Jenis-jenis Media Pembelajaran Bahasa Indonesia
Kekurangan dari Media Visual
− Media visual terkadang tampil lambat atau diam dan
kurang praktis
− Media visual tidak diikuti oleh audio (suara). Untuk
beberapa materi tertentu, media visual dianggap
kurang detail dalam menyajikan materi yang akan
disampaikan.
− Media ini acapkali ditampilkan dengan visual yang
terbatas sehingga hanya dapat memberikan visual
berupa gambar yang mewakili isi berita atau
peristiwa.
− Beberapa media visual ada yang berbentuk cetak,
sehingga memerlukan biaya produksi cukup mahal
karena harus melaksanakan proses cetak dulu.
− Beberapa media visual kurang tahan lama, terutama
yang menggunakan media kertas. Terdapat risiko
kotor, koyak, basah dan kusut.
Media jenis ini dapat dibedakan lagi menjadi media
visual dua dimensi dan media visual tiga dimensi. Bahkan, ada
yang menggolongkannya menjadi media pameran. Penjelasan
mengenai beberapa media tersebut dibahas sebagai berikut.
a. Media Visual Dua Dimensi
Media visual dua dimensi merupakan media visual yang
secara tampilan hanya dapat diamati dari satu arah, misal dari
atas atau dari depan saja. Media ini memiliki panjang dan lebar
pada bidang datar. Media ini disajikan secara visual, ada yang
tidak diproyeksikan dan ada pula yang diproyeksikan. Media
dua dimensi yang tidak diproyeksikan terdiri dari media grafis,
media cetak, dan media berbentuk papan. Sedangkan, media
dua dimensi yang diproyeksikan adalah Powerpoint. Hal
senada dikemukakan oleh Daryanto bahwa media dua dimensi
hanya memiliki ukuran panjang dan lebar yang berada pada
Media Pembelajaran Bahasa Indonesia| 42
Jenis-jenis Media Pembelajaran Bahasa Indonesia
satu bidang datar. Media pembelajaran dua dimensi meliputi
grafis, media bentuk papan, dan media cetak.5
1) Media Visual Dua Dimensi Nonproyeksi
a) Media Grafis
Media grafis termasuk dalam media yang bersifat visual.
Media grafis sering digunakan untuk menyampaikan informasi
dan pengetahuan yang disampaikan melalui gambar atau
visual. Media grafis merupakan media yang mudah untuk
digunakan karena dapat dikombinasikan dengan teks seperti
yang terdapat dalam buku. Selain itu, penggunaannya dapat
pula dipamerkan pada tempat tertentu sehingga dapat dengan
mudah dilihat oleh khalayak. Media grafis seringkali digunakan
bersama dengan teks. Hal ini untuk menjelaskan konsep-
konsep abstrak yang terdapat dalam teks agar mudah
dipahami.
Beragam media grafis dapat digunakan dalam aktivitas
pembelajaran. Media ini memposisikan peserta didik
menggunakan indera penglihatannya untuk menerima
informasi atau pengetahuan. Penggunaan media grafis dapat
memberikan gambaran konkret kepada peserta didik
mengenai konsep-konsep yang bersifat abstrak agar mudah
dipahami. Media grafis tergolong media yang ekonomis dan
fleksibel. Apalagi di tengah kecanggihan teknologi internet saat
ini, guru dapat mengunduh bermacam bentuk media grafis
untuk mendukung aktivitas pembelajaran. Oleh karena itu,
penggunaan media grafis tergolong mudah dan tidak memakan
biaya banyak.
Menurut Pribadi, media grafis biasanya memuat sebuah
objek atau benda dalam bentuk gambar. Selain itu, media
grafis juga dapat memuat tentang informasi atau pengetahuan
tentang konsep atau pemikiran yang dapat dipelajari melalui
5 Daryanto, Media Pembelajaran, (Bandung: Satu Nusa, 2015), hal. 19
Media Pembelajaran Bahasa Indonesia| 43
Jenis-jenis Media Pembelajaran Bahasa Indonesia
gambar. Tujuan penggunaan media grafis adalah
meningkatkan pemahaman seseorang terhadap data dan
informasi yang tersaji di dalamnya. Hal ini berarti, media grafis
dapat digunakan untuk mengurangi kesalahan persepsi atau
penafsiran seseorang dalam memahami suatu konsep atau
informasi.6
Media grafis bervariasi tergantung karakteristik
masing-masing. Variasi media grafis ini dapat dimanfaatkan
dalam aktivitas pembelajaran. Variasi media grafis yang dapat
digunakan untuk media pembelajaran antara lain (1) grafik,
(2) chart, (3) diagram, (4) gambar, (5) kartun, dan (6) foto, (7)
poster. Setiap media grafis memiliki kelebihan dan kelemahan
sebagai media pembelajaran. Berikut ini penjelasan mengenai
macam-macam media grafis yang dapat digunakan sebagai
media pembelajaran.
(1) Grafik
Grafik adalah media yang mampu menggambarkan
perbedaan dan fluktuasi data dalam aspek jumlah atau
kuantitas. Penggunaan grafik biasanya dilakukan untuk
menayangkan fluktuasi data dalam suatu kurun waktu. Media
grafik menyajikan penjelasan data numerik. Setiap unsur
visual yang terdapat dalam grafik menggambarkan data
numerik. Grafik juga dapat menggambarkan adanya korelasi
antara unit yang terdapat dalam suatu data dan
kecenderungannya. Grafik dapat diklasifikasikan menjadi
grafik batang, grafik gambar, grafik lingkaran, dan grafik garis.7
Misal data yang dapat dimuat dalam grafik yaitu mengenai
peningkatan minat baca mahasiswa TBIN IAIN Tulungagung
dari tahun 2015-2018.
6 Benny A. Pribadi, Media dan Teknologi dalam Pembelajaran. (Jakarta:
Kencana, 2017), hal. 30
7 Ibid., hal. 30-31
Media Pembelajaran Bahasa Indonesia| 44
Jenis-jenis Media Pembelajaran Bahasa Indonesia
Media grafik memiliki kelebihan yaitu mampu
mempercepat informasi untuk dipahami oleh khalayak.
Penggunaan data melalui media grafik dapat memperlihatkan
kenaikan dan penurunan data secara lebih akurat.8 Dalam
aktivitas pembelajaran bahasa Indonesia, pemaparan materi
melalui media grafik juga dapat digunakan. Pemaparan data
melalui grafik dapat memperjelas informasi atau pengetahuan
yang disampaikan kepada peserta didik—yang sebelumnya
diutarakan secara verbal. Hal ini dapat memahamkan peserta
didik mengenai informasi yang ada di dalamnya. Selain itu,
materi membaca grafik juga pernah ada dalam aktivitas
pembelajaran Bahasa Indonesia pada KTSP (Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan).
Gambar 4: Contoh Grafik
(2) Chart
Chart merupakan salah satu bentuk media grafis yang
digunakan untuk mengungkapkan informasi mengenai tahap-
tahap dalam sebuah proses, prosedur, atau alur. Misal: Flow
chart menyalakan komputer. Flow chart ini menggambarkan
mengenai langkah-langkah atau tahapan dalam sebuah
prosedur menyalakan komputer secara runtut. Tayangan flow
8 Ibid.
Media Pembelajaran Bahasa Indonesia| 45
Jenis-jenis Media Pembelajaran Bahasa Indonesia
chart akan membuat peserta didik untuk memahami mengenai
prosedur yang harus dilakukan untuk menyalakan komputer.
Pribadi menyatakan bahwa chart biasa digunakan sebagai
ilustrasi visual dalam bahan ajar cetak dan juga bahan
presentasi dalam aplikasi PowerPoint.9
Gambar 5: Contoh Flow Chart
(3) Diagram
Diagram yaitu salah satu bentuk media grafis yang
menggambarkan korelasi antarkomponen yang terdapat
dalam sebuah kesatuan atau sistem. Diagram sering dijumpai
dalam buku teks, jurnal, dan majalah ilmiah. Diagram memiliki
kesamaan dengan chart yaitu dapat menggambarkan adanya
hubungan antara satu konsep dengan konsep yang lain.10
Diagram dapat menggambarkan keterkaitan antara satu
komponen dengan komponen lain dalam suatu sistem. Peserta
didik dapat memperoleh pemahaman mengenai suatu
informasi atau pengetahuan secara menyeluruh dengan
memperhatikan diagram.
9 Ibid., hal. 32
10 Ibid., hal. 33
Media Pembelajaran Bahasa Indonesia| 46
Jenis-jenis Media Pembelajaran Bahasa Indonesia
Gambar 6: Contoh Diagram
(4) Gambar
Gambar merupakan media grafis yang digunakan untuk
menampilkan sebuah objek, benda, atau peristiwa. Gambar
dapat digunakan untuk memperlihatkan profil seorang tokoh
dan sebuah peristiwa bersejarah.11 Media gambar dapat
digunakan untuk mengkonkretkan konsep abstrak yang
disampaikan secara verbal. Media gambar yang digunakan
dalam aktivitas pembelajaran dapat disesuaikan dengan
materi pembelajaran, kompetensi dasar, dan karakteristik
peserta didik. Media gambar yang digunakan harus jelas
sehingga dapat diamati oleh peserta didik.
Media gambar bersifat dua dimensi. Keuntungan
menggunakan media ini untuk meningkatkan daya imajinasi
peserta didik dalam materi menulis puisi. Selain itu, membantu
peserta didik dalam mendeskripsikan objek benda, suasana,
maupun suatu peristiwa dalam materi teks deskripsi.
11 Ibid., hal. 34
Media Pembelajaran Bahasa Indonesia| 47
Jenis-jenis Media Pembelajaran Bahasa Indonesia
Gambar 7: Contoh Media Grafis Bentuk Gambar
(5) Foto
Foto adalah produk fotografi yang dapat digunakan
untuk menyampaikan pesan dan informasi kepada khalayak.
Foto mampu digunakan untuk memperlihatkan objek dan
peristiwa secara lebih realistik. Karya fotografi sering
digunakan untuk mengomunikasikan objek dan peristiwa.12
Foto dapat mengungkapkan dengan jelas konsep-konsep yang
disampaikan oleh guru. Foto memiliki penyajian lebih realistik
dibandingkan dengan gambar. Karya foto lebih detail karena
perwujudan dari objek atau peristiwa yang sebenarnya. Hal ini
dapat digunakan untuk materi-materi yang berhubungan
dengan pengamatan dan menghadirkan daya imajinasi sesuai
fakta yang ada.
Seiring dengan kemajuan teknologi saat ini, foto yang
semula berupa film analog berubah menjadi format digital.
Perubahan ini membuat teknik untuk menghasilkan maupun
mencetak foto lebih praktis dibandingkan dengan sebelumnya.
Teknologi digital memungkinkan foto yang ingin dihasilkan
dapat diamati secara langsung tanpa harus menunggu proses
pencetakan. Apabila foto yang dihasilkan tidak sesuai, maka
dapat dihapus. Apabila foto sesuai, maka foto dapat melalui
12 Ibid., hal. 36
Media Pembelajaran Bahasa Indonesia| 48
Jenis-jenis Media Pembelajaran Bahasa Indonesia
proses pencetakan. Selain itu, adanya aplikasi foto editor dapat
membuat foto mengalami perbaikan warna, ukuran, dan
pemotongan terlebih dahulu sebelum dicetak. Hal ini dapat
membuat karya foto yang ditampilkan sesuai dengan materi
yang akan dikomunikasikan kepada peserta didik.
Gambar 8: Foto sebagai Media Pembelajaran
(6) Kartun
Kartun ialah format yang media grafis yang paling
populer sebagai suatu media komunikasi. Kartun diartikan
sebagai gambar atau karikatur yang dapat memberikan
informasi jenaka tentang objek, orang, dan peristiwa. Media
kartun seringkali dapat ditemui dalam media cetak, seperti
koran, majalah, poster, dan buku. Kartun biasanya
menggambarkan informasi yang aktual mengenai seorang
tokoh, kebijakan, dan peristiwa populer yang tengah
berlangsung. Kartun seringkali ditampilkan untuk
mengungkapkan objek dan peristiwa dengan cara yang lucu.13
Media kartun dapat digunakan untuk materi teks
anekdot. Melalui media ini peserta didik dapat
mengungkapkan maksud dari kartun yang ada. Kemudian,
membuat teks anekdot berdasarkan media kartun. Media
kartun dapat memunculkan imajinasi peserta didik untuk
13 Ibid., hal. 36
Media Pembelajaran Bahasa Indonesia| 49
Jenis-jenis Media Pembelajaran Bahasa Indonesia
menulis teks anekdot. Meskipun nantinya interpretasi peserta
didik dapat berbeda-beda dalam mengidentifikasi informasi
yang terkandung dalam media kartun.
Gambar 9: Media Kartun
(7) Poster
Poster merupakan media visual. Poster dapat pula
dipamerkan pada tempat tertentu sehingga dapat dengan
mudah dilihat oleh khalayak. Poster adalah media yang efektif
untuk menampilkan informasi dan pengetahuan yang terkait
dengan intelektual dan sikap. Poster dapat menayangkan
informasi dan pengetahuan tentang isu-isu terkini seperti isu
kerusakan lingkungan hidup, penyalahgunaan narkoba, dan
antikorupsi. Penggunaan poster sebagai media pembelajaran
perlu disesuaikan dengan materi pembelajaran, karakteristik,
dan tingkat pengetahuan peserta didik yang akan melihatnya.
Dalam mata pelajaran bahasa Indonesia terdapat pula materi
mengenai poster. Jadi, materi ini sesuai dengan materi poster
dalam pembelajaran bahasa Indonesia.
Media Pembelajaran Bahasa Indonesia| 50
Jenis-jenis Media Pembelajaran Bahasa Indonesia
Gambar 10: Poster
b) Media Cetak
Media cetak dapat diartikan sebagai sekumpulan bahan-
bahan yang dicetak di atas lembaran kertas yang digunakan
untuk memperoleh informasi dan pengetahuan yang dipelajari.
Misal buku merupakan jenis media cetak yang banyak
digunakan sehingga memberi kontribusi besar terhadap
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.14 Media cetak
menjadi salah satu jenis media yang sering digunakan dalam
aktivitas komunikasi. Media cetak dapat menyampaikan
informasi dan pengetahuan secara tertulis. Media cetak dapat
memuat perpaduan unsur teks dan unsur gambar.
Sebagai salah satu media komunikasi, media cetak juga
dapat digunakan dalam aktivitas pembelajaran. Menurut
Pribadi, manfaat dari media cetak sebagai media pembelajaran
meliputi (1) menyampaikan informasi dan pengetahuan yang
diperlukan oleh pembaca, (2) memotivasi terciptanya perilaku
tertentu dalam diri pembaca, (3) memberikan instruksi atau
arahan bagi pembaca tentang suatu kegiatan.15
14 Ibid., hal. 55
15 Ibid., hal. 56
Media Pembelajaran Bahasa Indonesia| 51
Jenis-jenis Media Pembelajaran Bahasa Indonesia
Jenis-jenis media cetak yang dapat digunakan untuk
aktivitas pembelajaran yaitu (1) buku teks, (2) booklet, (3)
brosur, (4) koran, dan (5) majalah.16 Bentuk-bentuk media
tercetak tersebut dapat menyampaikan informasi atau
pengetahuan kepada peserta didik. Apalagi jika dikaitkan
dengan materi pembelajaran bahasa Indonesia, bentuk media
cetak tersebut dapat digunakan. Misal mengenai teks berita,
media cetak dalam bentuk koran/majalah dapat digunakan.
Selain itu, materi teks iklan dapat menggunakan media cetak
dalam bentuk brosur. Sedangkan, untuk media buku teks
hampir semua materi pembelajaran memerlukannya.
(1) Buku Teks
Buku teks merupakan media cetak yang berisi deskripsi
tentang konsep-konsep dalam bidang keilmuan tertentu. Buku
teks pada umumnya berisi informasi dan pengetahuan yang
bersifat akademik. Buku teks digunakan dalam dunia
pendidikan dan pembelajaran formal untuk mendukung mata
pelajaran atau mata kuliah tertentu.17
16 Ibid. Gambar 11: Buku Teks
17 ibid.
Media Pembelajaran Bahasa Indonesia| 52
Jenis-jenis Media Pembelajaran Bahasa Indonesia
(2) Booklet
Booklet merupakan buku berukuran kecil yang memuat
informasi dan pengetahuan praktis tentang sebuah subjek atau
bidang ilmu tertentu. Booklet bersifat praktis karena
ukurannya lebih kecil dibandingkan buku pada umumnya.
Pembahasan informasi dan pengetahuan yang terdapat dalam
booklet biasanya bersifat ringan dan mudah untuk dipahami
oleh pembacanya.18
Booklet dapat digunakan dalam aktivitas pembelajaran
bahasa Indonesia. Apabila booklet berkaitan dengan promosi
‘produk peralatan rumah tangga’, maka dapat diterapkan pada
materi iklan. Booklet dapat digunakan untuk mengidentifikasi
bentuk-bentuk kalimat persuasi di dalamnya. Selain itu,
menganalisis kalimat fakta dan opini yang disajikan pada
booklet. Sedangkan, booklet yang terkait dengan informasi atau
pengetahuan dalam bidang tertentu misal bidang kesehatan
mengenai ‘jenis-jenis penyakit di musim pancaroba’, maka
dapat diterapkan pada teks eksposisi. Peserta didik dapat
menyimpulkan isi teks eksposisi dalam booklet. Selain itu,
booklet di bidang pariwisata terkait dengan keindahan alam
maupun tempat-tempat wisata yang dapat dikunjungi di suatu
daerah. Hal ini dapat membuat peserta didik menyusun teks
deskripsi dari hal yang dibacanya.
Gambar 12: Contoh Booklet
18 Ibid., hal. 56-57
Media Pembelajaran Bahasa Indonesia| 53
Jenis-jenis Media Pembelajaran Bahasa Indonesia
(3) Brosur
Brosur adalah lembaran yang digunakan untuk
menyampaikan informasi dan pengetahuan tertentu kepada
khalayak. Penggunaan brosur kerap dikaitkan dengan promosi
dan penyebaran informasi tentang produk-produk yang
bersifat komersial. Namun, brosur juga dapat berisi informasi
atau pengetahuan tentang cara metode yang perlu dilakukan
untuk menyelesaikan tugas atau pekerjaan.19
Brosur yang berisi promosi produk yang bersifat
komersial misal produk ‘handphone’, dapat digunakan untuk
materi iklan. Sedangkan, brosur yang berisi cara atau metode
yang perlu dilakukan, misal ‘menjaga kesehatan di musim
pancaroba’ atau ‘cara mencuci tangan yang benar’, dapat
diterapkan pada materi teks prosedur. Peserta didik dapat
mengidentifikasi ciri-ciri teks prosedur yang berada dalam
brosur. Kemudian menyimpulkan isi dari informasi atau
pengetahuan yang terdapat dalam brosur.
Gambar 13: Contoh Brosur
19 Ibid., hal. 57
Media Pembelajaran Bahasa Indonesia| 54
Jenis-jenis Media Pembelajaran Bahasa Indonesia
(4) Koran
Koran merupakan salah satu sumber informasi dan
berita terkini tentang tokoh dan peristiwa yang terjadi.
Informasi penting yang terdapat dalam koran kerap disimpan
dalam kliping berita. Koran berisi beragam informasi dan
berita terkini yang perlu diketahui oleh pembaca. Dengan
kemajuan teknologi informasi telah membuat koran sebagai
media massa tidak lagi dicetak pada lembaran kertas,
melainkan disampaikan secara digital.20
Koran pada saat ini, tidak selalu seputar berita. Media
koran sebetulnya memuat berbagai kolom tulisan, baik berupa
berita maupun hiburan. Selain berita, koran juga memuat
hiburan yang berupa cerita pendek, resensi, karikatur, teka-
teki silang, kuis, dan iklan. Oleh karena itu, dengan
beragamnya kolom-kolom dalam koran, membuat media ini
dapat digunakan dalam aktivitas pembelajaran bahasa
Indonesia. Apalagi, di era digital ini koran dapat ditemukan
dengan mudah saat mengakses internet dengan gawai. Guru
dan peserta didik dapat dengan mudah mengakses media ini.
20 Ibid., hal. 58 Gambar 14: Koran
Media Pembelajaran Bahasa Indonesia| 55
Jenis-jenis Media Pembelajaran Bahasa Indonesia
(5) Majalah
Majalah yaitu salah satu media cetak yang memuat
bahan-bahan bacaan bagi kalangan tertentu. Majalah biasanya
memiliki sasaran pembaca tertentu yang juga menjadi pangsa
pasar dari majalah tersebut. Penerbitan majalah seringkali
dikaitkan dengan minat atau interest dari sasaran pembacanya.
Majalah fotografi ditujukan untuk para pembaca yang memiliki
hobi fotografi. Saat ini, majalah tidak lagi ditampilkan dalam
format cetak saja, tetapi juga dalam format digital.21
Gambar 15: Majalah
c) Media Berbentuk Papan
(1) Papan Tulis
Papan tulis merupakan media yang sering dijumpai di
ruang kelas, baik papan tulis berwarna hitam/hijau maupun
berwarna putih. Guru yang menggunakan papan tulis
hitam/hijau membutuhkan kapur. Sedangkan, guru yang
menggunakan papan tulis putih membutuhkan spidol.
Beberapa sekolah bahkan memiliki ruang kelas yang
dilengkapi dengan papan tulis kaca. Papan tulis kaca
membutuhkan spidol sebagai alat bantunya. Papan tulis
21 Ibid., hal. 58-59
Media Pembelajaran Bahasa Indonesia| 56
Jenis-jenis Media Pembelajaran Bahasa Indonesia
bermanfaat untuk memperjelas konsep yang secara verbal
disampaikan oleh guru. Guru dapat menuliskan beberapa hal
untuk memperjelas hal yang disampaikannya. Secara visual,
siswa dapat menginderai konsep yang disampaikan. Misal guru
menggambarkan pola alur dalam prosa atau memetakan unsur
instrinsik karya sastra.
Kustandi & Bambang menyatakan bahwa papan tulis
merupakan salah satu media pembelajaran yang sering
digunakan. Media ini dapat digunakan untuk penyajian tulisan-
tulisan atau sket-sket gambar dengan menggunakan kapur
atau spidol, baik berwarna maupun tidak berwarna. Tujuan
dari digunakannya warna-warna tersebut agar tulisan yang
disajikan lebih jelas, menarik, dan dapat berkesan bagi siswa.
Sebuah papan tulis sebagai media pembelajaran dikatakan
baik, apabila memiliki syarat-syarat berikut, yaitu (1) papan
tulis harus buram, sebaiknya tidak licin atau mengkilat, (2)
apabila papan tulis warna hitam atau hijau, maka warna dasar
papan tulis harus lebih gelap dari alat tulis yang dipakai, (3)
apabila papan tulis putih, maka warna dasarnya adalah putih,
(4) ukuran papan tulis yang ideal adalah 90 x 120cm atau 90 x
200cm.22
Gambar 16: Papan Tulis
22 Cecep Kustandi & Bambang Sutjipto, Media Pembelajaran: Manual dan
Digital, (Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia, 2013), hal. 46
Media Pembelajaran Bahasa Indonesia| 57
Jenis-jenis Media Pembelajaran Bahasa Indonesia
(2) Papan Magnetis
Papan magnetis merupakan sebuah papan yang
dilengkapi dengan magnet yang berguna untuk memasang hal-
hal terkait materi pembelajaran pada papan. Kustandi &
Bambang menjelaskan bahwa papan magnetis berguna untuk
menerangkan, menjelaskan, atau memberitahu terkait hal-hal
tertentu. Papan magnetis merupakan papan pamer yang
terdiri atas permukaan baja tipis yang dilapisi magnet. Objek
dan informasi yang ditunjukkan atau dipamerkan diletakkan di
atas karton yang di belakangnya terdapat magnet kecil,
sehingga dengan mudah karton itu menempel ke papan
magnet dan mudah dipindah-pindahkan.23
Gambar 17: Papan Magnetis
(3) Papan Interaktif (Elektronik)
Papan interaktif dapat juga disebut dengan papan
elektronik. Papan interaktif dapat diartikan sebagai sebuah
papan digital yang menggunakan sambungan listrik, apabila
permukaannya disentuh maka dapat bereaksi dengan berganti
menu tampilan. Papan interaktif ini seperti ponsel pintar
dalam bentuk besar yang dipasang di dinding kelas. Papan
interaktif ini juga mirip dengan tampilan komputer yang
menggunakan layar sentuh. Papan interaktif ini memang
tergolong mahal, jadi tidak semua sekolah menggunakannya.
23 Ibid., hal. 47
Media Pembelajaran Bahasa Indonesia| 58
Jenis-jenis Media Pembelajaran Bahasa Indonesia
Gambar 18: Papan Interaktif
(4) Papan Flanel
Papan flanel merupakan sebuah papan yang berbahan
dasar kayu, sedangkan permukaannya dilapisi dengan kain
flanel. Umumnya, kain flanel yang digunakan berwarna hijau.
Lalu, disediakan beberapa pin berwarna-warni untuk
memasang materi yang ditulis dalam sebuah kertas. Ada pula
papan flanel yang memungkinkan gambar atau menyerupai
objek yang berwarna-warni dilengkapi perekat di bagian
belakangnya, sehingga dapat dipasang dan dilepas dengan
mudah di permukaan papan flanel.
Kustandi & Bambang menyatakan bahwa papan flanel
(flanel board) merupakan media visual yang efektif untuk
menyajikan pesan tertentu kepada siswa. Papan berlapis kain
flanel ini memiliki kelebihan dapat dilipat dan praktis.
Gambar-gambar yang akan disajikan dapat dipasang dan
dilepas dengan mudah, sehingga dapat digunakan berkali-kali.
Selain untuk menempel gambar-gambar, papan flanel dapat
pula dipakai untuk menempelkan huruf-huruf atau angka-
angka. Papan flanel sebagai sebuah media pembelajaran
memiliki kelebihan dan kekurangan yaitu sebagai berikut.
Kelebihan papan flanel yaitu dapat memusatkan perhatian
siswa terhadap suatu masalah yang dibicarakan. Sedangkan,
Media Pembelajaran Bahasa Indonesia| 59
Jenis-jenis Media Pembelajaran Bahasa Indonesia
kekurangannya adalah bila terkena angin, maka bahan yang
ditempel pada papan flanel bisa berhamburan jatuh.24
Gambar 19: Papan Flanel
2) Media yang Diproyeksikan
Penggunaan media yang diproyeksikan mengalami
perkembangan mulai dari media overhead transparansi,
opaque, slide, dan filmstrip hingga aplikasi perangkat lunak
yang kerap digunakan saat ini yaitu Microsoft PowerPoint.25
Pembahasan ini mengupas lebih banyak mengenai Microsoft
PowerPoint dibandingkan perangkat lunak yang lain karena
penggunaan PowerPoint memang saat ini sering digunakan
dan tergolong media yang diminati oleh para guru untuk
menyajikan materi pembelajaran.
PowerPoint merupakan program aplikasi komputer
yang banyak digunakan untuk keperluan presentasi. Aplikasi
ini dirancang dan diproduksi oleh perusahaan Microsoft
khusus untuk digunakan dalam aktivitas penyajian informasi
dan pengetahuan.26 Aplikasi ini menjadi cukup populer untuk
digunakan dalam kegiatan presentasi. Apalagi jika dikaitkan
dengan pembelajaran, maka media ini banyak digunakan oleh
24 Ibid.
25 Pribadi, Media & Teknologi..., hal. 103
26 Ibid., hal. 104
Media Pembelajaran Bahasa Indonesia| 60
Jenis-jenis Media Pembelajaran Bahasa Indonesia
guru maupun peserta didik dalam menayangkan materi yang
terkait dengan pembelajaran.
Media PowerPoint dapat digunakan sebagai panduan
bagi penyaji (guru) untuk menyampaikan pesan dan informasi
yang ada di dalamnya kepada peserta didik. Penggunaan
media PowerPoint dapat memperjelas konsep-konsep yang
akan disampaikan kepada peserta didik. Media PowerPoint
sebagai sarana presentasi dapat membuat aktivitas presentasi
berjalan dengan runtut. Tayangan informasi dan pengetahuan
yang bertahap dalam media PowerPoint dapat membuat
peserta didik menangkap isi materi presentasi secara utuh.
Media PowerPoint bersifat fleksibel untuk
dikombinasikan dengan bentuk tayangan atau media lain.27
Guru dapat menciptakan serangkaian slide presentasi yang
mampu menarik perhatian siswa dengan menambahkan
beberapa unsur di dalamnya. Media video dapat diintegrasikan
ke dalam tayangan PowerPoint. Selain itu, media lainnya
seperti media audio, media grafis, animasi dapat dimasukkan
ke dalam tayangan PowerPoint. Kombinasi penggunaan teks,
gambar, animasi, audio, dan video yang harmonis dalam
tayangan PowerPoint dapat meningkatkan daya ingat peserta
didik terhadap materi yang disajikan.
Apabila guru ingin membuat bahan presentasi yang
efektif, efisien, dan menarik maka diperlukan adanya
kemampuan untuk mendesain dan menggunakan program
aplikasi PowerPoint. Desain merupakan langkah awal dan juga
proses untuk merencanakan tampilan slide PowerPoint yang
akan digunakan sebagai bahan presentasi. Tampilan media
PowerPoint pada umumnya terdiri dari serangkaian slide yang
berisi informasi yang akan ditayangkan kepada peserta didik.
Merancang tampilan PowerPoint berarti menyusun
seperangkat materi secara berurutan atau sistematis ke dalam
27 Ibid.
Media Pembelajaran Bahasa Indonesia| 61
Jenis-jenis Media Pembelajaran Bahasa Indonesia
rangkaian slide yang akan diproyeksikan ke layar.28 Setiap slide
yang akan diproyeksikan harus memuat informasi yang akurat
dan dikemas dalam tampilan yang menarik. Perencanaan yang
baik akan memudahkan guru untuk menyajikan materi
pembelajaran. Selain itu, dapat menarik perhatian peserta
didik untuk mempelajari materi yang ditayangkan dalam
media PowerPoint.
PowerPoint memiliki potensi sebagai media
pembelajaran. Potensi tersebut terkait dengan unsur-unsur
yang berada di dalamnya, antara lain (1) penggunaan teks, (2)
penggunaan warna, (3) penggunaan gambar atau grafik, (4)
penggunaan video, dan (5) penggunaan efek visual.29
a) Penggunaan Teks
Teks merupakan bentuk tayangan yang seringkali
digunakan dalam aplikasi PowerPoint. Teks efektif untuk
menyampaikan beragam informasi dalam bidang apa pun.
Mulai dari awal bersekolah, siswa sudah akrab dengan teks.
Mereka juga terbiasa untuk mempelajari isi dan informasi
pengetahuan melalui unsur teks. Jadi, konsep materi yang
disampaikan guru secara verbal dapat disampaikan secara
visual melalui unsur teks dalam tayangan PowerPoint. Siswa
yang memiliki gaya belajar visual akan lebih mudah
memahami materi pembelajaran apabila menggunakan unsur
teks yang ditayangkan.
Penggunaan unsur teks dalam aplikasi PowerPoint
meliputi penggunaan font, size, text color, dan shadding. Font
merupakan jenis huruf yang dapat digunakan dalam
PowerPoint. Size yaitu pengaturan untuk memperbesar atau
memperkecil huruf dalam menyusun materi yang akan
ditayangkan melalui PowerPoint. Text color dapat digunakan
untuk menenetukan warna teks yang akan ditampilkan.
28 Ibid., hal. 106
29 Ibid., hal. 109-114
Media Pembelajaran Bahasa Indonesia| 62
Jenis-jenis Media Pembelajaran Bahasa Indonesia
Shading biasanya digunakan untuk menentukan latar belakang
teks pada tampilan layar. Dengan mengombinasikan beberapa
unsur tersebut, dapat mendukung keterbacaan materi yang
akan disampaikan kepada peserta didik.
b) Penggunaan Gambar
Bermacam-macam gambar dapat dimasukkan ke dalam
setiap slide PowerPoint. Gambar yang disisipkan dapat berupa
foto, diagram, grafik, dan clipart. Gambar-gambar tersebut,
selain untuk memperindah tampilan hasil presentasi dapat
juga memperjelas materi yang disampaikan dalam slide
PowerPoint.
c) Penggunaan Video Klip
Video Klip yang berdurasi pendek dapat disisipkan ke
dalam slide presentasi. Penggunaan video klip dalam
PowerPoint harus disesuaikan dengan tujuan presentasi.
Penggunaan video klip dapat digunakan untuk tujuan
menyebarkan informasi dan pengetahuan, mengajarkan
gagasan dan pengetahuan, dan menghibur penyimak
presentasi. Video klip dapat dijadikan selingan atau variasi
yang dapat menghibur penyimak dalam sebuah presentasi.
Melalui selingan tersebut, aktivitas presentasi dapat terhindar
dari kesan monoton. Selain itu, penyimak dapat terhindar dari
rasa bosan.
d) Penggunaan Efek Visual
Guru dapat memberikan efek untuk menampilkan
materi pada tayangan PowerPoint. Penggunaan efek yang
terdapat dalam PowerPoint dapat dikelompokkan menjadi
efek gambar (visual effect) dan efek suara (sound effect).
Penggunaan visual effect dan sound effect pada PowerPoint
bertujuan untuk memperindah dan memperjelas tayangan
Media Pembelajaran Bahasa Indonesia| 63
Jenis-jenis Media Pembelajaran Bahasa Indonesia
slide PowerPoint yang ditampilkan agar menarik perhatian
peserta didik.
Gambar 20: Slide PowerPoint
b. Media Visual Tiga Dimensi
Media tiga dimensi merupakan media yang secara
tampilan dapat diamati dari arah pandang mana saja. Media ini
memiliki panjang, lebar, tinggi/tebal, dan berat. Media ini
disajikan secara visual, bahkan beberapa media tiga dimensi
dapat disentuh atau dipegang. Daryanto menjelaskan bahwa
media tiga dimensi merupakan sekelompok media tanpa
proyeksi yang penyajiannya secara visual tiga dimensional.
Kelompok media ini dapat berwujud sebagai benda asli, baik
hidup atau mati. Selain itu, dapat berwujud sebagai benda
tiruan yang mewakili aslinya, baik dengan ukuran yang sama
dengan benda aslinya maupun ukuran yang cenderung kecil
daripada aslinya.30
Hal yang sama dikemukakan oleh Hujair bahwa benda-
benda yang digolongkan ke dalam media tiga dimensi ada dua
kelompok. Kelompok pertama meliputi benda asli, model, alat
tiruan sederhana atau mock-up, specimen. Kelompok kedua
30 Daryanto, Media Pembelajaran, hal. 29
Media Pembelajaran Bahasa Indonesia| 64
Jenis-jenis Media Pembelajaran Bahasa Indonesia
adalah diorama dan pameran.31 Media tiga dimensi dapat
menarik perhatian siswa. Hal ini karena objek atau benda yang
ada dalam materi pembelajaran dapat berwujud nyata di
hadapan mereka. Bahkan, dapat disentuh atau dipegang oleh
mereka. Media tiga dimensi dapat diinderai secara visual
maupun dengan sentuhan.
1) Realia
Realia merupakan suatu jenis media berupa benda atau
objek sebenarnya atau benda asli yang digunakan sebagai alat
untuk menyampaikan informasi. Sebagai objek nyata, realia
merupakan media belajar yang bisa memberikan pengalaman
nyata dan belajar langsung kepada peserta didik. Oleh karena
itu, realia banyak digunakan dalam pembelajaran untuk
memperkenalkan sebuah objek baru kepada peserta didik.
Realia sebagai sebuah media mampu menunjukkan objek
nyata tentang hal-hal yang sebelumnya hanya dibahas secara
abstrak melalui kata-kata atau hanya dengan menggunakan
gambar.
Realia memberikan kesempatan kepada peserta didik
untuk mengamati secara langsung dan menyentuh bagian-
bagian dari objek yang digunakan sebagai realia. Realia
membuat peserta didik dapat menginderai seluruh bagian
objek yang digunakan. Sebagai sebuah media, realia tidak
mengalami perubahan sama sekali saat dihadirkan di dalam
ruang kelas. Namun, terkadang timbul hambatan karena guru
bisa saja kesulitan dalam menghadirkan realia secara utuh ke
dalam ruang kelas. Oleh karena itu, guru dapat memodifikasi
realia yang akan digunakan dalam pembelajaran.
Pribadi menyatakan bahwa media realia dapat
dimodifikasi dengan melakukan beberapa cara sebagai
berikut.32
31 Sanaky, Media Pembelajaran..., hal. 127
32 Ibid., hal. 41-42
Media Pembelajaran Bahasa Indonesia| 65
Jenis-jenis Media Pembelajaran Bahasa Indonesia
a) Memotong bagian realia.
b) Mengawetkan realia hidup, misalnya tanaman atau
hewan yang diawetkan dan disimpan di tempat tertentu
yang dapat digunakan di kemudian hari.
c) Menampilkan berbagai realia secara bersama-sama
ditambahkan dengan informasi tercetak yang
menggambarkan suatu topik tertentu. Cara ini disebut
dengan istilah pameran atau ekshibisi realia.
Menurut Daryanto, secara istilah benda sebenarnya
digolongkan menjadi dua yaitu objek dan benda contoh
(specimen). Objek adalah semua benda yang masih dalam
keadaan asli dan alami. Sedangkan, specimen adalah benda-
benda asli atau sebagian benda asli yang digunakan sebagai
contoh. Namun, ada juga benda asli tidak alami atau benda asli
buatan yaitu jenis benda asli yang telah dimodifikasi
bentuknya oleh manusia. Contoh-contoh specimen benda yang
masih hidup adalah akuarium, terarium (model atau cara
menanam tanaman hias di dalam wadah yang tembus pandang
dan ditata sehingga tampak seperti taman), kebun binatang,
dll.
Sedangkan, contoh specimen benda yang sudah mati
adalah herbarium (sekumpulan contoh tumbuhan yang
dikeringkan/diawetkan lalu diberi nama dan disimpan
berdasarkan sistem klasifikasi), taksidermi (mengawetkan
binatang sehingga berbentuk seperti aslinya seolah-olah masih
hidup), awetan dalam botol, dan awetan dalam cairan. Contoh
specimen benda tak hidup adalah berbagai benda yang berasal
dari batuan dan mineral. Saat ini, belajar melalui objek asli dan
alami cenderung jarang dilakukan. Hal ini karena benda
tersebut sudah tidak ada lagi, apabila ada sulit untuk
dijangkau; benda terlalu besar atau kecil; sangat berbahaya
Media Pembelajaran Bahasa Indonesia| 66
Jenis-jenis Media Pembelajaran Bahasa Indonesia
untuk dipelajari secara langsung; tidak boleh dilihat; terlalu
cepat atau lambat gerakannya. 33
Realia merupakan media yang dapat menarik perhatian
peserta didik. Dengan adanya realia, peserta didik dapat
berinteraksi secara langsung. Hal ini bertujuan agar peserta
didik lebih memahami hal-hal yang kurang jelas apabila
diterangkan oleh guru secara verbal. Selain itu, melalui realia
peserta didik dapat memahami seluk-beluk objek pengetahuan
yang dipelajari. Realia juga dapat membangkitkan imajinasi
peserta didik dalam aktivitas pembelajaran. Media ini dapat
digunakan untuk materi teks deskripsi suatu objek dan
menulis puisi berdasarkan objek yang diamati.
Gambar 21: Realia (Specimen)
2) Model
Model dapat diartikan sebagai benda tiruan yang
digunakan sebagai pengganti benda asli. Model diciptakan
karena tidak semua benda asli dapat digunakan sebagai media
pembelajaran. Hal ini disebabkan karena keterbatasan dana,
keterbatasan ruangan, atau bentuk fisik dari benda asli tidak
33 Daryanto, Media Pembelajaran, hal. 30
Media Pembelajaran Bahasa Indonesia| 67
Jenis-jenis Media Pembelajaran Bahasa Indonesia
mungkin dihadirkan di dalam ruangan kelas karena ukuran
benda yang terlalu kecil atau terlalu besar. Oleh karena itu,
untuk mengkonkretkan pengetahuan peserta didik dibuatlah
sebuah model yang menyerupai benda aslinya.
Model tergolong sebagai media pameran karena
penggunannya diletakkan di suatu tempat sehingga dapat
diamati dan dipelajari secara langsung oleh khalayak.34 Model
dapat digunakan dalam aktivitas pembelajaran apabila objek
asli tidak tersedia (berada jauh dari lingkungan sekolah) dan
dapat berisiko digunakan secara langsung. Selain itu, objek asli
tidak memungkinkan untuk dihadirkan di kelas karena ukuran
yang terlalu besar atau terlalu kecil.
Bentuk model yang akan dipilih untuk menjadi media
pembelajaran harus mirip atau sama dengan benda aslinya.
Hal ini dapat memberikan informasi yang akurat sesuai
dengan benda aslinya. Ukuran atau skala model juga dapat
mewakili benda aslinya. Apabila suatu model bentuknya telah
disederhanakan, maka model tersebut harus seakurat benda
aslinya. Model dapat dibuat dalam tiga ukuran yaitu sama,
diperbesar atau diperkecil. Guru perlu mempertimbangkan
bahwa model yang diperbesar atau diperkecil dapat
mempermudah peserta didik dalam melihat, memegang, dan
mempelajari model tersebut. Selain itu, mempertimbangkan
model objek mudah disimpan atau tidak. Informasi mengenai
skala perbandingan antara model dan objek asli harus
diberitahukan kepada peserta didik. Hal ini dilakukan agar
tidak terjadi salah paham.
34 Ibid., hal. 44
Media Pembelajaran Bahasa Indonesia| 68
Jenis-jenis Media Pembelajaran Bahasa Indonesia
Gambar 22: Model sebagai Media Pembelajaran
3) Diorama
Diorama yaitu sebuah media pameran statis atau diam
yang dirancang untuk menyampaikan informasi dan
pengetahuan tentang peristiwa nyata yang terjadi pada masa
lalu, sekarang, atau masa depan dalam bentuk tiga dimensi.35
Diorama ditampilkan secara visual. Pada umumnya, diorama
membutuhkan benda-benda baik berupa realia maupun model
di dalamnya untuk membuat efek nyata. Diorama
menggambarkan peristiwa layaknya kehidupan nyata dalam
bentuk objek diam. Misal diorama peristiwa bersejarah
kemerdekaan Indonesia.
Diorama dapat digunakan oleh guru untuk melukiskan
suatu materi pembelajaran atau memperkenalkan suatu topik,
misal membangkitkan imajinasi peserta didik mengenai tema
kepahlawanan pada materi menulis puisi atau menulis cerita.
Diorama dapat diletakkan pada sebuah kotak kaca. Kotak ini
berisi berbagai model mulai orang, binatang, kendaraan,
peralatan atau bangunan ditambah dengan latar belakang dari
foto, gambar, atau lukisan. Hal ini untuk menambah efek nyata
pada media diorama. Selain itu, terdapat informasi tertulis
yang menjelaskan peristiwa yang ditampilkan melalui
35 Ibid., hal. 50
Media Pembelajaran Bahasa Indonesia| 69
Jenis-jenis Media Pembelajaran Bahasa Indonesia
diorama. Diorama yang dikoleksi oleh museum biasanya dalam
ukuran yang sebenarnya.
Gambar 23: Diorama
4) Alat Tiruan Sederhana (Mock-Up)
Alat tiruan sederhana atau mock-up adalah tiruan dari
benda sebenarnya yang sengaja dipilih bagian-bagian yang
memang penting dan yang diperlukan saja untuk dibuat
sesederhana mungkin supaya mudah dipelajari. Selain itu,
umumnya bagian-bagian pada mock-up dapat digerakkan dan
bukan dalam keadaan mati. Selain menjelaskan materi
pembelajaran dengan efektif, gerakan tersebut juga
merupakan daya tarik bagi siswa dan menunjukkan realitas
sesuai dengan objek aslinya. Misal, guru membuat mock-up
sebuah jam dari karton. Jarum-jarumnya dapat digerakkan
untuk mengajari siswa membaca waktu.
Sebetulnya, alat tiruan sederhana atau mock-up lebih
banyak digunakan dalam pendidikan teknik dan industri untuk
menjelaskan kerja bagian-bagian dari sebuah alat atau mesin.
Pendidikan kemiliteran juga menggunakan mock-up untuk
menerangkan fungsi dari bagian-bagian sebuah senjata. Dapat
disimpulkan bahwa mock-up merupakan sebuah
penyederhanaan susunan bagian pokok dari suatu proses atau
sistem yang lebih rumit. Susunan nyata dari bagian-bagian
Media Pembelajaran Bahasa Indonesia| 70
Jenis-jenis Media Pembelajaran Bahasa Indonesia
pokok itu diubah sehingga aspek-aspek utamanya dari suatu
proses utama mudah dipahami oleh siswa.36
Gambar 24: Contoh Mock-Up
c. Media Pameran
Media pameran atau display media digunakan sebagai
sarana untuk memperoleh informasi dan pengetahuan. Media
pameran dapat digunakan sebagai media pembelajaran. Media
ini dapat digunakan untuk menarik peserta didik dalam
mempelajari materi pembelajaran. Jenis media pameran begitu
beragam, mulai dari benda sesungguhnya yang disebut dengan
istilah realia, sampai benda tiruan yang berupa replika atau
model. Media pameran dapat berbentuk dua dimensi maupun
tiga dimensi. Media pameran dua dimensi dapat berupa poster.
Sedangkan, media pameran tiga dimensi berupa diorama.
Penggunaan media pameran dilakukan dengan cara
memasang media ini di suatu tempat tertentu sehingga pesan
dan informasi yang terdapat dalam media tersebut dapat
diamati dan dipelajari oleh khalayak.37 Letak media pameran
hendaknya di tempat yang mudah dijangkau, sehingga tidak
menyulitkan khalayak dalam mengamati informasi atau
pengetahuan yang terkandung di dalamnya. Selain itu,
36 Sanaky, Media Pembelajaran..., hal. 132-133
37 Pribadi, Media & Teknologi..., hal. 39
Media Pembelajaran Bahasa Indonesia| 71
Jenis-jenis Media Pembelajaran Bahasa Indonesia
diletakkan di tempat umum yang sering dikunjungi khalayak,
agar pesan dalam media dapat diterima dan tersebar dengan
baik.
2. Media Audio
Audio berasal dari kata audible yang berarti suara yang
dapat didengarkan secara wajar oleh telinga manusia. Telinga
manusia mampu mendengar bunyi pada frekuensi antara 20
hingga 20.000 hertz. Di luar itu, manusia tidak mampu lagi
mendengarkannya. Dapat dikatakan bahwa manusia tidak
dapat mendengar bunyi di bawah frekuensi 20 hertz. Selain
itu, suara lebih dari 20.000 hertz pun, manusia tidak dapat
menangkap suara tersebut.
Media audio memanfaatkan unsur suara untuk
menyampaikan informasi dan pengetahuan kepada
penggunanya. Program rekaman suara atau audio merupakan
salah satu jenis media pembelajaran yang dapat digunakan
untuk menyampaikan informasi dan pengetahuan kepada
penggunanya.38 Oleh karena itu, media ini sesuai dengan
karakteristik pembelajaran menyimak yang menggunakan
suara sebagai komponen utama dalam menyampaikan materi.
Pembelajaran menyimak membutuhkan suara yang berisi
materi untuk dapat diinderai, diterima, dan dipahami oleh
pesera didik. Contoh media audio yang dapat digunakan dalam
pembelajaran menyimak antara lain rekaman cerita pendek,
rekaman berita, rekaman pembacaan puisi, dll.
Menurut Pribadi, media audio biasanya digunakan
untuk tujuan melatih dan mengembangkan kemampuan
seseorang dalam mendengar dan memahami informasi dan
pengetahuan yang dikomunikasikan melalui unsur suara.39 Hal
ini sesuai dengan tujuan dari pembelajaran menyimak.
38 Ibid., hal. 77
39 Ibid., hal. 79
Media Pembelajaran Bahasa Indonesia| 72
Jenis-jenis Media Pembelajaran Bahasa Indonesia
Pembelajaran menyimak bertujuan untuk melatih dan
mengasah indera pendengaran peserta didik untuk menerima
informasi dan pengetahuan, sehingga dapat dipahami bahkan
dapat diaplikasikan. Media audio dapat digunakan untuk
berbagai keperluan yang terkait dengan pembelajaran
menyimak. Misal (1) kompetensi dasar menyimak hasil
wawancara dapat menggunakan rekaman hasil wawancara.
Selain itu, (2) kompetensi dasar menyimak pidato maka
dapat menggunakan rekaman pidato seorang pemimpin atau
ahli. (3) Apabila kompetensi dasar menyimak pengumuman
dapat menggunakan rekaman pengumuman yang disampaikan
secara lisan. (4) Kompetensi dasar menyimak teks prosedur
dapat pula menggunakan rekaman yang menjelaskan secara
verbal tentang prosedur kegiatan tertentu. (5) kompetensi
dasar mengidentifikasi informasi dari teks eksposisi yang
didengar dapat menggunakan rekaman pembacaan teks
eksposisi. Pribadi menyatakan bahwa bentuk fisik program
audio dapat berupa compact disk audio dan kaset audio.40
Dengan menggunakan media audio atau rekaman, tugas
guru menjadi lebih ringan. Hal ini karena guru tidak perlu
membacakan secara langsung teks tertentu pada saat
pembelajaran berlangsung. Guru dapat menghemat suaranya
untuk menjelaskan materi dan instruksi dalam pembelajaran.
Selain itu, membacakan teks secara manual dianggap sudah
biasa, terkadang membuat peserta didik bosan. Media audio
menjadi salah satu alternatif bagi guru untuk menarik peserta
didik agar menyimak materi maupun macam-macam teks
bahan simakan dengan baik.
Daryanto berpendapat bahwa media audio juga
termasuk pada penggunaan radio dalam pembelajaran. Audio
maupun radio merupakan media pembelajaran yang berbasis
suara atau bunyi. Audio sebagai media pembelajaran yaitu
40 Ibid., hal. 78
Media Pembelajaran Bahasa Indonesia| 73
Jenis-jenis Media Pembelajaran Bahasa Indonesia
suara atau bunyi direkam menggunakan alat perekam suara,
lalu diperdengarkan kembali kepada peserta didik dengan
menggunakan sebuah alat pemutar rekaman. Apabila suara
atau bunyi diperdengarkan kepada peserta didik melalui
stasiun pemancar radio, maka media tersebut disebut sebagai
radio.41
Radio dapat pula menjadi sebuah sarana untuk
menyampaikan materi pembelajaran. Radio menggunakan
unsur suara atau bunyi dalam penggunaannya. Hal ini sesuai
dengan konteks penggunaan media audio untuk kegiatan
menyimak. Apabila siswa menyimak materi melalui stasiun
pemancar radio, maka radio tersebut dapat disebut sebagai
media dalam pembelajaran menyimak. Misal, pada materi
menyimak berita. Siswa menyimak berita dari frekuensi radio
tertentu. Jadi, radio tersebut sebagai media dalam
pembelajaran menyimak berita.
Sanaky berpandangan bahwa media audio dapat
diidentifikasi atau dikelompokkan berdasarkan perangkatnya
yaitu (1) perangkat keras (hardware) berupa alat-alat
elektronik atau alat-alat lainnya. (2) Perangkat lunak
(software) atau material audio yang berupa rekaman kaset
audio, rekaman CD, dan naskah program siaran radio.42 Kedua
perangkat tersebut (perangkat keras maupun perangkat
lunak) tidak dapat berdiri masing-masing. Untuk
menghasilkan media audio yang dapat digunakan dalam
pembelajaran, keduanya harus dikolaborasikan. Hal ini agar
media audio dapat berfungsi maksimal.
a. Jenis-jenis Media Audio
Media audio yang pada umumnya digunakan dalam
pembelajaran menyimak pada saat ini antara lain (1) kaset
41 Daryanto, Media Pembelajaran, hal. 38
42 Sanaky, Media Pembelajaran..., hal. 106
Media Pembelajaran Bahasa Indonesia| 74
Jenis-jenis Media Pembelajaran Bahasa Indonesia
audio, (2) CD (Compact Disc), (3) Radio. Berikut ini pemaparan
mengenai jenis-jenis media audio tersebut.
1) Kaset Audio
Cassette tape recorder atau disebut dengan kaset audio
merupakan media yang sering digunakan untuk merekam
informasi dalam bentuk suara pada masa sebelum populernya
CD dan internet saat ini. Kaset audio saat ini mulai jarang
digunakan karena adanya peralatan yang semakin canggih.
Selain itu, adanya fail rekaman yang dapat diunduh dari
internet. Ditambah lagi, adanya alat penyimpanan yang secara
fisik kecil tetapi memiliki daya tampung yang besar untuk file
rekaman, dokumen, gambar dll. seperti flashdisk.
Kaset audio pernah populer digunakan oleh masyarakat
untuk berbagai keperluan. Saat itu, dibuat pita kaset dalam
beberapa kualitas yaitu dari paling rendah, normal, dan
metal.43 Namun, program audio untuk pendidikan, dibuat di
atas pita kaset berkualitas normal. Kaset audio tidak mudah
rusak karena daya tahan yang kuat. Agar media ini memiliki
daya tahan lama dan berkualitas yang baik, media ini harus
disimpan pada tempat yang sejuk dan tidak berdebu. Selain itu,
menjauhkan media ini dari benda-benda yang mengandung
magnet. Benda bermagnet dapat merusak hasil rekaman yang
terdapat dalam pita kaset.44
Keuntungan yang diperoleh dari penggunaan media
kaset audio antara lain (1) dapat diputar berulang kali sesuai
kebutuhan. Apabila penyimak ingin menyimak lagi bahan
simakan maka dapat langsung memutar ulang kaset audio
tersebut. (2) Dapat digunakan sewaktu-waktu. Kaset audio
dapat digunakan sewaktu-waktu sesuai kebutuhan penyimak
karena informasi tetap berada di dalam kaset audio tersebut.
(3) Mudah diperbanyak/direproduksi. Kaset audio dapat
43 Daryanto, Media Pembelajaran., hal. 55
44 Pribadi, Media & Teknologi..., hal. 84
Media Pembelajaran Bahasa Indonesia| 75
Jenis-jenis Media Pembelajaran Bahasa Indonesia
diperbanyak sesuai kebutuhan. (4) Mudah digunakan. Kaset
audio dapat digunakan jika memiliki alat pemutar kaset atau
tape recorder. Dengan memasukkan kaset audio ke dalam alat
tersebut kemudian menekan tombol tertentu maka kaset audio
sudah dapat digunakan. (5) Dapat merekam informasi yang
dibutuhkan, juga dapat menghapus informasi yang tidak
diperlukan. Kaset audio dapat menyimpan bahan simakan,
juga dapat menghapus bahan simakan. Hal ini dilakukan
dengan bantuan alat pemutar atau tape recorder.
Selain kelebihan, kaset audio juga memiliki kekurangan
yaitu sebagai berikut. (1) Komunikasi yang bersifat satu arah.
(2) Pita kaset suara memiliki kekuatan terbatas. Apabila pita
kaset kusut atau putus maka tidak dapat digunakan lagi. (3)
Tidak memiliki jangkauan luas seperti halnya radio yang
mencakup antarwilayah tertentu. Menurut Pribadi kekurangan
kaset audio yaitu (4) dapat merekam bising (noise) pada saat
melakukan rekaman suara. Pada saat merekam menggunakan
kaset audio semua suara dapat terekam, bahkan suara sekecil
apa pun seperti napas. Hal ini menyebabkan rekaman yang
dihasilkan dari kaset audio terdengar kurang jernih.
Kekurangan lain kaset audio yaitu (5) tidak mudah
menemukan bagian dari program yang akan disimak seperti
halnya pada penggunaan compact disc audio. Kaset audio
menggunakan angka penunjuk atau counter yang dapat
memberi informasi untuk menemukan bagian dari program
yang ingin disimak. Counter ini terdapat pada alat pemutar dan
perekam audio atau tape recorder. Namun, sayang sekali
counter ini sering tidak akurat untuk digunakan.45
45 Ibid., hal.85
Media Pembelajaran Bahasa Indonesia| 76
Jenis-jenis Media Pembelajaran Bahasa Indonesia
Gambar 25: Kaset Audio
2) CD (Compact Disc)
Compact disc atau sering dikenal dengan CD merupakan
salah satu inovasi sebagai hasil percampuran komputer
dengan tenaga laser. CD digunakan untuk menyimpan data
secara digital.46 Pribadi menambahkan bahwa CD (compact
disc) merupakan media yang berkontribusi besar untuk
memberikan hiburan, ilmu pengetahuan, dan informasi. Secara
fisik CD berbentuk lingkaran yang lebih kecil daripada ukuran
piringan hitam. Media ini memiliki garis tengah atau diameter
sekitar 12 setimeter. CD berputar dengan cepat dan dapat
memutar serta merekam informasi dalam jumlah yang besar.47
CD dapat merekam informasi dalam jumlah besar
karena memiliki kapasitas penyimpanan yang besar. Kapasitas
yang besar ini memungkinkan file atau data rekaman berupa
hiburan seperti film dan musik, serta rekaman informasi
berupa berita dapat disimpan. Alat pemutar media ini
dinamakan CD player dengan piranti lunak yang telah
diprogram dalam komputer. CD relatif mudah untuk dibawa
karena ukurannya yang tidak terlalu besar. Dari segi
ketahanan CD dapat dikatakan media yang kuat (tidak mudah
rapuh).
46 Daryanto, Media Pembelajaran..., hal. 56
47 Pribadi, Media & Teknologi..., hal. 86
Media Pembelajaran Bahasa Indonesia| 77
Jenis-jenis Media Pembelajaran Bahasa Indonesia
Kelebihan CD dibandingkan dengan media audio yang
lain antara lain (1) CD tahan lama terutama dalam penggunaan
berulang-ulang. CD dapat digunakan berulang-ulang sesuai
kebutuhan penyimak. (2) Mutu suara dapat diperbaiki karena
direkam secara digital. Penggunaan teknik digital dalam
merekam suara memungkinkan CD memiliki tingkat
kebisingan (noise) yang relatif rendah. (3) Penggunaan CD
dapat diprogram sehingga dapat dengan cepat memilih bagian
audio tertentu yang ingin disimak. Misal ada 10 file yang
terdapat dalam CD. Pengguna ingin menyimak file ke-5, maka
pengguna CD dapat memprogram langsung file ke-5 untuk
disimak. Tidak perlu harus memulai dari file pertama, kedua
hingga ke-5 sesuai urutan.
Kelemahan dalam media CD yaitu (1) noda dan goresan
pada CD audio akan memengaruhi kualitas hasil rekaman. Jadi
harus lebih berhati-hati dalam menyimpan CD agar tidak
tergores dan bernoda. CD dapat ditempatkan pada rak khusus
CD untuk menghindari benda-benda berpermukaan tajam dan
pencetus kotor. (2) Harga lebih mahal dibandingkan dengan
harga kaset audio. Harga CD dinilai lebih mahal karena
memang kapasitas penyimpanan cukup besar.
Gambar 26: Compact Disc Audio
Media Pembelajaran Bahasa Indonesia| 78
Jenis-jenis Media Pembelajaran Bahasa Indonesia
3) Radio
Radio yaitu suatu alat komunikasi electromagnetic
untuk mengirim dan menerima pesan suara menggunakan
sistem gelombang suara melalui udara. Pemancar radio
mengubah atau melakukan modulasi gelombang radio agar
dapat menyampaikan informasi.48 Radio dalam konteks
sebagai media pembelajaran, lebih difokuskan kepada siaran
radio (broadcast). Radio merupakan media audio yang
disiarkan. Program radio telah lama digunakan sebagai sarana
pembelajaran untuk menyampaikan materi pembelajaran pada
beberapa lembaga pendidikan jarak jauh. Fungsi radio yaitu
menyampaikan materi yang dapat disimak oleh penerima
pesan atau peserta didik.49
Kelebihan radio dibandingkan dengan media yang lain
antara lain (1) harga relatif murah dan banyak variasi
programnya. Harga radio juga relatif murah dibandingkan
dengan alat elektronik lain seperti televisi, komputer, maupun
laptop. Dengan menyediakan radio, guru dapat menentukan
dan memutar frekuensi yang memuat bahan materi simakan
untuk disimak peserta didik. (2) Sifatnya mudah dipindahkan
(mobile). Radio mudah dipindahkan dari satu ruang ke ruang
lainnya. (3) Jika digunakan bersama alat perekam, radio dapat
mengatasi masalah jadwal program (dapat direkam dan
diputar sesuai kebutuhan).
(4) Radio dapat mengembangkan daya imajinasi anak.
Misal dalam materi cerita/teks fantasi. (5) Radio dapat
memusatkan perhatian peserta didik pada kata-kata yang
digunakan, pada bunyi dan artinya (terutama bermanfaat pada
materi sastra/puisi). (6) Radio menyiarkan topik yang aktual.
(7) Radio memiliki jangkauannya luas, mengatasi batasan
48 Daryanto, Media Pembelajaran, hal.57
49 Sanaky, Media Pembelajaran..., hal. 109-110
Media Pembelajaran Bahasa Indonesia| 79
Jenis-jenis Media Pembelajaran Bahasa Indonesia
ruang dan waktu.50 Daya jangkauan media radio yang begitu
luas mencakup antarwilayah. Begitu dipancarkan, maka dalam
waktu yang bersamaan para peserta didik dapat
memanfaatkannya sebagai sumber belajar.
Radio sebagai media pembelajaran selain memiliki
kelebihan, juga memiliki kelemahan antara lain sebagai
berikut. (1) Radio bersifat satu arah. Radio tidak menghendaki
adanya interaksi (tidak adanya timbal balik dari penyimak).
(2) Pada umumnya, siaran radio bersifat terpusat tergantung
pada masing-masing frekuensi siaran. Hal ini membuat siaran
radio tidak dapat dikontrol. Oleh karena itu, siaran radio tidak
dapat dikendalikan oleh guru. (3) Jadwal antara pembelajaran
dengan siaran radio dapat saja berbeda. Integrasi siaran radio
ke dalam pembelajaran di kelas sering menyulitkan.
(4) Apabila tidak disertai alat perekam, maka siaran
radio tidak dapat diulang karena siaran radio berkelanjutan
sesuai dengan program siaran. Bahan simakan dari radio tidak
dapat diulang. Hal ini karena hanya sekali bahan simakan
disiarkan dari stasiun pemancar radio. Apabila ada siswa yang
kurang menyimak dengan baik, maka akan kesulitan
mengulangi kembali bahan simakan tersebut. Sanaky
menambahkan bahwa kelemahan radio meliputi (5) program
siaran lebih banyak hiburan sehingga tidak dapat diisi dengan
materi pembelajaran dalam porsi yang banyak. (6) Kurang
dapat membahas materi pelajaran secara mendalam, karena
dibatasi oleh waktu siaran suatu program siaran radio.51
50 Arief Sadiman, dkk., Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan, dan
Pemanfaatannya. (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2012), hal. 50
51 Sanaky, Media Pembelajaran.., hal. 111
Media Pembelajaran Bahasa Indonesia| 80
Jenis-jenis Media Pembelajaran Bahasa Indonesia
Gambar 27: Radio
b. Kelebihan dan Kelemahan Media Audio
1) Kelebihan Media Audio
a) Relatif Murah
Media audio merupakan media yang relatif murah jika
digunakan untuk menyebarkan pengetahuan dan informasi
yang bersifat verbal.52 Menurut Daryanto pesan yang
disampaikan oleh media audio dituangkan dalam lambang-
lambang bunyi, baik verbal maupun nonverbal sehingga
proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik. Penggunaan
media ini relatif murah dan terjangkau. Materi yang
disampaikan disesuaikan dengan tingkat kemampuan peserta
didik.53
Untuk merekam suara baik verbal maupun nonverbal,
tidak membutuhkan biaya yang relatif banyak. Dengan
bermodal alat perekam yang dapat dibeli di toko elektronik,
guru dapat merekam suara atau bunyi (berupa materi maupun
teks bahan simakan) yang dibutuhkan dalam pembelajaran.
b) Mudah Digunakan
Media audio atau rekaman dapat digunakan sewaktu-
waktu. Mudah digunakan karena dengan memutar rekaman
52 Pribadi, Media & Teknologi..., hal. 80
53 Daryanto, Media Pembelajaran, hal. 50
Media Pembelajaran Bahasa Indonesia| 81
Jenis-jenis Media Pembelajaran Bahasa Indonesia
dengan menggunakan alat dan menambah alat pengeras suara,
peserta didik dapat menyimak dengan jelas.
c) Mudah Dibawa
Media audio bersifat ringkas dan mudah dibawa.
Apalagi jika berupa file rekaman. File rekaman ini dapat
disimpan dalam flashdisk, laptop, kaset, CD.
d) Memusatkan Perhatian pada Penggunaan Bunyi atau
Suara
Media audio maupun radio cocok untuk menyampaikan
materi-materi pembelajaran yang terkait dengan masalah
cerita dan bunyi. Selain itu, media ini cocok untuk
mengembangakan daya imajinasi peserta didik melalui bunyi
yang didengar.54 Misal pada materi cerita.
Media audio menyalurkan pesan dalam bentuk
lambang-lambang bunyi, baik secara verbal (bahasa
lisan/kata-kata) maupun nonverbal (bunyi ketukan, musik,
suara binatang, dll.). Oleh karena itu, peserta didik dapat
melatih indera pendengarannya dan mengevaluasi hal yang
telah disimak.
e) Dapat Diulang Sesuai Kebutuhan
Media audio berupa rekaman dapat diputar secara
berulang-ulang sesuai kebutuhan. Hal ini karena media
tersebut dapat disimpan dan digandakan sesuai kebutuhan.
Oleh karena itu, apabila ada peserta didik yang belum
menyimak dengan baik pada awal kegiatan pembelajaran,
maka dia dapat meminta guru untuk mengulangi bahan
simakan tersebut.
2) Kelemahan Media Audio
a) Komunikasi Satu Arah
Media audio tergolong dalam media pembelajaran yang
bersifat searah. Oleh karena itu, apabila ada hal yang kurang
54 Ibid., hal. 39
Media Pembelajaran Bahasa Indonesia| 82
Jenis-jenis Media Pembelajaran Bahasa Indonesia
jelas maka peserta didik tidak dapat langsung bertanya. Media
audio dipandang sebagai media minim interaksi karena
sulitnya penyimak untuk memberikan umpan balik terhadap
informasi dan pengetahuan yang diperoleh.
b) Memerlukan Tempat Penyimpanan Khusus
Media audio membutuhkan tempat penyimpanan
khusus untuk menghindari panas, debu, dan benda tajam.
Kondisi panas akan merusak pita pada kaset audio, debu dapat
menempel dan membuat suara yang disajikan kurang jernih.
Benda berpermukaan tajam dapat membuat goresan pada CD,
hal ini dapat memengaruhi kualitas hasil rekaman CD.
c) Tidak Semua Informasi dapat Disajikan melalui Media
Audio
Tidak semua informasi dan pengetahuan dapat
disajikan melalui media audio. Misal materi mengenai struktur
surat dinas. Apabila hanya menggunakan media audio tanpa
materi yang disajikan dalam bentuk cetak, maka peserta didik
akan merasa kesulitan dalam mengidentifikasi strukturnya.
Tabel 3: Tabel Perbedaan Media Audio Melalui Penggunaan Radio dan
Berupa Rekaman
No. Media Audio Kelebihan Kelemahan
1. Radio • jangkauan luas, • tidak dapat
2. Rekaman dapat mencakup diulang
Suara/Bunyi antarwilayah
• aktual (up to date) • sulit menyamakan
jadwal
• dapat diputar pembelajaran
berulang-ulang dengan jadwal
sesuai kebutuhan siaran
• tidak bisa
digunakan
sewaktu-waktu
karena
menyesuaikan
siaran
• terbatas pada
ruang
Media Pembelajaran Bahasa Indonesia| 83
Jenis-jenis Media Pembelajaran Bahasa Indonesia • memerlukan
tempat
• dapat digandakan penyimpanan
atau diperbanyak khusus
• dapat digunakan
sewaktu-waktu
sesuai kebutuhan
3. Media Audio-Visual
Media audio-visual merupakan seperangkat alat yang
dapat memproyeksikan gambar bergerak dan bersuara.
Paduan antara gambar dan suara membentuk karakter sama
dengan objek aslinya. Alat-alat yang termasuk dalam kategori
media audio-visual antara lain TV (televisi), video, VCD, dan
film.55 Media audio-visual menyajikan tayangan gambar
bergerak dan suara yang padu. Jika media audio-visual dalam
konteks media pembelajaran, maka media audio-visual melatih
indera pendengaran sekaligus indera penglihatan para peserta
didik.
Media audio-visual lebih menarik karena menawarkan
gambar bergerak disertai dengan suara. Hal ini dapat menarik
perhatian peserta didik dalam kegiatan menyimak. Media
audio-visual melibatkan indera penglihatan dan indera
pendengaran peserta didik. Peserta didik dapat menyimak
sekaligus mengevaluasi bahan simakan melalui indera
penglihatan dan pendengaran. Pelibatan kedua indera ini
dapat memaksimalkan proses menyimak yang dilakukan oleh
peserta didik saat pembelajaran berlangsung. Media audio-
visual juga dapat memberikan pengalaman-pengalaman yang
baru kepada peserta didik.
55 Sanaky, Media Pembelajaran..., hal. 119
Media Pembelajaran Bahasa Indonesia| 84
Jenis-jenis Media Pembelajaran Bahasa Indonesia
a. Jenis-jenis Media Audio-Visual
1) Televisi
Televisi berasal dari dua kata, yaitu kata tele (bahasa
Yunani), yang berarti jauh, dan visi (bahasa Latin), berarti
penglihatan. Television (bahasa Inggris), bermakna melihat
jauh. Kata ini mengandung makna bahwa gambar yang
diproduksi pada satu tempat (stasiun televisi) dapat dilihat di
tempat lain melalui sebuah perangkat penerima yang disebut
televisi monitor atau televisi set.56
Saat ini, hampir semua orang memiliki televisi. Televisi
bukan hanya berada di rumah-rumah warga, melainkan
berada di kantor-kantor, bahkan di sekolah. Televisi di sekolah
dapat sebagai media untuk membantu proses belajar maupun
untuk hiburan. Televisi memiliki variasi program acara, baik
berupa hiburan, berita, hingga acara pendidikan. Hal inilah
yang menyebabkan anak-anak hingga orang dewasa menyukai
acara-acara televisi.
Televisi sebagai lembaga penyiaran, telah dimanfaatkan
untuk kepentingan pendidikan dan pembelajaran.
Kementerian Pendidikan Nasional Indonesia bahkan telah
meluncurkan siaran televisi yang khusus menginformasikan
atau menyiarkan pesan-pesan materi pendidikan dan
pembelajaran, yang disebut Televisi Edukasi (educational
television). Siaran televisi ini diresmikan sejak 12 Oktober
2004 oleh Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia,
Bapak Abdul Malik Fadjar. Siaran TV Edukasi direlai oleh TVRI.
Tujuan didirikannya TV Edukasi ialah memberikan layanan
siaran pendidikan berkualitas untuk menunjang tujuan
pendidikan nasional. Sasaran TV Edukasi adalah peserta didik
dari semua jalur, jenjang, dan jenis pendidikan, praktisi
pendidikan, dan masyarakat.
56 Ibid., hal. 120
Media Pembelajaran Bahasa Indonesia| 85
Jenis-jenis Media Pembelajaran Bahasa Indonesia
Televisi sebagai media pembelajaran memiliki
kelebihan sebagai berikut. (1) Memiliki daya jangkauan yang
cukup luas. (2) Memiliki daya tarik karena bersifat audio-
visual. (3) Dapat mengatasi keterbatasan ruang dan waktu. (4)
Dapat menginformasikan pesan atau materi yang aktual. (5)
Dapat menampilkan objek belajar seperti benda atau kejadian
aslinya. (6) Sebutan televisi sebagai jendela dunia, membawa
khalayak untuk dapat melihat secara langsung peristiwa,
suasana, dan situasi tempat, kota, daerah-daerah yang ada di
belahan dunia.57
Selain memiliki kelebihan, televisi sebagai media
pembelajaran juga memiliki kelemahan antara lain (1)
pengadaannya memerlukan biaya mahal. (2) Tergantung pada
energi listrik, sehingga tidak dapat dihidupkan di segala
tempat. (3) Sifat komunikasi searah, sehingga tidak dapat
memberi peluang untuk terjadinya umpan balik. Namun,
kelemahan ini sudah mulai teratasi dengan beberapa program
acara siaran yang dilakukan dialog langsung (dialog interaktif)
dengan bantuan telepon. (4) Sulit dikontrol, terutama jika
terkait dengan jadwal siaran dan jadwal pembelajaran. (5)
Peserta didik mudah tergoda terhadap penyajian acara yang
bersifat hiburan, sehingga suasana belajar kurang serius dan
efektif.58 (6) Tidak dapat diulang, karena siaran televisi hanya
sekali tayang dilanjutkan dengan program lain. Bahkan biasa
diselingi oleh iklan.
57 Ibid., hal. 122
58 Ibid., hal. 122-123
Media Pembelajaran Bahasa Indonesia| 86
Jenis-jenis Media Pembelajaran Bahasa Indonesia
Gambar 28: Televisi
2) Video
Media audio-visual yang menawarkan gambar gerak
dan unsur suara, dapat ditayangkan melalui media video dan
VCD (video compact disk). Video dan televisi mampu
menayangkan pesan atau materi pembelajaran secara realistik.
Video memiliki fitur yang berguna untuk dipakai dalam
pembelajaran. Salah satu fitur tersebut adalah slow motion
yaitu memperlambat gerakan objek atau peristiwa tertentu
berlangsung dengan cepat, agar mudah dipelajari oleh peserta
didik. Video dan VCD juga dapat digunakan untuk
penyampaian materi bagi sekolah jarak jauh.59
Menurut Pribadi media video termasuk dalam media
audio-visual yang mampu menayangkan unsur pesan dan
informasi melalui gambar dan suara yang disampaikan secara
simultan. Keunggulan ini menyebabkan video banyak
digunakan untuk memperoleh dan mengomunikasikan pesan
secara lengkap. Media video mampu memperlihatkan objek,
tempat, dan peristiwa dalam format gambar bergerak disertai
dengan unsur suara secara komprehensif.60 Oleh karena itu,
media video ini cukup banyak digunakan untuk berbagai
59 Ibid., hal. 123
60 Pribadi, Media & Teknologi..., hal. 137
Media Pembelajaran Bahasa Indonesia| 87
Jenis-jenis Media Pembelajaran Bahasa Indonesia
keperluan mulai dari hiburan hingga pendidikan atau
pembelajaran.
Media video merupakan media yang efektif dalam
pembelajaran, apabila digunakan untuk menyampaikan
informasi atau pengetahuan yang mencakup kombinasi unsur
gambar bergerak dan unsur suara di dalamnya. Melalui media
video, penyimak dapat melihat suatu proses, urutan,
peristiwa/kejadian dengan tingkat kualitas tayangan yang
tinggi (kejelasan gambar dan suara). Selain itu, media video
dapat digunakan untuk menayangkan objek atau peristiwa
sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Penyimak dapat
melihat objek atau suatu peristiwa sebenarnya tanpa langsung
datang ke tempat kejadian atau suatu objek berada. Misal:
peristiwa tanah longsor dan bunga bangkai di Taman Nasional
Bukit Barisan.
Media video dapat digunakan untuk keperluan belajar
baik secara individu maupun kelompok. Biaya produksi media
video yang relatif mahal sebanding dengan kemampuan media
video untuk menjangkau jumlah penyimak yang besar. Hal ini
dapat dilakukan dengan cara memproduksi media video secara
massal. Media video dapat ditayangkan berulang kali sesuai
dengan kebutuhan pembelajaran dan pada kelompok peserta
didik yang berbeda. Media video juga bertahan lama dan dapat
digunakan dalam jangka waktu panjang.
Seiring dengan perkembangan teknologi informasi dan
komunikasi, muncul berbagai inovasi perangkat penyimpanan
baru, salah satunya dalam bentuk disc atau cakram. Perangkat
ini dapat memuat informasi audio-visual dengan kapasitas
yang besar dengan tingkatan resolusi yang baik. Perangkat ini
dikenal dengan nama VCD (Video Compact Disk) dan DVD
(Digital Versatile Disc). VCD merupakan format perangkat yang
berisi rekaman audio-visual berbentuk video. Format ini
dinilai lebih praktis dibandingkan dengan kaset video. Untuk
menggunakan VCD dibutuhkan peralatan lain yaitu VCD player,
Media Pembelajaran Bahasa Indonesia| 88
Jenis-jenis Media Pembelajaran Bahasa Indonesia
televisi atau komputer. Alat-alat tersebut digunakan dengan
cara menghubungan VCD player ke monitor televisi atau
perangkat komputer untuk memutar program VCD. Namun,
pada saat ini VCD tidak hanya dapat diputar pada VCD player
saja. VCD juga dapat diputar pada laptop atau perangkat
komputer.
DVD memiliki bentuk yang sama dengan VCD yaitu
berupa cakram. Format DVD dapat menyimpan data dan
informasi dengan kapasitas yang lebih besar dan kualitas
gambar dan kejernihan suara yang lebih baik dibandingkan
format VCD. Menurut Pribadi format DVD memiliki
keuntungan yaitu adanya menu program yang memungkinkan
pengguna dapat memilih untuk melihat bagian atau sequence
tertentu yang akan dilihat. Harga sebuah program DVD lebih
mahal dibandingkan dengan format VCD. Untuk memutar
sebuah DVD diperlukan adanya DVD player.61 Namun, pada
saat ini sama seperti VCD, DVD pun dapat diputar melalui
komputer atau laptop.
Gambar 29: VCD dan DVD
Menurut Pribadi media video yang ada pada saat ini
menjadi lebih praktis digunakan karena perubahan format
teknologi video dari analog menjadi digital.62 Pada saat ini,
program video tidak hanya dapat diputar dengan VCD player
saja, melainkan dapat diputar dengan menggunakan perangkat
61 Ibid., hal.150
62 Ibid., hal. 148
Media Pembelajaran Bahasa Indonesia| 89
Jenis-jenis Media Pembelajaran Bahasa Indonesia
mobile seperti handphone, laptop, dan komputer tablet. Selain
itu, dengan banyaknya media sosial dan situs website yang ada
saat ini, guru atau peserta didik dapat mengunduh beragam
jenis video yang berisi informasi atau pengetahuan sesuai
dengan materi pembelajaran dari perangkat masing-masing. Di
sisi lain, guru dan peserta didik juga dapat mengunggah hasil
rekaman video ke dalam situs web atau media sosial yang ada
pada perangkat komputer masing-masing.
Kelebihan media video sebagai media pembelajaran
yaitu sebagai berikut. (1) Menyajikan objek belajar secara
konkret atau pesan pembelajaran secara realistik, sehingga
menambah pengalaman belajar peserta didik. (2) Bersifat
audio-visual, sehingga memiliki daya tarik dan dapat
memotivasi peserta didik untuk belajar. (3) Sesuai untuk
pencapaian tujuan belajar psikomotorik. (4) Dapat mengurangi
kejenuhan belajar, terutama jika dikombinasikan dengan
metode tertentu dan diskusi persoalan yang ditayangkan. (5)
Menambah daya tahan ingatan mengenai objek belajar yang
dipelajari. (6) Portable dan mudah untuk didistribusikan.63
Menurut Sanaky, kelemahan media video dan VCD
sebagai media pembelajaran antara lain (1) sifat komunikasi
searah, sehingga tidak dapat memberi peluang kepada
penyimak untuk menyampaikan umpan balik. (2) Biaya untuk
pengadaan program video mahal. (3) Tergantung pada energi
listrik, sehingga tidak dapat dihidupkan di segala tempat.64
Heinich dalam Pribadi menyebutkan kelebihan media
video dibandingkan dengan media yang lain yaitu sebagai
berikut. (1) Menayangkan gambar bergerak. Media video
digunakan untuk menayangkan informasi dan pengetahuan
yang mengandung unsur gerak dan suara. (2) Memperlihatkan
sebuah proses dan prosedur. Video menampilkan suatu proses
secara bertahap. Selain itu, memeperlihatkan gerakan-gerakan
63 Sanaky, Media Pembelajaran...,hal. 123-124
64 Ibid., hal. 124
Media Pembelajaran Bahasa Indonesia| 90
Jenis-jenis Media Pembelajaran Bahasa Indonesia
yang berisi langkah-langkah sistematik. (3) Sarana observasi
yang aman. Video dapat memperlihatkan rekaman suatu objek
yang jika diamati secara langsung dapat membahayakan
penyimak. (4) Sarana untuk mempelajari pengetahuan dan
keterampilan tertentu. Misal: gerakan-gerakan dalam olahraga.
(5) Memperlihatkan contoh sikap dan tindakan yang
dapat dipelajari. Media video dapat menayangkan sikap
individual dan sikap sosial sebagai sebuah model perilaku. (6)
Mendorong munculnya apresiasi atau penghayatan terhadap
seni dan budaya. (7) Menciptakan kesamaan pengalaman dan
persepsi bagi pemirsa (penyimak). Pengalaman yang sama
dapat diperoleh dari media video karena video yang
ditayangkan sama kepada sekelompok penyimak yang
berbeda. Hal ini dapat mendorong penyimak untuk berperan
aktif dalam diskusi tentang suatu topik.65
Sedangkan kelemahan dari media video yaitu sebagai
berikut. (1) Kecepatan penayangan informasi dan pengetahuan
secara konstan. Informasi yang ditayangkan melalui media
video berlangsung pada kecepatan yang tetap atau fixed pace.
Bahkan, terkadang terlalu cepat. Namun, kelemahan ini dapat
diatasi karena media video biasanya dilengkapi dengan
fasilitas memutar kembali bagian informasi yang perlu untuk
dilihat. Fasilitas ini dikenal dengan istilah rewind. Fasilitas lain
yang dimiliki oleh media video adalah fast forward yaitu
fasilitas yang digunakan untuk mempercepat tayangan yang
terdapat dalam perangkat pemutar video. Perangkat pemutar
video juga dilengkapi dengan fasilitas freezing yaitu
menghentikan gambar yang ditayangkan dalam program
video. (2) Terkadang menimbulkan persepsi yang berbeda dari
penyimak terhadap informasi dan pengetahuan yang
ditayangkan. (3) Biaya produksi video mahal. Memproduksi
media video memerlukan adanya dukungan waktu dan biaya.66
65 Pribadi, Media & Teknologi..., hal. 142
66 Ibid., hal. 147
Media Pembelajaran Bahasa Indonesia| 91