KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah
SWT karena buku Antologi Novel Sejarah Pribadi Kelas XII IPA-1 SMA
Negeri 1 Kopang ini telah selesai disusun. Buku ini disusun agar dapat
membantu para siswa/siswi dalam mempraktekkan bagaimana menulis
Novel Sejarah beserta mempermudah mempelajari dan mempraktekkan
terkait materi menulis Novel Sejarah Pribadi khususnya bagi siswa/siswi
kelas XII IPA-1 SMA Negeri 1 Kopang yang belum mengetahui bagaimana
menulis Novel Sejarah itu sendiri.
Penulis pun menyadari jika didalam penyusunan buku ini mempunyai
kekurangan, namun penulis meyakini sepenuhnya bahwa sekecil apapun
buku ini tetap akan memberikan sebuah manfaat bagi pembaca.
Kami ucapkan terima kasih kepada Bapak Kepala SMA Negeri 1 Kopang
yang telah memberikan dukungan kepada saya selaku guru mata
pelajaran Bahasa Indonesia dan memberikan dukungan kepada
siswa/siswi SMA Negeri 1 Kopang khususnya kelas XII IPA 1.sehingga
pembuatan buku Novel Sejarah Pribadi Kelas XII IPA-1 SMA Negeri 1
Kopang berjalan dengan lancar walaupun masih jauh dari kata
kesempurnaan.
Akhir kata untuk penyempurnaan buku ini, maka kritik dan saran dari
pembaca sangatlah berguna untuk penulis kedepannya
Kopang,......, September 2022
Penulis,
SAMBUTAN KEPALA SMAN 1 KOPANG
Semoga dalam lindungan, rahmat dan berkah Allah.
Puji syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga dapat diterbitkan novel
sejarah pribadi XII IPA-1 SMA Negeri 1 Kopang ini. Salah satu tujuan
dari novel sejarah pribadi untuk XII IPA-1 SMA Negeri 1 Kopang ini
adalah untuk meningkatkan literasi siswa melalui kampanye literasi
sekolah. Kampanye literasi sekolah adalah kegiatan pembentukan
karakter yang dirancang untuk menumbuhkan budaya membaca dan
menulis pada siswa untuk menciptakan pembelajaran sepanjang hayat.
Memanfaatkan sarana dan prasarana yang ada. Kita tahu bahwa
memajukan pendidikan di era krisis literasi membutuhkan berbagai
metode dan teknik serta usaha yang kuat untuk mengembangkan
kemampuan literasi siswa, sehingga kita melakukan kampanye literasi
sedapat mungkin. Semoga pembuatan novel sejarah pribadi Kelas XII
IPA-1 SMA Negeri 1 Kopang ini merupakan salah satu cara untuk
memajukan literasi sekolah sehingga dapat bermanfaat dan khususnya
dalam penulisan yang berkaitan dengan pendidikan, ilmu pengetahuan
dan informasi tentang SMA Negeri 1 Kopang. Kami berharap fasilitas ini
dapat bermanfaat bagi semua pihak di bidang pendidikan dan pemerhati
pendidikan, khususnya SMA Negeri 1 Kopang.
Akhir kata, saya selaku kepala sekolah SMA Negeri 1 Kopang berharap
guru – guru yang lain pun ikut meningkat Literasi siswa siswi SMA
Negeri 1 Kopang dengan cara yang dimiliki atau sesuai dengan
kemampuan atau inovasi masing-masing .
Hormat kami,
Kepala SMA Negeri 1
Kopang,
ttd
H.Lalu Aminullah, S.Pd, M.Pd.
NIP. 19681110 199403 1 014
DAFTAR ISI 1
2
KATA PENGANTAR 3
SAMBUTAN KEPALA SMAN 1 KOPANG 4
DAFTAR ISI 7
TIGA PER EMPAT PERJALANAN HIDUP 9
KISAH INSPIRATIF 13
EMPAT TUNAS MUDA 16
AKU DAN KITA 18
ABOUT US 20
APA JUDUL KLP 6
ANAK TUNGGAL
SERBA SERBI NOVEL SEJARAH DALAM BALUTAN BINGKAI KELAS
XII IPA-1
Oleh,Diniarti Dachlan
—--------------------------------------------------------------------------------
TIGA PER EMPAT PERJALANAN HIDUP
KELOMPOK 1
Ipan, Nova, Rianti, Herlina
Perkenalkan Nama saya Ipan Pratama,biasanya orang-orang memanggil
saya Ipan, saya lahir pada tanggal 5 april 2005 tentunya usia saya pada saat ini
menginjak 17 tahun sebagaimana yang kita tahu sendiri usia 17 tahun itu tak
luput dari berbagai macam cerita.
Kisah saya dimulai pada saat dilahirkan ke dunia oleh seorang wanita kuat
dan tangguh dengan segala kekuatan yang ia punya akhirnya saya bisa lahir dan
melihat indahnya dunia ini.saya dilahirkan tepat pada pukul 10.15 WITA. namun,
ada yang aneh saat saya dilahirkan,biasanya bayi yang baru saja lahir akan
menangis sekencangnya berbeda dengan saya, saya lahir tanpa menangis
sedikitpun sehingga bidan yang membantu proses persalinan dibuat khawatir
dengan kondisi saya pada saat itu, ternyata saya merupakan salah satu bayi
yang terlahir dengan kondisi henti jantung di mana kondisi ini bayi tidak
menangis, tidak bergerak,dan denyut jantung lemah.segala cara dilakukan untuk
membantu proses pernapasan saya,dengan izin tuhan akhirnya setelah
beberapa menit saya pun mulai menangis kuat dan membuat orang-orang di
dalam ruang persalinan mengucap syukur karena saya masih bisa bertahan.
Singkat cerita pada saat usia saya menginjak 1 tahun saya bisa mengucap
satu kata yang membuat ibu saya menangis bahagia. Ya, walaupun hanya
sekedar "MAMAMAMA" tapi hal tersebut sangat berarti baginya. lalu sekitar usia
2 tahun ibu saya sudah tidak memperbolehkan saya untuk meminum Asi.
tentunya anak-anak akan menangis jika tidak diberi asi karena sudah terbiasa
semenjak lahir. Namun dengan pintarnya ibu saya menggantikan Asi dengan
susu formula. Lambat laun saya terlalu nyaman menikmati susu formula hingga
tidak ingin jauh-jauh dari botol dot milik saya, tiba waktunya, usia saya menginjak
3 tahun di mana pada usia tersebut saya akan mulai masuk taman kanak-kanak
dan harus di khitan. suatu hari nenek saya bertanya "kamu sudah besar,sudah
mau masuk TK, masa masih bawa botol dot? nanti di ejek teman sekolahnya
lho,udahan aja yaaa nge-dot nya, katanya mau masuk sekolah, berarti harus
berhenti bawa dot oke?" ucap nenek membujuk saya . Akhirnya, setelah puluhan
kali membujuk saya pun mengiyakan untuk berhenti minum susu formula sehari
sebelum saya dikhitan. Selanjutnya pada hari eksekusi (khitan) saya
dibangunkan pagi buta lalu di mandikan dengan air hangat lalu di pakaikan baju
baru. Dengan wajah ceria saya bertanya " Mak,kita mau kemana?" tanya saya
kepada ibu, ia pun langsung menjawab " Kita mau pergi naik Cidomo sama
teman-teman sekolah kamu " Mendengar hal tersebut saya tersenyum bahagia.
Hingga pada saatnya saya dengan teman-teman lainnya sampai di suatu tempat
yang dimana ada banyak orang yang telah menunggu lama akan kedatangan
kami. satu persatu nama kami dipanggil untuk masuk ke dalam sebuah ruangan.
Orang-orang tersebut pun ikut masuk ke dalam ruangan tersebut. Seketika saya
merasa ingin nangis karena orang-orang tersebut memegang tangan dan kaki
saya dengan kuat. Singkat cerita setelah proses khitan selesai saya pulang ke
rumah menggunakan Cidomo lagi. Pada saat itu belum ada tanda-tanda sakit
apapun setelah proses khitan, namun setelah beberapa jam kemudian saya
merasa sakit,perih hingga menangis kencang. Orang-orang yang berada di
rumah tidak merespon tangisan saya tersebut, malah mereka mereka
mengatakan " itu tidak apa-apa, cuma digigit semut saja " padahal rasanya sakit
dan perih sekali. tak lama kemudian bapak saya datang menghampiri saya
membawa sebuah hadiah khitan yang ternyata isinya sebuah tas yang akan saya
pakai untuk sekolah. Setelah beberapa Minggu, luka khitan sudah membaik
(sembuh) saya pun mulai masuk sekolah. semua hal berjalan lancar, bertemu
teman-teman, ibu guru, belajar dan bermain bersama. Memang pada waktu
tersebut merupakan waktu anak-anak senang-senangnya beraktivitas.
3 Tahun berlalu dengan cepat, tahun 2011 saya memasuki jenjang baru, yaitu
Sekolah Dasar (SD). saya bersekolah di Sekolah Dasar Negeri 2 Kopang, Pada
saat hari pertama masuk Sd saya takut bertemu orang baru karena pada
dasarnya saya memiliki sifat introvert. Sedih, cemas, khawatir, campur aduk
menjadi satu, apalagi ibu sudah tidak lagi mendampingi saya bersekolah,
kebetulan pada saat itu, ibu sedang mengandung adik saya, jadi mau tidak mau
saya harus mandiri, mulai dari mandi, memakai seragam, dan berjalan menuju
sekolah sendirian, uang saku yang diberikan ibu pada saat itu hanya sebesar
Rp.5000.00, Rp 2000.00 untuk belanja, sebagian lagi di tabung ke ibu guru.
Hari-hari berjalan dengan ceria.
Kehidupan saya tidak berhenti sampai di situ. setelah melewati berbagai
macam cerita pada masa SD, kehidupan saya dilanjutkan ke jenjang sekolah
menengah pertama (SMP). Pada saat menjelang pendaftaran untuk masuk SMP
ada banyak ketakutan yang terlintas di benak saya. Apalagi ketika mendaftar
tidak ditemani siapapun. Saya gugup,gemetar dan grogi saat bertemu wajah
wajah baru di lingkungan sekolah tersebut.pada hari pertama pendaftaran, saya
duduk di bangku paling belakang karena pada dasarnya saya tidak suka
berinteraksi dengan orang baru. Sembari memperhatikan suasana, Tiba-tiba ada
seseorang yang terlihat ingin menghampiri saya, jujur saya semakin grogi
ternyata benar dugaan saya, dia menghampiri saya untuk berkenalan dengan
saya ternyata nama dia adalah sofyan dari presak.
"Nama kamu siapa? " Ucap sofyan membuka percakapan.
"Eeeeeee… nama aku ivan" Jawabku sambil meremas-remas sobekan buku
karena grogi.
"Salam kenal ivan, aku sofyan dari presak" Lanjut sofyan.
Aku tidak sempat berbincang lama dengan sofyan karena namaku dipanggil
untuk mengisi formulir.
Singkat cerita, setelah pengisian formulir pendaftaran selesai, saya bergegas
pulang dengan berjalan kaki. Saya mempercepat langkah saya karena kebetulan
saya lapar karena lupa sarapan sebelum berangkat, hehe. Tak disangka,
sebelum sampai rumah saya melihat beberapa anggota keluarga saya
berkumpul di halaman rumah seperti menunggu sesuatu, saya langsung
menanyakan apa yang sedang terjadi.
"Mbak, lagi ngapain disini?" Tanya saya yang penasaran
"Kamu belum tau? Kamu dari mana? " Mereka bertanya kembali kepada saya.
"Belum tau apa mba? Saya baru pulang daftar SMP, emang kenapa?! "
Tak lama setelah saya menjawab pertanyaan tersebut, terdengar suara
ambulance dari arah timur (puskesmas) dan berjalan menuju ke arah barat.
"Nahhh, mungkin itu ambulance nya, ayo semuanya kita kumpul di depan untuk
menyambut".teriak mbak yang membuat orang orang semakin ramai.
"Mba menyambut siapa? Emang kita ada acara dirumah hari ini!? " Tanya saya
kembali.
"Kak han baru saja meninggal dunia di puskesmas. " Lanjut mba dengan mata
yang berkaca kaca.
"Yang benar mba! Jangan bercanda ahhh gak boleh tau. Aku baru ketemu
kemarin lho sama dia. Dia sehat sehat saja, malah kemarin dia ngajak buat rujak.
" Sambung saya yang tidak percaya dengan cerita tersebut.
"Kamu ganti baju aja gih sana!jangan keluar kamar kalau kamu masih takut sama
mobil ambulance. Kamu keluar belakangan aja kalau ambulance nya udah
pergi".perintah mbak.
" Nggih ".lalu saya pergi mengganti pakaian dengan pakaian baru dan masih
tidak percaya dengan apa yang saya dengar. Suara ambulance tersebut ternyata
benar menuju ke arah rumah saya, dan saya sangat takut mendengar suara
sirine dari ambulance tersebut. Saya menutup telinga sehingga suara sirine
tersebut tidak bisa saya dengar. Saya tetap mengira bawha semua nya adalah
mimpi namun nyata. Rasa sedih sudah tidak bisa terhindarkan setelah melihat
orang yang sangat dekat dengan saya terbujur kaku dengan balutan kain.
Sampai sekarang saya masih ingat warna pakaian yang ia gunakan dan cara
membuka pakaian tersebut dengan cara digunting oleh ibu saya. Tetangga
sekitar pun mulai ramai melayat dan membacakan doa untuk almarhumah. Siang
nya, jenazah almarhumah sudah bersih( sudah dimandikan,sudah dikafani,sudah
di sholat kan sebagian pihak keluarga) kemudian dibawa menuju masjid untuk
disholatkan kembali. Saya tidak ikut ke masjid karena saya pada saat itu sedikit
pusing dan tidak enak badan. Sore nya, tepat pukul 4.00 WITA jenazah
almarhum di makam kan di pemakaman umum dan dihadiri oleh banyak sekali
orang. Proses pemakaman berlangsung khidmat selama 1 jam. Setelah proses
tersebut selesai,semua orang kembali ke rumah masing masing. Sesuai dengan
tradisi yang ada,untuk mendoakan almarhum para tetangga di undang untuk
dzikir hingga malam ke-9. Dari malam pertama sampai malam terakhir selalu
banyak orang yang datang untuk mendoakan. Sepeninggal almarhum suasana
rumah pun terasa sedikit berbeda. Orang yang begitu periang bahkan dia suka
membuat orang orang di sekelilingnya tertawa kini telah dipanggil untuk
menghadap sang ilahi. Mitos nya sepeninggal almarhum banyak rumah rumah
yang pintu nya di ketuk dan seperti ada yang mengucap salam, namun kenapa
hanya rumah saya yang tidak mengalami hal tersebut. Padahal saya sangat ingin
di pertemukan kembali dengan dia(almarhumah). Bahkan,sampai detik ini saya
tidak pernah bermimpi tentang dia, padahal sebelumnya saya sangat dekat. Tapi
sudahlah, itu semua merupakan takdir yang dimana semua manusia tidak bisa
menghindar dari takdir.
Sekarang saya sudah resmi menjadi seorang siswa sekolah menengah
pertama (SMP) Negeri 1 Kopang. Saya mendapat kelas di kelas VII D dengan
wali kelas bernama Gusti Ay Adriani, S.Pd. Di sana saya mendapatkan banyak
sekali teman dan pengalaman yang sampai saat ini saya ingat. Di kelas VII D
saya di jodoh jodoh kan oleh teman teman saya dengan seorang wanita cantik
bernama Vanessa yang di mana Vanessa ini juga merupakan siswi kelas VII D.
Saya tidak habis pikir dengan teman teman, mengapa mereka bisa berpikir
sejauh itu. Lambat laun kedekatan antara saya dan Vanessa semakin menjadi
jadi. Teman teman juga sangat mendukung kedekatan kami berdua setelah
mereka melihat kami menyuapi makanan satu sama lain. Di kelas VII D juga
saya mendapat teman yang sebenarnya. Ceilahhhhhh sebenarnya ga tuh haha.
Maksudnya adalah di kelas tersebut saya mendapat teman bernama Lalu.
Alfandi yang berasal dari desa lendang are. Alfan sangat bisa diandalkan ketika
saya membutuhkan apapun. Hari hari berlalu Chemistry antara saya dengan
Vanessa semakin hari semakin pudar. Ternyata Vanessa sudah menjalin
hubungan dengan kakak kelas bernama Ihsan Nawawi. Jujur saja, saya saat itu
langsung down. Kedekatan yang sudah berlangsung lama roboh karena orang
baru. Namun kesempatan masih berpihak kepada saya. Kisah cinta Vanessa
dengan Ihsan kandas lantaran Ihsan akan pindah sekolah. Saya tidak menyia
nyia kan kesempatan yang ada, kisah yang dulunya sempat tenggelam kembali
terjalin hingga teman teman sekelas sangat bahagia.bahkan yang lebih parahnya
lagi mereka semua sampai berpesta di dalam kelas walaupun hanya dengan
jajanan/snack kantin. Pada saat menginjak kelas VIII saya berpisah dengan
teman teman saya sebelumnya. Karena prosedur sekolah mengharuskan seperti
itu. Saya mendapat kelas di VIII E yang tentunya dengan wajah wajah baru.
Sedangkan Vanessa dan Alfandi berada di kelas yang sama yaitu kelas VIII F.
Teman teman di kelas VIII jauh berbeda dengan teman teman kelas VII,dimana di
kelas tersebut di isi oleh beberapa preman sekolah yang sangat sangar. Di kelas
VIII saya tidak terlalu bergaul dengan teman teman melainkan saya tetap
berteman dengan Alfandi. Jika kelas saya dibelikan jam istirahat lebih dulu
dibandingkan kelas lainnya saya tetap menunggu kelas Alfandi istirahat karena
saya masih tetap canggung dengan orang orang sekitar, apalagi kakak kakak
kelas IX. Namun jika kelas saya istirahat terlambat dari kelas lain, Alfandy sudah
mengerti apa yang harus dia lakukan,karena dia tau apa yang saya butuhkan
saat jam istirahat berlangsung. Dia membelikan saya nasi bungkus,es kelapa di
warung bi Ijah dan tak lupa cilok mas Agus. Setelah itu kami menyantap bersama
di kelas Alfandi sembari saya melirik lirik si Vanessa yang tetap berada di dalam
kelas walaupun jam istirahat. Karena sudah berbeda kelas saya pun canggung
untuk menyapa terlebih dahulu. Ahhhhhhh...... biarkan saya siapa tau dia pekaaa
wkwk. Di kelas VIII E saya ditunjuk untuk menjadi seksi kebersihan kelas oleh
bapak wali kelas bernama Muhammad Dong, S. Pd. Beliau mengharuskan kelas
kami terjaga kebersihannya tidak boleh kotor sama sekali. Saya langsung meng
iya kan perintah tersebut,sehingga pada hari selanjutnya saya sampai di sekolah
pada pukul 6:30 pagi WITA, dimana kondisi sekolah masih sangat sepi bahkan
pak satpam mungkin masih tidur di rumah. Sepagi itu saya menyapu dan
membersihkan kelas sendirian. Hal tersebut membuat teman teman Herman
terhadap saya sampai menanyakan saya bangun jam berapa. Hal tersebut
berlangsung lama sehingga menjadi kebiasaan sampai menginjak SMA
sekarang. Di kelas VIII E saya merasa kesempatan saya untuk mendapatkan
peringkat terbuka lebar karena melihat teman teman yang bandel baik cowok
maupun cewek sama saja. Suatu hari,saat jam pelajaran bahasa Inggris dan Bu
guru bertanya "Hallo student,how are you today!?" Tidak ada yang bisa
menjawab pertanyaan tersebut kecuali saya dan Bambang. Memang sihhhh
bambang jago bahasa Inggris juga. Sontak kami berdua menjawab "Haiii Mrs. As
you can see we're fine today,how about you?". Terdengar bisikan teman teman
lain menanyakan apa arti dari kalimat yang dilontarkan tersebut. Singkat
saja,pada saat menjelang akhir kelas VIII Alfandi mengenalkan saya dengan
murid baru teman kelas dia. Orang tersebut merupakan siswa pindahan dari
Kotaraja yang bernama Geger. Nama yang aneh bukan!?. Entah orang tuanya
memiliki sejarah apa sehingga terbersit membuat nama anak nya seaneh itu.
Awal awal saya tidak begitu respect dengan Geger karena menurut saya dia
adalah orang baru yang belum tentu sefrekuensi layaknya saya dengan Alfandi.
Pada saat pembagian raport semester akhir Alhamdulillah saya mendapatkan
peringkat ke 3. Saya tidak menyangka akan hal tersebut,seorang anak kecil yang
hanya mengikuti alur pembelajaran mendapatkan peringkat walaupun peringkat
3. Sesampainya dirumah saya langsung memberitahu kabar bahagia tersebut
kepada kedua orang tua saya,dan mereka terlihat sangat bahagia mendengar hal
tersebut. Orang tua saya mengizinkan saya membeli barang yang saya inginkan
karena mendapatkan peringkat. Namun,pada saat itu saya masih belum
kepikiran untuk membeli sesuatu.
Sebelumnya, setelah pembagian raport semester akhir semua siswa
diperintahkan untuk berbaris di lapangan untuk pembagian kelas dan wali kelas.
Ternyata wali kelas saya adalah tetangga rumah yang bernama bapak Sulistyo,
S.Pd. Lalu selanjutnya satu persatu nama siswa dipanggil untuk berbaris sesuai
kelas baru. Saya mendapat kelas di kelas IX D dengan jumlah siswa sebanyak
28. Tentunya setiap kelas baru di isi dengan orang orang baru dan salah satu nya
Geger,lebih parah nya lagi Geger menjadi teman sebangku saya pada saat itu.
Jujur saja saya masih kurang respect dengan dia. Di kelas ini juga saya
dipertemukan dengan teman teman yang super bandel dari sebelumnya. Ada
yang tukang bolos,ada yang tukang ke kantin saat jam belajar, intinya bandel
abissss deh. Di penghujung jenjang sekolah menengah pertama (SMP) ini kami
hanya ingin membuat banyak kenangan indah bersama,maklum merasa diri mau
lulus jadi seenak jidat mau buat kenangan. Di kelas IX ini saya bertemu dengan
guru guru baru yang sangar sangar,gosip nya guru tersangar nya bernama ibu
Fajariah, S.Pd beliau mengajar lingkup IPS,benar saja teman yang lain setiap
jam beliau selalu kena semprot dan mendapatkan coretan tinta hitam di jidat
karena tidak bisa menjawab pertanyaan yang diberikan,namun ada hal aneh
sikap beliau terhadap saya justru berbanding terbalik dan membuat teman teman
iri kepada saya. Alasannya setiap pertanyaan yang diberikan Bu guru mampu
saya jawab,bahkan suatu hari saya ditunjuk untuk menjelaskan materi kepada
teman yang lain sedangkan bu guru duduk di tempat duduk saya. Namun tetap
saja teman teman yang lain membuat keributan sehingga membuat bu guru naik
pitam. Selanjutnya cerita lain di penghujung jenjang ini adalah guru matematika
yang selalu di ejek ejek oleh murid-murid nya karena guru matematika kami
memiliki postur tubuh kecil mungkin namun masih single pada waktu itu. Di kala
mengajar beliau memiliki konsep pembelajaran yang unik. Dimana dia hanya
ingin mengajar murid yang ingin belajar sedangkan yang tidak memiliki minat
belajar boleh tidur di belakang atau pergi ke kantin saja. Hal tersebut sebenarnya
kurang baik menurut saya tapi itu sudah menjadi kebiasaan bu guru di kelas lain.
Tentunya pada saat jam pelajaran matematika teman teman membawa baliho
yang tidak dipakai kemudian digunakan menjadi alas untuk tidur berjamaah di
kelas. Sementara ciwi ciwi bergosip di warung bi Mimi sambil menikmati snack
yang di jual di sana. Di kelas, tersisa saya,Raju,Wulan,dan Resqa namun jumlah
tersebut tidak menyurutkan semangat belajar kami hingga bel pulang berbunyi.
Pada akhirnya,tibalah waktunya kami mempersiapkan diri untuk menghadapi
ujian akhir pada jenjang ini. Mulai dari mempersiapkan materi materi,alat dan
bahan praktik dan segala hal yang menyangkut tentang ujian,namun tetap teguh
pada pendiriannya,teman teman terlihat santai dan tetap ingin mengumpulkan
berjuta kenangan sambil tertawa bersama di kelas. Kebetulan juga pada saat itu
adalah awal dari covid 19 namun kasus tersebut masih berada di kota
Wuhan,dan belum terdeteksi di Indonesia. Jadi kami masih bisa menghabiskan
waktu bersama sama, hingga pada suatu hari dimana kami telah mempersiapkan
untuk praktek prakarya di rumah Raju,kami mendapat informasi bahwa semua
kegiatan ( ujian praktik ) ditunda hingga batas waktu yang tidak ditentukan.
Kemudian kami berinisiatif untuk mengolah bahan makanan yang telah kami
siapkan menjadi beberapa hidangan dan kami akan menyantapnya bersama
sama. Ternyata sangat bahagia ketika kami mengerjakan nya bersama
sama,hingga kami tak sadar akan waktu. Setelah itu, tidak ada pertemuan seperti
itu yang terjadi kembali lantaran kasus covid 19 di Indonesia semakin meningkat.
Dengan situasi dan kondisi pada saat itu yang sangat tidak kondusif, saya
semakin berusaha untuk memfokuskan diri untuk ujian akhir,karena satu satu nya
ujian yang dilaksanakan pada saat itu. Ujian semakin dekat,kasus covid 19 juga
semakin melonjak tinggi, himbauan himbauan untuk sering mencuci tangan,
menggunakan masker semakin marak di informasikan. Tentunya sebagai warga
negara Indonesia yang baik saya harus menaati peraturan tersebut selain untuk
kesehatan diri sendiri juga kesehatan orang lain. Ujian pun dilaksanakan dengan
prosedur kesehatan yang sangat amat ketat, bahkan posisi duduk pun pada saat
itu berjarak. Setelah selesai ujian, siswa diperkenankan langsung pulang tidak
boleh nongkrong di sembarang tempat. Hal tersebut berlangsung sampai pada
hari ujian terakhir. Setelah itu,kami tidak melakukan proses pembelajaran secara
tatap muka,bahkan sesama teman pun tidak ada kontak sama sekali. Saya kira
covid 19 ini tidak akan bertahan lama di Indonesia,namun nyatanya hampir 3
tahun kasusnya masih saja ada. Tibalah hari dimana kami akan mengetahui
apakah kami lulus atau tidak. Kami diberikan suatu laman yang berisi surat
keterangan kelulusan. Alhamdulillah ternyata saya lulus begitupun dengan teman
teman yang lain. Satu Minggu berselang, kami di informasikan bahwa surat
kelulusan dan ijazah kami sudah siap dibagikan,namun secara bertahap dan per
kelas. Pada saat pembagian ijazah dan surat kelulusan tersebut kami satu kelas
tidak diperkenankan berlama lama berada di sekolah, cukup melakukan tanda
tangan dan pengambilan lalu diwajibkan langsung pulang. Setelah pembagian
surat kelulusan dan ijazah tersebut kami benar benar tidak saling kontak satu
sama lain.
Setelah kelulusan, untuk mengisi hari hari di kala covid 19,aktivitas yang
selalu saya lakukan setiap hari adalah rebahan 24/7, karena tidak
memungkinkan untuk melakukan mobilitas dengan tetangga sekitar, sembari
memikirkan saya akan melanjutkan sekolah ke sekolah menengah atas (SMA)
mana. Saya diberikan dua pilihan sekolah yang merupakan saran dari pakde (
kakak dari ibu ) yaitu Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Selong dan SMA Negeri 1
Selong. Tentunya saya mulai mempertimbangkan sekolah mana yang akan saya
tuju. Dari mulai mencari informasi tentang kedua sekolah tersebut dari internet
bahkan sampai terjun mencari informasi secara langsung di temani oleh pakde.
Pada saat itu saya lebih tertarik untuk menimba ilmu di MAN 1 Selong, saya
tertarik karena di sekolah tersebut antara materi pelajaran dan materi tentang
agama sama sama dipelajari. Selain itu sekolah tersebut berada di tengah
tengah komplek perumahan juga fasilitas yang tersedia di sekolah tersebut
setara dengan sekolah sekolah di pusat kota lainnya. Namun pada akhirnya saya
memutuskan untuk melanjutkan sekolah ke SMA Negeri 1 Kopang karena untuk
sekolah ke MAN 1 Selong dan SMAN 1 Selong menggunakan sistem zonasi.
Saya pun mendaftar ke SMAN 1 Kopang hampir pada hari terakhir penerimaan
siswa baru. Saya membayangkan bagaimana saya ketika bertemu dengan wajah
wajah baru kembali,seperti biasanya saya, grogi sudah pasti akan saya
rasakan,apalagi jika saya diperintahkan untuk memperkenalkan diri saya di
depan banyak orang. Namun karena pada saat itu kondisi nya masih covid 19
kegiatan seperti, masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS) dilakukan
sesederhana mungkin menyesuaikan dengan kondisi. Kegiatan pengenalan
lingkungan sekolah hanya berlangsung selama tiga (3) dengan menerapkan
protokol kesehatan yang ketat. Setelah proses pengenalan lingkungan sekolah
selesai selanjutnya kami dikumpulkan di lapangan sekolah untuk pembagian
kelas dan wali kelas. Saya berada di kelas program MIPA 1 dengan wali kelas
pada saat itu adalah ibu Siti Hikmatussani, S.Pd. Proses pembelajaran pun
dilakukan secara dua metode yaitu, daring ( dalam jaringan) atau Online, dan
tatap muka. Mengapa demikian? Agar antara belajar online dengan belajar tatap
muka seimbang, seperti yang disampaikan oleh bapak kepala SMAN 1 Kopang
bahwa metode pembelajaran yang berlangsung adalah metode "Balon Tamu".
Kegiatan belajar di sekolah ( tatap muka) dilakukan selama 3 hari dan sisanya
belajar secara online. Begitupun selanjutnya, saya kira kondisi pada saat itu akan
segera berakhir, namun nyatanya kasus Covid 19 di Indonesia semakin hari
semakin meningkat. Tidak terlalu banyak cerita yang kami buat di kelas pertama
sekolah menengah atas (SMA) ini, karena kondisi yang tidak stabil. Situasi
masih saja seperti awal. Semakin banyak kasus-kasus Covid 19,Namun beda
nya sekolah sudah mulai menerapkan pembelajaran tatap muka tapi satu kelas
dibagi menjadi dua kelompok, contohnya kelas MIPA 1 dibagi menjadi MIPA 1 A
dan MIPA 1 B, begitupun dengan kelas kelas lain. Dari awal memang kami belum
saling mengenal dekat dengan teman teman yang lain,ditambah lagi saat itu
kelas dibagi menjadi dua kelompok yang semakin membuat kesenjangan antara
kelas MIPA 1 A dengan kelas MIPA 1 B. Akhirnya saat beranjak dari kelas X
menuju kelas XI, kami sudah mulai bersekolah seperti biasa namun tetap dengan
protokol kesehatan yang ketat, di depan gerbang sekolah kami harus melewati
pengecekan suhu tubuh dan mencuci tangan sebelum masuk lingkungan
sekolah, selama berada di lingkungan sekolah kami harus tetap menggunakan
masker. Di kelas XI ini, kelas sudah tidak lagi di bagi. Kami semua berada pada
satu ruang kelas di samping perpustakaan dan berdampingan dengan kelas
MIPA 2. Saat itu antara anggota kelas MIPA 1 A dengan anggota kelas MIPA 1 B
sangat canggung untuk bersosialisasi karena dari awal kelas kami di bagi
sehingga membuat kami seperti bertemu anggota baru, padahal kan sebenarnya
kami adalah teman satu kelas yang hanya dibagi menjadi dua (2) kelompok.
Namun, lambat laun kedekatan dan sosialisasi mulai terbangun secara perlahan
dan puncak nya ada pada kelas XII saat ini. Di kelas XII ini kami merasa bahwa
antara kami semua sudah seperti saudara sekandung yang tidak bisa
dipisahkan,bahkan ke kantin pun kami bergerombol sekelas untuk sarapan.
Suatu hari, saat awal kami berada di kelas XII dan saat jam pelajaran bahasa
Indonesia kami, khususnya saya sedikit merasa aneh karena guru mapel bahasa
Indonesia kami berbeda dengan guru mapel bahasa Indonesia di kelas
lain,lantas kami bertanya mengapa ada perbedaan antara kelas kami dengan
kelas lain. Tapi tidak terlalu ambil pusing,bahkan saking positif nya kami berpikir
bahwa kami adalah kelas istimewa karena guru bahasa Indonesia kami hanya
mengajar di kelas kami saja. Guru tersebut bernama ibu Diniarti Dachlan, M.Pd.
Kali pertama beliau masuk di kelas kami, beliau menceritakan biodata lengkap
nya kepada kami. Sumpahhhh si panjang lebar banget bu tapi gapapa. Ternyata
beliau sangat stylish dan asik pribadi nya,bahkan sampai sekarang pun sama.
Semoga sampai kapan pun ga berubah ya Buu, hehe. Beliau juga yang
menyalurkan inspirasi nya ke kami untuk membuat novel sejarah pribadi ini. Baik
banget kann bu guru satu ini wkwk. Udah deh Buu, sampai sini aja ceritain bu
guru soalnya kalo cerita yang lain takut kepanjangan. Kian hari, kedekatan kami
sekelas semakin kompak dan harmonis,selain karena sudah mengenal satu
sama lain kedekatan tersebut didominasi karena waktu kami di kelas XII ini
hampir berakhir. Gak kerasa beberapa bulan lagi bakal lulus, harus apa yaaaa,
sedih apa bahagia!?. Singkat sekali rasanya, aduhhhhhh mulai melow deh kalo
bahas ending gini tuh. Tiga tahun berlalu begitu cepat, sebenarnya banyak cerita
yang ingin saya tulis di novel ini tapi segini aja cukuplah. Ehhhhh tapi mau lanjut
dikit deh, nanggung soalnya. Biasanya kalau sudah menginjak kelas XII, siswa
siswi kelas XII mulai sibuk belajar biar lulus ke universitas impian ( buat yang
mau kuliah ) kalo yang lain ga tau deh. Saya tentunya merasakan hal yang sama,
bingung, takut, pusing, stress pokok nya beban semua deh. Belajar ngga,
overthinking iya. Bingung nya kalo kuliah mau ngambil prodi apa. Pilihan sih
ada,tapi takut ga lulus karena lintas jurusan. Nyari yang satu jurusan tapi ga ada
yang cocok. Tapi coba aja deh, usaha tidak akan mengkhianati hasil. Semoga aja
lulus di prodi ilmu komunikasi. Bareng bareng ucap "Aamiin" yuk buat saya,
sebelumnya terimakasih. Oiyaaaa hampir lupa, di akhir novel ini saya ingin
menyelipkan pesan dan kesan saya kepada teman teman MIPA 1. "Hey guys, in
advance thanks for the three years and three years so fast, like a few months.
thank you also for the beautiful memories that we have carved together so far,
from what was initially awkward and embarrassed to what at this moment felt
there was no difference between us all, no longer awkward to say hello to each
other, even now it feels like siblings who are inseparable. one more, thanks for
the day in the canteen. We are at the end of high school and one by one each of
you will choose your own path in life. In the future, if we no longer see each other
and communicate again, PLEASE! don't forget the millions of beautiful memories
we made and shared together. I'm sorry if as long as I'm your friend I'm often
wrong and maybe annoying. If I can, I don't want there to be a separation
between us, I want us to be together forever enjoying the process of living
together without saying goodbye. Basically, a big and deep thank you to all of
you. you are everything in my life".
Terjemahan; "hai guys sebelumnya terimakasih untuk tiga tahunnya, tiga tahun
yang begitu cepat seperti beberapa bulan. Terimakasih juga untuk kenangan
indah yang kita ukir bersama selama ini, dari yang awalnya canggung dan malu
malu hingga yang pada saat ini terasa tidak ada perbedaan antara kita semua,
tidak lagi saling canggung untuk sekedar menyapa, bahkan saat ini terasa seperti
saudara sekandung yang tidak mungkin terpisahkan. Satu lagi terimakasih untuk
hari hari nya di kantin. Kita telah berada di penghujung jenjang SMA dan satu
persatu dari kalian akan memilih jalan hidup sendiri. Kedepannya jika kita tidak
lagi saling bertemu dan berkomunikasi lagi, TOLONG! jangan lupakan berjuta
kenangan indah yang kita buat dan lalui bersama. Maafkan aku jika selama
menjadi teman kalian aku sering salah dan mungkin menyebalkan. Jika aku bisa,
aku tidak ingin ada perpisahan di antara kita, aku ingin selamanya kita bersama
menikmati proses hidup bersama sama tanpa ada kata berpisah. intinya
terimakasih yang sebesar-besarnya dan sedalam-dalamnya buat kalian semua.
kalian itu segalanya dalam hidup saya".
Buat Bu Guru, terimakasih banyak banyak ilmunya, semoga saya dan orang
yang membaca novel ini bisa menerapkan apa yang bu guru ajarkan kepada
saya. You're so kind, beautiful pokoknya best lahhh Bu, ga ada tandingannya
sama yang lain. Kelazzzzzz memang Bu guru satu ini.
Last! Semoga kalian semua sukses di bidang kalian masing-masing. Jaga
terus kekompakan MIPA 1 yang ga ada tandingan nya ini ya gess yaaaa. Tetap
gemparkan kantin sekolah dengan gerombolan dan keributan kita. Whafiq,
Wulan, Vina, Reghina, Nadira, Helfina, Aca, Acit, Adit, Ibban, Armawan, dan
Yuda tetap menjadi grup band MIPA 1 yang kece dan keren abisss yaaaaa
hahaha. Terimakasih sekali lagi buat kalian semua dan orang orang yang terlibat
dalam TIGA PER EMPAT perjalanan hidup saya,tanpa ada dan hadir nya kalian
novel ini tidak mungkin bisa saya tulis seperti ini. Ingat! Your life must go on.
Apapun yang terjadi kedepannya cobalah untuk menerima dengan ikhlas dan
penuh lapang dada. Terimakasih telah membaca novel ini.
Saat saat saya bertanya tentang proses dan masa pertumbuhan saya kepada
orang tua saya, tiba-tiba wajah ibu saya berubah yang dulunya senyum menjadi
sedih dan sedikit berkaca-kaca. Hal pertama yang dia ucapkan adalah kata "
Maaf". Maaf yang dia maksud adalah maaf atas segala kekurangan selama
menjadi seorang ibu yang ia rasa sangat jauh dari kata ibu sempurna. Maaf
karena kurang memperhatikan pertumbuhan dan perkembangan saya dahulu.
Maaf karena dulu sempat meninggalkan saya saat berusia 15 hari sejak lahir.
Intinya ia sangat ingin meminta maaf atas segala sesuatu yang pernah ia
lakukan. Tentunya saya sebagai anak memiliki kewajiban untuk memaafkan
beliau. Saya pun juga berterima kasih atas segala pengorbanan yang ia lakukan
terhadap saya. Terima kasih telah melahirkan saya yang tentunya penuh
pengorbanan. Terima kasih karena ia saya bisa berdiri sampai detik ini entah
apapun yang ia lakukan untuk membesarkan dan mendidik saya sehingga
sampai pada titik ini. Saya berjanji akan membahagiakan beliau di usia senja
nya, dengan cara saya sendiri. Tapi walaupun dan sebesar apapun pengorbanan
saya untuk membahagiakan beliau, itu tidak akan pernah sebanding dengan
pengorbanan beliau yang telah ia berikan sedari saya dilahirkan sampai detik ini.
I Love You Mom, more than you see and you know. I Hope I can still continue to
see your smile when I have become the person I dream of. Thank You for being
my perfect first Love!
Dan ini sedikit Cerita dari salah satu Teman Seperjuangan saya.
Aku Tidak Tahu
Ini bukan cerita Romeo dan Juliet dengan kisah cinta mereka yang bisa
meneteskan air mata namun ini kisah seorang Perempuan yang membosankan
dan sedikit rumit.
Hai Nama ku Nova Hiriani orang-orang memanggilku Nova, Noval dan lebih
anehnya orang rumah memanggilku dengan Opa, hei? mereka pikir aku oppa
oppa Korea? namun terserah mereka saja selagi mereka tidak memanggilku
dengan nama aneh. Saat ini aku tinggal dengan nenek ku dan 2 sepupu ku,
kalian pasti bertanya-tanya dimana ibuku? dimana ayahku? hahaha sudah ku
tebak, jadi jawabannya mereka bercerai pada saat aku berumur 3 tahun dan
sekarang mereka sudah mempunyai keluarga masing-masing. kalian pasti akan
langsung menebak jika aku anak Broken Home dan WhoLaaaaaa!!! kalian
benar!!! Anak mana sih? yang tidak sedih, tidak sakit hati ketika kalian sedang
membutuhkan kasih sayang namun keadaan tidak memungkinkan seperti ketika
kalian baru diajarkan berjalan namun sudah diperintahkan untuk berlari, susah
bukan? Dan yaaaaa seperti itu rasanya. Oke kita singkat masalah ini! pada saat
orang tua ku bercerai aku ikut dengan ibu ku, aku masih ingat dengan jelas saat
aku bertanya kenapa ayah tidak ada di rumah dan kenapa ayah tidak pernah
bermain dengan ku lagi? ayolah aku tidak cerewet karena pada saat mereka
belum berpisah aku lumayan dekat dengan Ayah, ayah selalu menemani aku
bermain dan tentu saja aku bingung kenapa ayah tidak lagi mendampingi ku?
dan jawaban ibu selalu mengatakan bahwa Ayah pergi bekerja, karena pada saat
itu aku masih kecil dan tidak tau apa-apa aku hanya mengatakan "Iya". Beberapa
bulan setelah orang tua bercerai dan aku ikut ibu, ibu menitipkan aku kepada
bibiku karena beliau harus menghidupi aku, bibi tidak keberatan saat aku di
titipkan karna pada saat itu bibi ku belum menikah sehingga bibi tinggal sendiri di
rumah, kemana nenek dan kakek? nenek ku pergi bekerja dan kakekku sudah
dipanggil oleh Allah yang maha kuasa pada saat aku masih berumur 2 tahun,
masih kecil bukan? dan sangat sedih rasanya karena sampai saat ini aku lupa
dengan wajah Almarhum. Ayo ketahui lebih dalam lagi kisah hidup
membosankan ini!!
)⊰⊹ Awal Semuanya
Satu Tahun setelah ibu pergi bekerja dan menitipkan aku kepada bibi, aku tidak
pernah berpikir untuk mendapatkan Ayah baru atau semacamnya tapi secara
tiba-tiba bibi memberitahuku bahwa aku akan mempunyai Ayah baru. " Hah?
Ayah baru?" masih teringat jelas reaksi pada saat itu bingung dengan keadaan
namun bibi ku menjelaskan dengan pelan bahwa ibu dan ayah ku tidak bisa
bersama lagi karena suatu hal yang tidak bisa diceritakan dan sekarang sebagai
gantinya aku akan mempunyai Ayah baru. yang hanya aku ketahui ibu
berkenalan dengannya di tempat kerja dan pernikahan pun berlangsung. aku
melihat ibu ku sangat cantik duduk bersanding dengan lelaki yang akan aku
panggil dengan sebutan Ayah, pada saat itu aku hanya melihat dan tidak
bereaksi aa-apa karena sejujurnya aku tidak tau apa yang terjadi. aku tidak tahu
selanjutnya apa yang terjadi karena beberapa hari setelahnya keadaan kembali
lagi seperti semula, ibu dan ayah baru ku pergi bekerja dan menitipkan ku
kembali kepada bibi. masa-masa kecil ku di habiskan dengan bibi dan aku rasa
bibi menyayangi ku jadi tidak heran aku lebih menyayangi bibi ku daripada ibu
ku. sesekali ibu ku menghubungi ku lewat bibi hanya sekedar menanyakan kabar
dan mengirimi aku uang. pada akhirnya aku sudah menginjak umur 6 tahun tentu
saja aku harus belajar tentang lebih banyak apa yang terjadi di dunia. ada sedikit
cerita lucu menurut aku seharusnya pada saat itu aku akan mendaftar TK namun
aku malah masuk SD, tidak tahu jelas apa yang terjadi yang aku tahu aku hanya
ikut-ikutan masuk SD karena beberapa teman ku masuk SD sedangkan aku TK
sendirian akhirnya setelah drama panjang yang dimana aku menangis panjang,
ibu guru membiarkan aku masuk SD walaupun aku belum cukup umur,
rencananya aku akan kelas 1 SD dua tahun namun anehnya aku malah
mendapatkan rangking 3 karena aku termasuk anak yang rajin dan lumayan
pintar jadi mau tidak mau aku di naikkan ke kelas 2 SD bersama teman-teman
ku, oh ya aku bersekolah tidak jauh dari rumahku yaitu di SDN Gelogor. tidak ada
yang menarik pada kehidupan Sd mungkin menghabiskan waktu bermain sedikit
menyenangkan selebihnya hanya biasa saja.
)⊰⊹Kabar Gembira?
Lagi dan lagi aku mendapatkan berita jika Ayah ku akan menikah lagi dan
ibu ku sedang mengandung anak yang akan aku sebut dengan adik dari suami
barunya. jujur saja kedua kabar itu biasa saja menurutku. karena apa? karena
aku sudah terbiasa tanpa mereka sepanjang kehidupan Sd ku dan aku sudah
terlanjur menganggap bibi ku sebagai ibu ku. namun semuanya sedikit berbeda
ketika bibi ku menikah dan harus ikut dengan suaminya untuk tinggal dan lagi
aku merasa kehilangan seseorang setelah ayah dan ibu ku. akhirnya ibu
memutuskan untuk berhenti bekerja sedangkan ayah tiri ku masih melanjutkan
pekerjaannya. sekitar 3 tahun tinggal bersama ibuku akhirnya lahir lah adik ku di
saat aku kelas 4 SD. kehidupan berjalan sebagaimana seharusnya sampai
masalah yang tidak aku harapkan terjadi.
)⊰⊹Masalah apa ini?
Lulus SD aku melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 3 Batukliang yaitu di
subahnale jarak rumah ke sekolah sekitar 3 km dan aku berjalan kaki
beramai-ramai bersama teman tidak jarang aku sering terlambat ke sekolah.
Pada suatu hari di saat aku tiba di rumah aku melihat nenek ku yang sudah
rupanya sudah pulang ke rumah namun dengan keadaan hati yang tidak
mengenakkan tiba-tiba saja aku mendengar suara nenek dan suara ibuku saling
menyalahkan dan saling meneriaki satu sama lain, jujur di sana aku menangis
dalam diam karena kata-kata mereka yang tidak seharusnya aku dengar malah
mereka ucapkan. aku tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi adikku yang entah
dibawa kemana dan bibi ku yang tiba-tiba saja sudah di rumah dengan keadaan
sedang mengandung. yang aku ingat jelas setelah pertengkaran nenek dan ibu
ku hanya hawa dingin yang terjadi di rumah, rumah bagaikan tidak berpenghuni
karena semua orang hanya diam dan berbicara seperlunya saja sedangkan aku
yang tidak tau apa-apa hanya memperhatikan mereka yang seperti tidak saling
kenal satu sama lain. beberapa hari berikutnya nenek ku bertanya kepada ku
"kamu mau tinggal sama siapa? nenek atau ibumu? nenek aja ya? soalnya
nenek sendiri di rumah ini ntar kalo nenek butuh sesuatu kan ada kamu" tanya
nenek ku dengan permintaan juga. setelah nenek mengatakan begitu aku
memikirkan apa yang ia katakan sejujurnya aku juga kasihan dengan nenek yang
tinggal sendiri di masa tuanya dan akhirnya aku memutuskan untuk tinggal
bersama nenek saja, sedangkan ibuku tinggal di rumah sebelah nya tapi
semenjak aku tinggal bersama nenek ku aku jarang sekali berinteraksi bersama
ibu ku dan itu membuat ku sangat canggung dengan beliau.
)⊰⊹Getting Used to Everything
Yaaaaaa Everything getting used to it! melakukan semuanya dengan apa
yang harus dilakukan. Lalu siapa yang membiayai hidupmu? Bibi dan Pamanku
sangat baik bukan? mereka memperlakukan ku seperti anak sendiri, lalu singkat
cerita Bibi dan Pamanku mempunyai dua Putri cantik yang aku sebut dengan
adik sepupu. selanjutnya setelah bibi dan Pamanku mempunyai dua Putri cantik,
bibi ku istirahat dari pekerjaannya dan fokus membesarkan Anaknya dan tentu
saja aku, sedangkan Paman ku lanjut bekerja. 7 tahun berlalu, tahun yang tidak
terasa dan bagaimana yaaaa menyebutnya? biasa saja mungkin. umurku baru
beranjak 14 tahun untuk memasuki masa SMA, hah? kok umur 14 tahun
bukannya harus umur 15 tahun? Heheh kan masuk Sd-nya terlalu awal jadi yaaa
otomatis begitu hehehe gak jelas skip!!!. selama itu aku hidup bersama bibi ku
dan kedua sepupu ku ahhhhh lupa masih ada nenek ku juga, Hehehe Maaf
nenek aku lupa. Aku yang sudah berumur 14 tahun dan akan memasuki SMA,
untuk biaya aku tidak terlalu memikirkannya karena aku mendapatkan kartu KIP
hehehe Terima Kasih Pak Jokowi kartu ini sangat berguna, untuk uang jajan
sehari-hari aku dibiayai oleh bibi dan Pamanku. sering sekali aku merasa
sungkan kepada beliau karena telah Sudi membiayai aku dan kehidupanku, aku
sangat bertekad untuk membanggakan mereka.
)⊰⊹SMA (Susahnya MasyaAllah)
According to the title,susah ada, senang ada,greget ada kalo kata orang
mah rasanya Campur aduk, Ohhhhh Yaaaaaa!! awal masuk SMA dan lulus SMP
disana sedang ramai-ramainya dengan Covid-19 atau sering disebut dengan
Virus Corona, Ujian Nasional ditiadakan dan yaaaa lulus, Masa MPLS
berlangsung singkat dan mudah karna pada saat itu arahan pemerintah tidak
mengizinkan terlalu banyak kegiatan dan social distance. Aku masuk SMA
bersama teman-teman waktu SMP jadi aku tidak terlalu memikirkan jika tidak
mempunyai Teman di SMA, Namun salah besar!! aku dan sebagian teman-teman
ku di jelaskan di kelas yang berbeda-beda, tentu saja harus beradaptasi dengan
semua orang dan aku ditempatkan di Kelas IPA 1 dan berjalannya waktu
sekarang aku sudah Kelas XII MIPA 1 dan untuk teman sekelas kalian
menyebalkan dan baik. Semua guru di SMA juga menyenangkan tetapi pelajaran
terkadang membuat ku ingin menangis saja.Masa SMA tentu saja sangat
menyenangkan bertemu orang baru dan bersenang-senang namun tentu saja
kita tidak akan dihindari dari masalah tugas,Pr, dan lain sebagainnya namun jika
melakukan dengan niat maka semua terasa menyenangkan apalagi bersama
teman-teman seperjuangan.
)⊰⊹Sedikit Basa-basi
Sepertinya ucapan selamat terlalu banyak aku katakan jadi sekarang aku
hanya mengatakan "Semuanya Baik-baik Saja" dan untuk Bibi dan Pamanku
you are the greatest and thank you. dan untuk orang-orang yang terlibat dalam
kehidupanmu Terima Kasih. Jujur saja sedikit takut untuk melangkah lagi namun,
semuanya harus dijalani bukan? dan masih lebih banyak lagi orang-orang yang
hebat menjalani semuanya lebih baik.
_ Terima Kasih _
Namanya Rianti Novianti salah satu teman seperjuangan ku juga dan ini kisah
menarik nya!!!
DUA RUMAH
Nama saya Rianti Novianti biasa dipanggil rianti,saya lahir pada tanggal
11-september 2005.singkat cerita pada saat saya berumur 5 tahun, saya masuk
sekolah TK bersama dengan kakak sepupu saya dan selalu diantar oleh ibu
saya,pada saat itu saya orangnya masih malu-malu disaat teman teman yang
lain pada asik bermain sedangkan saya lebih memilih duduk bersama ibu saya.
Tidak lama kemudian sebelum saya lulus TK saya pindah ke tampak siring
dan melanjutkan sekolah disana dan saya langsung masuk SD pada umur 6
tahun.di SD saya anaknya lumayan mandiri disaat teman teman saya diantar
sama orang tuanya sedangkan saya lebih memilih untuk berangkat sendiri dari
rumah sampai sekolah.disitu sekolah saya lumayan dekat dari rumah saya dan
saya berani berangkat sendiri tanpa diantar orang tua,selang berjalannya waktu
beberapa tahun kemudian saat saya berumur 11 tahun, disitu saya sudah kelas 6
SD dan sebentar lagi saya akan lulus dari sekolah dasar tersebut,disitu saya
sudah menentukan pilihan akan melanjutkan sekolah di salah satu SMP negeri 3
batukliang.di SMP selama 3 tahun sekolah,saya selalu menikmati masa SMP
saya atau kegiatan setiap harinya di sekolah.dan setiap saya naik kelas pasti
saya akan memiliki teman baru karena selalu diacak setiap naik kelas.akhir
semester pun tiba,disitu saya sudah menentukan pilihan akan melanjutkan SMA
kemana,saya mempunyai 2 pilihan akan masuk ke SMA mana diantaranya
ialah:- SMA negeri 1 kopang dan
- SMA negeri 1 batukliang
Saya sangat bingung akan masuk ke SMA mana karena sebagian teman saya
mau sekolah ke SMA negeri 1 batukliang dan sebagiannya lagi mau masuk ke
SMA negeri 1 kopang.dan disitu saya berpikir kalau saya masuk ke SMA negeri 1
batukliang jarak dari rumah saya lumayan jauh sedangkan di SMA negeri 1
kopang lumayan dekat kalau pake sepeda motor ya kalau jalan mah jauh!!!
dan akhirnya saya lebih memilih akan melanjutkan sekolah ke SMA negeri 1
kopang,dan pada akhirnya saya pun lulus SMP dan langsung mendaftarkan diri
sebagai calon siswa di SMA negeri 1 kopang,disitu sudah ada namanya korona
dan aktivitas sekolah pun dilakukan secara daring atau online, awal mula
mulanya korona agak menghilang disaat saya sudah kelas 2 SMA dan sekolah
pun mulai aktif secara offline walaupun masuk sekolah nya bergantian dengan
kelas yang lain karena kita masih mentaati peraturan dengan menjaga jarak dan
selalu menggunakan masker.dan saat ini saya sudah kelas 3 dan sekolah pun
juga sudah normal seperti biasa,bisa memakai masker ataupun tidak.
Dan sekarang saya tinggal di desa kerembong kecamatan janapria
bersamaan ibu saya karena anak dari paman saya dititipkan kepada ibu saya
sehingga sekarang saya tinggal bersama sepupu sepupu saya yang ada di
kerembong.sekolah pun saya berangkat dari sana sampai ke sekolah
menggunakan sepeda motor dan hampir setiap harinya saya berangkat sendiri
dari rumah hingga ke sekolah. jarak dari tempat tinggal saya yang sekarang
sampai sekolah itu sangat jauh tetapi saya selalu semangat untuk pulang pergi
sekolah.walaupun saya anak tunggal tapi dengan adanya sepupu sepupu
saya,saya tidak merasa kesepian dirumah,iya saya juga sering berantem dgn
sepupu saya tapi itu pun tidak setiap hari dan kita juga pasti akan baikan.ibu
saya juga sering kok pulang ke tampak siring untuk menemui bapak saya,iya
bapak saya tinggalnya di tampak siring dan ibu saya seperti bergiliran untuk
tinggal di kerembong ataupun tampak siring,nggak lama juga bapak saya akan
pergi merantau jadi kalau bapak saya sudah pergi ibu saya pasti akan tetap
tinggal di kerembong dan kalaupun pulang ke tampak siring itu pun pasti cuma
akan membersihkan rumah disana.dan saya juga lebih suka tinggal di
kerembong karena dari dulu pas saya kecil saya memang sudah pernah tinggal
disana bersama nenek dan kakek saya, saat itu bapak saya pergi merantau dan
itu sebabnya saya dan ibu saya tinggal di kerembong sampai bapak saya pulang
merantau baru kita kembali ke tampak siring.
Dan sekarang saya sudah kelas 3,nggak terasa sebentar lagi bakal lulus
sekolah,waktu begitu cepat perasaan kemarin saja saya mendaftar sekolah eh
taunya udah mau lulus aja nih.sekarang saya lagi memikirkan setelah saya lulus
SMA saya akan melanjutkan kuliah atau bekerja ya?!!.di sisi lain ibu saya
menyuruh saya kuliah tapi saya takut kalau itu nanti akan sia sia.yang dalam
pikiran saya sih langsung mencari pekerjaan tapi pasti itu juga akan susah
sedangkan saya cuma lulusan SMA!.gimana ya?.udahlah saya akan
memikirkannya nanti saja,sekarang saya akan fokus untuk belajar dan
memperbanyak kenang kenangan bersama teman teman saya.
Kalau boleh cerita nih yaa!!
saya di sekolah itu anaknya selalu ceria gk ada hari tanpa tertawa,tapi ada satu
hari yang bikin saya bad mood yaitu hari rabu saya masih ingat lho
harinya,dimana hari itu ada razia hp secara dadakan di sekolah yaa hp saya
diambil sama guru BK dan akan dikembalikan setelah satu Minggu dan itupun
orang tua yang harus datang untuk mengambilnya.sehari tidak memegang hp itu
rasanya sangat sepi atau hampa ini malah seminggu hadehhh suntuk banget
dirumah rasanya mau pergi keluar terus tapi sekarang kan kalian pasti tau BBM
naik drastis.ya harus irit irit ya.satu Minggu pun berlalu dimana saatnya orang tua
saya datang ke sekolah untuk mengambil hp saya,hari itu saya sangat senang
sekali karena setelah saya tidak pernah memegang hp dan sekarang saya bisa
memegang hp saya.saya pun dipanggil ke ruang BK untuk menulis surat
perjanjian kalau saya tidak akan pernah melanggar peraturan sekolah salah satu
nya membawa HP kesekolah.
Mungkin hanya itu kisah singkat hidup saya maaf kalau ceritanya
membosankan tapi menurutku ini kisah yang sangat berarti buat saya dari kecil
hingga sekarang wassalam!!!
_DUA BERSAUDARA_
Hay... Nama saya herlina sulistiana, saya lahir pada tanggal 20-september-2004
Saya tinggal di desa sederhana yaa....bisa dikatakan kampungan lah, saya
tinggal bersama keluarga kecil saya, di rumah sederhana yang berada di bujak
daye, dusun montong batu
Saya adalah anak kedua dari dua bersaudara.orang tua saya bernama ibu
saodah dan bapak abdul Rahim,,dan saudara laki-laki saya bernama Heriadi
liswara
AKU YANG DULU
Kata ibu saya..
Dulu saya dikandung 12 bulan 7 hari,, dan saat itu keluarga dari ibu saya
menganggap saya dan beliau tidak akan selamat karena terlalu lama dalam
kandungan.
Pada saat umur kandungan ibu udah 10 bulan, saudara laki-laki saya membuat
perjanjian, karena beliau sangat menginginkan adik perempuan
Kata beliau kalau adik saya laki-laki maka saya akan mengasih pak de yang
asuh
Tapi kalau adik saya perempuan kita harus membuat selamatan ke makam
ulama besar yang ada di NTB(kata beliau)
Saat itu juga ibu dan bapak saya sangat tertekan dengan ucapan kakak yang tadi
Dan pada akhirnya ibu saya melahirkan anak perempuan tepat pada tanggal 20
September 2004
Ibu dan bapak saya sangat bahagia dan saat itu juga kakak saya langsung ingin
berhenti sekolah karena ingin mencari nafkah untuk keluarga kecil ini
Beliau benar-benar bahagia karena mempunyai adik perempuan, adik yang ia
impikan
MASA BALITA
Pada saat umur ku 3 bulan, aku penyakitan sampai umurku beranjak 8 bulan
Dan saat umurku 1 tahun aku di tinggal sama kakak pergi mencari nafkah
MASA KECIL yang diawali duka
Saat umurku sudah beranjak 5 tahun, aku ditinggal sama seorang nenek yang
sangat aku sayangi, beliau orang baik, beliau orang penyayang, beliau orang
penyabar, beliau selalu menemani ku saat aku kesepian, saat orang tua ku pergi
beliau lah yang selalu ada
Tapi sejak kepergian nya aku merasakan sangat berduka padahal aku masih
sangat kecil apa mungkin karena beliau selalu ada untuk hari hari ku??
Kenapa saat aku mulai mengerti tentang kehidupan, kebahagiaan, kesedihan
barulah beliau meninggal? Kenapa harus beliau kataku
Itu takdir Tuhan kata ibu membujuk ku.....
Skip....
Saat umurku 7 tahun dan masuk sekolah dasar di SDN pajangan yang berada di
aik gering desa presak, kecamatan batukliang lombok tengah
Dulu aku sangat pemalu pada siapapun
Tapi akhirnya aku bisa ketemu dengan wali kelas yang baik
Saya masih ingat namanya ibu dahlia. Namanya persis seperti hati dan wajahnya
yang baik dan cantik
Beliau begitu akrab dan begitu se frekuensi dengan murid didiknya, persis seperti
ibu dan anak
Meskipun beliau belum menikah tapi beliau begitu penyayang pada anak-anak.
...
Aku sangat senang sekolah disini karena teman teman disana juga baik dan
menarik....
Dan pada saat saya kelas 3 SD aku sangat bahagia karena satu satunya
saudara ku pulang, sekian tahun ditinggalkan sama saudara akhirnya kita bisa
berjumpa kembali
Aku sangat bahagia saat itu karena orang yang ditunggu tunggu akhirnya
kembali
Skip..
Pada saat saya kls 6 SD, rasanya sangat berat jika harus berpisah dengan
mereka tapi ini sudah menjadi kewajiban. Karena dimana ada pertemuan pasti
ada perpisahan
MASA REMAJA
Saat saya lulus SD saya melanjutkan sekolah ke SMPN 3 batukliang yang
berada di subahnale. Saya duduk dikelas vllA.Saya sangat senang bisa sekolah
disana dan bisa mengenal teman teman yang baik dan ramah
Karena ada teman SD juga makanya aku sangat merasa akrab
Aku masih mengingat sedikit kasus disana,, dulu rambut saya waktu SMP pirang
dan akhirnya kelas tersebut dirazia
Ternyata banyak teman teman saya yang berambut pirang, bukan hanya saya
aja, tapi anak dari guru pun begitu haha lucu sih
Saat saya kelas lx
Saat itu juga ada gosip tentang penyakit lah, virus lah, kematian dimana mana
dan lain-lain
Dan ternyata benar adanya
Dulu sekolah kita tidak mengadakan ujian nasional karena waktu tatap muka kita
sangat terbatas gara2 virus tersebut
Singkat cerita..... Akhirnya saya lulus dan ingin melanjutkan sekolah ke SMKN 1
praya tengah
Tapi saat pengumpulan formulir penyakit saya kambuh, akhirnya kakak saya
memutuskan untuk tidak mengizinkan ku sekolah kesana dengan alasan terlalu
jauh, perempuan gak baik pergi jauh jauh, kecelakaan dan sebagainya
Dan akhirnya kakak menyuruh saya sekolah di SMAN 1 kopang,,, yaa bisa
dikatakan SMA favorit lah
Akhirnya saya menyetujui arahan beliau
Skip......
Dan saya melanjutkan sekolah menengah atas di SMAN 1 kopang
Saat itu kita masih zona merah
Makanya kita disuruh BDR sampai zona hijau
Gara-gara tante corona. banyak banget pelajaran yang ketinggalan, dan saat itu,
banyak teman teman dan guru guru yang belum saya kenal...
Saya duduk di kelas 10 IPA 1
Dimana kelas tersebut sangat ribut, tapi sangat menyenangkan, penghuninya
sangat baik dan ramah
Dan sampai sekarangpun saya masih berada di kelas IPA 1
Skip.....
Gak terasa sekarang kita udah kelas xll aja
Gak terasa bentar lagi kita bakalan berpisah lagi
Gak terasa bentar lagi kita akan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih
tinggi...
Thanks for family
Saya sangat bersyukur karena disaat umur saya yang sekarang masih bisa
mempunyai keluarga yang utuh, yang selalu mensupport segala sesuatu yang
kita lakukan, selalu ada saat aku sedang membutuhkan nya, selalu
menjadikanku orang terpenting, intinya kalian segalanya..
Message for family
"Don't you leave me before you enjoy the results of my success in the future"
Because you cheers me up in hard times you always support me
Because you are the most valuable treasure in my life
Sedikit cerita namun banyak pengalaman
Terima kasih, cuma ini yang dapat saya ceritakan sekian wassalam…
SERBA SERBI NOVEL SEJARAH DALAM BALUTAN BINGKAI KELAS
XII IPA-1
Oleh. Diniarti dachlan
—--------------------------------------------------------------------------------
KISAH INSPIRATIF
Kelompok 2 : Zaeni , Satria, Diana
Saya akan menceritakan kisah singkat hidup saya dari kecil hingga saat ini.....
Nama saya muhammad zaeni biasa dipanggil zaen saya lahir pada tanggal 30
Agustus 2004 Masa kecil saya tidak jauh beda dengan anak-anak kecil yang
lainnya, artinya normal, tidak lain dari yang lain.
Pada masa saya masih bayi, saya di asuh oleh nenek dari ibu saya, beliau
sangat sayang kepada saya. Beranjak pada umur 2-3 tahun saya baru bisa
berbicara, dan yang lucunya pada saat saya baru bisa ngomong saya selalu
memanggil ayah dan ibuku dengan diawali dari kata mam contohnya mam ibu
mam bapak saya tidak tau kenapa saya berkata seperti itu
Setelah saya berumur 6 tahun dulunya saya ingin masuk sekolah TK namun ibu
saya menyarankan tidak usah TK langsung sekolah saya lanjut ke SD
dikarenakan ada teman kecil saya di rumah ingin masuk SD saja tidak usah TK
itu sebabnya ibu saya menyarankan untuk ikut sama teman saya singkat cerita
saya masuk SD pada umur 7 tahun, waktu itu saya sudah bisa membaca, jadi
pada saat pelajaran membaca, saya tidak pernah disuruh maju kedepan kelas
untuk membaca seperti teman-teman yang lainnya, dan itu membuat saya salah
sangka pada guru saya, saya mengira kalau guru saya tidak menganggap saya,
sampai akhirnya saya tidak mau sekolah lagi.
Ketika saya berumur 10 tahun atau pada saat kelas 4 sd saya sering
memperhatikan sepupu saya yang sedang membuat dekorasi Pengajian, saya
selalu memperhatikan dan selalu bertanya apa nama alat yang sedang
dipegangnya, apa fungsinya, hingga saya merasa sangat ingin untuk mencoba
membuat dekorasi pengajian dan akhirnya saya diajarkan oleh sepupu saya
pada kelas 7 SMP untuk membuat dekorasi pengajian sampai saya bisa
membuatnya sendiri,
pada kelas 8 SMP saya sudah bisa membuat dekorasi pengajian sendiri tanpa
bantuan dari sepupu saya itu menyakinkan diri saya bisa membuat suatu
kerajinan atau melakukan hal lain singkat cerita saya memasuki kelas 9 saya
meneruskan bakat saya yakni membuat dekorasi pengajian dan hal baiknya di
sekolah saya mau di adakan pengajian bulanan yg dilakukan oleh kepala sekolah
saya terpilih perancang atau pendekor pengajian tersebut pada saat saya
merasa bangga dengan bakat saya setelah itu saya mendapatkan upah karena
hasil dekorasi saya, pada saat itu sepupuku bangga denganku aku pun
membagikan hasil kerjaku kepada sepupuku namun sepupuku menolak dan dia
berkata hasilmu uangmu tidak ada bagian untukku aku cuman mengajarimu saja
aku aku tidak berharap imbalan sedikitpun darimu.
Setelah dia mengatakan itu aku merasa terharu dan semangat untuk
mengembangkan bakatku setelah sekian hari dan bulan berlalu kini tinggal 1
bulan aku akan lulus dan melanjutkan ke sekolah berikutnya tetapi aku agak
bingung untuk melanjutkan pendidikan kemana sepupu Saya berpesan supaya
saya melanjutkan sekolah di jenjang atas atau SMA namun Saya ingin
melanjutkan pendidikan ke pesantren tetapi sepupu saya bersikeras untuk
menyuruh saya melanjutkan pendidikan ke SMA saja jadi mau nggak mau saya
harus ikuti perintahnya dikarenakan pada saat itu aku dibiayai oleh sepupuku dari
mulai bayar sekolah dan lain-lain itu sebabnya aku patuhi apa yang dia suruh
karena pada saat itu kedua orang tua saya pergi merantau.
Keesokan harinya sepupuku bersiap-siap untuk mendaftarkan aku ke sekolah
setelah tiba di sekolah aku merasa gugup dan gelisah dikarenakan begitu banyak
orang-orang yg tidak aku kenal ketika selesai pendaftaran aku melihat sosok
yang tidak biasa aku perhatikan lebih dekat ternyata itu adalah teman waktu SD
dulu aku pun menghampirinya dan dia juga langsung mengenaliku namanya
bisma dia menyapaku "Hai zaen apa kabar kamu sekolah disini " Aku menjawab
" Alhamdulillah baik gak nyangka bakal bisa ketemu"iya nih sebenarnya aku ingin
melanjutkan ke pesantren sih tapi sepupuku menyuruhku sekolah ke sma saja,
setelah sekian lama kita berbicara saya pun pamit pulang dikarenakan mau
siap-siap untuk besok persiapan MPLS "oh yaudah sampai ketemu besok
Besok paginya aku siap-siap untuk berangkat sekolah Aku tidak sabar untuk
bertemu dengan temanku hari itu suasana sangat canggung karena banyaknya
teman-teman yang saya tidak kenal pada saat itu namun dengan seiringnya
waktu aku mulai berinteraksi dengan orang-orang disana kemudian salah
seorang menyapaku dari kejauhan dia memanggil namaku tapi aku tidak
mengenal dia siapa lalu aku mendekatinya
Me: Kamu siapa? Bagaimana kamu tau nama saya
He: ini aku teman SD kamu masa kamu lupa
Me: siapa namamu?
He: reza
Me: oh lupa dulu kamu sekolah dimana dulu
He: aku sekolah di pondok pesantren terus pas aku menginjak kelas sma ibu
bapakku menyuruhku untuk lanjut sekolah di sma saja dikarenakan pada saat itu
ibuku sering sakit keras
Me: oh turut berduka ya
He; ya makasih
Waktu itu aku senang sekaligus gembira karena bisa bertemu dengan teman
lamaku
Seiring berjalannya waktu aku semakin akrab dengan dengan temanku namun
Ada hal kecil yang membuat yang membuat kami berpisah atau tidak bisa
berkomunikasi dengan biasa dikarenakan pada saat itu sedang terjadi wabah
virus covid 19 disitu sekolah diliburkan dan belajar dari rumah sedangkan untuk
komunikasi saja itu melewati handphone atau daring sudah sekian bulan berlalu
covid masih saja terjadi pada saat kami melaksanakan Ujian secara daring pada
saat itu pun kami tidak mengerti mau menjawab dengan apa dikarenakan saya
tidak pernah mendengar penjelasan guru kita cuman di ajarkan lewat HP saja
kami tidak begitu mengerti dikarenakan tidak diajarkan secara langsung sekian
bulan berlalu ketika mendekati akhir semester kami pun diberikan masuk sekolah
tetapi dibatasi jarak dan dikarenakan saat itu juga covid masih melanda kami
komunikasi saja tidak boleh berdekatan.
kemudian setelah 3 - 4 bulan akhirnya kita pun masuk sekolah lagi namun
bedanya di sini kelas dibagi dua yang sebelumnya berjumlah 27 orang dibagi
menjadi dua bagian kelas pertama dengan jumlah 14 siswa dan kelas sebaliknya
13 siswa hingga pada saat kenaikan kelas pun kami tetap terpisah sehingga
pada kelas kelas 11 setelah
(1 sampai 3 bulan) berlalu akhirnya kami pun berkumpul kembali itu pun masih
dibatasi jarak untuk berinteraksi dikarenakan pada saat itu covid masih
ada,singkat cerita aku sudah berada di kelas 11 aku ketemu teman pindahan itu
teman lama aku di SMP waktu itu aku senang banget dan pertama kalinya itu
aku menemukan orang yang paling akrab denganku pada saat itu aku disapa
oleh teman cewekku di situ aku melihatnya dengan malu-malu dikarenakan baru
pertama kali aku disapa oleh teman cewek
singkat cerita 1 bulan berlalu ketika kelas di bagi aku dan teman-teman lain mulai
akrab dan mengajakku ke kantin pada saat itu aku cuman bisa senyum senyum
malu ketika disapa oleh teman cewekku dia berkata "Hai zain" Dan aku
menjawab dengan malu malu Hai juga" Anna nama teman cewekku itu adalah
pertama kali saya merasa malu disapa teman cewek saya kemungkinan pada
saat itu saya punya rasa terhadap dia .
Udah sekitar 3-5 bulan saya dan teman saya bersama hubungan kami pun
terasa semakin bagus setiap pagi dia selalu menyapaku dengan lemah lembut
dia memberiku makanan dan minuman disaat itu juga aku merasa lega dengan
apa yang aku jalani, aku dapat mengambil hikmah penting dalam kehidupan ku
yakni sebagai berikut?
1 saling memahami satu sama lain
2 tolong membantu bila ada kesulitan
3 saling tolong menolong
4 bersifat pemalu
5 bersikap dermawan
Alhamdulillah nggak terasa 8 bulan sudah berlalu kini aku akan melaksanakan
penilaian tengah semester, saya berharap semoga nilai saya bagus, perasaan
lakukan ujian saya memiliki kesusahan untuk menjawab soal ujian saya nggak
tahu lagi mau jawab apa saya meminta bantuan kepada teman saya tentang
pelajaran yang belum saya mengerti namun di saat dia akan memberitahu
datang seorang guru dari belakang lalu mengambil lembar jawaban teman saya
dan terus di robek pada saat itu juga taman saya marah sama saya lalu saya
minta ijin kepada guru saya /pengawas pada saat itu, itu bukan dia yang
menyontek tapi saya yang meminta jawaban jadi tolong kembalikan saja lembar
jawaban ke teman saya biarkan saya yang menggantikannya pada saat itu
pengawas menoleh ke saya terus lembar jawaban saya diambil terus diberikan
kepada teman saya yang lembar jawaban nya di robek terus saya disuruh keluar
disaat itu teman saya merasa salah namun saya bilang itu adalah salah saya
bukan salah kamu jadi Seharusnya saya yang minta maaf kemudian guru saya
pun masuk ke kelas saya lalu bertanya kenapa kamu menyontek saya menjawab
saya tidak bisa menjawab soal terus saya meminta bantuan kepada teman
sebangku saya lalu ketahuan oleh pengawas dan dirobek lembar jawabannya
terus guru saya bertanya lagi kenapa kamu tidak belajar dan saya menjawab
Saya sudah belajar Pak tetapi ada kesalahpahaman yang saya baca atau saya
pelajari itu salah yang di mana ujian pada saat itu mata plajarannya sejarah
Indonesia sedangkan yg saya pelajari bhs Indonesia itu permasalahan kemudian
guru saya memberikan lembar jawaban plajaran Indonesia sedangkan untuk
lembar jawaban sejarah akan dilanjutkan di pelajaran bhs Indonesia pada saat itu
tidak pernah sesekali meminta bantuan pada temen lagi pada saat semester
pada saat itu, aku masih belum percaya buah dari sebuah kejujuran. Aku akan
mencontek jika menghadapi ujian matematika, fisika hingga kimia, karena aku
kurang begitu suka dengan angka Hingga akhirnya pengumuman kenaikan kelas
pun tiba, aku dan teman-temanku begitu tegang saat menunggu nilai rapot yang
akan diberikan
Setelah ku terima raport dari wali kelas, lalu Pada saat itu, aku masih belum
percaya buah dari sebuah kejujuran. Aku akan mencontek jika menghadapi ujian
matematika, fisika hingga kimia, karena aku kurang begitu suka dengan angka.
Hingga akhirnya pengumuman kenaikan kelas pun tiba, aku dan teman-temanku
begitu tegang saat menunggu nilai rapot yang akan diberikan.
Setelah ku terima raport dari wali kelas, lalu wali kelasku mengatakan bahwa aku
naik kelas. Namun, saat aku membuka rapor itu aku melihat nilai pelajaran
matematika, fisika serta kimia mendapat nilai yang kurang memuaskan bahkan
kurang dari rata-rata. Saat itu ku merenung, bernostalgia di saat aku ujian dan
mencontek di salah satu mata pelajaran tersebut, kemudian hasilnya mendapat
nilai buruk Sedangkan mata pelajaran yang lain yang aku kerjakan dengan
kemampuanku meraih hasil yang baik. Lalu hal tersebut aku terapkan untuk
menghadapi ujian di kelas berikutnya. Ketika ujian nanti, diriku niatkan untuk
berusaha jujur dalam mengerjakan soal yang diberikan, sesulit apapun. Kali ini
materi yang telah aku pelajari dan yang diajarkan guruku di kelas semuanya
keluar. Tanganku menuliskan jawaban di LJK dengan tenang tanpa suatu
keraguan wali kelasku mengatakan bahwa aku naik kelas. Namun, saat aku
membuka rapor itu aku melihat nilai pelajaran matematika, fisika serta kimia
mendapat nilai yang kurang memuaskan bahkan kurang dari rata-rata. Saat itu
ku merenung, bernostalgia di saat aku ujian dan mencontek di salah satu mata
pelajaran tersebut, kemudian hasilnya mendapat nilai buruk Sedangkan mata
pelajaran yang lain yang aku kerjakan dengan kemampuanku meraih hasil yang
baik. Lalu hal tersebut aku terapkan untuk menghadapi ujian di kelas berikutnya.
Ketika ujian nanti, diriku niatkan untuk berusaha jujur dalam mengerjakan soal
yang diberikan, sesulit apapun. Kali ini materi yang telah aku pelajari dan yang
diajarkan guruku di kelas semuanya keluar. Tanganku menuliskan jawaban di
LJK dengan tenang tanpa suatu keraguan Karena saya tidak pernah belajar
pelajaran sejarah saya merasa kesulitan dalam mengerjakannya alhasil saat
rapor dibagikan saya mendapatkan nilai yang kurang memuaskan.
Seiring berjalannya waktu saya pun belajar dengan giat agar besok saat ujian
akhir semester bisa mendapatkan nilai yang memuaskan tetapi karena keadaan
saya sering sekali ketinggalan pelajaran dikarenakan saya jarang masuk sekolah
karena saya sering merasa ngak enak badan atau saya juga sering menderita
sesak nafas makanya saya jarang masuk sekolah tak jarang pula ada masalah
keluarga yang harus saya ikuti dan lain" Makanya saya banyak ketinggalan
pelajaran tapi ada seorang teman saya yang baik sekali mau sering
meminjamkan buku catatan yang tak pernah saya tulis atau pelajari untuk saya
pelajari atau salin ke buku saya suatu hari saya tidak dapat masuk sekolah
dikarenakan saya sakit sesak nafas itu sebabnya saya banyak ketinggalan
dalam plajaran matematika minat sudah beberapa harii saya tidak masuk
sekolah dan saat masuk sklh sy pun bertanya "we ada tugas" Dan dia pun
menjawab "ada, tpi kan situ ndak masuk waktu itu" Benar skli saat itu saya tidak
masuk sekolah karena sesak " Iyaa tpi takut saya dihukum sama pak guru gara"
Ga ngerjain tugas" Dia pun menjawab "oo nih liat punyak saya" Saya pun
menjawab "beneran" "Iya bener" Dia bilang akirnya saya pun menyalin tugas
tersebut saat plajaran mtk minat tiba sayapun mengumpulkan tugas tersebut
alhamdulillah saya tdk jdi dihukum karena tidak mengerjakan tugas tersebut.
Beberapa bulan telah dilewati seminggu sebelum ujian saya bingung harus
bagaimana catatan saya tdk apa" apa yg harus saya pelajari kalau ujian tiba aku
pun meminjam buku temanku dan mengambil hal hal penting lalu aku tulis aku
pelajari. Singkat cerita ujian telah dimulai aku sudah mempersiapkan semuanya
kini aku tinggal menjawab soal " sekian hari berlalu kini tinggal soal matematika
yang belum saya bisa jawab lalu saya ingat pelajaran yang diajarkan saya
mengerti cara pengerjaan lalu saya menjawab dengan mudah kini tinggal tunggu
hasil saja
Ketika rapor dibagikan saya gemetar ketika mau membuka saya takut nilai saya
di bawah kkm aku membukanya dengan mengucapkan bismillah aku melihat
hasil ulangan aku menangis dikarenakan hasilnya alhamdulillah relatif bagus dan
nilaiku tidak di bawah kkm lagi aku berterima kasih kepada temanku yang telah
memberiku meminjamkan bukunya
Singkat cerita kini aku naik kelas 12 dan banyak hal yang aku dapatkan dari
ceritaku intinya berjuanglah dan jangan cepat putus asa
That's enough of my story, hopefully it can motivate you, as for the incomplete
ones, I'm sorry
Sekian itu sebagian dari kisah saya semoga bisa bermanfaat wasallam
Disini saya juga ingin menambahkan cerita pengalaman sedikit dari teman teman
saya yakni tentang
Masa kecil
Setiap kehidupan seseorang pasti punya sebuah kenang-kenangan terutama
kenangan dimasa lampau. pada kesempatan kali ini, saya ingin berbagi
pengalaman tentang masa kecil ku dikala lampau. Kehidupanku cukup
sederhana dan tidak seperti masa kecil orang lain. Masa kecil adalah dimana
masa yang dapat tertawa dengan lepas. Menari-nari. Merentangkan tangan.
Tertawa bebas tanpa memikirkan beban sedikitpun.
Kita semua pasti jelasnya memiliki cerita masa kecil yang berbeda-beda. Tapi
yang pasti masa kecil adalah masa-masa dimana kita dapat bermain sesuka hati
kita, tanpa memiliki beban, jika pun ada palingan ya hanya tidak memiliki mainan
impian saja, iya kan.Dulu masa dimana saya, kamu, dan kita semua belum
mengenal rasa malu. Masa dimana masih menjadi seorang yang polos, lugu dan
tak banyak malu juga tidak banyak tahu dan kalau berkata apa adanya. Nah,
itulah masa kecil kita semua.
Ketika kecil hari-hari hanya diisi dengan tidur, bangun tidur, sarapan, sekolah,
pulang sekolah, main, mandi, lalu belajar saat malam. Yang ada saat itu hanya
belajar, dan bermain- main saja, betapa rindunya disaat itu.Mungkin kalian juga
rindu bukan. Apalagi bagi kalian yang masih ingat momentum masa-masa kecil
yang penuh kebahagiaan itu. Pastinya dong rasanya ingin kembali ke masa kecil
lagi. Hehehehe
Permainan yang jadul ini memang sangat menyenangkan dikala itu. Satu orang
yang menjadi penjaga, menutup matanya atau menghadap ke tembok.
Menunggu teman yang lain untuk bersembunyi sambil berhitung mulai dari angka
satu sampai dengan sepuluh. Setelah selesai menghitung, baru si penjaga itu
mencari kawannya yang bersembunyi
Dikala itu ada hal yang gak bisa saya lupakan pada saat bermain, waktu itu
delapan orang yang bermain, saya menjadi penjaganya, pada saat permainan
berlangsung ada satu teman yang gak bisa ditemukan, entah dimana dia
bersembunyi, yang pasti dia tidak ditemukan.Beberapa lama kemudian saya dan
teman-teman yang lainnya mencoba mengunjungi rumah teman saya yang gak
ditemukan itu. Pas di depan rumahnya kebetulan ibunya keluar, saya langsung
menanyakannya.
Ternyata ibunya bilang sedang tidur, tadi pas pulang katanya ngantuk, lalu
langsung tidur. Teman saya menceritakan semuanya pada ibunya dengan sedikit
kesal, karena semua teman saya ikut mencarinya juga, lalu ibunya tertawa pelan
dan meminta maaf atas kelakuan anaknya yang lucu. Ya namanya juga anak
kecil.Nah, ini dia momen di masa kecil yang paling seru kalau diingat-ingat
rasanya ingin tertawa-tawa sendiri sewaktu mengingat hal-hal lucu dikala itu.
Hehehehe
Enaknya pada waktu kecil itu punya banyak waktu dan banyak teman, bisa
melakukan permainan apapun termasuk salah satunya main bola. Kadang kalo
main gak peduli soal cuaca, bahkan kalau hujan malah lebih asyik lagi.Dan ada
beberapa aturan yang membedakan dalam permainan bola yang dibuat. Yah
wajar aja sih bakal ada perbedaan peraturan dengan pemain sepak bola yang
resmi, soalnya luas lapangan aja udah beda. Yang paling penting ada 7 aturan
yang kalau di ingat bikin senyum-senyum sendiri.
Waktu bermain
Bisa kurang atau lebih dari 90 menit waktu normal pertandingan sepak bola.
Kalau main bola tidak mengenal waktu bisa pagi, siang, sore, kalau bermain sore
waktu abis biasanya pas adzan maghrib, Atau pas semua pemain sudah
kelelahan, kalau nggak biasa sampai yang punya bola udah mau pulang, atau
mungkin saat bolanya pecah. Hehehehe
Gawang
Main bola yang biasanya dadakan, gak perlu tiang gawang. Cuma butuh sandal,
batu-batu, atau kayu yang ditancapkan ke tanah nantinya buat jadi batas
gawang. Dan jaraknya, diukur pake langkah, bisa empat langkah atau lebih dari
lima langkah.
Syarat gool
Seperti biasa, kalau bola sudah melewati kiper pasti dinyatakan gol, tapi jangan
harap kalau bola sudah melewati kiper namun lewat atas, itu bisa dinyatakan
tidak gool, itu kalau kiper atau pemain lainnya sepakat bilang "Gak gool",
tinggi,tinggi, gak nyampe berarti itu dinyatakan tidak gol meski aslinya itu Gool.
Posisi bermain
Bebas dimana saja, gak ada formasi. Langsung main kalo udah masuk ke
lapangan. Dan uniknya, yang jadi kiper biasanya badannya gede. Atau yang jadi
kiper, adalah anak yang gak bisa nendang bola. Hehehehe
Pelanggaran-pelanggaran
Dinyatakan pelanggaran, apabila bola terkena tangan pemain selain kiper. Dan
pelanggaran juga dilihat saat ada pemain yang jatuhnya agak parah, dan
ngerasain kesakitan. Padahal bisa saja tidak ada pelanggaran dari pemain
lawan.
Penalty
Dinyatakan penalti jika ada pelanggaran di dekat kiper, meski itu yang salah
pihak lawan. Nah, ada jarak buat melakukan tendangan penalti. Dan jaraknya itu,
sekitar tujuh sampai delapan langkah dari depan gawang.
Bebas bertukar pemain
Kalau seandainya skor gak seimbang, dan salah satu tim ada yang kebantai,
biasanya akan ada pertukaran pemain atau tukeran pemain dari pihak team dan
pihak lawan guna buat menyeimbangkan permainan. Walaupun begitu, namun
sangat menyenangkan banget asal bisa janjian, terus kumpul bisa main bola
bersama lagi.
tidak lupa dikala sore tiba adalah saat dimana berangkat ngaji bersama-bersama,
biasanya disaat itu saling sampar-menyampar satu sama lainnya. Lalu pergi
bersama menuju rumah sang guru ngaji. Sungguh sangat merindukan di masa
itu. Apalagi disaat di mana saya dapat tertawa bebas tanpa beban.
Dan rindu disaat di mana saya dapat dengan tenangnya menyantap makanan-
makanan yang enak dan lezat bersama teman-teman dan terasa rindu saat
dimana saya dapat bermain dengan sepuas hati, tanpa ada beban.
Jadi inget, sehabis maghrib biasanya saya disamperin atau dijemput
teman-temen sebayaku buat ngaji bersama. Emang anak kecil, suka
males-malesan kadang berangkat sesampai situ malah tidur.hehehe
Asyiknya bermain semasa kecil, hingga tidak mengenal batas waktu bermain
tidak siang, tidak sore, tidak malam asalkan ada yang mengadakan pasti jadi.
Meski itu malam hari, setelah ngaji selesai biasanya kami sebelum pulang pasti
menyempatkan bermain sejenak. Bermain kejar-kejaran hingga bermain petak
umpet memanglah dikala itu tetaplah asyik dan nggak ada bosan-bosanya, meski
siangnya sudah bermain hal yang sama. Namun tidak membuat kami bosan.
Tanda tawa dengan lantang. Yang menjadikan suasana malam menjadi ramai,
sampai-sampai tetangga musholah pun ikut keluar rumah, sambil marah-marah
dan nyuruh kami untuk pulang dan barulah dikala itu kami pulang. Hehehehe
Nah, itu dia cerita singkat saya mengenai masa kecil yang bahagia. Demikianlah
yang dapat saya paparkan mengenai tentang pengalaman masa kecilku
ini.Aslinya masih banyak lagi cerita masa kecilku ini. Namun berhubung saya
sedikit banyak yang lupa jadi saya ceritakan yang masa bahagianya saja.
Hehehehe
Semoga Bermanfaat.
Kehidupanku di kampung
Hai perkenalkan namaku diana ayu aku lahir pada tanggal 2 desember 2004.
Orang orang sering memanggilku dian Kali ini aku akan menceritakan perjalanan
masa kecilku yang tidak akan pernah aku lupakan dan akan selalu aku kenang.
Ketika masih kecil aku tinggal di pedesaan yang sangat asri, damai, dan alamnya
masih terjaga sangat baik. Selain itu, aku merupakan anak yang sangat aktif dan
mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi terhadap sesuatu yang pertama aku lihat
dan aku rasakan. Tapi di balik itu juga aku anak yang sangat penurut dan tidak
pernah meminta dibelikan mainan atau barang lainnya sebelum aku menabung
dan membelinya dengan uangku sendiri karena dari kecil sudah diajarkan untuk
mandiri dan tidak boleh boros.
Pada saat aku duduk di bangku Taman kanak-kanak (TK) usiaku saat itu masih 5
tahun. Aku sangat senang belajar dan mempunyai teman yang banyak. Selain
itu, di sekolahku ada taman bermain dan bunga-bunga yang indah karena aku
sangat menyukai bunga dan di tempatku tidak sulit menemui bunga yang
beraneka ragam bahkan tumbuh di setiap jalan, benar-benar sangat asri kan?
Kebiasaanku pada saat itu selalu membawa makanan dan jajanan di tas
ranselku sampai semua guru heran dan bertanya, "annisa kenapa di ranselmu
banyak sekali jajanan dan kamu hanya membawa 1 buku saja?"Lalu dengan
polosnya aku menjawab, "Ibu guru aku memerlukan asupan makanan supaya
aku belajar lebih giat makannya aku membawa banyak jajanan dan kalau ibu
guru mau boleh ngambil kok." Hehehe saat itu aku masih sangat polos, Aku
senang sekali menari dan sering tampil diatas panggung apalagi ketika penonton
memberikan tepuk tangan dan apresiasi itu membuatku tambah semangat.
Hari-Hari yang Indah Kala Itu
Hari berlalu dan aku pun memasuki bangku Sekolah Dasar (SD) yang tidak jauh
dari rumahku. Sebenarnya ketika aku masuk SD usiaku belum cukup karena
masih 6 tahun sementara persyaratan masuk SD harus berusia minimal 7 tahun.
Tetapi aku memaksa orang tuaku supaya bisa sekolah dan memakai seragam
serta bertemu teman-teman baru. Dan akhirnya aku bisa bersekolah di usia 6
tahun. Itu adalah hari yang paling bahagia menurutku.
Hari pertama di bangku SD selain memperkenalkan diri, guru juga memberikan
tugas yaitu menulis huruf, angka, dan simbol. Waktu itu aku siswa pertama yang
menyelesaikan tugas dan aku berkata kepada guruku bahwa tugas itu sangat
mudah untukku karena aku sudah sering mempelajarinya ketika masih duduk di
bangku Taman Kanak-kanak dan aku meminta kepada guruku untuk memberikan
tugas yang paling sulit. saat itu aku merasa bisa segalanya tetapi ketika guru
memberikan penjelasan bahwa aku tidak boleh sombong dan harus membantu
teman temanku yang belum selesai mengerjakan tugasnya. Selain belajar di
kelas guruku sering membawa siswanya belajar di alam terbuka untuk
mengenalkan tumbuhan dan binatang yang ada di alam sembari membawa gitar
dan bernyanyi bersama.
Di sekolah aku sering mendapatkan juara 1, 2, dan 3. Bahkan ketika ada lomba
Calistung, lomba keagamaan bahkan lomba menari aku sering ikut setiap
tahunnya. Aku sangat senang ketika guru memilihku sebagai perwakilan untuk
mengikuti lomba. Di sisi lain juga tidak bisa dipungkiri banyak teman-temanku
yang merasa iri kepadaku karena selalu aku yang diikutsertakan untuk mengikuti
lomba tersebut. Tapi itu semua tidak membuatku patah semangat dan tetap
percaya diri.
Setiap pulang sekolah aku sering bermain menghabiskan waktu bersama teman
temanku di sawah membantu petani memetik hasil panennya seperti sayuran,
buah-buahan, dan mengumpulkan telur itik. Karena di desaku mayoritas
warganya bekerja sebagai petani dan peternak.Bahkan industri tekstil pun belum
ada. Itu sebabnya tempat tinggalku masih sangat asri bahkan buah-buahan bisa
kita petik sendiri dan air yang mengalir pun bisa langsung diminum.
Selain bermain aku pun belajar menanam padi dan kacang tanah tapi kegiatan
yang paling aku suka ketika aku mengumpulkan telur itik karena sambil bermain
lumpur dan air. Hehehe aku sangat senang ketika bermain air. Tapi terkadang
ketika sedang mengumpulkan telur itik seringkali kakiku dipatuk oleh itik tersebut
hingga seluruh badanku jatuh ke lumpur karena aku ketakutan dan menangis
dalam keadaan wajahku cemong penuh lumpur. Pemilik itik tersebut memberikan
nasihat supaya aku lebih berhati-hati lagi.Setelah mengambil telur itik, aku dan
teman-temanku pulang. Di tengah perjalanan pulang seperti biasa aku sering
memetik bungan dan sesuatu yang menurutku menarik. Saking asiknya aku
memetik bunga, tidak terasa waktu sudah magrib dan akupun masih belum
pulang sehingga membuat orang-orang rumah khawatir.
Setelah aku pulang ke rumah, orang tuaku memarahiku karena aku membuat
semua orang khawatir. Setelah itu ibuku menasehatiku supaya tidak mengulangi
kesalahanku yang sama. Meskipun begitu, besoknya aku tetap bermain
sekaligus belajar bersama teman-temanku hingga hari-hari berikutnya. Bahkan
karena kebiasaanku itu sampai saat ini aku masih suka bertani dan memelihara
hewan di pekarangan rumahku.
Itulah sepenggal cerita masa kecilku di desa yang sangat asri. Dan sampai saat
ini aku masih tinggal di desa yang sama meskipun banyak perubahan dan tidak
seperti dulu, tetapi aku sangat beruntung karena masih bisa merasakan masa
kecilku yang indah tanpa gadget bersama teman dan guru SD-ku.
Terima kasih sudah meluangkan waktu untuk membaca kisah masa kecilku.
MENGEJAR CITA-CITA
Perkenalkan nama saya satria Wijaya biasa dipanggil Satria aku lahir di Kopang
pada tanggal 5 November 2004, saya lahir di keluarga yang sangat sederhana,
Ibu saya berasal dari suku Jawa dan Ayah saya berasal dari suku Sasak, disini
saya akan
menceritakan kisah hidup saya dari mulai bayi hingga saat ini
Pada saat saya masih Bayi : Aku tertidur lelap, walaupun aku sangat lelap aku di
tinggal Ibu ku keluar sebentar pasti aku akan bangun dan menangis, tetapi kalau
ibuku tetap menunggu aku tidur aku tidak terbangun.
kemudian pada saat saya masuk TK Pertiwi dekat dengan lapangan aku
bersekolah bersama adik ku, aku sangat nakal pada saat itu aku sering
mengganggu teman - temanku, singkat cerita aku pun lulus dari Tk pada tahun
2011 aku pun melanjutkan pendidikan di SDN 1 Kopang. Aku bertemu dengan
teman - teman baru, kemudian aku memberanikan diri untuk menyapa orang di
sana salah seorang dari kejauhan lalu aku menghampirinya kemudian aku
bertanya seraya menepuk pundaknya dia pun halo nama nya siapa boleh
kenalan gak? Iya pun menjawab nama saya Guna, singkat cerita saya pun
bermain ke rumahnya dan saya diajak memancing di sungai, pada saat lebaran
saya pun pulang ke Solo Jawa Tengah mengunjungi keluarga Aku pun diajak
bertamasya mengunjungi berbagai daerah dan tempat-tempat baru, saya pun di
tawarin oleh Mbah saya untuk sekolah di sana saya pun menolak lalu saya
berkata kepada Mbah saya besok saja pas sudah lulus SMA saja, lalu singkat
cerita saya pun balik ke Lombok, saya pun melanjutkan sekolah seperti biasa
singkat cerita saya lulus dari SD, lalu saya di tawarkan oleh Pakde saya untuk
masuk SMP 1 Kopang, lalu saya di daftar kan oleh Pakde saya, singkat cerita
saya di masukan di kelas 7F dan bertemu dengan sahabat saya yang bernama
Fatir M. Azahari sampai sekarang, singkat cerita saya naik kelas 8B saya pun
berkenalan dengan teman-teman baru saya pun berkenalan dengan teman saya
yang bernama Ahmad Rifki Wijaya, dan menjadi teman baik sampai sekarang,
singkat cerita saya pun naik ke kelas 9B, begitu banyak kisah di kelas 9B sampai
kita lulus dari SMP. Setelah lulus dari SMP saya pun melanjutkan sekolah di SMA
1 Kopang, lalu saya menemukan teman baru dan sedikit malu ketika tau ada
teman saya dari SD sekelas bareng, kita hanya berpisah pada saat di SMP, lalu
pada kelas 10 Mipa 1 pada saat itu wali kelas kami adalah Bu Sani, lalu terjadi
pandemi COVID-19 lalu diputuskan masuk sekolah bergantian dengan kakak
kelas lalu kelas kami di jadikan menjadi dua kelompok sampai saya naik kelas 11
singkat cerita kami pun berganti wali kelas yang bernama Bu Hajah Ning dan
pada saat itu masih terjadi pandemi COVID-19 setelah sekian lama dilanda covid
atau virus kami akhirnya kami pun diberikan sekolah tetapi masih dalam ke
waspada terhadap situasi yang terjadi kami disuruh memakai masker menjaga
jarak di jarang berkumpul dilarang membeli makan di tempat-tempat terbuka kita
disuruh membawa bekal sendiri setelah beberapa bulan setelah pandemi mereda
kami pun disatukan yang sebelumnya masih menjadi kelompok, saya pun ikut
ekstrakurikuler Tarung Derajat karena di TNI di pelajaran beladiri Tarung Derajat,
saya bercita-cita ingin menjadi TNI Angkatan Udara, makanya saya berlatih
dengan keras supaya bisa masuk menjadi TNI singkat cerita saya pun naik ke
kelas,disini kemampuan bela diri saya semakin meningkat pesat sayapun berlatih
dengan bersungguh-sunguh pada saat memasuki kelas saya kaget karna
ternyata wali kelas kami adalah tetangga saya disitu saya tambah semangat
dikarenakan tetangga saya sering liat saya bekerja keras dia selalu mendukung
saya oleh karenanya saya bersemangat untuk belajar.
Sekian cukup sekian cerita saya mohon maaf kalo ada kurang lebihnya semoga
kalian bisa mengambil hikmah dari cerita saya
Burung Irian Burung Cendrawasih
Cukup Sekian terimakasih
Wasalam.
SERBA SERBI NOVEL SEJARAH DALAM BALUTAN
BINGKAI KELAS XII IPA-1
Diniarti Dachlan
—-------------------------------------------------------------------------------------
EMPAT TUNAS MUDA
KELOMPOK 3 : Iban, Rasyid, Adit, Pasa
Namaku Muhibban. Aku lahir pada tanggal 22 Mei 2004. Orang-orang sering
memanggilku iban,ada juga yang memanggilku Iben. Aku dilahirkan di sebuah
gubuk kecil yang terdapat di sebuah desa bernama Lendang ara, sebuah desa
yang sangat ku dambakan, masa kecilku begitu luar biasa kuhabiskan dengan
bermain-main tanpa ada sedikitpun beban yang tertampung dalam pikiranku
pada waktu itu, seorang anak yang lahir dari keluarga sederhana menghabiskan
masa kecil dilingkungan alam bebas. Berlari,tertawa bahagia, bermain di
pinggiran sawah bahkan sampai di tengah sawahnya sekalipun. Menginjak tanah
kasar bercampur dengan tanah liat di permukaan sawah di usia 7 tahun,sangat
berbeda dengan anak-anak seusia ku pada waktu itu, hhh hal yang begitu luar
biasa bagi diri ini momen yang tak kan pernah kulupakan. Waktu itu aku mulai
menginjak dunia pendidikan yang diawali dengan sekolah dasar (SD) yang ada di
desaku SDN Lendang Ara Namanya, dasarku mengenal pendidikan,dasar ku
tahu tentang ilmu matematika yang begitu menyebalkan, kemudian aku
melanjutkan ke tingkat SMP di sebuah sekolah bernama (MTs Darul Abidin
Lendang Ara) yang tempat sekolahnya itu tidak terlalu jauh dari sekolah SD-ku.
Dan sekarang aku merupakan seorang siswa di SMA Negeri 1 kopang. Selama 2
tahun lebih aku bersekolah di SMA ini aku memiliki 3 orang sohib yang sangat
luar biasa yaitu Pasa Adit dan Rasyid. Dan disinilah kisahku yang paling
berkesan sepanjang sejarah pendidikan ku. Dalam kisah ini aku akan
menceritakan tentang kisah kami 4 remaja puber yg ingin mencari kedewasaan,
4 orang remaja yang haus dengan ilmu pengetahuan.
Sebelum lanjut ke cerita aku akan menceritakan sedikit latar belakang dari
teman-teman ku ini. Yang pertama ada Pasa seorang lelaki tampan berbadan
atletis dan digandrungi banyak wanita ia merupakan orang yang jago basket.
Dan pasa ini merupakan teman masa kecil dari Rasyid, seorang lelaki
berkacamata yang ganteng. Ia dikenal humoris seru menyenangkan dan pintar.
Ia merupakan aktor yang berbakat. Selanjutnya ada Adit, seorang lelaki gagah
yang memiliki bakat pada olahraga badminton. Ia sering menjuarai lomba
badminton di berbagai tingkatan. Dan ini adalah kisah kami..........
Awal aku menginjak masa SMA, aku memulainya dengan penuh semangat.
Waktu itu ada dua pilihan jurusan yaitu IPS dan MIPA. Aku yang tak pernah tau
menau dengan jurusan sempat kebingungan jurusan apa yang harus aku ambil,
karena kata panitia penerimaan siswa barunya pada waktu itu harus memilih
salah satu, tanpa berpikir lama aku pun memilih jurusan MIPA, karena aku
tertarik dengan anak-anak MIPA yang katanya sangat baik-baik,disiplin, sopan
dan selalu hormat dengan guru. Berbeda dengan IPS yang katanya anak-anak
nya itu nakal-nakal. Setelah aku memilih jurusan MIPA, aku terhempas di kelas X
MIPA 1,kelas MIPA urutan pertama yang teman-teman kelasku memberinya
nama S-one. Dan disinilah awal aku bertemu dengan ketiga orang temanku
yang sangat luar biasa yaitu Pasa, Rasyid dan Adit.
Mereka bertiga adalah sosok orang yang sangat luar biasa dan terkadang juga
menyebalkan. Awalnya aku tidak nyambung dengan mereka bertiga, karena aku
adalah anak pelosok desa dan mereka bertiga adalah bisa dibilang anak-anak
kota. Penghidupan ku yang sederhana bertemu dengan orang-orang yang
penghidupan nya di atas rata-rata, tentu itu adalah perbedaan yang sangat
signifikan. Namun mereka selalu mengerti akan keadaan, selalu membantuku
setiap ada kesulitan. Saat itupun aku menyimpulkan bahwa mereka benar-benar
orang yang baik. Sehingga lama kelamaan tali pertemanan kami pun semakin
erat, sampai sekarang. Setiap hari aku di buat tertawa dengan sikap mereka
yang sedikit konyol, bisa dibilang sedikit mes*m hahaha. Tapi aku yang sedikit
tahu tentang hal agama sering memperingati bahwa apa yang mereka lakukan
itu kurang tepat.
Suatu hari pernah terjadi ketika aku tidak membawa uang saku ke sekolah, dan
mereka mengajakku untuk belanja di kantin namun aku menolaknya. Mereka pun
pergi ke kantin. Setelah beberapa lama mereka pun kembali ke kelas dan
memberikanku beberapa bungkus jajan yang kayaknya mereka memang sengaja
membelikannya untukku.
"Ni Ben jajan" tawar Adit kepada ku
"Wah makasih ya dit" ucapku kepada nya sedikit tersenyum.
Hal yang sederhana namun berkesan bagi ku. Itulah enaknya punya banyak
teman, mereka akan senantiasa berbagi kepada kita. Tapi ini hanya berlaku
untuk teman yang tidak pelit ya hahaha.
Jika ada waktu dan kesempatan mereka sering ke rumahku untuk minum air
kelapa muda. Walaupun medan kerumah ku bisa dibilang sedikit sulit, karena
harus melewati jalan yang cukup sempit. Namun mereka dengan semangatnya
datang ke rumahku dengan gembiranya menikmati jalanan yang begitu
menjijikkan. Aku juga tak mengerti apa yang ada dalam pikiran mereka kenapa
sampai bisa suka ke tempat tinggal ku yang begitu sederhana, mungkin karena
pemandangannya yang begitu segar, atau mungkin karena kelapa muda
hahaha,aku tidak tahu. Biasanya yang bertugas memanjat untuk mengambil
kelapa muda itu adalah Armawan, laki-laki tampan dan juga tinggi blasteran
lendang ara dan bebuak, ibunya adalah anak dari saudara ibu ku. Selain teman
dia juga keluargaku. Ia biasanya yang akan memanjat dan menjatuhkan
beberapa buah.dan selanjutnya di eksekusi olehku biasanya aku yang bertugas
untuk membuka buah kelapanya untuk dinikmati bersama. Segarnya air kelapa
dipadukan dengan merdunya canda tawa dari mereka menambah kehangatan di
antara kami. Namun canda tawa yang begitu indah itu tiba2 terhenti dengan
sautan ibu ku yang menyuruh kami untuk makan siang bersama. Nikmatnya
masakan ibuku, mengubah tawa yang begitu merdu menjadi senyum-senyum
indah di bibir mereka. Hanya sesederhana air kelapa muda dan masakan
seadanya dari ibuku, bisa menciptakan sebuah momentum yang sangat luar
biasa.
Suatu ketika Aku mengalami kecelakaan. Gara-gara anjing yang tak sengaja ku
tabrak. Menyisakan bekas luka yang sampai sekarang menempel di lengan
sebelah kiriku, yang biasanya mereka bertiga menyebutnya tato, hehh. Karena
peristiwa itu aku tidak bisa masuk sekolah beberapa hari. Dan di hari ke-4 aku
tidak masuk, aku dikejutkan dengan segerombolan orang yang datang ke rumah
ku. Mencoba memfokuskan lensa mataku ke arahnya dengan harapan bisa
mengenalinya dan ternyata itu adalah teman-teman kelasku yg datang untuk
menjengukku. Ahhh aku kira anggota DPR yang datang untuk memberiku uang
untuk ku berobat hahaha. Tapi kedatangan mereka membuatku terasa sedikit
terhibur. Rasa senang melumuri perasaanku.Namun perasaan itu tidak
sepenuhnya karena dia tidak ikut pada waktu itu.
Ada hal konyol yg pernah terjadi dengan adit. Hari itu saat kita sudah mulai
belajar pelajaran olah raga. Materi kami saat itu tolak peluru. Adit tiba-tiba
mengeluh sakit perut karena katanya dia sarapan dengan sambal
"Ben sakit perut ni, anterin BAB dong" keluh adit
"Pagi pagi sudah sakit perut aja" ucap ku
"Iya ni, tadi sarapan pake sambel. Ayo anterin ke toilet" pinta Adit
"Aduh, pagi pagi sudah bikin repot aja ni"ejek ku
Lalu aku pun mengantarkan Adit untuk panggilan alam ke toilet. Ia minta aku
mengantarkannya karena dia takut dijahili oleh anak-anak yang nakal
"Woy mau kemana" panggil Rasyid dan Pasa
"Ni nganterin si adit buang hajat" kata ku
"Ooooo oke, Hati-hati ya" pasa dan Rasyid tertawa kecil
Setelah beberapa saat ,Adit pun selesai dengan urusannya. Tapi dia bilang ga
ada yang keluar cuma angin aja. Lalu kami berdua kembali ke kelas, di kelas Adit
langsung disambut dengan berbagai olokan, terutama dari Rasyid dan Pasa
"Weeeee guys adit baru saja selesai buang hajat, hahahahah"
"Bau apa ni, dit di celana belakang mu ada kuning kuning nya" ejek mereka
berdua
"Gak ada kok" Adit pasrah menjadi bahan olokan merek
Kami pun lanjut belajar, tapi Adit masih merasa kalau perutnya sakit. Dan dia
hanya bisa menahannya. Dia bilang perutnya tidak sakit karena pengen BAB,
tapi sakit karena perutnya kembung.
"Sakit woy" rintih adit
"Lah masih sakit dit? " tanya Rasyid
"Masih ni, sakit banget" adit makin kesakitan
"Ke UKS aja ayo" tawar Wulan
Meskipun sudah ditawari untuk pergi ke UKS, tapi Adit tidak mau. Dia lebih baik
tetap di kelas dan menunggu jam pulang. Sekitar 2 jam ia menahan sakitnya,
sampai sampai Adit keringat dingin. Dan apapun situasinya Pasa dan Rasyid
selalu mengejek Adit. Lalu yang ditunggu tunggu oleh adit pun terdengar, yaitu
bel pulang sekolah.
"Teng dong deng dong. Seluruh pelajaran hari ini telah selesai, sampai jumpa
besok pagi dengan semangat belajar baru" bunyi bel yang seperti angin segar
Seketika Adit yang sudah seperti zombie langsung bangkit dan semangat.
Sakitnya langsung hilang, dan dia langsung pulang ke rumahnya. Sampai sampai
aku Rasyid dan Pasa tidak dihiraukan olehnya
Pernah suatu hari giliran kelas kami yang bertugas memimpin tadarus pagi di
sekolah. Yg ditunjuk menjadi petugas adalah aku. Tpi diam diam aku juga
mengusulkan ketiga sohib ku untuk menjadi petugas tadarus pagi. Mereka tidak
pernah mau untuk disuruh maju sebagai petugas tadarus pagi. Katanya sih
karena malu, mangkanya aku mau ngerjain mereka hahaha.
"Wee wee yang menjadi petugas tadarus pagi besok adalah kita berempat"
ucapku sembari menahan tawa
"Lah kok kita, kamu aja lah Ben" ucap Rasyid menolak
"Iya Ben kamu kan tau klo kita ini ga punya mental untuk jadi pemimpin tadarus
pagi" protes Pasa
"Ya ga tau itu kan perintah guru agama. Ya harus dijalankan" ucapku sambil
sedikit tertawa
"Pokoknya besok kami bertiga ga akan masuk sekolah! " ancam Adit"
"Loh kok gitu sih? Kan udh di perintah" ucap ku
"Pokoknya kita bertiga ga mau! " ucap mereka hampir serempak
Dan keesokan harinya karna lain dan satu hal aku tidak masuk sekolah.
Mengetahui hal itu ke tiga sohibku ini menjadi panik
"Gimana ini? " ucap Rasyid dengan panik
"Ya ga tau" ucap pasa santai padahal panik
"Gini aja kita sembunyi di dalam kelas sampai beberapa saat" adit memberi
saran
Akhirnya mereka bertiga pun bersembunyi di dalam kelas. Dan kelas kami yang
seharusnya menjadi petugas tadarus pagi tidak ada yang maju. Lalu guru agama
yang sekaligus menjadi wali kelas kami marah dan menceramahi kami. Kami
hanya bisa diam, dan aku sedikit merasa bersalah sambil menahan tawa
hahaha.
Di suatu pagi. Tak biasanya Rasyid berlari menuju kelas, sontak aku yang
sedang menyapu lantai langsung tertuju padanya. Ia yang masih ngos-ngosan
berkata
"Guys, ada hot news nihh" sambil mengatur nafas Rasyid membuat satu kelas
terdiam memperhatikannya
"Ada apa,? " kata teman teman ku penasaran
"Tadi malem aku di keroyok sama 5 orang sekaligus" ucap Rasyid dengan wajah
serius
Aku dan teman-temanku saling menatap satu sama lain, seolah kami tahu arah
ceritanya akan kemana
"Di keroyok gimana? " tanya Regina penasaran
"Jadi ceritanya.tadi malam pas aku keluar malam untuk membeli sesuatu di
indomaret. Aku tiba-tiba dihampiri oleh 5 orang yang badannya lebih besar dari
aku. Aku berusaha tenang, dan bertanya apa keinginan mereka. Tapi mereka
malah menyerang ku, untung aku bisa menahan serangan nya" cerita Rasyid
nampak seru. Tpi ceritanya belum selesai ni
"Lalu aku membalas serangan mereka dengan teknik karate yang aku kuasai.
Satu persatu aku membuat mereka terkapar tak berdaya. Walaupun aku
menerima beberapa luka karena serangan mereka. Dan aku tiba-tiba terjatuh
dan pingsan, saat ku membuka mata aku ternyata berada di atas kasurku" lanjut
ceritanya. Yahhh kan benar apa yang kami bayangkan dari cerita si Rasyid ini
"Yahh ku kira ceritanya beneran, ternyata cuma mimpi too" ucap adit seolah-olah
kecewa
"Awas kau yaa" (bukk) pasa memukul lengan Rasyid yang tidak terlalu besar
"Aduh sakit tau. Ini itu bekas bertarung melawan 5 orang sekaligus, mangkanya
masih sakit" ucap rasyid seolah ceritanya benar benar terjadi
Lalu seisi kelas tertawa. Begitulah Rasyid bisa membuat kami semua tertawa
dengan tingkah laku nya yang lucu dan kadang menyebalkan. Mungkin karena
dia anak teater kali ya, karena setiap dia bercerita dia bisa mengatur mimik
wajahnya yang bisa menambah ekspresinya. Pokoknya tiada hari tanpa tawa
kalau sudah bareng sohib sohib ku.
Berbicara tentang cinta,kami berempat bisa dibilang cukup berpengalaman
dalam hal itu. Aku menemukan perasaan itu di sekolah ini. Pernah juga
sebelumnya,tapi yang ini berbeda. Aku satu kelas dengannya, seseorang yang
sederhana namun sangat luar biasa. Membangkitkan semangat yang sudah
lama tertimbun masa lalu yang menyeramkan,selalu mengganggu pikiranku
memaksaku tuk selalu memikirkannya. Aku tidak akan menyebutkan namanya
disini tapi nanti ketika aku berjabat tangan dengan bapaknya hehe. Selain
temanku yang 3 ini,dia juga salah satu orang pengisi waktu kosongku,menjadi
sumber semangat di saat aku terpuruk dalam keadaan dimana tidak ada orang
yang membantuku. Dan yang terpenting dia penyemangat belajarku. Sehingga
dari hal itu aku menyimpulkan bahwa dia adalah orang yang sangat luar biasa.
Maaf jika kata-kataku terlalu lebay aku hanya menuliskan apa yang terlintas di
hatiku.
Kisah si Rasyid juga hampir sama denganku,kisah cintanya berawal di SMA ini.
Orangnya adalah teman masa kecilku. Seorang yang begitu cantik dan
pintar,perpaduan yang sangat luar biasa antara dia dan Rasyid,sama-sama anak
yang pintar. Aku tidak tahu bagaimana awal mula mereka bisa dekat. Yang ku tau
mereka sudah pacaran selama 2 tahun lebih. Walaupun aku jarang melihat
mereka berdua berdekatan atau ngobrol berdua, tapi bisa bertahan selama itu
merupakan hal yang cukup sulit untuk dilakukan.
Selanjutnya akan ku kupas sedikit tentang kisah asmaranya Adit,yang menjalin
sebuah hubungan dengan kakak kelas kita pada waktu itu,aku juga tidak tahu
bagaimana awal mula hubungannya,karena dia tidak pernah menceritakan hal itu
kepadaku. Katanya sih cuman deket,tapi aku nggak percaya heh dasar.tapi
hubungan itu tidak terjalin begitu lama sekitar 5 bulan setelah itu aku tidak
pernah mendengar isu tentangnya dan dia juga tidak pernah menceritakan. Dan
sekarang aku tidak tahu apa-apa tentang kisah cintanya si Adit,yang ku tahu
sekarang dia itu seorang jomblo hahah.
Kalau si Pasa dia memang digandrungi banyak wanita,entah itu adik kelas
sampai-sampai kakak kelas pun meleleh dengannya. Tapi yang anehnya dia
tidak pernah mau untuk menjalin hubungan cinta dengan siapapun,itulah
anehnya si Pasa. Keanehannya ini bermula dulu ketika dia pernah menyukai
seorang wanita,namun dia tidak memiliki keberanian untuk mengungkapkan isi
perasaannya itu,sehingga wanita itu pun sekarang sudah memiliki someone yang
dia cintai tentunya bukan pasa hahaha.
Ini kisah si Pasa seorang lelaki kekar berotot yang jago olahraga
Hallo perkenalkan nama saya Pasa, saya akan menceritakan kisah masa kecil
saya yang mungkin bisa dibilang lucu atau menegangkan. Dulu pada saat saya
menginjak usia 10 tahun, aku dan Rasyid yaitu teman masa kecilku dan dia
sekarang menjadi teman kelas ku, sering bermain bersama sama di rumahku
atau di rumahnya. Waktu itu aku dan teman ku yaitu Rasyid, Aan ( kakak dari
Rasyid) dan Dio, kami ber 4 bermain bola di depan halaman rumahku disaat itu
cuaca yang sangat cerah, seketika cuaca berubah menjadi mendung dan
berangin, kami ber 4 pun panik dan ibuku menyuruh kami masuk ke rumahku
namun Dio yaitu tetanggaku langsung pulang ke rumahnya.
Disaat itu kami sangat ingin mandi hujan namun ibuku melarang karena cuaca
yang sangat mendung dan berangin, tiba tiba angin yang sangat besar datang
dari arah timur ke barat pas di depan rumahku, sampah sampah berhamburan
keatas bahkan atap rumah orang pun ikut terbawa. Ternyata yang kami lihat itu
adalah angin puting beliung, untung saja kami sudah berada di dalam rumah,
disaat itu Aan (kakak dari Rasyid) sangat kelihatan panik namun aku dan Rasyid
hanya melihat angin tersebut dengan bengong Aan mengucapkan
“ Rasyid gimana caranya kita pulang sekarang” dengan muka panik hampir
menangis Aan bertanya kepada adiknya
“ ndak papa kak kan kita ada di rumah Pasa “ sambil tertawa melihat kakaknya
panik
“ santai saja Aan kita kan di dalam rumah “.aku mencoba menenangkan
Disaat itu juga angin puting beliung pun semakin besar, pohon mangga yang ada
di depan rumah ku itu seketika bergoyang dan buahnya pun berjatuhan, dimana
saat itu Aan pun semakin panik dan menangis di mengucapkan “ ibu ibuu ibuuu “
sambil perpegangan di terali rumah ku dan kami berdua tertawa melihatnya,
entah apa yang kami berdua tertawakan mungkin melihat ekspresi yang lucu dan
takut dari Aan (kakak dari Rasyid),
“ kak udah jangan nangis lagi “ Rasyid menenangkan kakaknya yang sudah
semakin panik
Setelah itu Aan pun mulai berhenti menangis Karena sudah ditenangkan oleh
Rasyid. Angin puting beliung tersebut berlangsung sekitar 5 menitan, setelah
selesai ibu dari kedua bersaudara (Aan dan Rasyid) itu pun datang sambil
mengucapkan
“ anakku “
setelah itu mereka berdua pun pulang bersama ibunya yang menjemputnya.
Orang orang pun datang ke rumahku untuk mengambil buah mangga yang
berjatuhan, buah yang berjatuhan itu lumayan banyak, mereka pun
mengumpulkan mangga tersebut.
Pada saat aku masuk Mts saat kelas 7, aku baru saja masuk di lingkungan baru
tersebut, dimana aku yang berasal dari rumah yang cukup jauh dari sekolahku
sekitar 15 km. Aku menggunakan angkutan umum untuk pergi ke sekolah