2)Kabel Tanah
a) Kabel Tanah thermoplastic tanpa perisai
Kabel Tanah thermoplastic tanpa perisai seperti NYY, biasanya
digunakan untuk kabel tenaga pada industry. Kabel ini juga dapat
ditanam dalam tanah, dengan syarat diberikan perlindungan terhadap
kemungkinan kerusakan mekanis. Pada prinsipnya susunan NYY ini
sama dengan susunan NYM. Hanya tebal isolasi dan selubung luarnya
serta jenis PVC yang digunakan berbeda. Kontruksi Kabel NYY dapat
dilihat pada (gambar 73) dibawah ini.
Gambar 73. Konstruksi Kabel NYY
b) Kabel Tanah thermoplastic perisai
Kabel tanah thermoplastic berperisai seperti NYFGbY, biasanya
digunakan apabila ada kemungkinan terjadi gangguan kabel secara
mekanis. Kontruksi Kabel NYFGbY dapat dilihat pada (gambar 74)
dibawah ini.
94
Gambar 74. Konstruksi Kabel NYFGbY
c) Kabel Fleksibel
Kabel fleksibel biasanya digunakan untuk peralatan yang sifatnya
tidak tetap atau berpindah – pindah, di tempat kemungkinan adanya
gangguan mekanis atau getaran dengan peralatan yang harus tahan
terhadap tarikan dan gesekan.
• Ukuran Penghantar
Dinyatakan dalam ukuran luas penampang intinya dan satuannya adalah
mm2, ukuran luas penampang nominal kabel, penghantar tak berisolasi yang
tercantum pada tabel 8 dibawah ini.
Tabel 8. Daftar Konstruksi Kabel Instalasi dan Penggunaannya
Jenis Tegangan Jumlah Luas Penggunan
Inti Penampang
Kabel Nominal Untuk pasangan tetap
1 , 3 dan 4 0,5 dan 0,75 di dalam dan pada
Thermo 2 dan 3 lampu.
Plastik
NYFA, 230/400 V
NYFAF
NYFAZ,
NYFAD
Thermo Untuk pasangan
tetap di dalam dan
Plastik tahan 230/400 V 1 , 3 dan 4 0,5 – 1,0 pada lampu.
2 dan 3 0,5 dan 0,75
Panas Dalam pipa yang
1 0,5 -- 400 dipasang di atas
sampai 150 95 atau di dalam
plesteran.
0C
Atau pasangan
NYFAw , 400/690 V terbuka pada isolator
NYFAFw
NYFAZw ,
NYFADw
Kabel di atas plesteran di
Rumah atas jangkauan
Thermo tangan, dalam alat
Plastik listrik dan lemari
hubung bagi.
NYA dan 400/690 V 1 1,5 -- 400
NYAF 4000 – 8000 1 1,5 Sda
Kabel 1,5 .. 2,5
Thermo Hanya di dalam
plastik pipa baja dalam
khusus udara atau di
NSYA bawah plesteran.
NSYAF Dalam lampu
NSYAW reklame dan
Kabel kendaraan.
Lampu Di dalam dan di
Tabung bawah plesteran,
thermo dalam kamar mandi
plastik dan di celah celah
dinding tanpa
NYL plesteran.
Kabel thermo
plastik pipih Untuk lampu gantung.
NYIF NYIFY 230/400 V 2…5 Di atas, di dalam dan
di bawah plesteran
Kabel dan juga pada kayu.
gantung Sda
thermo 230/400 V 2 .. 4 0,75 Sda.
plasti k Kabel tenaga di
tahan panas
NYPLY
Kabel Rumah
Thermo 1…5 1,5 -- 3 5
2…3
Plastik 230/400 V
berselubung
NYM dan
NYM-O
Kabel thermo
plastik
berperisai 230/400 V 2…5 1 … 50
logam
NYRAMZ
Kabel thermo
plastik
berperisai 300/500 2 … 51 1,5 … 25
logam
berselubung
thermo plastik
Kabel tanah
96
berisolasi dan 1…4 1,5 … 400 dalam ruang,saluran
berselubung 600/1200 V kabel, dan dio alam
thermo plastic 2…4 4 .. 400 terbuka dan di
NYY NAYY 3 dan 4 25 … 400 dalam tanah dengan
perlindungan.
Kabel tanah 600/1200 V 2 .. 4 1,5 …. 40
berisolasi 600/1200 V Di dalm ruang,
dan 600/1200V 1…4 1,5 – 400 saluran kabel dan di
berselubung 3…4 25 … bawah tanah untuk
thermoplastic instalasi industri dan
dengan lemari penghubung.
perisai pita
baja NYBY , Di dalm ruang,
NAYBY saluran kabel dan di
Kabel tanah bawah tanah untuk
berisolasi dan instalasi ind ustri
berselubung dan lemari
thermoplastic penghubung.
dengan
penghantar Di atas, di dalam dan
konsentrik di bawah plesteran
NYCY dan juga pada kayu
NYCWY
Kabel tanah
berisolasi
dan
berselubung
thermoplastic
dengan
perisai pita
baja
NYFGbY
NYRGbY
2. Saklar
Sakelar berfungsi untuk menghubungkan atau memutus arus listrik dari sumber
ke pemakai atau beban. Sakelar terdiri dari banyak jenis dan tergantung pada cara
pemasangan, sistem kerja, dan bentuknya.
Pada sakelar saat terjadi pemutusan atau penghubungan arus listrik kemungkinan
akan timbul busur api di antara kontak – kontaknya. Oleh karena itu, waktu yang
diperlukan untuk pemutusan arus harus singkat atau pendek. Kecepatan waktu
pemutusan ini sangat ditentukan oleh pegas yang dipasang pada sakelar.
97
a. Sakelar Tunggal
Sakelar tunggal berfungsi untuk menyalakan dan mematikan lampu.
Sakelar ini mempunyai dua titik kontak yang menghubungkan hantaran
fasa dengan lampu.
Gambar 75. Saklar Tunggal (a) Simbol dan (b) Konstruksi
b. Sakelar Kutub Ganda
Titik hubung sakelar kutub ganda ada empat, biasanya digunakan
untuk memutus atau menghubungkan hantaran fasa dan nol secara
bersamaan. Sakelar kutub ganda biasanya digunakan pada kotak sekering
satu fasa.
Gambar 76. Sakelar kutub ganda (a) Simbul dan (b) Konstruksi
c. Sakelar Seri
Sakelar seri adalah alat penghubung dan pemutus dua lampu, atau dua
golongan lampu baik secara bergantian maupun bersamaan , sakelar seri
sering juga disebut sakelar deret. Adapun simbul dan konstruksi sakelar.
98
Gambar 77. Sakelar seri (a) Simbul dan (b) Konstruksi
d. Sakelar Tukar
Gambar 78. Sakelar tukar (a) Simbul dan (b) Konstruksi
e. Sakelar Silang
Gambar 79. Sakelar silang (a) Simbul dan (b) Konstruksi
Menurut konstruksinya sakelar dikelompokkan menjadi : sakelar
kontak, sakelar tumpuk atau sakelar paket, sakelar sandung, sakelar tuas,
dan sakelar giling. Sedangkan ditinjau dari cara kerjanya (jenis alat peng
hubungnya), dapat dikelompokkan menjadi : sakelar putar, sakelar balik,
sakelar tarik, sakelar jungkit, dan sakelar tombol tekan.
99
3. Kotak Kontak (stop kontak)
Kotak kontak merupakan tempat untuk mendapatkan sumber tegangan
listrik yang diperlukan untuk pesawat atau alat listrik. Tegangan sumber listrik ini
diperoleh dari hantaran fasa dan netral yang berasal dari PLN.
Gambar 80. Lambang dan bentuk kontak listrik
Berikut ini adalah jenis-jenis kotak kontak berdasarkan tipe dan negara
penggunanya.
a. Kotak Kontak Tipe A
Kotak kontak tipe A ini sering digunakan di negara antara lain : Amerika
Serika, Kanada, Meksiko dan Jepang. Kotak kontak tipe A memiliki 2 pins dan
tidak terdapat grounding (Pembumian), arus yang mengalir sebesar 15 ampere dan
tegangan sebesar 100-127 volt. Berikut contoh kotak kontak tipe A seperti
ditunjukkan (gambar 82) di bawah ini.
100
Gambar 81. Kotak Kontak Tipe A
b. Kotak Kontak Tipe B
Kotak kontak tipe B ini sering digunakan di negara antara lain : Amerika
Serika, Kanada, Meksiko dan Jepang. Kotak kontak tipe B memiliki 3 pins dan
terdapat grounding (Pembumian), arus yang mengalir sebesar 15 ampere dan
tegangan sebesar 100-127 volt. Berikut contoh kotak kontak tipe B seperti
ditunjukkan (gambar 83) di bawah ini.
Gambar 82. Kotak Kontak Tipe B
c. Kotak Kontak Tipe C
Kotak kontak tipe C ini sering digunakan di negara-negara antara lain : Eropa,
Amerika Selatan, dan Asia. Kotak kontak tipe C memiliki 2 pins dan tidak
terdapat grounding (Pembumian), arus yang mengalir sebesar 2,5 ampere dan
101
tegangan sebesar 220-240 volt. Berikut contoh kotak kontak tipe C seperti
ditunjukkan (gambar 84) berikut ini.
Gambar 83. Kotak Kontak Tipe C
d. Kotak Kontak Tipe D
Kotak kontak tipe D ini sering digunakan di negara India. Kotak kontak tipe
D memiliki 3 pins dan terdapat grounding (Pembumian), arus yang mengalir
sebesar 5 ampere dan tegangan sebesar 220-240 volt. Berikut contoh kotak
kontak tipe D seperti (gambar 85) dibawah ini.
Gambar 84. Kotak Kontak Tipe D
e. Kotak Kontak Tipe E
Kotak kontak tipe E ini sering digunakan di negara antara lain : Prancis,
Bergia, Polandia Slovakia, dan Republik Ceko. Kotak kontak tipe E memiliki 2
102
pins dan terdapat grounding (Pembumian), arus yang mengalir sebesar 16 ampere
dan tegangan sebesar 220-240 volt. Berikut contoh kotak kontak tipe E seperti
(gambar 86) berikut ini.
Gambar 85. Kotak Kontak Tipe E
f. Kotak Kontak Tipe F
Kotak kontak tipe F ini sering digunakan di negara antara lain : Rusia dan
Eropa kecuali Inggris dan Irlandia. Kotak kontak tipe F memiliki 2 pins dan
terdapat grounding (Pembumian), arus yang mengalir sebesar 16 ampere dan
tegangan sebesar 220-240 volt. Berikut contoh kotak kontak tipe F seperti
(gambar 87) dibawah ini.
Gambar 86. Kotak Kontak Tipe F
103
g. Kotak Kontak Tipe G
Kotak kontak tipe G ini sering digunakan di negara antara lain : Inggris,
Irlandia, Malta, Malaysia dan Singapura. Kotak Kontak (Stop Kontak) tipe G
memiliki 3 pins dan terdapat grounding (Pembumian), arus yang mengalir sebesar
13 ampere dan tegangan sebesar 220-240 volt. Berikut contoh Kotak Kontak (Stop
Kontak) tipe G seperti (gambar 88) berikut ini.
Gambar 87. Kotak Kontak Tipe G
h. Kotak Kontak Tipe H
Kotak kontak tipe H ini sering digunakan di negara antara lain : Palestina dan
Israel. Kotak kontak tipe H memiliki 3 pins dan terdapat grounding (Pembumian),
arus yang mengalir sebesar 16 ampere dan tegangan sebesar 220-240 volt. Berikut
contoh kotak kontak tipe H seperti (gambar 89) di bawah ini.
Gambar 88. Kotak Kontak Tipe H
104
i. Kotak Kontak Tipe I
Kotak kontak tipe I ini sering digunakan di negara antara lain : Australia,
Selandia Baru, China dan Argentina. Kotak kontak tipe I memiliki 2 atau 3 pins
dan pada 2 pins tidak terdapat grounding sedangkan pada 3 pins terdapat
grounding (Pembumian), arus yang mengalir sebesar 10 ampere dan tegangan
sebesar 220-240 volt. Berikut contoh kotak kontak tipe I seperti (gambar 90)
berikut ini.
Gambar 89. Kotak Kontak Tipe I
j. Kotak Kontak Tipe J
Kotak kontak tipe J ini sering digunakan di negara Swiss. Kotak kontak tipe J
memiliki 3 pins dan terdapat grounding (Pembumian), arus yang mengalir sebesar
10 ampere dan tegangan sebesar 220-240 volt. Berikut contoh kotak kontak tipe J
seperti (gambar 91) dibawah ini.
105
Gambar 90. Kotak Kontak Tipe J
k. Kotak Kontak Tipe K
Kotak kontak tipe K ini sering digunakan di negara antara lain. Denmark dan
Greenland. Kotak kontak tipe K memiliki 3 pins dan terdapat grounding
(Pembumian), arus yang mengalir sebesar 16 ampere dan tegangan sebesar 220-
240 volt. Berikut contoh kotak kontak tipe K seperti (gambar 92) berikut ini.
Gambar 91. Kotak Kontak Tipe K
l. Kotak Kontak Tipe L
Kotak kontak tipe L ini sering digunakan di negara Itali dan Chili. Kotak
kontak tipe L memiliki 3 pins dan terdapat grounding (Pembumian), arus yang
mengalir sebesar 10 dan 16 ampere dan tegangan sebesar 220-240 volt. Berikut
contoh kotak kontak tipe L seperti (gambar 93) dibawah ini.
106
Gambar 92. Kotak Kontak Tipe L
m. Kotak Kontak Tipe M
Kotak kontak tipe M ini sering digunakan di negara Afrika Selatan. Kotak
kontak tipe M memiliki 3 pins dan terdapat grounding (Pembumian), arus yang
mengalir sebesar 15 ampere dan tegangan sebesar 220-240 volt. Berikut contoh
kotak kontak tipe M seperti (gambar 94) berikut ini.
Gambar 93. Kotak Kontak Tipe M
n. Kotak Kontak Tipe N
Kotak kontak tipe N ini sering digunakan di negara Brazil. Kotak kontak tipe
N memiliki 3 pins dan terdapat grounding (Pembumian), arus yang mengalir
107
sebesar 10 dan 20 ampere dan tegangan sebesar 100-240 volt. Berikut contoh
kotak kontak tipe N seperti (gambar 95) dibawah ini.
Gambar 94. Kotak Kontak Tipe N
o. Kotak Kontak Tipe O
Kotak kontak tipe O ini sering digunakan di negara Thailand. Kotak kontak
tipe O memiliki 3 pins dan tidak terdapat grounding (Pembumian), arus yang
mengalir sebesar 16 ampere dan tegangan sebesar 220-240 volt. Berikut contoh
kotak kontak tipe O seperti (gambar 96) berikut ini.
Gambar 95. Kotak Kontak Tipe O
108
Dalam penggunaan dan pemasangan kontak ada beberapa ketentuan antara
lain :
a. Kemampuan kotak-kontak harus sekurang-kurangnya sesuai dengan daya
yang dihubungkan padanya, tetapi tidak boleh kurang dari 5 A (ayat
840 C6).
b. Kotak-kontak dinding fasa satu harus dipasang hingga kontak netralnya
ada disebelah kanan (ayat 206B4).
c. Kotak-kontak dinding yang dipasang kurang dari 1,25 meter di atas
lantai harus dilengkapi dengan tutup (ayat 840 C5)
d. Kotak-kontak yang dipasang dilantai harus tertutup (ayat 511 B4)
e. Kotak-kontak dinding dengan pengaman harus dipasang hantaran
pengaman (ayat 321 B1 sub b4)
f. Ruangan yang dilengkapi dengan kotak kontak dengan kotak
pengaman, tidak boleh dipasang kotak-kontak tanpa pengaman, kecuali
kotak-kontak tegangan rendah dan untuk pemisahan pengaman (ayat
321 B1 sub b4)
g. Pada satu tusuk kontak, hanya boleh dihubungkan satu kabel yang
dapat dipindah- pindah (ayat 511 A9 sub c)
4. Fiting
Fiting adalah tempat memasang bola lampu listrik, dan menurut penggunaanya
dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu fiting langit – langit, fiting gantung dan fiting
kedap air.
109
a. Fiting Duduk
Disebut fitting duduk, karena pada dasarnya setelah dipasang kedudukannya
melekat ditempatnya semula (duduk). Fitting ini disebut juga dengan fitting
dinding karena dapat dipasang pada dinding-dinding atau langit-langit (eternit).
Apabila fitting ini dipasang maka tutupnya harus dibuka terlebih dahulu
dengan memutar kekiri, kemudian bagian kaki ini diletakkan dengan perantaraan
sekrup. Bila pemasangannya tidak dapat dilaksanakan secara langsung, perlu
dipasang roset dari kayu sebagai gantinya. Berikut contoh Fitting Duduk seperti
(gambar 97) berikut ini.
Gambar 96. Konstruksi Fitting duduk (a) Keadaan Terbuka (b) Keadaan Tertutup
b. Fitting gantung
Fitting gantung adalah salah satu peralatan dalam rangkaian instalasi
penerangan yang berfungsi sebagai pemegang bola lampu dan penghantar daya
listrik ke lampu. Pelaksanaan pemasangan fitting gantung hendaknya
dimaksudkan sedemikian rupa sehingga faktor elekris dan mekanis dapat dijamin
kehandalannya. Pengikatan pada fitting gantung harus diatur agar penghantar yang
diikatnya pada terminal, tidak menjadi tumpuhan pemikul berat fitting tersebut,
oleh sebab itu pada bagian tali dari pandel anur haru diatur sehingga berfungsi
sebagai pemikul beban fitting dan bola lampunya.
110
Pada umumnya pemasangan fitting gantung dipasang menggantung pada
langit-langit melalui roset, dengan menggunakan kabel snur yang bertali lekat.
Berikut contoh Fitting Gantung seperti (gambar 98) berikut ini.
Gambar 97. Konstruksi Fiting Lampu
c. Fiting Kedap Air
Fiting kedap air merupakan fiting yang tahan terhadap resapan/rembesan
air. Fiting jenis ini dipasang di tempat lembab atau tempat yang mungkin bisa
terkena air misalnya fiting untuk di kamar mandi. Konstruksi fiting ini terbuat
dari porselin, dimana bagian kontaknya terbuat dari logam kuningan atau
tembaga dan bagian ulirnya dilengkapi dengan karet yang berbentuk cincin
sebagai penahan air.
Gambar 98. Konstruksi Fiting Kedap Air
111
5. Pengaman
a. Sekering (Circuit Breaker)
Circuit breaker seperti halnya sekering adalah merupakan alat proteksi,
walaupun circuit breaker dilengkapi dengan fasilitas untuk switching.
Sebagaimana sekering, fungsi proteksi circuit breaker adalah untuk
memproteksi beban lebih dan hubung singkat. Klasifikasi circuit breaker
ditentukan melalui triping action circuit breaker itu sendiri yaitu :
1) Thermal
Untuk keperluan tripping type ini menggunakan bimetal yang dipanasi
melalui arus beban lebih karena bimetal mengambil waktu untuk menaikkan
panas, maka type circuit breaker ini mempunyai karakteristik inverse time
limit untuk proteksi.
Waktu untuk trip tergantung pada kondisi temperatur ruang jadi sangat
cocok untuk proteksi kabel atau proteksi yang memerlukan kelambatan
waktu pemutusannya.
2) Magic
Tipe ini arus beban yang lewat melalui kumparan elektro magnetik
akan menarik inti jangkar dan secara mekanik akan melepaskan
pegangan circuit breaker dalam posisi “ON” (terjadi proses tripping).
Magnetic circuit breaker akan melengkapi trip yang segera
(instanteneous) terutama pada overload yang cukup berat (biaanya 10 kali
arus beban penuh) atau pada keadaan hubung singkat. Karena medan
magnet cukup kuat untuk menarik jangkar.
112
Karena magnetic circuit breaker type ini operasionalnya bebas dari
pengaruh suhu ruang, maka proteksi ini lebih cenderung untuk proteksi
hubung singkat.
3)Thermal – magnetic
Circuit breaker type ini dilengkapi dengan thermal element untuk
mendapatkan karakteristik dengan kelembaban waktu pemutusan (time delay
characteristic) dari fasiltias pengaruh temperatur ruang. Sedangkan action
magentik diperlukan untuk pemutusan segera. Bila terjadi beban lebih, maka
diperlukan waktu untuk memanasi elemen bimetal (time delay).
Dengan beban lebih yang sangat besar atau hubung singkat, maka
elemen magnetik yang akan mempengaruhi waktu tripping dan diatur 10 kali
arus nominal untuk melengkapi secara lengkap pemutusan instanteneuous
dengan interruping time 0,01.
b. Sekering (Fuse)
Sakering adalah suatu peralatan proteksi yang umum digunakan. Sekering
adalah suatu peralatan proteksi kerusakan yang disebabkan oleh arus berlebihan
yang mengalir dan memutuskan rangkaian dengan meleburannya elemen sekering.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan sekering :
1. Arus nominal sekering (current rating) adalah arus yang mengalir secara
terus menerus tanpa terjadi panas yang berlebihan dan kerusakan.
2. Tegangan nominal (voltage rating) yaitu tegangan kerja antar
konduktor yang diproteksi atau peralatan.
3. Time current protection yaitu suatu lengkung karakteristik untuk
menentukan waktu pemutusan.
113
4. Pre arcing time adalah waktu yang diperlukan oleh arus yang besar untuk
dapat meleburkan elemen sekering.
5. Arcing time adalah waktu elemen sekering melebur dan memutuskan rangkaian
sehingga arus jatuh menjadi nol.
6. Minimum fusing current adalah suatu harga minimun dari arus yang akan
menyebabkan elemen sekering beroperasi (melebur).
7. Fusing factor adalah suatu perbandingan antara minimum fusing current
dengan curret rating dari sekering. Umumnya sekering yang tergolong pada
semi enclosed mempunyai faktor 2 dan untuk type HRC mempunyai faktor
serendah mungkin 1,2.
8. Total operating time adalah waktu total yang diambil oleh sekering secara
lengkap dapat mengisolasi dengan gangguan.
9. Cut off ini adalah satuan fungsi yang penting sekering HRC. Jika elemen
sekering melebur dan membatasi harga arus yang dicapai ini kita kenal dengan
sebutan “arus cut off”.
10. Categori of duty. Sekering diklasifikasikan pada kategori
kesanggupan dalam menangani gangguan sesuai dengan harga arus
prospective pada rangkaian. Katagori A1 dan A2 untuk arus propectif. 1.O.kA
dan 4.0 kA. Sedangkan untuk kategori AC3, AC4 dan AC5 untuk arus 16,5
kA, 33 kA dan 46 kA.
B. Analisis Kebutuhan Bahan dan Biaya Instalasi Penerangan Listrik
Dalam merencanakan instalasi penerangan listrik diwajibkan menganalisa
kebutuhan bahan dan biaya agar syarat instalasi listrik dikatakan ekonomis apa bila harga
keseluruhan instalasi listrik tersebut, ongkos pemasangan dan ongkos pemeliharaan
semurah mungkin dan menghasilkan instalasi penerangan sesuai dengan yang diharapkan.
114
Tak dipungkiri juga bahwa biaya instalasi penerangan listrik bisa mahal hal ini
disebabkan jenis bahan, jenis pekerjaan atau keterampilan para tenaga kerja dan alat –
alat bantu yang digunakan.
1. Perhitungan jumlah bahan dan biaya instalasi penerangan listrik
Contoh perencanaan instalasi penerangan listrik 1 fasa dapat dilihat dari
gambar denah rumah ukuran 750 x 1125 x 400 cm (gambar 100) berikut ini.
Gambar 99. Denah Rumah
a. Berdasarkan gambar denah rumah di atas diperoleh data sebagai berikut :
1) Luas bangunan 750 x 1125 cm
2) Ruangan terdiri dari ruang tamu, 3 kamar tidur, ruang dapur dan kamar
mandi/ WC
Gambar 15. Denah rumah
3) Jumlah lampu 8 titik, kotak kontak 2 titik
4) Saklar tunggal 6 titik
5) Saklar seri 1 titik untuk 2 lampu di ruang tamu dan seri
b. Dari data di atas maka bahan – bahan instalasi dapat diidentiifkasi sebagai
berikut :
1) MCB 1 set
115
2) Saklar tunggal 6 buah
3) Saklar seri 1 buah
4) Kotak kontak 2 buah
5) Lampu 8 buah
6) Fitting lampu 8 buah
7) Pipa PVC 5/8”
➢ Pipa PVC digunakan untuk pemasangan kabel tembok pada
komponen saklar dan stop kontak
➢ Menurut aturan PUIL, saklar dan stop kontak dipasang dengan jarak
minimum 1,5 m dari lantai
➢ Jika jarak lantai dengan plafon adalah 3,5 m, maka panjang pipa untuk
tiap komponen adalah : 3,5 – 1,5 = 2 m
➢ Jadi untuk saklar tunggal, seri dan stop kontak adalah (6 + 1 + 2) x 2 =
18 m
➢ Satu batang pipa, panjangnya 4 m, jadi 18/4 = 4,5 m, maka dibutuhkan
5 batang pipa PVC
8) Penutup ujung pipa (tule)
➢ Tule dipasang pada ujung pipa, dan berguna untuk mencegah
terjadinya kerusakan isolasi ketika menarik kabel saat dipasang
➢ Karena ada 10 potong pipa dengan 2 ujung maka jumlah tule adalah
10 x 2 = 20 buah
9) Kotak sambung (Junction Box)
Menurut gambar terdapat 16 percabangan, sehingga dibutuhkan 16
kotak sambung, kotak sambung biasa juga disebut T - dos
116
10) Kabel penghantar
1. Kabel dalam pipa
a) Panjang kabel NYA dihitung menurut panjangnya pia PVC
ditambah untuk 10 cm pada sambungan – sambungan dari saklar
– saklar, kotak kontak dan sambungan lainnya.
b) Panjang pipa 2 m, maka panjang kabel dalam pipa adalah
2 m + 10 cm = 2,1 m.
Perhitungan panjang kabel dalam pipa adalah sebagai berikut :
2. Kabel di atas plafon
a) Kebutuhan kabel di atas plafon di tambah dengan 10 cm pada
sambungan/ percabangan.
b) Panjangnya ditentukan dengan mengukur panjang yang terdapat
dalam gambar menurut skala sebagai berikut :
• Saluran utama : 4 x 3,75 = 15 m
• Saluran dari kotak sambung ke fiting : 8 x 2,5 m = 20 m
3. Jumlah panjang kabel pada plafon adalah :
15 m + 20 m + 10 cm = 35,1 m
117
Sehingga diketahui panjang kabel adalah jumlah panjang kabel di atas
platfon + jumlah panjang kabel pada platfon :
48,30 m + 35,1 m = 83,4m
Total kabel 83,4 + (83,4 x 10 %) = 83,4 + 8,34 = 91,74 m
➢ Jumlah satu rol kabel NYA panjangnya 100 m, maka untuk
keperluan kabel tersebut dapat dibeli 1 rol kabel NYA ukuran 1,5
mm.
➢ Masing – masing untuk 1 rol warna hitam (fasa) ukuran 1,5 mm, 1 rol
warna biru (netral) ukuran 1,5 mm dan 1 rol kabel grounding
(pentanahan) warna kuning + hijau loreng ukuran 1,5 mm.
2. Rancangan Anggaran Biaya (RAB)
a. Estimasi Kebutuhan Bahan dan Harga
Tabel 9. Estimasi Kebutuhan Bahan dan Harga
No. Nama Merk Volume Satuan Harga Satuan Jumlah
1No SakNlaarmtuanBggaahlan BMroceork 6 buah Rp 12.000 Rp 72H.00a0rga
1 buah Rp 18.000 Rp 18.000
2 Saklar Seri Broco 2 buah Rp 10.000 Rp 20.000
8 buah Rp 6.000 Rp 48.000
3 Stop Kontak Broco 10 buah Rp 1.000 Rp 10.000
16 buah Rp 2.500 Rp 40.000
4 Fiting Broco 5 batang Rp 39.000 Rp 195.000
5 Tule 5/8 -
6 Kotak bagi Broco
7 Pipa PVC 5/8” Wavin
8 MCB 6 A ABWB 1 buah Rp 60.000 Rp 60.000
Kabel NYA 1 x 2,5 1 rol Rp 230.000 Rp 230.000
9 Hitam Antena 1 rol Rp 230.000 Rp 230.000
1 rol Rp 230.000 Rp 230.000
10 mBimru2 Antena 18 titik Rp 75.000 Rp1.350.000
Rp 2.503.000
11 Kuning loreng Antena
12 Biaya pertitik
Biaya Total
118
b. Estimasi Kebutuhan Biaya Upah Pekerja
Pemasangan instalasi listrik mengacu pada gambar rencana dan
diagram pengkabelan. Pemasangan kabel listrik dan pipa kabel dilakukan oleh
tenaga kerja yang ahli dan dibantu oleh tenaga pembantu.
Untuk mengerjakan instalasi listrik tersebut diperlukan 2 orang tukang
listrik dan 1 orang pelaksana selama 6 hari, dengan rincian upah sebagai
mana ditunjukkan dalam table berikut
Tabel 10. Estimasi Kebutuhan Upah Pekerja
N1o PeTlaeknsaagnaa Kerja Jum1 lah Hari Harga Jumlah
2 Tukang 2
K6erja RpSa1t7u5a.n000 Rp 1H.0a5r0g.a000
Total 6 Rp 100.000 Rp 1.200.000
Rp 2.250.000
c. Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan
Tabel 11. Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan
No Jenis Pekerjaan Harian V VI
I II III IV
1 Memasang pipa PVC
2 Memasang kabel dalam pipa PVC
3 Memasang sakelar dan kotak kontak
4 Memasang kotak sekering
5 Memasang fiting lampu
6 Pemeriksaan dan pengujian hasil
pemasangan instalasi listrik
119
d. Total Biaya Perencanaan Instalasi
Tabel 12. Total Biaya Perencanaan Instalasi
No Uraian Biaya
1 Ongkos perencanaan dan pengerjaan Rp 4.753.000
2 Biaya tak terduga kira – kira 10 % Rp 475.300
3 Keuntungan 8% - 20% Rp 712.950
Rp 5.941.250
Total
RANGKUMAN PEMBELAJARAN 3
❖ Instalasi penerangan memerlukan beberapa komponen pokok dan komponen bantu.
Masing – masing komponen memiliki fungsi tertentu agar instalasi penerangan
menjadi satu sistem yang saking terkait. Komponen tersebut adalah :
➢ Bahan penghantar
➢ Saklar
➢ Kotak kontak
➢ Fiting
➢ Pengaman
❖ Dalam merencanakan instalasi penerangan listrik diwajibkan menganalisa kebutuhan
bahan dan biaya agar syarat instalasi listrik dikatakan ekonomis apa bila harga
keseluruhan instalasi listrik tersebut, ongkos pemasangan dan ongkos pemeliharaan
semurah mungkin dan menghasilkan instalasi penerangan sesuai dengan yang
diharapkan. Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk menganalisis instalasi
penerangan listrik adalah sebagai berikut :
➢ Perhitungan jumlah bahan dan biaya instalasi penerangan listrik
➢ Rancangan Anggaran Biaya (RAB)
➢ Estimasi Kebutuhan Bahan dan Harga
➢ Estimasi Kebutuhan Bahan dan Harga
120
➢ Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan
➢ Total Biaya Perencanaan Instalasi
121
LATIHAN PEMBELAJARAN 3
1. Jelaskanlah 3 persyaratan yang harus dipenuhi oleh komponen instalasi yang akan
dipasang pada instalasi listrik !
2. Tentukan perbedaan dari kabel NYA dan kabel NYM yang digunakan pada rumah
tempat tinggal !
3. Tentukan 3 langkah awal dalam pemasangan kotak kontak yang sesuai standar
PUIL !
4. Jelaskan penggunaan fitting kedap air pada instalasi penerangan listrik!
5. Klasifikasikan circuit breaker ditentukan melalui triping action circuit breaker !
TES FORMATIF 3
Pilihlah satu jawaban yang paling tepat dari berbagai elternatif jawaban berikut
ini.
1. Syarat instalasi listrik dikatakan ekonomis apa bila harga keseluruhan instalasi listrik
tersebut !
a. Bahan yang murah dan mudah diperoleh
b. Ongkos pemasangan sesuai dengan harga di pasaran
c. Harga bahan mudah dijangkau dan bahan lebih bagus
d. Ongkos pemasangan dan ongkos pemeliharaan semurah mungkin
2. Kabel NYA yang terpasang pada instalasi rumah tinggal terdiri dari tiga buah kabel,
yang digunakan untuk !
a. Fasa, Fasa, Netral
b. Fasa, Netral dan Grounding
c. Fasa, Fasa, Grounding
d. Netral, Grounding dan arde
122
3. Arus nominal sekering (current rating) adalah arus yang mengalir secara terus
menerus tanpa terjadi panas yang berlebihan dan kerusakan, hal tersebut perlu
diperhatikan dalam….
a. Sekering
b. Penentuan Fuse
c. Fungsi sekering
d. Pemilihan sekering
4. Dalam menentukan jumlah bahan pada instalasi penerangan listrik hal mendasar
yang dibutuhkan adalah....
a. Gambar denah bangunan
b. Tata letak bangunan
c. Gambar situasi
d. Peralatan instalasi
5. Jarak saklar dan stop kontak dipasang dengan jarak dari lantai menurut PUILadalah
a. 1,6 meter
b. 1,3 meter
c. 1,5 meter
d. 1 meter
6. Konstruksi fiting yang terbuat dari porselin, dimana bagian kontaknya terbuat dari
logam kuningan atau tenbaga dan bagian ulirnya dilengkapi dengan karet yang
berbentuk cincin adalah....
a. Konstruksi fiting kedap air
b. Konstruksi fiting gantung
c. Bagian dari fiting
d. Elemen fiting gantung
123
7. Supaya pekerjaan instalasi terselesaikan dengan waktu yang tepat dan sesuai hasil
kinerja, maka hal yang harus dilakukan oleh pekerja tersebut adalah
a. Bekerja lebih cermat dan cepat
b. Melaksanakan pekerjaan yang sulit terlebih dahulu
c. Membuat jadwal pelaksanaan pekerjaan
d. Bekerja sesuai arahan pemilik bangunan
8. Berapa besar persentase estimasi biaya tak terduga pada perencanaan anggaran
instalasi penerangan listrik agar biaya yang dibutuhkan cukup untuk pelaksanaan
pekerjaan tersebut
a. 20 % c. 15%
b. 10 % d. 5%
9. Waktu yang diperlukan oleh arus yang besar untuk dapat meleburkan elemen
sekering adalah....
a. Current ratting
b. Pre arcing time
c. Minimum fusing current
d. Voltage ratting
10. Penggunaan dan pemasangan kontak ada beberapa ketentuan antara lain, kecuali....
a. Kotak-kontak di dinding fasa satu harus dipasang hingga kontak netralnya ada
disebelah kanan
b. Kotak-kontak dinding yang dipasang kurang dari 1,25 meter di atas lantai harus
dilengkapi dengan tutup
c. Kotak-kontak yang dipasang dilantai harus tertutup
d. Kotak-kontak harus terpasang terdapat fasa, netral dan grounding
124
UMPAN BALIK
Berapa nilai Ananda ? Mari dihitung, dan cocokkanlah jawaban Ananda dengan Kunci
Jawaban Tes Formatif setelah ini. Hitunglah jawaban Ananda yang benar, kemudian gunakan
rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Ananda terhadap materi 3 ini.
Rumus:
Tingkat penguasaan =
81 - 100% = baik sekali
71 - 80% = baik
61 - 70% = cukup
41 - 60% = kurang
10 – 40% = gagal
Apabila Ananda memperoleh tingkat penguasaan minimal 80%, Ananda dapat meneruskan
belajar ke Modul Pembelajaran 4. Apabila tingkat penguasaan Ananda masih 50-70%,
Ananda harus mengulangi kegiatan belajar modul 3 ini, terutama bagian yang belum Ananda
kuasai. Apabila tingkat penguasaan Ananda kurang dari 50%, Ananda harus mengulang baca
beberapa kali Kegiatan Belajar Modul Pembelajaran 3 ini.
125
KUNCI JAWABAN LATIHAN 3
1. 3 syarat yang harus dipeuhi adalah :
a. Keandalan, menjamin kelangsungan kerja instalasi pada kondisi normal.
b. Keamanan, komponen instalasi yang dipasang dapat menjamin keamanan sistem
instalasi listrik.
c. Kontinuitas, komponen dapat bekerja secara terus menerus pada kondisi normal
2. Pada penggunaannya, kabel NYA menggunakan pipa untuk melindungi secara mekanis
ataupun melindungi dari air dan kelembaban yang dapat merusak kabel tersebut.
Sedangkan kabel NYM adalah kabel yang memiliki beberapa penghantar dan memiliki
isolasi luar sebagai pelindung.
3. Kotak-kontak dinding fasa satu harus dipasang hingga kontak netralnya ada disebelah
kanan (ayat 206 B4).
Kotak-kontak dinding yang dipasang kurang dari 1,25 meter di atas lantai harus
dilengkapi dengan tutup (ayat 840 C5).
Kotak-kontak yang dipasang dilantai harus tertutup (ayat 511 B4).
4. Fiting kedap air merupakan fiting yang tahan terhadap resapan/rembesan air. Fiting jenis
ini dipasang di tempat lembab atau tempat yang mungkin bisa terkena air misalnya fiting
untuk di kamar mandi.
5. Thermal, magnetic dan thermal-magnetic
KUNCI JAWABAN TES FORMATIF 3 6. A
1. D 7. C
8. B
2. B 9. B
10. D
3. D
4. A
5. C
126
Kompetensi Dasar (KD) :
3.4 Menentukan komponen instalasi lampu penerangana pada bangunan sederhana (Rumah
Tinggal, Sekolah, Rumah Ibadah).
Materi Pokok :
1. Jenis komponen pokok instalasi penerangan.
2. Cara pemasangan komponen instalasi listrik.
Tujuan Pembelajaran :
1. Peserta didik dapat membaca gambar instalasi penerangan bangunan sederhana.
2. Peserta didik mampu merancang gambar instalasi penerangan bangunan sederhana.
3. Peserta didik mampu memilih komponen instalasi penerangan bangunan sederhana
sesuai gambar kerja dengan baik dan benar.
127
URAIAN MATERI
Untuk mengawali materi yang akan disampaikan pada Pembelajaran 4 ini, diharapkan
kepada peserta didik untuk benar-benar mempersiapkan diri dalam menyimak dan memahami
setiap materi dan diharapkan pada akhirnya dapat menguasai capaian pembelajaran Kegiatan
belajar 4 ini. Silakan para peserta didik pelajari beberapa materi berikut ini.
Materi awal berikut menjelaskan Menentukan komponen instalasi lampu penerangan
pada bangunan sederhana. Materi yang akan disampaikan adalah bagaimana Menentukan
komponen instalasi lampu penerangan pada bangunan sederhana.
A. Jenis Komponen Pokok Instalasi Penerangan
Komponen pokok instalasi listrik adalah perlengkapan yang paling pokok dalam
suatu rangkaian listrik. Komponen yang digunakan dalam pemasangan instalasi listrik
banyak macam dan ragamnya. Namun, pada dasarnya komponen instalasi listrik dapat
dikelompokan sesuai pada tabel 13 berikut :
Tabel 13. Komponen Instalasi Listrik
Bahan penghantar listrik. Sekering
Bahan Isolasi (Isolator Rol). Stop Kontak
Pipa Instalasi. Kotak Pembagi Daya (PHB)
Kotak Sambung. Rating Pengaman
Saklar Perlengkapan Bantu
Fitting.
a. Bargainser (KWH atau Meteran Listrik)
Alat ini berfungsi sebagai pembatas daya listrik yang masuk ke rumah tinggal,
sekaligus juga berfungsi sebagai pengukur jumlah daya listrik yang digunakan.
Ada berbagai batasan daya yang dikeluarkan oleh PLN untuk konsumsi rumah
128
tinggal, yaitu 220 VA, 450 VA, 900 VA, 1.300 VA, dan 2.200 VA. Saat ini ada
dua macam bargainser, yaitu analog dan digital. Berikut ini contoh bagainser/ kwh
meter pada (gambar 100) berikut ini.
Gambar 100. Bargainser atau Meteran Listrik (a) Analog (b) Digital
Pada Bargainse terdapat tiga bagian utama, yaitu (gambar 101) :
Gambar 101. Pemasangan Bargainser
Pada kanal output KWH meter biasanya terdapat 3 kabel, yaitu kabel fasa
(merah), kabel netral (biru) dan kabel ground (hijau) yang dihubungkan ketanah.
Listrik dari PLN harus dihubungkan dengan KWH meter terlebih dahulu sebelum
masuk ke instalasi listrik rumah tinggal.
129
Berikut bagian-bagian Bargainser :
1) MCB (Miniature Circuit Breaker), berfungsi untuk memutuskan aliran daya
listrik secara otomatis jika daya yang dihantarkan melebihi nilai batasannya.
MCB ini bersifat on/off berfungsi sebagai saklar utama. Saklar ini biasanya
dimatikan pada saat akan dilakukan perbaikan instalasi listrik.
2) Meter listrik (kWh meter), alat ini berfungsi untuk mengukur besaran daya
yang digunakan oleh rumah tinggal tersebut dalam satuan kWh (kilowatt
hour). Pada bargainser, meter listrik berwujud deretan angka secara analog
ataupun digital yang akan berubah sesuai penggunaan daya listrik.
3) Spin kontrol, merupakan alat kontrol penggunaan daya dalam rumah tinggal
dan selalu berputar selama daya listrik digunakan. Perputaran spin control ini
akan semakain cepat jika daya listrik yang digunakan semakin besar, dan akan
melambat jika daya listrik yang digunakan berkurang/sedikit.
b. Penghantar Listrik
Penghantar atau kabel yang sering digunakan untuk instalasi listrik
penerangan umumnya terbuat dari tembaga. Penghantar tembaga setengah keras
(BCC ½ H = Bare Copper Conductor Half Hard) memiliki nilai tahanan jenis
0,0185 ohm mm²/m dengan tegangan tarik putus kurang dari 41 kg/mm².
sedangkan penghantar tambaga keras (BCCH = Bare Copper Conductor Hard),
kekuatan tegangan tariknya 41 kg/mm².
Pemakaian tembaga sebagai penghantar adalah dengan pertimbangan bahwa
tembaga merupakan suatu bahan yang mempunyai daya hantar yang baik setelah
perak.
Penghantar yang dibuat oleh pabrik terdapat beraneka ragamnya. Berdasarkan
konstruksinya, penghantar diklasifikasikan sebagai berikut :
130
1) Penghantar pejal (solid) yaitu penghantar yang berbentuk kawat pejal yang
berukuran sampai 10 mm². Tidak dibuat lebih besar lagi dengan maksud untuk
memudahkan penggulungan maupun pemasangannya.
Gambar 102. Penghantar Pejal
2) Penghantar berlilit (stranded) penghantarnya terdiri dari beberapa urat kawat
yang berlilit dengan ukuran 1 mm² - 500 mm².
Gambar 103. Penghantar Berlilit
3) Penghantar serabut (fleksibel) banyak digunakan untuk tempat-tempat yang
sulit dan sempit, alat-alat portabel, alat-alat ukur listrik dan pada kendaraan
bermotor. Ukuran kabel ini antara 0,5 mm² - 400 mm².
131
Gambar 104. Penghantar Serabut
4) Penghantar persegi (busbar) penampang penghantar ini berbentuk persegi
empat yang biasanya digunakan pada PHB (Papan Hubung Bagi) sebagai rel-
rel pembagi atau rel penghubung. Penghantar ini tidak berisolasi.
Gambar105. Penghantar Persegi
Adapun bila ditinjau dari jumlah penghantar dalam satu kabel, penghantar
dapat diklasifikasikan menjadi :
1) Penghantar simplex, yaitu kabel yang dapat berfungsi untuk satu
macam penghantar saja (misal: untuk fasa atau netral saja).
Contoh penghantar simplex ini antara lain NYA 1,5 mm²; NYAF 2,5 mm² dan
sebagainya.
2) Penghantar duplex, yaitu kabel yang dapat menghantarkan dua aliran
(dua fasa yang berbeda atau fasa dengan netral). Setiap penghantarnya
132
diisolasi kemudian diikat menjadi satu menggunakan selubung. Penghantar
jenis ini contohnya NYM 2x2,5 mm², NYY 2x2,5mm².
Gambar 106. Kabel NYM
3) Penghantar triplex; yaitu kabel dengan tiga pengantar yang dapat
menghantarkan aliran 3 fasa (R, S dan T) atau fasa, netral dan arde. Contoh
kabel jenis ini: NYM 3x2,5 mm², NYY 3x2,5 mm² dan sebagainya.
4) Penghantar quadruplex; kabel dengan empat penghantar untuk mengalirkan
arus 3 fasa dan netral atau 3 fasa dan pentanahan. Susunan hantarannya ada
yang pejal, berlilit ataupun serabut. Contoh penghantar quadruplex misalnya
NYM 4x2,5 mm², NYMHY 4x2,5mm² dan sebagainya.
Jenis penghantar yang paling banyak digunakan pada instalasi rumah tinggal
yang dibangun permanen saat ini adalah kabel rumah NYA dan kabel NYM.
c. Bahan Isolasi (Isolator)
Bahan isolasi atau isolator dibuat dari porselen atau bahan lain yang sederajat.
Misalnya PVC, dengan diameter yang besar ¾”.
Pemasangan isolator ini harus kuat sehingga tidak ada gaya mekanis lebih
pada hantaran yang ditunjang. Untuk instalasi dalam gedung, bahan ini sering
disebut dengan rol isolator yang dipasang pada langit-langit bagian atas.
133
Pemasangan rol isolator ini harus diatur sehingga jarak bebas antara hantaran-
hantaran yang berlainan fasa tidak kurang dari tiga sentimeter, dan jarak antara
titik-titik tumpunya tidak lebih dari 1 meter. Gambar rol isolator pada (gambar
107) berikut ini.
Gambar 107. (a) Rol Isolator dan (b) Pemasangan Rol Isolator
d. Pipa Intalasi
Pipa instalasi berfungsi sebagai pelindung hantaran dan sekaligus perapi
instalasi. Pipa instalasi dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu pipa baja yang dicat
meni (sering disebut pipa union); pipa PVC; pipa fleksibel. Dipasaran, pipa-pipa
instalasi terdapat dalam potongan empat meter dengan diameter yang bervariasi.
Syarat umum pipa instalasi ialah harus cukup tahan terhadap tekanan
mekanis, tahan panas, dan lembab serta tidak menjalarkan api. Selain itu,
permukaan luar maupun dalam pipa harus licin dan rata. Pemakaian pipa baja
yang berada dalam jangkauan tangan dan dipasang terbuka harus ditanahkan
dengan sempurna, kecuali pipa tersebut digunakan untuk menyelubungi kabel
bersiolasi ganda, misal NYM.
Tindakan ini dimaksudkan sebagai tindakan pengamanan terhadap
kemungkinan kegagalan isolasi pada hantaran dalam pipa. Pada ujung bebas, pipa
baja harus diberi selubung masuk (tule). Penggunaan pipa PVC memiliki beberapa
keuntungan, antara lain :
134
1) Daya isolasi baik, sehingga mengurangi kemungkinan terjadinya gangguan
tanah.
2) Tahan terhadap hamoir semua bahan kimia, jadi tidak perlu di cat.
3) Tidak menjalarkan nyala api.
4) Mudah penggunaannya.
Kelemahan pipa PVC adalah tidak dapat digunakan pada suhu kerja
normal 60°C. Selain itu, di tempat-tempat yang diperlukan, pipa PVC harus
dilindungi dari kerusakan mekanis, misalnya pada tempat-tempat penembusan
lantai. Pipa yang tidak ditanam dalam dinding harus ditanam dengan baik
mengunakan klem yang sesuai dengan jarak antar klem tidak lebih dari satu meter
untuk pemasangan lurus.
e. Kotak Sambung
Penyambungan atau pencabangan hantaran listrik pada instalasi dengan pipa
harus dilakukan dalam kotak sambung. Hal ini dimaksudkan untuk melindungi
sambungan atau percabangan hantaran dari gangguan yang membahayakan. Pada
umumnya bentuk sambungan yang digunakan pada kotak sambung ialah
sambungan ekor babi (pig tail), kemudian setiap sambungan ditutup dengan las
dop setelah diisolasi.
Selain itu, pada hantaran lurus memanjang perlu dikotak sambung lurus (kotak
tarik) setiap panjang tertentu penarik kabel untuk memudahkan penarikan
hantaran. Pada kotak tarik ini apabila tidak terpaksa, hantaran tidak boleh
dipotong kemudian disambung lagi. Macam-macam kotak sambung antara lain
seperti terlihat pada gambar 108.
135
Gambar 108. Macam-macam Kotak Sambung
• Kotak ujung sering disebut pula dos tanam biasanya digunakan sebagaitempat
sambungan dan pemasangan saklelar atau stop kontak/kotak kontak.
• Kotak tarik digunakan pada pemasangan pipa lurus memanjang (setiap 20 m)
yang fungsinya untuk memudahkan penarikan hantaran ataupun tempat
penyambungan.
• Kotak sudut sama seperti kotak tarik, hanya penempatannya berbeda yaitu
dipasang pada sudut-sudut ruang.
• Kotak garpu dipakai untuk percabangan sejajar.
• Kotak T atas pemasangannnya disesuaikan dengan penempatannya.
• Kotak T kiri pemasangannnya disesuaikan dengan penempatannya.
• Kotak T kanan pemasangannnya disesuaikan dengan penempatannya.
• Kotak T terbalik pemasangannnya disesuaikan dengan penempatannya.
136
• Kotak silang disebut juga cross dos (x dos) untuk empat percabangan.
• Kotak cabang lima digunakan untuk lima percabangan dengan empat cabang
sejajar.
f. Saklar
Fungsi saklar adalah untuk menghubungkan atau memutuskan arus listrik
dari sumber ke pemakai/beban. Saklar terdiri dari banyak jenis tergantung dari
cara pemasangan, sistem kerja, dan bentuknya. Berdasarkan sistem kerjanya
saklar dibagi menjadi tujuh, yaitu :
1) Saklar Tunggal
Fungsi saklar tunggal adalah untuk menyalakan dan mematikan lampu.
Pada saklar ini terdapat dua titik kontak yang menghubungkan hantaran fasa
dengan lampu atau alat yang lain.
Gambar 109. Bentuk Saklar Tunggal
2) Saklar Kutub Ganda (Dwi Kutub)
Titik hubung dwi kutub ada empat, biasanya digunakan untuk
memutus atau menghubungkan hantaran fasa dan nol secara bersama- sama.
Saklar ini biasanya digunakan pada boks sekering satu fasa.
137
3) Saklar Kutub Tiga (Tri Kutub)
Saklar mempunyai enam titik hubung untuk menghubungkan atau
memutuskan hantara fasa (R, S, dan T) secara bersama-sama pada sumber
listrik 3 fasa.
4) Saklar Kelompok
Kegunaan saklar kelompok adalah untuk menghubungkan atau
memutuskan dua lampu atau dua golongan lampu secara bergantian, tetapi
kedua golongan tidak dapat menyala bersamaan.
5) Saklar Seri
Saklar seri adalah sebuah saklar yang dapat menghubungkan dan
memutuskan dua lampu, atau dua golongan lampu baik secara bergantian
maupun bersama-sama. Saklar seri sering disebut pula saklar deret.
6) Saklar Tukar
Saklar tukar sering disebut dengan saklar hotel karena banyak dipakai
dipakai di hotel-hotel untuk menyalakan dan memadamkan dua lampu atau
dua golongan lampu secara bergantian. Selain itu, saklar dapat pula digunakan
untuk menyalakan dan memadamkan satu lampu atau satu golongan lampu
dari dua tempat dengan menggunakan dua saklar tukar.
7) Saklar Silang
Untuk melayani satu lampu atau satu golongan lampu agar dapat
dinyalakan dan dimatikan lebih dari dua tempat dapat dilakukan dengan
mengkombinasikan antara saklar tunggal dan saklar silang. Yang harus
diingat, saklar pertama dan terakhir adalah saklar tukar sedangkan saklar di
antaranya adalah saklar silang.
138
Berikut macam-macam saklar, lambang, kontruksi dan pengawatannya
seperti pada (gambar 110) berikut ini.
Gambar 110. Macam-macam Saklar, Lambang, Konstruksi, dan Pengawatannya
Berdasarkan cara pemasangannya, saklar dibedakan atas dua jenis, yaitu
saklar yang dipasang di luar tembok (inbow) dan saklar yang dipasang di dalam
tembok (outbow).
Pemasangan saklar di luar tembok (out bow) dilengkapi dengan roset
sebagai tempat dudukan. Pemasangan saklar di dalam tembok (inbow)
memerlukan mangkuk saklar (dos tanam) baik yang terbuat dari plat besi maupun
139
plastik (PVC), sebagai dudukan saklar. Berdasarkan cara kerjanya, saklar dapat
diklasifikasikan sebagai berikut :
• Saklar Tarik
Biasanya terdapat pada fitting lampu dan untuk mengoperasikan
digunakan seutas tali.
• Saklar Tombol Tekan
Bila ditekan maka kontak terhubung dan begitu dilepas maka kontak
akan terputus kembali. Tombol biasanya dipakai untuk bel listrik,
tetapi ada pula tombol yang dalam keadaan normal terhubung dan saat
ditekan terputus. Misalnya tombol yang terpasang pada pintu almari es
untuk penyalaan lampunya.
• Saklar Jungkit
Saat ini lebih banyak digunakan untuk menggantikan saklar putar
karena pengoperasiannya mudah.
• Saklar Putar
Sudah jarang digunakan karena sudah ada penggantinya yaitu saklar
jungkit. Pemakaiannya hanya pada tempat tertentu, misalnya, box
sekering.
g. Fitting
Fitting adalah suatu komponen listrik tempat menghubungkan lampu dengan
kawat-kawat hantaran. Ada bermacam-macam fitting, diantaranya fitting duduk,
fitting gantung, fitting bayonet, dan fitting kombinasi stop kontak seperti tampak
pada gambar 111.
140
Gambar 111. Aneka Jenis Fiting
Fitting duduk dipasang pada dinding ataupun langit-langit. Bila pemasangannya
tidak dapat dilakukan secara langsung, perlu dipasang roset, yaitu kayu maupun
plastik sebagai tempat dudukannya. Pemasangan fitting gantung tergantung pada
langit-langit dengan menggunakan kabel snoer atau penguattali rami. Tali rami
berfungsi sebagai penahana agar kabel tidak menanggung beban. Bila ditinjau dari
konstruksinya, fitting dibagi menjadi dua jenis, yaitu :
1) Fitting ulir
Cara memasang lampu pada fitting dilakukan dengan memutar lampu
pada fitting. Fitting semacam ini juga sering disebut Fitting Edison, yang
tersedia dalam berbagai macam ukuran disesuaikan dengan lampunya.
2) Fitting tusuk
Cara memasang lampunya dengan jalan menusukkan ke fitting. Fitting
jenis ini terdapat dua macam, yaitu fitting yang kaki- kaki lampunya langsung
dijepit atau disebut fitting bayonet dan jenis lain ialah fitting tusuk putar, yaitu
fitting yang setelah kaki lampu ditusukkan kemudian diputar seperempat
lingkaran atau disebut Fitting Goliath Fitting jenis Bayonet dan Goliath
biasanya hanya digunakan pada kendaraan, misal kapal laut, motor, dan mobil.
h. Sakering
Sekering merupakan alat pengaman dari gangguan arus lebih ataupun
hubung singkat. Di dalam beberapa sekering dipasang kawat perak sebagai
141
sambungan sekering yang akan meleleh jika terjadi gangguan arus lebih atau arus
hubung singkat. Ukuran sekering harus menurut aturan yang ditetapkan dalam
PUIL (Peraturan Umum Instalasi Listrik) yaitu maksimal sebesar 2,5 kali arus
nominalnya. Beberapa bentuk sekering pada gambar 112 dan 113.
Gambar 112. Beberapa Bentuk Sekering
Sakering dibagi menjadi beberapa jenis seperti pada (gambar 112) yang
menggambarkan tentang : 1. Sekering patrun; 2. Sekering sumbat; 3. Sekering
tabung; 4. Sekering gagang; 5. Sekering pita; 6. Sekering bebas letupan.
Gambar 112. Konstruksi Beberapa Bentuk Sekering
Sekering sumbat banyak digunakan dalam instalasi penerangan dan tenaga
untuk arus listrik di bawah 60 ampere. Bagian-bagian sekering sumbat
diperlihatkan pada gambar 114.
142
Yang menggambarkan tentang bagian-bagian sakering diantaranya :
1.Tempat sekering; 2.Sekerup; 3.Tubuh sekering; 4.Tutup kontak; 5.Sambungan
sekering; 6.Kawat penunjuk; 7.Pegas penunjuk; 8.Tutup penunjuk.
Gambar 113. Bagian-bagian sekering
i. Stop Kontak
Stop kontak atau kotak kontak merupakan kotak tempat sumber arus listrik
yang siap pakai. Berdasarkan bentuknya stop kontak dibedakan menjadi stop
kontak biasa, stop kontak dengan hubungan tanah dan stop kontak tahan air.
Sedangkan berdasarkan pemasangannya stop kontak dibedakan menjadi stop
kontak yang ditanam dalam dinding dan stop kontak yang ditanam di permukaan
dinding. Bagian-bagian dari stop kontak diperlihatkan pada gambar 115.
Gambar 114. Bagian-bagian Stop Kontak
j. Kotak Pembagi Daya Listrik (PHB)/Distribusi Panel (DP)
Panel bagi di dalam instalasi listrik rumah/gedung merupakan peralatan
yang berfungsi sebagai tempat membagi dan menyalurkan tenaga listrik ke beban
143