Jeritan Anak Yatim
Hidup sebatang kara, tanpa belai kasih sayang ayah
bunda, dalam dunia fatamorgana
rua_aksara
081 357 062 063
www.ruaaksara.com
Jeritan Anak Yatim
Hidup sebatang kara, tanpa belai kasih sayang
ayah bunda, dalam dunia fatamorgana
Rizki Akbar Nasution
Jeritan Anak Yatim
©Rizki Akbar Nasution, 2020
14 x 21cm, vi + 113 halaman
Cetakan Pertama, Mei 2020
ISBN 978-623-7258-88-9
Tata letak dan desain: Ativ Yola
Desain sampul: xxx
Pemeriksa Aksara: Gans
Diterbitkan pertama kali oleh
Rua Aksara
Jalan Santan No. 35A Maguwoharjo, Yogyakarta
[email protected]
www.ruaaksara.com
Hak cipta dilindungi undang-undang.
Dilarang mengutip atau memperbanyak sebagian atau seluruh buku ini
dalam bentuk apa pun tanpa izin dari penerbit.
Daftar Isi
Pengantar 1
Penyantunan anak yatim hanya di bulan Rahmadhan 8
Kerasnya pengasuhan anak yatim di panti asuhan 15
Zakat untuk anak yatim? 25
Orang tua memakan harta anak yatim secara dzolim 32
Anak yatim terkenal nakal? 40
Anak yatim jangan di permalukan 49
Cara berbakti anak yatim kepada orang tua 55
Kejamnya ibu angkat menganiyaya yatim piatu 61
Kurangnya kesehatan Anak yatim di panti asuhan
65
Bulan muharram di jadikan lebaran anak yatim. 71
Cinta & Kasih sayang ayah tiri hanya kepada ibu 78
Umat islam kurang memperhatikan nasib anak yatim 83
Peran masjid dalam membina anak yatim 89
Anak Yatim Piatu Terlantar 98
Daftar Pustaka 108
Profil Penulis 112
P e n g a n ta r
Dengan nama Allah, tuhan yang maha pengasih
yang tidak pernah pilih kasih dan lagi maha
penyayang yang tidak pernah pilih kasih dan sayang,
sholawat dan salam kepada Nabi Muhammad
Rasuulullah Saw.
Mensyukuri nikmat yang telah engkau berikan
kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku
dapat berbuat amal yang saleh yang engkau ridhai
berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan).
Sesungguhnya aku bertaubat kepada engkau dan
sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah
diri.
Kesedihan adalah wajar, seorang nabi pun pernah
bersedih saat di tinggal khodijah dan mengingat kisah
penuh duka pada orang yang di tinggalkan keluarganya.
Sesudah hijrah, nabi bercerita di hadapan sahabat-
sahabatnya mengenai kisah perjalanan pertama beliau
menuju madinah. Sebulan lamanya mereka tinggal
di madinah. Hingga suatu hari, Siti aminah (ibunya)
bersiap-siap akan pulang. Ia dan rombongan kembali
pulang dengan dua ekor unta yang membawa mereka
dari mekkah. Tetapi di tengah perjalanan, ketika
sampai di Abwa’, ibunda Aminah menderita sakit, yang
kemudian meninggal dan di kuburkan di tempat itu.
Nabi Rasulullah Saw yang masih belia pada waktu
itu oleh ummi aiman dibawa pulang ke mekkah, beliau
1
pulang menangis dengan hati yang pilu, sebatang kara.
Ia semakin merasa kehilangan, sudah ditakdirkan
menjadi anak yatim. Terasa olehnya hidup yang semakin
sunyi, semakin sedih. Baru beberapa hari yang lalu
ia mendengar dari ibunda keluhan duka kehilangan
ayahanda semasa ia masih dalam kandungan. Kini ia
melihat sendiri di hadapannya, ibu pergi untuk tidak
kembali lagi, seperti ayah dulu. Tubuh yang masih kecil
itu kini di biarkan memikul beban hidup yang berat,
sebagai yatim-piatu.
Sejatinya, dengan sedikit saja menyelami shirah ini kita
dapat memahami bahwa bunda dan ayah adalah lautan
berjuta kasih, karena itu tidak cukup senandung dan
jutaan kata-kata mutiara memaknai kasih-sayangnya.
Sampai disini saya yakin tanpa menggunakan riset
sekalipun bahwa 100 % anak perantauan menjadikan
ibu dan ayah sebagai satu-satunya alasan mengapa
mereka tetap bertahan dari gempuran hidup. Mengapa?
karena kesuksesan mereka ditandai dengan ukiran
senyum bahagia di wajah ibu dan ayahnya. Bahkan tidak
jarang kita temukan seserang yang baru mendapatkan
pekerjaan merelakan gaji pertamanya untuk ibu dan
ayahnya sebagai wujud terima kasihnya kepada orang
yang bersusah payah membesarkannya itu.
Dalam sudut pandang yang di bangun oleh agama
khususnya dalam hal ini adalah agama islam, anak ialah
makhluk yang dhaif dan mulia, yang keberadaannya
adalah kewenangan dari kehendak Allah Swt dengan
melalui proses penciptaan. Oleh karena anak mempunyai
kehidupan yang mulia dalam pandangan agama islam,
maka anak harus di perlakukan secara manusiawi
seperti di beri nafkah baik lahir maupun batin, sehingga
2
kelak anak tersebut tumbuh menjadi anak yang
berakhlak mulia seperti dapat bertanggung jawab dalam
mensosialisasikan dirinya untuk mencapai kebutuhan
hidupnya dimasa mendatang. Dalam pengertian Islam,
anak adalah titipan Allah Swt kepada kedua orang
tua, masyarakat bangsa dan negara yang kelak akan
memakmurkan dunia sebagai rahmatan lila’lamin dan
sebagai pewaris ajaran islam pengertian ini mengandung
arti bahwa setiap anak yang di lahirkan harus di akui, di
yakini, dan di amanahkan sebagai implementasi amalan
yang diterima oleh orang tua, masyarakat, bangsa dan
negara.
Hubungan antara orang tua pada masa perkembangan
awal memiliki peran yang penting bagi pembentukan
karakter anak-anak. Tapi sayangnya tidak semua anak
memiliki kesempatan itu seperti yang terjadi pada
anak yatim piatu. Depresi salah satu dampak yang
dapat terjadi sebagai akumulasi kesedihan atas rasa
kehilangan dan kesepian oleh karena tidak adanya
keluarga, serta adanya stigma negatif dari orang-orang
di sekitar. Sungguh sangat sedih di katakan anak yatim
piatu, mendengar ucapan tersebut sudah tidak ada lagi
harapaan kasih sayang seorang ayah dan ibu, sebab ketika
kepergian ayah dan ibu banyak orang bilang “Kesihan ya
sudah tidak ada ayah dan ibunya lagi” ucapan tersebut
bukannya membuat semangat tetapi menjatuhkaan
haarga diri anak yatim piatu.
Anak yatim adalah anak yang patut di perhatikan
dan di kasihi serta disayangi, terutama mereka yang
keluarganya kurang mampu, sebab mereka telah
kehilangan kasih sayang dari ayahnya yang telah
meninggal, sedangkan mereka butuh bimbingan dan
3
pengawasan untuk kemajuan hidupnya di masa yang
akan datang. Agama islam sebagai agama pembawa
rahmat, membimbing manusia dengan ajaran rahmatnya
yang mencangkup segala aspek kehidupan manusia. Di
antaranya adalah ajaran yang memerintahkan manusia
sebagai makhluk sosial untuk peduli terhadap fenomena
lingkungannya terutama yang menyangkut anak yatim.
Sebagaimana Firman Allah dalam Al-Qur’an surat Al-
Baqarah (2): 220, yang artinya
“Tentang dunia dan akhirat. dan mereka bertanya
kepadamu tentang anak yatim, katakalah: “Mengurus
urusan mereka secara patut adalah baik, dan jika
kamu bergaul dengan mereka, Maka mereka adalah
saudaramu; dan Allah mengetahui siapa yang membuat
kerusakan dari yang Mengadakan perbaikan. dan Jikalau
Allah menghendaki, niscaya Dia dapat mendatangkan
kesulitan kepadamu. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa
lagi Maha Bijaksana.”
Ayat Al-Qur’an memberikan pengarahan kepada
orang yang mengurus anak-anak yatim, suapaya ia
bergaul dengan mereka secara patut dengan cara
mendidik mereka dengan baik, dan menjaga serta
mengembangkan harta benda mereka. Mereka adalah
saudara-saudaranya seagama. Sebagai saudara, ia
berhak bergaul dengan sesama saudaranya dengan cara
yang patut dan mengandung kebajikan.
Allah memerintahkan umat islam untuk
memperhatikan dan memelihara anak yatim, agar
mereka tetap dapat merasakan kebahagiaan hidup
seperti layaknya anak-anak lainnya yang masih
mempunyai orang tua. Islam sangat besar perhatiannya
terhadap anak yatim, sehingga Nabi Muhammad Saw
4
sendiri mengatakan bahwa orang yang memelihara anak
yatim akan masuk surga bersama beliau. Sebagaimana
sabdanya yang di riwayatkan Dari Sahal bin Sa’ad
radiallahhu’anhu dia berkata: Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda yang Artinya: “aku dan Orang
yang paling baik terhadap anak yatim laki-laki atau perempuan,
maka saya dengan orang itu di kemudian hari di dalam surga
seperti begini (seperti anak jari tengan dan telunjuk).”[HR Al-
Bukhori No 4998-5659]
Ayat Al-Qur’an banyak menjelaskan masalah
menyantuni anak yatim piatu. tetapi umat islam
cara menyantuninya dengan mempermalukan anak
tersebut. Karena di pertontonkan di depan orang banyak
tidak ada satu anakpun yaang terlahir ingn menjadi
yatim piatu. Oleh sebab itu, jadikan mereka sebagai
keluargaamu bukan di pertontonkan di depan umum.
Inilah kesedihan yang di derita anak yatim piatu, khusus
bagi para pembaca jika ingin menyantuni anak yatim
piatu, hendaknya langsung ke rumah anak tersebut
atau langsung ke panti asuhan. Terkadang anak yatim
piatu sering nakal, susah di nasehati, bahkan melawan
ketika di nasehati. Inilah tantangan bagi orang-orang
yang merawat anak yatim dan balasnnya bagi orang
yang merawatnya, ketika di surga nanti bagai dua jari
telunjuk dan jari tengah bersama Rasulullah Saw.
Setiap yang memiliki nyawa, pasti akan kembali
kepada sang pencipta. Siapa pun ia Siapa pun mereka
Pasti akan dipanggil juga. Nah, bahkan termasuk juga
orang tua kita, yang suatu saat nanti pasti akan dipanggil
oleh sang pencipta. Tidak tahu kapan, tapi sudah pasti
akan terjadi! rasa yang akan sangat menyakitkan bila
ditinggal oleh orang yang paling kita sayangi, rasa yang
5
akan membuat kita mengutuk hari di mana orang tua
kita harus pergi untuk selamanya.
Namun bagaimana dengan yang sudah dipanggil
oleh Nya?. Tentu moment itu adalah moment yang
paling kita benci dan yang tidak ingin kita alami di
dalam hidup kita, namun sudah menjadi rahasia ilahi,
jika siapa pun yang hidup pasti juga akan mati. Penulis
akan memberi gambaran di mana menjadi anak yatim
ataupun piatu sangat menyakitkan ketika orang yang
kita sayangi pahlawan dalam hidup kita telah pergi.
Penulis hanya sekedar mengingatkan kepada pembaca
betapa pentingnya orang tua kita di banding apa pun
yang ada di dunia ini
Banyak sekali orang-orang di antara kita yang telah
di panggil orang tuanya terlebih dahulu oleh Allah swt
ketika dia masih kecil ataupun sudah dewasa. coba
bayangkan betapa sedihnya ketika di tinggalakan oleh
sesosok orang tua kandung yang entah kapan dia akan
kita melihatnya lagi. Tentunya sedih, kesal, hancur,
semuanya menjadi satu dan keluar sebagai air mata yang
memilukan, bahkan yakin orang yang belum pernah
mengalami hal ini, pasti tidak akan pernah merasakan
kesedihan yang sesungguhnya dari orang yang sudah
pernah mengalaminya.dan mungkin bagi mereka hanya
bermimpilah bisa bertemu satu saat nanti.
Terkadang anak yatim sangat sedih dan iri karena
ingin merasakan begaimana rasanya ketika ada sesosok
orang tua yang menjemput ketika pulang sekolah,
mengambil rapot, mengajak bermain, memberi mainan
dan lainnya. Di sanalah anak yatim kerap iri dan sedih
ketika melihat teman/orang yang sedang bercanda gurau
dengan orang tuanya. Disitulah di mana anak yatim dan
6
tidak bisa merasakan indahnya berbuka puasa bersama
orang tua, sahur bersama keluarga, sholat terawih
bersama keluarga. mungkin mereka hanya bisa berdiam
dan bersedih jika mereka menginginkan hal yang seperti
ini. intinya mereka selalu berbeda nasib dengan orang
yang masih mempunyai keluarga utuh. Tidak jauh seperti
bulan ramdhan, mereka pun merasa kehilangan. tidak
seperti orang lain. ketika orang lain saling memafkan di
mana orang lain bisa berkumpul bersama keluarganya,
namun mereka mungkin hanya mengucapkan kata rindu
dan mengunjungi makam orang tuanya
Yogyakarta, 28 Desember 2019
7
Jeritan Anak Yatim
Penyantunan Anak
Yatim Hanya di Bulan
Ramadhan
Anak yatim adalah sesuatu yang berharga
bagi agama dan negara karena anak yatim di
istimewakan sama Allah dan Rasulullah Saw. Di mana
anak mampu dipercayakan sebagai penerus agama dan
negara melalui gagasan-gagasan yang membangun
pemikiran yang cemerlang, anak yatim itu manusia
yang terhebat di antara anak pada umumnya sebab
mereka di muliakan, tapi tidaklah semua anak yatim
beruntung dan kasih sayang sama keluarga. Nah,
bagi anak yatim, kehilangan orang tua adalah sebuah
keraguan dalam menjalani hidupnya. Tentu dapat
mereka rasakan bagaimana kesedihan yang mendalam
saat kehilangan orang tua yang tidak bisa menjamin masa
depannya. Di sinilah peran keluarga atau masyarakat
untuk menyantuni anak yatim sehingga bisa menjadi
sukses dan manusia yang bermanfaat bagi agama dan
bangsa. Sebagai umat nabi Muhammad Saw kita harus
menunjukan kecintan kepada anak yang di tinggal orang
tua bahkan Rasulullah Saw menyampaikan besarnya
keutaman dan pahala orang yang menyantui anak
yatim. Dari Sahal bin Sa’ad radiallahhu’anhu dia berkata:
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.
8
Rizki Akbar Nasution
“Aku dan orang yang menanggung anak yatim
(kedudukannya) di surga seperti ini”, kemudian beliau
shallallahu ‘alaihi wa sallam mengisyaratkan jari telunjuk
dan jari tengah beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam, serta agak
merenggangkan keduanya”[HR Al-Bukhori No 4998-5659]
Di dalam kehidupan bermasyarakat terkadang
penyantunan anak yatim hanya di bulan Ramadhan
itu pun sebagai teradisi turun temurun, banyak anak
yatim merasakan sedih dan susah di karenakan kurang
kasih sayang. Anak yatim itu perlu pakian, perlu buku
sekolah, perhatian dan lain-lain. ketika sudah bulan
Rahmadhan barulah anak tersebut di perhatikan, di beri
santunan, sementara di bulan-bulan yang lain tidak di
pedulikan. Sebab perhatian dan kasih sayang keluarga
dan masyarakat yang seiman yang di harapkan anak-
anak tersebut. Mengapa mereka perlu kasih sayang
dan butuh santunan? Karena manusia terhebat mereka
dalam kehidupannya sudah hilang. banyak orang yang
mampu ekonominya, tapi kenyataannya santunan yang
di berikan masyarakat hanya di bulan Rahmadhan saja
itupun cara menyantuninnya sangat merendahkan harga
diri anak yatim.
Adapun ada beberapa pendapat para ulama bahwa
Pelukan dan kasih sayang orang tua sangat penting bagi
proses pendidikan dan pembentukan karakter seorang
anak. Banyak ahli pendidikan modern tidak menyarankan
seorang anak yang belum akil baligh dipisahkan dari
orang tuanya. Maka dari itu pada zaman dahulu ulama-
ulama tidak ada yang mendirikan boarding school atau
pesantren untuk anak-anak yang berusia sekolah dasar.
Jadi pendapat para ahli tersebut tidak bisa di terapkan
sama anak yang kehilangan orang tua. anak yatim-piatu,
9
Jeritan Anak Yatim
dari mana kasih sayang bisa mereka dapatkan? tentunya
dari masyarakat, semua harapan anak yatim sudah
hilang di sinilah masyarakat yang seiman mengambil
tanggung jawab untuk merawat anak tersebut sehingga
menjadi orang sukses
Tapi sayang, di zaman sekarang masih banyak
anak yatim yang di lantarkan, kurang perhatian dan
suram masa depannya. Karena orang-orang seiman
mementingkan peribadi bukan mementingkan anak
yatim. sungguh malang nasibmu anak yatim, bagi
yang punya harta berlimpah ulurkanlah tangan untuk
membantu mereka. jika tidak mau mengulurkan
hartamu Sungguh engkau manusia Pendustakan agama
dan itulah orang yang menghardik anak yatim
اْلَيِتْيَم َيُد ُّع اَلِّذ ْي َف ٰذلِ َك ِبالِّدْي ِن يُ َكِّذ ُب اَلِّذ ْي اَ َر َء ْي
Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama, Maka
itulah orang yang menghardik anak yatim . Q.S Al-Ma’un (1-
2)
Pada zamannya Rasulullah Saw pernah seketika
melihat anak yatim sedih di Hari Raya Idul Fitri
Rsulullah Saw, seperti biasa tiap hari lebaran pagi
hari selalu mengunjungi rumah demi rumah untuk
mendoakan kaum muslim agar merasa bahagia pada
hari raya itu. Rumah demi rumah telah beliau kunjungi
hingga berkeliling kota madinah. Rasulullah Saw merasa
senang karena semuanya terlihat merasa gembira dan
bahagia, terutama anak-anak. Mereka bermain sambil
berlari-lari ke sana ke mari dengan mengenakan pakaian
hari rayanya.
Namun, tiba-tiba Rasulullah Saw berhenti sejenak
ketika dari kejauhan beliau melihat di sebuah sudut
10
Rizki Akbar Nasution
ada seorang anak kecil sedang duduk bersedih. Ia
memakai pakaian tambal-tambal dan sepatu yang telah
usang. Melihat kesedihan anak kecil tersebut Rasulullah
Saw pun bergegas menghampirinya. anak kecil itu
menyembunyikan wajahnya dengan kedua tangannya,
lalu menangis tersedu-sedu. Ketika Rasulullah Saw
mendekatinya, tangis anak kecil tersebut semakin
menjadi, karena ia tahu ada orang yang tidak di
kenalnya mendekatinya. Sambil mendekati anak kecil
tersebut rasul kemudian meletakkan tangannya dengan
penuh kasih sayang di atas kepala gadis kecil tersebut,
lalu bertanya dengan suaranya yang lembut: Anakku,
mengapa kamu menangis? Hari ini adalah hari raya
bukan?
mengapa kamu tidak terlihat sangat gembira?
anak kecil itu terkejut. Tanpa berani mengangkat
kepalanya dan melihat siapa yang bertanya, perlahan-
lahan sambil menangis ia bercerita:
Pada hari raya yang suci ini, semua anak menginginkan
agar dapat merayakannya bersama orang tuanya dengan
berbahagia. Anak-anak bermain dengan riang gembira.
Aku lalu teringat pada ayahku, itu sebabnya aku
menangis. Ketika itu hari raya terakhir bersamanya. Ia
membelikanku sebuah gaun berwarna hijau dan sepatu
baru. Waktu itu aku sangat bahagia. Lalu suatu hari
ayahku pergi berperang bersama Rasulullah SAW Ia
bertarung bersama Rasulullah Saw bahu-membahu dan
kemudian ia meninggal. Sekarang ayahku tidak ada lagi.
Aku telah menjadi seorang anak yatim. Jika aku tidak
menangis untuknya, lalu siapa lagi ?
Setelah Rasulullah mendengar cerita itu, seketika
hatinya di liputi kesedihan yang mendalam.
11
Jeritan Anak Yatim
Dengan penuh kasih sayang ia membelai kepala anak
kecil itu sambil berkata:
anakku, hapuslah air matamu
angkatlah kepalamu dan dengarkan apa yang akan
kukatakan kepadamu
apakah kamu ingin agar aku menjadi ayahmu?
apakah kamu juga ingin agar Fatimah menjadi kakak
perempuanmu
dan Aisyah menjadi ibumu
hasan dan husain menjadi saudara mu
bagaimana pendapatmu tentang usul dariku ini?
Begitu mendengar kata-kata itu, anak kecil itu
langsung berhenti menangis. Ia memandang dengan
penuh takjub orang yang berada tepat di hadapannya.
Masya Allah! Benar, ia adalah Rasulullah Saw. orang
tempat ia baru saja mencurahkan kesedihannya dan
menumpahkan segala gundah di hatinya. anak yatim
itu sangat tertarik pada tawaran Rasulullah Saw,
namun entah mengapa ia tidak bisa berkata sepatah
kata pun. Ia hanya dapat menganggukkan kepalanya
perlahan sebagai tanda persetujuannya. Anak yatim
itu lalu bergandengan tangan dengan Rasulullah Saw
menuju ke rumah. Hatinya begitu diliputi kebahagiaan
yang sulit untuk dilukiskan, karena ia diperbolehkan
menggenggam tangan Rasulullah yang lembut itu.
Sesampainya di rumah Rasulullah Saw, wajah
dan kedua tangan gadis kecil itu lalu dibersihkan
dan rambutnya disisir oleh Fatimah. Semua
memperlakukannya dengan penuh kasih sayang. anak
kecil itu lalu dipakaikan gaun yang indah dan diberikan
makanan, juga uang saku untuk hari raya. Lalu ia diantar
12
Rizki Akbar Nasution
keluar, agar dapat bermain bersama anak-anak lainnya.
Anak-anak lain merasa iri pada gadis kecil dengan gaun
yang indah dan wajah yang berseri-seri itu. Mereka
merasa keheranan, lalu bertanya
anak kecil, apa yang telah terjadi?
Mengapa kamu terlihat sangat gembira?
Sambil menunjukkan gaun baru dan uang sakunya
anak kecil itu menjawab:
Akhirnya aku memiliki seorang ayah! Di dunia ini,
tidak ada yang bisa menandinginya! Siapa yang tidak
bahagia memiliki seorang ayah seperti Rasulullah Saw?
Aku juga kini memiliki seorang ibu, namanya Aisyah,
yang hatinya begitu mulia.
Juga seorang kakak perempuan, namanya Fatimah,
Ia menyisir rambutku dan mengenakanku gaun yang
indah ini. Aku merasa sangat bahagia, dan ingin rasanya
aku memeluk seluruh dunia beserta isinya.
Hey, kamu yang membaca Kamu pasti mampukan?
Iya kan. Ayo menyisihkan minimal uang Rp. 50.000 setiap
bulan untuk penyantunann anak yatim. Jika anda tidak
mau sungguh anda orang-orang yang memakan harta
anak yatim secara zholim, sebenarnya mereka menelan
api sepenuh perutnya dan mereka akan masuk ke dalam
api yang menyala-nyala [An-nisa 10] Sebenarnya sangat
mulia orang yang merawat anak yatim apalagi sampai
kuliah insyaallah semua doa-doa kita di ijabah sama Allah
swt. Di dunia ini tidak ada yang mustahil semua bisa di
dapatkan. Ingat tujuan hidup ini mau menuju suerga,
nah tiket mau menuju surga yaitu dengan menyantuni
anak yatim setiap bulan, minggu, dan setiap saat.
13
“
Ingat, kunci ingin dekat sama
Rasulullah Saw sepeti jari telunjuk
dan jari tengan santunilah anak
yatim setiap saat. Jika tidak mau
menyantuninya maka Anda orang
yang pendusta agama.
Rizki Akbar Nasution
Kerasnya Pengasuhan
Anak Yatim di Panti
Asuhan
Panti asuhan merupakan suatu lembaga yang
sangat populer untuk membentuk perkembangan
anak-anak yang tidak memiliki keluarga ataupun yang
tidak tinggal bersama dengan keluarga. Anak-anak
asuhan di asuh oleh pengasuh yang menggantikan peran
orang tua dalam mengasuh, menjaga dan memberikan
bimbingan kepada anak agar menjadi manusia dewasa
yang berguna dan bertanggung jawab atas dirinya dan
terhadap masyarakat di kemudian kelak.
Panti suatu lembaga usaha kesejahteraan yang
mempunyai tanggung jawab untuk memberikan
pelayanan kesejahteraan sosial pada anak terlantar
dengan melaksanakan penyantunan dan pengentasan
anak terlantar, memberikan pelayanan pengganti
orang tua/wali anak dalam memenuhi kebutuhan
fisik, mental dan sosial kepada anak asuh sehingga
memperoleh kesempatan yang luas, tepat dan memadai
bagi pengembangan keperibadiannya sesuai dengan
yang diharapkan sabagai bagian dari generasi penerus
cita-cita bangsa dan sebagai insan yang akan turut
serta aktif dalam bindang pembangunan nasional.
15
Jeritan Anak Yatim
Oleh sebab itu, dapat disimpulkan panti asuhan
suatu lembaga kesejahteraan sosial bertanggung
jawab dalam melakukan pelayanan, penyantunan dan
pengentasan anak asuh. Karena panti asuhan memiliki
fungsi sebagai pengganti peranan orang tua dalam
memenuhi kebutuhan mental dan sosial pada anak
asuh agar mereka memiliki kesempatan yang luas untuk
mengalami pertumbuhan fisik dan mengembangkan
pemikiran hingga ia mencapai tingkat kedewasaan. Yang
matang dan mampu melaksanakan peran-peranannya
sebagai individu dan warga negara di dalam kehidupan
bermasyarakat dalam pemenuhan kebutuhan,
Sebuah ayat di dalam Al-Qur’an berbunyi tahukah
kamu (orang) yang mendustakan agama, maka itulah
orang yang menghardik anak yatim Q.S Al-Ma’un (1-2).
AyatAl-Qur’an ini memberikan sebuah gambaran tentang
sisi-sisi kemanusiaan dalam Al-Qur’an betapa Allah
swt mencintai orang-orang yang tidak bernasib seperti
umumnya anak-anak yang di asuh oleh lengkap kedua
orang tuannya. Karena itu Rasulullah Saw mendorong
umatnya untuk mengasuh anak-anak yatim. Baik itu
anak sendiri atau anak orang lain baik yang di asuh
di panti maupun seorang anak di asuh ibunya sendiri.
Rasulullah Saw dengan hadits yang sahih menyebutkan
orang yang mengasuh anak yatim baik anak dia maupun
anak orang lain aku dengan dia itu seperti jari telunjuk
dan jari tengah sangat dekat berada di surga.”[HR Al-
Bukhori No 4998-5659]
Artinya bahwa Rasulullah Saw memberikan jaminan
bahwa orang yang mengasuh anak yatim meskipun ia
adalah anaknya orang lain yang di tinggal oleh ayahnya
maka dia akan memasuki surganya Allah swt. Betapa
16
Rizki Akbar Nasution
dahsyat dorongan Rasulullah Saw agar kita memberikan
perhatian, pendidikan, kasih sayang ekstra kepada
anak-anak yatim itu baik secara langsung mereka itu
kita urus maupun kita memberikan sumbangan kepada
orang yang mengasuh anak-anak yatim. Karena orang
yang memberikan makan, dan minum kepada anak
yatim maka dia akan bersama Rasulullah Saw di surga
kecuali jika dia mengasuh tapi cara mengasuhnya terjadi
penganiyayan dan kekersana dalam mendidik maka dia
tidak mendapat pahala bahkan mendapat dosa besar.
Walaupun banyak anak yatim dia asuh dia tidak akan
masuki surganya Allah swt.
Panti asuhan seharusnnya menjadi tempat berlindung
para anak-anak yang tidak lagi dapat merasakan kasih
sayang orang tua kandungnya. namun pemilk dan
pengasuh panti asuhan malah sering terjadi melakukan
tindak penganiyayaan terhadap anak-anak yang
seharusnnya dia merawat dan memberi kasih sayang.
Orang tua di panti salah satu utama pendidikan
perhatian dan kasih sayang kepada anak yatim. Namun,
bentuk pelembagaan dari pengasuhan anak yatim tidak
terlepas dari perkembangan anak pada ummnya. Cara
pendidikan orang tua panti terkadang sangat kasar,
kurangnya perhatian yang besar kepada anak tersebut
sehingga anak panti mempunyai tekanan batin dan
dianiyaya oleh orang tua pengasuh.
Contoh seperti yayasan tunas bangsa akibatnya
seorang penghuni panti asuhan itu yang masih berusia 18
bulan mengalami penganiayaan hingga berujung maut.
Sementara, puluhan penghuni lainnya ditelantarkan dan
diperlakukan tidak manusiawi. Dan kondisi panti tunas
bangsa kotor, makanan dan sampah berserakan di mana-
17
Jeritan Anak Yatim
mana, sangat kotor sekali. Ini tidak layak, dan kondisi ini
merupakan pelanggaran berat terhadap hak anak bahkan
sebagian besar makanan yang diperuntukkan bagi anak-
anak panti asuhan sudah tidak layak di makan.
Beginilah nasib anak yatim di panti asuhan terkadang
banyak tindak kejahatan bahkan cara pendidikanya
tidak benar. Oleh sebab itu, orang tua pengasuh harus
di beri pendidikan atau sekolah khusus kepengasuhan
sehingga mengurangi kejahatan-kejahatan di panti.
Adapun peran pengurus Panti asuhan untuk
mendidik supaya tidak ada kekerasan kepada anak yaitu
sebagai seorang pengasuh yang diberi tanggung jawab
penuh untuk mendidik, membina dan menjaga para
santri untuk membentuk prilaku santri menjadi lebih
baik serta mampu memiliki karakter berikut:
a. Sebagai Pendidik
Berperan sebagai pendidik tentunya seoranng
pengasuh harus sebagi tokoh panutan, serta identifikasi
diri bagi para santrinya dan lingkungan sekitarnya.
Oleh sebab itu, seorang pengasuh harus memiliki rasa
tanggung jawab, mandiri, wibawa, serta disiplin yang
dapat di jadikan contoh bagi para santrinya
b. Sebagai Pembimbing
Maksud pembimbing di sini adalah di mana pengasuh
memiliki tugas mengarahkan, menjaga dan membimbing
agar santri tumbuh dan berkembang menjadi insan yang
memiliki akhlak yang baik ada beberapa hal yang perlu
di perhatikan pembimbing ialah
1. Mewajibkan santri untuk shalat berjama’ah
Shalat berjama’ah itu sangat penting, karena sebagai
latihan disiplin untuk senantiasa menjalankan perintah
18
Rizki Akbar Nasution
Allah Swt. shalat tepat waktu, juga terdapat manfaat dari
shalat berjama’ah, antara lain:
a. melatih kepedulian sosial; di antara rahasia
shalat berjama’ah adalah melatih diri untuk
selalu peka terhadap segala sesuatu persoalan rill
yang ada di lingkungan sekitar.
b. melatih disiplin dan berfikir positif, di antara
manfaat shalat berjama’ah adalah untuk belajar
berdisiplin dan mengendalikan jiwa. Caranya
adalah dengan mengikuti imam dalam semua
takbir atau gerakan dalam shalat, dan tidak
mendahuluinya, memperlambat diri darinya,
bersamaan dengannya, atau berlomba-lomba
dengannya.
2. Membimbing santri membaca Al-Qur’an
Al-Qur’an merupakan sebuah kitab yang menuju
surganya Allah swt, Al-Qur’an juga merupakan bagian
dari pendidikan agama islam, faktor yang terpenting
sebelum santri memahami dan menghayati maknanya,
maka santri dituntun untuk bisa membacanya terlebih
dahulu sesuai dengan makhroj dan tajwidnya. Oleh
karena itu, seorang pengasuh harus membimbing para
santrinya disaat membaca Al-Qur’an sehingga para
santri juga mengetahuin kesalahan saat membacanya
c. Sebagai Pembina
Pengasuh adalah orang memiliki peran yang mana
dapat menunjukkan sikap-sikap yang bisa menginspirasi
para santri untuk melakukan hal-hal yang baik, dan
sebagai seorang pembina harus memiliki sikap dan
prilaku yang baik agar dapat ditiru oleh para santrinya.
19
Jeritan Anak Yatim
d. Sebagai motivator
Proses kegiatan belajar mengajar akan berhasil jika para
santri memiliki motivasi yang tinggi. pengasuh memiliki
peran yang penting untuk menumbuhkan motivasi serta
semangat di dalam diri santri dalam belajar contohnya:
keberhasilan tidak dicapai dengan bermalas-malasan
melainkan dengan usaha dan semangat yang tinggi agar
dapat tercapai dengan hasil yang memuaskan.
e. Sebagai teladan
Pengasuh pembina adalah orang yang mendidik dan
membimbing anak agar mempunyai perilaku yang baik
dan sopan terhadap dirinya maupun dengan orang lain.
Pengasuh hendaknya selalu menjaga dengan perbuatan
maupun ucapan, sehingga naluri anak yang suka meniru
dan mencontoh dari apa yang sedang dilakukan dengan
sendirinya akan turut mengerjakan apa yang disarankan
baik itu orang tua atau pendidik. Hal-hal yang dapat
dicontoh oleh para santri antara lain:
a. Pemberian pengaruh secara spontan; seperti
berbicara atau mengucapkan kata-kata yang
sopan dan lembut ketika bertemu seseorang
seperti menyapa sambil tersenyum.
b. Pemberian pengaruh secara sengaja; seprti
keteladanaan yang dilakukan oleh pengasuh
dalam hal membaca atau menjelaskan pekerjaan
yang dilakukan oleh santri
f. Sebagai Penasehat
Pengasuh adalah penasehat dan sebagai pengganti
orang tua bagi santrinya selama mereka berada di
20
Rizki Akbar Nasution
lingkungan lembaga tersebut (panti). Sehingga, dalam
kehidupan sehari-hari santri akan senantiasa berhadapan
dengan berbagai permasalahan dan kebutuhan yang
akan mereka hadapi. sehingga membutuhkan pengasuh
agar dapat menyelesaikan permasalah yang sedang
mereka hadapi. Oleh karena itu, seorang pengasuh harus
menyadari akan perannya sebagai orang yang dapat di
percaya dan dapat memberikan masukan yang dapat
mendorong dan bermaanfat untuk santrinya.
Oleh sebab itu, dengan penjelasan di atas, bahwa
peran pengurus panti asuhan selain sebagai pengganti
keluarga dari anak-anak, pengurus juga mempunyai
peran sebagai pembentuk watak dan kasih sayang yang
tulus, mental spiritual anak yang bertujuan membimbing,
mendidik, mengarahkan, dan mengatur perilaku anak-
anak asuh, begitu pentingnya peran keluarga dalam
perkembangan dan pertumbuhan anak maka fungsi
keluarga haruslah tercukupi agar perkembangan serta
pertumbuhan anak dapat berkembang dengan baik dan
tidak terjerumus kepada hal-hal negatif.
yang di dapat anak asuh dari pengurus penti asuhan
adalah sebagai orang tua asuh sebagai pengganti
orang tua mereka yang mana pengurus panti asuhan
berperan sebagai pendorong (motivasi) yaitu sebagai
penyemangat anak untuk terus belajar dan memaknai
pentingnya ilmu yang di dapat fasilitator melengkapi/
memenuhi keperluan anak asuh seperti fasilitas belajar,
alat-alat belajar, sarana transportasi, serta anak-anak
diberi kebebasan dalam menentukan sekolah yang
mereka inginkan dan tentunya disesuaikan lagi dengan
nilai yang mereka miliki, dan pembimbing yaitu berperan
sebagai panutan bagi anak dalam melakukan segala
21
Jeritan Anak Yatim
hal. Dengan peran sebagai orang tua asuh, pengurus
berusaha memberikan sesuatu yang baik bagi mereka
yaitu dengan memberikan mereka fasilitas pendidikan,
mengajarkan akan kemandirian, mengajarkan untuk
saling menghormati baik sesama anak-anak di panti
maupun dengan orang yang lebih tua seperti pengurus
panti asuhan, serta melatih dan memberikan pelatihan
keterampilan bagi anak asuh.
Panti asuhan anak dalam penyelenggaraannya
menjalankan fungsi pengasuhan pengganti orang tua,
yang mana di dalamnya terdapat fungsi pemenuhan
kebutuhan pendidikan anak. Dalam penyelenggaraannya
sebagian besar anak asuh yang berada di panti asuhan
merupakan anak yang berasal dari keluarga yang
tidak mampu, sehingga keinginan untuk melanjutkan
pendidikanlah yang melatar belakangi anak mengalami
pengasuhan di panti asuhan. Dalam upaya memenuhi
kebutuhan pendidikan anak, panti asuhan anak
memberikan pendidikan formal di sekolah, kursus
keterampilan, serta memberikan bimbingan belajar
dalam lingkungan panti. Di sisi lain panti sosial asuhan
juga bertanggung jawab dalam memenuhi kebutuhan
pokok anak yakni kebutuhan sandang, pangan, dan
papan. Dengan demikian diharapkan dapat menunjang
tumbuh dan kembang anak secara layak.
22
Rizki Akbar Nasution
Secara umum pengurus panti melakukan upaya
pemenuhan hak dan kebutuhan anak sesuai dengan hak
yang di dapatkan anak dalam keluarganya sendiri baik
secara formal dan informal. Hal ini di lakukan untuk
mewujudkan kemandirian anak di masyarakat dan
memperbaiki kualitas kesejahteraan anak di masa depan.
23
“
Rumah terbaik adalah rumah di
mana seorang anak yatim piatu
memperoleh kasih sayang dan
kebaikan hati dari orang tua asuh
Rizki Akbar Nasution
Zakat untuk Anak
Yatim?
Islam menganjurkan zakat sebuah sistim yang wajib
di bayar setiap tahun. Hukum islam menetapkan
bahwa setiap orang yang mempunyai harta simpanan
melebihi nisab ( kadar wajib zakat ) yaitu senilai 85 gram
emas murni atau lebih, harus menegluarkan 2,5% dari
simpanan itu untuk di dermakan setiap tahunnya. Jika
setiap orang kaya mengeluarkan zakat dengan ikhlas,
maka kemiskinan akan terhapus, tidak ada orang
yang mati kelaparan. Zakat di namakan tambahan,
menysucikan dan berkah. Dinamakan begitu karena
orang yang menunaikan zakat akan mendapatkan
keberkahan pada hartanya dan akan membersihkan jiwa
dari sifat sifat kikir.
Allah swt berfirman yang artinya “Ambillah zakat dari
harta mereka guna membersihkan dan menysucikan mereka,
dan berdoalah untuk mereka dan allah maha mendengar, Maha
mengetahui” (QS.At-Taubah[9]: 103)
1. Anjuran Untuk Menunaikan Zakat
Di dalam Al-Qur’an Allah swt telah meme
rintahkan hamba-hambanya untuk menunaikan zakat
dan menerangkan bahwa:
a. Menunaikan zakat menjadi sebab turunnya rahmat
Allah, Allah Swt berfirman yang artinya Dan
orang-orang yang beriman, laki-laki dan perempuan,
sebagian mereka menjadi penolong bagi sebagian
25
Jeritan Anak Yatim
yang lain. Mereka menyuruh (berbuat) yang makruf,
dan mencegah dari yang mungkar, melaksanakan
shalat, menunaikan zakat, dan taat kepada Allah dan
Rasulullah Saw. Mereka akan diberi rahmat oleh allah.
Sungguh, Allah Maha perkasa, Maha bijaksana,QS.
At-Taubah Ayat 71 (9:71)
b. Menunaikan zakat akan membersihkan jiwa dan
menyucikannya dari akhlak (perangai) yang
buruk seperti bakhil (pelit), tamak tidak belas
kasihan terhadap orang-orang miskin. Allah
swt berfirman yang artinya “ambillah zakat
dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu
kamu membersihkan dan mensucikan mereka
dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya
doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi
mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha
Mengetahui.” QS.At-Taubah[9]: 103)
zakat salah satu rukun Islam, dan menjadi salah
satu unsur pokok bagi tegaknya syariat islam. Hukum
zakat dalam Al-Qur’an sangat tegas sebanding dengan
tegasnya perintah melaksanakan shalat, puasa dan haji.
Karena itu hukum zakat adalah wajib (fardhu) atas setiap
muslim yang telah memenuhi syarat-syarat tertentu.
Diantara dasar hukum zakat dalam Al-Qur’an adalah :
ُت ْر َح ُمو َن لََعَلُّك ْم ال َّر ُسو َل َوأَ ِطي ُعوا ال َّز َكاَة َو َءاتُوا ال َّصَلَة َوأَِقي ُموا
Artinya : Dan dirikanlah sholat dan tunaikanlah zakat dan
taatlah kepada Rasul, supaya kamu diberi rahmat”. (QS An-
Nur 56).[3]
26
Rizki Akbar Nasution
2. Golongan Yang Menerima Zakat
Allah SWT berfirman yang artinya“Sesungguhnya
zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-
orang miskin, pengurus-pengurus zakat, para muallaf yang
dibujuk hatinya, untuk (memerdekaan) budak, orang yang
berhutang, untuk jalan Allah dan orang-orang yang sedang
dalam perjalanan, sebagai sesuatu ketetapan yang diwajibkan
Allah. Dan Allah Maha Mengetahui lagi Mahabijaksana.”
[QS.At-Taubah: 60]
Zakat itu di disebutkan dalam delapan asnaf penerima
zakat yaitu.
1. Orang fakir, orang fakir ini adalah orang-orang
yang memang tidak mempunyai penghasilan
susah untuk mencari makanan untuk bertahan
hidup serba kurang.
2. Orang miskin, orang-orang mempunyai
penghasilan tapi hasil dari pekerjaannya tidak
mencukupi untuk bisa menyambung hidup untuk
diri sendiri bahkan untuk keluargannya.
3. Amil zakat, orang yang resmi di tunjuk oleh
pemerintah maka mereka berhak menerima zakat.
4. Orang mualaf, orang-orang yang baru masuk
islam ini berhak menerima zakat, bukan alasan
perekonomian atau kesejahteraan hidup,
tujuannya memberikan zakat kepada mualaf
untuk mempererat tali silaturahim.
5. Budak, orang-orang yang berhak menerima zakat
untuk meningkatkan kesejahteraan hidup.
6. Fisabilillah, orang yang berperang membela
agama islam.
7. Orang musafir, orang yang melakukan perjalanan
jauh yang kesulitan bertahan hidup
27
Jeritan Anak Yatim
8. Orang terlilit hutang, orang yang menderita
karena hutangnya, tidak bisa menafkahi diri dan
keluargannya karena hutang yang banyak maka
ini berhak menerima zakat.
Orang-orang 8 golongan seperti ini berhak menerima
zakat, apakah disebutkan dalam ayat QS.At-Taubah: 60
ini anak yatim? tentu tidak. Secara redaksional tidak di
temukan kalimat anak yatim untuk di berikan zakat.
Maka secara prinsip mereka memang tidak berhak
menerima zakat kecuali anak-anak yatim ini berhak
menerima zakat jika mereka masuk di antara 8 golongan
tersebut, misal anak yatim yang fakir atau miskin maka
boleh dia menerima zakat. Jadi, kalau dia sekedar anak
yatim saja sementara orang yang menjadi wali atau yang
merawatnya yang berkecukupan yang sudah mampu
atau orang yang kaya raya maka anak yatim ini tidak
berhak menerima zakat.
3. Harta Anak Yatim
Harta anak yatim sesuatu yang bermanfaat yang
dimiliki oleh orang yang tidak mempunyai orang tua
(bapak), yang merawat dan melindunginya.
Kedudukan harta anak yatim tidak jauh berbeda
dengan kedudukan harta dalam Islam. Harta anak
yatim juga sangat penting dalam kehidupan bagi anak
yatim. Harta anak yatim itu bisa membawa dampak
yang buruk, apa lagi jika wali yang memeliharanya tidak
menjalankan sesuai dengan syari’at islam. Allah Swt
berfirman :
َس ِعي ًرا ِفي َو َسَي ْصلَ ْو َن َنا ًرا ُب ُطوِن ِه ْم َيْأ ُكلُو َن إَِنّ َما ُظْل ًما اْلَيَتا َمى أَ ْم َوا َل َيْأ ُكلُو َن
اَلِّذي َن إِ َّن
Artinya : Sesungguhnya orang-orang yang memakan harta
28
Rizki Akbar Nasution
anak yatim secara zalim, sebenarnya mereka itu menelan api
sepenuh perutnya dan mereka akan masuk kedalam api yang
menyala-nyala.( QS.an-Nisa ayat 10)
Walaupun harta itu melimpah ruah, hendaklah
jangan digunakan tidak pada tempatnya Seperti mem
belanjakannya secara berlebihan dan menelantarkannya
tidak bermanfaat. Allah menganjurkan kita agar bersikap
lunak terhadap anak yatim, dan juga kita dianjurkan
agar memeliharanya dan berbuat baik kepadanya.
Harta anak yatim itu kepunyaan dia sendiri di mana
tidak seorangpun diizinkan untuk mengambilnya atau
menghabiskannya tanpa ada manfaatnya.1 Batasan
umur anak yatim yang berhak yang dapat menerima
hartanya adalah baligh (mencapai usia nikah) jika belum
baligh maka keluarga menahan diri untuk menyerahkan
kepada anak yatim.
Allah Swt berfirman QS.An Nisa: 6 yang artinya
“ujilah anak yatim itu sampai mereka cukup umur untuk
kawin. Kemudian jika menurut pendapatmu mereka telah cerdas
(pandai memelihara harta), maka serahkanlah kepada mereka
harta-hartanya. Dan janganlah kamu makan harta anak yatim
lebih dari batas kepatutan dan (janganlah kamu) tergesa-gesa
(membelanjakannya) sebelum mereka dewasa. Barang siapa (di
antara pemelihara itu) mampu, maka hendaklah ia menahan
diri (dari memakan harta anak yatim itu) dan barangsiapa yang
miskin, maka bolehlah ia makan harta itu menurut yang patut.
Kemudian apabila kamu menyerahkan harta kepada mereka,
1 panti asuhan-miftakhul jannah Hikmah dan hikmah Wahbah Zuhaili,
Fiqh Islam Waadillatuhu; Hak-hak Anak, Wasiat, Wakaf dan Warisan, (terj:
Abdul Hayyie Al-Kattani), jilid 10, (Jakarta: Gema Insani, 2011), hlm. 17-
19; Abdul Manan, Aneka Masalah Hukum Perdata Islam di Indonesia, cet. 2,
(Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2008), hal 11-13
29
Jeritan Anak Yatim
maka hendaklah kamu adakan saksi-saksi (tentang penyerahan
itu) bagi mereka. Dan cukuplah Allah sebagai Pengawas (atas
persaksian itu). (QS.An Nisa: 6)
4. Ancaman bagi orang yang meninggalkan penu
naian zakat
Allah Swt menerangkan tentang akibat bagi orang
yang tidak mengeluarkan zakat bahwa nanti di hari
kiamat harta-harta itu akan di panaskan lalu disetrika
dengannya dahi dan seluruh jasadnya. Allah berfirman
yang artinya
“Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya sebagian
besar dari orang-orang alim Yahudi dan rahib-rahib Nasrani
benar-benar memakan harta orang dengan jalan yang batil,
dan mereka menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah.
Dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak
menafkahkannya pada jalan Allah, maka beritahukanlah kepada
mereka (bahwa mereka akan mendapat) siksa yang pedih; pada
hari dipanaskan emas perak itu dalam neraka Jahanam, lalu
dibakar dengannya dahi, lambung, dan punggung mereka,
(lalu dikatakan) kepada mereka, Inilah harta benda kalian
yang kalian simpan untuk diri kalian sendiri, maka rasakanlah
sekarang (akibat dari) apa yang kalian simpan itu.”(QS.. At-
Taubah, ayat 34-35)
Dan Allah Swt menjelaskan bahwa orang-orang yang
meninggalkan zakat, hartanya akan di kalungkan ke
lehernya dalam bentuk seekor ular besar yang bertaring
kelak pada hari kiamat.
30
“
Seorang laki-laki mengeluh kepada
Rasulullah Saw, karena hatinya
yang keras. Nabi berkata, “Usaplah
kepala anak yatim, dan berikanlah
makan orang miskin.”
(HR Ahmad)
Jeritan Anak Yatim
Orang Tua Memakan
Harta Anak Yatim
secara Dzolim
Istilah yatim di dalam agama islam adalah anak
yang belum baligh ayahnya sudah meninggal.
Jadi, kalau sudah baligh sudah bukan anak yatim
itulah istilah yatim. semua hadits menyebutkan tentang
fadillah berbuat baik kepada anak yatim berkisar kepada
anak-anak yang meninggal ayahnya sebelum mereka
baligh kalau meninngal ibunya dalam agama sebenarnya
tidak ada istilah anak piatu tapi di indonesia di tambah
piatu. jadi, kalau ayah meninggal di katakan yatim kalau
ibunya piatu tapi di dalam agama tidak ada piatu tapi
yang ada hanya yatim saja. Tentu berbuat baik kepada
anak yatim ini sangat di anjurkan dalam agama islam
dan ini bentuk kepedulian agama yang mulia ini kepada
anak-anak yang sudah meninggal tempat bergantungnya
karena membiayai keluarga si ayah, maka pada saat si
ayah meninggal memang butuh bantuan uluran tangan
dari keluarganya atau dari orang-orang lain. hadits
Rasulullah Saw yang berbunyi “saya dan orang memelihara
anak yatim seperti jari telunjuk dan jari tengah di surga [HR
Al-Bukhori No 4998-5659] ini berarti ada motivasi untuk
memelihara anak yatim untuk membiayai mereka. Dan
ada juga hadits yang lain berhubungan dengan riwayat
32
Rizki Akbar Nasution
bukhori masalah anak yatim yang tinggal bersama
ibunya, ibunya jika belum ada pasangan baru atau
belum menikah lagi atau di indonesia di katakan janda
nabi Rasulullah saw siapa pun yang menaggug jawabain
janda dan anak yatim bisa tertanggulangi maka dia
seperti mujahid di jalan Allah. Hadits Rasulullah SAW
bersabda yang artinya “Sebaik-baik rumah kalian, rumah
di dalamnya yatim yang dimuliakan.” (Riwayat Abu Nu’aim,
dishahihkan oleh As Suyuthi2
Hadits-hadits ini untuk memotivasi anda dan penulis
untuk mengambil anak-anak yatim yang harus di biayai,
misalnya tinggal bersama di rumah, jika ada orang yang
ingin menyiapkan rumah panti asuhan yatim ini sangat
mulia. Kalau anda tidak punya kemampuan untuk
membiayai sekian banyak yatim maka bisa kita ajak ke
rumah satu atau dua orang atau semampu kita itu sangat
baik untuk di terapkan. Ternyata menyantuni anak yatim
tidak sekadar hanya sedekah semata, terdapat berbagai
keutamaan di dalamnya, saat umat muslim menyantuni
anak yatim dan mengusap rambutnya maka akan dibalas
dengan berbagai kebaikan. Setiap satu helai rambut
anak yatim dibalas hasanah nantinya. rambut sang anak
yatim akan bersaksi mengenai kebaikan yang dilakukan
orang yang menyantuninya tersebut.Tetapi jangan
pahami hadits ini secara tekstual saja, ada ibu-ibu yang
mengusap rambut anak yang gondrong-gondrong aja
tetapi yang gundul tidak diusap. Perlu di pahami bahwa
orang yang menyantuni anak yatim akan berdampingan
dengan Rasulullah nantinya di Surga. Dekatnya dengan
2 Rep: Sholah Salim: Thoriq https://www.hidayatullah.com/kajian/
lentera-hidup/read/2016/08/26/100003/sebaik-baik-rumah-yang-
ada-anak-yatim-dimuliakan.html
33
Jeritan Anak Yatim
Rasulullah bagaikan jari telunjuk dan jari tengah di
surga nanti, Selain itu, umat muslim yang mengasihi
siapa saja yang ada di bumi niscaya akan dikasihi oleh
yang di langit. Allah menjanjikan kehidupan yang layak,
baik di dunia maupun di akhirat bagi siapa saja yang
mengasihi sesamanya selama hidup. Untuk itu, jangan
ragu untuk berbagi dengan sesama karena Allah tidak
akan pernah membiarkan hamba-nya yang baik terjebak
dalam kesusahan.3
Allah swt berfirman surah An-Nisa’ Ayat 10
َس ِعي ًرا َو َسيَ ْصلَ ْو َنَنا ًرا ۖ بُ ُطو ِن ِه ْم ِفي َيْأ ُكلُو َن إَِنّ َما ُظْل ًما اْلَيَتا َم ٰى أَ ْم َوا َل َيْأ ُكلُو َن
اَلِّذي َن إِ َّن
Artinya “Sesungguhnya orang-orang yang memakan
harta anak yatim secara zalim, sebenarnya mereka itu
menelan api sepenuh perutnya dan mereka akan masuk ke
dalam api yang menyala-nyala (neraka)” (QS.An-Nisa’
Ayat 10)
Kata sebagian ulama tafsir di dunia orang-orang yang
memakan harta anak yatim akan di penuhi tubuhnya dengan
penyakit-penyakit, yang penyakit itu pada umumnya yang
berhubungan dengan masalah panas sepertinya panasnya
api mungkin sering demam, dan penyakit yang merasa
badannya terbakar seperti pada umumya penyakit mah,
penyakit apa aja yang merasa pedas panas ini seperti makna
pada ayat mengatakan (QS. An-Nisa’ ayat 10) Allah SWT
3 Ustaz Abdul Somad Tentang Pahala Menyantuni dan Mengusap Rambut
Anak Yatim 10 Muharram
https://www.tribunnews.com/lifestyle/2019/09/10/penjelasan-ustaz-abdul-
somad-tentang-pahala-menyantuni-dan-mengusap-rambut-anak-yatim-
10-muharram
34
Rizki Akbar Nasution
berfirman:“Sesungguhnya orang-orang yang memakan
harta anak yatim secara zalim, sebenarnya mereka itu
menelan api dalam perutnya dan mereka akan masuk
kedalam api yang menyala-nyala (nereka).” menelan api
di perut mereka.4 Kemudian mereka mengatakan dan di
akhirat orang-orang ini akan di masukkan ke dalam api
neraka yang menyala-nyala dan sesuai juga dengan sabda
Rasulullah saw yang menjelaskan tentang siksaan di api
neraka.
Kata Rasulullah Saw dalam menafsirkan ayat ini ialah
nanti di hari kiamat akan ada orang-orang yang masuk
di dalam api neraka dan mereka akan di tuangkan di
atas kepalanya air yang sangat mendidih dan panas,
sampai membuat kulitnya melepuh dan membuat kedua
bibirnya bagian atas. Melepuh sampai bibirnya itu
membesar dan menutupi setengah kepalanya, dan bagian
bawah bibirnya melepuh sampai jatuh dan bergantung
ke pusarnya. dan ini sebagian ulama mengatakan bisa
masuk ke dalam makna ayat termasuk orang yang di
siksa memakan harta anak yatim karena Allah Swt
mengatakan dalam (QS.An-Nisa’ Ayat 10) makna yang
lain juga di tambahkan para ulama bahwasanya mereka
akan di siksa oleh Allah Swt di akhirat dengan cara
Allah masukkan api ke dalam perutnya api itu akan
menyala sehingga membakar seluruh yang ada di dalam
tubuhnya. Intinya orang yang memakan harta anak
yatim adalah memakan harta sesuatu yang haram dan
sudah cukup untuk mendatangkan azab Allah swt5.
Allah swt juga berfirman yang artinya “Dan janganlah
4 Etheses hal 22
5 Duniahalal hal 24
35
Jeritan Anak Yatim
kamu dekati harta anak yatim, kecuali dengan cara yang lebih
bermanfaat, hingga sampai ia dewasa. Dan sempurnakanlah
takaran dan timbangan dengan adil. Kami tidak memikulkan
beban kepada sesorang melainkan sekedar kesanggupannya.
Dan apabila kamu berkata, maka hendaklah kamu berlaku adil,
kendatipun ia adalah kerabat(mu), dan penuhilah janji Allah.
Yang demikian itu diperintahkan Allah kepadamu agar kamu
ingat. (QS.Al-An’am - Ayat 152)
Makna dari (QS.Al-An’am-Ayat 152) kecuali dengan
cara yang lebih bermanfaat yaitu dikatakan ulama tafsir
ialah keluarga/wali keluarkan biaya untuk kebutuhan
anak yatim karena keluarga/wali merawat maka keluarga/
wali boleh mengambil sebagian untuk kebutuhan pokok
keluarga misal, bayar listrik keperluan sekolah beli beras
dan makan bersama anak yatim tersebut, maka tidak
masalah. Tapi tidak boleh menggunakan selain pada itu,
sampai anak tersebut dewasa, jika anak tersebut sudah
dewasa maka sudah bisa di kembalikan hak hartanya.6
Anak yatim itu di bawah naungan seorang ibunda atau
saudara saudaranya. Suami meninggal dunia maka sang
istri mengurus anak yatim. Atau sebuah keluarga anak
yatim. Oleh sebab itu, Perlu di perhatikan banyaknya
seorang ibu yang tidak tahu cara mengendalikan
harta anak yatim dan tidak mengerti pembagian harta
anak yatim sehingga ibunya tidak menyadari bahwa
perilaku ibunya itu sudah memakan harta anak yatim.
Biasanya kejadian seperti ini pada saat ibu anak yatim
ini menikah lagi sehingga orang tua yang tidak mengerti
mengendalikan harta anaknya maka orang tuanya
6 Hukum Memakan Harta Anak Yatim Dalam Islam
https://dalamislam.com/hukum-islam/hukum-memakan-harta-anak-yatim
dalam-islam
36
Rizki Akbar Nasution
memakan harta anak yatim, atau harta anaknya sendiri.
Inilah kejahatan terserubung yang sering terjadi di
masyarakat indonesia di balik betuk kasih sayang seorang
ibu, harta peninggalan ayahnya anak yatim seharusnya
di miliki anak yatim tapi dengan kurangnya ilmu agama
ibu dari anak yatim tersebut sempat memakan harta
anaknya sendiri.
Perlu di pahami, Pernikahan dengan suami baru
bukan suatu terlarang dalam islam dan itu haknya sang
ibunda. dan pintu itu halal karena apabila tidak menikah
lagi akan di kewatirkan terjadi perzinahan atau fitnah.
Islam pun tidak melarang seorang janda untuk menikah
lagi, bahkan jika memang terjerumus dalam menikah
perlu diperhatikan bahwa di bawah naungan sang ibu
ada harta anak yatim harta tersebut harus di selamatkan
dulu, karena dalam hidup ada saat senang dan saat
susah pada saat senang mungkin cukup harta anak yatim
akan terjaga, akan tetapi pada saat ibu si anak yatim di
rundung kesusahan bisa saja tidak di sadari seorang ibu
menghabiskan harta anak yatimnya. Inilah kejahatan
yang sering di lakukan seorang ibu tanpa dia sadari,
perlu di garis bawahi menikah bukan suatu hal terlarang
bagi ibu yang mau menikah di persilahkan menikah,
tapi ingat anak yatim yang di rumah harus betul-betul
di hormati. kedzoliman bisa terjadi kepada seorang ibu,
bahkan termasuk dzolim kepada anak yatim yang secara
halus.
Perlu diketahui boleh memakan harta anak yatim.
Akan tetapi dengan syarat keluarga anak yatim tersebut
fakir, miskin, maka boleh memakan hartanya. Tapi
hanya sekedernya saja, maka itu tidak masalah. Harus
di pahami harata anak yatim bukan secara mutlak yang
37
Jeritan Anak Yatim
di haramkan dengan islam, ada syarat- syarat tertentu
yang harus di penuhi. Ketika orang tua sudah tiada
bukan berarti semuannya berakhir, yang membuat anda
lelah tidak ada semangat hidup, bukan berarti terus
larut dalam kesedihan, melainkan harus ikhlas & sabar.
Banyaklah bersukur dan ambil pelajaran dari musibah
kehilangan orang tua
38
“
Dan janganlah kamu hampiri
harta anak yatim
melainkan dengan cara yang baik
untuk menjaganya.
Jeritan Anak Yatim
Anak Yatim Terkenal
Nakal?
Anak adalah anugrah sekaligus amanah yang
di berikan Allah Swt kepada setiap orang tua.
Berbagai cara dan upaya dilakukan orang tua agar
dapat melihat anak-anaknya tumbuh dan berkembang
sebagaimana mestinya anak dambaan dan kebanggan
setiap ayah bunda. Anak bisa sebagai pelipur lara,
pelengkap keceriaan rumah tangga, penerus cita-cita,
investasi, guru, partner, bahkan pelindung orang tua
terutama ketika orang tua sudah meninggal dunia.
Tidak ada orang tua yang mengharapkan anaknya akan
menyeretnya ke neraka. Mereka tentunya mendambakan
dan mengharapkan anak-anaknya kelak bisa
membahagiakannya, menjadi penyejuk hati dan mata.
Banyak orang mengatakan anak yatim itu nakal, susah
di nasehati, melawan orang tua dan suka melanggar
perintah Allah.
Anak yatim itu adalah anak yang baik, tapi ada bebeapa
faktor terkesan nakal karena keluarga tidak mengurusi,
sementara ibunya kerja. Makanya anak yatim bebas
bahkan keluarga pun tidak menjaganya. Oleh sebab itu,
anak yatim jangan di katakan nakal sebenarnya dia sama
dengan anak pada umumnya. Tapi bapaknya meninggal
ibunya mencari nafkah, yang ngurusi dia siapa? tentu
pasti anak tersebut main bebas, tidak ada yang melarang
40
Rizki Akbar Nasution
dan akhirnya di lingkungan anak yatim tersebut
kesannya nakal. Anggapan orang terhadap anak yatim
itu adalah nakal adalah keliru. perlu di ketahui, banyak
pemimpin-pemimpin besar islam banyak anak yatim
contohnya: Rasulullah Saw, imam syafi’i oleh sebab itu
jangan di katakan anak yatim itu nakal
Metode dalam Pendidikan dan Pengasuhan Anak
yatim
1. Pendidikan dengan Keteladanan
Keteladanan dalam pendidikan merupakan metode
yang berpengaruh dan terbukti paling berhasil dalam
mempersiapkan dan membentuk aspek moral, spiritual,
dan aspek sosial anak. Mengingat pendidik adalah
seorang figur terbaik dalampandangan anak, yang tindak-
tanduk dan sopan-santunnya, disadari atau tidak, akan
ditiru oleh mereka. Bahkan bentuk perkataan,perbuatan
dan tindak tanduknya, akan senantiasa tertanam dalam
kepribadian anak.
Oleh karena itu, masalah keteladanan menjadi
faktor penting dalam menentukan baik buruknya
anak. Jika pendidik memiliki perilaku jujur,dapat
dipercaya,berakhlak mulia,berani,dan menjauhkan diri
dari perbuatan perbuatan yang bertentangan dengan
agama, maka si anak akan tumbuh dalam kejujuran,
terbentuk dengan akhlak mulia, berani dan menjauhkan
diri dari perbuatan-perbuatan yang bertentangan
dengan agama. Begitu pula sebaliknya jika pendidik
adalah seorang pembohong, pengkhianat. orang yang
kikir, penakut, dan hina, maka si anak akan tumbuh
dalam kebohongan, khianat, durhaka, kikir, penakut,
dan hina. Seorang anak, bagaimana pun besarnya usaha
yang dipersiapkan untuk kebaikannya, bagaimana pun
41
Jeritan Anak Yatim
sucinya fitrah, ia tidak akan mampu memenuhi prinsip-
prinsip kebaikan dan pokok-pokok pendidikan utama,
selama ia tidak melihat sang pendidik sebagai teladan dari
nilai-nilai moral yang tinggi. Adalah sesuatu yang sangat
mudah bagi pendidik, yaitu mengajari anak dengan
berbagai materi pendidikan, akan tetapi adalah sesuatu
yang teramat sulit bagi anak untuk melaksanakannya
ketika la melihat orang yang memberikan pengarahan
dan bimbingan kepadanya tidak mengamalkannya
2. Pendidikan dengan Kebiasaan
Kebiasaan cara bertindak atau berbuat seragam.
Pembentukan kebiasaan ini melalui dua cara pertama
dengan cara pengulangan dan kedua dengan di sengaja
dan direncanakan. Peranan pembiasaan, pengajaran dan
pendidikan dalam pertumbuhan dan perkembangan
anak akan menemukan keutamaan-keutamaan budi
pekerti, spiritual dan etika agama yang lurus. Kelemahan
kebiasaan anak tergantung kepada seorang yang
mendidiknya, karena anak adalah amanah dari Allah
bagi kedua orang tuanya. Hatinya yang suci adalah
permata yang sangat mahal harganya. Jika dibiasakan
pada kejahatan dan dibiarkan seperti di biarkannya
binatang, ia akan celaka dan binasa. Bagi para pendidik,
hendaklah membedakan dalam upaya memperbaiki
anak dan meluruskan bengkokannya. Demikian pula
dalam membiasakan dan membekalinya dengan akhlak.
Disamping orang tua atau pendidik lingkungan
pun sangat mempengaruhi kebiasaan anak. Metode
kebiasaan ini memerlukan konsekuensi yang kuat dan
teratur dari yang medidiknya. Orang tua tidak boleh
lalai sedikit pun tentang perilaku, perkataan dan segala
hal yang akan di berikannya. Kecenderungan manusia
42
Rizki Akbar Nasution
yang khilaf dan pelupa ini sesekali pasti terjadi, juga ada
hal-hal yang anak tangkap tanpa sepengetahuan orang
tua yang tidak di sadari menjadi kebiasaan buruk anak,
ini adalah resiko. Kelemahan yang lain yaitu metode
kebiasaan ini memerlukan kerja sama semua pihak.
Tidak hanya orang tua, tapi semua yang ada dalam
rumahnya. Baik itu nenek, kakek, adik, paman, bibi
atau pembantu. Dan diluar rumah seperti, lingkungan
tempat bermain, teman-temannya, gurunya dan siapa
saja akan memberi pengaruh pada adat kebiasaanya.
Kelebihan bahwa pada pendidik dengan segala bentuk
dan keadaannya. Jika mengambil metode islam dalam
mendidik kebiasaan, membentuk akidah dan akhlak
maka pada umumnya, anak-anak akan tumbuh dalam
akidah yang kokoh,
Kondisi yatim piatu di dalam agama islam adalah
kondisi di istimewa oleh Allah swt dengan berbagai
nas Qur’an maupun sunnah Rasulullah Saw menjelaskn
tentang keistimewaan menjadi yatim. Sebenrnya jika di
perhatikan jadi anak yatim itu adalah banyak hikmah
besarnya. Hampir semua tokoh-tokoh besar islam anak
yatim. Tapi sebenarnya yatim yang di ceritaka di dalam
Al-Qur’an adalah bagian dari cara Allah membuat
sosok sosok besar (orang hebat) islam tidak bersandar
kepada makhluk tetapi hanya bersandar kepada Allah
swt. Oleh sebab itu, anak yatim perlu di berikan suatu
konsepsi tentang bersandar hanya kepada Allah swt. Jika
mendidik anak yatim yang harus di tanamkan kepada
mereka adalah tentang bagaiman kehidupan ini bukan
bersandar kepada makhluk misalnya, kepada sudara
kerabat dan lain-lain, akan tetapi bersandar kepada
Allah Swt. Agama ini memuliakan bagimana orang-
43
Jeritan Anak Yatim
orang yang menjadi pemelihara anak yatim aku dan
orang yang menanggung anak yatim (kedudukannya) di
surga seperti ini, kemudian beliau shallallahu ‘alaihi wa
sallam mengisyaratkan jari telunjuk dan jari tengah.
maka jadikan anak yatim seperti anak sendiri
insyaallah akan mendapatkan kedudukan di surga
bersama Rasulullah Saw seperti jari telunjuk dengan
jari tengah. Harus ada keseimbangan dalam kehidupan
betapa yatim itu mendapatkan kemuliaan dan yang
meliharanya pun juga mendapat kemuliaan. Yatim itu
menjadi salah satu cara untuk menjadikan dia sebagai
orang besar (orang hebat) Insyaallah. Para nabi dan
rasul pun anak yatim mereka menjadi orang-orang besar
(orang hebat) pada zaman sekarang pun bisa menjadi
orang-orang besar (hebat). Karena mereka tahu konsep
yaitu bersandarnya kepada Allah Swt bukan bersandar
kepada makhluk itulah yang harus di tanamkaan kepada
mereka.
Kemudian mengelus kepalanya, menanggung naf
kahnya, mengunjungi mereka. Ini adalah sebuah hal
yang sangat membesarkan hati mereka dan menguatkan
hati mereka untuk berjuang di masa yang akan datang.
Jadi, ayat di awal surah An-nissa tentang menikah 2,3
sampai 4 kali itu kan sebenarnya di tujukan kepada para
pemelihara anak yatim dengan tujuan bisa di beri nafkah
atau pertanggung jawaban bapak (suami). Maka perlu
di pahami Potensi anak yatim itu sangat dahsyat jangan
sampai di sia-siakan.
Anak yatim banyak polah memang sudah tidak menjadi
rahasia umum. Banyak faktor yang menyebabkannya,
diantaranya
Pertama, Mereka kehilangan figur bapak. Dalam
44