The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Ebook ini membahas tentang Manajemen Pemasaran Syariah. yang dimana sebagai tugas UAS mata kuliah Manajemen Pemasaran Syariah.

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by fahruroji129, 2021-12-25 10:48:33

Ebook Manajemen Pemasaran Syariah

Ebook ini membahas tentang Manajemen Pemasaran Syariah. yang dimana sebagai tugas UAS mata kuliah Manajemen Pemasaran Syariah.

Keywords: Ebook Manajemen Pemasaran Syariah

 Strategi acuan produk (product mix strategy) yang menentukan kontribusi
yang diharapkan dari masing-masing produk.

D. Strategi Penetrasi Pasar
Strategi penetrasi pasar adalah suatu suatu strategi yang dilakukan oleh suatu

perusahaan untuk meningkatkan penjualannya atas produk dan pasar yang telah tersedia
melalui usaha-usaha perusahaan yang lebih agresif secara umum. Penetrasi pasar dapat
dibedakan atas tiga bentuk yaitu :
1) Perusahaan dapat mencoba untuk merangsang konsumen agar mereka meningkatkan
pembelinya.
2) Perusahaan dapat meningkatkan usahanya dengan menarik atau mempengaruhi
konsumen saingan.
3) Perushaan dapat meningkatkan usahanya dengan menarik yang bukan pemakai
(nonusers) atau calon konsumen yang ada dalam pasar lingkungannya.

Beberapa strategi penetrasi pasar yang dapat digunakan terkait dalam usaha
untuk meningkatkan penguasaan oleh perusahaan dan sekaligus meningkatkan
penjualan diantaranya:

a. Strategi rapid skimming
Strategi ini dijalankan dengan menetapkan tingkat harga penjualan

dengan tingkat kegiatan promosi yang tinggi. Perusahaan melakukan kegiatan
promosi yang tinggi guna menyakinkan calon konsumen bahwa produk yang
mereka beli adalh sesuai dengan harga yang mereka bayar. Kegiatan ini
sebenarnya di tunjukan untuk mempercepat usaha penyusupan atau penetrasi
pasar.
b. Strategi slow skimming

Strategi ini dijalankan dengan menetapkan harga penjualan yang tinggi
dan kegiatan promosi yang rendah .Tujuan penetapan harga yang tinggi adalah
untuk memperoleh laba yang tinggi. Sedangkan tujuan penetapan kegiatan
promosi yang rendah adalah untuk menekan biaya sehingga laba bersih yang
didapatkan lebih tinggi.
c. Strategi rapid penetration

Strategi ini dijalankan dengan menetapkan harga produk yang rendah
dan kegiatan promosi yang tinggi. Strategi ini dijalankan dengan tujuan agar

perusahaan dapat menyusup dipasar dan dapat mamasuki pasar secepat-
cepatnya,sehingga dapat diperoleh share Pasar sebesar-besarnya.
d. Strategi slow penetration

Strategi ini dijalankan dengan menetapkan harga jual yang rendah dan
kegiatan promosi yang juga rendah. Harga yang rendah dimaksudkan agar
perusahaan dapat merangsang pasar untuk menyerap produk dengan cepat,
sedangkan dilain pihak perusahaan dapat menjaga agar biaya promosinya tetap
rendah,sehingga laba yang dapat diperoleh lebih besar.
E. Strategi Siklus Hidup Produk ( Product Life Cycle )
1. Pengertian Strategi Siklus Hidup Produk ( Product Life Cycle )
Menurut Levitt product life cycle adalah suatu grafik yang menggambarkan
riwayat suatu produk sejak diperkenalkan ke pasar sampai di tarik dari pasar. Menurut
Kolter dan Amstrong daur hidup produk (PLC) adalah perjalanan penjualan dan laba
suatu produk selama masa hidupnya. Hal tersebut meliputi lima tahap yang berbeda
yaitu pengembangan produk, pengenalan, pertumbuhan, kedewasaan, dan penurunan.
Sedangkan menurut Canon, Perreault dan McCharty siklus hidup produk ( product life
cycle) adalah menggambarkan tahap-tahap yag dilalui suatu ide produk yang benar-
benar dari awal hingga akhir. 61
2. Tahapan Strategi Siklus Hidup Produk ( Product Life Cycle )
1) Tahap Pengenalan (Introdution)

Strategi pemasaran pada tahap ini ditujukan untuk membangun
kesadaran akan produk secara meluas dan mendorong konsumen untuk
mencoba. Atau dengan kata lain adalah menciptakan primary demand
(permintaan untuk produk baru). Untuk kepentingan ini produk biasanya
didesain dengan model yang terbatas guna menghindari terjadinya
kebingungan pada calon pembeli dan memudahkan mereka mengenal
ciri produk dengan cepat. Strategi yang umum pada tahap ini adalah
mengkombinasi penetapan harga dan kegiatan promosi. Strategi ini ada
empat bentuk, yaitu :
a. Strategi Peluncuran Cepat (Rapid Skimming Strategy)

Strategi ini dilaksanakan dengan jalan menetapkan harga yang
tinggi untuk memperoleh laba kotor per unit sebanyak mungkin, serta

61 Fandy Tjiptono, Strategi Pemasaran, Yogyakarta : ANDI, 2008, hlm.275.

dengan melakukan promosi yang gencar untuk meyakinkan konsumen
tentang kualitas produk walau harganya mahal. Cara ini biasanya
dipakai untuk mempercepat laju penerobosan pasar. Strategi ini akan
berhasil jika sebagian besar pasar belum mengetahui keberadaan
produk, konsumen bersedia membayar pada harga berapa pun, dan
perusahaan menghadapi pesaing potensial serta ingin membangun
preferensi pada mereknya.
b. Strategi Peluncuran Lambat (Slow Skimming Strategy)

Strategi dijalankan dengan menetapkan harga yang tinggi untuk
memperoleh laba kotor per unit sebanyak mungkin dan promosi yang
rendah agar biaya pemasaran tidak terlalu tinggi. Strategi ini akan
berhasil jika besarnya pasar terbatas, sebagian besar konsumen
mengetahui keberadaan produk, konsumen mau membeli dengan harga
tinggi, dan pesaing potensial belum muncul.
c. Strategi Penetras Cepat (Rapid Penetration Strategy)

Strategi ini dilakukan dengan menetapkan harga yang rendah
dan promosi yang agresif. Tujuan dari strategi ini adalah untuk
memperoleh penerimaan pasar yang cepat dan memperoleh pangsa
pasar yang besar. Strategi ini akan berhasil jika pasar sangat luas,
konsumen belum mengetahui keberadaan produk, konsumen sangat
peka terhadap harga, dan terdapat indikasi persaingan potensial yang
besar.
d. Strategi Penetrasi Lambat (Slow Penetration Strategy)

Strategi ini dijalankan dengan menetapkan harga yang rendah
untuk memperoleh penerimaan yang besar dari konsumen dan promosi
yang rendah agar biaya pemasaran tidak membengkak. Keberhasilan
strategi ini biasanya harus didukung dengan pasar yang sangat luas,
konsumen mengetahui keberadaan produk, konsumen peka terhadap
harga, dan persaingan potensial sangat rendah. Contoh produk yang ada
pada tahap ini untuk barang elektronik misalnya iPad.
2) Tahap Pertumbuhan ( Growth )
Bila suatu produk telah melewati tahap perkenalan dengan baik, maka
selanjutnya akan memasuki tahap pertumbuhan. Tahap ini sendiri dapat
dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu rapid growth dan slow growth.

a. Pertumbuhan Cepat (Rapid Growth)
Tahap rapid growth ini ditandai dengan melonjaknya tingkat

penjualan perusahaan dengan cepat karena produk telah diterima dan
diminta oleh pasar. Tidak semua produk baru dapat mencapai tahap ini,
bahkan tidak sedikit produk baru yang gagal di tahap awal. Namun jika
produk baru itu berhasil, sesuai dengan kebutuhan konsumen, maka
keadaan ini akan menarik pesaing untuk memasuki industri tersebut
dengan produk tiruan. Strategi pemasaran pada tahap ini ditujukan
terutama untuk membangun pasar yang kuat dan mengkhususkan
distribusi. Mutu produk ditingkatkan dan lini produk diperluas untuk
menarik segmen pasar baru.
b. Pertumbuhan Lambat (Slow Growth)

Pada tahap ini penjualan masih meningkat, namun dengan
pertumbuhan yang semakin menurun. Sebagian besar pasar telah
dijangkau, karena produk perusahaan telah digunakan oleh mayoritas
konsumen. Situasi ini akan menyebabkan perusahaan mulai
memperbarui produknya agar dapat mempertahankan penjualannya.
Pada umumnya dilakukan usaha modifikasi produk dengan
menyempurnakan model (style improvement) guna memantapkan posisi
produknya di pasar. Laba akan semakin sulit diperoleh perusahaan dan
penyalur karena persaingan harga akan cenderung menyebabkan
penurunan harga. Pesaing semakin banyak yang keluar dari pasar
disebabkan oleh semakin berkurangnya keuntungan/daya tarik industri.
Contoh produk elektronik yang ada pada tahap ini adalah laptop dimana
pasar laptop saat ini sedang tumbuh pesat.
3) Tahap Kedewasaan (Maturity)
Tahap ini ditandai dengan tercapainya titik tertinggi dalam penjualan
perusahaan. Ada dua strategi utama yang dapat diterapkan pada tahap
kedewasaan yaitu :
a. Strategi Bertahan (Defensive Strategy)

Strategi ini bertujuan untuk mempertahankan pangsa pasar dari
pesaing dan menjaga kelompok produk (product category) dari serangan
produk substitusi. Bentuk strategi ini adalah berupa modifikasi bauran
pemasaran (product, price, place, & promotion) untuk memperoleh

tambahan penjualan. Strategi bertahan ini lebih menitikberatkan pada
penekanan/pengurangan biaya produksi dan menghilangkan kelemahan
produk.
b. Strategi Menyerang (Offensive Strategy)

Strategi ini lebih menitikberatkan pada usaha perubahan untuk
mencapai tingkat yang lebih baik. Bentuk strategi ini dapat berupa
modifikasi pasar, yaitu dengan menggaet kelompok bukan pemakai
(non-user), mengintensifkan penawaran produk kepada nonuser, dan
merebut konsumen pesaing. Bentuk lain dari strategi menyerang adalah
modifikasi produk, yaitu mengubah karakteristik produk sedemikian
rupa sehingga semakin menarik konsumen saat ini untuk membeli,
dengan cara menawarkan manfaat baru dari suatu produk kepada
konsumen sekarang untuk mendorong pembelian yang lebih banyak dan
pemakaian yang lebih sering (usaha seperti ini sering disebut dengan
product relaunching). Contoh produk elektronik yang ada pada tahap ini
adalah handphone. Penjualan handphone saat ini mencapai posisi
tertinggi dan mulai tergerus oleh teknologi yang lain.
4) Tahap Penurunan (Decline)
Penjualan perusahaan yang semakin bergerak ke arah penurunan merupakan
gejala tahap decline dalam PLC. Penurunan penjualan ini disebabkan oleh
faktor-faktor seperti perubahan selera pasar, produk substitusi diterima
konsumen (baik dan dalam negeri maupun dan luar negeri), dan perubahan
teknologi. Sejumlah alternatif dapat dilakukan pada tahap akhir PLC ini. Namun
perlu diperhatikan bahwa pilihan alternatif haruslah didasarkan pada kekuatan
dan kelemahan perusahaan serta daya tarik industri bagi perusahaan. Alternatif-
alternatif tersebut di antaranya adalah:
 Menambah investasi agar dapat mendominasi atau menempati posisi
persaingan yang baik.
 Mengubah produk atau mencari penggunaan/manfaat baru pada produk.
 Mencari pasar baru.
 Tetap pada tingkat investasi perusahaan saat ini sampai ketidakpastian
industry dapat diatasi.
 Mengurangi investasi perusahaan secara selektif dengan cara
meninggalkan konsumen yang kurang menguntungkan, tetapi

menambah investasi untuk kelompok kecil konsumen yang masih setia
dan menguntungkan.
 Harvesting strategy untuk mewujudkan pengembalian uang tunai
dengan cepat.
 Meninggalkan bisnis tersebut dan menjual aset perusahaan.

Contoh produk elektronik yang sedang mengalami penurunan adalah CPU atau
personal komputer yang saat ini sudah hampir terlibas oleh laptop.

Hasil Diskusi dan Kesimpulan

Jadi untuk strategi menyerang ada beberapa kendala, seperti ketika kita akan
melakukan strategi menyerang kita harus bisa membaca benar benar kebutuhan di pasar
seperti apa, kita harus tau segmentasi pasar seperti apa karena di strategi menyerang ini
kita mendorong produk kita ke pasar untuk meningkatkan pembelian yang lebih
banyak, jika kita salah langkah maka strategi kita akan menjadi boomerang buat produk
kita sendiri. Dan malah diserang balik oleh produk lain di pasar.Sedangkan untuk
menarik daya Konsumen adalah hal yang sangat penting bagi keberlangsungan uasaha
yang sedang di jalankan ,nah jadi sebab itu kita harus mempunyai pelanggan .agar
bisnis dapat berkembang dan bertahan. Oleh karena itu kita harus bisa memiliki
pelanggan yang lebih banyak dari sebelumnya di pasar itu.Nah dengan cara kita bisa
melalui pemanfaatan media sosial, promosi ,bisa menawarkan kepada orang² . dan
masih banyak lagi bisa dengan mengadakan diskon.

Dalam setiap perusahaan menjual produk Pasti setiap perusahaan yang menjual
produk akan mengalami tahapan penurunan atau biasa disebut dengan tahapan kuno
suatu produk. Untuk menghadapi siklus penurunan ini maka harus ada pengawasan
yang benar” mumpuni bagi setiap produsen yang ada.

Kesimpulan Diskusi

Dalam pemasaran tentunya kita membutuhkan strategi pemasaran dalam
menjual produk. Dalam strategi pemasaran ada strategi pemasaran umum, strategi
pemasaran menyeluruh dan strategi siklus hidup produk. Yang dimaksud dengan
strategi umum pemasaran adalah usaha untuk memasarkan produk dengan pola
perencanaan dan metode yang terstruktur. Tujuannya agar perusahaan bisa menjual
produk dalam jumlah yang lebih banyak, contohnya dengan mengadakan diskon.
Strategi pemasaran menyeluruh adalah suatu rencana induk yang merinci pokok-pokok
arah usaha perusahaan dalam mencapai tujuan serta uraian mengenai cara penggunaan
sumber daya untuk memanfaatkan kesempatan dan mengatasi ancaman masa kini
maupun masa mendatang. Adapun strategi siklus hidup produk merupakan tahapan-
tahapan yang akan Anda lalui saat menjalankan strategi pemasaran. Siklus hidup
produk terbagi menjadi empat tahapan, yakni tahap perkenalan, pertumbuhan,
kedewasaan, dan penurunan.

“QUOTE SENIN”

" People will forget what you said . People will forget what you did . But people will

never forget how you made them feel ".

#Dr.H.SyaefulBahri#

MATERI 6

BAURAN PEMASARAN (MARKETING MIX)

A. Pengertian Bauran Pemasaran (Marketing Mix)

Pemasaran secara umum diartikan sebagai salah satu kegiatan pokok yang
dilakukan oleh para pengusaha dalam usahanya untuk mempertahankan hidupnya,
untuk berkembang dan mendapatkan laba (Swasta,el., 2010: 3). Sedangkan menurut
Sofjan Assauri pemasaran adalah kegiatan manusia yang diarahkan untuk memenuhi
dan memuaskan kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran. Pemasaran
mencakup kegiatan yang dapat berguna dalam menciptakan, mengembangkan,
mendistribusikan, barang yang dihasilkan sesuai dengan permintaan calon pembeli
berdasarkan kemampuan dalam menghasilkan suatu barang.62 Adapun tujuan
pemasaran adalah untuk memperlancar arus barang dan jasa dari produsen ke konsumen
secara efisien dengan maksud untuk menciptakan permintaan efektif.

Marketing mix secara bahasa adalah bauran pemasaran, sedangkan menurut
istilah marketing mix adalah strategi pemasaran yang dilaksanakan secara terpadu atau
strategi pemasaran yang dilakukan secara bersamaan dalam menerapkan elemen
strategi yang ada dalam marketing mix itu sendiri. Bauran pemasaran (Marketing Mix)
diartikan sebagai kombinasi dari variabel-variabel atau kegiatan yang merupakan inti
dari sistem pemasaran. Hal ini berarti, bauran pemasaran merupakan kumpulan-
kumpulan variabel-variabel yang dapat digunakan perusahaan untuk mempengaruhi
tanggapan konsumen (Abidin, 2010: 240). Bauran pemasaran terdiri dari semua hal
yang dapat dilakukan perusahaan untuk mempengaruhi permintaan produknya.63
Sehingga Marketing mix diartikan sebagai alat-alat pemasaran yang digunakan
perusahaan untuk mencapai tujuan-tujuan pemasaran dalam pasar sasaran.64 Marketing
Mix atau yang disebut juga dengan bauran pemasaran diperkenalkan oleh Jerome
McCarthy pada sekitar tahun 1960an (Rafiq & Ahmed, 1995). McCarthy
mengelompokkan menjadi empat faktor utama yaitu: product, price, place, dan

62 Nurhadi, Manajemen Strategi Pemasaran Bauran (Marketing Mix) Perspektif Syariah, Human Falah, vol 6
No 2, 2019, hal. 146
63 Nurhadi, Manajemen Strategi Pemasaran Bauran (Marketing Mix) Perspektif Syariah, Human Falah, vol 6
No 2, 2019, hal. 147
64 Ahsan Sumantika dan Faizal Ardianto, Analisis Faktor-faktor Bauran Pemasaran yang Mempengaruhi
Keputusan Pelaku Usaha UMKM dalam Pemilihan Pengajuan Kredit Pada Bank di Daerah Istimewa
Yogyakarta, Jurnal Manajemen, Vol 7 No 2, 2017, hal. 5

promotion. Meskipun demikian, pada tahun 1980an terdapat tiga faktor tambahan
dalam marketing mix seperti yang dijelaskan oleh Booms dan Bitner (1981), yaitu
people, physical evide-nce, dan process.65 Setiap unsur yang terdapat dalam kombinasi
tersebut saling berhubungan dan saling mempengaruhi.

B. Strategi Bauran Pemasaran (Marketing Mix)
a.Definisi Strategi Bauran Pemasaran (Marketing Mix)
Untuk menciptakan nilai bagi pelanggan dan membangun hubungan pelanggan
yang kuat dan menguntungkan, diperlukan strategi pemasaran yang handal.
Strategi pemasaran adalah Logika pemasaran di mana perusahaan berharap
untuk menciptakan nilai pelanggan dan mencapai hubungan yang menguntungkan.
Perusahaan memutuskan pelanggan mana yang akan dilayaninya (segmentasi dan
penetapan target) dan bagaimana cara perusahaan melayaninya (diferensiasi dan
positioning). Perusahaan mengenali keseluruhan pasar, lalu membaginya menjadi
segmen-segmen yang lebih kecil, memilih segmen yang paling menjanjikan, dan
memusatkan perhatian pada pelayanan dan pemuasan pelanggan dalam segmen ini.
Perusahaan memutuskan pelanggan yang harus dilayani (segmentasi dan
penetapan target) dan cara melayaninya (diferensiasi dan positioning). Oleh sebab itu,
manajer perusahaan harus memilih dan melayani segmen pasar terbaik (segmentasi),
menetapkan target pasar yang diinginkan dan dimasuki, melakukan diferensiasi pasar,
serta memosisikan produk pada pasar yang unggul (positioning).
Selanjutnya, perusahaan merancang bauran pemasaran yang terintegrasi untuk
menghasilkan respons yang diinginkan dalam pasar sasaran. Dengan strategi pemasaran
yang andal, perusahaan merancang bauran pemasaran terintegrasi yang terdiri dari 7P
(product, price, place, promotion, people, process, physical evidence).
1) Product
Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan pada pasar agar menarik
perhatian, akusisi, penggunaan atau konsumsi yang dapat memuaskan suatu
keinginan atau kebutuhan. Selanjutnya, produk dalam arti luas meliputi objek-
objek fisik, jasa, cara, orang, tempat, organisasi, ide atau bauran entitas-entitas ini.

65 Ahsan Sumantika dan Faizal Ardianto, Analisis Faktor-faktor Bauran Pemasaran yang Mempengaruhi
Keputusan Pelaku Usaha UMKM dalam Pemilihan Pengajuan Kredit Pada Bank di Daerah Istimewa
Yogyakarta, Jurnal Manajemen, Vol 7 No 2, 2017, hal. 5

“Produk dalam pengertian umum adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan
ke pasar untuk mendapat perhatian, dibeli, dipergunakan atau dikonsumsidan dapat
memuaskan keinginan dan kebutuhan.”
Perlu diingat bahwa produk selalu mengalami daur hidup (product life cycle), yang
terdiri atas:

 Pengenalan Produk (Introduction) produsen memperkenalkan
produknya melalui kegiatan promosi. Dengan dilakukannya kegiatan
promosi, diharapkan produk yang ditawarkan dikenal oleh masyarakat.
Akan tetapi, untuk melakukan promosi, perusahaan harus mengeluarkan
biaya-biaya untuk mempersiapkan media promosi, sementara jumlah
penjualan produk masih relatif kecil. Hal ini berakibat pada kondisi
keuangan perusahaan yang negatif atau rugi.

 Pertumbuhan Produk (growth)
Setelah melalui proses promosi, produk mulai dikenal oleh masyarakat.
Masyarakat mulai tertarik dan berkeinginan untuk membeli produk yang
ditawarkan, sehingga mempengaruhi penjualan produk yang semakin
lama semakin meningkat. Melonjaknya penjualan produk, merupakan
proses dimana produk mengalami pertumbuhan penjualan.
Pertumbuhan penjualan produk ini, mengakibatkan perusahaan
mengurangi frekuensi promosi dan meningkatkan penjualan produk
guna mencapai keuntungan yang maksimum.

 Kematangan/Kejenuhan Produk (maturity)
Pertumbuhan produk juga akan melalui penurunan dan produk tersebut
mulai memasuki waktu dimana konsumen memiliki rasa kejenuhan
terhadap produk. Tahap ini berlangsung lama dan produsen akan
mendapatkan tantangan besar dalam pemasaran karena persaingan
penjualan produk menjadi ketat dan intensif.

 Penurunan Produk (decline)
Penjualan produk akan mencapai titik terendah. Untuk mendapatkan
keuntungan penjualan kembali, pada tahap ini, produsen harus memiliki
ide baru untuk produk yang ditawarkan sesuai dengan keinginan dan
kebutuhan konsumen.

Produk dan jasa dibagi menjadi dua kelompok yaitu produk
konsumen (consumer product) dan produk industri (industrial product)
yang terdri dari :
a. Produk konsumen (consummer product) adalah produk yang

digunakan
untuk konsumsi pribadi, terdiri atas:

 Produk kebutuhan sehari-hari (convenience product), yaitu
produk yang dibeli dengan jumlah minimum melalui usaha
perbandingan.

 Produk belanja (shopping product), yaitu produk yang dibeli
dengan membandingkan karakteristik khusus setiap produk.

 Produk khusus (speciality product) yaitu produk yang dibeli oleh
konsumen karena alasan tertentu seperti karakteristik unik yang
dimiliki produk tersebut.

 Produk yang tidak dicari (unsough product), yaitu produk
konsumen yang tidak dikenal konsumen atau mungkin dikenal
konsumen tetapi konsumen tidak pernah berpikir untuk
membelinya.

b. Produk industri (industrial product) adalah produk yang dibeli dan
digunakan untuk menjalankan proses produksi. terdiri dari:
 Bahan dan suku cadang
 Barang-barang modal
 Barang perbaikan dan pemeliharaan
Keputusan yang berhubungan dengan pengembangan dan pemasaran

produk individual terdiri dari:
a. Atribut produk Atribut produk memberi manfaat untuk

mengkomunikasikan produk kepada konsumen, seperti:
 Kualitas produk, berhubungan dengan kepuasan pelanggan.
Produk yang diberikan memiliki karakteristik yang baik dan
sesuai dengan keinginan konsumen.
 Fitur produk, perusahaan memiliki karakteristik tersendiri yang
dapat bersaing dengan produk lainnya.

 Gaya dan desain produk, perusahaan harus memiliki produk
dengan gaya dan desain yang menarik.

b. Penetapan merek, merek merupakan tanda yang menjadi ciri khas yang
dimiliki perusahaan. Manfaat merek bagi perusahaan adalah sebagai alat
untuk mengiklankan produk, melindungi hak cipta, dan membantu
membina citra perusahaan dengan membawa nama perusahaan. Manfaat
merek bagi konsumen, yaitu membedakan produk tanpa harus
memeriksa secara teliti dan konsumen mendapat informasi tentang
produk.

c. Kemasan (packaging), kemasan merupakan wadah atau alat untuk
menjaga produk agar tetap dalam kedaan baik hingga ke konsumen.
Kemasan terdiri dari:
 Kemasan dasar (primary package)
 Kemasan tambahan (secondary package)
 Kemasan pengiriman (shipping package)

d. Pelebelan, label adalah bagian dari barang yang berisi keterangan
tentang produk tersebut. Fungsi label, yaitu sebagai berikut:
 Mengidentifikasi produk atau merek.
 Menggolongkan produk
 Menjelaskan beberapa hal mengenai produk
 Alat promosi.

2) Price
“Harga adalah sejumlah uang yang berfungsi sebagai alat tukar untuk

memperoleh produk atau jasa. Harga dapat juga diartikan penentuan nilai produk
di benak konsumen.”

“Harga yaitu sejumlah uang yang ditagihkan, atas suatu produk atau jasa atau
jumlah dan nilai yang ditukarkan para pelanggan untuk memperoleh manfaat dan
memiliki atau menggunakan suatu produk dan jasa.”
Ada dua faktor umum yang perlu dipertimbangkan dalam penetapan harga, yaitu:

 Faktor internal perusahaan meliputi: tujuan pemasaran, perusahaan,
strategi bauran pemasaran, biaya produksi.

 Faktor eksternal perusahaan meliputi: sifat pasar dan permintaan,
adanya persaingan, kebijaksanaan dan peraturan pemerintah.

3) Place
Tempat yang menarik bagi konsumen adalah tempat yang paling strategis,

menyenangkan, dan efisien. Untuk mencapai sasaran tempat yang baik dapat
dilakukan dengan jalan sebagai berikut:

 Memperbanyak saluran distribusi.
 Memperluas segmentasi atau cakupannya.
 Menata penampilan tempat usaha.
 Menggunakan cara penyampaian barang seefisien mungkin.
 Mengubah-ubah persediaan dari gudang yang satu ke gudang yang

lain. Hal ini penting untuk mengendalikan persediaan dan
penawaran.
Pada umumnya perusahaan menggunakan perantara atau bekerja sama dengan
perusahaan lain untuk menjual barang-barangnya kepada konsumen. Para
perantara ini merupakan jaringan pengantar nilai bagi perusahaan. Jaringan
pengantar nilai, yaitu jaringan yang terbentuk dari perusahaan, pemasok,
distributor, dan pada akhirnya pelanggan yang bermitra satu sama lain untuk
memperbaiki kinerja saluran sistem.
“Saluran pemasaran adalah sekelompok organisasi yang saling tergantung yang
membantu membuat produk atau jasa tersedia untuk digunakan atau dikonsumsi
oleh konsumen atau pengguna bisnis.”
Keputusan menggunakan saluran pemasaran memiliki arti penting bagi produsen
yaitu sebagai berikut:
 Membantu produsen dalam memperlancar aliran barang atau jasa
kepada konsumen.
 Membantu produsen dalam bidang keungan sebagai salah satu
sumber keuangan perusahaan
 Menciptakan efisiensi karena pengeluaran untuk penyaluran barang
kepada konsumen sudah ditangani perantara.
 Patokan dalam menentukan harga barang dan jasa serta diskon yang
diberikan.
Ada dua saluran distribusi yang masing-masing sangat berbeda, yaitu saluran
distribusi untuk barang industri dan saluran distribusi untuk barang konsumsi.
Saluran distribusi untuk barang-barang konsumsi memiliki empat saluran

distribusi, yaitu dari pabrik ke: (1) konsumen, (2) pedagang kecil lalu ke
konsumen, (3) pedagang besar (grosir) lalu ke lakonsumen, (4) pedagang besar
lalu ke pedagang besar lainnya, lalu ke pedagang peritel, dan ke konsumen.
4) Promotion

Bauran promosi (promotion mix) juga disebut bauran komunikasi pemasaran
(marketing communication mix) perusahaan merupakan paduan spesifik iklan,
promosi penjualan, hubungan masyarakat, penjualan personal, dan sarana
pemasaran langsung yang digunakan perusahaan untuk mengkomunikasikan nilai
pelanggan secara persuasif dan membangun hubungan pelanggan.
Agar barang dan jasa yang diproduksi dikenal, diketahui, dibutuhkan dan diminta
konsumen, usaha-usaha yang dilakukan untuk mempromosikan produk adalah:

 Informasikan barang/jasa yang dihasilkan pada konsumen
 Bujuk konsumen agar mau membeli barang/jasa yang dihasilkan
 Pengaruhi konsumen agar tertarik terhadap barang/jasa yang kita

hasilkan.
Kegiatan-kegiatan tersebut dapat dilakukan dengan periklanan dan promosi.
Oleh karena itu, promosi merupakan cara mengomunikasikan barang-barang dan
jasa yang akan ditawarkan supaya konsumen mengenal dan membeli. Sesuai
dengan fungsi promosi, yaitu menginformasikan (to inform), membujuk (to
presuade), mengingatkan (to remind) dan memengaruhi (to inffluence), maka
melalui promosi barang dan jasa yang dihasilkan akan mudah dikenal oleh
konsumen.
Bauran promosi/komunikasi pemasaran ini terdiri atas hal-hal berikut:

 Periklanan (advertising) merupakan presentasi produk yang
bertujuan memperkenalkan produk kepada konsumen.

 Promosi penjualan (sales promotion) yaitu penawaran produk
secara intensif guna menekan pembelian dan penjualan.

 Hubungan masyarakat (public relation), dalam hal ini
perusahaan harus mampu membangun hubungan baik dengan
masyarakat guna menciptakan citra yang baik agar konsumen
tetap mempercayai dan menyerahkan ketersediaan produk yang
mereka butuhkan kepada perusahaan tersebut.

 Penjualan personal (personal selling), dalam hal ini pemilik
perusahaan ikut menawarkan langsung produk yang dijual untuk
membangun hubungan dengan pelanggan.

 Pemasaran langsung (direct marketing).
5) People

Bauran pemasaran people, berhubungan dengan perencanaan sumber daya, job
specification, job description, rekrutmen, seleksi karyawan, pelatihan karyawan,
dan motivasi kerja.

Perencanaan sumber daya manusia (SDM) merupakan fungsi yang pertama-
tama harus dilaksanakan dalam organisasi. Perencanaan SDM adalah langkah-
langkah tertentu yang diambil oleh manajemen guna menjamin bahwa bagi
organisasi tersedia tenaga kerja yang tepat untuk menduduki berbagai kedudukan,
jabatan, dan pekerjaan yang tepat pada waktu yang tepat. Kesemuanya itu dalam
rangka mencapai tujuan dan berbagai sasaran yang telah dan akan ditetapkan.

Setelah kebutuhan sumber daya manusia dipikirkan dan direncanakan, maka
langkah berikutnya adalah melakukan analisis dan klasifikasi pekerjaan. Analisis
pekerjaan adalah mengumpulkan informasi mengenai suatu pekerjaan yang
dilakukan oleh karyawan, yang dilaksanakan dengan cara mengamati atau
mengadakan wawancara, dengan bukti-bukti yang benar dari supervisor.

Klasifikasi pekerjaan (job classification) merupakan kegiatan pembagian
pekerjaan sesuai dengan kebutuhan untuk mempermudah menganalisis pekerjaan
dan standar kualifikasi untuk sekumpulan posisi.

Setelah diadakan perencanaan SDM dan analisis dan klasifikasi pekerjaan,
maka langkah berikutnya adalah melaksanakan rekrutmen. Rekrutmen merupakan
proses mencari, menemukan, dan menarik para pelamar untuk dipekerjakan dalam
dan oleh suatu organisasi. Maksud rekrutmen adalah untuk mendapatkan
persediaan sebanyak mungkin calon-calon pelamar sehingga organisasi akan
mempunyai kesempatan yang lebih besar untuk melakukan pilihan terhadap calon
pekerja yang dianggap memenuhi standar kualifikasi organisasi.

Seleksi dan penempatan merupakan langkah yang diambil segera setelah
terlaksananya fungsi rekrutmen. Seperti halnya fungsi rekrutmen, proses seleksi
dan penempatan merupakan salah satu fungsi terpenting dalam manajemen sumber
daya manusia, karena tersedia/tidaknya pekerja dalam jumlah dan kualitas yang

sesuai dengan kebutuhan organisasi, diterima/tidaknya pelamar yang telah lulus
proses rekrutmen, tepat/tidaknya penempatan seorang pekerja pada posisi tertentu,
sangat ditentukan oleh fungsi seleksi dan penempatan ini. Jika fungsi ini tidak
dilaksanakan dengan baik maka dengan sendirinya akan berakibat fatal terhadap
tujuan-tujuan organisasi.

Dalam manajemen sumber daya manusia, dibutuhkan pelatihan dan
pengembangan kerja untuk mencapai kinerja yang sesuai dengan klasifikasi kerja.
Pelatihan adalah setiap usaha untuk memperbaiki performansi pekerja pada suatu
pekerjaan tertentu yang sedang menjadi tanggungjawabnya, atau satu pekerjaan
yang ada kaitannya dengan pekerjaannya. Supaya efektif, pelatihan biasanya harus
mencakup pengalaman belajar (learning experience), aktivitas-aktivitas yang
terencana (be a planned organizational activity) dan didesain sebagai jawaban atas
kebutuhan-kebutuhan yang berhasil diidentifikasikan.

Untuk menjalankan sebuah usaha diperlukan karyawan yang memiliki motivasi
kerja yang tinggi. Hal ini dimaksudkan agar pekerjaan yang sudah diberikan sesuai
dengan keahlian masing-masing karyawan, dapat diselesaikan dengan baik dan
memberikan hasil yang maksimal bagi perusahaan. Analisa mengenai performasi
kerja akan berkaitan dengan dua faktor utama, yaitu (1) kesediaan atau motivasi
dari pegawai untuk bekerja yang menimbulkan usaha pegawai, dan (2) kemampuan
pegawai untuk melaksanakannya. Motivasi berkaitan dengan tingkat usaha yang
dilakukan oleh seseorang dalam mengejar suatu tujuan motivasi berkaitan erat
dengan kepuasan pekerja dan performa kerja.

6) Process
Sebuah strategi proses atau transformasi adalah sebuah pendekatan organisasi

untuk mengubah sumber daya menjadi barang dan jasa. Tujuan strategi proses
adalah menemukan suatu cara memproduksi barang dan jasa yang memenuhi
persyaratan pelanggan dan spesifikasi produk yang berada dalam batasan biaya dan
manajerial lain. Proses yang dipilih akan mempunyai dampak jangka panjang pada
efisiensi dan produksi, begitu juga pada fleksibilitas biaya dan kualitas barang yang
diproduksi. Oleh karena itu, banyak strategi perusahaan ditentukan saat keputusan
proses ini.

Strategi proses juga berhubungan dengan tata letak ruang alur produksi dan alur
penjualan produk. Tata letak merupakan suatu keputusan penting yang menentukan

efisiensi sebuah operasi dalam jangka panjang. Tata letak memiliki banyak dampak
strategis karena tata letak menentukan daya saing perusahaan dalam hal kapasitas,
proses, fleksibilitas, dan biaya, serta, kualitas lingkungan kerja, kontak pelanggan
dan citra perusahaan. Tata letak yang efektif dapat membantu organisasi mencapai
sebuah strategi yang menunjang diferensiasi, biaya rendah, atau respon cepat.
Dalam semua kasus, desain tata letak harus mempertimbangkan bagaimana untuk
mencapai:

a) Utilitas ruang, peralatan, dan orang yang lebih tinggi
b) Aliran informasi, barang atay orang yang lebih baik
c) Moral karyawan yang lebih baik, juga kondisi lingkungan kerja yang

lebih aman.
d) Interaksi dengan pelanggan yang lebih baik
e) Fleksibilitas.
Keputusan mengenai tata letak meliputi penempatan mesin pada tempat yang
terbaik (dalam pengaturan produksi), kantor dan meja-meja (pada pengaturan
kantor) atau pusat pelayanan. Sebuah tata letak yang efektif memfasilitasi adanya
aliran bahan, orang dan informasi di dalam dan antar wilayah. Untuk mencapai
tujuan ini beragam pendekatan telah dikembangkan. Di dalam pendekatan tersebut,
terdapat enam tipe-tipe tata letak, yaitu:

 Tata letak dengan posisi tetap, memenuhi persyaratan tata letak
untuk proyek yang besar dan memakan tempat.

 Tata letak brorientasi pada proses, berhubungan dengan produksi
dengan volume rendah dan bervariasi tinggi.

 Tata letak ritel, menempatkan rak-rak dan memberikan tanggapan
atas perilaku pelanggan.

 Tata letak gudang, melihat kelebihan dan kekurangan antara ruangan
dan sistem penanganan bahan.

 Tata letak yang berorientasi pada produk, mencari utilitas karyawan
dan mesin yang paling baik dalam produksi yang kontinu atau
berulang.

Selanjutnya dijelaskan oleh Jay Hezer (2006: 451), tata letak yang baik perlu
menerapkan beberapa hal berikut:

a) Peralatan penanganan bahan. Manajer harus memutuskan
peralatan yang akan digunakan.

b) Kapasitas dan persyaratan luas ruang. Desain tata letak dan
penyediaan ruangan hanya dapat dilakukan saat persyaratan
jumlah pekerja, mesin dan peralatan diketahui. Manajemen
juga harus mempertimbangkan kelonggaran yang
disyaratkan sebagai keamanan yang mengatasi masalah
kebisingan, debu, asap, suhu dan ruang di sekitar peralatan
dan mesin.

c) Lingkungan hidup dan estetika, pemikiran mengenai tata
letak sering membutuhkan keputusan mengenai jendela,
tanaman, dan tinggi partisi untuk memfasilitasi aliran udara,
mengurangi kebisingan, menyediakan keleluasaan pribadi
dan sebagainya.

d) Aliran informasi, komunikasi sangat penting bagi
perusahaan dan harus dapat difasilitasi oleh tata letak.

e) Biaya pemindahan antar wilayah kerja yang berbeda,
terdapat banyak pertimbangan unik yang berkaitan dengan
pemindahan bahan atau kepentingan beberapa wilayah
tertentu untuk didekatkan satu sama lain.

7) Physicl Evidence
Lingkungan fisik (physical evidence) adalah keadaan atau kondisi yang di

dalamnya juga termasuk suasana. Karakteristik lingkungan merupakan segi paling
nampak dalam kaitannya dengan situasi. Yang dimaksud dengan situasi ini adalah
situasi dan kondisi geografi dan lingkungan institusi, dekorasi, ruangan, suara,
aroma, cahaya, cuaca, peletakkan dan layout yang nampak sebagai objek. Physical
evidence merupakan lingkungan dimana suatu perusahaan memberikan
layanannya dan lokasi dimana perusahaan dapat berinteraksi dengan konsumen,
serta berbagi komponen yang tampak (tangible) dalam menunjang kinerja dan
kelancaran.
C. Marketing Mix Dalam Islam

Agama Islam sebagai agama yang sempurna telah memberikan ketentuan-
ketentuan bagi umat manusia dalam melakukan aktivitasnya di dunia, termasuk dalam


Click to View FlipBook Version