Penghantar yang digunakan untuk instalasi penerangan (rangkaian
akhir) adalah penghantar jenis NYA dan untuk instalasi daya
(feeder/pengisi/incoming) dengan menggunakan penghantar jenis NYM yang
memiliki isolasi yang baik, agar mudah cara pemasangan dan perbaikan
pemasangan penghantar tersebut masuk ke dalam pipa instalasi. Dalam
instalasi rumah digunakan kabel NYA dengan ukuran 2,5 mm2. Syarat
penandaan dari kabel NYA.
❖ NYA : Berinti tunggal, berlapis bahan isolasi PVC, untuk instalasi
luar/kabel udara.
❖ Kode warna isolasi ada warna abu-abu, hitam, coklat dan biru.
❖ Kabel tipe ini umum dipergunakan di perumahan karena harganya yang
relatif murah.
❖ Lapisan isolasinya hanya 1 lapis sehingga mudah cacat, tidak tahan air
(NYA adalah tipe kabel udara) dan mudah digigit tikus.
Untuk memahami kabel NYA peserta didik harus memahami kode
dan arti yang ada pada tabel 3.
Tabel 3. Kode Huruf Komponen Kabel NYA
Huruf Kode Komponen
N Kabel jenis standart dengan penghantar tembaga
Y Isolator PVC
A Kawat berisolasi
Re Penghantar pada bulat
Rm Penghantar bulat berkawat banyak
36
Instalasi kabel listrik dipasang dalam bangunan gedung selalu
mempertimbangkan faktor keamanan. Agar aman memakai kabel tipe ini,
persyaratan yang haris dipenuhi dalam pemasangan diantaranya adalah: kabel
harus dipasang dalam pipa/conduit jenis PVC atau saluran tertutup. Sehingga
tidak mudah menjadi sasaran gigitan tikus, dan apabila ada isolasi yang
terkelupas tidak tersentuh langsung oleh orang secara langsung.
b. Kabel NYM
Gambar 28. Kabel NYM
Penghantar untuk jenis NYM dilengkapi dengan hantaran
pentanahan/arde karena untuk instalasi daya, misalnya untuk AC, motor
listrik dimaksudkan agar bagian yang terbuat dari logam dapat ternetralisir
dan apabila terjadi hubung singkat aliran arus akan segera ke tanah. Jenis
kabel NYM ini digunakan untuk kabel instalasi listrik rumah atau gedung
dan system tenaga. Kabel NYM : memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya
warna putih atau abu-abu), ada yang berinti 2, 3 atau 4. Kabel NYM
memiliki lapisan isolasi dua lapis, sehingga tingkat keamanannya lebih baik
dari kabel NYA (harganya lebih mahal dari NYA). Kabel ini dapat
dipergunakan dilingkungan yang kering dan basah, namun tidak boleh
ditanam. Berikut penjelasan kode Kabel NYM pada tabel 4, yakni :
37
Tabel 4. Kode Huruf Komponen Kabel NYM
Huruf Kode Komponen
N Kabel jenis standart dengan penghantar tembaga
Y Isolator PVC
M Berselubung PVC
Re Penghantar pada bulat
Rm Penghantar bulat berkawat banyak
c. Kabel NYY
Gambar 29. Kabel NYY
Memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna hitam), ada yang
berinti 2, 3 atau 4. Kabel NYY dipergunakan untuk instalasi tertanam (kabel
tanah), dan memiliki lapisan isolasi yang lebih kuat dari kabel NYM
(harganya lebih mahal dari NYM). Kabel NYY memiliki isolasi yang terbuat
dari bahan yang tidak disukai tikus. Berikut penjelasan kode Kabel NYM
pada tabel 5, yakni :
Tabel 5. Kode Huruf Komponen Kabel NYY
Huruf Kode Komponen
N Kabel Inti Tembaga
Y Isolator PVC
Y Selubung Luar Isolator PVC
38
d. Tanda Kabel Warna
Instalasi listrik dalam bangunan gedung perlu memperhatikan warna
kabel yang digunakan dalam instalasi tersebut. Menurut PUIL 2000 dan PUIL
2011, masing-masing warna kabel memiliki fungsi kegunaan sebagai yang
dijelaskan pada tabel 6 berikut.
Tabel 6. Tanda Warna Kabel
Penghantar PUIL 2000 PUIL 2011
FASA 1 (L1/R) MERAH HITAM
FASA 1 (L1/R) KUNING COKLAT
FASA 1 (L1/R) HITAM ABU-ABU
NETRAL (N) BIRU BIRU
PEMBUMIAN (PE) HIJAU-KUNING HIJAU-KUNING
2. Saklar
Saklar merupakan alat untuk menghubungkan dan memutuskan hubungan
listrik.Saklar banyak macam dan jenisnya, misalnya untuk kebutuhan instalasi
penerangan, instalasi tenaga dan banyak lagi jenisnya, yang sering kita jumpai
pada kehidupan sehari – hari dirumah maupun dimana saja. Ada saklar yang
dipasang dalam tembok (inbow) dan diluar tembok (out bow).
Instalasi penerangan umunya menggunakan saklar untuk menyalakan dan
mematikan lampu. Saklar dan pemisah harus memenuhi beberapa persyaratan
antara lain :
a. Dapat dilayani secara aman tanpa harus memerlukan alat bantu.
b. Jumlahnya harus sesuai hingga semua pekerjaan pelayanan, pemeliharaan, dan
perbaikan instalasi dapat dilakukan dengan aman.
39
c. Dalam keadaan terbuka, bagian saklar atau pemisah bergerak harus tidak
bertegangan.
d. Harus tidak dapat terhubungkan sendiri karena pengaruh gaya berat.
e. Kemampuan saklar minimal sesuai dengan gaya daya alat yang
dihubungkannya, tetapi tidak boleh kurang dari 5 A.
Berdasarkan fungsinya, saklar dapat dibedakan menjadi :
a. Saklar kutub Satu (Saklar Tunggal)
Saklar kutub satu memiliki fungsi untuk menghubungkan atau
memutuskan arus listrik dari sumber ke pemakaian atau beban.
Gambar 30. Saklar Kutub Satu
b. Saklar Kutub Ganda
Saklar Kutub Ganda memiliki fungsi untuk memutuskan atau
menghubungkan hantaran fasa dan nol secara bersama-sama.
Gambar 31. Saklar Kutub Ganda
c. Saklar Kutub Tiga
Saklar Kutub Tiga memiliki fungsi untuk menghubungkan atau
memutuskan hantaran fasa (R, S, dan T) secara bersama-sama pada sumber listrik
3 fasa.
40
Gambar 32. Saklar Kutub Tiga
d. Saklar Kelompok
Saklar Kelompok memiliki fungsi untuk menghubungkan atau
memutuskan dua lampu atau dua golongan lampu secara bergantian, tetapi
kedua golongan tidak dapat menyala bersamaan. Umumnya saklar ini dipakai
sebagai penghubung yang hemat pada kamar-kamar hotel, asrama, dan
tempat-tempat yang memerlukan.
Gambar 33. Saklar Kelompok
e. Saklar Deret Seri
Saklar Deret Seri memiliki fungsi untuk menghubungkan dan
memutuskan dua lampu, atau dua golongan lampu baik secara bergantian
maupun bersama-sama.
Gambar 34. Saklar Deret Seri
f. Saklar Tukar
Saklar tukar sering disebut dengan saklar hotel karena banyak dipakai
dipakai di hotel-hotel untuk menyalakan dan memadamkan dua lampu atau
41
dua golongan lampu secara bergantian. Selain itu, saklar dapat pula digunakan
untuk menyalakan dan memadamkan satu lampu atau satu golongan lampu
dari dua tempat dengan menggunakan dua saklar tukar.
Gambar 35. Saklar Tukar
g. Saklar Silang
Saklar Silang berfungsi untuk melayai satu lampu atau satu golongan
lampu agar dapat dinyalakan dan dimatikan lebih dari dua tempat dapat
dilakukan dengan mengkombinasikan antara saklar tunggal dan saklar
silang.Yang harus diingat, saklar pertama dan terakhir adalah saklar tukar
sedangkan saklar di antaranya adalah saklar silang.
Gambar 36. Saklar Silang
3. Fitting
Fitting adalah tempat memasang bola lampu listrik, dan menurut
penggunaannya dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu fitting langit-langit, fitting
gantung dan fitting kedap air.
42
Gambar 37. Macam-macam Fitting
➢ Fitting langit-langit/ Fitting Duduk
Pemasangan fiting langit-langit ditempelkan pada langit-langit (eternit)
dan dilengkapi dengan roset. Roset diperlukan untuk meletakan/penyekerupan
fiting supaya kokoh kedudukannya pada langit-langit.
➢ Fiting gantung
Pemasangannya biasanya digabungkan pada fiting langit-langit.Pada
bigian atas fiting ini terdapat cicin yang dipakai untuk mengikatkan tali
penarik hingga kedudukannya menjadi kuat.
➢ Fitting Kedap Air
Fiting kedap air merupakan fiting yang tahan terhadap
resapan/rembesan air. Fiting jenis ini dipasang di tempat lembab atau tempat
yang mungkin bisa terkena air misalnya fiting untuk di kamar mandi.
Konstruksi fiting ini terbuat dari porselin,dimana bagian kontaknya terbuat
dari logam kuningan atau tenbaga dan bagian ulirnya dilengkapi dengan karet
yang berbentuk cincin sebagai penahan air.
43
4. Kotak Kontak / Stop Kontak
Gambar 38. Tipe-Tipe Stop Kontak
Stop Kontak merupakan tempat untuk mendapatkan sumber tegangan.
Tegangan ini diperoleh dari hantaran fasa dan nol yang dihubungkan dengan
kontak-kontak stopkontak. Stop kontak dipasang untuk memudahkan
mendapatkan tegangan yang diperlukan bagi peralatan listrik yang dapat
dipindahkan.
Kotak kontak merupakan tempat untuk mendapatkan sumber tegangan listrik
yang diperlukan untuk pesawat atau alat listrik. Tegangan Sunber listrik ini
diperoleh hantaran fasa dan netaral yang berasal dari PLN. Stop kontak juga untuk
memudahkan mendapatkan tegangan yang diperlukan bagi peralatan listrik yang
dapat dipindahkan. Simbol dan jenis kotak kontak dapat dilihat pada gambar
berikut:
44
a. b. Gambar 40. Bentuk Kotak Kontak
Gambar 39. a) Simbol Kotak Kontak.
b) Simbol Pada Pengawatan
Aturan Pemasangan Kontak Tusuk Kontak tusuk digunakan untuk
menghubungkan pesawat atau alat listrik yang dipasang tetap ataupun dapat
dipindah-pindahkan. Penggunaan dan pemasangan kontak ada beberapa ketentuan
antara lain :
a. Kotak-kontak dinding fasa satu harus dipasang hingga kontak netralnya ada
disebelah kanan.
b. Kotak-kontak dinding yang dipasang kurang dari 1,25 meter di atas lantai
harusdilengkapi dengan tutup.
c. Kotak-kontak yang dipasang dilantai harus tertutup.
d. Kotak-kontak dinding dengan pengaman harus dipasang hantaran pengaman.
e. Ruangan yang dilengkapi dengan kotak kontak dengan kotak pengaman, tidak
boleh dipasang kotak-kontak tanpa pengaman, kecuali kotak-kontak tegangan
rendah dan untuk pemisahan pengaman.
f. Pada satu tusuk kontak, hanya boleh dihubungkan satu kabel yang dapat
dipindah-pindah.
g. Kemampuan kotak-kontak harus sekurang-kurangnya sesuai dengan daya yang
dihubungkan padanya, tetapi tidak boleh kurang dari.
45
5. Pipa (Conduit)
Gambar 41. Pipa Instalasi Listrik
Pipa instalasi berfungsi sebagai isolator pada kabel instalasi listrik. Oleh
karena itu, pipa instalasi harus terbuat dari bahan yang tahan terhadap tekanan
mekanis, panas, serta tidak menjalarkan nyala api dan kelembapan. Bahan tersebut
misalnya PVC atau baja.
Permukaan bagian dalam dan luar pipa harus rata dan tidak kasar. Selain
berfungsi sebagai isolator pada kabel instalasi listrik, pipa instalasi juga berfungsi
untuk memudahkan penggantian kabel-kabel tanpa harus membongkar dinding.
Artinya, kabel tinggal dikeluarkan dan dimasukan kembali melalui pipa tersebut.
Pipa kabel bisa ditanam di dalam dinding ataupun dipasang di permukaan dinding.
Dalam teknik instalasi listrik, kabel instalasi penerangan maupun instalasi
tenaga harus terbebas dari berbagai macam gangguan dari luar ( misal : benturan,
tarikan, goresan ). Oleh karenanya pipa instalasi harus memenuhi syarat-syarat
yang diatur oleh instansi yang berwenang sebagai berikut :
a. Bahan ( PUIL 730 C 2 ) harus tahan terhadap: Panas, tekanan mekanis, bara
api, lembab dll
b. Konstruksi ( 730 C 3 ): berfungsi sebagai pelindung kabel dari gangguan
mekanis, pemukaan rata, licin dan tahan zat kimia, ujung pipa tidak tajam /
tumpul dan dipasang tule untuk pipa baja, pipa dan penyambung ( mof ) harus
46
mudah dilaksanakan.
Pemasangan pipa instalasi harus sesuai dengan ketentuan aturan PUIL
pasal 730 E9. ( lihat PUIL 97 ). Pipa dipasang dengan penopang atau klem , jarak
antara klem yang berurutan maksimun 1 m.
Gambar 42. Pemasangan Klem pada Pipa Listrik
6. Klem
Adalah suatu bahan yang dipakai untuk menahan pipa agar dapat dipasang
pada dinding atau langit-langit. Klem ini dibuat dari pelat besi atau plastik dengan
ukuran disesuaikan dengan ukuran pipa.jarak pemasangan klem satu dengan
lainny maksimal 100 cm.
Gambar 43. Klem
7. Kotak Sambung
Penyambungan atau pencabangan hantaran listrik pada instalasi dengan
pipa harus dilakukan dalam kotak sambung. Menurut ketentuan peraturan instalasi
47
yang diijinkan tidak boleh dalam pipa terdapat sambungan, karena dikwatirkan
kawat putus dalam pipa. Berikut macam-macam kotak sambung :
a. Kotak Sambung Cabang Satu
Digunakan untuk menyambungkan kabel didalamnya yang hanya ada
satu pipa masukan dalam kotak sambung. Contoh kotak sambung cabang satu
pada (gambar 44) berikut ini :
Gambar 44. Kotak Sambung Cabang Satu
b. Kotak Sambung Cabang Dua
Digunakan untuk menyambung lurus dan terdapat dua buah pipa
yang masuk dalam kotak sambung ini. Contoh Kotak Sambung Cabang
Dua (gambar 45) berikut ini :
Gambar 45. Kotak Sambung Cabang Dua
48
c. Kotak Sambung Cabang Tiga (T-Dos)
Digunakan untuk percabangan-percabangan, misalnya terdapat
pemakaian saklar, stop kontak dan terdapat tiga buah pipa yang masuk
kedalam kotak sambung ini. Contoh kotak sambung cabang tiga pada (gambar
46) berikut ini :
Gambar 46. Kotak Sambung Cabang Tiga
d. Kotak Sambung Cabang Empat (Cross Dos)
Pemakaian sama dengan T-Dos hanya percabangan bukan tiga tapi
empat. Dan pada sambungan cabang empat ini terdapat empat buah pipa yang
masuk kedalam kotak sambung ini. Contoh kotak sambung cabang empat
pada (gambar 47) berikut ini :
Gambar 47. Kotak Sambung Cabang Empat
49
8. Rol Isolator
Pemasangan kawat hantaran diatas plafon tanpa menggunakan pipa
digunakan rol isolator. Jarak antara rol satu dengan yang lain 50 cm dan antar
hantaran jaraknya 5 cm. Rol isolator dibuat dari keramik atau plastik dan
kekuatannya disesuaikan dengan besar hantaran dan tegangan kerja untuk
kepentingan peletakan besar hantaran dan tegangan kerja untuk kepentingan
peletakan hantaran pada instalasi penerangan rumah. Berikut contoh rol isolator
pada (gambar 48).
Gambar 48. Rol Isolator
9. MCB (Miniature Circuit Breaker)
MCB adalah suatu rangkaian pengaman yang dilengkapi dengan komponen
thermis (bimetal) untuk pengaman beban lebih dan juga dilengkapi relay
elektromagnetik untuk pengaman hubung singkat. MCB banyak digunakan untuk
pengaman sirkit satu fasa dan tiga fasa. Keuntungan menggunakan MCB, yaitu :
a. Dapat memutuskan rangkaian tiga fasa walaupun terjadi hubung singkat pada
salah satu fasanya.
b. Dapat digunakan kembali setelah rangkaian diperbaiki akibat hubung singkat
atau beban lebih.
c. Mempunyai respon yang baik apabila terjadi hubung singkat atau beban lebih.
50
Gambar 49. MCB (Miniature Circuit Breaker)
Pada MCB terdapat dua jenis pengaman yaitu secara thermis dan
elektromagnetis, pengaman termis berfungsi untuk mengamankan arus beban
lebih sedangkan pengaman elektromagnetis berfungsi untuk mengamankan
jika terjadi hubung singkat. Pengaman thermis pada MCB memiliki prinsip
yang sama dengan thermal overload yaitu menggunakan dua buah logam yang
digabungkan (bimetal), pengamanan secara thermis memiliki kelambatan, ini
bergantung pada besarnya arus yang harus ran yang dapat menarik sebuah
angker dari besi lunak. MCB dibuat hanya memiliki satu kutub untuk
pengaman satu fasa, sedangkan untuk pengaman tiga fasa biasanya memiliki
tiga kutub dengan tuas yang disatukan, sehingga apabila terjadi gangguan pada
salah satu kutub maka kutub yang lainnya juga akan ikut terputus.
10. KWH Meter
Digunakan sebagai pengukur energi listrik. Secara praktisnya KWH Meter
digunakan untuk mengukur daya terpakai (daya aktif) yang digunakan dalam
pemakaian beban listrik dalam jangka waktu tertentu. KWH meter yang ada pada
konsumen saat ini dibagi menjadi dua bagian, pertama KWH Meter lama yang
menggunakan sistem pembayaran pasca penggunaan dan yang kedua KWH Meter
yang menggunakan sistem pembayaran pra penggunaan atau token. Perbedaan
KWH Meter ini ada pada sistem pembayarannya dimana KWH pasca bayar
membayar setelah konsumen menggunakan sedangkan KWH pra bayar/token
51
konsumen harus mengisi Pulsa token agar bisa menggunakan listrik di rumah.
Berikut contoh KWH Meter Pasca dan Pra Bayar/Token pada (gambar 50).
(a) (b)
Gambar 50. KWH Meter (a) Pasca Bayar dan (b) Pra Bayar/Token
11. Papan/Panel/Perangkat Hubung bagi (PHB)
Panel hubung bagi menurut definisi PUIL, adalah suatu perlengkapan
untuk mengendalikan dan membagi tenaga listrik dan atau mengendalikan dan
melindungi sirkit dan pemanfaat tenaga listrik.
Gambar 51. Papan Hubung Bagi
Di dalam panel bagi terdapat komponen antara lain rel (busbar), saklar
utama, pengaman, pengaman, alat-alat ukur dan lampu indikator. Panel hubung
bagi juga harus memenuhi persyaratan antara lain :
a. Kontak hubung bagi harus kokoh, terbuat dari bahan yang tidak mudah
52
terbakar dan tahan lembab.
b. Pada kontak hubung bagi yang berdiri sendiri sekurang kurangnya harus
mempunyai satu saklar dengan kemampuan saklar sekurang-kurangnya
sama dengan kemampuan arus nominal pengaman tetapi tidak kurang dari
10A.
c. Ruang bebas pada PHB tegangan rendah, lebarnya harus sekurang-
kurangnya 0,75 m, sedangkan tingginya harus sekurang-kurangnya 2 m dan
Posisinya setelah KWH Meter PLN.
d. Saklar masuk boleh ditiadakan kalau kontak hubung bagi merupakan suplai
dari hubung bagi lainnya.
e. Setiap hantaran fasa keluar harus dipasang pengaman arus.
12. Lasdop
Lasdop, adalah suatu alat bantu Instalasi yang berfungsi menutup
sambungan sehingga aman dari sentuhan luar. Sebelum sambungan ditutup
dengan lasdop, terlebih dahulu sambungan tersebut dibungkus dengan isolasi.
13. Elbow
Digunakan pada pemasangan pipa instalasi di sudut-sudut ruangan.
Elbow terbuat dari bahan yang sama dengan pipa instalasi, yaitu dari bahan
PVC dan baja.
Gambar 52. Lasdop Gambar 53. Elbow
53
RANGKUMAN PEMBELAJARAN 1
❖ Bahaya listrik dibedakan menjadi dua, yaitu bahaya primer dan bahaya sekunder.
❖ Bahaya primer adalah bahaya-bahaya yang disebabkan oleh listrik secara langsung,
seperti bahaya sengatan listrik dan bahaya kebakaran atau ledakan. Sedangkan bahaya
bahaya sekunder adalah bahaya-bahaya yang diakibatkan listrik secara tidak langsung
seperti jatuh dari ketinggian.
❖ Tingkat bahaya listrik bagi manusia dipengaruhi oleh tiga faktor, yaitu tegangan (V), arus
(I) dan tahanan (R).
❖ Persyaratan umum instalasi listrik (PUIL) adalah standar yang berisi kumpulan
ketentuan-ketentuan tentang instalasi listrik bangunan dengan tujuan agar pengusahaan
instalasi listrik terselenggarakan dengan baik.
❖ Peraturan umum instalasi penerangan listrik 1 fasa dalam PUIL 2011menyangkut hal- hal
keselamatan kerja dan peraturan pemasangan instalasi penerangan listrik.
❖ Pengujian peralatan instalasi penerangan listrik di Indonesia dilakukan oleh suatu
Lembaga dari Perusahaan Umum Listrik Negara, yaitu Lembaga Masalah Kelistrikan
disingkat LMK.
❖ Tujuan dibuat PUIL :
• Melindungi manusia terhadap bahaya sentuhan da kejutan arus listrik
• Keamanan instalasi dan peralatan listrik .
• Menjaga Gedung serta isinya dari bahaya kebakaran akibat gangguan listrik
• Menjaga ketenagaan listrik yang aman dan efisien.
❖ Peralatam Instalasi Listrik dalam instalasi pernerangan listrik 1 fasa yang digunakan:
• Penghantar/ Kabel
• Saklar
• Fitting
54
• Kotak Kontak
• Pipa (Conduit)
• Klem
• Kotak Sambung
• Rol Isolator
• MCB (Miniatur Circuit Breaker)
• KWH Meter
55
LATIHAN PEMBELAJARAN 1
1. Buatlah 6 kelompok dan masing-masing kelompok mengerjakan bahan diskusi
tentang peraturan instalasi penerangan 1 fasa menurut PUIL 2011.
2. Lakukan analisis terhadap isi PUIL 2011 yang berhubungan dengan peraturan
instalasi penerangan listrik 1 fasa dengan apa yang pernah di lihat dilapangan dan di
sekitar sekolah sesuai dengan tabel di bawah ini,
Kelompok Apa Apa Adakah Kemungkinan Keselamatan
1 yang penyebabnya? peraturan penyebab itu kerja apa
terjadi? yang harus
yang terjadi
dilanggar? diperhatikan?
2
3
4
5
6
3. Pembagian sub materi per kelompok :
Kelompok 1 : Keselamatan kerja dalam instalasi penerangan listrik 1 fasa
Kelompok 2 : Komponen instalasi listrik dalam instalasi penerangan listrik 1 fasa
Kelompok 3 : Sistem proteksi terhadap arus kejut dan arus lebih dalam instalasi
penerangan listrik 1 fasa
Kelompok 4 : Perhitungan kebutuhan, penentuan titik beban, sikit masuk dan cabang
dalam instalasi penerangan 1 fasa
Kelompok 5 : Ketentuan pemasangan perlengkapan dan grounding dalam instalasi
penerangan 1 fasa
Kelompok 6 : Ketentuan dalam pengawatan/ penyambungan kabel dan konduktor,
pemilihan isolasi dalam instalasi penerangan 1 fasa.
56
TES FORMATIF 1
Pilihlah satu jawaban yang paling tepat dari berbagai alternatif jawaban berikut ini.
1. Berikut ini yang termasuk bahaya primer listrik adalah….
a. Luka terbakar
b. Jatuh dari tangga
c. Sengatan arus listrik
d. Patah tulang
2. PUIL 2011 tidak berlaku bagi beberapa instalasi tertentu, kecuali….
a. Instalasi pertambangan di bawah tanah
b. Instalasi penerangan rumah sederhana
c. Instalasi khusus yang di awasi
d. Instalasi untuk keperluan telekomunikasi dan kereta rel listrik
3. Dalam pemasangan instalasi penerangan listrik 1 fasa, jarak maksimum dalam
pemasangan antar klem pada pipa adalah….
a. 150 cm
b. 75 cm
c. 100 cm
d. 90 cm
4. Kabel penghantar yang digunakan dalam instalasi penerangan rumah adalah….
a. NYA 2,5
b. NYA 3,5
c. NYM 1,5
d. NYM 2,5
57
5. Jjenis saklar yang ditunjukkan oleh gambar di bawah adalah….
a. Saklar seri
b. Saklar silang
c. Saklar tukar
d. Saklar parallel
6. Kode warna pada kabel/penghantar yang sesuai dengan urutan fasa, netral dan ground,
adalah… Maka kode warna yang sesuai dengan PUIL adalah…..
a. Biru, kuning roleng hijau, merah
b. Kuning roleng hijau, Biru, Hitam
c. Merah, hitam, kuning roleng hijau
d. Merah, biru, kuning roleng hijau
7. Tinggi pemasangan panel hubung bagi di dinding jika diukur dari atas lantai berdasarkan
PUIL adalah......
a. 150 cm
b. 125 cm
c. 190 cm
d. 200 cm
8. Sebelum komponen instalasi digunakan dilakukan uji kelayakan terlebih dahulu.
Lembaga yang menguji kelayakan komponen instalasi listrik adalah...
a. Lembaga Masalah Kelistrikan
58
b. Lembaga Kelayakan Penyaluran Listrik
c. Persyaratan Umum Instalasi Listrik
d. Peraturan Umum Instalasi Listrik
9. MCB adalah suatu rangkaian pengaman yang banyak digunakan untuk pengaman sirkit
satu fasa dan tiga fasa. Fungsi penggunaan MCB dalam instalasi penerangan listrik
adalah...
a. Pengaman beban lebih
b. Pengaman hubung singkat
c. Pengaman beban lebih dan hubung singkat
d. Pengaman sambaran petir
10. Jika warna selubung kabel PVC berwarna putih, maka tegangan yang dapat
dihantarkannya adalah....
a. Sampai 500 Voll
b. 220 Volt
c. 380 Volt
d. Sampai 1000 Volt
59
UMPAN BALIK
Berapa nilai Ananda ? Mari dihitung, dan cocokkanlah jawaban Ananda dengan Jawaban
yang benar dari guru (fasilitator). Hitunglah jawaban Ananda yang benar, kemudian gunakan
rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Ananda terhadap materi 1 ini.
Rumus:
Tingkat penguasaan =
81 - 100% = baik sekali
71 - 80% = baik
61 - 70% = cukup
41 - 60% = kurang
10 – 40% = gagal
Apabila Ananda memperoleh tingkat penguasaan minimal 80%, Ananda dapat meneruskan
belajar ke Modul Pembelajaran 2. Apabila tingkat penguasaan Ananda masih 50-70%,
Ananda harus mengulangi kegiatan belajar modul 1 ini, terutama bagian yang belum Ananda
kuasai. Apabila tingkat penguasaan Ananda kurang dari 50%, Ananda harus mengulang
membaca Kembali Kegiatan Belajar Modul Pembelajaran 1 ini.
60
KUNCI JAWABAN TES FORMATIF 1
1. C
2. B
3. C
4. A
5. C
6. D
7. D
8. A
9. C
10. A
61
Kompetensi Dasar (KD) :
3.2 Menentukan tata letak komponen instalasi pada bangunan sederhana.
Materi Pokok :
1. Gambar instalasi listrik
2. Pembagian kelompok instalasi penerangan
Tujuan Pembelajaran :
1. Peserta didik dapat menjelaskan gambar instalasi listrik penerangan 1 fasa
2. Peserta didik dapat menjelaskan gambar one line diagram linstalasi listrik penerangan 1
fasa.
3. Peserta didik dapat menentukan tata letak komponen pada gambar instalasi listrik
penerangan 1 fasa.
4. Peserta didik dapat menjelaskan diagram pengawatan instalasi listrik penerangan 1 fasa.
62
URAIAN MATERI
Untuk mengawali materi yang akan disampaikan pada Pembelajaran 2 ini, diharapkan
kepada peserta didik untuk benar-benar mempersiapkan diri dalam menyimak dan memahami
setiap materi dan diharapkan pada akhirnyadapat menguasai capaian pembelajaran. Silakan
peserta didik pelajari beberapa materi berikut ini.
Materi berikut menjelaskan tentang menentukan tata letak komponen instalasi
penerangan pada bangunan sederhana.
A. Gambar Instalasi Listrik
Mengidentifikasi dan menganalisis kebutuhan komponen atau bahan instalasi
listrik merupakan pekerjaan yang mengacu pada hasil dalam suatu perencanaan produk
yang dihasilkan adalah gambar dan analisa. Gambar adalah teknik yang diwujudkan
dalam kesepakatan simbol. Gambar dapat berupa gambar denah, gambar garis tunggal
(one line diagram), gambar pengawatan (wiring diagram) dan gambar
saluran/pemipaannya. Sedangkan analisa adalah seperangkat perhitungan yang berangkat
dari perbandingan teknis. Jenis analisa dapat berupa analisa daya listrik, analisa
lingkungan/bangunan sipil, analisa kebutuhan bahan/komponen instalasi serta uraian
sebagai pelengkap yang meliputi penjelasan tentang cara pemasangan peralatan/bahan.
1. Penempatan Titik Beban dan Saklar
a. Penempatan Titik Lampu
Tingkat iluminasi yang memadai merupakan unsur dasar bagi rumah
tangga modern. Sering kali hasil yang baik diperoleh dengan kombinasi
penerangan dari titik lampu yang permanen dan luminer yang tidak dipasang
tetap. Penempatan titik lampu menjadi penting untuk memperoleh hasil
penerangan yang diinginkan.
63
1) Pintu Masuk Utama
Satu atau lebih titik lampu perlu dipasang untuk menerangi daerah sekitar
pintu gerbang uatama ke halaman rumah.satu titik lampu perlu dipasang di
depan pintu masuk utama ke rumah,untuk menerangi tangga naik ke rumah
dan untuk menerangi muka orang yang berdiri di depan pintu.Untuk
mengendalikan lampu tersebut di atas dipasangkan saklar di dekat pintu masuk
utama di sebelah dalam rumah.
2) Ruang Keluarga
Suatu penerangan umum perlu diadakan yang dapat diberikan oleh
luminer langit langit atau luminer dinding. Penerangan tambahan dapat
diberikan dengan lampu berdiri atau lampu meja melalui kotak kontak. Saklar
untuk penerangan ditempatkan di dekat pintu masuk atau dekat pintu ke kamar
tidur.
3) Ruang Makan
Setiap ruang makanan/sarapan pagi harus mempunyai sekurang
kurangnya satu titik penerangan yang dikendalikan dari saklar dinding.Titik
penerangan ini tepatkan di atas pusat meja makan dengan memberikan
penerangan langsung.
4) Ruang Tidur
Iluminasi umum yang baik penting sekali diruangan tidur. Hal ini
biasanya disediakan oleh luminer langit – langit atau luminer dinding. Liminer
yang dipasang diatas atau dikiri kanan cermin dapat berfungsi sebagai
penerangan umum. Untuk kemudahan pengendalian diruangan tidur utama
sekelompok saklar dipasang dekat ujung kepala tempat tidur yang
mengendalikan semualampu diruangan tidur.
64
5) Ruang Mandi dan Toilet
Luminer biasanya dipasang di atas atau dikedua sisi cermin atau jika
mungkin kena cipratan air sebaiknya dipasang pada plafon. Semua titik
penerangan dikendalikan dari saklar dinding diluar ruangan mandi yang
mudah dijangkau jika membuka pintu ruang mandi.
6) Ruang Kerja
Suatu penerangan umum perlu diadakan yang dapat diberikan oleh
luminer langit – langit atau luminer dinding. Diatas meja tulis perlu dipasang
lampu meja untuk membaca dan menulis yang dikendalikan dengan saklar.
Untuk menerangi mesin tik dan/atau komputer harus tersedia lampu yang
sesuai. Rak dan lemari buku harus mendapatkan penerangan tersendiri.
b. Penempatan Kotak Kontak
Kotak kontak sebaiknya ditempatkan di dekat ujung dinding dinding dari
pada di tengah untuk menghindarinya terhalang karena penempatan mebel atau
lemari yang besar. Kotak kontak sebaiknya ditempatkan kurang lebih 30 cm dari
atas lantai dengan dilengkapi penutup atau 30 cm di atas landasan nidang kerja
meja. Menurut fungsinya stop kontak terbagi atas 2 jenis yakni kotak kontak biasa
(KKB) dan kotak kontak khusus (KKK).
Stop kontak KKB (kotak kontak biasa) digunakan untuk daya listrik relatif
kecil. Pada instalasi rumah, stop kontak biasa lebih banyak digunakan dari pada
stop kontak khusus.
65
Gambar 54. Kotak Kontak Biasa
Berdasarkan bentuknya, stop kontak terdapat beberapa macam yaitu stop
kontak biasa, stop kontak dengan hubungan tanah, dan stop kontak tahan
air/tetesan. Sedangkan berdasarkan pemasangannya, stop kontak terdiri dari stop
kontak yang dapat ditanam dalam dinding dan stop kontak yang dipasang di
permukaan dinding. Jika kita memasang stop kontak dengan ketinggian kurang
dari 125 cm, kita harus memberikan pengaman (tutup) baik dengan cara diputar
atau cara pengaman yang lain untuk melindungi penghuni rumah dari bahaya
tersengat listrik, karena stop kontak tersebut sangat mudah dijangkau, bahkan oleh
anak-anak.
Gambar 55. Kotak Kontak Khusus
Stop kontak KKK (kotak kontak khusus) digunakan untuk daya listrik
yang relatif besar. Pada instalasi rumah, stop kontak ini dipasang beberapa buah.
Artinya, kebutuhan jauh lebih se dikit dari stop kontak biasa. Contoh penggunaan
stop kontak khusus adalah stop kontak yang mempunya keamanan (sefety) dari
jangkaun anak-anak dan untuk menyuplai listrik pada air conditioner (AC) atau
66
water heater. Berdasarkan cara dan bentuk pemasangannya, stop kontak khusus
dapat dipasang di luar dinding atau ditanam di dalam dinding.
1) Pintu Masuk Utama
Suatu kotak kotak sebaiknya dipasangkan di dinding luar dekat
pintu masuk untuk memungkinkan dipasangnya lampu berdiri portebel jika
diperlukan penerangan luar tambahan atau untuk mesin perkakas listrik.
Sebaiknya kotak kotak ini dikendalikan dengan saklar dari dalam rumah.
2) Ruang Keluarga
Kotak kontak ditempatkan di tempat tempat yang tidak terhalang
oleh mebel pada dinding bebas. Pada dinding bebas ditempatkan kotak
kontak, sebaiknya tiap 2 – 2,5 m satu sama lain. Jika sebagai pengganti titik
lampu tetap untuk penerangan umum digunakan lampu portebel yang
dilengkapi saklar atau melalui kotak kontak, kotak kontak ini sebaiknya
dikendalikan dengan saklar dinding. Kotak kontak perlu disediakan pula
untuk perlengkapan audio, video, dan untuk penghisap debu atau peranti
portebel lainnya. Kotak kontak khusu (KKK) perlu disediakan jika
dipasang penyaman udara (AC) dinding.
3) Ruang Makan
Di rumah modern sering kali di ruang makan ini ditempatkan
meja/lemari pelayanan,lemari es dan penyedian air dingin/panas
(dispenser). Di atas lemari pelayanan dapat dipasangkan roti, oven
mikrowave, blender, juiccr dsb. Untuk semua itu perlu disediakan kotak
kotak secukupnya dan diperhitungkan kemungkinan bekerjanya beberapa
peranti tersebut secara bersamaan. kotak kotak dapat dipasangakan dengan
67
jarak dekat lebih kurang 1,2 m satu sama lain dan ditempatakan 20 : 30 cm
di atas landasan atas lemari pelajaran.
4) Ruang Tidur
Kotak kontak dipasang kedua sisi tempat tidur untuk kemudahan.
Tambahan kotak kontak disediakan pada dinding yang masih terbuka setiap
2 meter satu sama lain. Suatu kotak kontak khusus disediakan untuk
disambung pada penyaman udara (AC) yang tergantung dari besarnya
ruang tidur yang berkapasitas ¾ sampai 1¼ PK.
5) Ruang Mandi dan Toilet
Satu kotak kontak ditempatkan didekat cermin 100 sampai 150 cm
di atas lantai untuk keperluan pengering rambut atau mesin cukur listrik.
Lantai runag mandi sebaiknya diusahakan selalu kering, kecuali diruang
tertutup pencoran air dan bak rendam. Pemanas air sebaiknya ditempatkan
diluar ruang mandi. Semua kotak kontak untuk dihubungkan dengan
perlengkapan listrik dikamar mandi sudah barang tentu harus dilengkapi
dengan kotak pengaman dan selain itu sangat direkomendasikan bahwa
semua kotak kontak tersebut diamankan dengan GPAS.
6) Ruang Kerja
Titik kotak kontak harus tersedia secukupnya untuk melayani mesin
tik dan peralatan komputer dan mungkin pula mesin fotokopi. Kotak kontak
khusus perlu disediakan untuk penyaman udara (AC).
c. Penempatan Saklar Dinding
Saklar dinding biasanya di tempatkan kurang lebih 150 cm di atas lantai
dijalan yang biasa dilalui. Jika harus dilayani dengan membuka pintu terlebih
dahulu, maka saklar dinding ditempatkan di dekat dan disisi daun pintu yang
68
membuka. Kadang – kadang perlu satu titik penerangan dalam suatu ruangan,
dalam gang atau tangga dikendalikan dari lebih satu saklar maka untuk dipasang
sejumlah saklar alih (saklar hotel) ditiap pintu masuk atau ditiap ujung gang atau
tangga.
2. Gambar Rangkaian Instalasi Penerangan Listrik
a. Gambar Situasi
Suatu gambar situasi menunjukkan dengan jelas letak gedung atau rumah
tempat instalasi listrik tersebut akan dipasang dan rencana penyambungannya
dengan sumber tenaga listrik. Contoh gambar situasi instalasi penerangan listrik
dapat dilihat pada gambar berikut (gambar 56).
Lokasi :
Jalan Kasuari No. 3 Parupuk Tabing
Gambar 56. Gambar Situasi Instalasi Penerangan Listrik
b. Gambar Instalasi
Pada gambar instalasi dimuat antara lain :
1) Rencana penempatan semua peralatan listrik yang akan dipasang dan sarana
pelayanannya, misalnya titik lampu, saklar, kotak kontak, perlengkapan
hubung bagi dan sebagainya seperti gambar dibawah.
69
Gambar 57. Tata Letak Rancangan
2) Rencana penyambungan peralatan listrik dengan alat pelayanannya, misalnya
antara lampu dan saklarnya, motor dan pengasutnya yang merupakan sebagian
dari rangkaian atau cabang rangkaian akhir.
Gambar 58. Rancangan Penyambungan
3) Hubungan antara peralatan listrik dan sarana pelayanannya dengan
perengkapan hubungan bagi yang bersangkutan.
4) Data teknis yang penting dari setiap peralatan listrik yang akan dipasang.
70
c. Diagram Garis Tunggal Instalasi Penerangan
1) Diagram Garis Tunggal
Diagram garis tunggal bertujuan agar instalatir dapat mengetahui jalur
pemasangan penghantar ke komponen dan mengetahui berapa banyak
penghantar yang melewati jalur tersebut. Diagram instalasi garis tunggal
(gambar 59) meliputi :
a) Diagram perlengkapan hubungan bagi dengan keterangan mengenai
ukuran/daya nominal setiap komponennya.
b) Keterangan mengenai beban terpasang dan pembagiannya.
c) Ukuran dan jenis hantaran yang akan digunakan.
d) Sistim pentanahannya
Gambar 59. Diagram Garis Tunggal
2) Rekapitulasi Daya
Tabel rekapitulasi daya dengan adanya tabel rekapitulasi daya seorang
instalatir dapat mengetahui berapa besar pengaman yang akan di pakai dan
71
pembagian kelompok yang sesuai standar. Berikut rekapitulasi daya yang
dibutuhkan pada tabel 7.
Tabel 7. Rekapitulasi Daya
Daftar Bahan Instalasi
Mengenai daftar bahan instalasi meliputi :
a. Jumlah dan jenis kabel, hantaran dan perlengkapan
b. Jumlah dan jenis perlengkapan bantu
c. Jumlah dan jenis perlengkapan hubungan bagi
d. Jumlah dan jenis armatur lampu
3) Uraian Teknis
Mengenai uraian teknis meliputi :
a) Ketentuan teknis dari peralatan listrik yang dipasang dan cara
pemasangannya.
b) Cara pengujiannya.
c) Rencana waktu pelaksanaannya.
d. Diagram Pengawatan Instalasi Penerangan
1) Diagram Pengawatan
72
Diagram pengawatan berfungsi untuk seorang instalatur dalam
mengetahui secara detail, kabel yang akan di pasang dan komponen lain yang
akan di pasang. Berikut ini contoh dari diagram pengawatan instalasi
penerangan.
Gambar 60. Diagram Pengawatan.
2) Perkiraan Biaya
Perkiraan biaya adalah menyangkut anggaran yang diperlukan
untuk memasang suatu unit instalasi listrik berdasarkan rencana instalasi yang
diajukan atau disepakati. Apabila hendak memasang instalasi listrik, maka
harus mengetahui terlebih dahulu gambaran secara umum keadaan dari suatu
ruangan yang akan dipasang instalasi listrik tersebut. Dari sini maka lebih
mudah mengatur tata letak komponen serta penentuan titik -titik cahaya sesuai
dengan kebutuhan ruangan. Pada (gambar 61) diperlihatkan sketsa suatu
ruangan yang akan dipasang instalasi beserta diagram rangkaian garis
tunggalnya.
73
Gambar 61. Sketsa Ruangan dan Diagram Instalasi
Bagi pelaksana di lapangan, akan lebih menyesuaikan antara gambar
instalasi yang telah dibuat dengan kondisi yang sebenarnya di lapangan. Dari
gambar 61 di atas, dapat membuat langkah sederhana untuk memasang
hubungan dari dua buah lampu yang dilayani oleh sebuah saklar tunggal
dengan dilengkapi satua buah stop kontak. Illustrasi semacam ini akan banyak
membantu peserta didik dalam membuat perencanaan instalasi listrik. Dalam
prakteknya peserta didik dapat menggunakan papan kerja untuk merancang
beberapa hubungan lampu dan memasangnya secara lebih ringkas dan
sederhana.
Instalasi listrik merupakan pengetahuan dan jenis pekerjaan khusus,
sehingga harus ditangani secara khusus. Dengan demikian dalam bidang
instalasi listrik terdapat ketentuan-ketentuan dan peraturan tersendiri bagi
pelaksanaannya. Pekerjaan instalasi listrik merupakan suatu rangkaian
pekerjaan yang kadang-kadang sangat kompleks. Hal ini tergantung kepada
luas pekerjaan yang ditangani. Rangkaian pekerjaan ini terutama meliputi
penyediaan dan pemilihan bahan beserta peralatan yang diperlukan, mulai dari
pelaksanaan sampai pengujian hasil kerja yang telah diselesaikan. Rencana
pokok berupa gambar atau bahan akan diketahui macam bahan dan peralatan
yang diperlukan.
74
3) Cara Menentukan Jumlah Kawat Instalasi
Untuk menentukan berapa jumlah kawat penghantar yang dipasang
dalam suatu instalasi, maka langkah-langkah yang harus dilakukan adalah :
a) Rencanakan terlebih dahulu beberapa titik cahaya yang akan dipasang.
b) Tentukan cara pelayanan titik cahaya yang akan dipasang, misalnya
dipasang dua buah titik cahaya yang akan dilayani dari satu tempat yang
sama.
c) Pilihlah komponen serta cara pelayanan yang efektif untuk titik-titik
cahaya yang akan dipasang. Disini dapat menggunakan saklar seri untuk
melayani kedua lampu yang kan dipasang.
d) Buatlah gambar diagram pengawatan agar memudahkan di dalam
membuat detail gambar instalasi.
e) Tentukan cara pemasangan yang akan digunakan, apakah instalasinya
sistem rentang atau sistem tertutup. Jika menggunakan sistem tertutup,
maka membutuhkan pipa sebagai peralatan pelindung hantaran, sebaliknya
jika menggunakan sistem rentang maka membutuhkan rol isolator sebagai
penyangga hantaran instalasinya.
f) Apabila akan membuat instalasi di dalam pipa, maka kita sudah dapat
mengetahui berapa banyak hantaran yang akan dimasukkan ke dalam pipa.
Setelah mengetahui gambar pelaksanaan, maka dapat membuat gambar
bagan dengan membubuhkan garis-garis lintang pada gambar bagan tersebut.
Banyak kawat dan hubungan dua buah lampu tersebut adalah tiga batang.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada (gambar 62).
75
Gambar 62. Dua Buah Lampu yang Dilayani Saklar Seri
B. Pembagian Kelompok Instalasi Penerangan
1. Instalasi Dua Lampu Pijar dengan Saklar Tunggal
Instalasi dua buah lampu dengan sebuah saklar tunggal, artinya kedua lampu
itu cukup dilayani oleh sebuah saklar tunggal saja. Jadi dalam pemasangannya,
hantaran kedua lampu itu diperoleh melalui sebuah saklar. Perhatikan (gambar 63).
Gambar 63. Dua Buah Lampu Dilayani Sebuah Saklar
Bahan-bahan yang digunakan hampir sama dengan gambar2, perbedaannya
terletak pada jumlah bahannya, baik berupa kotak sambung, pipa maupun
hantarannya.
Apabila kedua lampu tersebut hendak dilayani dengan dua buah saklar,
maka ada dua cara bagan yang dapat dipakai yaitu : (a) kedua saklar dipasang
berjauhan, (b) kedua saklar dipasang satu tempat. Cara kedua ini sering disebut
sebagai saklar seri atau deret. Kedua cara pemasangan itu dapat dilihat pada
(gambar 64).
76
Gambar 64. Dua Buah Lampu Dilayani Dua Buah Saklar yang Dijadikan Satu
2. Instalasi Dua Lampu Pijar Hubungan Gudang
Dalam kasus ini dipasang satu saklar tunggal dan satu saklar tukar.
Prinsipnya adalah penghubung (saklar) dekat pintu telah digantikan oleh
penghubung berkutub tunggal (1), dan pada titik penerangan 2 dipasang
penghubung tukar (2) yang bekerja sebagai penghubung pengubah, seperti
dijelaskan pada (gambar 65).
Gambar 65. Lampu dalam Hubungan Gedung
Dengan penghubung kutub tunggal, maka dapat meniadakan tegangan pada
penghubung tukar dan lampu yang sekejap mata dapat dipadamkan
3. Hubungan Gudang dalam Tanah yang Diperluas
Pada umumnya jenis hubungan ini banyak digunakan pada gudang-
gudang seperti ruang persediaan dan timbunan, tetapi ruangan ini dapat dimasuki
satu sisi dan letaknya harus berurutan. Contoh instalasinya dapat dijelaskan pada
(gambar 66).
77
Gambar 66. Hubungan Gudang dalam Tanah yang Diperluas
Pengoperasian dari saklar-saklar ini sambil kita berjalan, kita dapat
menyalakan lampu yang satu dan memadamkan yang lain secara otomatis. Dan pada
kasus ini kita dapat menghubungkan sejajar sejumlah lampu dari satu ruangan. Dari
ruangan tersebut, kita dapat memadamkan dan menyalakan bersama lampu-lampu
yang terhubung itu tanpa harus memadamkan dan menyalakan satu demi satu.
4. Hubungan Kamar Tidur
Prinsip dasar hubungan ini adalah sama dengan hubungan gudang dalam
tanah, tetapi penghubung muka yang berkutub tunggal harus diganti dengan saklar
tukar, sehingga kita dapat memadamkan tiap-tiap lampu pada pintu dan pada tempat
tidur. Pada hubungan tukar ini dapat diperluas dengan penghubung silang. Diagram
instalasi untuk kasus ini dapat dijelaskan pada (gambar 67).
Gambar 67. Hubungan Kamar Tidur
78
5. Hubungan untuk Ruangan yang Luas
Dalam ruangan yang luas, biasanya hanya membutuhkan sebagian dari
seluruh penerangan yang ada. Misal untuk ruang yang panjang terkadang hanya
diperlukan untuk menyalakan beberapa lampu saja. Oleh karena itu kita dapat
menggunakan hubungan tukar dengan kombinasi saklar silang untuk beberapa buah
lampu. Pada prinsipnya dari kelima lampu, kita dapat menghidupkan sebagian atau
seluruhnya dari tempat yang berbeda seperti pada (gambar 68).
Gambar 68. Hubungan untuk Ruangan yang Luas
6. Instalasi Lampu Pijar dengan Saklar Tunggal
Pemasangan instalasi ini direncanakan untuk pemasangan dalam pipa.
Bagaimana rencana dan pelaksanaan untuk jenis instalasi ini dapat diihat pada
(gambar 69).
Gambar 69. Instalasi Lampu Pijar dengan Saklar Tunggal
79
Dari (gambar 69), maka dapat diketahui macam beban yang akan dipakai
termasuk jumlah dan penampang penghantar dalam pipa yang seharusnya dipasang.
7. Instalasi Dua Lampu Pijar dengan Saklar Seri atau Deret
Penggunaan saklar seri atau deret dimaksudkan agar menyala atau padamnya
lampu dapat diatur sebagai berikut :
a. Lampu 1 hidup, sedangkan lampu 2 masih padam.
b. Lampu 2 hidup, tetapi lampu 1 menjadi padam.
c. Lampu 1 dan 2 hidup (menyala ) semua.
d. Kedua lampu padam semua.
Demikian seterusnya, akan kembali lagi seperti keadaan semula. Instalasi
semacam ini dapat dijelaskan dalam bagan seperti tertera pada gambar 70 (a). Saklar
seri semacam itu banyak dipakai untuk melayani lampu korona. Lampu ini
mempunyai sebuah lampu besar (sebagai lampu 1) dan beberapa lampu agak kecil
yang dihubungkan paralel (sebagai lampu 2). Lampu 1 dan lampu 2 akan menyala
atau padam sesuai dengan penjelasan di atas. Bagan pemasangan lampu korona
tersebut dapat dijelaskan pada gambar 70 (b).
Gambar 70. Instalasi dua lampu pijar dengan saklar seri (deret)
80
RANGKUMAN PEMBELAJARAN 2
❖ Mengidentifikasi dan menganalisis kebutuhan komponen atau bahan instalasi listrik
merupakan pekerjaan yang mengacu pada hasil dalam suatu perencanaan produk yang
dihasilkan adalah gambar dan analisa.
❖ Jenis analisa dapat berupa analisa daya listrik, analisa lingkungan/bangunan sipil, analisa
kebutuhan bahan/komponen instalasi serta uraian sebgai pelengkap yang meliputi
penjelasan tentang cara oemaangan peralatan/bahan.
❖ Diagram garis tunggal bertujuan agar instalatir dapat mengetahui jalur pemasangan
penghantar ke komponen dan mengetahui berapa banyak penghantar yang melewati jalur
tersebut.
❖ Diagram pengawatan berfungsi untuk seorang instalatur mengetahui secara detail, kabel
yang akan dipasang dan komponen lain yang akan dipasang.
81
LATIHAN PEMBELAJARAN 2
1. Kebutuhan dan analisis komponen atau bahan instalasi listrik mengacu pada hasil
dalam suatu perencanaan produk yang menghasilkan…
2. Jelaskanlah cara pemasangan saklar dinding pada instalasi penerangan rumah
sederhana !
3. Jelaskanlah perbedaan antara stop kontak khusus dengan stop kontak biasa !
4. Buatlah single line diagram (diagram garis tunggal) dan wiring diagram (diagram
pengawatan) saklar seri menghidupkan dan mematikan dua buah lampu secara
bersamaan dan bisa juga secara bergantian dengan menggunakan 1 buah stop kontak !
5. Jelaskanlah Langkah-langkah yang digunakan untuk menentukan jumlah kawat
instalasi !
(Score masing-masing soal adalah 2)
TES FORMATIF 2
Pilihlah satu jawaban yang paling tepat dari berbagai alternatif jaaban berikut ini.
1. Gambar letak gedung atau rumah tempat instalasi listrik tersebut akan dipasang dan
rencana penyambungnya dengan sumber tenaga listrik adalah….
a. Gambar garis tunggal
b. Gambar pengawatan
c. Gambar situasi
d. Gambar instalasi
2. Gambar pada diagram instalasi garis tunggal meliputi….
a. Sistem pentanahannya
b. Sistem pemipaannya
c. Sistem pengawatannya
d. Penentuan tata letak komponen
82
3. Tempat untuk memasang lampu bohlam pada instalasi penerangan listrik disebut ...
a. Fitting
b. Sekring
c. Saklar
d. Stop Kontak
4. Sebuah saklar yang berfungsi menghubungkan dan memutuskan dua lampu, atau dua
kelompok lampu baik secara bergantian atau bersama-sama adalah ...
a. Saklar Silang
b. Saklar Tunggal
c. Saklar Tukar
d. Saklar Seri
5. Perhatikan gambar instalasi penerangan di bawah ini !
Gambar diatas menggunakan saklar jenis …
a. Saklar dua kutub
b. Saklar kutub tunggal
c. Saklar seri
d. Saklar silang
6. Beberapa saklar yang sering digunakan sebagai kendali peralatan listrik yaitu,
kecuali :
a. Saklar kutub tunggal, Saklar kutub ganda
83
b. Saklar kutub tiga, Saklar seri
c. Saklar kelompok, Saklar tukar, saklar silang
d. Saklar merk Miyako
7. Seorang instalatir dapat mengetahui berapa besar pengaman yang akan di pakai dan
pembagian kelompok yang sesuai standar dengan menggunakan...
a. Diagram garis tunggal
b. Saklar tunggal
c. Tabel rekapitulasi daya
d. Penggunaan biaya
8. Penggunaan kotak kontak di dalam ruangan keluarga sebaiknya di tempatkan pada...
a. Kotak kontak ditempatkan di tempat dekat peralatan rumah tagga
b. Kotak kontak ditempatkan di tempat dekat Televisi
c. Kotak kontak ditempatkan di tempat dekat mebel atau perlengkapan rumah
d. Kotak kontak ditempatkan di tempat tidak terhalang oleh mebel pada dinding
bebas
9. Hal yang pertama kali yang harus dilakukan ketika menentukan jumlah kabel yang ada di
dalam instalasi tersebut adalah....
a. Rencanakan terlebih dahulu beberapa titik cahaya yang akan dipasang
b. Buatlah gambar diagram pengawatan agar memudahkan di dalam membuat
detail gambar instalasi
c. Rencanakan terlebih dahulu anggaran biaya yang dibutuhkan instalasi
d. Buatlah gambar diagram single line terlebih dahulu
e. Buatlah gambar wiring diagram terlebih dahulu
84
10.
Berdasarkan gambar diatas, rangkaian tersebut banyak digunakan di tempat....
a. Di gedung bertingkat
b. Di goa
c. Dipertambangan
d. Di kamar tidur
85