13. Perwakilan dari setiap kelom
mempresentasikan hasil disku
(Mengomunikasikan)
14. Kelompok yang lain mem
atau menanggapi hasil prese
Mengembangkan dan presentasi
menyajikan hasil karya (Menanya, Mengamati, Mengump
Menganalisa dan 15. Siswa dengan bantuan guru
mengevaluasi proses berdasarkan hasil diskusi
pemecahan masalah
16. Guru memberikan penguata
barisan dan deret bilangan
MOHAMMAD ARCHI 13
MAULYDA
mpok diminta untuk
usi
mberikan pertanyaan R1, R2, R3
entasi kelompok yang
pulkan Data)
menarik kesimpulan -
an mengenai konsep
31
PARADIGMA PEMBELAJARAN
MATEMATIKA BERBASIS NCTM
Kegiatan Penutup
17. Guru melakukan refleksi d
kesempatan kepada siswa
mengenai hal-hal yang belum
18. Siswa dibimbing guru me
yang sudah dipelajari secara k
19. Guru memberikan tugas da
materi yang akan dipelaja
selanjutnya
- 20. Guru mengkondisikan sisw
pembelajaran dengan berdoa
salam
(Menanya, Mengumpulkan Data)
MOHAMMAD ARCHI 13
MAULYDA
dengan memberikan R1, R2, R3 10 menit
a untuk bertanya -
m dipahami
enyimpulkan materi
keseluruhan
an menginformasikan
ari pada pertemuan
wa untuk mengakhiri
a dan mengucapkan
)
32
PARADIGMA PEMBELAJARAN
MATEMATIKA BERBASIS NCTM
Pentingnya kemampuan representasi matematik untuk
dikembangkan diungkapkan oleh Norman (Rosengrant, 2007) yang
berpendapat bahwa representasi adalah inti kecerdasan. Dia
menyatakan bahwa "Kekuatan kognisi berasal dari abstraksi dan
representasi: kemampuan untuk merepresentasikan persepsi,
pengalaman, dan pemikiran dalam beberapa media selain yang telah
mereka miliki, diabstraksikan dari rincian yang tidak relevan. Ini adalah
esensi dari kecerdasan, karena jika representasi dan proses yang tepat,
maka pengalaman baru, wawasan dan kreasi dapat muncul”.
Ketika memikirkan dan mengomunikasikan ide-ide matematika
diperlukan cara untuk merepresentasikannya. Dalam komunikasi
diperlukan representasi fisik, yaitu representasi eksternal, dalam bentuk
bahasa lisan, simbol tertulis, gambar atau objek fisik. Sebuah ide
matematika tertentu dapat direpresentasikan dengan salah satu atau
dengan semua bentuk representasi. Akan tetapi representasi dalam
belajar matematika tidak terbatas hanya pada representasi fisik saja.
Dalam berfikir tentang ide matematika diperlukan juga representasi
secara internal. Oleh karena itu, istilah representasi dapat juga
dipergunakan bila menggambarkan proses kognitif untuk sampai pada
pemahaman tentang suatu ide dalam matematika.
National Council of Teacher of Mathematics (NCTM) telah
menetapkan standarrepresentasi untuk program pembelajaran dari pra-
taman kanak-kanak sampai kelas 12 adalahharus memungkinkan siswa
untuk:
MOHAMMAD ARCHI 133 PARADIGMA PEMBELAJARAN
MAULYDA MATEMATIKA BERBASIS NCTM
a. Membuat dan menggunakan representasi untuk
mengatur mencatat, dan mengomunikasikan ide-ide
matematika,
b. Memilih, menerapkan, dan menerjemahkan antar
representasi matematika untuk memecahkan masalah,
c. Menggunakan representasi untuk memodelkan dan
menginterpretasikan fenomena fisik, sosial, dan
matematika.(nctm, 2000).
Untuk memperkaya pengalaman siswa, kemampuan
representasi matematik harus selalu dimunculkan dalam setiap
pembelajaran, karena menurut Kaput,et.al.(Tall, 2002) bahwa
penggunaan beberapa representasi akan membantu siswa melakukan
transisi dari pemahaman konkret topik terbatas tertentu untuk
pemahaman yang lebih abstrak dan fleksibel.
Berbagai cara bisa dilakukan oleh guru untuk mengembangkan
kemampuan representasi matematik. Pemilihan metode, pendekatan,
strategi, maupun model pembelajaran penting untuk dilakukan, akan
tetapi tidak kalah pentingnya untuk menyeleksi tugas-tugas yang akan
diberikan harus menuntut siswa berpikir dan bernalar tentang ide-ide
dan konsep-konsep matematika, memberikan alasan (justifikasi),
membuat konjektur, menginterpretasikan, dan membuat korelasi ide-
ide matematika yang penting. Dengan tugas seperti itu pikiran siswa
akan terdorong untuk menyelesaikan masalah serta akan menciptakan
representasi yang lebih kompleks.
Guru harus merubah pola pembelajaran yang biasanya
memberikan rumus- rumus jadi tanpa memberikan pemahaman lebih
MOHAMMAD ARCHI 134 PARADIGMA PEMBELAJARAN
MAULYDA MATEMATIKA BERBASIS NCTM
lanjut, menjadi pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada
siswa untuk merepresentasikan pemahaman akan konsepnya sendiri.
Pemberian kesempatan untuk membuat representasi informal terlebih
dahulu menuju ke representasi formal akan mengarahkan dan
membimbing siswa dari situasi konkret ke situasi abstrak. Siswa diberi
kesempatan untuk mengamati pola, melihat dan membuat hubungan
dalam pola, membuat generalisasi, dan kemudian membuat ekspresi
matematikanya.
Cara lain dapat dilakukan juga oleh guru dalam meningkatkan
kemampuan representasi matematik yaitu dengan memberikan soal
pemecahan masalah untuk dikerjakan dalam kelompok kecil , karena
seperti diungkapkan oleh Zawojewski dan Lesh (Hyde, 2006) bahwa
ketika siswa mengerjakan soal pemecahan matematika dalam kelompok
kecil dan bekerja pada masalah yang kaya, siswa menggunakan
representasinya untuk mengomunikasikan gambar mental mereka
kepada orang lain. Ketika siswa membuat dan berbagi beberapa
representasi dari masalah yang sama atau situasi, mereka terus
mempertahankan pemikirannya. Beberapa representasi dapat
memberikan pemahaman yang lebih dalam dari dasar matematika yang
lebih rumit, dan memberikan wawasan baruke dalam masalah.
Pendapat Mc.Coy, Baker dan Little (Alhaddad, 2010) bahwa
aktivitas pembelajaran matematika yang melibatkan siswa berlatih dan
berkomunikasi dengan menggunakan ragam representasi menyebabkan
lingkungan pembelajaran lebih kaya. Dalam pembelajaran matematika ,
representasi tidak harus terikat pada perubahan satu bentuk ke bentuk
lainnya dalam satu arah, tetapi bisa dua arah atau bahkan multi
MOHAMMAD ARCHI 135 PARADIGMA PEMBELAJARAN
MAULYDA MATEMATIKA BERBASIS NCTM
arah.Representasi-representasi berbeda yang mengacu pada konsep
yang sama akan saling melengkapi dan semuanya bersama-sama
berkontribusi untuk pemahaman secara global.
Contoh sederhana ketika siswa sekolah dasar kelas satu
diberikan pertanyaan “Berapa banyak kaki yang ada di rumahmu?”.
Representasi yang diberikan siswa, sebagai berikut.
Gambar 6.3 Hasil representasi siswa
Beragam bentuk representasi dari masalah yang sama diberikan
oleh siswa untuk mengomunikasikan gagasannya. Kemampuan
representasi matematik siswa akan terus berkembang jika guru selalu
menciptakan aktivitas pembelajaran matematika yang mampu melatih
siswa untuk berkomunikasi menggunakan ragam representasi sejak
dini.
MOHAMMAD ARCHI 136 PARADIGMA PEMBELAJARAN
MAULYDA MATEMATIKA BERBASIS NCTM
BAB 7
EPILOG
7.1 Positif & Negatif Pembelajaran Berbasis NCTM
Impelemntasi pembelajaran berbasis NCTM seperti pisau yang
memiliki 2 mata pisau sama tajamnya. Sisi pertama adalah hal-hal
positif yang akan dihasilkan dari penerapan 5 standar NCTM dalam
pembelajaran matematika, namun sisi setelahnya adalah hal-hal negatif
yang mungkin juga akan muncul ketika kita menerapkan model
pembelajaran berbasis 5 stadar NCTM ini. Kita akan coba pilah satu
persatu sebagai perbandingan.
Sisi positif dari pembelajaran berbasis NCTM sebenarnya sudah
cukup banyak dibahas pada subbab sebelumnya. Pembelajaran berbasis
NCTM lebih fokus pada membuat siswa tidak hanya memiliki
pemahaman konsep yang kuat terhadap suatu materi, namun juga
memiliki kecakapan dalam menyelesaikan masalah yang berkaitan
dengan materi tersebut. Pembelajaran berbasis NCTM akan melatih
siswa untuk memiliki kemampuan-kemampuan yang dibutuhkan dalam
mencari solusi-solusi terhadap sebuah permasalahan.
Perkembangan zaman yang menuntut peningkatan sumber daya
manusia (SDM) memiliki kecakapan dalam menyelesaikan masalah-
masalah pada akhirnya terkonversi kepada pendidikan yang ada di
sekolah. Kurikulum pendidikan yang kini diterapkan mulai
mengharuskan siswa-siswa untuk menyelesaikan masalah-masalah
ringan sesuai dengan usia dan jenjang pendidikanya. Bentuk instrument
pembelajaran juga telah bergeser dari soal-saol yang hanya mengukur
MOHAMMAD ARCHI 137 PARADIGMA PEMBELAJARAN
MAULYDA MATEMATIKA BERBASIS NCTM
pemahaman konsep siswa kini sudah berubah mulai mengukur aspek-
aspek lain seperti kemampuan kreatifitas, kemampuan berkolaborasi,
dan tentu saja kemampuan dalam menyelesaikan masalah.
Salah satu wujud dari perkembangan pendidikan ke arah
penyelesaian masalah adalah asesmen berskala internasional yang
dilakukan oleh organisasi OECD lewat PISA. Soal-soal tes PISA yang
diberikan kepada siswa seuruhnya menuntut kemampuan siswa dalam
menyelesaikan masalah-masalah. Masalah-masalah ini membutuhkan
kemampuan-kemampuan seperti penalaran, koneksi, komunikasi dan
representasi yang semuanya termuat dalam standar NCTM.
Indonesia sendiri pada PISA 2018 berada pada posisi 6 dari
buncit. Hal ini menunjukan bahwa kebanyakan siswa-siswa Indonesia
belum terbiasa menyelesaikan masalah yang diberikan dalam PISA.
Kebanyakan siswa Indonesia masih terbiasa menyelesaian soal-soal
rutin yang hanya membutuhkan pengetahuan konseptual. Jika soal
sudah dirubah kedalam bentuk masalah-masalah yang harus
diselesaikan siswa-siswa ini mengalami kesulitan karena mereka
kesulitan menghubungkan pengetahuan konseptual yang dia miliki
dengan masalah yang diberikan.
Dengan demikian, kita dapat melihat urgensi dari pembelajaran
matematika berbasis NCTM ini. Indonesia membutuhkan ini, agar
siswa-siswa dapat muncul kemampuan-kemampuan yang dibutuhkan
untuk menghadapi perkembangan zaman. Agar Indonesia juga tidak
kalah dengan negara-negara lain yang sudah memulai terlebih dulu.
Agar pendidikan di Indonesia dapat maju dan tidak lagi diremehkan
oleh negera-negara lain.
MOHAMMAD ARCHI 138 PARADIGMA PEMBELAJARAN
MAULYDA MATEMATIKA BERBASIS NCTM
DAFTAR PUSTAKA
BAB II
Calor, S. M., Dekker, R., Drie, J. P. Van, & Zijlstra, B. J. H. (2019). “
Let us discuss math ” ; Effects of shift ‐ problem lessons on
mathematical discussions and level raising in early algebra.
Mathematics Education Research Journal, 34(2), 8–25.
Croft, T., Kouvela, E., & Paul Hernandez-Martinez. (2018). This is
what you need to be learning^: an analysis of messages received
by first-year mathematics students during their transition to
university. Math Ed Res J, 30(1), 165–183.
Galen, F. Van, & Eerde, D. Van. (2013). Solving Problems with The
Percentage Bar. 4(1), 1–8.
Hendriana, H., Johanto, T., & Sumarmo, U. (2018). The Role Of
Problem-Based Learning To Improve Students ’ Mathematical
Problem-Solving Ability. Journal on Mathematics Education,
9(2), 291–300.
Imelda edo, S., Hartono, Y., & Indra Ilma, R. (2013). Investigating
Secondary School Students’ Difficulties in Modeling Problems
PISA-Model Level 5 And 6. Journal Mathematics Education,
4(1), 41–58.
Kamaliyah, Zulkardi, & Darmawijoyo. (2013). Developing the Sixth
Level of PISA-Like Mathematics Problems for Secondary School
Students. Journal Mathematics Education, 4(1), 9–28.
Mildenhall, P., & Sherriff, B. (2019). Correction to : Using multiple
metaphors and multimodalities as a semiotic resource when
teaching year 2 students computational strategies. Mathematics
Education Research Journal, 15(5), 183–194.
Murdiyani, N. M., Ilma, R., Putri, I., Eerde, D. Van, & Van, F. (2013).
Developing a Model to Support Students in Solving Subtraction.
4(1), 95–112.
Murni, A., Sabandar, J., Kusumah, Y. S., & Kartasamita, B. G. (2011).
The Enhancement Of Junior High School Students ’ Skill-Based
Metacognitive Learning. Journal Mathematics Education, 5(2),
194–203.
Murtafiah, W., Sa’dijah, C., Chandra, T. D., Susiswo, S., & As’ari, A.
R. (2018). Exploring The Explanation Of Pre-Service Teacher In
Mathematics Teaching Practice. Journal on Mathematics
Education, 9(2), 259–270.
MOHAMMAD ARCHI 139 PARADIGMA PEMBELAJARAN
MAULYDA MATEMATIKA BERBASIS NCTM
https://doi.org/10.22342/jme.9.2.5388.259-270
Olsson, J. (2019). Relations Between Task Design and Students ’
Utilization of GeoGebra. Mathematics Education Research
Journal, 11(2), 77–92.
Oonk, W., Verloop, N., & Gravemeijer, K. P. E. (2019). Analyzing
student teachers ’ use of theory in their reflections on mathematics
teaching practice. Mathematics Education Research Journal,
12(7), 451–462.
Prediger, S. (2019). Investigating and promoting teachers ’ expertise
for language-responsive mathematics teaching. Mathematics
Education Research Journal, 4(4), 216–227.
Rita Novita, Zulkardi, Y. H. (2012). Exploring Primary Student’s
Problem-Solving Ability by Doing Tasks Like PISA’s Question.
Journal Mathematics Education, 3(2), 133–150.
Santia, I., & Sutawidjadja, A. (2019). Ill-Structured Problems : The
Case Of Quadratic. Journal on Mathematics Education, 10(3),
365–378.
Sari, D. P., & Rosjanuardi, R. (2018). Errors Of Students Learning
With React Strategy In Solving The Problems Of Mathematical.
Journal Mathematics Education, 9(1), 121–128.
Seidouvy, A. (2019). An inferentialist account of students ’
collaboration in mathematics education. Mathematics Education
Research Journal, 8(2), 67–82.
Surya, E., Sabandar, J., Kusumah, Y. S., & Darhim. (2013). Improving
of Junior High School Visual Thinking Representation Ability in
Mathematical Problem Solving by CT. Journal Mathematics
Education, 4(1), 113–126.
Veldhuis, M. (2019). Supporting primary school teachers ’ classroom
assessment in mathematics education : effects on student
achievement. Mathematics Education Research Journal, 13(4),
102–114.
BAB III
Abdussakir. (2014). Proses Berpikir Mahasiswa dalam Menyusun Bukti
Matematis dengan Strategi Semantik. Jurnal Pendidikan Sains,
2(3), 132–140.
Abouzeid, A., & Ermentrout, B. (2013). The Type II phase resetting
curve is optimal for noise-induced synchrony : a mathematical
proof. BMC Research Notes, 1(5), 1–4.
MOHAMMAD ARCHI 140 PARADIGMA PEMBELAJARAN
MAULYDA MATEMATIKA BERBASIS NCTM
https://doi.org/10.1186/1471-2202-9-S1-P144
Agoestanto, A., Yuda, O., Priyanto, S., & Eko, B. (2018). The
effectiveness of auditory intellectually repetition learning aided by
questions box towards students ’ mathematical reasoning ability
grade XI SMA 2 Pati. Unnes Journal of Mathematics Education,
7(1), 17–23. https://doi.org/10.15294/ujme.v7i1.15828
Badri, S. S. Al, & Sayed, R. A. Al. (2016). The Effectiveness a
Proposed Enrichment Program Based on Problem-Solving and
Problem Posing in Developing the Ability of Mathematical
Reasoning and Sense-Making among Grade Ten High Achievers.
Journal Mathematics Science, 2(2), 45–55.
Danişman, Ş., & Erginer, E. (2017). The predictive power of fifth
graders ’ learning styles on their mathematical reasoning and
spatial ability on their mathematical reasoning and spatial ability.
Cogent Education, 7(1), 1–18.
https://doi.org/10.1080/2331186X.2016.1266830
Fairman, K. A., Peckham, A. M., Rucker, M. L., Rucker, J. H., & Sclar,
D. A. (2018). Use of power ‑ law analysis to predict abuse or
diversion of prescribed medications : proof ‑ of ‑ concept
mathematical exploration. BMC Research Notes, 3(5), 1–8.
https://doi.org/10.1186/s13104-018-3632-y
Gürbüz, R., & Erdem, E. (2016). Relationship between mental
computation and Mathematical Reasoning. Cogent Education,
1(4), 1–18. https://doi.org/10.1080/2331186X.2016.1212683
Hendriana, H., Charitas, R., Prahmana, I., & Hidayat, W. (2018).
Students’ Performance Skills in Creative Mathematical Reasoning.
Infinity: Journal of Mathematics Education, 7(2), 83–96.
https://doi.org/10.22460/infinity.v7i2.p83-96
Maoto, S., Masha, K., & Mokwana, L. (2014). Teachers ’ learning and
assessing of mathematical processes with emphasis on
representations , reasoning and proof. Journal of the Association
for Mathematical Education of South Africa, 3(2), 1–10.
Schalk, L., Saalbach, H., Grabner, R. H., & Stern, E. (2016). Relational
Quantitative Reasoning in Kindergarten Predicts Mathematical
Achievement in Third Grade. Journal of Numerical Cognition,
MOHAMMAD ARCHI 141 PARADIGMA PEMBELAJARAN
MAULYDA MATEMATIKA BERBASIS NCTM
2(2), 77–90. https://doi.org/10.5964/jnc.v2i2.29
Smit, R., Hess, K., Bachmann, P., Blum, V., & Birri, T. (2019). What
Happens After the Intervention ? Results From Teacher
Professional Development in Employing Mathematical Reasoning
Tasks and a Supporting Rubric. Frontiers in Education, 3(1), 1–
12. https://doi.org/10.3389/feduc.2018.00113
Syamsuri, Marethi, I., & Mutaqin, A. (2017). Understanding on
Strategies of Teaching Mathematical Proof for Undergraduate
Student. Cakrawala Pendidikan, 38(2), 282–293.
The National Council of Teachers of Mathematics. (2000). Principles
and Standards for School Mathematics. Reston, VA: The National
Council of Teachers of Mathematics, Inc.
Vandoulakis, I. M. (2016). Search for mathematical proof in the Web
environment as a process of creative collective discovery. SHS
Web of Conferences, 10(1), 22–30.
Wilkinson, L. C., Bailey, A. L., & Maher, C. A. (2018). Students ’
Mathematical Reasoning , Communication , and Language
Representations : A Video-Narrative Analysis. ECNU REVIEW
OF EDUCATION, 1(3), 1–22.
https://doi.org/10.30926/ecnuroe2018010301
BAB IV
Dina, Z. H., & Ikhsan, M. (2019). The Improvement of Communication
and Mathematical Disposition Abilities through Discovery
Learning Model in Junior High School. Journal of Research and
Advances in Mathematics Education, 4(1), 11–22.
Ega Edistria. (2017). The Influence of Hypnoteaching in Problem-
Based Learning to Students’ Mathematical Communication Skills.
The Journal of Innovation in Elementary Education, 4(2), 49–56.
Fitriana, R. W., Isnarto, I., & Ardhi Prabowo. (2018). The analysis of
student’s mathematical communication ability viewed from
learning styles through project based learning models on cylinder
and cone materials. Unnes Journal of Mathematics Education,
7(3), 156–163.
Hemdriana, H., Slamet, A. ., & Sumarmo, U. (2014). Mathematical
MOHAMMAD ARCHI 142 PARADIGMA PEMBELAJARAN
MAULYDA MATEMATIKA BERBASIS NCTM
Connection Ability And Self-Confidence (An experiment on
Junior High School students through Contextual Teaching and
learning with Mathematical Manipulative). International Journal
of Education, 8(1), 1–11.
María, G., & Clara Jessica. (2016). Using blogs to enhance the capacity
of mathematical communication in High School. Revista
Complutense de Educación, 27(3), 1327–1350.
Meiva Marthaulina Lestari Siahaan, & Napitupulu, E. E. (2018). The
Difference of Students’ Mathematical Communication Ability
Taught by Cooperative Learning Model Think Talk Write Type
and Numbered Head Together Type. Scholaria: Jurnal
Pendidikan Dan Kebudayaan, 8(3), 231–242.
Muqtada, M. R., Irawati, S., & Qohar, A. (2018). Reciprocal Teaching
assisted by GeoGebra to Improve Students Mathematical
Communication. Jurnal Pendidikan Sains, 6(4), 238–246.
Mustamin, S. H. (2018). Penggunaan Alat Peraga Dalam Mengatasi
Kesulitan Belajar Matematika Materi Pecahan Pada Siswa Kelas
V. AULADUNA: Jurnal Pendidikan Dasar Islam, 5(2), 170.
https://doi.org/10.24252/auladuna.v5i2a6.2018
Panasuk, R. M. (2010). Three Phase Ranking Framework for Assessing
Conceptual Understanding in Algebra Using Multiple
Representations. The Mathematics Educator, 131(2), 235–257.
Pratiwi, R., & Waziana, W. (2018). The effect of realistic mathematics
education on student ’ s mathematical communication ability.
Malikussaleh Journal of Mathematics Learning (MJML), 1(1), 31–
35.
Rohendi, D., & Dulpaja, J. (2013). Connected Mathematics Project
(CMP) Model Based on Presentation Media to the Mathematical
Connection Ability of Junior High School Student. Journal of
Education and Practice, 4(4), 17–22.
Rusmini, & Surya, E. (2017). The Effect of Contextual Learning
Approach to Mathematical Connection Ability and Student
SelfConfidence Grade Viii Smp Negeri 8 Medan. International
Journal of Sciences: Basic and Applied Research (IJSBAR), 35(2),
249–262.
MOHAMMAD ARCHI 143 PARADIGMA PEMBELAJARAN
MAULYDA MATEMATIKA BERBASIS NCTM
Sür, B., & Delice, A. (2016). The examination of teacher student
communication process in the classroom : mathematical
communication process model. SHS Web of Conferences, 01(10),
59–69.
Tanjungpura. (2018). Students ’ Mathematical Communication A Bility
And Disposition In The Implementation Of Micro Didactic
Design. Journal of Education, Teaching and Learning, 3(2), 379–
386.
The National Council of Teachers of Mathematics. (2000). Principles
and Standards for School Mathematics. Reston, VA: The National
Council of Teachers of Mathematics, Inc.
Triana, M., & Zubainur, C. M. (2019). Students ’ Mathematical
Communication Ability through the Brain-Based Learning
Approach using Autograph. Journal of Research and Advances in
Mathematics Education, 4(1), 1–10.
Wilkinson, L. C., Bailey, A. L., & Maher, C. A. (2018). Students ’
Mathematical Reasoning , Communication , and Language
Representations : A Video-Narrative Analysis. Ecnu Review Of
Education, 1(3), 1–22.
https://doi.org/10.30926/ecnuroe2018010301
Zakiri, I. K., Pujiastuti, E., & Asih, T. S. N. (2018). The mathematical
communication ability based on gender difference on students of
11th grade by using problem-based learning model assisted by
probing prompting technique. Unnes Journal of Mathematics
Education, 7(2), 78–84.
Zaretsky, E., & Evtah, D. N. (2011). The Impact of Virtual Simulations
, Communication and Peer Reviewing on Spatial Intelligence and
Mathematical Achievements Giv ’ at Washington Academic
College of Education. Systemics, Cybernetics And Informatics,
9(6), 57–62.
BAB V
Adirakasiwi, A. G. (2018). Peningkatkan Kemampuan Koneksi
Matematis Dan Kemandirian Belajar Siswa Melalui Pendekatan
Open-Ended. Aksioma Jurnal Pendidikan Matematika FKIP Univ.
MOHAMMAD ARCHI 144 PARADIGMA PEMBELAJARAN
MAULYDA MATEMATIKA BERBASIS NCTM
Muhammadiyah Metro, 7(2), 283–290.
Asiyah, S. N., Suyitno, A., & Safa’atullah, M. F. (2017). Mathematical
Connection in Terms of Student Learning Styles of the Tenth
Grade on the REACT Model Learning. Unnes Journal of
Mathematics Education, 6(2), 205–214.
https://doi.org/10.15294/ujme.v6i2.15484
Gordah, E. K. (2012). Masalah Matematis Peserta Didik Melalui
Pendekatan Open Ended The Improving Teacher Effort On Ability
Connection And Solve Math-. Jurnal Pendidikan Dan
Kebudayaan, 18(3), 264–279.
Haji, S., Abdullah, M. I., & Maizora, S. (2017). Developing Students ’
Ability Of Mathematical Connection Through Using Outdoor
Mathematics Learning. Journal of Mathematics Education, 6(1),
11–20. https://doi.org/10.22460/infinity.v6i1.234
Hendriana, H., Slamet, U. R., & Utari Sumarmo. (2014). Mathematical
Connection Ability And Self-Confidence ( An experiment on
Junior High School students through Contextual Teaching and
learning with Mathematical Manipulative). International Journal
of Education, 8(1), 1–11.
Hidayah, I., & Kurniaasih, D. (2019). An analysis of mathematical
connection ability viewed from students ’ questioning -skills
through the educational tools in connected mathematics project
learning model. Unnes Journal of Mathematics Education, 8(1),
65–74. https://doi.org/10.15294/ujme.v8i1.25949
Isfayani, E., Johar, R., & Munzir, S. (2018). Peningkatan Kemampuan
Koneksi Matematis Dan Self- Efficacy Siswa Melalui Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Rotating Trio Exchange ( Rte ).
Jurnal Elemen, 4(1), 80–92.
Kartika, L., & Tandililing, S. E. (2016). Penerapan Engaged Learning
Strategy Dalam Menumbuhkembangkan Tanggung Jawab Belajar
dan Kemampuan Koneksi Matematis Siswa Sekolah Menengah
Atas. Jurnal Pendidikan Matematika Indonesia, 1(2), 57–64.
Kenedi, A. K., Helsa, Y., Ariani, Y., Zainil, M., & Hendri, S. (2019).
Mathematical Connection Of Elementary School Students To
Solve Mathematical Problems. Journal on Mathematics
Education, 10(1), 69–80.
Metha, M., Pebriyanti, D., & Karomah, N. (2018). The analysis of
students ’ mathematical connection ability and responsibility in
two stay two stray learning with problem cards. Unnes Journal of
Mathematics Education, 7(3), 210–217.
MOHAMMAD ARCHI 145 PARADIGMA PEMBELAJARAN
MAULYDA MATEMATIKA BERBASIS NCTM
https://doi.org/10.15294/ujme.v7i1.26964
Nägele, T., Weckwerth, W., Szymanski, J. J., & Planck, M. (2014).
Mathematical modeling reveals that metabolic feedback regulation
of SnRK1 and hexokinase is sufficient to control sugar
homeostasis from energy depletion to full recovery. Frontiers in
Plant Science, 5(5), 1–11. https://doi.org/10.3389/fpls.2014.00365
Noto, M. S., Hartono, W., & Sundawan, M. D. (2016). Analysis Of
Students Mathematical Representation And Connection On
Analytical Geometry Subject. Journal of Mathematics Education,
5(2), 99–108. https://doi.org/10.22460/infinity.v5i2.216
Pitriani, R., & Afriansyah, E. A. (2016). Persepsi Dalam Pembelajaran
Pendekatan Keterampilan Proses Terhadap Kemampuan Koneksi
Matematis Siswa (Studi Penelitian Di Smp Negeri 1 Wanraja).
JURNAL GANTANG Pendidikan Matematika FKIP, 1(2), 15–24.
Prasetyo, A., Dwidayati, N. K., & Junaedi, I. (2017). Students ’ s
Mathematical Connection Ability and Disposition Reviewed by
Keirsey Personality Type through Eliciting Activities Mathematics
Learning Model Kemampuan Koneksi dan Disposisi Matematis
Siswa Ditinjau dari Tipe Kepribadian Info Artikel Abstrak. Unnes
Journal of Mathematics Education, 6(2), 190–197.
https://doi.org/10.15294/ujme.xxxxxx
Prihandhika, A. (2017). Perbedaan Kemampuan Koneksi Matematis
Melalui Model Pembelajaran React Dengan Model Pembelajaran
Learning Cycle 5e Siswa Smkn 39 Jakarta. JNPM (Jurnal
Nasional Pendidikan Matematika), 1(1), 1–9.
Rismawati, M., Irawan, E. B., & Susanto, H. (2017). Struktur Koneksi
Matematis Siswa Kelas X Dua Variabel. Jurnal Pendidikan:
Teori, Penelitian, Dan Pengembangan, 2(4), 465–469.
Sari, F. K., Chandra, T. D., & Sudirman. (2018). Proses Koneksi
Matematis Siswa SMP dalam Menyelesaikan Soal Cerita. Jurnal
Pendidikan: Teori, Penelitian, Dan Pengembangan, 3(6), 715–
722.
Setiawan, F. T., Suyitno, H., & Susilo, B. E. (2017). Analysis of
Mathematical Connection Ability and Mathematical Disposition
Students of 11th Grade Vocational High School. Unnes Journal of
Mathematics Education, 6(2), 152–162.
https://doi.org/10.15294/ujme.v6i2.13135
Xu, W., Liu, Z., Cheng, Q., & Chen, H. (2019). A mathematical model
of a bolted connection based on Florida contact theory to study the
influence of the friction coefficient on structural performance.
MOHAMMAD ARCHI 146 PARADIGMA PEMBELAJARAN
MAULYDA MATEMATIKA BERBASIS NCTM
Advances in Mechanical Engineering, 11(5), 1–11.
https://doi.org/10.1177/1687814019851398
Yosopranata, D., Zaenuri, & Mashuri. (2018). Mathematical connection
ability on creative problem solving with ethnomathematics nuance
learning model. Unnes Journal of Mathematics Education, 7(2),
108–113. https://doi.org/10.15294/ujme.v7i2.25399
Yuliani, R., Praja, E. S., & Noto, M. S. (2018). Pengaruh Model
Pembelajaran Missouri Mathematics Project Terhadap
Kemampuan Koneksi Matematis dan Kemandirian Belajar Siswa
SMP. Jurnal Elemen, 4(2), 131–144.
https://doi.org/10.29408/jel.v4i2.478
BAB VI
Hujer, R. (2014). Mathematical representation of the patterns in URL :
A tool for the webometrics studies. Journal Of Systems
Integration, 2(1), 45–52. https://doi.org/10.20470/jsi.v5i2.195
Kashuba, I., Ovsienko, S., & Shestakov, I. (2017). On the
representation type of Jordan basic algebras. Algebra and Discrete
Mathematic, 23(1), 47–61.
Kurhan, M. ., & Kurhan, D. . (2017). Railway Track Representation In
Mathematical Model Of Vehicles Movement. Mathematics
Education Research Journal, 3489(72), 40–48.
https://doi.org/10.15802/stp2017/118380
Maulyda, A. M. (2018). Representasi Matematis Anak Yang Berbakat
Di Bidang Musik Dalam Menyelesaikan Masalah Matematis.
Universitas Negeri Malang.
Maulyda, M. A., Hidayanto, E., & Rahardjo, S. (2019). Representation
of Trigonometry Graph Funcsion Colage Students Using
GeoGebra. International Journal of Trends in Mathematics
Education Research, 2(4), 1–7.
Minarni, A., Napitupulu, E., & Husein, R. (2016). Mathematical
Understanding And Representation Ability Of Public Junior High
School In North Sumatra. Journal on Mathematics Education,
7(1), 43–56. https://doi.org/10.22342/jme.7.1.2816.43-56
Ningsih, Y. L. (2018). Students ’ Mathematical Representation Ability
Through Implementation Of Maple. Infinity: Journal of
Mathematics Education, 7(2), 155–164.
MOHAMMAD ARCHI 147 PARADIGMA PEMBELAJARAN
MAULYDA MATEMATIKA BERBASIS NCTM
https://doi.org/10.22460/infinity.v7i2.p155-164
Nizar, H., Ilma, R., & Putri, I. (2018). Developing Pisa-Like
Mathematics Problem Using The 2018 Asian Games Football And
Table Tennis Context. Journal on Mathematics Education, 9(2),
183–194.
Ratnasari, N., Tadjudin, N., Syazali, M., & Andriani, S. (2018). Project
Based Learning ( PjBL ) Model on the Mathematical
Representation Ability. Tadris: Jurnal Keguruan Dan Ilmu
Tarbiyah, 3(1), 47–53. https://doi.org/10.24042/tadris.v3i1.2535
Retno, P., Junaedi, I., & Hidayah, I. (2018). Mathematical
representation ability of s tudents ’ grade X in mathematics
learning on problem based learning. Unnes Journal of
Mathematics Education, 7(3), 164–171.
https://doi.org/10.15294/ujme.v7i1.25486
Ruliani, I. D., Murtianto, Y. H., & Matematika, P. (2018). Profile
Analysis of Mathematical Problem Solving Abilities with Krulik
& Rudnick Stages Judging from Medium Visual Representation.
Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika, 7(1), 22–29.
Sajadi, M., Amiripour, P., & Rostamy-malkhalifeh, M. (2013). The
Examining Mathematical Word Problems Solving Ability under
Efficient Representation Aspect. Mathematics Education Trends
and Research, 2(5), 1–11. https://doi.org/10.5899/2013/metr-
00007
Sapti, M., Purwanto, P., Irawan, E. B., As’ari, A. R., Sa’dijah, C.,
Susiswo, S., & Wijaya, A. (2019). Comparing Model-Building
Process: A Model Prospective Teachers Used In Interpreting
Students’ Mathematical Thinking. Journal on Mathematics
Education, 10(2), 171–184.
https://doi.org/10.22342/jme.10.2.7351.171-184
Sari, D. P., & Rosjanuardi, R. (2018). ERRORS OF STUDENTS
LEARNING WITH REACT STRATEGY IN SOLVING THE
PROBLEMS OF MATHEMATICAL. Journal Mathematics
Education, 9(1), 121–128.
Surya, E., Sabandar, J., Kusumah, Y. S., & Darhim. (2013). Improving
of Junior High School Visual Thinking Representation Ability in
MOHAMMAD ARCHI 148 PARADIGMA PEMBELAJARAN
MAULYDA MATEMATIKA BERBASIS NCTM
Mathematical Problem Solving by CT. Journal Mathematics
Education, 4(1), 113–126.
The National Council of Teachers of Mathematics. (2000). Principles
and Standards for School Mathematics. Reston, VA: The National
Council of Teachers of Mathematics, Inc.
Yang, S., Kabir, M. H., & Hoque, M. R. (2016). Mathematical
Modeling of Smart Space for Context-Aware System : Linear
Algebraic Representation of State-Space Method Based Approach.
Hindawi Publishing Corporation Mathematical Problems in
Engineering, 8(1), 1–8.
Yuanita, P., Id, H. Z., & Id, E. Z. (2018). The effectiveness of Realistic
Mathematics Education approach : The role of mathematical
representation as mediator between mathematical belief and
problem solving. PLoS ONE, 13(9), 1–20.
MOHAMMAD ARCHI 149 PARADIGMA PEMBELAJARAN
MAULYDA MATEMATIKA BERBASIS NCTM
GLOSARIUM
Berpikir : Berpikir adalah berkembangnya suatu ide,
Critical Thinking
Communication konsep, pemikiran yang baru yang keluar dari
Collaboration dalam diri seseorang. Dan berkembangnya
pemikiran itu sendiri dari informasi yang
telah didapat dan disimpan oleh seseorang
dalam yang berupa pengertian-pengertian.
: Critical Thinking (atau Berpikir Kritis) adalah
sebuah kemampuan untuk berpikir jernih dan
rasional tentang apa yang harus dilakukan
atau apa yang ingin diyakini sebagai
kebenaran.
: Komunikasi atau communicaton berasal dari
bahasa Latin communis yang berarti 'sama'.
Communico, communicatio atau
communicare yang berarti membuat sama
(make to common). Secara sederhana
komuniikasi dapat terjadi apabila ada
kesamaan antara penyampaian pesan dan
orang yang menerima pesan. Oleh sebab itu,
komunikasi bergantung pada kemampuan kita
untuk dapat memahami satu dengan yang
lainnya (communication depends on our
ability to understand one another).
: Kolaborasi adalah bentuk kerjasama,
MOHAMMAD ARCHI 150 PARADIGMA PEMBELAJARAN
MAULYDA MATEMATIKA BERBASIS NCTM
interaksi, kompromi beberapa elemen yang
terkait baik individu, lembaga dan atau pihak-
pihak yang terlibat secara langsung dan tidak
langsung yang menerima akibat dan manfaat.
Creativity : Kreativitas (creativity) adalah kemampuan
Guru
Matematika seseorang dalam mengembangkan, mencipta,
dan berkreasi untuk menghasilkan ide dan
cara-cara baru dalam memecahkan masalah
dan menemukan peluang (thinking new
things). Adapun yang dimaksud ide baru
bukan berarti sesuatu hal yang benar-benar
baru, dari tidak ada menjadi ada.
: Guru adalah pendidik dan pengajar pada
pendidikan anak usia dini jalur sekolah atau
pendidikan formal, pendidikan dasar, dan
pendidikan menengah. Guru-guru seperti ini
harus mempunyai semacam kualifikasi
formal. Dalam definisi yang lebih luas, setiap
orang yang mengajarkan suatu hal yang baru
dapat juga dianggap seorang guru.
: Matematika (dari bahasa Yunani: .. -
mathma, p" engetahuan, pemikiran,
pembelajaran") adalah ilmu yang
mempelajari hal-hal seperti besaran, struktur,
ruang, dan perubahan. Para matematikawan
merangkai dan menggunakan berbagai pola,
MOHAMMAD ARCHI 151 PARADIGMA PEMBELAJARAN
MAULYDA MATEMATIKA BERBASIS NCTM
NCTM dan menggunakannya untuk merumuskan
Pembelajaran konjektur baru, dan membangun kebenaran
Siswa melalui metode deduksi yang ketat
diturunkan dari aksioma-aksioma dan
definisi-definisi yang bersesuaian.
: National Council of Teacher of Mathematics
(NCTM) merupakan Dewan Nasional Guru
Matematika (NCTM) didirikan pada 1920.
organisasi terbesar di dunia yang peduli
terhadap pendidikan matematika, memiliki
hampir 100.000 anggota di seluruh Amerika
Serikat dan Kanada, dan internasional.
: Pembelajaran adalah proses interaksi siswa
dengan pendidikan dan sumber belajar pada
suatu lingkungan belajar. Pembelajaran
merupakan bantuan yang diberikan pendidik
agar dapat terjadi proses perolehan ilmu dan
pengetahuan, penguasaan kemahiran dan
tabiat, serta pembentukan sikap dan
kepercayaan pada siswa.
: Siswa adalah komponen masukan dalam
sistem pendidikan yang selanjutnya diproses
dalam proses pendidikan. Yang sehingga
menjadi manusia yang berkualitas sesuai
dengan tujuan pendidikan nasional
MOHAMMAD ARCHI 152 PARADIGMA PEMBELAJARAN
MAULYDA MATEMATIKA BERBASIS NCTM
INDEKS
A kognitif · 2, 17, 40, 109, 116, 133
kurikulum · 9, 14, 15, 23, 27, 38, 40, 56,
aljabar · 2, 11, 45, 48, 51, 67, 82, 86, 87,
100, 101, 102, 109, 119, 120, 123 81, 82, 100
analitis · 2 L
G logis · 2, 6, 42, 46, 48, 49, 50, 51, 52, 53,
58, 65
gagasan · 3, 4, 14, 38, 41, 42, 48, 50, 53,
57, 64, 84, 116, 117, 118, 121 M
guru · i, 1, 4, 13, 16, 24, 25, 26, 27, 28, 30, masalah · 1, 2, 3, 4, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13,
31, 32, 34, 36, 44, 45, 53, 54, 56, 57, 14, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25,
62, 63, 65, 66, 70, 74, 75, 77, 78, 79, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 32, 33, 34, 35,
81, 88, 90, 93, 99, 102, 113, 120, 121, 36, 37, 38, 39, 40, 41, 43, 44, 48, 49,
124, 125, 128, 130, 131, 132, 134, 135, 50, 51, 53, 55, 57, 59, 60, 61, 62, 63,
136, 151 66, 69, 72, 73, 77, 78, 79, 80, 82, 84,
85, 89, 92, 93, 95, 97, 98, 99, 100, 101,
H 102, 109, 111, 112, 113, 114, 115, 117,
119, 120, 122, 123, 124, 126, 131, 134,
hipotesis · 12, 22, 78, 92 135, 136, 137, 138, 151
I matematika · i, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 8, 9, 10, 11,
13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 23, 24,
intelektual · 2 26, 29, 30, 31, 32, 38, 39, 41, 42, 43,
44, 45, 46, 47, 48, 49, 50, 51, 52, 53,
K 54, 55, 57, 62, 63, 64, 65, 66, 67, 68,
69, 70, 71, 72, 73, 74, 75, 82, 83, 84,
kemampuan · i, v, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 12, 85, 86, 87, 88, 89, 90, 91, 92, 93, 94,
13, 14, 18, 20, 21, 23, 24, 25, 27, 30, 97, 98, 99, 100, 102, 107, 109, 111,
31, 32, 34, 37, 38, 40, 45, 47, 48, 49, 112, 113, 114, 115, 116, 117, 118, 119,
50, 51, 52, 53, 54, 57, 59, 62, 63, 64, 120, 121, 122, 123, 124, 125, 126, 129,
65, 66, 68, 70, 71, 72, 73, 76, 82, 83, 133, 134, 135, 136, 137, 138, 152, 155
84, 85, 88, 90, 91, 92, 100, 107, 109,
111, 112, 116, 119, 120, 122, 124, 125, mathematics · 1, 11, 43, 63, 64, 139, 140,
133, 134, 135, 137, 138, 150, 151 143, 145, 148
metode · 9, 12, 15, 17, 25, 27, 32, 37, 60,
75, 102, 134, 151
MOHAMMAD ARCHI 153 PARADIGMA PEMBELAJARAN
MAULYDA MATEMATIKA BERBASIS NCTM
N sistematis · 2, 62, 72, 94
siswa · iv, v, 4, 5, 7, 8, 9, 10, 11, 13, 15, 17,
NCTM · 1, 2, i, 1, 5, 7, 14, 15, 16, 26, 41,
43, 44, 49, 51, 52, 63, 65, 68, 70, 71, 18, 20, 21, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29,
74, 75, 82, 84, 85, 88, 89, 91, 107, 108, 30, 31, 32, 33, 34, 35, 36, 37, 38, 39,
113, 117, 124, 133, 137, 138, 152 44, 45, 49, 51, 53, 54, 56, 57, 59, 60,
61, 62, 63, 64, 65, 66, 67, 69, 70, 71,
P 72, 73, 74, 75, 76, 77, 78, 79, 82, 83,
84, 85, 87,88, 89, 90, 91, 92, 93, 95,
pemahaman · 4, 5, 6, 7, 20, 23, 24, 40, 43, 97, 98, 99, 100, 101, 102, 107, 109,
45, 47, 50, 55, 62, 63, 64, 67, 70, 71, 112, 113, 114, 116, 117, 118, 119, 120,
73, 76, 90, 92, 94, 107, 113, 114, 116, 121, 122, 123, 124, 125, 126, 127, 128,
125, 128, 133, 134, 135, 136, 137, 138 129, 130, 132, 133, 134, 135, 136, 137,
138, 152
pembelajaran · i, v, 1, 3, 4, 5, 7, 9, 10, 11, soal · 17, 18, 20, 21, 22, 31, 33, 36, 55, 57,
12, 13, 14, 15, 19, 23, 26, 30, 31, 32, 64, 69, 72, 73, 111, 118, 122, 123, 135,
34, 35, 37, 38, 39, 45, 53, 54, 55, 56, 137, 138
57, 59, 60, 61, 63, 64, 65, 70, 71, 72,
73, 74, 75, 76, 79, 80, 81, 82, 83, 84, T
85, 88, 89, 100, 101, 102, 107, 113,
117, 120, 121, 122, 124,125, 127, 132, Teacher · 1, 5, 71, 117, 133, 139, 142, 145,
133, 134, 135, 136, 137, 138, 151 152
peserta didik · 2, 3, 14, 23, 52, 53, 54 teknologi · 1, 2, 7, 13, 92
S
sekolah · i, 2, 3, 13, 29, 30, 38, 44, 45, 56,
73, 82, 100, 118, 123, 136, 137, 151,
155
MOHAMMAD ARCHI 154 PARADIGMA PEMBELAJARAN
MAULYDA MATEMATIKA BERBASIS NCTM
RIWAYAT PENULIS
Mohammad Archi Maulyda, dilahirkan di
Kediri, tanggal 29 Agustus 1993. Penulis
menempuh pendidikan dari mulai Sekolah
Dasar hingga tingkat Sekolah Menengah
Pertama di Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur.
Penulis menempuh jenjang sekolah dasar di
SDN Bajulan III. Kemudian penulis
melanjutkan sekolah di SMP N 5 Nganjuk.
Setelah itu penulis melanjutkan sekolah ke SMA N 8 Mataram. Penulis
kemudian menempuh pendidikan strata 1 (S1) di Universitas Nusantara
PGRI Kediri. Pendidikan terakhir penulis adalah Master Pendidikan
Matematikan (S2) yang ditamatkan di Universitas Negeri Malang.
Selama menempuh pendidikan S1 penulis aktif dalam kegiatan-
kegiatan mahasiswa terutama yang terkait penulisan karya ilmiah.
Penulis mendapatkan hibah Pekan Kreatifitas Mahasiswa (PKM) pada
tahun 2013 dan 2014. Selain itu, penulis juga aktif dalam organisasi
HIMAPTIKA dan berkesempatan menjadi coordinator divisi sosial-
masyarakat. Selama proses kuliah S-2 penulis bekerja sebagai editor di
Lembaga penerbitan International Research and Development for
Human Beings (IRDH) yang berpusat di Malang. Selain itu penulis
juga merupakan tenaga pendidik di SMP Shalahuddin Malang,
mengajar mata pelajaran matematika. Penulis menamatkan kuliah S-2
pada tahun 2018, di tahun yang sama penulis diterima sebagai dosen di
MOHAMMAD ARCHI 155 PARADIGMA PEMBELAJARAN
MAULYDA MATEMATIKA BERBASIS NCTM
Universitas Mataram Nusa Tenggara Barat. Setelah menjadi dosen di
Universitas Mataram, penulis aktif dalam penulisan artikel dan buku.
MOHAMMAD ARCHI 156 PARADIGMA PEMBELAJARAN
MAULYDA MATEMATIKA BERBASIS NCTM
View publication stats