitas tambahan lain, seperti disediakannya guru membatik
untuk para tamu.
Gambar. 10.10 Madina Inn
(Sumber : www.booking.com)
f) Home Stay
Bangunan milik pribadi yang dipergunakan untuk usaha pelayanan
akomodasi sebagai penginapan sementara bagi wisatawan yang
ekonominya lemah atau biasa di sebut kaum hippies.
Gambar. 10.11 Sekar Waru Homestay
(Sumber : www.makemytrip.com)
Kepariwisataan Kelas X Semester Genap 97
g) Apartement
Bangunan yang dipergunakan untuk usaha pelayanan akomodasi
dengan jangka waktu agak lama, misalnya pada waktu musim panas
atau musim libur, di mana menyediakan living room, teras, bahkan
perlengkapan memasak dan sering di pergunakan oleh rombongan yang
sedang mengikuti event tertentu.
Gambar. 10.12 Begawan Apartement
(Sumber : www.makemytrip.com)
Kepariwisataan Kelas X Semester Genap 98
B. Sarana Transportasi
Sarana angkutan wisata dikelompokkan menjadi 3 kategori,
diantaranya :
Angkutan Darat Angkutan Udara Angkutan Air
Mobil Helikopter Kapal laut
Mini bus Pesawat udara Kapal selam
Bus sedang Balon udara Kapal pesiar
Bus besar Kapal ferry
Kereta kuda
(dokar/
delman/bendi)
Becak
Sepeda motor
Sepeda pancal
Kereta api
Tabel. 10.1 Macam Angkutan Wisata
Kepariwisataan Kelas X Semester Genap 99
C. Sarana Makanan & Minuman
Sarana makanan dan minuman yang biasanya terdapat pada daerah
wisata antara lain sebagai berikut :
a. Formal dining restaurant (fine dining)
Gambar. 10.13 Henshin Jakarta
(Sumber : https://www.henshinjakarta.com)
b. Informal dining restaurant
a) Coffee shop
Gambar. 10. 14 Happy People Coffee Shop
(Sumber : www.tripadvisor.com)
Kepariwisataan Kelas X Semester Genap 100
b) Bar
Gambar. 10. 15 Speakeasy Bar Jakarta
(Sumber : www.thejakartapost.com)
c) Night club
Gambar. 10. 16 Mirror Lounge & Night Club
(Sumber : www.bali-backpacker.com)
Kepariwisataan Kelas X Semester Genap 101
d) Cafetaria
Gambar. 10. 17 Boja Eatery
(Sumber : http://jktgo.com)
c. Special restaurant
Gambar. 10. 18 Sushi Tei
(Sumber : https://food.detik.com)
Kepariwisataan Kelas X Semester Genap 102
D. Sarana Daya Tarik Wisata & Hiburan
Suatu obyek atau sarana daya tarik wisata dan hiburan harus memiliki
3 persyaratan, yaitu :
a. Something to see (sesuatu untuk dilihat)
b. Something to do (sesuatu untuk dilakukan)
c. Something to buy (sesuatu untuk dibeli)
Suatu obyek atau sarana daya tarik wisata dan hiburan dapat
dibedakan menjadi 3, yaitu :
Objek Wisata Alam Objek Wisata Budaya Objek Wisata Buatan
Laut
Pantai Tari tradisional Fasilitas olahraga
Gunung
Cagar alam Upacara adat Taman rekreasi
Pemandangan
Bangunan Pusat perbelanjaan
alam bersejarah
Museum
Tabel. 10.2 Macam Objek Wisata
Kepariwisataan Kelas X Semester Genap 103
E. Sarana Cinderamata
Sarana wisata cinderamata merupakan sebuah tempat yang
memfasilitasi para penjual buah tangan, oleh-oleh, kenang-kenangan, atau
cinderamata khas yang identik dengan kunjungan wisata dalam bentuk
barang tertentu. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam komponen ini
antara lain jenis barang, kapasitas, lokasi, harga, kualitas, dan keunikannya.
Bagaimanapun juga, bagi wisatawan membawa suatu cenderamata sangat
berharga untuk dijadikan kenangan kelak.
Gambar. 10.19 Sentra Cinderamata Borobudur
(Sumber : http://dhiniokta.com)
Kepariwisataan Kelas X Semester Genap 104
10.3 Acuan Dalam Memilih Usaha Sarana Wisata
Pariwisata memiliki ruang lingkup yang luas dan saling terkait. Sehingga
untuk memajukan industri pariwisata perlu pula diperhatikan apa saja yang
menjadi motivasi dari wisatawan untuk berwisata. Dengan mengetahui
motivasi orang berwisata, para penyedia dan penyelenggara jasa pariwisata
dapat menyediakan segalajenis jasa yang dibutuhan oleh wisatawan,
termasuk menentukan usaha-usaha sarana pariwisata yang sesuai.
Faktor penentu yang menyebabkan orang untuk pergi berwisata, antara
lain sebagai berikut :
1. Terjadinya revolusi industri (abad ke-19)
a. Peningkatan pendapatan
b. Perkembangan transportasi
c. Perpindahan penduduk
d. Meningkatnya pendidikan
2. Kemajuan zaman (abab ke-20)
a. Standar hidup yang meningkat
b. Jam kerja
c. Teknologi transportasi
d. Usaha akomodasi
3. Sosial ekonomi
a. Meningkatnya simpanan uang
b. Pengaturan jam kerja dan cuti
c. Meningkatnya kepemilikí alat transportasi
4. Demografi
a. Jenis kelamin : Laki-laki
Perempuan
b. Umur : 0-14 tahun
15-24 tahun
25-44 tahun
45-64 tahun
>65 tahun
Kepariwisataan Kelas X Semester Genap 105
c. Tingkat pendidikan : Tidak tamat SD
SD
SLTP
SMU
Diploma Sarjana (S1)
Pasca Sarjana (S2, S3)
d. Kegiatan : Bekerja (PNS/pegawai, wiraswasta,
profesional dan lain-lain)
Tidak bekerja (ibu rumah tangga,
pelajar/mahasiswa)
e. Status perkawinan : Belum menikah
Menikah
Cerai
f. Jumlah anggota : 1 orang
keluarga dan Beberapa orang, tanpa anak usia di
komposisinya bawah 17 tahun
Beberapa orang, dengan anak
(beberapa anak) di bawah 17 tahun
g. Tipe keluarga : Belum menikah Menikah, belum punya
anak Menikah, anak usia <6 tahun
Menikah, anak usia 6-17 tahun
Menikah, anak usia 18-25 tahun
Menikah, anak usia >25 tahun, masih
tinggal dengan orang tua
Menikah, anak usia >25 tahun, tidak
tinggal dengan orang tua (empty nest)
h. Konsentrasi penduduk
i. Emansipasi wanita
5. Lainnya yang meliputi sebagai berikut
a. Industri transportasi
b. Agen perjalanan dan biro perjalanan
c. Promosi pariwisata
Kepariwisataan Kelas X Semester Genap 106
Faktor pendorong yang menyebabkan orang berkeinginan berwisata,
antara lain sebagai berikut.
1. Motivasi dasar
a. Rasa ingin tahu
b. Alasan pendidikan
c. Alasan kesehatan
d. Rekreasi
2. Motivasi berlibur
a. Mengetahui hal baru
b. Berjemur/olahraga
3. Motivasi lain seperti berikut ini.
a. Kebutuhan fisik
b. Kebudayaan
c. Mengenal bangsa lain
Kepariwisataan Kelas X Semester Genap 107
RANGKUMAN
Usaha pariwisata adalah kegiatan yang bertujuan menyelenggarakan jasa
pariwisata atau menyediakan/mengusahakan objek wisata dan daya tarik wisata,
usaha sarana pariwisata, dan usaha lain yang terkait dengan bidang tersebut. Usaha
sarana wisata adalah berbagal bentuk usaha yang dikembangkan terkait berbagai
sarana yang diperlukan untuk mendukung kegiatan selama di daerah tujuan wisata.
Sarana pariwisata dapat dikelompokkan menjadi 3, yaitu; (1) Pokok, (2) Pelengkap,
dan yang terakhir (3) Penunjang.
Usaha sarana wisata dibagi menjadi beberapa, yaitu; (1) Akomodasi atau
tempat yang di sediakan untuk memenuhi kebutuhan tempat tinggal wisatawan, (2)
Sarana angkutan yang dikelompokkan menjadi 3 kategori (darat, air, udara), (3)
Sarana makanan dan minuman, (4) Objek wisata yang dikelompokkan menjadi 3
kategori (alam, budaya, buatan), dan yang terakhir (5) Sarana cinderamata.
Pariwisata memiliki ruang lingkup yang luas dan saling terkait. Sehingga
untuk memajukan industri pariwisata perlu pula diperhatikan apa saja yang menjadi
motivasi dari wisatawan untuk berwisata. Dengan mengetahui motivasi orang
berwisata, para penyedia dan penyelenggara jasa pariwisata dapat menyediakan
segalajenis jasa yang dibutuhan oleh wisatawan, termasuk menentukan usaha-
usaha sarana pariwisata yang sesuai.
Kepariwisataan Kelas X Semester Genap 108
UJI KOMPETENSI
i. Pilihan Ganda
1. Sarana pariwisata dapat dikelompokkan menjadi 3, yaitu…
a. Pokok, pelengkap, penunjang
b. Pokok, penentu, pengganti
c. Pelengkap, penunjang, penentu
d. Pokok, pelengkap, penentu
e. Penentu, pengganti, penunjang
2. Terdapat 2 jenis sarana akomodasi, yaitu…
a. Serviced dan non-serviced
b. City dan resort
c. Seasonal dan year-round
d. Walk-in dan traveller
e. Transient dan resident
3. Suatu obyek atau sarana daya tarik wisata dan hiburan dapat dibedakan
menjadi 3, yaitu…
a. Alam, budaya, buatan
b. Alam, budaya, campuran
c. Budaya, campuran, buatan
d. Buatan, asli, campuran
e. Asli, palsu, campuran
4. Terdapat 5 faktor penentu yang menyebabkan orang untuk pergi berwisata,
yaitu…
a. Kebutuhan fisik, terjadinya revolusi industri, kemajuan zaman, sosial
ekonomi, motivasi berlibur
b. Terjadinya revolusi industri, kemajuan zaman, sosial ekonomi, mengetahui
hal baru, demografi
c. Kemajuan zaman, sosial ekonomi, mengetahui hal baru, demografi,
pekerjaan
Kepariwisataan Kelas X Semester Genap 109
d. Terjadinya revolusi industri, kemajuan zaman, sosial ekonomi, demografi,
lainnya
e. Sosial ekonomi, demografi, kemajuan zaman, kebutuhan fisik, lainnya
5. Terdapat beberapa motivasi dasar yang menyebabkan orang untuk pergi
berwisata, yaitu…
a. Rasa ingin tahu, alasan pendidikan, alasan kesehatan, rekreasi
b. Olahraga, kebudayaan, mengenal bangsa lain, rekreasi
c. Alasan pendidikan, alasan kesehatan, rekreasi, kebudayaan
d. Rasa ingin tahu, olahraga, kebudayaan, mengenal bangsa lain
e. Kebudayaan, rekreasi, olahraga, rasa ingin tahu
6. Salah satu unsur yang ada dalam industri pariwisata adalah akomodasi, yang
dimaksud dengan akomodasi adalah…
a. Kemudahan mendapatkan tempat menginap
b. Kemudahan untuk mendapatkan makanan dan minuman
c. Kemudahan untuk dikunjungi dan diakses
d. Kemudahan untuk mendapatkan kegiatan yang menyenangkan
e. Kemudahan untuk melihat atraksi
7. Hotel yang dibuka dan disewakan pada musim tertentu merupakan pengertian
dari…
a. Lake hotel
b. Year round hotel
c. Transient hotel
d. Seasonal hotel
e. Ravine hotel
8. Penyedia jasa penukaran uang, dari uang asing ke uang lokal atau
kebalikannya merupakan pengertian dari…
a. Restaurant
b. Café
c. Money changer
d. Gym
Kepariwisataan Kelas X Semester Genap 110
e. Ballroom
9. Dalam melakukan analisis SWOT, Strength merupakan unsur internal yang
ada, pengertian dari strength adalah…
a. Keindahan
b. Kekuatan
c. Kelemahan
d. Peluang
e. Ancaman
10. Motel merupakan singkatan dari motor hotel, yaitu salah satu jenis hotel yang
terdapat sarana tambahan berupa garasi di setiap kamarnya, nama lain dari
motel adalah…
a. Motor cage
b. Motor blade
c. Motor racing
d. Motor gear
e. Motor lodge
11. Terdapat beberapa klasifikasi hotel menurut sistem harga kamar, yaitu..
a. European, american, australian, asian
b. European, australian, modified australian, full australian
c. Full american, full asian, full african, modified european
d. European, american, modified american, full american
e. African, asian, modified asian, full asian
12. Salah satu sarana makanan dan minuman yang biasanya menyajikan
minuman dan makanan ringan seperti kopi, teh, kue, dan sebagainya
merupakan pengertian dari…
a. Restaurant
b. Bar
c. Club
d. Café
e. Grill
Kepariwisataan Kelas X Semester Genap 111
13. Hotel yang kebanyakan tamunya merupakan orang-orang dari instansi
pemerintah atau swasta, dari dinas atau jawatan tertentu, biasanya berupa
guest house atau hotel khusus yang dimiliki Pemerintah Daerah, BUMN,
maupun perusahaan swasta merupakan pengertian dari…
a. Walk-in hotel
b. Transient hotel
c. Businessman hotel
d. Incentive hotel
e. Official hotel
14. Di Jepang, cinderamata dikenal sebagai…
a. Meibutsu dan omiyage
b. Kaisya dan koujo
c. Ginko dan byoin
d. Tonkatsu dan karage
e. Igirisu dan doitsu
15. Hotel yang tamunya tidak perlu melakukan reservasi terlebih dahulu dan
dapat langsung datang ke konter Front Office, bertanya apakan masih ada
kamar, fasilitas, kondisi, dan harga kamar merupakan pengertian dari…
a. Walk-in hotel
b. Transient hotel
c. Businessman hotel
d. Incentive hotel
e. Official hotel
16. Sebuah restoran yang memiliki konsep mewah dan berkelas yang
mengutamakan pelayanan terhadap tamu yang datang merupakan pengertian
dari…
a. Night club
b. Bar
c. Café
d. Coffee shop
e. Fine dining
Kepariwisataan Kelas X Semester Genap 112
17. Perbedaan antara transportasi andong dan dokar yaitu…
a. Andong ditarik oleh kerbau, dokar ditarik oleh kuda
b. Andong mempunyai 2 roda, dokar mempunyai 4 roda
c. Andong ditarik oleh kerbau dan mempunyai 2 roda, dokar ditarik oleh kuda
dan mempunyai 4 roda
d. Andong mempunyai 4 roda dan ditarik oleh 2 atau 3 kuda, dokar memiliki
2 roda dan ditarik oleh 2 kuda
e. Andong memiliki 4 roda dan ditarik oleh 1 atau 2 kuda, dokar memiliki 2
roda dan ditarik oleh 1 kuda
18. Jenis hotel apakah ini…
a. Ravine hotel
b. Jungle hotel
c. Lake hotel
d. Motor hotel
e. Beach hotel
19. Jenis sarana makanan dan minuman apakah ini…
a. Night club
Kepariwisataan Kelas X Semester Genap 113
b. Special restaurant
c. Café
d. Coffee shop
e. Restaurant
20. Gambar berikut ini merupakan salah satu aktivitas bawah air, yaitu…
a. Snorkeling
b. Scuba diving
c. Free diving
d. Skin diving
e. Diving
21. ang tidak termasuk dalam kategori sarana angkutan wisata olahraga air berikut
ini adalah…
a. b.
c. d.
Kepariwisataan Kelas X Semester Genap 114
e.
22. Yang tidak termasuk dalam kategori resort hotel berikut ini adalah…
a. b.
c. d.
e.
23. Yang termasuk dalam kategori sarana penunjang pariwisata berikut ini
adalah…
a. b.
Kepariwisataan Kelas X Semester Genap 115
c. d.
e.
24. Anya melanjutkan pendidikan S2 di Jepang dikarenakan ia ingin mengenal
lebih dalam mengenai kebudayaan Jepang. Faktor penentu serta faktor
pendorong Anya pergi ke Jepang adalah…
a. Umur-rasa ingin tahu
b. Teknologi transportasi-kebudayaan
c. Promosi pariwisata-rekreasi
d. Pendidikan-kebudayaan
e. Meningkatnya simpanan uang-rekreasi
25. Setelah melihat iklan Hakone Onsen yang sedang discount 25% melalui
Instagram, Megumi bergegas mengajak temannya Yuuji pergi ke Hakone
Onsen untuk melepas penat setelah bekerja. Faktor penentu serta faktor
pendorong Megumi pergi ke Hakone Onsen adalah…
a. Promosi pariwisata-kesehatan
b. Jam kerja-rasa ingin tahu
c. Pekerjaan-kebutuhan fisik
d. Umur-rekreasi
e. Perkembangan transportasi-kebudayaan
Kepariwisataan Kelas X Semester Genap 116
ii. Uraian
1. Sebutkan masing-masing 5 contoh sarana pokok, pelengkap, serta penunjang
wisata.
2. Sebutkan 3 contoh Seasonal Hotel beserta wilayahnya.
3. Apakah sarana cinderamata wajib ada di sekitar kawasan wisata? Jelaskan
mengapa.
4. Seseorang mengunjungi objek wisata cagar alam selama 3 hari, ia menetap
di suatu hotel yang dekat dengan kawasan wisata tersebut hanya untuk 2
hari, di mana ia menggunakan paket hotel untuk 1x makan saja. Analisis jenis
sarana akomodasi, sistem harga kamar, dan jenis objek wisata yang
dikunjungi pada kasus tersebut.
5. Berikan masing-masing satu contoh perjalanan wisata, lengkap dengan
akomodasi dan transportasi yang digunakan, serta dilatar belakangi dengan
faktor penentu dan faktor pendorong sebagai berikut :
a. Peningkatan pendapatan – rasa ingin tahu
b. Keluarga – rekreasi
c. Umur – kesehatan
d. Pendidikan – mengenal bangsa lain
e. Promosi pariwisata – kebudayaan
iii. Tugas
1. Buatlah rancangan atau proposal usaha sarana wisata dengan struktur
sebagai berikut :
a. Cover
b. Daftar Isi
c. Kata Pengantar
d. BAB 1 Latar Belakang
e. BAB 2 Isi (pengenalan usaha, harga yang ditawarkan, visi dan misi)
f. BAB 3 Rancangan Biaya
Kepariwisataan Kelas X Semester Genap 117
TUJUAN PEMBELAJARAN
Peserta didik dapat mengetahui dan memahami apa saja faktor pelanggan yang
mempengaruhi penentuan produk wisata dengan benar melalui materi yang
diberikan
Peserta didik dapat menjelaskan perbedaan tiap faktor pelanggan yang
mempengaruhi penentuan produk wisata dengan benar melalui materi yang
diberikan
Peserta didik dapat menerapkan faktor pelanggan yang mempengaruhi
penentuan produk wisata dengan baik dan benar melalui materi yang diberikan
Peserta didik dapat mengetahui dan memahami apa pengertian promosi dalam
menjual paket perjalanan wisata dengan baik dan benar melalui materi yang
diberikan
Peserta didik dapat mengetahui dan memahami apa saja jenis promosi yang
dapat dilakukan dalam menjual paket perjalanan wisata dengan baik dan benar
melalui materi yang diberikan
Peserta didik dapat menjelaskan perbedaan tiap jenis promosi yang dapat
dilakukan dalam menjual paket perjalanan wisata dengan baik dan benar melalui
materi yang diberikan
Peserta didik dapat mengetahui dan memahami bagaimana cara membuat dan
melakukan tiap jenis promosi yang dapat dilakukan dalam menjual paket
perjalanan wisata dengan baik dan benar melalui materi yang diberikan
Peserta didik dapat membuat dan melakukan promosi penjualan paket
perjalanan wisata dengan baik dan benar melalui materi yang diberikan
Peserta didik dapat mengetahui dan memahami bagaimana cara
mempresentasikan paket wisata dengan baik dan benar melalui materi yang
diberikan
Peserta didik dapat mencontohkan bagaimana cara untuk melakukan presentasi
paket wisata dengan baik dan benar melalui materi yang diberikan
Peserta didik dapat mengetahui dan memahami bagaimana cara menawarkan
produk wisata dengan baik dan benar melalui materi yang diberikan
Peserta didik dapat melakukan penawaran produk wisata dengan baik dan benar
melalui materi yang diberikan
Kepariwisataan Kelas X Semester Genap 119
Peserta didik dapat mengetahui dan memahami apa pengertian pemberian
komisi perusahaan perjalanan wisata dengan benar melalui materi yang
diberikan
Peserta didik dapat mengetahui dan memahami apa saja jenis pemberian komisi
perusahaan perjalanan wisata dengan benar melalui materi yang diberikan
Peserta didik dapat mengetahui dan memahami bagaimana cara merinci
pemberian komisi perusahaan perjalanan wisata sesuai dengan prosedur dan
persyaratan yang benar melalui materi yang diberikan
Peserta didik dapat melakukan pemberian komisi perusahaan perjalanan wisata
sesuai dengan prosedur dan persyaratan yang benar melalui materi yang
diberikan
Kepariwisataan Kelas X Semester Genap 120
MATERI
11.1 Faktor Pelanggan
Usaha pariwisata adalah kegiatan yang bertujuan menyelenggarakan
jasa pariwisata atau menyediakan/mengusahakan objek wisata dan daya tarik
wisata, usaha sarana pariwisata, dan usaha lain yang terkait dengan bidang
tersebut. Pariwisata memberikan peluang kepada masyarakat untuk berusaha
atau berwirausaha, jenis-jenis usaha yang ada kaitannya dengan pariwisata
tergantung dari kreativitas para pengusaha swasta, baik yang bermodal kecil
maupun besar untuk memberikan jasa atau menawarkan produk yang kiranya
sangat diperlukan oleh wisatawan.
Keberhasilan dalam menentukan produk wisata paket tour adalah
bahwa paket wisata tersebut harus menomorsatukan kebutuhan pasar. Yang
dimaksud dengan pasar adalah permintaan yang nyata atau yang potensial
akan suatu produk wisata tertentu yang didasarkan pada sesuatu motivasi
perjalanan. Sedangkan dari sisi produsen, pasar wisata biasa dikatakan
sebagai target market (sasaran utama) dalam mengemas dan memasarkan
produk wisata. Pada dasarnya, pertemuan antara permintaan (demand) dan
penawaran (supply) akan terjadi suatu tata niaga perdagangan yang
mencakup mutu dan jenis produk, tingkat atau mutu kebutuhan pembeli,
penjualan, promosi atau informasi, ketepatan distribusi, dan pelayanan.
Secara umum pasar atau market (wisata) menunjukkan suatu negara
yang memiliki potensi untuk datang mengunjungi suatu obyek wisata di negara
atau teritorial lain, biasanya adalah negara-negara maju yang memiliki tingkat
ekonomi dan pendidikan cukup tinggi sehingga kebutuhan mereka tidak hanya
pada tingkat makan, minum, perumahan, pakaian, pendidikan, tetapi sudah
mencapai kebutuhan rekreasi dengan penambahan wawasan jelajah yang
mendunia atau internasional.
Kepariwisataan Kelas X Semester Genap 121
Sebelum menentukan komponen paket tour, kita harus
mempertimbangkan faktor-faktor yang berhubungan dengan pelanggan kita,
seperti berikut :
1. Usia
a. Usia muda (18–34 tahun), menyenangi wisata adventure (petualangan
alam).
b. Usia dewasa (35–50 tahun), menyenangi kegiatan bersama keluarga
dan anak.
c. Usia tua (50 tahun ke atas), mengutamakan keselamatan, kenyamanan,
dan menyenangi perluasan wawasan intelektual dan budaya.
2. Minat atau Tujuan Wisatawan
A. Escape
Ingin melepaskan diri dari lingkungan yang dirasakan menjemukan
atau melepaskan kejenuhan dari pekerjaan sehari-hari.
B. Relaxation
Keinginan untuk penyegaran yang juga berhubungan dengan
motivasi untuk escape di atas.
C. Play
Ingin menikmati kegembiraan melalui berbagai permainan yang
merupakan pemunculan kembali sifat kekanak-kanakan dan
melepaskan diri sejenak dari berbagai urusan yang serius.
D. Strengthening Family Bonds
Ingin mempererat hubungan kekerabatan, khususnya dalam konteks
VFR (Visiting Friends and Relations).
E. Pretige
Untuk menunjukkan gengsi dengan mengunjungi destinasi yang
menunjukkan kelas dan gaya hidup yang merupakan dorongan
untuk menaikkan status dan derajat sosial.
F. Social Interaction
Untuk melakukan interaksi sosial dengan teman sejawat atau
dengan masyarakat lokal yang dikunjungi.
G. Romance
Kepariwisataan Kelas X Semester Genap 122
Keinginan untuk bertemu dengan orang-orang yang bisa
memberikan suasana romantis untuk memenuhi kebutuhan seksual
khususnya dalam pariwisata seks.
H. Educational Opportunity
Keinginan untuk melihat sesuatu yang baru, mempelajari orang lain
atau daerah lain, atau kebudayaan etnis lain. Hal ini pendorong yang
dominan dalam pariwisata.
I. Self-Fulfilment
Keinginan untuk menemukan jati diri sendiri karena diri sendiri
biasanya bisa ditemukan pada saat kita menemukan daerah atau
orang baru.
J. Wish Fulfillment
Keinginan untuk merealisasikan mimpi-mimpi yang dicita-citakan
sampai mengorbankan diri dengan cara berhemat agar bisa
melakukan perjalanan.
K. Leisure Time
Menggunakan waktu senggang yang dimiliki
Di samping jenis minat atau tujuan wisatawan yang disebutkan di atas,
ada juga beberapa jenis sebagai berikut :
A. Family tourist atau wisatawan keluarga dapat terbagi atas keluarga kecil
yang terdiri dari orang tua dan anak, maupun keluarga besar yang
terdiri dari orang tua, anak, paman, bibi, kakek, nenek, dan yang
lainnya. Wisatawan ini umumnya melakukan perjalanan pada waktu
liburan sehingga mereka benar-benar ingin menikmati liburannya itu di
suatu tempat yang mereka inginkan.
1. Dampak Positif
Memberikan keuntungan ekonomi secara langsung kepada hotel
dan restoran. Wisatawan jenis ini umumnya memerlukan kamar
yang besar dan makanan yang lebih banyak. Dampak ekonomi
tidak langsung dapat dirasakan oleh pedagang-pedagang di pasar
karena permintaan terhadap barang/bahan makanan akan
bertambah.
Kepariwisataan Kelas X Semester Genap 123
Wisatawan jenis ini umumnya menggunakan travel agent untuk
mengatur jadwal perjalanannya. Hal ini akan meningkatkan
keuntungan travel agent tersebut, semakin banyak pula
membutuhkan tenaga kerja sehingga secara tidak langsung dapat
mengurangi pengangguran.
Anak-anak biasanya menyukai tempat-tempat dan atraksi wisata,
khususnya yang berjenis man-made, seperti waterboom, taman
bermain, dan sebagainya sehingga tempat-tempat tersebut dapat
berkembang dan memperoleh keuntungan.
Memberikan keuntungan kepada perajin dan penjual souvernir
atau oleh-oleh karena tourist jenis ini biasanya akan membeli
kenang-kenangan untuk dirinya dan kerabatnya.
2. Dampak Negatif :
Anak-anak biasanya suka bermain-main hingga merusak
fasilitas-fasilitas yang ada, seperti di hotel, objek wisata, dan
sebagainya.
Agak sulit untuk mengelola atau mengatur jadwal tourist family ini
karena anak-anaknya biasanya rewel dan dapat merusak atau
membatalkan jadwal yang telah direncanakan.
B. Hedonistic adalah wisatawan yang menginginkan kebebasan,
kebebasan yang tidak bisa mereka dapatkan di negara asalnya,
misalnya drugs, sex, drunk, dan sebagainya. Wisatawan jenis ini
umumnya dari kalangan berusia muda dan menyukai kehidupan malam.
1. Dampak Positif :
Memberikan keuntungan ekonomi kepada hotel dan restoran.
Memberikan keuntungan kepada rental mobil atau motor karena
wisatawan ini tidak suka diatur dan ingin bebas pergi kemanapun
ia inginkan.
Memberikan keuntungan kepada bar, night club, dan tempat-
tempat night life lainnya.
Kepariwisataan Kelas X Semester Genap 124
2. Dampak Negatif :
Dapat memberikan pengaruh buruk terhadap budaya lokal,
khususnya remaja. Karena remaja masih sangat labil dan mudah
meniru prilaku-prilaku buruk yang dibawa tourist hedonistic ini
seperti budaya minum-minuman keras, pakaian seksi, merokok,
dugem, drugs, dan lain-lain.
Prostitusi semakin meningkat karena adanya permintaan dari
tourist-tourist hedonistic.
Muncul dan berkembangnya barang-barang illegal seperti obat-
obatan terlarang.
Wisatawan ini seringkali merusak fasilitas-fasilitas umum dan
menyebabkan polusi terhadap lingkungan.
C. BackPacker adalah jenis wisatawan yang melakukan aktivitas
pariwisata dengan dana terbatas. Oleh karena itu, wisatawan ini
biasanya menggunakan fasilitas-fasilitas berstandar lokal. Ciri khas
wisatawan ini adalah biasanya menggendong tas ransel di
punggungnya.
1. Dampak Positif :
Memberikan keuntungan kepada penginapan-penginapan dan
makanan berstandar lokal, seperti motel atau bungalow.
Tourist jenis ini peduli dan ramah lingkungan karena mereka
lebih sering melakukan perjalanan dengan berjalan kaki atau
dengan sepeda gayung.
Tourist jenis ini mudah berinteraksi dengan masyarakat sekitar
sehingga dapat terjadi akulturasi budaya misalnya bahasa, cara
mereka mengelola waktu, dan sebagainya.
2. Dampak Negatif :
Tidak banyak memberikan devisa bagi negara, karena
wisatawan ini sangat hemat dalam berbelanja dan hanya
mengeluarkan uang untuk hal-hal yang penting saja.
Kepariwisataan Kelas X Semester Genap 125
Tourist ini juga perlu diwaspadai karena bisa saja mereka
melakukan tindakan mencuri karena keadaan ekonomi mereka
sangat pas-pasan.
D. Visiting Friends and Relatives adalah jenis wisatawan yang mempunyai
tujuan tertentu, yaitu mengunjungi teman dan kerabatnya. Wisatawan
jenis ini biasanya dikelola oleh teman maupun kerabatnya sendiri, mulai
dari tempat tinggal, makan, hingga transportasi.
1. Dampak Positif :
Wisatawan jenis ini tetap menguntungkan objek wisata dan
atraksi-atraksi wisata karena mereka pasti akan diajak oleh
kerabatnya untuk menikmati waktunya di tempat tersebut.
Memberikan keuntungan kepada perajin dan penjual souvernir
atau oleh-oleh karena wisatawan jenis ini biasanya akan
membeli kenang-kenangan untuk keluarganya.
2. Dampak Negatif :
Tidak banyak memberikan devisa bagi negara, karena segala
sesuatunya biasanya disediakan oleh teman atau kerabatnya
tersebut seperti akomodasi, makanan, transportasi, dan
sebagainya.
E. Excursionist adalah wisatawan yang mengunjungi suatu tempat dalam
waktu yang kurang dari 24 jam. Yang termasuk wisatawan jenis ini
misalnya penumpang kapal pesiar yang singgah ke suatu daerah.
1. Dampak Positif :
Hanya menguntungkan pusat perbelanjaan dan restoran, karena
wisatawan hanya mempunyai sedikit waktu untuk menikmati
tempat tujuan atau persinggahannya.
Menguntungkan perajin dan penjual souvernir atau oleh-oleh
karena wisatawan ini biasanya pasti menyempatkan diri untuk
membeli souvernir khas daerah yang dikunjungi/disinggahinya.
Kepariwisataan Kelas X Semester Genap 126
2. Dampak Negatif :
Tidak menguntungkan akomodasi, transportasi, dan tempat-
tempat wisata karena wisatawan ini tidak mempunyai banyak
waktu untuk menikmati kunjungannya karena mereka hanya
sekedar berkunjung atau singgah di tempat tersebut.
F. Educational Tourist adalah wisatawan yang melakukan perjalanan
dengan tujuan pendidikan, misalnya untuk belajar maupun studi
banding di suatu sekolah atau universitas.
1. Dampak Positif :
Memberikan keuntungan ekonomi kepada fasilitas-fasilitas
berstandar lokal, seperti boarding house (kos-kosan) dan tempat
makan lokal.
Dapat menyebabkan terjadinya pertukaran pikiran dan
pertukaran kebudayaan (akulturasi budaya) misalnya dalam
bahasa, teknologi, pola pikir, dan sebagainya.
Dapat mengembangkan suatu sekolah atau universitas yang
dipilih sehingga dapat meningkatkan gengsi dan akreditas
sekolah tersebut.
Sebagai sarana politik dalam membina hubungan yang baik
antar negara penerima educational tourist dengan negara
pengirim educational tourist.
2. Dampak Negatif :
Tidak begitu menguntungkan dalam bidang ekonomi karena
wisatawan jenis ini lebih memilih menggunakan fasilitas-fasilitas
lokal ketimbang memilih fasilitas mewah dan modern.
Wisatawan ini juga bisa saja memberikan pengaruh yang buruk
terhadap kebudayaan lokal, seperti mengajarkan temannya
untuk minum-minuman keras, free sex, merokok, dan
sebagainya.
Kepariwisataan Kelas X Semester Genap 127
G. Religious Tourist adalah wisatawan yang melakukan perjalanan suci ke
tempat-tempat yang berhubungan dengan agama, misalnya kegiatan
naik haji, tirta yatra, dan lain sebagainya.
1. Dampak Positif :
Menguntungkan akomodasi, restoran, transportasi, travel agent
(sesuai dengan ekonomi mereka).
Dapat membantu mengembangkan daerah-daerah yang
mempunyai tempat ibadah atau kawasan religious.
Dapat mengadakan pertukaran kebudayaan dan penyebarkan
ajaran agama.
Wisatawan jenis ini juga pasti membeli oleh-oleh atau souvenir
khas daerah setempat, hal ini menguntungkan penjual atau
perajin oleh-oleh atau souvenir.
2. Dampak Negatif :
Wisatawan jenis ini juga terkadang perlu diwaspadai karena
mereka bisa saja menyebarkan ajaran-ajaran atau aliran sesat
kepada penduduk lokal.
H. Snowbird adalah jenis wisatawan dari negara yang bermusim dingin
yang melakukan perjalanan ke daerah-daerah tropis.
1. Dampak Positif :
Menguntungkan ekonomi negara yang beriklim tropis karena
pasti akan banyak wisatawan-wisatawan dari negara yang
sedang mengalami musim dingin berdatangan dan menikmati
liburannya
Memberikan keuntungan kepada hotel, travel agent, dan
restaurant, perajin atau penjual souvenir sebagai penyedia
barang dan jasa, baik berupa akomodasi, transportasi, maupun
penyedia makanan dan minuman.
Memberikan keuntungan kepada tempat-tempat dan atraksi
wisata terutama yang berhubungan langsung dengan matahari,
seperti pantai, waterboom, dan sebagainya.
Kepariwisataan Kelas X Semester Genap 128
2. Dampak Negatif :
Daerah-daerah dingin biasanya lebih sepi dan kurang
diuntungkan karena wisatawan jenis ini umumnya menyukai
matahari dan ingin menikmati panas karena di negaranya
sedang mengalami musim dingin.
I. Ethnic Minority
1. Dampak Positif :
Memberikan keuntungan kepada hotel, restaurant, dan travel
agent.
Memberikan keuntungan pada museum-museum, dan tempat-
tempat bersejarah.
2. Dampak Negatif :
Tidak begitu menguntungkan dalam bidang ekonomi karena
wisatawan jenis ini lebih memilih menggunakan fasilitas-fasilitas
lokal ketimbang memilih fasilitas mewah dan modern.
J. Disable Tourist adalah jenis wisatawan yang mempunyai
ketidaksempurnaan fisik/cacat
1. Dampak Positif :
Memberikan keuntungan ekonomi secara langsung kepada hotel,
restaurant dan travel agent. Wisatawan jenis ini memerlukan
pengelolaan yang baik dari travel agent, dengan begitu walaupun
ia mempunyai ketidakmampuan (cacat) namun ia tetap dapat
menikmati wisatanya di daerah yang dituju.
Memberikan keuntungan kepada tourist attraction terutama yang
bersifat natural karena wisatawan jenis ini lebih merasa nyaman
berada di daerah yang memiliki keindahan alam.
2. Dampak Negatif :
Pengelolaan wisatawan jenis ini lebih sulit dibandingkan dengan
wisatawan lainnya karena kita harus ekstra waspada dan
membuat jadwal yang sesuai dengan fisiknya.
Kepariwisataan Kelas X Semester Genap 129
K. Social Tourist adalah jenis wisatawan yang melakukan perjalanan
bukan untuk berlibur, melainkan mencari sponsor di suatu negara.
1. Dampak Positif :
Memberikan keuntungan kepada hotel/motel sebagai tempat
peristirahatan para social tourist.
Dapat menciptakan hubungan yang baik antara negara pengirim
tourist dan negara penerima tourist sehingga dapat tercipta
suasana tolong menolong antar negara.
2. Dampak Negatif :
Tourist jenis ini tidak banyak memberikan devisa bagi negara,
karena tujuannya bukan berlibur, melainkan melakukan aksi
sosial atau mencari sponsor di suatu negara untuk tujuan
tertentu.
L. Short Break Market adalah jenis wisatawan yang mengunjungi suatu
daerah dalam kurun waktu satu sampai tiga hari. Biasanya wisatawan
ini mengunjungi ke satu negara dengan banyak daerah wisata.
1. Dampak Positif :
Memberikan keuntungan kepada hotel/motel sebagai tempat
peristirahatan para short break market tourist, biasanya satu
hingga tiga hari.
Memberikan keuntungan pada rental transportasi (mobil, motor)
karena tourist jenis ini biasanya tidak menggunakan travel agent
dalam berwisata. Beberapa tourist juga menggunakan angkutan
umum sebagai sarana transportasinya.
Tourist jenis ini biasanya berkunjung ke tempat-tempat atraksi
wisata yang sudah terkenal. Tourist ini juga senang berwisata
kuliner di daerah yang dikunjunginya dan membeli beberapa
cinderamata khas sehingga hal ini sangat menguntungkan dalam
bidang ekonomi, baik secara langsung maupun tidak langsung.
2. Dampak Negatif :
Tourist jenis ini tidak mempunyai waktu yang lama dalam berkunjung,
biasanya antara sehari hingga tiga hari saja. Oleh karena itu, kita harus
Kepariwisataan Kelas X Semester Genap 130
mampu mengelola tourist ini dengan baik dan mengusahakan agar ia
merasa puas dan menikmati kunjungannya sehingga ia akan kembali ke
tempat itu dikemudian hari.
3. Daya Tarik Wisata yang Akan Ditawarkan
Atraksi pariwisata atau daya tarik suatu destinasi untuk berkatifitas dan
mempunyai nilai rekreasi seperti pemandangan alam, mistik, eksotik,
dan budaya yang khas
Amenities atau fasilitas utama dan pendukung. Amenities menjadi salah
satu syarat daerah tujuan wisata agar wisatawan dapat dengan kerasan
tinggal lebih lama pada sebuah destinasi yang memuat akomodasi,
makanan dan minuman.
Banyaknya area pilihan untuk petualangan ringan
Adanya keterlibatan lembaga pariwisata yang akan mendukung sebuah
destinasi layak untuk dikunjungi, aspek kelembagaan ini dapat berupa
dukungan lembaga keamanan, lembaga pariwisata sebagai pengelola
destinasi dan lembaga pendukung lainnya yang dapat menciptakan
kenyamanan wisatawan.
Keramahan penduduk kepada para wisatawan
4. Kondisi Kesejahteraan Masyarakat atau Wisatawan Pengguna Jasa
Pendapatan rata-rata penduduk per-tahun
Hak cuti karyawan rata-rata 3 minggu atau per-tahun
Tingkat mobilitas yang tinggil (frequent fravellers)
Ekonomi yang relatif stabil dengan tingkat inflasi yang rendah
Pemberian tunjangan sosial bagi tuna karya dan purna karya
Indeks hidup
Jumlah kelas menengah yang besar dalam piramida penduduk
Perencanaan produk wisata berdasarkan permintaan pasar
Kepariwisataan Kelas X Semester Genap 131
11.2 Promosi dalam Menjual Paket Perjalanan Wisata
Promosi adalah suatu proses kegiatan yang bertujuan agar para
konsumen mengetahui adanya produk dan atau jasa yang ditawarkan, yang
kemudian membuat konsumen melakukan pembelian produk dan atau jasa
tersebut bahkan menjadi pelanggan setia. Promosi paket perjalanan wisata
dimaksudkan agar masyarakat mengenal dan memahami detail dari paket
perjalanan wisata, memotivasi untuk bergabung dalam grup wisatawan,
ditindaklanjuti dengan proses transaksi dan pembelian produk jasa,
dilaksanakannya program perjalanan wisata, dan diakhiri dengan layanan
purna jual dan review.
Proses promosi sangat penting dalam pemasaran pariwisata, oleh
karena itu diperlukannya penelitian secara berkelanjutan sebelum, selama,
dan setelah promosi sehingga dapat dilihat efektivitas promosi yang telah
dilakukan. Hal ini dipergunakan untuk menentukan target pasar atau calon
wisatawan, mengetahui informasi-informasi pariwisata yang dibutuhkan oleh
para wisatawan, serta mengevaluasi keberhasilan promosi yang sedang dan
setelah pelaksanaan promosi paket wisata dalam meningkatkan volume
penjualan.
Terdapat beberapa tahap dalam melakukan kegiatan promosi, yaitu :
Melakukan survey lapangan
Menentukan target pasar
Merancang dan menetapkan produk dan atau jasa yang akan dijual
Melakukan kegiatan promosi
Menganalisis hasil kegiatan promosi
Promosi yang dapat dilakukan oleh perusahaan yang bergerak di
bidang pariwisata dapat dilakukan adalah sebagai berikut :
A. Launching product
Tujuan launching product adalah untuk meningkatkan citra perusahaan
sehingga masyarakat mengenal produk inovasi dan mempunyai kesan
positif. Melakukan promosi jenis ini membutuhkan bantuan public relation,
Kepariwisataan Kelas X Semester Genap 132
public figure, dan pers. Selain itu harus memilih lokasi yang nyaman dan
eksklusif, disarankan untuk menyediakan hiburan, hadiah, door prize, dan
diskon selama kegiatan berlangsung.
B. Publisitas (Publicity)
Kegiatan untuk memancing nasabah melalui kegiatan seperti pameran,
travel fair, bakti sosial, serta kegiatan lainnya untuk meningkatkan pamor
perusahaan di mata konsumennya. Tempat-tempat penjualan produk
pariwisata dapat dikatagorikan sebagai berikut :
Tempat penjualan di luar perusahaan perjalanan (bandara, hotel,
perusahaan pemasok produk wisata)
Tempat penjualan dalam perusahaan perjalanan
C. Penjualan Pribadi (Personal Selling)
Penjualan pribadi adalah kegiatan promosi yang dilakukan secara pribadi
dan langsung kepada calon wisatawan, biasanya dilakukan oleh salesman
atau salesgirl, melalui petugas customer service atau langsung dengan
calon konsumen, sehingga dapat memberikan informasi secara lengkap
dan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan, serta melayani
transaksi pembelian.
D. Penjualan di Lingkungan Perusahaan (In House Selling)
Seluruh karyawan yang mengadakan penjualan langsung harus menyadari
pentingnya jasa penjual serta dampak dari peningkatan volume bisnis
terhadap organisasi. Oleh sebab itu proses penerimaan pegawai harus
dijalankan sebaik mungkin karena pada kenyataan akan menjadi kunci
keberhasilan suatu usaha.
E. Promosi Penjualan (Sales Promotion)
Promosi penjualan yang bertujuan meningkatkan jumlah penjualan dapat
dilakukan dengan cara :
Pemberian harga khusus atau potongan harga
Pemberian undian pada pembeli
Kepariwisataan Kelas X Semester Genap 133
Pemberian cindera mata, serta kenang-kenangan lainnya.
F. Portofolio
Salah satu kegiatan promosi tanpa takut adanya pembengkakan biaya
adalah memajang portofolio berupa foto dan atau video tentang usaha
tersebut di website, blog, dan sosial media. Adanya portofolio ini akan
semakin membuat publik tertarik dan melihat hasil jepretan konsumen lain
yang menggunakan jasa tour and travel milik anda.
G. Review
Sekarang ini publik memang sedang waspada atau lebih meningkatkan
rasa was-wasnya dengan usaha yang mengatasnamakan tour and travel,
membuat review perjalanan yang sudah dilakukan oleh pelanggan bisa
menjadi salah satu solusinya.
H. Komunitas Tour and Travel
Untuk bisa mendapatkan relasi, baik dengan para penyedia jasa agen tour
and travel ataupun calon pelanggan, maka diperlukannya bergabung
dengan komunitas. Sebagai langkah awal, anda bisa meminta untuk
bergabung di berbagai grup tour and travel. Setelah itu, anda bisa ikut
berdiskusi tentang berbagai topik yang sedag dibahas. Dengan demikian,
anda bisa menawarkan jasa tour and travel yang dimiliki.
I. Periklanan (Advertising)
Periklanan didefinisikan sebagai pesan yang dibayar dan menggambarkan
usaha perusahaan dalam beraneka bentuk. Iklan harus menyampaikan
pesan yang akan mempengaruhi sikap dan perilaku konsumen yang
menguntukan bagi para penjual. Iklan yang disampaikan harus disesuaikan
dengan perubahan teknologi, yang semula iklan hanya mengunakan media
tertulis dapat diperbarui dengan memanfaatkan media visual atau akses
internet. Dasar pertimbangan dalam pemilihan media iklan yaitu:
Tujuan dari pemasangan iklan
Pasar yang dituju
Kepariwisataan Kelas X Semester Genap 134
Karakteristik setiap media
Kategori media iklan yang dipakai promosi
Media Cetak (koran, majalah, brosur, spanduk, dll)
Media Elektronik (radio, televisi)
Media Sosial/Internet (Google Adwork, Blog/Website, Instagram,
Twitter, Whatsapp, dll)
Gambar11.1 Brosur Paket Tour Gambar. 11.2 Brosur Paket Tour
(Sumber https://www.cheria-travel.com) (Sumber : https://www.cheria-travel.com)
Brosur merupakan salah satu cara yang paling sering digunakan oleh
industri pariwisata untuk menginformasikan kepada calon konsumen tentang
suatu tempat dan produk yang ditawarkan. Dalam kegiatan ini yang harus
diperhatikan antara lain sebagai berikut :
1. Informasi Singkat dan Informatif
Ukuran brosur yang ideal adalah ukuran kertas A4 yang dapat dilipat
menjadi dua atau tiga. Untuk memaksimalkan penjualan, maka penting
untuk memuat informasi berupa tulisan atau konten brosur sesingkat
mungkin. Bagaimana cara membuat konten atau tulisan yang singkat tetapi
dapat memuat informasi yang dapat menarik minat calon pembeli harus
diperhatikan. Walaupun singkat, tetap dapat membuat calon konsumen
memahami setiap brosur yang dibuat. Jika banyak informasi yang mungkin
akan membuat pembaca bingung, ada baiknya mencantumkan informasi
Kepariwisataan Kelas X Semester Genap 135
lanjutan. Selain itu juga dapat mengarahkan calon konsumen untuk
menghubungi jasa tour and travel melalui telepon, email, alamat, ataupun
website. Selain itu, penting untuk memberikan informasi yang relavan
terkait di mana lokasi dan alamat usaha, nomor kontak perusahaan, atau
produk dan pelayanan apa yang diberikan.
2. Mengatur Tulisan yang Tepat
Setelah menentukan konten dan informasi apa yang ingin disampaikan
ke dalam brosur, tips selanjutnya adalah bagaimana mengatur tulisan itu
dengan tepat agar mudah dibaca. Beberapa hal terkait mengatur tulisan
brosur yang harus diperhatikan sebagai berikut :
Gaya font
Ukuran font
Poin-poin
Text box
Infografis
Dari kelima hal di atas, yang paling penting adalah pemilihan font dan
ukuran yang harus dapat terbaca dengan baik. Beberapa font yang populer
digunakan untuk desain brosur adalah Times New Roman, Palatino,
Georgia, dan Garamond.
3. Berikan Judul yang Menarik
Judul adalah kalimat pertama yang akan dibaca orang sesaat setelah
menerima brosur. Untuk itu, berikan judul yang menarik dan fantastis yang
dapat menarik minat dan perhatian calon konsumen. Beberapa contoh
judul brosur yang menarik seperti :
"Paket Promo Tour Halal!!”
"Fly High Holidays, Visit Two Cities at One Go!”
Kepariwisataan Kelas X Semester Genap 136
4. Berikan Manfaat dan Keuntungan Produk
Selain judul yang menarik, dapat juga menambahkan beberapa kalimat
menarik dalam konten dan tulisan yang dibuat. Salah satunya adalah
dengan menuliskan benefit atau keuntungan dari produk dan atau jasa. Hal
itu tentunya menarik dan efektif menarik calon pelanggan untuk
mengetahui manfaat apa yang mereka dapatkan ketika menggunakan jasa.
Anda juga dapat mencari tahu keunggulan apa yang produk dimiliki dari
kompetitor sebelah, hal itu diperlukan untuk membuat konsumen
mengetahui perbandingan yang terbaik ketika memilih produk dan atau
jasa yang serupa.
5. Periksa Ulang Tulisan dan Konten
Tentu tidak mau ketika sudah mencetak banyak tetapi terdapat
kesalahan penulisan atau typo atau gambar yang tak terlihat jelas. Untuk
mengatasinya, perlu mencetak satu lembar contoh brosur simpel yang
sudah dibuat. Setelah itu mintalah satu atau dua orang untuk mengecek
dan memeriksanya kembali, jika ada kesalahan maka bisa diperbaiki
secepatnya.
6. Gunakan Call to Action
Gunakan tips ini untuk membuat calon konsumen potensial yang
berniat membeli produknya langsung menghubungi nomor telepon usaha.
Tentu tidak diinginkan adanya calon konsumen yang hanya membaca
tanpa action lanjutan? Nah, Anda dapat menggunakan call to
action dengan mencantumkan kata-kata seperti, "Pesan Sekarang Juga!",
"Daftar Sekarang Juga!", atau "Jangan Sampai Kehabisan, Telpon
Sekarang!". Hal ini dapat membuat konsumen yakin untuk menghubungi
telepon dan melakukan pembelian atau penawaran lebih lanjut.
7. Berikan Penawaran Spesial
Untuk menarik minat konsumen juga dapat memberikan penawaran
spesial seperti diskon atau cashback kepada calon konsumen. Selain itu,
Anda dapat menonjolkannya dalam desain yang dibuat, tentunya tulisan
Kepariwisataan Kelas X Semester Genap 137
'diskon' dengan highlight yang menarik dapat membuat calon konsumen
tak ragu membeli produk dan atau jasa saat itu juga.
8. Mengetahui Audience
Hal ini penting untuk mengetahui di mana akan menyebar brosur yang
telah dibuat. Sudah buat desain dan brosur yang menarik tapi salah
menyebar brosur, ya sudah pasti tidak akan ada calon konsumen yang
datang. Oleh kareana itu diperlukannya melakukan riset dan menentukan
siapa saja target konsumen dari produk dan atau jasa yang dijual. Hal itu
mengurangi berbagai kerugian yang telah dilakukan dari awal membuat
brosur.
9. Tampilkan Testimonial Pelanggan
Salah satu cara efektif lain dalam pembuatan brosur makanan yaitu
dengan memberikan testimoni dari pelanggan setia. Hal itu tentunya akan
menarik minat calon konsumen ketika mengetahui pendapat dan
tanggapan konsumen setia ketika menggunakan produk dan atau jasa.
Pastikan testimoni tersebut ditulis dengan jelas, profesional dan tepat
sesuai produk yang dipasarkan. Jadi ketika calon konsumen membacanya,
mereka akan tertarik untuk membeli produk dan atau jasa tersebut.
10. “Put Yourself in Your Customer’s Shoes.”
Pernah denger idiom atau ungkapan di atas? Jadi walaupun Anda
memang berniat untuk menjual produk dan atau jasa, tapi tetap harus
menempatkan diri Anda dalam posisi pelanggan, hal tersebut digunakan
untuk dapat lebih mengetahui informasi apa yang calon konsumen
butuhkan.
Kepariwisataan Kelas X Semester Genap 138