The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Antologi 1001 Puisi berisikan dari halaman 1 s.d. 325

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by Perpustakaan Pahoa, 2022-07-18 03:33:38

Antologi 1001 Puisi Part 1

Antologi 1001 Puisi berisikan dari halaman 1 s.d. 325

Keywords: Puisi

DAHULU DAN SEKARANG

Darrel Antonio Kurniawan
Alam menangis meratap,
Dahulu rindang penuh senyum,
Kini gersang kering kerontang,
Pepohonan semakin menghilang.
Dahulu engkau pelindung alam,
Kini gundul, perlu diselamatkan ,
Beteriak kesakitan di dalam diam,
Mengharap penghijauan Kembali.

276

SUMBER KEHIDUPAN

Debby Fransiska Christanty
Manusia jahat dan serakah,
Melihat hutan milik sendiri,
Tak peduli pada makhluk lain,
Hanya meraup uang untuk dirinya.
Sumber kehidupan flora dan fauna,
Sumber kehidupan manusia di dunia,
Patut dipedulikan, dijaga dan dilestarikan,
Agar semesta menjadi mitra setiap manusia.

277

KEBAIKAN POHON

Felita Delfina Sutardi
Engkau memberi kehidupan,
Tak memandang derajat,
Tak memandang jenis,
Pada semua makhluk.
Tanpa pohon di bumi ini,
Dunia bagai tak akan berlanjut,
Bumi sepi, kering dan gersang,
Terima kasih untuk kebaikan pohon.

278

KESEDIHAN BUMI

Heijne Salvatus
Kami semua telah bersalah,
Membuat alam semesta sedih,
Tak mau menyadari perilaku kami,
Dari hal kecil sampai yang terbesar.
Seharusnya kami ikut berperan,
Meski sederhana namun berarti,
Menjaga kebersihan dan menanam,
Membuat bumi tak akan bersedih lagi.

279

PELINDUNG

Hieronimus Ryutama Mulia
Aku sumber oksigen,
Aku sumber kehidupan,
Bagi seluruh mahluk hidup,
Di bumi tempatmu berpijak.
Aku pelindung yang setia,
Membantu membersihkan udara,
Membantu mencegah banjir dating,
Akarku menahan tanah agar tak longsor.
Telah banyak yang menghancurkanku,
Karena egoisme dan keserakahannya,
Mengapa tak menanamku kembali,
Demi keselamatan semua di bumi.

280

HUTAN UNTUK SEMUA

Jocelyn Kwan
Manfaat dan keindahan hutan,
Menjadikan makhluk hidup,
Berharap agar selalu terjaga,
Demi kelangsungan hidup.
Mengapa masih terus ada,
Perusak hutan di mana-mana,
Bencana banjir dan tanah longsor,
Akibat hutan terus dirusak oleh mereka.
Hutan bukan menjadi milik pribadi,
Hutan untuk semua makhluk hidup,
Tugas setiap manusia untuk ingatkan,
Merawat hutan dan menanam Kembali.

281

ULAH MANUSIA

Justin Theodore Kesuma
Matahari cerah menyinari bumi ,
Cahayanya tak bisa lagi dibendung,
Pohonnya jarang dan tampak malang,
Gundul, meranggas di tanah gersang.
Semua akibat ulah manusia,
Pohon ditebang sembarangan,
Yang penting dijadikannya uang,
Tak mau peduli bencana mengintai.
Hidup harus saling menopang,
Agar setiap habitat dapat terjaga,
Aman nyaman aneka flora dan fauna,
Sehat dan bermanfaat semua manusia.

282

MENCEGAH POLUSI

Kenneth Wardana
Jangan sembarangan,
Pohon-pohon ditebang,
Lalu diganti dengan beton,
Ke mana lagi air akan meresap.
Dedaunan selalu membantu,
Agar udara bersih, cegah polusi,
Sampai generasi berganti di bumi ,
Pohon tetap mempunyai peran penting.

283

TUGAS KITA

Kirana Nagaria
Menanam pohon tugas kita,
Jangan bertindak sembarangan,
Menebang pohon yang bermanfaat,
Mendatangkan bencana dan kerugian.
Lindungi dan peliharalah pohon,
Ia membantu semua makhluk hidup,
Dalam menjalani proses kehidupannya,
Kita wajib membantu kehidupan pohon.

284

MERAWAT BUMI

Lionel Untung Wijaya
Bumi yang dihuni manusia,
Dengan populasi terbanyak,
Ada yang perannya merusak,
Tak ada kesadaran memperbaiki.
Alam semesta ini akan ramah,
Bila penghuninya berhenti menjarah,
Menelantarkan makhluk seisi bumi ini,
Mendatangkan malapetaka di mana-mana.
Sudah saatnya menanamkan kesadaran,
Agar semua makhluk hidup berdampingan,
Saling menjaga dan mengasihi dalam harmoni,
Bersama alam raya yang tersedia untuk semua.

285

RUMAH KITA

Marques Maurizio Mulianto
Di dalam hutan ada kekayaan alam,
Pepohonannya jadi paru-paru dunia,
Menjadi habitat aneka flora dan fauna,
Hutan melindungi semua makhluk hidup.
Tanah yang subur menghasilkan pangan,
Ditanami aneka buah dan sayur berguna,
Mata pencarian masyarakat di mana pun,
Sumber nutrisi bagi manusia dan hewan.
Mari menjaga kekayaan alam kita,
Menciptakan keamanan dan keselamatan,
Agar bumi ini tetap layak menjadi rumah,
Bagi semua makhluk di mana pun berada.

286

MASA DEPAN

Megan Faith Gounawan
Menyemai bibit, menanam Kembali,
Menjaga, merawat, menggandakan,
Menjadi sarana sandang dan pangan,
Menjadi sumber kehidupan masyarakat.
Ada sebagian orang yang tamak,
Tidak menanam namun mengambil,
Menebang sepuas diri untuk keuntungan,
Memporak-porandakan hutan dan lahan.
Bila bencana banjir dan tanah longsor,
Datang melanda karena alam dirusak,
Bila kekeringan dan wabah penyakit,
Terjadi di setiap penjuru bumi ini.
Masa depan generasi baru terancam,
Kita bagai mewariskan kesengsaraan,
Kekayaan alam berkurang, lalu habis,
Cintailah bumi kita, tempat kehidupan.

287

HUTAN PELINDUNGKU

Nadine Kanaka Sukmadja
Tempat berlindung flora dan fauna,
Di sana mereka hidup berdampingan,
Dalam keserasian alam semesta ini,
Hutan dengan aneka kekayaannya.
Hutan, engkau patut dilindungi,
Seperti engkau menjaga kami,
Tanpamu udara tak segar,
Tanpamu banjir datang.

288

PUISI UNTUKMU

Pendar Radhia Ayujanna Maharesi
Dedaunan pohon sangat berguna,
Batang pohon sangat gagah,
Buah pohon sangat indah,
Pohon sendiri sangat berjasa.
Kauhasilkan oksigen,
Kauberi perlindungan,
Naungi kami dari bencana,
Namun ada yang merusakmu.
Engkau menderita karenanya,
Kami yang sadar selalu mencoba,
Merawat dan menanammu Kembali,
Semoga engkau bertahan bersama kami.

289

MELINDUNGIMU

Queisha Vedana
Engkau baik dan indah,
Bentuk daun dan bunga,
Sejukan bumi dan hati kami,
Tanpa engkau tak ada udara bersih.
Masih banyak orang tak peduli kebaikanmu,
Hingga tega membabat, menghabiskanmu,
Dulu pernah damai dengan keberadaanmu,
Menikmati kesejukan yang kauberikan.
Kini telah banyak duka dan petaka,
Perlahan kami mulai kehilanganmu,
Kami harus membangkitkanmu lagi,
Merawatmu bagai mencintai diri kami.

290

TERIMA KASIH PARA PENJAGA
BUMI

Reinhardi Jo
Oh, para penjaga bumi,
Kami berterima kasih kepadamu,
Menjaga kebersihan dengan tulus, 
Karena cintamu pada seisi semesta.
Oh, para penjaga bumi,
Batang, ranting dan daun,
Kokoh, rimbun dan indah,
Ajar kami untuk merawatmu.

291

TANPAMU

Richie Brilliant Lay
Tanpa hutan, tak ada kebersihan udara,
Paru-paru dunia yang sumber oksigen,
Banyak hutan berkurang karena kita,
Sebagian orang yang tak mau peduli.
Tanpa hutan nuansa alam tak indah,
Mari kita menanam aneka pepohonan,
Yang memberi manfaat bagi kehidupan,
Agar kita saling menjaga alam semesta.

292

BENCANA

Unedo Raisa Nauli Situmorang
Langit masih kelabu,
Menunggu bencana berlalu,
Tanah kering, air laut bertambah,
Tumbuhan layu, fauna menghilang.
Di mana hijauku yang indah,
Kembalilah langit yang biru,
Ke mana tirta yang jernih,
Sadarkanlah mereka.

293

MENGHIRUP UDARA SEGAR

Vertzhieto Drucey Joyson Chandra
Nuansa hijau di perjalanan ke hutan,
Pemandangan indah dan mempesona,
Mencium aroma tumbuh-tumbuhan,
Berterima kasih karena engkau ada.
Jangan lagi menebang sembarangan,
Mengubah lahan luas jadi hutan beton,
Jaga dan rawatlah isi hutan dan semesta,
Agar dapat terus menghirup udara segar.

294

KISAH RIMBA

Zahra Sekar Arum Irawam
Dari waktu ke waktu,
Hutan rindang jadi gersang,
Fauna tak lagi mudah terlihat,
Akibat ulah manusia yang lalai.
Habitat flora dan fauna,
Berdampingan dengan mesra,
Dicerai-beraikan kepentingan,
Bagai memutus rantai masa depan.

295

HUTAN

Aurelia Callista Lay
Hutan...,
Alangkah indahnya,
Sejuk, tentram, damai, segar,
Tempat tinggal bagi makluk hidup.
Dahulu begitu indah yang banyak tawa,
Tapi sekarang menangis,
Setiap hari engkau dikikis,
Bumiku menjadi lebih gersang.
Sadarkah kita,
Hutan yang begitu indah telah kita rusak,
Begitu banyak mafaatnya telah kita rampas,
Mau sampai kapan kita terus menerus merusak bumi?
Mari kita memperbaiki hutan kita,
Hutan yang indah dan asri,
Karena semua makluk hidup membutuhkan hutan,
Terima kasih hutanku.

296

TANPAMU

Barren Edbert Yusento
Daun-daun yang hijau ,
Batang pohon yang agung,
Bagaimana hidup tanpamu,
Tiada udara segar dan bersih.
Bersama kita menanam,
Agar hijau tetap meraya,
Merawat dan melestarikan,
Agar tercipta keharmonisan.

297

DI BAWAH NAUNGAN

Bryan Kennard Chai
Bagai sia-sia melawan tangan-tangan mereka,
Lihatlah siksa yang mereka lakukan padaku,
Terpisah kami nuju industri manca negara,
Nasibku menjadi bahan baku yang kaku.
Kutak bisa lagi melihat anak-anakku tumbuh,
Menyaksikan makhluk hidup di dalam hutan,
Makan dan bermain di sekitar keluarga rimba,
Bercanda tawa di bawah naungan kerindangan.

298

LESTARI BUMI

Dickson
Pohon membagi oksigen bagi semua,
Membuat bumi berwarna aneka hijau,
Menyerap karbon dioksida dari atmosfer,
Maka pohon di sebut pula paru-paru dunia.
Tetapi hutan banyak dirusak,
Oleh banyak orang yang tamak,
Membuat bumi jadi semakin panas,
Maka kewajiban kita untuk menjaga.
Bumi kita, rumah kita satu-satunya,
Bagi makhluk hidup alam semesta,
Bila kita baik maka bumi pun baik,
Cintailah, rawatlah agar tetap lestari.

299

KERTAS

Elvina Divawidyatna
Ia sumber kehidupan alam,
Menyimpan berjuta manfaat,
Memberi kita kesejukan udara,
Memberi kenyamanan berhidup.
Manfaat pohon sangat banyak,
Salah satunya membuat oksigen,
Makhluk hidup akan menghirupnya,
Agar dapat hidup dengan semestinya.
Kini banyak pohon ditebang dan hilang,
Bagi tambang emas bagi industri kertas,
Jangan menggunakan kertas dengan boros,
Hargai kehidupan pohon dan semua makhluk.

300

BUMI YANG SEJUK

Eowyn Adrianna Susilo
Bila hutanku indah dan rimbun,
Semua makhluk bernapas bebas,
Udara sejuk, bumi tidak merajuk,
Semesta raya bernyanyi gembira.
Sebagai generasi muda bangsa,
Harus menjaga kelestarian hutan,
Menanam kembali pohon berguna,
Membangun dunia ‘tuk masa depan.

301

TAK BOLEH HILANG

Ezra Reginald Budiqinthara
Ingin kujaga hingga ujung dunia,
Sebab manusia yang merusaknya,
Ingin kujaga hingga akhir dunia,
Sebab tanpanya tiada kehidupan.
Betapa penting kehidupan pohon,
Sepenting kehidupannya manusia,
Lakukanlah upaya untuk reboisasi,
Demi seluruh makhluk semesta ini.
Pohon tak boleh hilang dari bumi,
Sebab ia penunjang kehidupan ,
Tanpa mereka semua berhenti,
Satu demi satu akan sirna.

302

MENANAM

Felicia Nadya
Akar menancap kokoh,
Batang berdiri tegak,
Lahirkan daun hijau,
Embuskan oksigen.
Wahai segenap hutan,
Peranmu amat penting,
Kami patut menjagamu,
Tak berhenti menanam.

303

TANAMAN KESAYANGANKU

Grace Aurelia Chen
Kawanku lihatlah tanaman ini,
Aku memberikannya untukmu,
Rawatlah dengan segenap hati,
Maka bumi kita menjadi sehat.
Lihat apa yang mereka lakukan,
Tanaman pun mati karena ulahnya,
Bukankah sudah aku mengingatkan,
Jangan pernah mengulangi kesalahan.
Bukankah bumi kita sedang sakit,
Jagalah tanaman bagai nyawa sendiri,
Berikan perhatian dan kecintaan padanya,
Maka masa depan bumi tak akan terancam.

304

PERAN PENTING

Hallvard Hanafi
Betapa pentingnya engkau,
Memberi oksigen yang bersih,
Memberi kami makanan utama,
Karena engkau kami pun hidup.
Ada yang mengira engkau tak berguna,
Padahal engkau berikan dengan rela,
Saat menaungi dari teriknya mentari,
Saat menghadang derasnya air hujan.
Kami akan menjaga pohon pelindung,
Pohon yang menjadi mitra hidup kami,
Terima kasih kepada-Mu maha pelindung,
Telah memberikan pemberian berharga ini.

305

KEHIDUPAN TANPA POHON

Jason Zhang
Dunia tanpa pohon,
Bak dunia tanpa kehidupan,
Semesta akan menjadi gersang,
Tanpa ada kehidupan yang tersisa.
Itulah kematian kita semua,
Bila tidak ada satu pun pohon,
Semua makhluk bergantung padanya,
Semua makhluk amat membutuhkannya.
Namun manusia menebangnya,
Tak mau menanamnya Kembali,
Bumi ini tak punya masa depan,
Bila kita tidak menanam sekarang.

306

POHON-POHON BUMI

Keona Faith Hendrawan
Pohon-pohon yang tumbuh di bumi,
Daun segar dan bunganya yang indah,
Memiliki batang kuat dan amat kokoh,
Harumnya bunga dan rimbun dedaunan.
Pohon-pohon yang tumbuh di bumi,
Menjadi sangat penting bagi manusia,
Untuk bernapas menghirup udara segar,
Banyak manfaat bagi makhluk semesta.
Pohon-pohon yang tumbuh di bumi,
Engkau ditebang dan dijadikan industri,
Keserakahan mengabaikan rasa peduli,
Mengeruk kekayaan di perutnya bumi.
Sebagai generasi penerus kehidupan,
Hendaknya bangkit untuk berjuang,
Menjadi penyelamat masa depan,
Menumpas segala ketamakan.

307

RODA ZAMAN

Kresensia Anjanette Claire Alinski Lunandi
Saat deru roda zaman,
Tinggalkan jejak pada alam,
Menyulap hutan jadi pemukiman,
Gunung dan lembah dijadikan jalan.
Roda pedati tak lagi bernyanyi,
Derap kaki kuda tak ada bunyi,
Berganti kuda besi yang ngeri,
Menghias jalan kesana kemari.
Kini hutan tak tampak hijau lagi,
Diganti gedung dan vila mewah,
Kicau burung tak terdengar lagi,
Berganti deru mesin industri.
Kurindu bumiku yang asri,
Kurindu segarnya udara pagi,
Kurindu burung yang bernyanyi,
Kurindu pelangi di langitmu berseri.

308

HUTAN BELANTARA

Lionel Yunata
Alangkah indahnya hutan yang hijau,
Sekumpulan warna semesta bersamanya,
Hutan yang dipenuhi aneka flora dan fauna ,
Rimbunnya pepohonan di dalam belantara.
Lebatnya sumber kehidupan semua makhluk,
Semoga engkau bertahan di segala musim,
Di segala keserakahan banyak manusia,
Semoga dengan sadar kami menjagamu.

309

JANGAN MENGUBAH HIJAU

Livica
Pagi penuh abu dan debu,
Hewan berlari, manusia menjerit,
Pepohonan runtuh dilalap lidah api,
Bagaikan hari esok yang tiada lagi.
Kepada tuan-tuan yang terhormat,
Berjuta pohon amat kita butuhkan,
Jangan ambil nyawa mereka semua,
Yang memberi kehidupan bagi kita.
Jangan mengubah hijau jadi hitam,
Mengelamkan harapan semua makhluk,
Cepatlah lakukan penghijauan Kembali,
Jangan menelan sesal karena ketamakan.

310

WARNA BUMI

Lucia Vanessa Ang
Mengapa engkau meranggas,
Betapa indahnya di masa itu,
Kini udara terasa sangat kotor,
Sulit bernapas tanpa ada dirimu.
Apa jadinya bumi tanpa pohon,
Musibah terjadi di belahan bumi,
Pohonku, parasmu mewarnai bumi,
Jasamu memberi banyak arti bagiku.

311

AKAR KEKUATAN

Mareto Evrent Lie
Sumber oksigen makhluk hidup,
Sumber sandang dan pangan,
Sumber papan yang nyaman,
Akar kekuatan bagi semu.
Menjaga air tetap mengalir,
Menghadang datang banjir,
Menjaga dari tanah longsor,
Dengan akarnya yang kokoh.

312

HADIAH UNTUK BUMI

Minerva Talyssa
Saat matahari datang, tanamkanlah pohon,
Menghirup oksigen hingga terbenamnya,
Agar tarian hidup tiada pernah berhenti,
Menyaring udara mengolah jiwa raga.
Pohon-pohon melindungi semua makhluk,
Menjulang tinggi bersama nyanyi burung,
Hadiah semesta kepada yang menjaganya,
Agar tak pernah datang segala malapetaka.

313

TANPA KEHADIRANMU

Patricia Nadine Tadjipraman
Di beberapa sudut kota ini,
Telah jarang melihatmu lagi,
Semakin berkurang wujudmu,
Perlahan akan menghilang nanti.
Tanpa kehadiranmu pohon yang subur,
Tanah luas menjadi kering dan gersang,
Bencana pun tak akan ragu untuk dating,
Kota dipenuhi debu dan dilanda peyakit.

314

MENJAGA HIDUP

Reginne Theodora
Engkau dieksploitasi orang tertentu,
Padahal engkau tempat bergantung manusia,
Tempat bergantung flora dan fauna,
Tempat menjaga kehidupan.
Jangan merusak hutan,
Untuk sekadar memenuhi nafsumu,
Karena hutan paru-paru dunia,
Kehidupan yang terjaga.
Lestarikanlah hutan,
Demi anak cucu,
Demi berlangsung kehidupan,
Yang sehat dan bermartabat.

315

TERIMA KASIH

Rheysytta Sivam Kurniawan
Dahan, ranting dan daunmu,
Melindungi diriku dari Mentari,
Di hari-hari yang semakin tinggi,
Membuatku semakin aman nyaman.
Bumi ini dinaungi olehmu,
Menjadi benda berharga kami,
Membantu segala kehidupanku,
Terima kasih untuk kehadiranmu.
Kami mau menjagamu,
Bekerja sama denganmu,
Agar adamu tetap lestari,
Lindungi bumi dari bencana.

316

SEDERHANA

Viriyane Wijaya
Terdengar sederhana,
Meski nama dan jenismu,
Begitu kaya dan berharga,
Indah dan memberi guna.
Bila engkau dijaga dan dilindungi,
Maka kami mendapat yang sama,
Dari kehadiranmu di alam semesta,
Kebun, hutan dan rimba dipenuhimu.

317

POHON

Yukari Andriyani
Engkau berdiri tegak dan gagah ,
Engkaulah paru-paru dunia,
Memberi oksigen ke dunia.
Mengurangi asap yang merugikan.
Manusia-manusia merusakmu,
Menebang liar tanpa ditanam Kembali,
Menyebabkan banyak bencana alam.
Kamu pun tersakiti.
Tanpa pohon di dunia ini,
Akan terjadi banyak bencana,
Banjir, longsor, dan sebagainya,
Dunia pun akan kacau.

318

POHON

Aiyana Calista Laiman
Duduk di bawah sinar matahari,
Ditemani udara yang sejuk,
Pohon yang meneduhkan,
Tak terasa menyengat.
Tanpa ada pepohonan,
Tiada terasa udara sejuk,
Daun meneteskan embun,
Bagai permata alam semesta.
Mulailah kita menanam,
Untuk kenyamanan sesama,
Udara bersih dan menyehatkan,
Hindari menebang sembarangan.

319

HIJAU LESTARI

Axl Christian Gunawan
Kutanam bibit, 
Muncul nuansa hijau, 
Tumbuh jadi indah, 
Udara pun menjadi segar. 
Engkau pohon, 
Betapa kering gersang tanpamu, 
Engkau ciptakan kehidupan, 
Tapi kehidupan menghancurkanmu. 
Terima kasih alam, 
Pohon membuat kita bisa bertahan, 
Kekayaannya beraneka ragam, 
Kita harus melestarikan.

320

HUTANKU KEKAYAANKU

Colin Andrew Japit
Hutanku, engkau tempat berlindung satwa,
Tempat berkumpul aneka rupa flora,
Engkau tempat terindah di alam raya,
Sumber kehidupan kami semua.
Hutanku sumber kekayaan,
Bentangan rimbunnya rimba,
Kicau burung terdengar merdu,
Sejuk dan segar menyelimuti bumi.

321

NAPAS BUMI

Eldrich Joseph Tirta Kurniawan
Bumi, engkau sedang susah,
Terlalu banyak dipenuhi sampah,
Sekarang harus ditanami pepohonan,
Agar tak terlambat menyelamatkanmu.
Bumi, seharusnya disayangi dan dirawat,
Kami akan menjadikanmu kembali asri,
Semua insan seharusnya membantu,
Untuk membuatmu lebih baik.
Kami harus menyadari senantiasa,
Pohon merupakan paru-paru bumi,
Biarkan bumi bernapas dan bebas,
Agar hidup kami menjadi bernas.

322

PENEBANGAN LIAR

Elvenne Marchsya Thendranny
Pada saat ini pepohonan ditebang,
Secara liar dan semakin menjalar,
Tak mau menyadari, tak bernaluri,
Banyak pohon tumbang dan hilang.
Pohon-pohon telah membantu, 
Memenuhi kebutuhan hidup,
Dari pohon menjadi kerta,
Dijadikan banyak buku.
Mari kita menanam kembali,
Pohon yang telah dihilangkan,
Menggantikan resah dan kecewa,
Agar hidup sungguh penuh makna.

323

INDAHNYA ALAM

Evolet Yuchia Lawandra
Daun-daun yang jatuh menyuburkan tanah,
Puspa warna bagai hamparan permadani,
Suhu udara terasa menjadi lebih sejuk,
Semua datang bersama musim baru.
Musim berganti, angin dingin bertiup,
Nyanyian alam mengajak semua makhluk,
Mencintai yang telah disediakan bagi bumi,
Bersama merawatnya agar tercipta harmoni.

324

POHON YANG BERARTI

Gwen Audrey Wijaya
Engkau telah kurawat dengan cinta,
Tumbuh menjadi lebih dewasa,
Pohon kokoh, tinggi, dan indah,
Memberi dan menaungi semua.
Engkau berarti, amat berharga,
Dibutuhkan makhluk hidup,
Bukan untuk hal yang biasa,
Tapi agar dunia tetap berjaya.

325


Click to View FlipBook Version