1. pustaka-indo.blogspot.com*
Pukul 5:17 sore. Aku tidak yakin pada
Perih paling sulit untuk kucintai segala sesuatu—kecuali dada yang
adalah perihal yang paling kaucintai. memar dalam puisi ini. Juga rasa samar
Aku ingin kau membuat tantangan antara manis dan pahit kopi yang tinggal
bagiku. Mencintaimu, umpama. sepah.
Ciri-ciri perempuan yang kucari-
cari adalah yang gampang berduka. Aku menginginkan gelas ketiga.
Kau tidak tahu berhenti tertawa. Puisi baru separuh.
Hidup bukan lelucon—atau
jantung lelucon adalah kantung air Puisi ini kutulis untuk teman-
mata. temanku. Aku ingin merasuk
dan merasakan dada mereka
Langit sore sedang tidak indah. yang belum kutemui. Kau juga
Dia senang berawan akhir-akhir ini. belum pernah bertemu mereka.
Tetapi ketika aku melihat keluar, Aku tidak tahu sedalam apa
wajahku terasa jauh lebih muda. Di kebohongan di mata mereka—
kaca jendela, samar kulihat diriku barangkali tidak lebih dalam dari
sebagai anak langit tua itu. Dulu, milikmu.
aku merasa anak matahari, tetapi
langit lebih mudah menerima Di internet, bahkan orang yang
kekurangan. sangat jauh dapat menyakiti kita.
Aku suka mereka menyakitiku
dari kejauhan. Aku menjadi lebih
mencintai diriku dan hal-hal yang
sering kuanggap rapuh.
Besok hari Rabu. Jika ini hari
terakhirku, Rabu akan menjadi hari
favoritku.
49
* pustaka-indo.blogspot.com2.
Aku sering seperti ini. Gelisah dan tidak
tahu harus melakukan apa pun. Hanya Pukul 5:30. Rasanya seperti
duduk dan mendadak puisi jatuh cinta pagi—dan aku baru saja bangun
kepada kesunyian di telingaku yang dari mimpi buruk. Jalanan di luar
sudah lama ingin bicara kepada kau atau kafe adalah mimpi buruk yang
siapa saja. lain. Kadang aku berdoa kau tidak
sedang berada di sana, terjebak
Puisi adalah pasangan bercinta bunyi klakson dan debu.
yang kasar—kadang seperti
perkelahian yang menggairahkan. Lebih baik kau berbaring di tempat
Kata-kata yang kau baca cuma tidur, menertawai dirimu atau siapa
percik-percik darah. saja yang gagal mencintaimu. Atau
menyerah kepada mimpi manis
* tentang seseorang dari masa lalu.
Setelah gelas ketiga, kupikir sebaiknya
aku melakukan suatu hal gila: keluar dari Masa lalu hanya indah bagi orang-
kafe ini dan menabrakkan diri ke kepala orang yang tidak menyentuhkan
truk. kakinya pada masa kini.
Aku ingin melihat bagaimana *
puisi memungut tubuhku—dan Matahari membuat orang mengurus hal-
kau tertawa membacanya di hal tertentu di dalam ruangan. Menguras
koran besok pagi. Kubayangkan uang negara dan selingkuh, misalnya.
kau tertawa pada hari Rabu. Tetapi tidak ada matahari sore ini. Dia
Kau menertawai seseorang yang takut tenggelam. Dia takut tidak bisa
bersedih karena kau tidak berhasil terbit pada hari favoritku.
membuat tantangan untuknya.
Kafe ini dipenuhi lagu yang
Aku ingin datang kepadamu menghancurkan dirinya sendiri.
sebagai lelucon yang lebih besar Sementara puisi untuk teman-
daripada hidupmu. temanku adalah jalan-jalan baru
di tengah hutan. Kata-kata adalah
pepohonan yang bertumbangan.
Kau dengar derak mereka? Seperti
dada mereka yang jauh.
50
* pustaka-indo.blogspot.com
Ada kalanya puisi seperti cinta.Tidak
tahu di mana harus berhenti.
3.
Pelayan kafe mengamati langit dari
jendela yang lain. Barangkali dia saudara
kembarku. Saudara adalah puisi yang
selalu lupa dituliskan. Puisi tidak tahu
tinggal di rumah. Sering pura-pura jadi
pengembara.
Aku ingin melupakanmu—dan
mencari tahi lalat ibuku di wajah
pelayan kafe.
Tangannya menyalakan lampu
seperti kesepian yang datang
dari masa lampau. Aku ingin dia
memadamkannya. Lampu tidak
perlu menyala sebelum betul-
betul gelap. Kita mesti memberi
kesempatan kepada bayangan
untuk bertukar dengan tubuh lain.
*
Setiap hari adalah kekasih yang
gagal mengucapkan selamat tinggal.
Kadang-kadang kau yang harus tega
mengecupkan selamat jalan. Dia
barangkali sudah terlalu sakit untuk
pergi—seperti matahari yang takut
tenggelam hari ini.
51
Dulu aku tak percaya orang lain pustaka-indo.blogspot.comAku mungkin kehabisan kata
berani mengusirku dari rumah meladeni mereka berbincang
sendiri.Tapi kota ini memaksaku tentang masa depan.Tapi aku
paham selalu ada orang mengaku selalu punya senyum untuk
lebih berhak atas milikku. menolak semua yang cuma andai.
Mereka datang membawa batu, Sudah kulingkari nyaris semua
pasir, semen, besi, air, minyak tanah, angka di kalender. Sudah kulingkari
api, tentara, polisi, dan preman hari ini dan besok. Aku waspada.
untuk menebar kecemasan. Aku Aku selalu waspada. Kewaspadaan
lebih takut kepada mata uang— yang terlatih tak bisa dikalahkan
dan kesenangan-kesenangan— oleh senjata buatan pabrik.
daripada mata senjata.
Besok datang lagi orang-orang itu.
Aku tahu bertegur sapa dengan
senyum bahkan kepada musuh
yang pura-pura bertandang
sebagai tamu, teman, atau
pelanggan.
52
pustaka-indo.blogspot.com
53
54
pustaka-indo.blogspot.com
pustaka-indo.blogspot.com
Apakah kau ada di sana? Seperti pohon mati menunggu
Apakah kau ada? angin datang mematahkan lengan-
Apakah kau? lengannya, atau memutihkan
ingatan bunga-bunganya. Seperti
Di pusat malam, dari dalam diriku seorang pengelana memanggul
seorang peragu bertanya-tanya. penyesalan, mencari Tuhan agar
Apakah cuaca kurang sehat atau mampu menemukan dirinya
kau sedang tidur memimpikanku? kembali.
Dering teleponku, suara menggigil
memanggil diri sendiri. Seperti lagu
mencari seorang penyanyi.
55
“My apologies to past loves for pustaka-indo.blogspot.comAku ingin tidur seharian di
treating the latest as the irst.” sepatumu saat kau pergi ke
— Wislawa Szymborska kantor menggunakan sepatu lain.
Menunggumu di rumah tanpa
mengeluh.
Aku ingin jadi warna kesukaanmu,
melingkari lehermu. Berpura-pura
sebagai selendang, karena seorang
pria lain tidak putus menginginkan
dadamu.
Aku ingin mendengkur bagai ular
sawah atau angin di sudut kamar,
di tumpukan pakaian kotormu.
Mereka hangat, dekat, mendekap,
dan masih beraroma kita.
56
pustaka-indo.blogspot.com
57
58
pustaka-indo.blogspot.com
pustaka-indo.blogspot.com
Aku pernah punya mimpi indah. Kau
menulis angka-angka penanda di bahuku,
semacam tato permanen. Aku juga
menulis angka-angka serupa di perutmu,
dan kau tertawa. Ujung pisau yang aku
gunakan menulis membuat rahimmu
geli. Kita telanjang, bergandengan tangan,
berjalan dalam gelap dan tiba di tebing,
lalu terjun ke sungai tapi kau tidak.
Kelak, pada satu hari Sabtu, saat kau
tidak sibuk di kantor, aku mencium pucuk
hidung anak-anakmu di bibir kolam renang.
59
Aku akan datang ke rumahmu, pustaka-indo.blogspot.comAku akan menemanimu menanam
memegang semua benda yang sayur-sayuran di halaman belakang
baru kauletakkan. Aku ingin sembari membayangkan di pipiku
merasakan tanganmu ketika kau tumbuh bulu-bulu yang akan
sendiri atau tidak ada. menggelikan pipimu.
Aku akan menuliskan daftar Aku akan mengambil dua foto
benda-benda yang menutup setiap hari dan merangkai mereka
matamu ketika menyebutkan jadi ilm. Barang-barang yang
nama mereka. Saat sendiri, aku pernah kaugenggam. Ranjangmu.
mengucapkan dan mengecupkan Cabang-cabang dan kembang
nama-nama itu agar mimpiku bisa sayurmu, atau cambang di pipiku.
ter tidur. Akan kumasukkan juga tembang-
tembang yang menemaniku
Aku akan masuk ke kamarmu, menunggu di beranda.
berbaring di tempat tidurmu
hingga kamarmu berubah jadi
kamar kita. Atau menunggu di
beranda sambil mendengar lagu-
lagu cinta dari radio tetangga.
60
pustaka-indo.blogspot.com
61
62
pustaka-indo.blogspot.com
Aku tidak percaya kepada orang- pustaka-indo.blogspot.comAlasan utama mereka bahagia
orang yang senang memamerkan adalah tidak peduli. Mereka tidak
kebahagiaan keluarga mereka. mau tahu jika kau masih punya
Hiburan dan liburan. Pakaian alasan lain.
dan kota-kota asing. Senyuman,
pelukan, dan berlembar-lembar Sudah lama kuhentikan
foto keluarga. Mereka kaca buram percakapan tentang negara dan
yang mudah pecah. Buah-buahan cinta dengan mereka. Bahkan
yang tidak dikupas. Barang-barang kepada saudara, mereka bicara
mewah yang takut ketinggian. menggunakan klakson kendaraan.
Ketika kesedihan menyentuh hidup
mereka, semesta adalah kesalahan. Kuberitahu, saat kau menyusuri
Tidak akan kuceritakan derita siapa jalanan mengenang teman-
pun kepada mereka. temanmu yang pergi dan
tidak pernah pulang. Saat kau
Tidak ada yang mampu mereka menghindarkan teman-temanmu
lakukan selain berpura-pura— yang masih hidup dari kejahatan-
dan memberi hal-hal yang tidak kejahatan lain yang mengancam.
dibutuhkan. Kutipan-kutipan atau Mereka sibuk tersenyum di depan
kisah sedih tentang usaha melewati kamera.
kehidupan yang berbahaya.
Mereka punya berlembar-lembar
foto keluarga yang penuh hal
tiruan baru.
63
Langit menyentuh buku-buku pada pustaka-indo.blogspot.comDi depan perpustakaan, langit
sore hari ketika para pengunjung masih menatap jendela tertutup
diminta berhenti membaca. itu tanpa berkedip. Aku tidak ingin
Seorang petugas akan menutupnya cepat sampai di rumah. Kubiarkan
dan tidak menyadari pertemuan langit yang sedih menyentuh
singkat mereka yang hangat. kepalaku. Orang-orang tergesa
Perpisahan dan warna masa kecil dan tidak membawa buku. Mereka
itu tiba-tiba musnah. berbahaya dan tidak waspada.
Orang-orang pulang dengan Di jalan menuju rumah aku
pikiran-pikiran lama di kepala. ingin memikirkan semua bunyi-
Lampu-lampu dipadamkan dengan bunyian—bahkan yang paling
alasan penghematan. Buku-buku jauh—dan tidak ingin mengerti
tidak bisa membaca diri mereka apa-apa. Di rumah hanya ingin
sendiri. Malam akan datang dan kurenungkan diriku dan seluruh
kesunyian menyusun dirinya yang tidak ingin kulupakan. Jika
kembali. mimpi datang, aku ingin jadi
jendela yang luas untuk langit,
buku-buku, dan kau.
64
pustaka-indo.blogspot.com
65
66
pustaka-indo.blogspot.com
Ia menekan-nekan tuts keyboard pustaka-indo.blogspot.comTak ada hujan. Jika hujan datang
mengetik kata piano lagi dan lagi, malam itu ia akan menjadi
juga titik dan koma, sambil dalam penyebab.
hati menyanyikan lagu ciptaannya,
yang di ingatannya tinggal *
beberapa larik: Meski tidak mabuk, ia masuk
kamar mandi. Ia siram kepalanya.
1. Berdering-dering Halo yang Ia kosongkan bak. Ia tetap tidak
aku kirim sejak bertahun-tahun mampu menghafal lagu ciptaannya
lalu belum kau jawab hingga sendiri.
sekarang. Aku tahu kau dengar.
Sisa-sisa air yang tertinggal
2. Kepalaku kampung, dipenuhi di telinganya seperti bisikan
anak kecil yang berlarian kekasihnya yang pergi bertahun-
mengejar bayang-bayang tahun sebelumnya.
mereka sendiri. Aku melihat
diriku. Setelah melepaskan handuk, ia
tiba-tiba tidak bisa membedakan
Di layar komputer, ia lihat piano- antara kantuk dan angin. Ia
piano seolah-olah dikerubungi berjalan ke tempat tidur tanpa
sekawanan semut. Jika ia pemabuk, mengenakan apapun kecuali
pikirnya, tanda-tanda baca itu rambut yang tergerai basah dan
menyerupai kunang-kunang. bekas luka.
67
Ia pejamkan semua mata lampu pustaka-indo.blogspot.comDi tengah laparnya yang belum
dan matanya. Ia lihat di halaman melahap apapun, ia lihat mobil
bunga satu demi satu mekar jenazah berhenti dan menunggu
bersama masa lampau. di depan rumah tetangga. Ia
ketakutan dan beberapa bagian
Tak ada hujan. Jika hujan datang lagunya yang hilang tiba-tiba pulang
malam itu ia akan menjadi menemaninya.
penyebab.
1. Jika aku menyukainya, ia
* bernama kesunyian. Jika aku
Ia tidur seperti tanda kutip dan membencinya, ia bernama
semua yang ia lihat dalam mimpi kesepian.
adalah pahlawan. Baginya, yang
layak jadi pahlawan hanya bunga- 2. Aku akan pergi, aku akan
bunga dan anak-anak.Tetapi, bukan segera pergi. Begitu juga
itu maksudnya, katanya ketika denganmu. Begitu juga mereka.
ia terjaga oleh suara sirine yang
semakin mendekat. Ia bernyanyi dan bernyanyi sendiri
hingga ia raib ditelan suaranya
Ia bertanya-tanya, apakah harus sendiri.
terjaga hingga pagi agar mampu
kehilangan mimpi. Ia tidak mau Tak ada hujan. Jika hujan datang
dikejar-kejar mimpi masa kecilnya. malam itu ia akan menjadi
Masa kecil amat rakus, mengubah penyebab.
manusia menjadi undur-undur.
*
Tak ada hujan. Jika hujan datang Malam-malam berikutnya, penyanyi
malam itu ia akan menjadi itu menghantui rumahnya sendiri.
penyebab.
*
Ia lapar. Sangat lapar. Ia seolah
punya kekuatan yang mampu
memakan malam dan seluruh
isinya. Ia lihat, di jendela, bulan
sudah habis ditelan pelan-pelan
oleh bayangan bumi. Ia merasa
lebih kuat dari sekadar bayangan
bumi.
68
pustaka-indo.blogspot.com
69
70
pustaka-indo.blogspot.com
Langit di atap teluk berwarna layarpustaka-indo.blogspot.comDi kapal penyeberangan, di antara
televisi yang sudah lama menolak puluhan sepeda motor dan peluh
aliran listrik. Sedih dan menarik. gadis-gadis berparas Portugis,
kulemparkan pesan seseorang ke
Kucatat empat hal lain untuk Tanjung Martha Alfonso.
mengingat langit itu:
Menjadi diri sendiri adalah ilsafat
1. Gudang barang antik yang yang sekarat dan alat kontrasepsi
mahal dan belum ditemukan, yang sudah bocor sebelum
dimasukkan ke kemasan dan
2. Gedung pemerintah yang dijajakan sembarangan.
didatangi demonstran berbayar,
*
3. Sepasang mata bayi yang mati
digugurkan ayahnya, dan Kesedihan selalu menunggu di
kampung Air Mata Cina. Kudengar
4. Rok pelajar lima tahun setelah kabar, di antara rumah-rumah
tak lulus ujian nasional. sempit, para penduduk sempat
mau berdamai.Tapi, pada suatu
Sebelum berangkat, kusimpan malam, ada bunyi parang riuh dari
namaku di saku sebagai nomor dasar sumur mereka. Mata air yang
kontak darurat yang akan sering tak mau mati, terus membanjiri
dihubungi ibuku dengan takut. Aku kantor-kantor berita di Jakarta.
ingin tinggal di alamat yang tidak
hendak menerima surat, di antara
keinginan dilupakan dan keharusan
diingat.
71
Cinta adalah kapsul yang tidak pustaka-indo.blogspot.com*
menyembuhkan apapun kecuali Beberapa buku kembali jadi pohon
kegembiraan dan tabungan. Di titik di dadaku, penuh tanda baca cara
itu, siapapun butuh tikungan atau Oxford. Merekahkan memar
pengkhianatan yang cerdik. berbentuk hati. Luka tak berhenti
mendekatiku, hendak lebih dekap
Perihal yang jauh mesti diabaikan dari jiwaku sendiri.
hingga terbukti kembali punya hati.
Seperti waktu, pahlawan, dan
Aku menitip kamera di Warung kiamat yang tak memegang nomor
Kopi Sibu-sibu dan mendaki tangga antrean. Jebakan dan trampolin
untuk beristirahat di Negeri Soya. ada di mana-mana. Sulit dibedakan.
Di tas punggungku ada sekantong
roti sagu yang hangat. Untuk sampai ke satu tempat, aku
pergi dan meninggalkan sedikit
Dari ketinggian, aku menatap demi sedikit tubuh di jalanan.
Ambon dan malam perlahan Untuk membangun rumah, aku
menutup kepalanya yang harus jatuh dan lumpuh.
ditumbuhi pohon natal dan kerlip
lampu kubah masjid. Sebelum pulang ke penginapan,
aku makan nasi kuning di emperan
Para perantau seperti masa toko. Ada dua pria penjual bunga
lampau mendatangi pintu tidur memeluk diri mereka di
dan lonceng yang menunggu dekat kembang-kembang yang
didentangkan sekali lagi. tidak laku dan layu.
Dari kamar-kamar karaoke,
72
kudengar erang orang-orang pustaka-indo.blogspot.com
menangisi diri mereka.Tentara dan
polisi lalu-lalang seperti orang-
orang pribumi, tapi tak tidak tahu
tersenyum.
Ambon yang langitnya berubah
jadi kembang api semalaman
kubayangkan tanah kelahiranku.
Kantuk menguapkan kopi hitam
terbaik dari darahku.
Aku terpejam dan agamaku hilang
beberapa jam.
Aku bermimpi mengirim surat
kepada ibuku, tapi tidak pernah
sampai karena salah alamat.
Pagi menghidupkanku lagi dan
menemukan kematian bukan lagi
metafora. Sayang, tiket pesawat
sudah dipesan dan aku susah
menghindar dari perjalanan
berikutnya.
73
Masa lampau sering kali kita tolak pustaka-indo.blogspot.com*
kilaunya. Sebagian bintang di langit Kita Maluku: kau Buru, aku Aru. Satu.
adalah hantu. Kala hidup, mereka Tapi laut adalah pusat tubuh kita yang
peta penuntun kita mencari kerang lapar, menghampar seperti kota riuh
dan menyeberang ke pulau-pulau dan berbahaya. Jari-jari pantai berusaha
jauh. Karenanya anak-anak kita saling menggapai ibarat surat dan
mencintai jendela, angan-angan, alamat. Rindu surut atau perahu karam
petualangan, dan buah tangan. dan berkarat di dasar paling dalam. Di
permukaan, harapan tidak lebih dari buih
Cahaya bintang berakhir tepat yang terombang-ambing, bimbang antara
waktu seperti peristiwa-peristiwa jadi pelampung atau nasib penumpang
dan bencana berubah jadi yang selamat dari maut.
kenangan indah yang pura-pura
kita ingkari. Mata mereka mati. Sementara masa kecil kita semata
Mayat mereka jatuh dan terkubur mata air yang sudah berhenti jadi
di udara. Kita terpukau dan sungai. Leluhur adalah gelegak
berandai-andai. Kita ingin jadi lahar di perut gunung berapi
mesin dan bukan nelayan. Kita ingin yang sembunyi seperti ranjau di
jadi pilot dan bukan penyelam. balik ombak dan mudah meledak.
Rahim ibu, puncak palung yang
Tidak ada yang lebih pandai lupa pula kita jadikan tempat
mengelak dari diri sendiri melebihi pulang, telah jadi cangkang-
kita. cangkang mutiara belaka.
74 Selebihnya, hanya ada hewan-
hewan air yang asin dan beracun
seperti orang asing.
*
Sekarang, di televisi dan Internet,
biru cuma kata sifat yang tidak
tahu harus memeluk tubuh siapa.
Perumpamaan-perumpamaan
hampa.
Hal-hal lain sudah baru dan bukan
milik kita.
pustaka-indo.blogspot.com
75
Seperti bulan, di dasar tiap kata,pustaka-indo.blogspot.comSesekali aku jadi puisi cerewet
kunikmati sepi dengan mengubah seperti ini untuk meyakinkanmu.
benda-benda jadi bayangan. Kau selalu cantik bahkan saat
Kuingin setiap cahaya tersenyum tidur di pelukan orang asing. Saat
melihatku sendiri. Kuingin tiada bersedih. Saat jauh dari jangkauan
apa pun mampu menampung dan senyum siapa pun.
menjangkau kesedihanku.
Di luar ingatanmu, semua orang
Kejahatan ada di mana-mana. adalah orang asing.
Di kota-kota atau di kata-kata,
atau pada segala sesuatu yang Selalu ada puisi tentang kau.Telah
kausebut kita. Dalam bentuknya kuhapus selalu dan tentang di
yang paling sempurna, dia bernama kalimat sebelum ini. Kuingin tak ada
kebahagiaan. sesuatu yang butuh diseberangi di
antara kau dan puisi.
Akan selalu kutemukan diriku
bersedih dan jatuh cinta kepada *
laut yang memisahkan diri dari Kata-kata selalu bunuh diri dan
puisi dan orang-orang kota yang tumbuh sekali lagi jadi puisi.
gemar berlibur. Aku mengajari
diriku berenang dan menjadi kuat. Puisi membayangkan tidurmu
gelisah atau tanganmu teriris
* saat memotong sayuran atau
Berkali-kali kauhadiri pemakaman kau bersedih kucingmu yang
semata demi memastikan mengenakan nama dewa mati
kematianku. digerogoti virus atau anak tetangga
memecahkan kaca jendelamu
* karena dia penasaran dan mau
Setelah mati, aku hidup sebagai atau kau menangis menyadari
hewan peliharaan yang selalu senyummu selembar uang palsu.
tak mau kausangkarkan atau
kebiasaan buruk yang tak mampu Puisi bertamu ke dalam dirimu.
kausingkirkan. Dia datang dari hal-hal sederhana.
Dari bahaya. Dari pikiran-pikiran
76 yang menolak waspada. Dan kau
jatuh cinta.
pustaka-indo.blogspot.com
77
Baik di dalam maupun di luar sajak pustaka-indo.blogspot.comKantuk yang kauabaikan;
ini, kau adalah tragedi yang kubaca (1) kelelahan oleh ulah tanggung
berulang kali dari halaman terakhir jawab yang pura-pura kautunaikan,
hingga kata pertama. (2) kesedihan karena kau selalu
gagal jadi perayaan, (3) kesepian
Sekarang—tidak mau kudengar yang tidak mampu disembuhkan
musim hujan kausebut puisi seperti riuh dunia, (4) kecemasan yang
remaja patah hati—ingin kutulis di kaurahasiakan dengan senyum
keningmu sesuatu yang hangat dan lebih menyerupai mata pisau.
sudah lama kauingkari. Aku rindu
melihat tubuhmu jadi ruang pamer Berhentilah. Sejenak saja.
benda-benda yang tidak bisa
disaksikan orang lain. Di ujung sajak ini, kusiapkan
sebotol obat tidur dan segelas
Aku mencintaimu seperti televisi kopi untuk kauberi pertanyaan.
tua di gudang nenekmu yang
terbakar. Cuma satu kanal dan
tidak pakai remot kontrol.
Kausadari diam-diam. Kau tidak
pernah tampak cantik di internet
atau di jalan-jalan yang terbuat dari
iklan dan kemacetan dan korupsi.
Kau hanya bisa melakukannya di
kamar tidurmu atau di tidurmu
atau di mimpi-mimpimu tentang
harilalu. Ketika sendiri.
78
pustaka-indo.blogspot.com
79
Setelah sampai di perhentian pustaka-indo.blogspot.com
terakhir sajak ini, kauingat pesan
ibumu.
Seluruh yang kaumiliki bukan
yang kaumau. Seluruh yang
kaumau bukan yang kaubutuh.
Seluruh yang kaubutuh bukan
yang mampu kaujangkau. Seluruh
yang mampu kaujangkau luruh
dan sia-sia belaka.
“Berhenti. Jangan berangkat
sebelum tiba,” katanya.
80
pustaka-indo.blogspot.com
81
82
pustaka-indo.blogspot.com
Kau pernah melewati sajak ini. Kata pustaka-indo.blogspot.comIstirahatlah di sini. Kata ini, ada di
ini menemukanmu lagi di sini. Kau sini, mencari seseorang yang mau
sudah berkali-kali melewati kata ini. mampir dan mampu berpikir. Atau
Juga kata ini. Kalimat ini ada di sini di sini, di antara kata ini dan kata
untuk kaulewati dan kaulupakan ini.
sekali lagi. Sajak ini bagimu lebih
akrab daripada jalanan macet Kenapa kau terburu-buru?
di antara tempat tidur dan bilik
kerjamu. Tunggu.
Kau pernah sembunyi di balik Masih ada persimpangan di
beberapa kata sajak ini. Di balik sajak ini. Beberapa kata dari sini.
kata ini dan kata ini. Kautahan Pelankan langkah dan berpikirlah
napas dan pura-pura jadi orang untuk belok ke lain arah, ke jalan
lain. Seseorang menguntitmu yang pernah kaulewati sekali.
dan kau ketakutan. Barangkali
tukang tagih hutang. Sajak ini tahu, Di jalan itu, yang tidak lagi
ketakutan itu kaupikir telah mati, ingin kaulalui, dulu kau berjalan
sebagaimana kegembiraan yang menggandeng tanganmu. Berjalan
berulang kali kaurayakan dengan sebagai dirimu yang tidak lagi
minum bir di ujung bait ini. kaukenali. Seperti kata lain yang tak
menampakkan diri di sepanjang
Kau tak ingat apa yang perjalananmu menempuh sajak ini.
membuatmu pelupa. Kau negara
dan anak-anak buahnya yang Kau baru saja melewati
menggunakan hati menyakiti diri persimpangan terakhir. Kau tak lagi
sendiri. Kau kantor berita dan melihatnya ketika menoleh.
ruang redaksi. Kau sahabat yang
pergi. Kau kekasih yang tidak tahu Dan, pada akhirnya, tiada apapun
berterima kasih. Kau anak yang kautemukan setelah tiba di sini.
mengungsi bermil-mil dari rindu
yang menunggu di mana-mana, di 83
sajak ini.
84
pustaka-indo.blogspot.com
pustaka-indo.blogspot.com
85
86
pustaka-indo.blogspot.com
1. pustaka-indo.blogspot.com2.
Ada remaja abadi yang tidak Ia dan seorang gadis di sekolahnya
kaukenal dalam diriku. Selalu, di pernah saling jatuh mencintai.
museum yang sama, ia seperti Semua pria dewasa, termasuk
patung belum dirampungkan guru, hanya orang bodoh di depan
pahat. Ia tak mampu membedakan gadis itu. Ia ingin gadis itu tumbuh
antara menghadapi lukisan lebih nyata dari kecantikannya. Ia
dan berdiri di puncak tebing. Ia ingin menjadi sihir dan gadis itu
menjatuhkan diri ke semesta percaya pada keajaiban.
benda-benda di bingkai ketika
belum jadi bangkai atau hantu. Ia ingin sihir tampak lebih nyata
dari lukisan atau lebih hidup
Tempat tidur dan segala yang dari seluruh yang sibuk di luar
tertanggal di atasnya masih museum.Tapi ia tak ingin cinta
pepohonan. Bekas luka dan jadi tangga yang mengangkat dan
kesendirian perempuan itu masih merendahkan diri sendiri.
kuda muda liar dan senyuman.
Dan lain-lain yang hanya terlihat Ketika gadis itu pergi, pelayan
jika kausentuh.Waktu, umpama, toko buku langganannya berkata,
sebelum terkutuk jadi kalender “Kau kehilangan. Ia terlalu banyak
atau jam dinding yang ketagihan bagimu.” Hanya ada satu toko
mengulang hidup dan tidak buku kecil di kota ini—dan pelayan
menyelesaikannya. yang dimakan usia sendiri itu
terlalu rajin. Kehilangan dalam
Dunia lama selalu baru terjadi di kalimat pelayan itu adalah obat
hadapannya. Ia menjauhkan diri yang tiap saat menyakitinya.
dari segala yang ada di luar pintu
museum. Ia merasa terjebak di
antara doa dan ciuman pertama.
Jika ia menganggap lukisan sebagai
keindahan, semesta itu memudar.
Ia tidak ingin aman dan tercatat
sebagai penghuni masa lampau
terlalu cepat.
87
3. 4.
Ia setuju, dan ia tidak setuju. Ia “Setiap orang adalah lukisan, jika
melihat gadis itu tak mampu tak membiarkan diri terperangkap
menerima hidupnya sendiri bingkai,” kata pelayan toko buku
sebagai kesibukan yang lumrah itu pada hari terakhir bekerja, hari
dan boleh ditunda. Ia mengejar terakhir sebelum jadi hantu lain di
dirinya sebagai karir, mengubah pikiran remaja abadi dalam diriku.
kecantikannya jadi jam kerja. pustaka-indo.blogspot.com
Di museum, ia ingin
mengembalikan bekas luka di
punggung perempuan itu jadi
senyuman. Ia ingin meniupkan
apapun yang mampu mengubah
ranjang, selimut, dan pakaian
perempuan itu jadi serat-serat
pohon. Ia ingin jadi penyihir atau,
setidaknya, kembali jadi seorang
yang belum pernah bercita-cita
mengenal kuas dan warna. Ia ingin
jadi pencuri takdir sendiri, pulang
ke sekolah yang tidak kenal ujian
dan acara penamatan.
88
pustaka-indo.blogspot.com
89
Langit menjatuhkan banyak pustaka-indo.blogspot.comJalanan keruh sekali setelah pukul
kata sifat.Tidak satu pun ingin tujuh pagi. Satu-satunya jalan keluar
kutangkap dan kuingat. Kubiarkan adalah masuk.Tutup pintu. Biarkan
mereka bermain seperti anak-anak jalanan tumbuh dengan hal-hal
kecil sebelum mengenal sekolah. palsu.
Mereka menyentuh pepohonan
dan membuatnya berwarna- Aku ingin mandi dan tidur
warni. Mereka memanjat dinding siang berlama-lama. Aku
dan jendela bercahaya. Mereka mencintai kemalasanku dan
mencelupkan jemari di kopi dan ingin melakukannya selalu. Pada
mimpiku meluap jadi mata air di malam hari, aku ingin bangun dan
halaman. mengenang orang-orang yang
hilang.
Orang-orang melintas membawa
kendaraan. Mereka menyalakan Sudah tanggal berapa sekarang?
radio dan tidak mendengarkan
apa-apa. Mereka pergi ke kantor
tanpa membawa kata kerja.
Mereka tergesa, tapi berharap
tidak tiba tepat waktu.
90
pustaka-indo.blogspot.com
91
92
pustaka-indo.blogspot.com
Kita lelah dan mesin-mesin ini tidakpustaka-indo.blogspot.comKita lelah dan kata-kata dusta dan
tahu bergerak. Kauingin aku jadi kota-kota jauh jatuh dari layar
sesuatu yang ringan dan pandai telepon genggammu yang lelah
terbang. Aku lebih suka andai bisa kaupandangi. Kau sedih seolah
jadi mobil bertumpuk di belakang semua orang yang kaukenal tiba-
pabrik yang sudah pensiun—atau tiba menghapusmu. Kauingin aku
belukar yang menjadikannya taman jadi negara atau hal-hal lain yang
ular. gemar berlibur. Aku lebih suka
andai bisa jadi buku dongeng
Dari jendela mobil yang yang kaubaca di tempat tidur.
gelisah tidak ada yang tampak Kaupeluk aku sambil tertawa
indah. Bahkan matahari yang membayangkan kita sepasang anak
menenggelamkan diri dan jingga. kecil yang selamanya. Kupeluk kau
Sebagian hujan sejak lama sudah sambil membayangkan lengan kita
sial tercatat di laporan tahunan adalah negara satu-satunya.
departemen sosial. Selebihnya
memilih sembunyi di sajak siapa- Mesin-mesin ini tetap bodoh dan
penyair-itu dan aman jadi laut atau tak tahu bergerak.Teleponmu
langit atau cuaca tanpa ada yang basah dan mati dan lepas dari
mengubah namanya jadi keluhan. genggaman.Tidur, atau mungkin
Kauingin aku jadi kekasih atau maut, memasuki tubuhmu pelan-
puisi yang tangannya bisa memijat pelan. Matamu museum kupu-
betismu yang keram. Aku lebih kupu. Kulihat mimpi satu demi satu
suka andai bisa jadi trotoar atau keluar dari sana. Aku, seperti biasa,
pohon tua yang mengajakmu memikirkan cita-citaku yang selalu:
berlari-lari kecil seperti bocah ingin segera berhenti jadi buruh.
riang pulang sekolah.
93
94
pustaka-indo.blogspot.com
Satu-satunya rumah yang tersisa pustaka-indo.blogspot.comKubiarkan semua bayangan di luar
adalah tidurku. Di luar itu, badai—dan rumahku berlari dan jatuh menabrak diri
bayangan-bayangan yang mengejar diri sendiri. Ikutlah berlari jika kau tak ingin
sendiri. Aku tidak lagi menunggu. Jendela ke mana-mana lagi. Di dalam cangkang
telah kehilangan cahaya. Langit-langit dan ini, aku riang bermain. Alamat-alamat
atap dan langit dipenuhi perjalanan dan yang tidak pernah kudatangi, pulau-pulau
ketakutan dan bandara. yang pernah menjauh, pulang satu demi
satu menempatiku.
Kuinginkan ini: selimut warisan ibuku
adalah cangkang dan aku melunak jadi Kelak ketika bayangan-bayangan itu, dan
bayi. Sudah lama aku jatuh cinta pada kau, menyerah atau mengalah atau gagal
hal-hal yang bisa mengajariku mengerti mengalahkan diri sendiri, aku bangkit.
cara berhenti.Telingaku tersumbat dan Mataku adalah pintu. Bahkan batu-batu
lamat-lamat cuma kudengar kalimat akan memasukiku sebagai bunga atau
selamat tidur dari dalam diriku yang matahari terbit.
baru kembali.
Aku siput dan aku bayi dan aku
diselaputi tidur yang damai. Kumakan
mimpi-mimpiku: kita dan perih lain yang
kita kira masa depan dan semua yang
cuma andai.
95
pustaka-indo.blogspot.com
Ibumu tumbuh jadi perempuan yang pandai memasak
dan memiliki anak-anak yang sering diserang kelaparan
dan pertanyaan-pertanyaan.
Aku cuma seorang ayah yatim-piatu.
96
pustaka-indo.blogspot.com
97
98
pustaka-indo.blogspot.com