The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Penyusunan Masterplan Desain Loco Tour Cepu

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by AL EL BAPER (Almari Elektronik Badan Perencanaan), 2024-01-22 19:53:33

LOCO TOUR CEPU TAHUN 2023

Penyusunan Masterplan Desain Loco Tour Cepu

Keywords: #kereta #cepu #blora

Masterplan Blora 101Tahapan pembangunan dibagi menjadi 4 tahap dengan jangka waktu 2 tahun sesuai dengan rekomendasi dokumen Studi Kelayakan. Tahap 1 • Pematangan lahan • Sosialiasi warga • Pendataan titik pohon jati Tahap 2 • Perbaikan rel • Penataan sempadan rel • Penanaman buffer kawasan Tahap 3 • Pembangunan bioretention pond • Pembangunan sistem drainase kawasan • Pembangunan gedung maintenance Tahap 4 • Pembangunan fisik (bangunan dan lanskap) 6.2 Bruk Brosot Rencana Tahapan Pembangunan Tahap 1 Tahap 2Tahap 3 Tahap 4Tahun 1 Tahun 2 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Tahap 1 Tahap 2 Tahap 3 Tahap 4 O Linimasa Tahapan Pembangunan O = Operasional


Masterplan Blora 1026.2 Bruk Brosot Image Rendering – Aerial Kawasan


Masterplan Blora 1036.2 Bruk Brosot Image Rendering – Jembatan Penyeberangan (Stasiun - Rencana TPK Bruk Brosot)


Masterplan Blora 1046.2 Bruk Brosot Image Rendering – Jembatan Penyeberangan (Stasiun - Rencana TPK Bruk Brosot)


Masterplan Blora 1056.2 Bruk Brosot Image Rendering – Area Kuliner & UMKM


Masterplan Blora 1066.2 Bruk Brosot Image Rendering – Jembatan Penyeberangan (Stasiun - Rencana TPK Bruk Brosot)


Masterplan Blora 1076.2 Bruk Brosot Image Rendering – Mini Farm & Agrowisata


Masterplan Blora 1086.2 Bruk Brosot Image Rendering – Open Air Seating


Masterplan Blora 1096.2 Bruk Brosot Image Rendering – Stasiun & Gedung Maintenance


Masterplan Blora 1106.2 Bruk Brosot Image Rendering – Elevated Pathway dari Stasiun ke dalam Kawasan Bruk Brosot


Masterplan Blora 1116.2 Bruk Brosot Image Rendering – Mini Farm & Agrowisata


Masterplan Blora 1126.2 Bruk Brosot Image Rendering – Mini Farm & Agrowisata


Masterplan Blora 1136.2 Bruk Brosot Image Rendering – Cafe


Masterplan Blora 1146.2 Bruk Brosot Image Rendering – Area Kuliner & UMKM (kapasitas 30 tenant)


Masterplan Blora 1156.2 Bruk Brosot Image Rendering – Area Kuliner & UMKM (kapasitas 30 tenant)


Masterplan Blora 1166.2 Bruk Brosot Image Rendering – Jembatan Penyeberangan (Stasiun - Rencana TPK Bruk Brosot)


Masterplan Blora 1176.2 Bruk Brosot Image Rendering – Area Kuliner & UMKM (kapasitas 30 tenant)


Masterplan Blora 1186.2 Bruk Brosot Image Rendering – Area Kuliner & UMKM


Masterplan Blora 1196.2 Bruk Brosot Image Rendering – Area Kuliner & UMKM (kapasitas 30 tenant)


Masterplan Blora 1206.2 Bruk Brosot Image Rendering – Area Kuliner & UMKM (kapasitas 30 tenant)


Masterplan Blora 1216.3 Gubug Payung Blok Plan LEGENDA 1. Amphitheater 2. Gazebo & Tenant UMKM 3. Entrance Plaza 4. Area Parkir 5. Stasiun 6. Area Outbond 7. Camping Ground 0 10 20 50m U 4 3 2 6 7 1 2 3 2 2 5 Ke Arah Jepon Ke ArahJikenKe ArahSambong


Masterplan Blora 1226.3. Gubug Payung Rencana Sirkulasi 0 10 20 50m U Akses Kendaraan Akses pengunjung Akses Service Akses Kereta Titik Stasiun Pengunjung dapat mengakses kawasan dari dua sisi, yaitu welcoming plaza di area utara dan area stasiun untuk pengunjung yang menggunakan locotour. Sementara itu, akses aktivitas servis diposisikan di sisi utara dan timur mendekati area tenant untuk aktivitas loading/unloading Parkir pada kawasan berada di area utara dan dapat mengakomodasi mobil dan motor.


Masterplan Blora 1236.3 Gubug Payung Rencana Sirkulasi Denah Sirkulasi Gubug Payung Potongan Sirkulasi Gubug Payung Kapasitas Parkir 7 Mobil 14 Sepeda Motor U


Masterplan Blora 1246.3 Gubug Payung Rencana Potongan Kawasan Area Parkir Amphitheater Entrance Plaza Gazebo Tenant UMKM Pathway Hutan Jati Jalan Utama


Masterplan Blora 1256.3 Gubug Payung Rencana Lanskap Wood Deck Gubug Payung Hutan Jati Lavender Wood Deck Kawat dan Rambat Bambu/Palem Perdu Akasia Wood Deck Kerikil Concrete Pathwalk Sunshade Column Wood Deck


Masterplan Blora 126Air bersih diambil dari sumur bor, ditampung di tangki air bawah tanah (khusus dari sumur), kemudian dialirkan ke kamar mandi. Talang air pada bangunan stasiun menangkap air hujan dan dialirkan ke tangki air bawah tanah. Drainase dalam kawasan dibuat menggunakan vegetated / bioretention swales untuk memperlambat aliran air hujan, membersihkan, dan menyerapkan ke dalam tanah. Sisa limpasan air hujan kemudian dialirkan ke drainase kota. Air hujan yang telah tertampung dapat digunakan kembali untuk menyiram tanaman 6.3 Gubug Payung Rencana Strategi Keberlanjutan – Pengolahan Air Vegetated / bioretention swales sebagai lanskap multifungsi hijau-biru ke Drainase KotaPermeable PlazaPermeable Material Tampungan air hujan untuk menyiram tanaman Talang air dapat dijadikandesign features yang unikpada bangunanTampungan air hujan untuk menyiram tanaman Talang Air Permeable Paving / Plaza Tangki Air Bawah Tanah Recycled Rainwater Outlet Vegetated / Bioretention Swales / Pond Sumur bor Tangki Air Bawah Tanah (dari Sumur) Outlet air bersih


Masterplan Blora 127Pengolahan sampah pada kawasan akan dibagi menjadi dua treatment, yaitu pada sampah anorganik dan sampah organik. Sampah organik pada kawasan akan ditempatkan pada Composting Bin untuk diolah menjadi kompos. Composting Bin diletakkan pada area yang rimbun akan pepohonan. Keberadaan Composting Bin dapat mengurangi jumlah sampah organik yang dibawa menuju TPA. Sampah anorganik dan residu pengelohan sampah organik akan ditempatkan pada tempat sampah kolektif Kawasan, untuk kemudian diangkut menuju TPA Cepu yang berjarak ±18 km dari site. 6.3 Gubug Payung Rencana Strategi Keberlanjutan – Pengolahan Sampah Tempat Sampah Organik dan Anorganik Tempat Sampah Organik/Anorganik Composite Bin Tempat Sampah Kolektif Tempat SampahKolektifComposting Bin Ke TPA Cepu


Masterplan Blora 1286.3 Gubug Payung Rencana Strategi Keberlanjutan – Pengolahan Limbah Air limbah pada kawasan yang dimaksud adalah limbah MCK, yaitu limbah mandi, cuci dan kakus yang bersumber dari aktivitas pengguna kawasan. Limbah kotoran pengguna kawasan akan diarahkan menuju septic tank dan melalui bak kontrol khusus septic tank untuk mengurai endapan serta bakteri. Sementara air limbah cuci pada kawasan tidak langsung diarahkan menuju drainase kota, namun disaring dulu dengan bak kontrol. Bak kontrol pada Kawasan ditempatkan pada area yang memiliki aktivitas produksi limbah tertinggi, yaitu pada area tenant UMKM dan toilet. Ketika bak kontrol sudah mengendapkan polutan, residu air akan diarahkan menuju drainase kota. Septic Tank Bak Kontrol Drainase Kota


Masterplan Blora 129Kawasan Gubug Payung diharapkan menjadi wadah bagi komunitas sekitar untuk berkolaborasi dan bersinergi. Kawasan Gubug Payung dapat membuka lapangan pekerjaan untuk masyarakat sekitar, seperti berjualan di area tenant UMKM, masinis, tour guide, performer, petani pohon jati, dan petani ulat jati ketika musim ulat. Kawasan juga dapat memberikan akses edukasi dan kultural kepada masyarakat sekitar mengenai perkebunan pohon jati dan pertunjukan seni budaya yang dapat meningkatkan wawasan masyarakat lokal. Luasnya area lanskap kawasan memungkinkan masyarakat untuk berpartisipasi menanam, merawat, dan memetik hasil tanaman kawasan yang dapat dijadikan community garden. Selain itu, fungsi public space yang ada di kawasan dapat dimanfaatkan oleh warga sekitar. Sebagai pengelolaan sampah yang berkelanjutan, sampah organik yang melimpah dari daun jati dapat diolah menjadi pupuk, pakan ternak, dan lainnya. 6.3 Gubug Payung Rencana Strategi Keberlanjutan – Community Engagement Lapangan Pekerjaan Pengelolaan Sampah Akses Edukasi Community Garden dan Public Space


Masterplan Blora 1306.3 Gubug Payung Rencana Tipologi Bangunan LEGENDA 1. Stasiun Ukuran ternaungi 12,2 x 14,1 m 2. Amphiteater Ukuran 26,3 x 43 m Kapasitas 65 penonton 3. Tenant UMKM (Modular) Ukuran 2,5 x 2,5m Kapasitas 11-18 tenant UMKM 4. Naungan Gubug Payung (Modular) Diameter tutupan 3,6 m 1 2 3 4


Masterplan Blora 131Tahapan pembangunan dibagi menjadi 4 tahap dengan jangka waktu 2 tahun sesuai dengan rekomendasi dokumen Studi Kelayakan. Tahap 1 • Pematangan lahan • Pendataan titik pohon jati Tahap 2 • Perbaikan rel • Penataan sempadan rel • Penanaman buffer kawasan Tahap 3 • Pembangunan sistem drainase kawasan Tahap 4 • Pembangunan fisik (bangunan dan lanskap) 6.3 Gubug Payung Rencana Tahapan Pembangunan Tahap 1 Tahap 2Tahap 3 Tahap 4Tahun 1 Tahun 2 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Tahap 1 Tahap 2 Tahap 3 Tahap 4 O Linimasa Tahapan Pembangunan O = Operasional


Masterplan Blora 1326.3 Gubug Payung Image Rendering – Aerial Kawasan


Masterplan Blora 1336.3 Gubug Payung Image Rendering – Entrance Plaza yang mempertahankan elemen Gubug Payung eksisiting


Masterplan Blora 1346.3 Gubug Payung Image Rendering – Entrance Plaza yang mempertahankan elemen Gubug Payung eksisiting


Masterplan Blora 1356.3 Gubug Payung Image Rendering – Entrance Plaza yang mempertahankan elemen Gubug Payung eksisiting


Masterplan Blora 1366.3 Gubug Payung Image Rendering – Pathway Hutan Jati


Masterplan Blora 1376.3 Gubug Payung Image Rendering – Gazebo & Tenant UMKM (kapasitas 11-18 tenant)


Masterplan Blora 1386.3 Gubug Payung Image Rendering – Gazebo & Tenant UMKM (kapasitas 11-18 tenant)


Masterplan Blora 1396.3 Gubug Payung Image Rendering – Amphitheater (kapasitas 65 penonton)


Masterplan Blora 1406.3 Gubug Payung Image Rendering – Camping Ground (kapasitas 45 tenda ukuran 3 x 3 m)


Masterplan Blora 1416.3 Gubug Payung Image Rendering – Camping Ground (kapasitas 45 tenda ukuran 3 x 3 m) Kapasitas 45 tenda ukuran 3 x 3 m


Masterplan Blora 1426.3 Gubug Payung Image Rendering – Area Outbond


Masterplan Blora 1436.3 Gubug Payung Image Rendering – Stasiun Kereta


Masterplan Blora 144Paralel dengan pembangunan dua titik stasiun di Etape 3 (Bruk Brosot dan Gubug Payung), terdapat rekomendasi penataan lanskap sempadan rel Etape 3 sepanjang ±7.5 km. Kondisi eksisting menujukan terdapat 3 tipologi lingkungan yang dilewati oleh rel kereta api, antara lain: 1. Perumahan 2. Perkebunan 3. Perumahan & Perkebunan Penataan sempadan rel akan dilakukan di jarak 5m dari bibir rel. Intervensinya berupa penataan lanskap berupa penanaman pohon bertipe kolumnar (mis: pohon kayu putih) dan tanaman perdu berbunga serta penambahan material kerikil. Proses penataan sempadan rel wajib melibatkan warga yang terdampak. Ini dapat menumbuhkan rasa memiliki terhadap program reaktivasi rel kereta bersejarah. 6.4 Sempadan Rel Etape 3 0 10 20 50m U Etape 3 : Bruk Brosot – Gubug Payung Tipologi 1 Perumahan Tipologi 2 Perkebunan Tipologi 3Perumahan & Perkebunan


Masterplan Blora 1456.4 Sempadan Rel Etape 3 Rencana Lanskap – Tipologi 1 (Perumahan) 1 Pada kondisi eksisting, jarak rel kereta ke permukiman adalah 2,5 m - 2,8 m 2 Memperlebar sempadan rel kereta api menjadi 5 m3 Memadukan material kerikil dan rumput pada area sempadan rel kereta api. 4 Menggunakan perdu berbunga sebagai barrier dan peredamsuara kereta serta pepohonan dengan tinggi medium dan daun rimbun. Sebagai akses, perdu tidak ditanam full, melainkan terdapat beberapa jeda untuk akses masyarakat.


Masterplan Blora 1466.4 Sempadan Rel Etape 3 Rencana Lanskap – Tipologi 2 (Perkebunan) 1 Pada kondisi eksisting, tidak ada buffer antara rel kereta api ke perkebunan, serta rel kereta api dipenuhi tanaman. 2 Memperlebar sempadan rel kereta api menjadi 5 m dari sisi rel paling luar dan menghilangkan tanaman pada rel kereta. 3 Memadukan material kerikil dan rumput pada area sempadan rel kereta api. 4 Menggunakan perdu berbunga sebagai barrier dan peredambunyi serta pepohonan dengan tinggi medium dan daunrimbun.


Masterplan Blora 1476.4 Sempadan Rel Etape 3 Rencana Lanskap – Tipologi 3 (Perumahan & Perkebunan) 1 Pada kondisi eksisting, jarak rel kereta ke jalan lingkungan adalah 0 – 3 meter, dan tanpa buffer menuju perkebunan. Rel Kereta api pun ditumbuhi tanaman 2 Memperlebar sempadan rel kereta api menjadi 5 m dari sisi rel paling tepi pada jalan lingkungan, dan mengikuti bentukrel pada perkebunan. Tanaman pada rel dipangkas. 3 Memadukan material kerikil dan rumput pada area sempadan rel kereta api. 4 Menggunakan perdu berbunga sebagai barrier dan peredambunyi serta pepohonan dengan tinggi medium dan daunrimbun.


Masterplan Blora 148Appendix Perhitungan Kapasitas Parkir Bruk Brosot Rencana Biaya Pembangunan Dokumentasi


Perhitungan ini untuk dilakukan untuk mengetahui jumlah kendaraan dan penumpang yang berpotensi akan mengunjungi Bruk Brosot sebagai Rest Area. Selanjutnya diterjemahkan ke luas area parkir yang disediakan di dalam Bruk Brosot. Perhitungan ini menggunakan metode traffic counting di tanggal 02 Februari 2023 untuk menghitung jumlah kendaraan yang melewati Jl. Nasional Blora – Cepu dengan ketentuan durasi waktu peak hours Setelah mengetahui jumlah kendaraan yang melewati Jl. Nasional Blora – Cepu, terdapat perhitungan proyeksi pertumbuhan kendaraan dengan jangka waktu 10 tahun dari waktu operasional kawasan. Terdapat 3 skenario yang berdampak pada prosentase kendaraan yang menjadi potensi pengguna rest area Bruk Brosot Perhitungan scenario kendaraan yang berhenti menggunakan rumus berikut Kapasitas Parkir yang disediakan di Bruk Brosot mengikuti skenario Moderat Masterplan Blora149Perhitungan Kapasitas Parkir Bruk Brosot WAKTU (PEAK HOUR) KLASIFIKASI KENDARAAN (SE PUPR DAN MKJI) SEPEDA MOTOR (SM) MOBIL (MP) BUS SEDANG (BS) BUS BESAR (BB) TRUK (KB) Rute Truk 2 Bus Besar Truk Besar Bus Medium Sepeda Becak Kereta Dorong Mobil Angkot Pick Up Truk Kecil Minibus Sepeda Motor 2 70 0 0 0 18 0 3 0 0 1 4 0 Selatan - Utara Cepu - Blora 1 57 0 0 0 1 0 8 1 2 0 5 0 50 0 0 0 13 0 5 0 1 0 7 1 2 62 0 0 0 19 0 6 0 1 0 5 0 2 83 0 0 0 14 0 4 0 1 3 8 1 4 Utara - Selatan Blora - Cepu 63 0 0 0 14 0 5 0 1 0 9 0 0 71 0 0 0 22 0 5 2 2 0 10 0 1 55 0 0 0 9 0 3 2 2 0 9 0 8 511 110 44 71 22 JUMLAH KENDARAAN PER JAM 12264 2640 1056 1704 528 JUMLAH KENDARAAN PER HARI 18,192 PROYEKSI TOTAL KENDARAAN /HARI Jumlah Kendaraan ESTIMASI JUMLAH KENDARAAN YANG BERHENTI PERHARI Khi (Estimasi Kendaraan Berhenti) Faktor Jam Puncak (Pjp) Vri (Proyeksi Volume Kendaraan) Phi (% Kendaraan Berhenti) JENIS KENDARAAN % Pertumbuhan Proyeksi umur Jumlah Pesimis Moderat Optimis Pesimis Moderat Optimis 55 110 329 2.5% 5.0% 15% 10% 21,963 10 tahun Sepeda Motor (SM) 6% 4,728 12 24 71 Rata-Rata Pertumbuhan Kendaraan 2020 (Departemen Perhubungan) Mobil (MP) Bus Sedang (BS) 1,891 5 9 28 Bus Besar (BB) 3,052 8 15 46 Truk (KB) 946 2 5 14 Perhitungan Estimasi Jumlah Kendaraan Berhenti


Masterplan Blora 150Rencana Biaya Pembangunan Area Pendukung 9.20% (6.91 M) Reaktivasi Kereta Heritage 58.65% (44.05 M) Area Utama 32.15% (24.14 M) TOTAL BIAYA 75.11 M Program Area (m2) Luas Lantai Dasar (m2) Harga/m2 Jumlah Sub JumlahReaktivasi Kereta Heritage 7,435.2 Perbaikan Rel 22,030,000,000Rp Perbaikan Lokomotif 75,000,000 Rp 75,000,000Rp Sempadan Rel Etape 3 (Permukiman) 7,435.2 300,000 Rp 2,230,548,000Rp Sempadan Rel Etape 3 (Non-Permukiman) 65,715.0 300,000 Rp 19,714,493,700Rp Rp 44,050,041,700Heritage Train Loco Tour 16,498.5 2,977.1 Area Stasiun 12,388.4 50.0 5,000,000 Rp 250,000,000Rp Museum 652.2 541.0 5,000,000 Rp 2,705,050,000Rp Area Kuliner & UMKM 2,485.4 1,413.6 3,500,000 Rp 4,947,565,000Rp Taman Bermain 972.5 972.5 1,000,000 Rp 972,500,000Rp Rp 8,875,115,000 Bruk Brosot 11,451.3 4,238.3 Area Stasiun 2,714.9 630.9 5,500,000 Rp 3,470,005,000Rp Area Kuliner & UMKM 6,062.2 1,891.5 3,500,000 Rp 6,620,110,000Rp Mini Farm & Agrowisata 2,674.2 1,716.0 Rp 2,500,000 Rp 4,289,875,000 Rp 14,379,990,000 Gubug Payung 3,891.9 1,244.8 Area Stasiun 279.5 50.0 3,500,000 Rp 175,000,000Rp Outbond & Camping Ground 2,483.9 307.2 Rp 600,000 Rp 184,344,000Gazebo & Amphitheater 1,128.5 887.6 600,000 Rp 532,542,000Rp Rp 891,886,000 Rp 24,146,991,000Heritage Train Loco Tour 7,685.8 6,110.8 RTH 4,256.1 4,256.1 150,000 Rp 638,410,500Rp RTB 2,018.0 443.1 600,000 Rp 265,836,000Rp Area Parkir 1,411.7 1,411.7 300,000 Rp 423,501,000Rp Rp 1,327,747,500 Bruk Brosot 14,164.4 12,073.5 RTH 7,387.8 7,387.8 150,000 Rp 1,108,168,500Rp RTB 1,926.9 433.2 Rp 600,000 Rp 259,890,000Fasilitas Umum 1,205.6 608.3 3,500,000 Rp 2,129,190,000Rp Area Parkir 3,644.2 3,644.2 300,000 Rp 1,093,257,000Rp Rp 4,590,505,500 Gubug Payung 6,851.4 6,271.1 RTH 5,905.5 5,905.5 Rp 150,000 Rp 885,825,000Area Parkir 945.8 365.6 300,000 Rp 109,680,000Rp Rp 995,505,000 Rp 6,913,758,000Rp 31,060,749,000Rp 44,050,041,700TOTAL RAB Rp 75,110,790,700Total RAB Reaktivasi Kereta Heritage Total RAB Heritage Train Loco Tour Total RAB Kawasan Bruk Brosot Total RAB Kawasan Gubug Payung TOTAL RAB AREA UTAMA KAWASAN WISATA Total RAB Area PendukungHeritage Train Loco Tour Total RAB Area Pendukung Kawasan Bruk Brosot Total RAB Area Pendukung Kawasan Gubug Payung TOTAL RAB AREA PENDUKUNG KAWASAN WISATA TOTAL RAB - KAWASAN WISATA TOTAL RAB - REAKTIVASI KERETA HERITAGE


Click to View FlipBook Version