kepudangsungu sumba
Coracina dohertyi | Pale-shouldered Cicadabird
CFAM ampephagidae 24 cm LC
Diantara tiga jenis Kepudangsungu yang bisa dijumpai di Taman Nasional,
hanya Sang Kepudangsungu Sumba yang memiliki seksual dimorfisme dimana
sang jantan memiliki tampilan berbeda dengan betina sehingga mudah dibedakan
antara keduanya. Sang jantan berwarna lebih gelap dan garis-garis hitam pada
bulu tubuh bagian bawahnya hampir tidak kelihatan, sedangkan bulu tubuh bagian
bawah pada beina penuh dengan garis-garis hitam yang jelas walaupun bagian
atasnya mirip Kepudangsungu lainnya.
Salah satu keunikannya adalah sebarannya yang
terbatas hanya di tiga pulau di Nusa Tenggara yakni :
Sumbawa, Flores dan Sumba, walaupun namanya
menyandang nama Pulau Sumba. Khusus yang lebih
sering teramati dalam Kawasan Taman Nasional
wilayah Taman Mas dan Manurara, belum pernah
terlihat berdekatan dengan Kepudangsungu lainnya
dan bahkan antara jantan dan betina.
133BURUNG-BURUNG DI TAMAN NASIONAL MATALAWA
kapasan sayap-putih
Lalage sueurii | White-shouldered Triller
CFAM ampephagidae 17-18 cm LC
Untungnya hanya ada satu jenis
kapasan di pulau Sumba ini, sehingga tidak
perlu khawatir tertukar dengan kapasan
Kemiri yang memiliki banyak kemiripan. Sang
jantan kadang-kadang dagunya berwarna
kekuningan, sedangkan sang betina
mempunyai pinggiran merah karat pada bulu
terbangnya.
Kapasan sayap-putih cukup mudah dijumpai di areal terbuka, lahan pertanian
atau semak-semak, terutama saat membawa serangga dimulutnya yang ia ambil
dari tanah atau dari pohon lain. Di Sumba baru dijumpai di sekitar kawasan hutan
Umbu Pabal dan Dasa Elu. Menurut peneliti lain, sarangnya berbentuk cawan
dangkal dan tersusun dari akar-akar halus dan bahan lainnya, serta diletakan pada
batang pohon kecil beberapa meter di atas permukaan tanah.
134 BURUNG-BURUNG DI TAMAN NASIONAL MATALAWA
anis nusa-tenggara
Zoothera dohertyi | Chestnut-backed Thrush |-
TFAM urdidae 16-18 cm NT
“Namanya menggambarkan identitas habitatnya” berlaku pada burung Anis ini
yang merupakan jenis endemik Nusatenggara. Sang Anis hanya terdapat di pulau-
pulau Lombok, Sumbawa, Flores, Sumba dan Timor. Namun sayangnya Sang Anis
sudah mempunyai nama pasaran “anis ampenan” yang menandakan bahwa ia
salah satu target perburuan dan penjualan burung (hunting and trading of birds).
Ukurannya tubuhnya kecil, namun kombinasi warna bulunya sangat harmoni
sehingga Sang Anis ini termasuk burung cantik yang enak dipandang. Termasuk
burung yang gampang-gampang susah untuk dijumpai. Perjumpaannya cukup
sering dan terjadi dibeberapa lokasi dalam kawasan Taman Nasional seperti Taman
Mas, Langgaliru dan Tanahdaru. Habitat kesukaannya adalah sekitar aliran sungai
dibawah vegetasi hutan yang masih baik.
135BURUNG-BURUNG DI TAMAN NASIONAL MATALAWA
cicakoreng timur
Megalurus timoriensis inquirendus | Tawny Grassbird
SFAM ylviidae
20 cm
LC
Tidak beda dengan kerabatnya, Si Cica ini mudah dijumpai pada area ekotone
atau peralihan dari berhutan ke area yang lebih terbuka seperti semak, sawah dan
padang alang-alang, terutama di dekat area restorasi Taman Mas dalam kawasan
taman nasional. Pada fase dewasa yang normal ukuran tubuh Si Cica bisa lebih
besar dua kali dari Si Cici-padi, jadi lebih mudah dibedakan antara keduanya.
Walaupun ukuran tubuhnya lebih besar, namun sebaran tempat hidup Si Cica
lebih sempit dibandingkan kerabat kecilnya itu yakni hanya tersebar dari Filipina
sampai Australia. Uniknya, sebaran tersebut terisolasi oleh masing-masing pulau
sehingga melahirkan sepuluh anak jenis yang lima diantaranya hanya ada di
Sulawesi, Ambon dan sekitarnya, Timor, Papua, dan anak jenis “inqurendus” yang
hanya ada di Sumba.
136 BURUNG-BURUNG DI TAMAN NASIONAL MATALAWA
cici padi
Cisticola juncidis fuscicapilla | Zisting cisticola | -
SFAM ylviidae 10-12 cm LC
Si mungil Cici yang lincah ini lebih sering dijumpai diarea perbatasan kawasan
berhutan dengan padang alang-alang, semak belukar atau sawah dan kebun.
Walaupun tidak ada cici-cici lain yang hidup didaratan Sumba ini, namun ukuran
dan penampakan tubuhnya yang kecil tidak mudah dibedakan dengan jenis-jenis
yang kecil terutama dengan Cica koreng timur, apalagi keduanya menghuni habitat
yang sama. Pada fase dewasa ekor Cici padi lebih pendek daripada ekor Cica-
koreng timur.
Pakan utamanya adalah serangga kecil, terutama yang terdapat disekitar
habitatnya. Meskipun tubuhnya kecil, namun ia mampu menganyam rumput
campuran menjadi sarang bulat berongga untuk meletakan 3-5 butir telurnya
setiap masa berbiaknya yang hampir sepanjang tahun. Tidak disangka persebaran
hidup Si Cici mungil sangat luas di empat benua (Eropa, Afrika, Asia dan Australia)
dan terbagi menjadi 18 anak jenis yang salah satunya menjadi penetap di daratan
Sumba.
137BURUNG-BURUNG DI TAMAN NASIONAL MATALAWA
cikrak kutub
Phylloscopus borealis| Artic warbler
SFAM ylviidae 12 cm LC
Si cikrak ini masih kerabatnya Cici padi dan Cica koreng timur dalam Famili
Sylviidae. Sepintas ketiganya memiliki tampilan yang mirip, namun Si Cikrak cukup
khas dengan alis mata putih kekuningan. Apabila dilihat lebih dekat, maka si
Cikrak ini memiliki iris mata coklat tua dan paruhnya terdiri dari 2 warna, bagian
atas coklat dan bagian bawah kuning. Selain itu Si Cikrak ini lebih sering dijumpai
dibawah tegakan hutan yang cukup rapat, sedangkan kedua kerabatnya lebih
sering dijumpai dipadang alang-alang dan semak-belukar.
Walaupun kecil, si Cikrak ini termasuk burung migran musiman antar benua.
Sebaran habitatnya tiga anak jenis Si Cikrak ini cukup luas dan belum diketahui
secara pasti anak jenis yang dijumpai di Sumba ini apakah xanthodyras atau
kennicotti. Perjumpaan di dalam Kawasan Taman Nasional pernah terjadi di
kawasan Hutan Langgaliru dan Billa.
138 BURUNG-BURUNG DI TAMAN NASIONAL MATALAWA
decu belang
Saxicola caprata | Pied Bush Chat | Manginu miting (ST)
MFAM uscicapidae 13-14 cm LC
Kecil, lincah dan eksis adalah ciri dari keseharian Sang Decu, terutama sang jantan
yang lebih aktif daripada betina. Eksis karena sering terlihat disekitar pemukiman,
pekarangan dan kebuh yang berbatasan dengan hutan. Bahkan pernah bersarang
pada bambu penyangga persemaian yang tingginya tidak lebih dari 200 cm. Sexual
dimorfisme juga terjadi pada Sang decu, yakni si pejantan dominan hitam dan
betina dominan coklat.
Walaupun kecil, namun Sang Decu memiliki sebaran luas hingga
lintas negara dan terdiri dari 16 anak jenis. Uniknya yang
menetap di Pulau Sumba menjadi anak jenis tersendiri
yakni S.c.francki, yang berbeda dengan anak jenis
lainnya diluar pulau. Khusus di Taman Nasional, Sang
Decu termasuk yang mudah dijumpai hampir diseluruh
areal terluar kawasan, terutama yang berbatasan
dengan kebun, sawah dan pemukiman.
139BURUNG-BURUNG DI TAMAN NASIONAL MATALAWA
sikatan bubik
Muscicapa dauurica | Asian Brown Flycather-
MFAM uscicapidae 12 cm LC
Jika kerabat sikatan yang lainnya memiliki pewarnaan yang cerah dan
mencolok, si bubik ini dominan satu warna saja seperti yang terlihat pada gambar.
Dalam keluarga besarnya, si bubik terbagi menjadi tiga ras yakni ras pengembara
latirostris, ras Kalimantan umbrosa dan ras pengembara williamsoni. Si bubik yang
dijumpai di kawasan hutan Umbulanggang Taman Nasional Manupeu Tanah Daru
dan Laiwangi Wanggameti termasuk ras yang pertama dengan ciri utama adalah
warna lingkar matanya.
Pada umumnya burung-burung berukuran mini sering hidup dalam suatu
koloninya, namun si bubik ini lebih sering soliter dan bahkan tidak canggung untuk
berada dalam kelompok campuran seperti kacamata wallacea, cabai gunung dan
burung madu dalam menangkap serangga atau hanya bertengger di atas pohon.
Perilakunya yang tidak mau diam serta tidak menetap membuat jenis ini agak sulit
untuk dijumpai. Makanan kesukaannya adalah serangga, kumbang, lebah dan
larva kunang-kunang. Tempat hidup si bubik ini adalah tepi hutan, kebun, hingga
hutan perbukitan.
140 BURUNG-BURUNG DI TAMAN NASIONAL MATALAWA
ENDEMIK
sikatan coklat-sumba
Muscicapa segregeta | Sumba Brown Flycatcher | -
MFAM uscicapidae 13 cm NT
Belum banyak tulisan dan sangat minim dokumentasi mengenai Sikatan Coklat-
Sumba. Ia sulit dijumpai baik di dalam maupun di luar Taman Nasional. Secara
taksonomi, Sikatan Coklat-Sumba baru terpisah menjadi jenis tersendiri. Sebelumnya
para ornitologis masih mengklasifikasikannya ke dalam saudara terdekatnya yakni
Muscicapa dauurica alias Sikatan bubik. Sepintas mirip, namun ada beberapa
pembeda yakni paruh Sikatan Coklat-Sumba 2 mm lebih panjang dari Sikatan
Bubik. Selain itu, formasi bulu primer pada ujung sayapnya
cenderung rata dibandingkan dengan Sikatan Bubik yang
panjang bulu sayapnya dan bertingkat.
Keduanya termasuk burung sebaran terbatas yang
sangat langka perjumpaannya. Lokasi yang baik untuk
menjumpainya adalah Hutan Billa. Habitatnya berupa
hutan dataran rendah. Pakan kesukaannya adalah
serangga-serangga kecil baik yang terdapat di pohon
atau di lantai hutan.
141BURUNG-BURUNG DI TAMAN NASIONAL MATALAWA
ENDEMIK
sikatan sumba
Ficedula harterti | Sumba Flycatcher | -
MFAM uscicapidae 11 cm LC
Sikatan Sumba cukup susah dibedakan dengan Sikatan Coklat-Sumba. Ciri
pembedanya adalah warna perut Sikatan Sumba yang lebih putih. Bulu tubuh
bagian atasnya lebih coklat daripada Sikatan Coklat-Sumba. Harmoni warna
coklat, putih-keabuan dan sedikit merah karat dikombinasikan dengan aktifitas
harian terbang pendek pada ranting-ranting pohon kecil dibawah tegakan, cukup
menyulitkan untuk mengambil fotonya.
Habitatnya adalah hutan primer dan sekunder dari dataran rendah sampai
ketinggian 930 meter dpl. Sikatan Sumba relatif lebih mudah dijumpai daripada
Sikatan Coklat Sumba, yakni pernah dijumpai di Billa, Praingkareha, Wanggameti
dan Langgaliru. Dari empat lokasi tersebut, Langgaliru merupakan lokasi terdekat
dan mudah untuk birdwatching danberburu foto Sikatan Sumba.
142 BURUNG-BURUNG DI TAMAN NASIONAL MATALAWA
sikatan kepala-abu
Culicicapa ceylonensis | Grey-headed Canary-Flycatcher | Manginu (ST)
MFAM uscicapidae 12-13 cm LC
Si kepala abu ini pertama-tama diketahui karena
suaranya yang cukup nyaring dan kontras dengan
suasana hutan primer yang senyap. Kehadirannya
sering menjadi hiburan pada saat para pengamat
sudah mulai lelah karena belum menemukan burung
yang ia cari.
Walaupun jarang menjadi target para birdwatcher,
namun aksi-aksinya pada ranting dahan pohon
roboh selalu menjadi target para birdwarcher yang
membawa kamera. Manurara dan Praimahala
menjadi spot yang cukup favorit untuk menjumpai
Si kepala abu ini. Lima anak jenis dari Si Kepala-abu
tersebar luas dan uniknya hanya C.c.connectens anak
jenis yang endemik pada satu pulau yakni Sumba.
143BURUNG-BURUNG DI TAMAN NASIONAL MATALAWA
seriwang NUSA TENGGARA
Terpsiphone floris | Nusa Tenggara Paradise Flycatcher | kanuhu (ST), Laule (STh)
MFAM onarchidae 20-22 cm LC
Ekornya yang putih dan panjang membuat burung ini disebut asian paradise
flycatcher atau dalam bahasa latin Terpsiphobe paradisi. Persebaran di wilayah
Indonesia mencakup pulau Sumatra, Kalimantan, dan kepulauan Sunda Kecil
(Sumbawa, Flores, Lomblen, Alor, Sumba). Sesuai namanya, seriwang asia, jenis ini
dapat ditemukan di seluruh Asia Tenggara sampai selatan China dan Semenanjung
India.
Burung yang cantik ini di Kalimantan lebih dikenal dengan nama tali mayat
dan tali pocong. Tempat bermainnya di sekitar semak atau di bawah tajuk pohon.
Cukup mudah ditemukan namun tingkah lakunya gesit, jarang hinggap lama di
ranting dan selalu berpindah cabang.
Seriwang asia memasuki masa berkembang biak sekitar bulan Oktober. Sang
pejantan yang berbulu putih dan kepala hitam sedang mengerami telur dalam
sarang. Sementara si betina yang bulunya berwarna coklat merah-karat sedang
mencari makan. Pasangan ini akan bergantian mengerami sampai menetas.
144 BURUNG-BURUNG DI TAMAN NASIONAL MATALAWA
kehicap kacamata
Monarcha trivirgatus | Spectacled Monarch | Manginu (ST)
MFAM onarchidae 14-16 cm LC
Sesuai dengan namanya, penampakan burung ini seolah-olah sedang
memakaikacamata atau topeng warna hitam. Sama-sama memakai kacamata,
namun ukuran tubuh Sang Kehicap lebih besar dengan pewarnaan yang lebih
banyak daripada Sang Kacamata Limau atau Kacamata Walacea.
Tidak termasuk burung yang melakukan migrasi, dan sembilan anak jenis yang
ada memili tempat menetap masing-masing yang tersebar cukup luas dari Australia,
Papua dan Nusa Tenggara. Anak jenis yang dijumpai di Pulau Sumba dan pulau-
pulau lainnya di Nusa Tenggara Timur adalah trivirgatus.
Sang Kehicap dijumpai pada pagi dan siang hari ketika ia sedang berburu
serangga di tepi hutan kawasan Hutan Manurara. Secara lebih luas biasa beraktifitas
pada area peralihan hutan dan non hutan atau semak belukar sampai dengan
ketinggian 1.200 meter dpl. Sarangnya unik berbentuk mangkuk kecil yang tersusun
atas kulit batang, serat tumbuhan, paku-pakuan dan jaring laba-laba. Biasanya
sarang diletakan pada percabangan pohon didekat air atau diantara rumpun liana
yang menjalar pada batang pohon.
145BURUNG-BURUNG DI TAMAN NASIONAL MATALAWA
sikatan paruh-lebar
Myiagra ruficollis | Broad-billed Flycatcher | -
MFAM onarchidae 15-15,5 cm LC
Sebutan ‘paruh-lebar’ tidak serta merta menunjukan betapa lebarnya paruh
Sang Sikatan ini. Penampakan dan ukuran tubuhnya tidak ada yang aneh dan
tidak jauh berbeda dengan empat sikatan lainnya. Hanya saja warna tubuhnya
yang lebih harmoni antara oranye putih dan abu kebiruan, sehingga mirip Kehicap
kacamata.
Selain serangga, Si Paruh-lebar ini sering terlihat beraktifitas dikoloni
kaliandra (Calliandra sp) kawasan hutan Praimahala dan
Umbulanggang dan sesekali memilah-milah bunganya
mudanya. Padahal Si Paruh-lebar pernah dijumpai juga
dihabitat mangrove pantai Mondulambi. Individu-
individu yang dijumpai tersebut merupakan anak
jenis “ruficollis”, salah satu dari tiga anak jenis yang
tersebar di kawasan Timur Indonesia hingga wilayah
Utara Australia.
146 BURUNG-BURUNG DI TAMAN NASIONAL MATALAWA
kipasan arafura
Rhipidura dryas sumbensis | Arafura Fantail | Manginu hanggebar (ST)
RFAM hipiduridae 16-17 cm LC
Burung ini tiada duanya, karena secara taksonomi hanya Sang Kipasan
satu-satunya keluarga Rhipiduridae yang ada di Sumba. Secara morfologi pun
burung ini merupakan satu-satunya burung kecil (15-18 cm) yang lincah menari-
narikan ekornya yang mengembang seperti kipas. Cukup mudah dijumpai pada
hutan sekunder atau vegetasi yang tidak terlalu rapat, karena ia sering terbang
pendek dari ranting pohon ke pohon yang lain terutama ketika ia mengejar serangga
sebagai mangsa utamanya. Sebagian masyarakat Sumba
menyebutnya “Kahouhou” sampai dengan sekarang, tapi
para pakar burung mengganti nama Kipasan dada-
hitam / Rufous fantail (Rhipidura rufifrons) menjadi
Rhipidura dryas sumbensis yang sebarannya terbatas
hanya di Pulau Sumba.
147BURUNG-BURUNG DI TAMAN NASIONAL MATALAWA
kancilan dada-karat
Pachycephala fulvotincta | Rusty-breasted Whistler | Manginu hanggebar (ST)
PFAM achycephalidae 16-19 cm LC
Sebelumnya termasuk ke dalam jenis Kancilan Emas (Pachycephala pectoralis),
namun sekarang terpisah menjadi Kancilan Dada-karat. Tubuh bagian bawah
terlihat kuning keemasan apabila sedang bertengger dibawah tajuk yang tidak
terlalu rapat dan terkena cahaya matahari. Suatu keberuntungan bisa melihatnya,
karena sering mendengar kicuan tanpa bisa melihat wujudnya. Suaranya sangat
nyaring dan mudah dibedakan dengan jenis lain. Ia mulai berkicau sebelum
matahari terbit, siang dan menjelang petang.
Aktifitas hariannya sering dilakukan secara soliter dan terkadang dengan
pasangan. Ia bisa berbaur dengan burung lain dalam berburu mangsanya.
Habitatnya adalah hutan dengan tajuk cukup rapat dari dataran rendah sampai
dengan ketinggian 1.200 meter dpl. Merupakan endemik Indonesia, karena hanya
tersebar di Jawa Timur, Sumbawa, Flores, Alor, Sumba, Selayar dan Sulawesi.
Terdiri dari lima anak jenis. Anak jenis yang hanya dijumpai di Sumba adalah
“fulviventris”
148 BURUNG-BURUNG DI TAMAN NASIONAL MATALAWA
gelatikbatu kelabu
Parus major | Great Tit | Manginu (ST)
PFAM aridae 12,5-14 cm LC
Si Cantik Gelatik ini tiada duanya baik di Pulau Sumba, karena merupakan satu-
satunya famili Paridae yang tercatat di Indonesia. Namun jangan khawatir tidak bisa
berjumpa dengan Si Cantik Gelatik, karena untuk menjumpainya cukup mudah
yakni dengan meluangkan waktu sore-sore untuk pengamatan disekitar Pos Jaga
Kambatawundut Taman Nasional. Lokasinya mudah diakses karena berada pada
lintasan jalan propinsi, dan sudah terdapat fasilitas yang memadai untuk beristirahat
sambil pengamatan. Walaupun banyak burung-burung lain yang berada disana,
namun Si Cantik Gelatik sangat mudah dibedakan karena selain warnanya yang
khas, juga perilakunya yang lincah aktif naik turun pada pohon untuk menangkap
serangga sebagai mangsanya.
Tidak disangkan si Cantik Gelatik ini walaupun penetap, tetapi memiliki
penyebaran yang luas dari Eropa, Afrika hingga Asia dengan terdiri dari 31 anak
jenis yang tiga anak jenis diantaranya menetap di Indonesia. Khusus yang dijumpai
di dalam Kawasan Taman Nasional adalah anak jenis “cinereus”.
149BURUNG-BURUNG DI TAMAN NASIONAL MATALAWA
cabai gesit
Dicaeum agile | Thick-billed Flowerpecker | -
DFAM icaeidae 9-10,4 cm LC
“Kecil-kecil cabe gesit”, merupakan ungkapan yang representatif untuk si
mungil ini, karena tubuhnya yang kecil, gerakannya yang gesit, pewarnaannya
yang tidak mencolok sering membuat pengamat gigit jari, karena sulitnya
mendapatkan kesempatan untuk mengamati dan apalagi memfotonya. Walaupun
bukan burung yang cantik rupanya, namun betapa bahagianya ketika pada
suatu pagi di hutan Manurara Kawasan Taman Nasional, berhasil mengamati
dan mendapatkan fotonya. Saat itu tidak hanya Si Gesit ini
yang teramati, tetapi juga burung-burung kecil lainnya
seperti Mizomela dan Burungmadu yang sedang
mencari makan di pohon Cimung / Nggai (Timonius
timons) berupa serangga kecil, nektar dan buag kecil.
Habitatnya di hutan dataran rendah dan hutan rawa.
Sebaran hidupnya cukup luas mulai dari India hingga
seluruh Asia Tenggara dengan terdiri dari 11 enak
jenis yang salah satunya menetap di daratan Sumba.
150 BURUNG-BURUNG DI TAMAN NASIONAL MATALAWA
ENDEMIK
cabai SUMBA
Dicaeum wilhelminae | Sumba Flowerpecker | -
DFAM icaeidae
8 cm
LC
Ciri khas jantan adalah warna merah menyala pada dadanya. Sang betina
dominan warna coklat pada tubuh bagian atasnya dan ciri khasnya warna merah pada
tunggirnya. Iris matanya biru atau coklat. Aktifitas harian sangat lincah seakan tidak
pernah diam kecuali saat berjemur menyeka bulu-bulunya.
Habitatnya berupa hutan pegunungan dan perbukitan
mulai ketinggian 500 – 1.200 meter dpl. Mudah dijumpai
di Hutan Umbulanggang dan Langgaliru. Pakannya
berupa buah-buahan kecil, benang sari, nektar dan
serangga. Sang Cabai merupakan salah satu jenis
Endemik Sumba. Jenis ini sebelumnya merupakan anak
jenis “wilhelminae” yang sebarannya terbatas di Pulau
Sumba.
151BURUNG-BURUNG DI TAMAN NASIONAL MATALAWA
burungmadu kelapa
Anthreptes malacensis | Brown-throated Sunbird | Manginu (ST)
NFAM ectariniidae 12-14 cm Dilindungi LC
Sang jantan yang terlihat lebih cantik karena memiliki bulu penutup kepala
hingga leher yang berkilap-kilap ketika terkena cahaya matahari. Sedangkan si
betina lebih sederhana yakni hanya dominan hijau kecoklatan pada tubuh bagian
atas dan kuning-kehijauan pada tubuh bagian bawah. Iris matanya merah.
Keduanya sangat teritorial yakni galak terhadap burung-burung kecil lain yang
berada disekitar pohon pakan yang disuakinya. Pakannya terdiri dari nektar bunga,
serangga kecil, ulat, laba-laba dan buah-buahan yang sangat kecil.
Sarang berbentuk kantung dan menggantung di ranting.
Sang Madu Kelapa merupakan penetap. Ia suka beraktifitas pada habitat
pekarangan atau perkebunan yang ada pohon kelapanya. Ia juga hidup di Hutan
mangrove dan habitat berhutan campuran sampai ketinggian 1.200 meter dpl.
Cukup mudah dijumpai di perbukitan Umbulanggang dan sekitar Pantai Maloba.
Terdiri dari 16 anak jenis yang tersebar cukup luas di Asia Tenggara.
Anak jenis yang hanya dijumpai di Sumba adalah “rubrigena”.
152 BURUNG-BURUNG DI TAMAN NASIONAL MATALAWA
ENDEMIK
burungmadu sumba
Cinnyris buettikoferi | Apricot-breasted Sunbird | Manginu kataitak (ST)
NFAM ectariniidae 11 cm Dilindungi LC
Ciri khas sang jantan ialah warna jingga menyala pada bulu perutnya. Sang
betina tidak memiliki warna yang mencolok dan mengkilap pada tubuhnya.
Perbedaan dengan pejantan Burungmadu Kelapa adalah letak aksesoris kilap
terletak diatas kepala dan leher, sedangkan pada Burungmadu Sumba dibawah
kepala dan leher. Suaranya halus pelan mendesis biasa terdengar pada pagi
hingga sore hari ketika ia terbang dari bunga ke bunga yang lain.
Ia juga sangat agresif dalam mempertahankan
wilayahnya. Aktifitas harian Sang Madu Sumba hampir
selalu dilakukan secara soliter. Sarangnya berbentuk
memanjang kebawah terbuat dari anyaman rumput,
dan mengantung pada ranting mulai ketinggian
sekitar tiga meter diatas permukaan tanah.
Habitatnya terdiri dari hutan campuran, tepi hutan,
kebun dan pekarangan. Mudah dijumpai di Hutan
Manurara, Katikuloku, dan Billa.
153BURUNG-BURUNG DI TAMAN NASIONAL MATALAWA
kacamata wallacea
Zosterops wallacei | Yellow-ringed White-eye | Manginu kaungi (ST)
ZFAM osteropidae 11,5 cm LC
Sepintas terlihat tidak berkacamata, padahal ia memiliki lingkaran mata
(kacamata) berwarna kuning. Ciri khasnya adalah warna jingga di atas paruhnya.
Sang Kacamata Wallacea hanya dijumpai di Nusa Tenggara meliputi Sumbawa,
Komodo, Rinca, Flores, Lomblen dan Sumba. Aktifitas harian sering dilakukan
dalam kelompok kecil yang terdiri dari tiga individu. Terkadang berbaur dengan
Kacamata limau.
Pakannya berupa buah-buahan kecil dan bunga-bungaan.
Habitatnya berupa mangrove dan hutan dataran rendah
seperti di Mondulambi. Ia juga dijumpai di hutan
sekunder seperti Hutan Wara dan di habitat hutan
primer seperti di Hutan Manurara.
154 BURUNG-BURUNG DI TAMAN NASIONAL MATALAWA
kacamata limau
Zosterops citrinellus | Ashy-bellied White-eye | Manginu kaungi (ST)
ZFAM osteropidae 10-11 cm LC
Hanya ada dua jenis burung Kacamata (Zosterops) yang bisa dijumpai dalam
Kawasan Taman Nasional dan seluruh daratan Sumba. Ukuran dan penampakan
bulunnya hampir sama. Sang Limau memiliki lingkar mata berwarna putih sehingga
tampak jelas seolah memakai kacamata. Kedua jenis Kacamata tersebut bisa hidup
dalam habitat yang sama, meliputi tepi hutan, perdu, hutan sekunder, hutan primer,
hutan mangrove hingga pekarangan.
Kacamata Limau mudah dijumpai di sekitar Manurara,
Tanamodu sampai ke pantai Lokulisi dan Tangairi. Terdiri
dari tiga anak jenis yang sebarannya terbatas di Nusa
Tenggara, Timor Leste dan pulau-pulau kecil di ujung
Timur Laut Australia. Anak jenis yang bisa dijumpai di
daratan Sumba adalah “citrinellus”.
155BURUNG-BURUNG DI TAMAN NASIONAL MATALAWA
isapmadu australia
Lichmera indistincta | Brown Honeyeater | Manginu koka (ST)
MFAM eliphagidae 12-16 cm Dilindungi LC
Sama-sama menghisap madu namun memiliki kekerabatan yang cukup jauh
dengan Burungmadu. Individu yang dijumpai di Taman Nasional dominan coklat
kehijauan. Paruhnya lebih pendek dan tidak lebih lengkung daripada Burungmadu.
Proporsi tubuhnya lebih panjang daripada Burungmadu. Sang Isapmadu lebih
mudah dijumpai karena kerap beraktifitas di pekarangan dan kebun disamping
pemukiman penduduk. Suaranya yang sangat nyaring, bervariasi dan sering
terdengar sepanjang hari.
Ia sering mencari pakan secara berkelompok yang
terdiri dari 3-5 individu. Terdiri dari 5 anak jenis yang
sebarannya cukup luas di wilayah Timur Indonesia
hingga Australia. Anak jenis yang baru dideskripsikan
yakni L.i.limbata adalah yang bisa dijumpai di
Pulau Sumba dan beberapa pulau di wilayah Nusa
Tenggara.
156 BURUNG-BURUNG DI TAMAN NASIONAL MATALAWA
ENDEMIK
myzomela sumba
Myzomela dammermani | Sumba Myzomela |
MFAM eliphagidae Dilindungi 11 cm LC
Burung ini sangat istimewa karena baru saja para peneliti menyatakan burung ini
sebagai jenis tersendiri yang Endemik Sumba. Sebelumnya ia termasuk anak jenis
Myzomela kepala-merah. Walaupun bentuk tubuh dan paruh sangat mirip dengan
Burungmadu, namun secara taksonomi terpisah cukup jauh karena berbeda Famili.
Sang Myzomela cukup mudah dikenali karena kombinasi warna di tubuhnya yang
tidak dimiliki jenis lain di Sumba ini. Namun sang betina cukup berbeda dengan
warna bulu yang kecoklatan dan hanya sedikit warna merah pada dahi dan sekitar
paruhnya.
Habitatnya berupa tepian hutan primer atau hutan sekunder yang berbatasan
dengan lahan budidaya dari dataran rendah sampai ketinggian 930 meter dpl.
Aktifitas lebih sering dilakukan secara soliter di pohon Cimung atau Nggai (Timonius
timons). Lokasi yang direkomendasikan untuk menjumpai Sang Myzomela adalah
Manurara.
157BURUNG-BURUNG DI TAMAN NASIONAL MATALAWA
cikukua tanduk
Philemon buceroides | Helmeted Friarbird | Koka, Kuakiyo (ST, STh, SB)
MFAM eliphagidae 32-36 cm Dilindungi LC
Sang Cikukua ini sangat unik, ia tampak memakai topeng dan memiliki warna
bulu yang sederhana. Suaranya termasuk yang paling nyaring dan enak didengar
ketika berada di dalam hutan. Ia lebih sering beraktifitas secara soliter. Habitatnya
terdiri dari hutan primer, hutan sekunder atau pada habitat peralihan keduanya.
Tajuk pohon merupakan tempat favoritnya untuk berjemur dan bernyanyi.
Terkadang ia turun pada rumpun Kaliandra (Caliandra sp) yang sedang berbunga.
Ia memakan bunga dan menghisap nektar bunga Koppa
atau kapuk hutan (Bombax malabaricum) dan buah
Cimung (Timonius timons).
Sang Cikukua bisa dijumpai di Billa, Mahaniwa,
Praingkareha, Manurara, Tangairi, Umbulanggang
dan Tanadaru. Sebaran hidup 10 anak jenis Sang
Cikukua cukup luas di Indonesia Timur hingga
Australia. Anak jenis yang dijumpai di Sumba adalah
neglectus, yang tersebar dari Lombok hingga Alor.
158 BURUNG-BURUNG DI TAMAN NASIONAL MATALAWA
pipit benggala
Amandava amandava | Red Avadavat | Manginu kanu (ST)
FFAM ringillidae 9.5 cm LC
Sang Pipit Benggala hidup dalam koloni yang terdiri dari puluhan ekor. Mereka
sering terbang bergerombol di atas semak dan menggelayut pada rumput dan
semak. Walaupun ukuran dan bentuk tubuh mirip dengan pipit/bondol, namun si
merah ini tidak satu famili dengan bondol-bondol lain yang ada di Kawasan Taman
Nasional.
Sang jantan berwarna merah menyala dengan bintik-bintik putih sangat
mencolok. Betina kelihatan lebih sederhana karena yang berwarna merah hanya
paruh, iris dan tunggirnya. Jantan lebih aktif daripada betina. Habitat koloni Sang
Pipit terdiri dari semak, tepi hutan, kebun dan lahan pertanian. Ia mudah dijumpai
di hutan Taman Mas. Sebarannya cukup luas dan upaya introduksi telah terjadi
pada beberapa wilayah. Khusus yang menetap di daratan Sumba adalah anak jenis
“flavidifentris”dan merupakan salah satu dari tiga anak jenis yang tersebar secara
global.
159BURUNG-BURUNG DI TAMAN NASIONAL MATALAWA
pipit zebra
Taeniopygia guttata| Zebra Finch|-
EFAM strilidae 10 cm LC
Ya satu lagi burung yang Endemik Indonesia, karena tempat hidupnya hanya di
pulau-pulau Nusa Tenggara, stermasuk Sumba. Walaupun secara lengkap belum
diketahui anak-anak jenis yang tersebar di pulau-pulau tersebut, namun sudah bisa
dipastikan Si Zebra yang bisa dijumpai di Sumba adalah anak jenis T.g.guttata.
Si Zebra ini sangat mudah dibedakan dengan pipit atau bondol yang lain
karena warna bulunya yang khas tidak diserupai dengan warna bulu jenis yang
lain. Aktifitas sehari-harinya lebih sering bergerombol dalam koloni-koloni
sepanjang hari terutama ketika sedang mencari pakan pada habitat tertentu.
Pakannya berupa biji-bijian terutama padi dan biji-biji yang tergeletak ditanah. Di
Kawasan Hutan Laiwangi Wanggameti lebih mudah menjumpai jenis ini daripada
di kawasan hutan Manupeu Tanah Daru.
160 BURUNG-BURUNG DI TAMAN NASIONAL MATALAWA
bondol jawa
Lonchura leucogastroides | Javan Munia | -
EFAM strildida 10-11 cm LC
Di Pulau Jawa, Sang Bondol yang endemik Indonesia ini sangat mudah dijumpai.
Sedangkan di Pulau Sumba, terutama di dalam Kawasan Taman Nasional, Sang
Bondol termasuk yang cukup sulit dijumpai. Hal ini karena sebaran habitat Sang
Bondol hanya di Sumatera, Jawa, Bali dan Lombok. Namun diduga terintroduksi ke
wilayah lain termasuk Sumba dan bahkan Singapura serta semenanjung Malaysia.
Warna tubuhnya sederhana. Paruh, mata dan kaki nya pun berwarna serupa, yakni
kehitaman.
Aktifitas hariannya sering dilakukan dengan berpasangan atau koloni kecil.
Pakannya terdiri dari biji-bijian baik yang masih di tankainya atau sudah jatuh ke
tanah. Habitatnya terdiri dari lahan pertanian, padang rumput, kebun, tepi hutan
sampai ketinggian 1.200 meter dpl. Pernah dijumpai dalam vegetasi kaliandra
atau semak pada batas kawasan berhutan dengan padang alang-alang di Laputi,
Praingkareha.
161BURUNG-BURUNG DI TAMAN NASIONAL MATALAWA
bondol taruk
Lonchura molucca | Black-faced Munia | Manginu karaha/manginu omang (ST)
EFAM strildidae 10-11 cm LC
Bondol Taruk adalah salah satu jenis asli dan hanya ada di Indonesia. Ia
terdiri dari dua anak jenis yang sebarannya terbatas di Kangean, Nusa Penida,
Sulawesi, Maluku dan Nusa Tenggara. Anak jenis yang dijumpai di Sumba adalah
“propinqua”. Ciri khasnya adalah coretan atau bercak halus berwarna coklat pada
perut.
Aktifitas hariannya selalu dilakukan dalam koloni. Mereka cukup toleran
terhadap kehadiran burung-burung lain di dekat area koloninya. Pakannya
terdiri dari biji-biji rumput atau semak dan serangga kecil. Lebih mudah dijumpai
diarea terbuka, terutama lahan pertanian atau budidaya sampai dengan sekitar
pekarangan dan pemukiman, bahkan di taman-taman kota.
Area perbatasan Taman Nasional disekitar Taman Mas dan Konda Maloba
merupakan tipe habitat yang banyak dijumpai Sang Bondol.
162 BURUNG-BURUNG DI TAMAN NASIONAL MATALAWA
bondol peking
Lonchura punctulata | Scaly-breasted Munia | Manginu karaha/manginu omang (ST)
EFAM strildidae
11-12 cm
LC
Sang Peking lebih mirip dengan Bondol taruk. Pembedanya adalah bercak
pada bulu perutnya menyerupai sisik reptil atau sisi ikan. Pada fase remaja, bulu
tubuh bagian bawah berwarna kuning tua tanpa bercak yang menyerupai sisik.
Aktifitas harian sering dilakukan dalam koloni.
Sang Peking cukup mudah dijumpai di habitat semak terbuka, sawah dan
tempat berperdu tinggi atau padang rumput. Ia sangat aktif bergerak ketika
mencari biji-bijian rumput (Panicum sp, Digitaria sp, Pennisetum sp) sebagai
makanan favoritnya. Terdiri dari 11 anak jenis yang tersebar luas dari India hingga
Australia. Khusus anak jenis “sumbae” hanya terdapat di daratan Sumba.
163BURUNG-BURUNG DI TAMAN NASIONAL MATALAWA
bondol pancawarna
Lonchura quinticolor | Five-coloured Munia | Manginu uhu (ST)
EFAM strildidae 11,5 cm LC
Pancawarna yang disematkan pada namanya sepintas tidak mencerminkan
lima warna berbeda yang dimilikinya, seolah seperti warna pelangi. Melainkan
hanya perbedaan tipis yang membentuk gradasi dari warna dominan coklat,
hingga coklat kemerah-merahan, keemasan, coklat tua pada bulu bagian belakang
dan warna lebih terang pada bulu perut. Tidak terlalu sulit untuk membedakan
sang pancawarna dengan bondol taruk, bondol peking dan bondol kepala-pucat,
karena masing-masing mempunyai ciri utama.
Tipe habitat tempat hidupnya mirip dengan bondol-bondol lainnya, yakni di
padang rumput/alang-alang, hutan bekas tebangan, hingga pesawahan sampai
ketinggian 1.200 meter dpl, terutama di kawasan taman nasional yang berbatasan
langsung dengan pemukiman, terutama di wilayah Lewa. Bondol pancawarna juga
merupakan burung asli dan hanya ada di Indonesia, malah lebih spesifik endemik
Nusa Tenggara dan belum diketahui pembagian jenisnya.
164 BURUNG-BURUNG DI TAMAN NASIONAL MATALAWA
bondol kepala-pucat
Lonchura pallida | Pale-headed Munia | Manginu uhu (ST)
EFAM strildidae 11 cm LC
Ukuran tubuh Sang Bondol sama kecilnya dengan bondol-bondol lain. Ciri
pembedanya adalah warna muka dan kepala yang cenderung putih kecoklatan.
Pada fase remaja, warna muka coklat keabu-abuan. Sang Bondol merupakan
penetap dan aktifitas hariannya sering dilakukan dala kelompok kecil. Pakan
kesukaannya biji-bijian terutama yang masih dipohon. Sang Bondol kepala-
pucat merupakan burung asli dan hanya ada di Indonesia dan belum diketahui
pembagian anak jenisnya. Ia tersebar di beberapa pulau pada Kawasan Sulawesi
dan Nusa Tenggara.
Meskipun ada didalam kawasan Taman Nasional, namun Sang Bondol lebih
sering dijumpai di area pekarangan dan pemukiman. Habitatnya berupa padang
rumput, lahan pertanian dan semak belukar di tepi hutan sampai ketinggian 1.000
meter dpl.
165BURUNG-BURUNG DI TAMAN NASIONAL MATALAWA
burungGereja Erasia
Passer montanus | Eurasian Tree Sparrow | Manginu karenja (ST)
PFAM loceidae 14-15 cm LC
Sekilas mirip keluarga bondol atau pipit, namun ukuran tubuhnya lebih besar
dan terdapat titik hitam pada bulu pipinya yang putih. Pada fase remaja, bulu
berwarna lebih pucat dengan tanda khas yang tidak begitu jelas. Aktifitas harian
Burunggereja sering dilakukan bersama pasangan atau koloni. Pakannya terdiri
dari biji-biji rumput, semak dan tanaman pertanian.
Burunggereja sangat baik dalam bertahan hidup. Ia mampu hidup di habitat
yang terganggu dan toleran terhadap aktifitas manusia seperti sekitar pemukiman,
pedesaan dan bahkan perkotaan. Sarangnya sering diletakan pada atap rumah
atau bangunan. Burunggereja terdiri dari 10 anak jenis yang tersebar luas di
Eropa dan Asia. Terdapat dua anak jenis yang menetap di Indonesia, salah satunya
adalah “malaccensis” yang bisa dijumpai di Sumba.
166 BURUNG-BURUNG DI TAMAN NASIONAL MATALAWA
perling kecil
Aplonis minor | Short-tailed Starling | Leba nggangga (ST, STh, SB)
SFAM turnidae 18 cm LC
Bulu dominan Sang Pering terlihat hitam seperti
Gagak. Padahal bulu jantan Sang Perling mengkilat
kehijauan. Betina atau individu yang masih remaja
(immature), warna bulunya kecoklatan di bagian
sayap dan tubuh bagian belakang, serta terdapat
bercak-bercak coklat pada bagian dada dan perut.
Jika koloni Sang Perling sudah mengusasai suatu
tajuk pohon untuk tengger atau tidur, maka tidak ada
jenis lain yang bisa masuk ke pohon tersebut.
Pakannya terdiri dari buah-buahan kecil dan serangga
kecil. Sang Perling bersarang pada lubang kayu di
pohon yang sudah mati. Ia lebih mudah dijumpai
di pemukiman dan perkotaan. Pernah dijumpai di
Umbulanggang-Tanadaru. Anak jenis yang ada di
Sumba
167BURUNG-BURUNG DI TAMAN NASIONAL MATALAWA
kerak kerbau
Acridotheres javanicus| White-vented Myna| -
SFAM turnidae 25 cm LC
Nama belakangnya “kerbau” adalah karena kedekatan dengan koloni kerbau
dalam aktifitas sehari-hari. Kombinasi dengan warna kuning yang mencolok pada
paruh, iris mata dan kakiknya, serta warna putih pada ujung ekornya, menambah
pesona Sang Jalak. Perjumpaan dalam Kawasan Taman Nasional baru dilaporkan
satu peneliti, oleh karena itu tempat yang terbaik untuk pengamatan Sang Jalak
adalah kawasan pesawahan sekitar kawasan Taman Nasional seperti di Manurara,
Mondulambi, dan Wanokaka. Waktu yang tepat untuk pengamatannya adalah saat
masa pra-tanam atau pasca-panen padi ketika koloni kerbau sedang beraktifitas
pada sawah tersebut.
Makanan utamanya adalah serangga atau kutu kerbau sehingga selalu menjadi
contoh simbiosis mutualisme. Nama jenis “javanicus” berarti bahwa sebarannya
hanya di Jawa dan sedikit nyebrang ke Bali. Namun karena Sang Jalak merupakan
burung target untuk peliharaan, maka sampai dengan saat ini sudah menjadi
satwa “feral” yang artinya menyebar karena diintroduksi manusia dan sudah
menjadi burung penetap (berkembangbiak) ditempat tersebut.
168 BURUNG-BURUNG DI TAMAN NASIONAL MATALAWA
kepudang Kuduk-hitam
Oriolus chinensis | Black-naped Oriole | Rara kalu (ST)
OFAM riolidae 23-28 cm LC
Termasuk burung yang sangat cantik dan enak dipandang. Pada fase remaja,
bagian yang berwarna hitam masih berwarna kecoklatan dan tubuh bagian bawah
putih dengan bercak hitam. Suara khasnya lirih dan merdu.
Aktifitas hariannya sering dilakukan sendiri dan bersama pasangan. Pakannya terdiri
dari serangga, hewan kecil dan buah-buahan terutama buah beringin (Ficus sp).
Sarang berbentuk cangkir, tersusun dari rumput dan ranting. Jumlah telur 2-3 butir.
Kepudang Kuduk-hitam terdiri dari 20 anak jenis yang
tersebar luas, sebanyak 14 anak jenis diantaranya ada
di Indonesia. Anak jenis yang dijumpai di Sumba
dan wilayah Nusa Tenggara Timur lainnya adalah
ras “broderipi”. Ia cukup mudah dijumpai di hutan
Manurara, Tangairi, Taman Mas dan Kambata
wundut.
169BURUNG-BURUNG DI TAMAN NASIONAL MATALAWA
srigunting wallacea
Dicrurus densus | Wallacean Drongo | Wandi buti (ST), Leba Gaga (STh)
DFAM icruridae 23-38 cm LC
Srigunting Wallacea penampakannya mirip Gagak, sehingga masyarakat
setempat menyebutnya Leba Gaga yang artinya keponakan Gagak. Ciri khasnya
adalah ekornya yang bercabang seperti gunting terbuka. Aktifitas hariannya sering
dilakukan secara soliter (sendiri) dan bersama pasangannya. Mangsa kesukaannya
adalah serangga-serangga kecil. Ia suka terbang pendek dengan melayang tanpa
mengepakan sayap. Suaranya sangat nyaring dan sangat mudah dikenali.
Habitatnya terdiri dari hutan primer, hutan sekunder, tepi hutan dan daerah
terbuka sampai ketinggian 1.200 meter dpl. Ia sering dijumpai di sekitar
kawanan monyet pemakan kepiting. Ia bisa dijumpai di sebagian besar wilayah
Taman Nasional, terutama di Manurara, Langgaliru, Tanamodu, Tangairi, Billa,
Praingkareha dan Mahaniwa. Terdiri dari enam anak jenis yang tersebar secara
terbatas di Maluku dan Nusa Tenggara. Anak jenis yang dijumpai di Sumba adalah
“sumbae” dan tidak terdapat di wilayah lain.
170 BURUNG-BURUNG DI TAMAN NASIONAL MATALAWA
kekep babi
Artamus leucorhynchus | White-breasted Woodswallow
AFAM rtamidae 18,5 cm LC
Ukuran tubuhnya sedikit lebih besar dari keluarga pipit atau bondol, dan
hanya terdiri dari dua warna. Namun satu hal yang patut diacungi jempol adalah
keberaniannya dalam bertarung menghadapi burung-burung pemangsa yang
jauh lebih besar darinya seperti elang, alap-alap dan gagak. Tindakan sang kekep
menyerang para pemangsa bukan tanpa alasan, melainkan diduga untuk melindungi
teritori koloni kekep dari ancaman para pemangsa tersebut.
Saat terbang terlihat seperti burung layang-layang, namun bentuk sang kekep
terlihat segitiga lebar dengan ekor persegi, sedangkan burung layang-layang
ekornya belah seperti gunting terbuka.
Walaupun terdiri dari sembilan anak jenis yang tersebar dari Filipina, hingga
Australia, akan tetapi kekep yang menetap di pulau Sumba adalah anak jenis
albiventer, yang tersebar dari pulau Lombok hingga pulau Wetar.
171BURUNG-BURUNG DI TAMAN NASIONAL MATALAWA
gagak kampung
Corvus macrorhynchos | Large-billed Crow | Nggangga (STh, ST, SB)
CFAM orvidae 46-59 cm LC
Sang Gagak tidak memiliki warna lain selain hitam, kecuali irisnya yang coklat.
Suaranya khas dan tidak ada yang sama di daratan Sumba ini. Mudah dijumpai
dan sangat mudah dikenali baik di hutan maupun di perkampungan. Aktifitas
harian selalu dilakukan soliter dan bersama pasangannya. Ia termasuk omnivora
atau pemakan hewan maupun tumbuhan, dan bahkan memakan bangkai dari
berbagai jenis binatang.
Sang Gagak sering terlibat perkelahian dengan beberapa jenis elang dan
berhasil mengusir elang tersebut. Kemampuannya bertahan hidup yang luar biasa
menyebabkan luasnya persebaran tempat hidup Sang Gagak. Dari 11 anak jenis
yang tersebar secara global, hanya “macrorhynchos” yang dijumpai di daratan
Sumba.
172 BURUNG-BURUNG DI TAMAN NASIONAL MATALAWA
173BURUNG-BURUNG DI TAMAN NASIONAL MATALAWA
Daftar Jenis
174 BURUNG-BURUNG DI TAMAN NASIONAL MATALAWA
175BURUNG-BURUNG DI TAMAN NASIONAL MATALAWA
No Family Nama Indonesia Nama Latin
Fregata ariel
1 Fregatidae Cikalang Kecil Phalacrocorax melanoleucos
Ardea purpurea
2 Phalacrocoracidae Pecuk-padi Belang Egretta novaehollandiae
Egretta sacra
3 Ardeidae Cangak Merah Bubulcus ibis
Ardeola speciosa
4 Ardeidae Cangak / Kuntul Australia Pandion halieatus
Aviceda subcristata
5 Ardeidae Kuntul Karang Pernis ptilorhynchus
Elanus caeruleus
6 Ardeidae Kuntul Kerbau Milvus migrans
Haliastur indus
7 Ardeidae Blekok Sawah Haliaeetus leucogaster
Circaetus gallicus
8 Acciptridae Elang Tiram Circus assimilis
Accipiter fasciatus
9 Acciptridae Baza Pasifik Falco moluccensis
Falco peregrinus
10 Acciptridae Sikepmadu Asia Dendrocygna arcuata
Anas gibberifrons
11 Acciptridae Elang Tikus Anas superciliosa
Megapodius reinwardt
12 Acciptridae Elang Paria Coturnix ypsilophora
Gallus varius
13 Acciptridae Elang Bondol Turnix maculosa
Rallina fasciata
14 Acciptridae Elanglaut Perut-putih Amaurornis phoenicurus
Charadrius leschenaultii
15 Acciptridae Elangular Jari-pendek Numenius minutus
Actitis hypoleucos
16 Acciptridae Elangrawa Tutul Sterna bergii
Treron teysmanii
17 Acciptridae Elangalap Cokelat Ptilinopus dohertyi
Ptilinopus melanospila
18 Falconidae Alap-alap Sapi Ducula aenea
Columba vitiensis
19 Falconidae Alap-alap Kawah Macropygia emiliana
Macropygia ruficeps
20 Anatidae Belibis Kembang Streptopelia chinensis
21 Anatidae Itik Benjut
22 Anatidae Itik Alis (Itik Gunung)
23 Megapodiae Gosong Kaki Merah
24 Phasianidae Puyuh Coklat
25 Phasianidae Ayamhutan Hijau
26 Turnidae Gemak Totol
27 Rallidae Tikusan Ceruling
28 Rallidae Kareo Padi
29 Charadriidae Cerekpasir Besar
30 Scolopacidae Gajahan Kecil
31 Scolopacidae Trinil Pantai
32 Laridae Daralaut Jambul
33 Columbidae Punai Sumba
34 Columbidae Walik Rawamanu
35 Columbidae Walik Kembang
36 Columbidae Pergam Hijau
37 Columbidae Merpatihutan metalik
38 Columbidae Uncal Buau
39 Columbidae Uncal Kouran
40 Columbidae Tekukur Biasa
176 BURUNG-BURUNG DI TAMAN NASIONAL MATALAWA
Anak Jenis Nama Inggris Nama Lokal Sumba
malinensis Lesser Frigatebird
sacra Little Pied Cormorant Kehi
coromandus
speciosa Purple Heron nggokare
cristatus
timorlaoensis White-faced Heron Tewa / Karata
orientalis
hypoleucos Pacific Reef Egret
affinis
intermedius Cattle Egret
tjendanae Javan Pond Heron
microbalius
ernesti Osprey Anyia / Ikitu
rogersi Pacific Baza Ikitu / kapaha
reinwardt
raaltenii Crested Honey Buzzard Kapaha
sumbana Black-winged Kite Anyia /Mbaku tahik
leucomelanus Black Kite Ikitu / Mbaku
leschenaulti
Brahminy Kite Anyia / Ikitu
cristata
White-bellied Sea Eagle
melanauchen
polia Short-toed Snake Eagle Anyia / Kapaha
metalica
emiliana Spotted Harrier Anyia / Mbaku
orientalis
tigrina Brown Goshawk Mbaku
Spotted Kestrel Kapirung
Peregrine Falcon
Wandering Whistling Duck
Sunda Teal
Pacific Black Duck Randi matamba
Orange-footed Scrubfowl Kalauki
Brown Quail Puawa
Green junglefowl Manutata
Red-backed button-quail Puawa ndau
Red-legged Crake
White-breasted Waterhen Kulirkawaki
Great Sand Plover
little Curlew
Common sandpiper
Swift Tern
Sumba Green Pigeon Rawa kakorok
Red-naped Fruit Dove Rawamanu
Black-naped Fruit Dove Rawa nggoku
Green Imperial Pigeon Rawa mukmuk
Metalic pigeon
Ruddy Cuckoo Dove Manu omang
Little Cuckoo Dove Manu omang
Spotted Dove Mbara manu
177BURUNG-BURUNG DI TAMAN NASIONAL MATALAWA
41 Columbidae Perkutut Loreng Geopelia maugei
42 Columbidae Delimukan Zamrud Chalcophaps indica
43 Columbidae Junai Emas Caloenas nicobarica
44 Psittaciidae Perkici Oranye Trichoglossus capistratus
45 Psittaciidae Kakatua Jambul-kuning Cacatua sulphurea
(Sumba)
46 Psittaciidae Nuri Bayan Elcectus roratus
47 Psittaciidae Nuripipi Merah Geoffroyus geoffroyi
48 Psittaciidae Betetkelapa Paruh-besar Tanygnathus megalorynchos
49 Cuculidae Wiwik Uncuing Cacomantis sepulclaris
50 Cuculidae Kedasi Emas Chrysococcyx lucidus
51 Cuculidae Tuwur Australia Eudynamys cyanocephala
52 Cuculidae Karakalo Australia Scythrops novaehollandiae
53 Cuculidae Bubut Alangalang Centropus bengalensis
54 Tytonidae Serak Jawa Tyto alba
55 Tytonidae Serak Padang Tyto longimembris
56 Stringidae Pungok Sumba Ninox sumbaensis
57 Stringidae Punggok Wengi Ninox rudolfi
58 Caprimulgidae Cabak Maling Caprimulgus macrurus
59 Apodidae Walet Sapi Collocalia esculenta
60 Alcedinidae Rajaudang Erasia Alcedo atthis
61 Alcedinidae Udang Api Ceyx erithaca
62 Alcedinidae Cekakak Kalung-coklat Halcyon australasia
63 Alcedinidae Cekakak Australia (Cekakak Halcyon sancta
Suci)
64 Alcedinidae Cekakak Sungai Halcyon chloris
65 Meropidae Kirikkirik Laut Merops philippinus
66 Meropidae Kirikkirik Austarlia Merops ornatus
67 Coracidae Tionglampu Biasa Eurystomus orientalis
68 Bucerotidae Julang Sumba Rhyticeros everetti
69 Pittidae Paok Laus Pitta elegans
70 Alaudidae Branjangan Jawa Mirafra javanica
71 Hirundinidae layanglayang Batu Hirundo tahitica
72 Hirundinidae Layanglayang Loreng Hirundo striolata
73 Motacilidae Kicuit Batu Motacilla cinerea
74 Motacilidae Apung Tanah Anthus novaeseelandiae
75 Campephagidae Kepudangsungu Besar Coracina novaehollandiae
76 Campephagidae Kepudangsungu Sumba Coracina dohertyi
77 Campephagidae Kapasan Sayap-putih Lalage sueurii
78 Turdidae Anis Nusatenggara Zoothera dohertyi
79 Sylvidae Cicakoreng Timur Megalurus timoriensis
178 BURUNG-BURUNG DI TAMAN NASIONAL MATALAWA
indica Barred Dove Mbara nggulu
nicobarica Common Emerald Dove Rawa tana
fortis Nicobar pigeon
citrinocristata Marigold lorikeet Pirih
Yellow-crested Cockatoo Kaka
cornelia
floresianus Eclectus parrot Karik / Karak
sumbensis Red-cheeked Parrot Kadingu / Wowing
sepulclaris Great-billed Parrot Katala
lucidus Rusty-breasted Cuckoo Tutukrijak
Shining Bronze Cuckoo
javanensis Australian Toel Kuk
sumbaensis Channel-billed Cuckoo Kangaka
Lesser coucal Kutuk
schlegelii Barn Owl Katowei
sumbawae Eastern Grass-Owl Katowei
floresiana Little Sumba Hawk-Owl Wengi
rufidorsum Pungguk Wengi Wengi
australasia Large-tailed Nightjar Kapi padang
sancta Glossy Swiflet mbera laja
Common Kingfisher Kahik luku
chloris Oriental Dwarf Kingfisher Kahik luku
philippinus Cinnamon-banded Kingfisher Kahik marada
Sacred Kingfisher
pacificus
Collared Kingfisher Kahik marada
maria Blue-tailed Bee-eater Kapiru
parva Rainbow Bee-eater Kapiru
javanica Oriental Dollarbid ananjaki
striolata Sumba Hornbill
cinerea Elegant Pitta parapau / kaparapau
albidus Singing bush-lark
melanops Pacific Swallow
Striated Swallow
inguirendus Grey Wagtail
New Zealand Pipit
Black-faced Cuckooshrike
Pale-shouldered Cicadabird
White-shouldered Triller
Chestnut-backed Thrush
Tawny Grassbird
179BURUNG-BURUNG DI TAMAN NASIONAL MATALAWA
80 Sylvidae Cici Padi Cisticola juncidis
81 Sylvidae Cikrak Kutub Phylloscopus borealis
82 Muscicapidae Decu Belang Saxicola caprata
83 Muscicapidae Sikatan Bubik Muscicapa dauurica
84 Muscicapidae Sikatan Coklat-sumba Muscicapa segregeta
85 Muscicapidae Sikatan Sumba Ficedulla harterti
86 Muscicapidae Sikatan Kepala-abu Culicicapa ceylonensis
87 Monarchidae Seriwang Asia Tersiphone paradisi
88 Monarchidae Kehicap Kacamata Monarcha trivirgatus
89 Muscicapidae Sikatan Paruh-lebar Myiagra ruficollis
90 Rhipiduridae Kipasan Arafura Rhipidura dryas
91 Pachycephalidae Kancilan Dada-karat Pachycephala fulvotincta
92 Paridae Gelatikbatu Kelabu Parus major
93 Dicaediae Cabai Gesit Dicaeum agile
94 Dicaediae Cabai Gunung Dicaeum sanguinolentum
95 Nectarinidae Burungmadu Kelapa Anthreptes malacensis
96 Nectarinidae Burungmadu Sumba Cinnyris buettikoferi
97 Zosteropidae Kacamata Wallaacea Zosterops wallacei
98 Zosteropidae Kacamata Limau Zosterops citrinellus
99 Meliphagidae Isapmadu Australia Lichmera indistincta
100 Meliphagidae Myzomela Sumba Myzomela dammermani
101 Meliphagidae Cikukua Tanduk Philemon buceroides
102 Fringilidae Pipit Benggala Amandava amandava
103 Estrilidae Pipit Zebra Taeniopygia guttata
104 Estrilidae Bondol Jawa Lonchura leucogastroides
105 Estrilidae Bondol Taruk Lonchura molucca
106 Estrilidae Bondol Peking Lonchura punctulata
107 Estrilidae Bondol Pancawarna Lonchura quinticolor
108 Estrilidae Bondol Kepala-pucat Lonchura pallida
109 Ploceidae Gereja Erasia Passer montanus
110 Sturnidae Perling Kecil Aplonis minor
111 Sturnidae Kerak Kerbau Acridotheres javanicus
112 Oriolidae Kepudang Kuduk-hitam Oriolus chinensis
113 Dicruridae Srigunting Wallacea Dicrurus densus
114 Artamidae Kekep Babi Artamus leucorhynchus
115 Corvidae Gagak Kampung Corvus macrorhynchos
Daftar jenis yang belum terdeskripsikan: Fregata minor
Phalacrocorax sulcirostris
116 Fregatidae Cikalang Besar
117 Phalacrocoracidae Pecuk-padi Hitam
180 BURUNG-BURUNG DI TAMAN NASIONAL MATALAWA
fuscicapilla Zitting Cisticola Manginu miting
Arctic Warbler
francki Pied Bush Chat Kahuhu
segregata Asian Brown Flycatcher Manginu tadung
Sumba Brown Flycather
connectens Sumba Flycatcher Manginu hanggebar
sumbaensis Grey-headed Canary flycatcher Manginu hanggebar
trivirgatus Asian Paradise Flycatcher
ruficolis Spectacled Monarch Manginu kataitak
sumbensis Broad-billed Flycatcher Manginu kaungi
fulvifentris Arafura Fantail Manginu kaungi
Rusty-breasted Whistler Manginu koka
agile Great Tit
wihelminae Thick-billed Flowerpecker Kokakio
rubrigena Blood-breasted Flowerpecker manginu kanu
Brown-throated Sunbird
citrinelus Apricot-breasted Sunbird Manginu karaha
limbata Yellow-ringed White-eye Manginu karaha
Ashy-bellied White-eye Manginu uhu
neglectus Brown Honeyeater Manginu uhu
flavidifentris Sumba Myzomela Manginu karenja
guttata Helmeted Friarbird Leba nggangga
Red avadavat
sumbae Esrtildine Finch Rarakalu
Javan Munia Wandi buti / Kato buti
malaccensis Black-faced Munia
Scaly-breasted Munia Nggangga / gaga
broderipi Five-coloured Munia
sumbae Pale-headed Munia
albiventer Tree Sparrow
macrorhynchos Short-tailed starling
White vented myna
Black-naped Oriole
Wallacean Drongo
White-breasted Woodswallow
Large-billed Crow
Great Frigatebird
Little Black Cormorant
181BURUNG-BURUNG DI TAMAN NASIONAL MATALAWA
118 Phalacrocoracidae Pecuk-ular Asia Anhinga melanogaster
Ardea cinerea
119 Ardeidae Cangak Abu Ardea sumatrana
Egretta alba / ARDEA ALBA
120 Ardeidae Cangak Laut Egretta intermedia
Egretta garzetta
121 Ardeidae Kuntul Besar Butorides striata
Ixobrychus cinnamomeus
122 Ardeidae Kuntul Perak Hieraaetus fasciatus
Falco longipennis
123 Ardeidae Kuntul Kecil Coturnix chinensis
Turnix everetti
124 Ardeidae Kokokan Laut Gallirallus philippensis
Gallinula tenebrosa
125 Ardeidae Bambangan Merah Charadrius mongolus
Numenius arquata
126 Acciptridae Elang Bonelli Numenius madagascariensis
Tringa stagnatilis
127 Falconidae Alap-alap Australia Tringa glareola
Himantopus leucocephalus
128 Phasianidae Puyuh Batu Gelochelidon nilotica
Sterna hirundo
129 Turnidae Gemak Sumba Sterna sumatrana
Geopelia striata
130 Rallidae Mandarpadi Kalung-kuning Cuculus saturatus
Eudynamis scolopacea
131 Rallidae Mandar Kelam Caprimulgus affinis
Collocalia fuciphagus
132 Charadriidae Cerekpasir Mongolia Apus pacificus
Apus affinis / nipalensis
133 Scolopacidae Gajahan Erasia Hirundo rustica
Cecropis nigricans
134 Scolopacidae Gajahan Timur Cecropis ariel
Motacilla flava
135 Scolopacidae Trinil Rawa Anthus gustavi
Coracina personata
136 Scolopacidae Trinil Semak Lanius cristatus
Brachypteryx leucophrys
137 Recurvirostridae Gagangbayang Belang Acrocephalus orientalis
Rhinomyias oscillans
138 Laridae Daralaut Tiram Zosterops montanus
139 Laridae Daralaut Biasa
140 Laridae Daralaut Tengkuk-hitam
141 Columbidae Perkutut Jawa
142 Cuculidae Kangkok Ranting
143 Cuculidae Tuwur Asia
144 Caprimulgidae Cabak Kota
145 Apodidae Walet Sarang-putih
146 Apodidae Kapinis Laut
147 Apodidae Kapinis Rumah
148 Hirundinidae Layanglayang Asia/api
149 Hirundinidae Layanglayang Pohon
150 Hirundinidae Layanglayang Bidadari
151 Motacilidae Kicuit Kerbau
152 Motacilidae Apung Petchora
153 Campephagidae Kepudangsungu Topeng
154 Laniidae Bentet Coklat
155 Turdidae Cingcoang Coklat
156 Sylvidae Kerakbasi Besar
157 Muscicapidae Sikatanrimba Ayun
158 Zosteropidae Kacamata Gunung
182 BURUNG-BURUNG DI TAMAN NASIONAL MATALAWA