The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Hidup adalah suatu perjuangan. Untuk memenanginya diperlukan kecerdasan dalam memilih jalan hidup itu sendiri, ke mana muaranya. Kompasnya adalah budi pekerti luhur dan moral kebajikan yang didapatkan dari pendidikan para orangtuanya bagi anak-anaknya. Pendidikan tersebut tidak dihafal, melainkan membiasakan anak-anak mempraktikkannya. Inilah warisan sejati sumber dari puncak kebahagiaan hidup yang menebarkan senyum dan tawa. Demikian antara lain Guru Cai Li Xu mengajak para orangtua dalam mendidik anak-anaknya berlandaskan DI ZI GUI - Standar Budi Pekerti Seorang Anak dan Pelajar yang merupakan isi penting dari buku ini dan wajib dibaca oleh siapa pun untuk membentuk generasi unggul.

Naning Pranoto
Sastrawati dan Perintis Pendidikan Creative Writing di Indonesia.


Di zaman sekarang nilai-nilai kebaikan mulai dilupakan. Itu sebabnya setiap orang perlu diingatkan untuk kembali kepada nilai-nilai luhur yang bersifat universal, yang terwujud dalam tingkah laku yang luhur. Hal tersebut dibutuhkan untuk meningkatkan kualitas hidup setiap orang sebagai bagian dari keluarga, masyarakat, dan negara. Buku-buku yang bermuatan budi pekerti seperti ini adalah salah satu sumber pengetahuan yang kita butuhkan.
Seandainya PESAN dalam buku-buku ini bisa kita amalkan dalam kehidupan sehari-hari, akan tumbuh pribadi-pribadi yang unggul, yang disiplin, mandiri punya daya juang tinggi, menghargai diri sendiri dan orang lain, serta mengasihi dan peduli pada sesama.

Renny Yanior
Penulis 148 buku cerita anak, pernah menjadi wartawan dan pemimpin redaksi di Grup Majalah Kompas Gramedia.

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by Perpustakaan Pahoa, 2022-05-13 02:53:29

Seminar hidup bahagia pembahasan rinci Di Zi Gui Jilid 3

Hidup adalah suatu perjuangan. Untuk memenanginya diperlukan kecerdasan dalam memilih jalan hidup itu sendiri, ke mana muaranya. Kompasnya adalah budi pekerti luhur dan moral kebajikan yang didapatkan dari pendidikan para orangtuanya bagi anak-anaknya. Pendidikan tersebut tidak dihafal, melainkan membiasakan anak-anak mempraktikkannya. Inilah warisan sejati sumber dari puncak kebahagiaan hidup yang menebarkan senyum dan tawa. Demikian antara lain Guru Cai Li Xu mengajak para orangtua dalam mendidik anak-anaknya berlandaskan DI ZI GUI - Standar Budi Pekerti Seorang Anak dan Pelajar yang merupakan isi penting dari buku ini dan wajib dibaca oleh siapa pun untuk membentuk generasi unggul.

Naning Pranoto
Sastrawati dan Perintis Pendidikan Creative Writing di Indonesia.


Di zaman sekarang nilai-nilai kebaikan mulai dilupakan. Itu sebabnya setiap orang perlu diingatkan untuk kembali kepada nilai-nilai luhur yang bersifat universal, yang terwujud dalam tingkah laku yang luhur. Hal tersebut dibutuhkan untuk meningkatkan kualitas hidup setiap orang sebagai bagian dari keluarga, masyarakat, dan negara. Buku-buku yang bermuatan budi pekerti seperti ini adalah salah satu sumber pengetahuan yang kita butuhkan.
Seandainya PESAN dalam buku-buku ini bisa kita amalkan dalam kehidupan sehari-hari, akan tumbuh pribadi-pribadi yang unggul, yang disiplin, mandiri punya daya juang tinggi, menghargai diri sendiri dan orang lain, serta mengasihi dan peduli pada sesama.

Renny Yanior
Penulis 148 buku cerita anak, pernah menjadi wartawan dan pemimpin redaksi di Grup Majalah Kompas Gramedia.

Keywords: Psikologi

HIDUP BAHAGIA | Pembahasan buku Di Zi Gui

JILID 3

i

HIDUP BAHAGIA | Pembahasan buku Di Zi Gui

Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam Terbitan (KDT)

171 Seminar Hidup Bahagia: Pembahasan Rinci Di Zi Gui Jilid 3

CAI /Cai Li Xu, Tangerang: Penerbit Sekolah Terpadu Pahoa; 2017

s Cetakan ke-1; XV, 120hlm x 27 cm

1. Moral dan Budi Pekerti 2. Judul

ISBN : 978-602-61749-6-3

ii

HIDUP BAHAGIA | Pembahasan buku Di Zi Gui

Cetakan 1, 2017
iii

HIDUP BAHAGIA | Pembahasan buku Di Zi Gui

iv

HIDUP BAHAGIA | Pembahasan buku Di Zi Gui

Daftar Isi

Hal
Kata Pengantar............................................................................................................................ vii

Prakata I
Memaknai “Hidup Bahagia”........................................................................................................ xi
Prakata II
Cara Leluhur Tionghoa Mendidik Keturunannya Sejak 4500 Tahun Lalu..................................... xv
BAB XXI
Pelatihan: “Bagaimana mengelola diri dan kemampuan menjalankan Tugas.............................. 1
BAB XXII
Tata Krama dalam “bersantap”,”Berbusana” Hidup serumah & Berkarya................................... 11
BAB XXIII
Menyayangi barang, menghormati manusia, senantiasa peduli kepada sesama
Inilah pengetahuan..................................................................................................................... 25
BAB XXIV
Menjaga sikap serta perilaku hormat dan cermat, jadikan “sikap Welas Asih”
Kewajibanmu .............................................................................................................................. 39
BAB XXV
Mengemban tanggungjawab membuat orang menjadi tumbuh semakin Matang..................... 49
BAB XXVI
Hal- hal sekecil apapun, harus tetap memperhatikan kepentingan orang Lain........................... 61
BAB XXVII
Tepatilah apa yang telah diucapkan............................................................................................ 73
BAB XVIII
“Menjaga kepercayaan” penerapannya pada prinsip hubungan antar Manusia........................ 89
BAB XXIX
Penyebar-luasan kebijaksanaan: Jadilah manusia yang terpercaya dan
Bermoral etika............................................................................................................................ 103
BAB XXX
Membangun semangat keteladanan “Kata-kata & Janji yang dapat dipercaya”..................... 109
Profil Penulis............................................................................................................................... 119
Profil Penyadur........................................................................................................................... 121

v



HIDUP BAHAGIA | Pembahasan buku Di Zi Gui

KATA PENGANTAR

Kisah penerbitan buku ini bermula dari sebuah pertemuan tiga Alumni PAHOA pada awal
Nopember 2007. Mereka adalah Soeseno Boenarso (Angkatan 1965) dan Soetjipto Nagaria dan
Penyadur buku ini (Angkatan 1958). Kami bertiga dengan serius membahas VISI dan MISI Sekolah
Terpadu PAHOA. Sebelumnya kami sudah bersepakat akan membangun kembali Sekolah Terpadu
PAHOA.

Pembahasan kami tentang VISI dan MISI tersebut berlangsung menjelang Rapat Pengurus
Perkumpulan Pancaran Hidup (PPH), Wadah Tunggal Alumni Sekolah PAHOA, JPP dan SMAN 19
yang dijadwalkan akan diadakan pada tanggal 24 Nopember 2007. Rapat Pengurus Perkumpulan itu
mempunyai dua tujuan yaitu: mempersiapkan peringatan HUT ke-23 Perkumpulan Pancaran Hidup,
dan menyampaikan kepada semua Alumni wacana membangun/mendirikan kembali Alma Mater
PAHOA. Sekolah itu akan tetap menyandang nama “Sekolah PAHOA” dan tetap mempertahankan
status Sekolah Nasional Plus, lengkap dengan VISI dan MISI-nya.

Kami bertiga mencapai kesepakatan bulat tentang isi dari VISI & MISI PAHOA, dan Penyadur pun
langsung diminta menyusun Draft VISI & MISI Sekolah Terpadu PAHOA. Draft itu akan dibahas oleh kami
bertiga sebelum dipaparkan untuk disepakati para peserta Rapat Badan Pengurus PPH pada tanggal 24
Nopember 2007 di Hotel Alila. VISI PAHOA yang akhirnya dipaparkan kepada Rapat Pengurus PPH itu
berbunyi sebagai berikut:

VISI
Sekolah Terpadu PAHOA bertekad menjadi Sekolah Nasional Plus Trilingual Unggulan dan
terkemuka yang memiliki:
• Standar Pendidikan dan Standar Kompetensi Guru yang tinggi
• Pengajaran Trilingual - Indonesia, Mandarin dan Inggris yang intensip
• Pendidikan Moral Etika dengan mengacu kepada Ajaran Konfucius yang universal

Sehingga mampu mendidik siswa-siswa yang Cerdas, Sehat dan Berakhlak Mulia, yang
melestarikan Tata Nilai Budaya dan Falsafah PAHOA pada khususnya, dan mencerdaskan bangsa
pada umumnya.

vii

HIDUP BAHAGIA | Pembahasan buku Di Zi Gui

VISI PAHOA ini dengan suara bulat diterima seluruh Alumni peserta rapat. Selanjutnya, dalam
persiapan memulai pendidikan Moral & Etika di Sekolah PAHOA yang akhirnya didirikan kembali di
Gading Serpong, Tangerang, Pengurus Sekolah mengalami kendala. Yaitu tidak tersedia di negeri
kita Buku Pegangan Siswa dan Buku Penuntun Guru tentang Pendidikan BUDI PEKERTI yang bisa
menjadi rujukan bagi Sekolah PAHOA. Karena itu kami menyusun materi Pendidikan BUDI PEKERTI
yang berisi 10 butir Prinsip Moral Konfucius. Materi kami kutip dari buku “ANALECT”, karya Maha
Guru Konfucius, dan dalam penyusunannya kami dibantu oleh pakar pendidikan Ibu Dra Endang
Setiawati. Materi disusun dalam bentuk Kertas Kerja (Work Sheet), yang mencoba menguraikan
satu persatu kesepuluh butir Prinsip Moral Konfucius. Uraian masing-masing Prinsip Moral itu
diperkaya dengan kisah-kisah nyata yang terjadi di dalam masyarakat. Kisah-kisah itu relevan
dengan butir-butir Prinsip Moral yang dibahas. Namun, Kertas Kerja Pendidikan Budi Pekerti karya
Tim Penyusun PAHOA bersama dengan Ibu Endang tersebut masih jauh dari sempurna. Kertas
Kerja tersebut tidak dilengkapi dengan “Penuntun Perilaku” bagi kasus-kasus nyata di dalam
kehidupan sehari-hari.

Di suatu hari tahun 2008 kami menerima dari Yayasan Yabumi sebuah Buku Saku berjudul “DI
ZI GUI” yang secara harfiah berarti “STANDAR BUDI PEKERTI SEORANG ANAK & PELAJAR”, karya
LI YUE XIU, seorang pujangga yang hidup di zaman Dinasti Qing pada abad ke-16. Buku ini ditulis
dalam bentuk puisi, dan berisi hanya 1080 karakter Huruf Mandarin. Namun buku ini mengandung
6 (enam) Prinsip Moral dan Kebajikan yang patut dimiliki seorang anak atau pelajar:

1. Berbakti kepada orangtua
2. Saling menyayangi dan menghormati antara kakak dan adik
3. Senantiasa mawas diri, berhati-hati dalam tutur kata dan perilaku
4. Senantiasa menepati janji dan terpercaya
5. Sayangilah sesama manusia
6. Dekatilah orang-orang bijak dan penuh kebajikan, dan pelajarilah kearifan mereka
7. Setelah keenam kebajikan di atas telah dimiliki, belajarlah dan tuntutlah ilmu setinggi-

tingginya.

Timbul sekilas kesan bahwa Buku Saku DI ZI GUI mengandung hanya 6 butir Prinsip Moral &
Kebajikan Ajaran Konfucius. Sedangkan kita sama maklum bahwa Ajaran Konfucius mengandung
10 butir Prinsip Moral & Kebajikan. Karena itu kami memutuskan Sekolah PAHOA akan tetap
memakai 2 (dua) jenis Buku Pegangan Siswa yakni: Kertas Kerja Pendidikan Budi Pekerti oleh Tim

viii

HIDUP BAHAGIA | Pembahasan buku Di Zi Gui

Penyusun PAHOA, dan Buku Saku DI ZI GUI, Dua Bahasa, yang diterbitkan oleh Yayasan Yabumi.
Khusus untuk jenjang Sekolah Dasar masih ada tambahan sebuah buku yakni Buku “CIVIC AND
MORAL STUDIES” terbitan Singapura.

Tanggal 09 Juni 2011 kami para pengurus Yayasan Pendidikan dan Pengajaran PAHOA diundang
berkunjung ke Penang Chung Ling High School di Malaysia. Pada kesempatan itu setiap anggota
rombongan kami dihadiahi sebuah buku berjudul “Pembahasan Rinci DI ZI GUI”, karangan Guru
Cai Li XU, salah seorang pemimpin World Amitabha Buddhist Society. Guru Cai adalah juga
seorang pakar, peneliti dan pendidik senior DI ZI GUI. Setelah sempat menyimak beberapa bab
dalam buku “Pembahasan Rinci DI ZI GUI”, pandangan dan pemahaman kami tentang ajaran DI
ZI GUI langsung berubah total. Ternyata DI ZI GUI tidak mengandung 6 (enam) butir saja Prinsip
Moral & Kebajikan Konfucius, melainkan mencakup keseluruhan 10 butir Prinsip Moral Konfucius,
yakni: REN – Welas Asih/Kasih Sayang; YI – Kebenaran & Keadilan; LI – Tata Krama/Sopan Santun;
ZHI – Kebijaksanaan; XIN – Terpercaya; XIAO – Berbakti kepada orangtua; TI – Saling menghormati
& menyayangi antar saudara; ZHONG – Kesetiaan & Ketulusan; LIAN – Jujur Bersih; CHI – Perasaan
Malu/Harga Diri.

Dalam Buku “Pembahasan Rinci DI ZI GUI”, Guru Cai mengupas isi Ajaran DI ZI GUI tidak sebatas
yang secara harfiah tercantum dalam buku asli DI ZI GUI. Ia “memperluas” kupasannya hingga
mencakup juga Aturan/Pedoman Perilaku Bajik bagi: Hubungan antara atasan dan bawahan;
Hubungan antara suami dan isteri; Hubungan antar teman; dan Hubungan antara yang diperintah
(rakyat) dan yang memerintah (Pemerintah/Pejabat Negara). Bahkan Guru Cai memperkaya
pembahasannya dengan menyisipkan cerita-cerita klasik Tiongkok dan berbagai kisah nyata yang
terjadi akhir-akhir ini. Kisah-kisah itu relevan dengan Topik Pembahasan sehingga uraian Guru Cai
menjadi makin menarik dan hidup.

Karena Buku “Pembahasan Rinci DI ZI GUI” ini penting bagi para orangtua murid dan para
guru Sekolah Terpadu PAHOA – baik Guru Pendidikan Budi Pekerti maupun Guru-guru bidang
studi lain – maka buku ini perlu dijadikan Buku Penuntun bagi mereka dalam pendidikan keluarga
dan Pendidikan Budi Pekerti bagi para siswa. Juga, karena sebagian orangtua siswa, Guru-guru
Pendidikan Budi Pekerti, dan Guru-guru bidang studi lain di Sekolah PAHOA tidak menguasai
bahasa Mandarin, maka kami memutuskan menyadur isi Buku “Pembahasan Rinci DI ZI GUI”
kedalam bahasa Indonesia. Penulisan Guru Cai yang bergaya “berwicara” di seminar agak dirubah

ix

HIDUP BAHAGIA | Pembahasan buku Di Zi Gui

menjadi bergaya bertutur dan bercerita, dengan tidak mengurangi sedikit pun esensi buku ini.

Dalam proses penyaduran buku ini, kami sangat terbantu oleh hasil terjemahan awal buku
ini oleh Ibu Susi dari Yayasan Yabumi sebanyak 20 bab. Bapak Eddy Mulianto, Ketua Yayasan
Yabumi menyerahkan naskah terjemahan kepada kami supaya kami mengoreksi dan sekaligus
mengeditnya. Atas segala kebaikan dan bantuan Bapak Eddy Mulianto kami sampaikan terimakasih
sebesar-besarnya dan penghargaan setinggi-tingginya.

Pekerjaan menyadur buku ini telah memperoleh RESTU dari Master Chin Kung, pendiri
Yayasan Amitabha Dunia; dan juga Guru Cai Li Xu, pengarang buku ini. Kedua tokoh ini dengan tulus
hati berharap bahwa terbitnya saduran “Pembahasan Rinci DI ZI GUI” dalam Bahasa Indonesia
akan membawa kemaslahatan sebesar-besarnya bagi anak-anak dan para pelajar Indonesia pada
khususnya, dan Masyarakat dan Rakyat Indonesia pada umumnya.

Tidak lupa, kami menyampaikan terimakasih sebesar-besarnya dan penghargaan setinggi-
tingginya kepada rekan-rekan pembina, pengawas dan pengurus Yayasan Pendidikan dan
Pengajaran PAHOA, seluruh jajaran Guru dan Karyawan, dan khususnya kepada adik ipar kami Sdri
Santirini beserta keluarganya yang bergotong royong membantu mengetik ulang dan melakukan
edit final naskah-naskah saduran kami.

Kami menyadari keterbatasan pengetahuan kami tentang Ajaran DI ZI GUI, dan juga
keterbatasan penguasaan Bahasa Mandarin kami. Tidak terelakkan terjadi kesalahan dan
kekurangan di sana-sini, untuk mana kami mohon para pembaca yang budiman dapat membukakan
pintu maaf yang sebesar-besarnya.

Harapan kami dan kita semua, semoga semua anak dan pelajar Indonesia menjadi manusia-
manusia berbudi luhur dan berakhlak mulia. Semoga Bangsa dan Negara kita RUKUN, DAMAI dan
SEJAHTERA.

Jakarta, 10 September 2014

Penyadur:



(Ir. Suryono Limputra)

x

HIDUP BAHAGIA | Pembahasan buku Di Zi Gui

PRAKATA I

MEMAKNAI “HIDUP BAHAGIA”

Para pembaca yang budiman. Apakah Anda hidup bahagia? Apakah kedua orangtua Anda
masih lengkap dan hidup bahagia? Apakah Anda pasangan suami-isteri yang hidup harmonis dan
bahagia? Bagaimana dengan karir Anda, apakah berjalan mulus? Dan akhirnya, apakah putera-
puteri Anda bertumbuh sehat dan penurut?

Hal-hal di atas merupakan alasan yang membuat hidup Anda bahagia. Sungguh beralasan
untuk mengatakan bahwa BAHAGIA memang ada dan bermukim di HATI Anda.

Kita sadar bahwa begitu banyak manusia yang hidup di dunia fana ini bergumul, berkutat dan
berjuang untuk menggapai cita-cita hidupnya, yaitu Hidup Bahagia. Namun, adalah kenyataan
bahwa manusia senantiasa terombang-ambing diantara apa yang telah diperolehnya dan apa yang
tidak berhasil didapatnya. Banyak orang beranggapan bahwa mereka sedang berjuang mencari
Zona Tulus dan Nyaman, yaitu hidup serba berkecukupan. Bagi mereka, Hidup Bahagia adalah
“Hidup serba sempurna dan berkecukupan”.

Melihat kilas balik perjalanan hidup kita selama ini, kita menemukan diri kita yang penuh
dengan kesibukan dan langkah-langkah yang membabi buta, dan bahkan kehilangan arah.
Separoh hidup Anda dijejali dengan kesibukan. Anda begitu sibuk sampai-sampai Anda buta
terhadap kebutuhan-kebutuhan orang-orang-orang yang Anda kasihi. Anda tersesat dan tidak lagi
mampu mengendalikan Hati dan Pikiran Anda. Rasa Aman menguap lenyap dari dalam diri, dan
orang-orang terkasih kehilangan rasa aman. Tidak hanya itu. Orang-orang sekeliling Anda juga ikut
gelisah.

Mengapa manusia yang awalnya bercita-cita menggapai Kebahagiaan pada akhirnya
menemukan kehidupannya demikian pahit? Anda perlu menoleh ke belakangan. Pada titik awal
perjalanan hidup Anda rupa-rupanya Anda bercita-cita menemukan KETULUSAN. Lalu apa yang
terjadi? Ternyata Anda akhirnya tidak pernah memberi Ketulusan kepada dunia ini. Sebaliknya,

xi

HIDUP BAHAGIA | Pembahasan buku Di Zi Gui

Anda hanya berharap orang lain akan memberikan Ketulusan kepada Anda. Anda mengejar
Hidup Sempurna dan berkecukupan; Anda ingin orang terkasih selalu ada di sisi Anda, dan Anda
menginginkan semua urusan dan semua benda dalam kondisi sempurna. Nafsu dan keinginan Anda
demikian besar. Anda terus menerus menuntut ke sekeliling Anda. Sampai akhirnya anda melupakan
fakta ini: Justru DIRI ANDA SENDIRI adalah yang paling tidak sempurna. Maka, yang paling dulu
disempurnakan adalah HATI dan PIKIRAN Anda sendiri.

Di dunia yang kita huni bersama ini terdapat AJARAN-AJARAN yang berisikan begitu banyak
petunjuk mencapai Ketulusan, Kesempurnaan dan Kebajikan. Para nabi agama-agama besar dan para
filsuf dunia meninggalkan dan mempersembahkan ajaran-ajaran itu kepada Umat Manusia. Para
Nabi Agung dan Bijak itu telah tiada, namun Ajaran-Ajaran mereka tetap lestari. Adalah kewajiban
dan tugas manusia di masa kini mewujudkan ajaran-ajaran itu.

Akhir-akhir ini banyak orang berbicara tentang “DAMAI & HARMONIS”. Dari mana datangnya
“Damai dan Harmonis”? Dan harus dimulai dari manakah “Damai dan Harmonis” itu?

Hidup “Damai dan Harmonis” dimulai dari Diri Kita Sendiri. Kita memulainya dengan Peduli
pada Orang Lain; menghormati dan menghargai Orang Lain; banyak MEMBANTU tanpa diminta;
banyak MEMBERI. Apabila kita melakukan hal-hal ini kita akan merasa bahwa perubahan besar telah
terjadi dalam hidup ini. Jelas, BAHAGIA timbul bukan karena kepemilikanmu yang makin menumpuk
melainkan karena makin berkurangnya KEGALAUAN-mu.

BAHAGIA juga terletak pada Ketekunan dan Loyalitas dalam menjalankan profesi Anda; Ketulusan
dalam menunaikan Kewajiban; Ayah mengayomi anak-anaknya dengan Kasih; Anak berbakti kepada
Orangtua; Suami bersikap Adil & Bijak terhadap isteri; isteri setia dan berbakti kepada suami; Kakak
mengasihi adik dan adik menghormati kakak; Kepala Negara penuh Welas Asih dan para pejabat setia,
jujur dan bersih; dan Kepercayaan antar teman terjaga. Ini semua adalah perwujudan Bahagia.

Sesungguhnya, betapa mudah kita bisa memperoleh Kebahagiaan. Tangis pertama bayi
membawa Kebahagiaan; saling menghargai antara mertua dan menantu demi kelangsungan
Kebahagiaan Keluarga adalah juga Kebahagiaan. Senyum seorang teman membawa kebahagiaan.
Sapaan seorang anak kepada orangtuanya adalah Kebahagiaan. Tubuh sehat yang kita miliki adalah
Kebahagiaan …

xii

HIDUP BAHAGIA | Pembahasan buku Di Zi Gui

Asalkan kita jeli dan paham untuk menjaganya, Kebahagiaan yang mengalir dari berbagai
peristiwa sehari-hari seperti disebut di atas berada di pelupuk mata kita. Maka, tidak ada alasan
untuk tidak Bahagia.

Namun, walaupun kita telah lama menjalani hidup kita, toh kita belum merasakan
Kebahagiaan yang sepenuhnya. Padahal Kebahagiaan sesungguhnya dapat diraih hanya dengan
seuluran tangan. Mengapa hal ini terjadi? Tidak lain karena Jalan Hidup yang kita lalui adalah
jalan yang penuh dengan PERSAINGAN, KEAKUAN, SIKAP EGOSENTRIS dan PERGULATAN, yang
semuanya mengakibatkan Kegaluan Hati, Kebencian & Ketidakpuasan, Konflik dan Benturan.
Pada gilirannya, didalam Keluarga, Masyarakat dan Negara semakin tercipta Ketidak-damaian dan
Ketidak-harmonisan. Tanpa Kedamaian dan Keharmonisan, bagaimana mungkin manusia bisa
merasakan Kebahagiaan?

Anda mungkin berdalih: Biarkan aku kini berjuang, bergulat, menyibukkan diri untuk
beberapa tahun lagi. Nanti, setelah beberapa tahun atau beberapa puluh tahun lagi baru aku
santai menikmati Kebahagiaan. Itu tidak betul. Kerena dengan bersikap demikian, saat ini juga
Anda kehilangan kesempatan menikmati Kebahagiaan. Apakah ada jaminan di suatu hari kelak
Anda akan mendapatkan Kebahagiaan yang Anda impikan? Tidak. Pada saat Anda merasa telah
mencapai sukses materi, saat itu juga Penyakit Degeneratif telah mulai menyerang. Hubungan
Anda dengan keluarga Anda telah menjadi demikian dingin dan sangat renggang. Mungkin Anda
tidak sempat lagi berbakti kepada orangtua Anda. Maka, Kebahagiaan di masa depan dipupuk
dengan kebahagiaan yang dihayati hari demi hari.

Ingatlah. Hari kemarin telah lewat; esok hari adalah hari yang belum diketahui. Sahabat-
sahabatku sekalian, kita semua memiliki SAAT INI. Manfaatkanlah saat ini sebaik-baiknya demi
Kebahagiaan, Kedamaian dan Keharmonisan Keluarga, Masyarakat dan Diri sendiri.

“Damai dan Harmonis” merupakan kebutuhan setiap Manusia Berjiwa. Hanya dengan HATI
penuh Damai dan Harmonis manusia dapat meraih Kebahagiaan sejati. Sedangkan “damai dan
Harmonis” hanya dapat diraih dengan “Menanggalkan Sikap Egosentris; banyak melakukan amal
dan derma; banyak Peduli pada sesama; sebanyak mungkin memahami orang lain; Toleran dan
berlapang dada; Penuh Kesabaran dalam menghadapi masalah; Menolong orang lain mencapai
tujuannya; Mengemban Misi dan Tanggung jawab sosial.

xiii

HIDUP BAHAGIA | Pembahasan buku Di Zi Gui

Kita sama-sama maklum bahwa tidak satupun di Bumi ini yang tidak dinaungi Langit; tidak
satupun di Bumi ini yang tidak dijunjung Bumi. Umat manusia yang hidup ditengah-tengah, yaitu
diantara Bumi dan Langit, wajib meniru Kebajikan Tanpa Ego, seperti yang diperlihatkan oleh Bumi
dan Langit.
Kebahagiaan hanya terdapat dalam Hati dan Pikiran kita. Bila Hati dipenuhi Welas Asih, maka
kebahagiaan hadir pada diri kita. Pepatah mengatakan: “Bila semua orangtua di dunia engkau
anggap sebagai orangtuamu sendiri; bila semua anak di dunia engkau anggap sebagai anakmu
sendiri; maka akan tercipta Dunia yang SATU, dengan Masyarakat yang DAMAI dan HARMONIS”.

Semoga pesan pepatah ini dapat terwujud. (*)

xiv

HIDUP BAHAGIA | Pembahasan buku Di Zi Gui

PRAKATA II

CARA LELUHUR TIONGHOA MENDIDIK KETURUNANNYA
SEJAK 4500 TAHUN LALU

Tiongkok mempunyai sejarah lebih dari 5000 tahun. Ribuan tahun lamanya bangsa Tionghoa
dapat bertahan hidup dan tidak terhapus dari muka bumi. Tidak diragukan lagi, hal ini bisa terjadi
karena sebuah kekuatan raksasa yang dibangkitkan oleh Pendidikan Kultur Tradisional Bangsa.
Confusius dalam Kitab (LI JI) yang ditulisnya, berkata dengan jitu: “Membangun Negara dan
Bangsa; Pendidikan adalah Ujung Tombak”.

Namun, sangat disayangkan. Kita menyaksikan bahwa seabad terakhir, karena berbagai
alasan, Pendidikan Kultur Tradisional Tiongkok mengalami perusakan luar biasa. Adalah tugas
suci Bangsa Tionghoa di Negara Tiongkok menyelamatkan dan melestarikan pendidikan kultur
tradisionalnya. Sejarah ribuan tahun telah membuktikan bahwa melalui penerapan Sosial-nya,
Kultur Tradisional Tiongkok menjadi Kekuatan Raksasa yang secara nyata menjaga Kelangsungan
Kedamaian dan Ketenteraman masyarakat. Juga telah terbukti nyata bahwa Kultur Tradisional
Tiongkok sudah menjadi Pondasi bagi Kemakmuran dan Kejayaan Bangsa dan Negara.

Kini kita hidup di tengah Peradaban Materi Modern. Namun ini tidak berarti bahwa sesuatu
yang kuno pasti kadaluwarsa, karena WISDOM (Kebijaksanaan) dan KEBENARAN adalah KEKAL
dan senantiasa TERBARUKAN. Ibarat matahari, walau Matahari adalah benda Kuno, setiap pagi
ia terbarukan. Matahari tidak hanya memberi Kehidupan, tetapi juga membawa PENERANGAN
dan HARAPAN. Ajaran-ajaran para Bijak dan Suci adalah bagaikan Sinar Matahari yang hangat,
menghangatkan seluruh jagad dan membawa Kebahagiaan bagi Umat Manusia.

Pendidikan dan Ajaran para Bijak di Tiongkok Kuno dapat ditelusuri hinga 4500 tahun lalu, yang
diwariskan dari generasi ke generasi sampai ke zaman kita. Pada masa Dinasti HAN, dengan Kaisar
HAN WU DI, Ajaran Confusius resmi ditetapkan menjadi Kebijakan Pendidikan Negara/Kerajaaan.
Kebijakan Pendidikan yang berlandaskan Ajaran dan Falsafah Confusius tetap dipertahankan
hingga paruh pertama Abad ke-20, ketika ajaran ini mulai pelan-pelan ditinggalkan. (Kita sadar
bahwa setelah memasuki Era Reformasi yang dipelopori Deng Xiao Ping, Kebijakan Pendidikan
Kultur Tradisional mulai dipulihkan pelan-pelan).

xv

HIDUP BAHAGIA | Pembahasan buku Di Zi Gui

Sebenarnya, PENDIDIKAN dan AJARAN apa yang telah disampaikan oleh Pendidikan Kultur
Tradisional Tiongkok kepada kita? Jawabannya adalah sebagai berikut:

- Mengenal dan Memahami HUKUM PERGERAKAN ALAM yang menembus WAKTU dan
RUANG. Inilah yang disebut DAO (PATH).

- Mendidik dan membimbing Umat Manusia agar PATUH kepada HUKUM ALAM; atau:
Jadilah Manusia yang tidak melanggar HUKUM ALAM. Inilah yang disebut DE (MORAL
KEBAJIKAN).

Dalam pergaulan antar manusia, tidak peduli kaya atau miskin, bangsawan atau rakyat jelata,
secara alamiah akan terbentuk 5 (lima) macam HUBUNGAN sebagai berikut:

• Hubungan antara AYAH dan ANAK: Ayah mengasihi Anak, Anak berbakti kepada Ayah-
Bunda.

• Hubungan antara PENGUASA dan PEJABAT BAWAHAN-nya: Antara Pemimpin dan yang
dipimpin; Pengusaha memperlakukan Bawahannya dengan SOPAN dan ADIL, dan Bawahan
melayani Penguasa dengan LOYAL (SETIA).

• Hubungan Suami-Isteri: Antara laki-laki (Suami) dan Perempuan (Isteri) terdapat perbedaan
TUGAS, yaitu Suami bertugas keluar dan Isteri mengurus Rumah Tangga. Suami dan Isteri
menunaikan Tanggung Jawab masing-masing.

• Hubungan Kakak-Adik: Antara yang TUA (Kakak) dan yang Muda (Adik) terdapat URUTAN
jelas. Kakak Beradik senantiasa HIDUP RUKUN dan SALING MENGASIHI.

• Hubungan antar Sahabat: Pergaulan antar sahabat, saling menjaga KEPERCAYAAN;
mengutamakan KEBENARAN dan KEADILAN.

Inilah Aturan yang patut tentang Hubungan Antar Manusia. Sepanjang hidupnya manusia
tidak akan dapat menghindar dari kelima HUBUNGAN tersebut di atas. Camkanlah. Mematuhi
kelima Aturan Hubungan Antar Manusia adalah PONDASI untuk tumbuh menjadi MANUSIA UTUH.
Melanggar kelima Aturan Hubungan Antar Manusia ini akan membuat Manusia sulit “eksis” dan

xvi

HIDUP BAHAGIA | Pembahasan buku Di Zi Gui

menempatkan diri dalam masyarakat. Maka akan terjadi ketidak-harmonisan dalam keluarga;
kekacauan norma-norma masyarakat; krisis moral; dan terancamnya kestabilan dan ketenteraman
dalam Negara.
Hukum Alam yang mengatur kelima Aturan Hubungan Antar Manusia ini adalah KEKAL, tidak
akan pernah berubah. Hukum ini merupakan Pemahaman yang perlu ditanamkan pada setiap
Umat Manusia agar dapat Hidup Tenteram dan Bahagia. Ajaran ini adalah juga Ilmu Pengetahuan
Alam Semesta yang dapat menjamin kelangsungan masyarakat yang AMAN DAN TENTERAM.(*)

xvii



HIDUP BAHAGIA | Pembahasan buku Di Zi Gui

BAB XXI:

PELATIHAN : “BAGAIMANA MENGELOLA DIRI &
KEMAMPUAN MENJALANKAN TUGAS”

Pada bab yang lalu tentang “ 出 则 悌 CHU ZE TI ”,kita pernah membahas tata krama
tentang bagaimana memperlakukan tamu, bagaimana memberi salam, bahkan bagaimana

mengantar tamu keluar rumah atau kantor.  Masih ada sebuah tata krama melayani tamu yang
tak boleh diabaikan, yaitu tata krama menerima dan berbicara di telepon.

Mari kita memperhatikan bagaimana seorang anak zaman sekarang menerima dan
berbicara di telepon.  Guru Cai pernah menelepon ke rumah kawannya dan kebetulan yang

menerima telepon adalah putera sang kawan. Guru Cai memulai dengan, “Hallo, apakah ayahmu
di rumah? Sang anak menjawab ketus, “Tidak ada.” “Ke mana ayahmu?” “Tidak tahu.” jawab
anak itu dengan ketus. Dan langsung gagang telepon ditutup. Anak ini bahkan tidak menguasai
“Tata Krama menerima & berbicara di telepon”. Ia sudah kehilangan rasa hormat, bahkan telah
membuat malu seisi keluarga. Maka, “Tata Krama menerima dan berbicara di telepon” wajib
diajarkan kepada anak-anak kita sejak kecil.

             Kita dapat memulai melatih anak-anak kita dengan memberi contoh bagaimana seharusnya
bertutur kata ketika menerima telepon. Begitu gagang telepon diangkat, kita harus memulai
pembicaraan dengan “Hallo, selamat pagi/siang/sore, Cai Li Xu di sini. Apa yang bisa saya bantu?”
Suara dari seberang bertanya, “Apa ayahmu ada di rumah?” Bila ayahmu ada di rumah, kita
segera menjawab, “Tunggu sebentar, saya segera panggilkan”. Jika ayah sedang tidak di rumah,
kita menjawab dengan lembut, “Maaf, ayah sedang tidak di rumah, boleh tahu dengan siapa
saya bicara? Apakah ada sesuatu yang perlu saya sampaikan ke ayah?” Bahkan bila keperluan
penelepon itu sangat mendesak, kita boleh memberi tahu nomor HP ayah. Dengan mengerti tata
krama menelepon, kematangan seorang anak dalam menjalankan tugasnya kelak akan semakin
matang. 

1

HIDUP BAHAGIA | Pembahasan buku Di Zi Gui

Masih ada satu tata krama menelepon yang tak kalah penting. Bila berbicara di telepon dengan
seorang yang lebih senior, tunggulah sampai penelepon senior itu terlebih dahulu meletakkan
gagang telepon, barulah kita meletakkan gagang telepon kita.  Sebab terkadang, penelepon senior
tersebut masih menyampaikan sesuatu. Bila tiba-tiba telepon ditutup, tindakan kita memberi kesan
kita tidak menghormati penelepon.

Bab ke 3 DI ZI GUI adalah : “ Teliti & Hati hati”.

Kita pernah menyinggung bahwa kita perlu berhati-hati dalam bertutur kata, berhati-hati dalam
bertindak, “Sebuah ucapan dapat membuat JAYA, namun sebuah ucapan pun dapat membinasakan”.
Jadi, bila hidup ini kita jalankan dengan hati-hati, kita bisa menghindari banyak kesalahan yang tak
perlu terjadi. Bahkan dapat menghindari malapetaka.

Alkisah ada seseorang yang mengundang tiga orang kawan baiknya untuk makan bersama. Pada
waktu yang disepakati, dua orang kawannya telah tiba, sedangkan seorang lainnya belum. Orang ini
berdiri di depan pintu restoran sambil bergumam: “Kok, kawan yang kami tunggu- tunggu, malah
belum datang?” Salah seorang dari kedua kawannya yang sudah tiba lebih dulu, merasa tersinggung
dan berpikir, “Jangan-jangan aku adalah kawan yang tidak ditunggu-tunggu, malah datang lebih
dulu?” Ia pun meninggalkan restoran tersebut. Satu kawan yang tersisa itu mulai berpikir, “Kawan
yang seharusnya tidak pergi, kok malah pergi? Jika demikian, aku pun tak pantas tinggal.” Kisah
ini berakhir dengan orang yang mengundang makan tersebut makan sendirian. Walau terkesan
sebuah kisah lelucon, di sini terselip suatu pelajaran berharga bahwa ucapan yang keluar dari mulut
seseorang harus melalui pemikiran dan pertimbangan matang. Juga, kita harus meningkatkan
kepekaan (terhadap perasaan orang lain) dalam diri kita. Kata-kata yang keluar dari mulut kita
apakah mungkin dapat menyinggung lawan bicara kita?  Kehati-hatian bertutur perlu kita jaga.

Akar dari “tutur kata dan tindakan” adalah hati dan pikiran seseorang. Seseorang yang
beriman dan bijaksana, hati dan pikirannya senantiasa penuh dengan kehati-hatian. Dan bila hati
dan pikirannya senantiasa penuh dengan kehati-hatian, maka “tutur kata dan tindakannya” takkan
jauh berbeda dengan hati dan pikirannya.  “Kehati-hatian dan ketelitian” juga mengandung arti
orang tidak boleh memboros-boroskan waktu dan makanan; tidak boleh hati dan pikirannya ingin
berfoya-foya, tamak, dan malas. Bila keinginan-keinginan semacam ini sempat muncul harus segera
ditumpas.

2

HIDUP BAHAGIA | Pembahasan buku Di Zi Gui

Kita dapat merangkum Intisari ajaran “Kehati-hatian dan ketelitian” sebagai pelatihan
seseorang dalam tiga bidang kemampuan. Pertama, kemampuan mengendalikan diri; Kedua,
kemampuan hidup mandiri; Ketiga, kemampuan melaksanakan tugas yang diamanatkan. Kini
coba simak, apakah anak-anak kita memiliki ketiga kemampuan ini? Kemampuan-kemampuan
tersebut perlu diajarkan untuk bisa dikuasai. 

Bab-bab yang lalu pernah menyinggung kisah seorang anak yang tinggal di kota Shan Tou.
Di sekolah, anak berusia tujuh tahun ini baru mendapat pendidikan DI ZI GUI selama dua bulan.
Sang guru ingin menguji anak didiknya dalam hal penguasaan DI ZI GUI dengan meminta mereka
berbicara di podium di hadapan orangtua mereka.  Kalimat pertama yang disampaikan adalah
“Setelah belajar DI ZI GUI, saya baru sadar bahwa untuk menjadi manusia seutuhnya, pertama-
tama orang harus Berbakti Kepada Orangtua.” Kata-kata anak ini mempunyai makna apa? Kata-
kata kuncinya adalah “Saya baru sadar.”  Kita orang dewasa sering berkata: Ah, masa sudah sebesar
ini, soal “berbakti” belum dipahaminya” Kata “seharusnya” masih perlu dipertanyakan. Mengapa?
Sebab, di Negeri Tiongkok, ajaran-ajaran para Bijak telah mengalami kemunduran selama hampir
dua generasi. Karena itu, terjadi penyimpangan etika tindakan pada generasi anak-anak ini. Kita
tidak boleh serta merta menyalahkan anak-anak itu. Para tetua (warga senior) harus terlebih
dahulu mawas diri, sesungguhnya pernahkah kita mengajari anak-anak kita? Dan apakah hanya
mengajarinya secara lisan, dan tidak memberi teladan diri?  Sang anak melanjutkan pidatonya
dengan mengatakan, “Sebelum belajar DI ZI GUI, setiap hari saya senantiasa berpikir untuk
mencelakai ayah dan ibu.” Sang ibu yang duduk di bawah, terbelalak matanya saking terkejut
mendengar kata-kata anaknya tersebut. Ia sama sekali tak bisa percaya bahwa anaknya dapat
berpikir untuk mencelakai kedua orangtuanya.

Pembaca sekalian, apakah kita mengetahui apa yang sedang dipikirkan anak-anak kita?
Tahukah kita apa yang dikerjakan anak kita setiap hari? Dan apabila kita tidak mengetahui apa
yang sedang dipikirkan anak-anak, bagaimana kita akan mengajar mereka? Jadi, sesungguhnya
mengajar anak itu memang memerlukan KETEKUNAN dan KESABARAN. Kita memang harus
meluangkan waktu sangat banyak untuk memahami anak. Mulailah dengan memberi perhatian
kepada anak, baru kemudian pelan-pelan membuat anak taat tata krama dan berbakti. 

Mengapa seorang anak berusia tujuh tahun dapat berpikiran akan mencelakai orangtua?
Tidak lain karena tak ada jalinan kasih antara orangtua dan anak. Mengapa zaman sekarang banyak

3

HIDUP BAHAGIA | Pembahasan buku Di Zi Gui

terjadi kehampaan kasih antara orangtua dan anak? Penyebabnya tiada lain adalah orangtua
sangat giat mencari nafkah (uang), tidak ada lagi waktu tersisa untuk sang anak. Lalu dengan
siapa sang anak merasa “dekat”?  Dengan suster atau pembantu rumah tangga atau dengan
guru les privatnya. Terkadang orangtua, demi mengejar pencitraan, mengirim anak-anaknya ke
berbagai kursus yang terlampau banyak dan menyita waktu sang anak. Akibatnya, anak menderita
tekanan-tekanan yang semakin berat dan melelahkan. Anak menjadi semakin jemu belajar. Nah,
apakah orangtua menyadari suasana hati dan sikap anak yang galau itu? Mungkin orangtua tidak
menyadarinya. Karena itu, kita sebagai orangtua harus benar-benar mencurahkan perhatian
dan kepedulian kita pada suasana hati, jalan pikiran dan pandangan-pandangan anak-anak kita.
Setelah memahami semua hal itu, coba gali akar masalahnya. Baru setelah itu kita dapat dengan
mudah melanjutkan upaya kita membina anak dengan pendidikan keluarga.

Sekarang kita memasuki bab tentang “Cermat dan Teliti - JIN 谨” , Anak-anak zaman sekarang,
pada umumnya memiliki kemampuan “Pengendalian Diri” yang rendah. Karena itu Bab “ JIN 谨”
dimulai dengan bait yang berbunyi: “Bangunlah lebih awal di pagi hari - zhao qi zao 朝起早,
Tidurlah tepat waktu di malam hari - ye mian chi 夜眠迟,Waktu berlalu takkan kembali - lao yi
zhi 老易至, Hargailah waktu mulai saat ini - Xi Ci Shi 惜此时” 。Makna Kalimat-kalimat ini adalah
orang harus dapat hidup teratur. Jangan sering bermalas-malasan dan tidur berkepanjangan. Hal
ini adalah wujud “Pengendalian Diri”.

Kalimat berikutnya dalam Bab “ JIN - Cermat Teliti” berbunyi, “Berbicara tentang makan dan
minum - Dui Yin Shi 对饮食, Janganlah Anda hanya memilih makanan minuman tertentu saja
- Wu Jian Ze 勿拣择, Makanlah secukupnya - shi shi ke  食适可, Janganlah makan berlebihan -
Wu Guo Ze 勿过则 ”,Juga dalam hal makan, seorang anak dituntut bersikap sederhana dan tahu
batas. Perihal makanan ini adalah cara melatih kemampuan pengendalian diri seorang anak.

Aspek kedua yang ingin dicapai Bab “Jin- Cermat Teliti” ini adalah kemampuan hidup mandiri.
Kalimat lain dalam Bab JIN berbunyi “Letakkan topi dan pakaianmu - zhi guan fu 置冠服,pada
tempat yang tersedia - you ding wei 有定位,Jangan sembarangan meletakkannya - wu luan dun
勿乱顿 sehingga mengotori pakaianmu - zhi wu hui 致污秽”. Walaupun kalimat di atas hanya
menyinggung topi dan pakaian yang harus disimpan rapi pada tempatnya, apakah sebagai orangtua,
kita hanya mendidik anak-anak kita rapi pada tempatnya untuk pakaian dan topi saja? Tentu tidak.
Ini meliputi semua hal dalam hidup. Bahkan dalam hal pemakaian waktupun, seseorang harus

4

HIDUP BAHAGIA | Pembahasan buku Di Zi Gui

dapat mengaturnya dengan baik dan teratur. Ibarat kata “Setiap benda yang bergerak, wajar akan
kembali ke habitatnya.” Dengan terbinanya kemampuan-kemampuan hidup ini, seseorang dapat
diharapkan TIDAK akan menjalani hidup dengan serampangan.

Akhir-akhir ini Guru Cai mendengar berita terdapat banyak mahasiswa kaya yang
mempekerjakan seorang pembantu rumah tangga untuk membantunya mencuci pakaiannya dan
menyapu kamarnya. Atas biaya siapa? Siapa lagi kalau bukan orangtuanya.  Apabila dalam hal-hal
sepele - cuci pakaian dan membersihkan kamar sendiri, ia tak dapat melakukannya sendiri, apakah
ia sanggup memikul tanggung jawab atas karier dan kehidupan rumah tangganya kelak?  Keadaan
akan menjadi sangat sulit bagi anak. Sebagai orangtua, kita terlampau memanjakan anak, tidak
memberi anak  kesempatan untuk “Melatih diri, Membina Diri”. Semua tugas-tugas dan tanggung
jawab sang anak malah dipikul oleh kita. Coba pikir, hal seperti ini dapat berlangsung berapa
lama? 

Zaman sekarang kita banyak sekali menyaksikan sepasang muda mudi, setelah menikah dan
melahirkan anak pertamanya, dengan enaknya menyerahkan anaknya kepada sang kakek atau
nenek untuk diurus sepanjang hari.  Apakah pola hidup seperti ini yang diidamkan oleh si kakek
atau nenek?  Dilihat sepintas seakan-akan si kakek atau nenek telah membantu meringankan
tugas sang anak. Tetapi faktanya adalah si anak sebagai orangtua muda tidak melaksanakan tugas
dan kewajiban sebagai orangtua. Sejak kecil orangtua muda ini belum pernah diajarkan tentang
tugas dan tanggung jawab yang harus dipikul seorang ayah dan ibu.  Kesimpulannya adalah, apa
yang seharusnya menjadi tugas dan tanggung jawab seorang anak, biarkan anak tersebut yang
mengerjakan dan mengembannya. Dengan demikian, anak dapat tumbuh menjadi dewasa dan
matang, sehingga sebagai orangtua, tidak akan ada penyesalan di hari tuanya. Tiga generasi dalam
satu keluarga dapat hidup dengan harmonis dan bahagia.

Kemampuan ketiga yang ingin dipupuk oleh Bab “Cermat Teliti JIN” adalah kemampuan
melaksanakan tugas dengan baik. Kalimat lain dalam Bab “Cermat Teliti-JIN” berbunyi gelisah
akan sesuatu yang telah lalu, hanya 10% dari padanya adalah kegelisahan saat ini. Lembaga riset
tersebut kemudian melakukan suatu survei sebagai berikut: Mereka  meminta siswa-siswa (objek
survei) menuliskan segala sesuatu yang menggelisahkan mereka saat ini. Kemudian, catatan-
catatan mereka disimpan di dalam laci meja. Seminggu kemudian, mereka kembali ke kelas dan
diminta mengambil dari laci meja catatan-catatan yang ditulis minggu sebelumnya.  Mereka diminta

5

HIDUP BAHAGIA | Pembahasan buku Di Zi Gui

membaca ulang isi catatan mereka. Ternyata, 90% dari catatan kegelisahan yang ditulis minggu
lalu adalah sesuatu yang tidak perlu digelisahkan. Periset kemudian minta agar catatan tersebut
disimpan kembali di dalam laci. Dua minggu kemudian, catatan-catatan itu diambil keluar dan
dibaca ulang. Ternyata, 100% dari catatan kegelisahan tiga minggu sebelumnya sama sekali tak
perlu digelisahkan.  

Tiongkok mempunyai Pepatah yang berbunyi:【 qi ren you tian 杞人忧天 】- seperti orang-
orang Qi yang mengkhawatirkan langit akan runtuh, artinya: Kegelisahan yang tak semestinya.
Kegelisahan yang membuang-buang waktu dan menguras energi. Jadi, jangan membuang
waktu untuk hal-hal yang tak berguna. Manfaatkan waktu berharga anda untuk menumbuhkan
kebijaksanaan (Wisdom) agar anda dapat menentukan pilihan hidup dengan tepat, agar hidup
kita terhindar dari jalan salah/sesat. Pendek kata: Waktu untuk BELAJAR sama sekali tidak boleh
dikurangi.

Sekarang mari kita membahas bait berikut: “ 晨必盥 - chen bi guan , 兼漱口 - jian shu kou ,
便溺回 bian ni hui, 辄净手 - zhe jing shou”. Kalimat di atas menyinggung kebersihan seseorang.
Pepatah mengatakan: “Kebersihan adalah akar/dasar Kesehatan”.

Anda harus menjaga kebersihan tubuh agar tubuh terhindar dari toksin dan bakteri yang
menyebabkan tubuh terserang penyakit. Dan sesungguhnya orang yang benar-benar menjaga
kesehatan tubuhnya, ia juga sedang menjalankan bakti kepada  orangtua. Dalam DI ZI GUI Bab 1”
xiao 孝 - Bakti kepada Orangtua terdapat kalimat yang mengatakan: “shen you shang 身有伤,
yi qin you 贻亲忧” - Bila tubuhmu terluka/sakit, orangtuamu akan risau. Jadi cermat dan berhati-
hatilah menjaga kesehatanmu. Sepintas bunyi kalimat Di Zi Gui di atas adalah masalah yang terjadi
pada seseorang. Tetapi ternyata erat pengaruhnya  terhadap “orang lain”. Coba anda lihat, bila
kesehatan tubuh kita terganggu, kedua orangtua kita pasti risau.

Maka, Mahaguru Confusius dalam karya “ ANALECT”nya menyinggung sebuah ajaran yang
mengatakan, “Yang paling dikhawatirkan seorang Ibu adalah ‘penyakit’ anak-anaknya.” Kata
“penyakit” di sini dapat  berarti “sakit tubuh”, dapat juga diartikan sebagai “kebiasaan buruk” dan
“perilakuburuk”. Jadi,mencintaidanmenjagakebersihan,dapatmenjauhkanseseorangdari“tubuh
yang sakit”. Hidup teratur dan disiplin adalah faktor penting dalam kesehatan. Kemudian, sikap
cermat dan teliti dalam mengerjakan sesuatu akan menjauhkan anda dari kesalahan-kesalahan.

6

HIDUP BAHAGIA | Pembahasan buku Di Zi Gui

Ini tentunya akan menenteramkan dan  menyenangkan hati kedua orangtua.   Sebenarnya, bila
seseorang menjaga kesehatan dan kebersihan dirinya dengan baik, ia telah menghargai orang lain,
dan tak menyusahkan mereka. Juga bila anda menjaga kebersihan diri, berpakaian rapi, orang yang
bertemu dengan anda sedikitnya telah menghargai dan menghormati anda 30 %.  Sebaliknya, bila
anda terlihat tidak bersih dan berpakaian lusuh, orang lain sudah akan memandang anda rendah.
Dan kalau itu yang terjadi, jangan salahkan orang lain, melainkan anda perlu mawas diri. Apakah
tata krama sederhana dalam pergaulan sudah anda penuhi? “chen bi guan- 晨必盥, jian shu
kou - 兼漱口” Bangun pagi, segera bersihkan diri, dan gosok gigi. Disamping merawat gigi, juga
menjaga hawa mulut kita agar bersih dan segar. Sebab, dalam hubungan antar manusia, paling
banyak pergaulan dilakukan dengan saling bicara. Jadi, kita harus hati-hati menjaga kebersihan
mulut sang anak. Ketika di sekolah, hawa mulut yang tidak segar akan mempengaruhi pergaulannya
dengan teman-temannya. Bila anak kita sejak kecil sudah tidak disukai teman-temannya karena
Bau Mulut, maka kepercayaan diri sang anak akan terpukul.  Jadi, kebiasaan menyikat gigi dua kali
sehari harus terus dipelihara.  Bukan hanya sang anak, orang dewasa pun harus menjaga kebersihan
mulutnya, karena kebersihan juga akan berpengaruh buruk terhadap hubungan pergaulan kita
di masyarakat.  Sebenarnya, apa yang menimbulkan bau mulut?  Tidak lain karena kandungan
toksin yang tinggi dalam tubuh yang kemudian “meluap” keluar. Lalu mengapa tubuh manusia
bisa penuh dengan toksin?
Ini tentu berhubungan erat dengan asupan makanan. Ingat pepatah, “Penyakit masuk lewat
mulut”. Dengan kebiasaan makan di larut malam, orang-orang dengan kebiasaan tersebut, tingkat
bau mulutnya sangat tinggi. Mengapa? Sebab, mereka di malam hari lewat jam 10 atau jam 11
menyantap berbagai macam makanan seperti seafood dan daging. Dan 1 sampai 2 jam kemudian
pergi tidur. Begitu pulas, semua organ tubuh kecuali jantung dan pernafasan, beristirahat total.
Lambung juga beristirahat. Dengan demikian, makanan di dalam lambung terutama daging
akan meningkat keasamannya. Dengan meningkatnya asam lambung, dan suhu lambung sekitar
37° C, maka makanan-makanan dalam lambung tersebut akan membusuk dan mengeluarkan
toksin. Toksin akan beredar ke seluruh tubuhmu.   Jadi, makan di larut malam sesungguhnya
berakibat buruk bagi tubuh. 

Bait kalimat berikutnya: “bian ni hui - 便溺回,zhe jing shou  辄净手” Setelah membuang air,
jangan lupa mencuci tangan. Setiap kali akan makan, perhatikan kebersihan tangan anda. Sebab
orang makan pasti menggunakan tangan, dan tangan penuh dengan bakteri pasti berakibat buruk
bagi kesehatan. Selain wajib mencuci tangan setelah buang air, juga jangan lupa, sebelum makan

7

HIDUP BAHAGIA | Pembahasan buku Di Zi Gui

tangan harus dicuci terlebih dahulu. Aturan wajib cuci tangan, baik setelah buang air maupun
sebelum makan, perlu terus diingatkan kepada anak-anak kita, hingga menjadi kebiasaan sang
anak. Ingat, kebiasaan bersih harus dimulai dari orangtua, maka orangtua menjadi teladan bagi
sang anak.

Mari kita lanjutkan dengan Kalimat dalam bab “ Jin “ : 【 Guan Bi Zheng - 冠必正, Niu bi
jie - 钮必结, wa yu lu - 袜与卢 ju jin qie 俱紧切, zhi guan fu - 置冠服, you ding wei - 有定
位, wu luan Dun - 勿乱顿, zhi wu hui - 致污秽 】 

“Guan bi zheng, topi yang anda pakai harus tegak, Niu bi jie, kancingkanlah bajumu; wa yu
lu, pastikan kaos dan sepatu yang anda pakai, ju jin qie, dipakai dengan rapi dan talinya terikat
kuat. Kalimat  di atas mengingatkan kita untuk berpenampilan rapi. Orang-orang  zaman dulu
sangat memperhatikan penampilan diri, mereka senantiasa menjaga “3 penampilan sempurna”
yakni: pertama, topi yang dipakai harus tegak; Kedua, celana yang dipakai harus rapi dan lengkap;
Ketiga,  sepatu yang dipakai harus rapi dan terikat kencang (penampilan tentang topi tersebut
diatas juga termasuk rambut yang tersisir rapi).

Tiongkok pada zaman War State, mempunyai Perdana Menteri bernama Zhao Xuan Zi ( 赵宣
子),yang mengabdi pada Kaisar Jin Ling Gong ( 晋灵公)。Jin Ling Gong adalah kaisar yang
masih belia, ugal-ugalan, dan tidak sayang pada rakyatnya. Sedangkan Zhao Xuan Zi adalah menteri
yang setia, jujur, dan pembela kebenaran. Ia tak segan menasihati sang Kaisar, maka sang kaisar
bukan saja menolak nasihat-nasihatnya, tetapi bahkan mencurigainya berniat memberontak.
Sang kaisar pun memerintahkan seorang algojo bernama Zu Mo untuk membunuh Zhao Xuan
Zi. Zu Mo lalu mendatangi kediaman Zhao Xuan Zi pagi-pagi benar, dengan tujuan membunuh
Zhao Xuan Zi, dikala ia masih tidur pulas. Tidak disangka, Menteri  Zhao ternyata bangun lebih
pagi dan sudah rapi berpakaian dinas kerajaan, duduk bersila bermeditasi. Penampilan Menteri
Zhao yang sedemikian  anggun berpenampilan rapi dan berwibawa, menggetarkan hati si algojo,
maka Zu Mo mulai berpikir bahwa menteri Zhao ditempat kediamannya saja sudah terkesan
begitu setia hormat kepada kaisar. Ia adalah seorang  menteri yang bijak, yang menjadi pilar
negeri dan disayangi rakyat. Maka kata Zu Mo, aku sungguh tak boleh membunuhnya. Bila aku
membunuhnya, aku adalah manusia yang tidak menjunjung kebenaran, manusia yang bermoral
bejat. Tetapi sebaliknya, bila aku tidak membunuhnya berarti aku melanggar janjiku kepada kaisar,
aku menjadi manusia yang tak bisa dipercaya. Akhirnya Zu Mo mengakhiri hidupnya dengan

8

HIDUP BAHAGIA | Pembahasan buku Di Zi Gui

membenturkan kepalanya ke sebuah pohon besar didepan rumah menteri Zhao.  Cerita ini
menunjukkan betapa penampilan menteri Zhao yang rapi, anggun, dan berwibawa telah menuai
hormat orang lain terhadapnya, dan bahkan menyelamatkan nyawanya.  Demikian akhir dari sesi
ini. (*)

9

HIDUP BAHAGIA | Pembahasan buku Di Zi Gui

10

HIDUP BAHAGIA | Pembahasan buku Di Zi Gui

BAB XXII

TATA KRAMA DALAM “BERSANTAP”, “BERBUSANA”
“HIDUP SERUMAH” & BERKARYA”

        Para pembaca yang budiman, pada Bab XXI kita membahas 【Topi yang dipakai harus rapi
dan tegak, pakaian harus dikancing rapi, memakai kaos kaki dan sepatu harus rapi dan terikat
kencang】 Kalimat diatas melukiskan betapa penting penampilan seseorang yang rapi dan
serasi.

Bila anda sangat memperhatikan penampilan diri anda, maka orang lain pun akan
menghormati anda. Cara berbusana anda yang tidak sopan, tidak hanya akan menyebabkan orang
memandang anda rendah, tapi juga akan menimbulkan suasana yang tidak baik dimasyarakat.

Karena itu, bagi para tokoh publik,hal berbusana menjadi sangat penting. Jika mereka
berbusana terlampau terbuka, kemungkinan besar pembawaan diri mereka akan menciptakan
suasana tidak baik dalam masyarakat.

Jadi, para tokoh publik harus benar- benar mencermati pengaruh yang ditimbulkan olehnya
di masyarakat. Karena itu mereka harus benar-benar menjaga penampilan dan perilaku mereka
ditengah masyarakat. 

Sebagai orangtua, cara kita berbusana juga menjadi teladan bagi anak. Bila ibu berpakaian
terlalu”terbuka”, maka anak gadisnya kelak akan berpakaian lebih “berani buka-bukaan”. Hal
ini tentu tak membawa kebaikan bagi anak, karena banyak orang akan berprasangka buruk
terhadapnya. Bahkan bisa membahayakan sang gadis.

  Cara berbusana seseorang sesungguhnya mencerminkan sikap dan karakternya. Misalnya,
dalam acara-acara resmi tertentu di dalam dan di luar negeri, sering ada ketentuan untuk
berpakaian formal bagi para hadirin. Jadi, menghadiri acara-acara resmi seperti itu, kita harus
berpakaian formal dan rapi.


11

HIDUP BAHAGIA | Pembahasan buku Di Zi Gui

Sikap kitapun harus serius dan elegan.  Jika anda memakai celana pendek, T-shirt, dan sandal jepit,
penampilan anda tentu sangat tidak pantas.  Berpakaian formal dan rapi menunjukkan sikap hormat
kita terhadap penyelenggara acara dan juga terhadap dirimu sendiri.

Sebaliknya, bila kita akan beracara naik gunung, apakah pantas kita berpakaian seperti kita akan ke
pesta resmi? Tentu tidak pantas. Naik gunung tentu mengharuskan kita berpakaian yang sesuai dengan
keperluan naik gunung.

       Dalam dunia Sales & Marketing ada seorang Pakar Sales (pemasaran) bernama Georgi Latte (nama
saduran). Ia pakar dalam Bisnis Penjualan Mobil. Suatu ketika, saat ia sedang tidur di rumahnya, tiba-
tiba ia terbangun dan bergegas berdandan rapi dengan jas dan dasi. Selesai berpakaian lengkap, ia pun
dengansikaphormatmengangkatgagang telepondanmeneleponpelanggannya.Selesaimenelepon,ia
melepas dasi dan pakaian jasnya, lalu kembali ke kamar untuk tidur lagi. Sang istri melihat semua tingkah
lakunya dan memberi komentar: “Apa engkau sudah gila ya?” Georgi dengan tenang menjelaskan:
”Pelanggan memang tidak melihat penampilanku ini. Tetapi, jika aku berpakaian serampangan, maka
dengan sendirinya gaya bicaraku kepada pelanggan akan serampangan juga. Aku rasa ia akan dapat
merasakannya. Sebaliknya jika aku bertindak hati-hati,  berpakaian rapi dan elegan, yang menunjukkan
sikap hormatku kepadanya, maka melalui tutur kata, aku menunjukkan sikap hormatku kepadanya”.

Sesungguhnya, penampilan berbusana seseorang memang dapat mempengaruhi suasana hati
orang itu. Tentu saja,ketika kebiasaan baik ini sudah berhasil ia tegakkan, maka setiap bertemu dengan
pelanggannya, ia akan senantiasa memperlihatkan sikap hormat. Bahkan di tempat yang tidak terlihat
oleh pelanggannya pun, ia tetap bersikap hormat. Inilah yang dinamakan: Satunya kata dan perbuatan.
    
   Kita banyak melihat lulusan perguruan tinggi mendatangi perusahaan untuk melamar kerja, tapi
sering gagal. Guru Cai pernah bertemu dengan beberapa lulusan universitas yang bernasib seperti
itu. Padahal banyak dari mereka berprestasi tinggi.  Kemudian, pada kesempatan lain, Guru Cai
memberi petunjuk kepada para lulusan tersebut tentang cara-cara berpenampilan yang baik dan rapi
saat melamar kerja. Dan ternyata berhasil. Nah, melamar kerja tidak cukup hanya dengan prestasi
akademik yang tinggi. Penampilan yang memadai juga perlu.

    【Tempatkan topi dan pakaianmu pada tempat yang telah ditetapkan. Jangan anda sembarang
meletakkan pakaianmu, yang akan menyebabkan pakaianmu kotor】。

12

HIDUP BAHAGIA | Pembahasan buku Di Zi Gui

Jadi, pakaian dan topimu, bahkan seluruh barang-barang keperluan sehari-hari, harus
diletakkan dan disimpan di tempat yang telah  ditentukan. Dan tidak dilempar di sembarang
tempat sehingga barang-barang itu menjadi kotor.

  Jika anda tidak menyayangi barang-barang milikmu ini, maka usia mereka akan bertambah
pendek. Sesungguhnya seluruh benda di dunia, walaupun tak bernyawa, usianya bertambah
panjang, dan makin awet dipakai apabila anda memperlakukan mereka dengan kasih sayang. Ingat
pepatah yang mengatakan: “Orang yang menyayangi sesama, juga akan disayangi oleh sesama. 
Orang yang menyayangi barang-barang, barang-barangpun akan menyayangi dia”. 

Jika setiap hari anda makan dan minum dengan rakus tanpa kendali, maka lambung anda
“menderita karena kerja berlebihan ”dan akan “mogok kerja” pada usia 30 atau 40 tahun.
Sebaliknya, jika anda menghormati lambungmu, bersantap tiga kali sehari dengan teratur, dan
dengan takaran yang tidak berlebihan, juga tidak membuat sang lambung kelaparan, maka
lambung akan membalas kebaikanmu. Lambung anda mengijinkan anda menggunakannya dalam
waktu yang panjang sekali.  Sekali lagi, sayangilah semua benda di bumi kita ini.

Berbicara tentang “menempatkan barang milik kita ditempat yang telah ditetapkan”, apa
pengaruhnya terhadap  kehidupan kita sehari-hari? Jawabannya: membuat hidup kita teratur dan
tidak kacau. Ini tidak saja terjadi pada anak-anak, orang dewasa pun mengalami kegalauan yang
sama bila tidak terbiasa bekerja RAPI.

Misalnya seorang guru membawa pulang pekerjaan rumah (PR) murid-muridnya,
meletakkannya bukan pada tempat yang ditetapkan. Saat diperlukan, PR tersebut tidak dapat
ditemukan.Seluruh isi meja kerja dibolak-balik, tetap tidak ditemukan. Dan ini membuat sang guru
makin gelisah. Makin stress. Ia mulai mengomel dan marah kepada dirinya sendiri. Amarahnya
yang tidak terkendali membuat suasana seisi rumah ikut-ikutan tegang.

Jadi, hanya karena suatu masalah “ketidak hati-hatian” & ketidakcermatan”,begitu besar
tenaga dan energi yang terbuang, tidak sebanding dengan bobot masalahnya. Bila kebiasaan
hidup rapi & cermat tidak dipelihara dan dijaga, maka bayangkan suatu hari di kantor tempat anda
bekerja, anda dititipi suatu Surat Perjanjian untuk disimpan baik baik. Tetapi karena kebiasaan

13

HIDUP BAHAGIA | Pembahasan buku Di Zi Gui

buruk anda itu, dokumen penting itu oleh anda dilempar begitu saja ke tengah tumpukan surat-
surat lainnya. Setelah lewat 3 hari, apa yang terjadi? LUPA.  Kala dibutuhkan, dokumen tersebut
gagal anda temukan. Dan sangat besar kemungkinan, anda akan kehilangan pekerjaan anda gara-
gara kebiasaan buruk ini. Jadi kesimpulannya: Suatu kebiasaan hidup sungguh sungguh dapat
berpengaruh terhadap nasibmu seumur hidupmu.

      Dikisahkan ada seorang anak yang tidak punya kebiasaan menyapu di rumahnya. Pada suatu
hari seorang tetua desa berkunjung ke rumahnya,dan mendapati lantai rumahnya demikian kotor.
Iapun berkata kepada si anak: ”Coba lihat lantai rumahmu demikian kotor. Mengapa engkau tidak
menyapunya? Si anak dengan sombongnya menjawab: ”Sorry deh, kedua tanganku ini disiapkan
hanya untuk “membersihkan Dunia.”  Sombong sekali nada bicara anak ini. 

 Kita semua sering menyaksikan banyak anak jaman sekarang yang bercita- cita ingin menjadi
pejabat tinggi, pengusaha besar.Tetapi coba tengok kamar tidurnya yang berantakan. Sang Tetua
tadi kemudian menanggapi nada sombong si anak dengan berkata: ”Hanya sebuah rumah saja
engkau tak mampu bersihkan. Bagaimana pula engkau sanggup membersihkan Dunia.” Demikian
pula, jika rumah sendiri tak mampu engkau RAPI kan, mungkinkah  engkau dapat menjadi
Pengusaha sukses? Tak mungkin. Jadi sesungguhnya《 DI ZI GUI 》adalah “ Ilmu MANAJEMEN
DASAR “ ,

Sejak kapan Kebiasaan Hidup Rapi & Bersih ini harus mulai ditanam? Sejak kecil. Sebagai
orangtua, janganlah anda berpikir cukup mengirim putera anda belajar “Business Management”
maka bereslah sudah dan sang putera pasti akan menguasai Ilmu Manajemen. Tidak.  Sejak kecil
sudah harus ditanamkan dasar-dasar Manajemen.  Seseorang dengan ijasah MBA datang melamar
kerja pada sebuah perusahaan. Kemudian ternyata mengurus kamar tidurnya pun ia tidak becus.
Kamar tidurnya berantakan. Orang seperti ini apa layak diterima bekerja sebagai Manager di
perusahaan tersebut?

Sesungguhnya semua Ilmu Manajemen yang dipelajari di perguruan tinggi hanyalah
“Teori di atas kertas” belaka. Paman LU pernah bercerita kepada Guru CAI, bahwa ketika
beliau masih aktif sebagai direktur sebuah perusahaan, dan melakukan tugas rutin inspeksi
ke kantor-kantor cabang, yang pertama diamatinya adalah meja kerja kepala cabang, apakah
tertata rapi? Semua dokumen perusahaan apakah tersimpan dalam arsip yang rapi. Jika hal-hal

14

HIDUP BAHAGIA | Pembahasan buku Di Zi Gui

sekecil ini saja tidak tertangani dengan rapi, maka sulit membayangkan tugas-tugas perusahaan
lainnya dapat ditangani dengan baik. Jadi dari hal kecil dapat diperoleh pengetahuan yang besar.
Dari hal-hal kecil dapat anda selami apakah seseorang itu bersikap cermat, teliti dan rapi, atau
sebaliknya.

        Jadi, rekan-rekanku sekalian,  semua “Kemampuan menjadi manusia seutuhnya” dari seorang
anak,harus sudah dipupuk sejak usia dini. Sebab, seorang pengusaha sukses umumnya memiliki
MATA yang tajam.  Sekali mengamati, ia sudah dapat menarik kesimpulan Potensi Kepribadian,
Integritas dan Karakter yang dimiliki anakmu. Ia sungguh tidak mudah dikelabui.

Banyak orang berpikir, bahwa dengan ijasah S2, seseorang akan dengan mudah mendapatkan
pekerjaan yang baik. Namun tanpa INTEGRITAS dan KARAKTER, dapat dipastikan ia takkan mungkin
diterima bekerja pada perusahaan ternama.  Kalaupun diterima,yang menerima dia pasti bukan
perusahaan bonafide, dan umur perusahaan ini takkan panjang.  Jadi, bila anda benar-benar
menginginkan anak anda dapat berkarya di suatu perusahaan ternama yang bermasa depan
gemilang, maka mulailah sekarang juga. Pondasi Integritas dan Karakter sudah harus ditanamkan
dengan kokoh kedalam diri anakmu.

     Mengapa Guru CAI sangat menekankan pemupukan kebiasaan dan karakter ini? Sebab beliau
terkenang akan masa studi di Australia dimana ia tinggal di sebuah asrama mahasiswa berkapasitas
60 - 70 siswa. Setiap beberapa minggu, setiap siswa mendapat giliran mencuci  alat  makan dan
alat dapur asrama. Guru CAI mengaku bahwa seumur hidup baru kali ini,setelah meninggalkan
rumah dan bersekolah di Australia, beliau baru benar-benar mengalami mencuci piring mangkuk
sebanyak itu.  Tiba-tiba saat sedang mencuci piring mangkuk, timbul dalam kesadarannya suatu
falsafah hidup: banyak tugas & kewajiban hidup yang wajib engkau lakukan sepanjang hidupmu,
yang tak dapat engkau hindari. Kapankah tugas & kewajiban-kewajiban tersebut sebaiknya engkau
mulai lakukan?

Mengapa tidak pada saat engkau masih muda, masih kuat, engkau lakukan
tugas-tugas & kewajiban-kewajiban hidup tersebut? Jadi saat engkau masih
muda masih kuat jasmani dan rohani, rajinlah bekerja, rajinlah MEMBERI, rajinlah
menanam Kebajikan. Dengan demikian di hari tua engkau tinggal menuai buahnya, engkau akan
menjalani hidup bahagia. Apabila di masa muda engkau tidak rajin bekerja,bahkan berfoya-

15

HIDUP BAHAGIA | Pembahasan buku Di Zi Gui

foya, maka di hari tua anda pasti hidup penuh derita Jadi, rekan-rekan sekalian,  apabila anak-
anakmu sejak kecil sudah bersikap sopan dan hormat terhadap sesamanya, belajar dan bekerja
dengan rajin dan tekun, maka anda tak perlu khawatir akan masa depan anak-anakmu. Anda
dapat hidup tenang dan terhibur.

[ Tempatkan Topi dan Pakaianmu pada tempat yang telah ditetapkan, Jangan anda sembarang
meletakkannya supaya tidak menjadi kotor], orang harus menjalankan kehidupannya dengan rapi,
teratur dan tidak kusut/kacau, karena sesuatu yang rapi dan teratur seringkali menumbuhkan
suatu KEBIJAKSANAAN (WISDOM).  Sesuatu yang rapi dan teratur itu bagaikan sebuah Danau
Alam yang Airnya tenang dan tidak berombak. Apapun yang terdapat di sekeliling Danau dapat
dipotretnya dengan begitu jelas dan terang benderang.   

Jadi bila semua barang-barang keperluan hidupmu sehari-hari, seperti pakaian, obat-obatan,
alas kaki, dokumen-dokumen pribadi dan lain-lain, engkau tata dan simpan pada tempatnya dengan
rapi beraturan, maka begitu terpikir mau mengambil apa saja, anda bisa langsung menemukan
dan mengambilnya. Maka hatipun senantiasa tenang dan tidak galau. Jika pikiran tenang maka
menangani urusan apa saja dapat anda lakukan dengan rapi beraturan.

Jadi KEBIASAAN ini sangatlah penting. Dan harus dimulai dari anda sebagai orangtua supaya
anda dapat menuntun anak-anak anda menumbuhkan KEBIASAAN yang sama. Selanjutnya, kita
akan masuk ke Bab berikut dalam [ DI ZI GUI ], yakni:   Dalam berpakaian, yang perlu diperhatikan
adalah rapi dan bersih, tidak perlu mementingkan kemewahan dan mereknya. Dalam berpakaian
perlu juga memperhatikan Kedudukan & Status diri, dan keadaan lokasi dimana anda berada.
Terlebih lagi, anda perlu mempertimbangkan Kondisi Ekonomi keluarga,

Asupan makanan sehari-hari harus memperhatikan keseimbangan nutrisi. Jangan terlampau
memilih-milih, makanlah secukupnya, jangan berlebihan. Pada usia remaja, jangan minum
minuman keras. Mabuk karena minuman keras akan mempertontonkan keburukan akhlak
seseorang.

          Seorang kawan pernah bercerita kepada Guru CAI bahwa sebelum menikah, ia mengira
menghidupi seorang isteri adalah sangat ringan, sebab sang calon isteri makannya tidak banyak.
Tapi setelah menikah, ia mulai merasa berat. Sebab, walau sang isteri makannya tidak banyak,

16

HIDUP BAHAGIA | Pembahasan buku Di Zi Gui

tapi busananya sangat mahal.  Akhirnya ia mulai menyadari suatu kenyataan: lemari pakaian
seorang wanita senantiasa masih kurang sepotong busana. Padahal, pakaian yang kita pakai
tujuan utamanya adalah MENGHANGATKAN TUBUH dan MENUTUPI TUBUH. Pakaian yang dipakai
mutlak bukan untuk pamer kemewahan dan kegemerlapan.

     Sama halnya, ketika kita sedang dahaga, yang kita perlukan adalah sebuah gelas yang diisi
dengan air mineral kemudian segera diminum untuk menghilangkan dahaga kita. Tidak penting
apakah gelas itu polos saja atau berwarna-warni, yang penting gelas tersebut utuh, tidak
bocor dan dapat difungsikan sebagai wadah penampung air minum.  Seorang isteri yang demi-
kian menggandrungi busana-busana mewah, tidak cuma menguras harta kekayaan suami
dan keluarga, tapi yang gawat adalah ia memberi teladan buruk bagi putera-puterinya. Anak-
anaknya akan dengan cepat mengikuti jejak ibu mereka. bahkan dapat berlomba kemewahan
berbusana dengan sang ibu. Jadi, seperti bunyi BAIT diatas: [Dalam berpakaian, harus
memperhatikan kedudukan/status diri di masyarakat, dan kondisi ekonomi keluarga]. Jadi
sesuaikanlah dengan kondisi ekonomi keluarga dalam membeli pakaian. Jangan anda “memukuli
muka sendiri, hanya agar nampak gemuk.”

Selanjutnya mari kita simak BAIT diatas yang berbunyi: [Dalam hal asupan makanan, jangan
terlampau memilih. Makanlah secukupnya, jangan berlebihan] Untuk makan sehari-hari, yang
perlu diraih adalah keseimbangan nutrisi. Kemudian untuk takaran asupan makanan, yang terbaik
adalah makanlah sampai 70% - 80% kenyang. Jangan makan terlampau kenyang, karena akan
melukai lambungmu. Jadi, dalam hal asupan makanan sehari-hari, juga dituntut pengendalian
diri. Tidak boleh berlebihan tapi juga jangan sampai perut kosong.  “Penyakit masuk lewat mulut
anda.” dalam menyantap makanan. Kita dituntut memiliki kemampuan mengambil keputusan:
bahwa aku makan makanan yang bernutrisi, dan tidak menyantap makanan yang mengandung
“Racun”.

Banyak orang yang ketika akan makan membohongi lambungnya, pokoknya perutku kenyang.
Begitu banyak makanan mengandung banyak racun, dan zat-zat penyebab kanker.Banyak dari kita
tidak menyadari hal ini.

Pernah dengar istilah JUNK FOODS (Makanan Sampah)? Pernahkah anda menyantap Junk
Foods?  Oleh Badan Kesehatan Dunia, tercatat ada10 Jenis Junk Foods. Mari kita simak satu
persatu 10 jenis Junk Foods ini:

17

HIDUP BAHAGIA | Pembahasan buku Di Zi Gui

Jenis Junk Food pertama: Makanan goreng-gorengan. Jaman sekarang, penyakit yang
paling banyak ditemukan di rumah sakit adalah Penyakit Pembuluh Darah Jantung.  Makanan
gorengan, bila terlampau banyak disantap, menyebabkan tersumbatnya pembuluh darah,  Stroke;
dan pengerasan arteri (Arteriosclerosis). Maka asupan makanan gorengan sebaiknya dikurangi.

Jenis Junk Food kedua: Makanan yang diawetkan terutama yang diawetkan dengan garam,
sehingga rasanya sangat asin. Makanan jenis ini sangat mungkin dapat menyebabkan Kanker
Hidung dan Tenggorokan, atau kadang dapat menimbulkan luka borok bernanah. Jadi makanan
yang diawetkan sebaiknya dihindari. Akan tetapi, jika makanan diawetkan secara alamiah dan tidak
menggunakan bahan pengawet kimiawi, maka dampak buruknya tentu akan banyak berkurang.

Jenis Junk Food ketiga: Makanan terbuat dari Daging. Rekan-rekan sekalian, sepotong
daging segar diletakkan di udara terbuka, berapa lama daging tersebut mulai membusuk dan
berbau? Kurang lebih tiga jam lamanya. Tapi ternyata banyak daging di pasar dapat bertahan
tiga tahun, bahkan lima tahun dan tidak busuk.  Kekuatan apa yang menyebabkannya?
Tidak lain, daging segar tersebut ditaburi dengan banyak sekali bahan pengawet.  Dan makanan
terbuat dari daging ini masih mengandung NITRITE,  salah satu dari tiga zat penyebab Kanker. Dari
semua penyakit mematikan di dunia, 25% daripadanya ditempati oleh KANKER. Dan dari tahun ke
tahun, persentase ini menunjukan peningkatan ke angka 30 %.  Lalu, apa benar penyakit kanker
ibarat pasang lotere? Semua manusia mempunyai kesempatan dan kemungkinan yang sama untuk
terserang kanker? TIDAK, rekan-rekan sekalian. Ada akibat pasti ada sebab. Jadi sangat perlu anda
sangat berhati- hati dalam hal asupan makanan, kemudian suasana hati anda senantiasa terjaga
tenang gembira, dan anda juga sering membaca dan menghayati isi Ajaran 【 DI ZI GUI 】, anda
tidak pernah mencari-cari atau menumpahkan kesalahan pada orang lain, melainkan senantiasa
menyadari Kekurangan Diri Sendiri dan senantiasa berupaya memperbaikinya. Maka anda akan
merasa puas dengan pencapaian dan peningkatan diri anda. Sebab, rekan-rekanku sekalian,
penyebab timbulnya kanker, selain asupan Makanan, yang lebih dasyat adalah: Suasana Hati dan
Pikiran.  Nah, jagalah baik baik suasana hati anda. Bila suasana hati anda baik, makan pun sangat
hati hati, maka dijamin anda akan terhindar dari penyakit Kanker.

Jenis Junk Food keempat: Biskuit Manis dan Kue Basah. Sekarang banyak biskuit dibuat mengikuti
selera konsumen. Bagian luar biskuit banyak diberi lapisan yang gurih dan garing yang mengandung
gula berkalori tinggi. Jika biskuit atau kue ini dikonsumsi dalam jumlah banyak,  ia masuk ke

18

HIDUP BAHAGIA | Pembahasan buku Di Zi Gui

tubuh kita dan berubah menjadi lemak. Oleh karena itu, jaman sekarang makin banyak orang
mengalami OBESITAS alias kegemukan.  Biskuit dan kue-kue ini disantap bukan sebagai makanan
pokok, melainkan sebagai CEMILAN saja. Tetapi ngemilnya tidak mau berhenti. Akibatnya jadi
keseringan sehingga tubuh menjadi kegemukan. 

Jadi sesungguhnya, manusia tidak boleh hanya menuruti NAFSU (ngemil), karena akibat yang
ditimbulkan tidak hanya menyusahkan diri sendiri, tapi juga mengganggu anggota keluarga yang
kita cintai. Coba bayangkan apabila seorang pria paruh baya dalam puncak kejayaannya terserang
STROKE dan meninggal. Kejadian ini tidak saja meninggalkan kesedihan luar biasa bagi anggota
keluarga tercinta, tapi suatu kehilangan besar bagi masyarakat.

Kini tiba saatnya bagi seorang isteri menasihati suaminya untuk menerapkan pola makan
sehat. Tetapi, dalam menasihati suami, isteri harus memakai jurus-jurus ampuh untuk menaklukkan
sang suami. Jurus-jurus itu adalah KELEMBUTAN dan PUJIAN:  Sang isteri dapat memulai dengan
berkata: “Mas, coba Mas perhatikan, anak-anak kita telah tumbuh menjadi anak-anak yang manis,
lucu dan sehat.  Kita sebagai orangtua harus menjaga kesehatan kita agar terus hidup sehat
sementara anak anak kita tumbuh.  Karena Mas adalah tulang punggung keluarga, kesehatan
Mas adalah jaminan bagi kebahagiaan seluruh keluarga. ”Nah, hati suami pasti berbunga-bunga
mendengar lantunan lembut sang isteri, baru kemudian, sedikit demi sedikit isteri boleh mulai
menyingkirkan makanan kesukaan suami yang tidak sehat dan menggantinya dengan yang sehat. 

Jenis Junk Food keenam: Minuman ber-gas sejenis Coca Cola. Minuman ini meninggalkan
kesan yang sangat dalam pada Guru CAI.
“Saya adalah salah satu korban dari minuman ber-gas ini. Coba perhatikan postur tubuh
saya yang kurus ini. Segera anda bisa tarik kesimpulan bahwa orang kurus pasti memiliki lambung
yang tidak bagus. Dahulu, saat masih kecil, bila hadir dalam suatu pesta keluarga,  sayur dan
makanan belum saya sentuh, tetapi perutku sudah kenyang. Mengapa? Sebab, sebelum saya
menyantap makanan yang seharusnya saya santap, dalam keadaan perut kosong, saya tidak
henti-hentinya menenggak Coca Cola. Dan oleh karena minuman ini bersifat merangsang,
dan bersifat asam (Acidic), maka dinding lambungku terkikis dan menjadi tipis, dan bahkan
tergerus luka. Maka saat masih duduk di SMP, saya menderita “Infeksi Lambung”. Masih segar
dalam ingatanku, kakek dan nenekku setiap hari memasak bubur dan menghantarnya ke
sekolah untuk saya santap. Coba tengok kasus yang aku alami, bagaimana seorang anak yang

19

HIDUP BAHAGIA | Pembahasan buku Di Zi Gui

tidak sehat sangat menyusahkan anggota keluarga lainnya. Aku sungguh menarik pelajaran
penting, dan sungguh aku berharap agar anak-anak kita tidak lagi mengalami nasib serupa.

Jadi, suatu pola makan dan minum sehat dari orangtua sungguh membawa
kebahagiaan bagi anak-anaknya. Kembali ke masalah minuman ber-gas, tahukan anda Orange
Juice ber-gas atau Lemon Juice ber-gas terbuat dari minyak bumi?. Kedua jenis Juice tersebut
tidak terbuat dari Jeruk asli atau lemon asli. Mereka merupakan zat kimia yang diolah dari minyak
bumi, dan zat-zat ini memang memberikan rasa seperti jeruk atau lemon.

Jenis Junk Food yang keenam: Mi Instan.
Kandungan Kalori mi instan sangat tinggi. Di samping itu mi instan mengandung begitu banyak
bahan pengawet yang sudah barang tentu tidak baik untuk tubuh kita. 

Jenis Junk Food yang ketujuh: Makanan Kalengan. Makanan kalengan juga mengandung banyak
sekali Zat Pengawet.

Jenis Junk Food yang ke delapan: Manis-Manisan dari Buah-Buahan.
Bukan saja mengandung banyak zat pengawet dan gula tetapi juga tempat pembuatan manisan
ini sangat tidak higienis.

 Jenis Junk Food ke sembilan: Makanan/Minuman Dingin.
Tubuh manusia ibarat sebuah mesin, yang berada pada suhu sekitar37°C. Setiap kali anda
meminum air dingin, maka air es akan menyerap banyak kalori dari tubuh anda dan menguras
banyak sekali energi dari tubuh anda. Maka kualitas tubuh anda akan perlahan-lahan merosot
turun.   Banyak penyakit wanita jaman sekarang erat hubungannya dengan air es. Terutama bagi
wanita yang sedang haid, masa itu adalah masa masa pelepasan “zat-zat racun” dalam tubuh.
Saat berlangsung proses pembuangan zat-zat racun tersebut, bila anda minum air es, terjadilah
apa yang disebut: “Bila panas mengembang, dan dingin menyusut”. Air Es ini akan membuat 
rahim (uterus) anda mengkerut, karena itu mencegah terbuangnya zat-zat beracun yang tersisa. 
Sehingga sisa zat beracun ini akan tertinggal dalam tubuh wanita selama tidak kurang dari 28 hari.  Dan
dalam tubuh wanita zat beracun ini akan bersirkulasi mengikuti peredaran darah. Karena itu keadaan
ini akan menimbulkan berbagai penyakit pada wanita.

20

HIDUP BAHAGIA | Pembahasan buku Di Zi Gui

Jenis Junk Food ke-sepuluh: Makanan Panggangan.
Menurut Catatan Statistik: Racun dari sebuah paha ayam panggang ekuivalen dengan racun 60 batang
rokok. Dan kandungan zat penyebab kanker pada ayam panggang menduduki peringkat TERTINGGI
diantara 3 jenis zat penyebab kanker terdasyat.  Jadi, menyantap makanan panggangan sungguh dapat
mencelakai tubuh anda.

         Kita semua sadar bahwa dalam hidup ini begitu banyak hal penting harus kita tunaikan,  agar hidup
kita ini bernilai.
Pertama-tama, kita harus memiliki tubuh yang sehat sebagai pondasi. Jadi, apabila anda kadang-
kadang tergoda untuk menyantap makanan Junk Food tersebut diatas, maka sekali-kali renungkan kata
mutiara yang diucapkan seorang pujangga terkenal Tiongkok - WEN TIAN XIANG: [Sejak dahulu kala,
orang hidup mana dapat menghindari maut. Namun saat hidup buatlah hidupmu bernilai dan berarti
bagi masyarakat]  Mari kita bulatkan tekad: masih banyak hal penting yang harus aku lakukan. Aku
tidak boleh melakukan hal yang dapat merusak kesehatan tubuhku.Mari kita jauhi makanan-makanan
yang dapat merusak kesehatan kita.

Bait lanjutan berbunyi: [ Terhadap makan dan minum, janganlah engkau terlampau memilih-milih. 
Makanlah secukupnya, jangan berlebihan.]

[Ketika engkau berusia belia, janganlah engkau minum minuman keras. Bila mabuk karena minuman
keras, akan tampak tingkah laku terburukmu] Minuman keras adalah racun yang menembus Usus.
Karena itu anak anak sejak kecil jangan sampai tertular kebiasaan minum miras ini.

Minuman keras bukan hanya merusak kesehatanmu, tapi juga menimbulkan bahaya bagi jiwa
dan harta benda. Coba anda simak kecelakaan lalu lintas mematikan yang terjadi di malam hari.
Sebagian besar disebabkan oleh pengemudi yang mabuk berat karena Miras.  Jadi, minuman keras
mengacaukan sistim syarafmu. sehingga menimbulkan dampak buruk yang tidak dapat diatasi lagi.
Jadi, jauhilah minuman keras sejak usia belia.  Sudah barang tentu, minuman keras jenis anggur merah
(Red Wine) dalam takaran satu gelas kecil dapat berfungsi mengencerkan darah dan ini bermanfaat
bagi tubuh.

Selain miras, masih ada satu BENDA yang harus kita jauhi. Tidak lain benda itu adalah
ROKOK. Seorang penghisap rokok, bukan cuma mencelakai tubuhnya, tetapi juga membahayakan

21

HIDUP BAHAGIA | Pembahasan buku Di Zi Gui

kesehatan orang lain. Kadang kita melihat si pecandu rokok tidak terkena kanker paru, sedang isteri
atau anaknya malah terserang kanker paru. Bagaimana mungkin? Sangat mungkin. Si penghisap
rokok menghisap untuk kemudian menyembur keluar asap rokoknya, sedang anggota keluarganya
menghirup asap rokok dan tidak menyemburnya keluar. Kita manusia adalah makluk yang hidup
berkelompok (bukan sendiri), maka perilaku seseorang mutlak dapat membawa pengaruh kepada
orang lain. Terpulang kepada kita, apakah kita ingin memberi pengaruh BAIK atau BURUK? Tentu
saja, kita semua harus mempunyai ITIKAD BAIK,  ingin memberikan pengaruh TERBAIK kepada
orang dekat sekeliling kita.

     Pada suatu hari, guru CAI menumpang bis umum dikota Hai Kou. Seorang penumpang
dengan cueknya merokok di dalam bis. Didorong oleh sikap “Menjunjung Kebenaran &
Membela Masyarakat Banyak” ( Righteousness), Guru CAI mendatangi perokok itu. Dan dengan
diplomatis ia berkata: “ Maaf Tuan, saya ini penderita asma berat, bolehkah saya mohon anda
tidak merokok?” Penumpang perokok itu terkejut, karena belum pernah ditegur orang agar
tidak merokok. Sejenak ia tertegun, dan terkesan merasa terusik. Guru CAI tetap menunjukan
wajah ramah, kemudian mengalihkan pandangan ke tempat lain, dan dengan kesucian hati
berdoa agar perokok itu menyadari kesalahannya. Guru CAI sangat yakin bahwa: [Semua manusia
yang dilahirkan di dunia, sifat/watak awalnya mulia]. Doa Guru CAI terkabul, penumpang
perokok itu rupanya tergugah hati nuraninya. Ia segera mematikan puntung rokoknya.

Di sini jelas terlihat bahwa ketertiban dan ketaatan hukum dari masyarakat wajib dijaga dan
dipelihara oleh anggota masyarakat sendiri. Lagi pula keberanian untuk menegakkan ketertiban
dan ketaatan hukum masyarakat harus datang dari diri kita masing–masing terlebih dahulu. Maka
yakinlah orang-orang sekitar kita akan mengikuti jejak kita. Mari kita menyimak bait-bait berikut
ini:

【Ketika berjalan, langkah harus mantap dan pasti. Ketika berdiri, tubuh harus tegak dan
gagah. Ketika memberi salam, harus dilakukan dengan penuh hormat. Ketika memasuki pintu
atau kamar, jangan menginjak ambang pintu, ketika berdiri, jangan bersandar sambil mengangkat
satu kaki. Ketika duduk, duduklah dengan rapi, dengan kedua kaki tidak terjulur keluar, dan satu
atau dua kaki tidak digoyang-goyangkan 】

22

HIDUP BAHAGIA | Pembahasan buku Di Zi Gui

        Bait di atas terutama ingin mengajar bahwa: “Berdiri ada postur berdiri; duduk ada postur
duduk”. Nenek Moyang kita mempunyai sebuah petuah yang berbunyi: “Berdiri harus tegak bagai
pohon pinus; Terlentang bagai sebuah Busur; Berjalan bagai angin; Duduk bagai sebuah cungkup
lonceng”. Sesungguhnya, bila kita bisa menjaga kebiasaan seperti tersebut di atas, maka postur
tubuh kita tampil sejalan dengan ALAM, dan hal ini sangat baik bagi kesehatan tubuh.  Ambil
contoh: “Berdiri tegak bagai pohon pinus”, maka tulang punggang anda akan sangat lurus, dan
tak mungkin anda akan menderita bungkuk. Jaman sekarang makin banyak orang menderita
pengapuran tulang. Mengapa? Rekan-rekan sekalian, coba kalian sesekali datang ke stasiun bis.
Disana anda akan melihat barisan orang antre menunggu bis. Bagaimana postur mereka berdiri?
Kebanyakan berdirinya tidak tegak melainkan miring ke satu sisi. Jadi jelas terkesan bahwa saat
ini banyak muda-mudi mempunyai tulang punggung yang lunak. Dan lama- kelamaan terjadi
deformasi postur tulang punggung.

Maka, kebiasaan berdiri tegak sudah harus ditanamkan sejak usia kecil. Setelah tumbuh
dewasa, kebiasaan berdiri tegak akan terus berlanjut. Jika sejak kecil kebiasaan berdiri tegak tidak
ditanamkan pada diri anak, setelah dewasa ia akan sangat menderita. Bila kita menderita karena
kebiasaan buruk kita, kita juga akan turut menyusahkan kedua orangtua kita dan anggota keluarga
kita.

“Berdiri Tegak bagai pohon pinus”. Bagaimana postur berdiri tegak yang standar? Bagi kaum
pria, Kedua kaki harus sama lebar dengan pundak: dada dibusungkan ke depan; kepala jangan
didongakkan ke atas; kedua mata diarahkan lurus kedepan. Postur berdiri tegak seperti ini akan
memberi kesan kepada lawan bicaramu bahwa anda berwibawa dan dapat dipercaya.

Bagi kaum Wanita: Wanita bila berdiri, sebaiknya satu kaki maju  agak ke depan sedikit, satu
kaki lainnya agak berada di belakang. Inilah postur berdiri wanita yang elegan.

“Terlentang bagai sebuah Busur. “Ungkapan ini berarti bila terlentang, sebaiknya dengan
memiringkan tubuh ke kanan. Sebab, memiringkan tubuh kekiri akan menekan jantung anda dan
lambung juga terasa kurang nyaman. Jadi terlentang dengan tubuh miring ke kanan sangat baik
bagi tubuh anda. Dan postur tubuh mirip sebuah busur.

23

HIDUP BAHAGIA | Pembahasan buku Di Zi Gui

          “Berjalan bagai Angin”. ”Angin” disini berarti berjalan dengan kecepatan tinggi. Tetapi tidak
menimbulkan suara gaduh. Dengan kata lain, berjalan dengan langkah ringan.  Kadang di malam
hari kita sering mendengar tetangga pulang malam dan menaiki tangga dengan suara gaduh.
Tingkah mereka mengganggu para tetangga yang sudah tidur pulas.

Jadi berjalan dengan cepat tetapi dengan langkah ringan dan tidak gaduh. Agar tidak
mengganggu ketenangan orang sekitar kita. Gaya Berjalan bagi kaum Pria:  Pria berjalan mengikuti
kedua sisi dari sebuah garis lurus, sedang bagi kaum Wanita: Wanita berjalan dengan meniti di
atas sebuah garis lurus agar terkesan elegan. Satu hal lagi, kaum pria saat berjalan, pundaknya
jangan digoyang ke kanan dan ke kiri.

Terakhir, mari kita masuk ke postur duduk yang benar. “Duduk bagai sebuah Lonceng”. Kita
mulai dengan Postur Duduk Wanita:  Wanita saat duduk, kedua kakinya harus di- RAPAT-kan,
kemudian dengan tangan kanan diletakkan diatas tangan kiri, kedua tangan ini lalu diletakkan
pada paha kiri anda.  Bagaimana dengan postur duduk Pria? Pria saat duduk, kedua kaki boleh
direnggangkan sedikit, kedua telapak tangan dengan santai diletakkan pada kedua paha Anda,
tubuh bagian atas harus tegak dan jangan bungkuk.

Di tempat-tempat umum, di Kantor-kantor, di Ruang kelas sekolah, bila pria dan wanita
duduk dengan postur duduk yang benar seperti tersebut di atas, maka sikap mereka akan
membawa suasana RAPI dan ANGGUN.  Demikian pula seharusnya didalam sebuah Rumah
Tangga. Bila sang ayah duduk dengan mengangkat kaki dengan telapak kaki diletakkan
pada pinggir kursi. atau seluruh kaki diletakkan di atas meja, bagaimana reaksi sang anak
melihat adegan seperti itu? Mareka akan cepat “belajar” kepada “Gaya Duduk “sang ayah
tersebut.  Jadi, sebagai ayah, berhati-hatilah dengan Peri-Bicara, Perilaku, dan Postur Berdiri dan
Duduk anda  di hadapan anak-anak anda.  Sebab semuanya akan berdampak pada kesantunan
anak.

24

HIDUP BAHAGIA | Pembahasan buku Di Zi Gui

BAB XXIII

MENYAYANGI BARANG, MENGHORMATI MANUSIA, 
SENANTIASA PEDULI KEPADA SESAMA, INILAH PENGETAHUAN UTAMA

Rekan-rekan sekalian, pada bab 22,  kita telah membahas

【 步   从     容, 立   端     正,      揖   深     圆,     拜   恭     敬
 bu cong rong, li duan zheng, yi shen yuan, bai gong jing
勿   践     阈,    勿   跛    倚,     勿    萁     踞,     勿    摇     髀

 wu jian    yu,   wu bo   yi, wu   qi     ju,  wu yao   bi  】

  立  端      正

“Berdiri harus tegak”.  Bagi kaum wanita, berdiri tegak dapat berarti kedua kaki agak merapat,
boleh kedua telapak kaki segaris, atau salah satu telapak kaki sedikit lebih di depan telapak
lainnya. Kedua lengan secara alamiah lurus kebawah, boleh juga telapak tangan kanan diletakkan
di atas tangan kiri sehingga terlihat anggun dan luwes. Bagi kaum pria, berdiri tegak berarti kedua
kaki berdiri lurus, sama lebarnya dengan pundak Anda. Mata tidak boleh tertunduk melainkan
memandang lurus ke depan, menunjukan sikap pria sejati.

Senantiasa ingat akan petuah nenek moyang kita yang berbunyi “Berdiri bagai pohon pinus,
tidur bagai sebuah busur, berjalan bagai angin, duduk bagai sebuah lonceng”.  Terlebih dahulu
kita bahas cara duduk kaum wanita. Kedua kaki harus rapat, telapak tangan kanan di atas telapak
tangan kiri, baru kedua tangan diletakkan di atas kaki kiri. Inilah cara duduk yang benar bagi
seorang wanita.  Sekarang kita membahas cara duduk seorang pria. Seorang pria bila duduk kedua
kakinya dapat sedikit “dibuka”, dan kedua telapak tangan masing-masing diletakkan di kedua
paha kaki. Cara duduk seperti ini banyak dilakukan oleh orangtua kita, dan memberi kesan sangat
berwibawa.

Dalam hal postur duduk, kita juga perlu memperhatikan beberapa detail, seperti yang
dikatakan dalam ayat ayat DI ZI GUI:

25

HIDUP BAHAGIA | Pembahasan buku Di Zi Gui

 [ 勿 践  阈,勿  跛   倚。 勿  萁  倚。  勿   萁  踞。  勿  摇  髀 ]
“Jangan menginjak”, artinya baik saat berdiri maupun duduk, kakimu jangan menginjak sesuatu.
Zaman sekarang, banyak anak yang jika duduk di sebuah kursi, kedua kakinya menginjak pada
kerangka melintang dari kursi tersebut atau menginjak kerangka melintang meja di depan kursi,
lama kelamaan kerangka tersebut rusak dan patah. Ini menunjukan sikap “tidak sayang barang
yang kau pakai”. Jadi ini adalah beberapa tindakan cara duduk yang salah. Bila kita sempat
melihatnya terjadi di hadapan kita, kita harus tidak bosan-bosan menasihati, agar tidak terlanjur
menjadi kebiasaan buruk.

Ayat berikutnya  “勿跛掎 WU BO QI”,berarti berdiri harus tegak dan tidak miring ke satu
sisi, atau tubuh bersandar pada suatu benda. Ini postur berdiri yang salah. Bayangkan, bila untuk
berdiri saja seseorang telah menunjukkan sikap sembarangan, maka bagaimana mungkin ia
mendapat kepercayaan dari orang untuk lakukan hal-hal penting. Percayalah, apabila untuk hal-
hal kecil saja seseorang telah bersikap demikian CUEK, tak mungkin ia tiba-tiba berubah menjadi
cermat dan hati-hati saat melakukan hal-hal besar.  Teringat pepatah yang berbunyi, “Jangan
karena suatu kebaikan yang kecil tak engkau lakukan; Jangan pula karena suatu keburukan kecil,
engkau lakukan.” Seorang dengan kemampuan besar, senantiasa dimulai dengan memantapkan
diri dari hal-hal kecil. 

Ayat berikutnya “ 勿萁踞 WU QI JU”, artinya ketika Anda duduk, kedua kaki jangan Anda buka
lebar-lebar. Sebab ini menunjukkan sikap tidak sopan, terlebih bagi kaum wanita. 

Ayat berikutnya “ 勿摇 Wu Yao Bi” yaitu pada posisi duduk, kedua kaki jangan digoyang-
goyangkan, baik ke kanan dan kiri, maupun ke atas dan ke bawah. Coba bayangkan bila Anda duduk
dalam kelas atau di ruang seminar, dan peserta di depan Anda tak henti-hentinya menggoyang-
goyangkan kaki dan tubuhnya, pasti Anda merasa sangat terganggu oleh sikap duduk orang itu.
Jadi kebiasaan buruk ini harus segera anda ubah.

Mari kita analisa, mengapa suara seseorang bergetar saat berbicara? Sudah pasti suasana
hatinya sedang galau, tidak tenang. Apa sebab ia galau dan tidak tenang? Karena banyak hal
penting dalam hidup ini yang berhubungan dengan pendidikan anak, atau hubungan suami istri
yang sedang  bermasalah, dan belum dapat dipecahkan. Hal–hal seperti ini membebani hati dan
pikirannya dan ia menjadi tidak fokus pada tugas-tugas yang harus ia kerjakan hari ini. Begitu

26

HIDUP BAHAGIA | Pembahasan buku Di Zi Gui

hatinya gelisah, maka suaranya bergetar dan tubuhnya mulai bergoyang tak terkendali.

Jadi, walaupun hidup pada zaman yang penuh dengan rangsangan, suasana hati yang tenang
seimbang harus dapat dipertahankan. Tentu untuk itu dituntut perjuangan berat. Pertama,
orang dituntut meningkatkan KEBIJAKSANAAN (wisdom). Kedua, senantiasa meningkatkan
kewaspadaan, senantiasa menjaga TUTUR KATA kita, dan juga sikap tubuh kita. Apabila senantiasa
waspada terhadap hal-hal yang “tidak pantas”, lama kelamaan tutur kata dan pola tingkah laku
Anda akan meresap ke kedalaman sanubari dan Anda akan terbiasa bersikap hormat dan penuh
tata krama.

       Ayat dalam DI ZI GUI juga menyinggung “ “ 揖 深圆, 拜恭敬”。Yi Shen Yuan, Bai Gong
Jing” artinya memberi hormat harus sambil membungkuk hingga tubuh atas membentuk sudut
90 derajat. Memberi hormat sambil membungkuk 90 derajat adalah suatu wujud hormat yang
mengalir dari kedalaman hati kita. Suatu etiket pemberian hormat sesungguhnya tidak boleh
dilakukan hanya di permukaan/formalitas saja, melainkan betul-betul harus “tulus dari kedalaman
hati, diwujudkan dalam bentuk gerakan tubuh  yang benar.” Inilah semua bagian dalam DI ZI GUI
yang membahas tentang postur tubuh yang benar.

Mari kita bersama-sama menyimak ayat-ayat DI ZI GUI di atas. Garis besar bait tersebut
bertujuan menanamkan suatu sikap “Nyali besar, namun hati halus lembut.” Jadi setiap tingkah
laku sedapat mungkin dilakukan dengan lembut penuh hormat. Akan tetapi, dalam menghadapi
tantangan-tantangan dan kesulitan-kesulitan tertentu, ia tak gentar. Karena berhati halus, maka
dalam melakukan suatu tindakan ia akan sangat cermat dan berhati-hati. Dengan demikian kecil
kemungkinan terjadi kesalahan. Sikap “Nyali besar, hati halus lembut” harus mulai dipupuk dari
hal-hal kecil dalam kehidupan.

Mari kita simak ayat pertama. “ 缓 揭 帘 huan jie lian, 勿 有 声 wu you sheng”. Saat
menyingkap tirai, lakukanlah dengan ringan dan lembut, jangan menimbulkan bunyi keras. Sebab,
manusia senantiasa hidup bermasyarakat, bekerja bersama, dan hidup bersama. Maka setiap
langkah dan gerak-gerik kita, apakah mengganggu orang lain dan membuat orang lain kesal?

Di sini kita dituntut memiliki kepekaan untuk senantiasa mawas diri. Misalnya,
teman sekamar dengan kita sudah tidur pulas. Tiba-tiba  Anda menutup tirai jendela kamar

27

HIDUP BAHAGIA | Pembahasan buku Di Zi Gui

dengan keras serta cepat sehingga menimbulkan bunyi “chaaaa”. Temanmu ini pun terbangun
dan sulit kembali tertidur. Atau, di suatu kesempatan, Anda berada di sebuah perpustakaan,
dimana orang datang untuk membaca. Dalam suasana sunyi dan tenang, Anda tiba-tiba
menyingkap atau menutup tirai jendela dengan keras yang menimbulkan bunyi sangat keras.
Dapat dipastikan ada pengunjung yang sedang membaca dibuat terkejut dengan bunyi keras
tersebut. Maka dari itu, ayat “Menyingkap tirai dengan pelan dan ringan, jangan menimbulkan
bunyi keras” hanya sebuah langkah “menyingkap tirai”. Namun ayat tersebut memberi pesan
penting kepada kita bahwa dimana saja kita berada, kita harus menjaga setiap tutur kata dan
perbuatan kita tidak menimbulkan ketidaknyamanan pada orang lain. Bunyi yang timbul dari
gerak kasar kita apa terlampau keras? Apabila kita senantiasa memikirkan kepentingan orang,
maka hati kita akan semakin lembut, dan bila hati Anda semakin lembut, itu berarti Anda telah
benar-benar melaksanakan “welas asih” terhadap sesama.

Dalam kehidupan sehari-hari kita, masih ada situasi-situasi tertentu dimana bunyi yang
terlampau keras juga membuat orang lain tidak nyaman. Situasi-situasi manakah? Misalnya,
kita hidup bersama dalam asrama. Penghuni asrama yang pulang larut malam berjalan dengan
langkah-langkah berat yang menimbulkan bunyi keras. Ini pasti mengganggu penghuni lain yang
sudah tertidur lelap. Juga di tengah malam Anda terbangun ingin buang air kecil. Anda membuka
pintu kamar dengan keras. Teman sekamarmu terbangun oleh bunyi pintu yang terbuka. Atau
oleh bunyi siraman air kloset karena anda tidak menutup pintu kamar toilet.

Jadi, bagaimana menilai seseorang apakah cukup terpelajar, berbudaya atau tidak?  Dimana
kita menilainya. Orang yang senantiasa “memikirkan kepentingan orang lain” mencerminkan
tingkat peradaban tertinggi. Dan “memikirkan kepentingan orang” ini bukan hanya berhenti
sampai pada ucapan saja, melainkan diwujudkan dalam perbuatan.  Selain bunyi yang timbul
dari langkah berjalan yang berat, bunyi pintu yang dibuka dengan keras, masih ada satu hal lagi,
yaitu saat kita makan bersama, jangan menimbulkan bunyi mengunyah yang keras. Sebab bunyi
mengunyah Anda yang berisik akan mengganggu orang-orang yang bersantap bersama  dengan
Anda.  Untuk meredam bunyi mulut yang mengunyah, mulut harus tertutup rapat.

Demikian pula, di tempat-tempat umum yang mewajibkan suasana tenang dan sunyi, seperti
museum, tempat ibadah, opera atau bioskop. Dewasa ini warga Tionghoa dikenal berisik dan
terbiasa berbicara dengan suara keras di tempat-tempat umum. Kalau di tempat umum, seseorang

28

HIDUP BAHAGIA | Pembahasan buku Di Zi Gui

berbicara dengan suara keras dan berisik, ini jelas mencerminkan tingkah lakunya di rumah mereka. 
Jadi, memang karakter dan etika seseorang mutlak harus dipupuk dari keluarganya.

【缓   揭     帘。    勿    有     声。     宽     转     弯。    勿    触      棱
Huan jie lian wu you sheng kuan zhuan wan Wu chu leng

  执    虚     器。    如    执    盈。 入   虚     室。     如    有      人

zhi xu Qi ru zhi ying ru xu shi ru you ren】

Dimulai dari dalam keluarga, di ruang-ruang yang sangat pribadi, tindakan kita, gerak gerik kita,
tutur kata kita tetap harus dijaga ringan dan lembut.

Bila kita senantiasa menjaga sikap seperti ini, dan menjadikannya sebagai suatu kebiasaan,
dengan sendirinya, secara alamiah di tempat-tempat umum, kita tetap dapat menjaga sikap dan
tingkah laku yang lembut anggun. Tutur kata yang halus dan tidak berisik.

Bila kita senantiasa menjaga kepekaan yang tinggi terhadap perasaan dan kepentingan orang
lain, maka pada setiap titik kehidupan kita, kita akan senantiasa menerapkan ayat-ayat DI ZI GUI
tersebut diatas. Misalnya, bila anda pulang larut malam ke rumah atau asrama anda, mangambil
kunci lalu membuka pintu, anda akan melakukannya pelan-pelan. Dan bila anda pulang larut malam
berkendaraan mobil, maka anda akan segera mematikan mesin mobil agar tidak mengganggu
teman-teman yang sudah tertidur. Sebab kepekaan anda akan bunyi keras yang mengganggu sudah
sedemikian tinggi. Dan ini berkat kemampuan mawas diri anda.     

Ayat “缓 揭 帘 huan jie lian”, mengingatkan kita akan bunyi keras yang ditimbulkan oleh
perbuatan kita, agar jangan sampai mengganggu orang lain. Tetapi ayat ini juga mengajarkan sikap
“Sayang terhadap barang”. Sebab apabila anda memakai suatu barang, dengan gerakan tangan dan
kaki yang lembut, maka barang tersebut tidak mudah rusak. Sebaliknya bila anda memakai suatu
barang dengan kasar dan sekuat tenaga, maka barang tersebut yang normal dapat bertahan 10
tahun, akan rusak walaupun belum setahun dipakai. Jadi dari sudut pandang “Menyayangi Barang”:
setiap saat kita harus ingat untuk tidak bertindak kasar.

Misalnya, dalam hal berpakaian: bila anda melakukannya dengan kasar, maka
baju dengan mudahnya robek. Hal ini perlu diingatkan kepada anak-anak. Sejak kecil

29

HIDUP BAHAGIA | Pembahasan buku Di Zi Gui

anak-anak sudah harus dididik menyayangi barang. Bila anda sudah terbiasa “Sayang kepada
barang”, dalam hidupmu tidak mungkin anda akan seringkali mengalami kerusakan barang.

Guru Cai menuturkan kisah masa kecilnya: bahwa ia seringkali terluka, kadang anggota
tubuhnya tergores luka, kadang giginya patah karena mulut terbentur benda keras.
Mengapa manusia, terutama anak-anak, seringkali mengalami anggota tubuh terluka? Penyebab
utamanya adalah hati yang kasar dan teledor. Hati yang kasar dan teledor itulah yang berwujud
pada tindakan dan perbuatan yang kasar dan teledor. Setelah Guru Cai meningkat dewasa dan
bersentuhan dengan DI ZI GUI, insiden-insiden terlukanya anggota tubuhnya semakin berkurang.

      Jadi, jika ingin “Memperbaiki Diri” mulailah dari pokok masalah. Yaitu memulainya dari
PENGATURAN HATI, dan mengatur HATI harus dimulai dari setiap hal kecil dalam kehidupan kita,
yang kita lakoni dengan hati, dan tidak henti hentinya belajar.

Mari kita mengulang Ayat-ayat DI ZI GUI yang berbunyi: “Menyingkap Tabir Jendela
dengan pelan, jangan menimbulkan bunyi keras. Menikung dengan melebar, agar
tidak membentur sudut meja”. Di Sekolah Ayat terakhir ini yang sering dilanggar oleh para siswa.
Para siswa suka berlarian di dalam kelas dan seringkali tidak berhati-hati. Akibatnya anggota
tubuhnya  membentur sudut meja. Bayangkan rasa sakit dan lebam yang ditimbulkannya. Maka
ayat terakhir tadi dapat pula diperluas maknanya: Bahwa kita harus senantiasa memperhatikan
keselamatan diri kita masing-masing, dan meningkatkan kepekaan kita.

Coba telaah lebih dalam: Persentase kecelakaan fatal di kalangan anak-anak remaja yang
semakin meningkat akhir-akhir ini, sebagian besar disebabkan oleh hilangnya kepekaan pada diri
para remaja itu. Karena itu, para Senior, para Guru, para Orangtua, jangan bosan mengingatkan
anak-anak. Kalau tidak, bila terjadi sesuatu insiden fatal, penyesalan terlambat sudah.

Dewasa ini, banyak kali kita menyaksikan anak-anak remaja kebut-kebutan motor atau mobil
di jalan raya. Anak-anak ini jelas tidak memiliki kepekaan terhadap keamanan diri sendiri maupun
orang lain. Cobalah menggali lebih dalam lagi: anak- anak ini mengapa senang kebut-kebutan?
Kita tidak boleh berhenti pada “Akibat” saja, Kita harus mencari penyebabnya. Penyebabnya tiada
lain: kekosongan jiwa. Anak- anak ini sama sekali tidak paham apa yang disebut makna hidup dan
tujuan hidup.

30

HIDUP BAHAGIA | Pembahasan buku Di Zi Gui

Karena itu mereka mengisi waktu dengan hiburan-hiburan yang merangsang sehingga
terjerumus ke jalan sesat. Mengapa pula anak-anak ini mengalami “Kekosongan Jiwa”? Sebab
ia merasa dirinya Tidak Bernilai. Jika kita menggali lebih dalam kondisi keluarga anak-anak ini,
kita menemukan bahwa mereka kehilangan Kasih Sayang dan Perhatian Orangtua. Maka para
Guru/Pendidik dituntut lebih untuk memiliki pemahaman mendalam tentang anak didiknya yang
mengalami “Kekosongan Jiwa”, agar anak-anak ini diberi perhatian khusus. Hanya dengan cara ini,
watak dan perilaku mereka dapat berubah menjadi lebih baik.

Guru CAI. teringat dua tahun lalu ia membimbing sebuah kelas, pada sebuah sekolah di
Taiwan. Kelas ini dikenal sebagai kelas dengan para siswanya yang paling nakal, bandel dan paling
sulit diatur. Guru CAI baru saja kembali dari Australia, ketika ditawari menjadi guru pengganti
kelas yang baru ditinggal pensiun oleh Guru wali kelasnya. Kepala sekolah tidak lupa menjelaskan
keadaan kelas yang sangat sulit diatur itu. Mendengar penjelasannya, Guru Cai merasa tertantang
dan langsung menerima tawaran tersebut. Peribahasa mengatakan: “Jika tidak masuk ke
Sarang Harimau, bagaimana mungkin mendapat anak harimau?” Lagi pula Ayat DI ZI GUI juga
mengatakan: “Tidak Gentar menghadapi Kesulitan“. Sebagai Guru Baru, Guru CAI berharap dapat
mengasah kemampuannya menguasai kelas dengan lebih cepat, agar kelak murid-muridnya dapat
menarik manfaat lebih besar dari bimbingannya. Guru CAI melihat ini sebagai suatu kesempatan
emas. Maka ia segera menerima tawaran tersebut dan membimbing kelas itu. Sebelum masuk
kelas, mantan wali kelas memperkenalkan satu persatu siswa dikelas tersebut: ada siswa yang
dibesarkan kakek nenek, ada yang orangtuanya orangtua tunggal; ada yang orangtuanya masih
lengkap tetapi tidak memberi perhatian kepada anaknya.

Mendengar hal ini, kita pun benar-benar merasakan keadaan jaman sekarang, Problem-
problem keluarga sungguh gawat. Di kelas itu, tidak kurang dari seperempat siswanya mempunyai
Orangtua tunggal. Beberapa siswa, walau orangtuanya masih utuh, tidak mendapat perhatian
layak dari mereka. Guru CAI pernah menelepon salah satu orangtua siswa untuk menanyakan hal
tersebut. Orangtua tersebut dengan tidak acuh menjawab “Saya setiap hari mencari uang. Waktu
terasa tidak cukup, pagi hari kami sudah keluar rumah sebelum anak terbangun. Malam hari kami
pulang ke rumah lebih larut malam dari anakku. Saya sungguh tidak tahu apa yang dikerjakan
anak- anak”. Sementara itu anak-anaknya sibuk internetan, bahkan sempat belajar hal hal yang tak
layak untuk anak-anak seusia mereka. Dan kedua orangtuanya sama sekali tidak mengetahuinya.
Sungguh tragis. Kedua orangtua itu giat mencari uang untuk apa? Bukankah bertujuan agar

31


Click to View FlipBook Version