The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Penyusunan Masterplan Desain Loco Tour Cepu

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by AL EL BAPER (Almari Elektronik Badan Perencanaan), 2024-01-22 19:53:33

LOCO TOUR CEPU TAHUN 2023

Penyusunan Masterplan Desain Loco Tour Cepu

Keywords: #kereta #cepu #blora

Masterplan Blora 1Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Blora Mei 2023 Dipersiapkan oleh Shirvano Consulting (PT Karangluhur Lima Pilar) Laporan Akhir Penyusunan Masterplan Desain Loco Tour Cepu Kabupaten Blora


Masterplan Blora 2Masterplan Apa itu Masterplan? Masterplan adalah program pengembangan berdasarkan analisis kebijakan pembangunan, analisis peningkatan potensi kawasan, analisis data dan informasi kawasan secara tabular, spasial, dan volumetrik Hasil rekomendasi Penyusunan Masterplan merupakan ilustrasi kawasan pengembangan secara fisik maupun non fisik yang mempertimbangkan aspek daya dukung, daya tampung, sumber daya sosial, ekonomi, dan tata ruang wilayah Mengapa perlu dilakukan Masterplan? 1. Melanjutkan hasil rekomendasi studi kelayakan / feasibility studies yang menyatakan bahwa Kawasan Heritage Loco Tour layak dikembangkan 2. Membantu owner dalam pertimbangan efisiensi dan efektivitas pemanfaatan potensi kawasan 3. Memberi acuan ilustrasi pengembangan kawasan kepada owner dan pihak terkait


Masterplan Blora 3Daftar Isi 1 Pendahuluan 1.1 Informasi Site 1.2 Latar Belakang 1.3 Maksud & Tujuan 1.4 Ruang Lingkup & Timeline 2 Analisis Site 2.1 Heritage Train Loco Tour 2.2 Bruk Brosot 2.3 Gubug Payung 3 Benchmark 4 Visioning 4.1 Visioning 4.2 Konsep & Prinsip Desain 4.3 Heritage Train Loco Tour 4.4 Bruk Brosot 4.5 Gubug Payung 5 Kerangka Masterplan5.1 Rencana Pola Aktivitas Pariwisata5.2 Rencana Fasilitas Pariwisata5.3 Rencana Tata Guna Lahan dan Development Parameter5.4 Rencana Karakter Kawasan6 Ilustrasi Pengembangan6.1 Heritage Train Loco Tour6.2 Bruk Brosot 6.3 Gubug Payung6.4 Sempadan Rel Etape 3Appendix


Masterplan Blora 41 Pendahuluan 1.1 Informasi Site 1.2 Latar Belakang 1.3 Maksud & Tujuan 1.4 Ruang Lingkup & Timeline


1.1 Informasi Site • Rencana reaktivasi trase rel kereta heritage Loco Tour – Gubug Payung memilki panjang ±22.6 km • Terdapat lima titik pemberhentian di sepanjang rel ini yaitu: 1. Loco Tour 2. TPK (Tempat Penebangan Kayu) Batokan – dekat Puslitbang Perhutani 3. Bregojo – Ex Stasiun Pengisian Air 4. Bruk Brosot 5. Gubug Payung • Rencana reaktivasi rel kereta heritage dibagi menjadi 3 etape yaitu: • Etape 1 (1.25 km) : Loco Tour – TPK Batokan • Etape 2 (14.04 km) : TPK Batokan – Bregojo - Bruk Brosot • Etape 3 (7.31 km) : Bruk Brosot – Gubug Payung • Untuk Kajian Masterplan Pengembangan Pariwisata Loco Tour diprioritaskan di Heritage Loco Tour dan Etape 3 : Bruk Brosot – Gubug Payung Masterplan Blora 5Etape 3 : Bruk Brosot – Gubug Payung Etape 2 : TPK Batokan – Bregojo - Bruk Brosot Etape 1 : Loco Tour - TPK Batokan Batas Wilayah Propinsi Batas Wilayah Kecamatan Jalan Nasional Jalan Kolektor Jalan Lokal Stasiun Pemberhentian Rencana Reaktivasi Rel Rencana Reaktivasi Rel Rel Kereta Api LEGENDA 0 0,5 1 23kmU


1.2 Latar Belakang Masterplan Blora 6Kawasan Heritage Loco Tour Cepu membutuhkan pengembangan lebih lanjut guna terjadi optimalisasi aset yang mempertimbangkan aspek fisik maupun non fisik Masterplan merupakan dokumen rancangan pengembangan Kawasan yang disusun secara bertahap dan berkelanjutan sesuai potensi berbagai aspek seperti daya dukung daya tampung, sumber daya sosial, ekonomi, dan tata ruang wilayah. Keluaran dari Masterplan ini berupa skenario arah kebijakan dan tujuan program pengembangan Kawasan pariwisata Loco Tour yang bersifat strategis berdasarkan analisis kebijakan pembangunan, peningkatan potensi Kawasan Pariwisata Loco Tour, analisis data dan informasi Kawasan Pengembangan secara tabular, spasial, dan volumetrik. Melalui Masterplan, Pemerintah Kabupaten Blora dapat melakukan optimalisasi obyek pariwisata yaitu Loco Tour melalui rekomendasi kebijakan Pemerintah Daerah dan pihak-pihak yang akan memanfaatkan Kawasan Loco Tour sebagai destinasi pariwisata


Masterplan Blora 7Kajian Masterplan Loco Tour merupakan kelanjutan dari dua dokumen yang sudah disusun oleh SHIRVANO Consulting (PT Karangluhur Lima Pilar) sejak bulan Agustus 2022 dengan keluaran; Visioning Masterplan Mendapatkan gambaran beberapa visi pengembangan secara umum. Studi Kelayakan / Feasibility Studies Mendapatkan gambaran rencana yang lebih spesifik berdasarkan identifikasi resiko, peluang, tantangan serta perhitungan bisnis yang layak yang mengerucut kepada etape 3 dan 1. Maksud dari kegiatan ini adalah menyusun Kajian Masterplan Pengembangan Pariwisata Locotour Kabupaten Blora, sedangkan tujuan dari kegiatan ini adalah: 1) Memberikan rekomendasi kebijakan yang bersifat teknis ataupun peraturan kepada Pemerintah Daerah dan Pihak terkait 2) Memberikan analisis peningkatan potensi Pariwisata Locotour Kabupaten Blora 3) Memberikan rekomendasi rencana Masterplan yang bersifat fisik maupun non fisik. 1.3 Maksud & Tujuan Tbd** Timeline tentatif menyesuaikan kebutuhan/produk yang akan di DED-kan W1 W6 W12 W18 W24 W30 VISIONING MASTERPLAN 8 pekan STUDI KELAYAKAN / FEASIBILTY STUDIES 12 pekan MASTERPLAN 12 pekan DED*tbdPekerjaan yang akan dilakukan saat ini


Masterplan Blora 8Lingkup kegiatan Penyusunan Masterplan Desain dibagi menjadi tiga paket laporan yaitu : • Laporan Pendahuluan • Laporan Antara • Laporan Akhir Ketiga paket laporan ini memuat analisis daya dukung fisik, analisis potensipermasalahan, konsep dan prinsp desain, masterplan skematik, dan ilustrasi pengembangan kawasan secara tabular, spasial, dan volumetrik 1.4 Ruang Lingkup & Timeline W0 • Tata Guna Lahan • Aksesibilitas • Utilitas & Infrastruktur • Karakter Kawasan • Potensi Pengembangan • Informasi Site • Latar Belakang • Maksud & Tujuan • Ruang Lingkup & Timeline • SWOT Analysis• Benchmark• Visioning1. PendahuluanPendahuluan Analisis Site Potensi Pengembangan• Rencana Lanskap • Rencana Strategi Keberlanjutan • Rencana Tipologi Bangunan • Rencana Tahap Pembangunan Design Development • Illustrative Masterplan • 3D Modelling Rendered • Video Rendered Ilustrasi Pengembangan • Konsep • Prinsip Desain Konsep dan Prinsip • Rencana Pola Aktivitas Pariwisata • Rencana Fasilitas Pariwisata • Rencana Tata Guna Laha dan Development Parameter • Rencana Karakter Kawasan • Rencana Sirkulasi • Rencana Potongan Kawasan Masterplan Frameworks • Blok Plan• 3D MassingMasterplan SkematikW2 W4 W6 W8 W10W12Pendahuluan Antara Akhir Timeline 2. Antara 3. Final


Masterplan Blora 92 Analisis Site 2.1 Heritage Train Loco Tour 2.2 Bruk Brosot 2.3 Gubug Payung


Masterplan Blora 10Luas Lahan : 22,611.53 m2 Tata Guna Lahan ATR/BPN : Permukiman Perkotaan Eksisting : Kawasan Wisata Loco Tour, Depo Loco Tour Aksesibilitas Jalan Sekunder yang berada di barat kawasan terhubung dengan Kawasan permukiman di sisi utara dan Jl. Sorogo yang menjadi jalur lintas propinsi. Utilitas & Infrastruktur Air bersih di dalam site masih bersumber dari air tanah dengan kedalaman 8-9 m. Di sekitar site, terdapat saluran air berbeton dengan kondisi tidak menerus dan tidak terawat. 2.1 Analisis Site Heritage Train Loco Tour 0 10 20 50m U Delineasi Site Jalan Kendaraan Jalan Pedestrian Rel Kereta Titik Aktivitas Titik Stasiun Permukiman Perkotaan LEGENDA Masjid Al-Falah SD Ngelo 1 Lapangan Tenis


Masterplan Blora 112.1 Analisis Site Karakter Kawasan Heritage Train Loco Tour Perlu adanya penambahanvariasi aktivitasserta terdapat potensi integrasi terhadapaktivitas wisata yang berada di permukimansekitar site 1 Akses depan site menuju Jl.Sorogo 2 3 4 5 Akses menuju permukiman warga Akses utara sitePotensi lahan pengembangan di sisi selatan siteKondisi dalam site 1 2 3 4 5


Masterplan Blora 122.1 Analisis Site – SO (Strength – Opportunities) Heritage Train Loco Tour Pengembangan aset sejarah Loco Tour sebagai destinasi wisata unggulan Masyarakat mendukung pengembangan Loco Tour Loco Tour memiliki keterjangkauan yang tinggi Keberadaan UMKM di sekitar site Profil wisatawan dan potensi wisatawan yang beragam (komunitas pecinta loco, wisatawan mancanegara, peserta sertifikasi)


Masterplan Blora 132.1 Analisis Site – WT (Weakness – Threat) Heritage Train Loco Tour Polusi suara akibat aktivitas wisata Diapit dua fasum fasos yang memiliki intensitas aktivitas yang tinggi Kompetitor sejenis yang memiliki keunggulan di kondisi fisik Belum tersedianya infrastruktur dasar (penerangan, signage, pengelolaan sampah)


Masterplan Blora 142.1 Analisis Site - Strategies Heritage Train Loco Tour Optimalisasi lahan di area Selatan Penataan landscape (softscape & hardscape) sebagai noise barrier Penyediaan atraksi berupa aktivitas yang beragam Penyediaan ruang untuk UMKM sekitar site Penyediaan amenitas yang inklusif, lengkap, dan multilingual


Masterplan Blora 15Luas Lahan : 24,121.97 m2 Tata Guna Lahan ATR/BPN : Hutan Produksi Eksisting : Lahan idle, perkebunan warga Aksesibilitas Berada tepat di Jl.Nasional Blora – Cepu, site memiliki tingkat visibilitas yang tinggi. Utilitas & Infrastruktur Di sepanjang Jl. Nasional Blora – Cepu terdapat saluran air, jaringan pipa Pertamina, dan jaringan listrik. Infrastruktur Jl.Nasional dalam kondisi baik dan kendaraan yang melewati jalan ini didominasi oleh truk ukuran sedang – berat. Di sisi barat Kawasan akan dikembangkan TPK Bruk Brosot yang memiliki fokus kegiatan edukasi pohon jati 2.2 Analisis Site Bruk Brosot 0 10 20 50m U Delineasi Site Jalan Kendaraan Jalan Pedestrian Rel Kereta Titik Aktivitas Titik Stasiun Saluran Air Jaringan Pipa Pertamina Hutan Produksi Aset KAI LEGENDA RencanaTPK Bruk Brosot


Masterplan Blora 162.2 Analisis Site Karakter Kawasan Bruk Brosot Dengan tingkat visibilitas yang tinggi dan dikeliling banyak lokasi wisata eksisting, kawasan Bruk Brosot memiliki potensi menjadirest area dan titik integrasi ruteperjalanan wisata Blora1 Jembatan Bruk Brosot di Jl. Nasional Blora - Cepu 3Jembatan rel di dalam site2 Aerial view site 4 5 Kondisi dalam site Kondisi dalam site 1 3 4 2 5


Masterplan Blora 172.2 Analisis Site – SO (Strength – Opportunities) Bruk Brosot Optimalisasi pengembangan dengan orientasi perilaku kendaraan Jl.Nasional Memiliki visibilitas site yang tinggi Memiliki view hutan jati dan perkebunan Menjadi titik integrasi Kawasan wisata eksisting Kolaborasi antar BUMN (Pertamina – Perhutani – KAI)


Masterplan Blora 182.2 Analisis Site – WT (Weakness – Threat) Bruk Brosot Alih fungsi lahan eksisting Dampak pembangunan terhadap ekosistem hutan jati Polusi suara kendaran yang lalu lalang di Jalan Nasional Akses terhadap air bersih yang terbatas


Masterplan Blora 192.2 Analisis Site - Strategies Bruk Brosot Optimalisasi lahan dengan menghadirkan aktivitas rekreatif dan mengakomodasi perlikau kendaraan Jl. Nasional yang memiliki view hutan jati dan perkebunan Penataan lanskap sebagai noise barrier dan visual entrance Akses langsung dari stasiun menuju rencana pengembangan Menerapkan prinsip second layer mobility untuk aksesibilitas menuju TPK Bruk Brosot Melibatkan masyarakat lokal dalam proses perencanaan dan pembangunan Pembentukan pengelolaan kawasan


Masterplan Blora 20Luas Lahan : 10,463.77 m2 Tata Guna Lahan ATR/BPN : Hutan Produksi Eksisting : Kawasan Wisata Alam Gubug Payung Aksesibilitas Site dihimpit oleh dua jalan yang menjadi opsi aksesibiltas masyarakat menuju/dari Kecamatan Sambong, Jepon, dan Jiken. Utilitas & Infrastruktur Infrastruktur jalan menuju site dalam kondisi relatife baik dengan material kerikil dan kapur. Site masih mengandalkan air tanah sebagai sumber air bersih dan masih belum memiliki akses terhadap sinyal provider telepon yang memadai 2.3 Analisis Site Gubug Payung 0 10 20 50m U Delineasi Site Jalan Kendaraan Jalan Pedestrian Rel Kereta Titik Aktivitas Titik Stasiun Hutan Produksi LEGENDA


Masterplan Blora212.3 Analisis Site Karakter Kawasan Gubug Payung Diperlukan adanya strategi pembangunanyang minim intervensi agar tidakmengganggu ekosistem hutan jati eksisting1 Akses menuju Gubug Payung 2 Kondisi dalam site 4Kondisi stasiun Gubug Payung3 Akses menuju stasiun 5 6 Kondisi dalam site Kondisi dalam site 1 3 4 2 5 6


Masterplan Blora 222.3 Analisis Site – SO (Strength – Opportunities) Gubug Payung Optimalisasi lahan dengan view hutan jati tua Pengembangan Kawasan yang berorientasi terhadap ekosistem hutan jati Kondisi jalan yang sudah berkapur untuk mitigasi bencana maupun pengelolaan kawasan


Masterplan Blora 232.3 Analisis Site – WT (Weakness – Threat) Gubug Payung Polusi suara terhadap ekosistem hutan jati Dampak pembangunan terhadap hutan jati Belum tersedianya infrastruktur dasar (penerangan, signage, pengelolaan sampah)


Masterplan Blora 242.3 Analisis Site - Strategies Gubug Payung Pembangunan yang mempertimbngkan titik pohon jati dan ekosistemnya Memaksimalkan view hutan jati baik yang ada di dalam maupun luar site Optimalisasi lahan ke barat dan selatan Kawasan agar terintegrasi dengan stasiun Gubug Payung Penyediaan amenitas yang inklusif, lengkap, dan multilingual


Masterplan Blora 253 Benchmark


Masterplan Blora 26Lokasi : Ambarawa, Jawa Tengah Total Area : 12,75 Ha Fasilitas : Koleksi perkeretaapian dari masa hindia belanda hingga pra kemerdekaan RI dan wisata menaiki kereta api dengan lokomotif uap ataupun diesel vintage, toilet, mushola, kursi roda, audio visual, kereta pustaka Museum Kereta Api Ambarawa Museum Kereta Api Ambarawa tidak hanya menawarkan aspek edukasi dan sejarah, tetapi juga menawarkan pengalaman menaiki kereta lokomotif


Masterplan Blora 27Lokasi : Karanganyar, Jawa Tengah Total Area : 28 Ha Fasilitas : Wahana bermain (bianglala, korakora, komedi putar, flying fox, wall climbing, kolam renang, water boom, taman air, arena bermain anak, jembatan gantung, rumah pohon, gazebo), atraksi dan sarana pembelajaran (kereta uap wisata, kereta kecil, koleksi mesin-mesin tua, miniatur kereta api, Museum Mesin Giling 1926), aktivitas pendukung (panggung, live music, food court), amenitas pelengkap (toilet, mushola, parkir kendaraan), operasional pabrik (kereta penarik tebu, mesin-mesin pabrik) Pabrik Gula Tasikmadu Pabrik gula Tasikmadu menawarkan pengalaman bermain di area historis sekaligus sambil belajar. Pengunjung dapat menaiki kereta uap untuk keliling seluruh komplek pabrik gula atau keliling kebun tebu


Masterplan Blora 28Lokasi : Semarang, Jawa Tengah Total Area : 3,3 Ha Fasilitas : Restoran, area bermain anak, villa, camping ground, mini zoo, kolam ikan, spot foto, ecopark, green house, kebun buah, teras, toilet, mushola, area parkir, shuttle Aktivitas: Escaping, farming, exploring, healing, relaxing Agrowisata Boemisora Boemisora mengusung konsep wisata agroforestry, di mana pengunjung bisa menikmati, beraktivitas, dan berinteraksi dengan alam, hewan, dan tumbuhan dengan kualitas ruang yang baik.


Masterplan Blora 29Lokasi : Salatiga, Jawa Tengah Total Area : 3,3 Ha Fasilitas : Mall, tempat ibadah, toilet umum, SPBU, minimarket, kios jajanan, pujasera, toko / kios / tenant retail, oleh-oleh khas, UMKM, mesin ATM, lahan parkir, sky bridge, area konservasi tanaman buah langka Rest Area Pendopo KM 456 Rest Area tidak hanya dibuat sebagai tempat untuk beristirahat, tetapi didesain dengan kualitas ruang yang baik dan menawarkan pengalaman ruang dan pemandangan alam bagi pengunjungnya


Masterplan Blora 30Lokasi : Bantul, DI Yogyakarta Total Area : 573,7 Ha Fasilitas : Spot foto, spot hammock, panggung terbuka, taman bunga, warung makan, toilet, area parkir, musala, dan gardu pandang Hutan Pinus Mangunan Landscape hutan pinus yang alami bersatu dengan pengolahan landscape buatan manusia menawarkan pengalaman ruang yang menarik dan meningkatkan nilai estetika bagi pengunjung


Masterplan Blora 31Lokasi : Bogor, Jawa Barat Total Area : 447,5 Ha Fasilitas : Glamping, camping ground, outbound, offroad, jalur trekking, area prewedding, area wedding, area gathering, area dan kegiatan training leadership, restoran, cafe Taman Wisata Alam Gunung Pancar Taman Wisata Alam yang tidak hanya menawarkan pemandangan alam, tetapi juga menawarkan kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan bersama untuk orang banyak


Masterplan Blora 324 Visioning 4.1 Visioning 4.2 Konsep & Prinsip Desain 4.3 Heritge Train Loco Tour 4.4 Bruk Brosot 4.5 Gubug Payung


Preserve the Local Wisdom Optimizing the Landscape Feature Complement theExisting TourismDestinationMasterplan Blora 334.1 Visioning Becoming a Well-Integrated Heritage Train Experience


Masterplan Blora 34OPTIMIZING the LANDSCAPE FEATURE Minim intervensi menjadi strategi pembangunan untuk menjaga view landscape eksisting yang asri. Selain itu, masing masing lokasi pengembangan menyediakan jaringan ruang terbuka hijau dan biru multifungsi untuk mengakomodasi aktivitas wisatawan. PRESERVE the LOCAL WISDOM Dengan kearifan lokal Blora yang beragam maka diperlukan untuk meningkatkan visibilitas seluruh kebudayaan Blora. Selain itu, pengembangan masing masing lokasi juga dapat membangkitkan nilai ekonomi kecil menengah. Ke depannya, partisipasi komunitas lokal menjadi kunci untuk pengembangan kawasan wisata yang berkelanjutan. COMPLEMENT the EXISTING TOURISM DESTINATION Menyediakan aksesibilitas yang tinggi terhadap kawasan sekitar menjadi aspek penekanan dalan menintegrasikan rute perjalanan pariwisata Blora. Dengan hal ini, diharapkan masing masing destinasi pariwisata dapat meningkatkan imej serta branding kawasan 4.1 Visioning Becoming a Well-Integrated Heritage Train ExperienceOptimizing the Landscape Feature Preserve the Local Wisdom Complement the Existing Tourism DestinationMinimum intervention Maximizing a natural landscape’s view Multifunction green blue network Boost local cultural visibility Local economic generator Local community participatory development Highly accessible to the surroundingIntegrated tourism journeyAmplifying the existing tourism destination branding


Masterplan Blora 354.2 Konsep & Prinsip Desain Main Concept: Complete Heritage Train Experience Sub Concept: a. Integrated Tourist Destination • Seamless Tourist Mobility • Complementary Activity • Inclusive Amenities b. Nature Driven • Minimum Intervention • Integrate Green & Blue Infrastructure • Optimize Potential View c. Heritage & Cultural Preservation • Expose Local Wisdom • Integrate Local Economy Activity • Present Historical Significance


Masterplan Blora 364.3 Heritage Train Loco Tour Visioning Becoming a Well-Integrated Historical Hub Experience Sub Vision: a. Optimizing the Landscape Feature • Minimum intervention • Maximizing a natural landscape’s view • Multifunction green blue network b. Preserve the Local Wisdom • Boost local culture visibility • Local economic generator • Local community participatory development c. Complement the Existing Tourism Destination • Highly accessible to the surrounding • Integrated tourism journey • Amplifying the existing tourism destination branding


Seamless Tourist Mobility Transit hub Pedestrian and bike access Signage Information board Vehicle access Masterplan Blora 374.3 Heritage Train Loco Tour Konsep Sub Concept: a. Integrated Tourist Destination • Seamless Tourist Mobility • Complementary Activity • Inclusive Amenities b. Nature Driven • Minimum Intervention • Integrate Green & Blue Infrastructure • Optimize Potential View c. Heritage & Cultural Preservation • Expose Local Wisdom • Integrate Local Economy Activity • Present Historical Significance Nature DrivenIntegrate Green & Blue InfrastructureStormwater management Integrate Local Economy ActivityLocal productsNature Driven Heritage & Cultural PreservationComplementary Activity Public park Inclusive Amenities Information Center Present Historical SignificanceOld photos Outdoor dining Park features Gift Shop Brochure Maps Old videos Preserved buildingOld train products Historical educationIntegrated Tourist Destination Local Tenants F&B tenants


Masterplan Blora 384.3 Heritage Train Loco Tour Prinsip Desain Prinsip Desain #1 Optimalisasi site di area selatan Memanfaatkan lahan idle di area selatan sebagai ekspansi pengembangan Heritage Train Loco Tour. Pengembangan lahan di area selatan mengakomodasi atraksi baru yang disesuaikan dengan potensi pengembangan Kawasan Heritage Train Loco Tour. Prinsip Desain #3Peletakan elemen sejarah di seluruhkawasanPenyebaran elemen elemen sejarah baik secara fisik maupun non-fisik berperan untuk menekankan Heritage Train Loco Tour sebagai area wisata sejarahPrinsip Desain # 2 Penyediaan atraksi yang beragam dan komplementer Aktivitas baru seperti area komersial, rekreasi anak anak serta museum merupakan pelengkap dari fungsi eksisting Heritage Train Loco Tour sebagai area wisata sejarah


Masterplan Blora 394.3 Heritage Train Loco Tour Prinsip Desain Prinsip Desain #4 Titik penentu kawasan yang memiliki view 360o Penyediaan titik ini memperlihatkan seluruh kawasan minim interupsi agar pengunjung memiliki kepekaan secara ruang dan dapat menentukan ke arah mana serta destinasi mana yang akan dikunjungi terlebih dahulu Prinsip Desain #5 Penataan lanskap sebagai peredam suara Penataan lanskap di sekeliling Kawasan yang berbatasan langsung dengan titik aktivitas penduduk bertujuan untuk meredam polusi suara dari dalam maupun luar kawasan


Masterplan Blora 404.4 Bruk Brosot Visioning Becoming a Well-Integrated Agroedu Hub Experience Sub Vision: a. Optimizing the Landscape Feature • Minimum intervention • Maximizing a natural landscape’s view • Multifunction green blue network b. Preserve the Local Wisdom • Boost local culture visibility • Local economic generator • Local community participatory development c. Complement the Existing Tourism Destination • Highly accessible to the surrounding • Integrated tourism journey • Amplifying the existing tourism destination branding


Integrate Local Economy ActivityAgro-products Market full of tenantsExpose Local WisdomVegetable farmAnimal farmOptimize Potential ViewNatural landscaping Outdoor diningMasterplan Blora 414.4 Bruk Brosot Konsep Seamless Tourist Mobility Integrate Green & Blue InfrastructureBlue spaceHeritage & Cultural PreservationIntegrated Tourist Destination Nature Driven Complementary Activity Outdoor dining Jogging and cycling track Play at the park Rest under Sub Concept: the shade a. Integrated Tourist Destination • Seamless Tourist Mobility • Complementary Activity • Inclusive Amenities b. Nature Driven • Minimum Intervention • Integrate Green & Blue Infrastructure • Optimize Potential View c. Heritage & Cultural Preservation • Expose Local Wisdom • Integrate Local Economy Activity • Present Historical Significance Inclusive Amenities Public restroom Local TenantsRailway Train station Bus shelter Car parking Bus hub Landscaping Outdoor diningPublic space


Masterplan Blora 424.4 Bruk Brosot Prinsip Desain Prinsip Desain #1 Penyediaan aktivitas yang komplementer Penyediaan aktivitas rekreatif dan area peristirahatan memiliki fungsi yang tumpang tindih dan dapat melengkapi satu sama lain Prinsip Desain #3Meminimalisir penebangan hutan jatiArea hutan jati di sisi barat minim intervensiuntuk memaksimalkan view hutan jatisebagai daya tarik wisatawan atau pengendaraPrinsip Desain #2 Penataan lanskap sebagai peredam suara Penataan lanskap dilakukan sejajar dengan Jl. Nasional Cepu – Blora untuk meredam polusi suara akibat intensitas kendaraan yang melintas di jalan raya


Masterplan Blora 434.4 Bruk Brosot Prinsip Desain Prinsip Desain #4 Titik penentu kawasan yang memiliki view 360o Penyediaan titik ini memperlihatkan seluruh kawasan minim interupsi agar pengunjung memiliki kepekaan secara ruang dan dapat menentukan ke arah mana serta destinasi mana yang akan dikunjungi terlebih dahulu Prinsip Desain #5 Penerapan axis kawasan Stasiun Kereta menjadi sumbu axis utama untuk memberikan kejelasan arah dan visual kawasan


Masterplan Blora 444.5 Gubug Payung Visioning Becoming a Well-Integrated Forest Based Hub Experience Sub Vision: a. Optimizing the Landscape Feature • Minimum intervention • Maximizing a natural landscape’s view • Multifunction green blue network b. Preserve the Local Wisdom • Boost local culture visibility • Local economic generator • Local community participatory development c. Complement the Existing Tourism Destination • Highly accessible to the surrounding • Integrated tourism journey • Amplifying the existing tourism destination branding


Masterplan Blora 454.5 Gubug Payung Konsep Inclusive Amenities Public bench Nature DrivenMinimum InterventionNature Driven Expose Local Wisdom Amphitheatre Present Historical SignificanceHistorical Gubug PayungIntegrated Tourist Destination Heritage & Cultural Preservation Optimize Potential ViewNatural landscaping Pedestrian pathwayNatural landscapingCamping ground Camping amenities BSUD driven Sub Concept: a. Integrated Tourist Destination • Seamless Tourist Mobility • Complementary Activity • Inclusive Amenities b. Nature Driven • Minimum Intervention • Integrate Green & Blue Infrastructure • Optimize Potential View c. Heritage & Cultural Preservation • Expose Local Wisdom • Integrate Local Economy Activity • Present Historical Significance


Masterplan Blora 464.5 Gubug Payung Prinsip Desain Prinsip Desain #1 Pengembangan berbasis titik pohon Jati Keberadaan pohon jati tua di dalam Kawasan menjadi landasan utama dalam pengembangan Kawasan Gubug Payung Prinsip Desain #3Memaksimalkan view hutan jati di dalamdan luar kawasanMempertahankan hutan jati tua dan view hutan jati tua di dalam maupun luarKawasan Gubug Payung menjadi modal atraksi yang unik dibandingkan dengan kawasan wisata lainPrinsip Desain #2 Penyediaan aktivitas yang beragam dan komplementer Penambahan aktivitas baru dapat menjadi pelengkap dan menambah imej Gubug Payung sebagai area wisata alam


Masterplan Blora 474.5 Gubug Payung Prinsip Desain Prinsip Desain #4 Penyediaan dua ruang terbuka sebagai entrance kawasan Dua titik masuk dari parkir maupun stasiun sebagai welcoming area untuk pengunjung Prinsip Desain #5 Penataan lanskap sebagai peredam suara Penataan vegetasi di sekeliling Kawasan membantu untuk meredam suara dari dalammenuju luar kawasan


Masterplan Blora 485 Kerangka Masterplan 5.1 Rencana Pola Aktivitas Pariwisata 5.2 Rencana Fasilitas Pariwisata 5.3 Rencana Tata Guna Lahan dan Development Parameter 5.4 Rencana Karakter Kawasan


Masterplan Blora 495.1 Rencana Pola Aktivitas Pariwisata Peta Rute Pariwisata Kawasan


Masterplan Blora 505.1 Rencana Pola Aktivitas Pariwisata Pola Perjalanan Pariwisata DTW : Daya Tarik Wisata HUB : Tempat wisatawan tinggal / menginap selama di destinasi untuk memulai dan mengakhiri kunjungan wisatanyaENTRY POINT: Pintu gerbang / masuk dan keluar wisatawan ke destinasi Hotel sebagai Homebase perjalanan Desa Wisata sebagai Homebase perjalanan Kombinasi Hotel-Desa Wisatasebagai Homebase perjalananENTRY POINT TERMINAL, STASIUN, BANDARA HOTEL (HUB) A D B C DTW DESA WISATA DESA WISATA DTW ENTRY POINT TERMINAL, STASIUN, BANDARA DESA WISATA (HUB) A D B C DTW DESA WISATA DTW DESA WISATA ENTRY POINTTERMINAL, STASIUN, BANDARADESA WISATA (HUB) A DBCDTWDESAWISATADESAWISATADTWDTWHOTEL (HUB)


Click to View FlipBook Version