dengan dikalikan volume wisatwan yang datang, maka tentu saja
imbas dari keberadaan desa wisata bagi warga desa tentulah akan
berdampak besar. Apalagi kedatangan para wisatwan itu sering
berkelompok-kelompok. Untuk diketahui perkembangan desa
wisata Desa Mas-mas mengalami perkembangan yang
menggembirakan. Dari yang awalnya hanya dikunjungi oleh
wisatawan-wisatawan mancanegara akhir-akhir ini banyak pula
dikunjungi oleh para wisatwan domestik.
Dapat disebutkan, Desa Wisata Mas-mas telah dikunjungi
secara bergelombang oleh:
1. Pemerintah Kota (Pemkot) Jawa Tengah dengan jumlah
kelompok 40 orang
2. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati dengan jumlah kelompok
40 orang
3. Sekolah Pariwisata Bali dengan jumlah kelompok 80 orang
4. Komunitas Tangan Di atas (TDA) 40 orang berkemah 3 hari 2
malam
5. Rombongan Mahasiswa Korea sebanyak 40 orang
6. Sekolah Pariwisata Indonesia (SPI) Jakarta 80 orang
Menurut Pak Habib tren kunjungan ke depan akan terus
menanjak. Ia optimis untuk itu dikarenakan penyebaran informasi
akan terus mengalami kemajuan seiring dengan banyaknya
pendatang yang akan menjadi informan bagi wisatawan lainnya,
baik yang berada di luar negeri maupun domestik. Apalagi jika
dengan sentuhan pemerintah baik kabupaten maupun provinsi, Pak
Habib yakin desa wisatanya akan semakin “ngejreng”.
Oleh karenanya Pak Habib tidak henti-hentinya mengetuk
kepedulian pemerintah agar dapat kiranya berpartisipasi
membangun Desa Wisata Mas-mas. Minimal pemerintah
memasukkan Desa Wisata Mas-mas dalam sebuah media promosi
sehingga gaungnya akan semakin besar dan meluas. Himbauan ini
kata Pak Habib selalu ia dengung-dengungkan pada semua pihak
yang sengaja atau tidak sengaja datang ke Desa Mas-mas atau ketika
ia diundang berbagai pihak ke beberapa acara.
Bagian Ketiga: Enterpreneurship ~ 89
ROBY HADI KUSUMA:
SI PENAKLUK LEBAH
Nama : Roby Hadi Kusuma
Tempat tanggal lahir : Mumbul Sari Bayan, 17 Februari 1983
Alamat : Mumbul Sari
Pendidikan Terakhir : S1
Pekerjaan : Ketua Kelompok Tani Lebah Cinta
Hp. Alam
: 087865828160
Tahukah Anda, bahwa lebah (madu alam) itu ada empat
macam? Keempatnya masing masing punya nama, yaitu: Lebah
Trigona, Lebah Serana, Lebah Dursata (Lani), dan Lebah Milifera.
Selanjutnya akan dipakai lebah dan madu secara bergantian untuk
menyebut produk yang dihasilkan dari pertanian serangga dalam
bangsa bee ini. Kedua yang awal, yaitu lebah Trigona dan lebah
90 ~ Karya Anak Negeri: 25 Kisah Inspiratif dari Nusa Tenggara Barat
Serana merupakan jenis madu yang dibudidayakan oleh Roby Hadi
Kusuma di area pertanian madunya. Berada di area sekitar 2 hektar,
keberadaan madu-madu tersebut sungguh menakjubkan. Mulai dari
keberadaan koloninya sampai tingkah pola hidupnya dalam rangka
menjaga eksistensi dan produk madunya merupakan hal unik bagi
mereka yang peduli menyingkap kehidupan serangga penghasil
madu tersebut.
Di area yang lumayan luas dengan tanaman pohon berbagai
jenis seperti pohon mangga, pohon jati, pohon asam, dan pohon-
pohon lainnya, Roby bersama anggota Kelompok Tani Cinta Alam
men-setting kotas-kotak (Stup-stup) yang terbuat dari papan-papan
kayu. Dalam satu pohon terdapat 3-4 stup ditempatkan
(digantungkan) di dahan-dahan pohon. Lalu dalam hitungan waktu
satu minggu saja stup-stup kosong tersebut perlahan-lahan akan
didatangi koloni-koloni lebah membentuk rumah-rumah di dalam
stup yang selanjutnya memproduksi madu-madu yang lezat.
Bagian Ketiga: Enterpreneurship ~ 91
Roby bercerita mengenai suka duka menekuni bertani lebah-
madu. Kelompoknya yang bernama Petani Madu Cinta Alamberdiri
sejak tahun 2010 sebagai bagian dari pecahan petani-petani madu di
Kecamatan Bayan. Di mana sebelumnya ia sebagai salah seorang
anggota kelompok tani lain kemudian berinisiatif untuk membuat
kelompok sendiri di Desa Mumbul Sari Kecamatan Bayan yang
memang menjadi sentra pertanian madu, lepas dari kelompok tani
sebelumnya.
Ia membuat kelompok tani madu yang baru karena kelompok
tani sebelumnya bersekretariat agak jauh di atas (ke utara) dari Desa
Mumbul Sari. Merasa sudah cukup banyak belajar pada kelompok
tani sebelumnya ia kemudian membentuk kelompok tani madu
yang baru agar ia dapat berkembang secara lebih mandiri dan agar
supaya masyarakat di sekitar dapat dilibatkan secara aktif di
kelompok tani baru yang ia bikin. Kelompok taninya kemudian
berhasil membuat keanggotaan sebanyak 15 orang dengan jumlah
stup (kotak) keseluruhan sekitar 500-an, sehingga dengan potensi
ini dapat mengajukan berbagai bentuk kerjasama dengan berbagai
pihak terutama pemerintah dalam rangka mendapatkan berbagai
pelatihan maupun mendapatkan fasilitas sampai kepada pemasaran.
Betul saja, beberapa layanan dari berbagai pihak telah mereka
dapatkan, seperti pelatihan bertani madu dari penyuluh Universitas
Mataram, dan kerjasama dengan Departemen Perindustrian dan
Perdagangan dalam rangka pengemasan dan pemasaran beserta
berbagai kegiatan pameran-pameran. Hal ini cukup membuat
kelompok petani madu cinta alam yang diketuai Roby Hadikusuma
tumbuh cukup positif. Dalam setiap pameran petani madu yang
diadakan perduabulan atau pertriwulan, Roby dan kawan-kawan
harus menyediakan produk-produk madu mereka dalam jumlah
yang tidak sedikit. Di samping harus memenuhi tuntutan pasaran
masyarakat luas lainnya secara periodik.
Sebagaimana diketahui bahwa sebagaian besar orang
menyakini madu berkhasiat bagi kesehatan tubuh sehingga madu
selalu dinilai sebagai sesuatu yang cukup berharga. Faktanya
memang dapat dilihat di beberapa produk obat dan, makanan baik
yang dihasilkan oleh pabrik-pabrik modern maupun hasil olahan
industri rumah tangga madu kerap diketemukan sebagai bahan
campuran dari produk-produknya. Misalnya lihatlah jamu antangin,
92 ~ Karya Anak Negeri: 25 Kisah Inspiratif dari Nusa Tenggara Barat
jamu tolak angin, bahkan produk susu kaleng terdapat pula
campuran madunya. Sedangkan di masyarakat lokal dikenal pula
banyak jamu atau minuman dikonsumsi disertai madu sebagai
pelengkapnya.
Madu memang dikenal dalam perjalanannya sebagai obat dan,
makanan yang tidak diragukan lagi kebaikan kandungan kimiawinya
bagi kesehatan manusia. Namun dalam realitanya dilapangan
(dipasar) madu seringkali menimbulkan keraguan atas keasliannya.
Masyarakat jikalau dihadapkan pada madu-madu yang beredar di
pasaran pasti pertanyaannya, “Ini madu asli atau tidak asli”?
Sedemikian diperlukannya madu di masyarakat, namun dalam pada
itu bayang-bayang keraguan atas asli atau tidaknya membuat
masyarakat juga tidak kalah khawatir. Hal ini wajar saja karena
harga yang dipatok penjual rata-rata selalu tinggi terhadap madu-
madu tersebut, sehingga masyarakat merasa jikalau membeli madu
yang ternyata palsu mereka akan merasa merugi.
Di tengah-tengah fenomena seperti di atas muncullah seorang
petani lebah bernama Roby Hadikusuma dari Desa Mumbul Sari
Kecamatan Bayan Kabupaten Lombok Utara (KLU). Ia adalah
salah satu ketua kelompok petani madu yang telah berhasil
mengorganisir para petani madu di tempatnya yang mana
kelompok petani madu ini menjadi harapan dari masyarakat luas
dalam hal menjaga keaslian produk madu. Roby sebagai ketua
kelompok tani madu harus dapat menjamin produk madunya tidak
tercampur oleh air gula sehingga ia tetap dapat menjaga nama
baiknya pada semua pelanggannya yang telah memesan dalam skala
partai.
Baru-baru ini PT Indofood sebagai perusahaan besar yang
memproduksi, makanan meminta kepada Kelompok Tani Cinta
Alam agar dapat menyediakan sekitar 500 Kg Madu. Pada saat yang
sama, kelompok tani Pak Roby hanya sanggup menghasilkan 100
Kg perbulan bersama-sama dengan anggotanya. Sedangkan jika
gabung dengan Asosiasi petani madu se-KLU baru bisa
mendapatkan 300 Kg. Jadi pesanan Indofood itu masih belum
dapat dipenuhi walaupun asosiasi petani madu KLU digabung.
Artinya terdapat peluang yang begitu terbuka untuk diisi ke
depannya, maka di sini diperlukan terobosan-terobosan agar
kiranya peluang yang ditawarkan tersebut dapat diisi. Perlu
Bagian Ketiga: Enterpreneurship ~ 93
kerjsama dengan berbagai pihak agar produk madu dapat
meningkat di masa depan.
Mengenal Trigona dan Serana Lebih Dekat
Bagi yang pernah menonton film Barbie Thumbelina atau
Tinker Bell, maka dapat membayangkan bagaimana ajaibnya dunia
misteri. Seolah begitulah kira-kira kehidupan lebah-lebah madu itu
dapat digambarkan. Baik lebah Trigona maupun Serana mempunyai
aturan kehidupan yang sangat rapi. Sistem yang terbuat berdasarkan
kaidah alam, settingan instink hewani yang telah menjadi kudrat
iradat Allah Swt.
Lebah Trigona ini seukuran lalat tetapi badannya lebih
ramping. Mereka adalah kumpulan lebah yang teramat jinak tidak
seperti lebah-lebah lainnya yang ganas dan berbahaya. Oleh
karenanya lebah Trigona dapat dibudidayakan berdekatan dengan
manusia dalam kehidupan sehari-harinya.
Trigona ini merupakan jenis madu yang langka. Akibatnya, di
pasaran agak susah ditemukan. Jikalau mau, maka ia harus di pesan
jauh-jauh hari di tempat petaninya. Rasanya juga khas, yaitu tidak
terlalu manis dan ada rasa kecut. Karena langka seiring dengan
khasiatnya yang luar biasa, maka ia termasuk lebah-madu yang
paling istimewa dengan harga yang istimewa pula. Satu botol kecil
ukuran 500 mililiter dihargakan sekitar Rp. 70.000 oleh Pak Roby.
Dibudidayakan dengan pemindahan, artinya selama manusia
tidak memindahkannya, maka selama itu keberadaannya akan tetap
statis. Satu populasi akan tetap jikalau tidak ada sentuhan dari
manusia untuk berinisiatif memindahkan ratu dan koloni lainnya ke
tempat yang baru. Menyadari hal itula, maka Pak Roby disibukkan
oleh bagaimana cara agar ia terus dapat memperbanyak populasi
Lebah-Madu Trigona dengan berusaha sedapat mungkin segera
memindahkan Ratu Trigona ke sangkar baru agar tumbuh lagi
koloni-koloni Trigona yang baru. Sebuah pekerjaan yang sangat
mengasyikkan, namun perlu kejelian.
Trigona ini teristimewa dalam dunia lebah karena berbagai
keutamaannya seperti ia tidak menyengat, tidak meninggalkan
sarangnya jikalau sudah ditempatkan di satu sarang. Yang tidak
kalah istimewanya adalah Trigona ini berkhasiat seperti memakan
500 biji jeruk jikalau mengkonsumsi satu sendok madunya. Ia juga
94 ~ Karya Anak Negeri: 25 Kisah Inspiratif dari Nusa Tenggara Barat
berkhasiat menyuburkan wanita mandul asalkan dikonsumsi secara
teratur selama 8 bulan. Terapi ini harus dijalankan bagi peremuan-
perempuan mandul jikalau hendak mau hamil, ungkap Pak Roby
mengisahkan hasil penelitian yang pernah dilakukan oleh beberapa
ahli. Sedangkan lebah Serana merupakan salah satu jenis lebah liar
yang menyengat. Oleh karenanya diperlukan Standar Operasional
Prosedur (SOP) dalam memanen produk madunya. Jikalau mau
dipanen siang hari, maka si pemanen harus menggunakan
pelindung diseluruh tubuhnya.
Pak Roby sendiri memilih malam untuk memanen lebah
Serana karena jikadipanen malam hari, maka si pemanen tidak perlu
menggunakan pelindung karena pada malam hari lebah-lebah
Serana lagi tidur. Di samping itu, efek gelapnya malam membuat
lebah ini menjadi hilang ganasnya. Menurunkan lebah-lebah Serana
satu-persatu dari ratusan pohon-pohon yang berada di ladangnya
malam hari memakan waktu tidak sebentar. Diperlukan waktu
semalaman untuk memanennya dari sejak gelap turun meliputi
bumi dan bisa selesai sekitar jam 3 malam.
Lebah Serana tidak seperti lebah Trigona. Serana di samping
merupakan jenis lebah yang agresif ia juga lebah yang mudah
meninggalakan sarangnya jikalau sarangnya itu dianggap kurang
aman atau tidak baik menurut mereka. Sedangkan Trigona seperti
disampaikan terdahulu merupakan lebah yang statis, tinggal
menetap tidak mau pindah. Untuk menghadapi tingkah polah lebah
Serana ini, makaPak Roby harus membuat sarang-sarang lebah ini
sebaik mungkin. Setidakanya demikian pengalamannya
mengajarkan.
Pernah ia amati bahwa lebah Serana membuat sarang sendiri
di tanah atau di pohon. Lalu kemudian Pak Roby menaruh stup
(kotak) kayu di atas pohon-pohon yang dekat dengan sarang lebah-
lebah Serana tersebut, maka pelan tetapi pasti lebah-lebah itu pun
berpindah ke Sarang yang dibuat Pak Roby. Jadi dapat disebutkan
di sini bahwa lebah Serana merupakan lebah setengah liar karena
masih bisa dikenai perlakuan oleh manusia.Sedangkan dikatakan
Pak Roby lebah Dursata pada dasarnya merupakan jenis lebah-
lebah yang banyak terdapat di pulau Sumbawa merupakan lebah
liar. Ia bersarang di hutan denggan instinknya sendiri membuat
sarang-sarangnya sendiri tanpa pernah mau dikenai perlakuan
Bagian Ketiga: Enterpreneurship ~ 95
apapun dari manusia. Oleh karenanya, lebah Dursata tidak bisa di
pelihara melainkan dibiarkan hidup liar di alam bebas (hutan-hutan)
lalu ditundukkan untuk diambil madunya oleh para peramu hutan
ketika madunya telah banyak.
96 ~ Karya Anak Negeri: 25 Kisah Inspiratif dari Nusa Tenggara Barat
MUHAMMAD SHAFWAN:
#RADJATAHU DARI NTB
Nama : Muhammad Shafwan
Tempat Tanggal Lahir : Karang Bata, Abian Tubuh Cakra, 13
November 1976
Alamat : Karang Bata
Pendidikan terakhir : S1
Pekerjaan : Guru Madrasah Tsanawiyah Karang
Bata, Enterpreneurship
Hp. : 08175777556
Tahu sudah lama dikenal sebagai, makanan yang terbuat dari
olahan kedelai. Hampir setiap hari masyarakat menjadikan tahu
sebagai menu wajib. Kendatipun banyak manufaktur yang
memproduksi tahu, namun demikian tahu tetap laris manis. Apalagi
tahu made in Abian Tubuh yang memang sudah relatif familiar di
telinga orang-orang Lombok sehingga Abian Tubuh seolah adalah
desa yang sudah ter-brand dengan tahu sebagai produk
unggulannya.
Bagian Ketiga: Enterpreneurship ~ 97
98 ~ Karya Anak Negeri: 25 Kisah Inspiratif dari Nusa Tenggara Barat
Disnilah kemudian muncul Muhammad Shafwan dengan
produk #Radjatahu. Dalam pikirannya, Shafwan berasumsi bahwa
Abian tubuh sebagai daerah penghasil tahu sudah melekat dalam
ingatan banyak orang. Dalam pada itu, produknya hanya sepeti itu
dari sejak dikenal sebagai penghasil tahu sampai hari ini. Waktu
datang silih berganti, era satu datang terganti dengan era lain,
namun demikian tahu Abian Tubuh rupanya begit-begitu saja.
Statis tidak pernah ada inovasi itulah keberadaan tahu Abian Tubuh
ataupun tahu-tahu lainnya di Pulau Lombok maupun NTB.
Berangkat dari pemikiran itulah, Muhammad Shafwan
tergerak hatinya untuk mengemas tahu mempunyai nilai tambah
yang lebih. Tahu yang berinovasi menjadi tahu yang dapat
dibedakan bahkan tahu yang mempunyai keunggulan komparatif
dengan tahu-tahu lainnya sehingga keberadaan tahu dapat naik
kelas. Pada fase selanjutnya tentu saja tahu dapat menjadi produk
yang tidak lagi dianggap pasaran sehingga produk tahu ini dapat
memberikan rasa bangga pada konsumen seperti bangganya pada
produk-produk modern lainnya.
Untuk inilah kemudian muhammad Shafwan meluncurkan
#Radjatahu sebagai merek tahu yang hendak ia buatkan nilai
tambah. #Radjatahu, rajanya tahu di NTB seolah ia ingin berkata
demikian dengan inovasinya tersebut. Tidak ragu lagi kemudian ia
meluncurkan mereknya lewat media on line yang tidak ia sangka
selanjutnya booming menjadi pembicaraan orang-orang di dunia
maya dan dunia nyata.
Alasan lain dari Muhammad Shafwan Si #Radjatahu
membuat inovasi juga dilatar belakangi oleh hasratnya untuk
membendung produk-produk, makanan luar yang masuk di mana,
makanan-makanan tersebut tidak dapat dijamin kehalalannya
maupun kebersihannya. Misalnya produk-produk, makanan yang
diliputi formalin, borak dan jenis-jenis zat kimia berbahaya lainnya.
Tentu saja dalam pada itu harus ada upaya dari berbagai
perusahaan, makanan khususnya, memberikan tawaran kepada
konsumen lokal agar sedapat mungkin mengkonsumsi produk lokal
yang pada dasarnya tidak ada keraguan mengenai kehalalannya
maupun kebersihannya.
Apalagi NTB sedang gencar-gencarnya berbicara mengenai
wisata halal yang mana tentu menjadi masuk angin jikalau tidak
Bagian Ketiga: Enterpreneurship ~ 99
diiringi dengan membenahi produk-produk, makanan halal lagi
bersih. Sungguh ini harus dilakukan agar brand NTB sebagai daerah
tujuan wisata halal tidak hanya berhenti pada jargon semata. Brand
haruslah sama antara apa yang tampak dengan apa yang ada
dibelakang (isinya).
Menimbang semua itu, maka Muhammad Shafwan resmi
meluncurkan inovasi tahu pada tanggal 17 agustus 2016 dengan
merek #Radjatahu. Seketika merek ini pun diterima luas di
masyarakat terutama Kota Mataram sampai ke Lombok tengah dan
Lombok Barat tentunya. Melihat trend positif ini, Muhammad
Shafwan merasa optimis akan mendapatkan pasar yang semakin
luas dengan inovasi tahunya tersebut.
Tahu Naik Kelas
Dengan inovasi yang diberikan pada produk tahu perlahan
tetapi pasti, tahu naik kelas dan kasta. Dari yang tadinya terkesan
pasaran dengan citra tahu sebagai, makanan rakyat bawah, kini tahu
merambah kelas menengah ke atas. Benar ternyata bahwa memang
perlu sentuhan inovasi dan kemasan sehingga nampak pantas
bersanding dengan produk-produk modern lainnya.
Selayaknya ini harus terus ditingkatkan atau dijaga
keberlangsungannya sehingga produk lokal kiranya dapat merajai
pasar lokal atau minimal mempunyai tempat di hati masyarakat,
sehingga imagi yang ada di mereka tidak hanya produk made in luar
negeri. Bentuk pemasarannya pun menentukan seperti yang
diceritakan oleh #Radjatahu, Muhammad Shafwan. Ketika ia
meluncurkannya lewat dunia maya, serta merta #Radjatahu menjadi
#trending-topik. Orderan pun berdatangan.Uniknya, #Radjatahu
menyentuh segala lapisan masyarakat.Pun, tak heran #Radjatahu
menjadi cemilan yang populer.
Inovasi tahu seperti yang penulis lihat dan rasakan ketika
berkunjung ke pusat produksi #Radjatahu yang menyediakan dua
jenis tahu:tahu krispi yang dilapisi mayones dan tahu krispi yang
dilumuri keju. Selanjutnya dikemas memakai kotak cantik dengan
dilengkapi sambal khas #Radjatahu yang bikin penikmatnya lupa
daratan ketika mengkonsumsinya. Benar saja dengan kata kunci
before eating dan after eating terjadi perubahan pada si pengkonsumsi
seperti yang sering menjadi iklan #Radjatahu di media sosial.
100 ~ Karya Anak Negeri: 25 Kisah Inspiratif dari Nusa Tenggara Barat
Sebelum memakan tahu #Radjatahu, orangnya terlihat pas-pasan
tetapi setelah, makan #Radjatahu orangnya terlihat lebih gagah.
Jadi jikalau masyarakat hendak memesan pastikan pesanannya
itu berjumlah sepuluh batang #Radjatahu berjenis mayones atau
keju dalam satu kotak. Jika kurang dari itu dipastikan #Radjatahu
yang dipesan tidak akan dilayani. Harga satu kotak #Radjatahu
berkisar di Rp. 15 000.
#Radjatahu tidak dibuat sebelum ada pesanan yang menelpon
atau menghubungi pemilik Si #Radjatahu. Ini dimaksudkan agar
terdapat kepastian konsumen yang akan diantarkan #Radjatahu itu.
Selain itu juga agar supaya #Radjatahu yang dikonsumsi pemesan
masih dalam kondisi hangat.
Bagian Ketiga: Enterpreneurship ~ 101
LILI HIDAYAT:
HIDUP MENGALIR DALAM SUKSES
Nama : Lili Hidayat
Tempat Tanggal Lahir : Pemenang, 24 September
Alamat : Mataram
Pendidikan terakhir : S2
Pekerjaan : Konsultan Investasi Luar Negeri
Hp. : 08175757799
Email : [email protected]
Kesan tokoh satu ini sekilas terlihat santai setidaknya
demikian kesan pertama kali bertemu dengannya di kantornya di
Jalan Adi Sucipto No. 20. Setelah menunggu beberapa menit
karena harus mengantri dengan tamu-tamu dari luar negeri yang
datang silih berganti ke kantornya, akhirnya saya dipersilahkan
masuk menemuinya. Setelah memperkenalkan diri maksud dan
tujuan mendatanginya,Ibu Lili pun bercerita mengenai awal mula
102 ~ Karya Anak Negeri: 25 Kisah Inspiratif dari Nusa Tenggara Barat
usahanya sampai kegiatan-kegitannya saat ini yang telah
mengantarkannya menjadi orang bermanfaat yang sukses.
Penulis menyebutnya sebagai tokoh bermanfaat yang sukses.
Hal ini guna mengantisipasi makna seperti yang Einstein pernah
bilang, “Aku tidak ingin menjadi orang yang sukses, tetapi aku ingin
menjadi orang yang bermanfaat”. Lalu ia ditanya apa bedanya orang
sukses dengan orang yang bermanfaat? Einstein Menjawab, “Orang
sukses mengambil lebih banyak dari masyarakat daripada apa yang
ia berikan, sedangkan orang yang bermanfaat memberi lebih
banyak dibandingkan apa yang ia ambil”.
Kira-kira penggambaran dari Einstein di atas dapat pula
dipakai untuk dapat memahami ketokohan Lili Hidayat dengan
pengabdiannya pada masyarakat. Pengabdian Lili sebenarnya adalah
konsekuensi dari anugerah yang telah diberikan kepadanya. Di
mana Ibu Lili dapat berbuat banyak terhadap lingkungan
dikarenakan ia telah mampu mencipta sistem sosial yang tentunya
memungkinkan baginya untuk melakukan kerja-kerja sosial itu
sendiri.
Menjadi Konsultan Penanaman Modal
Dalam kedirian Ibu Lily ketika ia mulai beranjak dewasa
(selepas SMA) sudah terpatri keinginan untuk bekerja sambil
kuliah. Artinya ia sudah bukan seperti individu kebanyakan yang
belum memikirkan pekerjaan ketika masa-masa umur seperti itu.
Bagian Ketiga: Enterpreneurship ~ 103
Kebanyakan di antara kita selepas SMA melanjutkan kuliah dan
menjadi mahasiswa murni tanpa harus direpotkan dengan
pekerjaan-pekerjaan sampingan. Berbeda dengan Ibu Lily, waktu
itu ia selangkah berfikir lebih jauh dari orang kebanyakan, yaitu
kuliah sambil bekerja.
Garis nasib pun sepertinya sangat berpihak pada perjalanan
Ibu Lily. Mengalir seperti air tenang mengantarkannya
mendapatkan keinginan idealnya. Kesempatan untuk bekerja itu
datang lebih awal, yaitu kesempatan untuk masuk bekerja di
perusahaan penerbangan. Bekerja di salah satu perusahaan
penerbangan mengharuskan Ibu Lily harus hijrah ke Pulau Bali. Di
sinilah kemudian Ibu Lily mendapatkan banyak pengalaman
tentang seluk beluk kehidupan yang lebih luas. Bekerja di
penerbangan banyak memberi pengaruh pada kehidupan Ibu Lily
selanjutnya.
Seperti keinginan awalnya, yaitu kuliah sambil bekerja
perlahan ia mulai wujudkan. Di perusahaan penerbangan ia bisa
bekerja pagi-siang. Kemudian dari siang-sampai malam Ibu Lily
meluangkan waktu untuk mengikuti perkuliahan. Saat itu ia
mengambil Jurusan Perhotelan di salah satu lembaga pendidikan
tinggi di Kota Denpasar.
Selesai dari Jurusan perhotelan, Ibu Lily tetap bekerja di
penerbangan. Dalam perjalanan selanjutnya ia kini tertarik untuk
mengikuti perkuliahan lagi di sekolah perpajakan. Tiada keraguan
sedikit pun akhirnya Ibu Lily pun menapakkan kakinya di lembaga
pendidikan tinggi Jurusan Pajak.
Karakter optimis pribadinya mengantarkannya kemudian
dipercaya banyak orang untuk mengurus para penanam modal
asing yang berkeinginan untuk berinvestasi di dalam negeri.
Kepercayaan yang ia mampu jalankan dan pertahankan
membuatnya semakin banyak mendapatkan tawaran dari para
penanam modal asing sehingga ia pun harus bersikap secara lebih
baik menghadapi peluang yang “datang tanpa diundang”.
Berbekal pengalaman kerja dan dengan background hukum
sebelum mengambil pendidikan perhotelan dan perpajakan,
akhirnya Ibu Lily dengan percaya diri mengundurkan diri dari
perusahaan penerbangan yang selama ini telah membesarkannya. Ia
bermaksud untuk membuat perusahaan sendiri. Dalam kata lain,
104 ~ Karya Anak Negeri: 25 Kisah Inspiratif dari Nusa Tenggara Barat
Ibu Lily mau menjadi orang yang mandiri membuat pekerjaan
sendiri, bahkan bila perlu membuat pekerjaan bagi orang lain.
Tanpa ragu kemudian Ibu Lily membuat perusahaan
konsultan penanaman modal yang ia beri nama Lily Consultant.
Menurut Ibu Lily, kesukesan dari perusahaan ini betul-betul dari
kepercayaan para klien. Ia mem-flashback perjalanannya bagaimana
orang asing yang berasal dari Korea dengan ringan membantunya,
meminjamkan sebagaian tempatnya untuk keperluan kantor baru
Ibu Lily.
Dalam kata-kata, Ibu Lily ketika memulai bercerita ketika saya
mendatanginya bahwa “Saya mendirikan perusahaan bermodalkan
kepercayaan”. Nah inilah mutiara yang sangat berharga di zaman
saat ini. Modal kepercayaan merupakan barang langka pada kondisi
dunia yang katanya kini penuh dengan kepalsuan. Namun demikian
celah moralitas itu akan tetap bersinar bagi mereka yang ada
keyakinan di dalam hatinya yang dalam bahasa agama lebih sering
disebut iman. Bahwa berbuat baik ganjarannya adalah kebaikan
pula. Oleh karenanya dari fakta Ibu Lily ini dapat diambil pelajaran
bahwa keyakinan yang kuat tentang kebaikan seperti trust
(kejujuran) dan amanah (dapat dipercaya) bukanlah sesuatu yang
kosong. Ia masih ada dan selalu setia memberi bukti bagi mereka
yang mempunyai keyakinan itu.
Bahwa sebelum mereka (orang-orang asing) itu “belum
mengenal” istilah Penanaman Modal Asing (PMA), mereka
meminjam nama (nomine). Di mana mereka mengatasnamakan hak
miliknya kepada salah seorang penduduk pribumi. Dalam posisi
seperti ini tentu saja akan ada banyak celah bagi oknum pribumi
untuk mempermainkan orang-orang luar negeri itu.
Menjungkirbalikkan fakta sehingga hak sepenuhnya dapat jatuh
pada tangan mereka.
Kondisi seperti ini tentu saja sangat merugikan orang-orang
asing itu. Nah peluang ini menjadi celah bagi Ibu Lily untuk masuk
menengahi berbagai persoalan rumit berkaitandengan persoalan
yang dihadapi para foreighner tersebut. Dengan mengetahui banyak
kasus demikian, Ibu Lily kemudian menawarkan jasa untuk agar
orang asing yang berniat menanamkan modalnya tanpa meminjam
nama penduduk pribumi sebagai pintu masuk. Ibu Lily adalah
orang jujur dan dapat dipercaya, sehingga orang-orang asing
Bagian Ketiga: Enterpreneurship ~ 105
mempromosikan keberadaannya dari satu orang asing ke orang
asing lainnya yang hendak menanamkan, mendirikan, menyewa dan
atau mengelola lahan di dalam negeri. Artinya promosi itu didapat
secara gratis oleh adanya kepercayaan yang didapat Ibu Lily yang
katanya klien yang ia layani 90% orang asing.
Seiring waktu berjalan keberadaan perusahaan konsultan
investasi Ibu Lily semakin maju. Maknanya bahwa perusahaan Ibu
Lily telah sukses meraup banyak keuntungan sehingga yang tadinya
kantor yang ia tempati merupakan pinjaman kini ia bisa membuat
kantor sendiri. Tidak lagi berkantor atas pemberian pinjaman orang
lain.
Perusahaan konsultan penanaman modal banyak melayani
keperluan orang-orang asing terutama di daerah-daerah wisata yang
ada di NTB. Namun menurut ibu dua anak ini, trendpenaman
modal asing itu paling banyak terkonsentrasi di tiga gili yang ada di
daerah Kabupaten Lombok Utara (KLU). Tiga gili itu sudah
dikenal di seluruh dunia di samping itu jaminan keamanan yang
sudah masuk dalam zona hijau menambah akselerasi penanaman
modal asing terus mengalir di tiga gili tersebut.
Tiga gili ini juga mempunyai arti spesial bagi Ibu Lily karena
sebenarnya sebelum bekerja di penerbangan di Bali ia juga pernah
bekerja di salah satu dari tiga gili yang ada. Adapun gili itu adalah
Gili trawangan. Sedangkan gili yang lain adalah Gili Air dan Gili
Meno. Sampai kini tiga gili itu menurut Ibu Lily menjadi tempat
penanaman modal asing yang paling banyak volume investasinya.
Hal ini tentu saja berdasarkan data layanan yang ia catat di file-file
komputer di kantornya yang kini mempunyai jumlah karyawan
sekitar 30 orang.
Donatur Lembaga Pengembangan Masyarakat
Sukses dengan perusahaan jasa konsultan penanaman modal
asing yang ia dirikan sejak tahun 2007 silam, Ibu Lily ingin
mengembangkan pengabdiannya kepada masyarakat luas. Di sinilah
titik menariknya ketika Ibu Lily mendapatkan kesuksesan ia tidak
lupa bersyukur kepada sang pemberi rezeki, pemberi kehidupan.
Syukur itu pun tidak hanya terlafazkan melainkan juga
direalisasikannya dalam bentuk tindakan.
106 ~ Karya Anak Negeri: 25 Kisah Inspiratif dari Nusa Tenggara Barat
Paling tidak tindakan pengabdiannya kepada masyarakat Ibu
Lily buktikan lewat tiga lembaga yang ia dirikan bekerjasama
dengan pihak-pihak yang mempunyai visi misi yang sama. Adapun
tiga lembaga yang ia santuni sekaligus dirikan adalah, pertama,
Sekolah Doa (Dahsyatnya orang Yang Dekat Kepada Allah)
terampil. Kedua, Lembaga Zoya House of Teraphy. Ketiga, Layanan
umrah. Dengan keberadaan tiga lembaga yang ia payungi di bawah
lembaga besarnya Lily Consultant ini, Ibu Lily dengan demikian
harus memperluas interaksinya. Oleh karenanya otomatis juga Ibu
Lily secara tidak langsung banyak memberdayakan masyarakat baik
sebagai subyek dari tiga lembaga yang dinaunginya maupun
masyarakat luas yang terlayani dengan lembaga-lembaga tersebut.
Sekolah Doa Terampil
Sekolah Dahsyatnya Orang yang Dekat Kepada Allah (Doa)
Terampil ini merupakan sekolah bagi orang-orang yang tidak
mampu baik karena miskin maupun karena ketiadaan orang tua
yang membiayai pendidikan. Sekolah doa ini selanjutnya
berorientasi praktis, yaitu bagaimana agar ouput-nya dapat terserap
di dalam dunia kerja. Di sini mereka diajarkan berbagai macam
keterampilan seperti, tata rias pengantin, hantaran maskawin,
menjahit, komputer, kemampuan berbahasa asing,dan lain-lain.
Dengan terus berkembangnya perusahaan konsultan, Ibu Lily
membutuhkan karyawan. Pada saat yang sama ia juga mendirikan
sebuah sekolah yang dilatih untuk terampil dalam pasar kerja,
sehingga dengan sendirinya Ibu Lily sudah mempersiapakan
sumber daya manusia bagi memenuhi kebutuhan tenaga kerja yang
handal sebagai cara berpartisipasi membangun lingkungan sosial.
Untuk menghadapi Pasar Asean (Masyarakat Ekonomi
Asean), Ibu Lily sendiri terus melakukan inovasi di Sekolah Doa
Terampil yang ia kelola bersama beberapa orang yang dianggap
berpotensi. Bagi Ibu Lily sumber daya alam NTB lebih khusus
Lombok tentu harus dapat dikomoditaskan. Dalam pada ini
kemudian ia mengusulkan agar di sekolah doa juga diajarkan tata
boga seperti pembuatan kue-kue dari bahan-bahan yang ditanam
oleh para petani-petani lokal.
Menurut Ibu Lily misalnya ubi dapat mempunyai nilai tambah
dengan sentuhan inovasi baru, sehingga produk turunan ubi tidak
Bagian Ketiga: Enterpreneurship ~ 107
hanya menghasilkan komoditas monoton. Dalam kata lain produk
dari satu bahan, makanan menghasilkan banyak variasi. Keripik ubi
dengan rasa barbeque, keripik ubi dengan rasa pizza, keripik ubi
dengan rasa ayam goreng dan lain sebagainya dapat saja dibuat
sehingga produk pertanian masyarakat dapat terserap. Di sisi lain
kualitas output sekolah doa yang ia kelola dapat terus berbenah bagi
menghadapi pasar yang semakin terbuka.
Artinya di samping Ibu Lily berusaha menyerap output
lembaga pendidikan sekolah doa, Ibu Lily juga berusaha untuk agar
lulusan sekolah doa tersebut tidak tergantung dengan dirinya.
Sedapat mungkin mereka harus dapat mengembangkan diri, itulah
tujuan dari berbagai inovasi yang dilakukan. Niat Ibu Lily adalah
bagaimana agar orang-orang berpotensi dapat dibantu untuk
berkembang dan mandiri.
Zoya House of Therapy
Adalah lembaga yang bernaung di bawah Lily Consultant
yang bergerak di bidang sosial. Zoya House of Therapy
mengkoordinir kerja-kerja sosial bagi mereka yang membutuhkan.
Artinya Zoya House of Therapy bekerjasama dengan berbagai
pihak agar dapat membantu masyarakat tidak mampu.
Sejauh ini, Zoya House of Therapy bekerjasama dengan
komunitas pelayan kesehatan. Dengan demikian Zoya dapat
mendukung dan mensponsori kegiatan-kegiatan pengobatan-
pengobatan gratis secara massal. Dalam hal ini, Zoya
memanfaatkan keberadaan beberapa partner seperti Rumah Sehat
Arrayan untuk dapat melayani pengobatan gratis bagi masyarakat
tidak mampu, seperti masyarakat pesisir pantai (para nelayan),
masyarakat terisolir seperti di Gili Maringkik, dan masyarakat
miskin lainnya. Kini lembaga Lili Hidayat juga sedang berbenah
agar partnernya seperti Rumah Sehat Arrayan dapat mempunyai
mobil khusus sehingga lebih banyak lagi masyarakat yang dapat
ditangani.
Pada rencanannya, mobil khusus ini tidak hanya dilengkapi
oleh peralatan medis, namun juga akan diisi pula dengan
perlengkapan lainnya seperti stok sembako maupun buku bacaan
sehingga dapat pula membantu masyarakat yang sewaktu-waktu
membutuhkan. Dengan keberadaan mobil ini, Lili Hidayat
108 ~ Karya Anak Negeri: 25 Kisah Inspiratif dari Nusa Tenggara Barat
menghendaki agar masyarakat dapat dibantu secara maksimal sesuai
dengan kapasitas yang dimiliki lembaganya. Semoga rencan Ibu Lily
ini segera terwujud.
Lily Tour and Travel
Lembaga ini juga bagian dari cara Ibu Lily berusaha agar
sirkulasi lembaga-lembaga yang dibuatnya dapat saling menopang.
Dengan keberadaan Lily Tour and Travel akan dapat memperluas
lapangan kerja bagi para lulusan lembaga sekolah doa serta untuk
membiayai Zoya House of Teraphy bagi pengabdian kepada
masyarakat kurang mampu dalam membiayai pengobatan mereka.
Dari kiprah Ibu Lily hidayat ini tentu tergambar bagaimana
kompleksnya pemikiran dirinya. ia adalah seorang pemberdaya
sejati. Tidak berlebihan kiranya disebutkan demikian. Sukses terus
untuk Ibu Lily bersama-sama dengan lembaga-lembaganya.
Bagian Ketiga: Enterpreneurship ~ 109
AISYAH ODIST:
YANG TERBUANG YANG DIHARGAI
Nama : Aisyah odist
Tempat tanggal lahir : Ampenan 17 Juni 1980
Alamat : Ampenan, Mataram
Pendidikan terakhir : S1 Akademi Pariwisata
Pekerjaan : Pimpinan Utama Bank Sampah NTB
Mandiri
Tidak pernah terbayang sebelumnya usaha sampah yang
dilakoni Aisyah Odist (Bank Sampah Nusa Tenggara Barat
Mandiri) (NTBM) dan kawan-kawannya membuatnya terkenal
sampai luar negeri. Kini Bank Sampah NTBM telah bermitra
dengan dua negara, yaitu Australia dan Jepang. Ia juga sudah
beberapa kali ke Australia untuk mengikuti dan berbagi pelatihan
110 ~ Karya Anak Negeri: 25 Kisah Inspiratif dari Nusa Tenggara Barat
dan pembelajaran mengenai Industri Sampah. Adapun Ke Jepang
Aisyah Odist pernah mendapatkan pelatihan mengelola sampah.
Sejalan dengan itu pasar, Bank Sampah Aisyah Odist pun
telah menembus pasar internasional. Tentu saja guna sampai
menembus jaringan pasar internasional ini memerlukan kerja keras
dan kerja cerdas. Nah itulah yang telah dibuktikan oleh Bank
Sampah NTBM.
Bank Sampah ini sendiri lahir atau berdiri pada tanggal 5 Juni
tahun 2011 di mana dari ketiga pendiri itu, kini hanya Aisyah Odist
yang masih eksis memimpin. Adapun dua di antara ketiga pendiri
Bank Sampah NTBM adalah Rina Yulia dan Tennek Permatasari.
Kini setelah enam tahun berjalan Bank Sampah NTBM telah
banyak mengalami kemajuan baik pada sistem maupun
kemitraannya.
Bagian Ketiga: Enterpreneurship ~ 111
Sistem Bank Sampah Aisyah Odist
Selintas dalam bayangan yang namanya bank dipastikan
mempunyai area dan gedung yang luas. Anggapan itu kemudian
terpatahkan atau meleset jikalau dibuktikan di lapangan. Bahwa
yang namanya Bank Sampah dalam sistem yang ditata oleh Aisyah
Odist tidaklah harus mempunyai tempat yang luas beserta dengan
fasilitas gedung yang besar. Di sinilah salah satu kecerdikan Aisyah
Odist menggeluti Bank Sampah NTBM.
Pernah ada kunjungan dari luar daerah, yaitu dari instansi
pemerintah di NTT, ketika sampai di Bank Sampah NTBM, para
tamu tersebut seperti tidak percaya bahwa mereka telah sampai
pada tujuan yang mereka cari dari jauh-jauh. Mereka beranggapan
bahwa Bank Sampah NTBM adalah sebuah tempat yang luas dan
dilengkapi dengan gedung yang besar. Lalu kemudian Aisyah Odist
mempersilahkan para tamu tersebut untuk duduk dulu agar Aisyah
dapat menjelaskan bagaimana sistem bank Sampah NTBM yang Ia
kelola.
Para tamu pun dijelaskan bagaimana sistem Bank Sampah
NTBM yang dijalankan dengan sistem terpisah-pisah. Sedangkan
Bank Sampah yang di mana Aisyah standby (kantor) adalah hanya
merupakan tempat menampung bahan setengah jadi dan barang
contoh yang siap dipasarkan. Di samping itu, di kantor ini pula
Aisyah memberikan pelatihan kepada para warga yang mau datang
belajar mengelola sampah pada setiap hari Sabtu.
Dengan sistem terpisah-pisah ini, makasampah-sampah yang
ada tidak harus menggunung di satu tempat, namun demikian
sampah-sampah tersebut terdapat di sekitaran masing-masing
warga yang ikut berpatisipasi dalam sistem Bank Sampah NTBM
tersebut. Manakala warga-warga yang menjadi nasabah sekaligus
pengrajin sudah mengolah sampah-sampahnya menjadi barang
setengah jadi barulah kemudian mereka menyetorkannya ke kantor.
Jadi barang-barang yang ada di kantor merupakan barang-barang
yang sudah tertata rapi, tinggal diolah menjadi barang jadi untuk
dipasarkan.
Sistem seperti ini tentu saja sangat relevan dengan usaha
persampahan dengan warga sebagai aktor-aktornya. Bank sampah
seperti ini tentu saja dapat diterapkan di mana saja dan kapan saja,
karena tidak harus menunggu adanya gedung atau tempat yang
112 ~ Karya Anak Negeri: 25 Kisah Inspiratif dari Nusa Tenggara Barat
besar untuk menerapkannya. Di sisi lain terdapat nuansa gotong
royong di antara warga masyarakat untuk mensiasati kebutuhan
tempat yang luas, sehingga warga sibuk dalam senyap disebabkan
aktivitasnya terpisah-pisah di rumah mereka masing-masing.
Lebih jauh dari itu, para ibu rumah tangga yang mempunyai
waktu luang dapat berproduksi bagi diri dan keluarganya sehingga
waktunya tidak terbuang percuma. Ini juga menjadi salah satu yang
menarik dari keberadaan Bank Sampah NTBM yang dinakodai
Aisyah Odist. Dengan sistem ini, maka bank sampah akan terus
dapat berjalan karena terdapat partisipasi warga seluas-luasnya.
Pembangunan yang terdapat partisipasi masyarakat luas
niscaya tentu inilah yang diharapkan dapat menjadikan
pembangunan tersebut sukses. Semegah apapun program jikalau
tidak melibatkan partisipasi warga, maka dikhawatirkan program-
program tersebut tidak akan dapat berjalan kontinyu menuju
keberhasilan. Oleh karenanya perlu didorong terus agar program-
program pemerintah maupun NGO yang ada haruslah melibatkan
partisipasi warga masyarakat seluas-luasnya.
Kemitraan Bank Sampah
Untuk sampai dikenal dan diterima luas oleh masyarakat,
Bank Sampah NTBM harus berani dan bisa meyakinkan
masyarakat. Pada awal terbentuknya bank sampah pada tahun 2011,
Aisyah Odist bersama dua kawannya sempat mengalami
kebingungan dan sangat galau. Pasalnya, ketika mereka sudah
mengkampayekan adanya Bank Sampah NTBM, maka warga pun
berduyun-duyun menyetorkan sampah-sampahnya ke kantor yang
kini ditempati Asiyah Odist. Apalagi sampah yang dibawa dapat
ditukarkan dengan uang alias dibeli, maka semakin mendorong
banyak masyarakat datang membawa sampah-sampahnya. Padahal
waktu itu Aisyah dan kedua temannya belum mendapatkan mitra
strategis untuk mengelola sampah-sampah tersebut.
Jadilah sampah-sampah itu menggunung dan sempat
mengeluarkan bau tidak sedap. Aisyah Odist harus memutar otak
bagaimana agar sampah-sampah yang ada baik berupa plastik
ataupun sampah bungkus (kemasan) barang harus sedapat mungkin
dapat segera dikelola. Sampailah ia mendapatkan informasi
mengenai keberadaan mantan Napi yang pernah mendapatkan
Bagian Ketiga: Enterpreneurship ~ 113
pelatihan di LP yang dapat mengelola sampah-sampah menjadi
barang setengah jadi dan barang jadi.
Dari sinilah kemudian Bank Sampah NTBM mulai
menggeliat menemukan bentuknya. Semua barang dikreasikan oleh
mantan napi tersebut menjadi barang setengah jadi dan barang jadi.
Sampailah pada kondisi normal, di mana segalanya bisa terurai
sehingga Aisyah Odist dan kawan-kawannya sedikit dapat benafas
lega.
Menjejaki tahun 2013 nama Bank Sampah NTBM sudah
mulai terkenal sehingga perusahaan Listrik Negara (PLN) yang
pada dasarnya dekat dari keberadaan Bank Sampah Aisyah secara
lokasi pun menawarkan Corporate Social Responsibility-nya (CSR).
Setahun kemudian, yaitu pada tahun 2014 bulan Oktober Bank
Sampah NTBM resmi menjadi mitra PLN. Dengan CSR dari PLN
ini semakin mengukuhkan Bank Sampah NTBM sebagai lembaga
yang semakin kokoh, karena tentu banyak memberikan pengaruh
terhadap percepatan gerak lembaga ini. Jadi setelah beberapa tahun
berjalan dengan kondisi apa adanya keberadaan Bank Sampah ini
mulai menunjukkan kemajuannya.
Sebelum bermitra dengan PLN, Bank Sampah NTBM juga
menjalin hubungan kerjasama yang intensif dengan Badan
Lingkungan Hidup Provinsi (BLHP) terkait lingkungan hidup.
Ketika PLN ke BLHP mencari informasi mengenai keberadaan
Bank Sampah di NTB khususnya Lombok, BLHP kemudian
mengarahkan PLN ke Bank Sampah NTBMt. Sedangkan letak
kantor Bank Sampah Aisyah sangat dekat dengan PLN, namun
sebelumnya tidak ada koneksi.
Di samping itu juga kemitraan Bank Sampah Aisyah juga
terjalin dengan Japan International Corporate Agency (JICA) juga
difasilitasi oleh BLHP. Berkat kerjasama dengan JICA ini, Ibu
Aisyah Odist pun diundang ke Jepang untuk mempelajari berbagai
bentuk pengelolaan sampah (waste training management). Studi selama
10 hari di Fukuoka, Kota Kitakyusu pada tahun 2013 atau 3 tahun
sejak berdirinya Bank Sampah ini, Bank Sampahnya pun semakin
menunjukkan eksistensinya karena banyak ilmu yang didapatkan
sekaligus langsung diterapkan di lembaganya. Sedangkan kemitraan
Australia dimulai pada tahun 2015 bulan September di mana Aisyah
Odist diundang oleh salah satu NGO di sana yang bergerak di
114 ~ Karya Anak Negeri: 25 Kisah Inspiratif dari Nusa Tenggara Barat
bidang Kegiatan Sosial dan Pemberdayaan Penduduk Asli Australia
(Aborigin). Selain itu Aisyah juga diberi kesempatan untuk
mengajar di salah satu Sekolah Dasar Australia pada waktu itu
untuk memperkenalkan kerajinan daur ulang limbah sampah
plastik.
Kemitraan dengan Australia pun berlanjut di mana pada
tahun 2016 bulan Mei kemarin NTBM juga diundang ke Australia
sebagai peserta pameran di Bidang Industri, Bisnis, UMKM dan
Telekomunikasi. Pada kesempatan itu Aisyah Odist membawa
produk Lombok yang dihasilkan sendiri oleh Bank Sampah
NTBM, yaitu produk Eco Craft bekerjasama dengan ECO Funk dan
Azolla Bloom Fabric Darwin. Eco Craft merupakan produk yang
dihasilkan oleh Bank Sampah NTBM yang lebih dikenal dengan
istilah Fashion Design.
Produk Bank Sampah Aisyah Odist
Untuk dapat menghasilkan berbagai kreasi barang, maka
Bank Sampah Aisyah Odist menerapkan manajemen sedemikian
rupa. Para anggota atau nasabah Bank Sampah tersebar dengan satu
tempat kantor pusat di mana Aisyah Odist stand by mengontrolnya.
Masing-masing dari anggota/nasabah Bank Sampah mempunyai
buku tabungan yang bilamana mereka datang menyetor sampah,
maka otomatis buku tersebut pun harus di bawa sebagai bukti
transaksi.
Di sini juga sudah dipastikan adanya tempat bagi para
nasabah untuk menaruh tumpukan sampahnya sehingga mudah
bagi manajemen Bank Sampah untuk mengidentifikasi masing-
masing sampah yang disetorkan. Seorang nasabah berhak
menabung sampahnya sampai batas waktu tertentu bilamana telah
dirasa sesuai target, maka ia dapat menarik uang bayarannya sesuai
dengan debet sampah yang telah tercatat di buku tabungannya.
Dengan demikian, seorang penabung Bank Sampah sedikit banyak
mempunyai persamaan dengan nasabah Bank financial yang dapat
menabungkan uangnya kapan saja dan menariknya kapan ia mau.
Sampah-sampah yang ditabung adalah semua jenis sampah
plastik pembungkus seperti bungkus kopi, bungkus kado, bungkus
jajanan dan semua jenis bungkus, makanan plastik. Untuk lebih
dapat memahami sampah-sampah apa saja yang daat ditabung,
Bagian Ketiga: Enterpreneurship ~ 115
maka ada baiknya dipahami prinsip dari Bank Sampah ini, yaitu
dipakai istilah 3 R: pertama; Reduce bermakna mengurangi pemakaian
barang-barang yang akan menghasilkan sampah, terutama sampah
plastik. Kedua,reuse bermakna menggunakan kembali barang-barang
yang masih bisa digunakan untuk beberapa kali. Ketiga,recycle
bermakna kegiatan mendaur ulang sampah plastik menjadi benda-
benda yang bisa digunakan kembali.
Dari tiga prinsip ini, maka dapatlah ditarik kesimpulan bahwa
semua sampah plastik dapat dikreasikan untuk diproduksi
sedemikian rupa agar dapat berdaya guna bagi masyarakat. Saat ini
telah ratusan barang jadi berbahan baku sampah telah dihasilkan
Bank Sampah NTBM Aisyah Odist. Untuk itu di sini daya
kreativitas itu sangat dituntut. Sumber daya manusia di sini sangat
menentukan sejauh mana membentuk barang-barang yang sudah
terbuang itu menjadi barang berguna sekaligus terkandung unsur
estetikanya. Oleh karenanya sampah-sampah yang ada perlu juga
sentuhan bagi peningkatan nilainya di pasar. Tanpa sentuhan
tambahan, maka sampah-sampah yang ada juga agak sulit naik
nilainya bagi menarik konsumen di masyarakat.
116 ~ Karya Anak Negeri: 25 Kisah Inspiratif dari Nusa Tenggara Barat
KHAIRUL IHWAN:
PENCIPTA 100 MESIN DI LOMBOK
Nama : khairul Ihwan
Tempat tanggal Lahir : Pringge Jurang, 1977
Alamat : Selong, Pringge Jurang
Pendidikan Terakhir : S2 Teknik Mesin UNY
Pekerjaan : Guru SMKN 1 Selong, Direktur
Hp. Ondak Jaya Teknik
Email : 081803696936
: [email protected]
Dengan nada tinggi Khairul Ihwan berujar di balai sidang
UGM di sela-sela acara Stadium General bagi mahasiswa S2 teknik
mesin UGM tahun 2006/2007 yang lalu. Sontak saja kalimat-
kalimatnya yang terdengar menohok jantung membuat hadirin
sidang Stadium general hening sejenak. Semua hadirin termasuk
para Dosen S2 yang hadir di balai Kampus Fakultas Teknik Mesin
Bagian Ketiga: Enterpreneurship ~ 117
UGM bertanya-tanya. Dari manakah oraag ini? Baru saja kuliah
perdana hendak dimulai bicaranya kok begitu menggetarkan.
Begitulah kira-kira suasana tegang-seru yang menyeruak di
ruangan mendengar kata-kata Pak Khairul Ihwan. Setelah ditelisik
lebih jauh ternyata dia adalah orang Lombok. Sumbang pun
berbisik-bisik di sekeliling, “Wong Lombok iki piye”. Bersamaan
dengan ada rasa kagum bagi para peserta S2 lainnya karena ada
seorang guru yang datang dari Lombok berusaha meretas
kebuntuan sistem. Dialah Khairul Ihwan, guru SMKN 1 Selong
yang di masa datang menjadi guru terkenal dengan hujanan pujian
dan penghargaan.
Ia datang dari keluarga yang memprihatinkan. Sejak kelas 3
SD,ayah bersama ibunyanya berinisiatif membawanya dengan dua
orang adiknya untuk pergi ke Kalimantan Timur. Daerah
transmigrasi di Samarinda Kalimantan Timur mewarnai hidup
Khairul Ihwan kecil.
Daerah transmigrasi dengan kondisi infrastruktur pas-pasan,
di mana hanya sekolah dasar di sekolah terdekat. Ihwan pun tamat
di SD Kalimantan Timur. Kini ia harus melanjutkan sekolah
Menengah atas (SLTP). Di sini keluarganya, terutama ayahnya
berfikir keras apakah tetap tinggal di Kalimantan ataukah kembali
ke Lombok? Sedangkan sekolah setingkat SLTP di Kalimatan
tempat lokasi transmigrasi tersebut teramat jauh. Akhirnya ayahnya
memilih membawa Ihwan beserta semua keluarganya kembali Ke
Pringge Jurang, desa kelahiran Ihwan. Ayahnya terpaksa memilih
kembali daripada menetap di Kalimantan Timur demi Ihwan dapat
melanjutkan sekolahnya ke jenjang berikutnya.
Semua itu dilakukan agar Ihwan tetap dapat bersokolah. Di
Desa Pringge Jurang Ihwan bersekolah Di MTS NW Pringge
Jurang. Selama tiga tahun ayah dan ibu berusaha menemani dan
bekerja seadanya untuk menghidupi Ihwan dan dua saudaranya.
Tiga tahun pun berlalu. Kini Ihwan harus melanjutkan
sekolah. Ihwan teringat ketika ia di Kalimantan ia telah banyak
menyaksikan mesin-mesin alat berat. Ia merasa senang dengan
mesin-mesin dan bermimpi di suatu masa nantinya ia dapat
membuat atau merangkai mesin-mesin. Keinginan itu terpatri
dalam benaknya. Bersamaan dengan itu ia pun tamat dari SLTP dan
bertekad melanjutkan studinya dengan mengambil jurusan mesin.
118 ~ Karya Anak Negeri: 25 Kisah Inspiratif dari Nusa Tenggara Barat
Keinginannya untuk melanjutkan studi dihalang-halangi oleh
Ibu dan Bapaknya. Ia tidak berputus asa. Di desanya ada seorang
kaya, ia berencana akan pergi meminjam uang agar dapat
bersekolah. Ia berjanji akan mengembalikan uang itu kelak setelah
tamat. Ihwan baru saja mau berangkat ke rumah orang itu, namun
ayah dan ibunya tidak memberinya izin.
Tidak ada pilihan lain bagi kedua orang tua Ihwan selain
mengalah demi anaknya yang disayangi sepenuh hati. Ayah dan ibu
Ihwan pun berangkat ke bagian timur. Kini mereka transmigrasi ke
Dompu. Sedangkan Rumah Ihwan disewakan pada orang lain
untuk biaya Ihwan melanjutkan sekolah.
Tanpa ragu Ihwan yang baru beranjak remaja bergegas pergi
ke Mataram. Ia mendaftar dan diterima di SMKN 3 Mataram
dengan mengambil Jurusan Mesin. Nilainya adalah nilai tertinggi di
MTS NW Pringge Jurang, namun setibanya di SMKN 3 Mataram
nilai itu menjadi berada pada nomor urut terakhir. Kendatipun
demikian SMKN 3 tetap membuka pintu bagi Ihwan untuk masuk
dan mengikuti pelajaran di sana.
Terpisah jauh dari orang tua dan saudaranya Ihwan tetap
bersemangat menuntut ilmu di SMKN 3 Mataram. Hari-hari ia lalui
dengan belajar dan belajar. Ia tahu dan paham betul posisinya saat
ini yang memperihatinkan bisa ia ubah di masa depan dengan
belajar.Sampailah kemudian pengumuman kelulusan bagi SMKN 3
Mataram. Ihwan dinyatakan sebagai lulusan terbaik satu. Dengan
nilai-nilai yang tidak pernah mengecewakan, ia pun di terima di
Universitas Negeri Yogyakarta (UNY).
Di Yogyakarta Ihwan kuliah sambil bekerja menjadi operator
warnet. Dari penghasilannya yang tidak seberapa ia bisa menambah
uang kuliahnya. Di samping itu ia juga mendapat beasiswa dari
kampusnya. Selama empat tahun ia bergelut dengan kegiatannya
kuliah di Fakultas Teknik Jurusan Teknik Mesin. Ia pun lulus
dengan nilai Cum Laude pada tahun 2001. Prestasi yang sangat
membaggakan bagi diri dan keluarganya beserta orang-orang
dekatnya. Di sini orang tuanya merasa tidak percuma berkorban
untuk Ihwan.
Selepas dari Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) dengan
hasil Cum laude yang membanggakan otomatis Ihwan kemudian
diterima bekerja di PT UKK Jakarta. Ihwan menduduki bagian
Bagian Ketiga: Enterpreneurship ~ 119
personalia di mana di sini ia ditugaskan membuat soal-soal ujian
bagi calon tenaga kerja perusahaan.
Dalam perjalanannya Ihwan yang memang hidupnya dipenuhi
sensasi-sensasi, di sini pula ia membuat sesuatu yang membuatnya
terkenal. Bermula dari menghimpun soal-soal yang salah, kemudian
mengumpulkannya, maka lahirlah angka 30% kesalahan-kesalahan
dari soal-soal yang telah dibuat oleh bagian personalia.
Menemukan 30% kesalahan, Ihwan pun melaporkannya
keatasan. Atasan yang mendapatkan laporan dari Ihwan pun panas
dingin dibuatnya. Akhirnya kepala personalia meminta semua soal-
soal tersebut dan meminta argumentasi apa yang menjadi dasar
soal-soal tersebut disalahkan.
Dengan bekal itu kemudian ketua personalia menghadap ke
kepala perusahaan. Hari itu hari Senin di mana kemudian ada rapat
evaluasi dari semua bagaian perusahaan. Di hari itu pula atasan Pak
Ihwan mengemukakan hasil analisanya. Di tengah-tengah
presentasinya atasan Pak Ihwan tidak dapat menerangkan lebih
lanjut argumen-argumen yang didapatkan dari Pak Ihwan.
Akibatnya Pak Ihwan yang ada dipersonalia dipanggil untuk
menghadap, menjelaskan perihal soal-soal tes yang katanya salah
sampai 30 %.
Dengan keringat dingin Ihwan menghadap. Disuruh
menjelaskan alasan-alasannya dalam menyalahkan soal-soal yang
dibuat oleh masing-masing manajer dalam perusahaan tersebut.
Hadirin pun dibuat tegang namun demikian Ihwan dapat
menjelaskan argumen-argumennya. Atasannya pun tidak mau tahu
dengan kesalahan-kesalahan tes tersebut. Mereka sekarang hanya
ingin Ihwan memperbaiki kesalahan-kesalahan tersebut.
Sebagai jawaban dari kepala perusahaan Ihwan pun dipindah
dari personalia ke bagian lain. Dari kejadian ini Ihwan pun dikenal
oleh semua pihak di PT UKK tempat ia bekerja. Sekarang
ruangannya disendirikan dengan fasilitas yang lebih baik seperti
internet. Menapaki fase baru inilah kemudian sambil bekerja ia
tersambung dengan berbagai pihak lewat dunia internet yang
senantiasa menemaninya di kantornya pada tahun 2001 silam.
120 ~ Karya Anak Negeri: 25 Kisah Inspiratif dari Nusa Tenggara Barat
Bagian Ketiga: Enterpreneurship ~ 121
Di sinilah pula jalan hidup Pak Ihwan mengalami perubahan
besar. Di Internet lewat fitur messenger ia berjumpa dengan
kawannya (Guru SMKN Kuripan) di Lombok barat yang berujar,
“Untuk apa membangun perusahaan orang sedangkan daerah
sendiri juga sangat memerlukan tenaga kita”. Dari tukar pikiran
inilah kemudian Pak Ihwan meninggalkan PT UKK yang perlahan-
lahan telah membesarkan namanya. Di sini ia tidak ragu-ragu lagi
untuk kembali ke Lombok, sehingga Ihwan hanya 4 bulan berada
di PT UKK Jakarta. Keberadaanya yang singkat di PT UKK tetap
berkesan karena waktu sesingkat itu ia sudah dikenal hebat oleh
semua manajer dan karyawan-karyawannya.
Berkarir di Lombok
Cubitan teman Guru SMKN di Kuripan Lombok Barat
membuat Ihwan berfikir serius. Ia akhirnya mengundurkan diri dari
PT UKK Jakarta. Apalagi sang teman di SMKN 2 Kuripan sudah
siap menampungnya setibanya di Lombok. Ihwan pun bergegas
pulang dari Jakarta.Ia langsung pulang menemui orangtuanya dan
dua saudaranya yang telah beberapa bulan kembali dari daerah
transmigrasi di Dompu.
Sekembalinya dari Jakarta, ia mengabdi di SMKN 2 Kuripan.
Gajinya pada waktu itu sebulan 460 ribu rupiah, sedangkan gajinya
di Jakarta perbulan 1,5 juta di mana waktu itu ia baru saja mulai
masuk. Ihwan menjadi Guru bantu juga tidak lama. Masuk tahun
2001 akhir sampai 2002 sampai pada tahun 2003 terangkat sebagai
Guru PNS di SMKN 1 Selong.
Mengajar selama tiga tahun di SMKN 1 Selong Pak Ihwan
kini mendapatkan beasiswa S2 teknik Mesin Universitas Gadjah
Mada (UGM) Yogyakarta. Tepatnya pada tahun 2006 Pak Ihwan
pun bertolak ke Yogyakarta dengan beasiswa dari Kementerian
Pedidikan Nasional yang menaungi Pendidikan Tinggi. Di awal
kuliah ketika Studium General diadakan muncullah statemen Pak
Ihwan, “Jangan ajarkan kami teori melulu, ajarkan kami bagaimana
membuat mesin teknologi tepat guna di masyarakat”, di mana
statementini juga membuatnya terkenal. Bahkan dengan lecutan
statemennya itu, seorang dosen senior menemuinya
dengansetengah berbisik ia berucap, “Program S2 Teknik Mesin
122 ~ Karya Anak Negeri: 25 Kisah Inspiratif dari Nusa Tenggara Barat
UGM akan berbenah sesuai dengan apa yang Anda sampaikan tadi
diawal”.
Demikian kuat pesan yang disampaikan Pak Ihwan sehingga
seketika selesai acara studium general, langsung saja Sang Dosen
menyampaikan sikap persetujuannya mengenai tuntutan Pak Ihwan
yang sebenarnya adalah tuntutan masyarakat banyak, tuntutan
masyarakat Indonesia yang berada di belahan-belahan Nusantara
tersebar dari Sabang sampai Merauke. Hal ini selanjutnya
direalisasikan dalam perkuliahan di mana satu dosen berbicara dari
sisi akademis dan dosen lainnya berbicara dari sisi prakteknya di
lapangan di mana dosen ini lebih banyak didatangkan dari
perusahaan-perusahaan permesinan sesuai dengan perkulihan yang
telah ditetapkan kurikulumnya. Jadi di dalam satu kuliah/ruangan
selalu ada dua dosen mengajar.
Luar biasa, berkat statemen Pak Ihwan yang singkat padat
dan jelas namun tegas kurikulum program pengajaran S2 teknik
mesin UGM berubah drastis dan cepat. Pak Ihwan pun tidak
sekedar jago membuat statemen, ia tidak hanya jago membuat
pernyataan mengejutkan tetapi juga jago secara intelektual.
Buktinya ketika Wisuda S2 sebagai pintu gerbang untuk mengakhiri
fase belajarnya ia dinobatkan sebagai wisudawan dengan predikat
Cum Laude. Predikat unggul sehingga lagi-lagi ia kehujanan
penghargaan dan sanjungan di kampusnya, di mana sebelumnya
juga di Fakultas Teknik Mesin Universitas Negeri Yogyakarta
(UNY) ketika S1 dahulu ia dinobatkan pula sebagai wisudawan
terbaik.
Selesai S2, ia kembali ke sekolah tempat mengajar di SMKN 1
Selong. Sebelum sampai di sekolahnya, ia memiliki banyak rencana
terbayang dalam benaknya yang ia harus realisasikan, memacu diri
dengan aktif membuat wadah bagi menyalurkan keahliannya
dibidang teknik mesin.
Bagian Ketiga: Enterpreneurship ~ 123
NASRIN H. MUHTAR:
PERINTIS JAMU SASAMBO
Nama : Narin H. Muhtar
Tempat Tanggal Lahir : Dompu, 1 Juli, 1972
Alamat : Jln. Sakura Raya Blok G No. 10 Sweta
Indah, Mataram
Pendidikan : S2 Hukum
Pekerjaan : Direktur PT Tri Utami
Hp. : 081933156893
Nasrin H.Muhtar seorang lulusan SMP yang tidak tahu akan
melanjutkan sekolah apa karena himpitan biaya. Panggil saja
Nasrinyang lahir di Dompu 44 tahun yang lalu mempunyai tekad
dan mimpi besar untuk mengubah hidupnya. Dengan bekal ijazah
SMP saat itu dalam hati kecilnya ia mempunyai mimpi besar. Orang
124 ~ Karya Anak Negeri: 25 Kisah Inspiratif dari Nusa Tenggara Barat
tuanya bekerja sebagai petani, dirasa tidak mungkin untuk
membiayai sekolahnya.
Hampir setiap hari orang tua Nasrin menyuguhkan jamu
sebagai minuman favorit keluarganya. Jamu adalah minuman
tradisional asli Indonesia yang terbukti sampai saat ini masih terjaga
eksistensinya walaupun peminat dan penjualnya tidak sebanyak
zaman dulu. Nasrin dengan latar hidup dari orang tua petani
dengan jamu sebagai tradisinya.
Kondisi Inilah menginspirasiNasrin membuat usaha jamu. Di
samping itu ia sebenarnya juga mempunyai pengalaman bekerja di
pabrik jamu dan inilah yang memudahkanya untuk mengolah jamu
sendiri. Dengan modal awal 1,5 juta ia memulai usahanya dengan
berkeliling kampung dan peralatan seadanya. 1 juta untuk biaya
sewa rumah dan 500.000 untuk modal usaha jamu. Usaha yang
dirintisnya ini tidak semudah dan segampang yang dibayangkan.
Jatuh bangun pun dialaminya dengan kerja kerasnya dan
ketekunannya dalam menjalankan usahanya ia berhasil dalam
menjalankan ujian.
Pada tahun 1993 awal mula Pak Nasrin datang ke Pulau
Lombok berniat untuk mengubah nasib. Pertamakali menginjakkan
kaki di Pulau Lombok, ia melihat banyak potensi alam yang bisa
dikembangkan dari masyarakat pada saat itu. Karena Indonesia
kaya dengan rempah-rempah, membuat hatinya tergerak untuk
memberdayakan petani lokal yang bertani rempah-rempah saat itu.
Karena dia melihat sumberdaya alam dan sumberdaya manusia
saling mendukung ia langsung memutuskan untuk membesarkan
usaha yang tadi kecil menjadi besar dan lebih besar. Walaupun ia
hanya lulusan SMP tetapi prestasinya tidak mengecewakan.
Ia tidak pernah bercita-cita menjadi seorang tukang jamu.
Mungkin dulu dia punya cita-cita sama seperti orang lain menjadi
dokter, guru, dan lain sebagainya. Lambat-laun usaha Pak Nasrin
seiring waktu berjalan mengalami peningkatan yang cukup
signifikan. Jamu yang dikelola oleh Pak Nasrin ini semakin banyak
peminatnya. Dengan keberhasilan ini, Pak Nasrin berhasil
memberdayakan petani lokal. Semakin berkembang dan banyak
peminat jamu buatan Pak Nasrin ini mengharuskan Pak Nasrin
menambah pekerja dan lebih banyak memasok produk pertanian
NTB. Hampir sebagian besar bahan baku yang digunakan untuk
Bagian Ketiga: Enterpreneurship ~ 125
126 ~ Karya Anak Negeri: 25 Kisah Inspiratif dari Nusa Tenggara Barat
membuat jamu ini adalah dari petani NTB, otomatis
menguntungkan bagi petani juga. Disebabkan tujuan Pak Nasrin
adalah untuk meberdayakan masyarakat dan memperbaiki ekonomi
masyarakat. Dan tujuan mulia itupun tercapai dengan dibarengi
dengan kerja kerasnya selama ini. Selain untuk mengembalikan mind
setberpikir masyarakat tentang khasiat jamu, karena jamu adalah
minuman nenek moyang kita pada zaman dahulu yang telah
terbukti khasiatnya dan terbukti secara klinis.
Pada akhirnya jamu yang dirintis dari nol sampai sekarang
berlabel “Jamu Sasambo”. Alasan Pak Nasrin memilih label ini
karena ia ingin menggabungkan dua pulau yang terpisah, walaupun
terpisah tetapi tetap satu. Karena Sasambo adalah singkatan dari 3
suku, yaitu Sasak, Samawa dan Mbojo. Usaha Jamu Pak Nasrin ini
berhasil mengantarkannya ke pintu keberhasilan, yaitu ia berhasil
meraih gelar S2 di Universitas Mataram Fakultas Hukum. Sebelum
ia menyandang gelar S2, ia mengikuti tes paket C. Untuk
melanjutkan ke perguruan tinggi.
Keberhasilan yang dicapai Pak Nasrin berhasil
menghantarkannya kepada pintu kesuksesan yang tak pernah dia
duga sebelumnya. Kini Jamu Sasambo memiliki banyak cabang
hampir di seluruh NTB dan sampai ke Flores NTT. Kini Jamu
Sasambo telah menjadi perusahaan yang diberi nama PT.Tri Utami
Jaya. Karena keberhasilannya ini Pak Nasrin bisa mengangkat nama
daerah selain membantu perekonomian daerah Pak Nasrin juga
sangat bangga menjadi orang NTB, karena berhasil mengangkat
produk lokal menuju pentas nasional. Dan berkat usaha ini pula
Pak Nasrin bisa memberangkatkan kedua orang tuanya beribadah
haji ke Tanah Suci Mekah. Selain itu beliau juga bisa berangkat
Umrah sekeluarga dari usaha Jamu Sasambo ini.
Ia adalah pribadi yang tidak cepat puas dengan pencapainnya
saat ini dia selalu ingin berinovasi untuk usahanya kedepan, karena
cabangnya sudah banyak dan beliau tidak mau menambah cabang
lebih banyak lagi. Pak Nasrin mempunyai prinsip, “Saya tidak mau
semua pekerja saya tergantung pada apa yang saya perintahkan dan
bergantung pada pekerjaan yang saya berikan.Saya memperkerjakan
seseorang bukan hanya untuk dijadikan sebagai pekerja selamanya
tetapi saya ingin berbagi ilmu dan mereka menjadi pengusaha
seperti saya”. Selain sebagai pengusaha yang berhasil, beliau juga
Bagian Ketiga: Enterpreneurship ~ 127
sering mengisi seminar kewirausahaan, baik dikampus maupun di
kalangan masyarakat umum sebagi narasumber. Di sisi lain, ia juga
berkesempatan diundang oleh Presiden Megawati Soekarno Putri,
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, dan baru-baru ini juga
diundang oleh Presiden Joko Widodo ke istana negara.
Walaupun Jamu Sasambo ini belum menembus pasar
internasional secara resmi namun mantan karyawan Pak Nasrin
yang pernah bekerja yang sekarang berganti profesi menjadi TKI di
luar negeri, seperti Malaysia, Arab Saudi, Brunei Darussalam, secara
tidak langsung memperkenalkan dan mempromosikan melalui
mulut kemulut. Pak Nasrin berharap usahanya ini bisa menembus
pasar internasional secara resmi.
Baginya, menjadi seorang pedagang bukanlah pekerjaan yang
hina.Kita tidak perlu malu menjadi seorang pedagang karena Nabi
juga adalah seorang pedagang ulung pada masanya.
128 ~ Karya Anak Negeri: 25 Kisah Inspiratif dari Nusa Tenggara Barat
WIHARJAN:
MENEBAR HIJAU TANPA PESTISIDA
Nama : Wiharjan
Tempat Tanggal Lahir : Mataram, 6 Januari
Alamat : Mataram
Pendidikan Terakhir : S1 STMIK Mataram
Pekerjaan : Enterpreneurship
Hp. : 0817366170
Sosok Pak Wiharjan patut berbangga karena usaha sayur
hidroponiknya telah berjalan. Ada prospek yang cerah diyakini akan
dilalui oleh sayur hidroponik ini. hal tersebut disebabkan oleh
proses pembesaran sayur hidroponik tidak menggunakan zat-zat
kimia berat berbahaya sebagai treatment-nya.
Dengan kata lain, sayur hidroponik Pak Wiharjan adalah
seratus persen organik. Tentu saja menghadirkan sayur seperti ini
tidaklah mudah melainkan terdapat proses yang harus dilakukan
Bagian Ketiga: Enterpreneurship ~ 129
dan hal itu memerlukan modal baik financial maupun sumber daya
manusia (keahlian khsusus). Itulah keistimewaan dari perusahaan
Pak Wiharjan yang bernama Rumah Hijau di Desa Bengkaung
Kecamatan Batu Layar Lombok Barat.
Desa yang terletak arah barat dari Gunung Sari ini memang
nampak masih asri. Dengan bentangan alamnya yang masih
menyapa dengan kondisi oksigennya yang bersih sepanjang hari
karena jalur-jalur kendaraan di sekitarnya tidaklah terlalu ramai
menghiasi jalan-jalan. Ditambah dengan masih banyaknya lahan
rimbun memberikan nuansa alam yang masih cukup bersahabat.
Disinilah keseharian Pak Wiharjan dihabiskan dalam rangka
merawat tanaman-tanaman hidroponiknya. Menurutnya, ada sekitar
seratusan jenis sayur dapat dihidrponikkan, namun karena
keterbatasan berbagai hal, Pak Wiharjan hanya membudidayakan
sekitar enam jenis sayur-sayuran seperti Kubis, Bayam hijau, Bayam
Merah, Cabe. Untuk menampung ke enam jenis tanaman sayur
tersebut Pak Wiharjan membuat 3 rumah hidroponik yang masing-
masing berukuran 6 kali 12.
Rumah hidroponik inilah yang sebenarnya memerlukan
modal yang tidak sedikit karena bahan-bahan kerangka rumah ini
seratus persen rangka baja ringan. Menurut Pak Wiharjan
sebenarnya bisa saja kerangka dari besi atau bambu, namun
demikian tingkat kerumitannya tentu lebih sulit membuat rumah
hidroponik selain dari kerangka baja ringan yang memang sudah
terformat sedemikian rupa dan juga ringan. Setelah kerangkanya
dibuat barulah kemudian kerangka itu diselimuti oleh jaring-jaring
dengan lubang-lubang yang sangat kecil.
Hal itu dilakukan agar ruangan di dalam kerangka hidroponik
tidak kemasukan hama penyakit. Jadi memelihara kondisi di dalam
ruangan hidroponik yang membuat budi daya sayur hidroponik
seperti Pak Wiharjan ini membutuhkan biaya yang tidak sedikit.
Namun demikian hanya dengan begitulah sayur-sayur hidroponik
dapat dibudidayakan dengan baik karena dalam kondisi
demikianlah sayur-sayur yang dibudidayakan tidak dihinggapi
penyakit. Dengan demikian tidak diperlukan pula pembasmi hama
atau zat-zat kimia berat berbahaya seperti pestisida dan lain-lainnya
sehingga sayur-sayur ini tidak mengandung residu zat-zat berbahaya
seperti sayur-sayuran umum yang beredar di pasar-pasar.
130 ~ Karya Anak Negeri: 25 Kisah Inspiratif dari Nusa Tenggara Barat
Bagian Ketiga: Enterpreneurship ~ 131
Sementara di dalam ruangan hidroponik terdapat aliran air
yang diatur sedemikian rupa, memerlukan keahlian khsusus guna
dapat mengalirkan nutrisi bagi sayur-sayuran ketika dalam proses
penanaman sampai tiba waktu panennya. Dibutuhkan sekitar 40
hari sejak tanaman sayur ditaruh di dalam wadah hidroponik untuk
dipanen kemudian dipasarkan. Selama waktu 40 hari itulah Pak
Wiharjan bersama-sama beberapa pembantunya harus merawat
tanaman hidroponik agar dapat dipanen dalam kondisi prima.
Dalam waktu 40 hari itu pemberian nutrisi juga harus diperhatikan
dengan seksama di mana nutrisi yang diberikan berbahan alami dan
didatangkan dari luar daerah.
Untuk ke depan Pak Wiharjan dapat menjadikan kotoran ikan
sebagai sumber nutrisi bagi sayuran-sayurannya. Ketika penulis
datang di lokasi, Pak Wiharjansedang giat-giatnya memelihara ikan
air tawar seperti ikan emas, nila, dan lain-lainnya yang nanti
kotorannya itu dapat dimanfaatkan sebagai pupuk bagi sayuran
hidroponiknya.
Adapun terakit pemasaran hasil sayur-sayuran hidroponik
yang dihasilkan Pak Wiharjan telah menandatangani kontrak
dengan hypermart baik yang ada di Epicentrum Mall di Kodya
Mataram dan Lombok City Center di Kecamatan Narmada
Lombok Barat. Saat ini Rumah Hijau mengaku masih kewalahan
melayani pemesanan dari dua pasar modern tersebut. Oleh
karenanya, ke depan Rumah Hijau harus mencari terobosan baru
agar dapat memasok lebih banyak sayur hidroponik ke pelanggan
yang sudah memesan.
Menemukan Makna Sayur Hidroponik
Nampak budi daya sayur hidroponik ini memang terkesan
elit karena prosesnya yang memang agak susah. Sulit bagi
masyarakat untuk melirik pembudidayaannya ataupun
mengkonsumsinya secara luas. Namun demikian jikalau dipikirkan
lebih jauh, sayuran hidroponik ini mestinya dikonsumsi oleh
masyarakat.
Melihat fenomena seperti demikian, maka di sinilah letak
strategisnya kemitraan kelompok-kelompok tani dengan
pemerintahguna memperluas produksi sayur hidroponik tanpa
pestisida. Karenanya, pemerintah harusbekerjasama pengusaha
132 ~ Karya Anak Negeri: 25 Kisah Inspiratif dari Nusa Tenggara Barat
hidroponik seperti rumah hijau yang dikelola oleh Pak
Wiharjan.Pemerintah dapat menjadi fasilitator guna
menghubungkan para kelompok tani dengan rumah hijau yang
telah ada untuk di-training. Harapannya, sayuran hidroponik ini bisa
dibudidayakan secara massif sehingga masyarakat luas dapat pula
mengkonsuminyasehingga masyarakat dapat mengkonsumsi
sayuran tanpa residu pestisida.
Jikalau tidak dengan perlakuan khusus seperti membuatkan
rumah proteksi bagi pembudidayaannya, maka dapat pula dipilih
alternatif lain seperti memproses tanah ladang terbuka. Jalan ini
memang memerlukan waktu yang cukup panjang, yaitu sekitar
delapan tahun guna memulihkan kondisi tanah yang selama ini
telah teracuni pestisida.
Namun jikalau pemerintah mau meningkatkan kualitas
kesehatan masyarakat, maka hal itu mungkin harus dijalankan.
Jikalau ini tidak jua diinisiasi, maka sayuran hidroponik bebas
pestisida tetap akan langka. Dalam kesempatan seperti itulah
sayuran hidroponik akan tetap menjadi barang yang sangat
berharga karena penawarannya sangat rendah sementara
permintaan teramat tinggi.
Oleh karena kondisi di atas pemerintah bisa saja
memasyarakatkan sayur hidroponik ini karena terdapat pangsa
pasar yang sangat menggiurkan. Lagi-lagi pemerintah dapat
melakukan kemitraan dengan beberapa kelompok tani untuk dibina
agar dapat mandiri melakukan pembudidayaan. Bukankah ini juga
jalan yang dapat menaikkan posisi tawar masyarakat agar dapat
berproduksi dan berkompetisi di Era pasar terbuka saat ini?
Bagian Ketiga: Enterpreneurship ~ 133
KOMUNITAS TANGAN DI ATAS (TDA)
MATARAM
Apa sih TDA itu? Komunitas TDA merupakan perwujudan
dari sebuah karya tulis dari seorang enterpreneur yang mengalami
kemunduran usaha. Di tengah-tengah kegalauannya, Badrun
Nuzirman menulis tentang enterpreneurship. Hasilnya kemudian
menjadi buku yang dibaca banyak masyarakat. Respons baliknya
adalah adanya inisiatif dari masyarakat untuk bersama-sama
berkumpul saling berdiskusi, berbagi, dan saling mendukung dalam
rangka berwirasuasta.
Badrun Nuzirman walaupun awalnya mungkin tidak
bermaksud mempengaruhi banyak orang, namun pada
kenyataannya ternyata tulisannya mampu membuat banyak orang
peduli. Inilah mungkin yang dimaksud dengan tulisan yang
mengubah dunia. Betapa tidak sejak ditulis pada tahun 2006 silam
buku Badrun Nuzirman itu telah menginspirasi sebuah organisasi
(paguyuban besar) yang berskala nasional yang saat ini dikenal luas
bernama komunitas TDA.
Komuniatas TDA telah mempunyai anggota jutaan orang di
seluruh Indonesia bahkan komunitas ini telah menginspirasi
masyarakat di luar negeri. Di Indonesia sendiri TDA telah berada di
sekitar 55 kota dan Kabupaten. Termasuk TDA kota Mataram dan
Bima. Menurut Ketua TDA Kota Mataram Bapak Bambang
Parmadi komunitas TDA sengaja mengorganisir diri mereka dalam
skala kabupaten. Hal ini untuk menjunjung adanya otonomi bagi
keberadaan organisasi-organisasi dengan kepemimpinannya yang
mandiri. Jadi TDA sejauh ini tidak ada kepengurusan dalam skala
provinsi ungkapnya. Namun demikian jika ada acara-acara yang
diperlukan dalam rangka saling mendukung, maka TDA yang satu
dengan TDA lainnya dapat berkumpul di dalam satu acara yang
tidak terpisah.
134 ~ Karya Anak Negeri: 25 Kisah Inspiratif dari Nusa Tenggara Barat
Bagian Ketiga: Enterpreneurship ~ 135
Keberadaan TDA ini pun dirasakan banyak bermanfaat bagi
masyarakat terutama anggota-anggota yang bergabung di dalamnya.
Pasalnya adalah karena di TDA terdapat banyak hal positif bagi
upaya para wirasuasta untuk mendapatkan spirit, mentor, coaching,
workshop, seminar bahkan jaringan usaha. Itulah mengapa TDA
terus mengalami geliat dinamis di berbagai kota di Indonesia.
Dalam suatu kesempatan penulis menghadiri acara mentor
TDA di mana di sini para pengusaha yunior mengungkapkan segala
bentuk keberhasilan sekaligus semua tantangan atau kendala mereka.
Setelah seorang pengusaha yunior berhenti mempresentasikan diri
mereka, maka disambut oleh pengusaha senior yang telah banyak
berpengalaman dapat memberikan pencerahan, nasihat mengenai
bagaimana cara menaikkan atau paling tidak mempertahankan dan
sekaligus menghadapi berbagai tantangan usahanya. Demikian
seterusnya secara bergantian sampai semua peserta mentor
mendapatkan jawaban dari para senior mereka.
Manfaat lain yang dapat diambil adalah suasana kebersamaan
dari para anggota yang tergabung di mana mereka dapat berbagai,
mencurahkan, bahkan bersandar ketika mereka berada pada fase
kemunduran usaha. Di sini kawan-kawan TDA yang lain akan
berusaha mendengar dan mencarikan jalan keluar bagi kendala-
kendala yang dihadapi sehingga para anggotanya dapat terbantukan.
Oleh karenanya tidak berlebihan TDA ini berarti “Tangan Di Atas:
tangan yang selalu berusaha berkarya sehingga dapat berada pada
posisi memberi dan berbagi.
Gerakan Menebar Nilai-nilai
Komunitas TDA selain merupakan wadah berkumpulnya
para enterpreneur guna berbagai kegiatan yang dapat memberi
manfaat bagi kemajuan usaha anggota-anggotanya juga merupakan
organisasi yang bermain pada wilayah ideologis. Anggota-
anggotanya tidak mempunyai ikatan (paguyuban) terkecuali oleh
adanya ideologi. Ideologi inilah yang menjadi dasar perserikatan
mereka.
Ada banyak kerja sukarela seperti ikhlas, berkorban, berbagai
pengalaman, berbagi resep sukses, dan seterusnya. Artinya di sini
ada antitesa dari apa yang diistilahkan sebagai ideologi kapitalisme
liberal di mana pada posisi ini guna memenangkan persaingan d i
136 ~ Karya Anak Negeri: 25 Kisah Inspiratif dari Nusa Tenggara Barat
pasar para pelakunya harus menjadi raja tega. Ciri yang mencolok
adalah individualis, tidak ada istilah berbagi resep sukses. Tidak ada
istilah berkorban apalagi ikhlas di sini.
Tentu saja dalam komunitas ini ada yang keluar-masuk sesuai
kecenderungan anggotanya. Bilamana anggotanya itu mempunyai
kecenderungan suka pada nilai-nilai seperti tersebutkan di atas, ada
kemungkinan besar anggotanya itu akan bertahan lama dalam
ikatan TDA. Sebaliknya apabila kecenderungan anggotanya itu mind
set kapitalisme liberal yang tujuannya hanya untuk menang dalam
pasar kemungkinan besar ia akan mengevaluasi diri mereka untuk
kembali bergabung.
Dari penggambaran karekteristik para anggotanya yang
tergambar dahulu TDA menjadi menarik untuk ditelaah. Mengapa?
Karena kondisi dunia dewasa kini di mana ideologi kapitalisme
liberal merupakan ideologi dengan perolehan rating tinggi ternyata
masih ditemukan pula varian ideologi yang lebih bersifat lebih
lunak. Ini tentu saja dapat menjadi penawar dari ideologi
kapitalisme liberal yang terkesan keras dalam realisasinya di
lapangan, yaitu kematian usaha orang lain adalah konsekuensi dari
persaingan pasar semata. Konteks ini menampilkan dunia seolah
menjadi tempat yang kejam bagi para pelaku pasar yang kalah.
TDA sepertinya datang pada saat yang tepat untuk mengurangi
praktek-praktek usaha yang bersifat tidak peduli terhadap sesama.
Dalam hal ini TDA di satu sisi berusaha menjalin kebersamaan di
lain sisi TDA berusaha pula saling membantu sesama anggota guna
terus bersama-sama eksis. Dalam pada itu, TDA juga menjalankan
program-program sosial kepada masyarakat sesuai dengan rencana-
rencana yang disepakati bersama dengan seluruh anggota.
Dengan posisi demikian, maka diharapkan dapat mengurangi
dampak negatif dari kerasnya persaingan yang ujung-ujungnya
banyak masyarakat pemain pasar yang tersingkir. Andaikan TDA
ini dengan nilai-nilai yang disebarnya perlahan dapat diterima oleh
masyarakat secara luas baik oleh pemain besar dan menengah,
maka akan diperoleh sebuah varian baru dari cara kerja kapitalisme
yang tadinya liberal menjadi lebih lunak. Dalam pada ini
membayangkan masyarakat Indonesia menjadi masyarakat yang
tampil dengan varian sistem ekonomi kapitalistis yang lebih lembut
akan dapat terlaksana.
Bagian Ketiga: Enterpreneurship ~ 137
BAGIAN KEEMPAT
LINGKUNGAN
138 ~ Karya Anak Negeri: 25 Kisah Inspiratif dari Nusa Tenggara Barat