The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

MODUL E BOOK KEWARGANEGARAAN M DWI PRAYOGA R 204 (1)

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by prayogam1605, 2022-12-19 00:24:12

MODUL E BOOK KEWARGANEGARAAN M DWI PRAYOGA R 204 (1)

MODUL E BOOK KEWARGANEGARAAN M DWI PRAYOGA R 204 (1)

Artinya sumber daya alam yang dikelola atau dimanfaatkan harus benar-benar menciptakan
kemakmuran dan kesejahteraan rakyat.
2) Asas Lestari
Artinya pengolahan sumber daya alam tidak boleh menimbulkan kerusakan lingkungan,
menjaga keseimbangan alam.
3) Asas Berdaya Saing
Artinya bahwa hasil-hasil sumber daya alam harus bisa bersaing dengan sumber daya alam
negara lain.
2. Aspek–aspek Pancagatra
Pancagatra adalah aspek-aspek kehidupan nasional yang menyangkut kehidupan dan
pergaulan hidup manusia dalam bermasyarakat dan bernegara dengan ikatan-ikatan, aturan-
aturan dan norma-norma tertentu. Hal-hal yang termasuk aspek pancagatra adalah sebagai
berikut.
a. Ideologi
Ideologi suatu negara diartikan sebagai guiding of principles atau prinsip yang dijadikan
dasar suatu bangsa. Ideologi adalah pengetahuan dasar atau cita-cita. Ideologi merupakan
konsep yang mendalam mengenai kehidupan yang dicita-citakan serta yang ingin
diperjuangkan dalam kehidupan nyata. Ideologi dapat dijabarkan ke dalam sistem nilai
kehidupan, yaitu serangkaian nilai yang tersusun secara sistematis dan merupakan kebulatan
ajaran dan doktrin. Dalam strategi pembinaan ideologi berikut adalah beberapa prinsip yang
harus diperhatikan.
1)Ideologi harus diaktualisasikan dalam bidang kenegaraan oleh WNI.
2)Ideologi sebagai perekat pemersatu harus ditanamkan pada seluruh WNI.
3)Ideologi harus dijadikan panglima ,bukan sebaliknya.

101


4)Aktualisasi ideologi dikembangkan ke arah keterbukaan dan kedinamisan.
5) Ideologi Pancasila mengakui keanekaragaman dalam hidup berbangsa dan dijadikan alat
untuk menyejahterakan dan mempersatukan masyarakat.

6) Kalangan elite eksekutif, legislatif, dan yudikatif harus mewujudkan cita-cita bangsa
dengan melaksanakan GBHN dengan mengedepankan kepentingan bangsa.
7) Menyosialisasikan Pancasila sebagai ideologi humanis, religius, demokratis, nasionalis,
dan berkeadilan. Menumbuhkan sikap positif terhadap warga negara dengan meningkatkan
motivasi untuk mewujudkan cita-cita bangsa.
b. Politik
Politik diartikan sebagai asas, haluan, atau kebijaksanaan yang digunakan untuk mencapai
tujuan dan kekuasaan. Kehidupan politik dapat dibagi ke dalam dua sektor yaitu sektor
masyarakat yang memberikan input dan sektor pemerintah yang berfungsi sebagai output.
Sistem politik yang diterapkan dalam suatu negara sangat menentukan kehidupan politik di
negara yang bersangkutan. Upaya bangsa Indonesia untuk meningkatkan ketahanan di bidang
politik adalah upaya mencari keseimbangan dan keserasian antara keluaran dan masukan
berdasarkan Pancasila yang merupakan pencerminan dari demokrasi Pancasila.
c. Ekonomi
Kegiatan ekonomi adalah seluruh kegiatan pemerintah dan masyarakat dalam mengelola
faktor produksi dan distribusi industri dan jasa untuk kesejahteraan rakyat. Upaya
meningkatkan ketahanan ekonomi adalah upaya meningkatkan kapasitas produksi dan
kelancaran barang dan jasa secara merata ke seluruh wilayah negara. Upaya untuk
menciptakan ketahanan ekonomi adalah melalui sistem ekonomi yang diarahkan untuk
kemakmuran rakyat.

102


Ekonomi kerakyatan harus menghindari free fight liberalism, etatisme, dan tidak dibenarkan
adanya monopoli. Struktur ekonomi dimantapkan secara seimbang dan selaras antar sektor.
Pembangunan ekonomi dilaksanakan bersama atas dasar kekeluargaan. Pemerataan
pembangunan dan hasil-hasilnya harus dilaksanakan secara selaras dan seimbang
antarwilayah dan antar sektor. Kemampuan bersaing harus ditumbuhkan dalam meningkatkan
kemandirian ekonomi. Ketahanan di bidang ekonomi dapat ditingkatkan melalui
pembangunan nasional yang berhasil, namun tidak dapat dilupakan faktor-faktor non-teknis
dapat mempengaruhi karena saling terkait dan berhubungan.
D. Sosial Budaya
Sosial budaya dapat diartikan sebagai kondisi dinamik budaya bangsa yang berisi keuletan
untuk mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi ancaman,
tantangan, halangan, dan gangguan (ATHG). Gangguan dapat datang dari dalam maupun dari
luar, baik secara langsung maupun tidak langsung, yang membahayakan kelangsungan hidup
sosial NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Esensi ketahanan budaya adalah
pengaturan dan penyelenggaraan kehidupan sosial budaya. Ketahanan budaya merupakan
pengembangan sosial budaya di mana setiap warga masyarakat dapat mengembangkan
kemampuan pribadi dengan segenap potensinya berdasarkan nilai-nilai Pancasila.
E. Pertahanan dan Keamanan
Pertahanan dan keamanan diartikan sebagai kondisi dinamika dalam kehidupan pertahanan
dan keamanan bangsa Indonesia yang berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung
kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi ATHG

yang membahayakan identitas, integritas, dan kelangsungan hidup bangsa berdasarkan
Pancasila dan UUD 1945. Ketahanan di bidang keamanan adalah ketangguhan suatu bangsa
dalam upaya bela negara, di mana seluruh Ipoleksosbudhankam disusun, dikerahkan secara

103


terpimpin, terintegrasi, terorganisasi untuk menjamin terselenggaranya Sistem Ketahanan
Nasional. Prinsip-prinsip Sistem Ketahanan Nasional antara lain adalah sebagai berikut.
1) Bangsa Indonesia cinta damai tetapi lebih cinta kemerdekaan.
2) Pertahanan keamanan berlandasan pada landasan ideal Pancasila, landasan konstitusional
UUD 1945, dan landasan visional wawasan nusantara.
3) Pertahanan keamanan negara merupakan upaya terpadu yang melibatkan segenap potensi
dan kekuatan nasional.
4) Pertahanan dan keamanan diselenggarakan dengan sistem pertahanan dan keamanan
nasional (Sishankamnas) dan sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta
(Sishankamrata).
3. Hubungan Antargatra
Antara trigatra dan pancagatra serta antargatra itu sendiri terdapat hubungan timbal balik
yang erat yang dinamakan korelasi dan interdependensi yang artinya adalah sebagai berikut.
Ketahanan nasional pada hakikatnya bergantung kepada kemampuan bangsa dan negara di
dalam mendayagunakan secara optimal gatra alamiah (trigatra) sebagai modal dasar untuk
penciptaan kondisi dinamis yang merupakan kekuatan dalam penyelenggaraan kehidupan
nasional (pancagatra).
Ketahanan nasional adalah suatu pengertian holistik, yaitu suatu tatanan yang utuh,
menyeluruh dan terpadu, di mana terdapat saling hubungan antar gatra di dalam keseluruhan
kehidupan nasional (astagatra).
Kelemahan di salah satu gatra dapat mengakibatkan kelemahan di gatra lain dan
mempengaruhi kondisi secara keseluruhan sebaliknya kekuatan dari salah satu atau beberapa
gatra dapat didayagunakan untuk memperkuat gatra lainnya yang lemah, dan mempengaruhi
kondisi secara keseluruhan.

104


Ketahanan nasional Indonesia bukan merupakan suatu penjumlahan ketahanan segenap
gatranya, melainkan suatu resultan keterkaitan yang integratif dari kondisi-kondisi dinamik
kehidupan bangsa di bidang-bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan dan
keamanan.
Selanjutnya hubungan antar gatra, dikemukakan seperti uraian berikut.
Gatra geografi, karakter geografi sangat mempengaruhi jenis, kualitas dan persebaran
kekayaan alam dan sebaliknya kekayaan alam dapat mempengaruhi karakter geografi.
Antara gatra geografi dan gatra kependudukan; bentuk-bentuk kehidupan dan penghidupan
serta persebaran penduduk sangat erat kaitannya dengan karakter geografi dan sebaliknya
karakter geografi mempengaruhi kehidupan dari penduduknya.
Antara gatra kependudukan dan gatra kekayaan alam; kehidupan dan penghidupan
pendudukan dipengaruhi oleh jenis, kualitas, kuantitas dan persebaran kekayaan alam,

demikian pula sebaliknya jenis, kualitas, kuantitas dan persebaran kekayaan alam dipengaruhi
oleh faktor-faktor kependudukan khususnya kekayaan alam yang dapat diperbaharui.
Kekayaan alam mempunyai manfaat nyata jika telah diolah oleh penduduk yang memiliki
kemampuan dalam ilmu pengetahuan dan teknologi.
Hubungan antargatra dalam pancagatra; setiap gatra dalam pancagatra memberikan
kontribusi tertentu pada gatra-gatra lain dan sebaliknya setiap gatra menerima kontribusi dari
gatra-gatra lain secara terintegrasi.
Antaragatra ideologi dengan gatra politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan dan keamanan,
maka arti ideologi adalah sebagai falsafah bangsa dan landasan ideologi negara. Selain itu
ideologi merupakan nilai penentu bagi kehidupan nasional yang meliputi seluruh gatra dalam
pancagatra dalam memelihara kelangsungan hidup bangsa dan pencapaian tujuan nasional.

105


Antara gatra politik dengan gatra ideologi, ekonomi, sosial budaya, pertahanan dan
keamanan; berarti kehidupan politik yang mantap dan dinamis menjalankan kebenaran
ideologi, memberikan iklim yang kondusif untuk pengembangan ekonomi, sosial budaya,
pertahanan dan keamanan. Kehidupan politik bangsa dipengaruhi oleh bermacam hal yang
satu dengan yang lainnya saling berkaitan. Ia dipengaruhi oleh tingkat kecerdasan dan
kesadaran politik, tingkat kemakmuran ekonomi, ketaatan beragama, keakraban sosial, dan
rasa keamanannya.
Antara gatra ekonomi dengan gatra ideologi, ekonomi, sosial budaya, pertahanan dan
keamanan; berarti kehidupan ekonomi yang tumbuh mantap dan merata, akan meyakinkan
kebenaran ideologi yang dianut, mendinamisir kehidupan politik dan perkembangan sosial
budaya serta mendukung pengembangan pertahanan dan keamanan. Keadaan ekonomi yang
stabil, maju dan merata menunjang stabilitas dan peningkatan ketahanan aspek lain.
Antara gatra sosial budaya dengan gatra ideologi, ekonomi, sosial budaya, pertahanan dan
keamanan; dalam arti kehidupan sosial budaya yang serasi, stabil, dinamis, berbudaya dan
berkepribadian, akan meyakinkan kebenaran ideologi, memberikan iklim yang kondusif
untuk kehidupan politik yang berbudaya, kehidupan ekonomi yang tetap mementingkan
kebersamaan serta kehidupan pertahanan dan keamanan yang menghormati hak-hak individu.
Keadaan sosial yang terintegrasi secara serasi, stabil, dinamis, berbudaya dan berkepribadian
hanya dapat berkembang di dalam suasana aman dan damai. Kebesaran dan keseluruhan nilai
sosial budaya bangsa mencerminkan tingkat kesejahteraan dan keamanan nasional baik fisik
material maupun mental spiritual. Keadaan sosial yang timpang dengan kontradiksi di
berbagai bidang kehidupan memungkinkan timbulnya ketegangan sosial yang dapat
berkembang menjadi gejolak sosial.
Antara gatra pertahanan dan keamanan dengan gatra ideologi, ekonomi, sosial budaya,

106


pertahanan dan keamanan; dalam arti kondisi kehidupan pertahanan dan keamanan yang
stabil dan dinamis akan meyakinkan kebenaran ideologi, memberikan iklim yang kondusif
untuk pengembangan kehidupan politik, ekonomi, dan sosial budaya. Keadaan pertahanan
dan keamanan yang stabil, dinamis, maju dan berkembang di seluruh aspek kehidupan akan
memperkukuh dan menunjang kehidupan ideologi, politik, ekonomi, dan sosial budaya.
Astagatra dalam pendekatan kesejahteraan dan keamanan mempunyai peranan tergantung
dari sifat setiap gatra.

Gatra alamiah mempunyai peranan sama besar baik untuk kesejahteraan maupun untuk
keamanan.
Gatra ideologi, politik dan sosial budaya mempunyai peranan sama besar untuk kesejahteraan
dan keamanan.
Gatra ekonomi relatif mempunyai peranan lebih besar untuk kesejahteraan daripada peranan
untuk keamanan.
Gatra pertahanan dan keamanan relatif mempunyai peranan lebih besar untuk keamanan
daripada peranan untuk kesejahteraan.
- Peran Serta Warga Negara Mendukung Implementasi Wawasan Kebangsaan
Wawasan nusantara harus dijadikan arahan, pedoman, acuan, dan tuntutan bagi setiap warga
negara Indonesia dalam membangun dan memelihara tuntutan bangsa dan Negara Kesatuan
Republik Indonesia. Karena itu, implementasi atau penerapan wawasan nusantara harus
tercermin pada pola pikir, pola sikap, dan pola tindak yang senantiasa mendahulukan
kepentingan bangsa daripada kepentingan pribadi atau golongan. Dengan kata lain, wawasan
nusantara menjadi pola yang mendasari cara berpikir, bersikap, dan bertindak dalam rangka
menghadapi, menyikapi, atau menangani berbagai masalah menyangkut kehidupan

107


bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Implementasi wawasan nusantara senantiasa
berorientasi pada kepentingan rakyat dan wilayah tanah air secara utuh dan menyeluruh
sebagai berikut.
Implementasi wawasan nusantara dalam kehidupan politik akan menciptakan iklim
penyelenggaraan negara yang sehat dan dinamis. Hal tersebut nampak dalam wujud
pemerintahan yang kuat, aspiratif, dan terpercaya yang dibangun sebagai penjelmaan
kedaulatan rakyat.
Implementasi wawasan nusantara dalam kehidupan ekonomi akan menciptakan tatanan
ekonomi yang benar-benar menjamin pemenuhan dan peningkatan kesejahteraan dan
kemakmuran rakyat secara merata dan adil. Di samping itu, implementasi wawasan nusantara
mencerminkan tanggung jawab pengelolaan sumber daya alam yang memperhatikan
kebutuhan masyarakat antardaerah secara timbal balik serta kelestarian sumber daya alam itu
sendiri.
Implementasi wawasan nusantara dalam kehidupan sosial budaya akan menciptakan sikap
batiniah dan lahiriah yang mengakui, menerima, dan menghormati segala bentuk perbedaan
atau kebinekaan sebagai kenyataan hidup sekaligus karunia Sang Pencipta. Implementasi ini
juga akan menciptakan kehidupan masyarakat dan bangsa yang rukun dan bersatu tanpa
membeda-bedakan suku, asal usul daerah, agama atau kepercayaan, serta golongan
berdasarkan status sosialnya.
Implementasi wawasan nusantara dalam kehidupan pertahanan dan keamanan akan
menumbuhkembangkan kesadaran cinta tanah air dan bangsa, yang lebih lanjut akan
membentuk sikap bela negara pada setiap warga negara Indonesia. Kesadaran dan sikap cinta
tanah air dan bangsa serta bela negara ini akan menjadi modal utama yang akan
menggerakkan partisipasi setiap warga negara Indonesia dalam menanggapi setiap bentuk

108


ancaman, seberapa pun kecilnya dan dari manapun datangnya, atau setiap gejala yang
membahayakan keselamatan bangsa dan kedaulatan negara.

Dalam pembinaan seluruh aspek kehidupan nasional sebagaimana dijelaskan di atas,
implementasi wawasan nusantara harus menjadi nilai yang menjiwai segenap peraturan
perundang-undangan yang berlaku pada setiap strata di seluruh Indonesia. Di samping itu,
wawasan nusantara dapat diimplementasikan ke dalam segenap pranata sosial yang berlaku di
masyarakat dalam nuansa kebinekaan sehingga menciptakan kehidupan yang toleran, akrab,
peduli, hormat, dan taat hukum. Semua itu menggambarkan sikap, paham, dan semangat
kebangsaan atau nasionalisme yang tinggi sebagai identitas atau jati diri bangsa Indonesia.
Untuk itu, agar terketuk hati nurani setiap warga negara Indonesia dan sadar bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara diperlukan pendekatan dengan program yang teratur, terjadwal, dan
terarah. Hal ini akan mewujudkan keberhasilan implementasi Negara Kesatuan Republik
Indonesia melalui pengukuhan wawasan nusantara.
Adapun peran serta dalam penerapan asas-asas wawasan nusantara dalam tata kehidupan
nasional memerlukan kesamaan pola pikir, pola sikap, dan pola tindak dalam seluruh proses
penyelenggaraan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dalam mengisi pembangunan.
Peranan siswa dalam mendukung implementasi wawasan nusantara adalah sebagai berikut.
Mendukung persatuan bangsa.
Berkemanusiaan yang adil dan beradab.
Mendukung kerakyatan yang mengutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan
individu atau golongan.
Mendukung upaya untuk mewujudkan suatu keadilan sosial dalam masyarakat.
Mempunyai kemampuan berpikir, bersikap rasional, dan dinamis, berpandangan luas sebagai

109


intelektual.
Mempunyai wawasan kesadaran berbangsa dan bernegara untuk membela negara yang
dilandasi oleh rasa cinta tanah air.
Berbudi pekerti luhur, berdisiplin dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Memanfaatkan secara aktif ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni untuk kepentingan
kemanusiaan, berbangsa dan bernegara.
Mewujudkan kepentingan nasional.
Memelihara dan memperbaiki demokrasi.
Mengembangkan IPTEK yang dilandasi iman dan takwa.
Menciptakan kerukunan umat beragama.
Memiliki informasi dan perhatian terhadap kebutuhan-kebutuhan masyarakat.
Menjunjung tinggi hukum dan pemerintahan.
Menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan sekitar.
Merubah budaya negatif yang dapat menciptakan perselisihan.
Mengembangkan kehidupan masyarakat menuju ke arah yang lebih baik.
Memelihara nilai-nilai positif (hidup rukun, gotong-royong, dll) dalam masyarakat.
KESIMPULAN:
Wawasan Nusantara dalam konteks NKRI dapat kita simpulkan antara lain sebagai berikut:
Bangsa adalah orang-orang yang memiliki kesamaan asal keturunan, adat, bahasa, sejarah
serta berpemerintahan sendiri. Adapun berbangsa adalah manusia yang mempunyai landasan
etika, bermoral, dan berakhlak mulia dalam bersikap mewujudkan makna sosial dan adil.
Negara adalah suatu organisasi yang terdiri dari sekelompok atau beberapa kelompok
manusia yang bersama-sama mendiami satu wilayah tertentu dan mengakui adanya satu
pemerintahan yang mengurus tata tertib serta keselamatan sekelompok atau beberapa

110


kelompok manusia tersebut. Adapun, bernegara adalah manusia yang mempunyai
kepentingan yang sama dan menyatakan dirinya sebagai satu bangsa serta berproses di dalam
satu wilayah Indonesia dan mempunyai cita-cita yang berlandaskan niat untuk bersatu secara
emosional dan rasional dalam membangun rasa nasionalisme secara selektif ke dalam sikap
dan perilaku antar sesama yang berbeda ras, agama, asal keturunan, adat, bahasa, dan sejarah.
Kesadaran adalah sikap menyadari bahwa kita berbeda dengan yang lain. Artinya, menyadari
bahwa bangsa Indonesia berbeda dengan bangsa lain, khususnya dalam sejarah berdirinya
bangsa Indonesia.

SOAL DAN JAWABAN
1.Jelaskan Pengertian Wawasan Nusantara?
Secara etimologis, wawasan nusantara berasal dari kata wawasan dan nusantara. Wawasan
berasal dari kata wawas (bahasa Jawa) yang berarti pandangan, tinjauan dan penglihatan
indrawi. Jadi wawasan adalah pandangan, tinjauan, penglihatan, tanggap indrawi. Wawasan
berarti pula cara pandang dan cara melihat. Nusantara berasal dari kata nusa dan antara. Nusa
artinya pulau atau kesatuan kepulauan. Antara artinya menunjukkan letak antara dua unsur.
Jadi nusantara adalah kesatuan kepulauan yang terletak antara dua benua, yaitu benua Asia

dan Australia, dan dua samudra, yaitu samudra Hindia dan Pasifik. Berdasarkan pengertian
modern, kata “nusantara” digunakan sebagai pengganti nama Indonesia.
Sedangkan terminologi, wawasan menurut beberapa pendapat sebagai berikut:
Menurut Prof. Wan Usman, “wawasan nusantara adalah cara pandang bangsa Indonesia
mengenai diri dan tanah airnya sebagai negara kepulauan dengan semua aspek kehidupan
yang beragam.”
Menurut GBHN 1998, wawasan nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia

111


mengenai diri dan lingkungannya, dengan dalam penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara.
2.Apa yang dimkasud dengan ideologi?
Ideologi suatu negara diartikan sebagai guiding of principles atau prinsip yang dijadikan
dasar suatu bangsa. Ideologi adalah pengetahuan dasar atau cita-cita. Ideologi merupakan
konsep yang mendalam mengenai kehidupan yang dicita-citakan serta yang ingin
diperjuangkan dalam kehidupan nyata. Ideologi dapat dijabarkan ke dalam sistem nilai
kehidupan, yaitu serangkaian nilai yang tersusun secara sistematis dan merupakan kebulatan
ajaran dan doktrin. Dalam strategi pembinaan ideologi berikut adalah beberapa prinsip yang
harus diperhatikan.
1)Ideologi harus diaktualisasikan dalam bidang kenegaraan oleh WNI.
2)Ideologi sebagai perekat pemersatu harus ditanamkan pada seluruh WNI.
3)Ideologi harus dijadikan panglima ,bukan sebaliknya.
4)Aktualisasi ideologi dikembangkan ke arah keterbukaan dan kedinamisan.
5) Ideologi Pancasila mengakui keanekaragaman dalam hidup berbangsa dan dijadikan alat
untuk menyejahterakan dan mempersatukan masyarakat.
3.Jelaskan Pertahanan dan Keamanan?
Pertahanan dan keamanan diartikan sebagai kondisi dinamika dalam kehidupan pertahanan
dan keamanan bangsa Indonesia yang berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung
kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi ATHG
yang membahayakan identitas, integritas, dan kelangsungan hidup bangsa berdasarkan
Pancasila dan UUD 1945. Ketahanan di bidang keamanan adalah ketangguhan suatu bangsa
dalam upaya bela negara, di mana seluruh Ipoleksosbudhankam disusun, dikerahkan secara
terpimpin, terintegrasi, terorganisasi untuk menjamin terselenggaranya Sistem Ketahanan

112


Nasional. Prinsip-prinsip Sistem Ketahanan Nasional antara lain adalah sebagai berikut.
1) Bangsa Indonesia cinta damai tetapi lebih cinta kemerdekaan.
2) Pertahanan keamanan berlandasan pada landasan ideal Pancasila, landasan konstitusional
UUD 1945, dan landasan visional wawasan nusantara.
3) Pertahanan keamanan negara merupakan upaya terpadu yang melibatkan segenap potensi
dan kekuatan nasional.
4.Apa itu Peran Serta Warga Negara Mendukung Implementasi Wawasan Kebangsaan?

Wawasan nusantara harus dijadikan arahan, pedoman, acuan, dan tuntutan bagi setiap warga
negara Indonesia dalam membangun dan memelihara tuntutan bangsa dan Negara Kesatuan
Republik Indonesia. Karena itu, implementasi atau penerapan wawasan nusantara harus
tercermin pada pola pikir, pola sikap, dan pola tindak yang senantiasa mendahulukan
kepentingan bangsa daripada kepentingan pribadi atau golongan. Dengan kata lain, wawasan
nusantara menjadi pola yang mendasari cara berpikir, bersikap, dan bertindak dalam rangka
menghadapi, menyikapi, atau menangani berbagai masalah menyangkut kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Implementasi wawasan nusantara senantiasa
berorientasi pada kepentingan rakyat dan wilayah tanah air secara utuh dan menyeluruh
sebagai berikut.
Implementasi wawasan nusantara dalam kehidupan politik akan menciptakan iklim
penyelenggaraan negara yang sehat dan dinamis. Hal tersebut nampak dalam wujud
pemerintahan yang kuat, aspiratif, dan terpercaya yang dibangun sebagai penjelmaan
kedaulatan rakyat.
Implementasi wawasan nusantara dalam kehidupan ekonomi akan menciptakan tatanan
ekonomi yang benar-benar menjamin pemenuhan dan peningkatan kesejahteraan dan

113


kemakmuran rakyat secara merata dan adil. Di samping itu, implementasi wawasan nusantara
mencerminkan tanggung jawab pengelolaan sumber daya alam yang memperhatikan
kebutuhan masyarakat antardaerah secara timbal balik serta kelestarian sumber daya alam itu
sendiri.
5.Faktor apa saja yang ada dalam Keadaan dan Kemampuan Penduduk?
1) Faktor yang Mempengaruhi Jumlah Penduduk
Jumlah penduduk berubah karena kematian, kelahiran, pendatang baru, dan orang yang
meninggalkan wilayahnya. Segi positif dari pertambahan penduduk ialah pertambahan
angkatan kerja (man power) dan pertambahan tenaga kerja (labour force). Segi negatifnya,
apabila pertumbuhan penduduk tidak seimbang dengan tingkat pertumbuhan ekonomi yang
tidak diikuti dengan usaha peningkatan kualitas penduduk.
2) Faktor yang Mempengaruhi Komposisi Penduduk
Komposisi adalah susunan penduduk menurut umur, kelamin, agama, suku bangsa, tingkat
pendidikan, dan sebagainya. Susunan penduduk itu dipengaruhi oleh mortalitas, fertilitas, dan
migrasi. Fertilitas sangat berpengaruh besar terhadap umur dan jenis penduduk golongan
muda yang dapat menimbulkan persoalan penyediaan fasilitas pendidikan, perluasan
lapangan kerja, dan sebagainya.
3) Faktor yang Mempengaruhi Distribusi Penduduk
Distribusi penduduk yang ideal adalah distribusi yang dapat memenuhi persyaratan
kesejahteraan dan keamanan yaitu penyebaran merata. Oleh karena itu, pemerintah perlu
memberikan kebijakan yang mengatur penyebaran penduduk, misalnya dengan cara
transmigrasi, mendirikan pusat-pusat pengembangan (growth centers), pusat-pusat industri,
dan sebagainya. Kemampuan penduduk yang tidak seimbang dengan pertumbuhan penduduk
dapat menimbulkan ancaman di bidang pertahanan keamanan

114


BABXII
KONSEP KETAHANAN NASIONAL
A.Pengertian Ketahanan Nasional
Sebagai konsepsi, Ketahanan Nasional merupakan kondisi dinamik suatu bangsa, berisi
keulatan dan ketangguhan, yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan
nasional, dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan, dan
gangguan baik yang datang dari dalam maupun dari luar, yang langsung maupun tidak
langsung membahayakan integritas, identitas, kelangsungan hidup bangsa dan negara serta
perjuangan mengejar tujuan perjuangan nasionalnya.
Dari defenisi tersebut ada beberapa istilah yang perlu dijelaskan artinya agar tidak
menimbulkan perbedaan penafsiran. Isitlah-istilah tersebut adalah :
- Daya tahan : Kekuatan yang menyebabkan seseorang atau sesuatu dapat bertahan, kuat
menderita, atau kuat menanggung beban.
- Keulatan : Suatu usaha yang terus-menerus secara giat dengan kemauan keras di dalam
menggunakan segala kemampuan dan kecakapan untuk mencapai tujuan dan cita-cita.
- Identitas : ciri khas suatu negara sebagai suatu totalitas yaitu Negara yang dibatasi oleh
wilayah, penduduk, sejarah, pemerintahan dan tujuan nasional.
- Integritas : kesatuan yang menyeluruh di dalam kehidupan bangsa baik sosial maupun
alamiah, potensial maupun real.
Tantangan, Ancaman, Hambatan dan Gangguan : Tantangan merupakan usaha yang bersifat
menggugah kemampuan, Ancaman merupakan usaha yang bersifat mengubah atau
merombak kebijakan secara konsepsional, dari sudut kriminal atau politis. Hambatan
merupakan usaha yang bersifat atau bertujuan melemahkan kebijakan - kebijakan yang tidak
bersifat konsepsional
Persatuan dan Kesatuan merupakan perpaduan yang sangat erat untuk menggambarkan

115


makna yang tergantung dalam keberagaman yang ada di indonesia. Indonesia salah satu
negara yang kaya, kaya akan budaya,suku dan agama.persatuan berarti perkumpulan dari
berbagai komponen yang membentuk menjadi satu. Sedangkan kesatuan hasil perkumpulan
tersebut yang telah menjadi satu dan utuh. Sehingga kesatuan erat hubungannya dengan
keutuhan.
Prinsip-prinsip persatuan dan kesatuan dari keberagaman di Indonesia adalah sebagai
berikut :
- Prinsip Bhinneka Tunggal Ika
Prinsip ini mengharuskan kita mengakui bahwa bangsa Indonesia merupakan bangsa yang
terdiri dari berbagai suku, bahasa agama, dan adat kebiasaan yang majemuk. Hal ini
mewajibkan kita bersatu sebagai bangsa Indonesia.
- Prinsip Nasionalisme Indonesia
Kita mencintai bangsa kita, tidak berarti bahwa kita mengagung-agungkan bangsa kita
sendiri. Nasionalisme Indonesia tidak berarti bahwa kita merasa lebih unggul daripada bangsa
lain. Kita tidak boleh memaksakan kehendak kita kepada bangsa lain, sebab pandangan
semacam ini hanya mencelakakan kita.
- Prinsip kebangsaan yang Bertanggung Jawab
Manusia Indonesia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang Maha Esa yang memiliki kebebasan
dan bertanggung jawab tertentu terhadap dirinya, terhadap sesamanya dan dalam
hubungannya dengan Tuhan Yang Maha Esa.
- Prinsip Wawasan Nusantara
Melalui wawasan nusantara, kedudukan manusia ditempatkan dalam rangka kesatuan politik,
sosial, budaya, ekonomi, serta pertahanan keamanan. Melalui wawasan nusantara manusia
Indonesia menjadi satu, sebangsa dan setanah air, serta mempunyai satu tekad dalam

116


mencapai cita-cita pembangunan nasional.
- Prinsip Persatuan Pembangunan untuk Mewujudkan Cita-cita Reformasi
Melalui semangat persatuan Indonesia kita harus dapat mengisi Kemedekaan serta
melanjutkan pembangunan menuju masyarakat yang adil dan makmur.
Ketahanan Nasional pada hakikatnya merupakan suatu konsepsi dalam pengaturan
dan penyelenggaraannya kesejahteraan dan kemakmuran serta pertahannan dan keamanan
dalam kehidupan Nasional. Untuk dapat mencapai tujuan Nasionalnya suatu bangsa harus
memiliki kekuatan, kemampuan, dayatahan dan keulatan. Inilah yang dinamakan Ketahanan
Nasional.

B.Sifat-Sifat Ketahanan Nasional
- Sifat-sifat Manunggal
Setiap bangsa yang berusaha mencapai cita-citanya tidak dapat lepas dari segenap aspek
kehidupan Nasionalya, baik alamiah maupun yang sosial. Setiap aspek kehidupan tadi saling
pengaruh-mempengaruhi dan saling berkaitan, sehingga dengan sendirinya terdapat
hubungan interdepensi dan korelasi. Dari uraian di atas, maka sifat manunggang di dalam
ketahanan Nasional itu adalah tepat, karena sifat integrati/ kemanunggalan merupakan syarat
bagi terbentuknya kekuatan Nasional
- Sifat Mawas kedalam
Mawas kedalam bararti bahwa suatu bangsa harus lebih memperhatikan kedalam dirinya
daripada keluar, oleh karena Ketahanan Nasional terutama diarahkan kepada diri bangsa
negara itu sendiri dengan tujuan mewudjukkan hakekat dan sifat nasionalnya sendiri. Jadi
mawas ke dalam merupakan kemampuan dan sanggupan untuk terus-menerus meneliti
kekuatan dan kemampuannya yang kongkrit selanjutnya bersedia/berusaha untuk
menghilangkan atau setidaknya-tidaknya mengurangi kelemahan-kelemahan atau kerawanan-

117


kerawanan yang ada serta memanfaatkan dan meningkatkan kekuatannya demi Ketahanan
Nasionalnya.
- Sifat Berwibawa
Seperti diuraikan di atas, bahwa Ketahanan Nasional akan terwujud apabila suatu bangsa
dapat mengembangkan semua unsur kekuatan nasionalnya yang mencakup aspek alamiah
maupun sosial, menjadi suatu kesatuan yang bulat. Ketahanan Nasional suatu bangsa yang
mampu menghadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan, baik
yang datang dari maupun dari dalam, yang langsung maupun tidak langsung,akan menjamin
kelangsungan hidup bangsa dan negara tersebut.
- Sifat Berubah Menurut Waktu
Konsepsi Ketahanan Nasional adalah bersifat objektif umum, maka secara teoritis konsepsi
tersebut harus dapat diterapkan dinegara manapun saja. Bagi bangsa-bangsa yang dalam
pengetranan Konsepsi Ketahanan Nasional mempunyai salah satu sifat/ciri yang cukup
kenyal dan dinamis di dalam menghadapi perubahan-perubahan situasi dan kondisi baik yang
berasal dari dalam maupun luar, maka bangsa-bangsa tersebut akan dapat mempertahankan
Eksistensinya.
C.Asas-Asas Ketahanan Nasional
- Asas Kesejahteraan dan Keamanan
Kesejahteraan dan Ketahanan dapat dibedakan tetapi tidak dapat dipisahkan dan merupakan
merupakan kebutuhan manusia yang mendasar dan esensial, baik sebagai perorangan maupun
kelompok dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dengan demikian
kesejahteraan dan keamanan merupakan asas dalam sistem kehidupan nasional dan
merupakan nilai intrinsik yang ada padanya.
- Asas komprenshif integral atau menyeluruh terpadu
Sistem kehidupan nasional mencakup segenap aspek kehidupan bangsa secara utuh

118


menyeluruh dan terpadu dalam bentuk perwujudan persatuan dan perpaduan yang seimbang,
serasi dan selaras dari seluruh aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
- Asas Mawas ke dalam dan ke luar
Sistem kehidupan nasional merupakan perpaduan segenap aspek kehidupan bangsa yang
saling berinteraksi.
- Asas Kekeluargaan
Asas Kekeluargaan mengandung keadilan, kearifan, kebersamaan, kesamaan, gotong royong,
tenggang rasa, dan tanggung jawab, dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara. Dalam asas ini diakui adanya perbedaan yang harus dikembangkan secara serasi
dalam hubungan kemitraan serta dijaga agar tidak berkembang menjadi konflik yang bersifat
antagonistik yang saling menghancurkan.
D.Filsafah Ketahanan Nasional
Filsafah Ketahanan Nasional adalah menjadi pokok pikiran. Hal ini tampak pada pembukaan
UUD 1945 yang berbunyi :
- Alinea Pertama : “bahwa sesungguhnya kehidupan itu ialah hak segala bangsa dan oleh
sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan peri
kemanusian dan peri keadilan”.
Maknanya : “ kemerdekaan indonesia itu adalah hak asasi manusia.
- Alinea Kedua : “dan perjuangan kemerdekaan Indonesia itu telah sampailah kepada saat
yang berbahagia dengan selamat sentosa mengantarkan rakyat indonesia itu kedalam gerbang
kemerdekaan Negara Indonesia yang Merdeka, berdaulat, Adil dan Makmur”.
Maknanya : “adanya masa depan yang harus diraih (di cita-citakan)”.
- Alinea Ketiga : “atas berkat rahmat Allah yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh
keinginan luhur supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat indonesia dengan
ini menyatakan kemerdekaannya”

119


Maknanya : “bila Negara ingin mencapai cita-cita maka kehidupan berbangsa dan bernegara

harus mendapat ridho allah yang maha kuasa yang merupakan dorongan spiritual.
- Alinea Keempat : “ kemudian dari pada itu untuk memebentuk suatu pemerintahan negara

indonesia yang melindungi segenap bangsa indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan

umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang

berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan kadilan sosial, maka disusunlah

kemerdekaan Indonesia itu dalam suatu susunan Negara Republik Indonesia yang

berkedaulatan rakyat berdasarkan kepada: Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusian yang adil

dan beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebujaksanaan dal

permusyawaratan perwakilan, serta dengan mewudjudkan suatu keadilan bagi seluruh rakyat

Indonesia.

E.Mengembangkan Sikap Persatuan dan Kesatuan dalam Kehidupan sehari-hari
Bebarapa sikap persatuan dan kesatuan yang harus kita kembangkan dalam kehidupan sehari-

hari, seperi :

- Dengan menanamkan sikap saling menghargai sesama Bangsa Indonesia Melalui pasal 17

UUD 1945, kita harus memahami mengapa harus saling menghargai. Contohnya :

Menghargai prestasi seseorang, menghargai pendapat seseorang, menghargai suku dan agama

seseorang, serta menghargai pemimpin kita sendiri, dll.

- Mengakui Indonesia sebagai tanah air bersama Disebutkan dalam pasal 26 UUD 1945

bahwa yang menjadi warga negara Indonesia ialah orang-orang asli dan orang-orang bangsa

lain yang di sahkan undang-undang sebagai warga negara.

- Sebagai warga Negara Indonesia harus menggunakan Bahasa Indonesia sebagai Bahasa

Nasional dengan baik dan benar Kalau kita benar-benar betul merasa berbangsa dan bertanah

air Indonesia, kita sangat menanamkan betapa pentingnya menggunakan bahasa Indonesia

baik dan benar tersebut.

120


- Kita harus menggalakkan integrasi golongan dalam masyarakat Integrasi adalah pembauran,
penyatuan, atau penggabungan satu wadah, yaitu negara, guna mencapai tujuan yang sama
demi kesejahteraan.

Soal dan Jawaban
1.Jelaskan pengertian ketahanan Nasional?
Sebagai konsepsi, Ketahanan Nasional merupakan kondisi dinamik suatu bangsa, berisi
keulatan dan ketangguhan, yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan
nasional, dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan, dan
gangguan baik yang datang dari dalam maupun dari luar, yang langsung maupun tidak
langsung membahayakan integritas, identitas, kelangsungan hidup bangsa dan negara serta
perjuangan mengejar tujuan perjuangan nasionalnya.
Dari defenisi tersebut ada beberapa istilah yang perlu dijelaskan artinya agar tidak
menimbulkan perbedaan penafsiran. Isitlah-istilah tersebut adalah :
- Daya tahan : Kekuatan yang menyebabkan seseorang atau sesuatu dapat bertahan, kuat
menderita, atau kuat menanggung beban.
- Keulatan : Suatu usaha yang terus-menerus secara giat dengan kemauan keras di dalam
menggunakan segala kemampuan dan kecakapan untuk mencapai tujuan dan cita-cita.
- Identitas : ciri khas suatu negara sebagai suatu totalitas yaitu Negara yang dibatasi oleh
wilayah, penduduk, sejarah, pemerintahan dan tujuan nasional.
2.Sebutkan sifat sifat ketahanan Nasional dan jelaskan ?
- Sifat-sifat Manunggal
Setiap bangsa yang berusaha mencapai cita-citanya tidak dapat lepas dari segenap aspek
kehidupan Nasionalya, baik alamiah maupun yang sosial. Setiap aspek kehidupan tadi saling
pengaruh-mempengaruhi dan saling berkaitan, sehingga dengan sendirinya terdapat

121


hubungan interdepensi dan korelasi. Dari uraian di atas, maka sifat manunggang di dalam
ketahanan Nasional itu adalah tepat, karena sifat integrati/ kemanunggalan merupakan syarat
bagi terbentuknya kekuatan Nasional
- Sifat Mawas kedalam
Mawas kedalam bararti bahwa suatu bangsa harus lebih memperhatikan kedalam dirinya
daripada keluar, oleh karena Ketahanan Nasional terutama diarahkan kepada diri bangsa
negara itu sendiri dengan tujuan mewudjukkan hakekat dan sifat nasionalnya sendiri. Jadi
mawas ke dalam merupakan kemampuan dan sanggupan untuk terus-menerus meneliti
kekuatan dan kemampuannya yang kongkrit selanjutnya bersedia/berusaha untuk
menghilangkan atau setidaknya-tidaknya mengurangi kelemahan-kelemahan atau kerawanan-

kerawanan yang ada serta memanfaatkan dan meningkatkan kekuatannya demi Ketahanan
Nasionalnya.
- Sifat Berwibawa
Seperti diuraikan di atas, bahwa Ketahanan Nasional akan terwujud apabila suatu bangsa
dapat mengembangkan semua unsur kekuatan nasionalnya yang mencakup aspek alamiah
maupun sosial, menjadi suatu kesatuan yang bulat. Ketahanan Nasional suatu bangsa yang
mampu menghadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan, baik
yang datang dari maupun dari dalam, yang langsung maupun tidak langsung,akan menjamin
kelangsungan hidup bangsa dan negara tersebut.
3.Apa saja isi alinea Filsafah Ketahanan Nasional?
Alinea Pertama : “bahwa sesungguhnya kehidupan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab
itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan peri
kemanusian dan peri keadilan”.

122


Alinea Kedua : “dan perjuangan kemerdekaan Indonesia itu telah sampailah kepada saat yang
berbahagia dengan selamat sentosa mengantarkan rakyat indonesia itu kedalam gerbang
kemerdekaan Negara Indonesia yang Merdeka, berdaulat, Adil dan Makmur”.
Alinea Ketiga : “atas berkat rahmat Allah yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh
keinginan luhur supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat indonesia dengan
ini menyatakan kemerdekaannya”
4.Apa saja isi Prinsip-prinsip persatuan dan kesatuan dari keberagaman di Indonesia?
- Prinsip Bhinneka Tunggal Ika
Prinsip ini mengharuskan kita mengakui bahwa bangsa Indonesia merupakan bangsa yang
terdiri dari berbagai suku, bahasa agama, dan adat kebiasaan yang majemuk. Hal ini
mewajibkan kita bersatu sebagai bangsa Indonesia.

- Prinsip Nasionalisme Indonesia
Kita mencintai bangsa kita, tidak berarti bahwa kita mengagung-agungkan bangsa kita
sendiri. Nasionalisme Indonesia tidak berarti bahwa kita merasa lebih unggul daripada bangsa
lain. Kita tidak boleh memaksakan kehendak kita kepada bangsa lain, sebab pandangan
semacam ini hanya mencelakakan kita.
- Prinsip kebangsaan yang Bertanggung Jawab
Manusia Indonesia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang Maha Esa yang memiliki kebebasan
dan bertanggung jawab tertentu terhadap dirinya, terhadap sesamanya dan dalam
hubungannya dengan Tuhan Yang Maha Esa.
- Prinsip Wawasan Nusantara
Melalui wawasan nusantara, kedudukan manusia ditempatkan dalam rangka kesatuan politik,
sosial, budaya, ekonomi, serta pertahanan keamanan. Melalui wawasan nusantara manusia

123


Indonesia menjadi satu, sebangsa dan setanah air, serta mempunyai satu tekad dalam
mencapai cita-cita pembangunan nasional.
- Prinsip Persatuan Pembangunan untuk Mewujudkan Cita-cita Reformasi
Melalui semangat persatuan Indonesia kita harus dapat mengisi Kemedekaan serta
melanjutkan pembangunan menuju masyarakat yang adil dan makmur.
Ketahanan Nasional pada hakikatnya merupakan suatu konsepsi dalam pengaturan
dan penyelenggaraannya kesejahteraan dan kemakmuran serta pertahannan dan keamanan
dalam kehidupan Nasional. Untuk dapat mencapai tujuan Nasionalnya suatu bangsa harus
memiliki kekuatan, kemampuan, dayatahan dan keulatan. Inilah yang dinamakan Ketahanan
Nasional.

5.Jelaskan Bebarapa sikap persatuan dan kesatuan yang harus kita kembangkan dalam
kehidupan sehari-hari?
Dengan menanamkan sikap saling menghargai sesama Bangsa Indonesia Melalui pasal 17
UUD 1945, kita harus memahami mengapa harus saling menghargai. Contohnya :
Menghargai prestasi seseorang, menghargai pendapat seseorang, menghargai suku dan agama
seseorang, serta menghargai pemimpin kita sendiri, dll.
- Mengakui Indonesia sebagai tanah air bersama Disebutkan dalam pasal 26 UUD 1945
bahwa yang menjadi warga negara Indonesia ialah orang-orang asli dan orang-orang bangsa
lain yang di sahkan undang-undang sebagai warga negara.
- Sebagai warga Negara Indonesia harus menggunakan Bahasa Indonesia sebagai Bahasa
Nasional dengan baik dan benar Kalau kita benar-benar betul merasa berbangsa dan bertanah
air Indonesia, kita sangat menanamkan betapa pentingnya menggunakan bahasa Indonesia

124


baik dan benar tersebut.
- Kita harus menggalakkan integrasi golongan dalam masyarakat Integrasi adalah pembauran,
penyatuan, atau penggabungan satu wadah, yaitu negara, guna mencapai tujuan yang sama
demi kesejahteraan.

125


BABXIII
HUBUNGAN NEGARA DENGAN AGAMA
Definisi Agama dan Negara
A.Definisi Agama
Menurut Bahrun Rangkuti, seorang muslim cendekiawan sekaligus seorang linguis,
mengatakan bahwa definisi dan pengertian agama berasal dari bahasa Sansekerta; a-ga-ma. A
(panjang) artinya adalah cara, jalan, The Way, dan gama adalah bahasa Indo Germania;
bahasa Inggris Togo artinya jalan, cara-cara berjalan, cara-cara sampai kepada keridhaan
kepada Tuhan.
Selain definisi dan pengertian agama berasal dari bahasa Sansekerta, agama dalam bahasa
Latin disebut Religion, dalam bahasa-bahasa barat sekarang bisa disebut Religion dan
Religious, dan dalam bahasa Arab disebut Din atau juga.
Dari pendapat tersebut, definisi dan pengertian agama memiliki perbedaan-perbedaan pokok
dan luas antara maksud-maksud agama pada kata ‘agama’ dalam bahasa Sansekerta, dengan
kata ‘religio’ bahasa latin, dan kata ‘din’ dalam bahasa Arab. Namun secara terminologis,
ketiganya memiliki inti yang sama, yaitu suatu gerakan di segala bidang menurut
kepercayaan kepada Tuhan dan suatu rasa tanggung jawab batin untuk perbaikan pemikiran
dan keyakinan, untuk mengangkat prinsip-prinsip tinggi moralitas manusia, untuk
menegakkan hubungan baik antar anggota masyarakat serta melenyapkan setiap bentuk
diskriminasi buruk.
Agama adalah kekuatan ghaib yang diyakini berada di atas kekuatan manusia didorong oleh
kelemahan dan keterbatasannya. Manusia merasa berhajat akan pertolongan dengan cara
menjaga dan membina hubungan baik dengan kekuatan ghaib tersebut. Sebagai realisasinya
adalah sikap patuh terhadap perintah dan larangan kekuatan ghaib tersebut.
- Eka Darmaputera mendefinisikan negara sebagai realitas sosial dan sebuah kenyataan

126


manusiawi yang dapat difungsikan sebagai ideal type. Ketika agama terperangkap kepada
institusionalisme, yakni terjadinya penekanan dan pemusatan kepada dimensi kelembagaan
atau institusional suatu agama, sehingga upaya penguatan dan pengembangan institusional
menjadikan agama semakin kuat, semakin berkuasa, dengan demikian, maka agama akan
mudah sekali terjebak dalam sindrom mayoritas maupun minoritas.
- R.R. Marett, seorang ahli antropologi Inggris mengatakan bahwa definisi dan pengertian
agama itu menyangkut lebih dari pada hanya pikiran, yaitu perasaan dan kemauan juga, dan
dapat memanifestasikan dirinya menurut segi-segi emosionilnya walaupun idenya kabur.
- J. G. Frazer, megatakan agama adalah suatu ketundukan atau penyerahan diri kepada
kekuatan yang lebih tinggi dari pada manusia yang dipercayai mengatur dan mengendalikan
jalannya alam dan kehidupan manusia.
- Eden Sheffield Brigtman, memberikan definisi dan pengertian agama, yaitu bahwa agama
merupakan suatu unsur pengalaman-pengalaman yang dipandang mempunyai nilai yang
tinggi; pengabdian kepada suatu kekuasaan-kekuasaan yang dipercayai sebagai sesuatu yang
menjadi asal mula, yang menambah dan melestarikan nilai-nilai ini; dan sejumlah ungkapan
yang sesuai tentang urusan serta pengabdian tersebut baik dengan cara melakukan

upacaraupacara yang simbolis maupun melaui perbuatan-perbuatan yang lain yang bersifat
perseorangan serta yang bersifat kemasyarakatan.
Harun Nasution mengatakan bahwa agama dilihat dari sudut muatan atau isi yang terkandung
di dalamnya merupakan suatu kumpulan tentang tata cara mengabdi kepada Tuhan yang
terhimpun dalam suatu kitab, selain itu beliau mengatakan bahwa agama merupakan suatu
ikatan yang harus dipegang dan dipatuhi.
Beberapa definisi dan pengertian agama, memperlihatkan betapa luasnya cakupan agama dan

127


sekaligus menunjukkan betapa pengertian agama itu cukup banyak. Hal ini di samping
menunjukkan adanya perhatian besar dari para ahli terhadap agama, juga menunjukkan
bahwa merumuskan pengertian agama itu sangat sulit sehingga tidak cukup satu pengertian
saja.
B.Definisi Negara
Pengertian dan Tujuan Negara
Istilah negara merupakan terjemahan dari beberapa kata asing yakni state (Inggris), staat
(Belanda dan Jerman), dan etat (Perancis). Kata – kata tersebut berasal dari bahasa latin status
atau statum yang memiliki pengertian tentang keadaan yang tegak dan tetap. Pengertian
status atau station (kedudukan). Istilah ini sering pula dihubungkan dengan kedudukan
persekutuan hidup antar manusia yang disebut dengan istilah status republicae. Dari
pengertian yang terakhir inilah kata status selanjutnya dikaitkan dengan kata negara.
Sedangkan secara terminologi, negara diartikan sebagai organisasi tertinggi di antara suatu
kelompok masyarakat yang mempunyai cita cita – cita untuk bersatu, hidup di suatu kawasan
dan mempunyai pemerintahan yang berdaulat. Pengertian ini mengandung nilai konstitutif
dari sebuah negara yang pada hakikatnya dimiliki oleh suatu negara berdaulat, yaitu
masyarakat, wilayah, dan pemerintahan yang berdaulat.

Beberapa tokoh mendefinisikan pengertian negara sebagai berikut :
- Roger H. Soultau : negara didefinisikan sebagai agency (alat) atau authority (wewenang)
yang mengatur atau mengendalikan persoalan – persoalan bersama, atas nama masyarakat.
- Harold J. Laski mengemukakan menurutnya negara merupakan suatu masyarakat yang
diintegrasikan karena mempunyai wewenang yang bersifat memaksa dan yang secara sah
lebih agung daripada individu atau manusia yang hidup bekerjasama untuk mencapai
terkabulnya keinginan – keinginan mereka bersama.

128


- Max Weber mendefinisikan bahwa negara adalah suatu masyarakat yang memiliki
monopoli dalam penggunaan kekerasan fisik secara sah dalam suatu wilayah.
Dari beberapa penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa negara adalah suatu daerah
teritorial yang rakyatnya diperintah oleh sejumlah pejabat yang berhak menuntut dari warga
negaranya untuk taat pada peraturan perundang – undangan melalui penguasaan
monopolistis dari kekuasaan yang sah. Dalam konsep ajaran Plato, tujuan adanya negara
adalah untuk memajukan kesusilaan manusia, sebagai perseorangan dan sebagai makhluk
sosial.

Bentuk – Bentuk Negara
Negara Kesatuan
Negara kesatuan adalah negara yang bersusunan tunggal. Tidak ada negara dalam negara.
Pemerintah pusat mempunyai wewenang tertinggi dalam pemerintahan atau mengatur seluruh
daerah. Ciri – ciri dari negara kesatuan antara lain :
-Satu UUD / konstitusi
-Satu kepala negara
-Satu dewan menteri/kabinet
-Satu lembaga perwakilan
Negara Serikat
Negara serikat adalah negara yang tersusun dari beberapa negara yang semula berdiri sendiri.
Negara – negara itu mengadakan kerjasama yang efektif. Sebagian urusan diserahkan kepada
pemerintah federal, sebagian urusan ditangani negara bagian masing – masing. Ciri – ciri
negara serikat antara lain :
-Ada negara dalam negara

129


-Ada beberapa UUD/konstitusi
-Ada beberapa kepala negara
-Ada beberapa dewan dan lembaga perwakilan
Bentuk – Bentuk Pemerintahan
Ajaran Klasik
Ajaran klasik yang diwakili oleh Plato, Aristoteles, dan Polybius menyebutkan bahwa bentuk
bentuk pemerintahan antara lain :
- Monarki : pemerintahan yang dipegang oleh satu orang dam dijalankan untuk kepentingan
umum.
- Tirani : pemerintahan yang dipegang oleh satu orang dan dijalankan untuk kepentingan diri
sendiri.
- Aristokrasi : pemerintahan yang dipegang oleh beberapa orang dan dijalankan untuk
kepentingan umum.
- Oligarki : pemerintahan yang dipegang oleh beberapa orang dan dijalankan untuk
kepentingan diri sendiri
Demokrasi pemerintahan yang dipegang oleh rakyat dan untuk kepentingan umum.
- Anarkhi : pemerintahan yang dipegang oleh banyak orang yang tidak berhasil menjalankan
kekuasaan dan kepentingan umum. Ajaran Modern
Monarki (Kerajaan) yang mempunyai ciri – ciri :
Kepala negara disebut raja
Kepala negara menjabat secara turun temurun
Masa jabatan kepala negara seumur hidup
Republik dengan ciri – ciri :
- Kepala negara disebut presiden

130


- Pengangkatan kepala negara berdasarkan hasil pemilu
- Masa jabatan kepala negara terbatas sesuai dengan undang – undang.
Hubungan Negara dan Agama dalam Tinjauan Politik Islam
Pendapat para pakar berkenaan dengan relasi agama dan negara dalam Islam dapat dibagi
atas tiga pendapat yakni paradigma integralistik, paradigma simbiotik, dan paradigma
sekularistik:
Paradigma Integralistik
Menurut paradigma integralistik, konsep hubungan agama dan negara merupakan satu
kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Keduanya merupakan dua lembaga yang menyatu
(integrated). Ini memberikan pengertian bahwa negara merupakan suatu lembaga politik dan
sekaligus lembaga agama. Konsep ini menegaskan bahwa Islam tidak mengenal pemisahan
antara agama dan politik (negara). Paradigma integralistik ini dianut oleh kelompok Islam
Syi’ah.
Paradigma Simbiotik
Menurut paradigma simbiotik, hubungan agama dan negara dipahami saling membutuhkan
dan bersifat timbal balik. Agama membutuhkan negara sebagai instrumen dalam melestarikan
dan mengembangkan agama. Begitu juga sebaliknya, negara memerlukan agama, karena
agama juga membantu negara dalam pembinaan moral, etika, dan spiritualitas.
Paradigma sekularistik
Menurut paradigma sekularistik, ada pemisahan (disparitas) antara agama dan negara. Agama
dan negara merupakan dua (2) bentuk yang berbeda dan satu sama lain memiliki garapan
bidangnya masing-masing, sehingga keberadaannya harus dipisahkan dan tidak boleh satu
sama lain melakukan intervensi (campur tangan).
Dalam Islam, hubungan agama dan negara menjadi perdebatan yang cukup panjang di antara

131


para pakar Islam hingga kini. Bahkan menurut Azyumardi Azra, perdebatan ini telah
belangsung sejak hampir satu abad, dan berlangsung hingga dewasa ini. lebih lanjut Azra
mengatakan bahwa ketegangan perdebatan tentang hubungan agama dan negara diilhami oleh
hubungan yang agak canggung dalam Islam sebagai agama dan negara. Berbagai eksperimen
dilakukan dalam menyelaraskan antara din dan konsep kultur politik masyarakat muslm, dan
eksperimen tersebut dalam banyak hal sangat beragam.
Samir Amin mengungkapkan bahwa selayaknya dunia Islam melakukan diferensiasi antara
utopia – utopia yang muncul di masa lalai dan mengekspresikan konflik sosial antarkalangan
yang dieksploitir, penguasa yang dizalimi, dan kalangan yang menyeru pada gerakan –
gerakan kontemporer untuk mendirikan Negara Islam. Hanya saja menurut Amir, sejarah
yang benar membukktikan bahwa penyatuan agama dan kekuasaan tidak terwujud kecuali
pada masa – masa belakangan dari perkembangan masyarakat Islam.
Hubungan Negara dan Agama dalam Tinjauan Politik Barat
Politik bangsa barat tidak terlepas dari peradaban Kristiani. Sebelumnya, peradaban
bangsa barat mengalami fase kelam. Fase ini dikenal dengan abad kegelapan di Eropa yang
dipenuhi pertumpahan darah karena perang saudara-agama, pengekangan kebebasan, anti-
intelektualisme, daan maraknya takhayul serta paham itasionalisme. Namun demikian, berkat
para pemuka agama kristen yang reformis, keadaan menjadi berbalik arah, dan masa
pencerahan segera tiba.
Puncak sumbangan Kristiani terhadap peradaban Barat adalah peranan agama ini dalam
melahirkan gerakan reformasi protestan. Dengan tokohnya antara lain Luther, Zwingli, dan
calvin. Reformasi iini kemudian menjadi tonggok penting sejara pemikiran dan peradaban
Barat. Sejarah membuktikan doktrin reformasi Protestan ini berdampak pada perilaku
ekonomi orang – orang kristen di barat.

132


Peradaban romawi juga mempengaruhi perkembangan politik barat. Gagasan barat mengenai
negara, kekuasaan politik, keadilan dan demokrasi secara intelektual bisa dilacak dari tradisi
politik Yunani Klasik yang dinamakan polis atau city states. Sumbangan terbesar peradaban
Romawi terhadap Barat yaitu pada bidang hukum dan lembaga-lembaga politik. Tradisi
keilmuan Yunani-Romawi telah memberikan Barat metode-metode eksperimental dan
spekulatif yang peranannya sangat fundamental empirisme dan rasionalisme. Ada tiga bentuk
pemikiran hukum Romawi yang mempengaruhi pemikiran hukum Barat Ius Civile, Ius
Gentium dan Ius Naturale. Romawi membuat pemikiran spekulatif Yunani yang bisa
diterapkan. Dari segi pemikiran politik, Romawi membrikan pemahaman kepada Barat
tentang teori imperium. Berupa kekuasaan dan otoritas negara, equal rights (hak persamaan
politik), governmental contract (kontrak pemerintah).

C.Hubungan Negara dan Agama di Indonesia
Berbicara mengenai hubungan agama dan negara di Indonesia merupakan persoalan yang
menarik untuk dibahas, penyebabnya bukan karena penduduk Indonesia mayoritas islam
tetapi karena persoalan yang muncul sehingga menjadi perdebatan di kalangan beberapa ahli.
Untuk mengkaji lebih dalam mengenai hal tersebut maka hubungan agama dan negara dapat
digolongkan menjadi 2 :
Hubungan Agama dan Negara yang Bersifat Antagonistik . Maksud hubungan antagonistik
adalah sifat hubungan yang mencirikan adanya ketegangan antar negara dengan islam sebagai
sebuah agama. Sebagai contohnya adalah
Pada masa kemedekaan dan sampai pada masa revolusi politik islam pernah dianggap
sebagai pesaing kekuasaan yang dapat mengusik basis kebangsaan negara. Sehingga pesepsi
tersebut membawa implikasi keinginan negara untuk berusaha menghalangi dan melakukan

133


domestika terhadap idiologi politik islam. Hail itu disebabkan pada tahun 1945 dan dekade
1950-an ada 2 kubu ideologi yang memperebutka Negara Indonesia, yaitu gerakan islam dan
nasionalis.
Gerakan nasionalis dimulai dengan pembentukan sejumlah kelompok belajar yang bersekolah
di Belanda.Mahasiswa hasil didikan belanda ini sangat berbakat dan merasa terkesan dengan
kemajuan teknis di Barat.Pada waktu itu pengetahuan agama sangat dangkal sehingga
mahasiswa cenderung menganggap bahwa agama tidak mampu menyelesaikan berbagai
persoalan.Sehingga untuk menuju kemerdekaan, nasionalis mengambil jalan tengah dengan
mengikuti tren sekuler barat dan membatasi peran agama dalam wilayah kepercayaan dan
agama individu.Akibatnya, aktivispolitik Islam gagal untuk menjadikan Islam sebagai
ideologi atau agama negara pada 1945 serta pada dekade 1950-an, mereka juga sering disebut
sebagai kelompok yang secara politik “minoritas” atau “outsider.”
Di Indonesia, akar antagonisme hubungan politik antara Islam dan negara tak dapat
dilepaskan dari konteks kecenderungan pemahaman keagamaan yang berbeda. Awal
hubungan yang antagonistik ini dapat ditelusuri dari masa pergerakan kebangsaan ketika elit
politik nasional terlibat dalam perdebatan tentang kedudukan Islam di alam Indonesia
merdeka.
Upaya untuk menciptakan sebuah sintesis yang memungkinkan antara Islam dan negara terus
bergulir hingga periode kemerdekaan dan pasca-revolusi. Kendatipun ada upaya-upaya untuk
mencarikan jalan keluar dari ketegangan ini pada awal tahun 1970-an, kecenderungan
legalistik, formalistik dan simbolistik itu masih berkembang pada sebagian aktivis Islam pada
dua dasawarsa pertama pemerintahan Orde Baru ( kurang lebih pada 1967-1987). Hubungan
agama dan negara pada masa ini dikenal dengan antagonistik, di mana negara betul-betul
mencurigai Islam sebagai kekuatan potensial dalam menandingi eksistensi negara. Di sisi

134


lain, umat Islam sendiri pada masa itu memiliki ghirah atau semangat yang tinggi untuk
mewujudkan Islam sebagai sumber ideologi dalam menjalankan pemerintahan
Hubungan Agama dan Negara yang bersifat Akomodatif Maksud hubungan akomodatif
adalah sifat hubungan dimana negara dan agama satu sama lain saling mengisi bahkan ada
kecenderungan memiliki kesamaan untuk mengurangi konflik( M. imam Aziz et.al.,1993:
105). Pemerintah menyadari bahwa umat islam merupakan kekuatan politik yang potensial,
sehingga Negara mengakomodasi islam. Jika islam ditempatkan sebagai out-side Negara
maka konflik akan sulit dihindari yang akhirnya akan mempengaruhi NKRI.
Sejak pertengahan tahun 1980-an, ada indikasi bahwa hubungan antara Islam dan negara
mulai mencair, menjadi lebih akomodatif dan integratif. Hal ini ditandai dengan semakin
dilonggarkannya wacana politik Islam serta dirumuskannya sejumlah kebijakan yang
dianggap positif oleh sebagian (besar) masyarakat Islam.Kebijakan-kebijakan itu
berspektrum luas, ada yang bersifat:
-Struktura, yaitu dengan semakin terbukanya kesempatan bagi para aktivis Islam untuk
terintegrasikan ke dalam Negara.
-Legislatif , misalnya disahkannya sejumlah undang-undang yang dinilai akomodatif terhadap
kepentingan Islam.

-Infrastructural, yaitu dengan semakin tersedianya infrastruktur-infrastruktur yang diperlukan
umat Islam dalam menjalankan “tugas-tugas” keagamaan.
-Kultural, misalnya menyangkut akomodasi Negara terhadap islam yaitu menggunakan
idiom-idiom perbendaharaan bahasa pranata ideologis maupun politik negara.

135


Soal Dan Jawaban

1.Sebutkan Islam.Kebijakan-kebijakan itu berspektrum luas?
-Struktura, yaitu dengan semakin terbukanya kesempatan bagi para aktivis Islam untuk
terintegrasikan ke dalam Negara.
-Legislatif , misalnya disahkannya sejumlah undang-undang yang dinilai akomodatif terhadap
kepentingan Islam.
-Infrastructural, yaitu dengan semakin tersedianya infrastruktur-infrastruktur yang diperlukan
umat Islam dalam menjalankan “tugas-tugas” keagamaan.
-Kultural, misalnya menyangkut akomodasi Negara terhadap islam yaitu menggunakan
idiom-idiom perbendaharaan bahasa pranata ideologis maupun politik negara.
2.Jelaskan pengertian definisi Agama?
Menurut Bahrun Rangkuti, seorang muslim cendekiawan sekaligus seorang linguis,
mengatakan bahwa definisi dan pengertian agama berasal dari bahasa Sansekerta; a-ga-ma. A
(panjang) artinya adalah cara, jalan, The Way, dan gama adalah bahasa Indo Germania;
bahasa Inggris Togo artinya jalan, cara-cara berjalan, cara-cara sampai kepada keridhaan
kepada Tuhan.
Selain definisi dan pengertian agama berasal dari bahasa Sansekerta, agama dalam bahasa
Latin disebut Religion, dalam bahasa-bahasa barat sekarang bisa disebut Religion dan
Religious, dan dalam bahasa Arab disebut Din atau juga.
Dari pendapat tersebut, definisi dan pengertian agama memiliki perbedaan-perbedaan pokok
dan luas antara maksud-maksud agama pada kata ‘agama’ dalam bahasa Sansekerta, dengan
kata ‘religio’ bahasa latin, dan kata ‘din’ dalam bahasa Arab. Namun secara terminologis,
ketiganya memiliki inti yang sama, yaitu suatu gerakan di segala bidang menurut
kepercayaan kepada Tuhan dan suatu rasa tanggung jawab batin untuk perbaikan pemikiran

136


dan keyakinan, untuk mengangkat prinsip-prinsip tinggi moralitas manusia, untuk
menegakkan hubungan baik antar anggota masyarakat serta melenyapkan setiap bentuk
diskriminasi buruk.

Agama adalah kekuatan ghaib yang diyakini berada di atas kekuatan manusia didorong oleh
kelemahan dan keterbatasannya. Manusia merasa berhajat akan pertolongan dengan cara
menjaga dan membina hubungan baik dengan kekuatan ghaib tersebut. Sebagai realisasinya
adalah sikap patuh terhadap perintah dan larangan kekuatan ghaib tersebut.
3.Apa saja isi dari Ajaran klasik yang diwakili oleh Plato, Aristoteles, dan Polybius?
Monarki : pemerintahan yang dipegang oleh satu orang dam dijalankan untuk kepentingan
umum.
- Tirani : pemerintahan yang dipegang oleh satu orang dan dijalankan untuk kepentingan diri
sendiri.
- Aristokrasi : pemerintahan yang dipegang oleh beberapa orang dan dijalankan untuk
kepentingan umum.
- Oligarki : pemerintahan yang dipegang oleh beberapa orang dan dijalankan untuk
kepentingan diri sendiri
Demokrasi pemerintahan yang dipegang oleh rakyat dan untuk kepentingan umum.
- Anarkhi : pemerintahan yang dipegang oleh banyak orang yang tidak berhasil menjalankan
kekuasaan dan kepentingan umum.
Ajaran Modern
Monarki (Kerajaan) yang mempunyai ciri – ciri :
Kepala negara disebut raja
Kepala negara menjabat secara turun temurun

137


Masa jabatan kepala negara seumur hidup
Republik dengan ciri – ciri :
- Kepala negara disebut presiden
- Pengangkatan kepala negara berdasarkan hasil pemilu
- Masa jabatan kepala negara terbatas sesuai dengan undang – undang.
Hubungan Negara dan Agama dalam Tinjauan Politik Islam
4.Jelaskan pendapat dari tiga pendapat yakni paradigma?
Paradigma Integralistik
Menurut paradigma integralistik, konsep hubungan agama dan negara merupakan satu
kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Keduanya merupakan dua lembaga yang menyatu
(integrated). Ini memberikan pengertian bahwa negara merupakan suatu lembaga politik dan
sekaligus lembaga agama. Konsep ini menegaskan bahwa Islam tidak mengenal pemisahan
antara agama dan politik (negara). Paradigma integralistik ini dianut oleh kelompok Islam
Syi’ah.
Paradigma Simbiotik

Menurut paradigma simbiotik, hubungan agama dan negara dipahami saling membutuhkan
dan bersifat timbal balik. Agama membutuhkan negara sebagai instrumen dalam melestarikan
dan mengembangkan agama. Begitu juga sebaliknya, negara memerlukan agama, karena
agama juga membantu negara dalam pembinaan moral, etika, dan spiritualitas.
Paradigma sekularistik
Menurut paradigma sekularistik, ada pemisahan (disparitas) antara agama dan negara. Agama
dan negara merupakan dua (2) bentuk yang berbeda dan satu sama lain memiliki garapan
bidangnya masing-masing, sehingga keberadaannya harus dipisahkan dan tidak boleh satu

138


sama lain melakukan intervensi (campur tangan).
Dalam Islam, hubungan agama dan negara menjadi perdebatan yang cukup panjang di antara
para pakar Islam hingga kini. Bahkan menurut Azyumardi Azra, perdebatan ini telah
belangsung sejak hampir satu abad, dan berlangsung hingga dewasa ini. lebih lanjut Azra
mengatakan bahwa ketegangan perdebatan tentang hubungan agama dan negara diilhami oleh
hubungan yang agak canggung dalam Islam sebagai agama dan negara. Berbagai eksperimen
dilakukan dalam menyelaraskan antara din dan konsep kultur politik masyarakat muslm, dan
eksperimen tersebut dalam banyak hal sangat beragam.
5.apa saja yang dibacakan dari Hubungan Negara dan Agama di Indonesia?
Hubungan Agama dan Negara yang Bersifat Antagonistik . Maksud hubungan antagonistik
adalah sifat hubungan yang mencirikan adanya ketegangan antar negara dengan islam sebagai
sebuah agama. Sebagai contohnya adalah
Pada masa kemedekaan dan sampai pada masa revolusi politik islam pernah dianggap
sebagai pesaing kekuasaan yang dapat mengusik basis kebangsaan negara. Sehingga pesepsi
tersebut membawa implikasi keinginan negara untuk berusaha menghalangi dan melakukan
domestika terhadap idiologi politik islam. Hail itu disebabkan pada tahun 1945 dan dekade
1950-an ada 2 kubu ideologi yang memperebutka Negara Indonesia, yaitu gerakan islam dan
nasionalis.
Gerakan nasionalis dimulai dengan pembentukan sejumlah kelompok belajar yang bersekolah
di Belanda.Mahasiswa hasil didikan belanda ini sangat berbakat dan merasa terkesan dengan
kemajuan teknis di Barat.Pada waktu itu pengetahuan agama sangat dangkal sehingga
mahasiswa cenderung menganggap bahwa agama tidak mampu menyelesaikan berbagai
persoalan.Sehingga untuk menuju kemerdekaan, nasionalis mengambil jalan tengah dengan
mengikuti tren sekuler barat dan membatasi peran agama dalam wilayah kepercayaan dan

139


agama individu.Akibatnya, aktivispolitik Islam gagal untuk menjadikan Islam sebagai
ideologi atau agama negara pada 1945 serta pada dekade 1950-an, mereka juga sering disebut
sebagai kelompok yang secara politik “minoritas” atau “outsider.”

BAB XIV
INDONESIA DALAM PERDAMAIN DUNIA
Pengertian Perdamaian Dunia
Perdamaian Dunia adalah sebuah gagasan kebebasan, perdamaian, dan kebahagian bagi
seluruh Negara dan bangsa.Perdamaian Dunia melintasi perbatasan melalui hak asasi
manusia, teknologi, pendidikan, teknik, pengobatan, diplomat dan pengakhiran bentuk
pertikaian. Sejak 1945, Perserikatan Bangsa-Bangsa dan lima anggota permanen Majelis
Keamanannya (AS, Rusia, China, Prancis, dan Tritania Raya) bekerja untuk menyelesaikan

140


konflik tanpa perang atau deklarasi perang. Namun, Negara-Negara telah memasuki sejumlah
konflik militer sejak masa itu. Perdamaian Dunia Dalam studi perdamaian, perdamaian
dipahami dalam dua pengertian.Pertama, perdamaian adalah kondisi tidak adanya atau
berkurangnya segala jenis kekerasan.Kedua, perdamaian adalah transformasi konflik kreatif
non-kekerasan. Dari dua definisi di atas dapat disimpulkan bahwa perdamaian adalah apa
yang kita miliki ketika transformasi konflik yang kreatif berlangsung secara tanpa kekerasan.
Perdamaian selain merupakan sebuah keadaan, juga merupakan suatu proses kreatif tanpa
kekerasan yang dialami dalam transformasi (fase perkembangan) suatu konflik. Umumnya
pemahaman tentang kekerasan hanya merujuk pada tindakan yang dilakukan secara fisik dan
mempunyai akibat secara langsung.Batasan seperti ini terlalu minimalistis karena rujukannya
berfokus pada peniadaan atau perusakan fisik semata.Kendati pun demikian, pengertian
perdamaian tidak berhenti di situ.Perdamaian bukan sekedar soal ketiadaan kekerasan atau
pun situasi yang anti kekerasan.Lebih jauh dari itu perdamaian seharusnya mengandung
pengertian keadilan dan kemajuan. Perdamaian dunia tidak akan dicapai bila tingkat
penyebaran penyakit, ketidakadilan, kemiskinan dan keadaan putus harapan tidak
diminimalisir. Perdamaian bukan soal penggunaan metode kreatif nonkekerasan terhadap
setiap bentuk kekerasan, tapi semestinya dapat menciptakan sebuah situasi yang seimbang
dan harmoni, yang tidak berat sebelah bagi pihak yang kuat tetapi sama-sama sederajat dan
seimbang bagi semua pihak. Jadi perdamaian dunia merupakan tiadanya kekerasan,
kesenjangan, terjadinya konflik antar negara di seluruh dunia.
A.Indonesia Dalam Perdamaian Dunia
Sebagai negara yang berlandaskan hukum, Negara Kesatuan Repubik Indonesia (NKRI) ikut
berperan dalam menciptakan perdamaian dunia. Peran Serta Indonesia dalam perdamaian
dunia adalah amanat pembukaan undang-undang dasar negara RI tahun 1945 alinea ke-4
yaitu dalam rangka mewujudkan perdamaian dunia yang berdasarkan kemerdekaan,

141


perdamaian abadi dan keadilan sosial.
Peran indonesia dalam menciptkan perdamaian dunia melalui hubungan internasional
Hubungan Internasional
Hubungan internasional mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam kehidupan suatu
negara yang beradab. Secara umum hubungan internasional diartikan sebagai hubungan yang
bersifat global yang meliputi semua hubungan yang terjadi dengan melampaui batas-batas
ketatanegaraan.

Konsepsi hubungan internasional oleh para ahli sering dianggap sama atau dipersamakan
dengan konsepsi politik luar negeri, hubungan luar negeri dan politik internasional. Ketiga
konsep tersebut sebenarnya memiliki makna yang berbeda satu sama lain, akan tetapi
mempunyai persamaan yang cukup mendasar dalam hal ruang lingkupnya yang melampaui
batas-batas negara (lingkup internasional). Antara lain sebagai berikut :
Politik luar negeri adalah seperangkat cara/kebijakan yang dilakukan oleh suatu negara
untuk mengadakan hubungan dengan negara lain dengan tujuan untuk tercapainya tujuan
negara serta kepentingan nasional negara yang bersangkutan
Hubungan luar negeri adalah keseluruhan hubungan yang dijalankan oleh suatu negara
dengan semua pihak yang tidak tunduk pada kedaulatannya.
Politik internasional adalah politik antarnegara yang mencakup kepentingan dan tindakan
beberapa atau semua negara, serta proses interaksi antarnegara maupun antarnegara dengan
organisasi internasional.
Hubungan luar negeri adalah keseluruhan hubungan yang dijalankan oleh suatu negara
dengan semua pihak yang tidak tunduk pada kedaulatannya.
Politik internasional adalah politik antarnegara yang mencakup kepentingan dan tindakan

142


beberapa atau semua negara, serta proses interaksi antarnegara maupun antarnegara dengan
organisasi internasional.
Pokok hubungan internasional diarahkan untuk:
Negara kita menjalankan politik damai, yakni negara kita bersama-sama dengan negara lain
berusaha menegakkan perdamaian
Negara kita bersahabat dengan segala bangsa atas dasar saling menghargai dengan tidak
mencampuri urusan dalam negeri masing-masing.
Negara kita memperkuat sendi-sendi hukum internasional untuk mnjamin perdamaian yang
kekal.
Negara kita berusaha mempermudah jalannya pertukaran pembayaran internasional
Negara kita membantu pelaksanaan keadilan sosial internasional dengan berpedoman pada
piagam PBB
Politik Luar Negeri Indonesia dalam Menjalin Hubungan Internasional
B.Partisipasi Indonesia Dalam Perdamaian Dunia
Indonesia disebut sebagai sebuah negara yang memiliki peran penting dalam perdamaian
dunia.Hal ini dikarenakan Indonesia menjadi negara demokrasi terbesar ketiga di dunia.
Selain itu, juga menjadi negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia, dan menjadi
negara penyumbang personel misi pemeliharaan perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa
terbesar ke-12 dari 122 negara dengan 2.764 personel.
Indonesia tidak hanya memiliki peran penting dalam mewujudkan perdamaian dunia karena
sistem dan jumlah umat muslimnya yang terbanyak.Akan tetapi, peran tersebut juga turut
tercermin pada setiap kedutaan Indonesia di luar negeri.Dari kedutaan-kedutaan tersebut,
tercermin bahwa Indonesia tidak mengklasifikasikan keistimewaan tertentu bagi masing-
masing perwakilan negaranya di luar.Dengan adanya kedutaan-kedutaan Indonesia di luar
negeri itu pula, sebenarnya kita memiliki kesempatan untuk bisa ikut berperan dalam

143


mewujudkan perdamaian dunia.
Jika dalam politik luar negeri bebas aktif, tujuan dari bebas yaitu untuk menentukan sikap
dan kebijaksanaan terhadap permasalahan internasional, dan tidak mengikatkan diri secara
apriori pada satu kekuatan dunia.Selain itu, sebuah negara juga memiliki kesempatan untuk
turut aktif memberikan sumbangan, baik dalam bentuk pemikiran maupun partisipasi aktif
dalam menyelesaikan konflik, sengketa dan permasalahan dunia lainnya, demi terwujudnya
ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.
C.Perwujudan Indonesia Dalam Perdamaian Indonesia
Menurut Cipto Wardoyo yang harus dilakukan demi mewujudkan perdamaian dunia, antara
lain:
Melalui Pendekatan Cultural (Budaya)
Menurut penulis untuk mewujudkan perdamaian kita harus mengetahui budaya tiap-tiap
masyarakat ataupun sebuah Negara. Jika tidak akan percuma saja segala upaya kita. Dengan
mengetahui budaya tiap-tiap masyarakat atau sebuah Negara maka kita bisa memahami
karakteristik dari masyarakat atau Negara tersebut.Atas dasar budaya dan karakteristik
masyarakat atau suatu Negara, kita bisa mengambil langkah-langkah yang tepat dan efektif
dalam mewujudkan perdamaian disana. Menurut penuulis pendekatan budaya ini merupakan
cara yang paling efektif dalam mewujudkan perdamaian di masyarakat Indonesia serta dunia.
Melalui Pendekatan Politik
Menurut analisis penulis, melalui pendekatan budaya dan sosial ekonomi saja belum cukup
efektif untuk mewujudkan perdamaian dunia.Perlu adanya campur tangan politik, dalam
artian ada agenda politik yang menekankan dan menyerukan terwujudnya perdamaian
dunia.Terlebih lagi bagi Negara-negara maju dan adidaya yang memiliki power atau
pengaruh dimata dunia.Negara-negara maju pada saat-saat tertentu harus berani
menggunakan power-nya untuk “melakukan sedikit penekanan” pada Negara-negara yang

144


saling berkonflik agar bersedia berdamai kembali.Bukan justru membuat situasi semakin
panas, dengan niatan agar persenjataan mereka terus dibeli. Ini tentu sekali lagi butuh
kesadaran dan komitmen bersama.Yang jadi pertanyaan dibenak penulis terhadap Negara-
negara adidaya, katanya cinta damai tapi mengapa terus berlomba-lomba membuat senjata
perang yang super canggih dan mematikan yang bersifat masal.
Melalui Pendekatan Religius (Agama)
Pada hakikatnya seluruh umat beragama di dunia ini pasti menginginkan adanya
perdamaian.Sebab saya kira tidak ada agama yang mengajarkan kejahatan, kekerasan ataupun
peperangan.Semua Negara mengajarkan kebaikan, yang diantaranaya kepedulian dan
perdamaian.Maka dari itu setiap kita yang mengaku beragama dan ber-Tuhan tentu harus
memiliki kepedulian dalam turut serta mewujudkan perdamaian di masyarakat maupun di
kancah dunia. Para tokoh agama yang dianggap memiliki charisma dan pengaruh besar di
masyarakat harus ikut serta aktif menyerukan perdamaian
Melalui Pendekatan Sosial dan Ekonomi
Dalam hal ini pendekatan sosial dan ekonomi yang penulis maksudkan terkait masalah
kesejahteraan dan factor-factor sosial di masyarakat yang turut berpengaruh terhadap upaya
perwujudan perdamaian dunia.Ketika masyarakatnya kurang sejahtera tentu saja lebih rawan
konflik dan kekerasan di dalamnya. Masyarakat atau Negara yang kurang sejahtera biasanya
akan “cuek” atas isu dan seruan perdamaian. “Boro-boro mikirin perdamaian dunia, buat
makan untuk hidup sehari-hari saja susahnya minta ampun”, begitu fikir mereka yang kurang
sejahtera.Maka untuk mendukung upaya perwujudan perdamaian dunia yang harus dilakukan
terlebih dahulu adalah meningkatkan pemerataan kesejahteraan seluruh masyarakat dan
Negara di dunia ini.
D.Indonesia Dan Perserikatan Bangsa-Bangsa
Perserikatan Bangsa-Bangsa disingkat sebagai PBB adalah organisasi Internasional yang

145


didirikan pada tanggal 24 Oktober 1945 untuk mendorong kerjasama internasional.Badan ini

merupakan pengganti Liga Bangsa Bangsa dan didirikan setelah Perang Dunia II untuk

mencegah terjadinya konflik serupa.Pada saat didirikan, PBB memiliki 51 negara anggota;

saat ini terdapat 193 anggota. Selain negara anggota, beberapa organisasi internasional, dan

organisasi antar-negara mendapat tempat sebagai pengamat permanen yang mempunyai

kantor di Markas Besar PBB, dan ada juga yang hanya berstatus sebagai pengamat. [2]

Palestina dan Vatikan adalah negara bukan anggota (non-member states) dan termasuk

pengamat permanen (Tahta Suci mempunyai wakil permanen di PBB, sedangkan Palestina

mempunyai kantor permanen di PBB.

Indonesia resmi menjadi anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa ke-60 tanggal 28 September

1950, yang ditetapkan dengan resolusi Majelis Umum PBB Nomor A/RES/491 (V) tentang
“Penerimaan Republik Indonesia dalam keanggotaan di PBB”.Kurang dari satu tahun setelah

pengakuan kedaulatan Indonesia oleh belanda dalam konferensi Meja Bundar di Den Haag
(23 Agustus – 2 November, 1949).
Pada masa konfrontasi Indonesia – Malaysia pada Januari 1965, sebagai reaksi atas

terpilihnya Malaysia sebagai anggota tidak tetap dewan keamanan PBB, Soekarno marah,

Indonesia memutuskan untuk mundur dari PBB. Namun, dalam sebuah telegram bertanggal

19 September 1966, Indonesia memberikan pesan kepada sekertaris Jenderal PBB atas
keputusannya “Untuk melanjutkan kerja sama penuh dengan PBB, dan untuk melanjutkan

partisipainya dalam sesi ke- 21 sidang Majelis.

E.Aktivitas Indonesia Dalam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)
Majelis Umum PBB, Indonesia menjadi anggota Majelis Umum PBB semenjak tahun 1951.

Indonesia pernah sekali ditunjuk sebagai presiden Majelis Umum PBB pada tahun 1971,

yang pada saaat itu diwakili oleh Adam Malik yang memimpin sesi ke-26 sidang Majelis

Umum PBB

146


Dewan Keamanan PBB, Indonesia telah terpilih sebanyak empat kali sebagai anggota tidak
tetap di dewan keamanan PBB.
Dewan Ekonomi dan Sosial PBB, Indonesia menjadi angggota Dewan Ekonomi dan Sosial
PBB untuk 11 priode. Indonesia pernah dipilih dua kali sebagai presiden Dewan Ekonomi
dan Sosial PBB pada tahun 1970 dan 2000 dan dipilih sebagai wakil pada tahun 1969,
1999,dan 2012.
Dewan Hak Asasi Manusia PBB, Indonesia telah terpilih sebanyak tiga kali sebagai anggota
Dewan Hak Asasi Manusia PBB semenjak Dewan tersebut dibentuk pada tahun 2006.
Adapun tujuan dari Perserikatan Bangsa-Bangsa adalah sebagai beriku :
menjaga perdamaian dan keamanan dunia,
memajukan dan mendorong hubungan persaudaraan antarbangsa melalui penghormatan hak
asasi manusia,
memajukan dan mendorong hubungan persaudaraan antarbangsa melalui penghormatan hak
asasi manusia,
menjadi pusat penyelarasan segala tindakan bersama terhadap negara yang membahayakan
perdamaian dunia, dan
menyediakan bantuan kemanusiaan apabila terjadi kelaparan, bencana alam, dan konflik
Bersenjata
F.Peran Indonesia Dalam Perdamaian Dunia
Kontribusi Indonesia dalam menjaga perdamaian dunia :
Konferensi Asia-Afrika
Indonesia menjadi salah satu pelopor tercetusnya konferensi Asia-Afrika yang tujuannya
adalah menghimpun persatuan Negara-negara Asia-Afrika yang pada saat itu baru
memperoleh kemerdekaan, mempromosikan serta meningkatkan kerja sama antar Negara
serta menentang segala bentuk penjajahan. Konferensi ini dipelopori oleh menteri luar negeri

147


Indonesia pada saat itu, Ali sastromidjojo, beserta 4 pemimpin Negara lainnya

Pakista,India,Bangladesh, dan Myanmar yang kemudian diikuti 24 negara Asia-Afrika

Lainnya.

Kontingen Garuda (1957-sekarang)

Kontingen Garuda adalah pasukan penjaga perdamaian yang anggotanya diambil dari militer

Indonesia yang bertugas dibawah naugan Perserikatan Bangsa-bangsa.Sejak misi pertamanya

tahun 1957, Kontingen garuda sampai sekarang masih aktif dalam melakukan berbagai misi

perdamaian. Negara-negara yang pernah menjadi tujuan dalam misi Kontingen Garuda

adalah Negara-negara di Timur Tengah seperti Mesir, Lebanon, Palestina, Irak. Negara

Asean seperti Filipina,kamboja,dan Vietnam. Juga Negara Eropa Timur seperti Georgia dan

Bosnia.

Gerakan Non-Blok (1961)

Indonesia menjadi salah satu pelopor yang tergabung dalam gerakan Non-Blok, sebuah

perhimpunan dari bangsa-bangsa yang tidak beraliansi dengan Negara-negara dengan

kekuatan besar manapun. Pada saat itu Soekarno bersama dengan beberapa pemimpin Negara
lainnya mendeklarasikan keinginan mereka untuk tidak terlibat kobnfrontasi yang muncul

menanggapi terjadinya perang dingin antara blok barat dan blok timur. Saat ini organisasinya

beranggotakan 120 negara

Membentuk ASEAN (1967)

Indonesia dan Malaysia yang sempat berkonfrontasi akhirnya berdamai.Kedua Negara

bersama Asia Tenggara lainnya, Singapura, Thailand, Filipina merasa perlu untuk

menciptakan perdamaian antar Negara dikawasan Asia Tenggara. Akhirnya pada tahun 1967

terbentuklah ASEAN untuk mempererat hubungan politik,sosial,ekonomi,dan keamanan di

Asia perluasan. Tenggara. Saat ini Negara ASEAN berjumlah 10 negara ditambah dengan 5

Negara

148


Sangketa Laut Tiongkok (2002-sekarang)
Melalui Declaration Of Conduct (DOC) pada 2002, Indonesia sampai sekarang memiliki
peran yang besar untuk menciptakan perdamaian di Laut Cini Selatan.Indonesia pada
akhirnya menginginkan Negara-negara yang terlibat untuk merumuskan Code Of Conduct,
yaitu sebuah kesepakatan bersama yang mengatur apa saja dan tidak boleh dilakukan
diwilayah sangketa.
Anggota Tidak Tetap Dewan Keamanan PBB (2007-2008)
Indonesia menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamana PBB pada tahun 2007- 2008, pada
masa tersebut Indonesia konsisten menyerukan untuk berdirinya Negara Palestina yang
merdeka dan di akui dunia. Menyerukan keterlibatan Internasional yang berimbang dalam
penyelesaian konflik Israel-Palestina.Menyerukan agar kedua belah mematuhi parlementer
perdamaian yang ditetapkan PBB.
Soal Dan Jawaban
1. Jelaskan partisipasi Indonesia dalam perdamain Dunia ?
Indonesia disebut sebagai sebuah negara yang memiliki peran penting dalam perdamaian
dunia.Hal ini dikarenakan Indonesia menjadi negara demokrasi terbesar ketiga di dunia.
Selain itu, juga menjadi negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia, dan menjadi
negara penyumbang personel misi pemeliharaan perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa
terbesar ke-12 dari 122 negara dengan 2.764 personel.
Indonesia tidak hanya memiliki peran penting dalam mewujudkan perdamaian dunia karena
sistem dan jumlah umat muslimnya yang terbanyak.Akan tetapi, peran tersebut juga turut

tercermin pada setiap kedutaan Indonesia di luar negeri.Dari kedutaan-kedutaan tersebut,
tercermin bahwa Indonesia tidak mengklasifikasikan keistimewaan tertentu bagi masing-
masing perwakilan negaranya di luar.Dengan adanya kedutaan-kedutaan Indonesia di luar

149


negeri itu pula, sebenarnya kita memiliki kesempatan untuk bisa ikut berperan dalam
mewujudkan perdamaian dunia.
Jika dalam politik luar negeri bebas aktif, tujuan dari bebas yaitu untuk menentukan sikap
dan kebijaksanaan terhadap permasalahan internasional, dan tidak mengikatkan diri secara
apriori pada satu kekuatan dunia.Selain itu, sebuah negara juga memiliki kesempatan untuk
turut aktif memberikan sumbangan, baik dalam bentuk pemikiran maupun partisipasi aktif
dalam menyelesaikan konflik, sengketa dan permasalahan dunia lainnya, demi terwujudnya
ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.
2. Jelaskan Pengertian Perdamaian Dunia?
Perdamaian Dunia adalah sebuah gagasan kebebasan, perdamaian, dan kebahagian bagi
seluruh Negara dan bangsa.Perdamaian Dunia melintasi perbatasan melalui hak asasi
manusia, teknologi, pendidikan, teknik, pengobatan, diplomat dan pengakhiran bentuk
pertikaian. Sejak 1945, Perserikatan Bangsa-Bangsa dan lima anggota permanen Majelis
Keamanannya (AS, Rusia, China, Prancis, dan Tritania Raya) bekerja untuk menyelesaikan
konflik tanpa perang atau deklarasi perang. Namun, Negara-Negara telah memasuki sejumlah
konflik militer sejak masa itu. Perdamaian Dunia Dalam studi perdamaian, perdamaian
dipahami dalam dua pengertian.Pertama, perdamaian adalah kondisi tidak adanya atau
berkurangnya segala jenis kekerasan.Kedua, perdamaian adalah transformasi konflik kreatif
non-kekerasan. Dari dua definisi di atas dapat disimpulkan bahwa perdamaian adalah apa
yang kita miliki ketika transformasi konflik yang kreatif berlangsung secara tanpa kekerasan.
Perdamaian selain merupakan sebuah keadaan, juga merupakan suatu proses kreatif tanpa
kekerasan yang dialami dalam transformasi (fase perkembangan) suatu konflik. Umumnya
pemahaman tentang kekerasan hanya merujuk pada tindakan yang dilakukan secara fisik dan
mempunyai akibat secara langsung.Batasan seperti ini terlalu minimalistis karena rujukannya

150


Click to View FlipBook Version